Primajasa

download Primajasa

of 25

Transcript of Primajasa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Saat ini kota-kota besar di Indonesia semakin ramai padat kendaraan bermotor. Aktivitas manusia semakin beragam dan mereka membutuhkan kecepatan mobilitas. Transportasi memang merupakan faktor utama penunjang kegiatan bisnis. Tanpa transportasi tidak mungkin manusia mencapai tempat yang dituju. Karena itulah, bisnis transportasi sama pentingnya dengan bisnis makanan, karena tanpa transportasi maka segala kegiatan distribusi akan tersendat. Bisnis transportasi merupakan bisnis yang potensial memberikan keuntungan. Bisnis ini terbagi-bagi berdasarkan jenis dan segmennya. Berdasarkan jenisnya, bisnis transportasi terdiri atas transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara. Peluang usaha transportasi yang dibahas di sini adalah usaha transportasi darat, karena permodalan dan manajemen usaha transportasi darat dapat dikembangkan mulai dari skala kecil. Bisnis transportasi sesungguhnya adalah bisnis jasa layanan (service). Agar konsumen tetap loyal menggunakan layanan penyedia jasa tersebut, maka perusahaan tersebut harus mampu mengikat konsumen dengan produk berupa jasa yang menarik dan memikat. Tentunya dengan strategi yang tepat dan efektif. Salah satunya dalam strategi pengelolaan keuangan. Peranan keuangan dalam suatu perusahaan sangat penting dan sangat dibutuhkan baik dalam perusahaan besar maupun kecil, baik itu perusahaan swasta maupun perusahaan milik negara. Apalagi yang menyangkut masalah keuangan yang merupakan bagian penting yang terdapat pada suatu perusahaan tersebut. Masalah keuangan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan permasalahan keuangan. Maka dari itu untuk mengimbaginya dibutuhkan manajemen yang handal dan sunguh memperhatikan kinerja keuangan perusahaan Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini,mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi diusahakan secara maksimal atau secara besarbesaran, dimana sistem kerja secara manual perlahan-lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang semakin canggih. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang teknologi tentunya sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan waktuyang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkatdengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang modern pengeluaran atau biaya operasional yang diperlukan akan semakin banyak. Dalam bidang pengelolaan keuangan pemanfataan teknologi juga digunakan agar proses pencatatan transaksi, investasi dan pengelolaan asset dapat lebih efektif bagi manajemen. Begitu juga dengan laporan dari transaksi keuanagan yang dihasilkan mampu mendeskripsikan kinerja usaha dan dapat digunakan bagi manajemen sebagai alat pengambilan keputusan. 1.2 Identifikasi Masalah Sistem informasi manajemen yang diperoleh melalui pengolahan berbagai data, yang hasilnya bias digunakan oleh manajemen sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan kepurtusan dimasa yang akan datang seharusnya dapat dipergunakan secara maksimum. Praktik pengunaan informasi pengelolaan keuangan di Primajasa Tours and Travel masih sangat terbatas 1.1

1

karena pencatatan berbagai transaksi hanya digunakan sebagai dokumentasi dan belum digunakan sebagai referensi dalam pengambilan keputusan. 1.3 Rumusan Masalah Dari uraian di atas timbul beberapa pokok permasalahan berkaitan dengan sistem informasimanajemen keuangan, yaitu: 1. Bagaimana gambaran kondisi sistem informasi secara umum di Primajasa Tours and Travel? 2. Bagaimana gambaran kondisi sistem informasi keuangan secara khusus di Primajasa Tours and Travel, dilihat dari aspek: a. Hardware (perangkat keras/infrastruktur Sistem Informasi Keuangan) b. Software (perangkat lunak/aplikasi dalam Sistem Informasi Keuangan) c. Brainware (pengelola, pengguna) d. Database (jenis & jumlah data, keamanan data, proses input/updating data) e. Procedure (proses penggunaan Sistem Informasi Keuangan) 3. Bagaimana gambaran Kualitas Sistem Informasi Keuangan di Primajasa Tours and Travel? 4. Bagaimana gambaran tingkat Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Keuangan di Primajasa Tours and Travel? 5. Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat pelaksanaan Sistem Informasi Keuangan di Primajasa Tours and Travel? 1.5 Kegunaan Penelitian 1.Kegunaan Teoritis Hasil pengkajian Sistem Informasi Keuangan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu manajemen, khususnya yang berkaitan dengan Sistem Informasi di perusahaan. 2. Kegunaan Praktis Bagi pengembangan diri mahasiswa, dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam melakukan perancangan Sistem Informasi Keuangan pada Primajasa Tours and Travel. Bagi mereka yang memerlukan informasi yang berkaitan dengan Sistem informasi khususnya di bidang administrasi dan keuangan, dapat membantu dalam meningkatkan efektifitas dalam memasukan data konsumen serta data Penggajian Karyawan dengan mempercepat proses pengolahan data melalui program aplikasi yang telah terkomputerisasi sehingga dapat mempermudah dalam pengambilan keputusan keuangan yang tersedia. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengetahuan yang berkaitan dengan masalah ini dan sekaligus sebagai bahan kajian serta masukan bagi penelitian selanjutnya.

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Informasi 2.1.1. Konsep Dasar Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu : 1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. 2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. 3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. 2.1.2. Konsep Dasar Informasi Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. 2.1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut. Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.

3

Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system). Harapan yang ingin diperoleh di sini adalah bahwa dengan penggunaan teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien. 2.2. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna - khususnya dilingkungan perusahaan - masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE). Dalam tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya: 1. Kekurangpahaman para pemakai tentang komputer, 2. Kekurang pahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen, 3. Relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta 4. Terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer. Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen dari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision SupportSystems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer. Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor (office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik. Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama ArtificialIntelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu. Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 2.3. Peran Baru Sistem Informasi Manajemen Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang kritikal di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat rencana, dan mengelola

4

para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Oleh karenanya, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan. Semakin meningkat saling ketergantungan antara rencana strategis instansi, peraturan dan prosedur di satu sisi dengan sistem informasi (software, hardware, database, dan telekomunikasi) di sisi yang lainnya. Perubahan di satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya. Perubahan lain dalam hubungan sistem informasi dengan organisasi adalah semakin meningkatnya cakupan dan ruang lingkup dari sistem informasi dan aplikasinya. Pengembangan dan pengelolaan sistem dewasa ini membutuhkan keterlibatan banyak pihak di dalam organisasi, jika dibandingkan peran dan keterlibatanya pada periode-periode yang lalu. Sebagaimana sudah disampaikan, dengan meningkatnya kecenderungan organisasi berteknologi digital, maka sistem informasi di dalam organisasi dapat meliputi jangkauan yang semakin luas hingga kepada masyarakat, instansi pemerintahan lainnya, dan bahkan informasi mengenai perkembangan politik terakhir. Satu alasan mengapa sistem informasi memainkan peran yang sangat besar dan berpengaruh di dalam organisasi adalah karena semakin tingginya kemampuan teknologi komputer dan semakin murahnya biaya pemanfaatan teknologi komputer tersebut. Semakin baiknya kemampuan komputer telah menghasilkan jaringan komunikasi yang kuat yang dapat digunakan organisasi untuk melakukan akses informasi dengan cepat dari berbagai penjuru dunia serta untuk mengendalikan aktivitas yang tidak terbatas pada ruang dan waktu. 2.4. Pengguna Sistem Informasi Manajemen Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen ini dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan (Gambar 2 - 4), yaitu: 1. Manajer tingkat perencanaan stratejik (strategic planning); merupakan manajer tingkat atas, di mana keputusan-keputusan yang dibuatnya berkenaan dengan perencanaan stratejik yang meliputi proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi organisasi. 2. Manajer tingkat pengendalian manajemen (management control); yang dikenal juga dengan istilah manajer tingkat menengah, mempunyai tanggung jawab untuk menjabarkan rencana stratejik yang sudah ditetapkan ke dalam pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. 3. Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control) merupakan manajer tingkat bawah yangbertanggung jawab melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan olehmanajer tingkat menengah, yang terwujud dalam operasi/kegiatanorganisasi.

5

Gambar 2-1 Walaupun terdapat perbedaan tingkat manajemen dan area fungsinya, pada dasarnya manajer melaksanakan beberapa fungsi dan memainkan peran yang sama dengan berbagai variasi penekanannya. Satu hal yang perlu ditekankan pula disini bahwa bukan hanya para manajer yang memperoleh manfaat dari SIM. Pegawai-pegawai dalam posisi non-manajer maupun staf ahli juga menggunakan output yang dihasilkan SIM. Demikian juga para pengguna yang berada di luar institusi/lembaga. 2.5. Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. 1. Komponen input Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Komponen model Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Komponen output Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. 4. Komponen teknologi Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Komponen hardware

6

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi. 6. Komponen software Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi. 7. Komponen basis data Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System). 8. Komponen kontrol Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. 2.6. Elemen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik. 1. Orang Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP 2. Prosedur Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer. 3. Perangkat keras Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran. 4. Perangkat lunak Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama : a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer. b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.

7

c. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi. 5. Basis data File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, an lain sebagainya. 6. Jaringan komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabelkabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data. 7. Komunikasi data Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan pirantipiranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain. 2.7. Arsitektur Sistem Informasi Sistem informasi dapat di bentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing.Oleh karenaitu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan,pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masingorganisasi. Guna darisistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi.Semua orang dapat menggunakan sistem informasi dalam organisasi, tetapi faktor efisiensisetiap sistem adalah berbeda. Perlu diketahui, perubahan sistem, baik besar maupun kecil, selalu akan melalui tingkatan-tingkatan sebagai berikut : Tingkat I : Ide, mengetahui perlu adanya perubahan. Tingkat II : Design, merancang cara pemecahannya. Tingkat III : Pelaksanaan, menerapkan design ke dalam sistem. Tingkat IV : Kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai dengan design Tingkat V : Evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan semula. Tingkat VI : Tindak lanjut, melaksanakan perubahan sesuai dengan hasil evaluasi yang ada. Adapun tingkatan yang menjadi kunci yang digunakan untuk memecahkan bagian masalah baik itu secara menyeluruh maupun per bagian yang dapat dilihat pada gambar 2.1 :Ide Design Gambar 2.2 Pelaksanaann Evaluasi

2.8

Pengertian SIM Keuangan

8

Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancanguntuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan.Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakanuntuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sisteminformasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data processing didukung oleh internal audit subsystem yang menyediakan data daninformasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internalauditors yang bertanggungjawab terhadap perawatan integritas sistem keuangan perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors. Sebagaimanasubsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem,yang mengumpulkan informasi dari lingkungan.Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang selanjutnya disebutSIMKeuadalah serangkaian manual maupun aplikasinya yangmengintegrasikansemua proses pengelolaan keuangan satker mulai dari perencanaan anggaran(RKA-KL), Penyusunan Anggaran (DIPA), Penerbitan SPM, dan PenyusunanLaporan Keuangan (SAI)Sistem informasi keuangan mempunyai 3 tugas pokok : (1)mengidentifikasikebutuhan uang yang akan datang, (2) membantu perolehan danatersebut, dan (3) mengontrol penggunaannya. 2.9 Tujuan SIM Keuangan SIM Keuangan dikembangkan dengan tujuan: 1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dandapat dipertanggungjawabkan yang mampu menghubungkan suatu divisi ke jenjang di atasnya. 2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporankeuangan3.Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan. 2.10 Model Sistem Informasi Keuangan Ketiga tugas pokok tersebut ditampilkan sebagai subsistem output dalamsistem informsai keuangan, seperti terlihat pada gambar 2.2. Sistem inimempunyai pengaturan spektural yang sama dengan yang kita gunakan untuk sistem informasi pemasaran dan manufaktur

Gambar 2.3

9

BAB III METODE PENGKAJIAN

3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, sesuai dengan judul yang berkaitan dengan sistem informasi manajemen keuangan, maka objek yang di teliti ialah karyawan yang berhubungan langsung dengan sistem informasi keuangan perusahaan yaitu manajer keuangan dan staff administrasikeuangan Prima Jasa Tours and Travel Staff administrasi keuangan mempunyai tugas pokok untuk mengkoordinasikan, mengintegrasikan, memantau dan mengevaluasi rencana dan realisasi anggaran baik jangka pendek maupun jangka panjang atau yang bersifat rutin dan pengembangan. Serta mempunyai wewenang untuk menyusun ihtisar / gambaran keuangan yang meliputi anggaran pendapatan dan pengeluaran keuangan jangka pendek (1 Tahun) dan jangka panjang (5 tahun). Sedangkan manajer keuangan mempunyai tugas untuk mengambil keputusan berdasarkan laporan keuangan dan anggaran perusahaan yang dikelola oleh staff administrasi keuangan. Tehnik Pengumpulan data: Menyusun ihtisar / gambaran keuangan yang meliputi anggaran pendapatan dan pengeluaran keuangan jangka pendek (satu Tahun) dan jangka panjang (5 tahun). Yang dilakukan melalui: 1. Wawancara Yaitu metode pengambilan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secaar langsung untuk memperoleh data yang diperlukan berdasarkan tujuan perusahaan. Tehnik ini digunakan untuk melengkapi data tentang gambaran umum perusahaan. 2. Kuesioner Yaitu metode pengumpulan data yang dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan kepada responden atau karyawan yang menjadi sasaran kuesioner ini. Adapun penyusunan kuesioner ini bert ujuan untuk mendapatkan data yang dibut uhkan mengenaikepuasan kerja dan kinerja karyawan.

3.2 Metode Pengkajian 3.2.1. Metode dan Strategi Kajian Metode kajian adalah kualitatif dalam bentuk studi kasus instrumental, yaitu studi yang memperlakukan kasus sebagai instrumen untuk masalah tertentu. Penggunaan metode kualitatif juga diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih dalam tentang masalah yang akan dikaji. Berdasarkan hal tersebut, maka tipe kajian ini adalah menggunakan asas kajian obyektif mikro, yaitu upaya memahami sikap, pola perilaku, tindakan dan upaya upaya yang berkaitan dengan masalah yang dipertanyakan (Sitorus dan Agusta, 2006). Kajian ini menggunakan data kualitatif. Data kualitatif diolah berupa kata kata lisan atau tulisan dari subyek kajian yaitu informan (Sitorus dan Agusta, 2006). Data kualitatif adalah

10

nilai dari perubahan perubahan yang tidak dinyatakan dengan angka angka, data kualitatif dan data kuantitatif sebenarnya dapat saling menggantikan (Sumarsono, 2004) 3.2.2. Lokasi dan Waktu Kajian Lokasi kajian dilaksanakan di Primajasa Tours Bandung Jawa Barat. Adapun waktu pelaksanaan kajian dilaksanakan pada bulan Besemmber 2011. 3.2.3. Teknik Pengumpulan Data Tehnik Pengumpulan data yang digunakan dalam kajian ini adalah teknik observasi langsung atau observasi lapangan dan wawancara mendalam. a. Observasi atau Pengamatan Langsung Pengamatan langsung merupakan metode perolehan informasi yang mengandalkan pengamatan langsung di lapangan, baik yang menyangkut obyek, kejadian, proses, hubungan maupun kondisi masyarakat, dan lingkungan alam yang berkaitan dengan proses dialog (Adimihardja dan Hikmat, 2004). Pengamatan langsung dilakukan dengan mengamati kondisi fisik sarana dan prasarana desa dan organisasi khususnya aktivitas kelompok yang menjadi sasaran kajian, maupun hal hal yang berkaitan atau yang mempengaruhi kegiatan kelompok, baik dari dalam maupun di luar kelompok. b. Wawancara Wawancara mendalam yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan melalui temu muka atau temu wicara antara pengkaji dan yang diteliti. Menurut Sitorus dan Agusta (2004) wawancara mendalam merupakan proses temu muka yang berulang antara peneliti dan subyek peneliti. Melalui cara itu peneliti hendak memahami pandangan subyek peneliti tentang hidupnya, pengalamannya, dan situasi sosial. Wawancara mendalam berlangsung dalam suasana kesetaraan, akrab dan informal. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung dan telah dipersiapkan sebelumnya oleh pengkaji. Bentuk pertanyaan yang diajukan berstruktur dan difokuskan kepada data dan informasi yang terarah sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Responden dalam kajian ini adalah pegawai PRIMAJASA TOURS bagian keuangan. 3.2.4. Penentuan Subjek Kajian dan Informan Dalam pelaksanaan penelitian dan subyek kajian untuk pengumpulan data baik melalui wawancara mendalam maupun pengamatan langsung, maka penetapan subyek kajian dan informan disesuaikan dengan topik dalam kajian. 3.2.5. Pengolahan dan Analisis Data Data dikumpulkan melalui penyebaran kuisioner terhadap seluruh anggota dan pengurus. Dalam operasional pengisian kuisioner dipandu langsung (bekerjasama dengan koordinator kelompok). Data yang dikumpulkan akan di analisis secara kuantitatif sehingga ditemukan tingkatan/jumlah nilai secara pasti setiap poin jawaban responden.

11

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Sistem Informasi Keuangan 4.1.1 Tentang Primajasa Tours PRIMAJASATOUR adalah Strategic Business Unit (SBU) PT. Disa Sentosa Buana yang bergerak di bidang layanan Tour & Travel. PRIMAJASATOUR hadir di Bandung untuk mendukung kegiatan pariwisata di Kota Bandung dan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan jasa Tour & Travel. Visi PRIMAJASATOUR Dalam menjalankan usahanya di bidang Tour & Travel, PRIMAJASATOUR mempunyai visi menjadi Tour & Travel Multi Services Provider by Excelence & Quality Services sehingga diharapkan pada akhir tahun 2010, PRIMAJASATOUR dapat masuk dalam jajaran penyelenggara layanan tour & travel terkemuka di Bandung khususnya dan Indonesia pada umumnya yang unggul baik dalam kualitas maupun pelayanan. Misi PRIMAJASATOUR PRIMAJASATOUR mempunyai misi baik dari sisi bisnis dan sisi sosial dalam bidang tour & travel. Adapun misi PRIMAJASATOUR dijabarkan sebagai berikut : y Menjadi Tour & Travel Multi Services Provider terbaik dari sisi kualitas dan layanan di Bandung. y Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan transportasi antar kota dan antar Negara. PRIMAJASATOUR mulai beroperasi di Bandung pada bulan April 2007 dengan didahului oleh survey dan pemantauan serta hasil Marketing Research atas layanan APM Primajasa Airport Limousine dan potensi market kegiatan tour & travel di Kota Bandung. Mengingat kebutuhan layanan tour & travel yang merupakan konvergensi layanan angkutan baik darat dan udara, layanan reservasi hotel, dan dokumen perjalanan wisata maka dipilihlah bidang pelayanan yang dianggap mampu untuk menjawab kebutuhan masyarakat di bidang tour & travel, yaitu sebagai Tour & Travel Multi Services Provider. Salah satu layanan unggulan PRIMAJASATOUR adalah One Call Service (OCS) yaitu Layanan Airline Ticketing + Primajasa Airport Limousine Ticketing yang terintegrasi, dengan opsional fasilitas jemputan (pick up service) untuk wilayah Bandung dan sekitarnya. Produk : 1. Airline Ticketing 2. APM Primajasa Airport Limousine Ticketing 3. Hotel Reservation 4. Tour 5. Travel Document 6. Travel Insurance 7. Umrah 8. Shuttle service door to door dari Bandung-Tasikmalaya pp 9. Pick up service dari Area Bandung ke Bandung Supermal 10. Layanan paket & dokumen antar kota

12

PERIJINAN PRIMAJASATOUR merupakan merek dagang dari PT. Disa Sentosa Buana (DSB), mempunyai ijin usaha sebagai Biro Perjalanan Wisata sesuai dengan Surat Ijin Usaha Kepariwisataan (SIUK) No. 556/93/-Dispar/2007 dari Dinas Pariwisata Kota Bandung tertanggal 23 Februari 2007. PRIMAJASATOUR sejak tanggal 21 Maret 2007 sudah tercatat sebagai anggota ASITA Jawa Barat dengan nomor keanggotaan 0351/IX/DPP/2007 Nama : PRIMAJASATOUR Badan Usaha : PT. Disa Sentosa Buana Direktur : H. Budi Mulyana, S.E. Alamat : Kantor Pusat: Jl. Gatot Subroto No. 271 Bandung 40273 Email : [email protected] 4.1.2. Sistem Informasi Manajemen di Primajasa Tours, Bandung, Jawa Barat Secara umum, PRIMAJASA TOURS telah menjalankan sistem informasi yang berbasis komputerisasi yang dapat menghubungkan divisi satu sama lain dalam kaitannya dengan informasi yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan aktivitas perusahaan, akan tetapi sistem informasi tersebut belum menyeluruh, sehingga hanya bagian-bagian dari sebuah divisi yang dianggap sangat penting yang yang menerapkan sistem informasi berbasis komputer tersebut.

1.1. Gambaran Sistem Informasi Keuangan di Primajasa Tours , Bandung, Jawa Barat Kondisi sistem informasi keuangan yang ada di Primajasa Tours dapat dianalisis melalui beberapa aspek yakni: a. Hardware (perangkat keras/infrastruktur Sistem Informasi Keuangan) Hardware yang digunakan untuk sistem informasi keuangan terbagi dalam beberapa bagian,yaitu : Komputer : y Untuk bagian staff komputer yang digunakan memiliki spesifikasi : prossesor intel dual core, RAM 1Gb, VGA intergrated, storage 80Gb, dengan OS Windows XP/ Seven. y Untuk kepala bagian/wakilnya, komputer yang digunakan memliliki spesifikasi : prossesor intel core 2 duo/intel core i3, RAM 1Gb/2Gb, VGA integrated, storage 160 Gb, dengan OS Windows Seven. Jaringan : Jaringan yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer dalam bagian maupun dengan bagian adalah dengan jaringan lokal arena network (LAN) dengan verifikasi untuk mengaksesnya. b. Software (perangkat lunak/aplikasi dalam SI Keuangan) Software yang digunakan terbagi dalam dua aspek yaitu sotfware yang bersifat dasar untuk mengolah data, seperti Microsoft word, excel, access dan software yang bersifat khusus yang dibuat khusus oleh bagian IT yang telah disesuaikan untuk kebutuhan bagian keuangan. c. Brainware (pengelola, pengguna)

13

Untuk aspek brainware, para pengguna (user) baik itu staff sebagai pengolah data maupun kepala bagian maupun wakilnya diberikan pelatihan tersendiri oleh bagian TI perusahaan untuk dapat menjalankan sistem informasi keuangan berbasis komputerisasi. d. Database (jenis & jumlah data, keamanan data, proses input/updating data) Database yang digunakan dalam sistem informasi keuangan diantaranya adalah data pengeluaran perusahaan, data pertanggungjawaban keuangan, dll. Sedangkan dari segi keamanan data merupakan data yang telah diolah oleh staff keuangan, kemudian untuk proses inputnya dilakukan oleh kepala bagian dan wakilnya, dimana setiap data dilakuakn proses verifikasi untuk membukanya. e. Prosedur Dalam aspek prosedur, dikarenakan data keuangan merupakan data yang sangat penting bagi PRIMAJASA TOURS , dan sebagian besar dari data tersebut lebih banyak bersifat internal, maka dalam aksesnya pun bersifat terbatas dengan akun dan password yang dapat diakses oleh kepala bagian keuangan dan wakilnya. 4.3. Kualitas Sistem Informasi Keuangan Tanggapan responden mengenai variabel kualitas sistem informasi keuangan yang dibagi menjadi 2 dimensi yaitu: 1. Kualitas sistem informasi keuangan 2. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi keuangan Kedua dimensi kualitas sistem informasi keuangan pada penelitian ini diukur melalui 10 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel kualitas produk dapat dijelaskan sebagai berikut : Tanggapan responden sebagaimana terdapat pada Lampiran menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (Skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan variabel Kualitas Sistem informasi Keuangan. Berdasarkan kategori rentang indeks skor tersebut, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas sistem informasi dipersepsikan memiliki kualitas yang baik oleh responden. Tanggapan responden sebagaimana terdapat pada Lampiran menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (Skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan variabel informasi yang dihasilkan Sistem informasi Keuangan. Berdasarkan kategori rentang indeks skor tersebut, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa informasi yang dihasilkan sistem informasi dipersepsikan memiliki kualitas yang baik oleh responden. 4.4. Tingkat Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Analisis tingkat kepuasan terhadap faktor kualitas layanan sistem informasi : 1. Tangibles (Fisik) Dalam faktor yang pertama ini (Faktor Tangible/Fisik), disebutkan bahwa ketersediaan komputer yang sangat memadai, modern, berteknologi tinggi, akses jaringan internet yang cepat,

14

dan penyimpanan data yang canggih. Hal ini dapat dilihat dalam kolom jawaban disamping kanan yang mayoritasnya menjawab SS (Sangat Setuju). Faktor yang pertama disebutkan adalah ketersediaan komputer untuk akses ke sistem informasi yang diisi dengan jawaban SS (Sangat Setuju). Hal ini berarti komputer yang dipakai dalam keadaan sangat baik dan sangat memungkinkan untuk penggunaan sistem informasi. Faktor yang kedua adalah ketersediaan koneksi ke jaringan LAN sistem informasi yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti akses koneksi ke jaringan LAN yang cepat dan memadai untuk kepentingan penggunaan sistem informasi. Faktor yang ketiga adalah ketersediaan koneksi ke jaringan internet yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti akses koneksi ke jaringan internet yang cepat dan memadai untuk kepentingan penggunaan sistem infomasi. Faktor yang keempat adalah ketersediaan SDM TI sebagai petugas khusus yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti tidak ada halangan untuk perekrutan SDM TI sebagai petugas khusus untuk layanan sistem informasi. Faktor yang kelima adalah ketersediaan tempat penyimpanan data secara terpusat yang diisi dengan jawaban SS (Sangat Setuju). Hal ini berarti tempat penyimpanan data yang sangat canggih, modern, aman, mudah dipergunakan, dan sangat memungkinkan untuk sistem informasi. Faktor yang keenam adalah ketersediaan data & informasi yang dibutuhkan secara terpusat yang diisi dengan jawaban SS (Sangat Setuju). Hal ini berarti tingkat ketersediaan data & informasi sangat tinggi, akurat, dan selalu ada. Faktor yang ketujuh adalah ketersediaan aplikasi SI yang sesuai dengan fungsinya yang diisi dengan jawaban SS (Sangat Setuju). Hal ini berarti ketersediaan aplikasi sistem informasi yang sangat lengkap. Faktor yang kedelapan adalah kondisi komputer yang disediakan yang diisi dengan jawaban SS (Sangat Setuju). Hal ini berarti kondisi komputer dalam keadaan yang sangat memadai, modern, canggih, berteknologi tinggi, dan tidak ada keluhan dalam pemakaiannya. 2. Reliability (Keandalan) Dalam faktor yang kedua ini (Reability/Keandalan), disebutkan bahwa penyediaan akses internet, data & informasi, dan fasilitas aplikasi SI cukup memadai untuk penggunaan sistem informasi. Hal ini dapat dilihat dalam kolom jawaban disamping kanan yang kebanyakan diisi dengan jawaban S (Setuju). Melanjutkan dari analisis sebelumnya, faktor yang kesembilan adalah teknologi komputer yang digunakan sudah up-to-date yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti teknologi komputer yang digunakan sudah modern. Faktor yang kesepuluh adalah akses ke SI dapat dilakukan dengan mudah yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti aplikasi yang digunakan untuk mengakses ke SI cukup modern sehingga dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

15

Faktor yang kesebelas dan dua belas adalah akses ke internet dapat dilakukan dengan mudah dan cepat yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti ketersediaan akses internet yang memadai untuk kepentingan sistem informasi. Faktor yang ketiga belas adalah data & informasi dapat diakses dengan cepat yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti tingkat ketersediaan data & informasi sangat tinggi didukung dengan kondisi komputer yang berteknologi tinggi. Faktor yang keempat belas adalah aplikasi SI menyediakan fasilitas yang memadai yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti aplikasi SI yang cukup modern dan dapat menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk penggunaan sistem informasi. Faktor yang kelima belas dan keenam belas adalah SI menyediakan data & informasi yang akurat dan memadai yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti ketersediaan data & informasi sangat mendukung dan selalu ada. Faktor yang ketujuh belas adalah aplikasi SI menyediakan fasilitas yang sistematis sehingga pencarian data & informasi lebih mudah yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti penyediaan fasilitas aplikasi SI yang ada cukup modern dan canggih dilihat dari jawaban setuju atas pencarian data & informasi yang mudah. Faktor yang kedelapan belas adalah perpindahan antar halaman aplikasi mudah & cepat yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti aplikasi yang digunakan cukup modern, canggih, tanpa buffering, dan berfasilitas cukup lengkap. Responsiveness (Daya Tanggap) Dalam faktor yang ketiga ini (Responsiveness/Daya Tanggap), disebutkan bahwa daya tanggap yang diberikan SDM TI cukup cepat dan tepat. Hal ini dapat dibuktikan di kolom jawaban disamping kanan yang mayoritas diisi dengan jawaban S (Setuju). Faktor yang kesembilan belas adalah SDM unit TI cepat memberi tanggapan yang berkaitan dengan keluhan & pengaduan pengguna yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti daya tanggap SDM TI yang berkaitan dengan berbagai macam keluhan & pengaduan cukup tinggi dan cukup peka. Faktor yang kedua puluh adalah SDM unit TI segera menangani masalah yang terjadi di SI yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti daya tanggap SDM TI untuk penanganan masalah yang terjadi di SI cukup peka. Faktor yang kedua puluh satu adalah administrator SI merespon dengan baik & cepat saat pengguna membutuhkan data & informasi tambahan yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti daya tanggap dan daya respon administrator SI terhadap pengguna yang membutuhkan data & informasi cukup peka. 4. Assurance (Jaminan) Dalam faktor yang keempat ini (Assurance/Jaminan), disebutkan bahwa data & Informasi terjamin keamanannya. Hal ini dapat dibuktikan di kolom jawaban disamping kanan yang mayoritas diisi dengan jawaban S (Setuju). 3.

16

Faktor kedua puluh dua adalah data & informasi terjamin keamanannya dari kerusakan/kehilangan karena SI telah menyediakan back-up data yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini dapat diartikan bahwa keamanan terhadap data & informasi cukup terjamin. Dan tidak perlu adanya kekhawatiran terhadap data & informasi yang disimpan. Faktor yang kedua puluh tiga adalah SI menyediakan hak akses pada pengguna tertentu untuk menjamin keamanan & kerahasiaan data & informasi yang diisi dengan jawaban SS (Sangat Setuju). Hal ini dapat diartikan bahwa SI sangat menjamin kerahasiaan data & informasi dengan adanya hak akses pada pengguna tertentu. Faktor yang kedua puluh empat adalah SI mampu menghindari kerusakan jaringan, data, dan informasi yang disebabkan oleh virus & hacker yang diisi dengan jawaban SS (Sangat Setuju). Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat penghindaran kerusakan jaringan, data, dan informasi yang disebabkan oleh virus dan hacker sangat tinggi dan sangat waspada. Faktor yang kedua puluh lima adalah SDM unit TI memiliki kredibilitas dalam menghadapi keluhan pengguna terhadap masalah SI Akademik yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti SDM TI memiliki kredibilitas yang cukup tinggi dalam menghadapi keluhan keluhan tersebut. Faktor yang kedua puluh enam adalah SDM unit TI memiliki kompetensi dalam mengatasi masalah SI Akademik yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini berarti SDM TI cukup memiliki kompetensi dalam mengatasi masalah SI akademik. Faktor kedua puluh tujuh adalah SDM unit TI memberikan pelayanan yang ramah dalam menanggapi keluhan pengguna yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini dapat diartikan bahwa sistem pelayanan yang diberikan adalah ramah dan sabar dalam menghadapi setiap keluhan keluhan pengguna. 5. Emphaty Dalam faktor yang kelima ini (Empathy), disebutkan bahwa SDM TI mendapat empathy dari pengguna SI, karena dilihat dari jawaban disebelah kolom kanan yang semua diisi dengan jawaban S (Setuju). Faktor yang kedua puluh delapan adalah SDM unit TI mudah dihubungi oleh pengguna jika menemui masalah dalam SI yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini dapat diartikan bahwa kemudahan pengguna dalam menghubungi SDM TI yang selalu siap sedia dalam menghadapi berbagai masalah yang dialami oleh pengguna dan tidak adanya kendala dalam menghubunginya. Faktor yang kedua puluh sembilan adalah ketersediaan prosedur penggunaan aplikasi SI yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini dapat diartikan bahwa ketersediaan prosedur penggunaan aplikasi SI yang jelas dan lengkap serta menunjang terlaksananya penggunaan sistem informasi. Faktor yang ketiga puluh adalah aplikasi SI menyediakan fasilitas bantuan khusus (menu help) bagi pengguna dalam pengoperasiannya yang diisi dengan jawaban S (Setuju). Hal ini dapat diartikan bahwa ketersediaan fasilitas berupa bantuan khusus selalu ada dan membantu para pengguna untuk mengoperasikannya.

17

Dari analisis diatas, Sistem informasi yang berbasis komputerisasi bisa dibilang baru diterapkan pada bagian keuangan, sehingga sebagai user para staff bagian keuangan masih memiliki kendala dalam menjalankannya, akan tetapi dengan adanya sistem informasi tersebut dengan segala kekurangan dan kelebihannya cukup membantu dalam efisiensi kinerja bagian keuangan. Dan dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan terhadap faktor kualitas layanan sistem informasi adalah positif, yang berarti para pengguna sistem informasi puas terhadap faktor layanan sistem informasi yang disajikan oleh PRIMAJASA TOURS . 4.5. Faktor Pendukung dan Penghambat Sistem Informasi Pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu cara dalam menyelesaikan masalahmasalah yang dihadapi dalam pelaporan keuangan. Kerja sama antara petugas SIMKeu dan pengelola/teknisi, menjadikan pemanfaatan teknologi informasi menjadi maksimal, sehingga dikembangkanlah aplikasi SIM Keuangan yang telah mengalami proses pengembangan dengan kendala yang harus diselesaikan dengan baik. Adanya globalisasi sektor keuangan yang didukung oleh perkembangan teknologi menyebabkan sistem keuangan menjadi semakin terintegrasi. Selain itu, inovasi produk keuangan yang semakin dinamis dan beragam dengan kompleksitas yang semakin tinggi menyebabkan sumber-sumber pemicu ketidakstabilan sistem keuangan meningkat dan semakin beragam, juga dapat mengakibatkan semakin sulitnya mengatasi ketidakstabilan tersebut. Dengan kata lain, tantangan terbesar adalah ditengah makin meningkatnya tekanan, pertumbuhan ekonomi tetap harus berjalan dan berkesinambungan serta dapat berjalannya fungsi-fungsi penting ekonomi lainnya dengan normal. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan SI Keuangan pada PRIMAJASA TOURS : Faktor pendukung Perkembangan perusahaan dengan perubahan tujuan perusahaan menjadi berorientasi laba, tuntutan efisiensi kinerja perusahaan, dan perkembangan teknologi. Perubahan tujuan perusahaan menjadi berorientasi laba yaitu dengan menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis. Semua manajer dalam perusahaan mempunyai tanggung jawab keuangan. Mereka diberi anggaran biaya operasi seminim mungkin dan diharapkan untuk menjaga pengeluaran biaya melampau batasan anggaran tersebut. Sedangkan teknologi yang dimaksud adalah semua yang termasuk dalam infrastruktur sistem informasi, termasuk perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang digunakan bersama-sama pada proses oprasional perusahaan. Pemanfaatan teknologi bertujuan untuk terciptanya sistem yang terintegrasi dengan biaya yang relatif terjangkau, untuk biaya oprasional, pengembangan, maupun biaya pemeliharaan baik dalam jangka waktu panjang, menengah, maupun jangka waktu pendek. Hal ini harus terdefinisi dengan jelas, sehingga investasi dalam infrastruktur strategi pengembangan perusahaan tidak akan sia-sia dan pada akhirnya menghasilkan sistem informasi yang dapat dipercaya (reliable), akurat (accurate), dan konsisten (consistent).

18

Faktor Penghambat Dibutuhkan sumberdaya manusia yang terampil dan mampu menjalankan sistem informasi yang berbasis komputerisasi. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah para staf penanggung jawab perencanaan dan pengembangan sistem informasi pada perusahaan. Para staff tersebut memiliki tanggung jawab terhadap pengoperasian sistem informasi, apabila terdapat permasalahan tentang sistem informasi pada perusahaan, para staff memiliki kompetensi untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan, selain itu para staff selalu berupaya menggunakan teknologi informasi dalam sistem informasi manajemen untuk kemajuan perusahaan tersebut. Supaya pengetahuan para staff berkembang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, maka perlu mengikuti kombinasi aktivitas seperti pelatihan, pengalaman bekerja, kemampuan manajerial, dan kepemimpinan yang berkualitas. Faktor penunjang pengembangan SDM staff pada perusahaan harus memiliki tiga dimensi, yaitu (1) keahlian teknis, mengingat perkembangan teknologi yang sangat cepat maka keahlian teknis yang harus dimiliki seorang staff sistem informasi adalah untuk selalu mempelajari hal-hal baru; (2) pengetahuan mengenai dunia komputerisasi, hal ini dapat diperoleh melalui hasil interaksi antar-SDM yang terlibat dalam dunia komputerisasi dengan mengetahui proses oprasional perusahaan lain yang memanfaatkan teknologi informasi dalam sistem informasi manajemen; (3) orientasi pada pemecahan masalah, pemecahan masalah pada perusahaan yang dibutuhkan bukanlah hanya karakteristik SDM secara tradisional yang terpaku pada tugas-tugas rutin, melainkan para staff yang selalu berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah pada perusahaan.

19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem informasi manajemen keuangan, maka dapat disimpulkan hal-hal berikut : 1. Secara umum, PRIMAJASA TOURS telah menjalankan sistem informasi yang berbasis komputerisasi yang dapat menghubungkan divisi satu sama lain dalam kaitannya dengan informasi yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan kegiatan perusahaan, akan tetapi sistem informasi tersebut belum menyeluruh, sehingga hanya bagian-bagian dari sebuah divisi yang dianggap sangat penting yang yang menerapkan sistem informasi berbasis komputer tersebut. 2. Gambaran kondisi existing SI Keuangan secara khusus pada PRIMAJASA TOURS , dilihat dari aspek: a. Hardware (perangkat keras/infrastruktur SI Keuangan) Hardware yang digunakan untuk sistem informasi keuangan terbagi dalam beberapa bagian,yaitu : Komputer: y Untuk bagian staff komputer yang digunakan memiliki spesifikasi : prossesor intel dual core, RAM 1Gb, VGA intergrated, storage 100Gb, dengan OS Windows XP/ Seven. y Untuk kepala bagian/wakilnya, komputer yang digunakan memliliki spesifikasi : prossesor intel core 2 duo/intel i3, RAM 1Gb/2Gb, VGA integrated, storage 160 Gb, dengan OS Windows Seven. Jaringan : Jaringan yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer dalam bagian maupun dengan bagian adalah dengan jaringan local arena network (LAN) dengan verifikasi untuk mengaksesnya. b. Software (perangkat lunak/aplikasi dalam SI Keuangan) Software yang digunakan terbagi dalam dua aspek yaitu sotfware yang bersifat dasar untuk mengolah data, seperti Microsoft word, excel, access. Dan software yang bersifat khusus yang dibuat khusus oleh bagian IT yang telah disesuaikan untuk kebutuhan bagian keuangan. c. Brainware (pengelola, pengguna) Untuk aspek brainware, para pengguna (user) baik itu staff sebagai pengolah data maupun kepala bagian maupun wakilnya diberikan pelatihan tersendiri oleh bagian TI perusahaan untuk dapat menjalankan sistem informasi keuangan berbasis komputerisasi. d. Database (jenis & jumlah data, keamanan data, proses input/updating data) Database yang digunakan dalam sistem informasi keuangan diantaranya adalah data pengeluaran perusahaan, data pertanggungjawaban keuangan,dll. Sedangkan dari segi keamanan data merupakan data yang telah diolah oleh staff keuangan, kemudian untuk proses inputnya dilakuakn oleh kepala bagian dan wakilnya, dimana setiap data dilakuakn proses verifikasi untuk membukanya.

20

e. Procedure Dalam aspek prosedur, dikarenakan data keuangan merupakan data yang sangat penting bagi PRIMAJASA TOURS , dan sebagian besar dari data tersebut lebih banyak bersifat internal, maka dalam aksesnya pun bersifat terbatas dengan akun dan password yang dapat diakses oleh kepala bagian keuangan dan wakilnya. 3. Sistem informasi yang digunakan oleh bagian keuangan memiliki kualitas yang memadai untuk mengefisiensikan kinerja bagian keuangan, dari segi peralatan menggunakan peralatan yang memadai yang telah disesuaikan dengan kebutuhan, dari segi software pun dirancang sedemikian rupa untuk mengakomodasi kinerja dan sdm yang dimiliki oleh bagian keuangan. Sistem informasi yang berbasis komputerisasi bisa dibilang baru diterapkan pada bagian keuangan, sehingga sebagai user para staff bagian keuangan masih memiliki kendala dalam menjalankannya, akan tetapi dengan adanya sistem informasi tersebut cukup membantu dalam efisiensi kinerja bagian keuangan. Faktor-faktor apa yang Mendukung dan Menghambat Pelaksanaan SI Keuangan pada PRIMAJASA TOURS ? Faktor pendukung : Perkembangan perusahaan dengan perubahan tujuan perusahaan menjadi berorientasi laba, tuntutan efisiensi kinerja perusahaan, perkembangan teknologi dan potensi bisnis dibidang jasa transportasi yang kian berkembang. Faktor Penghambat : Dibutuhkan sumberdaya manusia yang terampil dan mampu menjalankan sistem informasi yang berbasis komputerisasi, begitu juga dengan manajemen yang cakap dalam mengunakan system informasi untuk pengambilan keputusan taktis maupun strategis.

4.

5.

5.2 Saran Dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang informasi manajemen keuangan, berikut beberapa saran yang dapat disampaikan diantaranya: 1. Pendekatan pengembangan sistem informasi keuangan berbasis teknologi informasi diharapkan sesuai dengan komponen sistem informasi yang ada. 2. Sistem informasi yang ada diharapkan agar dikembangkan lebih lanjut sesuaidengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Sistem informasi manajemen keuangan yang berbasis teknologi informasi harus dimanfaatkan secara maksimal agar kinerja karyawan lebih efektif dan efisien.

21

LAMPIRANKualitas Sistem Informasi Keuangan Berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu/Sdr/i

Keterangan:SS S R/T TS STS (Sangat Setuju) = (Setuju) = (Ragu-ragu/Tidak tahu) = (Tidak Setuju) = (Sangat Tidak Setuju) = 5 4 3 2 1

No A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pernyataan

5

4

3

2

1

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i tentang aspek Kualitas Sistem dalam Sistem Informasi Keuangan SS Mudah digunakan (user friendly) Fiturnya lengkap dan mudah dipelajari Databasenya lengkap, akurat, aktual, dsb Terintegrasi dengan sistem lainnya Aman ketika diakses Cepat ketika diakses Dapat diandalkan/tidak mudah rusak Perangkat kerasnya (hardware) termasuk canggih Sesuai dengan kebutuhan pengguna Kemampuan SDM SI sudah memadai Apakah informasi yang dihasilkan Sistem Informasi Keuangan, menurut anda: SS Akurat Tepat Waktu Relevan Lengkap Aktual Jelas Berguna Dapat diandalkan Mudah dipahami Bebas dari bias

S

R/T

TS

STS

S

R/T

TS

STS

22

Tingkat kepuasan terhadap layanan sistem informasi Keuangan Berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu/Sdr/i

Keterangan:SS S R/T TS STS (Sangat Setuju) (Setuju) (Ragu-ragu/Tidak tahu) = (Tidak Setuju) (Sangat Tidak Setuju) = = 3 = = 5 4 2 1

No

FAKTOR KUALITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI TANGIBLES (FISIK)

5 SS S

4

3

2

1 STS

R/T TS

1 2 3 4 5 6 7 8

Ketersediaan komputer untuk akses ke SI Ketersediaan koneksi ke jaringan LAN SI Ketersediaan koneksi ke jaringan internet Ketersediaan SDM TI sebagai petugas khusus Ketersediaan tempat penyimpanan data secara terpusat Ketersediaan data & informasi yang dibutuhkan secara terpusat Ketersediaan aplikasi SI yang sesuai dengan fungsinya Kondisi komputer yang disediakan RELIABILITY (KEANDALAN) SS S R/T TS STS

9 10 11 12 13 14

Teknologi komputer yang digunakan sudah up-todate Akses ke SI dapat dilakukan dengan mudah Akses ke internet dapat dilakukan dengan mudah Akses ke internet dapat dilakukan dengan cepat Data & informasi dapat diakses dengan cepat Aplikasi SI menyediakan fasilitas yang memadai

23

15 16 17 18

SI menyediakan data & informasi yang akurat SI memberikan data & informasi yang memadai Aplikasi SI menyediakan fasilitas yang sistematis sehingga pencarian data & informasi lebih mudah Perpindahan antar halaman aplikasi mudah & cepat RESPONSIVENESS (DAYA TANGGAP) SS S R/T TS STS

19 20

21

SDM unit TI cepat memberi tanggapan yang berkaitan dengan keluhan & pengaduan pengguna SDM unit TI segera menangani masalah yang terjadi di SI Administrator SI merespon dengan baik & cepat saat pengguna membutuhkan data & informasi tambahan ASSURANCE (JAMINAN) SS S R/T TS STS

22

23

24

25

26 27

Data & informasi terjamin keamanannya dari kerusakan/kehilangan karena SI telah menyediakan back-up data SI menyediakan hak akses pada pengguna tertentu untuk menjamin keamanan & kerahasiaan data & informasi SI mampu menghindari kerusakan jaringan, data, dan informasi yang disebabkan oleh virus & hacker SDM unit TI memiliki kredibilitas dalam menghadapi keluhan pengguna terhadap masalah SI Akademik SDM unit TI memiliki kompetensi dalam mengatasi masalah SI Akademik SDM unit TI memberikan pelayanan yang ramah dalam menanggapi keluhan pengguna EMPATHY SS S R/T TS STS

28 29

SDM unit TI mudah dihubungi oleh pengguna jika menemui masalah dalam SI Ketersediaan prosedur penggunaan aplikasi SI Aplikasi SI menyediakan fasilitas bantuan khusus (menu help) bagi pengguna dalam pengoperasiannya

30

24

2. Coding Table Kualitas Sistem Informasi Keuangan Bagian A Pertanyaan 1 2 3Responden

4 4 5 5 5 3 4

5 4 3 5 4 4 4

6 3 4 4 4 4 5

7 4 4 5 3 4 4

8 5 4 5 4 3 4

9 4 4 4 4 4 3

10 4 4 5 4 5 4

1 2 3 4 5 6 Bagian BPertanyaan Responden

4 5 4 4 4 3

5 4 4 4 3 5

4 5 4 3 3 5

1 4 5 4 3 4 5

2 4 3 4 4 3 5

3 4 3 4 4 5 4

4 4 5 3 4 4 4

5 4 3 4 4 5 4

6 3 4 4 4 4 5

7 4 4 5 3 4 4

8 5 4 5 4 4 4

9 4 3 4 3 4 4

10 4 4 3 4 4 4

1 2 3 4 5 6

Tingkat kepuasan terhadap layanan sistem informasi keuangan Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11Responden

12

13

14

15

1 2 3 4 5 6Pertanyaan

4 5 4 3 4 5 16

4 3 4 4 3 5 17

4 3 4 4 5 4 18

4 5 3 4 4 4 19

4 3 4 4 5 4 20

3 4 4 4 4 5 21

4 4 5 3 4 4 22

5 4 5 4 4 4 23

4 3 4 3 4 4 24

4 4 3 4 4 4 25

5 4 3 4 4 4 26

4 5 4 3 4 4 27

3 4 4 4 5 4 28

4 4 3 5 4 4 29

4 3 4 4 4 3 30

Responden

1 2 3 4 5 6

4 4 4 3 4 3

4 3 5 4 4 5

4 4 4 3 5 4

4 5 3 3 4 4

4 2 4 5 5 4

3 4 3 4 4 5

4 4 4 5 4 4

5 4 3 4 4 4

4 3 4 4 4 5

4 4 3 4 5 4

5 4 3 5 4 4

4 4 3 3 4 4

3 4 4 4 2 4

4 3 3 5 4 4

4 3 4 5 4 3

25