Preskes KPD Preterm
Transcript of Preskes KPD Preterm
KETUBAN PECAH DINI PADAPRIMIGRAVIDA HAMIL PRETERM BDP
Oleh :Nunung Perwitasari G0006130Marisa Rizqiana D G0006202Ancilla Cherisha I G9911112016Dewi Ayu Astari P G9911112048Nurotus Saniyah G9911112115
Pembimbing :
Eric Edwin Y, dr,. SpOG
KASUS
Nama : Ny. RUmur : 21 tahunJenis kelamin : PerempuanStatus paritas : G1P0A0Alamat : Malabar, Mojosongo, Jebres, SurakartaStatus : KawinPendidikan : SLTAPekerjaan : SwastaTgl masuk : 19 Juli 2012No. RM : 01140481HPMT : 7 – 11 – 2011HPL : 14 – 8 – 2012 UK : 36+2 minggu
IDENTITAS PASIEN
Keluhan utamaTanggal 19 Juli 2012 pukul 12.30 WIB pasien datang sendiri dengan keluhan air kawah keluar 6 jam yang lalu.
Riwayat penyakit sekarangDatang seorang G1P0A0, 21 tahun, datang sendiri dengan keluhan air kawah keluar sejak 6 jam yang lalu. Pasien merasa hamil 9 bulan. Kenceng-kenceng teratur belum dirasakan. Air kawah sudah dirasakan keluar sejak 6 jam yang lalu. Lendir darah (-). Gerakan janin masih dirasakan.
ANAMNESIS
Riwayat MenstruasiMenarche : 13 tahunSiklus menstruasi : 30 hariLama menstruasi : 5 hariDarah haid : ± 50 cc (2-3 kali ganti pembalut)/hariDismenorea : disangkalPerdarahan di luar siklus : disangkal
Riwayat perkawinan Menikah 1 kali. Menikah selama 1 tahun.
Riwayat fertilitas Riwayat fertilitas dinilai baik.
Riwayat ObstetrikI. Hamil sekarangRiwayat obstetrik dinilai baik.
Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit jantung : disangkalRiwayat diabetes mellitus : disangkal Riwayat asma : disangkal Riwayat alergi obat : disangkalRiwayat alergi makanan : disangkal
Penyakit dan operasi yang pernah dialamiTidak ada.
Riwayat ANCPemeriksaan kehamilan di bidanTrimester 1 : 1 kali/bulan di bidanTrimester 2 : 2 kali/bulan di bidanTrimester 3 : 2 kali/bulan di bidan
Riwayat kontrasepsiPasien ingin mempunyai 2 anak. Pasien belum pernah menggunakan kontrasepsi. Setelah kehamilan ini, pasien direncanakan menggunakan KB IUD.
• Keadaan umum : Baik• Kesadaran : Kompos mentis• BB/TB : 150cm/55 kg• Gizi : kesan cukup• Vital sign
Tekanan darah : 120/80mmHgNadi : 80x/menitFrekuensi napas : 20x/menitSuhu : 36,70C
• Pemeriksaan fisik lain: dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS OBSTETRIK1. Inspeksi
Abdomen : perut tampak membuncit membujur, tidak mengkilat, venetasi (-), tampak striae gravidarum, bundle ring (-)
2. PalpasiLeopold I : teraba bagian besar lunakLeopold II : teraba bagian keras panjang sebelah kiri, teraba bagian kecil-kecil sebelah kananLeopold III : teraba bagian besar dan keras janin, ballotement (-)Leopold IV : divergenHis : (-)Osborn test : (-)TFU : 26 cm, TBJ 1230 gr
PEMERIKSAAN FISIK
3. Auskultasi : DJJ (+), reguler, 12-12-114. Perkusi : Pekak alih (-), pekak sisi (-), reflek patella
(+) 5. Vaginal toucher : VU tenang, dinding vagina dbn, portio
lunak, pembukaan - cm, eff 30%, bagian bawah kepala U ↓ H I, UUK dan penunjuk belum dapat dinilai, air ketuban (+), STLD (-). Ukuran panggul dalam : promontorium tidak teraba, linea terminata teraba <1/3, spina isiadika tidak menonjol, arcus pubis > 90o, kesan panggul ginekoid.
6. USG : Tampak janin tunggal, IU, memanjang, preskep, djj (+)12-12-11/reguler, BPD 85 mm, AC 296 mm, FL 67 mm, EFBW 2230 gr, plasenta insersi di korpus kiri grade I, air ketuban kesan cukup, tak tampak jelas kelainan kongenital mayor, kesan saat ini janin dalam keadaan baik.
(cont..)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Tgl 7/7/12Hasil Satuan
Hemoglobin 11,3 g/dl
Hematokrit 34 %
Eritrosit 4,13 Juta/ul
Leukosit 10,7 Ribu/ul
Trombosit 444 Ribu/ul
PT 12,1 Detik
APTT 27,5 Detik
GDS 110 Mg/dl
Albumin 3,4 g/d
Ureum 10 Mg/dl
Kreatinin 0,6 Mg/dl
HBsAg Non Reaktif Non Reaktif
Golongan Darah O
Natrium 136 Mmol/L
Kalium 4,2 Mmol/L
Klorida 105 Mmol/L
KESIMPULAN
Seorang G1P0A0, 21 tahun, UK 36+2 minggu, riwyat fertilitas dan riwayat obstetri dinilai baik, teraba janin tunggal, intra uterin, presentasi kepala, punggung kiri, pembukaan ᴓ - cm, eff 30%, kepala turun di bidang hodge I, UUK dan penunjuk belum dapat dinilai, air ketuban (+), STLD (-).
DIAGNOSIS SEMENTARA
KPD 6 jam pada primigravida hamil preterm belum dalam persalinan.
PROGNOSIS
Dubia at bonam
PENATALAKSANAAN
• Injeksi Vicillin 1gr/8 jam• Injeksi Dexamethason 1 amp /12 jam• NST• Terminasi Rencana induksi oksitosin 5 IU dalam 500 cc RL
LAPORAN PERSALINAN
TINJAUAN PUSTAKA
KETUBAN PECAH DINI
Keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan Normal selaput ketuban pecah dalam proses persalinan.
(Thaddeus et al, 2009):• Dilatasi serviks secara dini yang berhubungan dengan berat janin
atau plasenta.• Infeksi pada vagina, uterus atau membran sekitar• Persalinan prematur• Amniosentesis• Defisiensi gizi dari tembaga atau vitamin C sebagai komponen
kolagen.
Definisi
Etiologi
(Hariadi, 2004):• Kehamilan multiple• Riwayat kehamilan preterm sebelumnya• Koitus dengan higienitas buruk• Perdarahan pervagina• Bakteriuria• pH vagina diatas 4,5• Servik yang tipis < 39 mm• Flora vagina abnormal• Kadar Corticotropic Releasing Hormone (CRH) maternal tinggi• Inkompetensi servik
Faktor Risiko
Kontraksi uterus dan peregangan berulang
Perubahan biokimiawi selaput
ketuban
Degradasi proteolitik dari
matriks ekstraseluler dan membran janin
HIS
Degradasi kolagen
Infeksi Bakteri
Ketidakseimbangan antrara
Metalloproteinase dan
metalloproteinase inhibitor 1 (TIMP-1)
Meningkatkan IL-1 dan prostaglandin
Depolimerisasi kolagen
PATOGENESIS
Kolagenase jaringan
• Anamnesis riwayat keluarnya air ketuban berupa
cairan jernih keluar dari vagina yang bisa berlangsung tiba-tiba.
• Inspekulo cairan ketuban mengalir dari ostium uteri eksterna.
• Pemeriksaan penunjang : Nitrazin tes positif perubahan warna kertas lakmus.Fern test : positif gambaran pakis yang didapatkan dari air ketuban yang diperiksa secara mikroskopis.
• USG oligohidramnion.
Penegakkan Diagnosis
• Infeksi• Persalinan prematur• Hipoksia dan Asfiksia• Sindrom deformitas janin
Komplikasi
Komplikasi yang timbul akibat ketuban pecah dini bergantung pada usia kehamilan (Sarwono, 2010)
PENATALAKSANAAN
DPTERMINASIKONSERVATIF
ATERM
>37-40 MINGGU
PRETERM
<32 - 37 MINGGU
KETUBAN PECAH DINI
BDP
rawat inap selama air ketuban masih keluar sampai air ketuban tidak lagi keluar.
setelah dirawat, tapi air ketuban masih keluar usia kehamilan 35 minggu dipertimbangkan
untuk terminasi. belum inpartu tidak ada tanda infeksi diberi
dexamethason dosis 5 mg I.M tiap 6 jam, 4 kali dan observasi tanda infeksi dan kesejahteraan janin Terminasi UK 37 minggu sudah inpartu, tanpa tanda infeksi berikan tokolitik dan dexamethason, induksi persalinan sesudah 24 jam. Infeksi antibiotik (ampisilin
4 x 500 mg dan metronidazol 2 x 500 mg selama 7 hari)
Terapi konservatif
UK< 32-34 minggu
UK 32-37 minggu
UK 32-37 minggu
UK 32-34 minggu
Bila sudah in partu maka lanjutkan persalinan Bila 6 jam belum terjadi persalinan induksi oksitosin atau misoprostol 25µg-50 µg
intravaginal tiap 6 jam maks 4 x. Gagal SC.
antibiotik dosis tinggi & terminasi :» Bila skor Bishop < 5, lakukan pematangan serviks,
kemudian induksi. Jika tidak berhasil, terminasi SC.» Bila skor Bishop >5, induksi persalinanpartus pervaginam
»
Terapi aktif
UK > 37 minggu
UK > 37 minggu
DKP, letak lintang, terminasiBila terdapat infeksi berat
Tanda-tanda infeksi
sc
PEMBAHASAN
Ny R. Didiagnosis dengan ketuban pecah dini 6 jam pada primigravida hamil preterm belum dalam persalinan
Diagnosisketuban pecah dini 6 ditegakkan dari
pasien merasakan air ketuban merembes 6jam sebelum masuk rumah sakit.
VT kulit ketuban (+), air ketuban (+) jernih, tidak berbau.
Diagnosis belum dalam persalinan ditegakkan dari
Belum terdapat tanda-tanda persalinan :- Kenceng-kenceng sering dan
teratur- Bloody show (lendir darah)- Pendataran servik- Pembukaan
VU tenang, dinding vagina dbn, portio lunak, pembukaan - cm, eff 30%, bagian bawah kepala U ↓ H I, UUK dan penunjuk belum dapat dinilai, air ketuban (+), STLD (-).
Hasil VT :
ANALISIS FAKTOR RESIKO
infeksi
Malpresentasi janin
Polihidramnion
Trauma
Malpresentasi tersering adalah posisi lintang. Hasil pemeriksaan Leopold tidak ada malpresentasi. Janin posisi membujur, preskep puki.
Pasien tidak mempunyai riwayat jatuh dan tidak ada riwayat pijat kandungan di dukun
Pasien tidak didapatkan tanda-tanda polihidramnion: dispneu, takikardi, muntah, dan nyeri abdomen hebat.
Pasien juga tidak menunjukkan adanya tanda-tanda infeksi seperti munculnya demam. Suhu normal, hitung leukosit normal, air ketuban jernih dan tdak berbau.
ANALISIS FAKTOR RESIKO
Menurut Sarwono (2010)
Perubahan KESEIMBANGAN antara MMP dan TMP-1 ke arah degradasi proteolitik matriks ekstraseluler dan membran jaringan kolagen dari selaput ketuban
Selaput ketuban lebih tipis dan mudah pecah
UK trimester 3
Faktor resiko infeksi yang harus digali lebih dalam :- Riw. Koitus dg higienitas jelek- ISK asimptomatis melalui pmx. Urin rutin
ANALISIS SIKAP
Observasi 10
- Keadaan umum ibu- Tekanan darah ibu- Nadi ibu- Pernafasan ibu- Suhu tubuh ibu
- Denyut jantung janin- His - Pimpin pesalinan
pervaginan- Resusitasi - Tanda-tanda kala II- Pengeluaran per vaginam- Bundle ring
KETUBAN PECAH DINI
ATERM
>37-40 MINGGU
BDPDP
PRETERM
<32 - 37 MINGGU
KONSERVATIF TERMINASI
DENGAN INFEKSI
TANPA
INFEKSILANJUTKAN PERSALINANSC
TERMINASIINDUKSI
SCINDUKSI
ANALISIS PENATALAKSANA AN
ANALISIS PENATALAKSANAAN
Pasien KPD 6 belum dalam persalinan
dengan terminasi kehamilan dan direncanakan persalinan secara
pervaginam
Persalinan pervaginam dipilih karena status obstetrik baik: tidak didapatkan DKP dan malpresentasi janin.
Injeksi vicillinsebagai antibiotk profilaksis Vicillin antibiotik gol.
Ampisillin spektrum luas.
Skor bishop ≥ 5 Induksi oksitosin
Komplikasi KPD tersering : infeksi
Pada ibu dapat terjadi korioamnionitis
Pada bayi dapat terjadi septikemia, pneumonia dan
omfalitis
antibiotik profilaksis sangat diperlukan.
Komplikasi lain dari KPD yaitu terjadinya persalinan prematur, terjadinya hipoksia karena KPD menyebabkan oligohidramnion sehingga tali pusat tertekan dan sirkulasi uteroplasental terganggu
TERIMA KASIH