Prof budi djatmiko lam-pt aptikom (17 okt 13)

80
1 Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi (LAM- PT) ASOSIASI PERGURUAN TINGGI ILMU KOMPUTER Universitas Pasundan Bandung, 17 Oktober 2013 M Budi Djatmiko Pengagas Lembaga Akrediatasi Independen PERAN LAM-PT DARI ASPEK KELEMBAGAAN DAN ROADMAP PENDIRIAN LAM-PT

description

Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi APTIKOM

Transcript of Prof budi djatmiko lam-pt aptikom (17 okt 13)

  • 1. PERAN LAM-PT DARI ASPEK KELEMBAGAAN DAN ROADMAP PENDIRIAN LAM-PT M Budi Djatmiko Pengagas Lembaga Akrediatasi IndependenLembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi (LAM-PT) ASOSIASI PERGURUAN TINGGI ILMU KOMPUTER 1 Universitas Pasundan Bandung, 17 Oktober 2013

2. IDONESIA RAYA DENGAN BERBAGAIPERMASALAHANNYA2 3. TAHAPAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL Fokus Internal VISI 2025 PERIODE TEMAFokus EksternalINSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF 2005-20092010-20142015-20192020-2024Peningkatan Kapasitas & ModernisasiPenguatan PelayananDaya Saing RegionalDaya Saing InternasionalVisi Depdinas 2014: Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia Cerdas Komprehensif (MISI 5K): M1. Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan M2. Meningkatkan Keterjangkauan Layanan Pendidikan M3. Meningkatkan Kualitas/Mutu dan Relevansi Layanan Pendidikan M4. Meningkatkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan M5. Meningkatkan Kepastian/Keterjaminan Memperoleh Layanan Pendidikan Sumber: Renstra Kemdiknas 4. SASARAN STRATEGIS PENDIDIKAN TINGGIVisi Kemdiknas Terselenggarannya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia Cerdas Komprehensif(2010-2014) Misi Kemdiknas (2010-2014) Misi 5KMeningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan (Availability) Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan (Affordability) Meningkatkan Kualitas/Mutu dan Relevansi Layanan Pendidikan (Quality) Mewujudkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan (Equity) Menjamin Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan (Assurance) Motto :Melayani Semua dengan AmanahTUJUAN STRATEGIS Tersedia dan Terjangkaunya Layanan Pendidikan Tinggi Berkualitas, Relevan, dan Berdaya Saing Internasional SASARAN STRATEGIS DIKTITercapainya Keluasan dan Kemerataan Akses Pendidikan Tinggi Bermutu, Berdaya Saing Internasional, Berkesetaraan Jender dan Relevan dengan Kebutuhan Bangsa dan Negara 5. VISI : untuk menghasilkan insan cerdas komprehensifMISI :KETERSEDIAAN KETERJANGKAUAN KUALITAS KESETARAAN KEPASTIAN 5 6. FOKUS PEMBANGUNAN PENDIDIKAN Tahun 2010-2014 ...pembangunan pendidikan diarahkan untuk menghasilkan insan Indonesia cerdas dan kompetitif melalui peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi, kesetaraan dan kepastian memperoleh layanan pendidikan... 5 PRIORITAS PROGRAM4PENINGKATAN AKSES DAN MUTU PENDIDIKAN VOKASI.3PT5PERCEPATAN PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK GURU KE S1/D4, SERTIFIKASI, DAN RINTISAN PENDIDIKAN PROFESI GURU2Pendidikan AKADEMIKPERCEPATAN PENINGKATAN JUMLAH DOSEN S3 DAN DAYA SAING PTPENUNTASAN PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN.SM SMP SD TK PAUDPendidikan KARAKTER1PENINGKATAN AKSES & MUTU PAUD 6 7. KONSEP INTEGRASI SISTEM PENDIDIKAN PELAYANAN DAN KERJASAMA ANTAR PROFESIMemperbaiki Derajat Objek MasyarakatKONTEKS NASIONALSistem Pendidikan dan Sistem Objek Kesiapan Kolaborasi PelayananKolaborasi PelayananTenaga Profesi XTenaga Profesi X Saat ini dan Akan DatangSistem Profesi X terfragmentasi dari sistem pendidikanPendidikan Inter-ProfesiKEBUTUHAN ICT/IT NASIONALMemperkuat Sistem ObjekSistem Objek yang terintegrasi dengan sistem pendidikanPelayanan SIM yang Optimal 8. Peran KEMENDIKBU/ Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi FacilitatingEmpoweringEnabling 9. Peran APTISI (bersama asosiasi PT sejenis/Asosiasi Bidang Ilmu) Facilitating BAN-PT Sistem kontrol Sistem kontrolEmpoweringEnablingCommunicating 10. Tahun Pergerakan 1996 1997 1998-992000Hal-hal yang Perjuangkan Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BMPTSI) berganti menjadi APTISI Melaksanakan riset berbagai kebijakan DIKTI Reformasi, Mengoreksi kebijakan-kebijakan Mendiknas/Dikti yg tidak berpihak pada PTS, menuntut dikotomi PTS & PTN Mendesak Kemendiknas untuk melaksanakan otonomi PT : penghapusan ujian negara, PTS menandatangani ijasah tanpa kopertis.1999-2003Tuntutan refomasi dan adanya penumpang gelap yg pengelola PTS2000Kemendiknas mengangkat Ketua APTISI Pusat masuk dalam anggota BAN-PT Kerjasama dengan BAN-PT dalam melaksanakan akreditasi Prodi;20002000-2004Pelatihan akreditasi ditiap provinsi APTISI dan BAN-PT; Pelatihan calon asesor BAN-PT2004Pergantian anggota BAN-PT, aptisi tidak memiliki wakil di dalam BAN-PT; anggota BAN-PT dikuasai PTNHasil Lahir wadah perjuangan APTISI di tiap daerah Berbagai usulan pada Mendiknas/DIKTI Ketegangan hubungan KOPERTIS dg PTS (APTISI) Dihapusnya UJIAN Negara; Penghilangan status disamakan, diakui dan terdaftar; Penandatanganan Ijasah Mandiri Lembaga abal-abal /berbagai oknum membuka kelas jauh dan jual beli gelar, serta penurunan kepercayaan PTS pada masyarakat. APTISI sepakat memperdayakan BAN-PT. APTISI merekrut asesor dari PTS; Penyusunan instrumen BAN-PT dan Memperkuat fungsi BANPT pada PTS (PTN kurang percaya dg BAN-PT) Semakin banyak Prodi terakreditasi dari PTS dan Semakin banyak asesor dari PTS. Borang tidak berpihak pada kondisi PTS;10 11. Tahun Pergerakan 2003Hal -hal yang Perjuangkan2003Issu peningkatan kualitas PT, perubahan kurikulum PT; Dirjen DIKTI mengharapkan PTS di Indonesia cukup 600 PT Jawa Barat di percayai untuk pembentukan lembaga akreditasi dan sertifikasi profesi diawali melalui fakultas/PTS bidang komputer dan teknik mesin2005Anggaran dan bantuan bagi PTS yang20062008APTISI berinistif membentuk LAI (Lembaga Akreditasi Independen); disebabkan BAN -PT mulai diskrimintaf dan tendensius terhadap usulan APTISI diabaikan. Mengusung Bantuan Bagi PTS melalui UU BHP2008Audiance APTISI ke BAN2008 -2010Tuntutan pengantian anggota BAN -PT; Penurunan peringkat akreditasi; & perang dengan media masa. RPPP APTISI di Padang; seluruh wilayah sepakat membentuk lembaga akreditasi independen Memperjuangkan anggaran PTS dan LAI ke RUU PT Memperjuangkan berbagai pasal di RUU PT2010 2010 -2011 2012 2013 2013sangat kecil dan diskriminatif-PT.RPPP APTISI di Makasar ; seluruh wilayah sepakat membentuk LAM PT, & semua PTS wajib menggunakan jasa LAM PT RPPP APTISI di Aceh ; seluruh wilayah sepakat mecobsa instrumen LAM -PT 2014Hasil Dikti memperketat perijinan dg tebang pilih Pertemuan dengan pimpinan PTS komputer di Bandung oleh aptisi jabar -banten & tekinik mesin oleh aptisi Jakarta Mulai ada bantuan bagi PTS dg sangat terbatas Mediasi; APTISI dan B AN-PT oleh Mendiknas. Tidak lama BHP di jatuhkan oleh MK. BAN-PT hanya mengakomodir sedikit dari permintaan APTISI. APTSI Membentuk Lembaga Akreditasi Independen di Padang APTSI Membentuk Lembaga Akreditasi Independen di Padang Pasal bantuan bagi PTS dan LAI di akomodasi melalui LAM -PT Deklarasi Makasar Kesepakatan Aceh 11 12. ARAH KEBIJAKAN FISKAL 2013 TEMA RKP 2013 Memperkuat perekonomian domestik bagi peningkatan dan perluasan KesraEmpat Pilar PembangunanPro GrowthPro JobPro PoorPro EnvironmentArah Kebijakan Fiskal Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan melalui Upaya Penyehatan fiskalOptimalisasi Pendapatan NegaraMeningkatkan kualitas belanja negaraPengendalian defisit APBN (1,3%-1,9%) PDBMengurangi Ratio Utang terhadap PDB 12 13. ARSITEKTUR ORGANISASI, KEBIJAKAN, KINERJA DAN ALOKASI ANGGARAN STRUKTUR ORGANISASIPRESIDEN VISI & MISI FUNGSI2 PEMERINTAHANKEMENTERIAN NEG/LMBGKEBIJAKAN PERENCANAANAKUNTABILITAS KINERJASTRUKTUR ALOKASI ANGGARANRPJM, RKPKINERJA PRESIDENPAGU BELANJA (RESOURCE ENVELOPE) PRIORITAS FOKUS PRIORITASRENSTRA & RENJA K/LSASARAN NASIONAL/ SASARAN STRATEGISPAGU BELANJA PUSAT & BELANJA DAERAH PAGU BEL K/L PAGU APPSASARAN K/LVISI & MISI K/LUNIT ORGANISASI (ESELON I) ESELON IIPROGRAM KEG PRIORITAS KEG POKOK/ DASAR INDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM (OUTCOMES) KELUARAN (Output)OPERASIONALISASI KEGIATAN SATUAN KERJA OPERASIONALKEGIATAN OPERASIONAL INDIKATOR KELUARAN PAGU INDIKATIF PAGU SMNTARA RKA-KL PERPRES SATUAN ANGGARAN INDIATOR DIPA INDUK KELUARAN DIPA PETIKAN 14. RINGKASAN POSTUR APBNP 2012 DAN APBN 2013 (miliar rupiah) 2012Uraian A. PENDAPATAN NEGARA2013 Selisih thd APBNP 2012APBNPAPBNNominal%1.358.205,01.529.673,1171.468,112,61.357.380,0 1.016.237,31.525.189,5 1.192.994,1167.809,6 176.756,812,4 17,4341.142,6332.195,4825,14.483,63.658,5443,41.548.310,41.683.011,1134.700,78,71.069.534,41.154.380,984.846,47,91. Belanja K/L547.925,6594.597,646.672,08,52. Belanja Non-K/L a.l Tambahan Anggaran - Penyesuaian Pendidikan - Non-Pendidikan521.608,9 0,0 0,0 0,0559.783,3 12.745,4 3.938,1 8.807,338.174,4 12.745,4 3.938,1 8.807,37,3478.775,9 408.352,1 70.423,9528.630,2 444.798,8 83.831,549.854,3 36.446,7 13.407,610,4 8,9 19,0I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK II. PENERIMAAN HIBAHB. BELANJA NEGARA IBELANJA PEMERINTAH PUSATII. TRANSFER KE DAERAH 1. Dana Perimbangan 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian Total Anggaran Pendidikan % Thd Belanja NegaraC. KESEIMBANGAN PRIMER D. SURPLUS DEFISIT ANGGARAN (A - B) % Defisit Terhadap PDBE. PEMBIAYAAN (I + II) I. PEMBIAYAAN DALAM NEGERI II. PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (NETO)(8.947,2)(2,6)310.847,9336.849,026.001,08,420,120,0(0,1)(0,3)(72.319,9)(40.094,2)32.225,7(44,6)(190.105,3)(153.338,0)36.767,4(19,3)(2,23)(1,65)0,57(25,67)190.105,3153.338,0(36.767,4)(19,3)194.531,0172.792,1(21.738,9)(11,2)(19.454,2)(15.028,5)339,6(4.425,7) 15. DISKRIMININASI VS KEADILAN Data statistik 2012 1.Prodi di Indonesia 16.777 (DIKTI), 19 Rb lebih semua departemen2.PTN 93 3.PTS 3.219 4.Prodi PTN 4.721 5.Prodi PTS 12.056 6.Prodi terakreditasi 8.638 prodi 7.Belum akreditasi & kedaluarsa ada 8.139 prodi 15 16. DISKRIMININASI VS KEADILAN1.Rata-rata Anggaran PTN Rp. 15.jt/mahasiswa/semester; 2. Diluar anggaran pembangunan kampus, gaji dosen dan karyawan; 3.DIPA PTN +/- 62 Trilun, 2013 4.Bantuan Operasional untuk 93 PTN 2,7 Triliun; 2013 5.Bagaimana dengan PTS? 16 17. MASALAH PENDIDIKAN TINGGI NASIONAL, Mengacu UU PT 12/12 Rancangan PP LAM & BAN-PTBSNP (SNP) ditetapkan oleh Mentri Pasal 54 UUPT 12/12Sistem Penjaminan Mutu Internal (EMI)Sistem Penjaminan Mutu Ekternal (LAM)Pasal 54Pasal 55 Akreditasi institusi (AIPT)KKNISumber Informasi PDPTProfesi (LSP)Pasal 56APA YG HARUS DILAKUKAN : USUL ke LAM, BSNP (Badan Setandar Nasional Pendidikan) atau BNSP (Badan Nasional Sertifaksi Profesi) 18. Pekerjaan Rumah Kita & Peraturan Menteri1. KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional) 2. Pendidikan Jarak Jauh3. LAM 4. Sertifikat Profesi dan Kompetensi 5. Jenjang jabatan akademik 6. Penerimaan mahasiswa PTN 7. Pendanaan dari pemerintah daerah kota& Provinsi 8. Pemenuhan hak mahasiswa, dll. 9. (26 Permen & 6 Peraturan PEMERINTAH) 18 19. KEBIJAKAN NASIONAL SPM-PT UUPT 12/12 dan Pasal 50 ayat (2) UU. Sisdiknas: Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan SNP untuk menjamin mutu pendidikan nasional;Perguruan TinggiSNPSPMISNPSNPPDPTSPMESNPUUPT 12/12 dan Pasal 4: SNP bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.UUPT 12/12 dan Pasal 1 butir 27 PP. SNP: Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut BAN-PT adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan 20. 6 Alasan lahir LAM-PT? 1. 2. 3.4. 5. 6.Isu Dirjen dikti 2003 pentingnya Kualitas Prodi, APTISI di dorong untuk menghimpun Prodi. Desakan APTISI dari tahun 2007-hingga 2011, kebijakan BAN-PT tidak berpihak pada PTS. Realitasnya, Sampai kapanpun BAN-PT tidak akan mungkin mampu mengakreditasi semua prodi (dg prodi mendekati angka 17.000) Anggaran pemerintah yang terbatas (rata-rata pertahun 1.300 PS, tahun ini 3.200 PS) Tidak memiliki aseseor. BAN-PT hanya mampu menilai tanpa memberikan solusi kongkrit, (90% asesor dari PTN, tdk pernah mengelola PTS) 20 21. 24000 22000 2000023000RENSTRA DEPDIKNAS? Thn 2010 semua PS terakreditasi21800 2060019400180001960018200 166001700016000 14000 12000 10000 8000 600013600CAPAIAN 10600Dukacita Pemotongan Anggaran8600 8525 700020052006BULATKAN SIKLUS AKREDITASI20072008200920102011 22. PERATURAN DAN KEBIJAKAN MENGENAI AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (sejak tahun 2003) Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-undang No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Rencana Strategis Depdiknas/Kemdiknas 2005-2009, 2010-2014 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 28/2005 tentang Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17/2009 tentang Perangkat Akreditasi Program Studi Sarjana Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Peraturan Pemerintah No. 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Peraturan Pemerintah No. 66/2010 tentang Perubahan atas PP No. 17/2010 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 6/2010 UU Pendidikan Tinggi No. 12 Th. 2012 (Diperkuat) Kemudian Th. 2010 lahir BPSDM PK-PMP22 23. SIKLUS PENJAMINAN MUTU & AKREDITASI CQI = Continuous Quality Improvement QMS = Quality Management SystemEVALUASI-DIRI dan seterusnyaPERBAIKAN INTERNAL DAN PEMBINAANPERBAIKAN INTERNALKEPUTUSAN AKREDITASIEVALUASI EKSTERNAL/ AKREDITASIbudaya mutu23 24. SIKLUS PENGELOLAAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN Formulasi Kebijakan (Plan)Rekomendasi (Action)Implementasi (Do)Monitoring dan Evaluasi (Check) Sungai Musi Jembatan AMPERA, 1962, 750 M, Soekarno24 25. DEFINISI MUTU PENDIDIKAN PENDIDIKAN BERMUTU ADALAH PENDIDIKAN YANG MAMPU MELAMPAUI STANDAR NASIONAL PENDIDIKANMEMENUHI SNP/ MANDIRIBELUM MENCAPAI SNP/ STANDARMELAMPAUI SNP/ SP-BI SP-BERKEUNGGULAN LOKAL 26. PENETAPAN STANDAR @@SNP disusun oleh BSNP dan ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional. SNP mencakup: 1. Standar Isi 2. Standar Proses 3. Standar Kompetensi Lulusan 4. Standar Pendidik dan Tendik 5. Standar Sarana dan Prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian@ SNPT adalah SNP ditambah Standar Penelitian dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat @ Menjadi acuan penetapan standar pada seluruh satuan pendidikan yang dijabarkan ke dalam komponen dan indikator. 27. PEMENUHAN STANDAR Pemenuhan standar dilaksanakan berdasarkan petamutu pendidikan. Peta ini dikembangkan dari evaluasi diri satuan pendidikan yang telah direviu oleh Tim Audit Mutu Internal Data dikelola dalam sistem informasi mutu pendidikan oleh Badan PSDMPK-PMP melalui PPMP di tingkat Pusat dan LPMP di tingkat Provinsi. Peta mutu menjadi dasar pengembangan rencana kerja yang dilakukan oleh pembina, penyelenggara, serta pelaksana satuan pendidikan. 28. PENGUKURAN PENCAPAIAN STANDAR Proses pemenuhan standar diukur tingkatketercapaiannya untuk melihat keefektivan pelaksanaan. Pengukuran pencapaian standar dilakukan secara: internal oleh Tim Evaluasi Mutu Internal, eksternal oleh BAN atau Lembaga Akreditasi Mandiri(LAM) yang mendapat pengakuan Menteri Pendidikan Nasional, dan penilaian hasil belajar 29. PENGEMBANGAN STANDAR Hasil pengukuran dianalisis sebagai pijakanpengembangan standar. Pengembangan tersebut berupa rumusan koreksi atas komponen dan indikator SNP/SNPT. Rumusan koreksi digunakan oleh BSNP untuk melakukan pengembangan standar. 30. PERUBAHAN AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (sejak tahun 2003) Dari akreditasi sukarelamenjadi wajib Dari akreditasi program studi menjadi akreditasi program studi dan perguruan tinggi Dari badan penjaminan mutu internal sukarela menjadi wajib Dari badan akreditasi tunggal menjadi majemuk 30 31. AKREDITASI UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 22Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. a formal, published statement regarding the quality of an institution or a program, following a cyclical evaluation based on agreed standards (CRE, 2001). a process of external quality review used by higher education to scrutinize colleges, universities and higher education programs for quality assurance and quality improvement (CHEA, 2000).accountability a window into higher education institution (Peril & Promise, WB 2000)PENJAMINAN MUTU Internal EksternalEVALUASI DIRI AKREDITASI 31 32. 5 MANFAAT AKREDITASI BAGI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN (KHUSUS YAYASAN) 1. Dapat mengetahui kinerja tiap dosen karyawan di PT melalui instrumen evaluasi mandiri internal dan evaluasi eksternal : promisi, rotasi & demosi. 2. Dapat mengukur apresiasi pada pimpinan PT dan ka prodi, semakin tinggi nilai akreditasi semikin dapat diapresiasi lebih baik. 3. Sebagai Key Performance Indicators dalam menilai kemajuan lembaga (PT/PRODI) 4. KPI atau instrumen LAM dapat dikaitkan dengan pengajian dosen, karyawan dan pimpinan 5. Menjadi patok duga keberhasilan antar Prodi atau antar PT32 33. ELEMEN STANDAR LAM-PT No. Standar 1 Standar Isi 2 Standar Proses 3 Standar Kompetensi Lulusan 4Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan5Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan6 7 8 9 10Pengelolaan Program Studi Standar Pembiayaan Standar Penilaian Standar Penelitian Standar Pengabdian Kepada Masyarakat 33 34. 1. DARI AKREDITASI SUKARELA MENJADI WAJIB (1) UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 60 ayat 1 dan 2 Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakanprogram dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.34 35. 1. DARI AKREDITASI SUKARELA MENJADI WAJIB (2) UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 61 ayat 2 dan 3 Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagaipengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi. Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi. 35 36. 2. DARI AKREDITASI PROGRAM STUDI MENJADI AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 60 ayat 1Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. PP No. 19/2005 Standar Nasional Pendidikan Pasal 86 ayat 1Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan. 36 37. 3. DARI PENJAMINAN MUTU INTERNAL SUKARELA MENJADI WAJIB PP No. 19/2005 Standar Nasional Pendidikan Pasal 91Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. UU RI Pendidikan Tinggi No. 12/2012 BAB III Pasal 53Sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud dalam pasal 51 ayat (2) terdiri atas : a. a. Sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh PT b. b. sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi 37 38. 4. DARI BADAN AKREDITASI TUNGGAL MENJADI MAJEMUK UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 60 ayat 2Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik. PP No. 19/2005 Standar Nasional Pendidikan Pasal 86 ayat 2Kewenangan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat pula dilakukan oleh lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh Pemerintah untuk melakukan akreditasi. 38 39. 4. DARI BADAN AKREDITASI TUNGGAL MENJADI MAJEMUK, Tercantum dalam UU-RI No. 12/2012 BAB III PENJAMINAN MUTU Bagian ketiga AKREDITASI Bab III Pasal 53Sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud dalam pasal 51 ayat (2) terdiri atas : a. a. Sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh PT b. b. sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi Bab III Pasal 55(5) Akreditasi program studi sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan oleh lembaga akreditasi mandiri 39 40. KELEMBAGAAN AKREDITASI MENDATANG ?? BAN-PT (akreditasi institusi dan penjamin mutu LAM) LAM-1LAM-2LAM-3LAM-4LAM-nLAM = Lembaga Akreditasi Mandiri Contoh: LAM Bidang Kesehatan - HPEQ Project (Kemdiknas Kemkes) LAM Bidang Teknik - akan diajukan dengan hibah luar negeri Kerjasama BAN-PT dengan asosiasi profesi dan asosiasi institusi pendidikan 40 41. LAM PT (inisiasi APTISI) Terdiri minimal dari 6 rumpun ilmu sesuai dg UU PT 12/12, Pasal 10 : 1. Agama 2. Homaniora 3. Sosial 4. Alam 5. Formal 6.Terapan Catatan : Lihat di penjelasan uu PT 12/12 pasal 10 & dimungkinkan pengembangan sesuai dengan cabang ilmu 41 42. LAM PT (inisiasi APTISI) atau dapat berupa Fakultas/Program studi bidang tertentu (14)42 43. Sistem Penjaminan Mutu & AKREDITASI PemerintahBSNPMasyarakat(Wilayah)Lembaga Lembaga Penjamin Layanan Mutu Pend. TinggiPerguruan Perguruan Perguruan Tinggi Tinggi TinggiPangkalan Data Pendidikan TinggiKetentuan Baru Ketentuan Saat IniBAN-PTLembaga Lembaga Lembaga Akreditasi Akreditasi Akreditasi Mandiri Mandiri Mandiri 44. TUGAS BAN-PT Sebelum UU-PT 12/12 ( Dalam Permendiknas No. 28/2005)1. 2. 3.Merumuskan kebijakan operasional. Melakukan sosialisasi kebijakan. Melaksanakan akreditasi perguruan tinggi.44 45. TUGAS BAN-PT & LAM-PT Dalam UU-PT 12/12 Bagian Ketiga : Akreditasi Pasal 55 (1) Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. (2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi atas dasar kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 45 46. TUGAS BAN-PT & LAM-PT Dalam UU-PT 12/12 (3) Pemerintah membentuk Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk mengembangkan sistem akreditasi.(4) Akreditasi Perguruan Tinggi dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. (5) Akreditasi Program Studi sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan oleh lembaga akreditasi mandiri. 46 47. TUGAS BAN-PT & LAM-PT Dalam UU-PT 12/12 (6) Lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (5) merupakan lembaga mandiri bentukan Pemerintah atau lembaga mandiri bentukan Masyarakat yang diakui oleh Pemerintah atas rekomendasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. (7) Lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dibentuk berdasarkan rumpun ilmu dan/atau cabang ilmu serta dapat berdasarkan kewilayahan. 47 48. TUGAS BAN-PT & LAM-PT Dalam UU-PT 12/12 (8) Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dan lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dalam Peraturan Menteri. 48 49. ELEMEN STANDAR BAN-PT N0.STANDARJML ELEMENJML DESKRIPTOR PRODIFAK/ST1VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN5332TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU8663MAHASISWA DAN LULUSAN81754SUMBERDAYA MANUSIA62365KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK112736PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, DAN SISTEM INFORMASI616127PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA987BAN-PT 49 50. ELEMEN STANDAR LAM-PT No.StandarBobot Standar (%)Jumlah ButirBobot Butir (%)1Standar Isi101012Standar Proses12180,673Standar Kompetensi Lulusan101014Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan121215Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan101016Pengelolaan Program Studi10150,677Standar Pembiayaan8100,88Standar Penilaian8819Standar Penelitian1281,510Standar Pengabdian Kepada Masyarakat88110050 51. Standar Nasional PT Jenjang Pendidikan Dasar Pendidikan MenengahPendidikan TinggiIsiProsesLulusanPTKSarprasKelolaBiayaPenilaia nDelapan Standar Nasional Pendidikan (SNP)Delapan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)LingkupPendidikanPendidikanPendidikan, Penelitian, Pengabdian Kpd Masy.Baru51 52. ISI POKOK BORANG BAN PT Borang Program Studi: Identitas Program Studi Identitas Pengisi Borang Program Studi Isian Data Setiap Standar Borang Fakultas/Sekolah Tinggi: Identitas Fakultas/Sekolah Tinggi Fakultas/Sekolah Tinggi Isian Data Setiap Standar 52 53. ISI POKOK Instrumen LAM PT Instrumen Prodi dan Fakultas disatukan yang terdiri : Identitas Program Studi Identitas Pengisi Borang Program Studi Isian Data Setiap Standar Lampiran Instrumen kehasan prodi53 54. PROSEDUR AKREDITASI BAN PT PENGIRIMAN EVALUASI DIRI DAN BORANG SERTA LAMPIRAN KEPADA BAN-PT (Prodi)1200 ++ asesor 15 anggota 3 staf ahliBAN-PTASESMEN KECUKUPAN (Asesor BAN-PT) PENGAMBILAN KEPUTUSAN HASIL ASESMEN KECUKUPAN (Pleno BAN-PT) ASESMEN LAPANGAN (Asesor BAN-PT)VALIDASI (anggota BAN-PT)PENGAMBILAN KEPUTUSAN HASIL AKREDITASI (Pleno BAN-PT) PENGUMUNAN HASIL AKREDITASI (Ka/Sek BAN-PT)54 55. PROSEDUR AKREDITASI LAM PT PENGIRIMAN EVALUASI DIRI DAN BORANG SERTA LAMPIRAN KEPADA LAM-PT (Melalui soft dan hard copy) asesor diutamakan dari PTS (+/-1500) 15 anggota 3 staf ahli (Rencana dari BAN PT atau ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology), The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, a 21st Century Education (ABEST21), ASEAN University Network on Quality Assurance (AUN-QASetiap prodi bisa self assesmentASESMEN KECUKUPAN (Asesor LAM-PT) PENGAMBILAN KEPUTUSAN HASIL ASESMEN KECUKUPAN (Pleno LAM-PT) ASESMEN LAPANGAN (Asesor LAM-PT)VALIDASI (anggota LAM-PT)PENGAMBILAN KEPUTUSAN HASIL AKREDITASI (Pleno LAM-PT) PENGUMUNAN HASIL AKREDITASI (Ka/Sek LAM-PT)55 56. ELIGIBILITAS PENGAJUAN AKREDITASI BAN PT Ijin Penyelenggaraan PROGRAM STUDI Ijin operasional PROGRAM STUDI yang masih berlaku dari pejabat yang berwenang PROGRAM STUDI memiliki dosen tetap dengan jumlah dan kualifikasi minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku Catatan: program studi belum memiliki lulusan dapat mengajukan akreditasiBAN-PT56 57. ELIGIBILITAS PENGAJUAN AKREDITASI LAM-PT Ijin Penyelenggaraan PROGRAM STUDI Ijin operasional PROGRAM STUDI TIDAK MENJADI PERSYARATAN (PERPANJANGAN IJIN MENGHAMBAT AKREDITASI) PROGRAM STUDI memiliki dosen tetap dengan jumlah dan kualifikasi minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku Catatan: program studi belum memiliki lulusan dapat mengajukan akreditasi57 58. PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI BAN PT Skor Setiap Jenjang Program Studi Peringkat DiplomaSarjanaMagisterDoktorA361 - 400361 - 400361- 400361- 400B301 - 360301 - 360301- 360301- 360C200 - 300200 - 300200- 300200- 300Tidak Terakreditasi< 200< 200< 200< 200BAN-PT58 59. PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI LAM-PT Skor Setiap Jenjang Program Studi Peringkat DiplomaSarjanaMagisterDoktorInternasonal700 -1000700 -1000700 -1000700 -1000Unggul Nasional600 - 700600 - 700600 - 700600 - 700Terakreditas300- 1000300 - 1000300- 1000300- 1000Tidak Terakreditasi< 300< 300< 300< 30059 60. Bagai mana dengan Lembaga Akreditasi Mandiri? Setidaknya ada 5 Permasalahan yang harus dijawab agar LAM PT ini bisa berdiri sesuai dengan harapan masyarakat khususnya PTS :1. Pendanaan/Pembiayaan & SKB 2. Legalitas (ASPEK HUKUM) 3. Pembuatan Borang/instrumen 4. Sosialisasi pada PT dan Masyarakat 5. Independensi 6. Terpercaya 61. Pengalaman Membuktikan 1. Ban PT membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun untuk mempersiapkan borang dan 1 tahun untuk sosialisasi (dengan berbagai kekurangan yg ada tetap berjalan) 2. Ban PT (1994-2012) membutuhkan 18 tahun lebih untuk menghadirkan borang yang boleh dikatakan sudah sangat baik walau belum menyentuh permasalahan yang ada. 3. EMI (Evaluasi MUTU Internal), dibuat dalam waktu 1 tahun langsung disosialisasikan, sampai sekarang masih dalam proses perbaikan. 4. LAM-PT bagaimana? 62. Tim LAM-PT : 1. Dibutuhkan tim yang kuat 2. Anggota tim sebaiknya memiliki integritas dan komitmen yang tinggi, yang di back up oleh perguruan tingginya. 3. Tim tidak terlalu banyak 4. Mereka yang memahami borang BAN PT, Instrumen EMI dan SPMI-PT5. Sebaiknya diawali dengan membuat instrumen & mengakreditasi prodi S1 63. Sosialisasi Draf LAM-PT 1. Mengundang pimpinan PT, Ketua Prodi, Dekan, para asesor Ban PT, dan Lembaga Penjaminan Mutu PT. 2. Menghimpun masukan-masukan pada TIM Inti LAM PT untuk memformulasi ulang instrumen atau borang yang sedang dibuat. 3. Menguji coba pada PT percontohan. 4. Mengolah hasil isian oleh PT Percontohan 64. Sosialisasi Draf LAM-PT5. Mengundang PT percontohan untuk menerima masukan dan masukan dari APTISI Wilayah 6. Penyempurnaan ulang instrumen 7. Uji coba kembali. 65. Beberapa kekurangan BAN PT, yang perlu diperbaiki : 1. Kurang efisien 2. Menggunakan hard copy 3. Waktu menunggu untuk di visit terlalu lama (rata-rata 6 bln 1 tahun) 4. Borang sulit dipahami, tidak ada manual book, menjadikan beda sudut pandang antara asesor dan ketua prodi saat di lapangan (Multitafsir). 5. Borang terlihat tidak memahami realitas PTS. 66. Beberapa kekurangan BAN PT, yang perlu diperbaiki : 6. Beberapa standar sulit terpenuhi akibat tidak terukur kondisi dilapangan. 7. Masih menggunakan 7 standar, sesuai dg UU PT No. 12 Th. 2012, harus ada 10 standar. 8. Asesor hanya menilai hasil akhir bukan proses. 9. Masih manual dalam proses bisnis (belum menggunakan TIK) 10. Belum menggunakan penilaian yg transfaran. 67. Yang Harus Menjadi Keunggulan LAM APTISI :1. Efisien & efektif 2. Menggunakan TIK/ICT 3. Empowering 4. Pembinaan berkelanjutan 5. Humanis 68. Yang Harus Menjadi Keunggulan LAM APTISI : 6. Kesepakatan penilaian dengan Prodi (kemungkinkan banding terhadap hasil akreditasi kecil) 7. Terbuka dan transparan. 8. Independen & Kredibel 9. Memberikan kesempatan lebih luas merekrut asesor dari daerah. 10. Menghindari Multitafsir dalam instrumen/borang. 69. Keunggulan TIK-LAM APTISI 1.Bisa merekap, merangking & membandingkan nilai prodi / semua nilai tiap prodi di seluruh Indonesia, Provinsi, Kabupaten/kota, I ndonesia Timur, Tengah dan Barat. 2. Bisa merekap, merangking & membandingkan nilai Tiap standar dan pertanyaan di seluruh Indonesia, Provinsi, Kabupaten/kota, I ndonesia Timur, Tengah dan Barat. 69 70. Keunggulan LAM APTISI 3. Mengetahui Prodi di PT mana yg memiliki nilai tertinggi tiap standar/pertanyaan untuk dijadikan acuan bagi Prodi lain untuk patok duga. 4. Mengeluarkan rekomendasi tiap standar untuk pembinaan dan mengarahkan pada nilai yang lebih baik. 5. Meriport & menyimpan instrumen prodi tiap periodik tiap PT 6. Dll. 70 71. Persyaratan Aseseor : 1. Lemaga atau program studi induk asal calon2.3. 4. 5.asesor minimal terakreditasi C (BAN-PT) Pendidikan yang diutamakan S3, dan S2 memungkinkan jika dalam prodi tersebut belum memiliki S3, atau masih kurang. Lulus psikotes, Pernah menjabat struktural di PT-nya. Lulus wawancara (integritas, kredibilitas, independen dan kompetensi bidang ilmu) 71 72. Persyaratan Aseseor : 6. Direkomendasikan oleh asosiasi profesi atau rumpun ilmu di wilayah masing-masing. 7. Telah mengikuti kursus & pelatihan penilaian di LAM-PT 8. Siap menandatangani perjanjian : memberian pelayanan, independen, sangsisangsi dll.) 10. Tidak dalam urusan dengan yang berwajib 72 73. RENCANA KEGIATAN TIM LAM-PT APTISI NoKegiatanFEBRUARI 2013 1234MARET 2013 1234APRIL 2013 123MEI 2013 4123JUNI 2013 41231 Tandatangan kesepakatan nasional untukmenjadikan LAM APTISI (Tgl. 15 Februari 2013) 2 Pendirian Badan Hukum LAM 3 Studi Kelayakan 4 Pengumpulan kontribusi finansial APTISI wilayah5 Finalisasi Instrumen 6 Pembangunan Sistem Informasi (IT) 7 Konsolidasi dengan asosiasi-asosiasi dan rumpunilmu 8 Menyampaikan Usulan Persetujuan LAM KeMenteri dan Rekomendasi BAN-PT 9 Sosialisasi, Pelatihan dan Tryout Instumen LAM10 Rekruitmen SDM (Calon Assesor) 11 PELAKSANAAN AKREDITASI 12 13734 74. Deklerasi Padang 15 April 2010 1. APTISI harus melahirkanLembaga Akreditasi Independen (LAI) 2. Memilih Ketua Pelaksana dan TIM 3. Mengusulkan pada pemerintah dan DPR berdirianya LAI, melalui UUPT.74 75. Deklerasi Makasar 14 Maret 2013 1. APTISI membuat LAM dengan 62.3.4. 5.Rumpun, dengan didukung konsorsium bidang ilmu & Asosiasi Profesi lainnya Kesepakatan semua APTISI Wilayah untuk menggunakan Jasa LAM yang di lahirkan APTISI. LAM yang di lahirkan APTISI harus independen, kridibel dan transparan & dlm kontek membina. Mencari sosok asesor yang baik. Dapat dilaksanakan tahun 2014. 75 76. Kesepakatan Aceh 11 Oktober 2013 1. APTISI melakukan uji instrumen LAMdengan 6 Rumpun atau 14 Bidang Ilmu, dengan didukung konsorsium bidang ilmu & Asosiasi Profesi lainnya 2014. 2. Audiance dengan Ketua DPR RI; Komisi X DPR RI; Presiden RI; Mendiknas berkenaan pembiayaan LAM-PT & bantuan dana bagi Mahasiswa PTS dan PTS. 3. Tanpa menunggu permen LAM aptisi menjalankan LAM-PT. 76 77. Roadmap Pembentukan LAM-PT Menkum HamAkte Notaris PendirianBADAN HUKUM (Nirlaba)Persyaratan : 1. AD/ART LAM-PT 2. Renstra & Renop LAM-PT 3. Studi Kelayakan LAM-PT 4. Sistem Penjaminan Mutu 5. Instrumen LAM-PT 6. Jaminan Pendaanaan 5 thLAM-PT PEMANGKU KEPENTINGANBAN-PTPerkumpulan : 1. Asosasi Penyelenggara 2. Asosiasi Profesi 3. Asosiasi Bidang Ilmu/PT Rumpun/PT Bidang IlmuBadan PelaksanaPRODI Perguruan TinggiPRODI Perguruan TinggiMendiknasPRODI Perguruan TinggiPRODI Perguruan Tinggi 78. Asosiasi PenyelenggaraLembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Inisiasi APTISI di bentuk dengan dukungan Asosiasi Profesi dan Asosasi Bidang Ilmu Terdiri dari 6 Rumpun Ilmu atau 14 Bidang IlmuAsosiasi Bid IlmuAsosiasi Profesi 78 79. Struktur Hubungan LAM Dengan Konstituen (Stakeholders) Konstituen (Stakeholders) Organisasi Inisiator 1Organisasi Inisiator 2Organisasi Inisiator ke-nBadan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)Organisasi-organisasi InisiatorBentuk Nominasi dan seleksiNominasi dan seleksiRekomendasi, Pengawasan, dan BagianLEMBAGA AKREDITASI MANDIRI Dewan Pengawas LAM (Board of Trustee)Direktur Eksekutif LAM (Board of Executives)Divisi Lain Sesuai KebutuhanDivisi Penerimaan dan Pemrosesan Berkas AkreditasiDivisi AsesorDivisi Administrasi dan KeuanganDivisi ICT79 80. Wassalam dan Terima KasihM. Budi Djatmiko Email : [email protected] Hp : 081-6420-6520