pro terhadap transplantasi organ
-
Upload
desynataliaa -
Category
Documents
-
view
50 -
download
6
description
Transcript of pro terhadap transplantasi organ
PRO TERHADAP TRANSPLANTASI ORGAN
Oleh :
Cherry Kosasih (XI IPA / 6)
Desy Natalia (XI IPA / 7)
Wendy Ciady (XI IPA / 17)
SMA KRISTEN KETAPANG I
Jalan K.H. Zainul Arifin No. 35-37
Jakarta
2012
PRO TERHADAP TRANSPLANTASI ORGAN
Karya Tulis ini disusun untuk memenuhi
tugas mata pelajaran
Pendidikan Agama Kristen
Oleh :
Cherry Kosasih (XI IPA / 6)
Desy Natalia (XI IPA / 7)
Wendy Ciady (XI IPA / 17)
SMA KRISTEN KETAPANG I
Jalan K.H. Zainul Arifin No. 35-37
Jakarta
2012
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat
rahmatNya yang besar, kami dapat menyelesaikan Karya Tulis ini. Kami
bersyukur karena diberikan kesempatan untuk menyusun Karya Tulis ini,
sehingga dapat memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pembimbing yang telah
membantu kami dalam penyusunan Karya Tulis ini. Ucapan terima kasih ini kami
tujukan khusus untuk guru Bahasa Indonesia tercinta kami, yaitu Ibu Setiana
Tambunan. Juga kepada teman-teman, atas kerja sama yang baik.
Secara garis besar, Karya Tulis ini berisikan tentang pro terhadap. Karya
Tulis ini berguna untuk pembelajaran tingkat SMA Program IPA / IPS dalam
analisis sebuah karya sastra, terutama cerpen.
Diharapkan Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam hal
menganalisis cerpen, terutama pada bagian alur. Karya Tulis ini diharapkan juga
dapat menjadi media pembelajaran yang menyenangkan. Kreativitas juga dapat
ditingkatkan.
Tentu saja Karya Tulis ini belum sempurna. Dukungan dari pihak-pihak yang
berkompeten di lapangan sangat kami perlukan. Karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi perbaikan Karya Tulis kami
selanjutnya.
Jakarta, 14 Februari 2011
Penyusun
ii
ALUR DALAM CERPEN “IBU PULANG”
KARYA DEWI RIA UTARI
Diperiksa
pada . . . . . . . . . . . .
Pembimbing,
Vincensia Isna Kuntara, S. Pd.
Disahkan
pada . . . . . . . . . . . .
Kepala SMA Kristen Ketapang 1,
Dra. Lina Waty T. D. S.
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………….……………………………….………………….…i
Kata Pengantar……………...…………………………………….…….….………ii
Halaman Pengesahan…………………….….……….…………….……….……..iii
Daftar Isi………………...............................................................................……..iv
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….....1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………..1
1.3 Manfaat………………………………………………....…………………1
1.4 Landasan Teori………………………………………………………….....1
1.5 RumusanMasalah……………………………………………………….....2
1.6 Sistematika Penulisan…………………………………………………..…2
Bab II Pembahasan
2.1 Sinopsis Cerpen “Ibu Pulang” Karya Dewi Ria Utari…………………………3
2.2 Tabel Data Alur Cerpen “Ibu Pulang” Karya Dewi Ria Utari…………………4
2.3 Pembahasan Alur Cerpen “Ibu Pulang” Karya Dewi Ria
Utari………………..5
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….6
3.2 Saran…………………………………………………………………...………7
Daftar Pustaka……………..…………………………………………….………...v
Lampiran………………………………………………………………….…....….vi
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak siswa yang tidak tertarik dalam menganalisis unsur intrinsik
cerpen, terutama pada bagian alur di dalam karya sastra. Karya Tulis
merupakan salah satu aspek penunjang keberhasilan pembelajaran yang
berorientasi pada kompetensi berbahasa dan bersastra siswa.
Banyak sekolah yang fasilitas perpustakaannya kurang lengkap, dan
harus mencari referensi di tempat lain. Oleh karena itu, Karya Tulis ini
disusun dengan judul “Alur dalam Cerpen Ibu Pulang”.
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan Karya Tulis ini ialah mendeskripsikan alur cerpen
“Ibu Pulang” karya Dewi Ria Utari. Cerpen ini terambil dari Kompas,
Minggu, 2 Januari 2011, halaman 20.
1.3 Manfaat
Manfaat Karya Tulis ini ialah agar pembaca dapat menyusun Karya Tulis
yang sederhana dengan susunan yang benar. Selain itu, pembaca dapat
menganalisis unsur intrinsik karya sastra terutama pada bagian alur cerpen.
Bahkan dengan menganalisis cerpen, pembaca dapat meningkatkan minat
baca. Dengan membaca cerpen, para pembaca akan lebih mencintai karya-
karya sastra Indonesia.
1.4 Landasan Teori
Teori yang dipakai sebagai landasan pembahasan permasalahan dalam
Karya Tulis ini ialah sebagai berikut.
Alur adalah kejadian atau perisitwa dalam drama yang disusun secara logis dan
kronologis. Urut-urutannya ialah Permulaan (protasis / exposition), Rangsangan
1
(conflic), Jalinan Kejadian (epitato / complication), Rumitan, Puncak Laku
(catastasis / klimaks), Penutupan (catastrophe / conclusion / penyelesaian).
(P. Tukan, 2006 : halaman 14)
1.5 Rumusan Masalah
Permasalahan dalam Karya Tulis ini dirumuskan sebagai berikut. Alur
apa saja yang terdapat dalam cerpen yang berjudul “Ibu Pulang” karya Dewi
Ria Utari ?
1.6 Sistematika Penulisan
Karya Tulis ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.4 Landasan Teori
1.5 Rumusan Masalah
1.6 Sistematika Penulisan
Bab II Pembahasan
2.1 Sinopsis Cerpen “Ibu Pulang” Karya Dewi Ria Utari
2.2 Tabel Data Alur Cerpen “Ibu Pulang” Karya Dewi Ria Utari
2.3 Pembahasan Alur Cerpen “Ibu Pulang” Karya Dewi Ria Utari
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
2
BAB II
PEMBAHASAN
Transplantasi merupakan pemindahan sebuah organ atau lebih dari dari seorang
manusia pada saat masih hidup atau setelah mati kepada manusia lain dengan
tujuan memperoleh penyembuhan dari suatu penyakit
Dalam penyembuhan suatu penyakit, adakalanya transpalntasi tidak dapat
dihindari dalam menyelamatkan nyawa si penderita. Dengan keberhasilan teknik
transplantasi dalam usaha penyembuhan suatu penyakit dan dengan meningkatnya
keterampilan dokter – dokter dalam melakukan transplantasi, upaya transplantasi
mulai diminati oleh para penderita dalam upaya penyembuhan yang cepat dan
tuntas.
Untuk mengembangkan transplantasi sebagai salah satu cara penembuhan suatu
penyakit tidak dapat bagitu saja diterima masyarakat luas. Pertimbangan etik,
moral, agama, hokum, atau social budaya ikut mempengaruhinya.
• SEJARAH Sejarah dan Perkembangan Transplantasi
Banyak mitos Romawi dan Cina yang menyebut tentang transplantasi kaki dan hati oleh para orang suci (saints) dan tabib, namun transplantasi pertama yang tercatat baru terjadi pada abad kedua SM.
Dokter bedah India, Sushruta melakukan transplantasi kulit dari seorang laki-laki untuk membantu merenovasi hidung laki-laki lain.
Catatan lain mengenai transplantasi dilakukan di akhir abad ke-16, yang juga transplantasi kulit.
Transplantasi pertama yang ditolak tubuh pasien tercatat dilakukan oleh Dokter bedah Itali, Gasparo Tagliacozzi yang juga melakukan cangkok kulit.
Awal 1900-an
Eksperimen transplantasi paling penting dilakukan pada awal abad ke-20 oleh ahli bedah dari Perancis, Alexis Carrel.
Dia mulai bereksperimen dengan transplantasi pembuluh darah arteri dan vena. Usaha ini membuatnya berhasil meraih hadial Nobel pada tahun 1912.
Carrel juga orang pertama yang mengidentifikasi masalah penolakan (rejection) transplantasi, dilema yang menghadang banyak ilmuwan dan dokter.
Melakukan eksperimen pada anjing, Carrel mempelajari tubuh resipien yang paling sering menolak materi organ donor.
Joseph Murray
Pada tahun 1954, Dr. Joseph Murray melakukan transplantasi ginjal pertama dengan sukses.
Prosedur tersebut, yang mentransfer sebuah ginjal dari salah satu kembar identik ke kembarannya yang lain, berhasil karena orang kembar berbagi gen yang sama dan tubuh pasien tidak menolak ginjal yang baru.
Pada tahun 1962, dengan mengikuti prosedur ini dia berhasil melakukan transplantasi ginjal dari orang yang sudah meninggal ke yang masih hidup untuk pertama kali.
Dengan menggunakan obat imunosupresif selama operasi, Murray berhasil menghentikan penolakan ginjal baru oleh tubuh pasien.
Tahun 600 SM di India, Susruta telah melakuakan transpalantasi kulit. Semantara jaman Renaissance, seorang ahli bedah dari Itali bernama Gaspare Tagliacozzi juga telah melakukan hal yang sama.
Diduga John Hunter ( 1728 – 1793 ) adalah pioneer bedah eksperimental, termasuk bedah transplantasi. Dia mampu membuat criteria teknik bedah untuk menghasilkan suatu jaringan trnsplantasi yang tumbuh di tempat baru. Akan tetapi sistim golongan darah dan sistim histokompatibilitas yang erat hubungannya dengan reaksi terhadap transplantasi belum ditemukan.Pada abad ke – 20, Wiener dan Landsteiner menyokong perkembangan transplantasi dengan menemukan golongan darah system ABO dan system Rhesus. Saat ini perkembangan ilmu kekebalan tubuh makin berperan dalam keberhasilan tindakan transplantasi.Perkembangan teknologi kedokteran terus meningkat searah dengan perkembangan teknik transplantasi. Ilmu transplantasi modern makin berkembeng dengan ditemukannya metode – metode pencangkokan, seperti sel punca.
3
2.2 penggunaan
No. Alur Sinopsis Paragraf
1 Permulaan
(protasis /
exposition)
Aku dibesarkan oleh Nenek dan Ayahku.
Tetapi tidak oleh Ibuku.
1
2 Rangsangan
(conflic)
Ibu. Itulah alasan Nenek untuk menyuruhku
pulang.
2
3 Jalinan
Kejadian
(epitato /
complication)
Janji bahwa Ibu akan pulang ditepatinya saat
ini, ketika Aku sudah berusia seperempat
abad. Usia dimana Aku sudah tak
membutuhkannya lagi.
7
4 Rumitan Nenek langsung menarikku ke ruang makan
dan memperkenalkan seorang perempuan.
Kedua telapak tangan kami berjabatan.
Seperti sepasang asing yang baru akan
memperkenalkan diri.
14-15
5 Puncak Laku
(catastasis /
klimaks)
Ayah sangat menginginkan Aku begitu Ayah
dan Ibu menikah, tetapi Ibu belum siap
memiliki Aku.
31
6 Penutupan
(catastrophe /
conclusion /
penyelesaian)
Kini Aku menyadari mengapa wajahku tidak
sama dengan Ayah maupun Ibu. Di dalam
foto itu, waktu kecil Aku dipangku Ibu yang
sedang duduk bersama seorang lelaki dengan
sorot mata dan senyum yang sama denganku.
36
4
2.3 Pembahasan Alur Cerpen “Ibu Pulang” Karya Dewi Ria Utari
Berikut ini merupakan pembahasan alur cerpen “Ibu Pulang” karya Dewi
Ria Utari. Alur permulaan (protasis / exposition ) cerpen ini dimulai dari
tokoh Aku yang dibesarkan hanya oleh Ayah dan Neneknya, tetapi tidak oleh
Ibunya. Berikut ini cuplikannya.
Aku dibesarkan oleh Nenek dan Ayahku. Tetapi tidak oleh Ibuku.
Alur permulaan ini terdapat pada paragraf 1. Bagian ini dapat dikatakan
sebagai alur permulaan (protasis / exposition) karena bagian ini mengawali
keseluruhan cerpen “Ibu Pulang” dan bagian ini menjadi acuan sampai kepada
akhir cerpen.
Selanjutnya ialah rangsangan (conflic) yang bersumber dari paragraf 2
yang berawal dari tokoh Ibu. Ibulah alasan bagi Nenek untuk menyuruh tokoh
Aku pulang. Di bawah ini adalah cuplikannya.
Ibu. Itulah alasan Nenek untuk menyuruhku pulang.
Karena bagian inilah yang mendorong munculnya masalah-masalah dalam
cerpen tersebut.
Alur selanjutnya ialah jalinan kejadian (epitato / complication).
Pertikaian muncul ketika janji Ibu ditepati saat tokoh Aku sudah berusia
seperempat abad. Usia ketika tokoh Aku sudah tidak membutuhkannya lagi.
Bagian ini merupakan jalinan kejadian yang dialami oleh para tokoh, dan
terdapat pada paragraf 7. Cuplikannya adalah sebagai berikut.
Janji bahwa Ibu akan pulang ditepatinya saat ini, ketika Aku sudah berusia seperempat
abad. Usia dimana Aku sudah tak membutuhkannya lagi.
Alasan bagian ini disebut jalinan kejadian adalah karena menggambarkan
pertikaian antartokoh.
Alur rumitan. Alur ini merupakan kelanjutan dari alur jalinan kejadian.
Rumitan ini digambarkan ketika tokoh Nenek menarik tokoh Aku untuk
diperkenalkan dengan seorang perempuan yang asing bagi tokoh Aku.
5
Berikut ini cuplikannya.
Nenek langsung menarikku ke ruang makan dan memperkenalkan seorang perempuan.
Kedua telapak tangan kami berjabatan. Seperti sepasang asing yang baru akan
memperkenalkan diri.
Rumitan ini merupakan bagian tengah dari cerita rekaan ini yang
mengembangkan tikaian, dan terdapat pada paragraf ke 14 dan 15.
Alur berikutnya dalam cerpen ini ialah puncak laku (catastasis /
klimaks). Puncak laku merupakan bagian yang menguraikan peristiwa-
peristiwa menuju titik kulminasi atau mencapai puncak ketegangan. Bagian ini
diceritakan ketika tokoh Ayah sangat menginginkan tokoh Aku pada saat
tokoh Ayah dan Ibu menikah tetapi tokoh Ibu belum siap memiliki tokoh
Aku. Klimaks ini terdapat pada paragraf 31.
Sedangkan alur penutupan (catastrophe / conclusion / penyelesaian)
terdapat pada paragraf 36 yang menyimpulkan bahwa tokoh Aku menyadari
mengapa wajahnya tidak sama dengan tokoh Ayah maupun Ibu. Terbukti pada
salah satu foto tokoh Aku ketika masih kecil, yang dipangku oleh tokoh Ibu
yang sedang duduk bersama seorang lelaki dengan sorot mata dan senyum
yang sama dengan tokoh Aku. Bagian ini termasuk alur penyelesaian karena
bagian ini menceritakan pertentangan yang dialami para tokoh yang sudah
berakhir atau terpecahkan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan cerpen “Ibu Pulang” karya Dewi Ria Utari dapat
disimpulkan bahwa alur yang digunakan adalah alur campuran yang di
dalamnya terdapat permulaan (protasis / exposition), rangsangan (conflic),
jalinan kejadian (epitato / complication), rumitan, puncak laku (catastasis /
klimaks), penutupan (catastrophe / conclusion / penyelesaian). Alur ini dapat
digambarkan dalam diagram di bawah ini.
Diagram Alur Cerpen “Ibu Pulang” karya Dewi Ria Utari
3.2 Saran
Dalam Karya Tulis ini hanya dibahas unsur intrinsik alur cerpen “Ibu
Pulang” karya Dewi Ria Utari. Akan lebih sempurna bila terdapat
pembahasan / analisis unsur intrinsik lainnya, seperti tema dan amanat, tokoh
dan penokohan, serta latar.
7
DAFTAR PUSTAKA
Tukan, P. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia 2. Jakarta : Yudhistira.
Utari, Dewi Ria. 2011. “Ibu Pulang”. Dalam harian Kompas, Minggu 2 Januari
2011. Halaman 20.
v
LAMPIRAN
halaman
vi