PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU...

252
i

Transcript of PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU...

Page 1: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

i

Page 2: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI

TAHUN 2013

(BUKU I)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN

Jakarta, 2013

Page 3: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

ii

KATALOG DALAM TERBITAN Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Profil Pendidikan Tinggi Tahun 2013 (Buku 1).

Disusun oleh: Bidang Pendayagunaan Data dan Pelayanan Data Statistik Pendidikan Dikdasmen, Pendidikan Tinggi dan PAUDNI. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemendikbud, 2013, iv, 247 hal.

ISBN 979 401 583 0

Tim Penulis Buku I : 1. Siti Sofiah 2. Ida Kintamani 3. Sudarwati 4. Wahono 5. Noorman Sambodo 6. Astrid Novianti Editor: Edison Panjaitan

@ Pusat Data dan Statistik Pendidikan, 2013

Page 4: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

iii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa, Profil

Pendidikan Tinggi Tahun 2013 selesai untuk diterbitkan. Profil Pendidikan Tinggi

Tahun 2013 disusun untuk masing-masing provinsi dan dibagi menjadi 3 Buku.

Buku I menampilkan 1 Profil Pendidikan Tinggi Indonesia dan 11 Profil

Pendidikan Tinggi Provinsi di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa

Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat.

Buku ini disusun dalam upaya memberikan gambaran tentang

perkembangan pendidikan tinggi di masing-masing provinsi dengan menyajikan

menurut keadaan pendidikan tinggi serta analisis indikator. Sumber data yang

digunakan dalam menyusun profil pendidikan tinggi ini adalah: (1) Kuesioner

Pendidikan Tinggi yang disebar ke PTN dan Kopertis, (2) Data Statistik Pendidikan

Tinggi, (3) data pendukung lainnya seperti provinsi dalam angka dan hasil

publikasi Bappeda.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada pengelola data di Perguruan

Tinggi Negeri (PTN) dan Kopertis, serta tim yang terlibat dalam penyusunan buku

ini.

Kami menerima dengan senang hati kritik dan saran untuk

penyempurnaan penulisan profil PT ini.

Jakarta, Desember 2013 Kepala,

Dr. -Ing. Ir. Yul Yunazwin Nazaruddin NIP 195707151987031001

Page 5: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul i Katalog Dalam Terbitan ii Kata Pengantar iii Daftar Isi iv Penyusunan Profil Pendidikan Tinggi

1. Profil Pendidikan Tinggi Indonesia 1

2. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi DKI Jakarta 22 3. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Jawa Barat 43 4. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Banten 64 5. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Jawa Tengah 84 6. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi DI Yogyakarta 105 7. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Jawa Timur 126 8. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Bali 146 9. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Nusa Tenggara Barat 167 10. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Nusa Tenggara Timur 188 11. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Papua 208 12. Profil Pendidikan Tinggi Provinsi Papua Barat 228

Page 6: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

1

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013

INDONESIA

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi, Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdiknas 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdiknas dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga, yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang

Page 7: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

2

bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lemba ga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Tabel 2 Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja

1 Paripurna

2 Utama

3 Madya

4 Pratama

5 Kurang

80.00-84.99

kurang dari 80.00

Nilai

95.00 ke atas

90.00-94.99

85.00-89.99

Page 8: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

3

Tabel 3 Gambaran Umum Pendidikan Tinggi

Indonesia, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT Indonesia

adalah 3.189 PT dengan rincian 476 universitas (14,93%), 58 institut (1,82%), 1.384 sekolah tinggi (43,40%), 1.099 akademi (34,46%), dan 172 politeknik (5,39%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah institut. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 52 universitas, 7 institut, 1 ST, dan 36 politeknik sehingga jumlah lembaga negeri sebesar 96 lembaga sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 424 universitas, 51 institut, 1.383 sekolah tinggi, 1.099 akademi, dan 136 politeknik sehingga jumlahnya 3.093 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri terbesar adalah universitas dan terkecil adalah sekolah tinggi sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah institut.

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Indonesia, Tahun 2012/2013

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 476 14.93 58 1.82 1,384 43.40 1,099 34.46 172 5.39 3,189

a. Negeri 52 54.17 7 7.29 1 1.04 0 0.00 36 37.50 96

b. Swasta 424 13.71 51 1.65 1,383 44.71 1,099 35.53 136 4.40 3,093

2 Mahasiswa Baru 789,240 68.89 54,752 4.78 204,752 17.87 62,065 5.42 34,827 3.04 1,145,636

a. Negeri 451,249 92.18 19,793 4.04 232 0.05 0 0.00 18,246 3.73 489,520

b. Swasta 337,991 51.51 34,959 5.33 204,520 31.17 62,065 9.46 16,581 2.53 656,116

3 Mahasiswa 3,783,454 64.98 254,637 4.37 1,266,637 21.76 355,694 6.11 161,721 2.78 5,822,143

a. Negeri 1,658,696 91.52 75,701 4.18 1,105 0.06 0 0.00 76,925 4.24 1,812,427

b. Swasta 2,124,758 52.99 178,936 4.46 1,265,532 31.56 355,694 8.87 84,796 2.11 4,009,716

4 Lulusan 574,061 71.11 36,177 4.48 133,712 16.56 40,392 5.00 22,977 2.85 807,319

a. Negeri 356,574 93.14 13,652 3.57 380 0.10 0 0.00 12,243 3.20 382,849

b. Swasta 217,487 51.24 22,525 5.31 133,332 31.41 40,392 9.52 10,734 2.53 424,470

5 Dosen 124,403 60.20 9,647 4.67 44,373 21.47 17,008 8.23 11,210 5.42 206,641

a. Negeri 54,046 83.30 4,250 6.55 168 0.26 0 0.00 6,421 9.90 64,885

b. Swasta 70,357 49.63 5,397 3.81 44,205 31.18 17,008 12.00 4,789 3.38 141,756

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

52 7 1 0 36 96

424

51

1,383

1,099

136

3,093

476

58

1,384

1,099

172

3,189

Negeri Swasta Jumlah

Page 9: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

4

Jumlah mahasiswa baru PT Indonesia sebesar 1.145.636 orang, berada di

negeri sebesar 489.520 orang lebih kecil daripada di swasta sebesar 656.116 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru universitas yang terbesar sebesar 789.240 orang atau 68,89% dan terkecil pada politeknik sebesar 34.827 orang atau 3,04%. Bila dilihat menurut status lembaga maka mahasiswa baru PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 451.249 orang atau 92,18% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 337.991 orang atau 51,51%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah sekolah tinggi sebesar 232 orang atau 0,05% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 16.581 orang atau 2,53%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Indonesia, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT Indonesia sebanyak 5.822.143 orang berada di PT

negeri sebanyak 1.812.427 orang dan di PT swasta sebanyak 4.009.716 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 3.783.454 orang atau 64,98% dan terkecil di politeknik sebanyak 161.721 orang atau 2,78%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 1.658.696 orang atau 91,52% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 2.124.758 orang atau 52,99%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah sekolah tinggi sebesar 1.105 orang atau 0,06% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 84.796 orang atau 2,11%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

0

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

Negeri Swasta Jumlah

489.520 656.116

1.145.636

1.812.427

4.009.716

5.822.143

Mahasiswa Baru Mahasiswa

Page 10: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

5

Grafik 3

Jumlah Lulusan dan Dosen PT Indonesia, Tahun 2012/2013

Jumlah lulusan PT Indonesia sebanyak 807.319 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 382.849 orang dan dari PT swasta sebanyak 424.470 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 574.061 orang atau 71,11% dan terkecil pada politeknik sebesar 22.977 orang atau 2,85%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 356.574 orang atau 93,14% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 217.487 orang atau 51,24%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah sekolah tinggi sebesar 380 orang atau 0,10% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 10.734 orang atau 2,53%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 64.885 orang dan dari PT swasta sebanyak 141.756 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 124.403 orang atau 60,20% dan terkecil pada institut sebesar 9.647 orang atau 4,67%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 54.046 orang atau 83,30% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 70.357 atau 49,63%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri pada sekolah tinggi sebesar 168 orang atau 0,26% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 4.789 orang atau 3,38%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

800.000

900.000

Negeri Swasta Jumlah

382.849424.470

807.319

64.885

141.756206.641

Lulusan Dosen

Page 11: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

6

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi.

Jumlah PT Indonesia sebanyak 3.189 lembaga dengan rincian menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 96 lembaga dan PT swasta sebanyak 3.093 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 476 universitas atau 14,93%, 58 institut atau 1,82%, 1.384 ST atau 43,40%, 1.099 akademi atau 34,46%, dan 172 politeknik atau 5,39%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 52 universitas, 7 institut, 1 ST, dan 36 politeknik sedangkan PT swasta terdiri dari 424 universitas, 51 institut, 1.383 ST, 1.099 akademi, dan 136 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi

Indonesia, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT Indonesia sebanyak 1.145.636

orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 932.461 orang atau 81,39% dengan rincian di PT negeri sebanyak 410.222 orang atau 83,80% dan PT swasta sebanyak 522.239 orang atau 79,60%. Sebaliknya, yang masuk program S-3 yang terkecil sebesar 4.701 orang atau 0,41% dengan rincian di PT negeri

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 63.084 42,85 84.120 57,15 147.204 12,85

a. Negeri 21.546 55,33 17.396 44,67 38.942 7,96

b. Swasta 41.538 38,37 66.724 61,63 108.262 16,50

2 S-1 469.710 50,37 462.751 49,63 932.461 81,39

a. Negeri 194.447 47,40 215.775 52,60 410.222 83,80

b. Swasta 275.263 52,71 246.976 47,29 522.239 79,60

3 S-2 29.263 55,37 23.588 44,63 52.851 4,61

a. Negeri 16.308 50,57 15.942 49,43 32.250 6,59

b. Swasta 12.955 62,89 7.646 37,11 20.601 3,14

4 S-3 2.844 60,50 1.857 39,50 4.701 0,41

a. Negeri 2.318 58,46 1.647 41,54 3.965 0,81

b. Swasta 526 71,47 210 28,53 736 0,11

5 Profesi 2.734 32,47 5.685 67,53 8.419 0,73

a. Negeri 1.306 31,54 2.835 68,46 4.141 0,85

b. Swasta 1.428 33,38 2.850 66,62 4.278 0,65

6 Jumlah 567.635 49,55 578.001 50,45 1.145.636 100,00

a. Negeri 235.925 48,20 253.595 51,80 489.520 100,00

b. Swasta 331.710 50,56 324.406 49,44 656.116 100,00

Page 12: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

7

sebesar 3.965 orang atau 0,81% dan PT swasta sebesar 736 orang atau 0,11%. Hal ini berarti minat untuk masuk ke program S-3 ternyata masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-3 sebesar 2.844 orang atau 60,50%, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 1.857 orang atau 39,50%. Jumlah mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 2.734 orang atau 32,47% jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 5.685 orang atau 67,53%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan

tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT Indonesia sebesar 5.822.143 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 4.676.730 orang atau 80,33% dengan rincian di PT negeri sebanyak 1.482.566 orang atau 81,80% dan PT swasta sebanyak 3.194.164 orang atau 79,66%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang S-3 sebanyak 18.421 orang atau 0,32% dengan rincian di PT negeri sebesar 14.268 orang atau 0,79% dan PT swasta sebesar 4.153 orang atau 0,10%. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau S3 ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah mahasiswa laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebanyak 11.331 orang atau 61,51% jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 7.090 orang atau 38,49%. Jumlah mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang profesi sebanyak 13.055 orang atau 32,64% dan lebih besar jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 26.942 orang atau 67,36%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun Indonesia sebesar 21.185.300 orang dengan rincian laki-laki sebesar 10.641.204 atau 50,23% lebih besar daripada perempuan sebesar 10.544.096 orang atau 49,77%.

Page 13: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

8

Tabel 5

Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Indonesia, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan

pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S2 dan S3 selama 2 tahun.

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT Indonesia sebanyak 807.319 orang, dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 665.384 orang atau 82,42% dengan rincian di PT negeri sebanyak 328.301 orang dan PT swasta sebanyak 337.083 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang S-3 pada PT sebanyak 3.207 orang atau 0,40% dengan rincian PT negeri sebesar 2.733 orang dan PT swasta sebanyak 474 orang. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebesar 1.935 orang atau 60,34%, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 1.272 orang atau 39,66%. Jumlah lulusan laki-laki terkecil pada program S-0 sebesar 41.982 orang atau 43,02%, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 55.615 orang atau 56,98%. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka lulusan

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 343.550 40,39 507.008 59,61 850.558 14,61

a. Negeri 94.408 51,69 88.247 48,31 182.655 10,08

b. Swasta 249.142 37,30 418.761 62,70 667.903 16,66

2 S-1 2.298.433 49,15 2.378.297 50,85 4.676.730 80,33

a. Negeri 614.190 41,43 868.376 58,57 1.482.566 81,80

b. Swasta 1.684.243 52,73 1.509.921 47,27 3.194.164 79,66

3 S-2 133.930 56,65 102.507 43,35 236.437 4,06

a. Negeri 59.573 50,58 58.210 49,42 117.783 6,50

b. Swasta 74.357 62,67 44.297 37,33 118.654 2,96

4 S-3 11.331 61,51 7.090 38,49 18.421 0,32

a. Negeri 8.349 58,52 5.919 41,48 14.268 0,79

b. Swasta 2.982 71,80 1.171 28,20 4.153 0,10

5 Profesi 13.055 32,64 26.942 67,36 39.997 0,69

a. Negeri 4.751 31,35 10.404 68,65 15.155 0,84

b. Swasta 8.304 33,43 16.538 66,57 24.842 0,62

6 Jumlah 2.800.299 48,10 3.021.844 51,90 5.822.143 100,00

a. Negeri 781.271 43,11 1.031.156 56,89 1.812.427 100,00

b. Swasta 2.019.028 50,35 1.990.688 49,65 4.009.716 100,00

7 Penduduk 19-23 th 10.641.204 50,23 10.544.096 49,77 21.185.300

Page 14: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

9

perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Tabel 6

Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Indonesia, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat

dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-2 sebesar 106.254 orang atau 51,42% dengan rincian di PT negeri sebanyak 42.577 orang atau 20,60% dan PT swasta sebanyak 63.677 orang atau 30,82%. Jumlah dosen terkecil adalah lulusan <S-1 sebanyak 1.347 orang atau 0,65% dengan rincian di PT negeri sebesar 36 orang atau 0,02% dan PT swasta sebesar 1.311 orang atau 0,63%. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 41.982 43,02 55.615 56,98 97.597 12,09

a. Negeri 14.748 55,21 11.966 44,79 26.714 6,98

b. Swasta 27.234 38,42 43.649 61,58 70.883 16,70

2 S-1 338.357 50,85 327.027 49,15 665.384 82,42

a. Negeri 160.638 48,93 167.663 51,07 328.301 85,75

b. Swasta 177.719 52,72 159.364 47,28 337.083 79,41

3 S-2 19.594 55,17 15.922 44,83 35.516 4,40

a. Negeri 11.247 50,56 10.998 49,44 22.245 5,81

b. Swasta 8.347 62,90 4.924 37,10 13.271 3,13

4 S-3 1.935 60,34 1.272 39,66 3.207 0,40

a. Negeri 1.597 58,43 1.136 41,57 2.733 0,71

b. Swasta 338 71,31 136 28,69 474 0,11

5 Profesi 1.823 32,47 3.792 67,53 5.615 0,70

a. Negeri 900 31,51 1.956 68,49 2.856 0,75

b. Swasta 923 33,45 1.836 66,55 2.759 0,65

6 Jumlah 403.691 50,00 403.628 50,00 807.319 100,00

a. Negeri 189.130 49,40 193.719 50,60 382.849 100,00

b. Swasta 214.561 50,55 209.909 49,45 424.470 100,00

Page 15: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

10

Tabel 7 Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian

Perguruan Tinggi, Indonesia, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi

S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

Tabel 8

Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Indonesia, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

1 < S-1 841 62,44 506 37,56 1.347 0,65

a. Negeri 35 97,22 1 2,78 36 0,02

b. Swasta 806 61,48 505 38,52 1.311 0,63

2 S-1/D-4 53.851 72,15 20.784 27,85 74.635 36,12

a. Negeri 7.030 98,20 129 1,80 7.159 3,46

b. Swasta 46.821 69,39 20.655 30,61 67.476 32,65

3 S-2 97.345 91,62 8.909 8,38 106.254 51,42

a. Negeri 42.410 99,61 167 0,39 42.577 20,60

b. Swasta 54.935 86,27 8.742 13,73 63.677 30,82

4 S-3 18.191 96,31 697 3,69 18.888 9,14

a. Negeri 12.206 99,92 10 0,08 12.216 5,91

b. Swasta 5.985 89,70 687 10,30 6.672 3,23

5 Spesialis 2.463 81,13 573 18,87 3.036 1,47

a. Negeri 1.243 96,06 51 3,94 1.294 0,63

b. Swasta 1.220 70,03 522 29,97 1.742 0,84

6 Profesi 2.249 90,65 232 9,35 2.481 1,20

a. Negeri 1.578 98,44 25 1,56 1.603 0,78

b. Swasta 671 76,42 207 23,58 878 0,42

7 Jumlah 174.940 84,66 31.701 15,34 206.641 100,00

a. Negeri 64.502 99,41 383 0,59 64.885 31,40

b. Swasta 110.438 77,91 31.318 22,09 141.756 68,60

Jumlah %No. Pendidikan TertinggiTetap

L+P%

Tidak Tetap

L+P%

1 Tidak layak 54.692 31,26 21.290 67,16 75.982 36,77

a. Negeri 7.065 10,95 130 33,94 7.195 11,09

b. Swasta 47.627 43,13 21.160 67,56 68.787 48,52

2 Layak 120.248 68,74 10.411 32,84 130.659 63,23

Negeri 57.437 89,05 253 66,06 57.690 88,91

Swasta 62.811 56,87 10.158 32,44 72.969 51,48

3 Jumlah 174.940 100,00 31.701 100,00 206.641 100,00

Negeri 64.502 36,87 383 1,21 64.885 31,40

Swasta 110.438 63,13 31.318 98,79 141.756 68,60

Jumlah %No. KriteriaTetap

L+P%

Tidak Tetap

L+P%

Page 16: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

11

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 130.659 orang atau 63,23% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 75.982 orang atau 36,77%. Selain itu, dosen layak di PT negeri sebesar 57.690 orang atau 88,91% lebih besar daripada di PT swasta sebesar 72.969 orang atau 51,48%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan. C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat

penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) Misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) Misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) Misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) Misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) Misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan. Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan.

1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014,

diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan

Page 17: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

12

digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Indonesia, Tahun 2012/2013

Grafik 4 Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1

Indonesia,Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 1.826 dengan rincian di negeri sebesar 18.879 orang dan di swasta sebesar 1.296 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 7.948 dan terjarang pada akademi sebesar 324. Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 31.898 dan terjarang pada sekolah tinggi sebesar 1.105 sedangkan PT swasta pada universitas yang terpadat sebesar 5.011 dan terjarang pada akademi sebesar 324. Persentase rasio swasta terhadap negeri terbesar pada sekolah tinggi sebesar 82,81% dan terkecil pada universitas sebesar 15,71% dan rata-rata sebesar 6,87%.

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Lembaga 7.948 4.390 915 324 940 1.826

a. Negeri 31.898 10.814 1.105 - 2.137 18.879

b. Swasta 5.011 3.509 915 324 624 1.296

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

331.739

10.814 1.105 0 2.137

36.988

5.011 3.509 915 324 624 1.2968.819 4.390 915 324 9401.853

Negeri Swasta Rata2

Page 18: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

13

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2 Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan

lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Indonesia, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10 maka kepadatan lembaga hanya sebesar 0,0016 lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 11,09 orang per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 sebesar 3 lembaga per km2 sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 21.777 mahasiswa per km2. Dengan demikian, daerah terjangkau sebesar 7.259 mahasiswa per km2.

3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan

untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Daerah

Lembaga P19-23 Lembaga Mahasiswa terjangkau

1 Daerah terjangkau 0.0016 11.09 3.00 21,777 7,259

Kepadatan Daerah terjangkauNo. Indikator

Page 19: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

14

Tabel 11 Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Indonesia, Tahun 2012/2013

Tabel 11 (lanjutan) Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Indonesia, Tahun 2012/2013

Grafik 5 Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi

Indonesia, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per dosen menggambarkan layanan dosen terhadap mahasiswa baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas belajar mengajar. Semakin tinggi nilainya berarti semakin banyak mahasiswa yang dilayani oleh dosen atau dosen makin kurang. Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 5 dapat

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Dosen 30 26 29 21 14 28

a. Negeri 31 18 7 0 12 28

b. Swasta 30 33 29 21 18 28

2 Rasio Dosen per Lembaga 261 166 32 15 65 65

a. Negeri 1.039 607 168 0 178 676

b. Swasta 166 106 32 15 35 46

3 Angka Produktivitas 15,17 14,21 10,56 11,36 14,21 13,87

a. Negeri 21,50 18,03 34,39 0,00 15,92 21,12

b. Swasta 10,24 12,59 10,54 11,36 12,66 10,59

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 14,42 13,36 13,87 1,06 0,93

a. S-0 12,22 10,97 11,47 1,25 0,90

b. S-1 14,72 13,75 14,23 0,97 0,93

c. S-2 14,63 15,53 15,02 -0,90 1,06

d. S-3 17,08 17,94 17,41 -0,86 1,05

e. Negeri 24,21 18,79 21,12 5,42 0,78

f. Swasta 10,63 10,54 10,59 0,08 0,99

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Rata-rata 120.248 68,74 10.411 32,84 63,23

a. Negeri 57.437 89,05 253 66,06 88,91

b. Swasta 62.811 56,87 10158 32,44 51,48

Tetap L+P Tidak Tetap L+P

0

5

10

15

20

25

30

35

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

31

18

7

0

12

2830

33

29

21

18

2830

2629

21

14

28

Negeri Swasta Rata2

Page 20: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

15

diketahui efektivitas belajar mengajar di PT Indonesia di mana rata-rata seorang dosen melayani 28 mahasiswa, setelah dirinci menurut status lembaga ternyata dosen negeri melayani 28 mahasiswa sekitar sama dengan dosen swasta. Pada universitas negeri seorang dosen melayani 31 mahasiswa sedangkan universitas swasta melayani 30 mahasiswa. Untuk politeknik dosen melayani mahasiswa terkecil dengan PT negeri sebesar 12 dan PT swasta sebesar 18 mahasiswa. Makin besar nilainya berarti makin kurang dosennya.

Rasio dosen per lembaga menggambarkan ketersediaan dosen pada setiap lembaga dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin banyak jumlah dosen di setiap lembaga maka diharapkan proses belajar mengajar akan makin meningkat dan pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 6 rasio dosen per lembaga PT Indonesia sebesar 66 dengan rincian PT negeri sebesar 1.324 atau 28,78 kali lebih besar jika dibandingkan dengan PT swasta sebesar 46. Bila dilihat per jenis lembaga maka universitas yang tertinggi sebesar 166 dan terkecil pada akademi sebesar 15. Bila dilihat menurut status dan jenis lembaga maka untuk PT negeri universitas yang terbesar sebesar 10.809 dan terkecil politeknik sebesar 178 sedangkan untuk PT swasta universitas yang terbesar sebesar 166 dan akademi yang terkecil sebesar 12. Besarnya rasio ini menunjukkan banyaknya dosen di suatu lembaga.

Grafik 6

Rasio Dosen per Lembaga menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Indonesia, Tahun 2012/2013

Berdasarkan data yang terjaring dari kuesioner pendataan PT, bisa diketahui bagaimana kondisi mutu PT. Indikator mutu mahasiswa ditunjukkan dari angka produktivitas mahasiswa yang telah lulus setelah menempuhkan mata kuliah sesuai dengan kredit semester yang harus ditempuh. Angka produktivitas bervariasi untuk setiap program, misalnya untuk S-0 sekitar 30% karena tiga tahun sedangkan S-1 sekitar 25% karena selama 4 tahun.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 7, angka produktivitas PT sebesar 13,87%

0

200

400

600

800

1,000

1,200

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

261

166

32 1565 65

1,039

607

168

0

178

676

166106

32 15 35 46

Negeri Swasta Rata2

Page 21: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

16

sangat kecil dengan rincian pada PT negeri sebesar 21,12% lebih besar daripada PT swasta sebesar 10,59%. Bila dilihat menurut jenis lembaga maka universitas yang terbesar sebesar 15,17 dan terkecil pada ST sebesar 10,56. Angka produktivitas PT negeri lebih besar 1,99% jika dibandingkan dengan PT swasta walaupun PT negeri pun sebetulnya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan standar yang ada.

Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 11 lanjutan maka angka produktivitas laki-laki sebesar 14,42% lebih besar daripada perempuan sebesar 13,36%. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan gender sebesar 1.06% dengan indeks paritas gender 0,93 yang berarti belum setara. Angka produktivitas antara S-0, S-1, S-2, dan S-3 cukup bervariasi, yang tertinggi pada program S-3 sebesar 17,41% namun yang terendah pada S0 sebesar 11,47%. Perbedaan gender program S-0 sebesar 1,25% dengan indeks paritas gender sebesar 0,90 berarti belum setara sedangkan program S-3 dengan perbedaan gender sebesar -0,86% dan indeks paritas gender sebesar 1,05 berarti belum setara.

Grafik 7

Angka Produktivitas menurut Status Lembaga dan Jenis Program Perguruan Tinggi, Indonesia, Tahun 2012/2013

Indikator mutu lainnya adalah persentase dosen PT layak mengajar. Ketentuan dosen PT yang layak mengajar adalah lulusan S-2 ke atas dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi maupun di politeknik. Persentase dosen layak mengajar idealnya 100% berarti tidak ada dosen yang berijazah kurang dari S-1.

Berdasarkan Tabel 11 lanjutan dan Grafik 8, persentase dosen layak mengajar PT sebesar 63,23%, bila dibandingkan antara PT negeri dan PT swasta maka persentase dosen layak mengajar PT negeri sebesar 88,91% lebih baik daripada PT swasta sebesar 51,48%. Dosen tetap layak mengajar sebesar 68,74% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 32,84%. Dosen tetap layak di PT negeri sebesar 89,05% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak layak sebesar 66,06% sedangkan dosen tetap di PT swasta sebesar 56,87% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 32,44%.

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

Rata2 Negeri Swasta S-0 S-1 S-2 S-3

14,42

24,21

10,63

12,22

14,72 14,63

17,08

13,36

18,79

10,54 10,9713,75

15,53

17,94

13,87

21,12

10,5911,47

14,23 15,02

17,41

Laki2 Perempuan Rata2

Page 22: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

17

Grafik 8 Persentase Dosen Layak menurut Status Kepegawaian dan Status Lembaga

Perguruan Tinggi, Indonesia, Tahun 2012/2013

4. Kesetaraan Layanan Pendidikan: Misi K-4

Pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan tetapi masih terjadi kesenjangan dalam hal kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan. Untuk dapat melihat kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti perbedaan gender (PG) APK dan indeks paritas gender (IPG) APK serta dari segi status sekolah seperti persentase mahasiswa swasta (%MhsSwt). Tidak ada perbedaan gender bila nilainya 0 dan telah setara bila nilainya 1. %MhsSwt makin besar berarti makin besar partisipasi swasta dalam program pendidikan tinggi.

Ditinjau dari sisi pendidikan, kesenjangan tersebut terasa karena masih tingginya perbedaaan gender APK perempuan jika dibandingkan dengan APK laki-laki. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang dihitung dari indeks paritas gender di segala bidang perlu dilakukan pengelolaan data berwawasan gender secara sistematis, teratur, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Tabel 12 dan Grafik 9 maka PG APK sebesar -2,21 yang berarti masih terjadi perbedaan sebesar 2,21% dengan perempuan lebih besar daripada laki-laki. Dengan demikian IPG APK sebesar 1,08 yang berarti belum setara dan laki-laki lebih diuntungkan dari perempuan.

Tabel 12

Indikator Kesetaraan Layanan Pendidikan Misi K-4 Indonesia, Tahun 2012/2013

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

Tetap TT Tetap+TT

68.74

32.84

63.23

89.05

66.06

88.91

56.87

32.44

51.48

Rata2 Negeri Swasta

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

1 APK (%) 26.19 28.40 27.29 -2.21 1.08

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

2 % Mahasiswa Swasta 56.16 70.27 99.91 100.00 52.43 68.87

Page 23: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

18

Grafik 9 PG APK dan IPG APK Perguruan Tinggi

Indonesia, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 12 maka %MhsSwt PT sebesar 68,87% yang berarti sebanyak 68,87% mahasiswa bersekolah di PT swasta. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka akademi semuanya swasta atau 100,00% dan terkecil politeknik sebesar 52,43 %. Hal ini berarti dominasi PT swasta hanya pada akademi dan sekolah tinggi sedangkan jenis lembaga lainnya seperti universitas sebesar 56,16% dan institut sebesar 70,27%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PT negeri banyak berperan pada politeknik (47,57%) yang terbesar diikuti universitas (43,84%) dan institut (29,73%).

5. Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan: Misi K-5 Untuk dapat melihat kepastian memperoleh layanan pendidikan maka

digunakan dua ukuran, yaitu seberapa banyak mahasiswa dapat dilayani pada pendidikan tinggi melalui APK dan sejauh mana akses masuk ke perguruan tinggi melalui angka melanjutkan.

Berdasarkan Tabel 13 dan Grafik 10 maka APK PT sebesar 27,48% yang berarti sebanyak 27,48% penduduk usia PT bersekolah di PT dengan rincian di PT negeri sebesar 8,56% dan PT swasta sebesar 18,93%. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka partisipasi terbesar pada universitas sebesar 17,86% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,76%. Partisipasi PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 7,83% dan terkecil pada ST sebesar 0,01%. Partisipasi PT swasta terbesar pada universitas sebesar 10,03% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,40%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam peningkatan partisipasi bersekolah di PT.

-2.50

-2.00

-1.50

-1.00

-0.50

0.00

0.50

1.00

1.50

PG APK IPG APK

-2.34

1.09

Page 24: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

19

Tabel 13 Indikator Kepastian Layanan Pendidikan Misi K-5

Indonesia, Tahun 2012/2013

Indikator kepastian layanan juga dapat dilihat dari AM PT yang terdapat pada

Tabel 13 dan Grafik 10. AM PT sebesar 46,77% dengan rincian terbesar pada universitas sebesar 32,22% dan terkecil pada politeknik sebesar 1,42%. Bila dirinci menurut status lembaga maka AM PT negeri sebesar 19,99% lebih kecil daripada PT swasta sebesar 26,79%. AM PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 32,22% dan terkecil pada politeknik sebesar 1,42%. AM PT swasta terbesar pada universitas sebesar 13,80% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,68%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam peningkatan akses ke PT.

Grafik 10

APK dan AM PT menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Indonesia, Tahun 2012/2013

6. Kinerja Pendidikan Tinggi: Gabungan Misi K-1 sampai K-5

Indikator misi pendidikan 5K digunakan untuk menilai kinerja program pendidikan tinggi. Misi K-1 dan K-2 menggunakan satu jenis indikator, misi K-3 menggunakan 4 jenis indikator, misi K-4 menggunakan 3 jenis indikator, dan misi K-5 menggunakan 2 jenis indikator sehingga untuk melihat kinerja pendidikan tinggi menggunakan 11 jenis indikator. Ke-11 indikator tersebut memiliki kontribusi yang sama. Agar dapat ditentukan nilai kinerja maka semua indikator yang memiliki satuan yang berbeda dijadikan satuan yang sama menggunakan

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 APK 17.86 1.20 5.98 1.68 0.76 27.48

a. Negeri 7.83 0.36 0.01 - 0.36 8.56

b. Swasta 10.03 0.84 5.97 1.68 0.40 18.93

2 AM ke PT 32.22 2.24 8.36 2.53 1.42 46.77

a. Negeri 18.42 0.81 0.01 0.00 0.74 19.99

b. Swasta 13.80 1.43 8.35 2.53 0.68 26.79

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

50.00

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

17.86

1.20

5.98

1.68 0.76

27.48

32.22

2.24

8.36

2.53 1.42

46.77

APK AM PT

Page 25: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

20

standar. Standar yang digunakan dalam analisis ini hanya digunakan asumsi karena belum ada ketentuan khusus kecuali untuk empat indikator, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT menggunakan standar ideal. Dengan menggunakan standar tersebut maka nila 100 adalah maksimal dan nilai 0 adalah yang minimal.

Berdasarkan Tabel 14 dan Grafik 11, ketersediaan layanan sebesar 91,28, keterjangkauan layanan sebesar 85,40, kualitas layanan sebesar 68,06, kesetaraan layanan sebesar 93,77, dan kepastian layanan sebesar 69,19. Berdasarkan misi pendidikan 5K maka kinerja pendidikan tinggi sebesar 81,54. Idealnya adalah 100, sehingga kinerja pendidikan tinggi telah mencapai lebih dari 80% atau empat per lima.

Tabel 14

Kinerja Pendidikan Tinggi Berdasarkan Misi Pendidikan 5K Indonesia, Tahun 2012/2013

Grafik 11 Kinerja PT menurut Misi Pendidikan 5K

Indonesia, Tahun 2012/2013

Dengan melihat Grafik 11 dapat diketahui bahwa misi K-4 yang terbaik sebesar 93,77 sedangkan misi K-3 yang terburuk karena hanya mencapai 68,06 sedangkan kinerja PT sebesar 81,54. Dengan demikian, untuk PT masih perlu ditingkatkan kualitas layanan (misi K-3) dan kepastian layanan (misi K-5) karena mencapai kurang dari kinerja sebesar 81,74. Selain itu, kesetaraan layanan (misi K-4) dan ketersedidan layanan (misi K-1) agar dipertahankan karena mencapai lebih dari 90.

No. Misi Indikator Satuan Nilai Standar Konversi

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L lembaga 1.826 2.000 91,28

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT orang 7.259 8.500 85,40

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D dosen 28 25 88,73

R-D/L dosen 65 100 64,80

Aproduk % 13,87 25 55,47

%DL % 63,23 100 63,23

Kualitas Layanan 68,06

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK % -2,34 0 97,66

IPG APK Indeks 1,09 1 91,82

%MhsSwt % 68,87 75 91,83

Kesetaraan Layanan 93,77

5 Misi K-5 Kepastian APK % 27,48 30 91,61

AM PT % 46,77 100 46,77

Kepastian Layanan 69,19

81,54 Kinerja PT

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00Misi K-1

Misi K-2

Misi K-3Misi K-4

Misi K-5

Page 26: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

21

D. Penutup 1. Simpulan

Berdasarkan analisis indikator maka dapat disimpulkan bahwa misi K-4 jenjang

yang terbaik dengan nilai sebesar 93,77 berarti termasuk kategori utama dan misi K-1 sebesar 91,28 juga termasuk kategori utama. Sebaliknya, misi K-3 yang terburuk dengan nilai sebesar 68,06 termasuk kinerja kategori kurang dan misi K-5 sebesar 59,61 juga termasuk kinerja kategori kurang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja PT Indonesia sebesar 81,54 termasuk kinerja kategori pratama.

2. Saran

Kinerja PT Indonesia sebesar 81,54 termasuk kategori pratama. Hal ini

disebabkan karena misi K-3 dan K-5 termasuk kategori kurang. Oleh karena itu, misi K-3 dan K-5 perlu ditingkatkan karena hanya tercapai masing-masing 68,06 dan 69,19.

Untuk misi K-3, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan pada indikator angka produktivitas karena nilainya kurang dari 60 melalui cara meningkatkan mahasiswa yang lulus. Untuk misi K-5, dalam rangka meningkatkan kepastian memperoleh layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan pada indikator angka melanjutkan ke PT melalui cara meningkatkan lulusan SM yang melanjutkan ke PT dengan cara memperluas daya tampung di PT.

Page 27: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

22

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013 PROVINSI DKI JAKARTA

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga, yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk

Page 28: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

23

misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2

Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT di provinsi DKI Jakarta adalah 335 dengan rincian 50 universitas (14,93%), 12 institut (3,58%), 136 sekolah tinggi (40,60%), 129 akademi (38,51%), dan 8 politeknik (2,39%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah politeknik. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 3

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja

1 Paripurna

2 Utama

3 Madya

4 Pratama

5 Kurang

80.00-84.99

kurang dari 80.00

Nilai

95.00 ke atas

90.00-94.99

85.00-89.99

Page 29: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

24

universitas dan 2 politeknik sehingga jumlah lembaga negeri sebesar 5 lembaga, sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 47 universitas, 12 institut, 136 sekolah tinggi, 129 akademi, dan 6 politeknik sehingga jumlahnya 330 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri terbesar adalah universitas dan terkecil adalah politeknik sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah politeknik.

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa baru PT di provinsi DKI Jakarta sebesar 262.793 orang, berada di Negeri sebesar 146.771 orang lebih besar daripada di swasta sebesar 116.002 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru universitas yang terbesar sebesar 211.535 orang atau 80,49% dan terkecil pada politeknik sebesar 2.003 orang atau 0,76%. Bila dilihat menurut status lembaga maka mahasiswa baru PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 146.646

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 50 14,93 12 3,58 136 40,60 129 38,51 8 2,39 335

a. Negeri 3 60,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 40,00 5

b. Swasta 47 14,24 12 3,64 136 41,21 129 39,09 6 1,82 330

2 Mahasiswa Baru 211.535 80,49 6.105 2,32 27.782 10,57 15.368 5,85 2.003 0,76 262.793

a. Negeri 146.646 99,91 0 0,00 0 0,00 0 0,00 125 0,09 146.771

b. Swasta 64.889 55,93 6.105 5,26 27.782 23,95 15.368 13,25 1.878 1,62 116.022

3 Mahasiswa 893.827 77,80 29.662 2,58 139.733 12,16 75.857 6,60 9.872 0,86 1.148.951

a. Negeri 568.154 99,88 0 0,00 0 0,00 0 0,00 688 0,12 568.842

b. Swasta 325.673 56,14 29.662 5,11 139.733 24,09 75.857 13,08 9.184 1,58 580.109

4 Lulusan 189.644 85,17 3.933 1,77 17.900 8,04 9.903 4,45 1.273 0,57 222.653

a. Negeri 147.835 99,96 0 0,00 0 0,00 0 0,00 64 0,04 147.899

b. Swasta 41.809 55,93 3.933 5,26 17.900 23,95 9.903 13,25 1.209 1,62 74.754

5 Dosen 13.912 58,23 1.137 4,76 4.781 20,01 3.582 14,99 478 2,00 23.890

a. Negeri 3.276 97,70 0 0,00 0 0,00 0 0,00 77 2,30 3.353

b. Swasta 10.636 51,79 1.137 5,54 4.781 23,28 3.582 17,44 401 1,95 20.537

0

50

100

150

200

250

300

350

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

3 0 0 0 2 5

47

12

136 129

6

330

50

12

136 129

8

335Negeri Swasta Jumlah

Page 30: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

25

orang atau 99,91% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 64.889 orang atau 55,93%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah politeknik sebesar 125 orang atau 0,09% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 1.878 orang atau 1,62%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi DKI Jakarta sebanyak 1.148.951 orang berada

di PT negeri sebanyak 568.842 orang dan di PT swasta sebanyak 580.109 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 893.827 orang atau 77,80% dan terkecil di politeknik sebanyak 9.872 orang atau 0,86%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 568.154 orang atau 99,88% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 325.673 orang atau 56,14%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah politeknik sebesar 688 orang atau 0,12% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 9.184 orang atau 1,58%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

0

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

Negeri Swasta Jumlah

146.771 116.022

262.793

568.842 580.109

1.148.951Mahasiswa Baru Mahasiswa

Page 31: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

26

Grafik 3 Jumlah Lulusan dan Dosen PT

Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Jumlah lulusan PT provinsi DKI Jakarta sebanyak 222.653 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 147.899 orang dan dari PT swasta sebanyak 74.754 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 189.644 orang atau 85,17% dan terkecil pada politeknik sebesar 1.273 orang atau 0,57%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 147.835 orang atau 99,96% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 41.809 orang atau 55,93%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah politeknik sebesar 64 orang atau 0,04% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 1.209 orang atau 1,62%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT Swasta juga pada universitas.

Jumlah dosen PT provinsi DKI Jakarta sebanyak 23.890 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 3.353 orang dan dari PT swasta sebanyak 20.537 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 13.912 orang atau 58,23% dan terkecil pada politeknik sebesar 478 orang atau 2,00%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 3.276 orang atau 97,70% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 10.636 atau 51,79%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri pada politeknik sebesar 77 orang atau 2,30% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 401 orang atau 1,95%. Dengan demikian, dominasi dosen PT Negeri juga pada universitas dan PT Swasta juga pada universitas.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau

tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi.

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

Negeri Swasta Jumlah

147.899

74.754

222.653

3.35320.537 23.890

Lulusan Dosen

Page 32: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

27

Jumlah PT provinsi DKI Jakarta sebanyak 335 lembaga dengan rincian menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 5 lembaga dan PT swasta sebanyak 330 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 50 universitas atau 14,93%, 12 institut atau 3,58%, 136 sekolah tinggi atau 40,60%, 129 akademi atau 38,51%, dan 8 politeknik atau 2,39%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 3 universitas dan 2 politeknik sedangkan PT swasta terdiri dari 47 universitas, 12 institut, 136 ST, 129 akademi, dan 6 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi DKI Jakarta sebanyak

261.793 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 226.974 orang atau 86,37% dengan rincian di PT negeri sebanyak 141.659 orang atau 96,52% dan PT swasta sebanyak 85.315 orang atau 73,53%. Sebaliknya, yang masuk program profesi yang terkecil sebesar 1.612 orang atau 0,61% dengan rincian di PT negeri sebesar 220 orang atau 0,15% dan PT swasta sebesar 1.392

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 11.216 50,51 10.989 49,49 22.205 8,45

a. Negeri 597 41,78 832 58,22 1.429 0,97

b. Swasta 10.619 51,11 10.157 48,89 20.776 17,91

2 S-1 112.507 49,57 114.467 50,43 226.974 86,37

a. Negeri 67.193 47,43 74.466 52,57 141.659 96,52

b. Swasta 45.314 53,11 40.001 46,89 85.315 73,53

3 S-2 6.849 59,66 4.632 40,34 11.481 4,37

a. Negeri 1.482 46,87 1.680 53,13 3.162 2,15

b. Swasta 5.367 64,51 2.952 35,49 8.319 7,17

4 S-3 329 63,15 192 36,85 521 0,20

a. Negeri 164 54,49 137 45,51 301 0,21

b. Swasta 165 75,00 55 25,00 220 0,19

5 Profesi 512 31,76 1.100 68,24 1.612 0,61

a. Negeri 65 29,55 155 70,45 220 0,15

b. Swasta 447 32,11 945 67,89 1.392 1,20

6 Jumlah 131.413 50,01 131.380 49,99 262.793 100,00

a. Negeri 69.501 47,35 77.270 52,65 146.771 100,00

b. Swasta 61.912 53,36 54.110 46,64 116.022 100,00

Page 33: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

28

orang atau 1,20%. Hal ini menunjukkan minat untuk masuk ke program profesi relatif jika dibandingkan dengan program lainnya.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-3 sebesar 63,15% atau 329 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 36,85% atau 192 orang. Jumlah mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 31,76% atau 512 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 68,24% atau 1.100 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan

tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT Provinsi DKI Jakarta sebesar 1.148.951 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 932.587 orang atau 81,17% dengan rincian di PT negeri sebanyak 506.014 orang atau 44,04% dan PT swasta sebanyak 426.573 orang atau 37,13%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang S-3 sebanyak 2.304 orang atau 0,20% dengan rincian di PT negeri sebesar 1.205 orang atau 0,10% dan PT swasta sebesar 1.099 orang atau 0,10%. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau S-3 ternyata masih sangat kecil.

Page 34: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

29

Tabel 5 Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta

Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada

jenjang S-3 sebanyak 64,24% atau 1.480 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 35,76% atau 824 orang. Proporsi mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang profesi sebanyak 31,84% atau 2.497 orang dan lebih kecil jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 68,16% atau 5.345 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti kesempatan perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi DKI Jakarta sebesar 1.041.486 orang dengan rincian laki-laki sebesar 497.413 atau 47,76% lebih kecil daripada perempuan sebesar 544.073 orang atau 52,24%.

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan

pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 71.870 47,74 78.677 52,26 150.547 13,10

a. Negeri 18.777 40,23 27.892 59,77 46.669 4,06

b. Swasta 53.093 51,11 50.785 48,89 103.878 9,04

2 S-1 378.944 40,63 553.643 59,37 932.587 81,17

a. Negeri 152.377 30,11 353.637 69,89 506.014 44,04

b. Swasta 226.567 53,11 200.006 46,89 426.573 37,13

3 S-2 33.676 60,49 21.995 39,51 55.671 4,85

a. Negeri 6.842 48,61 7.232 51,39 14.074 1,22

b. Swasta 26.834 64,51 14.763 35,49 41.597 3,62

4 S-3 1.480 64,24 824 35,76 2.304 0,20

a. Negeri 658 54,61 547 45,39 1.205 0,10

b. Swasta 822 74,80 277 25,20 1.099 0,10

5 Profesi 2.497 31,84 5.345 68,16 7.842 0,68

a. Negeri 261 29,66 619 70,34 880 0,08

b. Swasta 2.236 32,12 4.726 67,88 6.962 0,61

6 Jumlah 488.467 42,51 660.484 57,49 1.148.951 100,00

a. Negeri 178.915 31,45 389.927 68,55 568.842 100,00

b. Swasta 309.552 53,36 270.557 46,64 580.109 100,00

7 Penduduk 19-23 th 497.413 47,76 544.073 52,24 1.041.486

Page 35: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

30

Tabel 6 Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin

Perguruan Tinggi, Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi DKI Jakarta sebanyak 222.653

orang, dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 199.341 orang atau 89,53% dengan rincian di PT negeri sebanyak 144.372 orang dan PT swasta sebanyak 54.969 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang S-3 pada PT sebanyak 350 orang atau 0,16% dengan rincian PT negeri sebesar 208 orang dan PT swasta sebanyak 142 orang. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebesar 62,86% atau 220 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 37,14% atau 130 orang. Proporsi lulusan laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 31,74% atau 333 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 68,26% atau 716 orang. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka lulusan perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat

dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 23.890 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-2 sebesar 12.046 orang atau 50,42% dengan rincian di PT negeri sebanyak 1.699 orang atau 7,11% dan PT swasta sebanyak 10.347 orang atau 43,31%. Proporsi dosen terkecil adalah lulusan <S-1 sebanyak 0,84% atau 200

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 7.253 50,47 7.118 49,53 14.371 6,45

a. Negeri 411 41,73 574 58,27 985 0,67

b. Swasta 6.842 51,11 6.544 48,89 13.386 17,91

2 S-1 102.778 51,56 96.563 48,44 199.341 89,53

a. Negeri 73.582 50,97 70.790 49,03 144.372 97,62

b. Swasta 29.196 53,11 25.773 46,89 54.969 73,53

3 S-2 4.480 59,40 3.062 40,60 7.542 3,39

a. Negeri 1.022 46,84 1.160 53,16 2.182 1,48

b. Swasta 3.458 64,51 1.902 35,49 5.360 7,17

4 S-3 220 62,86 130 37,14 350 0,16

a. Negeri 114 54,81 94 45,19 208 0,14

b. Swasta 106 74,65 36 25,35 142 0,19

5 Profesi 333 31,74 716 68,26 1.049 0,47

a. Negeri 45 29,61 107 70,39 152 0,10

b. Swasta 288 32,11 609 67,89 897 1,20

6 Jumlah 115.064 51,68 107.589 48,32 222.653 100,00

a. Negeri 75.174 50,83 72.725 49,17 147.899 100,00

b. Swasta 39.890 53,36 34.864 46,64 74.754 100,00

Page 36: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

31

orang dengan rincian di PT negeri sebesar 0,01% atau 3 orang dan PT swasta sebesar 0,82% atau 197 orang. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

Tabel 7 Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian

Perguruan Tinggi, Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi

S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program Diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

Tabel 8

Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

1 < S-1 146 73,00 54 27,00 200 0,84

a. Negeri 3 100,00 0 0,00 3 0,01

b. Swasta 143 72,59 54 27,41 197 0,82

2 S-1/D-4 6.470 80,88 1.530 19,13 8.000 33,49

a. Negeri 268 94,70 15 5,30 283 1,18

b. Swasta 6.202 80,37 1.515 19,63 7.717 32,30

3 S-2 10.904 90,52 1.142 9,48 12.046 50,42

a. Negeri 1.682 99,00 17 1,00 1.699 7,11

b. Swasta 9.222 89,13 1.125 10,87 10.347 43,31

4 S-3 2.462 92,31 205 7,69 2.667 11,16

a. Negeri 918 99,89 1 0,11 919 3,85

b. Swasta 1.544 88,33 204 11,67 1.748 7,32

5 Spesialis 240 88,24 32 11,76 272 1,14

a. Negeri 34 91,89 3 8,11 37 0,15

b. Swasta 206 87,66 29 12,34 235 0,98

6 Profesi 671 95,18 34 4,82 705 2,95

a. Negeri 410 99,51 2 0,49 412 1,72

b. Swasta 261 89,08 32 10,92 293 1,23

7 Jumlah 20.893 87,46 2.997 12,54 23.890 100,00

a. Negeri 3.315 98,87 38 1,13 3.353 14,04

b. Swasta 17.578 85,59 2.959 14,41 20.537 85,96

Jumlah %No. Pendidikan TertinggiTetap

L+P%

Tidak Tetap

L+P%

1 Tidak layak 6.616 31,67 1.584 52,85 8.200 34,32

a. Negeri 271 8,17 15 39,47 286 8,53

b. Swasta 6.345 36,10 1.569 53,02 7.914 38,54

2 Layak 14.277 68,33 1.413 47,15 15.690 65,68

Negeri 3.044 91,83 23 60,53 3.067 91,47

Swasta 11.233 63,90 1.390 46,98 12.623 61,46

3 Jumlah 20.893 100,00 2.997 100,00 23.890 100,00

Negeri 3.315 15,87 38 1,27 3.353 14,04

Swasta 17.578 84,13 2.959 98,73 20.537 85,96

Jumlah %No. KriteriaTetap

L+P%

Tidak Tetap

L+P%

Page 37: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

32

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 15.590 orang atau 65,68% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 8.200 orang atau 34,32%. Selain itu, proporsi dosen layak di PT negeri sebesar 91,47% atau 3.067 orang lebih besar daripada di PT swasta sebesar 61,46% atau 12.623 orang atau. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan. C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat

penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan. Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan.

1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014,

diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan

Page 38: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

33

Pendidikan digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada

suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 3.430 dengan rincian di negeri sebesar 113.768 orang dan di swasta sebesar 1.758 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 17.877 dan terjarang pada akademi sebesar 588. Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 189.385 dan terjarang pada politeknis sebesar 344 sedangkan PT swasta pada universitas yang terpadat sebesar 6.929 dan terjarang pada akademi sebesar 588.

Grafik 4

Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi DKI Jakarta,Tahun 2012/2013

Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

Rasio Mahasiswa per Lembaga 17.877 2.472 1.027 588 1.234 3.430

a. Negeri 189.385 - - - 344 113.768

b. Swasta 6.929 2.472 1.027 588 1.531 1.758

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

180.000

200.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

189.385

0 0 0 344

113.768

6.929 2.472 1.027 588 1.531 1.758

17.877

2.472 1.027 588 1.2343.430

Negeri Swasta Rata2

Page 39: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

34

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2 Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan

lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10, kepadatan lembaga hanya sebesar 0,50 lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 1.568,48 orang per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 sebesar 988,0 lembaga per km2 sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 3.080.942 mahasiswa per km2. Dengan demikian, daerah terjangkau sebesar 3.118 mahasiswa per km2.

3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3 Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan

untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Daerah

Lembaga P19-23 Lembaga Mahasiswa terjangkau

Daerah terjangkau 0,5030 1.568,48 988,00 3.080.942 3.118

Kepadatan Daerah terjangkauIndikator

Page 40: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

35

Tabel 11 Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Tabel 11 (lanjutan) Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Grafik 5 Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per dosen menggambarkan layanan dosen terhadap mahasiswa baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas belajar mengajar. Semakin tinggi nilainya berarti semakin banyak mahasiswa yang dilayani oleh dosen atau dosen makin kurang. Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 5 dapat diketahui efektivitas belajar mengajar di PT provinsi DKI Jakarta di mana rata-rata

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Dosen 64 26 29 21 21 48

a. Negeri 173 - - - 9 170

b. Swasta 31 26 29 21 23 28

2 Rasio Dosen per Lembaga 278 95 35 28 60 71

a. Negeri 1.092 - - - 39 671

b. Swasta 226 95 35 28 67 62

3 Angka Produktivitas 21,22 13,26 12,81 13,05 12,90 19,38

a. Negeri 26,02 - - - 9,30 26,00

b. Swasta 12,84 13,26 12,81 13,05 13,16 12,89

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 23,56 16,29 19,38 7,27 0,69

a. S-0 10,09 9,05 9,55 1,04 0,90

b. S-1 27,12 17,44 21,38 9,68 0,64

c. S-2 13,30 13,92 13,55 -0,62 1,05

d. S-3 14,86 15,78 15,19 -0,91 1,06

e. Negeri 42,02 18,65 26,00 23,37 0,44

f. Swasta 12,89 12,89 12,89 0,00 1,00

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Rata-rata 14.277 68,33 1.413 47,15 65,68

a. Negeri 3.044 91,83 23 60,53 91,47

b. Swasta 11.233 63,90 1390 46,98 61,46

Tetap L+P Tidak Tetap L+P

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

173

0 0 09

170

31 26 2921 23

28

64

26 2921 21

48

Negeri Swasta Rata2

Page 41: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

36

seorang dosen melayani 48 mahasiswa, setelah dirinci menurut status lembaga ternyata dosen negeri melayani 170 mahasiswa jauh libih tinggi dibanding dengan dosen swasta. Pada universitas negeri seorang dosen melayani 170 mahasiswa sedangkan universitas swasta melayani 28 mahasiswa. Untuk politeknik dosen melayani mahasiswa terkecil dengan PT negeri sebesar 9 dan PT swasta sebesar 23 mahasiswa. Makin besar nilainya berarti makin kurang dosennya.

Rasio dosen per lembaga menggambarkan ketersediaan dosen pada setiap lembaga dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin banyak jumlah dosen di setiap lembaga maka diharapkan proses belajar mengajar akan makin meningkat dan pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 6 rasio dosen per lembaga PT Provinsi DKI Jakarta sebesar 62 dengan rincian PT negeri sebesar 671 atau 10,82 kali lebih besar jika dibandingkan dengan PT swasta sebesar 62. Bila dilihat per jenis lembaga maka universitas yang tertinggi sebesar 226 dan terkecil pada akademi sebesar 28. Bila dilihat menurut status dan jenis lembaga maka untuk PT negeri universitas yang terbesar sebesar 1.092 dan terkecil politeknik sebesar 39 sedangkan untuk PT swasta universitas yang terbesar sebesar 278 dan akademi yang terkecil sebesar 28. Besarnya rasio ini menunjukkan banyaknya dosen di suatu lembaga.

Grafik 6

Rasio Dosen per Lembaga menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Berdasarkan data yang terjaring dari kuesioner pendataan PT, bisa diketahui bagaimana kondisi mutu PT. Indikator mutu mahasiswa ditunjukkan dari angka produktivitas mahasiswa yang telah lulus setelah menempuhkan mata kuliah sesuai dengan kredit semester yang harus ditempuh. Angka produktivitas bervariasi untuk setiap program, misalnya untuk S-0 sekitar 30% karena tiga tahun sedangkan S-1 sekitar 25% karena selama 4 tahun.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 7, angka produktivitas PT sebesar 19,38%

0

200

400

600

800

1.000

1.200

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1.092

0 0 039

671

278

9535 28

60 71

226

9535 28

67 62

Negeri Swasta Rata2

Page 42: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

37

sangat kecil dengan rincian pada PT negeri sebesar 26,00% lebih besar daripada PT swasta sebesar 12,89%. Bila dilihat menurut jenis lembaga maka universitas yang terbesar sebesar 21,22 dan terkecil pada ST sebesar 12,81. Angka produktivitas PT negeri lebih besar 26,00% jika dibandingkan dengan PT swasta walaupun PT negeri pun sebetulnya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan standar yang ada.

Grafik 7

Angka Produktivitas menurut Status Lembaga dan Jenis Program Perguruan Tinggi, Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 11 lanjutan maka angka produktivitas laki-laki sebesar 23,56% lebih besar daripada perempuan sebesar 16,29%. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan gender sebesar 7,27% dengan indeks paritas gender 0,69 yang berarti belum setara. Angka produktivitas antara S-0, S-1, S-2, dan S-3 cukup bervariasi, yang tertinggi pada program S-1 sebesar 21,38% namun yang terendah pada S-0 sebesar 9,55%. Perbedaan gender program S-0 sebesar 1,04% dengan indeks paritas gender sebesar 0,87 berarti belum setara sedangkan program S-3 dengan perbedaan gender sebesar -0,91% dan indeks paritas gender sebesar 1,06 berarti kurang setara.

Indikator mutu lainnya adalah persentase dosen PT layak mengajar. Ketentuan dosen PT yang layak mengajar adalah lulusan S-2 ke atas dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi maupun di politeknik. Persentase dosen layak mengajar idealnya 100% berarti tidak ada dosen yang berijazah kurang dari S-1.

Berdasarkan Tabel 11 lanjutan dan Grafik 8, persentase dosen layak mengajar PT sebesar 65,68%, bila dibandingkan antara PT negeri dan PT swasta maka persentase dosen layak mengajar PT negeri sebesar 91,47% lebih baik daripada PT swasta sebesar 61,46%. Dosen tetap layak mengajar sebesar 68,33% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 47,15%. Dosen tetap layak di PT negeri sebesar 91,83% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 60,53% sedangkan dosen tetap di PT swasta sebesar 63,90% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 46,98%.

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

Rata2 Negeri Swasta S-0 S-1 S-2 S-3

23,56

42,02

12,8910,09

27,12

13,3014,86

16,2918,65

12,89

9,05

17,44 13,92

15,7819,38

26,00

12,899,55

21,38

13,5515,19

Laki2 Perempuan Rata2

Page 43: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

38

Grafik 8 Persentase Dosen Layak menurut Status Kepegawaian dan Status Lembaga

Perguruan Tinggi, Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

4. Kesetaraan Layanan Pendidikan: Misi K-4

Pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan tetapi masih terjadi kesenjangan dalam hal kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan. Untuk dapat melihat kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti perbedaan gender (PG) APK dan indeks paritas gender (IPG) APK serta dari segi status sekolah seperti persentase mahasiswa swasta (%MhsSwt). Tidak ada perbedaan gender bila nilainya 0 dan telah setara bila nilainya 1. %MhsSwt makin besar berarti makin besar partisipasi swasta dalam program pendidikan tinggi.

Ditinjau dari sisi pendidikan, kesenjangan tersebut terasa karena masih tingginya perbedaaan gender APK perempuan jika dibandingkan dengan APK laki-laki. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang dihitung dari indeks paritas gender di segala bidang perlu dilakukan pengelolaan data berwawasan gender secara sistematis, teratur, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Tabel 12 dan Grafik 9 maka PG APK sebesar -23,19 yang berarti masih terjadi perbedaan sebesar 23,19% dengan perempuan lebih besar daripada laki-laki. Dengan demikian IPG APK sebesar 1,24 yang berarti belum setara dan perempuan lebih diuntungkan dari laki-laki.

Tabel 12

Indikator Kesetaraan Layanan Pendidikan Misi K-4 Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

Tetap TT Tetap+TT

68,33

47,15

65,68

91,83

60,53

91,47

63,90

46,98

61,46

Rata2 Negeri Swasta

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

1 APK (%) 98,20 121,40 110,32 -23,19 1,24

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

2 % Mahasiswa Swasta 36,44 100,00 100,00 100,00 93,03 50,49

Page 44: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

39

Grafik 9 PG APK dan IPG APK Perguruan Tinggi

Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 12 maka %MhsSwt PT sebesar 50,49% yang berarti sebanyak 50,49% mahasiswa bersekolah di PT swasta. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka institut, ST, dan akademi terbesar atau 100,00% dan terkecil universitas sebesar 36,44%. Hal ini berarti dominasi PT swasta pada institut, akademi dan sekolah tinggi sedangkan jenis lembaga lainnya seperti universitas sebesar 36,44% dan institut sebesar 93,03%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PT negeri banyak berperan pada universitas (36,44%) yang terbesar diikuti politeknik (93,03%).

5. Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan: Misi K-5 Untuk dapat melihat kepastian memperoleh layanan pendidikan maka

digunakan dua ukuran, yaitu seberapa banyak mahasiswa dapat dilayani pada pendidikan tinggi melalui APK dan sejauh mana akses masuk ke perguruan tinggi melalui angka melanjutkan.

Berdasarkan Tabel 13 dan Grafik 10 maka APK PT sebesar 110,32% yang berarti sebanyak 110,32% penduduk usia PT bersekolah di PT dengan rincian di PT negeri sebesar 54,62% dan PT swasta sebesar 55,70%. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka partisipasi terbesar pada universitas sebesar 85,82% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,95%. Partisipasi PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 54,55% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,07%. Partisipasi PT swasta terbesar pada universitas sebesar 31,27% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,88%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam pencapaian partisipasi bersekolah di PT.

-25,00

-20,00

-15,00

-10,00

-5,00

0,00

5,00

PG APK IPG APK

-23,19

1,24

Page 45: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

40

Tabel 13 Indikator Kepastian Layanan Pendidikan Misi K-5

Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Indikator kepastian layanan juga dapat dilihat dari AM PT yang terdapat pada

Tabel 13 dan Grafik 10. AM PT sebesar 209,93% dengan rincian terbesar pada universitas sebesar 168,98% dan terkecil pada politeknik sebesar 1,60%. Bila dirinci menurut status lembaga maka AM PT negeri sebesar 117,25% lebih besar daripada PT swasta sebesar 92,68%. AM PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 117,15% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,10%. AM PT swasta terbesar pada universitas sebesar 51,84% dan terkecil pada politeknik sebesar 1,50%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam memberikan akses ke PT. AM PT di provinsi DKI Jakarta lebih dari 100% karena banyak perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang dinilai baik sehingga banyak lulusan sekolah menengah dari provinsi lain melanjutkan pendidikan jenjang PT di wilayah provinsi DKI Jakarta.

Grafik 10

APK dan AM PT menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

6. Kinerja Pendidikan Tinggi: Gabungan Misi K-1 sampai K-5

Indikator misi pendidikan 5K digunakan untuk menilai kinerja program pendidikan tinggi. Misi K-1 dan K-2 masing-massing menggunakan satu jenis indikator, misi K-3 menggunakan 4 jenis indikator, misi K-4 menggunakan 3 jenis indikator, dan misi K-5 menggunakan 2 jenis indikator sehingga untuk melihat kinerja pendidikan tinggi menggunakan 11 jenis indikator. Ke-11 indikator

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 APK 85,82 2,85 13,42 7,28 0,95 110,32

a. Negeri 54,55 - - - 0,07 54,62

b. Swasta 31,27 2,85 13,42 7,28 0,88 55,70

2 AM ke PT 168,98 4,88 22,19 12,28 1,60 209,93

a. Negeri 117,15 0,00 0,00 0,00 0,10 117,25

b. Swasta 51,84 4,88 22,19 12,28 1,50 92,68

-

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

85,82

2,85 13,42 7,28 0,95

110,32

168,98

4,88

22,19 12,28

1,60

209,93 APK AM PT

Page 46: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

41

tersebut memiliki kontribusi yang sama. Agar dapat ditentukan nilai kinerja maka semua indikator yang memiliki satuan yang berbeda dijadikan satuan yang sama menggunakan standar. Standar yang digunakan dalam analisis ini hanya menggunakan asumsi karena belum ada ketentuan khusus kecuali untuk empat indikator, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT menggunakan standar ideal. Dengan menggunakan standar tersebut maka nila 100 adalah maksimal dan nilai 0 adalah yang minimal.

Berdasarkan Tabel 14 dan Grafik 11, ketersediaan layanan sebesar 100,00, keterjangkauan layanan sebesar 36,68, kualitas layanan sebesar 66,62, kesetaraan layanan sebesar 75,01, dan kepastian layanan sebesar 100,00 Berdasarkan misi pendidikan 5K maka kinerja pendidikan tinggi sebesar 75,66 Idealnya adalah 100, sehingga kinerja pendidikan tinggi telah mencapai hampir 80% atau empat per lima.

Tabel 14

Kinerja Pendidikan Tinggi Berdasarkan Misi Pendidikan 5K Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

Grafik 11 Kinerja PT menurut Misi Pendidikan 5K Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2012/2013

No. Misi Indikator Satuan Nilai Standar Konversi

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L lembaga 3.430 2.000 100,00

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT orang 3.118 8.500 36,68

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D dosen 48 25 51,98

R-D/L dosen 71 100 71,31

Aproduk % 19,38 25 77,52

%DL % 65,68 100 65,68

Kualitas Layanan 66,62

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK % -23,19 0 76,81

IPG APK Indeks 1,24 1 80,89

%MhsSwt % 50,49 75 67,32

Kesetaraan Layanan 75,01

5 Misi K-5 Kepastian APK % 110,32 30 100,00

AM PT % 209,93 100 100,00

Kepastian Layanan 100,00

75,66 Kinerja PT

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00Misi K-1

Misi K-2

Misi K-3Misi K-4

Misi K-5

Page 47: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

42

Dengan melihat Grafik 11 dapat diketahui bahwa misi K-1 dan K-5 yang terbaik masing-masing sebesar 100,00 sedangkan misi K-2 yang terburuk karena hanya mencapai 36,68 sedangkan kinerja PT sebesar 75,66. Dengan demikian, untuk PT prioritas pembangunan perlu berikan pada dipeningkatkan keterjangkauan layanan (misi K-2) dan kualitas layanan (misi K-3) karena capaian kinerja masih kurang dari 70,00. Selain itu, ketersediaan layanan (misi K-1) dan kepastian layanan (misi K-5) perlu dipertahankan karena telah mencapai 100.

D. Penutup 1. Simpulan

Berdasarkan analisis indikator maka dapat disimpulkan bahwa misi K-1 yang

terbaik dengan nilai sebesar 100,00, berarti termasuk kategori Paripurna dan misi K-5 juga sebesar 100,00 termasuk kategori Paripurna. Sebaliknya, misi K-2 yang terburuk dengan nilai sebesar 36,68 termasuk kinerja kategori Kurang dan misi K-4 sebesar 66,62 juga termasuk kinerja kategori Kurang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja PT provinsi DKI Jakarta sebesar 75,66 termasuk kinerja kategori Kurang.

2. Saran

Kinerja PT provinsi DKI Jakarta sebesar 75,66 termasuk kategori Kurang. Hal ini

disebabkan karena misi K-2, K-3, dan K-4 termasuk kategori Kurang. Oleh karena itu, misi K-2, K-3, dan K-5 perlu ditingkatkan karena hanya tercapai masing-masing 36,68, 66,62, dan 75,01.

Untuk misi K-2, dalam rangka meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan indikator Daerah Terjangkau melalui meningkatan jumlah lembaga PT serta kapasitas lembaga. Untuk misi K-3, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan maka diperlukan jumlah dan pendidikan dosen untuk meningkatkan indikator rasio dosen-mahasiswa, rasio dosen-lembaga, dan %dosen layak. Sedangkan untuk meningkatkan kesetaraan (misi K-4), perlu memberikan kesempatan atau advokasi kepada lulusan SM laki-laki untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang PT.

Page 48: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

43

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013 PROVINSI JAWA BARAT

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga, yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk

Page 49: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

44

misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2

Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT di provinsi Jawa Barat adalah 398 dengan rincian 46 universitas (11,56%), 8 institut (2,01%), 200 sekolah tinggi (50,25%), 115 akademi (28,89%), dan 29 politeknik (7,29%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah politeknik. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 2 universitas, 2

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja

1 Paripurna

2 Utama

3 Madya

4 Pratama

5 Kurang

80.00-84.99

kurang dari 80.00

Nilai

95.00 ke atas

90.00-94.99

85.00-89.99

Page 50: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

45

institut, 1 sekolah tinggi, dan 2 politeknik sehingga jumlah lembaga negeri sebesar 7 lembaga, sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 44 universitas, 6 institut, 199 sekolah tinggi, 115 akademi, dan 27 politeknik sehingga jumlahnya 391 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri terbesar adalah universitas dan terkecil adalah sekolah tinggi sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah institut.

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa baru PT di provinsi Jawa Barat sebesar 131.988 orang, berada di PT negeri sebesar 36.998 orang lebih kecil daripada di swasta sebesar 94.990 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru universitas yang terbesar sebesar 66.633 orang atau 50,48% dan terkecil pada akademi sebesar 8.589 orang atau 6,51%. Bila dilihat menurut status lembaga maka mahasiswa baru PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 21.978 orang atau 59,40% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 44.655 orang

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 46 11,56 8 2,01 200 50,25 115 28,89 29 7,29 398

a. Negeri 2 28,57 2 28,57 1 14,29 0 0,00 2 28,57 7

b. Swasta 44 11,25 6 1,53 199 50,90 115 29,41 27 6,91 391

2 Mahasiswa Baru 66.633 50,48 16.193 12,27 30.610 23,19 8.589 6,51 9.963 7,55 131.988

a. Negeri 21.978 59,40 11.836 31,99 232 0,63 0 0,00 2.952 7,98 36.998

b. Swasta 44.655 47,01 4.357 4,59 30.378 31,98 8.589 9,04 7.011 7,38 94.990

3 Mahasiswa 333.379 50,15 56.681 8,53 185.466 27,90 44.911 6,76 44.318 6,67 664.755

a. Negeri 76.426 55,77 48.068 35,08 1.105 0,81 0 0,00 11.428 8,34 137.027

b. Swasta 256.953 48,69 8.613 1,63 184.361 34,93 44.911 8,51 32.890 6,23 527.728

4 Lulusan 43.933 50,66 10.973 12,65 19.733 22,75 5.534 6,38 6.553 7,56 86.726

a. Negeri 15.161 59,40 8.165 31,99 160 0,63 0 0,00 2.037 7,98 25.523

b. Swasta 28.772 47,01 2.808 4,59 19.573 31,98 5.534 9,04 4.516 7,38 61.203

5 Dosen 11.685 46,48 3.100 12,33 6.497 25,84 1.700 6,76 2.160 8,59 25.142

a. Negeri 3.176 48,50 2.311 35,29 168 2,57 0 0,00 893 13,64 6.548

b. Swasta 8.509 45,76 789 4,24 6.329 34,04 1.700 9,14 1.267 6,81 18.594

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

2 2 1 0 2 7

44

6

199

115

27

391

46

8

200

115

29

398

Negeri Swasta Jumlah

Page 51: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

46

atau 47,01%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah sekolah tinggi sebesar 232 orang atau 0,63% dan PT swasta adalah institut sebesar 4.357 orang atau 4,59%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi Jawa Barat sebanyak 664.755 orang berada di

PT negeri sebanyak 137.027 orang dan di PT swasta sebanyak 527.728 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 333.379 orang atau 50,15% dan terkecil di politeknik sebanyak 44.318 orang atau 6,67%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 76.426 orang atau 55,77% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 256.953 orang atau 48,69%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah ST sebesar 1.105 orang atau 0,81% dan PT swasta adalah institut sebesar 8.613 orang atau 1,63%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

Negeri Swasta Jumlah

36.998

94.990131.988137.027

527.728

664.755Mahasiswa Baru Mahasiswa

Page 52: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

47

Grafik 3 Jumlah Lulusan dan Dosen PT

Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Jumlah lulusan PT provinsi Jawa Barat sebanyak 86.726 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 25.523 orang dan dari PT swasta sebanyak 61.203 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 43.933 orang atau 50,66% dan terkecil pada akademi sebesar 5.534 orang atau 6,38%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 15.161 orang atau 59,40% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 28.772 orang atau 47,01%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah ST sebesar 160 orang atau 0,63% dan PT swasta adalah institut sebesar 2.808 orang atau 4,59%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Jumlah dosen PT provinsi Jawa Barat sebanyak 25.142 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 6.548 orang dan dari PT swasta sebanyak 18.594 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 11.685 orang atau 46,48% dan terkecil pada akademi sebesar 1.700 orang atau 6,76%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 3.176 orang atau 48,50% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 8.509 atau 45,76%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri pada ST sebesar 168 orang atau 2,57% dan PT swasta adalah institut sebesar 789 orang atau 4,24%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau

tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi.

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

Negeri Swasta Jumlah

25.523

61.203

86.726

6.548 18.594 25.142

Lulusan Dosen

Page 53: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

48

Jumlah PT provinsi Jawa Barat sebanyak 398 lembaga dengan rincian menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 7 lembaga dan PT swasta sebanyak 391 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 46 universitas atau 11,56%, 8 institut atau 2,01%, 200 sekolah tinggi atau 50,25%, 115 akademi atau 28,89%, dan 29 politeknik atau 7,29%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 2 universitas, 2 institut, 1 ST, dan 2 politeknik sedangkan PT swasta terdiri dari 44 universitas, 6 institut, 199 ST, 115 akademi, dan 27 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi Jawa Barat sebanyak 131.988 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 97.500 orang atau 73,87% dengan rincian di PT negeri sebanyak 26.452 orang atau 71,50% dan PT swasta sebanyak 71.048 orang atau 74,80%. Sebaliknya, yang masuk program profesi yang terkecil sebesar 954 orang atau 0,72% dengan rincian di PT negeri sebesar 482 orang atau 1,30% dan PT swasta sebesar 472 orang atau 0,50%. Hal ini menunjukkan minat untuk masuk ke program profesi masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-3 sebesar 52,99% atau 630 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 47,01% atau 559 orang. Jumlah mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 32,60% atau 311 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 67,40% atau 643 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Page 54: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

49

Tabel 4 Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan

Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan

tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi Jawa Barat sebesar 664.755 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 492.684 orang atau 74,12% dengan rincian di PT negeri sebanyak 97.970 orang atau 14,74% dan PT swasta sebanyak 394.714 orang atau 59,38%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang S-3 sebanyak 4.917 orang atau 0,74% dengan rincian di PT negeri sebesar 3.369 orang atau 0,51% dan PT swasta sebesar 1.548 orang atau 0,23%. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau S-3 ternyata masih sangat kecil.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 12.171 46,55 13.977 53,45 26.148 19,81

a. Negeri 2.701 48,61 2.856 51,39 5.557 15,02

b. Swasta 9.470 45,99 11.121 54,01 20.591 21,68

2 S-1 50.854 52,16 46.646 47,84 97.500 73,87

a. Negeri 10.902 41,21 15.550 58,79 26.452 71,50

b. Swasta 39.952 56,23 31.096 43,77 71.048 74,80

3 S-2 3.175 51,23 3.022 48,77 6.197 4,70

a. Negeri 1.561 43,40 2.036 56,60 3.597 9,72

b. Swasta 1.614 62,08 986 37,92 2.600 2,74

4 S-3 630 52,99 559 47,01 1.189 0,90

a. Negeri 466 51,21 444 48,79 910 2,46

b. Swasta 164 58,78 115 41,22 279 0,29

5 Profesi 311 32,60 643 67,40 954 0,72

a. Negeri 128 26,56 354 73,44 482 1,30

b. Swasta 183 38,77 289 61,23 472 0,50

6 Jumlah 67.141 50,87 64.847 49,13 131.988 100,00

a. Negeri 15.758 42,59 21.240 57,41 36.998 100,00

b. Swasta 51.383 54,09 43.607 45,91 94.990 100,00

Page 55: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

50

Tabel 5 Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta

Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada

jenjang S-3 sebanyak 53,61% atau 2.636 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 46,39% atau 2.281 orang. Proporsi mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang profesi sebanyak 33,78% atau 1.490 orang dan lebih kecil jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 66,22% atau 2.921 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti kesempatan perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi Jawa Barat sebesar 3.879.995 orang dengan rincian laki-laki sebesar 1.966.823 atau 50,69% sedikit lebih besar daripada perempuan sebesar 1.913.172 orang atau 49,31%.

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan

pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 62.616 46,39 72.359 53,61 134.975 20,30

a. Negeri 10.003 48,60 10.579 51,40 20.582 3,10

b. Swasta 52.613 45,99 61.780 54,01 114.393 17,21

2 S-1 262.332 53,25 230.352 46,75 492.684 74,12

a. Negeri 40.376 41,21 57.594 58,79 97.970 14,74

b. Swasta 221.956 56,23 172.758 43,77 394.714 59,38

3 S-2 14.751 53,12 13.017 46,88 27.768 4,18

a. Negeri 5.781 43,40 7.540 56,60 13.321 2,00

b. Swasta 8.970 62,09 5.477 37,91 14.447 2,17

4 S-3 2.636 53,61 2.281 46,39 4.917 0,74

a. Negeri 1.727 51,26 1.642 48,74 3.369 0,51

b. Swasta 909 58,72 639 41,28 1.548 0,23

5 Profesi 1.490 33,78 2.921 66,22 4.411 0,66

a. Negeri 474 26,55 1.311 73,45 1.785 0,27

b. Swasta 1.016 38,69 1.610 61,31 2.626 0,40

6 Jumlah 343.825 51,72 320.930 48,28 664.755 100,00

a. Negeri 58.361 42,59 78.666 57,41 137.027 100,00

b. Swasta 285.464 54,09 242.264 45,91 527.728 100,00

7 Penduduk 19-23 th 1.966.823 50,69 1.913.172 49,31 3.879.995

Page 56: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

51

selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

Tabel 6

Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi Jawa Barat sebanyak 86.726

orang, dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 64.025 orang atau 73,82% dengan rincian di PT negeri sebanyak 18.248 orang dan PT swasta sebanyak 45.777 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada program profesi pada PT sebanyak 636 orang atau 0,73% dengan rincian PT negeri sebesar 332 orang dan PT swasta sebanyak 304 orang. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebesar 52,97% atau 428 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 47,03% atau 380 orang. Proporsi lulusan laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 32,39% atau 206 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 67,61% atau 430 orang. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka lulusan perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat

dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 7.965 46,58 9.136 53,42 17.101 19,72

a. Negeri 1.863 48,59 1.971 51,41 3.834 15,02

b. Swasta 6.102 45,99 7.165 54,01 13.267 21,68

2 S-1 33.261 51,95 30.764 48,05 64.025 73,82

a. Negeri 7.520 41,21 10.728 58,79 18.248 71,50

b. Swasta 25.741 56,23 20.036 43,77 45.777 74,80

3 S-2 2.117 50,94 2.039 49,06 4.156 4,79

a. Negeri 1.077 43,41 1.404 56,59 2.481 9,72

b. Swasta 1.040 62,09 635 37,91 1.675 2,74

4 S-3 428 52,97 380 47,03 808 0,93

a. Negeri 322 51,27 306 48,73 628 2,46

b. Swasta 106 58,89 74 41,11 180 0,29

5 Profesi 206 32,39 430 67,61 636 0,73

a. Negeri 88 26,51 244 73,49 332 1,30

b. Swasta 118 38,82 186 61,18 304 0,50

6 Jumlah 43.977 50,71 42.749 49,29 86.726 100,00

a. Negeri 10.870 42,59 14.653 57,41 25.523 100,00

b. Swasta 33.107 54,09 28.096 45,91 61.203 100,00

Page 57: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

52

enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Tabel 7 Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian

Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT di provinsi Jawa Barat sebanyak

25.142 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-2 sebesar 12.307 orang atau 48,95% dengan rincian di PT negeri sebanyak 3.299 orang atau 13,12% dan PT swasta sebanyak 8.704 orang atau 34,64%. Proporsi dosen terkecil adalah lulusan <S-1 sebanyak 0,60% atau 152 orang dengan rincian di PT negeri sebesar 0,02% atau 6 orang dan PT swasta sebesar 0,58% atau 146 orang. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program Diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

1 < S-1 110 72,37 42 27,63 152 0,60

a. Negeri 6 100,00 0 0,00 6 0,02

b. Swasta 104 71,23 42 28,77 146 0,58

2 S-1/D-4 6.557 73,34 2.384 26,66 8.941 35,56

a. Negeri 561 98,94 6 1,06 567 2,26

b. Swasta 5.996 71,60 2.378 28,40 8.374 33,31

3 S-2 11.070 89,95 1.237 10,05 12.307 48,95

a. Negeri 3.585 99,50 18 0,50 3.603 14,33

b. Swasta 7.485 85,99 1.219 14,01 8.704 34,62

4 S-3 3.205 97,15 94 2,85 3.299 13,12

a. Negeri 2.193 99,77 5 0,23 2.198 8,74

b. Swasta 1.012 91,92 89 8,08 1.101 4,38

5 Spesialis 165 73,99 58 26,01 223 0,89

a. Negeri 62 93,94 4 6,06 66 0,26

b. Swasta 103 65,61 54 34,39 157 0,62

6 Profesi 175 79,55 45 20,45 220 0,88

a. Negeri 108 100,00 0 0,00 108 0,43

b. Swasta 67 59,82 45 40,18 112 0,45

7 Jumlah 21.282 84,65 3.860 15,35 25.142 100,00

a. Negeri 6.515 99,50 33 0,50 6.548 26,04

b. Swasta 14.767 79,42 3.827 20,58 18.594 73,96

Jumlah %No. Pendidikan TertinggiTetap

L+P%

Tidak Tetap

L+P%

Page 58: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

53

Tabel 8 Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status

Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 16.049 orang atau

63,83% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 9.093 orang atau 36,17%. Selain itu, proporsi dosen layak di PT negeri sebesar 91,25% atau 5.975 orang lebih besar daripada di PT swasta sebesar 54,18% atau 10.074 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan. C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat

penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan.

1 Tidak layak 6.667 31,33 2.426 62,85 9.093 36,17

a. Negeri 567 8,70 6 18,18 573 8,75

b. Swasta 6.100 41,31 2.420 63,23 8.520 45,82

2 Layak 14.615 68,67 1.434 37,15 16.049 63,83

Negeri 5.948 91,30 27 81,82 5.975 91,25

Swasta 8.667 58,69 1.407 36,77 10.074 54,18

3 Jumlah 21.282 100,00 3.860 100,00 25.142 100,00

Negeri 6.515 30,61 33 0,85 6.548 26,04

Swasta 14.767 69,39 3.827 99,15 18.594 73,96

Jumlah %No. KriteriaTetap

L+P%

Tidak Tetap

L+P%

Page 59: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

54

Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan.

1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014,

diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan Pendidikan digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 1.670 dengan rincian di negeri sebesar 19.575 orang dan di swasta sebesar 1.350 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 7.247 dan terjarang pada akademi sebesar 391. Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 38.213 dan terjarang pada ST sebesar 1.105 sedangkan PT swasta pada universitas yang terpadat sebesar 5.840 dan terjarang pada akademi sebesar 391.

Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

Rasio Mahasiswa per Lembaga 7.247 7.085 927 391 1.528 1.670

a. Negeri 38.213 24.034 1.105 - 5.714 19.575

b. Swasta 5.840 1.436 926 391 1.218 1.350

Page 60: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

55

Grafik 4 Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1

Provinsi Jawa Barat,Tahun 2012/2013

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2 Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan

lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10, kepadatan lembaga hanya sebesar 0,01 lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 109,67 orang per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 sebesar 22,0 lembaga per km2 sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 215.430 mahasiswa per km2. Dengan demikian, daerah terjangkau sebesar 9.792 mahasiswa per km2.

3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan

untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

38.213

24.034

1.1050

5.714

19.575

5.840

1.436 926 391 1.218 1.350

7.247 7.085

927 391 1.5281.670

Negeri Swasta Rata2

Daerah

Lembaga P19-23 Lembaga Mahasiswa terjangkau

Daerah terjangkau 0,0113 109,67 22,00 215.430 9.792

Kepadatan Daerah terjangkauIndikator

Page 61: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

56

dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014, indikator pendidikan yang digunakan untuk kualitas layanan pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Tabel 11

Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3 Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Tabel 11 (lanjutan) Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Grafik 5 Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi

Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Dosen 29 18 29 26 21 26

a. Negeri 24 21 7 - 13 21

b. Swasta 30 11 29 26 26 28

2 Rasio Dosen per Lembaga 254 388 32 15 74 63

a. Negeri 1.588 1.156 168 - 447 935

b. Swasta 193 132 32 15 47 48

3 Angka Produktivitas 13,18 19,36 10,64 12,32 14,79 13,05

a. Negeri 19,84 16,99 16,99 91,20 17,82 18,63

b. Swasta 11,20 32,60 10,62 12,32 13,73 11,60

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 12,79 13,32 13,05 -0,53 1,04

a. S-0 12,72 12,63 12,67 0,09 0,99

b. S-1 12,68 13,36 13,00 -0,68 1,05

c. S-2 14,35 15,66 14,97 -1,31 1,09

d. S-3 16,24 16,66 16,43 -0,42 1,03

e. Negeri 18,63 18,63 18,63 0,00 1,00

f. Swasta 11,60 11,60 11,60 0,00 1,00

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Rata-rata 14.615 68,67 1.434 37,15 63,83

a. Negeri 5.948 91,30 27 81,82 91,25

b. Swasta 8.667 58,69 1407 36,77 54,18

Tetap L+P Tidak Tetap L+P

0

5

10

15

20

25

30

35

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

24

21

7

0

13

21

30

11

29

26 26

2829

18

2926

21

26

Negeri Swasta Rata2

Page 62: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

57

Rasio mahasiswa per dosen menggambarkan layanan dosen terhadap mahasiswa baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas belajar mengajar. Semakin tinggi nilainya berarti semakin banyak mahasiswa yang dilayani oleh dosen atau dosen makin kurang. Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 5 dapat diketahui efektivitas belajar mengajar di PT provinsi Jawa Barat di mana rata-rata seorang dosen melayani 26 mahasiswa, setelah dirinci menurut status lembaga ternyata dosen negeri melayani 21 mahasiswa lebih rendah dibanding dengan dosen swasta (28). Pada universitas negeri seorang dosen melayani 24 mahasiswa sedangkan universitas swasta melayani 30 mahasiswa. Untuk institut dosen melayani mahasiswa terkecil dengan PT negeri sebesar 21 dan PT swasta sebesar 11 mahasiswa. Makin besar nilainya berarti makin kurang dosennya.

Rasio dosen per lembaga menggambarkan ketersediaan dosen pada setiap lembaga dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin banyak jumlah dosen di setiap lembaga maka diharapkan proses belajar mengajar akan makin meningkat dan pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 6 rasio dosen per lembaga PT provinsi Jawa Barat sebesar 63 dengan rincian PT negeri sebesar 935 atau 19,7 kali lebih besar jika dibandingkan dengan PT swasta sebesar 48. Bila dilihat per jenis lembaga maka institut yang tertinggi sebesar 388 dan terkecil pada akademi sebesar 15. Bila dilihat menurut status dan jenis lembaga maka untuk PT negeri universitas yang terbesar sebesar 1.588 dan terkecil ST sebesar 168 sedangkan untuk PT swasta universitas yang terbesar sebesar 132 dan akademi yang terkecil sebesar 15. Besarnya rasio ini menunjukkan banyaknya dosen di suatu lembaga.

Grafik 6

Rasio Dosen per Lembaga menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Berdasarkan data yang terjaring dari kuesioner pendataan PT, bisa diketahui bagaimana kondisi mutu PT. Indikator mutu mahasiswa ditunjukkan dari angka produktivitas mahasiswa yang telah lulus setelah menempuhkan mata kuliah sesuai

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1.588

1.156

168

0

447

935

254

388

32 1574 63

193132

32 15 47 48

Negeri Swasta Rata2

Page 63: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

58

dengan kredit semester yang harus ditempuh. Angka produktivitas bervariasi untuk setiap program, misalnya untuk S-0 sekitar 30% karena tiga tahun sedangkan S-1 sekitar 25% karena selama 4 tahun.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 7, angka produktivitas PT sebesar 13,05% sangat kecil dengan rincian pada PT negeri sebesar 18,63% lebih besar daripada PT swasta sebesar 11,60%. Bila dilihat menurut jenis lembaga maka institut yang terbesar sebesar 19,36% dan terkecil pada ST sebesar 10,64%. Angka produktivitas PT negeri lebih besar 18,63% jika dibandingkan dengan PT swasta walaupun PT negeri pun sebetulnya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan standar yang ada.

Grafik 7

Angka Produktivitas menurut Status Lembaga dan Jenis Program Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 11 lanjutan maka angka produktivitas laki-laki sebesar 12,79% lebih kecil daripada perempuan sebesar 13,32%. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan gender sebesar -0,53% dengan indeks paritas gender 1,04 yang berarti mendekati setara. Angka produktivitas antara S-0, S-1, S-2, dan S-3 cukup bervariasi, yang tertinggi pada program S-3 sebesar 16,43% sedangkan yang terendah pada S-0 sebesar 12,67%. Perbedaan gender program S-0 sebesar 0,09% dengan indeks paritas gender sebesar 0,99 berarti mendekati setara sedangkan program S-3 dengan perbedaan gender sebesar -0,42% dan indeks paritas gender sebesar 1,03 berarti mendekati setara.

Indikator mutu lainnya adalah persentase dosen PT layak mengajar. Ketentuan dosen PT yang layak mengajar adalah lulusan S-2 ke atas dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi maupun di politeknik. Persentase dosen layak mengajar idealnya 100% berarti tidak ada dosen yang berijazah kurang dari S-1.

Berdasarkan Tabel 11 lanjutan dan Grafik 8, persentase dosen layak mengajar PT sebesar 63,67%, bila dibandingkan antara PT negeri dan PT swasta maka persentase dosen layak mengajar PT negeri sebesar 91,30% lebih baik daripada PT swasta sebesar 58,69%. Dosen tetap layak mengajar sebesar 68,67% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 37,15%. Dosen

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

Rata2 Negeri Swasta S-0 S-1 S-2 S-3

12,79

18,63

11,60

12,72 12,68

14,35

16,24

13,32

18,63

11,6012,63

13,36

15,66

16,66

13,05

18,63

11,6012,67

13,00

14,97

16,43

Laki2 Perempuan Rata2

Page 64: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

59

tetap layak di PT negeri sebesar 91,30% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 81,82% sedangkan dosen tetap di PT swasta sebesar 58,69% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 36,77%.

Grafik 8

Persentase Dosen Layak menurut Status Kepegawaian dan Status Lembaga Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

4. Kesetaraan Layanan Pendidikan: Misi K-4

Pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan tetapi masih terjadi kesenjangan dalam hal kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan. Untuk dapat melihat kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti perbedaan gender (PG) APK dan indeks paritas gender (IPG) APK serta dari segi status sekolah seperti persentase mahasiswa swasta (%MhsSwt). Tidak ada perbedaan gender bila nilainya 0 dan telah setara bila nilainya 1. %MhsSwt makin besar berarti makin besar partisipasi swasta dalam program pendidikan tinggi.

Ditinjau dari sisi pendidikan, kesenjangan tersebut terasa karena masih tingginya perbedaaan gender APK perempuan jika dibandingkan dengan APK laki-laki. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang dihitung dari indeks paritas gender di segala bidang perlu dilakukan pengelolaan data berwawasan gender secara sistematis, teratur, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Tabel 12 dan Grafik 9 maka PG APK sebesar 0,71 yang berarti masih terjadi perbedaan sebesar 0,71% dengan perempuan lebih kecil daripada laki-laki. Dengan demikian IPG APK sebesar 0,96 yang berarti mendekati setara dan laki-laki lebih diuntungkan dari perempuan.

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

Tetap TT Tetap+TT

68,67

37,15

63,83

91,30

81,82

91,25

58,69

36,77

54,18

Rata2 Negeri Swasta

Page 65: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

60

Tabel 12 Indikator Kesetaraan Layanan Pendidikan Misi K-4

Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Grafik 9 PG APK dan IPG APK Perguruan Tinggi

Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 12 maka %MhsSwt PT sebesar 79,39% yang berarti sebanyak 79,39% mahasiswa bersekolah di PT swasta. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka akademi terbesar atau 100,00% dan terkecil institut sebesar 15,20%. Hal ini berarti dominasi PT swasta pada akademi sedangkan jenis lembaga lainnya seperti universitas sebesar 77,08%, institut ST 99,40%, dan politeknik 74,21%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PT negeri banyak berperan pada institut (84,80%) yang terbesar diikuti politeknik (25,79%).

5. Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan: Misi K-5 Untuk dapat melihat kepastian memperoleh layanan pendidikan maka

digunakan dua ukuran, yaitu seberapa banyak mahasiswa dapat dilayani pada pendidikan tinggi melalui APK dan sejauh mana akses masuk ke perguruan tinggi melalui angka melanjutkan.

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

1 APK (%) 17,48 16,77 17,13 0,71 0,96

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

2 % Mahasiswa Swasta 77,08 15,20 99,40 100,00 74,21 79,39

0,00

0,10

0,20

0,30

0,40

0,50

0,60

0,70

0,80

0,90

1,00

PG APK IPG APK

0,71

0,96

Page 66: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

61

Tabel 13 Indikator Kepastian Layanan Pendidikan Misi K-5

Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 13 dan Grafik 10 maka APK PT sebesar 17,13% yang

berarti sebanyak 17,13% penduduk usia PT bersekolah di PT dengan rincian di PT negeri sebesar 3,53% dan PT swasta sebesar 13,60%. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka partisipasi terbesar pada universitas sebesar 8,59% dan terkecil pada politeknik sebesar 1,14%. Partisipasi PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 1,97% dan terkecil pada ST sebesar 0,03%. Partisipasi PT swasta terbesar pada universitas sebesar 6,62% dan terkecil pada institut sebesar 0,22%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam pencapaian partisipasi bersekolah di PT.

Grafik 10

APK dan AM PT menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Indikator kepastian layanan juga dapat dilihat dari AM PT yang terdapat pada Tabel 13 dan Grafik 10. AM PT sebesar 34,47% dengan rincian terbesar pada universitas sebesar 17,40% dan terkecil pada akademi sebesar 2,24%. Bila dirinci menurut status lembaga maka AM PT negeri sebesar 9,66% lebih kecil daripada PT swasta sebesar 24,81%. AM PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 5,74% dan terkecil pada ST sebesar 0,06%. AM PT swasta terbesar pada universitas sebesar 11,66% dan terkecil pada institut sebesar 1,14%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam memberikan akses ke PT.

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 APK 8,59 1,46 4,78 1,16 1,14 17,13

a. Negeri 1,97 1,24 0,03 - 0,29 3,53

b. Swasta 6,62 0,22 4,75 1,16 0,85 13,60

2 AM ke PT 17,40 4,23 7,99 2,24 2,60 34,47

a. Negeri 5,74 3,09 0,06 0,00 0,77 9,66

b. Swasta 11,66 1,14 7,93 2,24 1,83 24,81

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

8,59

1,46

4,78

1,16 1,14

17,13 17,40

4,23

7,99

2,24 2,60

34,47

APK AM PT

Page 67: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

62

6. Kinerja Pendidikan Tinggi: Gabungan Misi K-1 sampai K-5

Indikator misi pendidikan 5K digunakan untuk menilai kinerja program pendidikan tinggi. Misi K-1 dan K-2 masing-massing menggunakan satu jenis indikator, misi K-3 menggunakan 4 jenis indikator, misi K-4 menggunakan 3 jenis indikator, dan misi K-5 menggunakan 2 jenis indikator sehingga untuk melihat kinerja pendidikan tinggi menggunakan 11 jenis indikator. Ke-11 indikator tersebut memiliki kontribusi yang sama. Agar dapat ditentukan nilai kinerja maka semua indikator yang memiliki satuan yang berbeda dijadikan satuan yang sama menggunakan standar. Standar yang digunakan dalam analisis ini hanya menggunakan asumsi karena belum ada ketentuan khusus kecuali untuk empat indikator, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT menggunakan standar ideal. Dengan menggunakan standar tersebut maka nila 100 adalah maksimal dan nilai 0 adalah yang minimal.

Tabel 14 Kinerja Pendidikan Tinggi Berdasarkan Misi Pendidikan 5K

Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 14 dan Grafik 11, ketersediaan layanan sebesar 83,51, keterjangkauan layanan sebesar 100,00, kualitas layanan sebesar 68,44, kesetaraan layanan sebesar 98,42, dan kepastian layanan sebesar 45,79 Berdasarkan misi pendidikan 5K maka kinerja pendidikan tinggi sebesar 79,23 Idealnya adalah 100, sehingga kinerja pendidikan tinggi telah mencapai hampir 80% atau empat per lima.

No. Misi Indikator Satuan Nilai Standar Konversi

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L lembaga 1.670 2.000 83,51

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT orang 9.792 8.500 100,00

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D dosen 26 25 94,55

R-D/L dosen 63 100 63,17

Aproduk % 13,05 25 52,19

%DL % 63,83 100 63,83

Kualitas Layanan 68,44

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK % 0,71 0 99,29

IPG APK Indeks 0,96 1 95,96

%MhsSwt % 79,39 75 100,00

Kesetaraan Layanan 98,42

5 Misi K-5 Kepastian APK % 17,13 30 57,11

AM PT % 34,47 100 34,47

Kepastian Layanan 45,79

79,23 Kinerja PT

Page 68: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

63

Grafik 11 Kinerja PT menurut Misi Pendidikan 5K Provinsi Jawa Barat, Tahun 2012/2013

Dengan melihat Grafik 11 dapat diketahui bahwa misi K-2 yang terbaik sebesar 100,00 sedangkan misi K-5 yang terburuk karena hanya mencapai 45,79 sedangkan kinerja PT sebesar 79,23. Dengan demikian, untuk PT prioritas pembangunan perlu berikan pada dipeningkatkan kepastian layanan (misi K-5) dan kualitas layanan (misi K-3) karena capaian kinerja masih kurang dari 70,00. Selain itu, keterjangkauan layanan (misi K-2) perlu dipertahankan karena telah mencapai 100.

D. Penutup 1. Simpulan

Berdasarkan analisis indikator maka dapat disimpulkan bahwa misi K-2 yang

terbaik dengan nilai sebesar 100,00, berarti termasuk kategori paripurna dan misi K-4 sebesar 98,42 juga termasuk kategori Paripurna. Sebaliknya, misi K-5 yang terburuk dengan nilai sebesar 45,79 termasuk kinerja kategori kurang dan misi K-3 sebesar 68,44 juga termasuk kinerja kategori kurang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja PT provinsi Jawa Barat sebesar 79,23 termasuk kinerja kategori kurang.

2. Saran

Kinerja PT provinsi Jawa Barat sebesar 79,23 termasuk kategori Kurang. Hal ini

disebabkan karena misi K-3 dan K-5 termasuk kategori Kurang. Oleh karena itu, misi K-3 dan K-5 perlu ditingkatkan karena hanya tercapai masing-masing 68,44 dan 45,79.

Untuk misi K-3, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan maka diperlukan jumlah dan pendidikan dosen untuk meningkatkan indikator rasio dosen-mahasiswa, rasio dosen-lembaga, dan %dosen layak. Sedangkan untuk meningkatkan kepastian layanan (misi K-5), perlu memberikan kesempatan atau advokasi kepada lulusan SM laki-laki untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang PT.

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00Misi K-1

Misi K-2

Misi K-3Misi K-4

Misi K-5

Page 69: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

64

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013 PROVINSI BANTEN

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga, yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan

Page 70: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

65

kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2

Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT di provinsi Banten adalah 106 dengan rincian 13 universitas (12,26%), 55 sekolah tinggi (51,89%), 33 akademi (31,13%), dan 5 politeknik (4,72%) dan tidak memiliki Institut. Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah sekolah tinggi dan

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja

1 Paripurna

2 Utama

3 Madya

4 Pratama

5 Kurang

80.00-84.99

kurang dari 80.00

Nilai

95.00 ke atas

90.00-94.99

85.00-89.99

Page 71: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

66

terkecil adalah politeknik. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 1 universitas sehingga jumlah lembaga negeri hanya 1 lembaga, sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 12 universitas, 55 sekolah tinggi, 33 akademi, dan 5 politeknik sehingga jumlahnya 105 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga swasta terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah politeknik.

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa baru PT di provinsi Banten sebesar 14.129 orang, berada di negeri sebesar 4.972 orang lebih kecil daripada di swasta sebesar 9.157 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru universitas yang terbesar sebesar 8.981 orang atau 63,56% dan terkecil pada politeknik sebesar 159 orang atau 1,13%. Bila dilihat menurut status lembaga maka mahasiswa baru PT negeri pada universitas sebesar 4.972 orang atau 100,00% dan PT swasta terbesar pada universitas sebesar 4.009 orang atau 43,78%. Pada PT swasta adalah mahasiswa baru terkecil pada politeknik sebesar 159 orang atau 1,74%.

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 13 12,26 0 0,00 55 51,89 33 31,13 5 4,72 106

a. Negeri 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1

b. Swasta 12 11,43 0 0,00 55 52,38 33 31,43 5 4,76 105

2 Mahasiswa Baru 8.981 63,56 0 0,00 3.684 26,07 1.305 9,24 159 1,13 14.129

a. Negeri 4.972 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 4.972

b. Swasta 4.009 43,78 0 0,00 3.684 40,23 1.305 14,25 159 1,74 9.157

3 Mahasiswa 78.341 59,04 0 0,00 41.614 31,36 10.941 8,25 1.788 1,35 132.684

a. Negeri 15.147 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 15.147

b. Swasta 63.194 53,77 0 0,00 41.614 35,41 10.941 9,31 1.788 1,52 117.537

4 Lulusan 5.532 57,81 0 0,00 3.096 32,35 841 8,79 101 1,06 9.570

a. Negeri 1.938 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1.938

b. Swasta 3.594 47,09 0 0,00 3.096 40,57 841 11,02 101 1,32 7.632

5 Dosen 3.038 59,20 0 0,00 1.442 28,10 547 10,66 105 2,05 5.132

a. Negeri 1.255 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1.255

b. Swasta 1.783 45,99 0 0,00 1.442 37,19 547 14,11 105 2,71 3.877

0

20

40

60

80

100

120

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

1 0 0 0 0 1

12

0

55

33

5

105

13

0

55

33

5

106

Negeri Swasta Jumlah

Page 72: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

67

Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT Swasta juga pada universitas. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi Banten sebanyak 132.684 orang berada di PT

negeri sebanyak 15.147 orang dan di PT swasta sebanyak 117.537 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 78.341 orang atau 59,04 % dan terkecil di politeknik sebanyak 1.788 orang atau 1,35%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas sebesar 15.147 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 63.194 orang atau 53,77%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 1.788 orang atau 1,52%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Grafik 3

Jumlah Lulusan dan Dosen PT Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

Negeri Swasta Jumlah

4.972 9.15714.12915.147

117.537

132.684

Mahasiswa Baru Mahasiswa

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

8.000

9.000

10.000

Negeri Swasta Jumlah

1.938

7.632

9.570

1.255

3.877

5.132

Lulusan Dosen

Page 73: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

68

Jumlah lulusan PT provinsi Banten sebanyak 9.570 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 1.938 orang dan dari PT swasta sebanyak 7.632 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 5.532 orang atau 57,81% dan terkecil pada politeknik sebesar 101 orang atau 1,06%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 1.938 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 3.594 orang atau 47,09%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 101 orang atau 1,32%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Jumlah dosen PT provinsi Banten sebanyak 5.132 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 1.255 orang dan dari PT swasta sebanyak 3.877 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 3.038 orang atau 59,20% dan terkecil pada politeknik sebesar 105 orang atau 2,05%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 1.255 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 1.783 orang atau 45,99%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 105 orang atau 2,71%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau

tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi. Jumlah PT provinsi Banten sebanyak 106 lembaga dengan rincian menurut

status lembaga adalah PT negeri sebanyak 1 lembaga dan PT swasta sebanyak 105 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 13 universitas atau 12,26%, sekolah tinggi 55 atau 51,%, 33 akademi atau 31,13%, dan 5 politeknik atau 4,72%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 1 universitas sedangkan PT swasta terdiri dari 12 universitas, 55 ST,33 akademi, dan 5 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Page 74: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

69

Tabel 4 Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan

Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi Banten sebanyak

14.129 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 12.051 orang atau 85,29% dengan rincian di PT negeri sebanyak 3.644 orang atau 73,29% dan PT swasta sebanyak 8.407 orang atau 91,81%. Sebaliknya, yang masuk program S-3 yang terkecil sebesar 3 orang atau 0,02% dan semuanya berada di PT swasta karena tidak ada PT negeri yang menerima mahasiswa baru S-3. Hal ini menunjukkan minat untuk masuk ke program S-3 masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-3 sebesar 66,67% atau 2 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 33,33% atau 1 orang. Jumlah mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 30,77% atau 8 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 69,23% atau 18 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan

tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma,

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 595 52,42 540 47,58 1.135 8,03

a. Negeri 354 51,98 327 48,02 681 13,70

b. Swasta 241 53,08 213 46,92 454 4,96

2 S-1 5.597 46,44 6.454 53,56 12.051 85,29

a. Negeri 1.924 52,80 1.720 47,20 3.644 73,29

b. Swasta 3.673 43,69 4.734 56,31 8.407 91,81

3 S-2 517 56,56 397 43,44 914 6,47

a. Negeri 368 56,88 279 43,12 647 13,01

b. Swasta 149 55,81 118 44,19 267 2,92

4 S-3 2 66,67 1 33,33 3 0,02

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 2 66,67 1 33,33 3 0,03

5 Profesi 8 30,77 18 69,23 26 0,18

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 8 30,77 18 69,23 26 0,28

6 Jumlah 6.719 47,55 7.410 52,45 14.129 100,00

a. Negeri 2.646 53,22 2.326 46,78 4.972 100,00

b. Swasta 4.073 44,48 5.084 55,52 9.157 100,00

Page 75: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

70

S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi Banten sebesar 132.684 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 111.528 orang atau 84,06% dengan rincian di PT negeri sebanyak 13.715 orang atau 10,34% dan PT swasta sebanyak 97.813 orang atau 73,72%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang S-3 sebanyak 17 orang atau 0,01% dan semuanya ada di PT swasta. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau S-3 ternyata masih sangat kecil.

Tabel 5 Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta

Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP dan Proyeksi BPS

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada

jenjang S-1 sebanyak 53,73% atau 59.923 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 46,27% atau 51.605 orang. Proporsi mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang profesi sebanyak 32,19% atau 47 orang dan lebih kecil jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 67,81% atau 99 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti kesempatan perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 7.147 38,22 11.554 61,78 18.701 14,09

a. Negeri 252 40,26 374 59,74 626 0,47

b. Swasta 6.895 38,15 11.180 61,85 18.075 13,62

2 S-1 59.923 53,73 51.605 46,27 111.528 84,06

a. Negeri 6.188 45,12 7.527 54,88 13.715 10,34

b. Swasta 53.735 54,94 44.078 45,06 97.813 73,72

3 S-2 1.184 51,66 1.108 48,34 2.292 1,73

a. Negeri 354 43,92 452 56,08 806 0,61

b. Swasta 830 55,85 656 44,15 1.486 1,12

4 S-3 9 52,94 8 47,06 17 0,01

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 9 52,94 8 47,06 17 0,01

5 Profesi 47 32,19 99 67,81 146 0,11

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 47 32,19 99 67,81 146 0,11

6 Jumlah 68.310 51,48 64.374 48,52 132.684 100,00

a. Negeri 6.794 44,85 8.353 55,15 15.147 100,00

b. Swasta 61.516 52,34 56.021 47,66 117.537 100,00

7 Penduduk 19-23 th 553.587 50,53 541.993 49,47 1.095.580

Page 76: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

71

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi Banten sebesar 1.095.580 orang dengan rincian laki-laki sebesar 553.587 atau 50,53 % lebih besar daripada perempuan sebesar 541.993 orang atau 49,47 %.

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan

pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

Tabel 6

Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi Banten sebanyak 9.570 orang,

dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 7.193 orang atau 75,16 % dengan rincian di PT negeri sebanyak 1.174 orang dan PT swasta sebanyak 6.019 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang S-3 pada PT sebanyak 2 orang atau 0,02% yang semuanya berasal dari PT swasta. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-2 sebesar 56,63 % atau 350 orang, jika dibandingkan dengan perempuan

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 754 43,36 985 56,64 1.739 18,17

a. Negeri 129 40,57 189 59,43 318 16,41

b. Swasta 625 43,98 796 56,02 1.421 18,62

2 S-1 3.329 46,28 3.864 53,72 7.193 75,16

a. Negeri 597 50,85 577 49,15 1.174 60,58

b. Swasta 2.732 45,39 3.287 54,61 6.019 78,87

3 S-2 350 56,63 268 43,37 618 6,46

a. Negeri 254 56,95 192 43,05 446 23,01

b. Swasta 96 55,81 76 44,19 172 2,25

4 S-3 1 50,00 1 50,00 2 0,02

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 1 50,00 1 50,00 2 0,03

5 Profesi 6 33,33 12 66,67 18 0,19

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 6 33,33 12 66,67 18 0,24

6 Jumlah 4.440 46,39 5.130 53,61 9.570 100,00

a. Negeri 980 50,57 958 49,43 1.938 100,00

b. Swasta 3.460 45,34 4.172 54,66 7.632 100,00

Page 77: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

72

sebesar 43,37% atau 268 orang. Proporsi lulusan laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 33,33% atau 6 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 66,67% atau 12 orang. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka lulusan perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat

dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT di provinsi Banten sebanyak 5.132 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-2 sebesar 2.771 orang atau 53,99% dengan rincian di PT negeri sebanyak 943 orang atau 18,37% dan PT swasta sebanyak 1.828 orang atau 35,62%. Proporsi dosen terkecil adalah lulusan profesi sebanyak 0,43% atau 22 orang dan semuanya berasal dari PT swasta. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

Tabel 7 Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian

Perguruan Tinggi, Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

1 < S-1 22 70,97 9 29,03 31 0,60

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 22 70,97 9 29,03 31 0,60

2 S-1/D-4 1.454 73,18 533 26,82 1.987 38,72

a. Negeri 219 99,55 1 0,45 220 4,29

b. Swasta 1.235 69,89 532 30,11 1.767 34,43

3 S-2 2.441 88,09 330 11,91 2.771 53,99

a. Negeri 936 99,26 7 0,74 943 18,37

b. Swasta 1.505 82,33 323 17,67 1.828 35,62

4 S-3 258 91,17 25 8,83 283 5,51

a. Negeri 92 100,00 0 0,00 92 1,79

b. Swasta 166 86,91 25 13,09 191 3,72

5 Spesialis 21 55,26 17 44,74 38 0,74

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 21 55,26 17 44,74 38 0,74

6 Profesi 12 54,55 10 45,45 22 0,43

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 12 54,55 10 45,45 22 0,43

7 Jumlah 4.208 82,00 924 18,00 5.132 100,00

a. Negeri 1.247 99,36 8 0,64 1.255 24,45

b. Swasta 2.961 76,37 916 23,63 3.877 75,55

Jumlah %No. Pendidikan Tertinggi Tetap %Tidak Tetap

L+P%

Page 78: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

73

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

Tabel 8 Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status

Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 3.114 orang atau 60,68% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 2.018 orang atau 39,32%. Selain itu, proporsi dosen layak di PT negeri sebesar 82,47% atau 1.035 orang lebih besar daripada di PT swasta sebesar 53,62% atau 2.079 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan.

C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

1 Tidak layak 1.476 35,08 542 58,66 2.018 39,32

a. Negeri 219 17,56 1 12,50 220 17,53

b. Swasta 1.257 42,45 541 59,06 1.798 46,38

2 Layak 2.732 64,92 382 41,34 3.114 60,68

Negeri 1.028 82,44 7 87,50 1.035 82,47

Swasta 1.704 57,55 375 40,94 2.079 53,62

3 Jumlah 4.208 100,00 924 100,00 5.132 100,00

Negeri 1.247 29,63 8 0,87 1.255 24,45

Swasta 2.961 70,37 916 99,13 3.877 75,55

Jumlah %No. Kriteria Tetap %Tidak Tetap

L+P%

Page 79: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

74

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan. Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan.

1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014,

diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan Pendidikan digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada

suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 1,252 orang dengan rincian di negeri sebesar 15.147 orang dan di swasta sebesar 1.119 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 6.026 dan terjarang pada akademi sebesar 332. Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 15.147, sedangkan PT swasta pada universitas yang terpadat sebesar 5.266 dan terjarang pada akademi sebesar 332

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Lembaga 6.026 - 757 332 358 1.252

a. Negeri 15.147 - - - - 15.147

b. Swasta 5.266 - 757 332 358 1.119

Page 80: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

75

Grafik 4 Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1

Provinsi Banten,Tahun 2012/2013

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2

Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10, kepadatan lembaga hanya sebesar 0,0110 lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 113,38 orang per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 sebesar 22,00 lembaga per km2 sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 222,710 mahasiswa per km2. Dengan demikian, daerah terjangkau sebesar 10,123 mahasiswa per km2.

3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

15.147

0 0 0 0

15.147

5.266

0757 332 358

1.119

6.026

0757 332 358

1.252

Negeri Swasta Rata2

Daerah

Lembaga P19-23 Lembaga Mahasiswa terjangkau

1 Daerah terjangkau 0,0110 113,38 22,00 222.710 10.123

Kepadatan Daerah terjangkauNo. Indikator

Page 81: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

76

dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Tabel 11 Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Tabel 11 (lanjutan) Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Grafik 5 Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi

Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Dosen 26 - 29 20 17 26

a. Negeri 12 - - - - 12

b. Swasta 35 - 29 20 17 30

2 Rasio Dosen per Lembaga 234 - 26 17 21 48

a. Negeri 1.255 - - - - 1.255

b. Swasta 149 - 26 17 21 37

3 Angka Produktivitas 7,06 - 7,44 7,69 5,65 7,21

a. Negeri 12,79 - - - - 12,79

b. Swasta 5,69 - 7,44 7,69 5,65 6,49

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 6,50 7,97 7,21 -1,47 1,23

a. S-0 10,55 8,53 9,30 2,02 0,81

b. S-1 5,56 7,49 6,45 -1,93 1,35

c. S-2 29,56 24,19 26,96 5,37 0,82

d. S-3 11,11 12,50 11,76 -1,39 1,13

e. Negeri 14,42 11,47 12,79 2,96 0,80

f. Swasta 5,62 7,45 6,49 -1,82 1,32

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Rata-rata 2.732 64,92 382 41,34 60,68

a. Negeri 1.028 82,44 7 87,50 82,47

b. Swasta 1.704 57,55 375 40,94 53,62

Tetap L+P Tidak Tetap L+P

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

12

0 0 0 0

12

35

0

29

20

17

30

26

0

29

2017

26

Negeri Swasta Rata2

Page 82: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

77

Rasio mahasiswa per dosen menggambarkan layanan dosen terhadap mahasiswa baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas belajar mengajar. Semakin tinggi nilainya berarti semakin banyak mahasiswa yang dilayani oleh dosen atau dosen makin kurang. Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 5 dapat diketahui efektivitas belajar mengajar di PT provinsi Banten di mana rata-rata seorang dosen melayani 26 mahasiswa, setelah dirinci menurut status lembaga ternyata dosen negeri melayani 12 mahasiswa jauh lebih rendah dibanding dengan dosen swasta. Pada universitas negeri seorang dosen melayani 12 mahasiswa sedangkan universitas swasta melayani 35 mahasiswa. Untuk politeknik dosen melayani mahasiswa terkecil sebesar 17 mahasiswa. Makin besar nilainya berarti makin kurang dosennya.

Rasio dosen per lembaga menggambarkan ketersediaan dosen pada setiap lembaga dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin banyak jumlah dosen di setiap lembaga maka diharapkan proses belajar mengajar akan makin meningkat dan pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 6 rasio dosen per lembaga PT provinsi Banten sebesar 48 dengan rincian PT negeri sebesar 1.255 atau 33,99 kali lebih besar jika dibandingkan dengan PT swasta sebesar 37. Bila dilihat per jenis lembaga maka universitas yang tertinggi sebesar 234 dan terkecil pada akademi sebesar 17. Bila dilihat menurut status dan jenis lembaga maka untuk PT negeri universitas yang terbesar sebesar 1.255 dan untuk PT swasta universitas yang terbesar sebesar 149 dan akademi yang terkecil sebesar 17. Besarnya rasio ini menunjukkan banyaknya dosen di suatu lembaga.

Grafik 6

Rasio Dosen per Lembaga menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Berdasarkan data yang terjaring dari kuesioner pendataan PT, bisa diketahui bagaimana kondisi mutu PT. Indikator mutu mahasiswa ditunjukkan dari angka produktivitas mahasiswa yang telah lulus setelah menempuhkan mata kuliah sesuai

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

234

0 26 17 21 48

1.255

0 0 0 0

1.255

149

0 26 17 21 37

Negeri Swasta Rata2

Page 83: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

78

dengan kredit semester yang harus ditempuh. Angka produktivitas bervariasi untuk setiap program, misalnya untuk S-0 sekitar 30% karena tiga tahun sedangkan S-1 sekitar 25% karena selama 4 tahun.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 7, angka produktivitas PT sebesar 7,21% sangat kecil dengan rincian pada PT negeri sebesar 12,79% lebih besar daripada PT swasta sebesar 6,49%. Bila dilihat menurut jenis lembaga maka akademi yang terbesar sebesar 7,69 dan terkecil pada politeknik sebesar 5,65. Angka produktivitas PT negeri lebih besar 1,97% jika dibandingkan dengan PT swasta walaupun PT negeri pun sebetulnya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan standar yang ada.

Grafik 7

Angka Produktivitas menurut Status Lembaga dan Jenis Program Perguruan Tinggi, Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 11 lanjutan maka angka produktivitas laki-laki sebesar 6,5% lebih kecil daripada perempuan sebesar 7,97%. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan gender sebesar -1,47% dengan indeks paritas gender 1,23 yang berarti belum setara. Angka produktivitas antara S-0, S-1, S-2, dan S-3 cukup bervariasi, yang tertinggi pada program S-2 sebesar 26,96% namun yang terendah pada S-1 sebesar 6,45%. Perbedaan gender program S-0 sebesar 2,02% dengan indeks paritas gender sebesar 0,81 berarti belum setara sedangkan program S-3 dengan perbedaan gender sebesar -1,39% dan indeks paritas gender sebesar 1,13 berarti belum setara.

Indikator mutu lainnya adalah persentase dosen PT layak mengajar. Ketentuan dosen PT yang layak mengajar adalah lulusan S-2 ke atas dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi maupun di politeknik. Persentase dosen layak mengajar idealnya 100% berarti tidak ada dosen yang berijazah kurang dari S-1.

Berdasarkan Tabel 11 lanjutan dan Grafik 8, persentase dosen layak mengajar PT sebesar 60,68%, bila dibandingkan antara PT negeri dan PT swasta maka persentase dosen layak mengajar PT negeri sebesar 82,47% lebih baik daripada PT swasta sebesar 53,62%. Dosen tetap layak mengajar sebesar 64,92%

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

Rata2 Negeri Swasta S-0 S-1 S-2 S-3

6,50

14,42

5,62

10,55

5,56

29,56

11,117,97

11,47

7,458,53

7,49

24,19

12,50

7,21

12,79

6,49

9,306,45

26,96

11,76

Laki2 Perempuan Rata2

Page 84: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

79

lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 41,34%. Dosen tetap layak di PT negeri sebesar 82,44% lebih rendah jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 87,50% sedangkan dosen tetap di PT swasta sebesar 57,55% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 40,94%.

Grafik 8

Persentase Dosen Layak menurut Status Kepegawaian dan Status Lembaga Perguruan Tinggi, Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

4. Kesetaraan Layanan Pendidikan: Misi K-4

Pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan tetapi masih terjadi kesenjangan dalam hal kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan. Untuk dapat melihat kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti perbedaan gender (PG) APK dan indeks paritas gender (IPG) APK serta dari segi status sekolah seperti persentase mahasiswa swasta (%MhsSwt). Tidak ada perbedaan gender bila nilainya 0 dan telah setara bila nilainya 1. %MhsSwt makin besar berarti makin besar partisipasi swasta dalam program pendidikan tinggi.

Ditinjau dari sisi pendidikan, kesenjangan tersebut terasa karena masih tingginya perbedaaan gender APK perempuan jika dibandingkan dengan APK laki-laki. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang dihitung dari indeks paritas gender di segala bidang perlu dilakukan pengelolaan data berwawasan gender secara sistematis, teratur, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Tabel 12 dan Grafik 9 maka PG APK sebesar 12,11 yang berarti masih terjadi perbedaan sebesar 0,46.% dengan perempuan lebih kecil daripada laki-laki. Dengan demikian IPG APK sebesar 0,96. yang berarti belum setara dan laki-laki lebih diuntungkan dari perempuan.

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

Tetap TT Tetap+TT

64,92

41,34

60,68

82,4487,50

82,47

57,55

40,94

53,62

Rata2 Negeri Swasta

Page 85: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

80

Tabel 12 Indikator Kesetaraan Layanan Pendidikan Misi K-4

Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Grafik 9 PG APK dan IPG APK Perguruan Tinggi

Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 12 maka %MhsSwt PT sebesar 88,58% yang berarti sebanyak 88,58% mahasiswa bersekolah di PT swasta. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka ST, akademi dan politeknik terbesar atau 100,00% dan terkecil universitas sebesar 80,67%. Hal ini berarti dominasi PT swasta pada ST, akademi dan politeknik sedangkan jenis lembaga lainnya seperti universitas sebesar 80,67%.

5. Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan: Misi K-5 Untuk dapat melihat kepastian memperoleh layanan pendidikan maka

digunakan dua ukuran, yaitu seberapa banyak mahasiswa dapat dilayani pada pendidikan tinggi melalui APK dan sejauh mana akses masuk ke perguruan tinggi melalui angka melanjutkan.

Berdasarkan Tabel 13 dan Grafik 10 maka APK PT sebesar 12,11% yang berarti sebanyak 12,11% penduduk usia PT bersekolah di PT dengan rincian di PT negeri sebesar 1,38% dan PT swasta sebesar 10,73%. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka partisipasi terbesar pada universitas sebesar 7,15% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,16%. Partisipasi PT negeri terbesar pada universitas sebesar 1,38%. Partisipasi PT swasta terbesar pada universitas sebesar 5,77% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,16.%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam pencapaian partisipasi bersekolah di PT.

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

PG APK IPG APK

0,46

0,96

Page 86: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

81

Tabel 13 Indikator Kepastian Layanan Pendidikan Misi K-5

Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Indikator kepastian layanan juga dapat dilihat dari AM PT yang terdapat pada

Tabel 13 dan Grafik 10. AM PT sebesar 15,18% dengan rincian terbesar pada universitas sebesar 9,65% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,17%. Bila dirinci menurut status lembaga maka AM PT negeri sebesar 5,34% lebih besar daripada PT swasta sebesar 4,31%. AM PT swasta terbesar pada universitas sebesar 4,31% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,17%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam memberikan akses ke PT.

Grafik 10

APK dan AM PT menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

6. Kinerja Pendidikan Tinggi: Gabungan Misi K-1 sampai K-5

Indikator misi pendidikan 5K digunakan untuk menilai kinerja program pendidikan tinggi. Misi K-1 dan K-2 masing-massing menggunakan satu jenis indikator, misi K-3 menggunakan 4 jenis indikator, misi K-4 menggunakan 3 jenis indikator, dan misi K-5 menggunakan 2 jenis indikator sehingga untuk melihat kinerja pendidikan tinggi menggunakan 11 jenis indikator. Ke-11 indikator tersebut memiliki kontribusi yang sama. Agar dapat ditentukan nilai kinerja maka semua indikator yang memiliki satuan yang berbeda dijadikan satuan yang sama menggunakan standar. Standar yang digunakan dalam analisis ini hanya menggunakan asumsi karena belum ada ketentuan khusus kecuali untuk empat

-

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

7,15

-

3,80

1,00 0,16

12,11

9,65

-

3,96

1,40

0,17

15,18

APK AM PT

Page 87: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

82

indikator, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT menggunakan standar ideal. Dengan menggunakan standar tersebut maka nila 100 adalah maksimal dan nilai 0 adalah yang minimal.

Berdasarkan Tabel 14 dan Grafik 11, ketersediaan layanan sebesar 62,59, keterjangkauan layanan sebesar 100,00, kualitas layanan sebesar 58,66, kesetaraan layanan sebesar 98,60, dan kepastian layanan sebesar 27,77 Berdasarkan misi pendidikan 5K maka kinerja pendidikan tinggi sebesar 69,52 Idealnya adalah 100, sehingga kinerja pendidikan tinggi telah mencapai hampir 80% atau empat per lima.

Tabel 14

Kinerja Pendidikan Tinggi Berdasarkan Misi Pendidikan 5K Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Grafik 11 Kinerja PT menurut Misi Pendidikan 5K

Provinsi Banten, Tahun 2012/2013

Dengan melihat Grafik 11 dapat diketahui bahwa misi K-2 sebesar 100,00 sedangkan misi K-5 yang terburuk karena hanya mencapai 27,77 sedangkan kinerja PT sebesar 69,52. Dengan demikian, untuk PT prioritas pembangunan perlu berikan pada dipeningkatkan ketersediaan layanan (misi K-1), kualitas

No. Misi Indikator Satuan Nilai Standar Konversi Jenis Kinerja

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L lembaga 1.252 2.000 62,59 KURANG

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT orang 10.123 8.500 100,00 PARIPURNA

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D dosen 26 25 96,70

R-D/L dosen 48 100 48,42

Aproduk % 7,21 25 28,85

%DL % 60,68 100 60,68

Kualitas Layanan 58,66 KURANG

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK % 0,46 0 99,54

IPG APK Indeks 0,96 1 96,25

%MhsSwt % 88,58 75 100,00

Kesetaraan Layanan 98,60 PARIPURNA

5 Misi K-5 Kepastian APK % 12,11 30 40,37

AM PT % 15,18 100 15,18

Kepastian Layanan 27,77 KURANG

69,52 KURANGKinerja PT

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00Misi K-1

Misi K-2

Misi K-3Misi K-4

Misi K-5

Page 88: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

83

layanan (K-3) dan Kepastian layanan (misi K-4) karena capaian kinerja masih kurang dari 70,00. Selain itu, keterjangkauan layanan (misi K-2) dan kesetaraan layanan (misi K-4) perlu dipertahankan karena telah mencapai 100 dan 98,60.

D. Penutup 1. Simpulan

Berdasarkan analisis indikator maka dapat disimpulkan bahwa misi K-2 yang

terbaik dengan nilai sebesar 100,00, berarti termasuk kategori paripurna dan misi K-4 juga sebesar 98,60 termasuk kategori paripurna. Sebaliknya, misi K-5 yang terburuk dengan nilai sebesar 27,77 termasuk kinerja kategori kurang dan misi K-3 sebesar 58,66 juga termasuk kinerja kategori kurang serta misi K-1 sebesar 62,59 juga termasuk kinerja kurang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja PT provinsi Banten sebesar 69,52 termasuk kinerja kategori kurang.

2. Saran

Kinerja PT provinsi Banten sebesar 69,52 termasuk kategori kurang. Hal ini

disebabkan karena misi K-1, K-3, dan K-5 termasuk kategori kurang. Oleh karena itu, misi K-1, K-3, dan K-5 perlu ditingkatkan karena hanya tercapai masing-masing 62,59, 58,66, dan 27,77.

Untuk misi K-1, dalam rangka meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan indikator rasio mahasiswa/lembaga melalui meningkatan jumlah lembaga. Untuk misi K-3, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan maka diperlukan jumlah dan pendidikan dosen untuk meningkatkan indikator rasio dosen-mahasiswa, rasio dosen-lembaga, dan %dosen layak. Sedangkan untuk meningkatkan kesetaraan (misi K-5), perlu memberikan kesempatan atau advokasi kepada lulusan SM untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang PT.

Page 89: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

84

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013 PROVINSI JAWA TENGAH

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga, yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari

Page 90: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

85

dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2

Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT di provinsi Jawa Tengah adalah 252 dengan rincian 39 universitas (15,48%), 3 institut (1,19%), 78 sekolah tinggi (30,95%), 109 akademi (43,25%), dan 23 politeknik (9,13%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah akademi dan terkecil

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja

1 Paripurna

2 Utama

3 Madya

4 Pratama

5 Kurang

80.00-84.99

kurang dari 80.00

Nilai

95.00 ke atas

90.00-94.99

85.00-89.99

Page 91: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

86

adalah institut. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 4 universitas, 1 institut dan 2 politeknik sehingga jumlah lembaga negeri sebesar 7 lembaga, sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 35 universitas, 2 institut, 78 sekolah tinggi, 109 akademi, dan 21 politeknik sehingga jumlahnya 330 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri terbesar adalah universitas dan terkecil adalah politeknik sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah politeknik.

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa baru PT di provinsi Jawa Tengah sebesar 83.213 orang, berada di negeri sebesar 38.891 orang lebih kecil daripada di swasta sebesar 44.322 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru universitas yang terbesar sebesar 63.010 orang atau 75,72% dan terkecil pada politeknik sebesar 2.570 orang atau 3,09%. Bila dilihat menurut status lembaga

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 39 15,48 3 1,19 78 30,95 109 43,25 23 9,13 252

a. Negeri 4 57,14 1 14,29 0 0,00 0 0,00 2 28,57 7

b. Swasta 35 14,29 2 0,82 78 31,84 109 44,49 21 8,57 245

2 Mahasiswa Baru 63.010 75,72 3.799 4,57 9.504 11,42 4.330 5,20 2.570 3,09 83.213

a. Negeri 37.266 95,82 480 1,23 0 0,00 0 0,00 1.145 2,94 38.891

b. Swasta 25.744 58,08 3.319 7,49 9.504 21,44 4.330 9,77 1.425 3,22 44.322

3 Mahasiswa 307.242 70,73 17.738 4,08 67.488 15,54 27.366 6,30 14.544 3,35 434.378

a. Negeri 133.029 95,77 1.716 1,24 0 0,00 0 0,00 4.153 2,99 138.898

b. Swasta 174.213 58,96 16.022 5,42 67.488 22,84 27.366 9,26 10.391 3,52 295.480

4 Lulusan 42.294 76,36 2.471 4,46 6.123 11,06 2.791 5,04 1.707 3,08 55.386

a. Negeri 25.707 95,82 332 1,24 0 0,00 0 0,00 790 2,94 26.829

b. Swasta 16.587 58,08 2.139 7,49 6.123 21,44 2.791 9,77 917 3,21 28.557

5 Dosen 11.372 67,78 630 3,75 2.403 14,32 1.408 8,39 966 5,76 16.779

a. Negeri 5.492 90,03 240 3,93 0 0,00 0 0,00 368 6,03 6.100

b. Swasta 5.880 55,06 390 3,65 2.403 22,50 1.408 13,18 598 5,60 10.679

0

50

100

150

200

250

300

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

4 1 0 0 2 7

35

2

78

109

21

245

39

3

78

109

23

252

Negeri Swasta Jumlah

Page 92: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

87

maka mahasiswa baru PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 37.266 orang atau 95,82% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 25.744 orang atau 58,08%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah institut sebesar 480 orang atau 1,23% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 1.425 orang atau 3,22%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi Jawa Tengah sebanyak 434.378 orang berada

di PT negeri sebanyak 138.898 orang dan di PT swasta sebanyak 295.480 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 307.242 orang atau 70,73% dan terkecil di politeknik sebanyak 14.544 orang atau 3,35%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 133.029 orang atau 95,77% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 174.213 orang atau 58,96%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah institut sebesar 1.716 orang atau 1,24 % dan PT swasta adalah politeknik sebesar 10.391 orang atau 3,52%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

450.000

Negeri Swasta Jumlah

38.891 44.322

83.213

138.898

295.480

434.378

Mahasiswa Baru Mahasiswa

Page 93: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

88

Grafik 3 Jumlah Lulusan dan Dosen PT

Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Jumlah lulusan PT provinsi Jawa Tengah sebanyak 55.386 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 26.829 orang dan dari PT swasta sebanyak 28.557 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 42.294 orang atau 76,36% dan terkecil pada politeknik sebesar 1.707 orang atau 3,08%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 25.707 orang atau 95,82% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 16.587 orang atau 58,08%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah institut sebesar 332 orang atau 1,24% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 917 orang atau 3,21%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Jumlah dosen PT provinsi Jawa Tengah sebanyak 16.779 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 6.100 orang dan dari PT swasta sebanyak 10.679 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 11.372 orang atau 67,78% dan terkecil pada politeknik sebesar 966 orang atau 5,76%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 5.492 orang atau 90,03% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 5.880 atau 55,06%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri pada institut sebesar 240 orang atau 3,93% dan PT swasta adalah institut sebesar 390 orang atau 3,65%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau

tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi.

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

Negeri Swasta Jumlah

26.829 28.557

55.386

6.100

10.679

16.779

Lulusan Dosen

Page 94: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

89

Jumlah PT provinsi Jawa Tengah sebanyak 252 lembaga dengan rincian menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 7 lembaga dan PT swasta sebanyak 245 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 39 universitas atau 15,48%, 3 institut atau 1,19%, 78 sekolah tinggi atau 30,95%, 109 akademi atau 43,25%, dan 23 politeknik atau 9,13%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 4 universitas, 1 institut dan 2 politeknik sedangkan PT swasta terdiri dari 35 universitas, 2 institut, 78 ST, 109 akademi, dan 21 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi

Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi Jawa Tengah

sebanyak 83.213 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 61.683 orang atau 74,13% dengan rincian di PT negeri sebanyak 29.027 orang atau 74,64% dan PT swasta sebanyak 32.656 orang atau 73,68%. Sebaliknya, yang masuk program S-3 yang terkecil sebesar 422 orang atau 0,51% dengan rincian di PT negeri sebesar 403 orang atau 1,04% dan PT swasta sebesar 19 orang atau 0,04%. Hal ini menunjukkan minat untuk masuk ke program S-3 masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 6.717 44,05 8.532 55,95 15.249 18,33

a. Negeri 2.723 51,80 2.534 48,20 5.257 13,52

b. Swasta 3.994 39,97 5.998 60,03 9.992 22,54

2 S-1 29.884 48,45 31.799 51,55 61.683 74,13

a. Negeri 12.909 44,47 16.118 55,53 29.027 74,64

b. Swasta 16.975 51,98 15.681 48,02 32.656 73,68

3 S-2 2.621 52,70 2.352 47,30 4.973 5,98

a. Negeri 1.819 49,02 1.892 50,98 3.711 9,54

b. Swasta 802 63,55 460 36,45 1.262 2,85

4 S-3 301 71,33 121 28,67 422 0,51

a. Negeri 286 70,97 117 29,03 403 1,04

b. Swasta 15 78,95 4 21,05 19 0,04

5 Profesi 298 33,63 588 66,37 886 1,06

a. Negeri 162 32,86 331 67,14 493 1,27

b. Swasta 136 34,61 257 65,39 393 0,89

6 Jumlah 39.821 47,85 43.392 52,15 83.213 100,00

a. Negeri 17.899 46,02 20.992 53,98 38.891 100,00

b. Swasta 21.922 49,46 22.400 50,54 44.322 100,00

Page 95: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

90

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-3 sebesar 71,33% atau 301 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 28,67% atau 121 orang. Jumlah mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 33,63% atau 298 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 66,37% atau 588 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi Jawa Tengah sebesar 434.378 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 321.378 orang atau 73,99% dengan rincian di PT negeri sebanyak 103.670 orang atau 23.87% dan PT swasta sebanyak 217.708 orang atau 50,21%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang S-3 sebanyak 1.565 orang atau 0,36% dengan rincian di PT negeri sebesar 1.439 orang atau 0,33% dan PT swasta sebesar 126 orang atau 0,03%. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau S-3 ternyata masih sangat kecil.

Tabel 5 Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta

Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP dan Proyeksi BPS

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 36.352 42,57 49.036 57,43 85.388 19,66

a. Negeri 9.724 51,79 9.052 48,21 18.776 4,32

b. Swasta 26.628 39,97 39.984 60,03 66.612 15,34

2 S-1 159.271 49,56 162.107 50,44 321.378 73,99

a. Negeri 46.104 44,47 57.566 55,53 103.670 23,87

b. Swasta 113.167 51,98 104.541 48,02 217.708 50,12

3 S-2 11.841 54,65 9.827 45,35 21.668 4,99

a. Negeri 6.495 49,00 6.759 51,00 13.254 3,05

b. Swasta 5.346 63,54 3.068 36,46 8.414 1,94

4 S-3 1.122 71,69 443 28,31 1.565 0,36

a. Negeri 1.022 71,02 417 28,98 1.439 0,33

b. Swasta 100 79,37 26 20,63 126 0,03

5 Profesi 1.488 33,98 2.891 66,02 4.379 1,01

a. Negeri 579 32,92 1.180 67,08 1.759 0,40

b. Swasta 909 34,69 1.711 65,31 2.620 0,60

6 Jumlah 210.074 48,36 224.304 51,64 434.378 100,00

a. Negeri 63.924 46,02 74.974 53,98 138.898 100,00

b. Swasta 146.150 49,46 149.330 50,54 295.480 100,00

7 Penduduk 19-23 th 1.270.281 50,63 1.238.901 49,37 2.509.182

Page 96: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

91

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebanyak 71,69% atau 1.122 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 28,31% atau 443 orang. Proporsi mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang profesi sebanyak 33,98% atau 1.488 orang dan lebih kecil jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 66,02% atau 2.891 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti kesempatan perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi Jawa Tengah sebesar 2.509.182 orang dengan rincian laki-laki sebesar 1.270.281 atau 50,63 % lebih besar daripada perempuan sebesar 1.238.901 orang atau 49,37 %.

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan

pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

Tabel 6

Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 4.452 44,23 5.613 55,77 10.065 18,17

a. Negeri 1.878 51,78 1.749 48,22 3.627 13,52

b. Swasta 2.574 39,98 3.864 60,02 6.438 22,54

2 S-1 19.842 48,32 21.223 51,68 41.065 74,14

a. Negeri 8.905 44,47 11.119 55,53 20.024 74,64

b. Swasta 10.937 51,98 10.104 48,02 21.041 73,68

3 S-2 1.772 52,53 1.601 47,47 3.373 6,09

a. Negeri 1.255 49,02 1.305 50,98 2.560 9,54

b. Swasta 517 63,59 296 36,41 813 2,85

4 S-3 207 71,38 83 28,62 290 0,52

a. Negeri 197 70,86 81 29,14 278 1,04

b. Swasta 10 83,33 2 16,67 12 0,04

5 Profesi 200 33,73 393 66,27 593 1,07

a. Negeri 112 32,94 228 67,06 340 1,27

b. Swasta 88 34,78 165 65,22 253 0,89

6 Jumlah 26.473 47,80 28.913 52,20 55.386 100,00

a. Negeri 12.347 46,02 14.482 53,98 26.829 100,00

b. Swasta 14.126 49,47 14.431 50,53 28.557 100,00

Page 97: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

92

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi Jawa Tengah sebanyak 55.386 orang, dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 41.065 orang atau 74,14 % dengan rincian di PT negeri sebanyak 20.024 orang dan PT swasta sebanyak 21.041 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang S-3 pada PT sebanyak 290 orang atau 0.52% dengan rincian PT negeri sebesar 278 orang dan PT swasta sebanyak 12 orang. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebesar 71,38% atau 207 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 28,62% atau 83 orang. Proporsi lulusan laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 33,73% atau 200 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 66,27% atau 393 orang. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka lulusan perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat

dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 16.779 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-2 sebesar 9.959 orang atau 59,35% dengan rincian di PT negeri sebanyak 4.410 orang atau 26,28% dan PT swasta sebanyak 5.549 orang atau 33,07%. Proporsi dosen terkecil adalah lulusan <S-1 sebanyak 0,70% atau 117 orang dengan rincian di PT negeri sebesar 0,02% atau 4 orang dan PT swasta sebesar 0,67% atau 113 orang. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

Page 98: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

93

Tabel 7 Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian

Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi

S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program Diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

Tabel 8

Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

1 < S-1 86 73,50 31 26,50 117 0,70

a. Negeri 4 0,00 0 0,00 4 0,02

b. Swasta 82 72,57 31 27,43 113 0,67

2 S-1/D-4 3.528 76,05 1.111 23,95 4.639 27,65

a. Negeri 408 98,31 7 1,69 415 2,47

b. Swasta 3.120 73,86 1.104 26,14 4.224 25,17

3 S-2 9.606 96,46 353 3,54 9.959 59,35

a. Negeri 4.399 99,75 11 0,25 4.410 26,28

b. Swasta 5.207 93,84 342 6,16 5.549 33,07

4 S-3 1.484 97,82 33 2,18 1.517 9,04

a. Negeri 1.006 99,80 2 0,20 1.008 6,01

b. Swasta 478 93,91 31 6,09 509 3,03

5 Spesialis 298 82,32 64 17,68 362 2,16

a. Negeri 125 86,21 20 13,79 145 0,86

b. Swasta 173 79,72 44 20,28 217 1,29

6 Profesi 171 92,43 14 7,57 185 1,10

a. Negeri 116 98,31 2 1,69 118 0,70

b. Swasta 55 82,09 12 17,91 67 0,40

7 Jumlah 15.173 90,43 1.606 9,57 16.779 100,00

a. Negeri 6.058 99,31 42 0,69 6.100 36,35

b. Swasta 9.115 85,35 1.564 14,65 10.679 63,65

Jumlah %No. Pendidikan Tertinggi Tetap %Tidak Tetap

L+P%

Page 99: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

94

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 12.023 orang atau 71,66% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 4.756 orang atau 28,34%. Selain itu, proporsi dosen layak di PT negeri sebesar 93,13% atau 5.681 orang lebih besar daripada di PT swasta sebesar 40,61% atau 4.337 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan. C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat

penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan. Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan.

1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014,

diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan

Page 100: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

95

Pendidikan digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 1.724 dengan rincian di negeri sebesar 19.843 orang dan di swasta sebesar 19.843 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 7.878 dan terjarang pada akademi sebesar 251 Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 33.257 dan terjarang pada institut sebesar 1.716 sedangkan PT swasta pada universitas yang terpadat sebesar 4.978. dan terjarang pada akademi sebesar 251.

Grafik 4

Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Jawa Tengah,Tahun 2012/2013

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2 Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan

lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

33.257

1.7160 0

2.077

19.843

4.978

8.011

865 251 495 1.206

7.8785.913

865 251 6321.724

Negeri Swasta Rata2

Page 101: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

96

daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10, kepadatan lembaga hanya sebesar 0,0077 lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 76,50 orang per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 sebesar 15,00 lembaga per km2 sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 150,264 mahasiswa per km2. Dengan demikian, daerah terjangkau sebesar 10,018 mahasiswa per km2.

3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan

untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Tabel 11

Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3 Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Page 102: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

97

Tabel 11 (lanjutan) Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Grafik 5 Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi

Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per dosen menggambarkan layanan dosen terhadap mahasiswa baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas belajar mengajar. Semakin tinggi nilainya berarti semakin banyak mahasiswa yang dilayani oleh dosen atau dosen makin kurang. Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 5 dapat diketahui efektivitas belajar mengajar di PT provinsi Jawa Tengah di mana rata-rata seorang dosen melayani 26 mahasiswa, setelah dirinci menurut status lembaga ternyata dosen negeri melayani 23 mahasiswa lebih rendah dibanding dengan dosen swasta yang melayani 28 mahasiswa. Pada universitas negeri seorang dosen melayani 24 mahasiswa sedangkan universitas swasta melayani 30. mahasiswa. Untuk politeknik dosen melayani mahasiswa terkecil dengan PT negeri sebesar 11 dan PT swasta sebesar 17 mahasiswa. Makin besar nilainya berarti makin kurang dosennya.

Rasio dosen per lembaga menggambarkan ketersediaan dosen pada setiap lembaga dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin banyak jumlah dosen di setiap lembaga maka

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 12,60 12,89 12,75 -0,29 1,02

a. S-0 12,25 11,45 11,79 0,80 0,93

b. S-1 12,46 13,09 12,78 -0,63 1,05

c. S-2 14,96 16,29 15,57 -1,33 1,09

d. S-3 18,45 18,74 18,53 -0,29 1,02

e. Negeri 19,32 19,32 19,32 0,00 1,00

f. Swasta 9,67 9,66 9,66 0,00 1,00

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Rata-rata 11.559 76,18 464 28,89 71,66

a. Negeri 5.646 93,20 35 83,33 93,13

b. Swasta 5.913 64,87 429 27,43 59,39

Tetap L+P Tidak Tetap L+P

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

24

7

0 0

11

23

30

41

28

1917

2827 28 28

19

15

26

Negeri Swasta Rata2

Page 103: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

98

diharapkan proses belajar mengajar akan makin meningkat dan pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 6 rasio dosen per lembaga PT provinsi Jawa Tengah sebesar 67 dengan rincian PT negeri sebesar 871 atau 19,99 kali lebih besar jika dibandingkan dengan PT swasta sebesar 44. Bila dilihat per jenis lembaga maka universitas yang tertinggi sebesar 292 dan terkecil pada akademi sebesar 13. Bila dilihat menurut status dan jenis lembaga maka untuk PT negeri universitas yang terbesar sebesar 1.373 dan terkecil politeknik sebesar 19,02 sedangkan untuk PT swasta institut yang terbesar sebesar 13,35 dan politeknik yang terkecil sebesar 8,82. Besarnya rasio ini menunjukkan banyaknya dosen di suatu lembaga.

Grafik 6

Rasio Dosen per Lembaga menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Berdasarkan data yang terjaring dari kuesioner pendataan PT, bisa diketahui bagaimana kondisi mutu PT. Indikator mutu mahasiswa ditunjukkan dari angka produktivitas mahasiswa yang telah lulus setelah menempuhkan mata kuliah sesuai dengan kredit semester yang harus ditempuh. Angka produktivitas bervariasi untuk setiap program, misalnya untuk S-0 sekitar 30% karena tiga tahun sedangkan S-1 sekitar 25% karena selama 4 tahun.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 7, angka produktivitas PT sebesar 12,75% sangat kecil dengan rincian pada PT negeri sebesar 19,32% lebih besar daripada PT swasta sebesar 9,66%. Bila dilihat menurut jenis lembaga maka universitas yang terbesar sebesar 13,77 dan terkecil pada ST sebesar 9,07. Angka produktivitas PT negeri lebih besar 1,999% jika dibandingkan dengan PT swasta walaupun PT negeri pun sebetulnya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan standar yang ada.

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

292210

31 13 42 67

1.373

240

0 0

184

871

168

0 31 13 28 44

Negeri Swasta Rata2

Page 104: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

99

Grafik 7 Angka Produktivitas menurut Status Lembaga dan Jenis Program

Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 11 lanjutan maka angka produktivitas laki-laki sebesar 12,60% lebih kecil daripada perempuan sebesar 12,89%. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan gender sebesar -0,29% dengan indeks paritas gender 1,02 yang berarti belum setara. Angka produktivitas antara S-0, S-1, S-2, dan S-3 cukup bervariasi, yang tertinggi pada program S-3 sebesar 18,53% namun yang terendah pada S-0 sebesar 11,79%. Perbedaan gender program S-0 sebesar 0,80% dengan indeks paritas gender sebesar 0,93 berarti belum setara sedangkan program S-3 dengan perbedaan gender sebesar -0,29% dan indeks paritas gender sebesar 1,02 berarti belum setara.

Indikator mutu lainnya adalah persentase dosen PT layak mengajar. Ketentuan dosen PT yang layak mengajar adalah lulusan S-2 ke atas dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi maupun di politeknik. Persentase dosen layak mengajar idealnya 100% berarti tidak ada dosen yang berijazah kurang dari S-1.

Berdasarkan Tabel 11 lanjutan dan Grafik 8, persentase dosen layak mengajar PT sebesar 71,66%, bila dibandingkan antara PT negeri dan PT swasta maka persentase dosen layak mengajar PT negeri sebesar 93,13% lebih baik daripada PT swasta sebesar 59,39%. Dosen tetap layak mengajar sebesar 76,18% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 28,89%. Dosen tetap layak di PT negeri sebesar 93,20% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 83,33% sedangkan dosen tetap di PT swasta sebesar 64,87% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 27,43%.

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

Rata2 Negeri Swasta S-0 S-1 S-2 S-3

12,60

19,32

9,67

12,25 12,46

14,96

18,45

12,89

19,32

9,66

11,45 13,09

16,29

18,74

12,75

19,32

9,66

11,79

12,78

15,57

18,53

Laki2 Perempuan Rata2

Page 105: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

100

Grafik 8 Persentase Dosen Layak menurut Status Kepegawaian dan Status Lembaga

Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

4. Kesetaraan Layanan Pendidikan: Misi K-4

Pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan tetapi masih terjadi kesenjangan dalam hal kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan. Untuk dapat melihat kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti perbedaan gender (PG) APK dan indeks paritas gender (IPG) APK serta dari segi status sekolah seperti persentase mahasiswa swasta (%MhsSwt). Tidak ada perbedaan gender bila nilainya 0 dan telah setara bila nilainya 1. %MhsSwt makin besar berarti makin besar partisipasi swasta dalam program pendidikan tinggi.

Ditinjau dari sisi pendidikan, kesenjangan tersebut terasa karena masih tingginya perbedaaan gender APK perempuan jika dibandingkan dengan APK laki-laki. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang dihitung dari indeks paritas gender di segala bidang perlu dilakukan pengelolaan data berwawasan gender secara sistematis, teratur, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Tabel 12 dan Grafik 9 maka PG APK sebesar 17,31 yang berarti masih terjadi perbedaan sebesar -1,57% dengan perempuan lebih besar daripada laki-laki. Dengan demikian IPG APK sebesar 1,09yang berarti belum setara dan perempuan lebih diuntungkan dari laki-laki.

Tabel 12

Indikator Kesetaraan Layanan Pendidikan Misi K-4 Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

Tetap TT Tetap+TT

76,18

28,89

71,66

93,20

83,33

93,13

64,87

27,43

59,39

Rata2 Negeri Swasta

Page 106: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

101

Grafik 9 PG APK dan IPG APK Perguruan Tinggi

Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 12 maka %MhsSwt PT sebesar 68,02% yang berarti sebanyak 68,02% mahasiswa bersekolah di PT swasta. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka institut dan ST terbesar atau 100,00% dan terkecil universitas sebesar 56,70%. Hal ini berarti dominasi PT swasta pada institut dan sekolah tinggi sedangkan jenis lembaga lainnya seperti universitas sebesar 56,70% dan politeknik sebesar 71,45%.

5. Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan: Misi K-5 Untuk dapat melihat kepastian memperoleh layanan pendidikan maka

digunakan dua ukuran, yaitu seberapa banyak mahasiswa dapat dilayani pada pendidikan tinggi melalui APK dan sejauh mana akses masuk ke perguruan tinggi melalui angka melanjutkan.

Berdasarkan Tabel 13 dan Grafik 10 maka APK PT sebesar 17,31% yang berarti sebanyak 17,31% penduduk usia PT bersekolah di PT dengan rincian di PT negeri sebesar 5,54% dan PT swasta sebesar 11,78%. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka partisipasi terbesar pada universitas sebesar 12,24% dan terkecil pada institut sebesar 0,71%. Partisipasi PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 5,30.% dan terkecil pada institut sebesar 0,07%. Partisipasi PT swasta terbesar pada universitas sebesar 6,94% dan terkecil pada institut sebesar 6,94%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam pencapaian partisipasi bersekolah di PT.

-2,00

-1,50

-1,00

-0,50

0,00

0,50

1,00

1,50

PG APK IPG APK

-1,57

1,09

Page 107: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

102

Tabel 13 Indikator Kepastian Layanan Pendidikan Misi K-5

Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Indikator kepastian layanan juga dapat dilihat dari AM PT yang terdapat pada

Tabel 13 dan Grafik 10. AM PT sebesar 27,21% dengan rincian terbesar pada universitas sebesar 20,60% dan terkecil pada institut sebesar 1,24%. Bila dirinci menurut status lembaga maka AM PT negeri sebesar 12,72% lebih kecil daripada PT swasta sebesar 14,49%. AM PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 12,18% dan terkecil pada institut sebesar 0,16%. AM PT swasta terbesar pada universitas sebesar 4,42% dan terkecil pada institut sebesar 1,09%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam memberikan akses ke PT.

Grafik 10

APK dan AM PT menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

6. Kinerja Pendidikan Tinggi: Gabungan Misi K-1 sampai K-5

Indikator misi pendidikan 5K digunakan untuk menilai kinerja program pendidikan tinggi. Misi K-1 dan K-2 masing-massing menggunakan satu jenis indikator, misi K-3 menggunakan 4 jenis indikator, misi K-4 menggunakan 3 jenis indikator, dan misi K-5 menggunakan 2 jenis indikator sehingga untuk melihat kinerja pendidikan tinggi menggunakan 11 jenis indikator. Ke-11 indikator tersebut memiliki kontribusi yang sama. Agar dapat ditentukan nilai kinerja maka semua indikator yang memiliki satuan yang berbeda dijadikan satuan yang sama

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

12,24

0,71 2,69

1,09 0,58

17,31

20,60

1,24 3,11

1,42 0,84

27,21

APK AM PT

Page 108: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

103

menggunakan standar. Standar yang digunakan dalam analisis ini hanya menggunakan asumsi karena belum ada ketentuan khusus kecuali untuk empat indikator, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT menggunakan standar ideal. Dengan menggunakan standar tersebut maka nila 100 adalah maksimal dan nilai 0 adalah yang minimal.

Berdasarkan Tabel 14 dan Grafik 11, ketersediaan layanan sebesar 86,19 keterjangkauan layanan sebesar 100,00, kualitas layanan sebesar 71,45, kesetaraan layanan sebesar 93,49, dan kepastian layanan sebesar 42,46. Berdasarkan misi pendidikan 5K maka kinerja pendidikan tinggi sebesar 78,72. Idealnya adalah 100, sehingga kinerja pendidikan tinggi telah mencapai hampir 80% atau empat per lima.

Tabel 14

Kinerja Pendidikan Tinggi Berdasarkan Misi Pendidikan 5K Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

Grafik 11 Kinerja PT menurut Misi Pendidikan 5K Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2012/2013

No. Misi Indikator Satuan Nilai Standar Konversi Jenis Kinerja

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L lembaga 1.724 2.000 86,19 MADYA

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT orang 10.018 8.500 100,00 PARIPURNA

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D dosen 26 25 96,57

R-D/L dosen 67 100 66,58

Aproduk % 12,75 25 51,00

%DL % 71,66 100 71,66

Kualitas Layanan 71,45 KURANG

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK % -1,57 0 98,43

IPG APK Indeks 1,09 1 91,34

%MhsSwt % 68,02 75 90,70

Kesetaraan Layanan 93,49 UTAMA

5 Misi K-5 Kepastian APK % 17,31 30 57,71

AM PT % 27,21 100 27,21

Kepastian Layanan 42,46 KURANG

78,72 KURANGKinerja PT

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00Misi K-1

Misi K-2

Misi K-3Misi K-4

Misi K-5

Page 109: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

104

Dengan melihat Grafik 11 dapat diketahui bahwa misi K-2 dan K-4 yang terbaik masing-masing sebesar 100,00 dan 93,49 sedangkan misi K-5 yang terburuk karena hanya mencapai 42,46 sedangkan kinerja PT sebesar 78,72. Dengan demikian, untuk PT prioritas pembangunan perlu berikan pada dipeningkatkan kepastian layanan (misi K-5) karena capaian kinerja masih kurang dari 70,00. Selain itu, keterjangkauan layanan (misi K-2) dan kesetaraan layanan (misi K-4) perlu dipertahankan karena telah mencapai 100,00 dan 93,49.

D. Penutup 1. Simpulan

Berdasarkan analisis indikator maka dapat disimpulkan bahwa misi K-2 yang

terbaik dengan nilai sebesar 100,00, berarti termasuk kategori paripurna dan misi K-4 juga sebesar 93,49 termasuk kategori utama. Sebaliknya, misi K-5 yang terburuk dengan nilai sebesar 42,46 termasuk kinerja kategori kurang dan misi K-3 sebesar 71,45 juga termasuk kinerja kategori kurang serta misi K-1 sebesar 86,19 yang termasuk dalam kategori madya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja PT provinsi Jawa Tengah sebesar 78,72 termasuk kinerja kategori kurang.

2. Saran

Kinerja PT provinsi Jawa Tengah sebesar 78,72 termasuk kategori kurang. Hal

ini disebabkan karena misi K-3, dan K-5 termasuk kategori kurang. Oleh karena itu, misi K-3 dan K-5 perlu ditingkatkan karena hanya tercapai masing-masing 71,45, dan 71,45.

Untuk misi K-3, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan maka diperlukan jumlah dan pendidikan dosen untuk meningkatkan indikator rasio dosen-mahasiswa, rasio dosen-lembaga, dan %dosen layak. Sedangkan untuk meningkatkan kesetaraan (misi K-5), perlu memberikan kesempatan atau advokasi kepada lulusan SM untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang PT.

Page 110: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

105

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013 PROVINSI DI YOGYAKARTA

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga, yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan

Page 111: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

106

kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2

Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT di provinsi DI Yogyakarta adalah 120 dengan rincian 20 universitas (16,67%), 5 institut (4,17%), 39 sekolah tinggi (32,50%), 49 akademi (40,83%), dan 7 politeknik

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja

1 Paripurna

2 Utama

3 Madya

4 Pratama

5 Kurang

80.00-84.99

kurang dari 80.00

Nilai

95.00 ke atas

90.00-94.99

85.00-89.99

Page 112: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

107

(5,83%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah akademi dan terkecil adalah institut. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 2 universitas dan 1 institut sehingga jumlah lembaga negeri sebesar 3 lembaga, sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 18 universitas, 4 institut, 39 sekolah tinggi, 49 akademi, dan 7 politeknik sehingga jumlahnya 117 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri terbesar adalah universitas dan terkecil adalah institut sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah akademi dan terkecil adalah institut.

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa baru PT di provinsi DI Yogyakarta sebesar 61.916 orang, berada di negeri sebesar 29.305 orang lebih kecil daripada di swasta sebesar 32.611 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru universitas yang terbesar sebesar 48.894 orang atau 78,97% dan terkecil pada politeknik sebesar 446 orang atau 0,72%. Bila dilihat menurut status lembaga

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 20 16,67 5 4,17 39 32,50 49 40,83 7 5,83 120

a. Negeri 2 66,67 1 33,33 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3

b. Swasta 18 15,38 4 3,42 39 33,33 49 41,88 7 5,98 117

2 Mahasiswa Baru 48.894 78,97 2.235 3,61 8.244 13,31 2.097 3,39 446 0,72 61.916

a. Negeri 28.246 96,39 1.059 3,61 0 0,00 0 0,00 0 0,00 29.305

b. Swasta 20.648 63,32 1.176 3,61 8.244 25,28 2.097 6,43 446 1,37 32.611

3 Mahasiswa 211.392 75,81 10.449 3,75 43.828 15,72 10.956 3,93 2.236 0,80 278.861

a. Negeri 94.329 96,57 3.354 3,43 0 0,00 0 0,00 0 0,00 97.683

b. Swasta 117.063 64,61 7.095 3,92 43.828 24,19 10.956 6,05 2.236 1,23 181.178

4 Lulusan 32.790 79,54 1.487 3,61 5.312 12,88 1.351 3,28 287 0,70 41.227

a. Negeri 19.486 96,39 730 3,61 0 0,00 0 0,00 0 0,00 20.216

b. Swasta 13.304 63,32 757 3,60 5.312 25,28 1.351 6,43 287 1,37 21.011

5 Dosen 6.982 70,10 586 5,88 1.597 16,03 613 6,15 182 1,83 9.960

a. Negeri 3.254 91,07 319 8,93 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3.573

b. Swasta 3.728 58,37 267 4,18 1.597 25,00 613 9,60 182 2,85 6.387

0

20

40

60

80

100

120

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

2 1 0 0 0 3

18

4

39

49

7

117

20

5

39

49

7

120

Negeri Swasta Jumlah

Page 113: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

108

maka mahasiswa baru PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 28.246 orang atau 96,39% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 20.648 orang atau 63,32%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah Institut sebesar 1.059 orang atau 3,61% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 446 orang atau 1,37%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta pada Institut. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi DI Yogyakarta sebanyak 278.861 orang berada

di PT negeri sebanyak 97.683 orang dan di PT swasta sebanyak 181.178 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 211.392 orang atau 75,81% dan terkecil di politeknik sebanyak 2.236 orang atau 0,80%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 94.329 orang atau 96,57% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 117.063 orang atau 64,61%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah institut sebesar 3.354 orang atau 3,34% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 2.236 orang atau 1,23%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

Negeri Swasta Jumlah

29.305 32.611

61.916

97.683

181.178

278.861

Mahasiswa Baru Mahasiswa

Page 114: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

109

Grafik 3 Jumlah Lulusan dan Dosen PT

Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Jumlah lulusan PT Provinsi DI Yogyakarta sebanyak 41.227 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 20.216 orang dan dari PT swasta sebanyak 21.011 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 32.790 orang atau 79,54% dan terkecil pada politeknik sebesar 287 orang atau 0,70%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 19.486 orang atau 96,39% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 13.304 orang atau 63,32%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah institut sebesar 730 orang atau 3,61% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 287 orang atau 1,37%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Jumlah dosen PT provinsi DI Yogyakarta sebanyak 9.960 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 3.573 orang dan dari PT swasta sebanyak 6.387 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 6.982 orang atau 70,10% dan terkecil pada institut sebesar 182 orang atau 1,83%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 3.254 orang atau 91,07% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 3.728 atau 58,37%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri pada institut sebesar 319 orang atau 8,93% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 128 orang atau 2,85%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau

tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi.

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

Negeri Swasta Jumlah

20.216 21.011

41.227

3.5736.387

9.960

Lulusan Dosen

Page 115: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

110

Jumlah PT provinsi DI Yogyakarta sebanyak 120 lembaga dengan rincian menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 3 lembaga dan PT swasta sebanyak 117 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 20 universitas atau 16,67%, 5 institut atau 4,17%, 39 sekolah tinggi atau 32,50%, 49 akademi atau 40,83%, dan 7 politeknik atau 5,83%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 2 universitas dan 1 institut sedangkan PT swasta terdiri dari 18 universitas, 4 institut, 39 ST, 49 akademi, dan 7 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi

Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi DI Yogyakarta

sebanyak 61.916 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 46.023 orang atau 74,33% dengan rincian di PT negeri sebanyak 19.500 orang atau 66,54% dan PT swasta sebanyak 26,523 orang atau 81,33%. Sebaliknya, yang masuk program S-3 yang terkecil sebesar 907 orang atau 1,46% dengan rincian di PT negeri sebesar 891 orang atau 3,04% dan PT swasta sebesar 16 orang atau 0,05%. Hal ini menunjukkan minat untuk masuk ke program S-3 masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 3.868 48,95 4.034 51,05 7.902 12,76

a. Negeri 2.007 59,64 1.358 40,36 3.365 11,48

b. Swasta 1.861 41,02 2.676 58,98 4.537 13,91

2 S-1 24.632 53,52 21.391 46,48 46.023 74,33

a. Negeri 9.348 47,94 10.152 52,06 19.500 66,54

b. Swasta 15.284 57,63 11.239 42,37 26.523 81,33

3 S-2 3.213 52,39 2.920 47,61 6.133 9,91

a. Negeri 2.503 50,40 2.463 49,60 4.966 16,95

b. Swasta 710 60,84 457 39,16 1.167 3,58

4 S-3 536 59,10 371 40,90 907 1,46

a. Negeri 525 58,92 366 41,08 891 3,04

b. Swasta 11 68,75 5 31,25 16 0,05

5 Profesi 310 32,60 641 67,40 951 1,54

a. Negeri 198 33,96 385 66,04 583 1,99

b. Swasta 112 30,43 256 69,57 368 1,13

6 Jumlah 32.559 52,59 29.357 47,41 61.916 100,00

a. Negeri 14.581 49,76 14.724 50,24 29.305 100,00

b. Swasta 17.978 55,13 14.633 44,87 32.611 100,00

Page 116: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

111

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-1 sebesar 53,52% atau 24.632 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 46,48% atau 21.391 orang. Jumlah mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 32,60% atau 310. orang jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 67,40% atau 641 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan

tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi DI Yogyakarta sebesar 278.861 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 212.349 orang atau 76,15% dengan rincian di PT negeri sebanyak 64.999 orang atau 23,31% dan PT swasta sebanyak 147.350 orang atau 52,84%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang S-3 sebanyak 3.057 orang atau 1,10% dengan rincian di PT negeri sebesar 2.969 orang atau 1,06% dan PT swasta sebesar 88 orang atau 0,03%. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau S-3 ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebanyak 59,27% atau 1.812 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 40,73% atau 1.245 orang. Proporsi mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang profesi sebanyak 32,32% atau 1.292 orang dan lebih kecil jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 67,68% atau 2.705 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti kesempatan perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Page 117: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

112

Tabel 5 Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta

Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP dan Proyeksi BPS

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi DI

Yogyakarta sebesar 328.585 orang dengan rincian laki-laki sebesar 166.490 atau 50,67 % lebih besar daripada perempuan sebesar 162.095 orang atau 49,33 %.

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan

pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 17.027 46,75 19.394 53,25 36.421 13,06

a. Negeri 6.690 59,65 4.525 40,35 11.215 4,02

b. Swasta 10.337 41,01 14.869 58,99 25.206 9,04

2 S-1 116.074 54,66 96.275 45,34 212.349 76,15

a. Negeri 31.161 47,94 33.838 52,06 64.999 23,31

b. Swasta 84.913 57,63 62.437 42,37 147.350 52,84

3 S-2 12.289 53,34 10.748 46,66 23.037 8,26

a. Negeri 8.344 50,41 8.208 49,59 16.552 5,94

b. Swasta 3.945 60,83 2.540 39,17 6.485 2,33

4 S-3 1.812 59,27 1.245 40,73 3.057 1,10

a. Negeri 1.750 58,94 1.219 41,06 2.969 1,06

b. Swasta 62 70,45 26 29,55 88 0,03

5 Profesi 1.292 32,32 2.705 67,68 3.997 1,43

a. Negeri 662 33,98 1.286 66,02 1.948 0,70

b. Swasta 630 30,75 1.419 69,25 2.049 0,73

6 Jumlah 148.494 53,25 130.367 46,75 278.861 100,00

a. Negeri 48.607 49,76 49.076 50,24 97.683 100,00

b. Swasta 99.887 55,13 81.291 44,87 181.178 100,00

7 Penduduk 19-23 th 166.490 50,67 162.095 49,33 328.585

Page 118: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

113

Tabel 6 Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin

Perguruan Tinggi, Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi DI Yogyakarta sebanyak

41.227 orang, dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 30.540 orang atau 74,08% dengan rincian di PT negeri sebanyak 13.452 orang dan PT swasta sebanyak 17.088 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang S-3 pada PT sebanyak 624 orang atau 1,51% dengan rincian PT negeri sebesar 614 orang dan PT swasta sebanyak 10 orang. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebesar 59,13% atau 369 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 40,87% atau 255 orang. Proporsi lulusan laki-laki terkecil pada program Profesi sebesar 32,76% atau 210 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 67,24% atau 431 orang. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka lulusan perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat

dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT di provinsi DI Yogyakarta sebanyak 9.960 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-2 sebesar 5.924 orang atau 59,48% dengan rincian di PT negeri sebanyak 2.143 orang atau 21,52% dan PT swasta sebanyak 3.781 orang atau

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 2.584 49,28 2.660 50,72 5.244 12,72

a. Negeri 1.385 59,67 936 40,33 2.321 11,48

b. Swasta 1.199 41,02 1.724 58,98 2.923 13,91

2 S-1 16.296 53,36 14.244 46,64 30.540 74,08

a. Negeri 6.449 47,94 7.003 52,06 13.452 66,54

b. Swasta 9.847 57,63 7.241 42,37 17.088 81,33

3 S-2 2.184 52,27 1.994 47,73 4.178 10,13

a. Negeri 1.727 50,41 1.699 49,59 3.426 16,95

b. Swasta 457 60,77 295 39,23 752 3,58

4 S-3 369 59,13 255 40,87 624 1,51

a. Negeri 362 58,96 252 41,04 614 3,04

b. Swasta 7 70,00 3 30,00 10 0,05

5 Profesi 210 32,76 431 67,24 641 1,55

a. Negeri 137 34,00 266 66,00 403 1,99

b. Swasta 73 30,67 165 69,33 238 1,13

6 Jumlah 21.643 52,50 19.584 47,50 41.227 100,00

a. Negeri 10.060 49,76 10.156 50,24 20.216 100,00

b. Swasta 11.583 55,13 9.428 44,87 21.011 100,00

Page 119: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

114

37,96%. Proporsi dosen terkecil adalah lulusan <S-1 sebanyak 0,14% atau 14 orang dengan rincian di PT negeri sebesar 0,03% atau 3 orang dan PT swasta sebesar 0,11% atau 11 orang. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

Tabel 7 Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian

Perguruan Tinggi, Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi

S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

1 < S-1 13 92,86 1 7,14 14 0,14

a. Negeri 3 100,00 0 0,00 3 0,03

b. Swasta 10 90,91 1 9,09 11 0,11

2 S-1/D-4 1.774 85,04 312 14,96 2.086 20,94

a. Negeri 212 99,07 2 0,93 214 2,15

b. Swasta 1.562 83,44 310 16,56 1.872 18,80

3 S-2 5.580 94,19 344 5,81 5.924 59,48

a. Negeri 2.137 99,72 6 0,28 2.143 21,52

b. Swasta 3.443 91,06 338 8,94 3.781 37,96

4 S-3 1.594 93,33 114 6,67 1.708 17,15

a. Negeri 1.092 100,00 0 0,00 1.092 10,96

b. Swasta 502 81,49 114 18,51 616 6,18

5 Spesialis 68 82,93 14 17,07 82 0,82

a. Negeri 14 100,00 0 0,00 14 0,14

b. Swasta 54 79,41 14 20,59 68 0,68

6 Profesi 142 97,26 4 2,74 146 1,47

a. Negeri 107 100,00 0 0,00 107 1,07

b. Swasta 35 89,74 4 10,26 39 0,39

7 Jumlah 9.171 92,08 789 7,92 9.960 100,00

a. Negeri 3.565 99,78 8 0,22 3.573 35,87

b. Swasta 5.606 87,77 781 12,23 6.387 64,13

Jumlah %No. Pendidikan Tertinggi Tetap %Tidak Tetap

L+P%

Page 120: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

115

Tabel 8 Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status

Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 7.860 orang atau

78,92% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 2.100 orang atau 21,08%. Selain itu, proporsi dosen layak di PT negeri sebesar 93,93% atau 3.356 orang lebih besar daripada di PT swasta sebesar 70,52% atau 4.504 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan. C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat

penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan.

1 Tidak layak 1.787 19,49 313 39,67 2.100 21,08

a. Negeri 215 6,03 2 25,00 217 6,07

b. Swasta 1.572 28,04 311 39,82 1.883 29,48

2 Layak 7.384 80,51 476 60,33 7.860 78,92

Negeri 3.350 93,97 6 75,00 3.356 93,93

Swasta 4.034 71,96 470 60,18 4.504 70,52

3 Jumlah 9.171 100,00 789 100,00 9.960 100,00

Negeri 3.565 38,87 8 1,01 3.573 35,87

Swasta 5.606 61,13 781 98,99 6.387 64,13

Jumlah %No. Kriteria Tetap %Tidak

Tetap %

Page 121: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

116

Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan.

1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014,

diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan Pendidikan digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada

suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 2.324 dengan rincian di negeri sebesar 32.561 orang dan di swasta sebesar 1.549 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 10.570 dan terjarang pada akademi sebesar 224. Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 47.165 dan terjarang pada institut sebesar 3.354 sedangkan PT swasta pada universitas yang terpadat sebesar 6.504 dan terjarang pada akademi sebesar 224.

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Lembaga 10.570 2.090 1.124 224 319 2.324

a. Negeri 47.165 3.354 0 0 0 32.561

b. Swasta 6.504 1.774 1.124 224 319 1.549

Page 122: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

117

Grafik 4 Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi DI Yogyakarta,Tahun 2012/2013

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2 Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan

lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10, kepadatan lembaga hanya sebesar 0,0383 lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 104,87 orang per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 sebesar 75,00 lembaga per km2 sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 206.002 mahasiswa per km2. Dengan demikian, daerah terjangkau sebesar 2.747 mahasiswa per km2.

3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan

untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

50.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

47.165

0 0 0 0

32.561

6.504

0 1.124 224 319 1.549

10.570

0 1.124 224 319

2.324

Negeri Swasta Rata2

Daerah

Lembaga P19-23 Lembaga Mahasiswa terjangkau

1 Daerah terjangkau 0,0383 104,87 75,00 206.002 2.747

Kepadatan Daerah terjangkauNo. Indikator

Page 123: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

118

bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Tabel 11

Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3 Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Tabel 11 (lanjutan) Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Grafik 5 Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi

Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Dosen 30 18 27 18 12 28

a. Negeri 29 11 0 0 0 27

b. Swasta 31 27 27 18 12 28

2 Rasio Dosen per Lembaga 349 117 41 13 26 83

a. Negeri 1.627 319 0 0 0 1.191

b. Swasta 207 0 41 13 26 55

3 Angka Produktivitas 15,51 14,23 12,12 12,33 12,84 14,78

a. Negeri 20,66 21,77 0,00 0,00 0,00 20,70

b. Swasta 11,36 10,67 12,12 12,33 12,84 11,60

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 14,57 15,02 14,78 -0,45 1,03

a. S-0 15,18 13,72 14,40 1,46 0,90

b. S-1 14,04 14,80 14,38 -0,76 1,05

c. S-2 17,77 18,55 18,14 -0,78 1,04

d. S-3 20,70 20,70 20,70 0,00 1,00

e. Negeri 20,70 20,69 20,70 0,00 1,00

f. Swasta 11,60 11,60 11,60 0,00 1,00

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Rata-rata 7.384 80,51 476 60,33 78,92

a. Negeri 3.350 93,97 6 75,00 93,93

b. Swasta 4.034 71,96 470 60,18 70,52

Tetap L+P Tidak Tetap L+P

0

5

10

15

20

25

30

35

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

29

0 0 0 0

27

31

0

27

18

12

2830

0

27

18

12

28

Negeri Swasta Rata2

Page 124: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

119

Rasio mahasiswa per dosen menggambarkan layanan dosen terhadap mahasiswa baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas belajar mengajar. Semakin tinggi nilainya berarti semakin banyak mahasiswa yang dilayani oleh dosen atau dosen makin kurang. Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 5 dapat diketahui efektivitas belajar mengajar di PT provinsi DI Yogyakarta di mana rata-rata seorang dosen melayani 28 mahasiswa, setelah dirinci menurut status lembaga ternyata dosen negeri melayani 27 mahasiswa lebih rendah dibanding dengan dosen swasta. Pada universitas negeri seorang dosen melayani 27 mahasiswa sedangkan universitas swasta melayani 28 mahasiswa. Untuk politeknik dosen melayani mahasiswa terkecil dengan PT swasta sebesar 12 mahasiswa. Makin besar nilainya berarti makin kurang dosennya.

Rasio dosen per lembaga menggambarkan ketersediaan dosen pada setiap lembaga dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin banyak jumlah dosen di setiap lembaga maka diharapkan proses belajar mengajar akan makin meningkat dan pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 6 rasio dosen per lembaga PT provinsi DI Yogyakarta sebesar 83 dengan rincian PT negeri sebesar 1.191 atau 21,82 kali lebih besar jika dibandingkan dengan PT swasta sebesar 55. Bila dilihat per jenis lembaga maka universitas yang tertinggi sebesar 349 dan terkecil pada akademi sebesar 13. Bila dilihat menurut status dan jenis lembaga maka untuk PT negeri universitas yang terbesar sebesar 1.627 dan terkecil institut sebesar 1.627 sedangkan untuk PT swasta universitas yang terbesar sebesar 207 dan akademi yang terkecil sebesar 13. Besarnya rasio ini menunjukkan banyaknya dosen di suatu lembaga.

Grafik 6

Rasio Dosen per Lembaga menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Berdasarkan data yang terjaring dari kuesioner pendataan PT, bisa diketahui bagaimana kondisi mutu PT. Indikator mutu mahasiswa ditunjukkan dari angka produktivitas mahasiswa yang telah lulus setelah menempuhkan mata kuliah sesuai

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

349

0 41 13 2683

1.627

0 0 0 0

1.191

207

0 41 13 26 55

Negeri Swasta Rata2

Page 125: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

120

dengan kredit semester yang harus ditempuh. Angka produktivitas bervariasi untuk setiap program, misalnya untuk S-0 sekitar 30% karena tiga tahun sedangkan S-1 sekitar 25% karena selama 4 tahun.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 7, angka produktivitas PT sebesar 14,78% sangat kecil dengan rincian pada PT negeri sebesar 20,70% lebih besar daripada PT swasta sebesar 11,60%. Bila dilihat menurut jenis lembaga maka universitas yang terbesar sebesar 15,51 dan terkecil pada ST sebesar 12,12. Angka produktivitas PT negeri lebih besar 1,78% jika dibandingkan dengan PT swasta walaupun PT negeri pun sebetulnya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan standar yang ada.

Grafik 7

Angka Produktivitas menurut Status Lembaga dan Jenis Program Perguruan Tinggi, Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 11 lanjutan maka angka produktivitas laki-laki sebesar 14,57% lebih kecil daripada perempuan sebesar 15,02%. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan gender sebesar -0,45% dengan indeks paritas gender 1,03 yang berarti belum setara. Angka produktivitas antara S-0, S-1, S-2, dan S-3 cukup bervariasi, yang tertinggi pada program S-3 sebesar 20,70% namun yang terendah pada S-1 sebesar 14,38%. Perbedaan gender program S-0 sebesar 1,46% dengan indeks paritas gender sebesar 0,90 berarti belum setara sedangkan program S-3 dengan perbedaan gender sebesar 0,00% dan indeks paritas gender sebesar 1,00 berarti setara.

Indikator mutu lainnya adalah persentase dosen PT layak mengajar. Ketentuan dosen PT yang layak mengajar adalah lulusan S-2 ke atas dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi maupun di politeknik. Persentase dosen layak mengajar idealnya 100% berarti tidak ada dosen yang berijazah kurang dari S-1.

Berdasarkan Tabel 11 lanjutan dan Grafik 8, persentase dosen layak mengajar PT sebesar 78,92%, bila dibandingkan antara PT negeri dan PT swasta maka persentase dosen layak mengajar PT negeri sebesar 93,93% lebih baik daripada PT swasta sebesar 70,52%. Dosen tetap layak mengajar sebesar 80,51%

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

Rata2 Negeri Swasta S-0 S-1 S-2 S-3

14,57

20,70

11,60

15,1814,04

17,77

20,70

15,02

20,69

11,60

13,7214,80

18,55

20,70

14,78

20,70

11,60

14,4014,38

18,14

20,70

Laki2 Perempuan Rata2

Page 126: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

121

lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 60,33%. Dosen tetap layak di PT negeri sebesar 93,97% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 75,00% sedangkan dosen tetap di PT swasta sebesar 71,96% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 60,18%.

Grafik 8

Persentase Dosen Layak menurut Status Kepegawaian dan Status Lembaga Perguruan Tinggi, Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

4. Kesetaraan Layanan Pendidikan: Misi K-4

Pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan tetapi masih terjadi kesenjangan dalam hal kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan. Untuk dapat melihat kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti perbedaan gender (PG) APK dan indeks paritas gender (IPG) APK serta dari segi status sekolah seperti persentase mahasiswa swasta (%MhsSwt). Tidak ada perbedaan gender bila nilainya 0 dan telah setara bila nilainya 1. %MhsSwt makin besar berarti makin besar partisipasi swasta dalam program pendidikan tinggi.

Ditinjau dari sisi pendidikan, kesenjangan tersebut terasa karena masih tingginya perbedaaan gender APK perempuan jika dibandingkan dengan APK laki-laki. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang dihitung dari indeks paritas gender di segala bidang perlu dilakukan pengelolaan data berwawasan gender secara sistematis, teratur, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Tabel 12 dan Grafik 9 maka PG APK sebesar 8,76 yang berarti masih terjadi perbedaan sebesar 8,76% dengan perempuan lebih kecil daripada laki-laki. Dengan demikian IPG APK sebesar 0,90 yang berarti belum setara dan laki-laki lebih diuntungkan dari perempuan.

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

Tetap TT Tetap+TT

80,51

60,33

78,92

93,97

75,00

93,93

71,96

60,18

70,52

Rata2 Negeri Swasta

Page 127: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

122

Tabel 12 Indikator Kesetaraan Layanan Pendidikan Misi K-4

Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Grafik 9 PG APK dan IPG APK Perguruan Tinggi

Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 12 maka %MhsSwt PT sebesar 64,97% yang berarti sebanyak 64,97% mahasiswa bersekolah di PT swasta. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka sekolah tinggi, akademi dan politeknik terbesar atau 100,00% dan terkecil universitas sebesar 55,38%. Hal ini berarti dominasi PT swasta pada sekolah tinggi, akademi dan politeknik sedangkan jenis lembaga lainnya seperti universitas sebesar 55,38% dan institut sebesar 67,90%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PT negeri berperan pada politeknik (55,38%) yang terbesar diikuti universitas (67,90%).

5. Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan: Misi K-5 Untuk dapat melihat kepastian memperoleh layanan pendidikan maka

digunakan dua ukuran, yaitu seberapa banyak mahasiswa dapat dilayani pada pendidikan tinggi melalui APK dan sejauh mana akses masuk ke perguruan tinggi melalui angka melanjutkan.

Berdasarkan Tabel 13 dan Grafik 10 maka APK PT sebesar 84,87% yang berarti sebanyak 84,87% penduduk usia PT bersekolah di PT dengan rincian di PT negeri sebesar 29,73% dan PT swasta sebesar 55,14%. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka partisipasi terbesar pada universitas sebesar 64,33% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,68%. Partisipasi PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 28,71% dan terkecil pada institut sebesar 1,02%. Partisipasi PT swasta

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

1 APK (%) 89,19 80,43 84,87 8,76 0,90

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

2 % Mahasiswa Swasta 55,38 67,90 100,00 100,00 100,00 64,97

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

PG APK IPG APK

8,76

0,90

Page 128: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

123

terbesar pada universitas sebesar 35,63% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,68%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam pencapaian partisipasi bersekolah di PT.

Tabel 13

Indikator Kepastian Layanan Pendidikan Misi K-5 Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Indikator kepastian layanan juga dapat dilihat dari AM PT yang terdapat pada

Tabel 13 dan Grafik 10. AM PT sebesar 150,93% dengan rincian terbesar pada universitas sebesar 119,19% dan terkecil pada politeknik sebesar 1,09%. Bila dirinci menurut status lembaga maka AM PT negeri sebesar 71,44% lebih kecil daripada PT swasta sebesar 79,49%. AM PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 68,85% dan terkecil pada institut sebesar 2,58%. AM PT swasta terbesar pada universitas sebesar 50,33% dan terkecil pada politeknik sebesar 1,09%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam memberikan akses ke PT.

AM PT di provinsi DI Yogyakarta lebih dari 100% karena banyak perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang dinilai baik sehingga banyak lulusan Sekolah Menengah dari provinsi lain melanjutkan pendidikan jenjang PT di wilayah provinsi DI Yogyakarta.

Grafik 10

APK dan AM PT menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 APK 64,33 3,18 13,34 3,33 0,68 84,87

a. Negeri 28,71 1,02 - - - 29,73

b. Swasta 35,63 2,16 13,34 3,33 0,68 55,14

2 AM ke PT 119,19 5,45 20,10 5,11 1,09 150,93

a. Negeri 68,85 2,58 0,00 0,00 0,00 71,44

b. Swasta 50,33 2,87 20,10 5,11 1,09 79,49

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

160,00

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

64,33

3,18 13,34

3,33 0,68

84,87

119,19

5,45

20,10

5,11 1,09

150,93

APK AM PT

Page 129: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

124

6. Kinerja Pendidikan Tinggi: Gabungan Misi K-1 sampai K-5

Indikator misi pendidikan 5K digunakan untuk menilai kinerja program pendidikan tinggi. Misi K-1 dan K-2 masing-massing menggunakan satu jenis indikator, misi K-3 menggunakan 4 jenis indikator, misi K-4 menggunakan 3 jenis indikator, dan misi K-5 menggunakan 2 jenis indikator sehingga untuk melihat kinerja pendidikan tinggi menggunakan 11 jenis indikator. Ke-11 indikator tersebut memiliki kontribusi yang sama. Agar dapat ditentukan nilai kinerja maka semua indikator yang memiliki satuan yang berbeda dijadikan satuan yang sama menggunakan standar. Standar yang digunakan dalam analisis ini hanya menggunakan asumsi karena belum ada ketentuan khusus kecuali untuk empat indikator, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT menggunakan standar ideal. Dengan menggunakan standar tersebut maka nila 100 adalah maksimal dan nilai 0 adalah yang minimal.

Berdasarkan Tabel 14 dan Grafik 11, ketersediaan layanan sebesar 100,00, keterjangkauan layanan sebesar 32,32, kualitas layanan sebesar 77,59, kesetaraan layanan sebesar 89,35, dan kepastian layanan sebesar 125,46. Berdasarkan misi pendidikan 5K maka kinerja pendidikan tinggi sebesar 84,94. Idealnya adalah 100, sehingga kinerja pendidikan tinggi telah mencapai lebih dari 80% atau empat per lima.

Tabel 14

Kinerja Pendidikan Tinggi Berdasarkan Misi Pendidikan 5K Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

Grafik 11 Kinerja PT menurut Misi Pendidikan 5K

Provinsi DI Yogyakarta, Tahun 2012/2013

No. Misi Indikator Satuan Nilai Standar Konversi Jenis Kinerja

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L lembaga 2.324 2.000 100,00 PARIPURNA

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT orang 2.747 8.500 32,32 KURANG

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D dosen 28 25 89,29

R-D/L dosen 83 100 83,00

Aproduk % 14,78 25 59,14

%DL % 78,92 100 78,92

Kualitas Layanan 77,59 KURANG

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK % 8,76 0 91,24

IPG APK Indeks 0,90 1 90,17

%MhsSwt % 64,97 75 86,63

Kesetaraan Layanan 89,35 MADYA

5 Misi K-5 Kepastian APK % 84,87 30 100,00

AM PT % 150,93 100 150,93

Kepastian Layanan 125,46 PARIPURNA

84,94 PRATAMAKinerja PT

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00Misi K-1

Misi K-2

Misi K-3Misi K-4

Misi K-5

Page 130: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

125

Dengan melihat Grafik 11 dapat diketahui bahwa misi K-1 dan K-5 yang terbaik masing-masing sebesar 100,00 dan 125,46 sedangkan misi K-2 yang terburuk karena hanya mencapai 32,32 sedangkan kinerja PT sebesar 84,94. Dengan demikian, untuk PT prioritas pembangunan perlu berikan pada dipeningkatkan keterjangkauan layanan (misi K-2) dan kualitas layanan (misi K-3) karena capaian kinerja masih kurang dari 80,00. Selain itu, ketersediaan layanan (misi K-1) dan kepastian layanan (misi K-5) perlu dipertahankan karena telah mencapai 100.

D. Penutup 1. Simpulan

Berdasarkan analisis indikator maka dapat disimpulkan bahwa misi K-1 yang

terbaik dengan nilai sebesar 100,00, berarti termasuk kategori paripurna dan misi K-5 juga sebesar 125,46 termasuk kategori paripurna. Sebaliknya, misi K-2 yang terburuk dengan nilai sebesar 32,32 termasuk kinerja kategori kurang dan misi K-3 sebesar 77,59 juga termasuk kinerja kategori kurang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja PT provinsi DI Yogyakarta sebesar 84,94 termasuk kinerja kategori pratama.

2. Saran

Kinerja PT provinsi DI Yogyakarta sebesar 84,94 termasuk kategori Pratama. Hal

ini disebabkan karena misi K-2 dan K-3 termasuk kategori kurang. Oleh karena itu, misi K-2 dan K-3 perlu ditingkatkan karena hanya tercapai masing-masing 32,32 dan 77,59.

Untuk misi K-2, dalam rangka meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan indikator Daerah Terjangkau melalui meningkatan jumlah lembaga PT serta kapasitas lembaga. Sedangkan untuk misi K-3, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan maka diperlukan jumlah dan pendidikan dosen untuk meningkatkan indikator rasio dosen-mahasiswa, rasio dosen-lembaga, dan %dosen layak.

Page 131: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

126

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013 PROVINSI JAWA TIMUR

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga, yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan

Page 132: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

127

kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2

Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT di provinsi Jawa Timur adalah 339 dengan rincian 81 universitas (23,89%), 13 institut (3,83%), 144 sekolah tinggi (42,48%), 85 akademi (25,07%), dan 16 politeknik (4,72%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah sekolah tinggi dan

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja

1 Paripurna

2 Utama

3 Madya

4 Pratama

5 Kurang

80.00-84.99

kurang dari 80.00

Nilai

95.00 ke atas

90.00-94.99

85.00-89.99

Page 133: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

128

terkecil adalah politeknik. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 6 universitas, 1 institut dan 6 politeknik sehingga jumlah lembaga negeri sebesar 13 lembaga, sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 75 universitas, 12 institut, 144 sekolah tinggi, 85 akademi, dan 10 politeknik sehingga jumlahnya 326 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri terbesar adalah universitas dan politeknik dan terkecil adalah institut sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah politeknik.

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa baru PT di provinsi Jawa Timur sebesar 149.816 orang, berada di Negeri sebesar 59.669 orang lebih kecil daripada di Swasta sebesar 90.147 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru Universitas yang terbesar sebesar 103.071 orang atau 68,80% dan terkecil pada akademi sebesar 3.494 orang atau 2,33%. Bila dilihat menurut status lembaga maka mahasiswa baru PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 50.328 orang atau 84,35% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 52.743 orang

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 81 23,89 13 3,83 144 42,48 85 25,07 16 4,72 339

a. Negeri 6 46,15 1 7,69 0 0,00 0 0,00 6 46,15 13

b. Swasta 75 23,01 12 3,68 144 44,17 85 26,07 10 3,07 326

2 Mahasiswa Baru 103.071 68,80 17.361 11,59 21.359 14,26 3.494 2,33 4.531 3,02 149.816

a. Negeri 50.328 84,35 5.792 9,71 0 0,00 0 0,00 3.549 5,95 59.669

b. Swasta 52.743 58,51 11.569 12,83 21.359 23,69 3.494 3,88 982 1,09 90.147

3 Mahasiswa 496.327 65,11 97.195 12,75 130.291 17,09 20.951 2,75 17.549 2,30 762.313

a. Negeri 166.024 83,47 19.978 10,04 0 0,00 0 0,00 12.894 6,48 198.896

b. Swasta 330.303 58,62 77.217 13,71 130.291 23,13 20.951 3,72 4.655 0,83 563.417

4 Lulusan 68.700 69,22 11.450 11,54 13.762 13,87 2.251 2,27 3.081 3,10 99.244

a. Negeri 34.718 84,34 3.996 9,71 0 0,00 0 0,00 2.448 5,95 41.162

b. Swasta 33.982 58,51 7.454 12,83 13.762 23,69 2.251 3,88 633 1,09 58.082

5 Dosen 17.344 64,16 2.508 9,28 4.898 18,12 1.049 3,88 1.232 4,56 27.031

a. Negeri 6.444 78,67 945 11,54 0 0,00 0 0,00 802 9,79 8.191

b. Swasta 10.900 57,86 1.563 8,30 4.898 26,00 1.049 5,57 430 2,28 18.840

0

50

100

150

200

250

300

350

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

6 1 0 0 6 13

75

12

144

85

10

326

81

13

144

85

16

339

Negeri Swasta Jumlah

Page 134: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

129

atau 58,51%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah politeknik sebesar 3.549 orang atau 5,95% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 982 orang atau 1,09%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi Jawa Timur sebanyak 762.313 orang berada di

PT negeri sebanyak 198.896 orang dan di PT swasta sebanyak 563.417 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 496.327 orang atau 65,11% dan terkecil di politeknik sebanyak 17.549 orang atau 2,30%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 166.024 orang atau 83,47% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 330.303 orang atau 58,62%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah politeknik sebesar 12.894 orang atau 6,48% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 633 orang atau 1,09%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Grafik 3

Jumlah Lulusan dan Dosen PT Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

800.000

Negeri Swasta Jumlah

59.66990.147

149.816198.896

563.417

762.313

Mahasiswa Baru Mahasiswa

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

100.000

Negeri Swasta Jumlah

41.162

58.082

99.244

8.191

18.840

27.031

Lulusan Dosen

Page 135: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

130

Jumlah lulusan PT provinsi Jawa Timur sebanyak 99.244 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 41.162 orang dan dari PT swasta sebanyak 58.082 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 68.700 orang atau 69,22% dan terkecil pada akademi sebesar 2.251 orang atau 2,27%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 34.718 orang atau 84,34% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 33.982 orang atau 58,51%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah politeknik sebesar 2.448 orang atau 5,95% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 633 orang atau 1,09%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas. Jumlah dosen PT Provinsi Jawa Timur sebanyak 27.031 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 8.191 orang dan dari PT swasta sebanyak 18.840 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 17.344 orang atau 64,16% dan terkecil pada akademi sebesar 1.049 orang atau 3,88%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 6.444 orang atau 78,67% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 10.900 atau 57.86%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri pada politeknik sebesar 802 orang atau 9,79% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 430 orang atau 2,28%. Dengan demikian, dominasi dosen PT Negeri juga pada universitas dan PT Swasta juga pada universitas.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau

tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi. Jumlah PT provinsi Jawa Timur sebanyak 339 lembaga dengan rincian

menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 13 lembaga dan PT swasta sebanyak 326 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 81 universitas atau 23,89%, 13 institut atau 3,83%, 144 sekolah tinggi atau 42,48%, 85 akademi atau 25,07%, dan 16 politeknik atau 4,72%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 6 universitas, 1 institut dan 6 politeknik sedangkan PT swasta terdiri dari 75 universitas, 12 institut, 144 ST, 85 akademi, dan 10 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Page 136: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

131

Tabel 4 Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan

Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi Jawa Timur sebanyak

149.816 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 126.081 orang atau 84,16% dengan rincian di PT negeri sebanyak 48.126 orang atau 80,65% dan PT swasta sebanyak 77.955 orang atau 86,48%. Sebaliknya, yang masuk program S-3 yang terkecil sebesar 893 orang atau 0,60% dengan rincian di PT negeri sebesar 728 orang atau 1,22% dan PT swasta sebesar 165 orang atau 0,18%. Hal ini menunjukkan minat untuk masuk ke program S-3 masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-3 sebesar 60,69% atau 542 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 351% atau 39,31 orang. Jumlah mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 36,48% atau 475 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 63,52% atau 827 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan

tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma,

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 5.340 37,80 8.786 62,20 14.126 9,43

a. Negeri 3.258 59,45 2.222 40,55 5.480 9,18

b. Swasta 2.082 24,08 6.564 75,92 8.646 9,59

2 S-1 63.463 50,34 62.618 49,66 126.081 84,16

a. Negeri 22.551 46,86 25.575 53,14 48.126 80,65

b. Swasta 40.912 52,48 37.043 47,52 77.955 86,48

3 S-2 4.044 54,55 3.370 45,45 7.414 4,95

a. Negeri 2.200 48,94 2.295 51,06 4.495 7,53

b. Swasta 1.844 63,17 1.075 36,83 2.919 3,24

4 S-3 542 60,69 351 39,31 893 0,60

a. Negeri 401 55,08 327 44,92 728 1,22

b. Swasta 141 85,45 24 14,55 165 0,18

5 Profesi 475 36,48 827 63,52 1.302 0,87

a. Negeri 285 33,93 555 66,07 840 1,41

b. Swasta 190 41,13 272 58,87 462 0,51

6 Jumlah 73.864 49,30 75.952 50,70 149.816 100,00

a. Negeri 28.695 48,09 30.974 51,91 59.669 100,00

b. Swasta 45.169 50,11 44.978 49,89 90.147 100,00

Page 137: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

132

S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi Jawa Timur sebesar 762.313 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 647.641 orang atau 84,96% dengan rincian di PT negeri sebanyak 160.421 orang atau 21,04% dan PT swasta sebanyak 487.220 orang atau 63,91%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang S-3 sebanyak 3.457 orang atau 0,45% dengan rincian di PT negeri sebesar 2.426 orang atau 0,32% dan PT swasta sebesar 1,031 orang atau 0,14%. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau S-3 ternyata masih sangat kecil.

Tabel 5

Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin

Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP dan Proyeksi BPS

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada

jenjang S-3 sebanyak 64,13% atau 2.217 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 35,87% atau 1.240 orang. Proporsi mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang S-0 sebanyak 33,02% atau 23.875 orang dan lebih kecil jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 66,98% atau 48.429 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti kesempatan perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 23.875 33,02 48.429 66,98 72.304 9,48

a. Negeri 10.862 59,46 7.406 40,54 18.268 2,40

b. Swasta 13.013 24,08 41.023 75,92 54.036 7,09

2 S-1 330.869 51,09 316.772 48,91 647.641 84,96

a. Negeri 75.169 46,86 85.252 53,14 160.421 21,04

b. Swasta 255.700 52,48 231.520 47,52 487.220 63,91

3 S-2 18.856 56,75 14.371 43,25 33.227 4,36

a. Negeri 7.333 48,94 7.651 51,06 14.984 1,97

b. Swasta 11.523 63,16 6.720 36,84 18.243 2,39

4 S-3 2.217 64,13 1.240 35,87 3.457 0,45

a. Negeri 1.337 55,11 1.089 44,89 2.426 0,32

b. Swasta 880 85,35 151 14,65 1.031 0,14

5 Profesi 2.135 37,56 3.549 62,44 5.684 0,75

a. Negeri 949 33,93 1.848 66,07 2.797 0,37

b. Swasta 1.186 41,08 1.701 58,92 2.887 0,38

6 Jumlah 377.952 49,58 384.361 50,42 762.313 100,00

a. Negeri 95.650 48,09 103.246 51,91 198.896 100,00

b. Swasta 282.302 50,11 281.115 49,89 563.417 100,00

7 Penduduk 19-23 th 1.465.282 49,80 1.477.264 50,20 2.942.546

Page 138: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

133

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi Jawa Timur sebesar 2.942.546 orang dengan rincian laki-laki sebesar 1.465.282 atau 49,80% lebih kecil daripada perempuan sebesar 1.477.264 orang atau 50,20%.

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan

pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

Tabel 6

Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi Jawa Timur sebanyak 99.244

orang, dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 83.427 orang atau 84,06% dengan rincian di PT negeri sebanyak 33.200 orang dan PT swasta sebanyak 50.227 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang S-3 pada PT sebanyak 608 orang atau 0,61% dengan rincian PT negeri sebesar 502 orang dan PT swasta sebanyak 106 orang. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebesar 60,36% atau 367 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 39,64% atau 241 orang. Proporsi lulusan laki-laki terkecil pada program

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 3.590 38,39 5.762 61,61 9.352 9,42

a. Negeri 2.248 59,46 1.533 40,54 3.781 9,19

b. Swasta 1.342 24,09 4.229 75,91 5.571 9,59

2 S-1 41.917 50,24 41.510 49,76 83.427 84,06

a. Negeri 15.557 46,86 17.643 53,14 33.200 80,66

b. Swasta 26.360 52,48 23.867 47,52 50.227 86,48

3 S-2 2.706 54,32 2.276 45,68 4.982 5,02

a. Negeri 1.518 48,95 1.583 51,05 3.101 7,53

b. Swasta 1.188 63,16 693 36,84 1.881 3,24

4 S-3 367 60,36 241 39,64 608 0,61

a. Negeri 277 55,18 225 44,82 502 1,22

b. Swasta 90 84,91 16 15,09 106 0,18

5 Profesi 318 36,34 557 63,66 875 0,88

a. Negeri 196 33,91 382 66,09 578 1,40

b. Swasta 122 41,08 175 58,92 297 0,51

6 Jumlah 48.898 49,27 50.346 50,73 99.244 100,00

a. Negeri 19.796 48,09 21.366 51,91 41.162 100,00

b. Swasta 29.102 50,11 28.980 49,89 58.082 100,00

Page 139: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

134

profesi sebesar 36,34% atau 318 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 63,66% atau 557 orang. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka lulusan perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat

dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT di provinsi Jawa Timur sebanyak 27.031 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-2 sebesar 14.782 orang atau 54,69% dengan rincian di PT negeri sebanyak 5.374 orang atau 19,88% dan PT swasta sebanyak 9.408 orang atau 34,80%. Proporsi dosen terkecil adalah lulusan <S-1 sebanyak 0,66% atau 178 orang dengan keseluruhan PT swasta. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

Tabel 7 Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian

Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi

S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar

1 < S-1 108 60,67 70 39,33 178 0,66

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 108 60,67 70 39,33 178 0,66

2 S-1/D-4 6.016 71,12 2.443 28,88 8.459 31,29

a. Negeri 633 98,14 12 1,86 645 2,39

b. Swasta 5.383 68,89 2.431 31,11 7.814 28,91

3 S-2 13.386 90,56 1.396 9,44 14.782 54,69

a. Negeri 5.350 99,55 24 0,45 5.374 19,88

b. Swasta 8.036 85,42 1.372 14,58 9.408 34,80

4 S-3 2.654 96,44 98 3,56 2.752 10,18

a. Negeri 1.697 100,00 0 0,00 1.697 6,28

b. Swasta 957 90,71 98 9,29 1.055 3,90

5 Spesialis 377 82,86 78 17,14 455 1,68

a. Negeri 206 99,52 1 0,48 207 0,77

b. Swasta 171 68,95 77 31,05 248 0,92

6 Profesi 356 87,90 49 12,10 405 1,50

a. Negeri 263 98,13 5 1,87 268 0,99

b. Swasta 93 67,88 44 32,12 137 0,51

7 Jumlah 22.897 84,71 4.134 15,29 27.031 100,00

a. Negeri 8.149 99,49 42 0,51 8.191 30,30

b. Swasta 14.748 78,28 4.092 21,72 18.840 69,70

Jumlah %No. Pendidikan Tertinggi Tetap %Tidak Tetap

L+P%

Page 140: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

135

di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

Tabel 8

Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 18.394 orang atau

68,05% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 8.637 orang atau 31,95%. Selain itu, proporsi dosen layak di PT negeri sebesar 92,13% atau 7.546 orang lebih besar daripada di PT swasta sebesar 57,58% atau 10.848 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan. C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat

penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program

1 Tidak layak 6.124 26,75 2.513 60,79 8.637 31,95

a. Negeri 633 7,77 12 28,57 645 7,87

b. Swasta 5.491 37,23 2.501 61,12 7.992 42,42

2 Layak 16.773 73,25 1.621 39,21 18.394 68,05

Negeri 7.516 92,23 30 71,43 7.546 92,13

Swasta 9.257 62,77 1.591 38,88 10.848 57,58

3 Jumlah 22.897 100,00 4.134 100,00 27.031 100,00

Negeri 8.149 35,59 42 1,02 8.191 30,30

Swasta 14.748 64,41 4.092 98,98 18.840 69,70

Jumlah %No. Kriteria Tetap %Tidak

Tetap %

Page 141: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

136

pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan. Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan.

1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014,

diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan Pendidikan digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada

suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 2.249 dengan rincian di negeri sebesar 15.300 orang dan di swasta sebesar 1.728 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada institut sebesar 7.477 dan terjarang pada akademi sebesar 246. Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 27.671 dan terjarang pada politeknik sebesar 2.149 sedangkan PT swasta pada institut yang terpadat sebesar 6.435 dan terjarang pada akademi sebesar 246.

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Lembaga 6.127 7.477 905 246 1.097 2.249

a. Negeri 27.671 19.978 0 0 2.149 15.300

b. Swasta 4.404 6.435 905 246 466 1.728

Page 142: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

137

Grafik 4 Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1

Provinsi Jawa Timur,Tahun 2012/2013

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2 Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan

lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10, kepadatan lembaga hanya sebesar 0,0071 lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 61,56 orang per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 sebesar 14,00 lembaga per km2 sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 120.921 mahasiswa per km2. Dengan demikian, daerah terjangkau sebesar 8.637 mahasiswa per km2.

3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan

untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

27.671

19.978

0 0

2.149

15.300

4.4046.435

905 246 4661.728

6.1277.477

905 246 1.097

2.249

Negeri Swasta Rata2

Daerah

Lembaga P19-23 Lembaga Mahasiswa terjangkau

1 Daerah terjangkau 0,0071 61,56 14,00 120.921 8.637

Kepadatan Daerah terjangkauNo. Indikator

Page 143: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

138

dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Tabel 11

Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3 Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Tabel 11 (lanjutan) Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Grafik 5 Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi

Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Dosen 29 39 27 20 14 28

a. Negeri 26 21 0 0 16 24

b. Swasta 30 49 27 20 11 30

2 Rasio Dosen per Lembaga 214 193 34 12 77 80

a. Negeri 1.074 945 0 0 134 630

b. Swasta 145 130 34 12 43 58

3 Angka Produktivitas 13,84 11,78 10,56 10,74 17,56 13,02

a. Negeri 20,91 20,00 0,00 0,00 18,99 20,70

b. Swasta 10,29 9,65 10,56 10,74 13,60 10,31

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 12,94 13,10 13,02 -0,16 1,01

a. S-0 15,04 11,90 12,93 3,14 0,79

b. S-1 12,67 13,10 12,88 -0,44 1,03

c. S-2 14,35 15,84 14,99 -1,49 1,10

d. S-3 20,70 20,69 20,70 0,01 1,00

e. Negeri 20,70 20,69 20,70 0,00 1,00

f. Swasta 10,31 10,31 10,31 0,00 1,00

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Rata-rata 16.773 73,25 1.621 39,21 68,05

a. Negeri 7.516 92,23 30 71,43 92,13

b. Swasta 9.257 62,77 1.591 38,88 57,58

Tetap L+P Tidak Tetap L+P

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

26

21

0 0

16

24

30

49

27

20

11

3029

39

27

20

14

28

Negeri Swasta Rata2

Page 144: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

139

Rasio mahasiswa per dosen menggambarkan layanan dosen terhadap mahasiswa baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas belajar mengajar. Semakin tinggi nilainya berarti semakin banyak mahasiswa yang dilayani oleh dosen atau dosen makin kurang. Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 5 dapat diketahui efektivitas belajar mengajar di PT provinsi Jawa Timur di mana rata-rata seorang dosen melayani 28 mahasiswa, setelah dirinci menurut status lembaga ternyata dosen negeri melayani 24 mahasiswa jauh lebih rendah dibanding dengan dosen swasta. Pada universitas negeri seorang dosen melayani 24 mahasiswa sedangkan universitas swasta melayani 30 mahasiswa. Untuk politeknik dosen melayani mahasiswa terkecil dengan PT negeri sebesar 16 dan PT swasta sebesar 11 mahasiswa. Makin besar nilainya berarti makin kurang dosennya.

Rasio dosen per lembaga menggambarkan ketersediaan dosen pada setiap lembaga dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin banyak jumlah dosen di setiap lembaga maka diharapkan proses belajar mengajar akan makin meningkat dan pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 6 rasio dosen per lembaga PT provinsi Jawa Timur sebesar 80 dengan rincian PT negeri sebesar 630 atau 10,90 kali lebih besar jika dibandingkan dengan PT swasta sebesar 58. Bila dilihat per jenis lembaga maka universitas yang tertinggi sebesar 214 dan terkecil pada akademi sebesar 12. Bila dilihat menurut status dan jenis lembaga maka untuk PT negeri universitas yang terbesar sebesar 1.074 dan terkecil politeknik sebesar 134 sedangkan untuk PT swasta universitas yang terbesar sebesar 145 dan akademi yang terkecil sebesar 12. Besarnya rasio ini menunjukkan banyaknya dosen di suatu lembaga.

Grafik 6

Rasio Dosen per Lembaga menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

0

200

400

600

800

1.000

1.200

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

214 193

34 1277 80

1.074

945

0 0

134

630

145

034 12 43 58

Negeri Swasta Rata2

Page 145: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

140

Berdasarkan data yang terjaring dari kuesioner pendataan PT, bisa diketahui bagaimana kondisi mutu PT. Indikator mutu mahasiswa ditunjukkan dari angka produktivitas mahasiswa yang telah lulus setelah menempuhkan mata kuliah sesuai dengan kredit semester yang harus ditempuh. Angka produktivitas bervariasi untuk setiap program, misalnya untuk S-0 sekitar 30% karena tiga tahun sedangkan S-1 sekitar 25% karena selama 4 tahun.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 7, angka produktivitas PT sebesar 13,02% sangat kecil dengan rincian pada PT negeri sebesar 20,70% lebih besar daripada PT swasta sebesar 10,31%. Bila dilihat menurut jenis lembaga maka politeknik yang terbesar sebesar 17,56 dan terkecil pada ST sebesar 10,56. Angka produktivitas PT negeri lebih besar 2,01% jika dibandingkan dengan PT swasta walaupun PT negeri pun sebetulnya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan standar yang ada.

Grafik 7

Angka Produktivitas menurut Status Lembaga dan Jenis Program Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 11 lanjutan maka angka produktivitas laki-laki sebesar 12,94% lebih kecil daripada perempuan sebesar 13,10%. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan gender sebesar -0,16% dengan indeks paritas gender 1,01 yang berarti belum setara. Angka produktivitas antara S-0, S-1, S-2, dan S-3 cukup bervariasi, yang tertinggi pada program S-3 sebesar 17,59% namun yang terendah pada S-0 sebesar 11,90%. Perbedaan gender program S-0 sebesar 3,14% dengan indeks paritas gender sebesar 0,79 berarti belum setara sedangkan program S-3 dengan perbedaan gender sebesar -2,88% dan indeks paritas gender sebesar 1,17 berarti kurang setara.

Indikator mutu lainnya adalah persentase dosen PT layak mengajar. Ketentuan dosen PT yang layak mengajar adalah lulusan S-2 ke atas dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi maupun di politeknik. Persentase dosen layak mengajar idealnya 100% berarti tidak ada dosen yang berijazah kurang dari S-1.

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

Rata2 Negeri Swasta S-0 S-1 S-2 S-3

12,94

20,70

10,31

15,04

12,6714,35

20,70

13,10

20,69

10,3111,90

13,10

15,84

20,69

13,02

20,70

10,31

12,9312,88

14,99

20,70

Laki2 Perempuan Rata2

Page 146: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

141

Berdasarkan Tabel 11 lanjutan dan Grafik 8, persentase dosen layak mengajar PT sebesar 68,05%, bila dibandingkan antara PT negeri dan PT swasta maka persentase dosen layak mengajar PT negeri sebesar 92,13% lebih baik daripada PT swasta sebesar 57,58%. Dosen tetap layak mengajar sebesar 73,25% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 39,21%. Dosen tetap layak di PT negeri sebesar 92,23% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 71,43% sedangkan dosen tetap di PT swasta sebesar 62,77% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 38,88%.

Grafik 8

Persentase Dosen Layak menurut Status Kepegawaian dan Status Lembaga Perguruan Tinggi, Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

4. Kesetaraan Layanan Pendidikan: Misi K-4

Pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan tetapi masih terjadi kesenjangan dalam hal kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan. Untuk dapat melihat kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti perbedaan gender (PG) APK dan indeks paritas gender (IPG) APK serta dari segi status sekolah seperti persentase mahasiswa swasta (%MhsSwt). Tidak ada perbedaan gender bila nilainya 0 dan telah setara bila nilainya 1. %MhsSwt makin besar berarti makin besar partisipasi swasta dalam program pendidikan tinggi.

Ditinjau dari sisi pendidikan, kesenjangan tersebut terasa karena masih tingginya perbedaaan gender APK perempuan jika dibandingkan dengan APK laki-laki. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang dihitung dari indeks paritas gender di segala bidang perlu dilakukan pengelolaan data berwawasan gender secara sistematis, teratur, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Tabel 12 dan Grafik 9 maka PG APK sebesar -0,22 yang berarti masih terjadi perbedaan sebesar 0,22% dengan perempuan lebih besar daripada laki-laki. Dengan demikian IPG APK sebesar 1,01 yang berarti belum setara dan perempuan lebih diuntungkan dari laki-laki.

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

Tetap TT Tetap+TT

73,25

39,21

68,05

92,23

71,43

92,13

62,77

38,88

57,58

Rata2 Negeri Swasta

Page 147: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

142

Tabel 12 Indikator Kesetaraan Layanan Pendidikan Misi K-4

Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Grafik 9 PG APK dan IPG APK Perguruan Tinggi

Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 12 maka %MhsSwt PT sebesar 73,91% yang berarti sebanyak 73,91% mahasiswa bersekolah di PT swasta. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka institut terbesar atau 79,45% dan terkecil politeknik sebesar 26,53%. Hal ini berarti dominasi PT swasta pada akademi dan sekolah tinggi sedangkan jenis lembaga lainnya seperti universitas sebesar 66,55% dan institut sebesar 79,45%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PT negeri banyak berperan pada politeknik (73,47) yang terbesar diikuti universitas (33,45%) dan institut (20,55%).

5. Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan: Misi K-5 Untuk dapat melihat kepastian memperoleh layanan pendidikan maka

digunakan dua ukuran, yaitu seberapa banyak mahasiswa dapat dilayani pada pendidikan tinggi melalui APK dan sejauh mana akses masuk ke perguruan tinggi melalui angka melanjutkan.

Berdasarkan Tabel 13 dan Grafik 10 maka APK PT sebesar 25,91% yang berarti sebanyak 25,91% penduduk usia PT bersekolah di PT dengan rincian di PT negeri sebesar 6,76% dan PT swasta sebesar 19,15%. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka partisipasi terbesar pada universitas sebesar 16,87% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,60%. Partisipasi PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 5,64% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,44%. Partisipasi PT swasta

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

1 APK (%) 25,79 26,02 25,91 -0,22 1,01

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

2 % Mahasiswa Swasta 66,55 79,45 100,00 100,00 26,53 73,91

-0,40

-0,20

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

PG APK IPG APK

-0,22

1,01

Page 148: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

143

terbesar pada universitas sebesar 11,23% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,16%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam pencapaian partisipasi bersekolah di PT.

Tabel 13

Indikator Kepastian Layanan Pendidikan Misi K-5 Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Indikator kepastian layanan juga dapat dilihat dari AM PT yang terdapat pada

Tabel 13 dan Grafik 10. AM PT sebesar 41,94% dengan rincian terbesar pada universitas sebesar 28,86% dan terkecil pada akademi sebesar 0,98%. Bila dirinci menurut status lembaga maka AM PT negeri sebesar 16,71% lebih kecil daripada PT swasta sebesar 25,24%. AM PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 14,09% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,99%. AM PT swasta terbesar pada universitas sebesar 14,77% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,27%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam memberikan akses ke PT.

Grafik 10

APK dan AM PT menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

6. Kinerja Pendidikan Tinggi: Gabungan Misi K-1 sampai K-5

Indikator misi pendidikan 5K digunakan untuk menilai kinerja program pendidikan tinggi. Misi K-1 dan K-2 masing-massing menggunakan satu jenis indikator, misi K-3 menggunakan 4 jenis indikator, misi K-4 menggunakan 3 jenis

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 APK 16,87 3,30 4,43 0,71 0,60 25,91

a. Negeri 5,64 0,68 0,00 0,00 0,44 6,76

b. Swasta 11,23 2,62 4,43 0,71 0,16 19,15

2 AM ke PT 28,86 4,86 5,98 0,98 1,27 41,94

a. Negeri 14,09 1,62 0,00 0,00 0,99 16,71

b. Swasta 14,77 3,24 5,98 0,98 0,27 25,24

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

16,87

3,30 4,43

0,71 0,60

25,91 28,86

4,86 5,98

0,98 1,27

41,94

APK AM PT

Page 149: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

144

indikator, dan misi K-5 menggunakan 2 jenis indikator sehingga untuk melihat kinerja pendidikan tinggi menggunakan 11 jenis indikator. Ke-11 indikator tersebut memiliki kontribusi yang sama. Agar dapat ditentukan nilai kinerja maka semua indikator yang memiliki satuan yang berbeda dijadikan satuan yang sama menggunakan standar. Standar yang digunakan dalam analisis ini hanya menggunakan asumsi karena belum ada ketentuan khusus kecuali untuk empat indikator, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT menggunakan standar ideal. Dengan menggunakan standar tersebut maka nila 100 adalah maksimal dan nilai 0 adalah yang minimal.

Berdasarkan Tabel 14 dan Grafik 11, ketersediaan layanan sebesar 100,00, keterjangkauan layanan sebesar 100,00, kualitas layanan sebesar 72,12, kesetaraan layanan sebesar 99,15, dan kepastian layanan sebesar 64,15. Berdasarkan misi pendidikan 5K maka kinerja pendidikan tinggi sebesar 87,09. Idealnya adalah 100, sehingga kinerja pendidikan tinggi telah mencapai lebih dari 80% atau lebih dari empat per lima.

Tabel 14

Kinerja Pendidikan Tinggi Berdasarkan Misi Pendidikan 5K Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

Grafik 11 Kinerja PT menurut Misi Pendidikan 5K Provinsi Jawa Timur, Tahun 2012/2013

No. Misi Indikator Satuan Nilai Standar Konversi Jenis Kinerja

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L lembaga 2.249 2.000 100,00 PARIPURNA

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT orang 8.637 8.500 100,00 PARIPURNA

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D dosen 28 25 88,65

R-D/L dosen 80 100 79,74

Aproduk % 13,02 25 52,08

%DL % 68,05 100 68,05

Kualitas Layanan 72,13 KURANG

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK % -0,22 0 99,78

IPG APK Indeks 1,01 1 99,14

%MhsSwt % 73,91 75 98,55

Kesetaraan Layanan 99,15 PARIPURNA

5 Misi K-5 Kepastian APK % 25,91 30 86,36

AM PT % 41,94 100 41,94

Kepastian Layanan 64,15 KURANG

87,09 MADYAKinerja PT

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00Misi K-1

Misi K-2

Misi K-3Misi K-4

Misi K-5

Page 150: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

145

Dengan melihat Grafik 11 dapat diketahui bahwa misi K-1, K-2, masing-masing 100,00 dan K-4 yang terbaik sebesar 99,15 sedangkan misi K-3 dan K-5 yang terburuk karena hanya mencapai 72,13 dan 64,15 sedangkan kinerja PT sebesar 87,09. Dengan demikian, untuk PT prioritas pembangunan perlu berikan pada dipeningkatkan kualitas layanan (misi K-3) dan kepastian layanan (misi K-5) karena capaian kinerja masih kurang dari 75,00. Selain itu, ketersediaan layanan (misi K-1), keterjangkauan (misi K-2) dan kesetaraan layanan (misi K-4) perlu dipertahankan karena telah mencapai 100 (paripurna).

D. Penutup 1. Simpulan

Berdasarkan analisis indikator maka dapat disimpulkan bahwa misi K-1 yang

terbaik dengan nilai sebesar 100,00, berarti termasuk kategori paripurna, misi K-2 juga sebesar 100,00 dan misi K-4 juga sebesar 100,00 termasuk kategori paripurna Sebaliknya, misi K-3 yang terburuk dengan nilai sebesar 72,13 termasuk kinerja kategori kurang dan misi K-5 sebesar 64,15 juga termasuk kinerja kategori kurang Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja PT provinsi Jawa Timur sebesar 87,09 termasuk kinerja kategori madya.

2. Saran

Kinerja PT provinsi Jawa Timur sebesar 87,09 termasuk kategori madya. Hal ini

disebabkan karena misi K-3, dan K-5 termasuk kategori kurang. Oleh karena itu, misi K-3 dan K-5 perlu ditingkatkan karena hanya tercapai masing-masing 72,13 dan 64,15.

Untuk misi K-3, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan maka diperlukan jumlah dan pendidikan dosen untuk meningkatkan indikator rasio dosen-mahasiswa, rasio dosen-lembaga, dan %dosen layak. Sedangkan untuk meningkatkan kepastian (misi K-5), perlu memberikan kesempatan untuk melanjutkan ke PT sehingga partisipasi PT akan meningkat. Sedangkan untuk ketersediaan (Misi K-1), keterjangkauan (Misi K-2) dan kesetaraan (Misi K-4) perlu dipertahankan karena sudah mencapai paripurna.

Page 151: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

146

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013 PROVINSI BALI

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga, yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari

Page 152: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

147

dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2

Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT di provinsi Bali adalah 58 dengan rincian 13 universitas (22,41%), 3 institut (5,17%), 27 sekolah tinggi (46,55%), 11 akademi (18,97%), dan 4 politeknik (6,90%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja

1 Paripurna

2 Utama

3 Madya

4 Pratama

5 Kurang

80.00-84.99

kurang dari 80.00

Nilai

95.00 ke atas

90.00-94.99

85.00-89.99

Page 153: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

148

adalah institut. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 2 universitas, 1 institut dan 1 politeknik sehingga jumlah lembaga negeri sebesar 4 lembaga, sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 11 universitas, 2 institut, 27 sekolah tinggi, 11 akademi, dan 3 politeknik sehingga jumlahnya 54 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri terbesar adalah universitas dan terkecil adalah institut dan politeknik sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah institut.

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa baru PT di provinsi Bali sebesar 18.423 orang, berada di negeri sebesar 9.210 orang sedikit lebih kecil daripada di swasta sebesar 9.213 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru universitas yang terbesar sebesar 12.681 orang atau 68,83% dan terkecil pada akademi sebesar 335 orang atau 1,82%. Bila dilihat menurut status lembaga maka

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 13 22,41 3 5,17 27 46,55 11 18,97 4 6,90 58

a. Negeri 2 50,00 1 25,00 0 0,00 0 0,00 1 25,00 4

b. Swasta 11 20,37 2 3,70 27 50,00 11 20,37 3 5,56 54

2 Mahasiswa Baru 12.681 68,83 1.552 8,42 3.219 17,47 335 1,82 636 3,45 18.423

a. Negeri 8.393 91,13 293 3,18 0 0,00 0 0,00 524 5,69 9.210

b. Swasta 4.288 46,54 1.259 13,67 3.219 34,94 335 3,64 112 1,22 9.213

3 Mahasiswa 55.992 64,65 8.415 9,72 16.683 19,26 2.430 2,81 3.084 3,56 86.604

a. Negeri 31.624 89,28 1.301 3,67 0 0,00 0 0,00 2.497 7,05 35.422

b. Swasta 24.368 47,61 7.114 13,90 16.683 32,60 2.430 4,75 587 1,15 51.182

4 Lulusan 8.554 69,61 1.014 8,25 2.074 16,88 216 1,76 431 3,51 12.289

a. Negeri 5.790 91,14 203 3,20 0 0,00 0 0,00 360 5,67 6.353

b. Swasta 2.764 46,56 811 13,66 2.074 34,94 216 3,64 71 1,20 5.936

5 Dosen 3.209 64,24 443 8,87 806 16,14 141 2,82 396 7,93 4.995

a. Negeri 2.052 78,62 217 8,31 0 0,00 0 0,00 341 13,07 2.610

b. Swasta 1.157 48,51 226 9,48 806 33,79 141 5,91 55 2,31 2.385

0

10

20

30

40

50

60

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

2 1 0 0 14

11

2

27

11

3

54

13

3

27

11

4

58

Negeri Swasta Jumlah

Page 154: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

149

mahasiswa baru PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 8.393 orang atau 91.13% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 4.288 orang atau 46.54%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah institut sebesar 293 orang atau 3.18% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 112 orang atau 1,22%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi Bali sebanyak 86.604 orang berada di PT negeri sebanyak 35.422 orang dan di PT swasta sebanyak 51.182 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 55.992 orang atau 64,65% dan terkecil di akademi sebanyak 2.430 orang atau 2,81%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 31.624 orang atau 89,28% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 24.368 orang atau 47,61%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah institut sebesar 1.301 orang atau 3,67% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 587 orang atau 1,15%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

Negeri Swasta Jumlah

9.210 9.213

18.423

35.422

51.182

86.604

Mahasiswa Baru Mahasiswa

Page 155: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

150

Grafik 3 Jumlah Lulusan dan Dosen PT

Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Jumlah lulusan PT provinsi Bali sebanyak 12.289 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 6.353 orang dan dari PT swasta sebanyak 5.936 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 8.554 orang atau 69.61% dan terkecil pada akademi sebesar 216 orang atau 1,76%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 5.790 orang atau 91,14% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 2.764 orang atau 46,56%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah institut sebesar 203 orang atau 3,20% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 71 orang atau 1,20%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Jumlah dosen PT provinsi Bali sebanyak 4.995 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 2.610 orang dan dari PT swasta sebanyak 2.385 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 3.209 orang atau 64,24% dan terkecil pada akademi sebesar 141 orang atau 2,82%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 2.052 orang atau 78,62% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 1.157 atau 48,51%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri pada institut sebesar 217 orang atau 8,31% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 55 orang atau 2,31%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau

tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi.

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

Negeri Swasta Jumlah

6.3535.936

12.289

2.610 2.385

4.995

Lulusan Dosen

Page 156: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

151

Jumlah PT provinsi Bali sebanyak 58 lembaga dengan rincian menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 4 lembaga dan PT swasta sebanyak 54 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 13 universitas atau 22,41%, 3 institut atau 5,17%, 27 sekolah tinggi atau 46,55%, 11 akademi atau 18,97%, dan 4 politeknik atau 6,90%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 2 universitas, 1 institut dan 1 politeknik sedangkan PT swasta terdiri dari 11 universitas, 2 institut, 27 ST, 11 akademi, dan 3 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 4 Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan

Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi Bali sebanyak 18.423

orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 15.291 orang atau 83,00% dengan rincian di PT negeri sebanyak 7.336 orang atau 79,65% dan PT swasta sebanyak 7.955 orang atau 86,35%. Sebaliknya, yang masuk program S-3 yang terkecil sebesar 58 orang atau 0,31% yang seluruhnya berada di PT negeri. Hal ini menunjukkan minat untuk masuk ke program S-3 masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-3 sebesar 63,79% atau 37 orang, jika dibandingkan dengan

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 718 37,85 1.179 62,15 1.897 10,30

a. Negeri 434 48,87 454 51,13 888 9,64

b. Swasta 284 28,15 725 71,85 1.009 10,95

2 S-1 8.058 52,70 7.233 47,30 15.291 83,00

a. Negeri 3.699 50,42 3.637 49,58 7.336 79,65

b. Swasta 4.359 54,80 3.596 45,20 7.955 86,35

3 S-2 538 57,05 405 42,95 943 5,12

a. Negeri 435 54,65 361 45,35 796 8,64

b. Swasta 103 70,07 44 29,93 147 1,60

4 S-3 37 63,79 21 36,21 58 0,31

a. Negeri 37 63,79 21 36,21 58 0,63

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 93 39,74 141 60,26 234 1,27

a. Negeri 64 48,48 68 51,52 132 1,43

b. Swasta 29 28,43 73 71,57 102 1,11

6 Jumlah 9.444 51,26 8.979 48,74 18.423 100,00

a. Negeri 4.669 50,69 4.541 49,31 9.210 100,00

b. Swasta 4.775 51,83 4.438 48,17 9.213 100,00

Page 157: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

152

perempuan sebesar 36,21% atau 21 orang. Jumlah mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 39,74% atau 93 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 60,26% atau 141 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan

tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi Bali sebesar 86.604 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 72.408 orang atau 83,61% dengan rincian di PT negeri sebanyak 28.215 orang atau 32,58% dan PT swasta sebanyak 44.193 orang atau 51,03%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang S-3 sebanyak 223 orang atau 0,26% dengan keseluruhan berada di PT. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau S-3 ternyata masih sangat kecil.

Tabel 5

Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin

Perguruan Tinggi, Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP dan Proyeksi BPS

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 3.246 35,97 5.777 64,03 9.023 10,42

a. Negeri 1.668 48,83 1.748 51,17 3.416 3,94

b. Swasta 1.578 28,14 4.029 71,86 5.607 6,47

2 S-1 38.440 53,09 33.968 46,91 72.408 83,61

a. Negeri 14.225 50,42 13.990 49,58 28.215 32,58

b. Swasta 24.215 54,79 19.978 45,21 44.193 51,03

3 S-2 2.246 57,93 1.631 42,07 3.877 4,48

a. Negeri 1.673 54,66 1.388 45,34 3.061 3,53

b. Swasta 573 70,22 243 29,78 816 0,94

4 S-3 141 63,23 82 36,77 223 0,26

a. Negeri 141 63,23 82 36,77 223 0,26

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 403 37,56 670 62,44 1.073 1,24

a. Negeri 244 48,13 263 51,87 507 0,59

b. Swasta 159 28,09 407 71,91 566 0,65

6 Jumlah 44.476 51,36 42.128 48,64 86.604 100,00

a. Negeri 17.951 50,68 17.471 49,32 35.422 100,00

b. Swasta 26.525 51,82 24.657 48,18 51.182 100,00

7 Penduduk 19-23 th 151.185 51,07 144.857 48,93 296.042

Page 158: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

153

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebanyak 63,23% atau 141 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 36,77% atau 82 orang. Proporsi mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang S-0 sebanyak 35,97% atau 3.246 orang dan lebih kecil jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 64,03% atau 5.777 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti kesempatan perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi Bali sebesar 296.042 orang dengan rincian laki-laki sebesar 151.185 atau 51,07% lebih kecil daripada perempuan sebesar 144.857 orang atau 48,93%.

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan

pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

Tabel 6 Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin

Perguruan Tinggi, Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 482 38,16 781 61,84 1.263 10,28

a. Negeri 299 48,78 314 51,22 613 9,65

b. Swasta 183 28,15 467 71,85 650 10,95

2 S-1 5.359 52,62 4.826 47,38 10.185 82,88

a. Negeri 2.551 50,42 2.509 49,58 5.060 79,65

b. Swasta 2.808 54,79 2.317 45,21 5.125 86,34

3 S-2 367 56,99 277 43,01 644 5,24

a. Negeri 300 54,64 249 45,36 549 8,64

b. Swasta 67 70,53 28 29,47 95 1,60

4 S-3 25 62,50 15 37,50 40 0,33

a. Negeri 25 62,50 15 37,50 40 0,63

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 63 40,13 94 59,87 157 1,28

a. Negeri 44 48,35 47 51,65 91 1,43

b. Swasta 19 28,79 47 71,21 66 1,11

6 Jumlah 6.296 51,23 5.993 48,77 12.289 100,00

a. Negeri 3.219 50,67 3.134 49,33 6.353 100,00

b. Swasta 3.077 51,84 2.859 48,16 5.936 100,00

Page 159: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

154

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi Bali sebanyak 12.289 orang, dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 10.185 orang atau 82,88% dengan rincian di PT negeri sebanyak 5.060 orang dan PT swasta sebanyak 5.125 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang S-3 pada PT sebanyak 40 orang atau 0,33% dengan keseluruhan terdapat di PT negeri. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebesar 62,50 % atau 25 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 37,50% atau 15 orang. Proporsi lulusan laki-laki terkecil pada program S-0 sebesar 38,16% atau 482 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 61,84% atau 781 orang. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka lulusan perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat

dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT di provinsi Bali sebanyak 4.995 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-2 sebesar 3.183 orang atau 63,72% dengan rincian di PT negeri sebanyak 1.852 orang atau 37,08% dan PT swasta sebanyak 1.331 orang atau 26,65%. Proporsi dosen terkecil adalah lulusan <S-1 sebanyak 0,08% atau 4 orang dengan rincian di PT negeri sebesar 0,02% atau 1 orang dan PT swasta sebesar 0,06% atau 3 orang. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

Page 160: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

155

Tabel 7 Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian

Perguruan Tinggi, Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi

S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

Tabel 8 Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status

Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 3.892 orang atau

77,92% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 1.103

1 < S-1 3 75,00 1 25,00 4 0,08

a. Negeri 1 0,00 0 0,00 1 0,02

b. Swasta 2 66,67 1 33,33 3 0,06

2 S-1/D-4 835 75,98 264 24,02 1.099 22,00

a. Negeri 192 100,00 0 0,00 192 3,84

b. Swasta 643 70,89 264 29,11 907 18,16

3 S-2 3.072 96,51 111 3,49 3.183 63,72

a. Negeri 1.845 99,62 7 0,38 1.852 37,08

b. Swasta 1.227 92,19 104 7,81 1.331 26,65

4 S-3 536 99,26 4 0,74 540 10,81

a. Negeri 439 100,00 0 0,00 439 8,79

b. Swasta 97 96,04 4 3,96 101 2,02

5 Spesialis 63 87,50 9 12,50 72 1,44

a. Negeri 33 86,84 5 13,16 38 0,76

b. Swasta 30 88,24 4 11,76 34 0,68

6 Profesi 97 100,00 0 0,00 97 1,94

a. Negeri 88 100,00 0 0,00 88 1,76

b. Swasta 9 100,00 0 0,00 9 0,18

7 Jumlah 4.606 92,21 389 7,79 4.995 100,00

a. Negeri 2.598 99,54 12 0,46 2.610 52,25

b. Swasta 2.008 84,19 377 15,81 2.385 47,75

Jumlah %No. Pendidikan Tertinggi Tetap %Tidak Tetap

L+P%

1 Tidak layak 838 18,19 265 68,12 1.103 22,08

a. Negeri 193 7,43 0 0,00 193 7,39

b. Swasta 645 32,12 265 70,29 910 38,16

2 Layak 3.768 81,81 124 31,88 3.892 77,92

Negeri 2.405 92,57 12 100,00 2.417 92,61

Swasta 1.363 67,88 112 29,71 1.475 61,84

3 Jumlah 4.606 100,00 389 100,00 4.995 100,00

Negeri 2.598 56,40 12 3,08 2.610 52,25

Swasta 2.008 43,60 377 96,92 2.385 47,75

Jumlah %No. Kriteria Tetap %Tidak

Tetap %

Page 161: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

156

orang atau 22,08%. Selain itu, proporsi dosen layak di PT negeri sebesar 92,61% atau 2.417 orang lebih besar daripada di PT swasta sebesar 61,84% atau 1.475 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan. C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat

penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan. Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan.

1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014,

diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan Pendidikan digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase

Page 162: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

157

mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada

suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 1.493 dengan rincian di negeri sebesar 8.856 orang dan di swasta sebesar 948 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 4.307 dan terjarang pada akademi sebesar 221. Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 15.812 dan terjarang pada institut sebesar 1.301 sedangkan PT swasta pada institut yang terpadat sebesar 3.557 dan terjarang pada politeknik sebesar 196.

Grafik 4

Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Bali,Tahun 2012/2013

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2 Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan

lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Lembaga 4.307 2.805 618 221 771 1.493

a. Negeri 15.812 1.301 0 0 2.497 8.856

b. Swasta 2.215 3.557 618 221 196 948

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

15.812

1.301

0 0

2.497

8.856

2.215

3.557

618 221 196948

4.307

2.805

618 221 771

1.493

Negeri Swasta Rata2

Page 163: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

158

nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10, kepadatan lembaga hanya sebesar 0,0100 lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 51,22 orang per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 sebesar 20,00 lembaga per km2 sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 100.606 mahasiswa per km2. Dengan demikian, daerah terjangkau sebesar 5.030 mahasiswa per km2.

3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan

untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Tabel 11

Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3 Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Daerah

Lembaga P19-23 Lembaga Mahasiswa terjangkau

1 Daerah terjangkau 0,0100 51,22 20,00 100.606 5.030

Kepadatan Daerah terjangkauNo. Indikator

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Dosen 17 19 21 17 8 17

a. Negeri 15 6 0 0 7 14

b. Swasta 21 31 21 17 11 21

2 Rasio Dosen per Lembaga 247 148 30 13 99 86

a. Negeri 1.026 217 0 0 341 653

b. Swasta 105 113 30 13 18 44

3 Angka Produktivitas 15,28 12,05 12,43 8,89 13,98 14,19

a. Negeri 18,31 15,60 0,00 0,00 14,42 17,94

b. Swasta 11,34 11,40 12,43 8,89 12,10 11,60

Page 164: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

159

Tabel 11 (lanjutan) Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Grafik 5 Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi

Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per dosen menggambarkan layanan dosen terhadap mahasiswa baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas belajar mengajar. Semakin tinggi nilainya berarti semakin banyak mahasiswa yang dilayani oleh dosen atau dosen makin kurang. Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 5 dapat diketahui efektivitas belajar mengajar di PT provinsi Bali di mana rata-rata seorang dosen melayani 17 mahasiswa, setelah dirinci menurut status lembaga ternyata dosen negeri melayani 14 mahasiswa jauh lebih rendah dibanding dengan dosen swasta. Pada universitas negeri seorang dosen melayani 15 mahasiswa sedangkan universitas swasta melayani 21 mahasiswa. Untuk politeknik dosen melayani mahasiswa terkecil dengan PT negeri sebesar 7 dan PT swasta sebesar 11 mahasiswa. Makin besar nilainya berarti makin kurang dosennya.

Rasio dosen per lembaga menggambarkan ketersediaan dosen pada setiap lembaga dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin banyak jumlah dosen di setiap lembaga maka

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 14,16 14,23 14,19 -0,07 1,00

a. S-0 14,85 13,52 14,00 1,33 0,91

b. S-1 13,94 14,21 14,07 -0,27 1,02

c. S-2 16,34 16,98 16,61 -0,64 1,04

d. S-3 17,93 17,94 17,94 -0,01 1,00

e. Negeri 17,93 17,94 17,94 -0,01 1,00

f. Swasta 11,60 11,60 11,60 0,01 1,00

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Rata-rata 3.768 81,81 124 31,88 77,92

a. Negeri 2.405 92,57 12 100,00 92,61

b. Swasta 1.363 67,88 112 29,71 61,84

Tetap L+P Tidak Tetap L+P

0

5

10

15

20

25

30

35

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

15

6

0 0

7

14

21

31

21

17

11

21

1719

21

17

8

17

Negeri Swasta Rata2

Page 165: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

160

diharapkan proses belajar mengajar akan makin meningkat dan pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 6 rasio dosen per lembaga PT provinsi Bali sebesar 86 dengan rincian PT negeri sebesar 653 atau 14,77 kali lebih besar jika dibandingkan dengan PT swasta sebesar 44. Bila dilihat per jenis lembaga maka universitas yang tertinggi sebesar 247 dan terkecil pada akademi sebesar 13. Bila dilihat menurut status dan jenis lembaga maka untuk PT negeri universitas yang terbesar sebesar 1.026 dan terkecil institut sebesar 217 sedangkan untuk PT swasta institut yang terbesar sebesar 113 dan akademi yang terkecil sebesar 13. Besarnya rasio ini menunjukkan banyaknya dosen di suatu lembaga.

Grafik 6

Rasio Dosen per Lembaga menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Berdasarkan data yang terjaring dari kuesioner pendataan PT, bisa diketahui bagaimana kondisi mutu PT. Indikator mutu mahasiswa ditunjukkan dari angka produktivitas mahasiswa yang telah lulus setelah menempuhkan mata kuliah sesuai dengan kredit semester yang harus ditempuh. Angka produktivitas bervariasi untuk setiap program, misalnya untuk S-0 sekitar 30% karena tiga tahun sedangkan S-1 sekitar 25% karena selama 4 tahun.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 7, angka produktivitas PT sebesar 14,19% sangat kecil dengan rincian pada PT negeri sebesar 17,94% lebih besar daripada PT swasta sebesar 11,60%. Bila dilihat menurut jenis lembaga maka universitas yang terbesar sebesar 15,28 dan terkecil pada akademi sebesar 8,89. Angka produktivitas PT negeri lebih besar 1,55% jika dibandingkan dengan PT swasta walaupun PT negeri pun sebetulnya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan standar yang ada.

0

200

400

600

800

1.000

1.200

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

247

148

30 13

99 86

1.026

217

0 0

341

653

105

0 30 13 18 44

Negeri Swasta Rata2

Page 166: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

161

Grafik 7 Angka Produktivitas menurut Status Lembaga dan Jenis Program

Perguruan Tinggi, Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 11 lanjutan maka angka produktivitas laki-laki sebesar 14,16% sedikit lebih kecil daripada perempuan sebesar 14,23%. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan gender sebesar -0,07% dengan indeks paritas gender 1,00 yang berarti setara. Angka produktivitas antara S-0, S-1, S-2, dan S-3 cukup bervariasi, yang tertinggi pada program S-3 sebesar 17,94% namun yang terendah pada S-0 sebesar 14,00%. Perbedaan gender program S-0 sebesar 1,33% dengan indeks paritas gender sebesar 0,91 berarti belum setara sedangkan program S-3 dengan perbedaan gender sebesar -0,01% dan indeks paritas gender sebesar 1 berarti setara.

Indikator mutu lainnya adalah persentase dosen PT layak mengajar. Ketentuan dosen PT yang layak mengajar adalah lulusan S-2 ke atas dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi maupun di politeknik. Persentase dosen layak mengajar idealnya 100% berarti tidak ada dosen yang berijazah kurang dari S-1.

Berdasarkan Tabel 11 lanjutan dan Grafik 8, persentase dosen layak mengajar PT sebesar 77,92%, bila dibandingkan antara PT negeri dan PT swasta maka persentase dosen layak mengajar PT negeri sebesar 92,61% lebih baik daripada PT swasta sebesar 61,84%. Dosen tetap layak mengajar sebesar 81,81% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 31,88%. Dosen tetap layak di PT negeri sebesar 92,57% lebih buruk jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 100,00% sedangkan dosen tetap di PT swasta sebesar 67,88% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 12,71%.

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

18,00

Rata2 Negeri Swasta S-0 S-1 S-2 S-3

14,16

17,93

11,60

14,8513,94

16,34

17,93

14,23

17,94

11,60

13,5214,21

16,98

17,94

14,19

17,94

11,60

14,0014,07

16,61

17,94

Laki2 Perempuan Rata2

Page 167: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

162

Grafik 8 Persentase Dosen Layak menurut Status Kepegawaian dan Status Lembaga

Perguruan Tinggi, Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

4. Kesetaraan Layanan Pendidikan: Misi K-4

Pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan tetapi masih terjadi kesenjangan dalam hal kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan. Untuk dapat melihat kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti perbedaan gender (PG) APK dan indeks paritas gender (IPG) APK serta dari segi status sekolah seperti persentase mahasiswa swasta (%MhsSwt). Tidak ada perbedaan gender bila nilainya 0 dan telah setara bila nilainya 1. %MhsSwt makin besar berarti makin besar partisipasi swasta dalam program pendidikan tinggi.

Ditinjau dari sisi pendidikan, kesenjangan tersebut terasa karena masih tingginya perbedaaan gender APK perempuan jika dibandingkan dengan APK laki-laki. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang dihitung dari indeks paritas gender di segala bidang perlu dilakukan pengelolaan data berwawasan gender secara sistematis, teratur, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Tabel 12 dan Grafik 9 maka PG APK sebesar 0,34 yang berarti masih terjadi perbedaan sebesar 0,34% dengan perempuan lebih kecil daripada laki-laki. Dengan demikian IPG APK sebesar 0,99 yang berarti belum setara dan laki-laki lebih diuntungkan dari perempuan.

Tabel 12

Indikator Kesetaraan Layanan Pendidikan Misi K-4 Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

Tetap TT Tetap+TT

81,81

31,88

77,92

92,57

100,00

92,61

67,88

29,71

61,84

Rata2 Negeri Swasta

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

1 APK (%) 29,42 29,08 29,25 0,34 0,99

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

2 % Mahasiswa Swasta 43,52 84,54 100,00 100,00 19,03 59,10

Page 168: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

163

Grafik 9 PG APK dan IPG APK Perguruan Tinggi

Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 12 maka %MhsSwt PT sebesar 59,10% yang berarti sebanyak 59,10% mahasiswa bersekolah di PT swasta. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka institut terbesar atau 84,54% dan terkecil politeknik sebesar 19,03%. Hal ini berarti dominasi PT swasta pada akademi dan sekolah tinggi sedangkan jenis lembaga lainnya seperti universitas sebesar 43,52% dan institut sebesar 84,54%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PT negeri banyak berperan pada politeknik (80,97%) yang terbesar diikuti universitas (56,48%) dan institut (15,46%).

5. Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan: Misi K-5 Untuk dapat melihat kepastian memperoleh layanan pendidikan maka

digunakan dua ukuran, yaitu seberapa banyak mahasiswa dapat dilayani pada pendidikan tinggi melalui APK dan sejauh mana akses masuk ke perguruan tinggi melalui angka melanjutkan.

Berdasarkan Tabel 13 dan Grafik 10 maka APK PT sebesar 29,25% yang berarti sebanyak 29,25% penduduk usia PT bersekolah di PT dengan rincian di PT negeri sebesar 11,97% dan PT swasta sebesar 17,29%. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka partisipasi terbesar pada universitas sebesar 18,91% dan terkecil pada akademi sebesar 0,82%. Partisipasi PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 10,68% dan terkecil pada institut sebesar 0,44%. Partisipasi PT swasta terbesar pada universitas sebesar 8,23% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,20%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam pencapaian partisipasi bersekolah di PT.

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

PG APK IPG APK

0,34

0,99

Page 169: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

164

Tabel 13 Indikator Kepastian Layanan Pendidikan Misi K-5

Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Indikator kepastian layanan juga dapat dilihat dari AM PT yang terdapat pada

Tabel 13 dan Grafik 10. AM PT sebesar 39,68% dengan rincian terbesar pada universitas sebesar 27,31% dan terkecil pada akademi sebesar 0,72%. Bila dirinci menurut status lembaga maka AM PT negeri sebesar 19,84% sama dengan PT swasta sebesar 19,84%. AM PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 18,08% dan terkecil pada institut sebesar 0,63%. AM PT swasta terbesar pada universitas sebesar 9,24% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,24%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam memberikan akses ke PT.

Grafik 10

APK dan AM PT menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

6. Kinerja Pendidikan Tinggi: Gabungan Misi K-1 sampai K-5

Indikator misi pendidikan 5K digunakan untuk menilai kinerja program pendidikan tinggi. Misi K-1 dan K-2 masing-massing menggunakan satu jenis indikator, misi K-3 menggunakan 4 jenis indikator, misi K-4 menggunakan 3 jenis indikator, dan misi K-5 menggunakan 2 jenis indikator sehingga untuk melihat kinerja pendidikan tinggi menggunakan 11 jenis indikator. Ke-11 indikator tersebut memiliki kontribusi yang sama. Agar dapat ditentukan nilai kinerja maka semua indikator yang memiliki satuan yang berbeda dijadikan satuan yang sama

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 APK 18,91 2,84 5,64 0,82 1,04 29,25

a. Negeri 10,68 0,44 0,00 0,00 0,84 11,97

b. Swasta 8,23 2,40 5,64 0,82 0,20 17,29

2 AM ke PT 27,31 3,34 6,93 0,72 1,37 39,68

a. Negeri 18,08 0,63 0,00 0,00 1,13 19,84

b. Swasta 9,24 2,71 6,93 0,72 0,24 19,84

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

18,91

2,84 5,64

0,82 1,04

29,25 27,31

3,34

6,93

0,72 1,37

39,68

APK AM PT

Page 170: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

165

menggunakan standar. Standar yang digunakan dalam analisis ini hanya menggunakan asumsi karena belum ada ketentuan khusus kecuali untuk empat indikator, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT menggunakan standar ideal. Dengan menggunakan standar tersebut maka nila 100 adalah maksimal dan nilai 0 adalah yang minimal.

Berdasarkan Tabel 14 dan Grafik 11, ketersediaan layanan sebesar 74,66, keterjangkauan layanan sebesar 59,18, kualitas layanan sebesar 80,20, kesetaraan layanan sebesar 92,44, dan kepastian layanan sebesar 68,60 Berdasarkan misi pendidikan 5K maka kinerja pendidikan tinggi sebesar 75,01 Idealnya adalah 100, sehingga kinerja pendidikan tinggi baru mencapai 75% atau tiga per empat.

Tabel 14

Kinerja Pendidikan Tinggi Berdasarkan Misi Pendidikan 5K Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Grafik 11 Kinerja PT menurut Misi Pendidikan 5K

Provinsi Bali, Tahun 2012/2013

Dengan melihat Grafik 11 dapat diketahui bahwa misi K-3 dan K-4 yang terbaik masing-masing sebesar 80,20 dan 92,44 sedangkan misi K-2 yang terburuk karena hanya mencapai 59,18 sedangkan kinerja PT sebesar 75,01. Dengan demikian, untuk PT prioritas pembangunan perlu diberikan pada peningkatan ketersediaan layanan (misi K-1), keterjangkauan layanan (misi K-2) dan kepastian layanan (misi K-5) karena capaian kinerja masih kurang dari 80,00.

No. Misi Indikator Satuan Nilai Standar Konversi Jenis Kinerja

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L lembaga 1.493 2.000 74,66 KURANG

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT orang 5.030 8.500 59,18 KURANG

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D dosen 17 25 100,00

R-D/L dosen 86 100 86,12

Aproduk % 14,19 25 56,76

%DL % 77,92 100 77,92

Kualitas Layanan 80,20 PRATAMA

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK % 0,34 0 99,66

IPG APK Indeks 0,99 1 98,86

%MhsSwt % 59,10 75 78,80

Kesetaraan Layanan 92,44 UTAMA

5 Misi K-5 Kepastian APK % 29,25 30 97,51

AM PT % 39,68 100 39,68

Kepastian Layanan 68,60 KURANG

75,01 KURANGKinerja PT

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00Misi K-1

Misi K-2

Misi K-3Misi K-4

Misi K-5

Page 171: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

166

D. Penutup 1. Simpulan

Berdasarkan analisis indikator maka dapat disimpulkan bahwa misi K-4 yang

terbaik dengan nilai sebesar 92,44, berarti termasuk kategori utama dan misi K-3 juga sebesar 80,20 termasuk kategori pratama. Sebaliknya, misi K-2 yang terburuk dengan nilai sebesar 59,18 termasuk kinerja kategori kurang, misi K-5 dengan nilai sebesar 68,60 dan misi K-1 sebesar 74,66 juga termasuk kinerja kategori kurang Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja PT provinsi Bali sebesar 75,01 termasuk kinerja kategori kurang.

2. Saran

Kinerja PT provinsi Bali sebesar 75,01 termasuk kategori kurang. Hal ini

disebabkan karena misi K-1, K-2, dan K-5 termasuk kategori kurang. Oleh karena itu, misi K-1, K-2, dan K-5 perlu ditingkatkan karena hanya tercapai masing-masing 74,66, 59,18 dan 68,60.

Untuk misi K-1, dalam rangka meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan indikator mahasiswa per lembaga dengan cara menambah jumlah mahasiswa yang masuk di PT. Untuk misi K-2, dalam rangka meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan indikator daerah terjangkau melalui meningkatan jumlah lembaga PT serta kapasitas lembaga. Untuk misi K-5, dalam rangka meningkatkan kepastian layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan angka melanjutkan ke PT sehingga jumlah mahasiswa meningkat.

Page 172: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

167

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga, yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah

Page 173: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

168

terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2

Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja

1 Paripurna

2 Utama

3 Madya

4 Pratama

5 Kurang

80.00-84.99

kurang dari 80.00

Nilai

95.00 ke atas

90.00-94.99

85.00-89.99

Page 174: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

169

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT di provinsi Nusa Tenggara Barat adalah 49 dengan rincian 10 universitas (20,41%), 1 institut (2,04%), 26 sekolah tinggi (53,06%), 11 akademi (22,45%), dan 1 politeknik (2,04%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah institut dan politeknik. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 1 universitas, sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 9 universitas, 1 institut, 26 sekolah tinggi, 11 akademi, dan 1 politeknik sehingga jumlahnya 48 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri terbesar adalah universitas sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah institut dan politeknik.

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 10 20,41 1 2,04 26 53,06 11 22,45 1 2,04 49

a. Negeri 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1

b. Swasta 9 18,75 1 2,08 26 54,17 11 22,92 1 2,08 48

2 Mahasiswa Baru 11.637 42,62 3.889 14,24 10.611 38,86 1.105 4,05 65 0,24 27.307

a. Negeri 4.710 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 4.710

b. Swasta 6.927 30,65 3.889 17,21 10.611 46,96 1.105 4,89 65 0,29 22.597

3 Mahasiswa 48.717 44,60 14.193 12,99 43.007 39,38 3.029 2,77 277 0,25 109.223

a. Negeri 18.841 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 18.841

b. Swasta 29.876 33,06 14.193 15,70 43.007 47,58 3.029 3,35 277 0,31 90.382

4 Lulusan 7.712 43,31 2.506 14,07 6.836 38,39 712 4,00 42 0,24 17.808

a. Negeri 3.249 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3.249

b. Swasta 4.463 30,65 2.506 17,21 6.836 46,95 712 4,89 42 0,29 14.559

5 Dosen 2.273 54,14 395 9,41 1.265 30,13 236 5,62 29 0,69 4.198

a. Negeri 1.023 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1.023

b. Swasta 1.250 39,37 395 12,44 1.265 39,84 236 7,43 29 0,91 3.175

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

1 0 0 0 0 1

9

1

26

11

1

48

10

1

26

11

1

49

Negeri Swasta Jumlah

Page 175: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

170

Jumlah mahasiswa baru PT di provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 27.307 orang, berada di negeri sebesar 4.710 orang lebih kecil daripada di swasta sebesar 22.597 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru Universitas yang terbesar sebesar 11.637 orang atau 42,62% dan terkecil pada politeknik sebesar 65 orang atau 0,24%. Bila dilihat menurut status lembaga maka mahasiswa baru PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 4.710 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada sekolah tinggi sebesar 10.611 orang atau 46,96%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 65 orang atau 0,29%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta pada sekolah tinggi. Dapat dikatakan bahwa universitas dan sekolah tinggi masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 109.223 orang berada di PT negeri sebanyak 18.841 orang dan di PT swasta sebanyak 90.382 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 48.717 orang atau 44,60% dan terkecil di politeknik sebanyak 277 orang atau 0,25%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 18.841 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada sekolah tinggi sebesar 43.007 orang atau 47,58%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 277 orang atau 0,31%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta pada universitas sekolah tinggi.

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

Negeri Swasta Jumlah

4.710

22.59727.307

18.841

90.382

109.223

Mahasiswa Baru Mahasiswa

Page 176: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

171

Grafik 3 Jumlah Lulusan dan Dosen PT

Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Jumlah lulusan PT provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 17.808 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 3.249 orang dan dari PT swasta sebanyak 14.559 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 7.712 orang atau 43,31% dan terkecil pada politeknik sebesar 42 orang atau 0,24%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 3.249 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada sekolah tinggi sebesar 6.836 orang atau 46,95%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 42 orang atau 0,29%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta pada sekolah tinggi.

Jumlah dosen PT provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 4.198 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 1.023 orang dan dari PT swasta sebanyak 3.175 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 2.273 orang atau 54,14% dan terkecil pada politeknik sebesar 29 orang atau 0,69%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 1.023 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada sekolah tinggi sebesar 1.265 atau 39,84%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 29 orang atau 0,91%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta juga pada sekolah tinggi.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau

tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi. Jumlah PT provinsi Nusa Tenggara

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

18.000

Negeri Swasta Jumlah

3.249

14.559

17.808

1.023

3.1754.198

Lulusan Dosen

Page 177: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

172

Barat sebanyak 49 lembaga dengan rincian menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 1 lembaga dan PT swasta sebanyak 48 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 10 universitas atau 20,41%, 1 institut atau 2,04%, 26 sekolah tinggi atau 53,06%, 11 akademi atau 22,45%, dan 1 politeknik atau 2,04%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 1 universitas sedangkan PT swasta terdiri dari 9 universitas, 1 institut, 26 ST, 11 akademi, dan 1 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi

Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi Nusa Tenggara Barat

sebanyak 27.307 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 24.569 orang atau 89,97% dengan rincian di PT negeri sebanyak 4.082 orang atau 86,67% dan PT swasta sebanyak 20.487 orang atau 90,66%. Sebaliknya, yang masuk program profesi yang terkecil sebesar 47 orang atau 0,17% dengan keseluruhan di PT swasta. Hal ini menunjukkan minat untuk masuk ke program profesi masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-2 sebesar 71,49% atau 168 orang, jika dibandingkan dengan

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 978 39,82 1.478 60,18 2.456 8,99

a. Negeri 175 43,42 228 56,58 403 8,56

b. Swasta 803 39,11 1.250 60,89 2.053 9,09

2 S-1 13.242 53,90 11.327 46,10 24.569 89,97

a. Negeri 2.356 57,72 1.726 42,28 4.082 86,67

b. Swasta 10.886 53,14 9.601 46,86 20.487 90,66

3 S-2 168 71,49 67 28,51 235 0,86

a. Negeri 161 71,56 64 28,44 225 4,78

b. Swasta 7 70,00 3 30,00 10 0,04

4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 16 34,04 31 65,96 47 0,17

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 16 34,04 31 65,96 47 0,21

6 Jumlah 14.404 52,75 12.903 47,25 27.307 100,00

a. Negeri 2.692 57,15 2.018 42,85 4.710 100,00

b. Swasta 11.712 51,83 10.885 48,17 22.597 100,00

Page 178: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

173

perempuan sebesar 28,51% atau 67 orang. Jumlah mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 16% atau 34,04 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 65,96% atau 47 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan

tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 109.223 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 98.272 orang atau 89,97% dengan rincian di PT negeri sebanyak 16.329 orang atau 14,95% dan PT swasta sebanyak 81.943 orang atau 75,02%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang profesi sebanyak 188 orang atau 0,17% dengan keseluruhan di PT swasta.

Tabel 5 Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta

Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP dan Proyeksi BPS

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 3.914 39,85 5.909 60,15 9.823 8,99

a. Negeri 701 43,49 911 56,51 1.612 1,48

b. Swasta 3.213 39,13 4.998 60,87 8.211 7,52

2 S-1 52.968 53,90 45.304 46,10 98.272 89,97

a. Negeri 9.425 57,72 6.904 42,28 16.329 14,95

b. Swasta 43.543 53,14 38.400 46,86 81.943 75,02

3 S-2 671 71,38 269 28,62 940 0,86

a. Negeri 644 71,56 256 28,44 900 0,82

b. Swasta 27 67,50 13 32,50 40 0,04

4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 62 32,98 126 67,02 188 0,17

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 62 32,98 126 67,02 188 0,17

6 Jumlah 57.615 52,75 51.608 47,25 109.223 100,00

a. Negeri 10.770 57,16 8.071 42,84 18.841 100,00

b. Swasta 46.845 51,83 43.537 48,17 90.382 100,00

7 Penduduk 19-23 th 200.917 47,88 218.732 52,12 419.649

Page 179: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

174

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada jenjang S-2 sebanyak 71,38% atau 671 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 28,62% atau 269 orang. Proporsi mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang profesi sebanyak 32,98% atau 62 orang dan lebih kecil jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 67,02% atau 126 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti kesempatan perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 419.649 orang dengan rincian laki-laki sebesar 200.917 atau 47,88% lebih kecil daripada perempuan sebesar 218732 orang atau 52,12%.

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan

pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

Tabel 6

Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 639 39,91 962 60,09 1.601 8,99

a. Negeri 121 43,53 157 56,47 278 8,56

b. Swasta 518 39,15 805 60,85 1.323 9,09

2 S-1 8.639 53,94 7.377 46,06 16.016 89,94

a. Negeri 1.625 57,71 1.191 42,29 2.816 86,67

b. Swasta 7.014 53,14 6.186 46,86 13.200 90,67

3 S-2 115 71,43 46 28,57 161 0,90

a. Negeri 111 71,61 44 28,39 155 4,77

b. Swasta 4 66,67 2 33,33 6 0,04

4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 10 33,33 20 66,67 30 0,17

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 10 33,33 20 66,67 30 0,21

6 Jumlah 9.403 52,80 8.405 47,20 17.808 100,00

a. Negeri 1.857 57,16 1.392 42,84 3.249 100,00

b. Swasta 7.546 51,83 7.013 48,17 14.559 100,00

Page 180: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

175

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 17.808 orang, dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 16.016 orang atau 89,94% dengan rincian di PT negeri sebanyak 2.816 orang dan PT swasta sebanyak 13.200 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang profesi pada PT sebanyak 30 orang atau 0,17% dengan keseluruhan PT swasta. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-2 sebesar 71,43% atau 115 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 28,57% atau 46 orang. Proporsi lulusan laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 33,33% atau 10 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 66,67% atau 20 orang. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka lulusan perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat

dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT di provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 4.198 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-1 sebesar 2.046 orang atau 48,74% dengan rincian di PT negeri sebanyak 76 orang atau 1,81% dan PT swasta sebanyak 1.970 orang atau 46,93%. Proporsi dosen terkecil adalah lulusan profesi sebanyak 1,02% atau 12 orang dengan rincian di PT negeri sebesar 0,21% atau 9 orang dan PT swasta sebesar 0,07% atau 3 orang. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

Page 181: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

176

Tabel 7 Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian

Perguruan Tinggi, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi

S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

Tabel 8

Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

1 < S-1 26 65,00 14 35,00 40 0,95

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 26 65,00 14 35,00 40 0,95

2 S-1/D-4 1.454 71,07 592 28,93 2.046 48,74

a. Negeri 75 98,68 1 1,32 76 1,81

b. Swasta 1.379 70,00 591 30,00 1.970 46,93

3 S-2 1.676 91,63 153 8,37 1.829 43,57

a. Negeri 733 100,00 0 0,00 733 17,46

b. Swasta 943 86,04 153 13,96 1.096 26,11

4 S-3 184 98,92 2 1,08 186 4,43

a. Negeri 163 100,00 0 0,00 163 3,88

b. Swasta 21 91,30 2 8,70 23 0,55

5 Spesialis 76 89,41 9 10,59 85 2,02

a. Negeri 42 100,00 0 0,00 42 1,00

b. Swasta 34 79,07 9 20,93 43 1,02

6 Profesi 12 100,00 0 0,00 12 0,29

a. Negeri 9 100,00 0 0,00 9 0,21

b. Swasta 3 100,00 0 0,00 3 0,07

7 Jumlah 3.428 81,66 770 18,34 4.198 100,00

a. Negeri 1.022 99,90 1 0,10 1.023 24,37

b. Swasta 2.406 75,78 769 24,22 3.175 75,63

Jumlah %No. Pendidikan Tertinggi Tetap %Tidak Tetap

L+P%

1 Tidak layak 1.480 43,17 606 78,70 2.086 49,69

a. Negeri 75 7,34 1 100,00 76 7,43

b. Swasta 1.405 58,40 605 78,67 2.010 63,31

2 Layak 1.948 56,83 164 21,30 2.112 50,31

Negeri 947 92,66 0 0,00 947 92,57

Swasta 1.001 41,60 164 21,33 1.165 36,69

3 Jumlah 3.428 100,00 770 100,00 4.198 100,00

Negeri 1.022 29,81 1 0,13 1.023 24,37

Swasta 2.406 70,19 769 99,87 3.175 75,63

Jumlah %No. Kriteria Tetap %Tidak

Tetap %

Page 182: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

177

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 2.112 orang atau 50,31% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 2.086 orang atau 49,69%. Selain itu, proporsi dosen layak di PT negeri sebesar 92,57% atau 947 orang lebih besar daripada di PT swasta sebesar 36,69% atau 1.165 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan. C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat

penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan. Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan.

1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014,

diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan

Page 183: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

178

Pendidikan digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada

suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 2.229 dengan rincian di negeri sebesar 18.841 orang dan di swasta sebesar 1.883 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 4.872 dan terjarang pada akademi sebesar 275. Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 18.841 sedangkan PT swasta pada universitas yang terpadat sebesar 3.320 dan terjarang pada akademi sebesar 275.

Grafik 4

Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Nusa Tenggara Barat,Tahun 2012/2013

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2 Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan

lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Lembaga 4.872 14.193 1.654 275 277 2.229

a. Negeri 18.841 0 0 0 0 18.841

b. Swasta 3.320 14.193 1.654 275 277 1.883

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

18.000

20.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

18.841

0 0 0 0

18.841

3.320

14.193

1.654275 277

1.883

4.872

14.193

1.654275 277

2.229

Negeri Swasta Rata2

Page 184: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

179

nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10, kepadatan lembaga hanya sebesar 0,0026 lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 22,60 orang per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 sebesar 5,00 lembaga per km2 sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 44.384 mahasiswa per km2. Dengan demikian, daerah terjangkau sebesar 8.877 mahasiswa per km2.

3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan

untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Tabel 11

Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3 Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Daerah

Lembaga P19-23 Lembaga Mahasiswa terjangkau

1 Daerah terjangkau 0,0026 22,60 5,00 44.384 8.877

Kepadatan Daerah terjangkauNo. Indikator

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Dosen 21 36 34 13 10 26

a. Negeri 18 0 0 0 0 18

b. Swasta 24 36 34 13 10 28

2 Rasio Dosen per Lembaga 227 395 49 21 29 86

a. Negeri 1.023 0 0 0 0 1.023

b. Swasta 139 395 49 21 29 66

3 Angka Produktivitas 15,83 17,66 15,90 23,51 15,16 16,30

a. Negeri 17,24 0,00 0,00 0,00 0,00 17,24

b. Swasta 14,94 17,66 15,90 23,51 15,16 16,11

Page 185: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

180

Tabel 11 (lanjutan) Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Grafik 5 Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi

Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per dosen menggambarkan layanan dosen terhadap mahasiswa baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas belajar mengajar. Semakin tinggi nilainya berarti semakin banyak mahasiswa yang dilayani oleh dosen atau dosen makin kurang. Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 5 dapat diketahui efektivitas belajar mengajar di PT provinsi Nusa Tenggara Barat di mana rata-rata seorang dosen melayani 26 mahasiswa, setelah dirinci menurut status lembaga ternyata dosen negeri melayani 18 mahasiswa jauh lebih rendah dibanding dengan dosen swasta. Pada universitas negeri seorang dosen melayani 18 mahasiswa sedangkan universitas swasta melayani 28 mahasiswa. Untuk politeknik dosen melayani mahasiswa terkecil dengan PT swasta sebesar 10 mahasiswa. Makin besar nilainya berarti makin kurang dosennya.

Rasio dosen per lembaga menggambarkan ketersediaan dosen pada setiap lembaga dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin banyak jumlah dosen di setiap lembaga maka

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 16,32 16,29 16,30 0,03 1,00

a. S-0 16,33 16,28 16,30 0,05 1,00

b. S-1 16,31 16,28 16,30 0,03 1,00

c. S-2 17,14 17,10 17,13 0,04 1,00

d. S-3 17,24 17,19 17,22 0,05 1,00

e. Negeri 17,24 17,25 17,24 0,00 1,00

f. Swasta 16,11 16,11 16,11 0,00 1,00

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Rata-rata 1.948 56,83 164 21,30 50,31

a. Negeri 947 92,66 0 0,00 92,57

b. Swasta 1.001 41,60 164 21,33 36,69

Tetap L+P Tidak Tetap L+P

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

18

0 0 0 0

18

24

3634

13

10

28

21

3634

13

10

26

Negeri Swasta Rata2

Page 186: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

181

diharapkan proses belajar mengajar akan makin meningkat dan pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 6 rasio dosen per lembaga PT provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 86 dengan rincian PT negeri sebesar 1.023 atau 15,47 kali lebih besar jika dibandingkan dengan PT swasta sebesar 66. Bila dilihat per jenis lembaga maka universitas yang tertinggi sebesar 227 dan terkecil pada akademi sebesar 21. Bila dilihat menurut status dan jenis lembaga maka untuk PT negeri universitas yang terbesar sebesar 1.023 sedangkan untuk PT swasta universitas yang terbesar sebesar 139 dan akademi yang terkecil sebesar 21. Besarnya rasio ini menunjukkan banyaknya dosen di suatu lembaga.

Grafik 6

Rasio Dosen per Lembaga menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Berdasarkan data yang terjaring dari kuesioner pendataan PT, bisa diketahui bagaimana kondisi mutu PT. Indikator mutu mahasiswa ditunjukkan dari angka produktivitas mahasiswa yang telah lulus setelah menempuhkan mata kuliah sesuai dengan kredit semester yang harus ditempuh. Angka produktivitas bervariasi untuk setiap program, misalnya untuk S-0 sekitar 30% karena tiga tahun sedangkan S-1 sekitar 25% karena selama 4 tahun.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 7, angka produktivitas PT sebesar 16,30% sangat kecil dengan rincian pada PT negeri sebesar 17,24% lebih besar daripada PT swasta sebesar 16,11%. Bila dilihat menurut jenis lembaga maka universitas yang terbesar sebesar 15,83 dan terkecil pada politeknik sebesar 15,16. Angka produktivitas PT negeri lebih besar 1,07% jika dibandingkan dengan PT swasta walaupun PT negeri pun sebetulnya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan standar yang ada.

0

200

400

600

800

1.000

1.200

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

227

395

49 21 2986

1.023

0 0 0 0

1.023

139

049 21 29

66

Negeri Swasta Rata2

Page 187: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

182

Grafik 7 Angka Produktivitas menurut Status Lembaga dan Jenis Program

Perguruan Tinggi, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 11 lanjutan maka angka produktivitas laki-laki sebesar 16,32% lebih besar daripada perempuan sebesar 16,29%. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan gender sebesar 0,03% dengan indeks paritas gender 1,00 yang berarti setara. Angka produktivitas antara S-0, S-1, S-2, dan S-3 cukup bervariasi, yang tertinggi pada program S-3 sebesar 17,22% namun yang terendah pada S-0 dan S-1 sebesar 16,30%. Perbedaan gender program S-0 sebesar 0,05% dengan indeks paritas gender sebesar 1,00 berarti setara sedangkan program S-3 dengan perbedaan gender sebesar 0,05% dan indeks paritas gender sebesar 1,00 berarti setara.

Indikator mutu lainnya adalah persentase dosen PT layak mengajar. Ketentuan dosen PT yang layak mengajar adalah lulusan S-2 ke atas dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi maupun di politeknik. Persentase dosen layak mengajar idealnya 100% berarti tidak ada dosen yang berijazah kurang dari S-1.

Berdasarkan Tabel 11 lanjutan dan Grafik 8, persentase dosen layak mengajar PT sebesar 50,31%, bila dibandingkan antara PT negeri dan PT swasta maka persentase dosen layak mengajar PT negeri sebesar 92,57% lebih baik daripada PT swasta sebesar 36,69%. Dosen tetap layak mengajar sebesar 56,83% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 21,30%. Dosen tetap layak di PT negeri sebesar 92,66% sedangkan dosen tetap di PT swasta sebesar 41,60% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 21,33%.

15,40

15,60

15,80

16,00

16,20

16,40

16,60

16,80

17,00

17,20

17,40

Rata2 Negeri Swasta S-0 S-1 S-2 S-3

16,32

17,24

16,11

16,33 16,31

17,1417,24

16,29

17,25

16,11

16,28

16,28

17,10

17,19

16,30

17,24

16,11

16,3016,30

17,1317,22

Laki2 Perempuan Rata2

Page 188: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

183

Grafik 8 Persentase Dosen Layak menurut Status Kepegawaian dan Status Lembaga

Perguruan Tinggi, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

4. Kesetaraan Layanan Pendidikan: Misi K-4

Pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan tetapi masih terjadi kesenjangan dalam hal kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan. Untuk dapat melihat kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti perbedaan gender (PG) APK dan indeks paritas gender (IPG) APK serta dari segi status sekolah seperti persentase mahasiswa swasta (%MhsSwt). Tidak ada perbedaan gender bila nilainya 0 dan telah setara bila nilainya 1. %MhsSwt makin besar berarti makin besar partisipasi swasta dalam program pendidikan tinggi.

Ditinjau dari sisi pendidikan, kesenjangan tersebut terasa karena masih tingginya perbedaaan gender APK perempuan jika dibandingkan dengan APK laki-laki. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang dihitung dari indeks paritas gender di segala bidang perlu dilakukan pengelolaan data berwawasan gender secara sistematis, teratur, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Tabel 12 dan Grafik 9 maka PG APK sebesar 5,08 yang berarti masih terjadi perbedaan sebesar 5,08% dengan perempuan lebih kecil daripada laki-laki. Dengan demikian IPG APK sebesar 0,82 yang berarti belum setara dan laki-laki lebih diuntungkan dari perempuan.

Tabel 12

Indikator Kesetaraan Layanan Pendidikan Misi K-4 Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

Tetap TT Tetap+TT

56,83

21,30

50,31

92,66

0,00

92,57

41,60

21,33

36,69

Rata2 Negeri Swasta

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

1 APK (%) 28,68 23,59 26,03 5,08 0,82

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

2 % Mahasiswa Swasta 61,33 100,00 100,00 100,00 100,00 82,75

Page 189: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

184

Grafik 9 PG APK dan IPG APK Perguruan Tinggi

Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 12 maka %MhsSwt PT sebesar 82,75% yang berarti sebanyak 82,75% mahasiswa bersekolah di PT swasta. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka institut, ST, akademi dan politeknik terbesar atau 100,00% hal ini berarti hanya ada PT swasta sedangkan universitas sebesar 61,33%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PT negeri hanya ada pada universitas (38,67%).

5. Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan: Misi K-5 Untuk dapat melihat kepastian memperoleh layanan pendidikan maka

digunakan dua ukuran, yaitu seberapa banyak mahasiswa dapat dilayani pada pendidikan tinggi melalui APK dan sejauh mana akses masuk ke perguruan tinggi melalui angka melanjutkan.

Berdasarkan Tabel 13 dan Grafik 10 maka APK PT sebesar 26,03% yang berarti sebanyak 26,03% penduduk usia PT bersekolah di PT dengan rincian di PT negeri sebesar 4,49% dan PT swasta sebesar 21,54%. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka partisipasi terbesar pada universitas sebesar 11,61% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,07%. Partisipasi PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 4,49%. Partisipasi PT swasta terbesar pada ST sebesar 10,25% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,07%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam pencapaian partisipasi bersekolah di PT.

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

PG APK IPG APK

5,08

0,82

Page 190: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

185

Tabel 13 Indikator Kepastian Layanan Pendidikan Misi K-5 Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Indikator kepastian layanan juga dapat dilihat dari AM PT yang terdapat pada

Tabel 13 dan Grafik 10. AM PT sebesar 60,67% dengan rincian terbesar pada universitas sebesar 25,85% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,14%. Bila dirinci menurut status lembaga maka AM PT negeri sebesar 10,46%. AM PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 10,46%. AM PT swasta terbesar pada ST sebesar 23,58% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,14%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam memberikan akses ke PT.

Grafik 10

APK dan AM PT menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

6. Kinerja Pendidikan Tinggi: Gabungan Misi K-1 sampai K-5

Indikator misi pendidikan 5K digunakan untuk menilai kinerja program pendidikan tinggi. Misi K-1 dan K-2 masing-massing menggunakan satu jenis indikator, misi K-3 menggunakan 4 jenis indikator, misi K-4 menggunakan 3 jenis indikator, dan misi K-5 menggunakan 2 jenis indikator sehingga untuk melihat kinerja pendidikan tinggi menggunakan 11 jenis indikator. Ke-11 indikator tersebut memiliki kontribusi yang sama. Agar dapat ditentukan nilai kinerja maka semua indikator yang memiliki satuan yang berbeda dijadikan satuan yang sama menggunakan standar. Standar yang digunakan dalam analisis ini hanya

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 APK 11,61 3,38 10,25 0,72 0,07 26,03

a. Negeri 4,49 0,00 0,00 0,00 0,00 4,49

b. Swasta 7,12 3,38 10,25 0,72 0,07 21,54

2 AM ke PT 25,85 8,64 23,58 2,46 0,14 60,67

a. Negeri 10,46 0,00 0,00 0,00 0,00 10,46

b. Swasta 15,39 8,64 23,58 2,46 0,14 50,21

-

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

11,61

3,38

10,25

0,72 0,07

26,03 25,85

8,64

23,58

2,46 0,14

60,67

APK AM PT

Page 191: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

186

menggunakan asumsi karena belum ada ketentuan khusus kecuali untuk empat indikator, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT menggunakan standar ideal. Dengan menggunakan standar tersebut maka nila 100 adalah maksimal dan nilai 0 adalah yang minimal.

Berdasarkan Tabel 14 dan Grafik 11, ketersediaan layanan sebesar 100,00, keterjangkauan layanan sebesar 100,00, kualitas layanan sebesar 74,32, kesetaraan layanan sebesar 92,40, dan kepastian layanan sebesar 73,71. Berdasarkan misi pendidikan 5K maka kinerja pendidikan tinggi sebesar 88,09 Idealnya adalah 100, sehingga kinerja pendidikan tinggi telah mencapai hampir 90%.

Tabel 14

Kinerja Pendidikan Tinggi Berdasarkan Misi Pendidikan 5K Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Grafik 11 Kinerja PT menurut Misi Pendidikan 5K

Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tahun 2012/2013

Dengan melihat Grafik 11 dapat diketahui bahwa misi K-1 dan K-2 yang terbaik masing-masing sebesar 100,00 sedangkan misi K-5 yang terburuk karena hanya mencapai 73,71 sedangkan kinerja PT sebesar 88,09. Dengan demikian, untuk PT prioritas pembangunan perlu berikan pada peningkatan kualitas layanan (misi K-3) dan peningkatan kepastian layanan (K-5) karena capaian kinerja masih kurang dari 75,00. Selain itu, ketersediaan layanan (misi K-1) dan keterjangkauan layanan (misi K-2) perlu dipertahankan karena telah mencapai 100.

No. Misi Indikator Satuan Nilai Standar Konversi Jenis Kinerja

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L lembaga 2.229 2.000 100,00 PARIPURNA

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT orang 8.877 8.500 100,00 PARIPURNA

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D dosen 26 25 96,09

R-D/L dosen 86 100 85,67

Aproduk % 16,30 25 65,22

%DL % 50,31 100 50,31

Kualitas Layanan 74,32 KURANG

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK % 5,08 0 94,92

IPG APK Indeks 0,82 1 82,28

%MhsSwt % 82,75 75 100,00

Kesetaraan Layanan 92,40 UTAMA

5 Misi K-5 Kepastian APK % 26,03 30 86,76

AM PT % 60,67 100 60,67

Kepastian Layanan 73,71 KURANG

88,09 MADYAKinerja PT

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00Misi K-1

Misi K-2

Misi K-3Misi K-4

Misi K-5

Page 192: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

187

D. Penutup 1. Simpulan

Berdasarkan analisis indikator maka dapat disimpulkan bahwa misi K-1 dan K-2

yang terbaik dengan nilai sebesar 100,00, berarti termasuk kategori paripurna dan misi K-4 sebesar 92,40 termasuk kategori utama. Sebaliknya, misi K-5 yang terburuk dengan nilai sebesar 73,71 termasuk kinerja kategori kurang dan misi K-3 sebesar 74,32 juga termasuk kinerja kategori kurang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja PT provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 88,09 termasuk kinerja kategori madya.

2. Saran

Kinerja PT provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 88,09 termasuk kategori

madya. Hal ini disebabkan karena misi K-3, K-4, dan K-5 termasuk kategori kurang dan utama. Oleh karena itu, misi K-3, K-4, dan K-5 perlu ditingkatkan karena hanya tercapai masing-masing 74,32, 92,40, dan 73,71.

Untuk misi K-3, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan indikator mahasiswa per dosen, dosen per lembaga, angka produktivitas dan dosen layak melalui meningkatan jumlah dosen yang layak mengajar (berijazah S-2). Untuk misi K-5, dalam rangka meningkatkan kepastian layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan jumlah mahasiswa melalui pemberian kesempatan atau advokasi kepada lulusan SM untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang PT.

Page 193: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

188

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi, Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga, yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah

Page 194: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

189

terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Tabel 2 Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja

1 Paripurna

2 Utama

3 Madya

4 Pratama

5 Kurang

80.00-84.99

kurang dari 80.00

Nilai

95.00 ke atas

90.00-94.99

85.00-89.99

Page 195: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

190

Tabel 3 Gambaran Umum Pendidikan Tinggi

Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT provinsi Nusa Tenggara Timur adalah 41 PT dengan rincian 10 universitas (24,39%), 20 sekolah tinggi (48,78%), 8 akademi (19,51%), dan 3 politeknik (7,32%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah politeknik. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 1 universitas, dan 2 politeknik sehingga jumlah lembaga negeri sebesar 3 lembaga sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 9 universitas, 20 sekolah tinggi, 8. akademi, dan 1 politeknik sehingga jumlahnya 38 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri terbesar adalah universitas dan terkecil adalah sekolah tinggi sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah institut.

Grafik 1 Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi

Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 10 24,39 0 0,00 20 48,78 8 19,51 3 7,32 41

a. Negeri 1 33,33 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 66,67 3

b. Swasta 9 23,68 0 0,00 20 52,63 8 21,05 1 2,63 38

2 Mahasiswa Baru 11.714 78,16 0 0,00 2.259 15,07 275 1,83 740 4,94 14.988

a. Negeri 3.977 84,78 0 0,00 0 0,00 0 0,00 714 15,22 4.691

b. Swasta 7.737 75,14 0 0,00 2.259 21,94 275 2,67 26 0,25 10.297

3 Mahasiswa 58.116 77,23 0 0,00 12.490 16,60 1.053 1,40 3.589 4,77 75.248

a. Negeri 14.568 80,74 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3.475 19,26 18.043

b. Swasta 43.548 76,13 0 0,00 12.490 21,83 1.053 1,84 114 0,20 57.205

4 Lulusan 7.728 78,30 0 0,00 1.455 14,74 178 1,80 509 5,16 9.870

a. Negeri 2.743 84,77 0 0,00 0 0,00 0 0,00 493 15,23 3.236

b. Swasta 4.985 75,14 0 0,00 1.455 21,93 178 2,68 16 0,24 6.634

5 Dosen 2.252 73,33 0 0,00 392 12,76 79 2,57 348 11,33 3.071

a. Negeri 900 73,65 0 0,00 0 0,00 0 0,00 322 26,35 1.222

b. Swasta 1.352 73,12 0 0,00 392 21,20 79 4,27 26 1,41 1.849

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

1 0 0 02 3

9

0

20

8

1

38

10

0

20

8

3

41

Negeri Swasta Jumlah

Page 196: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

191

Jumlah mahasiswa baru PT provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 14.988 orang, berada di negeri sebesar 4.691 orang lebih kecil daripada di swasta sebesar 10.297 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru universitas yang terbesar sebesar 11,714 orang atau 78,16% dan terkecil pada akademi sebesar 275 orang atau 1,83%. Bila dilihat menurut status lembaga maka mahasiswa baru PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 3,977 orang atau 84,78% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 7,737 orang atau 75,14%. dan PT swasta adalah politeknik sebesar 26 orang atau 0,25%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 75.248 orang

berada di PT negeri sebanyak 18.043 orang dan di PT swasta sebanyak 57.205 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 58,116 orang atau 77,23% dan terkecil di akademi sebanyak 1.053 orang atau 1,40%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 14,568 orang atau 80,74% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 43,548 orang atau 76,13%. dan PT swasta adalah politeknik sebesar 114 orang atau 0.20%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

Negeri Swasta Jumlah

4.69110.297

14.98818.043

57.205

75.248

Mahasiswa Baru Mahasiswa

Page 197: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

192

Grafik 3 Jumlah Lulusan dan Dosen PT

Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Jumlah lulusan PT provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 9,870 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 3,236 orang dan dari PT swasta sebanyak 6,634 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 7,728 orang atau 78,30% dan terkecil pada akademi sebesar 178 orang atau 1,80%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 2,743 orang atau 84,77% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 4,985 orang atau 75,14%. Dan PT swasta adalah politeknik sebesar 16 orang atau 0,24%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas. Jumlah dosen PT provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 3,071 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 1,222 orang dan dari PT swasta sebanyak 1,849 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 2,252 orang atau 73,33%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 900 orang atau 73,65% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 1,352 atau 73,12%. dan PT swasta adalah politeknik sebesar 26 orang atau 1,41%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau

tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi. Jumlah PT provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 41 lembaga dengan

rincian menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 3 lembaga dan PT swasta sebanyak 38 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

8.000

9.000

10.000

Negeri Swasta Jumlah

3.236

6.634

9.870

1.2221.849

3.071

Lulusan Dosen

Page 198: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

193

10 universitas atau 24,39%, 20 ST atau 48,78%, 8 akademi atau 19,51%, dan 3 politeknik atau 7,32%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 1 universitas, dan 2 politeknik sedangkan PT swasta terdiri dari 9 universitas, 20 ST, 8 akademi, dan 1 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi

Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi Nusa Tenggara Timur

sebanyak 14.988 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 13.792 orang atau 92,02% dengan rincian di PT negeri sebanyak 4,033 orang atau 26,91% dan PT swasta sebanyak 9.759 orang atau 65,11%. Hal ini berarti minat untuk masuk ke program S-3 ternyata masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

Proporsi mahasiswa baru profesi perempuan sebesar 0,01% atau 1 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 519 50,88 501 49,12 1.020 6,81

a. Negeri 376 70,68 156 29,32 532 3,55

b. Swasta 143 29,30 345 70,70 488 3,26

2 S-1 7.037 51,02 6.755 48,98 13.792 92,02

a. Negeri 2.094 51,92 1.939 48,08 4.033 26,91

b. Swasta 4.943 50,65 4.816 49,35 9.759 65,11

3 S-2 102 58,29 73 41,71 175 1,17

a. Negeri 73 58,40 52 41,60 125 0,83

b. Swasta 29 58,00 21 42,00 50 0,33

4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 0 0,00 1 100,00 1 0,01

a. Negeri 0 0,00 1 100,00 1 0,01

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Jumlah 7.658 51,09 7.330 48,91 14.988 100,00

a. Negeri 2.543 54,21 2.148 45,79 4.691 100,00

b. Swasta 5.115 49,67 5.182 50,33 10.297 100,00

Page 199: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

194

3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan

tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 75.248 orang atau 100,00%, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 69.729 orang atau 92,67% dengan rincian di PT negeri sebanyak 15.513 orang atau 20,62% dan PT swasta sebanyak 54.216 orang atau 72,05%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau S-3 ternyata masih sangat kecil.

Proporsi mahasiswa perempuan sebanyak 49,23% atau 37.043 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 373.934 orang dengan rincian laki-laki sebesar 187.868 atau 50,24% lebih besar daripada perempuan sebesar 186.066 orang atau 49,76%.

Tabel 5

Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin

Perguruan Tinggi, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP dan Proyeksi BPS

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 2.245 47,18 2.513 52,82 4.758 6,32

a. Negeri 1.449 70,75 599 29,25 2.048 2,72

b. Swasta 796 29,37 1.914 70,63 2.710 3,60

2 S-1 35.516 50,93 34.213 49,07 69.729 92,67

a. Negeri 8.056 51,93 7.457 48,07 15.513 20,62

b. Swasta 27.460 50,65 26.756 49,35 54.216 72,05

3 S-2 444 58,50 315 41,50 759 1,01

a. Negeri 283 58,71 199 41,29 482 0,64

b. Swasta 161 58,12 116 41,88 277 0,37

4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 0 0,00 2 100,00 2 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 2 100,00 2 0,00

6 Jumlah 38.205 50,77 37.043 49,23 75.248 100,00

a. Negeri 9.788 54,25 8.255 45,75 18.043 100,00

b. Swasta 28.417 49,68 28.788 50,32 57.205 100,00

7 Penduduk 19-23 th 187.868 50,24 186.066 49,76 373.934

Page 200: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

195

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 9.870 orang, dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 9.069 orang atau 91,88% dengan rincian di PT negeri sebanyak 2.782 orang dan PT swasta sebanyak 6.287 orang. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

Proporsi lulusan laki-laki terkecil pada program S-2 sebesar 58,33% atau 70 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 41,67% atau 50 orang. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka lulusan perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Tabel 6

Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 352 51,69 329 48,31 681 6,90

a. Negeri 260 70,84 107 29,16 367 3,72

b. Swasta 92 29,30 222 70,70 314 3,18

2 S-1 4.629 51,04 4.440 48,96 9.069 91,88

a. Negeri 1.445 51,94 1.337 48,06 2.782 28,19

b. Swasta 3.184 50,64 3.103 49,36 6.287 63,70

3 S-2 70 58,33 50 41,67 120 1,22

a. Negeri 51 58,62 36 41,38 87 0,88

b. Swasta 19 57,58 14 42,42 33 0,33

4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Jumlah 5.051 51,18 4.819 48,82 9.870 100,00

a. Negeri 1.756 54,26 1.480 45,74 3.236 100,00

b. Swasta 3.295 49,67 3.339 50,33 6.634 100,00

Page 201: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

196

enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 3.071 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-2 sebesar 1.649 orang atau 53,70% dengan rincian di PT negeri sebanyak 880 orang atau 28,66% dan PT swasta sebanyak 769 orang atau 25,04%. Jumlah dosen terkecil adalah lulusan profesi sebanyak 1 orang atau 0,03% dengan rincian di PT negeri sebesar 1 orang atau 0,03%. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

Tabel 7 Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian

Perguruan Tinggi, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi

S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

1 < S-1 4 50,00 4 50,00 8 0,26

a. Negeri 1 100,00 0 0,00 1 0,03

b. Swasta 3 42,86 4 57,14 7 0,23

2 S-1/D-4 892 74,40 307 25,60 1.199 39,04

a. Negeri 191 98,45 3 1,55 194 6,32

b. Swasta 701 69,75 304 30,25 1.005 32,73

3 S-2 1.558 94,48 91 5,52 1.649 53,70

a. Negeri 875 99,43 5 0,57 880 28,66

b. Swasta 683 88,82 86 11,18 769 25,04

4 S-3 171 97,16 5 2,84 176 5,73

a. Negeri 111 100,00 0 0,00 111 3,61

b. Swasta 60 92,31 5 7,69 65 2,12

5 Spesialis 37 97,37 1 2,63 38 1,24

a. Negeri 35 100,00 0 0,00 35 1,14

b. Swasta 2 66,67 1 33,33 3 0,10

6 Profesi 1 100,00 0 0,00 1 0,03

a. Negeri 1 100,00 0 0,00 1 0,03

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

7 Jumlah 2.663 86,71 408 13,29 3.071 100,00

a. Negeri 1.214 99,35 8 0,65 1.222 100,00

b. Swasta 1.449 78,37 400 21,63 1.849 100,00

Jumlah %No. Pendidikan TertinggiTetap

L+P%

Tidak Tetap

L+P%

Page 202: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

197

Tabel 8 Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 1.864 orang atau

60,70% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 1.207 orang atau 39,30%. Selain itu, dosen layak di PT negeri sebesar 1.022 orang atau 84,18% lebih besar daripada di PT swasta sebesar 745 orang atau 51,41%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan. C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat

penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan.

1 Tidak layak 896 33,65 311 76,23 1.207 39,30

a. Negeri 192 15,82 3 37,50 195 15,96

b. Swasta 704 48,59 308 77,00 1.012 54,73

2 Layak 1.767 66,35 97 23,77 1.864 60,70

Negeri 1.022 84,18 5 62,50 1.027 84,04

Swasta 745 51,41 92 23,00 837 45,27

3 Jumlah 2.663 100,00 408 100,00 3.071 100,00

Negeri 1.214 45,59 8 1,96 1.222 39,79

Swasta 1.449 54,41 400 98,04 1.849 60,21

Jumlah %No. KriteriaTetap

L+P%

Tidak Tetap

L+P%

Page 203: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

198

Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan.

1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014,

diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Grafik 4 Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1

Provinsi Nusa Tenggara Timur,Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada

suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Lembaga 5.812 0 625 132 1.196 1.835

a. Negeri 14.568 0 0 -$ 1.738 6.014

b. Swasta 4.839 0 625 132 114 1.505

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

14.568

0 0 0

1.738

6.014

4.839

0625

132 114

1.505

5.812

0625 132

1.196

1.835

Negeri Swasta Rata2

Page 204: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

199

lembaga sebesar 1.835% dengan rincian di negeri sebesar 6,014% orang dan di swasta sebesar 1,505% orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 5,812% dan terjarang pada akademi sebesar 132 Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 14.568 sedangkan PT swasta pada universitas yang terpadat sebesar 4.839 dan terjarang pada politeknik sebesar 114 Persentase rasio dan terkecil pada universitas sebesar 33.21 dan rata-rata sebesar 1.505.

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2

Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan

lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10 maka kepadatan lembaga hanya sebesar 0.0008

lembaga per km2, sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 7.68 orang per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 sebesar 2.00 lembaga per km2 sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 15.077 mahasiswa per km2. Dengan demikian, daerah terjangkau sebesar 7.539 mahasiswa per km2.

3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan

untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk

Daerah

Lembaga P19-23 Lembaga Mahasiswa terjangkau

1 Daerah terjangkau 0,0008 7,68 2,00 15.077 7.539

Kepadatan Daerah terjangkauNo. Indikator

Page 205: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

200

pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Tabel 11

Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3 Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Tabel 11 (lanjutan) Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Grafik 5 Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi

Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Dosen 26 0 32 13 10 25

a. Negeri 16 0 0 0 11 15

b. Swasta 32 0 32 13 4 31

2 Rasio Dosen per Lembaga 2 0 20 10 116 75

a. Negeri 900 0 0 0 161 407

b. Swasta 150 0 20 10 26 49

3 Angka Produktivitas 13,30 0,00 11,65 16,90 14,18 13,12

a. Negeri 18,83 0,00 0,00 0,00 14,19 17,93

b. Swasta 11,45 0,00 11,65 16,90 14,04 11,60

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 13,22 13,01 13,12 0,21 0,98

a. S-0 15,68 13,09 14,31 2,59 0,83

b. S-1 13,03 12,98 13,01 0,06 1,00

c. S-2 15,77 15,87 15,81 -0,11 1,01

d. S-3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

e. Negeri 17,94 17,93 17,93 0,01 1,00

f. Swasta 11,60 11,60 11,60 0,00 1,00

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Rata-rata 1.767 66,35 97 23,77 60,70

a. Negeri 1.022 84,18 5 62,50 84,04

b. Swasta 745 51,41 92 23,00 45,27

Tetap L+P Tidak Tetap L+P

0

5

10

15

20

25

30

35

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

16

0 0 0

11

15

32

0

32

13

4

31

26

0

32

13

10

25

Negeri Swasta Rata2

Page 206: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

201

Rasio mahasiswa per dosen menggambarkan layanan dosen terhadap mahasiswa baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas belajar mengajar. Semakin tinggi nilainya berarti semakin banyak mahasiswa yang dilayani oleh dosen atau dosen makin kurang. Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 5 dapat diketahui efektivitas belajar mengajar di PT provinsi Nusa Tenggara Timur di mana rata-rata seorang dosen melayani 25 mahasiswa, setelah dirinci menurut status lembaga ternyata dosen negeri melayani 15 mahasiswa lebih kecil dari dosen swasta. Pada universitas negeri seorang dosen melayani 16 mahasiswa sedangkan universitas swasta melayani 32 mahasiswa. Untuk politeknik dosen melayani mahasiswa terkecil dengan PT negeri sebesar 11 dan PT swasta sebesar 4 mahasiswa. Makin besar nilainya berarti makin kurang dosennya.

Rasio dosen per lembaga menggambarkan ketersediaan dosen pada setiap lembaga dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin banyak jumlah dosen di setiap lembaga maka diharapkan proses belajar mengajar akan makin meningkat dan pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan Tabel.11 dan Grafik.6 rasio dosen per lembaga PT provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 75, dengan rincian PT negeri sebesar 407 kali lebih besar jika dibandingkan dengan PT swasta sebesar 49. Bila dilihat per jenis lembaga maka universitas yang tertinggi sebesar 2 dan terkecil pada akademi sebesar 10 Bila dilihat menurut status dan jenis lembaga maka untuk PT negeri universitas yang terbesar sebesar 900 dan terkecil politeknik sebesar 161. Sedangkan untuk PT swasta universitas yang terbesar sebesar 150 dan akademi yang terkecil sebesar 10 Besarnya rasio ini menunjukkan banyaknya dosen di suatu lembaga.

Grafik 6

Rasio Dosen per Lembaga menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Berdasarkan data yang terjaring dari kuesioner pendataan PT, bisa diketahui bagaimana kondisi mutu PT. Indikator mutu mahasiswa ditunjukkan dari angka

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

2 0 20 10

11675

900

0 0 0

161

407

150

0 20 10 26 49

Negeri Swasta Rata2

Page 207: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

202

produktivitas mahasiswa yang telah lulus setelah menempuhkan mata kuliah sesuai dengan kredit semester yang harus ditempuh. Angka produktivitas bervariasi untuk setiap program, misalnya untuk S-0 sekitar 30% karena tiga tahun sedangkan S-1 sekitar 25% karena selama 4 tahun.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 7, angka produktivitas PT sebesar 13,12% sangat kecil dengan rincian pada PT negeri sebesar 17,93% lebih besar daripada PT swasta sebesar 11,60%. Bila dilihat menurut jenis lembaga maka universitas sebesar 13,30 dan terkecil pada sekolah tinggi sebesar 11,65. Angka produktivitas PT negeri lebih besar 1,55% jika dibandingkan dengan PT swasta walaupun PT negeri pun sebetulnya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan standar yang ada.

Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 11 lanjutan maka angka produktivitas laki-laki sebesar 13,22% lebih besar daripada perempuan sebesar 13,01%. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan gender sebesar 0,21% dengan indeks paritas gender 0.98, yang berarti belum setara. Angka produktivitas antara S-0, S-1, S-2, dan S-3 cukup bervariasi, namun yang terendah pada S-1 sebesar 13,01%. Perbedaan gender program S-1 sebesar 0,06% dengan indeks paritas gender sebesar 1.00 berarti belum setara.

Grafik 7

Angka Produktivitas menurut Status Lembaga dan Jenis Program Perguruan Tinggi, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Indikator mutu lainnya adalah persentase dosen PT layak mengajar. Ketentuan dosen PT yang layak mengajar adalah lulusan S-2 ke atas dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi maupun di politeknik. Persentase dosen layak mengajar idealnya 100% berarti tidak ada dosen yang berijazah kurang dari S-1.

Berdasarkan Tabel 11 lanjutan dan Grafik 8, persentase dosen layak mengajar PT sebesar 60,70%, bila dibandingkan antara PT negeri dan PT swasta. Maka persentase dosen layak mengajar PT negeri sebesar 84,04% lebih baik daripada PT swasta sebesar 45,27%. Dosen tetap layak mengajar sebesar 66,35% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 23,77%. Dosen tetap layak di PT negeri sebesar 84,18% lebih baik jika dibandingkan dengan

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

18,00

Rata2 Negeri Swasta S-0 S-1 S-2 S-3

13,22

17,94

11,60

15,68

13,03

15,77

0,00

13,01

17,93

11,60

13,09

12,98

15,87

0,00

13,12

17,93

11,60

14,3113,01

15,81

0,00

Laki2 Perempuan Rata2

Page 208: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

203

dosen tidak layak sebesar 62,50% sedangkan dosen tetap di PT swasta sebesar 51,41% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 23,00%.

Grafik 8 Persentase Dosen Layak menurut Status Kepegawaian dan Status Lembaga

Perguruan Tinggi, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

4. Kesetaraan Layanan Pendidikan: Misi K-4

Pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan tetapi masih terjadi kesenjangan dalam hal kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan. Untuk dapat melihat kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti perbedaan gender (PG) APK dan indeks paritas gender (IPG) APK serta dari segi status sekolah seperti persentase mahasiswa swasta (%MhsSwt). Tidak ada perbedaan gender bila nilainya 0 dan telah setara bila nilainya 1. %MhsSwt makin besar berarti makin besar partisipasi swasta dalam program pendidikan tinggi.

Ditinjau dari sisi pendidikan, kesenjangan tersebut terasa karena masih tingginya perbedaaan gender APK perempuan jika dibandingkan dengan APK laki-laki. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang dihitung dari indeks paritas gender di segala bidang perlu dilakukan pengelolaan data berwawasan gender secara sistematis, teratur, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Tabel 12 dan Grafik 9 maka PG APK sebesar 0.43 yang berarti masih terjadi perbedaan sebesar 1,02% dengan perempuan lebih sedikit daripada laki-laki. Dengan demikian IPG APK sebesar 0.98 yang berarti belum setara dan laki-laki lebih diuntungkan dari perempuan.

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

Tetap TT Tetap+TT

66,35

23,77

60,70

84,18

62,50

84,04

51,41

23,00

45,27

Rata2 Negeri Swasta

Page 209: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

204

Tabel 12 Indikator Kesetaraan Layanan Pendidikan Misi K-4 Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Grafik 9 PG APK dan IPG APK Perguruan Tinggi

Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 12 maka %MhsSwt PT sebesar 76,02% yang berarti sebanyak 76,02% mahasiswa bersekolah di PT swasta. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka akademi 100,00 % dan terkecil politeknik sebesar 3,18%. Hal ini berarti dominasi PT swasta hanya pada akademi dan sekolah tinggi sedangkan jenis lembaga lainnya seperti universitas sebesar 74,93%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PT negeri banyak berperan pada politeknik (3,18 %) yang terbesar diikuti ST dan akademi (100,00%).

5. Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan: Misi K-5

Untuk dapat melihat kepastian memperoleh layanan pendidikan maka

digunakan dua ukuran, yaitu seberapa banyak mahasiswa dapat dilayani pada pendidikan tinggi melalui APK dan sejauh mana akses masuk ke perguruan tinggi melalui angka melanjutkan.

Berdasarkan Tabel 13 dan Grafik 10 maka APK PT sebesar 20,12% yang berarti sebanyak 20,12% penduduk usia PT bersekolah di PT dengan rincian di PT negeri sebesar 4,83% dan PT swasta sebesar 15,30 %. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka partisipasi terbesar pada universitas sebesar 15,54% dan terkecil pada akademi sebesar 0,28%. Partisipasi PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 3,90%. Partisipasi PT swasta terbesar pada universitas sebesar 11,65% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,03%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam peningkatan partisipasi bersekolah di PT.

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

1 APK (%) 20,34 19,91 20,12 0,43 0,98

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

2 % Mahasiswa Swasta 74,93 - 100,00 100,00 3,18 76,02

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

PG APK IPG APK

0,43

0,98

Page 210: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

205

Tabel 13 Indikator Kepastian Layanan Pendidikan Misi K-5 Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Indikator kepastian layanan juga dapat dilihat dari AM PT yang terdapat pada Tabel 13 dan Grafik 10. AM PT sebesar 26,44% dengan rincian terbesar pada universitas sebesar 20,67% dan terkecil pada akademi sebesar 0,49%. Bila dirinci menurut status lembaga maka AM PT negeri sebesar 8,28% lebih kecil daripada PT swasta sebesar 18,17%. AM PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 7,02% dan terkecil pada politeknik sebesar 1,26%. AM PT swasta terbesar pada universitas sebesar 13,65% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,05%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam peningkatan akses ke PT.

Grafik 10

APK dan AM PT menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

6. Kinerja Pendidikan Tinggi: Gabungan Misi K-1 sampai K-5

Indikator misi pendidikan 5K digunakan untuk menilai kinerja program pendidikan tinggi. Misi K-1 dan K-2 menggunakan satu jenis indikator, misi K-3 menggunakan 4 jenis indikator, misi K-4 menggunakan 3 jenis indikator, dan misi K-5 menggunakan 2 jenis indikator sehingga untuk melihat kinerja pendidikan tinggi menggunakan 11 jenis indikator. Ke-11 indikator tersebut memiliki kontribusi yang sama. Agar dapat ditentukan nilai kinerja maka semua indikator yang memiliki satuan yang berbeda dijadikan satuan yang sama menggunakan

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 APK 15,54 - 3,34 0,28 0,96 20,12

a. Negeri 3,90 - - - 0,93 4,83

b. Swasta 11,65 - 3,34 0,28 0,03 15,30

2 AM ke PT 20,67 0,00 3,99 0,49 1,31 26,44

a. Negeri 7,02 0,00 0,00 0,00 1,26 8,28

b. Swasta 13,65 0,00 3,99 0,49 0,05 18,17

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

15,54

-

3,34

0,28 0,96

20,12 20,67

-

3,99

0,49 1,31

26,44

APK AM PT

Page 211: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

206

standar. Standar yang digunakan dalam analisis ini hanya digunakan asumsi karena belum ada ketentuan khusus kecuali untuk empat indikator, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT menggunakan standar ideal. Dengan menggunakan standar tersebut maka nila 100 adalah maksimal dan nilai 0 adalah yang minimal.

Berdasarkan Tabel 14 dan Grafik 11, ketersediaan layanan sebesar 91.77 keterjangkauan layanan sebesar 88.69 kualitas layanan sebesar 72.02 kesetaraan layanan sebesar 99.16 dan kepastian layanan sebesar 46.76 Berdasarkan misi pendidikan 5K maka kinerja pendidikan tinggi sebesar 79.68 Idealnya adalah 100, sehingga kinerja pendidikan tinggi telah mencapai lebih dari 80% atau empat per lima.

Tabel 14

Kinerja Pendidikan Tinggi Berdasarkan Misi Pendidikan 5K Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Grafik 11 Kinerja PT menurut Misi Pendidikan 5K

Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012/2013

Dengan melihat Grafik 11 dapat diketahui bahwa misi K-4 yang terbaik sebesar 99.16 sedangkan misi K-3 yang terburuk karena hanya mencapai 72.02 sedangkan kinerja PT sebesar 79.68 Dengan demikian, untuk PT masih perlu ditingkatkan kepastian layanan (misi K-5) karena mencapai kurang dari kinerja sebesar 46.76 Selain itu, kesetaraan layanan (misi K-4) dan ketersedidan layanan (misi K-1) agar dipertahankan karena mencapai lebih dari 90.

No. Misi Indikator Satuan Nilai Standar Konversi

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L lembaga 1.835 2.000 91,77

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT orang 7.539 8.500 88,69

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D dosen 25 25 100,00

R-D/L dosen 75 100 74,90

Aproduk % 13,12 25 52,47

%DL % 60,70 100 60,70

Kualitas Layanan 72,02

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK % 0,43 0 99,57

IPG APK Indeks 0,98 1 97,90

%MhsSwt % 76,02 75 100,00

Kesetaraan Layanan 99,16

5 Misi K-5 Kepastian APK % 20,12 30 67,08

AM PT % 26,44 100 26,44

Kepastian Layanan 46,76

79,68 Kinerja PT

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00Misi K-1

Misi K-2

Misi K-3Misi K-4

Misi K-5

Page 212: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

207

D. Penutup 1. Simpulan

Berdasarkan analisis indikator maka dapat disimpulkan bahwa misi K-4 jenjang

yang terbaik dengan nilai sebesar 99.16 berarti termasuk kategori paripurna dan misi K-1 sebesar 91.77 juga termasuk kategori utama Sebaliknya, misi K-3 yang terburuk dengan nilai sebesar 72.02 termasuk kinerja kategori kurang dan misi K-5 sebesar 46,76 juga termasuk kinerja kategori kurang Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja PT provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 79.68 termasuk kinerja kategori kurang

2. Saran

Kinerja PT provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 79.68 termasuk kategori

kurang Hal ini disebabkan karena misi K-3 dan K-5 termasuk kategori kurang. Oleh karena itu, misi K-3 dan K-5 perlu ditingkatkan karena hanya tercapai masing-masing 72.02 dan 46.76.

Untuk misi K-3, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan pada indikator angka produktivitas karena nilainya kurang dari 60 melalui cara meningkatkan mahasiswa yang lulus. Untuk misi K-5, dalam rangka meningkatkan kepastian memperoleh layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan pada indikator angka melanjutkan ke PT melalui cara meningkatkan lulusan SM yang melanjutkan ke PT dengan cara memperluas daya tampung di PT.

Page 213: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

208

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013 PROVINSI PAPUA

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga, yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah

Page 214: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

209

terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2

Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT di provinsi Papua adalah 44 dengan rincian 7 universitas (15,91%) 1 institut (2,27%) 22

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja

1 Paripurna

2 Utama

3 Madya

4 Pratama

5 Kurang

80.00-84.99

kurang dari 80.00

Nilai

95.00 ke atas

90.00-94.99

85.00-89.99

Page 215: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

210

sekolah tinggi (50,00%) 12 akademi (27,27%), dan 2 politeknik (4,55%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah institut. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 2 universitas sehingga jumlah lembaga negeri sebesar 2 lembaga, sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 5 universitas, 1 institut, 22 sekolah tinggi, 12 akademi, dan 2 politeknik sehingga jumlahnya 44 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri terbesar adalah universitas dan terkecil adalah politeknik sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah institut.

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa baru PT di provinsi Papua sebesar 9.445 orang, berada di negeri sebesar 4.079 orang lebih kecil daripada di swasta sebesar 5.366 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru universitas yang

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 7 15,91 1 2,27 22 50,00 12 27,27 2 4,55 44

a. Negeri 2 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2

b. Swasta 5 11,90 1 2,38 22 52,38 12 28,57 2 4,76 42

2 Mahasiswa Baru 6.285 66,54 259 2,74 2.332 24,69 492 5,21 77 0,82 9.445

a. Negeri 4.079 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 4.079

b. Swasta 2.206 41,11 259 4,83 2.332 43,46 492 9,17 77 1,43 5.366

3 Mahasiswa 28.211 65,08 1.288 2,97 10.596 24,44 2.917 6,73 339 0,78 43.351

a. Negeri 15.108 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 15.108

b. Swasta 13.103 46,39 1.288 4,56 10.596 37,52 2.917 10,33 339 1,20 28.243

4 Lulusan 4.235 67,53 167 2,66 1.502 23,95 316 5,04 51 0,81 6.271

a. Negeri 2.814 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2.814

b. Swasta 1.421 41,11 167 4,83 1.502 43,45 316 9,14 51 1,48 3.457

5 Dosen 1.412 67,59 51 2,44 432 20,68 149 7,13 45 2,15 2.089

a. Negeri 799 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 799

b. Swasta 613 47,52 51 3,95 432 33,49 149 11,55 45 3,49 1.290

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

20 0 0 0

25

1

22

12

2

42

7

1

22

12

2

44

Negeri Swasta Jumlah

Page 216: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

211

terbesar sebesar 6.285 orang atau 66.54% dan terkecil pada politeknik sebesar 77 orang atau 0,82%. Bila dilihat menurut status lembaga maka mahasiswa baru PT Negeri pada universitas yang terbesar sebesar 4.079 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 2.206 orang atau 41,11%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 77 orang atau 1,43%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta pada sekolah tinggi. Dapat dikatakan bahwa universitas dan sekolah tinggi masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi Papua sebanyak 43.351 orang berada di PT

negeri sebanyak 15.108 orang dan di PT swasta sebanyak 28.243 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 28.211 orang atau 65,08% dan terkecil di politeknik sebanyak 339 orang atau 0,78%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 15.108 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 13.103 orang atau 46,39%. Sebaliknya yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 339 orang atau 1,20%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

Negeri Swasta Jumlah

4,079 5,366

9,445

15,108

28,243

43,351

Mahasiswa Baru Mahasiswa

Page 217: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

212

Grafik 3 Jumlah Lulusan dan Dosen PT

Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Jumlah lulusan PT provinsi Papua sebanyak 6.271 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 2.814 orang dan dari PT swasta sebanyak 3.457 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 4.235 orang atau 67,53% dan terkecil pada politeknik sebesar 51 orang atau 0,81%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 2.814 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 1.421 orang atau 41,11%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 51 orang atau 1,48%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Jumlah dosen PT provinsi Papua sebanyak 2.089 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 799 orang dan dari PT swasta sebanyak 1.290 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 1.412 orang atau 67.59% dan terkecil pada politeknik sebesar 45 orang atau 2,15%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 799 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 613 atau 47,52%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 45 orang atau 3,49%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau

tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi. Jumlah PT provinsi Papua sebanyak 44 lembaga dengan rincian menurut

status lembaga adalah PT negeri sebanyak 2 lembaga dan PT swasta sebanyak 42

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

Negeri Swasta Jumlah

2,814

3,457

6,271

7991,290

2,089

Lulusan Dosen

Page 218: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

213

lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 7 universitas atau 15,91%, 1 institut atau 2,27%, 22 sekolah tinggi atau 50,00%, 12 akademi atau 27,27%, dan 2 politeknik atau 4,55%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 2 universitas, sedangkan PT swasta terdiri dari 5 universitas, 1 institut, 22 ST, 12 akademi, dan 2 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi

Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi Papua sebanyak

9.445 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 8.218 orang atau 8,218% dengan rincian di PT negeri sebanyak 3.789 orang atau 92,89% dan PT swasta sebanyak 4.429 orang atau 82,54%. Hal ini menunjukkan minat untuk masuk ke program profesi masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-3 sebesar 33 orang atau 84,62% orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 6 orang atau 15,38%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 494 50,10 492 49,90 986 10,44

a. Negeri 61 78,21 17 21,79 78 1,91

b. Swasta 433 47,69 475 52,31 908 16,92

2 S-1 4.749 57,79 3.469 42,21 8.218 87,01

a. Negeri 1.827 48,22 1.962 51,78 3.789 92,89

b. Swasta 2.922 65,97 1.507 34,03 4.429 82,54

3 S-2 134 66,34 68 33,66 202 2,14

a. Negeri 114 65,90 59 34,10 173 4,24

b. Swasta 20 68,97 9 31,03 29 0,54

4 S-3 33 84,62 6 15,38 39 0,41

a. Negeri 33 84,62 6 15,38 39 0,96

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Jumlah 5.410 57,28 4.035 42,72 9.445 100,00

a. Negeri 2.035 49,89 2.044 50,11 4.079 100,00

b. Swasta 3.375 62,90 1.991 37,10 5.366 100,00

Page 219: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

214

perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan

tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi Papua sebesar 43.351 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 37.346 orang atau 86,15% dengan rincian di PT negeri sebanyak 14.035 orang atau 32,38% dan PT swasta sebanyak 23.311 orang atau 53,77%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang S-3 sebanyak 146 orang atau 0,34% dengan rincian di PT negeri sebesar 146 orang atau 0,34%. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau S-3 ternyata masih sangat kecil.

Tabel 5

Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin

Perguruan Tinggi, Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP dan Proyeksi BPS

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada

jenjang S-3 sebanyak 122 orang atau 83,56%, jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 24 orang atau 16,44%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 2.509 49,51 2.559 50,49 5.068 11,69

a. Negeri 227 78,82 61 21,18 288 0,66

b. Swasta 2.282 47,74 2.498 52,26 4.780 11,03

2 S-1 22.144 59,29 15.202 40,71 37.346 86,15

a. Negeri 6.766 48,21 7.269 51,79 14.035 32,38

b. Swasta 15.378 65,97 7.933 34,03 23.311 53,77

3 S-2 527 66,62 264 33,38 791 1,82

a. Negeri 421 65,88 218 34,12 639 1,47

b. Swasta 106 69,74 46 30,26 152 0,35

4 S-3 122 83,56 24 16,44 146 0,34

a. Negeri 122 83,56 24 16,44 146 0,34

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Jumlah 25.302 58,37 18.049 41,63 43.351 100,00

a. Negeri 7.536 49,88 7.572 50,12 15.108 100,00

b. Swasta 17.766 62,90 10.477 37,10 28.243 100,00

7 Penduduk 19-23 th 145.058 52,26 132.497 47,74 277.555

Page 220: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

215

perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti kesempatan perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi Papua sebesar 277.5555 orang dengan rincian laki-laki sebesar 145.058 orang atau 52,26% lebih besar daripada perempuan sebesar 132.497 orang atau 47,74%.

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan

pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

Tabel 6

Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi Papua sebanyak 6.271. orang,

dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 5.467 orang atau 87,18% % dengan rincian di PT negeri sebanyak 2.614 orang dan PT swasta sebanyak 2.853 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang S-3 pada PT sebanyak 27 orang atau 0,43% dengan rincian PT negeri sebesar 27 orang. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 322 50,39 317 49,61 639 10,19

a. Negeri 43 79,63 11 20,37 54 1,92

b. Swasta 279 47,69 306 52,31 585 16,92

2 S-1 3.142 57,47 2.325 42,53 5.467 87,18

a. Negeri 1.260 48,20 1.354 51,80 2.614 92,89

b. Swasta 1.882 65,97 971 34,03 2.853 82,53

3 S-2 91 65,94 47 34,06 138 2,20

a. Negeri 78 65,55 41 34,45 119 4,23

b. Swasta 13 68,42 6 31,58 19 0,55

4 S-3 23 85,19 4 14,81 27 0,43

a. Negeri 23 85,19 4 14,81 27 0,96

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Jumlah 3.578 57,06 2.693 42,94 6.271 100,00

a. Negeri 1.404 49,89 1.410 50,11 2.814 100,00

b. Swasta 2.174 62,89 1.283 37,11 3.457 100,00

Page 221: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

216

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebesar 23 orang atau 85,19% orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 4 orang atau 14,81%. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka, lulusan perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat

dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT di Provinsi Papua sebanyak 2.089 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-1 sebesar 1.072 orang atau 51,32% dengan rincian di PT negeri sebanyak 298 orang atau 14,27% dan PT swasta sebanyak 774 orang atau 37,05%. Proporsi dosen terkecil adalah lulusan profesi sebanyak 5 orang atau 0,24% dengan rincian di PT negeri sebesar 3 orang atau 0,14% dan PT swasta sebesar 2 orang atau 0,10%. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

Tabel 7 Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian

Perguruan Tinggi, Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

1 < S-1 4 44,44 5 55,56 9 0,43

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 4 44,44 5 55,56 9 0,43

2 S-1/D-4 707 65,95 365 34,05 1.072 51,32

a. Negeri 297 99,66 1 0,34 298 14,27

b. Swasta 410 52,97 364 47,03 774 37,05

3 S-2 805 86,47 126 13,53 931 44,57

a. Negeri 454 99,78 1 0,22 455 21,78

b. Swasta 351 73,74 125 26,26 476 22,79

4 S-3 59 92,19 5 7,81 64 3,06

a. Negeri 35 100,00 0 0,00 35 1,68

b. Swasta 24 82,76 5 17,24 29 1,39

5 Spesialis 8 100,00 0 0,00 8 0,38

a. Negeri 8 100,00 0 0,00 8 0,38

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Profesi 4 80,00 1 20,00 5 0,24

a. Negeri 3 100,00 0 0,00 3 0,14

b. Swasta 1 50,00 1 50,00 2 0,10

7 Jumlah 1.587 75,97 502 24,03 2.089 100,00

a. Negeri 797 99,75 2 0,25 799 38,25

b. Swasta 790 61,24 500 38,76 1.290 61,75

Jumlah %No. Pendidikan Tertinggi Tetap %Tidak Tetap

L+P%

Page 222: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

217

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

Tabel 8

Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 1.008 orang atau

48,25% lebih kecil jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 1.081 orang atau 51,75%. Selain itu, proporsi dosen layak di PT negeri sebesar 501 orang atau 62,70%, lebih besar daripada di PT swasta sebesar 507 orang atau 39,30%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan. C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat

penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

1 Tidak layak 711 44.80 370 73.71 1,081 51.75

a. Negeri 297 37.26 1 50.00 298 37.30

b. Swasta 414 52.41 369 73.80 783 60.70

2 Layak 876 55.20 132 26.29 1,008 48.25

Negeri 500 62.74 1 50.00 501 62.70

Swasta 376 47.59 131 26.20 507 39.30

3 Jumlah 1,587 100.00 502 100.00 2,089 100.00

Negeri 797 50.22 2 0.40 799 38.25

Swasta 790 49.78 500 99.60 1,290 61.75

Jumlah %No. Kriteria Tetap %Tidak

Tetap %

Page 223: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

218

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan. Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan.

1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014,

diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan Pendidikan digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada

suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 985 dengan rincian di negeri sebesar 7.554 orang dan di swasta sebesar 672 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 4.030 dan terjarang pada politeknik sebesar 170. Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 7.554, sedangkan PT swasta pada universitas yang terpadat sebesar 2.621 dan terjarang pada politeknik sebesar 170.

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Lembaga 4.030 1.288 482 243 170 985

a. Negeri 7.554 0 0 0 0 7.554

b. Swasta 2.621 1.288 482 243 170 672

Page 224: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

219

Grafik 4 Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1

Provinsi Papua,Tahun 2012/2013

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2 Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan

lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10, kepadatan lembaga hanya sebesar 0.0001 lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 0.87 orang per km2. Daerah terjangkau mahasiswa sebesar 1.709 mahasiswa per km2.

3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan

untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

7,554

0 0 0 0

7,554

2,621

1,288

482243 170

672

4,030

1,288

482 243 170

985

Negeri Swasta Rata2

Daerah

Lembaga P19-23 Lembaga Mahasiswa terjangkau

1 Daerah terjangkau 0.0001 0.87 - 1,709 #DIV/0!

Kepadatan Daerah terjangkauNo. Indikator

Page 225: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

220

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Tabel 11

Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3 Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Tabel 11 (lanjutan) Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Grafik 5 Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi

Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Dosen 20 25 25 20 8 21

a. Negeri 19 0 0 0 0 19

b. Swasta 21 25 25 20 8 22

2 Rasio Dosen per Lembaga 202 51 20 12 23 47

a. Negeri 400 0 0 0 0 400

b. Swasta 123 0 20 12 23 31

3 Angka Produktivitas 15,01 12,97 14,18 10,83 15,04 14,47

a. Negeri 18,63 0,00 0,00 0,00 0,00 18,63

b. Swasta 10,84 12,97 14,18 10,83 15,04 12,24

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 14,14 14,92 14,47 -0,78 1,06

a. S-0 12,83 12,39 12,61 0,45 0,97

b. S-1 14,19 15,29 14,64 -1,11 1,08

c. S-2 17,27 17,80 17,45 -0,54 1,03

d. S-3 18,85 16,67 18,49 2,19 0,88

e. Negeri 18,63 18,62 18,63 0,01 1,00

f. Swasta 12,24 12,25 12,24 -0,01 1,00

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Rata-rata 876 55,20 132 26,29 48,25

a. Negeri 500 62,74 1 50,00 62,70

b. Swasta 376 47,59 131 26,20 39,30

Tetap L+P Tidak Tetap L+P

0

5

10

15

20

25

30

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

19

0 0 0 0

19

21

25 25

20

8

2220

25 25

20

8

21

Negeri Swasta Rata2

Page 226: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

221

Rasio mahasiswa per dosen menggambarkan layanan dosen terhadap mahasiswa baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas belajar mengajar. Semakin tinggi nilainya berarti semakin banyak mahasiswa yang dilayani oleh dosen atau dosen makin kurang. Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 5 dapat diketahui efektivitas belajar mengajar di PT provinsi Papua di mana rata-rata seorang dosen melayani 21 mahasiswa, setelah dirinci menurut status lembaga ternyata dosen negeri melayani 19 mahasiswa jauh lebih tinggi dibanding dengan dosen swasta. Pada universitas negeri seorang dosen melayani 19 mahasiswa sedangkan universitas swasta melayani 21 mahasiswa. Untuk politeknik dosen melayani mahasiswa terkecil dengan PT swasta sebesar 8 mahasiswa. Makin besar nilainya berarti makin kurang dosennya.

Rasio dosen per lembaga menggambarkan ketersediaan dosen pada setiap lembaga dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin banyak jumlah dosen di setiap lembaga maka diharapkan proses belajar mengajar akan makin meningkat dan pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 6 rasio dosen per lembaga PT provinsi Papua sebesar 47 dengan rincian PT negeri sebesar 400 lebih besar jika dibandingkan dengan PT swasta sebesar 31 Bila dilihat per jenis lembaga maka universitas yang tertinggi sebesar 202 dan terkecil pada akademi sebesar 12 Bila dilihat menurut status dan jenis lembaga maka untuk PT negeri universitas yang terbesar sebesar 400, sedangkan untuk PT swasta universitas yang terbesar sebesar 123 dan akademi yang terkecil sebesar 12 Besarnya rasio ini menunjukkan banyaknya dosen di suatu lembaga.

Grafik 6

Rasio Dosen per Lembaga menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Berdasarkan data yang terjaring dari kuesioner pendataan PT, bisa diketahui bagaimana kondisi mutu PT. Indikator mutu mahasiswa ditunjukkan dari angka produktivitas mahasiswa yang telah lulus setelah menempuhkan mata kuliah sesuai

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

202

51

20 12 2347

400

0 0 0 0

400

123

020 12 23 31

Negeri Swasta Rata2

Page 227: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

222

dengan kredit semester yang harus ditempuh. Angka produktivitas bervariasi untuk setiap program, misalnya untuk S-0 sekitar 30% karena tiga tahun sedangkan S-1 sekitar 25% karena selama 4 tahun.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 7, angka produktivitas PT sebesar 14,47% sangat kecil dengan rincian pada PT negeri sebesar 18,63% lebih besar daripada PT swasta sebesar 12,24%. Bila dilihat menurut jenis lembaga maka universitas yang terbesar sebesar 15.01 dan terkecil pada akademi sebesar 10.83 Angka produktivitas PT negeri lebih besar 18,63% jika dibandingkan dengan PT swasta walaupun PT negeri pun sebetulnya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan standar yang ada.

Grafik 7

Angka Produktivitas menurut Status Lembaga dan Jenis Program Perguruan Tinggi, Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 11 lanjutan maka angka produktivitas laki-laki sebesar 14,14% lebih kecil daripada perempuan sebesar 14,92%. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan gender sebesar -0,78% dengan indeks paritas gender 1.06 yang berarti belum setara. Angka produktivitas antara S-0, S-1, S-2, dan S-3 cukup bervariasi, yang tertinggi pada program S-3 sebesar 18,49% namun yang terendah pada S-0 sebesar 12,61%. Perbedaan gender program S-0 sebesar 0,45% dengan indeks paritas gender sebesar 0,97 berarti belum setara, sedangkan program S-3 dengan perbedaan gender sebesar 2,19% dan indeks paritas gender sebesar 0.88 berarti kurang setara.

Indikator mutu lainnya adalah persentase dosen PT layak mengajar. Ketentuan dosen PT yang layak mengajar adalah lulusan S-2 ke atas dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi maupun di politeknik. Persentase dosen layak mengajar idealnya 100% berarti tidak ada dosen yang berijazah kurang dari S-1.

Berdasarkan Tabel 11 lanjutan dan Grafik 8, persentase dosen layak mengajar PT sebesar 48,25%, bila dibandingkan antara PT negeri dan PT swasta maka persentase dosen layak mengajar PT negeri sebesar 62,70% lebih baik

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

18,00

20,00

Rata2 Negeri Swasta S-0 S-1 S-2 S-3

14,14

18,63

12,2412,83

14,19

17,27

18,85

14,92

18,62

12,25 12,3915,29

17,80 16,67

14,47

18,63

12,24 12,61

14,64

17,4518,49

Laki2 Perempuan Rata2

Page 228: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

223

daripada PT swasta sebesar 39,30%. Dosen tetap layak mengajar sebesar 55,20% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 26,29%. Dosen tetap layak di PT negeri sebesar 62,74% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 50,00% sedangkan dosen tetap di PT swasta sebesar 47,59% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 26,20%.

Grafik 8

Persentase Dosen Layak menurut Status Kepegawaian dan Status Lembaga Perguruan Tinggi, Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

4. Kesetaraan Layanan Pendidikan: Misi K-4

Pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan tetapi masih terjadi kesenjangan dalam hal kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan. Untuk dapat melihat kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti perbedaan gender (PG) APK dan indeks paritas gender (IPG) APK serta dari segi status sekolah seperti persentase mahasiswa swasta (%MhsSwt). Tidak ada perbedaan gender bila nilainya 0 dan telah setara bila nilainya 1. %MhsSwt makin besar berarti makin besar partisipasi swasta dalam program pendidikan tinggi.

Ditinjau dari sisi pendidikan, kesenjangan tersebut terasa karena masih tingginya perbedaaan gender APK perempuan jika dibandingkan dengan APK laki-laki. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang dihitung dari indeks paritas gender di segala bidang perlu dilakukan pengelolaan data berwawasan gender secara sistematis, teratur, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Tabel 12 dan Grafik 9 maka PG APK sebesar 3.82 yang berarti masih terjadi perbedaan sebesar 3,82% dengan laki-laki lebih besar daripada perempuan. Dengan demikian IPG APK sebesar 0.78 yang berarti belum setara dan perempuan lebih diuntungkan dari laki-laki.

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

Tetap TT Tetap+TT

55.20

26.29

48.25

62.74

50.00

62.70

47.59

26.20

39.30

Rata2 Negeri Swasta

Page 229: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

224

Tabel 12 Indikator Kesetaraan Layanan Pendidikan Misi K-4

Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Grafik 9 PG APK dan IPG APK Perguruan Tinggi

Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 12 maka %MhsSwt PT sebesar 65,15% yang berarti sebanyak 65,15% mahasiswa bersekolah di PT swasta. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka institut terbesar atau 100,00 % dan terkecil universitas sebesar 46,45%. Hal ini berarti dominasi PT swasta pada institut, akademi dan sekolah tinggi sedangkan jenis lembaga lainnya seperti universitas sebesar 46,45% dan institut sebesar 100,00%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PT negeri banyak berperan pada universitas (7,554%) 5.Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan: Misi K-5

Untuk dapat melihat kepastian memperoleh layanan pendidikan maka

digunakan dua ukuran, yaitu seberapa banyak mahasiswa dapat dilayani pada pendidikan tinggi melalui APK dan sejauh mana akses masuk ke perguruan tinggi melalui angka melanjutkan.

Berdasarkan Tabel 13 dan Grafik 10 maka APK PT sebesar 15,62% yang berarti sebanyak 15,62% penduduk usia PT bersekolah di PT dengan rincian di PT negeri sebesar 5,44 % dan PT swasta sebesar 10,18 %. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka partisipasi terbesar pada universitas sebesar 10,16 % dan terkecil pada politeknik sebesar 0,12%. Partisipasi PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 5,44%. Partisipasi PT swasta terbesar pada universitas sebesar 4,72% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,12 %. Dengan demikian, dapat dikatakan

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

1 APK (%) 17.44 13.62 15.62 3.82 0.78

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

2 % Mahasiswa Swasta 46.45 100.00 100.00 100.00 100.00 65.15

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

PG APK IPG APK

3.82

0.78

Page 230: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

225

bahwa universitas menunjang sangat besar dalam pencapaian partisipasi bersekolah di PT.

Tabel 13

Indikator Kepastian Layanan Pendidikan Misi K-5 Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Indikator kepastian layanan juga dapat dilihat dari AM PT yang terdapat pada

Tabel 13 dan Grafik 10. AM PT sebesar 42,42% dengan rincian terbesar pada universitas sebesar 28,23% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,35%. Bila dirinci menurut status lembaga maka AM PT negeri sebesar 18,32 % lebih kecil daripada PT swasta sebesar 24,10%. AM PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 18,32%. AM PT swasta terbesar pada universitas sebesar 9,91% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,35%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam memberikan akses ke PT.

AM PT di Provinsi Papua lebih dari 100% karena banyak perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang dinilai baik sehingga banyak lulusan sekolah menengah dari provinsi lain melanjutkan pendidikan jenjang PT di wilayah provinsi Papua.

Grafik 10

APK dan AM PT menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 APK 10.16 0.46 3.82 1.05 0.12 15.62

a. Negeri 5.44 - - - - 5.44

b. Swasta 4.72 0.46 3.82 1.05 0.12 10.18

2 AM ke PT 28.23 1.16 10.47 2.21 0.35 42.42

a. Negeri 18.32 0.00 0.00 0.00 0.00 18.32

b. Swasta 9.91 1.16 10.47 2.21 0.35 24.10

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

10.16

0.46

3.82 1.05 0.12

15.62

28.23

1.16

10.47

2.21 0.35

42.42

APK AM PT

Page 231: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

226

5. Kinerja Pendidikan Tinggi: Gabungan Misi K-1 sampai K-5

Indikator misi pendidikan 5K digunakan untuk menilai kinerja program pendidikan tinggi. Misi K-1 dan K-2 masing-massing menggunakan satu jenis indikator, misi K-3 menggunakan 4 jenis indikator, misi K-4 menggunakan 3 jenis indikator, dan misi K-5 menggunakan 2 jenis indikator sehingga untuk melihat kinerja pendidikan tinggi menggunakan 11 jenis indikator. Ke-11 indikator tersebut memiliki kontribusi yang sama. Agar dapat ditentukan nilai kinerja maka semua indikator yang memiliki satuan yang berbeda dijadikan satuan yang sama menggunakan standar. Standar yang digunakan dalam analisis ini hanya menggunakan asumsi karena belum ada ketentuan khusus kecuali untuk empat indikator, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT menggunakan standar ideal. Dengan menggunakan standar tersebut maka nila 100 adalah maksimal dan nilai 0 adalah yang minimal.

Berdasarkan Tabel 14 dan Grafik 11, ketersediaan layanan sebesar 49.26, kualitas layanan sebesar 63.40, kesetaraan layanan sebesar 87.05, dan kepastian layanan sebesar 47.24. Sehingga kinerja pendidikan tinggi telah mencapai hampir 80% atau empat per lima.

Tabel 14

Kinerja Pendidikan Tinggi Berdasarkan Misi Pendidikan 5K Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

Grafik 11 Kinerja PT menurut Misi Pendidikan 5K

Provinsi Papua, Tahun 2012/2013

No. Misi Indikator Satuan Nilai Standar Konversi Jenis Kinerja

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L lembaga 985 2.000 49,26 KURANG

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT orang 0 8.500 - KURANG

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D dosen 21 25 100,00

R-D/L dosen 47 100 47,48

Aproduk % 14,47 25 57,86

%DL % 48,25 100 48,25

Kualitas Layanan 63,40 KURANG

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK % 3,82 0 96,18

IPG APK Indeks 0,78 1 78,10

%MhsSwt % 65,15 75 86,87

Kesetaraan Layanan 87,05 MADYA

5 Misi K-5 Kepastian APK % 15,62 30 52,06

AM PT % 42,42 100 42,42

Kepastian Layanan 47,24 KURANG

49,39 KURANGKinerja PT

- 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00

Misi K-1

Misi K-2

Misi K-3Misi K-4

Misi K-5

Page 232: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

227

Dengan melihat Grafik 11 dapat diketahui bahwa misi K-1 dan K-5 masing-masing sebesar 49.26 dan 47.24. Dengan demikian, untuk PT prioritas pembangunan perlu berikan pada dipeningkatkan keterjangkauan layanan (misi K-2) dan kualitas layanan (misi K-3) karena capaian kinerja masih kurang dari 70,00. Selain itu, ketersediaan layanan (misi K-1) dan kepastian layanan (misi K-5) perlu ditingkatkan hingga mencapai 100.

D. Penutup 1. Simpulan

Berdasarkan analisis indikator maka dapat disimpulkan bahwa misi K-1 yang

terbaik dengan nilai sebesar 49.26, berarti termasuk kategori Kurang dan misi K-5 juga sebesar 47.24 termasuk kategori kurang , dan misi K-4 sebesar 87.05 juga termasuk kinerja kategori madya.

2. Saran

Misi K-2, K-3, dan K-4 termasuk kategori kurang , Oleh karena itu, misi K-2, K-3,

dan K-5 perlu ditingkatkan karena hanya tercapai masing-masing 63.40, 47.24. Untuk misi K-2, dalam rangka meningkatkan keterjangkauan layanan

pendidikan maka diperlukan peningkatan indikator daerah terjangkau melalui meningkatan jumlah lembaga PT serta kapasitas lembaga. Untuk misi K-3, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan maka diperlukan jumlah dan pendidikan dosen untuk meningkatkan indikator rasio dosen-mahasiswa, rasio dosen-lembaga, dan %dosen layak. Sedangkan untuk meningkatkan kesetaraan (misi K-4), perlu memberikan kesempatan atau advokasi kepada lulusan SM laki-laki untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang PT.

Page 233: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

228

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013 PROVINSI PAPUA BARAT

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga, yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan

Page 234: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

229

kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2

Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT di provinsi Papua Barat adalah 19 dengan rincian 4 universitas (21,05%), 1 institut (5,26%) 10 sekolah tinggi (52,63%), 1 akademi (5,26%), dan 3 politeknik (15,79%). Dengan

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja

1 Paripurna

2 Utama

3 Madya

4 Pratama

5 Kurang

80.00-84.99

kurang dari 80.00

Nilai

95.00 ke atas

90.00-94.99

85.00-89.99

Page 235: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

230

demikian, jenis lembaga terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah politeknik. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 1 universitas dan 1 politeknik sehingga jumlah lembaga negeri sebesar 2 lembaga, sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 3 universitas, 1 institut, 10 sekolah tinggi, 1 akademi, dan 2 politeknik sehingga jumlahnya 17 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri terbesar adalah universitas dan terkecil adalah politeknik sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah politeknik.

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa baru PT di provinsi Papua Barat sebesar 3.419 orang,

berada di negeri sebesar 1.191 orang lebih besar daripada di swasta sebesar 2.228 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru Universitas yang terbesar sebesar 2.455 orang atau 71,80% dan terkecil pada

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 4 21,05 1 5,26 10 52,63 1 5,26 3 15,79 19

a. Negeri 1 50,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 50,00 2

b. Swasta 3 17,65 1 5,88 10 58,82 1 5,88 2 11,76 17

2 Mahasiswa Baru 2.455 71,80 71 2,08 809 23,66 0 0,00 84 2,46 3.419

a. Negeri 1.191 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1.191

b. Swasta 1.264 56,73 71 3,19 809 36,31 0 0,00 84 3,77 2.228

3 Mahasiswa 14.099 64,93 519 2,39 6.418 29,56 40 0,18 638 2,94 21.714

a. Negeri 4.579 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 4.579

b. Swasta 9.520 55,56 519 3,03 6.418 37,46 40 0,23 638 3,72 17.135

4 Lulusan 1.636 72,52 46 2,04 521 23,09 0 0,00 53 2,35 2.256

a. Negeri 820 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 820

b. Swasta 816 56,82 46 3,20 521 36,28 0 0,00 53 3,69 1.436

5 Dosen 826 73,29 4 0,35 236 20,94 8 0,71 53 4,70 1.127

a. Negeri 474 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 474

b. Swasta 352 53,91 4 0,61 236 36,14 8 1,23 53 8,12 653

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

1 0 0 0

1 2

3

1

10

1 2

17

4

1

10

1

3

19

Negeri Swasta Jumlah

Page 236: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

231

institut sebesar 71 orang atau 2,08%. Bila dilihat menurut status lembaga maka mahasiswa baru PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 1.191 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 1.264 orang atau 56,73%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah institut sebesar 71 orang atau 3,19%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi Papua Barat sebanyak 21.714 orang berada di

PT negeri sebanyak 4.579 orang dan di PT swasta sebanyak 17.135 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 14.099 orang atau 64,93% dan terkecil di akademi sebanyak 40 orang atau 0,18%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 4.579 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 9.520 orang atau 55,56%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah akademi sebesar 40 orang atau 0,23%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT Negeri pada universitas dan PT Swasta juga pada universitas.

Jumlah lulusan PT provinsi Papua Barat sebanyak 2.256 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 820 orang dan dari PT swasta sebanyak 1.436 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 1.636 orang atau 72,52% dan terkecil pada institut sebesar 46 orang atau 2,04%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 820 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 816 orang atau 56,82%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah institut sebesar 46 orang atau 3,20%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

Negeri Swasta Jumlah

1,191 2,228

3,419 4,579

17,135

21,714

Mahasiswa Baru Mahasiswa

Page 237: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

232

Grafik 3 Jumlah Lulusan dan Dosen PT

Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Jumlah dosen PT provinsi Papua Barat sebanyak 1.127 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 474 orang dan dari PT swasta sebanyak 653 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 826 orang atau 73,29% dan terkecil pada institut sebesar 4 orang atau 0,35%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 474 orang atau 100,00% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 352 atau 53,91%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah institut sebesar 4 orang atau 0,61%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau

tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi. Jumlah PT provinsi Papua Barat sebanyak 19 lembaga dengan rincian

menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 2 lembaga dan PT swasta sebanyak 17 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 4 universitas atau 21,05%, 1 institut atau 5,26%, 10 sekolah tinggi atau 52,63%, 1 akademi atau 5,26%, dan 3 politeknik atau 15,79%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 1 universitas dan 1 politeknik sedangkan PT swasta terdiri dari 3 universitas, 1 institut, 10 ST, 1 akademi, dan 2 politeknik.

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

Negeri Swasta Jumlah

820

1,436

2,256

474

653

1,127

Lulusan Dosen

Page 238: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

233

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi

Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi Papua Barat

sebanyak 3.419 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 2.937 orang atau 85,90% dengan rincian di PT negeri sebanyak 794 orang atau 66,67% dan PT swasta sebanyak 2.143 orang atau 96,18%. Sebaliknya, yang masuk program S-2 yang terkecil sebesar 5 orang atau 0,15% dengan rincian seluruhnya berada di PT negeri. Hal ini menunjukkan minat untuk masuk ke program S-2 masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-0 sebesar 67,71% atau 323 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 32,29% atau 154 orang. Jumlah mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program S-1 sebesar 54,00% atau 1.586 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 46,00% atau 1.351 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin sedikit bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin sedikit perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan laki-laki.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 323 67,71 154 32,29 477 13,95

a. Negeri 285 72,70 107 27,30 392 32,91

b. Swasta 38 44,71 47 55,29 85 3,82

2 S-1 1.586 54,00 1.351 46,00 2.937 85,90

a. Negeri 392 49,37 402 50,63 794 66,67

b. Swasta 1.194 55,72 949 44,28 2.143 96,18

3 S-2 3 60,00 2 40,00 5 0,15

a. Negeri 3 60,00 2 40,00 5 0,42

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Jumlah 1.912 55,92 1.507 44,08 3.419 100,00

a. Negeri 680 57,09 511 42,91 1.191 100,00

b. Swasta 1.232 55,30 996 44,70 2.228 100,00

Page 239: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

234

3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi Papua Barat sebesar 21.714 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 19.539 orang atau 89,98% dengan rincian di PT negeri sebanyak 3.054 orang atau 14,06% dan PT swasta sebanyak 16.485 orang atau 75,92%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang S-2 sebanyak 19 orang atau 0,09% dengan rincian seluruhnya berada di PT negeri. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau S-2 ternyata masih sangat kecil.

Tabel 5 Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta

Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP dan Proyeksi BPS

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada

jenjang S-2 sebanyak 63,16% atau 12 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 36,84% atau 7 orang. Proporsi mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang S-1 sebanyak 54,73% atau 10.693 orang dan lebih besar jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 45,27% atau 8.846 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti kesempatan perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 1.386 64,29 770 35,71 2.156 9,93

a. Negeri 1.095 72,71 411 27,29 1.506 6,94

b. Swasta 291 44,77 359 55,23 650 2,99

2 S-1 10.693 54,73 8.846 45,27 19.539 89,98

a. Negeri 1.508 49,38 1.546 50,62 3.054 14,06

b. Swasta 9.185 55,72 7.300 44,28 16.485 75,92

3 S-2 12 63,16 7 36,84 19 0,09

a. Negeri 12 63,16 7 36,84 19 0,09

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Jumlah 12.091 55,68 9.623 44,32 21.714 100,00

a. Negeri 2.615 57,11 1.964 42,89 4.579 100,00

b. Swasta 9.476 55,30 7.659 44,70 17.135 100,00

7 Penduduk 19-23 th 41.187 51,80 38.324 48,20 79.511

Page 240: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

235

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi Papua Barat sebesar 79.511 orang dengan rincian laki-laki sebesar 41.187 atau 51,80% lebih kecil daripada perempuan sebesar 38.324 orang atau 48,20%.

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan

pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

Tabel 6

Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi Papua Barat sebanyak 2.256

orang, dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 1.929 orang atau 85,51% dengan rincian di PT negeri sebanyak 547 orang dan PT swasta sebanyak 1.382 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang S-2 pada PT sebanyak 3 orang atau 0,13% dengan rincian seluruhnya berada di PT negeri. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-2 sebesar 66,67% atau 2 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 33,33% atau 1 orang. Proporsi lulusan laki-laki terkecil pada program S-1 sebesar 53,91% atau 1.040 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 220 67,90 104 32,10 324 14,36

a. Negeri 196 72,59 74 27,41 270 32,93

b. Swasta 24 44,44 30 55,56 54 3,76

2 S-1 1.040 53,91 889 46,09 1.929 85,51

a. Negeri 270 49,36 277 50,64 547 66,71

b. Swasta 770 55,72 612 44,28 1.382 96,24

3 S-2 2 66,67 1 33,33 3 0,13

a. Negeri 2 66,67 1 33,33 3 0,37

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Profesi 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Jumlah 1.262 55,94 994 44,06 2.256 100,00

a. Negeri 468 57,07 352 42,93 820 100,00

b. Swasta 794 55,29 642 44,71 1.436 100,00

Page 241: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

236

46,09% atau 889 orang. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka lulusan perempuan di jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. 5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat

dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT di provinsi Papua Barat sebanyak 1.127 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-1/D-4 sebesar 537 orang atau 47,65% dengan rincian di PT negeri sebanyak 108 orang atau 9,58% dan PT swasta sebanyak 429 orang atau 38,07%. Proporsi dosen terkecil adalah lulusan S-3 sebanyak 4,44% atau 50 orang dengan rincian di PT negeri sebesar 3,90% atau 44 orang dan PT swasta sebesar 0,53% atau 6 orang. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah belum sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

Tabel 7 Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian

Perguruan Tinggi, Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi

S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan

1 < S-1 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

2 S-1/D-4 338 62,94 199 37,06 537 47,65

a. Negeri 108 100,00 0 0,00 108 9,58

b. Swasta 230 53,61 199 46,39 429 38,07

3 S-2 468 87,48 67 12,52 535 47,47

a. Negeri 319 99,69 1 0,31 320 28,39

b. Swasta 149 69,30 66 30,70 215 19,08

4 S-3 46 92,00 4 8,00 50 4,44

a. Negeri 44 100,00 0 0,00 44 3,90

b. Swasta 2 33,33 4 66,67 6 0,53

5 Spesialis 5 100,00 0 0,00 5 0,44

a. Negeri 2 100,00 0 0,00 2 0,18

b. Swasta 3 100,00 0 0,00 3 0,27

6 Profesi 0 0,00 0 0,00 0 0,00

a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00

b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00

7 Jumlah 857 76,04 270 23,96 1.127 100,00

a. Negeri 473 99,79 1 0,21 474 42,06

b. Swasta 384 58,81 269 41,19 653 57,94

Jumlah %No. Pendidikan Tertinggi Tetap %Tidak Tetap

L+P%

Page 242: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

237

data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

Tabel 8

Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 590 orang atau

52,35% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 537 orang atau 47,65%. Selain itu, proporsi dosen layak di PT negeri sebesar 77,22% atau 366 orang lebih besar daripada di PT swasta sebesar 34,30% atau 224 orang atau. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan. C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat

penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur

1 Tidak layak 338 39,44 199 73,70 537 47,65

a. Negeri 108 22,83 0 0,00 108 22,78

b. Swasta 230 59,90 199 73,98 429 65,70

2 Layak 519 60,56 71 26,30 590 52,35

Negeri 365 77,17 1 100,00 366 77,22

Swasta 154 40,10 70 26,02 224 34,30

3 Jumlah 857 100,00 270 100,00 1.127 100,00

Negeri 473 55,19 1 0,37 474 42,06

Swasta 384 44,81 269 99,63 653 57,94

Jumlah %No. Kriteria Tetap %Tidak Tetap

L+P%

Page 243: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

238

keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan. Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan.

1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014,

diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan Pendidikan digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada

suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 1.143 dengan rincian di negeri sebesar 2.290 orang dan di swasta sebesar 1.008 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 3.525 dan terjarang pada akademi sebesar 40. Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 4.579 sedangkan PT swasta pada universitas yang terpadat sebesar 3.173 dan terjarang pada akademi sebesar 40.

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Lembaga 3.525 519 642 40 213 1.143

a. Negeri 4.579 0 0 0 0 2.290

b. Swasta 3.173 519 642 40 319 1.008

Page 244: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

239

Grafik 4 Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1

Provinsi Papua Barat,Tahun 2012/2013

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2 Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan

lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10, kepadatan lembaga hanya sebesar 0,0002 lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 0,82 orang per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 tidak dikeetahui rincian datranya sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 1.610 mahasiswa per km2. Daerah terjangkau tidak diketahui rincian datanya.

3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan

untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

4.500

5.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

4.579

0 0 0 0

2.290

3.173

519 642

40 319

1.008

3.525

519 642

40 213

1.143

Negeri Swasta Rata2

Daerah

Lembaga P19-23 Lembaga Mahasiswa terjangkau

1 Daerah terjangkau 0,0002 0,82 - 1.610 0

Kepadatan Daerah terjangkauNo. Indikator

Page 245: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

240

dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Tabel 11

Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3 Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Tabel 11 (lanjutan) Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3

Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Grafik 5 Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi

Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Dosen 17 130 27 5 12 19

a. Negeri 10 0 0 0 0 10

b. Swasta 27 130 27 5 12 26

2 Rasio Dosen per Lembaga 207 4 24 8 18 59

a. Negeri 474 0 0 0 0 237

b. Swasta 117 0 24 8 27 38

3 Angka Produktivitas 11,60 8,86 8,12 0,00 8,31 10,39

a. Negeri 17,91 0,00 0,00 0,00 0,00 17,91

b. Swasta 8,57 8,86 8,12 0,00 8,31 8,38

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 10,44 10,33 10,39 0,11 0,99

a. S-0 15,87 13,51 15,03 2,37 0,85

b. S-1 9,73 10,05 9,87 -0,32 1,03

c. S-2 16,67 14,29 15,79 2,38 0,86

d. S-3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

e. Negeri 17,90 17,92 17,91 -0,03 1,00

f. Swasta 8,38 8,38 8,38 0,00 1,00

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Rata-rata 519 60,56 71 26,30 52,35

a. Negeri 365 77,17 1 100,00 77,22

b. Swasta 154 40,10 70 26,02 34,30

Tetap L+P Tidak Tetap L+P

0

20

40

60

80

100

120

140

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

10 0 0 0 0

10

27

130

27

5 12

26 17

130

27

5 12

19

Negeri Swasta Rata2

Page 246: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

241

Rasio mahasiswa per dosen menggambarkan layanan dosen terhadap mahasiswa baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas belajar mengajar. Semakin tinggi nilainya berarti semakin banyak mahasiswa yang dilayani oleh dosen atau dosen makin kurang. Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 5 dapat diketahui efektivitas belajar mengajar di PT provinsi Papua Barat di mana rata-rata seorang dosen melayani 19 mahasiswa, setelah dirinci menurut status lembaga ternyata dosen negeri melayani 10 mahasiswa jauh lebih tinggi dibanding dengan dosen swasta. Pada universitas negeri seorang dosen melayani 10 mahasiswa sedangkan universitas swasta melayani 27 mahasiswa. Untuk akademi dosen melayani mahasiswa terkecil dengan PT swasta sebesar 5 mahasiswa. Makin besar nilainya berarti makin kurang dosennya.

Rasio dosen per lembaga menggambarkan ketersediaan dosen pada setiap lembaga dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin banyak jumlah dosen di setiap lembaga maka diharapkan proses belajar mengajar akan makin meningkat dan pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 6 rasio dosen per lembaga PT provinsi Papua Barat sebesar 59 dengan rincian PT negeri sebesar 237 atau 6,17 kali lebih besar jika dibandingkan dengan PT swasta sebesar 38. Bila dilihat per jenis lembaga maka universitas yang tertinggi sebesar 207 dan terkecil pada institut sebesar 4. Bila dilihat menurut status dan jenis lembaga maka untuk PT negeri universitas yang terbesar sebesar 474 sedangkan untuk PT swasta universitas yang terbesar sebesar 117 dan akademi yang terkecil sebesar 8. Besarnya rasio ini menunjukkan banyaknya dosen di suatu lembaga.

Grafik 6

Rasio Dosen per Lembaga menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Berdasarkan data yang terjaring dari kuesioner pendataan PT, bisa diketahui bagaimana kondisi mutu PT. Indikator mutu mahasiswa ditunjukkan dari angka

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

207

4 24

8 18

59

474

0 0 0 0

237

117

0 24

8 27 38

Negeri Swasta Rata2

Page 247: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

242

produktivitas mahasiswa yang telah lulus setelah menempuhkan mata kuliah sesuai dengan kredit semester yang harus ditempuh. Angka produktivitas bervariasi untuk setiap program, misalnya untuk S-0 sekitar 30% karena tiga tahun sedangkan S-1 sekitar 25% karena selama 4 tahun.

Berdasarkan Tabel 11 dan Grafik 7, angka produktivitas PT sebesar 10,39% sangat kecil dengan rincian pada PT negeri sebesar 17,91% lebih besar daripada PT swasta sebesar 8,38%. Bila dilihat menurut jenis lembaga maka universitas yang terbesar sebesar 11,60 dan terkecil pada politeknik sebesar 8,31. Angka produktivitas PT negeri lebih besar 17,91% jika dibandingkan dengan PT swasta walaupun PT negeri pun sebetulnya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan standar yang ada.

Grafik 7

Angka Produktivitas menurut Status Lembaga dan Jenis Program Perguruan Tinggi, Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan pada Tabel 11 lanjutan maka angka produktivitas laki-laki sebesar 10,44% lebih besar daripada perempuan sebesar 10,33%. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan gender sebesar 0,11% dengan indeks paritas gender 0,99 yang berarti hampir setara. Angka produktivitas antara S-0, S-1, S-2, dan S-3 cukup bervariasi, yang tertinggi pada program S-2 sebesar 15,79% namun yang terendah pada S-1 sebesar 9,87%. Perbedaan gender program S-1 sebesar -0,32 % dengan indeks paritas gender sebesar 1,03 berarti belum setara sedangkan program S-0 dengan perbedaan gender sebesar 2,37% dan indeks paritas gender sebesar 0,85 berarti kurang setara.

Indikator mutu lainnya adalah persentase dosen PT layak mengajar. Ketentuan dosen PT yang layak mengajar adalah lulusan S-2 ke atas dan diterapkan baik di universitas, institut, sekolah tinggi, akademi maupun di politeknik. Persentase dosen layak mengajar idealnya 100% berarti tidak ada dosen yang berijazah kurang dari S-1.

Berdasarkan Tabel 11 lanjutan dan Grafik 8, persentase dosen layak mengajar PT sebesar 52,35%, bila dibandingkan antara PT negeri dan PT swasta

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

18,00

Rata2 Negeri Swasta S-0 S-1 S-2 S-3

10,44

17,90

8,38

15,87

9,73

16,67

0,00

10,33

17,92

8,38

13,51

10,05

14,29

0,00

10,39

17,91

8,38

15,03

9,87

15,79

0,00

Laki2 Perempuan Rata2

Page 248: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

243

maka persentase dosen layak mengajar PT negeri sebesar 77,22% lebih baik daripada PT swasta sebesar 34,30%. Dosen tetap layak mengajar sebesar 60,56% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 26,30%. Dosen tetap layak di PT negeri sebesar 77,17% lebih buruk jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 100,00% sedangkan dosen tetap di PT swasta sebesar 40,10% lebih baik jika dibandingkan dengan dosen tidak tetap sebesar 26,02%.

Grafik 8

Persentase Dosen Layak menurut Status Kepegawaian dan Status Lembaga Perguruan Tinggi, Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

4. Kesetaraan Layanan Pendidikan: Misi K-4

Pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan tetapi masih terjadi kesenjangan dalam hal kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan. Untuk dapat melihat kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan maka digunakan ukuran dari segi jenis kelamin seperti perbedaan gender (PG) APK dan indeks paritas gender (IPG) APK serta dari segi status sekolah seperti persentase mahasiswa swasta (%MhsSwt). Tidak ada perbedaan gender bila nilainya 0 dan telah setara bila nilainya 1. %MhsSwt makin besar berarti makin besar partisipasi swasta dalam program pendidikan tinggi.

Ditinjau dari sisi pendidikan, kesenjangan tersebut terasa karena masih tingginya perbedaaan gender APK perempuan jika dibandingkan dengan APK laki-laki. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang dihitung dari indeks paritas gender di segala bidang perlu dilakukan pengelolaan data berwawasan gender secara sistematis, teratur, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Tabel 12 dan Grafik 9 maka PG APK sebesar 4,25 yang berarti masih terjadi perbedaan sebesar 0,86% dengan perempuan lebih kecil daripada laki-laki. Dengan demikian IPG APK sebesar 0,86 yang berarti belum setara dan laki-laki lebih diuntungkan dari perempuan.

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

Tetap TT Tetap+TT

60,56

26,30

52,35

77,17

100,00

77,22

40,10

26,02

34,30

Rata2 Negeri Swasta

Page 249: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

244

Tabel 12 Indikator Kesetaraan Layanan Pendidikan Misi K-4

Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Grafik 9 PG APK dan IPG APK Perguruan Tinggi

Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 12 maka %MhsSwt PT sebesar 78,91% yang berarti sebanyak 78,91% mahasiswa bersekolah di PT swasta. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka institut, ST, akademi dan politeknik terbesar atau 100,00% dan terkecil universitas sebesar 67,52%. Hal ini berarti dominasi PT swasta pada institut, akademi, sekolah tinggi, dan politeknik sedangkan jenis lembaga lainnya seperti universitas sebesar 100,00% dan universitas sebesar 67,52%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PT negeri banyak berperan pada universitas (67,52 %) yang terbesar diikuti politeknik, akademi, ST dan institut (100,00%).

5. Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan: Misi K-5 Untuk dapat melihat kepastian memperoleh layanan pendidikan maka

digunakan dua ukuran, yaitu seberapa banyak mahasiswa dapat dilayani pada pendidikan tinggi melalui APK dan sejauh mana akses masuk ke perguruan tinggi melalui angka melanjutkan.

Berdasarkan Tabel 13 dan Grafik 10 maka APK PT sebesar 27,31% yang berarti sebanyak 27,31% penduduk usia PT bersekolah di PT dengan rincian di PT negeri sebesar 5,76% dan PT swasta sebesar 21,55%. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka partisipasi terbesar pada universitas sebesar 17,73% dan terkecil pada akademi sebesar 0,05%. Partisipasi PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 5,76%. Partisipasi PT swasta terbesar pada universitas sebesar 11,97%

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

1 APK (%) 29,36 25,11 27,31 4,25 0,86

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

2 % Mahasiswa Swasta 67,52 100,00 100,00 100,00 100,00 78,91

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

PG APK IPG APK

4,25

0,86

Page 250: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

245

dan terkecil pada akademi sebesar 0,05%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam pencapaian partisipasi bersekolah di PT.

Tabel 13

Indikator Kepastian Layanan Pendidikan Misi K-5 Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Indikator kepastian layanan juga dapat dilihat dari AM PT yang terdapat pada

Tabel 13 dan Grafik 10. AM PT sebesar 28,87% dengan rincian terbesar pada universitas sebesar 20,73% dan terkecil pada institut sebesar 0,60%. Bila dirinci menurut status lembaga maka AM PT negeri sebesar 10,06% lebih kecil daripada PT swasta sebesar 18,81%. AM PT negeri terbesar pada unversitas sebesar 10,06%. AM PT swasta terbesar pada universitas sebesar 10,67% dan terkecil pada politeknik sebesar 0,71%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa universitas menunjang sangat besar dalam memberikan akses ke PT.

Grafik 10

APK dan AM PT menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

6. Kinerja Pendidikan Tinggi: Gabungan Misi K-1 sampai K-5

Indikator misi pendidikan 5K digunakan untuk menilai kinerja program pendidikan tinggi. Misi K-1 dan K-2 masing-massing menggunakan satu jenis indikator, misi K-3 menggunakan 4 jenis indikator, misi K-4 menggunakan 3 jenis indikator, dan misi K-5 menggunakan 2 jenis indikator sehingga untuk melihat kinerja pendidikan tinggi menggunakan 11 jenis indikator. Ke-11 indikator

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 APK 17,73 0,65 8,07 0,05 0,80 27,31

a. Negeri 5,76 - - - - 5,76

b. Swasta 11,97 0,65 8,07 0,05 0,80 21,55

2 AM ke PT 20,73 0,60 6,83 0,00 0,71 28,87

a. Negeri 10,06 0,00 0,00 0,00 0,00 10,06

b. Swasta 10,67 0,60 6,83 0,00 0,71 18,81

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

17,73

0,65

8,07

0,05 0,80

27,31

20,73

0,60

6,83

- 0,71

28,87

APK AM PT

Page 251: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

246

tersebut memiliki kontribusi yang sama. Agar dapat ditentukan nilai kinerja maka semua indikator yang memiliki satuan yang berbeda dijadikan satuan yang sama menggunakan standar. Standar yang digunakan dalam analisis ini hanya menggunakan asumsi karena belum ada ketentuan khusus kecuali untuk empat indikator, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT menggunakan standar ideal. Dengan menggunakan standar tersebut maka nila 100 adalah maksimal dan nilai 0 adalah yang minimal.

Berdasarkan Tabel 14 dan Grafik 11, ketersediaan layanan sebesar 57,14, keterjangkauan layanan tidak diketahui datanya, kualitas layanan sebesar 63,31, kesetaraan layanan sebesar 93,76, dan kepastian layanan sebesar 59,95. Berdasarkan misi pendidikan 5K maka kinerja pendidikan tinggi sebesar 54,83. Idealnya adalah 100, sehingga kinerja pendidikan tinggi hanya mencapai dibawa 60% atau lebih dari setengah.

Tabel 14

Kinerja Pendidikan Tinggi Berdasarkan Misi Pendidikan 5K Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Grafik 11 Kinerja PT menurut Misi Pendidikan 5K Provinsi Papua Barat, Tahun 2012/2013

Dengan melihat Grafik 11 dapat diketahui bahwa misi K-4 yang terbaik sebesar 93,76 sedangkan misi K-1 yang terburuk karena hanya mencapai 57,14 sedangkan kinerja PT sebesar 59,95. Dengan demikian, untuk PT prioritas

No. Misi Indikator Satuan Nilai Standar Konversi Jenis Kinerja

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L lembaga 1.143 2.000 57,14 KURANG

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT orang 0 8.500 - KURANG

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D dosen 19 25 100,00

R-D/L dosen 59 100 59,32

Aproduk % 10,39 25 41,56

%DL % 52,35 100 52,35

Kualitas Layanan 63,31 KURANG

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK % 4,25 0 95,75

IPG APK Indeks 0,86 1 85,53

%MhsSwt % 78,91 75 100,00

Kesetaraan Layanan 93,76 UTAMA

5 Misi K-5 Kepastian APK % 27,31 30 91,03

AM PT % 28,87 100 28,87

Kepastian Layanan 59,95 KURANG

54,83 KURANGKinerja PT

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00Misi K-1

Misi K-2

Misi K-3Misi K-4

Misi K-5

Page 252: PROFIL PENDIDIKAN TINGGI (BUKU I)publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_94291C16-C641-4F85-9… · Jumlah dosen PT Indonesia sebanyak 206.641 orang dengan dosen dari PT negeri

247

pembangunan perlu berikan pada dipeningkatkan ketersediaan layanyan (misi K-1), keterjangkauan layanan (misi K-2), kualitas layanan (misi K-3), dan kepastian layanan (misi K-5) karena capaian kinerja masih kurang dari 70,00. Selain itu, keteraan layanan (misi K-4) perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan karena telah mencapai 93,76.

D. Penutup 1. Simpulan

Berdasarkan analisis indikator maka dapat disimpulkan bahwa misi K-4 yang

terbaik dengan nilai sebesar 93,76 berarti termasuk kategori utama. Sebaliknya, misi K-2 yang terburuk dengan tidak ada rincian datanya dan misi K-1 sebesar 57,14 juga termasuk kinerja kategori kurang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja PT provinsi Papua Barat sebesar 54,83 termasuk kinerja kategori kurang.

2. Saran

Kinerja PT provinsi Papua Barat sebesar 54,83 termasuk kategori kurang. Hal ini

disebabkan karena misi K-1, K-2, K-3, dan K-5 termasuk kategori kurang. Oleh karena itu, misi K-1, K-2, K-3, dan K-5 perlu ditingkatkan karena hanya tercapai masing-masing 57,14, tidak ada rincian data, 63,31 dan 59,95.

Untuk misi K-1, dalam rangka meningkatkan ketersediaan layanan maka diperlukan peningkatan indikator lembaga yang cukup untuk menampung mahasiswa. Untuk misi K-2, dalam rangka meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan maka diperlukan peningkatan indikator daerah terjangkau melalui meningkatan jumlah lembaga PT serta kapasitas lembaga. Untuk misi K-3, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan maka diperlukan jumlah dan pendidikan dosen untuk meningkatkan indikator rasio dosen-mahasiswa, rasio dosen-lembaga, dan %dosen layak. Untuk misi K-4, dalam rangka meningkatkan kesetaraan layanan, maka diperlukan peningkatan kesetaraan indikator perbedaan gender APK dan indeks perbedaan gender APK. Sedangkan untuk meningkatkan kesetaraan (misi K-4), perlu memberikan kesempatan atau advokasi kepada lulusan SM laki-laki untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang PT.