Prinsip Homeostasis

6
PRINSIP HOMEOSTASIS A. Definisi Homeostasis Homeostasis, berasal dari kata Homeo berarti “sama” dan Stasis berarti “berdiam atau menetap”. Homeostasis adalah pengaturan kondisi-kondisi statis atau konstan di lingkungan dalam tubuh. Tubuh menghadapi perubahan kebutuhan sementara ia harus mempertahankan kestabilan lingkungan internal yang dibutuhkan oleh setiap sel dan organ agar mereka dapat berfungsi karena kerja sistem tubuh yang sangat teratur dan terkoordinasi. Homeostasis bukan berarti menetap namun bersifat “stabil dinamis”. Definisi Homeostatis : keadaan stabil dinamik konstituen cairan intrasisial yang bisa ditoleransi sel -> perubahan wajib diminimalkan - Kenapa cairan intrasisial? Karena langsung berhubungan dengan sel, jadi harus dijaga agar tetap cocok untuk kehidupan sel sesuai fungsiesensial sel. [56-60% tubuh adalah cairan, 2/3nya intrasel, 1/3nya ekstrasel] - Yang dijaga: konsentrasi molekul nutrient, pH, suhu, tekanan - yang melakukan: hampir seluruh organ (kecuali reproduksi) B. Sistem tubuh dan kontribusi penting untuk homeostasis : - Sistem sirkulasi : transportasi berbagai zat - Sistem pencernaan :Sistem pencernaan: menguraikan makanan dan mengeluarkan zat sisa. - Sistem respirasi : mengambil O2 dan mengeluarkan CO2 - Sistem kemih : mengeluarkan kelebihan garam, air dan elektrolit dari plasma

description

hem

Transcript of Prinsip Homeostasis

Page 1: Prinsip Homeostasis

PRINSIP HOMEOSTASIS

A. Definisi Homeostasis

Homeostasis, berasal dari kata Homeo berarti “sama” dan Stasis berarti “berdiam atau menetap”.

Homeostasis adalah pengaturan kondisi-kondisi statis atau konstan di lingkungan dalam tubuh. Tubuh menghadapi perubahan kebutuhan sementara ia harus mempertahankan kestabilan lingkungan internal yang dibutuhkan oleh setiap sel dan organ agar mereka dapat berfungsi karena kerja sistem tubuh yang sangat teratur dan terkoordinasi. Homeostasis bukan berarti menetap namun bersifat “stabil dinamis”.

Definisi Homeostatis : keadaan stabil dinamik konstituen cairan intrasisial yang bisa ditoleransi sel -> perubahan wajib diminimalkan

- Kenapa cairan intrasisial? Karena langsung berhubungan dengan sel, jadi harus dijaga agar tetap cocok untuk kehidupan sel sesuai fungsiesensial sel.

[56-60% tubuh adalah cairan, 2/3nya intrasel, 1/3nya ekstrasel]

- Yang dijaga: konsentrasi molekul nutrient, pH, suhu, tekanan

- yang melakukan: hampir seluruh organ (kecuali reproduksi)

B. Sistem tubuh dan kontribusi penting untuk homeostasis :

- Sistem sirkulasi : transportasi berbagai zat

- Sistem pencernaan :Sistem pencernaan: menguraikan makanan dan mengeluarkan zat sisa.

- Sistem respirasi : mengambil O2 dan mengeluarkan CO2

- Sistem kemih : mengeluarkan kelebihan garam, air dan elektrolit dari plasma

- Sistem rangka : menunjang, proteksi jaringan lunak, menyimpan Ca dll.

- Sistem otot : menggerakkan tulang dan mendekati makanan, menjauhi bahaya, mengatur suhu

- Sistem integumen : sawar protektif bagian luar yang mencegah cairan internal keluar dan mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh serta mengatur suhu dengan mengatur produksi keringat dan mengatur aliran darah ke kulit.

- Sistem imun : mempertahankan tubuh dari serangan benda asing dan sel-sel tubuh yang telah menjadi kanker, perbaikan dan penggantian sel yang tua atau cidera.

- Sistem saraf : Sistem pengontrol utama tubuh yang memerlukan respon cepat

Page 2: Prinsip Homeostasis

- Sistem endokrin : Sistem kontrol utama yang lebih mementingkan daya tahan otot

- Sistem reproduksi : tidak esensial untuk homeostasis sehingga tidak penting untuk kelangsungan hidup suatu spesies

C. Body Control System

Body control system -> jalinan komponen tubuh, mempertahankan homeostatis. Menerima, baca, dan beri respon ke lingkungan.

Area kerja :

- Interseluler, rangsang luar dibaca sel dan diatasi oleh sel.

- Organ/intrinsic, Sifatnya dari organ untuk organ. Mis: otot rangka kekurangan oksigen, otomatis otot polos pembuluh sekitar melemas -> pembuluh dilates, oksigen naik

- Inter organ/ekstrinsik, dikontrol sistem endokrin dan saraf -> memungkinkan regulasi beberapa organ capai 1 tujuan. Mis : pembuluh darah naik, sistem saraf bekerja pada jantung dan pembuluh untuk menurunkannya.

Jenis pengontrolan :

- Sistem control proporsional -> beri respon sesuai derajat fluktuasi

- Sistem control kompleks dan terintegrasi -> perbaiki kesalahanyang dapat terjadi pada sist.proporsional [hilangkan offset yangmerupakan hasil reset yaitu ada output no input]

Regulasi BCS dilakukan oleh protein di tingkat sel dan sistem regulasi untuk inter organ :

- Sistem saraf -> respon cepat, mengatur aktivitas muskular dansekretorik

- Sistem endokrin -> respon lambat, mengatur fungsi metabolis.

Komponen penyusun sist.regulasi:

Sensor input [sensor perubahan] -> integratif [pengolah info] -> output [menyampaikan respons]

Prinsip BCS adalah sistem feedback/umpan balik negative [mainly],dan positif [beberapa] -> [respons setelah dideteksi perubahan]. Ada juga sistem umpan maju/feedforward

[respons antisispasi perubahan].

- Feedback Negatif, perubahan ditekan ke arah sebaliknya untuk pertahankan homeostatis

Page 3: Prinsip Homeostasis

- Feedback Positif, perubahan ditambah untuk kebaikan tubuh juga [keadaan khusus], cth: oksitonin memicu kontraksi uterussaat kelahiran, dan kontraksi memicu pelepasan oksitonin.Namun, sebagian besar feedback positif membawa keinstabilitas/makin jauh dari homeostatis bahkan kematian -> vicious circle

- Feedforward, yaitu mekanisme antisipasi terhadap suatuperubahan. Contoh: hormon penyerapan dan penyimpanan nutrient sel disekresikan ketika makanan baru diserap di saluran cerna.

Gangguan Homeostatis, menyebabkan adaptasi, jika sudah berat, adaptasi gagal dan bisa menyebabkan kematian

Adaptasi, yaitu homeostatis jangka panjang atau respons untuk perubahan lingkungan jangka panjang.

Homeostatis membentuk Fisiologi, yaitu karakter dan mekanismespesifik untuk mempertahankan tubuh -> berhubungan erat dengan struktur [anatomi]

1. HomeostasisHomeostasis merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam mempertahankan kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalami stres yang ada sehingga tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisi yang seimbang, atau juga dapat dikatakan bahwa homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terus-menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.

Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem endokrin dan syaraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh manusia.

Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat cara yaitu :

1. Self regulation.Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.

2. Cara kompensasiTubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu badan.

3. Cara umpan balik negatifProses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan

Page 4: Prinsip Homeostasis

abnormal tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.

4. Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis.Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.

Homeostasis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat. Contoh homeostasis psikologis adalah mekanisme pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul.

Referensi :

1. Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC2. Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.

3. Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.

4. Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York.

5. JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta. Pusdiknakes.

6. JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

7. Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.

Page 5: Prinsip Homeostasis

8. Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.

9. Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.

10. Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC