Print Solusi Atas Konflik Antar Umat Beragama

5
Nama : Trisiana Chrysanthi Sandralintang NPM : 1306371054 Jurusan : Teknologi Bioproses MPK Agama 24 HG 4 LTM SOLUSI ATAS KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA Semua ajaran agama pada dasarnya baik dan mengajak kepada kebaikan. Namun nyatanya tidak semua yang dianggap baik itu bisa bertemu dan seiring sejalan. Bahkan, sekali waktu dapat terjadi pertentangan antara yang satu dengan yang lain. Alasannya tentu bermacam-macam. Misalnya, tidak mesti yang dianggap baik itu benar. Juga, apa yang benar menurut manusia belum tentu dibenarkan oleh Tuhan dan alasan lain yang dapat dimunculkan. Berikut ada beberapa hal yang dapat dijadikan solusi atas pemasalahan tersebut: 1. Dialog Antar Agama Untuk mengatasi hubungan yang tidak harmonis antar umat beragama ini dan untuk mencari jalan keluar bagi pemecahan masalahnya, maka H.A. Mukti Ali, yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Agama, pada tahun 1971 melontarkan gagasan untuk dilakukannya dialog agama. Dalam dialog kita tidak hanya saling beradu argumen dan mempertahankan pendapat kita masing-masing yang dianggap benar. Karena pada dasarnya

description

agama

Transcript of Print Solusi Atas Konflik Antar Umat Beragama

Page 1: Print Solusi Atas Konflik Antar Umat Beragama

Nama : Trisiana Chrysanthi Sandralintang

NPM : 1306371054

Jurusan : Teknologi Bioproses

MPK Agama 24

HG 4

LTM

SOLUSI ATAS KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

Semua ajaran agama pada dasarnya baik dan mengajak kepada kebaikan. Namun nyatanya

tidak semua yang dianggap baik itu bisa bertemu dan seiring sejalan. Bahkan, sekali waktu

dapat terjadi pertentangan antara yang satu dengan yang lain. Alasannya tentu bermacam-

macam. Misalnya, tidak mesti yang dianggap baik itu benar. Juga, apa yang benar menurut

manusia belum tentu dibenarkan oleh Tuhan dan alasan lain yang dapat dimunculkan.

Berikut ada beberapa hal yang dapat dijadikan solusi atas pemasalahan tersebut:

1. Dialog Antar Agama

Untuk mengatasi hubungan yang tidak harmonis antar umat beragama ini dan untuk

mencari jalan keluar bagi pemecahan masalahnya, maka H.A. Mukti Ali, yang ketika itu

menjabat sebagai Menteri Agama, pada tahun 1971 melontarkan gagasan untuk

dilakukannya dialog agama. Dalam dialog kita tidak hanya saling beradu argumen dan

mempertahankan pendapat kita masing-masing yang dianggap benar. Karena pada

dasarnya dialog agama ini adalah suatu percakapan bebas, terus terang dan bertanggung

jawab yang didasari rasa saling pengertian dalam menanggulangi masalah kehidupan

bangsa baik berupa materil maupun spiritual. Diharapkan dengan adanya dialog agama ini

tidak terjadi kesalahpahaman yang nantinya dapat memicu terjadinya konflik. Didalam

artikel tersebut juga dikatakan bahwa dialog antar umat beragama digunakan sebagai

salah satu solusi untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antara umat Muslim dan umat

Protestan

2. Pendidikan Multikultural

Perlu ditanamkannya pemahaman mengenai pentingnya toleransi antar umat beragama

sejak dini. Hal ini dapat dilakukan melalui jalur pendidikan. Sebagai Negara yang

memiliki keanekaragaman kita harus saling menghormati dan menghargai antar sesama.

Apalagi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman dalam hal adat-istiadat, suku,

Page 2: Print Solusi Atas Konflik Antar Umat Beragama

ras/etnis, bahasa dan agama. Perbedaan yang ada tersebut jangan sampai membuat kita

tercerai berai. Namun sebaliknya perbedaan yang ada tersebut kita anggap sebagai

kekayaan bangsa yang menjadi ciri khas bangsa kita. Perlunya ditanamkannya rasa

nasionalisme dan cinta tanah air dalam diri generasi penerus bangsa sejak dapat membuat

mereka semakin memahami dan akhirnya dapat saling menghargai setiap perbedaan yang

ada.

3. Menonjolkan segi-segi persamaan dalam agama, tidak memperdebatkan segi-segi

perbedaan dalam agama.

4. Melakukan kegiatan sosial yang melibatkan para pemeluk agama yang berbeda.

5. Meningkatkan pembinaan individu yang mengarah pada terbentuknya pribadi yang

memiliki budi pekerti luhur dan akhlakul karimah.

6. Toleransi sebagai solusi dalam konflik antar umat beragama

Menjunjung tinggi toleransi antar umat Beragama. Baik yang merupakan pemeluk Agama

yang sama, maupun dengan yang berbeda Agama. Rasa toleransi bisa berbentuk dalam

macam-macam hal. Misalnya seperti, pembangunan tempat ibadah oleh pemerintah, tidak

saling mengejek dan mengganggu umat lain dalam interaksi sehari – harinya, atau

memberi waktu pada umat lain untuk beribadah bila memang sudah waktunya mereka

melakukan ibadah. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menunjukkan sikap toleransi.

Hal ini sangat penting demi menjaga tali kerukunan umat beragama di Indonesia, karena

jika rasa toleransi antar umat beragama di Dunia sudah tinggi, maka konflik – konflik

yang mengatasnamakan Agama di Dunia dengan sendirinya akan berkurang ataupun

hilang sama sekali. Toleransi tidak berarti seseorang harus mengorbankan kepercayaan

atau prinsip yang dianutnya. Dalam toleransi sebaliknya tercermin sikap yang kuat atau

istiqomah untuk memegang keyakinan atau pendapatnya sendiri. Toleransi dipandang

sebagai kata kunci yang dapat mengurangi simpul kerumitan dalam hidup antar umat

beragama.

7. Selalu siap membantu sesama dalam keadaan apapun dan tanpa melihat status orang

tersebut. Jangan melakukan perlakuan diskriminasi terhadap suatu agama, terutama saat

mereka membutuhkan bantuan. Misalnya, di suatu daerah di Indonesia mengalami

bencana alam. Mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Kristen. Bagi Anda yang

memeluk agama lain, jangan lantas malas dan enggan untuk membantu saudara sebangsa

yang sedang kesusahan hanya karena perbedaan agama. Justru dengan membantu mereka

yang kesusahan, kita akan mempererat tali persaudaraan sebangsa dan setanah air kita,

sehingga secara tidak langsung akan memperkokoh persatuan Indonesia.

Page 3: Print Solusi Atas Konflik Antar Umat Beragama

8. Hormatilah selalu orang lain tanpa memandang Agama apa yang mereka anut. Misalnya

dengan selalu berbicara halus dan sopan kepada siapapun. Biasakan pula untuk menomor

satukan sopan santun dalam beraktivitas sehari harinya, terlebih lagi menghormati orang

lain tanpa memandang perbedaan yang ada. Hal ini tentu akan mempererat kerukunan

umat beragama.

9. Bila terjadi masalah yang membawa nama agama, tetap selesaikan dengan kepala dingin

dan damai, tanpa harus saling tunjuk dan menyalahkan. Para pemuka agama, tokoh

masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan peranannya dalam pencapaian solusi yang

baik dan tidak merugikan pihak – pihak manapun, atau mungkin malah menguntungkan

semua pihak. Hal ini diperlukan karena di Indonesia ini masyarakatnya sangat beraneka

ragam.

Dapat disimpulkan bahwa kerukunan umat beragama dapat terjadi jika hubungan sesama

umat beragama dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling

menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan

masyarakat dan bernegara.

Referensi :

http://sosbud.kompasiana.com/2013/06/11/upaya-nyata-mengantisipasi-konflik-antar-agama-

567930.html

http://zainuddin.lecturer.uin-malang.ac.id/2013/11/11/solusi-mencegah-konflik-antarumat-

beragama/