PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

17
10 PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN DALAM KOMPUTERISASI AKUNTANSI (MYOB Accounting) SUGIARTO PRAJITNO STIE TRISAKTI [email protected] Organisasi Nonlaba Bagian Dari Entitas Bisnis Dalam dunia usaha ada organisasi yang tujuannya memberikan layanan kepada masyarakat, organisasi yang demikian disebut organisasi non-laba. Organisasi Non-laba mem- butuhkan juga sistem akuntansi yang mengatur bagaimana sumberdaya organisasi ini dipergu- nakan. Penggunaan sumberdaya ini membu- tuhkan pertanggungjawaban formal dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan organisasi non-laba secara khusus diatur lewat prinsip akuntansi yang bersifat spesifik. Organisasi Non-laba Pemerintah di Indonesia menggunakan aturan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang dikeluarkan KSAP, sedangkan organisasi non- laba non-pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), khususnya dengan SAK 45. Organisasi Non-laba Pemerintah meng- gunakan standar akuntansi dan juga pelaporan keuangan mengikuti aturan GASB St.34 dan 35 (Governmental Accounting Standard Boards), sementara organisasi non-laba non-pemerintah menggunakan standar akuntansi dan pelapor- annya mengikuti FASB St.116, 117 dan 124 (Financial Accounting Standard Boards). Ada empat kelompok organisasi non-pemerintah yang dikenal adalah: (a) VHWOs (Voluntary Health and Welfare Organizations); (b) HCEs (Health Care Entities); (c) Cs & Us (Colleges and Universities), dan ( d) Others (Social Welfare Os, Civic Os, Charitable, Religious, Educational, Scientific, Community Foundations, etc). Organisasi non-laba adalah sektor yang berbeda, ciri yang terlihat adalah bahwa organisasi ini kemungkinan dimiliki oleh publik, privat, dan para dermawan. Organisasi dapat memperoleh pembebasan pajak dan/atau dike- nakan pajak. Berikut ini perbandingan sekilas antara organisasi non-laba dengan usaha yang berorientasi laba.

Transcript of PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

Page 1: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

10

PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN DALAM KOMPUTERISASI AKUNTANSI (MYOB Accounting)

SUGIARTO PRAJITNO

STIE TRISAKTI [email protected]

Organisasi Nonlaba Bagian Dari Entitas Bisnis

Dalam dunia usaha ada organisasi yang tujuannya memberikan layanan kepada masyarakat, organisasi yang demikian disebut organisasi non-laba. Organisasi Non-laba mem-butuhkan juga sistem akuntansi yang mengatur bagaimana sumberdaya organisasi ini dipergu-nakan. Penggunaan sumberdaya ini membu-tuhkan pertanggungjawaban formal dalam bentuk laporan keuangan.

Laporan keuangan organisasi non-laba secara khusus diatur lewat prinsip akuntansi yang bersifat spesifik. Organisasi Non-laba Pemerintah di Indonesia menggunakan aturan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang dikeluarkan KSAP, sedangkan organisasi non-laba non-pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), khususnya dengan SAK 45. Organisasi Non-laba Pemerintah meng-gunakan standar akuntansi dan juga pelaporan keuangan mengikuti aturan GASB St.34 dan 35

(Governmental Accounting Standard Boards), sementara organisasi non-laba non-pemerintah menggunakan standar akuntansi dan pelapor-annya mengikuti FASB St.116, 117 dan 124 (Financial Accounting Standard Boards). Ada empat kelompok organisasi non-pemerintah yang dikenal adalah: (a) VHWOs (Voluntary Health and Welfare Organizations); (b) HCEs (Health Care Entities); (c) Cs & Us (Colleges and Universities), dan (d) Others (Social Welfare Os, Civic Os, Charitable, Religious, Educational, Scientific, Community Foundations, etc).

Organisasi non-laba adalah sektor yang berbeda, ciri yang terlihat adalah bahwa organisasi ini kemungkinan dimiliki oleh publik, privat, dan para dermawan. Organisasi dapat memperoleh pembebasan pajak dan/atau dike-nakan pajak. Berikut ini perbandingan sekilas antara organisasi non-laba dengan usaha yang berorientasi laba.

Page 2: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

2012 Sugiarto Prajitno

11

Organisasi Non-laba Non-pemerintah Organisasi Non-laba Non-pemerintah adalah organisasi yang secara formal dimiliki oleh swasta dan kegiatannya untuk melayani masyarakat. Organisasi Non-laba Pemerintah mempunyai salah satu karakteristik sebagai berikut: (1) Pimpinan dipilih dengan pemilihan umum atau oleh pemerintah pusat/lokal; (2) Pemerintah dapat secara sepihak memutuskan untuk meng-akhiri atau membubarkan entiti, mengambil kembali aset untuk dikembalikan kepada peme-

rintah; (3) Atau entiti mendapat peran/otoritas untuk memungut pajak, retribusi.

Organisasi non-laba non-pemerintah adalah suatu entiti yang tidak ada hubungannya dengan elemen pemerintah. Semua organisasi non-laba non-pemerintah esensinya menggu-nakan bisnis panduan yang sama, meskipun sifat transaksinya berbeda. Panduannya berupa FASB St16 tentang Accounting for Contributions Received and Contribution Made, dan FASB St 17 tentang Financial Statements of Not-for-Profit Organizations (di USA). Di Indonesia untuk organisasi non-laba non-pemerintah menggu-nakan PSAK 45 dari IAI.

Sampai tahun 1993 NFP-Os menggu-nakan panduan prinsip akuntansi dan laporan keuangan dari FASB (VHW-Os, HCEs, Cs & Us, dan Others NFP-O). Tahun 1990 FASB mengambil peran aktif dengan mengeluarkan Statements no. 116 dan 117, dan menerbitkan juga St 124 dan 135 untuk NFP-Os. Tahun 1999 AICPA mengeluarkan Audit and Accounting

Guide: Not-for Profit Organizations, yang mem-persatukan tiga panduan terdahulu. Sesuai dengan FASB St 117, maka Laporan Keuangan untuk NFP-Os adalah (1) Statement of Financial

Positions; (2) Statement of Activities; (3) State-ment of Cash Flow; dan (4) Notes to the Financial Statements. Sesuai dengan FSAB St 116, dalam laporan keuangan tersebut diklasifikasikan net assets, pendapatan, biaya, keuntungan dan kerugian sesuai dengan tiga kelas net assets: (1) Permanently Restricted Net Assets, aset yang bersyarat permanen, bagian aset yang dibatasi oleh persyaratan donor yang tidak mempunyai kedaluwarsa dan tidak boleh dipindah oleh

tindakan entiti; (2) Temporarily Restricted Net Assets, aset bersyarat temporer, adalah bagian dari aset yang dibatasi oleh persyaratan donor, baik oleh waktu jatuh tempo persyaratan (time restriction) maupun dapatnya dipindah apabila persyaratan telah dipenuhi (Purpose restriction); (3) Unrestricted Net Assets, aset tak bersyarat, adalah bagian aset yang tidak dibatasi persya-ratan oleh donor. Organisasi dapat melaporkan pendapatan, keuntungan dan kerugian dalam setiap kelas aset, tetapi biaya dilaporkan hanya dalam kelas aset tak bersyarat.

Hal perlakuan aset bersih bersyarat permanen dan temporer dinyatakan dalam aset bila belum jatuh tempo. Bila sudah jatuh tempo ditempatkan sebagai aset bersih tak bersyarat. Revenues and expenses dinyatakan dalam gross, gain and losses dinyatakan net/bersih. NFP-Os melaporkan biaya dalam bentuk kla-sifikasi fungsional, untuk Jasa Program (untuk menyalurkan barang/jasa sesuai tujuan), dan Biaya Jasa Suporting (diluar jasa program), seperti: (a) management and general; (b) fund raising; dan (c) membership-development activities.

Page 3: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

Media Bisnis Maret

12

Contoh Akun Riil Dan Nominal Pada Laporan Keuangan Perguruan Tinggi

Page 4: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

2012 Sugiarto Prajitno

13

Bentuk Perancangan Chart of Accounts

Dengan Menggunakan MYOB Acc.

Dalam bagian ini penulis langsung

akan menunjukkan bagaimana bentuk dari hasil

konversi sistem akuntansi manual ke sistem

akuntansi berbasis komputer (MYOB). Sebelum

masuk ketampilan berikut ini ada beberapa

langkah yang harus Anda jalankan yaitu: (1)

Buat file, tentukan periodisasi, pilihan format

chart of account; (2) Buat Chart of Account

dengan memahami group coding dari MYOB.

Proses Penentuan Periodisasi, Pilihan Format Chart Of Accounts

Langkah pertama diawali dengan klik

symbol pada monitor, lakukan lang-kah sesuai dengan pedoman yang ada pada program MYOB. Pada saat muncul tampilan yang terkait dengan penentuan perancangan chart of accounts, pilihlah pada pilihan ke dua “I would like to import a list of accounts provided by my accountant after I’m done creating my company file” . Hasil langkah di atas adalah berupa chart of account yang masih bersih yaitu sebagai berikut:

Page 5: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

Media Bisnis Maret

14

Langkah kedua adalah mulai melakukan

perancangan chart of account yang dibutuhkan oleh usaha organisasi sektor publik dalam hal ini menggunakan contoh perguruan tinggi. Proses perancangan chart of accounts ini harus sesuai dengan pengelompokkan buku besar yang

sesuai dengan SAK yang mengatur pelaporan keuangan organisasi ini. Berikut ini adalah hasil tampilan chart of account yang telah di rancang dengan SAK dan telah disesuaikan dengan program akuntansi yang di gunakan. Inilah ben-tuk chart of account yang sudah di rancang:

Kelompok Harta/Kekayaan

Page 6: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

2012 Sugiarto Prajitno

15

Kelompok Kewajiban

Kelompok Kepemilikan

Kelompok Pendapatan

Page 7: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

Media Bisnis Maret

16

Kelompok Biaya/Beban

Chart of accounts yang ditampilkan pada contoh kasus ini sangat sederhana. Penerapan dalam kasus yang lain bisa lebih komplek dan rumit. Pada penerapan kasus di atas penulis hanya menunjukkan bagian yang paling seder-hana, yaitu hanya menggunakan modul accounts untuk menjurnal saja. Pada bagian berikutnya akan ditunjukkan langkah dan tampilan yang harus dilaksanakan oleh pengguna program MYOB mengenai langkah mengisi saldo awal, menjurnal sampai penyajian berbagai laporan keuangan yang di butuhkan.

Penerapan Kasus pada Pengisian Saldo Awal dan Penjurnalan Unit Usaha Pada langkah ini akuntan mulai mengisi saldo awal yang berasal dari neraca unit usaha periode yang lalu. Proses ini kemudian dilanjut-kan dengan penjurnalan termasuk membuat jurnal penyesuaian pada akhir periode. Poin 1 dan 2 berikut menjelaskan hal di atas.

Page 8: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

2012 Sugiarto Prajitno

17

(1) Pengisian Saldo Awal Pada Unit Usaha

(2) Penjurnalan Pada Unit Usaha Selama Satu

Periode Proses yang dijadikan contoh di sini

hanya satu bulan transaksi yaitu Bulan Agus-

tus 2012. Penjurnalan dilaksanakan berdasar-kan urut tanggal tampilannya adalah sebagai berikut:

JURNAL 01

Page 9: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

Media Bisnis Maret

18

JURNAL 02

JURNAL 03

JURNAL 04

JURNAL 05

JURNAL 06

Page 10: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

2012 Sugiarto Prajitno

19

JURNAL 07

JURNAL 08

JURNAL 09

JURNAL 10

Page 11: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

Media Bisnis Maret

20

JURNAL 11

JURNAL 12

JURNAL 13

JURNAL 14

Page 12: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

2012 Sugiarto Prajitno

21

JURNAL 15

JURNAL16

JURNAL 17

JURNAL 18

Page 13: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

Media Bisnis Maret

22

Pelaporan Keuangan pada Unit Usaha Selama Satu Periode

Proses terakhir dalam siklus akuntansi adalah pelaporan keuangan. Secara singkat setelah penjurnalan selesai dilaksanakan maka kita akan masuk ke pelaporan keuangan. Sebe-

narnya ada banyak laporan yang dapat dilihat dan disajikan. Dalam topik ini hanya proses penyajian laporan keuangan yang di jalankan. Nama laporannya mungkin agak berbeda tapi prinsip penyajiannya adalah sama.

Prosesnya adalah berikut ini: Pada Command Centre klik sebagai berikut:

Pilih Profit and Loss kemudian filter dengan cara berikut:

Page 14: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

2012 Sugiarto Prajitno

23

Ini adalah tampilan Statement of Activities

Page 15: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

Media Bisnis Maret

24

Ini adalah tampilan Statement of Financial Positions

Page 16: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

2012 Sugiarto Prajitno

25

Ini adalah tampilan Statement of Cash Flows

Perhatikan tampilan berikut untuk menyajikan laporan arus kas (Statement of Cash flows)

Page 17: PRINSIP AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA DAN PENERAPAN

Media Bisnis Maret

26

REFERENSI: Beams. Floyd A, Joseph H. Anthony, Robin P Clement, Suzanne H. Lowensohn. 2006. Advance Accounting, 9th

edition. Prentice Hall. Prajitno, Sugiarto. 2004. Akuntansi Pengantar Berbasis Komputer. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Prajitno, Sugiarto. 2009. Komputerisasi Akuntansi Dengan MYOB. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Romney, Marshall B and Paul J. Steinbart. 2012. Accounting Information Systems, 12th edition. Pearson. Renyowijoyo, Muindro. 2010. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba, Edisi 2. Penerbit Mitra Wacana Media. Sulistiawan, Dedhy. 2007. Akuntansi Nir Laba Menggunakan Accurate. Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo.