Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022...

45
54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Lokasi Pnenelitian a. Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan lembaga pendidikan sekolah menengah atas yang beralamatkan di Jl. Pandansimo Km.1, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini berada dipingiran kota sekaligus berada di pinggir kali progo dan tidak jauh dari pusat pemerintahan desa srandakan. Keberadaan sekolah yang mudah di jangkau karena tidak jauh dari jalur utama Srandakan- kulon progo. SMAN 1 Srandakan dilewati jalur utama obyek wisata pantai baru sehingga keberadaanya mudah diketahui. Keadaan lingkungan sekolah yang berada pada lokasi strategis, berada dipinggiran kota sehingga jauh dari kebisingan dan keramaian kota yang menjadikan suasana menjadi nyaman dan tenang sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi kondusif. Meskipun suasana lingkungan sekolah yang dirasa cukup panas karena berada di pinggiran kali progo namun usaha penghijauan selalu dilaksanakan untuk menciptakan suasana yang asri (Observasi, 15 juli 2012). SMAN 1 Srandakan memiliki suasana yang harmonis antara siswa, karyawan dan guru. Siswa menghormati guru selaku orang tua ketika disekolah dengan selalu memberi salam tiap

Transcript of Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022...

Page 1: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Lokasi Pnenelitian

a. Profil SMAN 1 Srandakan

SMAN 1 Srandakan merupakan lembaga pendidikan

sekolah menengah atas yang beralamatkan di Jl. Pandansimo Km.1,

Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, kabupaten Bantul, Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini berada dipingiran kota

sekaligus berada di pinggir kali progo dan tidak jauh dari pusat

pemerintahan desa srandakan. Keberadaan sekolah yang mudah di

jangkau karena tidak jauh dari jalur utama Srandakan- kulon progo.

SMAN 1 Srandakan dilewati jalur utama obyek wisata pantai baru

sehingga keberadaanya mudah diketahui. Keadaan lingkungan

sekolah yang berada pada lokasi strategis, berada dipinggiran kota

sehingga jauh dari kebisingan dan keramaian kota yang menjadikan

suasana menjadi nyaman dan tenang sehingga kegiatan belajar

mengajar menjadi kondusif. Meskipun suasana lingkungan sekolah

yang dirasa cukup panas karena berada di pinggiran kali progo

namun usaha penghijauan selalu dilaksanakan untuk menciptakan

suasana yang asri (Observasi, 15 juli 2012).

SMAN 1 Srandakan memiliki suasana yang harmonis

antara siswa, karyawan dan guru. Siswa menghormati guru selaku

orang tua ketika disekolah dengan selalu memberi salam tiap

Page 2: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

55

bertemu. Terciptanya suasana seperti ini tentunya tidak terlepas

dari kerja keras guru selaku pendidik serta karyawan sekolah.

Peran aktif guru dalam mendidik siswa agar menjadi peserta didik

yang berkualitas selalu ditunjukan tanpa mengenal lelah. Unggulan

dari sekolah ini terdapat pada bidang seni membatik dimana siswa

di ajarkan cara membatik serta diberikan kesempatan untuk

mengali kemampuan setiap individu mengenai seni membatik

(Observasi, 15 juli 2012).

Pada peringatan 17 agustus siswa diberikan kesempatan

untuk menjadi peserta dan pengibar bendera merah putih. SMAN 1

Srandakan menjadi perwakilan untuk terlibat langsung di lapangan

pemerintah desa Srandakan. Sebuah kehormatan bagi siswa yang

mewakili sekolah untuk tingkat kecamatan srandakan. Selain itu

siswa menciptakan ahlak dan moral setiap bulan ramadhan selalu

melakukan kegiatan agama secara rutin. Serta setiap harinya siswa

dibiasakan untuk sholat Dzuhur berjamaah sehingga siswa menjadi

terbisa untuk melaksanakan hal-hal yang positif (Observasi, 15 juli

2012).

b. Sejarah Berdirinya SMAN 1 Srandakan

SMAN 1 Srandakan pada awalnya bernama SMA PGRI

Srandakan yang berlokasi di jalan Mangiran. SMA PGRI

menempati gedung desa yang berada di dekat pasar mangunan.

Setelah dirasa tempatnya yang tidak mendukung untuk kegiatan

Page 3: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

56

belajar mengajar yang letaknya di dekat jalan raya dan gedung

yang terbatas. Sebelum dipindahkan siswanya hanya berjumlah 60

orang (Dra, Badriah S.PD, wawancara 25 Januari 2013).

Pergantian dari SMA PGRI menjadi SMAN 1 Srandakan

terlaksana semenjak 2002. Pada awal pembangunan hanya tersedia

9 ruang yakni 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru

dan ruang TU. Untuk meningkatkan jumlah siswa SMAN 1

Srandakan memiliki Visi, Mendidik siswa yang cerdas, terampil,

kompetitif, dan Berkepribadian Indonesia serta Berakhlak mulia.

Serta memiliki misi, Menyelenggarakan proses pembelajaran yang

aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dengan berbasis Iptek dan

Imtaq, menyelenggarakan pembelajaran keterampilan hidup (life

skill) sebagai bekal hidup di masyarakat, menyelenggarakan

pembelajaran muatan lokal dan kebudayaan Indonesia,

menyelenggarakan pendidikan akhlak mulia, percaya diri, tertib,

disiplin, jujur, dan bertanggung jawab. Namun sekarang SMAN 1

Srandakan memiliki siswa sebanyak 256 siswa, 20 guru serta 12

ruang kelas (Observasi, 25 januari 2013)

c. Gambaran Umum SMAN 1 Srandakan

a. Kondisi fisik

SMAN 1 Srandakan berdiri diatas tanah seluas 200.000

m2, dengan luas bangunan 1.481 m2, halaman 1.625 m2,

lapangan olahraga 1.000 m2 serta luas kebun 15.894 m2.

Page 4: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

57

Memiliki 12 kelas yang diantaranya kelas X 4 ruang kelas, XI

4 ruang kelas dan kelas XII 4 ruang kelas. Dalam rangka

meningkatkan potensi guru, siswa dan karyawan SMAN 1

Srandakan dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung

diantaranya adalah (Observasi, 25 Januari 2012)

a. Fasilitas Ruang

1) Ruang kelas terdiri dari 4 kelas X, 4 ruang kelas XI,

dan 4 Ruang kelas XII

2) Laboratorium Biologi

3) Laboratorium Kimia

4) Laboratorium Fisika

5) Laboratorium Komputer

b. Fasilitas Penunjang

1) Masjid

2) Perpustakaan

3) Lapangan upacara

4) Unit Kesehatan Siswa

5) Bimbingan Konseling

6) Lapangan Sepak Bola

7) Lapangan Basket

8) Lapangan Sepak Takrau

9) Lapangan Basket

10) Parkir luas

Page 5: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

58

B. Hasil Penelitian

1. Realitas Pembelajaran Sejarah di kelas XI IPS 1 SMAN 1

Srandakan

Pembelajaran sejarah di SMAN 1 Srandakan kelas XI IPS 1

selama ini masih menggunakan metode pembelajaran yang

konvensional. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru hanya

mengunakan modul dan dan penugasan. Guru meminta siswa untuk

mengerjakan soal-soal dalam setiap pertemuanya, siswa diberi waktu

untuk mengerjakan soal kemudian dibahas secara bersama-sama.

Pembelajaran yang diterapkan oleh guru bertujuan untuk melatih siswa

cakap dalam penyelesaian tugas berupa soal-soal untuk pencapaian

materi pembelajaran. Namun terdapat kelemahan yakni siswa yang

tidak serius mengerjakan soal akan mendapatkan nilai yang rendah

serta pehaman materi yang tidak merata (Dra. Hariningsih,wawancara,

28 Februari 2013).

Ketika pelajaran akan dimulai masih banyak siswa yang

berkeliaran dan sebagian siswa masih mengobrol dengan temanya.

Keaktifan siswa dikelas masih kurang, ditunjukkan dengan siswa

hanya menjadi pendengar dan tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Oleh karena itu, diperlukan pengunaan media dan penerapan metode

yang lebih menarik sehingga siswa berminat dalam mengikuti

pelajaran sejarah (Observasi, 28 Februari 2013).

Page 6: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

59

2. Peningkatan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran Sejarah

Melalui Metode Group Investigation di Kelas XI IPS I

a. Kegiatan Pra-Tindakan

Sebelum peneliti menjabarkan secara detail mengenai hasil

penelitian. Terlebih dahulu menjabarkan proses sebelum pelaksanaan

tindakan. Terlebih dahulu meminta izin kepada pihak sekolah untuk

melakukan penelitian, peneliti kemudian mencari surat izin secara

resmi melalui badan penelitian daerah (Bapeda). Peneliti mengurus

surat perizinan penelitian dari kampus yang ditujukan kepada

Sekretariat Daerah Yogyakarta. Kemudian mengurus perizinan ke

Bapeda Bantul. Setelah mendapatkan surat menyurat akhirnya

mengurus perijinan kembali ke SMAN 1 Srandakan. Pengajuan surat

ditujukan kepada kepala sekolah kemudian baru berdiskusi dengan

guru mata pelajaran. Pengajuan surat perizinan penelitian bertujuan

sebagai persyaratan yang harus dipenuhi seorang peneliti sebelum

melakukan penelitian. Setelah semua proses perizinan selesai barulah

peneliti melakukan diskusi atau percakapan dengan guru mengenai

proses pembelajaran dengan menggunakan metode Group

Investigation untuk meningkatkan minat belajar siswa (Observasi, 12

November 2012).

Setelah melakukan percakapan dan perbincangan yang panjang

dengan Ibu Dra, Hariningsih di SMAN 1 Srandakan, dapat ditarik

kesimpulan bahwa permasalahan yang muncul dalam pembelajaran

Page 7: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

60

sejarah di SMAN 1 Srandakan memiliki jumlah jam pelajaran yang

sedikit serta materi yang banyak sehingga pembelajaran menjadi tidak

efektif yang sering dikejar oleh waktu dan pembagian materi yang

dirasa tidak terpenuhi karena materi sejarah yang banyak. Ketertarikan

siswa untuk mengikuti dan memperhatikan pelajaran yang masih

rendah, seperti ketika pelajaran akan dimulai masih banyak siswa yang

berkeliaran di luar kelas dan saat pelajaran dimulai sebagian siswa

masih mengobrol dengan rekannya. Keaktifan siswa dikelas yang

masih kurang, ditunjukkan dengan siswa hanya menjadi pendengar

yang tidak aktif untuk bertanya dan menanggapi penjelasan guru.

Selain permasalahan diatas, kurangnya minat siswa terhadap pelajaran

sejarah membuat siswa semakin sulit untuk memahami materi

pembelajaran sejarah (Dra, Hariningsih, wawancara, 29 Januari 2013).

Berdasarkan hasil perbincangan tersebut terlihat bahwa tugas

guru untuk memecahkan permasalahan tersebut. Perlu adanya

perubahan dalam pembelajaran agar mampu meningkatkan minat

belajar siswa. Karena dengan menggunakan metode pembelajaran

yang bervariasi akan membuat siswa semakin tertarik untuk mengikuti

pelajaran. Ketika siswa merasa senang terhadap suatu proses

pembelajaran akan berpengaruh pula pada nilai-nilai dan rasa

ketertarikan untuk mengikuti pelajaran sejarah. Metode pembelajaran

baru yang dipilih dalam penelitian ini adalah dengan metode Group

Investigation (Dra,Hariningsih, wawancara, 29 Januari 2013).

Page 8: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

61

Fokus utama adalah mengubah pola pikir siswa yang selama

ini menganggap pelajaran sejarah membosankan diperlukan metode

pembelajaran yang menarik, manyenangkan. Dijelaskan kepada guru

sejarah bahwa penelitian ini dibatasi pada peningkatan minat belajar

siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode

Group Investigation yang lebih menekankan kerja sama dalam

kelompok untuk melakukan investigasi terhadap masalah-masalah

yang sedang dihadapi. Dengan melakukan Investigasi diharapkan

siswa dapat berfikir kritis sehingga dalam memecahkan masalah dapat

mereka lakukan yang akhirnya dapat meningkatkan keaktifan dan

minat siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah (Dra. Hariningsih,

wawancara, 29 Januari 2013)

Di SMAN 1 Srandakan terdapat 12 kelas, untuk kelas X 4

kelas, XI 4 kelas dan XII 4 kelas. Sebelum penelitian dilakukan,

peneliti melakukan pertimbangan yang matang untuk menentukan

sempel kelas mana yang akan digunakan. Berhubung penelitian ini

dilaksanakan pada semester genap maka tidak mungkin menggunakan

kelas XII, karena kelas akan UAN. Berdasarkan pertimbangan guru,

peneliti beserta guru memutuskan penelitian akan dilakukan di kelas

XI IPS (Obsevasi, 29 Januari 2013)

Berdasarkan pertimbangan dari guru dan hasil observasi, kelas

yang diambil untuk diteliti adalah kelas XI IPS 1. Dipilih kelas XI IPS

1 digunakan sebagai tempat penelitian karena minat siswa dalam

Page 9: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

62

mengikuti pelejaran yang tergolon rendah, pemahaman materi yang

tidak merata, serta keaktifan dalam kegiatan pembelajara yang masih

rendah. Namun pada dasarnya kelas ini memiliki keberanian untuk

berpendapat yang lebih dibandingkan kelas lainya. Selain itu yang

menjadi pertimbangan adalah sewaktu melakukan kegiatan PPL

peneliti mengampu kelas ini sehingga dirasa sudah saling kenal antar

siswa sehingga dalam pengamatan tidak mengalami hambatan.

Penelitian dimulai pada tanggal 4 Februari 2013 dengan Ibu Dra,

Hariningsih sebagai observer sekaligus kolaborator dan peneliti

sebagai guru yang mengajar (Observasi, 29 Januari 2013)

Peneliti menjelaskan mengenai pokok-pokok yang harus

dilakukan guru maupun peneliti sebelum melakukan metode Group

Investigation. Peneliti bersama guru kolaborator menentukan materi

yang akan digunakan sebagai penelitian. Peneliti sebagai guru harus

menjelaskan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan metode Group Investigation dengan sejelas

mungkin terhadap siswa. Peneliti juga harus mampu membantu siswa

dalam pembelajaran sejarah. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanaan

tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan

bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh barat sampai dengan

pendudukan Jepang. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS 1 SMAN

1 Srandakan yang berjumlah 21 siswa (observasi, 30 Januari 2013).

Page 10: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

63

b. Penyusunan Rencana Tindakan

Rancangan dibuat sebagai pedoman untuk guru sejarah,

sehingga dapat mempermudah dalam proses pembelajaran. Selain itu

rancangan dibuat untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran sejarah

dengan menggunakan metode Group Investigation. Guru berperan

sebagai observer atau pengamat sekaligus kolaborator yang membantu

proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode Group

Investigation. Tugas guru sebagai observer adalah mengamati

berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan metode

Group Investigation terutama tentang minat belajar siswa.

Rencana penelitian dilakukan dalam tiga siklus atau tiga

putaran yang masing-masing siklus memiliki materi yang berbeda.

Siklus I pertemuan pertama yakni Menganalisis Perlawanan Rakyat

Maluku, Perang Paderi, Perang Diponegoro, Perang Aceh. Siklus I

pertemuan kedua yakni Mengidentifikasi Paham Nasionalisme,

Liberalisme, Sosialisme, dan Paham Demokrasi. Siklus II pertemuan

pertama yakni, menganalisis Organisasi Budi Utomo, Sarekat Islam,

Perhimpunan Indonesia, Indische Partij. Siklus II pertemuan kedua

yakni Mengidentifikasi Terbentuknya PPPKI, Kongres Pemuda, Petisi

Suetarjo, dan GAPI(Gabungan Politik Indonesia). Siklus III pertemuan

pertama menganalisis masuknya Jepang ke wilayah Indonesia,

Gerakan Tiga A, Pusat Tenaga Rakyat, Perlawanan rakyat terhadap

Jepang. Siklus III pertemuan kedua yaitu dampak pendudukan jepang

Page 11: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

64

bidang politik dan ekonomi, pendidikan dan kebudayaan, menganalisis

BPUPKI, dan PPKI. Setelah masing-masing rancangan tindakan

berakhir, peneliti selalu melakukan diskusi dengan kolaborator sebagai

bentuk refleksi untuk memperbaiki tindakan pada siklus selanjutnya.

c. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus yang

masing-masing pelaksanaanya dilakukan dua kali pertemuan. Sehingga

jumlah dari tiga siklus adalah enam kali pertemuan hasilnya dapat

diklasifikasikan sebagai berikut.

Siklus I

a. Perencanaan

1) Standar Kompetensi : Menganalisis Perkembangan Bangsa

Indonesia Sejak Masuknya Pengaruh Barat Sampai Dengan

Pendudukan Jepang

2) Kompetensi dasar : Menganalisis perkembangan pengaruh

Barat dan perubahan ekonomi, demografi, dan kehidupan

sosial budaya masyarakat di Indonesia pada masa kolonial

3) Indikator : Menganalisis Kedudukan dan Dampak

Kehidupan Masyarakat Pada Masa Kolonial

4) Sumber belajar :

a. Modul

Page 12: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

65

b. I Wayan Badrika. 2006. Sejarah untuk SMA Jilid 2

Kelas XI Program Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.

c. M. Habib Mustopo. 2007. Sejarah untuk SMA Kelas XI.

Jakarta: Yudhistira.

5) Metode : Metode Group Investigation

b. Pelaksaan

Siklus I dilakukan dalam dua tahapan yaitu pertemuan

pertama 4 Februari 2013 1x45 Pukul 10.15-11.00 wib dengan

materi menganalisis perlawanan rakyat Maluku, Perang Paderi,

Perang Diponegoro, Perang Aceh, dan pertemuan kedua 7 Februari

2013 2x45 pukul 10.15- 11.45 wib, dengan materi menganalisis

Paham Nasionalisme, Liberalisme, Sosialisme dan Paham

Demokrasi. Pelaksanaan pembelajaran ini menggunakan metode

Group Investigation dipadukan dengan penggunaan modul

bertujuan untuk mempermudah siswa dalam mengamati materi

secara singkat dan jelas.

a) Pertemuan Pertama

1) Guru Membuka salam, doa dan Presensi, guru

memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti

pelajaran sejarah

2) Guru membagikan angket sebelum pembelajaran

dilaksanakan

Page 13: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

66

3) Guru menyampaikan pembelajaran dengan menerapkan

dan menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan metode

Group Investigation

4) Guru membagi kelas menjadi empat kelompok dengan

masing- masing kelompok terdiri dari 4 siswa, karena

siswa yang hadir hanya 17 dari 21 siswa keseluruan

5) Guru membagikan sumber bacaan dan Modul

6) Guru menugaskan kelompok 1 membahas Perlawanan

Rakyat Maluku, Kelompok 2 membahas Perang Pederi,

Kelompok 3 Perang diponegoro, dan kelompok 4 Perang

Aceh

7) Guru memberikan waktu untuk siswa berdikusi bersama

kelompok

8) Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi

hasil diskusi, disertai dengan proses tanya jawab

9) Guru bersama kolabolator menyimpulkan dan membahas

jalanya diskusi

10) Guru membagikan angket setelah tindakan

11) Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya

dengan pemberian tugas pada setiap kelompoknya

12) Penutup mengucapkan salam dan doa

Page 14: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

67

b) Pertemuan Kedua

1) Guru Membuka salam, doa dan Presensi, guru

memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti

pelajaran sejarah

2) Guru membagikan angket sebelum pembelajaran

dilaksanakan

3) Guru menyampaikan pembelajaran dengan menerapkan

dan menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan metode

Group Investigation

4) Guru membagi kelas menjadi empat kelompok dengan

masing- masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa, karena

siswa yang hadir hanya 17 dari 21 siswa keseluruan

5) Guru membagikan sumber bacaan dan Modul

6) Guru menugaskan kelompok 1 membahas Nasionalisme,

Kelompok 2 membahas Liberalisme, Kelompok 3

Sosialisme, dan kelompok 4 Paham Demokrasi

7) Guru memberikan waktu untuk siswa berdikusi bersama

kelompok

8) Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi

hasil diskusi, disertai dengan proses tanya jawab

9) Guru bersama kolabolator menyimpulkan dan membahas

jalanya diskusi

10) Guru membagikan angket setelah tindakan

Page 15: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

68

11) Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya

dengan pemberian tugas pada setiap kelompoknya

12) Penutup mengucapkan salam dan doa

c. Pengamatan

a) Pengamatan Terhadap Guru

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus

pertama ini guru telah membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dengan baik. RPP telah dibuat dengan lengkap

dan sesuai dengan Standar Kompetensi maupun Kompetensi

Dasarnya. Guru juga telah menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai sekaligus memberikan apresiasi di awal

pertemuan dengan baik.

b) Pengamatan Terhadap Siswa

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I sudah

sesuai dengan skenario pembelajaran dengan metode Group

Investigation yang telah dipersiapkan peneliti. Maka minat

siswa sebelum dan sesudah tindakan dapat diketahui sebagai

berikut.

1) Minat belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada saat

sebelum dan sesudah tindakan.

a. Minat belajar siswa sebelum tindakan

Minat sebelum tindakan secara keseluruhan sebesar

59,00%. Apabila dihitung masing-masing kategori

Page 16: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

69

variabelnya adalah Rendah sebesar 17,64%, sedang

23,52%, Tinggi 35,29%, Sangat Tinggi 23,52%.

b. Minat belajar siswa sesudah tindakan

Minat sebelum tindakan secara keseluruhan sebesar

59,00%. Apabila dihitung masing-masing kategori

variabelnya adalah Rendah sebesar 17,64%, sedang

23,52%, Tinggi 35,29%, Sangat Tinggi 23,52%.

Berdasarkan angket sebelum dan setelah tindakan di

atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa setelah

menggunakan metode Group Investigation sebesar 59,00%

menjadi 64,00% atau mengalami peningkatan sebesar 5%.

Diketahui bahwa rata-rata minat belajar siswa pada siklus I

sebesar 64,00% maka berdasarkan indikator keberhasilannya

menunjukkan ≤ 70% maka siklus I dikatakan belum berhasil

karena belum memenuhi kategori pencapaian keberhasilan

minatnya.

d. Refleksi

Berdasarkan penelitian pada siklus I proses pembelajaran

dengan penerapan metode Group Investigation yang diperoleh

hasil dari pengisian angket sebelum dan sesudah tindakan maka

dapat diketahui minat belajar siswa berdasarkan tabel berikut ini.

Page 17: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

Angket

Sebelum TindakanSesudah Tindakan

sebelum tindakan sebesar

64,00% atau mengalami peningkatan sebesar 5%. Dengan masing

masing kategori variabelnya sebelum tindakan sebesar rendah

17,64%, Sedang 23,52%, Tinggi 35,29% dan Sangat Tinggi

23,52%. Sedangkan mina

masing kategori var

Tinggi 35,29%, dan Sangat Tinggi 29,41%. Maka untuk

mengetahui peningkatan minat pada siklus I dapa

gambar grafik ber

0%

20%

40%

60%

80%

Tabel 10. Minat Belajar Siswa Pada Siklus I

Angket Rata-rata

PencapaianRendah Sedang Tinggi

Sebelum Tindakan

59,00% 17,64% 23,52% 35,29

Sesudah Tindakan

64,00% 17,64% 23,52% 35,29

Diketahui bahwa pada Siklus I rata-rata minat

sebelum tindakan sebesar 59,00%, setelah tindakan menjadi

64,00% atau mengalami peningkatan sebesar 5%. Dengan masing

masing kategori variabelnya sebelum tindakan sebesar rendah

17,64%, Sedang 23,52%, Tinggi 35,29% dan Sangat Tinggi

23,52%. Sedangkan minat siswa setelah tindakan

masing kategori variabelnya Rendah 17,64%, Sedang 23,52%,

Tinggi 35,29%, dan Sangat Tinggi 29,41%. Maka untuk

mengetahui peningkatan minat pada siklus I dapa

gambar grafik berikut.

Gambar 4. Minat Belajar Siswa Siklus I

0%

20%

40%

60%

80%

Rata-rata Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

59%

17.64%23.52%

35.29%

23.52%

64%

17.64%23.52%

35.29%29.41%

5%

Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan

70

. Minat Belajar Siswa Pada Siklus I.

Pencapaian Tinggi Sangat

Tinggi 35,29% 23,52%

35,29% 29,42%

minat belajar siswa

, setelah tindakan menjadi

64,00% atau mengalami peningkatan sebesar 5%. Dengan masing-

masing kategori variabelnya sebelum tindakan sebesar rendah

17,64%, Sedang 23,52%, Tinggi 35,29% dan Sangat Tinggi

dengan masing-

iabelnya Rendah 17,64%, Sedang 23,52%,

Tinggi 35,29%, dan Sangat Tinggi 29,41%. Maka untuk

mengetahui peningkatan minat pada siklus I dapat dilihat dari

Gambar 4. Minat Belajar Siswa Siklus I

Sangat Tinggi

23.52%

29.41%

Minat

Page 18: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

71

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka

refleksi pada siklus I dapat diketahui bahwa rata-rata minat belajar

siswa sebelum tindakan sebesar 54,00% dan setelah tindakan

sebesar 69,00% yang mengalami peningkatan sebesar 5%. Setelah

dilakukan pengamatan terdapat beberapa kelemahan diantaranya.

a. Siswa mengalami kebingungan dalam penjelasan langkah-

langkah pembelajaran penerapan metode Group Investigation.

b. Siswa mengalami kesulitan dalam mencari dan menemukan

informasi dari sumber-sumber buku.

c. Banyak siswa yang belum melakukan koordinasi dengan baik

atau kerja sama dengan kelompoknya.

Adapun usaha perbaikan atau solusi yang dilakukan yakni

pada siklus selanjutnya.

d. Guru menjelaskan secara detail, dan pemggunaan bahasa yang

mudah dipahami siswa dalam menjelaskan langkah-langkah

metode Group Investigation.

e. Guru mengarahkan dan memberikan bantuan informasi sumber

buku yang akan digunakan serta menunjukkan cara

menentukan pokok-pokok dalam temuan.

f. Guru memberikan dorongan dan arahan kepada setiap siswa

mengenai tindakan yang dilakukan dalam kegiatan kerja sama

antar kelompoknya.

Page 19: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

72

Berdasarkan temuan kelemahan yang terjadi pada siklus I

dijadikan sebagai perbaikan dan penyempurnaan penelitian dan

dilanjutkan ke siklus II untuk mencapai indikator keberhasilan

sebesar ≥ 70% untuk pencapaian indikator dikatakan berhasil.

Siklus II

a. Perencanaan

1) Standar Kompetensi : Menganalisis Perkembangan Bangsa

Indonesia Sejak Masuknya Pengaruh Barat Sampai Dengan

Pendudukan Jepang

2) Kompetensi Dasar : Menganalisis Hubungan Antara

Perkembangan Paham Baru dan Transformasi Sosial dengan

Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan

3) Indikator : Menganalisis Hubungan Paham Baru

Dengan Munculnya Kesadaran Kebangsaan

4) Sumber belajar :

a. Modul

b. Hand Out

c. I Wayan Badrika. 2006. Sejarah untuk SMA Jilid 2

Kelas XI Program Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.

d. M. Habib Mustopo. 2007. Sejarah untuk SMA Kelas XI.

Jakarta: Yudhistira.

5) Metode : Metode Group Investigation

Page 20: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

73

b. Pelaksanan

Siklus II dilakukan dalam dua tahapan yaitu pertemuan

pertama 11 Februari 2013 1x45 Pukul 10.15-11.00 wib dengan

materi menganalisis terbentuknya Organisasi Budi Utomo, Sarekat

Islam, Perhimpunan Indonesia, dan Indische Partij dan pertemuan

kedua 14 Februari 2013 2 x 45 pukul 10.15- 11.45 wib, dengan

materi menjelaskan terbentuknya PPPKI, Kongres Pemuda, Petisi

Sutarjo, dan Perkembangan GAPI. Pelaksanaan pembelajaran ini

menggunakan metode Group Investigation yang dipadukan dengan

media Modul dan Hand Out. Penggunaan modul mempermudah

siswa meringkas materi dan pemahaman secara singkat.

Penggunaan media Hand Out bertujuan untuk memudahkan dalam

pemahaman dengan meberikan ringkasan dan penjelasan materi

secara runtut dan jelas. Sehingga melalui media Hand Out dapat

meningkatkan ketertarikan siswa dan perhatian siswa yang dapat

mempermudah dalam memahami informasi sumber sehingga minat

belajar siswa meningkat.

a) Pertemuan Pertama

1) Guru Membuka salam, doa dan Presensi, guru

memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti

pelajaran sejarah

2) Guru membagikan angket sebelum pembelajaran

dilaksanakan

Page 21: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

74

3) Guru menerapkan dan menegaskan langkah-langkah

pelaksanaan metode Group Investigation

4) Guru memberikan media Modul dan Hand Out

5) Guru membagi kelas menjadi empat kelompok dengan

masing- masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa, karena

siswa yang hadir hanya 19 dari 21 siswa keseluruan

6) Guru menugaskan kelompok 1 membahas Organisasi Budi

Utomo, Kelompok 2 membahas Sarekat Islam, Kelompok

3 Perhimpunan Indonesia, dan kelompok 4 Indische Partij.

7) Guru memberikan waktu untuk siswa berdikusi bersama

kelompok

8) Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi

hasil diskusi

9) Guru membimbing siswa untuk bertanya dan menanggapi

dalam kegiatan presentasinya

10) Guru memberikan penguatan dalam hasil diskusi

11) Guru bersama kolaborator menyimpulkan dan membahas

jalanya diskusi

12) Guru membagikan angket setelah tindakan

13) Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya

dengan pemberian tugas pada setiap kelompoknya

14) Penutup mengucapkan salam dan doa

Page 22: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

75

b) Pertemuan Kedua

1) Guru Membuka salam, doa dan Presensi, guru

memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti

pelajaran sejarah

2) Guru membagikan angket sebelum pembelajaran

dilaksanakan

3) Guru menerapkan dan menegaskan kembali langkah-

langkah pelaksanaan metode Group Investigation

4) Guru memberikan media Modul dan Hand Out

5) Guru membagi kelas menjadi empat kelompok dengan

masing- masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa, karena

siswa yang hadir hanya 19 dari 21 siswa keseluruan

6) Guru membagikan sumber bacaan dan lembaran Hand out,

7) Guru menugaskan kelompok 1 membahas terbentuknya

PPPKI, Kelompok 2 membahas Kongres Pemuda,

Kelompok 3 Petisi Sutarjo, dan kelompok 4

Perkembangan GAPI

8) Guru memberikan waktu untuk siswa berdikusi bersama

kelompok

9) Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi

hasil diskusi

10) Guru memberikan penguatan dalam hasil diskusi

Page 23: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

76

11) Guru membimbing siswa untuk bertanya dan menanggapi

dalam kegiatan presentasinya

12) Guru bersama kolabolator menyimpulkan dan membahas

jalanya diskusi

13) Guru membagikan angket setelah tindakan

14) Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya

dengan pemberian tugas pada setiap kelompoknya

15) Penutup mengucapkan salam dan doa

c. Pengamatan

a) Pengamatan terhadap guru

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada

siklus dua ini guru telah membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dengan baik. RPP telah dibuat dengan lengkap

dan sesuai dengan Setandar Kompetensi maupun Kompetensi

Dasarnya. Guru sudah membuat media dengan baik dan

menarik. Guru membuat media Modul dan Hand out, dan telah

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

sekaligus memberikan apersepsi di awal pertemuan dengan

baik.

b) Pengamatan terhadap siswa

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah

sesuai dengan skenario pembelajaran dengan metode Group

Investigation yang telah dievaluasi pada siklus I. Maka minat

Page 24: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

77

siswa sebelum dan sesudah tindakan dapat diketahui sebagai

berikut.

(1) Minat siswa pada siklus II dapat dilihat pada saat sebelum

dan sesudah tindakan.

g. Minat siswa sebelum tindakan

Minat sebelum tindakan secara keseluruhan sebesar

63,00%. Apabila dihitung masing-masing kategori

variabelnya adalah Rendah sebesar 21,05%, sedang

15,78%, Tinggi 31,57%, Sangat Tinggi 31,57% .

h. Minat siswa setelah tindakan

Minat sesudah tindakan secara keseluruhan sebesar

74,00%. Apabila dihitung masing-masing kategori

variabelnya adalah Rendah sebesar 10,52%, sedang

15,78% , Tinggi 36,84% , Sangat Tinggi 36,84%.

Berdasarkan angket sebelum dan sesudah tindakan di

atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa sebelum

menggunakan metode Group Investigation sebesar 63,00%

setekah tindakan menjadi 74,00% atau mengalami peningkatan

sebesar 11%. Diketahui bahwa rata-rata minat belajar siswa

pada siklus II sebesar 74,00% maka berdasarkan indikator

keberhasilannya menunjukkan ≥70% maka siklus II dikatakan

mencapai keberhasilan karena telah memenuhi kategori

pencapaian keberhasilan minatnya.

Page 25: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

78

d. Refleksi

Berdasarkan penelitian pada siklus II proses pembelajaran

dengan penerapan metode Group Investigation yang diperoleh dari

hasil pengisian angket sebelum dan sesudah tindakan maka dapat

diketahui minat belajar siswa berdasarkan tabel berikut ini.

Tabel 11. Minat Belajar Siswa Pada Siklus II.

Angket Rata-rata

Pencapaian Rendah Sedang Tinggi Sangat

Tinggi Sebelum Tindakan

63,00% 21,05% 15,78% 31,57% 31,57%

Sesudah Tindakan

74,00% 10,52% 15,78% 36,84% 36,84%

Diketahui bahwa pada Siklus II rata-rata minat belajar

siswa sebelum tindakan sebesar 63,00%, setelah tindakan menjadi

74,00% setelah tindakan atau mengalami kenaikan sebesar 11%.

Dengan masing-masing kategori variabelnya sebelum tindakan

sebesar rendah 21,05%, Sedang 15,78%, Tinggi 31,57% dan

Sangat Tinggi 31,57%. Sedangkan minat siswa setelah tindakan

sebesar dengan masing-masing kategori variabelnya Rendah

10,52%, Sedang 15,78%, Tinggi 36,84%, dan Sangat Tinggi

36,84%. Maka untuk mengetahui peningkatan minat pada siklus II

dapat dilihat dari gambar grafik berikut.

Page 26: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

mengalami peningkatan

siklus II minat belajar siswa meningkat

mengalami peningkatan sebesar

pengamatan terdapat beberapa kelemahan diantaranya.

a. Sebagian siswa masih pasif dalam kegiatan presentasi

b. Siswa belum percaya diri dalam penyampaian hasil presentasi

dikelas.

siklus selanjutnya.

a. Guru

diberikan perhatian serta kesempatan untuk bertanya dan

menanggapi dalam kegiatan presentasi.

b. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada siswa agar

lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya.

0%

20%

40%

60%

80%

Gambar 5. Minat Belajar Siswa Siklus II

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diketahui

mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 5% kemudian pada

siklus II minat belajar siswa meningkat menjadi 11% ata

mengalami peningkatan sebesar 6%. Setelah dilakukan

pengamatan terdapat beberapa kelemahan diantaranya.

Sebagian siswa masih pasif dalam kegiatan presentasi

Siswa belum percaya diri dalam penyampaian hasil presentasi

dikelas.

Adapun usaha perbaikan atau solusi yang dilakukan

siklus selanjutnya.

Guru membimbing siswa yang pasif untuk lebih berperan dan

diberikan perhatian serta kesempatan untuk bertanya dan

menanggapi dalam kegiatan presentasi.

Guru memberikan motivasi dan semangat kepada siswa agar

lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya.

0%

20%

40%

60%

80%

Rata-rata Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

63%

21.05%15.78%

31.57% 31.57%

74%

10.52%15.78%

36.84% 36.84%

11%

Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan

79

Gambar 5. Minat Belajar Siswa Siklus II

ng telah diketahui

sebesar 5% kemudian pada

menjadi 11% atau

Setelah dilakukan

pengamatan terdapat beberapa kelemahan diantaranya.

Sebagian siswa masih pasif dalam kegiatan presentasi

Siswa belum percaya diri dalam penyampaian hasil presentasi

atau solusi yang dilakukan pada

bing siswa yang pasif untuk lebih berperan dan

diberikan perhatian serta kesempatan untuk bertanya dan

Guru memberikan motivasi dan semangat kepada siswa agar

lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya.

Sangat Tinggi

31.57%

36.84%

Minat

Page 27: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

80

Berdasarkan temuan kelemahan yang terjadi pada siklus II

dijadikan sebagai perbaikan dan penyempurnaan penelitian

dilanjutkan ke siklus III yang digunakan sebagai pemantapan

pelaksanaan siklus sebelumnya. Karena pada siklus II dapat dikatan

penelitian berhasil meskipun perlu perbaikan agar permasalahan

yang timbul dapat teratasi pada siklus selanjutnya. Pada siklus II

sebesar 74,00% berdasarkan indikator keberhasilan ≥ 70%

menunjukkan penelitian berhasil yang dilanjutkan sebagai

pemantapan pada siklus ke III.

Siklus III

a. Pengamatan

1) Standar Kompetensi : Menganalisis Perkembangan Bangsa

Indonesia Sejak Masuknya Pengaruh Barat Sampai Dengan

Pendudukan Jepang

2) Kompetensi Dasar : Menganalisis Proses Interaksi Indonesia

Jepang dan Dampak Pendudukan Militer Jepang Terhadap

Kehidupan Masyarakat di Indonesia

3) Indikator : Menganalisis Zaman Pendudukan Jepang

di Indonesia

4) Sumber belajar :

a. Modul

Page 28: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

81

b. Hand Out

c. Power Point

d. I Wayan Badrika. 2006. Sejarah untuk SMA Jilid 2

Kelas XI Program Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.

e. M. Habib Mustopo. 2007. Sejarah untuk SMA Kelas XI.

Jakarta: Yudhistira.

5) Metode : Metode Group Investigation,

b. Pelaksanaan

Siklus III dilakukan dalam dua tahapan yaitu pertemuan

pertama 21 Februari 2013 2 x 45 Pukul 10.15-11.45 wib dengan

materi menganalisis masuknya Jepang ke wilayah Indonesia,

Gerakan Tiga A, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), Perlawanan Rakyat

Terhadap Jepang, dan pertemuan kedua 28 Februari 2013 2 x 45

pukul 10.15- 11.45 wib, dengan materi menjelaskan dampak

Pendudukan Jepang Bidang Politik dan Ekonomi, Dampak

Pendudukan Jepang Bidang Pendidikan dan Kebudayaan,

menganalisi BPUPKI, dan PPKI. Penggunaan modul

mempermudah siswa meringkas materi dan pemahaman secara

singkat. Penggunaan media Hand Out bertujuan untuk

memudahkan dalam pemahaman dengan memberikan ringkasan

dan penjelasan materi secara runtut dan jelas. Sehingga melalui

media Hand Out dapat meningkatkan ketertarikan siswa dan

perhatian siswa yang dapat mempermudah dalam memahami

Page 29: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

82

informasi sumber sehingga minat belajar siswa meningkat.

Penggunaan media Power Point bertujuan untuk memberikan daya

tarik karena dapat menampilkan penjelasan materi secara menarik,

runtut dan singkat. Melalui penggunaan power point diharapkan

siswa dalam mendeskripsikan dan berimajinasi terhadap

pendudukan jepang lebih jelas karena memperhatikan alur

peristiwa dan gambar tokoh yang dapat menimbulkan kemampuan

berfikir kritis siswa sehingga minat belajar siswa meningkat.

a) Pertemuan Pertama

1) Guru Membuka salam, doa dan Presensi, guru

memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti

pelajaran sejarah

2) Guru membagikan angket sebelum pembelajaran

dilaksanakan

3) Guru menerapkan metode Group Investigation

4) Guru mengarahkan siswa bergabung dalam kelompoknya

yang terdiri dari 4-5 siswa per kelompoknya,

5) Guru membagikan sumber bacaan dan Modul, Hand Out,

Power Point

6) Guru menugaskan kelompok 1 membahas menganalisis

masuknya Jepang ke wilayah Indonesia, Kelompok 2

membahas Gerakan Tiga A, Kelompok 3 membahas Pusat

Page 30: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

83

Tenaga Rakyat (Putera), Kelompok 4 membahas

Perlawanan Rakyat Terhadap Jepang.

7) Guru memberikan waktu untuk siswa berdikusi bersama

kelompok

8) Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi

hasil diskusi

9) Guru membimbing siswa untuk bertanya dan menanggapi

dalam kegiatan presentasinya

10) Guru bertindaak sebagai penguat dari hasil presentasi

diskusi

11) Guru bersama kolabolator menyimpulkan dan melakukan

refleksi jalanya diskusi

12) Guru membagikan angket setelah tindakan

13) Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya

dengan pemberian tugas pada setiap kelompoknya

14) Penutup mengucapkan salam dan doa

b) Pertemuan Kedua

1) Guru Membuka salam, doa dan Presensi, guru

memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti

pelajaran sejarah

2) Guru membagikan angket sebelum pembelajaran

dilaksanakan

3) Guru menerapkan metode Group Investigation

Page 31: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

84

4) Guru mengarahkan siswa bergabung dengan masing-

masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa

5) Guru membagikan sumber bacaan dan Modul, Hand out,

Power Point

6) Guru menugaskan kelompok 1 membahas menjelaskan

dampak Pendudukan Jepang Bidang Politik dan Ekonomi,

Kelompok 2 membahas dampak Pendudukan Jepang

Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Kelompok 3

menganalisi BPUPKI, Kelompok 4 membahas PPKI.

7) Guru memberikan waktu untuk siswa berdikusi bersama

kelompok

8) Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi

hasil investigasi

9) Guru membimbing siswa untuk bertanya dan menanggapi

dalam kegiatan presentasinya

10) Guru pelajaran bertindak sebagai penguat hasil presentasi

diskusi

11) Guru bersama kolabolator menyimpulkan dan merefleksi

hasil diskusi

12) Guru membagikan angket setelah tindakan

13) Guru mengucapkan terima kasih karena telah membantu

menerapkan metode Group Investigation

14) Penutup mengucapkan salam dan doa

Page 32: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

85

c. Pengamatan

a) Pengamatan Terhadap guru

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus

tiga ini guru telah membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dengan baik. RPP telah dibuat dengan lengkap

dan sesuai dengan Setandar Kompetensi maupun Kompetensi

Dasarnya. Guru sudah membuat media dengan baik dan

menarik. Guru membuat media Hand out, Power Point dan

telah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

sekaligus memberikan apersepsi di awal pertemuan dengan

baik.

b) Pengamatan terhadap siswa

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah

sesuai dengan skenario pembelajaran dengan metode Group

Investigation yang telah dievaluasi pada siklus I. Maka minat

siswa sebelum dan sesudah tindakan dapat diketahui sebagai

berikut.

(1) Minat siswa pada siklus III dapat dilihat pada saat sebelum

dan sesudah tindakan.

a. Minat siswa sebelum tindakan

Minat sebelum tindakan secara keseluruhan sebesar

71,00%. Apabila dihitung masing-masing kategori

Page 33: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

86

variabelnya adalah Rendah 9,25%, sedang 19,04%,

Tinggi 38,09%, Sangat Tinggi 33,33%.

b. Minat siswa setelah tindakan

Minat sesudah tindakan secara keseluruhan sebesar

86,00%. Apabila dihitung masing-masing kategori

variabelnya adalah Rendah 4,76%, sedang 9,52%,

Tinggi 38,09%, Sangat Tinggi 47,61%

Berdasarkan angket sebelum dan sesudah tindakan di

atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa sebelum

menggunakan metode Group Investigation sebesar 71,00%

setekah tindakan menjadi 86,00% atau mengalami peningkatan

sebesar 15%. Diketahui bahwa rata-rata minat belajar siswa

pada siklus III sebesar 86,00% maka berdasarkan indikator

keberhasilannya menunjukkan ≥70% maka siklus III

dikatakan mengalami peningkatan keberhasilan yang

signifikan karena telah melebihi kategori pencapaian

keberhasilan minatnya.

d. Refleksi

Berdasarkan penelitian pada siklus III proses pembelajaran

dengan penerapan metode Group Investigation yang diperoleh dari

hasil pengisian angket sebelum dan sesudah tindakan maka dapat

diketahui minat belajar siswa berdasarkan tabel berikut ini.

Page 34: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

Angket

Sebelum TindakanSesudah Tindakan

kenaikan

sesudah tindakan atau mengalami peningkatan sebesar

Dengan masing

9,52%, Sedang 19,04

Sedangkan minat siswa setelah tindakan sebesar 86,

masing

9,52%, Tinggi 38,09%, dan Sangat Tinggi 47,61%.

peningkatan minat dapat dilihat tabel berikut.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Tabel 12. Minat Belajar Siswa Pada Siklus II

Angket Rata-rata PencapaianRendah Sedang Tinggi

Sebelum Tindakan

71,00% 9,52% 19,04% 38,09%

Sesudah Tindakan

86,00% 4,76% 9,52% 38,09%

Dapat dideskripsikan bahwa pada siklus III mengalami

kenaikan sebelum tindakan sebesar 71,00% menjadi 86,00%

sesudah tindakan atau mengalami peningkatan sebesar

Dengan masing-masing kategori variabelnya

9,52%, Sedang 19,04%, Tinggi 38,09% dan Sangat Tinggi 33,33%.

Sedangkan minat siswa setelah tindakan sebesar 86,

masing-masing kategori variabelnya Rendah 4,76%, Sedang

9,52%, Tinggi 38,09%, dan Sangat Tinggi 47,61%.

peningkatan minat dapat dilihat tabel berikut.

Gambar 6. Minat Belajar Siswa Siklus III

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Rata-rata Rendah Sedang Tinggi Sangat

Tinggi

71%

9.52%19.04%

38.09%33.33%

86%

4.76%9.52%

38.09%47.61%

15%

sebelum Tindakan Sesudah Tindakan

87

. Minat Belajar Siswa Pada Siklus III.

Pencapaian Tinggi Sangat

Tinggi 38,09% 33,33%

38,09% 47,61%

siklus III mengalami

71,00% menjadi 86,00%

sesudah tindakan atau mengalami peningkatan sebesar 15%.

sebesar rendah

%, Tinggi 38,09% dan Sangat Tinggi 33,33%.

Sedangkan minat siswa setelah tindakan sebesar 86,00%. Dengan

masing kategori variabelnya Rendah 4,76%, Sedang

9,52%, Tinggi 38,09%, dan Sangat Tinggi 47,61%. Maka

Gambar 6. Minat Belajar Siswa Siklus III

Sangat

33.33%

47.61%

Minat

Page 35: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

88

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diketahui

mengalami peningkatan dari siklus II sebesar 11% kemudian pada

siklus III minat belajar siswa meningkat menjadi 15% atau

mengalami peningkatan sebesar 4%. Sehingga diketahui bahwa

rata-rata minat dari siklus II sampai III sebesar 5%. Setelah

dilakukan pengamatan pada siklus tiga terdapat beberapa

kelemahan diantaranya.

a. Sebagian siswa tidak kondusif dalam melakukan sesi tanya

jawab dalam presentasi

Adapun usaha perbaikan atau solusi yang harus dilakukan

yakni.

c. Guru membimbing siswa agar lebih kondusif dan bisa

mengendalikan suasan ketika dikusi presentasi dilakukan

dengan memperhatikan secara khusus pada siswa yang

dianggap ribut ketika sedang presentasi.

Berdasarkan temuan kelemahan yang terjadi pada siklus III

dijadikan sebagai refleksi perbaikan dalam siklus III. Pada siklus

III dapat dikatan penelitian sudah berhasil meskipun perlu

dilakukan penguatan dan renungan perbaikan agar permasalahan

yang timbul dapat teratasi ketika sedang berlangsung kegiatan.

Pada siklus III indikator keberhasilan ≥ 70% menunjukkan

keberhasilan yang sudah signifikan sehingga penelitian dapat

dihentikan karena sudah mencapai keberhasilan yang tinggi.

Page 36: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

siklusnya pada peningkatan

SMAN 1 Srandakan. Maka dapat dikatan

mengalami kenaikan yang

Hasilnya siklus I minat siswa sebelum tindakan sebesar 59,00%

dan setelah tindakan minat siswa sebesar 64,00% maka mengalami

peningkata

sebesar 63,00% dan setelah tindakan minat siswa sebesar 74,00%

maka mengalami peningkatan 11%, siklus III minat siswa sebelum

tindakan 71,00% dan setelah tindakan minat siswa sebesar 86,00%

maka mengala

setiap siklusnya maka dapat dilihat dari gambar sebagai berikut.

Gambar 7. Peningkatan Minat Siswa Setiap siklusnya

0%

50%

100%

Setelah diketahui pencapaian kategori variabel setiap

siklusnya pada peningkatan minat belajar siswa k

N 1 Srandakan. Maka dapat dikatan setiap siklu

mengalami kenaikan yang dilihat dari masing

asilnya siklus I minat siswa sebelum tindakan sebesar 59,00%

dan setelah tindakan minat siswa sebesar 64,00% maka mengalami

peningkatan sebesar 5%, siklus II minat siswa sebelum tindakan

sebesar 63,00% dan setelah tindakan minat siswa sebesar 74,00%

maka mengalami peningkatan 11%, siklus III minat siswa sebelum

tindakan 71,00% dan setelah tindakan minat siswa sebesar 86,00%

maka mengalami peningkatan 15%. Sesuai dengan penjabaran

setiap siklusnya maka dapat dilihat dari gambar sebagai berikut.

Gambar 7. Peningkatan Minat Siswa Setiap siklusnya

0%

50%

100%

Siklus I Siklus II Siklus III

5%11.00% 15.00%

59% 63.00%71.00%

64%74%

86%

Minat Setelah Tindakan Sesudah Tindakan

89

Setelah diketahui pencapaian kategori variabel setiap

minat belajar siswa kelas XI IPS 1

setiap siklusnya

masing-masing siklus.

asilnya siklus I minat siswa sebelum tindakan sebesar 59,00%

dan setelah tindakan minat siswa sebesar 64,00% maka mengalami

n sebesar 5%, siklus II minat siswa sebelum tindakan

sebesar 63,00% dan setelah tindakan minat siswa sebesar 74,00%

maka mengalami peningkatan 11%, siklus III minat siswa sebelum

tindakan 71,00% dan setelah tindakan minat siswa sebesar 86,00%

Sesuai dengan penjabaran

setiap siklusnya maka dapat dilihat dari gambar sebagai berikut.

Gambar 7. Peningkatan Minat Siswa Setiap siklusnya

Sesudah Tindakan

Page 37: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

90

C. Pembahasan

1. Realitas Pembelajaran Sejarah di kelas XI IPS 1 SMAN 1 Srandakan

Pembelajaran sejarah di SMAN 1 Srandakan kelas XI IPS 1

selama ini masih menggunakan metode pembelajaran yang

konvensional. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru hanya

mengunakan modul dan dan penugasan. Guru meminta siswa untuk

mengerjakan soal-soal dalam setiap pertemuanya, siswa diberi waktu

untuk mengerjakan soal kemudian dibahas secara bersama-sama.

Pembelajaran yang diterapkan oleh guru bertujuan untuk melatih siswa

cakap dalam penyelesaian tugas berupa soal-soal untuk pencapaian

materi pembelajaran. Namun terdapat kelemahan yakni siswa yang

tidak serius mengerjakan soal akan mendapatkan nilai yang rendah.

Berdasarkan realitas yang ada maka peneliti menerapkan

metode baru yakni Group Investigation. Pelaksanaan pembelajaran

metode Group Investigation di kelas XI IPS 1 SMAN 1 Srandakan

secara umum dikatan berjalan cukup baik. Penelitian ini dilakukan

dalam tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari beberapa

komponen yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan, pertemuan pertama dan

kedua. Setiap siklusnya peneliti membagikan angket sebelum dan

sesudah tindakan untuk mengetahui tingkat minat siswa dalam setiap

siklusnya. Pelaksanaan metode Group Investigation pada siklus I

siswa mengunakan sumber bacaan buku dan Modul, bekerja bersama

Page 38: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

91

bersama kelompok melakukan investigasi dan melakukan presentasi

hasil investigasi. Pada siklus II dipadukan dengan penguatan dari guru

mata pelajaran dan media Modul dan Hnd Out. Kegiatan prsentasi

lebih dihidupkan dari pada siklus pertama karena lebih meningkatkan

keaktifan dan kreatifitas siswanya. Pada siklus III dipadukan dengan

penguatan guru serta, Modul, Hand Out Power Point.

2. Peningkatan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah

Melalui Metode Group Investigation di Kelas XI IPS 1 SMAN 1

Srandakan.

Peningkatan metode Group Investigation di SMAN1

Srandakan secara umum dapat berjalan lancar. Metode pembelajaran

Group Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau

inquiry, pengetahuan atau Knowledge, dan dinamika belajar kelompok.

Penelitian dilaksanakan untuk siswa menyelesaikan sub tema masalah.

Pengetahuan siswa dituangkan dalam kegiatan berkelompok melalui

investigasi. Tahapan dalam penelitian dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian dilakukan dalam

tahapan siklus yang terbagi berikut ini.

Penerapan metode Group Investigation pada siklus I

menggunakan sumber yang tersedia berupa buku dan Modul yang

bertujuan sebagai bahan pembanding agar siswa mudah memahami

penjelasan materi secara jelas. Pada siklus pertama materi yang

Page 39: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

92

diajarkan adalah mengidentifikasi paham baru dan munculnya Ideologi

di Asia Afrika. Setiap kelompok diberikan sub masalah dan melakukan

investigasi bersama kelompok. Pada siklus I ini masih banyak siswa

yang bingung dalam menerapkan langkah-langkah investigasi. Guru

dan peneliti secara bersama-sama memberikan dorongan dan

memberikan pengertian langkah-langkah investigasi lebih mendalam

agar siswa mudah memahaminya.

Minat siswa dengan penerapan metode Group Investigation

pada siklus I terjadi peningkatan minat sebesar 5%. Pada Siklus I

minat siswa mengalami peningkatan sebelum tindakan sebesar

59,00% menjadi 64,00% sesudah tindakan. Penggunaan modul

berfungsi sebagai daya tarik agar siswa lebih mudah dalam

menyimpulkan dan mencari penjelasan materi yang disajikan secara

runtut. Pencapaian minat sebelum tindakan dengan masing-masing

kategori variabelnya rendah 17,64%, Sedang 23,52%, Tinggi 35,29%

dan Sangat Tinggi 23,52%. Sedangkan minat siswa setelah tindakan

dengan masing-masing kategori variabelnya Rendah 17,64%, Sedang

23,52%, Tinggi 35,29%, dan Sangat Tinggi 29,41%.

Pada siklus II metode Group Investigation dipadukan dengan

media Modul, Hand Out. Penggunaan media Hand Out bertujuan

untuk mempermudah siswa dalam pemahaman materi yang disajikan

secara runtut dan menarik. Materi yang diajarkan mengaitkan

hubungan paham baru dengan munculnya kesadaran kebangsaan. Pada

Page 40: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

93

siklus ke II ini pembelajaran berjalan dengan lancar, siswa mulai bisa

meyesuaikan dengan penerapan metode ini, siswa tertarik, dan mulai

aktif dalam pembelajaran dengan metode Group Investigation. Namun

beberapa siswa masih ada yang belum aktif berpartisipasi dan masih

malu-malu dalam mengungkapkan pendapat baik bertanya maupun

menanggapi.

Pada siklus II minat siswa meningkat sebesar 11%. Pada siklus

II mengalami kenaikan sebelum tindakan sebesar 63,00% menjadi

74,00% sesudah tindakan. Penggunaan media Modul, dan Hand Out .

Penambahan media Hand Out berfungsi sebagai media yang menarik

yang dapat menarik perhatian dan meningkatkan aktifitas siswa

sehingga minat siswa menjadi meningkat karena timbulnya

ketertarikan dan rasa senang terhadap proses pembelajaran.

Peningkatan minat sebelum tindakan dengan masing-masing kategori

variabelnya sebesar rendah 21,05%, Sedang 15,78%, Tinggi 31,57%

dan Sangat Tinggi 31,57%. Sedangkan minat siswa setelah tindakan

dengan masing-masing kategori variabelnya Rendah 10,52%, Sedang

15,78%, Tinggi 36,84%, dan Sangat Tinggi 36,84%.

Pada siklus III Metode Group Investigation dipadukan dengan

Modul, Hand Out, dan Power Point. Penambahan media Power Point

bertujuan untuk melengkapi media hand out yang dalam penampilanya

lebih menarik menampilkan urutan peristiwa secara runtut dan gambar

tokoh yang dapat meningkatkan imajinasi siswa dalam menganalisis

Page 41: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

94

peristiwa yang terjadi. Pada siklus III materi yang diajarkan

menganalisis zaman pendudukan Jepang di Indonesia. Pada siklus III

proses pembelajaran berjalan dengan lancar, siswa sudah benar-benar

memahami pembelajaran dengan metode Group Investigation.

Partisipasi, minat, ketertarikan, dan kemandirian siswa sudah terlihat

dalam siklus III. Siswa lebih memahami langkah-langkah yang harus

dilakukan dalam investigasi. Sebagian siswa sudah mulai berani untuk

bertanya dan menanggapi dalam proses presentasi sehingga siswa

menjadi lebih bertangung jawab dalam melakukan investigasi

kelompoknya.

Pada siklus III minat siswa meningkat sebesar 15%. Pada

siklus III kenaikan sebelum tindakan sebesar 71,00% menjadi 86,00%

sesudah tindakan. Penggunaan media Power Point memilki fungsi

sebagai media yang menarik yang dapat menampilkan materi yang

disajikan secara jelas dan menarik sehingga dapat meningkatkan

keaktifan dan kemapuan berfikir kritis siswa dalam menanggapi

permasalahan peristiwa yang dihadapinya. Pencapaian minat siswa

sebelum tindakan dengan masing-masing kategori variabelnya sebesar

rendah 9,52%, Sedang 19,04%, Tinggi 38,09% dan Sangat Tinggi

33,33%. Sedangkan minat siswa setelah tindakan dengan masing-

masing kategori variabelnya Rendah 4,76%, Sedang 9,52%, Tinggi

38,09%, dan Sangat Tinggi 47,61%. Hasil yang diperoleh pada siklus

III menunjukkan ketercapaian tindakan sebesar 86% maka dapat

Page 42: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

95

disimpulkan berdasarkan indikator keberhasilan maka melalui

penggunaan media Group Investigation yang dipadukan dengan media

Modul, Hand Out dan Power Point dapat meningkatkan minat belajar

siswa sehingga penelitian bisa dihentikan dengan menunjukkan hasil

yang signifikan.

3. Kelebihan dan Kekurangan Dalam Pembelajaran Sejarah Melalui

Metode Group Investigation.

Penerapan metode Group Investigation di kelas XI IPS 1 di

SMAN 1 Srandakan memiliki kelebihan yakni meningkatnya

pertisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Siswa terlibat

dalam pembentukan kelompok sampai presentasi hasil investigasi.

Dengan melakukan investigasi mendalam siswa dituntut untuk

terampil dan kreatif dalam menentukan hasil investigasi.

Penerapan pembelajaran melalui metode Group Investigation

dapat menambah wawasan dan pengetahuan siswa dalam mengali

sumber informasi. Siswa menjadi terbiasa untuk berfikir kritis dalam

menaggapi permasalahan setiap sub topiknya. Selain itu melalui

pengalaman yang telah dilakukan dapat membentuk siswa lebih

kreatif yang menciptakan ide-ide gagasan yang positif.

Melalui penerapan metode Group Investigation dapat

meningkatkan dinamika kelompok belajar yang ditunjukkan pada

keaktifan siswa dalam kegiatan investigasi dan presentasi kelompok.

Page 43: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

96

Dalam melakukan investigasi kelompok siswa dibebankan pada tugas

masing-masing sesuai ketentuan yang telah dibuat bersama

kelompoknya. Siswa dituntut untuk bertanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas dalam kelompoknya sehingga pembagian tugas

dapat merata antar anggota kelompoknya.

Kekurangan dalam pembelajaran sejarah melalui metode

Group Investigation yakni terdapat pada keaktifan siswa yang tidak

merata dalam presentasi hasil investigasi kelompok dan kurang

kondusifnya siswa dalam melakukan presentasi. Kekurangan lain yang

muncul dalam pembelajaran dengan metode Group Investigation

adalah siswa yang lemah mengantungkan pada siswa yang pandai.

Karena dalam melakukan investigasi siswa ditempatkan dalam

kelompok-kelompok kecil (4-5 siswa) yang memiliki kemampuan

yang heterogen.

4. Pokok-pokok Temuan Penelitian

a. Melalui penerapan metode Group Investigation siswa menjadi aktif

dan tanggap dalam menghadapi permasalahan setiap sub topik

dalam kelompoknya. Keaktifan berdasarkan pada pengamatan yang

dilakukan pada siklus I menunjukan bahwa sebagian siswa yang

aktif mengikuti pembelajaran dengan metode Group Investigation.

Namun adanya refleksi dan evaluasi akhirnya keaktifan siswa

meningkat pada siklus II dan siklus III. Siswa menjadi lebih aktif

Page 44: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

97

untuk mencari sumber informasi serta dalam melakukan presentasi.

Keaktifan terlihat dari banyaknya siswa yang bertanya dan

menanggapi dalam kegiatan pembelajaran.

b. Melalui penerapan metode Group Investigation dapat

menumbuhkan rasa kerja sama antar kelompoknya. Terlihat pada

siklus I siswa terlihat bekerja sendiri-sendiri karena belum

memahami langkah-langkah metode Group Investigation dengan

baik. Maka guru melakukan pendekatan akhirnya kerjasama antar

kelompok terjalin dengan baik ketika memasuki siklus II dan siklus

III, karena semua kelompok memahami bahwa bekerja yang baik

adalah membentuk kekompakan dan menjain komunikasi yang

baik antar kelompoknya sehingga kerjasama mudah dilakukan.

Dengan terjalin hubungan kerja sama maka siswa secara bersama-

sama dengan mudah menyelesaikan pokok masalahnya.

c. Pembelajaran melalui metode Group Investigation di kelas XI IPS

1 SMAN 1 Srandakan siswa menjadi lebih berfikir kritis dalam

menanggapi hasil investigasi. Memiliki rasa percaya diri yang

mampu mengembangkan potensi dirinya untuk melakukan sebuah

investigasi dengan menyelesaikan setiap permasalahan dalam

kelompoknya. Serta siswa dituntut untuk bertanggung jawab

terhadap tugas yang diterimanya. Guru memberikan dorongan

semangat untuk memotivasi siswa agar lebih berminat mengikuti

pelajaran sejarah dengan menerapkan metode Group Investigation.

Page 45: Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan …eprints.uny.ac.id/18151/5/5. BAB IV 09.07.022 Fer u.pdf · tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa

98

Guru menjadi lebih aktif karena berperan sebagai fasilitator atau

bukan sebagai subjek pembelajaran.

d. Pembelajaran sejarah melalui metode Group Investigation terdapat

siswa yang lemah mengantungkan pada siswa yang pandai dalam

kelompoknya. Karena dalam melakukan investigasi siswa

ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil (4-5 siswa) yang

memiliki kemampuan yang heterogen. Selain itu siswa kurang

kondusif dalam melakukan hasil presentasi investigasi.