PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN …...6. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 67 a....
Transcript of PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN …...6. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 67 a....
PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA SELATAN
TAHUN 2012
Kata Pengantar i
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirabbil’alamin, segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat rahmat, taufiq, hidayah dan karunia-Nya Profil Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 dapat diselesaikan dengan baik, sebagai salah
satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi
terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari
penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang kesehatan dan pencapaian dari hasil
indikator Millenium Development Goals (MDG’s).
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 ini menyajikan
berbagai data dan informasi yang relatif komprehensif, yang meliputi situasi derajat
kesehatan masyarakat, situasi upaya kesehatan, situasi sumber daya kesehatan, data
umum dan lingkungan terkait lainnya sabagai suatu sarana yang dapat digunakan untuk
menggambarkan keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan.
Selain itu Profil Kesehatan ini mjuga erupakan suatu sarana yang diharapkan dapat
mengidentifikasi ada atau tidaknya dan besar atau kecilnya besaran kesenjangan
mengenai kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi oleh laki-laki dan
perempuan terkait dengan akses, partisipasi, caontrol dan manfaat dalam pembangunan
bidang kesehatan. Profil ini juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menggambarkan
keadaan/kondisi kesehatan serta keberhasilan pembangunan bidang kesehatan di
Kabupaten Bangka Selatan melalui pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal
(SPM), Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Millenium Development Goals
(MDG’s).
Selain itu juga Profil Kesehatan ini diharapkan dapat memberikan data dan
informasi yang dapat digunakan sebagain pedoman untuk perencanaan pembangunan
kesehatan pada tahun-tahun yang akan datang sehingga program dan kegiatan bidang
kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan bisa berjalan lebih baik, efektif, bermanfaat dan
mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya demi
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah terlibat dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun
Kata Pengantar ii
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
2012 ini yang mungkin tidak dapat kami ucapkan satu persatu dan semoga Tuhan Yang
Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.
Kami menyadari bahwa buku Profil ini ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan serta kesalahan, maka dari itu kami mengharapkan saran
dan kritikan yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan
Profil Kesehatan ini di masa yang akan datang, serta kami juga sangat mengharapkan
partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yang terkait dalam membantu
menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan
kebutuhan dalam upaya mewujudkan Profil Kesehatan yang lebih baik.
Akhirnya, mudah-mudahan buku Profil Kesehatan ini dapat berguna dan
membantu siapa saja yang membaca dan membutuhkan data-data hasil dari cakupan
program pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2012.
Toboali, April 2012
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
AKHMAD SOBIRIN, SKM
NIP. 19621008 198501 1 003
Daftra Isi iii
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
DAFTAR ISI
Hal. Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel xii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Sistematika Penyajian 3
BAB II GAMBARAN UMUM 5
A. Keadaan Geografi 5
B. Keadaan Penduduk 6
C. Keadaan Ekonomi 8
D. Keadaan Pendidikan 9
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 11
A. Angka Kematian (Mortalitas) 11
1. Angka Kematian Bayi 11
2. Angka Kematian Balita 13
3. Angka Kematian Ibu 15
B. Angka Kesakitan (Morbiditas) 17
1. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
“Acute Flaccid Paralysis” (AFP) 17
2. Kasus Baru TB Paru, Prevalensi dan Kematian Akibat
TB Paru 19
3. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) 21
4. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+) 22
5. Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani 24
Daftra Isi iv
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
6. Kasus Baru HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual Lainnya
Serta Kematian Akibat AIDS 26
7. Persentase Donor Darah Diskrining terhadap HIV/AIDS 27
8. Kasus Diare Yang Ditangani 27
9. Kasus Baru Kusta dan Prevalensi Kusta 29
10. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat 30
11. Jumlah Kasus Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan
Imunisasi (PD3I) 31
a. Campak 31
b. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis) 31
c. Difteri, Tetanus (Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum,
Pertusis dan Hepatitis B 32
12. Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) 32
13. Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) 34
14. Angka Kesakitan Malaria 35
15. Kasus Penyakit Filariasis Ditangani 37
C. Status Gizi 37
1. Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) 37
2. Persentase Balita Dengan Gizi Kurang 39
3. Persentase Balita Dengan Gizi Buruk 39
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 41
A. Pelayanan Kesehatan 41
1. Pelayanan Kesehatan Ibu 41
a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1) 42
b. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) 42
c. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes 44
d. Cakupan Pelayanan Nifas 46
e. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 48
2. Pelayanan Kesehatan Anak 49
a. Cakupan Kunjungan Neonatus 49
b. Cakupan Kunjungan Bayi 50
c. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi Ditangani 51
d. Cakupan Pelayanan Anak Balita 52
Daftra Isi v
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
e. Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD & Setingkat 53
3. Pelayanan Gizi 54
a. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi 54
b. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Anak Balita 55
c. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas 55
d. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe 57
e. Persentase Bayi yang Mendapatkan Asi Eksklusif 58
f. Jumlah Balita Ditimbang 61
g. Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan 62
4. Pelayanan Keluarga Berencana 63
a. Peserta Keluarga Berencana (KB) Baru 63
b. Peserta Keluarga Berencana (KB) Aktif 64
5. Pelayanan Imunisasi 65
a. Cakupan Desa/Kelurahan yang Mencapai UCI 65
b. Cakupan Imunsasi Bayi 66
c. Cakupan Wanita Usia Subur yang Mendapat Imunisasi TT 67
6. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 67
a. Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap 67
b. Murid SD/MI yang Mendapat Pemeriksaan dan Perawatan
Gigi dan Mulut 68
7. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (USILA) 69
8. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Pelayanan Gawat
Darurat Level 1 70
9. Jumlah Desa/Kelurahan Terkena KLB yang Ditangani <24 Jam 71
10. Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan 72
B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan 74
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar 74
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin 76
3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin 76
4. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana
Pelayanan Kesehatan 77
5. Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan
Kesehatan 77
6. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit 78
Daftra Isi vi
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
a. Angka Kematian Umum Penderita yang Dirawat di Rumah
Sakit/Gross Death Rate (GDR) 78
b. Angka Kematian Penderita yang Dirawat ≥ 48 Jam/Net
Death Rate (NDR) 78
7. Indikator Kinerja di Rumah Sakit 78
a. Pemakaian Tempat Tidur (BOR) 78
b. LOS dan TOI 79
C. Perilaku Hidup Masyarakat 79
1. Persentase Rumah Tangga ber-PHBS 79
D. Keadaan Lingkungan 80
1. Persentase Rumah Sehat 80
2. Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih yang
Digunakan 81
3. Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi
Dasar 83
4. Persentase Tempat-Tempat Umum & Pengelolaan Makanan
(TUPM) Sehat 83
5. Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya 84
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN 86
A. Sarana Kesehatan 86
1. Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat 86
2. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan
Atau Pengelola 86
3. Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Labkes dan
Memiliki 4 Spesialis Dasar 87
4. Posyandu menurut Strata 88
5. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) 90
6. Data Dasar Puskesmas 91
B. Tenaga Kesehatan 92
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan 93
2. Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan 94
a. Perawat 94
b. Perawat Gigi 95
Daftra Isi vii
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
c. Bidan 96
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan 97
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan 98
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana
Kesehatan 98
a. Kesehatan Masyarakat 98
b. Tenaga Sanitarian 99
6. Jumlah dan Rasio Tenaga Keteknisan Medis dan Keterapian
Fisik di Sarana Kesehatan 100
a. Tenaga Keteknisan Medis 100
b. Tenaga Keterapian Fisik 101
C. Pembiayaan Kesehatan 102
1. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Kab/Kota 102
BAB VI KESIMPULAN 104
LAMPIRAN
Daftra Isi viii
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar III.1 Angka Kematian Bayi per 1.000 KH di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2008 - 2012 12
Gambar III.2 Angka Kematian Bayi per 1.000 KH di Puskesmas-Puskesmas
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 13
Gambar III.3 Angka Kematian Balita per 1.000 KH di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2008 – 2012 14
Gambar III.4 Angka Kematian Balita per 1.000 KH di Puskesmas-Puskesmas
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 15
Gambar III.5 Angka Kematian Ibu per 1.00.000 KH di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2008 – 2012 16
Gambar III.6 Angka Kematian Ibu per 1.00.000 KH di Puskesmas-Puskesmas
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 17
Gambar III.7 Kasus AFP dan AFP Rate di Puskesmas-Puskesmas di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2012 19
Gambar III.8 Jumlah Kasus, Kematian dan Prevalensi TB Paru di Puskesmas
Dan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 20
Gambar III.9 Jumlah Kasus TB Paru BTA (+) dan CDR di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2010 – 2012 21
Gambar III.10 Jumlah Kasus TB Paru BTA (+) dan CDR di Puskesmas-Puskesmas
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 22
Gambar III.11 Persentase Angka Kesembuhan (Cure Rate) TB Paru (+)
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2008 – 2012 23
Gambar III.12 Jumlah BTA (+) Diobati dan Persentase Cure Rate (CR) BTA (+)
Di Puskesmas-Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 24
Gambar III.13 Persentase Penemuan dan Penanganan Pneumonia Pada Balita
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012 25
Gambar III.14 Jumlah Kasus HIV, AIDS, IMS dan Yang Meninggal di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2011 – 2012 27
Gambar III.15 Persentase Penemuan dan Penanganan Kasus Diare
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011 – 2012 28
Daftra Isi ix
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar III.16 Persentase Penemuan dan Penanganan Kasus Diare di
Puskesmas-Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 29
Gambar III.17 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2012 30
Gambar III.18 Jumlah Kasus DBD Per Puskesmas di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2012 33
Gambar III.19 Angka Kesakitan DBD Per 100.000 Penduduk di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2011 – 2012 34
Gambar III.20 Angka Kematian DBD di Kabupaten Bangka Selatan Tahun
2011 – 2012 34
Gambar III.21 Angka Kesakitan Malaria (API) Per 1.000 Penduduk di
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2008 – 2012 36
Gambar III.22 Jumlah Kasus Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten
Bangka Selatan dan Puskesmas Tahun 2012 38
Gambar III.23 Persentase Balita Gizi Buruk di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2008 – 2012 40
Gambar IV.1 Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K-4) di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2008 – 2012 44
Gambar IV.2 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga
Kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012 45
Gambar IV.3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan 46
Gambar IV.4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2009 – 2012 47
Gambar IV.5 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas di Puskesmas Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2012 48
Gambar IV.6 Persentase Kunjungan Neonatus (KN-1 dan KN-3) di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2011 – 2012 50
Gambar IV.7 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2009 – 2012 51
Gambar IV.8 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita di Puskesmas
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 53
Gambar IV.9 Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas
Di Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 56
Daftra Isi x
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar IV.10 Persentase Cakupan Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012 58
Gambar IV.11 Persentase Cakupan Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012 59
Gambar IV.12 Persentase Cakupan Jumlah Balita Ditimbang di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012 62
Gambar IV.13 Persentase Pemakaian Kontrasepsi Peserta KB Paru
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 63
Gambar IV.14 Persentase Cakupan Peserta KB Aktif di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2009 – 2012 64
Gambar IV.15 Persentase Desa/Kelurahan UCI di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2009 – 2012 65
Gambar IV.16 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2009 – 2012 67
Gambar IV.17 Persentase Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Murid SD/MI di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012 69
Gambar IV.18 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
Di Puskesmas dan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 70
Gambar IV.19 Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Pelayanan Gawat
Darurat Level 1 di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 71
Gambar IV.20 Jumlah Desa/Kelurahan yang Terkena KLB di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012 72
Gambar IV.21 Persentase Desa/Kelurahan Terkena KLB yang Ditangani
<24 Jam di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012 73
Gambar IV.22 Kegiatan Penyuluhan Kesehatan di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2012 74
Gambar IV.23 Persentase Cakupan Kepesertaan Program JPK Pra Bayar
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 75
Gambar IV.24 Persentase Rumah Sehat di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2012 81
Gambar IV.25 Persentase Akese Air Bersih Menurut Jenis Sarana Air Bersih
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 82
Gambar IV.26 Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi
Dasar di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012 83
Daftra Isi xi
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar IV.27 Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012 84
Gambar V.1 Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium
Kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 87
Gambar V.2 Posyandu Menurut Strata di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2012 89
Gambar V.3 Jumlah Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2012 91
Gambar V.4 Jumlah Puskesmas, Puskesmas Perawatan & Non Perawatan,
Pustu dan Pusling di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 92
Gambar V.5 Jumlah Dokter Umum, Gigi dan Spesialis di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2009 – 2012 94
Gambar V.6 Jumlah Tenaga Perawat di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009-2012 95
Gambar V.7 Jumlah Tenaga Perawat Gigi di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2012 96
Gambar V.8 Jumlah Tenaga Bidan di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2012 96
Gambar V.9 Jumlah Tenaga Kefarmasian di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2012 97
Gambar V.10 Jumlah Tenaga Gizi di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2012 98
Gambar V.11 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2009 – 2012 99
Gambar V.12 Jumlah Tenaga Sanitarian di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2012 100
Gambar V.13 Jumlah Tenaga Keteknisan Medis di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2009 – 2012 100
Gambar V.14 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2009 – 2012 101
Gambar V.15 Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah Per-Kapita (Ribuan Rp)
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012 103
Daftra Isi xii
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel II.1 Persentase Kelompok Usia Produktif di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2008 – 2012 7
Tabel II.2 Persentase Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut
Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2012 10
Tabel V.1 Pencapaian Rasio Tenaga Medis di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2012 94
Tabel V.2 Pencapaian Rasio Tenaga Perawat dan Bidan di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2012 97
Tabel V.3 Persentase Anggaran Belanja Langsung Dinas Kesehatan
Terhadap APBD Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009-2012 102
Bab I. Pendahuluan 1
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral yang tidak dapat
dipisahkan dari Pembangunan Nasional, bahkan kesehatan menyangkut semua aspek
kehidupan manusia. Pembangunan pada umumnya dan pembangunan kesehatan pada
khususnya sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi, situasi dan pertumbuhan
ekonomi masyarakat, tingkat pendidikan serta perkembangan lingkungan fisik dan
biologik. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dan tujuan nasional.
Program Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan pada bidang kesehatan
dilaksanakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, yang sangat
perlu diperhatikan dan dikembangkan oleh Pemerintah pada setiap lapisan
masyarakat, yang tentunya tepat guna dan berhasil guna pada program Pemerintah
untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan sumber daya manusia yang
berkualitas.
Dalam upaya mewujudkan “Bangka Selatan Sehat Yang Mandiri Tahun
2015”, pembangunan kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tidak dapat dilakukan
sendiri oleh aparat pemerintah di sektor kesehatan, tetapi harus dilakukan secara
bersama-sama dengan melibatkan peran serta swasta dan masyarakat. Segala upaya
kesehatan selama ini dilakukan tidak hanya oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga
tidak luput peran dari sektor non kesehatan dalam upaya penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dan upaya mengatasi permasalahan kesehatan. Agar proses pembangunan
kesehatan berjalan sesuai dengan arah dan tujuan, diperlukan manajemen yang baik
sebagai langkah dasar pengambilan keputusan dan kebijakan di semua tingkat
administrasi pelayanan kesehatan. Untuk itu pencatatan dan pelaporan kegiatan
pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik dalam suatu sistem informasi
kesehatan.
Bab I. Pendahuluan 2
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence based diarahkan untuk
penyediaan data dan informasi yang valid, cepat, akurat, lengkap, tepat waktu dan
dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu, peran data dan informasi kesehatan menjadi
begitu sangat penting dan semakin sangat dibutuhkan dalam manajemen kesehatan
oleh berbagai pihak. Masyarakat semakin peduli dengan situasi kesehatan dan hasil
pembangunan kesehatan yang telah dilakukan oleh pemerintah, terutama terhadap
masalah-masalah kesehatan yang berhubungan langsung dengan kesehatan mereka.
Kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan ini memberikan nilai positif bagi
pembangunan kesehatan itu sendiri. Untuk itu pengelola program harus bisa
menyediakan dan memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat dengan
dikemas secara baik, lengkap, sederhana, informatif, dan tepat waktu.
Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan
yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif,
untuk dipakai sebagai alat tolok ukur kemajuan pembangunan kesehatan sekaligus juga
sebagai bahan evaluasi program-program kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten
Bangka Selatan adalah gambaran situasi kesehatan yang memuat berbagai data tentang
situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama satu tahun yang memuat data derajat
kesehatan, sumber daya kesehatan, dan capaian indikator hasil pembangunan
kesehatan.
Dengan demikian jelas bahwa tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan Tahu 2012 ini adalah dalam rangka untuk meyediakan
sarana data dan informasi terpilah untuk digunakan sebagai perencanaan dalam
mengambil keputusan/kebijkan, pemantauan dan mengevaluasi pencapaian
pembangunan kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 yang mengacu pada
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan serta pembinaan dan pengawasan
terhadap Puskesmas-puskesmas binaan dalam pencapaian Visi Bangka Selatan Sehat
Yang Mandiri Tahun 2015.
Bab I. Pendahuluan 3
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Profil Kesehatan adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi penjelasan tentang maksud, tujuan dan sistematika penyajiannya
BAB II : GAMBARAN UMUM
Menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Bangka Selatan
meliputi letak geografis, kependudukan, ekonomi dan pendidikan yang
erat kaitannya dengan kesehatan.
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan
dan angka status gizi masyarakat.
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN
Menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan dan penunjang, pencegahan dan pengendalian penyakit menular
dan tidak menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan,
pelayanan kesehatan dalam situasi bencana serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten
Bangka Selatan melalui Dinas Kesehatan dan jaringannya.
BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Menguraikan tentang tenaga kesehatan, sarana kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
BAB VI : KESIMPULAN
Berisi sajian garis besar hasil-hasil cakupan program/kegiatan
berdasarkan indikator-indikator bidang kesehatan untuk dapat ditelaah
lebih jauh dan untuk bahan perencanaan pembangunan kesehatan serta
pengambilan keputusan di Kabupaten Bangka Selatan ditahun yang akan
datang.
Bab I. Pendahuluan 4
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
LAMPIRAN
Berisi resume atau angka pencapaian indikator-indikator bidang kesehatan dan 79
tabel data yang sebagian diantaranya merupakan Indikator Pencapaian Kinerja Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Bab II. Gambaran Umum 5
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFI
Kabupaten Bangka Selatan merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung yang merupakan bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang pembentukannya berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten
Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
Kabupaten Bangka Selatan yang merupakan Kabupaten baru hasil pemekaran
dari Kabupaten Bangka yang terletak di bagian Selatan Pulau Bangka dengan luas
wilayah ± 3.607,08 Km2 atau 360.708 Ha. Kabupaten Bangka Selatan tepatnya pada
tahun 2012 yang lalu manambah satu kecamatan baru sehingga sekarang terdiri
dari 8 Kecamatan, 3 kelurahan dan 50 desa serta didukung 163 dusun/ lingkungan.
Kedelapan kecamatan itu yaitu Kecamatan Toboali, Kecamatan Airgegas, Kecamatan
Payung, Kecamatan Simpang Rimba, Kecamatan Lepar, Kecamatan Tukak Sadai,
Kecamatan Pulau Besar dan Kecamatan Kepulauan Pongok. Secara umum wilayah
administrasi Kabupaten Bangka Selatan memiliki batas-batas wilayah sebagai
berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan sungai Selan dan Kecamatan Koba
Kabupaten Bangka Tengah;
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Gaspar;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan Selat Bangka;
Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Bangka.
Secara geografis Kabupaten Bangka Selatan terletak pada 2°26’27” sampai
3°5’56” Lintang Selatan dan 107°14’31” sampai 105°53’09” Bujur Timur. Letak
Kabupaten Bangka Selatan yang berada di bagian Selatan Pulau Bangka dan
berbatasan langsung dengan perairan laut (sebelah selatan, timur dan barat) serta
tidak jauh dari jalur pelayaran internasional, memiliki posisi yang sangat strategis
dalam pengembangan ekonomi kawasan barat Indonesia pada masa mendatang.
Bab II. Gambaran Umum 6
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Kawasan permukiman di Kabupaten Bangka Selatan terdiri dari daerah pesisir
(Kecamatan Tukak Sadai) dan daerah kepulauan (Kecamatan Lepar dan Kepulauan
Pongok) serta kawasan yang merupakan daerah pertanian, perkebunan dan hutan
lindung serta kawasan pertambangan (KP) timah.
Keadaan tanah di daerah Kabupaten Bangka Selatan mempunyai pH rata-rata di
bawah 5, didalamnya mengandung mineral biji timah dan bahan galian lainnya
seperti: Pasir Kwarsa, Kaolin, Batu Gunung dan lain-lain. Bentuk dan keadaan
tanahnya adalah sebagai berikut:
* 4% berbukit seperti Bukit Paku, Permis dan lain-lain. Jenis tanah perbukitan
tersebut adalah Komplek Podsolik Coklat Kekuning-kuningan dan Litosol
berasal dari Batu Plutonik Masam.
* 51% berombak dan bergelombang, tanahnya berjenis Asosiasi Podsolik Coklat
Kekuning- kuningan dengan bahan induk Komplek Batu pasir Kwarsit dan
Batuan Plutonik Masam.
* 20% lembah/datar sampai berombak, jenis tanahnya asosiasi Podsolik berasal
dari Komplek Batu Pasir dan Kwarsit.
* 25% rawa dan bencah/datar dengan jenis tanahnya Asosiasi Alluvial
Hedromotif dan Glei Humus serta Regosol Kelabu Muda berasal dari endapan
pasir dan tanah liat.
B. KEADAAN PENDUDUK
1. Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk
Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan untuk jumlah penduduk dan
jumlah sasaran bidang kesehatan tahun 2012 masih sama dengan jumlah
penduduk dan jumlah sasaran bidang kesehatan pada tahun 2011. Berdasarkan
data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Selatan, jumlah penduduk
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2010 adalah sebesar 172.528 jiwa,
dengan luas wilayah 3.607,08 km2 rata-rata kepadatan penduduk sebesar 48
jiwa untuk setiap km2. Wilayah terpadat adalah Kecamatan Tukak Sadai , dengan
tingkat kepadatan penduduk sekitar 78,93 jiwa per km2. Wilayah terluas adalah
Kecamatan Toboali, dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 44,60 jiwa per
km2, dengan demikian persebaran penduduk di wilayah Kabupaten Bangka
Selatan belum/sudah merata. Jumlah rumah tangga sebanyak 37.491, maka rata-
Bab II. Gambaran Umum 7
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
rata jumlah anngota rumah tangga adalah 4,60 jiwa untuk setiap rumah tangga.
Penduduk terbanyak ada di Kecamatan Toboali sebanyak 65.138 jiwa (37,75%)
dan paling sedikit ada di Kecamatan Kepulauan Pongok sebanyak 4.679 jiwa
(2,71%).
2. Rasio Jenis Kelamin
Komposisi jumlah penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio
jenis kelamin, yaitu perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah
penduduk perempuan per 100 penduduk perempuan. Berdasarkan hasil Sensus
Penduduk tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik, didapatkan jumlah penduduk
laki-laki di Kabupaten Bangka Selatan adalah sebanyak 89.510 jiwa (51,88%)
dan jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Bangka Selatan adalah
sebanyak 83.018 jiwa (48,11%).
3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Komposisi penduduk Kabupaten Bangka Selatan menurut umur dan jenis
kelamin menunjukan bahwa jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan
mempunyai proporsi terbesar pada kelompok umur 15-44 tahun. Perbandingan
komposisi proporsi penduduk menurut kelompok usia produktif dari tahun
2008 sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel II.1
Persentase Kelompok Usia Produktif Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2008– 2012
Kel. Usia
(Tahun)
TAHUN
2008 2009 2010 2011 2012
0-14 48.336 48.598 49.623 53.895
53.895
15-64 105.810 106.475 113.919 113.473
113.473
65+ 3.796 3.810 5.333 5.160
5.160
Sumber : BPS Kab. Bangka Selatan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Bangka Selatan
Bab II. Gambaran Umum 8
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
C. KEADAAN EKONOMI
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
penting untuk mengetahui kondisi perekonomian di suatu wilayah dalam suatu
periode tertentu, biasanya satu tahun. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai
tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu.
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah bruto barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi berdasarkan harga pada setiap
tahun. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan berdasarkan harga pada tahun
dasar, dalam hal ini tahun 2000.
Pada tahun 2010, PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bangka
Selatan dengan migas maupun tanpa migas menghasilkan nilai yang sama karena di
Kabupaten Bangka Selatan tidak menghasilkan migas, yaitu sebesar 2.690.387 juta
rupiah. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan
dimana pada tahun 2009 PDRB atas dasar harga berlaku dengan migas dan tanpa
migas sebesar 2.403.747 juta rupiah. Demikian juga, PDRB atas dasar harga konstan
2000 baik dengan migas maupun tanpa migas pada tahun 2010 menunjukkan
peningkatan.
a. Pertumbuhan Ekonomi.
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2010
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2009. Berdasarkan
perhitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000, laju pertumbuhan ekonomi
tahun 2010 dengan dan tanpa migas adalah sekitar 6,12%.
b. Struktur Perekonomian.
Perekonomian di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2010 masih ditopang oleh
sektor primer dan sektor sekunder. Sektor primer meliputi sektor pertanian,
sektor pertambangan dan penggalian. Sektor primer ini mempunyai kontribusi
cukup besar masing-masing sebesar 42,65% dan 24,37%. Sedangkan pada sektor
yaitu sektor industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 2,44% dan
sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor bangunan masing-masing
memberikan kontribusi sebesar 0,31% dan 7,37%. Untuk sektor tersier yaitu
Bab II. Gambaran Umum 9
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan, komunikasi, keuangan, persewaan,
jasa perusahaan dan jasa-jasa sebesar 22,86%.
c. Agregat PDRB (PDRB Per Kapita dan Pendapatan Regional Per Kapita).
PDRB per kapita merupakan salah satu ukuran indikator kesejahteraan
penduduk dan sering digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
penduduk di suatu wilayah. Pada tahun 2010, PDRB per kapita penduduk
berdasarkan harga berlaku di wilayah ini dengan dan tanpa migas sebesar Rp.
15.553.979,-. Pendapatan regional per kapita Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2010 dengan maupun tanpa migas berdasarkan harga berlaku adalah
sebesar Rp. 10.740.245,-.
2. Angka Beban Tanggungan
Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur maka angka beban
tanggungan (dependency ratio) penduduk Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012
sebesar 52,02. Bearti pada tahun 2012 setiap 100 penduduk usia produktif (usia 15-
64 tahun) harus menanggung beban hidup sekitar 52 orang penduduk usia belum
produktif (usia 0-14 tahun) dan usia tidak produktif (usia 65 tahun ke atas).
D. KEADAAN PENDIDIKAN
Tingkat pendidikan dapat berkaitan langsung dengan kemampuan menyerap
dan menerima informasi kesehatan serta kemampuan dalam berperan serta dalam
pembangunan bidang kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih
tinggi, pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas
sehingga lebih mudah menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut berperan
serta aktif dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya, keluargnya dan
lingkungannya.
Dibawah ni dapat dilihat persentase jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas
menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2012.
Bab II. Gambaran Umum 10
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Tabel II. 2
Persentase Jumlah Penduduk Usia 10 tahun ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Tahun
Tdk/Blm
Pernah
Sekolah
Tdk/Blm
Tamat
SD/MI
SD/MI SMP/
MTs
SMU/
SMK/
MA
DIPL/
AK/
PT
Total
2012 22,68 16,81 40,06 9,43 8,92 2,31
100
Berdasarkan tabel 2.2 di atas dapat dilihat bahwa penduduk di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2012 paling banyak hanya berpendidikan SD/MI dengan
persentase sebesar (40,06%). Cakupan penduduk yang berpendidikan ke
DIPL/AK/PT (Universitas) hanya mencapai (2,31%), keadaan ini menunjukan
tingkat kesadaran penduduk di Kabupaten Bangka Selatan yang masih rendah untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Demikian gambaran umum Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 secara
ringkas dengan penyajian tentang kependudukan, perekonomian, dan pendidikan.
Faktor perekonomian dan pendidikan secara bersama-sama dengan faktor
kesehatan begitu sangat penting serta sangat digunakan untuk menentukan
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Bangka Selatan
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 11
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Dalam menilai status derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti
pelayanan kesehatan dan ketersedian sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga
dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor
lainnya serta terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan dalam menilai status
derajat kesehatan masyarakat.
Status derajat kesehatan masyarakat dapat tercermin melalui angka mortalitas,
morbiditas dan status gizi. Pada bab berikut ini situasi derajat kesehatan masyarakat di
Kabupaten Bangka Selatan digambarkan melaului indikator angka kematian ibu (AKI),
angka kematian bayi (AKB), angka kematian balita (AKABA), angka morbiditas beberapa
penyakit dan status gizi.
A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit
maupun sebab lainnya. Angka kematian dari waktu ke waktu menggambarkan status
kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi atau tingkat permasalah kesehatan,
kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak langsung. Angka tersebut dapat
digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan
program pemabangunan kesehatan. Angka kematian yang disajikan pada bab ini
yaitu AKI, AKB, dan AKABA.
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) dapat didefinisikan sebagai banyaknya bayi
yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000
kelahiran hidup pada tahun sama dan bisa juga merupakan jumlah kematian bayi
(0-11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB
merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat
kesehatan masyarakat.
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 12
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Angka Kematian Bayi bisa menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan
masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat
pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan
KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah
tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut rendah. Angka Kematian Bayi
di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 sebesar 7,63/1.000 kelahiran hidup,
sedikit menurun bila dibandingkan dengan AKB tahun 2011 yang sebesar
7,77/1.000 kelahiran hidup.
Dibandingkan dengan target dari Millenium Development Goals (MGD’s) pada
tahun 2015 yang sebesar 23/1.000 kelahiran hidup, maka untuk angka kematian
bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 sudah sangat baik karena telah
melampaui dari target MDG’s 2015 yang menargetkan untuk angka kematian
bayi adalah sebesar 23/1.000 kelahiran hidup.
Gambar III. 1
Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran Hidup
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2008 - 2012
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Angka kematian bayi di Kabupaten Bangka Selatan pada Tahun 2012 yang
tertinggi terjadi diwilayah kerja Puskesmas Simpang Rimba sebesar 2,18/1.000
Kelahiran hidup dan yang terendah terjadi diwilayah kerja Puskesmas Pongok dan
Tanjung Labu 0/1.000 Kelahiran hidup.
5.27
18.05 16.43
7.77 7.63
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
2008 2009 2010 2011 2012
Target MDG's 2015 = 23
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 13
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar III. 2
Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran Hidup
Di Puskesmas – Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
2. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka kematian balita (AKABA) merupakan jumlah kematian balita 0-5
tahun per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun dan merupakan
salah satu indikator kesehatan yang ikut mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan balita,
tingkat pelayanan KIA/Posyand, tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu
dan kondisi sanitasi lingkungan. AKABA juga merepresentasikan peluang
terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.
Millenium Development Goals (MDG’s) menetapakan nilai normatif untuk
angka kematian balita, yaitu :
Sangat tinggi dengan nilai > 140 per 1.000 kelahiran hidup;
Tinggi dengan nilai 71 – 140 per 1.000 kelahiram hidup;
Sedang dengan nilai 20 – 70 per 1.000 kelahiran hidup;
Rendah dengan nilai < 20 per 1.000 kelahiran hidup.
AKABA di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 sebesar 8,45/1.000
kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar
7,77/1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam
Millenium Development Goals (MDG’s) ke-4 tahun 2015 untuk AKABA yaitu
0
0.5
1
1.5
2
2.5
0.810.54
1.63
2.18
0 00.54
1.63
0.27
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 14
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
sebesar 23/1.000 kelahiran hidup, maka AKABA di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2012 suah melampaui dari target tersebut. Dibawah ini adalah grafik
AKABA di Kabupaten Bangka Selatan dari tahun 2008 – 2012.
Gambar III. 3
Angka Kematian Balita Per 1.000 Kelahiran Hidup
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2008 - 2012
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Angka kematian balita di Kabupaten Bangka Selatan pada Tahun 2012 yang
tertinggi terjadi diwilayah kerja Puskesmas Simpang Rimba sebesar 2,18/1.000
Kelahiran hidup dan yang terendah terjadi diwilayah kerja Puskesmas Pongok
dan Tanjung Labu 0/1.000 Kelahiran hidup.
2008 2009 2010 2011 2012
AKABA 0.59 18.65 18.41 7.77 8.45
0
5
10
15
20
PE
R 1
.00
0 K
H
Target MDG's 2015 = 32
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 15
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar III. 4
Angka Kematian Balita Per 1.000 Kelahiran Hidup
Di Puskesmas – Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka kematian ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator yang sangat
penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI bisa
mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama masa kehamilan dan
melahirkan yang dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum, status gizi ibu,
pendidikan, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik
menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan
melahirkan. Tingginya angka kematian ibu menunjukan keadaan sosial ekonomi
yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan
obstetri yang rendah pula. Sensitifitas angka kematian ibu terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan
dalam sektor kesehatan.
Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan
kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat
waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan
mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat
mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Selain itu penyebab kematian ibu
juga tidak terlepas dari kondisi ibu itu sendiri dan merupakan salah satu dari
kriteria 4 “terlalu”, yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (>35 tahun), terlalu
0.27
1.63
0.81
0
0
2.18
1.63
0.54
1.36
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Batu Betumpang
Rias
Tiram
Tanjung Labu
Pongok
Simpang Rimba
Payung
Airgegas
Toboali
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 16
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
muda pada saat melahirkan (<20 tahun), terlalu banyak anak (>4 anak) dan
terlalu dekat/rapatnya jarak kelahiran (<2 tahun).
Angka kematian ibu di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 berdasarkan
laporan dari Puskesmas-puskesmas yang ada dan dari Seksi Kesehatan Ibu Anak
(KIA) Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan sebesar 109,02/100.000
kelahiran hidup, mengalami penurunan bila dibandingkan dengan AKI pada
tahun 2011 yang sebesar 155,48/100.000 kelahiran hidup.
Gambar III. 5
Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2008 - 2012
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Kasus kematian ibu di Kabupaten Bangka Selatan pada Tahun 2012 terjadi
di 4 (Empat) wilayah kerja Puskesmas yang ada di Kabupaten Bangka Selatan,
yaitu diwilayah kerja Puskesmas Batu Betumpang 1 kasus (Kematian Ibu
Bersalin), diwilayah kerja Puskesmas Tiram 1 kasus (Kematian Ibu Nifas),
diwilayah kerja Puskesmas Tanjung Labu 1 kasus (Kematian Ibu Nifas) dan
diwilayah kerja Puskesmas Airgegas 1 kasus (Kematian Ibu Nifas). Sedangkan
wilayah kerja Puskesmas dengan tanpa ada kasus kematian ibu adalah diwilayah
kerja Puskesmas Toboali, Puskesmas Rias, Puskesmas Pongok, Puskesmas
Payung dan Puskesmas Simpang Rimba.
2008 2009 2010 2011 2012
AKI 322.01 330.93 141.64 155.48 109.02
0
50
100
150
200
250
300
350
Pe
r 1
00
.00
0 K
H
Target MDG's 2015 = 102
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 17
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar III. 6
Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup
Di Puskesmas – Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Kejadian kematian ibu paling banyak adalah pada waktu nifas sebanyak 3
kasus kematian dan kemudian pada waktu persalinan sebanyak 1 kasus
kematian. Sementara berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian ibu
terbanyak adalah pada usia produktif (20-34 tahun) yaitu sebanyak 4 kasus
kematian.
B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)
Morbiditas penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat
(community based data) yang diperoleh melalui studi mordibitas, dan hasil
pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan serta sarana
pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melaui sistem pencatatan
dan pelaporan.
1. Cakupan Jumlah Kasus “Acute Flacid Paralysis” (AFP) Non Polio dan “Acute
Flacid Paralysis” (AFP) Rate Non Polio
Upaya membebaskan Indonesia dari penyakit Polio, pemerintah telah
melaksanakan Program Eradikasi Polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian
imunisasi polio rutin, pemberian imunisasi masal pada anak balita melalui Pekan
1
10
01
0
0
1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
PKM. Batu Betumpang
PKM. Tiram
PKM. Rias
PKM. Pongok
PKM. Tanjung Labu
PKM. Simpang Rimba
PKM. Payung
PKM. Airgegas
PKM. Toboali
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 18
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Imunisasi Nasional (PIN) dan surveilans AFP. Surveilans AFP merupakan
pengamatan dan penjaringan semua kelumpuhan yang terjadi secara mendadak
dan sifatnya flaccid (layuh), seperti sifat kelumpuhan pada poliomyelitis.
Prosedur pembuktian penderita AFP terserang virus polio liar atau tidak adalah
sebagai berikut :
a. Melakukan pelacakan terhadap anak usia <15 tahun yang mengalami
kelumpuhan mendadak (<14 hari) dan menentukan diagnosa awal.
b. Mengambil spesimen tinja penderita tidak lebih dari 14 hari sejak
kelumpuhan, sebanyak dua kali selang waktu pengambilan I dan II >24 jam.
c. Hasil pemeriksaan spesimen tinja akan menjadi bukti virologi adanya
viruspolio liar didalamnya.
d. Diagnosis akhir ditentukan pada 60 hari sejak kelumpuhan. Pemeriksaan
linis ini dilakukan oleh dokter spesialis anak atau syaraf untuk menentukan
apakah masih ada kelumpuhan atau tidak.
Hasil pemeriksaan virologis dan klinis akan menjadi bukti penegakan
diagnosis kasus AFP termasuk kasus polio atau tidak, sehingga dapat diketahui
apakah masih ada polio liar di masyarakat. Penderita kelumpuhan AFP
diperkirakan 2 diantara 100.000 anak usia <15 tahun. Di Kabupaten Bangka
Selatan pada tahun 2012 untuk jumlah kasus AFP (Non Polio) yang ditemukan
sebanyak 3 kasus dengan AFP Rate sebesar 5,57/100.000 penduduk usia <15
tahun.
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 19
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar III. 7
Kasus AFP dan AFP Rate
Di Puskesmas – Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
2. Jumlah kasus Baru TB Paru, Prevalensi dan Kematian Akibat TB Paru
WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan Negara
penyumbang kasus TB terbesar ke-3 di dunia, yang setiap tahunnya diperkirakan
terdapat penderita baru TB menular sebanyak 262.000 orang (44,9% dari
583.000 penderita baru TB) dan 140.000 orang diperkirakan meninggal karena
penyakit TBC. Angka tersebut diyakini sangat memungkinkan, apalagi bila
dikaitkan dengan kondisi lingkungan perumahan, sosial ekonomi masyarakat,
serta kecenderungan peningkatan penderita HIV/AIDS di Indonesia saat ini.
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui
droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan
HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi
komitmen global dalam MDGs. Pada awal tahun 1995 WHO telah
merekomendasikan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course)
sebagai strategi dalam penanggulangan TB dan telah terbukti sebagai strategi
penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective), yang terdiri
dari 5 komponen kunci, yaitu : 1) Komitmen politis; 2) Pemeriksaan dahak
mikroskopis yang terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang standar
bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan
langsung pengobatan; 4) Jaminan ketersediaan OATyang bermutu; 5) Sistem
2 1 0 0 0 0 0 0 03
11.94 8.87
0 0 0 0 0 0 0
5.57
Kasus AFP AFP Rate
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 20
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil
pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.
Jumlah kasus baru TB Paru di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012
tertinggi ada diwilayah kerja Puskesmas Toboali sebesar 68 kasus dan yang
terendah terjadi diwilayah kerja Puskesmas Tanjung Labu sebanyak 1 kasus.
Jumlah kematian akibat TB Paru pada tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan
sebanyak 11 kasus kematian, dengan jumlah kematian terbanyak ada diwilayah
kerja Puskesmas Toboali, Payung dan Simpang Rimba sebanyak 3 kasus
kematian sedangkan jumlah kasus kematian paling sedikit ada diwilayah kerja
Puskesmas Rias, Tanjung Labu, Tiram dan Batu Betumpang sebanyak 0 kasus
kematian.
Prevalensi TB Paru per 100.000 Penduduk di Kabupaten Bangka Selatan
sebesar 199. Prevalensi TB Paru tertinggi adalah di Puskesmas Payung sebesar
365 per 100.000 Penduduk dan Prevalensi TB Paru terendah ada di Puskesmas
Rias sebesar 38 per 100.000 Penduduk.
Gambar III. 8
Jumlah Kasus, Kematian dan Prevalensi TB Paru
Di Puskesmas dan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
14 4 11 1 4 25 33 24 68184
0 0 0 0 1 3 3 1 311
17138
171 128 171 250365
122228 199
Jumlah Kasus Baru TB Paru, Kematian TB Paru dan Prevalensi TB Paru di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2012
TB Paru Baru Kematian TB Paru Prevalensi TB Paru
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 21
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
3. Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+)
Penemuan penemuan penderita TB Paru BTA (+) baru adalah persentase
penderita baru tuberkulosis yang ditemukan dan diobati melalui direct observed
short course (DOTS). Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB
adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA(+)
yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA(+) yang
diperkirakan ada dalam wilayah tersebut.
Jumlah kasus TB Paru BTA (+) yang ditemukan di Kabupaten Bangka Selatan
selama tahun 2012 sebanyak 145 kasus dengan Angka Penemuan Kasus (CDR)
sebesar 52,53%. Pencapaian Angka Penemuan Kasus (CDR) di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2012 masih dibawah target yang ditetapkan dalam Indikator
Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 100%, meskipun masih dibawah
target yang ditetapkan, capaian CDR Tahun 2012 yang sebesar 52,53%
meningkat bila dibandingkan dengan capaian CDR Tahun 2011 yang sebesar
47,83%. CDR tertinggi pada tahun 2012 terdapat diwilayah kerja Puskesmas
sebesar 107,45% sedangkan untuk CDR yang terendah terdapat diwilayah kerja
Puskesmas Tanjung Labu sebesar 8,89%.
Gambar III. 9
Jumlah Kasus TB Paru BTA (+) dan CDR
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2010 - 2012
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
147132
145
55.56
47.83
52.53
0
20
40
60
80
100
120
140
160
2010 2011 2012
Kasus TBParu BTA (+)
CDR
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 22
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar III. 10
Jumlah Kasus TB Paru TBA (+) dan CDR
Di Puskesmas – Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Untuk meningkatkan cakupan CDR dan angka kesembuhan, pada tahun
2012 telah dilakukan berbagai upaya seperti peningkatan SDM, baik tenaga
medis, paramedis dan laboratorium, pertemuan jejaring antar unit pelayanan
kesehatan serta monitoring evaluasi dan validasi data TB Tingkat Kabupaten.
Kegiatan-kegiatan tersebut perlu dievaluasi untuk menilai apakah hasil kegiatan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan sekaligus mengidentifikasi permasalahan
yang ditemukan untuk selanjutnya disusun rencana tindak lanjut perbaikan.
4. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+)
Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB Paru BTA (+) digunkan
Angka Keberhasilan Pengobatan (SR=Success Rate) yang mengindikasikan
persentase pasien baru TB Paru BTA Positif yang menyelesaikan pengobatan,
baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien
baru TB Paru BTA(+) yang tercatat. Success Rate dapat membantu dalam
mengetahui kecenderungan meningkat atau menurunnya penemuan pasien
pada wilayah tersebut.
Evaluasi pengobatan pada penderita TB paru BTA(+) dilakukan melalui
pemeriksaan dahak mikroskopis pada akhir fase intensif satu bulan sebelum
4912
10224 4 1 11 4 7
56.219.87
107.45 73.72 53.438.89
69.1323.49 53.48
Kasus TB Paru BTA (+) CDR
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 23
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
akhir pengobatan dan pada akhir pengobatan dengan hasil pemeriksaan negatif.
Dinyatakan sembuh bila hasil pemeriksaan dahak pada akhir pengobatan
ditambah minimal satu kali pemeriksaan sebelumnya (sesudah fase awal atau
satu bulan sebelum akhir pengobatan) hasilnya negatif. Bila pemeriksaan follow
up tidak dilakukan, namun pasien telah menyelesaikan pengobatan, maka
evaluasi pengobatan pasien dinyatakan sebagai pengobatan lengkap. Evaluasi
jumlah pasien dinyatakan sembuh dan pasien pengobatan lengkap dibandingkan
jumlah pasien BTA(+) yang diobati disebut keberhasilan pengobatan (Succes
Rate).
Angka kesembuhan (Cure Rate) TB Paru di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2012 sebesar 87,88% sudah melebihi target yang ditetapkan oleh nasional
(85%) dan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2011
(88,67%).
Gambar III. 11
Persentase Angka Kesembuhan (Cure Rate) TB Paru (+)
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2008 - 2012
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Di Kabupaten Bangka Selatan sendiri, menurut laporan yang ada dari
Puskesmas pada tahun 2012 ditemukan penderita TB Paru BTA Positif yang
diobati dengan kesembuhan sebanyak 132 kasus dengan angka kesembuhan
85.11
76.87
89.8 88.67 87.88
2008 2009 2010 2011 2012
Target Nasional (85%)
SR (%)
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 24
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
sebesar 87,88%. Wilayah kerja Puskesmas dengan angka kesembuhan TB Paru
BTA (+) dengan jumlah kasus yang diobati tertinggi adalah Puskesmas Tanjung
Labu sebesar (100%) dan yang terendah adalah Puskesmas Pongok dan Tiram
yakni sebesar (75%).
Gambar III. 12
Jumlah BTA (+) Diobati Dan Persentase Cure Rate (CR) BTA (+)
Di Puskesmas – Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
5. Persentase Penemuan Kasus Pneumonia Balita dan Yang Ditangani
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli).
Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga
dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia.
Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2
tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah
kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). ISPA, khususnya pneumonia masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama pada balita
dan pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada bayi dan balita di
Indonesia.
Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia berat
dan Pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis,
tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai
4620 23 27
4 8 4 0 0
89.13
95 78.2688.89
75100
75
0 0
BTA(+) Diobati CR BTA Positif (%)
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 25
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
bukan Pneumonia. Etiologi dari sebagian beasr penyakit jalan napas bagian atas
ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman
Streptococcus jarang ditemukan pada balita dan bila ditemukan harus diobati
dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat
antibiotik.
Persentase penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada balita di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 sebesar 12,40% dengan jumlah
kasus yang ditemukan sebanyak 233 kasus, mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan tahun 2011 yang sebesar 10,32% dengan jumlah kasus
yang ditemukan sebanyak 194 kasus dan angka ini masih sangat jauh dari target
Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang sebesar 100%.
Gambar III. 13
Persentase Penemuan Dan Penanganan Pneumonia Pada Balita
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 - 2012
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Cakupan penemuan dan penanganan Pneumonia pada balita tetap rendah
dari tahun ke tahun, mungkin dikarenakan ada beberapa hambatan yang
ditemui dalam meningkatkan cakupan penemuan Pneumonia maupun
penangannya pada balita di puskesmas yaitu :
1. Tenaga terlatih tidak melaksanakan MTBS/Tatalaksana Standar ISPA di
puskesmas.
32.65
8.41
10.32
12.4
0
5
10
15
20
25
30
35
2009 2010 2011 2012
(%)
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 26
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
2. Pembiayaan (Logistik dan operasional) yang terbatas.
3. Gejala Pneumonia sukar dikenali oleh orang awam maupun tenaga
kesehatan yang tidak terlatih.
4. Pembinaan (Bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi) secara berjenjang
dan berkelanjutan masih sangat rendah.
Menurut laporan yang ada dari Puskesmas-puskesmas se Kabupaten Bangka
Selatan, untuk Puskesmas dengan cakupan persentase penemuan dan
penanganan Pneumonia pada balita yang tertinggi ada di Puskesmas Pongok
sebesar 27,5% sedangkan yang terendah ada di Puskesmas Rias sebesar (3,5%)
dan Puskesmas Airgegas sebesar (1,9%).
6. Jumlah Kasus Baru HIV/AIDS Dan Infeksi Menular Seksual Lainnya Serta
Kematian Akibat AIDS
HIV & AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang
menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahan tubuh sehingga sangat
mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Penyakit ini ditularkan
melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses hubungan seksual,
tranfusi darah, penggunaan jarum suntik yang trkontaminasi secar bergantian,
dan penularan dari ibu kke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan
menyusui. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan
sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui
melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counselling, and Testing (VCT),
sero survey dan Survei Terpadu Biologis dan perilaku (STBP).
Kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es yang berarti kasus yang
dilaporkan hanya sebagian kecil yang ada dimasyarakat. Di Kabupaten Bangka
Selatan pada tahun 2012 jumlah kasus baru untuk HIV sebanyak 8 kasus, HIV 1
kasus dan IMS lainnya tidak kasus dengan jumlah kematian akibat HIV/AIDS
sebanyak 0 kasus. Gambar dibawah ini menunjukan kasus baru HIV/AIDS dan
IMS lainnya serta kasus kematian akibat dari HIV/AIDS di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2011-2012.
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 27
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar III. 14
Jumlah Kasus HIV, AIDS, IMS Dan Yang Meninggal
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011 - 2012
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
7. Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV-AIDS
Selain melakukan kegiatan serosurvei HIV dan surveilans/ pengamatan
kasus AIDS, Dinas Kesehatan juga melakukan pengamatan terhadap hasil
skrining/penapisan darah donor. Tujuan skrining ini adalah untuk
mengamankan darah donor supaya bebas dari beberapa penyakit seperti
Hepatitis C, Sifilis, Malaria, DBD termasuk juga bebas dari virus HIV. Pada tahun
2012 diketahui jumlah pendonor sebanyak 135 orang, kemudian yang dilakukan
pemeriksaan sampel darah sebanyak 135 (100%). Dari hasil pemeriksaan
sampel darah tersebut, tidak ada satupun yang positif HIV (0%).
8. Kasus Diare Yang Ditangani
Secara proporsional diare lebih banyak terjadi pada golongan balita (55%).
Adapun kebijakan pemberantasan penyakit diare dilaksanakan untuk
menurunkan angka kesakitan, angka kematian dan penanggulangan kejadian luar
biasa (KLB), meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait
serta partisipasi aktif masyarakat secara luas antara lain sektor profesi dan
lembaga masyarakat baik di pusat, provinsi maupun Kabupaten/Kota.
3
7
0
1
0 00 00
1
2
3
4
5
6
7
8
2011 2012
HIV AIDS IMS Meninggal
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 28
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan
menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besarnya
tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam
kurun waktu 24 jam.
Jumlah perkiraan untuk kasus kejadian penyakit diare yang terjadi
sepanjang tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan sebanyak 7.091 kasus yang
mencakup semua umur, sedangkan untuk cakupan kasus penemuan dan
penanganan diare di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 sebesar 32% dengan
angka kejadian diare yang ditangani sebanyak 2.269 kasus terdiri dari laki-laki
sebanyak 1.170 kasus dan perempuan sebanyak 1.099 kasus.
Gambar III. 15
Persentase Penemuan Dan Penanganan Kasus Diare
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011 – 2012
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Di Kabupaten Bangka Selatan sendiri pada tahun 2012 untuk Puskesmas
dengan cakupan penemuan dan penanganan kasus diare tertinggi ada di wilayah
kerja puskesmas Batu Betumpang sebesar 77,33% sedangkan yang terendah ada
di wilayah kerja puskesmas Tiram sebesar 16,67%. Dan untuk lebih lanjutnya
dapat dilihat pada gambar dibawah ini untuk persentase penemuan dan
2011 2012
50.4
31.8
54.6
32.2
53.2
32
Cakupan (%)
L P L+P
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 29
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
penanganan kasus diare tingkat puskesmas se Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2012.
Gambar III. 16
Persentase Penemuan Dan Penanganan Kasus Diare
Di Puskesmas – Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
9. Kasus Baru Kusta Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta
Jika ditinjau dari situasi global, Indonesia merupakan Negara penyumbang
jumlah penderita kusta ketiga terbanyak setelah India dan Brazil. Masalah ini
diperberat dengan masih tingginya stigma dikalangan masyarakat dan sebagian
petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar penderita dan mantan penderita
kusta dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta
pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan.
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan
kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf,
anggota gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya
kondisi sebagai berikut:
a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa,
b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa
dan kelemahan/kelumpuhan otot,
c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif).
16.74 17.4
61.75 65.43
46.63
30.82
16.67 16.89
77.33
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 30
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Pada tahun 2012, dilaporkan terdapat kasus baru tipe Multi Basiler (MB)
sebanyak 1 kasus dan tipe Pausi Basiler sebanyak (PB) sebanyak 0 kasus dengan
Newly Case Detection Rate (NCDR)/Angka penemuan kasus baru sebesar 0,58
per 100.000 penduduk dan Angka Prevalensi 0,1 per 100.000 penduduk.
Keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari tinggi rendahnya
proporsi cacat tingkat II, sedangkan untuk mengetahui tingkat penularan di
masyarakat digunakan indikator proporsi anak (0-14 tahun) di antara penderita
baru. Proporsi cacat tingkat II pada tahu 2012 sebesar 0,00% dan proporsi anak
di antara penderita baru pada tahun 2012 sebesar 0,00%.
10. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat
Pada tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan untuk cakupan program
kusta diukur berdasarkan angka penderita kusta tipe Pauci Baciller (PB) dan
Multy Baciller (MB) selesai diobati. Cakupan program kusta tipe PB tahun 2012
berdasarkan jumlah penderita baru tahun 2011 yang selesai diobati sampai
dengan tahun 2012 sebesar 100% dan sudah melebihi dari target yang
ditetapkan sebesar 90%. Kusta tipe MB diambil dari data penderita baru tahun
2010 yang selesai diobati sampai dengan tahun 2012 sebesar 71,43% dan lebih
rendah dari target yang ditetapkan sebesar 95%.
Gambar III. 17
Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
0 20 40 60 80 100
PB
MB
100
71.43
(%)
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 31
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Cakupan kusta tidak bisa tercapai dikarenakan masih banyak penderita
yang tidak berobat teratur atau penderita yang seharusnya sudah selesai diobati
(Release From Treatment - RFT), tetapi belum dicatat sudah RFT. Rendahnya
cakupan penderita kusta RFT juga dikarenakan adanya ketentuan baru
pengobatan untuk penderita default. Penderita PB tidak minum obat lebih dari 3
bulan dalam jangka waktu 9 bulan sudah dianggap default. Ketentuan lam
penderita disebut default kalau 3 bulan berturut-turut tidak minum obat.
Penderita MB tidak minum obat lebih dari 6 bulan dalam jangka waktu 18 bulan
sudah disebut default. Ketentuan lama penderita MB berturut-turut 6 bulan tidak
berobat baru dikatakan default.
11. Jumlah Kasus Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imnunisasi (PD3I)
Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum/Non Neonatorum, Campak, Polio, dan
Hepatitis B merupakan penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi
(PD3I). Penyakit-penyakit ini timbul karena kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya imunisasi. Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari
penyakit tersebut, diperlukan komitmen global untuk menekan turunnya angka
kesakitan dan kematian yang lebih banyak dikenal dengan Eradikasi Polio
(ERAPO), Reduksi Campak (Redcam) dan Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN).
Saat ini telah dilaksanakan Program Surveilans Integrasi PD3I, yaitu pengamatan
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Difteri, Tetanus
Neonatorum, dan Campak). Pada tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan untuk
jumlah kasus PD3I yang dilaporkan dengan ada terjadinya kejadian kasus adalah
sebagi berikut:
a. Campak
Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus
campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Penularan
dapat terjadi melaui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret prang yang
telah terinfeksi. Pada tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan dilaporkan
terdapat 2 kasus campak yang berasal dari wilayah kerja puskesmas Toboali
dan Airgegas.
b. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)
Polio merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam
PD3I yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf hingga
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 32
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang
anak berumur 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit
kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan.
Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketiak seseorang mengalami
penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada
kelumpuhan. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah
menetapkan indikator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate
minimal sebesar 2/100.000 anak usia <15 tahun.
Di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 berdasarkan laporan dari
seksi Sepimkesmas melalui pengelola Surveilansnya Dinas Kesehatan terdapat
3 kasus AFP Non Polio dengan AFP Rate sebesar 5,57 per 100.000 anak usia
<15 tahun.
c. Difteri, Tetanus(Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum, Pertusis, dan
Hepatitis B
Di Kabupaten Bangka Selatan selama tahun 2012 untuk penyakit Difteri,
Tetanus(Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum, Pertusis, dan Hepatitis B
tidak ada kasus yang terjadi berdasarkan laporan yang ada dari seksi
Sipemkesma melalui pengelola Imunisasinya Dinas Kesehatan, hal ini
dimungkinkan karena optimalnya kinerja tenaga lapangan yang melakukan
pendataan.
12. Jumlah Kasus DBD
Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar
menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang
dewasa. Tingginya angka kesakitan DBD kemungkinan disebabkan oleh adanya
iklim tidak stabil dan curah hujan yang cukup banyak pada musim penghujan
yang merupakan sarana perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegipty yang cukup
potensial serta tingginya mobilitas penduduk, kurang efektifnya fogging fokus
dengan fogging sebelum penularan, belum memasyarakatnya pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) serta masih rendahnya angka bebas jentik (ABJ)
merupakan kondisi yang menyebabkan DBD masih merupakan masalah yang
serius di Kabupaten Bangka Selatan. Penyakit DBD masih merupakan
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 33
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
permasalahan yang serius di Kabupaten Bangka Selatan, terbukti pada tahun
2012 dari 9 wilayah kerja puskesmas yang ada 8 terdapat/terjadi kasus DBD dan
hanya 1 wilayah kerja puskesmas yang tidak ada kasus DBD, dengan kasus
terbanyak ada diwilayah kerja Puskesmas Toboali 58 kasus dan dengan yang
tanpa kasus ada di wilayah kerja puskesmas Pongok. Gambar berikut ini
menunjukan jumlah kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Bangka Selatan selama
tahun 2012.
Angka kesakitan/Incidence Rate (IR) DBD di Kabupaten Bangka Selatan
pada tahun 2012 adalah sebesar 75,9/100.000 penduduk. Angka ini meningkat
sangat signifikan bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar
46,9/100.000 penduduk dan belum mencapai target nasional yaitu sebesar
<20/100.000 penduduk. Angka kesakitan DBD yang tertinggi pada tahun 2012
ada di Puskesmas Toboali sebesar 33,6/100.000 penduduk dan yang terendah
ada di Puskesmas Pongok sebesar 0/100.000 penduduk dikarenakan tidak ada
kasus DBD yang terjadi. Setiap penderita DBD yang dilaporkan dilakukan
tindakan perawatan penderita, penyelidikan epidemiologi dilapangan serta
upaya pengedalian.
Gambar III. 18
Jumlah Kasus DBD Per Puskesmas
di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi P2 Dan Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
0
20
40
60
80
100
120
140
58
1835
120 3 1 3 1
131
Kasus DBD
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 34
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar III. 19
Angka Kesakitan (Incidence Rate) DBD Per 100.000 Penduduk
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011 – 2012
Sumber : Seksi P2 Dan Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
13. Angka Kematian Akibat Demam Berdarah Dengue (DBD)
Angka kematian /Case Fatality Rate (CFR) DBD pada tahun 2012 di
Kabupaten Bangka adalah sebesar 13,7%, lebih tinggi bila dibandingkan dengan
CFR tahun 2011 yaitu sebesar (3,7%) dan belum mencapai dari target nasional
yaitu (<1%).
Gambar III. 20
Angka Kematian DBD di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011 – 2012
Sumber : Seksi P2 Dan Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
46.9
75.9
2011 2012
2011 2012
CFR DBD 3.7 13.7
0
2
4
6
8
10
12
14
16
%
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 35
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
14. Angka Kesakitan Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals
(MDGs). Malaria disebabkan oleh hewan bersel satu (protozoa) Plasmodium
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Wilayah endemis malaria
pada umumnya adalah desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak
baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan
kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta
buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup bersih dan sehat.
Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit yang dapat muncul
kembali setelah dilakukan upaya eradikasi maupun eliminasi (Re-emerging
desease) dan masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat Asia
Tenggara, begitu juga di Indonesia penyakit ini masih menjadi ancaman dan
mempengaruhi tingginya angka kesakitan dan kematian.
Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan
stratifikasi endemisitas malaria untuk suatu wilayah di Indonesia menjadi 4
strata yaitu :
1. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.
2. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 - < 5 per 1.000 penduduk.
3. Endemis Rendah bila API 0 – 1 per 1.000 penduduk.
4. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (Daerah
pembebasan malaria) atau API = 0.
Angka kesakitan malaria (Annual Parasite Incidence/API) merupakan
indikator untuk memantau perkembangan penyakit malaria. Jumlah penderita
malaria dengan pemriksaan sediaan darah di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2012 tercatat sebanyak 359 kasus dengan angka kesakitan malaria (API)
sebesar 2,1 per 1.000 penduduk dan menurun jika dibandingkan dengan angka
kesakitan malaria (API) pada tahun 2011 yang sebesar 5,6 per 1.000 penduduk.
Perkembangan angka kesakitan malaria (API) sejak tahun 2008 di
Kabupaten Bangka Selatan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 36
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar III. 21
Angka Kesakitan Malaria (API) per 1.000 penduduk
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2008 – 2012
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Penderita malaria dengan pemeriksaan darah tahun 2012 ditemukan di 9
Puskesmas dengan kasus terbanyak tercatat/ditemukan di wilayah kerja
puskesmas toboali sebanyak 87 penderita dan kasus paling sedikit ada diwilayah
kerja puskesmas pongok sebanyak 2 penderita. Hal ini kemungkinan besar
sangat berkaitan dengan adanya perubahan lingkungan yang berakibat
meluasnya tempat perindukan nyamuk penular malaria, mobilitas penduduk
yang cukup tinggi, perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebuh
panjang dari musim kemarau, krisis ekonomi yang berkepanjangan sehingga
memberikan dampak pada daerah-daerah tertentu dengan adanya masyarakat
yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang malaria, tidak
efektifnya pengobatan karena terjadi Plasmodium Falciparum resisten klorokuin
dan meluasnya daerah resisten serta menurunnya perhatian dan kepedulian
masyarkat terhadap upaya penanggulangan malaria secara terpadu.
Adapun upaya yang terus dilakukan dalam penanggulangan penyakit
malaria yaitu perlu adanya peran serta masyarakat dalam kepatuhan untuk
minum obat anti malaria agar setiap penderita dapat minum obat secara tuntas,
pencegahan gigitan nyamuk melalui pemakaian kelambu, pemasangan kasat kasa
dirumah, pemakaian obat gosok penolak nyamuk (repellent) dan pencegahan
8.87
14.62
4.96
5.6
2.1
2008 2009 2010 2011 2012
API
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 37
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
terjadinya sarang nyamuk malaria melalui pembersihan lumut di tempat-
tempat/bagian rumah yang lembab, pencegahan terbentuknya genangan air,
memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di genangan air serta pencegahan
terbentuknya sarang nyamuk.
15. Kasus Penyakit Filariasis Ditangani
Filariasis adalaha penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing
filaria, yang terdiri dari Wuchereria bancrofi, Brugia malayi dan Brugia timori.
Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filariasis menular melalui
gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaia dalam tubuhnya. Dalam tubuh
manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di
jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di lengan dan organ
genital.
Jumlah kasus penyakit filariasis di Kabupaten Bangka Selatan dari tahun ke
tahun terus bertambah. Secara kumulatif, jumlah kasus penyakit filariasis (kasus
baru + kasus lama) pada tahun 2012 sebanyak 17 kasus. Pada tahun 2012 ada 4
kasus yang ditemukan di dua wilayah kerja puskesmas Toboali (1 kasus) dan
puskesmas Payung (3 kasus).
C. STATUS GIZI
Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani
permasalahan gizi yang dihadapi masyarkat. Berdasarkan pemantauan yang telah
dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yangs ering dijumpai pada
kelompok masyarakat antara lain anemia gizi besi, kekurangan Vitamin A dan
gangguan akibat kekurangan yodium.
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan
secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat
memperbanyak penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam
kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu
hamil atau ibu menyusui.
1. Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan
kurang dari 2.500 gram dan merupakan salah satu faktor utama yang
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 38
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam
2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu)
atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) yaitu bayi yang lahir
cukup bulan tetapi berat badannya kurang.
Penyebab terjadinya BBLR antara lain karena ibu hamil mengalami anemia,
kurang suply gizi waktu dalam kandungan, ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang
lahir dengan berat badan rendah perlu penanganan yang serius, karena pada
kondisi tersebut bayi mudah sekali mengalami hipotermi dan belum
sempurnanya pembentukan organ-organ tubuhnya yang biasanya akan menjadi
penyebab utama kematian bayi.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan, tercatat bahwa jumlah Berat
Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 112 orang meningkat bila dibandingkan
dengan jumlah BBLR tahun 2011 sebanyak 103 orang. Jumlah BBLR yang paling
banyak terjadi di wilayah kerja Puskesmas Payung sebanyak 26 kasus dan yang
paling sedikit terjadi di Puskemas Pongok sebanyak 2 kasus. Adapun jumlah
kasus BBLR di Kabupaten Bangka Selatan dan Puskesmas pada tahun 2012 dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar III. 22
Jumlah Kasus BBLR di Kabupaten Bangka Selatan
Dan Puskesmas Pada Tahun 2012
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Batu Betumpang
Rias
Tiram
Tanjung Labu
Pongok
Simpang Rimba
Payung
Airgegas
Toboali
Kabupaten
7
16
9
7
2
15
26
7
23
112
Kasus BBLR
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 39
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
2. Persentase Balita Dengan Gizi Kurang
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya
dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur
(U), Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB). Variabel BB dan TB ini disajikan
dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu berat badan menurut umur
(BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi
badan (BB/TB). Kategori yang digunakan adalah : gizi lebih (z-score>+2 SD); gizi
buruk (z-score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan
gizi buruk (z-score<-3 SD).
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah
satu faktor resiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik
bagi seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap
kemampuan dalam proses pemulihan. Status gizi masyarakat dapat diketahui
melalui penilaian konsumsi pengannya berdasarkan data kuantitatif maupun
kualitatif.
Dalam menentukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku yang sering
disebut reference. Baku antropometri yang sering digunakan di Indonesia adalah
World Health Organization – National Centre for Health Statistic (WHO – NCHS).
Berdasarkan baku WHO-NCHS status gizi dibagi menjadi empat , yaitu : Pertama,
gizi lebih untuk over weight, termasuk kegemukan dan obesitas. Kedua, gizi baik
untuk well nourished. Ketiga, gizi kurang untuk under weight yang mencakup
mild dan moderat, PCM (Protein Calori Malnutrition). Keempat, gizi buruk untuk
severe PCM, termasuk marasmus, marasmik-kwasiorkor dan kwasiorkor.
Persentase balita dengan gizi kurang (BB/U) di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2012 adalah sebesar 9,37%.
3. Persentase Balita Dengan Gizi Buruk
Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi
pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu, dilanjutkan dengan penentuan
status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus
gizi buruk harus segera ditindaklanjuti dengan rencana tindak yang jelas,
sehingga penanggulangan gizi buruk memberikan hasil yang optimal.
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan 40
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Di Kabupaten Bangka Selatan jumlah kasus balita gizi buruk pada tahun
2012 dari hasil Pemantaun Status Gizi (PSG) berdasarkan berat badan menurut
umur (BB/U) sebanyak 39 balita dan bukan berdasarkan menurut (BB/TB). Di
Kabupaten Bangka Selatan untuk menanggulangi masalah gizi atau untuk
memperoleh gambaran perubahan tingkat konsumsi gizi di tingkat rumah tangga
dan status gizi masyarakat dilaksanakan beberapa kegiatan seperti Pemantauan
Konsumsi Gizi (PKG), Pelacakan Kasus Gizi dan Pemantauan Status Gizi (PSG).
Dibawah ini dapat dilihat persentase balita gizi buruk di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2008 – 2012.
Gambar III. 23
Persentase Balita Gizi Buruk
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2008 - 2012
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
2008 2009 2010 2011 2012
Gizi Buruk 0.04 0.16 0.15 0.4 1.75
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 41
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan peorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarkat serta swasta, untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya
promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular,
pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi
dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman,
pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya lainnya serta
penganggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oelh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan
pemulihan kecacatan yang ditunjukan terhadap perorangan.
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat
adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan secara
tepat dan cepat diharapkan dapat mengatasi sebagian besar masalah kesehatan
masyarakat.
1. Pelayanan Kesehatan Ibu
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan
bahwa upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga
mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka
kematian ibu. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang
tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 42
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan
generasi akan datang yang sehat, cerdas dan berkualitas serta untuk menurunkan
angka kematian bayi dan anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak
janin masih dalam kandungan , dilahirkan, setelah dilahirkan dan sampai berusia 18
tahun.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan
dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang
diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai
rumah sakit pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta.
Komitmen global dalam MDGs menetapkan target terkait kematian ibu dan
kematian anak yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam
kurun waktu 1990-2015 dan menurunkan Angka Kematian Anak hingga dua per
tiga dalam kurun waktu 1990-2015.
a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1.
Pelayanan kesehatan ibu hamil meliputi pelayanan kesehatan antenatal,
pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan nifas. Cakupan pelayanan
antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1)
untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling
sedikit empat kali (K4) dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan
adalah minimal satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu
kehamilan), satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu) dan
dua kali pada trimester ketiga umur kehamilan (usia kehamilan 24-36 minggu).
Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin
perlindungan kepada sang ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko,
pencegahan dan penanganan komplikasi. Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 sebesar (99,5%) menurun bila
dibandingkan dengan capaian cakupan kunjungan ibu hamil K-1 pada tahun
2011 yang sebesar (100,8%).
b. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4.
Pelayanan antenal merupakan pelayanan kesehatan oelh tenaga kesehatan
untuk ibu hamil selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 43
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian pelayanan
antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan distribusi
waktu minimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), 1
kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu) dan 2 kali pada
trimester ketiga (usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu pelayanan
tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau
janin, berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini
komplikasi kehamilan.
Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas 7T, yaitu :
1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.
2. Pengukuran tekanan darah.
3. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
4. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid
sesuai status imunisasi.
5. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
6. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk keluarga berencana).
7. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin (Hb) dan
pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya).
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2012 adalah sebesar (94,3%) menurun bila dibandingkan dengan tahun 2011
yaitu sebesar (94,9%) dan masih dibawah target dari Standar Pelayanan Minimal
2015 (95%). Dalam pelayanan ibu hamil (antenatal) baik pada K1 maupun K4 ibu
hamil akan dibekali dengan Tablet Besi (Fe), hal ini merupakan upaya
penanggulangan anemi pada ibu hamil. Anemi adalah salah satu penyebab utama
kematian ibu maternal yang disebabkan oleh perdarahan pada waktu persalinan,
oleh karena itu pemberian tablet besi merupakan suatu keharusan pada setiap
ibu hamil dan dalam pelayanan ANC ibu hamil juga diberikan imunisasi TT
sebagai upaya perlindungan ibu dan bayinya dari kemungkinan terjdinya
Tetanus pada waktu persalinan dan oleh karena itu pemberian imunisasi TT
merupakan suatu keharusan pada setiap ibu hamil. Dibawah ini dapat dilihat
hasil dari capaian cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2008-2012.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 44
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar IV. 1
Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2008-2012
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
c. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan.
Upaya kesehatan pertolongan persalinan pada ibu bersalin diwujudkan
dalam upaya mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
yang terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayana kesehatan. Pertolongan
persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai kala IV
persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator
persentase persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn).
Indikator ini memperlihatkan tingkat kemampuan Pemerintah daerah dalam
menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah
pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan
kompetensi kebidanan.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2012 sebesar (93,6%) menurun bila dibandingkan dengan
tahun 2011 sebesar (95,2%) dan sudah mencapai dari target Standar Pelayanan
Minimal 2015 sebesar (90%), dengan demikian semakin meningkatnya angka
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih menunjukan
7580859095
100
20082009
20102011
2012
2008 2009 2010 2011 2012
K4 93.9 95.72 85.05 94.9 94.3
Target SPM 95 95 95 95 95
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 45
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
adanya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap persalinan oleh tenaga
kesehatan, adanya perencanaan persalinan yang baik dari ibu hamil, suami
maupun keluarga. Dibawah ini dapat dilihat capaian cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009-2012
dan capaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
Puskesmas-Puskesmas yang di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012.
Gambar IV. 2
Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009-2012
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
2009 2010 2011 2012
93.77
85.31
95.293.6
90 90 90 90
Cak. Linakes Target SPM
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 46
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar IV. 3
Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Di Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
d. Cakupan Pelayanan Nifas.
Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu
hamil mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk
deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemriksaan
terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal 3 kali, dengan
distribusi waktu yang dianjurkan yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca
persalinan, pada hari ke -4 sampai dengan hari ke -28 pasca persalinan, dan pada
hari ke -29 sampai dengan hari ke -42 pasca persalinan.
Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan antara lain meliputi : 1.
Pemeriksaan tanda vital ( Tekanan darah, nadi, nafas dan suhu), 2. Pemeriksaan
tinggi puncak rahim (Fundus uteri), 3. Pemeriksaan lokhia dan cairan per
vaginam lainnya, 4. Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI eksklusif,
5. Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan ibu nifas dan
bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana, 6. Pelayanan keluarga berencana
pasca persalinan.
Pasca persalinan (masa nifas) berpeluang untuk terjadinya kematian ibu
maternal, sehingga perlu mendapatkan pelayanan kesehatan masa nifas dengan
98.9
91.2
93.2
90.8
91.3
103.9
89
91.9
78.8
90
90
90
90
90
90
90
90
90
Toboali
Airgegas
Payung
Simpang Rimba
Pongok
Tanjung Labu
Tiram
Rias
Batu Betumpang
Target SPM Cak. Linakes
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 47
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
dikunjungi oleh tenaga kesehatan minimal 3 kali sejak persalinan bersamaan
dengan kunjungan neonatus.
Cakupan pelayanan pada ibu nifas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012
adalah sebesar (91,25%) dan tidak terlalu jauh berbeda bila dibandingkan
dengan cakupan pada tahun 2011 yang sebesar (91,22%), namun sudah
melampui dari target SPM tahun 2015 yang sebesar (90%). Gambar dibawah
berikut ini menyajikan capaian cakupan pelayanan ibu nifas dari tahun 2009-
2012 di Kabupaten Bangka Selatan serta capaian cakupan menurut Puskesmas
pada tahun 2012.
Gambar IV. 4
Persentase Cakupan Pelayanan Nifas
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009-2012
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
97.876.98 91.22 91.25
90
9090 90
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2009 2010 2011 2012
Cak. Bufas Target SPM
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 48
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar IV. 5
Persentase Cakupan Pelayanan Nifas
Di Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
e. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani.
Komplikasi kebidanan merupakan kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin
dan ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Komplikasi dalam
kehamilan diantaranya (1). Abortus, (2). Hiperemesis Gravidarum, (3).
Perdarahan per vaginam, (4). Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia,
eklampsia), (5). Kehamilan lewat waktu, (6). Ketuban pecah dini.
Komplikasi dalam persalinan diantaranya (1). Kelainan letak/presentasi
janin, (2). Partus macet/distosia, (3). Hipertensi dalam kehamilan
(preeklampsia, eklampsia), (4). Perdarahan pasca persalinan, (5). Infeksi
berat/sepsis, (6). Kontraksi dini/persalinan premature, (7). Kehamilan ganda.
Komplikasi dalam nifas diantaranya (1). Hipertensi dalam kehamilan
(preeklampsia, eklampsia), (2). Infeksi nifas, (3). Perdarahan nifas. Ibu hamil,
ibu bersalin dan ibu nifas dengan komplikasi yang ditangani adalah ibu hamil,
bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Poskesdes,
Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah bersalin, RSIA/RSB, RSU dan RSU
PONEK).
98.9
93.7
85.4
81.3
84.5
90.3
84.9
101.3
68.7
90
90
90
90
90
90
90
90
90
0 50 100 150 200 250
Toboali
Airgegas
Payung
Simpang Rimba
Tanjung Labu
Pongok
Tiram
Rias
Batu Betumpang
Cak. Bufas Target SPM
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 49
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Jumlah komplikasi kebidanan Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012
adalah sebanyak 797 (20% dari jumlah ibu hamil). Pada tahun 2012 cakupan
komplikasi kebidanan yang ditangani di Kabupaten Bangka Selatan adalah
sebesar (68,38%) meningkat bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun
2011 yang sebesar (29,83%) dan masih dibawah target SPM tahun 2015 yang
sebesar (80%), tetapi diharapkan target tersebut dapat tercapai sebelum tahun
2015.
2. Pelayanan Kesehatan Anak
a. Cakupan Kunjungan Neonatus.
Kunjungan neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan ke rumah ibu bersalin untuk memantau dan memberi pelayanan
kesehatan untuk ibu dan bayinya. Pada Permenkes 741/Th. 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (SPM-BK), KN dibagi menjadi 3,
yaitu : KN -1 adalah kunjungan pada 0-2 hari, KN -2 adalah kunjungan 2-7 hari
dan KN -3 adalah kunjungan setelah 7-28 hari.
Di Kabupaten Bangka Selatan untuk cakupan kunjungan neoantaus 1 (KN-1)
pada tahun 2012 adalah sebesar (98,4%) dan cakupan kunjungan neonatus 3
(KN-Lengkap) adalah sebesar (96,5%). Untuk meningkatkan kunjungan
neoantaus di Kabupaten/Kota, Pemerintah telah mengupayakan alokasi dana
diantaranya dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) disamping pendanaan
lainnya baik dari Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Selain itu perlu dilakukan
analisis apakah jumlah tenaga kesehatan yang ada telah mencukupi kebutuhan
pelayanan kesehatan tersebut serta tenaga kesehatan yang bertugas apakah
telah melakukan pelayanan kesehatan secara optimal.
Adapun cakupan kunjungan neonatus (KN-1 dan KN-3/Lengkap) di
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 50
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar IV. 6
Persentase Kunjungan Neonatus (KN-1 dan KN-3)
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011 - 2012
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Secara keseluruhan cakupan kunjungan neonatus di Kabupaten Bangka
Selatan pada tahun 2012 sudah memenuhi target yaitu lebih dari 90%. Hal ini
kemungkinan besar disebabkan adanya upaya peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat melalui penambahan dan penempatan bidan di desa,
selain itu juga kemungkinan adanya upaya peningkatan pelayanan kesehatan dan
penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA serta
meningkatnya pengetahuan ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
lebih baik untuk bayinya.
b. Cakupan Kunjungan Bayi.
Kunjungan bayi adalah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
standar oleh tenaga kesehatan, paling sedikit 4 kali, diluar kunjungan neonatus
setelah berumur 28 hari. Setiap bayi berhak untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dengan memantau pertumbuhan dan perkembangannya secara
teratur setiap bulan di sarana pelayana kesehatan. Setiap bayi memperoleh
pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam setahun, yaitu (1). Satu kali pada
88
90
92
94
96
98
100
20112012
2011 2012
KN-1 96.6 98.4
KN-3 91.7 96.5
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 51
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
umur 29 hari – 3 bulan, (2). Satu kali pada umur 3-6 bulan, (3). Satu kali pada
umur 6-9 bulan dan (4). Satu kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar
(BCG, DPT/HB1-3, POLIO 1-4, dan CAMPAK), Stimulasi deteksi intervensi dini
tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi.
Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah
sebesar (95,4%) dan sudah melampui dari target SPM sebesar (90% serta
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan cakupan kunjungan bayi
pada tahun 2011 yaitu sebesar (90,04%). Cakupan kunjungan bayi di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 yang masih dibawah 90% yaitu
Puskesmas Pongok (59,2%), Puskesmas Tanjung Labu (81,8) dan Puskesmas
Batu Betumpang (58,5%). Adapun cakupan kunjungan bayi di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009-2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar IV. 7
Persentase Cakupan Kunjungan Bayi
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 - 2012
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
c. Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani.
Neonatus dengan komplikasi merupakan neonatus dengan penyakit dan
kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian.
Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hiportemia, tetanus
neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat badan lahir rendah
89.4
76.42
90.04 95.39
0
20
40
60
80
100
120
2009 2010 2011 2012
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 52
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
<2.500 gram), sindroma gangguan pernapasan dan kelainan congenital maupun
yang termasuk klasifikasi kuning pada Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Neonatus dengan komplikasi yang ditangani merupakan neonatus
komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih,
dokter dan bidan di sarana pelayanan kesehatan. Perhitungan sasaran neonatus
dengan komplikasi dihitung berdasarkan 15% dari jumlah sasaran bayi dan
indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen program
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara profesional kepada neonatus dengan komplikasi.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan perkiraan jumlah neonatus
dengan komplikasi yang dihitung dari banyaknya sasaran bayi jumlahnya
sebesar 543 bayi. Dari jumlah perkiraan tersebut yang mendapat penanganan
tenaga kesehatan di tiap jenjang pelayanan kesehatan sebesar 217 bayi
(39,96%) dan masih jauh dari target yang telah ditetapkan dalam Indikator SPM
yaitu sebesar (80%). Masih rendahnya neonatus risiko tinggi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan disebabkan sistem pencacatan dan pelaporan penanganan
neonatus dengan komplikasi belum mengakomodir semua laporan fasilitas
kesehatan dasar dan rujukan swasta serta selain itu juga dapat disebabkan
masih banyak tenaga kesehatan yang belum memahami defenisi operasional
dari terminologi penanganan neonatus dengan komplikasi.
d. Cakupan Pelayanan Anak Balita.
Cakupan pelayanan anak balita adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan pada anak usia 12-59 bulan dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup anaka balita diantaranya adalah melakukan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan dan stimulasi tumbuh kembang pada anak
dengan menggunkan instrumen SDIDTK, revitalisasi posyandu, pembinaan
posyandu, pembinaan anak prasekolah (PAUD) dan konseling keluarga pada
kelas ibu balita dengan memanfaatkan Buku KIA, perawatan anak balita dengan
pemberian ASI sampai 2 tahun, makanan gizi seimbang dan vitamin A.
Balita adalah anak berumur dibawah 5 tahun atau umur 12-59 bulan. Tidak
hanya bayi yang harus mendapatkan perhatian kesehatannya tetapi balita juga
perlu mendapatkan perhatian baik gizi maupun kesehatannnya, karena balita
adalah generasi penerus bangsa yang harus sehat, cerdas dan kuat. Jumlah
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 53
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
sasaran anak balita pada tahun 2012 adalah sebesar 15.167, yang mendapat
pelayanan kesehatan adalah sebanyak 7.695 (50,74%) dan masih berada di
bawah dari target Indikator SPM yaitu sebesar (90%). Puskesmas dengan
cakupan pelayanan anak balita yang tertinggi adalah Puskesmas Tiram yaitu
sebesar (95,7%) sedangkan Puskesmas dengan cakupan terendah adalah
Puskesmas Batu Betumpang yaitu sebesar (24,4%). Adapun hasil dari capaian
cakupan pelayanan anak balita di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar IV. 8
Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita
Di Puskesmas-Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
e. Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat.
Masalah kesehatan anak usia sekolah semakin komplek, mulai dari yang
terkait dengan Perilkau Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi
dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun sampai dengan
masalah kesehatan lainnya yang sering dialami anak usia sekolah tingkat dasar
seperti keries gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan dan
0 50 100 150 200
Batu Betumpang
Rias
Tiram
Tanjung Labu
Pongok
Simpang Rimba
Payung
Airgegas
Toboali
Kabupaten
24.4
71.6
95.7
45.1
76.6
28.6
33.6
40.4
62.5
50.7
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
Has. Cak Tar. SPM
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 54
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
masalah gizi. Dengan adanya penjaringan kesehatan terhadap murid SD/MI
kelas I diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah.
Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan terhadap siswa kelas I Sekolah Dasar atau yang
setingkat untuk memilih siswa yang mempunyai masalah kesehatan agar segera
mendapatkan penanganan sedini mungkin. Kegiatan tersebut meliputi
pemeriksaan kesehatan dalam penjaringan kesehatan siswa yang terdiri dari
pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku), pemeriksaan
status gizi melalui antropometri, pmeriksaan ketajaman indera (penglihatan
dan pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan
laboratorium untuk anemia dan kecacingan, pengukuran kebugaran jasmanidan
deteksi dini masalah mental emosional.
Siswa SD dan setingkat ditargetkan 100% mendapatkan pemantauan
kesehatan melalui penjaringan kesehatan. Melalui penjaringan kesehatan siswa
SD dan setingkat diharapkan dapat menjaring anak yang sakit dan melakukan
tindakan intervensi secara dini, sehingga anak yang sakit menjadi sembuh dan
anak yang sehat tidak tertular menjadi sakit. Cakupan penjaringan kesehatan
siswa SD dan setingkat di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah
sebesar (100%) dan sedangkan Jumlah siswa SD dan setingkat di Kabupaten
Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebanyak 22.934 anak, yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai strata UKS adalah sebesar 7.263
(31,7%).
3. Pelayanan Gizi
a. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi.
Kurang Vitamin A masih merupakan masalah yang tersebar diseluruh dunia
terutama di Negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur terutama
pada masa pertumbuhan. Kurang vitamin A dalam tubuh dapat menimbulkan
berbagai jenis penyakit yang merupakan “Nutrition Related Diseases” yang
dapat mengenai berbagai macam anatomi dan fungsi dari organ tubuh seperti
menurunkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan epitelisme sel-sel kulit.
Salah satu dampak kurang Vitamin A adalah kelainan pada mata yang umumnya
terjadi pada anak usia 6 bulan – 4 tahun yang menjadi penyebab utama
kebutaan di negara berkembang.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 55
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Cakupan pemberian vitamin A pada bayi di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2012 adalah sebesar (32,7%) dan terjadi penurunan yang sangat
signifikan bila dibandingkan dengan cakupan pemberian vitamin A pada bayi di
tahun 2011 yaitu sebesar (78,2%). Dengan demikian masih sangat diperlukan
upaya-upaya untuk meningkatkan cakupan tersebut, antara lain melalui
peningkatan integrasi pelayanan kesehatan ibu nifas, sweeping pada daerah
yang cakupannya masih rendah dan kampanye pemberian kapsul vitamin A.
b. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Anak Balita.
Salah satu program penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA) yang telah
dijalankan adalah dengan suplementasi kapsul Vitamin A tinggi 2 kali pertahun
pada Anak Balita dan ibu nifas untuk mempertahankan bebas buta karena KVA
dan mencegah berkembangnya kembali masalah Xerofthalmia dengan segala
manisfestasinya (gangguan penglihatan, buta senja dan bahkan kebutaan
sampai kematian). Disamping itu pemantapan program distribusi kapsul
Vitamin A dosis tinggi juga dapat mendorong tumbuh kembang anak serta
meningkatkan daya tahan anak terhadap penyakit infeksi, sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak.
Anak Balita yang dimaksud dalam program distribusi kapsul Vitamin A
adalah anak balita berumur 1-4 tahun yang mendapat kapsul vitamin A dosis
tinggi. Kapsul Vitamin A dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin A berwarna
merah dengan dosis 200.000 SI yang diberikan pada anak berumur 1-4 tahun
dan diberikan pada bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya. Cakupan
pemberian vitamin A pada anak balita pada tahun 2012 adlaah sebesar
(54,66%) dan terjadi penurunan bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun
2011 yaitu sebesar (144,06%).
c. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas.
Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayi baik di rumah dan atau di
rumah bersalin dengan pertolongan dukun beranak dan atau tenaga kesehatan.
Suplementasi vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu program
penanggulangan kekurangan vitamin A.
Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu nifas yang
mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) pada periode sebelum 40
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 56
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
hari setelah melahirkan. Hasil cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebesar (68,43%) dan
mengalami penurunan bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2011 yaitu
sebesar (95,16%). Untuk Puskesmas dengan cakupan pemberian vitamin A pda
ibu nifas tertinggi adalah Puskesmas Tanjung Labu yaitu sebesar (103,87%) dan
Puskesmas dengan cakupan terendah adalah Puskesmas Toboali yaitu sebesar
(15,65%). Gambar dibawah berikut ini menunjukan hasil cakupan pemberian
vitamin A pada ibu nifas di Kabupaten maupun Puskesmas pada tahun 2012.
Gambar IV. 9
Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas
Di Puskesms-Puskesmas Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi GIZI Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Beberapa hal yang mempengaruhi fluktuasi angka cakupan pemberian
vitamin A pada bayi, anak balita dan ibu nifas diantaranya :
1. Advokasi, pendekatan dan lain-lain bentuk yang disertai dengan penyebarluasan
informasi.
2. Forum komunikasi, yang bermanfaat sebagai wahan yang mendukung
terlaksananya kegiatan KIE di berbagai sektor terkait.
15.65
91.16 103.17 90.77 91.26 103.8789.04 91.88
78.77 68.43
Has. Cak
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 57
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
3. Sosialisasi pemberian kapsul vitamin A terhadap petugas kesehatan di
Puskesmas, Rumah Sakit atau institusi pelayanan kesehatan lainnya.
4. Kegiatan konseling/konsultasi gizi dilakukan oleh tenaga kesehatan di
Puskesmas dan rumah sakit pada sasaran ibu anak.
5. Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang terjangkau.
6. Lintas program/lintas sektor terkait (Promosi kesehatan, imunisasi, dll).
7. Adanya sweeping dari kader kesehatan dengan sasaran ibu dan anak yang belum
mendapatkan kaspul vitamin A.
d. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe.
Program penanggulangan anemia yang di lakukan adalah memberikan
tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang bertujuan untuk menurunkan angka
anemia pada balita, ibu hamil, ibu nifas, remaja putri, dan WUS (Wanita Usia
Subur). Penanggulangan anemi pada ibu hamil dilaksanakan dengan memberikan
90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilannya. Cakupan ibu hamil
mendapat 90 tablet Fe di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah
sebesar (94,28%) dan mengalami penurunan yang tidak begitu besar bila
dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2011 yaitu sebesar (94,93%).
Cakupan yang tertinggi ada di Puskesmas Toboali yaitu sebesar (98,25%) dan
cakupan yang terendah ada di Puskesmas Batu Betumpang yaitu sebesar
(71,28%). Berikut ini cakupan persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe
di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009-2012.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 58
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar IV. 10
Persentase Cakupan Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009-2012
Sumber : Seksi GIZI Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
e. Persentase Bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif.
Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui
bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan
menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat
makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh
kembangnya. Air susu ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang
sempurna dan terbaikbagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang
dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi guna
mencapai pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal.
ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan kepada bayi,
dalam keadaan miskin merupakan hadiah satu-satunya, dalam keadaan sakit
mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan jiwanya (UNICEF). Oleh
sebab itu pemberian ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 bulan
dan tetap mempertahankan pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan
pendamping ASI sampai usia 2 tahun.
0 20 40 60 80 100 120
2009
2010
2011
2012
98.28
98.08
100.78
99.52
105.17
85.05
94.93
94.28
Fe 3 Fe 1
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 59
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan telah
ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No. 450/MENKES/SK/IV/2004. ASI
eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6
bulan tanpa diberikan makanan dan minuman, kecuali obat dan vitamin.
Pemberian ASI eksklusif bukan hanya isu nasional maupun juga merupakan isu
global. Pernyataan bahwa dengan pemberian susu formula kepada bayi dapat
menjamin bayi tumbuh sehat dan kuat, ternyata menurut laporan muktahir
UNICEF (Fact About Breast Feeding) merupakan kekeliruan yang fatal, karena
meskipun insiden diare rendah pada bayi yang diberi susu formula, namu pada
masa pertumbuhan berikutnya bayi yang tidak diberi ASI ternyata memiliki
peluang kyang jauh lebih besar untuk menderita hipertensi, jantung, kanker,
obesitas, diabetes, dll.
Cakupan persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Kabupaten
Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebesar (20,6%) dan menurun bilan
dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2011 yaitu sebesar (26,9%). Adapun
hasil cakupan persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2009-2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar IV. 11
Persentase Cakupan Bayi yang Mendapat ASI eksklusif
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009-2012
Sumber : Seksi GIZI Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
0
10
20
30
40
50
60
70
2009 2010 2011 2012
Has. Cak 60.5 29.39 26.9 20.6
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 60
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Beberapa hal yang mungkin mempengaruhi masih rendahnya cakupan
pemberian ASI eksklusif diantaranya yaitu :
1. Masih rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat ASI
dan cara menyusi yang benar.
2. Masih kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas
kesehatan.
3. Faktor sosial budaya.
4. Kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja.
5. Meningkatnya penjualan/pemasaran susu formula.
6. Masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI.
7. Masih banyak tenaga kesehatan ditingkat layanan yang belum peduli atau belum
berpihak pada pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif.
8. Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialiasisi, advokasi dan kampanye
terkait pemberian ASI .
Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan cakupan
pemberian ASI eksklusif diantarnya yaitu : 1). Sosialisasi dan kampanye ASI
eksklusif, 2). KIE melalui media cetak dan leafet, 3). Peningkatan kapasitas tenaga
kesehatan, dan 4). Advokasi dan promosi peningkatan pemberian ASI, serta itu
juga tetap berpedoman pada 10 langkah menuju keberhasilan menyusui, yaitu :
1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberian Air
Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua
petugas.
2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan keterampilan
untuk menerapkan kebijakan tersebut.
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan
penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur
2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.
4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan yang
dilakukan di ruang bersalin (inisiasi dini). Apabila ibu mendapat operasi caesar,
bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar.
5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan
menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 61
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
6. Tidak memberikan makanan dan minuman apapun selain ASI kepada bayi baru
lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam
sehari.
8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap
lama dan frekuensi menyusui.
9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
10. Mengupayakan terbentuknya kelompok pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu
kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit, rumah bersalin atau
sarana pelayanan kesehatan lainnya.
f. Jumlah Balita Ditimbang.
Salah satu upaya untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat adalah
melalui Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang sebagian kegiatannya
dilalaksankan di Posyandu. Penimbangan terhadap bayi dan balita yang
dilakukan di Posyandu merupakan upaya masyarakat memantau pertumbuhan
dan perkembangan bayi dan balita yang diintegrasikan dengan pelayanan
kesehatan dasar lain (KIA, Imunisasi, Pemberantasan Penyakit). Partisipasi
masyarakat dalam penimbangan di posyandu tersebut digambarkan dalam
perbandingan jumlah balita yang ditimbang (D) dengan jumlah balita seluruhnya
(S). Semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam penimbangan di posyandu
maka semakin baik pula data yang dapat menggambarkan status gizi balita.
Cakupan jumlah balita yang ditimbang di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2012 adalah sebesar (40,9%) dan mengalami penurunan bila
dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2011 yaitu sebesar (43,0%). Untuk
Puskesmas dengan cakupan tertinggi adalah Puskesmas Toboali yaitu sebesar
(59,9%) dan Puskesmas dengan cakupan yang terendah adalah Puskesmas
Simpang Rimba yaitu sebesar (18,4%). Gambar dibawah ini menggambarkan
cakupan jumlah balita ditimbang di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009-2012.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 62
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar IV. 12
Persentase Cakupan Jumlah Balita Ditimbang
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009-2012
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Banyak hal yang dapat mempengaruhi tingkat pencapaian partisipasi
masyarakat dalam penimbangan di posyandu antara lain tingkat pendidikan,
tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan gizi, faktor ekonomi dan
sosial budaya.
g. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan.
Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi
pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu, dilanjutkan dengan penentuan
status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus
gizi buruk harus segera ditindaklanjuti dengan rencana tindak yang jelas,
sehingga penanggulangan gizi buruk memberikan hasil yang optimal.
Dari data hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) berdasarkan BB/U dan bukan
berdasarkan jumlah kasus jumlah balita gizi buruk pada tahun 2012 adalah
sebanyak 39 balita dan meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu
sebanyak 32 balita. Tetapi persentase untuk Balita Gizi Buruk yang Mendapatkan
2009 2010 2011 2012
Balita Ditimbang 40.21 41.06 43 40.9
38.5
39
39.5
40
40.5
41
41.5
42
42.5
43
43.5
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 63
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Perawatan pada tahun 2012 adalah sebesar (100%), sehingga semua balita yang
berstatus gizi buruk sudah mendapatkan perawatan secara optimal.
4. Pelayanan Keluarga Berencana
a. Peserta Keluarga Berencan (KB) Baru.
Peserta Keluarga Berencana (KB) Baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS)
yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan/atau PUS yang
menggunakan kembali salaha satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir
masa kehamilannya.
Jumlah PUS di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah sebanyak
40.022 dengan jumlah Peserta KB Baru pada tahun 2012 sebanyak 9.977 (24,9%)
menurun bila dibandingkan dengan jumlah Peserta KB Baru pada tahun 2011
sebanyak 10.426 (24,3%). Peserta KB Baru tahun 2012 tersebut yang
menggunakan kontrasepsi adalah sebagai berikut :
1. MKJP : IUD (1,1%), MOP (0,0%), MOW (0,1%) dan IMPLANT (2,4%).
2. NON MKJP : Suntik (58,1%), PIL (26,0%), KONDOM (12,5%), Obat Vagina
(0,0%) dan Lainnya (0,0%).
Gambar IV. 13
Persentase Pemakaian Kontrasepsi Peserta KB Baru
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
1.1
0
0.1
2.4
58.1
26
12.5
0
0
0 10 20 30 40 50 60 70
IUD
MOP
MOW
IMPLANT
SUNTIK
PIL
KONDOM
OBAT VAGINA
LAINNYA
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 64
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sebagian besar peserta KB baru mempergunakan kontrasepsi Non MKPJ
yang membutuhkan pembinaan secara rutin dan berkelanjutan untuk menjaga
kelangsungan pemakaian kontrasepsi. Proporsi pemakai kontrasepsi suntikan
cukup besar yaitu (58,1%), hal tersebut dapat difahami karena akses untuk
memperoleh pelayanan suntikan relatif lebih mudah, sebagai akibat tersedianya
jaringan pelayanan sampai di tingkat desa/kelurahan sehingga dekat dengan
tempat tinggal peserta KB.
b. Peserta KB Aktif.
Peserta KB aktif adalah akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi
untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan. Cakupan peserta KB
aktif adalah perbandingan antara jumlah peserta KB aktif dengan PUS di satu
wilayah pada kurun waktu tertentu. Cakupan peserta KB aktif menunjukan
tingkat pemanfaatan kontrasepsi di antara PUS.
Cakupan peserta KB aktif di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah
sebesar (58,1%), mengalami penurunan bila dibandingkan dengan pencapaian
pada tahun 2011 yaitu sebesar (85,8%) dan masih berada di bawah target
Indikator SPM (70%). Gambar dibawah ini menunjukan hasil capaian peserta KB
aktif di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009-2012.
Gambar IV. 14
Persentase Cakupan Peserta KB Aktif
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009-2012
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
83.6
126.7
85.8
58.170 70 70 70
2009 2010 2011 2012
Cakupan Target
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 65
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
5. Pelayanan Imunisasi
a. Cakupan Desa/Kelurahan yang Mencapai “Universal Child Immunization” (UCI).
Cakupan Desa/Kelurahan UCI adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari
jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah medapat imunisasi dasar lengkap
dalam waktu satu tahun. UCI (Universal Child Immunization) adalah tercapainya
imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, WUS dan anak
sekolah tingkat dasar.
Cakupan Desa/kelurahan yang mencapai UCI di Kabupaten Bangka Selatan
pada tahun 2012 adalah sebesar (83,0%), mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2011 yaitu sebesar (52,8%). Ada 6
Puskesmas yang telah mencapai cakupan desa/kelurahan yang mencapai UCI
sebesar (100%), Yaitu : Puskesmas Rias, Puskesmas Payung, Puskesmas Pongok,
Puskesmas Tanjung Labu, Puskesmas Tiram dan Puskesmas Batu Betumpang.
sedangkan masih ada 3 Puskesmas yang capaiannya masih berada di bawah
(100%), yaitu : Puskesmas Toboali (77,8%), Puskesmas Airgegas (50,0%)
dan Puskesmas Simpang Rimba (71,4%). Faktor-faktor yang mungkin
berpengaruh terhadap tidak tercapainya Desa/kelurahan UCI di beberapa
Puskesmas, pada umumnya disebabkan karena penghitungan sasaran
(denominator) yang melebihi dengan kondisi riil jumlah sasaran dilapangan.
Gambar IV. 15
Persentase Cakupan Desa/Kelurahan UCI
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Seksi SEPIMKESMA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
0
20
40
60
80
100
20092010
20112012
2009 2010 2011 2012
Cak. UCI 81.1 58.5 52.8 83
Target 100 100 100 100
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 66
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Ada beberapa hal yang mungkin dapat menyebakan belum tercapainya
target imunisasi dasar lengkap, diantara lain sebagai berikut :
1. Karena adanya perbedaan jumlah bayi dibandingkan dengan sasaran yang ada,
hal ini dikarenakan penentuan jumlah sasaran masih berdasarkan angka estimasi
jumlah penduduk, bukan dari hasil pendataan.
2. Belum semua Puskesmas membuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
imunisasi secara rutin (bulanan, triwulan) dikarenakan banyak petugas
imunisasi yang merangkap dengan tugas lain.
3. Belum dilakukan pelaksanaan sweeping atau kunjungan rumah untuk
melengkapi status imunisasi pada daerah-daerah yang cakupan imunisasinya
masih rendah, pada umumnya disebabkan keterbatasan sumber daya atau tenaga
banyak yang merangkap dengan tugas lain.
4. Masih ada sebagian kecil orang tua yang menolak anaknya untuk diimunisasi
dikarenakan keyakinan, adat, kepercayaan agama, dan lain-lain.
b. Cakupan Imunisasi Bayi.
Upaya untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi
serta anak balita dilaksanakan program imunisasi baik program rutin maupun
program tambahan/suplemen untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) seperti TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis
B, dan Campak. Bayi seharusnya mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri
dari BCG 1 kali, DPT-HB 3 kali, Polio 4 kali, Hepatitis B 1 kali dan Campak 1 kali.
Sebagai indikator kelengkapan status imunisasi dasar lengkap bagi bayi dapat
dilihat dari hasil cakupan imunisasi campak, karena imunisasi campak
merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi umur 9 (sembilan)
bulan dengan harapan imunisasi sebelumnya sudah diberikan dengan lengkap
(BCG, DPT-HB, POLIO, dan HB).
Jumlah sasaran bayi pada tahun 2011 adalah sebanyak 3.623, dengan hasil
cakupan masing-masing jenis imunisasi pada tahun 2011 adalah sebagai
berikut: BCG 3.481 Bayi (96,1%), DPT1-HB1 3.663 (101,1%), DPT3-HB3 3.255
(89,8%), Polio 3.504 Bayi (96,7%) dan Campak 3.183 Bayi (87,9%). Adapun
hasil cakupan imunisasi bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 – 2012
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 67
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar IV. 16
Persentase Cakupan Imunisasi Bayi
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Seksi SEPIMKESMA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
c. Cakupan Wanita Usia Subur (WUS) yang Mendapat Imunisasi TT.
Imunisasi TT adalah pemberian imunisasi TT pada WUS (Usia 15-39 tahun)
sebanyak lima dosis dengan interval tertentu yang berguna bagi kekebalan
seumur hidup. Jumlah sasaran ibu hamil pada tahun 2012 adalah sebanyak
3.985 Bumil, dengan rincian hasil cakupan untuk WUS yang mendapat
imunisasi TT di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebagai
berikut : TT1 sebanyak 548 Bumil (13,8%), TT2 sebanyak 1.148 (28,8%), TT3
sebanyak 1.239 Bumil (31,1%), TT4 sebanyak 741 Bumil (18,6%), TT5
sebanyak 505 Bumil (12,7%) dan TT2+ sebanyak 3.633 (91,2%).
6. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
a. Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas meliputi kegiatan
pelayanan dasar gigi dan upaya kesehatan gigi di sekolah. Kegiatan pelayanan
kesehatan dasar gigi adalah tumpatan (penambalan) gigi tetap dan pencabutan
gigi tetap. Indikasi dari perhatian masyarakat adalah bila tumpatan gigi
2009 2010 2011 2012
BCG 105.52 86.44 102.7 96.1
DPT1-HB1 106.51 87.28 99.1 101.1
DPT3-HB3 100 80.57 86.4 89.8
POLIO3 104.74 80.49 89.5 96.7
CAMPAK 99.67 82.66 79.2 87.9
0
20
40
60
80
100
120P
ers
en
tase
(%
)
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 68
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
tetap semakin bertambah banyak berarti masyarakat lebih memperhatikan
kesehatan gigi yang merupakan tindakan preventif, sebelum gigi tetap betul-
betul rusak dan harus dicabut. Pencabutan gigi tetap adalah tindakan kuratif
dan rehabilitatif yang merupakan tindakan terakhir yang harus diambil oleh
seorang pasien.
Tahun 2012 untuk jumlah tumpatan gigi tetap berdasarkan laporan dari
Puskesmas adalah hanya sebanyak 25, sementara untuk jumlah pencabutan
gigi tetap adalah sebanyak 929. Data yang ada tersebut menandakan bahwa
motivasi masyarakat dalam mempertahankan kualitas kesehatan giginya belum
maksimal, oleh karena itu masih perlu diperlukan penyuluhan yang terus
menerus agar masyarakat memeriksakan giginya secara teratur dan
berkelanjutan.
Melalui pemeriksaan gigi ini dapat mengontrol fungsi kunyah gigi agar tetap
baik, sehingga sistim pencernaan semakin bagus, yang pada akhirnya kesehatan
secara umum akan meningkat dan diharapkan di tahun-tahun mendatang
jumlah pencabutan gigi tetap trenya semakin menurun.
b. Murid SD/MI Yang Mendapat Pemeriksaan dan Perawatan Gigi dan Mulut.
Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lainnya adalah Upaya
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang merupakan upaya promotif dan preventif
kesehatan gigi khususnya unutk anak sekolah. Kegiatan UKGS meliputi
pemeriksaan gigi pada seluruh murid untuk mendapatkan murid yang perlu
perawatan gigi, kemudian melakukan perawatan pada murid yang memerlukan
perawatan terhadap gigi dan mulutnya.
Persentase cakupan jumlah murid yang diperiksa pada tahun 2012 adalah
sebesar (100%) dan tidak terjadi penurunan maupun peningkatan bila
dibandingkan dengan persentase pada tahun 2011 yaitu sebesar (100%).
Sedangkan untuk persentase cakupan jumlah murid yang mendapatkan
perawatan adalah sebesar (100%). Berikut dibawah ini dapat dilihat hasil
cakupan Murid SD/MI yang mendapatkan pemeriksaan gigi dan mulut di
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 – 2012.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 69
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar IV. 17
Persentase Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Murid SD/MI
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Seksi Bina Keperawatan dan Kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
7. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
Pelayanan kesehatan usia lanjut yaitu pelayanan penduduk usia 60 tahun ke
atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuia dengan standar oleh tenaga
kesehatan, baik di puskesms maupun di posyandu/kelompok usia lanjut.
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2012 adalah sebesar (12,43%) dengan jumlah usia lanjut sebanyak 3.395
jiwa dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan hanya sebanyak 422 jiwa,
sehingga masih jauh dibawah target cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut yaitu
sebesar (70%). Puskesmas dengan cakupan tertinggi adalah Puskesmas Tanjung
Labu yaitu sebesar (29,03%) dan yang terendah adalah Pusekesmas Toboali yaitu
sebesar (5,38%).
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2009 2010 2011 2012
Has. Cak 29.95 24.49 100 100
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 70
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar IV. 18
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
Di Puskesmas dan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Promkes & Kes. Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut dan belum adanya
Puskesmas yang mencapai target pelayanan kesehatan usia lanjut tahun 2012,
menggambarkan bahwa Puskesmas-Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan belum
memperhatikan pelayanan kesehatan untuk kelompok pra usila dan usila yang
merupakan kelompok usia berisiko.
8. Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
Gawat darurat level 1 adalah tempat pelayanan gawat darurat yang memmiliki
dokter umum on site (berada ditempat) 24 jam dengan kualifikasi GELS dan/atau
ATLS + ACLS, serta memiliki alat tranportasi dan komunikasi.
GELS : General Emergency Life Support.
ATLS : Advance Trauma Life Support.
ACLS : Advance Cardiac Life Support.
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat
diakses masyarakat merupakan sarana kesehatan yang telah mempunyai
kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standar dan
Batu Betumpang
Rias
Tiram
Tanjung Labu
Pongok
Simpang Rimba
Payung
Airgegas
Toboali
Kabupaten
11.47
12.31
17.52
29.03
11.01
12.36
12.99
16.4
5.38
12.43
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
Has. Cak Target
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 71
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
dapat diakses oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Sarana kesehatan yang
dimaksud dalam hal ini adalah Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit
Khusus Lainnya, Puskesmas dan Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya. Di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 jumlah sarana pelayanan kesehatan
yang termasuk dalam kategori Pelayanan Gawat Darirat Level 1 ada sebanyak 11
unit, yang terdiri dari 1 unit RSUD, 9 unit Puskesmas ( 4 Puskesmas Perawatan dan
5 Puskesmas Non Perawatan) dan 1 unit Pusyandik. Adapun cakupan sarana
kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat level 1 dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar IV. 19
Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Bina Pelayanan Medik Dasar dan Rujukan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
9. Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani <24 Jam
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah Timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu
desa/kelurahan dalam kurun waktu tertentu. Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit
menular dan keracunan masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada.
Tingginya frekuensi Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti Demam Berdarah Dengue
(DBD), Chikungunya, Diare, Malaria dan lain-lain, disamping menimbulkan korban
kesakitan dan kematian juga berdampak pada situasi sosial ekonomi masyarakat
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
RSUD Puskesmas Pusyandik
Gadar Level 1 100 44.44 100
Pe
rse
nta
se (
%)
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 72
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
secara umum, kondisi tersebut menuntut upaya atau tindakan secara cepat dan
tepat (kurangd dari 24 jam) untuk menanggulangi setiap KLB serta melaporkan
kepada tingkat administrasi kesehatan.
Gambar IV. 20
Jumlah Desa/Kelurahan Yang Terkena KLB
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Seksi SEPIMKESMA Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa jumlah desa/kelurahan yang
terkena KLB di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009-2012 mengalami fluktuasi
yaitu dari 2 desa/kelurahan pada tahun 2009 menurun menjadi 1 desa/kelurahan
pada tahun 2010, serta pada tahun 2011 dan tahun 2012 mengalami peningkatan
kembali menjadi 10 desa/kelurahan pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 11
desa/kelurahan pada tahun 2012.
2
1
10 11
2009 2010 2011 2012
Desa/Kel terkena KLB
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 73
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar IV. 21
Persentase Desa/Kelurahan Terkena KLB yang Ditangani <24 Jam
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Seksi SEPIMKESMA Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa untuk persentase
desa/kelurahan terkena KLB yang ditangani <24 jam dari tahun 2009 sampai
dengan tahun 2012 sudah mencapai 100% dan sudah mencapai dari terget Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yaitu sebesar 100%.
10. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Upaya Penyuluhan adalah semua usaha secara sadar dan berencana yang
dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip-prinsip pendidikan
dalam bidang kesehatan. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan dibagi menjadi 2
yaitu Penyuluhan Kelompok dan Penyuluhan Massa. Penyuluhan Kelompok adalah
Penyuluhan yang dilakukan pada kelompok sasaran tertentu, sedangkan
Penyuluhan Massa adalah Penyuluhan yang dilakukan dengan sasaran massal,
seperti pameran, pemutaran film, melalui media massa (cetak dan elektronik).
Penyuluhan kelompok pada tahun 2012 dilakukan sebanyak 97 kali dan
penyuluhan massa sebanyak 20 kali. Berikut dibawah ini dapat dilahat secara
lengkap jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan pada tahun 2012.
0 20 40 60 80 100 120
2009
2010
2011
2012
2009 2010 2011 2012
Ditangani <24 jam 100 100 100 100
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 74
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar IV. 22
Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan dan Komunitas Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar adalah suatu cara
penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas
usaha bersama dan kekluargaan, berkesinambungan dengan mutu yang terjamin
dan biaya yang terkendali.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Pemerintah
telah berupaya mengembangkan, salah satunya adalah dengan mengembangkan
suatu upaya kesehatan melalui program jaminan kesehatan. Program ini
dikembangkan dengan tujuan merubah pola pembayaran yang biasanya dibayar
setelah pelayanan diberikan dan pelayanan kesehatan yang diterima secara
komprehensif.
10
10
10
12
8
12
12
8
12
3
3
1
2
1
3
3
2
1
3
1
Batu Betumpang
Rias
Tiram
Pongok
Tanjung Labu
Simpang Rimba
Payung
Airgegas
Toboali
Dinkes
Peny. Massa Peny. Kelompok
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 75
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Berdasarkan laporan Puskesmas, pada tahun 2012 jumlah penduduk yang
terkover oleh berbagai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Pra Bayar
sebesar 172.528 jiwa atau seluruh penduduk Kabupaten Bangka Selatan, dengan
perincian sebagai berikut.
Gambar IV. 23
Persentase Cakupan Kepesertaan Program JPK Pra Bayar
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan dan Komunitas Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
Terlihat bahwa persentase terbesar merupakan kontribusi dari Program JKBS
(Jaminan Kesehatan Bangka Selatan) sebesar 87%, dimana pembiayaan kesehatan
Program JKBS merupakan program jaminn pelayanan kesehatan yang memang
ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan guna memberikan
pelayanan kesehatan yang gratis dan optimal. Jaminan pelayanan kesehatan pra
bayar lain yang ada adalah Askeskin (Jamkesmas) dengan cakupan kepesertaan
sebesar 10%, diikuti oleh program Askes sebesar 3% dan Jamsostek sebesar 0%
(dikarenakan data yang dibutuhkan tidak tersedia).
Pencapaian tersebut jika dibandingkan dengan target SPM Cakupan penduduk
yang menjadi peserta JPK Pra Bayar yaitu sebesar 80% penduduk terkover oleh
berbagai JPK, maka pencapaian pada tahun 2012 ini sudah mencapai target.
ASKES3%
ASKESKIN10%
JKBS87%
JAMSOSTEK0%
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 76
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pengembangan JPK Pra Bayar, antara lain
adalah :
Kebijakan yang selalu berubah-ubah, sehingga daerah sulit menyikapinya.
Belum optimalnya fungsi masing-masing pelaku JPK Pra Bayar (Bapim, Bapel, PPK
dan Peserta).
Belum mantapnya komitmen para pengambil kebijkan dalam pengembangan JPK
Pra Bayar.
Sosialisasi dan advokasi yang belum optimal.
Dukungan lintas program/lintas sektor yang belum optimal.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mencanangkan “Universal
Coverage” kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan pada tahun 2014 yang
berarti bahwa seluruh penduduk di Indonesia pada tahun 2014 harus memiliki
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin
Pelayanan kesehatan yang diberikan bagi pasien masyarakat miskin dan
tidak mampu meliputi pelayanan kesehatan di Puskesmas dan di Rumah Sakit.
Pelayanan kesehatan di Puskesmas meliputi rawat jalan tingkat pertama, rawat
inap tingkat pertama, persalinan normal di Puskesmas dan jaringannya,
pelayanan gawat darurat, dan pelayanan transport untuk rujukan bagi pasien.
Sedangkan pelayanan di Rumah Sakit meliputi rawat jalan tingkat lanjut, rawat
inap tingkat lanjut, pelayanan obat dan bahan habis pakai, pelayanan penunjang
medik dan pelayanan tindakan lainnya.
Pada tahun 2012 masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan
kesehatan rawat jalan di sarana pelayanan strata 1 sebanyak 22.789 jiwa
(134,9%), sedangkan di sarana pelayanan strata 2 dan strata 3 sebanyak 289
jiwa (1,7%).
3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin
Pelayanan kesehatan yang diberikan bagi pasien masyarakat miskin dan
tidak mampu meliputi pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit,
selain mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan juga mendapatkan
pelayanan kesehatan rawat inap.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 77
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Pada tahun 2012 masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan
kesehatan rawat inap di sarana pelayanan strata 1 sebanyak 1.532 jiwa (9,1%),
sedangkan di sarana pelayanan strata 2 dan strata 3 sebanyak 121 jiwa (0,7%).
4. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan
Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru di sarana
pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu. Cakupan kunjungan rawat jalan di sarana pelayana kesehatan di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahpun 2012 adalah sebesar 56.135 jiwa
(32,5%) dan meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar
54.754 jiwa (31,7%).
Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap baru di sarana
pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap di sarana pelayana kesehatan di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebesar 6.250 jiwa (3,6%)
dan mengalami peningkatan jika dibandingkan denga tahun 2011 yaitu sebesar
6.129 (3,6%).
5. Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan
Pelayanan gangguan jiwa adalah pelayanan pada pasien yang mengalami
gangguan kejiwaan, yang meliputi gangguan pada perasaan, proses pikir dan
perilaku yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan
dalam melaksanakan peran sosialnya.
Permasalahan yang ada saat ini adalah belum adanya sarana pelayanan
kesehatan yang mempunyai klinik jiwa, serta karena belum tersedianya tenaga
medis jiwa dan tidak banyak kasus jiwa di masyarakat yang berobat di sarana
pelayanan kesehatan. Dari permasalahan tersebut, upaya yang perlu dilakukan
adalah peningkatan pembinaan program kesehatan jiwa di sarana kesehatan
pemerintah dan swasta, pelatihan bagi dokter dan paramedis puskesmas
terutama upaya promotif dan preventif, serta meningkatkan pelaksanaan sistem
monitoringd dan evaluasi pencatatan dan pelaporan program kesehatan jiwa
yang optimal dan sebaik mungkin.
Berdasarkan laporan dari Puskesmas jumlah kunjungan gangguan jiwa di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebanyak 114 jiwa dan
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 78
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
mengalami penurunan yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan
cakupan pada tahun 2011 yaitu sebanyak 1.641 jiwa.
6. Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit
a. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di Rumah Sakit / Gross
Death Rate (GDR).
Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian umum di Rumah Sakit
untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Rata-rata mutu pelayanan rumah
sakit di Kabupaten Bangka Selatan masih dalam taraf yang baik, hal dapat
dilihat dari Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di RS (GDR)
pada tahun 2012 dengan rata-rata yaitu sebesar 14,9, sedangkan angka yang
dapat dimaklumi maksimalnya adalah sebesar 45.
b. Angka Kematian Penderita Yang Dirawat ≥ 48 Jam / Net Death Rate (NDR).
Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat
di Rumah Sakit untuk tiap-tiap 1.000 penderita. Angka Net Death Rate (NDR)
adalah untuk mengetahui mutu pelayanan atau perawatan rumah sakit. Nilai
NDR yang dapat ditolerir adalah 25 per 1.000 penderita keluar. Rata-rata
NDR di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebesar 1,1 dan
masih berada di bawah angka/nilai yang dapat ditolerir.
7. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
Dalam menentukan peningkatan saran rumah sakit, indikator yang
digunakan antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan, diukur
dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidur serta rasio terhadap jumlah
penduduk ayang ada.
a. Pemakaian Tempat Tidur / Bed Occupancy Rate (BOR).
Bed Occupancy Rate (BOR) merupakan persentase pemakaian tempat
tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini dipergunakan untuk menilai
kinerja rumah sakit dengan melihat persentase pemanfaatan tempat tidur
rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR). Angka BOR yang rendah
menunjukan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh
masyarakat. Angka BOR yang tinggi (>85%) menunjukan tingkat
pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu pengembangan rumah
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 79
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
sakit atau penambahan tempat tidur. BOR yang ideal untuk suatu rumah
sakit adalah antara 60% sampai dengan 80%.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan jumlah rumah sakit
sebanyak 1 unit rumah sakit dan mempunyai tingkat pemanfaatan BOR
sebesar 37,6%, dengan jumlah hari perawatan sebanyak 7.953 dan dengan
jumlah tempat tidur sebanyak 58.
b. LOS (Length of Stay) dan TOI (Turn Over Interval).
LOS (Length of Stay) adalah rata-rata lama rawatan (dalam satuan hari)
sesoarng pasien. Rata-rata LOS di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2012 adalah sebesar 2,2 dan mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan jumlah rata-rata LOS pada tahun 2011 yaitu sebesar 2,1. Hal ini
dikarenakan adanya peningkatan pada jumlah hari perawatan dan pada
jumlah pasien keluar (hidup + mati) dibandingkan dengan tahun 2011.
TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Semakin besar TOI maka
efesiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek. Angka ideal untuk TOI
adalah 1 -3 hari. Rata-rata TOI di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2012 adalah sebesar 3,7 dari 1 Rumah Sakit yang ada dan menurun bila
dibandingkan dengan rata-rata TOI pada tahun 2011 yaitu sebesar 3,9.
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
1. Persentase Rumah Tangga ber PHBS
Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah Rumah
tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang
meliputi 10 indikator yaitu : 1). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
2). Bayi diberi ASI eksklusif, 3). Balita ditimbang setiap bulan, 4). Menggunakan
air bersih, 5). Mencucui tangan dengan air bersih dan sabun, 6). Menggunakan
jamban sehat, 7). Memberantas jentik dirumah sekali seminggu, 8). Makan sayur
dan buah setiap hari, 9). Melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan 10). Tidak
merokok di dalam rumah.
Perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga merupakan upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 80
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
PHBS dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko
terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data hasil pengkajian PHBS tatanan rumah tangga yang
dilaporkan oleh Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 dari
37.491 rumah tangga yang ada, yang di pantau adalah sebanyak 11.550 rumah
tangga dan yang ber PHBS adalah sebanyak 1.879 rumah tangga (16,3%) dari
jumlah rumah tangga yang dipantau. Perubahan perilaku tidak dapat terjadi
dalam waktu singkat , tetapi memerlukan proses yang panjang termasuk
didalamnya perlu upaya pemberdayaan masyarakat yang berkesinambungan
dan berkelanjutan.
D. KEADAAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap derajat
kesehatan, disamping perilaku dan pelayanan kesehatan. Program lingkungan sehat
bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui
pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakan pembangunan lintas
sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut
meliputi : 1). Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar, 2). Pemeliharaan dan
pengawasan kualitas lingkungan, 3). Pengendalian dampak risiko lingkungan, dan 4).
Pengembangan wilayah sehat.
Pencapaian tujuan penyehatan lingkugan merupakan akumulasi berbagai
pelaksanaan kegiatan dari berbagai lintas sektor, peran swasta dan serta masyarakat.
Pengelolaan kesehatan lingkungan merupakan penanganan yang paling kompleks,
kegiatan tersebut sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya, berbagai lintas
sektor ikut serta berperan, seperti Bappeda, LH dan Dinas Kesehatan serta dan yang
lain-lainnya.
1. Persentase Rumah Sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah yang
sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
rumah yang memiliki jamban sehat, sarna air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 81
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Konstruksi rumah rumah dan
lingkungan yang tidak baik dan tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor
risiko penularan berbagai macam jenis penyakit, khususnya penyakit berbasis
lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Flu Burung, TBC, ISPA
dan Lain-lain.
Pada tahun 2012 dari sebanyak 37.491 rumah yang diperiksa dan yang
memenuhi syarat rumah sehat adalah sebanyak 27.224 (72,6%) lebih sedikit bila
dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar (75,4%). Berikut dibawah ini
disajikan cakupan persentase rumah sehat di Kabupaten Bangka Selatan dari tahun
2009 – 2012.
Gambar IV. 24
Persentase Rumah Sehat
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
2. Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan
Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air minum dan
penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan sarana yang dibangun,
melalui kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang ditanda tangani oleh
Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian
63.81
59.52
75.472.6
2009 2010 2011 2012
% Rumah Sehat
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 82
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Pekerjaan Umum cukup signifikan terhadap penyelenggaraan kegiatan penyediaan
air bersih dan sanitasi khususnya di daerah.
Strategi pelaksanaan diantaranya, meliputi penerapan pendekatan tanggap
kebutuhan, peningkatan sumber daya manusia, kampanye kesadaran masyarakat,
upaya peningkatan penyehatan lingkungan, pengembangan kelembagaan dan
penguatan sitem monitoring serta evaluasi pada semua tingkatan proses
pelaksanaan menjadi acuan pola pendekatan kegiatan penyediaan Air Bersih dan
Sanitasi.
Pada dasarnya Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air
bersih bagi kebutuhan pokok minimal sehari – hari guna memenuhi kehidupan yang
sehat, bersih dan produktif (UU No. 7 Tahun 2004, pasal 10). Namun pada
kenyataannya persentase penduduk miskin masih tinggi, sehingga kemampuan
untuk mendapat akses ke sarana penyediaan air minum yang memenuhi syarat
masih sangat terbatas. Gambar dibawah ini menunjukan persentase akses air bersih
keluarga menurut jenis sarana air berish yang digunakan di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2012.
Gambar IV. 25
Persentase Akses Air Bersih Menurut Jenis Sarana Air Bersih
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
28%
2%
0%
37%
11%
3%
19%Kemasan
Ledeng
SPT
SGL
Mata Air
PAH
Lainnya
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 83
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
3. Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Kepemilikan sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga meliputi
jamban, tempat sampah dan pengelolaan air limbah. Di Kabupaten Bangka Selatan
pada tahun 2012 jumlah keluarga yang telah memiliki jamban sehat sebanyak 8.768
(32,0%), tempat sampah sehat sebanyak 23.721 (100%) dan pengelolaan air limbah
sebanyak 4.381 (11,4%).
Gambar IV. 26
Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
4. Persentase Tempat – Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat
Tempat – tempat umum dan pengelolaan makanan adalah kegiatan bagi
umum yang dilakukan oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang
langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap
serta memiliki fasilatas. Pengawasan sanitasi tempat umumbertujuan untuk
mewujudkan kondisi yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat
pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak
2009 2010 2011 2012
Jamban Sehat 72.6 74.55 14.9 32
Tempat Sampah Sehat 68.01 72.18 0 100
Peng. Air Limbah Sehat 53.66 54.5 13 11.4
0
20
40
60
80
100
120
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 84
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya. Resiko dari
pengelolaan makanan mempunyai peluang yang besar dalam penularan penyakit
karena jumlah konsumen relatif banyak dalam waktu yang bersamaan.
Tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan meliputi hotel,
restoran/rumah makan, pasar TUPM lainnya. Cakupan pengawasan tempat-tempat
umum yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan
adalah sebagai berikut yaitu : Cakupan Hotel yang sehat sebesar (100%), cakupan
restoran/rumah makan yang sehat sebesar (90,38%), cakupan pasar yang sehat
sebesar (100%) dan cakupan TPUM lainnya yang sehat sebesar (73,24%). Tempat-
tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM) seluruhnya yang diperiksa
sebanyak 271 buah dan yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 209 buah
dengan persentase sebesar (77,12%).
5. Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya
Kondisi kesehatan lingkungan pada institusi meliputi sarana pelayanan
kesehatan, sarana pendidikan, instalasi pengolahan air minum, sarana ibadah,
perkantoran dan sarana lain dititik beratkan pada aspek hygiene sarana sanitasi
yang erat kaitannya dengan kondisi fisik bangunan institusi tersebut.
Gambar IV. 27
Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
100
100
100
100
72.65
72.66
96.2
100
61.29
61.29
54
87.7
60.78
60.78
67.7
95.2
53.57
53.57
57.3
60.3
2009
2010
2011
2012
Sarkes Pendidikan Ibadah Kantor Sarana Lainnya
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan 85
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Pada tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan pencapaian cakupan untuk
institusi yang dibina kesehatan lingkungannya yaitu adalah sebagai berikut :
persentase cakupan sarana kesehatan adalah sebesar (100%), persentase cakupan
sarana pendidikan adalah sebesar (100%), persentasae cakupan sarana ibadah
adalah sebesar (87,7%), persentase cakupan perkantoran adalah sebesar (95,2%)
dan persentase cakupan sarana lain adalah sebesar (60,3%).
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 86
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
A. SARANA KESEHATAN
1. Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat
Ketersediaan obat (stock obat) adalah Jumlah jenis obat tertentu sesuai satuannya
yang tersedia di suatu daerah/wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu (biasanya
satu tahun) yang digunakan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah
tersebut.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan dari 34 jenis obat yang dilaporkan
oleh Puskesmas, stock terbanyak adalah Tablet Tambah Darah (FE) tablet 100 bks/ktk
16.140 bks/ktk dengan pemakaian rata-rata perbulan 50 bks/ktk sedangkan unutk
tingkat kecukupan obat tertinggi adalah obat Glukosa larutan infus 5% steril. Gambar
dibawah ini menampilkan ketersediaan obat menurut jenis obat di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2012.
2. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola
Sarana Pelayanan Kesehatan terdiri dari RSU, RSJ, RSB, RS Khusus lainnya,
Puskesmas Perawatan, Puskesmas Non Perawatan, Pustu, Puskesling, RB, BP/Klinik,
Praktek Dokter Bersama, Praktek Dokter Perorangan dan Praktek Pengobatan
Tradisional, Poskesdes, Posyandu, Apotek, Toko Obat, GFK, Industri Obat Tradisional
dan Industri Kecil Obat Tradisional.
Jumlah sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012
sebanyak 258 unit, yang terbagi dalam 2 kepemilikan yaitu Kabupaten/Kota 217
(84,10%) dan swasta sebanyak 41 (16%).
Sarana Pelayanan Kesehatan yaitu terdiri dari Rumah Sakit Umum 1 unit,
Puskesmas Perawatan sebanyak 4 unit, Puskesmas Non Perawatan sebanyak 5 unit,
Puskesmas Keliling sebanyak 15 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 29 unit, Balai
Pengobatan/Klinik sebanyak 1 unit, Praktik Dokter Perorangan sebanyak 26 unit,
Poskesdes sebanyak 48 unit, Posyandu sebanyak 114 unit, Apotek sebanyak 10 unit,
Toko Obat sebanyak 4 unit, dan GFK sebanyak 1 unit.
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 87
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sarana kesehatan dengan persentase tertinggi adalah Posyandu yaitu sebesar 44%,
sedangkan menurut kepemilikannya, sarana kesehatan dengan persentase tertinggi
adalah Kabupaten/Kota sebesar 84,10%.
3. Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4 Spesialis
Dasar
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan laboratorium kesehatan yang
dapat di askes masyarakat adalah cakupan sarana kesehatan yang telah mempunyai
kemampuan untuk melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standar
dan dapat di akses oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Kemampuan
pelayanan laboratorium kesehatan yang dimaksud adalah upaya pelayanan penunjang
medik untuk mendukung dalam pelayanan medik, untuk menegakkan diagnosis dokter
di rumah sakit.
Maksud sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan Labkes adalah
kemampuan untuk menyelenggarakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai
dengan standar, sedangkan yang dimaksud dengan memiliki 4 spesialis dasar yaitu
adalah sarana pelayanan kesehatan yang telah memiliki 4 dokter spesialis, yaitu
meliputi spesialis kandungan dan kebidanan, spesialis bedah, spesialis penyakit dalam
dan spesialis anak.
Gambar V. 1
Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Bina Pelayanan Medik Dasar dan Rujukan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
RSU RSJ RSK Puskesmas
LabKes 100 0 0 100
0
20
40
60
80
100
120
Pe
rse
nta
se
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 88
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sarana Kesehatan dengan kemampuan LabKes yang dapat di akses masyarakat di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebesar 100%, dengan perincian
untuk RSU sebesar 100%, RSJ sebesar 0% dikarenakan tidak adanya RSJ di Kabupaten
Bangka Selatan pada tahun 2012, RSK sebesar 0% dikarenakan tidak adanya RSK di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012, dan Puskesmas sebesar 100%.
Rumah Sakit Umum Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 belum memiliki
minimal 4 spesialis dasar, dimana hal ini berkaitan dengan disyaratkannya
penyelenggaraan empat pelayanan kesehatan spesialis dasar pada perizinan pendirian
sebuah rumah sakit.
4. Posyandu Menurut Strata
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, utamanya lima program prioritas, yaitu Kesehatan Ibu dan
Anak, Keluarga Berenana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare, dengan
tujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Untuk memantau perkembangan posyandu, posyandu dikelompokkan ke dalam 4
strata yaitu sebagai berikut :
Posyadu Pratama : Poyandu yang kegiatan pelayananya belum rutin dan jumlah
kader masih terbatas.
Posyandu Madya : Posyandu dengan kegiatan teratur dibandingkan posyandu
pratama dan jumlah kader 5 orang.
Posyandu Purnama : Posyandu denga frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun,
rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya
yaitu KIA, KB, GIZI, Imunisasi dan Penanggulangan Diare lebih dari 50%, serta sudah
ada program tambahan.
Posyandu Mandiri : Posyandu yang sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur,
cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat
telah menjangkau 50% KK.
Dimana yang termasuk ke dalam Posyandu Aktif adalah Posyandu dengan status
Stratanya sudah Purnama dan Mandiri. Posyandu Aktif adalah Posyandu yang telah
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 89
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
melaksanakan kegiatan hari buka dengan frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata
jumlah kader yang bebrtugas 5 orang atau lebih, cakupan utama (KIA, KB, GIZI,
Imunisasi dan Penanggulangan Diare) lebuh dari 50% dan sudah satu atau lebih
program tambahan, serta cakupan dana sehat <50%. Gambaran perkembangan strata
posyandu di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
Gambar V. 2
Posyandu Menurut Strata
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan dan Komunitas Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah posyandu dengan status strata
madya adalah jumlah posyandu yang terbanyak dan posyandu dengan status strata
mandiri adalah jumlah posyandu yang paling sedikit. Kegiatan revitalisasi posyandu
masih perlu mendapat perhatian dari semua sektor/pihak terkait, termasuk didalamnya
adalah dengan mengoptimalkan fungsi posyandu yang sudah terbentuk di tingkat
Kabupaten, Kecamatan dan di Desa/Kelurahan.
Pratama Madya Purnama Mandiri PosyanduAktif
Total
6
63
41
4
45
114
Posyandu
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 90
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
5. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada,
termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
merupakan upaya kesehatan yang berasal dari, oleh dan untuk masyarakat. UKBM
dibentuk atas kemauan masyarakat itu sendiri yang difasilitasi dan dibina oelh tenaga
kesehatan. Bentuk UKBM diantaranya adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos
Kesehatan Desa (Poskesdes), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Puskesmas, dan Desa
Siaga.
Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu Poskesdes atau sarana
kesehatan di Desa tersebut. Tenaga Poskesdes minimal adalah 1 (satu) orang bidan
yang dibantu 2 (dua) orang kader dan merupakan koordinator dari UKBM yang ada.
Sampai dengan akhir Tahun 2012 jumlah Poskesdes yang ada di Kabupaten Bangka
Selatan adalah sebanyak 48 unit Poskesdes.
Desa Siaga merupakan salah satu pendukung untuk mewujudkan masyarakat yang
mandiri untuk hidup sehat, dengan desa penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana
dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Dengan konsep membangun suatu
sistem di desa yang bertanggungjawab memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri, di
bawah bimbingan dan interaksi dengan seorang bidan dan 2 (dua) orang kader.
Sampai dengan akhir Tahun 2012 jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Bangka
Selatan adalah sebanyak 53 desa/kelurahan dengan rincian sebanyak 46 desa siaga dan
sebanyak 33 desa siaga aktif. Jumlah desa/kelurahan, desa siaga dan desa siaga aktif
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 91
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar V. 3
Jumlah Desa Siaga Dan Desa Siaga Aktif
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan dan Komunitas Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
6. Data Dasar Pusekesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), yang pengelolaannya ada di bawah Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat. Puskesmas sendiri merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pengembangan kesehatan
di suatu wilayah kerja (Departemen Kesehatan RI, 2004).
Puskesmas terdiri dari Puskesmas Perawatan, Puskesmas Non Perawatan,
Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Bangka
Selatan pada tahun 2012 sebanyak 9 Puskesmas, dengan rincian 5 Puskesmas Non
Perawatan dan 4 Puskesmas Perawatan, dibantu dengan 29 Puskesmas Pembantu
(Pustu) yang tersebar di seluruh Kabupaten Bangka Selatan. Sedangkan untuk jumlah
Puskesmas Keliling di Kabupaten Bangka Selatan sampai akhir tahun 2012 adalah
sebanyak 15 buah.
0
10
20
30
40
50
60
Jlh.Desa/Kel
Desa Siaga Desa SiagaAktif
Cakupan 53 46 33
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 92
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar V. 4
Jumlah Puskesmas, Puskesmas Perawatan & Non Perawatan, Pustu & Pusling
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
B. TENAGA KESEHATAN
Dalam pembangunan bidang kesehatan diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini
adalah tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan upaya kesehatan
dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan
dan pengembangan tenaga kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun
masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah setiap orang ynag
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Jenis tenaga kesehatan
0 5 10 15 20 25 30 35
Puskesmas
PKM. Perawatan
PKM. Non Perawatan
Pustu
Pusling
PuskesmasPKM.
PerawatanPKM. NonPerawatan
Pustu Pusling
Jumlah 9 4 5 29 15
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 93
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, dan tenaga keteknisan medis.
Tenaga kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 berjumlah sebanyak 586
orang, yang terdiri dari tenaga medis (dokter, dokter gigi dan dokter spesialis), tenaga
perawat (perawat dan perawat gigi), tenaga bidang, tenaga farmasi (apoteker, sarjana
farmasi, diploma farmasi, asisten apoteker/SMF/SAA), tenaga ahli gizi (DIV/S1 gizi, DIII
gizi, DI gizi), tenaga sanitarian (sarjana sanitasi, DIII sanitasi, DI sanitasi), tenaga ahli
kesehatan masyarakat (S1/S2 kesehatan masyarakat, DIII kesehatan masyarakat), tenaga
keteknisan medis dan tenaga keterapian fisik.
Jumlah tenaga kesehatan tersebut menurun bila dibandingkan dengan jumlah tenaga
kesehatan pada tahun 2011 yaitu sebanyak 610 orang. Penurunan jumlah tenaga kesehatan
tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang
mungkin semakin rendah. Kebutuhan tenaga kesehatan belum dapat terpenuhi, khsusunya
di tingkat Kabupaten dikarenakan beban terhadap penganggaran pegawai serta belum
berjalannya kegiatan mobilisasi tenaga kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan serta
penempatan tugas tenaga kesehatan tersebut.
1. Jumlah Dan Rasio Tenaga Medis (dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis) di
Sarana Kesehatan
Jumlah tenaga medis di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 yang bekerja di
sarana kesehatan adalah sebanyak 33 orang, yang terdiri dari dokter umum sebanyak
27 orang, dokter gigi sebanyak 6 orang dan dengan tidak adanya dokter spesialis (0
dokter spesialis). Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 yang
berjumlah 32 orang.
Untuk rasio dokter umum di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 per 100.000
penduduk adalah sebesar 15,64 dan sama dengan rasio pada tahun 2011. Sedangakn
untuk rasio dokter gigi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 per 100.000
penduduk adalah sebesar 3,47 dan meningkat bila dibandingkan dengan rasio pada
tahun 2011 yaitu sebesar 2,89. Rasio dokter umum dan dokter gigi di Kabupaten
Bangka Selatan pada tahun 2012 ini rata-rata belum memenuhi target yang ditetapkan
oleh Departemen Kesehatan dalam pencapaian Indonesia Sehat (IS) 2010, yaitu untuk
rasio dokter umum per 100.000 penduduk adalah sebesar (40), rasio untuk dokter gigi
per 100.000 penduduk adalah sebesar (11) dan rasio untuk dokter spesialis per
100.000 penduduk adalah sebesar (6).
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 94
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Tabel V. 1
Pencapaian Rasio Tenaga Medis
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
No. Indikator IS 2010 Jlh Pddk
Target SDK IS
2010
Target Capaian
1 2 3 4 5
1. Rasio Dokter per 100.000 pddk 172.528 40 15,64
2. Rasio Dokter Gigi per 100.000 pddk 172.528 11 3,47
3. Rasio Dokter Spesialis per 100.000 pddk 172.528 6 0,0
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
Gambar V. 5
Jumlah Dokter Umum, Dokter Gigi dan Dokter Spesialis
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatn Kabupaten Bangka Selatan
2. Jumlah Dan Rasio Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan
a. Perawat.
Tenaga perawat di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebanyak
256 orang, jumlah ini menurun dibandingkan dengan jumlah tenaga perawat pada
tahun 2011 yaitu sebanyak 259 orang. Rasio untuk tenaga perawat pada tahun 2012
per 100.000 penduduk adalah sebesar (148,38) dan menurun bila dibandingkan
dengan rasio pada tahun 2011 yaitu sebesar (150,12).
0
10
20
30
2009 2010 2011 2012
dr. Umum 20 24 27 27
dr. Gigi 3 4 5 6
dr. Spesiaslis 0 0 0 0
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 95
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar V. 6
Jumlah Tenaga Perawat
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
b. Perawat Gigi.
Jumlah tenaga perawat gigi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah
sebanyak 25 orang dan tidak terjadi penambahan maupun pengurangan bila
dibandingkan dengan tahun 2011, sehingga rasio untuk tenaga perawat gigi per
100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebesar
(14,49).
2009
2010
2011
2012
211
271
259
256
Jlh. Perawat
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 96
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar V. 7
Jumlah Tenaga Perawat Gigi
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
c. Tenaga Bidan.
Jumlah tenaga bidan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah
sebanyak 112 orang dan tidak terjadi penambahan maupun penurunan
dibandingkan dengan jumlah pada tahun 2011 yaitu sebanyak 112 orang, sehingga
rasio untuk tenaga bidan per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2012 adalah sebesar (64,91).
Gambar V. 8
Jumlah Tenaga Bidan Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
0
5
10
15
20
25
30
2009 2010 2011 2012
17
26 25 25
Jlh. Prwt Gigi
0
200
20092010
20112012
2009 2010 2011 2012
Jlh. Bidan 69 96 112 112
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 97
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Tabel V. 2
Pencapaian Rasio Tenaga Perawat dan Bidan
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
No. Indikator IS 2010 Jlh Pddk
Target SDK IS
2010
Target Capaian
1 2 3 4 5
1. Rasio Perawat per 100.000 pddk 172.528 117,5 148,38
2. Rasio Bidan per 100.000 pddk 172.528 100 64,91
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
3. Jumlah Dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
Tenaga kefarmasian terdiri dari Apoteker, S1 Farmasi, D-III Farmasi dan Asisten
Apoteker. Jumlah tenaga kefarmasian di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012
adalah sebanyak 35 orang, yang terdiri dari Apoteker sebanyak 8 orang, S1 Farmasi 0,
D-III Farmasi sebanyak 20 orang dan Asisten Apoteker sebanyak 7 orang, sehingga rasio
untuk Apoteker di Kabupaten Bangka Selatan per 100.000 penduduk pada tahun 2012
adalah sebesar (4,63) dan angka ini masih berada dibawah dari target Indikator
Indonesia Sehat 2010 yaitu sebesar (10) per 100.000 penduduk.
Gambar V. 9
Jumlah Tenaga Kefarmasian
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
2009 2010 2011 2012
36
8 8
0 0 0 0
11
18
2320
5 5 6 7
Apoteker S1 Farmasi DIII Farmasi ASS. Apoteker
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 98
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
4. Jumlah Dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan
Tenaga gizi terdiri dari D-IV/S-1 Gizi, D-III Gizi dan D-1 Gizi. Jumlah tenaga gizi di
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah sebanyak 18 orang, yang terdiri dari D-
IV/S-1 Gizi sebanyak 1 orang, D-III Gizi sebanyak 17 orang dan D-I Gizi sebanyak 0.
Rasio tenaga gizi per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012
adalah sebesar (10,43) dan masih berada di bawah dari rasio yang ada pada Indikator IS
2010 yaitu sebesar (22) per 100.000 penduduk.
Gambar V. 10
Jumlah Tenaga Gizi
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2102
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
5. Jumlah Dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan
a. Kesehatan Masyarakat.
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2012 adalah sebanyak 44 orang, yang terdiri dari Sarjana Kesehatan Masyarakat (S-
2 Kesmas) sebanyak 1 orang, Sarjana Kesehatan Masyarakat (S-1 Kesmas) sebanyak
32 orang dan D-III Kesehatan Masyarakat sebanayak 11 orang. Jumlah ini menurun
bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebanyak 48 orang, sehingga
berdampak pada rasio ahli kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk pada
15 16 17 18 19 20
2009
2010
2011
2012
2009 2010 2011 2012
Jlh. Gizi 17 20 20 18
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 99
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
tahun 2012 yaitu sebesar (25,50) dan masih berada di bawah tagert nasional dalam
Indikator IS 2010 yaitu sebesar (40) per 100.000 penduduk.
Gambar V. 11
Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
b. Tenaga Sanitarian.
Jumlah tenaga sanitarian di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah
sebanyak 23 orang yang terdiri dari D-III Sanitarian berjumlah sebanyak 22 orang
dan SPPH berjumlah sebanyak 1 orang. Rasio tenaga sanitarian per 100.000
penduduk pada tahun 2012 adalah sebesar (13,33) dan masih berada di bawah dari
target nasional pada Indikator IS 2010 yaitu sebesar (40) per 100.000 penduduk.
29
4148
44
2009 2010 2011 2012
Jlh. Kesmas
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 100
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar V. 12
Jumlah Tenaga Sanitarian
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
6. Jumlah Dan Rasio Tenaga Keteknisan Medis Dan Keterapian Fisik di Sarana Kesehatan
a. Tenaga Keteknisan Medis.
Jumlah keteknisan medis di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah
sebanyak 38 orang, yang terdiri dari Radiografer sebanyak 7 orang, Tekhnisi Gigi
sebanyak 1 orang, Analis Kesehatan sebanyak 23 orang, Refraksionis Optisien
sebanyak 1 orang, dan Rekam Medis sebanyak 6 orang. Rasio tenaga keteknisan
medis per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah
sebesar (22,02).
Gambar V. 13
Jumlah Tenaga Keteknisan Medis
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
2009 2010 2011 2012
Jlh. Sanitarian 14 15 23 23
0
5
10
15
20
25
0
5
10
15
20
25
7
0 0 1
23
1 0
6
0 0
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 101
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
b. Tenaga Keterapian Fisik.
Jumlah tenaga keterapian fisik yang ada di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2012 adalah sebanyak 3 orang (fisioterapi). Rasio untuk tenaga keterapian fisik per
100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebesar
(1,73).
Gambar V. 14
Jumlah Tenaga Keterapian Fisik
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
Berdasarkan penjabaran Sumber Daya Manuasi Kesehatn diatas, jumlah tenaga
kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan masih belum tercukupi dan masih
membutuhkan banyak tenaga kesehatan dengan pendistribusian yang merata sesuai
dengan kebutuhan dengan mengacu pada rasio jumlah penduduk. Mobilitas
tenaga atau distribusi tenaga kesehatan yang tersebar di wilayah pelayanan
kesehatan diupayakan dengan peningkatan sarana-sarana kesehatan yang ada,
seperti peningkatan akreditasi rumah sakit, peningkatan puskesmas menjadi
puskesmas mampu poned dan menjadi puskesmas rawat inap dan peningkatan
insentif oleh Kementerian Kesehatan bagi tenaga medis yang melaksankan masa
bakti di daerah terpencil maupun santan terpencil.
Fisioterapi
T. Okupasi
T. Wicara
Akupunturis
3
0
0
0
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 102
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
1. Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten/Kota
Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menyelenggarakan
pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Pembiayaan kesehatan
bersumber dari pemerintah dan pembiayaan bersumber dari masyarakat.
Pembiayaan kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang
berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan
termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan agar meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembiayaan pembangunan program kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangka Selatan pada tahun 2012 yang bersumber dari alokasi dana APBD Kabupaten
adalah sebesar Rp. 24.938.316.455,- meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011
yaitu sebesar Rp. 12.361.151.571,-. Hal ini merupaka respon pemerintah yang positif
terhadap pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten.
Tabel V. 3
Persentase Anggaran Belanja Langsung Dinas Kesehatan Terhadap
APBD Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Tahun APBD Kabupaten Anggaran BL Dinas
Kesehatan % Anggaran
1 2 3 4
2009 Rp. 393.265.847.202,- Rp. 17.236.102.576,- 4,38
2010 Rp. 434.611.464.473,- Rp. 13.129.824.331,- 3,02
2011 Rp. 533.481.380.600,- Rp. 12.361.151.571,- 2,31
2012 Rp. 592.634.258.483,- Rp. 24.064.476.455,- 4,06
Alokasi anggaran kesehatan pemerintah per-kapita di Kabupaten Bangka Selatan
pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 207.714,84 per-kapita, jumlah ini mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar Rp. 120.943,64 per-
kapita. Indikator Indonesia Sehat 2010 menargetkan alokasi anggaran kesehatan
pemerintah untuk setiap penduduk di suatu Kabupaten/Kota adalah sebesar Rp.
100.000,00 per-kapita.
Bab V. Sumber Daya Kesehatan 103
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
Gambar V. 15
Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah Per-Kapita (Ribuan Rupiah)
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2012
Sumber : Subbag. Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
DPPKAD dan RSUD Kabupaten Bangka Selatan
Masalah kesehatan merupakan hal yang perlu membutuhkan dukungan berbagai
pihak untuk mengatasinya, termasuk alokasi anggaran. Selama ini terlihat bahwa sektor
kesehatan belum mendapatkan dana cukup dari pemerintah pusat dan daerah. Hal ini
sesuai dengan Undang-Undang RI No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Bab XV
Pembiayaan Kesehatan pasal 171 ayat 1 yang menyebutkan bahwa Besar Aanggaran
Kesehatan Pemerintah dialokasikan minimal sebesar 5% dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) diluar gaji serta ayat 2 yang menyebutkan bahwa besar
Anggaran Kesehatan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dialokasikan
minimal 10% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diluar gaji.
2009 2010 2011 2012
Series 1 390,198 148,955 120,943 207,714
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
450,000R
ibu
an R
up
iah
Bab VI. Kesimpulan 104
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
BAB VI
KESIMPULAN
Seiring dengan pembentukan dan pemekaran sebagai Kabupaten yang baru,
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan telah berupaya melakukan pembangunan dan
pembenahan di berbagai bidang, khususnya di bidang kesehatan dalam rangka
menjamin terlayaninya hak-hak dasar kesehatan pada masyarakat secara adil, merata
dan berkelanjutan yang pada akhirnya bisa mensejajarkan Kabupaten Bangka Selatan
dengan Kabupaten-Kabupaten lain di Indonesia yang lebih mapan dalam pembangunan
bidang kesehatan.
A. Derajat Kesehatan
1. Mortalitas/Angka Kematian
a. Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012
adalah sebesar 7,63/1.000 kelahiran hidup dan sudah melampaui target
Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu sebesar (23/1.000
kelahiran hidup).
b. Angka kematian balita (AKABA) di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2012 adalah sebesar 8,45/1.000 kelahiran hidup dan sudah melampaui
target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu sebesar
(32/1.000 kelahiran hidup).
c. Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012
adalah sebesar 109,02/100.000 kelahiran hidup dan belum mencapai target
Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu sebesar
(102/100.000 kelahiran hidup).
2. Morbiditas/Angka Kesakitan
a. Pada tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan ditemukan sebanyak 3 kasus
penderita AFP dan 5,57 AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun dari 3
kasus yang ditemukan. Angka ini sudah melampaui dari target Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yaitu sebesar ≥2/100.000 penduduk.
b. Prevalensi Tuberkulosis tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan per
100.000 penduduk yaitu sebesar 161.
Bab VI. Kesimpulan 105
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
c. Case Detection Rate (CDR) atau angka penemuan kasus penderita TB Pary
BTA (+) di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebesar
(52,53%), meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar
(47,83%).
d. Angka kesembuhan (Cure Rate) TB Paru di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2012 adalah sebesar 87,88% dan sudah melebihi target nasional yaitu
85%, namun menurun bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar
88,67.
e. Persentase penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada balita
tahun 2012 sebesar 15,33% dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak
288 kasus, mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2011 yaitu
sebesar (10,32%).
f. Cakupan penemuan dan penanganan diare di Kabupaten Bangka Selatan
pada tahun 2012 adalah sebesar (37,09%), mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar (28,02%).
g. Angka kesakitan / Incidence Rate (IR) DBD di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2012 adalah sebesar 75,93 per 100.000 penduduk, meningkat bila
dibandingkan dengan dengan tahun 2011 yaitu sebesar (46,9 per 100.000
penduduk) dan belum mencapai dari target nasional yaitu sebesar
(<20/100.000 penduduk).
h. Angka kematian /Case Fatality Rate (CFR) DBD di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2012 adalah sebesar 13,7%, lebih tinggi bila dibandingkan
dengan jumlah CFR tahun 2011 yaitu sebesar 3,70%.
i. Jumlah kasus malaria denga pemeriksaan sediaan darah di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2012 adalah sebanyak 359 kasus, menurun bila bila
dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun 2011 yaitu sebanyak 965
kasus. Angka kesakitan malaria (API) Per 100.000 penduduk di Kabupaten
Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebesar 2,1 per 100.000 penduduk,
menurun bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar 5,6 per
100.000 penduduk.
j. Angka kematian malaria / Case Fatality Rate ( CFR) di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2012 adalah sebesar 0,0%
Bab VI. Kesimpulan 106
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
3. Status Gizi
a. Jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2012 adalah sebanyak 112 BBLR, meningkat bila dibandingkan dengan
tahun 2011 sebanyak 103 BBLR.
b. Persentase balita dengan gizi kurang di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2012 adalah sebesar 9,37%, meningkat bila dibandingkan dengan
tahun 2011 yaitu sebesar 1,21%.
c. Balita gizi buruk di Kabupaten Bangka Selatan berdasarkan Pemantauan
Status Gizi (PSG) dengan (BB/U) dan bukan merupakan berdasarkan jumlah
kasus dengan (BB/TB) tahun 2012 adalah sebanyak 39 kasus (1,75%),
meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebanyak 32 kasus
(0,40%).
d. Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2012 sebesar 100%.
B. UPAYA KESEHATAN
1. Pelayanan Kesehatan
a. Cakupan Kunjungan ibu hamil (K1) di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2012 adalah sebesar (99,5%), menurun bila dibandingkan dengan tahun
2011 yaitu sebesar (100,8%).
b. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2012 adalah sebesar (94,3%), menurun bila dibandingkan dengan tahun
2011 yaitu sebesar (94,9%) dan belum memenuhi dari target SPM 2015
yaitu sebesar (95%).
c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten
Bangka Selatan atahun 2012 adalah sebesar (93,6%), menurun bila
dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar (95,25) dan sudah
melampaui dari target SPM 2015 yaitu (90%).
d. Cakupan pelayanan pada ibu nifas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012
adalah sebesar (91,2%) dan sudah melampaui dari target SPM 2015 (90%).
e. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2012 adalah
sebesar (68,38%), meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu
sebesar (51,94%) serta belum memenuhi dari target SPM 2015 (80%).
Bab VI. Kesimpulan 107
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
g. Cakupan kunjungan neonatus 3 kali (KN Lengkap) di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2012 adalah sebesar (96,5%), meningkat bila dibandingkan
dengan tahun 2011 yaitu sebesar (991,7%).
h. Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah
sebesar (95,395), meningkat daripada cakupan pada tahun 2011 yaitu
sebesar (90,04%).
i. Cakupan neonatsu komplikasi yang ditangani di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2012 adalah sebesar (39,96%), meningkat bila dibandingkan dengan
tahun 2011 (29,83%).
j. Cakupan pelayanan anak balita di Kabupaten Bangka Selatan tahun adalah
sebesar (50,74%), meningkan jika dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu
sebesar (42,96%).
k. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan/guru UKS/kader kesehatan sekolah tahun 2012 adalah sebesar
(100%).
l. Cakupan pemberian kapsul Vitamin A pada bayi di Kabupaten Bangka
Selatan pada tahun 2012 adalah sebesar (32,7%) dan cakupan pemberian
kapsul Vitamin A 2X pada anak balita tahun 2012 adalah sebesar (54,66%).
m. Cakupan ibu nifas yang mendapatkan kapsul Vitamin A tahun 2012 adalah
sebesar (68,43%).
n. Cakupan pemberian Fe3 pada ibu hamil di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2012 adalah sebesar (94,28%).
o. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak usia 6-
24 bulan kelurga miskin di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah
sebesar (100%).
p. Cakupan peserta aktif KB di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah
sebesar (58,12%), menurun bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar
(85,60%).
q. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2012 sebesar (83,02%) dan meningkat bila
dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar (52,8%).
r. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah
sebesar (100%).
Bab VI. Kesimpulan 108
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
a. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin di
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah sebesar (100%).
b. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah sebesar (100%).
c. Cakupan kunjungan rawat jalan di sarana kesehatan di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2012 adalah sebesar (32,5%), meningkat bila dibandingkan
dengan tahun 2011 yaitu sebesar (31,7%).
d. Cakupan kunjungan rawat inap di sarana kesehatan di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2012 adalah sebesar (3,6%).
e. Angka kematian umum penderita yang dirawat di rumah sakit (GDR) di
Kabuapten Bangka Selatan tahun 2012 rata-rata sebesar (14,9).
f. LOS/Rata-rata lama rawat seorang pasien di Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2012 adalah sebesar 2,2 dan mengalami pengingkatan
bila dibandingkan nilas LOS tahun 2011 yaitu sebesar 2,1.
g. Rata-rata TOI di Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah
sebesar 3,7 dan menurun bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 3,9.
3. Perilaku Hidup Masyarakat
a. Persentase cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah sebesar (16,3%).
4. Keadaan Lingkungan
a. Cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2012 sebesar (72,6%), menurun bila dibandingkan dengan
tahun 2011 sebesar (75,4%).
b. Cakupan keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih pada tahun 2012
adalah sebesar (160,8%).
c. Cakupan kelurga yang memilki jamban yang memenuhi syarat kesehatan di
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah sebesar (32,0%), meningkat
bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar (14,9%).
d. Cakupan institusi yang dibina di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012
sebesar (79,6%), mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun
2011 yaitu sebesar (56,3%).
Bab VI. Kesimpulan 109
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
e. Cakupan pengawasan tempat-tempa umum yang memenuhi syarat
kesehatan tahun 2012 adalah sebesar (77,12%) dan meningkat jika
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar (64,94%).
C. SUMBER DAYA KESEHATAN
1. Sarana Kesehatan
a. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 sebanyak 9
Puskesmas, meningkat bila dibandingakan dengan tahun 2011 sebanyak 8
Puskesmas.
b. Jumlah Poskesdes di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 sebanyak 48
unit.
c. Jumlah pustu di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 sebanyak 29 unit.
2. Tenaga Kesehatan
a. Rasio tenaga dokter umum per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2012 adalah sebesar 15,64.
b. Rasio tenaga dokter gigi per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2012 adalah sebesar 3,47.
c. Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2012 adalah sebesar 20,29.
d. Rasio tenaga gizi per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2012 adalah sebesar 10,43.
e. Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2012 adalah sebesar 148,38.
f. Rasio tenaga bidan per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2012 adalah sebesar 64,92.
g. Rasio tenaga kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2012 adalah sebesar 25,50 dan masih belum
memenuhi target dari Indikataor IS 2010 yaitu sebesar 40 per 100.000
penduduk.
h. Rasio tenaga sanitasi per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2012 adalah sebesar 13,33 dan belum memenuhi target dari Indikator
IS 2012 yaitu sebesar 40 per 100.000 penduduk.
Bab VI. Kesimpulan 110
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012
i. Rasio tenaga keteknisan medis per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2012 adalah sebesar 22,03.
3. Pembiayaan Kesehatan
Anggaran belanja (Belanja Langsung) yang dialokasikan untuk pembiayaan
bidang kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah sebesar Rp.
29.938.316.455,- dari total APBD Kabupaten yang sebesar Rp. 592.634.258.483,-
dengan persentase APBD kesehatan terhadap APBD Kabupaten adalah sebesar
(5,05%). Sedangkan anggaran kesehatan per kapita di Kabupaten Bangka
Selatan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 207.714,-.
Tentunya segala upaya dan langkah yang telah dijalankan dan laksanakan
oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan khususnya melalui Dinas Kesehatan
juga perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terkait atau lintas sektor
sehingga pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan
sebelumnya dapat berjalan dengan baik, tepat sasaran dan optimal.
Demikianlah penyajian Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
dan gambaran hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2012 sebagai wujud nyata kinerja seluruh jajaran kesehatan di Kabupaten
Bangka Selatan dalam upaya mewujudkan Bangka Selatan Sehat yang Mandiri
Tahun 2015.
Walaupun masih jauh dari yang diharapkan semoga narasi dan lampiran ini
dapat memenuhi kebutuhan akan data dan informasi kesehatan untuk melihat
seberapa jauh perubahan yang telah dicapai dari tahun ke tahun terhadap
pembangunan di bidang kesehatan secara menyeluruh di Kabupaten Bangka
Selatan dan semoga buku Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan tahun
2012 ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak membutuhkan. Kritik
dan saram sangat kami harapkan demi perbaikan dalam penyusunan Buku
Profil Kesehatan pada tahun-tahun yang akan datang.
FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA : BANGKA SELATAN
WAKTU : TAHUN 2012
Pembilang Penyebuut
1 2 3 4 5 6 7
I PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Persentase Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 3,757 3,985 94.28 95 2015
2 Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 545 797 68.38 80 2015
3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 3,562 3,804 93.64 90 2015
4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas 3,471 3,804 91.25 90 2015
5 Persentase Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani 217 543 39.96 80 2010
6 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi 3,456 3,623 95.39 90 2010
7 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 44 53 83.02 100 2010
8 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita 7,695 15,167 50.74 90 2010
9 Presentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin 39 39 100.00 100 2010
10 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 39 39 100 100 2010
11 Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 4,169 4,169 100 100 2010
12 Persentase Cakupan Peserta Aktif KB 23,260 40,022 58.12 70 2010
13 Persentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. Persentase Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun 3 53,895 5.57 ≥2/100.000
b. Presentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita 288 1,879 15.33 100 2010
c. Persentase Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 145 276 52.54 100 2010
d. Persentase Penderita DBD yang Ditangani 131 131 100.00 100 2010
e. Persentase Penemuan Penderita Diare 2,630 7,091 37.09 100 2010
14 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 24,321 24,321 100.00 100 2010
II PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 410 410 100.00 100 2015
16 Persentase Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 6 11 55 100 2015
III PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
17 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam 11 11 100 100 2015
IV PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 33 46 72 80 2015
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
Target (%) KetAngka AbsolutNO INDIKATOR SPM
Data Pengelola Program Dinkes
Angka (%)
FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
PUSKESMAS : TOBOALI
WAKTU : TAHUN 2012
Pembilang Penyebuut
1 2 3 4 5 6 7
I PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Persentase Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 1,236 1,258 98.25 95 2015
2 Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 165 252 65.48 80 2015
3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 1,188 1,201 98.92 90 2015
4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas 1,188 1,201 98.92 90 2015
5 Persentase Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani 32 172 18.60 80 2010
6 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi 1,181 1,144 103.23 90 2010
7 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 7 9 77.78 100 2010
8 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita 2,996 4,791 62.53 90 2010
9 Presentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin 1 1 100.00 100 2010
10 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 0 0 #DIV/0! 100 2010
11 Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 1,308 1,308 100 100 2010
12 Persentase Cakupan Peserta Aktif KB 12,513 12,051 103.83 70 2010
13 Persentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. Persentase Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun 2 16,746 11.94 ≥2/100.000
b. Presentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita 148 594 24.92 100 2010
c. Persentase Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 49 87 56.32 100 2010
d. Persentase Penderita DBD yang Ditangani 58 58 100.00 100 2010
e. Persentase Penemuan Penderita Diare 435 2,240 19.42 100 2010
14 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 8,467 8,467 100.00 100 2010
II PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 187 187 100.00 100 2015
16 Persentase Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 2 3 67 100 2015
III PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
17 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam 5 5 100 100 2015
IV PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 6 5 120 80 2015
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan dan Puskesmas Toboali
Target (%) KetAngka Absolut
NO INDIKATOR SPM Angka (%)
FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
PUSKESMAS : AIRGEGAS
WAKTU : TAHUN 2012
Pembilang Penyebuut
1 2 3 4 5 6 7
I PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Persentase Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 816 874 93.36 95 2015
2 Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 97 175 55.43 80 2015
3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 215 234 91.88 90 2015
4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas 237 234 101.28 90 2015
5 Persentase Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani 14 119 11.76 80 2010
6 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi 752 795 94.59 90 2010
7 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 5 10 50.00 100 2010
8 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita 1,342 3,318 40.45 90 2010
9 Presentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin 6 6 100.00 100 2010
10 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 13 13 100 100 2010
11 Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 763 763 100 100 2010
12 Persentase Cakupan Peserta Aktif KB 2,636 9,117 28.91 70 2010
13 Persentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. Persentase Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun 1 11,270 8.87 ≥2/100.000
b. Presentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita 11 412 2.67 100 2010
c. Persentase Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 12 60 20.00 100 2010
d. Persentase Penderita DBD yang Ditangani 18 18 100.00 100 2010
e. Persentase Penemuan Penderita Diare 313 1,551 20.18 100 2010
14 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 538 538 100.00 100 2010
II PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 0 0 #DIV/0! 100 2015
16 Persentase Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 1 1 100 100 2015
III PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
17 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam 2 2 100 100 2015
IV PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 5 10 50 80 2015
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan dan Puskesmas Airgegas
Target (%) KetAngka Absolut
NO INDIKATOR SPM Angka (%)
FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
PUSKESMAS : PAYUNG
WAKTU : TAHUN 2012
Pembilang Penyebuut
1 2 3 4 5 6 7
I PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Persentase Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 422 430 98.14 95 2015
2 Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 118 86 137.21 80 2015
3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 382 410 93.17 90 2015
4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas 350 410 85.37 90 2015
5 Persentase Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani 46 59 77.97 80 2010
6 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi 391 391 100.00 90 2010
7 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 9 9 100.00 100 2010
8 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita 550 1,636 33.62 90 2010
9 Presentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin 6 6 100.00 100 2010
10 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 0 0 #DIV/0! 100 2010
11 Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 501 501 100 100 2010
12 Persentase Cakupan Peserta Aktif KB 1,618 4,585 35.29 70 2010
13 Persentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. Persentase Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun 0 5,812 0.00 ≥2/100.000
b. Presentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita 44 202 21.78 100 2010
c. Persentase Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 32 30 106.67 100 2010
d. Persentase Penderita DBD yang Ditangani 35 35 100.00 100 2010
e. Persentase Penemuan Penderita Diare 550 766 71.80 100 2010
14 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 3,003 3,003 100.00 100 2010
II PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 168 168 100.00 100 2015
16 Persentase Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 1 1 100 100 2015
III PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
17 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam 2 2 100 100 2015
IV PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 4 8 50 80 2015
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan dan Puskesmas Payung
Target (%) KetAngka Absolut
NO INDIKATOR SPM Angka (%)
FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
PUSKESMAS : SIMPANG RIMBA
WAKTU : TAHUN 2012
Pembilang Penyebuut
1 2 3 4 5 6 7
I PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Persentase Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 474 488 97.13 95 2015
2 Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 71 98 72.45 80 2015
3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 423 466 90.77 90 2015
4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas 379 466 81.33 90 2015
5 Persentase Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani 31 67 46.27 80 2010
6 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi 437 444 98.42 90 2010
7 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 5 7 71.43 100 2010
8 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita 532 1,862 28.57 90 2010
9 Presentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin 4 4 100.00 100 2010
10 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 2 2 100 100 2010
11 Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 552 552 100 100 2010
12 Persentase Cakupan Peserta Aktif KB 2,071 4,942 41.91 70 2010
13 Persentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. Persentase Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun 0 7,137 0.00 ≥2/100.000
b. Presentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita 39 230 16.96 100 2010
c. Persentase Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 25 34 73.53 100 2010
d. Persentase Penderita DBD yang Ditangani 12 12 100.00 100 2010
e. Persentase Penemuan Penderita Diare 659 871 75.66 100 2010
14 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 1,379 1,379 100.00 100 2010
II PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 25 25 100.00 100 2015
16 Persentase Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 1 1 100 100 2015
III PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
17 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam 2 2 100 100 2015
IV PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 4 7 57 80 2015
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan dan Puskesmas Simpang Rimba
Target (%) KetAngka Absolut
NO INDIKATOR SPM Angka (%)
FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
PUSKESMAS : PONGOK
WAKTU : TAHUN 2012
Pembilang Penyebuut
1 2 3 4 5 6 7
I PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Persentase Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 80 108 74.07 95 2015
2 Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 12 22 54.55 80 2015
3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 94 103 91.26 90 2015
4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas 93 103 90.29 90 2015
5 Persentase Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani 4 15 26.67 80 2010
6 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi 58 98 59.18 90 2010
7 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 2 2 100.00 100 2010
8 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita 315 411 76.64 90 2010
9 Presentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin 0 0 #DIV/0! 100 2010
10 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 15 15 100 100 2010
11 Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 124 124 100 100 2010
12 Persentase Cakupan Peserta Aktif KB 195 972 20.06 70 2010
13 Persentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. Persentase Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun 0 1,553 0.00 ≥2/100.000
b. Presentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita 16 50 32.00 100 2010
c. Persentase Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 4 7 57.14 100 2010
d. Persentase Penderita DBD yang Ditangani 0 0 #DIV/0! 100 2010
e. Persentase Penemuan Penderita Diare 105 193 54.40 100 2010
14 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 3,148 3,148 100.00 100 2010
II PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 17 17 100.00 100 2015
16 Persentase Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 1 1 100 100 2015
III PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
17 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam 0 0 #DIV/0! 100 2015
IV PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 2 2 100 80 2015
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan dan Puskesmas Pongok
Target (%) KetAngka Absolut
NO INDIKATOR SPM Angka (%)
FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
PUSKESMAS : TANJUNG LABU
WAKTU : TAHUN 2012
Pembilang Penyebuut
1 2 3 4 5 6 7
I PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Persentase Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 156 163 95.71 95 2015
2 Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 7 33 21.21 80 2015
3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 161 155 103.87 90 2015
4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas 131 155 84.52 90 2015
5 Persentase Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani 7 22 31.82 80 2010
6 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi 121 148 81.76 90 2010
7 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 4 4 100.00 100 2010
8 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita 278 617 45.06 90 2010
9 Presentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin 5 5 100.00 100 2010
10 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 7 7 100 100 2010
11 Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 167 167 100 100 2010
12 Persentase Cakupan Peserta Aktif KB 589 1,667 35.33 70 2010
13 Persentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. Persentase Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun 0 2,091 0.00 ≥2/100.000
b. Presentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita 10 77 12.99 100 2010
c. Persentase Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 1 11 9.09 100 2010
d. Persentase Penderita DBD yang Ditangani 3 3 100.00 100 2010
e. Persentase Penemuan Penderita Diare 104 289 35.99 100 2010
14 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 1,136 1,136 100.00 100 2010
II PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 2 2 100.00 100 2015
16 Persentase Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 0 1 0 100 2015
III PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
17 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam 0 0 #DIV/0! 100 2015
IV PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 4 4 100 80 2015
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan dan Puskesmas Tanjung Labu
Target (%) KetAngka Absolut
NO INDIKATOR SPM Angka (%)
FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
PUSKESMAS : RIAS
WAKTU : TAHUN 2012
Pembilang Penyebuut
1 2 3 4 5 6 7
I PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Persentase Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 230 246 93.50 95 2015
2 Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 64 49 130.61 80 2015
3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 215 234 91.88 90 2015
4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas 237 234 101.28 90 2015
5 Persentase Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani 64 33 193.94 80 2010
6 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi 209 223 93.72 90 2010
7 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 2 2 100.00 100 2010
8 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita 669 935 71.55 90 2010
9 Presentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin 2 2 100.00 100 2010
10 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 2 2 100 100 2010
11 Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 273 273 100 100 2010
12 Persentase Cakupan Peserta Aktif KB 665 2,197 30.27 70 2010
13 Persentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. Persentase Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun 0 3,404 0.00 ≥2/100.000
b. Presentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita 7 116 6.03 100 2010
c. Persentase Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 4 17 23.53 100 2010
d. Persentase Penderita DBD yang Ditangani 3 3 100.00 100 2010
e. Persentase Penemuan Penderita Diare 85 438 19.41 100 2010
14 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 2,693 2,693 100.00 100 2010
II PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 1 1 100.00 100 2015
16 Persentase Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 0 1 0 100 2015
III PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
17 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam 0 0 #DIV/0! 100 2015
IV PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 2 2 100 80 2015
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan dan Puskesmas Rias
Target (%) KetAngka Absolut
NO INDIKATOR SPM Angka (%)
FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
PUSKESMAS : TIRAM
WAKTU : TAHUN 2012
Pembilang Penyebuut
1 2 3 4 5 6 7
I PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Persentase Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 209 230 90.87 95 2015
2 Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 9 46 19.57 80 2015
3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 195 219 89.04 90 2015
4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas 186 219 84.93 90 2015
5 Persentase Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani 10 31 32.26 80 2010
6 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi 207 209 99.04 90 2010
7 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 5 5 100.00 100 2010
8 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita 837 875 95.66 90 2010
9 Presentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin 10 10 100.00 100 2010
10 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 0 0 #DIV/0! 100 2010
11 Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 288 288 100 100 2010
12 Persentase Cakupan Peserta Aktif KB 1,857 2,382 77.96 70 2010
13 Persentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. Persentase Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun 0 3,298 0.00 ≥2/100.000
b. Presentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita 7 109 6.42 100 2010
c. Persentase Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 11 16 68.75 100 2010
d. Persentase Penderita DBD yang Ditangani 1 1 100.00 100 2010
e. Persentase Penemuan Penderita Diare 78 408 19.12 100 2010
14 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 1,202 1,202 100.00 100 2010
II PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 4 4 100.00 100 2015
16 Persentase Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 0 1 0 100 2015
III PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
17 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam 0 0 #DIV/0! 100 2015
IV PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 3 4 75 80 2015
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan dan Puskesmas Tiram
Target (%) KetAngka Absolut
NO INDIKATOR SPM Angka (%)
FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
PUSKESMAS : BATU BETUMPANG
WAKTU : TAHUN 2012
Pembilang Penyebuut
1 2 3 4 5 6 7
I PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Persentase Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 134 188 71.28 95 2015
2 Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 2 38 5.26 80 2015
3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 141 179 78.77 90 2015
4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas 123 179 68.72 90 2015
5 Persentase Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani 9 26 34.62 80 2010
6 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi 100 171 58.48 90 2010
7 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 5 5 100.00 100 2010
8 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita 176 722 24.38 90 2010
9 Presentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin 5 5 100.00 100 2010
10 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 0 0 #DIV/0! 100 2010
11 Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 193 193 100 100 2010
12 Persentase Cakupan Peserta Aktif KB 1,116 2,109 52.92 70 2010
13 Persentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. Persentase Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun 0 2,584 0.00 ≥2/100.000
b. Presentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita 6 89 6.74 100 2010
c. Persentase Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 7 13 53.85 100 2010
d. Persentase Penderita DBD yang Ditangani 1 1 100.00 100 2010
e. Persentase Penemuan Penderita Diare 301 336 89.58 100 2010
14 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 1,755 1,755 100.00 100 2010
II PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 6 6 100.00 100 2015
16 Persentase Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 0 1 0 100 2015
III PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
17 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam 0 0 #DIV/0! 100 2015
IV PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 3 4 75 80 2015
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan dan Puskesmas Batu Betumpang
Target (%) KetNO INDIKATOR SPM Angka (%)Angka Absolut
PEMBILANG PENYEBUT
TARGET 1 C :
Persentase balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi 209 18,790 1.11 14.3
Persentase balita gizi buruk 39 18,790 0.21 3.1
Persentase balita gizi kurang 209 18,790 1.11 11.2
Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat
konsumsi minimum :
- < 1400 kkal/kapita/hari - - #VALUE! 9.2
- < 2000 kkal/kapita/hari - - #VALUE! 53.5
TARGET 4A :
Angka Kematian Balita 31 3,669 8.45 44
Angka Kematian Bayi 28 3,669 7.63 37
Angka Kematian Neonatal 24 3,669 6.54
Persentase anak usia 1 tahun yang di imunisasi campak total 3,183 3,623 87.86 80
TARGET 5A :
Angka Kematian Ibu 4 3,669 109.02 37
Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih 3,562 3,804 93.64 96
TARGET 5B :
Angka pemakaian kontrasepsi/Contraceptive Prevalence (CPR) 23,260 40,022 58.12 66
pada perempuan menikah usia 15-49 tahun
Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15 - 19 tahun) cakupan - - #VALUE! 72
pelayanan antenatal (K4)
Unmeet Need (kebutuhan keluarga berencana/KB) yang tidak terpenuhi - - #VALUE! 10
TARGET 6B :
Prevalensi HIV pada penduduk usia 15 - 24 tahun 2 32,847 0.01 0.5
Penggunaan kondom pada hubungan seks terakhir 50 122 40.98 35%
Proporsi penduduk usia 15 - 24 tahun yang memiliki pengetahuan 160 99,097 0.16 75%
Komprehensif tentang HIV dan AIDS
Proporsi penduduk yang terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada 2 6 33.33 60%
obat antiretroviral
CAPAIAN MDG's KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGKA SELATAN
TAHUN 2012
KAB. BANGKA SELATANINDIKATOR TARGET KETANGKA (%)
TARGET 6C :
Angka kejadian tuberkulosis (insiden semua kasus/100.000 pddk/tahun) 145 172,528 84.04 180
Tingkat prevalensi tuberkulosis (per 100.000 pddk) 161 172,528 93.32 231
Tingkat kematian karena tuberkulosis (per 100.000 pddk) 11 172,528 6.38 27
Tingkat jumlah kasus tuberkulosis yang terdeteksi dalam program 145 276 52.54 65
DOTS (CDR)
Proporsi kasus tuberkulosis yang berhasil diobati dalam program 116 132 87.88 86
DOTS (succes rate)
Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 pddk 359 172,528 2.08 4
Angka kesakitan DBD PER 100.000 pddk 131 172,528 75.93 55
Angka kematian DBD (%) 18 131 13.74 1
TARGET 7C :
Jumlah SR rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum 22,519 37,491 60.07 40%
layak (unit)
Perkotaan 5,529 8,331 66.37 40%
Perdesaan 16,990 29,160 58.26 43%
Penambahan akses sanitasi dasar yang layak penduduk miskin perkotaan - - #VALUE! 67%
(jiwa)
Perkotaan - - #VALUE! 85.50%
Perdesaan - - #VALUE! 50%
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
Keterangan :
(-) : Data Tidak Tersedia
TARGET
PEMBILANG PENYEBUT 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Umur harapan hidup ( target kesehatan ) - - #VALUE! 70.13
2 Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 28 3,669 7.63 35
3 Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup 4 3,669 109.02 35
4 Persentase persalinan dengan pertolongan tenaga kesehatan 3,562 3,804 93.64 96.5
5 Persentase pasangan usia subur yang menjadi akseptor KB 23,260 40,022 58.12 67
6 Persentase balita yang ditimbang berat badan 2,230 18,790 11.87 55
7 Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan 39 39 100 100
8 Angka kesakitan malaria per 1.000 penduduk 359 172,528 2.08 < 3
9 Prevalensi HIV (persentase kasus terhadap penduduk beresiko) 12 122 9.84 < 10
10 Prevalensi HIV (persentase penduduk usia 15-49 tahun yang terinfeksi 12 99,097 0.01 < 0,5
HIV dibagi penduduk usia 15 - 49 tahun)
11 Angka kesakitan demam berdarah dengue (DBD) per 100.000 pddk 131 172,528 75.93 < 53
12 Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang ditemukan 145 276 52.54 64
13 Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang disembuhkan 116 132 87.88 89
14 Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki kebijakan tentang kawasan tanpa rokok (KTR) - - #VALUE! 50
15 Persentase Kabupaten/Kota yang melakukan pembinaan pencegahan 1 1 100 70
dan penanggulangan penyakit tidak menular (SE, deteksi dini, dan tatalaksana)
16 Rasio dokter umum per 100.000 pddk 27 172,528 15.65 26.7
17 Rasio dokter spesialis per 100.000 pdkk 0 172,528 0.00 6.1
18 Rasio perawat per 100.000 pddk 256 172,528 148.38 245.8
19 Rasio bidan per 1.00.000 pddk 112 172,528 64.92 70.7
20 Persentase rumah sehat yang memenuhi syarat kesehatan 27,224 37,491 72.61 75
21 Persentase penduduk yang mengakses air minum berkualitas 58,533 37,487 156.14 60
22 Persentase penduduk yang menggunakan sanitasi jamban 8,768 27,424 31.97 73
23 Angka "acute flacid parallysis" (AFP) pada anak usia < 15 tahun per 100.000 pddk 3 53,895 6 2
24 Persentase Kabupaten/Kota yang mencapai Universal Child Imunization 44 53 83.02 90
(UCI) / Desa dan kelurahan per tahun
25 Persentase keluarga miskin yang mendapat pelayanan kesehatan tidak - - #VALUE! 5
kurang dari 5 % penduduk miskin dari masing-masing kabupaten (4 Kab)
26 Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan 10 10 100 70
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
Keterangan :
(-) : Data Tidak Tersedia
KETKAB. BANGKA SELATAN
NO INDIKATOR
REALISASI / CAPAIAN INDIKATOR KESEHATAN RPJMD PROV. KEP. BANGKA BELITUNG 2012 - 2017
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGKA SELATAN
TAHUN 2012
REALISASI
NO JENIS PENYAKITKABUPATEN
BANGKA SELATAN
1 INFEKSI AKUT LAIN PADA SALURAN PERNAPASAN BAGIAN ATAS 6,273
2 PENYAKIT LAINNYA 3,583
3 PENYAKIT PADA SISTEM OTOT DAN JARINGAN PENGIKAT (PENYAKIT TULANG, RADANG SENDI TERMASUK REUMATIK) 2,654
4 PENYAKIT TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI) 2,256
5 DIARE 1,716
6 MALARIA TANPA PEMERIKSAAN LABORATORIUM (MALARIA KLINIS) 1,603
7 PENYAKIT KULIT ALERGI 1,588
8 PENYAKIT LAIN PADA SALURAN PERNAPASAN BAGIAN ATAS 1,422
9 ANEMIA 1,344
10 PENYAKIT KULIT INFEKSI 1256
DATA JENIS PENYAKIT TERBANYAK KABUPATEN BANGKA SELATAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2012
Sumber : Bidang Pelayanan Medik dan Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
I. DATA ALAMATALAMAT DINAS : KOMPLEK PERKANTORAN TERPADU PEMKAB BANGKA SELATAN
GUNUNG NAMAK - TOBOALITELEPON/FAX : 0718-4220031EMAIL : [email protected]
II. DATA SUMBER DAYA
JUMLAH
1 RUMAH SAKIT (PEMERINTAH DAN SWASTA) 1
2 PUSKESMAS (PEMERINTAH DAN SWASTA) 54a. PUSKESMAS PERAWATAN PONED 3b. PUSKESMSAS PERAWATAN 1c. PUSKESMAS NON PERAWATAN 5d. PUSKESMAS PEMBANTU 29e PUSKESMAS KELILING
1) R - 4 152) PERAIRAN 1
3 SARANA PELAYANAN FARMASI 15a. GUDANG FARMASI 1b. APOTIK 10c. TOKO OBAT 4
4 APBD KAB/KOTA 592,934,258,483
5 APBD KESEHATAN DALAM APBD*) 43,990,933,016 a. RUTIN (DIKDA) 19,944,456,561 b. PEMBANGUNAN (DIPDA) 24,046,476,455 c. LAINNYA (SEBUTKAN) 0
6 TENAGA KESEHATAN 586 a. DOKTER SPESIALIS 0b. DOKTER UMUM 27c. DOKTER GIGI 6d. PERAWAT 246e. PERAWAT GIGI 25f. SARJANA KEPERAWATAN, Ns, S2 dan S3 10g. BIDAN 112h. TENAGA SMF/SAA 7i. TENAGA D-III FARMASI 19j. SARJANA FARMASI 0k. APOTEKER 8
l. TENAGA SANITARIAN 23m. S1, S2, dan S3 KESEHATAN MASYARAKAT 33n. D-III KESEHATAN MASYARAKAT (MPRS) 11o. TENAGA GIZI 18l. TENAGA TERAPI FISIK 3m. TENAGA KETEKNISAN MEDIS 38n. LAINNYA 0
DATA SUMBER DAYA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2012KABUPATEN BANGKA SELATAN
NO JENIS SUMBER DAYA
Kabupaten/Kota : Kabupaten Bangka Selatan
Jumlah Di
NO Unit Pem +
Swasta
L P ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 45
1 Dokter Spesialis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Dokter Umum 0 0 0 6 7 13 9 3 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 27
3 Dokter Gigi 0 0 0 1 4 5 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
4 Perawat 7 11 18 62 95 157 13 41 54 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 230 7 9 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 246
5 Perawat Gigi 1 0 1 7 10 17 1 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25
6 Sarjana Keperawatan, Ns dan S2 1 1 2 1 1 2 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
7 Bidan 0 3 3 0 92 92 0 16 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 111 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 112
8 Tenaga SMF/SAA 0 1 1 0 3 3 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
9 Tenaga Farmasi (D-III) 0 3 3 0 11 11 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 19
10 Apoteker 1 1 2 0 0 0 2 4 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
11 Sarjana Farmasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Tenaga Sanitarian 1 0 1 6 12 18 1 2 3 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23
13 S1, S2,dan S3 Kes. Masyarakat 7 7 14 6 4 10 3 5 8 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33
14 D- III Kes. Masyarakat (MPRS) 0 0 0 1 0 1 4 6 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11
15 Tenaga Gizi 1 2 3 2 10 12 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18
16 Tenaga Terapi Fisik 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
17 Tenaga Keteknisan Medik 0 1 1 1 13 14 5 16 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 36 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 38
18 Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 30 49 93 262 355 47 110 157 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 564 9 13 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 586
RSUD Kab. Bangka Selatan dan Pusyandik Bakti Timah ToboaliSumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
DATA TENAGA KESEHATAN TAHUN 2012
JUMLAH KAB/KOTA
UNIT PEMERINTAHAN
Dinkes
Kab/kotaPuskesmas
RSU/RS
Khusus LainnyaRS Bersalin
JUMLAH
JENIS TENAGA KESEHATAN
UNIT KERJA SWASTA
2
RS BersalinJUMLAH
Institusi
Diknakes/DiklatKlinik/BP
RSU/RS
Khusus LainnyaLabkesda
Gudang
Farmasi
Institusi
Diknakes/Diklat
ALOKASI
Rp Rp %
Belanja Langsung (Pembangunan ) {A} 29,920,316,455 23,758,899,155 79.41
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 911,368,000 842,118,936 92.40
2 Program Peninggkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,168,000,000 1,067,116,900 91.36
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 245,715,000 187,917,500 76.48
4 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1,566,665,800 1,497,065,000 95.56
5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 204,400,000 20,445,000 10.00
6 Program Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat 8,604,897,300 5,418,868,451 62.97
7 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 537,887,500 68,690,000 12.77
8 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 728,288,000 528,381,500 72.55
9 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 859,621,000 582,883,111 67.81
10 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu & Jaringannya 8,709,883,855 7,915,981,731 90.89
11 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 509,750,000 494,582,500 97.02
12 RSUD Kabupaten Bangka Selatan 5,873,840,000 5,134,848,526 87.42
Belanja Tidak Langsung (Rutin) {B} 25,910,257,277 24,334,787,911 93.92
1 Gaji dan Tunjangan 19,944,456,561 18,614,772,027 93.33
2 RSUD Kabupaten Bangka Selatan 5,965,800,716 5,720,015,884 95.88
55,830,573,732 48,093,687,066 86.14 JUMLAH TOTAL APBD {A} + {B}
DANA APBD BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2012DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGKA SELATAN
NO PROGRAMREALISASI
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 3,607 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 53 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 89,510 83,018 172,528 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.6 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
47.8 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 52.0 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 107.8 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 7.6 4.8 3.2 % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi
SMP+ #DIV/0! #DIV/0! 20.5 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1,833 1,836 3,669 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 7.6 3.8 5.7 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 14 14 28 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 7.6 7.6 7.6 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 15 16 31 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 8.2 8.7 8.4 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 4 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 109.0 per 100.000 KH Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan
18 AFP Rate (non polio) < 15 th 5.57 per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 106 60 84.04 per 100.000 penduduk Tabel 10
20 Angka Prevalensi TB Paru 197 122 160.55 per 100.000 penduduk Tabel 10
21 Angka kematian akibat TB Paru 0 0 6.38 per 100.000 penduduk Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 66.33 37.64 52.53 % Tabel 11
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
TAHUN 2012
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
23 Success Rate TB Paru 0.00 0.00 89.39 % Tabel 12
24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 16.82051 13.716814 15.32730176 % Tabel 13
25 Jumlah Kasus Baru HIV 6 6 12 Kasus Tabel 14
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 1 0 0 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 0 0 0 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV #DIV/0! #DIV/0! 0.00 % Tabel 15
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 37.67 36.46 37.09 % Tabel 16
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0 0 0 Kasus Tabel 17
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 0 1 1 Kasus Tabel 17
33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0 1 1 per 100.000 penduduk Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun #DIV/0! 0.00 0.00 % Tabel 18
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #DIV/0! 0.00 0.00 % Tabel 18
36 Angka Prevalensi Kusta 0.00 0.12 0.06 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 2.00 1.00 3.00 % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 20
39 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 21
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 1 1 2 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 2 1 3 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22
50 Incidence Rate DBD 71.50 80.71 75.93 per 100.000 penduduk Tabel 23
51 Case Fatality Rate DBD 12.50 14.93 13.74 % Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 2.80 1.30 2.08 per 1.000 penduduk Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis 7 13 10 per 100.000 penduduk Tabel 25
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
B.3 Status Gizi
55 Bayi baru lahir ditimbang 0 0 0 % Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik #DIV/0! #DIV/0! 87.35 % Tabel 27
58 Balita Gizi Kurang #DIV/0! #DIV/0! 9.37 % Tabel 27
59 Balita Gizi Buruk #DIV/0! #DIV/0! 1.75 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 94.28 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 93.64 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 91.25 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 91.17 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 94.28 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 68.38 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 47.92 31.36 39.95 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A 31.28 34.14 32.65 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 52.48 57.02 54.66 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 68.43 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 24.93 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 58.12 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 95.59 101.49 98.43 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 93.24 99.94 96.47 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 92.50 98.51 95.39 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 83.02 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 87.86 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 13.10 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 21.23 19.98 20.63 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin #VALUE! #VALUE! #DIV/0! % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 49.77 51.77 50.74 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 39.82 42.06 40.90 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 86 86 86 % Tabel 44
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0 1 1 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan #DIV/0! #DIV/0! 100.00 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
100.00 100.00 100.00 % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 32.18 31.08 31.67 % Tabel 47
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 12.96 11.96 12.43 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 100.00 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.02 0.03 0.03 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal - sekolah Tabel 49
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100.00 sekolah Tabel 49
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 100.00 100.00 100.00 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar - - 100.00 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas #DIV/0! #DIV/0! 100.00 % Tabel 56
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1
#DIV/0! #DIV/0! 134.86 %
Tabel 56
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
#DIV/0! #DIV/0! 1.71 %
Tabel 56
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
#DIV/0! #DIV/0! 9.07 %
Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
#DIV/0! #DIV/0! 0.72 %
Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 30.87 34.33 32.54 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3.28 3.99 3.62 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 18.02 12.47 14.94 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 1.24 1.00 1.11 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 37.57 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 2.20 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 3.66 Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
110 Rumah Tangga ber-PHBS #REF! % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan
111 Rumah Sehat 72.61 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes #DIV/0! % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 156.14 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 31.97 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 100.00 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 11.41 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 77.12 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 79.59 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 1.00 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus - Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 4.00 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 5.00 Tabel 70
123 Jumlah Apotek 10.00 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100.00 % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar - % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 114.00 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 39.47 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 0.60 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 46.00 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 71.74 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 48.00 Poskesdes Tabel 73
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
D.2 Tenaga Kesehatan
132 Jumlah Dokter Spesialis - - - Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis - - - per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum 17.00 10.00 27.00 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum 9.85 5.80 15.65 per 100.000 penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi 2.00 4.00 6.00 Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan - 112.00 112.00 Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 64.92 Tabel 75
139 Jumlah Perawat 104.00 177.00 281.00 Orang Tabel 75
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 6.00 29.00 35.00 Orang Tabel 76
141 Jumlah Tenaga Gizi 5.00 13.00 18.00 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Kesmas 22.00 22.00 44.00 Orang Tabel 77
143 Jumlah Tenaga Sanitasi 8.00 15.00 23.00 Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 6.00 31.00 38.00 Orang Tabel 78
145 Jumlah Fisioterapis - 3.00 3.00 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan
146 Total Anggaran Kesehatan 35,836,625,955.00 Rp Tabel 79
147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 5.05 % Tabel 79
148 Anggaran Kesehatan Perkapita 207,714.84 Rp Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 TOBOALI 1,460.34 8 3 11 65,138 14,820 4.40 44.60
2 AIR GEGAS 853.64 10 0 10 37,748 7,913 4.77 44.22
3 PAYUNG 372.95 9 0 9 18,614 4,128 4.51 49.91
4 SIMPANG RIMBA 362.30 7 0 7 21,196 4,504 4.71 58.50
5 KEP. PONGOK 89.67 2 0 2 4,679 908 5.15 52.18
6 LEPAR PONGOK 172.31 4 0 4 7,027 1,164 6.04 40.78
7 TUKAK SADAI 126.00 5 0 5 9,945 2,168 4.59 78.93
8 PULAU BESAR 169.87 5 0 5 8,181 1,886 4.34 48.16
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,607.08 50 3 53 172,528 37,491 4.60 48
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota Bangka Selatan
TAHUN 2012
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 TOBOALI 65,138 3,648 6,719 17,298 5,026 968 33,659 3,424 6,359 16,269 4,326 1,101 31,479 51.77 106.93
2 AIR GEGAS 37,748 1,960 3,734 10,804 2,549 544 19,591 2,005 3,571 9,888 2,106 587 18,157 48.92 107.90
3 PAYUNG 18,614 1,034 1,901 5,149 1,311 253 9,648 999 1,878 4,748 1,092 249 8,966 51.33 107.61
4 SIMPANG RIMBA 21,196 1,354 2,293 5,618 1,408 276 10,949 1,212 2,278 5,223 1,233 301 10,247 57.22 106.85
5 KEP. PONGOK 4,679 264 484 1,270 341 68 2,427 250 463 1,176 290 73 2,252 52.06 107.77
6 LEPAR PONGOK 7,027 399 732 1,919 514 103 3,667 373 690 1,755 432 110 3,360 52.10 109.14
7 TUKAK SADAI 9,945 634 1,051 2,690 694 124 5,193 605 1,008 2,464 559 116 4,752 55.22 109.28
8 PULAU BESAR 8,181 448 932 2,194 655 147 4,376 372 832 1,934 539 128 3,805 53.72 115.01
JUMLAH (KAB/KOTA) 172,528 9,741 17,846 46,942 12,498 2,483 89,510 9,240 17,079 43,457 10,577 2,665 83,018 52.04 107.82
Sumber :- Badan Pusat Statistik Kabupaten/kota Bangka Selatan
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:
RASIO
BEBAN
TANG
GUNGAN
RASIO JENIS
KELAMINNO KECAMATAN
JUMLAH
PENDUDUK
TAHUN 2012
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 9,741 9,223 18,964
2 5 - 9 9,471 9,022 18,493
3 10 - 14 8,394 8,044 16,438
4 15 - 19 7,737 7,188 14,925
5 20 - 24 9,211 8,711 17,922
6 25 - 29 9,485 8,929 18,414
7 30 - 34 7,989 7,233 15,222
8 35 - 39 6,804 6,260 13,064
9 40 - 44 5,629 5,047 10,676
10 45 - 49 4,751 4,123 8,874
11 50 - 54 3,794 2,993 6,787
12 55 - 59 2,241 2,061 4,302
13 60 - 64 1,778 1,509 3,287
14 65 - 69 1,044 983 2,027
15 70 - 74 775 847 1,622
16 75+ 666 845 1,511
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten/kota Bangka Selatan
BANGKA SELATAN
172,528JUMLAH 89,510 83,018
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
TAHUN 2012
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAHMELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 TOBOALI 4,757 128 2.69 4,958 166 3.35 9,715 294 3.03
2 AIR GEGAS 19,873 698 3.51 3,661 997 27.23 23,534 1,695 7.20
3 PAYUNG 1,466 57 3.89 1,063 45 4.23 2,529 102 4.03
4 SIMPANG RIMBA 6,396 174 2.72 6,194 204 3.29 12,590 378 3.00
5 KEP. PONGOK
6 LEPAR PONGOK
7 TUKAK SADAI 2,460 26 1.06 2,209 38 1.72 4,669 64 1.37
8 PULAU BESAR 1,845 82 4.44 1,768 118 6.67 3,613 200 5.54
38,821 1,257 3.24 21,783 1,661 7.63 60,604 2,918 4.81
TAHUN 2012
LAKI-LAKINO
185
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Selatan
2,024 92 4.55
JUMLAH (KAB/KOTA)
4.82
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
3,954 4.68
PEREMPUAN
1,930 93
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVER
SITASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVER
SITASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVERSI
TAS/S.I/S.I
I/S.III
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 TOBOALI - - - - - - - - - - - - - - - - 15,737 11,681 25,453 9,012 10,449 1,264 1,301 74,897
2 AIR GEGAS - - - - - - - - - - - - - - - - 9,608 7,348 17,835 2,932 2,072 221 234 40,250
3 PAYUNG - - - - - - - - - - - - - - - - 4,881 3,712 8,199 1,426 1,387 192 194 19,991
4 SIMPANG RIMBA - - - - - - - - - - - - - - - - 4,999 3,685 11,090 1,603 1,115 138 125 22,755
5 KEP. PONGOK - - - - - - - - - - - - - - - - 880 806 2,623 487 361 49 36 5,242
6 LEPAR PONGOK - - - - - - - - - - - - - - - - 3,298 1,097 3,613 648 430 56 43 9,185
7 TUKAK SADAI - - - - - - - - - - - - - - - - 2,553 2,284 4,622 957 762 69 52 11,299
8 PULAU BESAR - - - - - - - - - - - - - - - - 1,800 1,730 3,864 1,138 647 47 79 9,305
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 43,756 32,343 77,299 18,203 17,223 2,036 2,064 192,924
NO KECAMATAN
TAHUN 2012
Sumber : Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Bangka Selatan
TABEL 6
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 547 0 547 641 0 641 1,188 0 1,188
RIAS 114 2 116 107 1 108 221 3 224
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 385 2 387 415 0 415 800 2 802
3 PAYUNG PAYUNG 201 3 204 191 1 192 392 4 396
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 242 2 244 218 1 219 460 3 463
5 KEP. PONGOK PONGOK 48 2 50 45 1 46 93 3 96
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 95 1 96 70 0 70 165 1 166
7 TUKAK SADAI TIRAM 127 1 128 76 0 76 203 1 204
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 74 1 75 73 3 76 147 4 151
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,833 14 1,847 1,836 7 1,843 3,669 21 3,690
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 7.6 3.8 5.7
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
TAHUN 2012
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATIHIDUP +
MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 1 1 2 2 1 3 3 2 5
RIAS 5 - 5 1 0 1 6 0 6
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 2 - 2 0 0 0 2 0 2
3 PAYUNG PAYUNG 1 - 1 5 0 5 6 0 6
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 4 - 4 4 0 4 8 0 8
5 KEP. PONGOK PONGOK - - 0 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU - - 0 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 1 - 1 1 1 2 2 1 3
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG - - 0 1 0 1 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 14 1 15 14 2 16 28 3 31
7.6 0.5 8.2 7.6 1.1 8.7 7.6 0.8 8.4
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
Catatan :
- Kematian Bayi = Kematian Neonatus + Kematian Bayi
- Kematian Balita = ( Kematian Bayi & Anak Balita ) + Kematian Balita.
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAK
BALITABALITA
LAKI - LAKINO KECAMATAN
TAHUN 2012
PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN
BALITA ANAK
BALITABAYI
ANAK
BALITA
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 TOBOALI TOBOALI 1,188 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RIAS 221 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 800 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
3 PAYUNG PAYUNG 392 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 460 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KEP. PONGOK PONGOK 93 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 165 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
7 TUKAK SADAI TIRAM 203 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 147 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
3,669 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 1 3 0 3 1 4
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 109.0
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TAHUN 2012
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPKEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 9
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS
AFP (NON POLIO)
AFP RATE
(NON POLIO)
1 2 3 4 5 6
1 TOBOALI TOBOALI 16,746 2 11.94
RIAS 3,404 0 0.00
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 11,270 1 8.87
3 PAYUNG PAYUNG 5,812 0 0.00
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 7,137 0 0.00
5 KEP. PONGOK PONGOK 1,553 0 0.00
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 2,091 0 0.00
7 TUKAK SADAI TIRAM 3,298 0 0.00
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 2,584 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 53,895 3 5.57
Sumber : Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
TABEL 10
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TOBOALI TOBOALI 28,068 26,428 54,496 27 22 49 29 17 46 56 39 95 200 148 174 0 0 3
RIAS 5,591 5,051 10,642 4 0 4 0 0 0 4 0 4 72 0 38 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 19,591 18,157 37,748 9 3 12 11 9 20 20 12 32 102 66 85 0 0 1
3 PAYUNG PAYUNG 9,648 8,966 18,614 24 8 32 13 10 23 37 18 55 383 201 295 0 0 3
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 10,949 10,247 21,196 17 8 25 17 10 27 34 18 52 311 176 245 0 0 3
5 KEP. PONGOK PONGOK 2,427 2,252 4,679 3 1 4 2 2 4 5 3 8 206 133 171 0 0 1
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 3,667 3,360 7,027 1 0 1 6 2 8 7 2 9 191 60 128 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 5,193 4,752 9,945 7 4 11 3 1 4 10 5 15 0 0 151 0 0 0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 4,376 3,805 8,181 3 4 7 0 0 0 3 4 7 69 105 86 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 89,510 83,018 172,528 95 50 145 81 51 132 176 101 277 197 122 161 0 0 11
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 106.1 60.2 84.0 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.0 6.4
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:
KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU
TAHUN 2012
KASUS LAMA KASUS BARU +
KASUS LAMA
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TOBOALI TOBOALI 45 42 87 0 0 308 27 22 49 60.12 52.03 56.20
RIAS 9 8 17 0 0 28 4 0 4 44.71 0.00 23.49
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 31 29 60 0 0 149 9 3 12 28.71 10.33 19.87
3 PAYUNG PAYUNG 15 14 30 0 0 137 24 8 32 155.47 55.77 107.45
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 18 16 34 0 0 141 17 8 25 97.04 48.79 73.72
5 KEP. PONGOK PONGOK 4 4 7 0 0 29 3 1 4 77.26 27.75 53.43
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 6 5 11 0 0 11 1 0 1 17.04 0.00 8.89
7 TUKAK SADAI TIRAM 8 8 16 0 0 48 7 4 11 84.25 52.61 69.13
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 7 6 13 0 0 29 3 4 7 42.85 65.70 53.48
JUMLAH (KAB/KOTA) 143 133 276 0 0 880 95 50 145 66.33 37.64 52.53
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TAHUN 2012
TB PARU
ANGKA PENEMUAN KASUS
(CDR)BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PERKIRAAN
KASUS BARU KLINIS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TOBOALI TOBOALI 29 17 46 0 0.00 0 0.00 41 89.13 0 0.00 0 0.00 2 4.35 0.00 0.00 93.48
RIAS 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 11 9 20 0 0.00 0 0.00 19 95.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 95.00
3 PAYUNG PAYUNG 13 10 23 0 0.00 0 0.00 18 78.26 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 78.26
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 17 10 27 0 0.00 0 0.00 24 88.89 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 88.89
5 KEP. PONGOK PONGOK 2 2 4 0 0.00 0 0.00 3 75.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 75.00
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 6 2 8 0 0.00 0 0.00 8 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 100.00
7 TUKAK SADAI TIRAM 3 1 4 0 0.00 0 0.00 3 75.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 75.00
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 81 51 132 0 0.00 0 0.00 116 87.88 0 0.00 0 0.00 2 1.52 0.00 0.00 89.39
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TB PARU
BTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
KESEMBUHAN
TAHUN 2012
L L + P
PENGOBATAN LENGKAP
L P
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TOBOALI TOBOALI 3,056 2,879 5,935 306 288 594 98 32.0 50 17.4 148 24.9
RIAS 608 550 1,158 61 55 116 3 4.9 4 7.3 7 6.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 2,135 1,978 4,113 214 198 412 4 1.9 7 3.5 11 2.7
3 PAYUNG PAYUNG 1,052 975 2,027 105 97 202 12 11.4 32 33.0 44 21.8
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 1,191 1,115 2,306 119 111 230 20 16.8 19 17.1 39 17.0
5 KEP. PONGOK PONGOK 264 245 509 25 25 50 11 44.0 5 20.0 16 32.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 399 366 765 40 37 77 3 7.5 7 18.9 10 13.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 565 519 1,084 57 52 109 7 12.3 0 0.0 7 6.4
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 478 415 893 48 41 89 6 12.5 0 0.0 6 6.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 9,748 9,042 18,790 975 904 1,879 164 16.8 124 13.7 288 15.3
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
L P L + P
TAHUN 2012
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
TABEL 14
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TOBOALI TOBOALI 6 6 12 1 0 0 0 0 0 0 0 0
RIAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KEP. PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 12 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
RSUD Kab. Bangka Selatan
Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
AIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO H I V
TAHUN 2012
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TOBOALI TOBOALI 28,068 26,428 54,496 1,154 1,086 2,240 245 21.24 190 17.49 435 19.42
RIAS 5,591 5,051 10,642 230 208 438 33 14.36 52 25.05 85 19.41
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 19,591 18,157 37,748 805 746 1,551 172 21.36 141 18.89 313 20.17
3 PAYUNG PAYUNG 9,648 8,966 18,614 397 369 766 313 78.93 237 64.31 550 71.80
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 10,949 10,247 21,196 450 421 871 323 71.78 336 79.78 659 75.65
5 KEP. PONGOK PONGOK 2,427 2,252 4,679 100 93 193 60 60.15 45 48.62 105 54.40
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 3,667 3,360 7,027 151 138 289 75 49.76 29 21.00 104 36.01
7 TUKAK SADAI TIRAM 5,193 4,752 9,945 213 195 408 25 11.71 53 27.14 78 19.12
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 4,376 3,805 8,181 180 156 336 140 77.84 161 102.95 301 89.52
JUMLAH (KAB/KOTA) 89,510 83,018 172,528 3,679 3,412 7,091 1,386 37.7 1,244 36.5 2,630 37.1
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
DIARE DITANGANI
TAHUN 2012
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH PERKIRAAAN
KASUS
TABEL 15
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 RSUD 0 0 135 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 135 100.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.00
JUMLAH 0 0 135 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 135 100.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.00
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
TAHUN 2012
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
L P
POSITIF HIV
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TOBOALI TOBOALI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RIAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KEP. PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.00 1.20 0.58
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2012
NO KECAMATAN PUSKESMASPausi Basiler (PB)/ Kusta kering
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah
JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
TABEL 18
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TOBOALI TOBOALI - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
RIAS - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
2 AIR GEGAS AIR GEGAS - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
3 PAYUNG PAYUNG - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
5 KEP. PONGOK PONGOK - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
6 LEPAR PONGOK TANJUGN LABU - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
7 TUKAK SADAI TIRAM - 1 1 - #DIV/0! - 0.00 - 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 - 0.00
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) - 1 1 - #DIV/0! - 0.00 - 0.00 - #DIV/0! - 0.00 - 0.00
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
L P L+P P L+P
CACAT TINGKAT 2
KASUS BARU
TAHUN 2012
LNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RIAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KEP. PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 1 1 0 1 1
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.0 0.1 0.1
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2012
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
-1 (2011) -2 (2010)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TOBOALI TOBOALI 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
RIAS 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 PAYUNG PAYUNG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 1 1 2 1 100 1 100 2 100 2 0 2 2 100 0 #DIV/0! 2 100
5 KEP. PONGOK PONGOK 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 2 1 100 1 100 2 100
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 3 2 100.0 1 100.0 3 100.0 4 1 5 4 100 1 100 5 100
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PENDERITA PB PENDERITA MBNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + P
TAHUN 2012
L + P
RFT MB
L PL P
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TOBOALI TOBOALI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RIAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KEP. PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
NO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
TAHUN 2012
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
PERTUSIS
TABEL 22
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 TOBOALI TOBOALI 0 1 1 0 1 1 2 0 0 0
RIAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KEP. PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 2 0 2 1 3 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0
Sumber : Seksi Sipemkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PUSKESMAS
TAHUN 2012
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO/AFP (Non Polio) HEPATITIS BNO KECAMATAN
TABEL 24
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TOBOALI TOBOALI 869 759 1,628 47 40 87 0 0 0 0.0 0.0 0.0
RIAS 180 205 385 19 11 30 0 0 0 0.0 0.0 0.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 214 106 320 51 7 58 0 0 0 0.0 0.0 0.0
3 PAYUNG PAYUNG 1,005 1,058 2,063 61 14 75 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 255 233 488 8 9 17 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 KEP. PONGOK PONGOK 21 11 32 2 0 2 0 0 0 0.0 0.0 0.0
8 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 65 61 126 27 12 39 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 113 85 198 16 5 21 0 0 0 0.0 0.0 0.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 75 81 156 20 10 30 0 0 0 0.0 0.0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,609 2,433 5,042 251 108 359 0 0 0 0.0 0.0 0.0
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 2.8 1.3 2.1
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA
DENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
TANPA PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS CFRMENINGGAL
TAHUN 2012
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 30 28 58 3 5 8 10.0 17.9 13.8
RIAS 2 1 3 0 0 0 0.0 0.0 0.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 7 11 18 2 1 3 28.6 9.1 16.7
3 PAYUNG PAYUNG 14 21 35 1 2 3 7.1 9.5 8.6
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 8 4 12 1 1 2 12.5 25.0 16.7
5 KEP. PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1 2 3 0 1 1 0.0 50.0 33.3
7 TUKA SADAI TIRAM 1 0 1 0 0 0 0.0 #DIV/0! 0.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1 0 1 1 0 1 100.0 #DIV/0! 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 64 67 131 8 10 18 12.5 14.9 13.7
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 71.5 80.7 75.9
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TAHUN 2012
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 TOBOALI TOBOALI 0 1 1 1 1 2
RIAS 0 0 0 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 0 0 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 0 3 3 5 10 15
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0 0 0 0 0
5 KEP. PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 0 0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 4 4 6 11 17
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 7 13 9.85
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2012
JUMLAH SELURUH KASUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
KASUS BARU DITEMUKAN( Kasus Baru + Kasus Lama )
TABEL 26
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TOBOALI TOBOALI 547 641 1,188 0 0.0 0 0.0 0 0.0 16 #DIV/0! 7 #DIV/0! 23 #DIV/0!
RIAS 114 107 221 0 0.0 0 0.0 0 0.0 12 #DIV/0! 4 #DIV/0! 16 #DIV/0!
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 385 415 800 0 0.0 0 0.0 0 0.0 4 #DIV/0! 3 #DIV/0! 7 #DIV/0!
3 PAYUNG PAYUNG 201 191 392 0 0.0 0 0.0 0 0.0 18 #DIV/0! 8 #DIV/0! 26 #DIV/0!
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 242 218 460 0 0.0 0 0.0 0 0.0 9 #DIV/0! 6 #DIV/0! 15 #DIV/0!
5 KEP. PONGOK PONGOK 48 45 93 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1 #DIV/0! 1 #DIV/0! 2 #DIV/0!
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 95 70 165 0 0.0 0 0.0 0 0.0 3 #DIV/0! 4 #DIV/0! 7 #DIV/0!
7 TUKAK SADAI TIRAM 127 76 203 0 0.0 0 0.0 0 0.0 3 #DIV/0! 6 #DIV/0! 9 #DIV/0!
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 74 73 147 0 0.0 0 0.0 0 0.0 5 #DIV/0! 2 #DIV/0! 7 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,833 1,836 3,669 0 0.0 0 0.0 0 0.0 71 #DIV/0! 41 #DIV/0! 112 #DIV/0!
Sumber : Seksi Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
JUMLAH LAHIR HIDUP
TAHUN 2012
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLR
TABEL 28
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG
NAKES% JUMLAH
MENDAPAT
YANKES%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 TOBOALI TOBOALI 1,258 1,253 99.6 1,236 98.3 1,201 1,188 98.9 1,201 1,188 98.9
RIAS 246 263 106.9 230 93.5 234 215 91.9 234 237 101.3
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 874 816 93.4 816 93.4 837 763 91.2 837 784 93.7
3 PAYUNG PAYUNG 430 438 101.9 422 98.1 410 382 93.2 410 350 85.4
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 488 497 101.8 474 97.1 466 423 90.8 466 379 81.3
5 KEP. PONGOK PONGOK 108 86 79.6 80 74.1 103 94 91.3 103 93 90.3
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 163 199 122.1 156 95.7 155 161 103.9 155 131 84.5
7 TUKAK SADAI TIRAM 230 233 101.3 209 90.9 219 195 89.0 219 186 84.9
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 188 181 96.3 134 71.3 179 141 78.8 179 123 68.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,985 3,966 99.5 3,757 94.3 3,804 3,562 93.6 3,804 3,471 91.2
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
KAB/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2012
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN
PUSKESMASNO KECAMATAN
IBU HAMIL
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 TOBOALI TOBOALI 1,258 175 13.9 437 34.7 426 33.9 248 19.7 141 11.2 1,252 99.5
RIAS 246 20 8.1 43 17.5 102 41.5 55 22.4 43 17.5 243 98.8
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 874 148 16.9 220 25.2 222 25.4 197 22.5 66 7.6 705 80.7
3 PAYUNG PAYUNG 430 29 6.7 34 7.9 164 38.1 105 24.4 92 21.4 395 91.9
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 488 35 7.2 117 24.0 134 27.5 69 14.1 55 11.3 375 76.8
5 KEP. PONGOK PONGOK 108 1 0.9 48 44.4 28 25.9 12 11.1 20 18.5 108 100.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 163 30 18.4 66 40.5 70 42.9 25 15.3 55 33.7 216 132.5
7 TUKAK SADAI TIRAM 230 79 34.3 129 56.1 38 16.5 5 2.2 9 3.9 181 78.7
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 188 31 16.5 54 28.7 55 29.3 25 13.3 24 12.8 158 84.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,985 548 13.8 1,148 28.8 1,239 31.1 741 18.6 505 12.7 3,633 91.2
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TOBOALI TOBOALI 1258 1,253 99.60 1,236 98.25
RIAS 246 263 106.91 230 93.50
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 874 816 93.36 816 93.36
3 PAYUNG PAYUNG 430 438 101.86 422 98.14
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 488 497 101.84 474 97.13
5 KEP. PONGOK PONGOK 108 86 79.63 80 74.07
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 163 199 122.09 156 95.71
7 TUKAK SADAI TIRAM 230 233 101.30 209 90.87
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 188 181 96.28 134 71.28
JUMLAH (KAB/KOTA) 3985 3,966 99.52 3,757 94.28
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TAHUN 2012
TABEL 31
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 TOBOALI TOBOALI 1,258 252 165 65.6 547 641 1,188 88 83 172 24 27.2 8 9.6 32 18.6
RIAS 246 49 64 130.1 114 107 221 18 16 33 40 227.9 24 150.9 64 191.3
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 874 175 97 55.5 385 415 800 62 57 119 11 17.8 3 5.2 14 11.8
3 PAYUNG PAYUNG 430 86 118 137.2 201 191 392 30 28 59 27 88.7 19 67.4 46 78.4
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 488 98 71 72.7 242 218 460 34 32 67 19 55.3 12 37.2 31 46.5
5 KEP. PONGOK PONGOK 108 22 12 55.6 48 45 93 8 7 15 2 26.1 2 28.4 4 27.2
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 163 33 7 21.5 95 70 165 12 11 22 3 26.0 4 37.6 7 31.5
7 TUKAK SADAI TIRAM 230 46 9 19.6 127 76 203 16 15 31 3 18.3 7 46.7 10 31.9
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 188 38 2 5.3 74 73 147 14 12 26 6 44.0 3 25.0 9 35.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,985 797 545 68.4 1,833 1,836 3,669 282 261 543 135 47.9 82 31.4 217 40.0
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2012
L + PL P
BUMIL
RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL RISTI/
KOMPLIKASI
PERKIRAAN NEONATAL
RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 TOBOALI TOBOALI 0 0 558 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7 1.25 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 527 94.44 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 24 4.30 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.00
RIAS 0 0 142 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 1.41 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 126 88.73 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 12 8.45 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 1.41
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 0 120 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 2.50 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 140 116.67 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 14 11.67 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 13 10.83
3 PAYUNG PAYUNG 0 0 90 0 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 118 131.11 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 2.22 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.00
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0 826 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0.24 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 79 9.56 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7 0.85 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0.24
5 KEP. PONGOK PONGOK 0 0 108 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 9 8.33 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 667 617.59 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 134 124.07 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 15 13.89
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 216 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 2.78 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 192 88.89 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 11 5.09 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7 3.24
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 170 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 2.35 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 99 58.24 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 2.94 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.00
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 2,230 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 33 1.48 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1,948 87.35 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 209 9.37 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 39 1.75
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG
BALITA
GIZI BAIKGIZI LEBIH
L L L+P L+P
GIZI BURUK
L+P PPPLP
TAHUN 2012
L
GIZI KURANG
L+P
TABEL 32
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TOBOALI TOBOALI 589 555 1,144 178 30.2 204 36.8 382 33.4 2,467 2,324 4,791 1,327 53.79 1,450 62.39 2,777 57.96 1,201 188 15.65
RIAS 117 106 223 56 47.9 51 48.1 107 48.0 491 444 935 370 75.36 325 73.20 695 74.33 234 215 91.88
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 414 381 795 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1,721 1,597 3,318 - 0.00 - 0.00 - 0.00 837 763 91.16
3 PAYUNG PAYUNG 203 188 391 94 46.3 95 50.5 189 48.3 849 787 1,636 648 76.33 657 83.48 1,305 79.77 410 423 103.17
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 229 215 444 71 31.0 76 35.3 147 33.1 962 900 1,862 890 92.52 895 99.44 1,785 95.86 466 423 90.77
5 KEP. PONGOK PONGOK 51 47 98 44 86.3 36 76.6 80 81.6 213 198 411 159 74.65 169 85.35 328 79.81 103 94 91.26
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 77 71 148 48 62.3 58 81.7 106 71.6 322 295 617 242 75.16 223 75.59 465 75.36 155 161 103.87
7 TUKAK SADAI TIRAM 109 100 209 49 45.0 46 46.0 95 45.5 456 419 875 335 73.46 291 69.45 626 71.54 219 195 89.04
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 91 80 171 48 52.7 29 36.3 77 45.0 387 335 722 158 40.83 152 45.37 310 42.94 179 141 78.77
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,880 1,743 3,623 588 31.3 595 34.1 1,183 32.7 7,868 7,299 15,167 4,129 52.48 4,162 57.02 8,291 54.66 3,804 2,603 68.43
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT A
MENDAPAT JUMLAH
L P
TAHUN 2012
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHL + P
JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X
TABEL 33
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 TOBOALI TOBOALI 136 1.1 0 0.0 1 0.0 221 1.8 358 2.9 6,960 55.6 3,646 29.1 1,549 12.4 0 0.0 0 0.0 12,155 97.1 12,513 100.0
RIAS 16 2.4 0 0.0 1 0.2 30 4.5 47 7.1 378 56.8 237 35.6 3 0.5 0 0.0 0 0.0 618 92.9 665 100.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 32 1.2 0 0.0 4 0.2 28 1.1 64 2.4 1,619 61.4 916 34.7 37 1.4 0 0.0 0 0.0 2,572 97.6 2,636 100.0
3 PAYUNG PAYUNG 19 1.2 0 0.0 3 0.2 42 2.6 64 4.0 1,023 63.2 511 31.6 20 1.2 0 0.0 0 0.0 1,554 96.0 1,618 100.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 2 0.1 0 0.0 1 0.0 30 1.4 33 1.6 1,460 70.5 555 26.8 23 1.1 0 0.0 0 0.0 2,038 98.4 2,071 100.0
5 KEP. PONGOK PONGOK 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1 0.5 1 0.5 136 69.7 50 25.6 8 4.1 0 0.0 0 0.0 194 99.5 195 100.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 10 1.7 0 0.0 0 0.0 51 8.7 61 10.4 427 72.5 97 16.5 4 0.7 0 0.0 0 0.0 528 89.6 589 100.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0.0 0 0.0 0 0.0 18 1.0 18 1.0 1,206 64.9 623 33.5 10 0.5 0 0.0 0 0.0 1,839 99.0 1,857 100.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 3 0.3 1 0.1 2 0.2 70 6.3 76 6.8 886 79.4 152 13.6 2 0.2 0 0.0 0 0.0 1,040 93.2 1,116 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 218 0.9 1 0.0 12 0.1 491 2.1 722 3.1 14,095 60.6 6,787 29.2 1,656 7.1 0 0.0 0 0.0 22,538 96.9 23,260 100.0
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu Dan Anak Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
- MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
%
MKJP +
NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TAHUN 2012
TABEL 34
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 TOBOALI TOBOALI 84 1.4 0 0.0 2 0.0 142 2.3 228 3.7 3,300 53.9 1,417 23.2 1,175 19.2 0 0.0 0 0.0 5,892 96.3 6,120
RIAS 4 1.7 0 0.0 1 0.4 13 5.4 18 7.5 138 57.5 83 34.6 1 0.4 0 0.0 0 0.0 222 92.5 240
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 16 1.4 0 0.0 0 0.0 12 1.1 28 2.5 606 54.3 451 40.4 30 2.7 0 0.0 0 0.0 1,087 97.5 1,115
3 PAYUNG PAYUNG 0 0.0 0 0.0 1 0.3 10 2.8 11 3.1 248 70.5 91 25.9 2 0.6 0 0.0 0 0.0 341 96.9 352
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 2 0.3 0 0.0 1 0.2 30 4.8 33 5.3 408 65.4 160 25.6 23 3.7 0 0.0 0 0.0 591 94.7 624
5 KEP. PONGOK PONGOK 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 67 71.3 19 20.2 8 8.5 0 0.0 0 0.0 94 100.0 94
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 6 2.6 0 0.0 0 0.0 15 6.5 21 9.1 164 70.7 47 20.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0 211 90.9 232
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0.0 0 0.0 0 0.0 6 0.6 6 0.6 760 71.0 304 28.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1,064 99.4 1,070
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0.0 0 0.0 0 0.0 7 4.8 7 4.8 111 76.0 22 15.1 6 4.1 0 0.0 0 0.0 139 95.2 146
JUMLAH (KAB/KOTA) 112 1.1 0 0.0 5 0.1 235 2.4 352 3.5 5,802 58.1 2,594 26.0 1,245 12.5 0 0.0 0 0.0 9,641 96.5 9,993
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu Dan Anak Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
- MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJPMKJP +
NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
PESERTA KB BARU
27
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
% MKJP
+ NON
MKJP
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TOBOALI TOBOALI 589 555 1,144 546 92.7 642 115.7 1,188 103.8 534 90.7 642 115.7 1,176 102.8
RIAS 117 106 223 101 86.3 111 104.7 212 95.1 108 92.3 106 100.0 214 96.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 414 381 795 392 94.7 378 99.2 770 96.9 400 96.6 383 100.5 783 98.5
3 PAYUNG PAYUNG 203 188 391 203 100.0 184 97.9 387 99.0 187 92.1 174 92.6 361 92.3
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 229 215 444 222 96.9 198 92.1 420 94.6 219 95.6 190 88.4 409 92.1
5 KEP. PONGOK PONGOK 51 47 98 48 94.1 44 93.6 92 93.9 49 96.1 44 93.6 93 94.9
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 77 71 148 94 122.1 67 94.4 161 108.8 81 105.2 66 93.0 147 99.3
7 TUKAK SADAI TIRAM 109 100 209 119 109.2 72 72.0 191 91.4 116 106.4 76 76.0 192 91.9
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 91 80 171 72 79.1 73 91.3 145 84.8 59 64.8 61 76.3 120 70.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,880 1,743 3,623 1,797 95.6 1,769 101.5 3,566 98.4 1,753 93.2 1,742 99.9 3,495 96.5
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
L + P
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
L
TAHUN 2012
JUMLAH BAYI NO KECAMATAN PUSKESMAS
P
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TOBOALI TOBOALI 12,051 6,116 50.8 12,513 103.8
RIAS 2,197 240 10.9 665 30.3
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 9,117 1,104 12.1 2,636 28.9
3 PAYUNG PAYUNG 4,585 354 7.7 1,618 35.3
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 4,942 624 12.6 2,071 41.9
5 KEP. PONGOK PONGOK 972 94 9.7 195 20.1
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,667 232 13.9 589 35.3
7 TUKAK SADAI TIRAM 2,382 1,070 44.9 1,857 78.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 2,109 143 6.8 1,116 52.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 40,022 9,977 24.9 23,260 58.1
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu Dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 589 555 1,144 580 98.5 601 108.3 1,181 103.2
RIAS 117 106 223 115 98.3 94 88.7 209 93.7
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 414 381 795 391 94.4 361 94.8 752 94.6
3 PAYUNG PAYUNG 203 188 391 187 92.1 204 108.5 391 100.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 229 215 444 230 100.4 207 96.3 437 98.4
5 KEP. PONGOK PONGOK 51 47 98 25 49.0 33 70.2 58 59.2
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 77 71 148 53 68.8 68 95.8 121 81.8
7 TUKAK SADAI TIRAM 109 100 209 112 102.8 95 95.0 207 99.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 91 80 171 46 50.5 54 67.5 100 58.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,880 1,743 3,623 1,739 92.5 1,717 99 3,456 95.4
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2012
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
TABEL 38
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
1 2 3 4 5 6
1 TOBOALI TOBOALI 9 7 77.8
RIAS 2 2 100.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 10 5 50.0
3 PAYUNG PAYUNG 9 9 100.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 7 5 71.4
5 KEP. PONGOK PONGOK 2 2 100.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 4 4 100.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 5 5 100.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 5 5 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 53 44 83.0
Sumber: Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
TAHUN 2012
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 TOBOALI TOBOALI 589 555 1,144 0.0 0.0 1,130 98.8 0.0 0.0 974 85.1 0.0 0.0 932 81.5 #DIV/0! #DIV/0! 17.5
RIAS 117 106 223 0.0 0.0 267 119.7 0.0 0.0 220 98.7 0.0 0.0 195 87.4 #DIV/0! #DIV/0! 27.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 414 381 795 0.0 0.0 725 91.2 0.0 0.0 606 76.2 0.0 0.0 616 77.5 #DIV/0! #DIV/0! 15.0
3 PAYUNG PAYUNG 203 188 391 0.0 0.0 397 101.5 0.0 0.0 406 103.8 0.0 0.0 413 105.6 #DIV/0! #DIV/0! -4.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 229 215 444 0.0 0.0 454 102.3 0.0 0.0 410 92.3 0.0 0.0 373 84.0 #DIV/0! #DIV/0! 17.8
5 KEP. PONGOK PONGOK 51 47 98 0.0 0.0 99 101.0 0.0 0.0 86 87.8 0.0 0.0 86 87.8 #DIV/0! #DIV/0! 13.1
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 77 71 148 0.0 0.0 172 116.2 0.0 0.0 142 95.9 0.0 0.0 144 97.3 #DIV/0! #DIV/0! 16.3
7 TUKAK SADAI TIRAM 109 100 209 0.0 0.0 239 114.4 0.0 0.0 196 93.8 0.0 0.0 213 101.9 #DIV/0! #DIV/0! 10.9
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 91 80 171 0.0 0.0 180 105.3 0.0 0.0 215 125.7 0.0 0.0 211 123.4 #DIV/0! #DIV/0! -17.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,880 1,743 3,623 0 0.0 0 0.0 3,663 101.1 0 0.0 0 0.0 3,255 89.8 0 0.0 0 0.0 3,183 87.9 #DIV/0! #DIV/0! 13.1
Sumber: Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
P L + PNO KECAMATAN
L PPUSKESMAS
JUMLAH BAYI
TAHUN 2012
L P L + P
DO RATE (%)
L P L + PL + P L
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TOBOALI TOBOALI 589 555 1,144 - - 1,102 96.3 0 0 1,070 93.5
RIAS 117 106 223 - - 258 115.7 0 0 249 111.7
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 414 381 795 - - 653 82.1 0 0 707 88.9
3 PAYUNG PAYUNG 203 188 391 - - 394 100.8 0 0 395 101.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 229 215 444 - - 425 95.7 0 0 436 98.2
5 PONGOK KEP. PONGOK 51 47 98 - - 91 92.9 0 0 89 90.8
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 77 71 148 - - 169 114.2 0 0 146 98.6
7 TUKAK SADAI TIRAM 109 100 209 - - 227 108.6 0 0 226 108.1
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 91 80 171 - - 162 94.7 0 0 186 108.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,880 1,743 3,623 0 - 0 - 3,481 96.1 0 0 0 0 3,504 96.7
Sumber: Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
P L + PL P L + P L
TAHUN 2012
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 307 287 594 46 15.0 54 18.8 100 16.8
RIAS 61 55 116 9 14.8 11 20.0 20 17.2
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 213 199 412 - 0.0 - 0.0 - 0.0
3 PAYUNG PAYUNG 104 98 202 49 47.1 44 44.9 93 46.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 121 111 232 22 18.2 23 20.7 45 19.4
5 KEP. PONGOK PONGOK 26 25 51 1 3.8 1 4.0 2 3.9
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 40 37 77 18 45.0 16 43.2 34 44.2
7 TUKAK SADAI TIRAM 56 53 109 56 100.0 25 47.2 81 74.3
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 47 41 88 6 12.8 7 17.1 13 14.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 975 906 1,881 207 21.2 181 20.0 388 20.6
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2012
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
NO KECAMATAN
BAYI 0-5 BULAN (ASI
ESKLUSIF)PUSKESMAS L P L + P
TABEL 43
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 2,467 2,324 4,791 1,476 59.8 1,520 65.4 2,996 62.5
RIAS 491 444 935 341 69.5 328 73.9 669 71.6
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 1,721 1,597 3,318 726 42.2 616 38.6 1,342 40.4
3 PAYUNG PAYUNG 849 787 1,636 268 31.6 282 35.8 550 33.6
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 962 900 1,862 282 29.3 250 27.8 532 28.6
5 KEP. PONGOK PONGOK 213 198 411 168 78.9 147 74.2 315 76.6
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 322 295 617 147 45.7 131 44.4 278 45.1
7 TUKAK SADAI TIRAM 456 419 875 413 90.6 424 101.2 837 95.7
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 387 335 722 95 24.5 81 24.2 176 24.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 7,868 7,299 15,167 3,916 49.8 3,779 51.8 7,695 50.7
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TAHUN 2012
TABEL 42
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI - - 0 - - 1 #VALUE! #VALUE! #DIV/0!
RIAS - - 0 - - 2 #VALUE! #VALUE! #DIV/0!
2 AIR GEGAS AIR GEGAS - - 0 - - 6 #VALUE! #VALUE! #DIV/0!
3 PAYUNG PAYUNG - - 0 - - 6 #VALUE! #VALUE! #DIV/0!
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA - - 0 - - 4 #VALUE! #VALUE! #DIV/0!
5 KEP. PONGOK PONGOK - - 0 - - 0 #VALUE! #VALUE! #DIV/0!
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU - - 0 - - 5 #VALUE! #VALUE! #DIV/0!
7 TUKAK SADAI TIRAM - - 0 - - 10 #VALUE! #VALUE! #DIV/0!
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG - - 0 - - 5 #VALUE! #VALUE! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 0 - - 39 #VALUE! #VALUE! #DIV/0!
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH %JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TOBOALI TOBOALI 3,056 2,879 5,935 1,811 59.3 1,745 60.6 3,556 59.9 1,688 93.2 1,621 92.9 3,309 93.1 1 0.1 1 0.1 2 0.1
RIAS 608 550 1,158 130 21.4 141 25.6 271 23.4 77 59.2 78 55.3 155 57.2 2 1.5 2 1.4 4 1.5
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 2,135 1,978 4,113 505 23.7 523 26.4 1,028 25.0 449 88.9 480 91.8 929 90.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0
3 PAYUNG PAYUNG 1,052 975 2,027 602 57.2 603 61.8 1,205 59.4 547 90.9 553 91.7 1,100 91.3 4 0.7 9 1.5 13 1.1
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 1,191 1,115 2,306 227 19.1 198 17.8 425 18.4 172 75.8 141 71.2 313 73.6 5 2.2 10 5.1 15 3.5
5 KEP. PONGOK PONGOK 264 245 509 67 25.4 83 33.9 150 29.5 51 76.1 54 65.1 105 70.0 4 6.0 12 14.5 16 10.7
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 399 366 765 153 38.3 152 41.5 305 39.9 46 30.1 46 30.3 92 30.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 565 519 1,084 182 32.2 165 31.8 347 32.0 126 69.2 123 74.5 249 71.8 0 0.0 0 0.0 0 0.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 478 415 893 205 42.9 193 46.5 398 44.6 172 83.9 172 89.1 344 86.4 1 0.5 7 3.6 8 2.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 9,748 9,042 18,790 3,882 39.8 3,803 42.1 7,685 40.9 3,328 85.7 3,268 85.9 6,596 85.8 17 0.4 41 1.1 58 0.8
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
L+P
BALITA
BGM
L+P L P
DITIMBANG BB NAIK
L P
TAHUN 2012
NO KECAMATAN PUSKESMAS P BALITA YANG ADA
LL+P
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
RIAS - - 2 - #DIV/0! - #DIV/0! 2 100.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS - - 13 - #DIV/0! - #DIV/0! 13 100.0
3 PAYUNG PAYUNG - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA - - 2 - #DIV/0! - #DIV/0! 2 100.0
5 KEP. PONGOK PONGOK - - 15 - #DIV/0! - #DIV/0! 15 100.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU - - 7 - #DIV/0! - #DIV/0! 7 100.0
7 TUKAK SADAI TIRAM - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 39 - #DIV/0! - #DIV/0! 39 100.0
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan :
- Data diatas merupakan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG)
berdasarkan BB/U dan bukan merupakan berdasarkan jumlah kasus atau BB/TB
TAHUN 2012
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH
TABEL 46
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 701 607 1,308 701 100.0 607 100.0 1,308 100.0
RIAS 140 133 273 140 100.0 133 100.0 273 100.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 389 374 763 389 100.0 374 100.0 763 100.0
3 PAYUNG PAYUNG 254 247 501 254 100.0 247 100.0 501 100.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 292 260 552 292 100.0 260 100.0 552 100.0
5 KEP. PONGOK PONGOK 59 65 124 59 100.0 65 100.0 124 100.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 92 75 167 92 100.0 75 100.0 167 100.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 163 125 288 163 100.0 125 100.0 288 100.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 115 78 193 115 100.0 78 100.0 193 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,205 1,964 4,169 2,205 100.0 1,964 100.0 4,169 100.0
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100.0 100.0 100.0
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L + P
TAHUN 2012
TABEL 49
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 #DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 #DIV/0!
4 PUSKESMAS PERAWATAN 4 4 100.00
5 SARANA YANKES.LAINNYA 1 1 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 100.00
Sumber : Seksi Bina Pelayanan Medik Dasar dan Rujukan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TAHUN 2012
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
TABEL 47
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 3,676 3,327 7,003 1,307 35.6 1,238 37.2 2,545 36.3
RIAS 840 756 1,596 331 39.4 322 42.6 653 40.9
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 2,271 2,076 4,347 514 22.6 459 22.1 973 22.4
3 PAYUNG PAYUNG 1,605 1,595 3,200 332 20.7 296 18.6 628 19.6
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 1,579 1,387 2,966 483 30.6 313 22.6 796 26.8
5 KEP. PONGOK PONGOK 337 197 534 213 63.2 236 119.8 449 84.1
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 487 442 929 193 39.6 114 25.8 307 33.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 771 370 1,141 313 40.6 219 59.2 532 46.6
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 667 551 1,218 251 37.6 129 23.4 380 31.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 12,233 10,701 22,934 3,937 32.2 3,326 31.1 7,263 31.7
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
NO KECAMATAN PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
L
TAHUN 2012
TABEL 48
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 371 410 781 15 4.04 27 6.59 42 5.38
RIAS 174 151 325 22 12.64 18 11.92 40 12.31
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 215 230 445 32 14.88 41 17.83 73 16.40
3 PAYUNG PAYUNG 221 241 462 43 19.46 17 7.05 60 12.99
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 171 185 356 17 9.94 27 14.59 44 12.36
5 KEP. PONGOK PONGOK 120 207 327 15 12.50 21 10.14 36 11.01
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 90 96 186 31 34.44 23 23.96 54 29.03
7 TUKAK SADAI TIRAM 111 123 234 19 17.12 22 17.89 41 17.52
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 132 147 279 14 10.61 18 12.24 32 11.47
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,605 1,790 3,395 208 12.96 214 11.96 422 12.43
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 DBD 4 11 30,410 28,587 58,997 64 67 131 0.21 0.23 0.22 8 10 18 12.50 14.93 13.74
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2012
JUMLAH
DESA
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN LUAR
BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN
DESA/KELURAHAN
KLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24
JAM%
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TOBOALI TOBOALI 9 5 0.56 5 100.00
RIAS 2 0 0.00 0 #DIV/0!
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 10 2 0.20 2 100.00
3 PAYUNG PAYUNG 9 2 0.22 2 100.00
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 7 2 0.29 2 100.00
5 KEP. PONGOK PONGOK 2 0 0.00 0 #DIV/0!
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 4 0 0.00 0 #DIV/0!
7 TUKAK SADAI TIRAM 5 0 0.00 0 #DIV/0!
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 5 0 0.00 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 53 11 0.21 11 100.00
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHANKECAMATAN
TAHUN 2012
TABEL 52
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI - - - 200 180 380 0.0 0.0 0.0
RIAS - - - 5 15 20 0.0 0.0 0.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 10 15 25 50 65 115 0.2 0.2 0.2
3 PAYUNG PAYUNG - - - 36 40 76 0.0 0.0 0.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA - - - 21 21 42 0.0 0.0 0.0
5 KEP. PONGOK PONGOK - - - 76 70 146 0.0 0.0 0.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU - - - 65 46 111 0.0 0.0 0.0
7 TUKAK SADAI TIRAM - - - 10 10 20 0.0 0.0 0.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG - - - 10 9 19 0.0 0.0 0.0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 10 15 25 473 456 929 0.0 0.0 0.0
Sumber : Seksi Bina Keperawatan dan Kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP
TAHUN 2012
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 TOBOALI TOBOALI 35 - 0.0 35 100.0 490 490 980 490 100.0 490 100.0 980 100.0 80 100 180 80 100.0 100 100.0 180 100.0
RIAS 7 - 0.0 7 100.0 15 20 35 15 100.0 20 100.0 35 100.0 30 5 35 30 100.0 5 100.0 35 100.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 12 - 0.0 12 100.0 80 70 150 80 100.0 70 100.0 150 100.0 80 70 150 80 100.0 70 100.0 150 100.0
3 PAYUNG PAYUNG 12 - 0.0 12 100.0 300 400 700 300 100.0 400 100.0 700 100.0 150 154 304 150 100.0 154 100.0 304 100.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 11 - 0.0 11 100.0 15 15 30 15 100.0 15 100.0 30 100.0 10 20 30 10 100.0 20 100.0 30 100.0
5 KEP. PONGOK PONGOK 3 - 0.0 3 100.0 25 15 40 25 100.0 15 100.0 40 100.0 25 15 40 25 100.0 15 100.0 40 100.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 5 - 0.0 5 100.0 50 38 88 50 100.0 38 100.0 88 100.0 38 50 88 38 100.0 50 100.0 88 100.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 4 - 0.0 4 100.0 8 7 15 8 100.0 7 100.0 15 100.0 8 7 15 8 100.0 7 100.0 15 100.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 7 - 0.0 7 100.0 10 10 20 10 100.0 10 100.0 20 100.0 10 10 20 10 100.0 10 100.0 20 100.0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 96 - 0.0 96 100.0 993 1,065 2,058 993 100.0 1,065 100.0 2,058 100.0 431 431 862 431 100.0 431 100.0 862 100.0
Sumber : Seksi Bina Keperawatan dan Kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
%
TAHUN 2012
%
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
TABEL 54
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
KEGIATAN
PENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN
MASSA
1 2 3 4 5
1 TOBOALI TOBOALI 12 3
RIAS 10 1
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 8 1
3 PAYUNG PAYUNG 12 2
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 12 3
5 KEP. PONGOK PONGOK 12 1
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 8 3
7 TUKAK SADAI TIRAM 10 2
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 10 3
SUB JUMLAH I 94 19
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 3 1
2 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 97 20
Sumber : Seksi Promosi kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
Rumah Sakit
KAB/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2012
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TOBOALI TOBOALI 28,068 26,428 54,496 0 0 2,135 0 0 0 0 0 4,634 0 0 47,727 0 0 54,496 0.0 0.0 100.0
RIAS 5,591 5,051 10,642 0 0 45 0 0 0 0 0 971 0 0 9,626 0 0 10,642 0.0 0.0 100.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 19,591 18,157 37,748 0 0 564 0 0 0 0 0 2,327 0 0 34,857 0 0 37,748 0.0 0.0 100.0
3 PAYUNG PAYUNG 9,648 8,966 18,614 0 0 1,043 0 0 0 0 0 2,158 0 0 15,413 0 0 18,614 0.0 0.0 100.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 10,949 10,247 21,196 0 0 385 0 0 0 0 0 2,846 0 0 17,965 0 0 21,196 0.0 0.0 100.0
5 KEP. PONGOK PONGOK 2,427 2,252 4,679 0 0 148 0 0 0 0 0 508 0 0 4,023 0 0 4,679 0.0 0.0 100.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 3,667 3,360 7,027 0 0 200 0 0 0 0 0 1,215 0 0 5,612 0 0 7,027 0.0 0.0 100.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 5,193 4,752 9,945 0 0 25 0 0 0 0 0 762 0 0 9,158 0 0 9,945 0.0 0.0 100.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 4,376 3,805 8,181 0 0 0 0 0 0 0 0 1,477 0 0 6,704 0 0 8,181 0.0 0.0 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 89,510 83,018 172,528 0 0 4,545 0 0 0 0 0 16,898 0 0 151,085 0 0 172,528
PERSENTASE (KAB/KOTA) 0.0 0.0 2.6 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 9.8 0.0 0.0 87.6 0.0 0.0 100.0 0.0 0.0 100.0
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
ASKESKIN/JAMKESMAS
TAHUN 2012
LAINNYA JUMLAH
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
%JUMLAH PENDUDUK
ASKESNO KECAMATAN PUSKESMAS JAMSOSTEK
TABEL 56
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TOBOALI TOBOALI - - 4,634 - #DIV/0! - #DIV/0! 4,634 100.0 3,282 #DIV/0! 5,185 #DIV/0! 8,467 182.7 71 #DIV/0! 96 #DIV/0! 167 3.6
RIAS - - 971 - #DIV/0! - #DIV/0! 971 100.0 1,248 #DIV/0! 1,445 #DIV/0! 2,693 277.3 - #DIV/0! 1 #DIV/0! 1 0.1
2 AIR GEGAS AIR GEGAS - - 2,327 - #DIV/0! - #DIV/0! 2,327 100.0 631 #DIV/0! 654 #DIV/0! 1,285 55.2 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0
3 PAYUNG PAYUNG - - 2,158 - #DIV/0! - #DIV/0! 2,158 100.0 861 #DIV/0! 993 #DIV/0! 1,854 85.9 40 #DIV/0! 44 #DIV/0! 84 3.9
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA - - 2,846 - #DIV/0! - #DIV/0! 2,846 100.0 623 #DIV/0! 676 #DIV/0! 1,299 45.6 10 #DIV/0! 15 #DIV/0! 25 0.9
5 KEP. PONGOK PONGOK - - 508 - #DIV/0! - #DIV/0! 508 100.0 1,400 #DIV/0! 1,698 #DIV/0! 3,098 609.8 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU - - 1,215 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,215 100.0 562 #DIV/0! 574 #DIV/0! 1,136 93.5 1 #DIV/0! 1 #DIV/0! 2 0.2
7 TUKAK SADAI TIRAM - - 762 - #DIV/0! - #DIV/0! 762 100.0 568 #DIV/0! 634 #DIV/0! 1,202 157.7 2 #DIV/0! 2 #DIV/0! 4 0.5
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG - - 1,477 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,477 100.0 855 #DIV/0! 900 #DIV/0! 1,755 118.8 2 #DIV/0! 4 #DIV/0! 6 0.4
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 16,898 - #DIV/0! - #DIV/0! 16,898 100.0 10,030 #DIV/0! 12,759 #DIV/0! 22,789 134.9 126 #DIV/0! 163 #DIV/0! 289 1.7
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
- RSUD Kab. Bangka Selatan
Ket :
- Cakupan Maskin yang mendapat Yankes Rawat Jalan merupakan gabungan dari
cakupan peserta Maskin yang mendapat/masuk ke dalam kouta Jamkesmas dan JKBS (Jamkesda)
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
P L + PL P L + P L P L + P L
TAHUN 2012
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA
TABEL 58
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUSKESMAS TOBOALI 4,737 5,683 10,420 0 0 0 8 8 16
2 PUSKESMAS AIR GEGAS 1,591 1,504 3,095 22 27 49 0 0 0
3 PUSKESMAS PAYUNG 1,806 1,656 3,462 625 612 1,237 17 25 42
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA 850 865 1,715 155 99 254 5 4 9
5 PUSKESMAS PONGOK 1,386 1,781 3,167 7 38 45 4 4 8
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU 1,066 1,187 2,253 0 0 0 7 5 12
7 PUSKESMAS TIRAM 571 915 1,486 0 0 0 1 3 4
8 PUSKESMAS RIAS 1,176 1,514 2,690 0 0 0 2 9 11
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG 1,540 1,789 3,329 0 0 0 7 5 12
SUB JUMLAH I 14,723 16,894 31,617 809 776 1,585 51 63 114
1 RSUD KAB/KOTA BANGKA SELATAN 9,054 8,059 17,113 1,609 2,005 3,614 0 0 0
SUB JUMLAH II 9,054 8,059 17,113 1,609 2,005 3,614 0 0 0
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI 3,854 3,551 7,405 517 534 1,051 0 0 0
SUB JUMLAH III 3,854 3,551 7,405 517 534 1,051 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 27,631 28,504 56,135 2,935 3,315 6,250 51 63 114
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 89,510 83,018 172,528 89,510 83,018 172,528
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 30.9 34.3 32.5 3.3 4.0 3.6
Sumber: Seksi Bina Keperawatan dan Kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TAHUN 2012
RSUD KAB/KOTA :
SARANA YANKES LAINNYA :
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS :
RSUD Kab/Kota Bangka Selatan
Pusyandik Bakti Timah Toboali
TABEL 57
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TOBOALI TOBOALI - - 4,634 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0 4 #DIV/0! 16 #DIV/0! 20 0.4
RIAS - - 971 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS - - 2,327 126 #DIV/0! 127 #DIV/0! 253 10.9 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0
3 PAYUNG PAYUNG - - 2,158 550 #DIV/0! 599 #DIV/0! 1,149 53.2 40 #DIV/0! 44 #DIV/0! 84 3.9
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA - - 2,846 44 #DIV/0! 36 #DIV/0! 80 2.8 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0
5 KEP. PONGOK PONGOK - - 508 24 #DIV/0! 26 #DIV/0! 50 9.8 7 #DIV/0! 10 #DIV/0! 17 3.3
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU - - 1,215 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0
7 TUKAK SADAI TIRAM - - 762 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG - - 1,477 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 16,898 744 #DIV/0! 788 #DIV/0! 1,532 9.1 51 #DIV/0! 70 #DIV/0! 121 0.7
Sumber : - Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
- RSUD Kab. Bangka Selatan
Ket :
- Cakupan Maskin yang mendapat Yankes Rawat Inap merupakan gabungan dari
cakupan peserta Maskin yang mendapat/masuk ke dalam kouta Jamkesmas dan JKBS (Jamkesda)
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES
STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
TAHUN 2012
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
TABEL 59
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UMUM 58 1,609 2,005 3,614 29 25 54 2 2 4 18.0 12.5 14.9 1.2 1.0 1.1
KABUPATEN BANGKA SELATAN
58 1,609 2,005 3,614 29 25 54 2 2 4 18.0 12.5 14.9 1.2 1.0 1.1
Sumber: RSUD KAB. BANGKA SELATAN
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
KAB/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2012
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRJENIS RS
b PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TOBOALI TOBOALI 12,352 2,310 18.7 - 0.00
RIAS 2,468 420 17.0 84 20.00
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 7,913 2,100 26.5 - 0.00
3 PAYUNG PAYUNG 4,128 1,890 45.8 239 12.65
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 4,504 1,470 32.6 392 26.67
5 KEP. PONGOK PONGOK 908 420 46.3 298 70.95
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,164 840 72.2 605 72.02
7 TUKAK SADAI TIRAM 2,168 1,050 48.4 115 10.95
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1,886 1,050 55.7 146 13.90
JUMLAH (KAB/KOTA) 37,491 11,550 30.8 1,879 16.3
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2012
TABEL 60
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
MATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UMUM 58 3,614 54 4 7,953 37.6 2.2 3.7
KABUPATEN BANGKA SELATAN
58 3614 54 4 7,953 37.6 2.2 3.7
Sumber: RSUD KAB. BANGKA SELATAN
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI
PERAWATANBOR LOS TOI
KABUPATEN/KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKITa
JENIS RSb
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
KAB/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2012
TABEL 63
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TOBOALI TOBOALI 12,352 - - - #DIV/0!
RIAS 2,468 - - - #DIV/0!
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 7,913 - - - #DIV/0!
3 PAYUNG PAYUNG 4,128 - - - #DIV/0!
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 4,504 - - - #DIV/0!
5 KEP. PONGOK PONGOK 908 - - - #DIV/0!
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,164 - - - #DIV/0!
7 TUKAK SADAI TIRAM 2,168 - - - #DIV/0!
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1,886 - - - #DIV/0!
JUMLAH ( KAB/KOTA) 37,491 - - - #DIV/0!
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan (PL) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH
RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
TAHUN 2012
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH YANG
ADA
JUMLAH YANG
DIPERIKSA% DIPERIKSA
JUMLAH YANG
SEHAT
% RUMAH
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TOBOALI TOBOALI 12,352 12,352 100.0 10,064 81.5
RIAS 2,468 2,468 100.0 1,907 77.3
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 7,913 7,913 100.0 5,571 70.4
3 PAYUNG PAYUNG 4,128 4,128 100.0 3,025 73.3
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 4,504 4,504 100.0 2,726 60.5
5 KEP. PONGOK PONGOK 908 908 100.0 406 44.7
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,164 1,164 100.0 893 76.7
7 TUKAK SADAI TIRAM 2,168 2,168 100.0 1,229 56.7
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1,886 1,886 100.0 1,403 74.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 37,491 37,491 100.0 27,224 72.6
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan (PL) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RUMAH
TAHUN 2012
TABEL 64
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 TOBOALI TOBOALI 25,405 12,352 48.6 6,452 52.2 265 2.1 - 0.0 8,010 64.8 2,385 19.3 237 1.9 4,199 34.0 21,548 174.4
RIAS 3,288 2,468 75.1 1,474 59.7 11 0.4 - 0.0 1,520 61.6 477 19.3 146 5.9 180 7.3 3,808 154.3
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 10,123 7,913 78.2 2,874 36.3 34 0.4 - 0.0 4,219 53.3 1,277 16.1 179 2.3 2,141 27.1 10,724 135.5
3 PAYUNG PAYUNG 5,392 4,128 76.6 2,113 51.2 113 2.7 - 0.0 2,502 60.6 519 12.6 85 2.1 1,802 43.7 7,134 172.8
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 5,883 4,504 76.6 1,632 36.2 464 10.3 - 0.0 2,428 53.9 742 16.5 270 6.0 1,245 27.6 6,781 150.6
5 KEP. PONGOK PONGOK 1,340 908 67.8 420 46.3 2 0.2 - 0.0 772 85.0 199 21.9 364 40.1 232 25.6 1,989 219.1
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,578 1,164 73.8 417 35.8 429 36.9 - 0.0 614 52.7 488 41.9 119 10.2 533 45.8 2,600 223.4
7 TUKAK SADAI TIRAM 2,687 2,168 80.7 862 39.8 9 0.4 - 0.0 1,189 54.8 376 17.3 249 11.5 548 25.3 3,233 149.1
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 2,218 1,886 85.0 375 19.9 7 0.4 - 0.0 1,265 67.1 339 18.0 14 0.7 479 25.4 2,479 131.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 57,914 37,491 64.7 16,619 44.3 1,334 3.6 - 0.0 22,519 60.1 6,802 18.1 1,663 4.4 11,359 30.3 60,296 160.8
PAH LAINNYASGL MATA AIRPUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
YANG ADA
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA
%
KELUARGA
DIPERIKSA
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan (PL) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2012
NO KECAMATAN
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT
TABEL 67
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 TOBOALI TOBOALI 1 1 1 100.00 20 10 6 60.00 2 1 1 100.00 55 45 28 62.22 75 55 44 80.00
RIAS - - - #DIV/0! - - - #DIV/0! 2 2 2 100.00 42 42 42 100.00 42 42 42 100.00
2 AIR GEGAS AIR GEGAS - - - #DIV/0! 14 14 13 92.86 1 1 1 100.00 9 9 9 100.00 23 23 22 95.6522
3 PAYUNG PAYUNG - - - #DIV/0! 7 7 7 100.00 - - - #DIV/0! 16 16 9 56.25 23 22 14 63.64
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA - - - #DIV/0! 2 2 2 100.00 - - - #DIV/0! 25 13 13 100.00 27 14 14 100.00
5 KEP. PONGOK PONGOK - - - #DIV/0! 2 2 2 100.00 - - - #DIV/0! 19 19 19 100.00 21 21 21 100.00
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU - - - #DIV/0! 2 2 2 100.00 - - - #DIV/0! 9 9 9 100.00 11 11 11 100.00
7 TUKAK SADAI TIRAM - - - #DIV/0! 16 10 10 100.00 1 1 1 100.00 41 10 10 100.00 57 19 19 100.00
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG - - - #DIV/0! 5 5 5 100.00 - - - #DIV/0! 50 50 17 34.00 55 55 19 34.55
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 1 100.00 68 52 47 90.38 6 5 5 100.00 266 213 156 73.24 341 271 209 77.12
KECAMATAN
TAHUN 2012
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan (PL) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH TUPM
NO PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
TABEL 65
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 TOBOALI TOBOALI 12,352 6,452 52.2 6,452 52.2 265 2.1 - 0.0 - 0.0 8,010 64.8 2,385 19.3 237 1.9 - 0.0 - 0.0 201 1.6 2,464 19.9 23,564 190.8
RIAS 2,468 1,474 59.7 1,474 59.7 11 0.4 - 0.0 - 0.0 1,520 61.6 477 19.3 146 5.9 - 0.0 - 0.0 20 0.8 12 0.5 4,956 200.8
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 7,913 2,874 36.3 2,874 36.3 34 0.4 - 0.0 - 0.0 4,219 53.3 1,277 16.1 179 2.3 - 0.0 - 0.0 269 3.4 1,199 15.2 11,278 142.5
3 PAYUNG PAYUNG 4,128 2,133 51.7 2,133 51.7 113 2.7 - 0.0 - 0.0 2,502 60.6 519 12.6 85 2.1 - 0.0 - 0.0 177 4.3 550 13.3 7,400 179.3
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 4,504 1,632 36.2 1,632 36.2 464 10.3 - 0.0 - 0.0 2,428 53.9 742 16.5 270 6.0 - 0.0 - 0.0 113 2.5 772 17.1 6,898 153.2
5 KEP. PONGOK PONGOK 908 420 46.3 420 46.3 2 0.2 - 0.0 - 0.0 772 85.0 199 21.9 364 40.1 - 0.0 - 0.0 9 1.0 207 22.8 1,813 199.7
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,164 417 35.8 417 35.8 429 36.9 - 0.0 - 0.0 614 52.7 488 41.9 119 10.2 - 0.0 - 0.0 21 1.8 498 42.8 2,365 203.2
7 TUKAK SADAI TIRAM 2,164 862 39.8 862 39.8 9 0.4 - 0.0 - 0.0 1,189 54.9 376 17.4 249 11.5 - 0.0 - 0.0 33 1.5 400 18.5 3,298 152.4
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1,886 375 19.9 375 19.9 7 0.4 - 0.0 - 0.0 1,265 67.1 339 18.0 14 0.7 - 0.0 - 0.0 21 1.1 347 18.4 2,361 125.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 37,487 16,639 44.4 16,639 44.4 1,334 3.6 - 0.0 - 0.0 22,519 60.1 1402 3.7 1,663 4.4 - 0.0 - 0.0 864 2.3 6,449 17.2 58,533 156.1
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER
AIR
MINUMNYA
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan (PL) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
SUMUR TAK
TERLINDUNGAIR ISI ULANG
SUMUR
TERLINDUNGPOMPA
MATA AIR TAK
TERLINDUNGAIR KEMASAN LEDING ECERAN
LEDING
METERANAIR HUJAN
MATA AIR
TERLINDUNG
TAHUN 2012
SUMBER AIR MINUM KELUARGAKELUARGA DENGAN
SUMBER AIR MINUM
TERLINDUNGLAIN-LAINAIR SUNGAI
TABEL 66
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 TOBOALI TOBOALI 25,405 12,352 48.6 10,064 81.5 1,092 10.9 12,352 48.6 9,391 76.0 9,391 100.0 12,360 48.7 12,360 100.0 1,617 13.1
RIAS 3,288 2,468 75.1 1,907 77.3 1,130 59.3 2,468 75.1 2,104 85.3 2,104 100.0 2,468 75.1 2,468 100.0 265 10.7
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 10,123 7,913 78.2 5,771 72.9 15 0.3 7,913 78.2 3,461 43.7 3,461 100.0 8,619 85.1 8,619 100.0 708 8.2
3 PAYUNG PAYUNG 5,392 4,128 76.6 3,025 73.3 3,397 112.3 4,128 76.6 1,981 48.0 1,981 100.0 4,130 76.6 4,130 100.0 270 6.5
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 5,883 4,504 76.6 2,726 60.5 1,705 62.5 4,504 76.6 2,852 63.3 2,852 100.0 4,504 76.6 4,504 100.0 912 20.2
5 KEP. PONGOK PONGOK 1,340 908 67.8 406 44.7 255 62.8 908 67.8 492 54.2 492 100.0 908 67.8 908 100.0 29 3.2
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,578 1,164 73.8 893 76.7 340 38.1 1,164 73.8 395 33.9 395 100.0 1,264 80.1 1,264 100.0 110 8.7
7 TUKAK SADAI TIRAM 2,687 2,168 80.7 1,229 56.7 138 11.2 2,168 80.7 1,476 68.1 1,476 100.0 2,244 83.5 2,244 100.0 313 13.9
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 2,218 1,886 85.0 1,403 74.4 696 49.6 1,886 85.0 1,569 83.2 1,569 100.0 1,906 85.9 1,906 100.0 157 8.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 57,914 37,491 64.7 27,424 73.1 8,768 32.0 37,491 64.7 23,721 63.3 23,721 100.0 38,403 66.3 38,403 100.0 4,381 11.4
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan (PL) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANSEHAT
KELUARGA
MEMILIKISEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
MEMILIKI
TAHUN 2012
PUSKESMASJUMLAH
KELUARGA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA
MEMILIKISEHAT
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
DIPERIKSA
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TOBOALI TOBOALI 1 1 100.0 10 10 100.0 40 40 100.0 50 40 80.0 - - #DIV/0! 121 20 16.5 222 111 50.0
RIAS 1 1 100.0 1 1 100.0 10 10 100.0 8 8 100.0 4 4 100.0 32 32 100.0 56 56 100.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 1 1 100.0 5 5 100.0 20 20 100.0 24 15 62.5 14 10 71.4 54 30 55.6 118 81 68.6
3 PAYUNG PAYUNG 1 1 100.0 5 5 100.0 17 17 100.0 12 12 100.0 14 14 100.0 29 29 100.0 78 78 100.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 1 1 100.0 1 1 100.0 16 16 100.0 20 20 100.0 13 13 100.0 24 24 100.0 75 75 100.0
5 KEP. PONGOK PONGOK 1 1 100.0 1 1 100.0 5 5 100.0 6 6 100.0 4 4 100.0 8 8 100.0 25 25 100.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1 1 100.0 1 1 100.0 9 9 100.0 7 7 100.0 5 5 100.0 9 9 100.0 32 32 100.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 1 1 100.0 1 1 100.0 8 8 100.0 16 16 100.0 10 10 100.0 22 22 100.0 58 58 100.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1 1 100.0 1 1 100.0 12 12 100.0 11 11 100.0 20 20 100.0 16 16 100.0 61 61 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 100.0 26 26 100.0 137 137 100.0 154 135 87.7 84 80 95.2 315 190 60.3 725 577 79.6
TABEL 68
NO KECAMATAN
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORAN
TAHUN 2012
PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH
INSTALASI
PENGOLAHAN AIR
MINUM
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan (PL) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 69
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE
TINGKAT
KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 5,000 500 10.00 55.56
2 Amoksisilin kapsul 500 mg 100 kaplet/strip, kotak 2,896 35 82.74 459.68
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab/ktk 750 50 15.00 83.33
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab/ktk 2,014 15 134.27 745.93
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 556 10 55.60 308.89
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 1,300 126 10.32 57.32
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab/ktk 200 9 22.22 123.46
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml 30 amp/ktk 513 1 513.00 2850.00
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab/btl 265 8 33.13 184.03
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 6,220 7 888.57 4936.51
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 335 13 25.77 143.16
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 145 5 29.00 161.11
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 1,300 50 26.00 144.44
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 320 20 16.00 88.89
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 1,000 250 4.00 22.22
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg btl @1000 tab 752 11 68.36 379.80
17 Kloroquin tablet 150 mg btl @1000 tab - - #DIV/0! #DIV/0!
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 2,500 200 12.50 69.44
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 100 tab 939 100 9.39 52.17
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 15,000 500 30.00 166.67
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 391 11 35.55 197.47
22 Retinol (Vit A) kapsul200.000 IU Btl @ 100 Kapsul 200 3 66.67 370.37
23 Tablet Tambah darah (FE) tablet 100 bks/ktk 16,140 50 322.80 1793.33
24 Multivitamin Sirup 60 ml/Botol - - #DIV/0! #DIV/0!
25 Garam Oralit ktk @ 100 ktg 459 12 38.25 212.50
26 OAT Kat 1 Pkt - - #DIV/0! #DIV/0!
27 OAT Kat 2 Pkt - - #DIV/0! #DIV/0!
28 OAT Kat 3 Pkt - - #DIV/0! #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pkt - - #DIV/0! #DIV/0!
30 OAT Kat Anak Pkt - - #DIV/0! #DIV/0!
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet kotak @ 60 tablet 60 5 12.00 66.67
32 Salep 2-4 12 Pot/ktk 30 1 30.00 166.67
33 Infus set dewasa Kantong 1,000 250 4.00 22.22
34 Infus set anak Kantong 725 125 5.80 32.22
Sumber : Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TAHUN 2012
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 1
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 -
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 -
5 PUSKESMAS PERAWATAN 0 0 4 0 0 0 4
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 0 0 5 0 0 0 5
7 PUSKESMAS KELILING 0 0 15 0 0 0 15
8 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 29 0 0 0 29
9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 1 1
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 -
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 26 26
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
14 POSKESDES 0 0 48 0 0 0 48
15 POSYANDU 0 0 114 0 0 0 114
16 APOTEK 0 0 0 0 0 10 10
17 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 4 4
18 GFK 0 0 1 0 0 0 1
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
Sumber : Seksi Bina Keperawatan dan kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
NO FASILITAS KESEHATAN
TAHUN 2012
TABEL 71
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00 0 0.00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 #DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!
4 PUSKESMAS 9 9 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 10 100.00
Sumber : Seksi Bina Keperawatan dan kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
TAHUN 2012
TABEL 72
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TOBOALI TOBOALI 2 5.56 20 55.56 12 33.33 2 5.56 36 100.00 14 38.89
RIAS 0 0.00 2 5.56 10 27.78 0 0.00 12 33.33 10 83.33
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 1 7.14 11 78.57 2 14.29 0 0.00 14 100.00 2 14.29
3 PAYUNG PAYUNG 0 0.00 2 18.18 9 81.82 0 0.00 11 100.00 9 81.82
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0.00 11 78.57 2 14.29 1 7.14 14 100.00 3 21.43
5 KEP. PONGOK PONGOK 0 0.00 2 50.00 2 50.00 0 0.00 4 100.00 2 50.00
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 2 50.00 5 125.00 1 25.00 0 0.00 8 200.00 1 12.50
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0.00 4 100.00 2 50.00 1 25.00 7 175.00 3 42.86
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1 12.50 6 75.00 1 12.50 0 0.00 8 100.00 1 12.50
6 5.26 63 55.26 41 35.96 4 3.51 114 100.00 45 39.47
0.60
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
NO
TAHUN 2012
KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAHPOSYANDU AKTIF
TABEL 73
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 TOBOALI TOBOALI 9 5 55.56 6 120.00 5 36
RIAS 2 2 100.00 2 100.00 3 12
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 10 10 100.00 5 50.00 12 14
3 PAYUNG PAYUNG 9 8 88.89 4 50.00 8 11
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 7 7 100.00 4 57.14 7 14
5 KEP. PONGOK PONGOK 2 2 100.00 2 100.00 1 4
6 LEPAR TANJUNG LABU 4 4 100.00 4 100.00 4 8
7 TUKAK SADAI TIRAM 5 4 80.00 3 75.00 4 7
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 5 4 80.00 3 75.00 4 8
JUMLAH (KAB/KOTA) 53 46 86.79 33 71.74 48 114
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PUSKESMAS
TAHUN 2012
DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN
JUMLAH
DESA/
KELURAHANPOSKESDES
TABEL 74
NO
SUB SUB SUB
TOTAL TOTAL TOTAL dr. Spesialis
L P L P L P L P L+P L P L P L P L P L+P L P L+P L+P L P L+P L P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
I PUSKESMAS :
1 PUSKESMAS TOBOALI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 1 - - - 1
2 PUSKESMAS AIR GEGAS - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - 1 - - 1
3 PUSKESMAS PAYUNG - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - -
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - 1 - - 1
5 PUSKESMAS PONGOK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - 1 - - 1
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - 1 - - 1
7 PUSKESMAS TIRAM - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - -
8 PUSKESMAS RIAS - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - -
9 PUKSESMAS BATU BETUMPANG - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 6 7 13 1 4 - - 5
II RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA :
1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 9 3 12 1 - - - 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT & LABKESDA) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 9 3 12 1 - - - 1
III SARANA KESEHATAN LAIN :
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - 2 - - - - -
2 LABKESDA KAB. BASEL - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - 2 - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 17 10 27 2 4 - - 6
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9.85 5.80 15.65 1.16 2.32 0.00 0.00 3.48
RSUD Kab. Bangka Selatan & Pusyandik Bakti Timah Toboali
Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2012
Drg. Spesialis TOTAL
JUMLAH (KAB/KOTA)
SPESIALIS PENUNJANG SPESIALIS LAINNYA*)
dr. UMUM
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
Sp.BSp.D
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
Sp.A Sp.LainnyaSp.OGUNIT KERJA
Sp.Anastesi
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
Drg.
TOTAL
Sumber:
MEDIS
SPESIALIS DASAR
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
Sp.Rad Sp.Rehab MedikSp.Pat Klinik
DOKTER GIGI
TABEL 75
TOTAL
TOTAL PERAWAT D-I D-III D-IV S2 TOTAL
PRWT GIGI BIDAN BIDAN BIDAN KEBIDANAN BIDAN
L P L+P L P L P L P L P L P L P L+P L P L P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 31
I PUSKESMAS :
1 PUSKESMAS TOBOALI - - - 2 7 3 17 - - - - - - - - 29 - - - 2 - - 2 3 10 1 - 14
2 PUSKESMAS AIR GEGAS - - - 4 3 11 12 - - - - - - - - 30 - - 1 1 - - 2 1 17 - - 18
3 PUSKESMAS PAYUNG - - - 1 2 5 11 1 - - - - - - - 20 - - 1 1 - - 2 4 9 - - 13
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA - - - 5 2 4 7 - - - - - - - - 18 - - 3 - - - 3 2 8 - - 10
5 PUSKESMAS PONGOK - - - 4 - 2 2 - - - - - - - - 8 - - 1 2 - - 3 1 7 - - 8
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU - - - - 2 3 2 - - - - - - - - 7 - - - 2 - - 2 1 6 - - 7
7 PUSKESMAS TIRAM - - - 1 1 5 14 - - - - - - - - 21 - - - 1 - - 1 1 6 1 - 8
8 PUSKESMAS RIAS - - - 5 - 4 11 - - - - - 1 - - 21 - - - 1 - - 1 2 6 - - 8
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG - - - 2 1 - 1 - - 1 - - - - - 5 - - 1 - - - 1 1 5 - - 6
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 24 18 37 77 1 - 1 - - 1 - - 159 - - 7 10 - - 17 16 74 2 - 92
II RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA :
1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN - - - 2 9 9 29 2 3 2 3 1 - - - 60 - 1 1 5 - - 7 2 13 1 - 16
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT & LABKESDA) - - - 2 9 9 29 2 3 2 3 1 - - - 60 - 1 1 5 - - 7 2 13 1 - 16
III SARANA KESEHATAN LAIN :
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI - - - - 1 7 8 - - - - - - - - 16 - - - - - - - - 1 - - 1
2 LABKESDA KAB. BASEL - - - - - 1 - - - - - - - - - 1 - - - - - - - - - - - -
- - - - 1 8 8 - - - - - - - - 17 - - - - - - - - 1 - - 1
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - 1 2 6 9 - - 1 - - 1 - - 20 - - 1 - - - 1 - 1 2 - 3
- - - 1 2 6 9 - - 1 - - 1 - - 20 - - 1 - - - 1 - 1 2 - 3
- - - 27 30 60 123 3 3 4 3 1 2 - - 256 - 1 9 15 - - 25 18 89 5 - 112
0.00 0.00 0.00 15.65 17.39 34.78 71.29 1.74 1.74 2.32 1.74 0.58 1.16 0.00 0.00 148.38 0.00 0.58 5.22 8.69 0.00 0.00 14.49 10.43 51.59 2.90 0.00 64.92
RSUD Kab. Bangka Selatan dan Pusyandik Bakti Timah Toboali
PERAWAT PERAWAT GIGI
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
BIDAN
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
LAINNYA *)S.KEP
SPRGPERAWAT
D-IVLULUSAN
Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Sumber:
NO
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
JUMLAH (KAB/KOTA)
TAHUN 2012
SPKKEP. GIGI
S2 KEPNURSE
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
UNIT KERJA
LULUSAN SEKOLAH
PERAWAT
TENAGA KEPERAWATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
PERAWAT D-III GIGI
D-III D-IV
TABEL 76
SUB SUB
TOTAL TOTAL
L P L P L P L P L P L+P L P L P L P L+P L+P
1 2 3 4 6 7 9 10 12 13 15 16 18 19 20 21 22 24 25 27 28
I PUSKESMAS :
1 PUSKESMAS TOBOALI - - - 2 - 1 - - - - 3 - - 1 1 - - 2 5
2 PUSKESMAS AIR GEGAS - - - - - 1 - - - - 1 - - 1 1 - - 2 3
3 PUSKESMAS PAYUNG - - - 1 - 1 - - - - 2 - - - 1 - - 1 3
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA - - - - - 2 - - - - 2 - - - 1 - - 1 3
5 PUSKESMAS PONGOK - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 1
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 1
7 PUSKESMAS TIRAM - - - - - 2 - - - - 2 - - - 2 - - 2 4
8 PUSKESMAS RIAS - - - - - 2 - - - - 2 - - - 2 - - 2 4
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG - - - - - 2 - - - - 2 - - - - - - - 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 3 - 11 - - - - 14 - - 2 10 - - 12 26
II RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA :
1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN 2 4 1 2 2 2 - - - - 13 - - 2 1 - - 3 16
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 4 1 2 2 2 - - - - 13 - - 2 1 - - 3 16
III SARANA KESEHATAN LAIN :
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI - - - - - 1 - - - - 1 - - - - - - - 1
2 LABKESDA KAB. BASEL - - - - - - - 1 - - 1 - - - - - - - 1
- - - - - 1 - 1 - - 2 - - - - - - - 2
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 1 - 1 - 3 - - - - 6 1 - - 2 - - 3 9
1 1 - 1 - 3 - - - - 6 1 - - 2 - - 3 9
3 5 1 6 2 17 - 1 - - 35 1 - 4 13 - - 18 53
1.74 2.90 0.58 3.48 1.16 9.85 0.00 0.58 0.00 0.00 20.29 0.58 0.00 2.32 7.54 0.00 0.00 10.43 30.72
Sumber:
D-III FARMASID-III ANALIS
FARMASI
D-III FARMASI
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
RSUD Kab. Bangka Selatan dan Pusyandik Bakti Timah Toboali
Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
JUMLAH (KAB/KOTA)
FARMAKOLOGI KIMIA
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2012
TENAGA KEFARMASIAN
TOTAL
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJAAPOTEKER
LULUSAN SMF /
SAA
SARJANA FARMASI /
TENAGA GIZI
D-IV / S-1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI
TABEL 77
SUB TOTAL SUB TOTAL TOTAL
L P L P L P L P L+P L P L P L P L P L P L+P L+P
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
I PUSKESMAS :
1 PUSKESMAS TOBOALI - - - 1 - - - - 1 - - - 1 - - - - - - 1 2
2 PUSKESMAS AIR GEGAS - - 1 - - - - - 1 - - 3 2 - - - - - - 5 6
3 PUSKESMAS PAYUNG 1 - 1 - - - - - 2 - - - 2 - - - - - - 2 4
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA - - 1 1 - - - - 2 - - - 1 - - - - - - 1 3
5 PUSKESMAS PONGOK - - 1 - - - - - 1 - - - - - - - - - - - 1
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU - - - 1 - - - - 1 - - 1 - - - - - - - 1 2
7 PUSKESMAS TIRAM - - 1 - - - - - 1 - - - 5 - - - - - - 5 6
8 PUSKESMAS RIAS - - - 1 - - - - 1 - - 1 1 - - - - - - 2 3
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG - - 1 - - - - - 1 1 - - - - - - - - - 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 - 6 4 - - - - 11 1 - 5 12 - - - - - - 18 29
II RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA :
1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN 4 6 2 5 1 - - - 18 - - 1 2 - - - - - - 3 21
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 6 2 5 1 - - - 18 - - 1 2 - - - - - - 3 21
III SARANA KESEHATAN LAIN :
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 LABKESDA KAB. BASEL - - 1 - - - - - 1 - - - 1 - - - - - - 1 2
- - 1 - - - - - 1 - - - 1 - - - - - - 1 2
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - 7 7 - - - - 14 - - 1 - - - - - - - 1 15
- - 7 7 - - - - 14 - - 1 - - - - - - - 1 15
5 6 16 16 1 - - - 44 1 - 7 15 - - - - - - 23 67
2.90 3.48 9.27 9.27 0.58 0.00 0.00 0.00 25.50 0.58 0.00 4.06 8.69 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 13.33 38.83
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
D-III KESMAS (MPRS ) S-1 KESMAS S-2 KESMASNO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT
Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
RSUD Kab. Bangka Selatan dan Pusyandik Bakti Timah Toboali
MAGISTER KESLING DOKTOR KESLING
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber:
TAHUN 2012
TENAGA SANITARIAN
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
D- III KESLINGS-3 KESMAS LULUSAN SPPH D- IV KESLING
TABEL 78
SUB
TOTAL
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
I PUSKESMAS :
1 PUSKESMAS TOBOALI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 PUSKESMAS AIR GEGAS - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 PUSKESMAS PAYUNG - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
5 PUSKESMAS PONGOK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 PUSKESMAS TIRAM - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 PUSKESMAS RIAS - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
II RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA :
1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN - 3 3 - - - - - - - - - 3 3 4 7 - - - - - - - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT & LABKESDA) - 3 3 - - - - - - - - - 3 3 4 7 - - - - - - - 1 1
III SARANA KESEHATAN LAIN :
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 LABKESDA KAB. BASEL - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- 3 3 - - - - - - - - - 3 3 4 7 - - - - - - - 1 1
0.00 1.74 1.74 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.74 1.74 2.32 4.06 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.58 0.58
RSUD Kab. Bangka Selatan dan Pusyandik Bakti Timah Toboali
Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
AKUPUNTURIS RADIOGRAFER RADIOTERAPIS
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2012
TEKHNISI GIGINO UNIT KERJA
TENAGA KETERAPIAN FISIK TENAGA KETEKNISAN MEDIS
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
Sumber:
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
JUMLAH (KAB/KOTA)
TEM
SUB TOTAL SUB
TOTAL
L P L P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L+P L+P
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 45 46 47 48 49 50 51 52
- - - 2 - - 2 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 3 3
- - - 1 - - 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 2 2
- - - 1 - - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
- - - 2 - - 2 - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - 1 - - - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
- - - 2 - - 2 - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
- - - 2 - - 2 - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
- - - 1 - - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
- - 1 11 - - 12 - - - - - - - 2 2 - - - - - - 14 14
- - 1 7 - - 8 1 - 1 - - - - 4 4 - - - - - - 21 24
- - 1 7 - - 8 1 - 1 - - - - 4 4 - - - - - - 21 24
- - - 2 - - 2 - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - 2 - - 2 - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
- - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
- - 2 20 - 1 23 1 - 1 - - - - 6 6 - - - - - - 38 41
0.00 0.00 1.16 11.59 0.00 0.58 13.33 0.58 0.00 0.58 0.00 0.00 0.00 0.00 3.48 3.48 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 22.03 23.76
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2012
ANALIS KESEHATANREKAM
TENAGA KETEKNISAN MEDIS
D-III TEKNISI D-III
TOTAL
KESEHATAN OPTISIEN PROSTETIK MEDIS
REFRAKSIONIS ORTOTIK
ANALIS KES.
D-IV ANALIS
KESEHATAN TRANFUSI DARAH KARDIO VASKULER
D-III ANALIS
SMAK
TABEL 79
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA : 59,093,293,905 164.90
a. Belanja Langsung : 29,938,316,455 83.54
- Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan 24,064,476,455 67.15
- RSUD Kab. Bangka Selatan 5,873,840,000 16.39
b. Belanja Tidak Langsung : 29,154,977,450 81.36
- Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan 19,944,456,561 55.65
- RSUD Kab. Bangka Selatan 9,210,520,889 25.70
2 APBD PROVINSI ( di Dinas Kesehatan Kab/Kota ) - 0.00
3 APBN : 5,716,657,000 15.95
- Dana Dekonsentrasi - 0.00
- Dana DAK pada Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan ( DAK MURNI ) 3,621,370,000 10.11
- Dana DAK pada RSUD Kab/Kota Bangka Selatan ( DAK MURNI ) - 0.00
- ASKESKIN ( Jamkesmas ) 229,137,000 0.64
- BOK 735,600,000 2.05
- JAMPERSAL 1,130,550,000 3.15
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) : 181,652,500 0.51
- GF MALARIA 181,652,500 0.51
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0.00
35,836,625,955 100.0
592,634,258,483
5.05
207,714.84
Sumber : - Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
- RSUD Kab. Bangka Selatan dan DPPKAD Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2012
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN