Profil Tanah

17
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR -DASAR ILMU TANAH ACARA V PROFIL TANAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN AGROTEKNOLOGI PURWOKERTO 2014 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

description

dastan acara 5 profil tanah

Transcript of Profil Tanah

Page 1: Profil Tanah

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR -DASAR ILMU TANAH

ACARA V

PROFIL TANAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANAGROTEKNOLOGI

PURWOKERTO2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGTanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proses kimia

dan lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi. Tanah berbeda dari batuan induknya

Page 2: Profil Tanah

karna interaksi antara, hidrosfer,atmosfer,litosfer dan biosfer ini adalah campuran dari

konstituen mineral dan organic yang dalam keadaan padat,gas, dan cair.

Fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh makhluk hidup. Proses

pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit) menjadi bahan

induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan

yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan tanah,

pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke bagian

bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali lubang pada tanah maka

akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat fisik, kimia, dan biologinya,

lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon tanah yang terbentuk dari mineral

anorganik akar. Susunan horizon tanah tersebut biasa disebut Profil Tanah.

Dengan kata lain, Profil Tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh

tanah yang menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah sampai

lapisan bahan induk dibawahnya. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk selain dipengaruhi

oleh perbedaan bahan induk sebagai bahan pembentuknya, juga terbentuk karena

pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air

Terdapatnya horizon-horizon pada tanah-tanah yang memiliki perkembangan

genetis menyugestikan bahwa beberapa proses tertentu, umum terdapat dalam

perkembangan Profil Tanah.      

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan pengamatan profil tanah dalam

langkah awal penelitian dan pengamatan terhadap tanah.

A. Tujuan

Page 3: Profil Tanah

Untuk mengetahui profil tanah atau lahan di suatu daerah.

B.

Page 4: Profil Tanah

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

  Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara

membuat lubang dengan ukuran panjang, dan lebar serta kedalam tertentu sesuai dengan keadaan

tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan berkembang

akibat terkena gaya-gaya alam ( natural forces ). Terhadap proses pembentukan mineral, serta

pembentukan dan pelapukan bahan-bahan koloid (Hakim,1982).

            Hasil pelapukan batuan-batuan yang bercampur dengan sisa batuan dari organism yang

hidup diatasnya. Selain itu, terdapat pula udara dan air di dalam tanah. Air dalam tanah berasal

dari air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ke tempat lain, di samping

pencampuran bahan organik di dalam proses pembentukan tanah, terbentuk pula lapisan-lapisan

tanah (Hardjowigeno,1985).

            Pengenalan profil tanah secara lengkap meliputi sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Pengenalan ini penting dalam hal mempelajari pembentukan dan klasifikasi tanah dengan

pertumbuhan tanaman serta kemungkinan pengolahan tanah yang lebih tepat. Adapun faktor-

faktor pembentuk tanah, maka potensi untuk membentuk berbagai jenis tanah yang berbeda amat

besar (Foth,1999).

            Dalam rangka penelitian tanah, kadang-kadang diperlukan deskripsi (penguatan) profil

tanah. Dari pengamatan sifat-sifat tanah di lapangan serta di sokong oleh analisis contoh tanah di

laboratorium yang di ambil dari tiap horizon, di dalam profil, maka dapat ditentukan jenis

tanahnya. Tiap jenis tanah dan tipe tanah memiliki ciri yang khas dipandang dari tiap horizon di

dalam profil atau dari sifat-sifat fisik dan kimianya. Profil tanah ialah penampang tegak/vertikal

tanah di mulai dari permukaan tanah sampai lapisan induk bawah tanah. Solum tanah adalah

Page 5: Profil Tanah

penampang tanah di mulai dari horizon A hingga horizon B. Terdapat horizon-horizon pada

tanah-tanah yang memiliki perkembangan genetis menyugestikan bahwa beberapa proses

tertentu, umumnya terdapat dalam perkembangan pembentukan profil tanah ( Gobahong,1994 ).

            Pembentukan lapisan atau perkembangan horizon dapat membangun tubuh alam yang di

sebut tanah. Tiap tanah di cirikan oleh susunan horizon tertentu. Secara umum dapat di sebutkan

bahwa setiap profil tanah terdiri atas dua atau lebih horizon utama. Tiap horizon dapat dibedakan

berdasarkan warna, tekstur, struktur dan sifat morfologis lainnya (Pairunan.1985).

            Faktor-faktor pembentukan tanah adalah tidak tergantung ( bebas ), namun perlu dilihat

situasinya. Oleh karena itu, dari seluruh faktor pada bentang lahan yang efektif sehingga hanya

satu faktor peubah yang tampak. Hal ini menjadikan sekuen-sekuen tanah dapat dikatakan hanya

dirajai oleh faktor tunggal, sehingga dapat ditemui tanah-tanah climosekuen, biosekuen,

toposekuen, litosekuen, dan kronosekuen ( Jenny,1941 ).

Page 6: Profil Tanah

BAB III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan bahan

Bor tanah, abney level ( clinometer ) untuk mengukur kemiringan tanah, kompas, altimeter,

pH saku, botol semprot, kertas label, meteran, larutan H2O2 3 %, larutan HCL 10 %, larutan aa –

dipridil dalam 1 N NH4Oac netral, aquades, buku Munsell Soil Colour Chart, Kantong plastik,

spidol, buku pedoman pengamatan tanah di lapang dan daftar isian profil.

B. Prosedur kerja

1.      Memilih tempat pembuatan profil. Sebelumnya dilakukan dengan pengeboran ( boring ) di

tempat – tempat sekitar profil yang akan dibuat sedalam 1 meter pada 2 atau 3 tempat berjarak 1

meter, yang berguna supaya tercapai keseragaman.

2.      Menggali lubang sedemikian rupa sehingga terbentuk profil tanah dengan ukuran panjang 2m,

lebar 1,5 m, dan kedalaman 1,5. Di depan bidang pengamatan profil dibuat tangga ( trap )

kebawah untuk memudahkan pengamat turun.

Page 7: Profil Tanah

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Nama lapisan 1 2 3 4 5Dalam lapisan(cm)

0-28 28-44 44-58 58-75 75-91

Simbol lapisan

A B C D E

Batas lapisan d d d d DBatas topografi

s s s s S

Warna tanah(matriks)

10 YR 2/2(very dark brown)

7,5 YR ¾(dark brown)

7,5 YR ¾(dark brown)

10 YR ¾(dark yellow brown)

10 YR ¾(dark yellow brown)

Tekstur tanah cl cl l ClStruktur tanah 2 VF 1 M 1 VF 1 VF 2 MKonsistensi B L K B L K B L K B L K B L K

so vf sh ss vf s ss vf l so f l ss vf sps

pH tanah(lapang)

6 5 5,5 5 5,5

Reaksi terhadap HCl(buih)

banyak sedikit sedikit Tidak ada Tidak ada

Reaksi terhadap H2O(buih)

sedikit banyak banyak banyak Banyak

Perakaran sedang sedikit sedang sedikit Sedikit

B. Pembahasan

Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara

membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai dengan

keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan

berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap proses pembentukan

Page 8: Profil Tanah

mineral. Pembentukan dan pelapukan bahan-bahan organik pertukaran ion-ion, pergerakan dan

pencucian bahan-bahan koloid (Wahyuaskari, 2011).

Horizon Tanah adalah tanah yang terdiri dari lapisan berbeda horisontal, pada lapisan

yang disebut horizons.Mereka mulai dari kaya, organik lapisan atas (humus dan tanah) ke lapisan

yang rocky (lapisan tanah sebelah bawah, dan regolith bedrock).Horizon dan lapisan terbagi

sesuai dengan (Mul, M.S. 2007).

Faktor- faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah:

1.Kemiringan

Daerah dengan kemiringan terjal akan mengandung sedikit soil atau tidak sama sekali, Hal ini

disebabkan oleh gravitasi yang membuat air dan partikel soil bergerak ke bawah. Vegetasi akan

jarang sehingga akan sedikit akar tanaman yang menyentuh batuan lapuk dan akan sangat jarang

bahan organik yang menyediakan nutrien. Kontras dengan yang tadi, daerah bottomland akan

sangat tebal, namun drainasenya kurang baik dan soil akan jenuh air.

2. Material Asal

Material asal adalah sumber dari mineral lapuk yang membentuk hampir seluruh soil. Soil yang

berasal dari granit lapuk akan menjadi pasiran karena partikel kuarsa dan feldspar yang terlepas

dari granit. Setelah butiran feldspar lapuk, mineral lempung berukuran halus akan terbentuk. Soil

yang terbentuk akan memiliki variasi ukuran butir yang sangat baik untuk drainase dan

kemampuan menahan air.

3. Organisme Hidup

Fungsi utama organisme hidup adalah untuk menyediakan bahan organik bagi soil. Humus akan

menyediakan nutrien dan membantu menahan air. Tumbuhan membusuk akan melepaskan asam

Page 9: Profil Tanah

organik yang meningkatkan pelapukan kimiawi. Hewan penggali seperti semut, cacing, dan tikus

membawa partikel soil ke permukaan dan mencampur bahan organik dengan mineral.

4.  Waktu

Karakter soil berubah seiring berjalannya waktu.Soil yang masih muda masih mencerminkan

struktur material asalnya. Soil yang sudah dewasa akan lebih tebal. Pada daerah volkanik aktif,

rentang waktu antarerupsi dapat ditentukan dengan meneliti ketebalan soil yang terbentuk pada

masing-masing aliran ekstrusif.Soil yang telah terkubur dalam-dalam oleh aliran lava, debu

vulkanik, endapan glasial, atau sedimen lainnya disebut paleosol.Soil seperti ini dapat dilacak

secara regional dan dapat mengandung fosil.Maka dari itu, soil inisangat berguna untuk dating

batuan dan sedimen, serta untuk menginterpretasi iklim dan topografi lampau.

5. Iklim

Iklim barangkali merupakan faktor terpenting yang menentukan ketebalan dan karakter soil.

Material asal pada topografi yang sama dapat terbentuki menjadi soil yang berbeda jika iklimnya

berbeda. Temperatur dan curah hujan menentukan pelapukan kimiawi atau mekaniskah yang

paling dominan, dan akan berpengaruh kepada laju dan kedalaman pelapukan. Iklim juga

menentukan jenis organisme yang dapat hidup di soil tersebut

Horizon O merupakan horizon yang didominan oleh bahan organic, baik yang jenuh air,

yang drainase sudah diperbiaki atau pun yang tidak pernah jenuh dari air. Pada lapisan ini

merupakan lapisan yang memiliki sifat keremahan tinggi dan daya ikat air pun tinggi jika jumlah

bahan organic didalamnya tinggi. Merupkan hal yang jika diatan lapisan ini juga banyak

ditumbuhi oleh tumbuhan. Setelah lapisan (horizon) O, terdapat lapisan dengan kandungan

mineral tinggi dan memiliki struktur lebih halus. Horizon mineral di permukaan tanah atau di

bawah lapisan O dan mempunyai salah satu atau kedua sifat berikut. 1) merupakan akumulasi

Page 10: Profil Tanah

bahan organic halusyang tercampur dengan bahan mineral dan tidak didominan oleh sifat

horizon E atau B. dan 2) menunjukan sifat sebagai hasil pengolahan tanah. Horizon mineral

dengan sifat utama terjadi pencucian liat (clay), besi, alumunium atau kombinasinya, bahan

organic, dan lain-lain sehingga tertinggal pasir dan debun umumnya berwarna pucat. Horizon A

di atasnya atau horizon B di bawahnya(Hardjowigeno, 1993).

Perkembangan pembentukan profil tanah dipengaruhi oleh topografi, yaitu dipengaruhi oleh

curah hujan, terarbsobsi dan tersimpan di dalam tanah, mempengaruhi tingkat perpindahan tanah

oleh aerosi, mempengaruhi arah pergerakan bahan dalam suatu suspense atau larutan dari suatu

tempat ke tempat yang lainnya. (Hakim, 1984).

Page 11: Profil Tanah

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan :

1.      Tiap – tiap lapisan pada profil tanah berbeda, mulai dari warna ; tekstur ; struktur ;

konsistensi ; pH tanah dll.

2.      Untuk mengetahui kandungan bahan organik dalam tanah digunakan larutan H2O2 dan akan

ditandai dengan keluarnya buih dari dalam tanah.

3.      Selain itu, ada juga larutan HCL yang digunakan untuk mengetahui kandungan kapur dari

dalam tanah, sama halnya dengan H2O2 ditandai dengan keluarnya buih dari dalam tanah.

B. Saran

Buku penuntun praktikumnya lebih diperjelas lagi. Hal ini perlu direspon agar ke

depan tidak lagi mengalami kesalahan data.

Page 12: Profil Tanah

DAFTAR PUSTAKA

Foth, D Henry. 1985. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Gadjamadah University:Yogyakarta.

Gobahong.1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.

Hakim,N.M.Y, dkk.1982. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung.Lampung.

Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo. Jakarta.

Mul, M.S. 2007. Analisis Tanah, air dan jaringan tanaman. Rieneka Cipta , Jakarta.

Pairunan.A.K.dkk.1985.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Ujung Pandang:BKPT INTIM