Profil Perusahaan

download Profil Perusahaan

of 16

description

ddd

Transcript of Profil Perusahaan

BAB II

PAGE

SEJARAH UMUM PERUSAHAAN1. Sejarah Singkat PT Semen Padang PT. Semen Padang merupakan pabrik semen tertua di Indonesia yang berlokasi di Padang, Propinsi Sumatera Barat. Tepatnya di Indarung yang berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Padang. Secara geografis, lokasi pabrik berada di ketinggian kurang lebih 200 meter di atas permukaan air laut.

PT. Semen Padang merupakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di lingkungan Direktorat Jendral Industri Logam, Mesin, Kimia, Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Kegiatan perusahaan dikendalikan oleh ( 2.313 orang putra-putri Indonesia dengan berbagai macam latar pendidikan.

Berawal pada tahun 1906 ketika seorang ahli teknik berkebangsaan Jerman yang bekerja untuk militer Belanda bernama Christoper Lau, menemukan deposit batu kapur, silika, dan tanah liat di lokasi yang berdekatan sekitar Indarung. Bahan-bahan tersebut diatas merupakan bahan baku utama untuk memproduksi semen. Kenyataan ini mengundang minat pihak swasta Belanda untuk mengolahnya, sehingga pada tanggal 18 Maret 1910 mereka mendirikan sebuah perusahaan semen pertama di Indonesia dengan nama NV. NEDERLANDS INDISCHE CEMENT MAATSCHAPPIJ (NV.NIPCM). Secara resmi perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1912 dengan kapasitas 22.900 ton pertahun dan kapasitas ini terus ditingkatkan hingga tahun 1939 telah mencapai 170.000 ton pertahun.

Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942-1945, pabrik ini dikuasai oleh Jepang dengan manajemen ASANO CEMENT. Setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, pabrik ini diambil alih oleh karyawan yang selanjutnya menyerahkannya kepada pemerintah Republik Indonesia, tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena dalam agresi militer Belanda I pada tahun 1947, pabrik ini direbut kembali oleh Belanda dan mengganti namanya dengan NV. PADANGSCHE PORTLAND CEMENT MAATSCHAPPIJ (NV.PPCM). Walaupun peperangan antara Indonesia dengan Belanda telah berakhir tahun 1949, tetapi Belanda masih menginginkan perusahaannya yang ada di Indonesia tetap berproduksi terus, sehingga peningkatan produksi terus membaik.

Pada tanggal 5 Juli 1958 sesuai dengan Keppres No.10 tahun 1958, pabrik ini diambil alih oleh pemerintah RI dalam rangka merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda. Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai ulang tahun PT. Semen Padang. Ketika itu pabrik dikelola oleh Badan Penyelenggara Perusahaan Industri dan Tambang ( BAPPIT ) dan nama Semen Padang mulai diperkenalkan.

Dengan dikeluarkannya PP No.135 tahun 1961 perusahaan ini berstatus sebagai Perusahaan Negara (PN). Kemudian berubah status lagi pada tahun 1972 dengan realisasi akte notaris No.5 tanggal 4 Juli 1972 dari PN menjadi Persero Terbatas, dengan modal seluruhnya dimiliki pemerintah RI.

Dengan telah selesainya Pembangunan Proyek Optimalisasi dan Efisiensi Pabrik Indarung II dan IIIA serta pembangunan Pabrik Indarung IIIC, yang merupakan perluasan pabrik Indarung IIIB, maka terhitung mulai 1 Januari 1994, kapasitas terpasang meningkat menjadi 3.270.000 ton pertahun. Penamaan ke-4 pabrik di atas dirubah menjadi Unit Produksi Indarung I, II, III, IV.

1. Untuk menambah jumlah produksi, maka PT. SEMEN PADANG membangun Unit Produksi Indarung V, sehingga kapasitas terpasang sampai saat ini total keseluruhan adalah 5.360.000 ton/tahun, dengan spesifikasi pabrik adalah sebagai berikut :

2. Pabrik Indarung I (wet procces) menghasilkan 120.000 ton per tahun, dibangun pada tahun 1910. Pabrik ini di-stop sejak tahun 1998.

3. Pabrik Indarung II (dry procces) menghasilkan 660.000 ton per tahun, dibangun pada tahun 1978.

4. Pabrik Indarung III (dry procces) menghasilkan 660.000 ton per tahun, dibangun pada tahun 1985.

5. Pabrik Indarung IV (dry procces) menghasilkan 1.620.000 ton per tahun, dibangun pada tahun 1987.

6. Pabrik Indarung V (dry procces) menghasilkan 2.300.000 ton per tahun, dibangun pada tahun 1998.

Sampai saat ini PT. Semen Padang telah berhasil memproduksi berbagai macam tipe semen yaitu : Tipe I, II, III, IV, V, OWC, SMC, PPC, 52,5R, 42,5R, 32,5R. Jenis semen yang diproduksi oleh Indarung V adalah 52,5R, 42,5R, 32,5R yang merupakan standar yang berlaku di Jerman. Sedangkan untuk tipe I, II, III, IV, V, OWC, SMC, PPC diproduksi di pabrik Indarung II, III, IV.

2. Manajemen Perusahaan PT. Semen Padang

Struktur organisasi PT.Semen Padang berbentuk garis dan staf (line dan staf) dimana terdapat satu atau lebih tenaga staf. Bentuk dan model struktur organisasi seperti ini sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai daerah kerja yang luas dan tugas yang banyak

Pengangkatan dan pemberhentian direksi dilakukan berdasarkan kepada rapat umum pemegang saham PT. Semen Padang dan pemerintah atau instruksi Menteri Keuangan dan Mentri Perindustrian dan Perdagangan.

PT. Semen Padang dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu oleh empat orang direktur yaitu ;

Direktur Pemasaran Direktur Produksi

Direktur Litbang & Operasi Direktur Keuangan Keempat direktur ini disebut dewan direksi. Dalam operasionalnya masing-masing direktur ini dibantu oleh bawahannya yang berada pada tingkat departemen, biro, dan bidang. Sedangkan pimpinan tertinggi terletak pada dewan komisaris yang merupakan pengelola tidak langsung.

Dalam mengelola suatu perusahaan agar berjalan dengan baik dan benar diperlukan manajemen yang tersusun dan terprogram. Dimana sistem manajemen inilah yang akan menentukan jalannya roda perusahaan. Manajemen adalah bagaimana membuat orang lain mau bekerja serta rela mengerjakan yang akan kita kehendaki. Dari pengertian diatas dapat kita artikan bahwa seorang pemimpin perusahaan dalam melaksanakan tugas-tugasnya tidak terlepas dari fungsi-fungsi manajemen, karena melalui fungsi manajemen itulah sehingga tujuan yang dikehendaki oleh perusahaan dapat tercapai. Struktur organisasi merupakan salah satu kelengkapan penting bagi perusahaan dimana didalamnya tergambar tingkat tanggung jawab, wewenang, dan tugas yang jelas. Disamping itu struktur organisasi juga memberikan gambaran perusahaan secara menyeluruh, juga dapat menunjukan dengan jelas kewajiban dan tugas dari tiap-tiap jabatan yang diembannya. Struktur organisasi PT Semen Padang jika dilihat dari garis pertanggung jawabannya adalah struktur organisasi fungsional yang berbentuk garis dan staf, dimana didalam menjalankan perusahaan. Saat ini PT Semen Padang menggunakan struktur organisasi sesuai SK direksi NO. 003/SKD/DESDM/01.2006.Berdasarkan garis besarnya fungsi manajemen itu dapat dibagi atas :

a. Planning (perencanaan)

Planning adalah fungsi manajemen untuk menetukan tujuan dan program perusahaan. Setiap kegiatan-kegiatan yang dicapai harus dapat dibuat perencanaan terlebih dahulu. Pada PT. Semen Padang perencanaan dibuat oleh pimpinan dan perencanaan yang sifatnya kecil pada masing-masing unit dilaksanakan oleh masing-masing unit tersendiri.

b. Organizing (pengorganisasian)

Struktur organisasi merupakan kelengkapan yang penting bagi perusahaan dimana didalamnya tergambar tingkat tanggung jawab, wewenang dan tugas yang jelas. Organisasi adalah gabungan dari beberapa orang yang terkoodinir untuk mencapai tujuan yang sama. Dalam mencapai tujuan tersebut akan dihadapkan kepada beberapa kegitan yang akan dilaksanakan dan hal ini tergantung kepada besar kecilnya perusahaan. Sehingga dapat memberikan gambaran perusahaan secara menyeluruh.

c. Actuating (penggerakan)

Actuating adalah suatu penggerakan seorang pimpinan terhadap bawahannya. Jadi disini yang menjadi focus adalah manusia, dalam arti luas yaitu hubungan silaturahmi antar manusia. Untuk itu dalam mencapai penggerakan yang baik perlu diperhatikan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah manusia. Di PT. Semen Padang hal ini dilaksanakan dengan sangat baik dengan adanya koperasi karyawan, siraman-siraman rohani berkal, darmawanita perusahaan dan lain-lain.d. Controlling (pengawasan)

Controlling adalah tindakan yang harus dilaksanakan oleh pimpinan perusahaan untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan, penyelewengan tugas dan wewenang dari yang telah ditentukan semula, sehingga dapat dicapai yang baik pula. Bagan Struktur Organisasi PT. Semen Padang

Gambar 1. Struktur organisasi PT.Semen PadangBiro Pemeliharaan Mesin V

Biro Pemeliharaan Mesin V berada dibawah Departemen Produksi V yang bertanggung jawab kepada Direktur Produksi. Biro ini dipimpin oleh seorang Kepala Biro dan membawahi 3 bidang berdasarkan areanya pada pabrik Indarung yaitu :1. Bidang Pemeliharaan Mesin Raw Mill V

Bidang ini bertanggung jawab terhadap pemeliharaan peralatan yang ada di area storage bahan mentah (batu kapur, batu silika, tanah merah dan pasir besi) sampai dengan silo raw mix.

2. Bidang Pemeliharaan Mesin Kiln Coal Mill V.

Bidang ini bertanggung jawab terhadap pemeliharaan peralatan yang ada di area extracsion silo rawmix sampai dengan silo klinker.

3. Bidang Pemeliharaan Mesin Cement Mill V

Bidang ini bertanggung jawab terhadap pemeliharaan peralatan yang ada di area silo klinker sampai dengan silo semen.

a. Visi Dan Misi Perusahaan

Adapun visi perusahaan adalah untuk menjadikan Industri semen yang handal dan sanggup bersaing dalam pasar global. Misi perusahaan adalah :1. Meningkatkan nilai perusahaan untuk kemakmuran pemegang saham, karyawan dan pihak yang berkepentingan.2. Sebagai sumber pendapatan negara dalam bentuk berbagai pajak serta balas jasa berupa deviden, karena itu PT. Semen Padang beroperasi sebagai unit ekonomi dengan orientasi pada laba dan efisiensi.

3. Memproduksi barang dan jasa kebutuhan masyarakat sesuai dengan rencana yang tertuang dalam Pelita, dan berperan sebagai stabilisator ekonomi.

4. Sebagai aparatur penggerak pembangunan yang implementasinya dapat dilakukan melalui :

Pengembangan unit usaha pokok

Pengembangan unit usaha sampingan baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan instansi dan perusahaan lain.

5. Melakukan usaha peningkatan kemampuan golongan ekonomi lemah dengan :

Pengembangan kemampuan industri kecil

Meningkatkan dan memperluas lapangan kerja

6. Sebagai penggerak pengembangan wilayah karena kaitan-kaitan gandanya

7. Sebagai media alih teknologi maju maupun pengembangan kemampuan rancang bangun dan rekayasa.

b. Proses Pembuatan Semen 1) Bahan Mentah (Raw Material)

Ada lima macam material dasar semen yaitu, batu kapur (lime stone, 81%), batu silika (silica stone, 9%), tanah liat (clay, 9 %), pasir besi (iron sand, 1 %) dan gypsum. Batu kapur (lime stone)

Batu kapur merupakan sumber kalsium oksida (CaO) dan kalsium karbonat (CaCO3). Batu kapur ini diambil dari penambangan di bukit karang putih indarung.

Tahapan penambangan batu kapur ini adalah :

1. Shipping, yaitu pengupasan atau pembukaan lapisan kerak dari batu bukit karang sehingga diperoleh lapisan batu kapur.

2. Borring, yaitu pengeboran dengan menggunakan alat crawler drill dan drill master dengan tenaga udara tekan dari kompresor. Pengeboran lobang dengan diameter 5,5 in bertujuan untuk menanamkam bahan peledak.

3. Blasting, yaitu proses peledakan dengan menggunakan dinamit dan bahan pencampur berupa ammonium nitrat dan fuel oil (ANFO).

4. Dazing, yaitu proses pengumpulan batu kapur yang telah diledakkan dengan menggunakan dozer untuk selanjutnya ditransportasikan ketempat penampungan.

5. Crushing, yaitu proses memperkecil ukuran material sampai kepada ukuran tertentu yang dikehendaki dimana proses ini berlangsung diarea penambangan.

6. Pengiriman material ketempat penyimpanan (storage) dengan mengunakan belt conveyor sebagai alat transportasi.

Batu Silica (Silica Stone)

Material ini merupakan sumber silsium oksida (SiO2) dan aluminium oksida (Al2SO3). Material ini ditambang di Bukit Ngalau Indarung. Penambangannya dilakukan tanpa bahan peledak tapi diruntuhkan dengan traccavator dan dibawa ke crusher dengan sheel loader atau dump truck.

Tanah Liat (Clay)

Tanah liat merupakan sumber aluminium oksida dan iron oksida. Bahan baku ini ditambang dibeberapa lokasi di Padang. Pengambilan dilakukan dengan excavator dan ditransportasikan ke pabrik dengan dump truck.

Pasir Besi (Iron Sand)

Pasir besi merupakan sumber Fe2O3. Material ini didatangkan dari daerah Cilacap, Jawa Barat. Gypsum

Gypsum merupakan sumber CaSO4H2O. Material ini dipakai sebagai penahan agar semen tidak cepat mengering dan mengeras atau false set. Gypsum ini didatangkan dari Gresik, Australia dan Thailand. PozzolandPozzoland merupakan bahan yang mengandung senyawa silika dan alumina, dimana bahan pozzoland itu sendiri tidak mempunyai sifat seperti semen, akan tetapi dalam bentuknya yang halus dan dengan adanya air, maka senyawa-senyawa tersebut akan bereaksi membentuk kalsium aluminat hidrat yang bersifat hidraulis.2) Tahapan Proses

PT. Semen Padang memproses pembuatan semen dengan menggunakan dua tipe yaitu :

Proses Basah

Proses Kering

Tetapi yang saat ini dipakai hanyalah proses kering. Karena proses basah ini membutuhkan biaya optimasi yang sangat besar. Tapi alangkah baiknya kita membahas sedikit tentang proses basah ini.a. Proses Basah

Pembuatan semen dengan proses basah ada di Indarung I yang memproduksi semen tipe khusus (II, III, V, OWC). Pada proses basah, umpan ke klin berupa slurry dengan kadar air 36-38%. Dengan bentuk slurry ini pencampuran dan koreksi dari komposisi slurry lebih mudah karena berupa larutan serta adanya kadar air pada deposit tidak berpengaruh pada proses. Tetapi dengan slurry memerlukan banyak panas waktu pembakaran, sehingga konsumsi bahan bakar lebih banyak dan membutuhkan kiln yang lebih panjang.Tahap 1. Pembuatan slurryPembuatan slurry melalui dua tahap yaitu :

Penggilingan bahan mentah menjadi slurry Homogenisasi dan pengaturan komposisi slurryTahap 2. Pembakaran Slurry di klin (tromol api)

Di Indarung I, slurry dikeringkan dan dibakar pada temperatur sampai 1450oC sehingga terbentuk klinker sebagai bahan dasar semen. Karena menggunakan proses basah, kiln (tromol api) dilengkapi dengan peralatan aksesoris, misalnya adanya miag kalsinator yang didalamnya diisi dengan 2400 buah ring (tromol api I, II), tirai rantai yang digantungkan pada shell kiln (kiln III, IV, dan V) dan cross plate (kiln V).

Peralatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan perpindahan panas, menjaga kestabilan operasi dan mencegah terjadinya clogging. Temperatur material yang telah melewati rantai sekitar 250-300o C.

Tahap 3. Penggilingan KlinkerPenggilingan semen dilakukan pada tromol semen (cement mill) dengan melakukan pencampuran dan penggilingan antara klinker dangan gypsum. Tromol semen ini mempunyai dua kamar yang dipisahkan oleh sebuah saringan. Operasi tromol semen berawal dari ekstraksi klinker dari silo klinker dan unloading gypsum. Ekstraksi klinker menggunakan cylcup untuk kemudian disimpan di hopper klinker sebelum diumpan kedalam tromol semen.

Untuk mentransfer gypsum ke hopper digunakan elevator. Jumlah klinker dan gypsum yang diumpan ke tromol semen diatur dengan menggunakan weight feeder dengan perbandingan tertentu. Produk yang keluar dari tromol semen, ukurannya bervariasi sehingga digunakan separator untuk memisahkan partikel yang besar dan produk yang halus menjadi produk akhir semen. Partikel yang masih besar akan dikembalikan lagi ke tromol semen sedang produk akhir ditransfer ke silo semen dengan menggunakan fluxo pump dengan menggunakan udara tekan. Penyimpanan semen dapat dilakukan di silo lama dengan kapasitas 5000 ton dan silo baru dengan kapasitas 2 x 5000 ton.

Kedua silo digunakan untuk menyimpan tipe semen yang berbeda yaitu untuk tipe II dan OWC. Dari silo, semen ditransport ke packer dan fluxo filling untuk dipasarkan dalam bentuk bag, big bag dan curah.b. Proses Kering

Gambar 2.2 Alur pembuatan semen dengan memakai proses kering

Keterangan diagram :

A. Batu kapur (lime stone) 81%.

B. Batu silika (silica stone) 9%.

C. Tanah liat (clay) 9%.

D. Pasir besi (iron sand) 1%.

Ada tiga tahap dalam proses kering yaitu:

Tahap 1. Proses Penggilingan bahan mentah Pada tingkat ini, bahan-bahan mentah yang telah dipersiapkan dengan komposisi yang tepat, digiling hingga mempunyai kehalusan tertentu. Sebelum digiling bahan-bahan mentah tersebut dikeringkan agar tidak terjadi penggumpalan pada proses penggilingan. Pengeringan (drying) dilakukan dengan tenaga gas panas yang keluar dari dalam kiln sistem dan gas panas yang keluar dari dalam mesin diesel pembangkit tenaga listrik atau dari hot air generator. Didalam alat penggilingan yang biasa disebut raw mill , terjadi pencampuran antara bahan-bahan mentah yang mulanya mempunyai kadar air 6-11% keluar dari raw mill menjadi 0,8% kadar airnya dalam bentuk bubuk halus yang disebut raw mix. Meskipun campuran bahan dasar yang masuk dalam raw mill sudah diatur komposisinya, namun biasanya komposisi kimia dari raw mix belum seperti yang diharapkan untuk itu perlu dilakukan correction dan homogenezing.

Beberapa istilah didalam proses raw mill yaitu:

Drying yaitu suatu proses pemanasan didalam raw mill dengan tujuan tidak terjadi penggumpalan dalam proses grinding.

Grinding yaitu suatu proses penggilingan bahan-bahan mentah yang dilakukan oleh roller tyre, dan menggunakan grinding table sebagai landasan penggilingan. Mixing yaitu suatu proses pencampuran bahan-bahan mentah (bahan masih kasar).

Correction yaitu suatu proses pengecekan yang dilakukan oleh orang-orang laboratorium yang bertujuan mengecek apakah bahan-bahan tersebut sudah tepat komposisinya.

Homogenezing yaitu suatu proses pencampuran setelah melewati proses pengecekan (bahan sudah halus).

Water vapour yaitu sisa gas pembakaran dari raw mill (ke cerobong asap).

Tahap 2. Proses PembakaranSetelah melewati raw mill, selanjutnya dilakukan pembakaran terhadap material. Tujuan utama pembakaran bahan-bahan mentah tersebut adalah untuk penguraian unsur-unsur kimia yaitu C2 S, C3S, C3A, C4AF. Pembakaran dilakukan sampai mencapai suhu maksimum 1400o C. Pada proses pembakaran ini terjadi beberapa proses yaitu : Calcining yaitu suatu proses pemisahan unsur-unsur kimia, biasanya terjadi pada suhu 850C. Sintering atau proses pemijaran yaitu suatu proses dimana pada proses calcining bahan-bahan tersebut tidak terurai ( mungkin bahannya terlalu besar atau faktor lain ),pada proses ini biasanya suhunya diatas 850C. Cooling yaitu suatu proses pendinginan dengan tenaga grate cooler yang tujuannya agar alat transport yang digunakan untuk mengangkut bahan dari kiln tidak rusak oleh suhu yang terlalu panas.

Proses pembakaran dilakukan dalam sebuah alat yang disebut kiln. Kiln ini berbentuk silinder dengan diameter mencapai 5 m dan panjang 80 m dengan kemiringan 3o. kiln ini berotasi sebesar 3 rpm selama pembakaran agar material terbakar merata, bahan bakar untuk pembakaran ini adalah batu bara yang dijadikan serbuk ( fine coal ), dalam kiln dilapisi oleh batu api ( fire brick ) untuk menjaga temperatur dalam kiln konstan 1400o C. Raw mix yang telah mengalami pemijaran didalam kiln selanjutnya didinginkan didalam Grate Cooler. Material yang keluar dari grate cooler disebut klinker dengan temperatur mencapai 100o C dan klinker yang halus jatuh kedalam debudged conveyor ( DBC ), karena didalam grate cooler terdapat grate plat yang digerakkan dengan motor dan juga terdapat lubang-lubang kecil yang dapat dilalui klinker yang kecil, sedangkan klinker yang kasar langsung ke crusher dan dihancurkan lagi, baru bergabung dengan klinker yang halus. Kemudian ditransportasikan menggunakan screw conveyor menuju silo klinker (Dome silo pada pabrik Indarung V).Tahap 3. Proses Penggilingan KlinkerKlinker yang didinginkan dalam silo klinker, dimasukan kedalam Cement Mill bersamaan dengan gypsum (3-4%). Cement mill merupakan suatu proses/alat terakhir dari pembuatan semen sebelum ke pengantongan. Didalam cement mill ini, klinker dan gypsum digiling bersama-sama sampai menjadi bubuk yang mempunyai kehalusan tertentu dengan media penggiling adalah bola besi. Di cement mill ada dua ruangan yaitu ruang pertama, bola besinya mempunyai diameter 30 60 mm dan bersuhu 105C, sedangkan ruangan kedua diameter bola besinya adalah 15 22 mm dan bersuhu 133C. Proses lain yang berada pada cement mill adalah proses pendinginan yang bertujuan untuk menyerap panas yang timbul dari proses penggilingan, penyerapan ini bertujuan untuk menahan suhu material yang sedang digiling pada suatu level tertentu. Bila level tadi terlampaui, maka gypsum yang diharapkan akan bekerja sebagai retender didalam semen, akan menjadi tidak berfungsi. Pada proses cement mill ini menghasilkan produk yaitu semen, dan dimasukan ke silo semen yang selanjutnya dipengantongan dan didistribusikan. c. Beberapa Unit Penunjang

i. Pengantongan

Pengantongan semen dilakukan di unit tersendiri yaitu pada unit pengantongan (packing plant). PT. Semen Padang mempunyai tiga unit pengantongan yaitu :

Packing Plant Indarung I

Packing Plant Indarung (PPI)

Packing Plant Teluk Bayur

Mesin pengantongan semen (packer) yang digunakan adalah jenis rotary flukso packer. Packer ini dalam operasinya bekerja dengan berputar-putar dan dapat diatur untuk disesuaikan dengan kapasitas kantong yang dikehendaki.

Proses pengantongan diawali dengan memasukkan kantong semen ke span sebagai saluran keluar semen dari bion packer Menggunakan sistem mekanis, katup span akan terbuka dan semen akan keluar akibat udara tekan yang dimasukkan kedalam bion packer. Setelah kantong terisi penuh sesuai dengan berat yang ditentukan, maka secara mekanis penjepit yang ada dispan akan terangkat dan melepas kantong lalu jatuh ke alat transport yaitu belt conveyor yang akan membawa semen tersebut ke truk.ii. Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas merupakan kegiatan secara kontinu, yang bertujuan agar menghasilkan produk yang bermutu, dilaksanakan dengan jalan meneliti, menguji melalui program pengendalian, mulai dari bahan mentah, selama dalam proses sampai dengan produk akhir.

Pengendalian kualitas secara menyeluruh dengan ketelitian yang tinggi, bertujuan untuk memberikan jaminan mutu produk yang dihasilkan, agar selalu memenuhi standar yang berlaku seperti :

SNI 1520491994 (Standar Nasional Indonesia)

ASTM Vol. 04.01 1996 / C150 95a (American Society for Testing and Materials)

BS 12 1989 (British Standard) JIS R 5210 1981 (Japanese Industrial Standar ) API Spec. 10 A. Twenty Second Edition January 1,1995

Perpaduan antara tersedianya tenaga kerja yang terdidik, trampil dan berpengalaman dengan system pengendalian kualitas berteknologi yang mutakhir yang dirancang secara khusus yaitu dengan QCX System (on line quality control by x ray analyzer and computerize) menjamin ketelitian dan ketepatan dalam pelaksanaan pengendalian kualitas di Laboratorium PT. Semen Padang.

iii. Rancang Bangun

Pada biro rancang bangun ini merupakan tempat dimana segala urusan industri berpusat. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kontruksi maupun yang lainnya, dihitung dan dipelajari di biro rancang bangun ini. Dalam perhitungan biro rancang bangun ini banyak menggunakan software-software engineer. Karena hal ini akan memudahkan dalam perhitungan struktur yang komplek. Seperti SAP 2000, Pro Engineer dan sebagainya.

iv. Workshop

Biro ini merupakan salah satu unit yang bergerak dalam bidang industri manufacturing peralatan pabrik semen, yang mempunyai fasilitas Rewelding Automatic Machine yang berguna melayani pemeliharaan peralatan Crushing dalam melakukan pengelasan Tyre Roller dan Table linier.

Selain melakukan rewalding (pengelasan) untuk keperluan PT. Semen Padang sendiri, workshop telah melayani beberapa permintaan dari unit luar, kalau dari dalam negeri yaitu PT. Semen Baturaja dan PT. Semen Gresik, dan luar negeri yaitu Loesche, merupakan pengerjaan hard facing roller tyre di Asia timur, salah satunya juga pada PT. Indocement dan pabrik semen di Thailand.

d. Produksi PT Semen PadangPT Semen Padang saat ini memproduksi beberapa jenis semen diantaranya adalah sebagai berikut:1. SEMEN PORTLAND TYPE ISemen ini merupakan semen yang dikenal masyarakat secara umum, yang biasa dipakai untuk semua macam konstruksi yang tidak memerlukan persyaratan khusus, seperti ketahanan terhadap sulfat, panas hidrasi atau kekuatan awal yang tinggi.

2. SEMEN PORTLAND TYPE IISemen ini dapat dipakai untuk jenis konstruksi yang mempunyai persyaratan:

Ketahanan terhadap sulfat tinggi. Ketahanan terhadap panas hydrasi yang sedang yaitu pada lokasi yang mempunyai suhu agak tinggi.3. SEMEN PORTLAND TYPE VSemen ini dapat dipakai untuk jenis konstruksi yang mempunyai persyaratan:

Ketahanan terhadap sulfat. Digunakan pada konstruksi air buangan atau konstruksi bawah air.4. OIL WELL CEMENT (OWC)OWC adalah semen yang dipakai dalam bentuk slurry yang dipompakan untuk penyemenan pada formasi yang dalam dan sempit, biasanya digunakan pada perusahaan pengeboran minyak.

5. SUPER MANSORY CEMENT (SMC)SMC adalah jenis semen portland campur yang digiling bersama-sama klinker dan gypsum. Perbandingan antara klinker, gypsum, batu kapur adalah 6:4:2. SMC mempunyai sifat sebagai berikut: Cocok untuk pekerjaan konstruksi ringan. Bersifat lebih plastis dan tidak cepat kaku pada waktu pengecoran, serta memiliki kekuatan tekan mendekati semen portland type I. Bersifat lebih mudah pengerjaannya dan cocok untuk pemasangan batu bata, tegel, dan bahan bangunan lainnya. Memberikan hasil permukaan plastis yang licin dan halus dan juga mempunyai sifat pengerutan dan penyusutan yang sangat kecil. Mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah dari semen portland biasa sehingga hasil pengerjaannya lebih baik dan bebas dari keretakan-keretakan. Mempunyai permukaan pori-pori yang sangat kecil dan warna yang lebih terang, sehingga akan menghemat pemakaian cat. Mempunyai pertumbuhan kekuatan tekan yang relatif lebih lambat.6. PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC)Jenis semen ini untuk konstruksi umum dan tahan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Kegunaan :Perumahan, Plesteran dan acian, Bendungan, dam dan irigasi, Bangunan tepi pantai dan daerah rawa/gambut Bahan bangunan seperti : Genteng, hollow brick, polongan, ubin, paving block, batako dll7. PORTLANDPOZZOLAND CEMENT (PPC)Adalah semen hidraulis yang dibuat dengan menggiling terak,gypsumdan bahan pozzolan. Produk ini lebih tepat digunakan untuk bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang, seperti: jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi dan fondasi pelat penuh.

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR

KEUANGAN

DIREKTUR

LITBANG & OPERASI

DIREKTUR

PRODUKSI

Departemen Tambang

Departemen Produksi II/III

Departemen Produksi IV

Departemen Produksi V

Departemen Teknik Pabrik

DIREKTUR

PEMASARAN

Departemen Penjualan

Departemen Perencanaan &

Pengembangan Pemasaran

Departemen Distribusi & Transportasi

Internal Audit

Sekretaris Perusahaan

Dept. Pernc Strategis dan manaj kinerja prshn/ MR

Departemen Litbang & Jaminan Kualitas

Departemen Perbekalan

Departemen Rancang Bangun & Rekayasa

Departemen Perbendaharaan

Departemen Akuntansi & Pengendalian Keuangan

Departemen SDM

Departemen Sistem Informasi

Staf Diperbentukan ke Holding (Semen Indonesia)

Proyek Indarung VI

EMBED Visio.Drawing.5

Bahan-bahan mentah semen

_1132063133.vsd