Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf ·...

19
S yair Burung Simbangan berisi cerita yang sangat fantastis. Menceritakan beberapa tokoh yang saling berebut pangaruh di alam jagat raya. Tokoh protagonis adalah Manik Suntana dan putranya Raden Sunting Melayang. Pangkal perseteruan adalah perempuan. Tokoh antagonis adalah Indra Giri, Raden Wijaya Karti, dan Ismaya Peri. Di dalam cerita ini, perempuan dianggap sebagai mutiara berharga yang dipere- butkan oleh kaum laki-laki perkasa. Seorang istri wajib membantu suami yang tengah berjuang untuk memperoleh istri yang baru lagi. Seorang istri tidak memasalahkan akan dimadu suaminya karena memiliki suami yang memiliki istri yang banyak, terlebih istri-istri itu diperoleh dari peperangan yang sengit merupakan prestise yang sangat membanggakan. Di antara tujuan penulisan buku ini adalah agar masyarakat pembaca mengetahui bahwa sastra lama yang ditulis dengan aksara Arab-Melayu tidak semuanya bernuansa Islam, tetapi juga bernuansa Hindu, dan lain-lain. Karena Syair Burung Simbangan bernuansa India-Hindu, maka nilai-nilai yang ada di dalam isi syair itu dipenuhi pula oleh nilai-nilai ajaran agama Hindu. Diharapkan, setelah membaca isi buku ini, pembaca juga akan mengenali ajaran-ajaran atau nilai-nilai India-Hindu Lama dan menjadikannya sebagai referensi kajian bandingan sastra India- Hindu dan sastra Islam. Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D. Penerbit Pustaka Pelajar Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta 55167 e-mail:[email protected] 9 786022 297109 Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D. Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D., adalah guru besar FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pernah menjadi Dekan FKIP Unlam (1999—2007) dan sebagai Pemimpin Proyek Penelian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Pendidikan dalam bidang Bahasa dan Sastra diperolehnya dari berbagai perguruan nggi. Menyelesaikan Sarjana Muda (B.A.) di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Sarjana (Drs.) di IKIP Malang (sekarang U.M. Malang), Pascasarjana (M.Pd.) di Universitas Lambung Mangkurat, dan S3 (Ph.D.) di Universi Utara Malaysia, Kedah, Darul Aman dalam bidang Applied Linguics.

Transcript of Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf ·...

Page 1: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

Syair Burung Simbangan berisi cerita yang sangat fantastis.

Menceritakan beberapa tokoh yang saling berebut

pangaruh di alam jagat raya. Tokoh protagonis adalah

Manik Suntana dan putranya Raden Sunting Melayang. Pangkal

perseteruan adalah perempuan. Tokoh antagonis adalah Indra

Giri, Raden Wijaya Karti, dan Ismaya Peri. Di dalam cerita ini,

perempuan dianggap sebagai mutiara berharga yang dipere-

butkan oleh kaum laki-laki perkasa. Seorang istri wajib membantu

suami yang tengah berjuang untuk memperoleh istri yang baru

lagi. Seorang istri tidak memasalahkan akan dimadu suaminya

karena memiliki suami yang memiliki istri yang banyak, terlebih

istri-istri itu diperoleh dari peperangan yang sengit merupakan

prestise yang sangat membanggakan.

Di antara tujuan penulisan buku ini adalah agar masyarakat

pembaca mengetahui bahwa sastra lama yang ditulis dengan

aksara Arab-Melayu tidak semuanya bernuansa Islam, tetapi juga

bernuansa Hindu, dan lain-lain. Karena Syair Burung Simbangan

bernuansa India-Hindu, maka nilai-nilai yang ada di dalam isi syair

itu dipenuhi pula oleh nilai-nilai ajaran agama Hindu. Diharapkan,

setelah membaca isi buku ini, pembaca juga akan mengenali

ajaran-ajaran atau ni lai-ni lai India-Hindu Lama dan

menjadikannya sebagai referensi kajian bandingan sastra India-

Hindu dan sastra Islam.

Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.

Penerbit Pustaka PelajarCeleban Timur UH III/548

Yogyakarta 55167e-mail:[email protected]

9 786022 297109

Prof. D

rs. H. R

ustam Eff

endi, M.P

d., Ph.D

.Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D., adalah guru besar FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pernah menjadi Dekan FKIP Unlam (1999—2007) dan sebagai Pemimpin Proyek Peneli�an Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Pendidikan dalam bidang Bahasa dan Sastra diperolehnya dari berbagai perguruan �nggi. Menyelesaikan Sarjana Muda (B.A.) di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Sarjana (Drs.) di IKIP Malang (sekarang U.M. Malang), Pascasarjana (M.Pd.) di Universitas Lambung Mangkurat, dan S3 (Ph.D.) di Universi� Utara Malaysia, Kedah, Darul Aman dalam bidang Applied Lingui�cs.

Page 2: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

iiiSastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.

SASTRA BANJAR PENGARUH INDIA-HINDU

SYAIR BURUNG SIMBANGAN(STRUKTUR DAN NILAI BUDAYA)

Page 3: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

iv Prof. Drs . H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.

SASTRA BANJAR PENGARUH INDIA-HINDU

SYAIR BURUNG SIMBANGAN

(STRUKTUR DAN NILAI BUDAYA)

Penulis

Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.

Desain Cover & Isi

Dimaswids

Cetakan I, September 2018

Penerbit

Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI)

Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta

Telp. 0274 381542, Faks. 0274 383083 E-

mail: [email protected]

Bekerja sama dengan

Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

FKIP, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin

ISBN: 978-602-229-780-2

Page 4: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

vSastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, buku yang berjudul Syair Burung Simbangan (Struktur dan Nilai Budaya) telah selesai dikerjakan. Syair Burung Simbangan merupakan naskah sastra lama

yang bergenre mite. Naskah ini tersimpan di museum Lambung Mangkurat Banjarmasin dengan nomor 2825. Fisik naskah ini sudah mulai rusak karena umurnya yang sudah sangat tua. Diperkirakan naskah ini ditulis sekitar tahun 1800-an atau awal 1900-an. Perkiraan ini didasarkan pada aksara yang digunakan untuk menulis dan kertas yang digunakan oleh penyair untuk menuliskan syairnya.

Aksara yang digunakan oleh penyair adalah aksara Arab. Aksara Arab populer di Banjarmasin setelah kedatangan Syekh Arsad Al Banjari (1710-1812) dari tanah suci tahun 1772 M. Syekh Arsyad Al Banjari dikenal sebagai ulama Banjar yang luas dan dalam ilmu pengetahuannya, baik pengetahuan agama maupun pengetahuan lainnya. Semua ilmu itu beliau peroleh dari guru-guru beliau di Mekah dan Madinah (tiga puluh tahun berada di Mekah, lima tahun di Madinah). Melalui dakwah beliau yang bermula di kampung Dalam Pagar dan seterusnya menyebar ke berbagai kampung di Hulu Sungai, masyarakat Banjar dapat mendalami agama Islam dan mendapat pengetahuan baru, yakni tulis-menulis

Page 5: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

xiSastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR — vDAFTAR ISI — xi

BAB I. PENDAHULUAN — 1

BAB II. KAJIAN PUSTAKA — 72.1 Naskah dan Isi Naskah — 72.2. Syair, Isi Syair, dan Sejarah Syair — 172.3 Struktur Karya Sastra — 24

BAB III. METODE PENELITIAN — 333.1 Jenis dan Rancangan Penelitian — 333.2 Data dan Sumber Data — 343.3 Teknik Pengumpulan Data 343.4 Analisis Data — 35

BAB IV. HASIL PENELITIAN — 374.1 Alur Syair Burung Simbangan — 374.2 Tokoh Cerita Syair Burung Simbangan — 1934.3 Latar Syair Burung Simbangan — 215

Page 6: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

xii Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.

BAB V. TEMA DAN AMANAT — 229

BAB VI. NILAI BUDAYA DAN KARAKTER TOKOH — 2336.1 Nilai Budaya — 336.2 Karakter Tokoh Syair Burung Simbangan — 245

BAB VI SIMPULAN — 263

DAFTAR RUJUKAN — 267

LAMPIRAN IDAFTAR KOSA KATA BAHASA BANJAR — 271

LAMPIRAN IISIMPULAN ISI CERITA — 279

BIODATA PENULIS — 293

Page 7: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

1Sastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

BAB I.

PENDAHULUAN

Salah satu khazanah sastra Banjar adalah naskah dan teks yang berupa cerita serta kandungan intrinsik dan ekstrinsik yang ada di dalam naskah itu. Teks mengacu ke kandungan naskah

yang bersifat abstrak. Teks tersimpan di dalam naskah (Sudjiman, 1995:11). Naskah Banjar dapat dibedakan berdasarkan jenis tulisan dan wujud tampilan naskah. Dilihat dari jenis tulisan, maka naskah dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni naskah berjenis tulisan Jawi dan naskah berjenis tulisan latin (Yunani). Dilihat dari wujud tampilan naskah, maka naskah dapat dibedakan menjadi dua macam pula, yakni naskah yang berupa lembaran-lembaran kertas bertulisan tangan dan naskah yang telah menggunakan jasa percetakan atau naskah tercetak. Berdasarkan kenyataan keberadaan naskah yang telah diuraikan di atas, maka naskah (manuscript) didefinisikan oleh Sudjiman (1990:54) sebagai karangan yang ditulis tangan atau bisa juga diartikan sebagai karangan yang ditulis tangan dan atau diketik sebagai dasar untuk mencetaknya.

Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan menyimpan banyak sekali naskah. Sebagian besar naskah itu belum dijamah oleh para peneliti. Naskah yang tersimpan di dalam Museum Lambung Mangkurat sebanyak 148 buah yang terdiri dari 9 buah

Page 8: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

7Sastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

BAB II.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah, syair, dan strutur sebuah cerita.

2.1 Naskah dan Isi Naskah

Naskah dan teks merupakan objek penelitian filologi. Filo-logi adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan kerohanian suatu bangsa dan kekhususannya atau menyelidiki kebudayaan berdasarkan bahasa dan kesusastraannya (Suryani, 2012:2). Sudah merupakan ketentuan ilahi bahwa tidak pernah ada yang kekal di dunia, termasuk manusia. Walau demikian, manusia boleh tidak ada lagi karena pergantian zaman dan generasi, namun, karena mereka meninggalkan peninggalan tertulis (naskah) dan atau nontertulis (folklor), seperti tradisi lisan yang bersifat verbal dan nonverbal, maka jejak kebudayaan mereka, dari masa ke masa, tetap dapat terlihat dan terpahami oleh generasi sesudahnya. Dari naskah dan atau folklor peninggalan mereka, generasi masyarakat sekarang dapat melihat dan mewarisi nilai-nilai kemanusiaan, ke rohanian, pandangan hidup, keterampilan, dan warisan lain yang patut diketahui dan diteladani. Sangat disayangkan, karena

Page 9: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

33Sastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

BAB III.

METODE PENELITIAN

Dalam bagian ini akan dibicarakan beberapa hal yang berkenaan dengan pertanggungjawaban pelaksanaan penelitian. Hal-hal itu meliputi (i) jenis dan rancangan

penelitian, (ii) data dan sumber data, (iii) teknik pengumpulan data, dan (iv) analisis data.

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian etnografi, yaitu jenis penelitian di bawah naungan penelitian kualitatif. (Emzir, 2012:18) mengemukakan etnografi adalah sebuah metode penelitian yang bermanfaat dalam menemukan pengetahuan yang tersembunyi dalam suatu budaya atau komunitas. Moleong (2012:22) mengemukakan etnografi adalah usaha menguraikan kebudayaan atau aspek-aspek kebudayaan. Dengan demikian, seorang peneliti etnografi harus dapat memahami dan merasakan getar budaya dan makna budaya yang terpancar dalam data penelitian. Makna budaya hanya dapat diketahui oleh etnik pemilik budaya dan atau oleh peneliti etnografi. Makna budaya mencakup beberapa hal, di antaranya gambaran sikap, pengetahuan, nilai-nilai, serta kepercayaan yang diyakini sebagai warisan yang ideal dari

Page 10: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

37Sastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

BAB IV.

HASIL PENELITIAN

4.1 Alur Syair Burung Simbangan

Untuk mengetahui bagaimana struktur mite Syair Burung Simbangan, peneliti terlebih dahulu mengelompokkan bait-bait syair ke dalam kelompok-kelompok urutan

kejadian. Kelompok urutan kejadian adalah kejadian atau peristiwa yang dapat disatukan atau dikumpulkan menjadi satu kesatuan peristiwa. Dalam syair ini, satu kelompok kejadian/peritiwa bisa terjadi dalam dua bait atau bahkan ada kelompok kejadian yang terjadi dalam berpuluh-puluh bait.

Urutan kejadian Syair Burung Simbangan sebagai berikut.1. Manik Suntana terbang menuju negerinya setelah lama bersama

Ajar Susunan. Dalam perjalanan pulang, dia terlewati negeri Pasir Sigara. Di negeri itu, Manik Suntana melihat ratusan ribu orang mengarahkan panahnya ke arah Naga Salira Burung Simbangan yang berada di tengah lautan. Tidak satu pun anak panah yang dilepaskan tepat mengenai Burung Simbangan (bait 1 s.d. 5).

Page 11: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

229Sastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

BAB V.

TEMA DAN AMANAT

Bab ini akan membicarakan dua hal, yakni tema, amanat dalam Syair Burung Simbangan. Tema merupakan hal yang paling pokok, terutama bagi seorang pengarang. Tema

menjadi bingkai yang “mengurung” pengarang dalam membuat dan mengkreasi satu cerita. Fakta, kontemplasi, dan imajinasi, dibatasi oleh sebuah tema. Dengan tema, sebuah cerita tidak mengambang terlalu jauh dan si pencerita dapat dengan mudah menyelesaikan ceritanya. Dengan demikian, tema, disamping memudahkan si Pencerita dalam bercerita, tetapi juga dapat menjadikan satu cerita lebih menarik dan gampang diapresiasi oleh pembaca atau penik-matnya. Pengarang dapat leluasa mengembangkan imaji nasinya di dalam bingkai itu namun dia juga tidak boleh ke luar dari bingkai itu terlalu jauh. Ke luar dari bingkai tema berarti cerita itu telah bergerak ke sana-ke mari sehingga tidak membentuk satu kesatuan cerita. Ke luar dari bingkai tema terlalu jauh pasti akan meyulitkan pendengar dan atau pembaca memahami cerita itu.

Syair Burung Simbangan mempunyai satu tema utama atau tema mayor, yakni tema untuk seluruh cerita dan empat tema tambahan atau tema minor. Empat tema minor adalah tema yang menjadi dasar cerita pada anak-anak cerita. Seperti yang telah diuraikan pada

Page 12: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

233Sastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

BAB VI.

NILAI BUDAYA DAN KARAKTER TOKOH

6.1 Nilai Budaya

Nilai budaya berhubungan erat dengan amanat cerita. Amanat selalu tidak bertentangan dengan nilai budaya. Nilai budaya adalah sebuah keyakinan akan nilai dari

sebuah produk budaya, baik produk itu berupa benda, tingkah laku, atau pola pikir suatu masyarakat. Rafiek (2011:79) mengemukakan nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Dengan demikian, semua aktivitas masyarakat menghendaki nilai agar apa yang dilakukannya dapat memuaskan dirinya dan orang lain. Amanat mengajarkan agar seseorang harus bersikap ksatria dan tidak angkuh. Manik Suntana tidak ksatria. Indra Giri angkuh dengan kesaktian yang diperolehnya dari bertapa. Karena itu, mereka terpaksa harus menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupannya.

Syair Burung Simbangan merupakan karya sastra lama zaman Hindu atau setidaknya zaman peralihan Hindu ke Islam. Karena itu, syair ini sarat dengan nilai-nilai yang bernuansa agama Hindu

Page 13: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

263Sastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

BAB VI

SIMPULAN

Syair Burung Simbangan diperkirakan berasal dari India dan bernuansa agama Hindu. Djamaris, dkk. (1989:3) menge-mukakan beberapa ciri sastra yang berasal dari India, yakni

(i) terdapat benda-benda keramat yang digunakan oleh tokoh cerita, seperti senjata sakti, kemala hikmat, batu ajaib, dan lain-lain, (ii) terdapat tokoh raksasa atau binatang yang menawan putri raja, (iii) adanya burung garuda yang membinasakan negeri, (iv) adanya sayembara untuk memilih suami, (v) terdapat tokoh yang bertapa untuk mendapatkan kesaktian, dan (vi) adanya cerita tentang tokoh yang telah mati namun dapat hidup kembali.

Enam ciri cerita India di atas terefleksi ke dalam cerita Syair Burung Simbangan. Syair Burung Simbangan dimulai dengan sayembara yang diadakan oleh Maharaja Pasir Sigara. Sayembara itu dilakukan untuk mencari seorang pemenang yang akan dikawinkan dengan putri maharaja yang bernama Putri Gumilang Sari. Di dalam cerita ini juga banyak diceritakan tokoh-tokoh cerita yang sakti yang memiliki benda keramat. Raden Sunting Melayang, misalnya, mempunyai karaga (dalam budaya Banjar karaga/raga adalah anyaman rotan berbentuk kotak) pemberian Dewa Batara Narada. Karaga itu dapat menjadi sebuah benteng yang luas dan kokoh yang

Page 14: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

267Sastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

DAFTAR RUJUKAN

Alisjahbana, Sutan Takdir. 2004. Puisi Lama. Jakarta: Dian Rakyat.Arsyad, Muhammad, dkk., 2012. Koleksi Naskah Museum Lambung

Mangkurat. Banjarbaru: Museum Lambung Mangkurat.Baried, Siti Baroroh, dkk., 1985. Pengantar Teori Filologi. Jakarta:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dharmojo. 2005. Sistem Simbol dalam Munaba Waropen Papua. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Djamaris, Edwar, dkk., 1989. Antologi Sastra Indonesia Lama I. Jakarta: Departmen Pendidikan dan Kebudayaan.

Danandjaya, James. 1982. Folklor Indonesia: Ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Grafiti.

Fananie, Zainuddin. 2002. Telaah Sastra. 2002. Surakarta: Universitas Muhamadiyah.

Harun Mat Piah, dkk., 2006. Kesusasteraan Melayu Tradisional. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Haryanta, Agung Tri. 2012. Kamus Kebahasaan dan Kesusastraan. Surakarta: Aksara Sinergi Media.

Hermawan, Sainul. 2017. Ayangilah Resistensi dalam Tradisi Lisan

Page 15: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

268 Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.

Balamut Varian Gusti Jamhar Akbar, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Disertasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Ilmu Susastra.

Hooykaas, C (terjemahan Raihoel Amar gl Datoek Besar). 1952. Penyedar Sastera. Jakarta: J.B. Wolters-Groningen.

Liaw Yock Fang. 1991. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik 1. Jakarta: Erlangga.

Liaw Yock Fang. 1993. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik 2. Jakarta: Erlangga.

Kawi, Djantera & Effendi, Rustam. 1995. Syair Burung Simbangan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mustafa Mohd Isa. 1999. Sastera Melayu Klasik Bercorak Islam. Kuala Lumpur: Utusan Publications & Distributors SDN BHD.

Pradotokusumo, Partini Sardjono. 2005. Pengkajian Sastra. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pujiharto. 2012. Pengantar Teori Fiksi. Yogyakarta: Ombak.Rafiek, M. 2017. Teori Sastra Dari Kelisanan Sampai Perfilman.

Yogyakarta: Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lambung Mangkurat Bekerja sama dengan Pustaka Pelajar.

Ras, Johannes Jacobus (terjemahan Siti Hawa Salleh). 1990. Hikayat Banjar. Kuala Lumpur: Dewan bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia.

Sayekti, Sri; Prijanto, Saksono; & Atisah. 1995. Cerita Pendek Indonesia 1940—1960: Telaah Struktur. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sudjiman, Panuti. 1995. Filologi Melayu. Jakarta: Pustaka Jaya.Sudjiman, Panuti. 1990. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Universitas

Indonesia.Sugiarto, Eko. 2015. Mengenal Sastra Lama. Yogyakarta: Penerbit AndiSuryani, Elis NS. 2012. Fililogi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Page 16: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

269Sastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

Teeuw. A. 2015. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.Zaidan, Abdul Rozak; Rustapa, Anita K; & Hani’ah. 2007. Kamus

Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka.

Page 17: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

271Sastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

LAMPIRAN I:

DAFTAR KOSA KATA BAHASA BANJAR

adupan ‘anjing’alar ‘sayap’ampat balas hari bulan ‘tanggal empat belas’babarung ‘bersama-sama’babat ‘kain ikat pinggang perempuan’badapat ‘bertemu’bagira-girap ‘berwarna-warni’baluman ‘belum lagi’bangaran ‘bernama, bersangatan’bangkui ‘sj kera’banta ‘rumput untuk makanan sapi/

kambing/ kerbau’barampih ‘berakhir’baramuk-amukan ‘saling mengamuk’bardampar-dampar ‘berserakan’bardapat ‘bertemu’bardiwa ‘kesenian/upacara memanggil Dewa’bargagah ‘meronta’

Page 18: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

279Sastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

LAMPIRAN II

SIMPULAN ISI CERITA

Manik Suntana terbang ke negerinya menemui ayah bundanya setelah cukup lama bersama Ajar Susunan. Di tengah perjalanan, dia melewati sebuah negeri yang

bernama Pasir Sigara. Di negeri itu, dia melihat ratusan ribu manusia berlomba melepaskan anak panahnya ke arah seekor burung Simbangan yang berada jauh di tengah lautan. Manik Suntana tidak tahu untuk apa dan mengapa mereka berlomba memanah burung Simbangan. Semua anak panah yang dilepaskan mereka tidak satu pun yang mengenai burung Simbangan. Setelah lama memperhatikan tingkah laku orang memanah, Manik Suntana turun ke bumi dan ikut melepaskan anak panahnya. Anak panah Manik Suntana melesat dan tepat mengenai Burung Simbangan. Burung Simbangan itu mati dan lenyap terkena panah Manik Suntana.

Pada saat yang sama, Patih Layang Terbang (patih negeri Pasir Sigara), juga berada di udara menjaga kedaulatan negerinya bersama para menteri dan hulubalang. Mereka menyaksikan seorang pemuda (Manik Suntana), yang gagah, ganteng, dan sangat berwibawa, terbang di udara dengan tunggangan macan putih. Karena kekagumannya terhadap pemuda itu, Patih Layang Terbang terus saja mengamati tingkah lakunya. Hingga pada suatu

Page 19: Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D.eprints.ulm.ac.id/2419/1/SYAIR BURUNG SIMBANGAN.pdf · ajian pustaka ini akan membicarakan berbagai pendapat para pakar tentang naskah,

293Sastra Banjar Pengaruh India-Hindu Syair Burung Simbangan

BIODATA PENULIS

Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D., adalah guru besar FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pernah menjadi Dekan FKIP Unlam (1999—2007) dan sebagai Pemimpin Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Pendidikan dalam bidang Bahasa dan Sastra diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Rustam Effendi

menyelesaikan Sarjana Muda (B.A.) di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Sarjana (Drs.) di IKIP Malang (sekarang U.M. Malang), Pascasarjana (M.Pd.) di Universitas Lambung Mangkurat, dan S3 (Ph.D.) di Universiti Utara Malaysia, Kedah, Darul Aman dalam bidang Applied Linguitics. Rustam Effendi sering menjadi pemakalah dalam seminar nasional dan internasionl, diantaranya pada The International Conference on Minority and Majority: Language, Culture, and Identity, di Kuching, Sarawak, Malaysia (2010). Konferensi Linguistik Asian ke-2 di Universiti Brunei Darussalam (2003). Oral History Through Perspective of Cultural and Heritage, Kedah, Malaysia. Beberapa artikelnya juga dimuat