PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH...

72
PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG TAHUN 2014 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Najib Askar NIM: 1112103000048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Transcript of PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH...

Page 1: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUEDI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG

TAHUN 2014

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untukmemperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Najib Askar

NIM: 1112103000048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1436 H/2015 M

Page 2: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 19 Oktober 2015

Najib Askar

Materai

6000

Page 3: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

iii

----LEMBAR PERSETUJUAN---

Page 4: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

iv

--LEMBAR PENGESAHAN--

Page 5: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

Shalawat serta salam tidak lupa peneliti sampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Alhamdulillahi rabbil alamin, penelitian ini telah selesai, dan akan sulit

terselesaikan jika tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr.(hc) dr. MK Tajudin, SpAnd dan Prof. Dr. Arif Sumantri, SKM,

M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode lalu dan

periode saat ini.

2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK dan Achmad Zaki, M.Epid, SpOT selaku

Kepala Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah

periode lalu dan periode saat ini.

3. dr. Sayid Ridho, SpPD, FINASIM dan dr. Dwi Tyastuti, M.PH, Ph.D

selaku dosen pembimbing satu dan dua yang selalu membimbing,

mengarahkan, dan memberi motivasi kepada peneliti mulai dari awal

hingga akhir penelitian.

4. dr. Hadianti, SpPD dan dr. Riva Auda, SpA, M.Kes selaku penguji sidang

pertama dan kedua pada laporan penelitian ini yang telah bersedia

meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk menguji penelitian ini

dalam sidang skripsi.

5. dr. Nouval Shahab, SpU, Ph.D, FICS, FACS dan dr. Flori Ratna Sari,

Ph.D selaku penanggung jawab riset Program Studi Pendidikan Dokter

angkatan 2012 yang telah memberikan motivasi sehingga saya dapat

menyelesaikan penelitian tepat pada waktunya.

6. Pihak RSUD Cengkareng, Direktur rumah sakit beserta jajarannya, Bu

Cici, Bu Gadis, dan seluruh pihak Diklat serta Rekam medis RSUD

Page 6: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

vi

Cengkareng yang telah membantu berlangsungnya penelitian ini.

7. Kedua orang tua tercinta dan terhebat, Ayahanda Abdul Hamid Askar

dan Ibunda Mahmilda yang selalu memberikan dukungan kepada

peneliti baik secara moral maupun materi.

8. Ketiga saudara kandung saya, Ka Nadiah Askar, Ibrahim Askar, dan

Farhan Askar, serta seluruh keluarga besar saya yang senantiasa

membuat saya semangat dan kuat dalam mengikuti proses pembelajaran

di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

9. Untuk teman seperjuangan kelompok penelitian saya, Ahmad Sofyan,

Alwi Muarif Kurniawan, M. Aulia Fahmi, dan Ahmad Nabil A.J yang

telah berjuang bersama dan bahu-membahu untuk menyelesaikan

penelitian ini.

10. Untuk PJ Modul Riset Mahasiswa, Abdul Rasyid dan Novia Putri yang

telah membantu dalam berkoordinasi dengan pihak dosen demi

berjalannya modul riset dan berlangsungnya penelitian mahasiswa.

11. Untuk Wakwaw PSPD 2012, Latanza Brothers 2015, seluruh Murid dan

Tutor Latanza Institute, Pascal, dan sahabat-sahabat saya yang selalu

membuat saya terus termotivasi dalam mengerjakan penyusunan

penelitian ini.

12. Untuk Rakha Faturachman, Rizky Ananda Prawira, M. Ilyas Saputera,

dan Hylman Mahendra yang telah membantu dalam proses pengerjaan

penelitian ini.

13. Untuk pengurus dan penghuni Wisma Annisa, khususnya Muhamad

Rosyid, Azwar Lazuardi, dan Abdelrahman yang telah membantu dan

memotivasi saya dalam proses pengerjaan penelitian ini.

14. Untuk Fathya Fiddini Elfajri yang telah membantu dalam penyusunan

penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

15. Untuk seluruh mahasiswa PSPD 2012 yang terus semangat bersama

dalam menimba ilmu di PSPD UIN Syarif Hidayatullah.

16. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Page 7: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

vii

Peneliti menyadari bahwa laporan penelitian ini masih terdapat

ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

membangun bagi penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi

masyarakat dan para pembaca.

Ciputat, 19 Oktober 2015

Peneliti

Page 8: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

viii

ABSTRAK

Najib Askar. Program Studi Pendidikan Dokter. Profil Pasien DemamBerdarah Dengue di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Tahun 2014.

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan utamabanyak negara di dunia. Asia Tenggara merupakan wilayah dengan kasus DBDterbanyak di dunia, dan Indonesia adalah negara dengan kasus DBD terbanyak diAsia Tenggara. Meskipun demikian, masih sangat sedikit studi mengenai DBD diIndonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil pasien DBD denganmenggunakan studi potong lintang dan bersifat deskriptif. Pada penelitian inididapatkan sampel sebanyak 67 pasien yang dirawat inap di RSUD Cengkareng.Pada hasil penelitian didapatkan demografi pasien dengan 41 anak dan 26 dewasa,34 laki-laki dan 33 perempuan serta kejadian tertinggi terdapat pada bulan April.Gejala klinis tersering yaitu demam pada 100%, mual pada 86,6%, anoreksiapada 73,1%, muntah dan malaise pada 56.7% pasien.. Hasil laboratorium dengantrombositopeni pada anak sebanyak 61% dan pada dewasa 30,8%, leukopenipada dewasa 61,5%, peningkatan hematokrit ≥20%, pada dewasa sebanyak38,5%. Tidak ditemukan kasus dengan kematian pada penelitian ini.

Kata Kunci: Demam berdarah Dengue, Gambaran Klinis

ABSTRACT

Najib Askar. Medical Education Department. Profile Dengue HaemorrhagicFever at Central Hospital of Cengkareng 2014.

Dengue haemorrhagic fever (DHF) is one of the major health problems in manycountries in the world. Southeast Asia is a region with highest DHF cases in theworld, and Indonesia is a country with the highest DHF cases in Southeast Asia.Neverthless, a few researchs of DHF in Indonesia. This study was conducted todetermine the profiles of DHF patients using cross-sectional study and descriptivetype. The study obtained sample of 67 hospitalized patients in General Hospital ofCengkareng. The result of patient demographics from this research were 41children and 26 adults, 34 men and 33 women, and the highest incidence was inApril. The most common clinical symptoms were fever occured in all patients,nausea in 86.6%, anorexia in 73.1%, vomit and malaise in 56.7%. The laboratoryresults with thrombocytopenia occurred in 61% children and 30.8% adults,leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20% occurred in38.5% adults. No death case found in this study.

Keywords : Dengue Hemorrhagic Fever, Clinical Manifestations.

Page 9: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL..............................................................................................iLEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ iiLEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.................................................. iiiLEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN................................................ ivKATA PENGANTAR........................................................................................vABSTRAK ......................................................................................................... viiiDAFTAR ISI ..................................................................................................... ixDAFTAR TABEL ............................................................................................. xiDAFTAR GAMBAR..........................................................................................xii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................11.1. Latar Belakang..............................................................................................11.2. Rumusan Masalah.........................................................................................21.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 2

1.3.1. Tujuan Umum..................................................................................... 21.3.2. Tujuan Khusus.................................................................................... 2

1.4. Manfaat Penelitian........................................................................................ 21.4.1. Bagi Peneliti.........................................................................................21.4.2. Bagi Masyarakat.................................................................................. 21.4.3. Bagi Institusi..................................................................................... .. 31.4.4. Bagi Tenaga Medis.............................................................................. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 42.1. Landasan teori ............................................................................................. 4

2.1.1. Definisi............................................................................................... 42.1.2. Epidemiologi ..................................................................................... 42.1.3. Etiologi ...............................................................................................62.1.4. Penularan.............................................................................................62.1.5. Patogenesis dan Patofisiologi............................................................. 72.1.6. Gambaran Klinis.................................................................................102.1.7. Klasifikasi dan Diagnosis................................................................... 11

2.2. Kerangka Teori............................................................................................. 132.3. Kerangka Konsep ......................................................................................... 142.4. Definisi Operasional..................................................................................... 15

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 203.1. Desain Penelitian.......................................................................................... 203.2. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................ 203.3. Populasi dan Sampel.....................................................................................20

3.3.1. Populasi dan Sampel yang Diteliti.....................................................203.3.2. Jumlah Sampel...................................................................................203.3.3. Cara Pengambilan Sampel................................................................. 213.3.4. Kriteria Sampel........................................................ ......................... 21

3.3.4.1. Kriteria Inklusi........................................................ ........... 21

Page 10: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

x

3.3.4.2. Kriteria Ekslusi................................................................... 213.4. Cara Kerja Penelitian ................................................................................... 223.5. Manajemen Data ......................................................................................... 23

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 244.1. Sebaran Demografi Pasien ........................................................................... 244.2. Gambaran Klinis Pasien .............................................................................. 334.3. Karakteristik Penatalaksanaan Pasien .......................................................... 404.4. Angka Kematian Pasien ............................................................................... 41

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 425.1. Simpulan ...................................................................................................... 425.2. Saran............................................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 44LAMPIRAN....................................................................................................... 47

Page 11: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi Infeksi Dengue dan Tingkat Keparahan DBD..............10Tabel 4.1. Sebaran Sosio-Demografi Pasien DBD.......................................... 24Tabel 4.2. Distribusi Pasien DBD Anak dan Dewasa Berdasarkan Jenis

Kelamin...........................................................................................25Tabel 4.3. Distribusi Alamat Pasien................................................................ 26Tabel 4.4. Distribusi Pasien Berdasarkan Pekerjaannya..................................27Tabel 4.5. Distribusi Pasien Berdasarkan Suku............................................... 27Tabel 4.6. Distribusi Tingkat Pendidikan pada Pasien Anak dan Dewasa...... 28Tabel 4.7. Distribusi Status Pernikahan Pasien Anak dan Dewasa................. 29Tabel 4.8. Karakteristik Lama Rawat Inap...................................................... 31Tabel 4.9. Sebaran Pasien Berdasarkan Jalur Masuk Rumah Sakit.................32Tabel 4.10. Distribusi Indeks Massa Tubuh pada Pasien Anak Berdasarkan

Kurva Pertumbuhan WHO 2007.................................................... 32Tabel 4.11. Distribusi Indeks Massa Tubuh pada Pasien Dewasa Berdasarkan

Klasifikasi WHO Asia Pasifik........................................................ 33Tabel 4.12. Gambaran Klinis pada Pasien Anak............................................... 33Tabel 4.13. Gambaran Klinis Pada Pasien Dewasa........................................... 35Tabel 4.14. Interpretasi Hasil Laboratorium pada Pasien Anak........................ 35Tabel 4.15. Gambaran Hasil Laboratorium pada Pasien Dewasa......................37Tabel 4.16. Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang yang Dilakukan.......... 38Tabel 4.17. Sebaran Pasien Berdasarkan Diagnosis.......................................... 39Tabel 4.18. Tatalaksana Cairan pada Pasien......................................................40Tabel 4.19. Jenis dan Frekuensi Tindakan yang Dilakukan pada Pasien...........40Tabel 4.20. Pemberian Terapi Antibiotik pada Pasien...................................... 40

Page 12: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Angka Kesakitan DBD per 100.000 Penduduk Tahun2008-2013 di Indonesia................................................................4

Gambar 2.2. Patogenesis Demam Berdarah dengue.........................................8Gambar 4.1. Diagram Sebaran Pasien Berdasarkan Bulan Rawat Inap...........30

Page 13: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

xiii

DAFTAR SINGKATAN

APC : Antigen Presenting Cell

DBD : Demam Berdarah Dengue

DD : Demam Dengue

DSS : Dengue Shock Syndrome

ICAM : Intracellular Adhesion Moleculle

IFN : Interferon

IgG : Imunoglobulin G

IgM : Imunoglobulin M

IL : Interleukin

IMT : Indeks Massa Tubuh

NO : Nitrit Oksida

PAF : Platelet Activating Fator

TNF : Tumor Necroting Factor

WHO : World Health Organization

Page 14: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit yang

disebabkan oleh infeksi Virus Dengue. Virus Dengue dapat masuk ke dalam

sistem peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk yang memiliki genus

Aedes.1 Gejala pada pasien yang terinfeksi dapat berupa demam ringan sampai

tinggi, sakit kepala, nyeri pada daerah sekitar mata, nyeri otot dan persendian,

ruam, hingga perdarahan spontan.2 Demam dengue (DD) menjadi salah satu

masalah kesehatan utama banyak negara di dunia, khususnya negara dengan iklim

tropis.3 Diperkirakan, sebanyak 2,5 milyar penduduk bumi tinggal di negara

dengan endemik Virus Dengue, 52% darinya tinggal di Asia Tenggara yang terdiri

dari 10 negara endemik Virus Dengue.4 Saat ini dilaporkan sebanyak 100 hingga

200 juta kasus infeksi dengue terjadi setiap tahunnya yang tersebar pada kurang

lebih 100 negara di seluruh dunia.3 Dari keseluruhan kasus yang tersebar di

seluruh dunia tersebut, Asia Tenggara merupakan wilayah yang menempati angka

kejadian tertinggi, yaitu 232.530 kasus pada tahun 2009, dengan 2.031 kasusnya

berujung pada kematian.4

Indonesia merupakan negara dengan kasus DD tertinggi di Asia Tenggara,

yaitu sebanyak 156.052 dari total 232.530 kasus pada tahun 2009, atau dengan

kata lain, sepanjang tahun 2009, dari keseluruhan kasus di Asia Tenggara kurang

lebih 67% kasus DD terjadi di Indonesia.4 Berdasarkan Profil Kesehatan

Indonesia 2013 yang dibuat oleh Kementrian Republik Indonesia menunjukkan

bahwa, sepanjang tahun 2013 jumlah pasien DBD sebanyak 112.511 kasus atau

sebanding dengan 45,85 kasus per 100.000 penduduk Indonesia, dengan 871

kasus berujung pada kematian.1

Walaupun demikian, masih sedikit studi yang meneliti mengenai DBD di

Indonesia. Oleh karena itu, peneliti melihat dibutuhkan banyak studi yang

berkaitan dengan DBD di Indonesia. Atas dasar hal tersebut, peneliti memilih

untuk membuat penelitian deskriptif mengenai DBD yang berjudul Profil Pasien

Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng 2014.

Page 15: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

2

Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah referensi yang ada mengenai

gambaran klinis pasien DBD di Indonesia, khususnya di wilayah Cengkareng dan

sekitarnya.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana profil pasien demam berdarah dengue di Rumah Sakit Umum

Daerah Cengkareng pada tahun 2014?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui sebaran gambaran klinis pasien rawat dengan demam

berdarah dengue di RSUD Cengkareng pada tahun 2014.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran sosio-demografi pasien dengan demam berdarah

dengue di RSUD Cengkareng pada tahun 2014.

b. Mengetahui sebaran gambaran klinis pasien anak dan dewasa dengan

demam berdarah dengue di RSUD Cengkareng pada tahun 2014.

c. Mengetahui angka kematian pasien demam berdarah dengue di RSUD

Cengkareng pada tahun 2014.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Peneliti

a. Meningkatkan pengetahuan peneliti mengenai sebaran gambaran klinis

demam berdarah dengue berdasarkan sosio-demografi pasien.

b. Menjadi prasyarat kelulusan dalam memperoleh gelar sarjana kedokteran.

1.4.2. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi tambahan kepada masyarakat mengenai gambaran

klinis pasien dengan demam berdarah dengue dan bagaimana sebaran

berdasarkan sosio-demografinya.

Page 16: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

3

1.4.3. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan menjadi bahan referensi bagi peneliti

berikutnya.

1.4.4. Bagi Tenaga Medis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan evaluasi mengenai

diagnosis pasien demam berdarah dengue.

Page 17: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

4

`BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Demam Berdarah Dengue

2.1.1. Definisi

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit yang

didasari oleh infeksi Virus Dengue.1 Virus dengue dapat masuk ke dalam sistem

peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes.1 Gejala pada

pasien yang terkena DBD dapat berupa demam ringan sampai tinggi, sakit kepala,

nyeri pada sekitar mata, nyeri otot dan persendian, ruam, hingga perdarahan

spontan.2 Pada keadaan yang lebih berat, pasien dapat mengalami syok

hipovolemik akibat kebocoran plasma yang disebut sebagai sindrom syok dengue

(SSD).

2.1.2. Epidemiologi

Gambar 2.1. Angka Kesakitan DBD per 100.000Penduduk Tahun 2008-2013 di Indonesia.1

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2013 yang dibuat oleh

Kementrian Republik Indonesia menunjukkan bahwa, sepanjang tahun 2013

jumlah pasien DBD sebanyak 112.511 kasus yang sebanding dengan 45,85 kasus

per 100.000 penduduk Indonesia, dengan 871 kasus berujung pada kematian.1

Berdasarkan gambar 2.1 di atas, bila dibandingkan dengan tahun 2008 yang

Page 18: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

5

memiliki angka kesakitan sebesar 59,02 kasus per 100.000 penduduk, angka

kesakitan pada tahun 2013 memiliki nilai yang lebih rendah. Akan tetapi, bila

dilihat dalam 3 tahun terakhir, yakni tahun 2011, 2012, dan 2013 yang masing-

masing memiliki angka kesakitan sebesar 27,67, 37,27, dan 45,85 kasus, angka

kesakitan dari tahun ke tahun cenderung memiliki tren peningkatan.1

Tiga daerah dengan angka kesakitan tertinggi adalah Bali dengan 168,48

kasus, Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan 104,04 kasus, dan Daerah Istimewa

Yogyakarta sebesar 95,99 kasus per 100.000 penduduk.1 Bila jumlah kasus pada

tahun 2013 dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun 2012, maka terjadi

peningkatan sebanyak 90.425 kasus.1 Akan tetapi, angka kesakitan DBD yang

ditargetkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013 telah

tercapai, yakkni ≤52 kasus per 100.000 penduduk.1

Tingginya kasus, terutama kematian akibat DBD di Indonesia tidak

terlepas dari kontrol dan pencegahan yang lemah oleh berbagai pihak, khususnya

dari pemerintah dan masyarakat. Kebanyakan dokter di Indonesia juga belum

menerapkan standar penanganan kasus DBD, sehingga jumlah kematian masih

tinggi. Faktor penting lainnya adalah belum tersedianya obat spesifik atau vaksin

untuk menangani dengue.

Berdasarkan laporan epidemiologi, angka kematian DBD di Indonesia

mengalami penurunan dari 41,3% pada tahun 1968 menjadi 2,9% pada akhir

tahun 1992, tahun 2000 kurang dari 2%, dan 0,8% pada tahun 2008. Laporan ini

berbeda dengan angka kematian di rumah sakit yang masih cukup tinggi (5-15%)

terutama di rumah sakit rujukan. Sampai saat ini angka kematian SSD masih

tinggi, terutama pada penderita dengan penyulit perdarahan dan ensefalopati.

Angka kematian di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta sebesar 20-26%, di

RS Dr. Soetomo Surabaya sebesar 16-20%.

Sejak tahun 1968-1995 di Indonesia kasus DBD terutama menyerang

kelompok umur 5-14 tahun, tetapi setelah tahun 1984 insidens kelompok umur

lebih dari 15 tahun meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 di provinsi

DKI Jakarta, persentase kasus DBD terbanyak merupakan kelompok 5-14 tahun

Page 19: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

6

(36%), diikuti kelompok umur lebih 5 tahun (31%), kelompok 15-44 tahun (22%)

lebih dari 45 tahun (11%). Data dari tahun menunjukkan proporsi jenis kelamin

lelaki banyak dibanding perempuan pada semua umur.

Demam berdarah dengue biasanya paling banyak terjadi pada musim

hujan, ketika suhu dan kelembabannya mendukung untuk perkembangbiakan dari

vektornya.2

2.1.3. Etiologi

Penyakit demam berdarah dengue disebabkan oleh Virus Dengue yang

masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk. Virus ini merupakan

virus dari genus Flavivirus dan family Flaviviridae. Virus ini beukuran 50 nm dan

merupakan Virus dengan rantai RNA tunggal. Virus Dengue terbentuk dari tiga

protein struktural, yaitu protein inti (core), protein membran, dan protein

selubung, dan juga memiliki tujuh protein non-struktural. Salah satu protein non-

struktural yang dimiliki yaitu glikoprotein selubung, yaitu NS1, yang memiliki

peran patogenesis yang penting terkait dengan kemampuan proses penggumpalan

darah. Selain itu, juga dapat dapat digunakan untuk membantu menegakkan

diagnosis infeksi dengue. Virus Dengue dibagi menjadi 4 serotipe, yaitu DENV-1,

DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.4

2.1.4. Penularan4

DBD ditularkan melalui vektor nyamuk betina Aedes aegypti ataupun

Aedes albopictus. Nyamuk ini mendapatkan Virus Dengue dari manusia yang

terkena infeksi dengue. Nyamuk harus menggigit manusia yang terinfeksi dengue

pada fase viremia, yaitu 2 hari sebelum timbul demam hingga 4-5 hari setelah

gejala demam muncul. Nyamuk yang sudah menghisap darah yang mengandung

Virus Dengue akan terinfeksi pada sel epitel usus dan virus akan bereplikasi di sel

tersebut. Setelah itu Virus Dengue akan menyebar ke kelenjar liur nyamuk dan

akan masuk ke dalam air liur. Ketika nyamuk menggigit manusia, maka nyamuk

akan mengeluarkan air liurnya dan Virus Dengue pun akan masuk ke peredaran

manusia dan memulai siklusnya di dalam tubuh manusia.

Page 20: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

7

2.1.5. Patogenesis dan Patofisiologi5,6

Pada saat nyamuk menggigit manusia, Virus Dengue masuk ke peredaran

darah dan menyebar ke epidermis dan dermis. Virus Dengue yang masuk

ditangkap oleh sel Langerhans (makrofag kulit) dan selanjutnya sel tersebut

memproses informasi tersebut dan berperan sebagai APC (Antigen Presenting

Cell) yang mengantarkan informasi mengenai virus ke kelenjar getah bening

terdekat. Setelah itu, APC mengaktifasi sel T-Helper dan menginduksi monosit

dan makrofag lainnya untuk memfagosit virus.

Akan tetapi, Virus Dengue yang difagosit dapat bertahan hidup di dalam

sel dan dapat menyebabkan pelepasan mediator kimiawi seperti interferon,

interleukin 1 (IL-1), IL-6, IL-12, dan TNF. Pelepasan mediator kimiawi inilah

yang dapat menyebabkan gejala sistemik seperti demam dan peningkatan

permeabilitas pembuluh darah. Selain itu, Virus Dengue yang sudah difagosit oleh

makrofag juga dapat beramplifikasi dan menyebar ke peredaran darah, fase inilah

yang disebut sebagai fase viremia. T-Helper yang diaktifasi tersebut akan

mengaktifasi sel T sitotoksik dan sel B, sel T sitotoksik berperan dalam

melisiskan makrofag yang sudah terinfeksi Virus Dengue, sementara sel B akan

membentuk antibodi terhadap Virus Dengue. Proses di atas menyebabkan

pelepasan mediator-mediator kimia yang dapat menyebabkan gejala sistemik.

Selain itu, infeksi dari Virus Dengue juga dapat menyerang ke sumsum tulang

yang merupakan tempat pembentukan sel-sel darah sehingga dapat menurunkan

produksi sel-sel darah.

Antibodi yang terbentuk sebagai respon dari infeksi Virus Dengue adalah

Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG). Dalam peredaran darah,

IgM dapat ditemukan pada hari kelima demam dan menghilang setelah 60-90 hari.

Sementara untuk IgG, pada infeksi primer dapat ditemukan mulai dari hari ke-14

setelah demam sedangkan pada infeksi sekunder, IgG sudah dapat dideteksi pada

hari kedua demam.

Page 21: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

8

Gambar 2.2. Patogenesis Demam Berdarah Dengue.5

Pada infeksi primer, antibodi yang terbentuk memiliki fungsi netralisasi

dan non-netralisasi, fungsi tersebut akan mengenali protein E, NS1, Pre M, dan

NS3. Sel yang terinfeksi akan dikenali dan dilisiskan melalui aktifitas netralisasi

maupun melalui aktivitas dari kompolemen yang pada akhirnya dapat mencegah

penyebaran infeksi dari Virus Dengue. Bila terjadi infeksi sekunder dengan

serotipe yang sama maka antibodi yang ada sudah siap untuk memberikan

Page 22: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

9

perlawanan dan mengatasi infeksi tersebut. Hal ini berbeda dengan infeksi

sekunder Virus Dengue dengan serotipe yang berbeda. Pada keadaan ini, antibodi

dapat mengikat antigen, namun tidak dapat menetralisirnya. Kompleks antigen-

antibodi ini justru bersifat opsonisasi, sehingga memancing makrofag datang dan

makrofag dengan mudah terinfeksi Virus Dengue. Pada akhirnya makrofag akan

memproduksi IL-1, IL-6, TNFα, dan platelet activating factor (PAF).

TNFα dan sistem komplemen dapat menyebabkan kebocoran plasma

melalui perusakan endotel dan efek vasoaktif yang memvasodilatasi pembuluh

darah. Selain itu, efek dari komplemen dan PAF yang berlebihan juga dapat

menginduksi koagulasi dan perdarahan. Selain itu, juga terdapat anti-NS1 yang

berikatan dengan hepatosit, sel endotel, dan platelet. Efek pengikatan anti-NS1

pada sel endotel dapat menyebabkan pengeluaran nitrit oksida (NO) yang

berlebihan dan dapat menyebabkan kerusakan pada sel endotel. Hal inilah yang

dapat menyebabkan terganggunya fungsi endotel dan menyebabkan kebocoran

plasma. Kebocoran plasma ini dapat menyebabkan gangguan perfusi ke jaringan,

sehingga terjadi kompensasi tubuh dalam upaya menghilangkan gangguan perfusi

ke jaringan. Bila keadaan kebocoran plasma memburuk dan berkepanjangan,

maka dapat terjadi kondisi yang disebut sebagai sindrom syok dengue. Kebocoran

plasma juga dapat terlihat dengan adanya peningkatan kadar hematokrit

(hemokonsentrasi). Selain itu, ikatan anti-NS1 dengan sel endotel juga dapat

menginduksi pengeluaran interleukin-6 (IL-6), IL-8, dan intracellular adhesion

molecule 1 (ICAM-1). Anti-NS1 juga berikatan dengan trombosit, yang bisa

berefek pada penurunan hitung trombosit (trombositopenia) dan bisa

menyebabkan keluhan perdarahan.

Selain itu, pada keadaan yang lebih berat, infeksi ke sumsum tulang, reaksi

silang antibodi dengan plasmin dan platelet, ketidakseimbangan mediator-

mediator kimia dalam darah, serta pengaktifan system fibrinolisis dapat

menyebabkan keadaan gangguan pembekuan darah yaitu diseminata

intravascular coagulation.

Page 23: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

10

2.1.5. Gambaran Klinis

Pada pasien demam berdarah dengue secara umum gambaran klinis

bergantung pada fase perjalanan penyakit. Pada fase pertama, yaitu febrile phase

akan muncul gejala demam tinggi yang akut dan sering diikuti dengan gejala

lainnya seperti anoreksia, mual, muntah, sakit kepala, eritema pada kulit, nyeri

otot, nyeri sendi, nyeri retro-orbita, dan fotofobia.7

Gejala perdarahan ringan seperti petekie, epistaksis, dan perdarahan gusi

dapat muncul pada fase ini. Sedangkan perdarahan masif saat menstruasi dan

perdarahan saluran cerna jarang ditemukan pada fase ini.4,7 Fase demam ini dapat

berlangsung antara dua hingga tujuh hari pertama.7

Fase kedua disebut dengan fase kritis, pada fase ini, suhu tubuh pasien

menurun diantara 37,5-38 C, bahkan lebih rendah dari itu.7 Pada fase ini terjadi

kebocoran plasma yang didahului penurunan kadar leukosit yang progresif dan

penurunan hitung trombosit.7 Kebocoran plasma yang signifikan biasanya akan

berakhir setelah 24-48 jam. Kebocoran plasma ditandai dengan meningkatnya

kadar hematokrit dari nilai normalnya.5

Tingginya peningkatan hematokrit merupakan gambaran keparahan dari

kebocoran plasma. Kebocoran plasma akan mempengaruhi tekanan darah pasien

yang dapat menyebabkab syok.7 Bila terjadi syok yang berat dan atau

berkepanjangan, maka hipoperfusi dapat mengakibatkan asidosis metabolik,

kerusakan organ yang progresif, dan diseminata intravascular coagulation. Dan

dapat berujung dengan keterlibatan banyak organ seperti hepatitis, ensefalitis, dan

miokarditis. Meskipun pada DBD akan terjadi peningkatan hematokrit dan

penurunan kadar leukosit, namun pada kasus ini perdarahan yang berat dan respon

stress akan menyebabkan keadaan sebaliknya, yaitu meningkatnya leukosit dan

menurunnya hematokrit.6

Setelah melewati fase kritis, pasien akan memasuki fase pemulihan, pada

fase ini, cairan yang keluar dari plasma akan kembali diserap masuk ke dalam

pembuluh darah. Pada fase ini, keadaan umum pasien akan membaik, nafsu

Page 24: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

11

makan meningkat, keluhan pencernaan berkurang, keadaan hemodinamik mulai

stabil, dan mulai terjadi pembentukan urin. Kadar hematokrit kembali ke nilai

normal, atau terlihat lebih rendah karena efek pengenceran akibat banyaknya

cairan yang diserap ke vaskular dan kadar leukosit pun mulai meningkat, akan

tetapi pemulihan hitung trombosit terjadi lebih lambat dibanding dengan leukosit.7

2.1.6. Klasifikasi dan Diagnosis

WHO membagi infeksi dengue dan derajat keparahannya ke dalam 5

tingkat klasifikasi, yaitu demam dengue (DD), DBD tingkat 1, DBD tingkat 2,

DBD tingkat 3, dan DBD tingkat 4.4

Tabel 2.1. Klasifikasi Infeksi Dengue dan Tingkat Keparahan DBD

Demam

Dengue

(DD)/DBD

Tingkat Tanda dan Gejala Hasil Laboratorium

DD

Demam dengan 2 gejala berikut :

Sakit kepala Nyeri daerah belakang mata Nyeri otot Nyeri sendi/nyeri tulang Bercak kemerahan Manifestasi perdarahan Tidak ada bukti kebocoran

plasma

Leukopenia (≤5.000sel/mm3)

Trombositopenia (hitungtrombosit <150.000sel/mm3)

Peningkatan hematokrit(5-10%)

Tidak ada buktikebocoran plasma

DBD IDemam dan manifestasi perdarahan(positif pemeriksaan tourniquet) danadanya bukti kebocoran plasma.

Trombositopenia <100.000sel/mm3; peningkatanhematokrit ≥20%

DBD IISama seperti pada tingkat I danditambah dengan perdarahan spontan

Trombositopenia <100.000sel/mm3; peningkatanhematokrit ≥20%.

DBD III

Sama seperi pada tingkat I atau IIdan ditambah dengan kegagalansirkulasi (nadi lemah, selisih antarasistol-diastol ≤20 mmHg, hipotensi,restlessness).

Trombositopenia <100.000sel/mm3; peningkatanhematokrit ≥20%

DBD IVSama seperti pada tingkat III danditambah dengan syok yangberkepanjangan dengan tekanandarah dan nadi yang tidak dapat

Trombositopenia <100.000sel/mm3; peningkatanhematokrit ≥20%.

Page 25: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

12

diukur.

(Sumber : Diolah dari Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and denguehaemorrhagic fever WHO SEAREO 2011)

Berdasarkan gambaran klinis pada tabel di atas, diagnosis dapat

ditegakkan. Pada demam dengue diagnosis dapat ditegakkan bila pasien

mengalami demam, tidak adanya bukti yang mendukung kebocoran plasma, dan

memiliki minimal dua tanda dan gejala sebagai berikut,

a. Sakit kepala

b. Nyeri pada bagian belakang mata

c. Nyeri otot

d. Nyeri sendi atau tulang

e. Kemerahan pada kulit

f. Tanda-tanda perdarahan

Data lainnya yang mendukung penegakkan diagnosis DD adalah dengan adanya

hasil laboratorium seperti berikut,

a. Hitung leukosit <5.000 sel/mm3

b. Hitung trombosit <150.000 sel/mm3

c. Peningkatan hematokrit 5-10%

Untuk penegakkan diagnosis DBD tingkat 1 adalah demam, adanya

manifestasi perdarahan, dan adanya tanda dari kebocoran plasma. Sementara hasil

laboratorium yang mendukung adanya kebocoran plasma adalah hasil hitung

trombosit yang kurang dari 100.000 sel/mm3 dan peningkatan kadar hematokrit

≥20%.

DBD tingkat 2 dapat ditegakkan bila muncul gambaran klinis yang sama

dengan DBD tingkat 1, namun ditambah dengan adanya perdarahan spontan pada

pasien.

Pada DBD tingkat 3, diagnosis ditegakkan bila gambaran klinis pasien

sama dengan DBD tingkat 1 ataupun 2, namun ditambah dengan adanya tanda

dari kegagalan sirkulasi yaitu, lemahnya pulsasi nadi, selisih antara tekanan darah

sistol dan diastol ≤20 mmHg, tekanan darah rendah, pasien terlihat resah.

Page 26: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

13

Pada DBD tingkat 4, gambaran klinis sama dengan DBD tingkat 3, namun

disertai ketidakbisaan pemeriksa untuk melakukan pengukuran tekanan darah dan

nadi pasien.

2.2. Kerangka Teori

: Yang diteliti

Nyamuk yangterinfeksi virus

Dengue menggigitmanusia

Infeksi virus Denguepada manusia

Asimptomatik Simptomatik

Demam DengueDemam Berdarah

Dengue

GambaranGejala Klinis

GambaranLaboratorium

Page 27: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

14

2.3. Kerangka Konsep

Pasien DemamBerdarah Dengue

Gambaran Klinis

Gejala Hasil laboratorium

Pemeriksaanpenunjang

Diagnosis

Tatalaksana

Sosio-Demografi Pasien

Kelompok usia Jenis kelamin

Alamat Pekerjaan

Suku Tingkat pendidikan Status pernikahan

Bulan rawat inap Lama rawat inap

Jalur masuk rumahsakit

Indeks massa tubuh

Angka Kematian

Page 28: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

15

2.4. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat

Ukur

Cara

Ukur

Skala Ukur

1. Rekam medis Suatu berkas yang berisikan

catatan dalam bentuk dokumen

mengenai identitas pasien, hasil

pemeriksaan, pengobatan,

,tindakan dan pelayanan lain

yang telah diberikan kepada

pasien.8

Baca Kategorik

2. Demam

berdarah

dengue (DBD)

Merupakan Pasien yang telah

terdiagnosis DBD yang sudah

dituliskan oleh dokter dalam

rekam medis pasien. Penyakit

demam berdarah dengue (DBD)

merupakan suatu penyakit yang

didasari oleh infeksi Virus

Dengue.1

Rekam

medis

Baca Kategorik

3. Kelompok usia Usia pasien saat terdiagnosa

Demam Berdarah Dengue dan

dikelompokkan menjadi

Pra sekolah (3-5)

Kanak-kanak (6-11)

Remaja muda (12-14)

Remaja (15-17)

Dewasa muda (18-35)

Dewasa menengah (36-55)

Dewasa akhir (>55)

Rekam

medis

Baca Kategorik

ordinal

4. Jenis kelamin Jenis kelamin adalah perbedaan

antara perempuan dengan laki-

laki secara biologis sejak

Rekammedis

Baca Kategoriknominal

Page 29: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

16

seseorang lahir.9

5. Alamat Alamat merupakan domisili

tempat pasien tinggal yang telah

dituliskan di dalam rekam medis

pasien.

Rekam

medis

Baca Kategorik

nominal

6. Pekerjaan Pekerjaan adalah macam

pekerjaan yang dilakukan

seseorang atau ditugaskan

kepada seseorang yang sedang

bekerja atau yang sementara

tidak bekerja.

Dikelompokkan menjadi:

Pelajar

Mahasiswa

Karyawan

Ibu Rumah Tangga

Guru

Lainnya.

Rekam

medis

Baca Kategorik

ordinal

7. Suku Asal suku pasien dibagi

menjadi, Jawa, Sunda, Betawi,

Makassar, Palembang, Nias,

Batak, atau yang lainnya.

Rekam

medis

Baca Kategorik

ordinal

8. Tingkat

pendidikan

Jenjang pendidikan pasien terdiri

dari tingkat pendidikan saat ini,

yang berarti tingkat pendidikan

yang sedang pasien jalani, yaitu

SD, SMP, SMA, dan kulia dan

tingkat pendidikan terakhir

pasien yang yaitu, SD, SMP,

SMA, diploma, dan strata 1.

Rekam

medis

Baca Kategorik

9. Status

Pernikahan

Pernikahan adalah sebuah ikatan

lahir batin antara seorang pria

dengan seorang wanita ssebagai

Rekam

medis

Baca Kategorik

ordinal

Page 30: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

17

suami isteri dengan tujuan untuk

membentuk keluarga atau rumah

tangga yang bahagia dan kekal.10

Dikelompokkan menjadi :

Menikah

Belum Menikah

Duda/Janda

10. Bulan rawat

inap

Merupakan bulan dimana pasien

dirawat inap di RSUD

Cengkareng.

Rekam

medis

Baca Kategorik

11. Lama rawat

inap

Didefinisikan sebagai lama

pasien di rawat inap dan

dihitung dalam hari.

Rekam

medis

Baca Kategorik

12. Jalur masuk

rumah sakit

Dibagi menjadi Instalasi Gawat

Darurat (IGD), poli umum, dan

rujukan.

Rekam

medis

Baca Kategorik

13. Indeks massa

tubuh (IMT)

Indeks massa tubuh adalah berat

badan dalam kilogram (kg)

dibagi tinggi dalam meter

kuadrat (m2), lalu IMT yang

sudah didapat digolongkan

berdasarkan klasifikasi IMT

menurut Kriteria Asia Pasifik.12

Rekam

medis dan

kriteria

klasifikasi

IMT Asia

Pasifik

Hitung Kategorik

14. Demam Demam didefinisikan sebagai

peningkatan suhu tubuh dari

nilai temperatur normalnya

(<37,7°C)13. Pada penelitian ini,

demam merupakan keluhan

yang tercatat dalam rekam

medis.

Rekam

medis

Baca. Kategorik

15. Mual Mual didefinisikan sebagai

perasaan ingin muntah dan

seringkali muncul sebelum

muntah.13

Rekam

medis

Baca Kategorik

Page 31: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

18

16. Anoreksia Anoreksia adalah tidak adanya

nafsu makan.14

Rekammedis

Baca Kategorik

17. Malaise Didefinisikan sebagai perasaan

tidak nyaman yang samar15

Rekam

medis

Baca Kategorik

18. Muntah Muntah adalah keluarnya isi

lambung hingga ke mulut

dengan paksa atau dengan

kekuatan.14

Rekammedis

Baca Kategorik

19. Sakit kepala Nyeri pada kepala.15 Rekam

medis

Baca Kategorik

20. Nyeri perut Nyeri pada abdomen. Rekam

medis

Baca Kategorik

21. Epistaksis Perdarahan dari hidung,

biasanya akibat pecahnya

pembuluh darah kecil yang

terletak pada bagian anterior

septum nasal kartilaginosa.15

Rekam

medis

Baca Kategorik

22. Perdarahan

gusi

Keluarnya darah dari gusi. Rekam

medis

Baca Kategorik

23. Perdarahan

saluran cerna

Keluarnya darah darri saluran

pencernaan.

Rekam

medis

Baca Kategorik

24. Mialgia Nyeri pada otot.15 Rekam

medis

Baca Kategorik

25. Arthralgia Nyeri pada daerah sendi. Rekam

medis

Baca Kategorik

26. Sakit tenggorok Sensasi nyeri pada daerah

tenggorok (anterior leher).15

Rekam

medis

Baca Kategorik

27. Hitung

trombosit

Didefinisikan sebagai jumlah sel

keping darah dalam mm3,

(sel/mm3).

Rekam

medis

Baca Kategorik.

Trombositopenia(trombosit<

Page 32: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

19

100.000sel/mm3)

28. Kadar

hematokrit

Didefinisikan sebagai persentase

sel darah merah terhadap

volume darah total.16

Rekam

medis

Baca. Kategorik.

1 : < 36 %

2 : >36 %

29. Hitung leukosit Didefinisikan sebagai

perhitungan jumlah sel darah

putih per satu mili liter kubik

(sel/mm3).

Rekam

medis

Baca. Kategorik.

Leukopenia

(Leukosit

<5.000

sel/mm3)

30. Nilai SGOT Didefinisikan sebagai jumlah

enzim SGOT dalam unit per

liter darah (U/L).

Rekam

medis

Baca. Kategorik

1 : <30 U/L

2 : >30 U/L

3 : tidakdilakukanpemeriksaan

31. Nilai SGPT Didefinisikan sebagai jumlah

enzim SGOT dalam unit per

liter darah (U/L).

Rekam

medis

Baca Kategorik

1 : <35 U/L

2 : >35 U/L

3 : tidakdilakukanpemeriksaan

32. Imunoglobulin

M (IgM)

Merupakan antibodi yang

dibentuk tubuh sebagai respon

dari infeksi Virus Dengue, dapat

dideteksi 3-5 hari setelah onset

penyakit dan tidak terdeteksi

kembali setelah 2-3 bulan

kemudian.4

Rekam

medis

Baca. Kategorik

1 : positif

2 : negatif

3 : tidak

dilakukan

pemeriksaan

33. Imunoglobulin

G (IgG)

Merupakan antibodi yang

dibentuk tubuh sebagai respon

dari infeksi Virus Dengue, dapat

dideteksi di akhir minggu

Rekam

medis

Baca. Kategorik

1 : positif

Page 33: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

20

pertama dan tidak terdeteksi

kembali setelah beberapa tahun.42 : negatif

3 : tidak

dilakukan

pemeriksaan

34. Tindakan Suatu tatalaksana atau terapi

invasif yang diberikan dokter

kepada pasien. Terdiri dari

terapi cairan, pemberian

antibiotik, dan tindakan.

Rekam

medis

Baca Kategorik

35. Antibiotika Antibiotika adalah segolongan

senyawa, baik alami maupun

sintetik, yang mempunyai efek

untuk menekan atau

menghentikan suatu proses

biokimia di dalam suatu

organisme, khususnya dalam

proses infeksi oleh bakteri.

Rekam

medis

Baca Kategorik

1 : diberikan

antibiotik

2 : tidak

diberikan

antibiotic

36. Meninggal Meninggal adalah sudah

menghilangnya nyawa atau

tidak hidup lagi.17

Rekam

medis

Baca Kategorik

1 : meninggal

2 : tidak

meninggal

Page 34: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan retrospektif

cross-sectional dengan mengumpulkan data di bagian rekam medis RSUD

Cengkareng. Data-data yang telah terkumpul akan digunakan untuk mengetahui

Profil Pasien Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Umum Daerah

Cengkareng 2014.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng

selama bulan Juli hingga Agustus 2015.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi dan Sampel yang Diteliti

Populasi yang dijadikan subjek penelitian adalah sebagai berikut:

a. Populasi target: pasien rawat inap dengan demam berdarah dengue.

b. Populasi terjangkau: pasien dengan demam berdarah dengue yang

dirawat inap di RSUD Cengkareng.

c. Subjek yang diteliti: pasien rawat inap dengan demam berdarah

dengue di RSUD Cengkareng pada Tahun 2014 yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan oleh peneliti.

3.3.2. Jumlah Sampel

Jumlah sampel yang dijadikan subjek dalam penelitian ini ditentukan

berdasarkan rumus besar hitung sampel untuk data nominal, yaitu:26

n =

n =, . , . ,, = 385

Zα ∶ Tingkatkemaknaan ditetapkanpenelitiP : Proporsi penyakit (dari pustaka)Q : 1-Pd : Tingkat ketepatan relatif (ditetapkan peneliti)

Page 35: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

22

Pada rumus ini, Zα merupakan nilai yang diambil dari tingkat

kepercayaan 95%, yaitu sebesar 1,96. Sedangkan P adalah prevalensi atau

proporsi DBD, peneliti mendapatkan data yang menggambarkan prevalensi pasien

DBD kurang dari 10% yang artinya P kurang dari 0,10. P tidak bisa digunakan

bila memiliki nilai kurang dari 0,10, sehingga peneliti mengambil angka 0,5

sebagai angka prevalensi yang merupakan jumlah terbesar antara perkalian P

dengan Q.26 Sedangkan Q didapat dari pengurangan 1 dengan nilai P, maka

didapatkan Q sebesar 0,5. D merupakan ringkat ketepatan relatif yang ditemtukan

oleh peneliti, yakni 0,05 (5%). Pada akhirnya, setelah dihitung didapatkan sampel

sebesar 385 pasien.

3.3.3. Cara Pengambilan Sampel

Sampel diambil dengan metode total sampling.

3.3.4. Kriteria Sampel

3.3.4.1. Kriteria Inklusi

a. Pasien yang sudah tertulis diagnosis DBD dalam rekam medis pasien

di RSUD Cengkareng.

b. Pasien DBD yang dirawat inap di RSUD Cengkareng pada Tahun

2014.

3.3.4.2. Kriteria Eksklusi

a. Pasien DBD yang sudah terdiagnosis memiliki penyakit keganasan

sumsum tulang.

b. Pasien DBD yang yang sudah terdiagnosis memiliki penyakit lain

yang dapat memberi gambaran trombositopenia.

Page 36: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

23

3.4. Cara Kerja Penelitian

a. Melakukan persiapan penelitian di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Mengurus perizinan ke RSUD Cengkareng untuk mengambil data.

Persiapan penelitian

Mengurus perizinankepada pihak

administrasi diRSUD Cengkareng

Diizinkan

Meminjam rekammedik pasien

demam berdarah

Tidak diizinkan

Pengolahan data

Simpulan

Identifikasi pasiendemam berdarah

dengue

Memenuhi kriteria Tidakmemenuhi

Pengambilan data

Page 37: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

24

c. Mengambil data rekam medis yang sesuai dengan syarat penelitian dengan

cara menyeleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, serta mengambil

rekam medis sejumlah sampel yang telah ditentukan.

d. Menyalin data rekam medis ke dalam lembar data penelitian yang telah dibuat

oleh peneliti.

e. Melakukan pengolahan data berdasarkan hasil dari lembar data penelitian

yang telah diisi.

f. Menarik kesimpulan.

3.5. Manajemen Data

Data yang sudah dikumpulkan akan dimasukkan ke dalam tabel

berdasarkan variabel-variabelnya. Setelah itu, peneliti melakukan pemeriksaan

seluruh data yang terkumpul (editing). Kemudian peneliti memberi kode-kode

untuk setiap data agar memudahkan dalam proses memasukkan ke aplikasi

(coding). Langkah selanjutnya, peneliti memindahkan data-data yang telah diberi

kode untuk dilakukan pengolahan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16.

Hasil yang telah diolah, akan diubah ke dalam bentuk tabel dan diagram untuk

nantinya ditampilkan ke dalam hasil penelitian.

Page 38: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan studi deskriptif potong lintang dengan

pendekatan retrospektif, yang menggambarkan profil pasien DBD di RSUD

Cengkareng tahun 2014. Pada penelitian ini sampel yang didapatkan 67 pasien.

Data yang didapatkan adalah jumlah angka kejadian DBD dan sebaran sosio-

demografi pasien yaitu kelompok usia, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, suku,

tingkat pendidikan, status pernikahan, agama, bulan rawat inap, ruang rawat inap,

lama rawat inap, jalur masuk rumah sakit, indeks massa tubuh (IMT). Selain itu,

juga didapatkan data gambaran klinis meliputi keluhan, pemeriksaan fisik, hasil

laboratorium, pemeriksaan penunjang, tatalaksana cairan, tatalaksana tindakan

dan tatalaksana tambahan, serta angka kematian pasien.

4.1. Angka Kejadian DBD.

4.2 Sebaran Sosio-Demografi Pasien DBD

Tabel 4.1. Tabel Distribusi Pasien DBD di RSUD Cengkareng Tahun 2014

Berdasarkan Kelompok Usia

KategoriFrekuensi

(n=67)Persentase (%)Pasien

Anak/DewasaKelompok usia

Pasien Anak Pra sekolah (3-5) 1 1,5Kanak-kanak (6-11) 20 29,9Remaja muda (12-14) 10 14,9Remaja (15-17) 10 14,9Total 41 61,2

Pasien Dewasa Dewasa muda (18-35) 17 25,4Dewasa menengah (36-55) 8 11,9Dewasa akhir (>55) 1 1,5Total 26 38,8

Dari 67 sampel pasien, terdapat 41 pasien (61,2%) anak dan 26 pasien

(38,8%) pasien dewasa.

Dari 41 pasien anak, didapatkan jumlah pasien terbanyak dari kelompok

usia kanak-kanak (6-11 tahun) sebanyak 20 pasien (48,8%) bila dibandingkan

Page 39: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

26

dengan penelitian serupa lainnya di Thailand yang memiliki jumlah sampel 394

kasus anak didapatkan jumlah kasus tertinggi pada kelompok usia 10-14 tahun

yaitu sebanyak 50,8%, sementara pada kelompok usia 5-9 tahun memiliki jumlah

kasus yang sedikit lebih rendah yaitu sebanyak 48,7%.18 Terdapat perbedaan hasil

mungkin dikarenakan penelitian yang dilakukan di Thailand menggunakan sampel

anak dengan rentang usia 4-14 tahun saja, sedangkan sampel anak yang masuk di

dalam penelitian ini memiliki rentang usia antara 5-17 tahun sehingga jatah

sampel anak dari usia 15-17 tahun yang tidak masuk ke dalam persentase hasil

bisa diisi oleh sampel anak dari kelompok usia 10-14 tahun.

Dari 26 pasien dewasa, pasien dewasa terbanyak terdapat pada kelompok

usia 35-44, yaitu sebanyak 9 dari 26 pasien (34,6%). Apabila hasil ini

dibandingkan dengan penelitian serpa lainnya di Singapura didapatkan kesamaan

hasil yang menunjukkan bahwa pada pasien dewasa, kelompok usia 35-44

merupakan kelompok dengan jumlah pasien terbanyak dengan 1.046 kasus dari

4.152 sampel pasien usia dewasa atau setara dengan 25,2% kasus.19

Tabel 4.2. Distribusi Pasien DBD Anak dan Dewasa di RSUD Cengkareng Tahun2014 Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (n=67) Persentase (%)

Pasien Anak(n=41)

Laki-Laki 25 61,0

Perempuan 16 39,0

Pasien Dewasa(n=26)

Laki-Laki 9 34,6

Perempuan 17 65,4

Dari tabel di atas, kita dapat melihat perbandingan antara pasien laki-laki

dan perempuan dari masing-masing kelompok pasien anak dan dewasa. Pada

kelompok pasien anak, jumlah pasien laki-laki sebanyak 25 paien (61%) dan

jumlah pasien perempuan sebanyak 16 pasien (39%). Bila dihitung, didapatkan

rasio pasien laki-laki:perempuan pada kelompok pasien anak adalah 1:0,64. Bila

dibandingkan dengan penelitian lain di Thailand, didapatkan hasil rasio pada

pasien anak laki-laki:perempuan sebesar 1:0,83.18

Sementara itu, pada kelompok pasien dewasa, jumlah pasien laki-laki

sebanyak 9 pasien (34,6%) dan pasien perempuan sebanyak 17 pasien (65,4%).

Page 40: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

27

Dari data tersebut, didapatkan rasio pasien laki-laki:perempuan sebesar 1:1,89.

Dari penelitian lain di Taiwan didapatkan rasio antara pasien dewasa laki-laki:

perempuan sebesar 1:1,27.20 Terdapat perbedaan hasil yang cukup berbeda antara

rasio pasien laki-laki dewasa:pasien perempuan dewasa di RSUD Cengkareng

dengan Kaohsiung Chang Gung Memorial Hospital, hal ini dimungkinkan karena

sampel yang diambil di RSUD Cengkareng kurang, sehingga sampel yang diambil

tidak mewakili keseluruhan pasien di tahun 2014.

Tabel 4.3. Distribusi Alamat Pasien DBD di RSUD CengkarengTahun 2014

Alamat Frekuensi (n=67) Presentase (%)

Cengkareng 47 70,1

Kali Deres 10 14,9

Kembangan 3 4,5

Kali Angke 1 1,5

Tambora 1 1,5

Ciledug 1 1,5

Duri Kosambi 1 1,5

Jasinga Bogor 1 1,5

Tidak ada data 2 3,0

Dari tabel di atas, didapatkan data berupa alamat tempat tinggal pasien

rawat inap dengan DBD di RSUD Cengkareng pada Tahun 2014, adapun sebaran

alamat pasien paling banyak terdapat di Kecamatan Cengkareng sebanyak 47

pasien (70,1%), kemudian Kecamatan Kali Deres 10 pasien (14,9%), Kecamatan

Kembangan 10 pasien (14,9%), Kecamatan Kali Angke, Tambora, Ciledug, Duri

Kosambi, dan dari kota lain yaitu Kota Bogor, Kecamatan Jasinga masing-masing

terdapat 1 pasien (1,5%). Sementara terdapat dua pasien yang tidak tertulis

alamatnya di dalam rekam medis, sehingga jumlah pasien yang alamatnya tertera

dalam rekam medis yaitu 65 pasien dari 67 pasien yang menjadi sampel. Hal ini

menunjukkan masih ada kekurangan dalam pencatatan dan pemeriksaan

kelengkapan rekam medis yang dilakukan oleh pihak RSUD Cengkareng. Hal ini

Page 41: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

28

penting untuk dievaluasi, karena identitas pasien seperti kolom alamat merupakan

hal yang penting untuk dilengkapi.

Tabel 4.4. Distribusi Pasien DBD di RSUD Cengkareng Tahun 2014 BerdasarkanPekerjaannya.

Pekerjaan Frekuensi (n=67) Persentase (%)

Pelajar 46 68,7

Mahasiswa 2 3,0

Karyawan 8 11,9

Ibu Rumah Tangga 8 11,9

Guru 1 1,5

Lainnya 1 1,5

Tidak ada data 1 1,5

Mayoritas pasien DBD di RSUD Cengkareng merupakan seorang pelajar,

dari keseluruhan 67 pasien, didapatkan 46 pasien merupakan seorang pelajar atau

sama dengan 68,7%. Pekerjaan lainnya yang sehari-hari pasien jalani yaitu

sebagai seorang pelajar, terdapat 2 pasien yang merupakan seorang pelajar, atau

setara dengan 3% dari keseluruhan pasien. Pekerjaan sebagai karyawan dijalani

oleh 8 pasien, atau sama dengan 11,9%, jumlah ini juga sama dengan pekerjaan

sebagai ibu rumah tangga yang dilakoni oleh 8 pasien juga. Selain itu, ada 1

pasien (1,5%) yang merupakan seorang guru. Sementara 2 pasien lainnya terdiri

dari 1 pasien termasuk kategori pekerjaan lainnya, dan 1 pasien tidak diketahui

jenis pekerjaannya.

Tabel 4.5. Distribusi Pasien DBD di RSUD Cengkareng Tahun 2014 BerdasarkanSuku

Suku Frekuensi (n=67) Presentase (%)

Jawa 11 16,4

Sunda 3 4,5

Betawi 2 3,0

Makassar 1 1,5

Page 42: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

29

Palembang 1 1,5

Nias 1 1,5

Batak 1 1,5

Tidak ada data 47 70,1

Dari tabel di atas, didapatkan Suku terbanyak adalah Jawa dengan 11

pasien (16,4%), kemudian Sunda sebanyak 3 pasien (4,5%), Betawi 2 pasien

(3,0%), Makassar, Palembang, Nias, dan Batak masing-masing terdapat 1 pasien

(1,5%). Data di atas tidak dapat mewakili untuk menggambarkan sebaran Suku

pada pasien rawat inap dengan DBD di RSUD Cengkareng tahun 2014. Hal ini

dikarenakan hanya 20 rekam medis yang tertulis data mengenai Suku pasien dari

67 rekam medis yang dijadikan sampel. Hal ini kembali menunjukkan

ketidaklengkapan pengisian rekam medis oleh pihak RSUD Cengkareng. Hal ini

bisa menjadi evaluasi untuk pihak RSUD Cengkareng agar kedepannya mampu

memperbaiki masalah ketidaklengkapan rekam medis, khususnya mengenai

identitas pasien.

Tabel 4.6. Distribusi Tingkat Pendidikan pada Pasien DBD Anak dan Dewasa

di RSUD Cengkareng Tahun 2014

Pasien anak/dewasa KategoriFrekuensi

(n=67)Persentase (%)

Tingkat pendidikan saat ini

Anak(n=41)

SD 15 36,6SMP 14 34,1SMA 10 24,4Kuliah 1 2,4Tidak ada data 1 2,4

Tingkat pendidikan terakhirDewasa (n=26) SD 0 0,0

SMP 2 7,7SMA 17 65,1Diploma 3 11,5Strata 1 2 7,7Tidak ada data 2 7,7

Page 43: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

30

Untuk status pendidikan pasien, dikarenakan kelompok usia pasien dibagi

menjadi anak dan dewasa, peneliti membagi vaiabel tingkat pendidikan menjadi

dua kategori, yakni tingkat pendidikan saat ini dan tingkat pendidikan terkahir.

Tingkat pendidikan saat ini ditujukan untuk pasien anak dan diartikan sebagai

pendidikan yang sedang pasien jalani saat ini, klasifikasinya terdiri dari, SD,

SMP, SMA, dan kuliah. Sementara untuk tingkat pendidikan terakhir ditujukan

untuk pasien dewasa dan diartikan sebagai jenjang pendidikan terakhir yang telah

pasien jalani, peneliti membaginya menjadi klasifikasi SD, SMP, SMA, diploma,

dan strata 1.

Dari tabel di atas, didapatkan rincian sebaran tingkat pendidikan pasien

saat ini dari total 41 pasien anak sebagai berikut, SD sebanyak 15 pasien (36,6%),

SMP 14 pasien (34,1%), SMA 10 pasien (24,4%), kuliah 1 pasien (2,4%),

sedangkan yang tidak diketahui karena tidak ada data sebanyak 1 pasien (2,4%)

Dari 26 pasien dewasa, didapatkan sebaran sebagai berikut, tidak ada

pasien yang memiliki tingkat pendidikan terakhir SD, sedangkan SMP sebanyak 2

pasien (7,7%), SMA sebanyak 17 pasien (65,1%), Diploma sebanyak 3 pasien

(11,5%), dan Strata 1 sebanyak 2 pasien (7,7%), sedangkan yang tidak diketahui

karena tidak ada data sebanyak 2 pasien (7,7%).

Tabel 4.7. Distribusi Status Pernikahan DBD Pasien Anak dan Dewasadi RSUD Cengkareng Tahun 2014

Pasienanak/dewasa

Status Pernikahan Frekuensi (n=67) Persentase (%)

Anak Belum menikah 40 97,6Sudah menikah 1 2,4Duda/janda 0 0,0

Dewasa Belum menikah 8 30,8Sudah menikah 17 65,3Duda/janda 1 3,8

Berdasarkan tabel 4.6, 40 pasien anak (97,6%) belum menikah, terdapat 1

pasien anak (2,4%) yang sudah menikah, dan tidak ada pasien anak yang berstatus

duda atau janda.

Page 44: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

31

Sementara pada pasien dewasa, didapatkan data berupa 8 pasien (30,8%)

belum menikah, 17 pasien (5,3%) sudah menikah, dan terdapat 1 pasien (3,8%)

yang duda atau janda.

Gambar 4.1. Diagram Sebaran Pasien DBD di RSUD Cengkareng Tahun 2014Berdasarkan Bulan Rawat Inap

Dari diagram 4.1 di atas, dapat ditarik simpulan bahwa jumlah pasien

rawat inap selama 3 bulan terbanyak pada bulan Maret hingga Mei, yaitu

sebanyak 34 pasien (50,7%). Pada bulan Maret terdapat 11 pasien (16,4%) yang

dirawat inap, 13 pasien (19,4%) di bulan April dan 10 pasien (14,9%) di bulan

Mei.

Hal ini sesuai dengan epidemiologi DBD yang meningkat setelah musim

hujan. Dari BMKG dan informasi laporan berita mengenai curah hujan dan banjir

di Jakarta, pada Januari dan Februari 2014 merupakan bulan dengan curah hujan

tertinggi di Jakarta dan menyebabkan banjir di beberapa daerah di Jakarta. Selain

itu, curah hujan yang tinggi juga terjadi di bulan November dan Desember.21,22

Angka kejadian DBD tinggi pada beberapa minggu setelah musim hujan, hal ini

dikarenakan musim hujan menyebabkan banyak genangan air yang merupakan

tempat yang cocok untuk perkembangan vektor untuk DBD.4,21

0

2

4

6

8

10

12

14

Jum

lah

Kas

us R

awat

Ina

p

Bulan Rawat Inap

Page 45: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

32

Tabel 4.8. Karakteristik Lama Rawat Inap Pasien DBD di RSUD CengkarengTahun 2014

Lama rawat inapJumlah(n=67)

Persentase(%)

1-3 Hari 7 10,4

4-6 Hari 46 68,7

7-10 Hari 14 20,9

Bila dilihat dari tabel 4.8 di atas, pasien DBD di RSUD Cengkareng

memiliki rentang rawat inap terbanyak pada rentang 4-6 hari, yaitu sebanyak 46

pasien (68,7%), diikuti oleh rentang 7-10 hari, yaitu sebanyak 14 pasien (20,9%),

dan rentang 1-3 hari sebanyak 7 pasien (10,4%).

Tabel 4.9. Sebaran Pasien DBD di RSUD Cengkareng Tahun 2014Berdasarkan Jalur Masuk Rumah Sakit

Berdasarkan jalur masuknya, sebanyak 73,1% kasus (49 pasien) masuk

melalui IGD, 22,4% kasus (15 pasien) melalui poli umum, dan sebanyak 3 pasien

(4,5%) merupakan pasien rujukan dari fasilitas pelayanan kesehatan lain.

Tabel 4.10. Distribusi Indeks Massa Tubuh pada Pasien DBD Anak BerdasarkanKurva Pertumbuhan WHO 2007 di RSUD Cengkareng Tahun 2014 23,24

Jenis kelamin (L/P) Usia(tahun)

BB(Kg)

TB(cm)

IMT (kg/m2) Status gizi

P 10 41 140 20.91 Overweight

L 12 40 140 20.4 Overweight

L 13 55 165 20.22 Normal

L 13 50 158 20.03 Normal

L 14 47 165 17.26 Normal

L 15 43 164 15.98 Kurus

L 15 50 155 20.81 Normal

L 15 60 165 22.03 Normal

L 16 50 155 20.83 Normal

L 16 48 170 16.6 Normal

P 16 45 156 18.49 Normal

Jalur Masuk Rumah Sakit Jumlah (n) Persentase (%)

Poli umum 15 22,4

Instalasi gawat darurat (IGD) 49 73,1Rujukan 3 4,5

Page 46: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

33

Dari tabel di atas hanya terdapat 11 dari 41 pasien anak yang memiliki BB

dan TB yang lengkap sehingga dapat diukur indeks massa tubuhnya. Dari 11 anak

tersebut peneliti mengukur IMT yang didapat dari perhitungan rumus BB dibagi

TB kuadrat. Setelah mengukur IMT, peneliti mengklasifikasikan IMT tersebut ke

dalam kelas-kelas yang terdapat dalam IMT WHO untuk anak laki-laki dan

perempuan usia 5-19 tahun. Dari 11 pasien yang IMTnya dapat diukur, 8 pasien

memiliki status gizi yang normal sesuai dengan usianya. Terdapat 1 pasien yang

memiliki status gizi kurus dan terdapat 2 pasien yang memiliki status gizi

overweight.

Tabel 4.11. Distribusi Indeks Massa Tubuh pada Pasien DBD Dewasa di RSUDCengkareng Tahun 2014 Berdasarkan Klasifikasi WHO Asia Pasifik12

Klasifikasi IMT Jumlah (n=26) Persentase (%)

Underweight 1 3,8

Normal 13 50,0

Obesitas 2 7,7

Pre Obesitas 4 15,4

Tidak ada data 6 23,1

Pada pasien dewasa, peneliti mengukur IMT dan mengklasifikasikannya

berdasarkan Klasifikasi IMT WHO Asia Pasifik. Didapatkan hasil sebagai berikut,

1 pasien (3,8%) memiliki IMT yang rendah, 13 pasien (50%) memiliki IMT yang

normal, 2 pasien (7,7%) memiliki IMT yang tergolong obesitas, dan 4 pasien

(15,4%) memiliki IMT pre obesitas. Ada 6 pasien (23,1%) yang tidak dapat

diklasifikasikan IMT nya, hal ini dikarenakan ketidaklengkapan data berat badan

dan atau tinggi badan di rekam medis pasien. Berat badan dan tinggi badan

merupakan hal yang penting untuk diukur dan ditulis dalam rekam medis,

khususnya berat badan, karena berat badan sangat berkaitan dalam tatalaksana

cairan pada pasien DBD.

Page 47: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

34

4.3. Gambaran Klinis Pasien

Tabel 4.12. Gambaran Klinis pada Pasien DBD Anak di RSUD CengkarengTahun 2014

KeluhanSirivichayakul25,

n=157 (%)Peneliti, n=41 (%)

Demam Tidak ada data 41 (100,0)Mual

127 (80,9)**34 (82,9)

Muntah 25 (61,0)Anoreksia 127 (80,9) 31 (75,6)Malaise Tidak ada data 24 (58,5)Sakit kepala 132 (84,1) 7 (17,7)Nyeri perut 84 (53,5) 11 (26,8)Epistaksis 28 (17,8) 6 (14,6)Perdarahan gusi 6 (3,8) 1 (2,4)Perdarahan saluran cerna 2 (1,3)*** 1 (2,4)Mialgia 86 (54,8) 4 (9,8)Athralgia 23 (14,6) 2 (4,9)Sakit tenggorok Tidak ada data 2 (4,9)* : manifestasi perdarahan yang signifikan** :jumlah keluhan mual dan muntah diakumulasikan.*** : jumlah pasien yang mengeluhkan hematemesis dan melena.

Pada pasien anak, keluhan demam timbul pada seluruh pasien (100%),

keluhan mual muncul pada 34 pasien (82,9%) dan keluhan muntah pada 25 pasien

(61%), dari penelitian serupa yang dilakukan Sirivichayakul di Thailand

didapatkan keluhan mual dan muntah pada pasien demam dengue dan demam

berdarah dengue sebanyak 80,9% kasus.25 Hasil ini tidak jauh berbeda dengan

keluhan mual yang muncul pada pasien anak di RSUD Cengkareng.

Keluhan anoreksia muncul pada 31 pasien (75,6%), bila dibandingkan

dengan penelitian Sirivichayakul di Thailand, pada pasien demam dengue dan

demam berdarah dengue anoreksia muncul pada 80,9% kasus.25 Angka ini tidak

berbeda cukup jauh dengan persentase keluhan anoreksia pada pasien di RSUD

Cengkareng yakni 75,6%

Untuk keluhan sakit kepala pada pasien anak hanya 17,7% yang

mengeluhkannya, di penelitian lainnya, sebanyak 84,1% pasien anak

mengeluhkan sakit kepala.25

Dalam penelitian di RSUD Cengkareng, peneliti melihat keluhan pasien

dengan mencari dari seluruh rekam medis, mulai sejak pasien masuk rumah sakit

Page 48: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

35

baik melalui poli umum, IGD, maupun dirujuk dari fasilitas pelayanan kesehatan

lainnya hingga pasien keluar dari RSUD Cengkareng. Dalam mencari keluhan

pasien, peneliti harus mencari keseluruh halaman rekam medis pasien, walaupun

ada formulir yang berisi daftar keluhan pasien yang memungkinkan untuk

memudahkan pencarian data khusunya mengenai keluhan pasien, namun hampir

semua formulir tersebut hanya diisi seadanya. Oleh karena itu, peneliti mencari

keluhan yang dikeluhkan pasien dalam rekam medis di bagian catatan

keperawatan dikarenakan isinya yang cukup lengkap. Akan tetapi, dikarenakan

waktu melihat dan menyalin rekam medis yang terbatas peneliti berusaha

meminimalkan penggunaan waktu dalam pencarian dan pencatatan rekam medis,

hal ini menjadi kekurangan dalam penelitian ini yang memungkinkan terlewatnya

keluhan pasien sehingga tidak teridentifikasi oleh peneliti.

Tabel 4.13. Gambaran Klinis Pada Pasien DBD Dewasa di RSUD Cengkareng

Tahun 2014

Keluhan Jien-Wei Liu20, n=100 (%) Peneliti, n=26 (%)

Demam 96 (96) 26 (100,0)Mual

36 (36)*24 (92,3)

Muntah 13 (50,0)Anoreksia Tidak ada data 18 (69,2)Malaise Tidak ada data 14 (53,8)Sakit kepala Tidak ada data 7 (26,9)Nyeri perut 40 (40) 4 (15,4)Epistaksis Tidak ada data 1 (3,8)Perdarahan gusi 26 (26) 2 (7,7)Perdarahan saluran cerna 20 (20) 1 (3,8)Mialgia 15 (15) 1 (3,8)Athralgia 10 (10) 1 (3,8)Sakit tenggorok Tidak ada data 0 (0,0)

* : keluhan mual dan muntah diakumulasikan.

Pada pasien dewasa, keluhan demam juga muncul pada 100% kasus, hal

ini sejalan dengan hasil penelitian di Taiwan (2013) yakni 96 dari 100 sampel

(96%) memiliki keluhan demam. Keluhan mual timbul pada 24 pasien (92,3%)

dan keluhan muntah timbul pada 13 pasien (50%), bila dibandingkan dengan

penelitian di Taiwan mual dan muntah hanya timbul pada 36% pasien. Hal ini

dimungkinkan karena jumlah sampel dewasa yang diambil di RSUD Cengkareng

hanya 26 pasien sehingga tidak dapat mewakili untuk menggambarkan

keseluruhan pasien dewasa di RSUD Cengkareng pada Tahun 2014. Selain itu,

Page 49: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

36

mungkin juga dikarenakan keluhan mual yang bersifat subjektif, sehingga

hasilnya sangat dipengaruhi oleh masing-masing pasien.

Keluhan lainnya yang banyak muncul pada dewasa adalah anoreksia dan

malaise yang masing-masing muncul pada 69,2% dan 53,8%. Sementara itu,

keluhan perdarahan gusi dan perdarahan saluran cerna pada dewasa masing-

masing hanya muncul pada 7,7% dan 3,8% pasien, sedangkan data dari penelitian

lain menggambarkan perdarahan gusi muncul pada 26% dan 20% pasien.20

Tabel 4.14. Interpretasi Hasil Laboratorium pada Pasien DBD Anak di RSUD

Cengkareng Tahun 2014

Variabel Keterangan Frekuensi, n=41 (%)

Hitung trombosit(x109/L)

>100 18 (39,0)≤100 23 (61,0)

Kadar hematokrit(%)

≤36 9 (22,0)>36 32 (88,0)

SGOT ≤30 1 (2,4)>30 9 (24,0)

Tidak dilakukanpemeriksaan

31 (75,6)

SGPT ≤35 7 (17,1)>35 3 (7,3)

Tidak dilakukanpemeriksaan

31 (75,6)

IgG Positif 3 (7,3)Negatif 1 (2,4)

Tidak dilakukanpemeriksaan

37 (90,2)

IgM Positif 0 (0,0)Negatif 4 (9,8)

Tidak dilakukanpemeriksaan

37 (90,2)

Peneliti membagi klasifikasi hitung trombosit menjadi lebih dari 100x103

sel/mm3 dan ≤100x103 sel/mm3, didapatkan 18 pasien (39%) anak yang memiliki

hitung trombosit di atas 100x103 sel/mm3, sedangkan pasien anak yang memiliki

kadar trombosit kurang dari sama dengan 100x103 sel/mm3 sebanyak 23 pasien

(61%).

Sedangkan untuk variabel kadar hematokrit, peneliti membaginya menjadi

kelompok pasien yang kurang dari sama dengan 36% yang terdapat 9 pasien

(22%) serta kelompok pasien yang hematokritnya lebih dari 36% yaitu sebanyak

32 orang (88%).

Page 50: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

37

Untuk hasil dari pemeriksaan SGOT, peneliti membaginya menjadi

kelompok pasien yang memiliki hasil SGOT kurang dari sama dengan 30 dan

lebih dari 30. Untuk kelompok pasien yang memiliki SGOT kurang dari sama

dengan 30, terdapat 1 pasien (2,4%) dan untuk pasien yang memiliki SGOT lebih

dari 30, terdapat 9 pasien (24%). Untuk variabel lainnya, yaitu SGPT, peneliti

membaginya menjadi kelompok pasien yang memilikiyang memiliki hasil SGPT

kurang dari sama dengan 35 dan kelompok lebih dari 35. Dan sebanyak 31 pasien

(75,6%) lainnya tidak dilakukan pemeriksaan SGOT. Untuk kelompok kurang

dari sama dengan 35 terdapat 7 pasien (17,1%) dan kelomopok pasien lebih dari

35 terdapat 3 pasien (7,3%). Sementara 31 pasien (75,6%) lainnya tidak dilakukan

pemeriksaan SGPT.

Selain itu, terdapat pemeriksaan antibodi IgG dan IgM, pemeriksaan ini

hanya dilakukan pada 4 pasien (9,8%), 37 pasien lainnya tidak dilakukan

pemeriksaan ini. Dari 4 pasien (9,8%) yang dilakukan pemeriksaan antibodi IgG

dan IgM, sebanyak 3 pasien (7,3%) memiliki hasil IgG positif dan 1 pasien (2,4%)

memiliki hasil IgG negatif. Untuk Antibodi IgM, 4 pasien (9,8%) yang diperiksa

memiliki hasil negatif seluruhnya.

Tabel 4.15. Gambaran Hasil Laboratorium pada Pasien DBD Dewasa diRSUD Cengkareng Tahun 2014

Variabel Laboratorium Keterangan20 Frekuensi, n=26 (%)

Peningkatan hematokrit ≥5-10% 22 (84,6)

≥20% 10 (38,5)Hitung leukosit Leukopenia* 16 (61,5)

Hitung trombosit <150 x103 sel/mm3 26 (100)<100x x103 sel/mm3 8 (30,8)

SGOT <40 2 (7,7)>40 18 (69,2)Tidak ada data 6 (23,1)

SGPT <40 4 (15,4)>40 16 (61,5)Tidak ada data 6 (23,1)

IgM Positif 0 (0,0)Negatif 1 (3,85)Tidak dilakukan pemeriksaan 25 (96,15)

IgG Positif 1 (3,85)Negatif 0 (0,0)Tidak dilakukan pemeriksaan 25 (96,15)

*: Leukopenia didefinisikan sebagai hitung leukosit <5.000 sel/mm3.

Page 51: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

38

Dari hasil pemeriksaan hematokrit, peneliti menilai peningkatan

hematokrit yang terjadi, dan berdasarkan sumber yang ada, pemeriksa membagi

kelas pasien menjadi kelas pertama dengan peningkatan hematokrit lebih dari

sama dengan 5 hingga 10% dan kelas kedua lebih dari sama dengan 20%. Pada kelas

pertama, terdapat 22 pasien (84,6%). Akan tetapi tidak seluruhnya kelas pertama

memasuki kelas kedua, di kelas kedua hanya terdapat 10 pasien (38,5%).

Sementara berdasarkan hasil hitung leukosit, peneliti mengidentifikasi seberapa

banyak pasien yang mengalami leukopenia, dan didapatkan 16 pasien (61,5%). Peneliti

juga mengelompokkan pasien berdasarkan penurunan hitung trombositnya, peneliti

membagi pasien menjadi dua kelompok, kelompok pertama pasien dengan hitung

trombosit kurang dari 150x103 sel/mm3 dan kelompok kedua pasien dengan hitung

trombosit kurang dari 100x103 sel/mm3. Seluruh pasien masuk ke dalam kelompok

pertama, sementara pasien yang masuk ke dalam kelompok kedua hanya sebanyak 8

pasien (30,8%).

Untuk SGOT dan SGPT, sebanyak 20 pasien (76,9%) dilakukan pemeriksaan dan

6 pasien (23,1%) lainnya tidak dilakukan pemeriksaan. Untuk SGOT peneliti membagi

menjadi kelompok pasien yang memiliki hasil SGOT kurang dari 40, yaitu sebanyak 2

pasien (7,7%) dan kelompok pasien dengan hasil lebih dari 40, yaitu sebanyak 18 pasien

(69,2%). Untuk hasil SGPT, peneliti membagi menjadi dua kelompok pasien, kelompok

pertama adalah kelompok pasien yang memiliki nilai SGPT kurang dari 40, yaitu terdapat

4 pasien (15,4%). Kelompok kedua adalah kelompok pasien dengan nilai SGPT lebih dari

40, yaitu terdapat 16 pasien (61,5%).

Pada pemeriksaan antibodi IgG dan IgM hanya 1 pasien (3,85%) yang dilakukan

pemeriksaan, dan hasilnya adalah IgG positif dan IgM negatif.

Page 52: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

39

Tabel 4.16. Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang yang Dilakukan padaPasien DBD di RSUD Cengkareng Tahun 2014

Jenis PemeriksaanJumlah pasien yang

dilakukan pemeriksaan (n=67)Eritrosit 16

Hitung jenis leukosit 27

MCV, MCH, dan MCHC 18

Ureum dan kreatinin 17

Widal 31

NS1 1

Elektrolit darah (Na, K, Cl) 14

Gula Darah Sewaktu 11

Kultur darah 1

Dari 67 pasien, pasien yang dilakukan penghitungan eritrosit sebanyak 16

pasien, pasien yang dilakukan dilakukan penghitungan jenis leukosit sebanyak 27

pasien, sementara pasien yang dilakukan penghitungan MCV, MCH, dan MCHC

sebanyak 18 pasien. Pemeriksaan tambahan lain yang dilakukan pada beberapa

pasien adalah pemeriksaan ureum dan kreatinin, sebanyak 17 pasien dilakukan

pemeriksaan ini. Untuk menegakkan diagnosis DBD dan menyingkirkan diagnosis

bandingnya yaitu demam tifoid, sebanyak 31 pasien dilakukan pemeriksaan

Widal. Selain itu, untuk mendeteksi antigen NS1 Virus Dengue, hanya 1 pasien

yang dilakukan pemeriksaan NS1. Selain pemeriksaan di atas, 14 pasien

dilakukan pemeriksaan elektrolit darah, yakni natrium, kalium, dan klorida.

Terdapat 1 pasien yang dilakukan kultur pada sampel darahnya.

Page 53: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

40

Tabel 4.17. Sebaran Pasien DBD di RSUD Cengkareng Tahun 2014 Berdasarkan

Diagnosis

Diagnosis Frekuensi (n=67) Persentase (%)

DHF 48 71,5

DHF Grade I 2 3,0

DHF Grade II 5 7,5

DHF Grade III 3 4,5

DHF dengan Demam Tifoid 4 6,0

DHF Grade II dengan DemamTifoid

1 1,5

DHF Grade II dengan Pneumonia 1 1,5

DHF dengan Infeksi Sekunder 1 1,5

Trombositopenia suspect DHFGrade II

1 1,5

Dengue Shock Syndrome (DSS) 1 1,5

Berdasarkan tabel 4.17 di atas, kita dapat melihat diagnosis dokter pada 67

pasien. Diagnosis yang paling banyak ditegakkan adalah DHF, atau dalam Bahasa

Indonesia adalah DBD, yaitu ditegakkan pada 48 pasien, atau setara dengan

71,5% pasien. Diagnosis ini seharusnya bisa lebih diperinci kembali berdasarkan

tingkat keparahannya, sesuai dengan klasifikasi WHO dalam panduan tatalaksana

yang diterbitkan tahun 2011.4 Bila diperinci kembali, tingkat keparahan DBD bisa

dibagi menjadi tingkat I hingga IV. Ada diagnosis yang tertulis secara rinci, yaitu

diagnosis DHF/DBD tingkat I, II, dan III. Untuk DBD tingkat I ditegakkan pada 2

pasien, atau 3%, tingkat II pada 5 pasien, atau 7,5%, dan tingkat III pada 3 pasien

(4,5%). Selain itu juga terdapat diagnosis dengue shock syndrome (DSS) pada 1

pasien (1,5%), dalam panduan tatalaksana WHO, yang termasuk ke dalam

diagnosis DSS adalah DBD tingkat III dan IV.

Selain itu juga teradapat pasien yang terdiagnosis memiliki penyakit

penyerta, yaitu DBD dengan demam tifoid dan DBD tingkat II dengan demam

tifoid masing-masing pada 4 pasien (6%) dan 1 pasien (1,5%). Diagnosis engan

penyakit penyerta lainnya juga yaitu DBD tingkat II dengan pneumonia pada 1

pasien (1,5%) dan DBD dengan infeksi sekunder pada 1 pasien (1,5%). Selain itu,

terdapat diagnosis berupa trombositopenia suspect DBD tingkat II.

Page 54: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

41

4.4. Karakteristik Penatalaksanaan Pasien

Tabel 4.18. Tatalaksana Cairan pada Pasien DBD di RSUD Cengkareng Tahun

2014

Jenis Cairan Frekuensi (n=67) Persentase (%)

Kristaloid 67 100,0

Koloid 6 8,95

Cairan kristaloid diberikan pada semua pasien DBD. Bila dilihat di dalam

pedoman tatalaksana yang menyatakan bahwa cairan kristaloid isotonis

seharusnya diberikan paada pasien DBD.4 Selain kristaloid, cairan koloid juga

diberikan pada 6 pasien (8,95%), hal ini mungkin dikarenakan kondisi pasien

yang mengalami kebocoran plasma yang masif, karena dalam pedoman

tatalaksana, penggunaan koloid diindikasikan pada pasien dengan kebocoran

plasma yang masif.4,27

Tabel 4.19. Jenis dan Frekuensi Tindakan yang Dilakukan pada Pasien DBD diRSUD Cengkareng Tahun 2014

Tindakan Frekuensi (n=67) Persentase (%)

Tampon hidung 2 3,0

Transfusi thrombocyteconcentrate (TC)

2 3,0

Dari 67 pasien, sebanyak 4 pasien yang diberikan penatalaksanaan berupa

tindakan. 2 pasien (3%) mendapatkan tindakan pemasangan tampon hidung

dikarenakan mengalami epistaksis. 2 pasien lainnya dilakukan transfusi darah

berupa thrombocyte concentrate (TC).

Tabel 4.20. Pemberian Terapi Antibiotik pada Pasien DBD di RSUD Cengkareng

Tahun 2014

Mendapatkan terapi antibiotik Frekuensi (n=67) Persentase (%)

Ya 27 40,3

Tidak 40 59,7

Total 67 100,0

Page 55: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

42

Berdasarkan tabel 4.20 di atas, dari 67 pasien, sebanyak 27 pasien

diberikan antibiotik sebagai terapi atau setara dengan 40,3% pasien. Bila dikaitkan

dengan teori yang ada, pasien demam berdarah adalah infeksi yang disebabkan

oleh Virus Dengue, yang berarti tidak memerlukan antibiotik sebagai terapi. Akan

tetapi, pemberian antibiotik mungkin atas dasar adanya infeksi sekunder pada

beberapa kasus. Didapatkan kasus DBD dengan infeksi sekunder berupa demam

tifoid dan pneumonia. Mungkin atas dasar inilah dokter di RSUD Cengkareng

memberikan terapi antibiotik, atau mungkin dikarenakan terduga terdapat infeksi

bakteri sekunder pada pasien, sesuai dengan panduan tatalaksana yang

mengatakan bahwa antibiotik empirik dapat diberikan pada pasien dengan terduga

infeksi bakteri sekunder.4 Akan tetapi, berdasarkan diagnosis yang tertulis dalam

rekam medis hanya terdapat pasien yang mengalami infeksi sekunder oleh bakteri.

4.5. Angka Kematian Pasien

Dari keseluruhan 67 sampel yang diambil dalam penelitian ini, tidak ada

data yang menunjukkan pasien yang di rawat di RSUD Cengkareng pada tahun

2014 yang berujung kepada kematian. Bila dibandingkan dengan data nasional

dari Riskesdas 2013 yang mendapatkan hasil berupa angka kematian DBD

nasional sebesar 0,77%, maka hal ini menunjukkan sudah baiknya penanganan

yang dilakukan oleh tim tenaga kesehatan di RSUD Cengkareng.1

Page 56: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan.

a. Dari 67 pasien, 41 merupakan pasien anak dan 26 pasien dewasa,

frekuensi kelompok usia terbanyak dijumpai pada kelompok usia kanak-

kanak (6-11 tahun) yaitu sebanyak 29,9%. Sementara jenis kelamin laki-

laki didapatkan sebanyak 34 pasien, dan 33 pasien perempuan. Mayoritas

pasien merupakan seorang pelajar dengan angka 68,7% dan berdomisili di

Kecamatan Cengkareng dengan angka 70,1% dari seluruh pasien. Jumlah

kasus terbanyak terjadi pada bulan Maret hingga April, yaitu terdapat 34

kasus (50,7%). Mayoritas pasien , yaitu sebanyak 68,7% dirawat selama 4-

6 hari dan kebanyakan pasien (73,1%) masuk ke rumah sakit melalui IGD.

b. Untuk gejala klinis, didapatkan bahwa seluruh pasien baik anak maupun

dewasa mengeluhkan demam. Pada pasien anak, keluhan mual muncul

pada 82,9% kasus, muntah 61%, anoreksia 75,6%, malaise 58,5%.

Pada pasien dewasa, keluhan mual muncul pada 92,3% pasien, muntah

50%, anoreksia 69,2%, dan malaise 53,8%.

Pada pasien anak, didapatkan trombositopenia pada 61% kasus, hematokrit

>36 pada 88% pasien, SGOT >30 pada 24% pasien, SGPT >35 pada 7,3%

pasien, IgG positif pada 7,3% pasien, dan tidak ada pasien yang memiliki

IgM positif. Pada pasien dewasa peningkatan hematokrit ≥20% terjadi

pada 38,5% pasien, leukopenia pada 61,5% pasien, trombositopenia pada

30,8% pasien, SGOT >40 pada 69,2% pasien, SGPT >40 pada 61,5%

pasien.

c. Angka kematian DBD di RSUD Cengkareng pada tahun 2014 adalah

0%.

Page 57: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

44

5.2. Saran

a. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi informasi tambahan untuk

penelitian berikutnya dan dapat dikembangkan.

b. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik di penelitian

selanjutnya, maka sebaiknya dilakukan pengambilan sampel dengan

rentang waktu yang panjang dan dengan jumlah sampel yang lebih besar

pada lokasi yang berbeda.

c. Pihak RSUD Cengkareng sebaiknya lebih lengkap dan rapi dalam mengisi

data rekam medis pasien, mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan

pemeriksaan penunjang, baik pada pasien rawat inap maupun rawat jalan.

Diharapkan, dengan demikian, data rekam medis yang lengkap dan rapi

tersebut dapat menunjang penelitian-penelitian berikutnya sehingga

penelitian menjadi valid dan tinggi kualitasnya agar penelitian dapat

digunakan untuk menunjang perkembangan dalam pelayanan kesehatan.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini didapatkan beberapa faktor keterbatasan dalam proses

pengambilan data. Faktor-faktor keterbatasan tersebut adalah :

a. Pengambilan data sekunder berupa rekam medik dari RSUD Cengkareng

hanya untuk 10 hari saja dan staf bagian rekam medik hanya memberikan

10 rekam medik per hari.

b. Rekam medik RSUD Cengkareng memiliki mobilitas yang tinggi

sehingga mengganggu dalam proses pendataan.

Page 58: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

45

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.

2. Directorate of National Vector Borne Diseases Control programme.

Guidelines for Clinical Management of Dengue Fever, Dengue

haemorrhagic Fever and Dengue Shock Syndrome. Delhi: Directorate

General of Health Services Ministry of health & Family Welfare; 2008.

3. Eduardo AU, Yara AH, Donald SS. Use of Expansion Factors to Estimate

the Burden of Dengue in Southeast Asia: A Systematic Analysis. United

States of America: PLOS Neglected Tropical Diseases; 2013.

4. World Health Organization. Comprehensive Guidelines for Prevention and

Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever. India: SEAREO

Technical Publication; 2011.

5. Martina BEE, Koraka P, Osterhaus ADME. Dengue Virus Pathogenesis:

an Integrated View. American Society for Microbiology; 2009.

6. Soegijanto Soegeng. Patogenesa dan Perubahan Patofisiologi Infeksi Virus

Dengue. Surabaya: 2001.

7. World Health Organization.Handbook for Clincal Management of Dengue.

WHO Press; 2012.

8. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Tentang Rekam Medis. Nomor 269. Menkes/Per/III.

2008.

9. Hungu. Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta: Penerbit Grasindo; 2007

10. Undang - Undang Republik Indonesia. Perkawinan. Undang-undang No. 1

Tahun 1974.

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 Tahun 2005, tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002, tentang

Bangunan Gedung.

12. Sugondo S, Gustavani R. Sindrom Metabolik dalam: Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2007.

Page 59: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

46

13. Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, et al. Harrisons Manual of Medicine

ed 17. United State of America: Mc Graw-Hill Companies; 2009.

14. Wood Jd, Alpers DH, Andrews PL. Fundamentals of

Neurogastroenterology, Volume 4. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer;

2009.

15. Mahode AA, Hartanto YB, dkk. Kamus Saku Kedokteran Dorland ed 28.

Jakarta: EGC; 2011.

16. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Interpretasi Data

Klinik. Jakarta; 2011.

17. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi IV. Jakarta: Gramedia pustaka

utama.; 2008

18. Sabchareon A, dkk. Dengue infection in Children in Ratchaburi, Thailand:

A Cohort Study. I. Epidemiology of Symptomatic Acute Dengue Infection

in Children, 2006-2009. United States of America: PLOS Neglected

Tropical Diseases; 2012.

19. Yew YW. Seroepidemiology of Dengue Virus infection Among Adultts in

Singapore.Singapore: Ann Acad Med; 2009.

20. Liu JW, Lee IK, Lin W, et al. The Usefulness of Clinical-Practice_Based

Laboratory Data in Facilitating the Diagnosis of Dengue Illness. Hindawi

Publishing Corporation; 2013.

21. Santosa B. Curah Hujan di Jakarta Pekan Ini Tertinggi Selama 30 Tahun.

[internet] 2014. [cited 16 september 2015] Diakses dari:

http://m.okezone.com/read/2014/01/22/500/929829/curah-hujan-di-

jakarta-pekan-ini-tertinggi-selama-30-tahun

22. Curah Hujan Tertinggi Akhir Desember, Ini Persiapan Jakarta Hadapi

Banjir. [internet] 2014. [cited 16 september 2015] Diakses dari:

http://megapolitan.kompas.com/read/2014/12/19/21063411/Curah.Hujan.T

ertinggi.Akhir.desember.Ini.Persiapan.Jakarta.Hadapi.Banjir

23. World Health Organization. BMI for Age Boys 5 to 19 years. World

Health Organization; 2007.

24. World Health Organization. BMI for Age Girls 5 to 19 years. World

Health Organization; 2007.

Page 60: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

47

25. Sirivichayakul C. Dengue Infection in Children in Ratchaburi, Thailand: A

Cohort Study II. Clinical Manifestations. United States of America: PLOS

Neglected Tropical Diseases; 2011.

26. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis ed 4.

Jakarta: Sagung Seto; 2011.

27. Chen K, Pohan HT, Sinto R. Diagnosis dan Terapi Cairan pada Demam

Berdarah Dengue dalam Medicinus Scientific Journal od Pharmaceutical

Development anf Medical Application. Jakarta: Medicinus; 2009.

Page 61: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

48

LAMPIRAN

Lampiran 1

Page 62: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

49

Lampiran 2

LEMBAR DATA PENELITIAN

Profil Pasien Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Umum DaerahCengkareng Tahun 2014

Identitas pasien

Nama :

No. Rekam medis :

Jenis Kelamin : L / P

Umur :

Alamat :

Suku :

Pekerjaan : □ Pelajar □ Wiraswasta □ pedagang □ Buruh

□ Guru □ IRT □Karyawan □ ……………..

Pendidikan Terakhir : □ SD □ SMP □ SMA □ S1 □

Status Perkawinan : □ Nikah □ Belum Nikah □ Janda/Duda

Agama : □ Islam □ Kristen □ Hindu □Budha □ ………

Tanggal masuk RS : / / 2014

Tanggal keluar RS : / / 2014

Lama Rawat inap : hari

Ruang rawat Inap :

Maasuk RS Melalui : IGD / Poli Umum / Rujukan / Lainnya : …………….

Antropometri Status Gizi

TB : PB :

BB : BB :

IMT : Z-Score :

Lingkar Kepala:

Anamnesis

Keluhan Utama :

Page 63: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

50

Keluhan Penyerta : □ Demam □ Sakit Kepala □ Ruam □ Nyeri orbita

□ Anoreksia □ Malaise □ Nyeri otot □ Epitaksis

□ Perdarahan GI □ Nyeri perut □ Mual □Muntah

□ Sesak □ Takikardi □ Athralgia □ Perdarahan Gusi

□ ……..

Keluhan merupakan keluhan yang pertama : ya / tidak

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : TD : Nadi : RR : Suhu :

Kepala :

Hidung :

Epitaksis :

Leher :

Dada :

Jantung :

Paru :

Abdomen :

Ekstremitas :

Rumple Leed :

Page 64: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

51

Pemeriksaan Laboratorium

Darah Rutin/Lengkap

Hb : Leukosit : Hitung Jenis : Trombosit :

Eritrosit : Ht: MCV : MCH: MCHC :

LED :

IgM/IgG :

NS1 :

SGOT : SGPT :

Ureum : Kreatinin : GDS :

WIDAL S Typhi H: Paratyphi AH: Paratyphi BH: Paratyphi CH :

S Typhi O : Paratyphi AO: Paratyphi BO: Paratyphi CO :

ELEKTROLIT Na : K : Cl :

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Rontgen :

USG :

Endoskopi GI :

DIAGNOSIS :

DIAGNOSIS BANDING :

KOMPLIKASI :

TATALAKSANA : Infus Cairan :

Medikamentosa lainnya :

Tindakan :

Page 65: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

52

Jenis_Kelamin_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Laki-Laki 9 34.6 34.6 34.6

Perempuan 17 65.4 65.4 100.0

Total 26 100.0 100.0

Kategori_Umur_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Pasien Dewasa 26 100.0 100.0 100.0

Alamat_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Cengkareng 19 73.1 76.0 76.0

Kali Deres 4 15.4 16.0 92.0

Kali Angke 1 3.8 4.0 96.0

Jasinga Bogor 1 3.8 4.0 100.0

Total 25 96.2 100.0Missing System 1 3.8

Total 26 100.0

Suku_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Jawa 5 19.2 62.5 62.5

Betawi 1 3.8 12.5 75.0

Sunda 1 3.8 12.5 87.5

Nias 1 3.8 12.5 100.0

Total 8 30.8 100.0Missing System 18 69.2

Total 26 100.0

Pekerjaan_Coding

Frequency Percent

ValidPercent

CumulativePercent

Valid Pelajar 6 23.1 23.1 23.1

Mahasiswa 2 7.7 7.7 30.8

Karyawan 8 30.8 30.8 61.5

Ibu RumahTangga 8 30.8 30.8 92.3

Guru 1 3.8 3.8 96.2

Rohaniawan 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

Lampiran 3

Pendidikan_Saat_Ini_atau_Terakhir_Coding

Frequency Percent

ValidPercent

CumulativePercent

Valid Sedang Kuliah 9 34.6 37.5 37.5

SelesaiDiploma 3 11.5 12.5 50.0

Selesai Strata1 2 7.7 8.3 58.3

Selesai SMA 8 30.8 33.3 91.7

Selesai SMP 2 7.7 8.3 100.0

Total 24 92.3 100.0Missing System 2 7.7

Total 26 100.0

Status_Pernikahan_Coding

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid BelumMenikah 9 34.6 34.6 34.6

Menikah 16 61.5 61.5 96.2

Duda/Janda 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

Agama_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Islam 23 88.5 88.5 88.5

Kristen 3 11.5 11.5 100.0

Total 26 100.0 100.0

Bulan_Rawat_Inap_di_RS_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Januari 1 3.8 3.8 3.8

Maret 4 15.4 15.4 19.2

April 7 26.9 26.9 46.2

Mei 6 23.1 23.1 69.2

Juni 1 3.8 3.8 73.1

Juli 1 3.8 3.8 76.9

Agustus 1 3.8 3.8 80.8

Oktober 2 7.7 7.7 88.5

November 2 7.7 7.7 96.2

Desember 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

Ruang_Rawat_Inap_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Apel 2 7.7 7.7 7.7

Belimbing 9 34.6 34.6 42.3

Manggis 11 42.3 42.3 84.6

Melon 1 3.8 3.8 88.5

Pepaya 3 11.5 11.5 100.0

Total 26 100.0 100.0

Lama_Rawat_Inap

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 3 1 3.8 3.8 3.8

4 2 7.7 7.7 11.5

5 6 23.1 23.1 34.6

6 9 34.6 34.6 69.2

7 5 19.2 19.2 88.5

8 2 7.7 7.7 96.2

9 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

Page 66: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

53

Jalur_Masuk_Rumah_Sakit_Coding

Frequency Percent

ValidPercent

CumulativePercent

Valid Poli Umum 7 26.9 26.9 26.9

Instalasi GawatDarurat (IGD) 18 69.2 69.2 96.2

Rujukan 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

IMT

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 17.99 1 3.8 5.0 5.0

20.2 1 3.8 5.0 10.0

20.7 1 3.8 5.0 15.0

21.25 1 3.8 5.0 20.0

21.33 1 3.8 5.0 25.0

21.48 1 3.8 5.0 30.0

22.22 1 3.8 5.0 35.0

22.89 1 3.8 5.0 40.0

23.04 1 3.8 5.0 45.0

23.43 1 3.8 5.0 50.0

24.65 1 3.8 5.0 55.0

24.97 3 11.5 15.0 70.0

25.71 1 3.8 5.0 75.0

26.67 1 3.8 5.0 80.0

29.13 1 3.8 5.0 85.0

29.29 1 3.8 5.0 90.0

31.14 1 3.8 5.0 95.0

46.09 1 3.8 5.0 100.0

Total 20 76.9 100.0Missing System 6 23.1

Total 26 100.0

Indeks_Massa_Tubuh

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 6 23.1 23.1 23.1

Normal 13 50.0 50.0 73.1

Obesitas 2 7.7 7.7 80.8

Pre Obes 4 15.4 15.4 96.2

Underwei 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

Demam

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Ya 26 100.0 100.0 100.0

Sakit_Kepala

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 19 73.1 73.1 73.1

Ya 7 26.9 26.9 100.0

Total26 100.0 100.0

Nyeri_Perut

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 22 84.6 84.6 84.6

Ya 4 15.4 15.4 100.0

Total 26 100.0 100.0

Epistaksis

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 25 96.2 96.2 96.2

Ya 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

Perdarahan_Gusi

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 24 92.3 92.3 92.3

Ya 2 7.7 7.7 100.0

Total 26 100.0 100.0

Perdarahan_GastroIntestinal

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 25 96.2 96.2 96.2

Ya 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

Anoreksia

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 8 30.8 30.8 30.8

Ya 18 69.2 69.2 100.0

Total 26 100.0 100.0

Malaise

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 12 46.2 46.2 46.2

Ya 14 53.8 53.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

Mual

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 2 7.7 7.7 7.7

Ya 24 92.3 92.3 100.0

Total 26 100.0 100.0

Muntah

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Page 67: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

54

Valid Tidak 13 50.0 50.0 50.0

Ya 13 50.0 50.0 100.0

Total 26 100.0 100.0

Myalgia

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 25 96.2 96.2 96.2

Ya 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

Athralgia

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 25 96.2 96.2 96.2

Ya 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

Sakit_Tenggorok

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 26 100.0 100.0 100.0

Coding_USIA_ASLI

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 18-24 8 30.8 30.8 30.8

25-34 8 30.8 30.8 61.5

35-44 9 34.6 34.6 96.2

55-64 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

Coding_Klasifikasi_Hitung_Trombosit

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid <100.000 18 69.2 69.2 69.2

<150.000 8 30.8 30.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

SGOT

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 19 1 3.8 5.0 5.0

35 1 3.8 5.0 10.0

43 1 3.8 5.0 15.0

44 1 3.8 5.0 20.0

52 1 3.8 5.0 25.0

64 1 3.8 5.0 30.0

67 1 3.8 5.0 35.0

68 1 3.8 5.0 40.0

71 1 3.8 5.0 45.0

75 1 3.8 5.0 50.0

77 1 3.8 5.0 55.0

86 1 3.8 5.0 60.0

92 1 3.8 5.0 65.0

109 1 3.8 5.0 70.0

116 1 3.8 5.0 75.0

119 1 3.8 5.0 80.0

130 1 3.8 5.0 85.0

151 1 3.8 5.0 90.0

152 1 3.8 5.0 95.0

158 1 3.8 5.0 100.0

Total 20 76.9 100.0Missing System 6 23.1

Total 26 100.0

SGPT

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 16 1 3.8 5.0 5.0

20 1 3.8 5.0 10.0

29 1 3.8 5.0 15.0

32 1 3.8 5.0 20.0

46 1 3.8 5.0 25.0

53 1 3.8 5.0 30.0

55 1 3.8 5.0 35.0

65 2 7.7 10.0 45.0

70 1 3.8 5.0 50.0

78 1 3.8 5.0 55.0

82 1 3.8 5.0 60.0

83 1 3.8 5.0 65.0

84 1 3.8 5.0 70.0

86 1 3.8 5.0 75.0

87 1 3.8 5.0 80.0

133 1 3.8 5.0 85.0

142 1 3.8 5.0 90.0

164 1 3.8 5.0 95.0

201 1 3.8 5.0 100.0

Total 20 76.9 100.0Missing System 6 23.1

Total 26 100.0

IGM

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 25 96.2 96.2 96.2

- 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

IGG

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Page 68: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

55

Valid 25 96.2 96.2 96.2

+ 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

Coding_Hematokrit

Frequency Percent

ValidPercent

CumulativePercent

Valid Kurang dari Normal 1 3.8 3.8 3.8

Normal 3 11.5 11.5 15.4

>samadengan 20%dari baseline 11 42.3 42.3 57.7

>5% dari baseline 11 42.3 42.3 100.0

Total 26 100.0 100.0

Penurunan_Ht_LebihDari_20Persen

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid tidak 26 100.0 100.0 100.0

Tindakan

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 25 96.2 96.2 96.2

Transfusi TC 1 3.8 3.8 100.0

Total 26 100.0 100.0

Jenis_Kelamin_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Laki-Laki 25 61.0 61.0 61.0

Perempuan 16 39.0 39.0 100.0

Total 41 100.0 100.0

Kategori_Umur_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Pasien Anak 41 100.0 100.0 100.0

Alamat_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Cengkareng 28 68.3 70.0 70.0

Kali Deres 6 14.6 15.0 85.0

Kembangan 3 7.3 7.5 92.5

Tambora 1 2.4 2.5 95.0

Ciledug 1 2.4 2.5 97.5

Duri Kosambi 1 2.4 2.5 100.0

Total 40 97.6 100.0Missing System 1 2.4

Total 41 100.0

Suku_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Jawa 6 14.6 50.0 50.0

Betawi 1 2.4 8.3 58.3

Sunda 2 4.9 16.7 75.0

Makassar 1 2.4 8.3 83.3

Palembang 1 2.4 8.3 91.7

Batak 1 2.4 8.3 100.0

Total 12 29.3 100.0Missing System 29 70.7

Total 41 100.0

Pekerjaan_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Pelajar 40 97.6 100.0 100.0

Missing System 1 2.4

Total 41 100.0

Pendidikan_Saat_Ini_atau_Terakhir_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Sedang SD 15 36.6 37.5 37.5

Sedang SMP 14 34.1 35.0 72.5

Sedang SMA 10 24.4 25.0 97.5

Sedang Kuliah 1 2.4 2.5 100.0

Total 40 97.6 100.0Missing System 1 2.4

Total 41 100.0

Status_Pernikahan_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Belum Menikah 40 97.6 97.6 97.6

Menikah 1 2.4 2.4 100.0

Total 41 100.0 100.0

Agama_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Islam 32 78.0 78.0 78.0

Kristen 9 22.0 22.0 100.0

Total 41 100.0 100.0

Bulan_Rawat_Inap_di_RS_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Januari 2 4.9 4.9 4.9

Februari 1 2.4 2.4 7.3

Maret 7 17.1 17.1 24.4

April 6 14.6 14.6 39.0

Mei 4 9.8 9.8 48.8

Juni 5 12.2 12.2 61.0

Juli 4 9.8 9.8 70.7

Page 69: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

56

Agustus 8 19.5 19.5 90.2

September 1 2.4 2.4 92.7

Oktober 1 2.4 2.4 95.1

Desember 2 4.9 4.9 100.0

Total 41 100.0 100.0

Lama_Rawat_Inap

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 3 6 14.6 14.6 14.6

4 7 17.1 17.1 31.7

5 10 24.4 24.4 56.1

6 12 29.3 29.3 85.4

7 4 9.8 9.8 95.1

8 1 2.4 2.4 97.6

10 1 2.4 2.4 100.0

Total 41 100.0 100.0

Ruang_Rawat_Inap_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Apel 9 22.0 22.0 22.0

Belimbing 1 2.4 2.4 24.4

Manggis 5 12.2 12.2 36.6

Melon 24 58.5 58.5 95.1

Pepaya 2 4.9 4.9 100.0

Total 41 100.0 100.0

Jalur_Masuk_Rumah_Sakit_Coding

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Poli Umum 8 19.5 19.5 19.5

Instalasi Gawat Darurat(IGD) 31 75.6 75.6 95.1

Rujukan 2 4.9 4.9 100.0

Total 41 100.0 100.0

Indeks_Massa_Tubuh

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 30 73.2 73.2 73.2

Normal 7 17.1 17.1 90.2

Underwei 4 9.8 9.8 100.0

Total 41 100.0 100.0

Demam

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Ya 41 100.0 100.0 100.0

Sakit_Kepala

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 34 82.9 82.9 82.9

Ya 7 17.1 17.1 100.0

Total 41 100.0 100.0

Nyeri_Perut

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 30 73.2 73.2 73.2

Ya 11 26.8 26.8 100.0

Total 41 100.0 100.0

Epistaksis

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 35 85.4 85.4 85.4

Ya 6 14.6 14.6 100.0

Total 41 100.0 100.0

Perdarahan_Gusi

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 40 97.6 97.6 97.6

Ya 1 2.4 2.4 100.0

Total 41 100.0 100.0

Perdarahan_GastroIntestinal

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 40 97.6 97.6 97.6

Ya 1 2.4 2.4 100.0

Total 41 100.0 100.0

Anoreksia

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 10 24.4 24.4 24.4

Ya 31 75.6 75.6 100.0

Total 41 100.0 100.0

Malaise

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 17 41.5 41.5 41.5

Ya 24 58.5 58.5 100.0

Total 41 100.0 100.0

Mual

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 7 17.1 17.1 17.1

Ya 34 82.9 82.9 100.0

Total 41 100.0 100.0

Page 70: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

57

Muntah

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 16 39.0 39.0 39.0

Ya 25 61.0 61.0 100.0

Total 41 100.0 100.0

Myalgia

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Tidak 37 90.2 90.2 90.2

Ya 4 9.8 9.8 100.0

Total 41 100.0 100.0

Athralgia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 39 95.1 95.1 95.1

Ya 2 4.9 4.9 100.0

Total 41 100.0 100.0

Sakit_Tenggorok

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 39 95.1 95.1 95.1

Ya 2 4.9 4.9 100.0

Total 41 100.0 100.0

Coding_USIA_ASLI

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid Preschoolers 1 2.4 2.4 2.4

Childhood 20 48.8 48.8 51.2

Young Teen 10 24.4 24.4 75.6

Teenager 10 24.4 24.4 100.0

Total 41 100.0 100.0

Coding_Klasifikasi_Hitung_Trombosit

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid <100.000 25 61.0 61.0 61.0

<150.000 16 39.0 39.0 100.0

Total 41 100.0 100.0

SGOT

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 20 1 2.4 10.0 10.0

31 1 2.4 10.0 20.0

36 1 2.4 10.0 30.0

46 1 2.4 10.0 40.0

48 1 2.4 10.0 50.0

54 1 2.4 10.0 60.0

79 1 2.4 10.0 70.0

83 1 2.4 10.0 80.0

109 1 2.4 10.0 90.0

145 1 2.4 10.0 100.0

Total 10 24.4 100.0Missing System 31 75.6

Total 41 100.0

SGPT

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 11 1 2.4 10.0 10.0

18 1 2.4 10.0 20.0

21 1 2.4 10.0 30.0

28 2 4.9 20.0 50.0

31 1 2.4 10.0 60.0

32 1 2.4 10.0 70.0

39 1 2.4 10.0 80.0

70 1 2.4 10.0 90.0

88 1 2.4 10.0 100.0

Total 10 24.4 100.0Missing

System 31 75.6

Total 41 100.0

IGG

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid 37 90.2 90.2 90.2

- 1 2.4 2.4 92.7

+ 3 7.3 7.3 100.0

Total 41 100.0 100.0

Coding_Hematokrit

Frequency Percent Valid PercentCumulative Percent

Valid Kurang dari Normal 13 31.7 31.7 31.7

Normal 8 19.5 19.5 51.2

>samadengan 20% daribaseline 7 17.1 17.1 68.3

>5% dari baseline 13 31.7 31.7 100.0

Total 41 100.0 100.0

Diagnosis

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Demam Dengue 1 2.4 2.4 2.4

Dengue fever denganInfeksi Sekunder 1 2.4 2.4 4.9

dhf 1 2.4 2.4 7.3

DHF 29 70.7 70.7 78.0

DHF dengan Typhoid 1 2.4 2.4 80.5

DHF Grade 1 1 2.4 2.4 82.9

DHF Grade 2 3 7.3 7.3 90.2

DHF Grade 3 2 4.9 4.9 95.1

DSS 1 2.4 2.4 97.6

Trombositopenia suspDHF gr II 1 2.4 2.4 100.0

Total 41 100.0 100.0

Page 71: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

58

Tindakan

Frequency Percent

ValidPerce

nt

Cumulative

Percent

Valid 39 95.1 95.1 95.1

tampon hidung 1 2.4 2.4 97.6

Tampon hidung, TransfusiTC 1 2.4 2.4 100.0

Total 41 100.0 100.0

Page 72: PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29547/1/Najib... · leukopeni occurred in 61.5% adult, increase in hematocrit ≥20%

59

Lampiran 4

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Najib Askar

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 8 Agustus 1996

Alamat : Jl. Kapten Yusuf no.36 Bogor Selatan, Kota

Bogor

No. HP : +62 859 6615 6397

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan:

2002 – 2006 : SDIT Al Qalam, Depok

2006 – 2007 : SDI Al Azhar Cibinong, Bogor

2007 – 2008 : SDI Al Irsyad Al Islamiyyah, Bogor

2008 – 2010 : SMP Insan Kamil, Bogor

2010 – 2012 : SMA Insan Kamil, Bogor

2012 – Sekarang : Fakultas Kedokteran Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah, Jakarta