PRESPOINT 20 (M & I) -...

1
Bisnis Indonesia, Jakarta Post, 28 Februari 2017

Transcript of PRESPOINT 20 (M & I) -...

Page 1: PRESPOINT 20 (M & I) - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/1935/b615f144_Des16-Astra... · ospek laba bersih Pr emiten CPO pada tahun ini ...

13 Selasa, 28 Februari 2017

Indeks Melemah: Aktivitas karyawan terlihat di galeriPT Bursa Efek Indonesia diJakarta, belum lama ini. IHSGditutup turun tipis 0,06% atau3,03 poin ke level 5.382,87pada perdagangan Senin(27/2). Sepanjang perdagang-an, IHSG bergerak fluktuatif di kisaran 5.368,42–5.393,66.

Bisnis/Nurul Hidayat

SINARMAS SEKURITAS

Pada hari ini, indeks diperkirakan berge-rak mixed di kisaran level 5.356-5.406.

Saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. AALI, TLKM, BJTM, dan ROTI.

ERDIKHA ELIT SEKURITAS

IHSG diperkirakan bergerak pada kisar-an 5.350-5.380 dengan kecenderungan

melemah. Investor diharapkan waspadapada batasan cut loss di level 5.348.

Saham yang menarik untuk diperhatikan adalah AALI, CPIN, ICBP, KLBF, MIKA, PPRO, PTPP, TLKM, dan WSKT.

RELIANCE SECURITIES

IHSG masih akan bergerak cenderungmixed terkonsolidasi dengan adanya sedi-

kit tekanan pada akhir bulan dengan range 5.330-5.400.

Saham-saham yang dapat diperhatikan di antaranya BMTR, INCO, JPFA, LSIP, BJTM, MPPA, dan TINS.

DISCLAIMER

Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beliatau inves tasi sa ham lainnya sepenuhnya me-

ru pakan tanggung ja wab pembaca. Per usa ha an pia lang yang mem buat re komen dasi saham

dan ha ri an Bis nis In do nesia ti dak ber tang gung jawab terha dap keputus an yang diambil, de-ngan me ngacu pa da reko mendasi saham di

kolom ini. Da lam me la ku kan investasi, pembaca mem buat pe ni lai an independen.

REKOMENDASIEFEK PEMANGKASAN PAJAK REVALUASI

Laba Korporasi Sawit MelesatJAKARTA — Kenaikan harga CPO dan efek

pemangkasan PPh fi nal revaluasi aset dalam paketkebijakan ekonomi jilid V membuat perolehan laba

korporasi sawit sepanjang 2016 melesat tajam.

Ana [email protected]

Emiten kebun Grup Astra, PT AstraAgro Lestari Tbk. mencetak pertum-buhan laba bersih hingga 224,17%menjadi Rp2 triliun sepanjang 2016dibandingkan dengan capaian 2015yang tercatat Rp619,1 miliar.

Lonjakan laba bersih emiten ber-kode saham AALI itu sejalan dengansusutnya beban pajak penghasilan (PPh) perseroan dari Rp479,83 miliar menjadi Rp94,48 miliar. Pasalnya, pada 2016, AALI mendapat pajak tangguh-an sebesar Rp751,27 miliar setelahmelakukan revaluasi aset tanamanuntuk tujuan perpajakan terkait ada-nya Paket Kebijakan Ekonomi Tahap V pada 2015.

Akibat kenaikan laba bersih, laba per saham yang digenggam investor AALI pun menggembung dari Rp393,15 per lembar saham menjadi Rp1.135,85 per lembar saham.

Untuk pendapatan, AALI mencetak

per tumbuhan 8,13% menjadi Rp14,12 triliun dengan raihan laba bersih Rp2 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Senin (27/2), pen da-pat an bersih AALI meningkat Rp1,06tri liun sepanjang 2016 menjadi Rp14,12tri liun.

Pendapatan tersebut berasal daripenjualan produk minyak sawit mentah dan turunannya sebesar Rp12,12 triliun, inti sawit dan turunannya sebesar Rp1,99 triliun, dan produk lainnyaRp4,57 miliar.

Dalam laporan keuangan 2016, AALIjuga mengungkapkan nilai akuisisi perusahaan perkebunan karet PT MitraBarito Gemilang pada 5 Desember 2016.Perusahaan karet di Kalimantan Tengah itu dicaplok Astra Agro Lestari dengannilai wajar Rp16,2 miliar dan liabilitas

sebesar Rp210,89 miliar sehingga total asetnya sebesar Rp223,5 miliar.

Di pihak lain, induk usaha perkebun-an sawit Grup Sinarmas, Golden AgriResources (GAR) juga membukukankenaikan laba bersih sebesar 40 kali lipat dari US$10 juta pada 2015 menjadi US$400 juta sepanjang tahun lalu.

Melesatnya laba bersih induk usahaPT SMART Tbk. itu dipengaruhi olehsusutnya beban pajak yang harus dibayar perseroan seiring dengan re-valuasi aset perkebunan pada tahun lalu. Dampaknya, GAR memperoleh pajak tangguhan senilai US$304 juta pada 2016.

PENDAPATAN TUMBUHFranky Widjaja, Chief Executive Offi -

cer Golden Agri Resources, menuturkan kendati produksi kebun tertekan pada2016, pendapatan perusahaan tumbuh11% menjadi US$7,2 miliar.

“Sebagai pemain terintegrasi, ki-nerja GAR ditopang oleh nilai bisnisdownstream yang terus berkembang dan semakin kuat,” tulisnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Senin (27/2).

Dari pendapatan sebesar US$7,2 mi liar, GAR mengantongi EBITDA sebe sar US$572 juta atau naik 6% di ban dingkan dengan capaian sepanjang 2015. Menebalnya EBITDA yang di bu-ku kan GAR didorong oleh apre siasiharga CPO yang mengompensasi pe-

nu run an produksi.Sejalan dengan upaya transformasi,

lanjut Franky, GAR akan fokus untuk melakukan efi siensi rantai nilai verti-kal yang terintegrasi dan mendorongprin sip produksi minyak sawit yangber kelanjutan dengan optimalisasi teknologi.

David Setyanto, analis First AsiaCapital, mengatakan raihan laba emiten CPO didorong oleh kombinasi naiknya harga dan susutnya pajak yang ha-rus dibayar.

“Pada 2015 memang laba kekecilankarena harga CPO rendah. Naiknya laba bersih dua kali lipat dan 40 kali lipatjangan dilihat luar biasa, harus dilihat juga tren net profi t margin-nya,” ujar David ketika dihubungi Senin (27/2).

Menurutnya, prospek laba bersih emiten CPO pada tahun ini berpotensi semakin tinggi. Pasalnya, La Nina pada tahun ini berdampak positif bagitanaman sawit yang membutuhkan banyak air. Dengan begitu, produktivitaskebun berpotensi meningkat.

Sementara itu, Maybank InvestmentBank Bhd. memperkirakan rerata hargaCPO pada 2017 akan turun 9,34%secara tahunan menjadi 2.400 ringgitper ton dari sebelumnya 2.650 ringgitper ton.

Pasalnya, produksi tandan buah segar atau TBS berbalik naik 26% yoy dibandingkan dengan penurunan1% pada 2016.

Prospek laba bersih emiten CPO pada tahun ini berpotensi semakin tinggi.

IHSG BI27 Hang Seng Nikkei STI

USD EUR SGD JPY(100)

27/2/2017 27/2/2017 27/2/2017 27/2/2017 27/2/2017

27/2/2017 27/2/201727/2/2017 27/2/201713.339,00 14.097,33 9.497,33 11.899,730,02% 0,02% 0,30% 0,67%

0,06% 0,27% 0,17% 0,91% 0,27%5.382,87 466,24 23.925,05 19.107,47 3.108,62

MARKETMARKET

Bisnis Indonesia, Jakarta Post, 28 Februari 2017