Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

31
Prinsip-prinsip etika dalam bisnis

Transcript of Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Page 1: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Prinsip-prinsip etika dalam bisnis

Page 2: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Yang akan dirangkum dalam perkuliahan ini

Pertanyaan sentral yang dirangkum oleh pendekatan utilitarian dalam kaitannya dengan evaluasi moral

Bagaimana konsep “right”/hak bisa diaplikasikan ke dalam situasi bisnis?

Apakah “justice” atau keadailan itu? Konsep apakah yang mendasari “ethic of care?” Apakah mungkin mengintegrasikan bergatai pendekatan dalam

evaluasi moral? Apakah peranan karakter dalam diskusi tentang moralitas? Apakah tantangan khusus dalam penerapan etika bisnis dalam

konteks internasional?

Page 3: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Empat dasar standar moral

Utilitarianism Rights Justice Caring

Page 4: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Texaco di Afrika Selatan Dampak apartheid Jika Caltex tetap tinggal di Afrika Selatan,

kesejahteraan orang hitam dan orang putih akan meningkat

Sebaliknya jika Caltex meninggalkan Afrika Selatan, orang hitam akan menderita

Page 5: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Utilitarianisme

Istilah umum yang mengacu pada pendapat yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan seharusnya dievaluasi berdasarkan keuntungan (benefits) dan biaya (costs) yang akan ditanggung oleh masyarakat

Page 6: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Utilitarianisme, lanjutan

Ford – mobil compact Pinto Beratnya 2.000 pon lebih ringan, ongkosnya

2.000 dollar lebih murah, bisa dipasarkan dalam waktu 2 tahun dan bukannya 4 tahun

Waktu pendek Gas tank di belakang rear axle, lebih besar

kemungkinan untuk bocor ketika terjadi tabrakan

Page 7: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Utilitarianisme

Memenuhi peraturan legal Keamanan comparable dengan produk Ford

yang lain Benefit

Page 8: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Utilitarianisme, lanjutan

Memodifikasi gas tank untuk 12.5 juta kendaraan Cost=$11 x 12.5 juta mobil = $137 juta Modifikasi akan mencegah 180 kematian karena

kebakaran, 180 luka bakar seirus, dan 2.100 kendaraan yang terbakar.

Human life = $200,000, asuransi burn injury $67.000, residual value on sub-compacts $700

Benefits= (180 kematianx$200.000)+(180 luka x $67.000)+(2.100 kendaraanx$700) = $49.15 juta

Page 9: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Utilitarianisme, lanjutan

Tindakan atau kebijakan yang “benar” adalah yang menghasilkan net benefits yang leibh besar dan net costs yang lebih kecil

Page 10: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Utilitarianisme

Mengadvokasikan maksimisasi utility semua benefits dan costs sebuah tindaan bisa diukur dengan angka

Cocok dengan evaluasi moral kebijakan publik Bagi banyak orang tampak intuitif Mampu menjelaskan mengapa tindakan tertentu

pada umumnya salah, dan tindakan yang lain pada umumnya benar

Mempengaruhi ekonomi

Page 11: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Cost-benefit analysis

Jenis analisa yang dipakai untuk menentukan keinginan untuk menginvestasikan uang dalam satu proyek dengan memperkirakan apakah benefit saat ini dan di masa yang akan datang akan melebihi cost di masa kini dan masa yang akan datang

Page 12: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Efisiensi

Cara operasi sedimikian rupa sehingga seseorang mampu memproduksi output yang dikehendaki dengan input risorsis yang serendah mungkin

Page 13: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Masalah pengukuran

Pengukuran bisa subyektif – utilities tindakan yang berbeda (misalnya pekerjaan)

Page 14: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Apakah semua “good” bisa diukur?

Instrumental goods – sesuatu yang dianggap berharga karena sesuatu itu akan menghasilkan sesuatu yang baik - imunisasi

Intrinsic goods – sesuatu yang dikehendaki, terlepas dari benefit yang akan dihasilkan olehnya – kesehatan

Noneconomic gods – life, love, freedom, equality, health, beauty bagaimana mengukurnya

Page 15: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Hak (rights) vs. keadilan (justice)

Right: individual entitlements to freedom of choice and well being

Justice: distributing benefits and burdens fairly among people

Page 16: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Rule utilitarianism

The basic strategy of limiting utilitarian analysis to evaluations of moral rules

According to the rule-utilitarian, when trying to determine whether a particular action is ethical, one is never supposed to ask whether that particular action will produce the greatest amount of utility

Instead, one is supposed to ask whether the action is required by the correct moral rules that everyone should follow

The correct moral rules are those that would produce the greatest amount of utility if everyone were to follow them

Page 17: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Evaluasi utilitarianisme

Kritik: tidak semua nilai bisa ikuur Jawab: ukuran keuangan dan akal sehat

(commonsense) bisa dipakai untuk mengukur apa saja

Kritik: utilitarianisme gagal dalam mempertimbangkan hak dan keadilan

Rule-utiliarinism bisa mengatasi masalah hak dan keadilan

Page 18: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2
Page 19: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Legal right – hak hukum

Hak yang berasal dari sistem hukum yang mengijinkan atau memberdayakan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu atau hak yang mengharuskan orang lain untuk bertindak dengan cara tertentu terhadap seseorang

Page 20: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Karakteristik hak

Hak adalah kepemilikan individual terhadap sesuatu (a right is an individual’s entitlement to something)

Hak berasal dari sistem hukum yang dibatasi oleh yurisdiksi

Hak moral atau hak azasi manusia itu didasarkan pada norma moral dan tidak dibatasi oleh yurisdiksi

Page 21: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Pendeknya, hak-hak moral…..

Berkaitan erat dengan tugas (hak untuk memperoleh pekerjaan tidak berarti seorang boss lalu harus memberi pekerjaan kepada seseorang)

Provide invidivuals with autonomy and equality in the free pursuit of their interests

Provide a basis for justifying one’s actions and for invoking the protection or aid of others – right to life, free speech, dsb

Page 22: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Jenis hak-hak moral

Negative rights require others leave us alone -- privacy

Positive rights require others (tidak jelas siapa, bisa negara) help us

Contractual or special rights require others to keep agreement

Page 23: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Kant’s categorical imperative formulas

Never do something unless you are willing to have everyone to it (reversibility) – bagaimana seandainya saya jadi dia

Never use people merely as means, but always respect and develop their ability to choose for themselves -- bagaimana seandainya semua orang melakukan hal itu

Fokusnya adalah motivsi dan bukan konsekuensi Contoh: melanggar kontrak

Page 24: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Kritik terhadap Kant

Categorical imperatives are unclear Kant’s rights can conflict

Page 25: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Libertarian philosophers

Believe that freedom from human constraint is necessarily good and that all constraints imposed by others are necessarily evil except when needed to prevent the imposition of greater human constraints

Free market

Page 26: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Types of justice

Distributive justice: distributing society’s benefits and burden fairly -- gaji

Retributive justice: blaming or punishing persons fairly for doing wrong

Compensatory justice : fairly restoring to a person what the person lost when he or shw was wronged by someone else

Page 27: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

The ethics of care

Claims ethics need to be impartial Emphasizes preserving and nurturing

concrete valuable relationship Says we should care for those dependent on

and related to us

Page 28: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Asal ethics of care

Dikembangkan oleh Carol Gilligan Women and men approach moral issues from two

different perspectives Men approach moral issues from an individualistic

focus on rights and justice Whereas women approach moral issues from a non

individualistic focus on relationships and caring Caring is not the task of women, but a moral

imperative for both men and women

Page 29: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Objections to care approach to ethics

Charge: ethics of care can degenerate itno favoritism

Response: conflicting moral demands are an inherent characteristic of moral choices

Charge: ethic of care can lead to “burnout” Response: adequate understanding of ethic

of care will address the need to care for the caregiver

Page 30: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

The basis of moral judgment

Evaluation of social costs and benefits Respect for individual rights Just distribution of benefits and burdens Caring for those in concrete relationships

Page 31: Prinsip-prinsip etika dalam bisnis_2

Theories of moral virtue

Aristotle: habits that enable a person to live according to reason

Aquinas: habits that enable a person to live reasonably in this world and be united with God in the next

MacIntyre: disposition that enables a person to achieve the good at which human “practices” aim

Pincoff: dispositions we use when choosing between persons or potential future selves.