PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya...

194
PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013

Transcript of PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya...

Page 1: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

PROFIL KESEHATAN

KOTA BATU

TAHUN 2013

Page 2: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 1

BBAABB II

PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

I.1. Latar Belakang

Visi pembangunan kesehatan di Kota Batu adalah “Masyarakat Sehat yang

Mandiri dan Berkeadilan”. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, seluruh

upaya kesehatan yang dilakukan oleh sektor kesehatan, non kesehatan, swasta

dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan

upaya mengatasi masalah kesehatan perlu dicatat dan dikelola dengan baik

dalam suatu Sistem Informasi Kesehatan (SIK).

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence base diarahkan untuk

penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu guna

pengambilan keputusan disemua tingkat administrasi pelayanan kesehatan.

Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah dokumen Profil

Kesehatan Kota Batu yang merupakan gambaran situasi kesehatan di wilayah

Kota Batu dan diterbitkan setiap tahun.

Profil kesehatan menyajikan berbagai data dan informasi diantaranya meliputi

data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program – program

kesehatan, masalah kesehatan dan lain – lain.

Tersedianya data / informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dan sesuai

kebutuhan dapat meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara

berhasilguna dan berdayaguna sebagai upaya untuk menuju Kota Batu yang

sehat.

Data kesehatan dalam Profil Kesehatan Kota Batu terpilah menurut jenis

kelamin. Data yang responsif gender ini diperlukan untuk mengidentifikasi ada

tidaknya serta besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan, dan

persoalan yang dihadapi laki – laki dan perempuan terkait dengan akses,

partisipasi, control, dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan.

Pada akhirnya, Profil Kesehatan Kota Batu diharapkan dapat bermanfaat bagi

pemerintah Kota Batu untuk mengadakan evaluasi program pembangunan

kesehatan di wilayahnya.

Page 3: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 2

I.2. Sistematika Penyajian

Untuk lebih menggambarkan situasi derajat kesehatan, peningkatan upaya

kesehatan dan sumber daya kesehatan di Kota Batu Tahun 2013, maka

diterbitkanlah Buku profil Kesehatan Kota Batu yang disusun dengan sistematika

sebagai berikut.

Bab I – Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan serta

sistematika penyajiannya.

Bab II – Gambaran Umum

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Batu. Selain uraian tentang

letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya

missal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.

Bab III – Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka

kesakitan dan angka status gizi masyarakat.

Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan

rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan

kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan

kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.

Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir

indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta

upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota Batu.

Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan

kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

Page 4: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 3

Bab VI – Kesimpulan

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan

ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Batu.di tahun 2013. Selain

keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-

hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan

kesehatan.

Lampiran

Pada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian Kota Batu dan 79 tabel

data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang responsif gender.

Page 5: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 4

BBAABB IIII

GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM

Kota Batu adalah kota yang baru terbentuk pada tahun 2001 sebagai pemekaran

dari Kabupaten Malang. Sebelumnya wilayah Kota Batu merupakan bagian dari Sub

Satuan Wilayah Pengembangan 1 (SSWP 1) Malang Utara. Sebagai Kota yang baru

terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan

perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

secara mandiri sehingga masyarakat di wilayah ini semakin rneningkat

kesejahterannya.

II.1. Kondisi Geografis, Administratif dan Informasi Umum Lainnya

Kota Batu terletak pada ketinggian 871 m

di atas permukaan laut. Sebagai

layaknya daerah pegunungan yang

wilayahnya subur, Kota Batu dan

sekitarnya juga memiliki panorama alam

yang indah dan berudara sejuk, tentunya

hal ini akan menarik minat masyarakat

kota lain untuk mengunjungi dan

menikmati Batu sebagai kawasan

pegunungan yang mempunyai daya tarik

tersendiri. Secara umum, Kota Batu

terbagi menjadi dua bagian utama yaitu daerah lereng/ bukit dan daerah dataran.

Luas wilayah Kota Batu secara keseluruhan adalah sekitar 19.908,72 Ha atau

sekitar 0,42% dari luas wilayah Jawa Timur.

Kondisi topografi pegunungan dan perbukitan tersebut menjadikan Kota Batu

terkenal sebagai daerah dingin. Selain potensi wisata alam, Kota Batu juga

memiliki potensi besar di bidang pertanian dan agroindustri.

Ditinjau dari letak astronomi, Kota Batu terletak diantara 122° 17’ - 122° 57’ Bujur

Timur dan 7° 44’ - 8° 26’ Lintang Selatan.

Page 6: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 5

Adapun batas-batas wilayah Kota Batu adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan

Sebelah Timur : Kabupaten Malang

Sebelah Selatan : Kabupaten Malang dan Blitar

Sebelah Barat : Kabupaten Malang

Kota Batu secara pemerintahan terbagi menjadi 3 (tiga) kecamatan, 24

Desa/Kelurahan, 237 RW dan 1.122 RT. Kecamatan di Kota Batu antara lain

Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo dan Kecamatan Bumiaji. Kecamatan Batu

adalah kecamatan kota dimana pusat pemerintahan kota berada, sementara

Kecamatan Junrejo dipusatkan sebagai lokasi aktivitas perdagangan

barang/jasa dan Kecamatan Bumiaji sebagai sentra pertanian dan agroindustri.

Kota Batu mengikuti perubahan putaran 2 iklim seperti halnya daerah lain di

Indonesia, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada tahun 2012, hujan

terjadi hampir sepanjang tahun kecuali pada bulan Juli sampai dengan

September. Sejalan dengan tingkat kelembaban daerah lainnya di Jawa Timur,

tingkat kelembaban udara di Kota Batu hampir sama dengan daerah lainnya di

Jawa Timur yaitu sebesar 30% (minimum) pada bulan Nopember serta yang

tertinggi sebesar 99% (maksimum) pada bulan Maret.

II.2. Kondisi Kependudukan

Menurut data Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur Tahun 2013 jumlah

penduduk Kota Batu Tahun 2013 sebanyak 196.951 jiwa, dengan penduduk laki

– laki sebanyak 98.880 jiwa (50,2%) dan penduduk perempuan sebanyak

98.071 jiwa (49,8%). Sehingga didapatkan rasio jenis kelamin sebesar 100,82

per 100 penduduk perempuan, yang berarti setiap 100 penduduk perempuan

ada sekitar 100 penduduk laki – laki. Hal ini menandakan komposisi antara

jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kota Batu berimbang.

Page 7: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 6

Laki-Laki Perempuan Lk + Pr

Batu 45546 45176 90722

Junrejo 24383 24179 48562

Bumiaji 28951 28716 57667

0100002000030000400005000060000700008000090000

100000

Batu

Junrejo

Bumiaji

Gambar 2.1 Komposisi Penduduk Laki-Laki dan Perempuan

per Kecamatan di Kota Batu Tahun 2013

Pada grafik di atas nampak bahwa jumlah penduduk Kota Batu terbesar berada

di Kecamatan Batu dan yang paling jarang penduduknya adalah di wilayah

Kecamatan Junrejo.

Gambar 2.2

Piramida Penduduk Kota Batu Tahun 2013

Piramida penduduk di Kota Batu pada tahun 2013 menunjukkan struktur

penduduk di Kota Batu adalah penduduk stasioner dengan ciri-ciri sebagai

berikut :

10 05 00 05 10

< 11 - 45 - 9

10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 64

≥ 65

Laki-laki

Perempuan

Page 8: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 7

a) Penduduk pada setiap kelompok umur hampir sama,

b) Tingkat kelahiran rendah,

c) Tingkat kematian rendah,

d) Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.

Sebagian besar penduduk Kota Batu dengan jenis kelamin laki – laki berada

pada golongan umur 15 – 19 tahun. Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan

sebagian besar berada pada golongan umur 30 – 34 tahun. Jumlah rumah

tangga sebanyak 53.109. Jadi rata – rata jumlah anggota keluarga adalah 4 jiwa

untuk setiap rumah tangga.

Kepadatan penduduk di Kota Batu rerata 989 orang per Km² dengan wilayah

kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Batu yaitu

sebesar 1995 jiwa per Km². Sedangkan kecamatan dengan kepadatan

penduduk terendah adalah Kecamatan Bumiaji yaitu sebesar 450,59 jiwa per

Km². Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, angka beban

tanggungan (dependency ratio) penduduk Kota Batu pada tahun 2013 sebesar

44,12%. Berarti pada tahun 2013 setiap 100 penduduk usia produktif (usia 15-

64 tahun) harus menanggung beban hidup sekitar 44 penduduk usia belum

produktif (0–14 tahun) dan usia tidak produktif (65 tahun ke atas).

II.3. Situasi Perekonomian

Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang

diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat

dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto, baik atas dasar

harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Produk Domestik Regional

Bruto didefinisikan sebagai total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi

dalam wilayah tertentu dan dalam waktu tertentu (satu tahun).

Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dari PDRB atas dasar harga konstan 2000.

Sehingga pertumbuhan ini sudah tidak dipengaruhi factor harga atau dengan

kata lain benar – benar murni disebabkan oleh kenaikan produksi sektor

pendukungnya. Pada tahun 2012, perekonomian Kota Batu menunjukkan

proses pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Seluruh sektor kegiatan

memberikan sumbangan yang positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) pada tahun 2012 yang tumbuh cukup tinggi yakni

Page 9: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 8

sebesar 8,25 persen, pertumbuhan ini cukup tinggi dibandingkan tahun – tahun

sebelumnya.

Namun, ditinjau dari struktur produksi sektoral, pertumbuhan yang terjadi

kurang mencerminkan fondasi yang menggembirakan bagi pertumbuhan yang

lebih berkelanjutan, terutama mengingat masih rendahnya pertumbuhan Sektor

Industri Pengolahan yang mempunyai keterkaitan hulu-hilir terbesar.

Terlepas dari masih rendahnya angka pertumbuhan Sektor Industri

Pengolahan, kecenderungan laju pertumbuhan yang terus meningkat sejak

tahun 2001 sebenarnya member momentum yang baik bagi proses peningkatan

pertumbuhan ekonomi. Ada beberapa momentum yang dapat menyebabkan

peningkatan laju pertumbuhan yang terus menerus ini. Pertama, sebagai

daerah otonom baru, Kota Batu banyak menarik investor menanamkan modal

karena dianggap mempunyai nilai strategis. Kedua, sebagai Kota Agro Wisata

dan Agro Politan, Kota Batu cukup menarik wisatawan terutama wisatawan

domestic. Momentum pertumbuhan ini juga didukung oleh multiplier effect yang

ditimbulkan sektor pariwisata dalam menggerakkan roda perekonomian. Meski

demikian, tetap saja karena rendahnya sektor industri, banyak permintaan

konsumsi tidak sepenuhnya dapat dipenuhi oleh produksi lokal.

Dengan pola pertumbuhan seperti yang dijelaskan sebelumnya, angka

pertumbuhan yang dihasilkan pada 2012 lebih tinggi dari tahun sebelumnya,

struktur perekonomian masih kurang member pondasi yang kuat bagi

pertumbuhan yang berkesinambungan.

II.4. Pendidikan

Pendidikan di Kota Batu sangat memadai dari segi jumlah sekolah, jumlah guru

dan angka partisipasi sekolah penduduknya. Gambaran nyata mengenai jumlah

sekolah, guru dan murid pada tahun 2012 untuk jenjang pendidikan dasar

sampai menengah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 10: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 9

Tabel 2.1 Komposisi Murid, Guru, dan Sekolah Mulai TK sampai dengan SMA di Kota Batu Tahun 2012

NO KECAMATAN

TK SD SMP SMA

MU

RID

GU

RU

SE

KO

LA

H

MU

RID

GU

RU

SE

KO

LA

H

MU

RID

GU

RU

SE

KO

LA

H

MU

RID

GU

RU

SE

KO

LA

H

1 BATU 3183 220 40 7959 447 34 5562 413 16 1747 232 9

2 JUNREJO 1130 85 18 4041 236 17 1093 96 5 639 59 1

3 BUMIAJI 1364 87 26 4583 364 25 1475 127 6 86 18 1

JUMLAH KOTA BATU

5677 392 84 16583 1047 76 8130 636 27 2472 309 11

Sumber : Kota Batu Dalam Angka Tahun 2013

Dari data diatas, nampak bahwa jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam

pendidikan cukup tinggi dengan diimbangi oleh memadainya jumlah sekolah

dan guru di Kota Batu. Hanya saja jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam

pendidikan menurun seiring dengan ketinggian jenjang pendidikan. Hal ini

sesuai dengan data persentase penduduk laki – laki dan perempuan berusia 10

tahun ke atas menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, dimana

semakin tinggi tingkat pendidikan semakin sedikit jumlah penduduk yang

berhasil menamatkan pendidikan. Keadaan ini perlu mendapatkan perhatian

khusus untuk dicari penyebabnya apakah karena kecenderungan masyarakat

untuk mengenyam pendidikan menengah di luar Kota Batu ataukah karena

masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dasar 12

tahun.

Page 11: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 10

Tabel 2.2 Persentase Penduduk Laki – Laki dan Perempuan berusia 10 Tahun ke Atas Menurut Tingkat

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kota Batu Tahun 2012

TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI LAKI – LAKI

PEREMPUAN

TIDAK / BELUM PERNAH SEKOLAH 1,13 5,10

TIDAK / BELUM TAMAT SD / MI 17,01 19,02

SD / MI 32,42 27,48

SMP / MTS 18,76 18,18

SMA / SMK / MA 15,70 16,78

AK / DIPLOMA 9,15 6,62

UNIVERSITAS 5,84 6,82

JUMLAH 100 100

Sumber : BPS Kota Batu Tahun 2013

II.5. Agama

Sebagian besar penduduk Kota Batu memeluk agama Islam yaitu sejumlah

93.97%. Berikutnya agama Kristen 4,02%, agama Katolik 1,48%, agama

Buddha 0,34% dan agama Hindu 0,19%.

Sarana yang dimiliki untuk menunjang kehidupan beragama terlihat dari

banyaknya sarana ibadah. Jumlah masjid dan langgar yang berada di Kota Batu

masing-masing sebesar 146 dan 466 buah. Berikutnya gereja 31 buah, vihara 6

buah dan Pura 2 buah.

II.6. Situasi Pertanian, Industri, Perdagangan, Transportasi dan Pariwisata

Sektor pertanian merupakan sektor yang unik dan mempunyai cirri khas

tersendiri dalam struktur perekonomian. Sektor ini relative merupakan sektor

yang mendapatkan perhatian serius dalam aksi pembangunan mengingat Kota

Batu sebagai Agro Politan. Namun demikian, kontribusi sektor ini terhadap

PDRB tidaklah sebesar sektor perdagangan, hotel dan restoran. Hal ini

mengingat besarnya tenaga kerja yang ditampung oleh sektor ini juga fungsi

strategis dan besarnya sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk

menyokong pembangunan. Keuntungan tersebut yang harus digali untuk

Page 12: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 11

meningkatkan peran sektor pertanian pada pendapatan regional namun di sisi

lain kepentingan petani sebagai produsen juga diperhatikan.

Pada tahun 2012, produksi padi di Kota Batu mencapai 7.404,8 ton yang berarti

meningkat sebesar 12,30 persen dibandingkan tahun 2011. Peningkatan

produksi padi diikuti pula dengan peningkatan luas panen, hal ini terjadi juga

pada tanaman palawija.

Sementara itu, pada sub sektor peternakan di Kota Batu terdapat peningkatan

populasi semua jenis ternak dan unggas. Peningkatan ini diikuti meningkatnya

produksi susu sebesar 11,70 persen disbanding tahun sebelumnya namun

produksi daging turun sebesar 16,13 persen dibanding tahun sebelumnya.

mengalami penurunan pada tahun 2011. Pada populasi ternak kecil meliputi

kambing dan domba masing-masing tercatat sebanyak 4.915 ekor dan 6.034

ekor. Ini menunjukkan populasi kambing meningkat sebesar 7,2 persen

sementara populasi domba meningkat sebesar 0,5 persen disbanding tahun

sebelumnya. Populasi ayam, baik ayam buras maupun ayam petelur juga

cenderung tetap.

Kota Batu merupakan salah satu daerah yang kurang cocok untuk dijadikan

daerah kawasan industri mengingat kondisi geografisnya yang kurang

mendukung. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Timur,

keberadaan kawasan industri dikhawatirkan mengganggu kelestarian

lingkungan. Oleh karenanya, profil industri di Kota Batu lebih didominasi industri

kecil.

Sektor perdagangan adalah sektor yang selalu ada dan cukup potensial untuk

ditumbuh kembangkan menjadi sektor andalan suatu daerah. Sektor ini akan

selalu menjadi aktivitas setiap hari oleh penduduk selama berlangsungnya

kehidupan karena sektor ini menunjukkan interaksi antar penduduk yang saling

membutuhkan dan mendukung.

Pada tahun 2012 Kota Batu mencatat 264 usaha telah memiliki SIUP (Surat Ijin

Usaha Perdagangan). Jumlah tersebut terdiri dari 206 usaha kecil, 54 usaha

menengah dan 4 usaha besar.

Page 13: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 12

Perhubungan merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup

strategis dalam pembangunan. Pembangunan infrastruktur berupa jalan sangat

penting dalam rangka meningkatkan mobilisasi penduduk dan barang serta

meningkatnya perekonomian masyarakat di suatu wilayah. Pada Tahun 2012

sekitar 23,49 persen termasuk dalam kondisi baik, 45,57 persen kategori

sedang , 19,71 persen rusak ringan dan sisanya masuk kategori rusak berat.

Konsep Kota Batu sebagai Kota Wisata rupanya telah memberikan dampak dari

segi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Batu, karena pariwisata berhasil

mendongkrak kegiatan perekonomian di sektor lainnya. Beberapa objek

pariwisata di Kota Batu pada tahun 2012 mengalami penurunan jumlah

kunjungan wisatawan. Wisatawan yang mengunjungi BNS, Kusuma Agro dan

Cangar masing-masing meningkat sebesar 8,93 persen, 74,43 persen dan

31,88 persen dibandingkan tahun sebelumnya

Page 14: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 13

BBAABB IIIIII

SSIITTUUAASSII DDEERRAAJJAATT KKEESSEEHHAATTAANN

Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat terdapat beberapa indikator yang

dapat digunakan. Indikator – indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam

kondisi angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi. Pada bagian ini derajat

kesehatan masyarakat di Kota Batu digambarkan melalui Angka Kematian Ibu (AKI),

Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), angka kesakitan dari

beberapa penyakit dan status gizi pada balita.

Derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor –

faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan

kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga

dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor

lainnya.

III.1. Mortalitas

Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat

tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun

sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan pada bab ini yaitu Angka

Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita

(AKABA).

III.1.1. Angka Kematian Ibu

Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil dan atau kematian

dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang

lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan

karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab

lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain - lain per 100.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu indikator untuk melihat derajat

kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target

yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5

Page 15: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 14

yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai

tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu.

Berdasarkan data Jawa Timur Dalam Angka, pada Tahun 2012 angka

kematian ibu adalah sebesar 97,43 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini

mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Bila dibandingkan

target RPJMN 2010-2014 118 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014

dan 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 sebagai target MDGs

angka kematian ibu di wilayah Jawa Timur Tahun 2012 telah sesuai dengan

target.

Penyebab kematian ibu dapat dibedakan menjadi dua yaitu penyebab

langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung merupakan

aspek medis yang harus ditangani oleh tenaga kesehatan. Kasus – kasus

tersebut antara lain pendarahan, eklamsia, partus lama, komplikasi aborsi dan

infeksi ( Kementerian Kesehatan RI, 2009 ). Penyebab kematian langsung ibu

di Jawa Timur pada Tahun 2011 adalah pendarahan (29,35%), Pre Eklamsi /

Eklamsi (27,27%), Jantung (15,47%), Infeksi (6,06%), dan lain –lain (21,85%).

Penyebab kematian ibu tidak langsung adalah aspek Non medis yang

merupakan penyebab mendasar antara lain status perempuan dalam

keluarga, keberadaan anak, sosial budaya, pendidikan, sosial ekonomi, dan

geografis daerah.

Data angka kematian ibu di Kota Batu bisa dilihat pada grafik di bawah ini:

2009 2010 2011 2012 2013

Angka Kematian Ibu 92.34 97.06 134.5 107.33 30.2

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Gambar 3.1 Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup di Kota Batu

Tahun 2009 - 2013

Page 16: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 15

Angka kematian ibu di Kota Batu dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun

2011 cenderung mengalami kenaikan. Namun angka kematian Ibu di Kota

Batu sejak tahun 2012 perlahan mengalami penurunan yang signifikan. Angka

ini juga telah sesuai dengan target MDG’s. Kasus kematian ibu di Kota Batu

pada tahun 2013 sebesar 1 kasus dari 3.245 kelahiran hidup yang terjadi

pada masa nifas.

III.1.2. Angka Kematian Bayi dan Balita

Kematian bayi adalah kematian pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun.

AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang

berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal,

status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi

lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti

status kesehatan di wilayah tersebut rendah.

Menurut data BPS, angka kematian bayi di Jawa Timur terus menunjukkan

penurunan, tahun 2007 mencapai 32,93/1000 kelahiran hidup, tahun 2008

menjadi 31,58/1000, tahun 2009 menjadi 31,41/1000, tahun 2010 menjadi

29,99, dan tahun 2011 menjadi 29,24/1000. Namun, keadaan ini masih jauh

dari angka target MDG’s tahun 2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup.

Di Kota Batu, angka kematian bayi lima tahun terakhir sempat mengalami

peningkatan dari 2009 ke 2010, namun menunjukkan penurunan di tahun

2011 sampai dengan 2013 ke angka 7,09 per 1000 kelahiran hidup. Angka

tersebut sudah melampaui target MDG’s dan penurunan AKB ini

mengindikasikan peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagai salah

satu wujud keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan, khususnya di

Kota Batu.

Page 17: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 16

2009 2010 2011 2012 2013

Angka Kematian Bayi per 1000 LH 7.69 10.35 10.4 10.02 7.09

Gambar 3.2 Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup di Kota Batu

Tahun 2009 - 2013

Kematian bayi di Kota Batu sebagian besar diakibatkan karena Berat Badan

Lahir Rendah dan kelainan bawaan. Bayi dengan BBLR lebih rentan

mengalami masalah kesehatan seperti asfiksia, gangguan nafas, suhu tubuh

rendah, kadar gula darah rendah, masalah pemberian ASI, infeksi, ikterik

(kadar bilirubin yang tinggi) dan masalah perdarahan. Seluruh hal tersebut

merupakan faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi

khususnya pada masa perinatal

Sedangkan, Angka Kematian Balita (AKABA) adalah kematian yang terjadi

pada balita sebelum usia 5 (lima) tahun (bayi + anak balita), dinyatakan

sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat

permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh

terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan

kecelakaan.

Angka Kematian Balita di Kota Batu mengalami penurunan tajam pada Tahun

2010 sebesar 0,97/ 1000 kelahiran hidup. Kemudian meningkat pada Tahun

2011 sebesar 11,8/1000 dan terus melaju turun hingga angka 7,7/1000

kelahiran hidup di Tahun 2013. Angka Kematian Balita di Kota Batu dapat

dilihat pada grafik berikut ini

Page 18: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 17

.

Meski belum dapat menggambarkan keadaan dalam populasi penduduk Kota

Batu, tetapi angka ini setidaknya menunjukkan bahwa kematian balita di Kota

Batu berada pada angka yang telah melampaui target MDG’s sebesar 32 per

1000 kelahiran hidup. Laju kematian bayi dan balita di Kota Batu menunjukkan

penurunan yang sama, yang menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan

derajat kesehatan pada kelompok bayi dan anak balita di Kota Batu.

III.2. Morbiditas

Selain menghadapi transisi demografi, Indonesia juga menghadapi transisi

epidemiologi yang menyebabkan beban ganda. Di satu sisi, kasus gizi kurang

serta penyakit-penyakit infeksi, baik re-emerging maupun new-emerging

disease masih tinggi. Namun di sisi lain, penyakit degeneratif, gizi lebih dan

gangguan kesehatan akibat kecelakaan juga meningkat. Masalah perilaku tidak

sehat juga menjadi faktor utama yang harus dirubah terlebih dahulu agar beban

ganda masalah kesehatan teratasi.

2009 2010 2011 2012 2013

Angka kematian Balita 8.62 0.97 11.8 10.73 7.7

Gambar3.3 Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup di Kota Batu Tahun 2009-2013

Angka kematian Balita

Page 19: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 18

Angka kesakitan (Morbiditas) pada penduduk berasal dari community based

data yang diperoleh melalui pengamatan (surveilans epidemiologi) dan data

sekunder yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem

pencatatan dan pelaporan rutin serta insidentil. Berikut ini akan diuraikan situasi

beberapa penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk

penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit

yang memiliki potensi untuk menjadi Kejadian Luar Biasa ( KLB )

III.2.1. Pola 10 Penyakit Terbanyak

Pola 10 penyakit terbanyak di Kota Batu pada tahun 2013 dapat dilihat di tabel

di bawah ini.

Tabel 3.1 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Pelayanan Kesehatan Dasar

Kota Batu Tahun 2013

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 ISPA 22938

2 HIPERTENSI 11041

3 GASTRITIS 5370

4 COMMON COLD 4625

5 DIARE 3902

6 KELAINAN DENTO FASIAL TERMASUK MALOKLUSI 3306

7 PENYAKIT PULPA DAN JARINGAN PERIAPIKAL 3075

8 PULPITIS 2445

9 GINGGIVITIS DAN JARINGAN PERIODENTAL 2377

10 MYALGIA 2115

Page 20: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 19

Dari tampilan tabel III.1, nampak bahwa kasus ISPA masih menduduki tempat

pertama jumlah kasus penyakit yang dilayani di fasilitas pelayanan kesehatan

dasar (Puskesmas) diikuti dengan penyakit hipertensi. Dari data tersebut,

penyakit yang tergolong penyakit menular adalah ISPA, diare dan common cold

sedangkan lainnya termasuk dalam jenis penyakit degeneratif. Hal ini

menggambarkan adanya beban ganda dalam penanganan masalah kesehatan

masyarakat di Kota Batu, dimana penyakit menular kasusnya masih tinggi,

namun penyakit-penyakit degeneratif juga meningkat. Perlu diingat bahwa

hipertensi merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit-penyakit

kardiovaskuler lain dan seringkali kejadian penyakitnya dipengaruhi oleh gaya

hidup atau perilaku yang tidak sehat.

III.2.2. Penyakit Menular

a. Tuberkulosis Paru

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi

bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui

droplet dari orang terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria, HIV/AIDS,

Tuberkulosis menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi

komitmen global dalam MDG’s.

Tingkat prevalensi penderita TBC di Indonesia diperkirakan sebesar 289

per 100 ribu penduduk dan insidensi sebesar 189 per 100 ribu penduduk.

Bahkan 27 dari 1.000 penduduk terancam meninggal seperti yang

dilaporkan Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang dihimpun

sepanjang 2011 mengenai tuberkulosis (TBC) di Indonesia.

Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case

Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA Positif yang

ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang

diperkirakan ada dalam wilayah tersebut.

Page 21: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 20

Propinsi Jawa Timur adalah propinsi dengan jumlah kasus TB Paru yang

besar. Jawa Timur menjalankan strategi DOTS (Directly Observed

Treatment Short Course) guna menekan jumlah kasus TB. Pada tahun

2012 angka CDR sebesar 63.03% dengan jumlah kasus baru (positif dan

negatif) sebanyak 41.472 penderita dan BTA Positif baru sebanyak 25.618

kasus. Kondisi tersebut masih jauh dari target CDR yang ditetapkan yaitu

70%. Dengan strategi ini, Success Rate (SR) penderita TB BTA Positif di

Jawa Timur pada tahun 2011 sudah mencapai 93,46%.

Sementara itu, persentase CDR dan Success Rate Kota Batu yang didata

selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Angka penemuan kasus baru BTA Positif (Case Detection Rate)

merupakan proporsi penemuan kasus TB BTA Positif dibanding dengan

perkiraan kasus dalam persen. Pada tahun 2013, jumlah kasus baru BTA

Positif baru sebanyak 59 kasus, dengan angka CDR sebesar 29,06%.

Kondisi ini masih jauh dari target CDR yang ditetapkan yaitu 70%. Angka

CDR Kota Batu dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Untuk

mengatasi hal ini, tenaga kesehatan perlu melakukan proses komunikasi,

informasi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan

gejala TB dan bahaya penyebarannya. Sementara itu angka keberhasilan

53.00%

40.29%

30.05%

46.71%

65.09%

52.44%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Gambar 3.4 Perkembangan Persentase CDR dan Success Rate TB Kota Batu

Tahun 2011 - 2013

Case Detection Rate

Success Rate

Page 22: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 21

pengobatan TB Paru di tahun 2013 juga mengalami penurunan setelah

sempat naik pada tahun 2012. Hal ini dikarenakan banyak pasien yang

drop out saat pengobatan. Maka untuk selanjutnya perlu peningkatan peran

aktif tenaga kesehatan dalam menjalankan proses komunikasi, informasi

dan edukasi kepada pasien TB Paru dan keluarganya serta meningkatkan

peran PMO dalam rangka meningkatkan angka keberhasilan pengobatan.

b. HIV/AIDS

Pada saat ini perkembangan epidemi HIV di Indonesia termasuk yang

tercepat di Asia. Sebagian besar infeksi baru diperkirakan terjadi pada

beberapa sub populasi beresiko tinggi ( dengan prevalensi > 5% ), yaitu

pada penasun, WPS dan waria. Situasi demikian menunjukkan bahwa

Indonesia berada pada tahap epidemi terkonsentrasi.

Resiko penularan HIV tidak hanya terbatas pada sub-populasi yang

beresiko tinggi tetapi dapat juga menular pada pasangan atau istrinya,

bahkan anaknya. Diperkirakan dalam rentang waktu tahun 2008 – 2015,

secara komulatif akan terdapat sekitar 44.180 anak yang dilahirkan dari ibu

yang positif HIV. Para ibu ini sebagian besar tertular dari pasangannya. Bila

respon yang masih terbatas seperti yang sedang berlangsung saat ini,

dimana cakupan program yang rendah dan belum nampak adanya kegiatan

yang memadai, maka hasil pemodelan epidemi HIV mengindikasikan

tingkat penularan yang akan terus meningkat di Indonesia.

Gambar 3.5

Distribusi estimasi jumlah ODHA 15 - 49 tahun dari populasi yang di estimasi menurut kab/kota di Indonesia , tahun 2009

Page 23: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 22

Gambar 3.6 Peta Sebaran Epidemi HIV di Indonesia

(Perkiraan Jumlah ODHA 2009 : 333.200)

Data dari Direktorat Jenderal PPM & PL Departemen Kesehatan RI sampai

dengan Juni 2011 menyebutkan jumlah kumulatif kasus AIDS yang

dilaporkan sebanyak 26.483 kasus. Sedangkan penularan infeksi baru

sepanjang triwulan 2 tahun 2011 sejumlah 2.001 kasus. Dari 2.001 kasus

baru tersebut, 64,9% berjenis kelamin laki-laki dan sisanya 35,1% berjenis

kelamin perempuan. Apabila dipilah berdasarkan cara penularannya, urutan

tertinggi adalah transmisi melalui hubungan seksual antar jenis kelamin

(heteroseksual) sebesar 76,3% diikuti dengan Injection Drugs User (IDU)

sebesar 16,3% dan diurutan ketiga melalui transmisi perinatal sebesar

4,7%.

Proporsi kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun

(36,4%), disusul kelompok umur 30-39 tahun (34,5%) dan kelompok umur

40-49 tahun (13,3%).

Pada tahun 2013, dari 33 Propinsi yang ada Jawa Timur berada pada

urutan kedua propinsi dengan jumlah kasus kumulatif AIDS terbanyak.

Untuk wilayah Kota Batu, perkembangan penyakit HIV/ AIDS berjalan

seiring dengan peningkatan mobilitas penduduk dan ditunjang dengan

wilayah Kota Batu sebagai daerah wisata. Secara kumulatif sejak tahun

2003 sampai dengan 2013 di wilayah Kota Batu tercatat 114 kasus

Page 24: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 23

HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut, seluruh penderita telah mendapatkan

penanganan medis.

Jumlah kasus ini bisa jadi belum dapat menggambarkan kondisi

sebenarnya di masyarakat, hal ini dikarenakan keterbatasan data yang ada.

Selain itu, akses ke kelompok beresiko tinggi juga tidak mudah dilakukan

sehingga upaya pencegahan, pengendalian maupun pengobatan tidak

mudah dilakukan. Penemuan kasus HIV / AIDS di Kota Batu per tahun

selama lima tahun terakhir dapat diamati pada grafik berikut :

14

20

23

9

1514

20

23

9

15

2009 2010 2011 2012 2013

Gambar 3.7 Penemuan & Penanganan Kasus HIV/ AIDS

di Kota Batu Tahun 2009-2013

Jml Penderita Jml Penderita Ditangani Poly. (Jml Penderita)

15

20

23

9

15

7

1213

8

11

6

11

64 4

0

5

10

15

20

25

2009 2010 2011 2012 2013

Gambar 3. 8 Jumlah Penemuan Kasus HIV, AIDS dan Jumlah Kematian

Tahun 2009 - 2013

HIV + AIDS AIDS MATI

Page 25: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 24

Data pada gambar diatas menunjukkan peningkatan jumlah penderita HIV/

AIDS di wilayah Kota Batu selama lima tahun terakhir. Penemuan kasus

yang sempat mengalami penurunan pada tahun 2012, pada tahun 2013

kembali meningkat. Data penemuan kasus tersebut berasal dari laporan

surveilans aktif rumah sakit. Pelan namun pasti, masalah ini akan terus

bergulir, kecuali dilakukan langkah pencegahan yang tepat. Karena

permasalahan pokok penyebaran penyakit ini ada pada perilaku yang tidak

sehat, maka sekali lagi program promosi kesehatan menjadi ujung tombak

penyampaian informasi dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar

terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih positif.

c. Infeksi Menular Seksual

Infeksi Menular Seksual ( IMS ) merupakan masalah kesehatan masyarakat

yang cukup menonjol pada sebagian besar wilayah dunia. Insiden kasus

IMS diyakini tinggi di banyak negara serta kegagalan dalam mendiagnosis

dan memberikan pengobatan pada stadium dini dapat menimbulkan

komplikasi serius/berat dan berbagai gejala sisa lainnya, antara lain

infertilitas, akibat buruk pada bayi, kehamilan ektopik, kanker di daerah

anogenital, kematian dini, serta infeksi baik pada neonatus.

Di Indonesia, infeksi menular seksual yang paling banyak ditemukan adalah

syphilis dan gonorrhea. Data kasus IMS di Kota Batu sendiri dari tahun

2010 sampai tahun 2013 juga mengalami peningkatan yang cukup

signifikan yaitu sebesar 95 kasus pada tahun 2010, meningkat menjadi 164

kasus pada tahun 2011, semakin meningkat di tahun 2012 yaitu sebesar

295 kasus, dan penemuan kasus sedikit mengalami penurunan di tahun

2013 yaitu hanya ditemukan sebanyak 203 kasus. Dimana prosentase pada

laki – laki sebesar 8% jauh lebih rendah daripada prosentase kasus pada

wanita yang sebesar 92%. Ini disebabkan masih rendahnya kesadaran dari

para lelaki beresiko tinggi untuk memeriksakan diri ke layanan IMS yang

ada di Kota Batu. Adapun besaran kasus IMS dapat dilihat pada grafik

berikut

Page 26: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 25

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan jumlah

kasus yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, sehingga diperlukan

upaya pencegahan dan sosialisasi yang lebih komprehensif dan

berkesinambingan untuk menekan laju perkembangan Penyakit Menular

Seksual khususnya di Kota Batu.

d. Pneumonia

Hingga saat ini Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih merupakan

masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kematian pada Balita

(berdasarkan Survei Kematian Balita tahun 2005) sebagian besar

disebabkan karena pneumonia yaitu sebesar 23,6%. Selama ini digunakan

estimasi bahwa insidens pneumonia pada kelompok umur Balita di I

ndonesia sekitar 10-20%. Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai

jaringan paru – paru (alveoli). Tanda dan gejala penyakit infeksi saluran

pernapasan dapat berupa: batuk, kesukaran bernapas, sakit tenggorok,

pilek, sakit telinga dan demam. Anak dengan batuk atau sukar bernapas

mungkin menderita pneumonia atau infeksi saluran pernapasan yang berat

lainnya. Akan tetapi sebagian besar anak batuk yang datang ke

Puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya hanya menderita infeksi

saluran pernapasan yang ringan. Petugas kesehatan perlu mengenal anak-

anak yang sakit serius dengan gejala batuk atau sukar bernapas yang

membutuhkan pengobatan dengan antibiotik, yaitu pneumonia (infeksi

27

68

7

157

15

280

15

188

0

50

100

150

200

250

300

L P L P L P L P

2010 2011 2012 2013

Gambar 3.9 Jumlah Penemuan Kasus IMS Kota Batu Tahun 2010 - 2013

Page 27: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 26

paru) yang ditandai dengan napas cepat dan mungkin juga tarikan dinding

dada bagian bawah ke dalam.

Deteksi kasus dan pengobatan sedini mungkin mengurangi kasus yang

harus dirujuk, menghemat waktu dan biaya keluarga. Selain itu perlu

dilaksanakan tatalaksana standar yang mengajarkan agar tenaga

kesehatan memfokuskan perhatian pada pernafasan anak dan bukan pada

keparahan batuknya maupun ada tidaknya demam. Penatalaksanaan

standar pada pneumonia bisa mencegah 40% dari kematian pneumonia.

Untuk cakupan penemuan pneumonia balita mulai tahun 2010 sampai

dengan tahun 2013 dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 3.10 Data Temuan Kasus Pneumonia Balita di Kota Batu

Tahun 2010 - 2013

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan penemuan

kasus yang signifikan dari 7 kasus di tahun 2010, 10 kasus di tahun 2011,

79 kasus di tahun 2012 dan 170 kasus di 2013. Namun angka ini masih

10,45% dari target sebesar 1316. Peningkatan temuan kasus pneumonia

dari tahun ke tahun ini menandakan bahwa petugas kesehatan sudah mulai

melaksanakan tatalaksana standar pneumonia dengan baik. Hal ini turut

didukung oleh terpenuhinya kebutuhan logistik (ARI timer) sebagai salah

satu alat untuk mendiagnosa pneumonia.

7 10

79

170

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

2010 2011 2012 2013

jumlah kasus pneumonia

Page 28: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 27

Untuk lebih meningkatkan temuan kasus agar dapat memenuhi target pada

tahun mendatang, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi yang

berkesinambungan serta refreshing teknis pada petugas di poli rawat jalan

dan poli rawat inap Puskesmas dan peningkatan kerjasama dengan fasilitas

pelayanan kesehatan swasta yang juga melakukan kontak dengan pasien.

e. Kusta

Meskipun penyakit Kusta dapat diobati dan disembuhkan, bukan berarti

Provinsi Jawa Timur terbebas dari masalah penyakit Kusta karena dari

tahun ke tahun masih ditemukan sejumlah kasus baru. Beban penyakit

Kusta yang paling utama adalah kecacatan yang ditimbulkannya, sehingga

masalah penyakit Kusta sangat kompleks, bukan hanya dari segi medis

tetapi meluas pada masalah sosial dan ekonomi. Penemuan penderita

Kusta di Indonesia merupakan urutan ketiga di bawah India dan Brazil. Dan

secara nasional, Provinsi Jawa Timur merupakan penyumbang penderita

kusta terbanyak di antara provinsi lainnya. Rata-rata penemuan penderita

Kusta di Provinsi Jawa Timur per tahun antara 4.000-5.000 orang.

Kota Batu sendiri sangat sedikit menyumbangkan kasus kusta baru. Pada

tahun 2012, tidak ditemukan penderita kusta baru dan pada tahun 2013

ditemukan 1 kasus baru Kusta MB.

Untuk penderita Kusta yang selesai berobat pada tahun 2013 ini tercatat

sejumlah 3 orang, sesuai dengan jumlah penderita yang tercatat pada

tahun 2011 sebanyak 3 orang. Hal ini berarti RFT MB tahun 2013 sebesar

100%.

III.2.3. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

a. Campak

Sidang World Health Assembly ( WHA ) pada bulan Mei 2010

menyepakati target pencapaian pengendalian penyakit campak pada

tahun 2015 yaitu :

Mencapai cakupan imunisasi campak dosis pertama > 90 % secara

nasional dan minimal 80 % di seluruh Kabupaten / Kota

Page 29: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 28

Menurunkan angka insiden campak menjadi < 5 / 1000.000 setiap

tahun dan mempertahankannya

Menurunkan angka kematian campak minimal 95 % dari perkiraan

angka kematian tahun 2000

Upaya mencapai tujuan pengendalian penyakit campak tersebut dilakukan

beberapa upaya :

1. Imunisasi :

a. Melaksanakan imunisasi rutin campak anak usia 9 – 11 bulan

dengan cakupan > 90 %, dilakukan sweeping jika cakupan belum

tercapai

b. Back Log Fighting ( BLF ) dilakukan di desa yang tidak mencapai

Universal Child Immunization ( UCI ) selama 2 tahun berturut –

turut

c. Melaksanakan imunisasi campak kesempatan kedua dengan

cakupan > 95 % pada anak usia kuran 5 tahun melalui kegiatan

Crash Program dan pemberian imunisasi campak pada anak saat

masuk sekolah dasar

2. Penyelidikan dan manajemen kasus pada semua KLB campak

3. Melaksanakan surveilans campak berbasis kasus individu ( Case

Based Measles Surveilans ) dengan pemeriksaan serologi terhadap

kasus tersangka campak ( suspect )

Program imunisasi campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982, kemudian

pada tahun 1991 berhasil dicapai status imunisasi dasar lengkap atau

Universal Child Immunization ( UCI ) secara nasional. Sejak tahun 2000

imunisasi campak kesempatan kedua diberikan kepada anak sekolah kelas

I – VI ( Catch up ) secara bertahap yang kemudian dilanjutkan dengan

pemberian imunisasi campak secara rutin kepada anak sekolah dasar kelas I

SD ( BIAS ). Untuk mempercepat tercapainya perlindungan campak pada

anak, sejak tahun 2005 sampai Agustus 2007 dilakukan kegiatan Crash

Program Campak terhadap anak usia 6 – 59 bulan dan anak usia sekolah

dasar di seluruh provinsi dalam 5 phase dan follow up campaign dilakukan

bertahap sejak tahun 2009 – 2011.

Page 30: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 29

Berdasarkan cakupan imunisasi rata-rata sejak tahun 1996 – 2000 sebesar

91.8 % di indonesia, maka diperkirakan terdapat 10.336 – 31.000 kematian

karena campak pada tahun 2000.

Dengan dilakukannya berbagai upaya tersebut, angka kematian campak

diharapkan menurun sehingga upaya program dan jumlah wilayah endemis

campak juga berkurang.

Sedangkan Strategi reduksi campak di indonesia meliputi

a. Imunisasi rutin pada bayi 9 – 11 bulan dengan cakupan tinggi ≥ 90 %

(UCI desa)

b. Imunisasi tambahan ( BIAS ) Bulan Imunisasi Anak Sekolah

c. Surveilans dengan kualitas baik (Surveilans rutin, SKD respon KLB dan

PE KLB)

d. Penanggulangan KLB

e. Pemeriksaan Laboratorium pada KLB

Peranan surveilans dalam program reduksi campak sangat penting,

surveilans dapat menilai perkembangan program pemberantasan campak

serta dapat membantu menentukan strategi pemberantasannya di setiap

daerah, terutama untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi program

pemberantasan campak di indonesia.

Di wilayah Kota Batu tahun 2011 ditemukan sebanyak 43 kasus dengan

distribusi 24 kasus di kecamatan Batu, 2 kasus diwilayah kecamatan bumiaji

dan 17 kasus di kecamatan Junrejo. Pada tahun 2012 jumlah kasus campak

sudah mulai menurun sebanyak 26 kasus , dengan distribusi 15 kasus di

kecamatan Batu, 3 kasus di kecamatan Bumiaji dan 8 kasus di kecamatan

Junrejo. Pada tahun 2013 jumlah kasus campak kembali mengalami

peningkatan yaitu sebanyak 43 kasus dengan distribusi 18 kasus di

kecamatan Batu, 3 kasus diwilayah kecamatan Bumiaji dan 22 kasus di

kecamatan Junrejo. Kasus campak selama tiga tahun berturut-turut mulai

tahun 2011 sampai 2013 dapat diamati pada gambar berikut ;

Page 31: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 30

Dari grafik diatas disimpulkan bahwa penemuan kasus campak terjadi

penurunan pada tahun 2012 sebanyak 26 kasus campak, seluruhnya terjadi

pada penderita yang telah memperoleh imunisasi campak. Hal ini didukung

dengan tercapainya cakupan UCI ( Universal Child Immunization ) > 90 %

pada tahun 2012. Sedangkan pada Tahun 2013 kasus campak mengalami

peningkatan menjadi 43 kasus dimana capaian UCI pada tahun yang sama

hanya sebesar 79,16%.

b. Difteri

Diphteri masih menjadi masalah kesehatan

yang cukup serius di Indonesia khususnya di

Jawa Timur. Penyakit Diphteri adalah penyakit

menular akut pada tonsil, faring dan

hidung, kadang-kadang pada selaput mukosa

dan kulit. Timbulnya lesi yang khas

disebabkan oleh cytotoxin spesifik yang

dilepas oleh bakteri. Lesi nampak sebagai

suatu membran asimetrik Keabu - abuan

yang dikelilingi dengan daerah inflamasi.

43

26

43

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

2011 2012 2013

Gambar 3.11Kasus Campak di Wilayah Kota Batu Tahun 2011 - 2013

Page 32: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 31

Pengaruh toksin difteria pada lesi perifer tidak jelas. Difteria sebaiknya selalu

dipikirkan dalam membuat diferensial diagnosa pada infeksi bakteri

(khususnya Streptococcus) dan viral pharingitis, Vincent’s angina,

mononucleosis infeksiosa, syphilis pada mulut dan candidiasis. Tenggorokan

terasa sakit, diikuti dengan kelenjar limfe yang membesar dan melunak. Masa

Inkubasi Difteri 3 – 7 hari. Pada kasus-kasus yang sedang dan berat ditandai

dengan pembengkakan dan oedema di leher dengan pembentukan membran

(pseudomembran) pada trachea secara ekstensif dan dapat terjadi obstruksi

jalan napas. Difteri hidung biasanya ringan dan kronis dengan salah satu

rongga hidung tersumbat dan terjadi ekskorisasi (ledes). Infeksi subklinis (atau

kolonisasi) merupakan kasus terbanyak. Toksin dapat menyebabkan

myocarditis dengan heart block dan kegagalan jantung kongestif yang

progresif, timbul satu minggu setelah gejala klinis difteri.Penyebab penyakit

adalah Corynebacterium diphtheria dari biotipe gravis, mitis atau intermedius.

Bakteri membuat toksin bila bakteri terinfeksi oleh coryne bacteriophage yang

mengandung diphtheria toxin gene tox. Strain non toksikogenik jarang

menimbulkan lesi lokal, namun strain ini dikaitkan dengan kejadian

endokarditis infektif.

Kasus Suspek Diphteri : adalah orang dengan gejala Laringitis,

Nasofaringitis atau Tonsilitis ditambah pseudomembrane putih keabuan

yang tak mudah lepas dan mudah berdarah di faring, laring, tonsil.

Kasus Probable Difteri : adalah orang dengan suspek difteri ditambah

salah satu dari :

a) Pernah kontak dengan kasus (<2 minggu)

b) Ada didaerah endemis difteria

c) Stridor , Bullneck

d) Pendarahan Submucusa atau petechiae pada kulit

e) Gagal jantung toxic, Gagal ginjal akut

f) Myocarditis and/or kelumpuhan motorik 1 s/d 6 minggu setelah

onset

g) Mati

Page 33: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 32

Kasus konfirmasi Diphteri : adalah orang kasus probable yang hasil

isolasi ternyata positiv C difteriae yang toxigenic (dari usap hidung,

tenggorok, ulcus kulit, jaringan, conjunctiva, telinga, vagina) atau serum

antitoxin meningkat 4 kali lipat atau lebih ( hanya bila kedua sampel

serum diperoleh sebelumpemberian toxoid difteri atau antitoxin)

Dengan masa penularan yang beragam, penyakit diphteri dapat tetap

menular sampai tidak ditemukan lagi bakteri dari discharge dan lesi;

biasanya berlangsung 2 minggu atau kurang bahkan kadangkala dapat lebih

dari 4 minggu. Terapi antibiotik yang efektif mampu mengurangi penularan

penyakit. Carrier kronis dapat menularkan penyakit sampai 6 bulan. Kasus

Diphteri di Jawa Timur cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Tahun 2003 (5 kasus), Tahun 2004 (15 kasus), Tahun 2005 (33 kasus),

Tahun 2006 (43 kasus), Tahun 2007 (86 kasus), Tahun 2008 ( 77 kasus),

Tahun 2009 (140 kasus), Tahun 2012 ( 955 kasus) dan tahun 2013 ( 653

kasus ). CFR karena Diphteri masih tinggi (2.9%), bahkan di tempat tertentu

bisa mencapai 50%. Kasus Diphteri di Jawa Timur 74% nya terjadi pada

kelompok umur Balita & anak TK-SD (<9 th).

KLB Diphteri yang terus meningkat dari tahun ke tahun di Jawa Timur

membutuhkan penanganan yang baik, serius dan benar pada semua

kejadian sehingga KLB dapat ditanggulangi dan dicegah. Untuk menangani

KLB Diphteri dengan baik, serius dan benar diperlukan suatu petunjuk,

prosedur tetap yang secara operasional layak digunakan di seluruh jajaran

kesehatan di Propinsi Jawa Timur.

Kasus difteri selama tiga tahun berturut-turut mulai tahun 2011 sampai 2013

dapat diamati pada gambar berikut ;

Page 34: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 33

Dengan adanya peningkatan kasus pada tahun 2011 s/d 2012, saat ini

Propinsi Jawa Timur masih menetapkan diphteri sebagai Kejadian Luar

Biasa. Kota Batu sendiri juga masih menetapkan status Kejadian Luar

Biasa (KLB) untuk penyakit difteri walaupun pada tahun 2013 kasusnya

sudah jauh menurun. Penanganan KLB difteri dilaksanakan bekerjasama

dengan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur melalui program ORI

(Outbreak Response Imunization). Upaya penanganan yang tepat dan

cepat tentunya sangat diperlukan agar KLB difteri dapat segera diatasi.

Pembenahan dan peningkatan kualitas program imunisasi juga menjadi

faktor kunci untuk keberhasilan penanganan KLB difteri tersebut.

III.2.4. Penyakit Potensial KLB

a. Demam Berdarah Dengue

Penyakit demam berdarah dengue ialah penyakit yang disebabkan oleh

virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan

Aedes albopictus. Pada penyakit ini demam terjadi secara akut. Demam

biasanya berlangsung selama 3 – 5 hari (jarang lebih dari 7 hari dan

kadang-kadang bifasik), disertai dengan sakit kepala berat, mialgia,

artralgia, sakit retro orbital, tidak nafsu makan, gangguan gastro intestinal

dan timbul ruam.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2011, kasus DBD,

angka kematian penduduk atau case fatality rate (CFR) dan penularan atau

inciden rate (IR) secara nasional cenderung menurun jika dibandingkan

11

16

30

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

2011 2012 2013

Gambar 3.12 Kasus Difteri di Wilayah Kota Batu Tahun 2011 - 2013

Page 35: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 34

tahun sebelumnya. Pada 2009 jumlah kasus 158.912 dengan korban

meninggal 1.420 orang. Sedangkan IR 68,22/100.000 penduduk dan

CFR0,89%. Pada 2010, jumlah kasus hanya 156.086 dengan korban

meninggal 1.358 orang. IR sebesar 65,70/100.000 penduduk dan CFR 0,87

persen. Sementara hingga Oktober 2011, jumlah kasus 49.486 dengan

korban meninggal 403 orang. IR 20,83/100.000 penduduk dan CFR 0,81

persen.

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan

masyarakat di Jawa Timur, mengingat DBD telah menyebar ke seluruh

Kabupaten/ Kota di Jawa Timur dan Kejadian Luar Biasa masih seringkali

terjadi. Jumlah penderita DBD tahun 2012 : 8.215 (IR : 121,59/100.000

penduduk), dengan 116 kematian (CFR : 1,41 %). Sedangkan jumlah

kematian mengalami kenaikan yang cukup banyak yaitu dari 65 penderita

yang meninggal naik menjadi 116, jadi angka kematian (CFR) nya

mengalami peningkatan dari 1,21 % meningkat menjadi 1,41 %. Hal ini

menunjukkan bahwa kewaspadaan terhadap penderita DBD harus terus

dilakukan, karena angka kematian masih meningkat dan masih berada

diatas target yang diharapkan yaitu ≤ 1 %.

Pencegahan diarahkan pada upaya pengendalian vektor penyakit yaitu

nyamuk aedes aegypti maupun aedes albopticus melalui gerakan 3M Plus

yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang

bekas. Plusnya adalah membubuhkan larvasida, memelihara ikan pemakan

jentik, dan mencegah gigitan nyamuk. Caranya memasang kawat kasa,

menggunakan kelambu, mengoleskan repelant.

Perkembangan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Batu

dapat dilihat dalam grafik berikut ini.

Page 36: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 35

Dalam satu dasawarsa terakhir, kasus demam berdarah di Kota Batu

tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 282 kasus, lalu terjadi

penurunan signifikan di tahun 2011 dan diikuti tahun 2012 hanya terjadi 17

kasus. Dibanding tahun 2012 yang hanya 17 kasus, DBD tahun 2013

mengalami peningkatan yang signifikan menjadi140 kasus. Apabila merujuk

pada Angka Bebas Jentik yang tinggi yaitu 95,95%, bisa diindikasikan

kasus-kasus yang ditemukan bersifat import atau didapat dari luar wilayah

kota Batu. Hal ini erat kaitannya dengan status Kota Batu sebagai Kota

tujuan wisata dimana meningkatnya mobilitas warga, kemudahan

transportasi, dan keadaan iklim yang tidak menentu menjadi faktor

pendukung peningkatan kasus DBD. Disamping fogging yang dilakukan

saat terjadi KLB, PSN tetap menjadi pilihan utama untuk mencegah dan

membatasi perkembangan kasus DBD.

b. Diare

Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat. Berdasarkan hasil survei Sub Direktorat Diare dan Infeksi

Saluran Pencernaan (ISP) Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Angka

Kesakitan Diare semua umur tahun 2010 adalah 411 per 1.000 penduduk,

sedangkan pada tahun 2012 sebesar 214 per 1.000 penduduk. Dan

berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, Diare

merupakan penyebab kematian nomor empat (13,2%) pada semua umur

dalam kelompok penyakit menular dan merupakan penyebab kematian

136

282

3417

140

0

50

100

150

200

250

300

2009 2010 2011 2012 2013

Gambar 3.13 Jumlah Kasus DBD di Kota Batu Tahun 2009-2013

Page 37: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 36

nomor satu pada bayi post neonatal (31,4%) dan pada anak balita (25,2%).

Oleh karena itu, diare yang menyerang bayi dan balita patut diwaspadai

dan apabila telah terjadi perlu segera dilakukan tindakan yang adekuat

untuk mencegah dehidrasi yang berakibat kematian.

Di Jawa Timur cakupan pelayanan penderita Diare tahun tahun 2011

sebesar 69%, sedangkan tahun 2012 sebesar 72,43% (masih di bawah

target Nasional 100%).

Data kasus diare yang ditangani di wilayah Kota Batu dapat diamati pada

diagram berikut :

Gambar 3.14 Kasus Diare yang Ditangani di Kota Batu Tahun 2010 – 2013

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa kasus diare yang ditangani

cenderung menurun dari tahun ke tahun. Namun pada tahun 2013, terjadi

peningkatan persentase kasus diare yang ditangani dari target yang

ditetapkan yaitu sebesar 10 % dari angka kesakitan (214/1.000 penduduk).

Kasus diare yang ditangani pada tahun 2013 sebesar 4521 kasus dari

target 4215 kasus.

67646375

4707 4521

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Kasus diare ditangani

Page 38: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 37

III.3. Status Gizi Masyarakat

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara lain Bayi

dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Status gizi balita, anemia gizi besi

pada ibu dan pekerja wanita, serta Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

(GAKY).Status gizi balita merupakan salah satu indikator MDGs yang perlu

mendapatkan perhatian dan akan banyak dibahas (di samping BBLR) pada sub

bagian berikut ini.

.

III.3.1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi

yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Prevalensi bayi berat lahir

rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dan lebih

sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah.

Secara statistik 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir

lebih dari 2500 gram. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan

mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta

memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan.

Angka kejadian BBLR di Indonesia sangat bervariasi. Berdasarkan hasil riset

kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007, secara keseluruhan prevalensi

BBLR di Indonesia sebesar 11.5%.

Dari Profil Kesehatan jawa Timur tahun 2012, diketahui bahwa jumlah bayi

dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Jawa Timur mencapai 3,32%

yang diperoleh dari persentase 19.712 bayi dari 594.461 bayi baru lahir yang

ditimbang.

Jumlah kasus BBLR di Kota Batu dari tahun ke tahun kecenderungannya

meningkat. Pada tahun 2010 jumlah kasus BBLR ada 63 kasus, tahun 2011

jumlah kasus BBLR 67 kasus, tahun 2012 jumlah kasus BBLR 96 kasus dan

pada tahun 2013 jumlah kasus BBLR 135 kasus .

Page 39: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 38

Berikut ini adalah tabel perkembangan kasus BBLR di Kota Batu selama lima

tahun terakhir.

Grafik menunjukkan bahwa kasus BBLR di Kota Batu terus meningkat setiap

tahunnya. Keadaan ini dapat diakibatkan oleh faktor gizi ibu seperti

Kekurangan Energi Kalori / KEK dan anemia serta faktor resiko pada ibu hamil

seperti gemeli, Preeklamsia/eklamsia, Primimuda dan Grandemulti. Selain itu,

kejadian BBLR juga dapat terjadi karena pencemaran pestisida di tanah dan

air serta produk pertanian yang ada di wilayah Kota Batu.

Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani kasus BBLR diantaranya :

Penyuluhan pada ibu hamil

Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil (Susu Ibu Hamil)

Pemberian tablet besi (FE) untuk ibu hamil

Pemeriksaan pada ibu hamil

Kelas ibu hamil

Pelayanan KB nifas

Kerjasama lintas sektor untuk meningkatkan usia perkawinan

Pelatihan penanganan kasus BBLR untuk petugas kesehatan

Pengendalian pencemaran lingkungan

Jumlah Kasus BBLR

39

63 67

96

135

Gambar 3.15 Jumlah Kasus BBLR di Kota Batu Tahun 2009 - 2013

2009 2010 2011 2012 2013

Page 40: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 39

III.3.2. Status Gizi Balita

Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan

tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara mengetahui status gizi

balita adalah dengan menggunakan metode antropometri. Dalam metode

antropometri, indeks yang umum dipakai adalah Berat Badan menurut Umur

(BB/ U) yang kemudian dikategorikan dalam gizi lebih (Z score> +2 SD), gizi

baik (Z score -2 SD sampai +2 SD), gizi kurang (Z score < -2 SD sampai -3

SD) dan gizi buruk (Z score < - 3 SD).

Gambaran status gizi balita berdasarkan Berat Badan menurut Umur (BB/U) di

Kota Batu 2013, dapat dilihat pada gambar 4.23 berikut ini.

Dari gambar, diketahui bahwa berdasarkan indikator BB/U, persentase balita

Gizi Buruk (BB Sangat Kurang) sebesar 0,68% dan persentase balita Gizi

Kurang sebesar 3,78%, sehingga persentase balita kurang gizi (Gizi Kurang +

Gizi Buruk) sebesar 4,46%. Jika dibandingkan dengan target MDGs tahun

2014 sebesar 3.6%, maka angka prevalensi gizi buruk di Kota Batu sudah

cukup aman (0,67%).

0.88

94.65

3,76

0.68

Gambar 3.16 Prevalensi Angka Kurang Energi dan Protein (KEP) Kota Batu Tahun 2013

% Gizi lebih ( BB lebih )

% Gizi baik (BB normal)

% Gizi kurang ( BB kurang)

% Gizi buruk (% BB sangat kurang)

Page 41: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 40

Tingkat partisipasi masyarakat (D/S) dapat diketahui dengan membandingkan

balita yang ditimbang (D) dengan semua sasaran balita (S). Sasaran balita (S)

yang digunakan adalah data Supas dari BPS bukan data riil.

Dari laporan yang masuk ke Dinas Kesehatan Kota Batu, pada tahun 2013

terdapat 16.329 balita. Dari jumlah balita tersebut, yang ditimbang di

posyandu sebanyak 10.919 balita (66,87%). Jumlah ini menurun dibandingkan

tahun 2012 sebesar 67,52%. Tingkat partisipasi balita di posyandu Kota Batu

mulai tahun 2010 sampai 2013 dapat diamati pada grafik berikut ;

Dari tahun ke tahun tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu

cenderung stagnan dan belum dapat mencapai target 80%. Hal ini salah

satunya dikarenakan banyak ibu balita yang bekerja sehingga balitanya tidak

rutin ke posyandu. Selain itu bayi yang telah mendapatkan imunisasi campak

enggan untuk datang ke posyandu sehingga partisipasi masyarakat di tahun

2013 belum dapat mencapai 80% seperti yang ditargetkan.

Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat perlu terus dilaksanakan KIE oleh

petugas kesehatan tidak hanya di kegiatan posyandu namun dapat juga

dilaksanakan pada saat pengajian, arisan, atau pertemuan PKK tingkat

RT/RW. Selain itu, balita yang sudah bersekolah di PAUD/PG/TK bisa diajak

ke Taman Posyandu melalui kerjasama dengan guru / lembaganya supaya

data timbangnya tercatat di posyandu dan dapat meningkatkan cakupan

partisipasi masyarakat.

2010 2011 2012 2013

Jumlah Balita 15813 15813 16586 16329

Jumlah Balita Ditimbang 11477 11201 10658 10919

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

Gambar 3.17Jumlah Balita Ditimbang di Posyandu Kota Batu Tahun 2010 - 2013

Jumlah Balita Jumlah Balita Ditimbang

Page 42: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 41

Adapun untuk menggambarkan status gizi balita di wilayah Kota Batu, salah

satu ukuran yang digunakan adalah dari kenaikan berat badan. Dari seluruh

balita yang ditimbang di posyandu, pada tahun 2013 tercatat 6.998 (78,80%)

balita yang naik berat badannya. Gambarannya dapat dilihat pada diagram

berikut :

Tingkat keberhasilan program (N/D’) dapat diketahui dengan membandingkan

balita yang naik timbangannya (N) dengan balita yang ditimbang (D’) dikalikan

100. Untuk pembandingnya menggunakan data D’ dimana definisi

operasionalnya adalah jumlah balita yang ditimbang berat badannya di bulan

ini dan ditimbang di bulan sebelumnya di sarana pelayanan kesehatan

termasuk di posyandu dan tempat penimbangan lainnya. Pencapaian N/D’

dari tahun 2010 sampai dengan 2013 sudah melampaui targetnya yang

sebesar 60%.

Hasil penimbangan balita dipengaruhi oleh 2 (dua) hal secara langsung yaitu

asupan makanan dan ada tidaknya penyakit infeksi. Oleh karena itu dalam

rangka meningkatkan keberhasilan program perlu senantiasa dilakukan

pemberian pengetahuan dan keterampilan secara berkelanjutan kepada kader

posyandu dan ibu balita oleh petugas kesehatan.

Sedangkan balita yang berat badannya berada di bawah garis merah (BGM)

pada tahun 2013 tercatat sejumlah 74 balita atau 0,67% dari seluruh balita

yang ditimbang. Gambarannya dapat diamati pada grafik berikut :

2010 2011 2012 2013

Jumlah Balita Ditimbang 11477 11201 9391 8884

Jumlah Balita BB Naik 8989 8388 7124 6998

0

5000

10000

15000

20000

Gambar 3.18Jumlah Balita Ditimbang di Posyandu Yang Mengalami Kenaikan Berat

Badan Tahun 2010 - 2013

Jumlah Balita Ditimbang Jumlah Balita BB Naik

Page 43: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 42

2011 2012 2013

Balita BGM 97 83 74

97

8374

0

20

40

60

80

100

120

Gambar 3.19 Jumlah Balita BGM di Wilayah Kota Batu Tahun 2011- 2013

Balita BGM (Bawah Garis Merah) adalah balita dengan berat badan menurut

umur berada pada dan dibawah garis merah pada KMS (Kartu Menuju Sehat).

Mulai tahun 2010 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menetapkan

bahwa balita BGM tidak boleh lebih dari 5% (< 5%). Pencapaian BGM/D di

Kota Batu selama 3 tahun terakhir masih berada di bawah standar tersebut.

Keberhasilan menekan angka BGM salah satunya dikarenakan masifnya

upaya penyuluhan yang dilakukan dan disertai program pemberian MP – ASI

bagi balita, terutama balita BGM keluarga miskin yang didanai dari APBD Kota

Batu.

Page 44: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 43

BBAABB IIVV

SSIITTUUAASSII UUPPAAYYAA KKEESSEEHHAATTAANN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah

setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta,

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan

masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,

pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan

lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan

jiwa dan pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Sedangkan, upaya

kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan

atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.

Puskesmas adalah unit pelayanan strata satu yang menjalankan pelayanan

kesehatan primer atau dasar dimana terjadi kontak pertama antara masyarakat

dengan tenaga kesehatan.

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting

dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian

pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar

masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Pelayanan kesehatan yang

termasuk dalam pelayanan kesehatan dasar dan dibahas dalam bagian ini antara

lain adalah pelayanan kesehatan ibu dan bayi, pelayanan kesehatan anak pra

sekolah, usia sekolah dan remaja, pelayanan keluarga berencana, pelayanan

imunisasi, perbaikan gizi masyarakat, promosi kesehatan, kesehatan lingkungan

serta pelayanan kesehatan pra-usia lanjut dan usia lanjut. Selain pelayanan dasar,

pelayanan penunjang yaitu pelayanan kefarmasian serta pelayanan kesehatan

rujukan atau pelayanan kesehatan di Rumah Sakit juga akan dibahas dalam bab ini.

Page 45: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 44

IV.1. Pelayanan Kesehatan Dasar

Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat

adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan

secara cepat dan tepat diharapkan dapat mengatasi sebagian besar masalah

kesehatan masyarakat.

IV.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

Undang-Undang Kesehatan Nomor 36/2009 mengamanatkan bahwa upaya

kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu

melahirkan generasi sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian

ibu. Upaya kesehatan ibu sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-

Undang tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam pelayanan kesehatan ibu dan

bayi diantaranya adalah sebagai berikut :

A. Pelayanan Antenatal ( K1 dan K4)

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga

kesehatan profesional baik itu dokter spesialis kandungan dan

kebidanan, dokter umum, maupun bidan kepada ibu hamil selama masa

kehamilanya sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang ada.

Titik berat kegiatan ini adalah upaya preventif dan promotif sedangkan

hasilnya dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4 (Wiyono, 1997).

Cakupan K1 atau disebut juga akses pelayanan ibu hamil,

menggambarkan besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan

pertama/ kontak pertama dengan tenaga kesehatan/ fasilitas kesehatan

untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Indikator akses ini digunakan

untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan

program dalam menggerakkan masyarakat.

Sedangkan cakupan K4 adalah besaran ibu hamil yang telah

mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar minimal empat kali

kunjungan selama masa kehamilannya dengan distribusi satu kali pada

trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada

trimester ketiga. Kunjungan ibu hamil dikatakan telah memenuhi standar

Page 46: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 45

apabila telah mencakup pelayanan timbang badan & ukur tinggi badan,

ukur tekanan darah, ukur lingkar lengan atas, skrining status imunisasi

tetanus & pemberian vaksin tetanus toksoid, ukur tinggi fundus uteri,

pemberian tablet zat besi, komunikasi interpersonal & konseling, serta

tes laboratorium sederhana.

Berikut ini adalah grafik kunjungan K1 dan K4 Ibu Hamil selama kurun

waktu lima tahun terakhir di Kota Batu.

Terjadi kenaikan kunjungan K1 dan K4 di tahun 2013 dibandingkan

dengan tahun 2012. Namun adanya kesenjangan antara kunjungan K1

dan K4 masih perlu mendapat perhatian. Hal ini menandakan masih ada

drop out pelayanan ANC atau ibu hamil yang tidak terpantau kondisi

kehamilannya sesuai standar oleh tenaga kesehatan. Tidak terpantaunya

kondisi kehamilan akan meningkatkan resiko terjadinya komplikasi

maupun kematian maternal. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap

pemeriksaan kehamilan K4 adalah tingkat pendidikan, jenis pekerjaan

ibu, serta tingkat sosial ekonomi.

B. Pertolongan Persalinan oleh Nakes

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu

dari enam indikator pemantauan program KIA. Dengan indikator ini dapat

diperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan

sekaligus menggambarkan kemampuan manajemen program KIA dalam

menangani persalinan secara profesional.

2009 2010 2011 2012 2013

K1 95.77 98.08 96.6 81 97.22

K4 93.59 95.83 89.9 74.87 90.21

Gambar 4.1Persentase Pencapaian Kunjungan K1 dan K4 Ibu Hamil di Kota Batu

Tahun 2009-2013

Page 47: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 46

Adapun pertolongan persalinan sendiri adalah tindakan yang dilakukan

oleh bidan/ tenaga kesehatan lain dengan kompetensi sesuai dalam

proses lahirnya janin dari kandungan yang dimulai dari tanda-tanda

lahirnya bayi, pemotongan tali pusat sampai keluarnya placenta.

Pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan terlatih

merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan AKI di

Indonesia. Persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

terlatih meningkat dari 66,7% pada tahun 2002 menjadi 77,34 % pada

tahun 2009 (Susenas).

Capaian cakupan Linakes untuk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012

adalah 89,14%. Angka ini di bawah target yang telah ditentukan, yakni

94%. Salah satu penyebab ketidaktercapaian target adalah karena

perubahan sasaran Ibu Bersalin (Bulin) yang disesuaikan dengan data

sasaran BPS Provinsi Jawa Timur. Namun, dari sisi angka absolut

(jumlah) capaian Jawa Timur mengalami kenaikan dibandingkan tahun

sebelumnya.

Data dari bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Batu

menyebutkan pada tahun 2013 terdapat 3.403 sasaran ibu bersalin. Dari

jumlah tersebut, yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 3251

atau 95,53%. Trend cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan dari tahun 2009 sampai 2013 dapat diamati pada grafik

berikut;

2009 2010 2011 2012 2013

Linakes 91.87 97.87 94.6 81.29 95.53

91.87 97.87 94.681.29

95.53

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

Gambar 4.2 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kota

Batu Tahun 2009-2013

Page 48: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 47

Dari grafik tersebut terlihat bahwa pada tahun 2013 cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Batu mengalami peningkatan

dari 81,3 % pada Tahun 2012 menjadi 95,5 pada Tahun 2013.

C. Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu hamil, bersalin dan nifas

dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada

tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas

PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Perhitungan

jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada

kurun waktu yang sama dihitung berdasarkan angka estimasi 20% dari

total sasaran ibu hamil di satu wilayah pada kurun waktu yang sama.

Komplikasi dalam kehamilan diantaranya : abortus, hiperemesis

gravidarum, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan

(preeklamsia, eklamsia), kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini.

Komplikasi dalam persalinan diantaranya : kelainan letak/presentasi

janin, partus macet/ distosia, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia

eklampsia), Infeksi berat/ sepsis, kontraksi dini/persalinan premature,

kehamilan ganda.

Komplikasi dalam nifas : hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia,

eklampsia), Infeksi nifas, pendarahan nifas.

Grafik cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kota Batu dapat

dilihat pada grafik berikut ini.

0

20

40

60

80

Kota Batu

61.97 66.9279.66

Gambar 4.3 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Tahun 2011-2013

2011 2012 2013

Page 49: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 48

Jumlah sasaran ibu hamil di Kota Batu pada tahun 2013 adalah

sebanyak 3565 orang dimana 20 persennya atau 713 ibu hamil adalah

ibu hamil dengan komplikasi. Dari sasaran 713 tersebut, jumlah ibu hamil

dengan komplikasi yang ditangani adalah 568 orang atau sebesar

79,66% naik dari capaian tahun 2012 sebesar 66,92%.

D. Pelayanan Nifas

Masa nifas adalah masa 6-8 minggu setelah persalinan dimana organ

reproduksi mengalami pemulihan untuk kembali normal. Akan tetapi,

pada umumnya, organ-organ reproduksi akan kembali normal dalam

waktu tiga bulan pasca persalinan. Dalam masa nifas, ibu diharuskan

memperoleh pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan kondisi

umum, pemeriksaan kondisi payudara dan puting, pemeriksaan dinding

perut, perineum, kandung kemih dan rectum, secret yang keluar serta

organ kandungan. Selain itu bagi ibu nifas dilakukan konseling untuk

pelayanan KB pasca kehamilan serta pemberian kapsul vitamin A

200.000 IU sebanyak 2 x 24 jam. Perawatan nifas yang tepat akan

memperkecil resiko kelainan atau bahkan kematian pada ibu nifas.

Di wilayah Kota Batu, pada tahun 2013 terdapat 3403 sasaran ibu nifas.

Dari jumlah tersebut sebanyak 3112 orang atau 91,45% mendapatkan

pelayanan nifas. Cakupan pelayanan nifas ini meningkat dari tahun 2012

yang tercatat sebesar 80,36%.

Kota Batu

98.1 92.9

80.491.45

Gambar 4.4 Pelayanan Nifas di Kota Batu Tahun 2010-2013

2010

2011

2012

2013

Page 50: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 49

E. Pelayanan Kesehatan Neonatus

Neonatus atau bayi sampai dengan usia 28 hari merupakan kelompok

umur yang paling rentan terkena gangguan kesehatan. Untuk

meminimalkan resiko kesakitan dan kematian bayi pada usia tersebut

dilakukan kunjungan neonatus oleh tenaga kesehatan. Dalam

pelaksanaan pelayanan kesehatan pada neonatus, disamping

melakukan pemeriksaan kesehatan bayi, dilakukan juga konseling

perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan neonatus meliputi

pelayanan kesehatan neonatal dasar, pemberian vitamin K, manajemen

terpadu balita muda serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah

dengan menggunakan buku KIA.

Sejak tahun 2008 terjadi perubahan kebijakan waktu pelaksanaan

kunjungan neonatus, dari yang semula sebanyak minimal dua kali

menjadi tiga kali. Istilah yang dipergunakan juga tidak lagi KN1 dan KN2

melainkan KN lengkap. Angka yang diperoleh dari kunjungan neonatus

dapat digunakan untuk mengetahui jangkauan dan kualitas pelayanan

kesehatan neonatus.

Data pencapaian KN yang diperoleh dari seksi KIA Dinkes Kota Batu

selama lima tahun terakhir dapat dilihat dalam diagram berikut ini.

Dari diagram diatas terlihat bahwa pencapaian KN lengkap pada tahun

2013 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012. Hal ini

2009 2010 2011 2012 2013

KUNJUNGAN NEONATUS 2924 3022 2877 2759 3131

JML BAYI 3178 3118 3118 3185 3164

Gambar 4.5 Cakupan Kunjungan Neonatus di Kota Batu Tahun 2009-2013

KUNJUNGAN NEONATUS

JML BAYI

Poly. (KUNJUNGAN NEONATUS)

Page 51: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 50

berarti bahwa peran aktif tenaga kesehatan untuk melaksanakan

kunjungan neonatus perlu untuk dipertahankan.

F. Kunjungan Bayi.

Kunjungan bayi adalah kunjungan anak umur 29 hari - 11 bulan di sarana

pelayanan kesehatan maupun di rumah, posyandu dan tempat lain untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan oleh dokter, bidan atau perawat.

Pelayanan kesehatan dimaksud meliputi pemberian imunisasi dasar,

stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang dan penyuluhan

perawatan kesehatan bayi. Indikator ini bermanfaat untuk mengukur

kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi kesehatan bayi.

Trend cakupan kunjungan bayi selama lima tahun terakhir di Kota Batu

dapat diamati pada grafik berikut.

Data yang dimiliki di tingkat Kota menyebutkan pada tahun 2013 terdapat

3.164 sasaran bayi. Dari jumlah tersebut, yang dilakukan kunjungan

sebanyak 2.889 bayi atau 91,31%. Cakupan kunjungan bayi ini

meningkat dibandingkan dengan tahun 2012.

IV.1.2 Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Anak balita adalah anak umur 12-59 bulan. Pelayanan kesehatan anak balita

meliputi kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita.

Pemantauan pertumbuhan balita dilaksanakan melalui pengukuran berat

badan, tinggi/ panjang badan yang umumnya dilaksanakan melalui kegiatan

2009 2010 2011 2012 2013

Kunjungan Bayi 2858 3086 2803 2786 2889

2600

2650

2700

2750

2800

2850

2900

2950

3000

3050

3100

3150

Gambar 4.6Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Batu Tahun 2009-2013

Page 52: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 51

posyandu maupun pos PAUD. Sedangkan pemantauan perkembangan balita

meliputi penilaian perkembangan motorik kasar, motorik halus, kemampuan

bahasa dan bicara, kemampuan sosialisasi dan kemandirian, daya dengar

maupun penglihatan. Kegiatan pemantauan tersebut dapat mendeteksi secara

dini masalah kesehatan anak. Deteksi dini tumbuh kembang anak balita

dilakukan minimal dua kali per tahun oleh dokter, bidan, atau perawat dan

dicatat pada kohort anak balita.

Jumlah anak balita yang ada di Kota Batu pada tahun 2013 mencapai 13.165

anak. Dari jumlah tersebut, cakupan anak balita yang memperoleh pelayanan

pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali pada tahun 2013 tersebut tercatat

sebanyak 11.394 atau 86,55% meningkat dari cakupan tahun sebelumnya

yang hanya sebesar 78,05%.

IV.1.3 Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja

Pelayanan kesehatan untuk anak usia sekolah difokuskan pada Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS). Dalam pelaksanaan program UKS selama ini

masih dirasakan belum sesuai dengan yang diharapkan, kegiatan pendidikan

kesehatan lebih bersifat pengajaran, penambahan pengetahuan dan kurang

menekankan pada segi praktis yang dapat diaplikasikan pada kehidupan

sehari-hari. Pelayanan kesehatan pada peserta didik meliputi promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah

sehat lebih ditekankan pada lingkungan fisik, mental dan sosial. Disamping itu,

Kota Batu

82.8

78.05

86.55

Gambar 4.7 Cakupan Anak Balita yang Memperoleh Pelayanan Tahun 2011 - 2013

2011

2012

2013

Page 53: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 52

koordinasi dalam pelaksanaan program belum terjalin dengan baik pada

setiap jenjang Tim Pembina UKS. Oleh karena itu, perlu pemberdayaan Tim

Pembina UKS dan Tim Pelaksana dalam rangka memantapkan pelaksanaan

program UKS ke depan.

Pada level pelaporan dalam profil kesehatan, UKS hanya mencakup

pemeriksaan kesehatan siswa kelas 1 SD/MI. Cakupan pemeriksaan

kesehatan siswa kelas 1 SD/ MI oleh tenaga kesehatan/ tenaga terlatih/ guru

UKS/ dokter kecil pada tahun 2013 mencapai 100%. Hasil pemeriksaan

selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut ;

Dari grafik diatas dapat diamati bahwa cakupan pemeriksaan kesehatan siswa

SD/ MI di Kota Batu pada tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan

dengan capaian pada tahun 2012.

IV.I.4 Pelayanan Keluarga Berencana

Dalam Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, disebutkan bahwa

Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta

masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,

pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk

mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Apabila dikaitkan dengan

pelayanan keluarga berencana, yang diamati adalah peserta KB aktif, yaitu

akseptor yang sedang memakai alat kontrasepsi untuk menjarangkan

kehamilan atau mengakhiri kesuburan (Wiyono, 1997).

3300 3215 30312847

3119

0500

100015002000250030003500400045005000

2009 2010 2011 2012 2013

Gambar 4.8 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa Kelas 1 SD/ MI

Kota Batu Tahun 2009 - 2013

Jumlah Siswa Siswa SD/MI diperiksa

Page 54: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 53

Pada tahun 2013, jumlah pasangan usia subur di wilayah Kota Batu tercatat

sebanyak 37.228 orang. Dari jumlah PUS tersebut, peserta KB baru tercatat

sebanyak 3.282 orang (8,82%) dan peserta KB aktif sejumlah 25.208 orang

(67,71%) dari seluruh PUS yang ada. Hasil ini masih jauh dari target KB aktif

yang ditetapkan sebesar 70% dari PUS, namun pada tahun 2013 terjadi

peningkatan daripada tahun 2012 yang hanya sebesar 62,68%.

Apabila peserta KB aktif tersebut dipilah menurut jenis kontrasepsi yang

digunakan, hanya 13,83% akseptor memilih menggunakan metode

kontrasepsi jangka panjang, diantaranya IUD, implan, maupun metode

kontrasepsi mantap. Angka ini menurun dibandingkan pada tahun 2012 yang

sebesar 15,86%. Sebagian besar dari seluruh peserta KB aktif masih memilih

untuk mempergunakan metode kontrasepsi jangka pendek seperti pil, suntik,

maupun kondom sebesar 86,17%. Hal ini kemungkinan disebabkan karena

faktor biaya yang lebih rendah dan kemudahan pemakaian alat kontrasepsi

jangka pendek.

IV.I.5 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila

Jumlah penduduk usia lanjut menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

Hal ini sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup serta menjadi tanda

membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. Dilain sisi, peningkatan

jumlah penduduk usia lanjut juga berdampak pada perubahan pola penyakit di

masyarakat serta perubahan orientasi pelayanan kesehatan. Penyakit

degeneratif cenderung terjadi pada penduduk pra usila dan usila. Tanpa

diimbangi dengan upaya promotif dan preventif sedari awal, beban sosial yang

ditimbulkan maupun biaya yang akan dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan

akan cukup besar. Upaya promotif dan preventif tersebut salah satunya

dilaksanakan melalui posyandu lansia.

Selama beberapa tahun ini, pola demografi di wilayah Kota Batu cenderung

mengarah pada penduduk berusia muda. Hal ini sejalan dengan rendahnya

cakupan peserta KB. Akan tetapi disisi lain, jumlah penduduk lanjut usia juga

cenderung meningkat. Hal ini menyebabkan pelayanan kesehatan juga harus

diarahkan untuk mempertahankan kualitas hidup penduduk lanjut usia, karena

dengan meningkatnya kualitas hidup para lanjut usia maka beban

Page 55: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 54

ketergantungan dan beban biaya kesehatan yang ditimbulkannya akan makin

berkurang.

Jumlah warga lanjut usia dan pra lanjut usia di wilayah Kota Batu pada tahun

2013 tercatat sebesar 55.927 orang dan yang memperoleh pelayanan

kesehatan sebanyak 42.701 orang atau 76,35%. Cakupan pelayanan

kesehatan untuk usila dan pra usila di wilayah Kota Batu selama lima tahun

berturut-turut dapat diamati pada gambar berikut ;

Grafik cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut pada tahun 2013 kembali

naik dari tahun 2011, karena jumlah penduduk pra usila kembali ikut dihitung

di tahun 2012. Selain itu, posyandu lansia yang ada didukung juga dengan

adanya Puskesmas Santun Usila, sehingga cakupan pelayanan usila dan pra

usila kembali meningkat.

IV.I.6 Pelayanan Imunisasi

Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan dan

pemutusan mata rantai penularan Penyakit - Penyakit yang Dapat Dicegah

Dengan Imunisasi (PD3I). Secara nasional kebijakan yang ditempuh antara

lain adalah mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan baik terhadap

sasaran masyarakat / wilayah, mengupayakan kualitas pelayanan yang

bermutu, serta mengupayakan kesinambungan dan keterpaduan program.

2009 2010 2011 2012 2013

JML PRA USILA DAN USILA 37968 45758 19023 43164 55549

JML DILAYANI KESEHATAN 20026 22909 9132 31421 42701

Gambar 4.9 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila dan Pra Usila Tahun 2009-2013

Page 56: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 55

Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program imunisasi

secara nasional adalah angka UCI (Universal Child Immunization). Awalnya

UCI dijabarkan sebagai tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 80%

untuk tiga jenis antigen yaitu DPT 3, Polio dan campak. Namun dalam

perkembangannya, tidak hanya ketiga jenis antigen itu saja yang

diperhitungkan tetapi seluruh jenis antigen yaitu BCG, DPT-HB, Polio,

campak. Sasaran program imunisasi adalah bayi (0-11 bulan), ibu hamil,

Wanita Usia Subur (WUS) dan murid SD kelas 1, 2 dan 3. Sejak tahun 2003,

indikator penghitungan UCI sudah mencakup semua jenis antigen. Gambaran

pencapaian UCI di wilayah Kota Batu selama delapan tahun terakhir adalah

sebagai berikut.

Gambar 4.10 Pencapaian Desa / Kelurahan UCI di wilayah Kota Batu

Tahun 2009 - 2013

Dari grafik diatas, terlihat bahwa capaian UCI untuk semua jenis antigen di

Kota Batu pada tahun 2013 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan

tahun 2012. Hal ini tentunya menjadi faktor resiko terjadinya kasus-kasus

PD3I, terbukti dengan kejadian KLB difteri dan campak. Adapun tingkat drop

out imunisasi DPT 1 – campak pada tahun ini sebesar 0,28%, menurun

dibandingkan tahun 2012. Kecenderungan angka drop out imunisasi ini

selama lima tahun terakhir dapat diamati pada grafik berikut :

24 24 24 24 242423

18

23

19

0

5

10

15

20

25

30

2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Desa

Jumlah Desa UCI

Page 57: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 56

Untuk mengendalikan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi, peningkatan kualitas program imunisasi yang diantaranya berupa

peningkatan skill petugas imunisasi, peningkatan kualitas penyimpanan

vaksin, sweeping sasaran maupun kampanye intensifikasi program imunisasi

perlu terus dilakukan. Selain itu perlu digalang kemitraan dengan penyedia

layanan persalinan seperti polindes, bidan praktek swasta, rumah bersalin

maupun Rumah Sakit guna mengurangi miss opportunity dalam pemberian

imunisasi pada bayi. Kerjasama lintas program juga perlu terus ditingkatkan

agar di level pengambil kebijakan sampai pelayanan primer, pelayanan

imunisasi terus mendapat perhatian bersama. Tidak kalah penting adalah

program komunikasi, informasi dan edukasi terus menerus pada masyarakat

agar masyarakat memperoleh pemahaman yang benar mengenai program

imunisasi.

4.81

5.74

3

1.79

0.28

0

1

2

3

4

5

6

7

2009 2010 2011 2012 2013

Gambar 4.11Rasio Drop Out Imunisasi di Kota Batu Tahun 2009 - 2013

Rasio Drop Out Imunisasi

Page 58: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 57

IV.I.7 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Kesadaran anak sekolah SD/MI dengan pemantauan melalui program Usaha

Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) terhadap kesehatan gigi semakin baik dari

tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari hasil program pelayanan kesehatan

gigi dan mulut Kota Batu pada grafik di bawah ini.

Dari grafik di atas terlihat penurunan angka tumpatan gigi tetap tahun 2012

sebesar 1605 anak pada tahun 2012 dan 1575 anak pada tahun 2013.

Sedangkan angka pencabutan gigi tetap juga mengalami penurunan angka

yakni pada tahun 2012 sebesar 1567 anak menjadi 1405 pada tahun 2013.

Dengan rasio tumpatan gigi tetap terhadap pencabutan gigi tetap pada tahun

2013 sebesar 1,12 %, kondisi ini menggambarkan bahwa masyarakat

semakin sadar bahwa mempertahankan gigi lebih utama dari pada

pencabutan, sehingga mempengaruhi kualitas hidup manusia.

Sedangkan pemeriksaan gigi terhadap anak SD/MI untuk memerlukan

tindakan perawatan gigi mengalami penurunan dari tahun 2012 ke 2013. Pada

tahun 2012 anak yang memerlukan perawatan gigi sebanyak 5.512 anak,

sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 4.700 anak.

Dengan adanya anak yang memerlukan perawatan di Puskesmas dari hasil

kegiatan UKGS, perlu dilakukan rujukan untuk mendapatkan perawatan di

PuskesmasPerkembangan hasil perawatan gigi dibandingkan dengan yang

memerlukan perawatan di Kota Batu kurun waktu 2011 sampai dengan tahun

2013 disajikan pada grafik berikut ini.

2011 2012 2013

Tumpatan gigi tetap 1270 1605 1575

Pencabutan gigi tetap 1576 1567 1405

1270

160515751576

1567 1405

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

Gambar 4.12 Hasil Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Kota Batu

Tahun 2011 - 2013

Page 59: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 58

Dari data yang diperoleh terdapat penurunan jumlah anak yang perlu

perawatan dan yang mendapatkan perawatan. Pada tahun 2012 data yang

mendapatkan perawatan sebesar 3.990 anak terhadap yang memerlukan

perawatan sebanyak 5.512 anak, sedangkan untuk tahun 2013 yang

mendapatkan perawatan sebesar 3.807 anak terhadap yang perlu perawatan

sebesar 4.700 anak. Hal ini disebabkan masih rendahnya tingkat kesadaran

orang tua terhadap kesehatan gigi anak dan adanya ketakutan dari anak

terhadap alat kesehatan gigi.

IV.I.8 Perbaikan Gizi Masyarakat

Upaya perbaikan gizi masyarakat di Kota Batu secara rutin dilakukan melalui

distribusi kapsul vitamin A, distribusi tablet Fe pada ibu hamil, dan pemberian

makanan pendamping ASI pada balita Bawah Garis Merah (BGM).

Untuk distribusi kapsul vitamin A, sasarannya adalah bayi 6-11 bulan, balita

dan ibu nifas. Cakupan anak balita yang memperoleh vitamin A sebanyak dua

kali setahun (Februari dan Agustus) pada tahun 2013 sebanyak 83,43% dari

13.165 anak balita 1-4 tahun. Hasil ini mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya. Gambaran cakupan anak balita yang memperoleh vitamin A

sebanyak 2 kali setahun dalam lima tahun terakhir dapat diamati pada gambar

berikut ;

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Perlu mendapat perawatan 3,538 5,512 4,700

Mendapat perawatan 2,885 3,990 3,807

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

Gambar 4.13 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat

di Kota Batu Tahun 2011 - 2013

Perlu mendapat perawatan Mendapat perawatan

Page 60: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 59

Pencapaian cakupan vitamin A 200.000 IU pada balita di tahun 2012

mengalami penurunan dari tahun 2011. Hal ini dikarenakan angka supas yang

digunakan pada tahun 2012 lebih tinggi dibanding dengan tahun 2011

sehingga mempengaruhi hasil yang diperoleh. Selain itu, dikarenakan

sweeping oleh petugas kesehatan yang kurang merata di beberapa wilayah

puskesmas sehingga balita yang seharusnya mendapat vitamin A 200.000 IU

di bulan Februari atau Agustus itu ada yang tidak terdata. Tahun 2013

mengalami kenaikan dari tahun 2012 dan masih diatas target sebesar 83%.

Salah satu masalah gizi yang masih dihadapi Kota Batu sampai dengan saat

ini adalah masalah gizi mikro seperti anemia gizi besi (AGB) dan gangguan

akibat kekurangan yodium (GAKY). Untuk menanggulangi anemia zat besi

terutama pada ibu hamil, dilaksanakan program distribusi tablet Fe. Hasilnya

sampai dengan akhir tahun 2012 tercatat 2.705 (75,26%) ibu hamil yang

memperoleh 90 tablet Fe dari 3.594 sasaran ibu hamil. Hasil program

distribusi tablet Fe di Kota Batu selama lima tahun terakhir dapat diamati pada

gambar berikut ;

2011 2012 2013

Jumlah Anak Balita 12,695 13,401 13,165

Anak Balita Dapat Vitamin A 11,440 10,481 10,983

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

Gambar 4.14 Cakupan Balita Mendapatkan Vitamin A di Kota Batu Tahun

2011- 2013

Jumlah Anak Balita Anak Balita Dapat Vitamin A

Page 61: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 60

Pada tahun 2013 pencapaian pemberian tablet Fe3 mengalami peningkatan

dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebanyak 3.149 ibu hamil dari sasaran

3.565 atau sebesar 90,21%. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran ibu hamil

untuk periksa secara paripurna yang tujuannya mengetahui ibu hamili tersebut

anemia atau tidak.

IV.I.9 Persentase Bayi Usia 0-6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif

ASI Eksklusif adalah pemberian hanya Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi

sejak lahir sampai berumur 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman

lain, kecuali obat, vitamin dan mineral. Bayi dikatakan mendapatkan ASI

Eksklusif, jika pada saat survei dilakukan (di Bulan Februari dan Agustus)

masih diberi ASI secara eksklusif.

2011 2012 2013

Jumlah Bumil 3,429 3,594 3,565

Bumil Dapat 90 Tablet Fe 3,084 2,705 3,149

0500

1,0001,5002,0002,5003,0003,5004,000

Gambar 4.15Cakupan Ibu Hamil Mendapatkan 90 Tablet Fe

di Kota Batu Tahun 2011 - 2013

Jumlah Bumil Bumil Dapat 90 Tablet Fe

Page 62: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 61

Pada tahun 2013 pencapaian ASI Eksklusif mengalami kenaikan

dibandingkan tahun 2012. Sedangkan pada tahun 2012 mengalami

penurunan dari tahun 2011 karena bayi yang mendapat ASI Eksklusif pada

saat disurvei lebih sedikit. Target tercapai di tahun 2011 tetapi di tahun 2012

tidak dapat mencapai 70%, begitu juga di tahun 2013 tidak dapat mencapai

target sebesar 75%. Kemungkinan hal ini dikarenakan kurang digalakkannya

pelaksanaan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) di Rumah Sakit Bersalin atau tempat

pelayanan kesehatan yang menolong persalinan. Selain itu, masih gencarnya

promosi susu formula ke petugas kesehatan terutama bidan yang menangani

persalinan dengan pemberian bonus atau imbalan yang menggiurkan.

Oleh karena itu, perlu ditingkatkan KIE tentang pentingnya ASI Eksklusif bagi

bayi usia 0-6 bulan kepada ibu nifas dan ibu hamil. Pemberian KIE itu tidak

hanya di bagian program gizi saja tetapi harus lintas program dan lintas

sektor. Saat ini sudah bekerjasama dengan program promkes, PKK Kota

Batu, Muslimat NU, Aisyiyah Muhammadiyah dan sebagainya. Selain itu

perlunya pemberian vitamin A untuk ibu nifas sebanyak 2x yang secara tidak

langsung untuk menambah kelancaran produksi ASI. Di tahun 2014 ini

rencananya akan diadakan Pembentukan Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI)

di 5 (lima) wilayah puskesmas se-Kota Batu.

67

7075

73.87

56.27

68.7

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2011 2012 2013

Gambar 4.16Trend Capaian ASI Eksklusif di Kota Batu Tahun 2011 - 2013

% Target

% Capaian

Page 63: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 62

IV.1.10 Perilaku Masyarakat

Menurut teori Blum, salah satu faktor yang berperan penting dalam

menentukan derajat kesehatan adalah perilaku. Perilaku dianggap penting

karena ketiga faktor lain seperti lingkungan, kualitas pelayanan kesehatan

maupun genetika kesemuanya masih dapat dipengaruhi oleh perilaku. Selain

itu, banyak penyakit yang muncul pada saat ini disebabkan karena perilaku

yang tidak sehat. Perubahan perilaku tidak mudah untuk dilakukan akan tetapi

mutlak diperlukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk

itu, upaya promosi kesehatan harus terus menerus dilakukan untuk

mendorong masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat. Penerapan

perilaku hidup bersih dan sehat sendiri dapat dimulai dari unit terkecil

masyarakat yaitu rumah tangga.

A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PHBS di rumah tangga diartikan sebagai upaya untuk memberdayakan

anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan

perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan

kesehatan di masyarakat. Pencapaian PHBS di rumah tangga dapat

diukur dengan 10 indikator yaitu :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

2. Memberi ASI ekslusif

3. Menimbang balita setiap bulan

4. Menggunakan air bersih

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu

8. Makan buah dan sayur setiap hari

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

10. Tidak merokok di dalam rumah

Page 64: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 63

Dari hasil survey PHBS yang dilakukan di wilayah Kota Batu pada tahun

2013, dari 5.808 rumah tangga yang disurvey, yang dikategorikan sebagai

rumah tangga ber-PHBS hanya sebanyak 1.338 rumah tangga atau

sekitar 22,42%. Cakupan rumah tangga sampling yang disurvei dengan

metode simple random sampling sebesar 10,9% dari total rumah tangga

yang ada.

Jumlah ini menurun dibandingkan dengan rumah tangga ber-PHBS pada

tahun 2012 sebesar 31,48%. Prioritas masalah dalam survei PHBS yaitu

tidak merokok di dalam rumah, ASI ekslusif, dan jamban sehat. Solusi

untuk meningkatkan cakupan rumah tangga sehat diantaranya dengan

menaikkan kajian PHBS untuk rumah tangga dari 10% menjadi 20% dari

total KK, serta mengadakan penyuluhan tentang bahaya merokok,

pentingnya ASI eksklusif, dan membentuk kelompok pendukung ASI.

B. Posyandu Aktif

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber

daya Masyarakat (UKBM). Persentase posyandu yang aktif merupakan

salah satu indikator yang menunjukkan peran serta dan kemandirian

masyarakat untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang

muncul di wilayahnya. Jumlah posyandu di wilayah Kota Batu sebanyak

189 pos. Seluruh posyandu tersebut merupakan posyandu aktif dan 110

posyandu atau 58,20% tergolong sebagai posyandu purnama dan

mandiri, meningkat dari tahun 2012 yang hanya sebesar 104.

C. Desa Siaga Aktif

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber

daya, kemampuan dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi

masalah-masalah kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan secara

mandiri. Sedangkan desa siaga aktif didefinisikan sebagai ”Desa yang

mempunyai Poskesdes yang telah berfungsi dan berada pada tahap

tumbuh, kembang dan Paripurna”. Kondisi di Kota Batu sampai dengan

tahun 2013, terdapat 24 desa siaga aktif dengan 6 desa yang sudah

masuk dalam strata Purnama.

Page 65: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 64

IV.1.11 Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin

Kesadaran tentang pentingnya jaminan perlindungan sosial terus

berkembang sesuai amanat pada perubahan UUD 1945 Pasal 34 ayat 2,

bahwa negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia. Ditetapkannya UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional (SJSN) pada tahun 2004 dan UU No. 24 tahun 2011 tentang

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada tahun 2011 serta

rencana pencapaian Universal Coverage Insurance (UCI) pada tahun 2019

yang dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2014 meniscayakan adanya

langkah dan upaya untuk mencapai target tersebut. Pola pembiayaan

pelayanan kesehatan fee for service dimana masyarakat membayar kepada

penyedia pelayanan kesehatan setiap selesai mendapatkan pelayanan

kesehatan saat ini masih menjadi pilihan utama masyarakat saat. Pola

pembiayaan fee for service pasti akan membebani masyarakat dikarenakan

kejadian sakit merupakan suatu hal yang tidak dapat diprediksi oleh

masyarakat demikian pula berapa besar dana yang harus disediakan ketika

berada dalam kondisi sakit. Oleh karena itu seharusnya pola pembiayaan

kesehatan dari fee for service harus dialihkan ke arah prospective payment

atau pola pembiayaan kesehatan prabayar. Beberapa bentuk prospective

payment yang saat ini mulai dikembangkan dan dikenal masyarakat antara

lain Program Pemerintah Jamkesmas dan Jamkesda, program Asuransi

Kesehatan oleh PT. ASKES (Persero), program pemeliharaan kesehatan

bagi tenaga kerja oleh PT. Jamsostek maupun asuransi kesehatan yang

dikelola oleh pihak swasta. Sedangkan yang dikelola oleh masyarakat dalam

bentuk pemberdayaan masyarakat seperti Dana Sehat, Tabungan Ibu

Bersalin (Tabulin) dan yang lainnya masih terdapat dalam masyarakat meski

mulai berkurang.

Pembangunan kesehatan yang “pro poor” dilaksanakan oleh Pemerintah

Pusat dalam bentuk program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)

diselenggarakan berdasarkan prinsip asuransi sosial. Program ini

diselenggarakan secara nasional dengan tujuan mewujudkan portabilitas

pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi sesuai dengan indikasi

medis dapat diakses oleh seluruh peserta dari seluruh wilayah Indonesia dan

subsidi silang pembiayaan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi

Page 66: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 65

masyarakat miskin. Kepesertaan masyarakat miskin Kota Batu yang tercatat

sejak bulan Nopember 2013 dalam program Jamkesmas sebanyak 39.883

jiwa. Manfaat pelayanan kesehatan yang dapat diperoleh peserta Program

Jamkesmas meliputi :

1. Pelayanan rawat jalan dan rawat inap tingkat dasar di Puskesmas dan

jaringannya,

2. Pelayanan rawat jalan dan rawat inap tingkat lanjutan di Rumah Sakit dan

Balai Kesehatan.

Selain 39.883 jiwa penduduk miskin di Kota Batu yang memperoleh jaminan

pemeliharaan kesehatan yang dibiayai APBN melalui program Jamkesmas,

masih terdapat 6.000 jiwa masyarakat miskin di wilayah Kota Batu

pembiayaannya menjadi tanggungan Pemerintah Kota Batu melalui

Jamkesda. Sehingga total masyarakat miskin yang menjadi peserta

Jamkesmas maupun Jamkesda di Kota Batu pada tahun 2013 adalah 45.882

jiwa.

Adapun persentase penduduk miskin mendapatkan pelayanan kesehatan

pada tahun 2013 tercatat sebesar 38,37%. Sedangkan cakupan pelayanan

kesehatan dasar pasien masyarakat miskin pada tahun 2013 adalah sebesar

0,37% dan untuk cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat

miskin pada tahun 2013 adalah sebesar 4,39%.

IV.I.12 Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar

Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan

sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, Dinas Kesehatan Kota

Batu telah mengkoordinir berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas

lingkungan, diantaranya dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada

institusi, pengawasan tempat-tempat umum dan pengendalian vektor.

Adapun untuk lebih menggambarkan keadaan lingkungan di Kota Batu,

berikut ini disajikan indikator-indikator persentase rumah sehat, tempat

makanan & depot air minum sehat, serta sarana sanitasi dasar seperti air

bersih, pembuangan air limbah tempat sampah dan kepemilikan jamban.

Selain itu disajikan pula data sarana pengolahan limbah di sarana pelayanan

kesehatan.

Page 67: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 66

A. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memiliki minimal

sarana sanitasi dasar seperti kepemilikan jamban, air bersih, kepemilkan

tempat sampah, dan saluran pengelolaan air limbah yang memenuhi

syarat kesehatan.

Data dari seksi penyehatan lingkungan pada tahun 2013 menyebutkan

terdapat 44.175 rumah dan jumlah rumah sehat sebanyak 16.393 rumah

atau sebesar 37,11%.

B. Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan

Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)

merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang sehingga

dikhawatirkan dapat menjadi sumber penyebaran penyakit. Yang

termasuk TUPM antara lain adalah hotel, restoran, pasar dan lain-lain.

Adapun TUPM yang dapat dikategorikan sehat adalah TUPM yang

memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana

pembuangan limbah, ventilasi yang baik serta luas yang sesuai dengan

banyaknya pengunjung.

Data yang diperoleh dari seksi penyehatan lingkungan Dinas Kesehatan

Kota Batu, menyebutkan terjadi peningkatan jumlah TUPM dari 520 pada

tahun 2012 menjadi 578 di tahun 2013 di Kota Batu. Tempat umum yang

telah diidentifikasi tersebut meliputi sarana pendidikan formal, hotel,

Rumah Sakit, pondok pesantren, pasar, tempat wisata, dan terminal.

Berikut grafik hasil pemeriksaan TTU di Kota Batu selama lima tahun

terakhir.

Page 68: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 67

C. Akses Air Minum

Sumber air minum yang digunakan di rumah tangga dibedakan menurut

ledeng, sumur gali, sumur pompa dan penampungan air hujan. Dari data

yang ada, sebagian besar rumah tangga di Kota Batu sudah

memanfaatkan air dari sumber yang terlindung, baik PDAM, sumur

pompa, sumur terlindung maupun mata air terlindung. Pada tahun 2013

terjadi peningkatan pemanfaatan air dari mata air terlindung dibandingkan

tahun 2012. Hal ini antara lain disebabkan adanya HIPAM di beberapa

desa yang memanfaatkan sumber mata air setempat untuk disalurkan

pada warganya.

Apabila ditilik dari segi akses air bersih, masyarakat Kota Batu hampir

seluruhnya tidak ada yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Namun hal tersebut belum menjamin kualitas air yang dikonsumsi

masyarakat, karena walaupun telah dilakukan uji petik untuk memeriksa

kualitas air di beberapa titik mata air, namun kualitas air yang sampai ke

konsumen juga sangat ditentukan oleh banyak hal seperti kualitas jaringan

perpipaan dan pengolahan air dari PDAM atau HIPPAM. Sehingga untuk

menjamin mutu air yang dikonsumsi harus dilaksanakan kerja sama

dengan lintas sektor terkait.

0

100

200

300

400

500

600

2009 2010 2011 2012 2013

JML SARANA 218 221 423 520 578

JML DIPERIKSA 154 140 187 279 385

JML SEHAT 135 132 215 244 337

Gambar 4.17 Hasil Pemeriksaan TTU & TPM di Wilayah Kota Batu

Tahun 2009 - 2013

Page 69: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 68

D. Sarana Sanitasi Dasar

Sarana sanitasi dasar yang dimaksudkan disini meliputi kepemilikan

tempat sampah dan sarana pembuangan limbah. Pada tahun 2013 dari

22.274 rumah tangga yang memiliki tempat sampah 89,57% telah

memenuhi kriteria sehat. Untuk Pembuangan air limbah hanya 92,92%

rumah yang sudah mengelola air limbah dengan sehat. Sedangkan untuk

kepemilikan jamban yang memenuhi kriteria sehat telah mencapai 89,57%

dari keluarga yang memiliki jamban. Namun demikian, untuk masyarakat

yang memiliki jamban, tapi belum memenuhi kriteria sehat dan

masyarakat yang belum memiliki jamban harus terus dipersuasi dan

didorong untuk memiliki jamban dan meningkatkan kualitas jamban demi

kualitas air dan lingkungan mereka sendiri. Kegiatan Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat (STBM) adalah salah satu strategi yang dimunculkan

untuk mendorong kepemilikan jamban dan memenuhi kriteria sehat.

Dalam program STBM ini lebih menekankan pada perubahan perilaku

masyarakat. Untuk mendukung peningkatan akses jamban sehat oleh

masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Batu juga memiliki program

Wirausaha Sanitasi yang sudah berjalan sejak tahun 2013 di 4 desa

dalam bentuk penawaran jamban sehat dan murah kepada masyarakat.

IV.1.13 Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

Pelayanan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan yang ditampilkan

dalam profil ini meliputi pengadaan obat esensial dan generik sampai

dengan pemanfaatan obat generik. Pada tahun 2013, ketersediaan obat

sesuai kebutuhan mencapai 125,59%. Jumlah ini meningkat cukup signifikan

dari tahun 2012 yang hanya sebesar 76,47%. Informasi ketersediaan per

item obat dapat dilihat pada tabel 69 lampiran profil ini.

Page 70: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 69

IV.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan

Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan

yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik terhadap

suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari

unit yang berkemampuan kurang kepada kepada unit yang lebih mampu atau

secara horisontal antar unit-unit yang setara kemampuannya. Pelayanan

kesehatan rujukan dan penunjang keduanya merupakan bagian dari upaya

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat (Wiyono, 1997).

Saat ini di wilayah Kota Batu terdapat lima Rumah Sakit dengan spesifikasi 2

(dua) RS khusus yaitu RS Paru yang merupakan UPT Propinsi Jawa Timur dan

RSIA IPHI milik swasta. Kemudian ada 3 (tiga) RS umum yaitu RS Dr. Etty

Asharto dan RS Baptis Batu yang kepemilikannya oleh swasta, serta RS

Bhayangkara Hasta Brata milik Polri.

Untuk memantau efektivitas dan efisiensi pelayanan di Rumah Sakit

dipergunakan beberapa indikator seperti Bed Occupancy Rate (BOR), Length

Of Stay (LOS), Turn Over Internal (TOI). Gambaran indikator pelayanan seluruh

rumah sakit yang ada di Kota Batu pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel di

bawah ini

Tabel 4.1 Indikator Pelayanan Rumah Sakit di Wilayah Kota Batu

Tahun 2013

NO NAMA RUMAH

SAKIT JENIS

RS BOR LOS TOI

1 RS PARU BATU Umum 38.6 3.5 5.5

2 RS BAPTIS Umum 37.6 3.0 4.9

3 RS HASTA BRATA Umum 36.8 3.5 6.0

4 RS DR. ETTY Umum 40.4 3.2 4.8

5 RS IPHI Khusus

30.5 3.9 9.0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 37.5 3.3 5.5

Sumber : Laporan Rumah Sakit 2013

Page 71: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 70

Indikator Bed Occupancy Rate (BOR) digunakan untuk menggambarkan tinggi

rendahnya pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit. Idealnya BOR berada di

kisaran 70-80%. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh rumah sakit

yang ada di Kota Batu memiliki BOR dibawah nilai ideal. Hal ini berarti

rendahnya kunjungan rawat inap di RS. Rendahnya BOR kemungkinan

dikarenakan rasio jumlah tempat tidur RS se-Kota Batu jika dibandingkan

dengan jumlah penduduk sangat jauh dibawah ideal. WHO mensyaratkan

rasio yang ideal adalah 1 : 1000, sementara di Kota Batu saat ini rasio

tersebut adalah 1 : 600. Rasio diatas masih belum termasuk tempat tidur di

Puskesmas Rawat Inap di Kota Batu. Ini berakibat kepada longgarnya tingkat

hunian di RS se-Kota Batu. Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu,

beberapa RS seperti RS. Baptis, RS. Hasta Brata, dan RS. Dr. Etty Asharto

mengalami peningkatan yang cukup baik. Indikator yang juga berhubungan

dengan BOR adalah TOI. Indikator Turn Over Interval atau rata-rata hari

tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Indikator

ini memberikan gambaran tingkat perputaran penggunaan tempat tidur.

Idealnya tempat tidur kosong dalam waktu 1-3 hari. Dari lima rumah sakit yang

ada di Kota Batu, tidak ada yang mencapai nilai ideal di tahun 2013 karena

tempat tidur kosong berkisar 4-9 hari.

Indikator Average Length of Stay (ALOS) atau rata-rata lama hari perawatan

digunakan untuk menggambarkan tingkat efisiensi dan mutu pelayanan.

Idealnya nilai ALOS antara 6-9 hari, dan di semua RS pencapaian ALOS

masih dibawah standar. Rendahnya nilai ALOS ini berarti masa rawat inap

rata-rata seluruh pasien selama satu tahun terlalu singkat yaitu sekitar 3 hari.

Hal ini menggambarkan bahwa rumah sakit masih belum sepenuhnya

menjalankan fungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan, dimana

kasus-kasus yang semestinya dapat ditangani di level pelayanan dasar pada

kenyataannya ditangani di rumah sakit. Hal ini tentu tidak efisien dari segi

mutu dan biaya.

Sedangkan, catatan cakupan rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit

maupun Puskesmas di Kota Batu adalah sebagai berikut

Page 72: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 71

Tabel 4.2 Jumlah Kunjungan Rawat Inap, Rawat Jalan & Kasus Jiwa di

Puskesmas dan Rumah Sakit Se-Kota Batu Tahun 2013

Tabel 4.2 diatas menggambarkan bahwa total penduduk yang menggunakan

fasilitas rawat jalan antara puskesmas dengan RS hampir sama banyak. Ini

menggambarkan tingkat kepercayaan pasien untuk pelayanan rawat jalan di

puskesmas sama tingginya dengan yang ada di RS. Dengan demikian ini

merupakan peluang dan tantangan bagi Puskesmas untuk semakin

NO SARANA

PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN

GANGGUAN JIWA

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

L P L+P L P L+P L P L+P

1 Puskesmas Batu

15017 20329 35346 185 225 410

Puskesmas Sisir

8130 12244 20374 0 0 0

Puskesmas Bumiaji

12698 21310 34008 32 34 66

Puskesmas Beji 8093 12420 20513 72 53 125

Puskesmas Junrejo

7209 13819 21028 0 0 0

SUB JUMLAH I - PUSKESMAS

51247 80122 131269 289 312 601

2 RS PARU BATU 19542 21249 40791 2079 2446 4525

RS BAPTIS 14664 20706 35370 2003 2619 4622 406 532 938

RS HASTA BRATA

5497 6718 12215 863 1055 1918

RS DR. ETTY 10634 14151 24785 1043 1233 2276

RS IPHI 8895 10916 19811 433 554 987

SUB JUMLAH II – RS

59232 73740 132972 6421 7907 14328 406 532 938

JUMLAH KAB/KOTA

59232 73740 132972 6421 7907 14328 406 532 938

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA

98880 98071 196951 9888

0 98071 196951

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

59.90 75.19 67.52 6.49 8.06 7.27

Page 73: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 72

meningkatkan kualitas layanannya sehingga dapat menekan biaya berobat

pasien dan mengefisienkan pelayanan kesehatan.

Sementara untuk pelayanan rawat inap, penduduk lebih banyak

memanfaatkan fasilitas di RS. hal ini kemungkinan bisa disebabkan karena

RS memang menjalankan fungsinya sebagai layanan rujukan bagi pasien

yang membutuhkan rawat inap.

Page 74: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 73

BBAABB VV

SSIITTUUAASSII SSUUMMBBEERR DDAAYYAA KKEESSEEHHAATTAANN

V.1 Tenaga Kesehatan

Dalam pembangunan kesehatan, faktor penggerak utamanya adalah sumber

daya manusia. SDM kesehatan yang berkualitas menentukan keberhasilan dari

seluruh proses pembangunan tersebut. Pada tahun 2013, jumlah tenaga

kesehatan di Kota Batu baik yang berada di instansi pemerintah maupun

swasta seluruhnya sebanyak 710 orang. Hasil pendataan dan pelaporan

tentang jenis tenaga kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.1 Rekapitulasi SDM Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga

di Wilayah Kota Batu Tahun 2013

Dari data tersebut di atas terlihat bahwa jenis tenaga yang ada di sektor

kesehatan dari tahun ke tahun masih didominasi oleh tenaga perawat dan

bidan. Adapun untuk menilai kecukupan tenaga kesehatan, berikut rasio tenaga

kesehatan di wilayah Kota Batu per 100.000 penduduk adalah sebagai berikut.

NO. JENIS TENAGA JUMLAH %

1 Medis 144 20.3

2 Perawat dan Bidan 430 60.6

3 Farmasi 50

7.1

4 Kesehatan Masyarakat 16 2.3

5 Gizi 16 2.1

6 Teknisi Medis 41 5.8

7 Sanitasi 10 1.4

8 Terapi fisik 3 0.4

Jumlah 710 100.0

Page 75: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 74

Tabel 5.2 Perbandingan Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk

di Wilayah Kota Batu Tahun 2013 dengan Standar Indonesia Sehat 2010

Dari tabel diatas, terlihat bahwa di wilayah Kota Batu, tenaga dokter spesialis

rasionya melebihi standar, namun dari jenis spesialisasinya, masih belum

sesuai dengan kebutuhan dan tenaga dokter spesialis yang ada kebanyakan

adalah dokter tamu. Sedangkan, jenis tenaga yang masih jauh dibawah standar

antara lain bidan, apoteker, tenaga ahli kesehatan masyarakat, ahli gizi dan

sanitarian.

V.2 Sarana dan Prasarana

Selain ketersediaan tenaga kesehatan dalam jumlah dan kualifikasi yang cukup,

diperlukan juga dukungan sarana dan prasarana yang memadai agar

pelaksanaan pembangunan kesehatan dapat berjalan dengan baik. Situasi

sarana kesehatan di Kota Batu pada tahun 2013 akan diuraikan dalam sub bab

berikut.

Pada tahun 2013 di Kota Batu telah berdiri lima puskesmas dan tiga

diantaranya adalah puskesmas dengan perawatan. Untuk memperluas

jangkauan pelayanan puskesmas, dikembangkan puskesmas pembantu (Pustu)

yang pada tahun 2013 berjumlah 6 buah. Penambahan unit Pustu dilakukan

pada tahun 2008 dengan peningkatan status polindes Temas dan Giripurno

menjadi Pustu. Selain itu, terdapat sarana puskesmas keliling roda empat

sebanyak 8 unit yang dapat menjangkau seluruh daerah di wilayah Kota Batu.

No. Jenis Tenaga Indonesia Sehat

2010

Kota Batu

2013

1 Dokter spesialis

6 26,9

2 Dokter Umum 40 38,07

3 Dokter Gigi 11 8,12

4 Perawat 117,5 152,79

5 Bidan 100 65,4

6 Apoteker 10 5.08

7 Ahli Kesehatan Masyarakat 40 8,12

8 Ahli gizi 40 7,16

9 Ahli Sanitasi 22 5,07

Page 76: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 75

Untuk pelayanan kesehatan rujukan, di Kota Batu sudah berdiri lima rumah

sakit yaitu RS Paru Batu, RS Baptis Batu, RS Hasta Brata, RS dr. Etty Asharto

dan RS IPHI Batu. RS Paru merupakan UPT Propinsi Jawa Timur yang

berstatus RS Khusus Paru, akan tetapi juga membuka pelayanan untuk umum.

Empat rumah sakit lainnya merupakan rumah sakit swasta.

Dengan jumlah penduduk 196.951 jiwa dan perkiraan angka kesakitan kasar

tidak lebih dari 20% per-tahun serta lokasi Kota Batu yang dekat dengan Kota

Malang yang telah lebih dahulu mengembangkan pelayanan kesehatan dasar

maupun rujukan, dapat dikatakan bahwa sarana pelayanan kesehatan baik

pemerintah maupun swasta yang ada di Kota Batu sudah cukup lengkap

apabila dibandingkan dengan pesaing dari Kota Malang.

Walaupun demikian pelayanan kesehatan di Kota Batu masih dapat

dikembangkan lagi dengan memunculkan pelayanan unggulan di masing-

masing institusi, sehingga jenis pelayanan yang ditawarkan ke masyarakat

selain lebih beragam dan bermutu, juga dapat menekan persaingan tidak sehat

antara pemberi pelayanan. Selain itu, pelayanan kesehatan yang masih

memiliki peluang besar untuk dikembangkan adalah pelayanan kesehatan

dasar di puskesmas dan pelayanan kesehatan yang bersumber daya

masyarakat. Kedua pelayanan ini dapat dikembangkan sesuai dengan

karakteristik wilayah dan permasalahan kesehatan lokal.

V.3 Pembiayaan

Pembiayaan untuk program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota Batu beserta

jajarannya diperoleh dari beberapa sumber, diantaranya Dana APBD, Dana

dekonsentrasi, Dana BLN, Dana Askeskin dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Pada tahun 2013, pemerintah daerah Kota Batu menganggarkan dari Dana

Alokasi Umum (DAU) dana untuk belanja langsung bidang kesehatan di luar

gaji sebesar Rp. 12.662.524.516,- dari total APBD Rp. 670.557.782.777,-.

Sedangkan, belanja tidak langsung pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp.

11.130.716.921,-.

Page 77: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 76

Apabila jumlah belanja langsung kesehatan dipersentase terhadap total

anggaran belanja Kota Batu, alokasi APBD II (DAU) untuk belanja langsung

pembangunan kesehatan selama sepuluh tahun terakhir sebagai berikut :

2004 Rp.2.268.211.500 1,62% dari APBD II

2005 Rp.2.512.995.500 1,57% dari APBD II

2006 Rp.4.539.582.000 2,01% dari APBD II

2007 Rp.7.787.550.000 2,66% dari APBD II

2008 Rp.8.761.137.801 2,38% dari APBD II

2009 Rp.9.710.570.000 2,19% dari APBD II

2010 Rp.9.711.721.117 2,28% dari APBD II

2011 Rp.9.711.721.117 2,06% dari APBD II

2012 Rp.7.200.000.000 1,38% dari APBD II

2013 Rp.12.662.524.516 3,55% dari APBD II

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan

Pemerintah untuk mengalokasikan anggaran pembangunan kesehatan diluar

gaji pegawai minimal sebesar 10% dari total anggaran belanja. Apabila dilihat

dari persentase alokasi APBD II Kota Batu untuk pembangunan kesehatan,

nampak bahwa alokasi anggaran APBD II (DAU) yang diperuntukkan kegiatan

pembangunan kesehatan masih sangat jauh dari yang digariskan dalam

undang-undang kesehatan.

Selain APBD II (DAU), ada juga pendanaan dari APBD I Propinsi Jawa Timur

sebesar Rp. 55.173.100,-. Anggaran lainnya yang bersumber hibah luar negeri

dan bantuan luar negeri pada tahun 2013 dengan total sebesar Rp.

10.853.500,- untuk kegiatan HDL (Hospital Dots Link) dan kegiatan pelacakan

KLB (Kejadian Luar Biasa). Sedangkan, anggaran APBN tahun 2013 yang

dialokasikan berupa Dana Dekonsentrasi, BOK, Jamkesmas dan Jampersal

tercatat sebesar Rp. 999.905.500,-. Total anggaran kesehatan untuk Kota Batu

pada tahun 2013 dari semua sumber sebesar Rp. 24.854.630.037,-. Apabila

dihitung berdasarkan jumlah penduduk tahun 2013, maka anggaran kesehatan

per kapita tahun ini sebesar Rp. 126.197,02 Nilai ini lebih tinggi dibandingkan

tahun 2012 yang sebesar Rp. 113.177,46 per kapita.

Page 78: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 77

BBAABB VVii

ppeennuuttuupp

Penyusunan profil kesehatan sebagai salah satu instrumen dalam Sistem Informasi

Kesehatan memegang peran penting bagi semua pihak yang terlibat dalam

pembangunan kesehatan. Hal ini karena data dan informasi merupakan sumber

daya strategis bagi organisasi maupun individu dalam menjalankan sistem

manajemen mulai dari proses perencanaan sampai pengambilan keputusan.

Keputusan yang baik dapat dihasilkan apabila ditunjang dengan data yang tepat,

akurat dan validitasnya tidak diragukan.

Sangat disadari bahwa pemenuhan kebutuhan akan data dan informasi kesehatan

merupakan tantangan tersendiri demi memperoleh potret terinci dari situasi

kesehatan di sebuah wilayah. Oleh karena itu, dari seluruh pemaparan dalam profil

ini diharapkan dapat diperoleh gambaran secara umum akan situasi dan kondisi

pembangunan kesehatan di Kota Batu selama tahun 2013. Implikasi yang

diharapkan setelah mengetahui gambaran umum situasi kesehatan Kota Batu, dapat

dipergunakan sebagai masukan terutama bagi pembuat kebijakan untuk melakukan

perencanaan yang lebih tepat sasaran dan penyusunan strategi pencapaian kinerja

sampai di tingkat pemegang program di Puskesmas sehingga pencapaian

pembangunan kesehatan di tahun-tahun mendatang dapat lebih baik dari

pencapaian saat ini.

Dari seluruh indikator derajat kesehatan maupun kinerja sektor kesehatan

pada tahun 2013, ada beberapa indikator yang mengalami penurunan dibandingkan

dengan tahun sebelemnya. Meski demikian, penurunan cakupan tidak selalu berarti

bahwa kinerja pengelola program mengalami penurunan, tetapi menurunnya

cakupan seharusnya menjadi bahan evaluasi tersendiri untuk dapat mengetahui

faktor-faktor penyebab penurunan tersebut dan selanjutnya dilakukan upaya yang

tepat untuk meningkatkan kembali cakupan maupun kinerja program.

Hal-hal yang masih perlu mendapat perhatian dari pencapaian pembangunan

kesehatan pada tahun 2013 diantaranya adalah perlunya peningkatan koordinasi

lintas program dan lintas sektor terutama untuk menangani kasus BBLR di wilayah

Kota Batu, serta peran aktif masyarakat dan pihak swasta untuk membantu

Page 79: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Profil Kesehatan Kota Batu 2013 Page 78

meningkatkan temuan kasus penyakit menular seperti TB, Kusta, dan pneumonia

balita agar dapat segera memperoleh penanganan sehingga tidak menunjadi sumber

penularan. Selain itu, perlu penguatan kelembagaan dan advokasi secara intensif

untuk meningkatkan pembiayaan di bidang kesehatan. Upaya peningkatan

partisipasi masyarakat dibidang kesehatan juga masih sangat perlu untuk

ditingkatkan pelaksanaannya sekaligus untuk menyadarkan masyarakat bahwa

sektor kesehatan paradigmanya adalah pencegahan dan perubahan perilaku ke arah

perilaku hidup bersih dan sehat.

Kedepan, berangkat dari permasalahan yang dihadapi dari penyusunan profil

kesehatan Kota Batu tahun 2013 ini, diharapkan kesadaran dan peran serta aktif dari

semua pihak untuk membenahi sistem manajemen data agar kinerja dari masing-

masing bidang dapat lebih terukur dan memberikan gambaran yang lebih rinci dari

pencapaian masing-masing program serta kontribusinya bagi pencapaian visi dan

misi pembangunan kesehatan di Kota Batu.

Page 80: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

KABUPATEN/KOTA BATUTAHUN 2013

L P L + P

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 199

2 Jumlah Desa/Kelurahan 24

3 Jumlah Penduduk 98,880 98,071 196,951

4 Rata-Rata Jiwa/Rumah Tangga 4.00

5 Kepadatan Penduduk/KM2 989.26

6 Rasio Beban Tanggungan 44.12

7 Rasio Jenis Kelamin 100.82

8 Penduduk 10 Tahun ke Atas Melek Huruf 67.68 68.59 69.50

9 Penduduk 10 Tahun ke Atas dengan Pendidikan Tertinggi SMP+ 49.44 48.40 48.92

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 1,647 1,598 3,245

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 9.03 6.22 7.65

12 Jumlah Bayi Mati 18 5 23

13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 10.93 3.13 7.09

14 Jumlah Balita Mati 20 5 25

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR

Page 81: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

L P L + P

ANGKA/NILAINO INDIKATOR

15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 12.14 3.13 7.70

16 Jumlah Kematian Ibu 1

17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 30.82

B.2 Angka Kesakitan

18 AFP Rate (non Polio) < 15 th 4.26

19 Angka Insidens TB Paru 85.96 70.36 78.19

20 Angka Prevalensi TB Paru 85.96 71.38 78.70

21 Angka Kematian Akibat TB Paru 0.00 0.00 -

22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) #DIV/0! #DIV/0! 29.06

23 Success Rate TB Paru 50.00 55.00 52.44

24 Pneumonia Balita Ditemukan dan Ditangani #REF! #REF! 10.41

25 Jumlah Kasus Baru HIV 0 4 4

26 Jumlah Kasus Baru AIDS 6 5 11

27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 11 172 183

28 Jumlah Kematian Karena AIDS 3 1 4

29 Donor Darah Diskrining Positif HIV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

30 Persentase Diare Ditemukan dan Ditangani #DIV/0! #DIV/0! 107.27

31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0 0 0

32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 1 0 1

33 Angka Penemuan Kasus Baru Kusta (NCDR) 1 0 0.51

Page 82: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

L P L + P

ANGKA/NILAINO INDIKATOR

34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 #DIV/0! 0.00

35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 #DIV/0! 0.00

36 Angka Prevalensi Kusta 0.10 0.00 0.05

37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100.00 100.00 100.00

39 Jumlah Kasus Difteri 1 2 3

40 Case Fatality Rate Difteri 0

41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0

42 Jumlah Kasus Tetanus (non Neonatorum) 0 0 0

43 Case Fatality Rate Tetanus (non Neonatorum) #DIV/0!

44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0

45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0!

46 Jumlah Kasus Campak 26 17 43

47 Case Fatality Rate Campak 0

48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0

49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0

50 Incidence Rate DBD 70.79 71.38 71.08

51 Case Fatality Rate DBD 0.00 1.43 0.71

52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 0.00 0.00

53 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

54 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0

Page 83: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

L P L + P

ANGKA/NILAINO INDIKATOR

B.3 Status Gizi

55 Bayi Baru Lahir Ditimbang 100 100 100

56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3.46 4.88 4.16

57 Balita Gizi Baik 94.65 94.65 94.65

58 Balita Gizi Kurang 3.76 3.81 3.78

59 Balita Gizi Buruk 0.67 0.69 0.68

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97

61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 90.21

62 Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan (Linakes) 95.53

63 Pelayanan Ibu Nifas 91.45

64 Ibu hamil dengan Imunisasi TT2+ 2.86

65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 90.21

66 Bumil Risti/Komplikasi Ditangani 79.66

67 Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani 84.99 94.69 89.76

68 Bayi Mendapat Vitamin A 103.92 105.78 104.84

69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 80.93 86.03 83.43

70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 90.36

Page 84: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

L P L + P

ANGKA/NILAINO INDIKATOR

71 Peserta KB Baru 8.82

72 Peserta KB Aktif 67.71

73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 105.53 99.49 102.56

74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 100.50 97.37 98.96

75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 94.03 88.50 91.31

76 Desa/Kelurahan UCI 79.17

77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 102.60

78 Drop-Out Imunisasi DPT1 - Campak 0.28

79 Bayi yang Diberi ASI Eksklusif 69.03 68.36 68.70

80 Pemberian MP-ASI pada Anak 6-23 Bulan dari Gakin 52.59 51.91 52.26

81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 86.41 86.69 86.55

82 Balita Ditimbang 65.46 68.98 67.19

83 Balita Berat Badan Naik 78.14 79.43 78.80

84 Balita Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) 0.66 0.69 0.67

85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00

86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100.00 100.00 100.00

87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 45.33 39.54 42.53

88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 58.63 93.42 76.87

89 Sarkes dengan Kemampuan Pelayanan Gadar Level 1 50.00

90 Desa/Kelurahan Terkena KLB Ditangani < 24 jam 100.00

91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1.02 1.18 1.12

Page 85: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

L P L + P

ANGKA/NILAINO INDIKATOR

92 SD/MI yang Melakukan Sikat Gigi Massal 75.00

93 SD/MI yang Mendapat Pelayanan Gigi 80.68

94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 33.56 36.30 34.89

95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 81.51 80.57 81.00

96 Siswa SD dan Setingkat Mendapat Perawatan Gigi dan Mulut 81.51 80.57 81.00

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar - - 26.45

98Penduduk Miskin (dan Hampir Miskin) Dicakup

Askeskin/Jamkesmas - - 20.25

99Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat

Jalan di Sarana Kesehatan Strata 1 1.91 3.16 2.53

100Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat

Jalan di Sarana Kesehatan Strata 2 dan 3 - - 4.52

101Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat

Inap di Sarana Kesehatan Strata 1 0.05 0.11 0.08

102Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat

Inap di Sarana Kesehatan Strata 2 dan 3 - - 0.90

103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 120.16 175.14 147.54

104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 6.79 8.85 7.82

105 Gross Death Rate (GDR) di RS 1.62 1.45 2.98

Page 86: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

L P L + P

ANGKA/NILAINO INDIKATOR

106 Nett Death Rate (NDR) di RS 0.69 0.56 1.35

107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 37.49

108 Length of Stay (LOS) di RS 3.31

109 Turn of Interval (TOI) di RS 5.51

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

110 Rumah Tangga ber-PHBS 22.42

C.4 Keadaan Lingkungan

111 Rumah Sehat 37.31

112 Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes 95.95

113 Keluarga dengan Sumber Air Minum Terlindung 41.99

114 Keluarga Memiliki Jamban Sehat 89.57

115 Keluarga Memiliki Tempat Sampah Sehat 89.57

116 Keluarga Memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 92.58

117 TUPM Sehat 87.53

118 Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya 75.00

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

119 Jumlah Rumah Sakit Umum 3

Page 87: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

L P L + P

ANGKA/NILAINO INDIKATOR

120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 2

121 Jumlah Puskesmas Perawatan 3

122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 2

123 Jumlah Apotek 12

124 Sarkes yang Memiliki Laboratorium Kesehatan 100.00

125 Sarkes yang Memiliki 4 Spesialis Dasar 80.00

126 Jumlah Posyandu 189

127 Posyandu Aktif 58.20

128 Rasio Posyandu per 100 Balita 1.16

129 Jumlah Desa Siaga 24

130 Desa Siaga Aktif 100.00

131 Jumlah Poskesdes 24

D.2 Tenaga Kesehatan

132 Jumlah Dokter Spesialis 32 22 54

133 Rasio Dokter Spesialis 32.36 22.43 27.42

134 Jumlah Dokter Umum 26 53 79

135 Rasio Dokter Umum 26.29 54.04 40.11

136 Jumlah Dokter Gigi 2 15 17

137 Jumlah Bidan 7 122 129

138 Rasio Bidan per 100.000 Penduduk 65.50

Page 88: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

L P L + P

ANGKA/NILAINO INDIKATOR

139 Jumlah Perawat 93 208 301

140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 7 41 48

141 Jumlah Tenaga Gizi 7 12 19

142 Jumlah Tenaga Kesmas 2 14 16

143 Jumlah Tenaga Sanitasi 4 7 11

144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 18 22 40

145 Jumlah Fisioterapis 1 2 3

D.3 Pembiayaan Kesehatan

146 Total Anggaran Kesehatan 25,245,309,421.00

147 APBD Kesehatan Terhadap APBD Kabupaten/Kota 3.61

148 Anggaran Kesehatan Perkapita 128,180.66

Page 89: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Satuan

KM2 Tabel 1

Desa/Kel Tabel 1

Jiwa Tabel 2

Jiwa Tabel 1

Jiwa/KM2 Tabel 1

Tabel 2

Tabel 2

% Tabel 4

% Tabel 5

Bayi Tabel 6

Tabel 6

Bayi Tabel 7

per 1.000 KH Tabel 7

Balita Tabel 7

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINo. Lampiran

Page 90: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Satuan

ANGKA/NILAINo. Lampiran

per 1.000 KH Tabel 7

Ibu Tabel 8

per 100.000 KH Tabel 8

per 100.000 Penduduk < 15 tahun Tabel 9

per 100.000 Penduduk Tabel 10

per 100.000 Penduduk Tabel 10

per 100.000 Penduduk Tabel 10

% Tabel 11

% Tabel 12

% Tabel 13

Kasus Tabel 14

Kasus Tabel 14

Kasus Tabel 14

Jiwa Tabel 14

% Tabel 15

% Tabel 16

Kasus Tabel 17

Kasus Tabel 17

per 100.000 Penduduk Tabel 17

Page 91: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Satuan

ANGKA/NILAINo. Lampiran

% Tabel 18

% Tabel 18

per 10.000 Penduduk Tabel 19

% Tabel 20

% Tabel 20

Kasus Tabel 21

% Tabel 21

Kasus Tabel 21

Kasus Tabel 21

% Tabel 21

Kasus Tabel 21

% Tabel 21

Kasus Tabel 22

% Tabel 22

Kasus Tabel 22

Kasus Tabel 22

per 100.000 Penduduk Tabel 23

% Tabel 23

per 1.000 Penduduk Tabel 24

% Tabel 24

per 100.000 Penduduk Tabel 25

Page 92: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Satuan

ANGKA/NILAINo. Lampiran

% Tabel 26

% Tabel 26

% Tabel 27

% Tabel 27

% Tabel 27

% Tabel 28

% Tabel 28

% Tabel 28

% Tabel 28

% Tabel 29

% Tabel 30

% Tabel 31

% Tabel 31

% Tabel 32

% Tabel 32

% Tabel 32

Page 93: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Satuan

ANGKA/NILAINo. Lampiran

% Tabel 35

% Tabel 35

% Tabel 36

% Tabel 36

% Tabel 37

% Tabel 38

% Tabel 39

% Tabel 39

% Tabel 41

% Tabel 42

% Tabel 43

% Tabel 44

% Tabel 44

% Tabel 44

% Tabel 45

% Tabel 46

% Tabel 47

% Tabel 48

% Tabel 49

% Tabel 51

Tabel 52

Page 94: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Satuan

ANGKA/NILAINo. Lampiran

Sekolah Tabel 53

Sekolah Tabel 53

% Tabel 53

% Tabel 53

% Tabel 53

% Tabel 55

% Tabel 56

% Tabel 56

% Tabel 56

% Tabel 57

% Tabel 57

% Tabel 58

% Tabel 58

per 100.000 Pasien Keluar Tabel 59

Page 95: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Satuan

ANGKA/NILAINo. Lampiran

per 100.000 Pasien Keluar Tabel 59

% Tabel 60

Hari Tabel 60

Hari Tabel 60

% Tabel 61

% Tabel 62

% Tabel 63

% Tabel 65

% Tabel 66

% Tabel 66

% Tabel 66

% Tabel 67

% Tabel 68

Tabel 70

Page 96: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Satuan

ANGKA/NILAINo. Lampiran

Tabel 70

Tabel 70

Tabel 70

Tabel 70

% Tabel 71

% Tabel 71

Posyandu Tabel 72

% Tabel 72

per 100 Balita Tabel 72

Desa Tabel 73

% Tabel 73

Poskesdes Tabel 73

Orang Tabel 74

per 100.000 Penduduk Tabel 74

Orang Tabel 74

per 100.000 Penduduk Tabel 74

Orang Tabel 74

Orang Tabel 75

Tabel 75

Page 97: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Satuan

ANGKA/NILAINo. Lampiran

Orang Tabel 75

Orang Tabel 76

Orang Tabel 76

Orang Tabel 77

Orang Tabel 77

Orang Tabel 78

Orang Tabel 78

Rupiah Tabel 79

% Tabel 79

Rupiah Tabel 79

Page 98: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH KECAMATAN, DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

(km 2) per km 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 = 7/8 10 = 7/3

1 BATU 45.46 4 4 8 90,722 23,561 4.00 1,995.64

2 BUMIAJI 127.98 9 0 9 57,667 15,879 4.00 450.59

3 JUNREJO 25.65 6 1 7 48,562 13,669 4.00 1,893.26

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 199 19 5 24 196,951 53,109 4.00 989.26

Sumber:

- BPS Kota Batu (Kecamatan Dalam Angka 2013)

- Proyeksi Jumlah Penduduk BPS Propinsi Jawa Timur

KEPADATAN

PENDUDUKRATA-RATA JIWA

/ RUMAH

TANGGA

LUAS

WILAYAH JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATANKELURAHAN DESA+KEL.DESA

JUMLAH

RUMAH

TANGGA

Page 99: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,

RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN

< 1 1 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 ≥ 65 JUMLAH < 1 1 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 ≥ 65 JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 = SUM(4:18) 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 = SUM(20:34) 36 = … 37 = (19/35)*100

1 BATU 90,722 723 3,117 3,679 3,630 3,886 3,685 3,556 3,721 3,534 3,573 3,220 2,880 2,251 1,454 2,639 45,548 699 2,927 3,499 3,581 3,753 3,583 3,537 3,706 3,552 3,544 3,263 2,736 2,102 1,403 3,290 45,175 44.14 100.83

2 BUMIAJI 57,667 470 1,877 2,289 2,167 2,250 2,096 2,289 2,390 2,372 2,303 2,044 1,843 1,537 1,104 1,921 28,952 461 1,880 2,194 2,142 2,288 2,108 2,289 2,342 2,286 2,219 2,144 1,835 1,388 952 2,187 28,715 43.88 100.83

3 JUNREJO 48,562 415 1,703 1,935 1,827 2,053 2,121 1,763 2,065 1,857 1,953 1,692 1,547 1,170 803 1,476 24,380 396 1,659 1,920 1,744 1,834 1,804 1,912 1,998 1,944 1,952 1,799 1,464 1,065 840 1,850 24,181 44.37 100.82

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 196,951 1,608 6,697 7,903 7,624 8,189 7,902 7,608 8,176 7,763 7,829 6,956 6,270 4,958 3,361 6,036 98,880 1,556 6,466 7,613 7,467 7,875 7,495 7,738 8,046 7,782 7,715 7,206 6,035 4,555 3,195 7,327 98,071 44.12 100.82

Sumber:

- Proyeksi Jumlah Penduduk BPS Propinsi Jawa Timur

RASIO BEBAN

TANGGUNGAN

RASIO JENIS

KELAMINNO KECAMATAN

JUMLAH

PENDUDUK

Page 100: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KABUPATEN/KOTA

TAHUN

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +

PEREMPUAN

1 2 3 4 5 = 3+4

1 < 1 1,608 1,556 3,164

2 1 - 4 6,697 6,466 13,163

3 5 - 9 7,903 7,613 15,516

4 10 - 14 7,624 7,467 15,091

5 15 - 19 8,189 7,875 16,064

6 20 - 24 7,902 7,495 15,397

7 25 - 29 7,608 7,738 15,346

8 30 - 34 8,176 8,046 16,222

9 35 - 39 7,763 7,782 15,545

10 40 - 44 7,829 7,715 15,544

11 45 - 49 6,956 7,206 14,162

12 50 - 54 6,270 6,035 12,305

13 55 - 59 4,958 4,555 9,513

14 60 - 64 3,361 3,195 6,556

15 ≥ 65 6,036 7,327 13,363

98,880 98,071 196,951

Sumber:

- Proyeksi Jumlah Penduduk BPS Propinsi Jawa Timur

BATU

2013

JUMLAH

NOKELOMPOK UMUR

(TAHUN)

Page 101: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF %

1 2 3 4 5 = (4/3)*100 6 7 8 = (7/6)*100 9 = 3+6 10 = 4+7 11 = (10/9)*100

1 BATU 45,508 31,726 69.72 45,117 31,098 68.93 90,625 62,824 69.32

2 BUMIAJI 28,927 16,887 58.38 28,679 15,736 54.87 57,606 32,623 56.63

3 JUNREJO 24,361 20,052 82.31 24,152 19,453 80.54 48,513 39,505 81.43

98,797 68,665 69.50 97,948 66,287 67.68 196,744 134,952 68.59

- BPS yang direkap ulang Dinas Pendidikan Kota Batu

TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

Sumber:

LAKI-LAKI PEREMPUANNO

JUMLAH KABUPATEN/KOTA

Page 102: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 5

JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS

MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MISMP/

MTs

SMA/ SMK/

MA

AK/

DIPLOMA

UNIVERS

ITASJUMLAH

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MISMP/

MTs

SMA/ SMK/

MA

AK/

DIPLOMA

UNIVERS

ITASJUMLAH

TIDAK/ BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MI SMP/ MTsSMA/ SMK/

MA

AK/

DIPLOMAUNIVERSITAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = SUM(3:9) 11 12 13 14 15 16 17 18 = SUM(11:17) 19 = 3+11 20 = 4+12 21 = 5+13 22 = 6+14 23 = 7+15 24 = 8+16 25 = 9+17 26 = SUM(19:25)

1 BATU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 BUMIAJI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 JUNREJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,116 16,818 32,055 18,548 15,523 9,046 5,774 98,880 5,002 18,653 26,950 17,829 16,456 6,492 6,689 98,071 6,118 35,471 59,005 36,377 31,979 15,538 12,463 196,951

- BPS Kota Batu

Sumber:

NO KECAMATAN

Page 103: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 6

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 = 7+8 10 = 4+7 11 = 5+8 12 = 10+11

1 BATU BATU 378 6 384 374 3 377 752 9 761

2 BATU SISIR 366 3 369 339 1 340 705 4 709

3 BUMIAJI BUMIAJI 525 2 527 476 5 481 1,001 7 1,008

4 JUNREJO BEJI 232 4 236 260 1 261 492 5 497

5 JUNREJO JUNREJO 146 0 146 149 0 149 295 0 295

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,647 15 1,662 1,598 10 1,608 3,245 25 3,270

ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 9.03 6.22 7.65

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

HIDUP

NOHIDUP +

MATI

KECAMATAN

MATI

JUMLAH KELAHIRAN

HIDUP +

MATI

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

MATIHIDUP +

MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI

NAMA

PUSKESMASHIDUP

PEREMPUAN

Page 104: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 7

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 4+7 11 = 5+8 12 = 6+9

1 BATU BATU 4 0 4 2 0 2 6 0 6

2 BATU SISIR 3 0 3 1 1 2 4 1 5

3 BUMIAJI BUMIAJI 7 2 9 0 0 0 7 2 9

4 JUNREJO BEJI 3 0 3 1 0 0 4 0 3

5 JUNREJO JUNREJO 1 0 1 1 0 1 2 0 2

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 18 2 20 5 1 5 23 3 25

10.93 12.14 3.13 3.13 7.09 0.92 7.70

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYI BALITA

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

BAYI ANAK

BALITABALITA

LAKI - LAKINO KECAMATAN

NAMA

PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN

PEREMPUAN

BALITA ANAK

BALITABAYI

ANAK

BALITA

Page 105: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 8

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH KEMATIAN IBU

< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 = 5+6+7 9 10 11 12 = 9+10+11 13 14 15 16 = 13+14+15 17 = 5+9+13 18 = 6+10+14 19 = 7+11+15 20 = 17+18+19

1 BATU BATU 752 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

2 BATU SISIR 705 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 1,001 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 JUNREJO BEJI 492 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 295 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 3,245 0 0 1 0 0 0 1

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 30.82

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU NONAMA

PUSKESMAS

JUMLAH LAHIR

HIDUPKEMATIAN IBU HAMILKECAMATAN

Page 106: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 9

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

NO KECAMATANNAMA

PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP

(NON POLIO)

AFP RATE (NON

POLIO)

1 2 3 4 5 6 = (5/4)*100000

1 BATU BATU 12,943 1 7.73

2 BATU SISIR 10,567 0 0.00

3 BUMIAJI BUMIAJI 13,480 1 7.42

4 JUNREJO BEJI 4,804 0 0.00

5 JUNREJO JUNREJO 4,627 0 0.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 46,934 2 4.26

Sumber:

- RS Baptis dan RS Paru Batu

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada Tabel 3

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN

Page 107: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan
Page 108: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 10

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 = 7+8

1 BATU BATU 23,599 23,425 47,024 55 38 93 0 1 1 55 39 94 233.06 166.49 199.90 0 0 0

2 BATU SISIR 21,947 21,751 43,698 3 5 8 0 0 0 3 5 8 13.67 22.99 18.31 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 28,951 28,716 57,667 7 10 17 0 0 0 7 10 17 24.18 34.82 29.48 0 0 0

4 JUNREJO BEJI 14,766 14,679 29,445 4 5 9 0 0 0 4 5 9 27.09 34.06 30.57 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 9,617 9,500 19,117 16 11 27 0 0 0 16 11 27 166.37 115.79 141.24 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0

9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0

0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 98,880 98,071 196,951 85 69 154 0 1 1 85 70 155 85.96 71.38 78.70 0 0 0

ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 85.96 70.36 78.19 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1

JUMLAH PENDUDUKKECAMATAN

NAMA

PUSKESMASKASUS BARU KASUS LAMA

KASUS BARU +

KASUS LAMA

RS PARU BATU

RS DR ETTY

RS BAPTIS BATU

RS HASTA BRATA

JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI (PER

100.000 PENDUDUK)

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT

TB PARUNO

Page 109: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 10 A

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 = 7+8 10 11 12 = 10+11 13 = 7+10 14 = 10+11 15 = 13+1416 = (13/4)

* 100000

17 = (14/5)

* 100000

18 = (15/6)

* 10000019 20

21 =

19+20

1 BATU BATU 23,599 23,425 47,024 13 15 28 41 23 64 54 38 92 228.82 162.22 195.64 3 1 4

2 BATU SISIR 21,947 21,751 43,698 3 3 6 0 2 2 3 5 8 13.67 22.99 18.31 0 1 1

3 BUMIAJI BUMIAJI 28,951 28,716 57,667 6 8 14 1 2 3 7 10 17 24.18 34.82 29.48 2 0 2

4 JUNREJO BEJI 14,766 14,679 29,445 2 2 4 2 3 5 4 5 9 27.09 34.06 30.57 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 9,617 9,500 19,117 6 3 9 10 8 18 16 11 27 166.37 115.79 141.24 1 0 1

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0

9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0

0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 98,880 98,071 196,951 30 31 61 54 38 92 84 69 153 84.95 70.36 77.68 6 2 8

Sumber: Data TB 03

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1

JUMLAH KASUS BARU TB DAN KEMATIAN PENDERITA TB MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NO KECAMATANNAMA

PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS BARU TB CASE NOTIFICATION RATE (PER

100.000 PENDUDUK)

RS PARU BATU

RS DR ETTY

JUMLAH KEMATIAN

PENDERITA TBKASUS BARU BTA +KASUS BARU BT A - Ro +

Dan EPTOTAL KASUS BARU TB

RS BAPTIS BATU

RS HASTA BRATA

Page 110: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 11

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 = 11+10 14 1516 = (12/6) *

100

1 BATU BATU 49 13 14 27 55.10

2 BATU SISIR 46 3 3 6 13.04

3 BUMIAJI BUMIAJI 60 5 8 10 16.67

4 JUNREJO BEJI 30 2 2 4 13.33

5 JUNREJO JUNREJO 18 6 3 9 50.00

6

7

8

9

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 203 0 0 0 29 30 59 #DIV/0! #DIV/0! 29.06

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

RS BAPTIS BATU

RS HASTA BRATA

RS PARU BATU

RS DR ETTY

TB PARU

ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)BTA (+)NONAMA

PUSKESMAS

JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARUKLINISKECAMATAN

Page 111: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

JUMLAH SUSPEK DAN KASUS TB SERTA ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 = 7+8 10 11 12 = 10+11 13 1415 = (12/6) *

100

1 BATU BATU 49 1,113 13 15 28 57.14

2 BATU SISIR 46 134 3 3 6 13.04

3 BUMIAJI BUMIAJI 60 272 6 8 14 23.33

4 JUNREJO BEJI 30 104 2 2 4 13.33

5 JUNREJO JUNREJO 18 159 6 3 9 50.00

6 0 0 0 #DIV/0!

7 0 0 0 #DIV/0!

8 0 0 0 #DIV/0!

9 0 0 0 #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA0 0 0 0 203 0 0 1,782 30 31 61 #DIV/0! #DIV/0! 30.05

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 11A

RS PARU BATU

RS DR ETTY

RS HASTA BRATA

NO KECAMATANNAMA

PUSKESMAS

JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU

RS BAPTIS BATU

TB PARU

SUSPEK BTA (+) ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)

Page 112: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 12

JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L + P

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5)

* 10011

12 = (11/6)

* 10013

14 = (13/4)

* 10015

16 = (15/5)

* 10017

18 =

(17/6) *

100

19 =

((7+13)/4)

* 100

20 =

((9+15)/5)

* 100

21 =

((11+17)/6

) * 100

1 BATU BATU 27 25 52 10 37.04 9 36.00 19 36.54 3 11.11 7 28.00 10 19.23 48.15 64.00 55.77

2 BATU SISIR 3 3 6 3 100.00 1 33.33 4 66.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 33.33 66.67

3 BUMIAJI BUMIAJI 4 8 12 1 25.00 4 50.00 5 41.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 25.00 50.00 41.67

4 JUNREJO BEJI 1 1 2 1 100.00 0 0.00 1 50.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 0.00 50.00

5 JUNREJO JUNREJO 7 3 10 2 28.57 1 33.33 3 30.00 1 14.29 0 0.00 1 10.00 42.86 33.33 40.00

6 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

7

8

9 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 42 40 82 17 40.48 15 37.50 32 39.02 4 9.52 7 17.50 11 13.41 50.00 55.00 52.44

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

RS BAPTIS BATU

RS HASTA BRATA

L + P

KESEMBUHAN

L L + P

PENGOBATAN LENGKAP

L P

TB PARU

KECAMATAN

RS PARU BATU

RS DR ETTY

NONAMA

PUSKESMAS

BTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN

(SUCCESS RATE/SR)P

Page 113: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 13

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+57 = 10% *

4

8 = 10% *

5

9 = 10% *

610

11 = (10/7)

* 10012

13 = (12/8)

* 10014

15 = (14/9) *

100

1 BATU BATU 2,012 1,871 3,883 201 187 388 25 12.43 20 10.69 45 11.59

2 BATU SISIR 1,827 1,805 3,632 183 181 363 14 7.66 12 6.65 26 7.16

3 BUMIAJI BUMIAJI 2,348 2,338 4,686 235 234 469 58 24.70 41 17.54 99 21.13

4 JUNREJO BEJI 1,256 1,173 2,429 126 117 243 0 0.00 0 0.00 0 0.00

5 JUNREJO JUNREJO 863 836 1,699 86 84 170 0 0.00 0 0.00 0 0.00

#DIV/0!

#DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 8,306 8,023 16,329 831 802 1,633 97 11.68 73 9.10 170 10.41

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATANNAMA

PUSKESMAS

JUMLAH BALITA

PNEUMONIA PADA BALITA

JUMLAH PERKIRAAN

PENDERITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

Page 114: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 14

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 = 7+8 10 11 12 = 10+11 13 14 15 = 13+14

1 BATU BATU 0 1 1 1 2 3 4 56 60 1 1 2

2 BATU SISIR 0 0 0 1 2 3 0 24 24 1 0 1

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 2 2 4 0 4 1 1 2 1 0 1

4 JUNREJO BEJI 0 1 1 0 1 1 6 87 93 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 0 0 0 0 0 4 4 0 0 0

6 0 0 0 0

7 0 0 0 0

8 0 0 0 0

9 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 4 4 6 5 11 11 172 183 3 1 4

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

RS DR ETTY

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT

AIDS

RS BAPTIS BATU

RS PARU BATU

KECAMATAN NO H I V

RS HASTA BRATA

JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NAMA

PUSKESMAS

INFEKSI MENULAR SEKSUAL

LAINNYAA I D S

JUMLAH KASUS BARU

Page 115: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 15

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 = 3+4 67 = (6/3) *

1008

9 = (8/4) *

10010

11 = (10/5)

* 10012

13 = (12/6)

* 10014

15 = (14/8)

* 10016

17 = (16/10)

* 100

1 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber:

-Dinas Kesehatan Kota Batu Tahun 2013

Keterangan : Kota Batu tidak mempunyai UPTD

POSITIF HIV

L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA

L P

Page 116: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 16

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+57 = 10% *

214/1000 * 4

8 = 10% *

214/1000 * 5

9 = 10% *

214/1000 * 610

11 = (10/7)

* 10012

13 = (12/8)

* 10014 = 10+12

15 = (14/9)

* 100

1 BATU BATU 23,599 23,425 47,024 1,006 932 92.62

2 BATU SISIR 21,947 21,751 43,698 935 594 63.52

3 BUMIAJI BUMIAJI 28,951 28,716 57,667 1,234 1,626 131.76

4 JUNREJO BEJI 14,766 14,679 29,445 630 714 113.31

5 JUNREJO JUNREJO 9,617 9,500 19,117 409 655 160.11

6

7

8

9

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 98,880 98,071 196,951 0 0 4,215 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 4,521 107.27

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

RS BAPTIS BATU

RS HASTA BRATA

RS PARU BATU

RS DR ETTY

L + PLNO

NAMA

PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

DIARE

TARGET PENEMUAN PENDERITADIARE DITANGANI

KECAMATANP

Page 117: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 17

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 = 7+8 10= 4+7 11 = 5+8 12 = 6+9 13 14 15 = 13+14 16 17 18 = 16+17 19 = 13+16 20 = 14+17 21 = 15+18 22 = 10+19 23 = 11+20 24 = 12+21

1 BATU BATU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 BATU SISIR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1

4 JUNREJO BEJI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 1.01 0.00 0.51

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

NONAMA

PUSKESMAS

Pausi Basiler (PB) / Kusta kering

0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN

KASUS BARU

PB + MBMulti Basiler (MB) / Kusta Basah

JUMLAH

RS PARU BATU

RS DR ETTY

KECAMATAN0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH

RS BAPTIS BATU

RS HASTA BRATA

Page 118: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4)

* 1009

10 = (9/5)

* 10011

12 = (11/6)

* 10013

14 = (13/4)

* 10015

16 = (15/5)

* 100

17 =

13+15

18 = (17/6)

* 100

1 BATU BATU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 BATU SISIR 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 BUMIAJI BUMIAJI 1 0 1 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 0.00 #DIV/0! 0 0.00

4 JUNREJO BEJI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

6 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

7 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

8 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

9 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1 0 1 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 0.00 #DIV/0! 0 0.00

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

TABEL 18

RS HASTA BRATA

NONAMA

PUSKESMAS

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN

L P

RS DR ETTY

L+PKECAMATAN

P L+P

CACAT TINGKAT 2

RS PARU BATU

KASUS BARU

L

RS BAPTIS BATU

Page 119: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 19

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 = 7+8 10 = 4+7 11 = 5+8 12 = 6+9

1 BATU BATU 0 0 0 0 0

2 BATU SISIR 0 0 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 1 1 1 0 1

4 JUNREJO BEJI 0 0 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0

9 0 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 1 0 1 1 0 1

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.10 0.00 0.05

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

KASUS TERCATAT

PB MB JUMLAHKECAMATAN

RS BAPTIS BATU

RS HASTA BRATA

RS PARU BATU

RS DR ETTY

NONAMA

PUSKESMAS

Page 120: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 20

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5) *

10011 = 7+9

12 = (11/6)

* 10013 14

15 =

13+1416

17 = (16/13)

* 10018

19 = (18/14)

* 100

20 =

16+18

21 = (20/15)

* 100

1 BATU BATU 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 BATU SISIR 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100.00 #DIV/0! 1 100.00

4 JUNREJO BEJI 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 2 1 100.00 1 100.00 2 100.00

5 JUNREJO JUNREJO 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

6 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

7 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

8 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

9 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 1 3 2 100.00 1 100.00 3 100.00

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2

RFT MBPENDERITA PB

RS DR ETTY

RS BAPTIS BATU

RS HASTA BRATA

RS PARU BATU

KUSTA (MB)

L + P2011L2012 P PL

PENDERITA MBNO

NAMA

PUSKESMAS

RFT PB

L + PKECAMATAN

KUSTA (PB)

Page 121: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 21

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+12 14 15 16 17 = 15+16 18

1 BATU BATU 1 1 0 0 0

2 BATU SISIR 2 2 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 0 0 0

4 JUNREJO BEJI 0 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.00 #DIV/0! #DIV/0!

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

PERTUSISNONAMA

PUSKESMAS

DIFTERI

JUMLAH KASUSMENINGGAL

KECAMATANJUMLAH KASUS

MENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUSMENINGGAL

Page 122: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 22

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+12 14 15 16 = 14+15

1 BATU BATU 10 4 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 BATU SISIR 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 JUNREJO BEJI 3 6 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 9 4 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 26 17 43 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.00

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

HEPATITIS KLINISHEPATITIS BNONAMA

PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

CAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO

JUMLAH KASUS PD3I

Page 123: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 23

JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 = 7+8 10 = (7/4) * 100 11 = (8/5) * 100 12 = (9/6) * 100

1 BATU BATU 9 15 24 0 0 0 0.00 0.00 0.00

2 BATU SISIR 30 30 60 0 1 1 0.00 3.33 1.67

3 BUMIAJI BUMIAJI 6 2 8 0 0 0 0.00 0.00 0.00

4 JUNREJO BEJI 10 11 21 0 0 0 0.00 0.00 0.00

5 JUNREJO JUNREJO 15 12 27 0 0 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 70 70 140 0 1 1 0.00 1.43 0.71

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 70.79 71.38 71.08

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSNAMA

PUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

KECAMATAN

Page 124: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 24

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

MALARIA

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 = 7+8 10 11 12 = 10+1113 =

10/(4+7) *

100

14 =

11/(5+8) *

100

15 =

12/(6+9) *

100

1 BATU BATU 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 BATU SISIR 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 JUNREJO BEJI 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

Keterangan : Tidak ada kasus karena Kota Batu bukan daerah endemis malaria

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

PENDERITA

DENGAN PEMERIKSAAN

SEDIAAN DARAH (positif)

TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN

DARAH

NONAMA

PUSKESMASCFRMENINGGAL KECAMATAN

Page 125: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 24A

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11=8/5*100 12 = 9/6 * 10013=10/7*10

0

14=7/4*100

0

1 BATU BATU 47024 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0

2 BATU SISIR 43698 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 57667 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0

4 JUNREJO BEJI 29445 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0

5 JUNREJO JUNREJO 19117 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 196,951 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

KECAMATAN NAMA

PUSKESMAS DENGAN PEMERIKSAAN

SEDIAAN DARAH (positif)

PENDUDUK

BERESIKO

PENDERITA

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

MENINGGAL CFR

MALARIA

APINO

Page 126: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 25

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 = 7+8

1 BATU BATU 0 0 0 0 0 0

2 BATU SISIR 0 0 0 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 0 0 0 0 0

4 JUNREJO BEJI 0 0 0 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA0 0 0 0 0 0 0 0

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0.00 0.00 0.00

Sumber:

- Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2013

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNONAMA

PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

KECAMATAN

Page 127: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 26

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5) *

10011 = 7+9

12 = (11/6) *

10013

14 = (13/7) *

10015

16 = (15/9) *

10017 = 13+15

18 = (17/11)

* 100

1 BATU BATU 378 374 752 378 100.00 374 100.00 752 100.00 9 2.38095238 18 4.81 27 3.59

2 BATU SISIR 366 339 705 366 100.00 339 100.00 705 100.00 13 3.55 20 5.90 33 4.68

3 BUMIAJI BUMIAJI 525 476 1,001 525 100.00 476 100.00 1,001 100.00 21 4.00 27 5.67 48 4.80

4 JUNREJO BEJI 232 260 492 232 100.00 260 100.00 492 100.00 10 4.31 9 3.46 19 3.86

5 JUNREJO JUNREJO 146 149 295 146 100.00 149 100.00 295 100.00 4 2.74 4 2.68 8 2.71

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,647 1,598 3,245 1,647 100.00 1,598 100.00 3,245 100.00 57 3.46 78 4.88 135 4.16

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

NONAMA

PUSKESMASKECAMATAN

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

P LL + P L + P

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

P

Page 128: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 27

STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5) *

10011 = 7+9

12 = (11/6)

* 10013

14 = (13/4)

* 10015

16 = (15/5)

* 10017 = 13+15

18 = (17/6)

* 10019

20 = (19/4)

* 10021

22 = (21/5)

* 10023 = 19+21

24 = (23/6)

* 10025

26 = (25/4)

* 10027

28 = (27/5)

* 10029 = 25+27

30 = (29/6)

* 100

1 BATU BATU 1,019 1,146 2,165 16 1.57 17 1.48 33 1.52 972 95.39 1,094 95.46 2,066 95.43 25 2.45 29 2.53 54 2.49 6 0.59 6 0.52 12 0.55

2 BATU SISIR 1,325 1,334 2,659 16 1.21 13 0.97 29 1.09 1,276 96.30 1,296 97.15 2,572 96.73 28 2.11 22 1.65 50 1.88 5 0.38 3 0.22 8 0.30

3 BUMIAJI BUMIAJI 1,844 1,826 3,670 7 0.38 8 0.44 15 0.41 1,788 96.96 1,761 96.44 3,549 96.70 37 2.01 45 2.46 82 2.23 12 0.65 12 0.66 24 0.65

4 JUNREJO BEJI 777 767 1,544 5 0.64 5 0.65 10 0.65 669 86.10 656 85.53 1,325 85.82 93 11.97 95 12.39 188 12.18 10 1.29 10 1.30 20 1.30

5 JUNREJO JUNREJO 438 443 881 5 1.14 4 0.90 9 1.02 409 93.38 414 93.45 823 93.42 20 4.57 19 4.29 39 4.43 3 0.68 7 1.58 10 1.14

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 5,403 5,516 10,919 49 0.91 47 0.85 96 0.88 5,114 94.65 5,221 94.65 10,335 94.65 203 3.76 210 3.81 413 3.78 36 0.67 38 0.69 74 0.68

Sumber:

- LB3 GIZI 2013

NONAMA

PUSKESMAS

BALITA DITIMBANG

BALITA

GIZI BAIK (BERAT BADAN NORMAL)

L+PL+PKECAMATAN

LLL

GIZI LEBIH (BERAT BADAN LEBIH)

L+P PP

GIZI KURANG (BERAT BADAN KURANG) GIZI BURUK (BERAT BADAN SANGAT KURANG)

P L+P P L

Page 129: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 28

MENURUT KECAMATAN

BATU

2013

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG

NAKES% JUMLAH

MENDAPAT

YANKES%

1 2 3 4 56 = (5/4) *

1007

8 = (7/4) *

1009 10

11 = (10/9) *

10012 13

14 = (13/12)

* 100

1 BATU BATU 857 814 94.98 750 87.51 818 756 92.42 818 708 86.55

2 BATU SISIR 796 757 95.10 709 89.07 760 705 92.76 760 691 90.92

3 BUMIAJI BUMIAJI 1,043 1,049 100.58 990 94.92 995 1,002 100.70 995 955 95.98

4 JUNREJO BEJI 527 521 98.86 455 86.34 503 493 98.01 503 462 91.85

5 JUNREJO JUNREJO 342 325 95.03 312 91.23 327 295 90.21 327 296 90.52

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 3,565 3,466 97.22 3,216 90.21 3,403 3,251 95.53 3,403 3,112 91.45

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

*Data Sasaran

IBU NIFAS

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

KABUPATEN/KOTA

TAHUN

IBU BERSALINNAMA

PUSKESMASNO

IBU HAMIL

KECAMATAN

Page 130: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 29

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 56 = (5/4) *

1007

8 = (7/4) *

1009

10 = (9/4) *

10011

12 = (11/4)

* 10013

14 = (13/4)

* 10015

16 = (15/4)

* 100

1 BATU BATU 857 2 0.23 0 0.00 2 0.23 0 0.00 2 0.23 4 0.47

2 BATU SISIR 796 0 0.00 0 0.00 0 0.00 10 1.26 28 3.52 38 4.77

3 BUMIAJI BUMIAJI 1,043 0 0.00 0 0.00 0 0.00 12 1.15 43 4.12 55 5.27

4 JUNREJO BEJI 527 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

5 JUNREJO JUNREJO 342 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 0.29 4 1.17 5 1.46

JUMLAH KABUPATEN/KOTA0 0 3,565 2 0.06 0 0.00 2 0.06 23 0.65 77 2.16 102 2.86

Sumber:

- Laporan Bulanan Puskesmas tahun 2013

*Data Sasaran

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO

NAMA

PUSKESMASKECAMATAN

Page 131: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 30

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = (5/4) * 100 7 8 = (7/4) * 100

1 BATU BATU 857 814 94.98249708 750 87.51458576

2 BATU SISIR 796 757 95.10 709 89.07

3 BUMIAJI BUMIAJI 1,043 1,049 100.58 990 94.92

4 JUNREJO BEJI 527 521 98.86 455 86.34

5 JUNREJO JUNREJO 342 325 95.03 312 91.23

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 3,565 3,466 97.22 3,216 90.21

Sumber:

- Seksi Gizi dan Promkes Tahun 2013

*Data Sasaran

JUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3

MENURUT KECAMATAN

Page 132: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 31

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 = 20% * 4 67 = (6/5) *

1008 9 10 = 8+9

11 = 15% *

8

12 = 15% *

9

13 = 15% *

1014

15 = (14/11)

* 10016

17 = (16/12)

* 10018 = 14+16

19 = (18/13)

* 100

1 BATU BATU 857 171 112 65.34 362 345 707 54 52 106 36 66.30 48 92.753623 84 79.21

2 BATU SISIR 796 159 124 77.89 361 354 715 54 53 107 43 79.41 57 107.34 100 93.24

3 BUMIAJI BUMIAJI 1,043 209 188 90.12 470 461 931 71 69 140 59 83.69 64 92.55 123 88.08

4 JUNREJO BEJI 527 105 99 93.93 235 234 469 35 35 70 47 133.33 36 102.56 83 117.98

5 JUNREJO JUNREJO 342 68 45 65.79 180 162 342 27 24 51 20 74.07 16 65.84 36 70.18

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 3,565 713 568 79.66 1,608 1,556 3,164 241 233 475 205 84.99 221 94.69 426 89.76

Sumber:

-Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

*Data Sasaran

L + PL P

KOMPLIKASI KEBIDANAN

DITANGANIKECAMATAN

JUMLAH DAN PERSENTASE KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI

MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NONAMA

PUSKESMAS

JUMLAH IBU

HAMIL

SASARAN BAYI20%

JUMLAH IBU

HAMIL

15% SASARAN BAYI

NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI

Page 133: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 32

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS

L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5) *

10011 =7+9

12 = (11/6) *

10013 14 15 =13+14 16

17 = (16/13)

* 10018

19 = (18/14)

* 10020 =16+18

21 = (20/15)

* 10022 23

24 = (23/22)

* 100

1 BATU BATU 362 345 707 350 96.7 393 113.9 743 105.09 1,650 1,526 3,176 1209 73.272727 1340 87.811271 2,549 80.26 818 631 77.14

2 BATU SISIR 361 354 715 344 95.3 318 89.8 662 92.59 1,466 1,451 2,917 1248 85.129604 1268 87.388008 2,516 86.25 760 690 90.79

3 BUMIAJI BUMIAJI 470 461 931 464 98.7 445 96.5 909 97.64 1,878 1,877 3,755 1614 85.942492 1691 90.09057 3,305 88.02 995 1,002 100.70

4 JUNREJO BEJI 235 234 469 344 146.4 320 136.8 664 141.58 1,021 939 1,960 747 73.163565 712 75.825346 1,459 74.44 503 461 91.65

5 JUNREJO JUNREJO 180 162 342 169 93.9 170 104.9 339 99.12 683 674 1,357 602 88.140556 552 81.89911 1,154 85.04 327 291 88.99

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,608 1,556 3,164 1,671 103.9 1,646 105.8 3,317 104.84 6,697 6,466 13,165 5420 80.93176 5563 86.034643 10,983 83.43 3,403 3,075 90.36

Sumber:

- LB3 GIZI 2013

*Data Sasaran

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

L P L + P

BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A

VIT A

MENDAPAT JUMLAH

L PNO

NAMA

PUSKESMAS JUMLAHL + PJUMLAH

MENDAPAT VIT A 2XKECAMATAN

Page 134: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 33

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 45 = (4/26)

* 1006

7 = (6/26)

* 1008

9 = (8/26)

* 10010

11 = (10/26)

* 100

12 =

4+6+8+10

13 = (12/26)

* 10014

15 = (14/26)

* 10016

17 = (16/26)

* 10018

19 = (18/26)

* 10020

21 = (20/26)

* 10022

23 = (22/26)

* 100

24 =

14+16+18+20

+22

25 = (24/26)

* 10026 = 12+24 27 = 13+25

1 BATU BATU 316 4.98 4 0.06 59 0.93 333 5.24 712 11.21 4,748 74.77 761 11.98 129 2.03 0 0.00 0 0.00 5,638 88.79 6,350 100.0

2 BATU SISIR 408 10.43 0 0.00 66 1.69 312 7.98 786 20.10 2,754 70.42 307 7.85 64 1.64 0 0.00 0 0.00 3,125 79.90 3,911 100.0

3 BUMIAJI BUMIAJI 702 8.46 35 0.42 104 1.25 1,228 14.80 2,069 24.93 5,158 62.14 876 10.55 197 2.37 0 0.00 0 0.00 6,231 75.07 8,300 100.0

4 JUNREJO BEJI 256 6.48 10 0.25 126 3.19 226 5.72 618 15.65 2,839 71.91 485 12.28 6 0.15 0 0.00 0 0.00 3,330 84.35 3,948 100.0

5 JUNREJO JUNREJO 389 14.41 9 0.33 122 4.52 398 14.75 918 34.01 1,341 49.69 358 13.26 82 3.04 0 0.00 0 0.00 1,781 65.99 2,699 100.0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 2,071 8.22 58 0.23 477 1.89 2,497 9.91 5,103 20.24 16,840 66.80 2,787 11.06 478 1.90 0 0.00 0 0.00 20,105 79.76 25,208 100.0

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KECAMATAN

MKJP + NON

MKJP

% MKJP +

NON MKJP

NONAMA

PUSKESMAS

NON MKJPKECAMATAN

Page 135: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 34

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 45 = (4/26)

* 1006

7 = (6/26)

* 1008

9 = (8/26) *

10010

11 = (10/26)

* 100

12 =

4+6+8+10

13 = (12/26) *

10014

15 =

(14/26) *

100

1617 = (16/26)

* 10018

19 = (18/26)

* 10020

21 = (20/26)

* 10022

23 = (22/26)

* 100

24 =

14+16+18+20

+22

25 =

(24/26) *

100

26 = 12+24 27 = 13+25

1 BATU BATU 44 5.65 0 0.00 15 1.93 41 5.26 100 12.84 544 69.83 124 15.92 11 1.41 0 0.00 0 0.00 679 87.16 779 100.00

2 BATU SISIR 33 8.23 0 0.00 11 2.74 15 3.74 59 14.71 331 82.54 11 2.74 0 0.00 0 0.00 0 0.00 342 85.29 401 100.00

3 BUMIAJI BUMIAJI 95 6.71 0 0.00 13 0.92 96 6.78 204 14.41 898 63.42 269 19.00 45 3.18 0 0.00 0 0.00 1,212 85.59 1,416 100.00

4 JUNREJO BEJI 18 4.31 0 0.00 7 1.67 14 3.35 39 9.33 377 90.19 2 0.48 0 0.00 0 0.00 0 0.00 379 90.67 418 100.00

5 JUNREJO JUNREJO 25 9.33 4 1.49 6 2.24 17 6.34 52 19.40 196 73.13 20 7.46 0 0.00 0 0.00 0 0.00 216 80.60 268 100.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 215 6.55 4 0.12 52 1.58 183 5.58 454 13.83 2,346 71.48 426 12.98 56 1.71 0 0.00 0 0.00 2,828 86.17 3,282 100.00

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KECAMATAN

NON MKJPMKJP + NON

MKJP

% MKJP +

NON MKJP

NONAMA

PUSKESMASKECAMATAN

Page 136: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 35

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = (5/4) * 100 7 8 = (7/4) * 100

1 BATU BATU 8,974 779 8.68 6,350 70.76

2 BATU SISIR 7,561 401 5.30 3,911 51.73

3 BUMIAJI BUMIAJI 11,843 1,416 11.96 8,300 70.08

4 JUNREJO BEJI 5,275 418 7.92 3,948 74.84

5 JUNREJO JUNREJO 3,575 268 7.50 2,699 75.50

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 37,228 3,282 8.82 25,208 67.71

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

*Data Sasaran

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO

NAMA

PUSKESMASKECAMATAN

Page 137: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 36

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5) *

10011 = 7++9

12 = (11/6)

* 10013

14 = (13/4)

* 10015

16 = (15/5)

* 10017 = 13+15

18 = (17/6)

* 100

1 BATU BATU 362 345 707 394 108.84 355 102.90 749 105.94 361 99.72 348 100.87 709 100.28

2 BATU SISIR 361 354 715 364 100.83 337 95.20 701 98.04 352 97.51 337 95.20 689 96.36

3 BUMIAJI BUMIAJI 470 461 931 525 111.70 476 103.25 1,001 107.52 511 108.72 456 98.92 967 103.87

4 JUNREJO BEJI 235 234 469 259 110.21 235 100.43 494 105.33 252 107.23 241 102.99 493 105.12

5 JUNREJO JUNREJO 180 162 342 155 86.11 145 89.51 300 87.72 140 77.78 133 82.10 273 79.82

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,608 1,556 3,164 1,697 105.53 1,548 99.49 3,245 102.56 1,616 100.50 1,515 97.37 3,131 98.96

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

*Data Sasaran

KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)

LJUMLAH BAYI

NONAMA

PUSKESMASP L + PKECAMATAN

Page 138: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 37

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 = (7/4) * 100 9 10 = (9/5) * 100 11 = 7+9 12 = (11/6) * 100

1 BATU BATU 362 345 707 336 92.82 297 86.09 633 89.53

2 BATU SISIR 361 354 715 346 95.84 298 84.18 644 90.07

3 BUMIAJI BUMIAJI 470 461 931 488 103.83 452 98.05 940 100.97

4 JUNREJO BEJI 235 234 469 195 82.98 180 76.92 375 79.96

5 JUNREJO JUNREJO 180 162 342 147 81.67 150 92.59 297 86.84

JUMLAH PROVINSI 1,608 1,556 3,164 1,512 94.03 1,377 88.50 2,889 91.31

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

*Data Sasaran

P L + PLNO NAMA PUSKESMASJUMLAH BAYI

KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)

KECAMATAN

Page 139: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Tabel 38

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

1 2 3 4 5 6 = (5/4) * 100

1 BATU BATU 5 4 80.00

2 BATU SISIR 3 3 100.00

3 BUMIAJI BUMIAJI 9 9 100.00

4 JUNREJO BEJI 4 3 75.00

5 JUNREJO JUNREJO 3 - 0.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 24 19 79.17

Sumber:

- Laporan Bulanan Puskesmas tahun 2013

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN

% DESA/KEL UCINONAMA

PUSKESMASJUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI KECAMATAN

Page 140: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 39

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI

DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5) *

10011 = 7+9

12 = (11/6) *

10013

14 = (13/4) *

10015

16 = (15/5) *

10017 = 13+15

18 = (17/6) *

10019

20 = (19/4) *

10021

22 = (21/5) *

10023 = 19+21

24 = (23/6) *

100

25 = (7-19) / 7

* 100

26 = (9-21) / 9

* 10027 = 25+26

1 BATU BATU 352 335 687 366 103.98 361 107.76 727 105.82 387 109.94 371 110.75 758 110.33 380 107.95 372 111.04 752 109.46 -3.83 -3.05 -3.44

2 BATU SISIR 355 348 703 345 97.18 351 100.86 696 99.00 326 91.83 343 98.56 669 95.16 359 101.13 316 90.80 675 96.02 -4.06 9.97 3.02

3 BUMIAJI BUMIAJI 452 443 895 497 109.96 489 110.38 986 110.17 510 112.83 474 107.00 984 109.94 493 109.07 493 111.29 986 110.17 0.80 -0.82 0.00

4 JUNREJO BEJI 227 229 456 225 99.12 237 103.49 462 101.32 261 114.98 244 106.55 505 110.75 218 96.04 237 103.49 455 99.78 3.11 0.00 1.52

5 JUNREJO JUNREJO 174 158 332 133 76.44 158 100.00 291 87.65 123 70.69 164 103.80 287 86.45 145 83.33 140 88.61 285 85.84 -9.02 11.39 2.06

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,560 1,513 3,073 1,566 100.38 1,596 105.49 3,162 102.90 1,607 103.01 1,596 105.49 3,203 104.23 1,595 102.24 1,558 102.97 3,153 102.60 -1.85 2.38 0.28

Sumber:

- Laporan Bulanan Puskesmas tahun 2013

*Data Sasaran

KECAMATANL + P L P L + P

NOL P

NAMA

PUSKESMAS

JUMLAH SURVIVING INFANT

L P L + P

DO RATE (%)

L P L + P

Page 141: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 40

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI

BCG POLIO3

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9= 7+8 1011 = (10/4)

* 10012

13 = (12/5)

* 10014 = 10+12

15 = (14/6)

* 10016

17 = (16/7)

* 10018

19 = (18/8)

* 10019 = 16+18

20 = (19/9)

* 100

1 BATU BATU 362 345 707 352 335 687 369 101.93 374 108.41 743 105.09 373 105.97 382 114.03 755 109.90

2 BATU SISIR 361 354 715 355 348 703 355 98.34 340 96.05 695 97.20 335 94.37 329 94.54 664 94.45

3 BUMIAJI BUMIAJI 470 461 931 452 443 895 531 112.98 489 106.07 1,020 109.56 519 114.82 491 110.84 1,010 112.85

4 JUNREJO BEJI 235 234 469 227 229 456 229 97.45 235 100.43 464 98.93 247 108.81 264 115.28 511 112.06

5 JUNREJO JUNREJO 180 162 342 174 158 332 138 76.67 160 98.77 298 87.13 127 72.99 162 102.53 289 87.05

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,608 1,556 3,164 1,560 1,513 3,073 1,622 100.87 1,598 102.70 3,220 101.77 1,601 102.63 1,628 107.60 3,229 102.05

Sumber:

- Laporan Bulanan Puskesmas tahun 2013

*Data Sasaran

L + PL P L + P LKECAMATAN

JUMLAH SURVIVING INFANTNO

NAMA

PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

P

Page 142: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 41

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5) *

10011 = 7+9

12 = (11/6)

* 100

1 BATU BATU 175 174 349 143 81.7 147 84.5 290 83.09

2 BATU SISIR 333 308 641 202 60.7 189 61.4 391 61.00

3 BUMIAJI BUMIAJI 393 389 782 249 63.4 243 62.5 492 62.92

4 JUNREJO BEJI 224 217 441 162 72.3 143 65.9 305 69.16

5 JUNREJO JUNREJO 102 110 212 91 89.2 97 88.2 188 88.68

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,227 1,198 2,425 847 69.0 819 68.4 1,666 68.70

Sumber:

- LB3 GIZI 2013

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

NOJUMLAH BAYI (YANG DIPERIKSA)NAMA

PUSKESMASL P L + PKECAMATAN

Page 143: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 42

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 = 7+810 = (7/4) *

100

11 = (8/5) *

100

12 = (9/6) *

100

1 BATU BATU 9 8 17 9 8 17 100.00 100.00 100.00

2 BATU SISIR 4 4 8 3 2 5 75.00 50.00 62.50

3 BUMIAJI BUMIAJI 97 94 191 41 40 81 42.27 42.55 42.41

4 JUNREJO BEJI 9 9 18 5 5 10 55.56 55.56 55.56

5 JUNREJO JUNREJO 16 16 32 13 13 26 81.25 81.25 81.25

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 135 131 266 71 68 139 52.59 51.91 52.26

Sumber:

- LB3 GIZI 2013

NO

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN

%NAMA

PUSKESMAS

ANAK 6-23 BULAN

DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI

MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KECAMATAN

Page 144: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 43

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 = (7/4) * 100 9 10 = (9/5) * 100 11 = 7+9 12 = (11/6) * 100

1 BATU BATU 1,650 1,526 3,176 1,402 84.97 1,354 88.73 2,756 86.78

2 BATU SISIR 1,466 1,451 2,917 1,321 90.11 1,294 89.18 2,615 89.65

3 BUMIAJI BUMIAJI 1,878 1,877 3,755 1,797 95.69 1,728 92.06 3,525 93.87

4 JUNREJO BEJI 1,021 939 1,960 772 75.61 741 78.91 1,513 77.19

5 JUNREJO JUNREJO 683 674 1,357 496 72.62 489 72.55 985 72.59

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 6,698 6,467 13,165 5,788 86.41 5,606 86.69 11,394 86.55

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

*Data Sasaran

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

LNO

NAMA

PUSKESMASJUMLAHKECAMATAN

Page 145: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 44

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5)

* 10011= 7+9

12 = (11/6)

* 10013

14 = (13/7)

* 10015

16 = (15/9)

* 10017 = 13+15

18 =

(17/11) *

100

1920 = (19/7)

* 10021

22 = (21/9) *

100

23 =

19+21

24 = (23/11)

* 100

1 BATU BATU 2,012 1,871 3,883 1,042 51.8 1,139 60.9 2,181 56.17 0.0 0.0 0 0.00 6 0.6 6 0.5 12 0.55

2 BATU SISIR 1,827 1,805 3,632 1,324 72.5 1,331 73.7 2,655 73.10 0.0 0.0 0 0.00 5 0.4 3 0.2 8 0.30

3 BUMIAJI BUMIAJI 2,348 2,338 4,686 1,844 78.5 1,826 78.1 3,670 78.32 0.0 0.0 0 0.00 12 0.7 12 0.7 24 0.65

4 JUNREJO BEJI 1,256 1,173 2,429 772 61.5 772 65.8 1,544 63.57 0.0 0.0 0 0.00 10 1.3 10 1.3 20 1.30

5 JUNREJO JUNREJO 863 836 1,699 455 52.7 466 55.7 921 54.21 0.0 0.0 0 0.00 3 0.7 7 1.5 10 1.09

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 8,306 8,023 16,329 5,437 65.5 5,534 69.0 10,971 67.19 0 0.0 0 0.0 0 0.00 36 0.7 38 0.7 74 0.67

Sumber:

- LB3 GIZI 2013

L+P

BALITA

BGM

L+P L P

D = DITIMBANG ( N + T + O + B ) BB NAIK

L PNO

NAMA

PUSKESMAS P BALITA YANG ADA

LL+PKECAMATAN

Page 146: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5)

* 10011= 7+9

12 = (11/6)

* 10013

14 = (13/7)

* 10015

16 = (15/9)

* 10017 = 13+15

18 =

(17/11) *

100

1920 = (19/7)

* 10021

22 = (21/9) *

100

23 =

19+21

24 = (23/11)

* 100

1 BATU BATU 2,012 1,871 3,883 835 41.5 1,001 53.5 1,836 47.28 716 85.7 880 87.9 1,596 86.93 0.0 0.0 0 0.00

2 BATU SISIR 1,827 1,805 3,632 989 54.1 1,002 55.5 1,991 54.82 836 84.5 851 84.9 1,687 84.73 0.0 0.0 0 0.00

3 BUMIAJI BUMIAJI 2,348 2,338 4,686 1,565 66.7 1,555 66.5 3,120 66.58 1,167 74.6 1,168 75.1 2,335 74.84 0.0 0.0 0 0.00

4 JUNREJO BEJI 1,256 1,173 2,429 612 48.7 612 52.2 1,224 50.39 467 76.3 478 78.1 945 77.21 0.0 0.0 0 0.00

5 JUNREJO JUNREJO 863 836 1,699 350 40.6 360 43.1 710 41.79 214 61.1 221 61.4 435 61.27 0.0 0.0 0 0.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 8,306 8,023 16,329 4,351 52.4 4,530 56.5 8,881 54.39 3,400 78.1 3,598 79.4 6,998 78.80 0 0.0 0 0.0 0 0.00

Sumber:

- LB3 GIZI 2013

*Data Sasaran

NO KECAMATANNAMA

PUSKESMAS

BALITA

BALITA YANG ADAD' = DITIMBANG ( N + T ) BB NAIK BGM

L P L+PL+P L P L+P L P

Page 147: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 45

CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5) *

10011 = 7+9

12 = (11/6)

* 100

1 BATU BATU 2 3 5 2 100.0 3 100.0 5 100.00

2 BATU SISIR 1 0 1 1 100.0 0 #DIV/0! 1 100.00

3 BUMIAJI BUMIAJI 3 2 5 3 100.0 2 100.0 5 100.00

4 JUNREJO BEJI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 JUNREJO JUNREJO 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100.0 1 100.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 6 6 12 6 100.0 6 100.0 12 100.00

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

- LB3 GIZI 2013

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO

NAMA

PUSKESMAS LJUMLAH (KASUS)KECAMATAN

Page 148: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 46

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 = (7/4) * 100 9 10 = (9/5) * 100 11 = 7+9 12 = (11/6) * 100

1 BATU BATU 442 375 817 442 100.00 375 100.00 817 100.00

2 BATU SISIR 481 384 865 481 100.00 384 100.00 865 100.00

3 BUMIAJI BUMIAJI 374 362 736 374 100.00 362 100.00 736 100.00

4 JUNREJO BEJI 225 275 500 225 100.00 275 100.00 500 100.00

5 JUNREJO JUNREJO 118 83 201 118 100.00 83 100.00 201 100.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,640 1,479 3,119 1,640 100.00 1,479 100.00 3,119 100.00

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100.00 100.00 100.00

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NONAMA

PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PENJARINGAN KESEHATAN

L P L + PKECAMATAN

Page 149: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 47

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

MURID SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 = (7/4) * 100 9 10 = (9/5) * 100 11 = 7+9 12 = (11/6) * 100

1 BATU BATU 2,524 2,275 4,799 1,400 55.47 781 34.33 2,181 45.45

2 BATU SISIR 2,769 2,526 5,295 1,471 53.12 1,330 52.65 2,801 52.90

3 BUMIAJI BUMIAJI 2,479 2,380 4,859 1,037 41.83 1,009 42.39 2,046 42.11

4 JUNREJO BEJI 1,461 1,494 2,955 214 14.65 230 15.39 444 15.03

5 JUNREJO JUNREJO 751 684 1,435 404 53.79 351 51.32 755 52.61

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 9,984 9,359 19,343 4,526 45.33 3,701 39.54 8,227 42.53

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

NONAMA

PUSKESMAS

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

P L + PJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

LKECAMATAN

Page 150: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 48

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P L % P % L+P %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5) *

10011 = 7+9

12 = (11/6)

* 100

1 BATU BATU 5,650 7,450 13,100 4,763 84.30 7,868 105.61 12,631 96.42

2 BATU SISIR 5,962 6,171 12,133 3,271 54.86 7,599 123.14 10,870 89.59

3 BUMIAJI BUMIAJI 8,246 8,589 16,835 4,134 50.13 6,113 71.17 10,247 60.87

4 JUNREJO BEJI 3,967 4,280 8,247 2,097 52.86 3,364 78.60 5,461 66.22

5 JUNREJO JUNREJO 2,595 2,639 5,234 1,224 47.17 2,268 85.94 3,492 66.72

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 26,420 29,129 55,549 15,489 58.63 27,212 93.42 42,701 76.87

Sumber:

- Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2013

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

PRA LANSIA DAN LANSIA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA LANSIA DAN LANSIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NONAMA

PUSKESMASKECAMATAN

Page 151: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 49

JUMLAH %

1 2 3 4 5 = (4/3) * 100

1 RUMAH SAKIT UMUM 3 3 100.00

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 #DIV/0!

3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 2 1 50.00

4 PUSKESMAS PERAWATAN 3 0 -

5 SARANA YANKES.LAINNYA #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 8 4 50.00

Sumber:

- Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Tahun 2012

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL

I

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR

LEVEL I

Page 152: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 50

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

YANG TERSERANG

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 AFP 2 2 74,497 73,892 148,389 2 0 2 0.00 - 0.00 0 - #DIV/0! -

2 DIPTHERI 1 2 13,305 12,922 26,227 1 1 2 0.01 0.01 0.01 0 - - -

Sumber:

- RS Baptis dan RS Saiful Anwar Malang

JUMLAH DESA

CFR (%)NO

JENIS KEJADIAN LUAR

BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK TERANCAM

JUMLAH KEC

Page 153: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 51

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH

RATA2 KEJADIAN

DESA/KELURAHAN

KLB PER JUMLAH

DESA/KELURAHAN

DITANGANI <24

JAM%

1 2 3 4 5 6 = 5/4 7 8 = (7/5) * 100

1 BATU BATU 2 2 1.00 2 100.00

2 BATU SISIR 1 1 1.00 1 100.00

3 BUMIAJI BUMIAJI 1 1 1.00 1 100.00

4 JUNREJO BEJI 4 0 0.00 0 #DIV/0!

5 JUNREJO JUNREJO 3 0 0.00 0 #DIV/0!

0 #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 11 4 0.36 4 100.00

Sumber:

- RS Baptis dan RS Dr.Saiful Anwar Malang

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB

NONAMA

PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/KELURAHANKECAMATAN

Page 154: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 52

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 = 7+8 10 = 4/7 11 = 5/8 12 = 6/9

1 BATU BATU 133 219 352 162 266 428 0.82 0.82 0.82

2 BATU SISIR 94 159 253 113 177 290 0.83 0.90 0.87

3 BUMIAJI BUMIAJI 205 486 691 121 234 355 1.69 2.08 1.95

4 JUNREJO BEJI 40 83 123 71 123 194 0.56 0.67 0.63

5 JUNREJO JUNREJO 54 102 156 48 90 138 1.13 1.13 1.13

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 526 1,049 1,575 515 890 1,405 1.02 1.18 1.12

Sumber:

- Laporan LB4 Puskesmas

PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NONAMA

PUSKESMASTUMPATAN GIGI TETAPKECAMATAN

Page 155: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 53

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 = (5/4) * 100 7 8 = (7/4) * 100 9 10 11 = 9+10 12 13 = (12/9) * 100 1415 = (14/10) *

10016 = 12+14

17 = (16/11) *

10018 19 20 = 18+19 21

22 = (21/18) *

10023

24 = (23/19) *

10025 = 21+23

26 = (25/20) *

100

1 BATU BATU 22 12 54.55 12 54.55 2,525 2,274 4,799 877 34.73 881 38.74 1,758 36.63 758 752 1,510 595 78.50 604 80.32 1,199 79.40

2 BATU SISIR 20 13 65.00 13 65.00 2,769 2,526 5,295 931 33.62 797 31.55 1,728 32.63 410 497 907 382 93.17 478 96.18 860 94.82

3 BUMIAJI BUMIAJI 26 26 100.00 26 100.00 2,588 2,519 5,107 572 22.10 647 25.68 1,219 23.87 50 80 130 161 322.00 210 262.50 371 285.38

4 JUNREJO BEJI 14 14 100.00 14 100.00 1,461 1,482 2,943 431 29.50 475 32.05 906 30.78 663 898 1,561 445 67.12 568 63.25 1,013 64.89

5 JUNREJO JUNREJO 6 1 16.67 6 100.00 751 684 1,435 577 76.83 643 94.01 1,220 85.02 245 347 592 150 61.22 214 61.67 364 61.49

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 88 66 75.00 71 80.68 10,094 9,485 19,579 3,388 33.56 3,443 36.30 6,831 34.89 2,126 2,574 4,700 1,733 81.51 2,074 80.57 3,807 81.00

Sumber:

- Laporan LB4 Puskesmas

%

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO

NAMA

PUSKESMAS

JUMLAH MURID SD/MI

UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)

JUMLAH SD/MIJUMLAH SD/MI

DGN SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH SD/MI

MENDAPAT YAN.

GIGI

%KECAMATAN

Page 156: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 54

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

PENYULUHAN KESEHATAN

JUMLAH SELURUH

KEGIATAN

PENYULUHAN

KELOMPOK

JUMLAH KEGIATAN

PENYULUHAN MASSA

1 2 3 4 5

1 BATU BATU 90 0

2 BATU SISIR 531 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 54 0

4 JUNREJO BEJI 142 0

5 JUNREJO JUNREJO 540 0

SUB JUMLAH I - PUSKESMAS 1,357 0

SUB JUMLAH II - DINAS KESEHATAN

SUB JUMLAH III - RUMAH SAKIT

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,357 0

Sumber:

- Laporan Profil Puskesmas

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

NO NAMA PUSKESMASKECAMATAN

Page 157: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 55

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 = 4+5 7 8 9 = 7+8 10 11 12 = 10+11 13 14 15 = 13+14 16 17 18 = 16+17 19 20 21 = 19+2022 =

7+10+13+16+1

9

23 =

8+11+14+17+2

0

24 =

9+12+15+18+21

25 = (22/4)

* 100

26 = (23/5)

* 100

27 = (24/6)

* 100

1 BATU BATU 23,599 23,425 47,024 3,659 0 10,414 1,448 0 0 0 15,521 0.00 0.00 33.01

2 BATU SISIR 21,947 21,751 43,698 161 0 7,265 1,354 0 0 0 8,780 0.00 0.00 20.09

3 BUMIAJI BUMIAJI 28,951 28,716 57,667 587 0 15,336 1,747 0 0 0 17,670 0.00 0.00 30.64

4 JUNREJO BEJI 14,766 14,679 29,445 864 0 3,992 832 0 0 0 5,688 0.00 0.00 19.32

5 JUNREJO JUNREJO 9,617 9,500 19,117 934 0 2,876 619 0 0 0 4,429 0.00 0.00 23.17

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 98,880 98,071 196,951 0 0 6,205 0 0 0 0 0 39,883 0 0 6,000 0 0 0 0 0 52,088

PERSENTASE KABUPATEN/KOTA 3.15 0.00 20.25 96.70 0.00 26.45 0.00 0.00 26.45

Sumber:

- Rekap Data penerima Jamkesmas 2013

- Rekap Data penerima Jamkesda 2010

- SK Kepala PT Askes ( Persero ) Cabang Malang No. 053 Tahun 2013 tentang Penetapan Jumlah Peserta pada Pemberi Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama

*Data Sasaran

KECAMATANNAMA

PUSKESMAS JAMKESDAJAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

%JUMLAH PENDUDUK

ASKESNO

Page 158: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 56

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5) *

10011 = 7+9

12 = (11/6) *

10013

14 = (13/4) *

10015

16 = (15/5) *

10017 = 13+15

18 = (17/6) *

10019

20 = (19/4) *

10021

22 = (21/5) *

10023 = 19+21

24 = (23/6) *

100

1 BATU BATU 23,599 23,425 47,024 0.00 0.00 10,414 22.15 1,071 4.54 1,383 5.90 2,454 5.22

2 BATU SISIR 21,947 21,751 43,698 0.00 0.00 7,265 16.63 178 0.81 293 1.35 471 1.08

3 BUMIAJI BUMIAJI 28,951 28,716 57,667 0.00 0.00 15,336 26.59 292 1.01 735 2.56 1,027 1.78

4 JUNREJO BEJI 14,766 14,679 29,445 0.00 0.00 3,992 13.56 162 1.10 310 2.11 472 1.60

5 JUNREJO JUNREJO 9,617 9,500 19,117 0.00 0.00 2,876 15.04 186 1.93 377 3.97 563 2.95

6 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2,187

7 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6,715

8

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 98,880 98,071 196,951 0 0.00 0 0.00 39,883 20.25 1,889 1.91 3,098 3.16 4,987 2.53 0 0.00 0 0.00 8,902 4.52

Sumber:

- Laporan Puskesmas Pelayanan Jamkesmas ( Form PPK - 1A ) bulan Januari s/d Desember 2013

- Laporan Puskesmas Pelayanan Kesehatan dan Pendanaan Peserta Jamkesda da SPM Kota Batu bulan Januari s/d Desember 2013

- Rekapitulasi klaim Jamkesda da SPM RS

- Klaim Jamkesmas dan Jampersal RS

L L + P

DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASPELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

PL

RS Bhayangkara Hasta Brata

KECAMATAN

P

RS Paru

RS Baptis

JUMLAH YANG ADA

L + PPL L + P

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NONAMA

PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)

MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN

STRATA 3)

Page 159: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 56 A

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5) *

10011 = 7+9

12 = (11/6)

* 10013

14 = (13/4)

* 10015

16 = (15/5)

* 10017 = 13+15

18 = (17/6)

* 10019

20 = (19/4)

* 10021

22 = (21/5)

* 10023 = 19+21

24 = (23/6)

* 100

1 BATU BATU 23,599 23,425 47,024 0.00 0.00 1,448 3.08 260 1.10 325 1.39 585 1.24

2 BATU SISIR 21,947 21,751 43,698 0.00 0.00 1,354 3.10 96 0.44 83 0.38 179 0.41

3 BUMIAJI BUMIAJI 28,951 28,716 57,667 0.00 0.00 1,747 3.03 11 0.04 13 0.05 24 0.04

4 JUNREJO BEJI 14,766 14,679 29,445 0.00 0.00 832 2.83 20 0.14 40 0.27 60 0.20

5 JUNREJO JUNREJO 9,617 9,500 19,117 0.00 0.00 619 3.24 137 1.42 276 2.91 413 2.16

6 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 244.00

7 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2,214.00

8 0.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 98,880 98,071 196,951 0 0.00 0 0.00 6,000 3.05 524 0.53 737 0.75 1,261 0.64 0 0.00 0 0.00 2,458 1.25

Sumber:

- Laporan Puskesmas Pelayanan Jamkesmas ( Form PPK - 1A ) bulan Januari s/d Desember 2013

- Laporan Puskesmas Pelayanan Kesehatan dan Pendanaan Peserta Jamkesda da SPM Kota Batu bulan Januari s/d Desember 2013

- Rekapitulasi klaim Jamkesda da SPM RS

- Klaim Jamkesmas dan Jampersal RS

RS Bhayangkara Hasta Brata

P

JUMLAH YANG ADA

MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN

P

PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA

1)

P

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NONAMA

PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)

L

YANG DICAKUP MELALUI PROGRAM JAMKESDA

L L + P

DICAKUP JAMKESDA

L + P

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES

STRATA 2 DAN STRATA 3)

L + PL

RS Paru

RS Baptis

KECAMATAN

Page 160: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Tabel 57

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5)

* 10011 = 7+9

12 = (11/6)

* 10013

14 = (13/4)

* 10015

16 = (15/5)

* 10017 = 13+15

18 = (17/6)

* 100

1 BATU BATU 23,599 23,425 47,024 34 0.14 78 0.33 112 0.24

2 BATU SISIR 21,947 21,751 43,698 0 0.00 0 0.00 0 0.00

3 BUMIAJI BUMIAJI 28,951 28,716 57,667 10 0.03 20 0.07 30 0.05

4 JUNREJO BEJI 14,766 14,679 29,445 7 0.05 10 0.07 17 0.06

5 JUNREJO JUNREJO 9,617 9,500 19,117 0 0.00 0 0.00 0 0.00

6 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 782 #DIV/0!

7 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 981 #DIV/0!

8 9

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 98,880 98,071 196,951 51 0.05 108 0.11 159 0.08 0 0.00 0 0.00 1,772 0.90

Sumber:

- Laporan Puskesmas Pelayanan Jamkesmas ( Form PPK - 1A ) bulan Januari s/d Desember 2013

- Laporan Puskesmas Pelayanan Kesehatan dan Pendanaan Peserta Jamkesda da SPM Kota Batu bulan Januari s/d Desember 2013

- Rekapitulasi klaim Jamkesda da SPM RS

- Klaim Jamkesmas dan Jampersal RS

RS Bhayangkara Hasta Brata

RS Paru

RS Baptis

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

L P L + P

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2

DAN STRATA 3)NO

NAMA

PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN

KECAMATAN

L P L + P

JUMLAH YANG ADA

MENDAPAT YANKES RAWAT INAP

Page 161: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Tabel 57 A

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = 4+5 78 = (7/4) *

1009

10 = (9/5)

* 10011 = 7+9

12 = (11/6)

* 10013

14 = (13/4)

* 10015

16 = (15/5)

* 100

17 =

13+15

18 = (17/6)

* 100

1 BATU BATU 23,599 23,425 47,024 6 0.03 5 0.02 11 0.02

2 BATU SISIR 21,947 21,751 43,698 0 0.00 0 0.00 0 0.00

3 BUMIAJI BUMIAJI 28,951 28,716 57,667 0 0.00 2 0.01 2 0.00

4 JUNREJO BEJI 14,766 14,679 29,445 0 0.00 0 0.00 0 0.00

5 JUNREJO JUNREJO 9,617 9,500 19,117 0 0.00 0 0.00 0 0.00

6 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 33 #DIV/0!

7 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 209 #DIV/0!

8

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 98,880 98,071 196,951 6 0.01 7 0.01 13 0.01 0 0.00 0 0.00 242 0.12

Sumber:

- Laporan Puskesmas Pelayanan Jamkesmas ( Form PPK - 1A ) bulan Januari s/d Desember 2013

- Laporan Puskesmas Pelayanan Kesehatan dan Pendanaan Peserta Jamkesda da SPM Kota Batu bulan Januari s/d Desember 2013

- Rekapitulasi klaim Jamkesda da SPM RS

- Klaim Jamkesmas dan Jampersal RS

RS Bhayangkara Hasta Brata

P L + PL

RS Paru

RS Baptis

P L + P L

YANG DICAKUP MELALUI PROGRAM JAMKESDA

KECAMATAN

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NO NAMA PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN

JUMLAH YANG ADA

MENDAPAT YANKES RAWAT INAP

PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES

STRATA 2 DAN STRATA 3)

Page 162: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan
Page 163: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Tabel 58

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 10 11 = 9+10

1 Puskesmas Batu 15,017 20,329 35,346 185 225 410 1,679 2,690 4,369

2 Puskesmas Beji 8,093 12,420 20,513 72 53 125 21 30 51

3 Puskesmas Bumiaji 12,698 21,310 34,008 32 34 66 680 1,297 1,977

4 Puskesmas Junrejo 7,209 13,819 21,028 0 0 0 28 64 92

5 Puskesmas Sisir 8,130 12,244 20,374 0 0 0 29 16 45

SUB JUMLAH I - PUSKESMAS 51,147 80,122 131,269 289 312 601 2,437 4,097 6,534

1 RS PARU BATU 19,542 21,249 40,791 2,079 2,446 4,525 0

2 RS BAPTIS 14,664 20,706 35,370 2,003 2,619 4,622 406 532 938

3 RS HASTA BRATA 5,497 6,718 12,215 863 1,055 1,918 0

4 RS DR. ETTY 10,634 14,151 24,785 1,043 1,233 2,276

5 RS IPHI 8,895 10,916 19,811 433 554 987 0

SUB JUMLAH II - RS 59,232 73,740 132,972 6,421 7,907 14,328 406 532 938

1 NU 1,135 4,794 5,929 0 185 185 0

2 Hilmy Rasyad 12 12 24 0 0

3 Agrohusada 82 1,514 1,596 0 0

4 Margi Rahayu 6,330 10,531 16,861 0 279 279 0

5 RB / BP Punten 876 1,045 1,921 289 233 522 0

6 PR Doulos 0 0 0 45 19 64 18 7 25

SUB JUMLAH III - SARKES LAINNYA 8,435 17,896 26,331 0 464 464 0 0 25

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 118,814 171,758 290,572 6,710 8,683 15,393 2,843 4,629 7,497

JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN/KOTA 98,880 98,071 196,951 98,880 98,071 196,951

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 120.16 175.14 147.54 6.79 8.85 7.82

Sumber:

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

Page 164: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

- Laporan Kesehatan Jiwa Puskesmas Tahun 2013

- Laporan LB4 Puskesmas Tahun 2013

*Data Sasaran

Page 165: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

Tabel 59

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 RS PARU BATU Umum 111 2,079 2,446 4,525 0 0 209 0 0 105 - - 46.2 - - 23.2

2 RS BAPTIS Umum 100 1,998 2,615 4,613 55 73 128 21 27 48 27.5 27.9 27.7 10.5 10.3 10.4

3 RS HASTA BRATA Umum 50 674 1,244 1,918 12 15 27 5 6 11 17.8 12.1 14.1 7.4 4.8 5.7

4 RS DR. ETTY Umum 50 1,043 1,233 2,276 33 27 60 17 12 29 31.6 21.9 26.4 16.3 9.7 12.7

5 RS IPHI Khusus 35 433 554 987 1 2 3 0 0 0 2.3 3.6 3.0 - - -

346 6,227 8,092 14,319 101 117 427 43 45 193 1.6 1.4 3.0 0.7 0.6 1.3

Sumber:

- Data RS

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

JUMLAH

TEMPAT

TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

JUMLAH KABUPATEN/KOTA

GDR NDRJENIS RS

bPASIEN KELUAR MATI

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa

Page 166: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 60

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR

MATI

PASIEN KELUAR

MATI ≥ 48 JAM

DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 RS PARU BATU Umum 111 4,525 209 105 15,654 14,564 38.6 3.5 5.5

2 RS BAPTIS Umum 100 4,613 128 48 13,707 12,805 37.6 3.0 4.9

3 RS HASTA BRATA Umum 50 1,918 27 11 6,712 4,794 36.8 3.5 6.0

4 RS DR. ETTY Umum 50 2,276 60 29 7,375 7,198 40.4 3.2 4.8

5 RS IPHI Khusus 35 987 3 - 3,896 4 30.5 3.9 9.0

346 14319 427 193 47,344 37.5 3.3 5.5

Sumber:

- Data RS

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

TOI

JUMLAH KABUPATEN/KOTA

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

NO NAMA RUMAH SAKITa

JENIS RSb

JUMLAH

TEMPAT

TIDUR

JUMLAH PASIEN

JUMLAH HARI

PERAWATAN

LAMA

DIRAWATBOR LOS

Page 167: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 61

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS %

1 2 3 4 5 6 = (5/4) * 100 7 8 = (7/5) * 100

1 BATU BATU 11,322 900 7.95 180 20.00

2 BATU SISIR 12,239 820 6.70 213 25.98

3 BUMIAJI BUMIAJI 15,879 1,515 9.54 420 27.72

4 JUNREJO BEJI 8,676 1,735 20.00 278 16.02

5 JUNREJO JUNREJO 4,993 999 20.01 247 24.72

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 53,109 5,969 11.24 1,338 22.42

Sumber:

- Laporan Profil Puskesmas

RUMAH TANGGA

NONAMA

PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN

KECAMATAN

Page 168: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 62

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH YANG

ADA

JUMLAH YANG

DIBINA/DIPERIKSA% DIBINA/DIPERIKSA

JUMLAH YANG

SEHAT

% RUMAH

SEHAT

1 2 3 4 5 6 = (5/4) * 100 7 8 = (7/4) * 100

1 BATU BATU 9,112 6,118 67.14 5,576 61.19

2 BATU SISIR 10,273 2,561 24.93 2,005 19.52

3 BUMIAJI BUMIAJI 13,684 7,839 57.29 4,592 33.56

4 JUNREJO BEJI 6,815 2,511 36.85 1,860 27.29

5 JUNREJO JUNREJO 4,291 3,245 75.62 2,447 57.03

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 44,175 22,274 50.42 16,480 37.31

- Laporan Tribulan Puskesmas

Sumber:

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN

NONAMA

PUSKESMAS

RUMAH

KECAMATAN

Page 169: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 63

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = (5/4) * 100 7 8 = (7/5) * 100

1 BATU BATU 9,112 6,423 70.49 6,135 95.52

2 BATU SISIR 10,273 1,944 18.92 1,740 89.51

3 BUMIAJI BUMIAJI 13,684 10,934 79.90 10,686 97.73

4 JUNREJO BEJI 6,815 4,780 70.14 4,610 96.44

5 JUNREJO JUNREJO 4,291 3,727 86.86 3,510 94.18

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 44,175 27,808 62.95 26,681 95.95

Sumber:

- Laporan Tribulan Puskesmas

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN

RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK

NONAMA

PUSKESMAS

JUMLAH

RUMAH/BANGUNAN

YANG ADA

KECAMATAN

Page 170: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 64

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 56 = (5/4) *

1007

8 = (7/4) *

1009

10 = (9/4) *

10011

12 = (11/4) *

10013

14 = (13/4) *

10015

16 = (15/4) *

10017

18 = (17/4) *

10019

20 = (19/4) *

100

21 =

7+9+11+13+15+17+19

22 = (21/4) *

100

1 BATU BATU 11,322 6,118 54.04 0 0.00 6,118 54.04 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 6,118 54.04

2 BATU SISIR 12,239 2,561 20.92 0 0.00 923 7.54 0 0.00 8 0.07 3,959 32.35 0 0.00 0 0.00 4,890 39.95

3 BUMIAJI BUMIAJI 15,879 7,839 49.37 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 7,839 49.37 0 0.00 0 0.00 7,839 49.37

4 JUNREJO BEJI 8,676 2,511 28.94 0 0.00 1,101 12.69 0 0.00 18 0.21 1,392 16.04 0 0.00 0 0.00 2,511 28.94

5 JUNREJO JUNREJO 4,993 3,245 64.99 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 3,245 64.99 0 0.00 0 0.00 3,245 64.99

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 53,109 22,274 41.94 0 0.00 8,142 15.33 0 0.00 26 0.05 16,435 30.95 0 0.00 0 0.00 24,603 46.33

Sumber:

- Laporan Tribulan Puskesmas

SGL MATA AIRNAMA

PUSKESMAS

JUMLAH

KELUARGA YANG

ADA

JUMLAH KELUARGA

DIPERIKSA SUMBER

AIR BERSIHNYA

%

KELUARGA

DIPERIKSA

KECAMATANNO

PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN PER KECAMATAN

KEMASAN JUMLAH

JENIS SARANA AIR BERSIH

LEDENG SPT PAH LAINNYA

Page 171: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 65

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 56 = (5/4) *

1007

8 = (7/4) *

1009

10 = (9/4) *

10011

12 = (11/4) *

10013

14 = (13/4) *

10015

16 = (15/4) *

10017

18 = (17/4) *

10019

20 = (19/4) *

10021

22 = (21/4) *

10023

24 = (23/4) *

10025

26 = (25/4) *

10027

28 = (27/4) *

100

29 =

5+7+9+11+13

+15+17

30 = (29/4) *

100

1 BATU BATU 6,118 0 0.00 8 0.13 6,118 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 6,126 54.11

2 BATU SISIR 2,561 0 0.00 4 0.16 922 36.00 0 0.00 0 0.00 8 0.31 1,631 63.69 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2,565 20.96

3 BUMIAJI BUMIAJI 7,839 0 0.00 4 0.05 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 7,839 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 7,843 49.39

4 JUNREJO BEJI 2,511 0 0.00 4 0.16 1,101 43.85 0 0.00 0 0.00 18 0.72 1,392 55.44 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2,515 28.99

5 JUNREJO JUNREJO 3,245 0 0.00 4 0.12 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 3,245 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 3,249 65.07

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 22,274 0 0.00 24 0.11 8,141 36.55 0 0.00 0 0.00 26 0.12 14,107 63.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 22,298 41.99

Sumber:

- Laporan Tribulan Puskesmas

MATA AIR TAK

TERLINDUNGAIR SUNGAIAIR HUJANLEDING METERAN LEDING ECERAN POMPA SUMUR TERLINDUNG

SUMUR TAK

TERLINDUNG

MATA AIR

TERLINDUNGKECAMATAN

PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN PER KECAMATAN

NONAMA

PUSKESMAS

JUMLAH KELUARGA

DIPERIKSA SUMBER AIR

MINUMNYA

AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG

SUMBER AIR MINUM KELUARGAKELUARGA DENGAN SUMBER

AIR MINUM TERLINDUNG

Page 172: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 66

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 56 = (5/4)

* 1007

8 = (8/7)

* 1009

10 = (9/7)

* 10011

12 = (11/5)

* 10013

14 = (13/4) *

10015

16 = (15/13)

* 10017

18 = (17/15)

* 10019

20 = (19/4)

* 10021

22 = (21/19)

* 10023

24 = (23/21) *

100

1 BATU BATU 11,322 6,118 54.04 6,020 98.40 5,806 96.45 6,020 98.40 6,118 54.04 6,118 100.00 6,020 98.40 6,118 54.04 6,183 101.06 6,020 97.36

2 BATU SISIR 12,239 2,561 20.92 2,306 90.04 2,231 96.75 2,306 90.04 2,561 20.92 2,561 100.00 2,306 90.04 2,561 20.92 2,498 97.54 2,231 89.31

3 BUMIAJI BUMIAJI 15,879 7,839 49.37 6,481 82.68 6,222 96.00 6,481 82.68 7,839 49.37 7,839 100.00 6,481 82.68 7,839 49.37 7,223 92.14 6,461 89.45

4 JUNREJO BEJI 8,676 2,511 28.94 2,219 88.37 2,117 95.40 2,219 88.37 2,511 28.94 2,511 100.00 2,219 88.37 2,511 28.94 2,400 95.58 2,232 93.00

5 JUNREJO JUNREJO 4,993 3,245 64.99 2,925 90.14 2,925 100.00 2,925 90.14 3,245 64.99 3,245 100.00 2,925 90.14 3,245 64.99 3,259 100.43 3,018 92.61

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 53,109 22,274 41.94 19,951 89.57 19,301 96.74 19,951 89.57 22,274 41.94 22,274 100.00 19,951 89.57 22,274 41.94 21,563 96.81 19,962 92.58

Sumber:

- Laporan Tribulan Puskesmas

PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN

NO SEHATKELUARGA MEMILIKISEHAT BERDASARKAN KK

DIPERIKSA

JAMBAN TEMPAT SAMPAH

KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA MEMILIKIKECAMATANNAMA

PUSKESMAS

JUMLAH

KELUARGA

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

KELUARGA MEMILIKI SEHATKELUARGA DIPERIKSA KELUARGA DIPERIKSASEHAT BERDASARKAN KK

MEMILIKI

Page 173: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 67

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH

YG ADA

JUMLAH

DIPERIKSA

JUMLAH

SEHAT % SEHAT

JUMLAH

YG ADA

JUMLAH

DIPERIKSA

JUMLAH

SEHAT % SEHAT

JUMLAH

YG ADA

JUMLAH

DIPERIKSA

JUMLAH

SEHAT % SEHAT

JUMLAH

YG ADA

JUMLAH

DIPERIKSA

JUMLAH

SEHAT % SEHAT

JUMLAH

YG ADA

JUMLAH

DIPERIKSA

JUMLAH

SEHAT % SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 = (6/4) * 100 8 9 1011 = (10/8)

* 10012 13 14

15 =

(14/12) *

100

16 17 1819 = (18/16)

* 100

20 =

4+8+12+16

21 =

5+9+13+17

22 =

6+10+14+18

23 = (22/20)

* 100

1 BATU BATU 34 31 29 85.29 27 24 24 88.89 0 0 0 0.00 90 76 73 81.11 151 131 126 96.18

2 BATU SISIR 9 2 2 22.22 27 17 13 48.15 1 0 0 0.00 95 33 27 28.42 132 52 42 80.77

3 BUMIAJI BUMIAJI 15 15 10 66.67 8 8 7 87.50 0 0 0 0.00 88 70 46 52.27 111 93 63 67.74

4 JUNREJO BEJI 4 3 3 75.00 8 6 6 75.00 0 0 0 0.00 105 46 48 45.71 117 55 57 103.64

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 0 0.00 4 4 4 100.00 0 0 0 0.00 63 50 45 71.43 67 54 49 90.74

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 62 51 44 70.97 74 59 54 72.97 1 0 0 0.00 441 275 239 54.20 578 385 337 87.53

Sumber:

- Laporan Tribulan Puskesmas

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN

JUMLAH TUPM

NONAMA

PUSKESMAS

HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN

KECAMATAN

Page 174: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 68

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %

1 2 3 4 56 = (5/4) *

1007 8

9 = (8/7) *

10010 11

12 =

(11/10) *

100

13 14

15 =

(14/13) *

100

16 17

18 =

(17/16) *

100

19 20

21 =

(20/19) *

100

22 =

4+7+10+13

+16+19

23 =

5+8+11+1

4+17+20

24 =

(23/22) *

100

1 BATU BATU 8 8 100.00 #DIV/0! 31 30 96.77 32 27 84.38 #DIV/0! #DIV/0! 71 65 91.5

2 BATU SISIR 2 0 0.00 #DIV/0! 41 31 75.61 18 5 27.78 #DIV/0! #DIV/0! 61 36 59.0

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 33 32 96.97 54 40 74.07 #DIV/0! #DIV/0! 87 72 82.8

4 JUNREJO BEJI 1 1 100.00 #DIV/0! 19 19 100.00 20 3 15.00 #DIV/0! #DIV/0! 40 23 57.5

5 JUNREJO JUNREJO 2 1 50.00 #DIV/0! 11 10 90.91 24 15 62.50 #DIV/0! #DIV/0! 37 26 70.3

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 13 10 76.92 0 0 #DIV/0! 135 122 90.37 148 90 60.81 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 296 222 75.0

- Laporan Tribulan Puskesmas

Sumber:

NAMA

PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAHINSTALASI PENGOLAHAN

AIR MINUM

SARANA PELAYANAN

KESEHATANNO

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN

JUMLAHSARANA LAINPERKANTORANKECAMATAN

Page 175: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 69

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

NO NAMA OBAT KEMASANKEBUTUHAN

TAHUN 2013

TOTAL PENGGUNAAN

BULAN DESEMBER 2012

S/D BULAN NOVEMBER

2013

SISA STOK PER 30

NOVEMBER 2013

JUMLAH

OBAT DAN

VAKSIN

%

KETERSEDIAAN

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 = (7/4) * 100

1 Alopurinol tablet 100 mg tablet - 10,500 14,300 24,800 #DIV/0!

2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 13,000 68,000 3,000 71,000 546.15

3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 30 450 - 450 1,500.00

4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 4,600 4,000 1,400 5,400 117.39

5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul - - - - #DIV/0!

6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet - 316,300 72,700 389,000 #DIV/0!

7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 3,000 3,800 900 4,700 156.67

8 Metampiron tablet 500 mg tablet 15,000 20,000 3,000 23,000 153.33

9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - - - #DIV/0!

10Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida

200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mgtablet - 76,000 21,000 97,000 #DIV/0!

11Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +

polimiksin 10.000 IU/gtube - 998 52 1,050 #DIV/0!

12Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +

Heksaklorofen 250 mgsupp 1,000 900 340 1,240 124.00

13Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat

3%pot - - 1,608 1,608 #DIV/0!

14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 1,600 2,100 500 2,600 162.50

15Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +

Levodopa 250 mgtablet - - - - #DIV/0!

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial - 2,400 27,350 29,750 #DIV/0!

17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 25,000 43,000 - 43,000 172.00

18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 2,500 2,000 700 2,700 108.00

19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - - - #DIV/0!

20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - - - #DIV/0!

21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - - - #DIV/0!

22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul - - - - #DIV/0!

23 Betametason krim 0,1 % krim 1,700 2,000 450 2,450 144.12

24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul - 300 - 300 #DIV/0!

Page 176: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 70,000 53,000 19,000 72,000 102.86

26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - - - - #DIV/0!

27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 2,200 1,700 800 2,500 113.64

28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 90,000 88,000 22,000 110,000 122.22

29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul - - - - #DIV/0!

30 Diazepam tablet 2 mg tablet 5,000 3,000 2,000 5,000 100.00

31 Diazepam tablet 5 mg tablet 2,000 1,000 1,000 2,000 100.00

32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 990 840 150 990 100.00

33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet - 3,100 - 3,100 #DIV/0!

34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 25,000 24,000 4,000 28,000 112.00

35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet - 21,000 - 21,000 #DIV/0!

36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 150 150 - 150 100.00

37 Etakridin larutan 0,1% botol - - 24 24 #DIV/0!

38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul 18,000 - - -

39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul - - - - #DIV/0!

40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 6,000 4,500 1,500 6,000 100.00

41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - - - #DIV/0!

42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - - #DIV/0!

43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol - 648 672 1,320 #DIV/0!

44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 210 600 125 725 345.24

45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet - - 4,000 4,000 #DIV/0!

46 Furosemid tablet 40 mg tablet 2,600 5,400 1,000 6,400 246.15

47 Gameksan lotion 1 % botol - - - - #DIV/0!

48Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g ,Kalium klorida

0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g sach - 14,400 - 14,400 #DIV/0!

49 Gentian Violet Larutan 1 % botol - 330 70 400 #DIV/0!

50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 12,000 28,000 2,000 30,000 250.00

51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 192,000 135,000 60,000 195,000 101.56

52 Gliserin botol - - - - #DIV/0!

53 Glukosa larutan infus 5% botol - 780 900 1,680 #DIV/0!

54 Glukosa larutan infus 10% botol - - - - #DIV/0!

55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - 5 355 360 #DIV/0!

56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet - - 500 500 #DIV/0!

57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 15,000 10,000 5,800 15,800 105.33

58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 10,400 8,000 4,400 12,400 119.23

59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 14,000 10,000 4,800 14,800 105.71

60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 32,000 25,000 10,000 35,000 109.38

61 Hidrkortison krim 2,5% tube 4,800 3,456 1,464 4,920 102.50

Page 177: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 40,000 27,000 13,000 40,000 100.00

63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 202,000 140,800 61,200 202,000 100.00

64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 2,200 2,100 700 2,800 127.27

65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 70,000 66,000 21,000 87,000 124.29

66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet - - - #DIV/0!

67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 70,000 66,600 23,400 90,000 128.57

68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 15,000 10,000 5,000 15,000 100.00

69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - - #DIV/0!

70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - - #DIV/0!

71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul - 1,000 60,000 61,000 #DIV/0!

72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 900 924 120 1,044 116.00

73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 310,000 245,000 115,000 360,000 116.13

74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - - - - #DIV/0!

75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - 60 - 60 #DIV/0!

76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - - - - #DIV/0!

77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 35,000 26,250 10,000 36,250 103.57

78Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500

mgtablet - - - - #DIV/0!

79Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +

Trimetoprim 40 mg/ 5 mlbotol - 1,550 700 2,250 #DIV/0!

80Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400

mg, Trimetoprim 80 mgtablet - 18,100 131,500 149,600 #DIV/0!

81Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100

mg, Trimetoprim 20 mgtablet - - - - #DIV/0!

82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - - - - #DIV/0!

83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - - - - #DIV/0!

84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial - 1,740 3,450 5,190 #DIV/0!

85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 5 5 - 5 100.00

86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 5 5 - 5 100.00

87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - - #DIV/0!

88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - 150 - 150 #DIV/0!

89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - - #DIV/0!

90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet 2,500 3,800 1,000 4,800 192.00

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul - 210 180 390 #DIV/0!

92 Metronidazol tablet 250 mg tablet - 6,000 - 6,000 #DIV/0!

93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - - - - #DIV/0!

94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - - #DIV/0!

95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 720 540 340 880 122.22

96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - - #DIV/0!

Page 178: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 200 200 - 200 100.00

98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet - 2,400 10,100 12,500 #DIV/0!

99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 6,000 3,840 2,520 6,360 106.00

100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 288 200 113 313 108.68

101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - - 20 20 #DIV/0!

102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul - 870 - 870 #DIV/0!

103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 8,000 5,700 2,300 8,000 100.00

104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 25,000 14,000 11,000 25,000 100.00

105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 300,000 300,000 - 300,000 100.00

106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - - #DIV/0!

107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet - 600 1,400 2,000 #DIV/0!

108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 80,000 52,000 28,000 80,000 100.00

109 Povidon Iodida larutan 10 % botol - 178 14 192 #DIV/0!

110 Povidon Iodida larutan 10 % botol - - 78 78 #DIV/0!

111 Prednison tablet 5 mg tablet - - - - #DIV/0!

112 Primakuin tablet 15 mg tablet - - - - #DIV/0!

113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet - - - - #DIV/0!

114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet - - - - #DIV/0!

115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - - - #DIV/0!

116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - - - - #DIV/0!

117 Ringer Laktat larutan infus botol 600 520 100 620 103.33

118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% tube 1,320 964 504 1,468 111.21

119 Salisil bedak 2% kotak 870 600 270 870 100.00

120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial - - - - #DIV/0!

121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - - #DIV/0!

122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - - #DIV/0!

123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul - - - - #DIV/0!

124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - - - #DIV/0!

125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul - 400 - 400 #DIV/0!

126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 48 4,104 48 4,152 8,650.00

127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - - - #DIV/0!

128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul - - - - #DIV/0!

129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul - - - - #DIV/0!

130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul - 30 30 60 #DIV/0!

131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 70,000 109,000 - 109,000 155.71

132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - - #DIV/0!

133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 41,000 25,000 17,900 42,900 104.63

Page 179: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

134 Vaksin Rabies Vero vial - - - - #DIV/0!

135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 400,000 276,000 124,000 400,000 100.00

VAKSIN

136 BCG vial 870 826 138 964 111

137 T T vial 464 684 270 954 206

138 D T vial 210 400 400 190

139 CAMPAK 10 Dosis vial 747 699 117 816 109

140 POLIO 10 Dosis vial 1,797 2132 246 2,378 132

141 DTP-HB vial 2,549 2450 270 2,720 107

142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 3,164 2952 327 3,279 104

143 POLIO 20 Dosis vial - 208 208

144 CAMPAK 20 Dosis vial - 187 30 217

TT (BIAS) vial 1,496 801 9 810 54

Page 180: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 70

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

PEMILIKAN/PENGELOLA

PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 = SUM(3:8)

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 2 3

2 RUMAH SAKIT JIWA 0

3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0

4 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 2

5 PUSKESMAS PERAWATAN 3 3

6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 2 2

7 PUSKESMAS KELILING 8 8

8 PUSKESMAS PEMBANTU 6 6

9 RUMAH BERSALIN 3 3

10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 6 6

11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 8 8

12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 50 50

13 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 310 310

14 POSKESDES 24 24

15 POSYANDU 189 189

16 APOTEK 12 12

17 TOKO OBAT 1 1

18 GFK 1

19 INDUSTRI RUMAH TANGGA MAKANAN (PM-IRT) 475

20 PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) 2 2

21 PENYALUR ALAT KESEHATAN (PAK) 1 1

22 CABANG PENYALUR ALAT KESEHATAN (CABANG PAK) 0

23 INDUSTRI FARMASI 0

24 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL (IOT) 0

25 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL (IKOT) 1 1

26 INDUSTRI ALAT KESEHATAN 0

27 INDUSTRI PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA (PKRT) 0

28 INDUSTRI KOSMETIKA 1 1

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

- Seksi Yankesdasjuk dan Farmakmin dan Alat Kesehatan Tahun 2013

1 Rumah Sakit Jiwa dan Rumah Sakit Bersalin dimasukkan Rumah Sakit Khusus

NO FASILITAS KESEHATAN

KETERANGAN :

Page 181: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan
Page 182: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 71

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 = (4/3) * 100 6 7 = (6/3) * 100

1 RUMAH SAKIT UMUM 3 3 100.00 3 100.00

2 RUMAH SAKIT JIWA

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 2 100.00 1 50.00

4 PUSKESMAS 5 5 100.00 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 10 10 100.00 4 80.00

Sumber:

- Seksi Yankesdasjuk Tahun 2013

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABORATORIUM DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR

LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASARNO SARANA KESEHATAN JUMLAH

Page 183: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 72

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 45 = (4/12) *

1006

7 = (6/12) *

1008

9 = (8/12) *

10010

11 = (10/12)

* 100

12 =

4+6+8+10

13 =

5+7+9+1114 = 8+10

15 = (14/12)

* 100

1 BATU BATU 2 4.17 28 58.33 16 33.33 2 4.17 48 100.00 18 37.50

2 BATU SISIR 2 4.88 2 4.88 34 82.93 3 7.32 41 100.00 37 90.24

3 BUMIAJI BUMIAJI 4 7.69 18 34.62 27 51.92 3 5.77 52 100.00 30 57.69

4 JUNREJO BEJI 0 0.00 13 48.15 14 51.85 0 0.00 27 100.00 14 51.85

5 JUNREJO JUNREJO 0 0.00 10 47.62 11 52.38 0 0.00 21 100.00 11 52.38

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 8 4.23 71 37.57 102 53.97 8 4.23 189 100.00 110 58.20

1.16

Sumber:

- Laporan Profil Puskesmas

POSYANDU PURINO KECAMATAN

NAMA

PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA PER KECAMATAN

POSYANDU

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH

Page 184: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 73

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 = (5/4) * 100 7 8 = (7/5) * 100 9 10

1 BATU BATU 5 5 100.00 5 100.00 5 48

2 BATU SISIR 3 3 100.00 3 100.00 3 41

3 BUMIAJI BUMIAJI 9 9 100.00 9 100.00 9 52

4 JUNREJO BEJI 4 4 100.00 4 100.00 4 27

5 JUNREJO JUNREJO 3 3 100.00 3 100.00 3 21

JUMLAH KABUPATEN/KOTA0 0 24 24 100.00 24 100.00 24 189

Sumber:

- Laporan Profil Puskesmas

DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO

JUMLAH

DESA/

KELURAHANPOSKESDES

NAMA

PUSKESMASKECAMATAN

Page 185: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 74

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 12 = 3+6 13 = 4+7 14 = 5+8 9 10 11 = 9+10

1 RS PARU BATU 5 7 12 4 8 12 9 15 24 1 1 2

2 RS BAPTIS 3 3 6 3 7 10 6 10 16 1 1 2

3 RS HASTA BRATA 8 3 11 3 5 8 11 8 19 0 1 1

4 RS DR. ETTY 7 5 12 0 11 11 7 16 23 0 1 1

5 RS IPHI 4 1 5 2 2 4 6 3 9 0 1 1

6 Dinas Kesehatan 0 0 0 1 4 5 1 4 5 0 0 0

7 Puskesmas Batu 1 0 1 1 4 5 2 4 6 0 1 1

8 Puskesmas Beji 0 0 0 2 2 4 2 2 4 0 1 1

9 Puskesmas Bumiaji 0 0 0 3 1 4 3 1 4 0 2 2

10 Puskesmas Junrejo 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 2 2

11 Puskesmas Sisir 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1

12 NU 0 1 1 0 2 2 0 3 3 0

13 Hilmy Rasyad 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1

14 Agrohusada 0 0 0 2 2 4 2 2 4 0 0 0

15 Margi Rahayu 1 0 1 1 1 2 2 1 3 0 0 0

16 RB / BP Punten 2 1 3 2 0 2 4 1 5 0 1 1

17 PR Doulos 0 1 1 1 0 1 1 1 2 0 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 32 22 54 26 53 79 58 75 133 2 15 17

- Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2013

Keterangan : a termasuk S3

b termasuk Dokter Gigi Spesialis

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN

JUMLAH

Sumber:

DOKTER GIGI b

NO UNIT KERJA

Page 186: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 75

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

BIDAN PERAWAT

L P L+P L P L + P L P L+P

1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 10 11 = 9+10 12 = 6+9 13 = 7+10 14 = 8+11

1 RS PARU BATU 0 13 13 11 3 14 21 45 66 32 48 80

2 RS BAPTIS 1 9 10 1 2 3 12 58 70 13 60 73

3 RS HASTA BRATA 1 10 11 3 4 7 8 7 15 11 11 22

4 RS DR. ETTY 0 8 8 2 1 3 10 16 26 12 17 29

5 RS IPHI 0 6 6 0 0 0 2 6 8 2 6 8

6 Dinas Kesehatan 2 6 8 0 1 1 3 5 8 3 6 9

7 Puskesmas Batu 0 8 8 0 1 1 4 11 15 4 12 16

8 Puskesmas Beji 3 9 12 0 3 3 7 7 14 7 10 17

9 Puskesmas Bumiaji 0 14 14 0 5 5 4 5 9 4 10 14

10 Puskesmas Junrejo 0 8 8 1 1 2 1 3 4 2 4 6

11 Puskesmas Sisir 0 8 8 0 2 2 2 4 6 2 6 8

12 NU 0 14 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Hilmy Rasyad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Agrohusada 0 1 1 0 0 0 0 3 3 0 3 3

15 Margi Rahayu 0 6 6 0 1 1 0 5 5 0 6 6

16 RB / BP Punten 0 2 2 0 0 0 1 6 7 1 6 7

17 PR Doulos 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 3 3

7 122 129 18 24 42 75 184 259 93 208 301

Sumber:

- Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2013

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

b termasuk SLTA, D-I, dan D-III

JUMLAH

JUMLAH TENAGA BIDAN/ KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN

BIDAN DIII BIDAN JUMLAHSARJANA KEPERAWATAN

aPERAWAT

bNO UNIT KERJA JUMLAH

Page 187: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 76

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER DAN

SARJANA FARMASI a

D-III FARMASI DAN

ASS APOTEKERD-IV/SARJANA GIZI

a DI DAN D-III GIZI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 = 3+6 10 = 4+7 11 = 5+8 12 13 14 = 12+13 15 16 17 = 15+16 18 = 12+15 19 = 13+16 20 = 14+17

1 RS PARU BATU 1 2 3 1 8 9 2 10 12 1 1 2 2 1 3 3 2 5

2 RS BAPTIS 0 3 3 2 8 10 2 11 13 0 1 1 0 2 2 0 3 3

3 RS HASTA BRATA 0 1 1 0 2 2 0 3 3 0 0 0 0 1 1 0 1 1

4 RS DR. ETTY 0 1 1 0 5 5 0 6 6 0 0 0 0 1 1 0 1 1

5 RS IPHI 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 1

6 Dinas Kesehatan 1 0 1 0 3 3 1 3 4 0 1 1 1 0 1 1 1 2

7 Puskesmas Batu 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1

8 Puskesmas Beji 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1

9 Puskesmas Bumiaji 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1

10 Puskesmas Junrejo 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1

11 Puskesmas Sisir 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2

12 NU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Hilmy Rasyad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Agrohusada 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Margi Rahayu 0 1 1 0 1 1 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 RB / BP Punten 0 0 0 2 0 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 PR Doulos 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 2 8 10 5 33 38 7 41 48 1 4 5 6 8 14 7 12 19

Sumber:

- Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2013

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH

Page 188: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 77

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

TENAGA KESMAS

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 =3+4 6 7 8 = 6+7 9 = 3+6 10 = 4+7 11 = 5+8 12 13 14 = 12+13

1 RS PARU BATU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 RS BAPTIS 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1

3 RS HASTA BRATA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 RS DR. ETTY 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 RS IPHI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Dinas Kesehatan 0 8 8 0 0 0 0 8 8 0 3 3

7 Puskesmas Batu 0 2 2 0 0 0 0 2 2 1 0 1

8 Puskesmas Beji 0 2 2 0 0 0 0 2 2 1 1 2

9 Puskesmas Bumiaji 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 2 2

10 Puskesmas Junrejo 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1

11 Puskesmas Sisir 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1

12 NU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Hilmy Rasyad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Agrohusada 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Margi Rahayu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 RB / BP Punten 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 PR Doulos 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 14 16 0 0 0 2 14 16 4 7 11

Sumber:

- Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2013

Keterangan: a termasuk S2 dan S3

b termasuk D-I

JUMLAH

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a

D-III KESMAS b

TENAGA SANITASI

Page 189: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TABEL 78

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 10 11 = 9+10 12 = 3+6+9 13 = 4+7+10 14 = 5+8+11 15 16 17 = 15+16

1 RS PARU BATU 3 4 7 2 2 4 1 0 1 6 6 12 0 1 1

2 RS BAPTIS 2 3 5 2 2 4 1 1 2 5 6 11 1 1 2

3 RS HASTA BRATA 0 2 2 1 0 1 0 0 0 1 2 3 0 0 0

4 RS DR. ETTY 0 3 3 1 0 1 0 0 0 1 3 4 0 0 0

5 RS IPHI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Dinas Kesehatan 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 2 0 0 0

7 Puskesmas Batu 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0

8 Puskesmas Beji 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

9 Puskesmas Bumiaji 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

10 Puskesmas Junrejo 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

11 Puskesmas Sisir 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

12 NU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Hilmy Rasyad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Agrohusada 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Margi Rahayu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 RB / BP Punten 2 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0

17 PR Doulos 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 17 26 7 4 11 2 1 3 18 22 40 1 2 3

Sumber:

- Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2013

JUMLAH

NO UNIT KERJA

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN

TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS

JUMLAH

Page 190: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

KABUPATEN/KOTA BATU

TAHUN 2013

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA

A. RUMAH SAKIT - 0.00

a. Belanja Langsung -

b. Belanja Tidak Langsung -

B. DINAS KESEHATAN 24,183,920,821 95.80

a. Belanja Langsung 12,662,524,516

b. Belanja Tidak Langsung 11,521,396,305

2 APBD PROVINSI 55,173,100 0.22

a. Belanja Langsung 55,173,100

b. Belanja Tidak Langsung -

Bantuan Keuangan Bidang Kesehatan -

3 APBN : 999,905,500 3.96

a. Dana Dekonsentrasi 203,382,500

b. Tugas Pembantuan -

c. Jamkesmas dan Jampersal 302,973,000

f. Lain-Lain (BOK) 493,550,000

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 10,853,500 0.04

a. Pertemuan HDL 10,053,500

b. Kusta 800,000

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - -

6 BANTUAN LUAR NEGERI (BLN) 6,310,000 0.02

a. Pelacakan KLB 6,310,000

25,245,309,421

670,557,782,777

3.61

128,180.66

Sumber:

- Bagian Penyusunan Program tahun 2013

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN KAB/KOTA PERKAPITA

NO SUMBER BIAYAALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

Page 191: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA : BATU

TRIWULAN : IV

NO NAMA INDIKATOR

HASIL/

REALISASI

(A)

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 3,216

2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 568

3 3,251

4 Cakupan pelayanan nifas 3,112

5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 426

6 Cakupan kunjungan bayi 2,889

7 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization 19

8 Cakupan pelayanan anak balita 11,394

9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan 139

10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 12

11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 3,119

12 Cakupan peserta KB aktif 25,208

13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit :

a. Penemuan penderita AFP 2

b. Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita 170

c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif 59

d. Penemuan dan penanganan DBD 140

e. Penanganan penderita diare 4,521

14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 6,420

A. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin

15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 13,374

16 3

17 4

18 Cakupan desa siaga aktif 24

INDIKATOR KINERJA SPM TAHUN 2013

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana

kesehatan (RS) di Kab/Kota

Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan

epidemiologi < 24 jam

Page 192: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

TARGET/

SASARAN

SETAHUN (B)

(A)/(B)

( %)KETERANGAN

3,565 90.21

713 79.66

3,403 95.53

3,403 91.45

475 89.76

3,164 91.31

24 79.17

13,165 86.55

266 52.26

12 100.00

3,119 100.00

37,228 67.71

46,934 0.00

1,633 10.41

203 29.06

140 100.00

4,215 107.27

196,951 3.26

196,951 6.79

3 100.00

4 100.00

24 100.00

…………………, ………………………………..

KEPALA DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

……………………………………………..

………………………………………..

NIP. ……………………………….

INDIKATOR KINERJA SPM TAHUN 2013

Page 193: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

LINK INDIKATOR SPM DAN PROFIL

NO NAMA INDIKATOR BIDANG

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 Bina Yankes

2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Bina Yankes

3

Bina Yankes

4 Cakupan pelayanan nifas Bina Yankes

5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Bina Yankes

6 Cakupan kunjungan bayi Bina Yankes

7 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization Bina PPMK

8 Cakupan pelayanan anak balita Bina Yankes

9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan PPKM

10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan PPKM

11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Bina Yankes

12 Cakupan peserta KB aktif Bina Yankes

13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit :

a. Penemuan penderita AFP Bina PPMK

b. Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita Bina PPMK

c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif Bina PPMK

d. Penemuan dan penanganan DBD Bina PPMK

e. Penanganan penderita diare Bina PPMK

14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin PSDK

A. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin

15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin PSDK

16

Bina Yankes

17Bina PPMK

18 Cakupan desa siaga aktif PPKM

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana

kesehatan (RS) di Kab/Kota

Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan

epidemiologi < 24 jam

Page 194: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2013 · terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

SEKSI

TABEL KOLOM KURSOR TABEL KOLOM KURSOR

Yankesga 28 7 G 35 28 4 D 35

Yankesga 31 6 F 36 31 5 E 36

Yankesga 28 10 J 35 28 9 I 35

Yankesga 28 13 M 35 28 12 L 35

Yankesga 31 18 R 36 31 13 M 36

Yankesga 37 11 K 34 37 6 F 34

P3PMK 38 5 E 34 38 4 D 34

Yankesga 43 11 K 36 43 6 F 36

Gizi 42 9 I 37 42 6 F 37

Gizi 45 11 K 36 45 6 F 36

Yankesga 46 11 K 36 46 6 F 36

Yankesga 35 7 G 32 35 4 D 32

P3PMK 9 5 E 33 9 4 D 33

P2 13 14 N 36 13 9 I 36

P2 11 12 L 36 11 6 F 36

P2 23 6 F 35 23 6 F 35

P2 16 14 N 36 16 9 I 36

Biakes 56+56A+57+57A 17+17+11+11 Q37+Q37+K37+K37 56 6 F 37

Biakes 56+56A+57+57A 23+23+17=17 W37+W37+Q37+Q37 56 6 F 37

Yankesjuksus 49 4 D 12 49 3 C 12

P3PMK 51 7 G 33 51 5 E 33

Promkes 73 7 G 33 73 5 E 33

TARGET/SASARAN PADA HASIL/REALISASI PADA PROFIL