PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

32
PRINSIP-PRINSIP AKAD PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH SYARI’AH

description

PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH. JUAL BELI :. * Pengertian. * Dasar Hukum. * Rukun dan Syarat. * Unsur Kelalaian. * Bentuk-bentuk Jual Beli. Pengertian & Dasar Hukum. Pengertian : Saling menukar harta dengan harta/yang sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Page 1: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

PRINSIP-PRINSIP AKAD PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN PADA PRODUK PERBANKAN

SYARI’AHSYARI’AH

Page 2: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

JUAL BELI :JUAL BELI :

* Pengertian* Dasar Hukum* Rukun dan Syarat * Unsur Kelalaian * Bentuk-bentuk Jual Beli

Page 3: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Pengertian & Dasar Hukum

Pengertian :

Saling menukar harta dengan harta/yang sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat

Dasar Hukum : QS. Al-Baqarah/2: 275.

QS. An-Nisa’/4: 29.

Page 4: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

- Pihak yang berakad (penjual dan pembeli)- Ijab Qabul (pernyataan kesepakatan)- Barang/Objek- Nilai Tukar/Pengganti barang

Syarat Sah Jual Beli:1. Objek terhindar dari cacat2. Kriteria objek jelas ( jenis, kualitas, kuantitas

nilai./harga)3. Tidak mengandung unsur paksaan, tipuan mudharat.

* Rukun dan Syarat

Page 5: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

* Unsur Kelalaian1. Objek jual beli bukan milik penjual

2. Objek hasil curian

3. Menyalahi kesepakatan

4. Objek rusak dalam perjalanan

5. Objek berbeda dari contoh yg disepakati.

Resiko: Ganti rugi/adh-Dhaman dari pihak yg lalai.

Page 6: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

* Bentuk-bentuk Jual Beli

1. Jual beli yang sahih : memenuhi syaratdan

rukun yang ditentukan

2. Jual beli yang batal

3. Jual beli Fasid

Page 7: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

KHIYAR (PILIHAN)KHIYAR (PILIHAN)Pengertian

Hak pilih bagi salah satu atau kedua belah pihak yang melakukan transaksi untuk melangsungkan atau

membatalkan transaksi yang disepakati Macam-macam

1.Khiyar Majelis

2.Khiyar ath-Ta’yin

3.Khiyar Syarat

4.Khiyar ‘Aibi

5.Khiyar Ru’yah

Page 8: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

MURABAHAHMURABAHAHPengertian:

Jual Beli barang pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

Ketentuan:

- Barang telah dimiliki oleh penjual

- Keuntungan dan resiko di tangan penjual

- Harus ada informasi harga dan biaya yang wajar

- Informasi keuntungan yang jelas.

Page 9: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Mekanisme MurabahahMekanisme Murabahah

•Berlaku wa’ad atau janji

•Wa’ad atau janji dari pembeli kepada penjual akan membeli barang yang dipesan/bukti pemesanan. Setelah pihak penjual memiliki barang, baru akad berlangsung.

•Pembayaran dapat dilakukan secara tangguh (Mu’ajjal) atau angsuran (Taqsith), penjual dapat meminta tambahan harga.

Page 10: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

ASPEK PENENTUAN HARGA ASPEK PENENTUAN HARGA MURABAHAHMURABAHAH

•Berdasarkan kebiasaan bisnis yang berlaku (‘Urf/konvensi/peraturan dagang internasional)

“Kaidah” : almuslimuna ‘ala syurutihim

•Tambahan harga ditetapkan saat akad.

•Komponen biaya harus jelas.

•Keuntungan penjual tidak atas dasar bunga cicilan, tetapi selisih harga pokok dan harga jual yang ditentukan saat akad.

•Uang muka (‘Urbun) boleh untuk melindungi hak bagi para pihak jika terjadi penarikan diri dari transaksi (fasakh).

Page 11: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Bai’ salamBai’ salam

* Salam adalah Jual Beli barang tertentu yang pembayarannya dilakukan di muka dan pengirimannya menyusul kemudian (tangguh)

*Salam dapat pula dilakukan bertingkat ( Salam al Muwazi)

Nasabah melakukan salam kepada Bank, dan Bank melakukan salam kepada pihak lain dalam rangka memenuhi kewajibannya.

Page 12: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

ISTISHNA’ISTISHNA’

Istishna’ ialah kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang (shani’), shani’ menerima pesanan dari pembeli (mustashni’) untuk membuat barang dengan spesifikasi yang telah disepakati.

Kedua belah pihak bersepakat atas harga serat sistem pembayaran (di muka, cicilan, tangguh dengan waktu ditentukan

Page 13: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Istishna’ al Muwazi (Paralel)Istishna’ al Muwazi (Paralel)Pembuat barang (shani’) menggunakan subkontraktor untuk melaksanakan kontrak tersebut, pembuat barang (shani’) membuat kontrak Istishna’ kedua untuk memenuhi kewajibannya pada kontrak pertamaAkibat Hukum : Bank sebagai pembuat kontrak pertama adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kewajiban, kesalahan, kelalaian, pelanggaran (resiko). Tanggung jawab atas resiko ini membuat bank berhak atas keuntungan.Penerima subkontrak pembuatan Istishna’ bertingkat bertanggung jawab terhadp bank sebagai pemesan. Ia tidak mempunyai hubungan hukum secara langsung dengan nasabah pada kontrak pertama

Page 14: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

IJARAHIJARAH

Transaksi terhadap suatu manfa’at tertentu, bersifat mubah dan dapat dimanfa’atkan dengan imbalan tertentu

Ijarah ditunjukkan untuk manfa’at atau jasa bukan materi/benda

Ijarah dapat berupa manfaat/nilai

Page 15: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Ketentuan IjarahKetentuan Ijarah

1. Kedua belah pihak memenuhi syarat hukum2. Kedua belah pihak menyatakan kerelaannya untuk melakukan

ijarah dan tidak terpaksa3. Manfaat objek diketahui secara jelas4. Penyewa berhak atas manfat baik untuk dirinya sendiri atau

untuk orang lain baik dengan cara menyewakannya atau meminjamkan

5. Objek Ijarah dapat diserahkan dan dipergunakan secara langsung

6. Objek Ijarah adalah halal

Page 16: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

•Ijarah “Jasa” (Ijarah ‘ala al ‘amal) bukan merupakan kewajiban (fardhu ‘ain) seperti shalat, puasa. Tetapi bersifat fardu kifayah

•Objek Ijarah merupakan sesuatu yang biasa disewakan (‘urf)

•Upah/sewa tidak sejenis dengan manfa’at yang disewakan

Page 17: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Ijarah Muntahiyah bi alTamlikKontrak atas manfaat suatu barang dengan nilai tukar tententu. Penyewa diberikan pilihan (options) untuk memiliki barang yang disewakan. Pemberi sewa (bank) berjanji (wa’ad) kepada penyewa untuk memindahkan kepemilikan objek setelah masa sewa berakhir

Page 18: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Akad Ijarah BerakhirAkad Ijarah Berakhir

Objek hilang/lenyap : terbakar, faktor alamHabis masa waktunyaSalah satu pihak yang wafat dapat dialihkan

pada ahli warisnyaObjek disita, pailit

Page 19: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

SYIRKAHSYIRKAH

Pengertian:

Kerjasama antara dua pihak atau lebih dalam hal modal dan keuntungan

• Dasar Hukum :

Q.S an Nisa/4 : 12 ; Q.S Shad/38 : 24

Page 20: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Bentuk-bentuk SyirkahBentuk-bentuk Syirkah

Syirkah al AmlakSyirkah ‘Uqud. Syirkah ini terdiri dari: 1. Syirkah’Inan 2.Syirkah ‘Abdan 3.Syirkah Wujuh

Page 21: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Syirkah ‘InanSyirkah ‘Inan

Perserikatan dalam modal pada suatu kontrak bisnis yang dilakukan dua orang atau lebih dan keuntungan dibagi bersama

Modal, kerja dan tanggung jawab yang digabungkan tidak harus sama kuantitasnya

Keuntungan dibagi sesuai porsi yang ditentukan atas kesepakatan bersama

Page 22: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Syirkah MufawadhahSyirkah Mufawadhah

Kontrak kerjasama antara dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan partisipasi kerja.

Setiap pihak membagi keuntungan dan kerugian secara bersama.

Para pihak dapat bertindak sebagai wakil dan penjamin/kafil atas kemitraan tersebut

Page 23: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Syirkah al WujuhSyirkah al Wujuh

Kerjasama antara dua orang atau lebih tanpa modal tetapi atas dasar kepercayaan.

Dalam syirkah ini biasanya para pihak membeli barang dengan cara tangguh atas dasr kepercayaan dan menjualnya dengan cara tunai

Page 24: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Syirkah ‘Abdan/A’malSyirkah ‘Abdan/A’mal

Kerjasama dua orang atau lebih untuk menerima suatu pekerjaan/order kerja.

Hasil/keuntungan dibagi bersama sesuai kesepakatan

Page 25: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

MudharabahMudharabah

Pengertian: Kerjasama antara pemilik modal dengan seorang pekerja/pebisnis dan keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan

Dasar Hukum: Q.S al Muzammil/73:20; Q.S al Baqarah/2: 198. ; Hadist

Bentuk : Muqayyadah dan Muthlaqah

Page 26: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Wadi’ahWadi’ah

Pengertian : Melibatkan pihak lain dalam memelihara harta/aset tertentu dengan cara tertentu (titipan)

Dasar Hukum : Q.S an Nisa/4:58; Q.S Al Baqarah/2: 283; Hadist

Status Wadi’ah adalah amanah Dapat dibebankan ganti rugi (dhaman) jika:

1. Tidak dipelihara sebagaimana mestinya

2. Objek dititipkan kepada pihak ketiga

3. Objek dimanfa’atkan oleh pihak kedua

Page 27: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

3. Pihak kedua mengingkari wadi’ah

4. Pihak kedua mencampurkan objek titipan dengan

barang miliknya dan sulit dipisahkan

5. Pihak kedua melanggar syarat yang ditentukan

6 Objek wadi’ah dibawa pergi/hilang di tangan pihak kedua

* Di Perbankan Syari’ah : aplikasi wadi’ah yad adh dhamah kurang tepat, secara substansi adalah akad qardh.

Page 28: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

Ketentuan-ketentuan Ketentuan-ketentuan MudharabahMudharabah

Modal di tangan pengusaha berstatus amanah seperti wakil dalam jual beli

Pengusaha berhak atas keuntungan sesuai kesepakatan

Komponen biaya/cost disepakati sejak awal akad

Pemilik modal (shahibul mal) berhak atas keuntungan dan menanggung resiko

Page 29: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

RahnRahn

Pengertian: Menjadikan barang yang mempunyai nilai harta sebagai jaminan hutang sehingga penerima dapat emngambil kembali hutangnya semua atau sebagian.

Dalam Perbankan akad ini dapat digunakan sebagai tambahan pembiayaan yeng beresiko dan memerlukan jaminan (accessoir)

Akad ini dapat juga menjadi produk tersendiri untuk melayani kebutuhan nasabah yang bersifat jasa maupun konsumtif.

Bank tidak dapat meminta biaya kecuali biaya pemeliharaan dan keamanan atas barang yang digadaikan tersebut.

Page 30: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

wakalahwakalah

Pemberian kewenangan/kuasa kepada pihak lain tentang hal yang harus dilakukannya dan penerima kuasa menjadi pengganti pemberi kuasa selama batas waktu yang ditentukan

Wakalah dapat dilakukan dengan menerima bayaran/ fee/’umalah atau tanpa bayaran

Bentuk Wakalah : Muqayyadah dan Muthlaqah

Page 31: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

KafalahKafalah Pengertian: Kafalah berarti juga al dhaman, Kafalah berarti pula: Menggabungkan satu tanggung jawab kepada

tanggung jawab yang lain dalam penagihan hutang baik jiwa maupun harta.

Dasar Hukum: Q.S Yusuf :66; Yusuf: 72; Hadist Kafalah terdiri dari : kafalah bi al Mal (harta) dan kafalah bi al Wajhi

(jiwa). Kafalah Harta (kafalah bi al Mal) teridri dari: a) kafalah bi al Dayn

(kewajiban hutang); b) kafalah bi at Taslim (penyerahan benda); c) kafalah bi al ‘Aibi (jika barang yang dijual mengandung cacat)

Pada Perbankan Syari’ah kafalah seprti halnya : penerbitan garansi bank/bank (guarantee). Kafalah adalah warkat yang diterbitkan oleh bank yang berakibat kewajiban membayar terhadap pihak yang menerima garansi jika pihak yang dijamin cedera janji (wanprestasi)

Page 32: PRINSIP-PRINSIP AKAD PADA PRODUK PERBANKAN SYARI’AH

HAWALAHHAWALAH

Hawalah adalah akad pemindahan utang piutang satu pihak kepada pihak lain. Adapun akad hawalah yang dipraktekkan umumnya berbentuk subrogasi.

Di pasar konvensional praktek hawalah dapat dilihat pada transaksi anjak piutang (factoring).

Hawalah juga dapat dilihat dalam bentuk transaksi pembiayaan dan jual beli surat-surat berharga.