PROFIL KESEHATAN TAHUN 2015 - depkes.go.id · bimbingan dan penyertaan-Nya, Profil Kesehatan Dinas...
Transcript of PROFIL KESEHATAN TAHUN 2015 - depkes.go.id · bimbingan dan penyertaan-Nya, Profil Kesehatan Dinas...
CETAK JUNI 2016
J L . G A J A H M A D A N O - B A J A W A N G A D A
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
PROFIL KESEHATAN TAHUN 2015
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
bimbingan dan penyertaan-Nya, Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
Tahun 2015 dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan Profil ini didasarkan pada
hasil-hasil pelaksanaan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh jajaran
kesehatan di Kabupaen Ngada Tahun 2015.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada merupakan salah satu sarana yang dapat
digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian
hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) di Bidang Kesehatan dan pencapaian target indikator
Millenium Development Goals bidang kesehatan, serta berbagai upaya yang terkait
dengan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti BPS,
BPMPD-PP dan KCS.
Profil Kesehatan ini mengikuti petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten atau Kota yang responsif gender yang sudah diedarkan sejak awal tahun
2015, namun mengingat ketersediaan data dari sumber data belum dapat terkompilasi
dengan baik, maka belum seluruh data yang tersaji berupa lampiran data berbasis
gender sesuai buku petunjuk penyusunan Profil Kesehatan berbasis gender.
Dengan tersedianya data Profil kesehatan yang responsif gender, diharapkan dapat
mengidentifikasi ada tidaknya serta besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan
ii
dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi,
kontrol dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan.
Profil Kesehatan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu usul dan saran dari
berbagai pihak yang bersifat membangun sangat diharapkan guna penyempurnaannya.
Akhirnya, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan mengambil bagian dalam proses penyusunan Profil Kesehatan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati segala daya upaya kita dalam
mengatasi permasalahan kesehatan di Kabupaten Ngada.
Bajawa, Juni 2015
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada,
drg. EMERENTIANA R. WAHJUNINGSIH, MHlth&IntDev
PEMBINA TK I
NIP. 19720123 200012 2 002
iii
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan 1.3 Sistematika Penyajian
1 2 2
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN NGADA 2.1 Keadaan Penduduk 2.2 Keadaan Sosial Ekonomi 2.3 Tingkat Pendidikan
4 5 6
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1 Mortalitas
3.1.1 Angka Kematian Bayi 3.1.2 Angka Kematian Balita 3.1.3 Angka Kematian Ibu 3.1.4 Angka Harapan Hidup
3.2 Morbiditas 3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak 3.2.2 Penyakit Menular
3.3 Status Gizi 3.3.1 Status Gizi Balita 3.3.2 Status Gizi Penduduk Dewasa
8 8
11 13 14 14 15 15 28 28 29
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar
4.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu 4.1.2 Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita 4.1.3 Pelayanan KB 4.1.4 Pelayanan Imunisasi 4.1.5 Ketersediaan Farmasi
30 30 36 41 43 46
4.2 Perbaikan Gizi Masyarakat 4.2.1 Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil 4.2.2 Pemberian Kapsul Vitamin A 4.2.3 Pemantauan Garam Yodium 4.2.4 Pemberian ASI Eksklusif 4.2.5 Penimbangan Balita di Posyandu
4.3 Perilaku Hidup Masyarakat
48 48 49 54 54 56 57
iv
4.4 Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar 4.4.1 Rumah Sehat 4.4.2 Jamban Sehat 4.4.3 Sumber Air Minum 4.4.4 STBM 4.4.5 Tempat-Tempat Umum 4.4.6 Tempat Pengelolaan Makanan
59 59 60 62 62 63 64
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1 Sarana Kesehatan
5.1.1 Puskesmas 5.1.2 Rumah Sakit 5.1.3 Balai Pengobatan Swasta
5.2 Sarana Distribusi Sediaan Farmasi Dan Alkes 5.3 Sarana Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
5.3.1 Posyandu 5.3.2 Poskesdes 5.3.3 Polindes 5.3.4 Posbindu 5.3.5 Desa Siaga
5.4 Tenaga Kesehatan 5.4.1 SDM Tenaga Kesehatan 5.4.2 Jumlah Tenaga Kesehatan
5.5 Pembiayaan Kesehatan
66 66 68 71 71 72 72 74 74 75 75 76 76 77 80
BAB VI PENUTUP
81
LAMPIRAN
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Komunikasi Data Dalam Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi
menyatakan bahwa Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang
meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat teknologi, dan sumber daya
manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan
atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 17 ayat 1
menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap
informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan
memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain itu pada pasal 168
menyatakan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien
diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui
kerjasama lintas sektor dengan ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan
Pemerintah (No 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan). Sedangkan pasal
169 menyatakan bahwa pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk
memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan yang dapat
memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap
informasi kesehatan adalah Profil Kesehatan. Profil Kesehatan merupakan salah satu
paket penyajian data atau informasi kesehatan yang relative lengkap, berisi data atau
informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan data atau
informasi terkait lainnya yang terbit setiap tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Ngada
Tahun 2015 disusun berdasarkan data atau informasi yang didapatkan dari Puskesmas,
Rumah Sakit, Balai Pengobatan Swasta dan Pengelola Program di lingkungan Dinas
Kesehatan dan lembaga atau badan terkait lainnya.
Pada Penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2015 ini mengacu pada Petunjuk Teknis
Penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2015 (berdasarkan data terpilah jenis kelamin dan
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 2
terdiri dari 81 tabel) yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Informasi Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI.
1.2 Tujuan
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada merupakan salah satu sarana yang dapat
digunakan untuk : melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil
pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) di
bidang kesehatan dan pencapaian target indikator Milenium Development Goals bidang
kesehatan, serta berbagai upaya terkait dengan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan lintas sektor.
1.3 Sistimatika Penyajian
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang disusunnya profil kesehatan, tujuan dan
sistematika penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Ngada. Selain uraian
tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga
mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor
lainnya seperti kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan
lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka
kesakitan, angka harapan hidup dan angka status gizi masyarakat.
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
dasar rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan
kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.
Upaya pelayanan kesehatan diuraikan dalam bab ini juga memuat indikator
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 3
kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya
pelayanan kesehatan lainnya.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan
ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2015
berdasarkan hasil analisis sederhana dari masing-masing hasil pelaksanaan
program kesehatan. Selain keberhasilan-keberhasilan, bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Lampiran
Pada lampiran berisi resume atau angka pencapaian program kesehatan dalam
81 tabel data kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 4
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN NGADA
Kabupaten Ngada adalah salah satu Kabupaten di Pulau Flores Propinsi Nusa
Tenggara Timur, yang letaknya diapit oleh Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten
Manggarai Timur. Letak astronomisnya antara 8o 20’ 24,28” – 8 57’ 28,39” Lintang
Selatan dan 120o 48’ 29,26” - 121o 11’ 8,57” Bujur Timur, dengan luas wilayah 1.620,92
km2. Posisi geografis Kabupaten Ngada adalah sebelah Utara berbatasan dengan Laut
Flores, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Sawu, sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Nagekeo dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Manggarai Timur.
Secara administratif wilayah Kabupaten Ngada terbagi atas 12 Kecamatan, 135 desa
dan 16 kelurahan. Luas wilayah masing-masing kecamatan cukup bervariasi dimana
Kecamatan Riung memiliki luas terbesar yaitu 327,94 km2 dan terkecil adalah Kecamatan
Inerie dengan luas 67,28 km2.
2.1 Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Ngada Tahun 2015 yaitu 162.299 jiwa dengan
penduduk laki-laki sebanyak 80.090 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 82.209
jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 100,12 jiwa/km2 (Ngada Dalam Angka 2015).
Jumlah rumah tangga 29.869 dan rata-rata jiwa per rumah tangga adalah 5,43 jiwa per
rumah tangga, secara terperinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.1.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
di Kabupaten Ngada Tahun 2015
No Kecamatan Luas
Wilayah Jumlah Desa/
Kelurahan
Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk (per km2)
L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Bajawa 133,30 22 19.646 20.062 39.708 297,88
2 Aimere 92,50 10 5.037 5.077 10.114 109,34
3 Inerie 67,28 10 4.024 4.309 8.333 123,86
4 Jerebu'u 74,98 12 3.527 3.889 7.416 98,91
5 Golewa Barat 74,59 10 5.545 5.664 11.209 150,27
6 Golewa 78,13 16 9.319 9.513 18.832 241,03
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 5
7 Golewa Selatan 98,00 12 5.791 6.106 11.897 121,40
8 Bajawa Utara 167,38 11 4.656 4.874 9.530 56,94
9 Soa 91,14 14 6.567 6.800 13.367 146,66
10 Wolomeze 103,19 8 3.150 3.154 6.304 61,09
11 Riung Barat 312,49 10 4.712 4.502 9.214 29,49
12 Riung 327,94 16 8.116 8.259 16.375 49,93
Jumlah 1620,92 151 80.090 82.209 162.299 100,13
Sumber : Ngada Dalam Angka, 2015
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk laki-laki relatif seimbang
dibandingkan dengan penduduk perempuan. Sedangkan angka beban tanggungan
(Dependency Ratio) antara penduduk laki-laki dan perempuan sebesar 73,23.
Data jumlah penduduk, desa/kelurahan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran
profil tabel 1 dan 2.
2.2 Keadaan Sosial Ekonomi
Status sosial dan ekonomi individu atau kelompok secara keseluruhan memiliki
dampak yang amat kuat pada status kesehatan begitupun sebaliknya. Perhatian yang
diberikan pada segi ekonomi memberikan intervensi semakin besar : apakah biaya
sebuah program kesehatan masyarakat menghasilkan manfaat yang setara dengan,
kurang dari atau lebih besar dari biaya program.
Di Kabupaten Ngada tingkat sosial ekonomi penduduk dapat dilihat dari biaya
pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari penduduk. Pada tahun 2015 rata-rata
pengeluaran perkapita per bulan untuk makanan sebesar Rp.299.886 atau 55,84% dan
untuk non makanan sebesar Rp.237.156 atau 44,16%. Pengeluaran untuk non makanan
meliputi : pengeluaran untuk pendidikan sebesar Rp.15.164 atau 6,39% dan pengeluaran
untuk kesehatan sebesar Rp.10.975 atau hanya sekitar 4,63% dari 44,16% total
pengeluaran non makanan (Ngada Dalam Angka, 2015 Halaman 355-357).
Dari data di atas, pengeluaran untuk pembiayaan kesehatan masih sangat minim,
oleh karena itu pemerintah Kabupaten Ngada melalui APBD II memberikan bantuan :
1. Pembiayaan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu melalui program JKMN
(Jaminan Kesehatan Masyarakat Ngada) sebanyak 86.000 kepesertaan JKMN sejak
tahun 2011.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 6
2. Pembiayaan honor tenaga kesehatan BOKDA (Bantuan Operasional Kesehatan
Daerah ) yang bekerja di Puskesmas dan Dinas Kesehatan pada tahun 2015
sebanyak 278 orang (data keadaan bulan Desember 2015) dengan honor per bulan
Rp.750.00
3. Pembiayaan tenaga PTT daerah (dokter umum) sebanyak 6 orang, dengan honor
per bulan Rp.7.500.000
4. Pembiayaan tenaga kontrak (sopir) sebanyak 5 orang, dengan honor per bulan
Rp.1.300.000
5. Pembiayaan tenaga mentor puskesmas reformasi sebanyak 2 orang, dengan honor
per bulan Rp.7.000.000
2.3 Tingkat Pendidikan
Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya
manusia yang berkualitas merupakan sebuah modal yang sifatnya eksternal, sehingga
pendidikan bisa dipandang sebagai komponen pertumbuhan dan pembangunan yang
vital, karena menyangkut hal yang melekat pada diri manusia itu sendiri. Karena
pendidikan identik dengan peningkatan keahlian, sehingga semakin tinggi investasi di
bidang pendidikan akan menyebabkan pekerja mempunyai kemampuan yang lebih,
sehingga akan meningkatkan taraf kesehatan yang bisa menaikan investasi di bidang
kesehatan.
Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Ngada juga memberikan bantuan
pembiayaan SDM kesehatan melalui dana APBD II Kabupaten Ngada, yang dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.3.1 SDM Kesehatan Yang Melanjutkan Pendidikan Tahun 2015
No Gelar Pendidikan Lanjutan Jumlah
1 S2 Spesialis Anak 1
Spesialis Bedah 1
Farmasi Klinik 1
2 S1 Keperawatan dan Ners 14
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 7
3 DIV Keperawatan Peripoperatif 8
Kebidanan 7
4 D-III Keperawatan 19
Jumlah 51 orang
Sumber : BKD Kabupaten Ngada, 2015
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk D-III Keperawatan yang berjumlah 19
orang pihak Pemerintah Kabupaten Ngada bekerjama dengan Politeknik Kupang melalui
Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), dimana lokasi perkuliahan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Ngada dengan pengajar yang berasal dari dosen lokal dan dosen dari
politeknik Kupang.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 8
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan beberapa indikator
yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan morbiditas
(kesakitan). Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Ngada
digambarkan melalui Angka Mortalitas; terdiri atas Angka Kematian Bayi (AKB),
Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Harapan Hidup.
Angka Morbiditas; terdiri atas angka kesakitan beberapa penyakit balita dan dewasa
serta status gizi pada balita.
Derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor
tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan
ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor
ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya.
3.1 Mortalitas
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab
lainnya. Angka kematian yang disajikan dalam bab ini yaitu angka kematian bayi, angka
kematian balita, angka kematian ibu dan belum menggambarkan angka kematian kasar
secara kabupaten.
3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum
mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun
kematian sehingga AKB merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk
menentukan derajat kesehatan masyarakat. Dalam indikator kematian bayi ini, Angka
Kematian Neonatal (AKN) merupakan penyumbang terbesar AKB, ini mengakibatkan
proporsi kematian neonatal semakin besar dari tahun ke tahun jika dibandingkan
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 9
dengan seluruh kematian bayi dan balita. Oleh karena itu, AKN dan AKB harus
diturunkan dengan upaya meningkatkan kesehatan ibu hamil dan menjamin
pertolongan persalinan yang aman sesuai dengan tujuan akhir MDGs ke 5 tentang
memperbaiki kesehatan ibu. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan
dalam rangka menurunkan AKB.
AKB di Indonesia masih jauh dari target MDGs yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun 2015. Tetapi tercatat AKB mengalami penurunan yaitu dari 35 per 1.000
kelahiran hidup (SDKI 2002) menjadi sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2007),
dan terakhir menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2012) walaupun penurunan
AKB melambat. Untuk Provinsi NTT, AKB pada tahun 2007 sebesar 57 per 1.000
kelahiran hidup (SDKI 2007) dan pada tahun 2012 sebesar 45 per 1.000 kelahiran hidup
(SDKI 2012).
Grafik 3.1.1.1 Angka Kematian Bayi per-1000 Kelahiran Hidup Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015 dan Profil Kesehatan Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten
Ngada tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011 sebesar 53 kematian
atau 18,1 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2012 sebesar 66 kematian atau 22,3 per
1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2013 sebesar 58 kematian atau 20,1 per 1.000
kelahiran hidup, pada tahun 2014 sebesar 51 kematian atau 18,1 per 1.000 kelahiran
hidup dan pada tahun 2015 AKB yang dilaporkan sebesar 51 kematian atau 18,6 per
18.1
22.3 20.1
18.1 18.6
-
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 10
1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 3.1.1.1 Kematian Neonatal (0-7 Hari) Tahun 2015
No Penyebab Kematian Jumlah
1 Asfiksia 5 Kasus
2 Asfiksia Berat 7 Kasus
3 Anencephali (tidak ada tempurung kepala) 1 Kasus
4 BBLR 3 Kasus
5 BBLRSR 1 Kasus
6 Cacat Bawaan 2 Kasus
7 Sepsis 3 Kasus
Jumlah 22 Kasus
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Tabel 3.1.1.2 Kematian Neonatal (8-28 Hari) Tahun 2015
No Penyebab Kematian Jumlah
1 Aspirasi Asi 1 Kasus
2 Asfiksia Berat 2 Kasus
3 BBLR 1 Kasus
4 BBLSR 2 Kasus
5 Cacat Bawaan 1 Kasus
6 Dehidrasi (Tidak Menyusui) + Dehidrasi Berat 2 Kasus
7 Hipotermi (Penurunan Suhu Tubuh) 1 Kasus
8 Kejang Demam 1 Kasus
9 Kelainan Jantung 1 Kasus
10 Obs BP 1 Kasus
11 Pneumonia Berat 1 Kasus
Jumlah 14 Kasus
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 11
Tabel 3.1.1.3 Kematian Bayi (29 hari - < 1 tahun) Tahun 2015
No Penyebab Kematian Jumlah
1 Aspirasi ASI 3 Kasus
2 Asma 1 Kasus
3 BP 1 Kasus
4 BBLR 1 Kasus
5 Diare 1 Kasus
6 Hisprung (kelainan bawaan menyebabkan
gangguan pergerakan usus)
1 Kasus
7 Jantung Bawaan 1 Kasus
8 Kejang Demam 1 Kasus
9 Meningitis 1 Kasus
10 Obs Febris 1 Kasus
11 Febris 1 Kasus
12 Pneumonia 1 Kasus
13 Pneumonia Berat 1 Kasus
Jumlah 15 Kasus
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan pada tahun 2015 untuk mengatasi tingginya
kematian bayi, yaitu dengan mengadakan kegiatan 1.) sosialisasi, pembentukan dan
pelaksanaan kelas ibu balita, 2.) RMP klinis kematian neonatal, 3.) supervisi kepatuhan
SOP ANC, INC, PNC, 4.) advokasi pemanfaatan center 2H2 dan pemerhati KIA,
5.) sosilisasi dan pemanfaatan buku KIA. Data jumlah kematian bayi per puskesmas
dapat dilihat pada lampiran profil tabel 5.
3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA)
AKABA menggambarkan tingkat peluang untuk meningggal pada fase antara
kelahiran dan sebelum usia lima tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000
kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 12
MDGs menetapkan nilai normatif AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140 per
1.000 kelahiran hidup, tinggi dengan nilai 71-140 per 1.000 kelahiran hidup, sedang
dengan nilai 20-70 per 1.000 kelahiran hidup, dan rendah dengan nilai < 20 per 1.000
kelahiran hidup. Sedangkan SDKI tahun 2012 mengestimasikan nilai AKABA periode 5
tahun terakhir sebelum survei sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup. Berdasarkan
kategori tersebut, maka secara nasional Indonesia masuk dalam kategori AKABA sedang.
Grafik 3.1.2.1 Angka Kematian Balita per-1.000 Kelahiran Hidup Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015 dan Profil Kesehatan Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, AKABA di Kabupaten Ngada tahun
2011-2015 mengalami penurunan. Pada tahun 2011 AKABA yang dilaporkan sebesar 57
kematian atau 19,0 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2012 sebesar 72 kematian
atau 24,3 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2013 sebesar 67 kematian atau 23,2 per
1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2014 sebesar 63 kematian atau 22,3 per 1.000
kelahiran hidup dan pada tahun 2015 sebesar 54 kematian atau 19,7 per 1.000 kelahiran
hidup. Angka ini bila dibandingkan dengan nilai normatif AKABA pada target MDGs
termasuk kategori sedang.
Penyebab kematian balita diakumulasi dari penyebab kematian neonatal, kematian
bayi dan kematian anak balita (pada tahun 2015 angka kematian anak balita sebanyak 3
kasus dengan penyebab BP dari Puskesmas Watukapu, Pneumonia dari Puskesmas
19.0
24.3 23.2 22.319.7
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 13
Rawangkalo dan Demam dari Puskesmas Kota). Data jumlah kematian balita per
puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 5.
3.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu indikator untuk melihat derajat
kesehatan perempuan dan menjadi salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan
MDGs ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang dicapai sampai tahun
2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu atau sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup. AKI merupakan akumulasi kematian ibu pada masa kehamilan,
melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan
lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Grafik 3.1.3.1 Angka Kematian Ibu (per 100.000 Kelahiran Hidup) Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015 dan Profil Kesehatan Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten
Ngada tahun 2011-2015 mengalami fluktuatif. Pada tahun 2011 sebesar 3 kematian atau
18,1 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2012 sebesar 3 kematian atau 101 per
100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2013 sebesar 4 kematian atau 138,6 per 100.000
kelahiran hidup, pada tahun 2014 sebesar 4 kematian atau 142,1 per 100.000 kelahiran
hidup dan pada tahun 2015 AKI yang dilaporkan sebesar 3 kematian atau 109,4 per
171
101
138.6 142.1
109.4
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 14
100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu untuk tahun 2015 adalah HPP atau
Perdarahan Post Partum dari Puskesmas Kota (penyebab langsung) dan suspek
meningitis dari Puskesmas Inerie, lupus dari Puskesmas Aimere (penyebab tidak
langsung).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka kematian ibu pada tahun
2015, seperti 1) meningkatkan kemitraan bidan dan dukun, 2) penyuluhan kesehatan ibu
dan anak, 3) penguatan sistem rujukan, 4) adanya komunikasi cepat 2H2 Centre dengan
nomor 082146483440, 5) peningkatan puskesmas non poned menjadi puskesmas poned
(puskesmas Koeloda dan puskesmas Maronggela), 6) magang bidan di RSUD Bajawa,
7) pelatihan kelas ibu hamil dan pelatihan enuminator bagi bidan, 8) standarisasi
puskemas menjadi puskesmas reformasi. Data jumlah kematian ibu per puskesmas
dapat dilihat pada lampiran profil tabel 6.
3.1.4 Angka Harapan Hidup (AHH)
Derajat kesehatan masyarakat juga dapat diukur dengan melihat besarnya Umur
Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH). Umur Harapan Hidup pada saat lahir adalah
perhitungan proyeksi yang sering dipakai sebagai salah satu indikator untuk
meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Dengan asumsi kecenderungan Angka Kematian
Bayi menurun disertai perubahan susunan umur penduduk. Selain itu, AHH juga menjadi
salah satu indikator yang digunakan untuk menghitung Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). AHH yaitu rata-rata jumlah tahun yang akan dijalani seseorang sejak orang
tersebut lahir.
Berdasarkan Ngada Dalam Angka tahun 2015, umur harapan hidup tahun 2015 di
Kabupaten Ngada adalah 67,46 tahun.
3.2 Morbiditas
Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen
dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi
pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 15
3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak
Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien di puskesmas tahun 2015 dapat dilihat dari
laporan Kesakitan puskesmas yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa penyakit
yang selalu menduduki urutan teratas tiap tahunnya, yang dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.2.1.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak Tahun 2015
No Nama Penyakit Jumlah
1 Infeksi akut pada saluran pernapasan bagian atas 20.398
2 Penyakit OD sistem otot termasuk rematik 10.755
3 Penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas 7.642
4 Penyakit kulit infeksi 3.862
5 Penyakit kulit alergi 3.838
6 Infeksi penyakit usus yang lain 2.757
7 Diare 2.445
8 Tonsilitis 2.259
9 Bronchitis 1.477
10 Ginggivitis dan penyakit periodental 1.329
Total 56.762
Sumber : Bagian Yankesdas Dinkes, 2015 dan Laporan SIKDA Tahun, 2015
3.2.2 Penyakit Menular
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular menyatakan bahwa penyakit menular masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kematian dan kecacatan
yang tinggi sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan melalui upaya
pencegahan, pengendalian dan pemberantasan yang efektif dan efisien. Pada Pasal 4
(Permenkes 82 Tahun 2014) berdasarkan cara penularannya, penyakit menular
dikelompokkan menjadi : penyakit menular langsung dan penyakit tular vektor dan
binatang pembawa penyakit.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 16
3.2.2.1 Penyakit Menular Langsung
a. TB Paru
TB sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS (Directly
Observed Treatment Short-course) telah diterapkan di banyak negara sejak tahun 1995.
Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB juga menjadi salah satu penyakit yang
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs (poin ke 6 yang bunyinya
Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya).
TB merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang
telah terinfeksi basil TB positif. Namun, bukan berarti bahwa pasien TB dengan basil
pemeriksaan BTA negatif tidak mengandung kuman dalam dahaknya. Hal tersebut bisa
saja terjadi karena jumlah kuman yang terkandung sulit dideteksi melalui pemeriksaan
mikroskopis langsung.
Salah satu strategi yang digunakan dalam pengendalian TB adalah strategi DOTS.
DOTS sebagai salah satu intervensi kesehatan yang secara ekonomis sangat efektif.
Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas diberikan
kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini akan memutuskan rantai penularan TB dan
dengan demikian menurunkan insidens TB di masyarakat. Menemukan dan
menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan penularan TB.
Indikator utama program pengendalian TB secara Nasional adalah Angka Notifikasi
Kasus TB (Case Notification Rate = CNR) dan Angka Keberhasilan Pengobatan TB
(Treatment Success Rate = TSR). CNR adalah angka yang menunjukkan jumlah seluruh
pasien TB (semua kasus) yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di
suatu wilayah tertentu. Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan (trend)
meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut. Sedangkan TSR
adalah angka keberhasilan pengobatan yang menunjukkan prosentase pasien baru TB
paru terkonfirmasi bakteriologis yang menyelesaikan pengobatan (baik yang sembuh
maupun pengobatan lengkap) diantara pasien baru TB paru terkonfirmasi bakteriologis
yang tercatat.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 17
Pada tahun 2015 jumlah seluruh kasus TB (CNR) adalah sebesar 93,04/100.000
penduduk atau 151 kasus, meningkat 4% dari tahun 2014 (CNR 2014 = 89/100.000
penduduk atau 139 kasus), TSR sebesar 96,18% dan angka kematian selama pengobatan
adalah 6,78/100.000 penduduk atau 11 kasus kematian. Data jumlah kasus TB paru per
puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 7, 8, 9.
b. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat
disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat
kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang
pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun
dan orang yang memiliki masalah kesehatan (seperti malnutrisi, gangguan imunologi).
Grafik 3.2.2.1.b. Kasus Pneumonia Balita di Kabupaten Ngada Tahun 2011-2015
Sumber : Pengelola TB Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, kasus pneumonia dari tahun 2011-2015
cenderung naik tapi tidak signifikan. Pada tahun 2011 kasus pneumonia sebesar
138 kasus atau 10,1%, tahun 2012 sebesar 434 kasus atau 28,3%, tahun 2013 sebesar
108 kasus atau 8,1%, tahun 2014 sebesar 176 kasus atau 13,66% dan tahun 2015
sebesar 189 kasus atau 14,89% (untuk data rillnya semua penderita pneumonia
10.1
28.3
8.1
13.6614.89
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 18
ditangani sesuai standar penanganan di puskesmas). Data jumlah penderita pneumonia
per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 10.
c. HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS.
Virus HIV menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh manusia, sehingga tubuh
menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam
tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan sistem imun).
Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yaitu kumpulan gejala
penyakit atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan
tubuh manusia karena HIV. Jika seseorang terkena virus semacam ini, maka ia akan
mudah terserang infeksi oportunistik atau mudah terkena penyakit lainnya. Sampai saat
ini HIV/AIDS belum bisa disembuhkan dan belum ditemukan obatnya. Obat yang ada
saat ini hanya mampu memperlambat perkembangan HIV di dalam tubuh dan
memperlambat perjalanan HIV menjadi AIDS.
Perbedaan antara HIV dan AIDS adalah HIV nama virusnya dan AIDS adalah
kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Jadi seseorang yang
terkena virus HIV tidak serta merta langsung menjadi AIDS yakni jika rutin
mengkonsumsi obat secara teratur. Rentang waktu HIV menjadi AIDS bisa
bertahun-tahun tergantung virus yang menginfeksi dan ketahanan tubuh seseorang.
Dalam rentang waktu tersebut ODHA (Orang Dengan HIV&AIDS) tetap bisa hidup dan
bersosialisasi dengan masyarakat lain sebagaimana biasanya, bahkan tetap bisa
produktif sebagaimana orang lain.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 19
Grafik 3.2.2.1.c. Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ngada Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian P2P Dinkes, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, kasus HIV/AIDS dari tahun 2011-2015
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2015 jumlah kasus HIV sebanyak 8 kasus (Kecamatan
Bajawa Utara 2 kasus, Kecamatan Golewa 2 kasus, Kecamatan Golewa Barat 1 kasus,
Kecamatan Bajawa 1 kasus, dan Kecamatan Riung 2 kasus). Kasus AIDS sebanyak 2 kasus
(di kecamatan Golewa Barat ) dan yang meninggal akibat AIDS sebanyak 2 kasus dari
Kecamatan Golewa Barat. Data jumlah kasus HIV/AIDS per kelompok umur dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 11 dan 12.
d. Diare
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
tinja lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan frekwensinya lebih sering dari
biasanya, biasanya tiga kali atau lebih dalam satu hari. Secara klinis penyebab diare
adalah infeksi (bakteri, virus atau investasi parasit), malabsorbsi, alergi, keracunan,
immunodefisiensi, dll. Namun, penyebab paling banyak disebabkan oleh infeksi dan
keracunan.
0
5
10
15
20
25
2011 2012 2013 2014 2015
5
0
21
5
8
12
1
4 5
1
7
1
4 5
2
HIV AIDS Kematian akibat AIDS
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 20
Grafik 3.2.2.1.d Kasus Diare di Kabupaten Ngada Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian P2P Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, pada tahun 2011 kasus diare yang ditangani
sebesar 47,0% atau 2.833 kasus, tahun 2012 sebesar 57,12% atau 3.587 kasus, tahun
2013 sebesar 41,16% atau 2.640 kasus, tahun 2014 sebesar 89,25% atau 2.983 kasus dan
tahun 2015 kasus diare yang ditangani sebesar 73,91% atau 2.567 kasus dari target
penemuan kasus diare (untuk data riil semuanya ditangani 100%). Data jumlah kasus
diare per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 13.
e. Kusta
Diantara penyakit menular lainnya kusta adalah penyebab utama kecacatan fisik
yang permanen yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Diagnosis
kasus dan pengobatan yang dini, sebelum kerusakan syaraf terjadi adalah cara yang
paling efektif untuk mencegah kecacatan karena kusta. Penatalaksanaan komplikasi
yang efektif termasuk reaksi dan neuritis dapat mencegah atau mengurangi kecacatan
yang mengikutinya, bertanggung jawab pada terjadinya stigma sosial dan diskriminasi
terhadap pasien kusta dan keluarga mereka di masyarakat.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil mencapai status
eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita terdaftar kurang
dari 1 kasus per 10.000 penduduk.
47.0
57.12
41.16
89.25
73.91
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 21
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan telah
menetapkan 33 provinsi di Indonesia ke dalam 2 kelompok beban kusta, yaitu provinsi
dengan beban kusta tinggi (high endemic) dan beban kusta rendah (low endemic).
Provinsi dengan high endemic jika NCDR (New Case Detection Rate atau penemuan
kasus baru kusta) > 10 per 100.000 penduduk atau jumlah kasus baru lebih dari 1.000,
sedangkan low endemic jika NCDR < 10 per 100.000 penduduk atau jumlah kasus baru
kurang dari 1.000 kasus. Namun hingga saat ini masih ada 14 propinsi di Indonesia yang
mempunyai beban tinggi terhadap kusta yang ditargetkan akan elimiinasi di tahun 2019.
Meskipun kusta tidak secara langsung termasuk ke dalam pencapaian MDGs, namun
terkait erat dengan lingkungan yaitu sanitasi. Penggunaan air bersih dan sanitasi akan
sangat membantu penurunan angka kejadian penyakit kusta.
Grafik 3.2.2.1.e. Kasus Kusta di Kabupaten Ngada Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian P2P Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, kasus kusta cenderung meningkat dimana
pada tahun 2015 angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) adalah 1,23/100.000
penduduk atau sebanyak 2 kasus. Penderita kusta tersebut masuk dalam kategori kusta
kering atau Pausi Basiler (PB). Dari nilai NCDR tersebut maka Kabupaten Ngada selama
lima tahun terakhir masuk dalam kategori low endemic atau kabupaten dengan beban
kusta rendah. Data kasus kusta dapat dilihat pada lampiran profil tabel 14, 15, 16, 17.
2011 2012 2013 2014 2015
Persentase (%) 3.2 0 0 0.64 1.23
Jumlah 3 0 0 1 2
0
1
2
3
4
5
6
7
Jumlah Persentase (%)
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 22
f. Frambusia
Frambusia adalah penyakit yang tidak menimbulkan kematian walaupun bila tidak
ditangani dengan baik dapat menimbulkan kecacatan. Selain itu, frambusia biasanya
terjadi di daerah yang sulit dijangkau (end of the road) oleh pelayanan kesehatan serta
menginfeksi masyarakat miskin dengan kebersihan perorangan yang jelek. Kesulitan
mendapatkan air bersih merupakan salah satu kendala sulitnya dilaksanakan eradikasi
frambusia.
Pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan adanya penyakit
frambusia.
g. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis)
AFP atau non polio merupakan kelumpuhan yang sifatnya flaccid yang bersifat
lunglai, lemas atau layuh (bukan kaku), atau terjadi penurunan kekuatan otot, dan
terjadi secara akut (mendadak). Pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten Ngada tidak
ditemukan kasus AFP atau non polio. Data AFP dapat dilihat pada lampiran profil tabel
18.
Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk PD3I. Penyakit ini
disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami
kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berusia 0-3 tahun ini
ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher, serta sakit
di tungkai dan lengan. Pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan
adanya penyakit polio. Data polio dapat dilihat pada lampiran profil tabel 20.
h. Difteri
Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang
menyerang sistem pernapasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher,
demam ringan dan sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran
kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Penyakit difteri pada
umumnya menyerang anak-anak usia 1-10 tahun.
Pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan dan dilaporkan
adanya kasus penyakit difteri. Data difteri dapat dilihat pada lampiran profil tabel 19.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 23
i. Tetanus
Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke
tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya
disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril, atau pada
sirkumsisi bayi laki-laki dan kekurangan imunisasi maternal. Kasus Tetanus Neonatorum
banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang rendah.
Pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan kasus tetanus
neonatorum namun terjadi 1 kasus tetanus non neonatorum (dari Puskesmas Waepana,
umur 75 tahun dan berjenis kelamin laki-laki). Data tetanus neonatorum dan tetanus
non neonatorum dapat dilihat pada lampiran profil tabel 19.
j. Campak
Penyakit campak adalah penyakut akut yang disebabkan oleh virus campak,
golongan Paramyxovirus. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bintik merah (ruam),
terjadi pertama kali saat anak-anak.
Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh droplet
(ludah) orang yang telah terinfeksi. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak
usia pra sekolah dan usia SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka dia akan
mendapatkan kekebalan terhadap penyakit tersebut seumur hidupnya.
Pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten Ngada ditemukan penyakit campak
sebanyak 60 kasus dengan rincian : 45 kasus campak dari Puskesmas Koleoda terjadi di
SMP Seminari Mataloko dan 15 kasus dari Puskesmas Inerie terjadi di SMP I Aimere
(tetapi berdomisili di Desa Legeriwu wilayah Kecamatan Inerie). Data campak dapat
dilihat pada lampiran profil tabel 20.
3.2.2.2 Penyakit Tular Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit.
a. Malaria
Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat
menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, anak balita
dan ibu hamil yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 24
Development Goals (MDGs). Selain itu, malaria secara langsung menyebabkan anemia
dan dapat menurunkan produktivitas kerja. Malaria disebabkan oleh hewan bersel satu
(protozoa). Plasmodium yang hidup dan berkembangbiak dalam sel darah merah
manusia ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang semua
orang baik laki-laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak
dan orang dewasa.
Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah wilayah terpencil dengan kondisi
lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses
pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang
rendah serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat.
Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas
malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu :
1. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.
2. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 - 5 per 1.000 penduduk.
3. Endemis Rendah bila API 0 - 1 per 1.000 penduduk.
4. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah
pembebasan malaria) atau API = 0.
Pada tahun 2015 jumlah kasus malaria positif dengan pemeriksaan sediaan darah
(mikroskopis) masih tinggi, hal ini terlihat dari jumlah penderita tahun 2015 (yang
berobat ke puskesmas dan melakukan pemeriksaan darah) sebanyak 6.021 orang
dengan hasil malaria positif sebanyak 3,84 atau 231 kasus. API (Annual Parasite
Incidence) sebesar 1,42/1.000 penduduk. Dari hasil tersebut Kabupaten Ngada masuk
dalam strata endemis sedang. Data jumlah kasus malaria per puskesmas dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 22.
b. DBD
Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus
dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus
Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor yang
paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus
dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 25
masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat
mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya.
Grafik 3.2.2.2.b Kasus DBD di Kabupaten Ngada Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian P2P Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, trend kasus diare menurun. Pada tahun 2011
kasus diare sebesar 1,1/100.000 penduduk atau 1 kasus, tahun 2012 sebesar
82,85/100.000 atau 123 kasus, tahun 2013 sebesar 13,83/100.000 atau 18 kasus, tahun
2014 sebesar 38,42% atau 60 kasus dan pada tahun 2015 Incidence Rate DBD yang
ditemukan sebesar 0,62/100.000 penduduk atau 1 kasus. Kematian akibat DBD terjadi
pada tahun 2012 sebanyak 1 kasus. Data jumlah kasus DBD per puskesmas dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 21.
c. Filariasis
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan
oleh cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening. Penyakit ini dapat
merusak sistem limfe, menimbulkan pembengkakan pada tangan, kaki, payudara, buah
zakar, hingga menyebabkan kecacatan seumur hidup serta stigma sosial bagi penderita
dan keluarganya. Penyakit ini hampir ditularkan oleh semua jenis nyamuk yang ada di
Indonesia. Filariasis mempunyai dampak yang besar terhadap penurunan produktivitas
1.1
82.85
13.83
38.42
0.620
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2011 2012 2013 2014 2015
IR (Incidence Rate)
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 26
kerja penderita yang akhirnya akan menimbulkan kerugian ekonomi bagi keluarga yang
tidak sedikit.
Menteri Kesehatan pada tanggal 8 April 2002 telah mencanangkan dimulainya
Program Eliminasi Filariasis di Indonesia. Selanjutnya dengan Surat Edaran Menteri
Dalam Negeri RI Nomor 443.43/875/SJ tanggal 24 April 2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengobatan Massal Filariasis Dalam rangka Eliminasi Filariasis di Indonesia
menjadi acuan seluruh Kepala Daerah baik Provinsi, Kabupaten maupun Kota yang
menjadikan Program Eliminasi Filariasis sebagai Program Priritas Daerah.
Salah satu upaya percepatan untuk mencapai eliminasi filariasis adalah dengan
dilaksanakannya Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) yang dicanangkan pada bulan
Oktober 2015. Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada mencanangkan belkaga pada tanggal
18 Oktober 2015 dengan minum obat filariasis . Dari jumlah sasaran 124.452 yang
minum obat 102.586 atau 81,34%. Dan yang positif menderita filariasis sebanyak
24,03/100.000 penduduk atau 39 orang. Data penderita filariasis per puskesmas dapat
dilihat pada lampiran profil tabel 23.
Pemberian obat pencegahan filariasis tahun pertama ini tidak cukup untuk
mematikan cacing filariasis, pada tahun-tahun berikutnya cacing akan kembali subur dan
berkembangbiak dengan menghasilkan ribuan anak cacing setiap hari. Oleh karena itu,
untuk menghentikan siklus hidup cacing secara permanen, pemberian dan pencegahan
secara massal harus dilaksanakan sekali setiap tahun selama minimal 5 tahun
berturut-turut.
d. Rabies
Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies yang
ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan
serigala yang di dalam tubuhnya mengandung virus rabies. Terdapat beberapa indikator
yang digunakan dalam memantau upaya pengendalian rabies, yaitu : GHPR (kasus
Gigitan Hewan Penular Rabies), kasus yang divaksinasi dengan Vaksin Anti Rabies (VAR),
dan kasus yang positif rabies dan mati berdasarkan uji Lyssa.
Pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan kasus rabies. Namun
kasus gigitan HPR cenderung meningkat. Jumlah kasus gigitan HPR sebanyak 1.296
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 27
kasus, 1.036 kasus di vaksin lengkap, 260 kasus di vaksin tapi tidak lengkap. Data kasus
gigitan HPR per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tambahan tabel 82.
e. Antraks
Penyakit antraks merupakan salah satu penyakit zoonosa yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh kuman antraks
(Bacillus anthracis). Kuman ini dapat membentuk spora yang tahan terhadap perubahan
lingkungan dan dapat bertahan hidup selama 60 tahun di dalam tanah, sehingga sulit
untuk dimusnahkan. Sumber penularan antraks adalah hewan peliharaan seperti sapi,
kerbau, kambing dan domba yang terinfeksi Bacillus anthracis. Hewan yang terinfeksi
tersebut dapat menularkan kepada manusia sehingga dapat menimbulkan kematian.
Pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan adanya kasus
penyakit antraks.
f. Pes
Pes atau bubonic plaque adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Pasteurella pestis melalui hewan pengerat liar. Pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten
Ngada tidak ditemukan adanya penyakit pes.
g. Leptospirosis
Leptospira merupakan zoonosis yang diduga paling luas penyebarannya di dunia.
Sumber infeksi pada manusia biasanya akibat kontak secara langsung atau tidak
langsung dengan urine hewan yang terinfeksi. Manusia dapat terinfeksi jika terpapar
dengan air, tanah basah yang telah terkontaminasi urin tersebut. Penyakit ini ditandai
dengan beberapa gejala seperti flu sampai dengan gangguan serius yang dapat
menyebabkan kematian.
Penyakit ini bersifat musiman, di daerah yang beriklim sedang masa puncak
insidens dijumpai pada musim panas dan musim gugur karena temperatur adalah faktor
yang mempengaruhi kelangsungan hidup Leptospira, sedangkan di daerah tropis
insidens tertinggi selama musim hujan.
Pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan adanya kasus
penyakit leptospirosis.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 28
3.3 Status Gizi
3.3.1 Status Gizi Balita
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam
MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita dapat diukur berdasarkan umur, berat
badan (BB), dan tinggi badan/panjang badan (TB). Variabel umur, BB, dan TB ini disajikan
dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu :
3.3.1.1 Berat Badan menurut Umur (BB/U)
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak
memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena
berat badan berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat
badan yang rendah dapat disebabkan karena tubuh yang pendek (kronis) atau karena
diare atau penyakit infeksi lain (akut).
Pada tahun 2015 status gizi berdasarkan indikator BB/U untuk : gizi baik sebesar
86,89% (9.343 balita), gizi kurang sebesar 9,99% (1.074 balita), BGM (gizi kurang dan gizi
buruk) sebesar 3,12% (336 balita) dari jumlah balita yang ditimbang 10.753. Data status
gizi balita menurut BB/U per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 47 dan
lampiran profil tambahan tabel 83.
3.3.1.2 Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)
Indikator (TB/U) memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai
akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan, perilaku hidup tidak
sehat dan pola asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang
mengakibatkan anak menjadi pendek.
Pada tahun 2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada tidak memiliki data status gizi
menurut TB/U.
3.3.1.3 Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Indikator BB/TB dan Indeks Massa Tubuh (IMT) memberikan indikasi masalah gizi
yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak
lama (singkat), misalnya mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang
mengakibatkan anak menjadi kurus.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 29
Pada tahun 2015 status gizi berdasarkan indikator BB/TB untuk : status gizi normal
sebesar 98,91% (10.636 balita), BGM gizi kurus sebesar 1,0% (108 balita), BGM gizi kurus
sekali atau sangat kurus sebesar 0,08% (9 balita) dari jumlah balita yang ditimbang
10.753 balita. Data status gizi balita menurut BB/TB per puskesmas dapat dilihat pada
lampiran profil tabel 48 dan lampiran profil tambahan tabel 83.
3.3.2 Status Gizi Penduduk Dewasa
Gambaran status gizi pada kelompok umur >18 tahun dapat diketahui melalui
prevalensi gizi berdasarkan indikator Indeks Massa Tubuh (IMT). Status gizi pada
kelompok dewasa berusia di atas 18 tahun didominasi dengan masalah obesitas,
walaupun masalah kurus juga masih cukup tinggi. Pada tahun 2015 di Kabupaten Ngada
tidak dilakukan kegiatan penilaian status gizi untuk penduduk dewasa.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 30
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan
masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan pada tahun 2015.
4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah-langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan
pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian
besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Pelayanan kesehatan dasar di
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
4.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil
bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa
pertumbuhan bayi dan anaknya.
4.1.1.1 Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan
perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti program
pedoman pelayanan antenatal yang diutamakan pada kegiatan promotif dan preventif.
Standar pelayanan ANC adalah 10 T yang terdiri dari 1). Timbang berat badan dan ukur
tinggi badan 2). Pemeriksaan tekanan darah 3). Ukur lingkar lengan atas 4). Ukur tinggi
fundus uteri 5). Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ) 6). Imunisasi TT
7). Pemeriksaan laboratorium 8). Tatalaksana kasus 9). Pemberian tablet besi (FE)
10). Konseling, P4K dan KB pasca persalinan. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari
cakupan pelayanan K4.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 31
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran
besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 merupakan
gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai
standar serta paling sedikit 4 (empat) kali kunjungan, dengan distribusi pemberian
pelayanan minimal satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester dua dan
dua kali pada trimester ketiga. Standar pelayanan ANC adalah 10 T yang terdiri dari
timbang berat badan, ukur lingkar lengan atas, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus
uteri, hitung denyut jantung janin, penentuan presentasi janin, imunisasi TT, pemberian
tablet besi (FE), periksa laboratorium dan KIE.
Grafik 4.1.1.1.1 Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, trend cakupan K1 dalam kurun waktu lima
tahun terakhir cenderung menurun. Pada tahun 2015 cakupan K1 sebesar 78,27% atau
3.025 ibu hamil dari seluruh ibu hamil 3.865. Sedangkan trend cakupan K4 dalam kurun
waktu lima tahun terakhir meningkat dan pada tahun 2015 cakupan K4 sebesar 58,32%
atau 2.254 ibu hamil dari seluruh ibu hamil 3.865.
Cakupan K4 masuk dalam 18 indikator target SPM dengan target SPM yaitu 95%.
Dan untuk tahun 2015 cakupan K4 belum mencapai target SPM. Hal ini disebabkan
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
2011 2012 2013 2014 2015
88.80 94.70
85.44 82.01 78.27
58.00 66.21
56.37 51.49
58.32
K1 K4
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 32
karena : masih ada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di atas triwulan 1
(setelah usia kehamilan lebih dari 3 bulan) sehingga sweeping ibu hamil sangat penting
untuk dilakukan. Masalah lain yang ditemukan adalah dukungan dari keluarga untuk
memeriksakan kehamilannya secara dini di fasilitas kesehatan masih sangat kurang.
Oleh karena itu, perlu adanya KIE yang terus menerus kepada masyarakat terutama bagi
ibu hamil dan keluarga untuk memeriksakan kehamilannya sedini mungkin ke fasilitas
kesehatan. Data cakupan K1 dan K4 per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil
tabel 29.
4.1.1.2 Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan
Proses persalinan dapat mempengaruhi keselamatan ibu dan bayinya, sehingga
dapat mempengaruhi angka kematian bayi maupun angka kematian ibu. Pemerintah
Provinsi NTT melalui Peraturan Gubernur NTT No 42 Tahun 2009 tentang Revolusi KIA
dengan mottonya semua ibu hamil melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang memadai
(Puskesmas dan Rumah Sakit). Fasilitas kesehatan yang memadai ini harus didukung pula
dengan SDM kesehatan sesuai kompetensi standar.
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi
pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan persalinan tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (professional)
dan tidak dilakukan di fasilitas kesehatan yang memadai.
Grafik 4.1.1.2.1 Cakupan Persalinan Ditolong Nakes Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian KIA//KB Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
93.4 96.49 98.04
79.66
95.14
0
20
40
60
80
100
120
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 33
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir cenderung fluktuatif. Tahun 2015
terjadi peningkatan menjadi 95,14% dari 79,66% di tahun 2014.
Cakupan persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi kebidanan masuk dalam
18 indikator target SPM dengan target SPM yaitu 95%. Dan tahun 2015 cakupan
persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi kebidanan sudah mencapai target SPM.
Meskipun sudah mencapai target SPM masih ada persalinan yang ditolong dukun
terlatih 17 orang, dukun tidak terlatih 11 orang dan lain-lain (ditolong keluarga dan diri
sendiri) 7 orang. Data persalinan oleh tenaga kesehatan per puskesmas dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 29.
4.1.1.3 Penanganan Komplikasi Obstetri
Masa kehamilan merupakan masa yang memerlukan perhatian besar pada ibu,
karena banyak sekali resiko-resiko yang bisa dialami pada masa kehamilan. Ibu hamil
resiko tinggi atau komplikasi yaitu keadaan penyimpangan dari normal, yang secara
langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Yang dimaksudkan
dengan Risti/Komplikasi pada ibu hamil yaitu apabila HB < 8g%, tekanan darah tinggi,
oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervaginan, ketuban pecah dini, letak lintang
pada usia kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primi gravida, infeksi
berat/sepsis, persalinan premature.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan
puskesmas, beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus resiko tinggi (risti),
maka kasus tersebut memerlukan penanganan sesuai standar atau pelayanan kesehatan
rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai karena keterbatasan kemampuan
maupun prasarana penanganan risti di desa dan puskesmas. Penanganan yang
dimaksudkan disini yaitu penanganan sesuai standar oleh tenaga kesehatan yang terlatih
di Puskesmas Perawatan dan RS pemerintah/swasta dengan fasilitas PONED dan PONEK
(Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Pelayanan Obstetrik dan
Neonatal Emergensi Komprehensif).
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 34
Grafik 4.1.1.3.1 Cakupan Ibu Hamil Resiko Tinggi Ditangani Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan ibu hamil komplikasi yang ditangani
selama lima tahun terakhir mengalami fluktuatif. Pada tahun 2012 cakupannya
mencapai 117,36%, hal ini disebabkan karena penanganan untuk satu ibu hamil dihitung
di puskesmas dan rumah sakit (pendobelan). Pada tahun 2014 cakupannya mencapai
181,79%, hal ini disebabkan karena perkiraan ibu hamil resiko tinggi yang ditetapkan
lebih kecil dari rill bumil resti yang ditemukan dan ditangani.
Cakupan ibu hamil resiko tinggi yang ditangani masuk dalam 18 indikator target
SPM dengan target SPM yaitu 80%. Dan untuk tahun 2015 cakupan ibu hamil resiko
tinggi yang ditangani sebesar 77,49% sehingga tidak mencapai target SPM. Data
penanganan obstetri (komplikasi kebidanan) secara terperinci per puskesmas dapat
dilihat pada lampiran profil tabel 33.
4.1.1.4 Penanganan Komplikasi Neonatal
Penanganan komplikasi neonatal adalah penanganan yang diberikan kepada
neonatal dengan penyakit dan kelainan (neonatal dengan asfiksia, ikterus, hipotermia,
tetanus neonatorum, infeksi atau sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan
pernafasan, kelainan kongenital) yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan
kematian.
84.00
117.36
37.64
181.79
77.49
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
160.00
180.00
200.00
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 35
Grafik 4.1.1.4.1 Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, cakupan neonatal komplikasi yang ditangani
cenderung meningkat sejak tiga tahun terakhir. Cakupan neonatal komplikasi yang
ditangani masuk dalam 18 indikator target SPM dengan target SPM 80%. Dari tahun
2011-2015 cakupan ini tidak mencapai target SPM. Hal ini disebabkan karena, perkiraan
neonatal komplikasi yang ditangani terlalu tinggi dibandingkan dengan rill neonatal yang
ditemukan dan ditangani. Data neonatal komplikasi yang ditangani secara terperinci per
puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 33.
4.1.1.5 Pelayanan Nifas
Ibu nifas adalah ibu pada masa 6 jam pasca persalinan sampai dengan 42 hari.
Sedangkan pelayanan nifas adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu pada masa 6
jam sampai 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali oleh tenaga
kesehatan dengan distribusi waktu 6 jam-3 hari, 8 hari-14 hari, dan 29-42 hari.
Pelayanan nifas dapat dilakukan di fasilitas kesehatan dan dengan kunjungan rumah bagi
ibu nifas dan neonatal atau bayi baru lahir.
69.30
49.31
20.78
58.2664.70
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 36
Grafik 4.1.1.5.1 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, cakupan pelayanan ibu nifas mengalami
peningkatan. Cakupan pelayanan ibu nifas masuk dalam 18 indikator target SPM dengan
target SPM 95%. Pada tahun 2015 cakupan pelayanan ibu nifas sebesar 90,84% dan
tidak mencapai target SPM 95%. Hal ini disebabkan karena ibu nifas yang berkunjung ke
sarana kesehatan tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan (kunjungan nifas III harus
usia 9 – 42 hari setelah melahirkan). Data cakupan ibu nifas per puskesmas dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 29.
4.1.2 Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
4.1.2.1 Kunjungan Neonatus (KN)
Kunjungan neonatus merupakan pelayanan kesehatan neonatal dasar yang meliputi
ASI Eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin
K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi Hb1 bila tidak
diberikan pada saat lahir dan manajemen terpadu bayi muda. Kunjungan neonatus
dilakukan sesuai standar sedikitnya 3 kali dengan distribusi waktu 6-48 jam setelah lahir,
3-7 hari dan pada hari ke 8-28 hari setelah lahir yang dilakukan di fasilitas kesehatan
maupun kunjungan rumah.
Cakupan kunjungan neonatus adalah jumlah bayi memperoleh pelayan kesehatan
sesuai standar minimal 3 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
76.30
93.44 96.97
73.89
90.84
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 37
dibandingkan jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja dalam kurun waktu
yang sama x 100%.
Grafik 4.1.2.1.1 Cakupan KN1 dan KN3 Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, cakupan kunjungan KN1 dan KN3 dalam
kurun waktu lima tahun terakhir cenderung meningkat. Pada tahun 2015 KN1 sebesar
99,5% atau 2.727 bayi dan KN3 sebesar 96,4% atau 2.642 bayi dari 2.741 jumlah bayi
lahir hidup. Idealnya semua bayi harus berkunjung sampai tiga kali sehingga KN1=KN3.
Data cakupan KN3 per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 38.
4.1.2.2 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi
Pelayanan kesehatan bayi merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan pada
bayi usia 29 hari-11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (pustu, polindes, poskesdes,
puskesmas, rumah sakit, rumah bersalin) maupun di rumah, posyandu, tempat
penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas dengan
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan, dan perawat).
Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali, yaitu satu kali pada
umur 29 hari-3 bulan, satu kali pada umur 3-6 bulan, satu kali pada umur 6-9 bulan dan
satu kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi : pemberian
99.2 80.7
95.8 99.8 99.5
84.5
57.3
92.3 92.4 96.4
-
50.0
100.0
150.0
200.0
250.0
2011 2012 2013 2014 2015
KN1 KN3
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 38
imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), Stimulasi Deteksi Intervensi
Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Perawatan
kesehatan bayi diantaranya konseling ASI eksklusif, pemberian MP-ASI sejak usia 6
bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan pertumbuhan
dan pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6-11 bulan.
Cakupan kunjungan bayi adalah jumlah bayi memperoleh pelayan kesehatan sesuai
standar minimal 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibandingkan
jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x
100%.
Grafik 4.1.2.2.1 Cakupan Kunjungan Bayi Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian PGM Dinkes, 2015 dan Profil Kesehatan Puskesmas, 2015
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa, cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Ngada
dalam kurun lima tahun terakhir cenderung fluktuatif. Tahun 2015 cakupan kunjungan
bayi sebesar 94,10% atau 2.519 bayi dari 2.677 jumlah bayi seluruhnya. Cakupan
kunjungan bayi masuk dalam 18 indikator target SPM dengan target SPM 90% dan pada
tahun 2015 cakupan kunjungan bayi ini sudah mencapai target SPM. Data cakupan
kunjungan bayi per puskesmas dapat dilhat pada lampiran profil tabel 40.
4.1.2.3 Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur
12-59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun,
83.30
70.0
94.8087.14
94.10
-
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
2011 2012 2013 2014 2015
Kunjungan Bayi
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 39
pemantauan perkembangan minimal 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x setahun
(Bulan Februari dan Agustus). Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan (di posyandu, puskesmas,
rumah sakit, bidan praktik swasta serta sarana atau fasilitas kesehatan lainnya).
Pemantauan perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas kesehatan. Pemberian vitamin A
dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan.
Grafik 4.1.2.3.1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian PGM Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa, cakupan pelayanan kesehatan anak balita
dalam kurun lima tahun terakhir cenderung fluktuatif. Tahun 2015 cakupan pelayanan
anak balita sebesar 82,17% atau 8.229 balita dari 10.015 balita seluruhnya. Cakupan
pelayanan kesehatan anak balita masuk dalam 18 indikator target SPM dengan target
SPM 90% dan pada tahun 2015 cakupan ini belum mencapai target SPM. Data cakupan
pelayanan kesehatan anak balita per puskesmas dapat dilhat pada lampiran profil tabel
46.
4.1.2.4 Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat
Masalah kesehatan anak usia sekolah semakin kompleks, yang biasanya berkaitan
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan
benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering
74.50
80.62
82.6081.89 82.17
70.00
72.00
74.00
76.00
78.00
80.00
82.00
84.00
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 40
dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman
penglihatan dan masalah gizi.
a. Penjaringan Kesehatan Siswa SD
Sebelum dilakukan pelayanan kesehatan terhadap siswa SD dan setingkat terlebih
dahulu dilakukan penjaringan sasaran. Kegiatan penjaringan kesehatan anak SD adalah
kegiatan rutin yang dilakukan oleh seluruh puskesmas di Kabupaten Ngada. Sasaran dari
pelaksanaan kegiatan ini diutamakan untuk siswa kelas 1 SD. Hal ini dimaksudkan agar
pembelajaran tentang kebersihan dan kesehatan gigi bisa dilaksanakan sedini mungkin.
Grafik 4.1.2.4.a Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian Yankesdas Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan penjaringan anak sekolah dalam
kurun waktu lima tahun terakhir mengalami penurunan. Pada tahun 2012 cakupan
penjaringan sebesar 99,84% menjadi 90,09% pada tahun 2015. Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD masuk dalam 18 indikator target SPM dengan target SPM 100% dan
pada tahun 2015 cakupan ini belum mencapai target SPM. Hal ini disebabkan karena
dari 14 puskesmas masih ada 2 puskesmas yang tidak melakukan penjaringan kesehatan
siswa SD (dengan alasan tidak memiliki perawat gigi di puskesmas). Data cakupan
93.0
99.84
93.52 92.91
90.09
84.0
86.0
88.0
90.0
92.0
94.0
96.0
98.0
100.0
102.0
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 41
penjaringan kesehatan siswa SD per puskesmas dapat dilhat pada lampiran profil tabel
49.
b. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGS)
Pada tahun 2015 jumlah murid SD yang diperiksa kesehatan gigi sebanyak 11.735
(50,6%) dari jumlah murid SD seluruhnya 23.213, yang perlu mendapatkan perawatan
kesehatan giginya sebanyak 5.141 murid dan yang telah mendapat perawatan sebanyak
3.376 (65,7%). Data pelayanan kesehatan gigi dan mulut per puskesmas dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 50 dan 51.
4.1.3 Pelayanan KB
Pelayanan KB yang berkualitas dan merata memiliki kedudukan yang strategis yaitu
sebagai bagian dari upaya komprehensif untuk menurunkan AKI dan sebagai bagian dari
Program KKB (Kependudukan dan Keluarga Berencana). Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Pasal 78 menyatakan bahwa
pelayanan kesehatan dalam KB dimaksudkan untuk pengaturan kehamilan bagi
pasangan usia subur untuk membentuk generasi penerus yang sehat dan cerdas dan
pemerintah bertanggung jawab dan menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan,
alat dan obat dalam memberikan pelayanan KB yang aman, bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat.
Sejalan dengan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan tersebut, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Pasal 1
menyebutkan bahwa KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak-hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Disebutkan pula
bahwa suami dan isteri mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dalam
melaksanakan KB dan bahwa dalam menentukan cara KB pemerintah wajib
menyediakan bantuan pelayanan kontrasepsi bagi suami dan isteri.
Metode ber KB dibagi dua yaitu : MKJP adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
yang meliputi : IUD/spiral/AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), MOP (Metode Operasi
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 42
Pria), MOW (Metode Operasi Wanita), implant (alat kontrasepsi bawah kulit) dan non
MKJP adalah metode kontrasepsi jangka pendek yang meliputi : suntik, pil KB dan
kondom.
Keberhasilan program KB dapat diukur dengan melihat cakupan KB aktif dan KB
baru. Cakupan KB aktif menggambarkan proporsi pasangan usia subur (PUS) yang
sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi terhadap jumlah PUS yang ada.
Sedangkan cakupan KB baru adalah jumlah PUS yang baru menggunakan alat/metode
kontrasepsi terhadap jumlah PUS.
4.1.3.1 KB Aktif
Grafik 4.1.3.1.1 Persentase KB Aktif Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, cakupan KB aktif tahun 2011-2015 menurun.
Pada tahun 2011 cakupan KB aktif sebesar 62,6% atau 13.497 PUS dari jumlah PUS
seluruhnya 21.564, tahun 2012 27,6% atau 5.709 PUS dari 20.683 PUS seluruhnya, tahun
2013 5,1% atau 14.380 PUS dari 282.024 PUS seluruhnya, tahun 2014 52,23% atau
10.778 PUS dari 20.635 PUS seluruhnya dan tahun 2015 46,18% atau 9.247 PUS dari
20.022 jumlah PUS seluruhnya.
Cakupan KB aktif masuk dalam 18 indikator target SPM dengan target 70% dan
pada tahun 2015 cakupan KB aktif belum mencapai target SPM. Data kepesertaan KB
62.60
27.60
5.10
52.2346.18
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 43
aktif menurut metode kontrasepsi secara terperinci dapat dilihat pada lampiran profil
tabel 34 dan 36.
4.1.3.2 KB Baru
Grafik 4.1.3.2.1 Persentase KB Baru Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, cakupan KB baru tahun 2011-2015 menurun.
Pada tahun 2011 cakupan KB baru sebesar 11,0% atau 2.377 PUS dari jumlah PUS
seluruhnya 21.564, tahun 2012 6,83% atau 1.413 PUS dari 20.683 PUS seluruhnya, tahun
2013 1,41% atau 3.975 PUS dari 282.024 PUS seluruhnya, tahun 2014 20,31% atau 4.190
PUS dari 20.635 PUS seluruhnya dan tahun 2015 14,50% atau 2.903 PUS dari 20.022
jumlah PU seluruhnya. Data kepesertaan KB baru menurut metode kontrasepsi secara
terperinci dapat dilihat pada lampiran profil tabel 35 dan 36.
4.1.4 Pelayanan Imunisasi
Peraturan Menteri Kesehatan No 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi menyatakan bahwa untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
mempertahankan status kesehatan seluruh rakyat diperlukan tindakan imunisasi sebagai
tindakan preventif.
11.00
6.83
1.41
20.31
14.50
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 44
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi
juga merupakan hal terpenting dalam usaha melindungi kesehatan anak dan merupakan
suatu cara efektif untuk memberikan kekebalan khususnya terhadap seseorang yang
sehat, dengan tujuan utama untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena
berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
4.1.4.1 Imunisasi Dasar Pada Bayi
Indikator yang diukur untuk menilai keberhasilan pelaksanaan imunisasi adalah
pelaksanaan imunisasi dasar lengkap (dilihat dari pemberian imunisasi campak) dan UCI
(Universal Child Immunization). UCI adalah gambaran suatu desa/kelurahan dimana
≥ 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah
mendapat imunisasi dasar lengkap.
Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular
yang dapat mematikan, seperti : difteri, tetanus, hepatitis B, radang selaput otak, radang
paru-paru dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang
terbaik dan sangat vital agar kelompok beresiko ini terlindung adalah melalui imunisasi
dasar lengkap (LIL) yang terdiri dari : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio,1 dosis
hepatitis B, dan 1 dosis campak.
Dari kelima imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan tersebut, campak merupakan
imunisasi yang mendapat perhatian lebih. Hal ini terkait dengan realita bahwa campak
adalah penyebab utama kematian pada balita. Dengan demikian pencegahan campak
memiliki peran signifikan dalam penurunan angka kematian balita.
Pada tahun 2015 cakupan pemberian imunisasi campak sebesar 97,77% atau 2.680
bayi dari jumlah bayi lahir hidup 2.741. Cakupan ini menurun bila dibandingkan dengan
cakupan pada tahun 2014 sebesar 105,93% atau 2.982 bayi dari jumlah bayi lahir hidup
2.815 (pada tahun 2014 cakupan pemberian imunisasi campak atau imunisasi lengkap
melebihi target 100%, hal ini disebabkan karena target bayi lahir hidup lebih kecil dari
jumlah bayi rill yang ada). Data imunisasi per puskesmas dapat dilihat pada lampiran
profil tabel 42 dan 43.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 45
Grafik 4.1.4.1.1 Cakupan Desa UCI Tahun 2011-2015
Sumber : Pengelola Imunisasi Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, cakupan desa UCI tahun 2011-2015
meningkat. Pada tahun 2015 cakupan desa UCI sebesar 86,09% atau 130 desa dari
151 desa seluruhnya.
Cakupan desa UCI masuk dalam 18 indikator SPM dengan target 100% dan pada
tahun 2015 cakupan desa UCI belum mencapai target SPM. Data cakupan
desa/kelurahan UCI per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 41.
4.1.4.2 Imunisasi Pada Ibu Hamil
Ibu hamil juga merupakan populasi yang rentan terhadap infeksi penyakit menular,
oleh karena itu program imunisasi juga ditujukan bagi kelompok ini. Salah satu penyakit
menular yang dapat berakibat fatal dan berkontribusi terhadap kematian ibu dan
kematian anak adalah Tetanus Maternal dan Neonatal.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan berkomitmen terhadap
program Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (Maternal and Neonatal Tetanus
Elimination atau MNTE). Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan status eliminasi
Tetanus Maternal dan Neonatal jika terdapat kurang dari satu kasus tetanus neonatal
per 1.000 kelahiran hidup di setiap kabupaten di suatu negara.
0
20
40
60
80
100
120
140
2011 2012 2013 2014 2015
68.161.0 64.2
81.46 86.09
6475
97
123130
persentase Desa UCI
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 46
Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal
adalah :
a. Pertolongan persalinan yang aman dan bersih
b. Cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata
c. Penyelenggaraan surveilans Tetanus Neonatorum
Grafik 4.1.4.2.1 Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Tahun 2015
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015 dan Pengelola Imunisasi Dinkes, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, pada tahun 2015, cakupan imunisasi TT2+
pada ibu hamil sebesar 34,41% atau 1.330 ibu hamil dari 3.865 ibu hamil seluruhnya.
Sedangkan untuk imunisasi TT pada WUS tidak ada data. Cakupan imunisasi TT pada ibu
hamil dan WUS dapat dilihat pada lampiran profil tabel 30 dan 31.
4.1.5 Ketersediaan Farmasi
Kebijakan Pemerintah terhadap peningkatan akses obat telah ditetapkan antara lain
dalam Peraturan Presiden No 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
dan Kebijakan Obat Nasional (KONAS). Dalam SKN dikatakakan bahwa sediaan farmasi,
alat kesehatan dan makanan diselenggarakan guna menjamin keamanan, khasiat,
manfaat dan mutu semua produk sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan yang
beredar, menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat, terutama obat
0
5
10
15
20
25
30
35
TT1 TT2 TT3 TT4 TT5 TT2+
14.2311.25
9.44
5.338.38
34.41
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 47
essensial, perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan
obat dan penggunaan obat yang rasional dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Upaya penggunaan obat yang rasional merupakan salah satu langkah untuk
mandapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan mengefisienkan biaya pengobatan.
Upaya penggunaan obat yang rasional dilakukan melalui :
a. Penerapan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dalam upaya pelayanan kesehatan
tingkat primer, sekunder dan tersier melalui pemanfaatan pedoman terapi dan
formularium berbasis bukti ilmiah terbaik.
b. Audit dan umpan balik dalam penggunaan obat rasional.
c. Pengembangan mekanisme pemantauan ketersediaan obat esensial dan
langkah-langkah perbaikan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan.
d. Pemberdayaan Komite Farmasi dan Terapi (KFT) untuk meningkatkan mutu
pelayanan kefarmasian melalui penggunaan obat secara rasional.
e. Penerapan pendekatan fermako ekonomi melalui analisis biaya efektif.
f. Penyediaan informasi obat yang benar, objektif dan lengkap.
g. Pemberdayaan masyarakat melalui KIE
h. Pemberdayaan sumber daya manusia.
Pemantauan ketersediaan farmasi digunakan untuk mengetahui kondisi tingkat
ketersediaan obat di Instalasi Farmasi Kabupaten dan Puskesmas. Kegiatan ini dilakukan
untuk mendukung pemerintah propinsi dan pusat dalam rangka menentukan
langkah-langkah kebijakan yang akan diambil di masa yang akan datang. Di era otonomi
daerah, pengelolaan obat merupakan salah satu kewenangan yang diserahkan ke
kabupaten. Adanya data ketersediaan obat di puskesmas akan mempermudah
penyusunan prioritas bantuan maupun intervensi program di masa yang akan datang.
Untuk mendapatkan gambaran ketersediaan farmasi di Indonesia dilakukan
pemantauan ketersediaan obat dan vaksin. Obat yang dipantau ketersediaannya
merupakan obat indikator yang digunakan untuk pelayanan kesehatan dasar dan obat
yang mendukung pelaksanaan program kesehatan. Jumlah item obat yang dipantau
adalah 135 item obat untuk pelayanan kesehatan dasar dan 9 jenis vaksin untuk
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 48
imunisasi dasar. Data ketersediaan obat dan vaksin dapat dilihat pada lampiran profil
tabel 66.
4.2 Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi
yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan
beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain :
4.2.1 Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil
Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang
disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb.
Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi sehingga
disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi dan kelompok yang paling
rentan adalah wanita hamil.
Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini terfokus pada pemberian tablet
tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Pelayanan pemberian tablet besi (Fe) selama masa
kehamilan dimaksudkan untuk mengatasi kasus anemia ibu hamil serta meminimalisasi
dampak buruk akibat kekurangan Fe selama masa kehamilan hingga persalinan.
Tablet Fe diberikan minimal sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.
Grafik 4.2.1.1 Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe3) Pada Ibu Hamil Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian KIA/KB Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, pemberian tablet besi (Fe3) tahun
2011-2015 cenderung menurun. Pada tahun 2011 cakupan pemberian tablet Fe pada ibu
57.50
89.3896.83
82.04 78.01
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 49
hamil sebesar 57,5% (2.229 ibu hamil) dari total ibu hamil 3.879 orang, tahun 2012
89,38% (2.894 ibu hamil) dari total ibu hamil 3.238 orang, tahun 2013 96,83% (3.511 ibu
hamil) dari total ibu hamil 3.626 orang, tahun 2014 82,04% (3.019 ibu hamil) dari total
ibu hamil 3.680 orang dan tahun 2015 78,01 (3.015 ibu hamil) dari total ibu hamil 3.865
orang. Data cakupan pemberian tablet Fe ibu hamil dapat dilihat pada lampiran profil
tabel 32.
4.2.2 Pemberian Kapsul Vitamin A
Bulan Februari dan Agustus adalah bulan vitamin A. Pada kedua bulan ini akan
dilakukan pembagian suplementasi vitamin A bagi anak berumur 6-59 bulan. Kapsul biru
(dosis 100.000 IU) diberikan untuk bayi umur 6-11 bulan dan kapsul merah (dosis
200.000 IU) untuk anak umur 12-59 bulan. Vitamin A kapsul merah juga diberikan
kepada ibu yang dalam masa nifas.
Vitamin A terbukti bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian anak karena
vitamin A berfungsi memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu vitamin A juga
berperan untuk mencegah kebutaan. Pentingnya pemberian vitamin A saat ini lebih
dikaitkan dengan kelangsungan hidup, kesehatan dan pertumbuhan anak.
Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan
terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula diberikan di luar
pelayanan tersebut selama ibu nifas belum mendapatkan kapsul vitamin A.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 50
1. Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas
Grafik 4.2.2.1 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas
Tabel 2011-2015
Sumber : Bagian PGM Dinkes, 2015, Bagian KIA Dinkes, 2015 dan Profil Puskesms 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, trend pemberian vitamin A pada ibu nifas
selama periode lima tahun terakhir meningkat. Data pemberian vitamin A per puskemas
dapat dilihat pada lampiran profil tabel 29.
0.00%
50000.00%
100000.00%
150000.00%
200000.00%
250000.00%
300000.00%
350000.00%
400000.00%
2011 2012 2013 2014 2015
persentase 95.90% 96.35% 93.55% 80.72% 95.73%
jumlah 2,836 2,851 2,714 2,838 2,737
sasaran ibu nifas 2,957 2,959 2,901 3,516 2,859
persentase
jumlah
sasaran ibu nifas
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 51
2. Pemberian Vitamin A Pada Bayi (6-11 Bulan)
Grafik 4.2.2.2 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi (6-11 Bulan)
Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian PGM Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik, di atas dapat dilihat bahwa, trend cakupan pemberian vitamin A pada
bayi menurun. Pada tahun 2011 cakupan pemberian vitamin A pada bayi 100%, tahun
2012 sebesar 99,36% atau 3.256 bayi dari 3.276 bayi seluruhnya, tahun 2013 sebesar
99,49% atau 3.102 bayi dari 3.118 bayi seluruhnya, tahun 2014 sebesar 99,36% atau
1.406 bayi dari 1.415 bayi seluruhnya, dan tahun 2015 sebesar 97,52% atau 2.985 bayi
dari 3.061 bayi seluruhnya. Data cakupan pemberian vitamin A pada bayi dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 44.
100.00
99.36 99.49 99.36
97.52
96.00
96.50
97.00
97.50
98.00
98.50
99.00
99.50
100.00
100.50
2011 2012 2013 2014 2015
persentase
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 52
3. Pemberian Vitamin A Pada Anak Balita
Grafik 4.2.2.3 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Anak Balita (12-59 Bulan)
Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian PGM Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik, di atas dapat dilihat bahwa, trend cakupan pemberian vitamin A pada
anak balita menurun. Pada tahun 2011 cakupan pemberian vitamin A pada anak balita
sebesar 98,06% atau 10.760 anak balita dari 10.972 anak balita seluruhnya, tahun 2012
sebesar 98,66% atau 10.987 anak balita dari 11.136 anak balita seluruhnya, tahun 2013
sebesar 97,38% atau 10.413 anak balita dari 10.693 anak balita seluruhnya, tahun 2014
sebesar 99,43% atau 10.242 anak balita dari 10.301 anak balita seluruhnya, dan tahun
2015 sebesar 98,49% atau 9.932 anak balita dari 10.084 anak balita seluruhnya. Data
cakupan pemberian vitamin A pada anak balita dapat dilihat pada lampiran profil tabel
44.
98.06
98.66
97.38
99.43
98.49
96.00
96.50
97.00
97.50
98.00
98.50
99.00
99.50
100.00
2011 2012 2013 2014 2015
persentase
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 53
4. Pemberian Vitamin A Pada Balita
Grafik 4.2.2.4 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Balita (6-59 Bulan)
Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian PGM Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik, di atas dapat dilihat bahwa, trend cakupan pemberian vitamin A pada
balita menurun. Pemberian vitamin A pada balita diakumulasi dari pemberian vitamin
pada bayi dan anak balita. Pada tahun 2011 cakupan pemberian vitamin A pada balita
sebesar 98,0% atau 12.156 balita dari 12.404 balita seluruhnya, tahun 2012 sebesar
99,08% atau 12.691 balita dari 12.809 balita seluruhnya, tahun 2013 sebesar 97,74%
atau 11.850 balita dari 12.124 balita seluruhnya, tahun 2014 sebesar 99,42% atau
11.648 balita dari 11.716 balita seluruhnya, dan tahun 2015 sebesar 98,94% atau 13.006
balita dari 13.145 balita seluruhnya. Data cakupan pemberian vitamin A pada balita
dapat dilihat pada lampiran profil tabel 44.
98.00
99.08
97.74
99.42
98.94
96.50
97.00
97.50
98.00
98.50
99.00
99.50
100.00
2011 2012 2013 2014 2015
persentase
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 54
4.2.3 Pemantauan Garam Yodium
Yodium adalah salah satu zat penting yang sangat dibutuhkan bagi perkembangan
sel-sel tubuh, salah satunya diperlukan kelenjar tiroid untuk mengontrol laju matabolik
basal. Oleh karena itu, yodium sangat diperlukan bagi tubuh dalam jumlah yang sedikit
namun mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap tubuh, yaitu mencegah
penyakit gondok, mencegah penyakit jantung, membantu proses metabolisme,
mencegah kebodohan dan pertumbuhan terlambat. Apabila kekurangan zat yodium
yang sering akan menyebabkan GAKY (Gangguan Akibat Kekuarangan Yodium).
Kandungan yodium dapat kita temukan pada makanan yang mengandung yodium
dan garam yodium. Karena itu, untuk melihat kualitas yodium dalam garam, maka
dilakukan pemantauan dengan menggunakan Yodina test. Kabupaten Ngada melakukan
pemantauan kandungan yodium dalam garam dilakukan secara rutin oleh petugas
kesehatan yang ada di puskesmas.
Pada tahun 2015 cakupan pemakaian garam beryodium sebesar 80,0% (3.052
sampel) dari 3.816 sampel yang diambil. Jumlah desa dengan cakupan penggunaan
garam yodium dengan kategori baik 25,2% (38 desa) dan kategori tidak baik sebesar
74,8% (113 desa) dari jumlah desa seluruhnya 151 desa.
Data cakupan penggunaan garam beryodium per puskesmas dapat dilihat pada
lampiran profit tambahan tabel 84.
4.2.4 Pemberian ASI Eksklusif
Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, UNICEF dan WHO
merekomendasikan sebaiknya anak hanya disusui air susu ibu (ASI) selama paling sedikit
6 bulan pertama kehidupan karena ASI tidak terkontaminasi dan mengandung banyak
gizi yang diperlukan anak pada umur tersebut. Setelah itu anak harus diberi makanan
padat dan semi padat sebagai makanan tambahan selain ASI.
Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi
paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, karena itu untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 55
Pengenalan dini makanan yang rendah energi dan gizi atau yang disiapkan dalam
kondisi yang tidak higienis dapat menyebabkan anak kekurangan gizi dan terinfeksi
organisme asing, sehingga mempunyai daya tahan tubuh yang rendah terhadap penyakit
diantara anak-anak.
Grafik 4.2.4.1 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian PGM Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, cakupan asi eksklusif selama kurun waktu
lima tahun terakhir menurun. Pada tahun 2015 cakupan Asi Eksklusif sebesar 93,58%
Cakupan ini menurun bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 94,65%. Data
cakupan pemberian ASI Ekslusif dapat dilihat pada lampiran profil tabel 39.
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
2011 2012 2013 2014 2015
persentase 77.9 80.25 84.58 94.65 93.58
jumlah bayi 1,958 2,629 2,139 2,373 2,435
sasaran 2,513 3,276 2,529 2,507 2,602
persentase
jumlah bayi
sasaran
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 56
Upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan agar cakupan pemberian Asi Eksklusif
tinggi adalah dengan penyampaian informasi kepada semua ibu yang baru melahirkan
untuk memberikan ASI Eksklusif dan pentingnya ASI Ekslusif serta manfaat bagi ibu bila
menyusui. Kegiatan lain yang telah dilakukan adalah pelatihan tenaga konselor ASI
Eksklusif bagi para bidan dan kader posyandu.
4.2.5 Penimbangan Balita di Posyandu
Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui
adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Untuk mengetahui
pertumbuhan tersebut, penimbangan balita setiap bulan sangat diperlukan.
Penimbangan balita dapat dilakukan di berbagai tempat seperti Pustu, Polindes,
Poskesdes, Puskesmas, Posyandu atau saran pelayanan kesehatan yang lain.
Penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan
cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya
imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin tinggi cakupan
D/S, seyogyanya semakin tinggi pula cakupan vitamin A, semakain tinggi cakupan
imunisasi dan diharapkan semakin rendah prevalensi gizi kurang.
Grafik 4.2.5.1 Cakupan Balita Ditimbang (D/S) Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian PGM Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
77.80
80.62
85.6984.28 84.73
72.00
74.00
76.00
78.00
80.00
82.00
84.00
86.00
88.00
2011 2012 2013 2014 2015
persentase
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 57
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, trend penimbangan balita di posyandu
dalam kurun waktu lima tahun terakhir meningkat. Tahun 2011 cakupan D/S sebesar
77,8% atau 10.616 balita dari 13.637 sasaran balita yang ada, tahun 2012 sebesar
80,62% atau 9.362 balita dari 11.613 sasaran yang ada, tahun 2013 sebesar 85,69% atau
11.381 balita dari 13.282 sasaran balita yang ada, tahun 2014 sebesar 84,28% atau
10.857 balita dari 12.882 sasaran balita yang ada dan tahun 2015 sebesar 84,73% atau
10.753 balita dari 12.691 sasaran balita yang ada. Data cakupan penimbangan balita
dapat dilihat pada lampiran profil tabel 47.
4.3 Perilaku Hidup Masyarakat
Derajat kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya peningkatan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bangsa Indonesia. Sementara itu, derajat
kesehatan tidak hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan, tetapi yang lebih dominan
justru adalah kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Upaya untuk merubah
perilaku hidup masyarakat agar mendukung peningkatan derajat kesehatan dilakukan
melalui program pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor :
226/MENKES/PER/XI/2011 menyatakan PHBS adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan
seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Dengan demikian PHBS mencakup beratus-ratus bahkan mungkin beribu-ribu prilaku
yang harus diprakktikan dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, dengan target nasional PHBS 65% di tahun 2010 (untuk tahun 2015
belum ada target yang pasti)
Dalam konsep PHBS terdapat 5 tatanan yaitu tatanan rumah tangga, tatanan
institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan tatanan fasilitas
kesehatan. Akan tetapi untuk melihat keberhasilan pembinaan PHBS, praktik PHBS yang
diukur adalah yang dijumpai di tatanan rumah tangga.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 58
Dalam tatanan rumah tangga telah ditetapkan 10 indikator nasional untuk
menetapkan apakah sebuah rumah tangga telah memprakktikan PHBS. Kesepuluh
indikator tersebut merupakan sebagian dari semua perilaku yang harus dipraktikkan di
rumah tangga dan dipilih karena dianggap mewakili atau dapat mencerminkan
keseluruhan perilaku. Kesepuluh indikator tersebut adalah :
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Memberi bayi asi eksklusif
c. Menimbang balita setiap bulan
d. Menggunakan air bersih
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f. Menggunakan jamban sehat (stop BABS)
g. Memberantas jentik di rumah
h. Makan sayur dan buah setiap hari
i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
j. Tidak merokok di dalam rumah
Grafik 4.3.1 Cakupan PHBS Tahun 2011-2015
Sumber : Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, trend PHBS dalam kurun waktu lima tahun
terakhir menurun. Pada tahun 2011 cakupan PHBS sebesar 65,0% atau 7.729 rumah
65.0
68.05
72.98 72.75
70.86
60.0
62.0
64.0
66.0
68.0
70.0
72.0
74.0
2011 2012 2013 2014 2015
persentase
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 59
tangga dari 11.892 jumlah rumah tangga yang diperiksa, tahun 2012 sebesar 68,05%
atau 13.498 rumah tangga dari 19.836 jumlah rumah tangga yang diperiksa, tahun 2013
sebesar 72,98% atau 18.497 rumah tangga dari 25.346 jumlah rumah tangga yang
diperiksa, tahun 2014 sebesar 72,75% atau 22.332 rumah tangga dari 30.699 rumah
tangga yang diperiksa dan tahun 2015 sebesar 70,86% atau 20.347 rumah tangga dari
28.715 rumah tangga yang diperiksa. Data cakupan rumah tangga ber-PHBS per
puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 57.
4.4 Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
4.4.1 Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
yang memilki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah
yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah (kedap air).
Syarat rumah sehat adalah :
5. Pencahayaan : cukup, terang di semua ruangan untuk membaca.
6. Atap : tidak bocor.
7. Dinding : bersih, kering dan kuat.
8. Tersedia jamban keluarga yang sehat.
9. Tersedia air bersih.
10. Pengudaraan : segar dan banyak udara yang masuk.
11. Lantai : bersih, teratur, rapih, ada dinding pemisah, bebas tikus dan nyamuk
12. Ada sarana pembuangan air limbah.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 60
Grafik 4.4.1.1 Rumah Sehat Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian Kesling Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, trend rumah sehat dalam kurun waktu lima
tahun terakhir menurun. Pada tahun 2011 cakupan rumah sehat sebesar 56,0% atau
11.047 rumah dari 11.892 jumlah rumah yang diperiksa, tahun 2012 sebesar 71,46%
atau 14.609 rumah dari 20.444 jumlah rumah yang diperiksa, tahun 2013 sebesar
72,15% atau 18.693 rumah dari 25.909 jumlah rumah yang diperiksa, tahun 2014
sebesar 80,10% atau 22.955 dari 28.659 jumlah rumah yang diperiksa dan tahun 2015
sebesar 75,69% atau 21.846 rumah dari 28.863 rumah yang diperiksa. Data cakupan
rumah sehat per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 58.
4.4.2 Jamban Sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan tinja manusia
dan sebagai tempat yang aman dan nyaman yang digunakan sebagai tempat buang air
besar. Jamban terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau
tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan
air untuk membersihkannya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 852 Tahun 2008 tentang Strategi
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, jamban sehat adalah suatu fasilitas
pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit.
56.0
71.46 72.1580.1
75.69
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
2011 2012 2013 2014 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 61
Menurut Depkes RI, 2004 jamban sehat adalah jamban yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
1. Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10 - 15
meter dari sumber air bersih.
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
3. Cukup luas dan landai atau miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak
mencemari tanah sekitarnya.
4. Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya.
5. Dilengkapi dinding adan atap pelindung dinding kedap air dan berwarna.
6. Cukup penerangan.
7. Lantai kedap air.
8. Ventilasi cukup baik.
9. Tersedia air dan alat pembersih.
Grafik 4.4.2.1. Jamban Sehat Tahun 2011-2015
Sumber : Bagian Kesling Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, jamban sehat dalam kurun waktu lima tahun
terakhir menurun. Pada tahun 2011 jamban sehat sebesar 75,3% atau 13.915 jamban,
tahun 2012 sebesar 69,05% atau 13.721 jamban, tahun 2013 sebesar 72,68% atau
16.984 jamban, tahun 2014 sebesar 60,75% atau 94.886 jamban dan tahun 2015 sebesar
75.369.05
72.68
60.75 58.37
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2011 2012 2013 2014 2015
persentase
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 62
58,37% atau 94.739 jamban. Data jenis jamban sehat secara terperinci dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 61.
4.4.3 Sumber Air Minum
Pada tahun 2015 penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak
sebesar 69,33% atau 112.521 penduduk pengguna akses air minum layak dari jumlah
pendududk seluruhnya 162.299. Sedangkan kualitas air minum yang memenuhi syarat
kesehatan (fisik, bakteriologi, kimia) sebesar 76,82%. Data penduduk menggunakan
akses air minum layak dapat dilihat pada lampiran profil tabel 59 dan 60.
4.4.4 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 3 Tahun 2014 Tentang Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) menyatakan bahwa dalam rangka memperkuat upaya
perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan,
meningkatkan kemampuan masyarakat, serta meningkatkan akses air minum dan
sanitasi dasar, perlu menyelenggarakan sanitasi total berbasis masyarakat.
STBM adalah upaya pendekatan untuk merubah perilaku higienis dan saniter melalui
pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan.
Masyarakat menyelenggarakan STBM secara mandiri dengan berpedoman pada 5
pilar STBM. 5 pilar STBM tersebut ditujukan untuk memutus mata rantai penularan
penyakit dan keracunan. 5 pilar STBM tersebut adalah :
1. Stop buang air besar sembarangan
2. Cuci tangan pakai sabun
3. Pengelolaan air minum dan makan rumah tangga
4. Pengamanan sampah rumah tangga
5. Pengamanan limbah cair rumah tangga
Indikator bahwa suatu desa atau kelurahan dikatakan telah melaksanakan STBM
adalah : a) Minimal telah ada intervensi melalui pemicuan di salah satu dusun dalam
desa atau kelurahan tersebut. b) Ada masyarakat yang bertanggung jawab untuk
melanjutkan aksi intervensi STBM seperti disebutkan pada poin pertama, baik individu
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 63
(natural leader) ataupun bentuk kelompok masyarakat. c) Sebagai respon dari aksi
intervensi STBM, kelompok masyarakat menyusun suatu rencana aksi kegiatan dalam
rangka mencapai komitmen perubahan perilaku pilar STBM, yang telah disepakati
bersama.
Indikator suatu desa atau kelurahan dikatakan telah mencapai status Stop BABS
adalah : a) Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban yang sehat dan membuang
tinja atau kotoran bayi hanya ke jamban yang sehat (termasuk di sekolah). b) Tidak
terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar. c) Ada penerapan sanksi, peraturan atau
upaya lain oleh masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di sembarang tempat.
d) Ada mekanisme pemantauan umum yang dibuat masyarakat untuk mencapai 100%
KK mempunyai jamban sehat. e) Ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat
mencapai sanitasi total.
Desa atau Kelurahan dikatakan sebagai Desa atau Kelurahan STBM adalah Desa
atau Kelurahan tersebut telah mencapai 5 (lima) Pilar STBM.
Jumlah desa melaksanakan STBM meningkat di tahun 2015 dibandingkan tahun
2014. Pada tahun 2015, jumlah desa melaksanakan STBM sebanyak 79 desa dan desa
STBM 24 desa atau 15,89%, desa stop BABS 24 desa atau 15,89%. Data desa STBM per
puskesmas secara terperinci dapat dilihat pada lampiran profil tabel 62.
4.4.5 Tempat-Tempat Umum (TTU)
Tempat-tempat umum merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang
dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. Tempat-tempat umum
meliputi : sarana kesehatan, sarana pendidikan, hotel, penginapan, bioskop, tempat
rekreasi, kolam renang, terminal, bandar udara, pelabuhan laut, pusat perbelanjaan, dan
usaha-usaha yang sejenis. TTU sehat adalah tempat-tempat umum yang memenuhi
syarat kesehatan, yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai
dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.
Pada tahun 2015, TTU yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 95,39% atau 290
TTU dari 304 TTU yang ada. Secara terperinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 64
Tabel 4.4.5.1 TTU Memenuhi Syarat Tahun 2015
Sumber : Bagian Kesling Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
4.4.6 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Tempat pengelolaan makanan adalah usaha pengelolaan makanan yang meliputi
jasa boga atau catering, rumah makan atau restoran, kantin, depot air minum (DAM),
dan makanan jajanan. Tempat pengelolaan makanan sehat adalah tempat yang
memenuhi syarat kesehatan, yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang
sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.
TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi harus dibuktikan dengan
dikeluarkannya sertifikat layak higiene sanitasi.
Grafik 4.4.6.1 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Memenuhi Syarat Tahun 2015
Sumber : Bagian Kesling Dinkes, 2015 dan Profil Puskesmas, 2015
262
15 27
252
13 25
0
50
100
150
200
250
300
sarana pendidikan sarana kesehatan Hotel
jumlah yang sehat
533
7
53
98
171
0
50
100
150
200
jasa boga rumah makan
depot air minum
makanan jajanan
total
tpm memenuhi syarat
jumlah
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 65
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, pada tahun 2015 TPM yang memenuhi
syarat kesehatan sebesar 98 TPM atau 57,31% dari 171 jumlah TPM yang terdata.
TPM yang tidak memenuhi syarat kesehatan sebanyak 73 TPM atau 42,69% dan yang
dibina sebanyak 12 TPM atau 16,44% (tidak ada TPM yang diuji petik). Data TPM per
puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 64 dan 65.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 66
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan
pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Pada bab sumber daya kesehatan ini menyajikan gambaran
keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
5.1 Sarana Kesehatan
5.1.1 Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam Sistem
Kesehatan Nasional (Perpres No 72 Tahun 2012 Tentang SKN), khususnya subsistem
upaya kesehatan. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pada tahun 2015 jumlah
puskesmas di Kabupaten Ngada adalah sebanyak 14 puskesmas yang tersebar di 12
kecamatan, dimana pada kecamatan Bajawa dan kecamatan Riung terdapat 2
Puskesmas, karena jumlah penduduknya terhitung paling banyak.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas
menyelenggarakan fungsi : 1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya dan 2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayak kerjanya.
Dalam rangka pemenuhan pelayanan kesehatan yang didasarkan pada kebutuhan
dan kondisi masyarakat, puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik
wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 67
Berdasarkan karakteristik wilayah kerjanya puskesmas dikategorikan menjadi :
1. Puskesmas Kawasan Perkotaan
Adalah puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit 3 dari 4 kriteria kawasan perkotaan yaitu :
a. Aktivitas penduduk > 50 % non agraris (terutama industri, perdagangan dan jasa).
b. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain : sekolah radius 2,5 km, pasar radius 2 km,
Rumah Sakit radius < 5 km, bioskop atau hotel.
c. Rumah tangga dengan listrik ≥ 90 %
d. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas tersebut.
2. Puskesmas Kawasan Pedesaan
Adalah puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit 3 dari 4 kriteria yaitu :
a. Aktivitas penduduk > 50 % agraris.
b. Memiliki fasilitas antara lain : sekolah radius > 2,5 km, pasar dan perkotaan (radius
> 2 km), Rumah Sakit (radius > 5 km), tidak memiliki fasilitas bioskop/hotel .
c. Rumah tangga dengan listrik < 90 %
d. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas tersebut.
3. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil
Adalah puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik
yaitu :
a. Berada di wilayah yg sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau
atau pesisir.
b. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, waktu tempuh PP dari
ibukota Kabupaten memerlukan ≥ 6 jam, trasportasi yg ada sewaktu-waktu
terhalang iklim/cuaca.
c. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan.
Pada tahun 2015 untuk 14 puskesmas di Kabupaten Ngada belum ada SK Kepala
Dinas Kesehatan tentang pembagian puskesmas berdasarkan karakteristiknya.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 68
Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan, puskesmas dikategorikan menjadi :
1. Puskesmas Rawat Inap
Puskesmas rawat inap adalah puskesmas yang diberi tambahan sumber daya untuk
menyelenggarakan pelayanan rawat inap, sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan.
Pada tahun 2015 jumlah puskesmas rawat inap di Kabupaten Ngada adalah
sebanyak 5 puskesmas (35,7%) dari 14 puskesmas yang ada, yaitu puskesmas Riung,
puskesmas Waepana, puskesmas Aimere, puskesmas Maronggela dan puskesmas
Koeloda.
2. Puskesmas Non Rawat Inap
Puskesmas non rawat inap adalah puskesmas yang tidak menyelenggarakan
pelayanan rawat inap, kecuali pertolongan persalinan normal.
Pada tahun 2015 jumlah puskesmas non rawat inap di Kabupaten Ngada adalah
sebanyak 8 puskesmas (64,3%) dari 14 puskesmas yang ada, yaitu puskesmas Kota,
puskesmas Surisina, puskesmas Inerie, puskesmas Watumanu, puskesmas Mangulewa,
puskesmas Ladja, puskesmas Watukapu dan puskesmas Natarandang dan puskesmas
Rawangkalo.
Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan puskesmas terhadap masyarakat di
wilayah kerjanya, puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa
puskesmas pembantu, polindes, poskesdes, puskesmas keliling, posyandu dan posbindu.
5.1.2 Rumah Sakit
Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan preventif,
didalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif. Berdasarkan Permenkes No 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perijinan
Rumah Sakit dikatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Sedangkan Rumah
Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 69
Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan dalam :
1. Rumah Sakit Umum
Rumah Sakit Umum diklasifikasikan menjadi :
a. Rumah Sakit Umum Kelas A;
b. Rumah Sakit Umum Kelas B;
c. Rumah Sakit Umum Kelas C;
d. Rumah Sakit Umum Kelas D.
2. Rumah Sakit Khusus
Rumah Sakit Khusus diklasifikasikan menjadi :
a. Rumah Sakit Khusus Kelas A;
b. Rumah Sakit Khusus Kelas B;
c. Rumah Sakit Khusus Kelas C.
Berdasarkan klasifikasi tersebut di Kabupaten Ngada terdapat 1 buah Rumah Sakit
Umum (Rumah Sakit Umum Pemerintah Daerah) dan termasuk Rumah Sakit Umum
Kelas C atau Tipe C. Dikatakan Rumah Sakit Umum Tipe C karena pelayanan yang
diberikan meliputi pelayanan medik, kefarmasian, keperawatan dan kebidanan,
penunjang klinik, penunjang nonklinik, pelayanan rawat inap sedangkan sumber daya
manusianya meliputi tenaga medis, keperawatan, kefarmasian, kesehatan lain dan non
kesehatan. Rumah Sakit Umum Bajawa sudah diakreditasi dengan akreditasi dasar.
Kemampuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dilihat
dari jumlah dan rasio tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk. Jumlah
tempat tidur rumah sakit sebanyak 106 tempat tidur. Untuk menggambarkan cakupan
pelayanan rumah sakit digunakan indikator pemanfaatan tempat tidur dan indikator
pelayanan rumah sakit lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Rate Bed Occupancy (BOR) = Angka Penggunaan Tempat Tidur
BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur Rumah Sakit selama satu tahun.
Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur
di rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 70
Pada tahun 2015 jumlah hari perawatan RSUD Bajawa sebanyak 24.219 hari rawat,
sehingga BOR sebesar 62,60%. BOR RSUD Bajawa tahun 2015 sudah masuk dalam
kategori BOR yang ideal.
b. Avarage Length of Stay (ALOS) = Rata-rata Lamanya Pasien Dirawat
ALOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan
gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan
hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut.
Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
Pada tahun 2015 jumlah pasien yang keluar (hidup dan mati) sebanyak 6.978 pasien, dan
jika dibandingkan dengan hari perawatan maka ALOS RSUD Bajawa adalah 3 hari atau
rata-rata 1 orang pasien dirawat adalah 3 hari. ALOS RSUD Bajawa tahun 2015 belum
memenuhi standar yang ideal.
c. Turn Over Interval (TOI) = Tenggang Perputaran
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya atau selang waktu pemakaian tempat
tidur. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Tahun 2015 TOI RSUD
Bajawa adalah 2,07% atau rata-rata hari tempat tidur tidak terisi adalah 2 hari. TOI RSUD
Bajawa tahun 2015 sudah memenuhi standar yang ideal.
d. Net Death Rate (NDR)
NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian di rumah sakit 48 jam
setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan
gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir
adalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluar.
Tahun 2015 tidak ada data NDR dari Rumah Sakit.
e. Gross Death Rate (GDR)
GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000
penderita keluar. Nilai GDR diharapkan tidak lebih dari 45 per 1000 pasien keluar.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 71
Tahun 2015 jumlah pasien keluar mati seluruhnya 208 pasien, sehingga GDR 29,8
per 1000 pasien keluar. Dengan kata lain setiap 1000 pasien keluar terdapat 29 pasien
meninggal sehingga GDR RSUD Bajawa dalam batas toleransi.
5.1.3 Balai Pengobatan Swasta (BPS)
Selain puskesmas dan rumah sakit terdapat juga sarana pelayanan kesehatan milik
swasta yang dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat diawasi
langsung oleh pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan. Di sarana pelayanan swasta
tersebut juga ada tenaga kesehatannya. Di Kabupaten Ngada pada tahun 2015 terdapat
3 BPS (Balai Pengobatan Swasta), yaitu :
a. BP Santa Maria yang terletak di Kelurahan Trikora Kecamatan Bajawa
b. BP Santa Fatima yang terletak di Kecamatan Soa
c. BP Santo Gabriel yang terletak di Desa Mangulewa Kecamatan Golewa Barat.
Balai Pengobatan Swasta ini memberikan pelayanan pengobatan kepada
masyarakat yang datang memeriksakan kesehatannya. Namun untuk sistem pencatatan
dan pelaporannya msih berdiri sendiri (tidak dibawah pengawasan Puskesmas atau
Dinas Kesehatan).
5.2 Sarana Distribusi Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan
Jumlah distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan merupakan salah satu
indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan.
Obat merupakan salah satu komponen yang tak tergantikan dalam pelayanan
kesehatan. Akses terhadap obat terutama obat esensial merupakan salah satu hak asasi
manusia. Penyediaan obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah dan institusi
pelayanan kesehatan baik publik maupun swasta. Sebagai komoditi khusus, semua obat
yang beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan mutunya agar dapat memberikan
manfaat bagi kesehatan. Oleh kerana itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk
menjamin mutu obat hingga ke tangan konsumen adalah menyediakan sarana
penyimpanan obat dan alat kesehatan yang dapat menjaga keamanan secara fisik serta
dapat mempertahankan kualitas obat di samping tenaga pengelola yang terlatih.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 72
Instalasi farmasi merupakan unit pengelola perbekalan kefarmasian dan alat
kesehatan yang ada di tingkat kabupaten, sebagai sarana pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalalian, administrasi dan pelaporan serta
evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan kefarmasian.
Salah satu kebijakan pelaksanaan dalam Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
adalah pengendalain obat dan perbekalan kesehatan diarahkan untuk menjamin
keamanan, khasiat dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan. Hal ini bertujuan
untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penyalahgunaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan atau penggunaan yang salah/tidak tepat serta tidak
memenuhi mutu keamanan dan pemanfaatan yang dilakukan pada saat distribusi dan
penggunaannya di masyarakat.
Pada tahun 2015 jumlah sarana distribusi farmasi di Kabupaten Ngada berupa
Gudang Farmasi Kabupaten (GFK) sebanyak 1 unit, apotek puskesmas sebanyak 14 unit,
apotik swasta sebanyak 4 unit dan toko obat sebanyak 1 unit. Data jumlah obat,
ketersediaan vaksin dan jumlah saran distribusi farmasi dapat dilihat pada lampiran
profil tabel 66 dan 67.
5.3 Sarana Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar
kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan
bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya.
5.3.1 Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
bayi. Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan tujuan untuk
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama KIA, KB, imunisasi, gizi dan
penanggulangan diare kepada masyarakat setempat.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 73
Tingkat perkembangan masing-masing posyandu tidak sama. Dengan demikian,
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing posyandu juga berbeda. Untuk
mengetahui tingkat perkembangan posyandu, telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan posyandu yang dikenal dengan Telaah Kemandiarian Posyandu.
Posyandu dikatakan aktif jika masuk dalam kategori strata Purnama dan Mandiri.
Pada tahun 2015 jumlah posyandu yang ada di Kabupaten Ngada sebanyak 338
posyandu dan posyandu aktif sebesar 49,70% atau dengan absolut 168 posyandu.
Tingkat perkembangan posyandu/strata dibedakan atas 4 tingkat, yaitu :
1) Strata Pratama
Strata pratama adalah posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan
bulanan posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader kurang dari 5 orang.
Pada tahun 2015 jumlah posyandu strata pratama sebanyak 47 posyandu atau
13,91% dari jumlah keseluruhan posyandu.
2) Strata Madya
Strata madya adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari
8 kali per tahun, jumlah kader 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya
masih rendah yaitu kurang dari 50%.
Pada tahun 2015 jumlah posyandu strata madya sebanyak 123 posyandu atau
36,39% dari jumlah keseluruhan posyandu.
3) Strata Purnama
Strata purnama adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih
dari 8 kali per tahun, jumlah kader 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan
utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, ada sumber
pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih
terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja posyandu.
Pada tahun 2015 jumlah posyandu strata purnama sebanyak 162 posyandu atau
47,93% dari jumlah keseluruhan posyandu.
4) Strata Mandiri
Strata mandiri adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari
8 kali per tahun, jumlah kader 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 74
lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, ada sumber pembiayaan
dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK di
wilayah kerja posyandu.
Pada tahun 2015 jumlah posyandu strata mandiri sebanyak 6 posyandu atau 1,78%
dari jumlah keseluruhan posyandu.
Data cakupan posyandu aktif dan strata posyandu per puskesmas dapat dilihat pada
lampiran profil tabel 69.
5.3.2 Poskesdes (Pos Kesehatan Desa)
Poskesdes adalah UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau
menyediakan pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh dan terpadu bagi masyarakat
desa. Poskesdes sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat desa. Program
kesehatan yang diselenggarakan oleh poskesdes merupakan program desa siaga untuk
memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi, oleh dan untuk masyarakat sebagai
upaya membangun masyarakat mandiri.
Pada tahun 2015 jumlah poskesdes di Kabupaten Ngada berjumlah 37 poskesdes
yang tersebar di 14 puskesmas. Data jumlah poskesdes per puskesmas dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 70.
5.3.3 Polindes (Pondok Bersalin Desa)
Polindes merupakan salah satu bentuk UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat) yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai
kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA-KB
serta pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan bidan.
Fungsi polindes adalah sebagai berikut :
1. Sebagai tempat pelayanan KIA-KB dan pelayanan kesehatan lainnya.
2. Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan pembinaan, penyuluhan dan konseling
KIA.
3. Pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Pada tahun 2015 jumlah polindes di Kabupaten Ngada berjumlah 41 polindes yang
tersebar di 14 puskesmas. Data jumlah polindes per puskesmas dapat dilihat pada
lampiran profil tabel 70.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 75
5.3.4 Posbindu (Pos pembinaan Terpadu)
Posbindu adalah kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat dalam rangka
deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut dini faktor risiko penyakit tidak menular
secara mandiri dan berkesinambungan. Posbindu bisa dikatakan sebagai kegiatan UKBM,
upaha kesehatan bersumber daya masyarakat, jadi jangan kaget nanti selain ada kader
posyandu di kampung juga akan ada kader posbindu, kader lansia, dan kader lainnya.
Manfaat atau tujuan dari posbindu umumnya lebih kepada meningkatkan
kesejahteraan hidup bagi mereka yang sudah berumur, termasuk juga lansia dan lebih
dikedepankan terhadap kontrol PTM. Biasanya dengan adanya kegiatan posbindu di
masyarakat maka mereka yang memiliki penyakit diabete, DM, dll akan dapat terkontrol
sehingga derajat hidup mereka akan semakin baik.
Kegiatan yang biasanya sering dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan posbindu di
masyarakat ini adalah pemeriksaan fisik, mulai dari urin, darah, berat badan, tinggi
badan. Jika ada keluhan maka bisa dirujuk ke Puskesmas. Biasanya petugas puskesmas
akan ikut membina kegiatan ini karena ini juga menjadi salah satu program UKM yang
bersumber daya dari masyarakat itu sendiri.
Pada tahun 2015 jumlah posbindu di Kabupaten Ngada ada 1 yaitu posbindu di
Puskesmas Surisina. Data posbindu per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil
tabel 70.
5.3.5 Desa Siaga
Desa siaga adalah desa yang melakukan kegiatan dengan startegi yang berbasis
pendekatan dan kebersamaan dan berupaya memfasilitasi percepatan dan pencapaian
peningkatan derajat kesehatan bagi seluruh penduduk dengan mengembangkan kesiap-
siagaan di tingkat desa. Desa/kelurahan siaga aktif adalah desa/kelurahan yang
penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar (Poskesdes,
Pustu, Puskesmas), dapat mengembangkan UKBM dan melaksanakan surveilens
berbasis masyarakat (pemantauan penyakit, KIA, gizi, lingkungan dan perilaku),
kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan
sehingga masyarakatnya menerapkan PHBS.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 76
Desa/kelurahan siaga aktif masuk dalam 18 indikator SPM bidang kesehatan
dengan target 80%. Pada tahun 2015 jumlah desa siaga di wilayah Kabupaten Ngada
berjumlah 70 desa siaga atau 46,36% dari 151 jumlah/desa kelurahan dan semuanya
desa siaga aktif. Cakupan desa siaga aktif tahun 2015 46,36% belum mencapai target
SPM bidang kesehatan yaitu 80%. Data jumlah desa siaga aktif per puskesmas dapat
dilihat pada lampiran profil tabel 71.
5.4 Tenaga Kesehatan
5.4.1 SDM Tenaga Kesehatan
Pembangunan kesehatan secara berkelanjutan membutuhkan tenaga kesehatan
yang memadai baik dari segi jenis, jumlah maupun kualitas. Untuk menghasilkan tenaga
kesehatan yang berkualitas tentu saja dibutuhkan proses pendidikan yang berkualitas
pula. Kementerian Kesehatan RI merupakan institusi dari sektor pemerintah yang
berperan di dalam penyediaan tenaga kesehatan yang berkualitas tersebut. Dalam
rangka peningkatan Mutu dan Kualitas Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat Kabupaten
Ngada, maka harus didukung dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia yang memadai
dan berkompeten dalam bidangnya guna mendukung pencapaian target tujuan
Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) Tahun 2015. Hal
ini dipersyaratkan lagi oleh Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 bahwa dasar
minimal pendidikan adalah D3 bagi para medis pada tahun 2015.
Pada tahun 2015 dilaksanakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) progrsm D-3
Keperawatan dengan bantuan dana APBD II Kabupaten Ngada yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para perawat dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Objek perjanjian kerjasama ini adalah perawat yang ada
di Kabupaten Ngada dengan pendidikan D0 (setara SLTA).
Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 19 orang yang merupakan pejabat
maupun staf puskesmas. Pengajar pada program PJJ ini adalah dosen lokal dan dosen
Politeknik Kupang.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 77
5.4.2 Jumlah Tenaga Kesehatan
1. Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan
Tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan sejumlah 61 orang yang terdiri dari 17 orang
pejabat struktural dan 41 orang pelaksana, dengan rincian sebagai berikut :
No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah
1 Dokter Gigi 1
2 Perawat 3
3 Bidan 4
4 Perawat Gigi 1
5 SKM 16
6 Kesehatan Lingkungan 2
7 SPPH 3
8 Tenaga Gizi 2
9 Rekam Medik 1
10 Apoteker 1
11 Tenaga Teknis Kefarmasian 3
12 Rekam Medik 1
13 Teknisi Elektromedik 1
14 Tenaga Lainnya :
- Ilmu Sosial 1
- Ilmu Ekonomi 2
- Manajemen 3
- SMA 12
- SMP 1
Jumlah 58
Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 78
2. Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Tenaga kesehatan di puskesmas berjumlah 487 orang (untuk dokter dan bidan
sudah termasuk PTT daerah adan PTT pusat) dengan rincian sebagai berikut :
No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah
1 Dokter Gigi 7
2 Dokter Umum 13
3 Perawat 150
4 Bidan 167
5 Perawat Gigi 26
6 SKM 15
7 Kesehatan Lingkungan 19
8 Tenaga Gizi 9
9 Apoteker 3
10 Tenaga Teknis Kefarmasian 18
11 Tenaga Keterapian Medis 17
12 Teknisi Keterapian Fisik 0
13 Tenaga Penunjang Kesehatan 43
Jumlah 487
Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan, 2015
3. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
Tenaga kesehatan di rumah sakit berjumlah 225 orang (dokter spesialis, dokter gigi,
dokter umum dan bidan selain PNS termasuk PTT daerah dan PTT pusat), dengan rincian
sebagai berikut :
No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah
1 Dokter Spesialis 3
2 Dokter Gigi 1
3 Dokter Umum 8
4 Perawat 112
5 Bidan 33
6 Perawat Gigi 6
7 SKM 7
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 79
8 Kesehatan Lingkungan 4
9 Tenaga Gizi 3
10 Apoteker 4
11 Tenaga Teknis Kefarmasian 12
12 Tenaga Keterapian Medis 27
13 Teknisi Keterapian Fisik 5
14 Tenaga Penunjang Kesehatan 3
Jumlah 225
Sumber : Bagian Kepegawaian Rumah Sakit, 2015
4. Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Ngada
No Jenis Tenaga Kesehatan Nasional Kabupaten Ngada
1 Dokter Spesialis 6 : 100.000 0,62 : 100.000
2 Dokter Gigi 11 : 100.000 4,93 : 100.000
3 Dokter Umum 40 : 100.000 12,94 : 100.000
4 Perawat 117 : 100.000 161,43 : 100.000
5 Bidan 100 : 100.000 123,23 : 100.000
6 SKM 40 : 100.000 13,56 : 100.000
7 Kesehatan Lingkungan 40 : 100.000 14,17 : 100.000
8 Tenaga Gizi 22 : 100.000 7,39 : 100.000
9 Tenaga Kefarmasian 10 : 100.000 18,48 : 100.000
10 Tenaga Keteknisian Medis 4 : 100.000 27,11 : 100.000
11 Teknisi Keterapian Fisik 30 : 100.000 3,08 : 100.000
Jumlah
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015
Dari tabel rasio di atas dapat dilihat bahwa, rasio tenaga perawat, bidan, tenaga
kefarmasian dan keteknisian medis berdasarkan standar rasio nasional sudah
mencukupi.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 80
5.5 Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan adalah salah satu komponen sumber daya yang diperlukan
dalam menjalankan pembangunan kesehatan. Untuk mendukung pembangunan di
bidang kesehatan di Kabupaten Ngada tahun 2015 terdapat berbagai sumber
pembiayaan kesehatan seperti APBD, APBN, Pinjaman/Hibah Luar Negeri, dan Sumber
Pemerintah lain dengan total anggaran di bidang kesehatan sebesar Rp. 46.950.667.078.
Alokasi anggaran kesehatan bersumber APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp.
42.489.057.108 atau 90,50% dari total anggaran kesehatan. Data keuangan secara
terperinci dapat dilihat pada lampiran profil tabel 81.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2015 81
BAB VI
PENUTUP
Profil Kasehatan Kabupaten Ngada Tahun 2015 memberikan gambaran secara garis
besar tentang situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di kabupaten Ngada yang mana
memperlihatkan seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan yang telah
dicapai, serta menunjukkan kekurangan dan kelebihan dari setiap upaya-upaya
kesehatan yang dilaksanakan tentunya tidak terlepas dari kontribusi lintas sektor terkait.
Gambaran tersebut merupakan fakta yang harus dikomunikasikan baik kepada
pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun kepada lintas sektor dan
masyarakat di Kabupaten yang dideskripsikan melalui data dan informasi. Hal ini
berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan di dalam Profil Kesehatan
Kabupaten Ngada Tahun 2015.
Demikianlah penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2015 dengan
harapan bermanfaat bagi berbagai pihak.
DATA DUKUNGAN MATERI PIDATO BUPATI NGADA DALAM
RANGKA HUT PROKLAMASI RI KE 69
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGADA
TABEL PROFIL 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN NGADA
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 1.621 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 151 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 80.090 82.209 162.299 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 5,4 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 100,1 Jiwa/Km
2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 73,2 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 97,4 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
f. Universitas/Diploma IV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1.381 1.360 2.741 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 14 22 18 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 16 20 36 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 12 15 13 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 24 27 51 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 17 20 19 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 26 28 54 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 19 21 20 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 3 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 109 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
Jumlah kasus baru TB BTA+ 30 29 59 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 50,85 49,15 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 37,46 35,28 36,35 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 77 74 151 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 96,14 90,01 93,04 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 3,31 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 4,11 4,45 4,26 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 49,35 46,30 48,09 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 45,45 51,85 48,09 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 94,81 98,15 96,18 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 7,49 6,08 6,78 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 16,18 13,52 14,89 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 5 3 8 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 1 1 2 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 1 1 2 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 12
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 1 1 2 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 1,25 1,22 1,23 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0,12 0,12 0,12 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 1 0 1 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 52 8 60 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 1,25 0,00 0,62 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0,00 #DIV/0! 0,00 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 1,31 1,53 1,42 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 26 22 24 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 23,60 14,33 17,42 % Tabel 24
35 Persentase obesitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun #DIV/0! % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun #DIV/0! % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 78 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 58,32 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 95,14 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 90,84 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 95,73 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 34,41 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 78,01 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 77,49 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 65,65 63,73 64,70 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 14,50 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 46,18 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 7,97 7,65 7,81 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99,86 99,12 99,49 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 95,51 97,28 96,39 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 93,90 93,24 93,58 % Tabel 39
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
55 Pelayanan kesehatan bayi 94,57 93,61 94,10 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 86,09 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 99,64 95,88 97,77 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 99,64 95,88 97,77 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 97,34 97,71 97,52 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 98,30 98,70 98,49 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 89,47 89,36 89,42 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,97 2,56 2,26 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 82,13 82,21 82,17 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 84,76 84,70 84,73 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 2,99 3,27 3,12 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 90,41 89,74 90,09 % Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,43 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 83,89 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 79,44 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 53,14 47,86 50,55 % Tabel 51
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 73,65 57,13 65,67 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 73,65 57,13 65,67 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 33,04 33,81 33,44 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Persentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 95,55 % Tabel 53
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 72,96 106,24 89,82 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3,37 6,34 4,88 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 32,67 27,65 29,81 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS - - - per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 62,60 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 65,83 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 2,07 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3,47 Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 70,86 % Tabel 57
C.4 Keadaan Lingkungan
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
88 Persentase rumah sehat 75,69 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 69,33 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 76,82 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 58,37 % Tabel 61
92 Desa STBM 15,89 % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 95,39 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 57,31 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 16,44 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik - % Tabel 65
D. SUMBER DAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 5,00 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 9,00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 31,00 Tabel 67
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
98 Jumlah Apotek 4,00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 338,00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 49,70 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 2,06 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 37,00 Poskesdes Tabel 70
Polindes 41,00 Polindes Tabel 70
Posbindu 1,00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 70,00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 46,36 % Tabel 71
D.2 Tenaga Kesehatan
106 Jumlah Dokter Spesialis 2,00 1,00 1,00 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 6,00 15,00 21,00 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 14,79 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 4,00 4,00 8,00 Orang Tabel 72
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 4,93 per 100.000 penduduk
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
111 Jumlah Bidan 200,00 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 123,23 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 30,00 232,00 262,00 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 161,43 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 6,00 26,00 32,00 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 4,00 33,00 37,00 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 2,00 20,00 22,00 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 8,00 15,00 23,00 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi 2,00 10,00 12,00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan
120 Total Anggaran Kesehatan #REF! Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota #REF! % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita #REF! Rp Tabel 81
TABEL 1
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BAJAWA 133,30 13 9 22 39.708 6.630 5,99 297,88
2 AIMERE 92,50 8 2 10 10.114 1.080 9,36 109,34
3 INERIE 67,28 10 0 10 8.333 1.688 4,94 123,86
4 JEREBU'U 74,98 12 0 12 7.416 1.339 5,54 98,91
5 GOLEWA BARAT 74,59 9 1 10 11.209 2.086 5,37 150,27
6 GOLEWA 78,13 14 2 16 18.832 3.484 5,41 241,03
7 GOLEWA SELATAN 98,00 12 0 12 11.897 2.262 5,26 121,40
8 BAJAWA UTARA 167,38 11 0 11 9.530 1.929 4,94 56,94
9 SOA 91,14 14 0 14 13.367 2.692 4,97 146,66
10 WOLOMEZE 103,19 8 0 8 6.304 1.155 5,46 61,09
11 RIUNG BARAT 312,49 10 0 10 9.214 1.864 4,94 29,49
12 RIUNG 327,94 14 2 16 16.375 3.660 4,47 49,93
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.620,92 135 16 151 162.299 29.869 5,43 100,13
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Ngada Dalam Angka 2015, Badan Pusat Statistik
Profil Puskesmas, 2015
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATAN
DESA KELURAHANDESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 9.110 7.330 16.440 124,28
2 5 - 9 10.781 11.751 22.532 91,75
3 10 - 14 10.306 9.693 20.000 106,32
4 15 - 19
5 20 - 24
6 25 - 29
7 30 - 34
8 35 - 39
9 40 - 44
10 45 - 49
11 50 - 54
12 55 - 59
13 60 - 64
14 65 - 69
15 70 - 74
16 75+
JUMLAH 80.090 82.209 162.299 97,42
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 73,23
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Ngada Dalam Angka 2015, Badan Pusat Statistik
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
Angka beban tanggungan adalah perbandingan antara banyaknya orang yang belum produktif (usia kurang dari 15 tahun) dan tidak produktif lagi
(usia 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (15-64 tahun).
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
4.539 5.096 9.635 89,07
37.063 39.272 76.335 94,38
8.291 9.066 17.357 91,44
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 0
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
MELEK HURUF0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN :
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
b. SD/MI0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
c. SMP/ MTs0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
d. SMA/ MA0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
g. AKADEMI/DIPLOMA III0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Ngada Dalam Angka 2015, Badan Pusat Statistik
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
Untuk data tabel ini tidak termuat dalam Ngada Dalam Angka, 2015
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 4
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 211 3 214 209 6 215 420 9 429
SURISINA 135 0 135 125 1 126 260 1 261
2 AIMERE AIMERE 99 5 104 70 2 72 169 7 176
3 INERIE INERIE 47 1 48 47 0 47 94 1 95
4 JEREBU'U WATUMANU 63 0 63 62 2 64 125 2 127
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 88 1 89 86 2 88 174 3 177
6 GOLEWA KOELODA 154 3 157 166 2 168 320 5 325
7 GOLEWA SELATAN LADJA 94 2 96 103 2 105 197 4 201
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 95 0 95 85 1 86 180 1 181
9 SOA WAEPANA 152 1 153 124 1 125 276 2 278
10 WOLOMEZE NATARANDANG 63 1 64 62 3 65 125 4 129
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 74 1 75 77 3 80 151 4 155
12 RIUNG RIUNG 64 0 64 89 4 93 153 4 157
RAWANGKALO 42 1 43 55 2 57 97 3 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.381 19 1.400 1.360 31 1.391 2.741 50 2.791
13,57 22,29 17,91
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
x 1.000Jumlah lahir mati di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
Jumlah kelahiran (hidup mati) di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
Angka Lahir Mati per 1.000 Kelahiran :
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATANNAMA
PUSKESMASPEREMPUAN
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NEONATAL BAYIa ANAK
BALITABALITA NEONATAL BAYI
a ANAK
BALITABALITA NEONATAL BAYI
a ANAK
BALITABALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BAJAWA KOTA 1 2 1 3 0 1 0 1 1 3 1 4
SURISINA 0 0 0 0 5 5 0 5 5 5 0 5
2 AIMERE AIMERE 2 3 0 3 0 0 0 0 2 3 0 3
3 INERIE INERIE 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1
4 JEREBU'U WATUMANU 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 1 1 0 1 1 2 0 2 2 3 0 3
6 GOLEWA KOELODA 3 6 0 6 3 4 0 4 6 10 0 10
7 GOLEWA SELATAN LADJA 2 3 0 3 3 4 0 4 5 7 0 7
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1 1 0 1 2 2 1 3 3 3 1 4
9 SOA WAEPANA 1 2 0 2 3 4 0 4 4 6 0 6
10 WOLOMEZE NATARANDANG 1 1 0 1 0 1 0 1 1 2 0 2
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 4 4 0 4 0 0 0 0 4 4 0 4
12 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 2 2 0 2 2 2 0 2
RAWANGKALO 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 24 2 26 20 27 1 28 36 51 3 54
11,59 17,38 1,45 18,83 14,71 19,85 0,74 20,59 13,13 18,61 1,09 19,70
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
Angka Kematian dilaporkan tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yg sebenarnya di populasi
a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
Kematian Neonatal : Kematian yang terjadi pada bayi usia sampai 28 hari.
Kematian Bayi : Kematian yang terjadi pada bayi usia 0-11 bulan (termasuk neonatal)
Kematian Anak Balita : Kematian yang terjadi pada anak usia 12-59 bulan
Kematian Balita : Kematian yang terjadi pada bayi/anak usia 0-59 bulan (bayi + anak balita)
x 1.000Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang meninggal di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup :
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI - LAKI
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BAJAWA KOTA 420 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
SURISINA 260 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIMERE AIMERE 169 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
3 INERIE INERIE 94 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
4 JEREBU'U WATUMANU 125 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 174 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 GOLEWA KOELODA 320 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 GOLEWA SELATAN LADJA 197 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 180 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SOA WAEPANA 276 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 WOLOMEZE NATARANDANG 125 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 151 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 RIUNG RIUNG 153 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RAWANGKALO 97 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2.741 0 2 0 2 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 0 3
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 109,45
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
x 100.000Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup : Jumlah ibu yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUP
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBUJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 12.951 13.222 26.173 3 37,50 5 62,50 8 6 35,29 11 64,71 17 0 0,00
SURISINA 6.695 6.840 13.535 5 55,56 4 44,44 9 5 50,00 5 50,00 10 0 0,00
2 AIMERE AIMERE 5.037 5.077 10.114 2 50,00 2 50,00 4 4 66,67 2 33,33 6 1 16,67
3 INERIE INERIE 4.024 4.309 8.333 0 0,00 1 100,00 1 0 0,00 2 100,00 2 1 50,00
4 JEREBU'U WATUMANU 3.527 3.889 7.416 1 25,00 3 75,00 4 1 25,00 3 75,00 4 0 0,00
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 5.545 5.664 11.209 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 4 66,67 2 33,33 6 1 16,67
6 GOLEWA KOELODA 9.319 9.513 18.832 2 50,00 2 50,00 4 6 60,00 4 40,00 10 1 10,00
7 GOLEWA SELATAN LADJA 5.791 6.106 11.897 0 0,00 2 100,00 2 8 53,33 7 46,67 15 0 0,00
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 4.656 4.874 9.530 3 75,00 1 25,00 4 7 63,64 4 36,36 11 0 0,00
9 SOA WAEPANA 6.567 6.800 13.367 4 50,00 4 50,00 8 15 51,72 14 48,28 29 0 0,00
10 WOLOMEZE NATARANDANG 3.150 3.154 6.304 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 25,00 3 75,00 4 0 0,00
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 4.712 4.502 9.214 0 0,00 2 100,00 2 0 0,00 2 100,00 2 0 0,00
12 RIUNG RIUNG 5.339 5.613 10.952 9 75,00 3 25,00 12 18 56,25 14 43,75 32 1 3,13
RAWANGKALO 2.777 2.646 5.423 1 100,00 0 0,00 1 2 66,67 1 33,33 3 0 0,00
80.090 82.209 162.299 30 50,85 29 49,15 59 77 50,99 74 49,01 151 5 3,31
37,46 35,28 36,35
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 96,14 90,01 93,04
Sumber :
Pengelola TB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
x 100.000Jumlah penduduk yang ada dalam wilayah dan kurun waktu yang sama
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di
BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Tahanan, Dokter Praktek Swasta, Klinik dll.
KABUPATEN NGADA
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH (KAB/KOTA)
CNR Seluruh Kasus TB : Jumlah pasien TB (semua tipe) yang ditemukan dan diobati (TB 07)
TAHUN 2015
Rumus :
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK
0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
L PL+P
JUMLAH SELURUH
KASUS TB
L PL+P
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 20 30 50 4 5 9 20,00 16,67 18,00
SURISINA 22 34 56 5 4 9 22,73 11,76 16,07
2 AIMERE AIMERE 118 124 242 2 2 4 1,69 1,61 1,65
3 INERIE INERIE 23 18 41 0 1 1 0,00 5,56 2,44
4 JEREBU'U WATUMANU 64 86 150 1 3 4 1,56 3,49 2,67
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 11 5 16 0 0 0 0,00 0,00 0,00
6 GOLEWA KOELODA 34 28 62 2 2 4 5,88 7,14 6,45
7 GOLEWA SELATAN LADJA 19 14 33 0 2 2 0,00 14,29 6,06
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 211 96 307 2 0 2 0,95 0,00 0,65
9 SOA WAEPANA 72 58 130 4 4 8 5,56 6,90 6,15
10 WOLOMEZE NATARANDANG 96 82 178 3 1 4 3,13 1,22 2,25
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 41 18 59 0 2 2 0,00 11,11 3,39
12 RIUNG RIUNG 65 55 120 9 3 12 13,85 5,45 10,00
RAWANGKALO 6 4 10 1 0 1 16,67 0,00 10,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 802 652 1.454 33 29 62 4,11 4,45 4,26
Sumber :
Pengelola TB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS,
Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Rumus :
x 100%Jumlah TB Paru BTA yang ditemukan dan diobati di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
Jumlah suspek TB di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
Persentase BTA + Terhadap Suspek =
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
% BTA (+)
TERHADAP SUSPEKBTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMASSUSPEK
TABEL 9
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %JUMLA
H% L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 BAJAWA KOTA 10 9 19 3 30,00 3 33,33 6 31,58 7 70,00 6 66,67 13 68,42 100,00 100,00 100,00 0 1 1
SURISINA 1 7 8 0 0,00 7 100,00 7 87,50 1 100,00 1 14,29 2 25,00 100,00 114,29 112,50 0 0 0
2 AIMERE AIMERE 6 2 8 5 83,33 1 50,00 6 75,00 1 16,67 1 50,00 2 25,00 100,00 100,00 100,00 0 1 1
3 INERIE INERIE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
4 JEREBU'U WATUMANU 0 4 4 0 #DIV/0! 2 50,00 2 50,00 0 #DIV/0! 4 100,00 4 100,00 #DIV/0! 150,00 150,00 0 0 0
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
6 GOLEWA KOELODA 13 4 17 4 30,77 3 75,00 7 41,18 9 69,23 1 25,00 10 58,82 100,00 100,00 100,00 0 0 0
7 GOLEWA SELATAN LADJA 8 7 15 0 0,00 1 14,29 1 6,67 0 0,00 1 14,29 1 6,67 0,00 28,57 13,33 3 0 3
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 4 0 4 3 75,00 0 #DIV/0! 3 75,00 1 25,00 0 #DIV/0! 1 25,00 100,00 #DIV/0! 100,00 0 0 0
9 SOA WAEPANA 23 14 37 15 65,22 5 35,71 20 54,05 8 34,78 9 64,29 17 45,95 100,00 100,00 100,00 0 0 0
10 WOLOMEZE NATARANDANG 2 2 4 2 100,00 1 50,00 3 75,00 0 0,00 1 50,00 1 25,00 100,00 100,00 100,00 2 2 4
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 1 100,00 1 100,00 #DIV/0! 100,00 100,00 0 0 0
12 RIUNG RIUNG 9 3 12 5 55,56 1 33,33 6 50,00 8 88,89 3 100,00 11 91,67 144,44 133,33 141,67 1 1 2
RAWANGKALO 1 1 2 1 100,00 1 100,00 2 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 77 54 131 38 49,35 25 46,30 63 48,09 35 45,45 28 51,85 63 48,09 94,81 98,15 96,18 6 5 11
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 7,49 6,08 6,78
Sumber :
Pengelola TB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan:
* Kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap.
Rumus :
x 100%
x 100%
x 100%
x 100.000Jumlah penduduk yang ada dalam wilayah dan kurun waktu yang sama di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
Angka Keberhasilan Pengobatan (success rate/SR) = Jumlah pasien baru TB BTA Positif (sembuh + pengobatan lengkap)
Jumlah pasien baru TB BTA Positif yang diobati
Kematian TB = Jumlah kematian pasien TB selama masa pengobatan oleh sebab apapun
Angka pengobatan Lengkap (complete rate) = Jumlah pasien TB Paru BTA + mendapat pengobatan lengkap di suatu wilayah selama 1 tahun
Jumlah pasien TB Paru BTA + yang diobati di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
NO KECAMATAN
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di
BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan ,Rumah Tahanan, Dokter Praktek Swasta, Klinik, dll.
Jumlah pasien TB paru BTA + yang sembuh di suatu wilayah selama periode tertentu
Jumlah pasien TB Paru BTA + yang diobati di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
Angka Kesembuhan Pasien TB Paru BTA + (cure rate) =
PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
JUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI*
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BAJAWA KOTA 908 842 1.750 91 84 175 11 12,11 2 2,38 13 7,43
SURISINA 520 517 1.037 52 52 104 0 0,00 0 0,00 0 0,00
2 AIMERE AIMERE 481 378 859 48 38 86 3 6,24 5 13,23 8 9,31
3 INERIE INERIE 301 277 578 30 28 58 1 3,32 0 0,00 1 1,73
4 JEREBU'U WATUMANU 291 262 553 29 26 55 12 41,24 4 15,27 16 28,93
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 442 415 857 44 42 86 5 11,31 9 21,69 14 16,34
6 GOLEWA KOELODA 689 636 1.325 69 64 133 1 1,45 0 0,00 1 0,75
7 GOLEWA SELATAN LADJA 474 452 926 47 45 93 33 69,62 21 46,46 54 58,32
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 414 390 804 41 39 80 3 7,25 4 10,26 7 8,71
9 SOA WAEPANA 677 704 1.381 68 70 138 14 20,68 20 28,41 34 24,62
10 WOLOMEZE NATARANDANG 331 333 664 33 33 66 0 0,00 1 3,00 1 1,51
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 373 332 705 37 33 71 15 40,21 7 21,08 22 31,21
12 RIUNG RIUNG 417 378 795 42 38 80 6 14,39 8 21,16 14 17,61
RAWANGKALO 235 222 457 24 22 46 2 8,51 2 9,01 4 8,75
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.553 6.138 12.691 655 614 1.269 106 16,18 83 13,52 189 14,89
Sumber :
Bagian P2P Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Rumus :
x 100%Penemuan Penderita Pneumonia = Jumlah penderita pneumonia yang ditangani dalam kurun waktu tertentu
Jumlah perkiraan penderita pneumonia di satu wilayah dalam kurun waktu tertentu
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
JUMLAH BALITAJUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 0 1 1 12,50 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
0 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
2 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
3 20 - 24 TAHUN 0 0 0 0,00 0 1 1 50,00 0 1 1 0 0 0 #DIV/0!
4 25 - 49 TAHUN 5 2 7 87,50 1 0 1 50,00 1 0 1 0 0 0 #DIV/0!
5 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 3 8 1 1 2 1 1 2 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 62,50 37,50 50,00 50,00 50,00 50,00 #DIV/0! #DIV/0!
Sumber :
Bagian P2P Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Keterangan :
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 12
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PMI Kabupaten 992 432 1.424 992 100 432 100 1.424 100 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH 992 432 1.424 992 100 432 100 1.424 100 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Sumber :
PMI Kabupaten Ngada, 2015
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
TERHADAP HIV
L P
POSITIF HIV
L + P L P L + P
JUMLAH PENDONOR
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BAJAWA KOTA 12.951 13.222 26.173 277 283 560 168 60,62 157 55,49 325 58,03
SURISINA 6.695 6.840 13.535 143 146 290 0 0,00 0 0,00 0 0,00
2 AIMERE AIMERE 5.037 5.077 10.114 108 109 216 28 25,98 19 17,49 47 21,72
3 INERIE INERIE 4.024 4.309 8.333 86 92 178 39 45,29 49 53,14 88 49,35
4 JEREBU'U WATUMANU 3.527 3.889 7.416 75 83 159 65 86,12 61 73,30 126 79,39
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 5.545 5.664 11.209 119 121 240 114 96,07 173 142,73 287 119,65
6 GOLEWA KOELODA 9.319 9.513 18.832 199 204 403 65 32,59 90 44,21 155 38,46
7 GOLEWA SELATAN LADJA 5.791 6.106 11.897 124 131 255 137 110,55 139 106,38 276 108,41
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 4.656 4.874 9.530 100 104 204 74 74,27 119 114,09 193 94,63
9 SOA WAEPANA 6.567 6.800 13.367 141 146 286 159 113,14 148 101,70 307 107,32
10 WOLOMEZE NATARANDANG 3.150 3.154 6.304 67 67 135 115 170,60 101 149,64 216 160,11
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 4.712 4.502 9.214 101 96 197 123 121,98 112 116,25 235 119,18
12 RIUNG RIUNG 5.339 5.613 10.952 114 120 234 68 59,52 113 94,07 181 77,23
RAWANGKALO 2.777 2.646 5.423 59 57 116 62 104,33 69 121,86 131 112,88
80.090 82.209 162.299 1.714 1.759 3.473 1.217 71,01 1.350 76,74 2.567 73,91
214
Sumber :
Bagian P2P Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
- Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
- Angka kesakitan nasional hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2012 yaitu sebesar 214/1.000 penduduk
- Jika terdapat angka kesakitan kabupaten/kota terkini, maka angka kesakitan tersebut dapat digunakan.
Rumus :
Penderita diare ditangani : Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun x 100%Jumlah target penemuan penderita diare pada satu wilayah tertentu dalam waktu yang sama
(10% dari angka kesakitan diare x jumlah penduduk)
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK
JUMLAH (KAB/KOTA)
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH TARGET PENEMUANDIARE DITANGANI
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SURISINA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 INERIE INERIE 1 0 1 0 0 0 1 0 1
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SOA WAEPANA 0 1 1 0 0 0 0 1 1
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 2 0 0 0 1 1 2
50,00 50,00 #DIV/0! #DIV/0! 50,00 50,00
1,25 1,22 1,23
Sumber :
Bagian P2P Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Rumus :
NCDR : x 100.000Jumlah kasus kusta yang baru ditemukan pada kurun waktu tertentu di suatu wilayah
Jumlah penduduk di wilayah dan kurun waktu yang sama
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK
PROPORSI JENIS KELAMIN
JUMLAH (KAB/KOTA)
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
PB + MBPausi Basiler (PB)/
Kusta Kering
Multi Basiler (MB)/
Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BAJAWA KOTA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
SURISINA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 AIMERE AIMERE 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 INERIE INERIE 1 0 0 0 0
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 GOLEWA KOELODA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 SOA WAEPANA 1 0 0 0 0
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 RIUNG RIUNG 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
RAWANGKALO 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 0 0 0 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0
Sumber :
Bagian P2P Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Rumus :
x 100%Jumlah penderita kusta dengan cacat tingkat 2 pada wilayah dan waktu tertentu
Jumlah penduduk pada wilayah dan kurun waktu yang sama
Angka kesakitan cacat tingkat 2 per 100.000 penduduk :
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA
KUSTA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SURISINA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 INERIE INERIE 1 0 1 0 0 0 1 0 1
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SOA WAEPANA 0 1 1 0 0 0 0 1 1
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 2 0 0 0 1 1 2
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,12 0,12 0,12
Sumber :
Bagian P2P Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Rumus :
x 10.000Jumlah kasus kusta terdaftar (baru lama) pada wilayah dan kurun waktu tertentu
Jumlah penduduk pada wilayah dan kurun waktu yang sama
Angka prevalensi per 10.000 pendududk :
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
SURISINA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 INERIE INERIE 1 0 1 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 SOA WAEPANA 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
RAWANGKALO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber :
Bagian P2P Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
a = penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
Keterangan :
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
PENDERITA MBa
L + P
RFT MB
L PL PNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + PPENDERITA PB
a
TABEL 18
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 BAJAWA KOTA 0 0
SURISINA 0 0
2 AIMERE AIMERE 0 0
3 INERIE INERIE 0 0
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0
6 GOLEWA KOELODA 0 0
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0
9 SOA WAEPANA 0 0
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0
12 RIUNG RIUNG 0 0
RAWANGKALO 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 58.972 0
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0,00
Sumber :
Bagian Penanggulangan Wabah dan Bencana Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
- Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
- Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar : 58.972
Rumus :
Acute Flacid Paralysis : x 100.000Jumlah penduduk usia 15 tahun di wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
Jumlah kasus AFP Non Polio pada penduduk 15 tahun di satu wilayah kerja pada satu kurun waktu tertentu
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SURISINA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 INERIE INERIE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SOA WAEPANA 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! 0,00 #DIV/0!
Sumber :
Pengelola Imunisasi Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Rumus :
Case Fatality Rate : x 100%
(difteri/tetanus/
t.neonartum)
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
Jumlah penderita (difteri/tetanus/t. neonatorum) yang meninggal pada wilayah dan periode tertentu
Jumlah penderita (difteri/tetanus/t. neonatorum) pada wilayah dan periode yang sama
TABEL 20
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SURISINA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 INERIE INERIE 7 8 15 0 0 0 0 0 0 0
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 GOLEWA KOELODA 45 0 45 0 0 0 0 0 0 0
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SOA WAEPANA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 52 8 60 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,00
Sumber :
Pengelola Imunisasi Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Rumus :
x 100 %Case Fatality Rate Campak : Jumlah penderita campak yang meninggal pada wilayah dan periode tertentu
Jumlah penderita campak pada wilayah dan periode yang sama
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
SURISINA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 INERIE INERIE 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 SOA WAEPANA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 RIUNG RIUNG 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0
RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 1,25 0,00 0,62
Sumber :
Bagian P2P Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Rumus :
Angka Kesakitan DBD (Incidence Rate) : x 100.000
Case Fatality Rate : x 100 %
Jumlah penderita DBD
Jumlah penduduk pada tempat dan waktu yang sama
Jumlah kematian yang disebabkan DBD di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tahun tertentu
Jumlah penderita penyakit DBD yang ditemukan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 BAJAWA KOTA 183 256 439 183 256 439 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
SURISINA 527 755 1282 527 755 1.282 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 AIMERE AIMERE 400 458 858 400 458 858 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 INERIE INERIE 8 49 57 8 49 57 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 JEREBU'U WATUMANU 100 158 258 100 158 258 1 1,00 0 0,00 1 0,39 0 0 0 0 #DIV/0! 0
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 3 3 0 3 3 0 #DIV/0! 0 0,00 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 GOLEWA KOELODA 400 588 988 400 588 988 27 6,75 20 3,40 47 4,76 0 0 0 0 0 0
7 GOLEWA SELATAN LADJA 88 223 311 88 223 311 26 29,55 25 11,21 51 16,40 0 0 0 0 0 0
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 70 122 192 70 122 192 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 SOA WAEPANA 214 264 478 214 264 478 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 WOLOMEZE NATARANDANG 83 107 190 83 107 190 0 0,00 1 0,93 1 0,53 0 0 0 #DIV/0! 0 0
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 219 270 489 219 270 489 51 23,29 76 28,15 127 25,97 0 0 0 0 0 0
12 RIUNG RIUNG 200 275 475 200 275 475 0 0,00 3 1,09 3 0,63 0 0 0 #DIV/0! 0 0
RAWANGKALO 0 1 1 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100,00 1 100,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0
2.492 3.529 6021 2.492 3.529 6.021 105 4,21 126 3,57 231 3,84 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 80.090 82.209 162.299
1,31 1,53 1,42
Sumber :
Pengelola Malaria Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Rumus :
API : x 1.000
CFR : x 100%
Jumlah penderita positif malaria (dengan pemeriksaan sediaan darah) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah penduduk berisiko pada wilayah kurun waktu yang sama
Jumlah kasus meninggal karena malaria di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah kasus positif malaria pada wilayah dan kurun waktu yang sama
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO
P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 0 0
SURISINA 0 0 0 0 0 0
2 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 0 0
3 INERIE INERIE 0 0 0 0 0 0
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 0 0
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 0 0
6 GOLEWA KOELODA 0 1 1 0 1 1
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 3 4 7 3 4 7
9 SOA WAEPANA 0 0 0 0 0 0
10 WOLOMEZE NATARANDANG 9 6 15 9 6 15
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 3 2 5 3 2 5
12 RIUNG RIUNG 6 5 11 6 5 11
RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 21 18 39 21 18 39
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 26,22 21,90 24,03
Sumber : Bagian P2P Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015Keterangan :
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Rumus :
Angka Kesakitan Filariasis : x 100.000Jumlah kasus filariasis (baru dan lama) di wilayah dan pada periode tertentu
Jumlah penduduk pada periode waktu yang sama
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 350 #DIV/0! 356 #DIV/0! 706 #DIV/0!
SURISINA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 INERIE INERIE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 96 #DIV/0! 174 #DIV/0! 270 #DIV/0! 0 0,00 0 0,00 0 0,00
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 1.624 #DIV/0! 3.572 #DIV/0! 5.196 #DIV/0! 105 6,47 187 5,24 292 5,62
6 GOLEWA KOELODA 0 0 0 254 #DIV/0! 338 #DIV/0! 592 #DIV/0! 34 13,39 50 14,79 84 14,19
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 SOA WAEPANA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 140 #DIV/0! 132 #DIV/0! 272 #DIV/0! 10 7,14 11 8,33 21 7,72
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
RAWANGKALO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2.114 #DIV/0! 4.216 #DIV/0! 6.330 #DIV/0! 499 23,60 604 14,33 1.103 17,42
Sumber :
Bagian P2P Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANPEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
SURISINA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 INERIE INERIE 743 624 1.367 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 GOLEWA KOELODA 2.208 1.840 4.048 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 SOA WAEPANA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
RAWANGKALO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.951 2.464 5.415 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
OBESITAS
L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
L P L + P
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BAJAWA KOTA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
SURISINA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 AIMERE AIMERE 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 INERIE INERIE 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 GOLEWA KOELODA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 SOA WAEPANA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 RIUNG RIUNG 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
RAWANGKALO 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber :
Bagian P2P Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
IVA : Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE : Clinical Breast Examination
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM
DAN PAYUDARATUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN
USIA 30-50 TAHUN
IVA POSITIF
DIKETAHUI DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Campak1
(Kecamatan
Golewa)
1
(kelurahan
Mataloko)
31 Agustus 2015 31 Agustus 2015 31 Agustus 2015 45 0 45 0 0 0 0 0 30 15 0 0 0 0 0 0 0 0 915 917 1.832 4,92 0,00 2,46 0,00 #DIV/0! 0,00
2 Campak1
(kecamatan
Inerie)
1
(desa
Legeriwu)
15 Oktober 2015 15 Oktober 2015 15 Oktober 2015 7 8 15 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0 0 0 0 0 86 102 188 8,14 7,84 7,98 0,00 0,00 0,00
3 Diare1
(kecamatan
Golewa Barat
1
(desa Sobo)23 September 2015 23 September 2015 23 September 2015 6 9 15 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 683 665 1.348 0,88 1,35 1,11 0,00 0,00 0,00
Bagian Penanggulangan Wabah dan Bencana, 2015
Profil Puskesmas, 2015
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH
DESA/KEL
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
Sumber :
TABEL 27
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAM
JUMLAH KEC
YANG TERSERANG
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6
1 BAJAWA KOTA 0 0 #DIV/0!
SURISINA 0 0 #DIV/0!
2 AIMERE AIMERE 0 0 #DIV/0!
3 INERIE INERIE 1 1 100,00
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 #DIV/0!
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 1 1 100,00
6 GOLEWA KOELODA 1 1 100,00
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 #DIV/0!
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 #DIV/0!
9 SOA WAEPANA 0 0 #DIV/0!
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 #DIV/0!
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 #DIV/0!
12 RIUNG RIUNG 0 0 #DIV/0!
RAWANGKALO 0 0 #DIV/0!
3 3 100,00
Bagian Penanggulangan Wabah dan Bencana, 2015
Sumber :
TABEL 28
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
JUMLAH (KAB/KOTA)
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BAJAWA KOTA 665 488 73,38 389 58,50 441 426 96,60 416 94,33 425 96,37
SURISINA 341 319 93,55 243 71,26 273 257 94,14 240 87,91 257 94,14
2 AIMERE AIMERE 221 186 84,16 152 68,78 177 171 96,61 136 76,84 174 98,31
3 INERIE INERIE 191 111 58,12 80 41,88 99 93 93,94 99 100,00 93 93,94
4 JEREBU'U WATUMANU 189 130 68,78 89 47,09 131 125 95,42 120 91,60 125 95,42
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 259 195 75,29 174 67,18 183 175 95,63 167 91,26 175 95,63
6 GOLEWA KOELODA 446 324 72,65 212 47,53 336 318 94,64 326 97,02 321 95,54
7 GOLEWA SELATAN LADJA 271 217 80,07 149 54,98 207 196 94,69 193 93,24 196 94,69
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 227 213 93,83 132 58,15 189 175 92,59 173 91,53 178 94,18
9 SOA WAEPANA 328 242 73,78 296 90,24 290 275 94,83 247 85,17 276 95,17
10 WOLOMEZE NATARANDANG 139 153 110,07 75 53,96 131 129 98,47 119 90,84 129 98,47
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 202 156 77,23 79 39,11 139 132 94,96 132 94,96 132 94,96
12 RIUNG RIUNG 258 174 67,44 137 53,10 161 152 94,41 147 91,30 157 97,52
RAWANGKALO 128 117 91,41 47 36,72 102 96 94,12 82 80,39 99 97,06
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.865 3.025 78,27 2.254 58,32 2.859 2.720 95,14 2.597 90,84 2.737 95,73
Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
- Jumlah sasaran ibu hamil dapat dihitung dengan formula : 1,1 x jumlah lahir hidup. Jika tidak ada jumlah lahir hidup maka dapat dihitung dengan Crude
Birth Rate x Jumlah Penduduk.
Angka CBR dan jumlah penduduk kab/kota didapat dari data BPS masing – masing kab/kota/provinsi.
1,1 adalah konstanta untuk menghitung ibu hamil
- Jumlah sasaran ibu bersalin/nifas dapat dihitung dengan formula : 1,05 x jumlah lahir hidup. Jika tidak ada jumlah lahir hidup maka dapat dihitung
dengan Crude Birth Rate x Jumlah Penduduk.
Angka CBR dan jumlah penduduk kab/kota didapat dari data BPS masing – masing kab/kota/provinsi.
1,05 adalah konstanta untuk menghitung ibu bersalin/nifas
Sumber :
KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT
YANKES NIFAS
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A JUMLAHK1 K4NO
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 BAJAWA KOTA 665 147 22,11 88 13,23 53 7,97 16 2,41 10 1,50 167 25,11
SURISINA 341 54 15,84 38 11,14 34 9,97 31 9,09 65 19,06 168 49,27
2 AIMERE AIMERE 221 0 - 0 - 4 1,81 11 4,98 13 5,88 28 12,67
3 INERIE INERIE 191 0 - 0 - 5 2,62 12 6,28 42 21,99 59 30,89
4 JEREBU'U WATUMANU 189 0 - 0 - 5 2,65 12 6,35 42 22,22 59 31,22
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 259 21 8,11 25 9,65 28 10,81 10 3,86 7 2,70 70 27,03
6 GOLEWA KOELODA 446 64 14,35 44 9,87 44 9,87 30 6,73 55 12,33 173 38,79
7 GOLEWA SELATAN LADJA 271 32 11,81 48 17,71 40 14,76 18 6,64 20 7,38 126 46,49
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 227 25 11,01 29 12,78 20 8,81 7 3,08 9 3,96 65 28,63
9 SOA WAEPANA 328 103 31,40 96 29,27 64 19,51 30 9,15 20 6,10 210 64,02
10 WOLOMEZE NATARANDANG 139 37 26,62 22 15,83 12 8,63 4 2,88 12 8,63 50 35,97
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 202 24 11,88 9 4,46 11 5,45 8 3,96 11 5,45 39 19,31
12 RIUNG RIUNG 258 19 7,36 18 6,98 20 7,75 10 3,88 7 2,71 55 21,32
RAWANGKALO 128 24 18,75 18 14,06 25 19,53 7 5,47 11 8,59 61 47,66
3.865 550 14,23 435 11,25 365 9,44 206 5,33 324 8,38 1.330 34,41
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
JUMLAH (KAB/KOTA)
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 30
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 BAJAWA KOTA 4.318 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SURISINA 2.244 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIMERE AIMERE 2.109 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 INERIE INERIE 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 1.903 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 GOLEWA KOELODA 2.093 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 GOLEWA SELATAN LADJA 2.503 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 2.258 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SOA WAEPANA 2.590 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 WOLOMEZE NATARANDANG 1.374 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 RIUNG RIUNG 1.754 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RAWANGKALO 1.086 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24.232 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengelola Imunisasi Dinkes, 2015
Pengelola KIA/KB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Sumber :
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 31
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BAJAWA KOTA 665 488 73,38 488 73,38
SURISINA 341 319 93,55 319 93,55
2 AIMERE AIMERE 221 177 80,09 177 80,09
3 INERIE INERIE 191 111 58,12 111 58,12
4 JEREBU'U WATUMANU 189 129 68,25 139 73,54
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 259 194 74,90 194 74,90
6 GOLEWA KOELODA 446 324 72,65 324 72,65
7 GOLEWA SELATAN LADJA 271 217 80,07 217 80,07
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 227 213 93,83 213 93,83
9 SOA WAEPANA 328 242 73,78 242 73,78
10 WOLOMEZE NATARANDANG 139 153 110,07 153 110,07
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 202 156 77,23 156 77,23
12 RIUNG RIUNG 258 174 67,44 174 67,44
RAWANGKALO 128 117 91,41 108 84,38
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.865 3.014 77,98 3.015 78,01
Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
Sumber :
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 33
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 BAJAWA KOTA 665 133 101 75,94 211 209 420 32 31 63 23 72,67 16 51,04 39 61,90
SURISINA 341 68 59 86,51 135 125 260 20 19 39 16 79,01 18 96,00 34 87,18
2 AIMERE AIMERE 221 44 46 104,07 99 70 169 15 11 25 7 47,14 5 47,62 12 47,34
3 INERIE INERIE 191 38 45 117,80 47 47 94 7 7 14 4 56,74 5 70,92 9 63,83
4 JEREBU'U WATUMANU 189 38 26 68,78 63 62 125 9 9 19 5 52,91 5 53,76 10 53,33
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 259 52 80 154,44 88 86 174 13 13 26 9 68,18 15 116,28 24 91,95
6 GOLEWA KOELODA 446 89 27 30,27 154 166 320 23 25 48 15 64,94 13 52,21 28 58,33
7 GOLEWA SELATAN LADJA 271 54 36 66,42 94 103 197 14 15 30 12 85,11 12 77,67 24 81,22
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 227 45 36 79,30 95 85 180 14 13 27 15 105,26 8 62,75 23 85,19
9 SOA WAEPANA 328 66 64 97,56 152 124 276 23 19 41 12 52,63 9 48,39 21 50,72
10 WOLOMEZE NATARANDANG 139 28 18 64,75 63 62 125 9 9 19 3 31,75 7 75,27 10 53,33
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 202 40 14 34,65 74 77 151 11 12 23 2 18,02 4 34,63 6 26,49
12 RIUNG RIUNG 258 52 32 62,02 64 89 153 10 13 23 9 93,75 12 89,89 21 91,50
RAWANGKALO 128 26 15 58,59 42 55 97 6 8 15 4 63,49 1 12,12 5 34,36
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.865 773 599 77,49 1.381 1.360 2.741 207 204 411 136 65,65 130 63,73 266 64,70
Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Sumber :
L + PL P
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUP
PERKIRAAN
BUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 34
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH %
KON
DOM %
SUNTI
K% PIL %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 BAJAWA KOTA 375 31,38 0 0,00 148 12,38 157 13,14 680 56,90 16 1,34 392 32,80 107 8,95 0 0,0 0 0,0 515 43,10 1.195 100,0
SURISINA 138 17,38 0 0,00 72 9,07 136 17,13 346 43,58 11 1,39 404 50,88 33 4,16 0 0,0 0 0,0 448 56,42 794 100,0
2 AIMERE AIMERE 43 9,19 0 0,00 12 2,56 186 39,74 241 51,50 7 1,50 175 37,39 45 9,62 0 0,0 0 0,0 227 48,50 468 100,0
3 INERIE INERIE 14 3,20 0 0,00 46 10,50 231 52,74 291 66,44 1 0,23 146 33,33 0 0,00 0 0,0 0 0,0 147 33,56 438 100,0
4 JEREBU'U WATUMANU 45 10,64 0 0,00 18 4,26 152 35,93 215 50,83 3 0,71 178 42,08 27 6,38 0 0,0 0 0,0 208 49,17 423 100,0
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 40 7,37 0 0,00 68 12,52 257 47,33 365 67,22 0 0,00 161 29,65 17 3,13 0 0,0 0 0,0 178 32,78 543 100,0
6 GOLEWA KOELODA 131 13,27 3 0,30 124 12,56 190 19,25 448 45,39 16 1,62 462 46,81 61 6,18 0 0,0 0 0,0 539 54,61 987 100,0
7 GOLEWA SELATAN LADJA 94 14,83 0 0,00 36 5,68 209 32,97 339 53,47 1 0,16 224 35,33 70 11,04 0 0,0 0 0,0 295 46,53 634 100,0
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 118 16,83 0 0,00 40 5,71 261 37,23 419 59,77 0 0,00 274 39,09 8 1,14 0 0,0 0 0,0 282 40,23 701 100,0
9 SOA WAEPANA 142 15,81 11 1,22 45 5,01 461 51,34 659 73,39 3 0,33 210 23,39 26 2,90 0 0,0 0 0,0 239 26,61 898 100,0
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0,00 9 2,31 35 9,00 85 21,85 129 33,16 1 0,26 234 60,15 25 6,43 0 0,0 0 0,0 260 66,84 389 100,0
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 46 6,86 0 0,00 13 1,94 39 5,81 98 14,61 0 0,00 481 71,68 92 13,71 0 0,0 0 0,0 573 85,39 671 100,0
12 RIUNG RIUNG 239 26,82 4 0,45 14 1,57 224 25,14 481 53,98 18 2,02 353 39,62 39 4,38 0 0,0 0 0,0 410 46,02 891 100,0
RAWANGKALO 1 0,47 0 0,00 21 9,77 23 10,70 45 20,93 0 0,00 99 46,05 71 33,02 0 0,0 0 0,0 170 79,07 215 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.426 15,42 27 0,29 692 7,48 2.611 28,24 4.756 51,43 77 0,83 3.793 41,02 621 6,72 0 0,0 0 0,0 4.491 48,57 9.247 100,0
Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Sumber :
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 35
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 BAJAWA KOTA 22 12,43 0 0,0 0 0,00 16 9,04 38 21,47 5 2,82 107 60,45 27 15,25 0 0,0 0 0,0 139 78,53 177 100,0
SURISINA 2 2,41 0 0,0 6 7,23 22 26,51 30 36,14 1 1,20 40 48,19 12 14,46 0 0,0 0 0,0 53 63,86 83 100,0
2 AIMERE AIMERE 7 4,64 0 0,0 0 0,00 78 51,66 85 56,29 7 4,64 59 39,07 0 0,00 0 0,0 0 0,0 66 43,71 151 100,0
3 INERIE INERIE 1 0,86 0 0,0 0 0,00 54 46,55 55 47,41 1 0,86 45 38,79 15 12,93 0 0,0 0 0,0 61 52,59 116 100,0
4 JEREBU'U WATUMANU 1 1,33 0 0,0 1 1,33 40 53,33 42 56,00 2 2,67 31 41,33 0 0,00 0 0,0 0 0,0 33 44,00 75 100,0
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 13 3,44 0 0,0 0 0,00 52 13,76 65 17,20 21 5,56 186 49,21 106 28,04 0 0,0 0 0,0 313 82,80 378 100,0
6 GOLEWA KOELODA 14 9,09 0 0,0 10 6,49 15 9,74 39 25,32 9 5,84 94 61,04 12 7,79 0 0,0 0 0,0 115 74,68 154 100,0
7 GOLEWA SELATAN LADJA 94 13,00 0 0,0 36 4,98 217 30,01 347 47,99 0 0,00 220 30,43 156 21,58 0 0,0 0 0,0 376 52,01 723 100,0
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 5 1,77 0 0,0 0 0,00 67 23,67 72 25,44 3 1,06 189 66,78 19 6,71 0 0,0 0 0,0 211 74,56 283 100,0
9 SOA WAEPANA 18 7,53 0 0,0 39 16,32 87 36,40 144 60,25 6 2,51 73 30,54 16 6,69 0 0,0 0 0,0 95 39,75 239 100,0
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0,00 0 0,0 3 2,56 26 22,22 29 24,79 1 0,85 70 59,83 17 14,53 0 0,0 0 0,0 88 75,21 117 100,0
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 7 6,80 0 0,0 1 0,97 0 0,00 8 7,77 0 0,00 79 76,70 16 15,53 0 0,0 0 0,0 95 92,23 103 100,0
12 RIUNG RIUNG 6 3,39 0 0,0 2 1,13 19 10,73 27 15,25 12 6,78 68 38,42 70 39,55 0 0,0 0 0,0 150 84,75 177 100,0
RAWANGKALO 0 0,00 0 0,0 0 0,00 13 10,24 13 10,24 9 7,09 83 65,35 22 17,32 0 0,0 0 0,0 114 89,76 127 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 190 6,54 0 0,0 98 3,38 706 24,32 994 34,24 77 2,65 1.344 46,30 488 16,81 0 0,0 0 0,0 1.909 65,76 2.903 100,0
Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Sumber :
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BAJAWA KOTA 2.761 177 6,41 1.195 43,28
SURISINA 1.579 83 5,26 794 50,28
2 AIMERE AIMERE 1.002 151 15,07 468 46,71
3 INERIE INERIE 946 116 12,26 438 46,30
4 JEREBU'U WATUMANU 916 75 8,19 423 46,18
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 1.115 378 33,90 543 48,70
6 GOLEWA KOELODA 2.169 154 7,10 987 45,50
7 GOLEWA SELATAN LADJA 1.448 723 49,93 634 43,78
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1.465 283 19,32 701 47,85
9 SOA WAEPANA 1.789 239 13,36 898 50,20
10 WOLOMEZE NATARANDANG 860 117 13,60 389 45,23
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 1.405 103 7,33 671 47,76
12 RIUNG RIUNG 1.372 177 12,90 891 64,94
RAWANGKALO 1.195 127 10,63 215 17,99
JUMLAH (KAB/KOTA) 20.022 2.903 14,50 9.247 46,18
Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Sumber :
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 37
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 211 209 420 211 100,00 209 100,00 420 100,00 19 9,00 15 7,18 34 8,10
SURISINA 135 125 260 135 100,00 125 100,00 260 100,00 16 11,85 18 14,40 34 13,08
2 AIMERE AIMERE 99 70 169 99 100,00 70 100,00 169 100,00 6 6,06 4 5,71 10 5,92
3 INERIE INERIE 47 47 94 47 100,00 47 100,00 94 100,00 4 8,51 4 8,51 8 8,51
4 JEREBU'U WATUMANU 63 62 125 63 100,00 62 100,00 125 100,00 4 6,35 4 6,45 8 6,40
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 88 86 174 88 100,00 86 100,00 174 100,00 7 7,95 9 10,47 16 9,20
6 GOLEWA KOELODA 154 166 320 154 100,00 166 100,00 320 100,00 11 7,14 13 7,83 24 7,50
7 GOLEWA SELATAN LADJA 94 103 197 94 100,00 103 100,00 197 100,00 8 8,51 8 7,77 16 8,12
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 95 85 180 95 100,00 85 100,00 180 100,00 13 13,68 8 9,41 21 11,67
9 SOA WAEPANA 152 124 276 152 100,00 124 100,00 276 100,00 9 5,92 5 4,03 14 5,07
10 WOLOMEZE NATARANDANG 63 62 125 63 100,00 62 100,00 125 100,00 3 4,76 6 9,68 9 7,20
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 74 77 151 74 100,00 77 100,00 151 100,00 2 2,70 4 5,19 6 3,97
12 RIUNG RIUNG 64 89 153 64 100,00 89 100,00 153 100,00 4 6,25 5 5,62 9 5,88
RAWANGKALO 42 55 97 42 100,00 55 100,00 97 100,00 4 9,52 1 1,82 5 5,15
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.381 1.360 2.741 1.381 100,00 1.360 100,00 2.741 100,00 110 7,97 104 7,65 214 7,81
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 211 209 420 211 100,0 208 99,5 419 99,8 206 97,6 200 95,7 406 96,7
SURISINA 135 125 260 135 100,0 125 100,0 260 100,0 133 98,5 122 97,6 255 98,1
2 AIMERE AIMERE 99 70 169 99 100,0 70 100,0 169 100,0 82 82,8 52 74,3 134 79,3
3 INERIE INERIE 47 47 94 47 100,0 47 100,0 94 100,0 46 97,9 47 100,0 93 98,9
4 JEREBU'U WATUMANU 63 62 125 62 98,4 61 98,4 123 98,4 61 96,8 58 93,5 119 95,2
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 88 86 174 88 100,0 86 100,0 174 100,0 90 102,3 72 83,7 162 93,1
6 GOLEWA KOELODA 154 166 320 154 100,0 166 100,0 320 100,0 152 98,7 172 103,6 324 101,3
7 GOLEWA SELATAN LADJA 94 103 197 94 100,0 103 100,0 197 100,0 89 94,7 101 98,1 190 96,4
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 95 85 180 95 100,0 85 100,0 180 100,0 96 101,1 80 94,1 176 97,8
9 SOA WAEPANA 152 124 276 149 98,0 125 100,8 274 99,3 145 95,4 150 121,0 295 106,9
10 WOLOMEZE NATARANDANG 63 62 125 63 100,0 62 100,0 125 100,0 56 88,9 63 101,6 119 95,2
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 74 77 151 76 102,7 66 85,7 142 94,0 61 82,4 65 84,4 126 83,4
12 RIUNG RIUNG 64 89 153 64 100,0 89 100,0 153 100,0 67 104,7 88 98,9 155 101,3
RAWANGKALO 42 55 97 42 100,0 55 100,0 97 100,0 35 83,3 53 96,4 88 90,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.381 1.360 2.741 1.379 99,9 1.348 99,1 2.727 99,5 1.319 95,5 1.323 97,3 2.642 96,4
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
JUMLAH LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
L
TABEL 39
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 198 207 405 185 93,4 187 90,3 372 91,9
SURISINA 107 93 200 104 97,2 93 100,0 197 98,5
2 AIMERE AIMERE 95 71 166 95 100,0 71 100,0 166 100,0
3 INERIE INERIE 47 45 92 44 93,6 41 91,1 85 92,4
4 JEREBU'U WATUMANU 65 55 120 63 96,9 54 98,2 117 97,5
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 108 71 179 108 100,0 71 100,0 179 100,0
6 GOLEWA KOELODA 138 161 299 130 94,2 151 93,8 281 94,0
7 GOLEWA SELATAN LADJA 80 82 162 77 96,3 79 96,3 156 96,3
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 81 51 132 79 97,5 51 100,0 130 98,5
9 SOA WAEPANA 172 137 309 160 93,0 130 94,9 290 93,9
10 WOLOMEZE NATARANDANG 64 78 142 61 95,3 68 87,2 129 90,8
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 75 64 139 56 74,7 53 82,8 109 78,4
12 RIUNG RIUNG 81 91 172 67 82,7 72 79,1 139 80,8
RAWANGKALO 33 52 85 33 100,0 52 100,0 85 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.344 1.258 2.602 1.262 93,9 1.173 93,2 2.435 93,58
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian PGM Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN
JUMLAH BAYI
0-6 BULANPUSKESMASL P
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 235 241 476 221 94,04 224 92,95 445 93,49
SURISINA 111 104 215 106 95,50 99 95,19 205 95,35
2 AIMERE AIMERE 90 68 158 85 94,44 64 94,12 149 94,30
3 INERIE INERIE 55 56 111 55 100,00 54 96,43 109 98,20
4 JEREBU'U WATUMANU 57 54 111 55 96,49 51 94,44 106 95,50
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 98 82 180 90 91,84 73 89,02 163 90,56
6 GOLEWA KOELODA 141 151 292 133 94,33 141 93,38 274 93,84
7 GOLEWA SELATAN LADJA 86 85 171 80 93,02 79 92,94 159 92,98
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 79 62 141 77 97,47 58 93,55 135 95,74
9 SOA WAEPANA 165 159 324 164 99,39 156 98,11 320 98,77
10 WOLOMEZE NATARANDANG 62 64 126 55 88,71 58 90,63 113 89,68
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 68 60 128 61 89,71 54 90,00 115 89,84
12 RIUNG RIUNG 78 78 156 73 93,59 69 88,46 142 91,03
RAWANGKALO 37 51 88 33 89,19 51 100,00 84 95,45
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.362 1.315 2.677 1.288 94,57 1.231 93,61 2.519 94,10
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian PGM Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 40
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
1 2 3 4 5 6
1 BAJAWA KOTA 11 11 100,00
SURISINA 11 11 100,00
2 AIMERE AIMERE 10 9 90,00
3 INERIE INERIE 10 9 90,00
4 JEREBU'U WATUMANU 12 12 100,00
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 10 10 100,00
6 GOLEWA KOELODA 16 11 68,75
7 GOLEWA SELATAN LADJA 12 12 100,00
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 11 5 45,45
9 SOA WAEPANA 14 13 92,86
10 WOLOMEZE NATARANDANG 8 8 100,00
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 10 7 70,00
12 RIUNG RIUNG 10 6 60,00
RAWANGKALO 6 6 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 151 130 86,09
Sumber :
Pengelola Imunisasi Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KELURAHAN
UCINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN
UCI
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 211 209 420 44 20,85 69 33,01 113 26,90 237 112,32 244 116,75 481 114,52
SURISINA 135 125 260 19 14,07 26 20,80 45 17,31 121 89,63 108 86,40 229 88,08
2 AIMERE AIMERE 99 70 169 87 87,88 70 100,00 157 92,90 92 92,93 85 121,43 177 104,73
3 INERIE INERIE 47 47 94 46 97,87 48 102,13 94 100,00 42 89,36 51 108,51 93 98,94
4 JEREBU'U WATUMANU 63 62 125 64 101,59 57 91,94 121 96,80 58 92,06 49 79,03 107 85,60
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 88 86 174 73 82,95 77 89,53 150 86,21 91 103,41 96 111,63 187 107,47
6 GOLEWA KOELODA 154 166 320 94 61,04 108 65,06 202 63,13 131 85,06 157 94,58 288 90,00
7 GOLEWA SELATAN LADJA 94 103 197 94 100,00 101 98,06 195 98,98 94 100,00 119 115,53 213 108,12
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 95 85 180 89 93,68 84 98,82 173 96,11 91 95,79 67 78,82 158 87,78
9 SOA WAEPANA 152 124 276 151 99,34 122 98,39 273 98,91 127 83,55 132 106,45 259 93,84
10 WOLOMEZE NATARANDANG 63 62 125 57 90,48 58 93,55 115 92,00 65 103,17 64 103,23 129 103,20
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 74 77 151 80 108,11 42 54,55 122 80,79 67 90,54 74 96,10 141 93,38
12 RIUNG RIUNG 64 89 153 41 64,06 48 53,93 89 58,17 70 109,38 70 78,65 140 91,50
RAWANGKALO 42 55 97 37 88,10 52 94,55 89 91,75 36 85,71 58 105,45 94 96,91
JUMLAH (KAB/KOTA) 1381 1360 2741 976 70,67 962 70,74 1.938 70,70 1.322 95,73 1.374 101,03 2.696 98,36
Sumber :
Pengelola Imunisasi Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
L P
BCGHb < 7 hari
BAYI DIIMUNISASI
TABEL 43
BAYI DIIMUNISASI
CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 BAJAWA KOTA 211 209 420 243 115,17 287 137,32 530 126,19 237 112,32 293 140,19 530 126,19 243 115,17 256 122,49 499 118,81 243 115,17 256 122,49 499 118,81
SURISINA 135 125 260 115 85,19 105 84,00 220 84,62 117 86,67 87 69,60 204 78,46 120 88,89 107 85,60 227 87,31 120 88,89 107 85,60 227 87,31
2 AIMERE AIMERE 99 70 169 103 104,04 72 102,86 175 103,55 90 90,91 80 114,29 170 100,59 86 86,87 64 91,43 150 88,76 86 86,87 64 91,43 150 88,76
3 INERIE INERIE 47 47 94 48 102,13 51 108,51 99 105,32 48 102,13 51 108,51 99 105,32 46 97,87 58 123,40 104 110,64 46 97,87 58 123,40 104 110,64
4 JEREBU'U WATUMANU 63 62 125 68 107,94 61 98,39 129 103,20 68 107,94 61 98,39 129 103,20 64 101,59 55 88,71 119 95,20 64 101,59 55 88,71 119 95,20
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 88 86 174 104 118,18 101 117,44 205 117,82 98 111,36 92 106,98 190 109,20 103 117,05 82 95,35 185 106,32 103 117,05 82 95,35 185 106,32
6 GOLEWA KOELODA 154 166 320 148 96,10 167 100,60 315 98,44 154 100,00 177 106,63 331 103,44 173 112,34 155 93,37 328 102,50 173 112,34 155 93,37 328 102,50
7 GOLEWA SELATAN LADJA 94 103 197 101 107,45 106 102,91 207 105,08 105 111,70 104 100,97 209 106,09 96 102,13 113 109,71 209 106,09 96 102,13 113 109,71 209 106,09
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 95 85 180 80 84,21 62 72,94 142 78,89 85 89,47 60 70,59 145 80,56 83 87,37 50 58,82 133 73,89 83 87,37 50 58,82 133 73,89
9 SOA WAEPANA 152 124 276 121 79,61 112 90,32 233 84,42 121 79,61 110 88,71 231 83,70 122 80,26 123 99,19 245 88,77 122 80,26 123 99,19 245 88,77
10 WOLOMEZE NATARANDANG 63 62 125 65 103,17 76 122,58 141 112,80 65 103,17 76 122,58 141 112,80 77 122,22 64 103,23 141 112,80 77 122,22 64 103,23 141 112,80
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 74 77 151 71 95,95 63 81,82 134 88,74 72 97,30 62 80,52 134 88,74 47 63,51 48 62,34 95 62,91 47 63,51 48 62,34 95 62,91
12 RIUNG RIUNG 64 89 153 80 125,00 86 96,63 166 108,50 79 123,44 92 103,37 171 111,76 80 125,00 81 91,01 161 105,23 80 125,00 81 91,01 161 105,23
RAWANGKALO 42 55 97 36 85,71 46 83,64 82 84,54 36 85,71 46 83,64 82 84,54 36 85,71 48 87,27 84 86,60 36 85,71 48 87,27 84 86,60
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.381 1.360 2.741 1.383 100,14 1.395 102,57 2.778 101,35 1.375 99,57 1.391 102,28 2.766 100,91 1.376 99,64 1.304 95,88 2.680 97,77 1.376 99,64 1.304 95,88 2.680 97,77
Sumber :
Pengelola Imunisasi Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
a = khusus kabupaten/provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
PUSKESMAS
JUMLAH BAYI LAHIR
HIDUP
(SURVIVING INFANT)
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a
L
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PL P L + PL + P L P L + P L PNO KECAMATAN
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 BAJAWA KOTA 267 262 529 251 94,01 258 98,47 509 96,22 684 614 1.298 653 95,47 605 98,53 1.258 96,92 951 876 1.827 935 98,32 863 98,52 1.798 98,41
SURISINA 132 128 260 132 100,00 128 100,00 260 100,00 415 391 806 415 100,00 391 100,00 806 100,00 547 519 1.066 547 100,00 519 100,00 1.066 100,00
2 AIMERE AIMERE 103 74 177 103 100,00 74 100,00 177 100,00 385 299 684 356 92,47 274 91,64 630 92,11 488 373 861 488 100,00 348 93,30 836 97,10
3 INERIE INERIE 67 63 130 67 100,00 63 100,00 130 100,00 243 228 471 242 99,59 228 100,00 470 99,79 310 291 601 310 100,00 291 100,00 601 100,00
4 JEREBU'U WATUMANU 54 48 102 54 100,00 48 100,00 102 100,00 238 216 454 238 100,00 216 100,00 454 100,00 292 264 556 292 100,00 264 100,00 556 100,00
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 114 92 206 114 100,00 92 100,00 206 100,00 332 351 683 330 99,40 344 98,01 674 98,68 446 443 889 446 100,00 436 98,42 882 99,21
6 GOLEWA KOELODA 163 163 326 162 99,39 161 98,77 323 99,08 559 474 1.033 559 100,00 474 100,00 1.033 100,00 722 637 1.359 721 99,86 635 99,69 1.356 99,78
7 GOLEWA SELATAN LADJA 100 106 206 95 95,00 98 92,45 193 93,69 404 383 787 404 100,00 382 99,74 786 99,87 504 489 993 499 99,01 480 98,16 979 98,59
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 90 67 157 90 100,00 67 100,00 157 100,00 345 333 678 345 100,00 333 100,00 678 100,00 435 400 835 435 100,00 400 100,00 835 100,00
9 SOA WAEPANA 187 207 394 187 100,00 207 100,00 394 100,00 527 549 1.076 527 100,00 549 100,00 1.076 100,00 714 756 1.470 714 100,00 756 100,00 1.470 100,00
10 WOLOMEZE NATARANDANG 75 67 142 75 100,00 67 100,00 142 100,00 269 267 536 269 100,00 267 100,00 536 100,00 344 334 678 344 100,00 334 100,00 678 100,00
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 81 62 143 81 100,00 62 100,00 143 100,00 317 263 580 317 100,00 263 100,00 580 100,00 398 325 723 398 100,00 325 100,00 723 100,00
12 RIUNG RIUNG 98 94 192 78 79,59 74 78,72 152 79,17 335 303 638 313 93,43 281 92,74 594 93,10 433 397 830 413 95,38 355 89,42 768 92,53
RAWANGKALO 47 50 97 47 100,00 50 100,00 97 100,00 192 168 360 188 97,92 169 100,60 357 99,17 239 218 457 239 100,00 219 100,46 458 100,22
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.578 1.483 3.061 1.536 97,34 1.449 97,71 2.985 97,52 5.245 4.839 10.084 5.156 98,30 4.776 98,70 9.932 98,49 6.823 6.322 13.145 6.781 99,38 6.225 98,47 13.006 98,94
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian PGM Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
L + P
MENDAPAT VIT A
PL
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
NO KECAMATAN PUSKESMASL + P
JUMLAH BAYIMENDAPAT VIT A
JUMLAH P
MENDAPAT VIT A
LL PL + PJUMLAH
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLA
H% JUMLA
H% JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 451 444 895 366 370 736 81,2 83,3 82,2 1 0,3 2 0,5 3 0,4
SURISINA 225 215 440 217 199 416 96,4 93 94,5 4 1,8 10 5,0 14 3,4
2 AIMERE AIMERE 196 146 342 177 135 312 90,3 92 91,2 4 2,3 1 0,7 5 1,6
3 INERIE INERIE 124 119 243 122 119 241 98,4 100 99,2 2 1,6 2 1,7 4 1,7
4 JEREBU'U WATUMANU 120 109 229 113 102 215 94,2 94 93,9 2 1,8 2 2,0 4 1,9
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 201 170 371 175 139 314 87,1 82 84,6 3 1,7 2 1,4 5 1,6
6 GOLEWA KOELODA 291 289 580 266 260 526 91,4 90 90,7 2 0,8 3 1,2 5 1,0
7 GOLEWA SELATAN LADJA 194 190 384 172 169 341 88,7 89 88,8 2 1,2 2 1,2 4 1,2
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 176 146 322 160 136 296 90,9 93 91,9 10 6,3 15 11,0 25 8,4
9 SOA WAEPANA 311 320 631 297 296 593 95,5 93 94,0 2 0,7 4 1,4 6 1,0
10 WOLOMEZE NATARANDANG 134 127 261 116 110 226 86,6 87 86,6 5 4,3 3 2,7 8 3,5
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 153 132 285 127 111 238 83,0 84 83,5 1 0,8 7 6,3 8 3,4
12 RIUNG RIUNG 166 163 329 149 144 293 89,8 88 89,1 7 4,7 5 3,5 12 4,1
RAWANGKALO 89 98 187 76 94 170 85,4 96 90,9 5 6,6 3 3,2 8 4,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.831 2.668 5.499 2.533 2.384 4.917 89,5 89 89,4 50 2,0 61 2,6 111 2,3
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian PGM Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D) % (D/S) s P L+P
TABEL 46
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 673 601 1274 409 60,77 390 64,89 799 62,72
SURISINA 409 413 822 386 94,38 363 87,89 749 91,12
2 AIMERE AIMERE 391 310 701 336 85,93 271 87,42 607 86,59
3 INERIE INERIE 246 221 467 239 97,15 193 87,33 432 92,51
4 JEREBU'U WATUMANU 234 208 442 216 92,31 191 91,83 407 92,08
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 344 333 677 271 78,78 252 75,68 523 77,25
6 GOLEWA KOELODA 548 485 1033 457 83,39 412 84,95 869 84,12
7 GOLEWA SELATAN LADJA 388 367 755 335 86,34 315 85,83 650 86,09
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 335 328 663 298 88,96 298 90,85 596 89,89
9 SOA WAEPANA 512 545 1057 426 83,20 446 81,83 872 82,50
10 WOLOMEZE NATARANDANG 270 269 539 205 75,93 208 77,32 413 76,62
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 305 272 577 233 76,39 208 76,47 441 76,43
12 RIUNG RIUNG 339 300 639 294 86,73 260 86,67 554 86,70
RAWANGKALO 198 171 369 159 80,30 158 92,40 317 85,91
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.192 4.823 10.015 4.264 82,13 3.965 82,21 8.229 82,17
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian PGM Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLA
H% JUMLA
H% JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 908 842 1.750 630 614 1.244 69,38 72,92 71,09 4 0,63 3 0,49 7 0,56
SURISINA 520 517 1.037 492 462 954 94,62 89,36 92,00 15 3,05 18 3,90 33 3,46
2 AIMERE AIMERE 481 378 859 421 335 756 87,53 88,62 88,01 10 2,38 11 3,28 21 2,78
3 INERIE INERIE 301 277 578 294 250 544 97,67 90,25 94,12 17 5,78 21 8,40 38 6,99
4 JEREBU'U WATUMANU 291 262 553 271 242 513 93,13 92,37 92,77 5 1,85 5 2,07 10 1,95
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 442 415 857 361 325 686 81,67 78,31 80,05 5 1,39 5 1,54 10 1,46
6 GOLEWA KOELODA 689 636 1.325 590 553 1.143 85,63 86,95 86,26 5 0,85 7 1,27 12 1,05
7 GOLEWA SELATAN LADJA 474 452 926 415 394 809 87,55 87,17 87,37 6 1,45 9 2,28 15 1,85
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 414 390 804 375 356 731 90,58 91,28 90,92 18 4,80 25 7,02 43 5,88
9 SOA WAEPANA 677 704 1.381 592 602 1.194 87,44 85,51 86,46 12 2,03 16 2,66 28 2,35
10 WOLOMEZE NATARANDANG 331 333 664 260 266 526 78,55 79,88 79,22 18 6,92 15 5,64 33 6,27
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 373 332 705 294 262 556 78,82 78,92 78,87 8 2,72 11 4,20 19 3,42
12 RIUNG RIUNG 417 378 795 367 329 696 88,01 87,04 87,55 16 4,36 13 3,95 29 4,17
RAWANGKALO 235 222 457 192 209 401 81,70 94,14 87,75 27 14,06 11 5,26 38 9,48
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.553 6.138 12.691 5.554 5.199 10.753 84,76 84,70 84,73 166 2,99 170 3,27 336 3,12
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian PGM Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
BGM
L P
DITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
SURISINA 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100,0 1 100,00
2 AIMERE AIMERE 1 0 1 1 100,00 0 #DIV/0! 1 100,00
3 INERIE INERIE 1 0 1 1 100,00 0 #DIV/0! 1 100,00
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 2 0 2 2 100,00 0 #DIV/0! 2 100,00
6 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1 1 2 1 100,00 1 100,0 2 100,00
9 SOA WAEPANA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 1 0 1 1 100,00 0 #DIV/0! 1 100,00
12 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
RAWANGKALO 1 0 1 1 100,00 0 #DIV/0! 1 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 2 9 7 100,00 2 100,0 9 100,00
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian PGM Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BAJAWA KOTA 295 297 592 272 92,2 273 91,9 545 92,1 15 12 80,00
SURISINA 200 168 368 195 97,5 155 92,3 350 95,1 12 12 100,00
2 AIMERE AIMERE 134 132 266 134 100,0 132 100,0 266 100,0 12 12 100,00
3 INERIE INERIE 99 79 178 98 99,0 79 100,0 177 99,4 12 12 100,00
4 JEREBU'U WATUMANU 101 101 202 98 97,0 94 93,1 192 95,0 11 11 100,00
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 119 114 233 107 89,9 105 92,1 212 91,0 11 11 100,00
6 GOLEWA KOELODA 198 189 387 183 92,4 159 84,1 342 88,4 17 16 94,12
7 GOLEWA SELATAN LADJA 168 145 313 156 92,9 137 94,5 293 93,6 14 14 100,00
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 122 135 257 122 100,0 135 100,0 257 100,0 14 14 100,00
9 SOA WAEPANA 190 156 346 176 92,6 145 92,9 321 92,8 14 14 100,00
10 WOLOMEZE NATARANDANG 92 79 171 83 90,2 77 97,5 160 93,6 11 11 100,00
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 97 87 184 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 #DIV/0!
12 RIUNG RIUNG 108 119 227 108 100,0 119 100,0 227 100,0 14 14 100,00
RAWANGKALO 69 61 130 69 100,0 61 100,0 130 100,0 9 9 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.992 1.862 3.854 1.801 90,41 1.671 89,74 3.472 90,09 166 162 97,59
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 90,41 89,74 90,09
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian Yankesdas Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 50
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN1 2 3 4 5 6
1 BAJAWA KOTA 2 302 0,01
SURISINA 0 88 0,00
2 AIMERE AIMERE 63 159 0,40
3 INERIE INERIE 0 29 0,00
4 JEREBU'U WATUMANU 28 32 0,88
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 #DIV/0!
6 GOLEWA KOELODA 45 109 0,41
7 GOLEWA SELATAN LADJA 27 81 0,33
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 #DIV/0!
9 SOA WAEPANA 302 222 1,36
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 #DIV/0!
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 #DIV/0!
12 RIUNG RIUNG 5 82 0,06
RAWANGKALO 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) 472 1.104 0,43
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian Yankesdas Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 BAJAWA KOTA 15 15 100,0 15 100,0 1.680 1.806 3.486 272 16,2 273 15,1 545 15,6 193 191 384 27 14,0 26 13,6 53 13,8
SURISINA 12 12 100,0 12 100,0 1.012 1.066 2.078 758 74,9 723 67,8 1.481 71,3 220 215 435 124 56,4 123 57,2 247 56,8
2 AIMERE AIMERE 12 12 100,0 12 100,0 773 734 1.507 732 94,7 701 95,5 1.433 95,1 205 285 490 205 100,0 283 99,3 488 99,6
3 INERIE INERIE 12 12 100,0 12 100,0 608 513 1.121 604 99,3 504 98,2 1.108 98,8 604 504 1.108 538 89,1 43 8,5 581 52,4
4 JEREBU'U WATUMANU 11 11 100,0 11 100,0 567 548 1.115 113 19,9 86 15,7 199 17,8 108 81 189 108 100,0 81 100,0 189 100,0
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 11 11 100,0 11 100,0 781 665 1.446 781 100,0 665 100,0 1.446 100,0 125 127 252 77 61,6 57 44,9 134 53,2
6 GOLEWA KOELODA 17 16 94,1 16 94,1 1.293 1.194 2.487 612 47,3 526 44,1 1.138 45,8 272 247 519 90 33,1 101 40,9 191 36,8
7 GOLEWA SELATAN LADJA 14 14 100,0 14 100,0 917 892 1.809 848 92,5 854 95,7 1.702 94,1 406 392 798 290 71,4 286 73,0 576 72,2
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 11 11 100,0 11 100,0 666 887 1.553 120 18,0 130 14,7 250 16,1 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
9 SOA WAEPANA 14 14 100,0 14 100,0 1.166 839 2.005 1.086 93,1 878 104,6 1.964 98,0 498 419 917 498 100,0 419 100,0 917 100,0
10 WOLOMEZE NATARANDANG 11 - 0,0 - 0,0 568 531 1.099 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 17 - 0,0 - 0,0 704 625 1.329 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
12 RIUNG RIUNG 14 14 100,0 6 42,9 614 669 1.283 286 46,6 32 4,8 318 24,8 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
RAWANGKALO 9 9 100,0 9 100,0 489 406 895 79 16,2 72 17,7 151 16,9 26 23 49 - 0,0 - 0,0 - 0,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 180 151 83,9 143 79,4 11.838 11.375 23.213 6.291 53,1 5.444 47,9 11.735 50,6 2.657 2.484 5.141 1.957 73,7 1.419 57,1 3.376 65,7
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Bagian Yankesdas Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
%
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
%
TABEL 52
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 446 426 872 74 16,59 59 13,85 133 15,25
SURISINA 513 607 1.120 52 10,14 61 10,05 113 10,09
2 AIMERE AIMERE 362 393 755 51 14,09 31 7,89 82 10,86
3 INERIE INERIE 466 669 1.135 83 17,81 180 26,91 263 23,17
4 JEREBU'U WATUMANU 381 438 819 115 30,18 148 33,79 263 32,11
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 463 596 1.059 88 19,01 131 21,98 219 20,68
6 GOLEWA KOELODA 241 251 492 89 36,93 73 29,08 162 32,93
7 GOLEWA SELATAN LADJA 383 449 832 177 46,21 209 46,55 386 46,39
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 256 298 554 55 21,48 38 12,75 93 16,79
9 SOA WAEPANA 1.197 1.182 2.379 946 79,03 993 84,01 1.939 81,50
10 WOLOMEZE NATARANDANG 181 176 357 31 17,13 25 14,20 56 15,69
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 371 438 809 138 37,20 166 37,90 304 37,58
12 RIUNG RIUNG 630 556 1.186 116 18,41 141 25,36 257 21,67
RAWANGKALO 285 259 544 25 8,77 23 8,88 48 8,82
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.175 6.738 12.913 2.040 33,04 2.278 33,81 4.318 33,44
Sumber :
Bagian KIA/KB Dinkes, 2015
Bagian Yankesdas Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 53
%
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 69.080 0,00 0,00 42,56
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 0 0 53.850 0,00 0,00 33,18
1.2 PBI APBD 0 0 - 0,00 0,00 #VALUE!
1.3 Pekerja Penerima Upah (PPU) 0 0 14.398 0,00 0,00 8,87
1.4 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/Mandiri 0 0 832 0,00 0,00 0,51
1.5 Bukan Pekerja (BP) 0 0 - 0,00 0,00 #VALUE!
2 Jamkesda 0 0 86.000 0,00 0,00 52,99
3 Asuransi Swasta 0 0 0 0,00 0,00 0,00
4 Asuransi Perusahaan 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 155.080 0,00 0,00 95,55
Sumber :
BPJS, 2015
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 54
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUSKESMAS KOTA 5.227 11.282 16.509 0 0 0 0 0 0
2 PUSKESMAS SURISINA 4.957 9.650 14.607 0 0 0 0 0 0
3 PUSKESMAS AIMERE 3.858 6.361 10.219 153 156 309 0 0 0
4 PUSKEMAS INERIE 1.346 2.454 3.800 0 0 0 0 0 0
5 PUSKESMAS WATUMANU 4.567 5.747 10.314 0 0 0 0 0 0
6 PUSKESMAS MANGULEWA 3.212 5.677 8.889 0 0 0 0 0 0
7 PUSKESMAS KOELODA 4.770 6.083 10.853 59 227 286 0 0 0
8 PUSKESMAS LADJA 2.486 3.670 6.156 0 0 0 0 0 0
9 PUSKESMAS WATUKAPU 4.623 4.641 9.264 0 0 0 0 0 0
10 PUSKESMAS WAEPANA 4.721 6.824 11.545 178 232 410 0 0 0
11 PUSKESMAS NATARANDANG 2.409 4.475 6.884 0 0 0 0 0 0
12 PUSKESMAS MARONGGELA 1.309 2.405 3.714 12 13 25 0 0 0
13 PUSKESMAS RIUNG 4.449 745 5.194 86 48 134 4 0 4
14 PUSKESMAS RAWANGKALO 3.108 4.324 7.432 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I 51.042 74.338 125.380 488 676 1.164 4 0 4
1 RSUD BAJAWA 7.393 13.000 20.393 2.215 4.536 6.751 0 0 0
SUB JUMLAH II 7.393 13.000 20.393 2.215 4.536 6.751 0 0 0
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 58.435 87.338 145.773 2.703 5.212 7.915 4 0 4
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 80.090 82.209 162.299 80.090 82.209 162.299
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 72,96 106,24 89,82 3,37 6,34 4,88
Sumber :
Bagian Yankesdas Dinkes, 2015
RSUD Bajawa, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :
Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 55
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD BAJAWA 106 3.000 3.978 6.978 98 110 208 - - - 32,7 27,7 29,8 - - -
106 3.000 3.978 6.978 98 110 208 - - - 32,7 27,7 29,8 - - -
RSUD Bajawa, 2015
Keterangan : a termasuk rumah sakit swasta
Sumber :
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNONAMA RUMAH
SAKITa
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NONAMA RUMAH
SAKITa
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD BAJAWA 106 6.978 24.219 24.219 62,60 65,83 2,07 3,47
106 6.978 24.219 24.219 62,60 65,83 2,07 3,47
Sumber :
RSUD Bajawa, 2015
Keterangan : a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU
JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BAJAWA KOTA 4.208 3.924 93,25 3.353 85,45
SURISINA 2.422 2.422 100,00 2.062 85,14
2 AIMERE AIMERE 1.080 1.980 183,33 1.610 81,31
3 INERIE INERIE 1.688 1.688 100,00 1.506 89,22
4 JEREBU'U WATUMANU 1.339 1.339 100,00 1.137 84,91
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 2.086 2.038 97,70 1.589 77,97
6 GOLEWA KOELODA 3.484 3.484 100,00 648 18,60
7 GOLEWA SELATAN LADJA 2.262 2.032 89,83 1.786 87,89
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1.929 1.499 77,71 1.079 71,98
9 SOA WAEPANA 2.692 2.688 99,85 2.022 75,22
10 WOLOMEZE NATARANDANG 1.155 1.132 98,01 676 59,72
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 1.864 1.864 100,00 938 50,32
12 RIUNG RIUNG 2.494 1.871 75,02 1.187 63,44
RAWANGKALO 1.166 754 64,67 754 100,00
29.869 28.715 96,14 20.347 70,86
Profil Puskesmas, 2015
Bagian Promkes Dinkes, 2015
Sumber :
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 BAJAWA KOTA 4.208 3.353 79,68 855 858 100,35 187 21,79 3.540 84,13
SURISINA 2.354 1.668 70,86 686 58 8,45 58 100 1.726 73,32
2 AIMERE AIMERE 1.966 1.854 94,30 112 112 100 78 69,64 1.932 98,27
3 INERIE INERIE 1.602 853 53,25 749 749 100,00 530 70,76 1.383 86,33
4 JEREBU'U WATUMANU 1.339 1.055 78,79 284 284 100,00 82 28,87 1.137 84,91
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 1.860 1.461 78,55 399 399 100,00 0 0 1.461 78,55
6 GOLEWA KOELODA 2.874 1.841 64,06 1.033 226 21,88 226 100,00 2.067 71,92
7 GOLEWA SELATAN LADJA 2.145 1.975 92,07 170 168 98,82 0 0,00 1.975 92,07
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1.804 1.079 59,81 725 - 0 0 #DIV/0! 1.079 59,81
9 SOA WAEPANA 2.718 1.871 68,84 847 161 19,01 161 100,00 2.032 74,76
10 WOLOMEZE NATARANDANG 1.155 678 58,70 477 471 98,74 29 6,16 707 61,21
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 1.624 1.091 67,18 533 533 100 167 31,33 1.258 77,46
12 RIUNG RIUNG 2.048 1.389 67,82 659 659 100,00 160 24,28 1.549 75,63
RAWANGKALO 1.166 - 0,00 1.166 - 0,00 0 #DIV/0! - 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 28.863 20.168 69,87 8.695 4.678 53,80 1.678 35,87 21.846 75,69
Profil Puskesmas, 2015
Bagian Kesling Dinkes, 2015
Sumber :
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
JUMLAH
RUMAH YANG
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
2015
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
2014
TABEL 59
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 BAJAWA KOTA 26.173 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - 12 887 12 887 15 25.964 15 25.964 26851 102,59
SURISINA 13.535 - - - - - - - - - - - - - - - - 7 - - - 555 - - - 866 - - - 0 0,00
2 AIMERE AIMERE 10.114 292 1.434 230 1.020 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 361 7.634 361 7.634 8654 85,56
3 INERIE INERIE 8.333 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.031 - - - 0 0,00
4 JEREBU'U WATUMANU 7.416 - - - - - - - - - - - - - - - - 26 7.416 26 7.416 - - - - 1.389 - - - 7416 100,00
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 11.209 - - - - - - - - - - - - - - - - 5 - - - 508 - - - 62 - 62 - 0 0,00
6 GOLEWA KOELODA 18.832 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 415 1 - 8 90 8 90 914 30.954 914 30.954 31044 164,85
7 GOLEWA SELATAN LADJA 11.897 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 963 - - - 0 0,00
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 9.530 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 271 7.545 271 7.545 7545 79,17
9 SOA WAEPANA 13.367 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2.564 13.260 2.496 13.044 13044 97,58
10 WOLOMEZE NATARANDANG 6.304 10 96 - - - - - - - - - - - - - - 1 30 - - 1 5 - - 135 5.191 109 4.224 4224 67,01
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 9.214 40 333 31 251 - - - - - - - - - - - - 25 287 17 212 - - - - 70 647 63 574 1037 11,25
12 RIUNG RIUNG 10.952 238 1.808 162 1.808 - - - - 38 322 38 322 26 445 26 445 - - - - - - - - 634 8.227 634 8.227 10802 98,63
RAWANGKALO 5.423 - - - - - - - - - - - - - - - - 8 699 8 699 3 17 3 17 3 1.188 1 1.188 1904 35,11
162.299 586 3.671 423 3.079 - - - - 38 322 38 322 26 445 26 445 75 8.847 52 8.327 1.087 999 23 994 9.278 100.610 4.926 99.354 112.521 69,33
Sumber :
Bagian Kesling Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
JUMLAH (KAB/KOTA)
PENDUDUK
DENGAN AKSES
BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR
MINUM LAYAK
JU
ML
AH
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
TERMINAL AIR
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA
NOMEMENUHI
SYARAT
MEMENUHI
SYARAT
KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MEMENUHI
SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
SUMUR GALI TERLINDUNG
TABEL 60
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 BAJAWA KOTA 15 11 5 45,45
SURISINA 1 10 6 60,00
2 AIMERE AIMERE 1 70 69 98,57
3 INERIE INERIE 1 70 62 88,57
4 JEREBU'U WATUMANU 1 53 53 100,00
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 1 2 2 100,00
6 GOLEWA KOELODA 1 15 6 40,00
7 GOLEWA SELATAN LADJA 1 10 4 40,00
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1 10 3 30,00
9 SOA WAEPANA 1 12 5 41,67
10 WOLOMEZE NATARANDANG 1 8 3 37,50
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 1 10 4 40,00
12 RIUNG RIUNG 1 11 7 63,64
RAWANGKALO 1 10 3 30,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 28 302 232 76,82
Sumber :Bagian Kesling Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL
DIPERIKSA
MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH
PENYELENGGARA
AIR MINUM
PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 61
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 BAJAWA KOTA 26.173 - - - - #DIV/0! 4.184 26.851 4.117 26.593 99,04 57 224 34 224 100,00 10 38 10 38 100,00 26173 100,00
SURISINA 13.535 - - - - #DIV/0! 1.389 5.841 1.246 3.467 59,36 669 2.373 404 1.644 69,28 - - - - #DIV/0! 5111 37,76
2 AIMERE AIMERE 10.114 - - - - #DIV/0! 1.302 6.368 1.302 6.368 100,00 412 2.627 301 1.835 69,85 12 29 - - 0,00 8618 85,21
3 INERIE INERIE 8.333 - - - - #DIV/0! 1.244 6.220 1.056 5.280 84,89 235 1.175 143 715 60,85 - - - - #DIV/0! 0 0,00
4 JEREBU'U WATUMANU 7.416 - - - - #DIV/0! 1.002 6.592 1.002 6.592 100,00 179 868 168 796 91,71 - - - - #DIV/0! 7388 99,62
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 11.209 - - - - #DIV/0! 1.175 - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 0 0,00
6 GOLEWA KOELODA 18.832 - - - - #DIV/0! 2.196 15.561 1.447 10.286 66,10 438 2.719 26 130 4,78 - - - - #DIV/0! 10416 55,31
7 GOLEWA SELATAN LADJA 11.897 - - - - #DIV/0! 1.263 8.181 1.123 7.995 97,73 440 2.107 440 2.107 100,00 55 264 55 264 100,00 10365 87,12
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 9.530 - - - - #DIV/0! 1.332 1.332 972 950 71,32 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 950 9,97
JUMLAH (KAB/KOTA) 162.299 5 77 5 77 100 20.845 98.403 17.198 85.859 87,25 4.178 21.347 2.812 13.790 64,60 323 1.329 282 1.276 96,01 94.739 58,37
Sumber :
Bagian Kesling Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
MEMENUHI SYARAT
JU
MLA
H S
AR
AN
A
KOMUNAL
MEMENUHI SYARAT
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK
DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK
(JAMBAN SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
TABEL 62
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BAJAWA KOTA 11 2 18,18 0 0,00 0 0,00
SURISINA 11 2 18,18 0 0,00 0 0,00
2 AIMERE AIMERE 10 10 100,00 10 100,00 10 100,00
3 INERIE INERIE 10 2 20,00 0 0,00 0 0,00
4 JEREBU'U WATUMANU 12 2 16,67 0 0,00 0 0,00
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 10 2 20,00 0 0,00 0 0,00
6 GOLEWA KOELODA 16 2 12,50 0 0,00 0 0,00
7 GOLEWA SELATAN LADJA 12 12 100,00 11 91,67 11 91,67
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 11 11 100,00 0 0,00 0 0,00
9 SOA WAEPANA 14 14 100,00 0 0,00 0 0,00
10 WOLOMEZE NATARANDANG 8 2 25,00 0 0,00 0 0,00
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 10 2 20,00 0 0,00 0 0,00
12 RIUNG RIUNG 10 10 100,00 1 10,00 1 10,00
RAWANGKALO 6 6 100,00 2 33,33 2 33,33
JUMLAH (KAB/KOTA) 151 79 52,32 24 15,89 24 15,89
Sumber :
Bagian Kesling Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN
STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS
(SBS)
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 63
SD
SL
TP
SL
TA
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H
SA
KIT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N
BIN
TA
NG
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 BAJAWA KOTA 15 6 4 1 1 - 15 42 14 93,33 6 100,00 4 100,0 1 100,0 1 100,0 0 #DIV/0! 14 93,33 40 95,24
SURISINA 12 3 - 1 - - - 16 12 100,00 3 100,00 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 16 100,00
2 AIMERE AIMERE 12 4 3 1 - - 3 23 12 100,00 4 100,00 3 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 66,67 22 95,65
3 INERIE INERIE 13 3 - 1 - - - 17 13 100,00 3 100,00 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 17 100,00
4 JEREBU'U WATUMANU 11 4 1 1 - - - 17 11 100,00 4 100,00 1 100,0 0 - - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 16 94,12
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 11 2 2 1 - - - 16 11 100,00 2 100,00 2 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 16 100,00
6 GOLEWA KOELODA 17 7 3 1 - - 1 29 15 88,24 7 100,00 2 66,7 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 100,00 26 89,66
7 GOLEWA SELATAN LADJA 14 5 - 1 - - - 20 14 100,00 4 80,00 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 19 95,00
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 11 4 1 1 - - - 17 11 100,00 4 100,00 1 100,0 0 - - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 16 94,12
9 SOA WAEPANA 14 5 1 1 - - - 21 14 100,00 5 100,00 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 21 100,00
10 WOLOMEZE NATARANDANG 11 4 1 1 - - - 17 10 90,91 4 100,00 - - 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 15 88,24
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 17 5 1 1 - - - 24 15 88,24 4 80,00 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 21 87,50
12 RIUNG RIUNG 14 5 4 1 - - 8 32 14 100,00 5 100,00 4 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 8 100,00 32 100,00
RAWANGKALO 9 3 - 1 - - - 13 9 100,00 3 100,00 - #DIV/0! 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 13 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 181 60 21 14 1 0 27 304 175 96,69 58 96,67 19 90,5 12 85,7 1 100,0 0 #DIV/0! 25 92,59 290 95,39
Sumber :
Bagian Kesling Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKANTEMPAT-TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMASRUMAH SAKIT
UMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
NON BINTANGSLTA BINTANG
YANG ADA
JU
ML
AH
TT
U
SARANA
KESEHATANHOTEL
SLTP
TABEL 64
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 BAJAWA KOTA 56 0 0 4 0 4 7,14 0 48 4 0 52 92,86
SURISINA 8 1 2 0 1 4 50,00 2 1 0 1 4 50,00
2 AIMERE AIMERE 8 0 4 1 2 7 87,50 0 1 0 0 1 12,50
3 INERIE INERIE 3 0 0 0 0 0 0,00 0 3 0 0 3 100,00
4 JEREBU'U WATUMANU 1 0 0 0 0 0 0,00 0 1 0 0 1 100,00
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 4 0 4 0 0 4 100,00 0 0 0 0 0 0,00
6 GOLEWA KOELODA 55 0 9 0 45 54 98,18 0 1 0 0 1 1,82
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0!
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0!
9 SOA WAEPANA 10 0 2 0 0 2 20,00 0 8 0 0 8 80,00
10 WOLOMEZE NATARANDANG 1 0 1 0 0 1 100,00 0 0 0 0 0 0,00
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 8 0 3 0 2 5 62,50 0 2 0 1 3 37,50
12 RIUNG RIUNG 17 4 8 2 3 17 100,00 0 0 0 0 0 0,00
RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 171 5 33 7 53 98 57,31 2 65 0 2 73 42,69
Sumber :
Bagian Kesling Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMASJUMLAH
TPM
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 65
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR M
INU
M
(DA
M)
MA
KA
NA
N J
AJA
NA
N
TO
TA
L
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR M
INU
M
(DA
M)
MA
KA
NA
N J
AJA
NA
N
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 BAJAWA KOTA 52 0 0 0 0 0 0,00 4 0 0 0 0 0 0,00
SURISINA 4 2 1 0 1 4 100,00 4 0 0 0 0 0 0,00
2 AIMERE AIMERE 1 0 0 0 0 0 0,00 7 0 0 0 0 0 0,00
3 INERIE INERIE 3 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
4 JEREBU'U WATUMANU 1 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 4 0 0 0 0 0 0,00
6 GOLEWA KOELODA 1 0 1 0 0 1 100,00 54 0 0 0 0 0 0,00
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
9 SOA WAEPANA 8 0 7 0 0 7 87,50 2 0 0 0 0 0 0,00
10 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 1 0 0 0 0 0 0,00
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 3 0 0 0 0 0 0,00 5 0 0 0 0 0 0,00
12 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 17 0 0 0 0 0 0,00
RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 73 2 9 0 1 12 16,44 98 0 0 0 0 0 0,00
Sumber :
Bagian Kesling Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M D
IBIN
A
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JU
ML
AH
TP
M M
EM
EN
UH
I
SY
AR
AT
HIG
IEN
E S
AN
ITA
SI
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JU
ML
AH
TP
M T
IDA
K
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M D
IUJI
PE
TIK
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 66
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet - - 0 #DIV/0!
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 1.500 17 1.483 1500 100,00
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 9.500 15.600 4.600 20200 212,63
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 200 500 700 #DIV/0!
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 53.400 186.600 240000 #DIV/0!
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 100.000 353.500 250.800 604300 604,30
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 4.500 845 4.631 5476 121,69
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 845 995 1840 #DIV/0!
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - 0 #DIV/0!
10Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg
+ Magnesium Hidroksida 200 mgtablet 148.000 462.200 610200 #DIV/0!
11Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin
10.000 IU/gtube 150 - 150 #DIV/0!
12Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +
Heksaklorofen 250 mgsupp - - 0 #DIV/0!
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3% pot - - 0 #DIV/0!
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 155 - 155 #DIV/0!
15Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250
mgtablet 94 76 170 #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 557 538 1095 #DIV/0!
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 290.000 844.000 1134000 #DIV/0!
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 10.700 26.200 36900 #DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet 100 1.900 2000 #DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - 0 #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol 100 100 200 #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul - - 0 #DIV/0!
23 Betametason krim 0,1 % krim 3.000 1.069 2.325 3394 113,13
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 25.900 12.700 38600 #DIV/0!
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 70.000 23.000 61.900 84900 121,29
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol 975 5.620 6595 #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 100.000 184.700 143.700 328400 328,40
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 10 100 110 #DIV/0!
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul - - 0 #DIV/0!
30 Diazepam tablet 2 mg tablet - - 0 #DIV/0!
31 Diazepam tablet 5 mg tablet 563 277 840 #DIV/0!
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 2.700 9.800 12500 #DIV/0!
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet - - 0 #DIV/0!
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 3.000 350 2.650 3000 100,00
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 500 800 1300 #DIV/0!
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 16.000 - 16000 #DIV/0!
37 Etakridin larutan 0,1% botol 42.000 - 42000 #DIV/0!
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul 1.000 351 649 1000 100,00
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 320 390 710 #DIV/0!
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet - - 0 #DIV/0!
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet 2.455 110 2565 #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet 10.000 - 10.000 10000 100,00
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol - - 0 #DIV/0!
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul - - 0 #DIV/0!
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 1.200 20 2.380 2400 200,00
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 2.500 26.200 2.690 28890 1155,60
47 Gameksan lotion 1 % botol 8.400 - 8400 #DIV/0!
48Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g,
Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g sach 1.500 15 3.000 3015 201,00
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol - - 0 #DIV/0!
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 15.000 15.150 26.950 42100 280,67
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 333 119 452 #DIV/0!
52 Gliserin botol 4.600 24.900 29500 #DIV/0!
53 Glukosa larutan infus 5% botol 90.000 236.000 90.000 326000 362,22
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
54 Glukosa larutan infus 10% botol - - 0 #DIV/0!
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 10 45 55 #DIV/0!
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 60 180 240 #DIV/0!
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 190 225 415 #DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 4.000 10.100 5.500 15600 390,00
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 400 1.100 1500 #DIV/0!
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet - - 0 #DIV/0!
61 Hidrkortison krim 2,5% tube - - 0 #DIV/0!
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 5.000 92.000 97000 #DIV/0!
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 1.000 1.663 1.687 3350 335,00
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 130.000 6.400 123.600 130000 100,00
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 19.500 - 19500 #DIV/0!
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 1.100 1.800 2900 #DIV/0!
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 120.000 162.200 140.800 303000 252,50
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet - - 0 #DIV/0!
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - 0 #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - 0 #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul - 23 23 #DIV/0!
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 1.000 720 820 1540 154,00
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 5.760 29.160 34920 #DIV/0!
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 500 995 541 1536 307,20
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 50.000 339.200 206.800 546000 1092,00
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - - 0 #DIV/0!
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet - 435 435 #DIV/0!
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg tablet 1.100 1.900 3000 #DIV/0!
79Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +
Trimetoprim 40 mg/ 5 mlbotol 4.000 4.700 - 4700 117,50
80Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg,
Trimetoprim 80 mgtablet 2.000 200 1.800 2000 100,00
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
81Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg,
Trimetoprim 20 mgtablet 1.000 2.274 2.524 4798 479,80
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 19.200 19.500 38700 #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul 10.000 46.900 62.300 109200 1092,00
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 4.000 4.540 2.871 7411 185,28
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 32 545 577 #DIV/0!
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 116 406 522 #DIV/0!
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - 0 #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - 0 #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - 0 #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet 750 393 1.490 1883 251,07
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 3.000 9.200 12.600 21800 726,67
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 17.300 3.000 20300 #DIV/0!
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - - 0 #DIV/0!
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - 0 #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 3.500 1.935 2.265 4200 120,00
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - 0 #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 400 4.100 4500 #DIV/0!
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 100 100 100 200 200,00
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 2.105 7.103 9208 #DIV/0!
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 800 202 1.968 2170 271,25
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 5.000 1.569 8.306 9875 197,50
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 1.394 10 1404 #DIV/0!
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 5.193 7.175 12368 #DIV/0!
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 11.100 - 11100 #DIV/0!
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 300.000 456.400 340.600 797000 265,67
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - 0 #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 130.000 11.500 127.900 139400 107,23
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 60.000 81.000 60.000 141000 235,00
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 636 611 1247 #DIV/0!
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 500 415 643 1058 211,60
111 Prednison tablet 5 mg tablet 26.000 38.000 64000 #DIV/0!
112 Primakuin tablet 15 mg tablet 3.100 23.300 26400 #DIV/0!
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 1.500 500 1.000 1500 100,00
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 2.000 2.200 2.000 4200 210,00
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet 500 12.400 12900 #DIV/0!
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - - 0 #DIV/0!
117 Ringer Laktat larutan infus botol 5.000 4.380 3.960 8340 166,80
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% tube 265 633 898 #DIV/0!
119 Salisil bedak 2% kotak 1.000 791 1.222 2013 201,30
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 5 6 22 28 560,00
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - 0 #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - 0 #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 9 3 36 39 433,33
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - 0 #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 6.220 16.670 22890 #DIV/0!
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 208 228 436 #DIV/0!
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - 0 #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 7.000 9.700 25.800 35500 507,14
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 17.300 26.400 43700 #DIV/0!
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 2.050 2.100 4150 #DIV/0!
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 147.000 537.000 684000 #DIV/0!
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - 0 #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 3.000 900 4.190 5090 169,67
134 Vaksin Rabies Vero vial 0 #DIV/0!
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 800.000 187.100 612.900 800000 100
VAKSIN 0
136 BCG vial 2.074 1.885 875 2760 133,08
137 T T vial 1.298 1.180 1.250 2430 187,21
138 D T vial 704 640 400 1040 147,73
139 CAMPAK 10 Dosis vial 2.354 2.290 1.640 3930 166,95
140 POLIO 10 Dosis vial 2.805 2.550 1.440 3990 142,25
141 DPT-HB vial 2.926 2.660 1.240 3900 133,29
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 3.640 3.305 1.835 5140 141,21
143 POLIO 20 Dosis vial - - - 0 #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial - - - 0 #DIV/0!
Sumber :Bagian Farmasi Dinkes, 2015
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 1
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 0
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 5 0 0 0 5
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 66 0 0 0 0 0 66
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 9 0 0 0 9
3 PUSKESMAS KELILING 0 0 0 0 0 0 0
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 31 0 0 0 31
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 0
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 3 3
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 0
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 17 17
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0 0
SARANA PELAYANAN LAIN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
PEMILIKAN/PENGELOLA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
TABEL 67
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 1 0 0 0 1
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 0
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 0
6 APOTEK 0 0 0 0 0 4 4
7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 1 1
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0
Bagian Diklat, Registrasi dan Akreditasi Puskesmas, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Sumber :
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100,00
Sumber :
RSUD Bajawa, 2015
TABEL 68
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 69
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 BAJAWA KOTA 0 0,00 19 73,08 7 26,92 0 0,00 26 7 26,92
SURISINA 0 0,00 0 0,00 27 100,00 0 0,00 27 27 100,00
2 AIMERE AIMERE 6 30,00 8 40,00 6 30,00 0 0,00 20 6 30,00
3 INERIE INERIE 4 25,00 6 37,50 5 31,25 1 6,25 16 6 37,50
4 JEREBU'U WATUMANU 0 0,00 3 15,79 13 68,42 3 15,79 19 16 84,21
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 5 20,00 20 80,00 0 0,00 0 0,00 25 0 0,00
6 GOLEWA KOELODA 11 33,33 16 48,48 6 18,18 0 0,00 33 6 18,18
7 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0,00 0 0,00 28 100,00 0 0,00 28 28 100,00
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0,00 8 28,57 20 71,43 0 0,00 28 20 71,43
9 SOA WAEPANA 0 0,00 0 0,00 21 100,00 0 0,00 21 21 100,00
10 WOLOMEZE NATARANDANG 2 12,50 4 25,00 10 62,50 0 0,00 16 10 62,50
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0,00 18 58,06 12 38,71 1 3,23 31 13 41,94
12 RIUNG RIUNG 11 35,48 14 45,16 5 16,13 1 3,23 31 6 19,35
RAWANGKALO 8 47,06 7 41,18 2 11,76 0 0,00 17 2 11,76
47 13,91 123 36,39 162 47,93 6 1,78 338 168 49,70
2,06
Sumber :
Pengelola Promkes Dinkes, 2015
BPMDPP, 2015
Profil Puskesmas, 2015
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
TABEL 70
POSKESDES POLINDES POSBINDU PUSTU
1 2 3 4 5 6 7
1 BAJAWA KOTA 11 0 4 0 0
SURISINA 11 3 2 1 2
2 AIMERE AIMERE 10 2 3 0 3
3 INERIE INERIE 10 3 3 0 2
4 JEREBU'U WATUMANU 12 3 4 0 2
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 10 3 5 0 2
6 GOLEWA KOELODA 16 3 4 0 3
7 GOLEWA SELATAN LADJA 12 5 4 0 2
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 11 2 2 0 6
9 SOA WAEPANA 14 3 2 0 1
10 WOLOMEZE NATARANDANG 8 1 2 0 1
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 10 4 2 0 2
12 RIUNG RIUNG 10 3 3 0 3
RAWANGKALO 6 2 1 0 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 151 37 41 1 31
Sumber :
Pengelola Promkes Dinkes, 2015
BPMDPP, 2015
Profil Puskesmas, 2015
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 71
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BAJAWA KOTA 11 2 0 0 0 2 18,18
0 0 SURISINA 11 7 0 0 0 7 63,64
2 AIMERE AIMERE 10 4 0 0 0 4 40,00
3 INERIE INERIE 10 6 0 0 0 6 60,00
4 JEREBU'U WATUMANU 12 0 8 0 0 8 66,67
5 GOLEWA BARAT MANGULEWA 10 2 0 0 0 2 20,00
6 GOLEWA KOELODA 16 6 0 0 0 6 37,50
7 GOLEWA SELATAN LADJA 12 1 0 0 0 1 8,33
8 BAJAWA UTARA WATUKAPU 11 10 0 0 0 10 90,91
9 SOA WAEPANA 14 0 0 8 0 8 57,14
10 WOLOMEZE NATARANDANG 8 6 0 0 0 6 75,00
11 RIUNG BARAT MARONGGELA 10 4 1 0 0 5 50,00
12 RIUNG RIUNG 10 0 4 0 0 4 40,00
0 0 RAWANGKALO 6 1 0 0 0 1 16,67
JUMLAH (KAB/KOTA) 151 49 13 8 0 70 46,36
Sumber :
Pengelola Promkes Dinkes, 2015
BPMDPP, 2015
Profil Puskesmas, 2015
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 72
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 PUSKESMAS KOTA 0 0 0 0 2 2 0 2 2 1 0 1 0 0 0 1 0 1
2 PUSKESMAS SURISINA 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 1
3 PUSKESMAS AIMERE 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1
4 PUSKEMAS INERIE 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 PUSKESMAS WATUMANU 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1
6 PUSKESMAS MANGULEWA 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 PUSKESMAS KOELODA 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 PUSKESMAS LADJA 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
9 PUSKESMAS WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 PUSKESMAS WAEPANA 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
11 PUSKESMAS NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 PUSKESMAS MARONGGELA 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 PUSKESMAS RIUNG 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
14 PUSKESMAS RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 3 10 13 3 10 13 4 3 7 0 0 0 4 3 7
1 RSUD BAJAWA 2 1 1 3 5 8 5 6 11 0 1 1 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 1 1 3 5 8 5 6 11 0 1 1 0 0 0 0 1 1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 1 6 15 21 8 16 24 4 4 8 0 0 0 4 4 8
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0,62 12,94 14,79 4,93 0 4,93
Sumber :
Bagian UP Dinkes, 2015
RSUD Bajawa, 2015
Profil Puskesmas, 2015
a termasuk S3
DOKTER
GIGI SPESIALIS TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL
Keterangan :
DOKTER GIGI NO UNIT KERJA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 73
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PUSKESMAS KOTA 22 1 14 15 0 4 4
2 PUSKESMAS SURISINA 12 2 13 15 0 1 1
3 PUSKESMAS AIMERE 11 2 14 16 0 3 3
4 PUSKEMAS INERIE 14 1 4 5 0 1 1
5 PUSKESMAS WATUMANU 12 3 12 15 2 1 3
6 PUSKESMAS MANGULEWA 12 2 7 9 1 0 1
7 PUSKESMAS KOELODA 16 4 17 21 0 4 4
8 PUSKESMAS LADJA 14 1 8 9 0 1 1
9 PUSKESMAS WATUKAPU 9 0 8 8 0 1 1
10 PUSKESMAS WAEPANA 15 1 15 16 1 3 4
11 PUSKESMAS NATARANDANG 7 1 6 7 0 0 0
12 PUSKESMAS MARONGGELA 8 1 3 4 0 0 0
13 PUSKESMAS RIUNG 11 1 9 10 0 3 3
14 PUSKESMAS RAWANGKALO 4 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 167 20 130 150 4 22 26
1 RSUD BAJAWA 33 10 102 112 2 4 6
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 33 10 102 112 2 4 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 200 30 232 262 6 26 32
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 123,23 161,43 19,72
Bagian UP Dinkes, 2015
RSUD Bajawa, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
Sumber :
BIDANPERAWAT
a
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 74
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUSKESMAS KOTA 0 1 1 0 0 0 0 1 1
2 PUSKESMAS SURISINA 0 1 1 0 1 1 0 2 2
3 PUSKESMAS AIMERE 1 2 3 0 1 1 1 3 4
4 PUSKEMAS INERIE 0 1 1 0 0 0 0 1 1
5 PUSKESMAS WATUMANU 0 2 2 0 0 0 0 2 2
6 PUSKESMAS MANGULEWA 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7 PUSKESMAS KOELODA 0 2 2 0 0 0 0 2 2
8 PUSKESMAS LADJA 1 0 1 0 0 0 1 0 1
9 PUSKESMAS WATUKAPU 0 1 1 0 0 0 0 1 1
10 PUSKESMAS WAEPANA 0 2 2 0 0 0 0 2 2
11 PUSKESMAS NATARANDANG 0 1 1 0 0 0 0 1 1
12 PUSKESMAS MARONGGELA 0 1 1 0 0 0 0 1 1
13 PUSKESMAS RIUNG 1 0 1 0 1 1 1 1 2
14 PUSKESMAS RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 15 18 0 3 3 3 18 21
1 RSUD BAJAWA 1 11 12 0 4 4 1 15 16
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 11 12 0 4 4 1 15 16
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 26 30 0 7 7 4 33 37
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 18,48 4,31 22,80
Bagian UP Dinkes, 2015
RSUD Bajawa, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan :a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
Sumber :
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJATOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 75
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PUSKESMAS KOTA 0 1 1 0 2 2
2 PUSKESMAS SURISINA 0 0 0 0 2 2
3 PUSKESMAS AIMERE 0 3 3 2 0 2
4 PUSKEMAS INERIE 0 1 1 0 1 1
5 PUSKESMAS WATUMANU 0 1 1 0 2 2
6 PUSKESMAS MANGULEWA 0 0 0 1 1 2
7 PUSKESMAS KOELODA 1 2 3 0 1 1
8 PUSKESMAS LADJA 0 0 0 0 1 1
9 PUSKESMAS WATUKAPU 0 1 1 0 0 0
10 PUSKESMAS WAEPANA 0 2 2 1 1 2
11 PUSKESMAS NATARANDANG 0 1 1 1 1 2
12 PUSKESMAS MARONGGELA 0 1 1 1 0 1
13 PUSKESMAS RIUNG 0 1 1 1 0 1
14 PUSKESMAS RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 14 15 7 12 19
1 RSUD BAJAWA 1 6 7 1 3 4
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 6 7 1 3 4
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 20 22 8 15 23
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 13,56 14,17
Bagian UP Dinkes, 2015
RSUD Bajawa, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Keterangan : a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
Sumber :
KESEHATAN MASYARAKATa
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
KESEHATAN LINGKUNGANb
TABEL 76
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUSKESMAS KOTA 0 1 1 0 0 0 0 1 1
2 PUSKESMAS SURISINA 0 1 1 0 0 0 0 1 1
3 PUSKESMAS AIMERE 0 1 1 0 0 0 0 1 1
4 PUSKEMAS INERIE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 PUSKESMAS WATUMANU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 PUSKESMAS MANGULEWA 1 0 1 0 0 0 1 0 1
7 PUSKESMAS KOELODA 0 1 1 0 0 0 0 1 1
8 PUSKESMAS LADJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 PUSKESMAS WATUKAPU 0 1 1 0 0 0 0 1 1
10 PUSKESMAS WAEPANA 1 0 1 0 0 0 1 0 1
11 PUSKESMAS NATARANDANG 0 1 1 0 0 0 0 1 1
12 PUSKESMAS MARONGGELA 0 1 1 0 0 0 0 1 1
13 PUSKESMAS RIUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 PUSKESMAS RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 7 9 0 0 0 2 7 9
1 RSUD BAJAWA 0 3 3 0 0 0 0 3 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 3 3 0 0 0 0 3 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 10 12 0 0 0 2 10 12
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7,39
Bagian UP Dinkes, 2015
RSUD Bajawa, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Sumber :
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 77
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PUSKESMAS KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PUSKESMAS SURISINA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PUSKESMAS AIMERE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 PUSKEMAS INERIE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 PUSKESMAS WATUMANU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 PUSKESMAS MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 PUSKESMAS KOELODA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 PUSKESMAS LADJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 PUSKESMAS WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 PUSKESMAS WAEPANA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 PUSKESMAS NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 PUSKESMAS MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 PUSKESMAS RIUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 PUSKESMAS RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 RSUD BAJAWA 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 3,08
Bagian UP Dinkes, 2015
Profil Puskesmas, 2015
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA KETERAPIAN FISIK
TOTALNO UNIT KERJA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
Sumber :
OKUPASI TERAPISFISIOTERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
TABEL 78
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 PUSKESMAS KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
2 PUSKESMAS SURISINA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
3 PUSKESMAS AIMERE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
4 PUSKEMAS INERIE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
5 PUSKESMAS WATUMANU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
6 PUSKESMAS MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 PUSKESMAS KOELODA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
8 PUSKESMAS LADJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 PUSKESMAS WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
10 PUSKESMAS WAEPANA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 3
11 PUSKESMAS NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
12 PUSKESMAS MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
13 PUSKESMAS RIUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 3 4
14 PUSKESMAS RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 10 14 0 0 0 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 5 12 17
1 RSUD BAJAWA 0 3 3 0 0 0 3 0 3 1 0 1 3 13 16 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 1 1 0 0 0 7 20 27
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 3 3 0 0 0 3 0 3 1 0 1 3 13 16 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 1 1 0 0 0 7 20 27
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 3 3 0 0 0 3 0 3 1 0 1 7 23 30 0 0 0 0 0 0 1 5 6 0 1 1 0 0 0 12 32 44
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 27,11
Bagian UP Dinkes, 2015
RSUD Bajawa, 2015
Profil Puskesmas, 2015
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI
ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI
ANALISIS
KESEHATAN
REFRAKSIONIS
OPTISIEN
ORTETIK
PROSTETIK
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
REKAM MEDIS DAN
INFORMASI
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
Sumber :
UNIT KERJANO TEKNISI
KARDIOVASKULERJUMLAH
TABEL 79
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUSKESMAS KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PUSKESMAS SURISINA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PUSKESMAS AIMERE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 PUSKEMAS INERIE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 PUSKESMAS WATUMANU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 PUSKESMAS MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 PUSKESMAS KOELODA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 PUSKESMAS LADJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 PUSKESMAS WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 PUSKESMAS WAEPANA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 PUSKESMAS NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 PUSKESMAS MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 PUSKESMAS RIUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 PUSKESMAS RAWANGKALO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 RSUD BAJAWA 0 0 0 2 1 3 2 1 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 2 1 3 2 1 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 1 3 2 1 3
Bagian UP Dinkes, 2015
RSUD Bajawa, 2015
Profil Puskesmas, 2015
Sumber :
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAIN
TOTAL
PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
TABEL 80
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 PUSKESMAS KOTA 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 2 2 4
2 PUSKESMAS SURISINA 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 2 2 4
3 PUSKESMAS AIMERE 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 6 3 5 8
4 PUSKEMAS INERIE 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
5 PUSKESMAS WATUMANU 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
6 PUSKESMAS MANGULEWA 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
7 PUSKESMAS KOELODA 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
8 PUSKESMAS LADJA 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
9 PUSKESMAS WATUKAPU 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
10 PUSKESMAS WAEPANA 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 0 2 3 2 5
11 PUSKESMAS NATARANDANG 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
12 PUSKESMAS MARONGGELA 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
13 PUSKESMAS RIUNG 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 4 1 5
14 PUSKESMAS RAWANGKALO 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 16 11 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 9 5 14 26 17 43
1 RSUD BAJAWA 6 9 15 4 26 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 35 45
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 9 15 4 26 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 35 45
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 20 42 4 26 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 9 5 14 36 52 88
Sumber :
Bagian UP Dinkes, 2015
RSUD Bajawa, 2015
Profil Puskesmas, 2015
TENAGA
PENUNJANG
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALPEJABAT
STRUKTURAL
STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK JURU
TENAGA
KEPENDIDIKAN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2015
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Total Realisasi %
1 2 3 4 5
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER :
1 APBD KAB/KOTA 42.489.057.108 40.565.936.725 90,50
a. Belanja Langsung 20.444.921.006 18.888.012.365 43,55
b. Belanja Tidak Langsung 22.044.136.102 21.677.924.360 46,95
2 APBD PROVINSI - - 0,00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi - - #DIV/0!
3 APBN : 2.853.372.000 2.853.372.000 6,08
- Dana Alokasi Umum (DAU) - - #DIV/0!
- Dana Alokasi Khusus (DAK) - - #DIV/0!
- Dana Dekonsentrasi 26.800.000 26.800.000 #DIV/0!
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 2.826.572.000 2.826.572.000 #DIV/0!
- Lain-lain (sebutkan) #DIV/0!
#DIV/0!
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 1.608.237.970 1.283.082.750 3,43
- AIPMNH #DIV/0!
- AIPHSS 1.608.237.970 1.283.082.750 3,43
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN #DIV/0!
46.950.667.078 44.702.391.475
777.249.863.614
5,47
2.867.216,31
Sumber :
Bagian Keuangan Dinkes, 2015
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
TABEL 81
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2015
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN