Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

17
i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PRINSIP IKHLAS DAN TOLONG-MENOLONG DALAM PELAYANAN KESEHATAN BIDANG KEGIATAN : Disusun oleh : Muhammad Heriatun Hibzi (M12.01.0032) Angkatan 2012 Taslim Koli (M12.01.0009) Angkatan 2012 Heider Madinah (M13.01.0006) Angkatan 2013 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI YOGYAKARTA PERIODE 2015

description

Tugas Proposal Kreatif Mahasiswa dengan Judul Prinsip Ikhlas dan Tolong-menolong dalam Pelayanan Kesehatan

Transcript of Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

Page 1: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PRINSIP IKHLAS DAN TOLONG-MENOLONG DALAM PELAYANAN

KESEHATAN

BIDANG KEGIATAN :

Disusun oleh :

Muhammad Heriatun Hibzi (M12.01.0032) Angkatan 2012

Taslim Koli (M12.01.0009) Angkatan 2012

Heider Madinah (M13.01.0006) Angkatan 2013

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI YOGYAKARTA

PERIODE 2015

Page 2: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Prinsip Ikhlas dan Tolong-menolong

dalam Pelayanan Kesehatan

2. Biang Kegiatan : PKM

3. Bidang Ilmu : Keperawatan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

Nama : Muhammad Heriatun Hibzi

NIM : M12.01.0032

Jurusan : S1 Keperawatan

Universitas : STIKes Madani

Alamat : Jl. Wonosari Km 10. Karanggayam.

Sitimulyo. Piyungan. Bantul. Yogyakarta

55792

5. Anggota Pelaksana : 3 Orang

6. Dosen pembimbing

Nama : Tri Hardi Miftahul Ulum S.Kep, Ns, AKP

NIDN : 0519108501

Alamat Rumah : Jl. Pemugaran no.216 RT 10, UH

Pandeyan Umbulharjo

No Telp/Hp : 085649966132

7. Biaya Kegiatan Total

DIKTI : Rp. 3.000.000

Sumber Lain : Rp.

Jangka Waktu Pelaksanaan :

Ketua Jurusan

Tri Hardi Miftahul Ulum S.Kep, Ns, AKP

NIDN : 0519108501

Menyetujui

Yogyakarta, 14 Maret 2015

Ketua Pelaksana Kegiatan

Muhammad Heriatun Hibzi

NIM : M12.01.0032

Dosen Pembimbing

Tri Hardi Miftahul Ulum S.Kep, Ns, AKP

NIDN : 0519108501

Ngaji Babar ST

NIK: 04.290484.10.0005

Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan

Page 3: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

RINGKASAN ..................................................................................................... 1

A. PENDAHULUAN ........................................................................................ 2

B. GAGASAN ................................................................................................... 3

1. Konsep Keikhlasan dan Tolong-menolong .......................................... 3

a. Keikhlasan .................................................................................... 3

b. Tolong-menolong ......................................................................... 4

2. Manfaat Menolong ............................................................................. 5

3. Penerapan Konsep Ikhlas dan Tolong-menolong dalam Pelayanan

Kesehatan ........................................................................................... 6

a. Mengikhlaskan Niat untuk mencari ridha Allah ............................ 7

b. Tolong-menolong dalam kebaikan ................................................ 8

c. Mencari Kehidupan Sebagai Bentuk Realisasi Perintah Allah

Subhanah wa ta‟ala dan Rosul-Nya ............................................... 9

C. KESIMPULAN ...................................................................................... 9

D. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 10

LAMPIRAN ...................................................................................................... iv

A. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA KELOMPOK ...................... iv

B. DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PEMBIMBING ......................... vi

C. SURAT PERNYATAAN KETUA PENILITI/PELAKSANA................. vii

Page 4: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

1

RINGKASAN

Kurangnya kepedulian dan kesadaran akan makhluk sosial yang

membutuhkan satu sama lain, serta ketidak pedulian terhadap perintah Allah

Allah shubhanah wa ta‟ala yang mewajibkan saling tolong-menolong dalam

kebaikan mengakibatkan pelayanan yang diberikan haruslah dibalas dengan

sesuatu yang bersifat materia secara langsungl, bila tidak ada materi maka

pelayanan tidak dapat diberikan, atau diberikan dengan tidak memperhatikan

kualitas pelayanan.

Tulisan ini berisikan gagasan yang bisa dijadikan prinsip dalam pelayanan

kesehatan, prinsip yang perlu ditanamkan sejak dini oleh tenaga kesehatan agar

pelayanan yang diberikan tidak selalu bersifat material. Prinsip yang dimaksud

adalah keikhlasan dan tolong-menolong dalam pelayanan kesehatan sebagai

bukti realisasi perintah Allah shubhanah wa ta‟ala yang tertuangkan dalam al-

qur‟an suroh al-maidah ayat 2 :

“Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa”

Tujuan dari penulisan gagasan ini adalah memberi dan menanamkan

prinsip ikhlas dan tolong-menolong dalam pelayanan kesehatan sehingga

tujuan pelayanan kesehatan yang diberikan tidak berprioritas pada material

semata.

Keikhlasan dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai pelayanan

yang diberikan dengan mengharapkan ganjaran dan balasan selain material

yang disediakan oleh Allah subhanah wa ta‟ala untuk akherat kelak.

Keikhlasan bukan berarti tidak dibayar, namun keikhlasan adalah tujuan lain

dari sebuah pelayanan yang diberikan kepada klien. Bila niat1 yang ikhlas

dalam pelayanan kesehatan telah tertanam kuat dalam diri petugas pelayanan

kesehatan maka pelayanan dapat diberikan secara maksimal tanpa

memperhitungkan jumlah materi yang akan diterima. Dengan demikian maka

perlu adanya penanaman prinsip ikhlas dan tolong-menolong dalam segala

bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien baik pasien dengan

pembayaran tunai maupun pasien yang pembayanannya dilakukan dengan

media pembayaran lainnya (Jamkes, BPJS dll).

Kata kunci: Ikhlas, Tolong - menolong , pelayanan Kesehatan

1Niat Niat secara bahasa adalah maksud dan keinginan. Adapun secara istilah, niat adalah

memaksudkan sesuatu dengan disertai pengamalan sesuatu tersebut. Lihat Al-Fatawa(18/251) dan (22/218) dan Hasyiyah Ar-Roudhul Murbi‟ (1/189)

Page 5: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

2

A. PENDAHULUAN

Pemerintah dinilai tidak serius dalam menjalankan amanat UU No.40

Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dalam bidang

kesehatan. Menurut Direktur Eksekutif Jaminan Kesehatan Watch (Jamkes

Watch), Iswan Abdullah, ketidak seriusan itu bisa dilihat dari ketidak pedulian

pemerintah terhadap jaminan kesehatan nasional untuk seluruh rakyat

Indonesia.( http://www.hukumonline.com)

Setahun yang lalu terjadi pelantaran pasien. Seperti diketahui, kasus

dugaan penelantaran pasien miskin ini terjadi di Lampung, pada 20 Januari

lalu. Suparman yang berusia 60 tahun didiuga dibuang dari Rumah Sakit Dadi

Tjokrodipo lampung oleh beberapa oknum pegawai rumah sakit karena tidak

mampu membayar biaya perawatan. Suparman dibuang ke sebuah gubuk

setelah dibawa secara diam-diam oleh beberapa pegawai rumah sakit

menggunakan ambulans. (http://www.republika.co.id )

Beberapa masalah penting lainnya yang perlu ditangani segera adalah

peningkatan akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan,

penanganan masalah gizi buruk, penanggulangan wabah penyakit menular,

pelayanan kesehatan di daerah bencana, dan pemenuhan jumlah dan

penyebaran tenaga kesehatan.

Kepuasan pasien dapat berhubungan dengan berbagai aspek diantaranya

mutu pelayanan yang diberikan, kecepatan pemberian layanan, prosedur serta

sikap yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan itu sendiri.

Kurangnya kesadaran tenaga kesehatan akan kewajiban dan tugasnya

dalam pelayanan kesehatan. Dan meningkatnya daya tarik material yang tinggi

dalam pelayanan kesehatan. Dengan alasan ini tenaga kesehatan dalam

pelaksanaan tugasnya tidak semaksimal yang diharapkan, pelayanan yang

diberikan asal-asalan sehingga kepuasan pasien yang menjadi tujuan utama

pelayanan kesehatan tidak tercapai secara maksimal. Kendala-kendala ini dapat

diatasi dengan merubah prinsip para petugas pelayanan kesehatan, material

yang awalnya menjadi prioritas tujuan akan digantikan dengan prinsip tolong-

menolong dalam kebaikan dan ikhlas menjalankan perintah Allah subhanah wa

ta‟ala.

Page 6: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

3

Kesadaran akan makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain, adanya

perintah Allah subhanah wa ta‟ala untuk saling tolong-menolong dan ganjaran

yang akan didapatkan di akhirat kelak cukup menjadi motivasi terlaksananya

pelayanan yang baik dan hasil yang didapatkan akan maksimal.

Tujuan dari kegiatan ini adalah menanamkan prinsip tolong-menolong

sebagai prioritas tujuan dalam pelayanan kesehatan dan mengikhlaskan

pelayanan untuk mendapatkan ridho dan ganjaran yang dijanjikan Allah

subhanah wa ta‟ala, sehingga tujuan dalam pelayanan kesehatan yang diberikan

tidak hanya bersifat material.

B. GAGASAN

1. Konsep Keikhlasan dan Tolong-menolong

a. Keikhlasan

Keikhlasan adalah menjadikan niat hanya untuk Allah subhanah

wa ta‟ala dalam melakukan amalan ketaatan. Jadi, amalan ketaatan

tersebut dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah

subhanah wa ta‟ala. Sehingga yang dilakukan bukanlah ingin

mendapatkan perlakuan baik dan pujian dari makhluk (Abul Qosim Al

Qusyairi)

Contoh buah dari keikhlasan telah diabadikan oleh Allah subhanah

wa ta‟ala dalam qura‟an surah yusuf ayat 23-24 mengisahkan Nabi

Yusuf alaihi salam yang diajak berzina oleh istri pembesar mesir

namun ia bersih keras menolaknya karena takut dan mengharapkan

ridha Allah subhanah wa ta‟ala, Allah subhanah wa ta‟ala lalu

menyelamatkannya dari perbuatan keji itu.

Semua pekerjaan bila tidak dilakukan atas dasar ikhlas karena

Allah subhanah wa ta‟ala, maka tidak bernilai disisi-Nya sebagaimana

firman-Nya :

ين ) مخلصني ل ال لا ليعبدوا اللا (وما بمروا ا

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali beribadah kepada Allah

dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)

agama yang lurus” (Qs: Al-Bayyinah : 5)

Page 7: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

4

Nabi Shallallhu „alaihi wa sallam juga bersabda :

منا للك امرئ ماهوي) منا الأعامل ابلنيات وا (ا

“Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap

orang mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya”

(HR. Bukhari )

b. Tolong-menolong

Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu

sama lain untuk dapat bertahan hidup. Hubungan timbal balik yang

paling sering dialami oleh tiap individu adalah ditolong atau

menolong.

Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam

berabda, “Telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat di depan

anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata,

“Anjing ini hampir mati kehausan”. Lalu dilepasnya sepatunya lalu

diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni

wanita itu karena memberi minum. (HR Bukhari)

Seperti apa engkau berbuat maka seperti itu pula engkau akan

diperlakukan, bila anda memberi maka anda akan diberi. Itulah sunnah

Allah subhanah wa ta‟ala yang tidak akan pernah berubah sepanjang

masa:

ا يره ))فمن يع ة خي ا يره(7مل مثقال ذرا ة ش ( ومن يعمل مثقال ذرا

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apapun, niscaya dia

akan melihat (balasan)nya., Dan barangsiapa yang mengerjakan

kejahatan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya

pula.” (Q.S. Az-Zalzalah ayat 7-8)

)جزاء وفاقا(“Sebagai pambalasan yang setimpal.” (QS: An-Naba' ayat: 26)

Tolong-menolong adalah perbuatan mulia yang bernilai pahala,

terlebih menolong seseorang yang sedang dalam kesusahan atau

menderita. Islam bahkan memerintahkan umatnya agar saling tolong-

Page 8: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

5

menolong satu sama lain, Allah subhanah wa ta‟ala berfirman :

“Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa dan

janganlah kalian saling tolong-menolong dalam dosa dan

pelanggaran, dan takutlah kalian kepada Allah, sesungguhnya siksaan

Allah sangatlah berat” (QS: Al-Maida ayat 2)

Dan Sabda Nabi shollallahu „alaihi wa sallam :

“Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu‟min dari berbagai

kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-

kesulitannya di hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang

sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya kesulitan di

dunia dan akhirat………….” (Hr. Muslim)

Perintah adalah ibadah, dan hukum asal perintah adalah wajib dan

dihitung berdosa jika meninggalkannya. maka tolong-menolong adalah

ibadah yang diwajibkan atas setiap individu. Oleh karenanya tolong-

menolong yang dilakukan harus berdasarkan niat yang ikhlas/tulus,

Bila tolong-menolong yang dilakukan ikhlas karena Allah maka

selain mendapatkan balasan di dunia Allah subhanah wa ta‟ala akan

menggantikannya dengan pahala untuk di akherat kelak.

2. Manfaat Menolong

Tolong-menolong memiliki banyak sekali keutamaan dan manfaat,

diantaranya yang dapat disampaikan oleh penulis dalam tulisan ini adalah :

1) Dengan tolong-menolong ikatan persaudaraan dan kekerabatan

dalam masyarakat akan semakin erat dan niscaya kerukunan akan

tercipta.

2) Beban orang lain menjadi lebih ringan

3) Menolong orang berarti merealisasikan perintah Allah dan Rosul-

Nya.

4) Allah subhanah wa ta‟ala akan memudahkan kesulitan orang yang

suka menolong dan senantiasa memberinya pertolongan dalam

menghadapi permasalahan dunia dan akhirat. Sebagaimana yang

disebutkan dalam hadits Nabi :

ما اكن العبد يف عون بأخيه()وهللا يف عون العبد

“Sesungguhnya Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba

Page 9: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

6

itu menolong orang yang lain” (Hadits muslim, abu daud dan

tirmidzi)

3. Penerapan Konsep Ikhlas dan Tolong-menolong dalam Pelayanan

Kesehatan

Pelayanan yang baik meliputi pengetahuan dan skill. Kompetensi

yang baik akan berdampak pada kualitas layanan yang baik pula.

Kompetensi tidak akan baik jika dilakukan tanpa memerhatikan prinsip-

prinsip serta menghormati hak-hak pasien. Prinsip-prinsip ini menjadi

acuan petugas pelayanan kesehatan dalam melakukan tindakan pelayanan.

(Birrul Qodriyyah)

Konsep ikhlas dan tolong-meolong dapat diterapkan selama masa

pendidikan yang dijalani oleh para calon tenaga kesehatan dengan

memasukkan kedua konsep ini dalam kurikulum pendidikan. Atau dengan

menyelenggarakan seminar wajib dirumah sakit yang diikuti oleh semua

tenaga kesehatan yang telah bekerja.

Sudah selayaknya kita berkaca pada sejarah keperawatan islam

yang telah memberikan sosok figur perawat teladan, yaitu Rufaidah Binti

Sa‟ad Al Asalmiya. Rufaidah adalah seorang wanita anshar kelahiran

Yatsrib yang hidup pada masa Rasulullah pada abad ke-8 masehi.

Rufaidah selalu berada dalam barisan belakang tentara muslim untuk

merawat kaum muslim yang terluka dalam perang perang Badar, Uhud,

dan perang Khandaq. Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi

paper yang dipresentasikan pada The 3rd International Nursing

Conference “Empowerment and Health: An Agenda for Nurses in the 21st

Century” di Brunei Darussalam 1-4 Nopember 1998, menggambarkan

Rufaidah adalah perawat profesional pertama dimasa sejarah islam.

Rufaidah diilustrasikan sebagai perawat teladan, baik dan bersifat empati,

berjiwa pemimpin, organisatoris, serta mampu memobilisasi dan

memotivasi orang lain. Rufaidah adalah public health nurse dan social

worker yang dapat menjadi inspirasi bagi profesi perawat di dunia Islam.

(Birrul Qodriyyah)

Berkaca dari sosok Rufaidah, kita sebagai perawat hendaknya

mampu melanjutkan perjuangan beliau dan menjadi Rufaidah abad 21.

Rufaidah telah memberikan contoh pada dunia mengenai gambaran

perawat profesional yang mengedepankan nilai-nilai islam. islam telah

memberikan tuntunan yang komprehensif tentang prinsip bekerja yang

Page 10: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

7

harus mengedepankan profesionalisme. Menurut Salmiyah (2008), dalam

melakukan setiap pekerjaan, prinsip merupakan hal mendasar yang harus

selalu diperhatikan. Beberapa prinsip yang diajarkan oleh Rasulullah

meliputi :

a. Mengikhlaskan Niat untuk Mencari Ridha Allah Shubhanah wa

ta’ala

Profesionalitas diawali dari profesionalitas individu sebelum

terbentuknya profesionalitas kolektif pada profesi tertentu. Hal

mendasar yang melandasi keseluruhan tindakan dan sikap yang

dilakukan oleh individu adalah niat. Sebab, setiap orang akan

mendapatkan apa yang telah diniatkan. Sebagaimana yang disabdakan

oleh Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wa salam :

“Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap

orang mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya” (HR. Bukhari dan Musim)

Niat terbaik yang dilakukan seorang mukmin adalah meniatkan

pekerjaannya semata-mata karena meraih ridha Allah shubhanah wa

ta‟ala, sebagaimana firman-Nya :

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali beribadah kepada Allah

dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)

agama yang lurus” (Qs: Al-Bayyinah : 5)

“Katakanlah : Seseungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku dan

matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam”

(Qs : Al-an’am : 162)

Pemberi layanan kesehatan memiliki peluang amal yang banyak

apabila dalam setiap tindakan yang dilakukan diniatkan untuk mencari

ridha Allah shubhanah wa ta‟ala. Khususnya petugas semisal dokter

atau perawat ketika visite pasien bisa meniatkan sekaligus

mengunjungi orang sakit. Rosulullah bersabda :

“Barangsiapa menjenguk orang sakit, atau mengunjungi saudaranya

seislam (karena Allah), maka akan ada yang memanggilnya, bahwa

engkau telah berbuat baik dan perjalananmu juga baik serta engkau

telah menyiapkan suatu tempat tinggal di dalam Surga.”

Page 11: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

8

(Hr. At-Tirmidzi IV/365 no.2008 dan dinyatakan shahih oleh syaikh

Al-Albani di dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib II/349 no.2578)

“Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lain di pagi hari

melainkan 70.000 malaikat bershalawat atasnya (memintakan ampun

untuknya) hingga ia berada di sore hari. Dan jika ia menjenguknya di

sore hari maka 70.000 malaikat bershalawat atasnya (memintakan

ampun untuknya) hingga ia berada di pagi hari. Dan ia memiliki

buah-buahan yang dipetik di dalam surga.” (Hr. At-Tirmidzi no. 969,

dishahihkan Al-Imam Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ Ash-

Shaghir no. 5767 dan Ash-Shahihah no. 1367)

b. Tolong-Menolong dalam Kebaikan

Pelayanan kesehatan tidak terlepas dari 4 aspek (Promosi2,

Preventif3, Kuratif

3 dan Rehabilitatif

4). Hampir semua aspek ini adalah

bentuk tolong-menolong. Prinsip tolong-menolong telah di terapkan

oleh ajaran islam jauh sebelum berbagai macam teori keperawatan

muncul.

1) Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk

memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (Ottawa

Charter :1986)

2) Preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam

mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan

3) Kuratif adalah suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan

pengobatan yang ditujukan unutk penyembuhan penyakit (Novita,

2011)

4) Rehabilitatif adalah upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-

penderita yang dirawat dirumah.

Allah berfirman :

“Dan tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan taqwa”

(Qs. Al-Maida : 2)

Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallam juga bersabda :

“Sesungguhnya Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu

menolong orang yang lain” (Hadits muslim, abu daud dan tirmidzi)

Page 12: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

9

c. Mencari Kehidupan Sebagai Bentuk Realisasi Perintah Allah

Subhanah wa ta’ala dan Rosul-Nya

Allah Subhanah wa ta‟ala berfirman :

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka

bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak

supaya kamu beruntung" (Qs. Al-Jumu’ah : 9)

Nabi Muhammad Shollallahu „alaihi wa sallam bersabda :

“Pekerjaan terbaik adalah usahanya seseorang dengan tangannya

sendiri dan semua jual-beli itu baik.” (HR. Ahmad, Baihaqi dll)

C. KESIMPULAN

Melihat pentingnya ikhlas dan tolong-menolong serta manfaatnya yang

telah disebutkan diatas maka sepatutnya tenaga kesehatan meniru jejak yang

telah ditinggalkan oleh para pendahulu kita.

Bilamana konsep ini diterapkan maka materi yang biasanya menjadi

prioritas tujuan dalam setiap pelayanan kesehatan dapat digantikan dengan

konsep ikhlas dan prinsip tolong-menolong. Sehingga profesionalitas dapat

dicapai meski materi yang dijanjikan dalam jumlah yang sedikit

Dengan demikian maka konsep ini dipandang perlu untuk diterapkan

sejak dini pada calon petugas pelayan kesehatan sewaktu dibangku kuliah

maupun para petugas pelayan kesehatan yang telah lama bertugas dengan

penyelenggaraan seminar wajib agar pelayanan yang diberikan bisa maksimal

dan tidak hanya berorientasi pada material semata, tetapi juga untuk

mendapatkan ridho Allah subhanahu wa ta‟ala. Wallahu a‟alam bis showab

Page 13: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

10

DAFTAR PUSTAKA

Al-bukhori, Muhammad. Shahih al-bukhari. Saudi. al-Aafaaq al-Arabiyyah

Nawawi. Syarah Shahih Muslim. Jakarta : Darus-Sunnah

Al-baihaqi, Abi Bakar Ahmad. 2003. As-sunanul Kubro. Beirut. Darul Kutubil

Ilmiyyah

Al-albani, Muhammad Nasiruddin. Shahih At-Targhib Wa-Tarhib : Pustaka

Sahifa

At-Thobroni, Abul Qosim Sulaiman. 1997. Mu‟jamus Shogir Lil At-thobroni :

Darul Fikri

Al-Albani, Muhammad Nasiruddin. Shahih Al-jami‟ As-Shaghir. Jakarta : Pustaka

Azzam

Qodriyyah, Birru. Urgensi Profesionalitas Perawat Muslim Menyambut Era

RUUK. Yogyakarta : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Habibi,Yasin. “Kasus Pembuangan Pasien Merupakan Kejahatan Kemanusiaan”.

13 Februari 2014. http://www.republika.co.id/berita/nasional/

hukum/14/02/13/n0xakw-kasus-pembuangan-pasien-merupakan-

kejahatan-kemanusiaan

Page 14: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

iv

LAMPIRAN

A. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA KELOMPOK

1. Biodata Ketua Kelompok

Nama Lengkap : Muhammad Heriatun Hibzi

Tempat dan Tanggal Lahir : Suralaga, 03 Januari 1993

Kedudukan dalam Tim : Ketua kelompok

Alamat : Jl Wonosari Km 10. Karanggayam.

Sitimulyo. Piyungan. Bantul.

Yogyakarta 55792

Telepon/No. Hp : 087839883604

e-mail : [email protected]

2. Biodata Anggota I

Nama Lengkap : Taslim Koli

Tempat dan Tanggal Lahir : Pulau Kura, 06 Oktober 1991

Kedudukan dalam Tim : Anggota Pelaksana

Alamat : Jl Wonosari Km 10. Karanggayam.

Sitimulyo. Piyungan. Bantul.

Yogyakarta 55792

Telepon/No. Hp : 085239305554

e-mail : [email protected]

Yogyakarta,

Muhammad

14 Maret 2015

M12.01.0032

Heriatun Hibzi

Yogyakarta, 14 Maret 2015

Taslim Koli

M12.01.0009

Page 15: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

v

3. Biodata Anggota II

Nama Lengkap : Heider Madinah

Tempat dan Tanggal Lahir : Beloh mulyo, 03 Januari 1994

Kedudukan dalam Tim : Anggota Pelaksana

Alamat : Jl Wonosari Km 10. Karanggayam.

Sitimulyo. Piyungan. Bantul.

Yogyakarta 55792

Telepon/No. Hp : 085787276279

e-mail : [email protected]

Yogyakarta, 14 Maret 2015

Madinah Heidar

M13.01.0006

Page 16: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

vi

B. DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PEMBIMBING PKM

Nama Lengkap : Tri Hardi Miftahul Ulum S.Kep, Ns,

AKP

Tanggal Lahir : 19 Oktober 1985

Jenis Kelamin : Laki-laki

Fakultas/Jurusan : S1 Keperawatan STIKes Surya Global

Bidang Ilmu : Keperawatan

Pangkat/Golongan/NIDN

: 0519108501

Pengalaman Membimbing PKM/Skripsi :

Menjadi pembimbing sripsi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani tahun

ajaran 2014-2015 dengan judul “Hubungan Dukungan Keluargadengan

Tingkat Kecemasan Pasien Pre-operasi Seksio Cesarea di Rumah Sakit

Nur Hidayah Bantul” dan skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat

Pengetahuan Ibu dengan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Kelas I, II, III

SD Cepokojajar Bantul Yogyakarta”.

Yogyakarta, 14 Maret 2015

Tri Hardi Miftahul Ulum S.Kep, Ns.AKP

NIDN : 0519108501

Page 17: Prinsip Ikhlas & Tolong-menolong Dalam Pelayanan Kesehatan

vii

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang Bertanda tangan di Bawah Ini:

Nama : Muhammad Heriatun Hibzi

NIM : M12.01.0032

Program Studi : S1 Keperawatan

Perguruan Tinggi : STIKes Madani

Dengan ini menyatakan bahwa usulan saya dengan judul Prinsip Ikhlas

dan Tolong-menolong dalam Pelayanan Kesehatan yang di usulkan untuk tahun

anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau

sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan

ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang

berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas

negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan

sebenar-benarnya.

Mengetahui, Yogyakarta, 14 Maret 2015

Ketua STIKes Madani

(Darmasta Maulana S.Kep. M.Kep)

NIK. 09 281080 0001

Yang Menyatakan,

(Muhammad Heriatun Hibzi)

NIM : M12.01.0032