Prinsip Dasar Estetik

4
PRINSIP DASAR ESTETIK Tujuan akhir dari kedokteran gigi estetik yang efektif adalah supaya dokter gigi mampumenciptakan hasil yang sesuai dengan pengamat sebagai “senyum yang menarik”, tanpamengalihkan perhatian pada hasil tersebut. Pengamat harus memperhatikan senyum, padalevel bawah sadar, menilai ketertarikannya, namun kemudian kembali ke mata pasienuntuk meneruskan pembicaraan. Secara realistis, hasil yang baik harus terlihat pada jarak 4 kaki (1.2 meter). Tidak realistis untuk menghar apkan adanya bahan tiruan untuk menstimulasi hasil natural jika diamati dari jarak 6 inchi (15 cm), dengan retraktor bibir berada di dalam mulut atau jika diproyeksikan ke layar. Seorang pasien yang telahmenarik bibirnya ke atas untuk membiarkan anda m elihat “keluhan estetik utama”mereka harus hanya dit angani dengan perawatan yang baik, jika diterima, untuk penanganan secara menyeluruh.Kunci untuk rencana penanganan estetik yang efektif adalah identifikasi dari apayang menjadi perhatian pasien mengenai penampilan g igi mereka. Karena prosedur estetik, bersifat elektif, penting untuk dokter gigi menetapkan apa yang pasien cari dankemudian menentukan kemungkinan untuk menyediakannya. Secara riwayat kami, kamitidak terlatih secara baik dalam menentukan masalah estetik, dan beberapa pasien, saat perhatian terhadap bagaimana penampilan gigi mereka, menemukan kesulitan untuk mengekspresikan apa yang sebenarnya menjadi masa lah. Dalam menentukan, h a r u s dipertimbangkan tiga faktor. Proporsi (proporsi emas) Simetri Harmoni Proporsi emas Banyak yang telah menulis mengenai hubungan di antara tinggi dan lebar, yang

Transcript of Prinsip Dasar Estetik

Page 1: Prinsip Dasar Estetik

 PRINSIP DASAR ESTETIK Tujuan akhir dari kedokteran gigi estetik yang efektif adalah supaya dokter gigi mampumenciptakan hasil yang sesuai dengan pengamat sebagai “senyum yang menarik”, tanpamengalihkan perhatian pada hasil tersebut. Pengamat harus memperhatikan senyum, padalevel bawah sadar, menilai ketertarikannya, namun kemudian kembali ke mata pasienuntuk meneruskan pembicaraan. Secara realistis, hasil yang baik harus terlihat pada jarak 4  kak i   ( 1 .2  me t e r ) .  T idak   r ea l i s t i s   un tuk  mengha rapkan   adanya  bahan  t i r uan  un tuk  menstimulasi hasil natural jika diamati dari jarak 6 inchi (15 cm), dengan retraktor bibir   be r ada d i da l am mu lu t a t au j i ka d ip royeks ikan ke l aya r . Seo rang pa s i en yang t e l ahmena r ik  b ib i rnya  ke   a t a s   un tuk  membia rkan   anda  me l iha t   “ke luhan  e s t e t i k   u t ama” m e r e k a   h a r u s   h a n y a   d i t a n g a n i   d e n g a n   p e r a w a t a n   y a n g  b a i k ,   j i k a   d i t e r i m a ,   u n t u k    penanganan secara menyeluruh.Kunci untuk rencana penanganan estetik yang efektif adalah identifikasi dari apayang  men jad i   pe rha t i an  pa s i en  mengena i   penampi l an  g ig i  me reka .  Ka rena  p rosedu r   estetik, bersifat elektif, penting untuk dokter gigi menetapkan apa yang pasien cari dankemudian menentukan kemungkinan untuk menyediakannya. Secara riwayat kami, kamitidak terlatih secara baik dalam menentukan masalah estetik, dan beberapa pasien, saat perhatian terhadap bagaimana penampilan gigi mereka, menemukan kesulitan untuk mengeksp re s ikan   apa  yang   s ebena rnya  men j ad i  masa l ah .  Da l am  menen tukan ,   ha rus dipertimbangkan tiga faktor.•Proporsi (proporsi emas)•Simetri•HarmoniProporsi emasBanyak yang telah menulis mengenai hubungan di antara tinggi dan lebar, yang diketahuis ebaga i   p ropo r s i   emas .  Ras io  da r i   1 . 6 :1   t ampaknya  me lewa t i  pe rbedaan  ku l t u r   dan ditemukan di seluruh dunia baik pada arsitektur dan seni; merepresentasikan rasio yangsecara universal dianggap memuaskan.Secara kedokteran gigi, proporsi emas terlihat dari rasio dari tinggi terhadap lebar dari gigi insisivus, dan lebar relatif dari insisivus sentral dan lateral. Pada konteksnya

 d e n g a n   w a j a h ,   r a s i o   t e r s e b u t   t e r u l a n g   p a d a   l e b a r   d a r i   a s p e k   l u a r  d a r i   m a t a   d a l a m hubungan dengan jarak mata ke mulut.K e d o k t e r a n   g i g i   e s t e t i k   y a n g   p a l i n g   r i n g a n   a d a l a h   u n t u k  m e n j a g a   d a n menciptakan proporsi emas, dimana paling mungkin memuaskan. Kebanyakan dasar dari  p e r e n c a n a a n   p e r a w a t a n   e s t e t i k   t e r m a s u k   m e n g e n a l i  v a r i a s i   d a r i   r a s i o   i n i   d a n merencanakan pengadaannya. Bahaya dalam hanya mengaplikasikan teknik yang tersediaadalah dokter gigi akan menjadi sangat fokus pada impresi baik dan margin yang tepat,dimana “gambaran besar” dapat diabaikan.

Page 2: Prinsip Dasar Estetik

Dimana sangat mudah secara teknis untuk memungk inkan  penu tupan  d i a s t em ,   j i ka  d iha s i l kan  pe l angga ran  da r i  p ropo r s i   emas , mungkin tidak dapat diterima secara baik.SimetriKebanyakan dari senyuman yang memuaskan adalah simetri relatif dari sisi kiri dankanan. Lagi-lagi, makin besar dari variasi ini, makin kurang memuaskan senyumnya.Rencana penanganan untuk peningkatan estetik harus didasarkan pada kemungkinan hasilyang paling simetris. Harus diperhatikan tiga aspek dari simetri.•Lebar •Tinggi•Kedalaman Lebar Lebar sejauh ini merupakan dimensi yang paling penting dalam mencapai simetri estetik.Bahkan dengan garis senyum yang relatif rendah, separuh insisal dari gigi akan mungkint e r l i ha t   dan  keku rangan  da l am   s ime t r i   l eba r   akan   t e r l i ha t   pada  kebanyakan  pa s i en (Gambar 10.1). Untuk pasien ini, terdapat perbedaan lebar antara insisivus sentral danlateral dan bentuk radikal dari penanganan dibutuhkan untuk mengembalikan simetri.Setelah beberapa pertimbangan diagnostik, dirasakan bahwa simetri lebar hanya dapatdiraih dengan ekstraksi dari insisivus kanan dan orthodontik mayor atau dengan ekstraksidari seluruh insisvus dan pembuatan jembatan yang didukung implan atau gigi. Pasienmengha rapkan  bahwa  mahko t a   s a j a   dapa t  men ingka tkan  keadaan  dan  penganganan ditunda.

 Tinggi Tinggi adalah dimensi berikutnya yang paling penting. Saat variasi dari panjang insisalakan lagi-lagi teramati dengan semua garis senyum, variasi dari margin gingiva hanyaakan teramati dengan garis senyum yang relatif tinggi. Oleh karena itu augmentasi ridgedan pelurusan kembali margin gingiva tidak direkomendasikan pada pasien dengan garissenyum rendah. Pasien yang menuntut hal ini kemungkinan memiliki tuntutan estetik yang tidak realistis, dan dokter gigi yang menawarkannya harus menanyakan diri merekasend i r i   apakah  p i l i han  yang   r a s iona l   un tuk  penanganan .  Gambar  10 .2  menun jukkanseo rang  pa s i en  dengan  ga r i s   s enyum   rendah  d imana   a s ime t r i   ti ngg i   da r i   t ep i   i n s i s a ld ipe rba ik i   dengan   r ekon tu r i ng  kosme t ik   s ede rhana .  Tidak   ada  pe r t imbangan  marg in gingiva yang diperlukan. Gambar 10.3 menunjukkan pasien lain dengan variasi tinggid i a n t a r a   k a n i n u s   p a d a   m a r g i n   g i n g i v a .   K a n i n u s   k a n a n  t e l a h   e r u p s i   k e   b u k a l , menghasilkan variasi tinggi yang dapat dipertimbangkan. Karena tingginya garis senyum,va r i a s i   t i ngg i   da l am   s ime t r i   s anga t   t e r l i ha t   dan   s i gn i f i kan ;  penanganan  yang   r e l a t i f   kompleks  d ibu tuhkan  un tuk  menga t a s i  mas l ah   s epe r t i   i n i .   J e l a s   bahwa  penggunaan mahkota dan penggunaan porselen pink

Page 3: Prinsip Dasar Estetik

terdahulu tidak memuaskan dalam mengatasimasalah estetik. Idealnya perawatan orthodontik komprehensif atau paling tidak erupsigigi terlokalisasi  diikuti dengan resotrasi baru dibutuhkan untuk mengatasi masalahasimetri tinggi ini. Penting untuk dipertimbangkan baik jaringan lunak dan keras, dan penanganan menjadi lebih kompleks. KedalamanK e d a l a m a n   a d a l a h   d i m e n s i   y a n g   p a l i n g   s e d i k i t   d i p e r h a t i k a n .   R a s a  k i t a   t e r h a d a p kedalaman paling tidak terasah dibandingkan dengan untuk lebar atau tinggi; kita janyaharus berpikir betapa sulit untuk membedakan maloklusi kelas 2 divisi 1 ketika dilihatda r i   depan .  Pe r seps i   keda l aman  yang   r e l a t i f   r endah   i n i   kadang  dapa t  d imanfaa tkan . Gambar 10.4A menunjukkan sebelum dan 10.4B setelah dari senyum seorang pasien be rumur  39   t ahun  dengan   c rowd ing   an t e r i o r   yang   s i gn i fukan  yang  t e l ah  d i l akukan veneers dengan ketebalan yang bervariasi. Saat simetri lebar tidak dapat dicapai tanpaorthodontik, ilusi dari simetri diciptakan dengan mengambil keuntungan dari persepsikedalaman kita yang relatif buruk. Juga perhatikan bahwa, ketika pasien lebih senang