PRINSIP PEMBELAJARAN IPA BBM YANG MENYENANGKAN 6...

40
PRINSIP PEMBELAJARAN IPA YANG MENYENANGKAN PENDAHULUAN Perkembangan teknologi komunikasi menghasilkan banyak perubahan dalam praktik pembelajaran. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan bagai siswanya. Tujuan siswa secara individual, hasil yang mereka dambakan, gaya belajar siswa akan menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran, beberapa saran terbaru dan tersukses. Dalam memahami permasalahan dalam IPA, setiap orang akan memiliki perbedaan pendapat dan ini akan tergantung kepada seberapa jauh mereka memahami IPA secara benar dan utuh. Kebenaran sepihak berdasarkan pendapat seseorang belum bisa dijadikan patokan dan digunakan sebagai sumber pengetahuan pembenaran IPA, sebelum hal itu terbukti secara empirik dan semua pihak mengatakan bahwa itu adalah yang paling benar. Perbedaan pendapat akan sangat beragam dan itu semua penyebabnya adalah pengalaman masing-masing. Oleh karena itu, dalam pemahaman sains Anda perlu memahaminya dengan lebih rinci, sistematis dan metodis. Terdapat beberapa pernyataan tentang kebenaran dalam pembelajaran IPA yang dapat dijadikan prinsip dalam pembelajaran IPA. Pada Bahan Belajar Mandiri ini, anda akan diantarkan pada pemahaman bagaimana Anda memahami prinsip pembelajaran IPA yang menyenangkan Untuk membantu pemahaman tersebut, maka BBM 6 ini akan terbagi menjadi : Kegiatan Belajar I : Prinsip pembelajaran IPA yang menyenangkan Kegiatan Belajar II : Pendekatan dalam pembelajaran IPA BBM 6

Transcript of PRINSIP PEMBELAJARAN IPA BBM YANG MENYENANGKAN 6...

PRINSIP PEMBELAJARAN IPA YANG MENYENANGKAN

PENDAHULUAN Perkembangan teknologi komunikasi menghasilkan banyak perubahan dalam

praktik pembelajaran. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan

bagai siswanya. Tujuan siswa secara individual, hasil yang mereka dambakan, gaya

belajar siswa akan menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran, beberapa saran

terbaru dan tersukses.

Dalam memahami permasalahan dalam IPA, setiap orang akan memiliki

perbedaan pendapat dan ini akan tergantung kepada seberapa jauh mereka

memahami IPA secara benar dan utuh. Kebenaran sepihak berdasarkan pendapat

seseorang belum bisa dijadikan patokan dan digunakan sebagai sumber

pengetahuan pembenaran IPA, sebelum hal itu terbukti secara empirik dan semua

pihak mengatakan bahwa itu adalah yang paling benar.

Perbedaan pendapat akan sangat beragam dan itu semua penyebabnya adalah

pengalaman masing-masing. Oleh karena itu, dalam pemahaman sains Anda perlu

memahaminya dengan lebih rinci, sistematis dan metodis.

Terdapat beberapa pernyataan tentang kebenaran dalam pembelajaran IPA

yang dapat dijadikan prinsip dalam pembelajaran IPA.

Pada Bahan Belajar Mandiri ini, anda akan diantarkan pada pemahaman

bagaimana Anda memahami prinsip pembelajaran IPA yang menyenangkan Untuk

membantu pemahaman tersebut, maka BBM 6 ini akan terbagi menjadi :

Kegiatan Belajar I : Prinsip pembelajaran IPA yang menyenangkan

Kegiatan Belajar II : Pendekatan dalam pembelajaran IPA

BBM 6

Setelah mempelajari BBM 6 ini, diharapkan anda dapat :

a. Mendeskripsikan prinsip pembelajaran IPA yang menyenangkan

b. Mendeskripsikan pendekatan dalam pembelajaran IPA

Untuk membantu Anda dalam mempelajar BBM 6 ini, ada baiknya

diperhatikan beberapa petunjuk berikut ini :

1. Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan

tukar pikiran dengan mahasiswa lain atau dengan tutor anda.

2. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang

relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari beberapa sumber, termasuk

internet.

3. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan melalui

kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lainnya atau

teman sejawat.

4. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan

pada setiap alkhir kegiatan belajar, Hal ini berguna untuk mengetaui

apakah Anda sudah memahami dengan benar kandungan bahan belajar

ini.

SELAMAT BELAJAR

PEMBALAJARAN IPA YANG MENYENANGKAN

A. PENGANTAR Bagaimanakah pembelajaran IPA yang menyenangkan itu ? sudahkah anda

melaksanakan pembelajaran IPA yang menyenangkan ? yang senang itu siapa?

gurunya atau siswanya ? banyak lagi pertanyaan yang mungkin membuat kita

penasaran dan ingin tahu sebenarnya pembelajaran IPA yang menyenangakan itu

seperti apa ?

B. URAIAN MATERI

Sebelum membahas tentang pembelajaran IPA yang menyenangkan,

sebaiknya anda memahami terlebih dahulu prinsip-prinsip pembelajaran IPA di MI.

Terdapat lima prinsip pembelajaran IPA di Madrasah yang selanjutnya dapat menjadi

dasar pemahaman tentang pembelajaran IPA yang menyenangkan.

Prinsip 1 (satu) : Pemahaman tentang dunia di sekitar kita dimulai dari pengalaman

baik secara indrawi ataupun nonindrawi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip satu adalah :

a. Siswa perlu diberi kesempatan memperoleh pengalaman dan aktif melakukan

sesuatu agar memperoleh pengalaman.

Contoh : (1) Ketika siswa diajak mempelajari berbagai jenis rumput di

halaman madrasah, sambil membuat catatan juga membuat sketsa tentang

berbagai bentuk daun, batang, bunga, akar dll. Atau bisa juga siswa diajak

untuk menggolongkan jenis rumput berdasarkan bentuk daun, tempat tumbuh,

dan siswa tidak diajak untuk menghapal nama-nama rumput.

KEGIATAN BELAJAR 1

b. (2) Ketika siswa diajak memamahami topik temperatur, sebaiknya siswa juga

diajak untuk memiliki pengalamn tentang temperatur. Anda siapkan tiga gelas

yang berisi air berbeda temperaturnya (hangat, sedang, dingin), siswa disuruh

untuk memasukan jari tangannya ke dalam gelas tadi. Adakah perbedaaan

temperaturnya ?

Prinsip 2 (dua) : Pengetahuan yang diperoleh tidak pernah terlihat secara langsung

sehingga perlu diungkap selama proses pembelajaran

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip dua adalah :

a. Pengetahuan siswa yang diperoleh dari pengalaman perlu diungkap di setiap

awal pembelajaran

Contoh : dari dua contoh yang diberikan di prinsip 1 (satu), selanjutnya siswa

disuruh untuk menyajikan atau menyampaikan di depan kelas tentang

penemuannya agar siswa yang lain dapat mengetahuinya.

Prinsip 3(tiga) : Pengetahuan pengalaman siswa kurang konsisten dengan

pengetahuan para ilmuwan, atau pengetahuan yang guru miliki

Beberapa hal yang pelu diperhatikan dalam prinsip tiga adalah :

a. Pengetahuan siswa yang tidak konsisten dengan pengetahuan para ilmuwan

disebut miskonsepsi.

Contoh : Anda sebagai guru perlu merancang kegiatan yang dapat

membetulkan miskonsepsi selama pembelajaran berlangsung. Ketika siswa

mengatakan bahwa matahari bergerak dari timur ke barat seperti yang kita

lihat setiap hari. Anda mengatakan bahwa itu miskonspesi, Anda perlu

membetulkannya. Bagaimana caranya ?

Tanyakan pada siswa, apakah pernah naik bus yang bergerak laju ? suruh

mereka mengingat, apa yang dilihat di luar bus ? apakah kalian punya kesan

bahwa benda (pohon, rumah dll) yang ada luar bus bergerak mundur

menjauhi bus ? apa yang sesungguhnya, bus yang bergerak cepat atau pohon

itu yang bergerak cepat ? Tanya jawab seperti ini anda sebagai guru perlu

membetulkan bahwa ” benda yang kelihatan bergerak belum tentu bergerak,”

hal ini terjadi karena cara memandang saja. Gerakan yang terjadi seperti tadi

disebut gerak semu dalam IPA.

Prinsip 4 (empat) : Dalam setiap pengtahuan mengandung fakta, data, konsep,

lambang, dan relasi dengan konsep yang lain.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip empat adalah :

a. Pengetahuan selalu mengandung fakta, data, konsep, simbol, dan hubungan

atar konsep.

Contoh : Pengetahuan kutub magnet, apa yang sebagai fakta ? setiap batang

magnet memiliki dua kutub magnet. Apa yang menjadi data ? sebuah batang

ada yang mampu menarik 10 paku. Mana yang sebagai konsep ? kutub utara,

kutub selatan. Apa simbulnya ? U atau N sebagai simbol kutub utara, S

sebagai simbol kutub selatan. Apa hubungannya dengan konsep lain ? Kutub

utara sebatang magnet selalu mengarah ke utara karena ditarik oleh kutub

magnet bumi.

Tugas anda sebagai guru IPA adalah mengajak siswa untuk mengelompokkan

pengetehuan yang sedang dipelajarai ke dalam fakta, data, konsep, simbol dan

hubungan dengan konsep lain.

Prinsip 5 (lima) : IPA terdiri atas produk, proses dan prosedur

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip lima adalah :

a. Pemahaman konsep IPA yang dipelajari siswa harus menunjukkan produk,

proses dan prosedur

Contoh : Ketika siswa dibekali menemukan pengetahuan, itu adalah proses

dan prosedur IPA, proses menyangkut aktivitasnya sedangkan prosedur

merupakan metode ilmiah yang digunakan dalam kegiatan penelitiannya,

sedangkan hasil yang diperoleh melalui kegiatan itu adalah produk.

Setelah Anda mengenal prinsip-prinsip pembelajaran IPA, tentu saja yang

jauh lebih penting adalah bagaimana hal itu bisa anda terapkan setiap kali akan

mengajar IPA di madrasah. Apakah dengan melaksanakan prinsip pembelajaran IPA

seperti di atas pembelajaran anda sudah menyenangkan ? Betul, belum tentu

menyenangkan, sebab masih banyak hal yang perlu diperhatikan agar pembelajaran

IPA itu menyenangkan.

Hal yang perlu dipertimbangkan lagi dalam pembelajaran IPA di madrasah

untuk menjadi menyenangkan, adalah lingkungan belajar non fisik, yaitu lingkungan

yang menunjukkan keadaan psikologis di sekitar siswa yang diciptakan oleh guru

secara sengaja untuk mendorong siswa belajar dengan menyenagkan.

Bagaimana wujud lingkungan non fisik itu ? pentingkah hal ini menurut Anda

? coba Anda perhatikan berikut ini :

Lingkungan belajar mendukung dan produktif, dapat diciptakan oleh guru

dengan cara : (a) membangun hubungan yang positif dengan setiap siswa,

anda mengenal dan menghargai mereka satu persatu; (b) membangun budaya

saling menghormati; (c) menunjukkan rasa aman pada setiap siswa secara

individual ; (d) berikan penghargaan pada setiap usaha siswa; (e)

Mengapresiasi konsepsi siswa tentang konsep IPA yang akan dipelajari.

Lingkungan belajar menumbuhkan peningkatan kemandirian, kolaboratif dan

motivasi diri, perlu diciptakan oleh guru dengan cara : (a) mendorong dan

memberi dukungan agar siswa bertanggung jawab terhadap cara belajar

mereka; (b) Tanamkan keberhasilan belajar adalah di tangan siswa sendiri; (c)

membangun strategi kolaborasi yang produktif ( pemberian tugas dalam

kelompok ) siswa aktif memberikan sumbangan kepada kelompoknya.

Kebutuhan siswa, prespektif siswa, minat siswa tercermin dalam program

pembelajaran IPA. Anda sebagai guru baiknya selalu responsive terhadap tata

nilai, kebutuhan dan minat siswa secara individual.

Assesmen (penilaian) merupakan bagian integral dalam pembelajaran,

lingkungan belajar seperti ini tercermin pada assesmen yang Anda buat yang

menyangkut beberapa aspek dari belajar, misal dalam bentuk fortofolio.

Asesmen yang anda buat mesti mendorong siswa untuk melakukan refleksi

dan evaluasi diri.

Pendekatan pembelajaran yang bagaimana yang bisa menyengkan itu ?

pembelajaran adalah cara untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode dan

teknik yang tepat sehingga diperoleh hasil belajar yang akurat dan dipercaya.

Anda perhatikan strategi dalam Quantum Teaching yang dikenal pendekatan

TANDUR :

Tumbuhkan minat dengan mengajukan apa manfaatnya bagiku

Alami atau ciptakan pengalaman umum yang dimengerti semua siswa

Namai dengan istilah, konsep, kata kunci dan rumus

Beri kesempatan mereka menDemontrasikan / menunjukkan pengetahuan

yang telah dikonstruksi

Tunjukkan cara mengUlang materi dan menugaskan aku tahu bahwa memang

sudah tahu ini

Rayakan atas pencapaian mereka dengan cara mengakui / menghargainya

Jika strategi TANDUR ini digunakan dengan baik maka akan diperoleh pembelajaran

yang membuat siswa aktif, dengan begitu berkembanglah kreatifitas baik siswa

maupun guru, sehingga proses itu berjalan efektif, dan akhirnya menyenangkan.

Anda perhatikan huruf yang dihitamkan, betul, kalau digabung menunjukkan kata

PAKEM, sekarang ini PAKEM dikenal dengan pendekatan pembelajaran yang

sangat danjurkan. Apa itu PAKEM ?

PAKEM termasuk salah satu ciri pembelajaran konstruktivisme yang bertitik

tolak dari pengalalam sehari-hari siswa berupa pendapat, pengalaman, atau konsepsi

siswa yang diapresiasi dengan baik oleh guru di kelas sejak awal pembelajaran maka

siswa yang bersangkutan akan lebih merasa senang, kalau ini yang terjadi dalam

sebuah proses pembelajaran, artinya telah menerapkan PAKEM

Kegiatan pembelajaran apapun memerlukan kemampuan siswa untuk

melaksanakan belajar, namun gaya belajar siswa berbeda-beda tergantung kepada

pendekatan dan cara yang digunakan dalam beajarnya.

Dikatakan bahwa landasan belajar yang kokoh adalah membuat keseimbangan

antara fungsi otak kanan dan otak kiri, antara kebebasan dan keteraturan, antara

imaginasi dan hukum, antara emosi dan logika.

Di atas landasan itu bediri dua pilar besar yaitu motivasi serta minat, dan

lingkuang belajar. Motivasi dan minat yang kuat terhadap sesuatu yang akan

dipelajari dapat ditumbuhkan memalui pencarian manfaat bagi dirinya sendiri. Apa

manfaatnya bagiku?. Lingkungan belajar yang mendukung merupakan pilar belajar

yang lain. Namun demikian, agar belajar itu berproses dengan baik, Anda perlu

mengetahui gaya belajar yang cocok, memiliki ketrampilan membaca yang tinggi,

cermat membuat catan, tangkas menulis, dan tentu saja ingatan Anda perlu dilatih

supaya jangan jadi pelupa. Akhir dari proses belajar yang betul adalah Anda mampu

berpikir kreatif.

Berpikir kreatif merupakan label yang khas dari proses belajar. Label ini yang

dapat dilihat oleh siapa saja dan menjadi milik Anda. Label ini mewakili pribadi

Anda. Coba anda perhatikan gambar berikut ini yang menunjukkan bagaiman seorang

siswa berpikir kreatif dalam proses belajar yang dulakukannya.

Secara sederhana gaya belajar merupakan pendekatan atau cara yang

digunakan dalam belajar. Gaya belajar ini merujuk kepada bagaimana siswa ketika

menyerap berbagai informasi dari lingkungan belajar yang diikutinya. Terdapat tiga

macam gaya gaya belajar, antara lain :

(a) gaya belajar visual

(b) gaya belajar auditori

(c) gaya belajar kinestetik

Ketiga gaya belajar tersebut dapat dibedakan berdasarkan kebiasaan anda

belajar, memang terdapat perbedaan namun ketiganya mengacu kepada hal yang

sama yaitu tercapainya keberhasilan belajar yang maksimal buat dirinya.

Ketika anda belajar atau anda melihat siswa anda belajar kira-kira

kecenderungannya ke gaya belajar yang mana ?

Untuk memahami hal itu, ada baiknya anda peratikan tabel berikut ini yang

diadaptasi dari Colin Rose (dalam Soetrisno, 2007) :

Jika Anda ….. Visual Auditorial Kinestesis

Mengeja kata Sambil melihat

kata yang dieja

Sambil

mendengarkan

bunyi yang anda

hasilkan

Sambil menuliskan

kata di atas kertas

Berbicara Tidak tahan

mndengarkan kata-

kata lawan bicara

dalam waktu lama

Senang

mendengarkan kat-

kata lawan bicara

tetpai tidak sabar

untuk tidak bicara

Melakukan

gerakan-gerakan

tubuh sesuai

dengan hati

Konsentrasi Mudah terganggu

oleh gerakan

gerakan lain

Mudah terganggu

oleh suara/bunyi

yang terjadi

Mudah terganggu

oleh aktivitas

sekitar

Bertemu kembali

dengan seseorang

Lupa namanya

tetapi ingat wajah

ketika berjumpa

sebelumnya

Lupa wajahnya

teapi ingat

namanya

Ingat semua yang

dikerjakan

Berhubungan

dengan orang lain

dalam rangka tugas

Senang berjumpa

langsung

Senang lewat

telepon

Berbicara sambil

mengerjakan

sesuatu

Membaca Senang deskripsi

yang

menggambarkan

tindakan yang

dilakukan pelaku

Senang dengan

dialognya

Senang dengan

cerita silat

Melakukan yang

baru

Senang melihat

cara kerjanya

Senang membaca

petunjuk

Senang langsung

mencobanya

Mengumpulkan Senang melihat Langsung

sesuatu petunjuk mengerjakan

Menggunakan

komputer

Melihat diagram

lebih dahulu

Meinta bantuan

seseorang

Langsung mencoba

sendiri

Berdasarkan tabel tersebut anda sekarang dapat mengenal cara belajar siswa

anda sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.

Siswa visual, lebih senang menyerap informasi melalui tulisan, gambar,

diagram, atau sesuatu yang dapat dilihat. Biasanya senang melihat mimik

muka guru ketika ada depan kelas. Mereka senang duduk di bangku

paling depa karena tidak ingin terganggu, ketika berpikir senang melalui

gambar dan sajian visual misal diagram. Grafik, peta konsep, dan

sebagainya. Dan mereka juga senang mencatat semua rincian yang

disampaikan oleh guru.

Siswa auditorial, senang menyerap informasi guru secara lisan, diskusi,

atau menengarkan apa yang guru ucapkan. Mereka akan

menginterpretasikan makna melalui intonasi ucapan guru. Penjelasan

tertulis menjadi tidak berarti, mereka akan diuntungkan jika belajar

dengan membaca dan diucapkan atau menengarkan lewat rekaman.

Siswa kinestetis, senang belajar dengan kegiatan langsung, melakukan

sesuatu secara fisik, mereka sangat aulit untuk duduk dalam waktu yang

relatif lama dengan tidak ada kegiatan yang menyertainya, mereka belajar

melalui aktivitas fisik. Mereka berbicara sambil menggerakan tangan atau

bagian tubuh lainnya. Mereka tergantung dari apa yang dialami atau

dilakukan, dalam pembelajaran IPA mereka akan mudah memahami apa

yang dikerjakan di laboratorium atau di lapangan.

Tampilan berikut ini merupakan sebuah diorama berupa penataan panggung

dan pementasan tentang proses pembelajaran IPA yang dirancang dan akan

dilaksanakan guru di kelas.

Penataan memiliki makna bagaimana guru mempersiapakan proses

pembelajaran IPA secara benar melalui rancangan pembelajaran yang dibuatnya.

Sementara pementasan merupakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas

berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan

sebelumnya oleh guru sebagai sutradara dari lakon yang akan dipentaskan di atas

panggung maksudnya di dalam kelas.

Oleh karena itu, ketika Anda mengajar, ada dua tahap yang perlu dilalui yaitu:

manata panggung dengan membuat rencana program pembelajaran dan mementaskan

(melaksanakan kegitan pembejaran IPA di kelas). Perancangan

Menata panggung

Menata panggung bertujuan menyiapkan segala sesuatunya agar kegiatan mengajar-belajar berlangsung dengan baik. Langkah pertama dalam menata panggung. Ini adalah menetapakan landasan yang kokoh lebih dahulu landasan kokoh

dapat dibangun melalui pembuatan aturan-aturan yang akan ditaati bersama. Dengan

aturan yang jelas, Anda dan siswa Anda akan berjalan pada rel yang sama. Karena

itu, semua merasa aman. Presentasi

Anda perlu juga mempersiapkan untuk membuat kelas yang memiliki suasana

yang menggairahkan dan lingkungan yang mendukung. Dan, perlu juga diingat

bahwa rancangan yang Anda buat itu bukan sesuatu yang kaku statis tetapi sebaliknya

merupakan yang sesuatu yang dinamis yang semua faktor dimungkinkan saling ke

luar atau masuk dalam suatu proses.

Setelah selesai panggung di tata, saatnya naik pentas. Anda maju ke depan

kelas, melaksanakan pembelajaran yang sesungguhnya. Anda, di depan kelas perlu

mengorkestrasi melalui isi, dengan ketrampilan prima, ketrampilan mengajar untuk

belajar, serta mengembangkan ketrampilan hidup.

C. LATIHAN

Coba Anda rancang kegiatan pembelajaran dengan mempergunakan strategi

TANDUR dengan topik “manfaat air bagi keberlangsungan hidup tanaman”

Rambu-rambu jawaban latihan :

Buat dalam bentuk skenario pembelajaran dengan memperhatikan strategi TANDUR

yang dimulai dengan kegiatan :

Tumbuhkan minat siswa berkaitan dengan topik

Ciptakan pengalaman belajar siswa

Namai istilah , konsep yang ditemukan siswa

Demonstrasikan / tunjukkan hasil kerjanya (unjuk kinerja)

Ulangi materi yang telah dipelajari (mendeskripsikan hasil yang telah

dituangkan pada tabel kegiatan)

Rayakan setelah siswa memperoleh kesimpulan dari deskripsi kerjanya

dengan memberikan pujian misalnya tepuk tangan dll.

D. RANGKUMAN

Prinsip pembelajaran yang menyenangkan adalah segalanya berbicara

segalanya bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, pengakuan setiap usaha,

perayaan diakhir pelajaran.

Strategi TANDUR, dan lima prinsip pembelajran IPA yang perlu diperhatikan

mulai dari prinsip 1 : pemahaman tentang dunia sekitar kita dimulai dari pengalaman

baik indrawi ataupun nonindrawi, prinsip 2 : pengetahuan yang diperoleh tidak

pernah terlihat secara langsung, karena itu perlu diungkap selama proses

pembelajaran, prinsip 3: pengalaman siswa kurang konsiten dengan para ilmuwan

(miskonsepsi), prinsip 4 : setiap pengetahuan mengandung fakta, data, konsep,

lambang dan relasi dengan konsep lain, prinsip 5 : IPA terdiri dari produk,proses dan

prosedur.

Banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar IPA, misalnya kurikulum.

pelatihan guru, strategi pembelajaran, dsb. Juga ada banyak hal yang berhubungan

dengan hasil belajar terutama sifat-sifat yang dimiliki oleh siswa sendiri, misalnya

kemampua umum, kemampuan kognitif dsb.

E. TES FORMATIF

Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap piling tepat !

1. Jika anda menerima prinsip bahwa pengetahuan yang diperolah ini tidak pernah

terlihat secara langsung, karena itu perlu diungkap selama proses pembelajaran,

maka Anda pengungkapkannya pada saat ………

A. di akhir pembelajaran

B. di awal pembelajaran

C. di tengah pembelajaran

D. sakali saja selama pembelajaran

2. Jika Anda menerima prinsip yang menyatakan bahwa pengetahuan pengalaman

mereka ini pada umumnya kurang konsisten dengan pengatahuan para ilmuwan.

Maka yang Anda lakukan adalah…….

A. Anda menjelaskan konsep tanpa memperdulikannya

B. Anda tidak merasa perlu memperbaikinya

C. Anda mengabaikan semua usaha untuk memperbiakinya

D. Anda perlu melakukan usaha untuk memperbaikinya

3. Jika Anda menerima prinsip yang mengakui bahwa IPA terdiri dari produk,

proses, dan prosedur. Maka yang Anda lakukan adalah……

A. Menjelaskan konsep-konsep IPA saja dalam pembelajaran Anda

B. Anda mengadakan praktikum IPA dalam pembelajran IPA

C. Anda melatih siswa untuk mengikuti apa yang dilakukan ilmuwan

D. Anda melakukan langkah pada jawaban A, B dan C

4. Jika Anda menerima pendapat bahwa kebutuhan siswa, prespektif siswa, minat

siswa, tercermin dalam program belajar :

A. Anda sebagai guru yang menggunakan satu strategi tepat

B. Pengajaran anda didasarkan pada pengalaman serta pengetahuan awal siswa

C. Anda merasa berwenang merancang pembelajaran IPA yang didasarkan atas

keinginan siswa

D. Setiap Anda mengajar tidak terpikirkan kebutuhan siswa

5. Pengembangan pembelajaran IPA yang menyenangkan merupakan suatu

dambaan bagi guru dan siswa, strateginya adalah…….

A. Tidak perlu meumbuhkan minat siswa

B. Tidak perlu mengungkap pengetahuan awal siswa

C. Gunakan pendekatan TANDUR dalam pembelajarannya

D. Gunakan tradisi behaviorisme dalam pembelajarannya

6. Hal yang perlu dipertimbangkan lagi dalam pembelajaran IPA di madrasah

untuk menjadi menyenangkan, adalah lingkungan belajar non fisik,

maksudnya adalah ……

A. Lingkungan yang menunjukkan keadaan psikologis di sekitar siswa yang

diciptakan oleh guru secara sengaja untuk mendorong siswa belajar.

B. Lingkungan yang menunjukkan keadan lingkungan rumah beserta

lingkungan sekitarnya dan mempengaruhi belajar siswa.

C. Lingkungan yang sangat mempengaruhi diri siswa terutama yang berkaitan

dengan lingkungan orang tua siswa

D. Lingkungan yang dciptkan oleh orang tua dan memiliki pengaruh terhadap

perkembangan siswa di madrasah

7. PAKEM termasuk salah satu ciri pembelajaran konstruktivisme yang bertitik

tolak dari pengalalam sehari-hari siswa, dalam bentuk …….

A. Pendapat, pengalaman, atau konsepsi siswa yang diapresiasi dengan baik

oleh guru di kelas sejak awal pembelajaran.

B. Pemahaman yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA di

kelas dan siswa lebih merasa senang.

C. Keterampilan siswa yang dapat digunakan oleh siswa setelah mereka lulus

dari madrasah sebagai bekal kehidupannya

D. Perilaku yang dimiliki siswa setelahnya mereka memperoleh pembelajran

IPA yang menyengkan dirinya.

8. Lingkungan belajar mendukung dan produktif, dapat diciptakan oleh guru

dengan cara sebagai berikut, kecuali…..

A. Membangun hubungan yang positif dengan setiap siswa

B. Membangun budaya saling menghormati

C. Menunjukkan rasa aman pada setiap siswa secara individual

D. Menunjukkan rasa solidaritas antar teman

9. Lingkungan belajar menumbuhkan peningkatan kemandirian, kolaboratif dan

motivasi diri, perlu diciptakan oleh guru dengan cara sebagai berikut,

kecuali….

A. Membangun rasa percaya diri pada setiap siswa di madrasah

B. Mendorong dan memberi dukungan agar siswa bertanggung jawab terhadap

cara belajar mereka

C. Tanamkan keberhasilan belajar adalah di tangan siswa sendiri

D. Membangun strategi kolaborasi yang produktif ( pemberian tugas dalam

kelompok )

10. Ketika siswa dibekali menemukan pengetahuan, itu adalah proses, artinya

adalah….

A. Menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan penelitian

B. Metode ilmiah yang digunakan selama penelitian

C. Hasil yang diperoleh selama penelitian

D. Kesimpulan dan upaya tindak lanjut setelah selesai penelitian

F. BALIKAN DAN TINDAK LANJUT

Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang ada

pada bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar,

kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda

terhadap materi Kegiatan Belajar 1

Rumus :

Tingkat Penguasaan =௨ ௪ ௗ ௬ ଵ

x 100 %

Arti Tingkat Penguasaan :

90 % - 100 % = Baik Sekali

80 % - 89 % = Baik

70 % - 79 % = Cukup

< 69 % = Kurang

Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, maka Anda dapat

meneruskan dengan kegiatan Belajar 2. Bagus ! Akan tetapi apabila tingkat

penguasaan Anda masah di bawah 80 %, Anda harus mengulang Kegiatan Belajar 1,

terutama bagian yang belaum Anda kuasai.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA

A. PENGANTAR

Beberapa Pendekatan dalam Pembelajaran IPA (Sains) yang bisa

dipertimbangkan dan digunakan pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah, berimplikasi

kepada kemampuan guru untuk menerapkan pendekatan itu secara tapat.

Pendekatan pembelajaran adalah merupakan upaya yang dilakukan guna

membuat siswa terlibat secara aktif dan berminat dalam mengikuti pembelajaran.

Beberapa pendekatan alternatif yang dapat digunakan dalam

pemebelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah adalah : Pendekatan Proses,

Pendekatan Konsep, Pendekatan Discovery/Penemuan terbimbing, Pendekatan

Inquiri, Pendekatan Histori, Pendekatan Nilai, Pendekatan Nilai, Pendekatan

Lingkungan, dan Pendekatan Sains-Teknologi- Masyarakat.

Guna memperoleh pemahaman yang lebih baik, Anda perhatikan uraian

penggunaan pendekatan dalam pembelajaran IPA berikut ini.

B. URAIAN MATERI

Secara umum anda harus memahami pendekatan dalam sistem belajar

mengajar yang pada gilirannya anda harus menentukan pendekatan mana yang

dipekirakan cocok dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran IPA di madrasah.

Untuk itu anda perhatikan pendekatan belajar berikut :

KEGIATAN BELAJAR 2

1. Ekspository Lerning

Pendekatan ini dilatarbelakangi oleh anggapan terhadap siswa bahwa

mereka masih kosong dengan ilmu. Pendekatan ini sangat cocok diterapkan

pada materi tentang keragaman organisma hidup. Dalam pendekatan ini guru

berfungsi sebagai sutradara sekaligus juga sebagai aktor. Ketika akan

diterapkan guru telah menyiapkan materi ajar secara rapi, sitematis, dan

lengkap, sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara tertib dan

teratur.

Prosedur pendekatan ekspository laerning sebagai berikut :

a. Preparasi, guru mempersiapakan bahan selengkapnya secara sistematis

dan lengkap

b. Apersepsi, guru menyampaikan pertanyaan atau memberikan uraian

singkat untuk mengarahkan perhatian dan mengetahui pemahaman awal

materi yang akan disampaikan.

c. Resitasi, guru melemparkan pertanyaan dan siswa menjawabnya dengan

kata-kata sendiri tentang pokok bahasan yang telah dipelajari baik secara

lisan ataupun tulisan.

2. Mastery Learning

Pendekatan ini sangat ditentukan oleh kecepatan siswa dalam

menguasai pelajaran yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, siswa dapat

belajar tuntas namun membutuhkan waktu yang berbeda, setiap siswa berhak

untuk terus mendapatkan bantuan belajar sebelum mencapai kriteria

ketuntasan minimal (KKM). Artinya siswa wajib memperoleh penguasaan

materi pembelajaran yang optimal.

Pendekatan ini cocok digunakan apabila berkaitan dengan

pengembangan kemampuan kognitif dan psikomotorik dan tidak cocok untuk

pengembangan kemampuan afektif sebab tidak memiliki standar ketuntasan

yang jelas.

3. Humanity Learning

Pendekatan ini termasuk kepada pendekatan yang menekankan

pengembangan martabat manusia, sehingga peran guru menjadi lebih banyak

sebagai pembimbing dibanding sebagai pemberi ilmu pengetahuan terhadap

siswa.

Guru yang efektif dalam pendekatan ini adalah yang mampu

memerankan dirinya sebagai sosok yang manusiawi, artinya mampu

berhubungan dengan mudah dengan siswa. Mempunyai rasa humor, adil,

menarik, lebih demokratis dan tidak otokkratik.

Pendekatan bagaimana yang dapat dipertimbangkan untuk dapat digunakan

dalam pembelajaran IPA ?

Ada beberapa elemen dasar yang perlu diperhatikan sehubungan dengan

pengimplementasian suatu pendekatan dalam proses belajar mengjar IPA :

1. Semua pendekatan pembelajaran adalah baik dan dapat digunakan. Hal ini

tergatung kepada sampai sejauhmana penyiapan kegiatan pembelajaran yang

akan dilaksanakan, di dalamnya menyangkut penentuan indikator, materi

pembelajaran, model pembelajaran, metode dan pendekatan yang akan

digunakan, skenario pembelajaran, media yang dipakai dan bentuk evaluasi

yang akan dipergunakan.

2. Kegiatan tersebut di atas sangat berpengaruh terhadap proses belajar anak.

Kegiatan belajar anak yang berinteraksi langsung dengan benda nyata dapat

merangsang kepekaan berpikir dan persepsinya di dalam memformulasikan

konsep-konsep kearah pemahaman yang lebih baik. Sehingga pengetahuan

yang diperoleh da dibentuk sebelumnya akan terus diperbaiki dan dilengkapi.

Anda perhatikan dengan seksama contoh pengimplementasian pendekatan

pembelajaran IPA di madrasah yang dapat anda pertimbangkan berikut ini :

a. Pendekatan Proses.

Merupakan pendekatan yang menekanakan dalam melatih bagaiamana cara

mempeoleh produk sains, sehingga opresional pemebelajarannya selalu ada

aktivitas atau bernuansa proses sains.

Contoh :

Pembelajaran tentang : Faktor yang mempengaruhi kecepatan penguapan

suatu zat

Kegiatan siswa I (satu):

Dihadapan siswa disediakan air, alkohol, dan minyak goreng yang diletakan

pada tempat yang terpisah . Siswa diminta mengukur suhu masing-masing

cairan tersebut.

Pertanyaan arahan : Bagaimana suhu ketiga cairan tersebut ?

Proses sains yang berlangsung : Mengukur

Kegiatan Siswa 2 (dua) :

Dengan menggunakan pipet siswa diminta untuk mengambil masing-masing

cairan. Teteskan masing-masing sebanyak sebanyak satu tetes di atas sendok

makan yang berbeda, dan tunggu beberapa saat sehingga terjadi perubahan

pada cairan tersebut.

Pertanyaan arahan : Cairan mana yang paling cepat menguap dan cairan

mana yang paling lama menguap ? Kesimpulan apa yang diperloleh dari

kejadian tersebut ?

Proses sains yang berlangsung : Mengamati, mengukur, dan menyimpulkan.

Kegiatan siswa 3 (tiga) :

Dengan menggunakan pipet siswa diminta meneteskan ketiga cairan tersebut

secara bergantian pada punggung dan telapak tangan.

Pertanyaan arahan : Apa yang kalian rasakan ? Mengapa terasa berbeda

padahal suhu ketiga cairan tersebut sama ?

Proses sains yang berlangsung : mengamati (rasa) membandingkan dan

menginferensi

Kegiatan siswa 4 (empat)

Siswa diminta mengambil 3 sendok makan air dan dimasukan ke dalam gelas

aqua, dan 3 sendok lagi diletakan dicawan atau piring. Kemudian ke duanya

dijemur pada panas matahari.

Pertanyaan arahan : air mana yang yang cepat habis ? Apa yang dapat

disimpulkan dari kejadian tersebut ?

Proses sains yang berlangsung : mengamati, mengukur dan menyimpulkan.

b. Pendekatan Konsep

Merupakan pendekatan yang menekankan pegenalan konsep-konsep sains.

Hal ini perlu untuk mengkomunikasikan pengetahuan. Tanpa menggunakan

pendekatan konsep dalam pembelajarn sains menyebabkan pembelajarannya

menjadi lamban, mengingat keragaman pengetahuan yang dimiliki oleh siswa

Madrasah Ibtidaiyah dan pengalaman dalam mengeksplorasi alam juga belum

begitu banyak.

Contoh :

Pembelajaran tentang : Metamorfosa

Kegiatan siswa 1 (satu) :

Kepada siswa ditunjukkan gambar perubahan bentuk pertumbuhan pada ayam

dan manusia.

Dari dua macam gambar tersebut siswa diminta mengamatai perubahan yang

terjadi dari anak ayam menjadi ayam dewasa dan dari bayi menjadi dewasa.

Pertanyaan arahan : apa yang berubah ? Apakah perubahan macam, jumlah

dan bentuk organnya ?

Kegiatan Siswa 2 :

Ditunjukkan gambar pertumbuhan pada katak dan kupu-kupu

Pertanyaan arahan : Perubahan apa saja yang terjadi ? Apa perbedaannya

dengan perubahan yang terjadi pada ayam dan manusia ?

Dari 2 kegiatan siswa tersebut, siswa dikenalkan dengan konsep

metamorfosa.

c. Pendekatan Discovery/Penemuan Terbimbing

Merupakan pendekatan dimana siswa diarahkan untuk mendapatkan suatu

kesimpulan dari serangkaian aktivitas yang dilakukan sehingga siswa seolah-

olah menemukan sendiri pengetahua tersebut.

Contoh :

Pembelajaran tentang : Kapilaritas/ pengangkutan air pada tumbuhan

Pertama-tama diberikan pertanyaan pengarah : Bagaimana air yang berada di

dalam tanah dapat naik sampai pucuk/daun tanaman ?

Kegiata siswa I

Disediakan larutan eosin pada dua buah gelas. Siswa diminta untuk

mamasukan batang kaca pada gelas A dan pipa kapiler pada gelas B.

Pertanyaan arahan : Apa yang terjadi dengan larutan eosin pada gelas B

dan apa bedanya dengan laritan eosin pada gelas A ?

Kegiatan siawa 2 :

Siswa diberi 2 batang tumbuhan yang batangnya transpran (misal tumbuhan

pacar air (impatien). 1 batang diminta memasukan ke dalam larutan eosin, dan

1 batang lagi dibiarkan saja sebagai kontrol. Tunggu beberapa lama sampai

nampak terjadi perubahan pada batang yang ada pada larutan eosin.

Pertanyaan arahan : Apa yang terjadi dengan larutan eosin pada pada batang

tanaman tersebut ?

Dari dua kegiatan tersebut siswa diharapkan dapat menemukan jawabannya

bahwa naiknya air sampai ke daun karena adanya kapilaritas pada batang

tumbuhan

d. Pendekatan Inkuiri

Merupakan pendekatan penemuan yang menuntut kemampuan lebih komplek

dibanding pendekatan discovery. Siswa dalam pendekatan inkuiri dengan

proses mentalnya sendiri dapat menemukan suatu konsep atau prinsip,

sehingga dalam menyusun rancangan percobaan dilakukan atas

kemampuannya sendiri.

Contoh.

Pembelajaran tentang : Pembakaran memerlukan oksigen

Langkah 1 : guru menunjukkan fenomena yang dapat menimbulkan rasa

ingin tahu dan memusatkan perhatian siswa, yaitu tentang lilin yang semula

nyala kemudian ditutup dengan gelas sehingga lama kelamaan menjadi mati

Pertanyaan arahan :

- Mengapa lama kelamaan nyala api padam ?

- Faktor apa yang menentukan cepat atau lamanya nyala api padam ?

Dari pertanyaan tersebut akan muncul beberapa hipotesis yang

dikemukaka siswa, misalnya tentang ukuran gelas, ukuran lilin dan jenis lilin.

Langkah 2 :

Setiap hipotesis yang dikemukakakn oleh siswa ditindak lanjuti oleh

pertanyaan :

- Bagaiamana kalian bisa membuktikan bahwa jwaban kalian itu benar ?

- Bahan dan alat apa saja yang diperlukan untuk membuktikan kebenaran

jawabanmu itu ?

e. Pendekatan Histori

Merupakan pendekatan pebelajaran yang berorientasi kepada sejarah

bagaiaman ditemukan dan dihasilkannya suatu pengetahuan.

Contoh :

Pembelajaran tentang : Vitamin C

Dimulai dengan membahas munculnya skorbut, pada penjelajahan dunia oleh

Vasco da Gama.

f. Pendekatan Nilai

Merupakan pendekatan pembelajaran yang mengandung pesan norma atau

etika hidup diantara makhluk hidup yang lain.

Contoh :

Pembelajaran tentang : Penghematan energi atau sumber daya alam.

Dimulai dengan pemenuhan kebutuhan hidup manusia tidak akan terlepas dari

energi dan sumber daya alam.

g. Pendekatan Lingkungan

Merupakan pendekatan pembelajaran dimana siswa diajak untuk langsung

berhadapan dengan lingkungan dimana fakta atau gejala alam tersebut berada.

Pembelajaran ini dapat memberikan pengalaman atau pengetahuan yang

bersifat alami dan mungkin hal ini tidak bisa diperoleh di dalam kelas atau

laboratorium.

Contoh :

Pembelajaran tentang : Awan dan perubahannya

Dimulai dengan mengajak siswa ke luar dari kelas untuk mengamati

perubahan yang terjadi di langit.

h. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

Merupakan pendekatan pembelajaran yang pada dasarnya membahas

penerapan sains dan teknologi dalam kontek kehidupan manusia sehari-hari.

Oleh karena itu, pendekatan STM disebut juga pendekatan terpadu antara

sains dan isue teknologi yang ada dimasyarakat.

Contoh :

Dimulai dengan mencari isu-isu aktual yang berkembang di masyarakat

tentang sains dan teknologi, tetapi bagusnya yang bisa diamati/dipahami oleh

siswa serta dapat menstimulasi siswa untuk bisa mengatasinya. Misal masalah

demam berdarah, flu burung dan sebagainya.

Dari contoh pendekatan sains yang telah dipaparkan tadi, setiap guru

Madrasah Ibtidaiyah diharapakan dapat :

1. Mengidetifikasi masalah dalam pembelajaran IPA (sains) sehari-hari

2. Menganalisis pembelajaran dan membandingkan dengan contoh strategi

/pendekatan yang relevan

3. Mengembangkan prespektif baru tentang pembelajaran yang berkualitas.

4. Mengembangkan sendiri pembelajaran dengan strategi/pendekatan baru.

C. LATIHAN Jawablah pertanyaan berikut ini : 1. Apa yang dimaksud pendekatan discovery ?

2. Apa yang dimaksud pendekatan inquari ?

Rambu-rambu :

1. Merupakan pendekatan dimana siswa diarahkan untuk mendapatkan suatu

kesimpulan dari serangkaian aktivitas yang dilakukan sehingga siswa seolah-

olah menemukan sendiri pengetahua tersebut.

2. Merupakan pendekatan penemuan yang menuntut kemampuan lebih komplek

dibanding pendekatan discovery. Siswa dalam pendekatan inkuiri dengan

proses mentalnya sendiri dapat menemukan suatu konsep atau prinsip,

sehingga dalam menyusun rancangan percobaan dilakukan atas

kemampuannya sendiri.

D. RANGKUMAN

Pendekatan pembelajaran adalah merupakan upaya yang dilakukan guna

membuat siswa terlibat secara aktif dan berminat dalam mengikuti pembelajaran.

Beberapa pendekatan alternatif yang dapat digunakan dalam

pemebelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah adalah : Pendekatan Proses,

Pendekatan Konsep, Pendekatan Discovery/Penemuan terbimbing, Pendekatan

Inquiri, Pendekatan Histori, Pendekatan Nilai, Pendekatan Lingkungan, dan

Pendekatan Sains-Teknologi- Masyarakat.

Dampak penggunaan pendekatan pembelajaran IPA diharapkan

memberikan dorongan untuk pengembangan inkuiri siswa dalam usaha

memecahkan masalah (problem solving). Proses Inkuiri dan discovery saling

berkaitan dan menunjang dalam proses pemecaham masalah dengan kata lain

inkuiri akan membawa kepada penemuan (discovery).

Setiap guru Madrasah Ibtidaiyah diharapakan dapat :

1. Mengidetifikasi masalah dalam pembelajaran IPA (sains) sehari-hari

2. Menganalisis pembelajaran dan membandingkan dengan contoh strategi

/pendekatan yang relevan

3. Mengembangkan prespektif baru tentang pembelajaran yang berkualitas.

4. Mengembangkan sendiri pembelajaran dengan strategi/pendekatan baru.

E. TES FORMATIF Pilihlah salah jawaban yang paling tepat ! 1. Pembelajaran IPA yang diharapkan dilaksanakan di madrasah adalah.....

A. Membuat siswa tidak tertarik dalam mengikuti pembelajaran IPA

B. Membuat siswa terlibat secara aktif dan berminat dalam mengikuti

pembelajaran IPA

C. Siswa tidak dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran IPA

D. Memotivasi siswa agar memiliki pengetahuan seperti para ilmuwan

2. Merupakan pendekatan yang menekanakan dalam melatih bagaiamana cara

mempeoleh produk sains, sehingga opresional pembelajarannya selalu ada

aktivitas atau bernuansa proses sains. Berarti anda mempegunakan ......

A. Pendekatan Discovery

B. Pendekatan Proses

C. Pendekatan Inquiri

D. Pendekatan Lingkungan

3. Merupakan pendekatan penemuan yang menuntut kemampuan lebih komplek.

Siswa dalam pendekatan ini dengan proses mentalnya sendiri dapat menemukan

suatu konsep atau prinsip, sehingga dalam menyusun rancangan percobaan

dilakukan atas kemampuannya sendiri. Berarti Anda menggunakan ......

A. Pendekatan Discovery

B. Pendekatan Proses

C. Pendekatan Inquiri

D. Pendekatan Lingkungan

4. Merupakan pendekatan dimana siswa diarahkan untuk mendapatkan suatu

kesimpulan dari serangkaian aktivitas yang dilakukan sehingga siswa seolah-olah

menemukan sendiri pengetahua tersebut. Artinya Anda mempergunakan........

A. Pendekatan Discovery

B. Pendekatan Proses

C. Pendekatan Inquiri

D. Pendekatan Lingkungan

5. Ketika Anda memilih topik Awan dan perubahannya dalam pembelajaran IPA, maka

pendekatan yang cocok adalah......

A. Pendekatan Discovery

B. Pendekatan Proses

C. Pendekatan Inquiri

D. Pendekatan Lingkungan

6. Pendekatan yang menekankan pengembangan martabat manusia, sehingga peran

guru menjadi lebih banyak sebagai pembimbing dibanding sebagai pemberi ilmu

pengetahuan terhadap siswa. Pendekatan ini disebut.......

A. Inquiry learning

B. Mastery learning

C. Humanity learning

D. Ekspositiry learning

7. Dimulai dengan mencari isu-isu aktual yang berkembang di masyarakat tentang

sains dan teknologi, tetapi bagusnya yang bisa diamati/dipahami oleh siswa serta

dapat menstimulasi siswa untuk bisa mengatasinya. Pendekatan yang seperti

demikian termasuk kepada.....,

A. Pendekatan keterampilan proses

B. Pendekatan inquiry

C. Pendekatan discovery

D. Pendekatan STM

8. Apabila anda mempunyai topik tentang ”Awan dan perubahannya” sebaiknya

menggunakan pendekatan :

A. Pendekatan keterampilan proses

B. Pendekatan inquiry

C. Pendekatan discovery

D. Pendekatan lingkungan

9. Apabila anda mempunyai topik tentang ”Pembakaran memerlukan oksigen”

sebaiknya menggunakan pendekatan :

A. Pendekatan keterampilan proses

B. Pendekatan inquiry

C. Pendekatan discovery

D. Pendekatan nilai

10 Apabila anda mempunyai topik tentang ”Penghematan energi atau sumber daya

alam” sebaiknya menggunakan pendekatan :

A. Pendekatan keterampilan proses

B. Pendekatan inquiry

C. Pendekatan discovery

D. Pendekatan nilai

F. BALIKAN DAN TINDAK LANJUT

Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang ada

pada bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar,

kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda

terhadap materi Kegiatan Belajar 2

Rumus :

Tingkat Penguasaan = ௨ ௪ ௗ ௬ ଵ

x 100 %

Arti Tingkat Penguasaan :

90 % - 100 % = Baik Sekali

80 % - 89 % = Baik

70 % - 79 % = Cukup

< 69 % = Kurang

Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, maka Anda telah

menuntaskan kegiatan Belajar 2. Bagus ! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan

Anda masah di bawah 80 %, Anda harus mengulang Kegiatan Belajar 2, terutama

bagian yang belaum Anda kuasai.

KUNCI JAWABAN Tes Formatif 1 1. B 2. D 3. D 4. B 5. C 6. A 7. A 8. D 9. D 10. A Tes Formatif 2 1. B 2. B 3. A 4. C 5. D 6. C 7. D 8. D 9. B 10. D

GLOSARIUM

Discovery : Merupakan pendekatan dimana siswa diarahkan untuk

mendapatkan suatu kesimpulan dari serangkaian aktivitas

yang dilakukan sehingga siswa seolah-olah menemukan

sendiri pengetahua tersebut.

Inkuiri (Inquiry) : Merupakan pendekatan dengan proses mentalnya sendiri

siswa dapat menemukan suatu konsep atau prinsip, sehingga

dalam menyusun rancangan percobaan dilakukan atas

kemampuannya sendiri.

PAKEM :pembelajaran yang membuat siswa aktif, dengan begitu

berkembanglah kreatifitas baik siswa maupun guru, sehingga

proses itu berjalan efektif, dan akhirnya menyenangkan.

Anda perhatikan huruf yang dihitamkan, betul, kalau

digabung menunjukkan kata PAKEM

TANDUR : Tumbuhkan minat dengan mengajukan apa manfaatnya bagiku Alami

atau ciptakan pengalaman umum yang dimengerti semua siswa Namai

dengan istilah, konsep, kata kunci dan rumus Beri kesempatan mereka

menDemontrasikan / menunjukkan pengetahuan yang telah dikonstruksi

Tunjukkan cara mengUlang materi dan menugaskan aku tahu bahwa

memang sudah tahu iniRayakan atas pencapa ian mereka dengan cara

mengakui / menghargainya

DAFTAR PUSTAKA

Dasim, B (2002) Model Pembelajaran, dan Penilaian Portofolio, Bandung : PT. Grasindo

Jarrol E Kemp, (1994) Proses Prencangan Pengajaran, Bandung: ITB Press Paulson,F.Leon dkk (1991) Assesment of Student Achievment Sixth Edition.

Boston : Allyn and Bacon Somatowa,U. (2006) Bagaimana membelajarkan IPA di Sekolah Dasar, Jakarta

: Depdiknas, DIKTI, Direktorat Ketenagaan. Sutrisno, L Dkk (2007) Pengembangan Pembelajaran IPA SD, Jakarta : Dirjen

DIKTI Diknas Stiggins, R.J (1994) Student Centered Classroom Assesment, New York :

Maxwell Mac millan Internasional Widodo, A. Dkk (2008) Pendidikan IPA di SD, Bandung : UPI Press