Profesi vs Okupasi

23
PROFESI VS OKUPASI IRA KUSUMAWATY

Transcript of Profesi vs Okupasi

Page 1: Profesi vs Okupasi

PROFESI VS OKUPASI

IRA KUSUMAWATY

Page 2: Profesi vs Okupasi

Okupasi

• Pelatihan mgk dilakukan sambil kerja• Lama pelatihan bervariasi• Tidak diperkenalkan nilai-nilai, kepercayaan dan

etik• Pekerjaan disupervisi• Orang yg terlibat sering berganti pekerjaan• Tgg gugat dilakukan kpd atasan

Page 3: Profesi vs Okupasi

Profesi

• Pendidikan dilakukan di sekolah atau universitas

• Pendidikan cukup lama• Nilai-nilai, kepercayaan dan etika

diajarkan sbg bag dr pendidikan• Bekerja secara otonom• Orang cenderung tdk suka berganti

pekerjaan• Tgg gugat dilakukan pd individu

Page 4: Profesi vs Okupasi

Konsep kriteria profesi (kriteria Kelly, 1981 yg dikembangkan dari kriteria Flexner)

• Pelayanan yang diberikan merupakan hal yang vital bagi kemanusiaan & kesejahteraan sosial

• Adanya badan pengetahuan khusus yang secara kontinyu tumbuh besar melalui riset

• Pelayanan meliputi aktivitas intelektual, responsibilitas individual (akuntabilitas) mendapat perhatian yang kuat

• Pelaksana profesi dididik dalam institusi tinggi

Page 5: Profesi vs Okupasi

Konsep kriteria profesi (kriteria Kelly, 1981 yg dikembangkan dari kriteria Flexner)

• Pelaksana profesi relatif independen & mengontrol kebijakan & aktivitas sendiri (otonomi)

• Pelaksana profesi dimotivasi oleh pelayanan (altruisme) & menyadari bahwa pekerjaan mereka mrp komponen penting dlm khdp mereka

• Terdapat kode etik sebagai arahan dan aturan bagi pelaksana

• Terdapat organisasi (asosiasi) yg mendukung standar praktik yg tinggi

Page 6: Profesi vs Okupasi

Penataan pendidikan keperawatan• Mempercepat proses

penumbuhan pendidikan keperawatan dalam sistem pendidikan tinggi nasional. Memantapkan jenjang dan jenis pendidikan, termasuk jenjang diploma III Kep, jenjang sarjana, dan jenjang pasca sarjana dan atau spesialis keperawatan

Page 7: Profesi vs Okupasi

Penataan pendidikan keperawatan• Mengendalikan dan membina

pelaksanaan pendidikan pd pusat-pusat pendidikan kep, dengan memberlakukan peraturan akreditasi institusi pendidikan keperawatan disertai dg standar pendidikan sesuai yg dituntut oleh profesi keperawatan

Page 8: Profesi vs Okupasi

Penataan pendidikan keperawatan• Mengembangkan lahan praktik

keperawatan, disertai dg terbinanya masyarakat profesional kep (proffesional Community) untuk pelaksanaan pengalaman belajar klinik (PBK) dan pengalaman belajar lapangan (PBL) yang benar bagi peserta didik

Page 9: Profesi vs Okupasi

Penataan praktik keperawatan

• Membina dan mengembangkan pelayanan/asuhan keperawatan profesional, belandaskan ilmu pengetahuan dan metode ilmiah, serta menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntutan

Page 10: Profesi vs Okupasi

Penataan praktik keperawatan

• Menyusun dan memberlakukan standar praktik keperawatan sehingga mutu asuhan keperawatan kepada masyarakat secara profesional dapat dipertanggungjawabkan

• Dengan demikian praktik keperawatan diakui dan diterima sbg suatu bentuk asuhan yang mandiri & profesional

Page 11: Profesi vs Okupasi

Penataan praktik keperawatan

• Mensosialisasikan “makna asuhan keperawatan profesional” di masyarakat perawat dan masyarakat luas, serta menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntunan dalam melaksanakan praktik keperawatan

Page 12: Profesi vs Okupasi

Penataan pendidikan keperawatan berkelanjutan

• Mengembangkan pola pendidikan berlanjut dan mapan, menjangkau sebagian besar masyarakat, dimungkinkan utk

• dilaksanakan secara benar & berkelanjutan oleh perawat sendiri, serta mutu pendidikan dpt dikendalikan, dipertanggungjawabkan & diakui

Page 13: Profesi vs Okupasi

Penataan pendidikan keperawatan berkelanjutan

• Menyusun paket-paket program pendidikan berlanjut yg disesuaikan dg tkt kemampuan penerimaan dari para peserta pendidikan, dgn menekankan pada perkembangan iptek kep serta tuntutan kebutuhan pelayanan / asuhan keperawatan, menuju pd profesionalisasi praktikkeperawatan

Page 14: Profesi vs Okupasi

Penataan pendidikan keperawatan berkelanjutan

• Menumbuhkembangkan kemampuan untuk melaksanakan pendidikan keperawatan berlanjut secara berkala dan terus-menerus di berbagai tempat yang memerlukan

Page 15: Profesi vs Okupasi

Penataan Organisasi Profesi Keperawatan

• Membina organisasi profesi sehingga mampu melaksanakan fungsi dan tanggungjawabnya sebagai organisasi profesi seperti pengembangan asuhan keperawatan, pengembangan pendidikan keperawatan dan pengembangan iptek keperawatan

Page 16: Profesi vs Okupasi

Penataan Organisasi Profesi Keperawatan

• Meningkatkan kemampuan organisasi profesi keperawatan shg mampu melaksanakan pendidikan keperawatan berkelanjutan, menyusun standar pendidikan keperawatan, menyusun standar pelayanan dan praktik keperawatan, melaksanakan legislasi praktik keperawatan

Page 17: Profesi vs Okupasi

Penataan Organisasi Profesi Keperawatan

• Membina organisasi profesi keperawatan sehingga mampu ‘mengangkat” keperawatan mencapai dan mendapat pengakuan sbg suatu profesi, dan memlihara kesejahteraan anggota

Page 18: Profesi vs Okupasi

Penataan Organisasi Profesi Keperawatan

• Membina organisasi profesi keperawatan sehingga mampu mengendalikan proses profesionalisasi keperawatan, yang merupakan proses berubah jangka panjang dan terus-menerus

Page 19: Profesi vs Okupasi

Penataan sistem untuk perkembangan keperawatan

• Desiminasi pengertian keperawatan profesional serta lingkup, peran, fungsi dan tanggung jawabdan kewenangan profesi keperawatan kepada masyarakat luas, dan para penyusun kebijakan/pengambil keputusan, terutama masyarakat perawat

Page 20: Profesi vs Okupasi

Penataan sistem untuk perkembangan keperawatan

• Menciptakan kesempatan atau peluang bagi profesi keperawatan sehingga proses profesionalisasi dapat berjalan terarah dan lancar tanpa hambatan yang berarti

Page 21: Profesi vs Okupasi

Penataan sistem untuk perkembangan keperawatan

• Memberikan batnuan mengatasi kendala dan memacu potensi untuk mempercepat proses profesionalisasi keperawatan, termasuk menetapkan serta memberlakukan peraturan perundang-undangan yang diperlukan

Page 22: Profesi vs Okupasi

Penataan sistem untuk perkembangan keperawatan

• Mempercayakan kepada perawat untuk melaksanakan proses profesionalisasi keperawatan, sehingga diperoleh pengakuan oleh masyarakat

Page 23: Profesi vs Okupasi

Apakah Keperawatan merupakan Profesi Bantuan (Helping Profession)?

• Profesi bantuan (Helping profession) adalah profesi/pekerjaan yg bertujuan utama dan semata-mata utk membantu orang lain (klien)

• Pelayanan thd personal mrp pusat dari praktik profesi serta gaji bukan mrp hal yang penting bagi profesi ini

• Profesi ini mengutamakan orang lain & berperan dlm pelayanan kehidupan sosial