PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam...

70
PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) PADA HUTAN RAKYAT DI DESA LELING UTARA KECAMATAN TOMMO KABUPATEN MAMUJU SKRIPSI SRI ASTUTI 105950060315 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2019

Transcript of PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam...

Page 1: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) PADA

HUTAN RAKYAT DI DESA LELING UTARA KECAMATAN TOMMO

KABUPATEN MAMUJU

SKRIPSI

SRI ASTUTI

105950060315

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2019

Page 2: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) PADA

HUTAN RAKYAT DI DESA LELING UTARA KECAMATAN TOMMO

KABUPATEN MAMUJU

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Serjana Kehutanan Strata

Satu (S-1)

SRI ASTUTI

105950060315

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2019

Page 3: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen
Page 4: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen
Page 5: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

Hak Cipta milik Universitas Muhammadiyah Makassar 2020

@Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan

karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu

masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Unismuh

Makassar.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

tulis dalam bentuk laporan apapun tanpa izin Unismuh Makassar.

Page 6: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

ABSTRAK

SRI ASTUTI (105950060315). Produktivitas Tanaman Nilam ( Pogestemon

cablin Benth ) pada Hutan Rakyat di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo

Kabupaten Mamuju. Di bawah bimbingan Husnah Latifah dan Muhammad

Daud

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas tanaman nilam

dan produktivitas minyak nilam (Pogestemon cablin Benth) pada hutan rakyat di

Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju. Jenis data yang

dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan

dengan metode observasi, wawancara, quisioner dan survey sedangkan data

sekunder dikumpulkan menggunakan studi literatur. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa produksi rata-rata tanaman nilam sekali panen milik petani

pada hutan rakyat di Desa Leling Utara 4.302 kg/panen dengan luas lahan rata-rata

0,74 ha dan dengan frekuensi pemanenan 2 kali dalam setahun, maka produksi

rata-rata tanaman nilam pertahun sebanyak 8.604,00 kg/tahun dan produktivitas

tanaman nilam pertahun 320.917,66 kg/ha/tahun dengan produktivitas rata-rata

tanaman nilam sebanyak 10.697,26 kg/ha/tahun. Serta jumlah produksi minyak

nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan

frekuensi pemanen 2 kali dalam setahun, maka produksi minyak nilam dalam

setahun adalah 5.059,15 kg/ tahun dengan rata-rata 168,64 kg/tahun. Rendemen

rata-rata pengelolaan tanaman nilam menjadi minyak nilam yaitu 1,96 %.

Kata Kunci: Nilam, Minyak Nilam, Hutan Rakyat, Rendemen

Page 7: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

proposal ini. Shalawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad

SAW sebagai suatu teladan yang mengangkat manusia dari jurang yang dalam

menuju bukit yang penuh cahaya Ilahiyah.

Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan

telah banyak hambatan dan rintangan yang penulis lalui, akan tetapi penulis

jadikan sebagai seni dan pelajaran serta menjadikan sebagai motovasi dalam

melakukan suatu hal yang sangat berharga. Skripsi ini berjudul :

“Produktivitas Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth) pada Hutan

Rakyat di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju”

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibunda Husnah Latifah S.Hut., M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar dan sekaligus sebagai

Pembimbing 1.

2. Ibunda Dr. Hikmah S.Hut., M.Si., selaku Ketua Program Studi Kehutanan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ir. Muh. Daud S.Hut., M.Si., IPM., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan sistem penyusunan laporan, pengetahuan dan

motivasi.

Page 8: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

4. Dr. Irma Sribianti, S.Hut.,MP selaku Penguji I dan Dr. Ir. Sultan, S.Hut.,

M.P.,IPM selaku Penguji II yang tak hentinya memberikan arahan dan

masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Kehutanan serta staf tata usaha Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan ilmu

selama di bangku perkuliahan.

6. Kedua Orang Tua dan teman-teman yang memberikan doa dan dukungan

serta partisipasi yang sangat besar dalam penyusunan Skripsi ini sehingga

dapat terselesaikan tepat waktu.

Pada penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh sebab

itu Penulis hargai kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga dapat

mendorong kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga allah SWT memberikan

rahmat dan kemanfaatan yang banyak atas Penulisan proposal ini dan menjadikan

kita hamba-Nya yang pandai mensyukuri nikmat-Nya, Amin ya Rabbal „Alamin.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar, Desember 2019

Sri Astuti

Page 9: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL. ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN. ..................................................................... ii

HALAMAN KOMISI PENGUJI. .............................................................. iii

HAK CIPTA ................................................................................................ iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

KATA PENGANTAR. ................................................................................ vi

DAFTAR ISI. ............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR. .................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii

I. PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang. .................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 3

1.3. TujuanPenelitian. .............................................................................. 3

1.4. ManfaatPenelitian. ............................................................................ 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). .................................................. 4

2.2. Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth). ................................... 7

2.3. Minyak Atsiri .................................................................................. 12

2.4. Minyak Nilam. ................................................................................ 14

2.5. Produktivitas. .................................................................................. 15

2.6. Kerangka Pikir. ............................................................................... 17

Page 10: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian. ....................................................... 18

3.2. Alat dan Bahan. ............................................................................... 18

3.3. Metode Pengumpulan Data. ........................................................... 18

3.4. Jenis Data. ....................................................................................... 19

3.5. Analisis Data. .................................................................................. 20

3.6. Definisi Operasional........................................................................ 21

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Geografis dan Demografi ................................................................ 23

4.2. Tingkat Pendidikan ......................................................................... 24

4.3. Mata pencaharian ............................................................................ 24

4.4. Pertanian dan Peternakan ................................................................ 24

4.5. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 25

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden ........................................................................ 26

5.2. Produksi Tanaman Nilam ................................................................ 31

5.3. Produksi Minyak Nilam .................................................................. 34

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan ..................................................................................... 37

6.2. Saran ................................................................................................ 38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 11: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1. Klasifikasi Responden Petani Nilam Berdasarkan Kelompok

Umur di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten

Mamuju ......................................................................................... 26

2. Klasifikasi Tingkat Pendidikan Respondan Petani Nilam

di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju .... 28

3. Klasifikasi Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Responden

di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju .... 29

4. Luas Lahan Responden di Desa Leling Utara Kecamatan

Tommo Kabupaten Mamuju ......................................................... 30

5. Produksi Tanaman Nilam di Desa Leling Utara

Kecamatan Tommo KAbupaten Mamuju ..................................... 33

6. Produksi Minyak Nilam di Desa Leling Utara

Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju ...................................... 35

Page 12: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian Produktivitas Tanaman Nilam

(Pogestemon cablin Benth) di Desa Leling Utara Kecamatan

Tommo Kabupaten Mamuju ........................................................ 17

2. Proses Wawancara Kepada Responden ........................................ 48

3. Penanaman Tanaman Nilam ......................................................... 49

4. Tanaman Nilam Siap Panen .......................................................... 49

5. Pengukuran Lahan ......................................................................... 50

6. Proses Pemanenan ......................................................................... 50

7. Proses Pencincangan Nilam Kering .............................................. 51

8. Penimbangan Daun Nilam Kering ................................................ 52

9. Tempat Penyulingan...................................................................... 52

10. Proses Penyulingan ....................................................................... 53

11. Penimbangan Minyak Nilam......................................................... 54

12. Minyak Nilam ............................................................................... 54

Page 13: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Teks Halaman

1. Kuisioner Penelitian ...................................................................... 42

2. Data Responden ............................................................................ 44

3. Data Penelitian .............................................................................. 46

4. Dekomentasi Penelitian ................................................................. 48

5. Surat Izin Penelitian ...................................................................... 55

Page 14: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hutan sebagai sistem sumberdaya alam memiliki potensi untuk memberi

manfaat multiguna, di samping hasil kayu, hutan dapat memberi manfaat berupa

hasil hutan bukan kayu dan lingkungan. Hasil riset menunjukkan bahwa hasil

hutan kayu dari ekosistem hutan hanya sebesar 10 % sedangkan sebagian besar

(90%) hasil lain berupa hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang selama ini belum

dikelola dan dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dari ekosistem hutan sangat beragam

jenis sumber penghasil maupun produk serta produk turunan yang dihasilkannya.

Sesuai Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35/Menhut/2007 tentang Hasil

Hutan Bukan Kayu, maka dalam rangka pengembangan budidaya maupun

pemanfaatannya HHBK dibedakan dalam HHBK nabati dan HHBK hewani.

HHBK nabati meliputi semua hasil non kayu dan turunannya yang berasal dari

tumbuhan dan tanaman salah satunya adalah kelompok minyak atsiri antara lain

cendana, kayu putih, kenanga dan nilam.

Minyak atsiri sebagian besar diambil dari berbagai jenis tanaman

penghasil minyak atsiri, salah satunya minyak nilam (Pogostemon cablin benth)

(Sariadi, 2012). Minyak nilam (patchouli oil) adalah minyak atsiri yang diperoleh

dari hasil penyulingan daun, batang dan cabang tanaman nilam. Minyak ini

merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang fungsinya dalam industri sabun,

Page 15: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

2

kosmetika, dan industri parfum, yang tidak dapat digantikan oleh zat sintetik

karena sangat berperan dalam menentukan kekuatan, sifat dan ketahanan wangi.

Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang dapat mengikat bau wangi bahan pewangi

lain (fiksatif) dan sekaligus membentuk bau yang harmonis dalam suatu campuran

(Harunsyah, 2011).

Beberapa penelitian tentang penghasil minyak atsiri salah satunya tanaman

nilam diantaranya telah dilakukan oleh Hariyani dkk (2015) yang meneliti tentang

Pengaruh Umur Panen Terhadap Rendemen dan Kualitas Minyak Atsiri Tanaman

Nilam (Pogestemon cablin Banth) yang menyimpulkan bahwa 4 bulan setelah

tanam dan 4 bulan setelah panen adalah umur panen yang paling optimal dari segi

bobot kering maupun rendemen pada daun cabang serta total. Adapun penelitian

lain yang dilakukan oleh M. Daud et all (2019) yang meneliti tentang Produksi

dan Rendemen Pengelolaan nilam (Pogestemon cablin Banth) dari Hutan Rakyat

di Desa Bone-Bone Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang menyimpulkan

bahwa produksi rata-rata tanaman nilam sekali panen 430 kg/panen dengan luas

lahan rata-rata 0,29 ha dan frekuensi pemanenan nilam 2 kali, rendemen minyak

nilam berkisar antara 2,88 - 3,19 % dengan rata-rata 3,00 %.

Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) telah dilakukan oleh

masyarakat yang ada di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten

Mamuju dengan memanfaatkan minyak nilam sebagai mata pencaharian sekitar

hutan. Maka perlu diadakan Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

produktivitas tanaman nilam dan minyak nilam (Pogestemon cablin Benth) pada

hutan rakyat di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju.

Page 16: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

3

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana produktivitas tanaman nilam (Pogestemon cablin Benth) pada

hutan rakyat di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju?

2. Bagaimana produktivitas minyak nilam (Pogestemon cablin Benth) pada

hutan rakyat di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui produktivitas tanaman nilam (Pogestemon cablin Benth) pada

hutan rakyat di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju.

2. Mengetahui produktivitas minyak nilam (Pogestemon cablin Benth) pada

hutan rakyat di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi, sebagai berikut :

1. Produktivitas minyak nilam terhadap petani atau masyarakat.

2. Potensi minyak nilam terhadap kebutuhan masyarakat sebagai mata

pencaharian.

3. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan.

4. Untuk memperoleh pengalaman.

5. Sebagai input informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Page 17: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)

Menurut Peraturan Menteri No. P35/ Menhut-II/ 2007, Hasil Hutan Bukan

Kayu yang selanjutnya disingkat HHBK adalah hasil hutan hayati baik nabati

maupun hewani beserta produk turunan dan budidaya kecuali kayu (Menhut,

2007). Dalam upaya mengubah haluan pengelolaan hutan dari timber extraction

menuju sustainable forest management, Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) atau

Non Timber Forest Products (NTFP) memiliki nilai yang sangat strategis. Hasil

Hutan Bukan Kayu (HHBK) merupakan salah satu sumber daya hutan yang

memiliki keunggulan komparatif dan bersinggungan langsung dengan masyarakat

sekitar hutan.Sehingga, tidak dipungkiri lagi bahwa masyarakat di dalam maupun

di sekitar kawasan hutan berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan

hasil hutan bukan kayu (Sihombing, 2011).

Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan

dan mengusahakan hasil hutan berupa bukan kayu dengan tidak merusak

lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokoknya. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK) yang tertuang pada Pasal 1 (13) dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia No. 3 Tahun 2008 yang merupakan revisi dari

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 6 Tahun 2007, adalah izin usaha

yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan bukan kayu dalam hutan alam

pada hutan produksi melalui kegiatan pemanenan atau penebangan, pengayaan,

pemeliharaan, dan pemasaran (Kemenhut, 2007).

Page 18: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

5

Sumberdaya hutan juga bersifat multi guna dan memuat multi kepentingan

serta pemanfaatannya diarahkan untuk mewujudkan sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat. Manfaat tersebut bukan hanya berasal dari Hasil Hutan Kayu

yang hanya memberikan sumbangan 20%, melainkan juga manfaat Hasil Hutan

Bukan Kayu (HHBK) dan jasa lingkungan, yang memberikan sumbangan terbesar

yakni 80 %, namun hingga saat ini potensi HHBK tersebut belum dapat

dimanfaatkan secara optimal. Paradigma ini makin menyadarkan kita bahwa

produk HHBK merupakan salah satu sumber daya hutan yang memiliki

keunggulan komparatif dan paling bersinggungan dengan masyarakat sekitar

hutan. HHBK terbukti dapat memberikan dampak pada peningkatan penghasilan

masyarakat sekitar hutan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi

penambahan devisa Negara (Kemenhut, 2009).

Pemanfaatan hutan selama ini masih cenderung berorientasi pada

pengelolaan hutan sebagai penghasil kayu dalam kontek ekonomi. Kondisi ini

mendorong eksploitasi kayu secara intensif untuk memenuhi pasar dunia maupun

industri domestik tanpa memperhatikan nilai manfaat lain yang dapat diperoleh

dari hutan dan kelestarian ekosistem hutan. Oleh karena itu, paradigma tersebut

telah menyebabkan terjadinya penurunan luas, manfaat dan kualitas ekosistem

hutan. Padahal, di sisi lain, sumberdaya hutan (SDH) mempunyai potensi multi

fungsi yang dapat memberikan manfaat ekonomi, lingkungan dan sosial bagi

kesejahteraan ummat manusia. Manfaat tersebut bukan hanya berasal dari Hasil

Hutan Kayu (HHK) seperti yang terjadi saat ini, melainkan juga manfaat hasil

hutan bukan kayu (HHBK) dan jasa lingkungan (Kemenhut, 2009).

Page 19: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

6

Paradigma baru sektor kehutanan memandang hutan sebagai sistem

sumberdaya yang bersifat multi fungsi, multi guna dan memuat multi kepentingan

serta pemanfaatannya diarahkan untuk mewujudkan sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat. Paradigma ini makin menyadarkan kita bahwa produk

HHBK merupakan salah satu sumber daya hutan yang memiliki keunggulan

komparatif dan paling bersinggungan dengan masyarakat sekitar hutan. HHBK

terbukti dapat memberikan dampak pada peningkatan penghasilan masyarakat

sekitar hutan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi penambahan devisa

negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil hutan kayu dari ekosistem

hutan hanya sebesar 10% sedangkan sebagian besar (90%) hasil lain berupa hasil

hutan bukan kayu (HHBK) yang selama ini belum dikelola dan dimanfaatkan

secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Kemenhut, 2009).

Kawasan hutan Indonesia mencapai luas 125,956,142.71 ha (KLHK,

2017) memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi 30 sampai dengan 40

ribu jenis tumbuhan tersebar di hampir seluruh pulau yang berpotensi

menghasilkan HHBK yang cukup besar (Kemenhut, 2009). Secara ekonomis

HHBK memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpeluang untuk meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan pendapatan negara.

Walaupun memiliki nilai ekonomi tinggi namun pengembangan usaha dan

pemanfaatan HHBK selama ini belum dilakukan secara intensif sehingga belum

dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan perekonomian

masyarakat dan peningkatan devisa Negara (Kemenhut, 2009).

Page 20: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

7

2.2. Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth)

Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak

Patchouli ( dalam bahasa tamil Patchai (hijau) dan Ellai (daun), karena

minyaknya disuling dari daun ). Nilam adalah salah satu produk minyak atsiri,

minyal atsiri ini dapat bersumber dari setiap bagian tanaman yaitu daun, bunga,

biji, buah, batang, kulit dan akar. Untuk tanaman nilam, minyak atsirinya banyak

diambil dari daun. Klasifikasi ilmiah dari nilam:

Regnum : Plantae

Division : Magnoliophyta

Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Lamiales

Familia : Lamiaceae

Genus : Pogostemon

Spesies : Pogostemon cablin

Nama binomial : Pogostemon cablin Benth (Gunawan dan Mulyani, 2004).

Tanaman nilam merupakan tanaman perdu yang tingginya bisa mencapai

lebih dari 1 meter.Perakaran tanaman nilam adalah akar serabut yang wangi dan

tumbuhnya menjalar didalam tanah. Akar-akar sekunder tanaman nilam yang

sudah dewasa menyebar sekitar 20-30 cm di bawah permukaan tanah.Tanaman

nilam yang berasal dari perbanyakan vegetatif (stek) biasanya memiliki akar

serabut yang lebih kuat sehingga dapat berdiri tegak dan kuat (Firmanto, 2009).

Page 21: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

8

Batang tanaman nilam yaitu berkayu yang panjangnya kira-kira 20 – 40

cm dengan diameter sekitar 10 – 20mm. Sistem percabangan tanaman nilam

bertingkat mengelilingi batang, biasanya 3 – 5cabang per-tingkat dan cabang

berjumlah banyak. Tinggi tanaman nilam bisa mencapai 1 meter lebih dengan

radius cabang selebar kurang lebih 60 cm jika tanaman sudah berumur 6 bulan.

Daun tanaman nilam berbentuk bulat oval hingga bulat panjang (lonjong) dan

menyerupai jantung. Ukuran daun ini sekitar 5 – 10cm. Daun yang berwarna hijau

ini tipis dan tidak kaku, permukaan daun bagian atas terdapat bulu-bulu dan kasar.

Letak duduk daun saling berhadap-hadapan, bagian ujung daun tumpul dan urat

daun menonjol keluar, sebagian besar daun yang melekat pada ranting hampir

selalu berpasangan satu sama lain. Daun diremas akan tercium bau harum, dan

pada jaman dahulu masyarakat menjadikan daun nilam sebagai pengganti sabun

dan sekaligus untuk memberikan bau wangi, (Mangun, 2008). Tanaman nilam

jarang berbunga, bahkan ketika penanamannya diharapkan tidak mencapai proses

generatif karena mengurangi jumlah dari minyak atsisrinya. Bunga tanaman nilam

tumbuh di ujung tangkai, bergerombol dan memiliki karakteristik warna ungu

kemerahan. Tangkai bunga memiliki panjang antara 2 – 8cm dengan diameter

antara 1 – 15 cm dengan mahkota berbentuk pipa berukuran 8 mm dengan stilus

dan dua stigma.Buah atau biji berbentuk menyerupai polong berjumlah 4 dan

berukuran kecil.

Page 22: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

9

Nilam merupakan jenis tanaman perdu yang rendah bercabang-cabang

dekat dengan permukaan tanah, tidak mempunyai batang yang tegak, dan

termasuk jenis rerumputan. Nama latinnya Pogostemon cablin Benth, daunnya

berbau harum. Tanaman berasal dari India dan Cina ini tumbuh sebagai bagian

dari semak-semak di pinggir kebun atau hutan di Indonesia. Nilam di ambil

minyaknya, daun beserta ikutannya berupa ranting-ranting kecil di rebus lalu

uap/asapnya di suling menjadi minyak nilam, sejenis minyak atsiri. Tanaman

nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu tanaman penghasil

minyak atsiri yang penting, menyumbang devisa lebih dari 50 % dari total ekspor

minyak atsiri Indonesia. Hampir seluruh pertanaman nilam di Indonesia

merupakan pertanaman rakyat yang melibatkan 36.461 kepala keluarga petani

(Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 2004).

Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar di pasaran dunia

dengan kontribusi 90 %. Ekspor minyak nilam pada tahun 2002 sebesar 1.295

dengan nilai US $ 22,5 juta (Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 2004). Sebagian

besar produk minyak nilam di ekspor untuk di pergunakan dalam industri parfum,

kosmetik, antiseptik dan insektisida (Mardiningsih et al., 1995). Dengan

berkembangnya pengobatan dengan aromaterapi, penggunaan minyak nilam

dalam aromaterapi sangat bermanfaat selain penyembuhan fisik juga mental dan

emosional. Selain itu, minyak nilam bersifat fixatif (mengikat minyak atsiri

lainnya) yang sampai sekarang belum ada produk substitusinya, (Ibnusantosa,

2000).

Page 23: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

10

Pogostemon cablin Benth sering juga di sebut nilam Aceh, jenis nilam ini

termasuk famili Labiate yaitu kelompok tanaman yang mempunyai aroma yang

mirip satu sama lain. Di antara jenis nilam, yang di usahakan secara komersial

adalah varietas Pogostemon cablin Benth. Jenis ini sebenarnya dari Filipina, yang

kemudian berkembang ke Malaysia, Madagaskar, Paraguay, Brazilia, dan

Indonesia, (Sudaryani, 2004).

Menurut Trease dan Evan (Hamid dan Syarif, 1992), tanaman nilam

meliputi tiga spesies, yaitu Pogostemon cablin Benth, Pogostemon hortensis dan

Pogostemon heyneanus.

a. Pogostemon cablin Benth

Pogostemon cablin sering juga di sebut Nilam Aceh. Jenis nilam ini

termasuk famili Labiate yaitu kelompok tanaman yang mempunyai aroma

yang mirip satu sama lain. Di antara jenis nilam, yang di usahakan secara

komersial adalah varietas Pogostemon cablin Benth. Jenis ini sebenarnya dari

Filipina, yang kemudian berkembang ke Malaysia, Madagaskar, Paraguay,

Brazilia dan Indonesia (Sudaryani, 2004).

b. Pogostemon heyneanus

Sering juga di namakan Nilam Jawa atau Nilam hutan. Jenis ini berasal

dari India, banyak tumbuh liar di hutan pulau Jawa. Jenis ini berbunga, karena

itu kandungan minyaknya rendah yaitu 0,50 – 1,5 %. Di samping itu minyak

nilam dari tanaman ini komposisi minyaknya kurang mendapatkan pasaran

dalam perdagangan (Sudaryani, 2004).

Page 24: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

11

c. Pogostemon hortensis

Di sebut juga nilam sabun Karena bisa di gunakan untuk mencuci

pakaian.Jenis nilam ini hanya terdapat di daerah Banten.Bentuk Pogostemon

hortensis ini mirip dengan nilam Jawa, tetapi tidak berbunga. Kandungan

minyaknya 0,5 – 1,5 %, komposisi minyak yang di hasilkan jelek sehingga

untuk jenis nilam ini juga kurang mendapatkan pasaran dalam perdagangan

(Sudaryani, 2004).

Di antara ketiga jenis nilam tersebut yang banyak di budidayakan yaitu

Pogostemon cablin Benth (nilam aceh), karena kadar dan kualitas minyaknya

lebih tinggi dari varietas lainnya. Nilam aceh di perkirakan daerah asalnya

Filipina atau Semenanjung Malaysia. Setelah sekian lama berkembang di

Indonesia, tidak tertutup kemungkinan terjadi perubahan-perubahan dari sifat

dasarnya. Dari hasil eksplorasi di temukan bermacam-macam tipe yang berbeda

baik karakteristik morfologinya, kandungan minyak, sifat kimia minyak dan sifat

ketahanannya terhadap penyakit dan kekeringan.

Tanaman nilam (Pogostemin patchouli) disebut juga sebagai Pogostemon

cablin Benth merupakan tanaman perdu wangi berdaun halus dan berbatang segi

empat. Daun kering tanaman ini disuling untuk mendapatkan minyak nilam

(patchouli oil) yang banyak digunakan dalam berbagai kegiatan industri. Fungsi

utama minyak nilam sebagai bahan baku (fiksatif) dari komponen kandungan

utamanya yaitu patchouli alkohol (C15H26) dan sebagai bahan pengendali

penerbang (eteris) untuk wewangian (parfum) agar aroma keharumannya bertahan

lebih lama. Selain itu, minyak nilam digunakan sebagai bahan campuran produk

Page 25: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

12

kosmetik (diantaranya untuk pembuatan sabun, pasta gigi, sampoo, lotion, dan

deodorant), kebutuhan industri makanan (di antaranya untuk essence atau

penambah rasa), kebutuhan farmasi (untuk pembuatan anti radang, antifungi, anti

serangga, afrodisiak, anti inflamasi, antidepresi, antiflogistik, serta dekongestan),

kebutuhan aroma terapi, bahan baku compound dan pengawetan barang, serta

berbagai kebutuhan industri lainnya (Mangun, 2008).

2.3. Minyak Atsiri

Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa proses metabolisme dalam

tanaman, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia

dengan adanya air. Minyak tersebut di sintesis dalam sel kelenjar pada jaringan

tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin, misalnya minyak

terpentin dari pohon pinus. Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman dapat

juga terbentuk dari hasil degradasi trigliserida oleh enzim atau dapat dibuat secara

sintesis (Ketaren, 1985).

Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan

kimia yang terbentuk dari unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) serta

beberapa persenyawaan kimia yang mengandung unsur nitrogen (N) dan belerang

(S). Umumnya komponen kimia dari dalam minyak atsiri terdiri dari campuran

hidrogen dan turunannya yang mengandung Oksigen yang disebut dengan Terpen

atau terpenoid. Terpen merupakan persenyawaan hidrogen tidak jenuh dan satuan

terkecil dari molekulnya disebut isopren (CsHa). Senyawa terpen mempunyai

rangka Karbon yang terdiri dari 2 atau lebih satuan isopren. Klasifikasi dari terpen

didasarkan atas jumlah satuan isopren yang terdapat dalam molekulnya yaitu :

Page 26: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

13

monoterpen, seskuiterpen, diterpen, triterpen, tetraterpen dan politerpen yang

masing-masing terdiri dari 2, 3, 4, 6, 8 dan n satuan isopren. Rantai molekul

terpen dalam minyak atsiri merupakan rantai terbuka (terpen alifatis) dan rantai

melingkar (terpen siklis) (Ketaren, 1985).

Kurang lebih 70 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di pasaran

internasional, sekitar 9-12 macam atau jenis minyak atsiri di suplai dari Indonesia.

Oleh sebab itu, Indonesia termasuk negara produsen besar yang cukup diandalkan

dan menjadi negara pengekspor minyak atsiri dengan kualitas terbaik. Kondisi

tersebut disebabkan faktor dan kondisi iklim serta jenis dan tingkat kesuburan

tanah yang dimiliki Indonesia, yang sesuai dengan syarat tumbuh dari tanaman

nilam (patchouli), akar wangi (vetyver), kenanga (cananga), kayu putih (cajeput),

serta melati (yasmin) (Mangun, 2008).

Berbagai jenis tanaman penghasil minyak atsiri tersebut, didapat hasil

berupa minyak nilam (patcauli oil), minyak sereh wangi (citronella), akar wangi

(vetyver), kenanga (cananga), kayu putih (cajeput), serta minyak melati (yasmin)

(Mangun, 2008).

Page 27: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

14

2.4. Minyak Nilam

Minyak yang dihasilkan adalah minyak nilam (patchouli). minyak ini

digunakan sebagai (fiksatif) dalam industri parfum, sabun, dan tonik rambut,

minyak ini juga digunakan dalam pembuatan sabun dan kosmetik. Minyak nilam

menciptakan bau yang khas dalam suatu campuran, karena bau minyak nilam

yang enak dan wangi (Ketaren, 1985). Minyak nilam yang diperoleh dengan cara

destilasi air dan uap dari daun nilam, dalam perdagangan disebut patchouli oil

yaitu nama sejaenis tanaman yang banyak di Hindustan. Pada mulanya tanaman

nilam dipakai sebagai pewangi selendang oleh orang India, karena baunya yang

khas (Guenther, 1987).

Kandungan Utama Minyak Nilam Minyak nilam terdiri dari persenyawaan

terpen dengan alkohol-alkohol. Aldehid dan ester-ester memberikan bau khas

misalnya patchouli alkohol. Patchouli alkohol merupakan senyawa yang

menentukan bau minyak nilam dan merupakan komponen yang terbesar.

Komponen penyusun dari minyak nilam adalah benzaldehid, karyofilen,

patchoulena, bulnesen dan patchouli alkohol (Ketaren, 1985).

Fungsi utama minyak nilam sebagai bahan baku pengikat (fiksatif) dari

kandungan utamanya patchouli alcohol (C15H26) dan sebagai bahan pengendali

penerbang (eteris) untuk wewangian (Parfum) agar aroma keharumannya bertahan

lebih lama. Selain itu, minyak nilam digunakan sebagai salah satu bahan

campuran produk kosmetik (di antaranya untuk pembuatan sabun, pasta gigi,

sampo, lotion dan deodorant), kebutuhan industri makanan (di antaranya untuk

essence atau penambah rasa), kebutuhan farmasi (untuk pembuatan obat anti

Page 28: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

15

radang, antifungi, antiserangga, serta dekongestan), kebutuhan aroma terapi,

bahan baku compound dan pengawet barang, serta berbagai kebutuhan industri

lainnya (Mangun, 2008). Minyak nilam mempunyai banyak keunggulan. Selain

bermanfaat bagi berbagai ragam kebutuhan industri, masa panen tanaman nilam

relaif singkat dan pengendalian tanaman relative mudah dan potensi pasarnya

sudah jelas. Pola perdagangan minyak nilam tidak terkena kuota ekspor dan

sampai saat ini belum ditemukan bahan sintetis atau bahan pengganti yang dapat

menyamai manfaat minyak nilam ini. Oleh sebab itu, kondisi dan potensi minyak

nilam tersebut merupakan basic power (Mangun, 2008).

2.5. Produktivitas

Istilah produktivitas mempunyai arti yang berbeda-beda untuk setiap orang

yang berbeda, dan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.

Produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-

barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan dan uang).Produktivitas

adalah ukuran efisiensi produktif, suatu pembanding antara hasil keluaran dan

masukan (Sutrisno, 2009). Sedangkan menurut pendapat Ardana (2012)

menyebutkan bahwa produktivitas dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:

pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap mental dan etika kerja, motivasi, gizi dan

kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja,

hubungan industrial pancasila (hubungan kerja yang sangat manusiawi),

teknologi, sarana produksi, manajemen, dan kesempatan berprestasi.

Page 29: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

16

Sinungan (2003), memberi pengertian produktivitas dalam tiga kelompok

rumusan, pertama, yaitu rumusan tradisional dimana produktivitas adalah rasio

dari apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang

digunakan (input). Kedua, produktivitas pada dasarnya merupakan suatu sikap

mental yang selalu berusaha dan punya pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik. Ketiga produktivitas

merupakan interaksi yang terjadi secara serasi dari tiga faktor esensial, yakni

investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta manajemen

tenaga kerja, sedangkan Hani Handoko (1984) mengatakan bahwa produktivitas

adalah hubungan antara masukan-masukan dan keluaran suatu sistem produksi.

Upaya peningkatan produksi dan kualitas nilam Indonesia perlu dilakukan,

mengingat masih kurangnya penerapan teknologi budidaya komuditas nilam oleh

petani yang menyebabkan rendahnya produksi dan kualitas daun nilam. Selain itu

juga perlu perbaikan cara penanganan bahan baku dan proses penyulingan hingga

menjadi minyak nilam. Produktivitas bahan segar nilam mengalami penurunan,

hal tersebut terlihat dari pengembangan produktivitas nilam di Indonesia selama

tahun 2004-2008. Pada tahun 2004 produktivitas bahan segar nilam di Indonesia

sebesar 103.42 kg/ha, tapi tingkat produktivitas bahan segar nilam pada tahun

2008 menurun menjadi 83.05 kg/ha (Pusat data dan informasi pertanian, 2010).

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya produksi dan mutu nilam Indonesia,

selain teknologi, mutu genetik tanaman, budidaya yang tidak intensif, bibit yang

kurang baik, juga cara pemanenan, pascapanen dan penyulingan minyak nilam

yang masih jauh dari sempurna (Nuriyani, 2006).

Page 30: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

17

2.6. Kerangka Pikir

Penelitian ini di awali dari pemilihan lokasi yang berada di Desa Leling

Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju. Lokasi tersebut di pilih dan di

jadikan tempat penelitian dengan harapan nantinya akan di berikan informasi dan

gambaran mengenai produktivitas tanaman nilam (Pogestemon cabin Benth) pada

masyarakat setempat.

Penelitian ini di mulai dengan mengetahui hasil hutan bukan kayu,

tanaman nilam (Pogestemon cabin Benth), dan minyak atsiri, serta mengetahui

Produktivitas tanaman nilam dan Produktivias minyak nilam serta rendemen

nilam kering menjadi minyak nilam.

Adapun kerangka pikirnya dapat di lihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Potensi Minyak Nilam di Desa Leling Utara

Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju.

Minyak Atsiri

Produksi Nilam Produksi Minyak Nilam

Produktivitas Nilam dan Minyak Nilam

Nilam

Hasil Hutan Bukan Kayu

Page 31: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

18

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Agustus -

September 2019 di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju

Provinsi Selawesi Barat.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan meliputi : alat tulis, timbangan, leptop,

meteran roll, quesioner, dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tanaman nilam.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat dilakukan dalam pengambilan data

primer, cara pengambilan data sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah salah satu metode pengumpulan data dengan

mengamati secara langsung kegiatan di lokasi penelitian atau lapangan.

b. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya

jawab untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari responden.

Page 32: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

19

c. Metode Quisioner

Pengumpulan data yang sumber data dan informasi utamanya

diperoleh dari responden sebagai sampel penelitaian dengan menggunakan

questioner sebagai instrument pengumpulan data. Dimana quisioner adalah

metode pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan

kepada responden untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan di

lapangan.

d. Metede Survei

Metode survei adalah kegiatan pengumpulan data dan informasi

yang dilakukan dengan cara mendata sebagian petani yang memanfaatkan

tanaman nilam untuk diolah menjadi minyak nilam. Jumlah responden

dalam pengumpulan data dilapangan sebanyak 30 responden.

3.4. Jenis Data

a. Data primer

Data Primer adalah data yang di peroleh melalui observasi

langsung di lapangan dan wawancara dengan responden yang berada di

Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju yang terlibat

langsung dalam proses produktivitas tanaman nilam.

b. Data Sekunder

Data sekunder berupa data yang diperoleh dari laporan-laporan

kantor Desa dan Kecamatan serta instansi-instansi terkait Dinas

Kehutanan dan pusat statistik untuk memperoleh informasi seperti data

sosial, ekonomi penduduk, dan keadaan umum lokasi.

Page 33: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

20

3.5. Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan metode

rendemen, untuk mengetahui (%) rendemen dalam proses peroduksi dengan

menentukan jumlah produktivitas nilam kering dan produktivitas minyak nilam.

a. Produksi Tanaman Nilam

Keterangan :

PNT : Produksi Tanaman Nilam (kg per Tahun)

PNST : Produksi Tanaman Nilam Sekali Panen (kg/sekali panen)

Fp : Frekuensi pemanenan Selama Setahun (kali per tahun)

b. Rendemen Minyak Nilam

Untuk mengetahui produksi minyak nilam terlebih dahulu

menghitung rendemen minyak nilam rata-rata yang diproduksi petani

nilam, maka dilakukan perhitungan rendemen minyak nilam. Rendemen

minyak nilam dilakukan 2 kali, untuk mendapatkan rendemen rata-rata

nilam dengan rumus :

Keterangan :

R : Rendemen Minyak Nilam (%)

MN : Minyak Nilam (kg/panen)

NK : Nilam Kering (kg/panen)

Page 34: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

21

c. Produksi Minyak Nilam

Keterangan :

PMN : Produksi Minyak Nilam (kg per Tahun)

PNT : Produksi Tanaman Nilam Sekali Panen (kg/sekali panen)

R : Rendemen Minyak Nilam (%)

3.6. Definisi Operasional

Batasan-batasan operasional yang digunakan dalam penelitian ini

mencakup beberapa istilah :

1. Responden adalah petani yang menanam tanaman nilam.

2. Masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang terlibat langsung pada

pemanfaatan pertumbuhan tanaman nilam di Desa Leling Utara Kecamatan

Tommo Kabupaten Mamuju.

3. Hutan rakyat adalah hutan yang dibangun dan dikelola oleh rakyat.

Keberadaan hutan ini biasanya berada di tanah adat, meskipun ada juga hutan

yang dikelola rakyat berada di tanah negara atau kawasan hutan negara.

4. Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) adalah hasil hutan hayati baik nabati

maupun hewani beserta produk turunan dan budidaya kecuali kayu yng

berasal dari hutan.

Page 35: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

22

5. Minyak atsiri adalah zat cair yang mudah menguap, bercampur dengan

persenyawaan padat yang berbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya, larut

dalam pelarut organic dan tidak larut dalam air. Minyak atsiri juga dikenal

dengan nama minyak terbang yang dihasilkan dari tanaman yang bersumber

dari setiap bagian dari daun, bunga, buah, biji, batang atau kulit dan akar.

6. Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) adalah suatu semak tropis

penghasil sejenis minyak atsiri yang dinamakan sama (minyak nilam).

Tanaman ini umum dimanfaatkan bagian daunnya untuk diekstraksi

minyaknya, dan diolah menjadi parfum, bahan dupa dan minyak atsiri.

7. Rendemen adalah perbandingan jumlah (kualitas) minyak yang dihasilkan

dari ekstraksi tanaman aromatic, rendemen menggunakan satuan persen (%).

Semakin tinggi nilai rendemen yang dihasilkan menandakan nilai minyak

yang dihasillkan semakin banyak.

8. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai

guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat.

9. Produktivitas adalah perwujudan dari keseluruhan faktor-faktor (tanah dan

non tanah) yang berpengaruh terhadap hasil produksi tanaman yang lebih

berdasarkan pada pertimbangan ekonomi.

Page 36: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

23

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Geografis dan Demografi

4.1.1. Keadaan Geografi

Desa Leling Utara terletak 45 km dari ibukota kecamatan Tommo dan

163 km dari ibu kota Kabupaten Mamuju dengan luas 199,87 km² dan

memiliki ketinggian dari permukaan laut 1-40 m. Tipe topografi Desa Leling

Utara adalah daerah berbukit dengan batas-batas sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tobadak 4

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi selatan

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Leling

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tobadak 8

4.1.2. Demografi

Desa Leling Utara adalah salah satu dari 14 desa di Kecamatan

Tommo yang memiliki 9 dusun dengan luas 199,87 km². Jumlah penduduk di

Desa Leling Utara 1349 jiwa yang memiliki jumlah penduduk laki-laki 764

jiwa dan jumlah penduduk perempuan 585 jiwa serta memiliki 496 kepala

keluarga dengan rata-rata anggota rumah tangga 3,5 orang. Banyaknya

penduduk menurut agama islam sebanyak 428 jiwa, agama katholik sebanyak

264 jiwa dan didominasi oleh agama protestan dengan jumlah penduduk

sebanyak 1213 jiwa.

Page 37: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

24

4.2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Leling Utara yang tamat SD

sebanyak 28 orang, tamat SLTP sebanyak 64 orang, dan yang tamat

SLTA/sederajat sebanyak 13 orang, serta masyarakat yang serjana sebanyak 15

orang.

4.3. Mata Pencaharian

Mata pencaharian masyarakat di Desa Leling Utara sebagian besar

dibidang peternakan, pertanian dan perkebunan. Pedangang sebanyak 20 orang,

dan berprofesi sebagai PNS sebanyak 10 orang serta yang berprofesi sebagai

honorer sebanyak 27 orang sedangkan masyarakat setempat dominan berprofesi

sebagai petani dan peternak.

4.4. Pertanian dan Peternakan

Lahan pertanian yang terdapat di Desa Leling Utara berupa lahan sawah

seluas sekitar 56 ha dan lahan kering dengan luas 2769 ha yang terbentang luas

tersebar di setiap dusun. Jenis-jenis pertanian yang diproduksi oleh masyarakat

sebagian besar berupa jagung, coklat, tanaman nilam, kelapa sawit , kacang-

kacangan, buah-buahan. Hal ini berpotensi untuk dapat meningkatkan jumlah

produksi pertanian dengan cara intensifikasi budidaya dengan sentuhan teknologi

yang tepat. Jenis ternak yang berpotensi dikembangkan adalah unggas (bebek dan

ayam) dan ternak besar (sapi, babi dan kambing).

Page 38: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

25

4.5. Sarana dan Prasarana

Terdapat sarana dan prasarana jalanan yaitu jalan poros yang

menghubungkan ke jalan ibukota kecamatan yang melewati beberapa desa yaitu

Desa Leling, Desa Kakullasan, Desa Campaloga dan Desa Tommo.

Sarana dan prasarana sosial yang ada yaitu ; Sarana pendidikan berupa

Kantor Desa 1 Unit, Balai Desa 1 Unit, Sekolah sebanyak 7 unit. Sarana

kesehatan berupa Poskesdes 2 unit dan Posyandu 3 unit. Tempat beribadah

menurut agama yaitu mesjid sebanyak 3 unit dan gereja sebanyak 13 unit. Selain

itu terdapat pula fasilitas olahraga berupa lapangan sempak bola sebanyak 1 unit

dan lapangan bila volly sebanyak 2 unit.

Page 39: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

26

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden

Identitas responden merupakan keadaan yang menggambarkan keadaan

umum dari responden masyarakat petani nilam yang masih aktif. Identitas

responden yang dikaji dalam penelitian ini meliputi : umur, tingkat pendidikan,

jumlah tanggungan anggota keluarga dan luas lahan nilam responden.

5.1.1. Umur Responden

Komposisi penduduk di Desa Leling Utara berdasarkan umur dibagi

menjadi tiga yaitu :

1. Kelompok umur produktif muda 15 – 34 Tahun

2. Kelompok umur produktif tua 35 – 54 Tahun

3. Kelompok umur tidak produktif 55 – 65 Tahun

Klasifikasi berdasarkan umur responden petani nilam, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Klasifikasi Responden Petani Nilam Berdasarkan Kelompok

Umur di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten

Mamuju

No. Kelompok usia

(umur)

Jumlah responden

(orang)

Persentase

(%)

1. 15 – 34 17 57 %

2. 35 – 54 12 40 %

3. 55 – 65 1 3 %

Jumlah 30 100 %

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019.

Page 40: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

27

Tabel 7 menunjukkan bahwa usia petani pada umumnya sekitar 15 - 43

tahun memiliki jumlah 17 orang dengan persentase 57%, usia kelompok umur 35

– 54 tahun dengan persentase 40% dan jumlah 12 orang sedangkan kelompok

umur di atas 54 tahun mempunyai persentase 3% dengan jumlah 1 orang. Hal ini

menunjukkan bahwa petani nilam sangat diminati oleh usia produktif muda.

Dikatakan usia produktif karena responden diasumsikan memiliki kemampuan

baik, kemampuan berfikir maupun kemampuaan fisik yang kuat, pengalaman

yang baik, dan masih mampu untuk bekerja sehingaa nantinya mereka dapat

meningkatkan pendapatan.

5.1.2. Tingkat Pendidikan Responden

Pendidikan sangat penting dimiliki bagi seseorang. Tingkat pendidikan

seseorang sangat mempengaruhi pada mengelolah usaha mereka dalam bertani

nilam untuk meningkatkan jumlah produksi dan pendapatannya. Tingkat

pendidikan dan besar pendapatan seseorang juga mempunyai hubungan satu

sama lain. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin banyak pula

pengetahuan dan pengalaman yang di peroleh sehingga mereka mampu untuk

menerapkan dalam kehidupan terutama dalam mengelolah hutan. untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Page 41: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

28

Tabel 2. Klasifikasi Tingkat Pendidikan Respondan Petani Nilam di Desa

Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju

No. Tingkat pendidikan Jumlah responden

(orang) Persentase (%)

1. Tidak tamat SD 3 10 %

2. SD 11 37 %

3. SMP 10 33 %

4. SMA/SMK 6 20 %

Jumlah 30 100 %

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 30 responden di Desa

Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju terdapat 3 orang yang

tidak tamat SD dengan persentase 10% dan yang tamat SD sebanyak 11 orang

dengan persentase 37% sedangkan untuk tingkat pendidikan SMP terdapat 10

orang dengan persentase 33% serta responden yang telah menempuh

pendidikan SMA/SMK sebanyak 6 orang yang mempunyai persentase 20%.

5.1.3. Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga. Banyaknya anggota keluarga,

maka pola konsumsinya semakin bervariasi karena masing-masing anggota

rumah tangga belum tentu mempunyai selera yang sama. Jumlah anggota

keluarga berkaitan dengan pendapatan petani nilam yang akhirnya akan

mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga tersebut. Oleh karena itu, perlu

diketahui bahwa berapa jumlah tanggungan anggota keluarga setiap petani

nilam. Untuk lebih lanjutnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 42: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

29

Tabel 3. Klasifikasi Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Responden di

Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju

No.

Jumlah Tanggungan

Anggota Keluarga

(orang)

Jumlah responden

(orang) Persentase (%)

1. 1 – 3 15 50 %

2. 4 – 5 14 47 %

3. 6 – 7 1 3 %

Jumlah 30 100 %

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Berdasarkan tabel 3 dapat menunjukkan bahwa jumlah tanggungan

anggota keluarga dari 30 responden, yang memiliki jumlah tanggungan

anggota keluarga 1 – 3 orang dengan persentase 50% dan jumlah tanggungan

anggota keluarga 4 – 5 orang dengan persentase 47% sedangkan yang

mempunyai tanggungan anggota keluarga sebanyak 6 – 7 orang dengan

persentase 3% . Hal ini dapat disimpulkan bahwa dari jumlah tanggungan

anggota keluarga memiliki komsumsi yang terbilang sedikit sehingga

pendapatan petani nilam dapat meningkat.

5.1.4. Luas Lahan Responden

Luas lahan tidak menjamin banyaknya minyak nilam yang didapatkan

petani nilam tapi tergantung dari perawatan, pertumbuhan, waktu pemanenan

dan penyulingan yang baik. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4

berikut:

Page 43: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

30

Tabel 4. Luas Lahan Responden di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo

Kabupaten Mamuju

No Nama

Responden

Luas Lahan

Nilam

(Ha)

Produktivitas

Tanaman Nilam

Per Tahun

(Kg/Ha/Tahun)

1. Makkasia 0,17 5.352,92

2. Ambo 0,45 6.666,67

3. Syaparuddin 0,15 4.666,67

4. Udin 1 14.976,00

5. Rudi 0,95 10.526,32

6. Riki 0,56 10.714,29

7. Hanapi 0,25 7.920,00

8. Muliadi 0,5 12.600,00

9. Lukman 0,5 14.640,00

10. Fadli 0,55 11.709,09

11. Lesdin 0,25 8.680,00

12. Syamsuddin 1,1 10.909,09

13. Yun Saputra 1 14.100,00

14. Misba 0,85 13.270,59

15. Rahman 0,75 13.600,00

16. Sumardi 1 11.800,00

17. Rusli 1 11.750,00

18. Nyamang 1,55 12.000,00

19. Supirman 0,77 9.350,65

20. Marwan 3 11.666,67

21. Riswandi 0,45 7.480,00

22. Tahar 0,98 11.734,69

23. Sapri 1 9.400,00

24. Abd. Salam 0,25 8.184,00

25. Baseng 0,60 17.153,33

26. Rusli 0,75 11.866,67

27. Aferi 0,20 8.100,00

28. Arel 0,40 7.200,00

29. Jurwan 1 14.220,00

30. Renal 0,25 8.680,00

Jumlah 22,23 320.917,66

Rata-Rata 0,74 10.697,26

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 44: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

31

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa luas lahan dan produktivitas

tanaman nilam yang bervariasi dapat disimpulkan bahwa luas lahan tidak

menjamin banyaknya produktivitas yang dihasilkan oleh petani nilam. Namun

tergantung dari cara pengolahan tanaman nilam, selaian itu juga berpengaruh

terhadap jarak tanam nilam dan kesuburan tanaman nilam. Luas lahan responden

yang paling tinggi sebesar 3 ha dengan produktivitas tanaman nilam pertahun

sebanyak 11.666,67 kg/ha/tahun sedangkan responden yang mengelolah paling

rendah seluas 0,15 ha dengan produktivitas tanaman nilam sebanyak 4.666,67

kg/ha/tahun. Jumlah produktivitas nilam pertahun sebanyak 320.917,66

kg/ha/tahun jika dikonversi kedalam ton menjadi 320,92 ton dengan rata-rata

10.697,26 kg/ha/tahun jika dikonversi kedalam ton maka 10,70 ton. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas tanaman nilam pada Hutan

Rakyat di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju lebih tinggi

dibandingakan dengan hasil penelitian Nuryani (2006) yaitu sekitar 4 - 5

ton/ha/tahun.

5.2. Produksi Tanaman Nilam

Proses produksi tanaman nilan di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo

Kabupaten Mamuju masih menggunakan cara sederhana mulai dari proses tahap

penanaman sampai tahap pemanenan. Proses penanaman tanaman nilam

dilakukan secara langsung berupa stek pucuk yang mempunyai tunas dengan

panjang 15-20 cm tanpa melakukan persemaian terlebih dahulu dan jarak tanam

80 x 80 cm sampai 1 x 1 meter. Penanaman dilakukan tidak serempak tergantung

waktu, tenaga, dan ketersediaan air hujan.

Page 45: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

32

Pada proses pemanenan, sebagian petani nilam melakukan pemanenan

dengan sistem cabut dan sebagian lagi menggunakan sistem gunting. Hasil

wawancara responden yang memilih sistem cabut atas nama Makkasia (36 tahun)

suku Makassar (Jeneponto) menyatakan :

“ Punna ni goncingi kullei na kurangi jannana buttayya a’rurung punna

ni pirakai nilangnga na sauru’ki ri ruku’na (jika saya memilih sistem

gunting dapat mengurangi unsur hara dalam tanah dan rumput lebih

cepat tumbuh dari tanaman nilam) ”

Selain hasil wawancara responden yang memilih sistem cabut terdapat

pula beberapa responden yang memilih sistem gunting salah satunya atas nama

Ambo (55 tahun) suku Bugis (Enrekang) menyatakan :

“ Nakurangi Pangkulean lan mangbarabah nilam sanga mangbarabah

naparaluan pangkulean yato malapuh na aku edda mo ku malolle

mangpamula mangtaman omo lan 6 bulanna (Mengurangi beban tenaga

dalam bertani nilam karena membutuhkan tenaga yang kuat sedangkan

saya sudah tidak muda lagi untuk menanam tanaman nilam setiap 6

bulan)“

Pemanenan dilakukan pada umur 6 - 7 bulan untuk pemanenan pertama

dan dapat dipanen kembali 3 - 4 bulan selanjutnya. Nilam yang sudah dipanen

dikeringkan selanjutnya dicincang menggunakan alat pencincang agar

memudahkan proses penyulingan. Nilam kering kemudian disuling menggunakan

tangki khusus selama kurang lebih 15 - 24 jam. Untuk mengetahui produksi

tanaman nilam dapat dilihat pada Tabel 5.

Page 46: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

33

Tabel 5. Produksi Tanaman Nilam di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo

Kabupaten Mamuju

No Nama

Responden

Produksi

nilam

kering

sekali panen

Frekuensi

Pemanenan

Per Tahun

Produksi

Tanaman

Nilam

Sekali

Panen

(Kg/panen)

Produksi

Tanaman

Nilam

Setahun

(Kg/karung) (Kg/tahun)

1 Makkasia 35 2 455 910

2 Ambo 30 2 1.500 3.000

3 Syaparuddin 35 2 350 700

4 Udin 32 2 7.488 14.976

5 Rudi 25 2 5.000 10.000

6 Riki 30 2 3.000 6.000

7 Hanapi 33 2 990 1.980

8 Muliadi 25 2 3.150 6.300

9 Lukman 30 2 3.660 7.320

10 Fadli 23 2 3.220 6.440

11 Lesdin 35 2 1.085 2.170

12 Syamsuddin 25 2 6.000 12.000

13 Yun Saputra 30 2 7.050 14.100

14 Misba 30 2 5.640 11.280

15 Rahman 30 2 5.100 10.200

16 Sumardi 25 2 5.900 11.800

17 Rusli 25 2 5.875 11.750

18 Nyamang 30 2 9.300 18.600

19 Supirman 20 2 3.600 7.200

20 Marwan 25 2 17.500 35.000

21 Riswandi 33 2 1.683 3.366

22 Tahar 25 2 5.750 11.500

23 Sapri 20 2 4.700 9.400

24 Abd. Salam 31 2 1.023 2.046

25 Baseng 31 2 5.146 10.292

26 Rusli 25 2 4.450 8.900

27 Aferi 30 2 810 1.620

28 Arel 30 2 1.440 2.880

29 Jurwan 30 2 7.110 14.220

30 Renal 35 2 1085 2.170

Jumlah 863 60 129.060 258.120

Rata-Rata 29 2 4.302 8.604,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 47: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

34

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa berat perkarung tanaman nilam

kering yang bebeda-beda. Responden yang memiliki produksi paling tinggi yaitu

Marwan dengan produksi sekali panen berat 25 kg perkarung sedangkan

responden yang memiliki produksi paling rendah yaitu syafaruddin dengan

produksi sekali panen berat 35 kg perkarung. Oleh karena itu, jumlah produksi

sekali panen sebanyak 129.060 kg/panen dengan rata-rata 4.302 kg/panen.

Sedangkan untuk jumlah produksi setahun sebanyak 258.120 kg/tahun dengan rata-

rata 8.604,00 kg/tahun.

5.3. Produksi Minyak Nilam

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan tepatnya di Desa Leling Utara

Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju minyak nilam yang dihasilkan melalui

beberapa proses panjang untuk menjadi minyak mulai dari penanaman tanaman

nilam sampai pemanenan dan proses penyulingan. Minyak nilam yang dihaasilkan

dipengaruhi oleh perawatan, jangka waktu pemanenan, tingkat keringnya tanaman

nilam dan cara penyulingan yang benar. Produksi minyak nilam tersebut dapat

dilihat pada Tabel 6.

Page 48: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

35

Tabel 6. Produksi Minyak Nilam di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo

Kabupaten Mamuju

No

Nama

Responden

Produksi

Tanaman

Nilam

sekali

panen

Frekuensi

Pemanenan

Pertahun

Rendemen

Rata-rata

Minyak

Nilam

Produksi

Minyak

Nilam Sekali

Panen

Produksi

Minyak

Nilam

Pertahun

(Kg/panen) (%) (Kg/Panen) (Kg/Tahun)

1 Makkasia 455 2 1,96 8,92 17,84

2 Ambo 1.500 2 1,96 29,40 58,80

3 Syaparuddin 350 2 1,96 6,86 13,72

4 Udin 7.488 2 1,96 146,76 293,53

5 Rudi 5.000 2 1,96 98,00 196,00

6 Riki 3.000 2 1,96 58,80 117,60

7 Hanapi 990 2 1,96 19,40 38,81

8 Muliadi 3.150 2 1,96 61,74 123,48

9 Lukman 3.660 2 1,96 71,74 143,47

10 Fadli 3.220 2 1,96 63,11 126,22

11 Lesdin 1.085 2 1,96 21,27 42,53

12 Syamsuddin 6.000 2 1,96 117,60 235,20

13 Yun Saputra 7.050 2 1,96 138,18 276,36

14 Misba 5.640 2 1,96 110,54 221,09

15 Rahman 5.100 2 1,96 99,96 199,92

16 Sumardi 5.900 2 1,96 115,64 231,28

17 Rusli 5.875 2 1,96 115,15 230,30

18 Nyamang 9.300 2 1,96 182,28 364,56

19 Supirman 3.600 2 1,96 70,56 141,12

20 Marwan 17.500 2 1,96 343,00 686,00

21 Riswandi 1.683 2 1,96 32,99 65,97

22 Tahar 5.750 2 1,96 112,70 225,40

23 Sapri 4.700 2 1,96 92,12 184,24

24 Abd. Salam 1.023 2 1,96 20,05 40,10

25 Baseng 5.146 2 1,96 100,86 201,72

26 Rusli 4.450 2 1,96 87,22 174,44

27 Aferi 810 2 1,96 15,88 31,75

28 Arel 1.440 2 1,96 28,22 56,45

29 Jurwan 7.110 2 1,96 139,36 278,71

30 Renal 1085 2 1,96 21,27 42,53

Jumlah 129.060 60 58,80 2.529,58 5.059,15

Rata-Rata 4.302 2 1,96 84,32 168,64

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Page 49: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

36

Rendemen rata-rata pengelolaan tanaman nilam menjadi minyak nilam

pada hutan rakyat di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju

1,96%. Menurut Nuryani, et. al. (1997), rendemen minyak bervariasi antara 1,6 –

3,59 % tergantung dari varietasnya. Tanaman nilam adalah tanaman penghasil

minyak atsiri, oleh karena itu produksi rendamen minyak dan mutu minyak

merupakan faktor penting yang dapat dipergunakan untuk menentukan

keunggulan sebuah varietas. Di samping itu, karakter lainnya seperti sifat

ketahanan terhadap penyakit juga merupakan salah satu indikator penentu.

Banyak faktor yang mempengaruhi kadar dan mutu minyak nilam antara lain

genetik (jenis), budidaya, lingkungan, panen dan paska panen.

Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan jumlah produksi minyak nilam dalam

setahun mencapai 5.059,15 kg/tahun dengan rata-rata 168,64 kg/tahun. Menurut

Nurdin et al (2017), sistem pemasaran minyak nilam dimulai dari tingkat petani

dimana petani melakukan beberapa kali proses penyulingan minyak nilam dengan

rata-rata hasil produksi 28 kg tiap petani sedangkan dalam penelitian rata-rata

hasil produksi 84,32 kg sekali panen. Dalam pengelolaan produksi minyak nilam

dapat dipengaruhi oleh sistem perawatan tanaman nilam, pengeringan tanaman

nilam dan proses penyulingan. Menurut Yuhono dan Suhirman (2007), yang

mempengaruhi mutu minyak nilam antara lain adalah tanah dan iklim, sistem pola

tanam, cara penanganan bahan baku, dan proses penyulingan.

Page 50: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

37

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian produksi dan rendemen pengelolaan

tananaman nilam pada hutan rakyat di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo

Kabupaten Mamuju, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Produksi rata-rata tanaman nilam sekali panen yang dimiliki petani nilam

pada hutan rakyat di Desa Leling Utara Kecamatan Tommo Kabupaten

Mamuju adalah 4.302 kg/panen dengan luas lahan rata-rata 0,74 ha dan

dengan frekuensi pemanenan 2 kali dalam setahun, maka produksi

tanaman nilam pertahun sebanyak 258.120 kg/tahun dengan rata-rata

produksi sebanyak 8.604,00 kg/tahun sedangkan produktivitas tanaman

nilam pertahun 320.917,66 kg/ha/tahun dengan produktivitas rata-rata

tanaman nilam sebanyak 10.697,26 kg/ha/tahun.

2. Produksi jumlah minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan

rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen 2 kali dalam setahun,

maka produksi minyak nilam dalam setahun adalah 5.059,15 kg/ tahun

dengan rata-rata 168,64 kg/tahun. Rendemen rata-rata pengelolaan

tanaman nilam menjadi minyak nilam yaitu 1,96 %.

Page 51: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

38

6.2. Saran

Tanaman nilam sangat berpotensi dikembangkan dalam hutan rakyat

karena dapat membantu perekonomian petani meskipun demikian metode

pemanenan yang dilakukan petani masih sangat sederhana dan minimnya alat

penyulingan sehingga petani harus menunggu giliran menyuling, hal ini sangat

berpengaruh terhadap kualitas minyak yang dihasilkan tanaman nilam.

Page 52: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

39

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, I. K., Mujiati, N. W., & Utama, I. W. M. (2012). Manajemen sumber

daya manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Daud,M., Hikmah, H., & Hendri, H. (2019). Produksi Dan Rendemen

Pengelolaan Nilam (Pogostemon Cablin Benth) Dari Hutan Rakyat Di

Desa Bone-Bone-Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang. Jurnal

penelitian Kehutanan BONITA. 1 (1), 9-15.

Firmanto, A. 2009.Perbanyakan Nilam Secara Bioteknologi Tanaman

Laboratorium Kultur Jaringan. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan

Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.

Guenther, E. (1987). Minyak atsiri jilid I. Terjemahan S. Ketaren. UI-Press.

Jakarta

Gunawan, D., S. Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Jakarta :

Penebar Swadaya

Hamid Dan Syarif. 1992. Jenis Tanaman Nilam. Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah, Semarang.

Handoko, T. H. (1984). Dasar-dasar manajemen produksi dan operasi. BPFE.

Hariyani, H., Widaryanto, E., & Herlina, N. (2015). Pengaruh Umur Panen

Terhadap Rendemen Dan Kualitas Minyak Atsiri Tanaman Nilam

(Pogostemon cablin Benth). Jurnal Produksi Tanaman 3 (3).

Harunsyah. 2011. Peningkatan Mutu Minyak Nilam Rakyat Melalui Proses

Pemurnian. Jurnal Teknologi. 11 (1):1-7.

Ibnusantosa, G., 2000. Kemandegan Pengembangan Minyak Atsiri

Indonesia.Makalah Disampaikan Pada Seminar “Pengusahaan Minyak

Atsiri Hutan Indonesia”.Fak.Kehutanan Ipb Darmaga Bogor, 23 Mei 2000.

[Kemenhut] Kementerian Kehutanan. 2009.Peraturan Menteri Kehutanan

Republik Indonesia Nomor : P. 21/Menhut-Ii/2009 Tentang Kriteria Dan

Indikator Penetapan Jenis Hasil Hutan Bukan Kayu Unggulan.

Kementerian Kehutanan, Jakarta.

Page 53: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

40

Kemenhut] Kementerian Kehutanan. 2007.Peraturan Menteri Kehutanan Republik

Indonesia Nomor : P.35 / Menhut-Ii/2007 Tentang Hasil Hutan Bukan

Kayu. Kementerian Kehutanan, Jakarta

Ketaren, S. (1985). Pengantar teknologi minyak atsiri. Balai Pustaka,

Jakarta, 19(21), 38-42.

Mangan, H. M. S., (2008). Nilam. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Mardiningsih, T. L., & Triantoro, S. L. Tobing, dan S. Rusli. 1995. Patchouli Oil

Products as Insect Repelllent. Ind. Crops Res. Journal, 1(3), 152-158.

Nurdin,D. R., Iswandi, R. M., & Yusria, W. O. (2017). Analisis Pemasaran

Minyak Nilam dari Desa Karya Baru Kecamatan Poleang Utara Kabupaten

Bambana. Jurnal Ilmiah Agribisnis, 2(1)

Nuryani, Y., & Emmyzar, W. (2006). Budidaya tanaman nilam. Balai Penelitian

Tanaman Rempah dan Aromatik. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Perkebunan. Bogor. Di dalam Makalah Pembekalan Teknis untuk Rintisan

Pengembangan Usaha Tani dan Fasilitasi Penumbuhan Kelompok Usaha

Tani Tanaman Penghasil Minyak Atsiri. Kabupaten Tanah Laut, 9.

Nomor, U. U. (41). Tahun 1999 tentang Kehutanan jo. Undang-undang Republik

Indonesia Nomor, 19.

Perkebunan, D. P. (2003). Direktorat Jendral Bina Produksi

Perkebunan. Departemen Pertanian, Jakarta.

Sihombing. 2011. Hasil Hutan Bukan Kayu. Bumi Aksara. Bandung.

Sinungan, M. (2003). Produktivitas; Apa dan Bagaimana, ed. II, cet. V, Bumi

Aksara, Jakarta.

Sudaryani, T., & Sugiharti, E. (1989). Budidaya dan Penyulingan Tanaman

Nilam. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Sudaryani. (2004). Budidaya Dan Penyulingan Tanaman Nilam, Penebar

Swadaya, Jakarta.

Sariadi, O. (2012). Pemurnian Minyak Nilam Dengan Proses Adsorpsi

Menggunakan Bentonit. Jurnal Teknologi, 12(2), 100-104.

Sutrisno, E. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Page 54: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

41

Yuhono, J.T. dan S, Suhirman. (2007). Strategi Peningkatan Rendemen dan Mutu

Minyak dalam Agribisnis Nilam. Balittro. Bogor. Perkembangan

Teknologi TRO 11 (3) : 69-71.

Page 55: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

42

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

DAFTAR PERTANYAAN (QUESTIONNAIRE)

ANALISIS PRODUKTIVITASTANAMAN NILAM

(Pogestemon cablin Benth)

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. No. Responden :

2. Nama : ..................................................

3. Usia : ..................................................Tahun

4. Jenis Kelamin : ………………………………..

5. Agama : ...................................................

6. Suku : ………………………………...

7. Pendidikan : ………………………………...

8. Pekerjaan utama : ………………………………...

9. Pekerjaan sampingan : ………………………………..

10. Asal daerah : Penduduk Asli/Pendatang (Prop : ..................

Kab : .......................)

11. Jumlah Anggota keluarga

Anggota Keluarga

Jumlah

Ang.

Kel. (jiwa)

Keterangan

Bekerja Sekolah Lainnya*

1. Laki-laki Dewasa (>12 Thn)

2. Perempuan Dewasa (>12 Thn)

3. Anak Laki-2 ( 5 - 12 Thn)

4. Anak Perempuan ( 5 - 12 Thn)

5. Balita

..................

..................

..................

..................

..................

...............

...............

...............

...............

...............

.................

.................

.................

.................

.................

..................

..................

..................

..................

..................

Jumlah .................. ............... ................. ..................

Lainnya : a) Membantu U.Kel, b) Tidak Bekerja

I. Data Umum Tanaman Nilam yang dikelola

1. Berapa luas total yang Bapak/Ibu miliki?..............Ha

2. Berapa luas lahan yang digunakan untuk tanaman nilam? ..............Ha

42

Page 56: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

43

3. Penggunaan Lahan yang lain

a. Perumahan..............Ha

b. Sawah..............Ha

c. Ladang..............Ha

d. Perkebunan..............Ha

e. Kosong..............Ha

f. Lainnya..............Ha

4. Status lahan yang digunakan untuk tanaman nilam

a. Lahan milik/pribadi

b. Lahan sewa

c. Lahan adat/marga

d. Lainnya

5. Apakah semua lahan yang Bapak/Ibu/ibu miliki bersertifikat

a. Ya

b. Tidak

6. Jika tidak bersertifikat apa bentuk kepemilikian lainnya?

7. Bagaimana Bapak/Ibu menanam nilam tersebut?

a. Tunas

b. Stek

c. Lainnya

8. Berapa jarak tanam nilam yang Bapak/Ibu tanam? ......................... cm

9. Bagaiman pola penanaman nilam

a. Monokultur

b. Agroforestry

10. Berapa kali pemanenenan dalam sebulan?....................... kali panen/bulan

11. Dalam satu tahun berapa bulan tanaman nilam diproduksi?................ bulan

produksi/tahun

12. Sekali panen rata-rata berapa yang dihasilkan tanamana nilam

a. Daun nilam kering : ………………. kg/panen

b. Minyak nilam : ………………… kg/panen

Page 57: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

42

Lampiran 2. Data Responden

No. Nama

Responden Usia

Jenis

Kelamin

(L/P)

Agama Pendidikan Suku Pekerjaan

Uatama

Pekerjaan

Sampingan Asal Daerah

Jumlah

Anggota

Keluarga

1. Makkasia 36 L Islam SMA Makassar Petani Nilam Tukang Jeneponto 4

2. Ambo 55 L Islam - Bugis Petani Nilam - Enrekang 4

3. Syaparuddin 48 L Islam SMP Makassar Petani Nilam Tukang Jeneponto 4

4. Udin 19 L Islam SD Mandar Petani Nilam Sopir Polowali 3

5. Rudi 24 L Islam SD Mandar Petani Nilam Buruh Polowali 3

6. Riki 23 L Islam SD Mandar Petani Nilam Buruh Polowali 1

7. Hanapi 28 L Islam SMA Makassar Petani Nilam Buruh Jeneponto 1

8. Muliadi 35 L Islam SMP Bugis Petani Nilam Pedagang Soppeng 4

9. Lukman 30 L Islam SMP Bugis Petani Nilam Supir Sinjai 4

10. Fadli 23 L Islam SD Bugis Petani Nilam - Pangkep 2

11. Lesdin 33 L Islam SD Bugis Petani Nilam Buruh Enrekang 1

12. Syamsuddin 38 L Islam SMP Bugis Petani Nilam Buruh Enrekang 4

13. Yun Saputra 18 L Islam SMA Bugis Petani Nilam Buruh Enrekang 1

14. Misba 16 L Islam SMA Bugis Petani Nilam - Enrekang 1

15. Rahman 23 L Islam SMA Bugis Petani Nilam Supir Enrekang 1

16. Sumardi 36 L Islam SMP Bugis Petani Nilam - Enrekang 1

17. Rusli 26 L Islam SD Mandar Petani Nilam - Mamuju 3

18. Nyamang 42 L Kristen SMP Mamasa Petani Nilam - Mambi 4

19. Supirman 40 L Islam SMP Bugis Petani Nilam Supir Enrekang 4

20. Marwan 41 L Islam SMA Bugis Petani Nilam Supir Enrekang 5

Page 58: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

43

21. Riswandi 37 L Islam SMP Bugis Petani Nilam - Enrekang 5

22. Tahir 29 L Islam SD Bugis Petani Nilam Buruh Sinjai 3

23. Sapri 29 L Islam SMP Bugis Petani Nilam Membuat gula Sinjai 3

24. ABD. Salam 35 L islam SD Mandar Petani Sawit Petani Nilam Polowali 5

25. Baseng 45 L Islam - Makassar Petani Nilam - Gowa 3

26. Rusli 32 L Islam SD Makassar Petani Nilam Buruh Gowa 3

27. Aferi 40 L Kristen - Toraja Petani Nilam Buruh Toraja 5

28. Arel 32 L Kristen SD Toraja Petani Nilam - Toraja 6

29. Jurwan 32 L Kristen SD Toraja Petani Nilam Tukang Toraja 5

30. Renal 25 L Kristen SMP Toraja Petani Nilam Ternak Toraja 4

Page 59: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

44

Lampiran 3. Data Penelitian

No

Nama Responden

Produksi

Tanaman Nilam

sekali panen

Frekuensi

Pemanenan

Pertahun

Luas Lahan

Produksi Tanaman

Nilam Pertahun

Produksi

Minyak Nilam

pertahun

Produktivitas

Tanaman Nilam Per

Tahun

Rendemen Rata-

rata Minyak

Nilam

(Kg) (Ha) (Kg/tahun) (Kg/tahun)

(Kg/ha/Tahun) (%)

1 Makkasia 455 2 0,17

910 17,84 5.352,92

1,96

2 Ambo 1.500 2 0,45

3.000 58,80 6.666,67

1,96

3 Syaparuddin 350 2 0,15

700 13,72 4.666,67

1,96

4 Udin 7.488 2 1

14.976 293,53 14.976,00

1,96

5 Rudi 5.000 2 0,95

10.000 196,00 10.526,32

1,96

6 Riki 3.000 2 0,56

6.000 117,60 10.714,29

1,96

7 Hanapi 990 2 0,25

1.980 38,81 7.920,00

1,96

8 Muliadi 3.150 2 0,5

6.300 123,48 12.600,00

1,96

9 Lukman 3.660 2 0,5

7.320 143,47 14.640,00

1,96

10 Fadli 3.220 2 0,55

6.440 126,22 11.709,09

1,96

11 Lesdin 1.085 2 0,25

2.170 42,53 8.680,00

1,96

12 Syamsuddin 6.000 2 1,1

12.000 235,20 10.909,09

1,96

13 Yun Saputra 7.050 2 1

14.100 276,36 14.100,00

1,96

Page 60: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

45

14 Misba 5.640 2 0,85

11.280 221,09 13.270,59

1,96

15 Rahman 5.100 2 0,75

10.200 199,92 13.600,00

1,96

16 Sumardi 5.900 2 1

11.800 231,28 11.800,00

1,96

17 Rusli 5.875 2 1

11.750 230,30 11.750,00

1,96

18 Nyamang 9.300 2 1,55

18.600 364,56 12.000,00

1,96

19 Supirman 3.600 2 0,77

7.200 141,12 9.350,65

1,96

20 Marwan 17.500 2 3

35.000 686,00 11.666,67

1,96

21 Riswandi 1.683 2 0,45

3.366 65,97 7.480,00

1,96

22 Tahar 5.750 2 0,98

11.500 225,40 11.734,69

1,96

23 Sapri 4.700 2 1

9.400 184,24 9.400,00

1,96

24 Abd. Salam 1.023 2 0,25

2.046 40,10 8.184,00

1,96

25 Baseng 5.146 2 0,60

10.292 201,72 17.153,33

1,96

26 Rusli 4.450 2 0,75

8.900 174,44 11.866,67

1,96

27 Aferi 810 2 0,20

1.620 31,75 8.100,00

1,96

28 Arel 1.440 2 0,40

2.880 56,45 7.200,00

1,96

29 Jurwan 7.110 2 1

14.220 278,71 14.220,00

1,96

30 Renal 1085 2 0,25

2.170 42,53 8.680,00

1,96

Jumlah 129.060 60 22,23 258.120 5.059,15 320.917,66 58,50

Rata-Rata 4.302 2 0,74 8.604,00 168,64 10.697,26 1,96

Page 61: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

46

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

Gambar 2. Proses wawancara Kepada Responden

Page 62: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

47

Gambar 3. Penanaman Tanaman Nilam

Gambar 4. Tanaman Nilam Siap Panen

Page 63: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

48

Gambar 5. Pengukuran Lahan

Gambar 6. Proses Pemanenan

Page 64: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

49

Gambar 7. Proses pencincangan Nilam Kering

Page 65: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

50

Gambar 8. Penimbangan Daun Nilam Kering

Gambar 9. Tempat Penyulingan

Page 66: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

51

Gambar 10. Proses Penyulingan

Page 67: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

52

Gambar 11. Penimbangan Minyak Nilam

Gambar 12. Minyak Nilam

Page 68: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

53

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian

Page 69: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

54

Page 70: PRODUKTIVITAS TANAMAN NILAM (Pogestemon cablin Benth) … · Serta jumlah produksi minyak nilam sekali panen 2.529,58 kg/panen dengan rata-rata 84,32 kg/panen dengan frekuensi pemanen

55

RIWAYAT HIDUP

Sri Astuti (105950060315), dengan judul Skripsi

“Produktivitas Tanaman Nilam ( Pogestemon cablin

Banth) pada Hutan Rakyat di Desa Leling Utara

Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju” yang

dibimbing oleh ibu Husnah dan pak Daud.

Penulis lahir pada tanggal 15 Februari 1997 tepatnya di Panaikang

Kelurahan Bonto Manai Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng Provensi

Sulawesi Selatan. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari

pasangan Bapak Syaparuddin dan Ibu Suharti. Penulis mulai pendidikan Sekolah

Dasar di SDN No. 12 Ramba pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2009,

ditahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Rumbia dan

selesai pada tahun 2012. Pada tahun yang sama penulis kemudian melanjutkan

pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 2 Jeneponto

dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2015. Pada tahun 2015 penulis

melanjutkan pendidikan Strata 1 (S1), tepatnya di Universitas Muhammadiyah

Makassar ( Unismuh Makassar ) Fakultas Pertanian Jurusan Kehutanan.