PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS...

393
PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS” TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program Diploma III Muhammad Rafly A 42161031 Halga Taqwim 42160670 Aditiya Pradana 42160658 Adrian Nurfiazi 42160309 Ivan Afriansyah Prasetya 42160354 Ananda Rizky A 42160564 Sarlianti Iwan 42160951 Novi Yanti Lestari 42150793 Program Studi Penyiaran Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika Jakarta 2019

Transcript of PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS...

Page 1: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

PROGRAM DRAMA TELEVISI

“AN NAS”

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program Diploma III

Muhammad Rafly A 42161031

Halga Taqwim 42160670

Aditiya Pradana 42160658

Adrian Nurfiazi 42160309

Ivan Afriansyah Prasetya 42160354

Ananda Rizky A 42160564

Sarlianti Iwan 42160951

Novi Yanti Lestari 42150793

Program Studi Penyiaran

Fakultas Komunikasi dan Bahasa

Universitas Bina Sarana Informatika

Jakarta

2019

Page 2: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 3: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 4: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 5: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 6: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 7: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 8: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 9: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 10: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 11: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 12: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 13: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 14: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 15: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 16: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 17: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 18: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 19: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 20: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 21: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 22: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 23: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 24: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 25: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 26: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 27: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 28: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 29: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 30: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 31: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 32: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 33: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 34: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 35: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 36: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 37: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Tugas akhir ini penulis sajikan dengan

bentuk buku yang sederhana agar memudahkan bagi pembacanya. Adapun judul

tugas akhir yang penulis ambil adalah “AN NAS”.

Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat adalah sebagai salah satu syarat

kelulusan Program Diploma Tiga (D.III) Akademi Komuikasi Universitas Bina

Sarana Informatika. Sebagai bahan penulisan diambil dari hasil penelitian

(eksperimen), observasi, dan beberapa sumber lain yang mendukungpenulisan ini.

Penulis juga menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari dari semua pihak,

maka penulisan tugas akhir ini tidak akan sampai ditahap penyelesaian dengan

lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaian

ucapan terimakasih kepada:

1. Ir. Naba Aji Notoseputro selaku Direktur Universitas Bina Sarana Informatika

2. Ketua Progam Studi Universitas Bina Sarana Informatika

3. Anisti, S.sos, M. Si selaku Dosen Pembimbing

4. Chica Puspa Sari, S. I.kom, M.M Asisten Dosen Pembimbing

5. Staff / karyawan / dosen di lingkungan Universitas Bina Sarana Informatika

6. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan materi

7. Rekan-rekan mahasiswa kelas 42.6A.02 dan 42.6B.02 atas waktu untuk mendapatkan

ilmu bersama-sama

Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses terwujudnya penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna,

oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan

penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan para

pembaca.

Jakarta, Juli 2019

Penulis

Page 38: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

ABSTRAK

Muhammad Rafly A (42161031) Produser, Halga Taqwin (42160670)

Sutradara, Aditiya Pradana (42160658) Penulis Naskah, Adrian Nurfaizi

(42160309) Penata Kamera, Ivan Afriansyah Prasetya (42160354) Penyunting

Gambar, Ananda Rizky A (42160564) Penata Suara, Sarlianti Iwan (42160951)

Penata Cahaya, Novi Yanti Lestari (42150793) Penata Artistik

Minat msyarakat yang masih besar dalam menyaksikan program drama televisi

menjadi salah satu alasan diproduksinya drama televisi berjudul AN NAS. Selain itu,

masyarakat juga mulai harus merasakan kembali kecintaannya terhadap program

drama televisi produksi dalam negeri dengan sajian cerita yang lebih menarik. Film

AN NAS ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang baru saja pindah rumah.

Semenjak pindak ke rumah baru, keluarga itu mengalami kejadian aneh karena anak

dari keluarga tersebut membaca mantra dari buku tua. Lalu roh jahat merasuki tubuh

ibunya.

Program hiburan drama televisi ini mengemas konflik sederhana tetapi dengan cerita

yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena

mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan nama

dari salah satu Surah Al-Qur’an yang bisa menjaga manusia dari jin dan roh jahat.

Masyarakat kalangan apapun dapat menjadikan program drama televisi ini menjadi

tayangan hiburan pilihan.

Memproduksi sebuah program diperlukan perencanaan yang matang untuk melewati

proses penggarapan yang panjang. Program drama televisi AN NAS ini dapat

dijadikan sebagai pembelajaran dan referensi untuk program drama televisi serupa.

Kata kunci: AN NAS, Drama Televisi.

Page 39: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

ABSTRACT

Muhammad Rafly A (42161031) Produser, Halga Taqwin (42160670)

Sutradara, Aditiya Pradana (42160658) Penulis Naskah, Adrian Nurfaizi

(42160309) Penata Kamera, Ivan Afriansyah Prasetya (42160354) Penyunting

Gambar, Ananda Rizky A (42160564) Penata Suara, Sarlianti Iwan (42160951)

Penata Cahaya, Novi Yanti Lestari (42150793) Penata Artistik

People interests were still great to witness a television drama program, so that’s the

reason why we made our drama named AN NAS. Other than that, people also have to

starting to build their love to television drama program in their own country with

more interesting story. AN NAS movie tells us about a family that just moved from

their house to the new one. In the day they moved into the new house, the family got

a very strange condition because their kid just have read an ancient spell. And then,

an evil spirit has possesed his mother.

This television drama program only have a simple conflict but with a different story

from another television drama program. The title AN NAS was chosen because it was

easy to remember and represent the point of this drama program, that’s because it

was a name of Surah in Qur’an that could protect mankind from genie and evil

spirit. People of all circles could have choose this program as an entertainment

show.

To produce an entertainment program needs a careful planning to go through a long

time production. This television drama program AN NAS could be used as a learning

and reference to other television drama that is similar.

Keywords: AN NAS, Television Drama.

Page 40: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

DAFTAR ISI

Lembar Judul Tugas Akhir Lembar pernyataan Keaslian Tugas Akhir…………………………………………….ii Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah……………………………...iv Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir……………………………………v Lembar Konsultasi Tugas Akhir………………………………………………………xvii Kata Pengantar .............................................................................................................. xxvi Abstrak ................................................................................................ ......................... xxvii Daftar Isi ............................................................................................. ......................... xxviii Daftar Tabel ........................................................................................ ......................... xxxii Daftar Gambar .................................................................................... ......................... xxxiii Daftar Lampiran ................................................................................. ......................... xxxv BAB I PENDAHULUAN

1.1. .......................................................................... Latar Belakang Program ..................................................................... ......................... 1

1.2. .......................................................................... Kegunaan Program ................................................................................... ......................... 3 1.2.1.1. .............................................................. Kegunaan Khalayak

..................................................................... ......................... 3 1.2.2. ....................................................................................... Kegu

naan Praktisi ............................................................................ 3 1.2.3. ....................................................................................... Kegu

naan Akademis ........................................................................ 3 1.3. Referensi Audio Visual ..................................................................... 4

BAB II KAJIAN PROGRAM 2.1. Kategori Program ............................................................................... 6 2.2. Format Program ................................................................................. 7 2.3. Judul Program .................................................................................... 8 2.4. Target Audience ................................................................................. 9 2.5. Karakteristik Produksi ........................................................................ 10

BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1. Proses Kerja Produser ....................................................................... 11

3.1.1. Pra Produksi ............................................................................. 11 3.1.2. Produksi ................................................................................... 14 3.1.3. Pasca Produksi ........................................................................ 15 3.1.4. Peran Dan Tanggung Jawab Produser .................................... 16 3.1.5. Proses Penciptaan Karya ........................................................ 17 a. Konsep Kreatif ..................................................................... 17 b. Konsep Produksi .................................................................. 17 c. Konsep Teknis .................................................................... 18 3.1.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ........................................... 18 3.1.7. Lembar Kerja Produser ........................................................... 20

3.2. Proses Kerja Sutradara ....................................................................... 38 3.2.1. Pra Produksi ............................................................................ 38 3.2.2. Produksi .................................................................................. 40 3.2.3. Pasca Produksi ........................................................................ 41 3.2.4. Peran dan Tanggung Jawab Sutradara .................................... 42

Page 41: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

3.2.5. Proses Penciptaan Karya ......................................................... 43 a. Konsep Kreatif ..................................................................... 43 b. Konsep Produksi .................................................................. 44 c. Konsep Teknis ...................................................................... 44 3.2.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ............................................ 44 3.2.7. Lembar Kerja Sutradara ........................................................... 46

3.3. Proses Kerja Penulis Naskah ........................................................... 81 3.3.1. Pra Produksi .......................................................................... 90 3.3.2. Produksi ................................................................................. 94 3.3.3. Pasca Produksi ....................................................................... 94 3.3.4. Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah ......................... 95 3.3.5. Proses Penciptaan Karya ....................................................... 96 a. Konsep Kreatif.................................................................... 96 b. Konsep Produksi ................................................................ 97 c. Konsep Teknis ................................................................... 97 3.3.6. Kendala Produksi dan Solusinya ........................................... 97 3.3.7. Lembar Kerja Penulis Naskah ................................................ 100

3.4. Proses Kerja Camera Person ............................................................ 131 3.4.1. Pra Produksi .......................................................................... 139 3.4.2. Produksi ................................................................................ 141 3.4.3. Pasca Produksi ...................................................................... 142 3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab Camera Person… ...................... 143 3.4.5. Proses Penciptaan Karya ....................................................... 144 a. Konsep Kreatif .................................................................. 144 b. Konsep Produksi ............................................................... 144 c. Konsep Teknis .................................................................. 145 3.4.6. Kendala Produksi Dan Solusinya .......................................... 145 3.4.7. Lembar Kerja Camera Person .............................................. 148

3.5. Proses Kerja Editor .......................................................................... 183 3.5.1. Pra Produksi ........................................................................... 184 3.5.2. Produksi ................................................................................. 185 3.5.3 Pasca Produksi ...................................................................... 185 3.5.4. Peran Dan Tanggung Jawab Editor ........................................ 186 3.5.5. Proses Penciptaan Karya ....................................................... 188 a. Konsep Kreatif ................................................................... 188 b. Konsep Produksi ............................................................... 189 3.5.6. Kendala Produksi Dan Solusinya .......................................... 190 3.5.7. Lembar Kerja Editor ............................................................. 193

3.6. Proses Kerja Penata Suara ............................................................... 220 3.6.1. Pra Produksi ............................................................................ 221 3.6.2. Produksi .................................................................................. 222 3.6.3. Pasca Produksi ........................................................................ 222 3.6.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara ............................... 223 3.6.5. Proses Penciptaan Karya ........................................................ 225 a. Konsep Kreatif ..................................................................... 225 b. Konsep Produksi .................................................................. 226 c. Konsep Teknis ..................................................................... 226 3.6.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ........................................... 226 3.6.7. Lembar Kerja Penata Suara .................................................... 229

Page 42: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

3.7. Proses Kerja Penata Cahaya ............................................................ 242 3.7.1. Pra Produksi ............................................................................ 242

3.7.2. Produksi .................................................................................. 243 3.7.3. Pasca Produksi ........................................................................ 244 3.7.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya ............................. 244 3.7.5. Proses Penciptaan Karya ......................................................... 246

a. Konsep Kreatif ..................................................................... 246 b. Konsep Produksi .................................................................. 246 c. Konsep Teknis ..................................................................... 246 3.7.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ........................................... 247

3.7.7. Lembar Kerja Penata Cahaya ................................................. 250 3.8. Proses Kerja Penata Artistik ............................................................ 269

3.8.1. Pra Produksi ............................................................................ 270 3.8.2. Produksi .................................................................................. 274 3.8.3. Pasca Produksi ........................................................................ 274 3.8.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik ........................... 275 3.8.5. Proses Penciptaan Karya ......................................................... 276

a. Konsep Kreatif ..................................................................... 276 b. Konsep Produksi .................................................................. 278 c. Konsep Teknis ..................................................................... 278 3.8.6. Kendala Produksi Dan Solusinya ............................................ 279 3.8.7. Lembar Kerja Penata Artistik .................................................. 281

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ................................................................................. 320 4.2 Saran ............................................................................................ 320

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 321 RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ 322 LAMPIRAN ......................................................................................................... 330

Page 43: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

DAFTAR TABEL Tabel III.1 Working Schedule ........................................................... 21 Tabel III.2 Breakdown Budgeting..................................................... 23 Tabel III.3 Casting List ..................................................................... 27 Tabel III.4 Shooting Schedule .......................................................... 30 Tabel III.4 Shooting Schedule .......................................................... 31 Tabel III.5 Daily Report Production ................................................. 32 Tabel III.6 Daily Report Production ................................................. 33 Tabel III.7 Daily Report Production ................................................. 34 Tabel III.8 Equipment List ................................................................ 35 Tabel III.9 Call Sheet ........................................................................ 36 Tabel III.10 Call Sheet ...................................................................... 37 Tabel III.11 Call Sheet ...................................................................... 38 Tabel III.12 Director Treatment ........................................................ 48 Tabel III.13 Storyboard ..................................................................... 59 Tabel III.14 Script Breakdown Sheet ............................................... 69 Tabel III.15 Karakteristik Tokoh ...................................................... 104 Tabel III.16 Camera Report ............................................................. 149 Tabel III.17 Logging Picture ............................................................. 197 Tabel III.18 Audio Treatment .......................................................... 231 Tabel III.19 Laporan Audio ............................................................. 236 Tabel III.20 Lighting Set ................................................................... 251 Tabel III.21 Breakdown Artistik ....................................................... Tabel III.22 Wadrobe ........................................................................ Table III.23 Make Up ........................................................................

Page 44: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1 Blocking Camera ..................................................................... 162 Gaambar III.2 Blocking Camera ................................................................... 163 Gaambar III.3 Blocking Camera .................................................................. 163 Gaambar III.4 Blocking Camera .................................................................. 164 Gaambar III.5 Blocking Camera .................................................................. 164 Gambar III.6 Blocking Camera ..................................................................... 165 Gambar III.7 Blocking Camera ..................................................................... 165 Gambar III.8 Blocking Camera ..................................................................... 166 Gambar III.9 Blocking Camera ..................................................................... 166 Gambar III.10 Blocking Camera ................................................................... 167 Gambar III.11 Blocking Camera ................................................................... 167 Gambar III.12 Blocking Camera ................................................................... 168 Gambar III.13 Blocking Camera ................................................................... 168 Gambar III.14 Blocking Camera ................................................................... 169 Gambar III.15 Blocking Camera ................................................................... 169 Gambar III.16 Blocking Camera ................................................................... 170 Gambar III.17 Blocking Camera ................................................................... 170 Gambar III.18 Blocking Camera ................................................................... 171 Gambar III.19 Blocking Camera ................................................................... 171 Gambar III.20 Blocking Camera ................................................................... 172 Gambar III.21 Camera .................................................................................. 177 Gambar III.22 Lensa ..................................................................................... 178 Gambar III.23 Lensa ..................................................................................... 179 Gambar III.24 Follow Focus ......................................................................... 180 Gambar III.25 Ronin ..................................................................................... 182 Gambar III.26 Dolly ...................................................................................... 170 Gambar III.27 Bars and Tone ....................................................................... 194 Gambar III.28 Logo BSI ............................................................................... 194 Gambar III.29 ID Program ............................................................................ 194 Gambar III.30 Universal Counting Leader ................................................... 195 Gambar III.31 Isi Conten ............................................................................. 195 Gambar III.32 Credit Title ............................................................................ 195 Gambar III.33 CV Crew ................................................................................ 195 Gambar III.34 Behind The Scene.................................................................. 196 Gambar III.35 Copyright ............................................................................... 196 Gambar III.36 Komputer dan CPU ............................................................... 219 Gambar III.37 Boom Mic .............................................................................. 241 Gambar III.38 H4N ....................................................................................... 242 Gambar III.39 HMI 575 ................................................................................ 261 Gambar III.40 HMI 2500 .............................................................................. 262 Gambar III.41 Dedo Light ............................................................................ 262 Gambar III.42 Kino Flow .............................................................................. 263 Gambar III.43 Flor Plan Ruang Depan ......................................................... 263

Page 45: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

Gambar III.44 Floor Plan Ruang Temgah .................................................... 264 Gambar III.45 Floor Plan Ruang Makan ...................................................... 264 Gambar III.46 Floor Plan Kamar Wildan ..................................................... 265 Gambar III.47 Floor Plan Kamar Ibu ............................................................ 266 Gambar III.48 Floor Plan Ruang Dapur/Belakang ....................................... 266 Gambar III.49 Floor Plan Ruang Kelas ........................................................ 267 Gambar III.50 Floor Plan Kamar Misterius .................................................. 268 Gambar III.51 Floor Plan Halaman Belakang ..............................................

Page 46: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

xxxv

DAFTAR LAMPIRAN SURAT IZIN LOKASI ................................................................................ SURAT IKATAN KERJA ........................................................................... BUKTI PEMBAYARAN .............................................................................

Page 47: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

xxxv

Page 48: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Program

Media televisi merupakan salah satu media penyiaran yang memiliki beragam

program. Program-program tersebut adalah program kuis show, talk show, game

show, musik show dan drama televisi yang menjadi identitas dan format stasiun

bersangkutan. Dalam proses penyampaiannya, media penyiaran dapat dilakukan

dengan cara visual dan audio visual. Sedangkan media penyiaran audio visual berupa

sound slide, video dan televisi.

Menurut Sutisno dalam Latif dan Utud (2017:152) mengemukakan bahwa,

drama adalah format yang paling kompleks dibanding format lainnya. Selain harus

memperhatikan aspek tata tulis naskah media televisi, format drama juga harus

mendapat perhatian dalam aspek yang ada dalam drama tersebut, sebagai jiwa suatu

drama. Aspek tersebut antara lain, tata tulis naskah televisi yang tepat, pemilihan

angle, dan jenis shoots yang tepat aspek dramatik dari naskah yang ditulis dapat

memenuhi dengan sempurna. Disebutkan program siaran televisi yang

dikelompokkan dalam format drama adalah sinetron (sinematografi), FTV (Film

Televisi), film bioskop, dan film kartun. Sinetron dan FTV adalah program drama

yang khusus diproduksi untuk siaran televisi. Biasanya diproduksi in house stasiun

televisi, Production House (PH) atau juga perusahaan film.

1

Page 49: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

2

Secara sederhana program drama didefinisikan sebagai siaran televisi yang

menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa tokoh

yang diperankan oleh pemain yang melibatkan konflik dan emosi yang dihasilkan

dari proses imajinasi seseorang atau sekelompok orang yang dituangkan dalam

bentuk cerita dengan berbagai karakter yang diperankan oleh beberapa orang yang

berinteraksi satu sama lainnya untuk menyampaikan pesan-pesan yang ada dalam

cerita.

Penulis mencoba mengangkat sebuah tema horror sebagai kisah fiksi dalam

drama televisi ini, tentunya kisah fiksi ini juga memiliki tingkat kelogisan dalam tiap

adegannya. Meski jarang terjadi pada kebanyakan orang, tetapi penulis meyakini

siapa saja bisa memiliki potensi untuk terkena gangguan dari jin atau roh jahat.

Penulis mengambil film yang berjudul AN NAS yang bercerita tentang sebuah

keluarga yang mengalami kejadian aneh saat mereka menghuni rumah baru, kejadian

aneh bermula saat anak dari keluarga tersebut membuka kamar misterius yang ada di

rumah dan menemukan buku tua. Di dalam buku itu ada sebuah mantra yang tidak

sengaja di baca oleh anak kecil yang bernama Wildan, membuat roh jahat itu keluar

dan merasuki Ibu. Kemudian Ayah dan Wildan mencari cara untuk mengeluarkan

roh jahat dari tubuh Ibu.

Page 50: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

3

1.2. Kegunaan Program

1.2.1. Kegunaan Khalayak

Sebagai referensi program drama televisi yang bertujuan untuk mengihibur

dan memberikan informasi dengan mengangkat tema yang berbeda, yaitu tentang

gangguan dari jin dan roh jahat yang mengganggu manusia.

1.2.2. Kegunaan Praktis

1. Sebagai referensi bagi pembuat program serupa dalam menyajikan program

drama televisi dengan ide cerita yang lebih bervariasi.

2. Untuk mengapliasikan teori dan konsep komunikasi, khusunya penyiaran dalam

menggarap sebuah program drama televisi

1.2.3. Kegunaan akademis

1. Menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh seluruh mahasiswa untuk bisa

mengikuti Ujian Tugas Akhir Diploma Tiga (D.III) Program Studi Komunikasi

Penyiaran (Broadcasting) Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika.

2. Sebagai proses pembelajaran bagi peserta didik tentang cara membuat program

drama televisi yang bersifat melengkapi dan memperbaiki program drama televisi

yang serupa bagi masyarakat.

1.3. Referensi Audio Visual

Dalam pembuatan Program Drama Televisi ini, penulis menjadikan beberapa

program drama televisi dan film layar lebar yang juga mengangkat genre dan tema

yang serupa dalam ceritanya.

Page 51: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

4

1. Film layar lebar “Danur” penulis jadikan sebagai salah satu referensi ide cerita

pada drama televisi ini. Danur merupakan sebuah film yang dirilis pada tahun

2017 ini bercerita tentang seorang anak yang bernama risa yaitu seorang gadis

indigo, dia memiliki kemampuan untuk melihat makhluk ghaib. Saat asih datang

kerumah nenek risa menyimpulkan bahwa asih adalah hantu ketika dia

menyadari bahwa andri tidak dapat melihatnya.

2. Film layar lebar hollywood berjudul “Evil dead” juga penulis jadikan sebagai

salah satu referensi ide cerita pada drama televisi ini. Film ini dirilis pada 2013

yang bercerita tentang seorang gadis yang kerasukan, dia dikejar ke dalam hutan

dan di bawa kedalam ruang dassr kabin, mereka percaya bahawa gadis itu

dirasuki dan melakukan ritual untuk mengunci setan itu di dalam sebuah buku.

Beberapa waktu kemudian setelah kejadian itu sekelompok anak muda David,

Natalie, Olivia, Erick, dan Mia. Tujuan mereka datang untuk membantu Mia

untuk lepas dari kecanduan heroin. Lalu mereka masuk kedalam ruangan bawah

kabin disana mereka menemukan buku berjudul naturomdemonto, Erick saah

satu dari mereka mempelajari tentang buku tersebut, dia mengeluarkan beberapa

kalimat keras-keras yang kemudian membangunkan iblis iblis, mia merasakan

kebangkitan setan tersebut dan meminta mereka untuk pergi tetapi mereka

Page 52: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

5

menolak dan iblis merasuki tubuh mia . Penulis menjadikan film layar lebar Evil

dead ini sebagai referensi ide cerita dan pendalaman karakter pada tokoh.

Page 53: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

6

BAB II

KAJIAN PROGRAM

2.1. Kategori Program

Menurut (Irwanto dkk, 20114) dalam bukunya dan kawan-kawannya

menjelaskan bahwa, “Konsep program adalah suatu rancangan yang diaplikasikan

sebagai model dan panduan kerja.”

Dalam penggarapan produksi drama televisi, maka perlu dijabarkan hal-hal

yang terkait dengan program itu sendiri. Pernyataan mengenai hal-hal tersebut adalah

perlu adanya kajian program yang meliputi, kategori program, format program, judul

program, target audien dan karakteristik program. AN NAS masuk dalam kategori

program drama, dengan jenis drama cerita. Suatu bentuk cerita yang menyajikan

tentang suatu keadaan aneh yang di sebabkan oleh gangguan jin dan roh jahat.

Drama televisi yang penulis buat lebih menceritakan tentang sebuah keluarga

yang mengalami kejadian aneh saat mereka menghuni rumah baru, kejadian aneh

bermula saat anak dari keluarga tersebut membuka kamar misterius yang ada di

rumah itu. Tujuan dari dibuatnya program drama televisi ini adalah memberikan

referensi kepada masyarakat mengenai sebuah kejanggalan yang bisa terjadi akibat

dari gangguan jin atau roh jahat yang merasuki manusia. Selain itu, diharapkan

dengan menonton program drama televisi ini, masyarakat nantinya bisa mencoba

menyelamatkan diri dari godaan jin atau roh jahat yang mampu mengganggu

manusia dan kejadian aneh yang sama jika dihadapkan dengan situasi serupa.

6

Page 54: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

7

Acara televisi atau program televisi merupakan acara yang ditayangkan oleh

stasiun televisi. Dalam program televisi hal yang menarik dan baru merupakan

sesuatu yang ditungu oleh khalayak audien. Program televisi sendiri dibagi menjadi

dua, yaitu program hiburan dan informasi. Kedua jenis program tersebut memiliki

daya tarik masing-masing, sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat itu

sendiri. Informasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu berita keras (hard news) dan

berita lunak (straight news). Sedangkan, program hiburan sendiri terdiri dari drama,

permainan (game), musik, dan permainan (Latief dan Utud, 2017)

Dalam hal ini penulis memilih meproduksi program hiburan, sebuah drama

televisi. Seperti yang telah diketahui bahwa drama televisi masih sangat digandrungi

oleh khalayak audien.

2.2. Format Program

Format merupakan salah satu yang penting dalam menentukan kategori dari

sebuah program. Rusman Latief dan Yustiatie Utud menyebutkan dalam bukunya

format drama adalah sebuah acara televisi yang di produksi dan di ciptakan melalui

proses imajinasi kreatif dan kisah – kisah drama atau fiksi yang direkayasa dengan

dikreasi ulang (Latief dan Utud, 2017).

Seperti yang kita ketahui, drama di televisi memang dibuat melalui kejadian

pada kehidupan sehari – hari yang di rekayasa ulang agar mampu menarik minat

masyarakat yang di perankan oleh artis. Program hiburan yang penulis buat adalah

program drama televisi. Secara umum, pengertian drama adalah karya sastra yang

ditulis dalam bentuk dialong dengan maksud dipertunjukkan oleh actor, sedangkan

televisi adalah sebuah media elektronik yang menghasilkan audio dan visual secara

bersamaan (Fachruddin, 2015:195).

Page 55: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

8

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa drama televisi adalah

sebuah program yang menyajikan cerita dan diperankan oleh para pemain yang dapat

dinikmati tayangnya melalui siaran televisi. Di Indonesia masyarakat mengenal

beberapa format program drama televisi, diantaranya adalah sinema elektronik

(sinetron), film televisi (FTV), dan situasi komedi (sitkom).

Penulis memilih memproduksi program drama televisi dengan durasi dua puluh

tiga menit. Program Drama Televisi AN NAS akan menyajikan sebuah program

drama televisi yang dikemas dengan konflik sederhana tetapi dengan tema cerita

yang berbeda dari program drama televisi yang sebelumnya.

2.3 Judul Program

Sebuah judul menjadi salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi minat

penonton. Judul adalah salah satu hal yang akan pertama kali penonton perhatikan.

Maka dari itu pemilihan judul program harus dilakukan dengan cermat.

Penulis memilih judul program AN NAS selain karena mudah diingat, judul

tersebut diambil dari jalan cerita yang telah dibuat oleh penulis naskah. Dalam Al-

Quran nama AN NAS disebut dalam surah ini yang berarti manusia. Isi surah adalah

anjuran supaya manusia memohon perlindungan kepada Allah SWT terhadap

pengaruh hasutan jahat setan yang menyelinap di dalam diri.

Penulis memilih judul AN NAS karena ingin memberi pesan moral kepada

khalayak luar untuk selalu ingat bahwa akan selalu ada bantuan dari Allah SWT.

Page 56: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

9

2.4. Target Audience

Deskripsi Program

• Kategori Program : Hiburan

• Media : Televisi

• Format Program : Drama Televisi

• Judul Program : AN NAS

Durasi Program : 23 menit

• Target Audience :

- Umur : Remaja 17 – 30

- Jenis Kelamin :Laki-laki & Wanita

- Status Ekonomi Sosial : A.Menengah ke atas

B.Menegah ke bawah

• Karakteristik Produksi : Record ( Single Camera ).

Menurut (Latief dan Utud, 2017) menyatakan bahwa : Penonton televisi bersifat heterogen, dari usia, status sosial, status ekonomi, wilayah geografis, kondisi psikologi, dan motivasi beragam satu sama lainnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa motivasi setiap orang menonton suatu program acara itu berbeda-beda. Ada yang hanya sekedar menonton untuk mengisi waktu, ada yang menjadikan siaran televisi sebagai bagian hidupnya. Menurut Burton dalam (Latief dan Utud, 2017) mengatakan bahwa, “Penonton

hanya ada di ambang interaksi dengan teks, bukan sebagai sebuah kelompok yang

nyata-nyata ada dan menunggu untuk merespon.”

Atas dasar itulah penulis mencoba melihat kembali segmentasi yang tepat pada

program drama televisi ini. Program drama televisi AN NAS penulis tujukan kepada

kalangan kelompok usia 17-30 tahun baik perempuan maupun laki-laki, dimana pada

kelompok usia tersebut merupakan kelompok yang mendekati usia remaja dan

Page 57: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

10

dewasa. Pada kelompok usia tersebut, penulis menargetkan kalangan mahasiswa

dengan kelas sosial menengah ke bawah sampai kelas menengah ke atas bisa menjadi

penonton terbanyak untuk drama televisi ini. Program drama televisi AN NAS ini

bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia tanpa memandang status social.

2.5. Karakteristik Produksi

Karakteristik program yang akan diterapkan dalam memproduksi sebuah

program berbeda-beda tergantung pada kebutuhan program itu sendiri. Sebuah

program bisa dilakukan secara Live dan Tapping.

Pada program drama televisi ini penulis memilih untuk melakukan produksi

program secara Record dengan menggunakan Single Camera. Alasan penulis

menggunakan pengambilan gambar Single Camera adalah penulis bisa lebih

mengeksplor kemampuan penata kamera dalam teknik pengambilan gambarnya,

selain itu penggunaan single camera yang penulis pilih, karena lebih menghemat

pengeluran produksi.

Page 58: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

11

BAB III

LAPORAN PRODUKSI

3.1. Proses Kerja Produser

Sebagai pemimpin, produser dianggap sebagai orang yang memberikan arah,

membimbing, membina sekelompok orang kreatif untuk menghasilkan karya

menghibur, mendidik, dan informatif (Latief dan Utud, 2017)

Menurut Jonathan Bignell dalam (Latief dan Utud, 2017) menyatakan bahwa: Producer the person working for a television institution who is responsible for the budget, planning, and making of a television programme or series of programme (produser adalah orang untuk lembaga televisi yang bertanggung jawab atas anggaran, perencanaan dan pembuatan program televisi atau serangkaian program). Jadi dapat disimpulkan produser adalah orang yang bertugas memproduksi di

siaran televisi. Dan dalam program drama televisi AN NAS ini merupakan sebuah

program drama dengan perencanaan yang cukup matang. Penulis mencoba

merealisasikan keinginan sutradara dalam produksi drama televisi ini. Penulis

mengatur keperluan yang dibutuhkan dalam merealisasikan keinginan tersebut dan

menyesuaikan pengeluaran dengan anggaran yang dimiliki.

3.1.1. Pra produksi

Menurut (Latief dan Utud, 2017) mengungkapkan bahwa: Rencana adalah rumusan atau metode kerja yang harus dan dapat dikerjakan secara efektif dan efisien dalam produksi siaran televisi. Jadi, dapat dikatakan bahwa perencanaan kerja yang dibuat harus dapat dijalankan. Dengan adanya rencana, maka proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi dapat diatur dengan baik. Dan pada tahap awal atau rencana awal yang penulis lakukan selaku produser

sebelum berlanjut dari sebuah ide ke naskah dan bagaimana mewujudkannya dalam

satu program televisi adalah melakukan rapat dengan tim untuk menentukan jobdesk

11

Page 59: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

12

yang akan diberikan kepada masing-masing anggota. Penentuan ini berdasarkan dari

keinginan masing-masing anggota tim sesuai dengan kemampuan yang mereka

miliki, dan mendapat persetujuan dari anggota lainnya. Hal ini ditujukan untuk

memudahkan proses produksi dan tiap anggota dapat bertanggung jawab secara

penuh terhadap jobdesk yang mereka kuasai. Hasil dari penentuan jobdesk adalah

sebagai berikut:

1. Muhammad Rafly Aulia sebagai Produser

2. Halga Taqwim sebagai Sutradara

3. Aditya Pradana sebagai Penulis Naskah

4. Adrian Nuffiazi sebagai Penata Gambar

5. Ivan Afriansyah Prasetya sebagai Penyunting Gambar

6. Ananda Risky Agustanu sebagai Penata Suara

7. Sarlianti Iwan sebagai Penata Cahaya

8. Novi Yanti Lestari sebagai Penata Artistik

Setelah penentuan jobdesk, tahap selanjutnya yang penulis lakukan adalah

melakukan pemilihan tema tugas akhir yang akan diangkat. Dan telah disepakati

bahwa seluruh anggota tim sepakat untuk memproduksi program drama televisi

dengan genre drama horor. Kemudian, penulis serta anggota tim yang lain mulai

mencari referensi drama melalui youtube maupun sumber lain.

Ide cerita AN NAS ini merupakan ide yang tercetus dari kegemaran penulis

naskah menonton film dengan yang bercerita tentang gangguan mental yang dialami

oleh seseorang. Ide dan konsep cerita ini didapat setelah penulis, penulis naskah,

serta anggota tim lainnya berdiskusi tentang ide dan konsep dari cerita ini. Referensi

dari drama televisi AN NAS di dapat dari film horror luar negeri dan dalam negeri

yang pernah ditonton oleh penulis dan penulis naskah. Meski memiliki konsep yang

Page 60: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

13

hampir sama tetapi penulis mencoba menampilkan konflik yang berbeda.

Pengembangan ide cerita dilakukan bersama-sama oleh seluruh anggota tim, mulai

dari tokoh, alur, lokasi, konflik, sampai editing.

Untuk kegiatan mencari talent sebenarnya produser hanya berperan sebagai

fasilitator yang mewadahi proses pencarian dan pemilihan talent yang sesuai dengan

naskah. Tentunya yang lebih berkompeten selain produser yaitu sutradara dengan

pertimbangan penulis naskah sebagai pembuat naskah dan yang menciptakan

karakter tokoh. Sedangkan produser sendiri lebih mengurusi jadwal talent, domisili,

maupun harga kontrak yang disesuaikan dengan budget produksi dan kemungkinan-

kemungkinan yang terjadi dengan artis tersebut.

Sebagai produser, untuk mendapatkan actor dalam program drama televisi ini,

penulis harus mencari calon pemeran actor untuk diajukan dalam tahap casting yang

dipimpin oleh sutradara dan didampingi oleh penulis naskah. Pada saat proses

casting kami, tim semua turut andil dalam memberikan masukan dan saran kepada

calon actor. Namun hasil terakhir di tangan sutradara dan penulis naskah.

Pembuatan shooting schedule sangat perlu untuk mengetahui sebagai pedoman

kerja semua pihak yang terlibat dalam produksi baik untuk talent maupun crew

dalam proses produksi. Dalam tahap pembuatan shooting schedule sebelumnya, tim

kami melakukan hunting lokasi dimana penulis dan tim mencari lokasi mana yang

sesuai dengan kebutuhan naskah dalam proses produksi.

Penulis selaku produser setelah membuat script breakdown dan shooting

schedule, barulah bisa dirincikan berapa biaya yang akan dikeluarkan atau

dibutuhkan mulai dari pra produksi sampai pasca produksi berlangsung. Biaya

keseluruhan pada produksi sebesar dua puluh delapan juta rupiah. Kemudian atas

persetujuan dan kesepakatan tim, masing-masing akan dipungut biaya tiga juta lima

Page 61: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

14

ratus ribu rupiah perorang. Mulai dari tahap pra produksi, penyewaan alat-alat

produksi, akomodasi, anggaran talent, transportasi, konsumsi, sampai pada tahap

pasca produksi.

Perihal perizinan, terutama lokasi shooting tidak boleh diabaikan karena akan

berakibat fatal. Jika saat produksi bergulir tidak mendapatkan izin untuk

pengambilan gambar di lokasi tentu saja waktu produksi menjadi terhambat. Penulis

selaku produser beserta tim, melakukan survey lokasi yang sesuai dengan naskah,

mempelajari atau mengakses tentang lokasi yang bersangkutan guna mendapat

informasi seperti waktu untuk mencapai lokasi dan rute jalan dapat mempermudah

dan mengurangi kendala disaat produksi berlangsung. Selanjutnya penulis

mengajukan surat permohonan izin lokasi ke pihak yang terkait.

3.1.2. Produksi

Produksi hari pertama berlokasi di rumah. Penulis selaku produser produksi

mengadakan briefing kepada seluruh anggota tim untuk memaksimalkan pekerjaan

dari masing-masing divisi sesuai dengan jobdesk yang telah disepakati bersama.

Penulis mencoba menyesuaikan shooting schedule agar bisa terlaksana sesuai dengan

yang telah direncanakan. Sebelum memulai produksi, penulis membantu menyiapkan

perlatan dan membantu penata artistik menyiapkan yang belum sesuai. Selama

proses produksi berjalan, sembari mengawasi jalannya proses produksi, penulis

membantu yang lain untuk meringankan tugas anggota tim. Sebelum break shooting

penulis menyiapkan konsumsi untuk crew dan para pemain. Proses ini berlangsung

sampai produksi hari pertama selesai.

Produksi hari kedua berlokasi di rumah. Pagi hari penulis mulai

membangunkan seluruh crew untuk bersiap-siap. Penulis juga mempersiapkan

Page 62: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

15

konsumsi untuk seluruh crew dan pemain yang berada di lokasi. Setelah saur dan

shalat subuh, persiapan di mulai dari setting peralatan oleh tim teknik, kemudian

setting lokasi oleh penata artistik. Pada hari kedua ini tidak jauh beda dengan hari

pertama. Penulis masih memantau jalannya produksi dan membantu yang lain

sampai produksi hari kedua selesai.

Produksi hari ketiga yaitu di sekolah, penulis membantu tim yang lain untuk

setting alat. Setelah semua siap penulis melanjutkan membantu tim yang lainnya dan

pengawasan jalannya produksi sampai hari ketiga selesai.

3.1.3. Pasca Produksi

Proses pasca produksi menjadi tahapan akhir dari panjangnya semua proses

produksi program drama televisi ini. penulis me-review kembali hasil produksi

bersama anggota tim, kemudian menyerahkan seluruh hasil produksi kepada

penyunting gambar, agar segera dilakukan proses editing.

Selama proses editing berlangsung penulis menghitung kembali berapa banyak

pengeluaran yang telah dikeluarkan selama proses pra produksi, produksi, dan pasca

produksi.

Penulis juga melakukan pembayaran sesuai dengan perjanjian awal kepada

seluruh pemain yang terlibat dalam seluruh proses produksi ini. Sementara itu,

penulis dan seluruh anggota yang lain mulai melengkapi laporan produksi masing-

masing.

3.1.4. Peran dan Tanggung Jawab Produser

Menurut (Latief dan Utud, 2017) bahwa, “Produser adalah seorang pemimpin

dan juga seorang manajer. Oleh karena itu, menjadi seorang produser sangat

Page 63: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

16

memegang tanggung jawab yang besar. Segala sesuatunya harus diperhitungkan

dengan matang. Dari mulai segi waktu, keuangan, juga kekompakkan dalam tim.”

Penulis sebagai produser juga berusaha agar semua ketentuan dan kriteria

yang harus dimiliki seorang produser juga ada di dalam diri penulis. Melatih diri

sejak terbentuknya kelompok agar siap dan semaksimal mungkin penulis bertindak

sebagaimana mestinya seorang produser bertindak. Dalam produksi ini, produser

bertanggung jawab seperti berikut :

a. Ikut membantu menemukan ide.

b. Menyusun perancangan design produksi.

c. Menyusun rancangan produksi

d. Mencari calon pemain dan ikut andil dalam proses casting.

e. Membantu dan mengatur proses reading dan rehearsel.

f. Mencari lokasi shooting dan mengurus perizinan lokasi.

g. Menyediakan sarana dan prasarana penunjang shooting.

h. Mengumpulkan dana untuk proses produksi dari setiap personil tim.

i. Mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan yang terjadi selama pra produksi,

produksi, dan pasca produksi berlangsung.

j. Membuat jadwal shooting untuk tim juga talent.

k. Mengatur tim dan mengawasi jalannya produksi sesusai dengan jadwal dan

design produksi yang telah ditentukan.

l. Bertanggung jawab atas sluruh hasil produksi baik dari segi dana maupun hasil

akhir produksi.

Page 64: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

17

3.1.5. Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Dalam memproduksi program drama televisi ini, penulis

menginginkan sebuah drama televisi dengan konsep yang berbeda dari

drama televisi sebelumnya.Penulis menginginkan ide yang penulis miliki

bisa dijadikan sebuah program drama televisi yang mampu menarik minat

masyarakat, dengan para pemain yang bisa memerankan setiap karakternya

dengan baik sehingga pesan dan maksud yang ingin disampaikan dalam

drama televisi ini dapat diterima penonton dengan baik.

b. Konsep Produksi

Konsep produksi yang penulis inginkan adalah program drama

televisi ini diproduksi oleh crew yang memang telah menguasai bidangnya

masing-masing, mampu bekerja dengan tim secara baik dan kompak satu

dengan yang lainnya, serta paham terhadap kondisi yang terjadi di sekitar.

Penulis menginginkan program drama televisi ini di produksi selama tiga

hari, dengan perencanaan produksi, rincian anggaran, dan persiapan yang

matang sesuai dengan shooting schedule yang telah dibuat.

c. Konsep Teknis

Konsep teknis menjadi salah satu hal terpenting yang juga ingin

penulis penuhi dalam produksi program televisi ini adalah penggunaan

kamera video professional, penulis inginkan agar lebih menampakkan

detail yang lebih jelas menampakkan gambar yang menampilkan

keseluruhan tubuh pemain. Penulis ingin drama televisi ini diproduksi

dengan pencahayaan yang bertema tahun 2013. Karena jalan cerita drama

televisi ini berlatarkan set tahun 2013.

Page 65: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

18

Penulis menginginkan drama televisi ini diproduksi di lokasi dengan

view yang baik, lokasi yang memang sesuai dengan konsep yang telah

disepakati oleh tim, minim dari gangguan suara kendaraan, serta setting

lokasi dengan property yang sesuai dengan latar cerita yang ada pada

naskah.

3.1.6. Kendala Produksi dan Solusinya

1. Kendala : Selama proses produksi berlangsung, penulis

memiliki kendala dalam mengatur anggaran selama produksi.

Solusi : Untuk menghindari meledaknya biaya produksi,

penulis memisahkan dana untuk konsumsi dan lainnya

2. Kendala : schedule yang berjalan tidak sesuai

Solusi : melakukan briefing dan mempercepat pelaksanaan

produksi

Page 66: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

19

3.1.7. Lembar Kerja Produser

1. Konsep Program

2. Working Schedule

3. Breakdown Budget

4. Casting List

5. Shooting Schedule

6. Daily Report Schedule

7. Equipment List

8. Call Sheet

Page 67: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

20

3.1.7. Lembar Kerja Produser

1. Konsep Program

Program drama televisi AN NAS ini merupakan drama yang dikemas berbeda

dari kebanyakan program drama televisi yang ada. Program drama televisi ini

digarap oleh crew yang memiliki potensi dibidangnya masing-masing dan peralatan

audio visual yang menunjang proses pembuatan drama televisi AN NAS.

Setiap pemain akan memerankan karakter sesuai skenario yang telah dibuat oleh

penulis naskah. Dengan pendalaman karakter yang baik agar apa yang ingin penulis

sampaikan dalam program drama televisi ini bisa sampai ke penonton dengan baik.

Drama televisi ini juga diambil dengan angle, shot, dan komposisi yang baik

sehingga dapat menjadi salah satu daya tarik dari drama televisi AN NAS ini. Dan

tak lupa juga drama ini di dukung dengan audio visual yang menarik pula.

Setelah itu, dengan menerapkan konsep editing yang baik serta sesuai dapat

memunculkan kesan dramatis yang tentunya melalui berbagai proses. Proses editing

sendiri terdiri dari offline dan online. Dalam tahap proses offline editing, penyunting

gambar melakukan pemilahan gambar yang akan digunakan. Setelah melakukan

pemilahan gambar, editor melakukan proses cutting dan menyatukan adegan sesuai

dengan naskah. Sedangkan, pada tahap online editing, editor memberikan efek dan

transisi pada video, dan juga melakukan pewarnaan pada video, agar menghasilkan

gambar yang layak untuk ditonton. Drama televisi AN NAS berdurasi 16 Menit 10

Detik tanpa jeda iklan, dan proses pembuatannya sendiri memakan waktu 3 hari.

Page 68: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

20

22

2. WORKING SCHEDULE

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly Aulia

Judul Program : AN NAS Sutradara : Halga Taqwim

Durasi : 16 Menit 10 Detik

Tabel III.1

NO TAHAP AKTIFITAS

TARGET PER MINGGU MARET APRIL MEI JUNI

MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pra

Pro

duks

i

Penentuan Jobdesk 2 Penemuan Ide 3 Pengembangan Ide 4 Menyusun Naskah 5 Pengumpulan Dana

6 Menyusun Jadwal dan

Budgeting

7 Hunting Lokasi

8 Menyiapkan Kosum

dan Properti

9 Breakdown Equipment

10 Casting Pemain

21

Page 69: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

21

22

11 Reading 12 Technical Meeting

13 Persiapan Equipment

Keseluruhan

14 Review 15

Produksi Shooting

16 Evaluasi Produksi

17

Pas

ca P

rodu

ksi

Pembuatan Soundtrack

18 Pencarian Backsound 19 Capturing 20 Logging 21 Online Editing 23 Final Editing 23 Review Hasil Editing

Page 70: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

23

3. BREAKDOWN BUDGET

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program :AN NAS Sutradara : Halga Taqwim

Durasi : 16 Menit 10 Detik

Tabel III.2

No Item Unit Rate Amount

Pra Produksi 1 Print dan fotocopy - Rp133,000

2 Konsumsi casting dan

reading (1 hari) Rp200,000

TOTAL Rp333,000

Produksi (Teknik) 3 Sewa lighting (3 hari) Rp3,305,000

4 Sewa kamera (3 hari) Rp3,912,500

5 Sewa monitor bestview S7 1 (3 hari) Rp225,000

6 Sewa monitor director

cinegears 1 (3 hari) Rp375,000

7 Sewa Audio (3 hari) Rp637,500

8 Sewa Genset 1 (3 hari) Rp2,500,000

9 Baterai Alkalin (3 hari) Rp101,000

10 Bensin mobil 2 (3 hari) Rp400,000

11 Bensin genset (3 hari) Rp912,000 TOTAL :

Rp12,412,500 Produksi (Artistik)

Properti

12 Buku tua 1 (2 hari) Rp119,000

13 Kain cover buku 1 (2 hari) Rp35,000

14 Kain pembungkus buku 1 (2 hari) Rp30,000

15 Kain putih 1 (2 hari) Pinjam

16 Rubik 1 (2 hari) Rp30,000

17 Bingkai kecil 1 (2 hari) Rp11,100

18 Guci putih 3 (2 hari) Pinjam

19 Guci krem 1 (2 hari) Pinjam

20 Guci biru 1 (2 hari) Pinjam

21 Guci 1 (2 hari) Rp100,000

22 Piring panjangan ruang

makan 1 (2 hari) Rp50,000

23 Piring panjangan 1 (2 hari) Rp50,000

Page 71: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

24

24 Pot bunga 1 (2 hari) Milik sendiri

25 Gorden putih 1 (2 hari) Milik sendiri

26 Gorden ruang depan 1 (2 hari) Milik sendiri

27 Lampu tidur 1 (2 hari) Milik sendiri

28 Lampu tinggi 1 (2 hari) Rp75,000

29 Karpet 1 (2 hari) Milik sendiri

30 Lukisan 1 (2 hari) Mlik sendiri

31 Lampu lentera 1 (2 hari) Pinjam

32 Lampu tempel 1 (2 hari) Rp304,150

33 Lonceng (beli) 1 (2 hari) Rp101,000

34 Lonceng (sewa) 1 (2 hari) Rp50,000

35 Jam denting 1 (2 hari) Rp100,000

36 Jam dinding kamar 1 (2 hari) Milik sendiri

37 Tempat tidur ayah ibu 1 (2 hari) Pinjam

38 Tempat tidur wildan 1 (2 hari) Pinjam

39 Lemari kamar ayah 1 (2 hari) Pinjam

40 Lemari wildan 1 (2 hari) Pinjam

41 Meja kecil kamar ayah 1 (2 hari) Pinjam

42 Meja kecil kamar wildan 1 (2 hari) Pinjam

43 Meja kecil ruang tengah 1 (2 hari) Pinjam

44 Buffet ruang tengah 1 (2 hari) Pinjam

45 Sofa ruang tengah 1 (2 hari) Pinjam

46 Kursi ruang depan 1 (2 hari) Pinjam

47 Meja kecil ruang depan 1 (2 hari) Pinjam

48 Lemari tinggi ruang makan 1 (2 hari) Pinjam

49 Buffet ruang makan 1 (2 hari) Pinjam

50 Meja+kursi makan 1 (2 hari) Pinjam

51 Meja kecil ruang makan 1 (2 hari) Pinjam

52 Lemari dapur 1 (2 hari) Pinjam

53 Peralatan masak 1 (2 hari) Milik sendiri

54 Kompor 1 (2 hari) Milik sendiri

55 Rak piring kecil 1 (2 hari) Pinjam

56 Perkakas 1 (2 hari) Pinjam

57 Pulpen gel 1 (2 hari) Rp30,000

58 Double tape 1 (2 hari) Rp18,300

59 Lakban hitam 1 (3 hari) Rp28,400

60 Lakban bening 1 (3 hari) Rp12,600

61 Lakban kertas 1 (3 hari) Rp14,600

62 Lakban coklat 1 (3 hari) Rp,20,000

Page 72: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

25

63 Lakban merah 1 (3 hari) Rp16,000

64 Paku 1 (3 hari) Rp15,000

65 Lampu pijar Philips 1 (2 hari) Rp20,000

66 Baut 1 (2 hari) Rp5,000

67 1 (2 hari) Rp22,000

68 Kawat 1 (2 hari) Rp10,000

69 Rumahan lampu 1 (2 hari) Rp14,000

70 Tali rafia 1 (2 hari) Rp4,000

71 Tali tambang 1 (2 hari) Rp6,500

72 Gunting 1 (2 hari) Rp6,500

73 Cutter 1 (2 hari) Rp4,700

74 Kaca 60x60 tembus

pandang 1 (2 hari) Rp51,800

75 Kabel 1 (2 hari) Rp12,000

76 Rumahan lampu 1 (2 hari) Rp15,000

77 Lampu pijar 5watt 1 (2 hari) Rp18,000

78 Senter 1 (2 hari) Milik sendiri

79 Cat, kuas dan roll 1 (2 hari) Rp175,000

80 Spidol 2 (3 hari) Rp15,800

81 Binder clip 1 (3 hari) Rp21,600

82 Pipa 1 (3 hari) Rp62,000

83 Keni 1 (3 hari) Rp36,000

84 Lem paralon 1 (3 hari) Rp8,000

85 Mata gergaji 1 (3 hari) Rp20,000

86 Lampu, kabel, rumahan

lampu 1 (3 hari) Rp50,000

87 Clipper 1 (3 hari) Rp90,000

88 Kain hitam 1 (2 hari) Rp80,000

89 Plastik wrapping 1 (2 hari) Rp23,000 TOTAL

Rp2,663,045

Make up

90 Soflens 1 (3 hari) Rp219,998

91 Air soflens + tetes mata 1 (3 hari) Rp33,000 92 Foundation 1 (3 hari) Milik Sendiri

93 Bb cream 1 (3 hari) Rp49,999

94 Bedak 2watcake 1 (3 hari) Milik sendiri

95 Bedak pound 1 (3 hari) Milik sendiri

96 Bedak bayi 1 (3 hari) Milik sendiri

97 Beauty blender 1 (3 hari) Rp15,000

98 Eyes shadow 1 (3 hari) Milik sendiri

Page 73: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

26

99 Micellawater 1 (3 hari) Rp18,000 TOTAL

Rp335,997 100 Wardrobe

101 Baju tidur putih 1 (3 hari) Rp120,000

102 Blouse 1 (3 hari) Pinjam

103 Celana bahan ibu 1 (3 hari) Pinjam

104 Celana pendek ayah 1 (3 hari) Milik sendiri

105 Baju polo 1 (3 hari) Milik sendiri

106 Baju sekolah wildan 1 (3 hari) Pinjam

107 Celana wildan 1 (3 hari) Pinjam

108 Baju wildan 1 (3 hari) Pinjam

109 Sandal flat ibu 1 (3 hari) Milik sendiri

110 Sandal rumah

ayah,ibu,wildan 3(3 hari) Rp105,000

111 Sepatu wildan 1 (3 hari) Pinjam

112 Tas sekolah wildan 1 (3 hari) Milik sendiri

113 Tas ibu 1 (3 hari) Milik sendiri

Produksi (Unit)

114 Konsumsi crew dan talent (3 hari) Rp2,400,000

115 Tempat pensil anak anak (1 hari) Rp,150,000 TOTAL

Rp2,550,000 Pasca Produksi

Talent

116 Ayah (2 hari) Rp1,400,000 117 Ibu (3 hari) Rp1,500,000

118 Wildan (3 hari) Rp2,000,000

119 Guru (1 hari) Rp150,000 TOTAL

Rp5,050,000

120 Sewa Lokasi (3 Hari) Rp.3,350,000

121 Tempat pensil anak anak - Rp150,000

122 Kendala audio - Rp800,000

123 Editing - Rp350,000

124 Tempat DVD - Rp15,000

125 DVD label - Rp5,000

126 Kaset DVD - Rp8,000

127 Print - Rp400,000

128 Poster - Rp100,000 TOTAL

Rp5,178,000

Page 74: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

23

Page 75: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

24

5. SHOOTING SCHEDULE

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : AN NAS Sutradara : Halga Taqwim

Durasi : 16 Menit 10 Detik

Table III.4

No Hari dan Tanggal

Waktu Pelaksanaan Kegiatan Keterangan

1 Minggu, 19 Mei 2019

18.30 - 19.30 Crew Call 2 22.00 - 22.50 Loading barang

No Hari dan Tanggal

Waktu Pelaksanaan Kegiatan Keterangan

1 00.00 - 02.00 Set Peralatan

Pengambilan Scene 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9,

2 02.00 - 04.00 BREAK SAHUR

3 04.30 - 05.30 Set lighting & makeup talent

4

Senin, 20 Mei 2019

05.30 - 06.30 Set camera 5 06.30 - 07.00 Blocking talent 6 07.00 - 12.00 On cam 7 12.00 - 13.00 BREAK SHOLAT 8 13.00 - 13.30 Reading Talent

9 13.30 - 15.00 Pengambilan

Gambar 10 15.00 - 16.00 BREAK SHOLAT

11 16.00 - 18.00 Pengambilan

Gambar

12 18.00 - 19.30 BREAK

BERBUKA

13 19.30 - 00.00 Pengambilan

Gambar Pengambilan Scene 10, 11,

12 14 00.00 - 01.00 Produksi selesai -

Merapikan Peralatan

Page 76: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

25

No Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan Keterangan

1

Selasa, 21 Mei 2019

15.00 - 17.00 Set properti

Pengambilan scene 13, 15,16, 17.

2 17.00 - 19.30 BREAK

BERBUKA Makeup talent

3 19.30 – 20.30 Set lighting 4 20.30 - 21.30 Set camera 5 21.30 - 22.00 Blocking talent 6 22.00 - 03.30 On cam

No Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan Keterangan

1

Rabu, 22 Mei 2019

03.30 - 05.00 BREAK SAHUR

Pengambilan scene 18, 19, 1

2 06.00 - 07.00 Pengambilan

Gambar

3 07.00 – 09.00 Produksi selesai -

Merapikan Peralatan

4 09.00 - 10.30 Pindah lokasi

sekolah

5 10.30 - 11.30 Loading alat

Pengambilan scene 2, 14

6 11.30 - 12.20

BREAK SHOLAT Makeup talent

7 12.20 - 13.05 Blocking kamera

8 13.05 - 13.35 Blocking talent

9 13.35 - 13.45 Reading Talent

10 13.45 - 16.30

Pengambilan Gambar

11 16.30 - 20.00

Produksi Selesai - Cek List Peralatan

- Cek List Wadrobe dan

Properti - Cleaning Lokasi

Page 77: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

26

6. DAILY REPORT PRODUCTION

Daily Production Report

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : AN NAS Sutradara : Halga Taqwim

Date : Senin, 20 Mei 2019 Lokasi : Rumah

Tabel III.5

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Talent Call 06.00 06.00 Konsumsi Buka

Puasa 18.00 18.00

Makan Malam 22.00 22.00

Peran Pemeran Usia Costume On Set Pulang

Puput Ibu Dewasa Formal 07.00 Inap Noval Ayah Dewasa Formal 07.00 Inap Raidan Wildan Anak Kecil Formal 07.00 01.00

Porsi Catering Dipesan Realisasi

Makan Buka Puasa 20 porsi 20 Porsi

Makan Malam 15 Porsi 17 Porsi

Page 78: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

27

Daily Production Report

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : AN NAS Sutradara : Halga Taqwim

Date : Selasa, 21 Mei 2019 Lokasi : Rumah

Tabel III.6

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Talent Call 06.00 06.00 Makan Saur 03.30 03.30

Makan Berbuka Puasa

18.00 18.00

Makan Malam 22.00 23.00

Peran Pemeran Usia Costume On Set Pulang

Puput Ibu Dewasa Formal 09.00 Inap Noval Ayah Dewasa Formal 09.00 Inap Raidan Wildan Anak Kecil Formal 09.00 Inap

Porsi Catering Dipesan Realisasi

Makan Saur 17 porsi 17 Porsi Makan Berbuka 20 Porsi 23 Porsi Makan Malam 20 Porsi 20 Porsi

Page 79: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

28

Daily Production Report

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : AN NAS Sutradara : Halga Taqwim

Date : Senin, 20 Mei 2019 Lokasi : Sekolah

Tabel III.7

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Talent Call 07.00 07.00 Makan Saur 03.30 03.30

Makan Berbuka Puasa

18.00 18.00

Peran Pemeran Usia Costume On Set Pulang

Puput Ibu Dewasa Formal 07.00 17.00

Raidan Wildan Anak Kecil Seragam pramuka

07.00 17.00

Porsi Catering Dipesan Realisasi

Makan Sahur 17 porsi 18 Porsi Makan Berbuka

Puasa 17 Porsi 17 Porsi

Page 80: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

29

7. EQUIPMENT LIST

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : AN NAS Sutradara : Halga Taqwim

Date : Rabu, 22 Mei 2019

Tabel III.8

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Kamera Sony PXW FS5 1 Sewa 2 Tripod 1 Sewa 3 Follow focus TILTA follow focus 1 Sewa 4 Charger Sony 1 Sewa

5 Baterai Sony 2 Sewa

Alkaline 8 Milik Sendiri

6 Lensa

Canon Lens EF 24-70mm

1 Sewa

Canon Lens Fix EF

35mm 1 Sewa

7 Monitor kamera HDMI 7” 4k

Support 1 Sewa

8 Monitor director CINEGEARS ruige

21.5 1 Sewa

9 Doli 1 Sewa ARRI HMI 575 KW 2 Sewa ARRI HMI 2.5 KW 1 Sewa

10 Lighting Dedolight Basic 3-

Light Kit 1 Sewa

Kino flo Daylight 2 Sewa Inky 300w 1 Sewa

11 Clip on Sennheiser ew 100

ENG G3 2 Sewa

12 Kabel Rol 1 Milik Sendiri 13 Headphones 1 Milik Sendiri

14 Boom Mic Sennheiser MKH

416 1 Sewa

15 Audio Recorder Zoom H4N 1 Sewa

16 Clip On Sennheiser ew 100

ENG G3 1 Sewa

Page 81: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

30

8. CALL SHEET

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : AN NAS Sutradara : Halga Taqwim

Date : Senin, 22 Mei 2019 Lokasi : Rumah

Tabel III.9

Nama Telp Produser Muhammad Rafly Aulia 089602454033 Sutradara Halga Taqwim 081261144108

Alamat Lokasi Studio Persari Jakarta Selatan -

Set Scene Cast D/N Location

Ruang Tamu 3 Ayah, Ibu, Wildan D Studio Persari Jakarta Selatan

Ruang Tamu 4 Ayah, Ibu, Wildan D Studio Persari Jakarta Selatan

Kamar Misterius

5 Wildan D Studio Persari Jakarta Selatan

Kamar Wildan 6 Wildan D Studio Persari Jakarta Selatan

Kamar Misterius

7 Wildan N Studio Persari Jakarta Selatan

Kamar Wildan 8 Wildan, Ayah N Studio Persari Jakarta Selatan

Ruang Tamu 9 Ayah, Ibu, Wildan N Studio Persari Jakarta Selatan

Kamar Ibu 10 Ayah, Ibu, Wildan N Studio Persari Jakarta Selatan

Ruang Tamu 11 Ayah, Ibu, Wildan N Studio Persari Jakarta Selatan

No Cast No. Telepon Call Scene Location

1 Ayah

(Noval) 089622400936 OK 3, 4, 9

Studio Persari Jakarta Selatan

2 Ibu (Puput) 085810867685 OK 3 dan 4 Studio Persari Jakarta Selatan

3 Wildan

(Raidan) 085880504834 Ok

3, 4, 5, 6, 7, 9

Studio Persari Jakarta Selatan

Page 82: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

31

Call Sheet

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : AN NAS Sutradara : Halga Taqwim

Date : Selasa, 21 Mei 2019 Lokasi : Rumah

Tabel III.10

Nama Telp Produser Muhammad Rafly Aulia 089602454033 Sutradara Halga Taqwim 081261144108

Alamat Lokasi Studio Persari Jakarta Selatan -

Set Scene Cast D/N Location

Ruang Dapur 12 Ibu, Wildan D Studio Persari Jakarta Selatan

Dapur 14 Ibu, Wildan D Studio Persari Jakarta Selatan

Ruang Tamu 15 Ayah, Ibu, Wildan D Studio Persari Jakarta Selatan

Kamar Misterius

16 Ayah, Ibu, Wildan D Studio Persari Jakarta Selatan

Halaman Belakang

17 Ayah, Ibu, Wildan D Studio Persari Jakarta Selatan

Halaman Belakang

18 Ayah, Ibu, Wildan D Studio Persari Jakarta Selatan

- 1 O.S Ayah dan Ibu N Studio Persari Jakarta Selatan

No Cast No. Telepon Call Scene Location

1 Ayah

(Noval) 089622400936 OK 3, 4, 9

Studio Persari Jakarta Selatan

2 Ibu (Puput) 085810867685 OK 3 dan 4 Studio Persari Jakarta Selatan

3 Wildan

(Raidan) 085880504834 Ok

3, 4, 5, 6, 7, 9

Studio Persari Jakarta Selatan

Page 83: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

32

Call Sheet

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : AN NAS Sutradara : Halga Taqwim

Date : Rabu, 22 Mei 2019 Lokasi : Sekolah

Tabel III.11

Nama Telp Produser Muhammad Rafly Aulia 089602454033 Sutradara Halga Taqwim 081261144108

Alamat Lokasi SDN Pela Mampang 12 Pagi -

Set Scene Cast D/N Location

Sekolah 2 Guru, Wildan D SDN Pela Mampang 12 Pagi

Sekolah 13 Guru D SDN Pela Mampang 12 Pagi

No Cast No. Telepon Call Scene Location

1 Ibu

(Puput) 085810867685 OK 2

Komplek BPK V, Blok K, No.1. Gandul

2 Wildan

(Raidan) 085880504834 OK 2

Komplek BPK V, Blok K, No.1. Gandul

3 Hj.Erni (Guru)

OK 2, 13 Komplek BPK V, Blok K, No.1. Gandul

Page 84: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

27

4. Casting List

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly Aulia

Judul Program : AN NAS Sutradara : Halga Taqwim

Durasi : 16 Menit 10 Detik

Tabel III.3

No Tokoh Karakter Talent

Nama di Naskah Sifat Fisik Calon Pemeran Contact Person

1

Ibu

Protagonis Tinggi, kurus, berkulit putih Puput 085810867685

Page 85: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

28

2

Ayah

Protagonis

Tinggi, berisi, berkulit sawo matang

Noval

089622400936

3

Wildan

Protagonis Pendek, berkulit putih Raidan 085880504834

4 Hj. Erni Protagonis Gemuk, berkulit sawo

matang Guru Agama -

Page 86: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

29

Page 87: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

38

3.2. Proses Kerja Sutradara

Dalam proses produksi rekaman (audio, vidio, TV, film), seprang sutradara

merupakan pimpinan tertinggi yang boleh juga disebut komandan. Tentu saja yang

dimaksud di sini bukan menjadikan sutradara sebagai seorang ditakor, tetapi seorang

yang bertanggung jawab penuh dalam proses produksi (Nugroho, 2014:203)

Dalam terapannya sebagai seorang sutradara dalam film AN NAS memakai

teknik perekaman gambar elektronik singelcam untuk setiap kebutuhan gambar yang

tercantum pada director shoot, sutradara juga bertanggung jawab dalam aspek kreatif

yang mencakup pengadegan, bloking pemain, tata artistik, wardrobe, teknik kamera,

informasi suara dan teknik editing, kesatuan aspek kreatif kesatuan aspek kreatif

yang tersebut diatas juga dikenal dalam istilah bahasa prancis dengan sebutan mise

en scene.

3.2.1. Pra Produksi

Menurut Irwanto dkk (2014:48) “sutradara, orang yang bertanggung jawab

pada semua aspek produksi, baik sinematik artistik maupun secara teknis”.

Maka dari itu Sutradara bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif pembuatan film,

baik interpretatif maupun teknis. Dalam produksi “AN NAS”, penulis bertanggung

jawab dalam proses praproduksi, antara lain:

Penulis sebagai sutradara memiliki peran sejak awal terciptanya ide pada tahan

pra-produksi berlanjut pada tahapan produksi hingga pada tahapan pasca produksi.

Page 88: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

39

Dalam film “AN NAS”, berikut ini beberapa tugas penulis sebagai sutradara

antara lain:

a. Interpretasi skenario/script converence

Penulis sebagai sutradara bekerja sama produser melakukan analisa skenario/

naskah “AN NAS” yang menyangkut isi cerita, sturktur dramatik, cara

penyampaian informasi dalam naskah, dan suma hal yang berhubungan

dengan nilai estetika dan tujuan artistik didalam target eksekusi filim An nas.

b. Casting

Penilis sebagai sutradara bekerja sama dengan produser menentukan

dan melakukan casting terhadap para pemain utama dan pemain pendukung.

Proses tersebut biasanya dibantu oleh asisten Sutradara dan juga casting

director.

c. Latihan/Reherseal

• Kepada pemain utama, sutradara menyampaikan visi dan misinya

terhadap penokohan yang ada didalam skenario, lalu mendiskusikannya

dengan tujuan untuk membangun kesamaan presepsi karakter tokoh

antara sutradara dan pemain.

• Sutradara melakukan pembacaan skenario (reading) bersama seluruh

pemain untuk membaca bagian dari dialog dan action pemain masing-

masing.

• Sutradara melakukan latihan pemeranan dengan pemain utama.

• Sutradara melakukan evaluasi terhadap hasil latihan pemeranan yang

telah direkam sebelumnya

Page 89: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

40

d. Hunting

• Sutradara melakukan pengarahan kepada tim hunting lokasi bersama

dengan penata fotografi, penata artistik, asisten sutradara, dan manajer

produksi.

• Sutradara menetukan lokasi berdasarkan hasil hunting tersebut, setelah

berdiskusi melibatkan penata fotografi, penata artistik, asisten sutradara,

dan penata suara.

• Sutradara memastikan lokasi berdasarkan semua aspek teknis.

e. Perencanaan shot dan blocking/planning coverage dan staging

• Sutradara merumuskan dan menyusun direct shot pada setiap scene yang

ada dalam skenario.

• Sutradara membuat ilustrasi staging pemain dan peletakan kamera

kedalam floor plan.

• Sutradara membuat storyboard dibantu oleh storyboard artist

f. Final Pra Produksi

Penulis sebagai sutradara melakukan diskusi/evaluasi bersama dengan

crew produksi dan pemain utama untuk persiapan shooting yang menyangkut

teknis penyutradaraan dan juga artistiknya.

3.2.2.Produksi

Fachrudin (2015:235). “proses ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu praproduksi

(pengembangan ide, penjabaran naskah, pembuatan rancangan anggaran, casting

pemain, pengumpulan perlengkapan, penentuan dan pembuatan set, penyusunan

storyboard, penentuan shoot yang baik, serta penyusunan kerabat kerja) produksi

Page 90: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

41

(pengambilan gambar sesuai naskah dan improvisasi sutradara) pascaproduksi

(intinya adalah editing)”.

Dalam proses produksi sutradara harus bisa menciptakan suasana kerja yang

baik dan kondusif agar proses produksi bisa berjalan dengan lancar sesaui dengan

jadwal yang ada. Produksi program drama yang berjudul “AN NAS” dilaksanakan

selama 3 hari yang berlokasi di rumah daerah studio alam persari . Yang selama

berjalannya produksi mengikuti ajuan working schedule dari produser.

Dalam menjalankan produksi ada beberapa hal yang penulis sebagai sutradara

harus lakukan :

1. berdasarkan director treatment sutradara menjelaskan adegannya kepada

asisten sutradara dan crew utama lainnya perihal urutan shot yang akan di

ambil karena asisten sutradara di tim ditiadakan sutradara menunjuk penulis

naskah untuk menjadi asisten sutradara.

2. Mengkordinasikan kepada asisten sutradara untuk melakukan latihan

blocking pemain yang di sesuaikan blocking kamera.

3. Sutradara memberikan arahan terhadap pemain apabila dirasa kurang

memuaskan dalam pengadeganan. Sutradara juga menjelaskan bagaimana

adegan yang diinginkan dan dibutuhkan dalam film.

4. Sutradara mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam wilayah kreatif

apa bila ada persoalan di lapangan.

5. Sutradara melihat dan me-review seluruh hasil gambar dan audio yang sudah

direkam, agar dapat melakukan perbaikan jika ada kurang di hari selanjutnya.

Page 91: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

42

3.2.3. Pasca Produksi

Penulis menjelaskan laporan secara khusus setelah produksi sebagai sutradara

dengan di dukung dari kutipan buku referensi

Menurut Nugroho (2014:110) “sutradara adalah pemimpin yang bertanggung

jawab sampai hasil karya paling akhir”. Pada tahap pasca produksi ini penulis

sebagai sutradara mendampingi editor dalam memilih gambar dan audio yang tepat,

dalam proses itu diskusi penulis sebagai sutradara bersama editor sangat di perlukan

agar mendapatkan kesamaan pendapat dalam menentukan struktur alur cerita yang di

inginkan dari skenario.

Musik yang di gunakan dalam drama ini, disesuaikan dengan adegan yang

ada. Sebagai contoh seperti di adegan flashback, penulis mengisi suara melankolis

yang sesuai agar emosi yang diciptakan mewakili cerita pada adegan tersebut. Dalam

drama ini, penulis dan editor akan menggunakan ambience yang sesuai dengan

setting di masing-masing scene, serta atmosfer yang menegangkan di saat ada

adegan-adegan yang emosional agar penonton dapat ikut meningkat.

Dalam proses mengedit mebutuhkan waktu seminggu karna proses yang tidak

sebentar menyatukan mood yang susah dalam mengedit drama ini. Dan juga grading

yang membutuhkan waktu yang sangat lama karna di film ini di buat low light,

penulis dan editor harus bisa membuat gambar sebagus mungkin agar sama dengan

naskah yang di minta oleh penulis dan penulis naskah.

3.2.4. Peran dan Tanggung Jawab Sutradara

“Director adalah seorang yang bertanggung jawab penuh atas aspek kreatif,

baik yang bersifat penafsiran maupun teknik, pada pembuatan sebuah film. ” Irwanto

dkk (2014:9)

Page 92: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

43

Maka dari itu Sutradara adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah

film sesuai dengan skenario. Skenario digunakan untuk mengontrol aspek-aspek seni

dan drama. Pada masa yang sama, sutradara mengawal crew film dan pemeran untuk

memenuhi wawasan pengarahannya. Sutradara juga berperan dalam membimbing

crew dan para pemeran film dalam merealisasikan kreativitas yang dimilikinya.

Sutradara juga bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif pembuatan film, baik

interpretatif maupun teknis. Ia menduduki posisi tertinggi dari segi artistik dan

memimpin pembuatan film tentang “bagaimana yang harus tampak” oleh penonton.

Selain mengatur tingkah laku di depan kamera dan mengarahkan akting serta dialog,

sutradara juga mengontrol posisi beserta gerak kamera, suara, pencahayaan, dan hal-

hal lain yang menyambung kepada hasil akhir sebuah film. Dalam melaksanakan

tanggung jawabnya, sutradara bekerja bersama para crew film dan pemeran film, di

antaranya penata fotografi, penata kostum, penata kamera dan lain sebagainya. Selain

itu ia juga turut terlibat dalam proses pembuatan film mulai dari pra-produksi,

produksi, hingga pasca produksi.

3.2.5. Proses Penciptaan Karya

Dalam proses pembuatan film “AN NAS” sutradara membagi proses menjadi

tiga bagian, yaitu:

a. Konsep kreatif

Dalam film “AN NAS” sutradara membuat konsep cerita tentang

perjuangan keluarga yang mendapat gangguan saat menempati rumah yang

baru mereka hunyi dari roh jahat yang merasuki ibu dan ingin membunuh

anak dan suami, setelah melalui malam yang panjang dengan ancaman roh

Page 93: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

44

jahat mereka akhirnya terbebas berkat bacaan spontan surat annas oleh sang

anak.

Keutuhan gambar visual rumah yang baru mereka tempati anak

menemukan buku yang berisi mantra untuk memanggil roh jahat dangan

kemampuan lebih yang tidak disadari oleh anak tersebut sehingga roh jahat

itu ingin membunuh ayah dan anak, hingga akhirnya mereka terselamatakan

dengan bacaan surat annas yang mereka lafaskan.

b. Konsep Produksi

Konsep produksi yang diterapkan dalam pembuatan film “AN NAS”

adalah konsep perjuangan keluargaan dimana setiap divisi saling membantu

dan memberi dan ingin di setiap bagian film sehingga karya yang tercipta

menjadi milik bersama dan bukan milik perorangan. Walau sutradara adalah

pemimpin saat produksi namun sutradara selalu mencoba meminta masukan

dan saran dari tiap divisi agar adegan dalam film sesuai seperti yang

diinginkan.

c. Konsep Teknis

Dalam konsep teknis sendiri sutradara menerapkan konsep minimal

maksimal, artinya dengan alat yang tidak mewah namun bisa menghasilkan

karya yang maksimal dengan pemanfaatan kreatifitas dari tiap divisi.

3.2.6. Kendala Produksi dan Solusinya

Semaksimal mungkin pra produksi dilakukan, pasti selalu ada kendala saat

produksi. Dari teknis sampai dengan pemain dan juga dari beberapa crew. Sutradara

sebagai penulis harus sigap dalam mensiasati rencana lain ketika terjadi kendala pada

produksi.

Page 94: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

45

Dihari pertama produksi, sutradara harus menyelesaikan 8 scene dalam

sehari. Pemain dan crew harus bisa mepercepat proses shooting sampai jam 02.00

WIB dikarenakan dalam film ini menggambil shooting pada malam hari dan talent

atau pemeran dan kru yang berperan dalam film ini bisa beristirahat untuk shooting

hari berikutnya

Dihari kedua produksi, produksi berjalan lancar dan target 7 scene, namun

lagi – lagi kendala di lokasi tempat shooting di mana kita harus selesai pada jam

09.00 WIB karena perjanjian dengan pemilik lokasi, bahwa shooting berakhir pada

pukul 07.00. Dan kita harus menyelesaikan semua scene dengan cepat .

Dihari ketiga produksi, penulis shooting di lokasi berbeda yaitu sekolah yang

dimana lokasinya di SDN Pela Mampang 12, berangkat jam 9 sampai sana jam 10.

Crew dan pemain bersiap karna di kasih batas waktu sampai jam 4 sore oleh pihak

sekolah. Akhirnya penulis dan crew bisa menyelesaikan 2 scene tepat waktu.

Page 95: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

46

3.2.7 Lembar Kerja Sutradara

1. Konsep Kerja Sutradara

2. Director Treatment

3. Storyboard

4. Script Breakdown Sheet

Page 96: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

47

3.2.7. Lembar Kerja Sutradara

1. Konsep Kerja Sutradara

Menurut Naratama (2013:57) “Sutradara televisi adalah seseorang yang

mempunyai visi mengembangkan nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam pikiran

dan kreativitasnya. Sedangkan filosofi dalam penyutradaraan televisi merupakan

sebuah daya pemikiran atas nilai-nilai seni visual yang diwujudkan dalam kenyataan

visual itu sendiri”.

Berawal dari naskah, penulis ingin menyajikan sebuah film drama yang

dikemas secara menghibur, inspiratif, unik, dan edukatif. Untuk tujuan itu penulis

mengurai cerita scene per scene guna mendapatkan pencapaian kreatif yang

diinginkan. Penulis sebagai sutradara menginginkan berbagai macam teknik yang

dapat mendukung program drama ini agar lebih berbeda dengan drama sosial yang

sudah ada. Mulai dari pencahayaan, gerak kamera, artistik, editing, dan juga ilustrasi

musik.

Penulis bersama produser serta kepala departemen lain menyiapkan dengan

matang-matang konsep film yang berjudul “AN NAS” yang akan diproduksi nanti.

Dari banyak konsep, penulis mengambil beberapa konsep yakni

1. Apa yang perlu penonton lihat

Sebuah keluarga yang menempati rumah baru dan mendapat gangguan dari

roh jahat

2. Apa yang ingin dan perlu dilihat

Wildan yang tidak sengaja menemukan buku tua di sebuah kamar misterius

membuatnya membacakan mantra tua yang membuat ibu nya di rasuki oleh roh

jahat.

Page 97: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

48

2. DIRECTOR TREATMENT

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : An’nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 Menit 10 Detik

Table. III.12

No Scene Cast I/E D/N Location Visual

Direction Shoot

Size Movement Angle

1 1 Ayah & ibu

I D - - - - Ayah menelfon ibu (black screen, V.O)

2 2 Guru I D Ruang kelas EST Track Eye level Siswa-siswa kelas sedang menghafal surat an-nas

3 2 Wildan I D Ruang kelas ECU Still Eye level Mata wildan

4 2 Wildan I D Ruang kelas ECU Still Eye level Tangan wildan memainkan rubik

5 2 Guru I D Ruang kelas POV / MS

Still Eye level Guru melihat wildan bermain rubik dan menghampiri wildan

6 2 Wildan I D Ruang kelas ECU Still Eye level Wildan menaruh rubik

Page 98: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

49

7 2 - E D Koridor kelas CU Still High angle Bel sekolah berbunyi

8 2 Murid-murid

I D Ruang kelas MCU Still Eye level Murid-murid bersalaman pamit kepada guru

9 3 - E D Rumah Baru EST Still Eye level Rumah baru (O.S Suara Palu)

10 3 Ayah I D Ruang Tengah MCU Still Eye level Ayah mengetuk palu melihat ke belakang kemudian berlalu

11 3 Ayah I D Ruang Tengah MS Tilt Down Eye level Ayah menghampiri wildan, kemudian wildan mencium tangan ayah

12 4 Ayah I D Ruang Tengah ECU Track Out Eye Level Ayah memasang lukisan, kemudian ibu memberkian saran kepada ayah dan terlihat wildan sedang bermain

rubik 13 4 Wildan I D Ruang Tengah CU Still Eye level Ekspresi Wildan

14 4 Wildan I D Ruang Tengah POV Still Eye level Tangan wildan bermain rubik

15 4 Wildan I D Ruang Tengah MS Still Eye level Wildan berjalan melihat rumah

16 4 Ibu I D Ruang Tengah CU Still Eye level Ibu bertanya kepada wildan

17 4 Ayah dan Ibu

I D Ruang Tengah OTS Still Eye level Ayah dan ibu berlalu

18 5 Wildan I D Ruang Makan MCU Track Out Eye level Wildan berjalan kearah dapur dan melihat sebuah tangga

19 5 Wildan I D Dapur POV Still Eye level Wildan melihat kearah atas tangga

20 5 Wildan I D Tangga ECU Still Eye level Kaki wildan menaiki tangga

Page 99: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

50

21 5 Wildan I D Tangga MS Follow High Angle Wildan menaiki tangga

22 5 Wildan I D Kamar Misterius

CU Still Side Angle Wildan membuka pintu kamar misterius

23 5 Wildan I D Kamar Misterius

BCU Still Eye Level Ekspresi wajah Wildan

24 5 Wildan I D Kamar Misterius

ECU Still Eye level Tangan Wildan membuka pintu kamar misterius (O.S Ibu memanggil wildan)

25 6 Wildan I D Kamar Wildan MS Still Eye level Wildan mengganti baju

26 6 Wildan I D Kamar Wildan ECU Still Eye level Seragam sekolah dilempar ke kasur

27 6 Wildan I D Kamar Wildan CU Still Eye Level Ekspresi wajah wildan penuh kebinngungan

28 6 Wildan I D Kamar Wildan ELS Still Eye level Wildan keluar kamar

29 7 Wildan I D Tangga CU Moving Eye level Kaki Wildan menaiki Tangga

30 7 Wildan I D Kamar Misterius

ECU Still Eye Level Mata wildan

31 7 Wildan I D Kamar Misterius

MS Follow Eye level Wildan berjalan kemudian membuka pintu

32 7 Wildan I D Kamar Misterius

CU Still Eye level Tangan Wildan membuka pintu

33 7 Wildan I D Kamar Misterius

FS Still Eye level Wildan membuka pintu

34 8 Wildan I D Kamar Misterius

POV Moving Eye level Wildan melihat isi ruangan dan melihat sebuah meja

Page 100: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

51

35 8 Wildan I D Kamar Misterius

MCU Track Out Eye level Wildan berjalan menuju meja

36 8 Wildan I D Kamar Misterius

OTS Still Eye level Wildan melihat suatu benda diatas meja kemudian menyalakan lentera

tua 37 8 Wildan I D Kamar

Misterius ECU Panning Eye level Wildan menyalakan lentera lalu

membuka ikatan benda tersebut, tiba-tiba lentera padam (O.S Suara langkah

kaki wildan) 38 9 Wildan I D Kamar Wildan MS Track Out Eye level Wildan masuk ke kamar

39 9 Wildan I D Kamar Wildan POV Still Eye level Benda yang dipegang wildan

40 9 Wildan I D Kamar Wildan OTS Still Eye level Menaruh benda diatas meja

41 9 Wildan I D Kamar Wildan CU Still Eye Level Wildan membuka bungkus benda tersebut

42 9 Wildan I D Kamar Wildan MCU Still Low Angle Ekspresi wildan penasaran dan kebingungan

43 9 Wildan I D Kamar Wildan BCU Still Low Angle Ekspresi wildan kebingungan (O.S Suara detik jam)

44 9 Wildan I D Kamar Wildan POV Still Eye level Tulisan mantra

45 9 - I D Kamar Wildan POV / Change Focus

Still Eye Level Dari buku ke arah wildan

46 9 Wildan I D Kamar Wildan ECU Still Eye level Bibir wildan membaca tulisan

47 9 - E/I D Luar Rumah POV Hand Held Eye Level Ruh menuju ke dalam rumah

Page 101: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

52

ke dalam Rumah

48 9 - I D Kamar Wildan FS Still Eye level Gorden kamar tertiup angin

49 9 - I D Kamar Wildan CU Still Eye Level Jam Jatuh

50 9 - I D Kamar Wildan ECU Still Eye Level Jam yang sudah pecah dan jarumnya berputar dengan cepat

51 9 Ayah I D Kamar Wildan KS Still Eye Level Ayah membuka Pintu

52 9 Wildan I D Kamar Wildan ECU Still Eye level Kaki Wildan melangkah mundur dan buku jatuh

53 9 - I D Kamar Wildan LS Still Eye level Cover buku kearah ayah

54 9 - I D Kamar Wildan ECU Still Eye level Tangan Wildan menyenggol sisi meja

55 9 Wildan I D Kamar Wildan BCU Still Eye level Wildan menggelengkan kepala dan gugup

56 10 Ayah dan Ibu

I N Ruang Tengah FS Still Eye Level Ayah menghampiri ibu yang sedang tertunduk

57 10 Ayah I N Ruang Tengah ECU Still Eye Level Mata ayah

58 10 Ayah I N Ruang Tengah POV Still Eye level Ayah melihat sekitar ruangan berantakan

10 Ibu I N Ruang Tengah ECU Still Eye level Tangan Ibu berdarah

59 10 Ayah dan ibu

I N Ruang Tengah POV Track In Eye Level Ayah berjalan kearah ibu

60 10 Wildan I N Ruang Tengah ECU Still Eye Level Tangan wildan memegang baju ayah

Page 102: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

53

61 10 Wildan I N Ruang Tengah CU Still Eye Level Dialog Wildan

62 10 Ibu I N Ruang Tengah FS Still Eye Level Ibu bangun kemudian tertawa dan melihat kearah wildan lalu

mengejarnya 63 10 Ibu I N Ruang Tengah CU Still Eye level Ekspresi ibu tertawa

64 10 Ayah, ibu dan wildan

I N Ruang Tengah BCU Moving Tilt Down

Eye Level Dialog ayah dengan wildan kemudian ayah menghalau ibu dan wildan lari

masuk ke dalam kamar 65 10 Ayah I N Ruang Tengah MCU Still Eye level Ayah melihat ke arah belakang

kemudian tangan ibu mencekik leher ayah, lalu ayah mendorong ibu

66 10 INTER CUT

I N Ruang Tengah ECU Still Eye level Ayah mengunci pintu

67 11 Ayah I N Kamar Ibu FS Still Eye level Ayah berjalan ke arah lemari

68 11 Ayah I N Kamar Ibu OTS Still Eye level Ayah membuka lemari

69 11 Ayah I N Kamar Ibu BCU Still Eye Level Ekspresi ayah

70 11 Wildan I N Kamar Ibu OTS Still Eye Level Wildan keluar dari lemari dan memeluk ayah

71 11 Wildan I N Kamar Ibu MCU Still Eye Level Wildan melihat kearah pintu yang digedor oleh ibu (O.S Pintu digedor)

72 11 - I N Kamar Ibu FS Still Eye Level Pintu

73 11 Ayah, Wildan

I N Kamar Ibu MS Still Eye Level Ayah memegang tangan wildan dan mendekati pintu secara perlahan

Page 103: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

54

74 11 Ayah I N Kamar Ibu CU Still Eye level Ayah melihat ke bawah pintu

75 11 Ayah I N Kamar Ibu POV Still Eye Level Ayah mengintip

76 11 Ayah I N Kamar Ibu ECU Still Eye Level Tangan ayah membuka pintu

77 11 Ayah I N Kamar Ibu MCU Still Eye level Ayah melihat kiri dan kanan dari balik pintu

78 11 Ayah I N Kamar Ibu POV Still Eye level Ayah melihat ibu mendekat

79 11 Ayah I N Kamar Ibu ECU Still Eye level Ayah panik dan mengunci pintu kembali

80 11 Ayah I N Kamar Ibu MS Still Eye Level Ayah duduk dan memegang kedua pundak wildan dan mengisyaratkan

untuk diam (O.S suara pintu terbanting)

81 11 Ayah I N Kamar Ibu ECU Still Eye level Bibir ayah mengisyaratkan diam

82 11 Ibu I N Kamar Ibu MS Still Eye Level Ibu merangkak masuk melalui jendela (O.S ayah membuka pintu)

83 11 Ayah I N Kamar Ibu LS Still Eye Level Ayah berlari keluar kamar namun terhenti oleh pegangan ibu

84 11 Ibu dan Ayah

I N Depan Pintu Kamar

CU Follow Eye Level Ayah terjatuh lalu ibu membanting kepala ayah

85 11 Wildan I N Ruang Makan MS Still Eye Level Ekspresi wildan melihat ayah pingsan

86 12 Ibu I N Ruang Tamu FS Track Out Low Angle Ibu merangkak mencari wildan

87 12 Wildan I N Dapur CU Still Eye Level Wildan mengintip dari balik tembok

Page 104: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

55

88 12 Wildan I N Dapur POV Still Eye Level Wildan mengintip

89 12 Wildan I N Dapur ECU Still Eye Level Tangan wildan menyenggol panci

90 12 Ibu I N Dapur POV Panning Eye Level Ibu melihat sekitar dapur

91 12 Wildan I N Dapur POV Still Eye Level Wildan bersembunyi melihat ibu

92 12 Wildan I N Dapur BCU Still Eye Level Ekspresi wildan panik

93 13 Murid-murid

I N Ruang Kelas FS Moving Eye Level Murid-murid membaca surat an nas

94 14 Wildan I N Dapur MCU Still Low Angle Wildan membaca An nas

95 14 Wildan I N Dapur ECU Still Eye Level Mata wildan

96 14 Wildan I N Dapur ECU Still Eye Level Bibir wildan

97 14 Ibu I N Dapur FS / MCU

Track In Eye Level Ibu kesakitan dan berlari keluar rumah

98 14 Wildan I N Dapur POV Moving Eye Level Wildan keluar dari lemari dan mengunci pintu

99 14 Pintu I N Dapur POV Still Eye Level Wildan berlari kearah pintu dan mengunci pintu

100 14 Wildan I N Dapur ECU Still Eye Level Tangan wildan mengunci pintu

101 15 Ayah dan

wildan

I N Ruang Tengah LS / Two Shot

(Change Focus)

Still Extreme Low

Wildan menghampiri ayah yang sedang pingsan dan berusaha

membangunkannya

Page 105: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

56

102 15 Wildan I N Ruang Tengah CU Still Eye Level Wildan menengok ke arah pintu

103 15 Wildan I N Ruang Tengah KS Follow Eye Level Wildan menuju pintu

104 15 Wildan I N Ruang Tengah ECU Still Eye Level Memegang gagang pintu

105 15 Wildan I N Ruang Tengah BCU Moving Eye Level Wajah Wildan

106 15 Ayah I N Ruang Tengah OTS Still Eye Level Ayah memuka pintu secara perlahan

107 15 Ayah dan

wildan

I N Ruang Tengah MS Still Eye Level Ayah dan wildan berlari kearah dapur

108 15 Ayah, ibu dan wildan

I N Dapur LS Still Eye Level Ayah berhenti karena wildan terjatuh lalu, ibu mengejar

109 15 Wildan I N Dapur CU Still Eye level Ekspresi Wildan minta tolong

110 15 Ayah I N Dapur MCU Still Eye Level Ekspresi ayah melihat wildan

111 16 Ayah I N Kamar Misterius

LS Still High Angle Ayah menyalakan lentera

112 16 Ayah I N Kamar Misterius

ECU Still Eye Level Ayah menaruh korek

113 16 Ayah, Wildan

I N Kamar Misterius

MS Still Eye Level Ayah dan wildan bersandar dilemari

114 16 - I N Kamar Misterius

ECU Still Eye Level Buku Jatuh

115 16 Ayah I N Kamar Misterius

MCU Still Eye Level Dialog ayah

Page 106: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

57

116 16 Wildan I N Kamar Misterius

CU Still OTS Dialog Wildan

117 16 Ayah I N Kamar Misterius

CU Still Eye Level Dialog Ayah

118 16 Ayah I N Kamar Misterius

POV Still Eye Level Ayah melihat kearah pintu yang terbuka

119 16 Ayah, Wildan

I N Kamar Misterius

MS Still Eye Level Ayah dan Wildan semakin terdesak

120 16 Ayah, Wildan

I N Kamar Misterius

CU / Change Focus

Still Low Angle Tangan ayah menggenggam tangan wildan

121 16 Wildan I N Kamar Misterius

ECU Still Eye Level Bibir wildan membaca surat an nas

122 16 Ibu I N Kamar Misterius

ECU Still Eye Level Kaki Ibu

123 16 Ibu I N Kamar Misterius

CU Still Eye Level Ekspresi ibu kesakitan

124 17 Ayah, Wildan

E N Halaman Belakang

LS / Two Shot

Still Eye Level Ayah dan Wildan ingin membakar buku

125 17 - E N Halaman Belakang

CU Still Eye Level Buku dilempar

126 17 - E N Halaman Belakang

POV Still Extreme Low / Tilt

Up

Dari Buku

127 17 Ayah E N Halaman Belakang

MCU Still Low Angle Tangan ayah merogoh kantong mencari korek

128 17 Ayah E N Halaman Belakang

CU Still Eye Level Ekspresi Ayah

Page 107: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

58

129 17 Ibu E N Halaman Belakang

POV Moving Eye Level Tangan Ibu

130 17 Wildan E N Halaman Belakang

CU Moving / OTS

Eye Level Wildan mundur perlahan lalu, ayah datang dan mendorong ibu

131 17 Ibu E N Halaman Belakang

CU Still Eye Level Dialog Ibu

132 17 Ayah E N Halaman Belakang

ECU Still Eye Level Tangan ayah menyalakan korek

133 17 Ayah E N Halaman Belakang

CU Still Eye Level Ekspresi ayah dengan korek yang menyala hingga mematikan korek

134 17 Ayah dan Ibu

E N Halaman Belakang

LS Still / OTS Eye Level Ayah melihat kearah ibu dan mematikan korek

135 17 Ibu E N Halaman Belakang

CU Still Eye Level Ekspresi Ibu memelas

136 17 Ayah, Ibu dan Wildan

E N Halaman Belakang

LS / Group Shot

Still Low Angle / Tilt Up

Buku terbakar kemudian ayah mengikuti wildan membaca surat an

nas 137 17 Ibu E N Halaman

Belakang CU Moving Eye Level Ekspresi Ibu menjerit kesakitan lalu

pingsan - - - - - - - - - Pergantian dari malam ke pagi

138 18 - E D Halaman Belakang

FS to CU Track In Low Angle Buku terbuka sendiri

Page 108: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

59

3. Story Broad

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly

Judul Program : An’nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 menit 1o detik

Tabel. III. 13

No. Scene Video Description

1. 1 CARI GAMBAR ITEM ALEH AJG Audio saja / Only sound

2. 2

1.Saat pelajaran tiba, wildan asik bermain rubik, tetapi sambil mendengarkan 2. guru menghampiri wildan

3. wildan telah selesai belajar di kelas

3. 3

1. Ibu dan wildan sampai di rumah baru 2. 2.ayah sedang sibuk mengetuk dinding

dengan martil 3. Ayah dan ibu masuk kedalam dan ayah

memeluk ibu

Page 109: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

60

4. 4

-

1. wildan melihat sekitar isi rumah

5. 5

1. Wildan mulai bosan dan meninggalkan ruang tamu

2. wildan menaiki anak tangga 3. wildan membuka pintu misterius tetapi tidak

jadi

6. 6.

1. wildan merapihkan pakaian di kamar, lalu pergi lagi keluar kamar untuk melihat kamar yang ia anggap misterius

Page 110: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

61

7. 7.

1. wildan berjalan menuju kamar misterius dengan penuh ketegangan

8. 8.

1. wildan memasuki kamar misterius dan menemukan sebuah benda yang terletak di

atas meja,

Page 111: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

62

9. 9.

1. ketika ingin di buka lampu mati dan wildan membawa kotak tersebut ke kamar wildan. Setelah wildan membuka dan membaca isi yang ada di dalam buku tersebut terjadi hal

aneh

10. 10.

1. ketika ayah dan wildan pergi keruang tamu, ibu dalam keadaan tertunduk kesakitan

sambil menjerit dan wildan berlindung di belakang ayah

2. ibu sudah terlihat tidak sadar

Page 112: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

63

1. ibu mencekik ayah dan wildan berlari dari ruang tamu

11. 11.

1. ayah berlari ke kamar untuk bersembunyi dari kejaran ibu. Tetapi ayah melihat sela lemari baju ketika di hampiri ternyata ada

wildan di dalamnya

Page 113: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

64

12. 12.

1. ayah tidak sadar bahwa ibu merangkak masuk lewat jendela kamar yang tidak terkunci dan ayah lari dari kejaran ibu

namun ayah tertangkap dan kepala ayah dibenturkan ke ubin lantai

13. 13.

1. wildan ebrlari ke arah dapur dan wildan mengintip dari selah-selah tembok namun tak sengaja wildan menyengol alat masak

yang tergantung di sebelahnya

Page 114: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

65

2. lalu wildan membaca doa dihadapan ibu dan ibu teriak kesakitan. Akhirnya ibu pergi dari

dapur dan wildan mengunci pintu

14. 14.

1. wildan kembali menghampiri ayah yang tergeletak di ruang tamu dan seketika wildan mendengar suara ibu dari luar yang meminta

tolong di bukakan seketika ayah bangun dan menepuk pundak wildan. Setelah di buka ternyata itu hanya tipuan ibu untuk mencelakakan ayah dan wildan, ayah dan

wildanpun berlari lagi

Page 115: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

66

15. 15.

1. wildan terdiam ketika melihat ayah tertangkap. Namun ayah berhasil

melepaskan tangkapan ibu dan berlari bersama wildan

16. 16.

1. ayah dan wildan tidak sadar bahwa ia bersembunyi di kamar misterius. Namun

setelah mereka bersandar di lemari. Mereka tak sadar dari atas ada sebuah benda yang

terjatuh dari atas lemari lalu ayah menanyakan itu kepada wildan

Page 116: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

67

17. 17.

1. ayah dan wildan terkejut ketika ibu masuk kedalam kamar tersebut. Wildan yang ingat akan surat an nas membacakan itu di depan

ibu. Dan ibu kesakitan dan mereka melarikan diri dari kamar tersebut dan membawa buku yang ia anggap adalah

penyebab semua kejadian 2. ayah membawa buku kebelakang halaman

rumah

1. ayah dan wildan berhasil membawa buku ke halaman belakang bersama wildan. Ayah

melempar buku tersebut ke tanah dan menyiramnya menggunakan bensin

Page 117: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

68

1. ketika ayah ingin membakar buku tersebut ayah lupa membawa korek api dan berusaha

menyerang wildan

18. 18.

1. seketika ibu memelas agar tidak membakar buku tersebut. Akhirnya ayah terdiam dan tidak jadi membakar buku tersebut. Namun

tiba-tiba ibu kembali kerasukan dan berusaha menyerang ayah yang ingin

membakar. Dengan sigap ayah melempar batang korek yang ia sudah nyalakan dan

akhirnya buku terbakar 2. buku terhembus angina dan mengeluarkan

bacaan.

Page 118: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

69

4. SCRIPT BREAKDOWN SHEET

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly

Judul Program : An’nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 Menit 10 Detik

Tabel III.14

No Scene Cast Wardrobe Make up Setting Property Vehicles /

animals

Special

Equipment

1. 1 - - - Blackscreen -

2. 2 Guru - Seragam PNS

- Sepatu

fantofel

- Natural Sekolah - Kursi guru

- Meja guru

- Buku paket Agama Islam

- Spidol papan tulis

- Penghapus papan tulis

- -

3. Wildan - Seragam SD

- Sepatu

sekolah

- Tas sekolah

- Natural - Kursi kelas

- Meja kelas

- Buku paket Agama Islam

- Buku tulis

- -

Page 119: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

70

- Tempat pensil

- Rubik

4. 3 Ayah - Kemeja biru

- Celana bahan

- Sepatu

fantofel

- Jam tangan

- Natural Rumah - Sofa

- Meja

- Rak kaca

- Kain putih penutup

- -

5. Wildan - Seragam SD

- Sepatu

sekolah

- Tas sekolah

- Natural

6. Ibu - Blouse putih

- Celana bahan

- Tas

- Flatshoes

- Natural

7. 4 Ayah - Kemeja biru

- Celana bahan

- Sepatu

fantofel

- Natural Rumah - Sofa

- Meja

- Lukisan

- Rak kaca

- -

Page 120: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

71

- Jam tangan - Pajangan-pajangan tua

- Vas antik

- Lampu tiang

- Kain putih penutup

- Kardus-kardus

8. Wildan - Seragam SD

- Sepatu

sekolah

- Tas sekolah

- Natural

9. Ibu - Blouse putih

- Celana bahan

- Tas

- Flatshoes

- Natural

10. 5 Wildan - Seragam SD

- Sepatu

sekolah

- Natural Rumah - Vas pojok

- Lukisan

- Lemari pendek

- Lemari tinggi

- Meja makan

- Lukisan

- -

Page 121: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

72

11. - Kompor

- Peralatan masak

- Peralatan makan

- Lemari tinggi

- Lemari piring

- -

12. - Meja

- Kursi

- Lampu petromak

- Korek kayu

- Tumpukan kardus

- Barang2 tidak terpakai

- -

13. 5 Ibu - Blouse putih

- Celana bahan

- Flatshoes

- Natural Rumah - Sofa

- Meja

- Rak kaca

- Pajangan-pajangan tua

- Vas antik

- Lampu tiang

- Kain putih penutup

- Kardus-kardus

- -

Page 122: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

73

14. 6 Wildan - Seragam SD

- Sepatu

sekolah

- Natural Rumah - Tempat tidur

- Lampu tidur

- Meja belajar

- Kursi

- lemari

- kardus-kardus

- -

15. Wildan - kaos pendek

- celana semi

jeans pendek

- sendal rumah

- Natural - - -

16. 7 Wildan - kaos pendek

- celana semi

jeans pendek

- sendal rumah

- Natural Rumah - lemari tinggi

- meja

- lampu patromak

- barang-barang tak terpakai

- baramg misterius

- -

17. 8 Wildan - kaos pendek

- celana semi

jeans pendek

- sendal rumah

- Natural Rumah - lemari tinggi

- meja

- lampu patromak

- barang-barang tak terpakai

- -

Page 123: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

74

- barang misterius

18. 9 Wildan - kaos pendek

- celana semi

jeans pendek

- sendal rumah

- Natural Rumah - Tempat tidur

- Lampu tidur

- Meja belajar

- Kursi

- lemari

- jam dinding

- gorden

- -

19 Ayah - Kaos pendek

- Celana semi

jeans pendek

- Sandal rumah

- Natural - - -

21. 13 Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Natural Rumah - Sofa

- Meja

- Rak kaca

- Lukisan

- Vas antik

- Lampu tiang

- Bingkai foto keluarga

- -

Page 124: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

75

- Gelas

22. Ayah - Kaos pendek

- Celana semi

jeans pendek

- Sandal rumah

- Natural

23. Wildan - kaos pendek

- celana semi

jeans pendek

- sendal rumah

- Natural

24. 11 Ayah - Kaos pendek

- Celana semi

jeans pendek

- Sandal rumah

- Natural Rumah - Tempat tidur

- Lemari

- Meja

- Kursi

- -

25. Wildan - kaos pendek

- celana semi

jeans pendek

- sendal rumah

- Natural

25. Ibu - Dress rumah

putih

- Pucat

Page 125: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

76

- Sandal rumah

26.

12

Ayah - Kaos pendek

- Celana semi

jeans pendek

- Sandal rumah

- Natural Rumah - Sofa

- Meja

- Rak kaca

- Pajangan-pajangan tua

- Vas antik

- Lampu tiang

- Bingkai foto keluarga

pecah

- -

27. Wildan - kaos pendek

- celana semi

jeans pendek

- sendal rumah

- Natural - - -

28. Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Pucat

29. 13 Wildan - kaos pendek

- celana semi

jeans pendek

- Natural

berdarah

Rumah - Kompor

- Peralatan masak

- Peralatan makan

- -

Page 126: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

77

- sendal rumah - Lemari tinggi

- Lemari piring

30. Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Pucat

31.

14

Guru - Seragam PNS

- Sepatu

fantofel

- Natural Sekolah - Papan tulis

- Spidol papan tulis

- -

32. Murid - Seragam SD

- Sepatu

sekolah

- Natural - Buku tulis

- pensil

- -

33.

15

Wildan - kaos pendek

- celana semi

jeans pendek

- sendal rumah

- Natural Rumah - Kompor

- Peralatan masak

- Peralatan makan

- Lemari tinggi

- -

34. Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Pucat

35. 16 Ayah - Kaos pendek - Natural Rumah - Sofa - -

Page 127: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

78

- Celana semi

jeans pendek

- Sandal rumah

- berdarah - Meja

- Rak kaca

- Pajangan-pajangan tua

- Vas antik

- Lampu tiang

- Bingkai foto keluarga

pecah

36. Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Pucat

37. Wildan - kaos pendek

- celana semi

jeans pendek

- sendal rumah

- Natural - Kompor

- Peralatan masak

- Peralatan makan

- Lemari tinggi

- Lemari piring

- -

38. 17

Wildan - kaos pendek

- celana semi

- Natural Rumah - lemari tinggi

- meja

- -

Page 128: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

79

jeans pendek

- sendal rumah

- lampu patromak

- barang-barang tak terpakai

- buku tua

39. Ayah - Kaos pendek

- Celana semi

jeans pendek

- Sandal rumah

- natural

berdarah

- - -

40. Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Pucat - - -

41.

.

18

Wildan - kaos pendek

- celana semi

jeans pendek

- sendal rumah

- Natural Rumah - buku tua

- minyak tanah

- -

42. Ayah - Kaos pendek

- Celana semi

jeans pendek

- Sandal rumah

- Natural

- berdarah

- - -

Page 129: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

80

43. Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Pucat - - -

44. - - Rumah - Korek kayu - -

45

19

Ayah - kaos pendek

- celana semi

jeans pendek

- sendal rumah

- Natural

- berdarah

Rumah - buku tua - -

46.

.

Wildan - kaos pendek

- celana semi

jeans pendek

- sendal rumah

- Natural - - -

47. Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Natural - - -

Page 130: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

81

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah

Dalam film drama di butuhkan sekali sebuah skenario, agar sebuah film bisa

berjalan dan mempunyai alur pada saat pembuatan, penulis selalu membuat ide cerita

yang sangat menarik dan penuh emosional agar penonton bisa masuk dan merasakan

pada sebuah isi film.

Menurut (Fachruddin, 2015) menyatakan bahwa: Penulisan naskah untuk drama, film televisi, termasuk video, lazim dengan istilah skenario (scenario). Skenario merupakan bentuk tertulis dari gagasan atau ide yang menyangkut pengabungan antara gambar dan suara dimaksudkan sebagai pedoman dalam pembuatan drama, film, sinetron, atau program televisi. Adapun tokoh-tokoh yang sangat kami utamakan dalam sebuah film, karena

jika film drama di perani dengan orang yang sudah mempunyai Basic drama, akan

lebih mudah untuk memainkan film, dalam sebuah pemain, penulis juga

membayangkan seorang sosok tokoh atau karakter dalam peran tersebut, mulai dari

watak, postur tubuh mimik wajah.

Menurut (Fachruddin, 2015) menyatakan bahwa “Naskah drama adalah

sebuah naskah karangan yang berisi tentang cerita atau lakon dan tokoh-tokoh cerita

yang diberi nama, dialog diantara tokoh tersebut, dan pe njelasan mengenai keadaan

adegan atau di atas pentas”

Menurut (Fachruddin, 2015) menyatakan bahwa : Dalam pembuatan sebuah cerita penulis harus membuat struktur film, secara garis besar, cerita drama/film berjalan diawali dengan pembukaan (opening scene) berupa teaser, dengan selanjutnya harus menyambung teaser tersebut (continuity) uraian dari cerita selanjutnya dengan memunculkan tokoh-tokohnya, perkembangan dari plot melalui intrik, konflik, dan klimaks, anti klimaks dan ending.

Page 131: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

82

Adapun beberapa contoh dalam struktur drama film menurut (Fachruddin,

2015) yaitu :

1. Pembagian cerita (chapter/bab)

Setiap ceirta drama/film dapat dibagi dalam beberapa bab, umunya 3 sampai

4 bab, yang bertujuan memisahkan struktur cerit atau perpindahan awal cerita

pada sisi lain yang memudahkan penonton memahami alur cerita yang sistematis

2. Pembagian bab

Dari scene inilah bentuk skenario cerita. Suatu adegan adalah penyajian

(pemotretan) suatu peristiwa, seperti dua orang bercakap-cakap, sepasang

kekasih bercumbuan, dua pemuda berkelahi, atau sekelompok orang tembak-

menembak.

3. Pembagian adegan

Tiap-tiap scene dibagi dalam Sequence, yang berarti suatu pemotretan yang

terus-menerus dari bagian adegan (setiap Sequence terdiri dari beberapa scene).

Adapun macam-macam drama pada umumnya Menurut (Facruddin, 2015)

yaitu :

1. Drama romatis atau romance

Drama yang sangat menyentuh, mendebarkan hati, dan mengharukan

2. Drama komedi

Drama yang sifatnya menghibur atau lucu, dialog kocak dan mengelitik

penuh dengan keceriaan, biasanya berakhir dengan kebahagiaan

3. Drama tragedi

Drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan atau drama percintaan yang

bersifat sedih.

Page 132: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

83

4. Drama tragedi komedi

Drama yang dalam ceritanya ada bagian sedih dan ada lucunya

5. Lelucon/dagelan

Yang lakonnya selalu bertingkah olah jenaka merangsang gelak tawa

penonton isi ceritanya bisa kasar, lentur, dan fulgar

Dalam pembuatan karya drama televisi, penulis naskah berperan penting karena

skenario yang di buat oleh penulis sangat berpengaruh atas kelangsungan pembuatan

drama televisi. Karena skenario merupakan salah satu hal yang vital dari

terbentuknya cerita dalam sebuah karya drama televisi. Adapun beberapa penampilan

cerita drama yang bisa di wujudkan dalam seting media yang beragam. Penampilan

cerita drama bisa di wujudkan dalam setting dan media yang beragam.

Drama juga memiliki beberapa macam berdasarkan cara penyajiannya di atas

pentas pertunjukan menurut (Fachruddin, 2015) adalah seperti berikut :

1. Drama teartikal (drama yang dipentaskan)

drama tertikal adalah drama yang di tayangkan atau di pentaskan di atas

panggung

2. Drama radio

drama radio adalah drama yang di tayangkan atau di pentaskan melalui radio.

Drama radio mementingkan dalog/audio yang diucapkan melalui radio.

3. Drama televisi

drama televisi adalah drama yang di tayangkan atau di pentaskan melalui

televisi. Keunggulan drama televisi mampu mendramatisir ketika melukiskan

flasback (kenangan masalalu).

Page 133: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

84

Menurut (Fachruddin, 2015) menyatakan bahwa : Naskah ada bentuk mendetail dari cerita. Dilengkapi dengan berbagai penjelasan yang mendukung cerita (environmen, setting, music background, ekspresi, tokoh, semuanya...) sebuah naskah harus lengkap memuat tema ide pokok cerita, penepatan tokoh dan watak, alur cerita, adegan berikit dialog dari para tokoh, termasuk informasi waktu dan lokasi adegan.

Sebelum mengembangkan sebuah alur cerita kita penulis membuat suatu

sinopsis cerita untuk film yang akan di buat dan diberikan kepada sutradara, sinopsis

adalah ringkasan yang mengambarkan cerita secara garis besar. Semacam informasi

tentang penjabaran ide. Tujuannya memberikan ringkasan atau gambaran dengan

cepat kepada setiap orang yang berkepentingan, termasuk produser dan sutradara

(Fachruddin, 2015)

Penulisannya sesederhana mungkin dengan berbahasa sejelas mungkin

fokusnya pada tema, intrik, dan plot, hindari tegangan emosional. Sinopsis ini

nantinya bisa di kembangkan menjadi cerita yang lebih detail. Setelah sinopsis

selesai, penulis membuat suatu gambaran melalui Treatment untuk mengambarkan

sebuah cerita.

Menurut (Fachruddin, 2015) Menyatakan bahwa : Tahapan ini merupakan pengambaran adegan adegan yang nantinya akan muncul dalam cerita. Treatment adalah sketsa atau kerangka skenario. Tugas Treatment adalah membuat sketsa penataan konstruksi dramatik. Supaya penuturan secara filmis tergambar secara gamblang lebih dulu, perlu penataan secara khusus , berurut, baik susunan peristiwa-peristiwanya, maupun cara penyampaian informasinya. Adapun sebuah Plotline yang di butuhkan dalam sebuah keseimbangan yang

solid dalam sebuah film.

Menurut (Fachruddin, 2015) Menyatakan bahwa, “Plotline adalah fondasi

dakam bentuk skenario tiga babak atau sembilan babak yang solid untuk format

medium televisi dan film, baik yang panjang atau yang pendek”

Page 134: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

85

Setelah pembuatan Plotline sudah selesai penulis masuk ke tahap Outline.

Menurut (Fachruddin, 2015) Menyatakan bahwa, “Apabila sinopsis menerangkan

jalan cerita secara singkat, treatment membuat sketsa penataan cerita dalam babak

yang di tetapkan sesuai Plotline. Maka Outline menjabarkan cerita secara detail,

melaui scene per scene”

Menurut (Fachruddin, 2015) Menyatakan bahwa, “Skenario merupakan

naskah drama televisi/video yang digunakan sebagai acuan utama. Selain itu, masih

ada berbagai jenis naskah lain dengan fungsi yang berlainan dalam sebuah kegiatan

produksi program”

Adapun sebuah penulis juga membuat suatu struktur desain penulisan

skenario cerita yang biasa di sebut Struktur Tiga Babak,

Menurut (Fachruddin, 2015) Menyatakan bahwa : Menulis skenario cerita harus di mulai dengan tahap perencanaan dan pembuatan kerangkanya terlebih dahulu. Biasanya, pada tahap perencanaan penulis skenario harus mempersiapkan jawaban-jawaban atas pertanyaan bahan kerangka cerita secara garis besar sebagai berikut

Adapun penjelasan mengenai Skenario Tiga Babak, Menurut (Fachruddin,

2015) yang ia kemukakan sebagai berikut :

1. Bagai mana penuturan tiga babak / Plot ceritanya?

Penulis membuat plot cerita yang terbagi dengan pembukaan yang menarik

perhatian penonton, pengembangan cerita yang membuat penasaran penonton

dan kekuatan konflik hingga mencapai klimaks, dan penyelesaian cerita yang

memuaskan penonton.

2. Bagai mana cara mengambarkan adegan-adegan / Action yang efektif, tak

terduga, dan cantik secara dramatik / filmik? Action atau adegan-adegan sudah

Page 135: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

86

harus terbayangkan oleh penulis sebagai bahan skenario dan relisasinya ketika

menjadi film.

3. Bagai mana penataan dramatiknya?

Penulis harus membayangkan tangga dramatiknya, ketika mulai naik,

pertentangan konflik, dimana poin attack-nya, hingga klimaksnya.

Menurut (Fachruddin, 2015) Menyatakan bahwa : Dalam membangun sebuah cerita drama, keseluruhan perintah tokoh, karakter, maupun bagian dari kenyataan cerita dan bagian paling penting dalam drama menggunakan plot”. Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang di reka dan

dijalani dengan seksama, yang menggerakkan jalanc erita melalui perumintan (penggawatan atau komplikasi) ke arah klimaks penyelesaian.

Adapun alur yang akan di buat oleh seorang penulis, menurut (Fachruddin,

2015)

1. Alur maju

Alur maju yaitu jalan cerita yang disampaikan secara berurut, mulai dari

sebab menuju akibat

2. Alur mundur

Alur maju yaitu jalan cerita yang disampaikan tidak secara berurut bagian

pertama yang disampaikan berupa akibat, selanjutnya berupa sebab.

3. Alur campuran (maju dan mundur)

Alur maju yaitu jalan cerita yang disampaikan tidak secara beraturan. Bagian

pertama bisa berupa sebab, dilanjutkan akibat, dan seterusnya

Page 136: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

87

Sebelum memulai suatu penulisan naskah ada beberapa hal yang harus di

persiapkan, menurut (Fachruddin, 2015) adalah :

1. Persiapan menulis naskah /teks/narasi

Hal yang harus dipersiapkan dalam menulis naskah, text, maupun narasi pada

program televisi adalah menemukan ide atau gagasan. Setelah ide ditemukan,

seorang penulis naskah sangat perlu mempelajari substansi atau isi sumber-

sumber yang terkait dengan substansinya, sehingga benar-benar memahami apa

yang akan di tulis.

2. Sinopsis adalah gambaran secara ringkas dan tentang tema atau pokok materi

yang akan dikerjakan. Tujuan utamanya ialah memudahkan pemesan (Produsen)

menangkap konsep kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin di capai.

Menurut (Fachruddin, 2015) Menyatakan bahwa : Format Wide Margin lebih lazim dipakai dalam cerita film atau sinetron di indonesia. Struktur drama yang biasa dipakai adalah struktur Hollywood sehingga format tulisan skenarionya menggunakan huruf standar font Courir New 12 pt. Dengan format wide margine tiap adegan (kumpulan dari beberapa shotscene) diurakan atau dijelaskan dengan bahasa visual.

Penulis naskah memulai membuat suatu skenario kisah fiktif suatu cerita

karangan fiksi dengan mencari ide sebuah cerita terlebih dahulu. Kreator cerita

mendapatkan ide untuk selanjutnya mengarang cerita horor dan hingga perselisihan.

Oleh karena itu, pengarang cerita berupaya menghasilkan ide, sebagai awal

terbentuknya skenario hingga dieksekusi menjadi sebuah drama.film

Pengertian drama pada umumnya, drama mempunyai dua arti, yaitu drama

dalam arti luas dan drama dalam arti sempit. Dalam arti luas pengertian drama adalah

semuah bentuk tontonan yang mengandung cerita yang di pertunjukkan di depan

orang banyak. . dalam arti sempit pengertian drama adalah kisah hidup manusia

dalam masyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung (Fachruddin, 2015)

Page 137: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

88

Jadi di dalam sebuah film drama adalah film yang sudah mempunya

setingan atau sebuah plot, yang telah di rangkai dalam sebuah skenario dan sudah di

modifikasi sebaik mungkin agar menjadi sebuah film drama yang sangat bagus dan

menarik yang bisa di lihat oleh orang-orang banyak dalam sebuah film drama

Adegan dan Penampilan sangat di butukan agar film yang di perani cocok dengan

gaya berpakaiannya. Beda halnya dengan Drama radio yang di pentaskan melalui

audio yang hanya mementingkan dialog atau audio yang di ucapkan melalui audio.

Menurut (Fachruddin, 2015) sebagai awal mengarang cerita, penulis

skenario mulai mencari ide dengan beberapa cara berikut ini:

1. Dari pengalaman pribadi

2. Sejarah tertulis (mitos)

3. Cerita rakyat (legenda, dongeng)

4. Inspirasi

5. Koran dan majalah

6. Kisah-kisah popular dan pesanan

Dalam sebuah konteks penulisan seorang penulis akan melakukan sebuah

pemilihan karakteristik untuk bisa masuk ke dalam peran dalam isi cerita, mulai dari

sifat tokoh dan gaya sehari-harinya tidak hanya itu keriteriapun selalu di tentukan

agar isi cerita bisa di perani dengan orang yang benar-benar memahami isi cerita.

Menurut (Fachruddin, 2015) “Adalah melakukan riset karakter dan riset

cerita/peristiwa (event). Riset dibutuhkan untuk memudahkan kita mengembangkan

cerita yang kita tulis”

Diperlukan beberapa tahap untuk mengolah sebuah ide cerita menjadi

sebuah skenario sebagai blue print dalam pembuatan film. Skenario yang baik adalah

Page 138: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

89

yang memiliki acuan struktur tangga dramatik, adegan yang proporsional, dan

penyampaian alur peristiwa yang runtut. Sebagaimana halnya dengan penulisan buku

dan novel, perlu adanya pengantar yang memperkenalkan penonton dengan tokoh-

tokohnya. Tidak sekaligus, tetapi berurutan hingga tercapai kelengkapan dari figur

yang membentuk cerita.

Menurut (Fachruddin, 2015) terdapat unsur-unsur yang membentuk cerita

drama/film secara utuh adalah :

1. Judul

2. Kerabat kerja

3. Ide cerita

4. Inti cerita

5. Tema

6. Pesan moral

7. Sudut pandang

Lalu masuklah kedalam penokohan, di tahap ini penulis harus menjelaskan

secara detail tokoh dari tiap peran yang ada di naskah, dan di tahap ini penulis bisa

berdiskusi dengan sutradara selaku orang yang akan men-direct drama televisi ini.

Walau penulis mengangkat cerita fiktif, penulis tetap memasukan hal-hal

yang logis yang sesuai dengan kehidupan dan berkesinambungan terhadap ide utama

cerita. Riset yang kita lakukan membantu penulis membuat alur cerita yang logis

dengan informasi yang telah di dapat, serta menambah ilmu dan wawasan bagi

penulis. Dengan sedikit pengalaman dan bakat yang di miliki penulis dalam menulis

skenario film, penulis berharap dan mampu untuk bisa menjadi penulis naskah yang

profesional.

Page 139: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

90

3.3.1 Pra Produksi

Rencana adalah rumusan atau metode kerja yang harus dan dapat dikerjakan

secara efektif dan efisien dalam produksi siaran televisi. Jadi, dapat dikatakan bahwa

perencanaan kerja yang dibuat harus dapat dijalankan. Dengan adanya rencana, maka

proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi dapat diatur dengan baik (Latief

dan Utud, 2017)

Menurut (Supriadi dkk, 2014) Menjelaskan bahwa : Pra produksi merupakan tahapan penting dalam sebuah produksi program acara”. Di tahap ini lah peran penulis naskah sangat di butuhkan terutama dalam menumukan ide cerita. Ide cerita adalah tulang pungung dalam sebuah film atau sKenario, penulis tetap terfokus pada awal ide cerita dimana akan di angkat dalam karya drama televisi.

Adapun Hal-hal yang di lakukan sebelum masuknya tahap produksi

Menurut (Fachruddin, 2015) adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan, seting latar, penciptaan tokoh, meletakan tokoh dalam setting

dalam bentuk sinopsi, mendeskripsikannya ke dalam treatment

2. Persiapan menulis naskah/teks/narasi

Sebelum memulainya penulisan naskah, masing-masing dari kelompok

kami memberikan sebuah ide cerita yang nantinya akan penulis pilih, rundingan

semua pihak, dimana kami mengangkat cerita dari penulis naskah itu sendiri, kita

mempunyai ide cerita cukup bervariasi, namun dari situ penulis mulai mensortir ide

mana saja yang sangat menarik dan bagus untuk di kembangkan, langkah demi

langkah kelompok kami selalu berkumpul untuk pembahsan mengenai naskah

ketika sudah mendapatkan sebuah ide ceriita yang menarik

Ide cerita “AN NAS” berawal dari kehidupan keluarga yang sangat harmonis,

lalu keharmonisannya itu rusak setelah keluarga mereka pindah di rumah baru.

Page 140: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

91

Menceritakan kisah mistis singkat dirumah baru, Ayah Ibu dan Wildan. Berawal dari

buku tua, yang berada di dalam kotak ditemukan Wildan, dan tanpa disangka-sangka

karena Wildan yang penasaran apa isi buku itu, Wildan pun membaca tanpa

disengaja Wildan telah mengucapakn mantra untuk membuka gerbang roh jahat

yang di kunci. Seketika kenyamanan akan rumah baru digantikan dengan suasana

mencekam, kemudian sosok Roh jahat merasuki tubuh Ibu, hingga ibu kerasukan

Roh jahat dan menyerang Wildan dan Ayah, sampai bertubi-tubi.

setelah sinopsis penulis akan mengembakan menjadi materi adegan, untuk

mempermudah dalam menyusun struktur dramatik, dan proses kreatif sinopsis adalah

treatment. Treatment adalah kerangka skenario”. Lalu masuklah kedalam penokohan,

di tahap ini penulis harus menjelaskan secara detail tokoh dari tiap peran yang ada di

naskah, dan di tahap ini penulis bisa berdiskusi dengan sutradara selaku orang yang

akan men-direct drama televisi ini.

Walau penulis mengangkat cerita fiktif, penulis tetap memasukan hal-hal

yang logis yang sesuai dengan kehidupan dan berkesinambungan terhadap ide utama

cerita. Riset yang kita lakukan membantu penulis membuat alur cerita yang logis

dengan informasi yang telah di dapat, serta menambah ilmu dan wawasan bagi

penulis. Dengan sedikit pengalaman dan bakat yang di miliki penulis dalam menulis

skenario film, penulis berharap dan mampu untuk bisa menjadi penulis naskah yang

profesional. .

Dalam proses pengembangan ide cerita, penulis naskah mendapat referensi

dari 3 Film yang berbeda, dimana dari setiap filmnya penulis mengambil sebuah

referensi. Mulai dari

- Alur Cerita

Page 141: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

92

- Konflik

- Penyelesaian

Dalam referensi tersebut film yang di ambil adalah

1. EVIL DEATH 2013

Film yang menceritakan tentang kehororan pada tahun 1981 ini, lima sahabat

pergi ke tempat terpencil, dimana mereka menemukan kitab Orang Mati yang

menuntun datangnya para setan di sekitar mereka

2. DANUR 2017

ini bercerita tentang seorang anak yang bernama risa yaitu seorang gadis indigo,

dia memiliki kemampuan untuk melihat makhluk ghaib. Saat asih datang

kerumah nenek risa menyimpulkan bahwa asih adalah hantu ketika dia

menyadari bahwa andri tidak dapat melihatnya

Sebagai penulis saya mengambil sebuah referensi dari film yang telah ia

tonton mulai dari situ penulis membuat suatu sinopsis dan treatment yang sangat

jelas. Ketika penulis telah menyelesaikan pembuatan baru diberikan kepada

kelompok dan diterima oleh semuah anggota baru kita menyusun Jobdesk, pada

waktu pemilihan jobdesk saya sempat meminta menjadi seorang editor tetapi teman

saya ada juga yang ingin menjadi editor, akhirnya saya sendiri memilih sebagai

penulis naskah, membuat suatu naskah memang tidak mudah apalagi kita harus teliti

mulai dari penulisan kata dan memilih alur dan mengembangkan tema cerita. Dari

situ saya sempat kebingungan mulai dari penulisan akhirnya saya sharing dengan

senior yang sering kali menulis naskah dalam filmnya, saya banyak di ajarkan cara

menyusun dan menulis naskah yang benar.

Sebelum saya di bimbing oleh senior untuk penulisan sebuah naskah saya

Page 142: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

93

sering melihat video-vidio di youtube untuk menjadi referensi saya menulis. Mulai

dari cara penulisan, penempatan kata dan bentuk kata-kata yang di larang dalam

penulisan. Akhirnya dari situ saya meminta bantuan kepada seorang senior yang mau

membantu dan membimbing saya dalam sebuah penulisan yang benar menggunakan

Final Draft sebuah aplikasi penulisan naskah yang ia anjurkan, agar penulisan saya

terlihat lebih rapih dan tidak berantakan. Setelah saya mengetik naskah untuk Draft

pertama banyak sekali kesalahan yang tidak di inginkan oleh sutradara, banyak

perubahan alur dan kata-kata. Dari situ saya selalu merubah-rubah penulisan saya

mulai dari dialog dan Scene Heding dan Action

ketika saya menulis merubah isi naskha mencapai enam kali (6 Kali) selalu

revisi, pada akhirnya di Draft ke enam saya telah menyelesaikan penulisan saya,

cukup susah dalam penulisan. Tetapi saya banyak belajar cara menulis sebuah

penulisan untuk Film memang tidak mudah, harus di sertai ide-ide yang sangat

menarik agar isi naskah sangat bagus pada saat di produksi menjadi film layar

lebar.

2.3.2 Produksi

Setelah melakukan produski saya sebagai penulis tidak terlalu banyak bekerja

pada saat proses produksi film. Karena saya telah melakukan bagian jobdesk saya di

Pra-Produksi untuk menulis sebuah naskah. Tetapi dalam sebuah produksi saya

mengajukan diri untuk membantu proses pembuatan film bagian Clipper atau yang

biasa di sebut Penanda pada saat Shoot atau pengambilan Gambar. Namun di

samping itu juga saya sebagai penulis mengawasi detail isi cerita apakah sama

Page 143: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

94

dengan isi naskha agar tidak terjadi melenceng pada saat prosos produksi aktivitas

yang dilakukan pada saat produksi oleh seorang penulis naskah membantu dalam

berperan dan mendampingi sutradara, produser, dan penata kamera dalam

menvisualkan sebuah naskah peradegan yang telah penulis buat, sehingga, ide cerita

yang kita buat tidak keluar dari alur yang sudah ada.

Penulis naskah berhak merubah naskah pada saat produksi, karena ide kreatif

yang sering muncul saat produksi, dan karena yang mengetahui hal yang jelas dalam

cerita adalah penulis naskah, maka harus ada persetujuan oleh penulis naskah

sehingga jika di rubah dan tidak keluar dari alur atau ide cerita di awal.

2.3.3 Pasca Produksi

Menurut (Supriyadi dkk, 2014) Menyatakan bahwa, “Pasca produksi adalah

proses atau tahap yang dilalui setelah semua materi dasar program berupa shot- shot

dan unsur pendukungnya sudah selesai”

Setelah semuah selesai pada tahap mulai dari Pra-Produksi dan Produksi saya

memasuki tahap Pasca Produksi, dalam hal ini saya tidak terlalu berperan penting

dalam sebuah finising, akan tetapi saya tetap mengontrol keseimbangan cerita sesuai

dengan naskah, dan memberi masukan jika ada yang melenceng dari sebuah isi

naskah. Pada tahap ini penulis tidak terlalu banyak memiliki tanggung jawab banyak,

tetapi ikut membantu dalam penyusunan urutan scene agar memudahkan editor

dalam mengedit adegan dan tetap sesuai dengan alur yang ada di skenario

Page 144: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

95

3.3.4 Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah

Menurut (Soemarno, 2013) Menjelaskan bahwa Tugas dan kewajiban penulis

skenario, adalah :

a. Menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk naskah, atas dasar ide

cerita sendiriatau ide dari pihak lain.

b. Bagi penulis dasar acuan itu bisa dilalukan secara bertahap mulai dari ide

cerita, sinopsis, treatment dan skernario atau bisa juga langsung menjadi

skenario.

c. Bekerja dari tahap pengembangan ide (development) sampai jangka waktu

(pra-produksi).

d. Membuat skenario dengan format yang telah di tentukan.

e. Menjadi narasumber bagi pelaksana produksi bila di perlukan.

Penulis naskah bertangung jawab atas skenario atau naskah yang di buat pada

proses produksi sampai pasca produksi agar tidak keluar dari awanl pembuatan ide

dasar cerita, penulis naskah juga di tuntun berkerja keras dalam pembuatan naskah

dalam bahasa yang akan di rangkai menjadi naskah, dan penulis harus menyelesaikan

skenario dalam waktu deadline yang di tentukan. Dan harus siap memikirkan hal lain

dalam hal apapun jika terjadi revisi terhadap naksah.

Dalam penerjemahan ide juga seorang penulis naskah harus terus mengikuti

premis yang telah dibuat berdasarkan ide tersebut. Hal itu nantinya akan berpengaruh

pada sinopsis dan skenario yang akan dibuat. Jika hal itu terjadi, nantinya cerita yang

akan dibuat bisa memakan durasi dan hanya akan mengalihkan konflik utamanya.

Dalam tahap produksi penulis hanya membantu seorang sutradara dalam mengawasi

Page 145: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

96

pengadeganan pada tahap ini yang dilakukan dan memberikan masukan kepada

sutradara untuk memberi masukan kepada talent dalam melakukan dialog atau

pengadeganan. Sedangkan pada tahap pasca produksi, penulis naskah tidak memiliki

tanggung jawab penting, hanya saja bisa membantu seorang editor dalam

mengurutkan scene jika diperlukan.

3.3.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Di dalam cerita “AN`NAS” penulis lebih mengedepankan permainan

ekspresi atau mimik wajah. Karena genre yang penulis ambil adalah drama

Horor sehingga nantinya akan ada banyak konflik yang tercipta dari

keluarga, sebagai pemeran utama Ibu, Ayah dan Wildan.

Plot yang digunakan dalam film drama ini adalah plot maju dari

lingkup keluarga dengan Wildan sebagai pemeran utamanya. Plot yang

dominan dalam drama ini adalah plot maju dengan ditambah satu scene yang

menggunakan plot mundur sebagai penguat dalam alur cerita dimana

digunakan ketika Wildan teringat akan sebuah masalah yang ia mulai

sebelumnya.

Referensi film yang penulis ambil adalah film “EVIL DEATH” alasan

dalam mengambil film ini sebagai referensi adalah di dalam isi cerita banyak

sekalia konflik yang ditampilkan sama seperti film kami yang berjudul

“AN`NAS” karena di dalam cerita kami mengambil sebuah alur yang hampir

mirip, tetapi kami menonjolkan konflik dari sebuah buku yang dibaca dan

membuka gerbang dunia lain hadir di kehidupan keluarga kecil mereka

Page 146: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

97

b. Konsep Produksi

Pada saaat produksi penulis telah menentukan ide cerita yang akan di

kembangkan. Lalu penulis mengembangkan hingga menjadi suatu naskah

utuh untuk bisa di produksi barulah Pada saat produksi penulis bertugas

membantu melakukan pengawasan terhadap pengadeganan yang dilakukan

oleh tokoh agar sesuai dengan naskah yang tertera dan tidak melenceng dari

isi cerita yang sudah penulis buat.

c. Konsep Teknis

Dalam hal teknis penulis membutuhkan sebuah buku untuk mencata

kepentingan apa saja yang akan di ubah nanti, ketika ada perubahan sebuah

naskah untuk menjadi sebuah naskah yang utuh.

3.3.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Disetiap memproduksi sebuah karya tentu kita akan menghadapi sebuah

kendala yang akan menghambat jalannya produksi itu sendiri. Namun, jika kita

sudah memiliki beberapa rencana yang sudah disiapkan apabila menghadapi

kendala tersebut maka itu bisa diselesaikan dengan baik. Begitu juga di produksi

drama “Asa Memulangkan” ini, kami menemui beberapa kendala.

Kendala

1. beberapa adegan dirasa kurang pas untuk jalannya cerita dan harus

menggantinya

2. ada adegan yang kurang pas dan sutradara menginginkan saya untuk segera

membuat adegan pengganti

Page 147: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

98

3. Pada saat pasca produksi kendala dalam naskah pun kembali ditemui ketika

setelah diedit ternyata hasilnya melebihi durasi yang telah ditentukan

Solusi

1. berkodinasi dengan sutradara dan produser adegan apa yang pas untuk

menggantikan adegan yang akan dibuang tersebut agar nantinya pada saat

produksi tidak ada perdebatan jika saya menentukan sendiri.

2. berkodinasi dengan sutradara untuk mengganti urutan scene yang akan

diambil pada hari itu agar bisa memberikan waktu kepada saya untuk

memikirkan adegan yang akan diganti

Disini saya berkodinasi dengan sutradara dan editor untuk menentukan adengan

mana yang harus dihapus dan kembali mengurutkan scene kembali agar alur cerita

tetap berjalan.

Page 148: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

99

3.3.7. Lembar Kerja Penulis Naskah

1. Konsep Penulis Naskah

2. Sinopsis

3. Karakteristik Tokoh

4. Skenario

5. Treatment

Page 149: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

100

3.3.7. Lembar Kerja Penulis Naskah

1. Konsep Penulis Naskah

Seorang penulis naskah harus mampu membayangkan visual dari sKenario

yang akan di perlihatkan oleh penonton yang tidak hanya sekedar tontonan tetapi

mempunyaI nilai, dan berbobot dan berpengaruh terhadap nilai-nilai yang akan di

sampaikan.dan mempunyai tujuan yang baik dan berhasil sampai ketujuannya.

Dalam naskah drama televisi yang berjudul AN NAS ini, penulis memakai 3

babak yang pertama adalah memperkenalkan pemeran di scene awal, karakter

dan kedua memasuki konflik, hambatan, konflik yang semakin rumit dan yang

ketiga adalah proses penyelesai konflik, dan ending, disini penulis membuat

Happy ending karena semuah masalah akhirnya terselesaikan dan membuat

keluarga menjadi normal seperti biasa.

Dialog yang penulis gunakan di drama televisi ini mengunakan gaya tutur

bahasa yang dominan dengan gaya tutur bahasa yang baku namun tetap sopan

dan sesuai dengan keseharian di dalam sebuah keluarga

2. Sinopsis

TOKOH :

Wildan : Berusia 9 Tahun, Rambut hitam lurus, Berkulit

putih, Berpostur sedang, Seorang anak yang menemui kotak

misterius

Ibu : Berusia 28 Tahun, Rambut lurus panjang, berkuit

putih, Berpostur sedang, seorang ibu yang di rasuki oleh roh

jahat

Ayah : Berusia 32 Tahun, Berambut pendek, berkulit sawo

matang, berpostur kurus sedang, ayah yang membaca mantra dari

buku tersebut

Page 150: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

101

KARAKTER :

Wildan : (Protagonis) “Pendiam, perhatian, bertanggung

jawab, berani”

Ibu : (Protagonis) “Pendiam, aktif”

Ayah : (Protagonis) “Berani”

LATAR/SETTING :

Tempat : Sekolah, Rumah, Halaman Belakang,

Waktu : Pagi, Siang, Sore, Malem

SINOPSIS :

Kebahagian dirumah baru yang mereka impikan berubah menjadi

aneh dan menyeramkan semenjak WILDAN (9) membaca buku tua yang

ia temukan di dalam kamar yang belum ia ketahui di rumah

barunya. Ketika mantra pembuka gerbang roh iblis yang sangat

jahat terucap oleh wildan dari dalam buku tersebut Gangguan

dari salah satu Roh jahat yang merasuki ibu dan menginginkan

keluarganya tewas.

Hantaman demi hantaman yang di alami oleh keluarga mereka

harus cepat di hindari agar mreka bisa selamat. Namun IBU

(28) yang sudah di rasuki oleh roh jahat dari dalam buku tua

itu sangat kuat dan menginginkan mereka semua mati. kemudian

AYAH (32) dan wildan berusaha selamat dari kejaran ibu yang

sudah di rasuki oleh roh jahat, ayah dan anaknya berusaha

mencari jalan keluar agar bisa selamat dan mencari cara agar

ibu bisa tersadar dan kembali normal, namun ketika mereka

mencari jalan keluar hambatan selalu ada sehingga mereka susah

untuk mencari jalan keluar untuk menyelamatkan ibu.

Namun ibu yang saat itu masih di rasuki oleh roh jahat belum

tersadarkan, namun Ayah dan anaknya terlindungi dengan membaca

Surat AN NAS dari gangguan roh jahat yang merasuki ibu

menyerang mereka dan ingin membunuh wildan dan juga ayah.

Page 151: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

102

Sampai akhirnya wildan membaca buku itu lagi dan mengetahui

cara untuk menghentikan mantra itu dengan cara membakar buku

itu sebelum terbit fajar. Akhirnya ayah dan wildan berhasil

membakar dan menguburkan buku tua itu dengan tepat waktu,

meskipun gangguan terus berdatangan, surat an nas melindungi

mereka.

PREMIS :

Setiap gangguan dari roh jahat yang merasuki ibu untuk membunuh ayah dan wildan, ayah dan wildan terlindungi dari itu semua dengan membaca surat an nas dan sampai akhirnya bisa membakar buku tua itu untuk menghilangkan roh jahat dari dalam tubuh ibu sebelum fajar tiba.

TEMA :

Film yang bergendre horror dengan tema keluarga. Dalam film

tersebut, digambarkan bagaimana jahatnya roh dari dalam buku

tua, Roh yang merasuki ibu kalah oleh kekuatan keluarga dan

surat AN NAS. Saat ibu kerasukan oleh roh jahat, Ibu sadar

bukan karna buku yang mereka temukan di bakar, melainkan

bacaan surat An-nas yang mereka lafadzkan dan bisa

menyelamatkan keluarganya dan salah satu cara untuk

menghilangkannya adalah di bakar

DESKRIPSI CERITA :

Menceritakan kisah mistis singkat dirumah baru, Ayah Ibu dan

Wildan. Berawal dari buku tua, yang berada di dalam kotak

ditemukan Wildan, dan tanpa disangka-sangka karena Wildan yang

penasaran apa isi buku itu, Wildan pun membaca tanpa disengaja

Wildan telah mengucapakn mantra untuk membuka gerbang roh

jahat yang di kunci. Seketika kenyamanan akan rumah baru

digantikan dengan suasana mencekam, kemudian sosok Roh jahat

merasuki tubuh Ibu, hingga ibu kerasukan Roh jahat dan

menyerang Wildan dan Ayah, sampai bertubi-tubi.

Page 152: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

103

BABAK Act :

I. Ketika Wildan bersembunyi dari kejaran ibu yang masih

kerasukan dan sudah terdesak, tiba-tiba Wildan teringat

tentang surat an-nans yang ia pelajari disekolah bahwa

dengan melafaskan surat an-nass bisa melindungi diri dari

roh-roh atau jin jahat.

II. Wildan membacakan surat an-nass dengan suara lirih. Ayah

pun ikut membacakan surat itu bersama Wildan. Kemudian

ayah teringat buku tua yang ia baca tadi, ayah mengambil

buku tua itu dan membaca buku lagi, ternyata dihalaman

belakang buku itu tertera perintah untuk menghilangkan

gangguan jin-jin jahat dan ayah harus membakar dan

mengubur buku sebelum fajar tiba, dan jika tidak

dilaksanakan, yang bernyawa akan kehilangan nyawanya,

ketika fajar.

III. Gangguan dari jin-jin jahat itu semakin banyak dan marah

ketika Ayah dan Wildan mencoba membakar buku tua itu,

banyak gangguan dari jin dan ibu yang masih kerasukan.

Ayah dan Wildan melaksanakan sambil melafaskan surat an

nas berulang kali untuk meminta perlindungan Allah dari

roh jahat itu sampai akhirnya ketika subuh tiba ayah dan

Wildan berhasil membakar buku tersebut

Page 153: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

104

3. Karakteristik Tokoh

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : AN NAS Sutradara : Halga Taqwim

Durasi : 16 Menit 10 Detik Penulis Naskah: Aditiya Pradana

Tabel III.12

No Tokoh

Usia

Karakter Talent

SIFAT FISIK NAMA CONTACT PERSON

1 Ayah 32 Tahun

Pendiam, perhatian, bertanggung jawab,

berani

Berambut pendek, berkulit

sawo matang,

berpostur kurus

sedang

Noval 089622400936

2 Ibu 28 Tahun

Pendiam, aktif

Rambut lurus

panjang, berkuit putih,

Berpostur sedang

Puput 085810867985

3 Wildan 9 Tahun

berani Rambut hitam lurus,

Berkulit putih,

Berpostur sedang

Raidan 085880504834

Page 154: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

112

4. Skenario

Page 155: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

113

Page 156: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

125

5. Treatment Naskah

SCENE 1

O.S (Only Sound)

Ayah menelfon ibu agar lebih cepat membereskan barang-barang di rumah lama dan

sesegera mungkin menjemput wildan di sekolah

SCENE 2

INT. SEKOLAH - RUANG KELAS - DAY

Anak-anak di kelas sedang sibuk menghafal surat AN NAS, namun wildan terlalu

asik bermain rubik. Sampai akhirnya guru di depan kelas menghampiri wildan untuk

menanyakan apakah sudah hafal atau belum. Tidak lama kemudian bel sekolah

berbunyi sampai akhirnya wildan tidak melanjutkannya dan bergegas pulang karena

sudah di tunggu ibu.

SCENE 3

EXT. RUMAH - RUANG TAMU – DAY - EST

Ibu dan wildan akhirnya sampai dirumah baru dan melihat ayah yang sedang sibuk

membereskan ruang tamu, namun wildan melihat isi rumah barunya dengan

kebingungan hingga menanyakan rumah barunya kepada ayah lalu ayah menyuruh

wildan untuk membantu ibu

Page 157: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

126

SCENE 4

INT. RUMAH - RUANG TAMU – DAY

Wildan masih sibuk dengan dengan rubiknya ketika di ruang tamu namun ayah dan

ibu sibuk merapihkan barang-barang dan memasang lukisan di ruang tamu. seketika

wildan bosan dan pergi dari ruang tamu

SCENE 5

INT. RUMAH - KAMAR MISTERIUS - DAY

Wildan berjalan ke lorong dengan penuh penasaran dan melihat isi sekitar lorong

sambil memegang lukisan di lorong sampai akhirnya wildan menemukan sebuah

kamar yang membuat dia sangat penasaran. Ketika wildan ingin memasuki kamar

tersebut tiba-tiba ibu memanggil wildan untuk menganti pakaian

SCENE 6

INT. RUMAH - KAMAR WILDAN – DAY

Setelah wildan selesai mengganti baju wildan teringat kamar yang baru saja ia

datangi tadi. Akhirnya wildan memasuki kamar tersebut

SCENE 7

INT. RUMAH – KAMAR MISTERIUS – DAY

Setelah di dalam kamar tersebut wildan menemukan sebuah kotak yang di bungkus

dengan kain hitam yang di anggap misterius, ketika kain itu di ambil di dalam kamar

misterius tiba-tiba lampu di kamar mati secara mengejutkan sampai akhirnya wildan

lari keluar membawa kotak misterius ke kamarnya

Page 158: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

127

SCENE 8

INT. RUMAH - KAMAAR WILDAN – DAY

Wildan yang penasaran dengan isi kotak tersebut akhirnya membuka bungkus dari

dalam kain hitam tersebut yang ternyata isinya adalah buku tua yang sudah lama di

tinggal, wildan akhirnya membuka buku tersebut sampai membaca beberapa

halaman, seketika wildan berhenti di suatu halam dan membaca bacaan yang ada di

buku tersebut. Seketika hawa tidak enak menghampiri wildan dan tiba-tiba angin

berhembus dari jendela kamar wildan dan jam dinding terjatuh dari atas, seketika

ayah menghampiri wildan ke kamar dan menanyakan apa yang terjadi. Tiba-tiba

ayah terkejut mendengar suara pecahan benda dari ruang tamu, lalu ayah dan wildan

menghampiri

SCENE 9

INT. RUMAH - RUANG TAMU – NIGHT

setelah ayah dan wildan berlari ke ruang tamu melihat kondisi ibu yang tertunduk

kesakitan ayah langsung melihat sekitar ruang tamu yang begitu berantakan, melihat

kondisi ibu yang menjerit ayah langsung menghampiri namun tiba-tiba ibu mencekik

dan menyerang ayah dan wildan menghindar dari serangan ibu. Ayah yang sesak dan

kesakitan karna cekikan ibu akhirnya melawan dan mendorong ibu hingga terjatuh

dan ayahpun lari kedalam kamar

SCENE 10

INT. RUMAH - KAMAR IBU – NIGHT

Ayah mengunci pintu kamar agar ibu tidak bisa masuk dan menyerang, namun ayah

melihat pintu lemari yang sedikit terbuka ketika ayah menghampiri dan membuka

Page 159: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

128

ternyata ada wildan yang bersembunyi di dalamnya, ayah yang sangat senang

akhirnya memeluk wildan. Tidak lama setelah itu tanpa mreka sadari ibu masuk

lewat jendela kamar yang terbuka, ayah yang tersadar akan kedatangan ibu mencoba

menyadarkan bahwa itu adalah ayah, namun ayah di serang lagi oleh ibu yang tidak

sadar yang ternyata sudah dimasuki oleh roh jahat, akhirnya ayah dan wildan pergi

meninggalkan ibu dan ibu kembali lagi menyerang ayah

SCENE 11

INT. RUMAH – RUANG TAMU – NIGHT

Ayah yang lari dari kejaran ibu akhirnya tertangkap oleh ibu, ibu yang pada saat itu

tidak sadar dan sedang di kuasai oleh roh jahat akhirnya membenturkan kepala ayah

ke ubin lantai. Wildan yang kaget pada saat itu melihat ayah di benturkan kepalanya

akhirnya melarikan diri ke arah dapur

SCENE 12

INT. RUMAH - RUANG TAMU - NIGHT

setelah ibu membenturkan kepala ayah di ruang tamu dan ibu yang masih tidak

sadarkan diri akhirnya pergi mengejar wildan ke arah dapur, wildan yang mengintip

dari sela-sela dapur tak sengaja menyenggol sebuah panci yang tergantung di s

ebelahnya akhirnya ibu menghampiri suara tersebut

SCENE 13

INT. SEKOLAH - RUANG KELAS – DAY

ibu guru menjelaskan kepada anak muridnya mnegenai surat anas yang bisa

melindungi kita dari gangguan jin yang ingin merasuk kedalam tubuh kita

Page 160: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

129

SCENE 14

INT. RUMAH - DAPUR – NIGHT

Wildan yang teringat akan kekuatan surat an nas yang bisa melindungi umat manusia

akhirnya wildan membaca surat an nas tersebut dan ibu teriak kesakitan sampai

akhirnya ibu berlari keluar pintu dapur dengan cepat

SCENE 15

INT. RUMAH – RUANG TAMU – NIGHT

Wildan bergegas mengunci pintu dapur dan langsung menghampiri ayah yang

terluka di ruang tamu, wildan berusaha membangunkan ayah namun ayah belum juga

sadar sampai akhirnya wildan mendengar suara tangisan ibu dari luar rumah yang

ingin di bukakan pintu, lalu wildan meninggalkan ayah dan wildan menghampiri ibu

dari ruang tamu. namun tiba-tiba ayah memegang pundak wildan di depan pintu

wildan yang kaget melihat keadaanayah yang berdarah akhirnya merasa senang

karna sudah tersadar. Stelah wildan dan ayah membukakan pintu ternyata ibu menipu

mereka agar di bukakan pintu. Ayah dan wildan yang kaget akhirnya tidak sempat

menutup pintu dan melarikan diri kedalam

SCENE 16

INT. RUMAH - KAMAAR MISTERIUS

Ayah dan wildan akhirnya lari kedalam kamar misterius yang sebelumnya ayah

belum ketahui, ayah menyalakan lampu lentera yang berada di atas meja tapat

dimana wildan menemukan buku tersebut. Tiba-tiba suatu benda jatuh dari atas

lemari dan ternyata itu adalah buku yang wildan ambil dari kamar ini dan

menyebabkan semuah hal kejadian hingga ibu di rasuki dan ayah tiba-tiba mengajak

Page 161: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

130

wildan untuk membakar buku ini, tiba-tiba ibu masuk kedalam kamar tempat wildan

dan ayah bersembunyi, wildan yang teringat lagi dengan surat an nas yang

membantunya tertolong akhirnya membacakan lagi ketika ibu ingin menyerang

wildan dan ayah seketika ibu teriak kesakitan dan jatuh. Ayah dan wildan

memanfaatkan situasi dan melarikan diri kebelakang halam rumah untuk membakar

buku tersebut.

SCENE 17

EXT. RUMAH - HALAMAN BELAKANG – NIGHT

Ayah dan wildan akhirnya bergegas membakar buku tersebut secara cepat melihat

hari sudah mulai menjelang pagi, ayah yang sangat panik lupa membawa korek dan

meninggalkan wildan di belakang halaman rumah, tiba-tiba ibu datang dan ingin

menyerang wildan. Ayah yang melihat hal itu akhirnya mendorong ibu hingga

terjatuh dan wildan pun sembari membaca surat an nas, tiba-tiba ibu memelas

kembali memohon agar jngan membakar buku tersebut, ayah sempat dikendalikan

oleh rayuan itu tiba-tiba ibu kembali lagi kerasukan dan mengeluarkan nada keras

kepada ayah untuk tidak membakar buku tersebut, akhirnya ayah bergegas menyiram

dengan minyak tanan dan membakar buku tersebut. Ibu yang kesakitan dan berteriak

begitu keras akhirnya pingsan

SCENE 18

EXT. RUMAH - HALAMAN BELAKANG – DAY

Buku tiba-tiba terbuka dengan sendirinya dan berhenti di sebuah bacaan yang begitu

menakutkan

Page 162: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

SCRIPT TITLE

Written by

Name of First Writer

Based on, If Any

AddressPhone Number

Page 163: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

Hidup di daerah kota besar di jakarta, sebuah keluarga yangsangat ingin mempunyai rumah baru dan suasananya yang sangatsejuk akhirnya memutuskan untuk pindah rumah, meskipun cukuplama untuk bisa membeli rumah baru tersebut akhirnya ayah telah menepati janjinya kepada anak dan istrinya. akhirnyamreka pindah kerumah baru. Namun rumah tersebut menyimpan halaneh yang belum di ketahui oleh keluarga tersebut. merekamendapat gangguan dari makhluk jin dan setan serta roh jahatdi rumah mereka.

SCENE 1

DERING SUARA HANDPHONE

AYAH (O.S.)Halo bu, jemput kaka ya bu

IBUIya yah, sebentaryah ibu masihberes-beres barang nih

AYAHAyah tunggu di rumah baru yah

IBUIya ayah...

AYAHOiya bu, hati-hati ya bu

SCENE 2

INT. SEKOLAH - RUANG KELAS - DAY

Siwa SD sedang membaca surat An-nas, Wildan (10) sibukbermain rubik, lalu Guru (35) menghampiri Wildan

GURUWildan apakah kamu sudah hafal?

Wildan kaget dan mearuh rubiknya, lalu terdengar suara bel sekolah

Guru berjalan kedepan kelas

Page 164: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

GURU (CONT’D)Baiklah anak-anak pelajaran sudahselesai, peralatan alat-alattulisnya dimasukan kedalam tas

Wildan menghampiri guru, kemudian berjalan keluar kelas

SCENE 3

EXT. RUMAH - RUANG TAMU - DAY - (EST)

Terdengar ayah mengetuk palu (O.S.)

AYAH(Tersenyum)Ehh buu sampai juga, (sambil memeluk ibu dan wildan)

AYAH (CONT’D)Oiya sebagaian ayah udah beresin

IBUOhhya yuu

Ibu dan ayah masuk ke rumah, wildan berdiam diri di depanpintu melihat sekitar rumah

Wildan melihat sekeliling, lalu masuk ke dalam

WILDANIni rumah baru kita yah...

AYAHAyo wildan sini cepat bantu ibu

SCENE 4

INT. RUMAH - RUANG TAMU - DAY

Ayah, Ibu dan Wildan duduk di sofa

AYAH

(Tersenyum sambil memandang lukisan yang baru dipasang)

Bu gimana bu udah pas belum?

2.

Page 165: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

IBU(Ibu melihat ke arah ayah)Hmm.. Kayanya masih miring dehyahh..

IBU (CONT’D)Nahh udah

AYAHOkey segini ya bu

Wildan menaruh rubik karena bosan, lalu pergi

IBU(Penasaran)Wildan mau kemana?

AYAHUdah bu, biarkan saja

IBUYaudah deh ibu juga mau ke kamarnih sekalian beres-beres barang

SCENE 5

INT. RUMAH - KAMAR MISTERIUS - DAY

Wildan berjalan ke arah dapur melihat sebuah tangga laluwildan berjalan menaiki tangga dan menemukan sebuah ruangan

Wildan menghampiri pintu, membuka sedikit, lalu ibu membukasuara

IBU (O.S.)

Wildan, ganti baju dulu

WILDAN

Wildan berbalik badan, lalu pergi (Penasaran)

Iya bu...

Pintu kamar tertutup sendiri

SCENE 6

3.

Page 166: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

INT. RUMAH - KAMAR WILDAN - DAY

Wildan merapihkan barang-barang di kamar (Penasaran dengankamar atas)

Akhirnya wildan kembali lagi ke kamar yang ia tadi datangisebelumnya

SCENE 7

INT. RUMAH - KAMAR MISTERIUS - DAY

Wildan berjalan menuju kamar misterius, lalu menyalakan lampunamun tidak bisa menyala, kemudian wildan menyalakan lampulentera, ketika ingin membuka bungkus benda tersebut tiba-tiba lentera itu mati, wildanpun lari keluar kamar (WajahTegang)

Wildan berjalan melihat sekitar lalu melihat sebuah meja danmenemukan benda

BEAT.

Wildan panik kemudian lari membawa barang keluar kamar

SCENE 8

INT. RUMAH - KAMAR WILDAN - DAY

Wildan menaruh kotak di meja, lalu ia duduk kemudian membukadan membaca buku tersebut

WILDAN(Penasaran dan Kebingungan)Wildan membuka ikatan di kainhitam, lalu menemukan buku tua

Wildan membuka buku, lalu terhenti di suatu halaman

WILDAN (CONT’D)

BEAT

SeriusMBUKAK GOAKU DALAN WEDAL MERENGKARO NGGON MELENG KUNG...

(MORE)

4.

Page 167: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

NANGKE DARAN MONGGO KARSO PARANKISRUH MERANGKANG

Tiba-tiba gorden tertiup angin dan jam dinding di kamarwildan jatuh, lalu ayah masuk ke kamar wildan

AYAHSuara apa itu???

AYAH (CONT’D)Wildan kenapa bisa berantakanseperti gini?

Wildan melangkah mundur dan buku terjatuh dari tangannya

AYAH (CONT’D)apa itu wildan?

WILDAN(Bergeleng-geleng dan gugup)

Wildan terdiam, terdengar suara gaduh dari ruang tamu laluayah dan wildan menoleh

SCENE 9

INT. RUMAH - RUANG TAMU - NIGHT

Gelas pecah, Frame foto berserakan dan lukisan yang sudahterlihat miring, ibu tertunduk dalam keadaan merintih pelanhingga rintihannya semakin kencang

WILDANAyah ibu kenapa ayah???

AYAH(Terkejut)

BEAT.

Ayah berjalan ke arah ibu, ibu membalik badan

Menatap tajam ke arah Ayah

IBUKalian semuah akan mati!!!

Dengan cepat ibu mencekik ayah

WILDAN (CONT’D)

5.

Page 168: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

AYAH(Sesak)Ibu ini ayah bu...

Ayah berusaha melepaskan cekikan, ibu terdorong

WILDAN(Panik dan lari)

Ibu bangun lalu tertawa, ibu melihat wildan kemudian berlarike arah wildan

AYAHAwas wildan

Ibu berlari mengejar wildan tetapi tetap di halangi oleh ayah

IBU

Ibu mengerjar wildan, Ayah mendorong ibu, ibu terjatuh, ayah lari ke kamar

Ibu bangkit mengejar ayah

SCENE 10

INT. RUMAH - KAMAR IBU - NIGHT

Ayah mengunci pintu, pintu lemari terbuka sedikit, ayah menghampiri lemari kemudian membuka pintu lemari

AYAHHah?! (Suara pelan)

Wildan keluar dari dalam lemari

AYAH (CONT’D)Wildan?!

WILDANAyah..

Wildan memeluk ayah, lalu membuka suara

WILDAN (CONT’D)Ayah ada apa dengan ibu ayah?

Pintu kamar di gedor dari luar, lalu seketika hening

BEAT.

6.

Page 169: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

Ibu merangkak masuk melalui jendela, ayah dan wildan berlarikeluar kamar

SCENE 11

INT. RUMAH - RUANG TAMU - NIGHT

Ayah berlari keluar dari kamar lalu ibu menarik ayah danmencengkram kepala ayah lalu di benturkan

WILDAN(Panik lalu lari ke arah dapur)Ayaaaaaah...

SCENE 12

INT. RUMAH - RUANG TAMU - NIGHT

Ibu merangkak ke arah dapur dan mencari wildan

Wildan melihat ibu dari cela tembok

Wildan terkejut lalu tak sengaja menjatuhkan panci

WILDAN

Wildan panik lalu bersembunyi di lemari dapur

Ibu muncul, wildan mengintip dari sela-sela pintu dan taksengaja mendorong pintu

FLASHBACK TO : SCENE 2

SCENE 13

INT. SEKOLAH - RUANG KELAS - DAY

GURUMinal Jinnati Wannas, bisamelindungi kita dari gangguan rohjahat dan jin atau syaiton

CUT BACK TO :

7.

Page 170: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

SCENE 14

INT. RUMAH - DAPUR - NIGHT

Wildan membaca surat An-nas

WILDANQul A`uudzu birabbin nnaas, malikinnnas, ilaahi nnaas, min syarriiwaswaasi lkhannas, alladziiyuwaswisu fi shuduuri nnaas, minaljinnati wannaas.

Ibu kesakitan, kemudian berlari keluar rumah,

SCENE 15

INT. RUMAH - RUANG TAMU - NIGHT

Wildan lari lalu mengunci pintu, kemudian wildan menghampiriayah

WILDANAyah bangun ayah bangun yah... bangun

Suara pintu di ketuk, wildan menengok

BEAT.

IBU (O.S.)Ayah... buka pintu ayah, tolong ibu tolong ibu, ibu takut di luardingin ayah... ibu mau masuk

Wildan berjalan menuju pintu, ia memegang gagang pintu laluseseorang memegang pundak wildan

AYAHWildan kamu mau ngapain?

IBU (O.S.)Ayah... buka pintu, ibu takutayah... ayah buka pintu ayah...

Ayah membuka pintu perlahan,

Ibu tertawa, ayah dan wildan lari ke arah dapur lalu menaikitangga, wildan terjatuh terseret ke belakang kemudian ayah menariknya

8.

Page 171: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

AYAHWildaaaaan... kita lari

Ayah dan wildan masuk ke kamar

Ibu mengejar ayah dan wildan

SCENE 16

INT. RUMAH - KAMAAR MISTERIUS - NIGHT(INTER CUT SCENE 17)

Wildan ketakutan, ayah menyalakan lampu lalu mereka bersandardi lemari, tiba-tiba sesuatu jatuh dari atas lemari

BEAT.

Ayah melihat ke benda tersebut

FLASHBACK TO : SCENE 7

Ayah melihat wildan menendang sesuatu

CUT BACK TO :

AYAHApa ini wildan?

WILDANIni...

FLASHBACK TO : SCENE 8

Wildan membuka buku, lalu berhenti di suatu halaman

CUT BACK TO :

WILDAN (CONT’D)Buku ini aku temukan di kamar ini

AYAHJangan-jangan penyebab semuahkejadian karena buku ini

Pintu di gedor-gedor

AYAH (O.S. SUARA PINTU) (CONT’D) Kita bakar saja buku ini

Pintu berhasil di dobrak oleh ibu

9.

Page 172: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

Ayah dan wildan semakin terdesak

Wildan membacakan surat An-nas

Ibu kesakitan, wildan dan ayah lari keluar kamar

SCENE 17

EXT. RUMAH - HALAMAN BELAKANG - NIGHT

Ayah melempar buku dan meraih minyak tanah

AYAHWildan tunggu, ayah ambil korekdulu

WILDAN(Wildan mengangguk)

Lokasi Korek (INTER CUT : KAMAR)

Ayah menyiram buku dengan minyak tanah, lalu merogoh kantong

Ibu merangkak keluar menghampiri wildan

Wildan membaca surat An-nas

AYAHAWAS WILDAN...!!!

Ayah mendorong ibu dari belakang hingga terjatuh

IBUKALIAN TIDAK AKAN BISAMEMUSNAHKANKU!!!

Ayah menyalakan korek, tiba-tiba ibu tersadar

IBU (CONT’D)Ayah... jangan ayah... jangan... ibu takut

Ibu memelas agar buku tidak di bakar

Ayah melamun

BEAT.

Ibu menghampiri ayah, (Memelas sambil berjalan ke arah ayah)

10.

Page 173: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

IBU (CONT’D)JANGAN AYAH... JANGAN LAKUKAN... JANGAN... BAJINGAN!!!

Ayah sadar, menyalakan korek lalu membakar buku kemudian ibu kesakitan (O.S. WILDAN MEMBACA SURAT AN-NAS)

IBU (CONT’D)AHH... TIDAK!!!...

Lalu ibu menyerang ayah

WILDANMembaca surat An-nas

AYAHLalu ayah ikut membaca

IBUIbu kesakitan dan pingsan

POST CREDIT SCENE :

SCENE 18

EXT. RUMAH - HALAMAN BELAKANG - DAY

Mereka bertiga meninggalkan buku, lembaran buku terbukatertiup angin

AKU TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI MENGGANGGU UMAT MANUSIA

-SELESAI-

11.

Page 174: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

131

3.4. Proses Kerja Penata Kamera

Menurut Irwanto, dkk (2017:68) “Penata Kamera adalah seorang yang bertugas

merekam gambar dengan menggunakan perangkat keras kamera video yang direkam

melalui pita video, memory, hardisk atau media penyimpanan lainnya sesuai dengan

arahan sutradara atau pengarah acara”.

Menurut penulis, seorang penata kamera adalah orang yang bertanggung jawab

atas pengambilan gambar untuk program televisi, disisi lain penata kamera harus

memahami berbagai hal yang berkaitan dengan mutu gambar, diantaranya mampu

membuat gambar dengan komposisi yang baik dan paham berbagai macam teori

mengenai tata cara pengambilan gambar. Penulis juga menilai seorang penata kamera

harus menguasai beberapa hal diantaranya:

a. Komposisi

Menurut Nugroho (2014:34) “Komposisi dalam pengertian yang

sederhana merupakan pengaturan (aransemen) dari unsur-unsur yang terdapat

dalam gambar untuk membentuk suatu kesatuan yang serasi (harmonis)

dalam sebuah bingkai. Seorang kameramen (penata kamera) harus

menentukan apa yang masuk dan apa yang tidak masuk ke dalam bingkai

(frame) tersebut. Saat menentukan apa yang masuk dan apa yang tidak masuk

dalam gambar yang dibatasi oleh bingkai dalam viewfinder camera itu

dinamakan framing.

Komposisi yang baik adalah aransemen dari unsur-unsur gambar

untuk membentuk suatu kesatuan yang serasi (harmonis) secara keseluruhan.

Page 175: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

132

Komposisi gambar pada dasarnya tidak mempunyai aturan-aturan yang

mutlak.

Sebenarnya masalah pada komposisi gambar pada dasarnya tidak

dapat dipelajari secara khusus, sebab komposisi merupakan sesuatu yang

benar-benar enak ditonton, baik untuk kita sendiri maupun orang lain, karena

itu semakin sering kita mengamati objek-objek yang erat hubungannya

dengan komposisi gambar, seperti sering menonton film, pameran lukisan,

pameran fotografi, majalah-majalah bergambar, niscaya kita akan terbawa

untuk mendalami masalah komposisi tadi dan kemudian akan tumbuh cita

rasa tentang masalah ini, sehingga akhirnya kita mampu mengevaluasi objek-

objek yang kita tonton dan akhirnya kita mengetahui bagaimana komposisi

yang baik.

b. Kamera Angle

Nugroho (2014:117) yang dimaksud dengan angle kamera (sudut pandang

kamera) ialah posisi kamera dengan objek yang membentuk sudut tertentu.

Menentukan besarnya sudut kamera ini tergantung pada gambar yang

dikehendaki. Pada dasarnya, karakteristik dan perbedaan sudut kamera itu

terjadi karena maksud tertentu.

Nugroho (2014:21) pemilihan sudut gambar yang tepat akan

mempertinggi visualisasi dramatik dari suatu cerita. Sebaliknya, jika

penempatan sudut pandang kamera dilakukan tanpa motivasi tertentu maka

makna gambar yang telah di-shot bisa jadi tidak tertangkap atau sulit

dipahami oleh penonton. Oleh karena itu, penempatan sudut pandang kamera

Page 176: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

133

menjadi faktor yang sangat penting dalam membangun cerita yang

berkesinambungan.

Jadi, kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah seorang penata kamera

harus memahami makna-makna dalam sudut pandang kamera, agar gambar yang

dihasilkan dapat dipahami oleh para penonton (audience) dalam makna yang ada

didalam sudut pandang kamera (camera angle).

Berikut beberapa jenis sudut pandang kamera (camea angle) diantaranya,

yaitu:

• Frog Eye adalah teknik pengambilan gambar dengan ketinggian kamera

sejajar dengan dasar (alas) kedudukan objek atau dengan ketinggian yang

lebih rendah dari dasar (alas) kedudukan objek. Dengan teknik ini

dihasilkan satu pemandangan objek yang sangat besar. Biasanya terjadi

distorsi perspektif berupa pengecilan ukuran subjek (mata penonton),

sehingga menghasilkan kesan keangkuhan, keagungan, dan kekokohan.

• Low angle adalah sudut pengambilan gambar dengan posisi kamera

berada lebih rendah dari objek akan mengakibatkan objek lebih superior,

dominan dan menekan.

• Eye level adalah sudut pengambilan gambar, subjek yang sejajar dengan

lensa kamera. Ini merupakan sudut pengambilan gambar normal,

sehingga subjek kelihatan netral tidak ada intervensi khusus pada subjek.

• High angle adalah sudut pengambilan gambar dengan posisi kamera

lebih tinggi dari objek sehingga tepat di atas objek, sehingga objek

tampak terekspose dari bagian atas. Teknik pengambilan gambar seperti

Page 177: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

134

ini memberi kesan pendek, kecil, rendah, hina, perasaan, kesepian, kurang

gairah, dan bawahan.

c. Shot

Nugroho (2014:15) shot adalah bagian dari adegan. Seperti halnya kata-

kata yang diajarkan, diurutkan satu sesudah yang lain tetapi belum tentu

membentuk kalimat, begitu juga sambungan gambar-gambar menjadi satu

rangkaian tertentu belum dengan sendirinya berkata sesuatu. Bila hubungan

gambar yang satu dengan yang lain itu memang dimaksudkan untuk

menceritakan sesuatu haruslah ada unsur-unsur yang menujukkannya. Unsur-

unsur itu dapat dicari dalam komposisi gambar-gambar itu sendiri, misalnya

objek yang bergerak dalam frame, dalam dialog diteruskan, atau dalam

hubungan penonton dengan objek-objek dalam cerita itu sebagai akibat dari

letak kamera atau lensa khusus yang dipergunakan. Shot itu pun sendiri

mulai menekan tombol rekam (record) kembali. Shot juga merupakan bagian

dari rangkaian gambar yang begitu panjang, yang direkam dengan satu take

saja.

Menurut Nugroho (2014:112) ada beberapa standar ukuran komposisi

yang biasa digunakan dengan objek manusia dengan berbagai variasi, dan

akibat penempatan posisi kamera, yang dapat menghasilkan berbgai

komposisi gambar yang lebih artistik, diantaranya yaitu:

• ECU (Extreme Close Up) adalah pengambilan gambar sangat dekat

sekali, sampai pori-pori kulitpun terlihat. Memperlihatkan detail suatu

objek secara jelas.

Page 178: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

135

• BCU (Big Close Up) adalah pengambilan gambar dari atas kepala hingga

dagu objek. Menonjolkan objek untuk menimbulkan ekspresi tertentu.

• CU (Close Up) adalah pengambilan gambar dari tempat atas kepala

sampai bawah leher, untuk memberi gambar objek secara jelas.

• MCU (Medium Close Up) adalah pengambilan gambar dengan ukuran

gambar sebatas kepala hingga dada, untuk menegaskan profil seseorang.

• MS (Medium Shot) adalah pengambilan gambar sebatas kepala hingga

pinggang. Fungsinya adalah memperlihatkan sosok objek secara jelas

karena objek menjadi lebih besar dan dominan, sedangkan latar belakang

masih tampak sebanding dengan objek utama..

• FS (Full Shot) adalah pengambilan gambar pada objek secara penuh dari

kepala hingga kaki dengan ruang gerak objek sempit. Tipe ini disebut

juga dengan medium long shot. Fungsinya adalah memperlihatkan objek

beserta lingkungannya.

• LS (Long Shot) adalah pengambilan gambar dari jarak yang cukup jauh

hingga seluruh pemandangan dapat ditampilkan semua di dalam gambar

atau memberi kesan kedalaman. Fungsinya untuk menunjukan objek

dengan latar belakangnya.

d. Gerakan kamera

Nugroho (2014:114) Kamera biasanya ditopang oleh sebuah penyangga,

tripod atau pedestal, dan juga ada yang ditempatkan pada sebuah crane.

Dengan ditempatkannya badan kamera pada penyangga itu, kamera dapat

digerakkan sesuai keinginan kita karena dapat diputar ke kiri dan kanan,ke

atas ke bawah, maju mundur, dan ditunggingkan ke atas ke bawah. Bahasa

yang digunakan juga sudah diformulasikan serta berlaku di dunia

Page 179: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

136

internasional. Tetapi, yang harus diperhatikan adalah tujuan atau motivasi

dari pergerakkan kamera itu dibuat.

Suatu cara pengambilan gambar dengan menggerakkan badan kamera ke

arah horizontal ataupun vertikal, diantaranya yaitu :

• Pan Left/Pan Right adalah pengambilan gambar dengan melakukan

pergerakkan camera head secara horizontal ke kiri (left) dan ke kanan

(right) pada poros tripod sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.

Apalagi panning dilakukan beberapa saat ke arah sejumlah objek bisa

disebut panoramic school.

• Tilt Up/Tilt Down adalah suatu cara pengambilan gambar dengan

menggerakkan poros kamera secara vertikal dari bawah keatas (tilt up).

Tujuan dilakukan pergerakkan kamera ini untuk menyajikan ketinggian

suatu objek. Dan pergerakkan kamera dari atas ke bawah (tilt down).

Adapun tujuan dari pengambilan gambar tersebut, untuk menujukkan

keberadaan suatu objek yang berada dibawah.

• Track/Crab adalah pengambilan gambar dengan pergerakkan seluruh

badan kamera dengan horizontal ke kiri dan ke kanan dengan sasaran

menunjukkan keberadaan objek agar mempertahankan komposisi awal

dan menunjukkan perubahan latar belakang.

• Dolly In/Dolly Out adalah suatu pergerakkan kamera yang menuju objek

disebut gerakan dolly in sedangkan gerakan kamera yang menjauhi objek

disebut dolly out. Adapun tujuan pergerakkan kamera ini untuk

menyajikan bahwa suasana ini terdapat objek yang dinilai penting.

Page 180: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

137

• Pedestal/Crane adalah pengambilan gambar dengan menaikkan badan

kamera ke atas dan ke bawah. Pergerakkan menggunakan crane disebut

crane up dan crane down.

Ada beberapa hal terpenting dalam sebuah kamera yang merupakan

jantung dari alat tersebut adalah imaging device atau alat yang menangkap dan

merekam gambar atau gerakkan, diantaranya :

1. Focus

Focus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu.

Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa

jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak juga

di view finder dan monitor.

2. Shutter speed

Adalah salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan

gambar. Shutter dalam bahasa indonesia dinamai rana, shutter pada kamera

video berbeda dengan shutter pada kamera foto. Shutter yang terdapat pada

kamera video kebanyakan bersifat non-mekanik. Shutter speed adalah

seberapa cepat lensa kamera membuka dan menutup untuk membiarkan

cahaya masuk. Pada waktu merekam gambar, shutter ini akan terbuka selama

beberapa waktu sehingga sensor dapat merekam cahaya yang masuk melalui

lensa.

3. Iris/Aperture

Lensa kamera video dibuat menggunakan prinsip-prinsip optik yang

sama seperti halnya lensa kamera foto. Jumlah cahaya yang masuk ke kamera

Page 181: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

138

diatur dengan meningkatkan atau mengurangi iris lensa yang diameternya

bervariasi. Kamera video saat ini memiliki modul otomatis, bukaan lensa

yang secara terus menerus menyesuaikan iris menurut keadaan cahaya yang

ada.

Iris mempunyai sifat yang sama dengan pupil mata kita, yaitu

mengatur banyaknya cahaya yang masuk. Iris mempunyai lubang yang

disebut aperture atau bukaan lensa. Jika bukaan lensa terbuka lebar, maka

sinar yang masuk ke lensa akan banyak. Sebaliknya, jika bukaan lensanya

kecil, maka cahaya yang masukpun sedikit. Besarnya bukaan lensa tersebut

tergantung pada f-stop yang digunakan.

4. View finder

View Finder adalah lubang pengintip gambar pada sebuah kamera,

tempat di mana seorang kameraman dapat mengecek hasil representasi

gambar pada saat proses pengambilan gambar baik dari sisi framming

(ukuran gambar), focusing (fokus atau tidaknya gambar), exposure

(kecerahan), contrast (kesan gelap terang), dan pencahayaan. View finder

adalah bagian vital dalam sebuah kamera karena disinilah petunjuk utama apa

yang direkam dan apakah saat akan direkam segala sesuatu yang

berhubungan dengan kualitas gambar telah ditata dengan sedemikian rupa.

5. Lensa

Lensa adalah bagian penting dalam kamera. Lensa terdiri dari elemen-

elemen gelas yang sangat kecil. ketika sinar masuk melalui lensa kedalam

kamera masing-masing elemen merefleksikan sinar. Namun pemantulan yang

Page 182: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

139

dilakukan oleh elemen-elemen ini masih mempunyai kendala. Untuk itu

ditiap permukaan dari elemen-elemen dilapisi anti refleksi yang disebut

micro-thin. Pengarahan perhatian penonton ini sangat penting, khususnya

untuk pengambilan gambar bergerak atau (moving) karena di dalam satu shot

atau satu adegan rekaman, kita jumpai banyak sekali objek yang ada di dalam

layar. Oleh karena itu, mata penonton atau misalnya actor (talent) dan

sebagainya. Hampir seluruh kerabat kerja produksi “gambar bergerak“ baik

itu film, sinetron, maupun drama, feature, komedi, baik yang direkam

maupun yang disiarkan secara langsung harus mengetahui bagaimana

membuat komposisi dengan baik. Sutradara, juru kamera dan juga editor

harus mempunyai pemahaman dan pengetahuan yang sama mengenai

komposisi gambar.

3.4.1. Pra Produksi

Pada tahap ini, penulis sebagai seorang operator kamera diberikan

pengarahan dari seorang sutradara atau program director (pengarah acara) tentang

rencana visual yang akan dibuat. Secara sistematis rencana ini dibuat kedalam

breakdown script (perincian naskah) dengan memudahkan semua elemen crew dalam

berkerja nantinya dan seseorang operator kamera menyarankan tentang jenis kamera

apa yang akan dipakai serta hal teknis lainnya.

Hal ini sangat penting, karena bahan baku film misalnya, akan mempengaruhi

pada jenis serta konsep warna yang akan dihasilkan. Kerja penata kamera saat pra

produksi ialah melakukan survey mencari tipe kamera apa yang akan dipakai

Page 183: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

140

produksi dan pada akhirnya penata kamera memilih kamera Sony PXW FS5 Mark II,

karena, penata kamera mengerti menggunakan kamera Sony PXW FS5 Mark II.

Setelah penata kamera menentukan kamera apa yang akan dipakai, penulis

selaku penata kamera menganalisa skenario serta konsep dari sutradara untuk

menentukan pengambilan gambar pada saat shooting nanti, pada tahap ini penulis

berdiskusi bagaimana membedah skenario bersama sutradara dalam pengambilan

gambar. Kemudian penulis melakukan hunting lokasi untuk shooting lalu, penulis

bersama sutradara membuat shoot list dan blocking kamera untuk memudahkan saat

proses produksi nanti berlangsung.

Penulis berkoordinasi dengan produser untuk memilih alat apa saja yang akan

digunakan oleh penulis. juga melakukan booking peralatan di tempat penyewaan alat

menentukan jenis kamera, lensa kamera, filter, filter gel, serta jenis lighting apa saja

yang akan disewa serta hal teknis lainnya. Hal ini sangatlah penting, karena bahan

baku film misalnya, akan mempengaruhi pada jenis serta konsep warna yang akan

dihasilkan.

Kerja penata kamera pada saat pra produksi :

a. Pembagian tim produksi

Semua anggota tim dikumpulkan untuk pemilihan jobdesk, dan penulis

terpilih sebagai penata kamera.

b. Mengembangkan scenario

Penata kamera bersama anggota tim memberikan masukan untuk

mengembangkan ide cerita kepada penulis naskah.

c. Hunting lokasi

Page 184: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

141

Penata kamera ikut dalam pencarian lokasi bersama tim, yang bertujuan

untuk melihat serta memahami lokasi. Penata kamera juga tidak lupa

mengambil beberapa foto lokasi untuk menjadi bahan pertimbangan

dengan sutradara/

d. Perencanaan shot

Sutradara merumuskan dan menyusun director treatment pada setiap

scene dalam skenario dan penata kamera membantunya atau memberikan

masukan saran disetiap type shot, angle, dan movement shot.

3.4.2. Produksi

Marseli Sumarno (2012:75) Yang menciptakan imaji visual film adalah

sinematografer juga biasa disebut pengarah fotografi (director of photography/DP)

atau penata kamera. Dia adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kualitas

fotografi dan pandangan sinematik (cinematic look) dari sebuah film. Dengan

pengetahuannya tentang pencahayaan, lensa, kamera, emulsi film, dan imaji digital,

seorang sinematografer menciptakan kesan/rasa dengan tepat, suasana dan gaya

visual pada setiap shot yang membangkitkan emosi sesuai keinginan sutradara.

Kerja seorang penata kamera saat produksi :

a. Operator Kamera

Operator kamera bertugas mengendalikan atau mengoperasikan kamera pada

saat tahap produksi dengan bekerja sesuai shoot list yang sudah ada dan

bertanggung jawab atas gambar yang telah diambil atau direkam.

b. Mengatur Kamera

Page 185: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

142

Seorang operator kamera harus mengatur kamera dari segi pencahayaan serta

menyesuaikan keinginan sutradara jika ada perubahan dilapangan.

c. Berkoordinasi

Seorang operator kamera berkoordinasi dengan sutradara ketika selesai take.

Pada poin ini penulis selaku operator kamera meminta sutradara untuk me-

review hasil kerja penulis setiap selesai melakukan pengambilan gambar.

d. Memindahkan Data

Pada poin ini penulis memberikan memory kamera kepada editor sekaligus

loader data untuk memindahkan data video dari penyimpanan perangkat

kamera ke pc/laptop. Pemindahan data dilakukan sesuai urutan catatan

adegan agar memudahkan kerja editor.

3.4.3. Pasca Produksi

Brillianto (2016:111) mengatakan, setelah syuting selesai, campers atau

penata kamera harus mengecek kembali hasil syuting bersama sutradara. Kegiatan

mengecek ini pun menjadi pekerjaan campers. Selain mengecek hasil syuting,

campers juga harus mengecek kondisi kamera, karena kamera adalah senjata utama

campers. Oleh karena itu, campers punya tanggung jawab memelihara kamera agar

tetap siap untuk syuting selanjutnya.

Pada saat tahap pasca produksi seorang penyunting gambar memeriksa semua

hasil video, setelah sudah dipastikan semua video lengkap barulah masuk ke tahap

editing, Penulis dan sutradara mendampingi editor selama proses editing berlangsung

agar tidak terjadi kesalahan yang diakibatkan oleh kurangnya komunikasi antara

penyunting gambar, penata kamera, dan sutradara.

Page 186: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

143

3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Kamera

Menurut Marselli Sumarno (2012:80) Sutradara juga bekerjasama dekat

dengan operator kamera untuk memastikan bahwa pandangan sutradara ditangkap

oleh film sebagaimana yang diinginkan. Operator kamera adalah kru yang terpilih

dalam produksi film yang secara langsung bertanggung jawab dari apa yang terlihat

di layar. Tanggungjawab pribadi adalah menjalankan (mengoperasikan) kamera dan

menghentikannya sesuai petunjuk/isyarat dari sutradara.

Penulis selaku penata kamera pada proses pra produksi, produksi, hingga

pasca produksi :

1. Pra Produksi

a. Ikut dalam hunting lokasi.

b. Memilih kamera serta penunjangnya yang dapat menunjang efektifitas

kerja penulis.

c. Membantu sutradara dalam membuat director treatment.

d. Membuat shot list.

e. Membuat list equipment alat yang akan digunakan.

f. Melakukan pengecekkan alat di tempat penyewaan alat

2. Produksi

a. Melakukan set up peralatan.

b. Mempersiapkan kamera beserta alat pendukungnya.

c. Mengoperasikan kamera.

d. Melakukan pengambilan gambar sesuai dengan shot list.

e. Meminta izin kepada sutradara untuk melakukan pengambilan gambar

choose (pilihan) kepada sutradara.

Page 187: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

144

3. Pasca Produksi

a, Membantu memilih gambar yang cocok bersama penyunting gambar dan

sutradara untuk diedit sesuai dengan skenario.

3.4.5. Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Setelah penulis membaca naskah yang sudah ditulis oleh penulis naskah

dengan ide-ide yang dituangkan hingga menjadi sebuah cerita. Di program

televisi ini penulis menggunakan angle dan pergerakkan variasi agar tidak bosan

atau monoton untuk dilihat dan dengan adanya kesan ketenangan, tegang, sendu.

Shoot yang diterapkan oleh penata kamera dalam drama televisi ini dengan cara

still, panning, tilting, dolly in, dolly out, crabbing, point of view, over the

shoulder, dan juga follow. Untuk type of shot yang telah di konsepkan sesuai

dengan naskah menggunakan shot close up, medium close up, medium shot,

medium long shot, dan long shot sesuai yang sudah disepakati oleh penata

kamera dan sutradara. Penata kamera juga menguasai keseimbangan pada

kamera sehingga, gambar yang dihasilkan bisa sesuai dengan keinginan penulis

dan sutradara.

b. Konsep Produksi

Dalam konsep produksi drama televisi “AN NAS” ini penulis selaku

penata kamera akan menggunakan shot list yang penulis buat berdasarkan

kesepakatan dengan sutradara sebagai acuan dalam pengambilan gambar. Hal ini

tentunya akan meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam pengambilan gambar.

Selain itu pada saat produksi penulis juga ingin setiap satu scene yang sudah

selesai take, penulis melihat kembali gambarnya dan berdiskusi dengan

Page 188: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

145

sutradara juga penyunting gambar mengenai kebutuhan gambar, apakah sudah

cukup atau masih kurang. Jika belum memenuhi kebutuhan maka akan

dilakukan pengambilan gambar berikutnya pada saat itu juga. Penulis berpikir

hal ini akan menghindari kekurangan stok gambar pada saat berada di meja

penyunting gambar.

c. Konsep Teknis

Penulis selaku penata kamera pada produksi drama televisi ini

menggunakan kamera Sony PXW FS5 Mark II. Dengan alasan harga terjangkau

namun sudah memiliki sensor super 35 mm yang sudah dapat merekam video

resolusi full hd dengan frame rate 24p, 25p, 50p, 120p, 200p. Selain itu terdapat

perlengkapan tambahan untuk menunjang kebutuhan proses kerja kamera dalam

pengambilan gambar, yaitu :

1. Kamera Sony PXW FS5 Mark II, baterai dan charger.

2. Memory SD Extreme pro 64 GB dan 128 GB

3. Tripod

4. DJI Ronin L

5. Dinky Dolly

6. Monitor Best View

3.4.6. Kendala Produksi dan Solusinya

Setiap program pasti memiliki kendala dalam produksinya begitu juga

dengan program yang penulis buat pun memiliki kendala. Kendala yang penulis

dapati selama berlangsungnya produksi, seperti :

1. Kendala saat produksi baterai monitor eksternal cepat habis dayanya

sehingga, membuat kinerja menjadi sedikit terhambat. Solusinya adalah

Page 189: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

146

penulis selaku penata kamera harus selalu melakukan pengecekkan

baterai monitor, ketika selesai mengatur bloking serta komposisi gambar,

penulis segera mematikan monitor eksternal agar baterai tidak cepat

habis.

2. Kendala hand held saat mengikuti (follow) subjek saat tidak

menggunakan alat dji ronin gambar yang dihasilkan tidak stabil, solusinya

maka dari itu penulis memilih menggunakan alat stabilizer dji ronin.

3. Pengaturan blocking kamera pada adegan di dalam kamar karena ruangan

tidak terlalu besar dan agak terbatas, solusinya penulis menggeser atau

mengubah blocking kamera yang tepat agar gambar yang dihasilkan

sesuai dengan apa yang diinginkan.

Page 190: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

147

3.4.7. Lembar Kerja Penata Kamera

1. Konsep Penata Kamera

2. Kamera Report

3. Blocking Kamera

4. Spesifikasi Kamera

Page 191: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

148

3.4.7. Lembar Kerja Penata Kamera

1. Konsep Tata Kamera

Penulis sebagai penata kamera (camera person) dalam karya drama

televisi yang berjudul “AN NAS” ini ingin menciptakan dan menghasilkan

gambar yang terbaik dan enak untuk dilihat oleh penonton (audience).

Dengan mengusung konsep yang hampir mayoritas keseluruhan banyak

pergerakkan kamera (moving). Adanya kesan ketegangan pada pergerakkan

kamera agar emosi ketegangan penonton dapat menyatu dengan film,

meskipun hampir mayoritas banyak pergerakkan kamera, penulis tetap

memperhatikan angle, komposisi gambar, supaya gambar yang dihasilkan

baik dan tidak melanggar garis imajiner pada angle di drama televisi tersebut.

Penulispun berkoordinasi dengan sutradara untuk menentukan konsep di

drama televisi ini. Karena, sebuah acuan dan arahanpun tidak terlepas dari

sutradara itu sendiri. Setelah membaca dan memahami naskah, maka penulis,

sutradara, produser, dan para crew menentukan ala tapa saja yang akan

digunakan pada produksi drama televisi tersebut. Di drama televisi yang

berjudul “AN NAS” ini pun menggunakan pencahayaan yang sedikit redup

dan soft agar sesuai dengan cerita di film tersebut. Dengan acuan dari director

treatment, maka memudahkan penata kamera untuk menentukan angle, shot,

dan komposisi yang baik pada saat produksi dari director treatment

tersebutpun penulis bisa mengimplementasikan ukuran gambar, mulai dari

extreme close up hingga extreme long shot.

Page 192: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

172

4. Spesifikasi Kamera

a. Kamera

Gambar III.20

SONY PXW – FS 5 MARK 2

• Image Sensor

Super 35mm CMOS sensor.

• Lens Mount

Sony E-Mount.

• Recording Format (Video)

XAVC QFHD: MPEG-4 AVC/H.264

4:2:0 Long profile

XAVC HD: MPEG-4 AVC/H.264

4:2:2 Long profile

AVCHD: MPEG-4 AVC/H.264

AVCHD 2.0 format compatible.

• Recording Format (Audio)

XAVC: Linear PCM 2ch, 24 bit, 48 kHz

Page 193: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

173

AVCHD: Linear PCM 2ch, 16 bit, 48kHz/Dolby Digital 2ch, 16 bit,

48 kHz.

• Recording Frame Rate

XAVC QFHD (3840 x 2160)@29.97p, 25p, 23.98p, 100 Mbps/60

Mbps

XAVC HD (1920 x 1080)@59.94p, 50p, 50 Mbps/35Mbps

XAVC HD (1920 x 1080)@59.94i, 50i, 50 Mbps/35 Mbps/25 Mbps

XAVC HD (1920 x 1080)@29.97p, 25p, 23.98p, 50Mbps/35 Mbps

AVC HD (1920 x 1080)@59.94p, 50p, PS mode (28 Mbps)

AVC HD (1920 x 1080)@59.94i/50i/29.97p/23.98p, FX mode (24

Mbps)

FH mode (17 Mbps)

AVC HD (1280 x 720)@59.94p, 50p, FX mode (24 Mbps), FH mode

(17 Mbps), HQ mode (9 Mbps)

• Recording/Playback Time

<XAVC Long>

XAVC-L QFHD 100 mode

Approx. 65 min with 64-GB memory card

XAVC-L QFHD 60 mode

Approx. 100 min with 64-GB memory card

XAVC-L HD 50 mode

Approx. 120 min with 64-GB memory card

XAVC-L HD 35 mode

Approx. 170 min with 64-GB memory card

XAVC-L HD 25 mode

Page 194: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

174

Approx. 220 min with 64-GB memory card

Built-in Optical Filters

• ND Filters

OFF : CLEAR

1: 1/4ND

2: 1/16ND

3: 1/64ND

Linear variable ND (1/4ND to 1/128ND).

• ISO Sensitivity

S-Log2/Log3 Gamma ISO 2000.

• Horizontal Rezolution

1000 TV lines or more (1920 x 1080i mode).

• Shutter Speed

1/8 to 1/10000 sec. (60i)

1/6 to 1/10000 sec. (50i/24p)

• Slow and Quick Motion Function

[30p]: 2160p: Frame rate selectable

1.2.4.8.15.30 fps

[25p]: 2160p: Frame rate selectable

1.2.3.6.12.25 fps

[60i]: 1080: Frame rate selectable

1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 120 fps

[50i]: 1080p: Frame rate selectable

1, 2, 3, 6, 12, 25, 50, 100 fps.

Page 195: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

175

• Super Slow Motion Function

[60i]: Frame rate selectable

120, 240, 480, 960 fps

[50i]: Frame rate selectable

100, 200, 400, 800 fps.

• White Balance

Preset (3200K), Memory A,

Memory B/ATW.

• Gain

0,3,6,9,12,15,18,24,27,30dB,AGC.

• Gamma Curve

Selectable.

• Viewfinder

1.0cm (0.39 type) OLED

Approx. 1.44 M dots.

b. LCD

8.8cm (3.5 type) Approx. 1.56 M dots.

• Built-in Microphone

Omni-directional stereo electret condenser microphone.

• Audio Input

XLR-type 3-pin (female) (x2), line/mic/mic +48 V selectable.

• Video Output

Integrated into multi/micro usb jack

Composite

Page 196: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

176

1.0 V p-p, 75 Ω.

• Audio Output

Integrated into multi/micro USB jack.

• SDI Output

BNC type (x1), SD/HD/3G(Level-B) selectable

SMTPE 259M/292M/424M/425M standards

USB

Multi/micro USB jack (x1).

• Headphone Output

Stereo mini jack (x1).

• Speaker Output

Monaural

• DC Input

DC Jack

• Remote

Stereo mini-mini jack (Φ2.5 mm).

• HDMI Output

HDMI connector (Type A).

• Media Type

MS/SD(1), SD(1).

Page 197: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

177

c. Lensa

Gambar III.21

Canon EF 24-70mm f/2.8L II USM

EF-Mount Lens/Full-Frame Format

Aperture Range: f/2.8 to f/22

One Super UD Element, Two UD Elements

Three Aspherical Elements

Super Spectra and Fluorine Coatings

Ring-Type Ultrasonic Motor AF System

Weather-Sealed Construction

Rounded 9-Blade Diaphragm

Page 198: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

178

Gambar III. 22

Canon EF 35mm f/1.4 L USM

EF Mount L-Series Lens

Aperture Range: f/1.4 to f/22

Aspherical Lens Element

Ultrasonic Auto Focus Motor

Rear Focusing

Manual Focus Override

Floating Lens System

Super Spectra Multi Coating

Minimum Focusing Distance: 1.0’

72mm Filter Thread Diameter

Page 199: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

179

d. Lain - Lain

Gambar III. 23

Metabones Canon EF/EF-S Lens to Sony E Mount

Canon EF/EF-S Lens to Sony E-Mount Body

Works with Full-Frame and APS-C Cameras

Switch for In-Body Image Stabilization

Support for Phase- & Contrast-Detect AF

Smooth Iris with Select Adapted Lenses

Control Aperture from Camera Body

Programmable Fn Button; Status LED Light

Transfer Exif Data to Camera

Weather- Resistant Rubber Mount Gasket

Page 200: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

180

Gambar III. 24

Dji Ronin L 3-Axis Hand Held Gimbal Stabilizer

Supports Cameras Up to 16 Pounds

Precision of Control: +/- 0.02°

Trasnmitter for Remote Pan/Tilt Control

Tool-Less Balance Adjusments System

Assistant Software for IOS and Windows

Bluetooth Wireless Interface for Setup

15mm Rods + Mount Point Accessories

USB and PowerTap Power Output

Gimbal Tuning Stand Include

Included Hard Case Holds Gimbal

Page 201: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

181

Gambar III. 25

Tripod Miller Arrow 30 Fluid Head with 100mm Bowl Playload

capacity: 15 kg (33lb)

Height Above Bowl: 162mm (6.4 in)

Depth Including Camera Platform: 195mm (7.7 in)

Camera Plate: Euro

Camera Platform Type: Euro Quick Release

Mounting: 100mm

Tilt Lock: Calliper Disc Brake System

Tilt Drag: 7-Position Selectable +Zero

Tilt Range: +90°/-90°

Pan Drag: 7-position selectable + Zero

Pan Lock: Calliper Disc Brake System

Counter balance System: 4-position selectable

Temperature Range: -40°C- +65°C

Illumination: Bubble level and rear controls

Pan Handle: Telescopic (220mm extension)

Page 202: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

182

Gambar III.26

Type : Platform Maximum load : 200 kg Width : 75 cm Length : 80 cm Height : 30 cm Weight : 29 cm Type of wheels : Hardrubber-track-pneumatic

Page 203: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

149

2. CAMERA REPORT

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : An’nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 Menit 10 Detik Penata Kamera : Adrian Nurfiazi

Tabel III.16

No Scene cast I/E D/N Location Visual

Direction Keterangan Shoot

Size Movemen

t Angle

1 1 Ayah & ibu

I D Ayah menelfon ibu (black screen, V.O)

Master

2 2 Guru E D Ruang kelas EST Track Eye level Siswa-siswa kelas sedang menghafal surat an-nas

Cover

3 2 Wildan I D Ruang kelas ECU Still Eye level Mata wildan Cover

4 2 Wildan I D Ruang kelas ECU Still Eye level Tangan wildan memainkan rubik

Cover

5 2 Guru I D Ruang kelas OTS Still Eye level Guru melihat wildan bermain rubik dan menghampiri wildan

Cover

Page 204: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

150

6 2 Wildan I D Ruang kelas ECU Still Eye level Wildan menaruh rubik Cover

7 2 - E D Koridor kelas CU Still High angle Bel sekolah berbunyi Inter Cut

8 2 Murid I D Ruang kelas MCU Still Eye level Murid-murid bersalaman kepada guru

Cover

9 3 - E D Rumah Baru EST Still Eye level Rumah baru (O.S Suara Palu)

10 3 Ayah I D Ruang Tengah MCU Still Eye level Ayah mengetuk palu melihat ke belakang kemudian berlalu

Cover

11 3 Ayah I D Ruang Tengah MS Tilt Down Eye level Ayah menghampiri wildan, kemudian wildan mencium tangan ayah

Master

12 4 Ayah I D Ruang Tengah ECU Track Out Eye Level Ayah memasang lukisan, kemudian ibu memberkian saran kepada ayah dan terlihat wildan sedang bermain rubik

Master

13 4 Wildan I D Ruang Tengah CU Still Eye level Ekspresi Wildan Cover

14 4 Wildan I D Ruang Tengah POV Still Eye level Tangan wildan bermain rubik

Cover

15 4 Wildan I D Ruang Tengah MS Still Eye level Wildan berjalan melihat rumah

Cover

16 4 Ibu I D Ruang Tengah CU Still Eye level Ibu bertanya kepada wildan

Cover

Page 205: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

151

17 4 Ayah dan Ibu

I D Ruang Tengah OTS Still Eye level Ayah dan ibu berlalu Cover

18 5 Wildan I D Ruang Makan MCU Track Out Eye level Wildan berjalan kearah dapur dan melihat sebuah tangga

Master

19 5 Wildan I D Dapur POV Still Eye level Wildan melihat kearah atas tangga

Cover

20 5 Wildan I D Tangga ECU Still Eye level Kaki wildan menaiki tangga

Cover

21 5 Wildan I D Tangga MS Follow High Angle

Wildan menaiki tangga Cover

22 5 Wildan I D Kamar Misterius

CU Still Side Angle

Wildan membuka pintu kamar misterius

Cover

23 5 Wildan I D Kamar Misterius

BCU Still Eye Level Ekspresi wajah Wildan Cover

24 5 Wildan I D Kamar Misterius

ECU Still Eye level Tangan Wildan membuka pintu kamar misterius (O.S Ibu memanggil wildan)

Cover

25 6 Wildan I D Kamar Wildan MS Still Eye level Wildan mengganti baju Master

26 6 Wildan I D Kamar Wildan ECU Still Eye level Seragam sekolah dilempar ke kasur

Cover

27 6 Wildan I D Kamar Wildan CU Still Eye Level Ekspresi wajah wildan penuh kebinngungan

Cover

28 6 Wildan I D Kamar Wildan ELS Still Eye level Wildan keluar kamar Master

Page 206: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

152

29 7 Wildan I D Tangga CU Moving Eye level Kaki Wildan menaiki Tangga

Cover

30 7 Wildan I D Kamar Misterius

ECU Still Eye Level Mata wildan Cover

31 7 Wildan I D Kamar Misterius

MS Follow Eye level Wildan berjalan kemudian membuka pintu

Master

32 7 Wildan I D Kamar Misterius

CU Still Eye level Tangan Wildan membuka pintu

Cover

33 7 Wildan I D Kamar Misterius

FS Still Eye level Wildan membuka pintu Master

34 8 Wildan I D Kamar Misterius

POV Moving Eye level Wildan melihat isi ruangan dan melihat

sebuah meja

Cover

35 8 Wildan I D Kamar Misterius

MCU Track Out Eye level Wildan berjalan menuju meja

Cover

36 8 Wildan I D Kamar Misterius

OTS Still Eye level Wildan melihat suatu benda diatas meja

kemudian menyalakan lentera tua

Cover

37 8 Wildan I D Kamar Misterius

ECU Panning Eye level Wildan menyalakan lentera lalu membuka ikatan benda tersebut, tiba-tiba lentera padam

(O.S Suara langkah kaki wildan)

Cover

38 9 Wildan I D Kamar Wildan MS Track Out Eye level Wildan masuk ke kamar Master

Page 207: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

153

39 9 Wildan I D Kamar Wildan POV Still Eye level Benda yang dipegang wildan

Cover

40 9 Wildan I D Kamar Wildan OTS Still Eye level Menaruh benda diatas meja

Cover

41 9 Wildan I D Kamar Wildan CU Still Eye Level Wildan membuka bungkus benda tersebut

Cover

42 9 Wildan I D Kamar Wildan MCU Still Low Angle

Ekspresi wildan penasaran dan kebingungan

Cover

43 9 Wildan I D Kamar Wildan BCU Still Low Angle

Ekspresi wildan kebingungan (O.S Suara detik jam)

Cover

44 9 Wildan I D Kamar Wildan POV Still Eye level Tulisan mantra Cover

45 9 - I D Kamar Wildan POV / Change Focus

Still Eye Level Dari buku ke arah wildan Cover

46 9 Wildan I D Kamar Wildan ECU Still Eye level Bibir wildan membaca tulisan

Cover

47 9 - E/I D Luar Rumah ke dalam Rumah

POV Hand Held Eye Level Ruh menuju ke dalam rumah

Cover

48 9 - I D Kamar Wildan FS Still Eye level Gorden kamar tertiup angin

Cover

49 9 - I D Kamar Wildan CU Still Eye Level Jam Jatuh Cover

50 9 - I D Kamar Wildan ECU Still Eye Level Jam yang sudah pecah dan jarumnya berputar

dengan cepat

Cover

Page 208: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

154

51 9 Ayah I D Kamar Wildan KS Still Eye Level Ayah membuka Pintu Cover

52 9 Wildan I D Kamar Wildan ECU Still Eye level Kaki Wildan melangkah mundur dan buku jatuh

Master

53 9 - I D Kamar Wildan LS Still Eye level Cover buku kearah ayah Cover

54 9 - I D Kamar Wildan ECU Still Eye level Tangan Wildan menyenggol sisi meja

Cover

55 9 Wildan I D Kamar Wildan BCU Still Eye level Wildan menggelengkan kepala dan gugup

Cover

56 10 Ayah dan Ibu

I N Ruang Tengah FS Still Eye Level Ayah menghampiri ibu yang sedang tertunduk

Master

57 10 Ayah I N Ruang Tengah ECU Still Eye Level Mata ayah Cover

58 10 Ayah I N Ruang Tengah POV Still Eye level Ayah melihat sekitar ruangan berantakan

Cover

10 Ibu I N Ruang Tengah ECU Still Eye level Tangan Ibu berdarah Cover

59 10 Ayah dan ibu

I N Ruang Tengah POV Track In Eye Level Ayah berjalan kearah ibu Cover

60 10 Wildan I N Ruang Tengah ECU Still Eye Level Tangan wildan memegang baju ayah

Cover

61 10 Wildan I N Ruang Tengah CU Still Eye Level Dialog Wildan Cover

62 10 Ibu I N Ruang Tengah FS Still Eye Level Ibu bangun kemudian tertawa dan melihat kearah wildan lalu

mengejarnya

Cover

Page 209: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

155

63 10 Ibu I N Ruang Tengah CU Still Eye level Ekspresi ibu tertawa Cover

64 10 Ayah, ibu dan wildan

I N Ruang Tengah BCU Moving Tilt Down

Eye Level Dialog ayah dengan wildan kemudian ayah

menghalau ibu dan wildan lari masuk ke dalam

kamar

Cover

65 10 Ayah I N Ruang Tengah MCU Still Eye level Ayah melihat ke arah belakang kemudian

tangan ibu mencekik leher ayah, lalu ayah mendorong ibu

Cover

66 10 INTER CUT

I N Ruang Tengah ECU Still Eye level Ayah mengunci pintu Inter Cut

67 11 Ayah I N Kamar Ibu FS Still Eye level Ayah berjalan ke arah lemari

Master

68 11 Ayah I N Kamar Ibu OTS Still Eye level Ayah membuka lemari Cover

69 11 Ayah I N Kamar Ibu BCU Still Eye Level Ekspresi ayah

Cover

70 11 Wildan I N Kamar Ibu OTS Still Eye Level Wildan keluar dari lemari dan memeluk ayah

Cover

71 11 Wildan I N Kamar Ibu MCU Still Eye Level Wildan melihat kearah pintu yang digedor oleh ibu (O.S Pintu digedor)

Cover

72 11 - I N Kamar Ibu FS Still Eye Level Pintu Cover

Page 210: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

156

73 11 Ayah dan Wildan

I N Kamar Ibu MS Still Eye Level Ayah memegang tangan wildan dan mendekati pintu secara perlahan

Cover

74 11 Ayah I N Kamar Ibu CU Still Eye level Ayah melihat ke bawah pintu

Cover

75 11 Ayah I N Kamar Ibu POV Still Eye Level Ayah mengintip Cover

76 11 Ayah I N Kamar Ibu ECU Still Eye Level Tangan ayah membuka pintu

Cover

77 11 Ayah I N Kamar Ibu MCU Still Eye level Ayah melihat kiri dan kanan dari balik pintu

Cover

78 11 Ayah I N Kamar Ibu POV Still Eye level Ayah melihat ibu mendekat

Cover

79 11 Ayah I N Kamar Ibu ECU Still Eye level Ayah panik dan mengunci pintu kembali

Cover

80 11 Ayah I N Kamar Ibu MS Still Eye Level Ayah duduk dan memegang kedua pundak

wildan dan mengisyaratkan untuk diam (O.S suara pintu

terbanting)

Master/Cover

81 11 Ayah I N Kamar Ibu ECU Still Eye level Bibir ayah mengisyaratkan diam

Cover

82 11 Ibu I N Kamar Ibu MS Still Eye Level Ibu merangkak masuk melalui jendela (O.S ayah

membuka pintu)

Cover

83 11 Ayah I N Kamar Ibu LS Still Eye Level Ayah berlari keluar kamar namun terhenti oleh

Cover

Page 211: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

157

pegangan ibu

84 11 Ibu dan Ayah

I N Depan Pintu Kamar

CU Follow Eye Level Ayah terjatuh lalu ibu membanting kepala ayah

Cover

85 11 Wildan I N Ruang Makan MS Still Eye Level Ekspresi wildan melihat ayah pingsan

Cover

86 12 Ibu I N Ruang Tamu FS Track Out Low Angle

Ibu merangkak mencari wildan

Master

87 12 Wildan I N Dapur CU Still Eye Level Wildan mengintip dari balik tembok

Cover

88 12 Wildan I N Dapur POV Still Eye Level Wildan mengintip Cover

89 12 Wildan I N Dapur ECU Still Eye Level Tangan wildan menyenggol panci

Cover

90 12 Ibu I N Dapur POV Panning Eye Level Ibu melihat sekitar dapur Cover

91 12 Wildan I N Dapur POV Still Eye Level Wildan bersembunyi melihat ibu

Cover

92 12 Wildan I N Dapur BCU Still Eye Level Ekspresi wildan panik Cover

93 13 Murid-murid

I N Ruang Kelas FS Moving Eye Level Murid-murid membaca surat an nas

Flash Back To Scene 2

94 14 Wildan I N Dapur MCU Still Low Angle

Wildan membaca An nas Cover

95 14 Wildan I N Dapur ECU Still Eye Level Mata wildan Cover

96 14 Wildan I N Dapur ECU Still Eye Level Bibir wildan Cover

Page 212: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

158

97 14 Ibu I N Dapur FS / MCU

Track In Eye Level Ibu kesakitan dan berlari keluar rumah

Cover

98 14 Wildan I N Dapur POV Moving Eye Level Wildan keluar dari lemari dan mengunci pintu

Cover

99 14 Pintu I N Dapur POV Still Eye Level Wildan berlari kearah pintu dan mengunci pintu

Cover

100 14 Wildan I N Dapur ECU Still Eye Level Tangan wildan mengunci pintu

Cover

101 15 Ayah dan wildan

I N Ruang Tengah LS / Two Shot

(Change

Focus)

Still Extreme Low

Wildan menghampiri ayah yang sedang pingsan

dan berusaha membangunkannya

Master

102 15 Wildan I N Ruang Tengah CU Still Eye Level Wildan menengok ke arah pintu

Cover

103 15 Wildan I N Ruang Tengah KS Follow Eye Level Wildan menuju pintu Cover

104 15 Wildan I N Ruang Tengah ECU Still Eye Level Memegang gagang pintu Cover

105 15 Wildan I N Ruang Tengah BCU Moving Eye Level Wajah Wildan Cover

106 15 Ayah I N Ruang Tengah OTS Still Eye Level Ayah memuka pintu secara perlahan

Cover

107 15 Ayah dan wildan

I N Ruang Tengah MS Still Eye Level Ayah dan wildan berlari kearah dapur

Master

108 15 Ayah, ibu dan wildan

I N Dapur LS Still Eye Level Ayah berhenti karena wildan terjatuh lalu, ibu

Master

Page 213: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

159

mengejar

109 15 Wildan I N Dapur CU Still Eye level Ekspresi Wildan minta tolong

Cover

110 15 Ayah I N Dapur MCU Still Eye Level Ekspresi ayah melihat wildan

Cover

111 16 Ayah I N Kamar Misterius

LS Still High Angle

Ayah menyalakan lentera Cover

112 16 Ayah I N Kamar Misterius

ECU Still Eye Level Ayah menaruh korek Cover

113 16 Ayah dan Wildan

I N Kamar Misterius

MS Still Eye Level Ayah dan wildan bersandar dilemari

Master

114 16 - I N Kamar Misterius

ECU Still Eye Level Buku Jatuh Cover

115 16 Ayah I N Kamar Misterius

MCU Still Eye Level Dialog ayah Cover

116 16 Wildan I N Kamar Misterius

CU Still OTS Dialog Wildan Cover

117 16 Ayah I N Kamar Misterius

CU Still Eye Level Dialog Ayah Cover

118 16 Ayah I N Kamar Misterius

POV Still Eye Level Ayah melihat kearah pintu yang terbuka

Cover

119 16 Ayah dan Wildan

I N Kamar Misterius

MS Still Eye Level Ayah dan Wildan semakin terdesak

Cover

120 16 Ayah dan Wildan

I N Kamar Misterius

CU / Change Focus

Still Low Angle

Tangan ayah menggenggam tangan

wildan

Cover

Page 214: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

160

121 16 Wildan I N Kamar Misterius

ECU Still Eye Level Bibir wildan membaca surat an nas

Cover

122 16 Ibu I N Kamar Misterius

ECU Still Eye Level Kaki Ibu Cover

123 16 Ibu I N Kamar Misterius

CU Still Eye Level Ekspresi ibu kesakitan Cover

124 17 Ayah dan Wildan

E N Halaman Belakang

LS / Two Shot

Still Eye Level Ayah dan Wildan ingin membakar buku

Master

125 17 - E N Halaman Belakang

CU Still Eye Level Buku dilempar Cover

126 17 - E N Halaman Belakang

POV Still Extreme Low / Tilt

Up

Dari Buku Cover

127 17 Ayah E N Halaman Belakang

MCU Still Low Angle

Tangan ayah merogoh kantong mencari korek

Cover

128 17 Ayah E N Halaman Belakang

CU Still Eye Level Ekspresi Ayah Cover

129 17 Ibu E N Halaman Belakang

POV Moving Eye Level Tangan Ibu Cover

130 17 Wildan E N Halaman Belakang

CU Moving / OTS

Eye Level Wildan mundur perlahan lalu, ayah datang dan

mendorong ibu

Cover

131 17 Ibu E N Halaman Belakang

CU Still Eye Level Dialog Ibu Cover

132 17 Ayah E N Halaman Belakang

ECU Still Eye Level Tangan ayah menyalakan korek

Cover

Page 215: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

161

133 17 Ayah E N Halaman Belakang

CU Still Eye Level Ekspresi ayah dengan korek yang menyala

hingga mematikan korek

Cover

134 17 Ayah dan Ibu

E N Halaman Belakang

LS Still / OTS Eye Level Ayah melihat kearah ibu dan mematikan korek

Cover

135 17 Ibu E N Halaman Belakang

CU Still Eye Level Ekspresi Ibu memelas Cover

136 17 Ayah, Ibu dan

Wildan

E N Halaman Belakang

LS / Group Shot

Still Low Angle / Tilt Up

Buku terbakar kemudian ayah mengikuti wildan membaca surat an nas

Master

137 17 Ibu E N Halaman Belakang

CU Moving Eye Level Ekspresi Ibu menjerit kesakitan lalu pingsan

Cover

- - - - - - - - - Pergantian dari malam ke pagi

Master

138 18 - E D Halaman Belakang

FS to CU

Track In Low Angle

Buku terbuka sendiri Post Credit Scene

Page 216: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

162

3. Blocking Kamera

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : An’nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 Menit 10 Detik Penata Kamera: Adrian Nurfiazi

Scene 1

Gambar III. 1

1. Papan tulis 2. Kursi guru 3. Meja guru 4. Meja siswa 5. Bangku siswa 6. Wildan 7. Ibu guru

Page 217: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

163

Scene 2

Gambar III.2

1. Vas bunga plastik 2. Sofa 3. Lukisan 4. Meja kayu 5. Taplak meja 6. Vas bunga 7. Guci

8. Televisi 9. Piring pajangan 10. Lemari buffet 11. Vas bunga plastik 12. Karpet 13. Ayah

Scene 3

Gambar III.3

1. Jendela 2. Lukisan 3. Kursi kayu 4. Meja kayu 5. Kursi kayu 6. Pintu masuk 7. Ayah 8. Ibu 9. Wildan

Page 218: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

164

Scene 4

Gambar III.4

1. Vas bunga plastik 2. Sofa 3. Lukisan 4. Meja kayu 5. Taplak meja 6. Vas bunga 7. Guci 8. Televisi

9. Piring pajangan 10. Lemari buffet 11. Vas bunga plastik 12. Karpet 13. Ayah 14. Ibu 15. Wildan

Scene 5

Gambar III.5

1. Tembok bercelah 2. Lemari buffet 3. Guci 4. Piring pajangan 5. Meja makan 6. Kursi makan

7. Lukisan 8. Lemari tinggi 9. Pintu kamar wildan 10. Lampu dinding 11. Lukisan 12. Wildan

Page 219: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

165

Scene 5

Gambar III.6

1. Jendela 2. Meja dapur 3. Kompor 4. Wastafel cuci piring 5. Dispenser air minum 6. Buffet pendek

7. Rak piring 8. Tembok bercelah 9. Panci 10. Tangga 11. Tempat cuci 12. Wildan

Scene 5

Gambar III.7

1. Lemari tinggi 2. Leampu lentera 3. Buku tua 4. Meja kecil 5. Barang – barang tidak

terpakai 6. Wildan

Page 220: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

166

Scene 6

Gambar III.8

1. Jendela 2. Meja belajar 3. Lampu belajar 4. Kursi belajar 5. Tempat tidur 6. Bantal 7. Guling 8. Lemari 9. Wildan

Scene 8

Gambar III.9

1. Jendela 2. Meja belajar 3. Lampu belajar 4. Kursi belajar 5. Tempat tidur 6. Bantal 7. Guling 8. Lemari 9. Wildan

Page 221: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

167

Scene 9

Gambar III.10

1. Jendela 2. Meja belajar 3. Lampu belajar 4. Kursi belajar 5. Tempat tidur 6. Bantal 7. Guling 8. Lemari 9. Wildan

Scene 9

Gambar III.11

1. Jendela 2. Meja belajar 3. Lampu belajar 4. Kursi belajar 5. Tempat tidur 6. Bantal 7. Guling 8. Lemari 9. Wildan 10. Ayah

Page 222: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

168

Scene 10

Gambar III.12

1. Vas bunga plastik 2. Sofa 3. Lukisan 4. Meja kayu 5. Taplak meja 6. Vas bunga 7. Guci 8. Televisi

9. Piring pajangan 10. Lemari buffet 11. Vas bunga plastik 12. Karpet 13. Ayah 14. Wildan 15. Ibu

Scene 11

Gambar III.13

1. Lemari 2. Tempat tidur 3. Jendela 4. Meja kecil 5. Lampu tidur 6. Bantal 7. Guling 8. Meja rias 9. Kursi 10. Ayah 11. Wildan 12. Ibu

Page 223: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

169

Scene 12

Gambar III.14

1. Jendela 2. Meja dapur 3. Kompor 4. Wastafel cuci piring 5. Dispenser air minum 6. Buffet pendek 7. Rak piring 8. Tembok bercelah 9. Panci 10. Tangga 11. Tempat cuci 12. Wildan 13. Ibu

Scene 12

Gambar III.15

1. Jendela 2. Meja dapur 3. Kompor 4. Wastafel cuci piring 5. Dispenser air minum 6. Buffet pendek 7. Rak piring

8. Tembok bercelah 9. Panci 10. Tangga 11. Tempat cuci 12. Wildan 13. Ibu

Page 224: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

170

Scene 15

Gambar III.16

1. Vas bunga plastik 2. Sofa 3. Lukisan 4. Meja kayu 5. Taplak meja 6. Vas bunga 7. Guci

8. Televisi 9. Piring pajangan 10. Lemari buffet 11. Vas bunga plastik 12. Karpet 13. Ayah 14. Wildan

Scene 15

Gambar III.17

1. Jendela 2. Lukisan 3. Kursi kayu 4. Meja kayu 5. Kursi kayu 6. Pintu masuk 7. Wildan 8. Ayah 9. Ibu

Page 225: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

171

Scene 16

Gambar III. 18

1. Lemari tinggi 2. Leampu lentera 3. Buku tua 4. Meja kecil 5. Barang – barang tidak

terpakai 6. Ayah 7. Wildan 8. Ibu

Scene 17

Gambar III. 19

1. Ayah 2. Wildan 3. Ibu 4. Buku tua

Page 226: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

172

Page 227: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

183

3.5. Proses Kerja Penyunting Gambar

Menurut (Irwanto, 2014) menyatakan bahwa : Dalam literatur inggris, editing for motion pictures is the proses of organizing, reviewing, selecting, and assembling the picture and song “footage” captured

during production. suatu penyuntingan yang dilakukan terhadap gambar bergerak dari hasil perekaman kamera, yang dalam proses melalui penyeleksian, pemilihan, dan pemilahan, penggabungan, termasuk unsur suara untuk dijadikan rangkaian utuh dalam sutu produksi film.”

Rata-rata film atau program televisi yang disajikan kepada penonton atau

pemirsa, biasanya terlebih dahulu melalui proses penyuntingan gambar (editing).

Menurut (Irwanto dkk, 2014) menyatakan bahwa, “ Editor adalah seorang yang

bertanggung jawab dan bertugas menyunting gambar bergerak melalui proses

seleksi, memilih, memilah, untuk dijadikan sebagai rangkaian kesatuan film yang

utuh.”

Dalam produksi drama “AN NAS” penulis tentunya sudah harus memahami

apa yang akan dikerjakan di proses penyuntingan gambar, sehingga penulis harus

mampu memahami dan mengambarkan isi cerita yang ada didalam pikiran sebelum

dituangkan ke proses penyuntingan gambar (editing).

Editing adalah suatu proses mengatur dan meyususun rangkaian shot menjadi

sebuah scene, rangkaian scene menjadi sebuah squence, rangkaian scuence menjadi

suatu cerita yang utuh. Tujuan dasar dari proses editing adalah menyajikan suatu cara

dengan jelas kepada penonton, agar tercipta suatu kolaborasi gambar yang baik

penulis harus mampu memanjakan mata penonton dengan adegan-adengan yang

semenarik mungkin. (Nugroho, 2014) “

Pada dasarnya penulis selaku penyunting gambar wajib memiliki “rasa”

dalam proses sunting gambar, yang artinya harus tahu betul apa yang diceritakan

Page 228: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

184

dalam drama televisi ini. Supaya ceritanya sampai ke penonton dan penonton pun

bisa memahami apa maksud film drama televisi ini.

3.5.1. Pra Produksi

Pra produksi merupakan tahanpan awal dalam sebuah produksi, dimana

semuanya harus disiapkan pada tahapan ini. Sebelum memulai editing hendaknya

seorang editor memahami ide keseluruhan cerita yang akan disajikan, hal yang harus

dipahami oleh seorang penyunting gambar menurut (Nugroho, 2014) adalah :

a. Tema dasar cerita

b. Plot atau alur ceritanya

c. Apa yang diharapkan dari penonton untuk ikut merasakan dan mengalaminya

(tujuan komunikasi)

d. Memilih apa yang penting dan membuang apa yang tidak penting dalam

hubungan keseluruhan cerita

e. Apa pesan utama dari program

f. Siapa audience nya

Dalam tahap ini, penulis selaku penyunting gambar membantu dalam

penulisan naskah dengan cara memberi masukan dan mengutarakan ide yang ada

dalam pikiran. Setelah membantu dalam penulisan naskah, penulis selaku penyunting

gambar juga membantu penata kamera dalam pembuatan storyboard sehingga

penulis juga sangat memahami isi dari cerita yang nantinya akan di produksi

sehingga mempunyai bayangan apa yang akan dilakukan pada saat proses produksi

sampai proses pasca produksi.

Page 229: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

185

3.5.2. Produksi

Tahap produksi, pada tahap ini penulis selaku penyunting gambar membantu

selama proses produksi berlangsung demi kelancaran proses produksi maupun saat

proses editing di pasca produksi nantinya. Syarat penting dalam editing menurut

(Nugroho, 2014), adalah :

a. Kesinambungan cerita (continity)

b. Kesinambungan gambar dan kesinambungan suara

c. Kesinambungan irama adegan, hubungan antara shot, scene, squence, memahami

loncatan – loncatan ruang dan waktu yang terjadi pada keseluruhan cerita.

Pada tahap ini penulis selaku penyunting gambar juga ikut serta membantu

selama proses produksi berlangsung, seperti membantu mengangkat peralatan untuk

shooting. Membantu meletakkan alat-alat yang digunakan untuk kepentingan artistik.

Namun, yang paling seringnya adalah menjadi pencatat adegan, karena seluruh tim

tahu bahwa penulis punya pengalaman sebagai pencatat adegan dalam beberapa

produksi karya sebelumnya, serta untuk kepentingan saat memindahkan file saat

produksi dan melakukan foldering agar memudahkan penulis saat proses editing di

pasca produksi.

3.5.3. Pasca Produksi

Menurut (Jaya, 2016) menyatakan bahwa, “Tugas utama seorang editor adalah

mengedit gambar hasil shooting. Saat director atau PD selesai shooting, PA langsung

mentransfer hasil shooting ke harddisk komputer. Meski program live, biasanya ada

materi video taped (VT) yang harus diedit oleh seorang editor.”

Lalu pada tahap pra produksi editor melakukan jenis editing berdasarkan

pelaksanaan produkai yaitu post production editing yaitu dimana shot dan scene yang

Page 230: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

186

telah direkam terlebih dahulu pada pita video (kita namakan original) disusun

berdasarkan plot (alur cerita) kedalam satu master editing, baik dengan

mempergunakan peralatan linear maupun nonlinear. (Nugroho, 2014)

Pada tahap pasca produksi, penulis selaku editor melakukan tugasnya yaitu

menyunting gambar yang telah dipindahkan dari kamera ke komputer. Kemudian

penulis selaku editor melakukan rough cut agar mengetahui alur yang akan di edit,

barulah kemudian memasukkan audio yang selanjutnya disingkronkan dengan audio

dari kamera serta menyeseuaikan audio dialog sesuai dengan gerak bibir dari footage

yang ada.

3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab Editor

Peran dan tangung jawab yang dimiliki oleh penulis dari proses pra produksi,

produksi, maupun pasca produksi ada beberapa yang harus dilakukan oleh penulis

sehingga dari saat proses produksi pun penulis sudah memiliki pekerjaan, namun

tidak seberat pekerjaan dari departemen lainnya, karena penulis memiliki pekerjaan

penting pada tahap pasca produksi.

Persiapan yang dilakukan oleh seorang editor menurut (Nugroho, 2014)

adalah :

1. Workprint dengan time code

Membuat workprint, mengkopi pita orisinal yang berisi hasil rekaman asli

dengan display nomer time code ke kaset lain, misalnya kaset betacam sebagai

orosinal kita copy ke kaset VHS. Workprint ini di gunakan untung logging.

2. Logging

Logging berarti melihat semua gambar dari kaset workprint dan mencatat setiap

shot kedalam sheet.

Page 231: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

187

a. Nomor pita kaset

b. Nomer time code (menit, detik, dan frame)

c. Memberi nomor shot, nomer take, (nomer shor / scene sesuai dengan

shooting script)

d. jenis framing dan komposisinya, sudut pengambilan, grakan, dll

e. isi adegan

f. isi dialog (transkripsi wawancara / dialog)

3. editing offline

editing offline yang paling sederhana adalah editing offline on paper, dimana kita

langsung menuiskan secara berurutan shot – shot yang dipergunakan, angka time

code untuk in point (awal shot) dan out point (akhir shot), durasinya, efek atau

transisi yang diperlukan. Dengan bahan copy orisinal (workprint), log sheet,

shooting list, dan shooting script kita bisa menyusun editing script

4. editing online

editing onine menurut peralatan yang dipergunakan :

a. linear editing, dengan peralatan video yang lengkap (video player, recorder,

audio system, monitor, switcher, editing control unit)

b. non linear editing, dengan menggunakan komputer editing yang dilengkapi

dengan video capture (matrox, pinacle, canopus, dll)

Semua gambar yang dilakukan pada tahap editing sebelumnya pasti sudah

mempunyai cerita yang matang pada awal produksi, dan pada tahap produksi sudah

mengambil shot-shot yang diarahkan sutradara, sehingga pada tahap pasca produksi,

penulis hanya menyunting gambar mana yang dipakai dan menambahkan unsur

penting seperti musik dan sound effect.

Page 232: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

188

3.5.5. Proses Penciptaan Karya

Pada karya ini,penulis mendapatkan jobdesk sebagai seorang editor atau

penyunting gambar yang didapati dari hasil kesepakatan bersama.

a. Konsep Kreatif

Pada karya “AN NAS” penulis berusaha menerapkan metode continuity

cutting dalam proses penyuntingan gambar, alasan mengunakan metode tersebut

supaya penonton merasakan kenyamanan dan dapat menangkap isi cerita

sehingga tidak menimbul kan kejangalan dari penyuntingan itu sendiri. Dan juga

penulis mengunakan beberapa transisi dasar untuk menambah kesan dramatis,

seperti cut, dissolve, fade in dan fade out.

• Cut, merupakan transisi shot pertama ke shot berikut secara langsung.atau

dapat pula berarti perubahan seketika atau secara langsung dari satu shot ke

shot yang lain.

• Dissolve, merupakan transisi shot dimana gambar pada shotsebelumnya

selama beberapa saat bertumpuk dengan shot setelahnya. Pada umumnya

digunakan untuk perpindahan shot yang terputus waktu dan terlihat secara

jelas.

• Fade In, digunakan untuk membuka adegan (intesi gambar bertambah

terang). Digunakan saat sceneperpindahan antara waktu hari, seperti mulai

memasuki ke scene pagi hari saat opening.

• Fade out, digunakan untuk menutup sebuah adegan (intensi gambar berubah

gelap). Digunakan untuk menunjukan perpindahan antara malam ke pagi hari,

untuk menunjukan kalau itu beda hari.

Page 233: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

189

Selain mengunakan teknik transisi, penulis juga melakukan teknik color

grading, serta membuat colourcorrection padasaat editing.

• Color Grading, merupakan proses mengubah warna dan meningkatkan warna

dari shot yang telah diambil.

• Color Correction, merupakan proses penyelarasan warna yang dilakukan

pada film sehingga memiliki kepaduan warna darshot ke shot, tanpa

pertimbangan stok film dan kamera yang digunakan.

Untuk teknis warna apa yang akan dipakai pada saat shooting nanti, sehingga

pada proses editing, penulis hannya menghaluskan dan menyelaraskan warna dari

scence yang telah di shot.

b. Konsep Produksi

Penulis sebagai seorang editor secara tidak langsung ikut terlibat dalam proses

produksi, serta penulis juga ikut memberikan masukan-masukan untuk menambah

shot untuk dijadikan transisi. Di sini, penulis juga membantu dalam pencatatan

adegan selama proses produksi berlangsung. Penulis juga tidak lupa untuk berdiskusi

kepada penata kamera untuk beberapa gambar yang harus diambil.

c. Konsep Teknis

Saat masuk ke tahap editing penulis selaku editor langsung merapikan semua

footage hasil shooting yang disusun ke dalam beberapa folder agar tersusun rapi dan

mudah untuk dicari. Setelah itu, barulah memasukkan seluruh file ke Adobe Premiere

dan membuat folder di project agar mempermudah proses editing.

Yang pertama dilakukan adalah melakukan rough cut yang disesuaikan dengan

Director Treatment dengan tujuan mempermudah tahap editing lainnya, karena

footage yang akan dipakai telah di input. Setelah itu, masuklah ke proses

Page 234: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

190

singkronisasi audio, namun sayangnya beberapa audio dari H4N hilang, yang

kemudian harus melakukan dubbing. Ketika dubbing selesai, saatnya memassukkan

audio dubbing dengan audio sebelumnya yang tidak hilang ke Adobe Audition untuk

menyamakan kualitasnya, barulah memasukkan kembali ke Adobe Premiere untuk

digabungkan ke sequence.

Dari sini, ada beberapa tahap yang dilakukan penulis setelah rough cut selesai,

antara lain:

1. Menambahkan sound effect yang disesuaikan dengan gambar

2. Memasukkan foley satu per satu yang disesuaikan dengan gambar

3. Menambahkan backsound music untuk menguatkan mood pada suasana film

4. Menambahkan beberapa efek transisi gambar maupun audio agar lebih

nyaman dilihat dan didengar

5. Melakukan color grading guna mendapatkan kesan tersendiri pada film

3.5.6. Kendala Produksi dan solusinya

1. Kendala : Saat proses editing, penulis kesulitan melihat gambar karena

pencahayaan pada beberapa scene yang kurang baik.

Solusi : Pada saat proses editing penulis menaikkan sedikit exposure

agar gambar menjadi lebih terlihat.

2. Kendala : Saat proses editing, editor menemukan beberapa audio yang

noise sehingga suara dialog sulit terdengar.

Solusi : Noise yang ada pada audio dihilangkan di Adobe Premiere

dengan menggunakan denoiser.

Page 235: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

191

Page 236: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

192

3.5.7. Lembar Kerja Penyunting Gambar

1. Konsep Editing

2. Proses Pembuatan Program ID

3. Logging Picture

4. Spesifikasi Alat Editing

Page 237: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

193

3.5.7. Lembar Kerja Penyunting Gambar

1. Konsep Penyunting Gambar

Program drama televisi “AN NAS” ini dikemas untuk semua kalangan,

berdurasi sekitar 16 menit. Proses editing dilakukan cut to cut dan diberikan sedikit

efek transisi

a. Konsep warna : Untuk segi pewarnaan gambar penulis menggunakan low light

dan sedikit old (jadul).

b. Offline editing : Proses menyunting video atau memisahkan, memotong, dan

menyatukan adegan sesuai kebutuhan.

c. Online editing : Proses penambahan efek dan transisi pada video yang telah di

edit secara offline. Pada proses ini juga melakukan proses colouring agar

mendapatkan warna yang diinginkan.

d. Rendering : proses editing selesai, maka penulis akan melakukan proses

rendering

e. Desain label dan cover : Proses selanjutnya adalah pembuatan cover dan label

yang dibuat dari hasil foto-foto yang diambil pada saat shooting dan telah

diedit/diolah sesuai dengan konsep drama televisi “AN NAS”

Page 238: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

194

2. Proses Pembuatan Program ID

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : An’nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 Menit 10 Detik Editor : Ivan Afriansyah P.

Gambar III.27

Bars & Tone

Gambar III.28 Logo UBSI

Gambar III.29 Id Program

Page 239: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

195

Gambar III.30 Universal Counting Leader

Gambar III.31 Isi Konten

Gambar III.32 Credit Title

Gambar III.33 CV Crew

Page 240: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

196

Gambar III.34 Behind The Scene

Gambar III.35 Copyright

Page 241: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

197

197

4. LOGGING PICTURE

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly Aulia

Judul Program : An’nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 menit 10 detik Editor : Ivan Afriansyah Prasetya

Tabel. III. 17

No Time

Int / Ext

Keterangan

Visual Audio SFX Transisi Durasi

1 00:00:00:00

-

00:00:05:00

Bars And Tune - Cuting 5 detik

2 00:00:05:00

-

00:00:10:00

Logo Bsi - Dissolve 5 detik

3 00:00:10:00

-

00:00:15:00

Program ID - Dissolve 5 detik

4 00:00:16:00

- Universal Counting Leader - Cuting 6 detik

Page 242: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

198

198

00:00:22:00

5 00:00:25:00

-

00:00:31:00

Suara dering telpon 6 detik

6 00:00:31:00

-

00:00:43:00

Ayah menelfon ibu (black screen,

V.O) 12 detik

7 00:00:45:00

-

00:00:55:00

Int Siswa-siswa kelas sedang menghafal surat an-nas

Suara murid

melafadzkan surat an

nas

Dissolve 10 detik

8 00:00:55:00

-

00:00:57:00

Int Wildan memainkan rubik 2 detik

9 00:00:57:00

-

00:01:02:00

Int Siswa-siswa kelas sedang menghafal surat an-nas

Suara murid

melafadzkan surat an

nas

Dissolve 5 detik

10 00:01:02:00

-

00:01:06::00

Int Mata wildan Cutting 4 detik

Page 243: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

199

199

11 00:01:07:00

-

00:01:18:00

Int Guru melihat wildan bermain

rubik dan menghampiri wildan

Suara murid

melafadzkan surat an

nas, dialog guru

- cutting 11 detik

12 00:01:18:00

-

00:01:21:00

Int Wildan menaruh rubik Boom sound

effect Cuting 3 detik

13 00:01:21:00

-

00:01:29:00

Int Bel sekolah berbunyi Dialog guru, Suara

bel sekolah - Cuting 8 detik

14 00:01:32:00

-

00:01:42:00

Int wildan bersalaman pamit kepada

guru - Cross

dissolve 10 detik

15 00:01:42:00

-

00:01:49:00

AN NAS Title An Nas Creepy

Music Cutting 7 detik

16 00:01:49:00

-

00:01:52:00

Ext Establish rumah An Nas Creepy

Music 3 detik

17 00:01:52:00 Int Ayah mengetuk palu melihat ke Suara ketuk palu An Nas Creepy Cuting 9 detik

Page 244: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

200

200

-

00:02:01:00

belakang kemudian berlalu Music

18 00:02:01:00

-

00:02:15:00

Int Ayah menghampiri ibu, kemudian

wildan mencium tangan ayah Dialog ayah, dialog

ibu

Horror

ambience Cuting 11 detik

19 00:02:15:00

-

00:02:29:00

Int Wildan melihat sekitar lalu

berjalan Dialog Wildan Horror

ambience Dip to

black 12 detik

20 00:02:29:00

-

00:02:31:00

Ext Establish rumah An Nas Creepy

Music Cutting 2 detik

21 00:02:31:00

-

00:02:55:00

Int

Ayah memasang lukisan, kemudian ibu memberkian saran kepada ayah dan terlihat wildan

sedang bermain rubik

Dialog ayah, dialog

ibu

An Nas Creepy

Music Cuting 23 detik

22 00:02:55:00

-

00:03:08:00

Int Ekspresi Wildan Dialog Ken An Nas Creepy

Music Cuting 10 detik

23 00:03:08:00

- Int Ibu bertanya kepada wildan

Dialog ibu, dialog

ayah

An Nas Creepy

Music, Horror Cuting 16 detik

Page 245: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

201

201

00:03:24:00 Ambience

24 00:03:24:00

-

00:03:53:00

Int Wildan berjalan kearah dapur dan

melihat sebuah tangga - Horror

Ambience Dip to

black 29 detik

25 00:03:53:00

-

00:04:10:00

Int Wildan melihat kearah atas tangga - Horror

Ambience Cuting 17 detik

26 00:04:10:00

-

00:04:17:00

Int Wildan menaiki tangga suara langkah kaki di

tangga

Ambience

Horror Cuting 7 detik

27 00:04:17:00

-

00:04:19:00

Int Wildan mendekati pintu lalu

membuka pintu kamar misterius

suara grendel pintu,

suara decitan engsel

pintu

Horror

Jumpscare

music Cuting 2 detik

28 00:04:19:00

-

00:04:25:00

Int Tangan Wildan membuka pintu

kamar misterius (O.S Ibu memanggil wildan)

suara grendel pintu,

suara decitan engsel

pintu

Horror

Jumpscarea

Music Dissolve 6 detik

29 00:04:25:00

- Int Menatap kearah ruangan

Dialog Ibu, dialog

wildan, suara pintu

Horror

Jumpscarea Dissolve 2 detik

Page 246: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

202

202

00:04:27:00 dibanting Music

30 00:04:27:00

-

00:04:36:00

Int Ibu memanggil wildan

Dialog Ibu, dialog

wildan, suara pintu

dibanting

Horror

Jumpscarea

Music Dissolve 9 detik

31 00:04:36:00

-

00:04:39:00

Int Wildan mengganti baju - An Nas Creepy

Music Cutting 3 detik

32 00:04:39:00

-

00:04:40:00

Int Seragam sekolah dilempar ke

kasur - An Nas Creepy

Music Cutting 1 detik

33 00:04:40:00

-

00:04:50:00

Int Ekspresi wajah wildan penuh

penasaran - An Nas Creepy

Music Cuting 10 detik

34 00:04:50:00

-

00:04:56:00

Int

Wildan melihat isi ruangan dan melihat sebuah meja

- An Nas Creepy

Music Cuting 6 detik

35 00:04:56:00

- Int Wildan berjalan menuju meja - An Nas Creepy Cuting 4 detik

Page 247: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

203

203

00:05:00:00 Music

36 00:05:00:00

-

00:05:03:00

Int Wildan melihat suatu benda diatas

meja kemudian menyalakan lentera tua

- An Nas Creepy

Music Cuting 3 detik

37 00:05:03:00

-

00:05:27:00

Int

Wildan menyalakan lentera lalu membuka ikatan benda tersebut,

tiba-tiba lentera padam (O.S Suara langkah kaki wildan)

Suara gesekan korek

kayu

An Nas Creepy

Music, horror

ambience, suara

hembusan angin

Cuting 24 detik

38 00:05:27:00

-

00:05:30:00

Int Wildan berlari ke kamar Suara pintu dibuka

cepat

An Nas Creepy

Music Cuting 3 detik

39 00:05:30:00

-

00:05:45:00

Int Bungkusan yang dipegang wildan - An Nas Creepy

Music Cutting 15 detik

40 00:05:45:00

-

00:06:07:00

Int Wildan berjalan kearah meja

belajar - An Nas Creepy

Music cutting 22 detik

41 00:06:07:00 Int Menaruh benda diatas meja - An Nas Creepy Cutting 3 detik

Page 248: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

204

204

-

00:06:10:00

Music

42 00:06:10:00

-

00:06:36:00

Int Wildan membuka bungkus benda

tersebut - An Nas Creepy

Music Cutting 26 detik

43 00:06:36:00

-

00:06:55:00

Int Wildan membuka buku Suara on off lampu

An Nas Creepy

Music, horror

ambience Cutting 19 detik

44 00:06:55:00

-

00:07:00:00

Int Wildan menunjuk ke tulisan - Horror

ambience Cutting 5 detik

45 00:07:00:00

-

00:07:01:00

Int Wildan membaca tulisan di buku Dialog wildan Horror

ambience Cutting 1 detik

46 00:07:01:00

-

00:07:04:00

Ext Ruh menuju ke dalam rumah - Jumpscare SFX Cutting 3 detik

47 00:07:04:00

- Int Ibu bertanya ke ayah

Dialog ibu, dialog

ayah

Horrir

ambience, cutting 5 detik

Page 249: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

205

205

00:07:09:00 lantunan adzan

48 00:07:09:00

-

00:07:11:00

Int Wildan membaca tulisan di buku Dialog wildan Horror

ambience Cutting 3 detik

49 00:07:11:00

-

00:07:12:00

Ext Ruh menuju ke dalam rumah - Jumpscare SFX Cutting 1 detik

50 00:07:12:00

-

00:07:17:00

Int Dari buku ke arah wildan Dialog wildan - Dissolve 5 detik

51 00:07:17:00

-

00:07:19:00

Ext Ruh menuju ke dalam rumah - Backsound Cutting 2 detik

52 00:07:19:00

-

00:07:22:00

Int Gorden kamar tertiup angin - Horror

ambience Cutting 3 detik

53 00:07:22:00

-

00:07:24:00

Int Ayah main HP Dialog ayah, suara

jam dinding jatuh Suara adzan 2 detik

Page 250: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

206

206

54 00:07:24:00

-

00:07:26:00

Int Jam dinding jatuh Suara jam dinding

jatuh Backsound Cutting 2 detik

55 00:07:26:00

-

00:07:30:00

Int Ayah terkejut Suara jam dinding

jatuh Backsound Cutting 4 detik

56 00:07:30:00

-

00:07:33:00

Int Ayah membuka Pintu

Dialog ayah

Horror

ambience,

jumpscare SFX Cutting 3 detik

57 00:07:33:00

-

00:07:35:00

Int Kaki Wildan melangkah mundur

dan buku jatuh Dialog ayah, suara

buku jatuh

Horror

ambience,

jumpscare SFX Cutting 2 detik

58 00:07:35:00

-

00:07:47:00

Int Cover buku kearah ayah Dialog ayah, suara

gelas pecah

Horror

ambience Cutting 12 detik

59 00:07:47:00

-

00:07:54:00

Int Ayah menghampiri ibu yang

sedang tertunduk Suara ibu meringis,

dialog ayah

Horror

ambience Cutting 7 detik

Page 251: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

207

207

60 00:07:54:00

-

00:07:56:00

Int Ayah melihat sekitar ruangan

berantakan Suara ibu meringis Horror

ambience Cutting 2 detik

61 00:07:56:00

-

00:07:59:00

Int Tangan Ibu berdarah - Horror

ambience Cutting 3 detik

62 00:07:59:00

-

00:08:03:00

Int Wildan bertanya ke ayah Dialog wildan Horror

ambience Cutting 4 detik

63 00:08:03:00

-

00:08:08:00

Int Ayah berjalan kearah ibu - Horror

ambience Cutting 5 detik

64 00:08:08:00

-

00:08:10:00

Int Ibu berteriak mengancam Dialog ibu Horror

ambience 2 detik

65 00:08:10:00

-

00:08:27:00

Int Ibu mencekik ayah Dialog ayah Horror

ambience 17 detik

66 00:08:27:00 Int Ekspresi ibu tertawa Suara ibu tertawa Horror Cutting 3 detik

Page 252: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

208

208

-

00:08:30:00

ambience

67 00:08:30:00

-

00:08:56:00

Int Ayah mengunci pintu Suara tutup pintu Horror chase

bgm Dip To

Black 26 detik

68 00:08:56:00

-

00:08:59:00

Int Ayah membuka lemari Dialog ayah, suara

pintu lemari terbuka Cutting 3 detik

69 00:08:59:00

-

00:09:04:00

Int Wildan keluar dari lemari dan

memeluk ayah - An Nas Creepy

music Cutting 5 detik

70 00:09:04:00

-

00:09:12:00

Int Ayah duduk dan memegang kedua pundak wildan dan

menenangkan wildan -

An Nas creepy

music,

jumpscare SFX Cutting 8 detik

71 00:09:12:00

-

00:09:42:00

Int Ibu membuka gordyn -

An Nas creepy

music,

jumpscare SFX Cutting 30 detik

72 00:09:42:00 Int Ekspresi ayah Ibu meringis Horror Cutting 2 detik

Page 253: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

209

209

-

00:09:44:00

ambience

73 00:09:44:00

-

00:10:09:00

Int Ayah berlari keluar kamar Dialog ayah Horror chase

bgm Cutting 25 detik

74 00:10:09:00

-

00:10:16:00

Int Ayah terjatuh lalu ibu

membanting kepala ayah Suara kepala

terbentur lantai

Horror chase

bgm Cutting 7 detik

75 00:10:16:00

-

00:10:22:00

Int Ekspresi wildan melihat ayah

pingsan Dialog wildan - Cutting 6 detik

76 00:10:22:00

-

00:10:28:00

Int Ibu merangkak mencari wildan - Horror chase

bgm Cutting 6 detik

77 00:10:28:00

-

00:10:30:00

Int Wildan mengintip dari balik

tembok - Horror chase

bgm Cutting 2 detik

78 00:10:30:00

- Int POV wildan -

Horror chase

bgm Cutting 2 detik

Page 254: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

210

210

00:10:32:00

79 00:10:32:00

-

00:10:36:00

Int Ibu merangkak - Horror chase

bgm Cutting 4 detik

80 00:10:36:00

-

00:10:38:00

Int Tangan wildan menyenggol panci Suara panci jatuh Horror chase

bgm Cutting 2 detik

81 00:10:38:00

-

00:10:48:00

Ibu tertawa Suara ibu tertawa Cutting 10 detik

82 00:10:48:00

-

00:10:53:00

Int Ibu merangkak ke dapur - Horror chase

bgm Cutting 5 detik

83 00:10:53:00

-

00:10:59:00

Int Ibu tertawa Suara ibu tertawa Horror chase

bgm Cutting 6 detik

84 00:10:59:00

-

00:11:01:00

Int Wildan mengernyitkan dahi Suara ibu tertawa Horror chase

bgm Dissolve 2 detik

Page 255: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

211

211

85 00:11:01:00

-

00:11:13:00

Int Ibu guru membaca surat an nas Dialog ibu guru 2 detik

86 00:11:13:00

-

00:11:15:00

Int Wildan mengernyitkan dahi Suara ibu tertawa Dissolve 2 detik

87 00:11:15:00

-

00:11:18:00

Int Wildan membaca An nas Dialog wildan, ibu

teriak kesakitan

Horror

ambience Cutting 3 detik

88 00:11:18:00

-

00:11:23:00

Int Bibir wildan Dialog wildan, ibu

teriak kesakitan

Horror

ambience Cutting 6 detik

89 00:11:23:00

-

00:11:34:00

Int Ibu kesakitan dan berlari keluar

rumah Ibu teriak kesakitan Horror

ambience Cutting 11 detik

90 00:11:34:00

-

00:11:47:00

Int Wildan keluar dari lemari - - Cutting 13 detik

91 00:11:47:00 Int Wildan berlari kearah pintu dan Suara decitan engsel - Cutting 14 detik

Page 256: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

212

212

-

00:12:01:00

mengunci pintu pintu

92 00:12:01:00

-

00:12:03:00

Int Ayah terkapar - Horror chase

bgm Cutting 2 detik

93 00:12:03:00

-

00:12:06:00

Int Wildan menghampiri ayah yang

sedang pingsan dan berusaha membangunkannya

Dialog wildan Horror

ambience Cutting 3 detik

94 00:12:06:00

-

00:12:23:00

Int Wildan menengok ke arah pintu Dialog ibu Horror

ambience Cutting 18 detik

95 00:12:23:00

-

00:12:30:00

Int Wildan menuju pintu - Horror

ambience Cutting 7 detik

96 00:12:30:00

-

00:12:36:00

Int Memegang gagang pintu - Boom sound

effect cutting 6 detik

97 00:12:36:00

- Int Wildan melihat ke belakang Dialog ayah

Horror

ambience Cutting 8 detik

Page 257: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

213

213

00:12:43:00

98 00:12:43:00

-

00:12:51:00

Int Ayah bimbang

Dialog ibu, dialog

ayah, suara grendel

dan engsel pintu

Horror

ambience Cutting 8 detik

99 00:12:51:00

-

00:12:55:00

Ext Ibu tertawa Suara ibu tertawa,

dialog ayah - Cutting 4 detik

100 00:12:55:00

-

00:13:14:00

Int Ayah dan wildan berlari ke kamar

misterius lalu mennyalakan lentera

Suara pintu An Nas creepy

Music Cutting 19 detik

101 00:13:14:00

-

00:13:17:00

Int Buku Jatuh Suara buku jatuh An Nas Creepy

music Cutting 3 detik

102 00:13:17:00

-

00:13:22:00

Int Ayah bertanya kepada wildan Dialog ayah, dialog

wildan

An Nas creepy

music Cutting 5 detik

103 00:13:22:00

-

00:13:33:00

Int Flashback wildan di kamar

misterius - Choir of angels Dissolve 11 detik

Page 258: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

214

214

104 00:13:33:00

-

00:13:44:00

Int Flashback wildan membuka buku - Choir of angels Dissolve 10 detik

105 00:13:44:00

-

00:13:53:00

Int Wildan memberitahu ayah Dialog wildan,

dialog ayah

An Nas Creepy

music Cutting 9 detik

106 00:13:53:00

-

00:14:00:00

Int Ayah mengajak wildan Dialog ayah Horror

ambience Cutting 7 detik

107 00:14:00:00

-

00:14:05:00

Int Ekspresi wildan Dialog wildan Horror

ambience 5 detik

108 00:14:05:00

-

00:14:19:00

Int Bibir wildan membaca surat an

nas dan ibu kesakitan Dialog wildan, ibu

teriak kesakitan

Horror

ambience Cutting 14 detik

109 00:14:20:00

-

00:14:22:00

Ext Establish bulan - Horror chase

bgm Cutting 2 Detik

110 00:14:22:00 Ext Ayah dan Wildan berlari ke - An Nas creepy Dissolve 10 detik

Page 259: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

215

215

-

00:14:32:00

halaman belakang music

111 00:14:32:00

-

00:14:34:00

Ext Dari Buku - An Nas Creepy

music Cutting 2 detik

112 00:14:34:00

-

00:14:42:00

Ext Tangan ayah merogoh kantong

mencari korek Dialog ayah An Nas Creepy

music Cutting 8 detik

113 00:14:42:00

-

00:14:46:00

Ext Ayah pergi mengambil korek Dialog ayah An Nas creepy

music cutting 4 detik

114 00:14:46:00

-

00:14:49:00

Int Establish korek - Horror chase

bgm Cutting 3 Detik

115 00:14:49:00

-

00:15:06:00

Ext Wildan mundur perlahan lalu,

ayah datang dan mendorong ibu Dialog ayah Horror

ambience Cutting 7 detik

116 00:15:06:00

- Ext Tangan ayah menyalakan korek Suara korek kayu

Horror

ambience Cutting 2 detik

Page 260: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

216

216

00:15:08:00

117 00:15:08:00

-

00:15:11:00

Ekspresi Ibu memelas Dialog ibu An Nas creepy

music Cutting 3 detik

118 00:15:11:00

-

00:15:14:00

Ext Ekspresi ayah dengan korek yang menyala hingga mematikan korek Dialog ibu

An Nas creepy

music Cutting 3 detik

119 00:15:14:00

-

00:15:16:00

Ext Ibu mengancam Dialog ibu - Cutting 2 detik

120 00:15:16:00

-

00:15:21:00

Ext Ayah berusaha menyalakan korek,

wildan membaca surat An Nas Dialog wildan, ibu

berteriak kesakitan

Horror

ambience Cutting 5 detik

121 00:15:21:00

-

00:15:41:00

Ext Wildan membaca surat An Nas,

ibu kesakitan Dialog Wildan,

Dialog Ibu

Horror

ambience Cutting 20 detik

122 00:15:43:00

-

00:15:52:00

Sutradara, Produser, Penulis

Naskah - - 9 detik

Page 261: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

217

217

123 00:15:53:00

-

00:16:05:00

Post credit scene buku terbuka tertiup angin

- Windy day SFX,

horror orchestra Cutting 12 detik

124 00:16:05:00

-

00:16:40:00

Credit Title - An Nas Creepy

Music Cutting 35 detik

125 00:16:41:00

-

00:16:46:00

Logo Omah Production - - Dissolve 5 detik

126 00:16:47:00

-

00:16:52:00

Copyright UBSI - - Dissolve 5 detik

Page 262: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

197

197

Page 263: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

218

218

4. SPESIFIKASI ALAT

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly

JudulProgram :An’nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 Menit 10 Detik Editor : Ivan Afriansyah P

HARDWARE

1. Procesor : Intel Core i37100

2. RAM : Corsair 2 x 4 Gigabyte DDR 5

3. Hardisk : HDD 1Terabyte

4. Motherboard : ASRock B250M

5. VGA : NVDIA GeForce Dual GTX 1050Ti 4GB

ACCESSORIES

1. Monitor : Dual Monitor Acer 1366 x 768

2. Audio : Standard Headphone

3. Keyboard : Mechanical Gaming Keyboard Imperion Mech 10

4. Mouse : Standard Mouse

SOFTWARE

1. Nama : Adobe Premiere CS6 / CC

2. Animasi : Adobe After Effect CS6 / CC

3. Audio/Sound : Adobe Audition

4. Grafis : Adobe Photoshop

Page 264: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

219

219

Gambar III.36

Page 265: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

220

3.6 Proses Kerja Penata Suara

Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:124) menyatakan bahwa, “penata suara

adalah orang yang bertanggug jawab terhadap kualitas audio secara keseluruhan

selama proses produksi berlangsung.”

Penata suara merupakan seorang yang mendesain dan memperindah sebuah

gambar dengan memberikan sentuhan seperti musik ilustrasi, sound effect, dan juga

theme song untuk memperkuat isi cerita. Di dalam suatu produksi peranan audio

seringkali diabaikan, padahal peranan audio dalam sebuah visual sangatlah penting.

Menurut Sarwo Nugroho (2014:152) menyatakan bahwa: Untuk menghasilkan suara yang terbaik diperlukan mikrofon yang tepat. Untuk produksi acara televisi diperlukan jenis mikrofon yang tepat pula. Dalam arti mudah di bawa kemana saja dan peka terhadap suara, tetapi dapat meredam gangguan suara dari luar. Di samping itu, mikrofon harus dapat digunakan di dalam maupun di luar studio. Penulis dalam produksi drama televisi “AN NAS” adalah seorang yang

berperan penting dalam menata suara dan set yang di butuhkan dalam film sesuai

dengan skenario dan konsep sutradara. Menurut Sarwo Nugroho (2014:171)

menyatakan bahwa, “sound merupakan perubahan tekanan dan penyimpangan

partikel udara atau kecepetan partikel yang dirambatkan melalui suatu media yang

elastis (kenyal) atau saling tindih dari partikel-partikel yang di rambatkan.”

Seorang penata suara harus mengerti dengan peralatan yang ia pakai saat

proses produksi, juga cara mengoperasikan peralatan tersebut. Di dalam pasca

produksi, penata suara bekerja sama dengan penyuting gambar (editor) di meja

editing untuk menyeimbangkan antara dialog, atmosfer dan juga musik iustrasi di

setiap scenenya.

Page 266: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

221

Theme song, sound effect, dan musik ilustrasi sebelumnya sudah di siapkan

oleh penata suara, lalu dikonsultasikan kepada sutradara dan editor. Suara yang baik

dan bagus apabila suara-suara seperti theme song dan musik ilustrasi larut dalam alur

cerita tanpa disadari oleh penonton bahwa ada musik visual tersebut.

3.6.1 Pra Produksi

Pra produksi merupakan tahapan awal untuk proses pembuatan suatu karya.

Pada tahap ini genre film dipilih dan seorang penata suara bertugas merancang tata

suara sehingga mampu menghasilkan suasana yang diinginkan oleh sutaradara.

Dalam tahap ini penulis merancang alat apa saja yang akan digunakan dan

merancang bagian scene mana yang akan di isi volley, ambience dan music scoring.

Pada tahap pra produksi ini penulis sebagai penata suara dan seluruh anggota

tim berkumpul untuk membahas tentang ide dan tema cerita untuk drama ini, setelah

ide cerita disepakati kemudian lanjut untuk pembuatan naskah yang di kerjakan oleh

penulis naskah.

Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:127) menyatakan bahwa: Pra roduksi 1. Memahami dan mendalami naskah yang akan di produksi, 2. Membuat perencanaan penegelompokan suara dan sound effect, 3. Memilih backsound, theme song dan scoring musik yang tepat untuk naskah yang akan diproduksi, 4. Melakukan hunting lokasi, 5. Mendata peralatan teknis. Setalah naskah selesai, penulis memahami dan mendalami naskah yang akan

diproduksi, pemahaman ini dimaksud untuk mengetahui dan mencari apa yang harus

direkam dan apa yang harus di buat sound effect pada saat produksi. Selanjutnya

penulis dan tim melakukan riset dan survey beberapa lokasi yang tepat untuk

digunakan pada saat proses produksi, lalu penulis berdiskusi dengan produser dan

sutradara untuk membuat daftar peralatan yang akan digunakan untuk proses

Page 267: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

222

produksi nanti, setelah penulis tahu apa saja peralatan yang di butuhkan dan

menerima dana, maka penulis mulai mencari dan menyewa peralatan yang

dibutuhkan untuk produksi nanti, setelah peralatan didapatkan semua, penulis

memeriksa peralatan tersebut apakah kondisi alat dalam keadaan.

3.6.2 Produksi

Pada tahap produksi, seluruh anggota tim bekerja sesuai dengan jobdesk

masing-masing. Penulis sebagai penata suara bertugas untuk menyiapkan semua alat

yang akan penulis gunakan ketika shooting, penulis juga berkoordinasi dengan

cameraman untuk mengatur posisi yang tepat ketika mulai merekam suara dan agar

boom mic tidak masuk dalam layar kamera.

Menurut Sarwo Nugroho (2014:198) menyatakan bahwa, “rekaman yang baik

adalah rekaman yang mampu menyampaikan pesan kepada pendengarnya sesuai

dengan imajinasi dan pembuatannya”.

Selain itu penulis juga bertugas merapikan, menjaga serta memeriksa segala

peralatan yang bersangkutan pada saat sebelum dan sesudah shooting. Penulis juga

selalu melihat kondisi sekitar lokasi shooting pada saat pengambilan gambar untuk

memastikan agar tidak ada suara lain yang mengganggu. Dalam tahap ini, penata

suara melakukan beberapa tindakan seperti memasang clip on kepada talent dan

menodongkan boom mic yang langsung terhubung ke alat perekeam audio yaitu

zoom H4N, kepada pemeran yang sedang berdialog.

Page 268: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

223

3.6.3 Pasca Produksi

Pasca produksi merupakan proses akhir sebelum terciptanya sebuah film.

Setelah semua dialog diedit, baru atmosfer ataupun suara pendukung suasana

dimasukkan sebagai latar belakang. Jika diperlukan latar belakang music sebagai

tambahan pendukung suasana baru ditambahkan kemudian dengan maksud upaya

celah pada sambungan suara/gambar menjadi rata.

Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:124) menyatakan bahwa: Pasca produksi 1. Mendampingi editor untuk memilih audio yang tepat, 2. Membantu editor untuk memilih dan menempatkan pemisahan antara sound effect dan sumber suara asli, 3. Membantu editor menempatkan backsound dan scoring music yang tepat, 4. Menganalisa hasil akhir, 5. Mengevaluasi hasil perekaman suara.

Pada tahap pasca produksi penulis dan semua tim mengecek semua hasil

video pada saat tahap produksi, setelah sudah dipastikan semua video aman barulah

masuk ke editing. Penulis mendampingi editor untuk memilih audio yang tepat,

selain itu penulis juga merekam voice over untuk bagian tertentu.

Beberapa macam teknis pelaksanaan rekaman menurut (Nugroho, 2014)

sebagai berikut :

1. Rekaman Kering

Yang di rekam terlebih dahulu adalah voice over-nya saja (narator, announcer,

suara pemain). Kemudian pada saat lain, mencampurnya (montage) dengan musik

ilustrasi dan sound effect yang di perlukan.

2. Rekaman Basah Langsung

Semua catatan yang ada pada naskah (yang berhubungan dengan sound) direkam

pada saat yang bersamaan (simultan), sesuai dengan nomor urutanya.

Page 269: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

224

3.6.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara

Penulis juga berdiskusi bersama editor dan sutradara untuk pemilihan sound-

sound yang akan di pilih. Penulis juga sangat meneliti atas kualitas suara yang telah

di rekam. Bertanggung jawab terhadap alat yang di pakai pada saat produksi

berjalan. Ia menyiapkan, menempatkan dan menginstalasi mikrofon, dan bahan-

bahan yang diperlukan untuk prerecording.

Adapun beberapa penunjang audio menurut (Nugroho, 2014) adalah sebagai

berikut :

1. Sound Effect

Pada umumnya dibagi dalam tiga kategori ;

a. Background Sound

Seperti suara angin, burung, air, dll. Tidak saja membantu kita pada tiap

momen (waktu,tempat), tetapi suara-suara tadi memberikan kesan suasana

yang khusus pada tampilan gambar dan juga sangat membantu tampilan

gambar yang tanpa dialog.

b. Hard Effect

Suara keras seperti ledakan, senjata, tabrakan, pintu di tutup, bisa di

ambilkan dari sound library ataupun dari keyboard suatu alat musik.

c. Folley

Istilah folley diambil dari nama orang yang membuat sound effect.

Sebenernya diambil dari kata foolish, yaitu bagaimana merekayasa suara

dengan cara tertentu sehingga menyerupai efek suara yang diinginkan dan

di buat langsung (live), misalkan deret pintu, langkah kaki, dan lain

sebagainya.

Page 270: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

225

2. Music Ilustrasi

a. Langsung (live) sebagai latar belakang adegan saat itu.

b. Direkan dulu di studio, kemudian baru dicampur dan disikronkan dengan

gambar pada waktu editing atau di playback pada waktu pengambilan

gambar.

Dari penjelasan proses kerja pra produksi, produksi, dan pasca produksi

diatas dapat diuraikan bahwa peran dan tanggung jawab penata suara secara garis

besar :

1. Membuat konsep penata suara.

2. Berkonsultasi dengan sutradara tentang penataan suara yang baik dan tepat untuk

di terapkan pada visual saat proses editing.

3. Menyiapkan alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk proses produksi.

4. Setelah menerima dana, melakukan hunting alat audio yang dibutuhkan.

5. Memeriksa peralatan apakah dalam kondisi baik atau tidak sebelum dan sesudah

shooting.

6. Melakukan perekaman suara sesuai konsep naskah dan sutradara inginkan.

7. Menjaga audio agar suara yang dihasilkan layak dan tidak tejadi noise.

8. Menjaga keselamatan peralatan dan yang berhubungan dengan pengambilan

suara.

9. Mendampingi editor bersama sutradara mencari backsound, sound effect, dan

rekaman pada tahap editing.

Page 271: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

226

3.6.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Pada film “AN NAS” penulis sebagai penata suara akan memberikan kesan

tegang dan sendu kepada penonton dengan beberapa music scoring di beberapa

adegan. Penulis sebagai penata suara dituntut untuk sekreatif mungkin dalam

memberikan suara yang baik dan jelas sehingga drama yang dibuat dapat

menarik penonton untuk menyaksikan drama ini. Penulis menginginkan banyak

penggunaan musik ilustrasi atau backsound agar lebih meningkatkan mood

penonton sehingga penonton merasakan alur cerita dengan nyaman.

b. Konsep Produksi

Pada saat produksi sebelum take dimulai penulis mengarahkan posisi dan

jarak microphone dengan objek. Pada saat produksi penulis juga menempatkan

crew tambahan sebagain operator boom untuk membantu penulis

mengoperasikan alat audio.

c. Konsep Teknis

Saat produksi penulis menggunakan alat yang terdiri dari boom mic, dan

zoom H4N. Dengan ini penulis ingin sound terkontrol dengan sebaik mungkin

agar suara yang dihasilkan jelas (exposed). Dalam pemilihan boom mic, dan zoom

H4N penulis beserta crew sudah menetapkan bersama dalam pemilihan alat ini.

3.6.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Dalam proses produksi drama “AN NAS” tentu saja ada kendala yang

menghambat proses perekaman serta pengambilan gambar, Bukan produksi namanya

jika tidak ada kendala. Di dalam suatu produksi pasti ada saja kendala di masing-

masing jobdesknya, segala macam kendala pasti ada solusinya.

Page 272: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

227

Adapun kendala dan solusi pada saat film drama “AN NAS” yaitu:

1. Batrerai zoom H4N yang cepat habis saat melakukan shooting, dan penulis

selalu sedia banyak baterai di dalam tasnya.

2. Suara genset pada saat dioperasikan untuk kebutuhan penata cahaya, yang

mengakibatkan suara genset lebih dominan dari suara dialog.

3. Ketika ingin memisahkan file audio dengan file kamera, supaya editor lebih

gampang, ketika melihat laporan audio supaya gampang memindahkanya,

disitu terlihat bingung dan ternyata file audio sebagian ada yang hilang.

Adapun solusi pada saat film “AN NAS” yaitu:

1. Pada akhirnya kita melakukan dubbing atau pengalihan suara atau yang

dikenal dengan istilan sulih suara (dubbing, looping) merupakan proses

merekam atau menggantikan suara untuk suatu tokoh karakter.

2. Kita menghampiri para talent untuk melakukan dubbing.

Page 273: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

228

3.6.7 Lembar Kerja Penata Suara

1. Konsep Penata Suara

2. Audio Treatment

Page 274: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

229

3. Laporan Audio

4. Spesifikasi audio

3.6.8 Lembar Kerja Penata Suara

1. Konsep Penata Suara

Untuk sebuah film, bukan hanya visual yang dibutuhkan. Melainkan audio

yang baik juga sangat dibutuhkan dalam sebuah film. Dalam film “An-Nas” penulis

membaca dan ikut membedah naskah disetiap kali pertemuan. Dengan demikian

penulis melakukan beberapa hal sebagai berikut :

a. Pembedahan naskah

Setelah penulis membuat naskah dan disetujui oleh sutradara,

kemudian tim berkumpul untuk mendiskusikan konsep – konsep apa saja

yang di inginkan oleh sutradara, baik dari segi pengambilan gambar, tata

artistik, editing, pencahayaan, sampai pengambilan suara. Sampai pada

akhirnya penulis merancang konsep pengambilan suara sesuai dengan naskah

dan permintaan sutradara. Setelah konsep selesai dibuat, penulis memikirkan

Page 275: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

230

apa-apa saja yang diperlukan pada saat produksi, seperti boom mic senheiser,

zoom h4n, clip on dan peralatan lainnya yang dibutuhkan.

b. Riset dan Survei Lokasi

Pada tahap ini, penulis sangat membutuhkan untuk mengetahui lokasi

yang nantinya akan digunakan untuk proses produksi yang bertujuan untuk

mempermudah pada saat produksi berlangsung.

c. Membuat daftar peralatan

Setelah penulis tahu apa saja peralatan yang dibutuhkan dalam

produksi nanti, maka selanjutnya penulis membuat daftar peralatan-peralatan.

Hal ini dilakukan guna mendata secara keseluruhan apa saja yang dibutuhkan

pada saat produksi.

d. Hunting Peralatan

Setelah budget terkumpul semua, maka sutradara mulai mencari dan

menyewa peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam produksi nanti. Setelah

didapat semua, produser memeriksa peralatan tersebut apakah kondisinya

dalam keadaan baik atau tidak.

e. Pasca produksi

Setelah produksi penulis memeriksa kembali bagaimana hasil audio

dan menyimpannya dengan baik, serta mendiskusikan bersama editor agar

mendapatkan hasil yang maksimal pada saat penyuntingn gambar.

Page 276: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

231

Page 277: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

236

3. Laporan Audio

Production Company : Omah Production Produser: Muhammad Rafli A

Project Title : AN NAS Sutradara: Halga Taqwim

Durasi : 16 Menit 10 Detik Penata Suara: Ananda R.A

Tabel III. 16

NO Int/Ext Day/Night Scene Take No Zoom File Video Notes

1 1 1 01 Opsi

2 1 2 02 Opsi

3 1 3 03 No

4 1 4 04 Yes

5 2 1 05 No

6 2 2 06 Opsi

7 2 3 07 Opsi

8 2 4 08 No

9 2 5 09 Opsi

10 2 6 010 Yes

11 3 1 011 No

12 3 2 012 No

13 3 3 013 Opsi

14 3 4 014 Yes

15 3 5 015 No

16 3 6 016 No

17 3 7 017 No

18 3 8 018 Opsi

19 3 9 019 Opsi

20 3 10 020 Yes

21 3 11 021 Opsi

22 3 12 022 Yes

23 3 13 023 Yes

24 3 14 024 No

Page 278: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

237

25 3 15 025 No

26 3 16 026 No

27 3 17 027 No

28 3 18 028 No

29 3 19 029 Opsi

30 3 20 030 No

31 4 1 031 No

32 4 2 032 No

33 4 3 033 No

34 4 4 034 Yes

35 4 5 035 Yes

36 5 1 036 Opsi

37 5 2 037 Yes

38 5 3 038 Opsi

39 5 4 039 Opsi

40 5 5 040 Opsi

41 5 6 041 Opsi

42 5 7 042 Opsi

43 6 1 043 Opsi

44 6 2 044 Yes

45 6 3 045 Yes

46 6 4 046 No

47 6 5 047 No

48 6 6 048 No

49 6 7 049 Yes

50 6 8 050 Opsi

51 6 9 051 No

52 6 10 052 Yes

53 8 1 053 Yes

54 8 2 054 No

55 8 3 055 No

56 8 4 056 Yes

Page 279: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

238

57 8 5 057 Yes

58 9 1 058 No

59 9 2 059 No

60 9 3 060 Yes

61 9 4 061 No

62 9 5 062 Yes

63 9 6 063 No

64 9 7 064 No

65 9 8 065 No

66 9 9 066 No

67 9 10 067 No

68 9 11 068 Opsi

69 9 12 069 No

70 9 13 070 Yes

71 9 14 071 Opsi

72 9 15 072 Yes

73 9 16 073 Opsi

74 9 17 074 Yes

75 9 18 075 Yes

76 9 19 076 No

77 9 20 077 No

78 9 21 078 Yes

79 9 22 079 No

80 9 23 080 No

81 9 24 081 Opsi

82 9 25 082 Opsi

83 9 26 083 Yes

84 9 27 084 Yes

85 9 28 085 No

86 9 29 086 No

87 9 30 087 Yes

88 9 31 088 No

Page 280: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

239

89 9 32 089 No

90 9 33 090 No

91 9 34 091 No

92 9 35 092 No

93 9 36 093 No

94 10 1 094 Yes

95 10 2 095 No

96 10 3 096 Opsi

97 10 4 097 Yes

98 10 5 098 Yes

99 10 6 099 Yes

100 10 7 0100 Yes

101 11 1 0101 Opsi

102 11 2 0102 Yes

103 11 3 0103 No

104 11 4 0104 No

105 11 5 0105 Opsi

106 11 6 0106 Yes

107 11 7 0107 Yes

108 11 8 0108 Yes

109 11 9 0109 Yes

110 12 1 0110 Yes

111 14 1 0111 Opsi

112 14 2 0112 No

113 14 3 0113 Yes

114 14 4 0114 No

115 14 5 0115 Yes

116 14 6 0116 Yes

117 14 7 0117 Opsi

118 14 8 0118 Opsi

119 15 1 0119 Yes

120 15 2 0120 Yes

Page 281: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

240

21 15 3 0121 Yes

122 16 1 0122 No

123 16 2 0123 Yes

124 16 3 0124 Opsi

125 16 4 0125 Yes

126 16 5 0126 No

127 16 6 0127 Yes

128 16 7 0128 Yes

129 16 8 0129 Yes

130 17 1 0130 No

131 17 2 0131 Yes

132 17 3 0132 No

133 17 4 0133 No

134 17 5 0134 Yes

135 17 6 0135 Yes

136 17 7 0136 Yes

137 17 8 0137 Yes

138 17 9 0138 Yes

139 17 10 0139 Yes

140 17 11 0140 Yes

Page 282: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

241

4. Spesifikasi Alat

Boom Mic

Gambar III. 17

Spesifikasi :

- Mic Sennheiser MKH-416 (1x)

- Pistol Grip (1x)

- Windshield Basket (1x)

- Windscreen Wool (1x)

- Stick Boom/ Boom Pole (1x)

- Audio Cable 15 Meter (2x)

Page 283: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

242

H4N

Gambar III. 18

Spesifikasi :

Fitur Zoom H4n-SP :

• Built-in X/Y stereo mics record at either 90 or 120

• Four channel simultaneous recording using built-in and external mics

• Digitally controlled, high-quality mic preamp for improved audio quality

• Large 1.9-Inch LCD screen and improved user interface for easy operation

• 24-bit/96kHz Linear PCM recording for pristine recording

• MP3 recording for increased recording time

• Built-in reference speaker to check recordings

• Shock resistant rubberized body for improved chassis protection

• Broadcast Wave Format (BWF) compatible time stamp and track marker

• Records on SD/SDHC media of up to 32GB for maximum recording time

• Auto-record and pre-record feature so you never miss a moment

• Variable speed playback capability for "phrase training"

• Stamina mode enables 10 hours of continuous battery life

Page 284: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

243

• Onboard mid-side matrix decoder for additional miking possibilities

• Built-in mounting joint for tripod and mic stand mounting

• USB 2.0 port for faster file transfer

• XLR inputs with phantom power allow recording with any mic

• Supports plug-in power type external mics

• Hi-Z Inputs for recording guitar and bass

• Studio effects onboard, including guitar and bass amp modeling

• USB audio interface capability

• Low-cut filter to reduce noise

• Normalizing and file splitting functions

• Mono mix function

• Onboard tuner and metronome

Page 285: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

231

2. AUDIO TREATMENT

AUDIO TREATMENT

Production Company : Omah Production Produser : Muhammad Rafly Aulia

Project Title : An-Nas Sutradara : Halga Taqwim

Durasi : 16 Menit 10 Detik Penata Suara : Ananda R.A.

Tabel III. 15

No Scene Script Equipment Atmosphere Volley Music

1 1 Ibu menjemput wildan Dering suara handphone,

Suara berjalan

instrument

2 2 Para siswa sd membaca surat an-nas,

wildan beramain rubik, dan guru

menghapiri wildan

Suara menghafal, suara

rubik, suara berjalan

instrument

3 3 Wildan mendatangi rumah baru dan Suara pintu, suara palu, instrument

Page 286: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

232

melihat-lihat rumah barunya

4 4 Ayah, ibu, dan wildan duduk di sofa,

lalu wildan beranjak pergi ke kamar

misterius

Menaruh rubik

5 5 Wildan berjalan kea rah dapur lalu

menaiki tangga dan memasuki

ruangan, lalu pergi

Suara berjalan, suara pintu,

suara menaiki tangga, suara

banting pintu

Musik

scoring

6 6 Wildan merapihkan barang-barangnya Musik

scoring

7 7 Wildan berjalan menuju ke kamar

misterius, lalu memasuki kamar

tersebut, dan wildan merasakan

keanehan di kamar tersebut

Suara berjalan, suara saklar,

suara lampu lentera, suara

berlari, suara langkah kaki

Musik

scoring

Page 287: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

233

8 8 Wildan berjalan dan wildan

mengambil sesuatu di atas meja lalu

wildan berlari keluar kamar

Suara berjalan, suara

berlari, SUARA NAFAS

Musik

scoring

9 9 Seketika wildan membuka kotak

terjadi kegaduhan

Suara angin, suara benda

jatuh, suara gaduh

Musik

scoring

10 10 Setelah wildan membaca isi kotak itu

terjadilah kegaduhan yang tak

disangka

Suara gelas pecah, suara

berlari, suara terjatuh,

Musik

scoring

11 11 Seketika ayah dan wildan memasuki

ruangan, dan keluar dari ruangan dan

melihat sekitar ketika meliahat muncul

ibu dari jendela lalu melukai ayah

Suara pintu, suara berisik,

suara berlari, suara

benturan

Musik

scoring

12 12 Ibu mencari wildan kearah dapur lalu

wildan terkejut dan menjatuhkan

Suara panci, suara pintu Musik

scoring

Page 288: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

234

panci, wildan panik lalu bersembunyi

di lemari dapur, dan wildan tak

sengaja mendorong pintu

13 13 Flashback Murid membaca

apa yang

dikatakan guru

14 14 Wildan membaca surat an-nas Ibu kesakitan Musik

tegang

15 15 Wildan mengunci pintu lalu

menghampiri ayah, terdengar ketukan

pintu wildan dan ayah membuka pintu

lalu ibu mengejar ayah dan wildan

kearah dapur

Suara berlari, suara ketukan

pintu, suara pintu

Musik

scoring

Page 289: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

235

16 16 Ayah memasuki ruangan misterius dan

melihat kotak yang jatuh di hadapan

ayah, lalu ayah membaca kotak itu

seketika suasana rusuh, lalu keadaan

mereka semakin mendesak, ayah dan

wildan keluar ruangan misterius

Suara saklar, suara benda

jatuh, suara pintu, suara

berlari, suara langkah kaki

Musik

scoring

17 17 Ayah melempar buku dan membakar

buku tersebut, lalu ibu menghalangi

ayah, wildan terus membaca surat an-

nas

Wildan

membaca surat

an-nas

Suara lemparan benda,

suara terjatuh, suara korek

api,

Musik

scoring

18 18 Mereka bertiga meninggalkan buku,

lembaran buku terbuka

tertiup angin

Suara angin Musik

scoring

Page 290: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

242

3.7 Proses Kerja Penata Cahaya

Menurut (Azkary & Rina, 2019) “Tata cahaya bertujuan untuk menerangi

suatu objek agar terlihat jelas dengan menggunakan peralatan pencahayaan. Kamera

membutuhkan sumber cahaya yang cukup agar berfungsi secara efektif”.

Menurut (Nugroho, 2014) “Tata lampu untuk televisi merupakan

pengembangan dari tata lampu panggung dan film sebab tata lampu untuk televisi

mempunyai karakter tersendiri, baik dari segi peralatan yang alektronis maupun sifat-

sifat acaranya produksi acara televisi dapat di siarkan secara langsung atau di rekam

lebih dahulu. Penyiaran secara langsung atau perekaman gambar terlebih dahulu

membuutuhkan penataan cahaya sebaik mungkin dan hal ini sering menimbulkan

persoalan tersendiri. Misalnya, adanya bayangan yang tidak di kehendaki dari boom

mike. Di samping itu, bila di tinjau dari segi artistic gambar, gambar yang di hasilkan

dari berbagai sudut pengambilan harus tetap dalam kondisi yang sama. Kepekaan

kamera elektronik menyebabkan intensitas cahaya, besarnya iris, dan depth of field

akan saling berhubungan sehingga saring menimbulkan permasalahan tersendiri”.

3.7.1 Pra Produksi

Dalam proses pra produksi ini penata cahaya melakukan survey bersama tim,

menentukan lokasi-lokasi yang dibutuhkan sesuai dengan naskah yang telah

disepakati. Didalam hunting lokasi penata cahaya berdiskusi dengan sutradara untuk

menentukan metode pencahayaan yang di butuhkan.

Langkah-langkah yang di hasilkan pada saat pra produksi dari triangle system

dapat di terapkan penata cahaya dalam mempersiapkan suatu produksi, antara lain:

a. Menentukan apa saja yang di butuhkan penata cahaya.

Page 291: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

243

b. Menentukan apa saja jenis lighting pada saat proses produksi nanti.

c. Mencatat apa saja kebutuhan pendukung lighting pada saat produksi nanti.

Dalam proses pra produksi penata cahaya bersama tim melakukan rapat kecil

guna menentukan equipment apa saja yang di butuhkan dalam pencahayaan drama

ini sesuai dengan lokasi yang sudah di survey dengan naskah yang telah di sepakati.

3.7.2 Produksi

Menurut (Nugroho, 2014) ”Melalui penataan cahaya dapat memberikan kesan

orang itu sedang marah,sedih, dan beribawa. Jadi, meskipun kini telah di temukan

kamera video dengan sensitifitas yang sangat tinggi, yang di dalam suatu ruangan

yang cukup luas gambarnya dapat di ambil dengan sangat jelas, tidak berarti mampu

bergeser peranan tata cahaya, sebab dangan pencahayaan tehadap suatu objek, akan

menciptakan gambar atau menjelaskan bentuk objek tersebut dengan terang dan

indah”.

Memasuki tahap produksi, penulis memperhatikan hal-hal yang bersifat

teknis. Dalam produksi drama “An Nas”, Salah Satunya dengan memperhatikan

Three Point Lighting, yaitu:

a. Key light: Suatu sumber penyinaran utama terhadap suatu subjek atau area

tertentu;

b. Fill light: Merupakan penyinaran tambahan dengan maksud tertentu, yaitu

untuk mengurangi bayangan dari samping yang mungkin di timbulkan oleh

lampu jenis lainnya;

c. Back light: Penyinaran dari belakang subjek dengan bidang vertical yang

melalui sumber pada optis kamera ;

Page 292: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

244

Untuk mendapatkan penyiaran yang seimbang antara ketiga unsur penyiaran,

harus ada perbandingan tertentu antara key light, fill light, dan back light, yaitu

sebesar 3 untuk back light, 2 untuk key light, dan 1 untuk fill light. Back light-lah

yang tertinggi agar dapat memisahkan subjek dengan dekorasi sehingga gambar tidak

terlihat menempel.

Dalam menentukan posisi ketiga jenis lampu ini, harus mempertimbangkan

hubungan antara posisi kamera dengan subjeknya.

3.7.3 Pasca Produksi

Menurut Effendy (2014:88) “Perancangan dan persiapan proses editing bisa

dilakukan melalui diskusi antara editor dengan sutradara . Dalam prapoduksi editing,

ada sejumlah hal yang perlu di perhatikan, yaitu sebagai berikut:

1.Menentukan urutan editing

2.Memilih tempat editing

3.Mengumpulkan report

Dalam pasca produksi penulis turut andil dalam membantu editor memback-

up file video yang akan di edit. Dan turut membantu dalam proses editing.

3.7.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya

Menurut (Nugroho, 2014) “Tujuan utama penataan cahaya yang baik untuk

televisi adalah agar dapat menghasilkan gambar yang menarik sesuai dengan

tuntutan naskah serta rencana produksinya. Dengan demikian, penata cahaya

Page 293: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

245

(lighting operator) di tuntut untuk terus mengembangkan daya reka dan daya

ciptanya. Pengalaman-pengalaman yang dimiliki harus menunjang

pengembangannya.

Penataan lampu dapat juga memberikan kesan tertentu. Penataan lampu dapat

juga diatur untuk mendapatkkan berbagai efek, baik efek yang bersifat artistik, yang

umumnya di gunakan untuk acara music dan hiburan lainnya, maupun efek dramatis,

efek ini jarang di gunakan untuk acara siaran pendidikan, yang mengetegahkan

tentang bahasa asing dengan selingan lagu-lagu asing, kadang-kadang di gunakan

pula efek lampu ini. Hal ini dimaksudkan agar penonton me njadi lebih santai dalam

mengikuti acara selanjutnya”.

Penulis bertanggung jawab dengan hal - hal yang mencakup pencahayaan-

pencahayaan seperti warna, intensitas cahaya dan lain-lain. Disana penulis berperan

sebagai penata cahaya yang juga bertanggung jawab atas segala yang bersangkutan

menenai cahaya dan penulis juga bertangung jawab atas lighting apa saja yang harus

di pergunakan.

Menurut (Badrani & Nugroho, 2018) “Tata cahaya bertujuan untuk

menerangi suatu objek agar terlihat jelas dengan menggunakan peralatan

pencahayaan. Kamera membutuhkan sumber cahaya yang cukup agar berfungsi

secara efektif. Seni tata cahaya memberikan tujuan khusus terhadap pandangan

penonton mengenai suatu objek. Dalam buku Pengantar Ilmu Broadcasting dan

Cinematography yang ditulis oleh Lamintang tata cahaya berfungsi sebagai:

1. Menghasilkan efek dramatis dan efek visual

2. Menunjang komposisi shoot

Page 294: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

246

3. Sebagai efek penentu waktu sebuah adegan

4. Menghasilkan prespektif 3 dimensi

5. Memenuhi syarat level gambar kamera tv sesuai dengan standart teknik

pertelevisian.

3.7.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Penulis sebagai penata cahaya memberikan ide kepada tim tentang

metode pencahayaan dan apa saja yang diperlukan pada proses produksi

nanti. Bila dilihat dari konsep yang telah didiskusikan oleh seluruh tim,

penulis menginginkan pencahayaan pada saat proses produksi nanti adalah

soft light dikarenakan agar sesuai dengan konsep drama televisi yang akan

dibuat.

b. Konsep Produksi

Pada saat produksi penulis di bantu sutradara dan penata kamera

menerapkan pencahayaan soft light agar sesuai dengan konsep drama yang

kami buat.

c. Konsep Teknis

Diproduksi drama, penulis berkerjasama dengan sutradara dan penata

kamera, untuk konsep teknis itu sendiri di berikan cahaya seperti soft light

untuk lighting, penulis melakukan pencahyaan soft light agar dapat

mendapatkan kesan dramatis di dalam kamera.

Page 295: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

247

Adapun beberapa peralatan yang saya gunakan saat produksi film “An

Nas” yang saya gunakan saat produksi film berlangsung, yaitu:

1. HMI 575 (2) dan 2500

2. DEDOLIGHT

3. KINO FLO (2) 8000

3.7.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Dalam proses produksi film “An Nas” kami dan crew mengalami kendala-

kendala yang sedikit menghambat proses produksi sehingga mengharuskan kami

menyelesaikannya terlebih dahulu. Berikut ini adalah kendala–kendala yang penata

cahaya hadapi saat produksi berlangsung :

Pada saat hari pertama melalukan produksi, kendala yang kami hadapi adalah

mesin genset yang digunakan tidak mampu untuk mengakomodir proses produksi

dan sempat beberapa kali mati sehingga crew harus mengganti dengan mengambil

genset lainnya yang lebih baik. Kemudian beberapa posisi lampu yang telah

ditentukan kurang tepat penempatannya sehingga beberapa kali harus dipindahkan

untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Hari Kedua produksi kendala yang di hadapi crew tata cahaya pada saat akan

melakukan produksi yaitu banyaknya area yang harus di set menyebabkan set

pencahayaan juga sedikit molor. Kemudian kami juga harus menentukan filter yang

tepat pada lampu hmi 2500, karena pada saat pengambilan gambar hasil yang

diperoleh kamera tidak maksimal. Ditambah kami menemukan kendala pada salah

satu konektor lampu dedolight yang tidak berfungsi sehingga hanya bisa

Page 296: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

248

menggunakan 2 lampu dedolight. Untuk mempercepat penataan set pencahayaan,

crew terlebih dahulu membantu tim art untuk menyelesaikan set area. Kendala pada

lampu hmi 2500 kami selesaikan dengan menambahkan volye dan menggunakan

tambahan lampu hmi 575 sehingga mendapatkan hasil kamera yang lebih baik.

Untuk kendala pada lampu dedolight kami mengatasinya dengan memajukan satu

lampu dedo mendekat kearah lokasi shot dan menyalakan seluruh lampu kino flo.

Hari ketiga produksi terpotong karena pada saat proses produksi mesin genset

yang digunakan kehabisan solar sehingga harus mengisinya terlebih dahulu baru

kemudian melanjutkan proses produksi.

Kendala-kendala tersebut sempat menghambat proses produksi tetapi dengan

kerja sama tim, solusi terbaik bisa diperoleh dan mendapatkan hasil produksi yang

lebih baik.

Page 297: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

249

3.7.7 Lembar Kerja Penata Cahaya

1. Konsep Penata Cahaya

2. Lighting Set

3. Floor Plan

4. Spesifikasi Alat Lembar Kerja Penata Cahaya

Page 298: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

250

3.7.7 Lembar Kerja Penata Cahaya

1. Konsep Penata Cahaya

Menurut (Nugroho, 2014) “Dalam kaitannya dengan masalah penataan

cahaya, satu hal yang tidak boleh di lupakan oleh kamerawan adalah penempatan

kamera harus sedemikian rupa sehingga kamera membelakangi pintu atau jendela,

karena melalui pintu atau jendela tersebut, cahaya masuk ke dalam ruangan”.

Konsep penulis sebagai penata cahaya dalam karya ini adalah membuat hasil

gambar yang tidak under dan over. Penulis selalu berusaha berkerjasama

menganalisis dengan seluruh crew dan sutradara dalam blocking lampu, arah cahaya

dan kualitas cahaya yang baik dan tepat dalam karya ini.

Dalam produksi drama “An Nas” ini penulis akan menggunakan lampu HMI

575 (2) dan 2500, Ingky (3) 300, Dedo 1 box dan kinoflow (2) 8000. Semua dipilih

setelah tim tata cahaya berdiskusi dengan seluruh tim dan menyesuaikan dengan

budget yang ada.

Sebuah karya akan terlihat bagus hasilnya apabila menggunakan arah cahaya

dan kualitas cahaya yang pas, penulis akan memandukan semua dalam produksi

drama ini untuk memperkuat kualitas gambar dan karakter.

Page 299: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

233

Page 300: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

266

4. Spesifikasi Alat

HMI 575

Gambar III.27

Spesification

Part Number : 42-188

Model : Bohlam HMI-575W

Voltage : 220-240V

Power Consumption : 575W

Length : 14.5 cm

Diameter jh : 2.5 cm

HMI 2500

Gambar III.28

Page 301: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

267

Spesification

Part Number : 42-248

Model : HMI-2500W

Voltage : -

Power Consumption : 2500W

Length : 21 cm

Diameter : 3.5 cm

Dedolight

Gambar III.29

Spesification

Class : Continous

Continous Light Source : Tungsten

Power Consumption : 150W

Angle Of Beam : 48-4.5

Focusing Ratio : 1 : 20

Mounting : 5/8” (1.59 cm) Studs

Page 302: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

268

Kino Flo

Gambar III.30

Spesification

Fixture : Diva-Lite 401

Input Voltage : 120VAC, 50/60Hz

Output Frequency : 40kHz

Dimentions : 26x12x6” w/6”barndoors (66x30.5x15cm w/15cm doors)

Weight w/ lamps : 14.2 lb (6.4 kg)

Page 303: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

251

2. Lighting Set

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad. Rafli Aulia

Judul Program : An Nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 Menit 10 Detik Penata Cahaya : Sarlianti Iwan

Tabel III. 17

No Scene Shoot Key Light Back Light Fill Light Notes

1 1 1 ✓ - ✓ Ibu menerima telfon dari ayah

2 1 2 ✓ - ✓ Ibu sedang beres-beres barang

3 1 3 ✓ - ✓ Siswa SD sedang membaca surat An-Nas

4 2 1 ✓ - ✓ Wildan bermain rubik

5 3 1 ✓ ✓ Guru menghampiri wildan

6 3 2 ✓ - ✓ Wildan menyimpan rubiknya

7 3 3 ✓ - ✓ Guru berjalan kedepan kelas

Page 304: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

252

8 3 4 ✓ - ✓ Ayah mengetuk palu

9 4 1 ✓ - ✓ Ibu dan ayah masuk kerumah

10 4 2 ✓ - - Wildan berdiam diri di depan pintu

11 4 3 ✓ - - Wildan melihat sekeliling rumah, lalu

masuk kedalam

12 4 4 ✓ - - Ayah,ibu dan wildan duduk di sofa

13 5 1 - - - Ayah merapikan bingkai foto

14 6 1 - - - Ayah bertanya kepada ibu

15 6 2 ✓ - ✓ Ibu member saran kepada ayah

16 7 1 - - - Wildan duduk di sofa dan menaruh

rubiknya

17 7 2 ✓ - ✓ Ibu bertanya kepada wildan

18 8 1 ✓ - ✓ Ayah menjawab pertanyaan ibu ke

wildan

19 8 2 ✓ - ✓ Ibu meminta izin untuk kekamar

Page 305: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

253

merapikan barang-barang

20 8 3 - - - Wildan berjalan kea rah dapur

21 9 1 ✓ - ✓ Wildan melihat sebuah tangga

22 9 2 ✓ - ✓ Wildan berjalan menaiki sebuah tangga

23 9 3 ✓ - ✓ Wildan menghampiri pintu

24 9 4 ✓ - ✓ Wildan membuka pintu

25 9 5 ✓ - ✓ Ibu bersuara

26 10 1 ✓ - - Ibu memanggil wildan

27 10 2 - - - Wildan balik badan lalu pergi

28 10 3 - - - Pintu kamar tertutup sendiri

29 11 1 ✓ - ✓ wildan merapikan barang-barang di

kamar

30 12 1 ✓ - ✓ Wildan berjalan menuju kamar misterius

31 12 2 ✓ - - Wildan berjalan melihat sekitar

32 12 3 ✓ - - Wildan menemukan sebuah meja dan

Page 306: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

254

menemukan benda

33 12 4 ✓ - - Wildan lari membaeewa barang keluar

kamar

34 12 5 ✓ - - Wildan menaruh kotak di meja,lalu

duduk

35 13 1 ✓ - ✓ Wildan membuka ikatan di kain hitam,

lalu menemukan buku tua

36 13 2 ✓ - ✓ Wildan membuka buku, lalu berhenti di

suatu halaman

37 13 3 ✓ - ✓ Barang-barang berjatuhan di kamar

wildan

38 13 4 ✓ - ✓ Ayah bertanya kepada wildan

39 13 5 ✓ - ✓ Wildan terdiam,terdengar suara gaduh

dari ruang tamu

40 14 1 ✓ - ✓ Ayah dan wildan menoleh

Page 307: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

255

41 14 2 ✓ - ✓ Gorden tertiup angin, barang berjatuhan

42 14 3 ✓ ✓ Ayah berjalan ke arah ibu, ibu membalik

badan menatap tajam ke arah ayah

43 14 4 ✓ - ✓ Ibu berteriak kalian semua akan mati

dengan cepat ibu mencekik ayah

44 14 5 ✓ - ✓ Ayah berusaha melepaskan cekikan

45 14 6 ✓ - ✓ Ibu terdorong

46 15 1 - - - Wildan bertanya ke ayah

47 15 2 - - - Ibu bangun lalu tertawa,ibu melihat

wildan kemudian berlari kea rah wildan

48 3 - - - Ayah menghalangi ibu

49 15 4 - - - Ibu mengejar wilda, ayah mendorong

ibu,ibu terjatuh, ayah lari ke kamar

50 16 1 - - - Ibu bangkit mengejar ayah

Ayah membuka pintu kamar lalu masuk,

Page 308: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

256

ibu dan ayah saling mendorong pintu

51 16 2 - - -

Ayah mengunci pintu,pintu lemari

terbuka sedikit,ayah menghampiri lemari

kemudian membuka pintu lemari

52 16 3 ✓ - - Wildan keluar dari sela-sela baju

53 17 1 Wildan memeluk ayah,lalu membuka

suara

54 17 1 ✓ ✓

Wildan bertanya kepada ayah,pintu

kamar di gedor dari luar,lalu seketika

hening

55 17 2 ✓ ✓ Ayah dan wildan menghampiri pintu,lalu

ayah mengintip dari bawah

56 17 3 ✓ ✓

Ayah membuka pintu perlahan, melihat

kiri dan kanan,ibu muncul tiba-tiba,ayah

membanting pintu

Page 309: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

257

57 17 4 ✓ ✓ Ibu merangkak masuk melalui jendela,

ayah dan wildan berlari keluar kamar

58 17 5 ✓ ✓

Ayah berlari keluar dari kamar lalu ibu

menarik ayah dan mencengkram kepala

ayah lalu di benturkan

59 17 6 ✓ ✓ Wildan panik lalu lari kearah

dapur,wildan berteriak memanggil ayah

60 17 7 ✓ - -

Ibu merangkak ke arah dapur dan

mencari wildan,wildan melihat ibu dari

celah tembok

61 18 1 ✓ - ✓ Wildan terkejut lalu menjatuhkan

peralatan masak

62 18 2 ✓ - ✓

Wildan panik lalu bersembunyi di lemari

dapur ibu muncul,wildan mengintip dari

sela-sela pintu dan tak sengaja

Page 310: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

258

mendorong pintu

63 18 3 ✓ - ✓ Wildan membaca surat An-Nas

64 18 4 ✓ - ✓

Ibu kesakitan, kemudian berlari keluar

rumah,wildan lari lalu mengunci

pintu,kemudian wildan menghampiri

ayah

65 19 5 - Ibu berbicara agar pintu di buka

66 -

Wildan berjalan menuju pintu,ia

memegang gagang pintu lalu seseorang

memegang pundak wildan

Suara ibu terdengar dari luar

67 20 1 ✓ - ✓ Ayah membuka pintu perlahan

68 20 2 ✓ - ✓ Ibu tertawa,ayah dan wildan lari ke arah

dapur

Ayah dan wildan masuk ke kamar ibu

Page 311: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

259

69 20 3 ✓ - ✓ mengejar ayah dan wildan

70 20 4 ✓ - ✓ Wildan ketakutan,ayah menyalakan

lampu lalu mereka bersandar di lemari

71 12 1 ✓ - ✓ FLASHBACK

72 14 - ✓ - ✓ Ayah melihat wildan memgang sesuatu

73 15 - ✓ - ✓ Ayah bertanya kepada wildan,wildan

memperlhatkan buku ke ayah

74 15 - ✓ - ✓ FLASHBACK

75 20 - ✓ - ✓ wildan menjelaskan kepada ayah wildan

menemukan buku

76 20 5 ✓ - - Pintu di gedor-gedor

77

20 6 ✓ - -

Ayah mengajak wildan untuk membakar

buku ,pintu berhasil di dobrak oleh ibu

78 20 7 ✓ - - Wildan membaca surat An-Nas

79 21 1 ✓ - ✓ Lampu mati

Page 312: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

260

80 21 2 ✓ - ✓ Ibu kesakitan,ayah dan wildan lari keluar

kamar

81

21

3

✓ -

Ayah melempar buku dan meraih minyak

tanah

82 22 1 ✓ - ✓

Ayah mengambil korek,ayah menyiram

buku dengan minyak tanah,lalu

membakar buku, ibu berteriak kesakitan

83 23 1 - - - Ibu pingsan

84 24 2 - - - Wildan dan ayah merasa senang buku

telah terbakar

Page 313: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

261

Page 314: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

261

4. FLOOR PLAN

Floor Plan

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : An’nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 Menit 10 Detik Penata Cahaya : Sarlianti Iwan

Ruang Depan

Gambar III. 19

Scene 3

Page 315: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

262

Ruang Tengah

Gambar III. 20

Scene 4,10,11,12,14,15

Ruang Makan

Gambar III. 21

Scene 5, 11, 12

Page 316: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

263

Kamar Wildan

Gambar III. 22

Scene 6,9

Kamar Ibu

Gambar III. 23

Scene 11

Page 317: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

264

Ruang Belakang/Dapur

Gambar III. 24

Scene 14

Ruang Kelas

Gambar III. 25

Scene 2,13

Page 318: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

265

Kamar Misterius

Gambar III. 26

Scene 5,7,8,16

Page 319: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

269

3.8. Proses Kerja Penata Artistik

Penulis sebagai penata artistik di dalam produksi drama televisi “AN NAS”

adalah seorang yang berperan penting dalam menata desain-desain dan set yang

dibutuhkan dalam film sesuai dengan skenario dan konsep sutradara.

Menurut (Doeana, 2017) dalam menyimpulkan bahwa: Penataan artistik adalah salah satu aspek kreatif sinematografi yang mencakup perencanaan, pelaksanaan atau pengadaan “lingkungan fisik”

sebuah cerita film yang terdiri dari setting (dekor), pelengkap dekor (properties), kostum serta tata rias dan tata rambut. Menurut (Irwanto dkk, 2014) mengatakan bahwa, tata artistik merupakan

salah satu unit kerja pada stasiun penyiaran televisi atau Tim produksi film yang

berfungsi sebagai penunjang acara siaran televisi atau produksi film.

Menurut (Doeana, 2017) menyimpulkan bahwa, tata artistik sendiri adalah

seni atau kerajinan (craft) dari cara bertutur sinematik (cinematic storytelling).

Termasuk di dalam tata artistik yaitu merancang desain-desain sesuai skenario dan

konsep sutradara atau produksi sebuah film, menciptakan “look and style”, serta

menghadirkan karakter melalui penciptaan lewat make over elemen estetik.

Jadi Penataan artistik merupakan suatu hal yang penting dalam menciptakan

suasana dalam sebuah produksi acara drama televisi, film maupun program non

drama. Penataan artistik ini juga dapat mendukung suasana dan karakter pemain

dalam layar dan termasuk juga sebagai daya tarik sebuah acara dengan pemilihan

material untuk menetapkan look dan style, pemilihan tekstur sesuai kondisi lokasi

dan periode, berkoordinasi dengan personel Tata Artistik dan anggota produksi

film lainnya.

Page 320: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

270

3.8.1 Pra Produksi

Menurut (Kusumawati, 2017) mengungkapkan “dalam penggarapan suatu

produksi progran didahului rangkaian proses, yaitu pra produksi, produksi dan

pasca produksi. Proses tahapan ini juga merupakan refleksi dari suatu

perencanaan yang matang untuk mendapatkan hasil maksimal dan kualitas”.

Pada tahap awal atau rencana awal yang dilakukan sebelum berlanjut dari

sebuah ide ke naskah dan bagaimana mewujudkannya dalam satu program televisi

adalah melakukan rapat dengan tim untuk menentukan jobdesk yang akan

diberikan kepada masing-masing anggota. Penentuan ini berdasarkan keinginan

masing-masing anggota tim sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki, dan

mendapat persetujuan dari anggota lainnya. Hal ini ditujukan untuk memudahkan

proses produksi dan tiap anggota dapat bertanggung jawab secara penuh terhadap

jobdesk yang mereka kuasai.

Setelah penentuan jobdesk, tahap selanjutnya menganalisa skenario dan

membahasnya bersama penulis naskah dan sutradara untuk mencapai kesesuaian

penafsiran untuk mewujudkan gagasan penulis skenario dan sutradara dalam

bentuk artistik nyata (kasat mata) dengan menciptakan konsep look and style yang

di sepakati bersama untuk menunjang penceritaan. Melakukan hunting lokasi

bersama sutradara dan menetapkan lokasi shooting hasil dari tim hunting lokasi.

Kemudian mengecek ulang hasil hunting (interior/exterior). Merancang desain

tata letak (Floor plan) untuk menentukan set dekorasi dan berkoordinasi dengan

sutradara dan pengarah fotografi dalam menetukan tata letak kamera. Menentukan

kebutuhan material sesuai spesifikasi yang di tentukan dalam rancangan desain

Page 321: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

271

artistik atau gambar kerja bersama seluruh personil tata artistik yang

berkepentingan di bidangnya masing-masing.

Langkah – langkah yang dilakukan saat pra produksi menurut (Irwanto dkk,

2014) adalah:

a. Planning meeting dalam pertemuan perencanaan program televisi /

produksi film ini produser menyerahkan draft skenario. Dalam hal ini

produser didampingi oleh sutradara atau pengarah acara televisi.

b. Melakukan bedah skenario. Ini untuk mengetahui semua set yang

diperlukan untuk semua adegan termasuk dalam sebuah film, jadi setiap

adegan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan, maka

art director harus membuat list set / breakdown tata artistik apa saja yang

diperlukan.

c. Menentukan tim / divisi yang berada di bawah tanggung jawab art

director.

d. Melakukan riset dan hunting lokasi untuk menentukan kesesuain lokasi

dengan naskah yang diinginkan produser. Perencanaan lokasi berdasarkan

script yang telah didapat. Kemudian dalam proses selanjutnya adalah

menemukan lokasi dan meneliti tempat tersebut. Lokasi yang digunakan

harus praktis dan sekiranya dapat direalisasikan ke dalam perencanaan

teknis dan non teknis. Kemudian dilakukan penjajakan lokasi-lokasi harus

benar-benar diteliti apakah aman dan terlindungi dari hal-hal yang tidak

diinginkan. Sebagai art director kita harus mempertimbangkan set apakah

dapat melindungi kita yang pada saat cuaca yang buruk.

Page 322: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

272

e. Interior lokasi, bila dengan alasan penghematan anggaran, demi keaslian.

f. Merinci apa saja yang dibutuhkan. Jika sudah tahu set apa saja yang

dibutuhkan dalam membuat sebuah film, maka ia sudah dapat memulai

membuat checklist benda-benda apa saja yang dibutuhkan. Tak hanya

properti yang kecil sebagai pemanis dari sebuah ruangan, namun juga set

panggung misalnya atau apa saja yang membutuhkan konstruksi, di sini

jika merupakan produksi besar, art director bisa bekerja sama dengan

bagian konstruksi.

g. Art director memberikan gambar lokasi yang dibutuhkan kepada set

designer kemudian beberapa uraian lokasi ini dipaparkan dalam bentuk

floor plan. Berikutnya, masing-masing departemen mempelajari kembali

apa-apa yang harus disiapkan. Kebutuhan set dekorasi, property, serta

grafika adalah hal-hal yang sangat serius diperhitungkan secara detail oleh

penata artistik. Untuk produksi multi camera system studio di tambahkan

dengan pembuatan Elevation Plan set disain dan maket / miniatur set.

h. Art director meminta persetujuan sketsa set yang telah dibuat kepada

produser dan sutradara.

i. Merinci budget yang dibutuhkan. Tentu saja setelah merinci apa saja yang

dibutuhkan , ia juga perlu merinci budget yang harus dikeluarkan, jika

memang budget terbatas, maka dengan sendirinya ia harus pintar-pintar

membagi budget sesuai kebutuhan. Semakin ia pandai membuat set yang

sesuai dengan aslinya dengan budget yang standar, maka namanya pun

akan semakin dikenal.

Page 323: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

273

j. Setelah biaya disetujui oleh production manager maka art director

mengecek keseluruhan persiapan artistik sampai pada tahap produksi.

k. Production meeting pengarah acara mengundang masing-masing divisi

yang terlibat dalam pelaksaan produksi stuan kerja tata artistik yang

dipimpin oleh art director antara lain decorator, magister property, penata

grafis, penata rias / busana dan animator. Dalam pertemuan ini masing-

masing perencanaan tugas masing-masing sekecil apapun perubahan pada

perencanaan ini harus diutarakan untuk mendapat hasil yang maksimal.

l. Technical meeting pembicaraan dan pertemuan ini berkisar pada masalah

teknis pelaksaan produksi di lapangan. Pada divisi art segala sesuatu telah

selesai maka mencatat segala kegiatan pada saat produksi khususnya yang

berkaitan dengan penempatan dekorasi dan property. Petugas property

harus memberi tanda tiap property dan set dekor yang akan digeser agar

tidak menggangu sudut pengambilan gambar camera. Dalam penjajakan

lokasi ini art director beserta divisinya harus melengkapi dengan alat-alat

yang dibutuhkan.

3.8.2. Produksi

Pada saat produksi, maka tiap scene pun art director perlu ada dan berada

di dekat sutradara untuk memastikan gambar yang di ambil sesuai yang

diharapkan, sesuai dengan skenario dan dalam tampakkan gambarnya pun terlihat

nyata. Bisa saja ia ikut terlibat langsung, misalnya saja membetulkan letak set atau

properti yang dirasa tak pas di adegan yang dimaksud. Kegiatan ini terus diikuti

Page 324: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

274

oleh art director, mulai dari bongkar pasang set, sampai ke penataan set sepanjang

pengambilan gambar masih berlangsung (Irwanto dkk, 2014).

Pada tahap ini penulis selaku penata artistik melakukan set lokasi sesuai

dengan floorplan yang telah dibuat, kemudian meletakan barang – barang

property yang sudah disiapkan. Kemudian menyiapkan wardrobe untuk para

talent dan mempersiapkan make up yang akan di gunakan. Setelah set lokasi

sudah siap penulis selanjutnya membantu talent berpakaian dan berdandan sesuai

dengan konsep yang sudah disiapkan sesuai dengan naskah.

3.8.3. Pasca Produksi

Menurut (Irwanto dkk, 2014) menyatakan bahwa: Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari semua divisi yang terdapat di dalam art departement, dillihat kekurangan - kekurangan pada saat pengambilan gambar. Kemudian juga mengembalikan dan merapikan semua property dan peralatan art yang lain. Pada tahap ini dilihat juga balancing pembiayaannya”.

Pada tahap ini penulis selaku penata artistik membuat laporan pertanggung

jawaban atau laporan kerja penata artistik secara detail salah satunya floorplan di

pra produksi, wardrobe serta make up dan penempatan property yang tepat selama

produksi berlangsung, hingga pengembalian segala property yang telah digunakan

yang sifatnya mensewa atau meminjam. Tugas seorang penata artistik tidaklah

sampai disitu, penata artistik mempromosikan drama televisi dalam bentuk media

cetak seperti poster. Ini dilakukan untuk mempromosikan drama televisi ini

kepada khalayak.

Page 325: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

275

3.8.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik

Secara teknis Penata Artistik atau Art Director bertanggung jawab atas

seluruh penyediaan kebutuhan artistik mulai dari pra produksi sampai dengan

pasca produksi. Tanggung jawab penata artistik atau Art Director menurut

(Irwanto dkk, 2014), adalah :

1. Art director menetapkan anggaran terkait dengan kebutuhan yang ada di

dalam naskah. Dari naskah kita dapat mengetahui seberapa besar dana yang

dihabiskan untuk mewujudkan konsep visual. Unit Production Manager,

Produser dan Head accounting juga merupakan bagian integral yang harus

dilibatkan dalam proses ini.

2. Memastikan sebuah kebutuhan peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan

departemen artistik tersedia dan berjalan dengan baik selama proses produksi.

3. Art director bertanggung jawab mengoptimalkan dan mengarahkan efisiensi

seluruh divisi yang ada di dalam departemen artistik sesuai dengan jadwal

produksi yang telah ditentukan, jangan sampai melebihi dari anggaran biaya

yang telah disusun.

4. Art director bertanggung jawab untuk menyesuaikan kebutuhan art dengan

keinginan director dengan perubahan-perubahan yang dilakukan pada saat

produksi.

Serta tugas penata artistik menurut (Irwanto dkk, 2014), adalah:

1. Art director adalah seorang Creator, art director harus kreatif dan imajinatif

setelah menerima materi acara mungkin berupa skenario. Harus dapat

mencipta dan mereka-reka kebutuhan artistik, nuansa serta filosofinya.

Page 326: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

276

2. Art director adalah seorang designer, art director harus bisa membuat design,

dengan bahasa tulis yang bisa diterima. Skenario dipelajari kemudian di buat

sketsa kemudian disempurnakan menjadi design.

3. Art director adalah seorang fasilitator, kerja produksi adalah kerja kolaborasi

satu sama lain saling berhubungan dan bekerjasama, sehingga sebagai seorang

art director harus dapat memfasilitasi kebutuhan dari divisi lain yang masuk

ke dalam susunan produksi.

4. Art director adalah seorang perupa, artinya art director bertanggung jawab

terhadap design kreatif dan materi tayangan berupa set design, set dekorasi,

grafis dan ID program sesuai dengan pendekatan artistik.

3.8.5. Proses Penciptaan Karya

a. Konsep kreatif

Setelah penulis membaca skenario yang telah di buat oleh penulis

skenario yang berjudul “AN NAS” bergenre horror. Pada saat produksi

dari segi konsep kreatif, penata artistik akan membuat beberapa set

seperti ruang depan, ruang tengah, kamar misterius, kamar tidur, ruang

makan, dapur, halaman belakang, dan ruang kelas sekolah. Dimana

semua telah disiapkan di lokasi shooting masing-masing yang akan

digunakan pada saat shooting. Konsep film ini seperti di jaman sekarang

tetapi suasana dari rumah / tempat shooting yang di gunakan

menampakkan kesan rumah jaman dulu yang sudah lama tidak di

tempati, dimana seorang penata artistik harus bisa menciptakan suasana

Page 327: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

277

dan penataannya seperti rumah di jaman dulu yang lama tidak terpakai

tetapi masih rapi dan tertata rapi. Semua properti yang digunakan dalam

film “AN NAS” ini menggunakan property dan wardrobe yang sudah

disiapkan sesuai konsep yang diinginkan dan karakter masing-masing

para pemain.

Penata artistik juga menambahkan vas bunga tua, lukisan tua,

pajangan dinding tua, kursi dan meja kayu untuk set ruang depan namun

juga ada penambahan pada barang-barang tersebut yaitu ditutupi kain

putih yang berdebu, menunjukan bahwa rumah yang dipakai sesuai

dengan konsep yaitu rumah jaman dulu yang sudah lama tidak

ditinggali, kemudian penata asrtistik juga menambahkan pajangan-

pajangan yang terkesan tua seperti pajangan piring atau guci - guci,

kursi dan meja kayu di set ruang depan. Untuk set kamar penata artistik

menyiapkan meja belajar yang terdapat lampu belajar dan tumpukan

buku yang menunjukan kamar yang sudah di rapihkan serta tempat tidur

yang sudah terpasang seprai baru. Untuk set kamar misterius penata

artistik menyiapkan sebuah lemari tinggi yang sudah berdebu dan

sebuah meja di pojok ruangan dengan lampu tua dan buku tua yang

sudah berdebu dan juga ruangan dipenuhi dengan barang –barang yang

tidak terpakai yang sudah berdebu dan sebagian tertutupi dengan kain

putih. Untuk set ruang kelas sekolah penata artistik membuat ruang

kelas seperti pada umumnya dan hanya berisi satu meja guru, papan tulis

putih dan 15 meja dan kursi murid.

Page 328: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

278

b. Konsep produksi

Ketika pada saat proses produksi penata artistik harus cekatan

dalam menanggapi dan mempersiapkan properti dan kebutuhan apa saja

seperti kostum dan make up yang dipakai oleh para pemain dalam setiap

scene. Selain itu pemantauan set artistik juga perlu untuk jadwal

produksi yang telah di tetapkan sebelumnya agar terkonsep dan

terprogram supaya terciptanya karya yang baik.

c. Konsep teknis

Dari segi teknis menambahkan beberapa untuk set ruang tamu

seperti, vas bunga tua, lukisan tua, pajangan dinding tua, kursi dan meja

kayu untuk set ruang depan namun juga ada penambahan pada barang-

barang tersebut yaitu ditutupi kain putih yang berdebu, menunjukan

bahwa rumah yang dipakai sesuai dengan konsep yaitu rumah jaman

dulu yang sudah lama tidak ditinggali

Pada saat adegan di kamar ada adegan dimana wildan baru masuk

ke kamarnya, disana posis kamar sudah rapi dan bersih karena ayah

yang sudah sampai di rumah tersebut sudah terlebih dahulu merapikan

kamar wildan.

Pada saat adegan ayah yang terbentur. Terlihat kening ayah yang

lebam dan berdarah, dan luka lebam ini hanya buatan yg di buat dengan

memakai eye shadow berwarna ungu kemudian di campur merah dan

darah buatan dari pewarna makanan sehingga terlihat seperti luka lebam

dan darah sungguhan.

Page 329: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

279

Pada saat adegan ibu yang kesurupan, hanya membuat makeup

yang pucat dan menyeramkan agar terkesan sungguhan dan

membedakan dari peran ibu sebelum kesurupan.

3.8.6. Kendala Produksi dan Solusinya

1. Kendala : Pada saat produksi talent sering berkeringat sehingga make up

sering luntur dan suka berminyak.

Solusi : Sedia tissue kering setiap saat dan membantu talent membersihkan

keringat yang ada pada wajahnya dan sedikit melakukan touch up untuk

mengkoreksi make up yang sedikit luntur agar tidak terlihat belang.

2. Kendala : kekurangan crew saat mengatur set ruangan untuk merapihkan

kembali sebelum dan sesudah shooting.

Solusi : Di bantu oleh semua para crew produksi dan meminta bantuan kepada

teman lain yang di termasuk kedalam crew.

Page 330: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

280

3.8.7. Lembar Kerja Penata Artistik

1. Konsep Penata Artistik

2. Breakdown Penata Artistik

3. Wadrobe

4. Make up

5. Floor Plan

Page 331: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

281

3.8.7. Lembar Kerja Penata Artistik

1. Konsep Penata Artistik

Konsep drama televisi ini yang berjudul “AN NAS” dengan bergenre horror,

penulis melakukan bedah naskah dan melakukan survey lokasi yang sesuai

skenario.

Untuk property yang digunakan mengingat cerita ini adalah di jaman sekarang

namun menggunakan rumah dari jaman dulu yang sudah lama tidak ditinggali,

maka penggunaan property yang kita gunakan seperti kursi dan meja kayu, lemari

kayu yang besar, dan tempat tidur ukiran yang terkesan tua. Dan juga

menambahkan beberapa penunjang penting seperti pajangan-pajangan tua dan

lukisan tua serta kotak-kotak tua.

Untuk wardrobe menggunakan pakaian jaman sekarang seperti kemeja polo

dan celana pendek bahan, blues dan celana bahan, baju seragam sekolah dan baju

kaos beserta celana pendek. Untuk make up disini akan menggunakan make up

natural. Dan ada sedikit make up karakter untuk luka lebam dan wajah pucat.

Namun secara keseluruhan make up yang digunakan lebih banyak kepada make

up natural dan makeup pucat juga sebagai pelengkap dan membantu pencahayaan

dan kontras warna pada frame dan kamera

Page 332: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

282

Page 333: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

282

2. BREAKDOWN PENATA ARTISTIK

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : An’nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 Menit 10 Detik Penata Artistik : Novi Yanti Lestari

Tabel III.21

No

.

Lokasi Set Scene Int/ext Waktu Cast Wardrobe Property Make up

1. Blackscreen Blackscreen 1 - - - - - -

2. Sekolah Ruang Kelas 2 Int Siang Guru - Seragam PNS

- Sepatu fantofel

- Kursi guru

- Meja guru

- Buku paket Agama

Islam

- Spidol papan tulis

- Penghapus papan

tulis

- Natural

Wildan - Seragam SD

- Sepatu sekolah

- Kursi kelas

- Meja kelas

- Natural

Page 334: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

283

- Tas sekolah - Buku paket Agama

Islam

- Rubik

3. Rumah Ruang tamu 3 Int Siang Ayah - Baju polo

- Celana pendek

- Sandal rumah

- Sofa

- Meja

- Buffet TV

- Kain putih penutup

- Lukisan

- Piring pajangan

- Guci pajangan

- Karpet

- Natural

Wildan - Seragam SD

- Sepatu sekolah

- Tas sekolah

- Natural

Ibu - Blouse putih

- Celana bahan

- Tas

- Flatshoes

- Natural

4. Rumah Ruang tamu 4 Int Siang Ayah - Baju polo - Sofa - Natural

Page 335: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

284

- Celana pendek

- Sandal rumah

- Meja

- Buffet TV

- Kain putih penutup

- Lukisan

- Piring pajangan

- Guci pajangan

- Karpet

Wildan - Seragam SD

- Sepatu sekolah

- Tas sekolah

- rubik - Natural

Ibu - Blouse putih

- Celana bahan

- Tas

- Flatshoes

- Natural

5. Rumah Lorong 5 Int Siang Wildan - Seragam SD

- Sepatu sekolah

- Vas pojok

- Lukisan

- Lemari pendek

- Lemari tinggi

- Meja makan

- Natural

Page 336: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

285

- Lukisan

- Teko dan gelas

Dapur - Kompor

- Peralatan masak

- Peralatan makan

- Lemari pendek

- Rak piring

Kamar

misterius

- Meja

- Lampu petromak

- Korek kayu

- Tumpukan kursi

- Kain putih

- Barang tidak

terpakai

6. Rumah Ruang tamu 5 Int Siang Ibu - Blouse putih

- Celana bahan

- Flatshoes

- Sofa

- Meja

- Buffet TV

- Kain putih penutup

- Lukisan

- Natural

Page 337: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

286

- Piring pajangan

- Guci pajangan

- Karpet

7. Rumah Kamar

wildan

6 Int Siang Wildan - Seragam SD

- Sepatu sekolah

- Tempat tidur

- Lampu tidur

- Meja belajar

- Kursi

- Lemari

- Natural

Wildan - kaos pendek

- celana pendek

- sendal rumah

- Natural

8. Rumah Kamar

misterius

7 Int Siang Wildan - kaos pendek

- celana pendek

- sendal rumah

- lemari tinggi

- meja

- lampu patromak

- barang-barang tak

terpakai

- barang misterius

- Natural

9. Rumah Kamar

misterius

8 Int Siang Wildan - kaos pendek

- celana pendek

- lemari tinggi

- meja

- Natural

Page 338: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

287

- sendal rumah - lampu patromak

- barang-barang tak

terpakai

- baramg misterius

10. Rumah Kamar

wildan

9 Int Siang Wildan - kaos pendek

- celana pendek

- sendal rumah

- Tempat tidur

- Lampu tidur

- Meja belajar

- Kursi

- lemari

- jam dinding

- gorden

- Natural

Ayah - Kaos pendek

- Celana pendek

- Sandal rumah

- - Natural

11. Rumah Ruang tamu 13 Int Malam Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Sofa

- Meja

- Buffet TV

- Gelas

- Lukisan

- Natural

Page 339: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

288

- Piring pajangan

- Guci pajangan

- Karpet

Ayah - Kaos pendek

- Celana pendek

- Sandal rumah

- Natural

Wildan - kaos pendek

- celana pendek

- sendal rumah

- Natural

12. Rumah Kamar ayah 11 Int Malam Ayah - Kaos pendek

- Celana pendek

- Sandal rumah

- Tempat tidur

- Lemari

- Meja

- Kursi

- Natural

Wildan - kaos pendek

- celana pendek

- sendal rumah

- Natural

Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Pucat

Page 340: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

289

13. Rumah Ruang tamu 12 Int Malam Ayah - Kaos pendek

- Celana pendek

- Sandal rumah

- Sofa

- Meja

- Buffet TV

- Gelas

- Lukisan

- Piring pajangan

- Guci pajangan

- Karpet

- Natural

Wildan - kaos pendek

- celana pendek

- sendal rumah

- - Natural

Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Pucat

14. Rumah Ruang makan

/ Dapur

13 Int Malam Wildan - kaos pendek

- celana pendek

- sendal rumah

- Kompor

- Peralatan masak

- Peralatan makan

- Lemari tinggi

- Lemari piring

- Natural

berdarah

Page 341: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

290

Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Pucat

15. Sekolah Ruang kelas 14 Int Siang Guru - Seragam PNS

- Sepatu fantofel

- Papan tulis

- Spidol papan tulis

- Natural

Murid - Seragam SD

- Sepatu sekolah

- Buku tulis

- Pensil

- Natural

16. Rumah Dapur 15 Int Malam Wildan - kaos pendek

- celana pendek

- sendal rumah

- Kompor

- Peralatan masak

- Peralatan makan

- Lemari pendek

- Natural

Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Pucat

17. Rumah Ruang tamu 16 Int Malam Ayah - Kaos pendek

- Celana pendek

- Sandal rumah

- Sofa

- Meja

- Buffet TV

- Gelas

- Lukisan

- Natural

- berdarah

Page 342: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

291

- Piring pajangan

- Guci pajangan

- Karpet

Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- Pucat

Wildan - kaos pendek

- celana pendek

- sendal rumah

- Kompor

- Peralatan masak

- Peralatan makan

- Lemari pendek

- Lemari piring

- Natural

18. Rumah Kamar

misterius

17 Int Malam Wildan - kaos pendek

- celana pendek

- sendal rumah

- lemari tinggi

- meja

- lampu patromak

- barang-barang tak

terpakai

- buku tua

- Natural

Ayah - Kaos pendek

- Celana pendek

- - natural

berdarah

Page 343: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

292

- Sandal rumah

Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- - Pucat

19. Rumah Halaman

belakang

18 Ext Malam Wildan - kaos pendek

- celana pendek

- sendal rumah

- buku tua

- minyak tanah

- Natural

Ayah - Kaos pendek

- Celana pendek

- Sandal rumah

- Natural

- berdarah

Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- - Pucat

20 Rumah Kamar

misterius

18 Int Malam - - - Korek kayu

Page 344: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

293

21. Rumah Halaman

belakang

19 Ext Malam Ayah - kaos pendek

- celana pendek

- sendal rumah

- buku tua - Natural

- berdarah

Wildan - kaos pendek

- celana pendek

- sendal rumah

- - Natural

Ibu - Dress rumah

putih

- Sandal rumah

- - Natural

Page 345: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

294

3. WADROBE

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : An’nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 Menit 10 Detik Penata Artistik : Novi Yanti Lestari

Tabel III.22

Cast Keterangan Scene 1. Ibu

- Blouse - Celana bahan - Flatshoes

3, 4

- dress tidur panjang 10, 12, 14, 15, 17

Page 346: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

295

2. ayah

- kaos polo - celana pendek - sandal rumah

3, 9, 10, 11, 15, 16,17

3. wildan

- seragam SD - sepatu sekolah - tas sekolah

2, 3, 4, 6

Page 347: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

296

- kaos pendek - celana pendek - sandal rumah

7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17

4. guru sekolah

- baju Pramuka guru - fantofel

2, 13

Page 348: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

297

4. MAKE UP

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : An’nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 Menit 10 Detik Penata Artistik : Novi Yanti Lestari

Tabel III.23

Cast Keterangan Scene 1. Ibu

Natural 3, 4

Pucat (kesurupan)

10, 12, 14, 15, 17

Page 349: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

298

2. ayah

Natural 3, 9 , 10

Makeup caracter (berdarah)

11, 15, 16, 17

3. wildan

Natural 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17

4. guru sekolah

Natural 2, 13

Page 350: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

299

5. FLOOR PLAN

Floor Plan

Produksi : Omah Production Produser : Muhammad Rafly A

Judul Program : An’nas Sutradara : Halga Taqwin

Durasi : 16 Menit 10 Detik Penata Artistik : Novi Yanti Lestari

Ruang depan

Gambar III. 51

1. Jendela 2. Lukisan 3. Kursi kayu 4. Meja kayu 5. Kursi kayu 6. Pintu masuk

Scene : 3

Page 351: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

300

Ruang tengah

Gambar III. 52

1. Vas bunga plastik 2. Sofa 3. Lukisan 4. Meja kayu 5. Taplak meja 6. Vas bunga 7. Guci 8. Televisi 9. Piring pajangan 10. Lemari buffet 11. Vas bunga plastik 12. Karpet

Scene : 4, 10, 11, 12, 14, 15,

Ruang makan

Gambar III. 53

1. Tembok bercelah 2. Lemari buffet 3. Guci 4. Piring pajangan 5. Meja makan 6. Kursi makan 7. Lukisan 8. Lemari tinggi 9. Pintu kamar wildan 10. Lampu dinding 11. Lukisan

Scene : 5, 11, 12

Page 352: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

301

Kamar wildan

Gambar III.54

1. Jendela 2. Meja belajar 3. Lampu belajar 4. Kursi belajar 5. Tempat tidur 6. Bantal 7. Guling 8. Lemari

Scene : 6, 9,

Kamar ibu

Gambar III.55

1. Lemari 2. Tempat tidur 3. Jendela 4. Meja kecil 5. Lampu tidur 6. Bantal 7. Guling 8. Meja rias 9. Kursi

Scene : 11,

Page 353: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

302

Ruang belakang / dapur

Gambar III. 56

1. Jendela 2. Meja dapur 3. Kompor 4. Wastafel cuci piring 5. Dispenser air minum 6. Buffet pendek 7. Rak piring 8. Tembok bercelah 9. Panci 10. Tangga 11. Tempat cuci

Scene : 14,

Ruang kelas

Gambar III.57

1. Papan tulis 2. Kursi guru 3. Meja guru 4. Meja murid 5. Kursi murid

Scene : 2, 13

Page 354: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

303

Kamar misterius Gambar III.58

1. Lemari tinggi 2. Leampu lentera 3. Buku tua 4. Meja kecil 5. Barang – barang tidak terpakai

Scene : 5, 7, 8, 16

halaman belakang Gambar III. 59

1. Ayah 2. Wildan 3. Ibu 4. Buku tua

Scene : 17, 18

Page 355: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

304

Page 356: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

306

BAB IV

KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Dengan selesainya Tugas Akhir Drama Televisi yang berjudul AN NAS ini

dijelaskan didalam laporan yang terbentuk design produksi mulai dari proses pra

produksi, produksi hingga pasca produksi. Semua yang terdapat didalam laporan

disesuaikan dengan Drama Televisi yang berjudul AN NAS ini. Sejauh ini semua

proses yang penulis lakukan sudah sesuai dengan apa yang dianjurkan.

Sesuai isi yang terdapat didalam design produksi dibuat sedemikian rupa

sehingga dapat dimengerti. Sedangkan lembar kerja didalam design produksi ini

dibuat sesuai kebutuhan, diambil yang paling mudah dimengerti.

Semoga kami dapat mendapatkan apresiasi, apapun bentuknya sudah sangat

membuat kami tersenyum bahagia, dan semoga karya kami dapat diterima oleh

masyarakat dan bermanfaat bisa dijadikan tontonan hiburan.

Kiranya isi dari design produksi ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu

penulis sangat mengharpkan kritik dan saran dari segala pihak.

4.2 Saran

Diharapkan dari karya drama televisi AN NAS ini dapat memberikan efek

positif bagi penonton. Penulis beserta tim sadar bahwa masih banyak kekurangan di

dalam membuat karya ini, maka penulis berharap adanya kritikan yang dapat

membangun kinerja penulis dan tim dalam membuat hasil karya berikutnya.

304

Page 357: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

307

DAFTAR PUSTAKA

Doeana, Bintang B. 2017. Tata Artistik Film & TV, Jakarta: ArtistikFFTV. Fachruddin, Andi. 2015. Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi,

Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Irwanto, dkk. 2014. Broadcasting Televisi Teori Dan Praktek, Yogyakarta: Graha

Cendekia. Jaya, Brillianto K. 2016. Kuliah Jurusan Apa? Broadcasting, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Latief, Rusman dan Yusiatie Utud, 2017. Menjadi Produser Televisi, Jakarta: Prenadamedia Group.

Nugroho, Sarwo. 2014. Teknik dasar videografi, Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.

Naratama. 2013. Menjadi Sutradara Televisi, Jakarta: PT GRASINDO

Prakosa, Gatot. 2012. Job Description Pekerja Film, Jakarta: FFTV-IKJ.

Page 358: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 359: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 360: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 361: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 362: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 363: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 364: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 365: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 366: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

314

SURAT IKATAN KERJA

Pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2019 kedua belah pihak sebagaimana tertera di

bawah ini, sepakat menandatangi Ikatan Perjanjian Kerja yang diatur dalam pasal-

pasal berikut ini:

Yang bertanda tangan dibawah ini.

I. Nama : Muhammad Rafly Aulia

Jabatan : Produser

Nim : 42161031

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama OMAH PRODUCTION yang

selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

II. Nama : Noval Arianto

Jabatan : Sebagai Ayah

Alamat : Jl. Tanah Koja blok.A17 Rt. 11/02 Cengkareng, Jakarta Barat

Dalam hal ini sertindak untuk dan atas nama sendiri yang selanjutnya disebut PIHAK

KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama

disebut sebagai “Para Pihak”, dengan para pihak terlebih dulu menerangkan bahwa :

Dalam pembuatan Film Drama Televisi, PIHAK PERTAMA, setuju bekerja sama

dengan PIHAK KEDUA dan mematuhi seluruh peraturan yang sudah di buat.

PASAL 1

HAK DAN KEWAJIBAN

Sesudah menandatangani Perjanjian Ikatan Kerja ini, PIHAK KEDUA sanggup:

1. Menghadiri panggilan kerja/calling dari PIHAK PERTAMA untuk segala

kepentingan sehubungan dengan pelaksanaan produksi Film tersebut di atas,

dengan waktu dan jam kerja yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA

Page 367: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

315

2. Menjalankan tugas dan kewajibannya sebagaimana mestinya dan

menjalankan jadwal kerja yang telah disetujui dan disepakati bersama

3. Selama Ikatan Kerja berlaku, PIHAK KEDUA mematuhi semua peraturan

ataupun instruksi yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA demi kelancaran

produksi, baik lisan maupun tertulis, dan tidak akan meminta untuk

diistimewakan

PASAL 2

HONORARIUM

1. Dalam hubungan Ikatan Kerja ini, PIHAK PERTAMA memberikan

uang/imbalan atau honorarium kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp.

1.400,.000 (Satu juta empat ratus ribu rupiah) untuk pekerjaan sebagai Ayah

dalam produksi Film An Nas

2. Sistem pembayaran, setelah Shooting selesai dan sudah rapih semuanya tidak

kurang suatu apa pun

PASAL 3

MASA IKATAN KERJA

1. Jangka waktu berlakunya Surat Ikatan Kerja antara PIHAK PERTAMA dan

PIHAK KEDUA adalah 22 Mei terhitung sejak Surat Ikatan Kerja ini

ditandatangani.

2. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak

apabila PIHAK KEDUA gagal memenuhi tugas dan tanggung jawab

sebagaimana tercantum dalam Pasal 1

Page 368: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

316

PASAL 4

PENCANTUMAN NAMA

1. Apabila PIHAK KEDUA memenuhi seluruh kewajibannya seperti tertera

dalam Surat Ikatan Kerja Perjanjian ini beserta seluruh perubahan dan

penambahannya, maka PIHAK KEDUA berhak dicantumkan namanya di

dalam film dan publikasi atas Film tersebut;

2. Rincian mengenai ukuran,jenis,warna,serta aturan lain tentang Pencantuman

Nama seperti tertera di ayat (1) akan ditetapkan kemudian secara bersama

oleh Para Pihak.

PASAL 5

HAK CIPTA DAN KARYA

1. Seluruh hak cipta yang timbul dari Produksi Film ini, termasuk seluruh hak

atas kekayaan intelektual dan bagiannya, adalah milik PIHAK PERTAMA

untuk digunakan di manapun dan dalam media atau versi apapun sesuai

dengan maksud dan keinginan PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK KEDUA tidak dicerkenkan menggunakan segala bentuk tulisan,

rekaman gambar, rekaman suara dan foto serta seluruh bagian dari aset

Produksi Film ini dalam semua bentuk, sebelum dan sesuai produksi selesai,

tanpa ijin tertulis dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 6

PENYELASAIAN PERSELISIHAN

1. Setiap perselisihan yang timbul antara Para Pihak diselesaikan secara

musyawarah dan mufakat.

Page 369: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 370: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

318

SURAT IKATAN KERJA

Pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2019 kedua belah pihak sebagaimana tertera di

bawah ini, sepakat menandatangi Ikatan Perjanjian Kerja yang diatur dalam pasal-

pasal berikut ini:

Yang bertanda tangan dibawah ini.

I. Nama : Muhammad Rafly Aulia

Jabatan : Produser

Nim : 42161031

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama OMAH PRODUCTION yang

selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

II. Nama : Surya Eka Putri

Jabatan : Sebagai Ibu

Alamat : Jl. Cerme No.2 Cilandak Jakarta Selatan

Dalam hal ini sertindak untuk dan atas nama sendiri yang selanjutnya disebut PIHAK

KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama

disebut sebagai “Para Pihak”, dengan para pihak terlebih dulu menerangkan bahwa :

Dalam pembuatan Film Drama Televisi, PIHAK PERTAMA, setuju bekerja sama

dengan PIHAK KEDUA dan mematuhi seluruh peraturan yang sudah di buat.

Page 371: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

319

PASAL 1

HAK DAN KEWAJIBAN

Sesudah menandatangani Perjanjian Ikatan Kerja ini, PIHAK KEDUA sanggup:

1. Menghadiri panggilan kerja/calling dari PIHAK PERTAMA untuk segala

kepentingan sehubungan dengan pelaksanaan produksi Film tersebut di atas,

dengan waktu dan jam kerja yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA

2. Menjalankan tugas dan kewajibannya sebagaimana mestinya dan

menjalankan jadwal kerja yang telah disetujui dan disepakati bersama

3. Selama Ikatan Kerja berlaku, PIHAK KEDUA mematuhi semua peraturan

ataupun instruksi yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA demi kelancaran

produksi, baik lisan maupun tertulis, dan tidak akan meminta untuk

diistimewakan

PASAL 2

HONORARIUM

1. Dalam hubungan Ikatan Kerja ini, PIHAK PERTAMA memberikan

uang/imbalan atau honorarium kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp.

1.500,.000 (Satu juta lima ratus ribu rupiah) untuk pekerjaan sebagai Ibu

dalam produksi Film An Nas

2. Sistem pembayaran, setelah Shooting selesai dan sudah rapih semuanya tidak

kurang suatu apa pun

Page 372: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

320

PASAL 3

MASA IKATAN KERJA

1. Jangka waktu berlakunya Surat Ikatan Kerja antara PIHAK PERTAMA dan

PIHAK KEDUA adalah 22 Mei terhitung sejak Surat Ikatan Kerja ini

ditandatangani.

2. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak

apabila PIHAK KEDUA gagal memenuhi tugas dan tanggung jawab

sebagaimana tercantum dalam Pasal 1

PASAL 4

PENCANTUMAN NAMA

1. Apabila PIHAK KEDUA memenuhi seluruh kewajibannya seperti tertera

dalam Surat Ikatan Kerja Perjanjian ini beserta seluruh perubahan dan

penambahannya, maka PIHAK KEDUA berhak dicantumkan namanya di

dalam film dan publikasi atas Film tersebut;

2. Rincian mengenai ukuran,jenis,warna,serta aturan lain tentang Pencantuman

Nama seperti tertera di ayat (1) akan ditetapkan kemudian secara bersama

oleh Para Pihak.

PASAL 5

HAK CIPTA DAN KARYA

1. Seluruh hak cipta yang timbul dari Produksi Film ini, termasuk seluruh hak

atas kekayaan intelektual dan bagiannya, adalah milik PIHAK PERTAMA

untuk digunakan di manapun dan dalam media atau versi apapun sesuai

dengan maksud dan keinginan PIHAK PERTAMA.

Page 373: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 374: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

322

SURAT IKATAN KERJA

Pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2019 kedua belah pihak sebagaimana tertera di bawah

ini, sepakat menandatangi Ikatan Perjanjian Kerja yang diatur dalam pasal-pasal

berikut ini:

Yang bertanda tangan dibawah ini.

I. Nama : Muhammad Rafly Aulia

Jabatan : Produser

Nim : 42161031

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama OMAH PRODUCTION yang selanjutnya

disebut PIHAK PERTAMA.

II. Nama : Raidan Zaiba

Jabatan : Sebagai Wildan

Alamat : Jl. Palem raja 2 No.33 komplek taman yasmin sektor 5 Bogor

Jawa Barat.

Dalam hal ini sertindak untuk dan atas nama sendiri yang selanjutnya disebut PIHAK

KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama

disebut sebagai “Para Pihak”, dengan para pihak terlebih dulu menerangkan bahwa :

Dalam pembuatan Film Drama Televisi, PIHAK PERTAMA, setuju bekerja sama

dengan PIHAK KEDUA dan mematuhi seluruh peraturan yang sudah di buat.

Page 375: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

323

PASAL 1

HAK DAN KEWAJIBAN

Sesudah menandatangani Perjanjian Ikatan Kerja ini, PIHAK KEDUA sanggup:

1. Menghadiri panggilan kerja/calling dari PIHAK PERTAMA untuk segala

kepentingan sehubungan dengan pelaksanaan produksi Film tersebut di atas,

dengan waktu dan jam kerja yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA

2. Menjalankan tugas dan kewajibannya sebagaimana mestinya dan menjalankan

jadwal kerja yang telah disetujui dan disepakati bersama

3. Selama Ikatan Kerja berlaku, PIHAK KEDUA mematuhi semua peraturan

ataupun instruksi yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA demi kelancaran

produksi, baik lisan maupun tertulis, dan tidak akan meminta untuk

diistimewakan

PASAL 2

HONORARIUM

1. Dalam hubungan Ikatan Kerja ini, PIHAK PERTAMA memberikan

uang/imbalan atau honorarium kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp.

2.000,.000 (Dua juta rupiah) untuk pekerjaan sebagai Wildan dalam produksi

Film An Nas

2. Sistem pembayaran, setelah Shooting selesai dan sudah rapih semuanya tidak

kurang suatu apa pun

Page 376: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

324

PASAL 3

MASA IKATAN KERJA

1. Jangka waktu berlakunya Surat Ikatan Kerja antara PIHAK PERTAMA dan

PIHAK KEDUA adalah 22 Mei terhitung sejak Surat Ikatan Kerja ini

ditandatangani.

2. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak

apabila PIHAK KEDUA gagal memenuhi tugas dan tanggung jawab

sebagaimana tercantum dalam Pasal 1

PASAL 4

PENCANTUMAN NAMA

1. Apabila PIHAK KEDUA memenuhi seluruh kewajibannya seperti tertera

dalam Surat Ikatan Kerja Perjanjian ini beserta seluruh perubahan dan

penambahannya, maka PIHAK KEDUA berhak dicantumkan namanya di

dalam film dan publikasi atas Film tersebut;

2. Rincian mengenai ukuran,jenis,warna,serta aturan lain tentang Pencantuman

Nama seperti tertera di ayat (1) akan ditetapkan kemudian secara bersama oleh

Para Pihak.

PASAL 5

HAK CIPTA DAN KARYA

1. Seluruh hak cipta yang timbul dari Produksi Film ini, termasuk seluruh hak

atas kekayaan intelektual dan bagiannya, adalah milik PIHAK PERTAMA

untuk digunakan di manapun dan dalam media atau versi apapun sesuai dengan

maksud dan keinginan PIHAK PERTAMA.

Page 377: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan

325

2. PIHAK KEDUA tidak dicerkenkan menggunakan segala bentuk tulisan,

rekaman gambar, rekaman suara dan foto serta seluruh bagian dari aset

Produksi Film ini dalam semua bentuk, sebelum dan sesuai produksi selesai,

tanpa ijin tertulis dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 6

PENYELASAIAN PERSELISIHAN

1. Setiap perselisihan yang timbul antara Para Pihak diselesaikan secara

musyawarah dan mufakat.

2. Apabila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, maka

perselisihan yang timbul antara Para Pihak akan diselesaikan di Pengadilan

Negeri.

Jakarta, 11 Mei 2019

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Muhammad Rafly Aulia Raidan Zaiba

Page 378: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 379: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 380: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 381: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 382: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 383: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 384: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 385: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 386: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 387: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 388: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 389: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 390: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 391: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 392: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan
Page 393: PROGRAM DRAMA TELEVISI “AN NAS”yang berbeda dari program drama televisi lainnya. Judul AN NAS dipilih karena mudah diingatdan mewakili isi dalam drama televisi ini, karena merupakan