PRODUK SURVEI.doc

14
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei adalah teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data, penyelidikan, peninjaun di suatu daerah. Menyurvei adalah memeriksa, menyelidiki, meninjau. Penyurvei adalah orang yang menyurvei. Survei tanah adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat membedakan tanah satu dengan yang lain yang kemudian disajikan dalam suatu peta (Tamtomo, 2008). Survei tanah adalah metode atau cara mengumpulkan data dengan turun langsung kelapangan. Data yang diperoleh berupa data fisik, kimia, biologi, lingkungan, dan iklim. Kegiatan survei terdiri dari kegiatan dilapangan, analisis dilaboratorium, mengklasifikasikan tanah kedalam sistem taksonomi atau system klasifikasi tanah, melakukan pemetaan tanah atau interpretasi atau penafsiran dari survei tanah dan ahli teknologi pertanian (Abdullah, 1996).

Transcript of PRODUK SURVEI.doc

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangSurveiadalah teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data, penyelidikan, peninjaun di suatu daerah.Menyurveiadalah memeriksa, menyelidiki, meninjau.Penyurveiadalah orang yang menyurvei.Survei tanah adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat membedakan tanah satu dengan yang lain yang kemudian disajikan dalam suatu peta (Tamtomo, 2008).Survei tanah adalah metode atau cara mengumpulkan data dengan turun langsung kelapangan. Data yang diperoleh berupa data fisik, kimia, biologi, lingkungan, dan iklim. Kegiatan survei terdiri dari kegiatan dilapangan, analisis dilaboratorium, mengklasifikasikan tanah kedalam sistem taksonomi atau system klasifikasi tanah, melakukan pemetaan tanah atau interpretasi atau penafsiran dari survei tanah dan ahli teknologi pertanian (Abdullah, 1996).Survei sangat diperlukan dalam proses dalam berbagai penelitian, terutama dalam proses yang dilakukan dilapangan seperti survei pendahuluan dalam penelitian tanah ini. Oleh karena itu penyajian mengenai berbagai hal tentang survei perlu dibahas dan diketahui lebih lanjut, terdapat berbagai macam hal yang perlu dibahas dan diketahui dalam survei pendahuluan untuk memudahkan dalam proses lanjutan nanti.sehingga dengan kegiatan survei dan evaluasi dapat menghasilkan berbagai produk yang dapat bermanfaat untuk pembangunan dimasa mendatang, baik itu pembangunan dibidang pertanian maupun dibidang infrastruktur. B. Tujuan dan kegunaan

Tujuan penyusunan makalah iini adalah mengevaluasi dan mempelajari tentang produk survey tanah dan evaluasi lahan serta implementasinya dalam pengelolaan sumber daya alam.Kegunaan dari penyusunan makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada pembaca dalam menambah pengetahuanya mengenai produk survey tanah dan evaluasi lahan serta implementasinya dalam pengelolaan sumber daya alam.

II. PEMBAHASANPertanian di masa mendatang diarahkan untuk menjadi sektor ekonomi modern, efisien, berdaya saing dan tangguh. Untuk mencapai tujuan tersebut maka upaya yang harus dilakukan adalah dengan memanfaatkan sumberdaya pertanian secara optimal dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup. Selain itu, perlu juga dilakukan rekayasa paket teknologi maju dan spesifik lokasi agar upaya peningkatan efisiensi usaha dalam memproduksi komoditas yang berdaya saing dapat dilakukan dengan baik. Teknologi maju yang dimanfaatkan harus secara teknis dapat diterapkan, secara ekonomis menguntungkan, secara sosial budaya dapat diterima dan ramah lingkungan. Peningkatan efisiensi disini diperlukan agar mampu menghasilkan produk pertanian yang mampu memberikan peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat.Adanya kebutuhan lahan yang semakin meningkat di satu sisi dan langkanya lahan pertanian yang subur dan potensial di sisi lainnya, serta adanya persaingan penggunaan lahan yang subur dengan sektor non pertanian, memerlukan adanya teknologi tepat guna dalam mengoptimalkan penggunaan sumberdaya lahan secara berkelanjutan. Untuk dapat memanfaatkan sumberdaya lahan secara berkelanjutan diperlukan tersedianya data dan informasi yang lengkap mengenai keadaan iklim, tanah dan sifat lingkungan fisik lainnya, serta persyaratan tumbuh tanaman yang akan diusahakan, terutama tanaman-tanaman yang mempunyai nilai ekonomis cukup baik. Pengetahuan tentang sifat fisik lahan ini sangat penting dan merupakan dasar bagi perencanaan penggunaan lahan yang rasional (Sitorus, 1985:89). Data mengenai sifat lingkungan fisik tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan pemetaan sumberdaya lahan yang kemudian diikuti dengan kegiatan evaluasi lahan.

Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari lingkungan alam dan potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu dokumentasi utama sebagai dasar dalam proyek-proyek pengembangan wilayah. Makin banyak informasi yang diperoleh dari pelaksanaan survei pada skala yang besar akan memberikan manfaat yang lebih besar, tergantung dengan pelaksanaan survei yang dilakukan.

Survei tanah merupakan pekerjaan pengumpulan data kimia, fisik dan biologi di lapangan maupun di laboratorium dengan tujuan pendugaan lahan umum maupun khusus. Survei merupakan sebagian dari proyek, sedangkan proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai sasaran tertentu dan membutuhkan banyak sarana. Oleh karena itu agar survei dapat mencapai sasaran dengan biaya dan waktu seoptimal mungkin, perlu dilakukan perencanaan survei (Abdullah, 1993).

Survei dan pemetaan tanah merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dan saling memberi manfaat bagi peningkatan kegunaannya. Kegiatan survei dan pemetaan tanah menghasilkan laporan dan peta-peta. Laporan survey berisikan uraian secara erperinci tentang tujuan survei, keadaan fisik dan lingkungan lokasi survei, keadaan tanah, klasifikasi dan interpretasi kemampuan lahan serta saran/rekomendasi.Tujuan survei tanah adalah mengklasifikasikan, menganalisis dan memetakan tanah dengan mengelompokkan tanah-tanah yang sama dan hamper sama sifatnya ke dalam satuan peta tanah tertentu dengan mengamati profil tanah atas warna, struktur, tekstur, konsistensi, sifat-sifat kimia dan lain-lain (Hardjowigeno, 2003).Daya guna tanah untuk pertanian ditentukan oleh sejumlah faktor, yang terpenting diantaranya adalah kecuraman lereng yang menyangkut bahaya erosi,bahaya banjir, drainase, kelembaban, permeabilitas, kepadatan massa, reaksi kimia, tingkat salinitas, daya tampung air, struktur lapisan permukaan serta kesuburan alamiah tanah tersebut (Rayes, 2007).

Berdasarkan sejumlah faktor tersebut suatu proses pendugaan potensi lahan untuk macam-macam penggunaan yang disebut dengan evaluasi lahan (Dent dan Young, 1981). Evaluasi lahan ini merupakan alat yang biasa digunakan dalam proyek perencanaan. Alat ini sangat fleksibel, bergantung pada keperluan dan komoditas wilayah yang hendak dievaluasi (Abdullah, 1993). Sementara itu kesesuaian lahan merupakan penggambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan lahan tertentu. Kelas kesesuaian lahan areal dapat berbeda tergantung dari tipe penggunaan lahan yang sedang dipertimbangkan (Sitorus, 1985).

Karakteristik lahan adalah sifat lahan yang dapat diukur atau diestimasi, penggunaan karakteristik lahan untuk keperluan evaluasi lahan bervariasi. Karakteristik lahan yang digunakan adalah : temperatur udara, curah hujan, lamanya masa kering, kelembaban udara, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, pH, H2O, C-organik, salinitas, alkalinitas, kedalaman bahan sulfidik, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan dan singkapan batuan (FAO, 1983).

Untuk kepentingan perencanaan pembangunan dan pengembangan pertanian, data mengenai iklim, tanah dan sifat lingkungan fisik lainnya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman serta terhadap aspek manajemennya tersebut perlu dijelaskan lebih lanjut melalui kegiatan evaluasi lahan. Evaluasi lahan merupakan kelanjutan dari kegiatan pemetaan sumberdaya lahan, karena data hasil survei dan pemetaan sumberdaya lahan masih sulit digunakan oleh pengguna untuk suatu perencanaan tanpa dilakukan kajiannya bagi keperluan tertentu. Evaluasi lahan merupakan suatu pendekatan atau cara untuk menilai potensi sumberdaya lahan (Joung, 1976 dalam Tim Puslittanak, 1993:1).

Hasil evaluasi ini akan memberikan informasi dan arahan penggunaan lahan yang sesuai dengan komoditas apa yang boleh dikembangkan serta masukan (input) pengelolaan lahan yang diperlukan sehingga produktivitas lahan yang diharapkan dapat tercapai. Evaluasi lahan merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses perencanaan penggunaan lahan (landuse planning) (FAO, 1976 dalam Arsyad, 1989:208). Hasil evaluasi lahan memberikan alternatif penggunaan lahan dan batas-batas kemungkinan penggunaannya serta tindakan-tindakan pengelolaan yang diperlukan agar lahan dapat dipergunakan secara lestari sesuai dengan hambatan atau ancaman yang ada. Kegunaannya untuk berbagai tingkat perencanaan ditentukan oleh tingkat pengamatan atau tingkat survei sumberdaya lahan.

Evaluasi lahan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pada evaluasi secara langsung, lahan dievaluasi langsung melalui petak-petak percobaan. Adapun pada evaluasi secara tidak langsung, diasumsikan bahwa tanah tertentu dan sifat-sifat lain yang terdapat pada suatu lokasi akan mempengaruhi keberhasilan suatu jenis penggunaan lahan tertentu. Dikenal banyak sifat dan ciri sumberdaya lahan yang perlu dievaluasi. Untuk keperluan pertanian, sumberdaya lahan yang penting dapat dikelompokkan ke dalam lima kelompok, yaitu: (1) tanah, (2) iklim, (3) topografi dan formasi geologi, (4) vegetasi, serta (5) sosial ekonomi. Keadaan ini dapat diprediksi karena kualitas lahan dapat ditentukan secara deduktif dari hasil pengamatan ciri lahan tersebut.Brdasarkan hasil survi tanah dan evaluasi lahan tersebut dapat dihasilkan peta kesesuaian lahan untuk setiap komoditas tanaman. Semua jenis komoditas pertanian yang berbasis lahan untuk dapat tumbuh atau hidup dan berproduksi optimal memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan evaluasi, persyaratan penggunaan lahan dikaitkan dengan kualitas lahan dan karakteristik lahan yang telah dibahas. Persyaratan karakteristik lahan untuk masingmasing komoditas pertanian umumnya berbeda, tetapi ada sebagian yang sama sesuai dengan persyaratan tumbuh komoditas pertanian tersebut.

Persyaratan tersebut terutama terdiri atas energi radiasi, temperatur, kelembaban, oksigen, dan hara. Persyaratan temperatur dan kelembaban umumnya digabungkan, dan selanjutnya disebut sebagai periode pertumbuhan (FAO, 1983). Persyaratan lain berupa media perakaran, ditentukan oleh drainase, tekstur, struktur dan konsistensi tanah, serta kedalaman efektif (tempat perakaran berkembang). Ada tanaman yang memerlukan drainase terhambat seperti padi sawah. Tetapi pada umumnya tanaman menghendaki drainase yang baik, dimana pada kondisi demikian aerasi tanah cukup baik, sehingga di dalam tanah cukup tersedia oksigen, dengan demikian akar tanaman dapat berkembang dengan baik, dan mampu menyerap unsure hara secara optimal.Imseplemntasi untuk kesesuaian lahan dalam pengelolaan sumber daya lahan dapat diarahkan sesuai dengan karaktristik lahan yang di evaluasi dan disurvei. Misalnya implemntasi kesesuaian lahan dalam perncanaan konservasi tanah disuatu daerah.III. KESIMPULANKesimpulan yang dapat dikemukakan pada survei tanah dan evaluasi lahan yaitu hasil evaluasi ini akan memberikan informasi dan arahan penggunaan lahan yang sesuai dengan komoditas apa yang boleh dikembangkan serta masukan (input) pengelolaan lahan yang diperlukan sehingga produktivitas lahan yang diharapkan dapat tercapai.DAFTAR PUSTAKAAbdullah T. S. 1993. Survei Tanah dan Evaluasi Lahan. Jakarta.Arsyad, S., 1989, Konservasi Tanah dan Air, IPB Press, Bogor.

Dent, D dan Young A., 1981, Soil Suvey and Land Evaluation, George Allen and Unwin, London.

Hardjowigeno, S., 2003. Ilmu Tanah, Jakarta, CV. Akademika Pressindo.

FAO. 1976. A Framework for Land Evaluation. Bulletin Vol 32. Rome.Rayes, M. L. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Penerbit Andi. Yogyakarta.Sitorus, S.R.P., 1985, Evaluasi Sumberdaya Lahan, Penerbit Tarsito, Bandung.