PROFIL KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 · Profil Kesehatan Kota Kediri 2015 vi Tabel 1 Luas...
Transcript of PROFIL KESEHATAN KOTA KEDIRI TAHUN 2015 · Profil Kesehatan Kota Kediri 2015 vi Tabel 1 Luas...
PROFIL KESEHATAN
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-Nya sehingga Profil Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015 selesai disusun.
Profil Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015 berisi data tahun 2015 merupakan gambaran kondisi kesehatan di wilayah Kota Kediri yang diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul.
Profil kesehatan berisi tentang visi dan misi Dinas Kesehatan, gambaran umum wilayah, gambaran pencapaian program, sarana prasarana kesehatan dan pola penyakit yang didapatkan dari kompilasi laporan seluruh sarana kesehatan di Kota Kediri dan disajikan dalam bentuk grafik dan tabel.
Kami menyadari bahwa penyusunan profil ini masih banyak kekurangan dalam penyajian data, kelengkapan data, akurasi data serta ketepatan waktu penyajian. Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil dimasa datang kritik dan saran pembaca kami harapkan. Demikian, atas bantuan berbagai pihak dalam penyusunan profil ini kami ucapkan terimakasih dansemoga bermanfaat.
Kediri, Mei 2016
KEPALA DINAS KESEHATAN
KOTA KEDIRI
dr. H. SENTOT IMAM SUPRAPTO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19561028 198803 1 002
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
iii
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
BAB I : PENDAHULUAN 1
BAB II : GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK 4
A. Keadaan Geografis 4
B. Pembagian Wilayah dan Administrasi Pemerintah 8
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN 10
A. Mortalitas /Angka Kematian 10
B. Morbiditas/Angka Kesakitan 13
C. Status Gizi 24
D. Keadaan Lingkungan 26
E. Keadaan Perilaku Masyarakat 30
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN 35
A. Pelayanan Kesehatan Dasar 35
B. Ketersediaan Obat 44
C. Perbaikan Gizi Masyarakat 44
BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 47
A. Sarana Kesehatan 47
B. Tenaga Kesehatan 50
C. Pembiayaan Kesehatan 52
BAB VI : PENUTUP 54
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
vi
Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk,
Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur,
Rasio Jenis Kelamin Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 3 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek
Huruf Dan Ijazah Tertinggi Yang Diperoleh Menurut Jenis
Kelamin Dan Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 4 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Dan Puskesmas
Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 5 Jumlah Kematian Neonatal Bayi Dan Balita Menurut Jenis
Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 6 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur Kecamatan Dan
Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 7 Kasus Baru Tb Bta+, Seluruh Kasus Tb, Kasus Tb Pada Anak,
Dan Case Notification Rate (Cnr) Per 100.000 Penduduk Menurut
Jenis Kelamin Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun
2015
Tabel 8 Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus Tb Paru Bta (+)
Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri
Tahun 2015
Tabel 9 Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap Tb Paru Bta+
Serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 10 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 11 Jumlah Kasus Hiv, Aids, Dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 12 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap Hiv Menurut Jenis
Kelamin Kota Kediri Tahun 2015
DAFTAR TABEL
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
vii
Tabel 13 Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin Kecamatan,
Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 14 Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin Kecamatan,
Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 15 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis
Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 16 Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut
Tipe / Jenis, Jenis Kelamin Kecamatan, Dan Puskesmas Kota
Kediri Tahun 2015
Tabel 17 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From
Treatment/Rft) Menurut Jenis Kelamin Kecamatan, Dan
Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 18 Jumlah Kasus Afp (Non Polio) Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 19 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota
Kediri Tahun 2015
Tabel 20 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota
Kediri Tahun 2015
Tabel 21 Jumlah Kasus Dbd Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan
Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 22 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 23 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 24 Pengukuran Tekanan Darah Penduduk > 18 Tahun Menurut
Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun
2015
Tabel 25 Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin Kecamatan, Dan
Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
viii
Tabel 26 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode Iva
Dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE)
Menurut Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 27 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada Klb (Kejadian Luar Biasa)
Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 28 Kejadian Luar Biasa (Klb) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani
< 24 Jam Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 29 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga
Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut
Kecamatan Dan Puskesmas Tahun 2015
Tabel 30 Cakupan Persentase Imunisasi Tt Pada Ibu Hamil Menurut
Kecamatan Dan Puskesmas Tahun 2015
Tabel 31 Cakupan Persentase Imunisasi Tt Pada Wanita Usia Subur
Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Tahun 2015
Tabel 32 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3
Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Tahun 2015
Tabel 33 Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan Dan
Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Dan
Puskesmas Tahun 2015
Tabel 34 Proporsi Peserta Kb Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi,
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri 2015
Tabel 35 Proporsi Peserta Kb Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan,
Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 36 Jumlah Peserta Kb Baru Dan Kb Aktif Menurut Kecamatan Dan
Puskesmas Tahun 2015
Tabel 37 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 38 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin
Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 39 Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
ix
Tabel 40 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin
Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 41 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (Uci)
Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 42 Cakupan Imunisasi Hepatitis B < 7 Hari Dan Bcg Pada Bayi Jenis
Kelamin Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 43 Cakupan Imunisasi, Dpt-Hb Hib ,Polio,Campak Dan Imunisasi
Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin Kecamatan
Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 44 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Dan Anak Balita
Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri
Tahun 2015
Tabel 45 Jumalah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin
Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 46 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 47 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,
Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 48 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri
Tahun 2015
Tabel 49 Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa Sd &
Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas
Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 50 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kecamatan Dan
Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 51 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak Sd Dan
Setingkat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri
Tahun 2015
Tabel 52 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis
Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
x
Tabel 53 Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Jaminan
Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 54 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Dan Kunjungan
Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Kediri
Tahun 2015
Tabel 55 Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 56 Indikator Pelayanan Kerja Di Rumah Sakit Kota Kediri Tahun
2015
Tabel 57 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Ber-Phbs) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri
Tahun 2015
Tabel 58 'Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas
Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 59 Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum
Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota
Kediri Tahun 2015
Tabel 60 Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum
Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 61 Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak
(Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan, Dan
Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 62 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 63 Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan
Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 64 Tempat Pengelolaan Makanan (Tpm) Menurut Status Higiene
Sanitasi Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 65 Tempat Pengelolaan Makanan Dibina Dan Diuji Petik Kota
Kediri Tahun 2015
Tabel 66 Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin Puskesmas Nasional
Kota Kediri Tahun 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
xi
Tabel 67 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kota Kediri
Tahun 2015
Tabel 68 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan
Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I Kota
Kediri Tahun 2015
Tabel 69 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas
Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 70 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (Ukbm)
Menurut Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 71 Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 72 Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Kota Kediri Tahun
2015
Tabel 73 Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan Kota Kediri
Tahun 2015
Tabel 74 Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas Kesehatan Kota Kediri
Tahun 2015
Tabel 75 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Kesehatan
Lingkungan Di Fasilitas Kesehatan
Tabel 76 Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Kota Kediri Tahun
2015
Tabel 77 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik Di Fasilitas Kesehatan Kota
Kediri Tahun 2015
Tabel 78 Jumlah Tenaga Keteknisian Medis Di Fasilitas Kesehatan Kota
Kediri Tahun 2015
Tabel 79 Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan Kota
Kediri Tahun 2015
Tabel 80 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan Di Fasilitas
Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015
Tabel 81 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Kediri Tahun 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
iv
Gambar 1
Peta Wilayah Kota Kediri
Gambar 2 Jumlah Kelurahan Menurut Kecamatan Kota Kediri Tahun
2015
Gambar 3 Jumlah Penduduk Kota Kediri Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Tahun 2015
Gambar 4 Jumlah Bayi Lahir Mati dan Kematian Bayi di Kota Kediri
Tahun 2012-2015
Gambar 5 Jumlah Kematian Ibu Maternal Kota Kediri Tahun 2012-2015
Gambar 6 BTA+, BTA Diobati dan TB Paru Sembuh Ditangani Kota
Kediri Tahun 2012-2015
Gambar 7 Jumlah Kasus Campak Di Kota Kediri Tahun 2012-2015
Gambar 8 Jumlah Kasus DBD di Kota Kediri Tahun 2012-2015
Gambar 9 Jumlah Kasus Diare dan yang Ditangani Kota Kediri Tahun
2013-2015
Gambar 10 JUmlah Bayi BBLR di Kota Kediri Tahun 2012-2015
Gambar 11 Jumlah Balita Gizi Buruk (BB/TB) yang Mendapatkan
Perawatan di Kota Kediri Tahun 2013-2015
Gambar 12 Jumlah Rumah Sehat per Kecamatan di Kota Kediri Tahun
2015
Gambar 13 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status Higiene
Sanitasi Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 14 Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum
Berkualitas (Layak) di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 15 Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum yang
Memenuhi Syarat Kesehatan di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 16 Jumlah Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak (Jamban
Sehat) di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 17 Perbandingan Strata Posyandu Kota Kediri Tahun 2015
DAFTAR GAMBAR
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
v
Gambar 18 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 19 Proporsi Peserta KB Aktif dan KB Baru Menurut Jenis
Kontrasepsi di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 20 Cakupan Imunisasi Bayi di Kota Kediri Tahun 2015
Gambar 21 Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil di Kota Kediri Tahun
2015
Gambar 22 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila di Kota Kediri Tahun
2015
Gambar 23 Persentase Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 pada Ibu Hamil di
Kota Kediri Tahun 2013-2015
Gambar 24 Persentase Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja di Kota
Kediri Tahun 2015
Gambar 25 PersentaseTotal Anggaran Kesehatan Terhadap APBD di Kota
Kediri Tahun 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan,pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung
jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain itu pada pasal 168
menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang
efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan
melalui system informasi dan melalui kerjasama lintas sektor dengan
ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Sedangkan pada pasal 169 disebutkan pemerintah memberikan
kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap
informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Sehingga untuk melaksanakan ketentuan pasal 168 ayat 3,
UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan, perlu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Sistem Informasi Kesehatan yang tertuang dalam
Peraturan Pemerintah RI No 46 tahun 2014.
Salah satu keluaran dari penyelenggaraan Sistem Informasi
Kesehatan adalah Profil Kesehatan, yang merupakan salah satu paket
penyajian data/informasi kesehatan yang relatif lengkap, berisi
data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya
kesehatan dan data/informasi yang terkait lainnya yang terbit setiap
tahun. Profil Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015 disusun berdasarkan
data/informasi yang didapatkan dari Puskesmas, Balai
Pengobatan/Klinik, Rumah Sakit Pemerintah/Swasta, pengelola
program di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Kediri dan
Lembaga/Badan yang terkait.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
2
Pada penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2015 ini mengacu pada
Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan kabupaten/Kota tahun
2015 (berdasarkan data terpilah jenis kelamin) yang dikeluarkan Pusat
Data dan Informasi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
1.2. TUJUAN PROFIL KESEHATAN KOTA KEDIRI
Profil Kesehatan Kota Kediri merupakan salah satu sarana yang
dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi
terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja
dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan,
dan pencapaian target indicator Millenium Development Goals bidang
kesehatan, serta berbagai upaya terkait dengan pembangunan kesehatan
yang diselenggarakan lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik.
1.3. SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang Latar Belakang disusunnya Profil Kesehatan,
maksud dan tujuan serta Sistematika dari penyajiannya.
BAB II GAMBARAN UMUM
Pada bab ini disajikan Gambaran Umum Kota Kediri. Selain uraian
tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab
ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan
dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi,
pendidikan, sosial budaya, perilaku dan lingkungan.
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Dalam bab ini diuraikan tentang indikator mengenai angka kematian,
angka harapan hidup dan angka kesakitan.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
3
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam
situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab
ini juga mengakomodir kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya serta upaya
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota.
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
BAB VI PENUTUP
Bab ini menyajikan tentang ha-hal penting yang perlu disimak dan
ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan berdasarkan hasil analisis
sederhana dari masing-masing hasil pelaksanaan program kesehatan.
Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
LAMPIRAN
Pada lampiran berisi resume/angka pencapaian program kesehatan dan
81 tabel data yang merupakan gabungan tabel dan indikator pencapaian
kinerja standar pelayanan minimal bidang kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFIS
1. Batas Wilayah
Wilayah Kota Kediri terletak diantara 111o 05–112o 03 Bujur
Timur dan 7o 45-7o 55 Lintang Selatan dengan luas daratan 63,40 Km2,
sebelah Utara dibatasi oleh Kecamatan Gampengrejo Kabupaten
Kediri, sebelah Timur oleh Kecamatan Wates dan Gurah Kabupaten
Kediri, sebelah Selatan oleh Kecamatan Kandat dan Ngadiluwih
kabupaten Kediri dan sebelah Barat dibatasi oleh Kecamatan Grogol
dan Semen, Kabupaten Kediri. Wilayah Kota Kediri terbagi menjadi 2
(dua) bagian oleh aliran Sungai Brantas yang membujur dari arah
Selatan ke Utara sepanjang 7 Km. Wilayah sebelah Barat termasuk
Kecamatan Mojoroto, dan sebelah Timur meliputi Kecamatan Kota
dan Kecamatan Pesantren.
Gambar 1. Peta Wilayah Kota Kediri
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
5
2. Topografi
Keadaan topografi Kota Kediri berada pada ketinggian 67
meter diatas permukaan laut dengan tingkat kemiringan rata-rata
antara 0 sampai dengan 40% dimana untuk seluruh Wilayah
Kecamatan Pesantren dan Kecamatan Kota lerengnya antara 0-2%,
sedang untuk Kecamatan Mojoroto kemiringan tanahnya mulai dari
datar sampai lebih dari 40%. Lereng yang lebih dari 40% tersebut
terdapat di Kelurahan Pojok dan Kelurahan Sukorame yang
merupakan lokasi Gunung Klotok dan Gunung Maskumambang
dimana areal ini merupakan tanah kawasan kehutanan yang telah
direboisasi untuk tujuan penutup tanah dan fungsi hidrologis.
3. Pemerintahan
Sesuai dengan Perda (Peraturan Daerah) No. 11 Tahun 2002
Tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan, maka di Kota
Kediri tidak lagi dijumpai status desa, akan tetapi telah berubah
menjadi kelurahan sebanyak 46 Kelurahan yang terbagi atas
3 Kecamatan adalah sebagai berikut :
1. Kecamatan Kota, dengan luas wilayah 14.900 Km2 terdiri dari
17 Kelurahan
2. Kecamatan Pesantren, dengan luas wilayah 23.903 Km2 tediri
dari 15 Kelurahan
3. Kecamatan Mojoroto, dengan luas wilayah 24.601 Km2 tediri dari
14 Kelurahan
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
6
Gambar 2. Jumlah Kelurahan Menurut Kecamatan Kota Kediri Tahun 2015
4. Kependudukan
Jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun 2015 ini tercatat
sebanyak 280.004 jiwa, yang terbagi atas laki-laki sebanyak 139.493
jiwa dan perempuan sebanyak 140.511 jiwa.
Jumlah rumah tangga sebanyak 44.194, dengan rata-rata 6,34 jiwa
per rumah tangga dan tingkat kepadatan penduduk 4.416/km2,
dengan angka beban tanggungan 41 per 100 penduduk produktif dan
rasio jenis kelamin adalah 99,3.
5. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur.
Distribusi penduduk menurut kelompok umur dan jenis
kelamin dapat dilihat grafik di bawah ini.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
7
Gambar 3. Jumlah Penduduk Kota Kediri Menurut Kelompok Umur & Jenis Kelamin Tahun 2015
Dari gambar di atas menunjukkan kelompok umur 15 - 19 tahun
merupakan proporsi yang paling banyak yaitu 9,27%, disusul
kelompok umur 20 - 24 tahun sebesar 9,24% dan disusul
kelompok umur 0 - 4 tahun sebesar 8,04%, dan kelompok umur
terkecil yaitu umur 70 - 74 tahun sebesar 1,67% seperti tabel 2.
6. Ekonomi
Kondisi perekonomian penduduk Kota Kediri sebagian besar
adalah industri pengolahan, perdagangan, rumah makan dan hotel,
jasa kemasyarakatan serta pertanian/perkebunan. Seiring dengan
perkembangan Kota Kediri, maka kegiatan perdagangan di Kota
Kediri juga meningkat, dimana Kota Kediri sebagai pusat koleksi dan
distribusi barang dan jasa mampu memberikan kenyamanan serta
ketersediaan segala barang yang dibutuhkan oleh masyarakat,
sehingga mereka tidak perlu pergi dan berbelanja keluar kota.
Berdirinya pusat-pusat perdagangan (mall) dan munculnya toko-
toko serba ada.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
8
7. Sosial-Budaya
Kehidupan yang agamis dapat kita rasakan bila berada di
lingkungan masyarakat kota Kediri, dengan mayoritas penduduk
Kota Kediri beragama Islam hal ini terindentifikasi dari terdapatnya
pusat-pusat kajian pendidikan agama. Keberadaan pondok-pondok
pesantren yang tumbuh berkembang besar seperti Pondok Lirboyo,
Pondok Kedunglo/Wahidiyah, Pondok LDII, merupakan pusat syiar
Islam yang menjadi tempat belajar para santri dan tempat
berkunjung umat Islam dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Di
kecamatan Mojoroto terdapat satu pondok yang terkenal seantero
Indonesia yaitu Pondok Pesantren Lirboyo yang terletak di
kecamatan Mojoroto.
8. Pendidikan
Krisis ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia berdampak
pada beberapa aspek pembangunan termasuk pada aspek
pendidikan. Timbulnya kemiskinan sejak 1997 telah menjadi isu
utama dalam kebijakan pemerintah dan menjadi ancaman utama
dalam pemenuhan tujuan Millenium Development Goals (MDGs),
khususnya yang berhubungan dengan aspek pendidikan.
Berdasarkan tujuan MDGs, disebutkan bahwa Tujuan ke-3 adalah
pada tahun 2015 baik laki-laki maupun perempuan harus
menamatkan pendidikan dasar. Selanjutnya Tujuan ke-4 adalah
untuk menghilangkan kesenjangan gender pada tingkat Sekolah
Dasar dan Sekolah Menengah pada tahun 2005 dan pada semua
tingkat pendidikan paling lambat tahun 2015.
B. PEMBAGIAN WILAYAH DAN ADMINISTRASI PEMERINTAH
Secara administratif Kota Kediri termasuk dalam Wilayah
Kerja Badan Koordinasi Wilayah II Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur,
yang membawahi 3 Wilayah Kecamatan, 46 Kelurahan, 9 Puskesmas
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
9
dengan 2 Puskesmas Perawatan, Klinik Seroja, Labkesda dan 26
Puskesmas Pembantu (Pustu).
NO PUSKESMAS INDUK PUSKESMAS PEMBANTU
1 Puskesmas Kota Wilayah Selatan
1. Puskesmas Pembantu Kaliombo
2. Puskesmas Pembantu Manisrenggo
3. Puskesmas Pembantu Rejomulyo
2 Puskesmas Kota Wilayah Utara
1. Puskesmas Pembantu banjaran
3 Puskesmas Balowerti 1. Puskesmas Pembantu Dandangan
2. Puskesmas Pembantu Ngadirejo
3. Puskesmas Pembantu Semampir
4 Puskesmas Pesantren I 1. Puskesmas Pembantu Blabak
2. Puskesmas Pembantu Betet
3. Puskesmas Pembantu Banaran
5 Puskesmas Pesantren II 1. Puskesmas Pembantu Dadapan
2. Puskesmas Pembantu Burengan
3. Puskesmas Pembantu Grogol
4. Puskesmas Pembantu Kleco
6 Puskesmas Mrican 1. Puskesmas Pembantu Gayam
2. Puskesmas Pembantu Ngampel
7 Puskesmas Sukorame 1. Puskesmas Pembantu Bujel
2. Puskesmas Pembantu Pojok
3. Puskesmas Pembantu Lebak
Tumpang
8 Puskesmas Campurejo 1. Puskesmas Pembantu Bandar Kidul
2. Puskesmas Pembantu Lirboyo
3. Puskesmas Pembantu Tamanan
4. Puskesmas Pembantu Banjarmlati
9 Puskesmas Perawatan Ngletih
1. Puskesmas Pembantu Ketami
2. Puskesmas Pembantu Bawang
3. Puskesmas Pembantu Tempurejo
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
10
B A B III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal sesuai dengan
Undang-Undang No. 36 tahun 2009.
Untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat dapat
diukur dari indikator-indikator yang digunakan antaralain angka kematian
(mortalitas), angka kesakitan (morbiditas) serta status gizi. Indikatortersebut
dapat diperoleh melalui laporan dari fasilitas kesehatan (fasility based) dan
dari masyarakat (community based). Pada bagian ini, derajat kesehatan
masyarakat di Kota Kediri digambarkan melalui angka mortalitas; terdiri dari
angka kematian bayi, angka kematian balita, dan angka kematian ibu, Angka
morbiditas; dan angka kesakitan beberapa penyakit serta status gizi pada
balita.
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat
dari kejadian dan kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu.
Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator
dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat
dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian.
A. ANGKA KEMATIAN
1. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup.
Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam
1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan
kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian. Data
kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh
melalui survey, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah,
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
11
sedangkan data kematian pada fasilitas pelayanan kesehatan hanya
memperlihatkan kasus rujukan. Sepanjang tahun 2015 angka lahir mati
sebesar 3,0 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kelahiran
sebanyak 4.290 (bayi lahir mati sebanyak 13 bayi). Sedangkan AKB
kota Kediri sebesar 1 per 1.000 kelahiran hidup. (Tabel 4 dan 5)
Gambar 4. Jumlah Bayi Lahir Mati dan Kematian Bayi di Kota Kediri (2012-2015)
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak
mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya
berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan
dari tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk
merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam
bidang kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap tingkat AKB. AKB sangat penting, karena tingginya AKB
menunjukan rendahnya kualitas perawatan selama masa kehamilan,
saat persalinan dan masa nifas, status gizi dan penyakit infeksi.
Penyebab kematian neonatus (0-28 hari) di kota kediri sebagian
besar disebabkan karena kelahiran BBLR sebesar 56,25%, asfiksia
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
12
sebesar 37,5%, infeksi sebesar 6,25%. Sedangkan kematian bayi
(29 hr – 11 bulan) tahun 2015 di kota Kediri disebabkan karena sepsis
post colostomy dan convulsi.
2. Angka Kematian Balita per seribu Kelahiran Hidup
Angka kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai
angka per 1000 kelahiran hidup. AKABA merepresentasikan risiko
terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5
tahun.
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan dari puskesmas yang
berhasil dikumpulkan dan menggunakan perumusan yang ada di
peroleh angka kematian balita sebesar 1 per 1.000 kelahiran hidup.
Adapun jumlah balita mati sebanyak 5 jiwa, dengan rincian kematian
neonatal 19, kematian bayi 3 dan kematian anak balita 2 dari 4.227
kelahiran hidup, secara rinci dapat dilihat pada (tabel 4 dan 5).
Kematian balita tersebut disebabkan karena infeksi.
3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Kematian Ibu juga menjadi salah satu indikator penting dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab
kematian terkait dengan gangguan kehamilan ataupenanganannya
(tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan,
melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan. Kematian Ibu dapat digunakan
dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini
dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan
pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator
keberhasilan pembangunan sektor kesehatan dan dipakai untuk
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
13
mengukur keberhasilan Pembangunan Sumber Daya Manusia yang
dinyatakan dalam Human Development Index, khususnya kesehatan
ibu memegang peranan penting dalam pembentukan Sumber Daya
Manusia yang berkualitas. Berbagai pendekatan telah banyak
dilakukan untuk memperbaiki upaya peningkatan program kesehatan
ibu seperti Safe Motherhood, Making Pregnancy Safer dan Gerakan
Sayang Ibu di tiap wilayah dengan pelayanan bidan dan perawat yang
terus ditingkatkan.
Tahun 2015 tidak ada kematian ibu hamil dan ibu nifas, sedangkan
kematian ibu bersalin 3 orang dari 4.277 kelahiran hidup. Data AKI
Kota Kediri dapat dilihat dalam tabel 6.
Gambar 5. Jumlah Kematian Ibu Maternal Kota Kediri (2012 – 2015)
Pada kasus kematian ibu bersalin tidak terjadi peningkatan
Sedangkan untuk kematian ibu nifas tidak ada kasus.
B. MORBIDITAS/ANGKA KESAKITAN
Selain menghadapi transisi demografi, Indonesia juga
dihadapkan pada transisi epidemiologi yang menyebabkan beban
ganda (double burden). Di satu sisi masih dihadapi masih tingginya
penyakit infeksi (baik re-emerging maupun new emerging) serta gizi
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
14
kurang, namun di sisi lain dihadapi pula meningkatnya penyakit non
infeksi dan degeneratif.Bagi kelompok usia produktif, kesakitan sangat
mempengaruhi produktivitas dan pendapatan keluarga, yang pada
akhirnya menyebabkan kemiskinan.
Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden
maupunprevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalamsuatu populasi pada kurun waktu tertentu.
Morbiditas juga berperan dalam penilaianterhadap derajat kesehatan
masyarakat. Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data masyarakat
(community based data) melalui pengamatan (surveilans), studi
morbiditas dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kota
Kediri dari sarana pelayanan kesehatan (Facility based data) baik dari
Rumah Sakit maupun Puskesmas yang diperoleh melalui sistem
pencatatan dan pelaporan.
1. TUBERKULOSIS (TB)
Pengendalian penyakit TB Paru di Kota Kediri memakai
strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) yaitu
pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh
pengawas minum obat (PMO). Dengan program ini berusaha
mencapai target penemuan penderita sebesar 70% dari perkiraan
penderita TB BTA positif kasus baru dengan tingkat kesembuhan
sebesar 85%. Keberhasilan pengendalian pengobatan penderita TB
Paru tergantung pada kerjasama antara penderita, Pengawas
Menelan Obat (PMO) dan petugas kesehatan yang mempunyai
komitmen tinggi dalam pelaksanaan kegiatan program.
Pada tahun 2015 data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan
table 7, 8 dan 9 menunjukkan kasus baru TB paru BTA (+) pada
tahun 2015 sebanyak 167 orang. Jumlah keseluruhan kasus TB paru
273 kasus, BTA (+) yang diobati sejumlah 140 orang (83,83%),
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
15
sedangkan angka kesembuhan untuk kasus TB BTA+ yang
ditemukan pada tahun 2015 adalah 109 orang (77,86%).
Gambar 6. BTA +, BTA diobati dan TB Paru Sembuh Ditangani Kota Kediri Tahun 2012 - 2015
2. PNEUMONIA
Pnemonia atau radang paru-paru adalah penyakit yang
ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau nafas sesak.
Dengan angka kesakitan nasional 10% dari jumlah balita, penderita
pneumonia balita di Kota Kediri diperkirakan ada 977 kasus. Target
pneumonia balita tahun 2015 adalah 4,45% dan dilaporkan telah
ditemukan dan ditangani sejumlah 810 kasus pneumonia atau
82,91% dari kasus yang diperkirakan.
3. HIV/AIDS DAN PENYAKIT INFEKSIMENULAR SEKSUAL (IMS)
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita
mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah
untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.
Perkembangan penyakit HIV/AIDS terus menunjukkan
peningkatan, meskipun berbagai upaya pencegahan dan
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
16
penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas
penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra pembangunan
ekonomi di Indonesia.Hubungan seksual lawan jenis
(heteroseksual)dan Injecting Drug User (IDU) secara stimulan telah
memperbesar tingkat resiko penyebaran HIV/AIDS.
Status epidemi HIV dan AIDS di Indonesia sudah dinyatakan
pada tingkat concentrated epidemic level oleh karena angka prevalensi
kasus HIV dan AIDS di kalangan sub populasi tertentu di atas 5%.
Hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP) tahun 2009
menunjukan angka estimasi Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA)
di kalangan wanita penjaja seks (WPS) langsung 6%, WPS tidak
langsung 2%, waria 6%, pelanggan WPS 22%,pasangan pelanggan
7%, lelaki seks lelaki (LSL) 10%, warga binaan 5%,pengguna napza
suntik 37%, dan pasangan seks penasun 5%.Tingkat epidemi ini
menunjukkan tingkat perilaku beresiko yang cukup aktif
menularkan didalam suatu sub populasi tertentu.
Upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit
HIV/AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang
ditemukan diarahkan pada upaya pencegahan yang dilakukan
melalui skrening HIV/AIDS terhadap darah donor dan upaya
pemantauan dan pengobatan penderita InfeksiMenular Seksual
(IMS). Upaya yang dilakukan untuk mencegah bahaya meluasnya
HIV adalah dengan melakukan sosialisasi bekerjasama dengan
KPAD dan LSM peduli AIDS kepada masyarakat serta melalui
pelatihan SDM klinik VCT dan didirikannya sarana kesehatan
khusus untuk konseling dan berobat bagi para penderita, seperti
adanya Klinik Seroja diwilayah Semampir Kota Kediri dan ditindak
lanjuti dengan penambahan fasilitas pelayanan di semua
Puskesmas.
Pada tahun 2015 jumlah kasus baru HIV pada tabel 11 yang
terjadi di Kota Kediri sebanyak 104 kasus, sedangkan kasus AIDS
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
17
sebanyak 30 kasus dengan jumlah kematian akibat AIDS sebanyak
11 orang.
Upaya untuk pencegahan penularan terhadap kasus HIV juga
dilakukan melalui screening donor darah yang salah satunya
dilakukan oleh PMI (Palang Merah Indonesia). Dari jumlah 17.722
pendonor (13.778 pendonor laki-laki dan 3944 pendonor
perempuan) semua sampel darah diperiksa dan diketahui Tidak
Ada yang positif HIV (tabel 12).
4. PENYAKIT KUSTA
Saat ini Indonesia masih menjadi penyumbang kasus baru
kusta nomor 3 di dunia setelah India dan Brasil. Keadaan ini
menunjukkan, penularan penyakit kusta masih ada di masyarakat
dan keterlambatan penemuan kasus masih terjadi.Indonesia masih
banyak menyimpan kantong-kantong kusta yang kebanyakan
berada di kawasan Timur Indonesia salah satunya adalah Jawa
Timur.Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil
mencapai status eliminasi, yakni pencapaian jumlah penderita
terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk,
namununtukKota Kediri masih belum dapat mencapai eliminasi.
Di wilayah Puskesmas Kota Kediri jumlah penderita baru tahun
2014 yang dilaporkan sebanyak 3 orang, dengan rincian jumlah PB
1 Orang dan MB 2 Orang Dan yang telah selesai menjalani
pengobatan (RFT) tahunan untuk jumlah PB 0 orang dan MB 1
orang (tabel 14-17)
5. AFP (Acute Flaccid Paralysis)
AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang
mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas
kemudian berakibat pada kelumpuhan. Sedangkan AFP non polio
adalah kasus lumpuh layu akut yang diduga kasus polio sampai
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
18
dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan kasus polio.
Erapo dilaksanakan melalui imunisasi rutin, imunisasi tambahan
(PIN, BIAS), Surveilans AFP dan laboratorium containment
merupakan wujud dari kesepakatan global dalam membasmi
penyakit polio di Indonesia. Kejadian AFP pada saat ini
diproyeksikan sebagai indikator untuk menilai program eradikasi
polio (erapo). Upaya memantau keberhasilan erapo adalahdengan
melaksanakan surveilans secara aktif untuk menemukan kasus
AFP sebagai upaya mendeteksi secara dini munculnya virus polio
liar yang mungkin ada di masyarakat agar dapat segera dilakukan
penanggulangan, cakupan vaksinasi polio rutin yang tinggi dan
sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan. Di Kota
Kediri tahun 2015 ditemukan 1 ( Satu ) kasus AFP non polio yang
terjadi di wilayah kerja Puskesmas Sukorame (tabel 18)
6. PENYAKIT MALARIA
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium
Development Goals (MDG’s). Penyakit malaria masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, perkembangan
penyakit dipantau melalui Annual Parasite Incidence (API), namun
dari hasil yang masuk penderita malaria yang ada di Kota Kediri
tahun 2015 nihil atau tidak ada kasus malaria (tabel 22).
7. PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat
diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi, pada
profil kesehatan ini akan dibahas penyakit tetanus neonatorum dan
non neonatorum, campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan Polio
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
19
7.a. Tetanus Neonatorum dan Non Neonatorum
Kasus tetanus Neonatorum di Indonesia masih tinggi,
data tahun 2007 sebesar 12,5 per 1000 kelahiran hidup;
sedangkan target Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN) yang
ingin dicapai adalah 1 per 1000 kelahiran hidup.
(Survey Penduduk Antar-Sensus (Supas, 2008). Beberapa
upaya telah dilakukan antara lain dengan imunisasi TT
diberikan sejak bayi, DPT 3x murid SD, meningkatkan
cakupan imunisasi TT pada Calon Penganten, Bumil dan
WUS, surveilans Tetanus Neonatorum dan persalinan bersih.
Tetanus neonatorum menyebabkan 50% kematian
perinatal dan menyumbangkan 20% kematian bayi. Angka
kejadian 6-7/100 kelahiran hidup di perkotaan dan 11-23/100
kelahiran hidup di pedesaan. Sedangkan angka kejadian
tetanus pada anak di rumah sakit 7-40 kasus/tahun, 50%
terjadi pada kelompok 5-9 tahun, 30% kelompok 1-4 tahun,
18% kelompok > 10 tahun, dan sisanya pada bayi <12 bulan.
Angka kematian keseluruhan antara 6,7-30%.
Jumlah kasus tetanus non neonatorum dan tetanus
neonatorum di Kota Kediri tahun 2015 hasil dari kompilasi
data/informasi 3 kecamatan adalah nihil. Tabel 19.
7.b. Campak
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih
mengancam dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini terbukti
bahwa sampai 2014, kejadian luar biasa (KLB) campak dan
difteria masih terjadi di Indonesia. Meskipun
kecenderungannya menurun, namun angka KLB keduanya
masih tinggi, KLB Campak terjadi 10.651 kasus dibanding
2013 sebanyak 18.488 kasus dan KLB difteri terjadi 394 kasus
dibanding 2013 sebanyak 775 kasus. Penyebab KLB difteria
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
20
dan KLB campak ini karena masih banyak anak yang belum
terpapar imunisasi.
Untuk jumlah kasus campak di Kota Kediri tahun 2015
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, hasil dari
kompilasi data/informasi di 3 kecamatan dengan 9
puskesmas sebanyak 43 kasus (24 kasus pada penderita laki-
laki dan 19 kasus pada penderita perempuan) (Tabel 20).
Gambar 7. Jumlah Kasus Campak di Kota Kediri ( 2012 – 2015 )
7.c. Difteri
Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah
kasusnya relatif rendah, rendahnya kasus difteri sangat
dipengaruhi adanya program imunisasi, namun KLB difteri
masih terjadi dan CFR nya tinggi.Pada tahun 2015 ini tidak
ditemukan kasus Difteri. (Tabel 19)
7.d. Pertusis
Jumlah kasus pertusis di Kota Kediri pada tahun 2015,
dari hasil kompilasi data/informasi di 9 Puskesmas dan
Rumah Sakit yang tersebar di 3 wilayah Kecamatan tidak ada
kasus atau nihil. (Tabel 19)
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
21
7.e. Hepatitis B
Tidak ditemukan kasus hepatitis tahun 2015 di Kota
Kediri atau nihil, dari hasil kompilasi data/informasi di 9
Puskesmas di 3 Kecamatan. (Tabel 20)
7.f. Polio
Tidak ditemukan kasus AFP tahun 2015 di Kota Kediri
(tabel 20), sedangkan untuk AFP non Polio pada tahun 2015
ditemukan 1 kasus. (tabel 18).
8. Penyakit Potensi KLB/Wabah
8.a. Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah adalah penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran
darah manusia melaui gigitan nyamuk dari genus Aedes.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar
luas keseluruh wilayah provinsi.Penyakit ini sering muncul
sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian relatif
tinggi. Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari
tahun ke tahun. Pada awalnya pola epidemik terjadi setiap
lima tahunan, namun dalam kurun waktu lima belas tahun
terakhir mengalami perubahan dengan periode antara 2-5
tahunan.
Upaya pemberantasan DBD dititik beratkan pada
penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta
dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M),
pemantauan angka bebas jentik (ABJ) serta pengenalan gejala
DBD dan penanganannya di rumah tangga.
Jumlah kasus DBD di Kota Kediri Tahun 2015 sebesar
276 kasus terjadi Peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu
172 kasus di tahun 2014 (Lihat Tabel 21). Untuk angka Case
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
22
Fatality Rate (CFR) mengalami peningkatan 0,4 % dengan
adanya 1 kasus kematian.
Gambar 8. Jumlah Kasus DBD di Kota Kediri (2012-2015)
8.b. Diare
Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan
derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara
terutama di negara berkembang, dan sebagai salah satu
penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak
di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO),
diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh
dunia, dimana setiap tahun 1,5 juta balita meninggal dunia
akibat diare. Meskipun mortalitas dari diare dapat diturunkan
dengan program rehidrasi/terapi cairan namun angka
kesakitannya masih tetap tinggi.
Berdasarkan survei morbiditas yang dilakukan oleh
Subdit Diare, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2011, proporsi terbesar penderita diare pada balita
adalah kelompok umur 6 – 11 bulan yaitu sebesar 21,65% lalu
kelompok umur 12-17 bulan sebesar 14,43%, kelompok umur
24-29 bulan sebesar 12,37%. Hal ini merupakan masalah
kesehatan yang perlu diperhatikan terutama diare yang
umumnya diderita oleh bayi dan balita dapat menjadi
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
23
penyumbang kematian terbesar. Faktor hygiene dan sanitasi
lingkungan, kesadaran orang tua untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat serta pemberian ASI menjadi faktor yang
penting dalam menurunkan angka kesakitan diare pada bayi.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, insiden penyakit
diare pada balita adalah 10,2%, CFR Kejadian Luar Biasa (KLB)
diare di Indonesia pada tahun 2011 adalah 0,29% meningkat
menjadi 2,06% di tahun 2012 lalu mengalami penurunan di
tahun 2013 menjadi 1,08%.
Jumlah penderita diare di Kota Kediri sejumlah 5.992
kasus, dengan sarana kesehatan yang ada jumlah kasus yang
ditangani dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan sejumlah 4.178
(69,3%). (tabel 13)
Gambar 9. Jumlah Kasus Diare dan yang ditangani di Kota Kediri
tahun 2013-2015
8.c. Filariasis
Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar
kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of
Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The
Year 2020”.
Prevalasi Penyakit Kaki Gajah di Indonesia sejak 45 tahun
yang lalu (1970) berhasil diturunkan. Pada tahun 1980
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
24
prevalensi mikrofilaria (larva cacing filaria) yaitu 19,5% dan
tahun 2014 telah turun menjadi 4,7%. Di Kota Kediri tahun
2015 ditemukan 3 kasus. (tabel 23)
C. STATUS GIZI
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator,
antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi
balita, status gizi wanita usia subur Kurang Energi Kronis (KEK).
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memperhatikan
umur kehamilan.BBLR merupakan salah satu faktor utama yang
berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR
dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena premature atau
BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR). Dinegara
berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi
buruk, anemia, malaria dan menderita Penyakit Menular Seksual
(PMS) sebelum konsepsi atau pada saat kehamilan. Sementara itu
jumlah BBLR tahun 2015 yang di Kota Kediri sebanyak 110 bayi
(2,6%) dari 4.277 bayi lahir ditimbang, dan semua bayi dengan
BBLR tersebut telah ditangani (100%). Tabel 37.
Gambar 10. Jumlah Bayi BBLR di Kota Kediri Tahun2012-2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
25
2. Balita Gizi Buruk
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara
penilaian status gizi balita adalah pengukuran secara
anthropometri yang menggunakan 3 (tiga) indeks, yaitu : berat
badan menurut umur (BB/U), berat badan menurut tinggi
badan/panjang badan (BB/TB) dan tinggi badan /panjang badan
menurut umur (TB/BB/U). Sedangkan Balita dikatakan
mengalami gizi buruk adalah balita dengan status gizi berdasarkan
indeks BB menurut TB (BB/TB) atau BB menurut PB (BB/PB)
dengan nilai Z-Score <-3 SD (sangat kurus) dan atau terdapat tanda
klinis gizi buruk lainnya. Gizi buruk, baik dari segi kuantitas dan
kualitas menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan,
produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak serta
perilaku. Dari hasil pelaksanaan pemantauan status gizi di Kota
Kediri berdasarkan BB/TB ada sebesar 7 balita dengan 100%
ditangani (tabel 48). Sedangkan berdasarkan BB/U ada sebesar 137
balita yang menderita berat badan sangat kurang (tabel 47).
Penyebab terjadinya kasus gizi buruk balita ini adalah intake
zat gizi yang kurang yang disebabkan karena pola asuh yang
kurang dari keluarga dan adanya penyakit infeksi. Selain itu
penyebab gizi buruk bagi balita juga dapat disebabkan oleh
komplikasi penyakit jantung dan paru oleh sebab itu perlu
penanganan lebih lanjut.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
26
Gambar 11. Jumlah Balita Gizi Buruk (BB/TB) yang mendapatkan perawatan Kota Kediri Tahun 2013–2015
D. KEADAAN LINGKUNGAN
Keadaan lingkungan yang sehat tercipta dengan terwujudnya
kesadaran individu dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS), untuk mencapai tujuan tersebut dijabarkan dalam
sasaran meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat dengan indikator rumah tangga sehat, institusi kesehatan
yang berperilaku sehat, institusi pendidikan yang sehat, tempat kerja
yang sehat, tempat- tempat umum yang sehat,posyandu purnama dan
mandiri serta meningkatkan kemandirian masyarakat sebagai peserta
jaminan pemeliharaan kesehatan.
1. Rumah Sehat
Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat,
sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah,ventilasi rumah yang baik, kepadatan
hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari
tanah.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
27
Gambar 12. Jumlah Rumah Sehat Per Kecamatan Di Kota Kediri 2015
Dari diagram di atas diketahui bahwa Rumah sehat di Kota
Kediri tahun 2015 sebesar 48.321 (77,27%) dari jumlah 6.997
(42,52%) rumah yang dibina dan yang memenuhi syarat
1.201 (17,16%)
2. Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan
Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Umum
Pengelolaan Makanan (TPM) merupakan suatu sarana yang
dikunjungi banyak orang, dan berpotensi menjadi tempat
penyebaran penyakit. Oleh karena itu tujuan penyehatan TTU
adalah mewujudkan kondisi tempat-tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatanagar masyarakat pengunjung terhindar
dari kemungkinan bahaya penularan penyakit terhadap kesehatan
masyarakat sekitarnya.
TTU meliputi hotel, pasar, terminal, stasiun, kolam renang,
rumah sakit, tempat ibadah, sekolah dan pondok pesantren.
Sedangkan TPM sehat adalah tempat umum dan tempat
pengelolaan makanan dan minuman yang memenuhi syarat
kesehatan,yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah,sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas
lantai (luas ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung
dan memiliki pencahayaan ruang yang memadai.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
28
Gambar 13. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status
Higiene Sanitasi Kota Kediri 2015
Dari grafik di atas diketahui bahwa di Kota Kediri tahun 2015
jumlah TUPM (hotel, restoran-makan, pasar, dll) yang ada 943
dengan jumlah yang diperiksa 943, sedangkan jumlah yang yang
tidak memenuhi syarat 550 (58,32%) (tabel 64).
3. Akses terhadap Air Minum
3.1.1. Akses terhadap sumber air bersih yang digunakan
Akses air bersih yang digunakan masyarakat kota
Kediri pada tahun 2015 berasal dari sumur gali terlindung
8.238 keluarga, sumur gali dengan pompa 62.287 kelurga,
Perpipaan 13.465 keluarga. (tabel 59)
Gambar 14. Penduduk dengan Akses Berkelanjutan terhadap Air
Minum Berkualitas (Layak) di Kota Kediri Tahun 2015
28897
30,482
25551
23000
24000
25000
26000
27000
28000
29000
30000
31000
Mojoroto Kota Pesantren
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
29
3.1.2. Akses terhadap sumber air minum yang digunakan
Sumber air minum yang digunakan dapat dibedakan
menjadi air kemasan, air isi ulang, leding meteran, leding
eceran, pompa, sumur terlindung, mata air terlindung, air
hujan, sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, air
sungai, dan lain-lain.
Gambar 15. Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum yang
Memenuhi Syarat Kesehatan di Kota Kediri Tahun 2015
Di kota Kediri penyelenggara air minum sebanyak 63
jumlah sampel yang diperiksa 60 dan jumlah yang memenuhi
syarat di periksa 51 (85%) tabel 60
4. Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat)
Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi layak
(jamban sehat) sebanyak 81.174 (29.0%) dan menurut jenis jamban,
jumlah penduduk pengguna jamban komunal 705, dan yang
memenuhi syarat 705 (100%), jumlah peduduk pengguna jamban
leher angsa 71.225 dan yang memenuhi syarat 61.714 (91,58%)
(Tabel 61).
26
16 18
22
13
0
5
10
15
20
25
30
Mojoroto Kota Pesantren
Air minum yang diperiksa
Air minum yang memenuhi
syarat
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
30
Gambar 16. Jumlah Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat)
di Kota Kediri Tahun 2015
5. Desa STBM
Desa yang melaksanakan Total Berbasis Masyarakat (STBM )
berjumlah 46 Kelurahan. Untuk desa yang stop BABS (SBS)
berjumlah 22 kelurahan (47,82%) terdiri dari Mojoroto 40,91%,
kota 36,36% dan Pesantren 22,73%. (Tabel 62)
E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang
berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat, disajikan dalam
beberapa indikator yaitu:
1. Rumah Tangga Sehat
Dari tabel 57 menunjukkan Kota Kediri, dari jumlah rumah
tangga yang ada sebanyak 82.668 jumlah rumah tangga yang
dibina/dipantau sebesar 10.521 dan yang ber PHBS 5.535 (52,6%)
dari jumlah rumah tangga yang ada).Cakupan rumah tangga sehat
telah meningkat dengan adanya kesinambungan intervensi dari
berbagai komponen baik lintas sektor, swasta, LSM dan tokoh
masyarakat dalam memberikan motivasi danketeladanan tentang
budaya perilaku hidup bersih dan sehat sehingga berkembang dan
membudaya di masyarakat.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
31
2. ASI Ekslusif
ASI Ekslusif adalah pemberian ASI pada bayi usia 0–6 bulan
dalam rangka mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi Air Susu Ibu (ASI) diyakini
dan bahkan terbukti memberi manfaat bagi bayi baik dari sisi/aspek
gizi (kolostrum yang mengandung imunoglobulin A/IgA, whei-
casein, decosahexanoic/ DHA dan arachidonic/AA dengan
komposisi sesuai), aspek imunologik (selain IgA, terdapat laktoferin,
lysosim dan 3 jenis leucosit yaitu brochus-associated
lymphocyte/BALT, Gutassociated lymphocyte tissue/ GALT,
mammary associated lymphocytetissue/ MALT serta faktor
bifidus), aspek psikologik (interaksi dan kasih sayang antara anak
dan ibu), aspek kecerdasan, aspek neurologik (aktifitas menyerap
ASI bermanfaat pada koordinasi syaraf bayi), aspek ekonomik serta
aspek penundaan kehamilan (metode amenorea laktasi/MAL).
Selain Aspek-aspek tersebut, dengan ASI juga dapat melindungi
bayi dari sindrom kematian bayi secara mendadak (suddeninfant
death syndrome/SIDS).
Di Kota Kediri tahun 2015 jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif
sebesar 2.462 ( 64,5%) dari jumlah bayi yang diperiksa yaitu 3.818
bayi (Tabel 39).
3. Posyandu
Pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelayanan pada
masyarakat, advokasi kesehatan dan pengawasan sosial dalam
pembangunan kesehatan belum banyak berkembang. Sementara itu
kemampuan masyarakat dalam mengemukakan pendapat dan
memilih dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan juga
masih terbatas. Potensimasyarakat baik berupa organisasi, upaya,
tenaga, dana, sarana, teknologi, maupun dalam mekanisme
pengambilan keputusan belum secara optimal dimanfaatkan untuk
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
32
percepatan pencapaian program kesehatan.
Perkembangan peran serta masyarakat dibidang kesehatan,
antara lain dimulai dengan tumbuhnya PKMD (Pembangunan
Kesehatan Masyarakat dan Desa)dan sekarang berkembang menjadi
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM).
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan
memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat(UKBM), untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui wadah keterpaduan
lintas sektor dan masyarakat.
Jumlah posyandu di Kota Kediri tahun 2015 dilaporkan
sebanyak 340 posyandu (tabel 69), dengan rasio po sya nd u per
1 0 0 ba l i t a ad al a h se b e sar 2 , dengan posyandu aktif sebesar
306 (90%).
Gambar 17. Perbandingan Strata Posyandu KotaKediri Tahun 2015
Strata posyandu tahun 2015 yaitu Posyandu Pratama 0 (0%),
Posyandu Madya 34 (10%), Posyandu Purnama 238 ( 70%) dan
Posyandu Mandiri 68 (20%). Dan dari 340 posyandu yang ada,
semua posyandu aktif 306 (90%). (tabel 69)
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
33
4. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat
Sumber biaya kesehatan berasal dari Pemerintah Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/Kota, sedangkan biaya kesehatan
bersumber swasta terdiri dari masyarakat dan pihak swasta. Dari
tinjauan yang ada pembiayaan kesehatan lebih banyak berasal dari
masyarakat, yang tampaknya belum dikelola dengan baik, masih
bersifat out of pocket, sehingga belum efektif dan efisien. Sistem
pembiayaan kesehatan yang sedang berjalan di Indonesia masih
sangat tergantung pada mekanisme pembayaran fee for service,
sedangkan mekanisme asuransi masih sedang dalam proses
dikembangkan,mengingat jumlah penduduk yang memiliki
asuransi masih sangat rendah, kedepan sistem pembiayaan
kesehatan diarahkan kepada sistem jaminan kesehatan sosial atau
sistem asuransi sosial yang diharapkan dapat lebih efektif dan
efisien.
Dalam rangka meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam
pembiayaan kesehatan, sejak lama dikembangkan berbagai cara
untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Pada saat
ini berkembang berbagai cara pembiayaan kesehatan
praupaya,yaitu dana sehat, asuransi kesehatan, asuransi tenaga
kerja (Astek)/Jamsostek, JPKM dan asuransi kesehatan lainnya.
Jumlah seluruh peserta pembiayaan kesehatan sebesar 48.894
dengan rincian jumlah peserta Penerima Bantuan Iuran sebesar
6 2 . 8 4 9 dan jamkesda 27.928 ( Tabel 53 )
5. Penyuluhan Kesehatan
Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kota Kediri tahun 2015 melalui penyuluhan kelompok
dan penyuluhan massa, yang merupakan kegiatan penyuluhan
pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif (P3NAPZA) berbasis masyarakat,
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
34
pencegahan dan penanggulangan penyakit baik menular dan tidak
menular, tentang kesehatan Ibu dan anak, Gizi dan lain-lain.
Kegiatan penyuluhan di Kota Kediri sejumlah 2 . 9 3 8 terdiri dari
penyuluhan kelompok 2.916 kegiatan dan penyuluhan massa 22
Kegiatan.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
35
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya
pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi
upaya kesehatan khususnya pada tahun 2015.
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada
masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat
dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat
sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam
pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Masyarakat,
khususnya para ibu dengan tingkat pengetahuan yang rendah
sangat berpengaruh pada kesehatan ibu. Gangguan kesehatan yang
dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam
kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan
anaknya.
1.a. Pelayanan Antenatal
Pelayanan kesehatan ibu dan anak meliputi Antenatal
Care sampai pada post partum. Untuk antenatal care yang
menjadi indikator adalah kunjungan pertama ibu hamil
trimester I dan IV ke tempat pelayanan untuk memeriksakan
kehamilannya. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
36
kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat)
kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti
program pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik
berat pada kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K). Hasil pelayanan antenatal dapat
dilihat dari cakupan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil
merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama kali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. Gambaran persentase
cakupan pelayanan K1 di Kota Kediri pada tahun 2015
lampiran tabel 29 sebesar 4.634 (96,8%) dari seluruh ibu hamil
sebanyak 4.789 orang dengan target cakupan kunjungan K1
tahun 2015 sebesar 97%. Sedangkan K4 adalah gambaran
besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu
hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali
kunjungan, dengan distribusi 1 (satu) kali pada trimester
pertama, 1 (satu) kali pada trimester dua dan 2 (dua) kali pada
trimester ke tiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat
kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Dan gambaran
persentase cakupan pelayanan K4 di Kota Kediri pada tahun
2015 lampiran tabel 29 sebesar 4.329 (90,4%) dari seluruh ibu
hamil sebanyak 4.789 orang. Sedangkan target cakupan
kunjungan ibu hamil K4 untuk target tahun 2015 sebesar 87%.
1.b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru
lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal
ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
37
(profesional). Menurut WHO diperkirakan 15% kehamilan akan
mengalami keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetrik dan
jika tidak ditangani secara memadai dapat membahayakan
kematian ibu dan janin yang dikandung. Oleh sebab itu,
pendekatan yang dianjurkan adalah menganggap semua
kehamilan tersebut berisiko dan setiap ibu hamil mempunyai
akses pada pertolongan persalinan yang aman. Perbedaan
dalam cakupan persalinan yang dilayani oleh tenaga kesehatan
terlatih sangat bervariasi. Variasi ini disebabkan oleh akses ke
pelayanan, kemakmuran masyarakat serta permintaan
masyarakat atas pelayanan, yang pada akhirnya dipengaruhi
oleh persepsi masyarakat yang bersangkutan akan mutu yang
dirasakan serta nilai pelayanan yang diperoleh.
Hasil pengumpulan data pada tabel 29 menunjukkan
jumlah persalinan seluruhnya 4572 dengan persentase cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 4261 persalinan
(93,2%) dan kurang dari target sebesar 94%. Ibu nifas yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 4.218 orang
(92,3%). Sedangkan ibu nifas yang mendapat Vitamin A
sebanyak 4218 orang (92,3%).
Gambar 18. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di Kota Kediri Tahun 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
38
1.c. Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Dirujuk
Mortalitas dan morbiditas wanita hamil dan bersalin
masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting
dan serius. Lebih dari 90% kematian ibu tersebut disebabkan
oleh komplikasi obstetrik yang sering tidak dapat diramalkan
pada masa kehamilan dan awal masa persalinan. Penyebab
langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (40-
60%), infeksi (20-30%) dan eklamsi (20-30%). Menurut Depkes
RI 2001 penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain
akibat anemia, kurang energi kronis dan keadaan “4 Terlalu”
(terlalu muda/tua, terlalu sering, terlalu banyak), selain itu non
teknis yang masuk kategori penyebab mendasar yaitu
rendahnya stasus wanita, ketidak berdayaan dalam mengambil
keputusan dan pendidikan yang rendah. Dalam memberikan
pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan Puskesmas,
beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus resiko
tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan rujukan.
Jumlah ibu hamil di Kota Kediri tahun 2015 sebesar 4789
orang, jumlah Bumil Risti/Komplikasi sebesar 958 dengan
Bumil risti/komplikasi ditangani 936 (97,74%). (Lihat tabel 33 )
1.d. Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan
golongan umur yang paling rentan atau memiliki resiko
gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada neonatus, petugas kesehatan
disamping melakukan pemeriksaaan kesehatan bayi juga
melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
39
Di Kota Kediri tahun 2015 jumlah bayi sebesar 4277
dengan cakupan kunjungan neonatus 1 (KN1) sebesar 4301
(100,6%) sedangkan cakupan kunjungan neonatus 3 kali (KN
lengkap) sebesar 4261 (99,6%). (Tabel 38).
1.e. Kunjungan Bayi
Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan
penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya
kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi.
Hasil pengumpulan data di Kota Kediri menunjukkan
cakupan kunjungan bayi pada tahun 2015 sudah mencapai
target (90%) yaitu sebanyak 4221 bayi atau 90,3% dari jumlah
bayi keseluruhan 4676 bayi. (Tabel 40)
2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan kesehatan pada kelompok anak pra sekolah, usia
sekolah dan remaja dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan
dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak
pra sekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta
pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader
kesehatan, guru UKS dan Dokter kecil.
Dari hasil pengumpulan data pada tabel 48 dan 49
menunjukkan bahwa jumlah murid SD dan setingkat sebesar 5.687
Sedangkat jumlah murid SD kelas 1 dan setingkat sebesar 5.687
dengan 2.901 murid laki-laki dan 2.779 murid perempuan.
Sedangkan jumlah murid SD kelas 1 dan setingkat yang diperiksa
sebesar 5680 (99,88%). (tabel 49 dan 50)
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
40
3. Pelayanan Keluarga Berencana
Usia subur seorang wanita biasanya antara 15-49 tahun. Oleh
karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan
kelahiran, wanita/pasangan memprioritaskan untuk menggunakan
alat/metode kontrasepsi. Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga
Berencana dapat dilihat dari cakupan PUS yang sedang
menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta
KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat
pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.
Jumlah pasangan usia subur (PUS) di Kota Kediri menurut
hasil pengumpulan data sepanjang tahun 2015 sebesar 48,591
sedangkan yang menjadi peserta KB aktif sebesar 32,353 (66,6%) dan
peserta KB baru sebesar 4,574 (9,4%). Tabel 36.
Gambar 19. Proporsi Peserta KB Aktif & KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi di Kota Kediri Tahun 2015
Penggunaan alat kontrasepsi pada pasangan usia subur baik
pada peserta KB aktif maupun KB baru sebagian besar
menggunakan KB suntik sebesar 51,5%.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
41
4. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Immunization pada dasarnya
merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang
mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupam UCI
dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah
tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat
terhadap penularan PD3I.
Cakupan imunisasi di Indonesia atau Universal Child
Immunisation (UCI) berdasarkan Riskesdas 2013 di tingkat desa
secara nasional mencapai 80,23% yang mencakup imunisasi
hepatitis saat lahir sebesar 79,1%, imunisasi BCG sebesar 87,6%,
imunisasi polio-4 sebesar 77%, imunisasi DPT-HB-3 sebesar
87,6% dan imunisasi campak sebesar 82,1%.
Cakupan imunisasi yang tidak tinggi ini turut menyumbang
pada tingginya angka kematian bayi (AKB) di Indonesia. AKB
Indonesia termasuk tertinggi di ASEAN dengan
perbandingan bahwa AKB Indonesia 4,6 kali lebih
tinggi dibanding Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dibanding
Filipina dan 1,8 kali lebih tinggi dibanding Thailand.
Merujuk pada Riskesdas 2013, penyebab anak tidak diimunisasi
mencakup anak demam (28,8%), keluarga tidak mengizinkan
(26,3%), anak sering sakit (6,8%), sibuk atau repot (16,3%), tidak
tahu tempat imunisasi (6,7%) dan tempat imunisasi jauh (21,9%).
Untuk mencegah terjadinya KLB, beberapa upaya harus
dilakukan mencakup penyediaan air bersih, imunisasi dan
didukung juga oleh faktor nutrisi seimbang, pemberian air susu ibu
eksklusif, menghindari polusi dalam rumah dan program keluarga
berencana. Sementara dalam program Imunisasi Nasional
disebutkan ada 7 macam penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I), mencakup polio, hepatitis B, pertusis, difteri, Hib,
campak dan tetanus.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
42
4.a. Cakupan UCI
Data tahun 2015 menunjukkan cakupan kelurahan UCI
tahun 2015 sebesar 78,26% (Tabel 41). Cakupan ini mengalami
penurunan dibanding tahun 2014 yang mencapai 97.8%. Dari
seluruh jumlah Puskesmas yang ada di Kota Kediri, rata-rata
belum mencapai cakupan kelurahan UCI (Dinas Kesehatan
Kota Kediri, 2015). Adapun beberapa Puskesmas yang ada di
Kota Kediri yang telah mencapai target 100 persen diantaranya
terdapat pada wilayah kerja Puskesmas Mrican, Puskesmas
Campurejo dan Puskesmas Kota Wilayah Utara. Penyebab
rendahnya pencapaian UCI adalah adanya perubahan target
jumlah bayi tahun 2015 dari provinsi, dimana lebih tinggi dari
jumlah sasaran yang sebenarnya.
Pelayanan imunisasi bayi mencakup BCG, DPT/HB1-3,
Polio 1-4, Campak, yang dilakukan melalui pelayanan rutin di
Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan
imunisasi BCG sebesar (101,33%), DPT3 + HB3 (92,30%), Polio
(91,23%), Campak (95,21%) dan imunisasi dasar lengkap
90,12%. Dari data tersebut diketahui bahwa masih terdapat
drop out (DO) sebesar 1,75%. (Tabel 42, 43)
Gambar 20. Cakupan Imunisasi Bayi di Kota Kediri Tahun 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
43
4.b. Ibu Hamil yang mendapat imunisasi TT
Imunisasi TT-5 untuk Wanita Usia Subur sampai dengan saat
ini masih sulit untuk di capai. Jumlah Ibu hamil di Kota Kediri
tahun 2015 sebanyak 4.789 orang. (Tabel 30)
Gambar 21. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil di kota Kediri Tahun 2015
5. Pelayanan Kesehatan Usila
Jumlah usila pada tahun 2015 di Kota Kediri sebesar 27.128
orang yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebesar 55,92%.
Dapat dilihat pada tabel 52.
Gambar 22. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila di kota Kediri Tahun 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
44
6. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tahun 2015 di Kota
Kediri meliputi tumpatan Pelayanan kesehatan gigi tetap 3743 dan
pencabutan gigi tetap 2,728. Sedangkan pelayanan gigi dan mulut
pada anak SD atau setingkat dari 30,183 anak, jumlah murid SD
yang diperiksa 19,206 anak (63,63%) dan jumlah yang mendapatkan
perawatan 5,155 anak (82,69%) dari 6,234 anak yang perlu
perawatan. (Tabel 50 dan 51)
B. Ketersediaan Obat
Kebutuhan akan jenis obat dan jenis obat generik yang tersedia
cukup bervariasi pada setiap Puskesmas. Perbedaan kebutuhan baik
untuk jenis dan jumlah obat tergantung pada situasi dan kondisi
masyarakat dan lingkungan disekitar pelayanan kesehatan.
Ketersediaan obat di Kota Kediri sebagian besar sudah memenuhi
kebutuhan di sarana kesehatan.
Hasil pengumpulan data nama jenis obat sesuai kebutuhan
pelayanan kesehatan dasar di Dinas Kesehatan Kota Kediri ditunjukkan
pada ( tabel 66 ) yaitu Albendazol tab, Amoxillin 500 mg tab,Amoxillin
Syrup, Deksametason tab, Diazepam injeksi 5mg/ml, Epineprin
(Adrenalin ) injeksi 0,1%, Fitomenadion ( vitamin K) injeksi,Furosemid
tab 40 mg,Garam Oralit,Glibenklamid,Kaptopril tab,Magnesium Sulfat
injeksi 20%,Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg- 1ml,Obat Anti
Tuberculosis dewasa,Oksitosin injeksi,Parasetamol 500 mg tab,Tablet
tambah darah,Vaksin BCG,Vaksin TT,Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-
Hib,jadi jumlah kumulatif item obat indikator yang tersedia di
puskesmas 1.102 (87,46%).
C. Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan
untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat.
Beberapa permasalahan gizi sering dijumpai pada kelompok
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
45
masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A,
gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi.
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan
melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin setiap
bulan. Hasil dari kompilasi data dari 3 kecamatan di Kota Kediri,
jumlah balita yang dilaporkan sebanyak 26.103 balita yang
ditimbang sebanyak 17.791 balita (68,2%). Dari hasil penimbangan
jumlah balita dengan bawah garis merah (BGM) sebesar 137 balita
(0,8 %). Hal ini dapat terlihat pada tabel 47.
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Tujuan pemberian kapsul Vitamin A adalah untuk menurunkan
prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A(KVA) pada balita.
Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita dilakukan 2 kali
dalam setahun. Pada tahun 2015 hasil dari kompilasi 3 kecamatan
dengan 9 Puskesmas di Kota Kediri jumlah bayi sebanyak 4642,
yang mendapat Vit A sebesar 4.112 (88,58%), jumlah anak balita
sebanyak 17.129 yang mendapat Vit.A sebesar 17.057 (99,58%) dan
sedangkan jumlah balita sebanyak 21.771 yang mendapat Vit A
sebesar 21.169 ( 97,23%) seperti pada tabel 44.
3. Pemberian Tablet Besi
Anemia Gizi adalah rendahnya kadar Haemoglobin (Hb) dalam
darah yang disebabkan karena kekurangan zat besi yang diperlukan
untuk pembentukan Hb. Di Indonesia sebagian besar anemia ini
disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia
kekurangan zat besi atau anemia gizi besi.
Pada tahun 2015 jumlah ibu hamil yang ada sebesar 5.324 dan
yang mendapatkan pemberian tablet Fe1 4.223 (79,32%) bumil dan
Fe3 4.064 (76,33%) bumil. Dapat dilihat pada tabel 32.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
46
Gambar 23. Persentase Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 pada Bumil di Kota Kediri Tahun 2013 – 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
47
B A B V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan
dalam sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan, tenaga
kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
A. SARANA KESEHATAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai sarana kesehatan
diantaranya Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana Upaya Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat (UKBM). Data dapat dilihat pada Tabel 73.
1. Puskesmas
Untuk meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat,
di Kota Kediri mempunyai 9 Puskesmas dan 26 Puskesmas
Pembantu, Puskesmas keliling 16 buah, 3 Puskesmas yang telah
bersertifikasi ISO 9001: 2008 di Puskesmas Sukorame, Puskesmas
Pesantren II dan Puskesmas Kota Wilayah Utara dan 1 Puskesmas
yang telah terakreditasi di Puskesmas Pesantren I. Secara
konseptual, Puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan
dapat melayani sasaran penduduk rata-rata 30.000 jiwa per 1
Puskesmas.
2. Rumah Sakit/ BP/ Klinik
Rumah Sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan
harus mampu menjawab dan merespon tantangan dan tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional
dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan paradigma
Best Quality-Safety, Best Price and Best Delivery (QPD) yaitu tidak
hanya meningkatan mutu pelayanan tetapi juga menjaga
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
48
keselamatan pasien secara konsisten dan terus menerus dengan
biaya seefisien mungkin.
Ada beberapa upaya yang telah dilaksanakan guna
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat diantaranya :
a. Pelayanan Maskin Kuota/Non Kuota di Puskesmas dan
Jaringannya.
b. Standarisasi pelayanan RS melalui Akreditasi versi 2012.
c. Gratis Pelayanan Spesialis di RS pemberi pelayanan Jamkesda di
Kota Kediri maupun RS milik Provinsi Jawa Timur bagi seluruh
masyarakat miskin Kota Kediri.
d. Peningkatan status pengelolaan dari RS Swadana menjadi BLUD
Jumlah seluruh Rumah Sakit di Kota Kediri pada tahun 2015
sebanyak 12 buah yang terdiri 7 Rumah Sakit Umum dan 5 Rumah
Sakit Khusus. Rumah Sakit Umum yang ada di Kota Kediri meliputi
1 RSUD, 1 RS TNI AD dan RS POLRI, sisanya adalah RS Umum
Swasta. Sedangkan RS Khususnya adalah 1 RS Khusus Kusta milik
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 1 RSIA dan 1 RS Khusus Bedah.
Saat ini jumlah klinik di Kota Kediri ada 34 buah yang terdiri
4 klinik utama dan 30 klinik pratama.
3. Klinik Seroja
Pelayanan VCT dan IMS melalui Klinik Seroja. Klinik ini
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang beresiko tinggi
khususnya dalam penanganan, penatalaksanaan dan konseling
yang berkaitan dengan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan
HIV-AIDS.
4. Labkesda
Pembentukan Labkesda berdasarkan Peraturan Walikota
Kediri No 52 Tahun 2012 Tanggal 18 Desember 2012, dimana jenis
pelayanan kesehatannya berupa
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
49
a. Pemeriksaan Laboratorium Klinik, terdiri dari Pemeriksaan
Kimia Klinik; Pemeriksaan Hematologi Klinik; Pemeriksaan
Imuno-serologi; Pemeriksaan Mikrobiologi klinik; Pemeriksaan
Parasitologi dan Cairan tubuh (liquor) serta Pemeriksaan
Narkoba (toksikologi)
b. Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat/ Kesehatan
Lingkungan, meliputi : Pemeriksaan fisika, kimia kesehatan,
mikrobiologi, toksikologi dari sampling air bersih, air minum, air
limbah, makanan dan/atau sampling dari sumber lain;
Pemeriksaan hapusan alat, bahan/benda, atau cairan (sekresi)
tubuh manusia; Pelayanan sertifikasi Laik Sehat Tempat Umum,
Hotel dan Restoran. Pelayanan pengambilan sampling di
lapangan, serta Pelayanan konsultasi sanitasi.
5. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Salah satu indikator penting untuk menggambarkan
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana
produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Data yang berhasil dikumpulkan tahun 2015 adalah jumlah
apotik di Kota Kediri sebanyak 85 buah dan pedagang besar
farmasi 15 buah, Gudang farmasi Kota Kediri sebanyak 1 unit,
Penyalur Alat Kesehatan sebanyak 2 buah dan Cabang Penyalur
Alat Kesehatan 3 buah, dan Toko Obat sebanyak 11 unit (Tabel 67).
6. Sarana Kesehatan bersumber daya masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan
memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di masyarakat.
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
diantaranya adalah posyandu (340), poskesdes (42), desa siaga (46).
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
50
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling
dikenal oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal
5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.
Untuk memantau perkembangannya posyandu dikelompokkan
menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama, posyandu madya,
posyandu purnama dan posyandu mandiri.
Jumlah Posyandu di Kota Kediri menurut hasil kompilasi
dari Profil Kesehatan tahun 2015, bahwa seluruh posyandu yang
ada sebesar 340 buah, dengan rincian posyandu pratama 0 buah
(0%), posyandu madya 34 buah (10%), posyandu purnama 238 buah
(70%) dan posyandu mandiri 68 buah (20%). Seperti yang tercantum
pada tabel 69.
B. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan merupakan bagian terpenting dalam
peningkatan pelayanan kesehatan. Peningkatan kualitas harus menjadi
prioritas utama mengingat tenaga kesehatan saat ini berkaitan dengan
globalisasi dunia dan persaingan terhadap kualitas ketenagaan harus
menjadi pemicu. Bila peningkatan kualitas dapat dijalankan secara
bertahap maka peningkatan pelayanan kesehatan akan dapat tercapai.
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan
tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh
swasta. Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan
baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun swasta perlu diketahui.
Data yang dapat dikumpulkan meliputi data jumlah dan jenis sumber
daya manusia kesehatan yang ada pada Dinas Kesehatan Kota Kediri,
UPT Dinas Kesehatan Kota, Rumah Sakit Umum, Puskesmas, RS, RB, BP
Swasta, TNI POLRI pada tahun 2015
Jumlah sumber daya manusia kesehatan di Kota Kediri sebesar
2.826 orang, yang tersebar di 9 Puskesmas 452 orang, Dinas Kesehatan
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
51
Kota 64 orang, RSUD/RS. Swasta/RSB 1.978 orang (data yang masuk
100% dari Rumah Sakit yang ada di Kota Kediri), BP/Klinik 332 orang
(data yang masuk 94,12% dari Balai Pengobatan/ Klinik yang ada dikota
Kediri).(Tabel 72-78)
1. Jenis Tenaga Kesehatan Berdasarkan Rasio Penduduk
Untuk melihat kecukupan tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan di antaranya digunakan indikator rasio tenaga.
Rasio masing-masing tenaga kesehatan di Kota Kediri sementara
pada tahun 2015 yaitu (1) rasio dokter spesialis sebesar 55,71 per
100.000 penduduk, artinya melibihi rasio dari dokter spesialis yang
berdasarkan standar yaitu hanya 6 dokter spesialis dalam 100.000
penduduk. (2)rasio dokter umum 59,28 per 100.000 penduduk,
artinya mencukupi dari kebutuhan berdasarkan standar yaitu 40
dokter umum dalam 100.000 penduduk. (3)rasio dokter gigi sebesar
24,64 per 100.000 penduduk, artinya telah mencukupi dari
kebutuhan berdasarkan standar kebutuhan yaitu 11 per 100.000
penduduk. (4) rasio perawat sebesar 450,35 per 100.000 penduduk
yang berarti kebutuhan perawat di Kota Kediri telah melebihi dari
kebutuhan jika berdasarkan standar yaitu 117 per 100.000
penduduk. (5)rasio bidan sebesar 296,77 per 100.000 penduduk yang
berarti bahwa telah mencukupi dari kebutuhan tenaga bidan di
Kota Kediri jika berdasarkan standar yaitu 100 bidan per 100.000
penduduk. (6)rasio tenaga kefarmasian sebesar 65,00 per 100.000
penduduk, ini berarti kebutuhan tenaga kefarmasian telah melebihi
jika berdasarkan standar yaitu 10 per 100.000 penduduk. (7)rasio
tenaga gizi sebesar 19,29 per 100.000 penduduk, artinya di Kota
Kediri belum memenuhi jika berdasarkan standar yaitu 22 per
100.000 penduduk. (8)rasio tenaga kesehatan masyarakat sebesar
6.07 per 100.000 penduduk, artinya Kota Kediri belum memenuhi
jika berdasarkan standar yaitu 40 per 100.000 penduduk. (9)rasio
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
52
tenaga sanitasi sebesar 8.57 per 100.000 peduduk, artinya Kota
Kediri masih membutuhkan tenaga sanitasi jika berdasarkan
standar yaitu 40 per 100.000 penduduk.
2. Persebaran Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja
Tenaga kesehatan yang terdistribusi pada berbagai institusi
kesehatan di Kota Kediri pada tahun 2015, terserap paling banyak
pada RS sebesar 69,99%, kemudian Puskesmas dan jaringannya
sebesar 15,99%, lalu sarana kesehatan lain (termasuk BP/Klinik)
sebesar 11,75%, dan yang terkecil yaitu pada Dinas Kesehatan Kota
Kediri sebesar 2,26%.
Gambar 24. Persentase tenaga kesehatan menurut unit kerja di Kota Kediri
Tahun 2015
Adapun jenis tenaga yang bekerja pada dinas kesehatan Kota
Kediri dan sarana pelayanan kesehatan baik Puskesmas, Rumah
Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Balai Pengobatan swasta dapat
dilihat pada tabel 72-78.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari Pemerintah dan
Masyarakat. Anggaran Pemerintah bersumber dari APBN dan APBD.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
53
Total anggaran APBD kota pada tahun 2015 sebesar
Rp. 1.618.913.077.843,- dengan total anggaran kesehatan dari APBD dan
APBN sebesar Rp. 674.250.153.493,- (Tabel 80). Anggaran APBD untuk
untuk Dinas Kesehatan Rp. 117.017.985.165,-
Gambar 25. Persentase Total Anggaran Kesehatan terhadap APBD
di Kota Kediri Tahun 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
54
BAB VI
PENUTUP
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi
pemimpin dan organisasi dalam menjalankan manajemen, maka
penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan
sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan, informasi
tentang kesehatan kepada lintas sektor dan masyarakat luas. Di bidang
kesehatan, data dan informasi diperoleh melalui Sistem Informasi
Kesehatan (SIK), namun sangat disadari sistem informasi kesehatan yang
ada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi
kesehatan secara menyeluruh.
Profil Kesehatan Kota Kediri tahun 2015 saat ini masih
terdapat kekurangan atau be lum dapat dikatakan sempurna ,
namun diharapakan profil kesehatan ini dapat memberikan gambaran
secara garis besar tentang keadaan kesehatan masyarakat Kota Kediri yang
telah dicapai. Walaupun Profil Kesehatan Kota Kediri ini belum dapat
menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun ini
merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data
capaian SPM. Untuk meningkatkan kualitas profil Kesehatan Kota Kediri
untuk masa yang akan datang perlu dicari terobosan-terobosan dan
makanisme-mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat,
tepat dan akurat guna mengisi kekosongan data, agar dapat tersedia
data dan informasi yang akurat.
Diharapkan Profil Kesehatan Kota Kediri dapat memberikan
gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang keadaan kesehatan
masyarakat yang telah dicapai selama tahun 2015, sehingga sangat
diharapkan untuk menunjang makna “sejahtera” dalam Visi Kota Kediri
“Menata Kota Kediri lebih sejahtera, berkeadilan, berdaya saing, berakhlak
dan tanpa korupsi”, yang bermakna Adalah terwujudnya peningkatan lebih lanjut
dari kondisi makmur, yang tidak hanya berdimensi material atau jasmaniah,
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
55
tetapi juga spiritual atau rohaniah, yang memungkinkan rakyat menjadi
manusia yang utuh dalam menggapai cita-cita ideal, dan berpartisipasi
dalam proses pembangunan secara kreatif, inovatif, dan konstruktif, dalam
tata kehidupan (juga tata pemerintahan) yang aman dan tenteram, rukun dan
damai, di samping terpenuhinya kebutuhan dasar sandang, pangan, papan,
pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja, juga bebas mengemukakan
pikiran dan pendapat, bebas dari ketakutan dan belenggu diskriminasi, serta
bebas dari penindasan, dengan sumber daya manusia yang makin berkualitas
secara fisik, psikis maupun intelektualitas. Terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia (basic needs) menjadi prasyarat untuk mencapai kondisi sejahtera
dengan standar hidup yang layak. Sehingga dapat terwujud masyarakat Kota
Kediri yang lebih sejahtera, hidup dalam situasi dan kondisi aman, tenteram,
damai, sentosa dan makmur. Hal ini juga sesuai dengan misi Kota Kediri yaitu
“Mewujudkan masyarakat yang agamis, bermoral, sejahtera, berbudaya dan
sebagai Pusat Pendidikan”.
Profil Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015 merupakan salah satu
sarana untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di
Kota Kediri dan juga merupakan salah satu sarana evaluasi hasil
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Diharapkan Profil Kesehatan ini dapat memberikan gambaran secara
garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan
masyarakat di kota Kediri yang telah dicapai. Namun sangat disadari, sistem
informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi
kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, hal ini berimplikasi
pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kota
Kediri berdasarkan responsive gender, walaupun demikian diharapkan
penyusunan profil ini dapat memberikan gambaran terhadap evaluasi
program maupun perencanaan kesehatan kedepan, sehingga dapat dijadikan
sebagai salah satu indikator program kesehatan di Kota Kediri.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
10
B A B III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal sesuai dengan
Undang-Undang No. 36 tahun 2009.
Untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat dapat
diukur dari indikator-indikator yang digunakan antaralain angka kematian
(mortalitas), angka kesakitan (morbiditas) serta status gizi. Indikatortersebut
dapat diperoleh melalui laporan dari fasilitas kesehatan (fasility based) dan
dari masyarakat (community based). Pada bagian ini, derajat kesehatan
masyarakat di Kota Kediri digambarkan melalui angka mortalitas; terdiri dari
angka kematian bayi, angka kematian balita, dan angka kematian ibu, Angka
morbiditas; dan angka kesakitan beberapa penyakit serta status gizi pada
balita.
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat
dari kejadian dan kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu.
Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator
dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat
dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian.
A. ANGKA KEMATIAN
1. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup.
Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam
1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan
kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian. Data
kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui
11
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
survey, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan
data kematian pada fasilitas pelayanan kesehatan hanya
memperlihatkan kasus rujukan. Sepanjang tahun 2015 angka lahir mati
sebesar 3,0 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kelahiran
sebanyak 4.290 (bayi lahir mati sebanyak 13 bayi). Sedangkan AKB
kota Kediri sebesar 1 per 1.000 kelahiran hidup. (Tabel 4 dan 5)
Gambar 4. Jumlah Bayi Lahir Mati dan Kematian Bayi di Kota Kediri (2012-2015)
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak
mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya
berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan
dari tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk
merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam
bidang kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap tingkat AKB. AKB sangat penting, karena tingginya AKB
menunjukan rendahnya kualitas perawatan selama masa kehamilan,
saat persalinan dan masa nifas, status gizi dan penyakit infeksi.
0
5
10
15
20
25
30
35
Bayi Lahir Mati Bayi Mati
3433
23
28
24 25
13
22
2012 2013 2014 2015
12
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
Penyebab kematian neonatus (0-28 hari) di kota kediri sebagian
besar disebabkan karena kelahiran BBLR sebesar 56,25%, asfiksia
sebesar 37,5%, infeksi sebesar 6,25%. Sedangkan kematian bayi
(29 hr – 11 bulan) tahun 2015 di kota Kediri disebabkan karena sepsis
post colostomy dan convulsi.
2. Angka Kematian Balita per seribu Kelahiran Hidup
Angka kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai
angka per 1000 kelahiran hidup. AKABA merepresentasikan risiko
terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5
tahun.
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan dari puskesmas yang
berhasil dikumpulkan dan menggunakan perumusan yang ada di
peroleh angka kematian balita sebesar 1 per 1.000 kelahiran hidup.
Adapun jumlah balita mati sebanyak 5 jiwa, dengan rincian kematian
neonatal 19, kematian bayi 3 dan kematian anak balita 2 dari 4.227
kelahiran hidup, secara rinci dapat dilihat pada (tabel 4 dan 5).
Kematian balita tersebut disebabkan karena infeksi.
3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Kematian Ibu juga menjadi salah satu indikator penting dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab
kematian terkait dengan gangguan kehamilan ataupenanganannya
(tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan,
melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan. Kematian Ibu dapat digunakan
dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini
dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan
13
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan
pembangunan sektor kesehatan dan dipakai untuk mengukur
keberhasilan Pembangunan Sumber Daya Manusia yang dinyatakan
dalam Human Development Index, khususnya kesehatan ibu
memegang peranan penting dalam pembentukan Sumber Daya
Manusia yang berkualitas. Berbagai pendekatan telah banyak
dilakukan untuk memperbaiki upaya peningkatan program kesehatan
ibu seperti Safe Motherhood, Making Pregnancy Safer dan Gerakan
Sayang Ibu di tiap wilayah dengan pelayanan bidan dan perawat yang
terus ditingkatkan.
Tahun 2015 tidak ada kematian ibu hamil dan ibu nifas, sedangkan
kematian ibu bersalin 3 orang dari 4.277 kelahiran hidup. Data AKI
Kota Kediri dapat dilihat dalam tabel 6.
Gambar 5. Jumlah Kematian Ibu Maternal Kota Kediri (2012 – 2015)
Pada kasus kematian ibu bersalin tidak terjadi peningkatan
Sedangkan untuk kematian ibu nifas tidak ada kasus.
0
1
2
3
4
5
6
Bumil Bulin Bufas
1
0
6
0
2 2
0
3
00 0
3
2012 2013 2014 2015
14
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
B. MORBIDITAS/ANGKA KESAKITAN
Selain menghadapi transisi demografi, Indonesia juga
dihadapkan pada transisi epidemiologi yang menyebabkan beban
ganda (double burden). Di satu sisi masih dihadapi masih tingginya
penyakit infeksi (baik re-emerging maupun new emerging) serta gizi
kurang, namun di sisi lain dihadapi pula meningkatnya penyakit non
infeksi dan degeneratif.Bagi kelompok usia produktif, kesakitan sangat
mempengaruhi produktivitas dan pendapatan keluarga, yang pada
akhirnya menyebabkan kemiskinan.
Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden
maupunprevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalamsuatu populasi pada kurun waktu tertentu.
Morbiditas juga berperan dalam penilaianterhadap derajat kesehatan
masyarakat. Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data masyarakat
(community based data) melalui pengamatan (surveilans), studi
morbiditas dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kota
Kediri dari sarana pelayanan kesehatan (Facility based data) baik dari
Rumah Sakit maupun Puskesmas yang diperoleh melalui sistem
pencatatan dan pelaporan.
1. TUBERKULOSIS (TB)
Pengendalian penyakit TB Paru di Kota Kediri memakai
strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) yaitu
pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh
pengawas minum obat (PMO). Dengan program ini berusaha
mencapai target penemuan penderita sebesar 70% dari perkiraan
penderita TB BTA positif kasus baru dengan tingkat kesembuhan
sebesar 85%. Keberhasilan pengendalian pengobatan penderita TB
Paru tergantung pada kerjasama antara penderita, Pengawas
15
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
Menelan Obat (PMO) dan petugas kesehatan yang mempunyai
komitmen tinggi dalam pelaksanaan kegiatan program.
Pada tahun 2015 data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan
table 7, 8 dan 9 menunjukkan kasus baru TB paru BTA (+) pada
tahun 2015 sebanyak 167 orang. Jumlah keseluruhan kasus TB paru
273 kasus, BTA (+) yang diobati sejumlah 140 orang (83,83%),
sedangkan angka kesembuhan untuk kasus TB BTA+ yang
ditemukan pada tahun 2015 adalah 109 orang (77,86%).
Gambar 6. BTA +, BTA diobati dan TB Paru Sembuh Ditangani Kota Kediri Tahun 2012 - 2015
2. PNEUMONIA
Pnemonia atau radang paru-paru adalah penyakit yang ditandai
dengan batuk disertai nafas cepat dan atau nafas sesak. Dengan
angka kesakitan nasional 10% dari jumlah balita, penderita
pneumonia balita di Kota Kediri diperkirakan ada 977 kasus. Target
pneumonia balita tahun 2015 adalah 4,45% dan dilaporkan telah
ditemukan dan ditangani sejumlah 810 kasus pneumonia atau
82,91% dari kasus yang diperkirakan.
0
50
100
150
200
250
300
BTA (+) BTA (+) diobati Sembuh
283262
206
248
285
224223
257
175167
140
109
2012 2013 2014 2015
16
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
3. HIV/AIDS DAN PENYAKIT INFEKSIMENULAR SEKSUAL (IMS)
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita
mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah
untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.
Perkembangan penyakit HIV/AIDS terus menunjukkan
peningkatan, meskipun berbagai upaya pencegahan dan
penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas
penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra pembangunan
ekonomi di Indonesia.Hubungan seksual lawan jenis
(heteroseksual)dan Injecting Drug User (IDU) secara stimulan telah
memperbesar tingkat resiko penyebaran HIV/AIDS.
Status epidemi HIV dan AIDS di Indonesia sudah dinyatakan
pada tingkat concentrated epidemic level oleh karena angka prevalensi
kasus HIV dan AIDS di kalangan sub populasi tertentu di atas 5%.
Hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP) tahun 2009
menunjukan angka estimasi Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA)
di kalangan wanita penjaja seks (WPS) langsung 6%, WPS tidak
langsung 2%, waria 6%, pelanggan WPS 22%,pasangan pelanggan
7%, lelaki seks lelaki (LSL) 10%, warga binaan 5%,pengguna napza
suntik 37%, dan pasangan seks penasun 5%.Tingkat epidemi ini
menunjukkan tingkat perilaku beresiko yang cukup aktif
menularkan didalam suatu sub populasi tertentu.
Upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit
HIV/AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang
ditemukan diarahkan pada upaya pencegahan yang dilakukan
melalui skrening HIV/AIDS terhadap darah donor dan upaya
pemantauan dan pengobatan penderita InfeksiMenular Seksual
(IMS). Upaya yang dilakukan untuk mencegah bahaya meluasnya
17
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
HIV adalah dengan melakukan sosialisasi bekerjasama dengan
KPAD dan LSM peduli AIDS kepada masyarakat serta melalui
pelatihan SDM klinik VCT dan didirikannya sarana kesehatan
khusus untuk konseling dan berobat bagi para penderita, seperti
adanya Klinik Seroja diwilayah Semampir Kota Kediri dan ditindak
lanjuti dengan penambahan fasilitas pelayanan di semua Puskesmas.
Pada tahun 2015 jumlah kasus baru HIV pada tabel 11 yang
terjadi di Kota Kediri sebanyak 104 kasus, sedangkan kasus AIDS
sebanyak 30 kasus dengan jumlah kematian akibat AIDS sebanyak
11 orang.
Upaya untuk pencegahan penularan terhadap kasus HIV juga
dilakukan melalui screening donor darah yang salah satunya
dilakukan oleh PMI (Palang Merah Indonesia). Dari jumlah 17.722
pendonor (13.778 pendonor laki-laki dan 3944 pendonor
perempuan) semua sampel darah diperiksa dan diketahui Tidak
Ada yang positif HIV (tabel 12).
4. PENYAKIT KUSTA
Saat ini Indonesia masih menjadi penyumbang kasus baru
kusta nomor 3 di dunia setelah India dan Brasil. Keadaan ini
menunjukkan, penularan penyakit kusta masih ada di masyarakat
dan keterlambatan penemuan kasus masih terjadi.Indonesia masih
banyak menyimpan kantong-kantong kusta yang kebanyakan
berada di kawasan Timur Indonesia salah satunya adalah Jawa
Timur.Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil
mencapai status eliminasi, yakni pencapaian jumlah penderita
terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk,
namununtukKota Kediri masih belum dapat mencapai eliminasi. Di
wilayah Puskesmas Kota Kediri jumlah penderita baru tahun 2014
yang dilaporkan sebanyak 3 orang, dengan rincian jumlah PB 1
18
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
Orang dan MB 2 Orang Dan yang telah selesai menjalani
pengobatan (RFT) tahunan untuk jumlah PB 0 orang dan MB 1
orang (tabel 14-17)
5. AFP (Acute Flaccid Paralysis)
AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang
mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas
kemudian berakibat pada kelumpuhan. Sedangkan AFP non polio
adalah kasus lumpuh layu akut yang diduga kasus polio sampai
dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan kasus polio.
Erapo dilaksanakan melalui imunisasi rutin, imunisasi tambahan
(PIN, BIAS), Surveilans AFP dan laboratorium containment
merupakan wujud dari kesepakatan global dalam membasmi
penyakit polio di Indonesia. Kejadian AFP pada saat ini
diproyeksikan sebagai indikator untuk menilai program eradikasi
polio (erapo). Upaya memantau keberhasilan erapo adalahdengan
melaksanakan surveilans secara aktif untuk menemukan kasus AFP
sebagai upaya mendeteksi secara dini munculnya virus polio liar
yang mungkin ada di masyarakat agar dapat segera dilakukan
penanggulangan, cakupan vaksinasi polio rutin yang tinggi dan
sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan. Di Kota
Kediri tahun 2015 ditemukan 1 ( Satu ) kasus AFP non polio yang
terjadi di wilayah kerja Puskesmas Sukorame (tabel 18)
6. PENYAKIT MALARIA
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium
Development Goals (MDG’s). Penyakit malaria masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, perkembangan
penyakit dipantau melalui Annual Parasite Incidence (API), namun
19
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
dari hasil yang masuk penderita malaria yang ada di Kota Kediri
tahun 2015 nihil atau tidak ada kasus malaria (tabel 22).
7. PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN
IMUNISASI (PD3I)
PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat
diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi, pada
profil kesehatan ini akan dibahas penyakit tetanus neonatorum dan
non neonatorum, campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan Polio
7.a. Tetanus Neonatorum dan Non Neonatorum
Kasus tetanus Neonatorum di Indonesia masih tinggi,
data tahun 2007 sebesar 12,5 per 1000 kelahiran hidup;
sedangkan target Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN) yang
ingin dicapai adalah 1 per 1000 kelahiran hidup.
(Survey Penduduk Antar-Sensus (Supas, 2008). Beberapa
upaya telah dilakukan antara lain dengan imunisasi TT
diberikan sejak bayi, DPT 3x murid Sekolah Dasar,
meningkatkan cakupan imunisasi TT pada Calon Penganten
(Caten), Ibu Hamil (Bumil) dan Wanita Usia Subur (WUS),
surveilans Tetanus Neonatorum dan persalinan bersih.
Tetanus neonatorum menyebabkan 50% kematian
perinatal dan menyumbangkan 20% kematian bayi. Angka
kejadian 6-7/100 kelahiran hidup di perkotaan dan 11-23/100
kelahiran hidup di pedesaan. Sedangkan angka kejadian
tetanus pada anak di rumah sakit 7-40 kasus/tahun, 50%
terjadi pada kelompok 5-9 tahun, 30% kelompok 1-4 tahun,
18% kelompok > 10 tahun, dan sisanya pada bayi <12 bulan.
Angka kematian keseluruhan antara 6,7-30%.
Jumlah kasus tetanus non neonatorum dan kasus tetanus
neonatorum di Kota Kediri tahun 2015 hasil dari kompilasi
20
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
data/informasi 3 kecamatan adalah nihil atau tidak ada
kasus. Tabel 19.
7.b. Campak
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih
mengancam dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini terbukti
bahwa sampai 2014, kejadian luar biasa (KLB) campak dan
difteria masih terjadi di Indonesia. Meskipun
kecenderungannya menurun, namun angka KLB keduanya
masih tinggi, KLB Campak terjadi 10.651 kasus dibanding
2013 sebanyak 18.488 kasus dan KLB difteri terjadi 394 kasus
dibanding 2013 sebanyak 775 kasus. Penyebab KLB difteria
dan KLB campak ini karena masih banyak anak yang belum
terpapar imunisasi.
Untuk jumlah kasus campak di Kota Kediri tahun 2015
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, hasil dari
kompilasi data/informasi di 3 kecamatan dengan 9
puskesmas sebanyak 43 kasus (24 kasus pada penderita laki-
laki dan 19 kasus pada penderita perempuan) (Tabel 20).
Gambar 8. Jumlah Kasus Campak di Kota Kediri ( 2012 – 2015 )
2420
26
00
5
10
15
20
25
30
2012 2013 2014 2015
21
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
7.c. Difteri
Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya
relatif rendah, rendahnya kasus difteri sangat dipengaruhi
adanya program imunisasi, namun KLB difteri masih terjadi
dan CFR nya tinggi.Pada tahun 2015 ini tidak ditemukan
kasus Difteri. (Tabel 19)
7.d. Pertusis
Jumlah kasus pertusis di Kota Kediri pada tahun 2015,
dari hasil kompilasi data/informasi di 9 Puskesmas dan
Rumah Sakit yang tersebar di 3 wilayah Kecamatan tidak ada
kasus atau nihil. (Tabel 19)
7.e. Hepatitis B
Tidak ditemukan kasus hepatitis tahun 2015 di Kota
Kediri atau nihil, dari hasil kompilasi data/informasi di 9
Puskesmas di 3 Kecamatan. (Tabel 20)
7.f. Polio
Tidak ditemukan kasus AFP tahun 2015 di Kota Kediri
(tabel 20), sedangkan untuk AFP non Polio pada tahun 2015
ditemukan 1 kasus. (tabel 18).
8. Penyakit Potensi KLB/Wabah
8.a. Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah adalah penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran
darah manusia melaui gigitan nyamuk dari genus Aedes.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar
luas keseluruh wilayah provinsi.Penyakit ini sering muncul
sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian relatif
tinggi. Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari
tahun ke tahun. Pada awalnya pola epidemik terjadi setiap
22
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
lima tahunan, namun dalam kurun waktu lima belas tahun
terakhir mengalami perubahan dengan periode antara 2-5
tahunan.
Upaya pemberantasan DBD dititik beratkan pada
penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta
dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M),
pemantauan angka bebas jentik (ABJ) serta pengenalan gejala
DBD dan penanganannya di rumah tangga.
Jumlah kasus DBD di Kota Kediri Tahun 2015 sebesar 276
kasus terjadi Peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 172
kasus di tahun 2014 (Lihat Tabel 21). Untuk angka Case
Fatality Rate (CFR) mengalami peningkatan 0,4 % dengan
adanya 1 kasus kematian.
Gambar 9. Jumlah Kasus DBD di Kota Kediri (2012-2015)
8.b. Diare
Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan
derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara
terutama di negara berkembang, dan sebagai salah satu
penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak
di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO),
105
274
142
276
0
50
100
150
200
250
300
2012 2013 2014 2015
23
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh
dunia, dimana setiap tahun 1,5 juta balita meninggal dunia
akibat diare. Meskipun mortalitas dari diare dapat diturunkan
dengan program rehidrasi/terapi cairan namun angka
kesakitannya masih tetap tinggi.
Berdasarkan survei morbiditas yang dilakukan oleh
Subdit Diare, Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun
2011, proporsi terbesar penderita diare pada balita adalah
kelompok umur 6 – 11 bulan yaitu sebesar 21,65% lalu
kelompok umur 12-17 bulan sebesar 14,43%, kelompok umur
24-29 bulan sebesar 12,37%. Hal ini merupakan masalah
kesehatan yang perlu diperhatikan terutama diare yang
umumnya diderita oleh bayi dan balita dapat menjadi
penyumbang kematian terbesar. Faktor hygiene dan sanitasi
lingkungan, kesadaran orang tua untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat serta pemberian ASI menjadi faktor yang
penting dalam menurunkan angka kesakitan diare pada bayi.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, insiden penyakit
diare pada balita adalah 10,2%, CFR Kejadian Luar Biasa (KLB)
diare di Indonesia pada tahun 2011 adalah 0,29% meningkat
menjadi 2,06% di tahun 2012 lalu mengalami penurunan di
tahun 2013 menjadi 1,08%.
Jumlah penderita diare di Kota Kediri sejumlah 5.992
kasus, dengan sarana kesehatan yang ada jumlah kasus yang
ditangani dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan sejumlah 4.178
(69,3%). (tabel 13)
24
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
Gambar 10. Jumlah Kasus Diare dan yang ditangani di Kota Kediri
tahun 2013-2015
8.c. Filariasis
Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar
kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of
Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The
Year 2020”.
Prevalasi Penyakit Kaki Gajah di Indonesia sejak 45
tahun yang lalu (1970) berhasil diturunkan. Pada tahun 1980
prevalensi mikrofilaria (larva cacing filaria) yaitu 19,5% dan
tahun 2014 telah turun menjadi 4,7%. Di Kota Kediri tahun
2015 ditemukan 3 kasus. (tabel 23)
C. STATUS GIZI
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator,
antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi
balita, status gizi wanita usia subur Kurang Energi Kronis (KEK).
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memperhatikan
umur kehamilan.BBLR merupakan salah satu faktor utama yang
5906 5955 5992
11800
5628 4178
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
2013 2014 2015
Target penemuan
Kasus yang ditangani
25
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR
dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena premature atau
BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR). Dinegara
berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi
buruk, anemia, malaria dan menderita Penyakit Menular Seksual
(PMS) sebelum konsepsi atau pada saat kehamilan. Sementara itu
jumlah BBLR tahun 2015 yang di Kota Kediri sebanyak 110 bayi
(2,6%) dari 4.277 bayi lahir ditimbang, dan semua bayi dengan
BBLR tersebut telah ditangani (100%). Tabel 37.
Gambar 11. Jumlah Bayi BBLR di Kota Kediri Tahun2012-2015
2. Balita Gizi Buruk
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara
penilaian status gizi balita adalah pengukuran secara anthropometri
yang menggunakan 3 (tiga) indeks, yaitu : berat badan menurut
umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan/panjang badan
(BB/TB) dan tinggi badan /panjang badan menurut umur
(TB/BB/U). Sedangkan Balita dikatakan mengalami gizi buruk
adalah balita dengan status gizi berdasarkan indeks BB menurut TB
98 92
117
110
0
20
40
60
80
100
120
140
2012 2013 2014 2015
26
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
(BB/TB) atau BB menurut PB (BB/PB) dengan nilai Z-Score <-3 SD
(sangat kurus) dan atau terdapat tanda klinis gizi buruk lainnya.
Gizi buruk, baik dari segi kuantitas dan kualitas menyebabkan
gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan
tubuh, struktur dan fungsi otak serta perilaku. Dari hasil
pelaksanaan pemantauan status gizi di Kota Kediri berdasarkan
BB/TB ada sebesar 7 balita dengan 100% ditangani (tabel 48).
Sedangkan berdasarkan BB/U ada sebesar 137 balita yang
menderita berat badan sangat kurang (tabel 47).
Penyebab terjadinya kasus gizi buruk balita ini adalah intake
zat gizi yang kurang yang disebabkan karena pola asuh yang
kurang dari keluarga dan adanya penyakit infeksi. Selain itu
penyebab gizi buruk bagi balita juga dapat disebabkan oleh
komplikasi penyakit jantung dan paru oleh sebab itu perlu
penanganan lebih lanjut.
Gambar 12. Jumlah Balita Gizi Buruk (BB/TB) yang mendapatkan perawatan Kota Kediri Tahun 2013–2015
D. KEADAAN LINGKUNGAN
Keadaan lingkungan yang sehat tercipta dengan terwujudnya
kesadaran individu dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih
8
13
7
0
2
4
6
8
10
12
14
2013 2014 2015
Balita Gizi Buruk
27
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
dan sehat (PHBS), untuk mencapai tujuan tersebut dijabarkan dalam
sasaran meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat dengan indikator rumah tangga sehat, institusi kesehatan
yang berperilaku sehat, institusi pendidikan yang sehat, tempat kerja
yang sehat, tempat- tempat umum yang sehat,posyandu purnama dan
mandiri serta meningkatkan kemandirian masyarakat sebagai peserta
jaminan pemeliharaan kesehatan.
1. Rumah Sehat
Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat,
sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan
air limbah,ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah
yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.
Gambar 13. Jumlah Rumah Sehat Per Kecamatan Di Kota Kediri 2015
Dari diagram di atas diketahui bahwa Rumah sehat di Kota
Kediri tahun 2015 sebesar 48.321 (77,27%) dari jumlah 6.997
(42,52%) rumah yang dibina dan yang memenuhi syarat
1.201 (17,16%)
2. Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan
Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Umum
Pengelolaan Makanan (TPM) merupakan suatu sarana yang
45194297
2099
4141
3065
1469
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
Mojoroto Kota Pesantren
Rumah dibina
Rumah dibina memenuhi syarat
28
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
dikunjungi banyak orang, dan berpotensi menjadi tempat
penyebaran penyakit. Oleh karena itu tujuan penyehatan TTU
adalah mewujudkan kondisi tempat-tempat umum yang memenuhi
syarat kesehatanagar masyarakat pengunjung terhindar dari
kemungkinan bahaya penularan penyakit terhadap kesehatan
masyarakat sekitarnya.
TTU meliputi hotel, pasar, terminal, stasiun, kolam renang,
rumah sakit, tempat ibadah, sekolah dan pondok pesantren.
Sedangkan TPM sehat adalah tempat umum dan tempat
pengelolaan makanan dan minuman yang memenuhi syarat
kesehatan,yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah,sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas
lantai (luas ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung
dan memiliki pencahayaan ruang yang memadai.
Gambar 14. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status
Higiene Sanitasi Kota Kediri 2015
Dari grafik di atas diketahui bahwa di Kota Kediri tahun 2015
jumlah TUPM (hotel, restoran-makan, pasar, dll) yang ada 943
dengan jumlah yang diperiksa 943, sedangkan jumlah yang yang
tidak memenuhi syarat 550 (58,32%) (tabel 64).
383
328
206
374
232
145
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
mojoroto kota pesantren
TPM diperiksa
TPM memenuhi syarat
29
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
3. Akses terhadap Air Minum
3.1. Akses terhadap sumber air bersih yang digunakan
Akses air bersih yang digunakan masyarakat kota
Kediri pada tahun 2015 berasal dari sumur gali terlindung
8.238 keluarga, sumur gali dengan pompa 62.287 kelurga,
Perpipaan 13.465 keluarga. (tabel 59)
Gambar 15. Penduduk dengan Akses Berkelanjutan terhadap Air
Minum Berkualitas (Layak) di Kota Kediri Tahun 2015
3.2. Akses terhadap sumber air minum yang digunakan
Sumber air minum yang digunakan dapat dibedakan
menjadi air kemasan, air isi ulang, leding meteran, leding
eceran, pompa, sumur terlindung, mata air terlindung, air
hujan, sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, air
sungai, dll.
Gambar 16. Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum yang
Memenuhi Syarat Kesehatan di Kota Kediri Tahun 2015
26
1618
22
13
0
5
10
15
20
25
30
Mojoroto Kota Pesantren
Air minum yang diperiksa
Air minum yang memenuhi syarat
28897
30,482
25551
22000
24000
26000
28000
30000
32000
Mojoroto Kota Pesantren
30
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
Di kota Kediri penyelenggara air minum sebanyak 63
jumlah sampel yang diperiksa 60 dan jumlah yang
memenuhi syarat di periksa 51 (85%) tabel 60
4. Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat)
Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi layak
(jamban sehat) sebanyak 81.174 (29.0%) dan menurut jenis jamban,
jumlah penduduk pengguna jamban komunal 705, dan yang
memenuhi syarat 705 (100%), jumlah peduduk pengguna jamban
leher angsa 71.225 dan yang memenuhi syarat 61.714 (91,58 %)
(Tabel 61).
Gambar 17. Jumlah Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat)
di Kota Kediri Tahun 2015
5. Desa STBM
Desa yang melaksanakan Total Berbasis Masyarakat (STBM )
berjumlah 46 Kelurahan. Untuk desa yang stop BABS (SBS)
berjumlah 22 kelurahan (47,82%) terdiri dari Mojoroto 40,91%, kota
36,36% dan Pesantren 22,73%. (Tabel 62)
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
Mojoroto Kota Pesantren
27848 27848 26234
30395
24395
30130
13717 13717
24810Pengguna Jamban
Pengguna Jamban yang memenuhi syarat
31
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang
berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat, disajikan dalam
beberapa indikator yaitu:
1. Rumah Tangga Sehat
Dari tabel 57 menunjukkan Kota Kediri, dari jumlah rumah
tangga yang ada sebanyak 82.668 jumlah rumah tangga yang
dibina/dipantau sebesar 10.521 dan yang ber PHBS 5.535 (52,6%)
dari jumlah rumah tangga yang ada).Cakupan rumah tangga sehat
telah meningkat dengan adanya kesinambungan intervensi dari
berbagai komponen baik lintas sektor, swasta, LSM dan tokoh
masyarakat dalam memberikan motivasi danketeladanan tentang
budaya perilaku hidup bersih dan sehat sehingga berkembang dan
membudaya di masyarakat.
2. ASI Ekslusif
ASI Ekslusif adalah pemberian ASI pada bayi usia 0–6 bulan
dalam rangka mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi Air Susu Ibu (ASI) diyakini
dan bahkan terbukti memberi manfaat bagi bayi baik dari sisi/aspek
gizi (kolostrum yang mengandung imunoglobulin A/IgA, whei-
casein, decosahexanoic/ DHA dan arachidonic/AA dengan
komposisi sesuai), aspek imunologik (selain IgA, terdapat laktoferin,
lysosim dan 3 jenis leucosit yaitu brochus-associated
lymphocyte/BALT, Gutassociated lymphocyte tissue/ GALT,
mammary associated lymphocytetissue/ MALT serta faktor bifidus),
aspek psikologik (interaksi dan kasih sayang antara anak dan ibu),
aspek kecerdasan, aspek neurologik (aktifitas menyerap ASI
bermanfaat pada koordinasi syaraf bayi), aspek ekonomik serta
aspek penundaan kehamilan (metode amenorea laktasi/MAL).
32
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
Selain Aspek-aspek tersebut, dengan ASI juga dapat melindungi
bayi dari sindrom kematian bayi secara mendadak (suddeninfant
death syndrome/SIDS).
Di Kota Kediri tahun 2015 jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif
sebesar 2.462 ( 64,5%) dari jumlah bayi yang diperiksa yaitu 3.818
bayi (Tabel 39).
3. Posyandu
Pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelayanan pada
masyarakat, advokasi kesehatan dan pengawasan sosial dalam
pembangunan kesehatan belum banyak berkembang. Sementara itu
kemampuan masyarakat dalam mengemukakan pendapat dan
memilih dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan juga
masih terbatas. Potensimasyarakat baik berupa organisasi, upaya,
tenaga, dana , sarana, teknologi, maupun dalam mekanisme
pengambilan keputusan belum secara optimal dimanfaatkan untuk
percepatan pencapaian program kesehatan.
Perkembangan peran serta masyarakat dibidang kesehatan,
antara lain dimulai dengan tumbuhnya PKMD (Pembangunan
Kesehatan Masyarakat dan Desa)dan sekarang berkembang menjadi
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM).
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan
memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat(UKBM), untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui wadah keterpaduan
lintas sektor dan masyarakat.
Jumlah posyandu di Kota Kediri tahun 2015 dilaporkan
sebanyak 340 posyandu (tabel 69), dengan rasio po sya n du per
33
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
1 0 0 ba l i t a ad al a h se b e sar 2 , dengan posyandu aktif sebesar
306 (90%).
Gambar 19. Perbandingan Strata Posyandu KotaKediri
Tahun 2015
Strata posyandu tahun 2015 yaitu Posyandu Pratama 0 (0%),
Posyandu Madya 34 (10%), Posyandu Purnama 238 ( 70%) dan
Posyandu Mandiri 68 (20%). Dan dari 340 posyandu yang ada,
semua posyandu aktif 306 (90%). (tabel 69)
4. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat
Sumber biaya kesehatan berasal dari Pemerintah Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/Kota,sedangkan biaya kesehatan
bersumber swasta terdiri dari masyarakat dan pihak swasta. Dari
tinjauan yang ada pembiayaan kesehatan lebih banyak berasal dari
masyarakat, yang tampaknya belum dikelola dengan baik, masih
bersifat out of pocket, sehingga belum efektif dan efisien. Sistem
pembiayaan kesehatan yang
sedang berjalan di Indonesia masih sangat tergantung pada
mekanisme
pembayaran fee for service, sedangkan mekanisme asuransi
masih sedang dalam proses dikembangkan,mengingat jumlah
0
20
40
60
80
100
PratamaMadya
PurnamaMandiri
0 4
78
440 6
88
12
0
44
72
12
Mojoroto
Kota
Pesantren
34
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
penduduk yang memiliki asuransi masih sangat rendah, kedepan
sistem pembiayaan kesehatan diarahkan kepada sistem jaminan
kesehatan sosial atau sistem asuransi sosial yang diharapkan dapat
lebih efektif dan efisien
Dalam rangka meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam
pembiayaan kesehatan, sejak lama dikembangkan berbagai cara
untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Pada saat
ini berkembang berbagai cara pembiayaan kesehatan praupaya,yaitu
dana sehat, asuransi kesehatan, asuransi tenaga kerja
(Astek)/Jamsostek, JPKM dan asuransi kesehatan lainnya.
Jumlah seluruh peserta pembiayaan kesehatan sebesar 48.894
dengan rincian jumlah peserta Penerima Bantuan Iuran sebesar
6 2 . 8 4 9 dan jamkesda 27.928 ( Tabel 53 )
5. Penyuluhan Kesehatan
Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kota Kediri tahun 2015 melalui penyuluhan kelompok
dan penyuluhan massa, yang merupakan kegiatan penyuluhan
pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif (P3NAPZA) berbasis masyarakat,
pencegahan dan penanggulangan penyakit baik menular dan tidak
menular, tentang kesehatan Ibu dan anak, Gizi dan lain-lain.
Kegiatan penyuluhan di Kota Kediri sejumlah 2 . 9 3 8 terdiri dari
penyuluhan kelompok 2.916 kegiatan dan penyuluhan massa 22
Kegiatan.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
35
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya
pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi
upaya kesehatan khususnya pada tahun 2015.
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada
masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat
dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat
sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam
pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Masyarakat,
khususnya para ibu dengan tingkat pengetahuan yang rendah
sangat berpengaruh pada kesehatan ibu. Gangguan kesehatan yang
dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam
kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan
anaknya.
1.a. Pelayanan Antenatal
Pelayanan kesehatan ibu dan anak meliputi Antenatal
Care sampai pada post partum. Untuk antenatal care yang
menjadi indikator adalah kunjungan pertama ibu hamil
trimester I dan IV ke tempat pelayanan untuk memeriksakan
kehamilannya. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
36
kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat)
kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti
program pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik
berat pada kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K). Hasil pelayanan antenatal dapat
dilihat dari cakupan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil
merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama kali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. Gambaran persentase
cakupan pelayanan K1 di Kota Kediri pada tahun 2015
lampiran tabel 29 sebesar 4.634 (96,8%) dari seluruh ibu hamil
sebanyak 4.789 orang dengan target cakupan kunjungan K1
tahun 2015 sebesar 97%. Sedangkan K4 adalah gambaran
besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu
hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali
kunjungan, dengan distribusi 1 (satu) kali pada trimester
pertama, 1 (satu) kali pada trimester dua dan 2 (dua) kali pada
trimester ke tiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat
kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Dan gambaran
persentase cakupan pelayanan K4 di Kota Kediri pada tahun
2015 lampiran tabel 29 sebesar 4.329 (90,4%) dari seluruh ibu
hamil sebanyak 4.789 orang. Sedangkan target cakupan
kunjungan ibu hamil K4 untuk target tahun 2015 sebesar 87%.
1.b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Pelayanan
Kesehatan Ibu Nifas
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru
lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal
ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
37
(profesional). Menurut WHO diperkirakan 15% kehamilan akan
mengalami keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetrik dan
jika tidak ditangani secara memadai dapat membahayakan
kematian ibu dan janin yang dikandung. Oleh sebab itu,
pendekatan yang dianjurkan adalah menganggap semua
kehamilan tersebut berisiko dan setiap ibu hamil mempunyai
akses pada pertolongan persalinan yang aman. Perbedaan
dalam cakupan persalinan yang dilayani oleh tenaga kesehatan
terlatih sangat bervariasi. Variasi ini disebabkan oleh akses ke
pelayanan, kemakmuran masyarakat serta permintaan
masyarakat atas pelayanan, yang pada akhirnya dipengaruhi
oleh persepsi masyarakat yang bersangkutan akan mutu yang
dirasakan serta nilai pelayanan yang diperoleh.
Hasil pengumpulan data pada tabel 29 menunjukkan
jumlah persalinan seluruhnya 4572 dengan persentase cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 4261 persalinan
(93,2%) dan kurang dari target sebesar 94%. Ibu nifas yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 4.218 orang
(92,3%). Sedangkan ibu nifas yang mendapat Vit A sebanyak
4218 orang (92,3%).
Gambar 22. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di Kota Kediri Tahun 2015
4,789 4,789
4,634
4,329
4,000
4,100
4,200
4,300
4,400
4,500
4,600
4,700
4,800
4,900
K1 K2
Ibu Hamil
K1 - K4
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
38
1.c. Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Dirujuk
Mortalitas dan morbiditas wanita hamil dan bersalin
masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting
dan serius. Lebih dari 90% kematian ibu tersebut disebabkan
oleh komplikasi obstetrik yang sering tidak dapat diramalkan
pada masa kehamilan dan awal masa persalinan. Penyebab
langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (40-
60%), infeksi (20-30%) dan eklamsi (20-30%). Menurut Depkes
RI 2001 penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain
akibat anemia, kurang energi kronis dan keadaan “4 Terlalu”
(terlalu muda/tua, terlalu sering, terlalu banyak), selain itu non
teknis yang masuk kategori penyebab mendasar yaitu
rendahnya stasus wanita, ketidak berdayaan dalam mengambil
keputusan dan pendidikan yang rendah. Dalam memberikan
pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan Puskesmas,
beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus resiko
tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan rujukan.
Jumlah ibu hamil di Kota Kediri tahun 2015 sebesar 4789
orang, jumlah Bumil Risti/Komplikasi sebesar 958 dengan
Bumil risti/komplikasi ditangani 936 (97,74%). (Lihat tabel 33 )
1.d. Kunjungan Neonatus Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan
golongan umur yang paling rentan atau memiliki resiko
gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada neonatus, petugas kesehatan
disamping melakukan pemeriksaaan kesehatan bayi juga
melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
39
Di Kota Kediri tahun 2015 jumlah bayi sebesar 4277
dengan cakupan kunjungan neonatus 1 (KN1) sebesar 4301
(100,6%) sedangkan cakupan kunjungan neonatus 3 kali (KN
lengkap) sebesar 4261 (99,6%). (Tabel 38).
1.e. Kunjungan Bayi
Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan
penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya
kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi.
Hasil pengumpulan data di Kota Kediri menunjukkan
cakupan kunjungan bayi pada tahun 2015 sudah mencapai
target (90%) yaitu sebanyak 4221 bayi atau 90,3% dari jumlah
bayi keseluruhan 4676 bayi. (Tabel 40)
2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan
Remaja
Pelayanan kesehatan pada kelompok anak pra sekolah, usia
sekolah dan remaja dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan
dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak
pra sekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta
pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader
kesehatan, guru UKS dan Dokter kecil.
Dari hasil pengumpulan data pada tabel 48 dan 49
menunjukkan bahwa jumlah murid SD dan setingkat sebesar 5.687
Sedangkat jumlah murid SD kelas 1 dan setingkat sebesar 5.687
dengan 2.901 murid laki-laki dan 2.779 murid perempuan.
Sedangkan jumlah murid SD kelas 1 dan setingkat yang diperiksa
sebesar 5680 (99,88%). (tabel 49 dan 50)
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
40
3. Pelayanan Keluarga Berencana
Usia subur seorang wanita biasanya antara 15-49 tahun. Oleh
karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan
kelahiran, wanita/pasangan memprioritaskan untuk menggunakan
alat/metode kontrasepsi. Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga
Berencana dapat dilihat dari cakupan PUS yang sedang
menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta
KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat
pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.
Jumlah pasangan usia subur (PUS) di Kota Kediri menurut
hasil pengumpulan data sepanjang tahun 2015 sebesar 48,591
sedangkan yang menjadi peserta KB aktif sebesar 32,353 (66,6%) dan
peserta KB baru sebesar 4,574 (9,4%). Tabel 36.
Gambar 23 . Proporsi Peserta KB Aktif & KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi di Kota Kediri Tahun 2015
Penggunaan alat kontrasepsi pada pasangan usia subur baik
pada peserta KB aktif maupun KB baru sebagian besar
menggunakan KB suntik sebesar 51,5%.
2,77073 2,150
2,617
1,840
17,856
5,047MKJP IUD
MKJP MOP
MKJP MOW
MKJP Implan
NON MKJP Kondom
NON MKJP Suntik
NON MKJP Pil
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
41
4. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Immunization pada dasarnya
merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang
mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupam UCI
dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah
tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat
terhadap penularan PD3I.
Cakupan imunisasi di Indonesia atau Universal Child
Immunisation (UCI) berdasarkan Riskesdas 2013 di tingkat desa
secara nasional mencapai 80,23% yang mencakup imunisasi
hepatitis saat lahir sebesar 79,1%, imunisasi BCG sebesar 87,6%,
imunisasi polio-4 sebesar 77%, imunisasi DPT-HB-3 sebesar 87,6%
dan imunisasi campak sebesar 82,1%.
Cakupan imunisasi yang tidak tinggi ini turut menyumbang
pada tingginya angka kematian bayi (AKB) di Indonesia. AKB
Indonesia termasuk tertinggi di ASEAN dengan perbandingan
bahwa AKB Indonesia 4,6 kali lebih tinggi dibanding Malaysia, 1,3
kali lebih tinggi dibanding Filipina dan 1,8 kali lebih tinggi
dibanding Thailand.
Merujuk pada Riskesdas 2013, penyebab anak tidak diimunisasi
mencakup anak demam (28,8%), keluarga tidak mengizinkan
(26,3%), anak sering sakit (6,8%), sibuk atau repot (16,3%), tidak
tahu tempat imunisasi (6,7%) dan tempat imunisasi jauh (21,9%).
Untuk mencegah terjadinya KLB, beberapa upaya harus
dilakukan mencakup penyediaan air bersih, imunisasi dan
didukung juga oleh faktor nutrisi seimbang, pemberian air susu ibu
eksklusif, menghindari polusi dalam rumah dan program keluarga
berencana. Sementara dalam program Imunisasi Nasional
disebutkan ada 7 macam penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I), mencakup polio, hepatitis B, pertusis, difteri, Hib,
campak dan tetanus.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
42
4.a. Cakupan UCI
Data tahun 2015 menunjukkan cakupan kelurahan UCI
tahun 2015 sebesar 78,26% (Tabel 41). Cakupan ini mengalami
penurunan dibanding tahun 2014 yang mencapai 97.8%. Dari
seluruh jumlah Puskesmas yang ada di Kota Kediri, rata-rata
belum mencapai cakupan kelurahan UCI (Dinas Kesehatan
Kota Kediri, 2015). Adapun beberapa Puskesmas yang ada di
Kota Kediri yang telah mencapai target 100 persen diantaranya
terdapat pada wilayah kerja Puskesmas Mrican, Puskesmas
Campurejo dan Puskesmas Kota Wilayah Utara. Penyebab
rendahnya pencapaian UCI adalah adanya perubahan target
jumlah bayi tahun 2015 dari provinsi, dimana lebih tinggi dari
jumlah sasaran yang sebenarnya.
Pelayanan imunisasi bayi mencakup BCG, DPT/HB1-3,
Polio 1-4, Campak, yang dilakukan melalui pelayanan rutin di
Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan
imunisasi BCG sebesar (101,33%), DPT3 + HB3 (92,30%), Polio
(91,23%), Campak (95,21%) dan imunisasi dasar lengkap
90,12%. Dari data tersebut diketahui bahwa masih terdapat
drop out (DO) sebesar 1,75%. (Tabel 42, 43)
Gambar 24. Cakupan Imunisasi Bayi di Kota Kediri Tahun 2015
4,000
4,200
4,400
4,6004,334 4,316
4,266
4,452
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
43
4.b. Ibu Hamil yang mendapat imunisasi TT
Imunisasi TT-5 untuk Wanita Usia Subur sampai dengan
saat ini masih sulit untuk di capai. Jumlah Ibu hamil di Kota
Kediri tahun 2015 sebanyak 4789 orang. (Tabel 30)
Gambar 25. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil di kota Kediri
Tahun 2015
5. Pelayanan Kesehatan Pra Lansia dan Lansia
Jumlah usila pada tahun 2015 di Kota Kediri sebesar 27,128
orang yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebesar 55,92%.
Dapat dilihat pada tabel 52.
Gambar 26. Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Lansia dan Lansia di kota Kediri Tahun 2015
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
6 6103
234
1173
1516
0
20,000
40,000
Usila Mendapat yankes
27,128
15,171
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
44
6. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tahun 2015 di Kota
Kediri meliputi tumpatan Pelayanan kesehatan gigi tetap 3743 dan
pencabutan gigi tetap 2,728. Sedangkan pelayanan gigi dan mulut
pada anak SD atau setingkat dari 30,183 anak, jumlah murid SD
yang diperiksa 19,206 anak (63,63%) dan jumlah yang mendapatkan
perawatan 5,155 anak (82,69%) dari 6,234 anak yang perlu
perawatan. (Tabel 50 dan 51)
B. Ketersediaan Obat
Kebutuhan akan jenis obat dan jenis obat generik yang tersedia
cukup bervariasi pada setiap Puskesmas. Perbedaan kebutuhan baik
untuk jenis dan jumlah obat tergantung pada situasi dan kondisi
masyarakat dan lingkungan disekitar pelayanan kesehatan.
Ketersediaan obat di Kota Kediri sebagian besar sudah memenuhi
kebutuhan di sarana kesehatan.
Hasil pengumpulan data nama jenis obat sesuai kebutuhan
pelayanan kesehatan dasar di Dinas Kesehatan Kota Kediri ditunjukkan
pada ( tabel 66 ) yaitu Albendazol tab, Amoxillin 500 mg tab,Amoxillin
Syrup, Deksametason tab, Diazepam injeksi 5mg/ml, Epineprin
(Adrenalin ) injeksi 0,1%, Fitomenadion ( vitamin K) injeksi,Furosemid
tab 40 mg,Garam Oralit,Glibenklamid,Kaptopril tab,Magnesium Sulfat
injeksi 20%,Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg- 1ml,Obat Anti
Tuberculosis dewasa,Oksitosin injeksi,Parasetamol 500 mg tab,Tablet
tambah darah,Vaksin BCG,Vaksin TT,Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-
Hib,jadi jumlah kumulatif item obat indikator yang tersedia di
puskesmas 1.102 (87,46%).
C. Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan
untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
45
Beberapa permasalahan gizi sering dijumpai pada kelompok
masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A,
gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi.
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan
melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin setiap
bulan. Hasil dari kompilasi data dari 3 kecamatan di Kota Kediri,
jumlah balita yang dilaporkan sebanyak 26.103 balita yang
ditimbang sebanyak 17.791 balita (68,2%). Dari hasil penimbangan
jumlah balita dengan bawah garis merah (BGM) sebesar 137 balita
(0,8 %). Hal ini dapat terlihat pada tabel 47.
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Tujuan pemberian kapsul Vitamin A adalah untuk menurunkan
prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A(KVA) pada balita.
Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita dilakukan 2 kali
dalam setahun. Pada tahun 2015 hasil dari kompilasi 3 kecamatan
dengan 9 Puskesmas di Kota Kediri jumlah bayi sebanyak 4642,
yang mendapat Vit A sebesar 4.112 (88,58%), jumlah anak balita
sebanyak 17.129 yang mendapat Vit.A sebesar 17.057 (99,58%) dan
sedangkan jumlah balita sebanyak 21.771 yang mendapat Vit A
sebesar 21.169 ( 97,23%) seperti pada tabel 44.
3. Pemberian Tablet Besi
Anemia Gizi adalah rendahnya kadar Haemoglobin (Hb) dalam
darah yang disebabkan karena kekurangan zat besi yang diperlukan
untuk pembentukan Hb. Di Indonesia sebagian besar anemia ini
disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia
kekurangan zat besi atau anemia gizi besi.
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
46
Pada tahun 2015 jumlah ibu hamil yang ada sebesar 5.324 dan
yang mendapatkan pemberian tablet Fe1 4.223 (79,32%) bumil dan
Fe3 4.064 (76,33%) bumil. Dapat dilihat pada tabel 32.
Gambar 28. Persentase Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 pada Bumil
di Kota Kediri (2013-2015)
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
2013 2014 2015
84.70%91.67%
79.32%77.57%87.31%
76.33%
Fe1 Fe3
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
47
B A B V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan
dalam sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan, tenaga
kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
A. SARANA KESEHATAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai sarana kesehatan
diantaranya Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana Upaya Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat (UKBM). Data dapat dilihat pada Tabel 73.
1. Puskesmas
Untuk meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat,
di Kota Kediri mempunyai 9 Puskesmas dan 26 Puskesmas
Pembantu, Puskesmas keliling 16 buah, 3 Puskesmas yang telah
bersertifikasi ISO 9001: 2008 di Puskesmas Sukorame, Puskesmas
Pesantren II dan Puskesmas Kota Wilayah Utara dan 1 Puskesmas
yang telah terakreditasi di Puskesmas Pesantren I. Secara
konseptual, Puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan
dapat melayani sasaran penduduk rata-rata 30.000 jiwa per 1
Puskesmas.
2. Rumah Sakit/ BP/ Klinik
Rumah Sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan harus
mampu menjawab dan merespon tantangan dan tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional
dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan paradigma
Best Quality-Safety, Best Price and Best Delivery (QPD) yaitu tidak
hanya meningkatan mutu pelayanan tetapi juga menjaga
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
48
keselamatan pasien secara konsisten dan terus menerus dengan
biaya seefisien mungkin.
Ada beberapa upaya yang telah dilaksanakan guna
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat diantaranya :
a. Pelayanan Maskin Kuota/Non Kuota di Puskesmas dan
Jaringannya.
b. Standarisasi pelayanan RS melalui Akreditasi versi 2012.
c. Gratis Pelayanan Spesialis di RS pemberi pelayanan Jamkesda di
Kota Kediri maupun RS milik Provinsi Jawa Timur bagi seluruh
masyarakat miskin Kota Kediri.
d. Peningkatan status pengelolaan dari RS Swadana menjadi BLUD
Jumlah seluruh Rumah Sakit di Kota Kediri pada tahun 2015
sebanyak 12 buah yang terdiri 7 Rumah Sakit Umum dan 5 Rumah
Sakit Khusus. Rumah Sakit Umum yang ada di Kota Kediri meliputi
1 RSUD, 1 RS TNI AD dan RS POLRI, sisanya adalah RS Umum
Swasta. Sedangkan RS Khususnya adalah 1 RS Khusus Kusta milik
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 1 RSIA dan 1 RS Khusus Bedah.
Saat ini jumlah klinik di Kota Kediri ada 34 buah yang terdiri 4
klinik utama dan 30 klinik pratama.
3. Klinik Seroja
Pelayanan VCT dan IMS melalui Klinik Seroja. Klinik ini
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang beresiko tinggi
khususnya dalam penanganan, penatalaksanaan dan konseling yang
berkaitan dengan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV-
AIDS.
4. Labkesda
Pembentukan Labkesda berdasarkan Peraturan Walikota
Kediri No 52 Tahun 2012 Tanggal 18 Desember 2012, dimana jenis
pelayanan kesehatannya berupa
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
49
a. Pemeriksaan Laboratorium Klinik, terdiri dari Pemeriksaan Kimia
Klinik; Pemeriksaan Hematologi Klinik; Pemeriksaan Imuno-
serologi; Pemeriksaan Mikrobiologi klinik; Pemeriksaan
Parasitologi dan Cairan tubuh (liquor) serta Pemeriksaan
Narkoba (toksikologi)
b. Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat/ Kesehatan
Lingkungan, meliputi : Pemeriksaan fisika, kimia kesehatan,
mikrobiologi, toksikologi dari sampling air bersih, air minum, air
limbah, makanan dan/atau sampling dari sumber lain;
Pemeriksaan hapusan alat, bahan/benda, atau cairan (sekresi)
tubuh manusia; Pelayanan sertifikasi Laik Sehat Tempat Umum,
Hotel dan Restoran. Pelayanan pengambilan sampling di
lapangan, serta Pelayanan konsultasi sanitasi.
5. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Salah satu indikator penting untuk menggambarkan
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana
produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Data yang berhasil dikumpulkan tahun 2015 adalah jumlah
apotik di Kota Kediri sebanyak 85 buah dan pedagang besar farmasi
15 buah, Gudang farmasi Kota Kediri sebanyak 1 unit, Penyalur Alat
Kesehatan sebanyak 2 buah dan Cabang Penyalur Alat Kesehatan 3
buah, dan Toko Obat sebanyak 11 unit (Tabel 67).
6. Sarana Kesehatan bersumber daya masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan
memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di masyarakat.
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) diantaranya
adalah posyandu (340), poskesdes (42), desa siaga (46).
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
50
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling
dikenal oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal
5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.
Untuk memantau perkembangannya posyandu dikelompokkan
menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama, posyandu madya,
posyandu purnama dan posyandu mandiri.
Jumlah Posyandu di Kota Kediri menurut hasil kompilasi dari
Profil Kesehatan tahun 2015, bahwa seluruh posyandu yang ada
sebesar 340 buah, dengan rincian posyandu pratama 0 buah (0%),
posyandu madya 34 buah (10%), posyandu purnama 238 buah (70%)
dan posyandu mandiri 68 buah (20%). Seperti yang tercantum pada
tabel 69.
B. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan merupakan bagian terpenting dalam
peningkatan pelayanan kesehatan. Peningkatan kualitas harus menjadi
prioritas utama mengingat tenaga kesehatan saat ini berkaitan dengan
globalisasi dunia dan persaingan terhadap kualitas ketenagaan harus
menjadi pemicu. Bila peningkatan kualitas dapat dijalankan secara
bertahap maka peningkatan pelayanan kesehatan akan dapat tercapai.
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya
kesehatan tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga
diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran situasi
ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di sektor pemerintah
maupun swasta perlu diketahui. Data yang dapat dikumpulkan
meliputi data jumlah dan jenis sumber daya manusia kesehatan yang
ada pada Dinas Kesehatan Kota Kediri, UPT Dinas Kesehatan Kota,
Rumah Sakit Umum, Puskesmas, RS, RB, BP Swasta, TNI POLRI pada
tahun 2015
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
51
Jumlah sumber daya manusia kesehatan di Kota Kediri sebesar
2.826 orang, yang tersebar di 9 Puskesmas 452 orang, Dinas Kesehatan
Kota 64 orang, RSUD/RS. Swasta/RSB 1.978 orang (data yang masuk
100% dari Rumah Sakit yang ada di Kota Kediri), BP/Klinik 332 orang
(data yang masuk 94,12% dari Balai Pengobatan/ Klinik yang ada
dikota Kediri).(Tabel 72-78)
1. Jenis Tenaga Kesehatan Berdasarkan Rasio Penduduk
Untuk melihat kecukupan tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan di antaranya digunakan indikator rasio tenaga.
Rasio masing-masing tenaga kesehatan di Kota Kediri sementara
pada tahun 2015 yaitu (1) rasio dokter spesialis sebesar 55,71 per
100.000 penduduk, artinya melibihi rasio dari dokter spesialis yang
berdasarkan standar yaitu hanya 6 dokter spesialis dalam 100.000
penduduk. (2)rasio dokter umum 59,28 per 100.000 penduduk,
artinya mencukupi dari kebutuhan berdasarkan standar yaitu 40
dokter umum dalam 100.000 penduduk. (3)rasio dokter gigi sebesar
24,64 per 100.000 penduduk, artinya telah mencukupi dari
kebutuhan berdasarkan standar kebutuhan yaitu 11 per 100.000
penduduk. (4) rasio perawat sebesar 450,35 per 100.000 penduduk
yang berarti kebutuhan perawat di Kota Kediri telah melebihi dari
kebutuhan jika berdasarkan standar yaitu 117 per 100.000
penduduk. (5)rasio bidan sebesar 296,77 per 100.000 penduduk yang
berarti bahwa telah mencukupi dari kebutuhan tenaga bidan di Kota
Kediri jika berdasarkan standar yaitu 100 bidan per 100.000
penduduk. (6)rasio tenaga kefarmasian sebesar 65,00 per 100.000
penduduk, ini berarti kebutuhan tenaga kefarmasian telah melebihi
jika berdasarkan standar yaitu 10 per 100.000 penduduk. (7)rasio
tenaga gizi sebesar 19,29 per 100.000 penduduk, artinya di Kota
Kediri belum memenuhi jika berdasarkan standar yaitu 22 per
100.000 penduduk. (8)rasio tenaga kesehatan masyarakat sebesar
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
52
6.07 per 100.000 penduduk, artinya Kota Kediri belum memenuhi
jika berdasarkan standar yaitu 40 per 100.000 penduduk. (9)rasio
tenaga sanitasi sebesar 8.57 per 100.000 peduduk, artinya Kota
Kediri masih membutuhkan tenaga sanitasi jika berdasarkan standar
yaitu 40 per 100.000 penduduk.
2. Persebaran Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja
Tenaga kesehatan yang terdistribusi pada berbagai institusi
kesehatan di Kota Kediri pada tahun 2015, terserap paling banyak
pada RS sebesar 69,99%, kemudian Puskesmas dan jaringannya
sebesar 15,99%, lalu sarana kesehatan lain (termasuk BP/Klinik)
sebesar 11,75%, dan yang terkecil yaitu pada Dinas Kesehatan Kota
Kediri sebesar 2,26%.
Gambar 29. Persentase tenaga kesehatan menurut unit kerja di Kota Kediri
Tahun 2015
Adapun jenis tenaga yang bekerja pada dinas kesehatan Kota
Kediri dan sarana pelayanan kesehatan baik Puskesmas, Rumah
Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Balai Pengobatan swasta dapat
dilihat pada tabel 72-78.
2.26
15.99
69.99
11.75
Dinkes
Puskesmas
RS
BP/ Klinik
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
53
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari Pemerintah dan
Masyarakat. Anggaran Pemerintah bersumber dari APBN dan APBD.
Total anggaran APBD kota pada tahun 2015 sebesar
Rp. 1.618.913.077.843,- dengan total anggaran kesehatan dari APBD dan
APBN sebesar Rp. 674.250.153.493,- (Tabel 80). Anggaran APBD untuk
untuk Dinas Kesehatan Rp. 117.017.985.165,-
Gambar 30. Persentase Total Anggaran Kesehatan terhadap APBD
di Kota Kediri Tahun 2015
-
1,000,000,000,000
2,000,000,000,000
Anggaran Kesehatan APBD Kota
674,250,153,493
1,618,913,077,843
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
54
BAB VI
PENUTUP
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi
pemimpin dan organisasi dalam menjalankan manajemen, maka penyediaan
data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan
dalam proses pengambilan keputusan, informasi tentang kesehatan kepada
lintas sektor dan masyarakat luas. Di bidang kesehatan, data dan informasi
diperoleh melalui Sistem Informasi Kesehatan (SIK), namun sangat disadari
sistem informasi kesehatan yang ada saat ini belum dapat memenuhi
kebutuhan data dan informasi kesehatan secara menyeluruh.
Profil Kesehatan Kota Kediri tahun 2015 saat ini masih
terdapat kekurangan atau be lum dapat dikatakan sempurna ,
namun diharapakan profil kesehatan ini dapat memberikan gambaran
secara garis besar tentang keadaan kesehatan masyarakat Kota Kediri yang
telah dicapai. Walaupun Profil Kesehatan Kota Kediri ini belum dapat
menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun ini
merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data
capaian SPM. Untuk meningkatkan kualitas profil Kesehatan Kota Kediri
untuk masa yang akan datang perlu dicari terobosan-terobosan dan
makanisme-mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat,
tepat dan akurat guna mengisi kekosongan data, agar dapat tersedia
data dan informasi yang akurat.
Diharapkan Profil Kesehatan Kota Kediri dapat memberikan
gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang keadaan kesehatan
masyarakat yang telah dicapai selama tahun 2015, sehingga sangat
diharapkan untuk menunjang makna “sejahtera” dalam Visi Kota Kediri
“Menata Kota Kediri lebih sejahtera, berkeadilan, berdaya saing, berakhlak
dan tanpa korupsi”, yang bermakna Adalah terwujudnya peningkatan lebih
lanjut dari kondisi makmur, yang tidak hanya berdimensi material atau
jasmaniah, tetapi juga spiritual atau rohaniah, yang memungkinkan rakyat
Profil Kesehatan Kota Kediri 2015
55
menjadi manusia yang utuh dalam menggapai cita-cita ideal, dan
berpartisipasi dalam proses pembangunan secara kreatif, inovatif, dan
konstruktif, dalam tata kehidupan (juga tata pemerintahan) yang aman dan
tenteram, rukun dan damai, di samping terpenuhinya kebutuhan dasar
sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja, juga
bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, bebas dari ketakutan dan
belenggu diskriminasi, serta bebas dari penindasan, dengan sumber daya
manusia yang makin berkualitas secara fisik, psikis maupun intelektualitas.
Terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (basic needs) menjadi prasyarat
untuk mencapai kondisi sejahtera dengan standar hidup yang layak.
Sehingga dapat terwujud masyarakat Kota Kediri yang lebih sejahtera, hidup
dalam situasi dan kondisi aman, tenteram, damai, sentosa dan makmur. Hal
ini juga sesuai dengan misi Kota Kediri yaitu “Mewujudkan masyarakat yang
agamis, bermoral, sejahtera, berbudaya dan sebagai Pusat Pendidikan”.
Profil Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015 merupakan salah satu
sarana untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di
Kota Kediri dan juga merupakan salah satu sarana evaluasi hasil
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Diharapkan Profil Kesehatan ini dapat memberikan gambaran secara
garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan
masyarakat di kota Kediri yang telah dicapai. Namun sangat disadari, sistem
informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi
kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, hal ini berimplikasi
pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kota
Kediri berdasarkan responsive gender, walaupun demikian diharapkan
penyusunan profil ini dapat memberikan gambaran terhadap evaluasi
program maupun perencanaan kesehatan kedepan, sehingga dapat dijadikan
sebagai salah satu indikator program kesehatan di Kota Kediri.
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 63 Km2Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 46 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 139,493 140,511 280,004 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 6.3 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km24416.5 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 40.9 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 99.3 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 96.35 95.39 95.87 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 21,298.00 23,953.00 45,251.00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 30,937.00 27,514.00 58,451.00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 14,579.00 6,475.00 21,054.00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 14,788.00 14,471.00 29,259.00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 2,143 2,134 4,277 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 3 3 3 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 10 9 19 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 5 4 4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati - 3 3 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 0 1 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 1 4 5 Balita Tabel 5
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
No.
Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
No.
Lampiran
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0 2 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 3 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 70 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 101 66 167 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 60.48 39.52 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 72.41 46.97 59.64 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 161 112 273 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 115.42 79.71 97.50 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 0.00 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek #DIV/0! #DIV/0! 10.86 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 0.00 0.00 77.86 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 0.00 0.00 9.29 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 0.00 0.00 87.14 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 0.00 0.00 1.79 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 83.05 82.76 82.91 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 75 29 104 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 21 9 30 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 9 2 11 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 9 1 10 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0.00 0.00 0.00 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 3 0 3 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 2.15 0.00 1.07 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 % Tabel 15
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
No.
Lampiran
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0.14 0.00 0.07 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100.00 #DIV/0! 100.00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 1.58 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 24 19 43 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 1 1 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 0.00 0.00 98.57 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! 0.36 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 1 1 1 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 14.67 18.26 16.95 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 19.33 42.64 34.39 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 1.00 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0.31 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
No.
Lampiran
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 90.39 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 93.20 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 92.26 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 92.26 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 31.66 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 76.33 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 97.72 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 98.93 94.66 96.80 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 9.41 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 66.58 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2.29 2.86 2.57 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100.37 100.75 100.56 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 99.77 99.48 99.63 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 65.04 63.92 64.48 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 88.54 91.99 90.27 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 78.26 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi - - 95.21 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi - - 90.12 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 86.00 91.28 88.58 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 98.20 101.01 99.58 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 80.65 66.89 73.79 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) - - - % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 86.19 86.47 86.33 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 67.17 69.18 68.16 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.80 0.75 0.77 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100.10 99.64 99.88 % Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1.37 Tabel 50
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
No.
Lampiran
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 93.51 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 93.51 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 60.31 66.96 63.63 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 78.14 87.16 82.69 % Tabel 51
73
Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 78.14 87.16 82.69 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 46.24 63.92 55.92 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 34.51 % Tabel 53
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 273.05 400.94 337.23 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 23.44 23.99 23.72 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 5.30 5.00 5.15 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 2.42 2.33 2.37 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 52.87 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 47.12 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 3.65 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 52.61 % Tabel 57
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 82.55 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 30.33 % Tabel 59
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
No.
Lampiran
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 85.00 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 28.99 % Tabel 61
92 Desa STBM 100.00 % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 86.83 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 70.99 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina - % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik 4.61 % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 7.00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 5.00 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 2.00 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 9.00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 17.00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 26.00 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 85.00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100.00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 340.00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 90.00 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 1.51 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 42.00 Poskesdes Tabel 70
Polindes - Polindes Tabel 70
Posbindu 18.00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 46.00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 100.00 % Tabel 71
D.2 Tenaga Kesehatan
106 Jumlah Dokter Spesialis 113.00 43.00 156.00 Orang Tabel 72
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
No.
Lampiran
107 Jumlah Dokter Umum 69.00 97.00 166.00 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 115.00 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 16.00 64.00 80.00 Orang Tabel 72
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 28.57 per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan 417.00 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 296.77 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 417.00 844.00 1,261.00 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 450.35 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 6.00 26.00 32.00 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 29.00 171.00 200.00 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 2.00 15.00 17.00 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 8.00 16.00 24.00 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi 2.00 52.00 54.00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan
120 Total Anggaran Kesehatan 674,250,153,493.00 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 19.76 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 2,408,001.86 Rp Tabel 81
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mojoroto 24.6 0 14 14 114,403 2,855 40.07 4650.53
2 Kota 14.9 0 17 17 83,920 20,963 4.00 5632.21
3 Pesantren 23.9 0 15 15 81,681 20,376 4.01 3417.62
JUMLAH (KAB/KOTA) 63.4 0 46 46 280,004 44,194 6.34 4,416
Sumber: - Kantor Statistik Kota Kediri
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
KECAMATANDESA KELURAHAN
DESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 11,449 11,064 22,513 103.48
2 5 - 9 11,012 10,650 21,662 103.40
3 10 - 14 10,585 9,998 20,583 105.87
4 15 - 19 12,753 13,206 25,959 96.57
5 20 - 24 13,605 12,268 25,873 110.90
6 25 - 29 12,182 10,805 22,987 112.74
7 30 - 34 11,337 10,809 22,146 104.88
8 35 - 39 10,299 10,100 20,399 101.97
9 40 - 44 10,447 10,609 21,056 98.47
10 45 - 49 9,177 10,418 19,595 88.09
11 50 - 54 8,653 9,386 18,039 92.19
12 55 - 59 6,545 6,918 13,463 94.61
13 60 - 64 4,518 4,708 9,226 95.96
14 65 - 69 2,881 3,435 6,316 83.87
15 70 - 74 2,003 2,680 4,683 74.74
16 75+ 2,047 3,457 5,504 59.21
JUMLAH 139,493 140,511 280,004 99.28
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 41
Sumber: - Kantor Statistik Kota Kediri
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 116,260 117,936 234,196
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
MELEK HURUF112,016 112,502 224,518 96.35 95.39 95.87
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 13,661 19,943 33,604 11.75 16.91 14.35
b. SD/MI 20,997 25,580 46,577 18.06 21.69 19.89
c. SMP/ MTs 21,298 23,953 45,251 18.32 20.31 19.32
d. SMA/ MA 30,937 27,514 58,451 26.61 23.33 24.96
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 14,579 6,475 21,054 12.54 5.49 8.99
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 14,788 14,471 29,259 12.72 12.27 12.49
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0.00 0.00 0.00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0.00 0.00 0.00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0.00 0.00 0.00
Sumber: Kantor Statistik Kota Kediri
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
TABEL 4
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mojoroto Mrican 146 1 147 161 1 162 307 2 309
2 Mojoroto Campurejo 276 1 277 333 0 333 609 1 610
3 Mojoroto Sukorame 372 1 373 403 0 403 775 1 776
4 Kota Kota Wil Utara 205 0 205 203 0 203 408 0 408
5 Kota Kota Wil Selatan 223 2 225 181 1 182 404 3 407
6 Kota Balowerti 268 0 268 236 2 238 504 2 506
7 Pesantren Pesantren 1 176 0 176 215 1 216 391 1 392
8 Pesantren Pesantren 2 336 1 337 294 1 295 630 2 632
9 Pesantren Ngletih 141 1 142 108 0 108 249 1 250
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,143 7 2,150 2,134 6 2,140 4,277 13 4,290
3.3 2.8 3.0
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
NO KECAMATANNAMA
PUSKESMASHIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Mojoroto Mrican 2 0 0 0 2 0 1 1 4 0 1 1
2 Mojoroto Campurejo 1 0 0 0 1 1 0 1 2 1 0 1
3 Mojoroto Sukorame 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0
4 Kota Kota Wil Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kota Kota Wil Selatan 2 0 0 0 1 0 0 0 3 0 0 0
6 Kota Balowerti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Pesantren Pesantren 1 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0
8 Pesantren Pesantren 2 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0
9 Pesantren Ngletih 3 0 1 1 1 2 0 2 4 2 1 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 0 1 1 9 3 1 4 19 3 2 5
5 0 0 0 4 1 0 2 4 1 0 1
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYIa BALITA BAYI
a ANAK
BALITABALITA NEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA ANAK
BALITABAYI
a ANAK
BALITANEONATAL NEONATAL
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Mojoroto Mrican 307 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Mojoroto Campurejo 609 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mojoroto Sukorame 775 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 2 2
4 Kota Kota Wil Utara 408 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
5 Kota Kota Wil Selatan 404 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Kota Balowerti 504 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Pesantren Pesantren 1 391 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Pesantren Pesantren 2 630 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Pesantren Ngletih 249 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4,277 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 0 1 2 3
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 70
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Mojoroto Mrican 9,636 9,831 19,467 6 50.00 6 50.00 12 10 52.63 9 47.37 19 0 0.00
2 Mojoroto Campurejo 21,922 18,017 39,939 23 59 16 41.03 39 27 53 24 47.06 51 0 0.00
3 Mojoroto Sukorame 25,950 27,246 53,196 9 60 6 40.00 15 28 64 16 36.36 44 0 0.00
4 Kota Kota Wil Utara 12,079 12,982 25,061 17 55 14 45.16 31 20 53 18 47.37 38 0 0.00
5 Kota Kota Wil Selatan 14,069 14,372 28,441 4 80 1 20.00 5 9 56 7 43.75 16 0 0.00
6 Balowerti Balowerti 15,384 16,696 32,080 15 63 9 37.50 24 26 63 15 36.59 41 0 0.00
7 Pesantren Pesantren 1 13,208 13,180 26,388 6 46 7 53.85 13 8 50 8 50.00 16 0 0.00
8 Pesantren Pesantren 2 19,359 20,340 39,699 12 86 2 14.29 14 19 73 7 26.92 26 0 0.00
9 Pesantren Ngletih 7,886 7,847 15,733 9 64 5 35.71 14 14 64 8 36.36 22 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 139,493 140,511 280,004 101 60 66 40 167 161 59 112 41 273 0 0
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 72.41 46.97 59.64
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 115.42 79.71 97.50
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 280004
PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
L PL+P
JUMLAH SELURUH
KASUS TB
L PL+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK
0-14 TAHUNNO KECAMATAN
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mojoroto Mrican 70 6 6 12 #DIV/0! #DIV/0! 17.14
2 Mojoroto Campurejo 240 23 16 39 #DIV/0! #DIV/0! 16.25
3 Mojoroto Sukorame 240 9 6 15 #DIV/0! #DIV/0! 6.25
4 Kota Kota Wil Utara 294 17 14 31 #DIV/0! #DIV/0! 10.54
5 Kota Kota Wil Selatan 42 4 1 5 #DIV/0! #DIV/0! 11.90
6 Balowerti Balowerti 166 15 9 24 #DIV/0! #DIV/0! 14.46
7 Pesantren Pesantren 1 103 6 7 13 #DIV/0! #DIV/0! 12.62
8 Pesantren Pesantren 2 118 12 2 14 #DIV/0! #DIV/0! 11.86
9 Pesantren Ngletih 265 9 5 14 #DIV/0! #DIV/0! 5.28
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 1,538 101 66 167 #DIV/0! #DIV/0! 10.86
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
% BTA (+)
TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
SUSPEK
TABEL 9
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Mojoroto Mrican 2 1 3 0.00 0.00 2 66.67 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 66.67 0
2 Mojoroto Campurejo 17 11 28 0.00 0.00 26 92.86 0.00 0.00 1 3.57 0.00 0.00 96.43 1
3 Mojoroto Sukorame 9 5 14 0.00 0.00 10 71.43 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 71.43 2
4 Kota Kota Wil Utara 13 11 24 0.00 0.00 22 91.67 0.00 0.00 1 4.17 0.00 0.00 95.83 1
5 Kota Kota Wil Selatan 3 4 7 0.00 0.00 7 100.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 100.00 0
6 Balowerti Balowerti 10 6 16 0.00 0.00 8 50.00 0.00 0.00 4 25.00 0.00 0.00 75.00 1
7 Pesantren Pesantren 1 9 2 11 0.00 0.00 8 72.73 0.00 0.00 1 9.09 0.00 0.00 81.82 0
8 Pesantren Pesantren 2 12 12 24 0.00 0.00 16 66.67 0.00 0.00 6 25.00 0.00 0.00 91.67 0
9 Pesantren Ngletih 7 6 13 0.00 0.00 10 76.92 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 76.92 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 82 58 140 0 0.00 0 0.00 109 77.86 0 0.00 0 0.00 13 9.29 0.00 0.00 87.14 0 0 5
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0 0 2
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Mojoroto Mrican 767 902 1,669 34 40 74 27 79.11 14 34.8788 41 55.20
2 Mojoroto Campurejo 1,742 1,387 3,129 78 62 139 46 59.34 52 84.24941 98 70.38
3 Mojoroto Sukorame 2,058 2,084 4,142 92 93 184 49 53.50 33 35.6 82 44.49
4 Kota Kota Wil Utara 959 992 1,951 43 44 87 70 164.03 42 95.1 112 129.00
5 Kota Kota Wil Selatan 1,116 1,101 2,217 50 49 99 69 138.94 55 112.3 124 125.69
6 Kota Balowerti 1,222 1,278 2,500 54 57 111 38 69.88 101 177.6 139 124.94
7 Pesantren Pesantren 1 1,047 1,006 2,053 47 45 91 28 60.10 23 51.4 51 55.82
8 Pesantren Pesantren 2 1,532 1,552 3,084 68 69 137 62 90.94 70 101.4 132 96.18
9 Pesantren Ngletih 624 586 1,210 28 26 54 20 72.03 11 42.2 31 57.57
JUMLAH (KAB/KOTA) 11,067 10,888 21,955 492 485 977 409 83.05 401 82.763 810 82.91
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00
2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00
3 15 - 19 TAHUN 5 1 6 5.77 0 0 0 0.00 1 0 1 1 0 1 10.00
4 20 - 24 TAHUN 16 2 18 17.31 2 1 3 10.00 0 0 0 1 0 1 10.00
5 25 - 49 TAHUN 44 23 67 64.42 19 8 27 90.00 8 2 10 7 1 8 80.00
6 ≥ 50 TAHUN 10 3 13 12.50 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 75 29 104 21 9 30 9 2 11 9 1 10
PROPORSI JENIS KELAMIN 72.12 27.88 70.00 30.00 81.82 18.18 90.00 10.00
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
TABEL 12
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 JANUARI 1,162 397 1,559 1,162 100.00 397 100.00 1,559 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
2 FEBRUARI 1,291 412 1,703 1,291 100.00 412 100.00 1,703 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
3 MARET 1,099 273 1,372 1,099 100.00 273 100.00 1,372 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
4 APRIL 1,283 263 1,546 1,283 100.00 263 100.00 1,546 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
5 MEI 1,258 508 1,766 1,258 100.00 508 100.00 1,766 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
6 JUNI 898 429 1,327 898 100.00 429 100.00 1,327 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
7 JULI 775 120 895 775 100.00 120 100.00 895 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
8 AGUSTUS 1,440 275 1,715 1,440 100.00 275 100.00 1,715 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
9 SEPTEMBER 1,198 256 1,454 1,198 100.00 256 100.00 1,454 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
10 OKTOBER 995 272 1,267 995 100.00 272 100.00 1,267 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
11 NOVEMBER 1,245 336 1,581 1,245 100.00 336 100.00 1,581 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
12 DESEMBER 1,134 403 1,537 1,134 100.00 403 100.00 1,537 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
JUMLAH 13,778 3,944 17,722 13,778 100.00 3,944 100.00 17,722 100.00 0 0.00 0 - 0 0.00
Sumber:BP PMI KOTA KEDIRI
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
TERHADAP HIV
L P
POSITIF HIV
L + P L P L + P
JUMLAH PENDONOR
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Mojoroto Mrican 9,636 9,831 19,467 206 210 417 157 76 198 94 355 85
2 Mojoroto Campurejo 21,922 18,017 39,939 469 386 855 313 67 356 92 669 78
3 Mojoroto Sukorame 25,950 27,246 53,196 555 583 1,138 199 36 293 50 492 43
4 Kota Kota Wil Utara 12,079 12,982 25,061 258 278 536 245 95 218 78 463 86
5 Kota Kota Wil Selatan 14,069 14,372 28,441 301 308 609 209 69 214 70 423 69
6 Balowerti Balowerti 15,384 16,696 32,080 329 357 687 52 16 77 22 129 19
7 Pesantren Pesantren 1 13,208 13,180 26,388 283 282 565 218 77 268 95 486 86
8 Pesantren Pesantren 2 19,359 20,340 39,699 414 435 850 263 63 369 85 632 74
9 Pesantren Ngletih 7,886 7,847 15,733 169 168 337 256 152 273 163 529 157
JUMLAH (KAB/KOTA) 139,493 140,511 280,004 2,985 3,007 5,992 1,912 64.1 2,266 75.4 4,178 69.7
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH TARGET
PENEMUAN
DIARE DITANGANI
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mojoroto Mrican 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Mojoroto Campurejo 1 0 1 0 0 0 1 0 1
3 Mojoroto Sukorame 0 0 0 1 0 1 1 0 1
4 Kota Kota Wil Utara 0 0 0 1 0 1 1 0 1
5 Kota Kota Wil Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Balowerti Balowerti 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Pesantren Pesantren 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Pesantren Pesantren 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Pesantren Ngletih 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 2 0 2 3 0 3
PROPORSI JENIS KELAMIN 100.00 0.00 100.00 0.00 100.00 0.00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 2.150645552 0 1.071413266
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Mojoroto Mrican 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Mojoroto Campurejo 1 0 0.00 0 0
3 Mojoroto Sukorame 1 0 0.00 0 0
4 Kota Kota Wil Utara 1 0 0.00 0 0
5 Kota Kota Wil Selatan 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Balowerti Balowerti 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Pesantren Pesantren 1 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 Pesantren Pesantren 2 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Pesantren Ngletih 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 - 0.00 - 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA
KUSTA
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mojoroto Mrican 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Mojoroto Campurejo 1 0 1 0 0 0 1 0 1
3 Mojoroto Sukorame 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kota Kota Wil Utara 0 0 0 1 0 1 1 0 1
5 Kota Kota Wil Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Kota Balowerti 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Pesantren Pesantren 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Pesantren Pesantren 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Pesantren Ngletih 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 1 0 1 2 0 2
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.143376 0 0.071428
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Mojoroto Mrican 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Mojoroto Campurejo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Mojoroto Sukorame 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Kota Kota Wil Utara 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Kota Kota Wil Selatan 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Balowerti Balowerti 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
7 Pesantren Pesantren 1 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 Pesantren Pesantren 2 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Pesantren Ngletih 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
NO KECAMATAN PUSKESMASRFT PB
L + PPENDERITA PB
aPENDERITA MB
a
L + P
RFT MB
L PL P
TABEL 18
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Mojoroto Mrican 4,400 0
2 Mojoroto Campurejo 9,064 0
3 Mojoroto Sukorame 12,019 1
4 Kota Kota Wil Utara 5,662 0
5 Kota Kota Wil Selatan 6,430 0
6 Kota Balowerti 7,245 0
7 Pesantren Pesantren 1 5,953 0
8 Pesantren Pesantren 2 8,957 0
9 Pesantren Ngletih 3,548 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 63,278 1
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 1.58
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:64,758
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Mojoroto Mrican 0 0 0 0
2 Mojoroto Campurejo 0 0 0 0
3 Mojoroto Sukorame 0 0 0 0
4 Kota Kota Wil Utara 0 0 0 0
5 Kota Kota Wil Selatan 0 0 0 0
6 Balowerti Balowerti 0 0 0 0
7 Pesantren Pesantren 1 0 0 0 0
8 Pesantren Pesantren 2 0 0 0 0
9 Pesantren Ngletih 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TABEL 20
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Mojoroto Mrican 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
2 Mojoroto Campurejo 11 6 17 0 0 0 0 0 0 0
3 Mojoroto Sukorame 5 1 6 0 0 1 1 0 0 0
4 Kota Kota Wil Utara 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
5 Kota Kota Wil Selatan 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
6 Balowerti Balowerti 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0
7 Pesantren Pesantren 1 5 5 10 0 0 0 0 0 0 0
8 Pesantren Pesantren 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0
9 Pesantren Ngletih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 24 19 43 0 0 1 1 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mojoroto Mrican 17 0 #DIV/0! #DIV/0! 0.0
2 Mojoroto Campurejo 43 0 #DIV/0! #DIV/0! 0.0
3 Mojoroto Sukorame 52 0 #DIV/0! #DIV/0! 0.0
4 Kota Kota Wil Utara 17 0 #DIV/0! #DIV/0! 0.0
5 Kota Kota Wil Selatan 23 1 #DIV/0! #DIV/0! 4.3
6 Balowerti Balowerti 30 0 #DIV/0! #DIV/0! 0.0
7 Pesantren Pesantren 1 44 0 #DIV/0! #DIV/0! 0.0
8 Pesantren Pesantren 2 38 0 #DIV/0! #DIV/0! 0.0
9 Pesantren Ngletih 12 0 #DIV/0! #DIV/0! 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 276 0 0 1 #DIV/0! #DIV/0! 0.4
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.0 98.6
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Mojoroto Mrican 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Mojoroto Campurejo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Mojoroto Sukorame 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Kota Kota Wil Utara 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Kota Kota Wil Selatan 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 Balowerti Balowerti 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 Pesantren Pesantren 1 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 Pesantren Pesantren 2 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 Pesantren Ngletih 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Mojoroto Mrican 0 0 0 0 0 0
2 Mojoroto Campurejo 0 0 0 0 0 0
3 Mojoroto Sukorame 0 0 0 0 0 0
4 Kota Kota Wil Utara 0 0 0 0 0 0
5 Kota Kota Wil Selatan 0 0 0 0 0 0
6 Balowerti Balowerti 0 0 0 0 0 0
7 Pesantren Pesantren 1 0 0 0 1 1 2
8 Pesantren Pesantren 2 0 0 0 0 1 1
9 Pesantren Ngletih 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 2 3
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 1 1 1
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Mojoroto Mrican 7,242 7,496 14,738 2,595 35.83 3,894 51.95 6,489 44.03 426 16.416185 910 23.369286 1336 20.588689
2 Mojoroto Campurejo 19,512 20,768 40,280 16,662 85.39 19,148 92.20 35,810 88.90 2024 12.147401 3055 15.954669 5079 14.183189
3 Mojoroto Sukorame 16,477 13,724 30,201 8,457 51.33 12,307 89.68 20,764 68.75 1047 12.380277 2850 23.157553 3897 18.76806
4 Kota Kota Wil Utara 10,579 10,951 21,530 3,630 34.31 6,810 62.19 10,440 48.49 1212 33.38843 3258 47.84141 4470 42.816092
5 Kota Kota Wil Selatan 9,078 9,898 18,976 7,348 80.94 16,222 163.89 23,570 124.21 1155 15.718563 2046 12.612502 3201 13.580823
6 Balowerti Balowerti 11,563 12,731 24,294 190 1.64 723 5.68 913 3.76 82 43.157895 399 55.186722 481 52.683461
7 Pesantren Pesantren 1 9,937 10,053 19,990 49 0.49 1,201 11.95 1,250 6.25 20 40.816327 139 11.573689 159 12.72
8 Pesantren Pesantren 2 14,563 15,507 30,070 6,234 42.81 17,411 112.28 23,645 78.63 1445 23.179339 3547 20.372179 4992 21.112286
9 Pesantren Ngletih 5,929 5,992 11,921 5,973 100.74 11,862 197.96 17,835 149.61 89 1.4900385 153 1.2898331 242 1.3568825
JUMLAH (KAB/KOTA) 104,880 107,120 212,000 51,138 48.76 89,578 83.62 140,716 66.38 7,500 14.666197 16,357 18.260064 23,857 16.954007
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUAN
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Mojoroto Mrican 2,595 3,894 6,489 91 3.51 1,055 27.09 1,146 17.66 35 38.46 635 60.19 670 58.46
2 Mojoroto Campurejo 19,939 21,238 41,177 299 1.50 803 3.78 1,102 2.68 52 17.39 634 78.95 686 62.25
3 Mojoroto Sukorame 8,457 12,307 20,764 294 3.48 654 5.31 948 4.57 100 34.01 208 31.80 308 32.49
4 Kota Kota Wil Utara 4,230 7,770 12,000 0 0.00 131 1.69 131 1.09 0 #DIV/0! 20 15.27 20 15.27
5 Kota Kota Wil Selatan 7,348 16,222 23,570 4,229 57.55 4,800 29.59 9,029 38.31 699 16.53 1571 32.73 2270 25.14
6 Balowerti Balowerti 16,147 24,223 40,370 158 0.98 754 3.11 912 2.26 63 39.87 503 66.71 566 62.06
7 Pesantren Pesantren 1 10,887 16,183 27,070 49 0.45 1,201 7.42 1,250 4.62 12 24.49 421 35.05 433 34.64
8 Pesantren Pesantren 2 6,234 17,411 23,645 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Pesantren Ngletih 10,343 16,396 26,739 73 0.71 87 0.53 160 0.60 43 58.90 52 59.77 95 59.38
JUMLAH (KAB/KOTA) 86,180 135,644 221,824 5,193 6.03 9,485 6.99 14,678 6.62 1,004 19.33 4,044 42.64 5,048 34.39
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS
DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15
TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mojoroto Mrican 41,936 82 0.20 0.00 0.00 0 0.00
2 Mojoroto Campurejo 40,513 152 0 3 1.97 0 0.00
3 Mojoroto Sukorame 37,331 441 1 3 0.68 2 0.45
4 Kota Kota Wil Utara 31,430 104 0 1 0.96 0 0.00
5 Kota Kota Wil Selatan 24,447 98 0 0 0.00 0 0.00
6 Balowerti Balowerti 17,741 224 1 7 3.13 0 0.00
7 Pesantren Pesantren 1 14,280 269 2 0 0.00 0 0.00
8 Pesantren Pesantren 2 9,572 139 1 2 1.44 3 2.16
9 Pesantren Ngletih 146,648 91 0 0 0.00 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 363,898 1,600 0 16 1.00 5 0.31
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM
DAN PAYUDARATUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN
USIA 30-50 TAHUN
IVA POSITIF
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
DIKETAHU
I
DITANGGU-
LANGIAKHIR L P L+P
0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Keracunan makanan 1 1 14-7-2015 14-7-2015 14-7-2015 30 39 69 0 0 0 1 6 6 5 19 12 4 10 6 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
2 Keracunan makanan 1 1 16-9-2015 16-9-2015 16-9-2015 27 42 69 0 0 0 0 14 54 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
3 Campak 1 1 7-9-2015 7-9-2015 7-9-2015 9 3 12 0 0 1 1 2 5 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH
DESA/KEL
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
YANG TERSERANG
TABEL 28
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6
1 Mojoroto Mrican 1 1 100.00
2 Mojoroto Campurejo 1 1 100.00
3 Mojoroto Sukorame 1 1 100.00
4 Kota Kota Wil Utara 0 0 #DIV/0!
5 Kota Kota Wil Selatan 0 0 #DIV/0!
6 Balowerti Balowerti 0 0 #DIV/0!
7 Pesantren Pesantren 1 0 0 #DIV/0!
8 Pesantren Pesantren 2 0 0 #DIV/0!
9 Pesantren Ngletih 0 0 #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 100.00
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Mojoroto Mrican 333 302 90.7 307 92.2 318 307 96.5 310 97.5 310 97.5
2 Mojoroto Campurejo 683 684 100.1 618 90.5 652 616 94.5 613 94.0 613 94.0
3 Mojoroto Sukorame 910 865 95.1 797 87.6 869 769 88.5 748 86.1 748 86.1
4 Kota Kota Wil Utara 429 425 99.1 413 96.3 409 401 98.0 392 95.8 392 95.8
5 Kota Kota Wil Selatan 487 473 97.1 424 87.1 464 420 90.5 415 89.4 415 89.4
6 Balowerti Balowerti 548 533 97.3 501 91.4 524 495 94.5 493 94.1 493 94.1
7 Pesantren Pesantren 1 451 424 94.0 391 86.7 431 385 89.3 373 86.5 373 86.5
8 Pesantren Pesantren 2 679 674 99.3 633 93.2 648 625 96.5 624 96.3 624 96.3
9 Pesantren Ngletih 269 254 94.4 245 91.1 257 243 94.6 250 97.3 250 97.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,789 4,634 96.8 4,329 90.4 4,572 4,261 93.2 4,218 92.3 4,218 92.3
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT
YANKES NIFAS
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A JUMLAHK1 K4NO
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Mojoroto Mrican 333 0 - 0 - 1 0.3 0 - 0 - 1 0.3
2 Mojoroto Campurejo 683 0 - 1 0.1 36 5.3 64 9.4 269 39.4 370 54.2
3 Mojoroto Sukorame 910 0 - 0 - 0 - 15 1.6 183 20.1 198 21.8
4 Kota Kota Wil Utara 429 0 - 0 - 1 0.2 8 1.9 192 44.8 201 46.9
5 Kota Kota Wil Selatan 487 0 - 0 - 7 1.4 48 9.9 42 8.6 97 19.9
6 Balowerti Balowerti 548 2 0.4 0 - 5 0.9 7 1.3 7 1.3 19 3.5
7 Pesantren Pesantren 1 451 4 0.9 1 0.2 9 2.0 29 6.4 124 27.5 163 36.1
8 Pesantren Pesantren 2 679 0 - 4 0.6 44 6.5 63 9.3 351 51.7 462 68.0
9 Pesantren Ngletih 269 0 - 0 - 0 - 0 - 5 1.9 5 1.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,789 6 0.1 6 0.1 103 2.2 234 4.9 1,173 24.5 1,516 31.7
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Mojoroto Mrican 8,048 23 0.3 6 0.1 7 0.1 5 0.1 8 0.1
2 Mojoroto Campurejo 16,547 3 0.0 26 0.2 63 0.4 89 0.5 125 0.8
3 Mojoroto Sukorame 21,959 0 - 1 0.0 0 - 33 0.2 50 0.2
4 Kota Kota Wil Utara 10,342 0 - 1 0.0 4 0.0 6 0.1 18 0.2
5 Kota Kota Wil Selatan 11,729 0 - 0 - 1 0.0 37 0.3 18 0.2
6 Balowerti Balowerti 13,236 18 0.1 34 0.3 49 0.4 93 0.7 164 1.2
7 Pesantren Pesantren 1 10,898 7 0.1 15 0.1 20 0.2 27 0.2 40 0.4
8 Pesantren Pesantren 2 16,400 1 0.0 1 0.0 13 0.1 22 0.1 577 3.5
9 Pesantren Ngletih 6,499 0 - 1 0.0 1 0.0 3 0.0 3 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 115,658 52 0.0 85 0.1 158 0.1 315 0.3 1,003 0.9
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Mojoroto Mrican 370 302 81.62 282 76.22
2 Mojoroto Campurejo 759 537 70.75 685 90.25
3 Mojoroto Sukorame 1011 765 75.67 750 74.18
4 Kota Kota Wil Utara 477 420 88.05 403 84.49
5 Kota Kota Wil Selatan 540 382 70.74 312 57.78
6 Balowerti Balowerti 610 514 84.26 463 75.90
7 Pesantren Pesantren 1 504 422 83.73 385 76.39
8 Pesantren Pesantren 2 754 658 87.27 589 78.12
9 Pesantren Ngletih 299 223 74.58 195 65.22
JUMLAH (KAB/KOTA) 5324 4,223 79.32 4,064 76.33
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 33
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Mojoroto Mrican 333 67 71 106.61 146 161 307 22 24 46 24 109.6 21 87.0 45 97.7
2 Mojoroto Campurejo 683 137 167 122.25 276 333 609 41 50 91 48 115.9 54 108.1 102 111.7
3 Mojoroto Sukorame 910 182 157 86.26 372 403 775 56 60 116 55 98.6 52 86.0 107 92.0
4 Kota Kota Wil Utara 429 86 84 97.90 205 203 408 31 30 61 29 94.3 26 85.4 55 89.9
5 Kota Kota Wil Selatan 487 97 108 110.88 223 181 404 33 27 61 25 74.7 29 106.8 54 89.1
6 Balowerti Balowerti 548 110 96 87.59 268 236 504 40 35 76 39 97.0 32 90.4 71 93.9
7 Pesantren Pesantren 1 451 90 63 69.84 176 215 391 26 32 59 20 75.8 27 83.7 47 80.1
8 Pesantren Pesantren 2 679 136 104 76.58 336 294 630 50 44 95 50 99.2 42 95.2 92 97.4
9 Pesantren Ngletih 269 54 86 159.85 141 108 249 21 16 37 28 132.4 20 123.5 48 128.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,789 958 936 97.72 2,143 2,134 4,277 321 320 642 318 98.9 303 94.7 621 96.8
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
L + PL P
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUP
PERKIRAAN
BUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
TABEL 34
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH %
KON
DOM % SUNTIK % PIL %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Mojoroto Mrican 110 5.1 12 0.6 162 7.5 80 3.7 364 16.8 42 1.9 1,468 67.6 299 13.8 0 0.0 0 0.0 1,809 83.2 2,173 100.0
2 Mojoroto Campurejo 532 11.6 7 0.2 329 7.2 380 8.3 1,248 27.2 102 2.2 2,551 55.5 695 15.1 0 0.0 0 0.0 3,348 72.8 4,596 100.0
3 Mojoroto Sukorame 560 9.3 11 0.2 165 2.7 505 8.4 1,241 20.6 408 6.8 3,720 61.8 654 10.9 0 0.0 0 0.0 4,782 79.4 6,023 100.0
4 Kota Kota Wil Utara 429 11.8 8 0.2 325 8.9 483 13.3 1,245 34.3 282 7.8 1,404 38.6 702 19.3 0 0.0 0 0.0 2,388 65.7 3,633 100.0
5 Kota Kota Wil Selatan 327 11.3 8 0.3 318 11.0 245 8.5 898 31.0 177 6.1 1,507 52.0 314 10.8 0 0.0 0 0.0 1,998 69.0 2,896 100.0
6 Balowerti Balowerti 257 8.0 6 0.2 248 7.7 244 7.6 755 23.5 269 8.4 1,759 54.7 431 13.4 0 0.0 0 0.0 2,459 76.5 3,214 100.0
7 Pesantren Pesantren 1 89 2.9 1 0.0 71 2.3 235 7.6 396 12.8 243 7.9 1,581 51.2 866 28.1 0 0.0 0 0.0 2,690 87.2 3,086 100.0
8 Pesantren Pesantren 2 313 6.5 16 0.3 439 9.1 234 4.8 1,002 20.7 274 5.7 2,802 57.9 761 15.7 0 0.0 0 0.0 3,837 79.3 4,839 100.0
9 Pesantren Ngletih 153 8.1 4 0.2 93 4.9 211 11.1 461 24.4 43 2.3 1,064 56.2 325 17.2 0 0.0 0 0.0 1,432 75.6 1,893 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,770 8.6 73 0.2 2,150 6.6 2,617 8.1 7,610 23.5 1,840 5.7 17,856 55.2 5,047 15.6 0 0.0 0 0.0 24,743 76.5 32,353 100.0
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 35
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Mojoroto Mrican 6 6.1 5 5.1 13 13.1 19 19.2 43 43.4 2 2.0 53 53.5 1 1.0 0 0.0 0 0.0 56 56.6 99 100.0
2 Mojoroto Campurejo 101 11.0 2 0.2 39 4.2 129 14.0 271 29.5 70 7.6 406 44.1 173 18.8 0 0.0 0 0.0 649 70.5 920 100.0
3 Mojoroto Sukorame 59 7.8 6 0.8 41 5.4 76 10.0 182 23.9 41 5.4 476 62.6 61 8.0 0 0.0 0 0.0 578 76.1 760 100.0
4 Kota Kota Wil Utara 62 8.8 1 0.1 48 6.8 98 13.9 209 29.6 48 6.8 303 43.0 145 20.6 0 0.0 0 0.0 496 70.4 705 100.0
5 Kota Kota Wil Selatan 13 6.3 3 1.5 7 3.4 13 6.3 36 17.6 3 1.5 153 74.6 13 6.3 0 0.0 0 0.0 169 82.4 205 100.0
6 Balowerti Balowerti 43 11.2 4 1.0 47 12.3 26 6.8 120 31.3 57 14.9 148 38.6 58 15.1 0 0.0 0 0.0 263 68.7 383 100.0
7 Pesantren Pesantren 1 18 2.8 0 0.0 0 0.0 33 5.1 51 7.9 84 13.1 265 41.3 242 37.7 0 0.0 0 0.0 591 92.1 642 100.0
8 Pesantren Pesantren 2 36 6.6 13 2.4 23 4.2 56 10.2 128 23.4 21 3.8 334 61.1 64 11.7 0 0.0 0 0.0 419 76.6 547 100.0
9 Pesantren Ngletih 2 0.6 0 0.0 6 1.9 32 10.2 40 12.8 16 5.1 219 70.0 38 12.1 0 0.0 0 0.0 273 87.2 313 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 340 7.4 34 0.7 224 4.9 482 10.5 1,080 23.6 342 7.5 2,357 51.5 795 17.4 0 0.0 0 0.0 3,494 76.4 4,574 100.0
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Mojoroto Mrican 3,378 99 2.9 2,173 64.3
2 Mojoroto Campurejo 6,931 920 13.3 4,596 66.3
3 Mojoroto Sukorame 9,231 760 8.2 6,023 65.2
4 Kota Kota Wil Utara 5,567 705 12.7 3,633 65.3
5 Kota Kota Wil Selatan 4,349 205 4.7 2,896 66.6
6 Balowerti Balowerti 4,936 383 7.8 3,214 65.1
7 Pesantren Pesantren 1 4,579 642 14.0 3,086 67.4
8 Pesantren Pesantren 2 6,890 547 7.9 4,839 70.2
9 Pesantren Ngletih 2,730 313 11.5 1,893 69.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 48,591 4,574 9.4 32,353 66.6
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 37
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Mojoroto Mrican 146 161 307 146 100 161 100.0 307 100.0 2 1.36986 5 3.1 7 2.3
2 Mojoroto Campurejo 276 333 609 276 100.0 333 100.0 609 100.0 3 1.1 5 1.5 8 1.3
3 Mojoroto Sukorame 372 403 775 372 100.0 403 100.0 775 100.0 10 2.7 8 2.0 18 2.3
4 Kota Kota Wil Utara 205 203 408 205 100.0 203 100.0 408 100.0 8 3.9 4 2.0 12 2.9
5 Kota Kota Wil Selatan 223 181 404 223 100.0 181 100.0 404 100.0 6 2.7 8 4.4 14 3.5
6 Balowerti Balowerti 268 236 504 268 100.0 236 100.0 504 100.0 4 1.5 8 3.4 12 2.4
7 Pesantren Pesantren 1 176 215 391 176 100.0 215 100.0 391 100.0 5 2.8 7 3.3 12 3.1
8 Pesantren Pesantren 2 336 294 630 336 100.0 294 100.0 630 100.0 6 1.8 8 2.7 14 2.2
9 Pesantren Ngletih 141 108 249 141 100.0 108 100.0 249 100.0 5 3.5 8 7.4 13 5.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,143 2,134 4,277 2,143 100.0 2,134 100.0 4,277 100.0 49 2.3 61 2.9 110 2.6
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Mojoroto Mrican 146 161 307 140 95.9 168 104.3 308 100.3 138 94.5 160 99.4 298 97.1
2 Mojoroto Campurejo 276 333 609 284 102.9 358 107.5 642 105.4 293 106.2 349 104.8 642 105.4
3 Mojoroto Sukorame 372 403 775 380 102.2 391 97.0 771 99.5 379 101.9 384 95.3 763 98.5
4 Kota Kota Wil Utara 205 203 408 204 99.5 198 97.5 402 98.5 202 98.5 197 97.0 399 97.8
5 Kota Kota Wil Selatan 223 181 404 222 99.6 200 110.5 422 104.5 221 99.1 197 108.8 418 103.5
6 Balowerti Balowerti 268 236 504 267 99.6 233 98.7 500 99.2 261 97.4 231 97.9 492 97.6
7 Pesantren Pesantren 1 176 215 391 177 100.6 215 100.0 392 100.3 175 99.4 203 94.4 378 96.7
8 Pesantren Pesantren 2 336 294 630 337 100.3 282 95.9 619 98.3 332 98.8 289 98.3 621 98.6
9 Pesantren Ngletih 141 108 249 140 99.3 105 97.2 245 98.4 137 97.2 113 104.6 250 100.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,143 2,134 4,277 2,151 100.4 2,150 100.7 4,301 100.6 2,138 99.8 2,123 99.5 4,261 99.6
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
LJUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
TABEL 39
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mojoroto Mrican 136 152 288 89 65.4 87 57.2 176 61.1
2 Mojoroto Campurejo 187 175 362 110 58.8 104 59.4 214 59.1
3 Mojoroto Sukorame 396 435 831 243 61.4 237 54.5 480 57.8
4 Kota Kota Wil Utara 227 218 445 136 59.9 128 58.7 264 59.3
5 Kota Kota Wil Selatan 38 35 73 22 57.9 23 65.7 45 61.6
6 Balowerti Balowerti 148 138 286 116 78.4 112 81.2 228 79.7
7 Pesantren Pesantren 1 289 312 601 202 69.9 212 67.9 414 68.9
8 Pesantren Pesantren 2 325 295 620 168 51.7 188 63.7 356 57.4
9 Pesantren Ngletih 176 136 312 164 93.2 121 89.0 285 91.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,922 1,896 3,818 1,250 65.0 1,212 63.9 2,462 64.5
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANJUMLAH BAYI
PUSKESMASL P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mojoroto Mrican 163 163 326 151 92.6 123 75.5 274 84.0
2 Mojoroto Campurejo 299 334 633 151 50.5 322 96.4 473 74.7
3 Mojoroto Sukorame 452 446 898 373 82.5 390 87.4 763 85.0
4 Kota Kota Wil Utara 215 210 425 207 96.3 186 88.6 393 92.5
5 Kota Kota Wil Selatan 238 238 476 232 97.5 226 95.0 458 96.2
6 Balowerti Balowerti 278 269 547 275 98.9 250 92.9 525 96.0
7 Pesantren Pesantren 1 218 222 440 206 94.5 231 104.1 437 99.3
8 Pesantren Pesantren 2 336 333 669 334 99.4 310 93.1 644 96.3
9 Pesantren Ngletih 130 132 262 133 102.3 121 91.7 254 96.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,329 2,347 4,676 2,062 88.5 2,159 92 4,221 90.3
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
1 2 3 4 5 6
1 Mojoroto Mrican 4 4 100.00
2 Mojoroto Campurejo 5 5 100.00
3 Mojoroto Sukorame 5 2 40.00
4 Kota Kota Wil Utara 8 8 100.00
5 Kota Kota Wil Selatan 4 2 50.00
6 Balowerti Balowerti 5 4 80.00
7 Pesantren Pesantren 1 5 3 60.00
8 Pesantren Pesantren 2 6 5 83.33
9 Pesantren Ngletih 4 3 75.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 46 36 78.26
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KELURAHAN
UCINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN
UCI
`
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
BAYI DIIMUNISASI
Hb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Mojoroto Mrican 146 161 307 0.00 0.00 306 99.67 0.00 0.00 318 103.58
2 Mojoroto Campurejo 276 333 609 0.00 0.00 624 102.46 0.00 0.00 659 108.21
3 Mojoroto Sukorame 372 403 775 0.00 0.00 806 104.00 0.00 0.00 802 103.48
4 Kota Kota Wil Utara 205 203 408 0.00 0.00 408 100.00 0.00 0.00 416 101.96
5 Kota Kota Wil Selatan 223 181 404 0.00 0.00 346 85.64 0.00 0.00 350 86.63
6 Balowerti Balowerti 268 236 504 0.00 0.00 467 92.66 0.00 0.00 526 104.37
7 Pesantren Pesantren 1 176 215 391 0.00 0.00 380 97.19 0.00 0.00 404 103.32
8 Pesantren Pesantren 2 336 294 630 0.00 0.00 611 96.98 0.00 0.00 636 100.95
9 Pesantren Ngletih 141 108 249 0.00 0.00 224 89.96 0.00 0.00 223 89.56
JUMLAH (KAB/KOTA) 2143 2134 4277 0 0.00 0 0.00 4172 97.55 0 0.00 0 0.00 4334 101.33
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
L P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Mojoroto Mrican 163 163 326 - - 259 79.45 0 0 257 78.83 0 0 272 83.44 0 0 310 95.09
2 Mojoroto Campurejo 299 334 633 - - 648 102.37 0 0 639 100.95 0 0 696 109.95 0 0 720 113.74
3 Mojoroto Sukorame 452 446 898 - - 783 87.19 0 0 783 87.19 0 0 811 90.31 0 0 812 90.42
4 Kota Kota Wil Utara 215 210 425 - - 424 99.76 0 0 424 99.76 0 0 402 94.59 0 0 314 73.88
5 Kota Kota Wil Selatan 238 238 476 - - 395 82.98 0 0 381 80.04 0 0 456 95.80 0 0 424 89.08
6 Balowerti Balowerti 278 269 547 - - 540 98.72 0 0 529 96.71 0 0 519 94.88 0 0 510 93.24
7 Pesantren Pesantren 1 218 222 440 - - 415 94.32 0 0 415 94.32 0 0 440 100.00 0 0 410 93.18
8 Pesantren Pesantren 2 336 333 669 - - 617 92.23 0 0 617 92.23 0 0 625 93.42 0 0 490 73.24
9 Pesantren Ngletih 130 132 262 - - 235 89.69 0 0 221 84.35 0 0 231 88.17 0 0 224 85.50
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,329 2,347 4,676 0 - 0 - 4,316 92.30 0 0 0 0 4,266 91.23 0 0 0 0 4,452 95.21 0 0 0 0 4,214 90.12
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
L + PL P L + PL + P L P L + P L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)L P
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Mojoroto Mrican 182 178 360 156 85.71 159 89.33 315 87.50 604 587 1,191 735 121.69 719 122.49 1,454 122.08 786 765 1,551 891 113.36 878 114.77 1,769 114.06
2 Mojoroto Campurejo 342 283 625 255 74.56 247 87.28 502 80.32 1,373 1,076 2,449 1,153 83.94 1,022 94.93 2,174 88.77 1,715 1,359 3,074 1,408 82.07 1,269 93.34 2,676 87.05
3 Mojoroto Sukorame 439 462 901 434 98.86 460 99.57 894 99.22 1,626 1,626 3,252 1,903 117.04 1,916 117.80 3,819 117.42 2,065 2,088 4,153 2,337 113.17 2,376 113.77 4,713 113.47
4 Kota Kota Wil Utara 198 168 366 194 97.98 195 116.07 389 106.28 757 775 1,532 710 93.79 720 92.84 1,430 93.31 955 943 1,898 904 94.66 915 96.98 1,819 95.81
5 Kota Kota Wil Selatan 269 245 514 205 76.21 183 74.69 388 75.49 881 858 1,739 844 95.80 799 93.12 1,643 94.48 1,150 1,103 2,253 1,049 91.22 982 89.03 2,031 90.15
6 Balowerti Balowerti 220 259 479 195 88.64 210 81.08 405 84.55 963 998 1,961 946 98.23 1,035 103.66 1,981 100.99 1,183 1,257 2,440 1,141 96.45 1,245 99.01 2,386 97.77
7 Pesantren Pesantren 1 238 224 462 183 76.89 194 86.61 377 81.60 828 787 1,615 768 92.73 707 89.85 1,475 91.33 1,066 1,011 2,077 951 89.21 901 89.08 1,852 89.15
8 Pesantren Pesantren 2 351 318 669 299 85.19 319 100.31 618 92.38 1,213 1,215 2,428 1,107 91.22 1,094 90.00 2,200 90.61 1,564 1,533 3,097 1,406 89.87 1,413 92.14 2,818 90.99
9 Pesantren Ngletih 133 133 266 119 89.47 105 78.95 224 84.21 493 469 962 416 84.38 467 99.47 883 91.74 626 602 1,228 535 85.46 572 94.93 1,107 90.11
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,372 2,270 4,642 2,040 86.00 2,072 91.28 4,112 88.58 8,738 8,391 17,129 8,581 98.20 8,476 101.01 17,057 99.58 11,110 10,661 21,771 10,621 95.60 10,548 98.94 21,169 97.23
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
MENDAPAT VIT AJUMLAH
MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS
L + PJUMLAH BAYI JUMLAH
L + PP
MENDAPAT VIT A
LL PL + P PL
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLA
H% JUMLA
H% JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Mojoroto Mrican 538 529 1,067 398 397 795 74.0 75.1 74.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0
2 Mojoroto Campurejo 674 615 1,289 485 531 1,016 71.9 86 78.8 0 0.0 0 0.0 0 0.0
3 Mojoroto Sukorame 995 1,091 2,086 1,723 926 2,649 173.2 85 127.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
4 Kota Kota Wil Utara 598 582 1,180 329 344 673 55.1 59 57.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0
5 Kota Kota Wil Selatan 782 717 1,499 300 286 586 38.3 40 39.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0
6 Balowerti Balowerti 479 551 1,030 406 401 807 84.8 73 78.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7 Pesantren Pesantren 1 715 685 1,400 276 267 543 38.6 39 38.8 0 0.0 0 0.0 0 0.0
8 Pesantren Pesantren 2 679 649 1,328 487 473 960 71.7 73 72.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0
9 Pesantren Ngletih 251 257 508 202 172 374 80.3 67 73.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,711 5,676 11,387 4,606 3,796 8,402 80.6 67 73.8 0 0.0 0 0.0 0 0.0
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
% (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D)
TABEL 46
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mojoroto Mrican 604 587 1,191 573 94.9 506 86.2 1,079 90.6
2 Mojoroto Campurejo 1,373 1,076 2,449 1,050 76.5 1,036 96.3 2,086 85.2
3 Mojoroto Sukorame 1,626 1,626 3,252 1,379 84.8 1,320 81.2 2,699 83.0
4 Kota Kota Wil Utara 757 775 1,532 734 97.0 691 89.2 1,425 93.0
5 Kota Kota Wil Selatan 881 858 1,739 857 97.3 807 94.1 1,664 95.7
6 Balowerti Balowerti 963 998 1,961 850 88.3 819 82.1 1,669 85.1
7 Pesantren Pesantren 1 828 787 1,615 689 83.2 688 87.4 1,377 85.3
8 Pesantren Pesantren 2 1,213 1,215 2,428 994 81.9 973 80.1 1,967 81.0
9 Pesantren Ngletih 493 469 962 405 82.2 416 88.7 821 85.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 8,738 8,391 17,129 7,531 86.2 7,256 86.5 14,787 86.3
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Mojoroto Mrican 918 897 1,815 792 786 1,577 86.2 87.6 86.9 4 0.5 4 0.5 8 0.5
2 Mojoroto Campurejo 2,087 1,657 3,744 1,093 1,099 2,192 52.4 66.3 58.5 28 2.5 27 2.5 55 2.5
3 Mojoroto Sukorame 2,466 2,493 4,959 2,038 2,122 4,160 82.6 85.1 83.9 7 0.4 6 0.3 13 0.3
4 Kota Kota Wil Utara 1,149 1,187 2,336 808 812 1,620 70.3 68.4 69.3 5 0.7 5 0.6 10 0.6
5 Kota Kota Wil Selatan 1,337 1,317 2,654 852 822 1,675 63.8 62.4 63.1 6 0.6 4 0.5 9 0.6
6 Balowerti Balowerti 1,464 1,528 2,992 862 876 1,738 58.9 57.3 58.1 6 0.7 8 0.9 14 0.8
7 Pesantren Pesantren 1 1,254 1,203 2,457 658 620 1,278 52.5 51.5 52.0 5 0.7 1 0.2 6 0.5
8 Pesantren Pesantren 2 1,836 1,857 3,693 1,333 1,285 2,619 72.6 69.2 70.9 5 0.4 5 0.4 10 0.4
9 Pesantren Ngletih 750 703 1,453 472 462 934 63.0 65.7 64.3 6 1.3 5 1.2 11 1.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 13,261 12,842 26,103 8,907 8,884 17,791 67.2 69 68.2 71 0.8 66 0.7 137 0.8
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
P
DITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
BGM
L
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mojoroto Mrican - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
2 Mojoroto Campurejo - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
3 Mojoroto Sukorame - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
4 Kota Kota Wil Utara - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
5 Kota Kota Wil Selatan - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
6 Balowerti Balowerti 1 - 1 1 100 - #DIV/0! 1 100
7 Pesantren Pesantren 1 1 1 1 100 - #DIV/0! 1 100
8 Pesantren Pesantren 2 2 3 5 2 100 3 100 5 100
9 Pesantren Ngletih - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 3 7 4 100 3 100 7 100
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Mojoroto Mrican 223 179 402 223 100.0 179 100.0 402 100.0 402 402 100.00
2 Mojoroto Campurejo 408 389 797 408 100.0 389 100.0 797 100.0 797 797 100.00
3 Mojoroto Sukorame 407 374 781 407 100.0 374 100.0 781 100.0 781 781 100.00
4 Kota Kota Wil Utara 358 306 664 358 100.0 306 100.0 664 100.0 664 664 100.00
5 Kota Kota Wil Selatan 465 491 956 465 100.0 491 100.0 956 100.0 956 956 100.00
6 Balowerti Balowerti 193 215 408 193 100.0 215 100.0 408 100.0 408 408 100.00
7 Pesantren Pesantren 1 299 294 593 295 98.7 291 99.0 586 98.8 593 586 98.82
8 Pesantren Pesantren 2 354 343 697 354 100.0 343 100.0 697 100.0 697 697 100.00
9 Pesantren Ngletih 191 198 389 198 103.7 191 96.5 389 100.0 389 389 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,898 2,789 5,687 2,901 100.1 2,779 99.6 5,680 99.9 5,687 5,680 99.88
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100.1 99.6 99.9
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
TABEL 50
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN1 2 3 4 5 6
1 Mojoroto Mrican 299 257 1.2
2 Mojoroto Campurejo 623 284 2.2
3 Mojoroto Sukorame 514 499 1.0
4 Kota Kota Wil Utara 77 117 0.7
5 Kota Kota Wil Selatan 827 511 1.6
6 Balowerti Balowerti 163 257 0.6
7 Pesantren Pesantren 1 148 193 0.8
8 Pesantren Pesantren 2 837 355 2.4
9 Pesantren Ngletih 255 255 1.0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 3,743 2,728 1.4
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Mojoroto Mrican 13 13 100.00 13 100.00 1,375 1,312 2,687 461 33.53 425 32.39 886 32.97 145 260 405 145 100.00 260 100.00 405 100.00
2 Mojoroto Campurejo 18 8 44.44 18 100.00 2,276 2,174 4,450 942 41.39 1,094 50.32 2,036 45.75 475 389 864 475 100.00 389 100.00 864 100.00
3 Mojoroto Sukorame 27 27 100.00 17 62.96 425 392 817 321 75.53 349 89.03 670 82.01 321 349 670 321 100.00 349 100.00 670 100.00
4 Kota Kota Wil Utara 16 16 100.00 16 100.00 2,123 1,937 4,060 2,123 100.00 1,937 100.00 4,060 100.00 487 351 838 127 26.08 179 51.00 306 36.52
5 Kota Kota Wil Selatan 13 13 100.00 13 100.00 1,151 1,225 2,376 739 64.21 1,010 82.45 1,749 73.61 175 144 319 164 93.71 134 93.06 298 93.42
6 Balowerti Balowerti 21 21 100.00 21 100.00 2,738 2,764 5,502 1,785 65.19 2,066 74.75 3,851 69.99 297 308 605 98 33.00 161 52.27 259 42.81
7 Pesantren Pesantren 1 16 16 100.00 16 100.00 1,764 1,724 3,488 401 22.73 492 28.54 893 25.60 213 269 482 108 50.70 194 72.12 302 62.66
8 Pesantren Pesantren 2 19 19 100.00 19 100.00 2,110 2,450 4,560 2,110 100.00 2,450 100.00 4,560 100.00 750 800 1,550 750 100.00 800 100.00 1,550 100.00
9 Pesantren Ngletih 11 11 100.00 11 100.00 1,139 1,104 2,243 225 19.75 276 25.00 501 22.34 225 276 501 225 100.00 276 100.00 501 100.00
JUMLAH (KAB/ KOTA) 154 144 93.51 144 93.51 15,101 15,082 30,183 9,107 60.31 10,099 66.96 19,206 63.63 3,088 3,146 6,234 2,413 78.14 2,742 87.16 5,155 82.69
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
%
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
%
TABEL 52
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mojoroto Mrican 847 1,042 1,889 493 58.21 928 89.06 1,421 75.22
2 Mojoroto Campurejo 2,279 2,889 5,168 1,228 53.88 1,425 49.33 2,653 51.34
3 Mojoroto Sukorame 1,927 1,844 3,771 926 48.05 1,650 89.48 2,576 68.31
4 Kota Kota Wil Utara 1,360 1,779 3,139 379 27.87 692 38.90 1,071 34.12
5 Kota Kota Wil Selatan 1,063 1,391 2,454 543 51.08 981 70.52 1,524 62.10
6 Balowerti Balowerti 1,233 1,526 2,759 380 30.82 737 48.30 1,117 40.49
7 Pesantren Pesantren 1 1,158 1,392 2,550 786 67.88 1,146 82.33 1,932 75.76
8 Pesantren Pesantren 2 1,700 2,158 3,858 745 43.82 1,344 62.28 2,089 54.15
9 Pesantren Ngletih 696 844 1,540 190 27.30 598 70.85 788 51.17
JUMLAH (KAB/KOTA) 12,263 14,865 27,128 5,670 46.24 9,501 63.92 15,171 55.92
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 53
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
%
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 48,894 0.00 0.00 17.46
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 62,894 0.00 0.00 22.46
1.2 PBI APBD 5,795 0.00 0.00 2.07
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 0 0.00 0.00 0.00
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 0 0.00 0.00 0.00
1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0.00 0.00 0.00
2 Jamkesda 27,928 0.00 0.00 9.97
3 Asuransi Swasta 0 0.00 0.00 0.00
4 Asuransi Perusahaan 0 0.00 0.00 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 96,617 0.00 0.00 34.51
Sumber: Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Kediri
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 54
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Mrican 6,075 15,380 21,455 0 0 0 13 6 19
2 Campurejo 15,341 19,761 35,102 0 0 0 239 156 395
3 Sukorame 14,958 29,485 44,443 0 0 0 212 96 308
4 Kota Wil Utara 12,166 19,486 31,652 0 0 0 97 142 239
5 Kota Wil Selatan 9,714 15,571 25,285 0 0 0 53 68 121
6 Balowerti 17,991 26,987 44,978 166 159 325 52 42 94
7 Pesantren 1 13,221 28,446 41,667 0 0 0 160 139 299
8 Pesantren 2 14,708 32,429 47,137 0 0 0 137 131 268
9 Ngletih 10,421 17,843 28,264 215 370 585 104 28 132
0 0 0
SUB JUMLAH I 114,595 205,388 319,983 381 529 910 1,067 808 1,875
1 RSUD Gambiran 83,228 90,856 174,084 7,759 7,281 15,040 1,274 1,127 2,401
2 RS Bhayangkara 36,690 48,880 85,570 9,378 7,032 16,410 3,634 3,590 7,224
3 RS Tk. IV 4,852 6,079 10,931 3,521 3,932 7,453 0 0 0
4 RSM Ahmad Dahlan 19,334 24,194 43,528 4,453 5,195 9,648 0 0 0
5 RS Baptis 39,785 39,314 79,099 4,687 4,613 9,300 4,536 4,257 8,793
6 RS Ratih 80 2,446 2,526 299 1,106 1,405 0 0 0
7 RS Lirboyo 4,831 3,793 8,624 651 466 1,117 0 0 0
8 RSIA Melinda 376 3,915 4,291 345 1,341 1,686 0 0 0
9 RS Citra Keluarga 35 554 589 52 424 476 0 0 0
10 RSB Nirmala 0 676 676 0 994 994 0 0 0
11 RSK Bedah Rahma Medika 1,511 2,062 3,573 191 222 413 0 0 0
12 RSK Kusta 7,094 6,562 13,656 480 127 607 0 0 0
0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II 197,816 229,331 427,147 31,816 32,733 64,549 9,444 8,974 18,418
1 Klinik Pratama PG Pesantren 3,750 3,500 7,250 0 0 0 0 0 0
2 Klinik Pratama Nusa Medika (Meritjan) 5,107 2,708 7,815 0 0
3 BP Panti Rahayu 869 2,627 3,496 0 0 0 0 0 0
4 BP LP 2,976 684 3,660 0 0
5 BP/ BPG Melia 1,426 1,810 3,236 57 187 244 0 0 0
6 Klinik Kecantikan DMR 70 175 245 0 0
7 BP Amanah 0 0 0
8 Klinik Avicena 183 229 412 35 46 81 0 0 0
9 Klinik Utama Mata Kediri 596 633 1,229 0 0
10 Klinik Kecantikan Natasha Skin Care 400 2,000 2,400 0 0
11 BP/RB Rien's 419 422 841 58 1 59 0 0 0
12 Klinik LBC Skin Care 175 257 432 0 0 0 0 0 0
13 BP/RB Sakinah 0 0 0
14 BP/ RB Melati 980 2,980 3,960 0 0 0 0 0 0
15 BP/ BKIA Dhaha Medika 2,630 2,978 5,608 0 0 0 0 0 0
16 Klinik Pratama Sam Husada In Health GG 3,126 52,189 55,315 0 0 0 7 46 53
17 Klinik Pratama KAI 1,360 1,022 2,382 13 11 24 0 0 0
18 Klinik Ut. Samudera Husada Kusuma 3,342 2,229 5,571 174 115 289 1 1 2
19 BP Karitas 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 BP/ RB Permata Bunda 1,400 1,500 2,900 0 0 0 0 0 0
21 BP Surya Medika 2,137 2,956 5,093 0 0 0 1 0 1
22 Klinik Pratama Imam Bonjol 6,181 7,946 14,127 0 0 0 0 1 1
23 Klinik Utama Ort. Harapan Hutama 808 805 1,613 142 72 214 0 0 0
24 BP. UNP Husada 109 438 547 0 0 0 0 0 0
25 BP PMI 104 22 126 0 0 0 0 0 0
26 BP IIK 385 578 963 0 0 0 0 0 0
27 BP Wahyu Medika Utama 228 292 520 0 0 0 0 0 0
28 BP Salsabila Medika 4,800 9,600 14,400 0 0 0 0 0 0
29 Klinik Pratama Bandar Lor 4,530 7,013 11,543 0 0 0 0 0 0
30 Klinik Pratama Syifa Medika 28 31 59 0 0 0 0 0 0
31 Klinik Pratama DKT 6,886 6,425 13,311 0 0 0 0 0 0
32 Klinik Pratama IPWL BNN 354 165 519 26 13 39 0 0 0
33 Klinik Pratama Ultra Medika 13,069 13,513 26,582 0 0 0 0 0 0
34 Klinik Kecantikan Naavagreen 48 912 960 0 0
SUB JUMLAH III 68,476 128,639 197,115 505 445 950 9 48 57
JUMLAH (KAB/KOTA) 380,887 563,358 944,245 32,702 33,707 66,409 10,520 9,830 20,350
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 139,493 140,511 280,004 139,493 140,511 280,004
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 273.1 400.9 337.2 23.4 24.0 23.7
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 55
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Gambiran 288 7,748 7,329 15,077 670 592 1,262 254 257 511 86.5 80.8 83.7 32.8 35.1 33.9
2 RS Bhayangkara 236 9,376 7,033 16,409 427 367 794 252 240 492 45.5 52.2 48.4 26.9 34.1 30.0
3 RS Tk. IV 120 3,521 3,932 7,453 39 48 87 21 31 52 11.1 12.2 11.7 6.0 7.9 7.0
4 RSM Ahmad Dahlan 171 4,879 5,874 10,753 301 447 748 163 178 341 61.7 76.1 69.6 33.4 30.3 31.7
5 RS Baptis 215 4,687 4,613 9,300 255 172 427 87 55 142 54.4 37.3 45.9 18.6 11.9 15.3
6 RS Ratih 100 404 500 904 - - - - - - - - - - - -
7 RS Lirboyo 51 651 466 1,117 5 5 10 1 3 4 7.7 10.7 9.0 1.5 6.4 3.6
8 RSIA Melinda 41 345 1,341 1,686 14 8 22 - - - 40.6 6.0 13.0 - - -
9 RS Citra Keluarga 50 52 424 476 - - - - - - - - - - - -
10 RSB Nirmala 25 - 971 971 - - - - - - #DIV/0! - - #DIV/0! - -
11 RSK Bedah Rahma Medika 25 191 222 413 1 1 2 1 1 2 5.2 4.5 4.8 5.2 4.5 4.8
12 RSK Kusta 61 480 127 607 2 - 2 2 - 2 4.2 - 3.3 4.2 - 3.3
1,383 32,334 32,832 65,166 1,714 1,640 3,354 781 765 1,546 5.3 5.0 5.1 2.4 2.3 2.4
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
NONAMA RUMAH
SAKITa
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Gambiran 288 15,077 70,304 67,028 66.9 52.35 2.31 4.45
2 RS Bhayangkara 236 16,409 72,304 78,554 83.9 69.53 0.84 4.79
3 RS Tk. IV 120 7,453 22,105 21,998 50.5 62.11 2.91 2.95
4 RSM Ahmad Dahlan 171 10,753 40,167 48,775 64.4 62.88 2.07 4.54
5 RS Baptis 215 9,300 38,302 29,456 48.8 43.26 4.32 3.17
6 RS Ratih 100 904 3,181 2,019 8.7 9.04 36.86 2.23
7 RS Lirboyo 51 1,117 3,351 3,375 18.0 21.90 13.67 3.02
8 RSIA Melinda 41 1,686 4,706 5,021 31.4 41.12 6.08 2.98
9 RS Citra Keluarga 50 476 2,380 2,380 13.0 9.52 33.34 5.00
10 RSB Nirmala 25 971 3,936 3,936 43.1 38.84 5.34 4.05
11 RSK Bedah Rahma Medika 25 413 1,177 881 12.9 16.52 19.24 2.13
12 RSK Kusta 61 607 4,947 4,946 22.2 9.95 28.53 8.15
1383 65166 266,860 52.9 47.12 3.65 0.00
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU
JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Mojoroto Mrican 4,966 800 16.1 500 62.5
2 Mojoroto Campurejo 9,836 1,000 10.2 591 59.1
3 Mojoroto Sukorame 14,052 2,294 16.3 1,420 61.9
4 Kota Kota Wil Utara 10,590 1,620 15.3 919 56.7
5 Kota Kota Wil Selatan 9,854 800 8.1 424 53.0
6 Balowerti Balowerti 10,228 1,000 9.8 380 38.0
7 Pesantren Pesantren 1 6,935 1,007 14.5 208 20.7
8 Pesantren Pesantren 2 11,127 1,200 10.8 587 48.9
9 Pesantren Ngletih 5,080 800 15.7 506 63.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 82,668 10,521 12.7 5,535 52.6
Sumber : Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Mojoroto Mrican 4,490 3,710 82.63 710.00 780 109.86 546 70.00 3,710 82.63
2 Mojoroto Campurejo 7,111 5,240 73.69 1871.00 1,029 55.00 1020 99.13 6,082 85.53
3 Mojoroto Sukorame 11,526 8,541 74.10 2985.00 2,710 90.79 2575 95.02 8,818 76.51
4 Kota Kota Wil Utara 5,062 4,639 91.64 423.00 392 92.67 312 79.59 4,670 92.26
5 Kota Kota Wil Selatan 5,983 1,054 17.62 4929.00 2,074 42.08 1472 70.97 3,909 65.34
6 Balowerti Balowerti 7,788 5,887 75.59 1901.00 1,831 96.32 1281 69.96 5,957 76.49
7 Pesantren Pesantren 1 6,542 5,295 80.94 1247.00 947 75.94 663 70.01 5,595 85.52
8 Pesantren Pesantren 2 9,293 7,611 81.90 1682.00 484 28.78 339 70.04 8,809 94.79
9 Pesantren Ngletih 4,739 4,032 85.08 707.00 668 94.48 467 69.91 4,071 85.90
JUMLAH (KAB/KOTA) 62,534 46,009 73.57 16,455 10,915 66.33 8675 79.48 51,621 82.55
TABEL 58
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
2014
JUMLAH
RUMAH YANG
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
2015
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
TABEL 59
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Mojoroto Mrican 19,467 1,268 1,288 1,260 1,280 1,532 1,557 1,530 1,552 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,086 2,126 2,086 2,126 4,958 25
2 Mojoroto Campurejo 39,939 53 265 53 265 6,356 6,381 6,356 6,381 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,712 1,812 1,712 1,812 8,458 21
3 Mojoroto Sukorame 53,196 1,420 1,445 1,420 1,445 10,024 10,049 10,024 10,049 0 0 0 0 0 0 0 0 94 940 94 940 0 0 0 0 2,947 3,047 2,947 3,047 15,481 29
4 Kota Kota Wil Utara 25,061 33 165 33 165 10,089 10,120 10,089 10,129 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 66 106 66 106 10,400 41
5 Kota Kota Wil Selatan 28,441 3,370 3,390 3,370 3,390 5,343 5,363 5,349 5,363 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,061 1,101 1,061 1,101 9,854 35
6 Balowerti Balowerti 32,080 36 56 36 56 7,076 7,096 7,076 7,096 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,026 3,076 3,026 3,076 10,228 32
7 Pesantren Pesantren 1 26,388 17 425 17 425 6,556 6,581 6,556 6,581 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 917 927 917 927 7,933 30
8 Pesantren Pesantren 2 39,699 0 0 0 0 11,206 11,236 11,236 11,236 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,262 1,270 1,262 1,270 12,506 32
9 Pesantren Ngletih 15,733 1,192 1,212 1,192 1,212 3,880 3,900 3,880 3,900 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5,112 32
JUMLAH (KAB/KOTA) 280,004 7,389 8,246 7,381 8,238 62,062 62,283 62,096 62,287 0 0 0 0 0 0 0 0 94 940 94 940 0 0 0 0 13,077 13,465 13,077 13,465 84,930 30
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
PENDUDUK
DENGAN AKSES
BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR
MINUM LAYAK
JU
MLA
H
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
NOMEMENUHI
SYARAT
MEMENUHI
SYARAT
KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MEMENUHI
SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H S
AR
AN
A
TABEL 60
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 Mojoroto Mrican 5 5 4 80.00
2 Mojoroto Campurejo 13 11 9 81.82
3 Mojoroto Sukorame 10 10 9 90.00
4 Kota Kota Wil Utara 0 0 0 #DIV/0!
5 Kota Kota Wil Selatan 10 10 10 100.00
6 Kota Balowerti 6 6 6 100.00
7 Pesantren Pesantren 1 9 9 4 44.44
8 Pesantren Pesantren 2 9 9 9 100.00
9 Pesantren Ngletih 1 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 63 60 51 85.00
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH
PENYELENGGARA
AIR MINUM
PUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL
DIPERIKSA
TABEL 61
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Mojoroto Mrican 19,467 2 75 2 75 100 4,448 4,825 4,448 4,825 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 4916 25.3
2 Mojoroto Campurejo 39,939 2 70 1 70 100 7,079 8,214 7,079 8,214 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 6738 16.9
3 Mojoroto Sukorame 53,196 2 85 2 85 100 11,469 14,579 11,469 14,579 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 14580 27.4
4 Kota Kota Wil Utara 25,061 2 90 2 90 100 5,009 10,215 5,009 10,215 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 10196 40.7
5 Kota Kota Wil Selatan 28,441 2 110 2 110 100 5,848 9,719 5,848 3,719 38.27 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 10215 35.9
6 Balowerti Balowerti 32,080 2 65 2 65 100 7,736 10,196 7,736 10,196 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 9719 30.3
7 Pesantren Pesantren 1 26,388 2 70 2 70 100 6,535 7,518 6,535 7,518 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 7513 28.5
8 Pesantren Pesantren 2 39,699 2 65 1 65 100 9,249 1,256 9,240 1,256 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 12564 31.6
9 Pesantren Ngletih 15,733 2 75 2 75 100 4,360 4,733 4,350 4,733 100 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 4733 30.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 280,004 18 705 16 705 100 61,733 71,255 61,714 65,255 91.58 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 81,174 29.0
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK
DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK
(JAMBAN SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
JU
MLA
H S
AR
AN
A
KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A
TABEL 62
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mojoroto Mrican 4 4 100 3 75.00 4 100
2 Mojoroto Campurejo 5 5 100 3 60.00 5 100
3 Mojoroto Sukorame 5 5 100 3 60.00 5 100
4 Kota Kota Wil Utara 8 8 100 6 75.00 8 100
5 Kota Kota Wil Selatan 4 4 100 0 0.00 4 100
6 Balowerti Balowerti 5 5 100 2 40.00 5 100
7 Pesantren Pesantren 1 5 5 100 2 40.00 5 100
8 Pesantren Pesantren 2 6 6 100 3 50.00 6 100
9 Pesantren Ngletih 4 4 100 0 0.00 4 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 46 46 100 22 47.83 46 100
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN
STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS
(SBS)
TABEL 63
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
SD
SL
TP
SL
TA
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H
SA
KIT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N
BIN
TA
NG
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Mojoroto Mrican 10 3 1 1 1 - - 16 10 100.0 3 100.0 1 100.0 1 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! - #DIV/0! 16 100.0
2 Mojoroto Campurejo 20 5 5 1 1 - 1 33 18 90.0 5 100.0 5 100.0 1 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! - - 30 90.9
3 Mojoroto Sukorame 27 6 18 1 2 - 2 56 25 92.6 5 83.3 18 100.0 1 100.0 2 100.0 0 #DIV/0! 2 100.0 53 94.6
4 Kota Kota Wil Utara 17 6 10 1 - - 7 41 7 41.2 1 16.7 3 30.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 71.4 17 41.5
5 Kota Kota Wil Selatan 12 6 4 1 1 - 1 25 12 100.0 5 83.3 4 100.0 1 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! 1 100.0 24 96.0
6 Balowerti Balowerti 23 5 8 1 4 - 7 48 23 100.0 4 80.0 7 87.5 1 100.0 4 100.0 0 #DIV/0! 6 85.7 45 93.8
7 Pesantren Pesantren 1 16 2 1 1 1 - 1 22 14 87.5 2 100.0 1 100.0 1 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! 1 100.0 20 90.9
8 Pesantren Pesantren 2 20 4 1 1 - - - 26 19 95.0 4 100.0 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 25 96.2
9 Pesantren Ngletih 11 1 1 1 - - - 14 11 100.0 1 100.0 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 14 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 156 38 49 9 10 0 19 281 139 89.1 30 78.9 41 83.7 9 100.0 10 100.0 0 #DIV/0! 15 78.9 244 86.83274
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
RUMAH SAKIT
UMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANG
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKANTEMPAT-TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS
YANG ADA
JU
ML
AH
TT
U
SARANA
KESEHATANHOTEL
SLTP SLTA
TABEL 64
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Mojoroto Mrican 31 0 1 5 24 30 96.77 0 0 0 1 1 3.23
2 Mojoroto Campurejo 129 17 0 11 69 97 75.19 0 0 0 32 32 24.81
3 Mojoroto Sukorame 223 13 21 9 104 147 65.92 0 0 0 76 76 34.08
4 Kota Kota Wil Utara 105 0 1 2 80 83 79.05 0 0 0 22 22 20.95
5 Kota Kota Wil Selatan 114 10 2 10 32 54 47.37 0 0 0 60 60 52.63
6 Kota Balowerti 109 2 21 6 66 95 87.16 0 0 0 14 14 12.84
7 Pesantren Pesantren 1 99 7 1 9 24 41 41.41 0 0 0 58 58 58.59
8 Pesantren Pesantren 2 58 0 3 9 46 58 100.00 0 0 0 0 0 0.00
9 Pesantren Ngletih 49 2 17 0 27 46 93.88 0 0 0 3 3 6.12
JUMLAH (KAB/KOTA) 917 51 67 61 472 651 70.99 0 0 0 266 266 29.01
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMASJUMLAH
TPM
TABEL 65
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Mojoroto Mrican 1 0 0 0 0 0 0.00 30 0 0 0 3 3 10.00
2 Mojoroto Campurejo 32 0 0 0 0 0 0.00 97 0 0 0 4 4 4.12
3 Mojoroto Sukorame 76 0 0 0 0 0 0.00 147 0 0 0 4 4 2.72
4 Kota Kota Wil Utara 22 0 0 0 0 0 0.00 83 0 0 0 3 3 3.61
5 Kota Kota Wil Selatan 60 0 0 0 0 0 0.00 54 0 0 0 3 3 5.56
6 Kota Balowerti 14 0 0 0 0 0 0.00 95 0 0 0 3 3 3.16
7 Pesantren Pesantren 1 58 0 0 0 0 0 0.00 41 0 0 0 4 4 9.76
8 Pesantren Pesantren 2 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 58 0 0 0 3 3 5.17
9 Pesantren Ngletih 3 0 0 0 0 0 0.00 46 0 0 0 3 3 6.52
JUMLAH (KAB/KOTA) 266 0 0 0 0 0 0.00 651 0 0 0 30 30 4.61
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit & Masalah Kesehatan Dinkes Kota Kediri
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JU
MLA
H T
PM
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
HIG
IEN
E S
AN
ITA
SI
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JU
MLA
H T
PM
TID
AK
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIU
JI
PE
TIK
TABEL 66
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet #DIV/0!
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet #DIV/0!
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet #DIV/0!
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet #DIV/0!
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol #DIV/0!
8 Metampiron tablet 500 mg tablet #DIV/0!
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul #DIV/0!
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet #DIV/0!
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +
polimiksin 10.000 IU/g
tube #DIV/0!
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +
Heksaklorofen 250 mg
supp #DIV/0!
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam
Salisilat 3%
pot #DIV/0!
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet #DIV/0!
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mg
tablet #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial #DIV/0!
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet #DIV/0!
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul #DIV/0!
23 Betametason krim 0,1 % krim #DIV/0!
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul #DIV/0!
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol #DIV/0!
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol #DIV/0!
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet #DIV/0!
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul #DIV/0!
30 Diazepam tablet 2 mg tablet #DIV/0!
31 Diazepam tablet 5 mg tablet #DIV/0!
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0!
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet #DIV/0!
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul #DIV/0!
37 Etakridin larutan 0,1% botol #DIV/0!
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul #DIV/0!
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet #DIV/0!
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet #DIV/0!
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol #DIV/0!
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul #DIV/0!
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet #DIV/0!
46 Furosemid tablet 40 mg tablet #DIV/0!
47 Gameksan lotion 1 % botol #DIV/0!
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
sach #DIV/0!
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol #DIV/0!
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet #DIV/0!
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet #DIV/0!
52 Gliserin botol #DIV/0!
53 Glukosa larutan infus 5% botol #DIV/0!
54 Glukosa larutan infus 10% botol #DIV/0!
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul #DIV/0!
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet #DIV/0!
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet #DIV/0!
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet #DIV/0!
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet #DIV/0!
61 Hidrkortison krim 2,5% tube #DIV/0!
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet #DIV/0!
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet #DIV/0!
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet #DIV/0!
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet #DIV/0!
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet #DIV/0!
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet #DIV/0!
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol #DIV/0!
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet #DIV/0!
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul #DIV/0!
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0!
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet #DIV/0!
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mg
tablet #DIV/0!
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol #DIV/0!
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet #DIV/0!
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet #DIV/0!
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul #DIV/0!
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial #DIV/0!
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial #DIV/0!
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial #DIV/0!
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125
mg
tablet #DIV/0!
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul #DIV/0!
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet #DIV/0!
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet #DIV/0!
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol #DIV/0!
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet #DIV/0!
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet #DIV/0!
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol #DIV/0!
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube #DIV/0!
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial #DIV/0!
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul #DIV/0!
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol #DIV/0!
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet #DIV/0!
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet #DIV/0!
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet #DIV/0!
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet #DIV/0!
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol #DIV/0!
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol #DIV/0!
111 Prednison tablet 5 mg tablet #DIV/0!
112 Primakuin tablet 15 mg tablet #DIV/0!
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet #DIV/0!
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet #DIV/0!
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet #DIV/0!
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!
117 Ringer Laktat larutan infus botol #DIV/0!
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%
tube #DIV/0!
119 Salisil bedak 2% kotak #DIV/0!
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial #DIV/0!
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul #DIV/0!
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul #DIV/0!
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol #DIV/0!
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul #DIV/0!
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul #DIV/0!
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet #DIV/0!
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet #DIV/0!
134 Vaksin Rabies Vero vial #DIV/0!
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet #DIV/0!
VAKSIN
136 BCG vial #DIV/0!
137 T T vial #DIV/0!
138 D T vial #DIV/0!
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
139 CAMPAK 10 Dosis vial #DIV/0!
140 POLIO 10 Dosis vial #DIV/0!
141 DPT-HB vial #DIV/0!
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial #DIV/0!
143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!
Sumber: Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Kediri
TABEL 66
NAMA PUSKESMAS :
Pkm
Mrican
Pkm
Sukorame
Pkm
Campurejo
Pkm
Balowerti
Pkm Kota
Utara
Pkm Kota
Selatan
Pkm
Pesantren I
Pkm
Pesantren
II
Pkm
Ngletih
1 Albendazol tab Tablet 7 7 7 7 7 7 7 7 7
2 Amoxicillin 500 mg tab Tablet 7 7 7 7 7 7 7 7 7
3 Amoxicillin syrup Botol 7 7 7 7 7 7 7 7 7
4 Deksametason tab Tablet 7 7 7 7 7 7 7 7 7
5 Diazepam injeksi 5 mg/mL Ampul 7 7 7 7 0 5 0 0 7
6 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai
HCL)Ampul 7 7 7 7 7 7 6 7 7
7 Fitomenadion (Vitamin K) injeksi Ampul 4 4 4 7 0 7 3 0 7
8 Furosemid tablet 40 mg Tablet 7 7 7 7 7 7 7 6 7
9 Garam oralit Kantong 7 7 7 7 7 7 7 7 7
10 Glibenklamid Tablet 7 7 7 7 7 7 7 6 7
11 Kaptopril tab Tablet 7 7 7 7 7 7 7 7 7
12 Magnesium Sulfat injeksi 20 % Vial 0 6 4 7 0 4 5 0 7
13 Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg-1 ml Ampul 6 2 3 7 0 7 4 6 6
14 Obat Anti Tuberculosis dewasa Paket 7 7 7 7 7 7 7 7 7
15 Oksitosin injeksi Ampul 0 7 4 7 0 7 3 7 7
16 Parasetamol 500 mg tab Tablet 7 7 7 7 7 7 7 7 7
17 Tablet Tambah Darah Tablet 4 4 7 4 3 3 4 4 3
18 Vaksin BCG Vial 7 7 7 6 7 7 7 7 7
19 Vaksin TT Vial 7 7 7 7 7 7 7 7 7
20 Vaksin DPT/ DPT-HB/ DPT-HB-Hib Vial 7 4 7 7 7 6 7 7 7
Jumlah item obat indikator yang
tersedia di Puskesmas119 125 127 136 101 130 116 113 135
Jumlah Puskesmas yang melapor 9
Jumlah kumulatif item obat indikator
yang tersedia di Puskesmas1102
Persentase Ketersediaan Obat/Vaksin
di Puskesmas = (……../(9*20))*100%
= 87.46%
Sumber: Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Kediri
KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS NASIONAL
TAHUN 2015
No. Nama Obat Satuan
Ketersediaan
Provinsi Jawa Timur
Kota Kediri
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 2 0 4 7
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 1 0 0 0 4 5
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 2 0 0 0 2
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 10 0 0 0 10
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 9 0 0 0 9
3 PUSKESMAS KELILING 0 0 17 0 0 0 17
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 26 0 0 0 26
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 3 31 34
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 0 -
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0 -
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 0 0 0 0 -
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 1 1
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 2 2
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 15 15
6 APOTEK 0 0 0 0 0 85 85
7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 11 11
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 3 3
Sumber: Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Kediri
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 7 7 100.00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 5 5 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 12 12 100.00
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 69
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Mojoroto Mrican 0 0.00 2 7.41 0 0.00 25 92.59 27 25 92.59
2 Mojoroto Campurejo 0 0.00 2 4.65 41 95.35 0 0.00 43 41 95.35
3 Mojoroto Sukorame 0 0.00 0 0.00 37 66.07 19 33.93 56 56 100.00
4 Kota Kota Wil Utara 0 0.00 6 19.35 23 74.19 2 6.45 31 25 80.65
5 Kota Kota Wil Selatan 0 0.00 0 0.00 30 88.24 4 11.76 34 34 100.00
6 Balowerti Balowerti 0 0.00 0 0.00 35 85.37 6 14.63 41 41 100.00
7 Pesantren Pesantren 1 0 0.00 2 6.25 25 78.13 5 15.63 32 30 93.75
8 Pesantren Pesantren 2 0 0.00 22 41.51 29 54.72 2 3.77 53 31 58.49
9 Pesantren Ngletih 0 0.00 0 0.00 18 78.26 5 21.74 23 23 100.00
0 0.00 34 10.00 238 70.00 68 20.00 340 306 90.00
2
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
TABEL 70
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 Mojoroto Mrican 4 4 0 2
2 Mojoroto Campurejo 5 5 0 2
3 Mojoroto Sukorame 5 5 0 2
#### Kota Kota Wil Utara 8 6 0 2
#### Kota Kota Wil Selatan 4 2 0 2
#### Kota Balowerti 5 5 0 2
#### Pesantren Pesantren 1 5 5 0 2
#### Pesantren Pesantren 2 6 6 0 2
#### Pesantren Ngletih 4 4 0 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 46 42 0 18
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
TABEL 71
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mojoroto Mrican 4 3 1.00 - 0.00 4 100
2 Mojoroto Campurejo 5 2 3.00 - 0.00 5 100
3 Mojoroto Sukorame 5 - 5.00 - 0.00 5 100
4 Kota Kota Wil Utara 8 2 0.00 6 0.00 8 100
5 Kota Kota Wil Selatan 4 4 0.00 - 0.00 4 100
6 Kota Balowerti 5 - 4.00 1 0.00 5 100
7 Pesantren Pesantren 1 5 - 5.00 - 0.00 5 100
8 Pesantren Pesantren 2 6 - 6.00 - 0.00 6 100
9 Pesantren Ngletih 4 - 4.00 - 0.00 4 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 46 11 28 7 0 46 100
Sumber: Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kediri
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
TABEL 72
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Mrican - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1
2 Campurejo - - - 1 2 3 1 2 3 - 2 2 - - - - 2 2
3 Sukorame - - - - 2 2 - 2 2 - 2 2 - - - - 2 2
4 Kota Wil Utara - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - - - 1 1
5 Kota Wil Selatan - - - 1 3 4 1 3 4 - 2 2 - - - - 2 2
6 Balowerti - - - - 2 2 - 2 2 - 2 2 - - - - 2 2
7 Pesantren 1 - - - 1 - 1 1 - 1 - 2 2 - - - - 2 2
8 Pesantren 2 - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - - - 1 1
9 Ngletih - - - 3 2 5 3 2 5 2 1 3 - - - 2 1 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 7 16 23 7 16 23 2 14 16 - - - 2 14 16
1 RSUD Gambiran 26 12 38 10 10 20 36 22 58 1 2 3 - 1 1 1 3 4
2 RS Bhayangkara 22 9 31 7 5 12 29 14 43 - 2 2 - 1 1 - 3 3
3 RS Tk. IV 10 1 11 2 4 6 12 5 17 - 2 2 - - - - 2 2
4 RSM Ahmad Dahlan 17 5 22 1 2 3 18 7 25 - 3 3 1 1 2 1 4 5
5 RS Baptis 15 6 21 8 5 13 23 11 34 - 3 3 1 - 1 1 3 4
6 RS Ratih 8 1 9 2 2 4 10 3 13 - - - - - - - - -
7 RS Lirboyo 3 3 6 3 7 10 6 10 16 - 1 1 - - - - 1 1
8 RSIA Melinda 1 2 3 2 - 2 3 2 5 - - - - - - - - -
9 RS Citra Keluarga 2 1 3 1 1 2 3 2 5 - - - - - - - - -
10 RSB Nirmala 2 1 3 - 2 2 2 3 5 - - - - - - - - -
11 RSK Bedah Rahma Medika 1 1 - 1 1 1 1 2 - - - - - - - - -
12 RSK Kusta 1 - 1 5 4 9 6 4 10 - 2 2 - - - - 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 108 41 149 41 43 84 149 84 233 1 15 16 2 3 5 3 18 21
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 5 2 7 21 38 59 26 40 66 8 29 37 3 3 6 11 32 43
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 113 43 156 69 97 166 182 140 322 11 58 69 5 6 11 16 64 80
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 55.71 59.28 115.00 24.64 3.93 28.57
Keterangan : a termasuk S3
DOKTER
GIGI SPESIALIS TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
DOKTER GIGI NO UNIT KERJA
TABEL 73
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Mrican 16 5 8 13 0 1 1
2 Campurejo 16 5 9 14 0 1 1
3 Sukorame 13 6 1 7 0 2 2
4 Kota Wil Utara 13 6 10 16 1 0 1
5 Kota Wil Selatan 13 3 10 13 1 0 1
6 Balowerti 21 6 7 13 0 0 0
7 Pesantren 1 12 6 7 13 0 1 1
8 Pesantren 2 16 4 13 17 0 1 1
9 Ngletih 20 8 13 21 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 140 49 78 127 2 7 9
1 RSUD Gambiran 85 112 186 298 1 3 4
2 RS Bhayangkara 28 81 174 255 0 0 0
3 RS Tk. IV 23 35 40 75 1 1 2
4 RSM Ahmad Dahlan 35 38 97 135 0 1 1
5 RS Baptis 14 37 167 204 0 4 4
6 RS Ratih 21 5 14 19 0 0 0
7 RS Lirboyo 11 7 5 12 0 0 0
8 RSIA Melinda 16 2 4 6 0 0 0
9 RS Citra Keluarga 10 1 3 4 0 0 0
10 RSB Nirmala 6 1 2 3 0 0 0
11 RSK Bedah Rahma Medika 0 2 6 8 0 0 0
12 RSK Kusta 0 17 21 38 0 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 249 338 719 1057 2 11 13
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 28 30 47 77 2 8 10
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 417 417 844 1261 6 26 32
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 296.77 450.35 11.43
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
BIDANPERAWAT
a
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
TABEL 74
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Mrican - 2 2 - 1 1 - 3 3
2 Campurejo 1 3 4 - 1 1 1 4 5
3 Sukorame - 4 4 - 1 1 - 5 5
4 Kota Wil Utara - 3 3 - - - - 3 3
5 Kota Wil Selatan - 2 2 - 1 1 - 3 3
6 Balowerti - 3 3 - 1 1 - 4 4
7 Pesantren 1 - 2 2 - 1 1 - 3 3
8 Pesantren 2 - 2 2 - 1 1 - 3 3
9 Ngletih - 3 3 - 2 2 - 5 5
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 24 25 - 9 9 1 33 34
1 RSUD Gambiran 8 27 35 2 7 9 10 34 44
2 RS Bhayangkara 6 48 54 3 4 7 9 52 61
3 RS Tk. IV 2 2 4 - 1 1 2 3 5
4 RSM Ahmad Dahlan 3 19 22 1 3 4 4 22 26
5 RS Baptis 1 10 11 - 3 3 1 13 14
6 RS Ratih - 5 5 1 - 1 1 5 6
7 RS Lirboyo - 2 2 - 1 1 - 3 3
8 RSIA Melinda - 1 1 1 - 1 1 1 2
9 RS Citra Keluarga - - - - - - - - -
10 RSB Nirmala - 1 1 - 1 1 - 2 2
11 RSK Bedah Rahma Medika - - - - - - - - -
12 RSK Kusta - 2 2 - 1 1 - 3 3
- - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 20 117 137 3 21 29 28 138 166
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 19 20 2 12 14 - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 160 182 5 42 52 29 171 200
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 65.00 18.57 71.43
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
TABEL 75
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
KESEHATAN MASYARAKATa
KESEHATAN LINGKUNGANb
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Mrican - 2 2 1 - 1
2 Campurejo - - - - - -
3 Sukorame - - - - 1 1
4 Kota Wil Utara - - - 1 2 3
5 Kota Wil Selatan - - - 1 1 2
6 Balowerti - 3 3 1 - 1
7 Pesantren 1 - 2 2 - 1 1
8 Pesantren 2 - - - - 1 1
9 Ngletih - 1 1 - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 8 8 4 6 10
1 RSUD Gambiran 1 2 3 2 5 7
2 RS Bhayangkara - - - 1 - 1
3 RS Tk. IV - - - - - -
4 RSM Ahmad Dahlan - 1 1 - 1 1
5 RS Baptis - - - - 1 1
6 RS Ratih - 2 2 1 - 1
7 RS Lirboyo - - - - 1 1
8 RSIA Melinda - - - - - -
9 RS Citra Keluarga - - - - - -
10 RSB Nirmala - - - - 1 1
11 RSK Bedah Rahma Medika - - - - - -
12 RSK Kusta - - - - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 5 6 4 10 14
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 2 3 - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 15 17 8 16 24
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6.07 8.57
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
Keterangan : a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 76
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Mrican - 2 2 - - - - 2 2
2 Campurejo - 1 1 - - - - 1 1
3 Sukorame - 2 2 - - - - 2 2
4 Kota Wil Utara - 2 2 - - - - 2 2
5 Kota Wil Selatan - 2 2 - - - - 2 2
6 Balowerti - 2 2 - - - - 2 2
7 Pesantren 1 - 2 2 - - - - 2 2
8 Pesantren 2 - 1 1 - - - - 1 1
9 Ngletih - 2 2 - - - - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 16 16 - - - - 16 16
1 RSUD Gambiran 1 13 14 - - - 1 13 14
2 RS Bhayangkara - - - - 5 5 - 5 5
3 RS Tk. IV - 1 1 - - - - 1 1
4 RSM Ahmad Dahlan - 3 3 1 2 3 1 5 6
5 RS Baptis - 1 1 - 3 3 - 4 4
6 RS Ratih - 1 1 - - - - 1 1
7 RS Lirboyo - 1 1 - - - - 1 1
8 RSIA Melinda - 1 1 - - - - 1 1
9 RS Citra Keluarga - 1 1 - - - - 1 1
10 RSB Nirmala - 1 1 - - - - 1 1
11 RSK Bedah Rahma Medika - - - - - - - - -
12 RSK Kusta - 3 3 - - - - 3 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 26 27 1 10 11 2 36 38
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 42 43 1 10 11 2 52 54
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 19.29
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 77
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Mrican - - - - - - - - - - - - - - -
2 Campurejo - - - - - - - - - - - - - - -
3 Sukorame - - - - - - - - - - - - - - -
4 Kota Wil Utara - - - - - - - - - - - - - - -
5 Kota Wil Selatan - - - - - - - - - - - - - - -
6 Balowerti - - - - - - - - - - - - - - -
7 Pesantren 1 - - - - - - - - - - - - - - -
8 Pesantren 2 - - - - - - - - - - - - - - -
9 Ngletih - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD Gambiran 3 3 6 - 1 1 - - - - - - 3 4 7
2 RS Bhayangkara 1 1 2 - - - - - - - - - 1 1 2
3 RS Tk. IV - 1 1 - - - - - - 1 - 1 1 1 2
4 RSM Ahmad Dahlan - 2 2 - - - - - - - - - - 2 2
5 RS Baptis 1 2 3 - 1 1 - 1 1 - - - 1 4 5
6 RS Ratih - - - - - - - - - - - - - - -
7 RS Lirboyo - 1 1 - - - - - - 1 - 1 1 1 2
8 RSIA Melinda - - - - - - - - - - - - - - -
9 RS Citra Keluarga - - - - - - - - - - - - - - -
10 RSB Nirmala - - - - - - - - - - - - - - -
11 RSK Bedah Rahma Medika - - - - - - - - - - - - - - -
12 RSK Kusta 1 - 1 - 1 1 - - - - - - 1 1 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 10 16 - 3 3 - 1 1 2 - 2 8 14 22
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 - 1 - 36 36 - - - - 2 2 1 38 39
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 10 17 - 39 39 - 1 1 2 2 4 9 52 61
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 21.785
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL
NO UNIT KERJA
TABEL 78
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Mrican - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
2 Campurejo - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 Sukorame - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
4 Kota Wil Utara - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 2 3
5 Kota Wil Selatan - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
6 Balowerti - - - - - - - - - - - - - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - - 3 3
7 Pesantren 1 - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
8 Pesantren 2 - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 3 3
9 Ngletih - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - 3 11 14 - - - - - - - 2 2 - - - - - - 3 13 16
1 RSUD Gambiran 3 5 8 - - - 4 1 5 - 2 2 5 22 27 2 1 3 - - - 1 8 9 - - - - - - 15 39 54
2 RS Bhayangkara 4 3 7 - - - - 1 1 - - - - 24 24 - - - - - - 2 8 10 - - - - - - 6 36 42
3 RS Tk. IV 1 - 1 - - - 1 - 1 - - - 1 5 6 - - - - - - 1 - 1 - - - - - - 4 5 9
4 RSM Ahmad Dahlan 1 1 2 - - - - - - - - - 4 9 13 - - - - - - - 2 2 - - - - - - 5 12 17
5 RS Baptis 3 1 4 - - - - - - - - - 4 3 7 - - - - - - 1 3 4 - - - - - - 8 7 15
6 RS Ratih - - - - - - - - - - - - 1 2 3 - - - - - - - 2 2 - - - - - - 1 4 5
7 RS Lirboyo - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 3 3
8 RSIA Melinda - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 1 2
9 RS Citra Keluarga - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1
10 RSB Nirmala - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2
11 RSK Bedah Rahma Medika - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
12 RSK Kusta 1 - 1 - - - 1 - 1 - - - 1 3 4 1 - 1 2 - 2 - 2 2 - - - - - - 6 5 11
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 13 10 23 - - - 6 2 8 - 2 2 17 71 88 3 1 4 2 - 2 5 29 34 - - - - - - 46 115 161
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 3 2 5 - - - - 2 2 - 2 2 2 8 10 - - - - - - - 3 3 - - - - - - 5 17 22
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 12 28 - - 6 4 10 - 4 4 22 90 112 3 1 4 2 - 2 5 34 39 - - - - - - 54 145 199
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 71.07
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI
ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI
ANALISIS
KESEHATAN
REFRAKSIONIS
OPTISIENORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN
INFORMASI
KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
TEKNISI
KARDIOVASKULERJUMLAH
TABEL 79
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Mrican - - - - -
2 Campurejo - - - 1 - 1 1 - 1
3 Sukorame - - - - - - - - -
4 Kota Wil Utara - - - 2 - 2 2 - 2
5 Kota Wil Selatan - - - - 2 2 - 2 2
6 Balowerti 1 1 2 - - - 1 1 2
7 Pesantren 1 6 17 23 - - - 6 17 23
8 Pesantren 2 - - - - 4 4 - 4 4
9 Ngletih - - - 2 1 3 2 1 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 7 18 25 5 7 12 12 25 37
1 RSUD Gambiran - - - 4 1 5 4 1 5
2 RS Bhayangkara - - - - - - - - -
3 RS Tk. IV - - - - - - - - -
4 RSM Ahmad Dahlan - - - - - - - - -
5 RS Baptis - - - 13 37 50 13 37 50
6 RS Ratih - - - - - - - - -
7 RS Lirboyo - - - - - - - - -
8 RSIA Melinda - - - - - - - - -
9 RS Citra Keluarga - - - - - - - - -
10 RSB Nirmala - - - - - - - - -
11 RSK Bedah Rahma Medika - - - - - - - - -
12 RSK Kusta - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - 17 38 55 17 38 55
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 2 2 6 3 9 6 5 11
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 20 27 28 48 76 35 68 103
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAIN
TOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 80
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Mrican 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
2 Campurejo - 1 1 - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 4
3 Sukorame - 1 1 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 2 3
4 Kota Wil Utara - 1 1 2 4 6 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - 3 5 8
5 Kota Wil Selatan 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
6 Balowerti 1 - 1 - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 3 4
7 Pesantren 1 - 1 1 4 4 8 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 5 9
8 Pesantren 2 - 1 1 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
9 Ngletih 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 5 9 8 15 23 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - 13 20 33
1 RSUD Gambiran 12 9 21 - - - - - - 2 2 4 - - - - - - - - - - - - 14 11 25
2 RS Bhayangkara 8 11 19 4 3 7 3 - 3 1 2 3 - - - - - - - - - - - - 16 16 32
3 RS Tk. IV 8 11 19 42 38 80 - - - - - - - - - - - - - - - - - 50 49 99
4 RSM Ahmad Dahlan - - - 5 3 8 3 1 4 - - - - - - - - - - - - - - - 8 4 12
5 RS Baptis - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 95 104 199 95 104 199
6 RS Ratih 3 2 5 - 4 4 - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - 3 7 10
7 RS Lirboyo 12 30 42 2 4 6 2 - 2 - 1 1 - - - - - - - - - - - - 16 35 51
8 RSIA Melinda 6 - 6 2 3 5 - - - - - - - - - - - - 2 - 2 9 - 9 19 3 22
9 RS Citra Keluarga - - - - 4 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 4
10 RSB Nirmala - - - - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - 6 - 6 6 3 9
11 RSK Bedah Rahma Medika - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
12 RSK Kusta 1 3 4 2 10 12 1 - 1 - 2 2 - - - - - - 14 6 20 1 - 1 19 21 40
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 50 66 116 57 72 129 9 1 10 3 8 11 - - - - - - 16 6 22 111 104 215 246 257 503
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 12 8 20 17 39 56 3 2 5 - 2 2 - 3 3 - - - 1 1 2 11 14 25 44 69 113
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 66 79 145 82 126 208 12 3 15 3 10 13 - 3 3 - - - 18 7 25 122 118 240 303 346 649
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
TENAGA
PENUNJANG
KESEHATAN
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALPEJABAT
STRUKTURAL
STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK JURU
TENAGA
KEPENDIDIKAN
TABEL 81
KOTA KEDIRI
TAHUN 2015
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 319,879,855,493 47.44
a. Belanja Langsung 251,291,894,493
b. Belanja Tidak Langsung 68,587,961,000
2 APBD PROVINSI 354,354,223,000 52.56
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi 354,354,223,000
3 APBN : 16,075,000 0.00
- Dana Dekonsentrasi 16,075,000
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota -
- Lain-lain (sebutkan) -
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - 0.00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0.00
674,250,153,493
1,618,913,077,843
19.76
2,408,001.86
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kediri
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TAHUN 2015
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA : KEDIRI
NO NAMA INDIKATOR
HASIL/
REALISASI
(A)
1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 4,329
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 936
3 4,261
4 Cakupan pelayanan nifas 4,218
5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 621
6 Cakupan kunjungan bayi 4,221
7 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization 36
8 Cakupan pelayanan anak balita 14,787
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 7
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 5,680
12 Cakupan peserta KB aktif 32,353
13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit :
a. Penemuan penderita AFP 1
b. Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita 810
c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif 167
d. Penemuan dan penanganan DBD 276
e. Penanganan penderita diare 4,178
14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
A. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin
15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
16 12
17 3
18 Cakupan desa siaga aktif 46
INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kab/Kota
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
TARGET/
SASARAN
SETAHUN (B)
(A)/(B)
( %)KETERANGAN
4,789 90.39
958 97.72
4,572 93.20
4,572 92.26
318 195.28
4,676 90.27
46 78.26
17,129 86.33
#DIV/0!
7 100.00
5,687 99.88
48,591 66.58
63,278 1.58
977 82.91
1,538 10.86
276 100.00
5,992 69.73
#DIV/0!
#DIV/0!
12 100.00
3 100.00
46 100.00
INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)