PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN
-
Upload
hidayatul-annisa -
Category
Documents
-
view
1.016 -
download
157
Transcript of PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKAN
PRODUKTIVITAS SEKUNDER IKANOLEH :
HIDAYATUL ANNISA
ZAHIRA
A. Pendahuluan
Produksi sekunder merupakan ukuran ideal dalam menentukan fungsi nursery di
ekosistem pantai, yaitu kemampuan untuk mendukung kepadatan yang besar
dari juvenil organisme laut dan mengeksplor ke habitat lepas pantai, sebagai
ukuran keseluruhan dari biomassa, pertumbuhan dan sintasan organisme (Rose
et al, 2007)
Penyusun produksi sekunder ikan meliputi semua jenis ikan yang berhubungan
langsung dengan produksi primer atau organisme yang pertama kali
memanfaatkan produksi primer (konsumer pertama), yaitu golongan plankton
feeder, herbivora dan detrivora.
Metode Pengukuran
1. Metode Biomassa
a. Berat Basah dan Berat Kering Biomassa ikan dapat diketahui dengan menimbang biota dalam
keadaan basah. Penentuan berat basah dari material tertentu yang telah difiksasi dengann formalin berbeda dengan berat basah material dalam keadaan hidup.
Menentukan berat konstan organisme juga dapat dilakukan dengan mengukur berat kering. Beberapa metode dapat dilakukan dengan pengeringan dalam diskalator (untuk CaCl2, H2SO4 dan gel silika), dibawah kondisi fakum, Lyophilization, dibawah sinar infra merah, didalam oven.
Sampel biologi : 50-105 0C
b.Nilai Kalori
Penentuan nilai kalori biota ikan :
1.Nilai kalori tubuh sebenarnya
2.Kalorimeter langsung
3.Metoda pembakaran basah
4.Perhitungan nilai kalori sampel berdasarkan komposisi kimia
Suatu kelompok ikan yang siklus hidupnya pendek memiliki suatu regresi yaitu:
Log P = 0,8262 Log R- 0,0948............. (1)
Dengan :
P = Produksi (Kcalm-2 tahun -1 )
R = Respirasi (Kcalm-2 tahun -1 )
Bila kondisi lingkungan berubah maka persamaan berubah menjadi :
Produksi = Assimilasi – Respirasi – Ekskresi.................(2)
c.Analisis protein, lemak dan karbohidrat dalam bahan organik
Metode penentuan protein
Metode penentuan Lemak
Metode penentuan Karbohidrat
Metode Soxlet’s
Metode Photometrik
1. Metode Photometrik
Menetukan komposisi kimia alami senyawa organik
Metode Photometrik dapat digunakan untuk menentukan kadar protein
dari organisme perairan, beberapa catatan seharusnya digambarkan
untuk sederhana dan berasal dari eaksi biuret yang berdasarkan pada
reaksi protein dengan CuSO4 dalam medium alkalin (Krey et al dalam
winberg, 1971)
d. respirasi Sistem tertutup
Kosentrasi oksigen diukur pada awal dan akhir percobaan atau oksigen dimonitor secara terus-menerus . Besarnya respirasi diukur dari penurunan oksigen dan volume air
Sistem terbuka
Ikan ditempatkan pada suatu sistem terbuka dan mengalir dimana air dapat lewat secara perlahan. Kosentrasi oksigen air air diukur sebelum dan setelah sistem tersebut
P = N0 (m1-mo ) + (m2-m2) +......Ni – 1 (mi-m i-1)............................. 4
P = Produksi cohort
N0 = jumlah ikan yang hidup dari yang menetas sampai ikan pertama ada yang mati
Ni = jumlah ikan yang hidup dari yang menetas sampai ikan kedua ada yang mati
Mo = Berat pada saat lahir
m1 = berat pada saat ada ikan pertama yang mati
i = jumlah total ikan yang mnetas
e. Produksi dan Biomassa ikan
e. Transfer Efisiensi trofik
2. Metode Dizcontinue Recruitment
Metode ini merupaka metode cohort (cohort based method) yang digunakan untuk spesies ikan yang hanya satu kali melakukan pemijahan dalam setahun. Contoh : ikan beloso, lidah pasir ikan terbang, ikan motang
Increment Summation (IS)
Removal Summation (RS)
Instantanous Growth Rate (IG)
Allen’s Curve (AC)
Turnover
3. Metode Continue Recruitment
Size frequency (SF)
Mass-Specific Growth Rate (GR)
Mass-Specific Mortality Rate (MR)
4. Metode Gabungan
Metode Allen Curve
Instantaneous Growth
Elimination Summation
Increment Sumation