PROFIL KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2018 · 2020. 7. 20. · Profil Kesehatan Kabupaten...
Transcript of PROFIL KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2018 · 2020. 7. 20. · Profil Kesehatan Kabupaten...
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR
DINAS KESEHATAN TAHUN 2019 Jl. Prof. A. Majid Ibrahim - Kota Jantho
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN
ACEH BESAR TAHUN 2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 i
KATA PENGANTARPuji syukur senantiasa kita persembahkan ke hadhirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga buku Profil Kesehatan Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2019 telah dapat diterbitkan dari rangkaian penyajian data dan
informasi yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar menyajikan data dan informasi
kesehatan yang meliputi data situasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber
daya kesehatan, data umum serta lingkungan yang terkait dengan Dinas kesehatan,
data yang dituangkan dalam buku profil ini yaitu data tahun 2018. Data yang digunakan
dalam proses penyusunan Buku Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar ini
bersumber dari berbagai unit kerja baik didalam maupun diluar lingkungan sektor
kesehatan. Agar data yang diperoleh relevan dan akurat, maka terhadap data yang
dari unit pelaksana teknis ( Bidang pada Dinas Kesehatan, Puskesmas serta yang
bersumber dari sistem pelaporan, telah melaksanakan dengan mekanisme
pemutakiran data ditingkat Kabupaten dan Puskesmas dalam Kabupaten Aceh Besar.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar ini dibuat dalam bentuk Buku. Data
yang tersaji pada profil dinas kesehatan dapat digunakan untuk membandingkan
keadaan kesehatan di Kabupaten Aceh Besar antara Puskesmas yang satu dengan
puskesmas yang lainnya.
Data yang dihasilkan dari proses pembangunan yang terdiri dari indikator
masukan, proses dan indikator keluaran serta indikator dampak merupakan bahan
yang sangat berguna dalam melakukan analisa kecenderungan di bidang kesehatan
terutama untuk penentuan strategi dan kebijakan pembangunan kesehatan dimasa
mendatang.
Semoga publikasi ini dapat berguna bagi semua pihak. Kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam penyusunan profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
Besar Tahun 2019 ini kami ucapkan terima Kasih
Kota Jantho, 30 Mei 2019.Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kabid Sumber Daya Kesehatan
dan Informasi Kesehatan
Rosmani,S,ST dr. Eddy PurwantoNip. 19671231 198911 2 024 Nip. 19650209 200112 1 001
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 ii
SAMBUTANKEPALA DINAS KESEHATANKABUPATEN ACEH BESAR
Berkat rahmat Allah SWT, buku “Profil Kesehatan Tahun 2019” ini telah
diterbitkan dari rangkaian penyajian data dan informasi yang dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar merupakan gambaran
perkembangan data dan informasi kesehatan sebagai hasil berbagai upaya
perbaikan kesehatan selama tahun 2018.
Dengan diterbitkannya Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2019, diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak baik institusi
pemerintah, institusi swasta, organisasi profesi, mahasiswa dan kelompok
masyarakat lainnya dalam mendapatkan data dan informasi kesehatan di
wilayah Kebupaten Aceh Besar tahun 2018. Profil ini juga diharapkan dapat
dipergunakan sebagai salah satu bahan evaluasi penyelenggraan program
pembangunan Kesehatan dan untuk perencanaan baik Dinas Kabupaten
maupun Puskesmas dan Dinas Kesehatan Aceh.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar tahun 2019.
Plt.Kepala Dinas KesehatanKabupaten Aceh Besar
Lukman,SKM.M.KesNip. 19670415 198901 1 003
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 iii
DAFTAR ISIHalaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. i
SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH
BESAR………………………………………………………………......….. ii
DAFTAR ISI …….......................................................................................... .. iii
DAFTAR TABEL........................................................................................... .. vii
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... . viii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................... ......... .. 1
1.1 Latar Belakang.............................................................. ........ . ... 1
1.2 Tujuan ........................................................ ............. ............ 3
1.3 Manfaat ................................................................ ... ............ 4
1.3 Ruang Lingkup ................................................................ .... 4
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERLAKU PEMDUDUK ........... . . 7
2.1 Geografi Dan Topografi............................................. ............ .. 7
2.2 Distribusi Kependudukan ....................................... ............ .. 8
2.2.1.Jumlah Rumah Tangga/Kepala Keluarga ...... ............. 10
2.2.2.Kepadatan Penduduk ..................................... ............. . 11
2.2.3.Rasio Beban Tanggungan .............................. ............. 12
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN.................................... ........ 14
A. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN) .................. .......... ...... 14
1. Angka Kematian Bayi (AKB)............................. .......... ...... 14
2. Angka Kematian Balita (AKABA)……………………….. 16
3. Angka Kematian Ibu (AKI).................................................. 18
B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS).................. ............. 20
1. CNR Kasus Baru BTA+ ................................... ............. 20
2. Proporsi Kasus TB Anak 0-14 tahun ................ ....... ……… 22
3. Angka keberhasilan pengobatan Penderita TB
Paru BTA+ ....................................................... ............. 22
4. Persentase Balita dengan Pneumonia ditangani..…..…… 23
5. Jumlah Kasus HIV, AIDS………………………………. 23
6. Cakupan Penanganan kasus Diare …………… ............. 25
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 iv
7. Prevalensi Penyakit Kusta ................... ………………. . 26
8. Jumlah Pengobatan Penderita Kusta...........…………… 27
9. AFP (Acute Flacide Paralisis)........................................ 28
10. Jumlah Kasus Penyakit yang dapat di Cegah dengan Imunisasi
(PD3I) menurut Jenis Kelamin …………………… 28
11. Angka kesakitan Demam Berdarah …………………… 28
12. Angka Kesakitan Malaria……………………………… 30
13. Angka kesakitan Penyakit Filariasis…………………… 31
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN…………………….. ………… 34
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR ................... .................. 34
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1……………………… 34
2. Cakupan kunjungan Ibu HamilK-4……………….………. 35
3. Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan…………...…… 37
4. Cakupan Pelayanan Nifas .................................... ............. 38
5. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas …………. 38
6. Peresentase Cakupan Imunisasi TT Ibu hamil..... ............. 39
7. Cakupan Ibu hamil yang mendapatkan Tablet Besi (Fe)... 39
8. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani …........ … 39
9. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani ... 40
10. Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis
Kontrasepsi……………… .................................. ............. 41
11. Cakupan Peserta KB Baru Menurut jenis
Kontrasepsi………… .......................................... ............. 41
12. Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah ……………… 41
13. Cakupan Kunjungan Neonatus… ......................… ........... 41
14. Cakupan Bayi yang mendapat ASI Eksklusif ……………. 42
15. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi …………………...… 42
16. Cakupan Desa/kelurahan “Universal Child Immunization”(UCI) 42
17. Cakupan Imunisasi Bayi ………….. ................... ............. 43
18. Cakupan Pemberian Vitamin A pada bayi ………………… 44
19. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Anak Balita………… 44
20. Cakupan Baduta ditimbang…………….....………….. ..…. 44
21. Cakupan pelayanan Anak balita….. .................... ...........…. 44
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 v
22. Cakupan Balita ditimbang……… ...............……….. ...... 45
23. Balita dengan gizi buruk…… ........................……… .. …….. 45
24. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat……………………………………………………. 46
25. Cakupan Pelayanan kesehatan Siswa SD dan Setingkat…. 47
26. Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi………………..………. 47
27. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan
setingkat ………………………. ......................... ............ .. 47
28. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila ……………….……. 47
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN.............. 47
1. Peserta jaminan pemeliharaan kesehatan ............................ 47
2. Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan kunjungan
gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan ..................... 48
3. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit .............................. 48
4. Indikator Kinerja Pelayanan dirumah Sakit ……………… 49
C. PERILAKU HIDUP SEHAT......................….…..…………….. 49
1. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS............….…..…… 49
D. KEADAAN LINGKUNGAN..................………………............ 50
1. Persentase Rumah Sehat …………………………….…….. 50
2. Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak……... 51
3. Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan……… 51
4. Penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak
(jamban sehat)………………………………………………. 52
5. Desa STBM …………………………………………………. 52
6. Tempat-tempat umum memenuhi syarat…………………. … 53
7. Tempat pengolahan makanan (TPM) menurut status
hygiene sanitasi ……………………………………………… 53
8. TPM dibina dan diuji petik…………………………………… 53
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN.………………………. 54
A. SARANA KESEHATAN………………………………………. 54
1. Ketesediaan farmasi dan Alat Kesehatan…………………….. 54
2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan……………………………….. 55
3. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ( UKBM )………… 55
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 vi
B. SUMBER DAYA TENAGA KESEHATAN ………………….. 57
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan…… 59
2. Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan (bidan, perawat) disarana
Kesehatan …………………………………………………… 60
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana
Kesehatan ................................................................................ 60
4. Jumlah dan Ratio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan .............. 60
5. Jumlah dan Ratio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan tenaga kesehatan
lingkungan di Sarana kesehatan ……………………………… 61
6. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknis Medis dan Fisioterapis di Fasilitas
Kesehatan……………………………………………………….. 61
7. Jumlah tenaga non kesehatan di Fasilitas kesehatan ................ 61
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN………………………………. 62
BAB V PENUTUP …………………………………………………...... 64
LAMPIRAN
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 vii
DAFTAR TABELHalaman
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelamin dan Kelompok Umur diKabupaten Aceh Besar Tahun 2018 …………………………. 12
Tabel 3.1
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Data Kematian Ibu dan Anak Kabupaten Aceh Besar
tahun 2012 s/d 2018 ………………………………………….
Sumber Tenaga Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun
2018..........................................................................................
Proporsi Anggaran Kesehatan terhadap APBD
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014-2018 …………………...
16
58
62
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 viii
GRAFIKHalaman
Grafik 2.1
Grafik 2.2
Grafik 3.1
Grafik 3.2
Grafik 3.3
Grafik 3.4
Grafik 3.5
Grafik 3.6
Grafik 3.7
Grafik 3.8
Grafik 3.9
Grafik 3.10
Grafik 3.11
Jumlah Penduduk di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018
…….
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kelompok Umur
di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018……………………….
Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2013 - 2018....................................................................
Angka Kematian Balita (AKABA) Kabupaten Aceh Besar
tahun 2013 s/d 2018 ................................................................
Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Aceh Besar Tahun
2011 s/d
2018………………………………………………….
Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 s/d 2018………………..
Jumlah Seluruh Kasus TB di Kabupaten Aceh Besar tahun
2011-2018 .....................................................................
CNR Kasus baru baru TB BTA+ per 100.000 Penduduk di
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011-2018……………………
Kasus TB anak 0-14 tahun di Kabupaten Aceh Besar Tahun
2013-2018 ................................................................................
Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru BTA+ di
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013-2018...............................
Jumlah HIV dan AIDS Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 -
2018...........................................................................................
Jumlah Penderita HIV dan AIDS menurut kelompok umur
di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018..........................
Jumlah Kasus baru kusta di Kabupaten Aceh Besar Tahun
9
10
15
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 ix
Grafik 3.12
Grafik 3.13
Grafik 3.14
Grafik 3.15
Grafik 3.16
Grafik 3.17
Grafik 3.18
Grafik 3.19
Grafik 4.1
Grafik 4.2
Grafik 4.3
Grafik 4.4
Grafik 4.5
Grafik 4.6
Grafik 4.7
Grafik 4.8
2012-2018 ...............................
Prevalensi dan Angka Penemuan Kasus Baru Kusta(NCDR)
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011 s/d 2018………….........
Incidence Rate Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2010 - 2018 …………………
Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2010 -2018………………….
Angka Kesakitan Malaria Kabupaten Aceh Besar Tahun 2010
s/d 2018………………………………………………………
Jumlah Kasus Malaria Positif Kabupaten Aceh Besar Tahun
2012 s/d 2018………………………………………………..
Angka Kesakitan Filariasis Kabupaten Aceh Besar Tahun
2012 s/d 2018………………………………………………..
Jumlah Kasus Filariasis Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
s/d 2018 ……………………………………………………
Jumlah Pengukuran Tekanan Darah Penduduk ≥ 18 TahunKabupaten Aceh Besar Tahun 2018 ……………………….
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4 di KabupatenAceh Besar Tahun 2011-2018…………………………….
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 di Kabupaten Aceh
Besar Tahun 2011 -2018…………………………………….
Cakupan Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan dan Ibu
Nifas Mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Aceh
Besar Tahun 2011-2018...........................................................
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Kabupaten Aceh
Besar Tahun 2011-2018...........................................................
Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011-2018................................
Cakupan Desa “Universal Child Immunization” (UCI) di
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012-2018.................................
Jumlah kasus Balita dengan gizi buruk Kabupaten Aceh
Besar Tahun 2011-2018............................................................
Cakupan Rumah Tangga Ber-PHBS Kabupaten Acewh Besar
Tahun 2011 s/d 2018.................................................................
27
29
29
30
31
32
32
33
35
36
37
38
40
43
46
50
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 x
Grafik 4.9
Grafik 5.0
Grafik 5.2
Grafik 5.3
Persentase Rumah Sehat Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
s/d 2018....................................................................................
Cakupan Strata Posyandu Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018
Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan di Kabupaten Aceh
besar Tahun 2011 s/d 2018.......................................................
Persentase Anggaran Kesehatan terhadap APBD
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014-2018................................
.
51
57
60
63
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 xi
DAFTAR GAMBARHalaman
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Aceh Besar …................................................ 8
Gambar 2.2 Peta Kepadatatan Penduduk Menurut wilayah Kecamatan di KabupatenAceh Besar Tahun 2018 …................................................
11
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 1
BAB IPENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam melaksanakan pembangunan daerah Kabupaten Aceh Besar,
Dinas Kesehatan menyadari akan peran penting dibidang kesehatan untuk
mangatasi masalah kesehatan dimasa mendatang. Untuk menjalankan peran
tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar memeiliki visi “TerwujudnyaAceh Besar Hidup Sehat Secara Mandiri Tahun 2022”
Pelayanan kesehatan yang dimaksud dalam visi akan dilaksanakan
secara komprehensip yaitu promotif, preventif, Kuratif dan rehabilitatif.
Berdasarkan Visi diatas, maka diperlukan misi Dinas Kesehatan Kabupaten
Aceh Besar untuk mencapai visi sehingga menjadi lebih nyata, oleh karena nya
maka ditetapkan 4 (empat) Misi yang akan dilaksanakan yaitu:
1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Tertandarisasi,
2. Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Hidup Sehat,
3. Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia Kesehatan Mengikuti
Perkembangan IPTEK,
4. Meningkatkan Akses Informasi Kesehatan Daerah Berbasis Web,
Dinas Dinas Kesehatan selaku SKPD Kesehatan di Kabupaten memposisikan
diri sebagai Regulator, penyedia pelayanan kesehatan yang bermutu, dan
pemberdaya masyarakat dalam bidang kesehatan. Indikator yang digunakan
untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan mengacu pada
Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana ditetapkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016:
Jenis Pelayanan dasar antara lain
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil;
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir,
4. Pelayanan kesehatan balita
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 2
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus
10.Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
11.Pelayanan kesehatan orang dengan TB
12.Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar tahun 2019 (data
2018). Pencapaian kinerja Kesehatan Kabupaten Aceh Besar tahun 2018
sesuai dengan Target SPM (Standar Pelayanan Minimal) salah satu indikator
derajat kesehatan adalah Cakupan kunjungan Ibu Hamil dalam trimester I (K1)
sebanyak 8636 ibu (76,8 %), cakupan kunjungan Ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya pada trimester 3 (K4) sebanyak 7687 ibu (68,3 %), persalinanan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebenyak 7664 ibu (71,3%), pelayanan ibu
nifas 71,3%, ibu hamil yang mendapatkan tablet FE sebanyak 68,3%, ibu hamil
resiko tinggi dengan komplikasi yang ditangani sebanyak 70,1%, Penanganan
Komplikasi Neonatal sebanyak 54,1 % dan Cakupan ASI Exclusive 51,7%.
Jumlah Kematian Bayi laki-laki sebanyak 24 bayi, Bayi perempuan
sebanyak 15 orang dan jumlah Kematian Ibu sebanyak 10 orang.
Status gizi balita BGM untuk anak laki-laki sebenyak 321 orang (4.4%)
perempuan sebanyak 399 orang (6,8 %) dan jumlah kasus gizi buruk yang
mendapatkan perawatan yaitu 100% dari total kasus gizi buruk berjumlah 7
orang sedangkan cakupan D/S sebanyak 70,6%. Sebaran angka diatas
menunjukkan masih banyak kegiatan dan tugas selanjutnya harus dilaksanakan
untuk dapat mengatasi masalah kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 3
1.2. Tujuan
1. UmumProfil kesehatan Kabupaten Aceh Besar ini bertujuan untuk memberikan
gambaran kesehatan yang menyeluruh di Kabupaten Aceh Besar dalam rangka
meningkatkan kemampuan manajemen secara berhasil guna dan berdaya
guna.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai urusan wajib penyelenggara pelayanan public
b. Menyediakan informasi berbasis bukti (evidence base)
c. Menyajikan pencapaian kinerja tahun anggaran 2018
d. Menyajikan pencapaian target SPM tahun 2018
e. Menyajikan hasil evaluasi kinerja pembangunan kesehatan Kabupaten
Aceh Besar 2018.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 disusun
dengan tujuan untuk memberikan gambaran secara umum tentang kondisi
derajat kesehatan, cakupan upaya kesehatan, kondisi penyakit, sumber daya
kesehatan sarana dan prasarana kesehatan serta faktor-faktor terkait lainya,
selain itu juga sebagai bahan evaluasi capaian kinerja untuk Tahun Anggaran
2018 agar dapat :
Meningkatkan keterjangkauan pelayanan kesehatan untuk mendukung
kegiatan prioritas dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Bayi.
Mencegah dan memberantas penyakit menular dan penyakit berpotensi
wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan upaya peningkatan
pencegahan dan penanggulangan faktor risiko, penyelenggaraan
program imunisasi, peningkatan Surveilans epidemiologi dan
penanggulangan wabah termasuk melalui pembentukan desa siaga serta
pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat.
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 4
Menurunkan masalah gizi pada ibu hamil, bayi dan anak balita, melalui
peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein
(KEP), anemia gizi besi. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY),
kurang vitamin A dan kekurangan zat mikro lainnya.
Meningkatkan ketersediaan dan pengawasan obat, dan logistik, melalui
penyediaan obat generic dan peningkatan pengawasan penyalahgunaan
Narkotika Psikotropika dan Zat Aditif (NAPZA)
1.3. ManfaatDengan disusunnya profil kesehatan kabupaten Aceh Besar diharapkan
dapat digunakan oleh pimpinan administrasi kesehatan, unit-unit lain, maupun
berbagai fihak yang memerlukan. Penggunaan terutama dalam rangka tinjauan/
revisi tahunan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Aceh Besar dan
sebagai alat evaluasi program tahunan yang telah dilaksanakan, untuk
menyusun rencana tahunan kesehatan tahun berikutnya. Manfaat lain adalah
memberikan umpan balik / gambaran kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
Puskesmas, RSUD dan RS Swasta yang ada di Kabupaten Aceh Besar.
1.4. Ruang Lingkup1. Jenis Data/Informasi
Data yang dikumpulkan untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten
Aceh Besar adalah:
a. Data Umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi.
b. Data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan dan
data status gizi.
c. Data Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat Masyarakat,
meliputi data air bersih, data rumah sehat, data tempat-tempat umum,
dan data perilaku hidup sehat.
d. Data Pelayanan Kesehatan, antara lain data pemanfaatan Rumah Sakit,
pemanfaatan Puskesmas, data pelayanan kesehatan ibu dan anak, data
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 5
pemberantasan penyakit, data pelayanan kesehatan Gakin, data
penanggulangan KLB, dan data pelayanan kesehatan lainnya.
e. Data Sumber Daya Kesehatan yang meliputi data sarana kesehatan,data
tenaga kesehatan, data obat dan perbekalan kesehatan, serta data
pembiayaan kesehatan, dan data lainnya.
Profil Dinas kesehatan Kabupaten Aceh Besar ini terdiri atas 5 ( lima) bab yaitu:
BAB I - Pendahuluan yang menyajikan latar belakang penerbitan profil
Kabupaten Aceh Besar tahun 2018.
BAB II - Situasi Umum dan Perilaku Penduduk. Bab ini menyajikan
tentang Gambaran umum yang meliputi data demografi dan
kependudukan, pendidikan, lingkungan fisik serta perilaku hidup sehat di
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018
BAB III – Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi tentang hasil
pembangunan kesehatan di Kabupaten Aceh Besar tahun 2018
BAB IV – Situasi Upaya Kesehatan . Bab ini berisi uraian tentang upaya
kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai
dengan tahun 2018.
BAB V - Situasi sumber daya kesehatan yang meliputi segala bentuk
fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan, serta alat kesehatan yang ada diKabupaten Aceh Besar
tahun 2018.
BAB VI- PENUTUP
2. Sumber DataData untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
diperoleh
dari:
a. Catatan Kegiatan Puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung maupun
luar gedung.
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 6
b. Catatan kegiatan Rumah Sakit yang berada di wilayah Kabupaten Aceh
Besar
c. Kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan termasuk
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan.
d. Badan Pusat Statistik dan instansi terkait lainnya.
e. Badan Perencanaan pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 7
BAB IIGAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK
2.1.Geografi Dan Topografi
Secara administrasi pemerintahan Kabupaten Aceh Besar
merupakan salah satu Kabupaten yang berada dalam wilayah Provinsi
Aceh. Kedudukannya berada pada meridian bumi antara 5,2°-5,8°
Lintang Utara dan 95,0°-9,5,8° Bujur Timur. Topografi wilayahnya terdiri
dari perbukitan, dataran rendah dan garis pantai dengan ketinggian
antara 0-1500 mdpl. Oleh karena kedudukannya di jalur khatulistiwa,
curah hujan di Kabupaten ini tergolong tinggi yaitu antara 11-304 mm
pertahun dengan suhu udara berkisar 21-33°C.
Luas wilayahnya mencakup 2,903,50 km yang dibagi atas 23
Kecamatan, 68 Mukim dan 604 Gampong. Kecamatan terluas adalah
Kecamatan Seulimuem dengan luas wilayah 403,35 km² atau sekitar
16% dari luas wilayah Kabupaten sedangkan kecamatan yang paling
kecil adalah Kecamatan Krueng Barona Jaya seluas 6,96 Km² atau 0,3%
luas terhadap luas Kabupaten. Sekitar 10% Gampong di kawasan ini
berada di daerah pesisir.
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 8
Gambar: 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Aceh Besar
Adapun batas –batas Kabupaten Aceh Besar adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Banda Aceh/ Selat Malaka;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pidie;
- Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.
A. Demografi2.2.Distribusi Kependudukan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS ) Kabupaten Aceh Besar
bahwa jumlah penduduk pada tahun 2018 adalah sebanyak 417.302 jiwa.
Penduduk laki-laki berjumlah 214.004 jiwa dan penduduk perempuan 203.298
jiwa dengan sex ratio 105,27. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam grafik
berikut:
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 9
Grafik 2.1Jumlah Penduduk di Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2018
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2018, dilihat
dari jumlah penduduk di tingkat kecamatan, kecamatan yang paling banyak
jumlah penduduknya adalah Kecamatan Darul Imarah yang berjumlah 55.350
jiwa, sedangkan kacamatan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah
Kecamatan Leupung yaitu sebanyak 3.038 jiwa. Walaupun penduduk terbanyak
terdapat di Kecamatan Darul Imarah, Kecamatan Krueng Barona Jaya ternyata
menjadi Kecamatan terpadat. Ada sekitar 2.363 jiwa/km2 di Kecamatan Krueng
Barona Jaya. Darul Imarah menjadi kecamatan terpadat kedua dengan rata-rata
2.184 jiwa/km2. Sedangkan yang terjarang terdapat di Kecamatan Kota Jantho
yaitu hanya 16.2 jiwa/km2. Perkiraan penduduk pada pertengahan tahun
menurut kelompok umur di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2018 yang paling
banyak berada pada selang umur 0–4 tahun yaitu berjumlah 48.751 jiwa,
dimana jumlah laki-laki sebanyak 25.056 jiwa dan perempuan 23.694 jiwa
10.778
17.596
3.038
23.616
14.651
25.624
10.02412.748
24.75726.909
19.651
27.891
21.007
33.290
16.77416.442
6.990 6.300
55.350
8.028
18.520
4.491
12.827
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 10
Sedangkan kelompok umur yang jumlah penduduknya paling sedikit berada
pada rentang usia 65+ tahun, tepatnya pada rentang 70 - 74 tahun, yang hanya
berjumlah 3.000 jiwa, dimana jumlah laki-laki 1.800 jiwa dan jumlah perempuan
1.200 jiwa.
Selanjutnya jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018 dideskripsikan dalam grafik berikut:
Grafik 2.2Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kelompok Umur
di Kabupaten Aceh BesarTahun 2018
2.2.1. Jumlah Rumah Tangga / Kepala KeluargaKabupaten Aceh Besar tahun 2018 terdiri dari 96,579 rumah tangga
dengan rata – rata dalam satu rumah tangga 4.32 jiwa.
(30.000) (20.000)
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 10
Sedangkan kelompok umur yang jumlah penduduknya paling sedikit berada
pada rentang usia 65+ tahun, tepatnya pada rentang 70 - 74 tahun, yang hanya
berjumlah 3.000 jiwa, dimana jumlah laki-laki 1.800 jiwa dan jumlah perempuan
1.200 jiwa.
Selanjutnya jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018 dideskripsikan dalam grafik berikut:
Grafik 2.2Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kelompok Umur
di Kabupaten Aceh BesarTahun 2018
2.2.1. Jumlah Rumah Tangga / Kepala KeluargaKabupaten Aceh Besar tahun 2018 terdiri dari 96,579 rumah tangga
dengan rata – rata dalam satu rumah tangga 4.32 jiwa.
(20.000) (10.000) 0 10.000 20.000
0 - 45 - 9
10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74
75+
Perempuan Laki-laki
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 10
Sedangkan kelompok umur yang jumlah penduduknya paling sedikit berada
pada rentang usia 65+ tahun, tepatnya pada rentang 70 - 74 tahun, yang hanya
berjumlah 3.000 jiwa, dimana jumlah laki-laki 1.800 jiwa dan jumlah perempuan
1.200 jiwa.
Selanjutnya jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018 dideskripsikan dalam grafik berikut:
Grafik 2.2Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kelompok Umur
di Kabupaten Aceh BesarTahun 2018
2.2.1. Jumlah Rumah Tangga / Kepala KeluargaKabupaten Aceh Besar tahun 2018 terdiri dari 96,579 rumah tangga
dengan rata – rata dalam satu rumah tangga 4.32 jiwa.
20.000 30.000
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 11
2.2.2 Kepadatan PendudukRata – rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Aceh Besar adalah
136 orang per kilometer persegi. Kecamatan yang memiliki tingkat kepadatan
penduduk tertinggi adalah Kecamatan Krung Barona Jaya yaitu 2362,79 orang
per kilometer persegi dan yang terendah adalah Kecamatan Kota Jantho yaitu
16,57 orang perkilometer persegi.
Kepadatan penduduk dipengaruhi oleh luasnya wilayah pada masing-
masing kecamatan dan berbagai aktifitas sosial ekonomi. Untuk Sektor
Kesehatan, kepadatan penduduk merupakan indikator dalam melihat beberapa
kondisi kesehatan seperti kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan
ketersediaan air minum, air bersih, sistem pembuangan air limbah dan
penularan penyakit.
Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Aceh Besar berdasarkan
kecamatan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.2Peta Kepadatatan Penduduk Menurut wilayah Kecamatan di
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 12
Berdasarkan Gambar datas menunjukkan bahwa kepadatan penduduk di
Kabupaten Aceh Besar sangat bervariasi, kepadatan penduduk terendah adalah
di kecamatan Kota Jantho sebesar 16,57 per km2 sedangkan yang tertinggi
adalah Kecamatan Krung Barona Jaya sebesar 2362.79 per km2dan
Kecamatan Darul Imarah sebesar 2228.5 per km2..
2.2.3 Rasio Beban TanggunganStruktur penduduk di Kabupaten Kabupaten Aceh Besar tahun 2018,
dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
Tabel 2.1Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018
NOKELOMPOK
UMUR(TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI +PEREMPUAN
RASIOJENIS
KELAMIN1 2 3 4 5 6
1 0 – 4 24.418 23.080 47.498 105,80
2 5 – 9 20.141 19.207 39.348 104,86
3 10 – 14 18.173 16.967 35.140 107,11
4 15 – 19 19.123 17.542 36.665 109,01
5 20 – 24 20.883 19.205 40.088 108,74
6 25 – 29 21.144 19.716 40.860 107,24
7 30 – 34 18.236 17.083 35.319 106,75
8 35 – 39 16.065 15.607 31.672 102,93
9 40 – 44 13.675 12.802 26.477 106,82
10 45 – 49 11.839 10.681 22.520 110,84
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 13
11 50 – 54 8.954 8.603 17.557 104,08
12 55 – 59 7.516 7.347 14.863 102,30
13 60 – 64 5.807 5.235 11.042 110,93
14 65 – 69 3.460 3.538 6.998 97,80
15 70 – 74 2.020 2.655 4.675 76,08
16 75+ 2.555 4.030 6.585 63,40
JUMLAH 214.009 203.298 417.307 105,27ANGKA BEBAN TANGGUNGAN(DEPENDENCY RATIO) 99
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2018, angka
beban tanggungan (Dependency Ratio) sebesar 99.
3 Rasio Jenis KelaminPenduduk Kabupaten Aceh Besar berdasarkan jenis kelamin terdiri dari
Jumlah penduduk laki-laki 214.009 jiwa dan Jumlah Penduduk perempuan
203.298 jiwa dengan sex ratio 105,27. Dimana yang tertinggi berada
dikelompok usia 35-39 dan yang terendah berada pada kelompok umur 70-75+
tahun.
4 Presentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek HurufPenduduk berusia 10 tahun ke atas yang mampu membaca dan menulis
huruf latin atau huruf lainnya ada sebanyak 35.949 orang dengan
perbandingaan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 18.523 orang (10,72%) dan
penduduk perempuan sebanyak 17.426 orang (10,74%).
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 14
BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN
Perkembangan upaya kesehatan secara menyeluruh dan
berkesinambungan menjadi salah satu pilar utama membangun daerah. Derajat
kesehatan dipengaruhi oleh empat paktor utama yaitu : Lingkungan, Prilaku,
Pelayanan Kesehatan dan Genetika
Indikator Penting dan sensitive untuk megukur derajat kesehatan
masyarakat antara lain : Angka Kematian Ibu ( AKI ), Angka Kematian Bayi
(AKB), Umur Harapan Hidup ( UHH ) dan Status Gizi.
Berikut dijelaskan gambaran dari situasi derajat kesehatan Kabupaten Aceh
Besar tahun 2017.
A. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN)Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian pada suatu kelompok
populasi.Mortalitas dapat mengekspresikan jumlah satuan kematian per 1.000
individu dalam priode waktu tertentu.Berbeda dengan morbiditas yang merujuk
angka kesakitan individu dalam priode waktu tertentu. Pada bab ini kita dapat
melihat bagaimana gambaran kejadian kematian di Kabupaten Aceh Besar
tahun 2017.
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Aceh Besar dari tahun 2013
sampai tahun 2018 cenderung fluktuatif, pada tahun 2014 mengalami kenaikan
sebanyak 16 / 1000 kelahiran hidup dan turun kembali Pada tahun 2017
menjadi 12 / 1000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2018 sebesar 5,15 / 1000
kelahiran hidup menunjukkan kenaikan kembali. (Lihat lampiran Tabel 5).
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 15
Grafik 3.1Angka Kematian Neonatal Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2013 - 2018
Berdasarkan grafik 3.1 menunjukkan bahwa angka kematian
neonatal sebesar 4, menjadi kenaikan dari tahun 2017. Dalam hal ini perlu
meningkatkan program kesehatan ibu dan anak.
Grafik 3.1Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2011 – 2018
3,01
12
2
5,53
34
0
2
4
6
8
10
12
14
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
12,17
16
12
5,533,85 5,15
0
5
10
15
20
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 16
Tabel 3.1Data Kematian Ibu dan Anak Kabupaten Aceh Besar
tahun 2012 s/d 2018
No Variabel
Data/Angka Kematian Ibu dan Anak
Satuan2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Jumlah LahirHidup 6645 7316 6895 6827 7593 3849 7580 Bayi
2 Angka LahirMati 4.9 5.03 8.6 5 4 3 4 per 1.000
KH
3JumlahkematianNeonatal
0 63 81 70 31 22 31 Neonatal
4AngkakematianNeonatal
0 8.61 12 10 4 3 5 per 1.000KH
5 Jumlah BayiMati 59 89 112 82 42 30 39 Bayi
6 Angkakematian Bayi 8.3 12.17 16 12 5,53 3.85 5,15 per 1.000
KH
7 Jumlah BalitaMati 62 0 118 87 59 30 40 Balita
8AngkaKematianBalita
8.7 0 17 13 8 4 5 per 1.000KH
9 JumlahKematian Ibu 12 10 3 6 9 5 10 Ibu
10 AngkaKematian Ibu 180.6 137 44 88 119 64 132 per 100.000
KH
2. Angka Kematian Balita (AKABA)Angka kematian balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan
anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita
seperti BBLR, Afixia Berat, Kelainan kongenital, Kelainan Jantung Bawaan &
Aspixia, Perut Kembung, dan kecelakaan. Angka kematian balita dari tahun
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 17
2018 mengalami penurunan sebesar 4 per 1000 kelahiran hidup, sesuai
dengan hasil pelaporan adalah 40 balita. (Lihat lampiran Tabel 5)
Grafik 3.2Angka Kematian Balita (AKABA)
Kabupaten Aceh Besar tahun 2013 s/d 2018
Pada Grafik 3.2 menunjukkan AKABA di Kabupaten Aceh Besar
tahun 2017-2018 mengalami peningkatan menjadi 8/1.000 KH tahun. Dari
seluruh kematian balita tahun 2018 yaitu 40 balita dan anak balita terjadi
penurunan, penyebab kematian bayi yaitu BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)
adalah dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram, upaya harus
dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir
menjadi sangat strategis dalam meningkatkan capaian SPM. Angka
kematian menunjukkan bahwa sistim pelaporan yang harus diperhatikan
lebih baik sehingga angka kematian balita bisa menurun, semoga kedepan
dapat tercipta terombosan pelaporan yang sinergi dari ”hilir ke hulu”
sehingga terekam jejak kematian dalam sebuah laporan di sumber
pelayanan.
0
17
13
8
45
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 18
3. Angka Kematian Ibu (AKI)Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau
kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa
memandang lamanya kehamilan, yakni kematian yang disebabkan karena
kehamilannya atau penanganannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain
seperti kecelakaan dan terjatuh, dll. Untuk mengetahui besaran masalah
kesehatan ibu, indikator yang digunakan adalah AKI. Perhitungan AKI di
setiap Kabupaten sulit dilakukan, karena jumlah kelahiran hidup tidak
mencapai 100.000 kelahiran dan masih kemungkinan under reported.
Upaya efektif untuk menurunkan angka kematian ibu adalah dengan
meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan profesional di
fasilitas kesehatan, meningkatkan penggunaan kontrasepsi paska
persalinan dan penanganan komplikasi maternal.
Jumlah kematian ibu di Kabupaten Aceh Besar dalam kurun waktu 8
tahun terakhir pada tahun 2014 mengalami penurunan dan mengalami
peningkatan kembali pada tahun 2018 yaitu 10 kasus. (Lihat lampiran Tabel
6).
Grafik 3.3Jumlah Kematian Ibu Di Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2011-2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 19
Pada tabel 3.3 menunjukan tingkat kamtian ibu di Kabupaten Aceh Besar
yaitu kematian ibu meningkat pada tahun 2018 terdiri dari kematian ibu hamil
berjumlah 2 orang, ibu bersalin berjumlah 5 orang,dan saat ibu nifas berjumlah
3 orang.
Penyebab kematian ibu disebabkan Post date 7 hari dengan bayi letak
sungsang,serta perdarahan, Post SC os coma, Ca Mammae, TBC di masa
Nifas, Hepatomegali/Perdarahan, Hypoglikemi/sesak dan Bocor Jantung. Untuk
menurunnya kematian ibu perlu penangan persalinan di fasilitas kesehatan,
penyuluhan P4K dan konseling.
Angka kematian ibu dapat di lihat pada grafik dibawah ini.
Grafik 3.4Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 s/d 2018
7
12
10
3
6
9
5
10
0
2
4
6
8
10
12
14
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 20
Pada Grafik 3.4 dapat dilihat trend AKI selama 7 tahun terakhir. Pada tahun
2017 terjadi penunurunan sebesar 64/100.000 LH dan terjadi peningkatan
kembali pada tahun 2018 mencapai sebesar 132 /100.000 LH. Dengan
meningkatnya angka kematian ibu sangat perlu perhatian khusus untuk
pelayanan ibu baik di fasilitas kesehatan (puskesmas), jejaringnya serta
fasilitas rujukan (RSUD) sehingga dapat mengurangi angka kematian Ibu.
B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)Morbiditas adalah angka kesakitan (Insidensi atau prevalensi) suatu
penyakit yang terjadi pada suatu populasi dalam kurun waktu tertentu. Berikut
akan dijelaskan beberapa jenis penyakit menular serta upaya pencegahan dan
penanggulangannya penyakit menular dan tidak menular di Kabupaten Aceh
Besar tahun 2018.
1. Sepuluh Besar PenyakitGambaran sepuluh besar penyakit pasien puskesmas semua golongan
umur di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.2
180
137
44
88
119
64
132
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 21
Sepuluh Besar Penyakit Semua Golongan Umurdi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018
NO. NAMA PENYAKITJUMLAH
L P TOTAL
1 Comond Cold 11627 17269 28896
2 ISPA 8437 9339 17776
3
Penyakit Pada Sistem Jaringan Otot& Jaringan Pengikat (PenyakitTulang Berulang, Radang SendiTermasuk Reumatik)
921 1461 2382
4 Penyakit Kulit Alergi 3283 4602 7885
5 Tukak Lambung 335 630 965
6 Hypertensi 3448 4960 8408
7 Diare 1326 1807 3133
8 penyakit Kulit Infeksi 1601 2923 4524
9 Dyspepsia 2167 5952 8119
10 Kelainan Pada Lambung 2278 3159 5437
2. CNR Kasus Baru BTA +Tuberkulosis adalah penyakit paru menular yang disebabkan oleh Basil
tuberkel dan menyebar saat droplet aerosol yang mengandung bakteri aktif
terhirup oleh individu yang rentan (Marelli, 2008).
Jumlah kasus baru TB BTA+ sebanyak 399 orang, Jumlah seluruh kasus
TB sepanjang tahun 2018 sebanyak 417, sementara kasus TB pada anak 0 s/d
14 tahun sebanyak 4 orang. (Lihat lampiran Tabel 7)
Grafik 3.5Jumlah Seluruh Kasus TB di Kabupaten
Aceh Besar tahun 2011 - 2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 22
Dari grafik 3.5 Jumlah Baru TB BTA (+) dari tahun 2011 sampai dengan
tahun 2018 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 Jumlah penduduk
Kabupaten Aceh Besar 417.302 jiwa. Dari jumlah tersebut diperkirakan suspek
sebanyak 1029 orang, Cakupan penemuan kasus baru TB BTA+ tahun 2018
berjumlah 399 kasus, sedangkan CNR kasus Baru TB BTA (+) mencapai
96,61 Per 100.000 penduduk.Grafik 3.6
CNR Kasus baru baru TB BTA+ per 100.000 Penduduk di Kabupaten AcehBesar Tahun 2011-2018
222 227
272
340 324 326 311
417
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 23
Angka Trend Case Notilification Rate (NCR) Tuberculosis dari tahun
2011 sampai dengan 2019 belum mengalami penurunan. Sementara CNR
seluruh kasus TB baru BTA positif tahun 2018 berjumlah 99,93/100.000
penduduk, pada tahun 2012 masih terlihat 0 (nol) belum ada data yang akurat,
tahun 2018 data kasus TB sudah mulai peningkatan, dan perlu penangan yang
lebih intensif untuk kasus TB tersebut.
Banyaknya kasus TB disebabkan kebiasaan laki-laki sering keluar rumah,
sehingga kemungkinan besar banyak terpapar dengan udara dan terhirup doplet
yang mengandung kuman TBC. Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA+
(Cure Rate), kelengkapan pengobatan (Complete Rte) dan keberhasilan
Pengobatan (Success Rate/SR). Cakupan Angka Kesumbuhan tahun 2018
adalah 244 kasus (100%).
3. Proporsi Kasus TB Anak 0-14 tahunProporsi kasus TB anak 0 – 14 tahun di Kabupaten Aceh Besar
tahun 2017 berjumlah 5 kasus (Lihat lampiran Tabel 7).
63,4
0
70,882,9
76,7 75,3 76
99,93
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 24
Grafik 3.7Kasus TB anak 0-14 tahun di Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2013-2018
Dari grafik 3.7 menunjukkan bahwa jumlah TB Anak 0 - 14 tahun dari
tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 masih tetap. Jumlah kasus TB anak 0-
4 tahun pada tahun 2018 adalah 4 kasus artinya TB untuk anak sudah ada
penurunan.
4. Angka keberhasilan pengobatan Penderita TB Paru BTA+Angka keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru BTA+
(SUCCESS RATE/SR) di Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 dapat
disajikan dalam grafik dibawah ini:
Grafik 3.8Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru BTA+ di
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013-2018
01 1 1
54
0
1
2
3
4
5
6
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 25
Dari grafik 3.8 menunjukkan bahwa Angka kesembuhan dan pengobatan
lengkap TB Paru BTA + serta keberhasilan pengobatan artinya menanganan
TB di Kabupaten Aceh Besar tahun 2019 telah berhasil sampai 100%.
5. Persentase Balita dengan Pneumonia ditanganiPneumonia merupakan penyakit yang sering terjadi pada balita.
Pada tahun 2018, Jumlah balita dengan pneumonia yang ditangani laki-laki
sebanyak 86 orang (4,7%) dan perempuan sebanyak 63 orang (3,3%) dari
3.743 orang estimasi, jumlah seluruhnya penderita Pneumonia balita 149 orang
(3,98%) di kabupaten Aceh Besar. (Lihat Tabel 10)
6. Jumlah Kasus HIV,AIDSAcquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan dampak atau
efek dari perkembangbiakan virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Berdasarkan data P2PL pada tahun 2018 jumlah kasus HIV adalah 3 kasus dan
yang menderita AIDS sebanyak 2 Kasus, maka total HIV/AIDS sebanyak 5
kasus, (Lihat lampiran Tabel 11).
Grafik 3.9Jumlah Kasus HIV dan AIDS Kabupaten Aceh Besar
105
95
97
99 99100
94
96
98
100
102
104
106
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 26
Tahun 2012 - 2018
Dari grafik 3.9 menunjukkan bahwa kasus HIV dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2018 terjadi peningkatan dan kasus AIDS menurun pada tahun
2018.
Proporsi kelompok umur untuk penderita HIV dan AIDS di Kabupaten
Aceh Besar dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 3.10Jumlah Penderita HIV dan AIDS menurut kelompok umur di
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017
1
0
3
1
3
0
5
0 0
1
4
2
3
2
0
1
2
3
4
5
6
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
HIV AIDS
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 27
Dari grafik 3.10 menunjukkan bahwa kematian yang diakibatkan penderita HIV
dan AIDS terdapat pada kelompok umur 25-49 tahun berjumlah 1 kasus dan
diatas 50 tahun berjumlah 1 kasus dari jumlah 8 kasus. Hal ini perlu perhatian
yang intensif dari semua pihak baik pemerintah dan swasta untuk kebijakan
sehingga bebas (tidak ada lagi) penyakit tersebut.
7. Cakupan Penanganan kasus DiarePenyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih fluktuatif. Diare
pada balita merupakan hal yang sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan
kematian. Adapun hasil penemuan penderita diare ditangani sebanyak 4.370
kasus ( 39%) dari perkiraan jumlah kasus sebanyak 11.314 kasus. (Lihat
lampiran Tabel 13).
Bila dilihat dari pola sebaran per wilayah kerja Puskesmas paling tinggi
kunjungan kasus diare pada Puskesmas Kuta Baro sebanyak 398 kasus.
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 kasus disusul Puskesmas
Indrapuri sebanyak 365 kasus.
8. Prevalensi Penyakit Kusta
0 0 0 0
3
1
0 0 0 0
5
2
0 0 0 0
1 1
0
1
2
3
4
5
6
≤ 4 TAHUN 5 - 14 TAHUN 15 - 19TAHUN
20 - 24TAHUN
25 - 49TAHUN
≥ 50 TAHUN
HIV AIDS Kematian Akibat AIDS
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 28
Prevalensi Penyakit Kusta adalah Jumlah kasus penyakit Kusta dalam
suatu populasi pada suatu tempat, dalam kurun waktu dihubungkan dengan
besar populasi dari mana kasus itu berasal.
Kusta adalah Lepra atau Hansen adalah Infeksi Kronis yang sulit
disembuhkan pada kulit, membran mukosa dan saraf oleh kuman
micobacterium leprae (Weller, 2005). Kusta terbagi 2 yaitu kusta Pausibasilar
(PB) dan Multibasilar (MB)
Kasus baru kusta di Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 terdiri dari Pausi
Basiler (PB)/ Kusta kering berjumlah 3 kasus sedangkan Multi Basiler (MB)/
Kusta Basah berjumlah 13 kasus.
Grafik 3.12Jumlah Kasus baru kusta di Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2012 - 2018
Berdasarkan grafik 3.12 menunujukkan jumlah kasus baru kusta di Kabupaten
Aceh Besar tahun 2018 berjumlah 21 kasus, sedangkan penderita kusta anak
usia 0-14 tahun berjumlah 2 kasus.
Grafik 3.13Prevalensi dan Angka Penemuan Kasus Baru Kusta (NCDR)
20
2823
28
44
14
21
1 0 0 05
1 20
10
20
30
40
50
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
PB + MB Penderita Kusta0-14 Tahun
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 29
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011 s/d 2018
Grafik diatas menunjukan jumlah penemuan kasus baru (NCDR) dari tahun
terjadi penurunan pada tahun 2018 sebesar 5,0 per 100.000 penduduk.
Jumlah kasus baru kusta yang terjadi pada anak usia 0-14 tahun 2018
berjumlah 0 (nol) kasus dan kasus baru cacat tingkat 2 berjumlah 0 kasus
(0%), dan penderita kusta 21 orang. Angka cacat Tingkat 2 per 100.000
penduduk adalah 0 (nol).
Jumlah kasus kusta tercatat Pausi Basiler/Kusta kering 3 penderita dan Multi
Basiler/Kusta Basah 18 penderita dari total tercatat 21 penderita. Angka
prevalensi penyakit kusta sebesar 0,50 per 10.000 penduduk.
9. Jumlah Pengobatan Penderita Kusta
Penderita kusta yang selesai berobat RFT (Release From Treatment)
adalah penederita kusta yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pada RFT PB sasarannya adalah
penderita kusta PB yang diobati pada tahun lalu. Sedangkan pada RFT MB
yang diobati adalah penderita kusta MB yang diobato 2 tahun sebelumnya.
5,1 5,1
7,5
67,3
11
3,4
5
0
2
4
6
8
10
12
2010 2012 2014 2016 2018 2020
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 30
Jumlah penderita kasus PB dan MB yang selesai berobat di Kabupaten
Aceh Besar tahun 2018, untuk Penderita kusta PB selesai berobat (RFT PB) 4
kasus (133%) dan Penderita kusta MB selesai berobat (RFT MB) 9 kasus
(50%).
10. AFP (Acute Flacide Paralisis)Penyakit AFP merupakan penyakit yang tidak mematikan tetapi bisa
menimbulkan kecacatan. Merupakan indikator adanya virus folio liar. Pada
tahun 2018 ditemukan 1 kasus AFP. Jumlah penduduk < 15 tahun sebanyak
120.296 jiwa maka AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun sebesar 0,83
per 100.000 penduduk < 15 tahun. (Lihat lamp. Tabel 18).
11. Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)menurut jenis kelamin
Jumlah Kasus Difteri di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018 berjumlah
Laki-laki 10 Kasus dan perempuan berjumlah 25 kasus dari total 35 kasus,
dan meninggal 1 kasus, sedangkan Pertusis nol Kasus, Tetanus (Non
Neotarium) nol kasus dan Tetanus Neotarimu nol kasus, CASE FATALITY
RATE (2,9%).
12. Angka kesakitan Demam BerdarahJumlah Kasus Demam berdarah di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018
yang ditemukan berjumlah Laki-laki 70 Kasus dan perempuan 49 Kasus jadi
total sebesar 119 kasus.
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 31
Grafik 3.14Incidence Rate Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2010 - 2018
Dari grafik diatas menunjukkan Incidence Rate (IR) kasus DBD di
Kabupaten Aceh Besar terjadi peningkatan lagi pada tahun 2019 menjadi IR =
31/100.000, sedangkan CFR = 0% di tahun 2018.
Grafik 3.15Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2010 - 2018
149,9141,9
42
67,8
20,3
38,9
101,4
31
0
20
40
60
80
100
120
140
160
2010 2012 2014 2016 2018 2020
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 32
Dari grafik 3.15 menunjukkan bahwa kasus DBD di Kabupaten Aceh
Besar terjadi penurunan pada tahun 2018 menjadi 119 kasus.
13. Angka Kesakitan MalariaDi Indonesia Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang
masih memerlukan perhatian. Target angka kesakitan malaria yang diukur
dengan angka API ( Annual Parasite Incidence).
Angka kesakitan (Annual Parasite Incidence) Per 1.000 penduduk
berisiko dari tahun 2010 sampai dengan 2018 mengalami penurunan, untuk
lebih jelas dapat disajikan dalam grafik dibawah ini:
Grafik 3.16Angka Kesakitan Malaria
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2010 s/d 2018
539 525 525
156
260
78149
389
119
0
100
200
300
400
500
600
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 33
.
Berdasarkan grafik diatas dapat kita lihat bahwa adanya penurunan
kasus malaria positif secara signifikan yaitu mencapai target nasional (API < 1
‰), hal ini bisa terjadi karena kegiatan pencegahan malaria dilakukan secara
ACD (Active Case Detection) yaitu kegiatan yang diakukan dilapangan oleh
petugas survelans malaria puskesmas salah satu kegiatan yaitu MBS/MFS
(Survey Darah Jari), Survey Kontak, Fokus Kasus dan Kegiatan Kelambunisasi
pada ibu hamil dan Penderita Positif Malaria.
Kasus malaria di Kabupaten Aceh Besar dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2016 mengalami fluktuatif yaitu sempat mengalami kenaikan
kasus pada tahun 2012 sebanyak 237 kasus kemudian mengalami penurunan
kembali. Namun demikian pada tahun 2018 terjadi penurunan dari tahun
sebelumnya. Jumlah kasus dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2018 seperti
pada grafik di bawah ini.
Grafik 3.17Jumlah Kasus Malaria Positif
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 s/d 2018
1,5
0,8
0,46 0,44
0,20,1 0,10,1 0,1
0,020
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
1,6
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 34
Pada grafik diatas menunjukkan kasus malaria positif di Kabupaten Aceh
Besar tahun 2018 berjumlah 5 kasus dari total jumlah suspek berjumlah 1.104
orang dan penduduk yang berisiko berjumlah 214.004 jiwa. Angka kesakitan
API berjumlah 0,02%. Kematian akibat penyakit malaria atau Case Fatality Rate
(CFR) sementara pada tahun 2018 masih 0%.
14. Angka kesakitan Penyakit FilariasisPenderita Filariasis di Kabupaten Aceh Besar pada Tahun 2018
sebanyak 54 kasus . Angka kesakitan Filariasis adalah 13 per 100.000
penduduk. Angka kesakitan filariasis dari tahun 2011 sampai dengan tahun
2018 seperti pada grafik di bawah ini.
Grafik 3.18Angka Kesakitan Filariasis
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 s/d 2018
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018Kasus 171 162 78 27 24 30 5
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 35
Pada grafik 3.18 menunjukkan bahwa angka kesakitan filariasis di Kabupaten
Aceh Besar tahun 2018 meningkat mencapai 13 per 100.000 penduduk.
Grafik 3.19Jumlah Kasus Filariasis
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 s/d 2018
Dari grafik 3.19 menunjukkan bahwa kasus filariasis terjadi penurunan pada
tahun 2018 berjumlah 54 kasus.
Grafik 3.20Jumlah Pengukuran Tekanan Darah Penduduk ≥ 18 Tahun
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018
21
14 14 14 1315
13 13
0
5
10
15
20
25
2010 2012 2014 2016 2018 2020
72
52 52 52 4962
54 54
0
20
40
60
80
1
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 36
Berdasarkan grafik 3.20 menunjukkan bahwa pengukuran Tekanan Darah
Penduduk ≥ 18 tahun yang paling banyak di Puskesmas Darul Imarah
berjumlah 14.198 orang dan yamg mengalami Hipertensi/Tekanan darah tinggi
berjumlah 9.604 orang.
1072
3076
386
3269
1574
1919
177
3149
524
347
1337
5118
1825
1114
11499
1443
1579
4714
1798
5077
354
1651
14198
5193
612
882
1755
1200
618
1262
115
397
1056
1026
119
471
301
133
220
376
466
146
1464
694
632
1602
621
475
177
685
9604
1460
233
546
115
478
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000
LHOONG
LHOKNGA
LEUPUNG
INDRAPURI
LAMPUPOK
KUTA COTGLIE
IE ALANG
SEULIMUM
LAMTEUBA
KOTA JANTHO
LEMBAH SEULAWAH
MESJID RAYA
DARUSSALAM
BAITUSSALAM
KUTA BARO
MONTASIK
PIYEUNG
INGIN JAYA
KRUENG BARONA JAYA
SUKAMAKMUR
KUTA MALAKA
SIMPANG TIGA
DARUL IMARAH
DARUL KAMAL
PEUKAN BADA
LAMPISANG
PULO ACEH
BLANG BINTANG
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 37
BAB IVSITUASI UPAYA KESEHATAN
Untuk Dapat mencapai tujuan Pembangunan Kesehatan Dalam Rangka
meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya
kesehatan masyarakat.Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 38
awal yang sangat penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara
cepat dan tepat diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat
dapat diatasi.
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1
Pelayanan antenatal adalah pelayanan oleh tenaga professional (dokter
spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, dan tenaga kesehatan). Untuk ibu
selama masa kehamilannya sesuai dengan ukur tinggi badan, ukur tekanan
darah, pemberian immunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri, dan pemberian tablet
besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Cakupan K1 dapat dipantau
melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) untuk mengukur akses dan
pelayanan ibu hamil sesuai standar untuk melihat kualitas. Cakupan K1 tahun
2018 sebesar 8.636 (76,8%). (Lihat lampiran Tabel 29)
Grafik 4.1Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K4
di Kabupaten Aceh BesarTahun 2011 - 2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 39
Dari grafik 4.1 menunjukkan bahwa cakupan K1 dengan K4 tahun 2018
belum tercapai sedangkan K4 masih rendah dari pada K1 sebesar 76,8% terjadi
penurunan dari tahun sebelumnya, hal ini perlu meningkatkan pemantauan
laporan di fasilitas kesehatan.
2. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling
sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan
adalah minimal satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua
dan dua kali pada trimester ketiga umur kehamilan. Kunjungan ibu hamil K4 di
Kabupaten Aceh Besar selama 8 tahun terakhir belum pernah mencapai target
nasional (95%), dari tahun 2011 mengalami fluktuatif dan cakupan pada tahun
2018 mencapai 68,3%.
Grafik 4.2Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
di Kabupaten Aceh BesarTahun 2011-2018
9589 91
85,2
7578,8 79,8 76,8
85,878
82,1 79,1
68,1 70,2 73,668,3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
%K1 %K4
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 40
Berdasarkan grafik diatas Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (K-4) tahun
2018 berjumlah 7.687 (68,3%) terjadi penurunan dari tahun sebelumyan namun
belum mencapai target 95%. Jumlah untuk mengidentifikasikan bahwa
kelompok sasaran, masih kurang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Gambar 4.2Cakupan Kunjungan Bumil K-4 di Puskesmas
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa cakupan K4 yang telah mencapai
target adalah Puskesmas Krung Barona Jaya berjumlah 98% dan Lembah
Seulawah sebanyak 96%, dalam hal ini untuk meningkatkan cakupan K4 perlu
penyelenggarakan penyuluhan P4K di masyarakat.
3. Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
85,878 82,1 79,1
68,1 70,2 73,668,3
0102030405060708090
100
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
64 67 68 72 68 6751
6245
7696
57 66 70 7463
7454
98
69 7464 72 66 59
88
4562
0020406080
100120
%K4
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 41
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah jumlah
ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebahagian besar
terjadi pada masa persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan
(profesional) dan persalinan bukan pada fasilitas kesehatan.
Sebagai upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), pertolongan
persalinan diupayakan oleh bidan atau tenaga kesehatan dengan kompetensi
kebidanan. Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan pada
tahun 2018 sebesar 71,3% dan selama 8 tahun terakhir belum mencapai target
nasional (90%).
Grafik 4.3Cakupan Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan dan
Ibu Nifas Mendapatkan Pelayanan Kesehatandi Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2011-2018
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa Cakupan pertolongan
persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018
sebesar 71.3%.dari jumlah ibu bersalin sebanyak 7.664 ibu.
89,80 84,90 88,60 82,0 72,60 75,50 72,30 71,30
99,384,8 83,1 81
67,2 75,564 71,3
-
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
140,0
160,0
180,0
200,0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
%PN %Bufas Yankes
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 42
4. Cakupan Pelayanan NifasPelayanan ibu nifas sesuai standar adalah Pelayanan kepada ibu nifas
sedikitnya 3 kali, kunjungan nifas ke-1 pada 6 jam setelah persalinan sampai
dengan 3 hari; kunjungan nifas ke-2 hari ke 4 s/d hari ke 28 setelah persalinan,
kunjungan nifas ke-3 hari ke 29 s/d hari ke 42 setelah persalinan termasuk
pemberian Vit A 2 kali serta persiapan dan atau pemasangan KB pasca
persalinan. Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2018 sebesar 71,3% dan
selama 8 tahun terakhir belum mencapai target nasional (90%).
Grafik 4.4Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Kabupaten Aceh BesarTahun 2011-2018
Grafik diatas dapat dilihat Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas di
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018 sebesar 7.664 (71,3%).
5. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu NifasCakupan ibu nifas mendapat kapsul Vitamin A adalah jumlah pemberian
vitamin A 2 kali pada ibu bersalin saat periode nifas yaitu 6 jam sampai 42 hari
pasca persalinan. Dari cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di
Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 sebesar 7.664 (71,3%) (Lihat lampiran
Tabel 29)
6. Peresentase Cakupan Imunisasi TT Ibu hamil.
99,384,8 83,1 81
67,275,5
6471,3
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
% Bufas Yankes
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 43
Imunisasi TT Ibu hamil adalah pemberian vaksin TT pada Ibu hamil
sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum
kehamilan). Cakupan pemberian imunisasi pada Ibu Hamil di Kabupaten Aceh
Besar tahun 2018 adalah TT-1 berjumlah 411 (3,7%), TT-2 berjumlah 820
(7,3%), TT-3 berjumlah 3.203 (28.5%), TT-4 berjumlah 2.024 (18%), TT-5
berjumlah 2.136 (19%), sedangkan TT2+ berjumlah 8.156 (72,5%).(Lihat
lampiran Tabel 30)
7. Cakupan Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Besi (Tablet Fe)Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah
merah (hemoglobin).
Kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi) selama hamil dapat berdampak
tidak baik bagi ibu maupun janin. Kekurangan zat besi juga mempengaruhi
pertumbuhan janin sehingga saat lahir, berat badannya dibawah normal, yang
disebut sebagai bayi berat lahir rendah (BBLR). Akibat lain dari anemia
defisiensi besi selama hamil adalah bayi lahir prematur.
Persentase Ibu Hamil yang mendapat tablet Fe3 sejumlah 90 tablet diberikan
selama periode kehamilannya. Cakupan pada tahun 2018 Fe1 adalah 8.652
(76.9%), dan Fe 3 sebesar 7.687 (68,3%) dari total ibu Hamil sebanyak
11.250 ibu. (lihat lampiran Tabel 32)
8. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditanganiKomplikasi kebidanan adalah Kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi Penanganan komplikasi
kebidanan adalah Ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan
rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri
Neonatus Esensial Dasar), Rumah bersalin, RSIA,RSHB, RSU, RSU PONEK
(Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi Komprehensif).
Capaian komplikasi kebidanan yang ditangani di Kabupaten Aceh Besar
pada tahun 2018 mencapai 54,1%. (lihat lampiran Tabel 33)
Grafik 4.5Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 44
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011-2018
Berdasarkan grafik diatas capaian komplikasi yang ditangani Kabupaten
Aceh Besar dari tahun 2011 sampai dengan 2018 masih dibawah target
Nasional 100%.
9. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang DitanganiKomplikasi neonatal adalah Neonatal dengan penyakit dan kelainan
yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian. Neonatus
dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum,
infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat badan lahir rendah <2500 gr),
sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital. Penanganan komplikasi
neonatal adalah neonatal dengan komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan
terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Perhitungan sasaran neonatal
dengan komplikasi : dihitung berdasarkan 15% dari jumlah bayi baru lahir. Jika
tidak diketahui jumlah bayi baru lahir maka dapat dihitung dari Crude Birth Rate
x jumlah penduduk. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani di
Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2018 tercapai 54,1% dimana dari jumlah
perkiraan neonatus dengan komplikasi 1.137 kasus, namun yang mendapatkan
44,852,3
59,169,9
57,3 57,2
70,1 70,180 80 80 80 80 80
100 100
0
20
40
60
80
100
120
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Penanganan Komp.kebidanan Target Nasional
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 45
penanganan komplikasi neonatal sebanyak 615 kasus, ini artinya jumlah
neonatus dengan komplikasi di Kabupaten Aceh Besar tidak melebihi dari
jumlah angka perkiraan nasional (15%). (lihat lampiran Tabel 33)
.
10. Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi.Peserta KB Aktif adalah peserta KB baru dan lama yang masih aktif
memakai kontrasepsi terus-menerus untuk menunda, menjarangkan
kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan. Jumlah peserta KB Aktif tahun
2018 sebanyak 230.587 akseptor (100%) dengan metode kontrasepsi yang
terbanyak adalah suntik 121.280 (52,6%). (Lihat lampiran Tabel 34,35,36)
11. Cakupan Peserta KB Baru Menurut jenis KontrasepsiPeserta KB baru dalah pasangan usia subur yang baru pertama kali
menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi dan/atau pasangan usia subur
yang menggunakan kembali salah cara/alat kontrasepsi, termasuk pasca
keguguran, sesudah melahirkan, atau pasca istirahat. Sedangkan Pasangan
Usia Subur (PUS) adalah Pasangan suami istri yang istrinya berumur antara 15-
49 tahun, dalam hal ini termasuk pasangan yang istrinya lebih dari 49 tahun
tetapi masih mendapat menstruasi. Jumlah peserta KB baru tahun 2018
sebanyak 7.313 akseptor (100%), (Lihat lampiran Tabel 34,35,36)
12. Persentase Berat Badan Bayi Lahir RendahBayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat
lahir kurang dari 2500 gram. Bayi dengan BBLR di Kabupaten Aceh Besar tahun
2018 sebanyak 227 bayi dari 7.518 kelahiran hidup atau sebesar 3,2% (Lihat
lampiran Tabel 37).
13. Cakupan Kunjungan NeonatusCakupan kunjungan Neonatal (KN) adalah persentase neonatal (bayi
kurang dari satu bulan) yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal dua
kali dari tenaga kesehatan, satu kali pada umur 0 – 7 hari dan satu kali pada
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 46
umur 8 – 28 hari, hal ini untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan
kesehatan neonatal. Cakupan neonatal pada tahun 2018 di Kabupaten Aceh
Besar untuk KN1 berjumlah 7.609 (100%). Sedangkan KN 3 (lengkap)
berjumlah 7.300(96%) (Lihat lampiran Tabel 38).
14. Persentase Bayi yang Mendapat ASI EksklusifPemantauan terhadap pelaksanaan ASI Ekslusive tahun 2018 diperoleh
hasil cakupannya sebesar 1.947 (57.2%) dari total bayi berjumlah 3.764 bayi
yang ada. Adapun kriteria ASI ekslusive adalah bayi yang tidak diberi makan
selain ASI sampai dengan umur 6 bulan. (Lihat lampiran Tabel 39).
15. Cakupan Pelayanan Kesehatan BayiPelayanan kesehatan pada bayi minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur
29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan, dan 1
kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio 1-4, Campak), pemantauan
pertumbuhan, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK),
pemberian vitamin A pada bayi umur 6-11 bulan, penyuluhan pemberian ASI
eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP ASI).
Cakupan pelayanan kesehatan bayi di Kabupaten Aceh Besar pada
tahun 2018 mencapai 62,9% dimana dari 10.429 bayi, yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar diatas sebanyak 6.561 bayi.(Lihat lampiran tabel 40).
16. Cakupan Desa /kelurahan “Universal Child Immunization” (UCI)Desa atau Kelurahan UCI (Universal Child Immunization) adalah
desa/kelurahan dimana ≥80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah
mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Cakupan desa UCI
di Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 sebesar 44,2%. Dalam kurun 8 tahun
terakhir (2012 – 2018) Kabupaten Aceh Besar belum mencapai 100%. (lihat
lampiran tabel 41)
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 47
Grafik 4.6Cakupan Desa “Universal Child Immunization” (UCI)
di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012-2018
Berdasarkan grafik diatas capaian desa UCI Kabupaten Aceh Besar dari tahun
2011 sampai dengan 2018 terjadi penurunan sampai dengan 44,2%
dibandingkan dari tahun sebelumnya dan masih dibawah target Nasional 100%.
Hal ini perlu meningkatkan pelayanan imunisasi di masyarakat dan sangat
penting juga kerja sama lintas sektor untuk mengajak masyarakat dalam hal
pemanfaatan vaksin imunisasi.(Lihat lampiran Tabel 41)
17. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi.Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari Depkes
yang mempunyai nilai efektifitas yang tinggi dalam menurunkan angka kesakitan
dan kematian bayi akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan
immunisasi. Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah
desa/kelurahan dimana ≥ 90% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah
mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun.
Keberhasilan program Imunisasi pada tahun 2018 dilihat dari cakupan
Desa/ Kelurahan UCI masih mencapai 44,2%, dari 267 desa. Bayi yang ada
telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap sebesar 4.816 (48,3%) masih
terlalu rendah. (Lihat lampiran Tabel 43)
18. Cakupan Pemberian Vitamin A pada bayi
65,979,4
64,680,1
60,372,4
85,6
44,2
0102030405060708090
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 48
Vitamin A merupakan zat gizi yang sangat diperlukan bagi bayi dan ibu
nifas, karena zat gizi ini sangat penting agar proses fisiologis dalam tubuh
berlangsung secara normal, termasuk pertumbuhan sel, meningkatkan fungsi
penglihatan, meningkatkan imunologis dan pertumbuhan badan. Vitamin A juga
membantu mencegah perkembangan sel-sel kanker.
Pemberian Vitamin A yang rutin dilakukan setahun dua kali, yaitu Bulan
Februari dan Agustus. Cakupan pemberian vitamin A pada bayi 6 – 11 bulan di
Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 adalah 5.077 (90,7%) (lihat lampiran tabel
44)
19. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Anak BalitaCakupan anak balita 12-59 bulan mendapatkan vitamin A 2 kali pertahun di
Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 adalah sebesar 37.136 (94.7%), sementara
untuk balita 6-59 bulan sebesar 42.212 (94,2%). (lihat lampiran tabel 44)
20. Cakupan Baduta ditimbangBaduta yang ada adalah anak usia 0-23 bulan yang berasal dari seluruh
posyandu yang melapor disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Baduta ditimbang adalah baduta yang ditimbang berat badannya disarana
pelayanan kesehatan termasuk diposyandu dan tempat penimbangan lainnya.
Jumlah Baduta yang ditimbang tahun 2018 sebesar 11.486 (81,6%), sementara
Bawah Garis Merah (BGM) adalah baduta yang hasil penimbangan berat
badannya berada di bawah garis merah pada kartu menuju sehat (KMS).
Jumlah baduta Bawah garis merah pada tahun 2018 yaitu 720 (6,3%), (Lihat
lampiran Tabel 45)
21. Cakupan pelayanan Anak balitaPelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan bagi anak
umur 12-59 bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 49
pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan
minimal 2x setahun, pemberian vitamin A 2x setahun. Cakupan pelayanan anak
balita minimal 8x pada tahun 2018 sebesar 19.381 (51,8%), (Lihat lampiran
Tabel 46).
22. Cakupan Balita ditimbangBalita ditimbang adalah jumlah balita yang ditimbang berat badannya
disarana pelayanan kesehatan termasuk di posyandu, puskesmas dan tempat
penimbangan lainnya. Balita dengan berat badan dibawah garis merah (BGM)
adalah jumlah balita yang pada saat ditimbang berat badannya dibawah gasris
merah pada KMS. Cakupan Balita ditimbang (D/S) di Kabupaten Aceh Besar
tahun 2018 sebesar 24,440 (70,64%), (Lihat lampiran Tabel 47)
23. Balita dengan gizi burukStatus gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian,
penyerapan, dan penggunaan makanan (Suhardjo, dkk 2003:256). Status gizi
balita dapat dilihat kasus balita gizi buruk yaitu balita dengan status gizi
berdasarkan indeks berat badan (BB) menurut panjang badan (BB/PB) atau
berat badan (BB) menurut tinggi badan (BB/TB) dengan Z-score <-3 SD (sangat
kurus) dan/atau terdapat tanda-tanda klinis gizi buruk lainnya (marasmus,
kwashiorkor, dan marasmuskwasiorkor). Jumlah kasus gizi buruk dari tahun
2011 sampai tahun 2015 di Kabupaten Aceh Besar mengalami penurunan,
meningkat lagi di tahun 2018 ditemukan 7 kasus gizi buruk dan seluruhnya telah
mendapatkan perawatan. (lihat lampiran table 48)
Grafik 4.7Jumlah kasus Balita dengan gizi buruk
Kabupaten Aceh BesarTahun 2011-2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 50
Pada grafik diatas trend yang terjadi adalah penurunan kasus gizi buruk
pada tahun sebelumnya terjadi kenaikan kasus pada tahun 2018 sebanyak 7
kasus. Hal ini menunjukkan untuk keberhasilan program gizi masyarakat masih
terjadi penurunan dalam mencegah dan mengatasi terjadinya gizi buruk di
Kabupaten Aceh Besar dengan kegiatan baik yang bersifat promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif dan laporan survelans sudah berjalan dengan baik, dengan
meningkatnya kasus tahu 2018 perlu perhatian khusus baik dengan lintas
sektor dan lintas program agar angka kejadian gizi buruk di Kabupaten Aceh
Besar terjadi penurunan serta pemantauan terhadap gizi kurang harus dilakukan
secara optimal.
Indikator yang digunakan untuk Standar Gizi buruk adalah BB/TB melalui
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan yang dilakukan pada
bulan Februari dan Agustus setiap bulannya.
24. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan SetingkatCakupan Penjaringan siswa SD dan setingkat adalah pemeriksaan
kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui
penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidayah
yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga terlatih (guru dan
dokter kecil) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Berdasarkan data
Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Cakupan Penjaringan
Kesehatan Siswa SD dan setingkat tahun 2018 sebesar 7.072 ( 94.8%).(Lihat
lampiran Tabel 49)
25. Cakupan Pelayanan kesehatan Siswa SD dan Setingkat.
526
317
160
5821 28 4 7
0
100
200
300
400
500
600
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 51
Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Berdasarkan
data Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 sebesar 259
( 100%) dari jumlah 259 sekolah yang ada. (Lihat lampiran Tabel 49)
26. Rasio Tumpatan/Pencabutan gigiRasio Tumpatan/Pencabutan gigi berdasarkan data Yankes Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 adalah 0,9%,(Lihat lampiran
Tabel 50)
27. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan setingkatCakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada anak SD dan
setingkat. Berdasarkan data Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
tahun 2018 jumlah murid SD/MI yaitu 9,572 orang dan murid SD/MI yang
diperiksa yaitu 6,779 (70,8%) dan mendapatkan perawatan sebesar 3.392
(83%). (Lihat lampiran Tabel 51)
28. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila.Cakupan Pelayanan kesehatan usila Berdasarkan data Yankes Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 sebanyak usila 32.254 (100%)
orang dan jumlah usila yang mendapatkan pelayanan Kesehatan berjumlah
32.254 jiwa. (Lihat lampiran Tabel 52)
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN1. Peserta jaminan pemeliharaan kesehatan
Jaminan pemeliharaan kesehatan baik keanggotaannya secara sukarela
maupun wajib yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah dan diselenggarakan
dengan kendali biaya dan kendali mutu.
Jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2018 adalah
386,449 jiwa sedangkan cakupan Jaminan Kesehatan tahun 2018 adalah
94.46%.(Lihat lampiran Tabel 53)
2. Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan kunjungan gangguan jiwadi sarana pelayanan kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 52
Kunjungan rawat jalan adalah pelayanan keperawatan kesehatan
perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik
tanpa tinggal diruang rawat inap pada saran kesehatan. Jumlah kunjungan
rawat jalan pada Puskesmas Perawatan, Puskesmas Non Perawatan dan
Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) tahun 2018 adalah 515.588 jiwa
Cakupan kunjungan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan
baru disarana kesehatan pemerintah dan swasta disuatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan rawat jalan pada tahun 2018 adalah
123,6%.
Kunjungan rawat inap adalah pelayanan keperawatan kesehatan
perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik
dan tinggal diruang rawat inap pada saran kesehatan. Jumlah kunjungan rawat
jalan pada Puskesmas Perawatan, dan Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD )
tahun 2018 adalah 6.145 jiwa.
Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap baru disarana
pelayanan kesehatan swasta dan pemerintah disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.cakupan kunjungan rawat inap pada tahun 2018 yaitu 1,5%.
Kunjungan gangguan jiwa adalah kunjungan pasien yang mengalami
gangguan jiwa, yang meliputi gangguan pada perasaan, proses pikir dan
perilaku, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan
dalam melaksanakan peran sosialnya. Jumlah kunjungan gangguan jiwa pada
tahun 2018 adalah 7.650 jiwa. Lihat lampiran Tabel 54).
3. Angka Kematian Pasien di Rumah SakitGross Death Rate (GDR) adalah angka kematian umum dirumah sakit
untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Sedangkan NDR (Net Death Rate)
adalah angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat dirawat di Rumah Sakit untuk
tiap-tiap 1000 penderita keluar.
Persentase GDR dan NDR dikabupaten Aceh Besar Tahun 2018 yaitu
GDR 12,3% sedangkan NDR 7,3%. Lihat lampiran Tabel 55)
4. Indikator Kinerja Pelayanan dirumah Sakit
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 53
Kinerja (performance) layanan rumah sakit menjadi isu utama untuk
mengukur mutu pelayanan. Hal tersebut terjadi sebagai konsekuensi tuntutan
masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan prima atau pelayanan yang
bermutu tinggi. Mutu tidak terpisah dari standar, karena kinerja diukur
berdasarkan standar. Kinerja pelayanan rumah sakit, menuntut kontribusi
professionalisme dalam meningkatkan mutu pelayanan, yang berdampak
terhadap pelayanan kesehatan secara umum. Di Kabupaten Aceh Besar
Indikator Kinerja yang diukur antara lain Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu
persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu 37,2%.
Turn Over Interval (TOI) yaitu rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur tidak
ditempati dari saat terisi ke terisi berikutnya 8 hari. Bed Turn Over (BTO) yaitu
rara-rata jumlah pasien yang menggunakan setiap tempat tidur dalam satu
tahun sebesar 18 kali, Average Length Of Stay (ALOS) adalah Rata-rata lama
rawatan seorang pasien sedang TOI ( Turn Over Interval) adalah rata-rata lama
rawatan (dalam satuan hari) seorang pasien 5 hari. (Lihat lampiran Tabel 56)
C. PERILAKU HIDUP SEHAT1. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
Perilaku hidup bersih dan sehat mencakup perilaku individu &keluarga
dalam rangka meningkatkan kesehatannya serta perilakukelompok dan
masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunankesehatan.
Rumah Tangga Ber PHBS adalah rumah tangga yang seluruh anggota
keluarganya berperilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi 10 indikator yaitu
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,Bayi diberi ASI eksklusif, balita
ditimbang setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik seminggu
sekali, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari
dan tidak merokok didalam rumah.
Persentase rumah tangga Ber-PHBS diKabupaten Aceh Besar Pada Tahun
2018 adalah berjumlah 5.263 (52,1%). Lihat lampiran Tabel 57).
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 54
Grafik 4.8Cakupan Rumah Tangga Ber-PHBS
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011 s/d 2018
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa persentase rumah tangga ber-
PHBS tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 52.1% namun demikian
belum mencapai target SPM yaitu 65%.
D. KEADAAN LINGKUNGAN1. Persentase Rumah Sehat
Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembangunan air limbah, ventilasi rumah yang
baik, kepadatan hunian yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari
tanah (Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan
kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman)
Persentase rumah sehat di kabupaten Aceh Besar Tahun 2018 yaitu
jumlah seluruh rumah 94.283 unit, rumah yang mendapatkan pembinaan 62.648
unit ( 72,9%). Dari rumah yang mendapatkan pembinaan tersebut yang
memenuhi syarat 42.502 (67,8%) dan rumah tangga yang memenuhi syarat
(rumah sehat) sebesar 50.914 (54%). Lihat lampiran Tabel 58)
Grafik 4.9
3,9 3,6
41
32,8
44,1
51,3 50,27 52,1
0
10
20
30
40
50
60
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 55
Persentase Rumah SehatKabupaten Aceh Besar Tahun 2011 s/d 2018
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa persentase rumah sehat tahun 2018
mengalami penurunan menjadi 54 % namun demikian belum mencapai target
SPM yaitu 65%, hal ini perlu peningkatan untuk pembinaan rumah tangga di
pedesaan dan pemukiman.
2. Penduduk yang memiliki akses air minum yang layakAir minum yang berkualitas (Layak) adalah air minum yang terlindung
meliputi air ledeng (keran), keran umum, hydrant umum, terminal air,
penampungan air hujan ( PAH) atau mata aiar dan sumur terlindung, sumur bor
atau sumur pompa yang jaraknya minimal 10 meter dari penampungan kotoran,
penampungan limbah dan pembungan sampah. Tidak termasuk air kemasan,
air dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air tidak
terlindung. Persentase penduduk yang memiliki akses berkelanjutan terhadap
air minum yang berkualitas di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2018 sebesar
361.071 (86,5%). Lihat lampiran Tabel 59)
3. Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatanKualitas air minum yang memenuhi syarat adalah Kualitas air minum
yang memenuhi syarat secara fisik, kimia, mikrobiologi.
86,3 87,8
65,5 64,472
82,1
69,17
54
0102030405060708090
100
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 56
Penyelenggara air minum adalah badan usaha milik Negara (BUMN) ,
Koperasi, badan usaha, swasta, usaha perseorangan, kelompok masyarakat
dan atau individual yang melakukan penyelenggara penyedia air minum,tidak
termasuk air kemasan, depot air minum isi ulang, penjual air keliling dan
pengelola tanki air.
Jumlah penyelenggara air minum di Kabupaten Aceh Besar tahun 2018
adalah 3001 penyelenggara dan jumlah sample yang diperiksa 303 sample
sedangkan yang memenuhi syarat (Fisik, Bakteriologi dan Kimia) yaitu 257
(85%). Lihat lampiran Tabel 60)
4. Penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak (jamban sehat)Fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) adalah fasilitas pembungan
tinja (jamban) yang digunakan sendiri atau bersama, yang efektif untuk
memutus matarantai penularan penyakit, dilengkapi dengan, takni septic (septic
tank) system pengolahan limbah (SPAL) dengan kloset leher angsa atau tidak
leher angsa yang tertutup dan pembuangan akhir tidak mencemari sumber
air/tanah.
Persentase penduduk dengan akses sanitasi yang layak pada tahun 2018
adalah 284.712 (68,2%). Lihat lampiran Tabel 61)
5. Desa STBMDesa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat setempatyang diakui dalam system perundangan
nasional dan berada didaerah kabupaten/kota.
STBM (Sanitasi total berbasis masyarakat) adalah pendekatan untuk
mengubah perilaku hygiene dan sanitasi meliputi 5 pilar yaitu tidak buang air
besar (BAB) sembarangan,mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum
dan makanan yang aman, mngelola sampah dengan benar, mengelola limbah
cair rumah tangga dengan aman melalui pemberdayaan masyarakat
melaksanakan STBM tahun 2018 dengan metode pemicuan yang telah
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 57
dilakukan di 304 (50,3%), dan jumlah desa STOP BABS (SBS) 70 (11,6%)
sedangkan desa STBM masih 0%. Lihat lampiran Tabel 62)
6. Tempat-tempat umum memenuhi syaratTempat-tempat umum (TTU) adalah tempat atau sarana yang
diselenggarakan pemerintah/swasta atau perorangan yang digunkan untuk
kegiatan bagi masayarakat yang meliputi: sarana kesehatan (rumah sakit,
puskesmas), sarana sekolah (SD/MI,SLTP/MTS, SLTA/MA) dan hotel (bintang
dan non bintang)
TTU sehat adalah TTU yang memenuhi standar berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.Persentase tempat-tempat umum yang memenuhi
syarat kesehatan tahun 2018 sebesar 282 (61,04%). Lihat lampiran Tabel 63)
7. Tempat pengolahan makanan (TPM) menurut status hygiene sanitasi.Tempat pengolahan makanan (TPM) adalah usaha pengelolaan
makanan yang meliputi jasa boga atau catering, rumah makanan restoran,
depot air minum, kantin dan makanan jajanan.
TPM memenuhi sayarat hygiene sanitasi adalah TPM yang memenuhi
persyaratan hygiene sanitasi dengan bukti dikeluarkannya sertifikat hygiene
sanitasi. Peresentase TPM memenuhi hygiene sanitasi tahun 2018 sebesar
1.200 (49,6%) dari jumlah total 2419 TPM. (Lihat lampiran Tabel 64)
8. TPM dibina dan diuji petikTPM dibina adalah TPM yang tidak memenuhi persyaratan hygiene
sanitasi yang dibina disuatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
TPM uji petik adalah TPM yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi yang
diuji petik disuatu daerah dalam kurun waktu tertentu.Jumlah TPM dibina tahun
2018 sebesar 778 (64,8%). (Lihat lampiran Tabel 65)
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 58
BAB VSITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No 36 Tahun 2009
tentang kesehatan disebutkan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah segala
bentuk dana, tenaga kesehatan, perbekalan kesehatan, sediaanfarmasi dan
alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kasehatan dan teknologi yang
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Berikut dijelaskan
situasi sumber daya di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2018.
A. SARANA KESEHATAN1. Ketesediaan farmasi dan Alat Kesehatan
Secara umum ketersediaan obat di fasilitas kesehatan mencukupi dengan
angka kecukupan rata – rata perjenis obat terbanyak di fasilitas kesehatan
antara lain ketersediaan obat program seperti ( Vit A, Vit K inject, Tablet Fe,
Zink, MgSO4 ) untuk digunakan sesuai kebutuhan program. Sementara untuk
alat kesehatan, pada umumnya dikelola oleh masing – masing Puskesmas
melalui dinas kesehatan untuk yandas dan RSUD untuk Yan rujukan.
Penyediaan alat – alat kesehatan Khusus disesuaikan dengan kebutuhan dan
ketersediaan operator serta tenaga teknis yang kompeten, alat kesehatan
berupa instrument,apparatus,msin, dan atau implant yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnostic, menyembuhkan dan
merawat orang sakit.
Ketersediaan obat ( Stock obat ) adalah Jumlah jenis obat tertentun
sesuai satuannya yang tersedia disuatu daerah/ wilayah tertentu dalam kurun
waktu tertentu ( biasanya satu tahun ) yang digunakan dalam pelayanan
kesehatan masyarakat diwilayah tersebut.
Pemakain rata – rata obat/bulan adalah jumlah rata – rata perbulan jenis
obat tertentu sesuai satuannya yang digunakan disuatu daerah /wilayah tertentu
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 59
dalam pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut. Tingkat kecukupan
obat (bulan) adalah jumlah satuan waktu (bulan) dimana jenis obat tertentu
tersedia dalam jumlah yang cukup sesuai pemakaian untuk digunakan dalam
pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah tertentu.
Cakupan ketersediaan obat dan vaksin di Kabupaten Aceh Besar tahun
2018 semua ada.
2. Fasilitas Pelayanan KesehatanFasilitas Pelayanan Kesehatan adalah alat dan atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif,preventif,kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah
atau masyarakat. Berikut dijelaskan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan
menurut kepemilikannya.
Sarana Pelayanan Kesehatan Rujukan di Kabupaten Aceh Besar yaitu 1
Unit RSUD. Pada tahun 2018 jumlah sarana pelayanan dasar adalah Jumlah
puskesmas Perawatan 24 Unit dan Puskesmas Non Perawatan 4 Unit Total
Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan adalah 28 Unit, sedangkan jumlah
pustu 69 unit, poskesdes 312 unit dan Posbindu 277 desa. Lihat lampiran Tabel
70)
3. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ( UKBM )Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan mayarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan tehnis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang
mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini. Posyandu aktif adalah Posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka
dengan frekuensi lebih 8 kali per tahun, rata – rata jumlah kader yang bertugas
5 orang atau lebih, cakupan utama ( KIA,KB,Gizi, Imunisai dan penanggulangan
diare ) lebih dari 50%dan suadah ada satu atau lebih program tambahan,serta
cakupan dana sehat ‹ 50%.
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 60
1. Posyandu Pratama adalah Posyandu yang kegiatan pelayanannya belum
rutin dan jumlah kader masih terbatas.
2. Posyandu Madya adalah Posyandu dengan kegiatan lebih teratur
dibandingkan dengan Posyandu pratama dan jumlah kader 5 orang.
3. Posyandu purnama adalah Posyandu dengan frekuaensi kegiatan lebih dari
8 kali per tahun. Rata – rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan
cakupan 5 program utamayan yaitu KIA,KB,Gizi, Imunisasi dan
penanggulangan diare lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan.
4. Posyandu Mandiri adalah Sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur,
cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana
sehat telah menjangkau 50% KK.
Persentase Posyandu di kabupaten Aceh Besar Tahun 2018 yaitu
posyandu pratama 9 (1.4%), Posyandu Madya 168 (25,6%), posyandu purnama
419 (64%), posyandu mandiri 61 (9%) dari total posyandu 657 unit dengan rasio
posyandu 1,4 per 100 balita, sedangkan Persentase Posyandu aktif adalah
480 (73%). (Lihat lampiran Tabel 69)
Peran serta masyarakat dalam menyediakan kegiatan pelayanan
kesehatan didesa banyak memberi banyak manfaat, dimana keaktifan kegiatan
tersebut membuat dampak langsung terhadap peningkatan kesehatan
masyarakat. Indikator penilaian dalam pelayanan kesehatan desa adalah
ketersediaan dan keaktifan kegiatan Pos Kesehatan Desa ( Poskesdes ) dan
Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ).
Ketersediaan kedua jenis fasilitas tersebut menjadi salah satu kriteria
penetapan desa/gampong siaga, yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk bencana
secara mandiri. Desa siaga aktif adalah desa yang mempunyai POSKESDES
atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi memberikan pelayanan
kesehatan dasar, penanggulangan bencan dan kegawatdaruratan, survelence
berbasis masyarakat yang meliputi pemantaun pertumbuhan ( Gizi ), Penyakit,
lingkungan dan perilaku sehingga masyarakat menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat ( PHBS ). Peran aktif tokoh masyarakat sangat berpangaruh
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 61
pada peningkatan kesadaran masyarakat dengan memberdayakan masyarakat
untuk mau dan mampu mengatasi masalahnya secara mandiri dengan
melakukan PHBS dalam kehidupan sehari – hari.Selain itu juga diharapakn
tokoh masyarakat mempu menggali semua potensi yang ada dimasyarakat baik
materil maupun non materil yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan desa
siaga aktif menuju masyarakat yang ber PHBS. Cakupan Desa siaga aktif
menurut strata Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri adalah sebesar 292
desa (48,3%) dari 604 desa yang ada di Kabupaten Aceh Besar tahun 2018.
Grafik 5.1Cakupan Strata Posyandu Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2017
B. SUMBER DAYA TENAGA KESEHATANDalam UU Nomor 23 tahun 1999 tentang Kesehatan yang dimaksud
tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabidikan diri dalam bidang
kesehatan, memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang memerlukan kewenangan dalam menjalankan
pelayanan kesehatan.
Tenaga kesehatan yang diatur dalam Pasal 2 ayat (2) sampai dengan
ayat (8)
Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1999 tentang tenaga Kesehatan terdiri dari:
1. Tenaga medis terdiri dari dokter dan dokter gigi;
1,4
25,6
64
9
73
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Pratama Madya Purnama Mandiri Posy.Aktif
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 62
2. Tenaga keperawatan terdiri dari perawat dan bidan;
3. Tenaga kefarmasian terdiri apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker;
4. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiologi kesehatan,
entomologi kesehatan, mikribiologi kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrasi kesehatan dan sanitarian;
5. Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien;
6. Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, akupasiterapis dan
7. Terapis wicara;
8. Tenaga keteknisian medis meliputi radiographer, radioterapis, teknisi gigi,
teknisi elektromedis, analisis kesehatan, refraksionis optisien, othotik
prostetik, teknisi transfuse dan perekam medis.
Tabel 5.1Sumber Tenaga Kesehatan
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017
SUMBER TENAGA KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2018TENAGA KESEHATAN LK PR TOTAL SATUAN
Jumlah Dokter Spesialis 2 20 22 Orang
Rasio Dokter spesialis per 100.000penduduk 3,65 per 100.000 pddk
Jumlah Dokter Spesialis Gigi 0 1 1 Orang
Rasio Dokter Gigi per 100.000penduduk 0,26 per 100.000 pddk
Jumlah Dokter umum 12 83 95 Orang
Rasio Dokter umum per 100.000penduduk 24,77 per 100.000 pddk
Jumlah Dokter Gigi 2 19 21 Orang
Rasio Dokter Gigi per 100.000penduduk 5,48 per 100.000 pddk
Jumlah Bidan 852 852 Orang
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 63
Rasio Bidan per 100.000 penduduk 456,4 per 100.000 pddk
Jumlah perawat 5 246 251 Orang
Rasio Perawat per 100.000 penduduk 81,1 per 100.000 pddk
Jumlah Perawat Gigi 9 60 69 Orang
Rasio Perawat gigi per 100.000penduduk 17,99 per 100.000 pddk
Jumlah Tenaga Kefarmasian 1 47 48 Orang
Rasio Tenaga Kefarmasian per100.000 penduduk 12,52 per 100.000 pddk
Jumlah Tenaga KesehatanMasyarakat 17 139 156 Orang
Rasio Tenaga Kesmasy per 100.000penduduk 36,4 per 100.000 pddk
Jumlah Tenaga Kesling 17 49 66 Orang
Rasio Tenaga Kesling per 100.000penduduk 15,8 per 100.000 pddk
Jumlah Tenaga Nutrisionis 7 53 60 Orang
Rasio Tenaga Nutrisionis per 100.000penduduk 14,38 per 100.000 pddk
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Sarana KesehatanDintinjau dari jumlah tenaga medis di sarana kesehatan tahun 2018 untuk
5 jenis tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan sudah terpenuhi terutama
Puskesmas. Dokter spesialis di fasilitas kesehatan ( RSUD) Aceh Besar belum
terpenuhi, baik untuk spesialis dasar maupun penunjang. Keberadaan dokter
spesialis gigi masih dianggap masih sangat kurang di fasilitas pelayanan
Kesehatan terutama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Besar.
Rasio Dokter spesialis dan Dokter umum adalah 95 orang (24,77) per
100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 64
Grafik 5.2Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan
di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011 s/d 2018
2. Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan (bidan, perawat) disaranaKesehatan
Jumlah tenaga Keperawatan (bidan, perawat ) di Kabupaten Aceh Besar
tahun 2018 belum merata di fasilitas pelayanan di puskesmas dan Rumah sakit
sementara jumlah tenaga bidan 852 orang, rasionya 456,4 per 100.000
penduduk dan Tenaga perawat berjumlah 311 orang rasionya 81,1 per 100.000
Penduduk.
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana KesehatanKeberadaan apoteker di Kabupaten Aceh Besar secara keseluruhan
berjumlah 8 orang. Untuk mendukung kegiatan kefarmasian di fasilitas
pelayanan dasar sebahagian besar dilakukan oleh tenaga Teknis Kefarmasian.
Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 tenaga Kefarmasian difasilitas Kesehatan
berjumlah 48 dengan rasio 12.52 orang per 100.000 penduduk.
14,3 14
22,1 20,123,2
20,3 22,69 21,12
3,1 2,3
1,6 3,9
5,2
3,7
6,525,48
1,1 3,1
1,4 2,6
2,6
3,7
3,393,65
0
5
10
15
20
25
30
35
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
dr.Umum dr.Gigi dr.Spesialis
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 65
4. Jumlah dan Ratio Tenaga Gizi di Sarana KesehatanJumlah tenaga Nutrisionis dan dietisien di sarana kesehatan Kabupaten
Aceh Besar tahun 2018 sejumlah 60 orang dengan rasio 14,38 per 100.000
penduduk, masih jauh dari rasio standar yaitu 22/100.000 penduduk.
5. Jumlah dan Ratio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan tenaga kesehatanlingkungan di Sarana kesehatan.
Ratio Tenaga Kesehatan Masyarakat per 100.000 Penduduk adalah
Tenaga Kesehatan Masyarakat yang memberikan pelayanan dibidang
Kesehatan masyarakat disuatu wilayah (Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana
Pelayanan kesehatan Lain). Ratio Tenaga kesehatan lingkungan per 100.000
Penduduk adalah yang bertugas dibidang kesehatan masyarakat (di
puskesmas, Rumah sakit, dan sarana pelayanan kesehatan lain) disuatu
wilayah per 100.000 penduduk.
Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 tenaga kesehatan masyarakat
berjumlah 152 orang dengan rasio 36,4 per 100.000 penduduk dan Tenaga
sanitasi 66 orang dengan rasio 15,8 per 100.000 penduduk, sementara tenaga
sanitarian belum merata di fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk Pelayanan
kesehatan lebih baik di masyarakat, maka perlu perhatian khusus dari
pemerintah daerah pada saat pendistribusian tenaga kesehatan, jenis profesi
dapat terpenuhi di fasilitas pelayanan kesehatan.
6. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknis Medis dan Fisioterapis di FasilitasKesehatan
Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 tenaga Fisioterapi berjumlah 7 orang
sementara tenaga Terapi Okupasi, Terapi Wicara, Akupuntur masih nol. Jumlah
Tenaga Radiogafer 3 orang, Radioterapis, Teknisi elektromedis 1 orang,
Teknisi gigi 0 (nol), Analisis Kesehatan berjumlah 51 orang, Refraksionis
optisien (Kesehatan mata), Ortetik Prostetik, Rekam Medis Dan Informasi
Kesehatan berjumlah 4 orang, Teknisi Transfusi darah berjumlah 1 orang,
terapis gigi dan mulut berjumlah 69 orang, teknisis kardoovaskuler nol, totalnya
berjumlah 123 orang dengan rasio 30,07 per 100.000 penduduk.
7. Jumlah tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan di Fasilitas kesehatan
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 66
Tenaga penunjang/pendukung kesehatan meliputi Pejabat struktural, staf
penunjang Administrasi, Staf penunjang Perencanaan, Tenaga Pendidik, tenaga
kependidikan dan juru. Jumlah pejabat struktural di fasilitas kesehatan tahun
2018 di kabupaten Aceh Besar berjumlah 23 orang. Jumlah staf penunjang
administrasi berjumlah 8 orang. Jumlah tenaga Penunjang kesehatan lainnya di
Fasilitas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar tahun 2018 berjumlah 169 orang.
C. PEMBIAYAAN KESEHATANPembiayaan kesehatan menjadi salah satu faktor utama dalam system
kesehatan nasional yang bertujuan untuk menyediakan biaya pembangunan
yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, dialokasikan secara
adil, berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan. (Lihat lampiran Tabel 81)
Tabel 5.2Proporsi Anggaran Kesehatan terhadap APBD
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011-2018
No Tahun APBD Kabupaten Alokasi Kesehatan %
1 2014 129.084.360.809.650 129.882.896.516 0,102 2015 1.621.863.261.342.93 153.772.767.218 7,93 2016 3.862.916.729.254 208.315.129.634 4.224 2017 1.969.777.684.733 273.785.259.434 8,815 2018 1.722.230.686.431.79 252.043.379.672 0,10
Tabel di atas memperlihatkan bahwa alokasi anggaran kesehatan
terhadap APBD pada tahun 2018 terjadi penurunan. Hal ini disesuaikan dengan
kemampuan keuangan daerah. Namun demikian pelaksanaan urusan
pemerintah dibidang kesehatan diharapkan akan semakin meningkat karena
pembiayaan kesehatan masih terpenuhi dari berbagai sumber lainnya seperti
APBN (Dana Alokasi Umum dan Khusus), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
BOK dan sebagainya, termasuk bantuan dari beberapa Lembaga Swadaya
Masyarakat baik lokal maupun nasional.
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 67
Grafik 5.3Persentase Anggaran Kesehatan terhadap APBD
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011-2017
0,10
7,90
4,22
8,81
0,100,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
10,00
2014 2015 2016 2017 2018
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 68
BAB VIPENUTUP
Dengan telah disajikannya Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2019 (Data 2018) ini diharapkan dapat memenuhi harapan pembaca
diantaranya:
Diperolehnya data / informasi pembangunan di lingkungan Kabupaten
Aceh Besar yang meliputi: gambaran umum yang meliputi data demografi
dan kependudukan, pendidikan, lingkungan fisik serta perilaku hidup
sehat.
Diperolehnya data / informasi tentang upaya kesehatan di Kabupaten
Aceh Besar yang meliputi: cakupan kegiatan dan sumber daya
kesehatan.
Diperolehnya data / informasi status kesehatan masyarakat di Kabupaten
Aceh Besar yang meliputi: angka kematian, angka kesakitan dan
keadaan gizi masyarakat.
Data yang dikumpulkan untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Aceh
Besar adalah:
Data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan dan
data status gizi.
Data Pelayanan Kesehatan, antara lain data pemanfaatan Rumah Sakit,
pemanfaatan Puskesmas, data pelayanan kesehatan ibu dan anak, data
pemberantasan penyakit, data pelayanan kesehatan Nasional (JKN),
data penanggulangan KLB, dan data pelayanan kesehatan lainnya.
Data Sumber Daya Kesehatan yang meliputi data sarana kesehatan,
data tenaga kesehatan, data obat dan perbekalan kesehatan, serta data
pembiayaan kesehatan, dan data lainnya.
Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 69
Demikian Kami sampaikan atas segala bantuan semua pihak yang telah
memberikan kontribusinya sehingga Profil Kesehatan tahun 2019 dapat
terselesaikan dengan baik.
TABEL 53
KABUPATEN/KOTA ACEH BESAR
TAHUN 2018
%
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 - 325.403 0,00 0,00 77,98
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 157.692 37,79
1.2 PBI APBD 0,00
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 164.076 39,32
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 3.635 0,87
1.5 Bukan pekerja (BP) 0,00
2 Jamkesda 164.030 0,00 0,00 39,31
3 Asuransi Swasta 11.016 0,00 0,00 2,64
4 Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 500.449 0,00 0,00 119,92
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH