Production Looses

15
AKUNTANSI UNTUK KEHILANGAN DALAM PROSES (PRODUCTION LOSSES) Kristin Rosalina

Transcript of Production Looses

Page 1: Production Looses

AKUNTANSI UNTUK KEHILANGANDALAM PROSES (PRODUCTION

LOSSES)

Kristin Rosalina

Page 2: Production Looses

• Kerugian (production losses) dalam proses produksi dapat diidentifikasi menjadi beberapa macam:1. bahan baku sisa (scrap), 2. barang cacat (spoiled), 3. aktivitas pengerjaan kembali (rework)

• Kerugian terjadi karena produk yang tidak sesuai dengan standar ataupun perubahan spesifikasi permintaan oleh konsumen.

Page 3: Production Looses

Akuntansi Biaya Bahan Baku Sisa (Scrap)

• Adalah segala macam bentuk sisa material yang dihasilkan dari proses pembuatan suatu produk (produksi). Contohnya:– Serbuk atau serpihan yang tertinggal setelah

bahan baku diolah.

Page 4: Production Looses

Alternatif perlakuan akuntansi terhadap scrap:

• Jumlah pendapatan ditutup ke ikhtisar laba rugi dengan mengakui adanya penjualan bahan baku sisa/ pendapatan lain-lain

• Jumlah pendapatan dikreditkan ke harga pokok penjualan atas produk utama perusahaan.

Kas/ Piutang Usaha 1,250,000

Penjualan Bahan Baku Sisa/ Pedapatan Lain-Lain 1,250,000

Kas/ Piutang Usaha 1,250,000

Harga Pokok Penjualan 1,250,000

Page 5: Production Looses

• Jumlah pendapatan atas penjualan bahan baku sisa dikreditkan ke akun pengendali overhead untuk periode yang sama.

• Jika bahan baku sisa mampu ditelusuri ke masing-masing pesanan, dapat langsung menjadi pengurang atas biaya bahan baku yang dibebankan untuk pesanan tersebut.

Kas/ Piutang Usaha 1,250,000

Pengendali Overhead Pabrik 1,250,000

Kas/ Piutang Usaha 1,250,000

Persediaan Barang Dalam Proses_Pesanan X 1,250,000

Page 6: Production Looses

Akuntansi Biaya Barang Cacat (Spoiled Goods)

• Adalah produk yang dihasilkan dari aktivitas produksi namun produk tersebut tidak mampu memenuhi spesifikasi atas produk yang diinginkan oleh pelanggan. Barang cacat tersebut tidak bisa dijual pada harga normal produk yang seharusnya dibayarkan oleh pelanggan.

• Disebabkan oleh:1. Pelanggan: seperti perubahan permintaan dari

pelanggan. Biaya atas barang cacat tersebut tidak boleh diakui sebagai biaya mutu.

2. Kegagalan Internal: kecerobohan tenaga kerja produksi atau karena keusangan mesin. Biaya dibebankan ke akun pengendali overhead pabrik dan dilaporkan secara periodik.

Page 7: Production Looses

Contoh kasus: Cacat karena pelanggan

PT. ABC sepakat memenuhi pesanan 5.000 pakaian jadi pelanggan XYZ. Setelah satu minggu proses produksi dilakukan, PT. ABC sudah menghasilkan 500 pakaian dan sisa yang masih harus diproduksi sebesar 4.500 pakaian. Tiba-tiba pelanggan XYZ merubah spesifikasi kain yang harus digunakan sehingga mengakibatkan produk jadi sebesar 500 pakaian tidak mampu memenuhi spesifikasi baru. Untuk itu, maka perusahaan masih harus memproduksi sebanyak 5.000 pakaian lagi, sehingga total produksi sebesar 5.500 pakaian. total biaya produksi untuk memproduksi 5.500 pakaian adalah sebesar Rp. 55.000.000. Adapun atas 500 produk cacat yang terjadi nantinya mampu dijual ke pelanggan lain dengan total harga sebesar Rp. 2.000.000

Page 8: Production Looses

Ayat jurnal untuk mengakui pengurangan biaya produksi atas nilai penjualan dari produk cacat yang dihasilkan:

Harga jual yang ditetapkan atas pakaian sebesar 150% dari biaya produksi, total penjualan ke pelanggan XYZ Rp. 79.500.000 (Rp. 53.000.000 x 150%)

Ayat jurnal yang disusun ketika persediaan barang cacat sudah terjual ke pelanggan lain:

Persediaan Barang Cacat 2,000,000 Harga Pokok Penjualan 53,000,000 Barang Dalam Proses 55,000,000

Kas/ Piutang Usaha 79,500,000 Penjualan 79,500,000

Kas/ Piutang Usaha 2,000,000 Persediaan Barang Cacat 2,000,000

Page 9: Production Looses

Contoh kasus: cacat karena kegagalan internalMasih dengan kasus yang dihadapi oleh PT ABC. sebesar 500 pakaian merupakan produk cacat terjadi karena kegagalan internal dalam proses produksi. Biaya produksi setiap pakaian adalah sebesar Rp. 10.000 (Rp. 55.000.000/ 5.500). Biaya 500 pakaian cacat Rp. 5.000.000 (Rp. 10.000 X 500). nilai sisa dari produk sisa (total harga jual produk cacat) adalah sebesar Rp. 2.000.000. Biaya atas produk cacat yang tidak mampu ditutup oleh nilai sisa (dibebankan ke pengendali overhead pabrik) adalah sebesar Rp. 3.000.000 (Rp. 5.000.000 – Rp. 2.000.000). Biaya pakaian normal sebesar Rp. 50.000.000 (Rp. 10.000 per pakaian X 5.000 unit pakaian)

Page 10: Production Looses

Persediaan Barang Cacat 2,000,000 Pengendali Overhead Pabrik 3,000,000 Harga Pokok Penjualan 50,000,000 Barang Dalam Proses 55,000,000

Kas/ Piutang Usaha 75,000,000 Penjualan 75,000,000

Page 11: Production Looses

Akuntansi Biaya Pengerjaan Kembali (Rework)

• Adalah produk yang dihasilkan dari aktivitas produksi namun produk tersebut tidak mampu memenuhi spesifikasi atas produk yang diinginkan oleh pelanggan. Yang membedakan dengan produk cacat adalah rework dapat diperbaiki dengan pengerjaan ulang agar produk selanjutnya menjadi produk normal yang mampu memenuhi keinginan pelanggan.

• Disebabkan oleh:1. Pelanggan: biaya pengerjaan kembali atas produk dibebankan

sepenuhnya ke pelanggan (menambah harga jual atas produk)2. Kegagalan internal: biaya pengerjaan kembali dibebankan ke

akun pengendali overhead pabrik. Barang cacat sebaiknya dibetulkan hanya apabila biaya pengerjaan kembali lebih kecil dari peningkatan dalam nilai realisasi bersih yang akan dihasilkan dari pelanggan.

Page 12: Production Looses

Contoh kasus: rework karena pelanggan• PT DEF bekerjasama dengan hotel untuk memenuhi

kebutuhan ranjang tempat tidur yang terbuat dari kayu. Pada satu periode tertentu, kebutuhan dari hotel yang harus dipenuhi sebesar 200 ranjang. Untuk membuat 200 ranjang, total biaya produksi Rp. 200.000.000. Sebelum ranjang dikirimkan, ternyata ada info dari pihak hotel bahwa warna ranjang yang semula disepakati berwarna coklat muda selanjutnya akan dirubah menjadi coklat tua. Sebagai akibatnya, perubahan cat warna ranjang membuat adanya pengerjaan kembali yang menyerap tambahan biaya produksi sebesar Rp. 10.000.000 (Terdiri dari biaya cacat sebesar Rp. 2.000.000 dan upah tenaga kerja langsung sebesar Rp. 8.000.000).

Page 13: Production Looses

Barang Dalam Proses 10,000,000 Biaya Tenaga Kerja Langsung 2,000,000 Biaya Overhead Dibebankan 7,000,000

Saat pesanan selesai dikerjakan kembali dan telah dikirimkan kepada pihak hotel dan dikual seharga 150% dari total biaya produksi, maka ayat jurnal yang dibuat adalah:

Harga Pokok Penjualan 210,000,000 Persediaan Barang Dalam Proses 210,000,000

Kas/ Piutang Usaha 315,000,000 Penjualan 315,000,000

Page 14: Production Looses

Contoh kasus: rework karena kegagalan internal

Tetap menggunakan kasus yang dihadapi oleh PT DEF dalam memenuhi pesanan pihak hotel. Namun berbeda dengan kasus sebelumnya, biaya pengerjaan kembali sebesar Rp. 10.000.000 yang terjadi karena perubahan warna cat bukan disebabkan oleh perubahan permintaan dari pelanggan, melainkan karena kesalahan yang dilakukan oleh tenaga kerja produksi.

Page 15: Production Looses

Pengendali Overhead Pabrik 10,000,000 Biaya Tenaga Kerja Langsung 2,000,000 Biaya Overhead Dibebankan 7,000,000

Sedangkan saat penyerahan barang ke pihak hotel, ayat jurnal yang digunakan adalah:

Harga Pokok Penjualan 200,000,000 Persediaan Barang Dalam Proses 200,000,000

Kas/ Piutang Usaha 300,000,000 Penjualan 300,000,000