Prinsip dari prinsip

36
Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional Andri G. Wibisana

description

isinya tentang prinsip dan prinsip

Transcript of Prinsip dari prinsip

  • Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

    Andri G. Wibisana

  • Outline

    A. Principle atau Rules?

    B. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

    C. Beberapa prinsip hukum lingkungan internasional:I. Prinsip2 yang membentuk instrumen lingkungan

    global

    II. Prinsip2 terkait persoalan lingkungan lintas batas (transboundary pollution)

    III. Prinsip2 terkait pengembangan hukum lingkungan nasional

    IV. Prinsip2 yang mengatur institusi internasional 2

  • A. Principle atau Rules?

    1. Hart

    Kritik Hart atas Austins theory of commands

    Gun man situation Being obliged atau Have an obligation?

    Rules imply obligation, used by individuals to justify their actions, to make claim of right, and to criticize the conduct of others

    Sense of obligation arises from social pressure

    Pressure + sanction primary rules

    Pressure without sanctionmoral obligation

    3

  • Rules:

    i. Primary rule

    primary rule is not simply regularities of habits

    Rules considered to be binding and enforced by (social) sanction

    Insistence on the importance or seriousness of social pressure behind the rules

    Rules are believed to be necessary to the maintenance of social life

    Rudimentary form of law

    4

  • Defect of primitive law:

    Uncertainty as to what the rules are or as to the precise scope of some given rule how to solve?

    Staticslow process of change: habitual/usualobligatoryprocess of decay (prohibited actions become tolerated)pass unnoticed

    No means of deliberately adapting to the change of circumstance

    Inefficiencylack of final and authoritative determination for the fact of violation

    5

  • Remedies for defects:

    Written rules for uncertainty

    Rules of change for static

    Rules of adjudication for inefficiency

    ii. Rule of recognition

    (provide ultimate criterion for verifying the validity of laws)

    Rule of recognition + primary rules = legal system

    6

  • 2. Dworkin: Apakah asas? Dworkins hard cases

    Menolak pemisahan hukum dan moral

    Pembedaan antara aturan hukum (rules of law) dengan asas hukum (legal prinsiples)

    Aturan bekerja menurut all-or-nothing (apakah dalam kasus tertentu berlaku aturan A atau tidak)

    Asas hukum berfungsi untuk memberikan bobot (weight)pengakuan atas sebuah asas dapat dibandingkan dengan asas lain yang bertentangan sebelum asas tersebut memiliki pengaruh dalam sebuah keputusan

    Asas sebagai latar belakang yang implisit dari sistem hukum

    Tidak digunakannya sebuah prinsip di dalam sebuah kasus, tidak menjadikan prinsip tsb tidak valid (berbeda dengan rules)

    Asas atau norma?

    Ridwa HR:

    Asas = prinsip = ide, konsep, atu pemikiran yg abstrak dan umum, serta tidak memiliki sanksi

    Norma = aturan konkret, penjabaran dari ide, memiliki sanksi

    7

  • Principles of Intl Law: general principles of law recognized by civilized nations

    Tidak hanya prinsip yang diakui oleh dlm konvensi

    Juga prinsip yang diterima sebagai hukum di setiap negara beradab

    Positivis: tercermin dalam hukum internasional positif

    8

  • B. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

    Definisi SD: pembangungan untuk memenuhi kebutuhan hidup generasi sekarang tanpa menganggu kepentingan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka

    9

  • Weak sustainability: constant consumption over time trade-off antara man-made capital (mc) dengan natural capital (nc)

    Strong sustainability: protection of nc non-degradable nc (nc tidak dapat disubstitusi dgn mc).

    Critical natural capitalperlindungan thd SDA yg kritis Ektraksi thd renewable nc harus dilakukan

    seefisien mungkin, sehingga memungkinkan nc untuk kembali lagi

    Hasil dari ekstraksi thd non-renewable nc harus diarahkan untuk membiayai konservasi nc.

    10

  • T V Stock of resource

    Cri

    tica

    lzo

    ne

    of

    reso

    urc

    e

    threshold and critical zoneT: Economic Threshold; V: Safe Minimum Standard

    acce

    pta

    ble

    un

    acce

    pta

    ble

    Cost of reversal

    O

    11

  • Sustainable development sbg prinsip? Kasus Gabcikovo-Nagymaros Judge Weeramantry:

    Had the possibility of env harm been the only considerationthe contentions of Hungary could well have proved conclusive

    The court must hold the balancebetween the environmental considerations and the developmental considerationsThe principle that enables the Court to do so is the principle of sustainable development

    Baik Hongaria dan Slovakia setuju dengan Sus.Dev, Their disagreement seems to be not as to the existence of the principle but, rather, as to the way in which it is to be applied to the facts of this case

    Evidence appearing in intl instruments and state practicelikewise amply supports a contemporary general acceptance of the concept [of sustainable development]

    Recognition of the concept [of sustainable development] could thus, fairly, be said to be worldwide

    Sustainable development is thus not merely a principle of modern international law. It is one of the most ancient of ideas in the human heritageit has an important part to play in the service of intl law

    12

  • B. BEBERAPA PRINSIP HUKUM LINGKUNGAN I. Prinsip Pembentuk Instrumen Lingkungan Hidup Global

    1. Hak atas hidup dan lingkungan yang sehat

    2. Kedaulatan Negara

    3. Hak atas Pembangunan

    4. Pembangunan Berkelanjutan

    5. Warisan umat manusia (common heritage of mankind)

    6. Persoalan bersama (common concern)

    7. Kewajiban utk tidak menimbulkan bahaya lingkungan

    8. Keadilan di dalam satu dan antar generasi (intra and intergenerational equity)

    9. Tanggung jawab bersama dengan beban yang berbeda (common but differentiated responsibility)

    10. Kehati-hatian (Precautionary principle)

    11. Kewajiban utk membuat perkiraan dampak (Environmental Impact Assessment)

    12. Prinsip subsidiaritas (Subsidiarity principle)13

  • II. Prinsip terkait persoalan lingkungan lintas batas

    13. Peaceful Resolution of Disputes

    14. Good Neighborliness and Duty to Cooperate

    15. Duty not to cause Environmental Harm

    16. State Responsibility

    17. Duty to Notify and Consult

    18. Environmental Impact Assessment

    19. Equitable Utilization of Shared Resources

    20. Non-discrimination of Environmental Harms

    21. Equal Right of Access to Justice

    14

  • III. Prinsip2 terkait pengembangan hukum lingkungan nasional

    22. Duty to Implement Effective Environmental Legislation

    23. Polluter and user pays principle

    24. Pollution Prevention

    25. Public Participation

    26. Access to Information

    IV. Prinsip2 yang mengatur institusi internasional

    27. Environmental Impact Assessment

    28. Access to Information

    29. Public Participation

    15

  • KEDAULATAN NEGARA Prinsip 21 Stockholm dan Prinsip 2 Rio

    Konsep kedaulatan teritorial, terra nullius, terra communis

    HAK ATAS PEMBANGUNAN Terdiri dari dua komponen:

    Tiap negara memiliki hak untuk melaksanakan kontrol atas SDA dan perekonomian mereka

    Setiap orang memiliki hak atas tingkat pembangunan minimum

    Prinsip 3 Rio: The right to development must be fulfilled so as to equitably meet developmental and environmental needs of present and future generation

    Prinsip 4 Rio: In order to achieve sustainable development, environmental protection shall constitute an integral part of the development process and cannot be considered in isolation from it

    16

  • COMMON HERITAGE OF MANKIND Terbatas pada wilayah Antartika, outer space, bulan,

    beberapa hasil kebudayaan, sumber daya genetika tertentu

    UNESCO Convention on World Heritage: Deterioration or disappearance of anycultural and natural heritage constitutes a harmful impoverishment of the heritage of all nations of the worldParts of the cultural and natural heritageneed to be preserve as part of the world heritage of mankind

    Prinsip pengelolaan:

    Non appropriation

    International management

    Shared benefits

    Reserved for peaceful process17

  • COMMON CONCERN OF MANKIND

    IUCN Draft Covenant on Environment and Development: global environment is a common concern of humanity Diterimanya hak dan kewajiban dari masyarakat

    internasional secara keseluruhan utk memiliki perhatian thd lingkungan global

    Berarti lingkungan hidup tidak bisa lagi dipandang hanya dalam konteks yurisdiksi nasional

    Konsep common concern telahmenjadi dasar bagi terbitnya berbagai kewajiban hukum internasional di bidang HAM atau bantuan kemanusiaan. Kewajiban ini

    disebut erga omnes

    18

  • OBLIGATION NOT TO CAUSE ENVIRONMENTAL HARM

    Sic utere tou ut alienum non laedus

    Pasal 21 Stockholm: States havethe sovereign right to exploit their own resources pursuant to their own environmental policies, and the responsibility to ensure that activities within their jurisdiction or control do not cause damage to the environment of other States or of areas beyond the limits of national jurisdiction

    Pasal 2 Rio

    Trail Smelter Arbitration (sebuah pabrik di Kanada menimbulkan kerugian pada masyarakat dan properti yang berada di wilaya AS):

    No state has the right to use or permit the use of its territory in such a manner as to cause injury by fumes in or to the territory of another or the properties or persons therein, when the case is of serious consequence and the injury is established by clear and convincing evidence

    ICJ pada kasus Corfu Channel: and every states obligation not to allow knowingly its territory to be used for acts contrary to the rights of other states

    19

  • COMMON BUT DIFFERENTIATED RESPONSIBILITY

    Dasar pembedaan tanggung jawab:

    Kontribusi terhadap permasalaha Prinsip 7 Deklarasi Rio: In view of the different

    contributions to global environmental degradation, States have common but differentiated responsibility

    Kemampuan ekonomi, teknologi, dan keuangan tiap negara

    Prinsip 6 Deklarasi Rio: The special situation and needs of developing countries, particularly the least developed and those most environmentally vulnerable, shall be given special priority

    Contoh: Komitmen penurunan emisi GRK pada UNFCCC dan Protokol Kyoto

    20

  • POLLUTER AND USER PAYS PRINCIPLE (PPP) Prinsip ini merupakan penjabaran dari teori-teori

    ekonomi tentang lingkungan (environmental economics), di mana pencemaran/kerusakan lingkungan dianggap sebagai sebuah bentuk kegagalan pasar (market failure) yang menimbulkan inefisiensi.

    pencemaran lingkungan menunjukkan: private costs social costs, yaitu bahwa biaya-biaya lingkungan tidak dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan

    Hal ini yang disebut sebagai eksternalitas

    21

  • Berdasarkan teori ekonomi lingkungan, tujuan utama dari kebijakan/hukum lingkungan adalah untuk memperbaiki kegagalan pasar dengan jalan mendorong setiap orang/pelaku usaha untuk melakukan internalisasi eksternalitas sehingga tidak ada lagi perbedaan antara (marjinal) social costs dengan (marjinal) private costs

    Apabila PPP diterapkan secara efektif, maka harga yang dibayar oleh konsumen telah merefleksiakan biaya sosial (the true (social) costs)barang yang tidak ramah lingkungan menjadi lebih mahal dibandingkan dengan barang ramah lingkungan

    22

  • Instrumen untuk menerapkan PPP

    1. Sistem pertanggung jawaban:

    negligence versus strict liability

    Tujuan:Ganti rugi harus memberikan harus mampu melindungi

    kepentingan para korban dan memberikan insentif kepada calon pencemar untuk bertindak secara hati-hati

    Negligence (PMH)

    Pencemar bertanggungjawab jika ia tidak optimal mengambil langkah-langkah pencegahan (optimal care)pencemar yang rasional akan mengambil langkah optimal sepanjang biaya biaya ganti rugi lebih besar dari pada biaya pencegahan optimal

    23

  • Strict liability Pencemar bertanggungjawab manakala timbul

    kerugian (tanpa melihat apakah ia telah mengambil langkah pencegahan secara optimal atau tidak)

    Pencemar akan melakukan pencegahan sebanyak mungkin, karena kerugian akan semakin berkurang ketika pencegahan semakin banyak dilakukan dilakukan

    2. Regulasi: Standar

    Izin

    Prior approval

    Kewajiban membuka informasi24

  • 3. Pigouvian Tax on Environmental Pollution

    marginal benefit (MB) dari perusahaan akan berkurang manakala kegiatannya berlangsung, sedangkan marginal social cost (MSC) akan semakin meningkat ketika kegiatan berlangsung (asumsi: semakin banyak kegiatan, semakin banyak pencemaran)

    Tanpa pajak perusahaan tidak akan memiliki insentif untuk mengurangi kegiatannya sampai pada tingkat yang optimal

    Perusahaan akan meneruskan kegiatannya sepanjang MB lebih besar dari 0

    Karenanya, pajak harus ditetapkan pada titik ketika MB = MSC

    Pajak lingkungan ditujukan untuk mengurangi barang yang

    mencemari atau tingkat pencemaran sampai pada level

    yang optimum

    Pemerintah menetapkan pajak yang sesuai dengan biaya yang ditimbulkan oleh pencemaran

    Why?

    25

  • Pajak Lingkungan

    MB

    MSC

    P*

    t*

    P1

    Q* Q1

    Level of economic activity

    and emissions

    Money (Value of goods, cost of

    pollution, tax level) per unit of

    output

    MPC

    26

  • Keterangan:

    Dengan adanya pajak, pelaku usaha akan terdorong untuk memproduksi/melakukan kegiatan sampai pada titik Q* (titik optimal). Mengapa? Pertama, jika tingkat kegiatan/emisi (Q) lebih besar dari

    Q*, marginal costs > marginal benefits. Artinya, tingkat kegiatan tersebut akan memberikan kerugian lebih banyak bagi pelaku usaha

    Kedua, jika tingkat kegiatan/emisi (Q) lebih kecil dari Q*, marginal benefits > marginal costs. Artinya, tingkat kegiatan tersebut masih kurang memberikan keuntungan bagi pelaku usaha (keuntungan masih bisa diperoleh sampai dengan tingkat kegiatan/emisi mencapai Q*).

    27

  • STATE RESPONSIBILITY

    Prinsip 21 Deklarasi Stockholm dan prinsip 2Deklarasi Rio) dan prinsip pencegahan (ThePrevention Principle)

    TGJW Negara : States havethe sovereign right toexploit their own resources pursuant to their ownenvironmental and developmental policies, and theresponsibility to ensure that activities within theirjurisdiction or control do not cause damage to theenvironment of other States of of areas beyond thelimits of national jurisdiction (Prinsip 2 RioDeclaration)sic utere tuo ut alienum non laedus

    28

  • PRINCIPLE OF PREVENTION

    Prinsip pencegahan: The discharge of toxic substances or of other substances and the release of heat, in such quantities or concentrations as to exceed the capacity of the environment to render them harmless, must be halted in order to ensure that serious or irreversible damage is not inflicted upon ecosystems (Prinsip 6 Deklarasi Stockholm)

    29

  • Persamaan dan perbedaan antara stateresponsibility dan prevention principle:Kedua prinsip mewajibkan diambilnya

    tindakan pencegahan

    Perbedaan: Di dalam prinsip Tgjw negara, yangutama adalah pengakuan atas kedaulatannegara untuk mengekspliotasi SDA-nya.Perlindungan lingkungan merupakan turunandari hak utk mengeksploitasi SDA. Sedangkandi dalam prinsip pencegahan perlindunganlingkungan dianggap sebagai tujuan utama.

    30

  • Prinsip pencegahan telah diakui oleh ICJ (a.l. kasusGabcikovo-Nagymaros) yang menyatakan bahwapencegahan diwajibkan karena kerusakanlingkungan seringkali bersifat tidak bisa dipulihkan(irreversible) dan karena adanya keterbatasankemampuan kita untuk memulihan kerusakanlingkungan jika hal itu terjadi

    Sebuah negara tidak bisa dituntut utk btgjw ataspencemaran lintas negara apabila negara tersebuttelah melakukan upaya yang layak untuk mencegahtimbulnya pencemaran tersebut

    Apakah upayan pencegahan yang layak (duecare/due diligence)?Beberapa konvensi menyebutkan bahwa termasukke dalam due care adalah kewajiban amdal,pengawasan, dan konsultasi

    31

  • KEHATI-HATIAN (THE PRECAUTIONARY

    PRINCIPLE) Kurangnya bukti/kepastian ilmiah (Lack of scientific certainty)

    tidak bisa dijadikan alasan untuk menunda dilakukannya

    tindakan pencegahan

    The absence of proof is not the proof of absence

    Persamaan dengan prinsip pencegahan: sama-sama

    mengharuskan dilakukannya tindakan pencegahan

    Perbedaan: pencegahan berlaku untuk resiko (risk) sedangkan

    PP untuk bentuk2 ketidakpastian ilmiah selain dari resiko.

    Resiko = probabilitas x tingkat bahaya

    32

  • Preventive principle vs the precautionary principle

    Knowledge about

    likelihood

    Some basis for

    probabilities

    No basis for

    probabilities

    Knowledge about outcomes

    Well-defined outcomes Poorly-defined outcomes

    Risk Ambiguity

    INCERTITUDE

    Uncertainy Ignorance

    1. Prevention The Precautionary

    principle as

    guidance for a

    democratic

    decision-making

    process

    The Rawlsian

    Precautionary

    principle

    2. The Neo-

    classical

    Precautionary

    principle

    The

    Precautionary

    principle as

    guidance for a

    democratic

    decision-making

    process

    33

  • INTRA- and INTER-GENERATIONAL EQUITY

    Tertuang di dalam prinsip 3 Deklarasi Rio: the right to development must be fulfilled so as to equitably meet developmental and environmental needs of present and future generations

    Khusus untuk Intragenerational Equity, prinsip 5 Deklarasi Rio menyatakan bahwa semua negara harus bekerja sama dalam pengentasan kemiskinan, sebagai sebuah persyaratan utama bagi pembangunan berkelanjutan, untuk menurunkan tingkat perbedaan standar hidup dan untuk memenuhi kebutuhan dari mayoritas masyarakat di dunia.

    34

  • DUTY NOT TO DISCRIMINATE REGARDING ENVIRONMENTAL HARMS

    OECD principles concerning transfrontier pollution

    Polluters causing transfrontier pollution should be subject to legal or statutory provisions no less severe than those which would apply for any equivalent pollution occurring within their country

    Any country whenever it applies the polluter-pays principle should apply it to all polluters within this country without making difference according to whether pollution affects this country or another country

    35

  • EQUAL RIGHT OF ACCESS TO JUSTICE

    - OECDs recommendations on Implementation of a regime of equal right of access and non discrimination in relation to transfrontier pollution

    - Countries of origin should ensure that any person who has suffered transfrontier pollution damageshall at least receive equivalent treatment to that afforded in the country of origin in cases of domestic pollution

    - Akses ini juga termasuk hak utk berpartisipasi dalam proses administratif atau pengakuan hak gugat LSM termasuk juga LSM di negara lain

    36