Profile APPMI

8

Click here to load reader

description

A

Transcript of Profile APPMI

Page 1: Profile APPMI

PROFILE ASOSIASI PERANCANG PENGUSAHA MODE INDONESIA ( APPMI ) SEJARAH APPMI adalah singkatan dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia, berdiri pada tanggal 22 Juli 1993 dengan berkantor di Kantor Taman E3.3, Unit C8, Jl. Mega Kuningan Lot 86-87, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950. APPMI terwujud berdasarkan prakarsa dari Ibu Poppy Dharsono, didukung oleh beberapa tokoh mode senior : Bapak Peter Sie, Bapak Iwan Tirta, Ibu Pia Alisjahbana, Bapak Harry Darsono, bertempat di Hotel Borobudur – Jakarta, tepatnya 22 Juli 1993. VISI Perancang Yang Berkarya Untuk Bangsa dalam Industri Mode Indonesia. MISI Membina, Mengangkat dan Mengembangkan citra fesyen Indonesia. TUJUAN Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia mempunyai tujuan : a. Menghimpun Perancang Pengusaha Mode Indonesia kedalam satu wadah atau asosiasi guna

membaktikan diri kepada nusa, bangsa dan negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

b. Merancang, mengembangkan dan membina dunia mode untuk dapat dimanfaatkan bagi pembangunan bangsa dan negara Indonesia.

c. Memelihara kepentingan dan persatuan yang erat antara para anggota asosiasi perancang pengusaha mode Indonesia.

d. Meningkatkan serta mengembangkan pengetahuan dan kemampuan para perancang mode Indonesia pada umumnya dan anggota asosiasi perancang pengusaha mode Indonesia pada khususnya.

e. Menciptakan dan mengembangkan iklim usaha yang memungkinkan keikutsertaan yang seluas – luasnya bagi perancang mode sehingga mereka dapat berperanserta efektif dalam pembangunan nasional.

Sejak tahun 2003, APPMI telah memfokuskan setiap anggotanya didalam mengembangkan usaha mode terbagi dalam kategori besar : 1. Kategori Private, adalah anggota yang merancang dan menggeluti usahanya pada pesanan

perorangan dengan mutu bahan rancangan yang prima dikerjakan “made to order’ 2. Kategori Ready to Wear, adalah anggota yang merancang dan menggeluti usaha siap pakai

dengan produk massal. 3. Kategori Ekspor, adalah anggota yang merancang dan menggeluti usahanya dengan koleksi

khusus ekspor. 4. Kategori Muslim, adalah anggota yang merancang dan menggeluti usahanya khusus busana

muslim.

Page 2: Profile APPMI

PERKEMBANGAN KEANGGOTAAN Saat ini, APPMI memiliki anggota kurang lebih 147 perancang yang terdiri dari para perancang senior maupun perancang–perancang muda berbakat lainnya, yang tersebar di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Bali, Sumatera Barat, Kalimantan Barat dimana hampir keseluruhan anggota tersebut bergerak pada usaha eceran dengan memiliki beberapa outlet yang tersebar di beberapa dept.store terkemuka di Indonesia. Bisnis retail yang digelutinya adalah berupa koleksi busana muslim, kantor, malam, batik, bordir dan kebaya. Jadi setiap perancang memiliki kekhususan masing-masing pada setiap hasil karyanya. Dalam perkembangannya, APPMI sangat dibutuhkan oleh beberapa daerah di Indonesia guna mengangkat keberadaan perancang- perancang daerah yang sangat berpotensi, serta menggiatkan pengrajin tekstil dan aksesories di daerah. Atas permohonan dari beberapa perancang daerah pada masa lalu untuk dibentuk Pengurus Cabang, maka dengan segala potensi yang telah diamati oleh Badan Pengurus Pusat APPMI, terbentuklah Badan Pengurus Cabang-cabang dibawah ini : 1. BPD APPMI Jawa Barat Diketuai oleh : Bapak Deden Siswanto 2. BPD APPMI Yogyakarta Diketuai oleh : Ibu Ninik Darmawan 3. BPD APPMI Jawa Tengah Diketuai oleh : Ibu Inge Chu 4. BPD APPMI Bali Diketuai oleh : Bapak Ali Charisma 5. BPD APPMI Somatera Barat Diketuai oleh : Ibu. EN. Shirikie 6. BPD APPMI Kalimantan Barat Diketuai oleh : Bapak Adhyadma 7. BPD APPMI Jawa Timur Diketuai oleh : Bapak Denny Djoewardi 8. BPD APPMI DKI Jakarta Diketuai oleh : Ibu Anne Rufaidah KEGIATAN 1. FASHION TENDANCE ( 1993 – sekarang )

Adalah sebuah acara peragaan busana dan pameran guna memberikan arahan trend kepada masyarakat berupa informasi tentang kecenderungan mode pada tahun depan atau satu tahun yang akan datang. Dilaknakan setiap tahun oleh Badan Pengurus Daerah di 8 cabang APPMI.

2. FASHION EXPORATION 2006, 13-14 Desember 2005 Merupakan projek BPP APPMI yang dilaksanakan dua tahun sekali. Pertama kali dilaksanakan pada tahun 2005 dengan tajuk “Fashion Exploration 2006”. Acara ini diadakan pada tanggal 13 & 14 Desember 2005, bertempat di assembly Hal Bapindo Plaza, Jakarta. FE’2006 diadakan dalam skala nasional yang diikuti oleh 66 perancang anggota APPMI dari Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Bali, Padang, Lampung & Pontianak. Jumlah peserta yang termasuk terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan acara Fashion Tendance. Acara ini terbagi menjadi lima kategori sesuai busana yang ditampilkan, atl: 1. Exploration of Eden untuk busana muslim 2. Exploration of Liberty untuk busana ekstrim kontemporer 3. Exploration of Temptation untuk busana koktil 4. Exploration of Urban untuk busana kontemporer 5. Exploration of Indulgent untuk busana malam. Acara ini mendapat sambutan yang sangat luar biasa, baik dari media, pengamat dan pencinta mode juga dari para sponsor yang berpartisipasi.

Page 3: Profile APPMI

3. FASHION EXPLORATION 2009, 3-4 Desember 2008

Untuk keduakalinya FE dilangsungkan pada tanggal 3-4 Desember 2008, bertempat di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Centre. Acara ini diikuti oleh 58 anggota dari Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. FE’2009 dikemas tidak hanya dalam bentuk fashion show tetapi berupa pameran skala kecil yang diperuntukkan bagi para sponsor. Acara ini disupport oleh ; pemerintah dalam hal ini Dept. Perindustrian, Dept. Perdagangan ( BPEN ) dan Dept.Koperasi. FE’2009 menunai sukses yang luar biasa, terlihat dari penyajian stage, lighting dan dekorasi yang mewah dan merupakan konsep acara termahal sepanjang sejarah APPMI menutup tahun 2008.

4. INDONESIAN FASHION GRAND PRIX CONTEST (1995 – 1998 )

Yaitu ajang kompetisi antar sekolah – sekolah design busana Indonesia, yang bertujuan untuk memilih tiga orang designers muda design terbaik guna mewakili Indonesia untuk berkompetisi di Jepang, dengan penyelenggara dari Association of Total Fashion (ATF) / Asosiasi Fashion dibawah Kamar Dagang & Industri di Jepang. Diselenggarakan pada bulan April untuk penyisihan dan final bulan Juli. ( Berhubung krisis didalam negeri, APPMI tidak mengadakan kontes IFGPC pada tahun 1999).

5. ASIAN FASHION GRAND PRIX CONTEST ( 1995 – 1998 )

Ajang kompetisi taraf internasional guna memilih designers muda berbakat, dengan memperebutkan penghargaan-penghargaan khusus dari ATF, serta uang sebesar 1.000.000 Yen untuk pemenang pertama. Diselenggarakan setiap bulan Oktober, di Osaka, Jepang. Sejak tahun 1999, karena kondisi krisis ekonomi yang melanda Jepang dan dirubahnya peraturan kontes, yaitu ongkos perjalanan dan hotel ditanggung oleh masing-masing kontestan di luar Jepang, sehingga sangat memberatkan para perancang muda yang baru merintis dunia kekaryaannya.

6. ASIA PACIFIC YOUNG FASHION DESIGNERS SHOW (APYFDS) (1996 –1999)

Acara meyambut Fall/Winter yang diselenggarakan oleh Hong Kong Trade Development Council selama seminggu, di Hongkong. Kesempatan ini diberikan untuk satu anggota APPMI yang memiliki kualifikasi khusus diantaranya adalah berusia maksimal 35 tahun. Yang juga tentunya sudah mapan dalam hal bisnis dan keuangan. Acara ini diselenggarakan setiap bulan Januari.

KEGIATAN – KEGIATAN LAIN DILUAR AGENDA UTAMA APPMI 1. TAHUN 1994

- Trend Busana Pria Kerjasama dengan majalah MITRA dan Le Gong Production, bertempat di Senayan Jakarta

- Peragaan Busana Pelangi Kerjasama dengan TEXMACO dan SAHID Hotel, tepatnya 22 Agustus 1994, bertempat di Hotel Sahid – Jakarta.

2. TAHUN 1995 - Peragaan Busana Sekretaris

Dilaksanakan di Hotel Sahid Jakarta, 25 April 1995, bertempat di Hotel Sahid Jakarta. Program ini sebenarnya bisa diadakan sekali setahun dan bekerjasama dengan hotel – hotel yang baru berdiri.

- Trend Busana Remaja Kerjasama dengan Designers Gallery dan majalah Aneka, di Cinere Mall.

Page 4: Profile APPMI

3. TAHUN 1996 Sebagai koordinator lomba merancang pakaian tim atlit Indonesia untuk pesta Olimpiade di Atlanta dengan sponsor KONI dan CITIBANK. Bertempat di Sangrila Hotel, tepatnya 22 April 1996.

4. TAHUN 1997 Sebagai koordinator penyelenggara malam Dana Sea Games IXX, bertempat di Bengkel Night Park ( SCBD ), Jakarta. Dengan tema “Charity, Spot & Fashion”. Acara ini merupakan satu acara yang luar biasa, dimana seluruh insan mode yang terlibat dengan tanpa bayaran/sukarela. Dana dari hasil penjualan tiket dan sponsor diserahkan APPMI kepada pihak KONI setelah dikurangi biaya makanan dan sewa tempat.

5. JULI 1999–Sekarang Koordinator para perancang APPMI sebagai acara Gebyar BCA di Indosiar setiap hari Sabtu untuk kostum models dan penyanyi.

6. APRIL 1999–APRIL 2000 Koordinator para anggota APPMI untuk penulisan artikel Fashion di Harian Republika yang terbit khusus setiap hari minggu.

7. PAMERAN BALI FASHION WEEK (2000–sekarang) Merupakan event fashion internasional tahunan yang bertujuan untuk memajukan citra positif dunia mode Indonesia didunia internasional, dengan mensinergikan kegiatan trade fair dan mode bernuansakan seni, budaya, wisata dan niaga. Menghadirkan para pengusaha lokal maupun investor asing yang bergerak dibidang industri tekstil, garment, aksesoris, sepatu, tas dll, dengan mengundang para buyer dari Indonesia dan Manca Negara. Penghargaan yang diterima oleh perancang APPMI masuk dalam sepuluh besar perancang terbaik versi fashion TV.

8. HONGKONG FASHION WEEK (July 2004–sekarang) Merupakan pameran dagang mode internasional yang diorganisir oleh Hongkong Trade Development Council (HKTDC). Diadakan pada bulan July setiap tahunnya, bertempat di Hongkong Convention and Exhibition Centre. Pameran ini membuka peluang besar bagi perusahaan-perusahaan fashion di Indonesia yang ingin mengembangkan ekspor marketnya ke mancanegara. Hasil yang dicapai oleh anggota APPMI yang tergabung dalam div.ekspor sangat baik, terlihat dari peserta yang berhasil menjaring buyer dari beberapa negara serta pormosi dari liputan media dalam dan luar negeri sangat luas termasuk fashion TV.

9. WORLD BOUTIQUE HONGKONG (JANUARI 2005 – Sekarang) Adalah pameran fashion termegah yang menampilkan Fashion Designer Collection dan Brand Name dari seluruh dunia dengan tempat yang berkualitas pada ajang Fashion Show sehingga dapat menarik profesional muda untuk mengetahui trend terakhir dari perkembangan mode di dunia, bertempat di Hongkong Convention and Exhibition Centre. Hasil yang dicapai oleh peserta anggota APPMI sangat mengembirakan, minat dan perhatian terhadap peragaan busana dan produk yang dipamerkan memberikan suatu gambaran bahwa designer Indonesia mampu bersaing di dunia Internasional tetapi tentunya dengan persiapan yang maksimal.

10. INTERNASIONAL TEXTILE & APPAREL FAIR SEPTEMBER 2006- 2007

APPMI turut mendukung kegiatan ini dengan mengikutsertakan para perancang siap ekspor sebanyak 11 anggota. Acara ini diadakan oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia dengan dukungan Badan Pengembangan Ekspor Nasional.

Page 5: Profile APPMI

11. PAMERAN PRODUK EKSPOR (PPE 2006) OKTOBER 2006 APPMI mendukung kegiatan ini dengan mengisi pavilion produk unggulan, dimana masing-masing perancang mengeluarkan satu pasang pakaian untuk dipamerkan. Karena bersifat pameran dengan hanya masing-masing satu karya, maka hasil berupa kontak dangan belum maksimal.

12. JAKARTA FASHION AND FOOD FESTIVAL 2004-sekarang

Acara yang diselenggarakan oleh PT Sumarecon Agung,Tbk dengan dukungan dari Gubernur DKI Jakarta serta Dinas Pariwisata DKI yang diadakan selama 1 minggu pada bulan Mei setiap tahunnya. Bertempat di Kelapa Gading dengan konsep memadukan antara Food, Fashion & Entertainment dalam rangka mendukung program Pemerintah Propinsi DKI Jakarta yang menetapkan Jakarta sebagai Kota Tujuan Wisata dan Belanja. APPMI berpartisipasi pada peragaan busana yang diadakan pada saat pembukaan dan penutupan dengan dihadiri oleh tamu kehormatan, pecinta dan pengamat mode juga media cetak dan elektronik.

13.INDO LEATHER & FOOTWEAR, JEXPO, 12-15 AGUSTUS’2008

APPMI bekerjasama dengan Krista Media Exhibition untuk membuat Garmerindo bersamaan dengan Leather & Footwear, APPMI mendapat fasilitas 20 booth free of charge, dan diminta untuk mengisi acara peragaan busana setiap harinya. Peserta yang turut ambil bagian dalam acara ini sebanyak 20 peserta dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, Kalimantan Barat dan Yogyakarta.

14.JAKARTA FASHION WEEK/FESTIVAL MODE INDONESIA (FMI), 27-30 AGUSTUS 2008

Diprakarsai oleh Femina Group, dengan disupport oleh pemerintah Gubernur DKI Jakarta. APPMI dengan 24 perancang berpartisipasi dalam 5 kategori rancangan berdasarkan spesifikasi lini rancangannya pada tanggal 21 Agustus, 2008 antara lain busana muslim, etnik, cocktail modern, serta busana malam. Sedangkan 2 perancang yaitu Ali Charisma dan Deden Siswanto mendapat kehomatan untuk menggelar karyanya bersama-sama dengan perancang lainnya pada tanggal 23 Agustus.

15.PEMBUATAN BUKU “SERI FASHION INDONESIA“ Bekerjasama dengan GRAMEDIA sebagai kontributor busana untuk buku fashion dengan tujuan untuk lebih memasyarakatkan mode kepada khalayak, sehingga benar-benar mode adalah milik masyarakat Indonesia seluruhnya dan bukan milik masyarakat mode saja. Sudah ada 24 judul pembuatan: 1. Modifikasi Kebaya 2. Modifikasi Busana Muslim 3. Kreasi Busana Muslim 4. Ragam Busana Pria 5. Ragam Gaya Kerudung 6. Modifikasi Busana Kerja Wanita 7. Kreasi Busana Kerja Wanita Muslim 8. Kreasi Busana dari Kain Sarung 9. Ragam Busana Pesta 10. Busana Pengantim Muslim 11. Baju Kurung & Kebaya Bordir dalam Pagatan 12. Inspirasi Kebaya 13. Busana Muslim Remaja 14. Evening Dress untuk Muslimah 15. Gaya kontemporer Busana Muslimah 16. Gaya smart casual Busana Muslimah 17. Kebaya Pengantin 18. Alternatif Berkerudung 19. Modifikasi Busana Pengantin 20. Gaya Modern Busana Pengantin

Page 6: Profile APPMI

21. Busana Muslim 22. Busana Malam 23. Busana Koktil 24. Smaradhan Batik Semarang

Catatan : 12 judul buku, telah dibeli copy rightnya oleh penerbit Malaysia dengan tetap mempergunakan bahasa Indonesia.

16. Kerjasama di beberapa media elektronik sebagai pengisi kostum pada segmen fashion,

maupun koleksi untuk presenter serta dunia hiburan, antara lain : SCTV Program Nuansa Gaya, Laris Manis, Liputan 6, Ada Gosip ANTV Program Tebar Pesona, Uncut, Cat Walk, Jurnal ANTV INDOSIAR Program Jelita, Gebyar BCA METRO TV Program Beauty&Style, The Plaza, Pelangi Nusantara RCTI Program Impresario, Bulletin Siang TVRI Program Selebrita TRANS TV Program Kroscek, Insert, Female On TV BALI TV Program Fashion TV 7 Permak Abis Global TV Program Fashion

17. Kerjasama dalam penulisan artikel dan foto mode pada beberapa media cetak, antara lain The Indonesian Observer untuk edisi Sabtu / Minggu, Republika, Majalah Canting, Dewi, Femina, Harper’s Bazaar Indonesia, dll.

18. Kerjasama dengan PEMERINTAH, antara lain : - BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional)

Sebagai fasilitator bagi para perancang khusus yang tergabung dalam divisi ekspor didalam menjajaki pasar internasional pada beberapa negara yang diselenggarakan dan sudah berjalan antara lain Bali Fashion Week, Hongkong Fashion Week, Sarjah serta kegiatan workshop/seminar.

- IDKM (Industri Dagang Kecil Menengah)

Adalah sebuah badan binaan Departement Perindustrian dan Perdagangan. Mengangkat dan mempromosikan para pengrajin daerah untuk dapat dikolaborasikan dengan ide dan konsep yang dituangkan dalam bentuk koleksi siap pakai dengan sentuhan designer yang memanfaatkan bahan baku berupa tenun, sarung/songket, batik, dll, dalam acara “Pameran Produk Sandang”, maupun Bali Fashion Week 2003. Salah satu wujud nyata adalah dengan penerbitan buku kerjasama dengan Gramedia dengan mengangkat sarung kotak-kotak sebagai bahan baku utama dengan judul buku “Kreasi Busana Dari Kain Sarung”.

- IKM (Industri Kecil Menengah) 2006-Sekarang

Pameran “Pekan Produk Budaya Indonesia” 2006-Sekarang Pada PPBI tanggal 11-15 Juli 2007, di JHCC, APPMI berperan dalam pameran dengan mengetengahkan produk para perancang dengan sentuhan budaya nasional, antara lain Anne Avantie, Handy Hartono, Afif Syakur, Raizal Rais, Jeanny Ang, Taruna K Kusmayadi, Sofie, Ayok Dwi, Zainal Songket dan Lenny Agustin. Pameran ini dalam rangka melestarikan dan mengemnbangkan hasil-hasil budaya nasional. Diadakan oleh 12 kementrian, KADIN, dan Dekraras. Pengembangan tenun tradisional komoditi tenun songket dan tenun ikat di 12 daerah propinsi dengan sasaran adalah mewujudkan industri kecil menengah tenun tradisional yang mempunyai daya saing baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Page 7: Profile APPMI

Tujuan : memberikan keterampilan dan pengetahuan tentang desain terhadap IKM tenun tradisional yang diarahkan ke busana di 12 daerah. Perancang : Taruna K K, Sofie, Ali Charisma, Dina Midiani dan Raizal Rais

- AUDIENSI DENGAN DIRJEN INDUSTRI KECIL MENENGAH ( Bpk Sakri Widhianto )

Tanggal 23 April 2007, bertempat di Dept.Perindustrian. Tujuannya adalah perkenalan tentang APPMI serta misi yang diemban dalam kaitannya dengan pengembangan industri fashion. Dukungan Pemerintah, dalam hal ini IKM bagi para perancang APPMI khusus div.ekspor, dalam kaitannya pameran luar negeri. Terbuka jalan untuk APPMI yang bermain di pasar internasional, dengan terlebih dahulu harus di didukung oleh pabrik textil dan garmen. Pameran yang akan diikuti adalah Hong Kong Fashion Week, dimana sudah jelas buyers dan penyelenggaraan yang sukses

- AUDIENSI DENGAN IBU NEGARA RI ( IBU ANI SUSILO BAMBANG YUDHOYONO )

Tgl 10 Mei 2007, bertempat di Istana Negara Pengurus yang mewakili APPMI, adalah :Bpk Musa Widytamodjo, Bpk Taruna Kusmayadi, Ibu Dina Midiani, Ibu Olga Tampake, Ibu Anne Avantie, Ibu Anne Rufaidah, Bpk Afif Syakur, Bpk Zainal Songket dan Ibu Ika Mardiana selaku anggota kehormatan. Tujuan dari pada pertemuan tersebut adalah : memperkenalkan APPMI dengan program-programnya, mendukung program Ibu Ani, yaitu mengembangkan dan memperkenalkan ”Baju Indonesia”, dengan harapan sebagai langkah awal dapat menfokuskan potensi bangsa untuk dikenali di luar negeri.

Berusaha untuk mendapat dukungan Pemerintah dalam kegiatan APPMI, dimana tindaka nyata adalah APPMI selalu mengetengahkan unsur budaya indonesia pada setiap peragaan busana dalam dan luar negeri.

- AUDIENSI DENGAN IBU HJ.MUFIDAH JUSUF KALLA

Tanggal 25 Juni 2008, bertempat di kediaman Ibu Jusuf Kalla Pengurus yang mewakili APPMI adalah : Ibu Poppy Dharsono, Bpk Musa Widyatmodjo, Taruna K. Kusmayadi, Anne Rufaidah, Dina Midiani dan Lenny Agustin. Hal-hal yang telah disampaikan pada pertemuan tersebut adalah bahwa APPMI mempunyai program yang terarah dan terencana setiap tahunnya, dimana salah satunya peragaan trend tahunan ”Fashion Tendance”. Respon yang sangat positif dari Ibu Jusuf Kalla, tentang kreatifitas para anggota guna memajukan industri mode di tanah air, dimana hal ini sejalan dengan program Pemerintah sebagai tahun Industri Kreatif Indonesia.

- Abang None Jakarta (31 Juli 2007) di JHCC

Mendukung program Dinas Pariwisata DKI Jakarta, sebagai penyedia busana untuk 18 finalis Abang dan None Jakarta dengan kategori kebaya malam, kebaya encim, baju sadariah dan pakaian resmi untuk abang. Perancang : Anne Avantie, Taruna K. Kusmayadi, Sofie, Lenny Agustin, Marga Alam dan Vincent Lie.

- Pameran Museum Textile (24 Juli–26 Agustus 2007)

Pamaran dan fashion show dalam acara “Indonesia Textile Festival” dimana APPMI menyertakan perancang yang mempunyai kualifikasi rancangan dengan mengangkat textile nusantara, atl tenun, batik, sulam usus, songket, dll. Perancang : Anne Avantie, Afif Syakur, Nita Azhar, Poppy Dharsono, Ninik Darmawan, Zainal Songket, Handy Hartono dan Aan Ibrahim

Page 8: Profile APPMI

- DIPARDA ( Dinas Pariwisata DKI ) Kerjasama promosi dalam acara “Enjoy Jakarta”, dalam mengisi peragaan busana yang diadakan di tiga hotel, atl: Borobudur, JW Mariot dan Mandarin Oriental.

- Direktorat Industri Tekstile & Produk Tekstile DEPERINDAG.

- Mengadakan pelatihan ke beberapa daerah di Indonesia secara berkesimbungan dalam rangka peningkatan keahlian dan keterampilan SDM desain pakaian jadi proyek pengembangan daya saing produk industri logam mesin elektronik dan aneka. Dimana beberapa perancang APPMI selaku instruktur dalam pelatihan tersebut.

- Melakukan kunjungan dan temu usaha dengan Sentra Industri Tekstile Majalaya didalam menjajaki peluang kerjasama untuk mengembangkan industri tekstile daerah.

- Pameran Uniform and Work Wears Fair 2007-Sekarang Pameran ini sebagai media untuk mempromosikan dan produk hasil inovasi produsen TPT Indonesia dengan tujuan mempertahankan dan memperluas pangsa pasar TPT dalam negeri khusus pada segmen pakaian seragam dan pakaian kerja.

- DEPARTEMEN KOPERASI

- Memberikan subsidi dengan menanggung biaya stand dan sebagian biaya akomodasi dalam pameran MOTEXHA 2006 di Dubai sebanyak 9 perancang APPMI divisi ekspor.

- Memberikan subsidi biaya stand dan sebagain biaya akomodasi dalam pameran “Hong Kong Fashion Week 2006” untuk 10 UKM, 4 diantaranya anggota APPMI.

- Kembali memberikan dukungan pada “Hong Kong Fashion Week 2007” kepada tiga anggota APPMI dengan memberikan subsidi berupa stand pameran.

- INDONESIA-AUSTRALIA SPECIALISED TRAINING PROJECT ( IASTP )

Tanggal 23 Agustus 2008, Manhattan Hotel, Kuningan - Peter Dawson PJ Dawson & Associates - Prijadi Atmadja Dept. KOPERASI - Workshop pengembangan ekspor UMKM di Indonesia bagi para perancang dan

pengusaha mode anggota APPMI berkaiatan dengan pemasaran produk mode kedalam pasar ekspor.

- Acara ini diikuti oleh 20 peserta yang sudah dan merencanakan untuk pengembangan pasar luar negeri.

- JAKARTA GREATE SALE

APPMI setiap tahunnya mendukung program Pemerintah Daerah Khusus ibokota Jakarta dalam JAKARTA GREATE SALE (pesta diskon Jakarta). JGS Tahun ini diadakan pada tanggal 27 Juni–27 Juli, dimana APPMI ditunjuk sebagai salah satu komite palaksana, guna mendistribusikan informasi yang berkaitan dengan program tersebut.