Produktivitas Primer Ibu Febri

19
PRODUKTIVITAS PRIMER PRODUKTIVITAS PRIMER

description

mempelajari istilah-istilah produktivitas primer suatu perairan dan juga pengukuran

Transcript of Produktivitas Primer Ibu Febri

  • PRODUKTIVITAS PRIMER

  • Istilah yang berkaitan dengan Produktivitas PrimerProduktivitas

    daya produksi bahan organik

    Produktivitas primer

    daya produksi dari organisme yang dapat berfotosintesis (tumbuhan fitoplankton)- awal dari rantai makanan gC/m2/hari atau gC/m3/hari

    Produksi primer

    asimilasi (gross production) atau akumulasi (net production) energi dan nutrien oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrof lainnya

    Produksi sekunder

    produksi (bahan organik) dari organisme konsumer (herbivore, omnivore, karnivore, detritrivore)-zooplankton, zoobenthos, nekton

  • Standing crop

    jumlah biota yang ada di suatu lingkungan pada suatu saat tertentu mg/L, g/m3, atau g/m2

    Biomassa

    berat dari organisme (seluruhnya atau sebagian dari organisme, populasi, atau komunitas)-berat basah, berat kering, berat kering bebas abu. statis

    Density

    - berat atau jumlah suatu bahan dalam gram/cc- jumlah biomassa per satuan luas - berat per satuan volume

    Yield

    jumlah bahan organik (tumbuhan atau hewan) yang dihasilkan oleh suatu perairan (danau), secara alami atau dalam pengelolaan

  • FOTOSINTESIS

    6 CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6O2

    Bahan-bahan pembentuk sel harus tersedia (N, P, Fe, Si, dll)

    Total fotosintesis (Gross photosyntesis) = produksi O2 total ( O2 botol terang+ O2 botol gelap)

    Net photosyntesis = produksi O2 total minus respirasi selama siang hari

  • Aspek-aspek penting dalam fotosintesis/produksi primerPasokan energi cahaya- gelombang energi cahaya yang diabsorpsi air dan klorofil berkisar 350-710 nm PAR (Photosynthesis Active Radiation)- Panjang gelombang () 350-390 nm-sulit menembus air - yang sampai ke dalam air ( : 390-710nm) hanya sekitar 45-50%nya.- ketinggian tempat (altitude) mempengaruhi jumlah cahaya yang sampai ke danauJumlah cahaya yang sampaike perairan semakin besar

    Ketinggian d.p.l (km)Densitas atm (%)00.9 1.92.94.010090807060

  • -Efek geografik : jumlah radiasi cahaya matahari dalam setahun (kal/cm2/hari) berbeda secara geografis (latitude)-Efek musim : letak geografis perbedaan musim dalam setahun perbedaan radiasi-Efek diurnal : pagi atau sore - jarak matahari lebih jauh daripada tengah hari, elevasi cahaya juga lebih rendah (semakin miring) sehingga % cahaya yang dipantulkan semakin besar intensitas cahaya rendah- Efek lokal : morfologi perairan, arusDanau di gunung tinggi menerima cahaya U.V. lebih banyak daripada di dataran rendahPenetrasi cahaya: panjang gelombang cahaya tertentu terabsorpsi sebelum mencapai suatu kedalaman> Intensitas cahaya berkurang dengan bertambah dalam> Bahan-bahan terlarut terutama menyerap cahaya biru > Bahan-bahan tersuspensi menyerap cahaya merah

  • 2. Fotosintesis Energi - Nutrien

    Pada intensitas cahaya (energi cahaya) rendah, laju fotosintesis berbanding linier dengan intensitas cahaya hingga sampai batas tertentu mencapai maksimal

    Pada Intensitas cahaya tinggi, fotosintesis (photo-inhibition) dapat terhambat

    Pada intensitas cahaya cukup, sediaan nutrien (N, P, Si, Fe, dll) dapat menjadi faktor pembatas

  • Pengukuran Produksi Primer

    Mengukur produksi primer mengukur pertumbuhan fitoplankton (algae) mengukur peningkatan berat kering atau jumlah sel per satuan waktuMasalah:

    - dalam waktu singkat perubahan berat terlalu kecil- perhitungan jumlah sel sulit- adanya detritus & partikel lain mempersulitPendekatan: pengukuran terhadap produksi O2 atau CO2 terpakai

    1. Metode O2 (Botol gelap-botol terang) Mengukur O2 yang diproduksi dalam fotosintesis selama jangka waktu tertentu (4-6 jam)Kelemahan: tidak sensitif untuk perairan oligotrof karena perubahan O2 terlalu kecil untuk diukur pada selang waktu yang singkatSebelum uji, sampel disaring dengan plankton net untuk zooplankton (150-300 )Tingkat kesalahan 0.2% ( 0.02 mg O2 /l) bila dilakukan triplo

  • METODE OKSIGEN UNTUK MENDUGA PRODUKTIVITAS PRIMERAmbil sampel pada kedalaman tertentu (dgn Van Dorn sampler atau Kemmerer sampler atau bottle train samplerMasukkan ke dalam ketiga botol BOD sesuai prosedur untuk O2Ukur kadar O2 di botol I dgn titrasi Winkler (misal: I mg/L)Botol L dan D masukkan kembali ke perairan di kedalaman semula, dan biarkan selama 6 jamUkur kadar O2 di botol L dan D tersebut (setelah 6 jam), misal masing-masing diperoleh L dan D mg/L

  • RESPIRASI komunitas plankton, R = I D mgO2/L/hari

    PRODUKSI PRIMER BERSIH, NPP = L I mg O2/L/hari

    PRODUKSI PRIMER KOTOR, GPP = L D mgO2/L/hari

    GPP = NPP + R

  • Metode 14C (radiocarbon)a. Ambil contoh air yang mengandung fitoplankton di beberapa kedalaman masukkan kedalam 2 botol terang & 1 botol gelapb. Tambahkan 1ml larutan Na2 14CO3 (14C-labelled carbonate) ke salah satu botol terang & botol gelap (volume 125 ml) kocok merata, segera inkubasikan ke perairan di kedalaman semula. Biarkan 2 jam (pk 10.00-14.00), Na2 14CO3 yang digunakan mengandung radioaktif 1-10Ci/ml (biasanya 2 Ci/ml) c. Pada 1 botol terang yang tersisa, gunakan sampel untuk mengukur temperatur, pH & Alkalinitas totald. Setelah inkubasi, saring sampel dengan membran filter untuk memekatkan sel-sel fitoplankton.Selanjutnya 14C terassimilasi dihitung dengan Planchet counting atau Liquid scintillation (kilauan) counting (Geiger-Muller detector)

  • Penggunaan botol gelap adalah (fitoplankton) pada saat gelap juga diperhitungkanMetode 14C ini mengukur C-radioaktif yang tersisa dalam sel fitoplankton pada akhir periode inkubasi fotosintesis sehingga hasilnya mendekati net productionKelemahan metode 14C:

    - jenis alga tertentu (misal: Chlorella) hancur pada saat filtrasi, sehingga ada sel yang mengandung 14C lolos dari membran dan tak terhitung- Di perairan oligotrofik tertentu mungkin kadar CO2 sangat rendah ( 1% dari NaH14CO3 yang dipakai) sehingga penggunaan (uptake) 14C menjadi lebih tinggi dari seharusnya.- Kadar garam NaCl dari larutan 14C-carbonate yang digunakan dapat meningkatkan salinitas medium dalam botol mempengaruhi kondisi perairan sampel- Botol-botol yang digunakan perlu diperlakukan hati-hati, agar tak terkontaminasi bakteri atau bahan toksik pembersih

  • 3. Pendugaan Produktivitas primer dengan perubahan pHDasar pemikiran:

    - Pada waktu subuh CO2 hasil respirasi dan dekomposisi terakumulasi sejak petang pH perairan minimal- Begitu ada matahari fotosintesis mulai CO2 diabsorpsi pH meningkat dengan laju yang dapat diartikan sebagai laju fiksasi CO2 oleh tumbuhan

    Prosedur berdasarkan teori ini diperkenanalkan oleh

    - Osterhout & Haas (1918); kemudian oleh More (1939), Dye (1944), & Verduin (1951) dengan perbaikan-perbaikan- Terakhir Verduin (1956) menyempurnakan persamaan, kurva dan nomogram untuk pendugaan produksi primer (dalam Energy fixation and utilization by natural communities in western Lake Erie. Ecology 37: 40-50)

  • Prosedur :Air sampel dari perairan tertentu disaring, kemudian pH diturunkan dengan menambahkan gelembung-gelembung gas CO2 catat pHTitrasi dengan 0.01 N. NaOH sebanyak 0.1 ml, catat pHUlangi langkah 1. diatas, tetapi usahakan pH sama dengan NaOH yang sama sebanyak 0.1 ml catat pHDemikian seterusnya, hingga tercatat perubahan pH secara bertahap pada tiap kali penambahan NaOH per 0.1 ml hingga 0.5 mlDihasilkan kurva: pH >< penambahan NaOH atau pH >< CO2 yang diabsorpsi (fotosintesis)

    Prosedur ini didasarkan atas :Setiap ml NaOH 0.01N akan mengabsorpsi 10 mol H2CO3 (atau HCO3- pada pH yang lebih tinggi) dan membentuk NaHCO3 (atau Na2CO3) hal ini mirip dengan yang terjadi saat tumbuhan menyerap CO2 dan HCO3 dalam fotosintesis1 ml HCl 0.01 N setara dengan 10 mol CO2 dengan cara yang sama, berbagai sampel dengan pH awal yang berbeda-dititrasi dengan HCl 0.01 N akan menghasilkan kurva yang menggambarkan penambahan CO2 akibat respirasi dan efeknya terhadap pH

  • Turn Over number (P/B) : hasil bagi dari produksi tahunan dibagi dengan rata-rata biomassa tahunan

    I. Faktor AbiotikII. Faktor BiotikCahayaTemperaturNutrienOksigen5. Kualitas fisika-kimia air lainnya: kekeruhan/Tss, bahan toksik1. Kompetisi2. Pemangsaan/grazing

  • Gross Production: banyaknya bahan organik yang difotosintesis oleh tumbuhan selama jangka waktu dan dalam area atau volume tertentu (=produksi total)Net production: kelebihan produksi setelah produksi total (gross production) dikurangi/digunakan untuk proses (respirasi & mineralisasi)

    NP = GP-RRespirasi: oksidasi bahan organik oleh tumbuhan & hewan yang dikonversi menjadi energi, merupakan metabolisme aerobik dalam selMineralisasi: dekomposisi aerobik atau pemecahan/ penguraian algae yang telah mati (bahan organik mati) secara oksidasi

  • RespirasiC6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + energi (674 kcal) Tiap 1 mol glukosa yang dibakar (dioksidasi) menghasilkan energi 674 kcal maka :

  • PUSTAKABoyd, C. E. 1990. Water quality in ponds for aquaculture. First Printing. Auburn University of Agriculture Experiment Station. Alabama. USA. 359 p.Cole, G.A. 1983. Textbook of limnology. Third Edition. Waveland Press, Inc. USA. 401 p.Golterman, H.L. 1975. Physiological Limnology. Elsevies scientific Publishing co. NY. (chapter 4 & 17)Lind, O. T. 1985. Handbook of Common Method in Limnology. Second Edition. Kendal/Hunt Publishing Company. Iowa. 199 p.Ryding, SOP dan W. Rast. 1989. The control eutrophication lakes and reservoir. Man and the biosphere series, Vol I. The Parthenon Publishing Group. 314 p.