Problematika Dalam Dunia Pendidikan

download Problematika Dalam Dunia Pendidikan

If you can't read please download the document

description

Makalah tentang problematika dalam dunia pendidikan

Transcript of Problematika Dalam Dunia Pendidikan

Problematika Dalam Dunia PendidikanKurangnya kreativitas guru dalam pengajaran di kelas.Saat ini masih ada guru-guru yang kurang kreatif dan kurang bervariasi dalam memberikan materi di kelas. Dalam pengajarannya selalu monoton seperti itu-itu saja. Hal ini tentu saja akan membuat siswa menjadi malas mengikuti pelajaran yang diberikan guru tersebut. Bisa-bisa siswa akan mengantuk di kelas, tidak akan antusias mengikuti pelajaran dan tidak akan mendengarkan apa yang dikatakan atau dijelaskan oleh guru tersebut. Misalnya saja pada satu pertemuan di kelas, guru menuliskan semua materi di papan selanjutnya menjelaskan materinya, esoknya pun guru tersebut melakukan hal yang sama. Tanpa ada variasi, seperti memberikan sesi diskusi atau game yang berkaitan dengan materi yang dijelaskan. Hal ini membuat siswa tidak merasa nyaman dan senang mengikuti pelajaran yang diberikan. Sesuai UU Sisdiknas pasal 40 ayat 2a, Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.Solusi untuk masalah ini yaitu, sebagai seorang guru yang berkompeten harus lebih meningkatkan kreativitas diri agar pengajaran yang diberikan tidak menjadi monoton. Lebih sering mencari ide-ide baru yang segar dalam menyampaikan materi pembelajaran. Mungkin dengan model, percobaan-percobaan, game, diskusi dan lain-lain yang dapat menarik perhatian dan minat siswa untuk mengikuti pelajaran yang diberikan.Kurangnya penguasaan guru akan teknologi.Pada era globalisasi perkembangan teknologi semakin maju dan berkembang dengan pesat. Hal ini juga seharusnya harus dimanfaatkan oleh guru sebagai media pembelajaran. Namun masih ada guru yang kurang memanfaatkan teknologi ini. Sering kita jumpai guru-guru yang hanya menggunakan papan tulis sebagai media. Padahal kita tahu bahwa pembelajaran juga bisa menggunakan media seperti powerpoint, video untuk meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran. Video atau ilustrasi adalah salah satu media yang paling disenangi siswa. Karena video atau ilustrasi bisa membuat penjelasan yang sebelumnya membingungkan menjadi lebih jelas dan dapat ditangkap siswa. Untuk mendapatkan video ini guru harus bisa menguasai teknologi yaitu internet. Untuk menayangkan video guru membutuhkan laptop dan LCD. Maka dari itu guru seharusnya bisa menguasai dan mengoperasikan laptop.Solusi untuk masalah ini yaitu, memberikan pelatihan-pelatihan untuk pengoperasian alat-alat teknologi seperti laptop, LCD dan lain-lain. Agar semua guru yang sebelumnya belum mengerti alat-alat teknologi bisa mengoperasikan alat-alat teknologi dengan baik dan benar sehingga tidak ketinggalan jaman.Sarana dan prasarana yang kurang memadai.Pada beberapa sekolah masih kurang adanya sarana-sarana belajar yang layak untuk para siswa. Contohnya saja, ada beberapa kelas di sebuah sekolah di desa kecil yang atapnya hanya terbuat dari jerami, bila hujan biasanya akan bocor dan mengakibatkan kegiatan pembelajaran menjadi tidak efektif dan efisien. Selain itu ada juga sekolah yang memiliki perpustakaan yang kurang layak. Buku-buku yang ada kurang lengkap, dan ada juga buku yang kondisinya kurang layak untuk dibaca. Selain itu ruangan perpustakaan kurang luas, ruangan perpustakaan yang kecil ini mengakibatkan siswa malas untuk pergi ke perpustakaan. Padahal perpustakaan adalah gudang ilmu yang sangat bermanfaat. Solusi untuk masalah ini yaitu, diharapkan pihak sekolah dan pemerintah lebih memperhatikan dan tanggap akan kondisi yang tidak layak ini. Pemerintah bisa terjun langsung di lapangan agar mengetahui kondisi sekolah yang ada di daerah-daerah. Agar kondisi yang tidak layak ini bisa segera diatasi untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran bagi siswa.Adanya sistem akselerasi.Akselerasi merupakan program percepatan masa sekolah. Misalnya masa SMP itu 3 tahun disa ditempuh menjadi 2 tahun. Banyak dari kita yang menganggap bahwa anak-anak yang mengikuti program akselerasi itu anak-anak hebat. Karena otak mereka sangat cerdas untuk mengikuti pembelajaran yang ketat dan tidak ada habisnya. Namun ada juga sisi negatif dari program akselerasi ini, anak-anak yang menempuh akselerasi biasanya akan cenderung kurang bersosialisasi dengan teman sebayanya. Mereka kekurangan waktu untuk bergaul dengan teman sebayanya, karena pelajaran yang mereka dapatkan tentu lebih banyak dari yang didapatkan teman mereka di sekolah biasa. Mereka butuh waktu yang lebih banyak untuk belajar daripada bermain. Padahal pada usia mereka ini, mereka butuh bermain dan bersosialisasi dengan teman sebayanya untuk membentuk kepribadian diri mereka.Solusi untuk masalah ini yaitu, bagi orang tua: sebelum memasukkan anak ke program akselerasi, orang tua harus benar-benar mengetahui kemampuan anak. Bila anak-anak tidak mampu untuk mengikuti akselerasi jangan dipaksakan karena dampaknya akan buruk pada anak. Selain itu orang tua harus mempertimbangkan masak-masak tentang baik dan buruknya program akselerasi, sehingga tidak terjadi penyesalan di kemudian hari. Untuk pemerintah, memang program akselerasi itu memang baik tapi pemerintah juga harus memikirkan dampaknya pada anak. Pemerintah bila membuat keputusan harus dipikirkan lebih matang lagi.Banyak anak-anak yang mendapat jatah dan hak wajib belajar 9 tahun putus sekolah.Akhir-akhir ini banyak anak kecil yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun yang putus sekolah akibat kurang mampunya orang tua untuk membayar biaya pendidikan. Orang tua lebih menyuruh anaknya untuk bekerja daripada untuk sekolah. Padahal menurut UU Sisdiknas tahun 2003 pasal 6 ayat 1, Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Seharusnya orang tua harus menyadari bahwa pendidikan dasar memang penting untuk anak-anak. Karena pada pendidikan dasar, anak akan diberi pelajaran tentang membaca, menghitung dan menulis yang baik dan benar. Dimana ketiganya merupakan bekal penting bagi anak untuk ke depannya, terutama untuk bekal awal bekerja. Bagi pemerintah, seharusnya memberi keringanan biaya bagi mereka yang memang benar-benar tidak mampu untuk membayar biaya sekolah. Dan pemberian bantuan atau keringanan ini juga harus tepat pada sasaran. Jangan sampai orang yang mampu membayar sekolah juga menerima keringanan.Nama : Aprilyati SusantiOffering: ANIM: 100331400787