PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu...

231
Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 xv PROFIL KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI

Transcript of PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu...

Page 1: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 xv

PROFIL KESEHATANKOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

DINAS KESEHATANKOTA BUKITTINGGI

Page 2: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000
Page 3: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 ii

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiDAFTAR GAMBAR ivDAFTAR TABEL viiDAFTAR LAMPIRAN viiiBAB I PENDAHULUAN 1BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK 7A. Keadaan Penduduk 9B. Keadaan Pendidikan 17C. Indeks Pembangunan Manusia 19BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATANA. Mortalitas1. Angka Kematian Bayi (AKB)2. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)4. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

2223262838B. Status Gizi 30

Page 4: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 iii

C. Morbiditas1. Penyakit Menular2. Penyakit Bersumber Binatang343542

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATANA. Upaya Kesehatan Ibu dan AnakB. Perbaikan Gizi MasyarakatC. Pelayanan ImunisasiD. Upaya Pengendalian PenyakitE. Keadaan Kesehatan LingkunganF. Upaya Promosi dan Pemberdayaan MasyarakatG. Upaya Pelayanan Kesehatan Rujukan

4571808495105107BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATANA. Tenaga Kesehatan 111B. Sarana Kesehatan 113C. Pembiayaan Kesehatan 123BAB VI PENUTUP 126LAMPIRAN

Page 5: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 iv

BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUKGambar 2.1 PETA KOTA BUKITTINGGIGambar 2.2 JUMLAH PENDUDUK KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2010 – 2014(RIBUAN JIWA)Gambar 2.3 PIRAMIDA PENDUDUK KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014 (RIBUAN JIWA)Gambar 2.4 TINGKAT KEPADATAN PENDUDUK KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2010 - 2014(RIBUAN JIWA)Gambar 2.5 PERSENTASE PENYEBARAN PENDUDUK PER KECAMATAN KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014Gambar 2.6 ANGKA TANGGUNGAN PENDUDUK KOTA BUKITTINGGI SELAMA 6 TAHUNTERAKHIR (2009-2014)Gambar 2.7 PERSENTASE PENDUDUK BERUSIA 10 TAHUN KEATAS MENURUT TINGKATPENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN2014Gambar 2.8 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2009-2014Gambar 2.9 ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH) KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2019 - 2014BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATANGambar 3.1 ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP DI KOTABUKITTINGGI TAHUN 2008-2014Gambar 3.2 JUMLAH KEMATIAN BAYI (AKB) DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2014Gambar 3.3 ANGKA KEMATIAN ANAK BALITA (AKABA) PER 1000 KELAHIRAN HIDUP DIKOTA BUKITTINGGI TAHUN 2011-2014

Page 6: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 v

Gambar 3.4 JUMLAH KEMATIAN IBU DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2010-2014Gambar 3.5 ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) PER 100.000 KELAHIRAN DI KOTA BUKITTINGGITAHUN 2009-2014Gambar 3.6 STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDIKATOR BB/U DI KOTA BUKITTINGGITAHUN 2009-2014Gambar 3.5 ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH) KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2006 DANTAHUN 2010 - 2012Gambar 3.6 STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDIKATOR BB/U DI KOTA BUKITTINGGITAHUN 2009-2014Gambar 3.7 ANGKA NOTIFIKASI KASUS BTA+ DAN SELURUH KASUS DI KOTA BUKITTINGGITAHUN 2012-2014Gambar 3.8 CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA DI KOTABUKITTINGGI TAHUN 2008-2014Gambar 3.9 ANGKA KESAKITAN DBD DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2014Gambar 3.10 CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA DI KOTABUKITTINGGI TAHUN 2008-2013Gambar 3.11 KESAKITAN DIARE DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2013Gambar 3.12 ANGKA KESAKITAN DBD DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2013BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATANGambar 4.1 GAMBARAN PENCAPAIAN PELAYANAN ANTENATAL (K4) DI KOTA BUKITTINGGITAHUN 2008-2014Gambar 4.2 CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI KOTABUKITTINGGI TAHUN 2011 – 2014Gambar 4.3 CAKUPAN PERBANDINGAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGAKESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2011 - 2014

Page 7: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 vi

Gambar 4.4 GAMBARAN PENCAPAIAN PELAYANAN IBU NIFAS (KF3) DI KOTA BUKITTINGGITAHUN 2009 - 2014Gambar 4.5 GAMBARAN KUNJUNGAN NEONATUS PERTAMA (KN1) DI KOTA BUKITTINGGITAHUN 2011-2014Gambar 4.6 GAMBARAN KUNJUNGAN NEONATUS LENGKAP (KN3) DI KOTA BUKITTINGGITAHUN 2008-2014Gambar 4.7 GAMBARAN KUNJUNGAN BAYI DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2011-2014Gambar 4.8 GAMBARAN PELAYANAN USIA LANJUT DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2014Gambar 4.9 GAMBARAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA BUKITTINGGITAHUN 2008-2013Gambar 4.10 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN FE 3 KOTABUKITTINGGI TAHUN 2009-2014Gambar 4.11 CAKUPAN PEMBERIAN VIT A PADA BALITA TAHUN 2008-2014 DI KOTABUKITTINGGIGambar 4.12 CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF TAHUN 2009-2014 DI KOTABUKITTINGGIGambar 4.13 KESEMBUHAN TB PARU DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2014Gambar 4.14 ANGKA BEBAS JENTIK DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2013Gambar 4.15 PERSENTASE RUMAH SEHAT DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2014Gambar 4.16 PENCAPAIAN BOR RS SEKOTA BUKITTINGGI DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN2008-2014Gambar 4.17 PENCAPAIAN TOI RS SEKOTA BUKITTINGGI DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN2008-2014Gambar 4.18 PENCAPAIAN LOS RS SEKOTA BUKITTINGGI DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN2008-2013

Page 8: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 vii

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATANGambar 5.1 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN2014Gambar 5.2 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN2014Gambar 5.3 TINGKAT PERKEMBANGAN POSYANDU TAHUN 2008 S.D 2014 DI KOTABUKITTINGGIGambar 5.4 PERSENTASE ANGGARAN KESEHATAN TERHADAP APBD KOTABUKITTINGGI TAHUN 2008-2014

Page 9: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 viii

Tabel 2.1 JUMLAH PENDUDUK DAN ANGKA BEBAN KETERGANTUNGAN MENURUT JENISKELAMIN DAN KELOMPOK USIA PRODUKTIF DAN NON PRODUKTIF DI KOTABUKITTINGGI TAHUN 2014Tabel 2.2 JUMLAH PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNANKESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014Tabel 3.1 10 PENYAKIT TERBANYAK DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014Tabel 4.1 CAPAIAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK KOTA BUKITTINGGITAHUN 2012 – TAHUN 2014Tabel 4.2 CAPAIAN SPM (STANDAR PELAYANAN MINIMUM) BIDANG KESEHATANPROGRAM PENINGKATAN GIZI MASYARAKATTabel 4.3 CAKUPAN IMUNISASI BAYI DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014Tabel 4.4 CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN PROGRAMPENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULARTabel 4.5 CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN PROGRAMPROMOSI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATTabel 5.1 SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KOTA BUKITTINGGIMENURUT GOLONGAN TAHUN 2014Tabel 5.2 SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KOTA BUKITTINGGIMENURUT LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TAHUN 2014Tabel 5.3 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014Tabel 5.4 PEMBIAYAAN KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014

Page 10: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 ix

Tabel 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK,JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUTKECAMATANTabel 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURTabel 3 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEKHURUF IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENISKELAMINTabel 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMASTabel 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENISKELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN,DAN PUSKESMASTabel 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADAANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUKTabel 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN,DAN PUSKESMASTabel 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

Page 11: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 x

Tabel 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUTJENIS KELAMINTabel 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,DAN PUSKESMASTabel 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUTJENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUTTIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROMTREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMASTabel 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DANPUSKESMASTabel 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI(PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI(PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS -LanjutanTabel 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENISKELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENISKELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN,DAN PUSKESMAS

Page 12: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 xi

Tabel 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN,DAN PUSKESMASTabel 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVADAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASTabel 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENISKEJADIAN LUAR BIASA (KLB)Tabel 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI< 24 JAMTabel 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGAKESEHATAN,DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUTKECAMATAN DAN PUSKESMASTabel 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUTKECAMATAN DAN PUSKESMASTabel 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBURMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASTabel 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASTabel 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANANDAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,DAN PUSKESMASTabel 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI,KECAMATAN DAN PUSKESMASTabel 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI,KECAMATAN,DAN PUSKESMAS

Page 13: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 xii

Tabel 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN,DAN PUSKESMASTabel 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DANPUSKESMASTabel 42 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUTJENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 43 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBUNIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 45 JUMLAH ANAK 0 – 23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,DAN PUSKESMASTabel 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATANMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Page 14: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 xiii

Tabel 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD DANSETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DANSETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENISKELAMINTabel 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGANGANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATANTabel 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKITTabel 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITTabel 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT(BERPHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASTabel 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASTabel 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUMBERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASTabel 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUMYANG MEMENUHI SYARAT KESEHATANTabel 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANGLAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DANPUSKESMASTabel 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKATTabel 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT

Page 15: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 xiv

KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASTabel 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENESANITASITabel 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIKTabel 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINTabel 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANTabel 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGANKEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL ITabel 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMASTabel 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)MENURUT KECAMATANTabel 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATANTabel 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATANTabel 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATANTabel 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATANTabel 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATANLINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATANTabel 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATANTabel 77 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANAKESEHATANTabel 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITASKESEHATANTabel 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATANTabel 80 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATANTabel 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

Page 16: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 1

2015

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudderajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam konstitusi organisasikesehatan dunia yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB), disebutkan bahwa salah satu hak asasi manusia adalah memperolehmanfaat, mendapatkan dan atau merasakan derajat kesehatan setinggi-tingginya, sehingga Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi danKabupaten/Kota dalam menjalankan kebijakan dan program pembangunankesehatan tidak hanya berpihak pada kaum tidak punya, namun jugaberorientasi pada pencapaian Millenium Development Goals (MDGs).Keberhasilan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan Visi DinasKesehatan Kota Bukittinggi “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan

Berkeadilan” perlu diukur dengan suatu indikator yang tercantum dalamRencana Strategi (Renstra).Rencana Strategis (Renstra) merupakan penjabaran dari sistemPerencanaan Pembangunan Nasional (UU Nomor 25 Tahun 2004). RenstraDinas Kesehatan Kota Bukittinggi merupakan dokumen perencanaan yangbersifat indikatif dan memuat berbagai program pembangunan kesehatanyang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi untuk kurun

Page 17: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 2

2015

waktu tahun 2010-2014, dengan penekanan pada pencapaian sasaranprioritas nasional dan Kota Bukittinggi yaitu Standar Pelayanan Minimal

(SPM) bidang Kesehatan dan Millenium Development Goals (MDGs).Dari 8 (delapan) agenda pencapaian MDGs, 5 (lima) di antaranyamerupakan bidang kesehatan, yakni terdiri dari memberantas kemiskinandan kelaparan (Tujuan 1); menurunkan angka kematian anak (Tujuan 4);meningkatkan kesehatan ibu (Tujuan 5); memerangi HIV/AIDS, Malaria danpenyakit lainnya (Tujuan 6) dan melestarikan lingkungan hidup (Tujuan 7).Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 17 Ayat 1menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan aksesterhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untukmeningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.Pada Pasal 168 juga menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upayakesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yangdilakukan melalui sistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor,dengan ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah.Sedangkan pada pasal 169 disebutkan pemerintah memberikan kemudahankepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatandalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Dengan demikian sudah menjadi tugas kita bersama selaku pemangkukepentingan di sektor kesehatan untuk menyediakan data dan informasiyang berkualitas. Salah satu hasil dari penyelenggaraan Sistem InformasiKesehatan adalah Profil Kesehatan kota.

Page 18: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 3

2015

Profil kesehatan adalah salah satu sarana penyediaan data/informasiyang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan dan sarana pelaporanhasil pemantauan pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasukkinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal.Data dan informasi dalam Profil Kesehatan ini sebagai landasanpenentu kebijakan kota, bukti-bukti untuk pengambilan keputusanberlandaskan fakta (evidence based decision making), memberikan gambaransituasi dan kondisi kesehatan masyarakat kota, sehingga dapat diupayakanperbaikan setiap tahunnya sehingga adanya peningkatan dan perbaikankesehatan.Sumber data dalam penyusunan Profil Kesehatan Kota Bukittinggitahun 2014 ini berasal dari berbagai program, baik di lingkungan DinasKesehatan Kota Bukittinggi maupun yang berasal dari Lintas Sektoral yangterkait antara lain; Badan Pusat Statistik (BPS), Kantor BKKBN, BadanPerencanaan Daerah dan Penanaman Modal, Rumah Sakit Umum PropinsiSumatera Barat, Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit Khusus, Sarana KesehatanSwasta, Institusi/Pendidikan Tenaga Kesehatan.Profil Kesehatan Kota diharapkan dapat dijadikan salah satu mediauntuk memantau dan mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunankesehatan di pusat maupun daerah. Untuk itu penyusunan profil kesehatanyang berkualitas, terbit lebih cepat, menyajikan data yang lengkap, akurat,konsisten, dan sesuai kebutuhan, menjadi harapan kita bersama.

Page 19: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 4

2015

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi membahas beberapa topik yang terdapatdalam setiap bab yang disajikan dalam urutan sebagai berikut :BAB GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUKBab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Bukittinggi, yang meliputikeadaan geografis, keadaan penduduk, ekonomi ,pendidikan dan lingkungan.Kota Bukittinggi memiliki piramida penduduk berbentuk limas dimana masihbanyak penduduk jumlah penduduk usia muda yang berumur 0-14 sebesar27.90% dan juga ditopang oleh penduduk usia produktif sebanyak 67.61%.Hal ini merupakan salah satu potensi besar bagi Kota Bukittinggi untukmembangun lebih maju karena penduduknya sedang mengalamipertumbuhan.BAB SITUASI DERAJAT KESEHATANBab ini berisi uraian tentang tentang indikator mengenai angka kematian,angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Angka kematian padabayi, balita, dan maternal pada profil kesehatan Kota Bukittinggi inimenggunakan data laporan dari seluruh sarana pelayanan kesehatan yangada di Kota Bukittinggi. Angka kematian neonatal, bayi, dan balita bersifatfluktuatif selama 7 tahun terakhir.BAB SITUASI UPAYA KESEHATANBab ini menguraikan tentang indikator dan kegiatan pada programkesehatan keluarga, program promosi dan pemberdayaan masyarakat,pelayanan kefarmasian, upaya pemberantasan penyakit menular,

Page 20: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 5

2015

pengamatan penyakit dan pembinaan kesehatan lingkungan. Upayapelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodirindikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan sertaindikator Milenium Development Goals (MDGs). Upaya kesehatan ibu dananak diharapkan mampu menurunkan angka kematian ibu dan angkakematian anak sebagaimana yang telah disepakati dalam komitmen globalMDGs.BAB SITUASI SUMBER DAYA KESEHATANBab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,pembiayaan kesehatan dan sumber daya pembangunan kesehatan lainnya.sampai tahun 2014. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakuptentang keadaan sarana/fasilitas kesehatan, sarana produksi/distribusi obatdan perbekalan kesehatan, institusi pendidikan tenaga kesehatan, tenagakesehatan, dan pembiayaan kesehatan di Kota Bukittinggi.BAB KESIMPULANBab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting dan ditelaah lebih lanjutdari Profil Kesehatan Kota Bukittinggi tahun 2014. Selain keberhasilan-keberhasilan, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masihkurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Page 21: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 6

2015

LAMPIRANPada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian kabupaten/kotadan 81 tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang responsifgender.

Page 22: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 7

2015

Kota Bukittinggi adalah nama sebuah kota yang terletak di bagianutara Provinsi Sumatera Barat. Dua kata yang terhimpun jadi satu,mempunyai makna identik dengan letaknya pada ketinggian perbukitan.Kota ini memiliki luas 25,24 km² membentang antara 100°20' - 100°25'Bujur Timur dan antara 00°16' - 00° 20' Lintang Selatan. Posisi inimenjadikan iklim di Bukittinggi masuk kedalam iklim tropis. LetakBukittinggi pada ketinggian antara 780 - 950 meter diatas permukaan laut,menyebabkan udara di Bukittinggi relatif sejuk dengan suhu berkisar antara16.1–24.9 °C dan cocok untuk tempat peristirahatan dan tujuan wisata. Letakgeografis ini cukup strategis, terutama bila dikaitkan dengan posisi sentralBukittinggi terhadap lintasan regional antar ibukota provinsi, seperti lintasandari Padang ke Medan, dan lintasan dari Padang ke Pekanbaru.Secara administrasi Kota Bukittinggi berbatasan dengan beberapawilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Agam, yaitu :1. Sebelah Utara berbatasan dengan Nagari Gadut dan Kapau;Kecamatan Tilatang Kamang; Kabupaten Agam.2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Nagari Banuhampu; KecamatanBanuhampu Sungai Puar; Kabupaten Agam.3. Sebelah Barat berbatasan dengan Nagari Sianok, Guguk, dan Koto VGadang; Kecamatan IV Koto; Kabupaten Agam.

Page 23: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 8

2015

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Nagari Tanjung Alam, AmpangGadang; Kecamatan IV Angkat Candung Kabupaten Agam.Kecamatan-kecamatan yang ada di Kota Bukittinggi adalah :1. Kecamatan Guguk Panjang dengan luas areal 6,831 km2 (683,10 ha)atau 27,06 % dari total luas Kota Bukittinggi yang meliputi 7kelurahan.2. Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dengan luas areal 12,156 km2(1.215,60 ha) atau 48 % dari total luas Kota Bukittinggi yang meliputi9 kelurahan.3. Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh dengan luas areal 6,252 km2(625,20 ha) atau 24,77% dari total luas Kota Bukittinggi yang meliputi8 kelurahan.Bukittinggi merupakan pusat kebudayaan Sumatera Barat, terletak didataran tinggi sebelah utara Padang di bukit Agam. Berbeda dengan Padangyang merupakan pusat roda pemerintahan dan perdagangan modern makaBukittinggi adalah kota yang tenang dihiasi oleh panorama alam yangsungguh tiada duanya. Lembahnya yang sangat terkenal adalah NgaraiSianok dengan kedalaman 100 M dan kemiringan antara 800 – 900 adalahsalah satu daya tarik kota Bukittinggi dijadikan sebagai kota wisata. KotaBukittinggi memiliki nama lain yaitu Tri Arga yang artinya tiga pegununganagung yang memberikan keberuntungan.Keagungan Gunung Merapi, GunungSinggalan dan, Gunung Sago pun ikut menghiasi moleknya kota Jam Gadangini.

Page 24: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 9

2015

GAMBAR 2.1.PETA KOTA BUKITTINGGI

A. KEADAAN PENDUDUKSesuai dengan data dari BPS Kota Bukittinggi, jumlah penduduk KotaBukittinggi pada tahun 2014 tercatat sebesar 120.421 jiwa, yang terdiri dari58.408 penduduk laki-laki dan 62.083 penduduk perempuan dengan rasiojenis kelamin 94. Angka ini berarti bahwa terdapat 94 laki-laki diantara 100perempuan.GAMBAR 2.2.

JUMLAH PENDUDUK KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2010 -2014(RIBUAN JIWA)

Sumber : BPS Kota Bukittinggi

Page 25: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 10

2015

Pada gambar 2.1, berdasarkan data BPS, jumlah penduduk KotaBukittinggi terus mengalami peningkatan rata-rata sekitar 2.000 jiwa daritahun 2010 sampai dengan tahun 2013, namun pada tahun 2014 terjadipeningkatan sebesar 4.000 jiwa karena adanya migrasi/perpindahan dariluar kota Bukittinggi.Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin dapat digambarkandalam bentuk primida penduduk. Dasar piramida menunjukkan jumlahpenduduk, badan piramida bagian kiri menunjukkan banyaknya penduduklaki- laki dan badan piramida bagian kanan menunjukkan jumlah pendudukperempuan. Piramida tersebut merupakan gambaran struktur pendudukyang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa dan tua. Strukturpenduduk ini menjadi dasar bagi kebijakan kependudukan, sosial, budayadan ekonomi.GAMBAR 2.3.

PIRAMIDA PENDUDUK KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014(RIBUAN JIWA)

Sumber : BPS Kota Bukittinggi

Page 26: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 11

2015

Pada Gambar 2.3 ditunjukkan bahwa struktur penduduk di Indonesiatermasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknyajumlah penduduk usia muda yang masih tinggi. Badan piramida besar, inimenunjukkan banyaknya penduduk usia produktif terutama pada kelompokumur 15-19 tahun dan 20-24 tahun, baik laki-laki maupun perempuan.Jumlah golongan penduduk usia tua (75+) juga cukup besar, terutamaperempuan. Hal ini dapat dimaknai dengan semakin tingginya usia harapanhidup, terutama perempuan. Kondisi ini menuntut kebijakan terhadappenduduk usia tua. Bertambahnya jumlah penduduk tua dapat dimaknaisebagai meningkatnya tingkat kesejahteraan, meningkatnya kondisikesehatan tetapi juga dapat dimaknai sebagai beban karena kelompok usiatua ini sudah tidak produktif lagi. Rincian jumlah penduduk menurut jeniskelamin dan kelompok umur di Kota Bukittinggi tahun 2014 dapat dilihatpada Lampiran 1.2.Konsentrasi penduduk disuatu wilayah dapat di pelajari denganmenggunakan kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk menunjukkanrata-rata jumlah penduduk per 1 kilometer persegi. Semakin besar angkakepadatan penduduk menunjukkan bahwa semakin padat penduduk yangmendiami wilayah tersebut. Kepadatan penduduk berguna sebagai acuandalam rangka mewujudkan pemerataan dan persebaran penduduk.

Page 27: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 12

2015

GAMBAR 2.4.TINGKAT KEPADATAN PENDUDUK KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2010 - 2014(RIBUAN JIWA)

Sumber : BPS Kota BukittinggiDitinjau dari gambar 2.4 penyebaran penduduk berdasarkan luasdaerah, kepadatan penduduk Kota Bukittinggi pada tahun 2014 sudahtergolong sangat padat, yaitu 4.774 jiwa per km2. Berarti tiap km2 terhunioleh penduduk sebanyak 4.774 jiwa. Penyebaran penduduk pada tahun 2014meningkat sekitar 171 jiwa dibandingkan dengan penyebaran pendudukpada tahun 2013 sebesar 4.603 per km2.Berdasarkan klasifikasi kepadatan penduduk menurut kabupaten dankota menunjukkan bahwa kepadatan penduduk Kota Bukittinggi termasukklasifikasi sangat padat dan merupakan daerah dengan tingkat kepadatanpenduduk paling tinggi dibandingkan dengan 18 kabupaten/kota lain diPropinsi Sumatera Barat. Kepadatan penduduk kota Bukittinggi yangdemikian disebabkan salah satunya karena wilayah Kota Bukittinggi sendirihanya mencakup 0.06% saja dari total luas Propinsi Sumatera Barat

Page 28: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 13

2015

disamping berkembangnya kota Bukittinggi sebagai kota wisata dan kotapendidikan di Sumatera Barat.GAMBAR 2.5.

PERSENTASE PENYEBARAN PENDUDUK PER KECAMATANKOTA BUKITTINGGI

TAHUN2014

Sumber : BPS Kota BukittinggiBerdasarkan gambar 2.5, penduduk terpadat ditemui di KecamatanGuguk Panjang, yaitu 6.555 jiwa pada tiap km2 dan terjarang terdapat dikecamatan Mandiangin Koto Selayan, yaitu 4.011 jiwa pada tiap km2. Hal inidisebabkan karena di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan merupakandaerah terluas di Kota Bukittinggi sehingga masih diperlukan penyebaran/pemerataan penduduk dari kecamatan Guguk Panjang ke KecamatanMandiangin Koto Selayan.Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yangsering digunakan untuk mengetahui produktivitas penduduk adalah AngkaBeban Tanggungan atau Dependency Ratio. Angka Beban Tanggungan adalahangka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidakproduktif (umur di bawah 15 tahun dan umur 65 tahun ke atas) denganbanyaknya orang yang termasuk umur produktif (umur 15–64 tahun).

Page 29: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 14

2015

semakin tinggi rasio beban tanggungan, semakin tinggi pula jumlahpenduduk non produktif yang ditanggung oleh penduduk umur

produktif.

TABEL 2.1.JUMLAH PENDUDUK DAN ANGKA BEBAN KETERGANTUNGANMENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK USIA PRODUKTIFDAN NON PRODUKTIF DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014

No Usia LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN %

1 0 -14 16,974 16,649 33,623 27.902 15 - 64 39,208 42,259 81,467 67.613 65+ 2,226 3,175 5,401 4.48

JUMLAH 58,408 62,083 120,491

Angka BebanTanggungan 48.97 46.91 47.90Sumber : BPS Kota BukittinggiPada Tabel 2.1, angka Beban Tanggungan penduduk Kota Bukittinggipada tahun 2014 sebesar 47.90. Hal ini berarti bahwa 100 penduduk KotaBukittinggi yang produktif, di samping menanggung dirinya sendiri, jugamenanggung 47.90 orang yang belum/sudah tidak produktif lagi. Komposisipenduduk Kota Bukittinggi menurut kelompok umur, menunjukkan bahwapenduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 27.90%, yang berusiaproduktif (15-64 tahun) sebesar 67.61% dan yang berusia tua (>65 tahun)sebesar 4.48%. Apabila dibandingkan antar jenis kelamin, maka angka bebantanggungan laki-laki sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan angkabeban tanggungan perempuan, yaitu 48.97% untuk laki-laki dan 46.91%untuk perempuan. Untuk lebih jelasnya angka beban tanggungan pendudukKota Bukittinggi dapat dilihat pada grafik dibawah ini .

Page 30: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 15

2015

GAMBAR 2.6ANGKA TANGGUNGAN PENDUDUK KOTA BUKITTINGGI

SELAMA 6 TAHUN TERAKHIR (2009-2014)

Sumber : BPS Kota BukittinggiGambar 2.6 menunjukkan Angka Beban Tanggungan (Dependency

Ratio) penduduk Kota Bukittinggi pada tahun 2014, sebesar 47.90. Angka inimengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 (48.17).Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapatperhatian yang serius. Program pembangunan di bidang kesehatan harusdidasarkan pada dinamika kependudukan. Untuk mendukung upaya tersebutdiperlukan ketersediaan data mengenai penduduk sebagai sasaran programpembangunan kesehatan.Penduduk sasaran program pembangunan kesehatan sangatlahberagam, sesuai dengan karakteristik kelompok umur tertentu ataudidasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang terjadi. Beberapa upayaprogram kesehatan memiliki sasaran ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibunifas. Beberapa program lainnya dengan penduduk sasaran terfokus padakelompok umur tertentu, meliputi: bayi, batita, balita, anak balita, anak usiasekolah SD, wanita usia subur, penduduk produktif, usia lanjut dan lain-lain.

Page 31: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 16

2015

TABEL 2.2.JUMLAH PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN

KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014

No Sasaran ProgramKelompok

umur/formula

Jenis Kelamin

JumlahLaki-Laki Perempuan

1 Bayi 0 Tahun 1.175 1,249 2,424

2 Batita 0 – 2 tahun 3,703 3,936 7,639

3 Anak Balita 1 – 4 tahun 4,696 4,991 9,687

4 Balita 0 – 4 Tahun 5,981 6,357 12,338

5 Pra Sekolah 5 – 6 Tahun 2,202 2,341 4,543

6 Anak Usia Kelas 1 SD 7 Tahun 1,092 1,161 2,2537 Anak Usia SD/setingkat 7 – 12 tahun 6,653 7,071 13,7248 Penduduk Usia Muda < 15 tahun 16,974 16,649 33,623

9 Penduduk UsiaProduktif 15 – 64 Tahun 39,208 42,259 81,467

10 Penduduk Pra UsiaLanjut 45 – 59 Tahun 8,575 8,460 17,035

11 Penduduk Usia Lanjut >= 60 Tahun 3,801 4,747 8,548

12 Penduduk Usia LanjutResiko Tinggi >= 70 Tahun 1,289 2,084 3,373

13 Wanita Usia Subur 15 – 49 Tahun 32,400 32,400

14 Wanita Usia SuburImunisasi 15 – 39 Tahun 25,171 25,171

15 Ibu Hamil 1.1 x CBR x jmlpdkk NB : CBRthn 2014= 20.12

2,664 2664

16 Ibu bersalin 1.05 x CBR x jmlpdkk 2.543 2.543

17 Ibu nifas 1.05 x CBR x jmlpdkk 2.543 2.543

18 Lahir hidup 1145 1193 2338Sumber : hasil olahan proyeksi dari data BPS Kota Bukittinggi

Page 32: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 17

2015

B. KEADAAN PENDIDIKANPendidikan memiliki peran penting dalam proses pembangunan.Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaahdalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara. Melaluipengetahuan, pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilakukesehatan. Dalam upaya peningkatan peran pendidikan dalampembangunan, maka kualitas pendidikan harus ditingkatkan. Beberapaprogram pemerintah telah diupayakan sebagai sebuah alternatif dalamrangka menyiapkan dan meningkatkan mutu pendidikan, sebagai contohadalah dari program wajib belajar 9 tahun.Salah satu Indikator pendidikan lainnya adalah Angka Melek Huruf(AMH) yaitu persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang dapatmembaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalamhidupnya sehari-hari. Penggunaan AMH adalah untuk (1) mengukurkeberhasilan program-program pemberantasan buta huruf, terutama didaerah perdesaan yang masih tinggi jumlah penduduk yang tidak pernahbersekolah atau tidak tamat SD, (2) menunjukkan kemampuan pendudukdisuatu wilayah dalam menyerap informasi dari berbagai media, (3)menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis.Sehingga angka melek huruf berdasarkan kabupaten mencerminkan potensiperkembangan intelektual sekaligus kontribusi terhadap pembangunandaerah

Page 33: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 18

2015

Angka Melek Huruf (AMH) di Kota Bukittinggi pada tahun 2014 sudahsebesar 99.63% dengan perbandingan 99.44% pada laki-laki dan 99,81%pada perempua. Angka ini lebih tinggi dari capaian nasional yaitu 96,07%untuk angka melek huruf di perkotaan.Pada tahun 2014, jumlah penduduk berusia 10 tahun keatas sebesar96.639 jiwa. Jumlah penduduk berusia 10 tahun keatas yang tidak/belumpernah bersekolah sebesar 16.73%. Sedangkan 15.26% bersekolah di SD/MI,sebesar 21.02% di SLTP/MTs, sebesar 37.24% di SMU/SMK dan 9.75% diAkademi dan Universitas. Menurut jenis kelamin persentase jumlahpenduduk perempuan yang tidak/belum pernah bersekolah lebih kecildaripada jumlah penduduk laki-laki, begitu juga dengan jumlah pendudukyang menamatkan Akademi/universitas. Persentase penduduk laki-laki danperempuan berusia 10 tahun keatas menurut tingkat pendidikan tertinggidapat dilihat pada grafik dibawah ini.GAMBAR 2.7

PERSENTASE PENDUDUK BERUSIA 10 TAHUN KEATASMENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN

DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014

Sumber : Bukittinggi dalam angka

Page 34: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 19

2015

Kemampuan membaca dan menulis merupakan keterampilan dasaryang dibutuhkan oleh penduduk untuk menuju kehidupan yang lebihsejahtera. Kemampuan membaca dan menulis tercermin dari angka melekhuruf dan angka buta huruf. Angka buta huruf berkorelasi dengan angkakemiskinan. Sebab penduduk yang tidak dapat membaca secara tidaklangsung mendekatkan mereka pada kebodohan, sedangkan kebodohan itusendiri mendekatkan mereka pada kemiskinan.Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkankecerdasan dan keterampilan manusia. Kualitas sumber daya manusiatercermin dari kualitas pendidikan. Dengan demikian program pendidikanmempunyai andil besar terhadap kemajuan sosial ekonomi.C. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIAIndeks Pembangunan Manusia (IPM) dihitung dari 3 dimensi dasarpembangunan manusia yaitu hidup yang sehat dan panjang umur yangdiukur dengan angka harapan hidup waktu lahir, pengetahuan yang diukurdengan angka melek huruf pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) danrata-rata lama sekolah (bobot satu per tiga), serta standar kehidupan yanglayak diukur dengan pengeluaran riil per kapita.Data Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa sampai denganbulan mei 2015 data IPM hanya sampai tahun 2013. Indeks PembangunanManusia (IPM) Kota Bukittinggi pada tahun 2013 sebesar 79.29 meningkatdari 79.07 tahun pada tahun 2012, angka ini lebih tinggi dari IPM Provinsi

Page 35: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 20

2015

Sumatera Barat tahun 2014 yaitu 75.01 sekaligus menempati posisi pertamadi Provinsi Sumatera Barat.GAMBAR 2.8

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KOTA BUKITTINGGITAHUN 2009 - 2013

Sumber : sumbar.bps.go.idIPM dikategorikan menjadi 3, yaitu IPM tinggi (IPM ≥ 80), IPM sedang(IPM 50-79,99), dan IPM rendah (IPM <50). Berdasarkan kategori tersebutkeadaan IPM di Kota Bukittinggi memiliki IPM berkategori sedang samadengan keadaan IPM Propinsi Sumatera Barat.Angka Harapan Hidup (AHH)Angka Harapan Hidup (AHH) waktu lahir dapat digunakan untukmenilai derajat kesehatan masyarakat. Selain itu, AHH juga menjadi salahsatu indikator yang digunakan untuk menghitung Indeks PembangunanManusia (IPM). AHH yaitu rata-rata jumlah tahun yang akan dijalaniseseorang sejak orang tersebut lahir.Data BPS, menunjukkan bahwa AHH Kota Bukittinggi pada tahun2012 sebesar 71.85 tahun meningkat menjadi 71.89 tahun pada tahun 2013

Page 36: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 21

2015

menempati posisi ketiga di Provinsi Sumatera Barat setelah Kota Sawahluntodan Kota Padang Panjang.GAMBAR 2.9

ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH) KOTA BUKITTINGGITAHUN 2009 - 2013

Sumber : sumbar.bps.go.id

Page 37: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 22

2015

Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan beberapaindikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi danmorbiditas (kesakitan). Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat diKota Bukittinggi digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), AngkaKematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditasbeberapa penyakit.Selain dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatandan ketersediaan sumber daya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat jugadipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan, lingkungansosial, serta faktor lain yang kondisinya telah dijelaskan pada babsebelumnya.A. MORTALITASMortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dantempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupapenyakit maupun sebab lainnya.Angka kematian yang dibahas dalam Profil Kesehatan ini didapat darisumber-sumber pelayanan kesehatan dasar maupun tingkat lanjut yangdirekapitulasi dan dianalisa oleh Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi. Beberapa

Page 38: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 23

2015

angka kematian khusus yang akan diulas dalam bab ini yaitu Angka KematianBayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI).1. Angka Kematian Bayi (AKB)Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Angka kematian bayi (AKB)atau infant mortality rate (IMR) merupakan salah satu indikator sangatsensitif untuk mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatanmasyarakat. AKB merupakan indikator yang biasanya digunakan untukmenentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upayakesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKB.Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah yang meninggal sebelummencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup padatahun yang sama. Badan Pusat Statistik berwenang menghitung danmengeluarkan angka ini dalam periode tertentu melalui survey - survey,seperti SUSEDA, bersama dengan Angka Kematian Ibu (AKI). AngkaKematian Bayi diKota Bukittinggi berdasarkan gambar 3.1 tahun 2014sebesar 7.9 / 1.000 kelahiran hidup. Angka ini naik (secara positif)dibandingkan tahun 2013 lalu yang sebesar 8/1.000 kelahiran hidup. Grafikperkembangan Angka Kematian Bayi di Kota Bukittinggi dalam 6 tahunterakhir dapat di lihat di bawah ini.

Page 39: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 24

2015

GAMBAR 3.1.ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) PER 1000 KELAHIRAN HIDUP

DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2014

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa selama 6 tahun terakhirangka kematian bayi mengalami fluktuasi, Jumlah kematian bayi yangterungkap di Kota Bukittinggi pada Tahun 2014 sebesar 19 bayi dari 2.405kelahiran hidup dan lahir mati sebanyak 10 bayi. Penyebab kematiantertinggi tahun 2014 untuk neonatus adalah Asfiksia dan Prematur.Bila dibandingkan dengan tahun 2013, jumlah kematian bayimengalami penurunan jumlah kasus sebanyak 1 kasus kematian dan lahirmati mengalami peningkatan sebesar 3 kasus kematian. Grafikperkembangan jumlah kematian bayi di Kota Bukittinggi dalam 5 tahunterakhir dapat di lihat di bawah ini.

Page 40: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 25

2015

GAMBAR 3.2.JUMLAH KEMATIAN BAYI (AKB)

DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2009-2014

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Angka Kematian Bayi berdasarkan target Milennium DevelopmnetGoals (MDG’s) 2015 yaitu sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup, yang berartiAKB Kota Bukittinggi sudah jauh lebih baik mencapai target MDG’s.Penyebab kematian bayi antara lain disebabkan oleh faktor-faktor yangdibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsiatau di dapat selama kehamilan. Faktor lain penyebab kematian bayi adalahyang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar (eksogen), terutama tingkatpelayanan antenatal,tingkat keberhasilan program KIA & KB, kondisilingkungan, dan sosial Ekonomi.Beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masakehamilan 28 minggu sampai hari ke-7 setelah persalinan (masa perinatal).Penyebab kematian bayi terbanyak adalah karena pertumbuhan janin yanglambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur dan berat bayi lahiryang rendah. Sedangkan penyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah

Page 41: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 26

2015

kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intra uterus) dankegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapasetelah lahir (asfiksia lahir). Hal ini dapat diartikan bahwa 65,8% kematianbayi pada masa perinatal dipengaruhi pada kondisi ibu saat melahirkan.Salah satu upaya percepatan penurunan AKI dan AKB adalah melaluipeningkatan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan difasilitas dan penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal sesuaistandar dan tepat waktu yang dapat dikaji melalui Audit Maternal Perinatal(AMP). Penelusuran penyebab setiap kematian bayi dilakukan oleh petugaspuskesmas dalam kegiatan AMP.2. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)Angka Kematian Anak Balita (AKABA) adalah jumlah kematian anakumur 12-59 bulan per 1.000 kelahiran hidup pada periode waktu tertentu.AKABA dapat menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan serta faktorlain yang mempengaruhi terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasilingkungan, tingkat pelayanan KIA / Posyandu, penyakit infeksi, dankecelakaan.Kematian anak balita di Kota Bukittinggi pada Tahun 2014 menurutlaporan bersumber fasilitas kesehatan sejumlah 2 anak. Bila dibandingkandengan angka tahun lalu terdapat adanya kenaikan 2 kasus kematian. Grafikberikut ini menunjukan jumlah kematian balita di Kota Bukittinggi selama 4tahun terakhir.

Page 42: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 27

2015

GAMBAR 3.3.ANGKA KEMATIAN BALITA (AKABA) PER 1000 KELAHIRAN HIDUP

DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2011-2014

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Jumlah kematian balita disini yang dimaksud adalah jumlah kematianseorang anak balita usia 12-59 bulan yang ditemukan di Kota Bukittinggi diTahun 2014. Angka kematian anak balita di Kota Bukittinggi tahun 2014adalah 2 dari 2.405 kelahiran hidup, mengalami peningkatan jikadibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 0. Millenium Development Goals(MDGs) menetapkan nilai normative AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai> 140, tinggi dengan nilai 71 – 140, sedang dengan nilai 20 – 70 dan rendahdengan nilai < 20. Jadi berdasarkan indikator Milenium Developmnet Goals(MDG’S) 2015, AKABA di Kota Bukittinggi sudah baik sekali atau dengan nilainormative AKABA yag sudah rendah.Adapun penyebab kematian balita tersebut dikategorikan ke dalampenyebab lain-lain, yang berarti bukan disebabkan oleh penyebab kematianyang dikatergorikan penyakit potensi wabah atau penyakit yang rentan

Page 43: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 28

2015

terhadap balita, seperti penyakit Diare, Campak, Infeksi Saluran PernafasanAtas (ISPA), ataupun Demam Berdarah Dengue (DBD).3. Angka Kematian Ibu MaternalAngka kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalammenentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlahwanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengangangguan kehamilan atau penangganannya (tidak termasuk kecelakaan ataukasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per100.000 kelahiran hidup.Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang dikarenakan olehkehamilan, persalinan, dan masa nifasnya. Angka kematian Ibumencerminkan resiko yang dihadapi ibu selama kehamilan dan melahirkanyang dipengaruhi oleh :a. Keadaan sosial ekonomi dan kesehatan yang kurang baik menjelangkehamilan.b. Kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran.c. Tingkat tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatantermasuk pelayanan perinatal dan obstetri.AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengankehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum,pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas

Page 44: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 29

2015

AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikatorkeberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Pada Gambar 3.3 berikutterlihat kecendrungan jumlah kematian ibu maternal sejak tahun 2008sampai dengan tahun 2014 di Kota Bukittinggi.GAMBAR 3.4.

JUMLAH KEMATIAN IBUDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2010-2014

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Jumlah kematian ibu maternal di Kota Bukittinggi tahun 2014 adalah1 jwa. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013dari 0 jiwa. Ekslampsia adalah penyebab terjaidnya kematian ibu di KotaBukittinggi pada tahun 2014. Selain menegakkan AMP ditingkat kota, sepertihalnya kematian bayi, peran promosi kesehatan melalui program P4K(Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) serta program DesaSiaga dalam menjalankan fungsinya meningkatkan sistem siaga dimasyarakat terhadap kesehatan ibu hamil di wilayahnya menjadi upayadalam menurunkan kematian ibu. Selain itu, bidang promosi kesehatansebagai fungsi promotif dan preventif melalui penyuluhan denganmenggunakan mediamedia yang efektif dan menarik dapat meningkatkanpengetahuan kesehatan ibu dan anak.

Page 45: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 30

2015

Upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian neonatalmelalui program EMAS dilakukan dengan cara: Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi barulahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300Puskesmas/Balkesmas (PONED). Memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar Puskesmasdan Rumah Sakit.Selain itu, pemerintah bersama masyarakat juga bertanggung jawabuntuk menjamin bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanankesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolonganpersalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan perawatan pasca persalinanbagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, danmemperoleh cuti hamil dan melahirkan serta akses terhadap keluargaberencana. Di samping itu, pentingnya melakukan intervensi lebih ke huluyakni kepada kelompok remaja dan dewasa muda dalam upaya percepatanpenurunan AKI.B. STATUS GIZIStatus gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator,antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan status gizibalita.

Page 46: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 31

2015

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR<2500 gram)Berat Badan Lahir Rendah didefinisikan sebagai bayi lahir yang beratbadannya kurang dari 2500 gram. Bayi yang mempunyai berat badan lahirrendah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan kecerdasan anak,cenderung mempunyai pertumbuhan fisik yang terhambat. Selain itu mudahterkena infeksi. Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah KotaBukittinggi tahun 2014 adalah 1.8%, dimana ditemukan 24 bayi denganberat badan lahir <2500 gram dari 2.405 bayi yang lahir. Angka inimengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar1,3%. Gambaran kasus bayi BBLR dari tahun 2009 – 2014 dapat dilihat padagrafik dibawah ini.GAMBAR 3.5

KASUS BAYI DENGAN BBLRDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2009-2014

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Berdasarkan laporan, kasus bayi dengan BBLR ini disebabkan faktorrendahnya pengetahuan orang tua bayi akan gizi dan perekonomian yangmiskin .Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakansalah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan

Page 47: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 32

2015

neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu : BBLR karena prematur(usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena intra uterine

growth retardation ( IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi beratbadannya kurang.2. Status Gizi BalitaStatus gizi balita merupakan salah satu indikator yangmenggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat selain juga merupakanindikator yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDG’s . Status Gizibalita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB).Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri,yaitu : Berat Badan menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan menurut Umur(TB/U), dan Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB).Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum.Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnyakronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dantinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat disebabkankarena tubuh yang pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksilain (akut).Berdasarkan BB/U jumlah balita dengan gizi sangat kurang padatahun 2014 di Kota Bukittinggi sebesar 1.8%, dibandingkan dengan tahun2013 jumlah Balita dengan gizi sangat kurang mengalami penurunan dari0.3% apalagi jika dibandingkan dengan target Standar Pelayanan Minimaltahun 2012, Jumlah Balita dengan gizi sangat kurang sudah dibawah target

Page 48: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 33

2015

yaitu 15%. Berikut ini disajikan grafik status gizi pada Balita berdasarkanindikator antropometri BB/U di Kota Bukittinggi.GAMBAR 3.6

STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDIKATOR BB/UDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Menurut MDG’s, Balita dengan prevalensi BB kurang / gizi kurang <15%, sedangkan prevalensi Balita gizi buruk < 3,15%, jadi untuk kotaBukittinggi status gizi baik balita sudah mencapai target MDG’s. Sedangkanmenurut indikator Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) seperti yangtertuang dalam lampiran tabel 49. Balita dengan status gizi buruk pada tahun2014 di Kota Bukittinggi adalah 5 jiwa dari 7.377 Balita yang ditimbang(0.07%).Pada tahun 2014 balita dengan berat badan di bawah garis merahadalah 1.8%, dimana mengalami peningkatan jika dibandingkan dengantahun 2013 yaitu 0.3%.

Page 49: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 34

2015

C. MORBIDITASMorbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalendari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalamsuatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalampenilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat(comunity based data) salah satunya dapat di peroleh dari hasil pengumpulandata dari Dinas Kesehatan kota dan sarana pelayanan kesehatan lainnya(facility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan.Gambaran / pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan diPuskesmas pada tahun 2014 di Kota Bukittinggi dapat dilihat pada tabeldibawah ini.TABEL 3.1.

10 PENYAKIT TERBANYAKDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014Jenis Penyakit JumlahISPA 27.789Common Cold 15.704Gastritis 11.377Hipertensi 9.960Rhematoid Artritis 7.335P. Pulpa & Jaringan Periapikal 4.982Penyakit Kulit Alergi 4.982Chepalgia 3.749Diare 2.741Diabetes Mellitus 2.327Sumber : Bidang PSDK

Page 50: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 35

2015

1. Penyakit Menular

a. Tuberkulosis ParuTuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yangdisebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis , TB menjadisalah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen globaldalam MDG’s.Beban penyakit yang disebabkan oleh tuberkulosis dapatdiukur dengan insiden (didefinisikan sebagai jumlah kasus baru dankasus kambuh tuberkulosis yang muncul dalam periode waktutertentu, biasanya dinyatakan dalam satu tahun), prevalensi(didefinisikan sebagai jumlah kasus tuberkulosis pada suatu titikwaktu tertentu) dan mortalitas/kematian (didefinisikan sebagaijumlah kematian akibat tuberkulosis dalam jangka waktu tertentu).i. Kasus baru dan Prevalensi BTA PositifJumlah kasus baru BTA+ yang ditemukan Di KotaBukittinggi pada tahun 2014 sebanyak 111 kasus. Jumlahtersebut lebih sedikit bila dibandingkan kasus baru BTA+ yangditemukan tahun 2013 yang sebesar 135 kasus.Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan terdapat diPuskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad dan Puskesmas TigoBaleh. Kasus baru di dua Puskesmas tersebut sekitar 57.6% darijumlah seluruh kasus baru di Kota Bukittinggi, hal ini disebabkankarena pasien banyak ditemukan di Rumah Sakit Achmad

Page 51: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 36

2015

Muchtar dan Rumah Sakit Ibnu Sina Bukittinggi yang termasukkedalam wilayah kerja puskesmas tersebut.Menurut jenis kelamin, kasus baru BTA+ pada perempuanhampir 1,06 kali dibandingkan kasus BTA+ pada laki-laki.Sebesar 48.65% kasus BTA+ yang ditemukan berjenis kelaminlaki-laki dan 51.35% kasus berjenis kelamin perempuan. KasusBTA+ pada kelompok umur 0-14 tahun di Kota Bukittinggisebanyak 23 kasus atau 10% dari seluruh kasus TB + di KotaBukittinggi.ii. Proporsi pasien Baru BTA positif diantara semua kasusProporsi pasien baru BTA positif di antara semua kasusadalah persentase pasien baru BTA positif di antara semuapasien TB paru tercatat. Indikator ini menggambarkan prioritaspenemuan pasien TB yang menular di antara seluruh pasien TBparu yang diobati. Angka ini diharapkan tidak lebih rendah dari65%. Apabila proporsi pasien baru BTA positif di bawah 65%maka hal itu menunjukkan mutu diagnosis yang rendah dankurang memberikan prioritas untuk menemukan pasien yangmenular (pasien BTA Positif).Di Kota Bukittinggi proporsi pasien baru BTA positifdiantara seluruh kasus pada tahun 2014 sebesar 48.05%mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2013sebesar 50.37%, yang berarti belum juga mencapai target

Page 52: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 37

2015

minimal. (65%). Hal ini mengindikasikan kurangnya prioritasmanemukan kasus BTA positif.iii. Angka Notifikasi Kasus atau Case Notification Rate

(CNR)Angka notifikasi kasus adalah angka yang menunjukkanjumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabiladikumpulkan serial akan menggambarkan kecenderunganpenemuan kasus dari tahun ke tahun di wilayah tersebut. Angkaini berguna untuk menunjukkan kecenderungan (trend)meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayahtersebut.GAMBAR 3.7

ANGKA NOTIFIKASI KASUS BTA + DAN SELURUH KASUSDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 - 2014

Sumber : Bidang PMKGambar 3.5 menunjukkan angka notifikasi kasus baru TBparu BTA positif di Kota Bukittinggi dari tahun 2013-2014

Page 53: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 38

2015

mengalami penurunan dari 135 menjadi 92 per 100.000penduduk. Begitu juga dengan angka notifikasi seluruh kasusBTA positif dari tahun 2013 sampai 2014 cenderung menurundari 268 menjadi 191 per 100.000 penduduk .b. HIV dan AIDSHIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan olehinfeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistemkekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalamipenurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksiberbagai macam penyakit lain. Sebelum memasuki fase AIDS,penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif.Pemetaan epidemi HIV di Indonesia dibagi menjadi limakategori, yaitu <90 kasus, 90-206 kasus, 207-323 kasus, 324-440kasus, dan > 440 kasus.Di Kota Bukittinggi pada tahun 2014 kasus HIV sebanyak 77kasus mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebanyak 27 kasus,dimana penderita tersebut kebanyakan berasal dari luar wilayahBukittinggi namun melakukan pengobatan di RSAM Bukittinggi.Menurut jenis kelamin, proporsi kasus baru AIDS di KotaBukittinggi tahun 2014 pada kelompok laki-laki lebih besardibandingkan persentase pada kelompok perempuan yaitu sebesar 54berbanding 45.

Page 54: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 39

2015

c. PneumoniaPneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru(alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirupcairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang pneumoniaadalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65tahun dan orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi,gangguan imunologi).Di Kota Bukittinggi angka cakupan penemuan penderitapneumonia pada Balita hingga saat ini masih belum mencapai targetsama halnya juga dengan nasional, seperti tampak pada gambardibawah ini.GAMBAR 3.8

CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITADI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2014

SUMBER : BIDANG PMKCakupan penemuan pneumonia pada Balita tahun 2014 sebesar55.76% mengalami peningkatan dari tahun 2013 (41.78%), namun

Page 55: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 40

2015

walaupun mengalami peningkatan, angka tersebut masih belummencapai target yaitu sebesar 60%. Hambatan yang ditemui dalammeningkatkan cakupan penemuan Pneumonia Balita di Puskesmasyaitu : Sebagian besar pengelola Program program ISPA di Puskesmasbelum terlatih karena keterbatasan dana dan mutasi petugasyang tinggi. Manajemen data (Under reported) karena kerancuan antaradiagnosa kerja dan klasifikasi ISPA (Pneumonia, Pneumoniaberat, ISPA biasa), sehingga banyak kasus pneumoniadimasukkan ke dalam ISPA biasa. Pengendalian pneumonia balita masih berbasis Puskesmas. Datakasus pneumonia belum mencakup RS, klinik dan praktekd. KustaKusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksibakteri Mycobacterium leprae. Penatalaksanaan kasus yang burukdapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkankerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.Sejak tercapainya status eliminasi kusta tahun 2000, situasikusta di Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif statis. Hal inidapat terlihat dari angka penemuan kasus baru kusta yang berkisarantara 7 hingga 8 per 100.000 penduduk per tahunnya dan telahmencapai target < 10.

Page 56: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 41

2015

Begitu pula halnya Di Kota Bukittinggi dimana jumlah penderitaKusta sudah tidak ada lagi. Sejak tahun 2009 sampai Tahun 2011sudah tidak ada temuan penderita baru, namun sejak tahun 2012-2013 ditemukan jumlah penderita kasus baru 2 orang, dan untuktahun 2014 hanya ditemukan 1 kasus.Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan PenyehatanLingkungan telah menetapkan kelompok beban kusta dalam 2kelompok, yaitu dengan beban kusta tinggi (high endemic) jika NCDR> 10 per 100.000 penduduk atau jumlah kasus baru lebih dari 1.000dan beban kusta rendah (low endemic) jika NCDR < 10 per 100.000penduduk atau jumlah kasus baru kurang dari 1.000 kasus. Jadi KotaBukittinggi termasuk dalam kelompok low endemic.e. DiareDiare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahankonsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorangdikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, ataubila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yangberair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia danjuga merupakan penyakit potensial KLB yang sering disertai dengankematian. Laporan Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwapenyakit Diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi

Page 57: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 42

2015

(31,4%) dan pada balita (25,2%), sedangkan pada golongan semuaumur merupakan penyebab kematian yang ke empat (13,2%).Jumlah kasus diare tahun tahun 2014 adalah sebesar 2.741kasus, namun penanganan penderita diare sudah dilaksanakan 100%.2. Penyakit Bersumber Binatang

a. Demam Berdarah Dengue (DBD)Di Kota Bukitinggi pada tahun 2014 ditemukan 139 kasus.Keadaan ini mengalami penurunan yang berarti jika dibandingkandengan tahun 2013 dimana terdapat 152 penderita DBD, dan sebagianbesar merupakan penderita kiriman dari kota lain. Kota Bukittinggiyang diprediksikan bukan daerah endemis DBD karena secarageografis ketinggiannya lebih dari 900 m diatas permukaan laut,tetapi faktor mobilitas penduduk yang tinggi juga mempengaruhikasus ini. Gambaran angka kesakitan penderita DBD dari tahun 2008– 2014 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.GAMBAR 3.9

ANGKA KESAKITAN DBD DI KOTA BUKITTINGGITAHUN 2008-2014

Sumber : Bidang PMK Kota Bukittinggi

Page 58: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 43

2015

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa angka kesakitan DBDyang tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu 159 dan terendah padatahun 2011 yaitu 59.88. Namun semua penderita atau 100%penderita telah ditangani.b. MalariaPenderita malaria adalah penderita dengan kasus gejala klinisdemam tinggi disertai menggigil, dengan atau tanpa pemeriksaansediaan darah di laboratorium. Sejak tahun 2010 sampai 2012 Di KotaBukittinggi sudah tidak ditemukan lagi penderita malaria, pada tahun2013 ditemukan 1 kasus , namun pada tahun 2014 kasus malariamengalami peningkatan menjadi 8 kasus dan menjadi Kejadian LuarBiasa (KLB) dikota Bukittinggi karena penderita meninggal dunia.Tepatnya di kecamatan Mandiangin Koto Selayan di PuskesmasMandiangin . walaupun angka inin telah mencapai target MDG’s yaitu2 per 1000 penduduk, namun kejadian KLB Malaria harus diupayakanjangan sampai terjadi lagi salah satunya dengan kegiatan PromosiKesehatan.c. FilariasisDi Kota Bukittinggi sejak tahun 2010 sampai tahun 2011 tidakterdapat kasus filariasis dan mengalami penurunan dari tahun 2009yang terdapat 2 kasus filariasis dan sudah ditangani 100%, namunpada tahun 2012 ditemukan adanya 7 kasus filariasis di 4 kelurahan(Kelurahan Manggis ganting, kubu gulai bancah, ATTS dan Puhun

Page 59: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 44

2015

Pintu Kabun) setelah diadakan survey filariasis. Tahun 2013mengalami penurunan lagi menjadi 2 kasus filariasis, dan tahun 2014kasus Filariasis sduah tidak ada lagi di Kota Bukittinggi.

Page 60: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 45

2015

Secara umum upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama, yaituupaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upayakesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular,penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizimasyarakat, peningkatan kesehatan keluarga,pengamanan sediaan farmasidan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan danminuman serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.(profil

kesehatan indonesia).Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukanoleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara danmeningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit sertamemulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakupupaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawatjalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yangditujukan terhadap perorangan.(profil kesehatan indonesia 2010)Berikut ini diuraikan upaya kesehatan yang dilakukan selamabeberapa tahun terakhir khususnya untuk tahun 2014.

Page 61: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 46

2015

A. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAKUU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwaupaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehinggamampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangiangka kematian ibu. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud padaUndang-Undang tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif danrehabilitatif.Anak dan ibu merupakan dua anggota keluarga yang perlumendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Penilaianterhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak pentinguntuk dilakukan. Hal tersebut disebabkan Angka Kematian Ibu dan Anakmerupakan dua indikator yang peka terhadap kualitas fasilitas pelayanankesehatan. Kualitas fasilitas pelayanan kesehatan yang dimaksud termasukaksesibilitas terhadap fasilitas pelayanan kesehatan itu sendiri.Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan,peningkatan pelayanan ibu dan anak diprioritaskan yaitu denganmenurunkan Angka kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hiduppada tahun 2015 dan menurunkan Angka Kematian Bayi menjadin 23 per1.000 kelahiran hidup. Untuk menurunkan Angka kematian Ibu dan Bayidiperlukan upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifasKelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir erat kaitannya dengankesehatan bumil yang juga diakumulasi masalah perilaku, mutu pelayanan

Page 62: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 47

2015

kesehatan, status gizi, tingkat pendidikan, ekonomi dan sosial budaya.Rawannya derajat kesehatan ibu memberi dampak yang bukan terbatas padakesehatan ibu saja. Hal ini juga berpengaruh secara langsung terhadap janinatau bayi pada minggu pertama kehidupannya. Capaian pelayanan kesehatanibu dan anak dapat dilihat pada tabel di bawah ini :TABEL 4.1.

CAPAIAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAKKOTA BUKITTINGGI TAHUN 2012 – TAHUN 2014

Program Target2011(%)

CapaianTahun

2012 (%)

CapaianTahun 2013

(%)

CapaianTahun

2014 (%)1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) 95 98.21 95.22 94.18 Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan/Nakes yang memiliki kompetensi kebidanan 90 94.57 94.11 94.65 Cakupan kunjungan neonatus 90 97.20 81.40 94.92 Cakupan kujungan bayi 90 89.92 55.00 88.362. Pelayanan Keluarga Berencana : Cakupan peserta KB aktif 70 70.94 69.50 62.873. Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasardan Komprehensif : Akses terhadap ketersediaan darah dankomponen yang aman untuk menanganirujukan ibu hamil dan neonatus 80 0 0 Data Tidakada Ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yangditangani 80 100 100 100 Neonatal rsiko tinggi/ komplikasi yangditangani 100 53.45 38.21 88.604. Bayi Yang Mendapat ASI Ekslusif : Bayi yang mendapat ASI ekslusif 80 74.56 98.73 39.17Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian pelayananantenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengandistribusi waktu minimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12minggu), 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan 2kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu

Page 63: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 48

2015

pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibuhamil dan atau janin, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan danpenanganan dini komplikasi kehamilan. Pelayanan antenatal diupayakanagar memenuhi standar kualitas 7 T, yaitu :1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;2. Pengukuran tekanan darah;3. Penilaian Status Gizi (ukur Lingkar lengan atas/LILA)4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);5. Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)6. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasitetanus toksoid bila diperlukan;7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selamakehamilan;8. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobindarah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernahdilakukan sebelumnya) serta pemeriksaan HIV.9. Tatalaksana/penanganan kasus ; serta.10. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonaldan konseling, termasuk keluarga berencana).Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan Hasilpencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakanindikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yangtelah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan jumlah

Page 64: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 49

2015

sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.Sedangkan Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperolehpelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwalyang dianjurkan, dibandingkan sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja padakurun waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanankesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalammemeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Gambarankecendrungan cakupan pelayanan antenatal (K1 dan K4) di Kota Bukittinggisejak tahun 2008 – 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

GAMBAR 4.1.GAMBARAN PENCAPAIAN PELAYANAN ANTENATAL (K1 DAN K4)

DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2014

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Gambar 4.1 diatas memperlihatkan trend Cakupan K1 dan CakupanK4 dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014. Terlihat bahwa Cakupan K1dan K4 mengalami kecenderungan fluktuatif dari tahun ke tahun. Hal inimenunjukkan semakin membaiknya akses masyarakat terhadap pelayanankesehatan ibu hamil yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Dari gambartersebut juga terlihat bahwa bahwa cakupan kunjungan ibu Hamil K4 tahun

Page 65: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 50

2015

2014 adalah 94.2%, mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkandengan tahun 2013 yaitu 94.11%.Jika dibandingkan dengan target SPM Kota Bukittinggi atau sebesar95%, maka pada tahun 2014 cakupan K4 masih perlu lebih ditingkatkan lagiuntuk mencapai target tersebut, Sedangkan Puskesmas dengan cakupan K4tertinggi pada tahun 2014 adalah Puskesmas Mandingin sebesar 97.5 %,sedangkan yang terendah Puskesmas Tigo Baleh sebesar 90.4%. Namun jikadibandingkan dengan target renstra Kementrian Kesehatan yakni sebesar93% dan target MDG’s 2015 yaitu meningkatkan capaian K4 dari 86%, makacakupan pelayanan K4 Ibu hamil diKota Bukittinggi sudah mencapai target.Upaya meningkatkan cakupan pelayanan antenatal juga makindiperkuat dengan adanya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) sejak tahun2010 dan diluncurkannya Jaminan Persalinan (Jampersal) sejak tahun 2011,dimana keduanya saling bersinergi. BOK dapat dimanfaatkan untuk kegiatanluar gedung, seperti pendataan, pelayanan di Posyandu, kunjungan rumah,sweeping kasus drop out, pelaksanaan kelas ibu hamil serta penguatankemitraan bidan dan dukun. Sementara itu Jampersal mendukung paketpelayanan antenatal/melahirkan dan PNC, termasuk yang dilakukan padasaat kunjungan rumah atau sweeping, baik pada kehamilan normal maupunkehamilan dengan risiko tinggi. Semakin kuatnya kerja sama dan sinergiberbagai program yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, danmasyarakat termasuk sektor swasta diharapkan dapat mendorongtercapainya target cakupan pelayanan antenatal.

Page 66: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 51

2015

2. Pelayanan kesehatan Ibu BersalinPeriode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusibesar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia. Komplikasi dan kematianibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa sekitarpersalinan, hal ini disebabkan antara lain pertolongan tidak dilakukan olehtenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional).Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinanyang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensikebidanan yang bertujuan untuk mengamankan proses persalinan olehtenaga kesehatan.Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorongagar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukandi fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah prosespelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan.Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikatorpersentase persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn).Indikator ini memperlihatkan tingkat kemampuan Pemerintah dalammenyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenagakesehatan terlatih.Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Bukittinggisejak Tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 sudah mencapai 100 %, namuntahun 2011 mengalami penurunan menjadi 92.04% disebabkan karenaadanya perbedaan definisi operasional, dimana untuk tahun 2008 – 2010

Page 67: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 52

2015

pembaginya adalah jumlah ibu hamil yang bersalin sedangkan tahun 2011pembaginya adalah jumlah sasaran ibu hamil. Namun pada tahun 2014mengalami peningkatan menjadi sebesar 94.64%.Gambaran kecendrungan cakupan Pertolongan Persalinan di KotaBukittinggi sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 padat dilihat padagambar 4.2.GAMBAR 4.2.

CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATANDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2011-2014

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Gambar 4.1 diatas memperlihatkan bahwa cakupan pertolonganpersalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Bukittinggi pada tahun 2014 adalahangka yang tertinggi sekaligus telah mencapai target MDG’s (90%) dan telahmemenuhi target renstra kementrian kesehatan yakni sebesar 89%.Keberhasilan ini tidak terlepas dari semakin meningkatnya upayapenyuluhan program kesehatan Ibu dan Anak ke masyarakat.Analisis kematian ibu yang dilakukan Direktorat Bina Kesehatan Ibupada tahun 2010 membuktikan bahwa kematian ibu terkait erat denganpenolong persalinan dan tempat/fasilitas persalinan. Persalinan yang

Page 68: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 53

2015

ditolong tenaga kesehatan terbukti berkontribusi terhadap turunnya risikokematian ibu. Demikian pula dengan tempat/fasilitas, jika persalinandilakukan di fasilitas kesehatan, juga akan semakin menekan risiko kematianibu. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan tetap konsisten dalammenerapkan kebijakan bahwa seluruh persalinan harus ditolong oleh tenagakesehatan dan didorong untuk dilakukan di fasilitas kesehatan. KebijakanDana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan menggariskan bahwapembangunan Puskesmas harus satu paket dengan rumah dinas tenagakesehatan. Demikian pula dengan pembangunan Poskesdes yang harus bisasekaligus menjadi rumah tinggal bidan di desa. Dengan disediakan rumahtinggal, maka tenaga kesehatan termasuk bidan akan siaga di tempattugasnya.GAMBAR 4.3.

CAKUPAN PERBANDINGAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATANDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2011-2014

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

Page 69: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 54

2015

Dari gambar 5.7 dapat dilihat bahwa persentase cakupan pelayananibu hamil K4 lebih rendah daripada cakupan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas KesehatanKota Bukittinggi. Pelayanan antenatal memiliki peranan yang sangat penting,diantaranya agar dapat dilakukan deteksi dan tata laksana dini komplikasiyang dapat timbul pada saat persalinan. Apabila seorang ibu datang langsunguntuk bersalin di tenaga kesehatan tanpa adanya riwayat pelayananantenatal sebelumnya, maka faktor risiko dan kemungkinan komplikasi saatpersalinan akan lebih sulit diantisipasi.3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF)Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pascapersalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan padaibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kalisesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pascapersalinan (KF1), pada hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan(KF2), dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan (KF3).Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :a. Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu);b. Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);c. Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lain;d. Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI eksklusif;e. Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatanibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana;

Page 70: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 55

2015

f. Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan.Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui indikatorcakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (Cakupan Kf-3). Indikator inimengukur kemampuan daerah dalam menyediakan pelayanan kesehatan ibunifas yang berkualitas sesuai standar.GAMBAR 4.4.

GAMBARAN PENCAPAIAN PELAYANAN IBU NIFAS (KF3)DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2009-2014

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Di Kota Bukittinggi capaian indikator Kf-3 selama 6 tahun terakhir inimemperlihatkan kecendrungan yang berfluktuasi. Cakupan Kf-3 yangtertinggi pada tahun 2013 sebesar 91.71% dan yang terendah pada tahun2009 sebesar 58.2%.Peningkatan cakupan Kf-3 dari tahun ke tahun tidak lepas dariberbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat termasuksektor swasta Selain itu, dengan diluncurkannya Bantuan OperasionalKesehatan (BOK) sejak tahun 2010, Puskesmas, Poskesdes, dan Posyandulebih terbantu dalam mengintensifkan implementasi upaya kesehatantermasuk di dalamnya pelayanan kesehatan ibu nifas, di antaranya kegiatan

Page 71: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 56

2015

sweeping atau kunjungan rumah bagi yang tidak datang ke fasilitas pelayanankesehatan.4. Kunjungan NeonatusBayi hingga usia kurang satu bulan (masa neonatus) merupakangolongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi.Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbanyak adalah asfiksia, bayiberat lahir rendah dan infeksi. Beberapa upaya kesehatan dilakukan untukmengendalikan risiko pada kelompok ini diantaranya dengan mengupayakanagar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatanserta menjamin tersedianya pelayanan kesehatan sesuai standar padakunjungan bayi baru lahir.Dengan melihat adanya risiko kematian yang tinggi dan berbagaiserangan komplikasi pada minggu pertama, maka setiap bayi baru lahirharus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering (minimal 2 kali)dalam minggu pertama. Langkah ini dilakukan untuk menemukan secara dinijika terdapat penyakit atau tanda bahaya pada neonatus sehinggapertolongan dapat segera diberikan untuk mencegah penyakit bertambahberat yang dapat menyebabkan kematian. Kunjungan neonatus merupakansalah satu intervensi untuk menurunkan kematian bayi baru lahir.Terkait hal tersebut, pada tahun 2008 ditetapkan perubahankebijakan dalam pelaksanaan kunjungan neonatal, dari 2 kali yaitu satu kalipada minggu pertama dan satu kali pada 8-28 hari, menjadi 3 kali yaitu duakali pada minggu pertama dan satu kali pada 8 – 28 hari. Dengan demikian,

Page 72: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 57

2015

jadwal kunjungan neonatal yang dilaksanakan saat ini adalah pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari dan umur 8-28 hari. Indikator ini mengukurkemampuan manajemen program Kesehatan Ibu Anak (KIA) dalammenyelenggarakan pelayanan neonatal yang komprehensif.Kunjungan neonatal pertama (KN1) adalah cakupan pelayanankesehatan bayi baru lahir (umur 6 jam - 48 jam) di satu wilayah kerja padakurun waktu tertentu yang ditangani sesuai standar oleh tenaga kesehatanterlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Pelayanan yang diberikansaat kunjungan neonatal adalah pemeriksaan sesuai standar ManajemenTerpadu Bayi Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi baru lahirtermasuk ASI eksklusif dan perawatan tali pusat. Pada kunjungan neonatalpertama (KN1), bayi baru lahir mendapatkan vitamin K1 injeksi danimunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir. Cakupanindikator kunjungan neonatal pertama Di Kota Bukittinggi dari tahun 2010 -2014 digambarkan pada gambar dibawah ini.GAMBAR 4.5

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL PERTAMA (KN1)DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2011-2014

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

Page 73: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 58

2015

Selain KN1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan bagineonatal adalah KN lengkap yang mengharuskan agar setiap bayi baru lahirmemperoleh pelayanan Kunjungan Neonatal minimal 3 kali, yaitu 1 kali pada6-48 jam, 1 kali pada 3-7 hari, 1 kali pada 8-28 hari sesuai standar di satuwilayah kerja pada satu tahun.GAMBAR 4.6

GAMBARAN KUNJUNGAN NEONATUS LENGKAP (KN3)DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2014

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Berdasarkan gambar 4.3 diatas Cakupan kunjungan neonatus lengkap(KN3) pada tahun 2014 sudah mencapai target SPM Kota Bukittinggi yaitusebesar 94.9% dan sekaligus mengalami peningkatan dibanding tahun 2013sebesar 81.40%. Dimana capaian tertinggi terdapat di Puskesmas Plusmandiangin sebesar 99.2% dan yang terendah terdapat di PuskesmasMandiangin sebesar 90.6 namun walaupun terendah capaian KN Lengkap diseluruh Puskesmas di Kota Bukittinggi ini telah memenuhi target Renstrakementrian kesehatan sebesar 84%.

Page 74: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 59

2015

5. Pelayanan/Penanganan Komplikasi KebidananKomplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin,ibu nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidaklangsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapatmengancam jiwa ibu dan atau janin, yang tidak disebabkan olehtrauma/kecelakaan. Pencegahan dan penanganan komplikasi kebidananadalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi kebidanan untukmendapatkan perlindungan/pencegahan dan penanganan definitif sesuaistandar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar danrujukan.Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pencegahandan penanganan komplikasi kebidanan adalah cakupan penanganankomplikasi kebidanan (Cakupan PK). Indikator ini mengukur kemampuannegara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesionalkepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi.Capaian indikator penanganan komplikasi kebidanan pada tahun2014 di Kota Bukittinggi sebesar 90.4 % mengalami peningkatan sebesar28.6% dari tahun 2013 (61,8%). Diperkirakan 20% kehamilan akanmengalami komplikasi. Sebagian komplikasi ini dapat mengancam jiwa,tetapi sebagian besar komplikasi dapat dicegah dan ditangani bila : 1) ibusegera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan; 2) tenaga kesehatanmelakukan prosedur penanganan yang sesuai, antara lain penggunaanpartograf untuk memantau perkembangan persalinan, dan pelaksanaan

Page 75: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 60

2015

manajemen aktif kala III (MAK III) untuk mencegah perdarahan pasca-salin;3) tenaga kesehatan mampu melakukan identifikasi dini komplikasi; 4)apabila komplikasi terjadi, tenaga kesehatan dapat memberikan pertolonganpertama dan melakukan tindakan stabilisasi pasien sebelum melakukanrujukan; 5) proses rujukan efektif; 6) pelayanan di RS yang cepat dan tepatguna. Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk menurunkanangka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui : 1)peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menanganikasus risiko tinggi secara memadai; 2) pertolongan persalinan yang bersihdan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dankelahiran; serta 3) pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal dasar(PONED) dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau.Upaya terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di Indonesia salahsatunya melalui Program Perencanaan Persalinan dan PencegahanKomplikasi (P4K) yang menitikberatkan fokus totalitas monitoring yangmenjadi salah satu upaya deteksi dini, menghindari risiko kesehatan pada ibuhamil serta menyediakan akses dan pelayanan kegawatdaruratan obstetricdan neonatal dasar di tingkat Puskesmas (PONED) dan pelayanankegawatdaruratan obstetric dan neonatal komprehensif di Rumah Sakit(PONEK).Dalam implementasinya, P4K merupakan salah satu unsur dari DesaSiaga. P4K mulai diperkenalkan pada tahun 2007. Sampai dengan tahun 2014

Page 76: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 61

2015

Di Kota Bukittinggi, tercatat 24 (100%) kelurahan telah melaksanakannya. .Pelaksanaan P4K di kelurahan tersebut perlu dipastikan agar mampumembantu keluarga dalam membuat perencanaan persalinan yang baik danmeningkatkan kesiap-siagaan keluarga dalam menghadapi tanda bahayakehamilan, persalinan dan nifas agar dapat mengambil tindakan yang tepat.Selain itu dilakukan pula kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP),yang merupakan upaya dalam penilaian pelaksanaan serta peningkatan mutupelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir melalui pembahasan kasuskematian ibu atau bayi baru lahir sejak di level masyarakat sampai di levelfasilitas pelayanan kesehatan. Kendala yang timbul dalam upayapenyelamatan ibu pada saat terjadi kegawatdaruratan maternal dan bayibaru lahir akan dapat menghasilkan suatu rekomendasi intervensi dalamupaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi di masamendatang.6. Pelayanan/Penanganan Komplikasi NeonatalNeonatal dengan komplikasi adalah neonatal dengan penyakit danatau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, sepertiasfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, traumalahir, BBLR (berat lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan, dankelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning dan merahpada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).

Page 77: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 62

2015

Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbanyak adalahasfiksia, bayi berat lahir rendah dan infeksi (Riskesdas, 2007). Komplikasi inisebetulnya dapat dicegah dan ditangani. Namun terkendala oleh akses kepelayanan kesehatan, kemampuan tenaga kesehatan, keadaan sosialekonomi, sistem rujukan yang belum berjalan dengan baik, terlambatnyadeteksi dini dan kesadaran orang tua untuk mencari pertolongan kesehatan.Penanganan neonatal dengan komplikasi adalah penangananterhadap neonatal sakit dan atau neonatal dengan kelainan ataukomplikasi/kegawatdaruratan yang mendapat pelayanan sesuai standar olehtenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) terlatih baik di rumah, saranapelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan rujukan.Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan standar MTBM,manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir, manajemen Bayi Berat Lahir Rendah,pedoman pelayanan neonatal essensial di tingkat pelayanan kesehatan dasar,PONED, PONEK atau standar operasional pelayanan lainnya.Cakupan penanganan Neonatal komplikasi pada tahun 2014 sebesar88.6% mengalami peningkatan sebesar 50.4% dari tahun 2013. Dalammemberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di kelurahan danPuskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (Risti) danmemerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya kemampuan dalammemberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukanke unit pelayanan kesehatan tingkat II.

Page 78: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 63

2015

Selain itu dilakukan pula kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP),yang merupakan upaya dalam penilaian pelaksanaan serta peningkatan mutupelayanan kesehatan bayi baru lahir dan ibu maternal melalui pembahasankasus kematian bayi baru lahir dan kematian ibu maternal sejak di levelmasyarakat sampai di level fasilitas pelayanan kesehatan. Kendala yangtimbul dalam upaya penyelamatan bayi baru lahir dan ibu melahirkan akandapat menghasilkan suatu rekomendasi dalam upaya peningkatan mutupelayanan kesehatan ibu dan bayi di masa mendatang.7. Pelayanan kesehatan pada BayiBayi juga merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadapgangguan kesehatan maupun serangan penyakit. Oleh karena itu dilakukanupaya pelayanan kesehatan yang ditujukan pada bayi usia 29 hari sampaidengan 11 bulan dengan memberikan pelayanan kesehatan sesuai denganstandar oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan(dokter, bidan, dan perawat) minimal 4 kali. Program ini terdiri daripemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio 1-4, dan Campak),Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi, 2 kalipemberian vitamin A pada bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayiserta penyuluhan ASI Eksklusif, MP ASI, pertumbuhan dan perkembanganbayi dan balita dan lain-lain.Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan upayapemerintah dalam meningkatan akses bayi untuk memperoleh pelayanankesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit,

Page 79: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 64

2015

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatankualitas hidup bayi. Gambaran capaian indikator Pelayanan kesehatan bayidi Kota Bukittinggi dari tahun 2011 – 2014 dapat disajikan pada gambarberikut ini :GAMBAR 4.7

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYIDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2011-2014

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Pada gambar 4.7 diatas dapat dilihat bahwa cakupan kunjungan bayidi Kota Bukittinggi berfluktuasi dari tahun 2011 – 2014, namundibandingkan dari tahun 2013, cakupan kunjungan bayi mengalamipeningkatan menjadi 88,36% dan sudah mencapai target RenstraKementrian kesehatan sebesar 87% walaupun harus lebih ditingkatkan lagikarena jika dibandingkan dengan tahun 2011 dan tahun 2012 mengalamipenurunan.

8. Pelayanan Kesehatan Pada Anak BalitaSalah satu indikator yang ditetapkan pada Rencana StrategisKementerian Kesehatan terkait dengan upaya kesehatan anak adalah

Page 80: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 65

2015

pelayanan kesehatan pada anak balita. Adapun batasan anak balita adalahsetiap anak yang berada pada kisaran umur 12 sampai dengan 59 bulan.;Pelayanan kesehatan pada anak balita dilakukan oleh tenaga kesehatan danmemperoleh :1. Pelayanan Pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun(Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan minimal 8kali dalam setahun).2. Pemberian vitamin A dua kali dalam setahun yakni setiap bulanFebruari dan Agustus.3. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang balitaminimal 2 kali dalam setahun.4. Pelayanan Anak Balita Sakit sesuai standar menggunakan ManajemenTerpadu Balita Sakit (MTBS).Capaian indikator ini Di Kota Bukittinggi pada tahun 2014 sebesar74.86% yang mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 sebesar71.98%. Namun walaupun mengalami peningkatan dari tahun 2013,pelayanan anak Balita harus lebih ditingkatkan lagi karena indikator ini jugabelum memenuhi target Renstra sebesar 81%.9. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan SetingkatMulai masuk sekolah merupakan hal penting bagi tahapperkembangan anak. Banyak masalah kesehatan terjadi pada anak usiasekolah, seperti misalnya pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan

Page 81: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 66

2015

menggunakan sabun, karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajamanpenglihatan dan masalah gizi. Pelayanan kesehatan pada anak termasuk pulaintervensi pada anak usia sekolah. Dengan adanya penjaringan kesehatanterhadap murid SD/MI kelas I diharapkan dapat meningkatkan kualitaskesehatan anak usia sekolah.Anak usia sekolah merupakan sasaran yang strategis untukpelaksanaan program kesehatan, karena selain jumlahnya yang besar,mereka juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena terorganisirdengan baik. Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini diutamakan untuk muridSD/sederajat kelas 1. Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan oleh tenagakesehatan bersama tenaga lainnya yang terlatih (guru UKS/UKGS dan dokterkecil). Tenaga kesehatan disini adalah tenaga medis, tenaga keperawatanatau petugas puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksanaUKS/UKGS. Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau guru yang ditunjuksebagai pembina UKS/UKGS di sekolah dan telah dilatih tentang UKS/UKGS.Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal darimurid kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah mendapatkan pelatihandokter kecil.Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaankesehatan yang dilakukan terhadap murid kelas 1 Sekolah Dasar atau yangsetingkat untuk memilah siswa yang mempunyai masalah kesehatan agarsegera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Kegiatan tersebut meliputipemeriksaan kesehatan dalam penjaringan kesehatan siswa yang terdiri dari

Page 82: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 67

2015

pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku), pemeriksaanstatus gizi melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan ketajaman indera(penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut,pemeriksaan laboratorium untuk anemia dan kecacingan, pengukurankebugaran jasmani dan deteksi dini masalah mental emosional.Cakupan SD atau sederajat yang melaksanakan penjaringan kesehatanuntuk siswa kelas 1 sejak tahun 2011 sampai Tahun 2014 di Kota Bukittinggisudah mencapai 100%. Sekaligus sudah mencapai target Renstra Kemenkessebesar 90%. Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan denganpelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauankesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak Sekolah Dasar/sederajat,serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenagakesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kaderkesehatan, guru UKS dan Dokter Kecil.10. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas telahdikembangkan Kementerian Kesehatan RI sejak tahun 2003, dengan tujuankhusus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentangkesehatan reproduksi dan perilaku hidup sehat serta memberikan pelayanankesehatan yang berkualitas kepada remaja.Puskesmas PKPR memberikan layanan di dalam dan di luar gedungpada kelompok remaja berbasis sekolah ataupun masyarakat sehingga dapatmenjangkau semua kelompok remaja (10-19 tahun). Suatu puskesmas

Page 83: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 68

2015

dikatakan mampu laksana PKPR apabila telah memenuhi kriteria sebagaiberikut :1) Melakukan pembinaan pada minimal 1 sekolah (sekolah umum,sekolah berbasis agama) dengan melaksanakan kegiatanKomunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di sekolah binaanminimal 2 kali dalam setahun;2) Melatih Kader Kesehatan Remaja di sekolah minimal sebanyak10% dari jumlah murid di sekolah binaan; dan3) Memberikan pelayanan konseling pada semua remaja yangmemerlukan konseling yang kontak dengan petugas PKPR.Di Kota Bukittinggi semua Puskesmas (7 puskesmas) sudahmelaksanakan Layanan PKPR. Layanan kesehatan diberikan secarakomprehensif, dengan penekanan pada langkah promotif/preventif berupapembekalan kesehatan dan peningkatan keterampilan psikososial denganpendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS). Sesuai dengan permasalahanremaja yang tidak hanya terkait fisik tetapi juga psikososial maka konselingmerupakan layanan yang menjadi ciri khas PKPR.Konseling diberikan oleh tenaga kesehatan yang terampil, ‘ramah’remaja dan berwawasan. Tenaga kesehatan puskesmas juga melaksanakankegiatan KIE ke sekolah dan kelompok-kelompok remaja lainnya melaluipenyuluhan, atau Focus Group Discussion (FGD). Selain itu, agar pelayanankepada remaja lebih efektif maka remaja juga dilibatkan, khususnya menjadikonselor sebaya yang berperan sebagai agen pengubah di kelompok

Page 84: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 69

2015

sebayanya. Konselor sebaya sebagai kader memiliki peran yang besarmengingat remaja lebih memilih teman sebayanya sebagai tempat curahanhati dibandingkan orang tua bahkan tenaga kesehatan.11. Pelayanan Kesehatan Usia LanjutPelayanan kesehatan juga dilakukan secara khusus kepada kelompokPra Usia Lanjut, dimana pada kelompok ini biasanya banyak mengalamigangguan kesehatan degeneratif dan fungsi tubuh lainnya.Pelayanan pengembangan program kesehatan usia lanjut dipuskesmas melalui Posyandu Lansia dengan kegiatan rutin setiap bulandiantaranya senam lansia, pengajian dan pemeriksaan kesehatan. JumlahUsila di Kota Bukittinggi yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada tahun2014 sebesar 45.71 % mengalami penurunan dibanding tahun 2013(60.79%). Gambaran persentase pelayanan kesehatan usia lanjut dari tahun2008 – 2014 di Kota Bukittinggi adalah sebagai berikut.

GAMBAR 4.8GAMBARAN PELAYANAN USIA LANJUT

DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2013

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa persentase pelayanankesehatan pada kelompok Lansia tertinggi pada tahun 2011. Dari tahun 2012

Page 85: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 70

2015

sampai dengan Tahun 2014 pelayanan usia lanjut terus mengalamipenurunan,sehingga perlu peran serta semua pihak untuk mencapai targetSPM sebesar 70%.12. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran ataumenjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untukmenggunakan alat/metode KB.Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat daricakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/metodekontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakanalat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yangdigunakan akseptor.Cakupan peserta KB aktif Tahun 2014 diKota Bukittinggi menurunjika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 69.50% menjadi 62.87%namun sudah mencapai target MDGs yaitu meningkat dari 61,4%. Cakupanpeserta KB aktif juga dapat digambarkan menurut metode kontrasepsi yangsedang digunakan.Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan pada tahun 2014adalah alat kontrasepsi jangka pendek berupa suntikan sebesar 40.2% danIUD sebesar 23.4%. Sedangkan metode kontrasepsi yang paling sedikitdigunakan adalah metode jangka panjang yaitu MOP (Metode Operasi Pria)sebesar 2.6%.

Page 86: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 71

2015

Gambaran penggunaan metode kontaraspesi yang sedang digunakandi Kota Bukittinggi tahun 2014 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.GAMBAR 4.9

GAMBARAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSIDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014

SUMBER : KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB KOTA BUKITTINGGI

B. PERBAIKAN GIZI MASYARAKATUpaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkanuntuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkanpemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan giziyang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemia gizi besidan kekurangan Vitamin A.Berikut ini hasil capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidangkesehatan program peningkatan gizi masyarakat sejak tahun 2011 sampaitahun 2014 di Kota Bukittinggi.

Page 87: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 72

2015

TABEL 4.2.CAPAIAN PROGRAM BIDANG KESEHATAN

PROGRAM PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT

Indikator CapaianTahun2011(%)

CapaianTahun 2012

(%)

CapaianTahun

2013 (%)

CapaianTahun

2014 (%)1. Pemantauan Pertumbuhan Balita : Cakupan bayi berat lahir rendah/BBLRyang ditangani 100 100 100 100 Balita yang naik berat bedannya 81.6 86 86 86 Balita bawah garis merah 0.7 1 0.3 1.82. Pelayanan Gizi : Cakupan anak balita mendapat kapsulVit. A 2x/tahun 75.2 81.54 98.31 79.08 Cakupan ibu hamil mendapat 90 tabletFe 94.73 97.09 98.0 95.23 Cakupan pemberian makananpendamping ASI pada bayi bawah garismerah dari keluarga miskin 100 100 100 100 Balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100 1003. Penyuluhan Perilaku Sehat : Desa dengan garam beryodium 100 100 100 1004. Pelayanan Gizi : Cakupan wanita usia subur yangmendapatkan kapsul yodium Tidak ada kapsul Iodium karena Bkt wilayah endemisringan

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457/MenKes/SK/X/2003

1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil (Fe)Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahyang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untukpembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia inidisebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemiakekurangan zat besi atau anemia gizi besi.Pelayanan pemberian tablet Fe dimaksudkan untuk mengatasi kasusanemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fekhususnya yang dialami ibu hamil. Persentase ibu hamil yang mendapatkanTablet fe 3 pada tahun 2014 adalah sebesar 95.23% mengalami penurunan

Page 88: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 73

2015

jika dibandingkan dengan tahun 2013 (97.09 %). Namun sudah mencapaitarget capaian Standar pelayanan Minimal (SPM) ibu hamil yangmendapatkan Tablet Besi sebesar 80%.Cakupan persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet fe3 selama 4tahun terakhir berfluktuasi dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014sebagaimana dapat dilihat pada grafik dibawah ini .GAMBAR 4.10

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN FE 3KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2009-2014

Sumber :Bidang Upaya KesehatanPeningkatan persentase ibu hamil yang mengkonsumsi Tablet Fe inidisebabkan karena selain meningkatnya upaya penyuluhan kepadamasyarakat juga tingginya partisipasi masyarakat khususnya ibu hamil untukmengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan.2. Pemberian Kapsul Vitamin ASelain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A juga menjadi perhatiandalam upaya perbaikan gizi masyarakat. Oleh karena itu dilakukanpemberian kapsul Vitamin A dalam rangka mencegah dan menurunkan

Page 89: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 74

2015

prevalensi kekurangan vitamin A (KVA) pada balita. Cakupan yang tinggi daripemberian kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasimasalah KVA pada masyarakat. Vitamin A berperan terhadap penurunanangka kematian, pencegahan kebutaan, serta pertumbuhan dankelangsungan hidup anak.Pemberian kapsul vitamin A dilakukan terhadap bayi (6-11 bulan)dengan dosis 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan) dengan dosis 200.000 SI,dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayinya akanmemperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pemberian Kapsul Vitamin Adiberikan secara serentak setiap bulan Februari dan Agustus pada balita usia6-59 bulan.KVA subklinis, yaitu tingkat yang belum menampakkan gejala nyata,masih ada pada kelompok balita. KVA tingkat subklinis ini hanya dapatdiketahui dengan memeriksa kadar vitamin A dalam darah di laboratorium.Selain itu, sebaran cakupan pemberian vitamin A pada balita menurutprovinsi masih ada yang dibawah 75%. Dengan demikian kegiatanpemberian vitamin A pada balita masih perlu dilanjutkan, karena bukanhanya untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, namun lebih pentinglagi, vitamin A meningkatkan kelangsungan hidup, kesehatan danpertumbuhan anak.Persentase cakupan pemberian Vitamin A 2 kali pada Balita sejaktahun 2008 sampai dengan tahun 2014 di Kota Bukittinggi dapat dilihat padagrafik dibawah ini.

Page 90: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 75

2015

GAMBAR 4.11CAKUPAN PEMBERIAN VIT A PADA BALITA

TAHUN 2008-2014 DI KOTA BUKITTINGGI

SUMBER : BIDANG UPAYA KESEHATAN (BUK)Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa cakupan pemberian vitaminA pada bayi dan Balita tiga tahun terakhir (2008 – 2010) sudah menunjukkanangka diatas 80%, tapi pada tahun 2011 menunjukkan kecendrunganmenurun (77.67%) dan tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi sebesar98.31% dan Tahun 2014 mengalami penurunan lagi menjadi 71.82%.Dengan demikian masih diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkancakupan tersebut, antara lain melalui peningkatan integrasi pelayanankesehatan ibu nifas, sweeping pada daerah yang cakupannya masih rendahdan kampanye pemberian kapsul vitamin A.Berdasarkan Puskesmas memperlihatkan bahwa distribusi Vitamin Auntuk Balita di Kota Bukittinggi pada Bulan Februari maupun Agustus hanyaPuskesmas Mandiangin (85,31%) dan Puskesmas Nilam Sari ( 85,81%) yangsudah mencapai target (78%), walaupun ada beberapa Puskesmas distribusivitamin A untuk Balitanya belum mencapai target. Puskesmas yang palingtinggi cakupannya adalah Puskesmas Nilam Sari (85.81%) sedangkan yangterendah Puskesmas Guguk Panjang (63,69%) .

Page 91: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 76

2015

Pencapaian cakupan vitamin A 2x yang belum mencapai target di KotaBukittinggi tidak terlepas dari peran promosi kesehatan yang perludilakukan tentang pentingnya Vitamin A pada Balita.3. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) EkslusifCara Pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalahmenyusui bayi secara ekslusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan danmeneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayimendapat makanan pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) yang bergizi sesuaidengan kebutuhan tumbuh kembangnya.(Profil kesehatan Indonesia 2010).ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi yang mengandung seldarah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantupertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungiterhadap penyakit.Gambar 4.5 berikut ini menyajikan persentase kecendrungan cakupananak usia 0 – 6 bulan yang mendapat Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif sejak tahun2009 sampai tahun 2014 di Kota Bukittinggi.

GAMBAR 4.12CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF

TAHUN 2009-2014 DI KOTA BUKITTINGGI

Sumber : Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

Page 92: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 77

2015

Dari grafik diatas dapat dilihat ada pola kecendrungan pemberian ASIekslusif mengalami penurunan, terutama ditahun 2011 yaitu sebesar23.34%, ini disebabkan karena faktor pembagi dari ASI ekslusifnya adalahsemua bayi bukan bayi umur 0 – 6 bulan saja sesuai dengan petunjuk teknispenyusunan Profil kesehatan Tahun 2011. Pada tahun 2012 mpemberian ASIekslusif mengalami peningkatan, Namun pada tahun 2013 sampai tahun2014 mengalami penurunan lagi menjadi 39.17%. Hal ini dipengaruhi olehbeberapa hal diantaranya : Pemasaran susu formula masih gencar dilakukan untuk bayi 0-6bulan yg tidak ada masalah medis Masih banyak tenaga kesehatan ditingkat layanan yang belumpeduli atau belum berpihak pada pemenuhan hak bayi untukmendapatkan ASI Eksklusif, yaitu masih mendorong untukmemberi susu formula pada bayi 0-6 bulan. Pemasaran susu formula masih banyak yang ditujukan pada bayiyang tidak punya masalah kesehatan. Masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dankampanye terkait pemberian ASI, dan belum semua rumah sakitmelaksanakan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui(LMKM),

Page 93: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 78

2015

Beberapa Upaya yang dilakukan dalam memecahkan masalahtersebut yaitu dengan melaksanakan 10 Langkah Menuju KeberhasilanMenyusui (LMKM), yaitu: Membuat kebijakan tertulis tentang menyusui dandikomunikasikan kepada semua staf pelayanan kesehatan; Melatih semua staf pelayanan dalam keterampilan menerapkankebijakan menyusui tersebut; Menginformasikan kepada semua ibu hamil tentang manfaat danmanajemen menyusui; Membantu ibu menyusi dini dalam 30 menit pertama persalinan; Membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusuimeskipun ibu dipisah dari bayinya; Memberikan ASI saja kepada bayi baru lahir kecuali ada indikasimedis; Menerapkan rawat gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu(24 jam); Menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi; Tidak memberi dot kepada bayi; Mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui danmerujuk ibu kepada kelompok tersebut setelah keluar dari saranapelayanan;

Page 94: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 79

2015

4. Cakupan Penimbangan Balita Di Posyandu (D/S)Kegiatan penimbangan balita di Posyandu (D/S) menjadi salah satuindikator yang ditetapkan pada Renstra Kementerian Kesehatan Tahun2010-2014. Indikator ini berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi padabalita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi sertapenanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Dengan cakupan cakupan D/Syang tinggi, diharapkan semakin tinggi pula cakupan vitamin A, cakupanimunisasi dan semakin rendah prevalensi gizi kurang.Di Kota Bukittinggi Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S)pada tahun 2013 sebesar 60.70%. Cakupan ini lebih rendah dibandingkantahun 2013 sebesar 77.45%. Capaian pada tahun 2014 belum memenuhitarget Renstra sebesar 75%.Kunjungan balita ke posyandu sangat berkaitan dengan indikator D/S.Namun demikian terdapat beberapa kendala yang dihadapi terkait dengankunjungan balita ke posyandu. Permasalahan tersebut antara lain : danaoperasional dan sarana prasarana untuk menggerakkan kegiatan Posyandu,tingkat pengetahuan kader dan kemampuan petugas dalam pemantauanpertumbuhan dan konseling, tingkat pemahaman keluarga dan masyarakatterhadap manfaat Posyandu, serta pelaksanaan pembinaan kader,peran sertastake holder terkait serta kesibukan orang tua pada pagi hari.

Page 95: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 80

2015

C. PELAYANAN IMUNISASIProgram imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungipenduduk terhadap penyakit tertentu. Beberapa penyakit menular yangtermasuk ke dalam Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)antara lain : Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru, pertusis, dan polio.Proses perjalanan penyakit diawali ketika virus/ bakteri/ protozoa/jamur, masuk ke dalam tubuh. Setiap mahluk hidup yang masuk ke dalamtubuh manusia akan dianggap benda asing oleh tubuh atau yang disebutdengan antigen. Secara alamiah system kekebalan tubuh akan membentukzat anti yang disebut antibodi untuk melumpuhkan antigen. Pada saatpertama kali antibodi “berinteraksi” dengan antigen, respon yang diberikantidak terlalu kuat. Hal ini disebabkan antibodi belum “mengenali” antigen.Pada interaksi antibodi-antigen yang ke-2 dan seterusnya, sistem kekebalantubuh sudah memiliki “memori” untuk mengenali antigen yang masuk kedalam tubuh, sehingga antibodi yang terbentuk lebih banyak dan dalamwaktu yang lebih cepat.Proses pembentukan antibodi untuk melawan antigen secara alamiahdisebut imunisasi alamiah. Sedangkan program imunisasi melalui pemberianvaksin adalah upaya stimulasi terhadap sistem kekebalan tubuh untukmenghasilkan antibodi dalam upaya melawan penyakit denganmelumpuhkan “antigen” dilemahkan yang berasal dari vaksin. Programimunisasi diberikan kepada populasi yang dianggap rentan terjangkit

Page 96: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 81

2015

penyakit menular, yaitu bayi, anak usia sekolah, wanita usia subur, dan ibuhamil.1. Imunisasi Dasar Pada BayiSebagai salah satu kelompok yang menjadi sasaran programimunisasi, setiap bayi wajib mendapatkan lima imunisasi dasar lengkap (LIL)yang terdiri dari : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-Hb/HiB, 4 dosis polio, 2 dosishepatitis B, dan 1 dosis campak. Dari kelima imunisasi dasar lengkap yangdiwajibkan tersebut, campak merupakan imunisasi yang mendapat perhatianlebih yang dibuktikan dengan komitmen Indonesia pada lingkup ASEAN danSEARO untuk mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Halini terkait dengan realita bahwa campak adalah penyebab utama kematianpada balita. Dengan demikian pencegahan campak memiliki peran signifikandalam penurunan angka kematian balita.Program imunisasi pada bayi mengharapkan agar setiap bayimendapatkan kelima jenis imunisasi dasar lengkap. Keberhasilan seorangbayi dalam mendapatkan 5 jenis imunisasi dasar tersebut diukur melaluiindikator imunisasi dasar lengkap.Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnyamerupakan cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi.Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berartidalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalanmasyarakat atau bayi (Herd Immunity) terhadap penularan penyakit yang

Page 97: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 82

2015

dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini pemerintahmenargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan.Kota Bukittinggi tahun 2014 mencapai 95.83% kelurahan yangmencapai Universal Child Immunization mengalami peningkatan dari tahun2013 yaitu sebesar 91.67% Kelurahan.Program imunisasi di Kota Bukittinggi merupakan bentuk pencegahanpenyakit dan perlindungan terhadap penyakit dengan memberikan vaksinpada sasaran imunisasi. Program imunisasi ini dilakukan oleh petugaspuskesmas, tidak hanya menunggu di puskesmas akan tetapi mencari danmelaksanakan imunisasi di luar puskesmas seperti posyandu dan pos-pospelayanan kelurahan lainnya, serta dengan pengembangan program padabidan-bidan praktek swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikanpelayanan yang menyeluruh terhadap masyarakat.Sasaran dari pemberian vaksin imunisasi ini adalah pada bayi, balita,anak sekolah, ibu hamil dan WUS. Untuk klasifikasi pemberian vaksin padabayi, BCG diberikan 1 kali pada bayi baru lahir untuk mencegah TBC, DPTdiberikan pada bayi sebanyak 3 kali dengan interval satu bulan yangberfungsi mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Poliodiberikan 4 kali dengan interval 1 bulan ditambah boster dengan antigenuntuk perlindungan penyakit polio. Kemudian pemberian vaksin campak 1kali pada usia 9 bulan berguna untuk mencegah penyakit campak. Vaksinhepatitis B diberikan 2 kali untuk mencegah penyakit hepatitis ataumemberikan kekebalan terhadap penyakit hepatitis.

Page 98: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 83

2015

Suatu kelurahan telah mencapai target UCI apabila > 80% bayi dikelurahan tersebut mencapai imunisasi lengkap. Hasil program imunisasibayi tahun 2014 di Kota Bukittinggi dapat dilihat pada tabel berikut.TABEL 4.4

CAKUPAN IMUNISASI BAYIDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014

Jenis Imunisasi Jumlah Bayi Di Imunisasi %BCG 2292 95.3DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 2163 89.0Polio 4 2168 89.5Campak 2162 89.2Imunisasi dasar lengkap 2158 89.0Sumber :Bidang PMK

Sesuai dengan tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase campak diKota Bukittinggi tahun 2014 sebesar 89.2% mengalami penurunan daritahun 2013 yang sebesar 91.8%, Namun Tahun 2014 persentase campak diKota Bukittinggi sudah sesuai dengan target MDG’s 2015 yaitu proporsianak-anak berusia 1 tahun diimunisasi campak meningkat dari 67%.2. Imunisasi Pada Ibu HamilIbu hamil juga merupakan populasi yang rentan terhadap infeksipenyakit menular, oleh karena itu program imunisasi juga ditujukan bagikelompok ini. Salah satu penyakit menular yang dapat berakibat fatal danberkontribusi terhadap kematian ibu dan kematian anak adalah TetanusMaternal dan Neonatal. Pemerintah Indonesia melalui KementerianKesehatan berkomitmen terhadap program Eliminasi Tetanus Maternal danNeonatal (Maternal and Neonatal Tetanus Elimination atau MNTE). Badan

Page 99: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 84

2015

Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan status eliminasi Tetanus Maternal danNeonatal jika terdapat kurang dari satu kasus tetanus neonatal per 1.000kelahiran hidup di setiap kabupaten di suatu negara.Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakanprogram eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasukibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorumdan maternal adalah :

pertolongan persalinan yang aman dan bersih; cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan penyelenggaraan surveilans Tetanus Neonatorum.Di Kota Bukittinggi Cakupan imunisasi TT2+ (ibu hamil yang telahmendapat imunisasi TT minimal 2 dosis) pada ibu hamil pada tahun2013 sebesar 32.4%.

D. UPAYA PENGENDALIAN PENYAKITPerubahan pola hidup dan mobulitas masyarakat yang tinggi akanmempengaruhi derajat kesehatan masyarakat di Kota Bukittinggi. Perubahancuaca dan global warning juga ikut mempengaruhi kesehatan masyarakat.Hal ini menyebabkan penyakit menular tetap ada. Terdapat beberapapenyakit menular yang sering terjadi Di Kota Bukittinggi diantaranyapenyakit TB-Paru dan Demam Berdarah

Page 100: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 85

2015

Tabel 4.6 dibawah ini memberikan gambaran capaian SPM bidangkesehatan program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular sejaktahun 2011– 2014 di Kota Bukittinggi.TABEL 4.5

CAPAIAN PROGRAM BIDANG KESEHATANPROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

IndikatorCapaianTahun

2011 (%)

CapaianTahun

2012 (%)

CapaianTahun

2013 (%)

CapaianTahun 2014

(%)1. Pelayanan Imunisasi Desa/kelurahan Universal ChildImmnization (UCI) 100 95.8 92.16 95.82. Pencegahan dan Pemberantasan PenyakitPolio AFP rate per 100.000 penduduk <15 th 0 20387 20387 03. Pencegahan dan Pemberantasan TB Paru Kesembuhan penderita TBC BTA (+) 96,74 96.65 44.40 72.124. Pencegahan dan Pemberantasan PenyakitISPA Cakupan Balita dengan Pneumonia Yangditangani 100 100 100 1005. Pencegahan dan Pemberantasan HIV/AIDS Klien yang mendapatkan penangananHIV/AIDS infeksi menular seksual yangdiobati 100 100 100 100 Darah donor diskrining terhadapHIV/AIDS 100 100 100 1006. Pencegahan dan Pemberantasan PenyakitDBD Penderita DBD yang ditangani 100 100 100 1007. Pencegahan dan Pemberantasan Diare Balita dengan diare yang ditangani 100 100 100 1008. Pelayanan Pengendalian Vektor Rumah/bangunan bebas jentik nyamukAedes 85.29 87.88 87.88 87.889. Pencegahan dan Pemberantasan PenyakitMalaria Penderita Malaria yang diobati 100 Tidak adapenderita 100 10010. Pencegahan dan Pemberantasan PenyakitKusta Penderita kusta yang selesai berobat(RFT rate) 100 100 100 100Sumber : Bidang PMK DKK Bukittinggi

1. Pengendalian penyakit TB Paru

Millenium Development Goals menetapkan pengendalian penyakit TBparu sebagai bagian dari tujuan di bidang kesehatan yang terdiri dari :

Page 101: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 86

2015

1) Menurunkan insidens TB Paru pada tahun 2015;2) Menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TBParu menjadi setengahnya pada tahun 2015 dibandingkan tahun1990;3) Sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA+ terdeteksi dan diobatimelalui program DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource)atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung olehPengawas Menelan Obat (PMO); dan4) Sedikitnya 85% tercapai Succes Rate (SR).Jumlah kasus baru penyakit TB Paru yang terdeteksi tahun 2014 diKota Bukittinggi, BTA (+) adalah 111 kasus mengalami penurunan jikadibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 135 kasus.Salah satu upaya untuk mengendalikan TB yaitu dengan pengobatan.Indikator yang digunakan sebagai evaluasi pengobatan yaitu angkakeberhasilan pengobatan (success rate). Angka keberhasilan pengobatan inidibentuk dari angka kesembuhan dan angka pengobatan lengkap. Angkakesembuhan Penderita TB Paru BTA (+) adalah setelah penderita menerimapengobatan anti TB Paru dinyatakan sembuh, dimana hasil pemeriksaandahak menunjukkan 2 kali negatifDi Kota Bukittinggi pada tahun 2014 terdapat 75 orang penderitayang sembuh dari keseluruhan penderita TB BTA(+). Angka kesembuhankasus BTA (+) pada tahun 2014 mencapai 72.12% mengalami peningkatandari 44.40% pada tahun 2012 dan sudah melebihi target MDG’s untuk angka

Page 102: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 87

2015

kesembuhan penderita TB paru yaitu 85%. Sedangkan Angka keberhasilanpengobatan penderita TB Paru tahun 2014 sebesar 79.81% mengalamipeningkatan dari tahun 2013 yaitu sebesar 49.25%.Persentase fluktuasi kecendrungan angka kesembuhan penderita TBParu BTA (+) dan Keberhasilan Pengobatan sejak tahun 2011 sampai dengantahun 2014 di Kota Bukittinggi dapat dilihat pada grafik dibawah ini.GAMBAR 4.13

ANGKA KESEMBUHAN TB PARU DAN KEBERHASILAN PENGOBATANTB PARU DI KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2008-2013

Sumber : Bidang PMKDari grafik diatas dapat dilihat bahwa angka kesembuhan PenderitaTB Paru BTA (+) paling tinggi terjadi pada tahun 2012 dan mengalamipenurunan pada tahun 2013 menjadi 44.4% namun meningkat lagi padatahun 2014 sebesar 72.12%.Pada Gambar 6.6 terlihat perkembangan angka keberhasilanpengobatan tahun 2011-2014 pada tahun 2014 angka keberhasilanpengobatan sebesar 79.81%. WHO menetapkan standar angka keberhasilan

Page 103: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 88

2015

pengobatan sebesar 85%. Dengan demikian pada tahun 2014, KotaBukittinggi belum mencapai standar tersebut.Upaya Pencegahan dan pemberantasan TB-Paru dilakukan denganpendekatan DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource) ataupengobatan TB-Paru dengan pengawasan langsung oleh PengawasanMenelan Obat (PMO) Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderitadengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti oleh paket pengobatan.Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukanditindaklanjuti dengan paket-paket pengobatan intensif. Melalui paketpengobatan yang diminum secara teratur dan lengkap, diharapkan penderitaakan dapat disembuhkan dari penyakit TB yang dideritanya. Namundemikian dalam proses selanjutnya tidak tertutup kemungkinan terjadinyakegagalan pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidak terselesaikanatau Drop Out (DO). Terjadinya resistensi obat atau kegagalan dalampenegakan diagnosa di akhir pengobatan.2. Pengendalian Penyakit KustaKusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteriMycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapatmenyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanenpada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata. Perkembangan penyakit Kustayang diindikasikan dengan prevalensi dan penemuan penderita baru.

Page 104: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 89

2015

3. Pengendalian penyakit Infeksi Saluran Pernafasan AkutISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan penyebabkematian terbesar baik pada bayi maupun pada anak Balita. Programpengendalian ISPA menetapkan bahwa kasus yang ditemukan harusditatalaksana sesuai standar, dengan demikian angka kasus pneumonia jugamenggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA.Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit ISPA lebih difokuskanpada upaya penemuan secara dini dan tatalaksana kasus yang cepat dantepat terhadap penderita Pneumonia balita yang ditemukan. Upaya inidikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan balitasakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal denganManajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dengan pendekatan MTBS semuapenderita ISPA langsung ditangani di unit yang menemukan, namun bilakondisi Balita sudah berada dalam pneumonia berat sedangkan peralatantidak mencukupi maka penderita langsung dirujuk ke fasilitas pelayananyang lebih lengkap.4. Pengendalian Penyakit HIV/AIDSHIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksivirus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalantubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunanketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macampenyakit lain.

Page 105: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 90

2015

Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakitHIV dan AIDS di samping ditujukan pada penanganan penderita yangditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuanpenderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Upayapenemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV dan AIDS terhadapdarah donor dan pemantauan pada kelompok berisiko penderita PenyakitMenular Seksual (PMS).Pelayanan kesehatan dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS perludilakukan secara komprehensif. Layanan komprehensif adalah upaya yangmeliputi upaya preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif bagi masyarakatyang membutuhkan (yang belum terinfeksi agar tidak tertular, yang sudahterinfeksi agar kualitas hidup meningkat). Melibatkan seluruh sektor terkait,masyarakat termasuk swasta, kader, LSM, kelompok dampingan sebaya,ODHA, PKK, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta organisasikelompok masyarakat. Layanan komprehensif HIV atau paripurna sejak darirumah atau komunitas hingga ke fasilitas pelayanan kesehatan (puskesmas,klinik dan rumah sakit).Layanan berkesinambungan adalah untuk memberikan dukungan dariaspek manajerial, medis, psikologis dan sosial untuk ODHA selamaperawatan dan pengobatan untuk mengurangai dan menyelesaikanpermasalahan yang dihadapinya. Orang yang HIV positif perlu mendapatkandukungan psikologis dan sosial di masyarkat. Jangan sampai ada stigmasehingga mereka justru mendapatkan intimidasi yang dapat menyebabkan

Page 106: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 91

2015

mereka bunuh diri atau frustasi menghadapi keadannya. Dukungan darikeluarga juga sangat dibutuhkan selain proses medis yang dijalankan.Program promosi kesehatan di keluarga, sekolah dan masyarakatmengenai pencegahan HIV perlu terus diberikan. Penjangkauan aktif padapopulasi kunci yang berisiko perlu terus dilaksanakan dengan pendataan danpemetaan. Penyediaan outlet kondom di lokasi serta edukasi pada pelangganserta pekerja seks. Fasilitas kesehatan perlu menyediakan ruangan khususuntuk konseling dan test HIV yang nyaman sehingga mudah diakses.Pengobatan dan pendampingan minum obat perlu diberikan agar jangansampai putus obat. Masyarakat perlu mendapatkan edukasi untukmenghindari stigma pada ODHA.Adanya jaringan antar unit kesehatan lintas daerah sangat diperlukansegera. Mobilitas pekerja seks sangat tinggi mereka dapat saja berpindah-pindah padahal harus rutin konsumsi obat. Oleh sebab itu mereka harus bisamengakses obat dimana saja. Membuat kartu yang dapat teregistrasi diseluruh Indonesia bagi ODHA perlu dilakukan untuk mengatasi keadaan ini.Pemberdayaan tenaga promosi kesehatan dalam mengembangkanprogram kegiatan, memotivasi masyarakat serta membangun kemitraandiperlukan. Setiap kantor desa perlu ada tenaga khusus untuk memberikanedukasi positif ke masyarakatnya. Sehingga beban puskesmas dalammenangani tsunami HIV-AIDS mendatang dapat kita tanggulangi dengansegera.

Page 107: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 92

2015

Tantangan yang dihadapi masa mendatang sangatlah kompleks. KasusHIV-AIDS semakin tinggi jumlahnya apabila tidak dari sekarang dilakukanupaya pencegahan yang serius. HIV-AIDS akan menjadi beban Negara,masyarakat dan keluarga tersebut. Sekarang ini penyebaran HIV-AIDS sudahmulai mengarah ke populasi umum dimana penyebarannya bukan saja padapekerja seks maupun yang berperilaku berisiko. Melainkan juga ada indikasisudah menular pada ibu hamil, bayi dan anaknya.Secara nasional perkembangan penyakit HIV/AIDS terus menunjukanpeningkatan, meskipun berbagai upaya pencegahan dan penanggulanganterus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah,meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman dan meningkatnyapenyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya)melalui suntikan, secara simultan telah memperbesar resiko penyebaranHIV/AIDS.Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negara dengan tingkatepidemi yang terkonsentrasi (concentratedlevel epidemic), yaitu adanyaprevalensi lebih dari 5% pada sub populasi tertentu, misalnya padakelompok penjaja seks dan pada para penyalahguna NAPZA. Tingkat epidemiini menunjukkan tingkat perilaku beresiko yang cukup aktif menularkan, didalam suatu sub populasi tertentu. Selanjutnya perjalanan epidemi ini akanditentukan oleh jumlah dan sifat hubungan antara kelompok beresiko tinggidengan masyarakat umum..

Page 108: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 93

2015

MDG’s menargetkan pengendalian penyebaran HIV/AIDS sampaidengan tahun 2015, begitu juga di Kota Bukittinggi walaupun penderitanyatidak terlalu banyak, tapi diharapkan penderita HIV/AIDS di Kota Bukittinggibisa berkurang.5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah DengueDemam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aegypty. Gejala klinispenderita DBD adalah demam tinggi mendadak selama 2-7 hari, tanda-tandapendarahan dari atau pembesaran hati, serta pemeriksaan labor positif DBD.Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnyacepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat.Upaya Pemberantasan DBD dititikberatkan pada penggerakan potensimasyarakat untuk dapat berperan serta dalam Pemberantasan SarangNyamuk (PSN) melalui 3 M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plusmenabur larvasida serta Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk memantauAngka bebas Jentik (ABJ)Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolok ukur upaya pemberantasanvektor melalui PSN-3M menunjukan tingkat partisipasi masyarakat dalammencegah DBD. Berikut ini pencapaian persentase Angka Bebas Jentik (ABJ)di Kota Bukittinggi sejak tahun 2008 – 2014 di Kota Bukittinggi.

Page 109: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 94

2015

GAMBAR 4.14ANGKA BEBAS JENTIK DI KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2008-2014

SUMBER : BIDANG PMK DKK BUKITTINGGIDari grafik diatas dapat dilihat bahwa adanya kecendrunganpenurunan angka bebas jentik di Kota Bukittinggi tahun 2008 – 2010, tapimengalami peningkatan lagi sejak tahun 2011 sampai tahun 2013, namunmengalami sedikit penurunan pada tahun 2014 menjadi 88.3%. Angka inijuga menunjukkan tingkat pastisipasi masyarakat dalam menanggulangi DBDdi Kota Bukittinggi. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yangberwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatifpemberantasan DBD.6. Pengendalian penyakit AFP (Acut Flaccid Paralysis)AFP (Acut Flaccid Paralysis) adalah penderita dengan gejala lumpuhlayu mendadak (akut), ditemukan pada anak usia <15 tahun dan diduga kuatpoliomyelitis. Pada Tahun 2014 di Kota Bukittinggi sudah tidak ditemukanlagi penderita AFP (Acut Flaccid Paralysis).

Page 110: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 95

2015

7. Pengendalian penyakit FilariasisFilariasis adalah penyakit menular yang dapat menimbulkan cacatseumur hidup, yang disebabkan oleh cacing filarial yang hidup danberkembang biak dalam kelenjer limfe. Pada waktu malam, anak-anak cacingtersebut masuk kedalam pembuluh darah tepi. Penyakit ini ditularkanmelalui gigitan nyamuk yang mengandung mikrofilaria.Bila sebuah kota sudah endemis filariaris, maka sasaran pengobatanmassal adalah semua penduduk di kota tersebut. Semua penduduk harusminum obat, tetapi pengobatan untuk sementara ditunda bagi anak berumur< 2 tahun, ibu hamil, orang yang sedang sakit berat, penderita kronisfilariasis yang dalam serangan akut dan Balita denganmarasmus/kwashiorkor.E. KEADAAN KESEHATAN LINGKUNGANLingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapatperhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersamadengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkunganmempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampumenopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia danlingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yangsehat dan bahagia.

Page 111: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 96

2015

Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-indikator seperti: Rumah sehat, akses terhadap air bersih dan air minumberkualitas dan akses terhadap sanitasi layak.1. Rumah SehatUndang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 162dan 163 mengamanatkan bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukanuntuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologimaupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatanyang setinggi-tingginya. Untuk menjalankan amanat tersebut, maka untukpenyelenggaraan penyehatan permukiman difokuskan pada peningkatanrumah sehat .Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syaratkesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasirumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumahtidak terbuat dari tanah.Perkembangan kondisi perumahan penduduk Kota Bukittinggi yangmemenuhi syarat kesehatan pada tahun 2014 sebesar 92.54% mengalamipeningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2013 (44.51%). Gambaranpersentase rumah sehat di kota Bukittinggi dari tahun 2008 -2014 dapatdilihat pada grafik dibawah ini :

Page 112: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 97

2015

GAMBAR 4.15PERSENTASE RUMAH SEHAT

DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2014

Sumber : Bidang PMKDari grafik diatas dapat dilihat bahwa persentase rumah sehattertinggi terjadi pada tahun 2014, dan yang terendah tahun 2013.Peningkatan persentase rumah sehat ini diakrenakan adanya penyuluhanyang dilakukan terhadap masyarakat tentang pentingnya rumah seha sertapembinaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi yangdidukung oleh lintas sector yang terkait lainnya.2. Akses Terhadap Sanitasi DasarSalah satu tujuan pembangunan prasarana penyediaan air baku untukmemastikan komitmen pemerintah terhadap Millenium Development Goals

(MDGs) yaitu memastikan kelestarian lingkungan dan mengurangi hinggasetengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap airminum layak dan sanitasi dasar hingga 2015.Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layakyang digunakan rumah tangga di Kota Bukittinggi pada tahun 2014 baru

Page 113: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 98

2015

28.36% mengalami peningkatan dari tahun 2013 (21.29% ), jadi harus terusditingkatkan lagi menjadi 90% sesuai dengan target Inpres Nomor 14 tahun2011 prioritas pembangunan nasional tentang persentase kualitas air minumyang didistribusikan oleh PDAM yang memenuhi syarat kesehatan. Haltersebut di atas merupakan salah satu upaya pencegahan terjadinyakemungkinan munculnya penyakit berbasis air (waterborne disease) karenaair merupakan salah satu media lingkungan yang berperan dalampenyebaran penyakit melalui media pertumbuhan mikrobiologi serta adanyakemungkinan terlarutnya unsur kimia yang dapat mengganggu kesehatanmanusia.Akses terhadap air bersih dan sanitasi merupakan salah satu pondasiinti dari masyarakat yang sehat. Air bersih dan sanitasi yang baik merupakanelemen penting yang menunjang kesehatan manusia. Sanitasi berhubungandengan kesehatan lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatanmasyarakat. Buruknya kondisi sanitasi akan berdampak negatif di banyakaspek kehidupan, mulai dari turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat,tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat, meningkatnya jumlahkejadian diare dan munculnya penyakit.Di Kota Bukittinggi persentase rumah tangga yang telah mempunyaiakses terhadap pembuangan tinja layak atau telah memiliki jamban sehatsebesar 63.5% telah melampaui target MDGs sebesar 55,5% walaupun perlulebih ditingkatkan lagi untuk mencegah terjadinya berbagai macam penyakitakibat lingkungan yang tidak sehat.

Page 114: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 99

2015

Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagioleh tubuh yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harusdikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja dan air seni. Untukmencegah atau mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan makapembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik, pembuangankotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat.Pembuangan tinja layak sesuai MDGs adalah penggunaan jambansendiri/bersama, jenis kloset leher angsa/latrine dan pembuangan akhirtinjanya adalah tangki septik atau Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL).Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syaratsebagai berikut :a. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasib. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkinmemasuki mata air atau sumurc. Tidak boleh terkontaminasi air permukaand. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan laine. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar, atau bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkinf. Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandangg. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidakmahal.Secara umum salah satu kendala yang dihadapi dalam upayapencapaian target yaitu Proses peningkatan perubahan perilaku tidak dapat

Page 115: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 100

2015

dilakukan secara instan, cenderung membutuhkan waktu yang relatif lamaagar masyarakat dapat mengadopsi perilaku yang lebih sehat dalamkehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, kondisi sosial budaya yangsangat bervariasi dapat mempengaruhi cepat lambatnya perubahan perilaku.3. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)STBM menjadi ujung tombak keberhasilan pembangunan air minumdan penyehatan lingkungan secara keseluruhan. Sanitasi total berbasismasyarakat sebagai pilihan pendekatan, strategi dan program untukmengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakatdengan menggunakan metode pemicuan dalam rangka mencapai targetMDGs. Dalam pelaksanaan STBM mencakup 5 (lima) pilar yaitu:a. Stop buang air besar sembarangan,b. Cuci tangan pakai sabun,c. Pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga,d. Pengelolaan sampah dengan benar, dane. Pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan amanPemerintah memberikan prioritas dan komitmen yang tinggiterhadap kegiatan STBM, hal ini tercantum pada Instruksi Presiden Nomor 3Tahun 2010 yang mempertegas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor852/MENKES/SK/IX/2008 dan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 132Tahun 2012 terkait dengan STBM. Tujuan dari STBM adalah untuk mencapaikondisi sanitasi total dengan mengubah perilaku higienis dan sanitasi melaluipemberdayaan masyarakat dengan 3 komponen strategi yaitu:

Page 116: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 101

2015

1. Menciptakan lingkungan yang mendukung terlaksananya kegiatanSTBM melalui:a. Advokasi dan sosialisasi kepada pemerintah dan pemangkukepentingan secara berjenjang;b. Peningkatan kapasitas institusi pelaksana di daerah; danc. Meningkatkan kemitraan multi pihak.2. Peningkatan kebutuhan akan sarana sanitasi melalui peningkatankesadaran mayarakat tentang konsekuensi dari kebiasaan buruksanitasi (buang air besar) dan dilanjutkan pemicuan perubahanperilaku komunitas:3. Peningkatan penyediaan melalui peningkatan kapasitas produksiswasta local dalam penyediaan sarana sanitasi, yaitu melaluipengembangan kemitraan dengan kelompok masyarakat,koperasi, pengusaha lokal dalam penyediaan sarana sanitasi..Suatu kelurahan dikatakan telah melaksanakan STBM didasarkan padakondisi: Minimal telah ada intervensi melalui pemicuan di salah satu dusundalam desa/kelurahan tersebut, Adanya masyarakat yang bertanggung jawab untuk melanjutkanaksi intervensi STBM baik individu atau dalam bentuk komite dansebagai respon dari aksi intervensi STBM, dan

Page 117: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 102

2015

Masyarakat menyusun suatu rencana aksi kegiatan dalam rangkamencapai komitmen-komitmen perubahan perilaku pilar-pilarSTBM yang telah disepakati bersama.Pelaksanaan STBM dilakukan secara bertahap dengan prioritas padapilar ke-1 yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan adopsiperilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), dan secara bertahapmengembangkan pilar-pilar lain dari STBM. Di Kota Bukittinggi pada tahun2013 semua kelurahan (100%) telah melaksanakan STBM.Kendala dan hambatan dalam pelaksanaan STBM khususnya di daerahperkotaan adalah masih belum optimalnya investasi bidang air minum dansanitasi seperti investasi untuk PDAM serta disparitas capaian antar provinsiuntuk pelayanan air minum. Untuk mengatasi kendala tersebut, makadilakukan upaya peningkatan advokasi untuk meningkatkan investasi bidangair minum dan sanitasi terutama untuk masyarakat miskin, perluasanpenyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat melalui program AirBersih untuk Rakyat serta meningkatkan edukasi perilaku sehat denganakselerasi STBM.4. Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS)Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitaskesehatan masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi daninteraksi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatuproses pendidikan perilaku.

Page 118: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 103

2015

Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini dalamkeluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat dan aktif dalam setiapupaya kesehatan di masyarakat. Dalam upaya meningkatkan kesehatananggota keluarga, Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes berupayameningkatkan persentase rumah tangga ber-PHBS.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalahupaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau danmampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktifdalam gerakan kesehatan di masyarakat. Untuk mencapai rumah tangga ber-PHBS, terdapat 10 perilaku hidup bersih dan sehat yang dipantau, yaitu: (1)persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, (2) memberi ASI ekslusif, (3)menimbang balita setiap bulan, (4) menggunakan air bersih, (5) mencucitangan dengan air bersih dan sabun, (6) menggunakan jamban sehat, (7)memberantas jentik di rumah sekali seminggu, (8) makan buah dan sayursetiap hari, (9) melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan (10) tidak merokokdi dalam rumah.Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program PHBS adalahkemitraan/dukungan lintas program/lintas sektor yang rendah dan alokasidana terbatas. Alternatif pemecahan adalah melalui kegiatan advokasikebijakan, koordinasi dan keterpaduan manajemen. Berdasarkan hasilsurvey PHBS Kota Bukittinggi pada tahun 2014 persentase Rumah Tanggayang berperilaku Hidup bersih dan Sehat mengalami sedikit kenaikan dari19,7% pada tahun 2013 menjadi 37.94 %, namun angka tersebut masih jauh

Page 119: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 104

2015

dibawah target nasional yaitu 60%. Tentunya ini perlu usaha keras darisemua baik lintas program maupun lintas sektor untuk memberikanpenyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pelaksanaan PHBSkhususnya di rumah tangga.5. Kawasan Tanpa Rokok(KTR)Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yangdinyatakan dilarang untuk melakukan kegiatan produksi, penjualan, iklan,promosi dan atau penggunaan rokok. Penetapan KTR merupakan upayaperlindungan untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguankesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. KTR merupakantanggung jawab seluruh komponen bangsa baik individu, masyarakat,parlemen, maupun pemerintah, untuk melindungi generasi sekarang maupunyang akan datang. Komitmen bersama dari lintas sektor dan berbagai elemenakan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan KTR.Rokok adalah zat adiktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan danmenimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan pembuluhdarah, stroke, penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru, kanker mulut,impotensi, kelainan kehamilan dan janin. Zat adiktif jika dikonsumsi manusiaakan menimbulkan adiksi atau ketagihan. Asap rokok sangat membahayakankesehatan si perokok maupun orang lain yang ada di sekitarnya.Pemerintah Kota Bukittinggi telah menetapkan kebijakan KawasanTanpa Rokok untuk melindungi seluruh masyarakat dari bahaya asap rokokyaitu Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 1 Tahun 2012. Berdasarkan

Page 120: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 105

2015

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 115Pemerintah Daerah wajib menetapkan dan menerapkan KTR di wilayahnya.Untuk menindaklanjuti kebijakan tersebut telah diterbitkan PeraturanBersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor188/Menkes/PB/I/2011 dan Nomor 7 Tahun 2011 tentang PedomanPelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok.F. UPAYA PROMOSI DAN PEMBERDAYAAAN MASYARAKATBerikut ini disajikan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)bidang kesehatan program promosi den pemberdayaan masyarakat sejaktahun 2012 sampai dengan tahun 2014 di Kota Bukittinggi.

TABEL 4.6CAPAIAN PROGRAM BIDANG KESEHATAN

PROGRAM PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Program Target(%)

CapaianTahun

2012 (%)

CapaianTahun

2013 (%)

CapaianTahun

2014 (%)1. Penyuluhan Perilaku Sehat : Rumah tangga sehat 65 19.25 19.25 19.25 Posyandu Aktif 40 80.77 80.77 80.772. Penyelenggaraan Pembiayaan Untuk PelayananKesehatan Perorangan : Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 80 100 100 1003. Penyelenggaraan Pembiayaan Untuk KeluargaMiskin dan Masyarakat Rentan Cakupan Jaminan Pemeliharan Kesehatankeluarga miskin dan masyarakat rentan 100 100 100 1004. Pelayanan Kesehatan Kerja Cakupan pelayanan kesehatan kerja padapekerja formal 80 0 0 0

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003

Page 121: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 106

2015

1. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)Pembangunan Kesehatan dilaksanakan secara bersama-sama olehpemerintah dan masyarakat. Dalam rangka meningkatkan cakupanpelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan denganmemanfaatan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat.Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kegiatan UpayaKesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), berkoordinasi dengan lintassektoral serta melibatkan masyarakat dalam kegiatan kesehatan dalamrangka menggalang kemandirian masyarakat dibidang kesehatan. Di KotaBukittinggi berkembang bentuk UKBM seperti posyandu, Dana Sehat, PosUKK, Toga, Polindes dan Saka Bhakti Husada. Saka Bhakti Husada (SBH)merupakan bentuk partisipasi generasi muda khususnya pramuka dalambidang kesehatan.2. Promosi KesehatanPromosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kemampuanmasyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan yangbersumber daya masyarakat. Penyebarluasan informasi kesehatan melaluisiaran radio, pembuatan dan penyiaran TV spot, dialog interaktif,penyebaran informasi mobil unit penyuluhan dan penyuluhan kelompokmasing-masing Puskesmas, serta pemutaran film kesehatan.3. Kegiatan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)Di Kota Bukittinggi sejak tahun 2011 sudah dilaksanakan wajib laporPencandu Narkoba ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dalam hal ini

Page 122: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 107

2015

adalah Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad dan Puskesmas GugukPanjang. Puskesmas yang telah ditunjuk sebagai institusi Penerima WajibLapor wajib mempersiapkan diri untuk menjalankan proses penerimaanwajib lapor.Sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2011tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika, pengaturan wajiblapor pecandu narkotika bertujuan untuk : Memenuhi hak pecandu narkotika dalam mendapatkanpengobatan dan atau perawatan melalui rehabilitasi medis danrehabilitasi sosial: Mengikutsertakan orangtua, wali, keluarga dan masyarakatdalam meningkatkan tanggungjawab terhadap pecandunarkotika yang ada dibawah pengawasan danbimbingannya;serta Memberikan bahan informasi bagi pemerintah dalammenetapkan kebijakan di bidang pencegahan dan pemberantasanpenyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

G. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN RUJUKANKegiatan pokok upaya kesehatan perorangan yang diuraikan padapelayanan kesehatan rujukan ini diantaranya adalah pelayanan kesehatan diRumah Sakit.

Page 123: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 108

2015

Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanyadilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkatefisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanankesehatan di Rumah Sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempattidur (Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata lama hari perawatan (Length of

stay/LOS), Rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of

interval/TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death

Rate/GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal >= 48 jamperawatan (Net death Rate/NDR).Berdasarkan data yang didapat dari semua rumah sakit yang ada diKota Bukittinggi baik yang dikelola pemerintah maupun swasta tingkatpemanfaatan tempat tidur (BOR) tahun 2014 mencapai 53.8%, jadimencapai angka ideal yang diharapkan yaitu 60 – 85%. Gambaran tingkatpemanfaatan tempat tidur di rumah sakit sejak tahun 2009 – 2014 dapatdilihat pada gambar 4.16 dibawah ini.GAMBAR 4.16

PENCAPAIAN BOR RS SEKOTA BUKITTINGGIDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2014

Sumber : Rumah Sakit Sekota Bukittinggi

Page 124: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 109

2015

Indikator Pelayanan rumah sakit yang lain adalah Turn Over Interval(TOI). TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati daritelah digunakan sampai saat digunakan kembali. Idealnya tempat tidurkosong tidak terisi pada kisaran 1 – 3 hari, selama tahun 2009 – 2014berkisar antara 1.7 – 5.1 hari. Tahun 2014 TOI RS di Kota Bukittinggi sudahmempunyai angka ideal yaitu 1.7.GAMBAR 4.17

PENCAPAIAN TOI RS SEKOTA BUKITTINGGIDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2013

Sumber : Rumah Sakit Sekota BukittinggiLOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator inidisamping memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikangambaran mutu pelayanan, Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6 – 9hari. LOS Rumah sakit di Kota Bukittinggi sejak tahun 2008 – 2014 berkisarantara 3,5 – 5.6 hari dan belum mencapai angka ideal. Pencapaian TOI dan

Page 125: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 110

2015

LOS Rumah sakit se Kota Bukittinggi sejak tahun 2008 – 2014 bisa dilihatpada gambar dibawah ini :GAMBAR 4.18

PENCAPAIAN LOS RS SEKOTA BUKITTINGGIDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2014

Sumber : Rumah Sakit Sekota BukittinggiIndikator pelayanan rumah sakit yang lain yaitu GDR dan NDR. GDRadalah angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita keluar dariRumah sakit. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun2014 GDR rumah sakit se kota Bukittinggi sudah mencapai angka ideal yaitudengan nilai rentang 6.1 kematian per 1.000 kematian.NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat >= 48 jam per1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan dirumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapat perawatan48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisimeninggalnya pasien. Nilai ideal NDR adalah < 25 per 1.000 pasien keluar.NDR Pada tahun 2014 yaitu 3.1 per 1.000 pasien keluar. Dengan demikianNDR Rumah Sakit (RS) di Kota Bukittinggi telah mencapai angka ideal yaitu <25 per 1.000 pasien keluar.

Page 126: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 111

2015

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukungdalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkandapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Gambaran mengenaisituasi sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadi tenaga kesehatan,sarana kesehatan dan pembiayaan kesehatan, yang dapat dilihat pada bab ini,adalah sebagai berikut :A. TENAGA KESEHATANJumlah tenaga kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan KotaBukittinggi sampai akhir tahun 2013 adalah 327 orang dengan statuskepegawaian PNS, CPNS, PTT, Honor dan kontrak. Untuk data yang lebihlengkap dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

TABEL 5.1.SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI

MENURUT GOLONGAN TAHUN 2013

Golongan(Pegawai Negeri/Honor)

Keadaan 1 Januari 2014(Orang)

Keadaan 31 Desember 2014(Orang)IV 12 12III 175 177II 89 81I 0 1Honor 2 2Kontrak 19 15PTT 30 30

Jumlah 329 318Sumber : Bagian Kepegawaian

Page 127: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 112

2015

TABEL 5.2.SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI

MENURUT LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TAHUN 2013Pendidikan Keadaan 1 Januari 2014

(Orang)Keadaan 31 Desember 2014

(Orang)S3 - -S2 9 11S1 136 101D IV 1 1D III 99 149D II - -D I 27 12SLTA 51 40SLTP 3 1SD 3 3Jumlah 327 318

Sumber : Bagian Kepegawaian

1. Tenaga kesehatan di PuskesmasPuskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanankesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumberdaya manusia yang dimilki, terutama ketersediaan tenaga kesehatan.Gambaran jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Kota Bukittinggi Tahun2014 dapat dilihat pada gambar 5.1 dibawah ini:GAMBAR 5.1

JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMASDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014

Sumber : Bagian kepegawaian DKK Bkt

Page 128: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 113

2015

2. Tenaga kesehatan di Rumah sakitData Tenaga kesehatan di rumah sakit yang tercatat di DinasKesehatan Kota Bukittinggi tahun 2013 yaitu dari 6 Rumah Sakit milikPemerintah dan swasta. Gambaran jumlah tenaga kesehatan di Rumah Sakitse kota Bukittinggi Tahun 2014 dapat dilihat pada gambar 5.2 dibawah iniGAMBAR 5.2

JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKITDI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2013

Sumber : RS Se-Kota BukittinggiB. SARANA KESEHATANPada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan diantaranyaPuskesmas, institusi pendidikan tenaga kesehatan, Rumah Sakit dan SaranaUpaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat.Sarana kesehatan yang dimiliki Pemda Kota Bukittinggi adalahpuskesmas, puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Sebaran saranakesehatan di Kota Bukittinggi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 129: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 114

2015

TABEL 5.3.JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN

KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014

Fasilitas KesehatanPemilikan/Pengelolaan

Pem.Pusat

Pem.Propinsi Pem. Kota TNI Swasta JumlahRumah Sakit Umum 0 1 0 1 2 4Rumah Sakit Jiwa 0 0 0 0 0 0RS. Bersalin 0 0 0 0 0 0RS. Khusus 1 0 0 0 1 2Puskesmas 0 0 7 0 0 7Pusk. Pembantu 0 0 14 0 0 14Pusk. Keliling 0 0 7 0 0 7Posyandu 0 0 0 0 128 129Poskeskel 0 0 0 0 24 24Rumah Bersalin 0 0 0 0 4 4BalaiPengobatan/Klinik 0 0 0 0 1 1Apotek 2 1 0 1 41 45Toko Obat 0 0 0 0 16 16GFK 0 0 1 0 0 1Industri ObatTradisonal 0 0 0 0 0 0Praktek DokterBersama 0 0 0 0 0 0Praktek DokterPerorangan 0 0 0 0 115 115

Jumlah 3 2 27 2 324 358Sumber : Bidang PSDK DKK Bukittinggi1. PuskesmasPusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmasmerupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota.Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan

Page 130: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 115

2015

dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajibdan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi,kebutuhan, tuntutan, kemampuan, inovasi serta kebijakan pemerintahandaerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai : 1) pusatpembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan masyarakat;3) pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer: dan 4 ) pusat pelayanankesehatan perorangan primer.(profil Kesehatan Indonesia 2010)Jumlah Puskesmas di kota Bukittinggi tercatat ada 7 buah sejak tahun2010, yaitu dengan penambahan puskesmas Plus Mandiangin, disampingPuskesmas Guguk Panjang, Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad,Puskesmas Tigo Baleh, Puskesmas Mandiangin, Puskesmas Nilam sari danPuskesmas Gulai Bancah.2. Rumah SakitRuang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif danpreventif, di dalamnya juga terdapat pembangunan bersifat kuratif danrehabilitative. Rumah Sakit merupakan pelayanan kesehatan padamasyarakat yang bergerak dalam kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Rumahsakit juga berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan.Di Kota Bukittinggi terdapat enam (6) buah Rumah Sakit milikPemerintah dan swasta yaitu sebagai berikut : Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM),milik Pemerintah Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN), milik Pemerintah Rumah Sakit Tentara, Milik TNI

Page 131: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 116

2015

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi, Milik Swasta Rumah Sakit Madina, Milik Swasta Rumah Sakit Khusus THT Sitawa Sidingin, milik swasta

3. Institusi Pendidikan Tenaga KesehatanPendidikan tenaga kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkanketersediaan dan kualitas tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkanpelayanan kesehatan masyarakat. Pendidikan tenaga kesehatandiselenggarakan oleh pemerintah dan swasta melalui berbagai insitusipendidikan dan jenjang pendidikan. Dari seluruh institusi pendidikan tenagakesehatan (Diknakes) yang ada hanya sebagian yang menjadi tanggung jawabDepartemen Kesehatan dalam koordinasi dan pembinaannya, yangdikelompokkan ke dalam institusi Politeknik Kesehatan (Poltekes) daninstitusi Diknakes Non Poltekes. Pada tahun 2013 jumlah institusipendidikan tenaga kesehatan di Kota Bukittinggi terdapat 10 sarana, 2institusi pemerintah (poltekes) dan 8 dikelola swasta, yaitua. Poltekes Prodi Kebidananb. Poltekes Prodi Kesehatan Gigic. Stikes Perintisd. Stikes Yarsie. Stikes Muhammadiyahf. Stikes Prima Nusantarag. Stikes For De Kockh. Akfar Dwi Farma

Page 132: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 117

2015

i. SMF YIBj. Akfar YIBk. Akbid Pelita Andalas4. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakatDalam mewujudkan masyarakat sehat, diperlukan kesadaran setiapanggota masyarakat akan pentingnya perilaku sehat, berkeinginan, sertaberdaya untuk hidup sehat. Masyarakat bersinergi membangun kondisilingkungan yang kondusif untuk hidup sehat. Langkah tersebut tercermindalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat(UKBM) di desa dan kelurahan. Beberapa UKBM di antaranya Pos PelayananTerpadu (Posyandu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)/Poskeskel.Desa Siaga Aktif merupakan desa/kelurahan yang penduduknya dapatmengakses pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan UKBM yangdapat melaksanakan surveilans berbasis masyarakat (pemantauan penyakit,kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku), kedaruratankesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungansehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS). Tahun 2012 terdapat 14 Kelurahan Siaga Aktif di Kota Bukittinggia. POSYANDUPosyandu merupakan salah satu UKBM yang dilaksanakan oleh, daridan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikankemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan

Page 133: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 118

2015

bagi masyarakat terutama ibu, bayi dan anak. Dalam menjalankan fungsinya,Posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitukesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi danpenanggulangan diare.Pada tahun 2014 terdapat 132 Posyandu di Kota Bukittinggi, dengandemikian maka rasio Posyandu terhadap 100 Balita sebesar 1 Posyandu,artinya untuk setiap 100 Balita telah mempunyai sebuah posyandu danjustru telah melebihi dari satu posyandu untuk mendekatkan pelayanankesehatan pada masyarakat Posyandu merupakan jenis UKBM yang palingmemasyarakat dewasa ini. Posyandu minimal meliputi 5 program prioritas(Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi, danPenanggulangan Diare).Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal dimasyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitukesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi danpenanggulangan diare. Dalam pelaksanan kegiatan Posyandu yangdilaksanakan sebulan sekali, digunakan sistem 5 langkah, 4 langkah dikelolaKader dan 1 langkah terakhir merupakan pelayanan kesehatan yangdilakukan oleh Petugas. Dari segi jumlah, Posyandu relatif memadai, namundari segi kualitas masih harus ditingkatkan.Untuk meningkatkan kualitas Posyandu ini telah dikembangkantelaah Kemandirian Posyandu, yang intinya mengelompokkan Posyandu ke

Page 134: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 119

2015

dalam 4 ( empat ) tingkat perkembangan, yaitu : 1)Posyandu Pratama, 2)Posyandu Mady, 3) Posyandu Purnama, 4) Posyandu Mandiri.Menurut klasifikasi stratanya, saat ini terdapat 3 posyandu pratama(2.27%), 22 posyandu madya (16.67%), 68 posyandu purnama (51.52%) dan39 posyandu mandiri (29.55%). Posyandu aktif (Purnama dan Mandiri) sejakTahun 2013 sampai dengan tahun 2014 sudah sebesar 81.06%. TingkatPerkembangan Posyandu dari tahun 2008 sampai tahun 2014 adalah sebagaiberikut:GAMBAR 5.3

TINGKAT PERKEMBANGAN POSYANDU TAHUN 2008 S.D 2014DI KOTA BUKITTINGGI

Sumber : Bidang PSDKb. POSKESKELPoskeskel merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakatyang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanankesehatan dasar bagi masyarakat desa, dengan kata lain sebagai salah satuwujud upaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanankesehatan dasar.

Page 135: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 120

2015

Poskeskel minimal melakukan kegiatan pelayanan kesehatan bagimasyarakat desa berupa pelayanan kesehatan dasar sesuai dengankompetensinya (pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibumenyusui, pelayanan kesehatan anak, penemuan dan penanganan penderitapenyakit) dan menumbuhkembangkan UKBM lain yang dibutuhkan olehmasyarakat serta surveilance berbasis masyarakat. Pada tahun 2014terdapat 26 unit Poskeskel dan rasio Poskeskel terhadap kelurahan di KotaBukittinggi pada tahun 2014 sebesar 1.Pelayanan Poskeskel meliputi upaya promotif, preventif dan kuratifyang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan ( terutama Bidan ) denganmelibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya. Kegiatan Poskeskel iniutamanya adalah : Pengamatan dan kewaspadaan dini ( surveilans penyakit,surveilans gizi, surveilans perilaku berisiko, dan surveilanslingkungan dan masalah kesehatan lainnya ), Penanganan kegawatdaruratan kesehatan, Kesiapsiagaan terhadap bencana Pelayanan kesehatan dasar.

c. POSKESTRENPoskestren ( Pos Kesehatan Pesantren ) merupakan salah satu wujudupaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) di lingkungan pondokpesantren dengan prinsip dari, oleh, untuk warga pondok pesantren, yangmengutamakan pelayanan promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif

Page 136: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 121

2015

(pencegahan penyakit) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) danrehabilitatif (pemulihan kesehatan) dengan binaan Puskesmas setempat.Kegiatan utama POSKESTREN : Pemberdayaan masyarakat Pesantren. Penyuluhan kesehatan. Kesehatan lingkungan. Perilaku hidup sehat. Pelayanan kesehatan sederhana. Pelayanan kesehatan kunjungan oleh Puskesmas ( bila memungkinkan). Pengembangkan penyediaan pelayanan kesehatan.Di Kota Bukittinggi terdapat 3 buah pondok pesantren yaitu pondokpesantren al ma’arif di Kelurahan Koto Selayan, pondok pesantren BaitulRidwan di Kelurahan Aur Tajungkang Tengah Sawah dan pondok pesantrenMadinatul Munawarrah di Kelurahan Kayu Kubu. Pondok pesantren tersebutbelum ada yang memiliki gedung khusus untuk Poskestren ( Pos KesehatanPondok Pesantren ).d. TOGA ( Tanaman Obat Keluarga )Taman Obat Keluarga yang disingkat dengan ”TOGA” adalah sebidangtanah dihalaman atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam tanamanyang berkhasiat sebagai obat.Fungsi utama dari ”TOGA” adalah menghasilkan tanaman yangdipergunakan antara lain untuk :

Menjaga dan meningkatkan kesehatan

Page 137: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 122

2015

Mengobati gejala ( keluhan) dari beberapa penyakit yang ringan Memperbaiki gizi masyarakat Upaya pelestarian alam dan memperindah pemandangan Menambah penghasilan keluarga.

Beberapa faktor penghambat dalam pemanfaatan sarana kesehatanbersumber daya masyarakat diantaranya :1. Kurangnya minat ibu – ibu yang mempunyai balita untukmembawa balitanya keposyandu sehingga target dari masing-masing posyandu tersebut tidak tercapai pada akhirnya akanmenurunkan strata posyandu.2. Kurangnya kerjasama dengan lintas sektor terkait seperti PKKyang beranggapan bahwa posyandu tersebut hanya milik orangkesehatan saja.Sedangkan faktor pendukung dalam pemanfaatan sarana kesehatanbersumberdaya masyarakat adalah :1. Ibu – ibu masih semangat melakukan penimbangan door to doorke rumah ibu- ibu yang mempunyai balita jika targetpenimbangan tidak tercapai tiap bulannya2. Adanya rapat pertemuan kader yang diadakan tiap bulannyasehingga pengetahuan kader tentang kesehatan bertambah.

Page 138: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 123

2015

3. Untuk Poskestren : pembinanya begitu antusias dengan kegiatanatau binaan yang telah dilakukan kemasing- masing pondokpesantren.4. Adanya bantuan dana PMT dari lintas sektor terkait ke masing –masing posyandu.5. Adanya honor/dana insentif kader posyandu ( 5 x Rp75.000/bln) dan kader poskeskel (2 x Rp 350.000)C. PEMBIAYAAN KESEHATANSalah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalammenyelenggarakan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan.Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan pembiayaan yangbersumber dari masyarakat.Berikut ini diuraikan tentang pembiayaan kesehatan oleh pemerintahyaitu mengenai alokasi anggaran Departemen Kesehatan (APBD) baik rutinmaupun pembangunan, alokasi anggaran bersumber APBN per kapita danalokasi APBD Kabupaten/Kota untuk kesehatan dan juga uraian mengenaipembiayaan jaminan kesehatan masyarakat dan Bantuan OperasionalKesehatan (BOK) dari Kementrian Kesehatan.1. Anggaran Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi bersumber APBDDistribusi anggaran Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi terdiri dariBelanja Langsung dan belanja tidak langsung, Belanja tidak langsung sebesar

Page 139: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 124

2015

Rp 18.093.544.101.- dan belanja langsung termasuk Dana Alokasi Khusus(DAK) sebesar Rp 3.300.097.273.-2. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)Bantuan Operasional Kesehatan merupakan bantuan dana dariPemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI dalam membantupemerintahan kabupaten dan pemerintahan kota melaksanakan pelayanankesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatanmenuju Millennium Development Goals (MDGs) dengan meningkatkan kinerjaPuskesmas dan jaringannya serta Upaya Kesehatan BersumberdayaMasyarakat (UKBM) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatanpromotif dan preventif. Pada Tahun 2014 untuk Kota Bukittinggi dana BOKdisalurkan untuk 7 Puskesmas dengan total anggaran sebesar Rp634.480.000,-. (1.54%)Selain itu juga ada sumber biaya dari APBD Provinsi untuk kegiatanMDGS dan Pemantauan Surveilans Gizi serta adanya dana sharing dari APBDProvinsi untuk Jamkes Sakato Sumbar sejumlah Rp 1.056.990.000 (3,3%)-disamping dana tersebut terdapat juga sumber biaya dari pinjaman/hibahluar negeri untuk kegiatan TB dan AIDS. Informasi selengkapnya tentangAnggaran yang tersedia dalam APBD Pemerintah Kota Bukittinggi dansumber daya lainnya yang sah (APBD Propinsi Sumatera BaratAPBN/Dekonsentrasi Tugas Pembantuan, Bantuan Luar Negeri dan lain-lain)

Page 140: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 125

2015

dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kota Bukittinggiadalah sebesar Rp 31.663.272.516,- (5,61%).TABEL 5.7

PEMBIAYAAN KESEHATAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %1 2 3 4ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:1 APBD KAB/KOTA 33.574.419.703 81.652 APBD PROVINSI 0 03 APBN 7.273.347.273 17.694 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 247.650.150 1.0TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 41.119.166.070 100,00TOTAL APBD KAB/KOTA 641.272.623.132% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 5.24ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 341.263.38Sumber : Bagian Keuangan DKK BukittinggiDari Tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase Anggaran kesehatanterhadap APBD kab/kota tahun 2014 sebesar 5.241% mengalami sedikitpenurunan jika dibandingkan dengan tahun 2013 (5.61%), dan masih jauhdibawah target nasional yaitu 15%. Gambaran fluktuasi persentase anggarankesehatan terhadap APBD Kab/Kota Bukittinggi sejak tahun 2008-2014dapat dilihat pada gambar 5.7 dibawah ini:

GAMBAR 5.4PERSENTASE ANGGARAN KESEHATAN TERHADAP APBD

KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2008-2014

Sumber : Bagian Keuangan DKK Bukittinggi

Page 141: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 126

2015

Berdasarkan uraian pembahasan diatas ada beberapa target indikatorprogram yang berhasil dicapai oleh Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi yaitudiantaranya sebagai berikut :1. Penurunan Angka Kematian Bayi menjadi 7.9 per 1000 kelahiranhidup sekaligus mencapai target MDG’s 2015 sebesar 23 per 1.000kelahiran hidup.2. Peningkatan cakupan kunjungan K4 ibu hamil menjadi sebesar94.20% sekaligus mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM)bidang kesehatan sebesar 95%.3. Peningkatan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatanmencapai 94.64% seiring dengan target MDG’s 2015 yaitu 90%.4. Peningkatan cakupan kunjungan neonatus menjadi 94.92% dari81.40% pada tahun 20135. Peningkatan cakupan penderita pneumonia Balita menjadi sebesar55.76% dari 41.78% pada tahun 2013.6. Peningkatan persentase Rumah Sehat menjadi 92.54% dari 44.54%yang menunjukkan semakin pedulinya masyarakat tentangpentingnya rumah sehat.Capaian Indikator MDGs lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabeldibawah ini :

Page 142: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 127

2015

No Indikator Target Hasil status2015A

Goal 1 : memberantas Kemiskinan danKelaparan1 Prevalensi Balita dengan berat badan rendah /gizi kurang 18.50% 1.86% Tercapai2 Prevalensi Balita Gizi Buruk 3.15% 004% Tercapai

B Goal 4 : Menurunkan angka kematian Anak

1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000kelahiran hidup 23 7.9 Tercapai2 Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000kelahiran hidup 32 0 Tercapai3 Angka Kematian neonatal (per 1.000 kelahiranhidup) 19 7.5 Tercapai4 proporsi anak-anak berusia 1 tahundiimunisasi campak > 67% 89.23% Tercapai5 Proporsi anak usia 12-23 bulan yang telahdiimunisasi campak > 67% 97.85 TercapaiC Goal 5 : meningkatkan Kesehatan Ibu

1 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiranhidup 102 0 Tercapai2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenagakesehatan 90% 94..65% Tercapai3 Cakupan pelayanan antenatal K1 > 92.7% 97% Tercapai4 Cakupan pelayanan antenatal K4 > 86% 94.18% TercapaiD

Goal 6 : mengendalikan HIV dan AIDS,Malaria dan penyakit menular lainnya (TB)1 Prevalensi HIV/AIDS < 0.2% 0.64% Tercapai

2 Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yangmemiliki akses pada obat-obatan antiretroviral > 38.4% 100% Tercapai3 Prevalensi malaria per 1.000 penduduk Dihentikan 0.07% Tercapai4 Tingkat prevalensi TB per 100.000 penduduk < 244 92.12 Tercapai5 Tingkat kematian karena tuberculosis < 39 9 Tercapai6 proporsi kasus TB yang disembuhkan melaluiDOTS (cure rate) 85% 72.12% TercapaiE

Goal 7 : Memastikan KelestarianLingkungan Hidup

1 Proporsi rumah tangga dengan aksesberkelanjutan terhadap air minum layak kota : 57.5 28.36% BelumTercapai2 Proporsi rumah tangga dengan aksesberkelanjutan terhadap sanitasi dasar Kota : 78.3 63.45% BelumTercapai

Page 143: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 128

2015

Namun disamping keberhasilan-keberhasilan yang dicapai, ada jugabeberapa program yang belum mencapai targetnya dan perlu menjadiperhatian semua pihak diantaranya yaitu sebagai berikut : Pencapaian desa/Kelurahan UCI Pencapaian pemberian ASI Ekslusif Cakupan pemberian vitamin A pada BalitaData dan informasi adalah masukan dalam pengambilan keputusanoleh pimpinan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melaluipenyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Namun sangat disadaripengelolaan dari tingkat puskesmas hingga tingkat kota belum dapatmemenuhi kebutuhan data dan informasi secara menyeluruh, cepat danakurat. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikandalam Profil Kesehatan yang diterbitkan. Walaupun demikian, diharapkanProfil Kesehatan dapat memberikan gambaran secara garis besar tentangseberapa jauh keadaan dan capaian program kesehatan masyarakat.Profil kesehatan ini di harapkan pula menjadi publikasi data daninformasi yang meliputi data capaian SPM Bidang Kesehatan dan IndikatorMDG’s 2015. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas data untuk tahunselanjutnya dibutuhkan terobosan dan dukungan serta komitmen stakeholder kesehatan dalam pengumpulan data dan informasi, secara tepat untukmemenuhi kebutuhan data dan informasi Kesehatan.

Page 144: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

Profil Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2014 129

2015

Page 145: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L + P SatuanA. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 25 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 24 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 58.408 62.083 120.491 Jiwa Tabel 24 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,2 Jiwa Tabel 15 Kepadatan Penduduk /Km2 4774,0 Jiwa/Km2 Tabel 16 Rasio Beban Tanggungan 47,9 per 100 penduduk produktif Tabel 27 Rasio Jenis Kelamin 94,1 Tabel 28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 99,44 99,81 99,63 % Tabel 39 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi

a. SMP/ MTs 9.708,00 ######## ######## % Tabel 3b. SMA/ SMK/ MA ######## ######## ######## % Tabel 3c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3d. Diploma I/Diploma II 1.306,00 1.415,00 2.721,00 % Tabel 3e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3f. Universitas/Diploma IV 3.225,00 3.495,00 6.720,00 % Tabel 3g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 1.208 1.197 2.405 Tabel 411 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6 3 4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 412 Jumlah Kematian Neonatal 10 8 18 neonatal Tabel 513 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 8 7 7 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 514 Jumlah Bayi Mati 11 8 19 bayi Tabel 515 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 9 7 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 516 Jumlah Balita Mati 12 9 21 Balita Tabel 517 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 10 8 9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 518 Kematian Ibu

Jumlah Kematian Ibu 1 Ibu Tabel 6Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 42 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Page 146: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

B.2 Angka Kesakitan19 Tuberkulosis

Jumlah kasus baru TB BTA+ 54 57 111 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 48,65 51,35 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 92,45 91,81 92,12 per 100.000 penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 114 117 231 Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB 195,18 188,46 191,72 per 100.000 penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 9,96 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek 12,80 11,73 12,22 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 71,15 73,08 72,12 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 5,77 9,62 7,69 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 76,92 82,69 79,81 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 8,56 9,66 9,13 per 100.000 penduduk Tabel 9

20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 63,37 48,61 55,76 % Tabel 1021 Jumlah Kasus HIV 0 0 0 Kasus Tabel 1122 Jumlah Kasus AIDS 42 35 77 Kasus Tabel 1123 Jumlah Kematian karena AIDS 55 15 70 Jiwa Tabel 1124 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 1125 Donor darah diskrining positif HIV 0,16 0,11 0,15 % Tabel 1226 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 1327 Kusta

Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 1 1 Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,00 1,61 0,83 per 100.000 penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 100,00 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 0,00 0,16 0,08 per 10.000 Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0,00 100,00 100,00 % Tabel 17

28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19

Page 147: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak 17 13 30 Kasus Tabel 20 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20

29 Incidence Rate DBD 116,42 114,36 115,36 per 100.000 penduduk Tabel 2130 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2131 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,03 0,10 0,07 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 2232 Case Fatality Rate Malaria 50,00 0,00 12,50 % Tabel 2233 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 2334 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 3,36 2,30 2,72 % Tabel 2435 Persentase obesitas 5,98 2,58 3,22 % Tabel 2536 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0,69 % Tabel 2637 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 2,95 % Tabel 2638 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Tabel 2940 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 94,18 % Tabel 2941 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 94,65 % Tabel 2942 Pelayanan Ibu Nifas 89,62 % Tabel 2943 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 95,91 % Tabel 2944 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 20,30 % Tabel 3045 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 95,23 % Tabel 3246 Penanganan komplikasi kebidanan 90,43 % Tabel 3347 Penanganan komplikasi Neonatal 95,32 82,26 88,60 % Tabel 3348 Peserta KB Baru 43,48 % Tabel 3649 Peserta KB Aktif 62,87 % Tabel 3650 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 3751 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1,90 1,75 1,83 % Tabel 3752 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 102,81 95,91 99,26 % Tabel 3853 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 96,77 93,19 94,92 % Tabel 3854 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 39,74 38,62 39,17 % Tabel 3955 Pelayanan kesehatan bayi 87,23 89,42 88,36 % Tabel 4056 Desa/Kelurahan UCI 95,83 % Tabel 4157 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 90,38 88,14 89,23 % Tabel 4358 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 89,53 88,62 89,06 % Tabel 43

Page 148: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

59 Bayi Mendapat Vitamin A 100,26 90,54 95,25 % Tabel 4460 Anak Balita Mendapat Vitamin A 89,71 69,07 79,08 % Tabel 4461 Baduta ditimbang 56,24 65,12 60,80 % Tabel 4562 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,64 0,64 0,64 % Tabel 4563 Pelayanan kesehatan anak balita 73,76 75,78 74,80 % Tabel 4664 Balita ditimbang (D/S) 56,27 65,02 60,77 % Tabel 4765 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,36 0,22 0,28 % Tabel 4766 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 4867 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkat100,00 100,00 100,00 %

Tabel 4968 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,16 Tabel 5069 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 98,39 sekolah Tabel 5170 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 98,39 sekolah Tabel 5171 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 43,97 53,38 48,82 % Tabel 5172 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 5173 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

mulut 100,00 100,00 100,00 % Tabel 5174 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 27,39 63,10 45,71 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 61,26 70,11 65,82 % Tabel 5376 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 377,00 458,75 419,12 % Tabel 5477 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 55,94 66,07 61,16 % Tabel 5478 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 6,86 6,13 6,46 per 100.000 pasien keluar Tabel 5579 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 3,27 2,91 3,07 per 100.000 pasien keluar Tabel 5580 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 53,84 % Tabel 5681 Bed Turn Over (BTO) di RS 98,51 Kali Tabel 5682 Turn of Interval (TOI) di RS 1,71 Hari Tabel 5683 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3,80 Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

87 Rumah Tangga ber-PHBS 37,94 % Tabel 57

Page 149: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

C.4 Keadaan Lingkungan88 Persentase rumah sehat 92,54 % Tabel 5889 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 28,36 % Tabel 5990 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 92,89 % Tabel 6091 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 63,45 % Tabel 6192 Desa STBM 100,00 % Tabel 6293 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 90,00 % Tabel 63

TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 91,17 % Tabel 64TPM tidak memenuhi syarat dibina 161,68 % Tabel 65TPM memenuhi syarat diuji petik 9,09 % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana Kesehatan94 Jumlah Rumah Sakit Umum 4,00 RS Tabel 6795 Jumlah Rumah Sakit Khusus 2,00 RS Tabel 6796 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 6797 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 67

Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 67

98 Jumlah Apotek 47,00 Tabel 6799 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68

100 Jumlah Posyandu 132,00 Posyandu Tabel 69101 Posyandu Aktif 81,06 % Tabel 69102 Rasio posyandu per 100 balita 1,05 per 100 balita Tabel 69103 UKBM

Poskesdes 26,00 Poskesdes Tabel 70Polindes - Polindes Tabel 70Posbindu 27,00 Posbindu Tabel 70

104 Jumlah Desa Siaga 24,00 Desa Tabel 71105 Persentase Desa Siaga 100,00 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan106 Jumlah Dokter Spesialis 106,00 42,00 148,00 Orang Tabel 72107 Jumlah Dokter Umum 29,00 69,00 98,00 Orang Tabel 72108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 204,16 per 100.000 penduduk Tabel 72109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 8,00 19,00 27,00 Orang Tabel 72

Page 150: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 22,41 per 100.000 penduduk111 Jumlah Bidan 240,00 Orang Tabel 73112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 386,58 per 100.000 penduduk Tabel 73113 Jumlah Perawat 112,00 687,00 799,00 Orang Tabel 73114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 663,12 per 100.000 penduduk Tabel 73115 Jumlah Perawat Gigi 7,00 34,00 41,00 Orang Tabel 73116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 25,00 152,00 177,00 Orang Tabel 74117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 26,00 45,00 71,00 Orang Tabel 75118 Jumlah Tenaga Sanitasi 5,00 13,00 18,00 Orang Tabel 76119 Jumlah Tenaga Gizi 4,00 36,00 40,00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan120 Total Anggaran Kesehatan ############## Rp Tabel 81121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 5,24 % Tabel 81122 Anggaran Kesehatan Perkapita 341.263,38 Rp Tabel 81

Page 151: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km 2) TANGGA TANGGA per km 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Guguk Panjang 6,831 0 7 7 44.775 10.996 4,07 6554,68

2 Aur Birugo Tigo Baleh 6,252 0 8 8 26.954 6.594 4,09 4311,26

3 Mandiangin Koto Selayan 12,156 0 9 9 48.762 11.416 4,27 4011,35

JUMLAH (KAB/KOTA) 25,2 0 24 24 120.491 29.006 4,15 4.774

Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Bukittinggi

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAHNO KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA +

KELURAHAN

Page 152: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 6.386 6.226 12.612 102,572 5 - 9 5.680 5.560 11.240 102,163 10 - 14 4.908 4.863 9.771 100,934 15 - 19 5.737 7.088 12.825 80,945 20 - 24 5.596 7.465 13.061 74,966 25 - 29 5.183 5.075 10.258 102,137 30 - 34 4.431 4.500 8.931 98,478 35 - 39 4.340 4.209 8.549 103,119 40 - 44 3.771 3.890 7.661 96,94

10 45 - 49 3.437 3.338 6.775 102,9711 50 - 54 2.828 2.764 5.592 102,3212 55 - 59 2.310 2.358 4.668 97,9613 60 - 64 1.575 1.572 3.147 100,1914 65 - 69 937 1.091 2.028 85,8815 70 - 74 647 886 1.533 73,0216 75+ 642 1.198 1.840 53,59

JUMLAH 58.408 62.083 120.491 94,08ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 48

Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Bukittinggi

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

Page 153: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUAN1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 46.342 50.297 96.639

2 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 46.084 50.201 96.285 99,44 99,81 99,63

3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 7.707 8.465 16.172 16,63 16,83 16,73b. SD/MI 6.958 7.792 14.750 15,01 15,49 15,26c. SMP/ MTs 9.708 10.608 20.316 20,95 21,09 21,02d. SMA/ MA 35.980 37,13 37,33 37,23e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0,00 0,00 0,00f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 2.721 2,82 2,81 2,82g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0,00 0,00 0,00h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 6.720 6,96 6,95 6,95i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0,00 0,00 0,00

1.415

3.225 3.495

Sumber: - Bukittinggi dalam angka

TABEL 3

JUMLAH

1.306

PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

17.205 18.775

Page 154: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 4

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 284 3 287 274 1 275 558 4 562

Perkotaan Rasimah Ahmad 158 0 158 177 0 177 335 0 335

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 274 1 275 266 1 267 540 2 542

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 165 1 166 161 0 161 326 1 327

Nilam Sari 134 0 134 135 0 135 269 0 269

Gulai Bancah 54 2 56 55 0 55 109 2 111

Plus Mandiangin 139 0 139 129 1 130 268 1 269

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.208 7 1.215 1.197 3 1.200 2.405 10 2.415

5,8 2,5 4,1

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS

HIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATI HIDUP + MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

JUMLAH KELAHIRAN

Page 155: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Guguk Panjang Guguk Panjang 2 3 1 4 3 3 0 3 5 6 1 7

Perkotaan Rasimah Ahmad 3 3 0 3 3 3 0 3 6 6 0 6

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 2 2 0 2 1 1 0 1 3 3 0 3

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1

Nilam Sari 2 2 0 2 0 0 0 0 2 2 0 2Gulai Bancah 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1Plus Mandiangin 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 10 11 1 12 8 8 1 9 18 19 2 21

8 9 1 10 7 7 1 8 7 7,9 0,8 9

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH KEMATIAN

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYIa BALITA BAYIa ANAK BALITA BALITA NEONATAL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

BALITA ANAK BALITA BAYIa ANAK

BALITANEONATAL NEONATAL

Page 156: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

< 20 tahun

20-34 tahun

≥35 tahun JUMLAH < 20

tahun20-34 tahun

≥35 tahun JUMLAH < 20

tahun20-34 tahun

≥35 tahun JUMLAH < 20

tahun20-34 tahun

≥35 tahun JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 558 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Perkotaan Rasimah Ahmad 335 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 540 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 326 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Nilam Sari 269 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Gulai Bancah 109 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Plus Mandiangin 268 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2.405 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 42

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBU JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIR HIDUP

JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

Page 157: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 7

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 13.013 13.888 26.901 7 53,85 6 46,15 13 13 56,52 10 43,48 23 1 4,35

Perkotaan Rasimah Ahmad 8.703 9.171 17.874 18 46 21 53,85 39 54 50 55 50,46 109 17 15,60

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 12.739 14.215 26.954 11 44 14 56,00 25 24 46 28 53,85 52 4 7,69

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 8.150 8.305 16.455 8 53 7 46,67 15 10 53 9 47,37 19 1 5,26

Nilam Sari 6.961 6.871 13.832 3 60 2 40,00 5 3 43 4 57,14 7 0 0,00Gulai Bancah 2.542 2.954 5.496 5 56 4 44,44 9 7 47 8 53,33 15 0 0,00Plus Mandiangin 6.300 6.679 12.979 2 40 3 60,00 5 3 50 3 50,00 6 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 58.408 62.083 120.491 54 49 57 51 111 114 49 117 51 231 23 10

CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 92,45 91,81 92,12

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 195,18 188,46 191,72

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 120491

PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS BARU TB BTA+

L PL+P

JUMLAH SELURUHKASUS TB

L PL+P

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK 0-14 TAHUNNO KECAMATAN

Page 158: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 90 109 199 7 6 13 7,78 5,50 6,53Perkotaan Rasimah Ahmad 65 79 144 18 21 39 27,69 26,58 27,08

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 78 66 144 11 14 25 14,10 21,21 17,36

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 78 95 173 8 7 15 10,26 7,37 8,67

Nilam Sari 35 43 78 3 2 5 8,57 4,65 6,41Gulai Bancah 36 44 80 5 4 9 13,89 9,09 11,25Plus Mandiangin 40 50 90 2 3 5 5,00 6,00 5,56

JUMLAH (KAB/KOTA) 422 486 908 54 57 111 12,80 11,73 12,22

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK

Page 159: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 9

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 Guguk Panjang Guguk Panjang 7 6 13 6 85,71 6 100,00 12 92,31 0 0,00 0 0,00 0 0,00 85,71 100,00 92,31 1 0 1

Perkotaan Rasimah Ahmad

17 20 37 10 58,82 11 55,00 21 56,76 2 11,76 1 5,00 3 8,11 70,59 60,00 64,86 3 2 5

2 Aur Birugo Tigo Baleh

Tigo Baleh 11 9 20 7 63,64 8 88,89 15 75,00 1 9,09 2 22,22 3 15,00 72,73 111,11 90,00 0 2 2

3 Mandiangin Koto Selayan

Mandiangin 7 8 15 5 71,43 4 50,00 9 60,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 71,43 50,00 60,00 0 2 2

Nilam Sari 3 2 5 3 100,00 2 100,00 5 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0Gulai Bancah 5 4 9 4 80,00 4 100,00 8 88,89 0 0,00 2 50,00 2 22,22 80,00 150,00 111,11 0 0 0Plus Mandiangin 2 3 5 2 100,00 3 100,00 5 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 1 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 52 52 104 37 71,15 38 73,08 75 72,12 3 5,77 5 9,62 8 7,69 76,92 82,69 79,81 5 6 11ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 9 10 9

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

JUMLAH KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)

L PBTA (+) DIOBATI

ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN

(SUCCESS RATE/SR)P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 160: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 1.333 1.422 2.755 133 142 276 82 61,5 55 38,7 137 49,7Perkotaan Rasimah Ahmad 891 939 1.830 89 94 183 70 78,6 54 57,5 124 67,8

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 1.304 1.456 2.760 130 146 276 75 57,5 60 41,2 135 48,9

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 835 850 1.685 84 85 169 35 41,9 52 61,2 87 51,6

Nilam Sari 713 704 1.417 71 70 142 69 96,8 50 71,0 119 84,0Gulai Bancah 260 302 562 26 30 56 22 84,6 11 36,4 33 58,7Plus Mandiangin 645 684 1.329 65 68 133 26 40,3 27 39,5 53 39,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 5.981 6.357 12.338 598 636 1.234 379 63,4 309 48,6 688 55,8

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANIL P L + P

Page 161: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 11

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L+PPROPORSI KELOMPOK

UMURL P L+P

PROPORSI KELOMPOK

UMURL P L+P L P L+P

PROPORSI KELOMPOK

UMUR1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 1 1 0 0 0 0,00

3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

4 20 - 24 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 3 0 3 0 0 0 0,00

5 25 - 49 TAHUN 0 0 0 0,00 42 35 77 100,00 51 14 65 0 0 0 0,00

6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 1 0 1 0 0 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 42 35 77 55 15 70 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 0,00 54,55 45,45 78,57 21,43 0,00 0,00

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

NO KELOMPOK UMUR

H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

Page 162: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 12

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 UTDC PMI Kota Bukittinggi 8.868 903 9.771 8.868 100,00 903 100,00 9.771 100,00 14 0,16 1 0,11 15 0,15

JUMLAH 8.868 903 9.771 8.868 100,00 903 100,00 9.771 100,00 14 0,16 1 0 15 0,15

Sumber: Unit Donor Darah (UDD) PMI Cabang Kota Bukittinggi

P L + PJUMLAH PENDONOR

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING

TERHADAP HIVL P

POSITIF HIV

L + P L

Page 163: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Perkotaan Rasimah Ahmad 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 0 0 0 0 1 1 0 1 1

3 Mandiangin Koto SelayanMandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0Nilam Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0Gulai Bancah 0 0 0 0 0 0 0 0 0Plus Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1

PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 0,00 100,00 0,00 100,00

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0 1,61 0,83

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMASKASUS BARU

Page 164: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 15

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 81 Guguk Panjang Guguk Panjang 0 0 0,00 0 0

Perkotaan Rasimah Ahmad 0 0 0,00 0 0

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 1 1 100,00 0 0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 0 0 0,00 0 0

Nilam Sari 0 0 0,00 0 0Gulai Bancah 0 0 0,00 0 0Plus Mandiangin 0 0 0,00 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100,00 0 0ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA

Page 165: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Guguk Panjang Guguk Panjang 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Perkotaan Rasimah Ahmad 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 0 0 0 0 1 1 0 1 1

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Nilam Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0Gulai Bancah 0 0 0 0 0 0 0 0 0Plus Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0 0,16 0,08

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

Page 166: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLA % JUMLA % JUMLA % L P L+P JUMLA % JUMLA % JUMLA %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 Guguk Panjang Guguk Panjang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Perkotaan Rasimah Ahmad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 100 1 100

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Nilam Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Gulai Bancah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Plus Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 1 1 0 0,0 1 100 1 100

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

NO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PBL + PPENDERITA PBa PENDERITA MBa

L + PRFT MB

L PL P

Page 167: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 18

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)

1 2 3 4 51 Guguk Panjang Guguk Panjang 5.326 0

Perkotaan Rasimah Ahmad 3.539 0

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 5.337 0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 3.258 0Nilam Sari 2.739 0Gulai Bancah 1.088 0Plus Mandiangin 2.570 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 23.857 0AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0,00

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:33.623

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Page 168: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Perkotaan Rasimah Ahmad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Nilam Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Gulai Bancah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Plus Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0,00 0,00 0,00

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUS MENINGGAL JUMLAH KASUS MENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENINGGAL

Page 169: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 20

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 4 3 7 0 0 0 0 0 0 0Perkotaan Rasimah Ahmad 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 6 4 10 0 0 0 0 0 0 0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0

Nilam Sari 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0Gulai Bancah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Plus Mandiangin 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 13 30 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0,0

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 170: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Guguk Panjang Guguk Panjang 13 15 28 0 0 0 0,0 0,0 0,0

Perkotaan Rasimah Ahmad 12 14 26 0 0 0 0,0 0,0 0,0

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 19 19 38 0 0 0 0,0 0,0 0,0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 12 8 20 0 0 0 0,0 0,0 0,0

Nilam Sari 4 5 9 0 0 0 0,0 0,0 0,0Gulai Bancah 4 4 8 0 0 0 0,0 0,0 0,0Plus Mandiangin 4 6 10 0 0 0 0,0 0,0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 68 71 139 0 0 0 0,0 0,0 0,0INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 116,4 114,4 115,4

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMASDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Page 171: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 22

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 0 2 2 0 2 2 0 0 2 100 2 100,00 0 0 0 0 0 0Perkotaan Rasimah Ahmad 1 1 2 1 1 2 1 100 1 100 2 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 0 1 1 0 1 1 0 0 1 100 1 100,00 0 0 0 0,00 0 0,00

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 1 1 2 1 1 2 1 100 1 100 2 100,00 1 0 1 100,00 0 50,00

Nilam Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0,00 0,00 0,00

Gulai Bancah 0 1 1 0 1 1 0 0 1 100 1 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0

Plus Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 6 8 2 6 8 2 100 6 100 8 100,00 1 0 1 50 0 12,5

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 58.408 62.083 120.491

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,03 0,10 0,07

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

PUSKESMAS POSITIFL P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CFRMENINGGAL SUSPEK

MALARIA

NO KECAMATAN

Page 172: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 0 0 0 0 0 0Perkotaan Rasimah Ahmad 0 0 0 0 0 0

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 0 0 0 0 0 0

3 Mandiangin Mandiangin 0 0 0 0 0 0Nilam Sari 0 0 0 0 0 0Gulai Bancah 0 0 0 0 0 0Plus Mandiangin 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

Page 173: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 8.602 9.180 17.782 4.731 55,0 7.843 85,4 12.574 70,7 110 2,3 112 1,4 222 1,8Perkotaan Rasimah Ahmad 5.753 6.062 11.815 3.546 61,6 4.215 69,5 7.761 65,7 253 7,1 264 6,3 517 6,7

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 8.420 9.396 17.817 5.907 70,2 6.422 68,3 12.329 69,2 117 2,0 110 1,7 227 1,8

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 5.387 5.490 10.877 4.731 87,8 8.123 148,0 12.854 118,2 120 2,5 114 1,4 234 1,8

Nilam Sari 4.601 4.542 9.143 2.574 55,9 4.495 99,0 7.069 77,3 115 4,5 120 2,7 235 3,3Gulai Bancah 1.680 1.953 3.633 472 28,1 3.157 161,7 3.629 99,9 50 10,6 65 2,1 115 3,2Plus Mandiangin 4.164 4.415 8.579 2.123 51,0 1.973 44,7 4.096 47,7 45 2,1 47 2,4 92 2,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 38.608 41.037 79.645 24.084 62,4 36.228 88,3 60.312 75,7 810 3,4 832 2,3 1.642 2,7

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

Page 174: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 7.589 8.472 16.062 100 1,32 120 1,42 220 1,37 8 8,0 10 8,3 18 8,2Perkotaan Rasimah Ahmad 9.641 11.093 20.734 160 1,66 189 1,70 349 1,68 7 4,4 15 7,9 22 6,3

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 7.589 8.697 16.286 5 0,07 15 0,17 20 0,12 3 60,0 8 53,3 11 55,0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 930 7.370 8.300 16 1,72 209 2,84 225 2,71 2 12,5 5 2,4 7 3,1

Nilam Sari 3.442 3.961 7.403 45 1,31 428 10,81 473 6,39 2 4,4 4 0,9 6 1,3Gulai Bancah 43.731 59.432 103.164 45 0,10 50 0,08 95 0,09 2 4,4 5 10,0 7 7,4Plus Mandiangin 64.875 75.852 140.726 114 0,18 1.081 1,43 1.195 0,85 5 4,4 7 0,6 12 1,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 137.798 174.877 312.675 485 0,35 2.092 1,20 2.577 0,82 29 6,0 54 2,6 83 3,2

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15

TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI

Page 175: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 3930 85 2,16 0 0,0 0 0,00Perkotaan Rasimah Ahmad 2595 50 2 0 0,0 13 26,00

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 4023 105 3 2 1,9 2 1,90

3 Mandiangin Mandiangin 2350 140 6 2 1,4 2 1,43Nilam Sari 1944 96 5 0 0,0 0 0,00Gulai Bancah 836 45 5 0 0,0 0 0,00Plus Mandiangin 1890 55 3 0 0,0 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 17.569 576 3 4 0,7 17 2,95

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

CBE: Clinical Breast Examination

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA TUMOR/BENJOLAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUANUSIA 30-50 TAHUN

IVA POSITIF

Page 176: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

DIKETAHUI DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P 0-7

HARI8-28 HARI

1-11 BLN

1-4 THN

5-9 THN

10-14 THN

15-19 THN

20-44 THN

45-54 THN

55-59 THN

60-69 THN

70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 Kematian Akibat Penyakit Malaria 1 1 26 Juli 2015 26 juli 2015 1 agustus

2015 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 3.284 3.411 6.695 0,03 - 0,01 100,00 - 100,00

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITAJUMLAH

DESA/KEL

CFR (%)NO JENIS KEJADIAN

LUAR BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK

TERANCAMJUMLAH

KEC

YANG TERSERANG

Page 177: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 28

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 0 0 0Perkotaan Rasimah Ahmad 0 0 0

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 0 0 0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 1 1 100

Nilam Sari 0 0 0Gulai Bancah 0 0 0Plus Mandiangin 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

Page 178: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 29

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Guguk Panjang Guguk Panjang 595 580 97,5 571 96,0 568 558 98,2 513 90,3 552 97,18

Perkotaan Rasimah Ahmad 395 398 100,8 364 92,2 377 335 88,9 334 88,6 345 91,51

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 596 562 94,3 539 90,4 569 541 95,1 491 86,3 534 93,85

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 364 357 98,1 355 97,5 347 326 93,9 321 92,5 340 97,98

Nilam Sari 306 294 96,1 292 95,4 292 269 92,1 267 91,4 283 96,92Gulai Bancah 122 119 97,5 116 95,1 116 110 94,8 109 94,0 120 103,45Plus Mandiangin 287 285 99,3 273 95,1 274 268 97,8 244 89,1 265 96,72

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.665 2.595 97,4 2.510 94,2 2.543 2.407 94,7 2.279 89,6 2.439 95,91

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMILPERSALINAN

DITOLONG NAKESMENDAPAT

YANKES NIFASIBU NIFAS

MENDAPAT VIT A JUMLAH

Page 179: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 595 55 9,2 35 5,9 28 4,7 18 3,0 17 2,9 98 16,5 Perkotaan Rasimah Ahmad 395 0 - 10 2,5 19 4,8 26 6,6 22 5,6 77 19,5

2 Aur Birugo Tigo Baleh

Tigo Baleh 596 56 9,4 39 6,5 69 11,6 34 5,7 12 2,0 154 25,8

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 364 37 10,2 76 20,9 3 0,8 6 1,6 1 0,3 86 23,6

Nilam Sari 306 24 7,8 30 9,8 16 5,2 13 4,2 12 3,9 71 23,2 Gulai Bancah 122 17 13,9 17 13,9 15 12,3 7 5,7 0 - 39 32,0 Plus Mandiangin 287 5 1,7 3 1,0 4 1,4 4 1,4 5 1,7 16 5,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.665 194 7,3 210 7,9 154 5,8 108 4,1 69 2,6 541 20,3

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 180: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 7.234 50 0,69 26 0,36 34 0,47 24 0,33 7 0,10Perkotaan Rasimah Ahmad 4.806 3 0,06 13 0,27 14 0,29 25 0,52 4 0,08

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 7.248 5 0,07 3 0,04 7 0,10 1 0,01 0 0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 4.425 50 1,13 2 0,05 2 0,05 0 0,00 0 0

Nilam Sari 3.719 11 0,30 3 0,08 1 0,03 1 0,03 0 0Gulai Bancah 1.478 12 0,81 13 0,88 10 0,68 0 0 0 0Plus Mandiangin 3.490 11 0,32 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 32.400 142 0,4 60 0,2 68 0,2 51 0,2 11 0,0

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

Page 181: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 81 Guguk Panjang Guguk Panjang 595 580 97,5 572 96,1

Perkotaan Rasimah Ahmad

395 398 100,8 385 97,5

2 Aur Birugo Tigo Baleh

Tigo Baleh 596 562 94,3 565 94,8

3 Mandiangin Koto Selayan

Mandiangin 364 357 98,1 361 99,2

Nilam Sari 306 294 96,1 260 85,0Gulai Bancah 122 119 97,5 108 88,5Plus Mandiangin 287 285 99,3 287 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2665 2.595 97,4 2.538 95,2

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

KECAMATAN JUMLAH IBU HAMILNO PUSKESMAS

Page 182: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 33

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

Σ % L P L + P L P L + P Σ % Σ % Σ %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 595 119 119 100,0 262 279 541 39 42 81 35 89,1 31 74,1 66 81,3Perkotaan Rasimah Ahmad 395 79 66 83,5 175 185 360 26 28 54 26 99,0 28 100,9 54 100,0

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 596 119 85 71,3 256 286 542 38 43 81 32 83,3 25 58,3 57 70,1

3 Mandiangin Mandiangin 364 73 72 98,9 164 167 331 25 25 50 26 105,7 25 99,8 51 102,7Nilam Sari 306 61 61 99,7 140 138 278 21 21 42 22 104,8 16 77,3 38 91,1Gulai Bancah 122 24 22 90,2 51 59 110 8 9 17 7 91,5 9 101,7 16 97,0Plus Mandiangin 287 57 57 99,3 127 134 261 19 20 39 20 105,0 20 99,5 40 102,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.665 533 482 90,4 1.175 1.248 2.423 176 187 363 168 95,3 154 82,3 322 88,6

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

JUMLAH BAYIPERKIRAAN

BUMIL DENGAN

KOMPLIKASI

PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

L + PL P

PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH IBU HAMIL

Page 183: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 34

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

PESERTA KB AKTIFMKJP

IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON

DOM % SUNTIK % PIL % OBAT VAGINA % LAIN

NYA % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Guguk Panjang Guguk Panjang

Perkotaan Rasimah Ahmad

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 546 15,2 13 0,4 161 4,5 171 4,7 891 24,7 219 6,1 2.263 62,8 229 6,4 0 0,0 0 0,0 2.711 75,3 3.602 100,0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin

Nilam SariGulai BancahPlus Mandiangin

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.190 23,4 361 2,6 825 6,0 1.112 8,1 5.488 40,2 1.192 8,7 5.489 40,2 1.478 10,8 0 0,0 0 0,0 8.159 59,8 13.647 100,0

Sumber: Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota BukittinggiKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

0 0,0 2.618 51,8 5.056 100,01.448 28,6 686 13,6 0 0,0428 8,5 2.438 48,2 484 9,61.475 29,2 191 3,8 344 6,8

0 0,0 2.830 56,7 4.989 100,01.778 35,6 563 11,3 0 0,0513 10,3 2.159 43,3 489 9,81.169 23,4 157 3,1 320 6,4

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP + NON

MKJP

% MKJP + NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP

Page 184: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 35

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

PESERTA KB BARUMKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBAT VAGINA % LAIN

NYA % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Guguk Panjang Guguk Panjang

Perkotaan Rasimah Ahmad

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 433 20,9 4 0,2 173 8,4 138 6,7 748 36,1 205 9,9 949 45,8 169 8,2 0 0,0 0 0,0 1.323 63,9 2.071 100,0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin

Nilam SariGulai BancahPlus Mandiangin

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.542 26,9 24 0,3 525 5,6 707 7,5 3.798 40,2 764 8,1 3.972 42,1 904 9,6 0 0,0 0 0,0 5.640 59,8 9.438 100,0

Sumber: Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota BukittinggiKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

100,00,0 0 0,0 2.366 62,4 3.7937,3 1.702 44,9 387 10,2 04,5 225 5,9 1.427 37,6 2771.023 27,0 7 1720,2

00,0344 9,6 1.623 0,0 1.951 54,6 3.574 100,01.321 37,0 348 9,7 045,4 282 7,91.086 30,4 13 0,4 180 5,0

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJP MKJP + NON

MKJP

% MKJP + NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 185: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 81 Guguk Panjang Guguk Panjang

Perkotaan Rasimah Ahmad

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 4.856 2.071 42,6 3.602 74,2

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin

Nilam SariGulai BancahPlus Mandiangin

JUMLAH (KAB/KOTA) 21.708 9.438 43,5 13.647 62,9

Sumber: Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Bukittinggi

8.785

3.574 44,3 4.989 61,8

3.793 43,2 5.056 57,6

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

8.067

Page 186: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 37

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 284 274 558 284 100 274 100 558 100 2 0,7 5 1,8 7 1,3Perkotaan Rasimah Ahmad 158 177 335 158 100 177 100 335 100 0 0,0 1 0,6 1 0,3

2 Aur Birugo Tigo Baleh

Tigo Baleh 274 266 540 274 100 266 100 540 100 11 4,0 7 2,6 18 3,3

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 165 161 326 165 100 161 100 326 100 2 1,2 2 1,2 4 1,2

Nilam Sari 134 135 269 134 100 135 100 269 100 6 4,5 1 0,7 7 2,6Gulai Bancah 54 55 109 54 100 55 100 109 100 2 3,7 4 7,3 6 5,5Plus Mandiangin 139 129 268 139 100 129 100 268 100 0 0,0 1 0,8 1 0,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.208 1.197 2.405 1.208 100 1.197 100 2.405 100 23 1,9 21 1,8 44 1,8

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + PBBLR

JUMLAH LAHIR HIDUP LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 187: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 262 279 541 284 108,4 274 98,2 558 103,1 244 93,1 291 104,3 535 98,9Perkotaan Rasimah Ahmad 175 185 360 158 90,3 177 95,7 335 93,1 158 90,3 169 91,4 327 90,8

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 256 286 542 274 107,0 266 93,0 540 99,6 265 103,5 237 82,9 502 92,6

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 164 167 331 165 100,6 161 96,4 326 98,5 157 95,7 143 85,6 300 90,6

Nilam Sari 140 138 278 134 95,7 135 97,8 269 96,8 147 105,0 122 88,4 269 96,8Gulai Bancah 51 59 110 54 105,9 55 93,2 109 99,1 51 100,0 57 96,6 108 98,2Plus Mandiangin 127 134 261 139 109,4 129 96,3 268 102,7 115 90,6 144 107,5 259 99,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.175 1.248 2.423 1.208 102,8 1.197 95,9 2.405 99,3 1.137 96,8 1.163 93,2 2.300 94,9

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)P L + PL

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)L

JUMLAH BAYINO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

Page 188: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 39

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 262 279 541 83 31,7 87 31,2 170 31,4Perkotaan Rasimah Ahmad 175 185 360 65 37,1 71 38,4 136 37,8

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 256 286 542 97 37,9 83 29,0 180 33,2

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 164 167 331 92 56,1 94 56,3 186 56,2

Nilam Sari 140 138 278 64 45,7 75 54,3 139 50,0Gulai Bancah 51 59 110 21 41,2 23 39,0 44 40,0Plus Mandiangin 127 134 261 45 35,4 49 36,6 94 36,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.175 1.248 2.423 467 39,7 482 38,6 949 39,2

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

NB : Persentase berbeda dengan program karena pembaginya berbeda

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN JUMLAH BAYIPUSKESMAS L P

Page 189: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 262 279 541 220 84,0 430 154,1 650 120,1Perkotaan Rasimah Ahmad 175 185 360 160 91,4 184 99,5 344 95,6

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 256 286 542 202 78,9 148 51,7 350 64,6

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 164 167 331 150 91,5 146 87,4 296 89,4

Nilam Sari 140 138 278 72 51,4 88 63,8 160 57,6Gulai Bancah 51 59 110 49 96,1 79 133,9 128 116,4Plus Mandiangin 127 134 261 172 135,4 41 30,6 213 81,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.175 1.248 2.423 1.025 87,2 1.116 89 2.141 88,4

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI PELAYANAN KESEHATAN BAYI

Page 190: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 41

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

1 2 3 4 5 61 Guguk Panjang Guguk Panjang 3 3 100,0

Perkotaan Rasimah Ahmad 4 3 75,0

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 8 8 100,0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 2 2 100,0

Nilam Sari 4 4 100,0 Gulai Bancah 1 1 100,0 Plus Mandiangin 2 2 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 24 23 95,8

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KELURAHANUCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

DESA/KELURAHANDESA/KELURAHAN

UCI

Page 191: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASIHb < 7 hari BCG

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 284 274 558 237 83,45 255 93,07 492 88,17 249 87,68 262 95,62 511 91,58Perkotaan Rasimah Ahmad 158 177 335 153 96,84 156 88,14 309 92,24 166 105,06 172 97,18 338 100,90

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 274 266 540 258 94,16 230 86,47 488 90,37 253 92,34 245 92,11 498 92,22

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 165 161 326 129 78,18 150 93,17 279 85,58 150 90,91 168 104,35 318 97,55

Nilam Sari 134 135 269 130 97,01 135 100,00 265 98,51 125 93,28 144 106,67 269 100,00Gulai Bancah 54 55 109 46 85,19 45 81,82 91 83,49 50 92,59 57 103,64 107 98,17Plus Mandiangin 139 129 268 130 93,53 125 96,90 255 95,15 124 89,21 127 98,45 251 93,66

JUMLAH (KAB/KOTA) 1208 1197 2405 1083 89,65 1096 91,56 2179 90,60 1117 92,47 1175 98,16 2292 95,30

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

Jmlh Lahir Hidup???

L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH LAHIR HIDUPL P

Page 192: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTABUKITTINGGI

TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASIDPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 262 279 541 236 90 248 89 484 89 236 90,08 248 88,89 484 89,464 236 90,08 247 88,53 483 89,28 231 88,168 248 88,889 479 88,54Perkotaan Rasimah

Ahmad175 185 360 157 90 164 89 321 89 151 86,29 169 91,35 320 88,889 157 89,71 164 88,65 321 89,17 157 89,714 164 88,649 321 89,167

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 256 286 542 231 90 242 85 473 87 236 92,19 237 82,87 473 87,269 231 90,23 242 84,62 473 87,27 234 91,406 239 83,566 473 87,269

3 Mandiangin Mandiangin 164 167 331 151 92 152 91 303 92 147 89,63 154 92,22 301 90,937 151 92,07 152 91,02 303 91,54 141 85,976 160 95,808 301 90,937Nilam Sari 140 138 278 126 90 121 88 247 89 137 97,86 120 86,96 257 92,446 126 90,00 121 87,68 247 88,85 129 92,143 121 87,681 250 89,928

Gulai Bancah 51 59 110 47 92 53 90 100 91 46 90,20 52 88,14 98 89,091 47 92,16 53 89,83 100 90,91 46 90,196 55 93,22 101 91,818Plus Mandiangin 127 134 261 114 90 121 90 235 90 114 89,76 121 90,30 235 90,038 114 89,76 121 90,30 235 90,04 114 89,764 119 88,806 233 89,272

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.175 1.248 2.423 1.062 90 1.101 88 2.163 89 1.067 90,81 1.101 88,22 2.168 89,476 1.062 90,383 1.100 88,14 2.162 89,23 1.052 89,532 1.106 88,622 2.158 89,063

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3

L + PL P L + PL + P L P L + P L PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYI(SURVIVING INFANT)

L P

Page 193: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P ΣƷ % Σ % Σ % L P L+P Σ % Σ % Σ % L P L+P Σ % Σ % Σ %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 262 279 541 252 96,2 207 74,2 459 84,8 1.046 1.117 2.163 816 78,01 668 59,80 1.484 68,61 1.308 1.396 2.704 943 72,09 771 55,23 1.714 63,39

Perkotaan Rasimah Ahmad 175 185 360 152 86,9 125 67,6 277 76,9 700 737 1.437 629 89,86 515 69,88 1.144 79,61 875 922 1.797 706 80,69 577 62,58 1.283 71,40

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 256 286 542 256 100,0 299 104,5 555 102,4 1.024 1.143 2.167 910 88,87 745 65,18 1.655 76,37 1.280 1.429 2.709 1.038 81,09 849 59,41 1.887 69,66

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 164 167 331 200 122,0 198 118,6 398 120,2 655 668 1.323 666 101,68 545 81,59 1.211 91,53 819 835 1.654 776 94,75 635 76,05 1.411 85,31

Nilam Sari 140 138 278 140 100,0 123 89,1 263 94,6 560 552 1.112 584 104,29 478 86,59 1.062 95,50 700 690 1.390 641 91,57 524 75,94 1.165 83,81Gulai Bancah 51 59 110 51 100,0 50 84,7 101 91,8 204 238 442 175 85,78 143 60,08 318 71,95 255 297 552 196 76,86 160 53,87 356 64,49Plus Mandiangin 127 134 261 127 100,0 128 95,5 255 97,7 507 537 1.044 433 85,40 354 65,92 787 75,38 634 671 1.305 485 76,50 397 59,17 882 67,59

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.175 1.248 2.423 1.178 100,3 1.130 90,5 2.308 95,3 4.696 4.992 9.688 4.213 89,71 3.448 69,07 7.661 79,08 5.871 6.240 12.111 4.785 81,50 3.913 62,71 8.698 71,82

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun

dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus

PLMENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS

L + PJUMLAH BAYI

MENDAPAT VIT AJUMLAH

PMENDAPAT VIT A

LL PL + PJUMLAH

L + P

Page 194: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH

% JUMLAH

% JUMLAH

%1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Guguk Panjang Guguk Panjang 560 597 1.157 246 301 547 43,9 50,4 47,3 1 0,4 0 0,0 1 0,2

Perkotaan Rasimah Ahmad 374 394 768 221 269 490 59,1 68 63,8 3 1,4 4 1,5 7 1,4

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 536 574 1.110 360 438 798 67,2 76 71,9 1 0,3 1 0,2 2 0,3

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 351 357 708 174 212 386 49,6 59 54,5 1 0,6 1 0,5 2 0,5

Nilam Sari 299 296 595 180 218 398 60,2 74 66,9 1 0,6 3 1,4 4 1,0Gulai Bancah 109 127 236 97 119 216 89,0 94 91,5 2 2,1 2 1,7 4 1,9Plus Mandiangin 271 287 558 128 157 285 47,2 55 51,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.500 2.632 5.132 1.406 1.714 3.120 56,2 65 60,8 9 0,6 11 0,6 20 0,6

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

% (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)

DITIMBANG BGMJUMLAH (D)

Page 195: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 46

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Guguk Panjang Guguk Panjang 1.046 1.117 2.163 869 83,1 1.068 95,6 1.937 89,6

Perkotaan Rasimah Ahmad 700 737 1.437 508 72,6 593 80,5 1.101 76,6

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 1.024 1.143 2.167 882 86,1 841 73,6 1.723 79,5

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 655 668 1.323 499 76,2 553 82,8 1.052 79,5

Nilam Sari 560 552 1.112 330 58,9 343 62,1 673 60,5Gulai Bancah 204 238 442 175 85,8 176 73,9 351 79,4Plus Mandiangin 507 537 1.044 201 39,6 209 38,9 410 39,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.696 4.992 9.688 3.464 73,8 3.783 75,8 7.247 74,8

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

Page 196: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH

% JUMLAH

% JUMLAH

%1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Guguk Panjang Guguk Panjang 1.322 1.416 2.738 507 620 1.127 38,4 43,8 41,2 4 0,8 3 0,5 7 0,6

Perkotaan Rasimah Ahmad 876 930 1.806 530 648 1.178 60,5 70 65,2 1 0,2 1 0,2 2 0,2

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 1.275 1.367 2.642 848 1.037 1.885 66,5 76 71,3 2 0,2 1 0,1 3 0,2

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 834 854 1.688 498 608 1.106 59,7 71 65,5 1 0,2 2 0,3 3 0,3

Nilam Sari 698 694 1.392 449 548 997 64,3 79 71,6 2 0,4 1 0,2 3 0,3Gulai Bancah 257 300 557 223 273 496 86,8 91 89,0 2 0,9 1 0,4 3 0,6Plus Mandiangin 638 679 1.317 265 323 588 41,5 48 44,6 0 0,0 0 0,0 0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 5.900 6.240 12.140 3.320 4.057 7.377 56,3 65 60,8 12 0,4 9 0,2 21 0,3

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

PDITIMBANG

JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA

DILAPORKAN (S)

BALITA

L+PBGM

L

Page 197: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P Σ % Σ % Σ %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 2 1 3 2 100 1 100 3 100,0Perkotaan Rasimah Ahmad 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 1 0 1 1 100 0 0 1 100,0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0

Nilam Sari 0 1 1 0 0 1 100 1 100,0Gulai Bancah 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0Plus Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 2 5 3 100,0 2 100,0 5 100,0

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

P L + PMENDAPAT PERAWATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH DITEMUKAN

Page 198: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 49

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Guguk Panjang Guguk Panjang 243 260 503 243 100,0 260 100,0 503 100,0 12 12 100,00

Perkotaan Rasimah Ahmad

163 171 334 163 100,0 171 100,0 334 100,0 12 12 100,00

2 Aur Birugo Tigo Baleh

Tigo Baleh 238 266 504 238 100,0 266 100,0 504 100,0 13 13 100,00

3 Mandiangin Koto Selayan

Mandiangin 152 155 307 152 100,0 155 100,0 307 100,0 7 7 100,00

Nilam Sari 130 128 258 130 100,0 128 100,0 258 100,0 10 10 100,00Gulai Bancah 48 55 103 48 100,0 55 100,0 103 100,0 3 3 100,00Plus Mandiangin 118 125 243 118 100,0 125 100,0 243 100,0 5 5 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.092 1.160 2.252 1.092 100,0 1.160 100,0 2.252 100,0 62 62 100,00

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100,0 100,0 100,0

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

JUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

L P L + P

SD DAN SETINGKAT

Page 199: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 50

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUTTUMPATAN GIGI

TETAPPENCABUTAN GIGI

TETAPRASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN1 2 3 4 5 6

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 74 111 0,7Perkotaan Rasimah Ahmad 111 738 0,2

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 9 109 0,1

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 29 89 0,3

Nilam Sari 25 185 0,1Gulai Bancah 0 132 0,0Plus Mandiangin 0 170 0,0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 248 1.534 0,2

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

Page 200: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 Guguk Panjang Guguk Panjang 12 12 100,0 12 100,0 1.482 1.582 3.064 840 56,7 793 50,1 1.633 53,3 48 100 148 48 100 100 100 148 100

Perkotaan Rasimah Ahmad 12 12 100,0 12 100,0 991 1.045 2.036 214 21,6 293 28,0 507 24,9 119 186 305 119 100 186 100 305 100

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 13 12 92,3 12 92,3 1.451 1.619 3.070 275 19,0 248 15,3 523 17,0 76 29 105 76 100 29 100 105 100

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 7 7 100,0 7 100,0 928 946 1.874 566 61,0 851 90,0 1.417 75,6 28 43 71 28 100 43 100 71 100

Nilam Sari 10 10 100,0 10 100,0 793 783 1.576 761 96,0 757 96,7 1.518 96,3 91 69 160 91 100 69 100 160 100Gulai Bancah 3 3 100,0 3 100,0 290 336 626 184 63,4 162 48,2 346 55,3 121 118 239 121 100 118 100 239 100Plus Mandiangin 5 5 100,0 5 100,0 718 761 1.479 85 11,8 671 88,2 756 51,1 33 30 63 33 100 30 100 63 100

JUMLAH (KAB/ KOTA) 62 61 98,4 61 98,4 6.653 7.072 13.725 2.925 44,0 3.775 53,4 6.700 48,8 516 575 1.091 516 100 575 100 1.091 100

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH SD/MI

MENDAPAT YAN. GIGI

% %MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH SD/MI

Page 201: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 52

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 1.088 1.161 2.249 264 24,26 1.191 102,58 1.455 64,70 Perkotaan Rasimah Ahmad 728 767 1.495 345 47,39 315 41,07 660 44,15

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 1.041 1.116 2.157 284 27,28 504 45,16 788 36,53

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 681 694 1.375 102 14,98 657 94,67 759 55,20

Nilam Sari 582 574 1.156 110 18,90 217 37,80 327 28,29 Gulai Bancah 213 247 460 213 100,00 247 100,00 460 100,00 Plus Mandiangin 527 558 1.085 13 2,47 98 17,56 111 10,23

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.860 5.117 9.977 1.331 27,39 3.229 63,10 4.560 45,71

Sumber: Bidang Upaya Kesehatan (BUK)

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 202: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 53

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

%L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 35.612 43.525 79.305 60,97 70,11 65,82

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 7.614 9.100 16.714 13,04 14,66 13,87

1.2 PBI APBD 5.850 7.150 13.000 10,02 11,52 10,79

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 18.828 23.011 41.839 32,24 37,06 34,72

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 3.488 4.264 7.752 5,97 6,87 6,43

1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0,00 0,00 0,00

2 Jamkesda 0 0,00 0,00 0,00

3 Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00

4 Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 35.780 43.525 79.305 61,26 70,11 65,82

Sumber: Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK)

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATANPESERTA JAMINAN KESEHATAN

JUMLAH

Page 203: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 54

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+PL P L P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Puskesmas Guguk panjang 4731 7843 4732 2721 9.463 10.564 20.027 0 0 0 0 0 0

2 Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad 5946 10341 6075 3491 12.021 13.832 25.853 0 0 0 0 0 0

3 Puskesmas Tigo Baleh 5907 6422 6036 7321 11.943 13.743 25.686 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Mandiangin 4731 8123 4732 2721 9.463 10.844 20.307 0 0 0 45 58 1035 Puskesmas Nilam Sari 2574 4495 3612 6499 6.186 10.994 17.180 0 0 0 16 0 166 Puskesmas Gulai Bancah 472 3157 688 6032 1.160 9.189 10.349 0 0 0 2 1 37 Puskesmas Plus Mandiangin 2123 1973 2169 2966 4.292 4.939 9.231 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH I 26.484 42.354 28.044 31.751 54.528 74.105 128.633 0 0 0 63 59 1221 RS Achmad Mochtar 40884 68433 40007 26145 80.891 94.578 175.469 6.543 7.998 14.541 242 294 5362 RS Stroke Nasional 9574 14570 9785 7701 19.359 22.271 41.630 19.359 22.271 41.630 0 0 03 RS Islam Ibnu Sina 5162 7503 11338 18245 16.500 25.748 42.248 5.199 7.151 12.350 125 123 2484 RS Tk IV TNI-AD 905 1502 897 578 1.802 2.080 3.882 375 1.202 1.577 28 40 685 RS Madina 2831 4861 2807 1653 5.638 6.514 12.152 1.143 1.396 2.539 0 0 06 RS THT Sitawa Sidingin 734 883 569 1.033 1.303 1.916 3.219 30 35 65 0 0 0

SUB JUMLAH II 60.090 97.752 65.403 55.355 125.493 153.107 278.600 32.649 40.053 72.702 395 457 8521 RB aria Bunda 0 550 0 640 0 1.190 1.190 0 354 354 0 0 02 RB Riri 0 403 0 324 0 727 727 0 0 0 0 0 03 RB Pertama 52 97 91 143 143 240 383 21 81 102 0 0 04 RB Fransiskus 571 413 2.081 1.950 2.652 2.363 5.015 0 0 0 0 0 05 RB Puti Bungsu 282 289 1388 1400 1.670 1.689 3.359 0 53 53 0 0 06 APOTEK …………….. 10631 19854 14663 19914 25.294 39.768 65.062 0 0 0 0 0 07 Praktek ………….. 3849 4174 6568 7444 10.417 11.618 22.035 2 479 481 0 0 0

SUB JUMLAH III 15.385 25.780 24.791 31.815 40.176 57.595 97.771 23 967 990 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 101.959 165.886 118.238 118.921 220.197 284.807 505.004 32.672 41.020 73.692 458 516 974JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 58.408 62.083 58.408 62.083 58.408 62.083 120.491 58.408 62.083 120.491CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 174,6 267,2 202,4 191,6 377,0 458,8 419,1 55,9 66,1 61,2

Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,praktek dokter swasta dan Dinas Kesehatan Kota BukittinggiCatatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

TotalNO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAHRAWAT JALANRAWAT INAP

Baru Lama

Page 204: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 55

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RS Achmad Mochtar 306 6543 7998 14541 477 582 1059 257 315 572 72,9 72,8 72,8 39,3 39,4 39,3

2 RS Stroke Nasional 190 19359 22271 41630 1560 1701 3261 730 810 1540 80,6 76,4 78,3 37,7 36,4 37,0

3 RS Islam Ibnu Sina 133 5.199 7.151 12350 173 151 324 79 40 119 33,3 21,1 26,2 15,2 5,6 9,6

4 RS Tk IV TNI-AD 50 375 1.202 1577 1 1 2 1 1 2 2,7 0,8 1,3 2,7 0,8 1,3

5 RS Madina 33 1.143 1.396 2539 29 20 49 0 0 0 25,4 14,3 19,3 0 0 0

6 RS THT Sitawa Sidingin 26 30 35 65 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

738 32.649 40.053 72.702 2.240 2.455 4.695 1.067 1.166 2.233 6,9 6,1 6,5 3,3 2,9 3,1

Sumber: Rumah sakit se-kota BukittinggiKeterangan: a termasuk rumah sakit swasta

JUMLAH TEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWATNO

NAMA RUMAH SAKITa

Page 205: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

NONAMA RUMAH

SAKITaJUMLAH

TEMPAT TIDURPASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)

JUMLAH HARI PERAWATAN

JUMLAH LAMA DIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RS Achmad Mochtar 306 14.541 79.717 43.533 71,4 47,52 2,20 3,0

2 RS Stroke Nasional 190 41.630 47.985 216.476 69,2 219,11 0,51 5,2

3 RS Islam Ibnu Sina 133 12.350 3.205 3.500 6,6 92,86 3,67 0,3

4 RS Tk IV TNI-AD 50 1.577 6.484 4.731 35,5 31,54 7,46 3,0

5 RS Madina 33 2.539 7.379 7.500 61,3 76,94 1,84 3,0

6 RS THT Sitawa Sidingin 26 65 250 175 2,6 2,50 142,15 2,7

738 72.702 145.020 275.915 53,8 98,51 1,7 3,80

Sumber: Rumah sakit se-kota Bukittinggi *Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

Page 206: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

JUMLAH JUMLAH DIPANTAU

% DIPANTAU JUMLAHBER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 81 Guguk Panjang Guguk Panjang

Perkotaan Rasimah Ahmad

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 6.594 210 3,2 46 21,9

3 Mandiangin Koto Selayan MandianginNilam SariGulai BancahPlus Mandiangin

JUMLAH (KAB/KOTA) 29.006 630 2,2 239 37,9

TABEL 57

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Sumber: Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK)

210 1,9 99 10.996

RUMAH TANGGA

11.416

47,1

210 1,8 94 44,8

Page 207: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 Guguk Panjang Guguk Panjang 5954 1293 21,72 4661 4.193 90,0 4193 100,0 5.486 92,1

Perkotaan Rasimah Ahmad 3666 424 11,57 3242 2.963 91,4 2963 100,0 3.387 92,4

2Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 4339 2870 66,14 1469 1.127 76,7 1127 100,0 3.997 92,1

3Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 2780 716 25,76 2064 2.692 130,4 1844 68,5 2.560 92,1

Nilam Sari 2365 1995 84,36 370 183 49,5 183 100,0 2.178 92,1Gulai Bancah 756 455 60,19 301 249 82,7 249 100,0 704 93,1Plus Mandiangin 2442 2117 86,69 325 255 78,5 210 82,4 2.327 95,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 22.302 9.870 44,26 12432 11.662 93,81 10769 92,34 20.639 92,54

RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)

2013JUMLAH RUMAH YANG

BELUM MEMENUHI

RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT

2014

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

SELURUH RUMAH

TABEL 58

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

Page 208: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 59

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 341 Guguk Panjang Guguk Panjang 26.901 6.148 6.148 1599 1599 0 0 0 0 7194 7194 760 760 0 0 0 0 467 467 16 16 105 105 16 16 12979 12979 1768 1768 4159 15,46

Perkotaan Rasimah Ahmad 17.874 312 312 80 80 0 0 0 0 85 85 85 85 0 0 0 0 12 12 12 12 685 685 307 307 16193 16193 3901 3901 4385 24,53

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 26.954 11.282 11.282 4698 4698 0 0 0 0 472 472 430 430 0 0 0 0 34 34 0 0 29 29 0 0 13494 13494 9804 9804 14932 55,40

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 16.455 3.662 3.662 1995 1995 1 0 0 0 3380 3380 1907 1907 0 0 0 0 56 56 43 43 75 75 43 43 8005 8005 4465 4465 8453 51,37

Nilam Sari 13.832 6.086 6.086 84 84 0 0 0 0 3990 3990 16 16 0 0 0 0 54 54 0 0 258 258 0 0 2165 2165 0 0 100 0,72Gulai Bancah 5.496 300 300 262 262 0 0 0 0 1946 1946 1240 1240 0 0 0 0 0 0 0 0 949 949 0 0 1310 1310 210 210 1712 31,15Plus Mandiangin 12.979 800 800 49 49 0 0 0 0 541 541 319 319 0 0 0 0 0 0 0 0 1682 1682 0 0 9493 9493 61 61 429 3,31

JUMLAH (KAB/KOTA) 120.491 28.590 28590 8767 8767 1 0 0 0 17608 17608 4757 4757 0 0 0 0 623 623 71 71 3783 3783 366 366 63639 63639 20209 20209 34170 28,36

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

PENDUDUK DENGAN AKSES

BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK

JUM

LAH

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

NO MEMENUHI SYARAT

MEMENUHI SYARAT

KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MEMENUHI SYARAT

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

Page 209: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 61

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

S

AR

AN

A

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 Guguk Panjang Guguk Panjang 26901 0 0 0 0 0 5050 22769 838 18125 79,60 544 2454 45 203 8,27 219 987 5 23 2,3303 18351 68,2

Perkotaan Rasimah Ahmad 17874 9 576 8 274 47,57 2984 17282 1156 14689 85,00 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 14963 83,7

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 26954 11 930 8 83 8,92 3.420 19.428 3.420 17108 88,06 120 730 120 48 6,58 8 310 61 0 0 17239 64,0

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 16455 132 664 92 260 39,16 2.116 11.555 1.506 8.283 71,68 386 2.905 60 330 11,36 209 1.358 22 121 8,9102 8994 54,7

Nilam Sari 13832 0 0 0 0 0 2.102 13.061 2.102 10.021 76,725 151 407 0 0 0 112 130 0 0 0 12001 86,8Gulai Bancah 5496 2 40 2 20 50 756 4.497 396 4.097 91,11 0 0 0 0 0 2 8 - - 0 4117 74,9Plus Mandiangin 12979 0 0 0 0 0 187 958 62 758 79,12 0 0 0 0 0 572 2.932 6 30 1,0232 788 6,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 120.491 154 2.210 110 637 28,82 16.615 89.550 9.480 73.081 81,61 1.201 6.496 225 581 8,94 1.124 5.725 94 174 3,0393 76.453 63,5

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

SA

RA

NA

KOMUNAL

MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI SYARAT

PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JENIS SARANA JAMBAN

Page 210: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 62

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 3 3 100 3 100 3 100Perkotaan Rasimah Ahmad 4 4 100,0 4 100 4 100

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 8 8 100,0 8 100 8 100

3 Mandiangin Mandiangin 2 2 100,0 2 100 2 100Nilam Sari 4 4 100,0 4 100 4 100Gulai Bancah 1 1 100,0 1 100 1 100Plus Mandiangin 2 2 100,0 2 100 2 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 24 24 100,0 24 100 24 100

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

PUSKESMASJUMLAH DESA/

KELURAHAN

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA STOP BABS(SBS)

Page 211: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 63

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

SD

SLT

P

SLT

A

PU

SK

ES

MA

S

RU

MA

H

SA

KIT

UM

UM

BIN

TAN

G

NO

N

BIN

TAN

G

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Guguk Panjang Guguk Panjang 13 4 9 1 2 4 9 42 13 100 4 100 9 100 1 100 2 100 4 100 9 100 42 100

Perkotaan Rasimah Ahmad 12 5 2 1 1 3 33 57 12 100 4 80 2 100 1 100 1 100 3 100 30 90,9091 53 92,98246

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 15 2 4 1 2 0 2 26 15 100 2 100 1 25 1 100 2 100 0 0 2 100 23 88,46154

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 7 3 0 1 0 1 2 14 5 71,42857 2 66,66667 0 0 1 100 0 0 1 100 1 50 10 71,42857

Nilam Sari 10 1 1 1 0 2 0 15 8 80 0 0 1 100 1 100 0 0 2 100 0 0 12 80Gulai Bancah 2 1 1 1 0 0 0 5 2 100 1 100 1 100 1 100 0 0 0 0 0 0 5 100Plus Mandiangin 5 1 4 1 0 0 0 11 4 80 1 100 2 50 1 100 0 0 0 0 0 0 8 72,72727

JUMLAH (KAB/KOTA) 64 17 21 7 5 10 46 170 59 92,2 14 82,4 16 76,2 7 100,0 5 100,0 10 100,0 42 91,3 153 90

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

RUMAH SAKIT UMUM

HOTELSARANA PENDIDIKAN

SD BINTANG NON BINTANG

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NO KECAMATAN PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKAN TEMPAT-TEMPAT UMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA KESEHATAN

PUSKESMAS

YANG ADA

JUM

LAH

TTU

SARANA KESEHATAN HOTEL

SLTP SLTA

Page 212: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 64

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

JASA BOGARUMAH MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR MINUM (DAM)

MAKANAN JAJANAN

TOTAL % JASA BOGARUMAH MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR MINUM (DAM)

MAKANAN JAJANAN

TOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 259 4 80 15 150 249 96,14 1 10 10 10 31 11,97Perkotaan Rasimah Ahmad 99 10 33 6 45 94 94,95 2 2 5 7 16 16,16

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 84 0 24 21 34 79 94,05 0 4 5 5 14 16,67

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 88 6 8 8 61 83 94,32 2 1 4 12 19 21,59

Nilam Sari 89 1 24 9 55 89 100,00 0 4 0 10 14 15,73Gulai Bancah 31 0 8 5 16 0 0,00 0 0 4 5 9 0,00Plus Mandiangin 41 2 8 7 19 36 87,80 1 2 5 4 12 29,27

JUMLAH (KAB/KOTA) 691 23 185 71 380 630 91,17 6 23 33 53 115 16,64

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMAS JUMLAH TPM

Page 213: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 65

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

JAS

A B

OG

A

RU

MA

H M

AK

AN

/ R

ES

TOR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(DA

M)

MA

KA

NA

N

JAJA

NA

N

TOTA

L

JAS

A B

OG

A

RU

MA

H M

AK

AN

/ R

ES

TOR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(DA

M)

MA

KA

NA

N

JAJA

NA

N

TOTA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Guguk Panjang Guguk Panjang4 4 0 0 0 4 100 33 0 0 0 0 0 0,00

Perkotaan Rasimah Ahmad 19

2 2 3 1219 100 76 0 0 0 0 0 0,00

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 39 0 0 0 5 5 13 112 0 0 0 0 0 0,00

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 19 6 8 13 61 88 463,16 83 0 8 13 0 21 25,30

Nilam Sari 14 0 7 9 0 16 114,29 89 0 0 0 0 0 0,00Gulai Bancah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00Plus Mandiangin 12 2 8 12 19 41 341,67 36 0 0 12 6 18 50,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 107 14 25 37 97 173 161,68 429 0 8 25 6 39 9,09

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)

PE

RS

EN

TAS

E T

PM

D

IBIN

A

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JUM

LAH

TP

M

ME

ME

NU

HI S

YA

RA

T H

IGIE

NE

SA

NIT

AS

I

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JUM

LAH

TP

M T

IDA

K

ME

ME

NU

HI S

YA

RA

T

PUSKESMAS

PE

RS

EN

TAS

E T

PM

D

IUJI

PE

TIK

Page 214: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 66

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

NO NAMA OBAT SATUAN TERKECIL KEBUTUHAN TOTAL

PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAH OBAT/VAKSIN

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 81 Alopurinol tablet 100 mg tablet 14.400 11.900 3.400 15300 106,252 Aminofilin tablet 200 mg tablet 19.800 14.400 3.700 18100,00 91,413 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet - - 34 34,00 #DIV/0!4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 5.400 3.700 3.200 6900,00 127,785 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 54.000 34.460 40.080 74540,00 138,046 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 271.400 210.800 137.800 348600,00 128,457 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 4.050 5.516 2.400 7916,00 195,468 Metampiron tablet 500 mg tablet - 8.000 2.000 10000,00 #DIV/0!9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - #DIV/0!

10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg

tablet 181.000 139.700 98.100 237800,00 131,38

11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g

tube - #DIV/0!

12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg

supp 3.060 2.500 - 2500,00 81,70

13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3%

pot 720 377 744 1121,00 155,69

14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 2.800 1.300 12.800 14100,00 503,5715 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +

Levodopa 250 mgtablet - #DIV/0!

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial - #DIV/0!17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 288.000 150.000 321.000 471000,00 163,5418 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 500 2.500 3000,00 #DIV/0!19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - #DIV/0!20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - #DIV/0!21 Atropin tetes mata 0,5% botol - #DIV/0!22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul - 30 30,00 #DIV/0!23 Betametason krim 0,1 % krim 2.800 2.498 1.350 3848,00 137,4324 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 198 460 51 511,00 258,0825 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 141.000 91.000 70.900 161900,00 114,8226 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - #DIV/0!27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 4.842 1.717 4.350 6067,00 125,3028 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 80.000 22.000 93.200 115200,00 144,0029 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 270 13 - 13,00 4,8130 Diazepam tablet 2 mg tablet 25.000 32.300 10.200 42500,00 170,0031 Diazepam tablet 5 mg tablet 7.250 5.250 5.750 11000,00 151,7232 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul - #DIV/0!33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 700 1.500 1.600 3100,00 442,8634 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 19.000 7.000 14.000 21000,00 110,5335 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet - 3.000 15.000 18000,00 #DIV/0!36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 360 432 155 587,00 163,0637 Etakridin larutan 0,1% botol 90 70 111 181,00 201,1138 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - 20 20,00 #DIV/0!39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul - 87 87,00 #DIV/0!40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 5.000 3.100 200 3300,00 66,0041 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - #DIV/0!42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - #DIV/0!43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 792 691 600 1291,00 163,0144 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 54 28 80 108,00 200,0045 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 13.100 9.200 9.400 18600,00 141,9846 Furosemid tablet 40 mg tablet 2.200 2.700 4.200 6900,00 313,6447 Gameksan lotion 1 % botol - #DIV/0!48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium

klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g sach 19.100 12.300 20.800 33100,00 173,30

49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 396 146 336 482,00 121,7250 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 25.500 20.400 15.900 36300,00 142,3551 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 129.000 140.000 160.000 300000,00 232,5652 Gliserin botol - - #DIV/0!53 Glukosa larutan infus 5% botol 8 16 29 45,00 562,5054 Glukosa larutan infus 10% botol - #DIV/0!55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - #DIV/0!56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 9.900 9.100 4.600 13700,00 138,3857 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 700 1.900 3.100 5000,00 714,2958 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 22.500 19.400 10.600 30000,00 133,3359 Haloperidol tablet 5 mg tablet 200 700 5.100 5800,00 2900,0060 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 15.000 17.000 16.000 33000,00 220,0061 Hidrkortison krim 2,5% tube 4.152 2.957 3.912 6869,00 165,4462 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 42.900 29.600 20.600 50200,00 117,0263 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 63.500 44.800 30.300 75100,00 118,2764 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 3.100 1.900 2.800 4700,00 151,6165 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 209.000 161.000 49.000 210000,00 100,4866 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 95.100 82.400 34.300 116700,00 122,7167 Kaptopril tablet 25 mg tablet 76.800 26.200 72.100 98300,00 127,99

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

Page 215: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

NO NAMA OBAT SATUAN TERKECIL KEBUTUHAN TOTAL

PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAH OBAT/VAKSIN

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 3.500 5.600 500 6100 174,2969 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - #DIV/0!70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - #DIV/0!71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 3.500 2.900 31.500 34400,00 982,8672 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 600 380 168 548,00 91,3373 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 463.000 334.000 259.000 593000,00 128,0874 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 15 33 18 51,00 340,0075 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - #DIV/0!76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 2.000 - - 77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 14.000 11.000 3.000 14000,00 100,0078 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +

Sulfadoxin 500 mgtablet - #DIV/0!

79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml

botol 2.160 1.591 1.800 3391,00 156,99

80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg

tablet 51.000 17.200 63.500 80700,00 158,24

81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg

tablet 400 1.600 2.500 4100,00 1025,00

82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - 240 240,00 #DIV/0!83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - 60 60,00 #DIV/0!84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 3.090 1.706 2.100 3806,00 123,1785 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial - - #DIV/0!86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial - - #DIV/0!87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - #DIV/0!88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - #DIV/0!89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - #DIV/0!90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125

mgtablet 6.000 3.200 600 3800,00 63,33

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 420 62 170 232,00 55,2492 Metronidazol tablet 250 mg tablet 28.400 4.200 28.200 32400,00 114,0893 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 9.000 4.000 16.000 20000,00 222,2294 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - #DIV/0!95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 153 132 96 228,00 149,0296 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - #DIV/0!97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 1.400 2.600 4000,00 #DIV/0!98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 2.300 2.000 700 2700,00 117,3999 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol - #DIV/0!

100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 400 554 1.125 1679,00 419,75101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - #DIV/0!102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 120 143 80 223,00 185,83103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 11.556 8.660 5.376 14036,00 121,46104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 4.200 - - 105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 808.000 577.500 905.700 1483200,00 183,56106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - #DIV/0!107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 2.100 800 3.332 4132,00 196,76108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 129.000 60.000 281.000 341000,00 264,34109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 121 104 177 281,00 232,23110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 76 82 245 327,00 430,26111 Prednison tablet 5 mg tablet 30.000 23.900 30.000 53900,00 179,67112 Primakuin tablet 15 mg tablet 12.000 1.000 13000,00 #DIV/0!113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 2.200 2.400 12.700 15100,00 686,36114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 1.440 1.000 100 1100,00 76,39115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - #DIV/0!116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet 1.260 5.000 5.300 10300,00 817,46117 Ringer Laktat larutan infus botol 36 45 76 121,00 336,11118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap

4%tube 984 617 744 1361,00 138,31

119 Salisil bedak 2% kotak 2.142 1.024 1.439 2463,00 114,99120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial - #DIV/0!121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - #DIV/0!122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - #DIV/0!123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 70 79 68 147,00 210,00124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - #DIV/0!125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul - #DIV/0!126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 1.296 326 1.050 1376,00 106,17127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - #DIV/0!128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul - - #DIV/0!129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul - #DIV/0!130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul - #DIV/0!131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 191.000 121.000 170.000 291000,00 152,36132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - #DIV/0!133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 22.800 20.100 16.000 36100,00 158,33134 Vaksin Rabies Vero vial 72 144 76 220,00 305,56135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 287.000 272.000 104.400 376400,00 131,15

VAKSIN136 BCG vial 1.280 1.148 863 2011,00 157,11137 T T vial 650 307 72 379,00 58,31138 D T vial 520 567 63 630,00 121,15139 CAMPAK 10 Dosis vial 1.340 976 211 1187,00 88,58140 POLIO 10 Dosis vial 1.180 1.369 602 1971,00 167,03141 DPT-HB vial 2.630 1.194 190 1384,00 52,62142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 4.733 2.599 703 3302,00 69,77143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!

Page 216: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

NO NAMA OBAT SATUAN TERKECIL KEBUTUHAN TOTAL

PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAH OBAT/VAKSIN

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

Sumber: …………………….. (sebutkan)

Page 217: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2014

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 1 0 1 0 2 4 2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 0 0 0 0 1 2

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 0 0 0 0 - JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 0 0 0 0

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 7 0 0 03 PUSKESMAS KELILING 0 0 14 0 0 04 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 14 0 0 0

1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 5 5 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 1 1 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 - 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 115 115 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 - 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 1 0 0 0 0 1 7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 0 0 0 0 0 1

1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 - 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 - 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 - 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 - 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 - 6 APOTEK 2 1 0 1 0 43 47 7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 9 9 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 -

Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,praktek dokter swasta dan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

Page 218: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 68

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 4 4 100,00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 2 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 100,00

Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,praktek dokter swasta dan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

Page 219: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 69

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 1 3,03 1 3,03 26 78,79 5 15,15 33 31 93,94Perkotaan Rasimah Ahmad 1 4,35 9 39,13 9 39,13 4 17,39 23 13 56,52

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 0 0,00 1 3,45 6 20,69 22 75,86 29 28 96,55

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 0 0,00 0 0,00 14 100,00 0 0,00 14 14 100,00

Nilam Sari 0 0,00 0 0,00 9 64,29 5 35,71 14 14 100,00Gulai Bancah 1 16,67 0 0,00 2 33,33 3 50,00 6 5 83,33Plus Mandiangin 0 0,00 11 84,62 2 15,38 0 0,00 13 2 15,38

3 2,27 22 16,67 68 51,52 39 29,55 132 107 81,061

Sumber: Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK)

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIFNO KECAMATAN PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDU PRATAMA

Page 220: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 70

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

POSKESDES POLINDES POSBINDU1 2 3 4 5 6 7

1 Guguk Panjang Guguk Panjang 3 5 0,00 2 Perkotaan Rasimah Ahmad 4 4 0,00 6

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 8 8 0,00 6

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 2 2 0,00 3 Nilam Sari 4 4 0,00 4 Gulai Bancah 1 1 0,00 2 Plus Mandiangin 2 2 0,00 4

JUMLAH (KAB/KOTA) 24 26 0 27

Sumber: Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK)

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

Page 221: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 71

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Guguk Panjang Guguk Panjang 3 3 0,00 0 0,00 3 100

Perkotaan Rasimah Ahmad 4 4 0,00 0 0,00 4 100

2 Aur Birugo Tigo Baleh Tigo Baleh 8 8 0,00 0 0,00 8 100

3 Mandiangin Koto Selayan Mandiangin 2 2 0,00 0 0,00 2 100

Nilam Sari 4 4 0,00 0 0,00 4 100Gulai Bancah 1 1 0,00 0 0,00 1 100Plus Mandiangin 2 2 0,00 0 0,00 2 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 24 24 0 0 0 24 100,00

Sumber: Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK)

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH DESA/

KELURAHAN

Page 222: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 72

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas Guguk panjang 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 12 Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad 0 1 1 0 3 3 0 4 4 0 2 2 0 0 0 0 2 23 Puskesmas Tigo Baleh 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 1 1 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Mandiangin 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 15 Puskesmas Nilam Sari 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Gulai Bancah 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 17 Puskesmas Plus Mandiangin 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 1 1 2 10 12 2 11 13 1 7 8 0 0 0 1 7 81 RS Achmad Mochtar 32 13 45 11 19 30 43 32 75 0 3 3 1 0 1 1 3 42 RS Stroke Nasional 9 6 15 12 19 31 21 25 46 1 3 4 0 0 0 1 3 43 RS Islam Ibnu Sina 31 9 40 1 10 11 32 19 51 2 0 2 0 0 0 2 0 24 RS Tk IV TNI-AD 9 5 14 0 4 4 9 9 18 1 0 1 0 0 0 1 0 15 RS Madina 16 3 19 1 5 6 17 8 25 0 0 0 0 0 0 0 0 06 RS THT Sitawa Sidingin 3 2 5 1 0 1 4 2 6 0 0 0 0 0 0 0 0 07 RB aria Bunda 2 0 2 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 08 RB Riri 1 0 1 0 1 1 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 09 RB Pertama 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 RB Fransiskus 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 011 RB Puti Bungsu 2 2 4 0 1 1 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 012 APOTEK …………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 013 Praktek ………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 105 40 145 27 59 86 132 99 231 4 6 10 1 0 1 5 6 111 POLTEKES PRODI KEBIDANAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 6 8 0 0 0 2 6 83 STIKES PRIMA NUSANTARA 1 1 2 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 04 AKBID PELITA ANDALAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 STIKES YARSI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 STIKES FORT DE KOCK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 STIKES PERINTIS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 STIKES MUHAMMADIYAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 AKFAR DWI FARMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 010 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 SMF YIB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 1 2 0 0 0 1 1 2 2 6 8 0 0 0 2 6 8KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 106 42 148 29 69 98 135 111 246 7 19 26 1 0 1 8 19 27 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 122,83 81,334 204,16 21,578 0,8299 22,408

Keterangan : a termasuk S3

DOKTERGIGI SPESIALIS

TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL

Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,praktek dokter swasta dan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi

DOKTER GIGI NO UNIT KERJA

Page 223: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 73

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Puskesmas Guguk panjang 9 0 8 8 0 2 22 Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad 16 2 8 10 0 3 33 Puskesmas Tigo Baleh 17 0 9 9 0 2 24 Puskesmas Mandiangin 6 0 6 6 0 1 15 Puskesmas Nilam Sari 7 1 8 9 0 1 16 Puskesmas Gulai Bancah 3 0 4 4 0 1 17 Puskesmas Plus Mandiangin 9 1 8 9 0 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 67 4 51 55 0 11 111 RS Achmad Mochtar 29 30 199 229 1 10 112 RS Stroke Nasional 0 30 174 204 1 2 33 RS Islam Ibnu Sina 14 16 137 153 0 0 04 RS Tk IV TNI-AD 13 8 27 35 0 2 25 RS Madina 4 3 25 28 0 0 06 RS THT Sitawa Sidingin 1 3 3 6 0 0 07 RB aria Bunda 9 0 2 2 0 0 08 RB Riri 3 0 0 0 0 0 09 RB Pertama 3 0 0 0 0 0 0

10 RB Fransiskus 1 0 2 2 0 0 011 RB Puti Bungsu 4 0 1 1 0 0 012 APOTEK …………….. 0 0 0 0 0 0 013 Praktek ………….. 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 81 90 570 660 2 14 161 POLTEKES PRODI KEBIDANAN 16 5 2 7 0 0 02 POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI 0 0 0 0 5 9 143 STIKES PRIMA NUSANTARA 27 2 11 13 0 0 04 AKBID PELITA ANDALAS 6 0 0 0 0 0 05 STIKES YARSI 9 2 16 18 0 0 06 STIKES FORT DE KOCK 15 1 13 14 0 0 07 STIKES PERINTIS 13 7 16 23 0 0 08 STIKES MUHAMMADIYAH 6 1 8 9 0 0 09 AKFAR DWI FARMA 0 0 0 0 0 0 0

10 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB) 0 0 0 0 0 0 011 SMF YIB 0 0 0 0 0 0 0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 92 18 66 84 5 9 14KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 240 112 687 799 7 34 41RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 386,58 663,12 34,03

Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,praktek dokter swasta dan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

BIDAN PERAWATa

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI

Page 224: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 74

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Guguk panjang 0 2 2 0 0 0 0 2 22 Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad 0 2 2 0 1 1 0 3 33 Puskesmas Tigo Baleh 0 2 2 0 0 0 0 2 24 Puskesmas Mandiangin 1 1 2 0 0 0 1 1 25 Puskesmas Nilam Sari 0 1 1 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Gulai Bancah 0 1 1 0 1 1 0 2 27 Puskesmas Plus Mandiangin 0 0 0 0 1 1 0 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 9 10 0 3 3 1 12 131 RS Achmad Mochtar 2 49 51 3 7 10 5 56 612 RS Stroke Nasional 2 27 29 2 4 6 4 31 35 3 RS Islam Ibnu Sina 0 18 18 0 2 2 0 20 204 RS Tk IV TNI-AD 0 4 4 0 1 1 0 5 55 RS Madina 1 6 7 0 1 1 1 7 86 RS THT Sitawa Sidingin 1 2 3 2 2 4 3 4 7 7 RB aria Bunda 0 1 1 0 1 1 0 2 28 RB Riri 0 0 0 0 0 0 0 0 09 RB Pertama 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 RB Fransiskus 0 0 0 0 0 0 0 0 011 RB Puti Bungsu 0 0 0 0 0 0 0 0 012 APOTEK …………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 013 Praktek ………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 107 113 7 18 25 13 125 1381 POLTEKES PRODI KEBIDANAN 0 0 0 0 0 0 0 0 02 POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI 0 0 0 0 0 0 0 0 03 STIKES PRIMA NUSANTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 04 AKBID PELITA ANDALAS 0 0 0 0 0 0 0 0 05 STIKES YARSI 0 0 0 0 0 0 0 0 06 STIKES FORT DE KOCK 0 0 0 0 0 0 0 0 07 STIKES PERINTIS 0 0 0 0 0 0 0 0 08 STIKES MUHAMMADIYAH 0 0 0 0 0 0 0 0 09 AKFAR DWI FARMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB) 1 0 1 4 3 7 5 3 811 SMF YIB 3 6 9 3 6 9 6 12 18

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 4 6 10 7 9 16 11 15 26KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 11 122 133 14 30 44 25 152 177 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 110,4 36,5 146,9

Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,praktek dokter swasta dan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi

Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN

Page 225: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 75

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANb

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8

1 Puskesmas Guguk panjang 0 1 1 0 1 12 Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad 0 2 2 0 1 13 Puskesmas Tigo Baleh 0 1 1 1 0 14 Puskesmas Mandiangin 1 1 2 0 2 25 Puskesmas Nilam Sari 2 0 2 0 1 16 Puskesmas Gulai Bancah 0 2 2 0 1 17 Puskesmas Plus Mandiangin 0 1 1 0 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 8 11 1 7 81 RS Achmad Mochtar 4 6 10 1 2 32 RS Stroke Nasional 8 9 17 2 4 6 3 RS Islam Ibnu Sina 0 0 0 1 0 14 RS Tk IV TNI-AD 0 2 2 0 0 05 RS Madina 0 0 0 0 0 06 RS THT Sitawa Sidingin 0 1 1 0 0 07 RB aria Bunda 0 0 0 0 0 08 RB Riri 0 0 0 0 0 09 RB Pertama 0 0 0 0 0 0

10 RB Fransiskus 0 0 0 0 0 011 RB Puti Bungsu 0 0 0 0 0 012 APOTEK …………….. 0 0 0 0 0 013 Praktek ………….. 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 12 18 30 4 6 101 POLTEKES PRODI KEBIDANAN 0 0 0 0 0 02 POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI 2 2 4 0 0 03 STIKES PRIMA NUSANTARA 5 4 9 0 0 04 AKBID PELITA ANDALAS 1 2 3 0 0 05 STIKES YARSI 1 2 3 0 0 06 STIKES FORT DE KOCK 2 9 11 0 0 07 STIKES PERINTIS 0 0 0 0 0 08 STIKES MUHAMMADIYAH 0 0 0 0 0 09 AKFAR DWI FARMA 0 0 0 0 0 0

10 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB) 0 0 0 0 0 011 SMF YIB 0 0 0 0 0 0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 11 19 30 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 26 45 71 5 13 18 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 58,93 14,94

Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,praktek dokter swasta dan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi

Keterangan : a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

Page 226: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 76

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Guguk panjang 0 1 1 0 0 0 0 1 12 Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad 0 1 1 0 0 0 0 1 13 Puskesmas Tigo Baleh 0 1 1 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Mandiangin 0 1 1 0 0 0 0 1 15 Puskesmas Nilam Sari 0 1 1 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Gulai Bancah 0 1 1 0 0 0 0 1 17 Puskesmas Plus Mandiangin 0 1 1 0 0 0 0 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 7 7 0 0 0 0 7 71 RS Achmad Mochtar 2 14 16 0 0 0 2 14 162 RS Stroke Nasional 2 11 13 0 0 0 2 11 133 RS Islam Ibnu Sina 0 1 1 0 0 0 0 1 14 RS Tk IV TNI-AD 0 0 0 0 0 0 0 0 05 RS Madina 0 1 1 0 1 1 0 2 26 RS THT Sitawa Sidingin 0 0 0 0 0 0 0 0 07 RB aria Bunda 0 0 0 0 0 0 0 0 08 RB Riri 0 1 1 0 0 0 0 1 19 RB Pertama 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 RB Fransiskus 0 0 0 0 0 0 0 0 011 RB Puti Bungsu 0 0 0 0 0 0 0 0 012 APOTEK …………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 013 Praktek ………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 28 32 0 1 1 4 29 331 POLTEKES PRODI KEBIDANAN 0 0 0 0 0 0 0 0 02 POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI 0 0 0 0 0 0 0 0 03 STIKES PRIMA NUSANTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 04 AKBID PELITA ANDALAS 0 0 0 0 0 0 0 0 05 STIKES YARSI 0 0 0 0 0 0 0 0 06 STIKES FORT DE KOCK 0 0 0 0 0 0 0 0 07 STIKES PERINTIS 0 0 0 0 0 0 0 0 08 STIKES MUHAMMADIYAH 0 0 0 0 0 0 0 0 09 AKFAR DWI FARMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB) 0 0 0 0 0 0 0 0 011 SMF YIB 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 4 35 39 0 1 1 4 36 40 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 33,20

Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,praktek dokter swasta dan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi

TOTAL

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

Page 227: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 77

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 Puskesmas Guguk panjang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Puskesmas Tigo Baleh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Puskesmas Nilam Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Gulai Bancah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Plus Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01 RS Achmad Mochtar 2 5 7 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 6 82 RS Stroke Nasional 5 8 13 1 2 3 3 2 5 1 0 1 10 12 22 3 RS Islam Ibnu Sina 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 24 RS Tk IV TNI-AD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 RS Madina 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 16 RS THT Sitawa Sidingin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 RB aria Bunda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 RB Riri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 RB Pertama 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 RB Fransiskus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 RB Puti Bungsu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 012 APOTEK …………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 013 Praktek ………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 9 14 23 1 2 3 3 3 6 1 0 1 14 19 331 POLTEKES PRODI KEBIDANAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 STIKES PRIMA NUSANTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 AKBID PELITA ANDALAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 STIKES YARSI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 STIKES FORT DE KOCK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 STIKES PERINTIS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 STIKES MUHAMMADIYAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 AKFAR DWI FARMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 SMF YIB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 9 14 23 1 2 3 3 3 6 1 0 1 14 19 33 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 27,4

Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,praktek dokter swasta dan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN

TENAGA KETERAPIAN FISIK TOTALNO UNIT KERJA

Page 228: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 78

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Puskesmas Guguk panjang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 22 Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 23 Puskesmas Tigo Baleh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 25 Puskesmas Nilam Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 26 Puskesmas Gulai Bancah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 27 Puskesmas Plus Mandiangin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 6 0 0 0 0 0 0 1 6 7 0 0 0 0 0 0 1 12 131 RS Achmad Mochtar 7 8 15 0 0 0 3 2 5 0 0 0 4 22 26 0 1 1 0 0 0 0 8 8 0 0 0 0 0 0 14 41 552 RS Stroke Nasional 2 4 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 8 11 0 0 0 2 0 2 3 9 12 0 0 0 0 0 0 10 21 31 3 RS Islam Ibnu Sina 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 7 0 1 1 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 2 12 144 RS Tk IV TNI-AD 5 5 10 4 13 17 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 18 295 RS Madina 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 2 3 5 0 0 0 0 0 0 4 7 116 RS THT Sitawa Sidingin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 RB aria Bunda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 RB Riri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 RB Pertama 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 RB Fransiskus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 RB Puti Bungsu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 012 APOTEK …………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 013 Praktek ………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 17 20 37 4 13 17 3 2 5 2 0 2 8 40 48 0 2 2 2 0 2 5 22 27 0 0 0 0 0 0 41 99 1401 POLTEKES PRODI KEBIDANAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 STIKES PRIMA NUSANTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 AKBID PELITA ANDALAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 STIKES YARSI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 STIKES FORT DE KOCK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 STIKES PERINTIS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 STIKES MUHAMMADIYAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 AKFAR DWI FARMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 SMF YIB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 17 20 37 4 13 17 3 2 5 2 0 2 8 46 54 0 2 2 2 0 2 6 28 34 0 0 0 0 0 0 42 111 153 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 126,98

Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,praktek dokter swasta dan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi

RADIOTERAPIS TEKNISI ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS

KESEHATANREFRAKSIONIS

OPTISIENORTETIK

PROSTETIK

REKAM MEDIS DAN INFORMASI

KESEHATAN

TEKNISI TRANSFUSI DARAH

TEKNISI KARDIOVASKULER JUMLAH

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS

RADIOGRAFER

Page 229: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 79

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Guguk panjang 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad 0 0 0 1 0 1 1 0 13 Puskesmas Tigo Baleh 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Mandiangin 0 0 0 1 2 3 1 2 35 Puskesmas Nilam Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Gulai Bancah 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Plus Mandiangin 0 0 0 1 0 1 1 0 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 3 2 5 3 2 51 RS Achmad Mochtar 0 0 0 0 0 0 0 0 02 RS Stroke Nasional 0 0 0 0 0 0 0 0 03 RS Islam Ibnu Sina 0 0 0 0 0 0 0 0 04 RS Tk IV TNI-AD 0 0 0 0 0 0 0 0 05 RS Madina 1 0 1 22 21 43 23 21 446 RS THT Sitawa Sidingin 0 0 0 0 0 0 0 0 07 RB aria Bunda 0 0 0 0 0 0 0 0 08 RB Riri 0 0 0 0 0 0 0 0 09 RB Pertama 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 RB Fransiskus 0 0 0 0 0 0 0 0 011 RB Puti Bungsu 0 0 0 0 0 0 0 0 012 APOTEK …………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 013 Praktek ………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 0 1 22 21 43 23 21 441 POLTEKES PRODI KEBIDANAN 0 0 0 0 0 0 0 0 02 POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI 0 0 0 0 0 0 0 0 03 STIKES PRIMA NUSANTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 04 AKBID PELITA ANDALAS 0 0 0 0 0 0 0 0 05 STIKES YARSI 0 0 0 0 0 0 0 0 06 STIKES FORT DE KOCK 0 0 0 0 0 0 0 0 07 STIKES PERINTIS 0 0 0 0 0 0 0 0 08 STIKES MUHAMMADIYAH 0 0 0 0 0 0 0 0 09 AKFAR DWI FARMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB) 0 0 0 0 0 0 0 0 011 SMF YIB 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 1 - 1 25 23 48 26 23 49

Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,praktek dokter swasta dan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAINTOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

Page 230: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 80

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 Puskesmas Guguk panjang 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 22 Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2 1 33 Puskesmas Tigo Baleh 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 24 Puskesmas Mandiangin 1 1 2 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 55 Puskesmas Nilam Sari 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 26 Puskesmas Gulai Bancah 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 47 Puskesmas Plus Mandiangin 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 7 7 14 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9 11 201 RS Achmad Mochtar 11 17 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 17 28 22 34 562 RS Stroke Nasional 10 8 18 0 0 0 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 10 22 24 20 443 RS Islam Ibnu Sina 3 18 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 18 21 6 36 424 RS Tk IV TNI-AD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 RS Madina 4 10 14 0 7 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 17 21 8 34 426 RS THT Sitawa Sidingin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 RB aria Bunda 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 2 2 48 RB Riri 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 4 49 RB Pertama 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 RB Fransiskus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 RB Puti Bungsu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 012 APOTEK …………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 013 Praktek ………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 28 55 83 1 8 9 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31 65 96 62 130 1921 POLTEKES PRODI KEBIDANAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 POLTEKES PRODI KESEHATAN GIGI 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 10 14 2 5 7 6 20 26 12 40 523 STIKES PRIMA NUSANTARA 0 0 0 8 5 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 5 13 16 10 264 AKBID PELITA ANDALAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 7 2 3 5 3 9 12 6 18 245 STIKES YARSI 3 17 20 3 9 12 2 0 2 0 0 0 0 0 0 6 29 35 14 15 29 28 70 98 56 140 1966 STIKES FORT DE KOCK 2 8 10 3 6 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 52 59 12 5 17 24 71 95 48 142 1907 STIKES PERINTIS 0 1 1 1 2 3 0 2 2 0 0 0 0 0 0 2 1 3 0 0 0 3 6 9 6 12 188 STIKES MUHAMMADIYAH 1 14 15 0 2 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 50 75 125 0 0 0 52 91 143 104 182 2869 AKFAR DWI FARMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 AKFAR Yayasan Imam Bonjol (YIB) 0 1 1 3 1 4 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 5 6 0 0 0 5 7 12 10 14 2411 SMF YIB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 6 41 47 18 30 48 4 2 6 0 0 0 0 0 0 71 178 249 30 28 58 129 279 408 258 558 816INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 41 103 144 20 42 62 4 2 6 2 2 4 - - - 71 178 249 31 28 59 160 344 504 329 699 1.028

Sumber: Puskesmas, Rumah Sakit ,praktek dokter swasta dan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi

TENAGA PENDIDIK JURUTENAGA KEPENDIDIKAN

TENAGA PENUNJANG KESEHATAN

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

TOTALPEJABAT STRUKTURAL

STAF PENUNJANG ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG TEKNOLOGI

STAF PENUNJANG PERENCANAAN

Page 231: PROFIL KESEHATAN · profil kesehatan kota bukittinggi tahun 2014 v gambar 3.4 jumlah kematian ibu di kota bukittinggi tahun 2010-2014 gambar 3.5 angka kematian ibu (aki) per 100.000

TABEL 81

KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGITAHUN 2014

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 33.574.419.703 81,65

a. Belanja Langsung 15.480.875.602

b. Belanja Tidak Langsung 18.093.544.101

2 APBD PROVINSI - 0,00

- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi

- Pemantauan Status Gizi (PSG)

- Program Kesehatan Ibu dan anak

3 APBN : 7.273.347.273 17,69

- Dana Alokasi Umum (DAU) 0,00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 3.300.097.273 8,03

- Dana Dekonsentrasi 1.136.635.000 2,76

a. program gizi 31.260.000 0,08

b. Peningkatan Kesehatan Ibu 5.635.000 0,01

c. Peningkatan Kesehatan Anak 2.040.000 0,00

d. Pengelolaan dan operasional Program jamkesmas 1.095.350.000 2,66

e. Pembuatan Profil Kesehatan Kab/Kota* 2.350.000 0,01

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 0,00

a. BOK 634.480.000 1,54

b. Dana bansos Jamkesmas dan Jampersal 1.065.500.000 2,59

- Lain-lain (sebutkan) 0,00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00

GF TB 21.741.400 0,05

GF AIDS 225.908.750 0,55

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 271.399.094 0,66

Pemeliharaan Kesehatan Akibat Rokok (DBH CHT) 271.399.094

41.119.166.070

641.272.623.132

5,24

341.263,38

Sumber: Bagian Perencanaan Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN