Profil Kesehatan 2012 · 2016-05-19 · tabel 24 kesakitan dan kematian akibat malaria menurut...

164
DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG JL. D.I. PANJAITAN KM.6 TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU Telp. (0771) 8080415, Fax. (0771) 8080416 Email. [email protected] Profil Kesehatan 2012

Transcript of Profil Kesehatan 2012 · 2016-05-19 · tabel 24 kesakitan dan kematian akibat malaria menurut...

DINAS KESEHATAN KOTA

TANJUNGPINANG JL. D.I. PANJAITAN KM.6 TANJUNGPINANG

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Telp. (0771) 8080415, Fax. (0771) 8080416

Email. [email protected]

Profil Kesehatan

2012

i

KATA PENGANTAR

Sesuai Visi dari Kementerian Kesehatan “Masyarakat Sehat yang Mandiri

dan Berkeadilan”. Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang telah menentukan Visi

Kesehatan disesuaikan dengan Visi dari Pemerintahan Kota Tanjungpinang yaitu

“Mewujudkan Masyarakat yang Sehat dan Mandiri Tahun 2013” . Untuk itu

perencanaan dan kegiatan pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang selain

program pokok yang telah ditentukan oleh pusat ada beberapa program

pengembangan yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan dalam

mewujudkan Visi ”Mewujudkan Masyarakat yang Sehat dan Mandiri Tahun 2013”.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012 ini merupakan realisasi

pelaksanaan suatu Rencana Kerja Tahunan. Dan pada hakekatnya merupakan

gambaran bahwa visi organisasi akan tercapai atau tidak pada masa yang telah

ditentukan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012 ini juga

menggambarkan efektifitas dan efisiensi dari suatu program kegiatan yang telah

dilaksanakan. Suatu kegiatan dikatakan efektif bila mampu mencapai atau

melebihi target yang telah ditentukan, dan dikatakan efisien bila sumber daya yang

dikeluarkan untuk mencapai target tersebut seminimal mungkin.

Syarat untuk mengukur keberhasilan suatu program kegiatan adalah

ketersediaannya data dasar. Sebab suatu program tahunan dikatakan berhasil

atau tidak, tergantung pada hasil perbandingan dengan data dasar sebelumnya.

Untuk itu, maka dalam Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012 ini juga

dimasukkan data-data kinerja pada tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011 sebagai

pembanding.

Tanjungpinang, Agustus 2012 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA

TANJUNGPINANG

H. AHMAD YANI, S.Sos., MM., M.Kes. PEMBINA TK I, NIP. 19670918 198903 1 012

ii

D A F T A R I S I

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

i

ii

iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 4

1.3 Sistematika Penulisan 4

BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Geografis 7

2.2 Kependudukan 9

2.3 Pendidikan 10

2.4 Sosial Ekonomi 11

2.5 Lingkungan 11

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

3.1. Mortalitas 13

3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) 14

3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA) 16

3.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI) 17

3.1.4 Angka Harapan Hidup 20

3.2. Morbiditas 20

3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas 20

3.2.2 Status Gizi 21

3.3.3 Penyakit Menular 23

3.3.4 Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi 29

3.3.5 Penyakit Potensial KLB / Wabah 30

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar 32

4.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 33

4.1.2 Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 33

4.1.3 Pelayanan Imunisasi 34

4.1.4 Ketersedian Obat 35

iii

4.2. Pelayanan Kesehatan Rujukan 47

4.2.1 Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit 47

4.2.2 Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat 48

4.3. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 49

4.3.1 Pengendalian Penyakit Polio 49

4.3.2 Pengendalian TB Paru 51

4.3.3 Pengendalian Penyakit ISPA 53

4.3.4 Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS 54

4.3.5 Pengendalian Penyakit DBD 55

4.3.6 Pengendalian Penyakit Malaria 56

4.3.7 Pengendalian Penyakit Kusta 58

4.4. Perbaikan Gizi Masyarakat 58

4.4.1 Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil 58

4.4.2 Pemberian Kapsul Vitamin A 59

4.4.3 Cakupan Pemberiaan ASI Eksklusif 60

4.4.4 Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S) 62

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

5.1 Sarana, Prasarana & Tenaga Kesehatan 63

5.1.1 Sarana 63

5.1.2 Prasarana 63

5.1.3 Sumber Daya Manusia 64

5.2. Keuangan & Penyusunan Program 65

5.2.1 Belanja 65

5.2.2 Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan 63

BAB VI KESIMPULAN 68

LAMPIRAN TABEL

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

Tabel 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,

RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

Tabel 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK

UMUR Tabel 4 PRESENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF MEURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN Tabel 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10

TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN

Tabel 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN

PUSKESMAS Tabel 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN,

DAN PUSKESMAS Tabel 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO)

MENURUT KECAMATAN Tabel 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT

JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN

v

Tabel 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN

Tabel 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT

JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN

IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH IMUNISASI

(PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN

PUSKESMAS Tabel 28 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG

TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT

KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1, FE3

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

vi

Tabel 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO

TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN

IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI

PER KECAMATAN Tabel 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI,

PER KECAMATAN Tabel 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN Tabel 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN

PUSKESMAS Tabel 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT

JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKLUSIF MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN

KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

vii

Tabel 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN

PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL I Tabel 50 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS

KLB Tabel 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI <24 JAM

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN

SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN Tabel 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR

MENURUT JENIS JAMINAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN

HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN

HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 58 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN

KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

Tabel 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Tabel 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT Tabel 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN

SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

viii

Tabel 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN

PUSKESMAS Tabel 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH

YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG

DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA

SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN

(TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 69 KETERSEDIAN OBAT MENURUT JENIS OBAT Tabel 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT

KEPEMILIKAN Tabel 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES

DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR Tabel 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN

PUKESMAS Tabel 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

MENURUT KECAMATAN Tabel 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN Tabel 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN Tabel 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN Tabel 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI

SARANA KESEHATAN Tabel 78 JUMLAH TENAGA TEKNIS MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA

KESEHATAN Tabel 79 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTAN

1

LAMPIRAN TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional. Konsep pembangunan nasional harus

berwawasan kesehatan dan harus diperhitungkan secara seksama

dengan berbagai dampak positif maupun negatif dari setiap kegiatan

terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan

diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang

sehat, cerdas dan produktif, serta mampu memelihara dan

meningkatkan kesehatan masyarakat dengan komitmen yang tinggi

terhadap kemanusiaan dan etika, yang dilaksanakan dengan

semangat pemberdayaan serta kemitraan yang tinggi.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah

maupun masyarakat termasuk swasta harus diselenggarakan secara

adil dan merata. Sebagaimana diamanatkan dalam amandemen

UUD 1945 pasal 28 ayat 1 bahwa setiap orang berhak hidup

sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapat

lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh

pelayanan kesehatan. Jaminan pemeliharaan kesehatan

dikembangkan terus untuk menjamin terselenggaranya pemeliharaan

kesehatan yang lebih merata dan bermutu serta dengan harga yang

terkendali.

Pembangunan kesehatan di Indonesia terus ditingkatkan

dengan melaksanakan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan

kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Reformasi bidang

kesehatan terus digalakkan untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan terjangkau masyarakat.

Berbagai terobosan baru dilaksanakan pemerintah baik di pusat

maupun daerah dengan mengarahkan pembangunan kesehatan

yang langsung mendidik sasaran yang menjadi permasalahan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

2

kesehatan. Pelayanan langsung yang menyentuh kebutuhan

masyarakat menjadi perhatian utama. Hal ini dapat kita lihat dengan

program-program pemerintah yang memberi jaminan pelayanan

kesehatan kepada semua lapisan masyarakat, khususnya

masyarakat dengan kemampuan ekonomi kurang mampu dengan

sistem asuransi kesehatan masyarakat miskin yang saat ini namanya

menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan

Pelayan Persalinan (Jampersal). Begitu juga Pemerintah Kota

Tanjungpinang yang memberikan pelayanan kesehatan gratis yang

dinamakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi masyarakat

miskin yang tidak dicakup oleh Jamkesmas sebagai bukti kepedulian

pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang

terjangkau.

Namun demikian, walaupun sudah banyak kemajuan yang

dicapai tetapi bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga,

keadaan kesehatan masyarakat Indonesia masih tertinggal. Angka

kematian ibu dan anak misalnya, Indonesia berada diurutan atas

diantara negara-negara anggota South East Asia Medical Information

Center (SEAMIC).

Indikator yang digunakan dalam menilai pencapaian Indonesia

Sehat 2013 dan juga Kota Tanjungpinang Sehat meliputi (1) Indikator

derajat kesehatan sebagai hasil akhir yang terdiri dari indikator-

indikator untuk mortalitas, morbiditas dan nutrisional gizi; (2) Indikator

hasil yang terdiri atas indikator-indikator untuk keadaan lingkungan,

perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan; serta (3)

Indikator proses dan masukan yang terdiri atas indikator-indikator

untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen

kesehatan dan kontribusi sektor terkait.

Evaluasi pencapaian pelaksanaan untuk mengetahui

perkembangan derajat kesehatan masyarakat perlu dilakukan setiap

tahunnya. Hal ini untuk mengetahui manfaat dan dampak dari

penyelenggaraan program dan kegiatan pembangunan kesehatan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

3

yang tepat guna dan tepat sasaran. Selain untuk evaluasi hasil, juga

dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat

pencapaian hasil pembangunan kesehatan yang diharapkan.

Peranan data dan informasi dalam bidang kesehatan semakin

memegang peranan penting. Informasi yang tepat waktu akan

memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan dan kebijakan

yang tepat waktu dan tepat sasaran. Informasi yang kurang akurat

dan lambat dapat dipastikan akan memperlambat pengambilan

keputusan. Akibatnya permasalahan kesehatan akan semakin

menumpuk dan berbagai penyakit sudah menyebar luas di

masyarakat. Pentingnya data dan informasi ini ditegaskan dalam

strategi utama pembangunan kesehatan, dimana salah satunya

adalah peningkatan sistem surveilans, monitoring dan informasi

kesehatan. Profil kesehatan Kota Tanjungpinang sebagai salah satu

sarana yang dapat digunakan sebagai jendela untuk melihat

pencapaian derajat kesehatan Kota Tanjungpinang dan

penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar

Pelayanan Minimum (SPM) bidang kesehatan. Profil Kesehatan Kota

Tanjungpinang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta

dilengkapi dengan analisis deskriptif. Keterbatasan dalam

menganalisis ini sebagian besar karena kesulitan memperoleh data

yang akurat dan konsisten.

Sistematika penyusunan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang

ini mengacu pada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan yang

diterbitkan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 dan SKN yang

meliputi aspek (1) demografi dan geografi; (2) derajat kesehatan

meliputi angka kematian, kesakitan dan nutrisional gizi masyarakat;

(3) penyelenggaraan sistem kesehatan, meliputi upaya kesehatan,

pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan

perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen

kesehatan.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

4

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penyusunan Profil Kesehatan Kota

Tanjungpinang Tahun 2012 adalah diperolehnya gambaran derajat

kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang yang merupakan

keluaran dari pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota

Tanjungpinang Tahun 2012.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Diperolehnya gambaran umum keadaan geografis,

kependudukan, tingkat pendidikan dan lingkungan di Kota

Tanjungpinang Tahun 2012.

2. Diketahuinya Visi, Misi, Kebijakan serta program-program

Pembangunan Kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2012.

3. Diketahuinya pencapaian pembangunan kesehatan di Kota

Tanjungpinang Tahun 2012.

4. Diketahuinya situasi sumber daya kesehatan di Kota

Tanjungpinang Tahun 2012.

5. Diketahuinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kota

Tanjungpinang Tahun 2012.

6. Terdokumentasikannya data dan informasi derajat kesehatan

masyarakat Kota Tanjungpinang Tahun 2012.

1.3 Sistematika Penulisan

Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang

Tahun 2012 ini mengacu kepada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil

Kesehatan Kabupaten/Kota yang diterbitkan oleh Pusat Data dan

Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Adapun

susunan penulisannya adalah sebagai berikut :

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

5

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan

Kota Tanjungpinang Tahun 2012 dan sistematika dari penyajiaannya.

BAB II : GAMBARAN UMUM

Bab ini berisi tentang gambaran umum Kota Tanjungpinang Tahun

2012. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan

informasi umum lainnya, bab ini juga membahas faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya

kependudukan, pendidikan, sosial ekonomi dan lingkungan.

BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian,

angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.

BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan

kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,

pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi

masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan

kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang

diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar

Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan

kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota Tanjungpinang

Tahun 2012.

BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,

pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

6

BAB VI : KESIMPULAN

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak

dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang

Tahun 2012. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat,

pada bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih

kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

LAMPIRAN

Pada lampiran ini berisi resume / angka pencapaian Kota

Tanjungpinang Tahun 2012 dan 79 tabel data yang merupakan

gabungan tabel indikator Kota Tanjungpinang sehat dan indikator

pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

7

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1 Geografis

Secara geografis Kota Tanjungpinang terletak di Pulau Bintan,

dengan posisi koordinat berada pada 0051’ sampai dengan 0059’

Lintang Utara dan 104023’ sampai dengan 104034’ Bujur Timur, dan

berada pada elevasi ± 70 m di atas permukaan air laut (mean sea

level). Adapun batas-batas wilayah Kota Tanjungpinang sebagai

berikut:

Sebelah Utara : berbatasan dengan Teluk Bintan Kecamatan

Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Selat Karas Desa

Mantang Baru Kecamatan Bintan Timur,

Kabupaten Bintan.

Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Karas, Kecamatan

Galang Kota Batam dan Desa Pangkil

Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.

Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Bintan Timur,

Kabupaten Bintan.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

8

Gambar 2.1 Peta Kota Tanjungpinang

Kota Tanjungpinang terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan 18

(delapan belas) kelurahan diantaranya:

1. Kecamatan Tanjungpinang Barat yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan,

yaitu : Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kelurahan Kemboja, Kelurahan

Kampung Baru, dan Kelurahan Bukit Cermin

2. Kecamatan Tanjungpinang Timur yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan,

yaitu: Kelurahan Melayu Kota Piring, Kelurahan Kampung Bulang,

Kelurahan Air Raja, Kelurahan Batu IX, dan Kelurahan Pinang Kencana

3. Kecamatan Tanjungpinang Kota yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan,

yaitu: Kelurahan Tanjungpinang Kota, Kelurahan Kampung Bugis,

Kelurahan Senggarang, dan Kelurahan Penyengat

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

9

4. Kecamatan Bukit Bestari yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu:

Kelurahan Tanjungpinang Timur, Kelurahan Dompak, Kelurahan Tanjung

Ayun Sakti, Kelurahan Sei Jang, dan Kelurahan Tanjung Unggat.

2.2 Kependudukan

Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2012 mengalami

penurunan dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun

sebelumnya. Hal ini disebabkan pada pertengahan April 2012 sampai

dengan pertengahan Mei 2012, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tanjungpinang melakukan pengelolaan data sebagai persiapan

penyajian data Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk

pelaksanaan Pemilihan Walikota Tanjungpinang.

Dalam pengelolaan data tersebut, Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang melakukan penghapusan terhadap

data ganda, penduduk yang sudah tidak berdomisili lagi di Tanjungpinang

dan penduduk yang sudah meninggal belum dilaporkan ke Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Jadi penurunan jumlah penduduk

Kota Tanjungpinang tidak berarti bahwa tidak ada pertumbuhan penduduk

di Kota Tanjungpinang.

Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2012

adalah 229.396 jiwa, yang terdiri dari 116.728 jiwa penduduk laki-laki,

dan 112.668 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan jumlah kepala

keluarga sebanyak 66.010 rumah tangga, dengan anggota KK rata-

rata 4 orang. Sedangkan kepadatan penduduk Kota Tanjungpinang

adalah 957 jiwa/km2.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

10

LAKI-LAKI PEREMPUAN

Grafik 2.1

Piramida Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2012

Sebaran penduduk di Kota Tanjungpinang adalah sebagai

berikut; 59.546 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Barat,

23.490 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Kota, 62.970 jiwa

penduduk Kecamatan Bukit Bestari, dan 83.390 jiwa penduduk

Kecamatan Tanjungpinang Timur.

Prediksi kelompok sasaran utama penduduk pada tahun 2012

adalah; 6.652 ibu hamil, 6.354 ibu bersalin, 6.053 ibu menyusui, 6.053

bayi, 21.288 anak balita usia 1-4 th, dan 27.341 balita.

2.3 Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk di atas usia 10 tahun di Kota

Tanjungpinang adalah sebagai berikut; 2,01% tidak / belum pernah

sekolah; 11.01% belum/tidak tamat SD; 25.61% berpendidikan SD/MI;

17.06% berpendidikan SMP/MTs; 35.35% berpendidikan

SMA/SMK/MA; 3,37% berpendidikan Akademi/Diploma; dan 5.59%

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2012

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

11

berpendidikan DIV/S1/S2/S3. Prasarana pendidikan di Kota

Tanjungpinang, terdiri dari; 69 buah SD/MI, 27 SLTP/MTS, 26

SLTA/MA/SMK.

2.4 Sosial – Ekonomi

Tiga sektor unggulan Pembangunan ekonomi Kota

Tanjungpinang yaitu perdagangan, industri dan transportasi. Ketiga

sektor tersebut diharapkan akan mampu dan dapat merangsang

perkembangan serta pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya.

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungpinang mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 laju pertumbuhan

ekonomi berada pada level 7,07 persen. Laju pertumbuhan ekonomi

pada tahun 2009 sedikit mengalami perlambatan yaitu sebesar 6,97

persen. Namun di tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi Kota

Tanjungpinang kembali mengalami peningkatan yaitu berada pada

level 7,08 persen. Sedangkan pada tahun 2011 laju pertumbuhan

ekonomi Kota Tanjungpinang sebesar 7,06 persen. Dimana laju

pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungpinang berada diatas rata-rata

pertumbuhan ekonomi nasional, dimana angka pertumbuhan ekonomi

nasional berada pada 6,5 persen (Profil Perkembangan

Kependudukan Kota Tanjungpinang Tahun 2012).

2.5 Lingkungan

Kota Tanjungpinang berbatasan dengan Kota Batam, negara

tetangga Singapura dan Malaysia. Dan merupakan kawasan Segitiga

Pengembangan SIJORI (Singapura, Johor, dan Riau).

Geografis Kota Tanjungpinang merupakan kawasan pesisir,

berbukit-bukit dengan batuan bouksit, beberapa kawasan pantainya

masih terdapat rawa dan hutan bakau.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

12

Saat ini Kota Tanjungpinang dijadikan sebagai ibukota

Provinsi Kepulauan Riau dan masih ada sebagian dinas-dinas

Kabupaten Bintan yang menempati kantor di wilayah Kota

Tanjungpinang.

Selain sebagai pusat kegiatan pemerintahan baik Provinsi

Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang juga

memiliki tiga buah Rumah Sakit (RSUD Kota Tanjungpinang, RSAL,

dan RSUD Provinsi Kepulauan Riau) yang juga sebagai pusat rujukan

dari beberapa Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kepulauan

Riau.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

13

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti

pelayanan dan ketersedian sarana dan prasarana kesehatan, melainkan

juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial,

keturunan, dan faktor lainnya.

Situasi derajat kesehatan masyarakat di Kota Tanjungpinang

dapat dilihat dari beberapa indikator yang meliputi situasi mortalitas,

morbiditas dan status gizi masyarakat. Pada bab ini situasi derajat

kesehatan Kota Tanjungpinang digambarkan melalui Angka Kematian

Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu(AKI),

dan angka morbiditas beberapa penyakit.

3.1 Mortalitas

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga

komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur

penduduk selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat

mortalitas di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan

penduduk, tetapi juga bisa dijadikan sebagai barometer dari tinggi

rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. Kasus kematian

terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial,

ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan.

Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat

maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat (Budi

Utomo, 1985).

Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit

menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang

beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita sebagian besar

disebabkan oleh BBLR dan Asfiksia. Faktor gizi buruk juga

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

14

menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga

mudah terinfeksi dan menyebabkan kematian. Faktor sosial ekonomi

seperti pengetahuan tentang kesehatan, gizi dan kesehatan

lingkungan, kepercayaan dan kemiskinan merupakan faktor individu

dan keluarga yang mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat.

Angka kematian dapat digunakan sebagai salah satu indikator

dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan serta

menggambarkan perkembangan derajat kesehatan masyarakat.

Berikut yang akan dijabarkan meliputi Angka Kematian Bayi (AKB),

Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu Maternal.

3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB)

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat

setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.

Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi, dari sisi

penyebabnya kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan

eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan

kematian neonatal yaitu kematian bayi yang terjadi pada bulan

pertama setelah dilahirkan. Umumnya disebabkan oleh faktor-faktor

yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada

saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi

eksogen atau kematian post neonatal adalah kematian bayi yang

terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun

yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pengaruh

lingkungan luar.

Angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk

mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat

karena bayi yang baru lahir sangat sensitif dengan keadaan

lingkungan tempat tinggal orang tua si bayi dan sangat erat kaitannya

dengan keadaan sosial ekonomi orang tuanya. Angka kematian bayi

selain berguna untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

15

program di bidang kesehatan, juga dapat dimanfaatkan sebagai alat

ukur situasi demografi dan sebagai masukan dalam melakukan

perhitungan proyeksi penduduk. Juga dapat dimanfaatkan untuk

pengembangan perencanaan program.

Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk

mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) untuk

menurunkan Angka Kematian Bayi sebesar dua per tiga dari angka di

tahun 1990 atau menjadi 20 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun

2015. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguh-

sungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah pusat

maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya. Pada tahun

2012, jumlah kelahiran di Kota Tanjungpinang sebanyak 5.885

kelahiran. Dari kelahiran tersebut terjadi kelahiran mati sebanyak 30

kasus. Sedangkan dari yang lahir hidup dilaporkan bahwa sebanyak

40 bayi meninggal. Jika dikonversikan secara langsung dengan

perhitungan angka kematian bayi di Kota Tanjungpinang tahun 2012

sebesar 6,83 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan

keadaan tahun 2011 dapat dilihat bahwa jumlah kematian bayi

secara angka absolut mengalami penurunan yaitu dari 45 bayi pada

tahun 2011 menjadi 40 bayi pada tahun 2012, tetapi secara

persentase mengalami peningkatan yaitu 6,82 per 1.000 kelahiran

hidup pada tahun 2011 menjadi 6,83 per 1.000 kelahiran hidup pada

tahun 2012. Penyebab utama kematian bayi di Kota Tanjungpinang

yaitu BBLR dan Aspiksia.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

16

8

5.66.14

6.82 6.83

0

12

3

4

5

678

9

2008 2009 2010 2011 2012

3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia

0 - 4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan

program imunisasi serta program-program pencegahan penyakit

menular terutama pada anak-anak, program penyuluhan tentang gizi

dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah 5 tahun.

Kejadian kematian anak balita di Kota Tanjungpinang secara

absolut menunjukkan adanya penurunan yaitu 5 kematian pada

tahun 2011 menjadi 3 kematian pada tahun 2012, namun secara

persentase juga terjadi penurunan yang signifikan dimana pada

tahun 2011 angka kematian anak balita sebesar 0,76 per 1.000

kelahiran hidup menjadi 0,51 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun

2012. Sedangkan untuk kejadian kematian balita di Kota

Tanjungpinang secara absolut menunjukkan adanya penurunan yaitu

50 kematian pada tahun 2011 menjadi 43 kematian pada tahun 2012

dan secara persentase juga mengalami penurunan.

TAHUN

Per 1

.00

0 p

dd

k

Grafik : 3.1 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Tanjungpinang

Tahun 2008-2012

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

17

9.07

6.176.8

7.58 7.34

0123456789

10

2008 2009 2010 2011 2012

Pada tahun 2011 angka kematian balita sebesar 7.58 per

1.000 kelahiran hidup menjadi 7.34 per 1.000 kelahiran hidup pada

tahun 2012. Jika dibandingkan dengan SDKI 2007 dimana secara

nasional angka kematian balita sebesar 44 per 1.000 kelahiran hidup,

maka kondisi Angka Kematian Balita di Kota Tanjungpinang sudah

jauh dibawah angka nasional. Kondisi ini perlu dipertahankan dan

ditingkatkan lebih baik lagi mengingat masa balita merupakan masa

pertumbuhan emas (golden age growth) karena pada masa ini

pertumbuhan dan pembentukan organ-organ vital anak mengalami

pertumbuhan yang pesat termasuk pertumbuhan otak. Jika kondisi

kesehatan anak pada masa balita ini dapat terpelihara dengan baik

maka kemungkinan besar generasi yang akan dihasilkan adalah

generasi bangsa yang kuat secara fisik dan intelegensia.

3.1.3 Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) maternal adalah banyaknya

kematian perempuan pada saat hamil atau 42 hari sejak terminasi

kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang

disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan

karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Angka

Per 1

.00

0 p

dd

k

Grafik : 3.2 Angka Kematian Anak Balita (AKBA) di Kota Tanjungpinang

Tahun 2008-2012

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

18

Kematian Ibu Maternal merupakan salah satu indikator yang

digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan suatu daerah atau

negara. Hal ini didasarkan bahwa kondisi kesehatan ibu pada waktu

hamil akan menjadi faktor penentu keselamatan ibu pada proses

persalinan dan masa nifas. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat

kesehatan ibu hamil antara lain tingkat kesadaran perilaku hidup

sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan,

tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, ibu waktu

melahirkan dan masa nifas.

Penghitungan AKI sulit dilakukan karena untuk menghitung

AKI dibutuhkan sampel yang besar. Angka Kematian Ibu sampai saat

ini baru diperoleh dari survey-survey terbatas seperti penelitian dan

pencatatan. Dari beberapa hasil survey dan penelitian terlihat bahwa

angka kematian ibu maternal secara nasional menunjukkan

penurunan dari waktu ke waktu. Menurut hasil SKRT tahun 1992

angka kematian ibu sebesar 425 per 100.000 kelahiran hidup, hasil

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994

menunjukkan angka 390 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan

pada hasil SKRT 1995 angka kematian ibu maternal menurun

menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup. Dari hasil SDKI pada tahun

2002 - 2003 kejadian AKI menurun lagi menjadi 307 per 100.000

kelahiran hidup.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

19

52

82.68

116.09 121.29

85.4

0

20

40

60

80

100

120

140

2008 2009 2010 2011 2012

Pada tahun 2012 berdasarkan data yang diperoleh diketahui

jumlah kematian ibu maternal di Kota Tanjungpinang sebanyak 5

orang dari 5.855 kelahiran hidup. Angka ini jika dikonversikan

langsung dengan rumus perhitungan AKI maka diperoleh angka

85,40 per 100.000 kelahiran hidup. Secara absolut terjadi penurunan

jumlah kasus dari tahun 2011 ke tahun 2012, dan setelah dikonversi

dapat dilihat bahwa terjadi penurunan yang signifikan yaitu 121,29

per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2011 menjadi 85,40 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Jika ditilik kondisi AKI di

Kota Tanjungpinang sudah sangat menggembirakan karena sudah

jauh berada dibawah angka nasional. Namun hal ini tetap perlu

diwaspadai karena data ini hanya merupakan data kematian yang

dilaporkan. Keadaan pencatatan registrasi vital yang belum berjalan

dengan baik, memungkinkan adanya kematian ibu maternal yang

tidak terlaporkan khususnya ibu-ibu yang meninggal tidak disarana

pelayanan kesehatan.

Per 1

.00

0 p

dd

k

Grafik : 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Tanjungpinang

Tahun 2008-2012

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

20

3.1.4 Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) dapat digunakan untuk menilai

status derajat kesehatan. Selain itu, AHH juga menjadi salah satu

indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan

Manusia (IPM). Gambaran AHH di Tanjungpinang selama tahun

2006 – 2011 menunjukkan peningkatan.

Data BPS, menunjukkan bahwa AHH di Tanjungpinang pada

tahun 2006 sebesar 68,5 tahun , 2007 sebesar 68,5 tahun , 2008

sebesar 69,51 tahun, tahun 2009 sebesar 69,56 tahun dan tahun

2010 sebesar 69,62 tahun. Tahun 2011, AHH Kota Tanjungpinang

kembali naik menjadi 69,67 tahun.

3.2 MORBIDITAS

Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun

prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian

penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas

juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan

masyarakat.

3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas

Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di

Puskesmas tahun 2012 menunjukkan bahwa kasus terbanyak

merupakan penyakit ISPA dengan jumlah kasus 30.527. Rincian

mengenai 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di

puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

21

Tabel 3.1 POLA 10 BESAR PENYAKIT TERBANYAK PADA PASIEN RAWAT

JALAN DI PUSKESMAS SE-TANJUNGPINANG TAHUN 2012

ISPA, 27345

Hipertensi, 8718

Gastritis, 3861

Ginggivitis, 2129

Gastroenteritis,2644

Rheumatik, 220

Infeksi kulit, 2829

Infeksi pernapasan bgn

bawah, 384

Pny. Kulit Alergi, 1245

Inf. Pulpa dan jrg apikal, 3648

Dari tabel diatas, terlihat bahwa penyakit tertinggi yaitu

ISPA diikuti oleh hipertensi, gastritis, penyakit pulpa dan jaringan

periapikal, penyakit kulit infeksi, diare, penyakit sistem otot dan

jaringan pengikat, , tonsillitis, serta penyakit kulit alergi.

3.2.2. Status Gizi

Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan

pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi

balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan

(TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator

antropometri, yaitu : berat badan menurut umur (BB/U), tinggi

badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan

(BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara

umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi

yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkolerasi

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

22

positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat

badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek

(kronis) atau diare atau penyakit infeksi lainnya (akut).

Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang

sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung

lama, misalnya : kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola

asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan

yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB dan

IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai

akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama

(singkat), misalnya: mengidap penyakit tertentu dan kekurangan

asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus.

Berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan puskesmas,

didapatkan jumlah balita yang ditimbang selama tahun 2012

sebanyak 12.899 balita (47,18%) dari seluruh balita yang ada. Dari

balita yang ditimbang, ditemukan 337 balita (2,61%) dengan status

gizi lebih, 12.431 balita (96,37%) status gizi baik, 98 balita (0.76%)

status gizi kurang, dan 33 balita (0.26%) status gizi buruk.

Selain status gizi balita disini juga kami uraikan tentang

status gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil dapat kita ketahui dari

kegiatan pemantauan pertambahan berat badan selama hamil,

mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) dan mengukur kadar Hb.

Pengukuran LILA dimaksudkan untuk mengetahui apakah

seseorang menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sedangkan

pengukuran kadar Hb untuk mengetahui kondisi ibu apakah

menderita anemia gizi.

Anemia adalah suatu kondisi dengan kadar Hb berada di

bawah normal. Di Indonesia Anemia umumnya disebabkan oleh

kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia

Gizi Besi. Anemia Gizi Besi merupakan salah satu gangguan yang

sering terjadi selama kehamilan.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

23

Anemia gizi besi merupakan suatu kondisi ibu dengan

kadar haemoglobin yang rendah. Anemia gizi besi (AGB) pada ibu

hamil dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi. Hal ini

dapat dicegah melalui pemberian tablet penambah darah (Fe)

kepada ibu hamil. Selama kehamilan dianjurkan seorang ibu

mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 butir. Kekurangan zat

besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada

pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi

dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan, abortus,

cacat bawaan, BBLR dan anemia pada bayi yang dilahirkan. Hal ini

menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu serta kematian

perinatal secara bermakna lebih tinggi dan kemungkinan

melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar.

Cakupan pemberian tablet besi (Fe) kepada ibu hamil

selama tahun 2012 tercatat dari 6.652 ibu hamil sebanyak 95,22%

mendapat Fe1 dan 91,87% mendapat Fe3. Persentase

menunjukkan adanya peningkatan ibu hamil mendapat Fe1 dan

Fe3 dibandingkan dengan tahun 2011 (93,89% untuk Fe1 dan

89,52% untuk Fe3). Masih kurangnya cakupan ibu hamil yang

mendapat tablet Fe bila dibandingkan dengan target nasional

(100%) kemungkinan karena kurangnya kesadaran dan

pengetahuan ibu hamil akan bahaya yang diakibatkan jika ibu hamil

menderita anemia. Data lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel

30.

3.3.3. Penyakit Menular

3.3.3.1. Malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang

upaya pengendaliannya menjadikan komitmen global dalam

Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh

parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel

darah merah manusia ditularkan oleh nyamuk malaria

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

24

(Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki –

laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi,

anak – anak dan dewasa. Sekitar 80% dari kabupaten/kota di

Indonesia termasuk kategori endemis dan lebih dari 45%

penduduknya berdomisili di desa endemis. Wilayah endemis

malaria pada umumnya adalah desa – desa terpencil dengan

kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan

komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang,

tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah

serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup

sehat.

Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan

stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah di Indonesia

menjadi 4 strata yaitu :

i. Endemis tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.

ii. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1-5 per 1.000

penduduk

iii. Endemis Rendah bila API 0-1 per 1.000 penduduk

iv. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan

malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0.

Secara nasional kasus malaria selama tahun 2005 – 2010

cenderung menurun dimana pada tahun 2005 sebesar 4,10 per

1.000 penduduk menjadi 1,96 per 1.000 penduduk pada tahun

2010. Penurunan angka ini cukup bermakna karena diikuti

dengan intensifikasi upaya pengendalian malaria yang salah satu

hasilnya adalah peningkatan cakupan pemeriksaan sediaan

darah atau konfirmasi laboratorium. Pada tahun 2011, telah

dilakukan pemeriksaan sediaan darah sebanyak 1.416 preparat

(91,18%) dari 1.553 penderita klinis yang ditemukan. Tingginya

cakupan pemeriksaan sediaan darah di laboratorium tersebut

merupakan pelaksanaan kebijakan nasional pengendalian

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

25

malaria dalam mencapai eliminasi malaria, yaitu semua kasus

malaria klinis harus dikonfirmasi laboratorium.

Sejak tahun 2010, Ditjen PP dan PL telah menggunakan

indikator API di seluruh provinsi di Indonesia. Pencapaian angka

API 2012 di Kota Tanjungpinang masih diatas standar nasional

yaitu 0,44 per 1.000 penduduk (standar nasional = 0. karena

Kota Tanjungpinang bukan merupakan wilayah endemis

malaria). Informasi lebih rinci menurut puskesmas tentang

malaria terdapat pada Lampiran table 24.

3.3.3.2 TB Paru

Tuberkulasis (TB) merupakan penyakit menular yang

disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet penderita yang

telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS,

TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi

komitmen global dalam MDGs.

Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan

starategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course)

sebagai strategi dalam penanggulangan TB dan telah terbukti

sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling

efektif (cost-efective), yang terdiri dari 5 komponen kunci : 1)

Komitmen politis; 2) Pemeriksaan dahak mikrokopis yang

terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang standar

bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat,

termasuk pengawasan langsung pengobatan; 4) Jaminan

ketersediaan OAT yang bermutu; 5) Sistem pencatatan dan

pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil

pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.

Pengembangan strategi DOTS sampai dengan tahun 2010 telah

dilaksanakan di seluruh provinsi (33 provinsi) pada 497

kabupaten/kota yang ada. Pada sarana fasilitas kesehatan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

26

secara kuantitatif strategi DOTS telah dilaksanakan di seluruh

puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Tanjungpinang.

Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian

TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah

pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap

jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam

wilayah tersebut. Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

menetapkan target CDR minimal pada tahun 2012 sebesar 70%.

Pencapaian CDR pada tahun 2012 sebesar 50.14%. Angka ini

masih dibawah target minimal yang telah ditetapkan yaitu

sebesar 70%. Pada tingkat puskesmas, CDR tertinggi di

Puskesmas Mekar Baru dan yang terendah di Puskesmas

Kampung Bugis.

Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan

indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap

dan angka keberhasilan pengobatan (SR = Success Rate). Pada

Tahun 2012, persentase sembuh sebesar 85,25% dan

persentase pengobatan lengkap sebesar 4,15%. Succes Rate

mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif

yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun

yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB

paru BTA positif yang tercatat. Untuk tahun 2011, Succes Rate

untuk Kota Tanjungpinang sebesar 89,40%. Dari hasil tersebut

Success Rate (SR) Kota Tanjungpinang sudah memenuhi target

yang diharapkan yaitu 85

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

27

3.3.3.3. HIV & AIDS

HIV & AIDS merupakan penyakit menular yang

disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus

yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut

menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh

sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam

penyakit lain. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui beberapa cara

penularan, yaitu hubungan seksual lawan jenis (heteroseksual),

hubungan sejenis melalui Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL),

penggunaan alat suntik secara bergantian, transfusi darah dan

perinatal.

Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu

dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di

masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada

layanan Voluntary, Counseling, dan Testing (VCT); sero survey;

dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Pada tahun

2012, terdapat 2.551 orang yang menjalani tes, sebanyak 166

orang dinyatakan HIV positif dan 58 diantaranya AIDS. Selama

tahun 2012, penderita HIV/AIDS yang meninggal sebanyak 36

orang.

Penyebaran HIV/AIDS di Kota Tanjungpinang telah

menyerang kelompok resiko rendah yang mana terbukti dengan

sero survey terhadap 818 ibu hamil, 4 diantaranya positif

HIV/AIDS (0,5%) dan 6 orang sifilis positif (0,7%). Informasi lebih

rinci tentang HIV/AIDS dapat dilihat pada lampiran table 14.

3.3.3.4. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan

paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan olah bakteri, virus

maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan

karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan

terserang Pneumonia adalah anak – anak usia kurang dari 2

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

28

tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki

masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).

Penemuan Pneumonia pada balita pada tahun 2012

sebanyak 94 kasus (3,44%) dari target yang telah ditetapkan.

Data cakupan perpuskesmas tertinggi adalah Puskesmas Batu

10 sebanyak 37 kasus secara rinci dapat dilihat pada lampiran

tabel 13.

3.3.3.5. Kusta

Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus

yang buruk menyebabkan kusta menjadi progresif,

menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota

gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan melalui

beberapa gejala dan keluhan, seperti :

a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai

mati rasa.

b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf

berupa mati rasa dan kelemahan / kelumpuhan otot.

c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit

(BTA Positif).

Pada tahun 2012, dilaporkan terdapat kasus baru tipe

Multi Basiler (MB) sebanyak 5 kasus dan dengan Newly Case

Detection Rate (NCDR) sebesar 2.62 per 100.000 penduduk.

Informasi menurut puskesmas terkait penyakit kusta terdapat

pada lampiran table 17,18, 19, dan 20.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

29

3.3.4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

3.3.4.1 Tetanus Neonatorum

Tetanus Neonatrum (TN) disebabkan oleh basil

Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit

ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan

oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus

TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan

cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah. Pada tahun

2012 di Kota Tanjungpinang tidak ditemukan kasus TN.

3.3.4.2. Campak

Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang

disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak

menyerang anak – anak. Penularan dapat terjadi melalui udara

yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi.

Pada tahun 2012 tidak ditemukan kasus campak.

3.3.4.3. Difteri

Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium

Diphtheriace yang menyerang sistem pernafasan bagian atas.

Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit

tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran

kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan.

Pada tahun 2012 tidak ditemukan kasus Difteri di Kota

Tanjungpinang.

3.3.4.4. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layu Akut)

Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk

ke dalam PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang

menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami

kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak

berumur 0 – 3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam,

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

30

lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan

lengan.

Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika

seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab

yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Ditjen PP&PL

Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator anak usia <

15 tahun. Non Polio AFP Rate pada tahun 2012 sebesar 3,27

per 100.000 anak < 15 tahun. Informasi lebih rinci menurut

puskesmas terdapat pada Lampiran tabel 9.

3.3.5. Penyakit Potensial KLB / Wabah

Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB / Wabah

yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah Demam

Berdarah Dengue (DBD), Diare dan Chikungunya. Seluruh penyakit

potensial KLB ini banyak mengakibatkan kematian dan kerugian

secara ekonomi.

3.3.5.1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang

disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor

nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang

anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang

dewasa.

Jumlah kasus DBD pada tahun 2012 sebanyak 331 kasus

dan 1 kematian akibat kasus DBD. Dengan demikian, IR DBD

pada tahun 2012 adalah 144,29 per 100.000 penduduk dan CFR

sebesar 0,30%. IR DBD mengalami peningkatan dibandingkan

tahun 2011 sebesar 82 per 100.000 penduduk. Demikian juga

dengan CFR yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan

tahun 2011 sebesar 0%. Hal ini disebabkan karena kurangnya

partisipasi masyarakat dalam membantu pemberantasan

penyakit DBD terutama dalam menjaga kebersihan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

31

lingkungannya. Informasi lebih rinci menurut puskesmas terkait

dengan penyakit DBD dapat dilihat pada Lampiran tabel 23.

3.3.5.2. Diare

Diare adalah penyakit yang terjadi ketika perubahan

konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar.

Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari

biasanya atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau

buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24

jam.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

Grafik : 3.4 Jumlah Kasus Diare di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012

Pada tahun 2012 jumlah perkiraan kasus Diare di Kota

Tanjungpinang sebanyak 9.428 kasus, dan jumlah ditemukan

dan ditangani sebanyak 2.040 kasus (21,64%).

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

32

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya

kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya

masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat

mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,

pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular,

penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi

masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat

kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan

minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan

berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang

dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya

kesehatan perorangan mencakup upaya – upaya promosi kesehatan,

pencegahan kesehatan, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap,

pemberantasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap

perorangan.

Berikut ini diuraikan upaya yang dilakukan selama beberapa tahun

terakhir, khususnya untuk tahun 2012.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

33

4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah

penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan

cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat

dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut ini.

4.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara

khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas

dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis

fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit

pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta.

Kesehatan anak meliputi bayi, balita dan remaja.

Angka kematian merupakan salah satu indikator status

kesehatan masyarakat. Angka kematian yang berhubungan dengan

ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian

Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka

Kematian Balita (AKABA). Dibandingkan dengan negara – negara

ASEAN lainnya, AKI, AKB, dan AKABA di Indonesia termasuk

tinggi. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2007, AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup,

AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000 kelahiran

hidup, dan AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup.

Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan

kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan

yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

34

Angka Kematian Ibu diperlukan upaya – upaya yang terkait dengan

kehamilan, kelahiran dan nifas.

Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai

sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood

Initiative yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari

berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun

1990-an telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi

dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy

Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000.

4.1.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh

tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,

dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang

ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).

Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompoten memberikan

pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter

spesialis kebidanan, dokter dan perawat.

Pelayanan antenatal yamg sesuai standar meliputi

timbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan

darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus

uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin

(DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan

imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet

zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes laboratorium

(rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara

(konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Pelayanan antenal disebut lengkap apabila dilakukan oleh

tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan

pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah

minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

35

pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu : minimal 1 kali pada

triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada

triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut

dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil,

berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan

komplikasi.

Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil

dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4

yang dihitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang dilakukan

pemeriksaan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan

(untuk penghitungan indikator K1) atau jumlah ibu hamil yang

melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar

oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu yang

ada di wilayah kerja dalam 1 tahun. Hasil pencapaian cakupan

K1 tahun 2012 sebesar 97,38% dan K4 sebesar 91,87%. Bila

dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi kenaikan

capaian yang tidak terlalu signifikan terhadap K1 (96,54%) begitu

juga dengan K4 (90,81%).

4.1.1.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan

Kompetensi Kebidanan (Pn)

Periode persalinan merupakan salah satu periode yang

berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia.

Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60%

dari seluruh kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where

dan why; Lancet 2006). Sedangkan dalam target MDG’s, salah

satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan

ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT) serta meningkatkan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90%

pada tahun 2015 dari 40,7% pada tahun 1992 (BPS).

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

36

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan

persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

dengan kompetensi kebidanan.

Pada tahun 2012 cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan di Kota Tanjungpinang telah mencapai 92,21%.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi penurunan

(105,12%). Rincian capaian target perpuskesmas dapat dilihat

pada lampiran table 28.

4.1.1.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)

Pelayanan kesehatanan ibu nifas adalah pelayanan

kesehatan sesuai standar pada ibu melahirkan mulai 6 jam

sampai 42 hari paska persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk

deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan

pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan

minimal 3 kali dengan distribusi waktu: 1) Kunjungan Nifas

pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2)

Kunjungan Nifas ke dua (KF2) dilakukan dalam waktu hari ke – 4

sampai dengan hari ke 28 setelah persalinan; dan 3) Kunjungan

Nifas ketiga (KF3) dilakukan dalam waktu hari ke – 29 sampai

dengan hari ke – 42 setelah persalinan. Pelayanan kunjungan

nifas didefinisikan sebagai kontak ibu nifas dengan tenaga

kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung fasilitas

kesehatan (termasuk bidan di desa / polindes / poskesdes) dan

kunjungan rumah.

Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi: 1)

pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2)

pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan lokhia dan

pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan

anjuran ASI ekskusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A

200.000 IU sebanyak dua kali dan 6) pelayanan KB pasca

persalinan.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

37

Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2012 adalah

96,86%. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi penurunan

yang sangat signifikan dimana capaian ibu nifas sebesar

110,51%. Rincian lebih detail tentang cakupan perpuskesmas

dapat dilihat pada lampiran table 28.

Salah satu pelayanan yang diberikan saat pelayanan ibu

nifas adalah pemberian vitamin A. Tahun 2012, ibu nifas yang

mendapatkan kapsul vitamin A sebanyak 5.048 orang (83,40%).

Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi penurunan (95,50%).

4.1.1.4. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal

Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari

normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan

kematian ibu maupun bayi. Komplikasi kebidanan antara lain

ketuban pecah dini, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam

kehamilan (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg) dengan

atau tanpa edema pre tibial, ancaman persalinan prematur, infeksi

berat dalam kehamilan, distosia (persalinan macet, persalinan

tidak maju) dan infeksi nifas.

Cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2012 di

Kota Tanjungpinang sebesar 86,14%. Target SPM kesehatan

untuk cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2015

adalah 80%. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi

peningkatan yang sangat signifikan, dimana capaian tahun 2011

sebesar 84,50%. Rincian perpuskesmas dapat dilihat pada

lampiran table 31.

Neonatus risti / komplikasi meliputi asfikasia, tetanus

neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir <

2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan dan kelainan

neonatal. Neonatus risti / komplikasi yang ditangani adalah

neonatus risti / komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

38

kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes,

puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit.

Pada tahun 2012 cakupan penanganan neonatal

komplikasi yang dilaporkan sebesar 68,89%. Sementara target

standar pelayanan minimal bidang kesehatan untuk indikator

tersebut yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 80%.

Artinya, pada tahun 2012 cakupan penanganan neonatal

komplikasi tidak mencapai target. Rincian cakupan penanganan

komplikasi neonatal per puskesmas dapat dilihat pada lampiran

tabel 31.

4.1.1.5. Kunjungan Neonatal

Neonatus atau bayi baru lahir (0 – 28 hari) merupakan

golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling

tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko

tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan

pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru

lahir.

Berdasarkan Riskesdas tahun 2007, sebagian besar

(78,5%) kematian neonatus terjadi pada minggu pertama

kehidupan (0 – 6 hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada

minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan

pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama

untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga

dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah

kematian. Terkait hal tersebut, tahun 2008 ditetapkan perubahan

kebijakan dalam pelaksanakan kunjungan neonatus dari semula 2

kali (satu kali pada minggu pertama dan satu kali pada 8 – 28

hari), menjadi 3 kali (dua kali pada minggu pertama). Dengan

perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada

umur 6 – 48 jam, umur 3 – 7 hari dan umur 8 – 28 hari.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

39

Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan

standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita

Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling

perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif, injeksi Vit. K1,

Imunisasi (jika belum diberikan saat lahir), penanganan dan

rujukan kasus serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah

dengan menggunakan buku KIA.

Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan

indikator cakupan kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan

kunjungan neonatal pertama (KN1) berdasarkan laporan rutin

tahun 2012 yaitu sebesar 100%. Sedangkan cakupan KN

Lengkap sebesar 99,52%. Rincian capaian KN1 dan KN Lengkap

per puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 36.

4.1.1.6 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi

Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatan

sesuai standar oleh tenaga kesehatan (Dokter, Bidan dan

Perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu 1 kali pada umur 29

hari – 3 bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 –

9 bulan, dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan.

Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian

imunasasi dasar (BCG, DPT HB1-3, Polio 1-4, dan Campak),

stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi,

dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini

merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi

memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini

mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan

dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi.

Pada tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan bayi

sebesar 89,86%, bila dibandingkan dengan tahun 2011 maka

terjadi penurunan yaitu sebesar 2,61 %, dimana cakupan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

40

kunjungan bayi tahun 2011 sebesar 92,27%. Rincian cakupan

kunjungan bayi perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel

37.

4.1.1.7. Pelayanan Kesehatan pada Balita

Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan

kesehatan pada anak umur 12-59 tahun sesuai standar meliputi

pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan

perkembangan minimal 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x

setahun (Bulan Februari dan Agustus).

Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui

penimbangan Berat Badan, pengukuran Tinggi Badan di

posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan Praktik Swasta

serta sarana / fasilitas kesehatan lainnya. Pemantauan

perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi,

Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas

kesehatan. Pemberian Vitamin A dilaksanakan oleh petugas

kesehatan di sarana kesehatan.

Pada tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan anak

balita (1-4 tahun) sebesar 48,94%. Bila dibandingkan dengan

tahun 2011 maka terjadi peningkatan yang signifikan, dimana

cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) tahun 2011

sebesar 25,52%. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita per

puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 43.

Indikator lain yang cukup sensitif dalam memotret upaya

pelayanan kesehatan pada balita adalah cakupan D/S yaitu

cakupan balita yang ditimbang terhadap jumlah seluruh balita.

Balita yang ditimbang diasumsikan sudah mendapatkan

pelayanan-pelayanan kesehatan sesuai standar. Cakupan balita

ditimbang tahun 2012 adalah 47,18%, bila dibandingkan dengan

tahun 2011 maka terjadi peningkatan yang signifikan, dimana

cakupan balita ditimbang tahun 2011 sebesar 25,25%. Rincian

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

41

cakupan balita yang ditimbang perpuskesmas dapat dilihat pada

lampiran tabel 44.

4.1.1.8. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan sederajat

Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan

anak usia sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah

dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) seperti mengosok gigi dengan baik dan benar, mencuci

tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang

sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan,

kelainan refraksi / penurunan ketajaman penglihatan dan masalah

gizi.

Oleh karena itu, sangat perlu adanya penjaringan

kesehatan terhadap murid SD / MI kelas I dimana sebagai

indikatornya adalah jumlah sekolah dasar yang melaksanakan

penjaringan kesehatan siswa kelas I. Hal ini diharapkan dapat

meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah.

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/MI kelas I

tahun 2012 sebesar 93,88%. Dibandingkan dengan tahun 2011

terjadi peningkatan, dimana cakupan penjaringan siswa kelas I

SD/MI tahun 2011 sebesar 91,47%. Rincian cakupan per

puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 46.

4.1.2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita

biasanya antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur

jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita / pasangan

ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat / metode KB.

Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat

dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat /

metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru

menggunakan alat metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

42

jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Persentase peserta KB

Aktif tahun 2012 sebesar 58,76%. Target SPM bidang kesehatan

untuk peserta KB Aktif pada tahun 2012 adalah 70%, dengan

demikian target tersebut belum dapat tercapai.

Proporsi peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi yang

sedang digunakan tahun 2012 adalah sebagai berikut : kontrasepsi

suntikan (53,51%), Pil KB (32,50%), Kondom (3,14%), Implan

(5,92%), IUD (3,77%), MOW (Metode Operasi Wanita) sebesar

1,10% dan MOP (Metode Operasi Pria) yang paling rendah proporsi

penggunaannya yaitu hanya sebesar 0,07%.

Berdasarkan jenis kelamin, metode kontrasepsi yang

digunakan oleh peserta laki – laki adalah MOP dan kondom

(dengan mengsumsikan bahwa kondom sebagian besar digunakan

oleh laki – laki). Sedang metode kontrasepsi yang digunakan

perempuan adalah suntik, pil, IUD, implan, dan MOW. Dengan

demikian sebagian besar peserta KB aktif adalah perempuan yaitu

sebesar 93,68% dan 6,32% lainnya adalah laki-laki. Terdapatnya

kesenjangan yang tinggi antara laki -laki dan perempuan dalam

partisipasi terhadap penggunaan metode/alat KB. Untuk itu perlu

adanya suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi laki – laki

terhadap penggunaan metode/alat KB. Rincian proporsi peserta KB

Aktif, KB Baru dan jumlah peserta KB aktif dan KB baru per

kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 33, 34 dan 35.

4.1.3. Pelayanan Imunisasi

Bayi dan anak – anak memiliki risiko yang lebih tinggi

terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti : Difteri,

Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru – paru dan

masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan

yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi

adalah melalui imunisasi.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

43

Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam

tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang

disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh

membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum

mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan

seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali

antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam

waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah

sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya,

dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan

sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit

tersebut atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan

akibat yang fatal.

4.1.3.1. Imunisasi Dasar pada Bayi

Program imunisasi dasar lengkap (LIL / Lima Imunisasi

dasar Lengkap) pada bayi yang dicanangkan pemerintah meliputi :

1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan

1 dosis Campak.

Di antara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan

imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita.

Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting

dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan

yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah

satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak

sebesar 90%. Diseluruh negara ASEAN dan SEARO, imunisasi

campak diberikan pada bayi umur 9 -11 bulan dan merupakan

imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi

wajib lainnya.

Pada tahun 2012, Kota Tanjungpinang telah mencapai

cakupan imunisasi campak sebesar 89,86%. Dengan demikian

Kota Tanjungpinang belum mampu mencapai target imunisasi

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

44

campak yang telah ditetapkan oleh WHO. Data mengenai

cakupan imunisasi dasar pada bayi menurut puskesmas tahun

2012 terdapat pada Lampiran table 39.

Pencapaian Universal Child immunization (UCI) pada

dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi

dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Desa UCI

merupakan gambaran desa / kelurahan dengan ≥ 80% jumlah

bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi

dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Target Standar Pelayanan

Minimal (SPM) menetapkan target 100% desa / kelurahan UCI

pada tahun 2010 untuk setiap kabupaten / kota.

Idealnya, seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi

dasar sesuai umurnya, sehingga kekebalan tubuh terhadap

penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat

optimal. Namun kenyataannya, sebagian anak tidak mendapatkan

imunisasi dasar secara lengkap. Anak – anak inilah yang disebut

dengan drop out imunisasi. Imunisasi DPT-HB1 adalah jenis

imunisasi yang pertama kali diberikan pada bayi. Sebaliknya,

imunisasi campak adalah imunisasi dasar yang terakhir diberikan

pada bayi. Diasumsikan bayi yang mendapatkan imunisasi

campak telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Untuk itu

maka drop out rate imunisasi bayi dihitung berdasarkan

persentase penurunan cakupan imunisasi campak terhadap

cakupan imunisasi DPT-HB1. Drop out rate cakupan imunisasi

DPT-HB1-Campak tahun 2012 adalah 3,82%.

4.1.3.2. Imunisasi pada Ibu Hamil

Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh

bakteri yang disebut Clostridium Tetani. Tetanus juga bisa

menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat

persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan salah

satu penyebab kematian bayi di Indonesia.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

45

Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang

tinggal di daerah – daerah terpencil berada dalam kondisi yang

masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa

menimbulkan risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus.

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)

merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita

usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk

mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah 1)

pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan

imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3)

penyelenggaraan surveilans.

Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

pada wanita usia subur yaitu pelaksanaan skrining yang belum

optimal, pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu

maupun WUS tidak hamil) belum seragam dan cakupan iminisasi

TT2 bumil jauh lebih rendah dari cakupan K4.

Pada tahun 2012, cakupan ibu hamil yang mendapat

imunisasi TT2+ sebesar 127,93%. Bila dibandingkan dengan

tahun 2011 terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Cakupan

ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ pada tahun 2011

sebesar 118,87%.

Beberapa langkah yang perlu segera dilakukan adalah

sosialisasi ke seluruh petugas lapangan agar mengacu pada

kriteria Ante Natal Care (ANC) berkualitas, yang salah satunya

dengan imunisasi TT dan semua sistem pencatatan dalam

pelaksanaan imunisasi TT WUS termasuk ibu hamil memakai

sistem pencatatan yang sama, yaitu T1-T5.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

46

4.1.4. Ketersediaan Obat

Program peningkatan ketersediaan obat dan vaksin

dilaksanakan sebagaimana amanat yang tertuang dalam Instruksi

Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2010 tentang Program

Pembangunan yang Berkeadilan. Obat adalah salah satu

kebutuhan dasar dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dan merupakan barang publik yang perlu dijamin

ketersediaannya dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan.

Dalam rangka mendukung program tersebut dilakukan pengadaan

buffer stock obat untuk menjamin ketersediaan obat, pemerataan

pelayanan dan terjaminnya mutu obat dan pembekalan kesehatan

sampai ke masyarakat.

Dalam hal perencanaan dan penyusunan kebutuhan obat

(RKO) buffer stok diperlukan data kebutuhan dari masing – masing

puskesmas. Dalam perhitungan tersebut, tingkat kecukupan obat

harus dapat tersedia untuk kurun waktu minimal selama 18 bulan

dengan asumsi 12 bulan untuk pemenuhan kebutuhan obat selama

1 tahun anggaran dan 6 bulan untuk pemenuhan kebutuhan selama

waktu tunggu proses pengadaan obat di tahun anggaran

selanjutnya. Daftar obat yang disertakan dalam perhitungan

tersebut terdiri dari 34 jenis obat. Pada lampiran tabel 69 dapat

dilihat tingkat ketersediaannya obat di Kota Tanjungpinang.

4.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan yang

diuraikan pada bab ini adalah peningkatan pelayanan kesehatan

rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dikelas III di

rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lain – lain.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

47

4.2.1 Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit

biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan

sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator

standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang

dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy

Rate / BOR), rata – rata lama hari perawatan ( Length of Stay /

LOS), rata – rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over / BTO), rata –

rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval / TOI),

persentase pasien keluarga yang meninggal (Gross Death Rate /

GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal > 48 jam

perawatan (Net Death Rate / NDR).

Berdasarkan data dari rumah sakit, tingkat pemanfaatan

tempat tidur (BOR) di RSUD Tanjungpinang, RSAL Dr. Midiyato S.

Tanjungpinang dan RSU Provinsi Kepulaun Riau pada tahun 2012

belum mencapai angka ideal yang diharapkan yaitu 60-85%. BOR

di ketiga rumah sakit tersebut untuk tahun 2012 adalah sebesar

43,26%.

LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien.

Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga

dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan

pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan

yang lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9

hari. LOS di RSUD, RSAL Dr. Midiyato S dan RSU Provinsi

Kepulauan Riau untuk tahun 2012 adalah sebesar 3,67 hari.

Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah turn over

interval (TOI). TOI saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat

tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya

tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Selama tahun

2012 TOI di rumah sakit sebesar 4,82 hari.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

48

GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000

penderita keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa

lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal.

Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun

2012 angka GDR di Kota Tanjungpinang sebesar 42,03 kematian

per 1.000 pasien keluar rumah sakit.

NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat > 48

jam per 1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran

mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal

setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor

pelayanan rumah sakit yang telibat dengan kondisi meninggalnya

pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa

perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang rumah

sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR

yang ideal adalah <25 per 1.000 pasien keluar. NDR tahun 2012

sebesar 17,73 per 1.000 pasien keluar. Dengan demikian NDR

telah mencapai angka ideal yaitu <25 per 1.000 pasien keluar.

4.2.2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat

Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan

kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin

agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara

efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu,

menurun angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka

kelahiran di samping terlayaninya kasus – kasus kesehatan bagi

masyarakat miskin umumnya. Program ini telah berjalan enam

tahun, dan telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan

akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin

di puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan di rumah

sakit.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

49

Pelaksanan program Jamkesmas 2012 merupakan

kelanjutan pelaksanaan tahun 2011 dengan penyempurnaan dan

peningkatan terhadap aspek kepesertaan, pelayanan kesehatan,

penataan dan organisasi manajemen. Penyelenggarannya diatur

dalam Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas melalui Peraturan

Menteri Kesehatan RI Nomor: 2581/Menkes/Per/XII/2011.

Kepesertaan Jamkesmas sejak tahun 2008 sampai 2012

tetap, yaitu berjumlah 25.988 jiwa masyarakat sangat miskin, miskin

dan tidak mampu. Pada tahun 2012, terdapat 14.418 kunjungan

peserta Jamkesmas dan Jamkesda ke pelayanan kesehatan rawat

jalan, meliputi 11.893 kunjungan rawat jalan tingkat pertama dan

2.525 kunjungan rawat jalan tingkat lanjut. Sedangkan

pemanfaatan rawat inap pada peserta Jamkesmas dan Jamkesda

pada tahun 2012 sebesar 1.350 kunjungan meliputi 253 kunjungan

rawat inap tingkat pertama dan 1.097 kunjungan rawat inap tingkat

lanjut.

4.3. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

4.3.1. Pengendalian Penyakit Polio

Pada tahun 1988, sidang ke-14 WHA (World Health

Assembly) telah menetapkan program eradikasi polio secara global

(global polio eradication initiative) yang ditujukan untuk

mengeradikasi penyakit polio pada tahun 2000. Kesepakatan ini

diperkuat oleh sidang World Summit for Children pada tahun 1989,

dimana Indonesia turut menandatangani kesepakatan tersebut.

Eradikasi dalam hal ini bukan sekedar mencegah terjadi penyakit

polio, melainkan mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu

menghentikan terjadinya transmisi virus polio liar di seluruh dunia.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

50

Pengertian eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan

virus polio liar indigenous selama 3 tahun berturut – turut disuatu

region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar

sertifikasi. Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah:

1. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier

pada manusia.

2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan.

3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90% dan

mudah dalam pemberian.

4. Layak dilaksanakan secara operasional.

Di Indonesia, selama 10 tahun terakhir tidak ditemukan

kasus AFP yang disebabkan virus polio liar. Surveilans AFP di

Indonesia dilaksanakan sejak pertengahan tahun 1995. Pencapaian

kinerja sampai tahun 2002 berfluktuasi, namun sejak adanya

tenaga khusus (surveillance officer) ditingkat provinsi, pencapaian

kinerja menunjukkan peningkatan yang cukup bermakna.

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio

telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga di

tindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif

terhadap kasus – kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok

umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari

kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di

masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP

yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans AFP pada

penduduk < 15 tahun tahun 2012, ditemukan 2 kasus AFP Non

Polio yang ditemukan.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

51

Target untuk non Polio AFP rate ditetapkan sebesar > 2 per

100.000 anak umur < 15 tahun. Sedangkan untuk standar

spesimen adekuat adalah > 80%, artinya minimal 80% spesimen

tinja penderita harus sesuai dengan persyaratan yaitu diambil < 14

hari setelah kelumpuhan dan suhu spesimen 0-8”C sampai di

laboratorium.

4.3.2. Pengendalian TB – Paru

Tujuan utama pengendalian TB Paru pada Milllenium

Development Goals (MDG’s) adalah : 1) menurunkan insidens TB

Paru pada tahun 2015; 2) menurunkan prevalensi TB Paru dan

angka kematian akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun

2015 dibandingkan tahun 1990; 3) sedikitnya 70% kasus TB Paru

BTA (+) terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (Directly

Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan

TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawasan Menelan

Obat (PMO); dan 4) sedikitnya 85% tercapai succes rate.

DOTS adalah strategi penyembuhan TB Paru jangka

pendek dengan pengawasan secara langsung. Dengan

menggunakan strategi DOTS, maka proses penyembuhan TB Paru

dapat berlangsung secara cepat. DOTS menekankan pentingnya

pengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan obat

secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh.

Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk

menanggulangi TB Paru. Karena menghasilkan angka kesembuhan

yang tinggi yaitu mencapai 95%.

4.3.2.1. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara Suspek yang

diperiksa

Upaya Pemerintah dalam menanggulangi TB Paru setiap

tahunnya semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat terlihat

dari meningkatnya jumlah penderita yang ditemukan dan

disembuhkan setiap tahun.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

52

Menurut standar, persentase BTA (+) diperkirakan 10%

dari suspek yang diperkirakan di masyarakat dengan nilai yang

ditoleransi antara 5-15%. Bila angka ini terlalu besar (>15%)

kemungkinan disebabkan kriteria pada penjaringan suspek terlalu

longgar. Banyak orang yang tidak memenuhi kriteria suspek atau

ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu).

Sedangkan bila angka ini terlalu kecil (<5%) kemungkinan

disebabkan kriteria yang digunakan penjaringan terlalu ketat atau

ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif palsu).

Dengan demikian, sejak tahun 2006-2011 persentase BTA (+)

terhadap suspek masih dalam batas yang ditolerir. Berarti, kriteria

yang digunakan dalam penjaringan suspek cukup baik dan

petugas kesehatan mampu mendiagnosis kasus BTA(+) sesuai

standar dan kriteria.

Pada tahun 2012 sebanyak 2.065 suspek TB Paru

diperiksa dan yang BTA (+) sebanyak 184 penderita.

4.3.2.2. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) (Case Detection

Rate / CDR) dan Angka Keberhasilan Pengobatan (Success

Rate / SR)

Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) memperlihatkan

penemuan TB Paru BTA (+) terhadap jumlah perkiraan TB Paru.

Standar CDR TB Paru sebesar 70% sedangkan persentase

capaian CDR Kota Tanjungpinang untuk tahun 2012 adalah

sebesar 50,14%. Ini berarti Kota Tanjungpinang untuk CDR TB

Paru belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Kementerian

Kesehatan, yaitu sebesar 70%.

Keberhasilan pengobatan TB Paru ditentukan oleh

kepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik dan

laboratorium. Angka keberhasilan pengobatan (Succes Rate)

tahun 2012 sebesar 89,40% telah mencapai target keberhasilan

pengobatan yang distandarkan oleh WHO yaitu minimal 85%.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

53

Angka keberhasilan pengobatan penderita pada tahun 2012

(penderita yang diobati tahun 2010) menurut puskesmas dapat

dilihat pada lampiran tabel 12.

4.3.3. Pengendalian Penyakit ISPA

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan

penyebab kematian terbesar baik pada bayi maupun pada anak

balita. Hal ini dapat dilihat melalui hasil survei mortalitas subdit

ISPA pada tahun 2005 di 10 provinsi, diketahui bahwa pneumonia

merupakan penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia, yaitu

sebesar 22,30% dari seluruh kematian bayi. Survei yang sama juga

menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian

terbesar pada anak balita yaitu 23,60%. Studi mortalitas pada

Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa proporsi kematian pada bayi

(post neonatal) karena pneumonia sebesar 23,8% dan pada anak

balita sebesar 15,5%.

Program Pengendalian Penyakit ISPA mengelompokkan

penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu Pneumonia dan bukan

Pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu

Pneumonia berat dan Pneumonia tidak berat. Penyakit Batuk Pilek

seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian

atas lainnya digolongkan sebagai bukan Pneumonia. Etiologi dari

sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan

tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman

Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus

diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus

mendapat antibiotik.

Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua

kasus yang ditemukan harus ditatalaksana sesuai standar, dengan

demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan

penatalaksanaan kasus ISPA.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

54

Cakupan penemuan penderita pneumonia pada tahun 2012

sebesar 3,44%. Hal ini disebabkan oleh pengendalian pneumonia

balita masih berbasis Puskesmas. Data kasus pneumonia belum

mencakup RS pemerintah dan swasta, klinik, praktek, dan sarana

kesehatan lain.

4.3.4. Penanggulangan penyakit HIV / AIDS dan PMS

Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka

penanggulangan penyakit HIV / AIDS di samping ditujukan pada

penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya

pencegahan melalui penemuan penderita secara dini dilanjutkan

dengan kegiatan konseling.

Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV /

AIDS terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko

penderita Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti Wanita Penjaja

Seks (WPS), penyalahguna obat dengan suntikan (IDUs), penghuni

Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) atau melalui penelitian pada

kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga dan

sebagainya. Hasil pelaksanaan sero survey terhadap ibu hamil

yang dilakukan terhadap 818 ibu hamil, ditemukan 4 orang HIV (+)

(0,5%).

Dalam perjalanan penyakit HIV dikenal istilah “window

period” (periode jendela) yaitu 12 minggu sejak virus masuk dalam

tubuh sampai terbentuk antibodi. Sering terjadi salah pengertian

dimana dianggap “tidak terinfeksi virus HIV” (pemeriksaan saat ini

tidak/belum mendeteksi adanya antibodi), padahal periode jendela

ini sangat potensial dalam menularkan virus karena saat ini virus

berkembang biak sangat cepat. Pada kelompok demikian,

dianjurkan memeriksa ulang 12 minggu kemudian.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

55

4.3.5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan

salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat

menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini

merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian

Luar Biasa (KLB) di Indonesia.

Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal

yaitu: 1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans

vektor; 2) diagnosis dini dan pengobatan dini; dan 3) peningkatan

upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya

pemberantasan vektor ini yaitu dengan pemberantasan sarang

nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan

kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik

(ABJ).

Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (Menguras,

Menutup dan Mengubur) plus menabur larvasida, penyebaran ikan

pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya

yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes berkembang

biak.

Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya

pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat

partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu

pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian

masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru.

Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan

jentik oleh petugas kesehatan maupun juru/kader pemantauan

jentik (Jumantik/Kamantik). Pengembangan sistem surveilans

vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam

kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus.

Angka bebas jentik tahun 2012 yang dilaksanakan pemantauan di

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

56

Kota Tanjungpinang yang dilakukan oleh Kader Jumantik

menunjukkan angka sebesar 83,75% yang artinya ABJ Kota

Tanjungpinang masih dibawah standar nasional sebesar 95%.

4.3.6. Pengendalian Penyakit Malaria

Di Indonesia kejadian penyakit malaria dan terjadinya

Kejadian Luar Biasa malaria sangat berkaitan erat dengan

beberapa hal sebagai berikut: 1) Adanya perubahan lingkungan

yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk menular

malaria; 2) Mobilitas penduduk yang cukup tinggi; 3) Perubahan

iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim

kemarau; 4) krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan

dampak pada daerah-daerah tertentu dengan adanya masyarakat

yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang

malaria; 5) Tidak efektifnya pengobatan karena terjadi Plasmodium

falciparum resisten klorokuin dan meluasnya daerah resisten, serta

6) Menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap

upaya penanggulangan malaria secara terpadu.

Penggalakan pemberantasan malaria melalui gerakan

masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas kembali

Malaria atau “Gebrak Malaria” telah dicetuskan pada tahun 2000.

Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis

kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan “Ayo Berantas

Malaria”.

Pengendalian malaria di Indonesia yanng tertuang dalam

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

293/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi

Malaria di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang

hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria secara bertahap

sampai tahun 2030. Sasaran wilayah eliminasi dilaksanakan secara

bertahap sebagai berikut:

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

57

a. Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta), Pulau Bali, dan Pulau

Batam pada tahun 2010;

b. Pulau Jawa, Provinsi NAD, dan Provinsi Kepulauan Riau pada

tahun 2015;

c. Pulau Sumatera (Kecuali Provinsi NAD dan Provinsi Kepulauan

Riau), Provinsi NTB, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sulawesi

pada tahun 2020; dan

d. Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku, Provinsi

NTT dan Provinsi Maluku Utara, pada tahun 2030.

4.3.6.1. Persentase Penderita Malaria yang Diobati

Persentase penderita malaria yang diobati merupakan

persentase penderita malaria yang diobati sesuai pengobatan

standar dalam kurun waktu 1 tahun dibandingkan dengan

tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana

pelayanan kesehatan.

Persentase penderita malaria yang diobati tahun 2012

sebesar 100%, berarti semua penderita tersangka malaria dan

atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan diobati

sesuai pengobatan standar.

4.3.6.2. Pencapaian Pemeriksaan Sediaan Darah (Konfirmasi

Laboratorium)

Berdasarkan cakupan konfirmasi laboratorium belum

semua penderita klinis malaria dilakukan pemeriksaan sediaan

darahnya. Pemeriksaan sediaan darah pada tahun 2012 sebesar

97,69%.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

58

4.3.7. Pengendalian Penyakit Kusta

Untuk menilai kinerja petugas dalam penemuan kasus

penyakit kusta, digunakan angka proporsi cacat tingkat II (cacat

akibat kerusakan syaraf dan cacat terlihat). Tingginya proporsi

cacat tingkat II menunjukkan keterlambatan dalam penemuan

kasus atau dengan kata lain kinerja petugas yang rendah dalam

menemukan kasus serta pengetahuan masyarakat yang rendah.

Pada tahun 2012 penderita baru cacat tingkat II sebanyak 5 kasus.

4.4. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk

menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat.

Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa

permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat

antara lain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan

akibat kekurangan yodium.

4.4.1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu hamil (Fe)

Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb)

dalam darah yang disebabkan karena kekurangan gizi yang

diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian

besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe)

hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi.

Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan

masalah gizi terutama anemia gizi besi. Berdasarkan hasil Survey

Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, prevalensi anemia ibu

hamil sebesar 40,1% dan pada tahun 2007 turun menjadi 24,5%

(Riskesdas, 2007). Namun demikian keadaan ini menunjukkan

bahwa anemia gizi besi masih menjadi masalah kesehatan

masyarakat. Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini

terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil.

Ibu hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama

kehamilannya.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

59

Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah

(Fe1) selama tahun 2012 sebesar 95,22% dan Fe3 sebesar

91,87%.

Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan

antenatal care (ANC). Pada tahun 2012 cakupan kunjungan K-4

pada ibu hamil sebesar 91,87% sementara cakupan ibu hamil yang

mendapat Fe-3 sebesar 91,87%. Padahal salah satu kriteria K-4

adalah ibu hamil tersebut mendapatkan tablet Fe sebanyak 90

tablet yang diindikasikan dengan besarnya cakupan Fe-3. Hal ini

menunjukan bahwa pencatatan dan pelaporan sudah bagus

dikarena cakupan Fe-3 lebih besar atau sama dengan cakupan K-

4.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kepatuhan ibu hamil

menelan tablet Fe. Walaupun dari pelaporan dihasilkan bahwa

cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe-3 cukup baik

namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek yang

diharapkan tidak akan tercapai sehingga dapat mengganggu

pertumbuhan dan perkembangan kesehatan dari janin.

4.4.2. Pemberian kapsul Vitamin A

Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk

menurunkan prevalensi dan pencegahan kekurangan vitamin A

pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk

mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada masyarakat.

Bukti – bukti lain menunjukkan peranan vitamin A dalam

menurunkan secara bermakna angka kematian anak akibat

penyakit menular, mencegah kebutaan. Pentingnya pemberian

vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup,

kesehatan dan pertumbuhan anak. Vitamin A penting untuk

kesehatan mata dan mencegah kebutaan, serta meningkatkan

daya tahan tubuh. Anak –anak yang mendapat cukup vitamin A,

bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lainnya, maka

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

60

penyakit – penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah, sehingga

tidak membahayakan jiwa anak.

Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi

(6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 IU, anak balita

(umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, dan ibu

nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, sehingga bayinya akan

memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11

bulan) diberikan pada bulan Februari atau bulan Agustus dan untuk

anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak

pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul

vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi

dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula

diberikan diluar pelayanan tersebut selama ibu nifas tersebut belum

mendapatkan kapsul vitamin A. Persentase cakupan pemberian

vitamin A tahun 2012 pada bayi sebesar 77,25%, sedangkan anak

balita sebesar 81,99% dan ibu nifas sebesar 83,40%.

4.4.3. Cakupan Pemberiaan ASI Eksklusif

Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar

adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan

umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24

bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping

ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.

Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal,

terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum

adanya peraturan perundang-undangan tentang pemberian ASI

serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi,

dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih

kurangnya ketersediaan dan sarana / prasarana KIE ASI dan MP-

ASI dan belum optimalnya pembinaan kelompok pendukung ASI

dan MP-ASI.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

61

Persentase bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif

tahun 2012 di Kota Tanjungpinang sebesar 16,34%. Berdasarkan

jenis kelamin, bayi perempuan 0-6 bulan lebih sedikit yang

mendapatkan ASI eksklusif yaitu sebesar 16,05% dibandingkan

dengan bayi laki-laki 0-6 bulan yang sebesar 16,62%.

Di sisi lain promosi dan pemasaran yang begitu intensif

terkait susu formula yang kadang sulit untuk dikendalikan. Masih

banyak Rumah Sakit (RS) yang belum mendukung peningkatan

pemberian ASI eksklusif, yang dapat ditandai dengan belum

melakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya dan belum atau

masih rendahnya melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) serta

masih beredarnya susu formula di lingkungan RS.

Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan

pemberian ASI eksklusif antara lain melalui upaya peningkatan

pengetahuan petugas tentang manfaat ASI eksklusif, penyediaan

fasilitas/ruangan pemberian ASI di tempat kerja, peningkatan

pengetahuan dan keterampilan ibu, peningkatan dukungan

keluarga dan masyarakat serta upaya untuk mengendalikan

pemasaran susu formula. Selain itu perlu juga penerapan 10

(sepuluh) langkah menuju keberhasilan menyusui (LMKM) di RS

dan sarana pelayanan kesehatan lainnya yang melakukan

kegiatan persalinan.

Sepuluh langkah tersebut meliputi : 1) membuat kebijakan

tentang menyusui; 2) melatih staf pelayanan kesehatan; 3) KIE

kepada ibu hamil tentang manfaat dan manajemen menyusui; 4)

membantu ibu untuk IMD dalam 60 menit pertama persalinan; 5)

membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui

meskipun ibu dipisah dari bayinya; 6) memberikan ASI saja kepada

bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis; 7) menerapkan rawat

gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu (24 jam); 8)

menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi; 9) tidak memberi

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

62

dot kepada bayi; dan 10) mendorong pembentukan kelompok

pendukung menyusui dan merujuk ibu kepada kelompok tersebut

setelah keluar dari sarana pelayanan kesehatan.

4.4.4. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S)

Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan

indikator yang berkaitan dengan pelayanan gizi pada balita,

cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta

penanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin tinggi

cakupan D/S, seyogyanya semakin tinggi pula cakupan vitamin A,

semakin tinggi cakupan imunisasi dan diharapkan semakin rendah

prevalensi gizi kurang. Berdasarkan laporan dari Puskesmas se-

Kota Tanjungpinang tahun 2012 cakupan penimbangan balita di

posyandu sebesar 47,18 %.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

63

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

5.1. SARANA, PRASARANA DAN TENAGA KESEHATAN

Dalam menjalankan kegiatan program pokok maupun

program pengembangan Dinas Kesehatan ditunjang oleh beberapa

sarana, prasarana dan tenaga kesehatan sebagai berikut:

5.1.1. SARANA:

a. Rumah Sakit : 3 buah

b. Puskesmas : 6 buah

c. Puskesmas Pembantu : 12 buah

d. Pondok bersalin desa : 5 buah

e. Rumah Bersalin : 10 buah

f. Balai Pengobatan : 10 buah

g. Laboratorium : 6 buah

h. Optikal : 12 buah

i. Apotik : 35 buah

j. Toko Obat : 47 buah

k. Poskeskel : 4 buah

5.1.2. PRASARANA

Puskesmas Keliling : 5 buah

Ambulance : 13 buah

Kendaraan Roda Dua : 49 buah.

Puskesmas Keliling Laut : 1 buah

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

64

5.1.3. SUMBER DAYA MANUSIA

Secara umum tenaga medis di Kota Tanjungpinang

sebanyak 138 orang, yang terdiri-dari; 49 orang dokter spesialis

(spesialis : penyakit dalam, anak, kebidanan, bedah umum, bedah

tulang, syaraf, jiwa, anestesi, mata, THT, dokter gigi spesialis,

jantung, kulit kelamin, dan radiologi), 69 orang dokter umum, 20

orang dokter gigi.

Paramedis perawatan sebanyak; 812 orang, yang terdiri

dari 581orang perawat, 16 orang perawat gigi dan 215 bidan.

Paramedis non-perawatan sebanyak : 216 orang, yang

terdiri dari S2 dan S1 kesehatan masyarakat 56 orang, D3

kesehatan masyarakat 2 orang, Tenaga Sanitasi 18 orang,

Apoteker 19 orang, D3 Farmasi dan Asisten Apoteker 39 orang,

Tenaga Gizi 32 orang, Analis Laboratorium 25 orang, Teknis

Elektro Medis dan P. Rontgen 14 orang, Pranata Anastesi 4 orang

dan Fisioterapis 7 orang

Khusus Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung

oleh 81 orang tenaga, yang terdiri dari; 3 Orang S2 kesehatan

masyarakat, 3 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 2 orang

apoteker, 7 orang S1 kesehatan masyarakat, 14 orang bidan, 16

orang perawat, 4 orang analis kesehatan, 1 orang tenaga gizi, 4

orang sanitarian, 1 orang D3 K3,1 orang asisten apoteker, dan 24

orang tenaga umum.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

65

5.2. KEUANGAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM

5.2.1. Belanja:

Pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan, dibiayai dengan

biaya langsung maupun tidak langsung yang berasal dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungpinang serta

Pinjaman Luar Negeri dan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara.

Pada Tahun Anggaran 2012, kegiatan Dinas Kesehatan

Kota Tanjungpinang didukung dana sebesar Rp. 22.542.508.745,-

(Dua puluh dua miliyar lima ratus empat puluh dua juta lima ratus

delapan ribu tujuh ratus empat puluh lima rupiah), yang terdiri dari :

Dinas Kesehatan :

1) Belanja Langsung Rp. 15.460.026.139,-

2) Belanja Tidak Langsung Rp. 4.213.528.016,-

3) Belanja Kegiatan APBN Rp. 2.467.775.000,-

4) Belanja Anggaran PHLN Rp. 401.179.590,-

Perincian penggunaan dana tersebut adalah sebagai berikut :

1) Belanja Kegiatan Langsung bersumber APBD Kota sebesar

Rp. 15.460.026.139,- terdiri dari :

a) Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Rp. 787.600.000,-

b) Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Rp. 171.000.000,-

c) Program Peningkatan Disiplin Aparatur Rp. 21.760.000,-

d) Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

Rp. 30.000.000,-

e) Program Obat dan Pembekalan

Kesehatan

Rp. 1.230.577.000,-

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

66

f) Program Upaya Kesehatan Masyarakat Rp. 5.852.743.000,-

g) Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

Rp. 1.336.142.190,-

h) Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp. 737.727.499,-

i) Program Pengembangan Lingkungan

Sehat

Rp. 155.687.000,-

j) Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit

Menular

Rp. 1.566.001.000,-

k) Program Pengadaan, Peningkatan dan

Perbaikan Sarana-Prasarana

Puskesmas/Puskesmas Pembantu

Rp. 2.100.500.000,-

l) Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Anak Balita

Rp. 447.915.600,-

m) Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Lansia

Rp. 210.091.350,-

n) Pengawasan dan Pengendalian

Kesehatan

Makanan

Rp. 113.650.500,-

o) Peningkatan Keselamatan Ibu

Melahirkan dan Anak

Rp. 346.760.500,-

p) Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Rp. 351.870.500,-

2) Belanja Proyek bersumber dari PLN/APBN sebesar Rp.

2.868.954.590,- terdiri dari :

a) GF ATM (HIV-AIDS) Rp. 340.870.590,-

b) GF ATM (TBC) Rp. 60.309.000,-

c) Jaminan Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas)

Rp. 352.397.000,-

d) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Rp. 568.450.000,-

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

67

e) Bantuan Penanggulangan TKI Rp. 47.685.000,-

f) Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp. 55.450.000,-

g) Jaminan Persalinan (Jampersal) Rp. 1.466.843.000,-

5.2.2. Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan

Total penerimaan retribusi pelayanan kesehatan tahun 2012

sebesar 474.737.500,- yang terdiri dari; 1) penerimaan retribusi

Puskesmas Tanjungpinang sebesar Rp. 91.006.000,- 2)

penerimaan retribusi Puskesmas Batu 10 sebesar Rp. 65.150.000,-

3) penerimaan retribusi Puskesmas Sei Jang sebesar Rp.

113.603.500,- 4) penerimaan retribusi Puskesmas Kampung Bugis

sebesar Rp. 51.792.000,- 5) penerimaan retribusi Puskesmas

Melayu Kota Piring sebesar Rp. 27.349.000,- 6) penerimaan

retribusi Puskesmas Mekar Baru Rp. 16.672.000,- dan 7)

penerimaan retribusi pelayanan kesehatan non-medik di Dinas

Kesehatan Kota Tanjungpinang sebesar Rp. 109.165.000,-.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2012

68

BAB VI KESIMPULAN

Secara umum, pencapaian program pembangunan kesehatan di

Kota Tanjungpinang pada tahun 2012 mengalami peningkatan, walaupun

beberapa program/kegiatan ada penurunan dibandingkan pada tahun

sebelumnya. Capaian program/kegiatan Kota Tanjungpinang merupakan

kontribusi positif dan kerja keras dari 6 Puskesmas yang ada di Kota

Tanjungpinang

Indikator-indikator makro pencapaian program kesehatan

telah/hampir mencapai target yang telah ditetapkan, secara nyata telah

dibuktikan melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang telah

dilaksanakan pada tahun 2010 diseluruh Indonesia termasuk Kota

Tanjungpinang.

Selain keberhasilan, masih terdapat hal-hal yang belum maksimal

dalam pembangunan kesehatan seperti peran serta masyarakat dan

peran sektor swasta yang masih rendah dalam pembangunan kesehatan,

peran dan fungsi lintas sektor terkait dalam pembangunan kesehatan.

Pada tahun 2010 sampai dengan 2015, seluruh capaian

program/kegiatan difokuskan pada target dan capaian Milenium

Development Goals (MDG’s). Oleh sebab itu seluruh jajaran dilingkungan

Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, lintas sektor dan stakeholders

terkait menyatukan gerak dan langkah dalam mencapai target MDGS’s.

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 239,50 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 18,00 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 116728 112668 229396 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,48 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

957,81 Jiwa/Km2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 43,64 Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 103,60 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 97,64 98,33 99,00 % Tabel 4

9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan

tertinggi SMP+63,78 58,88

61,37 % Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 2987 2868 5855 Bayi Tabel 6

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6,32 3,82 5,10 Tabel 6

12 Jumlah Bayi Mati 26 14 40 Bayi Tabel 7

13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 8,70 4,88 6,83 per 1.000 KH Tabel 7

14 Jumlah Balita Mati 28 15 43 Balita Tabel 7

15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 9,37 5,23 7,34 per 1.000 KH Tabel 7

16 Jumlah Kematian Ibu 5,00 Ibu Tabel 8

17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 85,40 per 100.000 KH Tabel 8

B.2 Angka Kesakitan

18 AFP Rate (non polio) < 15 th 3,27 per 100.000 pend <15thn Tabel 9

19 Angka Insidens TB Paru 99,38 60,35 80,21 per 100.000 penduduk Tabel 10

20 Angka Prevalensi TB Paru 99,38 60,35 80,21 per 100.000 penduduk Tabel 10

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

21 Angka kematian akibat TB Paru 4,28 2,66 3,49 per 100.000 penduduk Tabel 10

22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 62,03 37,78 50,14 % Tabel 11

23 Success Rate TB Paru 90,00 88,51 89,40 % Tabel 12

24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 3,59 3,28 3,44 % Tabel 13

25 Jumlah Kasus Baru HIV 86 80 166 Kasus Tabel 14

26 Jumlah Kasus Baru AIDS 41 17 58 Kasus Tabel 14

27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 64 904 968 Kasus Tabel 14

28 Jumlah Kematian karena AIDS 22 14 36 Jiwa Tabel 14

29 Donor darah diskrining positif HIV 0,08 0,00 0,07 % Tabel 15

30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 21,39 21,90 21,64 % Tabel 16

31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 1,00 0,00 1,00 Kasus Tabel 17

32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 3,00 2,00 5,00 Kasus Tabel 17

33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 3,43 1,78 2,62 per 100.000 penduduk Tabel 17

34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 0,00 0,00 % Tabel 18

35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 50,00 66,67 55,56 % Tabel 18

36 Angka Prevalensi Kusta 0,51 0,27 0,39 per 10.000 Penduduk Tabel 19

37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 20

38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 20

39 Jumlah Kasus Difteri 0,00 1,00 1,00 Kasus Tabel 21

40 Case Fatality Rate Difteri - % Tabel 21

41 Jumlah Kasus Pertusis 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 21

42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 21

43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) - % Tabel 21

44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 21

45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum - % Tabel 21

46 Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 22

47 Case Fatality Rate Campak 0,00 % Tabel 22

48 Jumlah Kasus Polio 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 22

49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0,00 0,00 0,00 Kasus Tabel 22

50 Incidence Rate DBD 142,21 146,45 144,29 per 100.000 penduduk Tabel 23

51 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,61 0,30 % Tabel 23

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,60 0,28 0,44 per 1.000 penduduk Tabel 24

53 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 24

54 Angka Kesakitan Filariasis 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 25

B.3 Status Gizi

55 Bayi baru lahir ditimbang 100,00 100,00 100,00 % Tabel 26

56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2,44 2,30 2,37 % Tabel 26

57 Balita Gizi Baik 96,63 96,12 96,37 % Tabel 27

58 Balita Gizi Kurang 0,57 0,94 0,76 % Tabel 27

59 Balita Gizi Buruk 0,25 0,26 0,26 % Tabel 27

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97,38 % Tabel 28

61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 91,87 % Tabel 28

62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 92,21 % Tabel 28

63 Pelayanan Ibu Nifas 96,86 % Tabel 28

64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 127,93 % Tabel 29

65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 91,87 % Tabel 30

66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 86,14 % Tabel 31

67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 68,74 69,04 68,89 % Tabel 31

68 Bayi Mendapat Vitamin A 82,28 72,04 77,25 % Tabel 32

69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 81,87 82,13 82,00 % Tabel 32

70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 83,40 % Tabel 32

71 Peserta KB Baru 6,07 % Tabel 35

72 Peserta KB Aktif 58,76 % Tabel 35

73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100,07 100,14 100,10 % Tabel 36

74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 99,46 99,58 99,52 % Tabel 36

75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 93,38 86,20 89,86 % Tabel 37

76 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 38

77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 89,86 % Tabel 39

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 3,82 % Tabel 39

79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 16,62 16,05 16,34 % Tabel 41

80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 8,30 10,93 9,59 % Tabel 42

81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 48,10 49,82 48,94 % Tabel 43

82 Balita ditimbang 46,27 48,12 47,18 % Tabel 44

83 Balita berat badan naik 53,02 51,86 52,44 % Tabel 44

84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,81 0,82 0,81 % Tabel 44

85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 45

86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkat

96,74 90,77 93,88 % Tabel 46

87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkat

52,04 44,87 48,59 % Tabel 47

88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 84,26 70,85 77,32 % Tabel 48

89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 12,00 % Tabel 49

90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 51

91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,07 0,08 0,07 Tabel 52

92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 33 sekolah Tabel 53

93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 69 sekolah Tabel 53

94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 51,03 45,60 48,42 % Tabel 53

95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 2,08 3,77 2,86 % Tabel 53

96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi

dan mulut

2,08 3,77 2,86 % Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 22,48 23,38 22,92 % Tabel 55

98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup

Askeskin/Jamkesmas

70,27 70,27 70,27 % Tabel 56

99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1

27,63 36,95 32,16 % Tabel 56

100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3

5,84 6,71 6,83 % Tabel 56

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1

0,06 1,34 0,68 % Tabel 57

102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3

2,94 3,00 2,97 % Tabel 57

103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 62,24 79,45 70,69 % Tabel 58

104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 6,96 6,62 6,79 % Tabel 58

105 Gross Death Rate (GDR) di RS 44,43 39,35 42,03 per 100.000 pasien keluar Tabel 59

106 Nett Death Rate (NDR) di RS 15,66 20,07 17,73 per 100.000 pasien keluar Tabel 59

107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 43,26 % Tabel 60

108 Length of Stay (LOS) di RS 3,67 Hari Tabel 60

109 Turn of Interval (TOI) di RS 4,82 Hari Tabel 60

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

110 Rumah Tangga ber-PHBS 53,17 % Tabel 61

C.4 Keadaan Lingkungan

111 Rumah Sehat 88,45 % Tabel 62

112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 83,75 % Tabel 63

113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 94,63 % Tabel 65

114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 96,23 % Tabel 66

115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 92,09 % Tabel 66

116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 84,04 % Tabel 66

117 TUPM Sehat 96,34 % Tabel 67

118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 53,85 % Tabel 68

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

119 Jumlah Rumah Sakit Umum 3 Tabel 70

120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 Tabel 70

121 Jumlah Puskesmas Perawatan 2 Tabel 70

122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 4 Tabel 70

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

123 Jumlah Apotek 35 Tabel 70

124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100,00 % Tabel 71

125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 100,00 % Tabel 71

126 Jumlah Posyandu 124 Posyandu Tabel 72

127 Posyandu Aktif 62,90 % Tabel 72

128 Rasio posyandu per 100 balita 0,45 per 100 balita Tabel 72

129 Jumlah Desa Siaga 18 Desa Tabel 73

130 Desa Siaga Aktif 100,00 % Tabel 73

131 Jumlah Poskesdes 18 Poskesdes Tabel 73

D.2 Tenaga Kesehatan

132 Jumlah Dokter Spesialis 44 5 49 Orang Tabel 74

133 Rasio Dokter Spesialis 38 4 21,36 per 100.000 penduduk Tabel 74

134 Jumlah Dokter Umum 26 43 69 Orang Tabel 74

135 Rasio Dokter Umum 21 36 28,77 per 100.000 penduduk Tabel 74

136 Jumlah Dokter Gigi 4 16 20 Orang Tabel 74

137 Jumlah Bidan 215 215 Orang Tabel 75

138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 152 Tabel 75

139 Jumlah Perawat 100 481 581 Orang Tabel 75

140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 14 44 58 Orang Tabel 76

141 Jumlah Tenaga Gizi 4 28 32 Orang Tabel 76

142 Jumlah Tenaga Kesmas 27 31 58 Orang Tabel 77

143 Jumlah Tenaga Sanitasi 10 8 18 Orang Tabel 77

144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 15 28 43 Orang Tabel 78

145 Jumlah Fisioterapis 3 4 7 Orang Tabel 78

D.3 Pembiayaan Kesehatan

146 Total Anggaran Kesehatan 83510413657,00 Rp Tabel 79

147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 9,77 % Tabel 79

148 Anggaran Kesehatan Perkapita 364044,77 Rp Tabel 79

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 TANJUNGPINANG BARAT 34,50 0 4 4 59.546 17.632 3,38 1725,97

2 TANJUNGPINANG TIMUR 83,50 0 5 5 83.390 23.632 3,53 998,68

3 TANJUNGPINANG KOTA 52,50 0 4 4 23.490 6.744 3,48 447,43

4 BUKIT BESTARI 69,00 0 5 5 62.970 18.002 3,50 912,61

JUMLAH (KAB/KOTA) 239,50 0 18 18 229.396 66.010 3,48 957,81

Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2012

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,

RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN

0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 TANJUNGPINANG BARAT 59.546 2.265 5.264 15.804 5.356 1.410 30.099 2.224 4.790 15.439 5.320 1.674 29.447 42,05 102,21

2 TANJUNGPINANG TIMUR 83.390 3.947 8.812 22.765 6.184 941 42.649 3.803 8.321 22.535 5.165 917 40.741 47,20 104,68

3 TANJUNGPINANG KOTA 23.490 886 1.978 6.280 2.371 684 12.199 762 1.803 5.684 2.279 763 11.291 41,39 108,04

4 BUKIT BESTARI 62.970 2.621 5.747 16.856 5.513 1.044 31.781 2.534 5.338 16.771 5.382 1.164 31.189 41,44 101,90

JUMLAH (KAB/KOTA) 229.396 9.719 21.801 61.705 19.424 4.079 116.728 9.323 20.252 60.429 18.146 4.518 112.668 43,64 103,60

Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2012

Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 229.396

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

RASIO

BEBAN

TANG

GUNGAN

RASIO

JENIS

KELAMIN

NO KECAMATANJUMLAH

PENDUDUK

TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN

1 2 3 4 5

1 0 - 4 9.719 9.323 19.042

2 5 - 9 11.625 10.772 22.397

3 10 - 14 10.176 9.480 19.656

4 15 - 19 9.082 8.561 17.643

5 20 - 24 8.823 8.552 17.375

6 25 - 29 10.636 10.997 21.633

7 30 - 34 12.718 13.083 25.801

8 35 - 39 11.006 10.753 21.759

9 40 - 44 9.440 8.483 17.923

10 45 - 49 7.040 6.379 13.419

11 50 - 54 5.665 5.226 10.891

12 55 - 59 4.046 3.831 7.877

13 60 - 64 2.673 2.710 5.383

14 65 - 69 1.713 1.814 3.527

15 70 - 74 1.547 1.546 3.093

16 75+ 819 1.158 1.977

Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2012

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

229.396JUMLAH 116.728 112.668

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

JUMLAHMELEK

HURUF% JUMLAH

MELEK

HURUF% JUMLAH

MELEK

HURUF%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 TANJUNGPINANG BARAT 24.810 24.561,90 99,00 24.385 23.897,30 98,00 49.195 48.459 98,50

2 TANJUNGPINANG TIMUR 34.498 34.153,02 99,00 33.088 32.757,12 99,00 67.586 66.910 99,00

3 TANJUNGPINANG KOTA 10.084 9.983,16 99,00 9.432 8.583,12 91,00 19.516 18.566 95,13

4 BUKIT BESTARI 25.992 25.732,08 99,00 25.668 25.154,64 98,00 51.660 50.887 98,50

95.384 94.430 99,00 92.573 90.392 97,64 187.957 184.822 98,33

Sumber: BPS Kota Tanjungpinang

LAKI-LAKI PEREMPUANNO

JUMLAH (KAB/KOTA)

TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 5

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLA

H

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MI SMP/ MTsSMA/

SMK/ MA

AK/

DIPLOM

A

UNIVER

SITASJUMLAH

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLA

H

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MI SMP/ MTsSMA/

SMK/ MA

AK/

DIPLO

MA

UNIVER

SITASJUMLAH

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLA

H

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MI SMP/ MTsSMA/

SMK/ MA

AK/

DIPLO

MA

UNIVERSI

TASJUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 TANJUNGPINANG BARAT 1,28 8,28 23,88 16,32 41,53 2,58 6,13 100,00 1,99 7,63 29,37 15,84 36,64 3,75 4,78 100,00 1,63 7,96 26,60 16,08 39,10 3,16 5,47 100,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR 1,88 11,42 17,82 18,66 40,11 3,12 6,99 100,00 2,23 11,96 21,29 18,59 35,63 4,75 5,55 100,00 2,05 11,68 19,52 18,63 37,92 3,92 6,28 100,00

3 TANJUNGPINANG KOTA 2,60 13,61 40,57 15,98 23,94 0,93 2,37 100,00 3,60 14,56 43,49 13,53 21,07 1,32 2,43 100,00 3,08 14,07 42,19 14,79 22,55 1,13 2,19 100,00

4 BUKIT BESTARI 1,62 11,42 24,02 16,87 35,91 3,39 6,77 100,00 2,22 12,09 28,11 16,84 30,86 4,47 5,41 100,00 1,92 11,92 26,06 16,86 33,40 3,75 6,09 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,73 10,92 23,57 17,27 37,59 2,71 6,21 100,00 2,30 11,11 27,71 16,84 33,05 4,05 4,94 100,00 2,01 11,01 25,61 17,06 35,35 3,37 5,59 100,00

NO KECAMATAN

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang 2012

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS

MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 815 4 819 824 4 828 1.639 8 1.647

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 403 5 408 476 3 479 879 8 887

Melayu Kota Piring 351 4 355 332 1 333 683 5 688

Mekar Baru 232 2 234 212 0 212 444 2 446

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 292 0 292 279 1 280 571 1 572

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 894 4 898 745 2 747 1.639 6 1.645

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.987 19 3.006 2.868 11 2.879 5.855 30 5.885

ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 6,32 3,82 5,10

Sumber: Bidang Kesga

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

KECAMATANNAMA

PUSKESMASHIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATIHIDUP +

MATI

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATIHIDUP +

MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATIHIDUP +

MATI

JUMLAH KELAHIRAN

NO

TABEL 7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang3

1 4 4 0 4 7 1 8

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 104

0 4 1 1 2 5 1 6

Melayu Kota Piring2

1 3 2 0 2 4 1 5

Mekar Baru5

0 5 2 0 2 7 0 7

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis4

0 4 2 0 2 6 0 6

4 BUKIT BESTARI Sei Jang8

0 8 3 0 3 11 0 11

JUMLAH (KAB/KOTA) 26 2 28 14 1 15 40 3 43

8,70 0,67 9,37 4,88 0,35 5,23 6,83 0,51 7,34

Sumber: Bidang Kesga

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYI BALITA

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

BAYI ANAK

BALITABALITA

LAKI - LAKINO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN

PEREMPUAN

BALITA ANAK

BALITABAYI

ANAK

BALITA

TABEL 8

JUMLAH KEMATIAN IBU

< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1.639 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 879 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Melayu Kota Piring 683 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 2

Mekar Baru 444 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 571 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1.639 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5.855 0 1 1 2 0 1 0 1 0 2 0 2 0 4 1 5

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 85,40

Sumber: Bidang Kesga

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

LAHIR HIDUPKEMATIAN IBU HAMIL

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

TABEL 9

NO KECAMATANJUMLAH PENDUDUK <15

TAHUN

JUMLAH KASUS AFP (NON

POLIO)

AFP RATE

(NON POLIO)

1 2 4 5 6

1 TANJUNGPINANG BARAT 14.543 0 0,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR 24.883 2 8,04

3 TANJUNGPINANG KOTA 5.429 0 0,00

4 BUKIT BESTARI 16.240 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 61.095 2 3,27

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS

Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar: 61.095

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 10

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 30.099 29.447 59.546 23 17 40 0 0 0 23 17 40 76,41 57,73 67,17 1 0 1

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 17.839 17.153 34.992 22 7 29 0 0 0 22 7 29 123,33 40,81 82,88 0 1 1

Melayu Kota Piring 14.658 14.131 28.789 4 6 10 0 0 0 4 6 10 27,29 42,46 34,74 0 0 0

Mekar Baru 10.152 9.457 19.609 10 8 18 0 0 0 10 8 18 98,50 84,59 91,79 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 12.199 11.291 23.490 1 1 2 0 0 0 1 1 2 8,20 8,86 8,51 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 31.781 31.189 62.970 34 13 47 0 0 0 34 13 47 106,98 41,68 74,64 0 0 0

RSUD Kota TPI 5 6 11 5 6 11 1 1 2

RUMKITAL 15 9 24 15 9 24 3 1 4

RSUD Prov. Kepri 2 1 3 2 1 3 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 116.728 112.668 229.396 116 68 184 0 0 0 116 68 184 99,38 60,35 80,21 5 3 8

ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 99,38 60,35 80,21 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 4,28 2,66 3,49

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 229396

JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI

(PER 100.000 PENDUDUK)

JUMLAH KEMATIAN

AKIBAT TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK

KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU +

KASUS LAMA

TABEL 11

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 48 47 95 126 213 339 23 17 40 47,92 36,17 42,11

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 29 27 56 150 123 273 22 7 29 75,86 25,93 51,79

Melayu Kota Piring 23 23 46 81 57 138 4 6 10 17,39 26,09 21,74

Mekar Baru 16 15 31 62 104 166 10 8 18 62,50 53,33 58,06

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 20 18 38 28 20 48 1 1 2 5,00 5,56 5,26

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 51 50 101 256 198 454 34 13 47 66,67 26,00 46,53

RSUD Kota TPI 154 83 237 5 6 11

RUMKITAL 171 214 385 15 9 24

RSUD Prov. Kepri 16 9 25 2 1 3

JUMLAH (KAB/KOTA) 187 180 367 1.044 1.021 2.065 116 68 184 62,03 37,78 50,14

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TB PARU

ANGKA PENEMUAN

KASUS (CDR)BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PERKIRAAN

KASUS BARU KLINIS (SUSPEK)

TABEL 12

JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L + P

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 36 22 58 33 91,67 21 95,45 54 93,10 0 0,00 0 0,00 0 0,00 91,67 95,45 93,10

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 23 15 38 23 100 14 93,33 37 97,37 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100 93,33 97,37

Melayu Kota Piring 8 5 13 8 100 5 100 13 100 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100 100 100

Mekar Baru 4 12 16 4 100 12 100 16 100 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100 100 100

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 6 5 11 5 83,33 4 80,00 9 81,82 1 16,67 0 0,00 1 9,09 100 80,00 90,91

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 18 10 28 18 100 10 100 28 100 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100 100 100

RSUD Kota TPI 15 10 25 6 40 4 40 10 40 3 20,00 2 20,00 5 20,00 60 60 60

RUMKITAL 20 8 28 13 65 5 63 18 64 3 15,00 0 0,00 3 10,71 80 63 75

RSUD Prov. Kepri - - - - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 130 87 217 110 84,62 75 86,21 185 85,25 7 5,38 2 2,30 9 4,15 90,00 88,51 89,40

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

PUSKESMAS

TB PARU

BTA (+) DIOBATIANGKA KESUKSESAN

(SUCCESS RATE/SR)P L + P

KESEMBUHAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

L L + P

PENGOBATAN LENGKAP

L P

NO KECAMATAN

TABEL 13

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3587 3510 7.097 359 351 710 14 3,9 9 2,6 23 3,2

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2126 2044 4.170 213 204 417 18 8,5 19 9,3 37 8,9

Melayu Kota Piring 1748 1684 3.432 175 168 343 7 4,0 7 4,2 14 4,1

Mekar Baru 1210 1128 2.338 121 113 234 3 2,5 3 2,7 6 2,6

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1454 1345 2.799 145 135 280 0 0,0 2 1,5 2 0,7

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 3788 3717 7.505 379 372 751 8 2,1 4 1,1 12 1,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 13.913 13.428 27.341 1.391 1.343 2.734 50 3,59 44 3,3 94 3,44

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN

PENDERITANO KECAMATAN

TABEL 14

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KOTA TANJUNGPINANG 86 80 166 41 17 58 64 904 968 22 14 36

JUMLAH (KAB/KOTA) 86 80 166 41 17 58 64 904 968 22 14 36

Sumber: Bidang P2PL

Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT

AIDS

JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN

KABUPATEN/KOTAINFEKSI MENULAR SEKSUAL

LAINNYAA I D S

JUMLAH KASUS BARU

NO H I V

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 15

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 UTD 3.980 147 4.127 3.980 100 147 100 4.127 100 3 0,08 0 0,00 3 0,07

JUMLAH 3.980 147 4.127 3.980 100 147 100 4.127 100 3 0,08 0 0,00 3 0,07

Sumber: Bidang P2PL

P L + PJUMLAH PENDONOR

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN

NOUNIT TRANSFUSI

DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA

L P

POSITIF HIV

L + P L

TABEL 16

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 30.099 29.447 59.546 1.237 1.210 2.447 207 16,73 190 15,70 397 16,22

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 17.839 17.153 34.992 733 705 1.438 214 29,19 235 33,33 449 31,22

Melayu Kota Piring 14.658 14.131 28.789 602 581 1.183 232 38,51 215 37,02 447 37,78

Mekar Baru 10.152 9.457 19.609 417 389 806 78 18,69 67 17,24 145 17,99

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 12.199 11.291 23.490 501 464 965 185 36,90 167 35,99 352 36,46

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 31.781 31.189 62.970 1.306 1.282 2.588 110 8,42 140 10,92 250 9,66

JUMLAH (KAB/KOTA) 116.728 112.668 229.396 4.798 4.631 9.428 1.026 21,39 1.014 21,90 2.040 21,64

Sumber: Bidang P2PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

DIARE

JUMLAH PERKIRAAAN

KASUS

DIARE DITANGANI

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

TABEL 17

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 2 0 2

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2 1 1 2

Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 3 2 5 3 2 5 4 2 6

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 3,43 1,78 2,62

Sumber: Bidang P2PL

PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah

JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

NO KECAMATAN PUSKESMASPausi Basiler (PB)/ Kusta kering

0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN

KASUS BARU

TABEL 18

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3 1 4 0 0 0 0 0 0 1 33,33 0 0 1 25,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 1 3 0 0 0 0 0 0 1 50,00 1 100 2 66,67

Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 1 100

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100 1 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 3 9 0 0 0 0 0 0 3 50,00 2 66,67 5 55,56

Sumber: Bidang P2PL

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN

L P L+P P L+P

CACAT TINGKAT 2

KASUS BARU

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

LNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 19

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1 0 1 2 1 3 3 1 4

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 2 1 3 2 1 3

Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 1 0 1 1 0 1

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 1 1 0 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 5 3 8 6 3 9

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,51 0,27 0,39

Sumber: Bidang P2PL

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

PB MB JUMLAH

TABEL 20

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

-1 -2

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 100 1 100

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 0 1 100

Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 100 1 100 2 100

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2

X = tahun data.

PENDERITA MBNO KECAMATAN PUSKESMAS

RFT PB

L + P

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

L + P

RFT MB

L PL P

PENDERITA PB

TABEL 21

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) - - -

Sumber: Bidang P2PL

NO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUS MENING-

GAL

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

JUMLAH KASUS MENING-

GAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUS MENING-

GAL

PERTUSIS

TABEL 22

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0

Sumber: Bidang P2PL

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

JUMLAH KASUS PD3I

TABEL 23

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 34 35 69 0 0 0 0 0 0

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 28 24 52 0 0 0 0 0 0

Melayu Kota Piring 28 33 61 0 1 1 0 3,03 1,64

Mekar Baru 21 19 40 0 0 0 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 15 9 24 0 0 0 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 40 45 85 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 166 165 331 0 1 1 0 0,61 0,30

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 142,21 146,45 144,29

Sumber: Bidang P2PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

TABEL 24

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 91 9 9,89 0 0 0 7 2 9 0 0 0 0,00 0,00 0,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 192 33 17,19 0 0 0 26 7 33 0 0 0 0,00 0,00 0,00

Melayu Kota Piring 51 5 9,80 0 0 0 4 1 5 0 0 0 0,00 0,00 0,00

Mekar Baru 68 4 5,88 0 0 0 3 1 4 0 0 0 0,00 0,00 0,00

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 114 6 5,26 0 0 0 5 1 6 0 0 0 0,00 0,00 0,00

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 287 44 15,33 0 0 0 25 19 44 0 0 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 803 101 12,58 0 0 0 70 31 101 0 0 0 0,00 0,00 0,00

0,60 0,28 0,44

Sumber: Bidang P2PL

CFRMENINGGAL

MALARIA

SEDIAAN DARAH

DIPERIKSA POSITIF % POSITIF

ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA

DENGAN PEMERIKSAAN

SEDIAAN DARAH POSITIF

TANPA PEMERIKSAAN

SEDIAAN DARAH

NO KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

PUSKESMAS

TABEL 25

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0

Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0

Mekar Baru 0 0 0 0 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: Bidang P2PL

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

TABEL 26

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 815 824 1.639 815 100,00 824 100,00 1.639 100,00 14 1,72 15 1,82 29 1,77

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 403 476 879 403 100,00 476 100,00 879 100,00 10 2,48 12 2,52 22 2,50

Melayu Kota Piring 351 332 683 351 100,00 332 100,00 683 100,00 16 4,56 13 3,92 29 4,25

Mekar Baru 232 212 444 232 100,00 212 100,00 444 100,00 4 1,72 3 1,42 7 1,58

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 292 279 571 292 100,00 279 100,00 571 100,00 8 2,74 5 1,79 13 2,28

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 894 745 1.639 894 100,00 745 100,00 1.639 100,00 21 2,35 18 2,42 39 2,38

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.987 2.868 5.855 2.987 100,00 2.868 100,00 5.855 100,00 73 2,44 66 2,30 139 2,37

Sumber: Bidang KESGA

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + P

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

L

TABEL 27

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1.900 1.876 3.776 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1.897 99,84 1.864 99,36 3.761 99,60 1 0,05 8 0,43 9 0,24 2 0,11 4 0,21 6 0,16

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.229 1.129 2.358 50 4,07 69 6,11 119 5,05 1.165 94,79 1.043 92,38 2.208 93,64 12 0,98 15 1,33 27 1,15 2 0,16 2 0,18 4 0,17

Melayu Kota Piring 1.046 1.108 2.154 70 6,69 65 5,87 135 6,27 965 92,26 1.028 92,78 1.993 92,53 8 0,76 11 0,99 19 0,88 3 0,29 4 0,36 7 0,32

Mekar Baru 622 598 1.220 25 4,02 16 2,68 41 3,36 592 95,18 575 96,15 1.167 95,66 4 0,64 7 1,17 11 0,90 1 0,16 0 0,00 1 0,08

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 277 313 590 17 6,14 23 7,35 40 6,78 255 92,06 286 91,37 541 91,69 3 1,08 3 0,96 6 1,02 2 0,72 1 0,32 3 0,51

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1.363 1.438 2.801 2 0,15 0 0,00 2 0,07 1.346 98,75 1.415 98,40 2.761 98,57 9 0,66 17 1,18 26 0,93 6 0,44 6 0,42 12 0,43

JUMLAH (KAB/KOTA) 6.437 6.462 12.899 164 2,55 173 2,68 337 2,61 6.220 96,63 6.211 96,12 12.431 96,37 37 0,57 61 0,94 98 0,76 16 0,25 17 0,26 33 0,26

Sumber: Bidang KESGA

PUSKESMAS

P

GIZI KURANG

L+PL P L P

BALITA DITIMBANG

BALITA

L+P

GIZI BAIK

L L+P

STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

GIZI LEBIH

P

NOGIZI BURUK

L

KECAMATAN

L+P

TABEL 28

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG

NAKES% JUMLAH

MENDAPAT

YANKES%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1.727 1.694 98,09 1.554 89,98 1.650 1.641 99,45 1.571 1.641 104

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.014 1.070 105,52 976 96,25 969 885 91,33 923 885 96

Melayu Kota Piring 835 780 93,41 740 88,62 797 687 86,20 760 687 90

Mekar Baru 569 539 94,73 498 87,52 543 445 81,95 518 444 86

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 681 652 95,74 622 91,34 651 566 86,94 619 571 92

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1.826 1.743 95,45 1.721 94,25 1.744 1.635 93,75 1.662 1.635 98

JUMLAH (KAB/KOTA) 6.652 6.478 97,38 6.111 91,87 6.354 5.859 92,21 6.053 5.863 96,86

Sumber: Bidang KESGA

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

IBU NIFAS

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN

PUSKESMASNO KECAMATAN

IBU HAMIL

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TABEL 29

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1.727 1.295 75,0 1.196 69,3 1.044 60,5 914 52,9 1.246 72,1 4.400 254,8

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.014 927 91,4 811 80,0 104 10,3 68 6,7 99 9,8 1.082 106,7

Melayu Kota Piring 835 765 91,6 664 79,5 0 - 0 - 66 7,9 730 87,4

Mekar Baru 569 176 30,9 192 33,7 4 0,7 3 0,5 97 17,0 296 52,0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 681 12 1,8 111 16,3 27 4,0 23 3,4 49 7,2 210 30,8

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1.826 1.621 88,8 1.077 59,0 260 14,2 240 13,1 215 11,8 1.792 98,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 6.652 4.796 72,10 4.051 60,90 1.439 21,63 1.248 18,76 1.772 26,64 8.510 127,93

Sumber: Bidang P2PL

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL

JUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 30

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1727 1679 97,22 1554 89,98

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1014 1054 103,94 976 96,25

Melayu Kota Piring 835 778 93,17 740 88,62

Mekar Baru 569 534 93,85 498 87,52

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 681 630 92,51 622 91,34

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1826 1659 90,85 1721 94,25

JUMLAH (KAB/KOTA) 6652 6334 95,22 6111 91,87

Sumber: Bidang KESGA

KECAMATANJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMAS

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 31

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1727 345 345 99,88 815 824 1639 122 124 246 85 70 82 66 167 67,93

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1014 203 172 84,81 403 476 879 60 71 132 26 43 24 34 50 37,92

Melayu Kota Piring 835 167 121 72,46 351 332 683 53 50 102 50 95 49 98 99 96,63

Mekar Baru 569 114 63 55,36 232 212 444 35 32 67 12 34 12 38 24 36,04

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 681 136 115 84,43 292 279 571 44 42 86 17 39 16 38 33 38,53

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1826 365 330 90,36 894 745 1639 134 112 246 118 88 114 102 232 94,37

JUMLAH (KAB/KOTA) 6652 1330 1146 86,14 2.987 2868 5855 448 430 878 308 68,74 297 69 605 68,89

Sumber: Bidang Kesga

JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH

IBU HAMIL

JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL

RISTI/

KOMPLIKAS

I

PERKIRAAN

NEONATAL

RISTI/KOMPLIKASI

NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

L + PL P

BUMIL

RISTI/KOMPLIKASI

DITANGANI

TABEL 32

BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS

L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 691 87,028 361 46,461 1052 66,964 2.793 2.733 5.526 2532 90,655 2476 90,596 5008 90,626 1.571 1376 87,588

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 362 76,858 349 77,212 711 77,031 1.655 1.592 3247 1349 81,511 1293 81,219 2642 81,367 923 617 66,847

Melayu Kota Piring 387 373 760 331 85,53 301 80,697 632 83,158 1.361 1.311 2672 1255 92,212 1215 92,677 2470 92,44 760 639 84,079

Mekar Baru 268 250 518 208 77,612 199 79,6 407 78,571 942 878 1820 570 60,51 548 62,415 1118 61,429 518 340 65,637

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 212 65,839 228 76,768 440 71,082 1.132 1.048 2180 818 72,261 776 74,046 1594 73,119 619 495 79,968

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 731 87,128 703 85,419 1434 86,282 2.949 2.894 5843 2344 79,485 2280 78,784 4624 79,137 1.662 1581 95,13

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.081 2.972 6.053 2535 82,278 2141 72,039 4676 77,251 10.832 10.456 21.288 8868 81,869 8588 82,135 17456 81,999 6.053 5048 83,40

Sumber: Bidang KESGA

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L + P

BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A

VIT A

MENDAPAT JUMLAH

L P

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHL + P

JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X

TABEL 33

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW %IM

PLAN%

JUMLA

H% SUNTIK % PIL %

KON

DOM %

OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 TANJUNGPINANG BARAT 242 3,04 15 0,19 134 1,69 326 4,10 717 9,02 4.531 57,01 2.446 30,78 254 3,20 0 0 0 0 7.231 90,98 7.948 100

2 TANJUNGPINANG TIMUR 342 3,27 4 0,04 84 0,80 445 4,25 875 8,35 5.680 54,23 3.741 35,72 177 1,69 0 0 0 0 9.598 91,65 10.473 100

3 TANJUNGPINANG KOTA 108 4,09 1 0,04 33 1,25 243 9,21 385 14,59 1.759 66,68 439 16,64 55 2,08 0 0 0 0 2.253 85,41 2.638 100

4 BUKIT BESTARI 459 4,85 0 0,00 85 0,90 794 8,39 1.338 14,14 4.362 46,09 3.293 34,79 472 4,99 0 0 0 0 8.127 85,86 9.465 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.151 3,77 20 0,07 336 1,10 1.808 5,92 3.315 10,86 16.332 53,51 9.919 32,50 958 3,14 0 0 0 0 27.209 89,14 30.524 100

Sumber: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang

Keterangan : MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN

MKJP +

NON

MKJP

%

MKJP

+ NON

MKJP

NO KECAMATAN

NON MKJP

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 34

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 TANJUNGPINANG BARAT 25 2,11 0 0,00 0 0,00 55 4,64 80 6,75 1.037 87,44 0 0,00 69 5,82 0 0,00 0 0 1.106 93,25 1.186

2 TANJUNGPINANG TIMUR 22 1,22 1 0,06 2 0,11 55 3,05 80 4,43 1.074 59,50 634 35,12 17 0,94 0 0,00 0 0 1.725 95,57 1.805

3 TANJUNGPINANG KOTA 7 10,00 0 0,00 2 2,86 20 28,57 29 41,43 33 47,14 7 10,00 1 1,43 0 0,00 0 0 41 58,57 70

4 BUKIT BESTARI 87 92,55 7 7,45 0 0,00 0 0,00 94 100 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 94

JUMLAH (KAB/KOTA) 141 4,47 8 0,25 4 0,13 130 4,12 283 8,97 2.144 67,96 641 20,32 87 2,76 0 0,00 0 0 2.872 91,03 3.155

Sumber: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN

NON MKJPMKJP +

NON

MKJP

NO KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

PESERTA KB BARU

27

100

100

100

100

100

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN

%

MKJP +

NON

MKJP

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 35

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 4 5 6 7 8

1 TANJUNGPINANG BARAT 13.268 1.186 8,94 7.948 59,90

2 TANJUNGPINANG TIMUR 19.288 1.805 9,36 10.473 54,30

3 TANJUNGPINANG KOTA 4.950 70 1,41 2.638 53,29

4 BUKIT BESTARI 14.440 94 0,65 9.465 65,55

JUMLAH (KAB/KOTA) 51.946 3.155 6,07 30.524 58,76

Sumber: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 36

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 815 824 1.639 837 102,70 804 97,57 1.641 100,12 833 102,21 801 97,21 1.634 99,69

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 403 476 879 451 111,91 434 91,18 885 100,68 449 111,41 431 90,55 880 100,11

Melayu Kota Piring 351 332 683 350 99,72 337 101,51 687 100,59 348 99,15 335 100,90 683 100,00

Mekar Baru 232 212 444 225 96,98 216 101,89 441 99,32 223 96,12 215 101,42 438 98,65

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 292 279 571 292 100,00 280 100,36 572 100,18 290 99,32 278 99,64 568 99,47

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 894 745 1.639 834 93,29 801 107,52 1.635 99,76 828 92,62 796 106,85 1.624 99,08

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.987 2.868 5.855 2.989 100,07 2.872 100,14 5.861 100,10 2.971 99,46 2.856 99,58 5.827 99,52

Sumber: Bidang KESGA

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)

L

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

JUMLAH BAYI LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)

TABEL 37

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 716 90,18 593 76,32 1.309 83,32

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 426 90,45 409 90,49 835 90,47

Melayu Kota Piring 387 373 760 370 95,61 300 80,43 670 88,16

Mekar Baru 268 250 518 262 97,76 225 90,00 487 94,02

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 285 88,51 269 90,57 554 89,50

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 818 97,50 766 93,07 1.584 95,31

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.081 2.972 6.053 2.877 93,38 2.562 86,20 5.439 89,86

Sumber: Bidang KESGA

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)

TABEL 38

1 2 3 4 5 6

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 4 100

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 2 100

Melayu Kota Piring 2 2 100

Mekar Baru 1 1 100

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 4 100

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 5 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 18 18 100

Sumber: Bidang P2PL

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 39

BAYI DIIMUNISASI

DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 763 96,096 681 87,645 1.444 91,92 753 94,836 638 82,111 1.391 88,54 716 90,176 593 76,319 1.309 83 6,16 12,92 9,35

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 424 90,021 408 90,265 832 90,14 429 91,083 406 89,823 835 90,47 426 90,446 409 90,487 835 90 -0,47 -0,25 -0,36

Melayu Kota Piring 387 373 760 380 98,191 324 86,863 704 92,63 382 98,708 322 86,327 704 92,63 370 95,607 300 80,429 670 88 2,63 7,41 4,83

Mekar Baru 268 250 518 224 83,582 247 98,8 471 90,93 249 92,91 231 92,4 480 92,66 262 97,761 225 90 487 94 -16,96 8,91 -3,40

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 339 105,28 330 111,11 669 108,08 331 102,8 322 108,42 653 105,49 285 88,509 269 90,572 554 89 15,93 18,48 17,19

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 819 97,616 716 86,999 1.535 92,36 822 97,974 738 89,672 1.560 93,86 818 97,497 766 93,074 1.584 95 0,12 -6,98 -3,19

JUMLAH (KAB/KOTA) 3081 2972 6053 2.949 95,72 2.706 91,05 5.655 93,42 2.966 96,27 2.657 89,40 5.623 92,90 2.877 93,38 2.562 86,20 5.439 89,86 2,44 5,32 3,82

\

Sumber: Bidang P2PL

L + P L P L + PNO KECAMATAN

L PPUSKESMAS

JUMLAH BAYI

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

L P L + P

DO RATE (%)

L P L + P

TABEL 40

BAYI DIIMUNISASI

BCG POLIO3

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 748 94,21 714 91,89 1.462 93,06 772 97,23 663 85,33 1.435 91,34

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 427 90,66 405 89,60 832 90,14 430 91,30 405 89,60 835 90,47

Melayu Kota Piring 387 373 760 386 99,74 326 87,40 712 93,68 376 97,16 324 86,86 700 92,11

Mekar Baru 268 250 518 272 101,49 216 86,40 488 94,21 252 94,03 228 91,20 480 92,66

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 338 104,97 323 108,75 661 106,79 337 104,66 322 108,42 659 106,46

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 814 97,02 704 85,54 1.518 91,34 810 96,54 721 87,61 1.531 92,12

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.081 2.972 6.053 2.985 96,88 2.688 90,44 5.673 93,72 2.977 96,62 2.663 89,60 5.640 93,18

Sumber: Bidang P2PL

P L + P L

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

P L + PL

TABEL 41

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1571 20 2,52 20 2,57 40 2,55

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 338 71,76 286 63,27 624 67,61

Melayu Kota Piring 387 373 760 88 22,74 89 23,86 177 23,29

Mekar Baru 268 250 518 28 10,45 23 9,20 51 9,85

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 19 5,90 22 7,41 41 6,62

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1662 19 2,26 37 4,50 56 3,37

JUMLAH (KAB/KOTA) 3081 2972 6053 512 16,62 477 16,05 989 16,34

Sumber: Bidang KESGA

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

NO KECAMATANJUMLAH BAYI

PUSKESMAS L P L + P

TABEL 42

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 122 115 237 3 9 12 2,46 7,83 5,06

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 69 67 136 9 11 20 13,04 16,42 14,71

Melayu Kota Piring 57 55 112 7 6 13 12,28 10,91 11,61

Mekar Baru 39 37 76 3 4 7 7,69 10,81 9,21

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 47 44 91 4 2 6 8,51 4,55 6,59

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 124 121 245 12 16 28 9,68 13,22 11,43

JUMLAH (KAB/KOTA) 458 439 897 38 48 86 8,30 10,93 9,59

Sumber: Bidang KESGA

TAHUN 2012

NO

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN

%KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 6-23 BULAN

DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TABEL 43

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.793 2.733 5.526 1.822 65,23 1.801 65,90 3.623 65,56

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.655 1.592 3.247 595 35,95 623 39,13 1.218 37,51

Melayu Kota Piring 1.361 1.311 2.672 546 40,12 524 39,97 1.070 40,04

Mekar Baru 942 878 1.820 301 31,95 368 41,91 669 36,76

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.132 1.048 2.180 570 50,35 513 48,95 1.083 49,68

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 2.949 2.894 5.843 1.376 46,66 1.380 47,68 2.756 47,17

JUMLAH (KAB/KOTA) 10.832 10.456 21.288 5.210 48,10 5.209 49,82 10.419 48,94

Sumber: Bidang KESGA

TAHUN 2012

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

L

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

KOTA TANJUNGPINANG

TABEL 44

L P L+P JUMLAH %JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3.587 3.510 7.097 1.900 52,97 1.876 53,45 3.776 53,21 803 42,26 847 45,15 1.650 43,70 3 0,16 14 0,75 17 0,45

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2.126 2.044 4.170 1.229 57,81 1.129 55,23 2.358 56,55 864 70,30 782 69,26 1.646 69,80 8 0,65 3 0,27 11 0,47

Melayu Kota Piring 1.748 1.684 3.432 1.046 59,84 1.108 65,80 2.154 62,76 863 82,50 902 81,41 1.765 81,94 4 0,38 14 1,26 18 0,84

Mekar Baru 1.210 1.128 2.338 622 51,40 598 53,01 1.220 52,18 271 43,57 239 39,97 510 41,80 2 0,32 1 0,17 3 0,25

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.454 1.345 2.799 277 19,05 313 23,27 590 21,08 144 51,99 132 42,17 276 46,78 23 8,30 9 2,88 32 5,42

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 3.788 3.717 7.505 1.363 35,98 1.438 38,69 2.801 37,32 468 34,34 449 31,22 917 32,74 12 0,88 12 0,83 24 0,86

JUMLAH (KAB/KOTA) 13.913 13.428 27.341 6.437 46,27 6.462 48,12 12.899 47,18 3.413 53,02 3.351 51,86 6.764 52,44 52 0,81 53 0,82 105 0,81

Sumber: Bidang KESGA

L+P

BALITA

BGM

L+P L P

DITIMBANG BB NAIK

L P

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

NO KECAMATAN PUSKESMAS P BALITA YANG ADA

LL+P

TABEL 45

BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2 4 6 2 100,00 4 100,00 6 100,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 2 4 2 100,00 2 100,00 4 100,00

Melayu Kota Piring 3 4 7 3 100,00 4 100,00 7 100,00

Mekar Baru 1 0 1 1 100,00 0 0,00 1 100,00

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 2 1 3 2 100,00 1 100,00 3 100,00

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 6 6 12 6 100,00 6 100,00 12 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 16 17 33 16 100,00 17 100,00 33 100

Sumber: Bidang KESGA

CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS

LJUMLAH

TABEL 46

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 406 351 757 384 94,58 348 99,15 732 96,70

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 301 306 607 284 94,35 264 86,27 548 90,28

Melayu Kota Piring 271 269 540 263 97,05 261 97,03 524 97,04

Mekar Baru 252 203 455 250 99,21 188 92,61 438 96,26

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 299 250 549 294 98,33 241 96,40 535 97,45

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 647 614 1.261 630 97,37 507 82,57 1.137 90,17

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.176 1.993 4.169 2.105 96,74 1.809 90,77 3.914 93,88

96,74 90,77 93,88

Sumber: Bidang Promosi Kesehatan

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT

L + P

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

L P

TABEL 47

MURID SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10,00 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.730 2.506 5.236 1.398 89,67 958 67,61 2.356 45,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.599 1.539 3.138 803 50,22 784 50,94 1.587 50,57

Melayu Kota Piring 1.547 1.418 2.965 825 53,33 715 50,42 1.540 51,94

Mekar Baru 1.183 1.009 2.192 624 52,75 511 50,64 1.135 51,78

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.559 1.417 2.976 828 53,11 607 42,84 1.435 48,22

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 3.786 3.606 7.392 1.977 52,22 1.583 43,90 3.560 48,16

JUMLAH (KAB/KOTA) 12.404 11.495 23.899 6.455 52,04 5.158 44,87 11.613 48,59

Sumber: Bidang Promosi Kesehatan

TAHUN 2012

NO KECAMATAN PUSKESMAS

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + PJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR

L

KOTA TANJUNGPINANG

TABEL 48

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.234 2.600 4.834 1.398 62,58 1.247 47,96 2.645 54,72

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 564 575 1.139 837 148,40 679 118,09 1.516 133,10

Melayu Kota Piring 661 642 1.303 738 111,65 549 85,51 1.287 98,77

Mekar Baru 384 328 712 419 109,11 321 97,87 740 103,93

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.103 1.169 2.272 679 61,56 544 46,54 1.223 53,83

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1.806 1.914 3.720 1.618 89,59 1.781 93,05 3.399 91,37

JUMLAH (KAB/KOTA) 6.752 7.228 13.980 5.689 84,26 5.121 70,85 10.810 77,32

Sumber: Bidang KESGA

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 49

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 3 3 100

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0

3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0

4 PUSKESMAS PERAWATAN 2 0 0

5 SARANA YANKES.LAINNYA 20 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 25 3 12,00

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 50

YANG TERSERANG

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Kerajucunan Makanan 1 1 42 17 59 27 8 35 64,286 47,059 59,322 0 0 0 0 0 0

2 Suspek Dipteri 1 1 31.781 31.189 62.970 1 0 1 0,0031 0 0,0016 0 0 0 0 0 0

Sumber: Bidang P2PL

JENIS KEJADIAN LUAR

BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK

TERANCAMJUMLAH

KEC

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

JUMLAH

DESA

CFR (%)NO

TABEL 51

JUMLAH

RATA2 KEJADIAN

DESA/KELURAHAN

KLB PER JUMLAH

DESA/KELURAHAN

DITANGANI <24

JAM%

1 2 3 4 5 6 7 8

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 0 0,00 0 0

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 0 0,00 0 0

Melayu Kota Piring 2 0 0,00 0 0

Mekar Baru 1 0 0,00 0 0

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 0 0,00 0 0

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 2 0,40 2 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 18 2 0,11 2 100

Sumber: Bidang P2PL

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB

NO PUSKESMASJUMLAH

DESA/KELURAHANKECAMATAN

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 52

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 40 74 114 342 535 877 0,12 0,14 0,13

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 171 386 557 0,00 0,00 0,00

Melayu Kota Piring 26 54 80 53 115 168 0,49 0,47 0,48

Mekar Baru 0 0 0 146 96 242 0,00 0,00 0,00

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 37 20 57 0,00 0,00 0,00

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 13 16 29 453 714 1167 0,03 0,02 0,02

JUMLAH (KAB/ KOTA) 79 144 223 1202 1866 3068 0,07 0,08 0,07

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 53

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 TANJUNGPINANG BARATTanjungpinang 17 0 0 17 100 2730 2506 5236 1398 51,21 958 38,23 2356 45,00 3 1 4 0 0 0 0 0 0,00

2 TANJUNGPINANG TIMURBatu 10 6 6 100 6 100 1599 1539 3138 803 50,22 784 50,94 1587 50,57 1 1 2 0 0 0 0 0 0,00

Melayu Kota Piring 7 0 0 7 100 1547 1418 2965 825 53,33 715 50,42 1540 51,94 48 51 99 0 0 0 0 0 0,00

Mekar Baru 7 7 100 7 100 1183 1009 2192 624 52,75 511 50,64 1135 51,78 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00

3 TANJUNGPINANG KOTAKampung Bugis 12 0 0 12 100 1559 1417 2976 828 53,11 607 42,84 1435 48,22 70 30 100 0 0 0 0 0 0,00

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 20 20 100 20 100 3786 3606 7392 1852 48,92 1667 46,23 3519 47,61 215 209 424 7 3,26 11 5,26 18 4,25

JUMLAH (KAB/ KOTA) 69 33 47,83 69 100 12404 11495 23899 6330 51,03 5242 45,60 11572 48,42 337 292 629 7 2,08 11 3,77 18 2,86

Sumber: Bidang Promosi Kesehatan

JUMLAH MURID

SD/MI

UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)

JUMLAH

SD/MI

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

%

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

%

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN

TABEL 54

PENYULUHAN KESEHATAN

JUMLAH SELURUH

KEGIATAN PENYULUHAN

KELOMPOK

JUMLAH KEGIATAN

PENYULUHAN MASSA

1 2 3 4 5

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 100 1

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 133 3

Melayu Kota Piring 83 3

Mekar Baru 150 3

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 98 4

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 79 5

SUB JUMLAH I 643 19

1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 0 0

2 Rumah Sakit 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 643 19

Sumber: Bidang Promosi Kesehatan

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 55

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 30.099 29.447 59.546 3.719 3.719 7.438 0 0 0 3.446 3.366 6.812 306 261 567 7.471 7.346 14.817 24,82 24,95 24,88

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 17.839 17.153 34.992 3.092 3.164 6.256 0 0 0 1.223 1.181 2.404 166 210 376 4.481 4.555 9.036 25,12 26,56 25,82

Melayu Kota Piring 14.658 14.131 28.789 508 569 1.077 0 0 0 1.892 1.813 3.705 144 133 277 2.544 2.515 5.059 17,36 17,80 17,57

Mekar Baru 10.152 9.457 19.609 382 553 935 0 0 0 1.256 935 2.191 155 174 329 1.793 1.662 3.455 17,66 17,57 17,62

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 12.199 11.291 23.490 131 160 291 0 0 0 1.626 1.502 3.128 196 163 359 1.953 1.825 3.778 16,01 16,16 16,08

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 31.781 31.189 62.970 3.549 4.165 7.714 248 177 425 3.908 3.840 7.748 297 254 551 8.002 8.436 16.438 25,18 27,05 26,10

JUMLAH (KAB/KOTA) 116.728 112.668 229.396 11.381 12.330 23.711 248 177 425 13.351 12.637 25.988 1.264 1.195 2.459 26.244 26.339 52.583

PERSENTASE (KAB/KOTA) 9,75 10,94 10,34 0,21 0,16 0,19 11,44 11,22 11,33 1,08 1,06 1,07 22,48 23,38 22,92 22,48 23,38 22,92

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

%JUMLAH PENDUDUK

ASKESNO KECAMATAN PUSKESMAS JAMSOSTEK

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

ASKESKIN/JAMKESMAS JAMKESDA JUMLAH

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4.119 3.825 7.944 3.446 83,66 3.366 88,00 6.812 85,75 1.640 39,82 1.639 42,85 3.279 41,28 555 13,47 685 17,91 1.240 15,61

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 3.209 3.039 6.248 1.223 38,11 1.181 38,86 2.404 38,48 598 18,64 794 26,13 1.392 22,28 155 4,83 125 4,11 280 4,48

Melayu Kota Piring 2.206 2.168 4.374 1.892 85,77 1.813 83,63 3.705 84,71 558 25,29 1.062 48,99 1.620 37,04 96 4,35 102 4,70 198 4,53

Mekar Baru 1.775 1.658 3.433 1.256 70,76 935 56,39 2.191 63,82 313 17,63 433 26,12 746 21,73 33 1,86 49 2,96 82 2,39

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 3.385 3.106 6.491 1.626 48,04 1.502 48,36 3.128 48,19 519 15,33 453 14,58 972 14,97 81 2,39 52 1,67 133 2,05

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 4.306 4.187 8.493 3.908 90,76 3.840 91,71 7.748 91,23 1.621 37,65 2.263 54,05 3.884 45,73 190 4,41 194 4,63 384 4,52

106 102 208

19.000 17.983 36.983 13.351 70,27 12.637 70,27 25.988 70,27 5.249 27,63 6.644 36,95 11.893 32,16 1.110 5,84 1.207 6,71 2.525 6,83

Sumber: Profil Puskesmas se-Kota Tanjungpinang

L P L + P L + PL P

TABEL 56

P

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO

L + P L

JUMLAH YANG ADAPELAYANAN KESEHATAN DASAR

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

JUMLAH (KAB/KOTA)

KECAMATAN PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)

MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)

DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS

TABEL 57

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4.119 3.825 7.944 0 0,00 215 5,62 215 2,71 0 0,00 0 0,00 0 0,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 3.209 3.039 6.248 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

Melayu Kota Piring 2.206 2.168 4.374 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

Mekar Baru 1.775 1.658 3.433 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 3.385 3.106 6.491 12 0,35 26 0,84 38 0,59 0 0,00 0 0,00 0 0,00

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 4.306 4.187 8.493 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

558 539 1.097

JUMLAH (KAB/KOTA) 19.000 17.983 36.983 12 0,06 241 1,34 253 0,68 558 2,94 539 3,00 1.097 2,97

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

L P L + P

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KECAMATAN PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

L P L + P

JUMLAH YANG ADA

MENDAPAT YANKES RAWAT INAP

TABEL 58

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Tanjungpinang 8.887 14.665 23.552 0 215 215 0 0 0

2 Puskesmas Batu 10 8.152 11.019 19.171 0 0 0 0 0 0

3 Puskesmas Melayu Kota Piring 4.570 5.942 10.512 0 0 0 0 0 0

4 Puskesmas Mekar Baru 2.389 2.518 4.907 0 0 0 0 0 0

5 Puskesmas Kampung Bugis 3.732 4.256 7.988 75 129 204 0 0 0

6 Puskesmas Sei Jang 22.217 29.021 51.238 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH I 49.947 67.421 117.368 75 344 419 0 0 0

1 RSUD Kota Tanjungpinang 13.046 13.045 26.091 3.972 3.972 7.944 0 0 0

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 5.242 4.289 9.531 2.782 2.277 5.059 0 0 0

3 RSUD Prov. Kepri 4.417 4.763 9.180 1.291 868 2.159 0 0 0

SUB JUMLAH II 22.705 22.097 44.802 8.045 7.117 15.162 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 72.652 89.518 162.170 8.120 7.461 15.581 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 116.728 112.668 229.396 116.728 112.668 229.396

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 62,24 79,45 70,69 6,96 6,62 6,79

Sumber: Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang dan RS di Kota Tanjungpinang

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 59

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 RSUD Kota Tanjungpinang Umum 155 4.452 4.451 8.903 181 180 361 96 95 191 40,7 40,4 40,5 21,6 21,3 21,5

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani Umum 153 2.893 2.367 5.260 130 71 201 11 9 20 44,9 30,0 38,2 3,8 3,8 3,8

3 RSUD Prov. Kepri Umum 71 1.276 857 2.133 72 51 123 28 50 78 56,4 59,5 57,7 21,9 58,3 36,6

379 8.621 7.675 16.296 383 302 685 135 154 289 44,43 39,35 42,03 15,66 20,07 17,73

Sumber: RSUD Kota Tanjungpinang, RUMKITAL dan RSUD Prov. Kepri

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

NO NAMA RUMAH SAKITa

JUMLAH

TEMPAT

TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRJENIS RS

bPASIEN KELUAR MATI

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWAT

TABEL 60

PASIEN

KELUAR

(HIDUP +

MATI)

PASIEN

KELUAR

MATI

PASIEN

KELUAR

MATI ≥ 48

JAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 RSUD Kota Tanjungpinang Umum 155 8.903 361 191 34.692 61,32 3,90 2,46

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani Umum 153 5.260 201 20 17.273 30,93 3,28 7,33

3 RSU Prov. Kepri Umum 71 2.133 123 78 7.880 30,41 3,69 8,46

379 16.296 685 289 59.845 43,26 3,67 4,82

Sumber: RSUD dan RSAL Kota Tanjungpinang

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

NO NAMA RUMAH SAKITa

JENIS RSb

JUMLAH

TEMPAT

TIDUR

JUMLAH PASIEN

JUMLAH HARI

PERAWATANBOR

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

LOS TOI

KABUPATEN/KOTA

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 17632 7.881 44,70 3.951 50,13

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 9322 7.335 78,68 4.473 60,98

Melayu Kota Piring 8378 3.230 38,55 1.825 56,50

Mekar Baru 5932 4.874 82,16 4.117 84,47

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 6744 4.109 60,93 2.624 63,86

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 18002 8.773 48,73 2.259 25,75

66.010 36.202 54,84 19.249 53,17

Sumber: Bidang Promosi Kesehatan

RUMAH TANGGA

TABEL 61

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAH (KAB/KOTA)

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

JUMLAH YANG

ADA

JUMLAH YANG

DIPERIKSA% DIPERIKSA

JUMLAH YANG

SEHAT

% RUMAH

SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 8

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 11.432 4.311 37,71 3.962 91,90

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 7.672 2.018 26,30 1.942 96,23

Melayu Kota Piring 5.753 2.228 38,73 2.125 95,38

Mekar Baru 4.664 2.372 50,86 2.326 98,06

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 3.791 2.457 64,81 1.320 53,72

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 12.746 2.539 19,92 2.411 94,96

JUMLAH (KAB/KOTA) 46.058 15.925 34,58 14.086 88,45

Sumber: Bidang P2PL

TABEL 62

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RUMAH

KOTA TANJUNGPINANGTAHUN 2012

TABEL 63

RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA*

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 11.419 41.913 367,05 34.219 81,64

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 8.071 26.889 333,16 23.498 87,39

Melayu Kota Piring 5.173 24.094 465,76 21.237 88,14

Mekar Baru 4.359 11.520 264,28 9.711 84,30

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 5.339 40.392 756,55 32.455 80,35

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 15.163 55.172 363,86 46.371 84,05

JUMLAH ( KAB/KOTA) 49.524 199.980 403,80 167.491 83,75

Sumber: Bidang P2PL

* Jumlah kunjungan pemeriksaan

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH

RUMAH/BANGUNAN

YANG ADA

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 64

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 11432 4394 38,44 0 0,00 2709 61,65 0 0,00 1360 30,95 0 0,00 11 0,25 314 7,15 4394 100,00

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 7672 2018 26,30 0 0,00 668 33,10 7 0,35 1305 64,67 0 0,00 18 0,89 851 42,17 2849 141,18

Melayu Kota Piring 5753 2228 38,73 0 0,00 1003 45,02 0 0,00 1140 51,17 0 0,00 1 0,04 5 0,22 2149 96,45

Mekar Baru 4664 2372 50,86 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2347 98,95 0 0,00 0 0,00 20 0,84 2367 99,79

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 3791 2829 74,62 0 0,00 1063 37,58 0 0,00 915 32,34 0 0,00 0 0,00 84 2,97 2062 72,89

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 12746 2636 20,68 0 0,00 1431 54,29 0 0,00 1200 45,52 0 0,00 0 0,00 25 0,95 2656 100,76

JUMLAH (KAB/KOTA) 46058 16477 35,77 0 0,00 6874 41,72 7 0,04 8267 50,17 0 0,00 30 0,18 1299 7,88 16477 100,00

Sumber: Bidang P2PL

PAH LAINNYASGL MATA AIRPUSKESMASJUMLAH

KELUARGA

YANG ADA

JUMLAH

KELUARGA

DIPERIKSA

SUMBER AIR

BERSIHNYA

%

KELUARGA

DIPERIKSA

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

NO KECAMATAN

PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KEMASAN JUMLAH

JENIS SARANA AIR BERSIH

LEDENG SPT

TABEL 65

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2277 0 0,00 2208 96,97 64 2,81 0 0,00 0 0,00 70 3,07 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 65 2,85 2342 102,85

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2018 521 25,82 455 22,55 112 5,55 0 0,00 0 0,00 873 43,26 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 57 2,82 1961 97,18

Melayu Kota Piring 2228 127 5,70 1046 46,95 203 9,11 0 0,00 0 0,00 1058 47,49 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 79 3,55 2434 109,25

Mekar Baru 2372 0 0,00 2146 90,47 97 4,09 0 0,00 0 0,00 126 5,31 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 0,13 2369 99,87

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 2327 0 0,00 220 9,45 892 38,33 0 0,00 0 0,00 261 11,22 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 400 17,19 1373 59,00

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 2820 373 13,23 1732 61,42 133 4,72 0 0,00 0 0,00 571 20,25 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 384 13,62 2809 99,61

JUMLAH (KAB/KOTA) 14042 1021 7,27 7807 55,60 1501 10,69 0 0,00 0 0,00 2959 21,07 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 988 7,04 13288 94,63

Sumber: Bidang P2PL

AIR SUNGAISUMUR

TERLINDUNG

TAHUN 2012

MATA AIR TAK

TERLINDUNG

LEDING

ECERAN

SUMBER AIR MINUM KELUARGA

LAIN-LAIN

KELUARGA

DENGAN SUMBER

AIR MINUM

TERLINDUNG

LEDING

METERANAIR ISI ULANG

MATA AIR

TERLINDUNG

KOTA TANJUNGPINANG

AIR HUJAN

PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

KELUARG

A

DIPERIKSA

SUMBER

AIR

AIR KEMASANSUMUR TAK

TERLINDUNGPOMPA

TABEL 66

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 11.432 4.190 36,65 3.973 94,82 3.675 92,50 4.190 36,65 4.017 95,87 3.867 96,27 4.190 36,65 3.975 94,87 3.492 87,85

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 7.672 2.018 26,30 1.795 88,95 1.754 97,72 2.018 26,30 2.470 122,40 1.765 71,46 2.018 26,30 1.970 97,62 1.858 94,31

Melayu Kota Piring 5.753 2.228 38,73 2.234 100,27 2.101 94,05 2.228 38,73 2.133 95,74 1.940 90,95 2.228 38,73 2.106 94,52 1.836 87,18

Mekar Baru 4.664 2.372 50,86 2.393 100,89 2.347 98,08 2.372 50,86 2.372 100,00 2.323 97,93 2.372 50,86 2.372 100,00 1.155 48,69

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 3.791 2.546 67,16 1.281 50,31 1.281 100,00 2.546 67,16 1.246 48,94 1.216 97,59 2.546 67,16 988 38,81 901 91,19

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 12.746 2.542 19,94 2.458 96,70 2.443 99,39 2.542 19,94 2.458 96,70 2.422 98,54 2.542 19,94 2.312 90,95 2.291 99,09

JUMLAH (KAB/KOTA) 46.058 15.896 34,51 14.134 88,92 13.601 96,23 15.896 34,51 14.696 92,45 13.533 92,09 15.896 34,51 13.723 86,33 11.533 84,04

Sumber: Bidang P2PL

NO KECAMATAN SEHATKELUARGA

MEMILIKISEHAT

JAMBAN TEMPAT SAMPAH

KELUARGA

DIPERIKSA

KELUARGA

MEMILIKI

PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

PUSKESMASJUMLAH

KELUARGA

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

KELUARGA

MEMILIKISEHAT

KELUARGA

DIPERIKSA

KELUARGA

DIPERIKSA

TABEL 67

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 13 13 13 100 46 18 18 100 0 0 0 0 36 14 14 100 95 45 45 100

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1 1 1 100 35 15 14 93,33 1 1 1 100 29 12 12 100 66 29 28 96,55

Melayu Kota Piring 6 4 4 100 27 24 23 95,83 0 0 0 0 178 54 53 98,15 211 82 80 97,56

Mekar Baru 2 2 2 100 17 8 7 87,50 0 0 0 0 28 14 12 85,71 47 24 21 87,50

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 19 10 10 100 8 8 8 100 2 2 2 100 151 31 27 87,10 180 51 47 92,16

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 2 2 2 100 54 24 24 100 0 0 0 0 64 16 16 100 120 42 42 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 43 32 32 100 187 97 94 96,91 3 3 3 100 486 141 134 95,04 719 273 263 96,34

Sumber: Bidang P2PL

TAHUN 2012

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAH TUPM

NO PUSKESMAS

HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN

KECAMATAN

KOTA TANJUNGPINANG

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 44 28 63,64 0 0 0 35 35 100 17 17 100,00 26 26 100,00 0 0 0,00 122 106 86,89

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 6 6 100 0 0 0 22 22 100 44 36 81,82 10 7 0,00 73 42 57,53 155 113 72,90

Melayu Kota Piring 24 24 100 0 0 0 13 13 100 25 15 60,00 10 6 60,00 10 8 80,00 82 66 80,49

Mekar Baru 14 14 100 0 0 0 12 12 100 14 9 64,29 7 7 100,00 0 0 0,00 47 42 89,36

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 5 0 0 0 0 0 16 15 93,75 53 0 0,00 14 0 0,00 0 0 0,00 88 15 17,05

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 69 9 13,04 0 0 0 62 34 54,84 77 0 0,00 13 0 0,00 0 0 0,00 221 43 19,46

JUMLAH (KAB/KOTA) 162 81 50,00 0 0 0 160 131 81,88 230 77 33,48 80 46 57,50 83 50 60,24 715 385 53,85

Sumber: Bidang P2PL

PUSKESMASSARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH

INSTALASI

PENGOLAHAN AIR

MINUM

SARANA PELAYANAN

KESEHATAN

TABEL 68

NO KECAMATAN

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAHSARANA LAINPERKANTORAN

KOTA TANJUNGPINANGTAHUN 2012

TABEL 69

NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-

RATA/ BULAN

TINGKAT KECUKUPAN

(BULAN)

PERSENTASE TINGKAT

KECUKUPAN

1 2 3 4 5 6 7

1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 43.330 1.600 27,08 150,45

2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 100 tab 9.507 332 28,64 159,09

3 Antasida DOEN tablet ktk @ 100 tab 6.520 194 33,61 186,71

4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 141 6 23,50 130,56

5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 23 1 23,00 127,78

6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 4.741 221 21,45 119,18

7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 64 5 12,80 71,11

8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 30 ampul 188 3 62,67 348,15

9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 459 14 32,79 182,14

10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 390 14 27,86 154,76

11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 870 22 39,55 219,70

12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 33 2 16,50 91,67

13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 903 30 30,10 167,22

14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab - - - -

15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 11.305 523 21,62 120,09

16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Btl @ 1000 tab 1.211 48 25,23 140,16

17 Kloroquin tablet Btl @ 1000 tab - - - -

18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 779 29 26,86 149,23

19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 1.474 51 28,90 160,57

20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 1.617 69 23,43 130,19

21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 817 38 21,50 119,44

22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul - - - -

23 Tablet Tambah darah Bks @ 30 Tablet 10.780 340 31,71 176,14

24 Multivitamin Sirup Botol - - - -

25 Garam Oralit Ktk @ 100 bks 483 14 34,50 191,67

26 OAT Kat 1 Pkt 1.265 24 52,71 292,82

27 OAT Kat 2 Pkt 30 2 15,00 83,33

28 OAT Kat 3 Pkt - - - -

29 OAT Kat Sisipan Pkt 33 0.5 66,00 366,67

30 OAT Kat Anak Pkt 51 2 25,50 141,67

31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Ktk @ 1000 Tablet 156 0,5 312,00 1733,33

32 Salep 2-4 Pot 2.208 72 30,67 170,37

33 Infus set dewasa Kantong 1.155 57 20,26 112,57

34 Infus set anak Kantong 158 7 22,57 125,40

Sumber: Instansi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 70

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 1 1 1 0 0 3

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 0

3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 0

4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0

5 PUSKESMAS PERAWATAN 0 0 2 0 0 0 2

6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 0 0 4 0 0 0 4

7 PUSKESMAS KELILING 0 0 5 0 0 0 5

8 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 12 0 0 0 12

9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 10 10

10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 10 10

11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 -

12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 170 170

13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 12 12

14 POSKESKEL 0 0 18 0 0 0 18

15 POSYANDU 0 0 148 0 0 0 148

16 APOTEK 0 0 0 0 0 35 35

17 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 47 47

18 GFK 0 0 0 0 0 0 0

19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0

20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

NO FASILITAS KESEHATAN

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 71

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 RUMAH SAKIT UMUM 3 3 100,00 3 100

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0,00

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0,00

4 PUSKESMAS 6 6 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 100,00

Sumber: Bidang YANKES

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR

LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 72

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0,00 16 41,03 17 43,59 6 15,38 39 100 23 58,97

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0,00 9 56,25 5 31,25 2 12,50 16 100 7 43,75

Melayu Kota Piring 0 0,00 7 46,67 6 40,00 2 13,33 15 100 8 53,33

Mekar Baru 0 0,00 1 14,29 3 42,86 3 42,86 7 100 6 85,71

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0,00 3 20,00 7 46,67 5 33,33 15 100 12 80,00

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0,00 10 31,25 18 56,25 4 12,50 32 100 22 68,75

0 0,00 46 37,10 56 45,16 22 17,74 124 100 78 62,90

0,45

Sumber: Bidang Promosi Kesehatan

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUMLAH (KAB/KOTA)

POSYANDU

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH

POSYANDU

AKTIFNO

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 73

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 4 100,00 4 100,00 4 39

2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 2 100,00 2 100,00 2 16

Melayu Kota Piring 2 2 100,00 2 100,00 2 15

Mekar Baru 1 1 100,00 1 100,00 1 7

3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 4 100,00 4 100,00 4 15

4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 5 100,00 5 100,00 5 32

JUMLAH (KAB/KOTA) 18 18 100,00 18 100,00 18 124

Sumber: Promosi Kesehatan

DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN

JUMLAH

DESA/

KELURAHANPOSKESDES

PUSKESMAS

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

DESA SIAGA

TABEL 74

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11

1 Puskesmas Tanjungpinang 0 0 0 1 3 4 1 3 4 1 1 2

2 Puskesmas Batu 10 0 0 0 0 4 4 0 4 4 0 2 2

3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1

4 Puskesmas Mekar Baru 0 0 0 1 3 4 1 3 4 0 1 1

5 Puskesmas Kampung Bugis 0 0 0 3 3 6 3 3 6 0 1 1

6 Puskesmas Sei Jang 0 0 0 0 4 4 0 4 4 0 3 3

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 6 19 25 6 19 25 1 9 10

1 RSUD Kota Tanjungpinang 13 2 15 7 6 13 20 8 28 0 3 3

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 12 1 13 1 4 5 13 5 18 2 1 3

3 RSUD Prov. Kepri 16 2 18 7 7 14 23 9 32 0 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 41 5 46 15 17 32 56 22 78 2 5 7

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 3 0 3 4 5 9 7 5 12 1 1 2

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 37,69 4,44 21,36 21,42 36,3901 28,77 57,40 45,40 50,13 3,43 12,85 8,28

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 44 5 49 26 43 69 70 48 118 4 16 20

Keterangan : a termasuk S3

b termasuk Dokter Gigi Spesialis

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN

JUMLAH

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian

DOKTER GIGI b

NO UNIT KERJA

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 75

BIDAN PERAWAT

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Puskesmas Tanjungpinang 7 10 0 17 0 1 1 1 8 9 1 9 10

2 Puskesmas Batu 10 7 8 0 15 0 1 1 3 9 12 3 10 13

3 Puskesmas Melayu Kota Piring 2 12 0 14 1 0 1 0 8 8 1 8 9

4 Puskesmas Mekar Baru 4 6 0 10 0 1 1 2 11 13 2 12 14

5 Puskesmas Kampung Bugis 3 18 0 21 0 0 0 4 6 10 4 6 10

6 Puskesmas Sei Jang 3 15 0 18 0 2 2 2 13 15 2 15 17

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 26 69 0 95 1 5 6 12 55 67 13 60 73

1 RSUD Kota Tanjungpinang 8 10 1 19 2 3 5 24 139 163 26 142 168

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 0 12 0 12 21 138 159 6 19 25 27 157 184

3 RSUD Prov. Kepri 0 15 4 19 0 11 11 11 54 65 11 65 76

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 8 37 5 50 23 152 175 41 212 253 64 364 428

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 32 0 33 1 3 4 9 31 40 10 34 44

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 152,49 74,53 406,50 237,58

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 20 3 23 3 15 18 1 1 2 4 16 20

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 11 1 14 1 3 4 8 4 12 9 7 16

JUMLAH (KAB/KOTA) 37 169 9 215 29 178 207 71 303 374 100 481 581

Sumber: Bagian Umum dan Kepengawaian

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

b termasuk SLTA, D-I, dan D-III

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN

BIDAN DIII BIDAN JUMLAHSARJANA KEPERAWATAN

aPERAWAT

bNO UNIT KERJA JUMLAHDIV BIDAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 76

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER DAN

SARJANA FARMASI a

D-III FARMASI DAN

ASS APOTEKERD-IV/SARJANA GIZI

a DI DAN D-III GIZI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas Tanjungpinang 0 1 1 0 1 1 0 2 2 0 0 0 0 2 2 0 2 2

2 Puskesmas Batu 10 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 1 1 0 1 1

3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 1 1 0 1 1

4 Puskesmas Mekar Baru 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1

5 Puskesmas Kampung Bugis 0 1 1 0 1 1 0 2 2 0 0 0 0 3 3 0 3 3

6 Puskesmas Sei Jang 0 1 1 0 2 2 0 3 3 0 0 0 1 2 3 1 2 3

0 3 3 1 8 9 1 11 12 0 0 0 1 10 11 1 10 11

1 RSUD Kota Tanjungpinang 0 1 1 1 13 14 1 14 15 0 0 0 1 3 4 1 3 4

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 2 1 3 2 3 5 4 4 8 0 0 0 2 9 11 2 9 11

3 RSUD Prov. Kepri 1 4 5 1 2 3 2 6 8 0 2 2 0 2 2 0 4 4

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 6 9 4 18 22 7 24 31 0 2 2 3 14 17 3 16 19

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 1 1 3 1 4 3 2 5 0 0 0 0 1 1 0 1 1

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 9,42 32,84 20,92 3,43 23,96 13,51

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 2 2 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 3 4 2 2 4 3 5 8 0 0 0 0 1 1 0 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 15 19 10 29 39 14 44 58 0 2 2 4 26 30 4 28 32

Sumber: Bagian Umum dan Kepengawaian

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 77

TENAGA KESMAS TENAGA

SANITASI

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Puskesmas Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

2 Puskesmas Batu 10 1 1 2 0 0 0 1 1 2 0 0 0

3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1

4 Puskesmas Mekar Baru 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1

5 Puskesmas Kampung Bugis 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1

6 Puskesmas Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

2 3 5 0 0 0 2 3 5 0 5 5

1 RSUD Kota Tanjungpinang 3 3 6 1 0 1 4 3 7 0 1 1

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 3 1 4 0 0 0 3 1 4 2 0 2

3 RSUD Prov. Kepri 6 7 13 0 0 0 6 7 13 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 12 11 23 1 0 1 13 11 24 2 1 3

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 6 2 8 0 0 0 6 2 8 5 1 6

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 17,99 14,20 16,13 6,00 6,2 6,1

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 8 10 0 0 0 2 8 10 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 4 6 10 0 1 1 4 7 11 3 1 4

JUMLAH (KAB/KOTA) 26 30 56 1 1 2 27 31 58 10 8 18

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian

Keterangan: a termasuk S2 dan S3

b termasuk D-I

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a

D-III KESMAS b

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 78

ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Puskesmas Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Puskesmas Batu 10 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0

3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

4 Puskesmas Mekar Baru 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

5 Puskesmas Kampung Bugis 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 2 2 0 0 0

6 Puskesmas Sei Jang 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

1 5 6 0 1 1 0 0 0 1 6 7 0 0 0

1 RSUD Kota Tanjungpinang 1 5 6 3 4 7 1 2 3 5 11 16 1 1 2

2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 1 1 2 3 0 3 1 0 1 5 1 6 2 1 3

3 RSUD Prov. Kepri 0 5 5 1 2 3 0 0 0 1 7 8 0 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 11 13 7 6 13 2 2 4 11 19 30 3 3 6

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 11,14 22,19 16,57 2,57 2,66 2,62

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 2 4 0 0 0 0 0 0 2 2 4 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 19 25 7 7 14 2 2 4 15 28 43 3 4 7

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN

TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS

JUMLAH NO UNIT KERJA

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012

TABEL 79

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD Kota Tanjungpinang 80.515.274.067 96,41

a APBD Dinas Kesehatan 19.673.554.155 23,56

a. Belanja Langsung 15.460.026.139

b. Belanja Tidak Langsung 4.213.528.016

b APBD PKM Tanjungpinang 2.601.218.631 3,11

a. Belanja Langsung 218.540.000

b. Belanja Tidak Langsung 2.382.678.631

c APBD PKM Batu 10 2.626.219.467 3,14

a. Belanja Langsung 230.840.000

b. Belanja Tidak Langsung 2.395.379.467

d APBD PKM Melayu Kota Piring 1.908.772.571 2,29

a. Belanja Langsung 216.960.000

b. Belanja Tidak Langsung 1.691.812.571

e APBD PKM Mekar Baru 2.004.684.833 2,40

a. Belanja Langsung 226.208.000

b. Belanja Tidak Langsung 1.778.476.833

f APBD PKM Kampung Bugis 2.465.358.816 2,95

a. Belanja Langsung 406.772.400

b. Belanja Tidak Langsung 2.058.586.416

g APBD PKM Sei Jang 2.992.456.087 3,58

a. Belanja Langsung 200.450.000

b. Belanja Tidak Langsung 2.792.006.087

h RSUD 46.243.009.507 55,37

a. Belanja Langsung 25.613.179.304

b. Belanja Tidak Langsung 20.629.830.203

2 APBN : 2.593.960.000 3,11

- Jamkesmas 352.397.000 0,42

- Jampersal 1.466.843.000

- TP (BOK) 671.585.000 0,80

* Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang 118.450.000

* Pkm Tanjungpiang 100.400.000

* PKM Batu 10 72.800.000

* PKM Melayu Kota Piring 53.000.000

* Pkm MB 41.200.000

* PKM Kampung Bugis 67.600.000

* PKM Sei Jang 115.000.000

- Bantuan Penanggulangan TKI 47.685.000

- Program Perbaikan Gizi Masyarakat 55.450.000

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 401.179.590 0,48

- GF ATM TB Paru 60.309.000

- GF ATM HIV 340.870.590

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00

83.510.413.657 100,00

824.515.230.636

9,77

364.044,77

Sumber: Bagian Keuangan

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

KOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012