PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

19
PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN OLEH : HIDAYATUL ANNISA ZAHIRA

Transcript of PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

Page 1: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKANOLEH :

HIDAYATUL ANNISA

ZAHIRA

Page 2: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

A. Pendahuluan

Produksi sekunder merupakan ukuran ideal dalam menentukan fungsi nursery di

ekosistem pantai, yaitu kemampuan untuk mendukung kepadatan yang besar

dari juvenil organisme laut dan mengeksplor ke habitat lepas pantai, sebagai

ukuran keseluruhan dari biomassa, pertumbuhan dan sintasan organisme (Rose

et al, 2007)

Penyusun produksi sekunder ikan meliputi semua jenis ikan yang berhubungan

langsung dengan produksi primer atau organisme yang pertama kali

memanfaatkan produksi primer (konsumer pertama), yaitu golongan plankton

feeder, herbivora dan detrivora.

Page 3: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

Metode Pengukuran

Page 4: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

1. Metode Biomassa

a. Berat Basah dan Berat Kering Biomassa ikan dapat diketahui dengan menimbang biota dalam

keadaan basah. Penentuan berat basah dari material tertentu yang telah difiksasi dengann formalin berbeda dengan berat basah material dalam keadaan hidup.

Menentukan berat konstan organisme juga dapat dilakukan dengan mengukur berat kering. Beberapa metode dapat dilakukan dengan pengeringan dalam diskalator (untuk CaCl2, H2SO4 dan gel silika), dibawah kondisi fakum, Lyophilization, dibawah sinar infra merah, didalam oven.

Sampel biologi : 50-105 0C

Page 5: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

b.Nilai Kalori

Penentuan nilai kalori biota ikan :

1.Nilai kalori tubuh sebenarnya

2.Kalorimeter langsung

3.Metoda pembakaran basah

4.Perhitungan nilai kalori sampel berdasarkan komposisi kimia

Suatu kelompok ikan yang siklus hidupnya pendek memiliki suatu regresi yaitu:

Log P = 0,8262 Log R- 0,0948............. (1)

Dengan :

P = Produksi (Kcalm-2 tahun -1 )

R = Respirasi (Kcalm-2 tahun -1 )

Bila kondisi lingkungan berubah maka persamaan berubah menjadi :

Produksi = Assimilasi – Respirasi – Ekskresi.................(2)

Page 6: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN
Page 7: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

c.Analisis protein, lemak dan karbohidrat dalam bahan organik

Metode penentuan protein

Metode penentuan Lemak

Metode penentuan Karbohidrat

Metode Soxlet’s

Metode Photometrik

Page 8: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

1. Metode Photometrik

Menetukan komposisi kimia alami senyawa organik

Metode Photometrik dapat digunakan untuk menentukan kadar protein

dari organisme perairan, beberapa catatan seharusnya digambarkan

untuk sederhana dan berasal dari eaksi biuret yang berdasarkan pada

reaksi protein dengan CuSO4 dalam medium alkalin (Krey et al dalam

winberg, 1971)

Page 9: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

d. respirasi Sistem tertutup

Kosentrasi oksigen diukur pada awal dan akhir percobaan atau oksigen dimonitor secara terus-menerus . Besarnya respirasi diukur dari penurunan oksigen dan volume air

Sistem terbuka

Ikan ditempatkan pada suatu sistem terbuka dan mengalir dimana air dapat lewat secara perlahan. Kosentrasi oksigen air air diukur sebelum dan setelah sistem tersebut

P = N0 (m1-mo ) + (m2-m2) +......Ni – 1 (mi-m i-1)............................. 4

P = Produksi cohort

N0 = jumlah ikan yang hidup dari yang menetas sampai ikan pertama ada yang mati

Ni = jumlah ikan yang hidup dari yang menetas sampai ikan kedua ada yang mati

Mo = Berat pada saat lahir

m1 = berat pada saat ada ikan pertama yang mati

i = jumlah total ikan yang mnetas

Page 10: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

e. Produksi dan Biomassa ikan

Page 11: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

e. Transfer Efisiensi trofik

Page 12: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

2. Metode Dizcontinue Recruitment

Metode ini merupaka metode cohort (cohort based method) yang digunakan untuk spesies ikan yang hanya satu kali melakukan pemijahan dalam setahun. Contoh : ikan beloso, lidah pasir ikan terbang, ikan motang

Page 13: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

Increment Summation (IS)

Page 14: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

Removal Summation (RS)

Page 15: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

Instantanous Growth Rate (IG)

Page 16: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

Allen’s Curve (AC)

Page 17: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

Turnover

Page 18: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

3. Metode Continue Recruitment

Size frequency (SF)

Mass-Specific Growth Rate (GR)

Mass-Specific Mortality Rate (MR)

Page 19: PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN

4. Metode Gabungan

Metode Allen Curve

Instantaneous Growth

Elimination Summation

Increment Sumation