PRINSIP ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN HUNIAN BERTINGKAT ...
Prinsip Kesatuan dalam Arsitektur
-
Upload
yusniarti-apriza -
Category
Documents
-
view
271 -
download
27
Transcript of Prinsip Kesatuan dalam Arsitektur
Nama: Yusniarti AprizaNIM: I0212090Pengantar Arsitektur kelas ATugas Unsur Pembentuk Keindahan pada Bangunan
SOLO PARAGON MALL
Solo Paragon Mall merupakan bangunan mall baru yang terletak persis di tengah kota, tepatnya di Jalan Yosodipuro 133 Solo Kota/Laweyan. Dulunya merupakan rumah sakit yang sekarang diubah menjadi bangunan megah dan modern yang dikhususkan untuk kalangan kelas atas.Prinsip-prinsip seni pada bangunan tersebut adalah sebagai berikut:1. Kesatuan (Unity)
Asimetri
Solo Paragon Mall terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu tiga bentuk silinder dengan pengubahan bentuk yang jika dilihat dari tampak depan berbentuk trapesium dan dua persegi panjang. Bentuk-bentuk tersebut diletakkan berselingan. Walaupun bentuknya berbeda-beda, namun apabila disatukan akan membentuk kesan yang padu atau kesatuan (unity)
2. Penekanan/Pusat Perhatian (Emphasis)
Yang menjadi pusat perhatian dari bangunan ini adalah ornamen satu set wayang dan aksara jawa yang terdapat pada eksterior bangunan. Karena konsep desain keseluruhan pada bangunan ini adalah modern yang menempatkan salah unsur kebudayaan jawa.
3. Kontras
Pada gambar di samping terlihat warna yang kontras antara ornament huruf yang berwarna merah dengan ornament bentuk berwarna abu-abu di belakangnya.
Pada gambar ini juga perbedaan warna yang cukup kontras antara bangunan yang berbentuk seperti silinder berwarna silver dengan bangunan yang memanjang berwarna coklat di sampingnya.
4. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan pada bangunan ini termasuk keseimbangan asimetris karena komponen desainnya berbeda baik dalam bentuk dan warna, lebih bebas, dan tidak terpaku pada bentuk desain yang sama antara kiri dan kanan, tetapi nampaknya sama berat atau seimbang.
5. Perbandingan (Proporsi)
Acuan yang digunakan adalah ukuran manusia. Bangunan ini memiliki ukuran tinggi , panjang, dan lebar yang sesuai sebagai tempat umum atau lebih tepatnya pusat perbelanjaan untuk khalayak ramai
6. Irama (Ritme)
Terdapat pengulangan bentuk dengan warna dan jarark yang sama pada ornamen
Pengulangan dua warna yang berbeda dengan peletakkan berselang seling secara teratur.
7. Serasi (Harmonis)
Perpaduan warna coklat, coklat muda, dan jingga menjadi serasi karena warna-warna tersebut sama-sama teduh, tidak terlalu mencolok.
Penempatan ornamen wayang di antara konsep modern pada bangunan ini menjadi serasi karena didukung oleh warna bangunan dan penempatan yang sesuai.