Prof. Dr. Ir. Eti Farda Husin MS. Prof. Dr. Sc. Agr. Trimurti Habazar Prof. Dr. Ir. Helmi M.Sc.

download Prof. Dr. Ir. Eti Farda Husin MS. Prof. Dr. Sc. Agr. Trimurti Habazar Prof. Dr. Ir. Helmi M.Sc.

If you can't read please download the document

description

INTRODUKSI AGENS HAYATI INDIGENUS UNTUK MEMPRODUKSI PUPUK ORGANIK IN SITU BERKUALITAS DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN RAMAH LINGKUNGAN. Prof. Dr. Ir. Eti Farda Husin MS. Prof. Dr. Sc. Agr. Trimurti Habazar Prof. Dr. Ir. Helmi M.Sc. Dr. Ir. Nurbailis MS. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Prof. Dr. Ir. Eti Farda Husin MS. Prof. Dr. Sc. Agr. Trimurti Habazar Prof. Dr. Ir. Helmi M.Sc.

  • *Makalah disampaikan dalam Seminar Hasil Penelitian Strategis Nasional th. 2009 di Padang tgl. 22 Desember 2009 **Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas INTRODUKSI AGENS HAYATI INDIGENUS UNTUK MEMPRODUKSI PUPUK ORGANIK IN SITU BERKUALITAS DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN RAMAH LINGKUNGAN

  • Teknologi proses produksi pertanian dalam Revolusi Hijau: Penggunaan input produksi eksternal al. pupuk sintetik Dampak negatif lingkungan (jeleknya sifat fisis dan kimia tanah) , kesehatanKetergantungan thd produk Kualitas produk tdk bersaingekonomi petani Dampak negatif

  • KONDISI UMUM SAAT INI :.......!!!!!DAMPAKNYAPencemaranlingkunganBerkurangnya keragamanHayati dalam tanahKerusakan sifat fisis dan kimia tabah JERAMIDIBUANG/DI-BAKARPUPUK AN ORGANIK

  • AlternatifInput produksi: Aman Ramah lingkungan Pengoptimalan sumber daya lokal (indigenus) Kualitas produk meningkat Penurunan biaya produksi Pendapatan meningkat Lingkungan aman

  • Pupuk organik alami Proses: membutuhkan waktu 3-4 bulan Introduksi dengan dekomposerProses: dipercepat jadi 3-4 minggu Bakteri (Bacillus) Jamur (Trichoderma, Aspergillus )Berfungsi Ganda: peningkatan kualitas tanahProduksi ZPTDpt mengndalikan penyakit tanaman

  • Tujuan Memperoleh formula mikroorganisme indigenus unggul sebagai starter dekomposisi bahan organik (padat dan cair) dan uji coba kestabilannya sebagai dekomposer. Mendapatkan jenis pupuk organik hasil dekomposisi menggunakan starter formula mikroorganisme indigenus pada beberapa jenis tanaman di lapngan (cabai, bawang merah, padi)

  • MetodaTahap 1: Formulasi mikroorganisme indigenus sebagai starter dekomposisi bahan organik (padat dan cair) dan uji coba kestabilannya sebagai dekomposer.

  • Jaiman II Rp1digores pada medium Nutrien Agar (NA) dan diinkubasi 2 x 24 jam50 ml Nutrien Broth (NB) (Preculture)diinkubasi pada shaker 1x24 jamAir kelapa 200 ml (mainculture)diinkubasi pada shaker 3x24 jam; 200 rpm1 ml preculture1 koloni tunggal 1.1. Perbanyakan Isolat bakteriDibandingkan kekeruhannya dengan larutan Mc Farland 108 sel /ml

  • diremajakan pada medium Potato Dextrose Agar (PDA) dan diinkubasi 3 x 24 jam50 ml Potato Dextrose Broth (PDB) (Preculture)diinkubasi pada shaker 1x24 jamAir kelapa 200 ml (mainculture)diinkubasi pada shaker 3x24 jam; 200 rpm1 ml preculture1 koloni tunggal 1.2. Perbanyakan Isolat jamur

  • 1.2. Formulasi Isolat Mikroba DekomposerTanah gambut 100 gTepung talk 100 gTepung tapioka 100 g+ 5 % sukrosa, dicampurkan, disterilkanFormulaTanah gambut Tepung talk Tepung tapioka ditambahkan suspensi 20 ml/kg bahan pembawa dekomposer: jamur (10 6 konidia/ml)Bakteri (10 8 CFU/ml)

  • Formula isolat mikroba dekomposer 1.3. Dekomposisi jerami dengan Formula Isolat Mikroba DekomposerPengamatan populasi mo/gAnalisis unsur hara

  • 2. Uji coba penggunaan pupuk organik hasil dekomposisi dengan mikroorganisme indigenus untuk peningkatan pertumbuhan dan hasil beberapa jenis tanaman di rumah kacaDirancang dalam bentuk Faktorial dalam Rancangan acak Lengkap dengan 2 ulangan: pupuk organik dengan formula isolat mikroorganisme (5 isolat + kontrol) dosis pupuk organik (0, 10,20 ton/ha)Dosis pupuk buatan (0 dan dosis rekomendasi untuk masing2 jenis tanaman)

  • Jenis tanaman yang diuji cabaiJagungBawang merah

  • Hasil1: Formulasi mikroorganisme indigenus sebagai starter dekomposisi bahan organik (padat dan cair) dan uji coba kestabilannya sebagai dekomposer.Tabel 1. Kepadatan populasi isolat jamur dan bakteri yang diformulasi dengan tepung talcum setelah pengomposan (3 minggu setelah inkubasi)

  • Tabel 1. Kepadatan populasi isolat jamur dan bakteri yang diformulasi dengan tepung talcum setelah pengomposan (3 minggu setelah inkubasi)

    No.Asal isolatJenis IsolatPenggunaan suspensiPenggunaan formulaKepadatan sel (CFU/ml)/konidia/g komposKepadatan sel (CFU/ml)/konidia/g kompos1.JeramiAspergilus sp.3,70x1067,05x1062.SayuranAspergilus sp.13,25x10620,05x1063.JeramiTrichoderma sp.4,30x10633,05x1064.JeramiBacillus sp.3,70x1067,05x106

  • Tabel 2. Analisis hara kompos jerami yang difermentasi dengan formula/isolat jamur dan bakteri indigenus (3 minggu setelah inkubasi)

    No.Asal isolatIsolatN-Total (%)P-tersedia (%)pH1.KontrolTanpa introduksi0,1680,2235,60Formula tapioka1.JeramiAspergilus sp.0,1610,2105,532.SayuranAspergilus sp.0,1470,2175,443.JeramiTrichoderma sp.0,1610,1955,524.JeramiBacillus sp.0,1680,2155,78Suspensi sel/konidia1.JeramiAspergilus sp.0,1330,2105,562.SayuranAspergilus sp.0,1680,2325,473.JeramiTrichoderma sp.0,1190,2235,504.JeramiBacillus sp.0,1680,2335,67

  • 2. Uji penggunaan pupuk organik hasil dekomposisi dengan mikroorganisme indigenus untuk peningkatan pertumbuhan tanaman 2.1. Tanaman bawangTabel 3. Tinggi tanaman bawang setelah dipupuk dengan kompos menggunkan formula isolat jamur/bakteri terpilih (4 mst)

    Formula isolat untuk PengomposanATanpa Kompos (B1) Kompos 10 ton/ha(B2)Kompos 20 ton/ha(B3)Tanpa pupuk anorga-nik 1 Pupuk anorganik dosis rekomendasi 2Tanpa pupuk anorga-nik 1 Pupuk anorganik dosis rekomen-dasi 2Tanpa pupuk anorga-nik 1 Pupuk anorganik dosis rekomen-dasi 21.Kontrol31,5044,0036,0041,5034,0028,502.Trichoderma43,5037,5042,5041,5031,0041,003.Aspergillus dari jerami39,0041,5040,5038,0038,0034,004.Aspergillus dari sayuran40,5038,5044,0035,5039,0031,005.Bacillus dari jerami43,5046,0055,0039,0037,0032,00

  • Gambar 3. Pertumbuhan tanaman bawang (4 minggu setelah tanam, mst) yang diaplikasi dengan kompos yang difermentasi dengan formula isolat mikroorganisme indigenus. A5B1C2. Tanaman yang diaplikasi dengan kompos yang difermentasi dengan formula Bacillus sp. 10 ton/ha tanpa pupuk anorganik. A1B2C2. Tanaman yang diaplikasi dengan kompos yang difermentasi secara alami 10 ton/ha dengan pupuk anorganik rekomendasi. A4B1C1. Tanaman tanpa kompos dan tanpa pupuk anorganik.

  • Tabel 4. Jumlah daun bawang setelah dipupuk dengan kompos menggunkan formula isolat jamur/bakteri terpilih (4 minggu setelah tanam, mst)

    Formula isolat utk PengmpsnATanpa Kompos (B1) Kompos 10 ton/ha(B2)Kompos 20 ton/ha(B3)Tanpa pupuk anorga-nik (C1) Pupuk anorganik dosis rekomendasi (C2)Tanpa pupuk anorga-nik (C1) Pupuk anorganik dosis rekomen-dasi (C2)Tanpa pupuk anorga-nik (C1) Pupuk anorganik dosis rekomen-dasi (C2)1.Kontrol26,5023,5040,0028,0039,5030,502.Trichoderma28,5030,0027,5034,0034,5037,503.Aspergillus dari jerami32,0030,0030,0030,5036,5034,504.Aspergillus dari sayuran32,8531,5028,0029,5038,0039,005.Bacillus dari jerami26,0039,5042,0025,0037,5036,50

  • 2.2. Tanaman jagungTabel 5. Tinggi tanaman jagung setelah dipupuk dengan kompos menggunkan formula isolat jamur/bakteri terpilih (4 minggu setelah tanam, mst)

    Formula isolat untuk PengomposnTanpa Kompos Kompos 10 ton/haKompos 20 ton/haTanpa pupuk anorga-nik Pupuk anorganik dosis rekomen-dasiTanpa pupuk anorga-nik Pupuk anorganik dosis rekomen-dasi Tanpa pupuk anorga-nik Pupuk anorganik dosis rekomen-dasi Kontrol52,50def132,5ab140,0a117,0abcde115,0abcdef129,0abTrichoderma sp.49,50ef138,5a122,0abcd132,5ab117,5abcd132,5abAspergillus sp. dari jerami49,00f122,5abc95,0abcdef130,0ab137,50ab107,5abcdefAspergillus sp. dari sayuran70,0bcdef130,0ab122,5abc130,0ab105,0abcdef132,5abA5.Bacillus sp. dari jerami55,0cdef110,0abcdef114,5abcdef120,0abcd117,5abcd120,0abcd

  • A1B2C2 A2B2C2 A1B1C1 A3B1C2 A4B1C2 A1B1C1Gambar 6. Pertumbuhan tanaman jagung (4 mst) yang diaplikasi dengan kompos yang difermentasi dengan formula isolat mikroorganisme indigenus. A1B2C2. Tanaman yang diaplikasi dengan kompos alami 10 ton/ha dan pupuk anorganik rekomendasi. A2B2C2. Tanaman yang diaplikasi dengan kompos yang difermentasi dengan Trichoderma sp 10 ton/ha dengan pupuk anorganik rekomendasi. A1B1C1. Tanaman tanpa kompos dan tanpa pupuk anorganik. A3B1C2. Tanaman yang diaplikasi tanpa kompos dengan pupuk anorganik rekomendasi.A4B1C2. Tanaman yang diaplikasi dengan kompos yang difermentasi dengan Trichoderma sp 10 ton/ha dengan pupuk anorganik rekomendasi. A1B1C1. Tanaman tanpa kompos dan tanpa pupuk anorganik.

  • Tabel 6. Jumlah daun jagung setelah dipupuk dengan kompos menggunkan formula isolat jamur/bakteri terpilih (4 minggu setelah tanam, mst)

    Formula isolat utk PengmpsnATanpa Kompos (B1) Kompos 10 ton/ha(B2)Kompos 20 ton/ha(B3)Tanpa pupuk anorga-nik 1 Pupuk anorganik dosis rekomenda-si 2Tanpa pupuk anorga-nik 1 Pupuk anorganik dosis rekomen-dasi 2Tanpa pupuk anorga-nik 1 Pupuk anorganik dosis rekomen-dasi 21.Kontrol7,50cde11,00abcde13,50ab10,50abcde11,00 abcde13,00ab2.Trichoderma6,00e11,50abcd12,00abcd11,50abcd11,50abcd10,50abcde3.Aspergillus dari jerami6,00e12,50abc9,50 abcde12,50abc12,50abc10,50abcde4.Aspergillus dari sayuran8,50bcde11,00abcde12,50abc12,50abc11,00 abcde12,00abcd5.Bacillus dari jerami7,00de14,00a11,50abcd11,00abcde11,50abcd11,50abcd

  • 2.3. CabaiTabel 7. Tinggi tanaman cabai setelah dipupuk dengan kompos menggunkan formula isolat jamur/bakteri terpilih (4 minggu setelah tanam, mst)

    Formula isolat utk PengmpsnATanpa Kompos (B1) Kompos 10 ton/ha(B2)Kompos 20 ton/ha(B3)Tanpa pupuk anorga-nik 1 Pupuk anorganik dosis rekomen-dasi 2Tanpa pupuk anorga-nik 1 Pupuk anorganik dosis rekomen-dasi 2Tanpa pupuk anorga-nik 1 Pupuk anorganik dosis rekomen-dasi 21.Kontrol/secara alami27,0036,5035,0034,0036,0039,502.Trichoderma22,5044,0025,0034,5027,0032,503.Aspergillus dari jerami29,5033,5029,5030,5029,5028,504.Aspergillus dari sayuran30,5024,5030,5036,5028,5028,505.Bacillus dari jerami34,5035,0034,5035,0027,0032,00

  • A2B1C2 A4B2C2 A5B1C2 A3B2C1 Gambar 7. Pertumbuhan tanaman cabai (4 mst) yang diaplikasi dengan kompos yang difermentasi dengan formula isolat mikroorganisme indigenus. A2B1C2. Tanaman yang diaplikasi tanpa kompos dan pupuk anorganik rekomendasi. A4B2C2. Tanaman yang diaplikasi dengan kompos yang difermentasi dengan formula Aspergillus dari sayuran dengan pupuk anorganik rekomendasi. A5B1C2. Tanaman yang diaplikasi dengan pupuk anorganik rekomendasi. A3B2C1. Tanaman yang diaplikasi dengan kompos yang difermentasi dengan formula Aspergillus sp. dari jerami 10 ton/ha tanpa pupuk anorganik.

  • Tabel 8. Jumlah daun cabai setelah dipupuk dengan kompos menggunkan formula isolat jamur/bakteri terpilih (4 minggu setelah tanam, mst)

    Formula isolat utk PengmpsnATanpa Kompos (B1) Kompos 10 ton/ha(B2)Kompos 20 ton/ha(B3)Tanpa pupuk anorga-nik 1 Pupuk anorganik dosis rekomendasi 2Tanpa pupuk anorga-nik 1 Pupuk anorganik dosis rekomen-dasi 2Tanpa pupuk anorga-nik 1 Pupuk anorganik dosis rekomen-dasi 21.Kontrol21,0028,4630,5022,0028,2027,002.Trichoderma13,5044,0024,0024,0027,9726,503.Aspergillus dari jerami27,5032,5029,5029,0024,0028,004.Aspergillus dari sayuran23,0029,5028,5035,5027,5027,005.Bacillus dari jerami15,0031,0028,0024,0029,0029,00

  • Kesimpulan Bahan pembawa terbaik untuk formulasi mikroorganisme dalam pengomposan adalah tepung tapioka. Semakin tinggi dosis kompos yang diberikan terlihat tidak cendrung meningkatkan tinggi tanaman bawang, malahan pada dosis 20 ton/ha terjadi penurunan. Pertumbuhan tanaman bawang yang terbaik adalah yang diberi kompos yang difermentasi dengan formula Bacillus sp. dengan takaran 10 ton/ha tanpa pupuk anorganik. Pertumbuhan tanaman jagung yang terbaik adalah yang diaplikasi dengan kompos alami dengan takaran 10 ton/ha (140 cm), yang diaplikasi dengan pupuk anorganik rekomendasi tanpa kompos (138,5 cm) dan yang diaplikasi dengan kompos yang difermentasi dengan formula isolat Aspergillus sp tanpa pupuk anorganik (137,5 cm). Pertumbuhan cabai yang terbaik adalah yang diaplikasi dengan pupuk anorganik rekomendasi tanpa kompos (44,0 cm). Kondisi yang hampir sama terlihat pada tanaman yang diaplikasi dengan kompos yang difermentasi secara alami dan pupuk anorganik rekomendasi tanpa kompos (39,5 cm).

  • **********************************************