Program Gizi Why n Auc

16
PROGRAM GIZI PUSKESMAS TEMBUKU I Oleh : Wayan Wahyu Semara Putra (0302005116) Nyoman Dwi Aussie Hary Mastika (0302005128)

description

gizi

Transcript of Program Gizi Why n Auc

  • PROGRAM GIZIPUSKESMAS TEMBUKU IOleh :Wayan Wahyu Semara Putra (0302005116)Nyoman Dwi Aussie Hary Mastika(0302005128)

  • Masalah kurang gizi yang terjadi di masyarakatKEP (Kurang Energi Protein)KEK (Kurang Energi Kalori)Kekurangan iodiumDefisiensi vitamin A

  • Faktor-faktor yang ada kaitannya dengan masalah kurang giziKEPPenyebab underlying disease Retardasi mental Penyakit katup jantung KEKPenyebab pada ibu-ibu yang sebelum hamil memang kurus Penilaian pengukuran LILA
  • Kurang garam beryodiumPenduduk (pegunungan) cenderung untuk mengalami kekurangan zat yodium

  • Pelaksanaan Program (seharusnya)Tujuan UmumMeningkatkan status gizi masyarakat secara optimal, sehingga dapat meningkatkan intelektualitas dan produktivitas sumber daya manusia.

  • Tujuan KhususMeningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi.Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yang baik dengan menurunkan prevalensi kurang gizi dan gizi lebih.Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan bermutu untuk memantapkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga.

  • Sasaran :Ibu hamil.Ibu menyusui.Bayi. Balita.Kader.Masyarakat umum

  • Ruang Lingkup Kegiatan Penyuluhan gizi masyarakatPemantauan dan promosi pertumbuhan balita, penimbangan balita, pemberian paket pertolongan gizi, penyuluhan.Pemantauan BBLRPemantauan kurang energi kronis ibu hamilPenanggulangan GAKYPenanggulangan anemia

  • Penanggulangan kekurangan vitamin ASub program konsumsi makananPemantauan status gizi tenaga kerja wanitaProgram Gizi klinisSistem Kewaspadaan Pangan dan gizi

  • InputManPemegang program gizi puskesmas Tembuku I (Bapak Ketut Adnyana) dibantu oleh staf puskesmasMoneyDana didapatkan dari dana surveilans gizi dari APBD tingkat I/Depkes pusat, APBD Tingkat II, dana JAMKESMAS. MaterialTimbangan, meteran, KMS, vaksin, makanan tambahan, tablet vitamin A, pamflet.MethodDilaksanakan di Posyandu, dan melalui ceramah dibalai banjar MinuteProgram ini dilaksanakan disetiap banjar bersamaan dengan posyandu yang dikoordinir oleh puskesmas pembantu MarketIbu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, bayi dan balita

  • Pelaksanaan Program (kenyataan)Penyuluhan gizi masyarakat dilakukan secara perorangan pada ibu-ibu yang datang ke posyandu.Pemantauan dan promosi pertumbuhan balita, penimbangan balita, pemberian paket pertolongan gizi, penyuluhan di posyandu.Pemantauan BBLR bekerjasama dengan program KIA, pantau BB bayi lahir BB
  • Pencegahan dan penanggulangan anemia telah dilakukan sesuai sasaran.Pemberian vitamin A pada balita melalui posyandu pada bulan vitamin A (Februari dan Agustus)Pemantauan status gizi balitaPemantauan dilakukan ke rumah balita gizi kurang,gizi buruk untuk mengetahui perkembangan status gizi balita.Pemantauan konsumsi giziMelakukan kunjungan ke beberapa buah rumah untuk mengetahui konsumsi gizi anak balita

  • II. Target dan Pencapaian Program Upaya Peningkatan Gizi di Puskesmas Tembuku ITargetCakupan D/S (tingkat partisipasi) = 80 %. (target)Cakupan K/S (tingkat kelangsungan program) = 100%Cakupan N/S (tingkat keberhasilan) = 80%Cakupan vitamin A = 100 %.Cakupan pemberian tablet Fe 1 = 100 % dan Fe 3 = 95 %.Pemantauan ASI eksklusif = 80%Pemantauan gizi buruk = 4,5%

  • Kegiatan pencapaianCakupan vitamin A biru = 82 %. merah 92%Cakupan pemberian tablet Fe 1 = 108,2 % dan Fe 3 = 98% %.Pemantauan ASI eksklusif = 29%Pemantauan gizi buruk = 0,23%Pemantauan bayi = 5,11%Pemantauan bumil KEK = 3,35%

  • III. Hambatan dan KendalaDi wilayah kerja puskesmas Tembuku I masih terdapat penderita gizi buruk sebanyak 4 balita (hasil mini loka karya 12 Februari 2009, puskesmas Tembuku I). Tidak semua penderita gizi kurang mendapatkan bantuan PMT melainkan hanya yang benar-benar membutuhkan saja yang diberikan bantuan PMT oleh karena terbatasnya dana.Berkurangnya kader-kader posyandu.

  • IV. Alternatif PemecahanSebaiknya dilakukan kerja sama lintas sektoral agar program upaya perbaikan gizi di tingkat institusi bisa terlaksana dan program perbaikan gizi kurang bisa terlaksana secara optimal.Pemberian PMT agar tidak hanya difokuskan pada gizi buruk, namun juga pada gizi kurang untuk mencegah gizi kurang perburukan menjadi gizi buruk.Berusaha mencari solusi atas permasalahan- permasalahan yang dihadapi oleh kader posyandu, untuk mencegah berkurangnya kader-kader posyandu