produksi iklan radio mandiri Fm

download produksi iklan radio mandiri Fm

of 38

description

sebagai bahan acuan dan contoh untuk yang memutuhkan contoh laporan tentang produksi iklan radio

Transcript of produksi iklan radio mandiri Fm

MANAJEMEN PRODUKSI IKLAN PADA RADIO

MANDIRI FM 98.3 PEKANBARU

( Studi Kasus Proses Pembuatan Spot Iklan Blackberry Center Pekanbaru di Radio Mandiri Fm 98.3)

Disusun Oleh :Yanwar Setiabudi (0901120074)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS RIAUPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKehadiran media baik media elektronik maupun media cetak menjadikan symbol perkembangan teknologi saatini. Dilihat dari aspeknya, media sangat memiliki peranan dalam kehidupan. Karena dengan media segala informasi dapat disampaikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Sebagai pembentuk pendapat umum, perananya media semakin strategis, terutama dalam pengembangan kehidupan yang demokratis. Jadi tak heran bila media lebih popular di mata masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dihadapkan pada persoalan yang beraneka ragam sepertipolitik, agama, social dan sebagainya. Hal ini merupakan bagian fitrah manusia itu sendir, sebab manusia merupakan bagian dari makhluk yang berinteraksi satu sama lainnya. Dalam proses itulah terjadinya komunikasi.Komunikasi adalah proses pentransferan lambing-lambang, dapat melalui saluran (chanel) yang biasa dikenal dengan media printer atau pers, media auditif, atau radio, media visual atau lukisan dan gambar, media audio visual atau televisi (Rusady, 1995:86).Berbicara lebih jauh mengenai media, radio sebagai media elektronik juga berperan serta dalam perkembangan teknologi. Melalui media ini banyak masyarakat mendapatkan informasi dan hiburan. Medium radio merupakan salah satu produk elektronik yang sengaja dirancang untuk keperluan komunikasi informasi. Selain itu radio yang memiliki kekhasan seperti kecepatan, kepraktisan, ketepatan dan berkualitas. Berdasarkan aspek-aspek tersebut radio sebagai media mampu meniadakan jarak, ruang dan waktu antara dua tempat yang berbeda. Hai ini yang membedakan radio berbeda dengan media yang lainnya seperti televisi, Koran dan sebagainya. Jadi tak heran bila radio juga mendapat tempat dimata masyarakat.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan berbagai macam produk, salah satunya adalah pesawat radio yang merupakan media informasi sekaligus media hiburan bagi masyarakat. Pesan yang disampaikan oleh radio sebagai media public adalah untuk memenuhi sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya yaitu informasi, pendidikan dan hiburan (Rusady, 1995:182).Lebih jauh ada hal yang juga menarik dari media, hadirnya sebuah iklan juga salah satu informasi/pemberitahuan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan hamper semua media yang ada menjadikan iklan sebagai lahan untuk tetap eksis didengar, dilihat atau dibaca oleh masyarakat. Iklan berkembang siring dengan semakin banyaknya produk yang dikeluarkan oleh produsen, untuk itu diperlukan promosi untuk menarik minat dan simpati konsumen agar mau membeli produk-produk yang telah dikeluarkan oleh produsen melalui sebuah media.

Dengan memasang iklan pada radio, cenderung timbulnya keinginan produsen sebuah perubahan untuk memasarkan produk yang memasarkan produk yang dihasilkan melalui radio. Hal ini dilator belakangi oleh semakin banyaknya persaingan produk dalam sebuah perusahaan. Sehingga perlu adanya promosi melalui iklan pada media demi meningkatkan daya jual produk bagi perusahaan tersebut, salah satunya dengan beriklan pada media radio. Sementara secara umum radio mempunyai tangggung jawab pada informasi yang mana dunia penyiaran radio yang sangat unik, dapat didengar sepintas, namun memberikan kepuasan pada audiens nya. Memilih media yang tepat menjadi pertimbangan bagi produsen melalui manajemen pemasarannya, dan radio menjadi alternative yang sangat tepat untuk menyampaiakn promosi. Karena diliahat dari segi efesiensi dan keuntungan radio memiliki beberapa keunggulan seperti harga untuk beriklan relative lebih murah disbanding dengan media yang lain, pesan/iklan yang disampaikan melalui suara sehingga lebih dramatis didengar oleh konsumen.Pesan / iklan disampaikan biasanya menggunakan kata-kata yang singkat, mudah dipahami dan diiringi dengan lagu-lagu khusus sehingga konsumen tertarik dan mudah mengingat isi pesan/iklan, selain itu pesan iklan yang disampaikan melalui radio dapat menjangkau daerah-daerah yang cukup luas sampai kepelosok sekalipun. Hal ini sangat berbeda dengan media lain seperti Televisi dan Koran yang memiliki proses panjang dalam pembuatannya dan harga yang ditawarkan untuk beriklan relatih mahal.Oleh sebab itu banyak Podusen yang lebih memilih radio sebagai media promosi, dengan berbagai pertimbangan baik keuntungan maupun efesiensinya. Salah satunya bagi Blackberry Center ( BBC ) pekanbaru yang mempercayakan iklannya kepada Radio Mandiri Fm 98.3 Pekanbaru dan termasuk iklan local. Sedangkan untuk proses pembuatannya diawali dengan kesepakatan kontrak, proses dibuatnya iklan, review dari pihak ( klien) Blackberry center untuk disetujuai dan kemudian ditayangkan dengan durasi dan waktu tayang sesuai kesepakatan sebelumnya. Iklan ini sendiri mulai ditayangkan per tanggal 30 November 2012, sudah tidak asing lagi bagi News Maker atau sebutan untuk para pendengar radio Mandiri Fm Pekanbaru karena selain ditayangkan setiap hari iklan ini juga menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan diingat oleh news maker khususnya para pengguna gadget seperti kata Mau beli BB asli ke Blackberry Center aja. Tujuan dari kata-kata dalam iklan tersebut adalah untuk memberikan informasi dan mengingatkan konsumen bahwa produk Blackberry yang asli dan berkualitas serta bergaransi resmi hanya ada di Blackberry Center pekanbaru, sebab saat ini marak beredarnya gadget ilegal termasuk juga Blackberry yang biasa disebut Produk/barang BM atau Black Market. Selain itu di dalam iklan ini juga memberikan penawaran penggantian unit Blackberry dengan yang baru apabila terjadi kerusakan fatal dan tidak dapat diperbaiki lagi selama masih dalam masa garansi.Sebagai salah satu iklan local di Radio Mandiri Fm Pekanbaru, Blackberry center Pekanbaru juga memiliki manajemen dalam proses pembuatannya seperti mengenali khalayak sasaran, tujuan pemasangan iklan, penyusunan anggaran biaya, jadwal pemasangan iklan, pemilihan media yang tepat, menentukan media pilihan dan proses tersebut telah disepakati baik oleh Pihak Blackberry Center Pekanbaru maupun Radio Mandiri Fm 98.3 Pekanbaru.Di pekanbaru sendiri sudah ada beberapa Radio yang bergerak di jalur FM seperti Radio Aditya FM, Gress FM, Robbani FM, RBT FM dan masih banyak lagi. Masing-masing radio memiliki cirri khas dan keunikan tersendiri dalam program siaran sesuai target audience yang diinginkan.

Salah satu yang terdapat saat ini di kota Pekanbaru adalah Mandiri FM pekanbaru, dimana Radio ini memiliki program acara yang sarat dengan news berita yang up to date dan informasi bussines yang dikemas untuk memberikan beragam informasi serta hiburan kepada audience Mandiri Fm 98.3 Pekanbaru. Dengan mengambil jalur pada Frekuensi 98,3 FM radio yang memancarkan siaran selama 19 jam dimulai dari pukul 05:00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Dengan program-program yang disajikan oleh Mandiri FM Pekanbaru bisa dikatakan Radio ini cukup popular dikalangan news maker khususnya di kota Pekanbaru, ditambah lagi Radio Mandiri Fm dahulunya sempat berubah menjadi radio Smart FM yang telah memiliki pendengarnya tersendiri. Hal inilah yang mendorong sebuah perusahaan dan tertarik untuk membuat iklan pada stasiun Radio Mandiri FM 98.3 Pekanbaru.Mennurut undang- undang penyiaran Nomor 32 tahun 2002 bahwa sumber pembiayaan lembaga penyiaran swasta diperoleh dari siaran iklan atau usaha lain yang sah terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. Demikian juga dengan Radio Madiri FM Pekanbaru, kehadirannya dimanfaatkan sebagian dunia usaha yang ada dipekanbaru sebagai media atau sarana untuk mempromosikan barang atau jasa mereka dengan tujuan agar barang dan jasa mereka dapat dikenal dikalangan masyarakat. Sedangkan bagi pihak pengelola siaran radio, hal ini tentu saja dijadikan sumber pendapatan yang diperoleh dari pemasang iklan (klien).Bagi media penyiaran, persaingan dalam merebut iklan berarti juga persaingan merebut pendengar. Karena mustahil pemasang iklan akan memasangkan iklannya pada radio yang justru tidak diminati oleh audience pendengarnya. Hal lain yang menorong media penyiaran untuk menargetkan program mereka pada segmen pasar yang lebih spesifik adalah dengan harapan bukan saja bisa menjaring pengiklan yang bersifat local tetapi juga berskala nasional/Program-program siaran yang telah dibuat, harus dipasarkan pada pemasang iklan yang mau memasang iklan. Dimana semakin banyak pemasang iklan yang mau memasang iklan dimedia tersebut maka semakin panjang pula umur media siaran tersebut. Sehingga media siaran bisa tetap eksis dibidangnya, begitu pula sebaliknya bila pemasang iklan mulai menjauh maka lambat laun radio siaran tersebut akan mati.

Banyaknya jumlah radio radio siaran sejenis yang ada dipekanbaru, sedikit banyaknya mempunyai pengaruh karena Radio Mandiri Fm tidak bisa leluasa dalam menjaring atau merebut pengiklan. Factor segmentasi juga sangat menentukan hal ini disebabkan sebelum memilih tempat suatu iklan akan ditayangkan biasanya calon pemasang iklan akan membandingkan antara berbagai radio siaran yang ada untuk memasang iklannya, apakah segmen radio itu cocok atau tidak dengan jenis produk yang akan diiklankannya.

Fenomena seperti ini sering dihadapi Radio Mandiri FM dalam pembuatan spot iklan pada program klien local yang ada di Pekanbaru juga seputar Budget promosi dari klien yang tidak cukup untuk untuk membeli program acara yang ditawarkan. Meskipun sebelum melakukan pembuatan spot iklan, pihak Radio Mandiri FM sendiri telah menyusun atau membuat program acara yang tentunya yang susuai dengan produk klien tersebut. Dengan kata lain, manajemen radio ini terkadang mendapatkan beberapa kesulitan.Disini manajemen produksi Mandiri FM tidak hanya bertanggung jawab dalam pembuatan spot iklan kepada pemasang iklan tetapi juga mengawasi iklan tersebut. Sehingga maju mundurnya perusahaan radio tergantung pada mata acara siaran serta proses iklan yang telah dihasilkan perusahaan radio dalam memasarkankannya pada klien pemasang iklan agar radio tetap hidup dan mengudara.Dengan kebutuhan sebuah perusahaan dalam mempromosikan produk yang dihasilkannya, maka Radio Mandiri FM bekerja sama dengan sebuah perusahaan dalam bentuk prodak iklan melalui Radio Mandiri FM 98,3 Pekanbaru.

Bertitik tolak dari latar belakang tersebut, maka penulis dapat mengangkat judul penelitian ini Manajemen Produksi Iklan Pada Radio Mandiri Fm 98.3 Pekanbaru( Studi Kasus Proses Pembuatan Spot Iklan Blackberry Center Pekanbaru di Radio Mandiri Fm 98.3)

1.2 Rumusan MasalahDalam persaingan media siaran radio saat ini, setiap radio harus selalu memberikan keunggulan baik kualitas maupun kuantitas seperti pelayanan dan fasilitas yang menarik serta terbaik bagi calon konsumennya.Untuk memberikan keunggulan bersaing, Radio Mandiri FM pekanbaru selalu berinovasi untuk membuat iklan yang benar-benar dapat diterima dan dimengerti sehingga iklan tersebut sampai ke audience sesuai dengan keinginan pengiklan. Namun untuk membuat iklan sampai ke telinga pendengar sesuai keinginan pengiklan dibutuhkan manajemen dalam iklan tersebut mulai dari pertama kali iklan masuk, sibuat sampai pada penayangannya di media radio dan didengar audience.Oleh sebab itu Radio Mandiri Fm pekanbaru memiliki banyak kendala dalam melaksanakan manajemen produksi iklan seperti mulai dari menjalankan strategi pemasaran dan proses pembuatan sampai penyajian spot iklan mengudara di Radio Mandiri Fm Pekanbaru.

Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul BAGAIMANA MANAJEMEN PRODUKSI IKLAN PADA RADIO MANDIRI FM 98.3 PEKANBARU. ( Studi Kasus Proses Pembuatan Spot Iklan Blackberry Center Pekanbaru di Radio Mandiri Fm 98.3)

1.3 Identifikasi Masalah.Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Strategi Pemasaran yang digunakan Radio Mandiri FM 98,3 Pekanbaru.2. Bagaimana Proses Pembuatan spot iklan Blackberry center Pekanbaru di Radio mandiri 98,3 Pekanbaru.3. Bagaimana penyajian spot iklan Blackberry Center pekanbaru Radio Mandiri Fm 98,3.1.4 Tujuan Penelitian.Dalam penelitian ini ditetapkan tujuan agar mempunyai arah yang jelas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :1. Strategi Pemasaran yang digunakan Radio Mandiri Fm 98,3 Pekanbaru.2. Proses pembuatan spot iklan Blackberry center Pekanbaru Di radio Mandiri Fm 98,3 Pekanbaru.3. Penyajian spot iklan Blackberry Center Pekanbaru Di radio Mandiri Fm 98,3 Pekanbaru.1.5 Kegunaan Penelitian.

Kegunaan akademis

Sebagai bahan acuan bagi mahasiswa maupun peneliti ilmu Manajemen Komunikasi Program Director iklan dan seni dalam rangka menemukan design pembuatan spot iklan pada radio yang lebih akurat, tajam dan menarik.

Kegunaan praktis

Penelitian ini diharapkan akan berguna sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan bagi Radio Mandiri FM 98,3 Pekanbaru khususnya dalam mendesain spot iklan sehingga mampu mencapai sasaran.TINJAUAN PUSTAKA

Untuk memperjelas dari penelitian ini maka selanjutnya penulis akan menampilkan beberapa teori yang berhubungan dengan manajemen produksi iklan radio antara lain sebagai berikut :

2.1 Tinjauan Tentang KomunikasiSering kali tanpa sadar banyak orang yang mengabaikan fungsi dan makna penting komunikasi dalam hidup mereka, yang akibatnya penelaahan dan ilmu yang mempelajari tentang ilmu komunikasi dianggap remeh. Karena komunikasi tidak akan bisa lepas dari kehidupan social manusia. Hal ini banyak disetujuai oleh ahli psikologiyang menyatakan bahwa komunikasi merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan kepribadian manusia (rakhmat, 1991: 2).Davis dan Wasserman menyatakan bahwa ahli-ahli social telah berkali-kali menngungkapkan bahwa kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian (dalam Rakhmad, 1991:2). Kegiatan komunikasi yang dilakukan manusia tanpa disadari, sebenarnya merupakan kegiatan yang pokok dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui komunikasi orang dapat mempengaruhi dan mengubah sikap, tingkah laku orang lain dalam membentuk suatu pemahaman bersama.

Pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia akhirnya disadari dengan munculnya ilmu yang mempelajari komunikasi yang awalnya masih dalam lingkup ilmu-ilmu social khususnya ilmu publistik dan retorika pada zaman yunani dan Romawi. Kemudian berkembang menjadi ilmukomunikasi. Studi tentang komunikasi berkembang karena permasalahan permasalahan yang timbul akibat komunikasi. Dalam pergaulan hidup manusia dimana masing-masing individu satu sama lain beraneka ragam terjadi interaksi, saling mempengaruhi demi kepentingan dan keuntungan pribadi masing-masing. Terjadilah saling mengungkapkan fikiran dan perasaan dalam bentuk percakapan.2.1.1. Pengertian komunikasiKomunikasi sendiri berasal dari bahasa latin Communication yang artinya sama. Maka komunikasi mengandung kesamaan maksa antara pihak yang menyampaikan pesan (komunikator) dengan penerima pesan (komunikasi) yang berarti dengan komnikasi kita mencoba membentuk kesamaan pemahaman, pandangan, pengertian, dengan orang lain dengan cara berbagi informasi, ide, sikap tentang sesuatu hal.

Menurut Efendy (1993:28) komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (The Content Of the Massage), Kedua lambang (Symbol) . konkritnya isi pesan itu adalah fikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa.

Laswell menjelaskan defenisi komunikasi dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti dengan merancang suatu pertanyaan yaitu : who says what in wich channel to whom with what effect (siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dgn efek apa). Jawaban dari pertanyaan itu menggambarkan komponen-komponen dalam proses komunikasi yaitu communicator (komunikator), massage (pesan), Media (media), receiver (penerima/komunikan) dan effect (efek) (dalam Efendy, 1993:253).

Untuk memahami lebih lanjut komunikasi terhadap aspek-aspek dalam komunikasi yaitu:

1. Source, yaitu individu atau kelompok org yang berinisiatif sebagai sumber atau penyampaian pesan.

2. Massage, suatu gagasan dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan atau ungkapan bersifat pendidikan dan emosi lainnya sebagainya yang akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau kelompok (komunikan).

3. Channel, berupa media, saran atau saluran yang dipergunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya.4. Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut yang dapay berakibat positif maupun negative menyangkut tanggapan, persepsi dan opini dari hasil komunikasi tersebut. (ruslan, 1998;79)Dalam proses komunikasi terdiri dari lima tahap yaitu :

1. Sumber mengawali komunikasi

2. Encoding, ide yang hendak dikomunikasikan dan diterjemahkan dalam suatu bahasa atau symbol-simbol

3. Media yang sesuai dengan ide yang dikomunikasikan

4. Pesan yang membawa ide mengalir atau pindah dari sumber menuju penerima

5. Decoding terjadi, dengan kata-kata lain pesan diterjemahkan.

Dengan defenisi-defenisi komunikasi yang telah diuraikan diatas maka komunikasi yang telah diuraikan diatas maka komunikasi intinya adalah penyampaian pesan berupa lambang-lambang yang memiliki makna yang saling dimengerti oleh penyampai pesan (komunikator) dengan penerima pesan (komunikan) sehingga tercapai pemahaman bersama yang dapat menimbulkan efek-efek tertentu yang diharapkan ataupun yang tidak diharapkan.

Secara khusus komunikasi memiliki dua elemen besar yaitu pengirim dan penerima. Dua elemen lain yang merupakan alat komunikasi yaitu pesan dan media serta empat elemen lainnya yang merupakan fungsi komunikasi yaitu encoding (member kode), decoding (mengartikan kode), response dan feedback serta noise.Pengirim memberikan kode-kode melalui pesan dengan cara yang sama seperti bagaimana penerima mengartikan kode-kode yang terdapat dalam pesan. Pengirim harus menyampaikan pesan lewat media yang efektif yang dapat menjangkau sipenerima, selain itu pesan harus dalam bentuk yang dikenali oleh penerima.2.1.2. Ruang Lingkup Komunikasi

Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari, menelaah dan meneliti kegiatan-kegiatan komunikasi manusia yang luas lingkupnya dan banyak dimensinya (Effendy, 1993:52). Ruang lingkup komunikasinya meliputi semua aspek yang berkaitan dengan hal-hal yang terdapat didalam komunikasi, mulai dari komponen komunikasi sampai pada bidang komunikasi, hal ini dapat digambarkan dalam bagan :2.1.3. Fungsi Komunikasi.

Fungsi komunikasi ditinjau dari arti yang lebih luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran pesan dan berita akan tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide maka fungsinya dalam system social adalah sebagai berikut.1. Informasi.

Pengumpulan, penyimpanan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan yang dibutuhkan agar dapat dimengerti secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil kepentingan yang benar.

2. Sosialisai

Memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat berfikir dalam masyarakat.

3. Motivasi

Menjelaskan tujuan setiap masyarakat dalam jangka pendek maupu jangka panjang

4. Perdebatan dan DiskusiMenjelaskan dan saling tukar fakta yang perlu untuk memungkinkan persetujuan atau penyelesaian perbedaan pendapat mengenai masalah public.5. Pendidikan

Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual yang diperlukan semua bidang kehidupan.6. Memajukan Kebudayaan

Penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan budaya.

7. Hiburan

Penyebaran symbol, suara dan image dari drama, tari, kesenian, masalah dan lain-lain untuk kesenangan kelompok atau individu.

8. Integrasi

Kesempatan untuk memperoleh pesan agar kelompok maupun individu saling kenal dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain.

Laswell (dalam Effendy, 1992:27) menyampaikan pendapat mengenai fungsi komunikasi bahwa dalam proses komunikasi dimasyarakat menunjukkan tiga fungsi yaitu :

a. Pengamatan terhadap lingkungan (the surveillance of the environment), penyikapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian-bagian unsure didalamnya.

b. Korelasi unsure-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan (correlation of components of society in making a response to the environment).c. Penyebaran warisan social (transmission of social inheritance), disini berperan para pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangganya maupun disekolah yang meneruskan warisan social kepada keturuna brikutnya.

2.2 Tinjauan Tentang Manajemen.Secara umum aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi berkaitan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin suatu tim atau sekelompok orang dalam satu kesatuan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada atau untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi yang ditetapkan sebelumnya.

Manajemen berasal dari kata manage (bahasa latin masus) yang berarti memimpin, menangani, mengatur, atau membimbing. Terry (1972), mendefenisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain (dalam Rosady Ruslan, 2005:1).

Oleh sebab itu manajemen sangat dibutuhkan hamper disemua jenis usaha baik paabrik, sekolah, bank, hotel, rumah sakit sampai pada radio siaran khususnya proses pembuatan spot iklan.

Dilihat dari kebutuhan manajemen meliputi fungsi, sifat, unsure dan prinsip manajemen adalah sebagai berikut :

Manajemen utama miliki fungsi :

1. Perencanaan (planning) yang meliputi Penerapan tujuan dan standar, penentuan aturan dan prosedur, pembuatan rencana serta ramalan (prediksi) apa yang akan terjadi.

2. Pengorganisasian (organizing) yang meliputi pemberian tugas terpisah kepada masing-masing pihak, membentuk bagian, mendelegasikan dan menetapkan system komunikasi, selain itu mengkoordinadikan kerja setiap karyawan dalam satu tim yang solid dan terorganisir.

3. Memimpin (staffing) yang meliputi menentukan persyaratan personil yang akan dikerjakan, merekrut calon karyawan, menentukan job description dan persyaratan teknis suatu pekerjaan, melakukan penelitian dan pelatihan termasuk didalamnya pengembangan kualitas dan kuantitas karyawan sebagai acuan untuk menyusun setiap fungsi dalam manajemen organisasi.

4. Memimpin (leading) yang meliputi membuat orang lain melaksanakan tugasnya, mendorong dan memotivasi bawahan serta menciptakan iklim atau suasana pekerjaan yang kondusif khususnya dalam metode komunikasi dari atas kebawah atau sebaliknya sehingga timbul saling pengertian dan kepercayaan yang baik. Menumbuh kembangkan disiplin kerja dan sense of belonging (rasa memiliki) pada setiap karyawan dan jajaran manajer (public internal)5. Pengawas (controlling) yang meliputi persiapan suatu standard dan kuantitas hasil kerja, baik berbentuk produk maupun maupun jasa yang diberikan perusahaan/organisasi dalam upaya mencapai tujuan produktifitas dan tercapainya citra yang positif Swastha (Rusidy, 2005:2-3)

2.2.3. Prinsip- Prinsip Manajemen.

Menurut taylor (dalam Winardi, 1986: 21) ada empat prinsip-prinsip manajemen yang bersifat Penting antara lain meliputi :

1. Mengembangkan metode kerja terbaik.

2. Pemilihan serta pengembangan pekerja pekerja.

3. Usaha untuk menghubungkan dan mempersatukan metode kerja yang terbaik dan pekerja yang terpilih serta terlatih.

4. Kerjasama yang erat antara para manajer dan nonmenejer, yang mana meliputi pembagian kerja dan tanggung jawab manajer untuk merencanakan pekerjaan.

2.3 Tinjauan Tentang Iklan.Sebuah medan atau situasi komunikasi dirasakan pada seseorang mendengar atau melihat sebuah iklan. Iklan hadir sebagai tanda, sebagai satuan tanda yang terdiri dari penanda dan petanda. Semiotika komunikasi mengasumsikan adanya enam factor dalam komunikasi yaitu pengiriman, penerimaan, kode, pesan, saluran komunikasi dan acuan atau hal yang dibicarakan. Sebuah komunikasi terjadi apabila terjadi kontak antara addresser (asal) dan addresser (tujuan) (istanto, 2000:120).

Iklan pada radio hendaknya bukanlahbarang asal jadi yang tidak jelas asal, arah dan tujuannya. Sebagaimana sebuah iklan produk, iklan pada radio juga seharusnya tidak kalah menarik. Menurut Tripa (2006), Iklan adalah sebuah pemberitahuan. Iklan juga sebuah ruang yang dipandang efektif untuk memberitahukan bahwa ada yang dibutuhkan, ada yang dicari atau ada produk/jasa yang ditawarkan. Bukan hanya iklan yang mengajak orang untuk membeli produk saja yang dapat meningkatkan penjualana sebuah produk.

Menurut Marshal yang dikutip Nazmuzzaman (www.bigs.or.id, 2004), pada dasarnya beriklan memiliki dua peras, yaitu peran konstruktif (pembentukan) dan peran kombatif (pertempuran) pada peran konstruktif, iklan diperlakukan sebagai cara membanjiri konsumen dengan informasi yang banyak sehingga mereka dengan mudah mendapatkan barang yang diinginkan. Pada peran kombatif, iklan justru digunakan dengan cara memberikan informasi yang minim tentang produk tersebut.

Sejalan dengan strategi marketing, manajemen penyusunan iklan hendaknya dilakukan melalui tahap tahap :

1. Developing (perencanaan dan Pemekaran)

2. Executing ( pelaksanaan)

3. Evaluating (penilaian). Perencanaan dan pemekarannya dijabarkan dalam bentuk rumus 4-W, yaitu :

Who: Siapa saja khalayak sasarannya ?

What: Apakah tujuan pemasangan iklan tersebut ?

Apakah ada dana untuk Membiayainya?

Apakah bentuk naskah iklan yang digunakan ?

When : Kapan iklan dimaksudakan diturunkan / dipasang?

Where: Dimana iklan tersebut akan dipasang?

(Suhandang, 2005: 57)

Selanjutnya Kyle Bagwel (2001) dalam nazmuzzaman (2004) mengelompokkan iklan menjadi 3 pemikiran, yaitu:

1. Persuasif adalah. Pandangan persuasive menyatakan bahwa iklan dilakukan untuk merayu pembeli.

2. Informatif adlah. Pandangan informatif percaya iklan berperan secara konstruktif.

3. Komplementer adalah iklan yang mempengaruhi permintaan dengan mendongkrak kepuasan konsumen.

Semua jenis iklan tersebut membutuhkan media untuk menyampaikannya, yang ketika media tersebut mengudara hendaknya tidak mengganggu pendengarnya.

Iklan bekerja dengan menimbulakan rasa kekiurangan dalam audience nya. Rasa kekurangan ini merupakan dasar konsep fetisisme, dimana produk dalam iklan dicitrakan sebagai pembawa kekuatan dan keberuntungan tertentu yang dapat digunakan oleh konsumen.

2.3.1. Pengertian Iklan.

Kata iklan ini di definisikan dalam kamus besar bahasa Indonesia sebagai berita pesanan untuk mendorong, membujuk kapada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang ditawarkan. Iklan dapat pula berarti pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang dan jasa yang dijual, dipasang didalam media massa seperti surat kabar dan majalah (KBBI :3220). Iklan memiliki fungsi untuk menyebarkan informasi tentang penawaran produk, gagasan dan jasa. Keberasaan suatu barang atau jasa diketahui konsumen lewat iklan. Iklan berusaha memberikan informasi tentang keunggulan, kelebihan, manfaat dan sifat yang diberikan barang, jasa atau gagasan yang dimaksudkan atau diajurkan. Diisi lain iklan merupakan alat persuasi agar konsumen membeli atau menggunakan barang, jasa atau gagasan tersebut. Berbeda dengan sebuah berita surat kabar, iklan tidak sekedar menyampaikan informasi tentang suatu benda atau jasa, tetapi mempunyai sifat mendorong dan membujuk agar orang menyukai, memilih dan kemudian membelinya (istanto, 1999 :3)

Dalam tata-Krama periklanan Indonesia Bab I, pasal I ayat I (dalam Istanto, 1993: 3) disebutkan bahwa, iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu media, dan dibiayai oleh pemerkarsa yang dikenal, serta ditujuakan lewat media, dan dibiayai oleh pemerkarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seuruh masyarakat. Dengan demikian iklan bertujuan memberikan informasi, membujuk serta meningkatkan konsumen tentang suatu produk jasa atau gagasan tertentu.

Menurt Istanto :

Pesan dalam iklan (baik teks maupun gambar) dapat dibaca sebagai suatu tanda atau sekumpulan data. Dalam proses periklanan terjadi proses yang berkaitan dengan disiplin psikologis, mulai dari tahap penyebaran informasi sebagai proses awal, hingga ketahapan penggerkan konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa adalah suatu proses psikologi. Iklan dapat dikatakan berhasil apabila mampu menggerkkan konsumen untuk pertama kali saat melihat penampilan iklan tersebut, rangsangan visual dari penampilan iklan langsung mendapat perhatian daripemerhati. Proses berikut adalah hadirnya penilaian akhir terhadap isi atau pesan dari iklan, dengan mempertimbangkan perasaan calon konsumen, yang memunculkan tindakan atau sikap sesuai dengan penilaian akhirnya. (Istanto, 1999:3).

2.3.2. Jenis jenis Iklan Pada Radio

Masduki (2005:72-73) menjelaskan ada tiga jenis iklan yang diproduksi radio yaitu :

1. Ad-lib adalah berupa naskah yang dibacakan saja dengan lama durasi 30 detik.

2. Spot adalah berupa naskah iklan yang dipadukan dengan music, efek suara, petikan wawancara, dengan lama durasi 30-60 detik.

3. Program khusus adalah Ad-lib dan Spot yang disisarkan bergantian sebagai pesan sponsor saat siaran acara tertentu.

Stasiun penyiaran membutuhkan program untuk mengisi waktu siaran yang tersedia. Program harus diproduksi dan kesua program tersebutkan membutuhkan baiaya. Berikut ini beberapa bentuk partisipasi pemasang iklan yaitu :

1. Sponsor tunggal; dalam kesepakatan sponsor penuh ini memasang iklan membayar untuk keseluruh program siaran. Dengan demikian, hanya iklan pihak sponsor saja yang ditayangkan dalam program bersangkutan. Iklan sponsor penuh ini disebut dengan istilah blocking time.2. Sponsor bersama; dalam kesepakatan sponsor bersama ini, beberapa pemasang iklan secara patungan atau bersama-sama menjadi sponsor suatu program siaran dengan mebagi waktu iklan menjadi beberapa bagian. Mekanisme ini disebut juga dengan air time sharing.3. Iklan pastisipasi; kesempakatan dalam bentuk iklan partisipasi mengatur jumlah pemasang iklan untuk menayangkan iklannya pada suatu program siaran. Dengan demikian sejumlah pemasang iklan bersama-sama menjadi sponsor dari suatu program siaran. Iklan-iklan muncul secara bergantian pada saat jeda illan (commercials breaki). Pada skema ini, nama salah satu sponsor tidak menjadi nama program siaran.

4. Iklan kerjasama; jka perusahaan manufaktur yang memproduksi suatu produk bekerjasama dengan perusahaan yang memiliki jaringan pemasaran (misalnya perusahaan pemilik jaringan super market atau departemen store) untuk bersama-sama menanggung biaya bagi penayangan iklan produk yang dihasilkan perusahaan manufaktur maka kerjasama itu disebut iklan kerjasama.

5. Barter; jika sebuah majalah menyediakan halaman iklan untuk promosi suatu program siran penyiaran dan sebagai imbalannya stasiun penyiaran juga memberikan kesempatan kepada majalah untuk beriklan di radio maka kesempatan ini disebut dengan barter.

2.4 Tinjauan Media radioMedia massa Radio adalah media yang dapat mencapai audience dalam jumlah yang besar dengan lebih cepat, lebih murah dari sarana komunikasi yang lain. Menurut Errol Jonathan sosok radio siaran mempunyai karakteristik media antara lain:

1. Menjaga Mobilitas

Radio tetap menjaga mobilitas pendengar agar tetap tinggi dan dapat didengar tanpa harus menghentikan aktifitas seperti sambil belaja, membaca, bekerja didapur, mengendarai mobil dan sebagainya.

2. Sumber Informasi Tercepat.

Ada yang menyebutkan radio dengan istilah Radio is now medium pengertian now adalah masalah kesegarannya dibandingkan dengan televisi dan media cetak lainnya, radio tercatat tercepat dalam penayangannya, sehingga dimungkinkan lebih cepat dalam penyampaian informasi.

3. Daya jangkau Luas.

Dalam hal distribusi, media radio punya keuntungan untuk meraih areal sasaran yang luas. Teknologinya memungkinkan untuk mengatasi hambatan-hambatan geografis, cuaca maupun waktu.4. Selintas / tak terdokumentasi

Sebagai kelemahan yang harus dibaca penyiar produksi siaran radio bersifat selintas artinya suara yang muncul diudara tak bertahan lama. Sekali dia muncul maka pada saat itu juga hilang tanpa bekas.

5. Auditif

Meskipun radio hanya suara bukan visual sejenis media cetak atau visual bergerak seperti televisi, radio masih memiliki beberapa keunggulan disamping kelemahannya.

a) Keunggulan Radio adalah sebagai berikut:

1. Proses operasinya lebih mudah

2. Biaya operasinya lebih murah

3. Komunikasi melalui suara cenderung lebih mudah ketimbang harus membaca, melihat, mendengar. (Rausidy, 1995:64)

b) Kelemahan Radio antara lain:

1. Radio sulit menyiarkan hal-hal yang lebih mudah ditangkap melalui gambar.

2. Radio bukan merupakan sarana yang cocok untuk menempatkan hal-hal yang rumit dan detail, karena terpaksa harus disampaikan secara panjang dan lebar dengan resiko belum tentu dimengerti pendengar (Errol Jonathan, 1999:34)

c) Sifat Radio Siaran :

1. Radio siaran sifatnya langsung

Radio siaran dapat mencapai sasarannya dengan mudah tanpa mengalami kendala. Berbeda dengan media cetak atau surat kabar.

2. Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan.

Setelah waktu, ruangan tidak menjadi masalh bagi radio siaran, bagaimananpun jauh jarak sasaran yang dituju sesuai dengan kemampuan daya jangkauannya dengan alat radio dapat dicapai. Betapa besar manfaat yang dapat diambil dari factor kedua ini telah dapat dirasakan di Indonesia, baik pada waktu proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, maupun dalam perang fisik mempertahankan kemerdekaan ini.3. Radio siaran mempunyai daya tarik yang kuat.

Radio siaran mempunyai daya tarik yang kuat karena tiga unsure yaitu music, kata-kata dan efek suara (efendy, 1991).

Media komunikasi yang dipergunakan harus dapat memudahkan penyampaian pesan-pesan, informasi dan mudah dipahami. (Nukman : 2006) menegaskan teori komunikasi 360derajat banding menurut Ogilvy dengan teori Connection-nya yang keduanya menyarankan untuk menyebar pesan kepada konsumen dari segala sisi dengan memanfaatkan berbagai medium agar komunikasi menjadi semakin efektif.

Dalam hal inilah sebuah perusaan radio, yang sebenarnya sama dengan perusahaan dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan, harus memiliki kemampuan memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan atau apa yang diharpakan oleh suatu perusahaan yang bersangkutan. Melalui media komunikasiyang dipilihnya, suatu perusahaan radio mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta mengajak audience berpartisipasi dalam program yang telah dibuat.

Untuk mencapai sasaran yang lenih luas, suatu informasi memerlukan media penyampai. Ada hal yang harus disampaikan dalam bahsa tertulis maupun gambar dan ada pula yang cukup disampaikan secara lisan. Semua memerlukan media tertentu sesuai dengan tujuan pembuat iklan.Media komunikasi yang dipergunakan harus bersifat dapat memudahkan penyampaian pesan-pesan atau informasi, dan memudahkan pihak penerima pesan untuk memahaminya. Oleh karena itu, desain media dan manajemen penyampaiannya harus standar atau biasa diterima secara umum. Dalam hal inilah Radio Mandiri FM pekanbaru yang sebenarnya sama dengan perusahaan dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan harus memiliki kemampuan didalam proses pembuatan spot iklan sehingga tepat sasaran.

Morissan (2005: 147-148) menjelaskan bahwa dalam era persaingan dewasa ini setiap penyiaran harus memiliki strategi yang jelas dalam merebut audience. Strategi merebut audience adalah sama dengan strategi pemasaran (marketing) dalam arti yang luas. Audience adalah pasar dan program yang disajikan adalah barnagn yang ditawarkan.

Strategi merebut pasar audience terdiri dari serangkai langkah yang berkesinambungan yang menurut Kotler (1980) terdiri dari tiga tahap yakni Segmentasi, Targetting, dan Positioning.

Segmentasi adalah suatu konsep yang penting dalam mengembangkan bisnis penyiaran, segmentasi diperlukan agar media penyiaran dapat melayani audience nya secara baik, melakukan komunikasi yang lebih persuasive dan yang terpenting adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan audience yang dituju. Dalam melakukan segmentasi setidaknya ada lima manfaat yang diperoleh yaitu :

1. Mendesain produk-produk yang lebih responsive terhadap kebutuhan pasar.

2. Menganalisis pasar

3. Menemukan peluan

4. Menguasai posisi yang unggul (superior) dan kompetitif5. Menemukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien (Lupioadi, 2001:36)Menentukan target audience merupakan tahap selanjutnya dari strategi pemasaran media penyiaran . target audience yaitu memilih satu atau beberapa segmen audience yang akan menjadi focus kegiatan-kegiatan pemasaran program dan iklan. Targeting mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu menyeleksi audience sasaran sesuai dengan criteria-kriteria tertentu dan menjangkau audience sasaran tersebut (reaching).Setelah memutuskan segmen audience dan target audience maka strategi selanjutnya adalah memutuskan positionin. Positioning ini berhubungan dengan bagaimana khalayak menempatkan media penyiaran di dalam otaknya, didalam alam khalayaknya, sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu terhadap suatu media penyiaran. Dalam menyusun suatu pernyataan positioning, pengelola media penyiaran harus mengetahui bagaimana audience membedakan media penyiaran bersangkutan terhadap media saingan lainnya (Morissan, 2005159-164).

Menurut Kotler (dalam Lupioadi, 2001 : 48) menjelaskan setidaknya ada tiga langkah dalam melakukan positioning yakni mengenali keunggulan-keunggulan yang paling kuat/menonjol, dan menyampaikan keunggulan itu secara efektif kepada target pasar.Masduki (2005:49) menjelaskan keunggulan sebuah siaran ditentukan oleh lima factor yaitu :

1. Materi yang sesuai dengan kebutuhan pendengar dan actual.

2. Kemasan acara yang interaktif dan memikat.

3. Pemanduan yang kreatif (melibatkan bintang terkenal).

4. Penempatan waktu siar pada jam siar utama.

5. Interaksi/ partisipasi pendengar yang besar.

Menurut Pringle-Starr-McCavitt (dalam Morissan, 2005: 212) menjelaskan departemen media penyiaran memiliki tanggungjawab antara lain yaitu:1. Menjual waktu siaran kepada pemasang iklan.

2. Menyediakan sarana dimana pemasang iklan dapat mencapai target audiensenya dengan biaya kompetitif.

3. Menghasilkan pendapatan yang cukup agar stasiun penyiaran dapat beroperasi secara kompetitif.4. Menghasilkan keuntungan bagi pemilik stasiun.

Morissan (2005: 221-225) menjelaskan bahwa pemasang iklan yang membeli waktu siaran untuk menayangkan iklan maka sebenarnya pemasang iklan mencoba menarik perhatian audience yang tengah mengikuti program siaran tempat iklan di tayangkan. Ada beberapa hal yang sangat diperhatikan pemasang iklan terkait dengan strategi iklan yaitu :1. Jumlah audience ; salah satu factor yang mempengaruhi tingkat penjualan suatu barang atau jasa adalah jumlah calon pembeli tau prospek yang bisa dihubungi. Prospek disini yaitu jumlah audiensei yang mendengar siaran radio pada saat iklan itu ditayangkan.2. Susunan audience ; jumlah audien bukanlah satu-satunya tujuan, pemasang iklan biasanya lebih tertarik untuk mengetehui apakah audien yang mendengar suatu program siaran itu pembeli potensial (prospek) bagi barang atau jasa yang mereka jual.

2.5. Kerangka Pemikiran.Untuk melandasi penelitian yang akan dibuat maka diperlukan sebuah kerangka pemikiran dan kerangka pemikiran tersebut dapat dijadikan acuan sebagai landasan dari penelitian.Sebagaimana dari judul penelitian ini mengangkut Manjemen Spot Iklan Radio Mandiri FM maka dapat diasumsikan bahwa dalam melaksanakan manajemen spot iklan tersebut dengan menggunakan proses komunikasi.

Proses komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang lain yang menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Untuk memperoleh kejelasan terhadap proses komunikasi yang terjadi dapat ditampilkan menurut Philip Kotler dalam bukunya, marketing Manajement, berdasarkan paradigm Harold Lasswell (dalam Effendy, 2005:18) sebagai berikut :

Komunikasi adalah sebuah fenomena yang serta ada dimanapun juga, sehingga setiap ahli komunikasi memberi defenisi yang berbeda tentang komunikasi, namun dari defenisi-defenisi itu dapat dilihat dari unsure-unsur tertentu yang sama.

Dalam buku Perfectife Of Human Communication, fisher, memfokuskan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi, ide-ide, emosi keterampilan dan seterusnya melalui symbol kata, gambar, angka grafis dan lain-lain (dalam Fisher, 1990:10)MENURUT Susanto proses komunikasi yang efektif akan terjadi hal-hal berikut antara lain adalah :

melalui proses komunikasi yang berhasil (efektif) dan komunikasi timbale balik, akan tercapai kegiatan penerimaan setiap nilai acara intersubyektif. Proses peningkatan pengertian secara intersubyektif ini merupakan suatu pengalaman psikologis secara bersama dengan kemungkinan tercapai perasaan senasib dan sepenangguan. Melalui komunikasi intersubyektif tersebut, terjadi peningkatan pengetahuan setiap pelaku komunikasi karena mereka telah menerima (dan dalam proses ini menambah) pengalaman psikologinya melalui penerimaan lambang pihak yang lain, yang telah dijadikan lambang milik pribadinya pula.dengan demikian terjadilah perluasan lingkup referensi dari pelaku komunikasi yang lain menjadi satu lingkup referensi yang lebih luas, memungkinkan pengadaan proyeksi tindakan yang lebih tepat. Proses tersebut hanya terjadi antara pelaku komunikasi yang mengalami medan komunikasi yang sama, yaitu sama dalam arti ruang dan waktu. (Susanto, 1980:7)

Agar komunikasi menjadi lebih efektif, Philip kotler dalam efendy (2001:18-19) menyampaikan unsure-unsur yang harus ada dalam proses komunikasi seperti pada gambar sebagai berikut :

Penegasan tentang unsure-unsur dalam proses komunikasi adalah sebgai berikut :

1. Sender : komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. Sender dalam penelitian ini adalah pengiklan.

2. Encoding : penyajian yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.

3. Massage : pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator, pesan dalam penelitian ini adalah iklan.

4. Media : saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. Media dalam penelitian ini adalah Radio Mandiri FM pekanbaru.

5. Decoding : Sandi, yaitu dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

6. Receiver : komunikan yang menerima pesan dari komunikator. Komunikan dari penelitian ini adalah Audiense atau masyarakat.

7. Respon : tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah ditempa pesan.

8. Feedback : umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.9. Noise ; gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

Model komunikasi diatas menegaskan factor-faktor kunci dalam komunikasi efektif. Komunikator (pengiklan) harus tahu audience mana yang dijadikannya sasaran dan tanggapan apa yang diinginkannya. Ia harus terampil dalam menyandikan pesan (Iklan) dengan memperhitungkan bagaimana komunikan sasarannya.

Komunikator harus mengirim pesan (iklan) melalui media (Radio Mandiri FM Pekanbaru) yang efisien dalam mencapai audience.Iklan yang dihasilkan oleh sebuah produsen dan disebarluaskan melalui media baik media cetak maupun elektronik kepada public yang sering juga disebut sebagai spot iklan. Perumusan dan mekanisme didalam spot iklan harus menarik dan tepat sebab iklan yang disajikan merupakan titik tolak dari keberhasilan sebuah iklan. Salah satu bagian dari teori komunikasi adalah teori persuasi. Secara teoritis, persuasi didefinisikan sebagai upaya seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi atau mengubah pandangan atau pendapat yang terjadi dalam proses komunikasi itu sendiri dan berakibat pada reorganisasi kognitif pada diri seseorang. Dengan demikian, persuasi tidak hanya terjadi sesaat, tetapi merupakan proses yang berlanjut Hoed, 1992 (Istanto, 1994:4)Dalam Formula Lasswell, komunikasi setidaknya harus dapat menjawab 5 pertanyaan. Who (siapa), Says Whom (mengatakan apa), in which Channel (dengan saluran yang mana), To Whom (kepada siapa), dan With What Effect (dengan efek bagaimana). Model komunikasi yang paling awal dalam perkembangan teori komunikasi.

Dalam bentuk model, formula ini digambarkan sebagai berikut : (Effendi, 1993:253 dan soehoet, 2002:4-5)

SiapaMengatakan apaDengan Saluran yang manaKepada SiapaDengan Efek Bagaimana

KomunikatorIsi PernyataanMediumKomunikanEfek

Sumber : (efendy, 1993:253)Untuk mendapatkan hasil aplikasinya maka penelitian ini menggunakan Agenda Setting. Agenda setting di perkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw dalam public opinion Quarrely tahun 1972, berjudul The Agenda-Setting of Mass Media. Asumsi dasar dari teori ini adalah jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak (audience) untuk menganggapnya pentinf. Jadi, apabila yang dianggap penting bagi media maka penting pula bagi masyarakat. Oleh karena itu, apabila media massa memberikan perhatian pada isu tertentu dan mengabaikan yang lain tentunya akan berpengaruh terhadap pandangan umum. (Bungin, 2006:279).

Dalam penelitian ini teori agenda setting yang dapat menjelaskan pentingnya atau pengaruh sebuah media (Radio) dalam menyampaikan sebuah iklan. Dengan artian jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa dalam bentuk pesan persuasive (iklan) yang semenarik mungki, maka media itu dapat dipastikan akan mempengaruhi khalayak dan akhirnya menganggap itu penting. Jadi apa yang dianggap sebuah media penting maka penting pula bagi masyarakat. Oleh sebab itu pesan yang bersifat persuasive selalu menjadi pilihan medi amassa agar khalayak sasaran (konsumen) melakukan tindakan membeli barang atau jasa yang telah diiklankan oleh media massa.Dalam dunia perdagangan maupun komunikasi yang semakin global dan persaingan usaha yang semakin kompetitif maka penentuan pemasangan iklan harus lebih jeli dan cermat. Dengan menggunakan pendekatan yang persuasife sistematis yang didukung dengan strategi marketing maka diperlukan tahap-tahap kerja sebagai berikut :

1. Developing/ Perencanaan dan pemekaran2. Executing / Pelaksana

3. Evaluating / Penilaian

Dalam hal ini perencanaan dan pemekarannya disodorkan berkowiz dalam bentuk rumus 4W, yaitu (Suhadang, 2005:57)

1. Who, Siapa saja khalayak saja khalayak sasaran?

2. What