Prof. Suyanto, Ph · 2019-01-25 · di Ruang Sidang Utama Rektorat Tanggal 25 Januari 2019. ......

37
Prof. Suyanto, Ph.D (Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta) Dipresentasikan Dalam Forum Studium Generale Dengan Tema Inovasi Pembelajaran Menunju LPTK Unggul”, Untuk Seluruh Dosen-Dosen UNY, Diselenggarakan di Ruang Sidang Utama Rektorat Tanggal 25 Januari 2019.

Transcript of Prof. Suyanto, Ph · 2019-01-25 · di Ruang Sidang Utama Rektorat Tanggal 25 Januari 2019. ......

Prof. Suyanto, Ph.D(Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)

Dipresentasikan Dalam Forum Studium Generale Dengan Tema “Inovasi Pembelajaran

Menunju LPTK Unggul”, Untuk Seluruh Dosen-Dosen UNY, Diselenggarakan

di Ruang Sidang Utama Rektorat Tanggal 25 Januari 2019.

The Fourth Industrial Revolution

:

1. Complex problem solving

TOP 10 SKILLS IMPORTANT IN THE WORKFORCE

2. Coordinating with Others

3. People Management

4. Critical Thinking

5. Negotiation 6. Quality Control

8. Judgment and Decision Making

7. Service Orientation

9. Active Listening

10. Creativity

202020151. Complex

problem solving

2. Critical Thinking

3. Creativity 4. People Management

5. Coordinating with Others

6. Emotional Intelligence

7. Judgment and Decision Making

8. Service Orientation

9. Negotiation

10. Cognitive flexibility

Sumber: World Economic Forum.3

4

Inovasi : semua jenis tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki

dan meningkatkan unjuk kerja dan/atau kualitas dari semua bentuk

kegiatan dan produk kegiatan, baik berupa peranti keras (hardware)

maupun peranti lunak (software).

Peranti keras : segala jenis peralatan/perangkat, benda, dlsb. yang

bisa dilihat dan diraba secara kasat mata. Contoh : komputer, mobil,

mesin, alat sekolah, alat dapur, sound system, untai elektronika,

peralatan laboratorium, dlsb.

Peranti lunak : segala jenis program, sistem, metoda, cara, dan

proses yang pada umumnya tidak bisa diraba secara kasat mata.

Contoh : program komputer, sistem perbankan, metoda pengukuran,

proses pendidikan, cara belajar-mengajar, dlsb.

Apa Itu Inovasi ?

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

5

Karena :

Tuntutan zaman bahwa besok harus lebih baik

dari hari ini, dan hari ini harus lebih baik dari

kemarin !

Mengapa Harus Bersikap Inovatif ?

Artinya :

Segala sesuatu harus selalu diperbaiki terusmenerus tanpa henti.

Konsekuensinya :

Siapapun juga harus bersedia berpartisipasi dalam memperbaiki kualitaskehidupan di segala bidang.

Jadi : siapapun juga harus mau dan mampu bersikap inovatif

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

6

Bagaimana kalau tidak mauatau tidak mampu ???

Akan terjadi seleksi alam : siapa lemah, dia akan kalah !!

Bagi yang kalah, mereka akan “terpinggirkan”, tersingkir

dari arena perjuangan hidup karena selalu bersikap

apatis, masa-bodoh, semau gue, malas, bebal, dan

ceroboh.

Bagi yang “menang”, mereka akan selalu memegang

peranan penting di arena perjuangan hidup karena akan

selalu bersikap kritis, dinamis, rajin belajar tentang

apapun juga, teliti, dan sukses.

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

7

Ada fakta penting :

Distribusi normal standar kesuksesan hidup

Ekstrim sukses

Sangat sukses

Sukses

Biasa-biasa saja

Kurang sukses

Gagal

Ekstrim gagal

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

8

Langkah-Langkahnya :

Memahami cara berpikir inovatif/ kreatif.

Memahami metoda untuk membangkitkan daya

inovasi/kreasi.

Memahami sikap negatif yang bisa menghalangi daya

inovatif/kreatif.

Memahami sikap positif yang bisa mendorong daya

inovatif/kreatif

Untuk menjadi “Si Sukses”, bekal “plus”mutlak harus dimiliki.

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

9

McCarthy (1998) membuat pembagian fungsi kerja otak

menjadi dua belahan hemisfir : otak kiri dan otak kanan.

Karakteristik kedua belahan ini :

OTAK KIRI

Berpikir logis

Berpikir berurutan/sekuensial

Berpikir rasional

Berpikir analitis

Berpikir obyektif

Pola berpikir kritis

Mengamati sesuatu sebagai

bagian-bagian

OTAK KANAN

Berpikir acak

Berpikir intuitif/naluriah

Berpikir holistik/menyeluruh

Berpikir sintesis

Berpikir subyektif

Pola berpikir kreatif

Mengamati sesuatu sebagai

keutuhan yang bulat

Berpikir Inovatif/Kreatif

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

10

v Kebanyakan orang (> 80%) cenderung memilih salah satu

gaya berpikir di atas, dan hanya sebagian kecil (< 20%) yang

mampu mengintegrasikan kedua gaya.

v Celakanya : sistem pendidikan saat ini cenderung

menekankan proses belajar mengajar (PBM) yang

menuntut penggunaan gaya berpikir otak kiri saja !

Sayangnya........

• Penyebabnya : mata pelajaran/kuliah lebih banyak terfokus pada hal-hal yang menuntut berpikir logis, analitis, dan akurat. Padahal, kreatifitas justru terletak pada otak kanan !

• Seorang problem solver, harus bisa mengintegrasikan kedua gaya berpikir ini dengan baik.

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

11

Perbandingan antara dua jenis cara berpikir (Robert Harris, 1998 ):

• otak kiri

• konvergen

• vertikal

• terfokus

• objektif

• jawaban hanya satu

• analitis

• verbal

• linier

• otak kanan

• divergen

• lateral/horisontal

• difus (menghambur)

• subjektif

• salah satu jawaban

• generatif

• visual

• asosiatif, integratif

Berpikir InovatifBerpikir Kritis

Dalam problem solving, diperlukan kedua jenis cara berpikir ini.

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

12

Ada banyak definisi . . . . .

Stenberg dan Lubart, 1995 :

Kreatifitas adalah menginventasikan kecakapan dan ikhtiar

individu ke dalam gagasan yang baru dan berkualitas tinggi

Apa itu Kreatifitas ?

Howard Gardner, 1998 :

• Kreatifitas adalah kecakapan individu dalam memecah-kan masalah, menghasilkan produk dan mengajukanserangkaian pertanyaan baru dan unik yang berbeda dariyang pernah diajukan orang lain.

• Kreatifitas adalah kecakapan menangani masalah-masalah baru yang ditunjukkan lewat mengamatikejadian-kejadian bermasalah yang belum terpikirkanoleh orang lain.

Torrance, 1999 :

Kreatifitas adalah proses menciptakan ide/gagasan/ hipotesis serta mengkomunikasikan hasilnya.

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

13

Definisi 1 :

Kreatifitas adalah kemampuan membayangkan

atau menemukan sesuatu yang baru.

Ini dibuktikan dengan daya kreatifitas yang terdapat pada semua kanak-kanak. Pada orang dewasa, kreatifitas seringkali tertekan oleh pendidikan standar yang diperoleh. Tetapi, sebenarnya kemampuan ini tetap ada dan bisa dibangunkan kembali !

Pada dasarnya : semua orang secara substansial memiliki kemampuan kreatif sejak lahir

Berupa kemampuan untuk membangun ide-ide baru dengan cara : mengkombinasikan, mengubah, atau menerapkan kembali ide-ide yang sudah ada.

Tiga definisi kreatifitas dari Robert Harris, 1998 :

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

14

Definisi 2 :

Kreatifitas adalah sikap : mampu menerima

perubahan dan pembaruan, sudi/mau untuk

bermain dengan ide-ide dan kemungkinan-

kemungkinan, fleksibilitas dalam cara

memandang, kebiasaan menikmati hal-hal

yang baik, sambil mencari jalan untuk

memperbaiki hal tersebut.

Contoh :

Di Jepang, tomat dibentuk sejak masih

menempel di pohonnya menjadi

menyerupai apel, jeruk, atau bahkan

berbentuk kotak, hati, jantung, dll.

Tujuannya, agar konsumen tertarik.

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

15

v Definisi 3 :

Kreatifitas adalah sebuah proses. Orang yang kreatif adalah

pekerja keras, dan secara kontinyu memperbaiki ide-ide dan

solusi-solusi dengan membuat perubahan-perubahan gradual

dan perbaikan-perbaikan pekerjaan mereka.

v Mitos :

Proses kreatif haruslah sesuatu yang

sedemikian menakjubkan sehingga dalam

sekejap bisa menghasilkan sebuah benda

hebat.

v Yang lebih realistis :

Untuk memanfaatkan suatu penemuan baru (hasil

dari berpikir kreatif) masih diperlukan perbaikan-

perbaikan secara gradual.

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas

Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui

pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3

dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:

- Observing [mengamati]- Questioning [menanya]- Associating [menalar]- Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring]

Personal

Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based

learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning

Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)

Sumber: Kemdikbud16

17

t Ilmu pengetahuan

t Intelijensi

t Gaya berpikir (thinking styles)

t Karakteristik kepribadian tertentu

t Motivasi

t Lingkungan yang mendukung

Sumber pembangkit kreatifitas (Hetherington dan Parke, 1999)

Dalam problem solving, motivasi terkuat yang bisa menjadi sumber pembangkitan kreatifitas adalah faktor masalah.

Tingkat intelejensi, sayangnya, tidak selalu berkaitan langsung dengan kemampuan berinovasi/berkreasi.

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

18

l Orang jenius : mampu menyelesaikan

masalah yang diberikan kepadanya

dengan cepat. Sayangnya, seringkali ia

sulit mengenali masalah yang belum

tampak ke permukaan.

Fakta :

orang jenius cenderung tidak kreatif…

l Orang yang inovatif/kreatif :

justru jarang yang pandai/jenius,

tetapi ia mampu mengenali

masalah dan mendefinisikannya.

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

19

1. Evolusi :

Metoda perbaikan dengan cara peningkatan secara gradual.

Ide baru dibangkitkan dari ide sebelumnya

Solusi baru didasarkan pada solusi sebelumnya

Membuat sesuatu lebih baik (walau sedikit) dari yang

sebelumnya.

Metoda-Metoda Inovatif/Kreatif

Kebanyakan benda, sistem, metoda, yang ada saat ini dibangun dengan metoda evolusi dalam waktu yang panjang. Hasil evolusi bisa saja sangat berbeda dari asal-usulnya.

Contoh : mobil, pesawat terbang, kereta api, komputer, dlsb.

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

20

Contoh :

Menggabungkan ide sebuah radio dengan ide teletext

memberikan ide baru : sebuah radiotext.

Menggabungkan ide telepon dan ide komputer

memberikan ide baru : smartphone dan PDA.

Menggabungkan ide perdagangan dan internet

memberikan ide baru : e-business, e-commerce,

e-banking, e-payment, dll.

2. Sintesis :

Dua atau lebih ide yang ada digabungkan

ke dalam satu ide (baru) yang lain.

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

21

3. Revolusi :

Seringkali ide baru yang terbaik benar-benar berbeda dari

pendahulunya.

Contoh :

Devais elektronik dari semikonduktor adalah

sama sekali berbeda dibanding pendahulunya

(tabung hampa), walau fungsinya tepat sama

(dengan perbaikan unjuk kerja yang sangat

berarti).

Layar LCD dari bahan kristal cair

menggantikan layar tabung hampa

sehingga mengubah tampilan dan dimensi

pesawat TV serta monitor komputer menjadi

jauh lebih tipis dan ringan.Sumber: Agus Triyono, UDINUS

22

4. Mengubah Arah :

Banyak terobosan kreatif terjadi saat perhatian dialihkan

dari satu sudut pandang ke sudut pandang lainnya. Sering

disebut dengan keinsyafan kreatif. Jika sebuah solusi gagal

untuk bekerja, alihkan ke kemungkinan solusi lainnya.

Contoh :

Seorang staf peneliti 3M membuat formula lem yang “gagal”karena walaupun bisa menempelkan kertas, tetapi sangat

mudah dilepas kembali. Ternyata, lem itu justru cocok untuk

digunakan sebagai non permanent glue alias “paste it” !

Di sinilah prinsip penyelesaian masalah (problem solving)

secara nyata bisa terjadi, karena tujuan dari metoda ini

adalah untuk menyelesaikan masalah, dan bukan untuk

mengimplementasikan penyelesaian tertentu.

Sumber: Agus Triyono, UDINUS

Perubahan Pola-Pikir

Linier Lateral Radian

What is Mindset ?

Kumpulan kepercayaanyang akan menentukanreaksi dan pemaknaan

seseorang terhadapsituasi.

24Sumber: Djohan Yoga

Types of Mindset

Fixed

• Talenta

• Takdir

• Menghindar

Growth

• Belajar

• Usaha

• Menerima

Brain Dominance

Attitude

Behavior

Character

Habits

Mindset

Where do Mindset come from ?

New Habit

New Mindset

New Result

•27

1.Leadership2.Digital literacy3.Communication4.Emotional intelligence5.Entrepreneurship6.Global citizenship7.Problem-solving8.Team-working

Sumber: Pearson-Learning Curve Report 2014

CreativityCritical thinking CommunicationColaboration

“The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those

who cannot learn, unlearn, and relearn.”(AlvinToffler)

New Definition of Illiterate in the 21st Century

GOOD STUDENTS ARE READY TO ENGAGE IN LIFE-LONG LEARNING 29

• Melakukanhal-halyang SAMA

Iterasi

• Melakukanhal-halyang BARU

Inovasi• Melakukan hal-hal

secara BERBEDA sehingga yang lain menjadi USANG

Disrupsi

Kreatifitas

Teknologi

Sumber: Djohan Yoga

31

How Do We Define Generations?

Generation Traditionalists Baby Boomers Gen XGen Y –(Millennials) Gen Z

Birth Years1928-1945 1946-1964 1965-1979 1980-1995 1996-??

Current Ages72+ 53-71 38-52 22-37 21 and

under

Source: BCIT – British Columbia Institute of Technology

32

• Use the student voice to narrate and promote

• By students, for students

• Content must be:– Short and to the point

– Inspiring

– Informational

– Amusing

– Useful

– Critical

So, How Do We Engage Them?

Source: BCIT – British Columbia Institute of Technology

Table of Thinking – Milenial HOTSKrulik & Rudnick

BloomOrisinil

BloomRevisi

Presseisen “HOTS”

recall Pengetahuan Mengingat

basic Pemahaman Memahami

Penerapan Menerapkan

critical Analisis Menganalisis • Berpikir kritis;• Berpikir kreatif;• Pemecahan

masalah;• Pembuatan

keputusan

creative Sintesis Mengevaluasi

Evaluasi Mencipta

Sumber: Dit.PSMA-Kemdikbud33

KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

o BERPIKIR KRITIS

o BERPIKIR KREATIF

o PEMECAHAN MASALAH

o PEMBUATAN KEPUTUSAN

HOTMILENIAL

Sumber: Dit.PSMA-Kemdikbud 34

35

PEMBELAJARAN ERA DISRUPSI

DosenProfesional

Abad 21

PendidikanEra Global

yang Kompetitif

Proses Belajar – Mengajar:

To Describe;

To Explain;

To Illustrate;

To Demonstrate;

To Inspire;

Dosen: faktor utama dalammenentukan keberhasilanproses belajar-mengajar : aspek - Learning to Learn.

W.I.S.E. MODEL – Map for the Process of changeW.I.S.E. Model – Wholistic Integrated Science & Education Research Institute

21st Century: Learning to Transform

1

2

3

45

6

7

8

Learning To BeReflective Thinking

AWARENESS

Learning To CreateCreative Thinking

VISION

Learning To CareRelational ThinkingUNDERSTANDING

Learning To Live TogetherHarmonious Thinking

VALUES

Learning To LeadStrategic Thinking

PRINCIPLES

Learning To KnowCritical Thinking

KNOWLEDGE

Learning To Learn Grow, Develop

Constructive ThinkingETHICS

Learning To DoApplied Thinking

SKILLS36

37