Prioritas Masalah PKM Kajoran II

15
TUGAS IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH Diajukan guna melengkapi persyaratan kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Universitas Diponegoro Oleh: Anugrah Danang Agnesia N Alberta Vania Nitami Kartika S Norma Juwita M Gery Rifano Karindra Aji H Olivia Bunga Patricia Vanessa Wicaksono N Utomo

description

analisa data puskesmas

Transcript of Prioritas Masalah PKM Kajoran II

TUGAS IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

TUGAS IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Diajukan guna melengkapi persyaratan kepaniteraan klinik

Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Universitas Diponegoro

Oleh:

Anugrah DanangAgnesia NAlberta Vania

Nitami Kartika S

Norma Juwita MGery RifanoKarindra Aji HOlivia BungaPatricia Vanessa

Wicaksono N UtomoBALAI PELATIHAN KESEHATANSALAMAN MAGELANG2013

I. Rumusan MasalahNoMasalahCapaianBesar Masalah

1Cakupan suspek TB paru

37,82 %62,18 %

2Penemuan kasus TB BTA (+) 25,97 %74,03 %

3Cakupan pneumoni balita yang ditangani16,36 %83,64 %

4Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk Aedes43 %57 %

5Jumlah bumil yg mendapat TT1 79,3 %20,7 %

6Jumlah bumil yg mendapat TT2 80,48 %19,52 %

7Jumlah dukun bayi yang terlatih84 %16 %

8Jumlah seluruh peserta KB aktif yang dibina92,5 %7,5 %

9Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum8,5 %91,5 %

10Posyandu Purnama99%1%

11Jumlah Kader Terlatih98,3%1,7%

12Penyuluhan P3 NAPZA di sekolah75%25%

13Penyuluhan HIV/AIDS di sekolah75%25%

14Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS untuk masyarakat13%87%

15Jml Tempat Tempat Umum (TTU) yg diperiksa*85,7 %14,3 %

16Tempat-tempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi57 %43 %

17Tmpt Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M) diperiksa*89,6%10,4 %

18 T2PM yg memenuhi syarat sanitasi*43%57 %

19 Rumah sehat38 %62 %

II. Prioritas Masalah

Untuk menentukan prioritas masalah digunakan metode Hanlon kuantitatif yang terdiri dari 4 kriteria sebagai berikut:

1. KRITERIA A (Besarnya masalah)

Besarnya masalah dapat ditentukan melalui langkah-langkah berikut :

a. Langkah 1:menetapkan besarnya masalah diukur dari besarnya penduduk yang memiliki masalah tersebut secara langsung.

b. Langkah 2:menentukan jumlah kelas.

c. Langkah 3:menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besar masalah terbesar dengan besar masalah terkecil kemudian dibagi jumlah kelas.

Keterangan:

n = jumlah masalah

k = jumlah kolom

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 19

= 5,21 ~ 5 kelas

Nilai besar masalah: Maksimal 91,5 %

Minimal 1 %Interval:besar masalah terbesar besar masalah terkecil

kelas

: 91,5-1

5

: 18,1Nilai dari interval kelas

Kolom/kelasSkala intervalNilai

Skala 1

Skala 2

Skala 3

Skala 4

Skala 51 18,118,2-36,2 36,3 54,454,5 72,5>72,61

2

3

4

5

No MasalahBesar Masalah Besar MasalahNilai/Kelas

1 18,118,2-36,2 36,3 54,454,5 72,5>72,6

1Cakupan suspek TB paru

62,18 %X4

2Penemuan kasus TB BTA (+) 74,03 %X5

3Cakupan pneumoni balita yang ditangani83,64 %X5

4Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk Aedes57 %X4

5Jumlah bumil yg mendapat TT1 20,7 %X2

6Jumlah bumil yg mendapat TT2 19,52 %X2

7Jumlah dukun bayi yang terlatih16 %X1

8Jumlah seluruh peserta KB aktif yang dibina7,5 %X1

9Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum91,5%X5

10Posyandu Purnama1%X1

11Jumlah Kader Terlatih1,7%X1

12Penyuluhan P3 NAPZA di sekolah25%X2

13Penyuluhan HIV/AIDS di sekolah25%X2

14Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS untuk masyarakat87%X5

15Jml Tempat Tempat Umum (TTU) yg diperiksa*14,3 %X1

16Tempat-tempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi30,4 %X2

17Tmpt Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M) diperiksa*10,4 %X1

18 T2PM yg memenuhi syarat sanitasi*57 %X3

19 Rumah sehat65,3 %X4

2. KRITERIA B (Kegawatan masalah)

Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan kegawatan, tingkat urgensi, dan kecenderungan penyebaran dengan sistem skoring dengan skor/bobot 1- 5.

Keganasan dengan bobot 5 dimana :

a. Sangat ganas : 5

b. Ganas : 4

c. Cukup ganas : 3

d. Kurang ganas : 2

e. Tidak ganas : 1

Tingkat urgensi dengan bobot 5 dimana :

a. Sangat mendesak : 5

b. Mendesak : 4

c. Cukup mendesak : 3

d. Kurang mendesak : 2

e. Tidak mendesak : 1

Biaya yang dikeluarkan dengan bobot 5 dimana :

a. Tidak membutuhkan biaya : 5

b. Murah : 4

c. Cukup murah : 3

d. Mahal : 2

e. Sangat mahal : 1

No Masalah KeganasanTingkat urgencyBiaya yang dikeluarkanNilai

1Cakupan suspek TB paru

3339

2Penemuan kasus TB BTA (+) 44210

3Cakupan pneumoni balita yang ditangani3328

4Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk Aedes2226

5Jumlah bumil yg mendapat TT1 1146

6Jumlah bumil yg mendapat TT2 1146

7Jumlah dukun bayi yang terlatih1124

8Jumlah seluruh peserta KB aktif yang dibina1236

9Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum1135

10Posyandu Purnama1124

11Jumlah Kader Terlatih1124

12Penyuluhan P3 NAPZA di sekolah1135

13Penyuluhan HIV/AIDS di sekolah1135

14Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS untuk masyarakat1135

15Jml Tempat Tempat Umum (TTU) yg diperiksa*1135

16Tempat-tempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi1124

17Tmpt Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M) diperiksa*1124

18 T2PM yg memenuhi syarat sanitasi*1124

19 Rumah sehat1124

3. KRITERIA C (Kemudahan penanggulangan masalah)

Penilaian kriteria ini bersifat subyektif, dimana untuk menilai kemudahan dalam penanggulangan masalah, pertanyaan yang harus dijawab adalah apakah sumber daya seperti: tenaga, alat, obat, biaya, fasilitas kesehatan dan teknologi yang tersedia mampu dan mudah menyelesaikan masalah. Kemudahan dalam penanggulangan masalah diukur dengan sistem skoring dengan nilai 1 5, dimana:

a. Sangat sulit : 1

b. Sulit : 2

c. Cukup mudah : 3

d. Mudah : 4

e. Sangat mudah : 5

No Masalah Kemudahan

1Cakupan suspek TB paru

2+3+2+2+2+3+2+2+2+2=2.2

2Penemuan kasus TB BTA (+) 3+2+3+3+2+3+2+2+2+2=2.4

3Cakupan pneumoni balita yang ditangani2+3+3+2+2+3+3+2+3+3=2.4

4Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk Aedes3+3+2+3+3+3+2+3+2+3=2.6

5Jumlah bumil yg mendapat TT1 2+3+2+2+2+2+2+2+3+3=2.3

6Jumlah bumil yg mendapat TT2 2+3+3+2+2+2+2+2+3+2=2.3

7Jumlah dukun bayi yang terlatih3+2+3+3+2+2+3+2+3+3=2.4

8Jumlah seluruh peserta KB aktif yang dibina2+3+3+2+3+2+3+2+2+2=2.2

9Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum2+3+2+2+2+3+2+2+2+2=2.2

10Posyandu Purnama3+3+4+3+4+4+3+3+3+3=3,0

11Jumlah Kader Terlatih3+2+3+3+3+2+2+2+3+2=2,5

12Penyuluhan P3 NAPZA di sekolah3+3+2+3+4+3+2+3+3+3=2,9

13Penyuluhan HIV/AIDS di sekolah3+2+2+3+3+3+2+3+3+3=2,7

14Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS untuk masyarakat2+2+3+2+2+2+2+2+2+2=2,1

15Jml Tempat Tempat Umum (TTU) yg diperiksa*4+3+4+3+3+3+4+3+3+3=3,3

16Tempat-tempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi4+3+3+3+4+4+3+3+4+4=3,5

17Tmpt Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M) diperiksa*4+3+4+3+3+4+3+3+3+4=3,4

18 T2PM yg memenuhi syarat sanitasi*4+3+3+3+4+4+3+3+4+4=3,5

19Rumah sehat3+3+3+3+3+4+3+3+3+4=3,2

4. KRITERIA D (Faktor PEARL)

Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya suatu program terlaksana. Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Propriety (kesesuaian)

b. Economic (murah)

c. Acceptability (dapat diterima)

d. Resources (tersedianya sumber)

e. Legality (jaminan legalitas)

No Masalah PEARLHasil Kali

1Cakupan suspek TB paru

111111

2Penemuan kasus TB BTA (+) 111111

3Cakupan pneumoni balita yang ditangani111111

4Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk Aedes111111

5Jumlah bumil yg mendapat TT1 111111

6Jumlah bumil yg mendapat TT2 111111

7Jumlah dukun bayi yang terlatih111111

8Jumlah seluruh peserta KB aktif yang dibina111111

9Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum111111

10Posyandu Purnama111111

11Jumlah Kader Terlatih111111

12Penyuluhan P3 NAPZA di sekolah111111

13Penyuluhan HIV/AIDS di sekolah111111

14Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS untuk masyarakat111111

15Jml Tempat Tempat Umum (TTU) yg diperiksa*111111

16Tempat-tempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi111111

17Tmpt Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M) diperiksa*111111

18 T2PM yg memenuhi syarat sanitasi*111111

19Rumah sehat111111

Masalah NPDPEARL

(D)NPT

(NPD x D)PRIORITAS

Cakupan suspek TB paru

15,2115,2III

Penemuan kasus TB BTA (+) 17,4117,4I

Cakupan pneumoni balita yang ditangani15,4115,4II

Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk Aedes12,6112,6IV

Jumlah bumil yg mendapat TT1 10,3110,3IX

Jumlah bumil yg mendapat TT2 10,3110,3X

Jumlah dukun bayi yang terlatih7,417,4XVIII

Jumlah seluruh peserta KB aktif yang dibina9,219,2XV

Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum12,2112,2V

Posyandu Purnama818XVII

Jumlah Kader Terlatih7,517,5XIX

Penyuluhan P3 NAPZA di sekolah9,919,9XI

Penyuluhan HIV/AIDS di sekolah9,719,7XII

Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS untuk masyarakat12,1112,1VI

Jml Tempat Tempat Umum (TTU) yg diperiksa*9,319,3XIV

Tempat-tempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi9,519,5XIII

Tmpt Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M) diperiksa*8,418,4XVI

T2PM yg memenuhi syarat sanitasi*10,5110,5VIII

Rumah sehat11,2111,2VII

NPD : Nilai prioritas dasar = (A+B)C

NPT : Nilai prioritas total = NPDxDUrutan Prioritas MasalahMasalah PRIORITAS

Penemuan kasus TB BTA (+) I

Cakupan pneumoni balita yang ditanganiII

Cakupan suspek TB paru

III

Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk AedesIV

Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umumV

Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS untuk masyarakatVI

Rumah sehatVII

T2PM yg memenuhi syarat sanitasi*VIII

Jumlah bumil yg mendapat TT1IX

Jumlah bumil yg mendapat TT2 X

Penyuluhan P3 NAPZA di sekolahXI

Penyuluhan HIV/AIDS di sekolahXII

Tempat-tempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasiXIII

Jml Tempat Tempat Umum (TTU) yg diperiksa*XIV

Jumlah seluruh peserta KB aktif yang dibinaXV

Tmpt Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M) diperiksa*XVI

Posyandu PurnamaXVII

Jumlah Kader TerlatihXVIII

Jumlah dukun bayi yang terlatihXIX