profil walisongo

13
oleh: ROCHMAD FEBRIANTA (12 522 018) SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI JAWA

Transcript of profil walisongo

Page 1: profil walisongo

oleh:

ROCHMAD FEBRIANTA (12 522 018)

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI JAWA

Page 2: profil walisongo

Penyebaran agama islam khususnya di jawa dikembangkan oleh sejumlah wali. Untuk mengkoordinasikan kegiatan dakwah yang dilakukan oleh para wali tersebut, dibentuklah sebuah organisasi atau dewan dakwah wali yang disebut wali songo (ulama sembilan) yang beranggotakan sembilan orang wali.Wali adalah seseorang yang mempunyai kepribadian baik dan dianggap dekat dengan Allah swt. serta mempunyai kemampuan atau kekuatan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa.Wali Songo mengembangkan agama Islam antara abad ke-14 sampai ke-16 M. Dalam buku Babad Tanah Jawi dikatakan bahwa dalam berdakwah para wali ini dianggap sebagai sekelompok mubaligh untuk penyiaran tertentu. Oleh karena itu mereka diberi gelar sunan atau susuhunan (junjungan).

Page 3: profil walisongo

WALI SONGO

1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Maulana Maghribi karena

berasal dari wilayah Maghribi (Afrika Utara), keturunan ke-22 dari nabi

Muhammad. Namun ia lebih dikenal dengan sebutan Sunan Gresik

karena selama lebih kurang 20 tahun ia berhasil mencetak kader

dakwah di Gresik. Sunan Gresik diyakini sebagai pelopor penyebaran

agama islam di Pulau Jawa.

Page 4: profil walisongo

Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul

rakyat kebanyakan, yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan

akhir kekuasaan Majapahit. Ia berusaha menarik hati masyarakat, yang

tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Ia membangun

pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik. Tujuan dari

dakwahnya salah satunya adalah menghilangkan sistem kasta dalam

masyarakat. Pada tahun 1419, Malik Ibrahim wafat. Makamnya

terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur.

Page 5: profil walisongo

WALI SONGO

2. Sunan Ampel (Maulana Rahmatullah)

Sunan Ampel memulai dakwahnya dari sebuah pesantren yang didirikan di Ampel Denta (dekat Surabaya). Sunan Ampel dikenal sebagai wali yang tidak setuju terhadap adat istiadat masyarakat Jawa pada masa itu, misalnya kebiasaan mengadakan sesaji atau selamatan. Namun para wali lain berpendapat bahwa hal seperti itu tidak dapat dihilangkan dengan segera, tetapi harus dengan memasukkan nilai-nilai islami di dalamnya. Makam Sunan Ampel teletak di dekat Masjid Ampel, Surabaya.

Page 6: profil walisongo

WALI SONGO

3. Sunan Bonang (Maulana Makhdum Ibrahim)

Sunan Bonang termasuk wali yang menyebarkan kebudayaan

masyarakat Jawa, seperti wayang dan musik gamelan. Untuk itu ia

menciptakan gending – gending yang memiliki nilai – nilai keislaman.

Setiap bait lagu diselingi dengan ucapan dua kalimat syahadat

(syahadatain) sehingga musik gamelan yang mengiringinya dikenal

dengan istilah sekaten.

Page 7: profil walisongo

WALI SONGO

4. Sunan Drajat (Maulana Syarifuddin)

Sunan Drajat dikenal sebagai seorang wali yang berjiwa sosial tinggi. Sumbangsihnya terhadap yatim piatu, fakir miskin, dan orang sakit cukup banyak. Perhatiannya yang demikian besar terhadap masalah sosial sangat tepat karena ia hidup pada saat kerajaan Majapahit runtuh dan rakyat mengalami krisis yang memprihatinkan. Selain itu, dalam berdakwah ia juga menggunakan media kesenian. Salah satunya adalah pangkur yang menjadi alat gamelan yang digunakan sunan Bonang untuk berdakwah.

Page 8: profil walisongo

WALI SONGO

5. Sunan Giri (Maulana Ainul Yaqin)

Sunan Giri yang aslinya bernama Raden Paku merupakan seorang wali

yang menyebarkan agama islam menitikberatkan pada bidang

pendidikan. Ia pernah belajar di Pesantren Ampel Denta dan juga

sebagai pendiri Pesantren Giri. Dapat dikatakan bahwa Sunan Giri

merupakan tokoh pemersatu Indonesia di bidang pendidikan agama

islam.

Page 9: profil walisongo

WALI SONGO

6. Sunan Kalijaga (Maulana Muhammad Syahid)

Sunan Kalijaga selain dikenal sebagai seorang wali, juga sebagai budayawan dan seniman. Karena wawasannya yang luas dan pemikiran yang tajam, ia tidak hanya disukai oleh rakyat tetapi juga para cendikiawan dan penguasa. Sunan Kalijaga melakukan dakwahnya dengan cara berkelana dan sarana dakwahnya dengan pertunjukan wayang kulit. Alur cerita dan tokoh wayang memuat nilai – nilai islam. Diantara lagu yang diciptakannya adalah Dhandanggula.

Page 10: profil walisongo

WALI SONGO

7. Sunan Muria (Maulana Umar Said)

Sunan Muria termasuk salah satu Wali Songo yang dikenal pendiam,

tetapi sangat tajam fatwanya. Oleh karena itu, ia dikenal sebagai guru

tasawuf. Dalam menyebarkan agama islam ia lebih memfokuskan

didaerah pedesaan karena ia sendiri tinggal ditempat yang jauh dari

keramaian bersama masyarakat biasa. Ia juga seorang wali yang

menyukai seni.

Page 11: profil walisongo

Dua tembang ciptaannya yang bernuansa islami adalah Sinom dan

Kinanti. Tembang Sinom umumnya melukiskan suasana ramah tamah

dan nasihat. Sedangkan tembang Kinanti bernada gembira digunakan

untuk menyampaikan ajaran agama, nasihat, dan falsafat hidup.

Page 12: profil walisongo

WALI SONGO

8. Sunan Kudus (Maulana Ja’far Shadiq)

Wali Songo yang mendapat gelar wali Al ‘ilmi (orang berilmu luas) adalah Sunan Kudus karena memiliki berbagai ilmu agama, seperti ilmu tauhid, dan fiqih. Karena keahliannya itu, ia mendapat kepercayaan dari Kesultanan Demak untuk mengendalikan pemerintahan dan hakim tinggi di wilayah itu. Untuk melancarkan penyebaran islam, ia membangun sebuah masjid di kudus yang disebut Menara Kudus karena sampingnya terdapat menara tempat bedug masjid.

Page 13: profil walisongo

WALI SONGO

9. Sunan Gunung Jati (Maulana Syarif Hidayatullah)

Salah seorang Wali Songo yang sangat berperan dalam penyebaran

agama islam di Cirebon – Jawa Barat adalah Sunan Gunung Jati. Ia

merupakan cucu Raja Pajajaran yang lahir di Mekkah. Setelah dewasa,

ia memilih berdakwah di Jawa dan menggantikan kedudukan pamannya

dan berhasil menjadikan Cirebon sebagai kerajaan islam pertama di

Jawa Barat.