Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan...

14
Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan Undang-Undang Dasar 1945 Oleh: Abdul Khair ABSTRAK Prinsip-prinsip negara hnkum yang didengungkan-dengungkan oleh negara-negara barat sebenarnya sudah lama dlkenal dalam Islam dan bahkan sudah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan lahimya Piagam Madinah pada abad ke-7 Masehi, yaitu per- setujuan bersama antara Nabi Muhammad Saw. dengan wakil-wakil penduduk kota Madinah. Sedangkan pada UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 juga ada prinsip-prinsip Negara hukum, dan diantara keduanya ti dak bertentangan bahkan saling ada keter- kaitan, seperti adanya prinsip musyawarah, keadilan, persamaan, per- lindungan HAM dan peradilan bebas. Pada tulisan ini akan diuraikan secara singkat dan jelas tentang prinsip-prinsip Negara hukum yang terdapat dalam Piagam Madinah kemudian dibandingkan dengan UUD 1945 yang berlaku di Negara Indonesia. Kata-kata kunci: Prinsip Negara Hukum, Piagam Madinah, UUD 1945 A. Pendahuluan duk kota Madinah tak lama setelah Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib, sejarah umat manusia yang dapat nama kota Madinah sebelumnya, dibandingkan dengan pengertian pada tahun 622 M. Banyak buku konstitusi dalam arti modem ada- yang menggambarkan mengenai lah Piagam Madinah. Piagam ini Piagam Madinah, kadang-kadang dibuat atas dasar persetujuan ber- disebut juga Konstitusi Madinah sama antara Nabi Muhammad (Asshiddiqie, 2004:13). saw. dengan wakil-waldl pendu- Kekaguman akan bertambah

Transcript of Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan...

Page 1: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

Prinsip-Prinsip Negara Hukumpada Piagam Mcsdinah danUndang-Undang Dasar 1945

Oleh: Abdul Khair

ABSTRAK

Prinsip-prinsip negara hnkum yang didengungkan-dengungkanoleh negara-negara barat sebenarnya sudah lama dlkenal dalam Islamdan bahkan sudah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikandengan lahimya Piagam Madinah pada abad ke-7 Masehi, yaitu per-setujuan bersama antara Nabi Muhammad Saw. dengan wakil-wakilpenduduk kota Madinah. Sedangkan pada UUD 1945 yang disahkanpada tanggal 18 Agustus 1945 juga ada prinsip-prinsip Negara hukum,dan diantara keduanya tidak bertentangan bahkan saling ada keter-kaitan, seperti adanya prinsip musyawarah, keadilan, persamaan, per-lindungan HAM dan peradilan bebas.

Pada tulisan ini akan diuraikan secara singkat dan jelas tentangprinsip-prinsip Negara hukum yang terdapat dalam Piagam Madinahkemudian dibandingkan dengan UUD 1945 yang berlaku di NegaraIndonesia.

Kata-kata kunci: Prinsip Negara Hukum, Piagam Madinah, UUD 1945

A. Pendahuluan duk kota Madinah tak lama setelahPiagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

sejarah umat manusia yang dapat nama kota Madinah sebelumnya,dibandingkan dengan pengertian pada tahun 622 M. Banyak bukukonstitusi dalam arti modem ada- yang menggambarkan mengenai

lah Piagam Madinah. Piagam ini Piagam Madinah, kadang-kadangdibuat atas dasar persetujuan ber- disebut juga Konstitusi Madinahsama antara Nabi Muhammad (Asshiddiqie, 2004:13).

saw. dengan wakil-waldl pendu- Kekaguman akan bertambah

Page 2: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

54 I HIMMAH Vol. IX No. 26 Mel - Agustus 2008

apabila dikaitkan dengan masapembentukaimya. Piagam Madi-nah dibuat pada awal masa klasik

Islam, di permulaan dasawarsa ke-tiga abad ke-7 Masehi, 15 abadyang lalu. Dibanding dengan parapenulis Muslim, para saqana Baratdi abad modern yang memberikanperhatian terhadap naskah politiktersebut, agaknya lebih dulu danlebih banyak. Hal ini menunjukkan

bahwa Piagam Madinah mempun-

yai kedudukan penting dalam per-

jalanan hidup Nabi Muhammadsaw. dan kaum muslimim, khusus-

nya dalam masalah ketatanegara-

an dalam Islam, yang kemudianmengalamiperkembangan (Sukar-

dja, 1995:3).Dalam kaitan Piagam Madinah

dan Ketatanegaraan, Munawir Sja-dzali menekankan "... telaahan

yang seksama atas Piagam itumenjadi sangat penting dalamrangka kajian ulang tentang hu-bungan antara Islam dan ketatanegaraan" (Sjadzali, 1995:3).

Para pihak yang diikat dalamPiagam Madinah yang berisi per-janjian ini ada 13, yaitu komuni-tas-komunitas yang secara ekspli-

sit disebut dalam Piagam Madinah.Ketiga belas komunitas itu adalah:(i) Kaum Mukminin dan MusliminMuhajirin dari suku QuraisyMekkah, (ii) Kaum Mukminin danMuslimin dari Yatsrib, (iii) Kaum

Yahudi dari Banu 'Awf, (iv) Kaum

Yahudi dari Banu Sa'adah, (v)

Kaum Yahudi dari Banu al-Hars,

(vi) Banu Jusyam, (vii) Kaum

Yahudi dari Banu Al-Najjar, (viii)

Kaum Yahudi dari Banu "Amr ibn

'Awf, (ix) Banu al-Nabit, (x) Banu

al-'Aws, (xi) Kaum Yahudi dari

Banu Sa'labah, (xii) Suku Jafnah

dari Banu Sa'labah, dan (xiii) Banu

Syuthaybah (Jimly Asshiddiqie,

2004:14).

Selanjutnya dalam Undang-

Undang Dasar 1945, tidak ditemu-kan suatu rumusan yang in

expressis ̂erZyiymenyebutkan ataumerumuskan "negara hukum".

Hanya penjelasan umum UUD

1945 yang mengatakan bahwaIndonesia negara berdasar atas hukum (rechtsstaai). Banyak tulisanatau pun banyak diskusi telah di-lakukan yang membahas Indonesia Negara Hukum. Namun intinyaadalah : apakah Indonesia negarahukum atau bukan, bagaimanakah

konsep negara hukum (Indonesia)(Hadjon, 1987 : 84). Dalam tulis-

an-tulisan atau pun diskusi-diskusiatau bahkan seminar, pikiran-piki-ran yang muncul adalah pikiran-pikiran mengenai "rechtsstaaf

dan ''the rule of IaW\ Celakanyapildran-pikiran itu kemudian begi-tu saja mencoba mengaitkan kepa-da kriteria "rechtsstaaf maupunkepada kriteria "the rule of law".

Page 3: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

Abdul Khair 1 Prinsip-Prinsip Negara Hukum ... | 55

dan sampailah kepada suatu ke-simpulan bahwa Indonesia adalahnegara hukum (Hadjon, 1987:84).

Kalau ditelaah latar belakang

sejarahnya, balk konsep "the ruleof law" maupun konsep "rechts-5/aaf"lahir dari suatu usaha atau

peijuangan menentang kesenang-an penguasa, sedangkan NegaraRepublik Indonesia sejak dalamperencanaan berdirinya jelas-jelasmenentang segala bentuk kesewe-nangan atau absolutisme. Oleh ka-rena itu, jiwa dan isi Negara Hukum Pancasila seyogianya tidaklahdengan begitu saja mengalihkankonsep "the rule oflaw"^X.^M konsep "rechtsstaat"{lA?dioj\y 1987:84).

Secara embrionik, gagasan ne

gara hukum telah dikemukakanoleh Plato ketika ia mengintroduk-si konsep nomoL Gagasan Platotentang negara hukum ini semakintegas ketika didukung oleh murid-nya, Aristotelis. Menurut Aristote-

lis, suatu negara yang baik ialahnegara yang diperintah dengankonstitusi dan berkedaulatan hu

kum. Ada tiga unsur dari peme-rintahan yang berkonstitusi yaitupertama, pemerintahan dilaksana-kan untuk kepentingan umum; ke-dua, pemerintahan dilaksanakan

berdasarkan atas hukum; ketiga,

pemerintahan dilaksanakan ataskehendak rakyat (Ridwan, 2006:

2).

Sarjana lain, seperti Stahlmengemukakan unsur-unsur ne

gara hukum irechtsstaaf) adalah:1) perlindungan hak-hak asasi ma-nusia, 2) pemisahan atau pem-bagian kekuasaan untuk menjaminhak-hak itu, 3) pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan, dan 4) peradilan admi-nistrasi dalam perselisihan (Budi-ardjo, 2004:57).

Pada saat yang hampir ber-samaan muncul pula konsep negara hukum dari A.V. Dicey, iamengemukakan unsur-unsur ne

gara hukum, yaitu: 1) supremasiaturan-aturan hukum, 2) kedu-

dukan yang sama dalam mengha-dapi hukum, 3) teijaminnya hak-hak manusia oleh undang-undang

serta keputusan pengadilan (Budi-ardjo, 2004:58).

J.B. J.M Ten Berge, yang dikutifoleh Ridwan mengemukakan prin-sip-prinsip negara hukum adalah:1) asas legalitas (pembatasan ke-bebasan warga negara), 2) perlindungan hak-hak asasi, 3) pemerintahan terikat pada hukum, 4) mo-nopoli paksaan pemerintah untukmenjamin penegakan hukum, dan5) pengawasan oleh hakim mer-deka (Ridwan, 2006:9).

Pada makalah ini penulis men-

coba untuk mengungkap apakahpada Piagam Madinah dan Un-dang-Undang Dasar 1945 itu ada

Page 4: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

56 I HIMMAH Vol. IX No. 26 Mel - Agustus 2008

prinsip-prinsip negara hukum, dan

kalau memang ada apa saja unsur-unsurnya.

B. Prinsip-prinsip Negara

Hukum pada Piagam

Madinah

. Kalimat-kalimat shahifah (piagam), seperti tercantum dalam ki-

tab Shirah al-Nabawiy Ibnu His-yam, tersusun secara bersambung,

tidak terbagi atas pasal-pasal danbukan berbentuk syair. BismiUah

al-Rahman al-Rahim tertulis padaawal naskah, disusun dengan rang-kaian kalimat berbentuk prosa,jumlah pasal pada Piagam Madinah ini seluruhnya ada 47 pasal.

Piagam Madinah lahir di Jazi-

rah Arab yang sebelumnya diliputikemusyrikan, pertentangan antar-suku, permusuhan kaum kafir Qu-

raisy dengan umat Islam, batasyang jelas antara satu negara dengan negara lain belum ada, dan hukum intemasional belun dikenal.

Dalam pada itu semangat NabiMuhammad saw. dan para peng-

ikutnya untuk menegakkan tauhidmenyala-nyala. Kemusyrikan hams diganti dengan ketauhidan.Hukum-hukum Tuhan perlu dite-gakkan di muka bumi. Keinginanbersatu di kalangan orang-orang

Arab yang telah masuk Islam begi-tu kuat. Tekad Nabi Muhammad

saw. untuk membangun tatanan

hidup bersama sangat mantap dan

realistis, dengan mengikutserta-kan semua golongan, sekalipunberbeda ras, ketumnan, golongan,

danagama (Sukardja, 1995:44).Adapun prinsip-prinsip negara

hukum yang terdapat pada PiagamMadinah adalah sebagai berikut:

1. Prinsip MusyawarahPrinsip ini tidak disebutkan se

cara tegas pada Piagam Madinah.Tetapi bila dipahami salah satu

pasalnya, yakni pasal 17 yaitu :"Sesungguhnya perdamaian orang-

orang mukmin itu satu, tidak di-benarkan seorang mukmin mem-

buat peijanjian damai sendiri tan-pa mukmin yang lain dalam kea-daan perang dijalan Allah, kecualiatas dasar persamaan dan adil diantara mereka".

Pada pasal 17 di atas ada katabila orang mukmin handak meng-adakan perdamaian hams ada dasar persamaan dan adil di antaramereka, mengandung konotasi

bahwa untuk mengadakan perdamaian itu hams disepakati dan di-

terima bersama. Hal ini tentu sajahanya bisa dicapai melalui suatuprosedur yaitu musyawarah diantara mereka (Pulungan, 1996:208).

Musyawarah dapat diartikan

sebagai suatu fomm tukar menu-

kar pikiran, gagasan ataupun ide.

Page 5: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

Abdul Khair | Prinsip-Prinsip Negara Hukum ... | 57

termasuk saran-saran yang diaju-kan dalam memecahkan sesuatu

masalah sebelum tiba pada suatupengambilan keputusan. Dilihatdari sudut kenegaraan, maka mu-syawarah adalah suatu prinsipkonstitusional dalam nomokrasi

Islam yang wajib dilaksanakan dalam suatu pemerintahan dengantujuan untuk mencegah lahimyakeputusan yang merugikan kepen-tingan umum atau rakyat. Sebagaisuatu prinsip konstitusional, makadalam nomokrasi Islam musyawa-

rah berfungsi sebagai "rem" ataupencegah kekuasaan yang absolutdari seorang penguasa atau kepalanegara (Azhary, 1995:83).

Prinsip musyawarah ini sesuaidengan al-Qur'an surah Ali Imran,

ayat 159 yang artinya: "... danbermuyawarahlah engkau haiMuhammad dengan mereka dalamsetiap urusan kemasyarakatan"

(Q.S. Ali Imran:159).

Nabi tidak pernah memecahkan masalah yang menyangkut ke-pentingan umum seorang diri. laadalah orang yang paling banyakmelakukan musyawarah apabila

menghadapi suatu masalah umatIslam. Pada masa Nabi, musyawa

rah cukup dilakukan di mesjid, ka-rena mesjid pada hakikatnya me-rupakan pusat seluruh kegiatan,baik ibadat maupun muamalat dalam makna hal-hal yang berkaitan

dengan kemasyarakatan.Tradisi ini dilanjutkan oleh ke-

empat Khalifah yang mengganti-kan Rasulullah, yaitu Abu Bakar,Umar, Usman dan Ali. Misalnya,

masalah suksesi jabatan khalifahdipecahkan melalui musyawarahdi antara tokoh-tokoh Madinah ke-

tika itu yang pada umumnya adalah pula para saliabat Rasul.

Kemudian dalam sejarah Islam

di zaman Pemerintahan Abbasiah

ada suatu lembaga musyawarahyang disebut Dewan Syura seba-gaimana dicatat oleh Abdul Malikal-Sayed. Anggota-anggota Dewan

Syura ini adalah pilihan rakyat dandewan ini pula yang memilih kepala pemerintahan propinsi (Azhary, 1995:85).

Pada masa kini musyawarahdapat dilaksanakan melalui suatulembaga pemerintahan yang disebut dewan perwakilan atau apa-

pun namanya yang sesuai dengankebutuhan pada suatu waktu dantempat. Aplikasi musyawarah termasuk dalam bidang atau lingkup

wilayah ijtihad manusia.

2. Prinsip keadilanPinsip ini mendapat posisi da

lam Piagam Madinah yang dinya-takan secara tegas sebagai sistemperundang-undangan dalam kehi-dupan masyarakat Negara Madinah. Dalam pasal 2-10 dinyata-

Page 6: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

58 I HIMMAH Vol. IX No. 26 Mel - Agustus 2008

kan bahwa orang-orang mukminhams berlaku adil dalam memba-

yar diat dan menebus tawanan. Ti-

dak boleh ada pihak yang dimgi-

kan.

Esensi ketetapan pasal-pasaltersebut agar permusuhan dan

dendam tidak berkelanjutan di an-tara pihak-pihak yang bersengke-

ta, sehingga hubungan sosial dansilaturrahmi mereka tetap harmo-

nis. Ini hanya bisa terwujud bila

semua pihak merasakan adanya

keadilan (Pulungan, 1996:223).Pada al-Qufan ada beberapa

ayat yang memerintahkan untuk

berbuat adil, diantaranya yaitu surah al-Maidah ayat 8, yang artinya:"Hai orang-orang yang beriman,

hendaknya kamu menjadimanusia

yang lurus karena AUah^ menjadisaksi yang adil dan Janganlah ke-bencianmu terhadap satu kaum

menyebabkan kamu tidak adil. Be-rsikap adij karena adilitu lebih de-katkepada takwa dan bertakwalahkepada Allah, karena sesungguh-nya Allah sangat mengetahui semua yangkamu lakukan. "

Dari ayat tersebut dapat diben-tuk sekurangnya lima garis hukumyang berisi perintah dan laranganAllah kepada manusia, yaitu:

Pertama, perintah kepadaorang-orang yang beriman supayamenjadi manusia yang adil (dariperkataan al-qist) karena Allah.

Garis hukum ini mengandungmakna bahwa setiap perbuatan

yang adil dilakukan oleh manusia

karena keikhlasannya semata-ma-

ta kepada Allah, bukan karena hal-

hallain.

Kedua, Perintah kepada orang-orang beriman supaya menjadisaksi adil. Artinya, dalam kesaksi-

annya itu, ia tidak memihak kepada siapapun, kecuali kepada kebe-naran.

Ketiga, larangan kepada ora

ng-orang yang beriman untuk ber-

sikap tidak adil, karena motivasiimosional atau sentimen yang ne-

gatif (bend) kepada suatu kelom-pok manusia. Secara a contrarioayat ini dapat ditafsirkan pula, manusia dilarang bersikap tidak adilkarena motivasi emosional yang

positif, misalnya rasa sayang ataubelas kasihan kepada suatu kelo-mpok atau seorang tertentu. Ring-kasnya, setiap orang beriman wa-jib menjadi saksi yang adil tanpadipengamhi oleh sesuatu perasaanapapun, kecuali kebenaran.

Keempat, perintah kepada orang-orang yang beriman supayabersikap adil, karena adil lebih de-kat kepada takwa. Garis hukum inimempakan penegasan dari garishukum yang pertama dalam ayatini. Disini digambarkan bahwa si-

kap adil itu lebih dekat kepada takwa. Artinya, orang yang bersikap

Page 7: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

Abdul Khair | Prinsip-Prinsip Negara Hukum ... | 59

adil sudah menempatkan dirinyapada suatu posisi yang mendekatiderajat takwa. Sedangkan derajattakwa dalam doktrin Islam se-

bagaimana telah dijelaskan meru-pakan suatu tolok ukur bagi kemu-liaan manusia dalam pandangan

Allah, karena itu dalam garis hukum.

Kelima, manusia diperintah-kan untuk bertakwa kepada Allah,artinya selalu melaksanakan perin-tah-perintahNya dan menghindarilarangan-laranganNya.

Prinsip keadilan dalam Islammengandung konsep yang bernilaitinggi. la tidak identik dengan keadilan yang diciptakan manusia.

Keadilan buatan manusia dengan

doktrin humanisme telah mengha-silkan nilai-nilai transendental dan

terlalu mengangungkan manusiasebagai individu, sehingga manusia menjadi titik sentral. Sebalik-nya, konsep keadilan dalam no-mokrasi Islam menempatkan ma

nusia pada kedudukannya yangwajar baik sebagai individu mau-pun sebagai suatu "hamba Allah"yang nilainya ditentukan oleh hu-bungannya dengan Allah dengansesama manusia sendiri (Q.S. Ali

Imran:112).

Dalam doktrin Islam hanya

Allah yang menempati posisi yangsentral. Karena itu keadilan dalam

humanisme Islam selalu bersifat

teosentrik, artinya bertumpu danberpusat kepada Allah Tuhan Yang

Maha Esa dan Maha Kuasa. Deng

an demikian konsep keadilan dalam Islam memiliki kelebihan yang

tidak dijumpai dalam konsep-kon-sep keadilan menurut versi manu

sia.

3. Prinsip Persamaan

Prinsip persamaan pada Pia-gam Madinah dapat dilihat padapasal 16 yaitu : "Dan bahwa orangyahudi yang mengikuti kami akanmemperoleh hak perlindungandan hak persamaan tanpa adapenganiayaan dan tidak ada yangmembantu musuh mereka".

Sedangkan pada pasal 46 Pia-gam Madinah berbunyi: "Dan bahwa Yahudi al-Aus, sekutu mereka

dan diri (jiwa) mereka memper

oleh hak seperti apa yang terdapatbagi pemilik shahifah ini sertamemperoleh perlakuan yang baikdari pemilik shahifah ini.

Prinsip persamaan dalam Islam mengandung aspek luas. lamencakup persamaan dalam sega-la bidang kehidupan. Persamaanitu meliputi bidang hukum, politik,ekonomi, sosial dan Iain-lain. Per

samaan dalam bidang hukummemberikan jaminan akan per

lakuan dan perlindungan hukumyang sama terhadap semua orangtanpa memandang kedudukannya.

Page 8: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

60 I HIMMAH Vol. IX No. 26 Mei - Agustus 2008

apakah ia dari kalangan rakyat bia-sa atau dari kelompok elit. Prinsip

ini telah ditegakkan oleh Nabi

Muhammad saw. Sebagai Kepala

Negara Madinah, ketika ada se-

mentara pihak yang menghindaridispensasi karena tersangka bera-sal dari kelompok elit.

Prinsip persamaan ini dalam

Islam didasarkan pada al-Qur'ansurah al-Hujarat ayat 13, yang

artinya:

"Hai manusia, sesungguhnya kami

menciptakan kamu daii seoranglaki-laki dan seorang perempuandan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya

kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling

mulia di sisi Allah ialah orang-

orang yang paling takwa diantarakamu. Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahuidan Maha Mengenal."

Nabi Muhammad saw. telah

menerapkan prinsip persamaan

hukum walaupun terhadap se

orang Yahudi dalam kedudukan-

nya sebagai kreditur. Ia menagihhutang kepada Nabi dengan men-geluarkan perkataan yang tidakpantas di hadapan Kepala NegaraMadinah. Para sahabat sudah tidak

dapat menahan perasaan mereka.Tetapi Nabi bersabda: "Biarkanlahia bicara, karena ia berhak untuk

itu".

Peristiwa ini menunjukkanbahwa Nabi sebagai Kepala Negara

Madinah memberikan persamaanhak kepada orang Yahudi itu. Ma-sih ada contoh-contoh lain dari ka

langan bukan elit menduduki ja-batan-jabatan umum. Beberapanama yang tadinya dikenal sebagaisahaya, dalam masa Pemerintahan

Islam mereka menduduki jabatanpenting, misalnya Zaid bin Harit-sah pernah menjabat sebagai

Panglima, dan Usamah, puteranya

pemah menjabat sebagai Guber-nur. Pengalaman dalam sejarah Islam ini dapat dikatakan merupa-kan fakta atau kenyataan yangmemperkuat pendirian bahwa da

lam Islam manusia memiliki posisisama.

4. Prinsip Pengakuan danPerlindungan terhadap HAMDalam Nomokrasi Islam hak-

hak asasi manusia bukan hanya di-

akui tetapi juga dilindungi sepe-nuhnya. Karena itu, dalam hu-bungan ini ada dua prinsip yangsangat penting yaitu prinsip pengakuan hak-hak asasi manusia dan

prinsip perlindungan terhadaphak-hak tersebut (Azhary, 1995:

94).

Prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap HAM ini terdapatdalam al-Qur'an antara lain dalam

surah al-Isra ayat 70, yang artinya:

Page 9: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

Abdul Khair | Prinsip-Prinsip Negara Hukum ... | 61

"Dan sesungguhnya Kami telah

memuliakan anak-anak Adam Ka

mi tebarkan mereka di darat dan di

lautserta Kami anugerahi mereka

rezekiyang baik-baik dan Kami le-

bihkan mereka dengan kelebihanyang sempuma dan pada keban-yakan makhluk yang telah Kamiciptakan."

Tentang martabat manusiaberkaitan erat dengan karamah

atau kemuliaan yang dikaruniakan

Allah kepadanya. Manusia dicipta-kan Allah dengan suatu martabatyang sangat berbeda denganmakhluk-makhluk lain ciptaan-

Nya. Manusia memiliki atributatau perlengkapan fisik dan rohani

tersendiri yang tidak terdapat padamakhluk-makhluk lainnya. Salahsatu ciri yang memberikan martabat dan kemuliaan kepada manusia itu ialah kemampuan manusiauntuk berpikir dan menggunakanakalnya sebagai suatu atribut yanghanya dimiliki manusia. Denganstruktur fisik dan rohani yang se-perti itu, manusia secara fitrah

atau naluri memiliki martabat dan

kemuliaan yang hams diakui dandilindungi.

Salah satu prinsip pengakuandan perlindungan yang berkaitan

dengan martabat manusia itu telahdigariskan dalam al-Qur'an, yangartinya : "Dan janganlah kamumembunuh nyawa yang diharam-

kan AUahj kecuali dengan suatu

alasan yang benafCQ-S.^ al-Isra :

33).

5. Prinsip Peradilan BebasDalam nomokrasi Islam, hakim

memiliki kedudukan yang bebas

dari pengaruh siapapun. Hakimbebas pula menentukan dan me-netapkan putusannya. Bahkan iamemiliki suatu kewenangan untuk

melakukan ijtihad dalam mene-

gakkan hukum. Ketika Mu'adz binJabal diangkat oleh Nabi sebagaihakim di Yaman, Nabi sebagai ke-

pala Negara Madinah bertanya kepada Mu'adz sebelum ia menem-patiposnyaitu.

"Dengan apa kau akan meng-

adili sesuatu perkara?"Jawab Mu'adz: "Dengan al-

Qur'an".

Tanya Nabi: "Kalau di dalam-nya tidak engkau jumpai sesuatuketentuan hukum?".

Jawab Mu'adz: "Dengan Sun-

nah Rasulullah".

Tanya Nabi lagi: "Kalau dida-lamnya juga tiada sesuatu ketentuan hukum?"

Jawab Mu'adz: "Saya akan ber-

ijtihad dengan menggunakan akalpikiransaya".

Nabi membenarkan pendirianMu'adz bin Jabal itu. Dengan de-mikian, suatu putusan hakim yangdidasarkan pada ijtihadnya dapat

Page 10: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

62 I HIMMAH Vol. iX No. 26 Mei - Agustus 2008

merupakan sumber ketiga dalam

hukum Islam.

Prinsip peradilan bebas dalamnomokrasi Islam tidak boleh ber-

tentangan dengan tujuan hukum

Islam, jiwa al-Qur'an dan Sunnah.Dalam melaksanakan prinsip per

adilan bebas hakim wajib mem-perhatikan pula prinsip amanah,

karena kekuasaan kehakiman yang

berada ditangannya adalah pula

suatu amanah dari rakyat kepada-

nya yang wajib ia pelOiara dengansebaik-baiknya, sebelum ia mene-

tapkan putusannya hakim wajibbermusyawarah dengan para kole-

ganya agar dapat dicapai suatu pu-tusanyang seadil-adilnya. Putusan

yang adil merupakan tujuan utamadari kekuasaan kehakiman yang

bebas.

C. Prinsip-Prinsip NegaraHukum padaUUD 1945

Utrecht membedakan antara

negara hukum formil atau negarahukum klasik, dan negara hukummateriel atau negara hukum modern (Utrecht, 1992:9). Negarahukum menyangkut pengertianhukum yang bersifat formil dansempit, yaitu dalam arti peraturanperundang-undangan tertulis. Se-dangkan yang kedua, yaitu negarahukum materiel yang lebih mu-takhir mencakup pula pengertian

keadilan di dalamnya.

Selanjutnya akan diuraikanprinsip-prinsip negara hukumyang terdapat pada Undang-Un-

dang Dasar 1945, yaitu sebagaiberikut:

1. Bersifat Demokratis

{Democratische Rechts-

staat),

Ketentuan tentang pentingnya

demokrasi atau musyawarah ini

dapat ditemukan pada Undang-Undang Dasar 1945 yaitu pasal 2

ayat (1) yang berbunyi : "MajelisPermusyawaratan Rakyat terdiri

atas anggota Dewan PerwakilanRakyat dan Anggota Dewan Per

wakilan Daerah yang dipilih me-

lalui pemilihan umum dan diaturlebih lanjut dengan undang-undang".

Prinsip demokrasi atau kedau-latan rakyat kalau dilaksanakandengan baik dapat menjamin pe-ran serta masyarakat dalam prosespengambilan keputusan kenegara-an, sehingga setiap peraturan perundang-undangan yang ditetap-kan dan ditegakkan mencermin-

kan perasaan keadilan yang hidupditengah masyarakat.

Hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak boleh ditetapkan dan diterap-kan secara sepihak oleh dan/atauhanya untuk kepentingan pengu-asa secara bertentangan denganprinsip-prinsip demokrasi. Karena

Page 11: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

Abdul Khair | Prinsip-Prinsip Negara Hukum ... | 63

hukum memang tidak dimaksud-

kan untuk hanya menjainin ke-

pentingan segelintir orang yangberkuasa, melainkan menjainin

kepentingan akan rasa adil bagi

semua orang tanpa kecuali. Deng-

an demikian, negara hukum

(rechtsstaat) yang dikembangkanbukanlah "absolute rechtsstaat",

melainkan "democratische recht-

staafanau. negara hukum yang de-

mokratis. Dengan perkataan lain,

dalam setiap Negara Hukum yang

bersifat nomokratis harus dijaminadanya demokrasi (Asshiddiqie,2004:128).

2. Supremasi Hukum

(Supremacy of law)

Adanya pengakuan normatifdan emperik akan prinsip supremasi hukum, yaitu bahwa semua

masalah diselesaikan dengan hukum, yaitu semua masalah disele

saikan dengan hukum sebagai pe-doman tertinggi. Dalam perspektifsupremasi hukum, pada hakikat-nya pemimpin tertinggi negarayang sesungguhnya bukanlah ma-

nusia, tetapi konstitusi yang men-cerminkan hukum yang tertinggi(Asshiddiqie, 2004:128).

Masalah supremasi hukum inipada pembukaan UUD 1945 ter-dapat pada penjelasan romawi Iyang berbunyi : "Indonesia ialahnegara yang berdasarkan atas

hukum (rechtsstaat)".

3. Persamaan dalam hukum

(equality before the law)

Prinsip persamaan dalam hu

kum dapat ditemukan pada UUD1945 pasal 27 ayat (1) yang ber

bunyi:"Segala warga negara bersa-

maan kedudukannya di dalam

hukum dan pemerintahan dan

wajib menjunjung hukum dan

pemerintahan itu dengan tidakadakecualinya".

Adanya persamaan kedudukansetiap orang dalam hukum dan pemerintahan, yang diakui secaranormatif dan dilaksanakan secara

empirik. Dalam rangka prinsip persamaan ini, segala sikap dan tin-dakan diskriminatif dalam segalabentuk dan manifestasinya diakuisebagai sikap dan tindakan yangterlarang.

4. Perlindungan Hak AsasiManusia

Pada pernyataan Indonesia

merdeka, termuat hak asasi manu

sia yang universal yang berbunyi

sebagai berikut:"Bahwa sesungguhnya kemer-dekaan itu ialah hak segalabangsa dan oleh sebab itu ma-ka perjajahan di atas dunia ha

rus dihapuskan, karena tidaksesuai dengan prikemanusian

Page 12: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

64 I HIMMAH Vol. IX No. 26 Mel - Agustus 2008

dankeadilan".

Sebagai penjelasan, Ketua Pa-

nitia Perancang UUD mengemuka-

kan, bahwa bangsa Indonesia di

zaman dahulu telah mempunyai ri-

wayat mulia dan bahagia, sebagaibangsa merdeka yang bertanah airmerdeka dan bemegara merdeka,yang batas-batasnya meliputi selu-ruh kepulauan Indonesia sampaike Papua, malah melampaui keda-ratan Asia ke batas-batas tanah

Siam (Hadjon, 1985:60).

5. Peradilan Bebas

Peradilan bebas dan tidak me-

mihak dapat ditemukan pada pasal24 ayat (1) UUD 1945 yang ber-bunyi:

"Kekuasaan kehakiman meru-

pakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakanperadilan guna menegakkanhukum dan keadilan".

Pada penjelasannya disebut-kan bahwa kekuasaan kehakiman

ialah kekuasaan yang merdeka, ar-tinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintahan. Berhu-bung dengan itu, hams diadakanjaminan dalam undang-undangtentang kedudukan para hakim. Disamping itu juga dalam menjalan-kan tugasnya, proses pemeriksaanperkara oleh hakim juga hams ber-sifat terbuka, dan dalam menen-tukan penilaicm dan menjatuhkan

putusan, hakim hams menghayatinilai-nilai keadilan yang hidup di-

tengah-tengah masyarakat.

D. Analisis

Berdasarkan kajian di atas da-.

pat dipahami bahwa antara Pia-gam Madinah dan Undang-Un-dang Dasar 1945 ada memuat

mengenai prinsip-prinsip negara

hukum. Hal ini menunjukkan bah

wa betapa besamya perhatian Is

lam terhadap kepentingan dan

perhndungan kepada umat manu-sia baik dia beragama Islam mau-punnon Islam.

Prinsip-prinsip negara hukumyang terdapat pada Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar

1945 tidaklah saling bertentangan,dan bahkan di antara keduanyaterdapat persamaan-persamaan.

Dengan adanya persamaan-persamaan ini berarti Piagam Madinah

yang dibuat pada abad ke-7 Mase-hi dulu sampai sekarang prinsip-prinsipnya masih sesuai denganmasa sekarang ini.

E. Penutup

Sebagai akhir dari makalah inipenulis akan memberikan sebuahkesimpulan bahwa, Piagam Madinah yang terdiri dari 47 pasal dandibuat pada masa klasikyaitu abadke VII mempakan piagam tertua didunia, namun tetap dapat meme-

Page 13: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

Abdul Khair | Prinsip-Prinsip Negara Hukum ... | 65

nuhi sebagai konstitusi modern ka-rena di dalamnya memuat prinsip-

prinsip hukum, seperti: 1) prinsip-prinsip musyawarah dalam men-yelesaikan persoalan, 2) prinsipkeadilan, 3) prinsip persamaan didepan hukum, 4) prinsip pengaku-an dan perlindungan HAM, dan 5)prinsip peradilan bebas.

Pada Undang-Undang Dasar1945 ada juga ditemukan prinsip-

prinsip negara hukum, yaitu: 1)demokrasi, terutama dalam meng-

ambil keputusan haruslah melibat-kan masyarakat, 2) supremasi hu

kum, disini menyatakan bahwa hu

kum sebagai panglima, 3) persa

maan dalam hukum, maksudnya

adalah tidak boleh bersikap des-

kriminasi, 4) perlindungan HAM,

dapat ditemukan pada UUD 1945ahnea I, 5) peradilan bebas, mak

sudnya hakim dalam mengambilkeputusan tidak boleh mendapat

pengaruh dari eksekutif atau punlegislatif.

DAFTARPUSTAKA

Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945(Kajian Perbandingan tentang Dasar Hidup Bersama dalamMasyarakatMajemuk), UI Press, Jakarta, 1995.

Alamsyah Ratu Perwiranegara, Islam dan Pembangunan Politik diIndonesia, CV. HajiMasagung, Jakarta, 1987.

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, UI Press,Jakarta, Get.5,1985.

Jimly Asshiddqie, Konstitui dan Konstitusionalisme Indonesia,Diterbitkan oleh Mahkamah Konstitusi RI dan Pusat Studi

hukum Tata Negara Fak. Hukum Universitas Indonesia, UI Press,

Jakarta, 2004.

Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, PT.Binallmu, Surabaya, 1987.

Ridwan. H.R., Hukum Administrasi Negara, Rajawali Press, Jakarta,2006.

Sayuti Pulungan, Prinsip-Prinsip Pemerintahan Dalam Piagam Madinah(Ditinjau dari Pandangan Al-Qur'an), Lembaga Studi Islam danKemasyarakatan, Jakarta, 1996.

Page 14: Prinsip-Prinsip Negara Hukum pada Piagam Mcsdinah dan ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1358/1/Abdul Khair.pdf · Piagam tertulis pertama dalam ia hijrah dari Mekkah ke Yatsrib,

66 I HIMMAH Vol. IX No. 26 Mei - Agustus 2008

Muhammad Tahir Azhary, Negara Hukum, Bulan Bintang, Jakarta,1992.

Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah danPemikiranj UI Press, Jakarta, 1990.

Miriam Budiardjo, Dasar-DasarllmuPolitik, Pustaka Gramedia, Jakarta,2004.

Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Ichtiar,Jakarta, 1992.

UUD '45 Undang-Undang Dasar HI dan Amandemen, Karya Utama,Surabaya, 2004.