Program an Produksi Benih Nonhibrid Dan Hibrid

21
PROGRAM PERENCANAAN PRODUKSI BENIH NONHIBRID DAN HIBRID

Transcript of Program an Produksi Benih Nonhibrid Dan Hibrid

PROGRAM PERENCANAAN PRODUKSI BENIH NONHIBRID DAN HIBRID

Pendahuluan Perdagangan industri benih pada benih nonhibrid melebihi benih hibrid,karena masih banyak kendala yang dihadapi bagi produsen benih hibrid . Tetapi dengan dirangsangnya fihak swasta maupun Lembaga-lembaga Pemerintah, dan lain-lain untuk lebih berperan dalam produksi benih, maka tidak dapat dipungkiri Indonesia dapat menjadi produsen benih yang tangguh.

Pendahuluan Walaupun demkian, perencanaan produksi nonhibrid maupun hybrid perlu direncanakan dengan matang,agar memenuhi salah satu persyaratan enam tepat dalam pengadaan benih. Jumlah benih yang diproduksi terutama harus dapat mencukupi kebutuhan petani ,cadangan atau terdapat peluang untuk mengeksport ke luar negeri. Untuk hal ini ,maka sangat perlu dipertimbangkan juga ramalan cuaca yang akhir-akhir ini sangat tidak menentu.

Di Indonesia permintaan benih dapat digolongkan ke dalam empat jenis, yaitu :1. permintaan benih normatif; adalah jumlah benih yang dibutuhkan pasar yang dihitung berdasarkan hasil kali luas lahan yang akan

ditanami dengan penggunaan benih per hektar menurut rekomendasi pemerintah. 2. permintaan benih potensial; adalah jumlah benih yang dapat dipasarkan yang dihitung dari hasil kali luas lahan yang akan ditanami dengan penggunaan benih optimal menurut petani.

lanjutan3. Permintaan benih prospektif; adalah perkiraan kebutuhan pasar , yang dihitung dari hasil kali luas tanam intensifikasi yang diprogramkan pemerintah dengan penggunaan benih menurut rekomendasi pemerintah 4. Permintaan benih efektif; adalah jumlah benih yang diminta pasar yang dihitung dari hasil kali luas tanam intensifikasi dengan penggunaan benih sebenarnya oleh petani. Perencanaan produksi benih tsb dapat dilakukan dengan pendekatan berdasarkan permintaan atau pendekatan berdasarkan penawaran.

PERENCANAAN PRODUKSI BENIH DENGAN PENDEKATAN PERMINTAAN

Permintaan pasar menjadi acuan dalam perencanaan produksi benih. Jumlah benih yang diperlukan pasar, mengenai pola perbanyakan benih (pelajari pola perbanyakan benih satu generasi, pola perbanyakan benih alir generasi majemuk ), dan waktu benih dibutuhkan akan menjadi dasar berapa banyak jumlah penggunaan lahan dan sarana produksi untuk kegiatan produksi benih tersebut.

Dalam perencanaan produksi benih dengan pendekatan permintaan paling sedikit ada empat variable ( contoh untuk serealia ,padi,sorgum,gandum ) yaitu :1. kebutuhan pasar ( biasanya diperoleh dari survey pasar): misalnya 1000 ton pada tahun ke empat 2. penggunaan benih per hektar ( hasil penelitian/pengalaman ): 200 kg/ha 3. produksi rata-rata benih kotor ( hasil percobaan/pengalaman ):6000 kg/ha 4. susut panen (hasil studi khusus/pengalaman):20%,maka hasil benih bersih 4800 kg/ha

Teladan perhitungan :Kebutuhan benih pada tahun ke empat adalah 1000 ton, bagaimana perhitungan rencana produksinya mulai dari tahun pertama ? ( lihat data di atas ) Perencanaan produksi benih tsb dengan cara langkah mundur yang meliputi : Kebutuhan lahan tiap tahun dan banyaknya benih dasar (FS) yang dibutuhkan.

Langkah-langkah perhitungan sbb:1. Pada tahun ke empat diharapkan produksinya 1000 ton,sehingga memerlukan luas lahan: ( 1000 x 1000 (kg) ) : 6000(kg/ha) (6000x20%) (kg/ha)=208.3 ha 2. Pada tahun ke tiga (berdasarkan luas lahan yang harus ditanami pada tahun ke empat tsb(208.3 ha) ,maka benih yang diperlukan sebanyak : 208.3 ha x 200 kg/ha= 41.7 ton, Sedangkan luas lahan yang diperlukan untuk menghasilkan benih sebanyak 41.7 ton adalah: 41.7 kg : 4800 kg/ha = 8.7 ha Dengan cara yang sama maka dapat

3.

Tabel luas lahan dan kebutuhan benih hasil perhitungan diatasTahun Luas(ha) kebutuhan benih(ton) 1 2 0.4 1.7 3 8.7 41.7 4 208.3 1000 0.1

Untuk dipikirkan : berapa luas total lahan yang dibutuhkan per tahun, apabila pada tahun ke empat sampai ke enam diproduksi 1000 ton per tahunnya?

PERENCANAAN PRODUKSI BENIH DENGAN PENDEKATAN PENAWARAN

Perhitungan perencanaan produksi benih berdasarkan penawaran hampir sama dengan perencanaan berdasarkan permintaan, hanya ditambahkan variabel ketersediaan benih dasar yang harus diperbanyak

Variabel tsb:1. Jumlah benih FS yang tersedia ,misalkan 37 kg 2. Kebutuhan benih rata-rata, 76 kg/ha 3. Kehilangan panen/pembersihan, 10% 4. Hasil kotor rata-rata dg kebutuhan benih optimal(>100kg/ha), 3000 kg/ha 5. Hasil kotor rata-rata dg kebutuhan benih yang sebenarnya, 2827.2 kg/ha 6. Hasil bersih rata-rata , 2544,48 kg/ha

Pertanyaannya, berapa kapasitas pemasaran dari produsen benih serta berapa luasan pertanaman yang diperlukan setiap tahun ? (perhitungannya langkah maju)

Langkah langkah perhitungan sbb:1. Kebutuhan benih 76kg/ha (bila lebih kecil dari 100 kg/ha, maka rumus yang digunakan berdasarkan penelitian adalah y= - 0.01X2 + 2X. Jadi produksi benihnya : -0.01(76)2 +2(76)=94.24%,sehingga hasil kotor rata2 : 94.24% X 3000 kg/ha= 2827.2 kg/ha. 2. Hasil benih bersih rata2 dengan susut 10% adalah: 2544.48 kg/ha 3. Luas lahan yang dibutuhkan untuk memperbanyak benih FS 37 kg pada tahun pertama,berdasarkan kebutuhan benih rata2 76 kg/ha, maka luas lahan untuk perbanyakan benih FS pada tahun pertama adalah : 37 kg :

Langkah langkah perhitungan sbb:3 Luas lahan yang diperlukan untuk perbanyakan benih dan jumlah benih yang dapat disediakan dalam tahun ke dua ; dengan produksibenih bersih sebanyak 2544.48kg/ha dan luas lahan 0.487 ha pada tahun pertama, maka akan diperoleh hasil benih sebanyak :0.487 X 2544.48=1239 kg=1.239 ton. Benih sebanyak 1.239 ton ini pada tahun ke dua memerlukan lahan seluas; 1.239 X1000 kg : 76 kg/ha = 16.30 ha 4 Penghitungan jumlah benih yang tersedia pada tahun ke tiga : 16.3 X 2544.48 kg=41470 kg=41.47 ton, luas lahannya : 41470 kg : 76 kg/ha = 545.92 ha 5 Penghitungan hasil benih yang dapat disediakan

Tabel luas lahan dan jumlah benih yang dapat disediakan hasil perhitungan di atasTahun 1 Luas lahan (ha) 0.487 Jumlah benih(ton) 0.0 2 16.3 1.239 3 545.92 41.47 4 1389.26

Pertanyaannya: Bila perusahaan ingin memasok benih pada tahun ke lima sejumlah yang sama seperti pada tahun ke empat (1389.26 ton), maka berapa luas lahan yang dibutuhkan pada tahun pertama,kedua , ketiga dan keempat? Contoh-contoh diatas adalah contoh yang sederhana, untuk perhitungan yang lebih kompleks,misalnya sekian tahun kedepan,maka diperlukan suatu penyusunan program computer.

PERENCANAAN PRODUKSI BENIH HIBRIDTeladan rencana produksi benih jagung hybrid Suatu perusahaan benih akan menghasilkan 1000 ton benih jagung hybrid persilangan ganda bersertifikat yang terdiri atas empat galur murni A, B, C, D. Kedua persilangan tunggal yang diperlukan adalah ( A X B ) dan ( C X D). Dengan asumsi tetua benih persilangan tunggal adalah(AXB), dengan hasil benih

Pola penanaman barisan betina : barisan jantan= 6 ha : 2ha ( 3:1) Lahan (400 ha) terbagi menjadi : a. 100 ha untuk tetua persilangan tunggal jantan/serbuksari persilangan tunggal,( C X D ), b. 300 ha untuk tetua persilangan tunggal betina ( A X B ). Kebutuhan benih untuk persilangan tunggal 25 kg/ha, maka kebutuhan benih untuk A X B = 75 ku, kebutuhan benih untuk C X D = 25 ku. Dengan menggunakan galur murni A( tetua benih) dan galur murni B(tetua serbuk sari),maka produksi persilangan tunggal AXB membutuhkan 6 ha, dengan asumsi bahwa

Dengan cara yang sama dapat dihitung bahwa kebutuhan lahan untuk menghasikan 25 ku persilangan tunggal CXD adalah 2 ha Dengan menggunakan pola penanaman tetua benih:tetua serbuk sari sebagai 2:1, maka keperluan lahan untuk keempat komponen galur murni yatu sbb : a. 4 ha untuk tetua benih A, b.2 ha untuk tetua serbuk sari B, c. 1.33 ha untuk tetua benih C, dan d. 0.67 ha untuk serbuk sari D. Menentukan kebutuhan benih untuk setiap komponen galur murni dalam produksi persilangan tunggal. Diasumsikan bahwa kebutuhan benihnya adalah 25 kg/ha. Maka benih yang dibutuhkan galur murni A=100 kg, galur murni B =50 kg, galur murni C = 33.3 kg ,

Dengan factor perbanyakan yang sama, atau hasil 50 gr benih per tanaman galur murni , jumlah benih galur murni ybs dapat dihasilkan dari: 2000 tanaman galur murni A, , 1000 tanaman galur murni B, 667 tanaman galur murni C , dan 333 tanaman galur murni D. Diasumsikan bahwa jarak tanam jagung : 30 cm X 80 cm ,atau 2.400 cm2 per tanaman, maka luas lahan yang diperlukan galur murni A = 480 m2 , galur murni B = 240 m2, galur murni C=159.8 m2, dan galur murni D= 79.9 m2. Didalam perencanaan jangka panjang perlu memasukkan factor waktu, agar pendugaan kebutuhan lahan dan kebutuhan benih dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini perlu langkah-

Catatan : bagaimana dengan kondisi cuaca /factor lingkungan yang selalu berubah thdp penyusunan program computer? ( diolah dan disusun kembali dari Pengantar Produksi Benih,Wahju Qamara Mugnisjah,1995)