Preskes Diare an.akbaR- Copy

44
LAPORAN KASUS SEORANG ANAK USIA 1 TAHUN DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI SEDANG Oleh : Intan Savira, S.Ked G99131042 L08-2013 Sofi Ariani, S.Ked G99131081 L09-2013 Pembimbing : Mustarsid, dr., Sp.A (K) 1

description

kasus diare pada anak

Transcript of Preskes Diare an.akbaR- Copy

Page 1: Preskes Diare an.akbaR- Copy

LAPORAN KASUS

SEORANG ANAK USIA 1 TAHUN DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI SEDANG

Oleh :

Intan Savira, S.Ked G99131042 L08-2013

Sofi Ariani, S.Ked G99131081 L09-2013

Pembimbing :

Mustarsid, dr., Sp.A (K)

KEPANITERAAN KLINIK LAB / UPF ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2013

1

Page 2: Preskes Diare an.akbaR- Copy

PRESENTASI KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. A

Tanggal lahir : 18 Agustus 2012

Umur : 1 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Alamat : pucangsawit RT/RW: 01/XIV Jebres Surakarta

Tanggal masuk : 10 November 2013

Tanggal Pemeriksaan : 11 November 2013

No. CM : 01227684

BB/TB : 9 kg/ 77 cm

II. ANAMNESIS

Anamnesis diperoleh dengan cara aloanamnesis terhadap ibu

penderita.

A. Keluhan Utama : Mencret

B. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan mencret. Keluhan dirasakan sejak 2

hari sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien tidak mengkonsumsi

makanan ataupun minuman yang tidak biasa dimakan. Mencret lebih dari

10x sehari, volume tiap kali mencret kurang lebih sebanyak sepertiga gelas

belimbing, konsistensi cair, cairan lebih banyak daripada ampas, warna

kuning, lendir (-) darah (-), mual (-), muntah setiap kali minum, badan

lemas (+), nafsu makan menurun (+) demam (+) dirasakan sejak 1 hari

sebelum masuk rumah sakit, demam cukup tinggi dengan perabaan tangan.

Demam tidak disertai kejang. Pilek (-) batuk (-). Tidak ada mimisan, gusi

2

Page 3: Preskes Diare an.akbaR- Copy

berdarah maupun bintik merah-merah pada tubuh. Pasien tampak rewel da

meminta menum terus, kemudian dibawa ke klinik, mendapat obat, ibu

lupa obatnya. Setelah minum obat mencret tidak berkurang. Kemudian

pasien dibawa ke RSDM.

Saat di IGD RSDM pasien tampak rewel dan selalu minta minum

dan menangis bila minum dilepas. BAK terakhir kurang lebih 1 jam

sebelum masuk rumah sakit.

C. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat mencret sebelumnya : 1 bulan lalu mual muntah

dan diare. Diperiksakan ke klinik dan sembuh tanpa mondok

Riwayat Ganti susu : disangkal

Riwayat Alergi : disangkal

Riwayat Mondok Sebelumnya : disangkal

D. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit serupa : (+) kakak,

Riwayat alergi : (-)

E. Pemeliharaan Kehamilan dan Prenatal

Pemeriksaan di : Bidan

Frekuensi : Trimester I : 1x/ 1 bulan

Trimester II : 2x/ 1 bulan

Trimester III : 2x/ 1 minggu

Keluhan selama kehamilan : tidak ada

Obat-obatan yang diminum selama kehamilan : vitamin dan tablet

penambah darah.

F. Riwayat Kelahiran :

3

Page 4: Preskes Diare an.akbaR- Copy

Pasien lahir di bidan dengan berat badan lahir 3000 gram dan panjang

47 cm, lahir spontan, langsung menangis kuat segera setelah lahir, usia

kehamilan 9 bulan.

G. Riwayat Postnatal

Rutin ke puskesmas setiap bulan untuk menimbang badan dan

mendapat imunisasi.

H. Imunisasi

Kesimpulan : imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal IDAI 2011

I. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

a. Motorik Kasar

Mengangkat kepala : 3 bulan

Tengkurap kepala tegak : 4 bulan

Duduk sendiri : 6 bulan

Bangkit terus duduk : 9 bulan

Berdiri sendiri : 12 bulan

4

Jenis I II III IV

1. BCG

2. DPT

3. Polio

4. Campak

5. Hepatitis B

1 bulan

2 bulan

0 bulan

9 bulan

Lahir

-

3 bulan

2 bulan

-

2 bulan

-

4 bulan

3 bulan

-

3 bulan

-

-

4 bulan

-

4 bulan

Page 5: Preskes Diare an.akbaR- Copy

Berjalan dengan dipegangi : 15 bulan

Lari : -

Melompat : -

Melompat jauh : -

b. Bahasa

Bersuara “aah/ooh” : 2 bulan

Berkata (tidak spesifik) : 7 bulan

Berkata (spesifik) : 11 bulan

Kombinasi kata : -

Menyebut 4 gambar : -

Bicara semua dimengerti : -

c. Motorik halus

Memegang benda : 3,5 bulan

Meraih : 6 bulan

Mengambil benda : 9 bulan

Mencoret-coret : 15 bulan

Bermain menara 6 kubus : -

Mencontoh : -

d. Personal sosial

Tersenyum : 2 bulan

Mulai makan : 6 bulan

Tepuk tangan : 9 bulan

Menirukan kegiatan : 12 bulan

Cuci tangan + gosok gigi : -

Berpakaian tanpa bantuan : -

Kesan : pertumbuhan dan perkembangan baik

I. Riwayat Nutrisi dan Kebiasaan Makan Anak

5

Page 6: Preskes Diare an.akbaR- Copy

An. A, ♂, 1 tahun, 9 kg

- Usia 0-3 bulan : ASI saja, frekuensi minum ASI tiap kali bayi

menangis atau minta minum, sehari biasanya lebih dari 8 kali dan

lama menyusui 10 menit, bergantian kiri kanan. Sesudah menyusui

anak tidak menangis. Kemudian ASI dihentikan karena

produksinya kurang.

- Usia 3 bulan-sekarang : awalnya pada usia 3 bulan ASI diganti

dengan susu formula. Namun, karena menurut orang tua pasien

tinja pasien berbau tidak enak setelah minum susu tersebut, maka

susu diganti dengan susu formula merk lain dari usia 9 bulan

hingga saat ini dengan frekuensi pemberian 5 kali sehari.

- Sejak usia 4 bulan-9 bulan : susu formula ±5x@120 ml, pasien

diberikan makanan berupa tim, tahu dan tempe yang dihaluskan

sebanyak 3 kali sehari. Pasien juga diberikan pisang dan bayam.

- Sejak usia 12 bulan-sekarang : susu formula ±3x@120 ml, nasi

sayur lauk (tahu-tempe-telur-ikan-daging) 3x1/2 piring, ditambah

buah dan kue, selalu habis.

J. Pohon Keluarga

4 th

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum

Keadaan umum : rewel, tampak kehausan

Derajat kesadaran : compos mentis

I

II

III35 th 30 th

65 th 63 th 54 th 52 th

6

Page 7: Preskes Diare an.akbaR- Copy

Status gizi : kesan gizi baik

B. Tanda vital

BB : 9kg

PB : 77cm

Nadi : 132 x/menit, reguler, isi tegangan cukup, simetris

Pernafasan : 52x/menit, tipe thorakoabdominal

Suhu : 37,5º C (per axiler)

C. Kulit

Warna sawo matang, kelembaban cukup, ujud kelainan kulit (-)

D. Kepala

Normocephal, rambut hitam sukar dicabut, UUB sedikit cekung

LK= 44 cm (-2 SD< LK < 0 SD).

E. Mata

Mata sedikit cekung cekung (+/+), air mata kurang (+/+), konjungtiva

pucat (-/-), palpebra odem (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor

(2mm/2mm), reflek cahaya (+/+), gerak bola mata ke segala arah (+/+)

F. Hidung

Bentuk normal, nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), darah (-/-)

G. Mulut

Bibir sianosis (-), mukosa sedikit kering

H. Telinga

Bentuk normal, sekret(-), tragus pain (-), mastoid pain (-).

I. Tenggorok

Uvula ditengah, tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)

J. Leher

Bentuk normocolli, trakea di tengah, kelenjar getah bening tidak

membesar, JVP tidak meningkat

K. Lymphonodi

Retroaurikuler : tidak membesar

Submandibuler : tidak membesar

7

Page 8: Preskes Diare an.akbaR- Copy

L. Thorax

Bentuk : normochest, retraksi (-), gerakan simetris kanan kiri

Pulmo : Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri

Palpasi : Fremitus raba kanan = kiri

Perkusi : Sonor / Sonor di semua lapang paru

Batas paru-hepar : SIC V kanan

Batas paru-lambung : SIC VI kiri

Redup relatif di : SIC V kanan

Redup absolut : SIC VI kanan (hepar)

Auskultasi : SDV (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-),WHZ

(-/-)

Cor : Inspeksi : iktus kordis tidak tampak

Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat

Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar

Kiri atas : SIC II LPSS

Kiri bawah : SIC IV LMCS

Kanan atas : SIC II LPSD

Kanan bawah : SIC IV LPSD

Auskultasi : bunyi jantung I-II intensitas nomal, regular,

bising (-)

J. Abdomen

Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada , spasme (-)

Auskultasi : Bising usus meningkat

Perkusi : timpani

Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, turgor

kembali lambat.

K. Anorektal : dalam batas normal

L. Ekstremitas

Akral dingin - - edema - -

- - - -

Capillary Refill Time< 2 detik

8

Page 9: Preskes Diare an.akbaR- Copy

Arteri dorsalis pedis teraba kuat

M. Status Neurologi

Kesadaran : kompos mentis

Reflek cahaya : +/+

Pupil Isokor : 2mm/2mm

Meningeal sign

o Kaku kuduk : -

o Brudzinsky I : -

o Brudzinsky II : -

o Kernig Sign : -

Reflek Fisiologis

o R. Biceps : +/+

o R. Triceps : +/+

o R. Pattela : +/+

o R. Achilles : +/+

Refleks Patologis

o R. Babinsky : -/-

o R. Oppenheim : -/-

o R. Chaddock : -/-

o R. Gordon : -/-

Kekuatan Motorik : :

N. Perhitungan Status Gizi

Secara Antropometris

BB : 7 kg

Umur : 1tahun

PB : 70 cm

9

+5 +5

+5 +5

Page 10: Preskes Diare an.akbaR- Copy

BBU

= 99,9

x 100 %=90,9 %→−2 SD<Z score<0 SD

TBU

=7777

x100 %=100 %→ Z score=0 SD

BBTB

= 910

x 100 %=90 %→−2 SD<Z score←1 SD

Status gizi secara antropometris : gizi baik menurut WHO 2005.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium darah tanggal 10 November 2013

Hb : 10,1g/dL

Hct : 29 %

AE : 3.970.000 /μL

AL : 7.700 /μL

AT : 470.000 /μL

Kesan : dalam batas normal

V. RESUME

Pasien datang dengan keluhan mencret. Keluhan dirasakan sejak 2

hari sebelum masuk rumah sakit. Mencret lebih dari 10x sehari, volume

tiap kali mencret sebanyak kurang lebih sepertiga gelas belimbing, warna

kuning, konsistensi cair, cairan lebih banyak daripada ampas, lendir (-)

darah (-). Pasien juga merasakan demam cukup tinggi dengan perabaan

tangan. Demam tidak disertai kejang. Muntah (+). Batuk (-), pilek (-),

badan lemas (+), rasa haus (+) nafsu makan menurun (+). Saat di IGD,

pasien tampak kehausan, BAK terakhir 1 jam SMRS

Pada pemeriksaan fisik diperoleh keadaan umum rewel,

composmentis dan gizi kesan baik. Tanda vital: N: 132x/menit, RR:

52x/menit, t= 37,5 oC. UUB cekung (+), Mata cekung (+), palpasi

abdomen turgor kembali lambat. Status gizi secara antropometris (WHO,

2005) : gizi baik. Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 november

2013didapatkan, Hb: 10,1 g/dL, Hct: 29 %, AE: 3.970.000 /μL,

AL:7.700/μL,AT:470.000/μL.

10

Page 11: Preskes Diare an.akbaR- Copy

VI. DAFTAR MASALAH

1. Diare 2 hari

2. Demam

3. UUB cekung

4. Mata cekung

5. Turgor kulit menurun

VII. DIAGNOSIS BANDING

Diare akut dehidrasi sedang e.c dd virus

Bakteri

VIII. DIAGNOSIS KERJA

1. Diare akut dehidrasi sedang e.c. rotavirus

2. Gizi baik (antropometris)

IX. PENATALAKSANAAN

Terapi

1. Mondok bangsal gastroenterologi

3. Diet bubur nasi 900 kkal/hari + ASI/ASB on demand

3. Infus Ringer Laktat (200cc/kgbb/hari) 75 cc/jam 19 tpm makro

4. cairan rehidrasi oral hipoosmolar 675mL dalam 3jam, 90cc tiap BAB

cair.

4. Zink tablet 1x20mg po

5. Oralit 90cc bila mencret, 35 cc bila muntah

6. Lacto B sach 2x1 sach/hari

7. Paracetamol tab 125 mg/8 jam bila demam

Monitoring

KU dan VS per 8 jam

11

Page 12: Preskes Diare an.akbaR- Copy

Balance cairan per 8 jam

Planning

Pemeriksaan Darah rutin II, GDT, elektrolit, GDS

Feces dan urin rutin

Edukasi

Motivasi keluarga tentang penyakitnya

Istirahat

Banyak minum

Anak tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit-sedikit tapi

sering, rendah serat, buah-buahan diberikan terutama pisang.

X. PROGNOSIS

Ad vitam : bonam

Ad sanam : bonam

Ad fungsionam : bonam

12

Page 13: Preskes Diare an.akbaR- Copy

LEMBAR MONITORING

Tanggal Jam Pemeriksaan Terapi

9-11-13 06.00 S : mencret(+) cairan>ampas

3x,muntah (+) panas (+)

O : CM, rewel, sakit sedang, gizi

baik

TV : HR = 134 x/1’

RR = 40x/1’

S = 37,3oC (per axiler)

SH :

Kesadaran : compos mentis

Mata cekung : (+/+)

Air mata : (+/+)

Mulut dan lidah : basah

Rasa haus : (+)

Turgor kulit : kembali lambat

IVFD asering 10tpm

makro

Diet nasi lauk 900

kkal/hari

Zink tablet 1x1

Oralit 90 cc bila mencret,

50 cc bila muntah

probiotik 2x1sach

Paracetamol 3x1

13

Page 14: Preskes Diare an.akbaR- Copy

14.00 S : mencret (+) cairan>ampas 2x,

muntah (+), panas (+)

O : CM, lemah, gizi baik

TV : HR = 130 x/1’

RR = 28 x/1’

S = 37,4oC (per axiler)

SH :

Kesadaran : compos mentis

Mata cekung : (+/+) nbb

Air mata : (+/+)

Mulut dan lidah : basah

Rasa haus : (+)

Turgor kulit : agak lambat

IVFD asering 10tpm

makro

Diet nasi lauk 900

kkal/hari

Zink tablet 1x1

Oralit 90 cc bila mencret,

50 cc bila muntah

probiotik 2x1sach

Paracetamol 3x1

22.00 S : mencret (+) muntah (-), panas

(+)

O : CM, lemah, gizi baik

TV : HR = 130 x/1’

RR = 24 x/1’

S = 37,5 oC (per axiler)

SH :

Kesadaran : compos mentis

Mata cekung : (-/-)

Air mata : (+/+)

Mulut dan lidah : basah

Rasa haus : (-)

Turgor kulit : agak lambat

IVFD asering 10tpm

makro

Diet nasi lauk 900

kkal/hari

Zink tablet 1x1

Oralit 90 cc bila mencret,

50 cc bila muntah

probiotik 2x1sach

Paracetamol 3x1

14

Page 15: Preskes Diare an.akbaR- Copy

10-11-13 06.00 S : mencret (+) ampas>cairan

4x,muntah (+), panas (+)

O : CM, tampak sakit sedang, gizi

baik

TV : HR = 130 x/1’

RR = 34 x/1’

S = 36,7oC (per axiler)

SH :

Kesadaran : compos mentis

Mata cekung : (-/-)

Air mata : (+/+)

Mulut dan lidah : basah

Rasa haus : (-)

Turgor kulit : kembali cepat

IVFD asering 10tpm

makro

Diet nasi lauk 900

kkal/hari

Zink tablet 1x1

Oralit 90 cc bila mencret,

50 cc bila muntah

probiotik 2x1sach

Paracetamol 3x1

14.00 S : mencret (-), muntah (-),panas

(-)

O : CM, sakit sedang, gizi baik

TV : HR = 136 x/1’

RR = 28 x/1’

S = 37,5 oC (per axiler)

SH :

Kesadaran : compos mentis

Mata cekung : (-/-)

Air mata : (+/+)

Mulut dan lidah : basah

Rasa haus : (-)

Turgor kulit : kembali cepat

IVFD asering 10tpm

makro

Diet nasi lauk 900

kkal/hari

Zink tablet 1x1

Oralit 90 cc bila mencret,

50 cc bila muntah

probiotik 2x1sach

Paracetamol 3x1

15

Page 16: Preskes Diare an.akbaR- Copy

11-11-13 S : mencret (-), muntah (-),panas

(-)

O : CM, sakit sedang, gizi baik

TV : HR = 136 x/1’

RR = 28 x/1’

S = 37,5 oC (per axiler)

SH :

Kesadaran : compos mentis

Mata cekung : (-/-)

Air mata : (+/+)

Mulut dan lidah : basah

Rasa haus : (-)

Turgor kulit : kembali cepat

IVFD acering 38cc/jam

Diet nasi lauk 900

kkal/hari

Zink tablet 1x1

Oralit 90 cc bila mencret,

50 cc bila muntah

probiotik 2x1sach

Paracetamol 3x1

12-11-13 S : mencret (-), muntah (-),panas

(-)

O : CM, sakit sedang, gizi baik

TV : HR = 136 x/1’

RR = 28 x/1’

S = 37,5 oC (per axiler)

SH :

Kesadaran : compos mentis

Mata cekung : (-/-)

Air mata : (+/+)

Mulut dan lidah : basah

Rasa haus : (-)

Turgor kulit : kembali cepat

Diet nasi lauk 900

kkal/hari

Zink tablet 1x1

Oralit 90 cc bila mencret,

50 cc bila muntah

probiotik 2x1sach

Paracetamol 3x1

16

Page 17: Preskes Diare an.akbaR- Copy

BALANCE CAIRAN

INPUT 14.00 22.00 06.00

Makan

Minum

Infus

55 35 -

20 10 25

225 225 225

OUTPUT

BAB

BAK

Muntah

IWL

40 30 -

80 70 100

10 - -

70 70 70

Total +100 +40 +80

ANALISIS KASUS

1. Diare akut pada kasus ini ditegakkan atas dasar :

Anamnesis :

- Defekasi encer lebih dari 3x sehari, yang terjadi mendadak, kurang dari 7

hari pada anak yang sebelumnya sehat.

2. Derajat dehidrasi ditentukan dengan kriteria :

Penilaian A (tanpa dehidrasi)

B (dehidrasi ringan sedang)

C (dehidrasi berat)

17

Page 18: Preskes Diare an.akbaR- Copy

1

2

3

4

5

6

7

Lihat :

Keadaan umum

Mata

Air mata

Mulut & lidah

Rasa haus

Periksa Turgor Kulit

Hasil pemeriksaan

baik/sadar

normal

ada

basah

minum biasa tidak haus

kembali cepat

tanpa dehidrasi

Gelisah/rewel

Sedikit cekung

Tidak ada

Kering

Haus ingin minum hangat

Kembali lambat

Dehidrasi ringan/sedang1 tanda di (+) 1/> tanda lain

lesu, lunglai atau tidak sadar

sangat cekung dan kering

tidak ada

sangat kering

malas minum/tidak bisa minum

kembali sangat lambat

dehidrasi berat

1 tanda di (+) 1/> tanda lain

Pada kasus ini ada penderita gelisah/rewel, UUB cekung, mata cekung,

turgor kulit kembali lambat, sehingga termasuk dalam derajat dehidrasi sedang.

Pada kasus di atas lebih mengarah pada diare yang disebabkan virus, yaitu

dari anamnesis panas tinggi dan diare tanpa lendir darah.

Pemberian terapi pada kasus ini, sudah sesuai dengan penatalaksanaan

diare akut dengan derajat dehidrasi ringan sedang, yaitu pemberian cairan

rehidrasiRinger laktat 200 cc/kgBB/hari (pada pasien ini 15 tpm

makro/menit),sambil diperiksa status hidrasinya. Pasien juga diberikanoralit 70cc

bila mencret dan 35 cc bila muntah. Pasien juga diberi tablet zinc, serta

lactobacillus untuk menjaga kesehatan usus. Pemberian antipiretik disesuaikan

dengan klinis penderita.

18

Page 19: Preskes Diare an.akbaR- Copy

TINJAUAN PUSTAKA

Diare Akut

A. Definisi

Diare akut adalah perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat

kandungan air di dalam tinja melebihi normal (10ml/kg/hari), menyebabkan

peningkatan frekuensi defekasi lebih dari 3 kali sehari, dan berlangsung kurang

dari 7 hari.1

19

Page 20: Preskes Diare an.akbaR- Copy

B. Epidemiologi

Setiap tahun diperkirakan lebih dari satu milyar kasus diare di dunia dengan 3,3

juta kasus kematian sebagai akibatnya. Diperkirakan angka kejadian di negara

berkembang berkisar 3,5 – 7 episode per anak pertahun dalam 2 tahun pertama

kehidupan dan 2 – 5 episode per anak per tahun dalam 5 tahun pertama

kehidupan. Hasil survei oleh Depkes diperoleh angka kesakitan diare tahun 2000

sebesar 301 per 1000 penduduk angka ini meningkat bila dibanding survei pada

tahun 1996 sebesar 280 per 1000 penduduk. Diare masih merupakan penyebab

utama kematian bayi dan balita. Hasil Surkesnas 2001 didapat proporsi kematian

bayi 9,4% dengan peringkat 3 dan proporsi kematian balita 13,2% dengan

peringkat 2. Diare pada anak merupakan penyakit yang mahal yang berhubungan

secara langsung atau tidak terdapat pembiayaan dalam masyarakat. Biaya untuk

infeksi rotavirus ditaksir lebih dari 6,3 juta poundsterling setiap tahunnya di

Inggris dan 352 juta dollar di Amerika Serikat.2

C. Etiologi

Selama 2 dekade, penelitian menunjukkan karakteristik dari diare akut. Pada

awal 1970 agen penyebab dapat diidentifikasi dalam 15-20% episode diare.

Sekarang, dengan semakin berkembangnya teknik diagnostik, dapat ditemukan

agen penyebab dalam 60-80%.3 Sebagian besar penyebab infeksi diare adalah

Rotavirus, disamping virus lainnya seperti Norwalk Like Virus, Enteric

Adenovirus, Astovirus, dan Calicivirus. Beberapa patogen bakteri seperti

Salmonella, Shigella, Yersinia, Campylobacter, dan beberapa strain khusus

E.Coli. Beberapa parasit yang sering menyebabkan diare meliputi Giardia,

Crytosporidium, dan Entamoeba Histolytica.3,4

Penyebab diare pada anak dapat dilihat pada tabel 1.1,5 Infeksi usus merupakan

penyebab tersering awitan diare akut yang sporadis. Tabel 2 memperlihatkan jenis

patogen penyebab diare pada diare.1

Table 1. Penyebab diare akut

20

Page 21: Preskes Diare an.akbaR- Copy

Infeksi

Infeksi usus (termasuk keracunan makanan)

Infeksi ekstra usus (otitis media akut, infeksi saluran

kemih, pneumonia)

Obat-obatanAntibiotik

Obat-obatan lain

Alergi makanan

Cow's milk protein allergy (CMPA)

Alergi protein kedelai

Alergi makanan multipel

Kelainan proses

cerna/absorpsi

Defisiensi enzim sukrase/isomaltase

Hipolaktase awitan lambat (atau tipe dewasa)

Defisiensi vitamin Defisiensi niasin

Tertelan logam berat Co, Zn, cat

Penelitian multisenter selama 1 tahun di beberapa Negara Eropa menunjukkan

bahwa 65,6% dari 287 anak terinfeksi oleh patogen, dan infeksi terbanyak adalah

karena Rotavirus (35,1%).

Tabel 2. Patogen penyebab diare akut

PatogenFrekuensi kasus sporadic di Negara berkembang

(%)

Virus

Rotavirus

Calcivirus

Astrovirus

Enteric type adenovirus

25 – 40

1 – 20

4 – 9

?

21

Page 22: Preskes Diare an.akbaR- Copy

Bakteri

Campylobacter jejuni

Salmonella

Escherichia coli

Shigella

Yersinia enterocolitica

Clostridium difficile

Vibrio para haemolyticus

Vibrio cholera 01

Vibrio cholera non 01

Aeromonas hydrophilia

6 – 8

3 – 7

3 – 5

0 – 3

1 – 2

0 – 2

0 – 1

-

?

0 – 2

Parasit

Cryptosporidium

Giardia lamblia

1 – 3

1 – 3

Infeksi di luar usus yang sering disertai diare adalah otitis media akut, infeksi

saluran kemih, dan penyakit paru, yang biasanya menyebabkan diare yang ringan

dan dapat sembuh sendiri dengan penyembuhan penyakit dasarnya. Penggunaan

beberapa macam obat, terutama antibiotik, sering dihubungkan dengan

Clostridium difficile. Alergi terhadap protein susu sapi (CMPA) merupakan salah

satu diagnosis banding yang perlu dipertimbangkan selain sindrom malabsorpsi

bila diare tidak sembuh dalam 10-14 hari.1

D. Patofisiologi

Ada beberapa mekanisme patofisiologis yang terjadi, sesuai dengan penyebab

diare.Virus dapat secara langsung merusak vili usus halus sehingga mengurangi

luas permukaan usus halus dan mempengaruhi mekanisme enzimatik.1

Bakteri mengakibatkan diare melalui beberapa mekanisme yang berbeda.

Bakteri non invasive(vibrio cholera, E.coli patogen) masuk dan dapat melekat

pada usus, berkembang baik disitu, dan kemudian akan mengeluarkan enzim

mucinase (mencairkan lapisan lendir), kemudian bakteri akan masuk ke membran,

22

Page 23: Preskes Diare an.akbaR- Copy

dan mengeluarkan sub unit A dan B, lalu mengeluarkan cAMP yang akan

merangsang sekresi cairan usus dan menghambat absorpsi tanpa menimbulkan

kerusakan sel epitel. Tekanan usus akan meningkat, dinding usus teregang,

kemudian terjadilah diare.1

Bakteri invasive (salmonella spp, shigella sp, E.coli invasive, campylobacter)

mengakibatkan ulserasi mukosa dan pembentukan abses yang diikuti oleh respon

inflamasi. Toksin bakteri dapat mempengaruhi proses selular baik di dalam usus

maupun di dalam usus. Enterotoksin Escherichia coli yang tahan panas akan

mengaktifkan adenilat siklase, sedangkan toksin yang tidak tahan panas

mengaktifkan guanilat siklase. E.coli enterohemoragik dan Shigella menghasilkan

verotoksin yang menyebabkan kelainan sistemik seperti kejang dan sindrom

hemolitik uremik.1

E. Pemeriksaan dan Manifestasi Klinis

Anamnesis

Anamnesis anak dengan gejala diare akut perlu dimulai dengan mengambil

informasi yang mungkin mengarahkan kita pada penyakit lain yang presentasi

klinisnya mirip dengan diare akut.1 Gejala respiratori seperti batuk, sesak nafas

atau takipneu mengarahkan pada adanya penyakit dasar pneumonia. Adanya sakit

telinga mungkin merupakan gejala otitis media akut. Frekuensi berkemih, urgensi,

dan nyeri saat berkemih mengarahkan kita pada pielonefritis.1 Anamnesis yang

baik akan memberi petunjuk kemungkinan penyebab diare tanpa harus melakukan

pemeriksaan penunjang.

Tujuan kedua anamnesis adalah untuk menilai beratnya gejala dan resiko

komplikasi seperti dehidrasi. Pertanyaan spesifik mengenai frekuensi, volume dan

lamanya muntah serta diare, diperlukan untuk menentukan derajat kehilangan

cairan dan gangguan elektrolit yang terjadi.1

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dimaksudkan untuk 2 tujuan utama, mencari tanda- tanda

penyakit penyerta dan memperkirakan derajat dehidrasi.1 Penilaian yang tidak

23

Page 24: Preskes Diare an.akbaR- Copy

akurat terhadap defisit cairan dan kehilangan cairan yang terus terjadi merupakan

faktor penting penyebab kesakitan dan kematian pada muntah dan diare akut.1

Gejala dan tanda dehidrasi perlu ditemukan dan tentukan derajat dehidrasi.

Pemeriksaan Penunjang

Pada sebagian besar kasus tanpa dehidrasi atau dengan dehidrasi ringan tidak

diperlukan pemeriksaan penunjang.1 Pada dehidrasi berat perlu dilakukan

pemeriksaan elektrolit serum, nitrogen urea, kadar gula darah dan analisis gas

darah.1

Pemeriksaan virologik dan mikrobiologik perlu dilakukan hanya bila hasilnya

dapat digunakan untuk mengganti tata laksana. Adanya darah secara makroskopik

dan mikroskopik mengarah pada Shigella, Campylobacter, atau

Enterohemorrhagic Escherichia coli sp sebagai penyebab.1

Pemeriksaan untuk mendeteksi virus seperti tes antigen rotavirus dapat

mengkonfirmasi penyebab, tetapi tidak mengubah tata laksana. Pemeriksaan

antigen Giardia dan apusan feses untuk telur dan parasit umumnya tidak

diperlukan kecuali diare berlanjut lebih dari 10 hari atau ada riwayat paparan.1

F. Kriteria Diagnosis

Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 7 hari.1 Pada diare terjadi

perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat kandungan air di dalam

tinja melebihi normal (10ml/kg/hari), dan menyebabkan frekuensi defekasi lebih

dari 3 kali sehari.1 Derajat dehidrasi dibedakan menjadi tanpa dehidrasi, dhidrasi

ringan-sedang, dan dehidrasi berat.

Penilaian derajat dehidrasi dilakukan sesuai dengan kriteria berikut :

1. Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% berat badan)

- Tidak ditemukan tanda utama (keadaan umum gelisah/cengeng atau

lemah/letargi/koma, rasa haus, turgor kulit abdomen menurun) dan tanda

tambahan (kelainan pada ubun-ubun besar, kelopak mata, air mata, mukosa

bibir, mulut, dan lidah).

24

Page 25: Preskes Diare an.akbaR- Copy

- Keadaan umum baik, sadar.

- Ubun-ubun besar tidak cekung, mata tidak cekung, air mata ada, mukosa

mulut dan bibir basah.

- Turgor abdomen baik, bising usus normal.

- Akral hangat.6

2. Dehidrasi ringan sedang/ tidak berat (kehilangan cairan 5-10% berat badan)

- Apabila didapatkan 2 tanda utama ditambah 2 atau lebih tanda tambahan.

- Keadaan umum gelisah atau cengeng.

- Ubun-ubun besar sedikit cekung, mata sedikit cekung, air mata kurang,

mukosa mulut dan bibir sedikit kering.

- Turgor kurang, akral hangat.6

3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% berat badan)

- Apabila didapatkan 2 tanda utama ditambah dengan 2 atau lebih tanda

tambahan.

- Keadaan umum lemah, letargi atau koma.

- Ubun-ubun sangat cekung, mata sangat cekung, air mata tidak ada, mukosa

mulut dan bibir sangat kering.

- Turgor sangat kurang dan akral dingin.

- Pasien harus rawat inap.6

G. Tata Laksana

Rehidrasi Oral

Rehidrasi oral diberikan berdasarkan derajat diare :

1. Tanpa dehidrasi

- Cairan rehidrasi oralit dengan menggunakan NEW ORALIT diberikan 5-10

mL/kgBB setiap diare cair atau berdasarkan usia, yaitu umur <1 tahun

sebanyak 50-100 mL, umur 1-5 tahun sebanyak 100-200 mL, dan umur di

atas 5 tahun semaunya. Dapat diberikan cairan rumah tangga sesuai kemauan

anak. ASI harus terus diberikan.

25

Page 26: Preskes Diare an.akbaR- Copy

- Pasien dapat dirawat di rumah, kecuali apabila terdapat komplikasi lain (tidak

mau minum, muntah terus menerus, diare frekuen dan profus).6

2. Dehidrasi ringan-sedang

- Cairan rehidrasi oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak 75 mL/kgBB

dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi dan

sebanyak 5-10 mL/kgBB setiap diare cair.

- Rehidrasi parenteral (intravena) diberikan bila anak muntah setiap diberi

minum walaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi sedikit atau

melalui pipa nasogastrik. Cairan intravena yang diberikan adalah ringer laktat

atau KaEN 3B atau NaCl dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan berat

badan. Status hidrasi dievaluasi secara berkala.

- Berat badan 3-10 kg : 200 mL/kgBB/hari

- Berat badan 10-15 kg : 175 mL/kgBB/hari

- Berat badan >15 kg : 135 mL/kgBB/hari

- Pasien dipantau di Puskesmas/Rumah Sakit selama proses rehidrasi sambil

memberi edukasi tentang melakukan rehidrasi kepada orangtua.6

3. Dehidrasi berat

- Diberikan cairan rehidrasi parenteral dengan ringer laktat atau ringer asetat

100 mL/kgBB dengan cara pemberian :

- Umur kurang dari 12 bulan : 30 mL/kgBB dalam 1 jam pertama, dilanjutkan

70 mL/kgBB dalam 5 jam berikutnya.

- Umur di atas 12 bulan : 30 mL/kgBB dalam ½ jam pertama, dilanjutkan 70

mL/kgBB dalam 2,5 jam berikutnya.

- Masukan cairan peroral diberikan bila pasien sudah mau dan dapat minum,

dimulai dengan 5 mL/kgBB selama proses rehidrasi.6

Tabel 3. Komposisi cairan Parenteral dan Oral 2:

Osmolalitas(m

Osm/L)

Glukosa

(g/L)

Na+

(mEq/

L)

CI-

(mEq

/L)

K+

(mEq/

L)

Basa(m

Eq/L)

NaCl 0,9 308 - 154 154 - -

26

Page 27: Preskes Diare an.akbaR- Copy

%

NaCl 0,45

%+D5428 50 77 77 - -

NaCl

0,225%

+D5

253 50 38,5 38,5 - -

Riger

Laktat273 - 130 109 4 Laktat 28

Ka-En 3B 290 27 50 50 20 Laktat 20

Ka-En 3B 264 38 30 28 8 Laktat 10

Standard

WHO-

ORS

311 111 90 80 20 Citrat 10

Reduced

osmalarity

WHO-

ORS

245 70 75 65 20 Citrat 10

EPSGAN

recommen

dation

213 60 60 70 20 Citrat 3

Pemberian Makanan Secepatnya (early refeeding)

Makanan per oral diberikan sesegera mungkin saat kondisi sudah membaik.

Rekomendasi pemberian makanan secepatnya pada tata laksana diare akut

terutama ditekankan pada meneruskan pemberian ASI dan makanan sehari-hari.1

Hal ini dapat mencegah terjadinya gangguan gizi, menstimulasi perbaikan usus,

dan mengurangi derajat serta lamanya penyakit.1,2

Anak yang lebih besar yang telah menerima bermacam variasi makanan

sebaiknya diberikan makanan yang seimbang, cukup energi dan mudah dicerna.

Karbohidrat kompleks seperti nasi, mie, kentang, roti, biskuit dan pisang

27

Page 28: Preskes Diare an.akbaR- Copy

sebaiknya diberikan sejak awal, kemudian ditambahkan sayuran dan daging

matang.1 Makanan yang perlu dihindari adalah yang mengandung gula sederhana

seperti minuman ringan (soft drink), jus buah kental, minuman mengandung

kafein, dan sereal yang dilapisi gula.1

Pemberian Probiotik

Terdapat banyak laporan tentang penggunaan probiotik dalam tatalaksana diare

akut pada anak.1,2,7 Hasil meta analisa Van Niel dkk menyatakan lactobacillus

aman dan efektif dalam pengobatan diare akut infeksi pada anak, menurunkan

lamanya diare kira-kira 2/3 lamanya diare, dan menurunkan frekuensi diare pada

hari ke dua pemberian sebanyak 1 – 2 kali. Kemungkinan mekanisme efek

probiotik dalam pengobatan diare adalah perubahan lingkungan mikro lumen

usus, produksi bahan anti mikroba terhadap beberapa patogen, kompetisi nutrien,

mencegah adhesi patogen pada anterosit, modifikasi toksin atau reseptor toksin,

efektrofik pada mukosa usus dan imunno modulasi.2

Mengurangi durasi diare juga dapat dilakukan dengan pemberian probiotik

bersamaan dengan makanan.8 Produk susu yang difermentasi merupakan

"palatable source of nutriens". Proses fermentasi akan mengurangi konsentrasi

laktosa dan peningkatan konsentrasi asam laktat, galaktosa, asam amino bebas,

asam lemak, dan beberapa vitamin B. sehingga dapat terjadi ketahanan terhadap

serangan infeksi dan perbaikan kembali keseimbangan lingkungan flora normal

dalam usus.8

Obat-obatan

Pemberian antiemetik, antimotilitas, dan antidiare sebagai pengobatan diare

kurang bermanfaat bahkan dapat menyebabkan komplikasi yang serius.1,2 Obat-

obatan tersebut tidak mengurangi volume tinja ataupun memperpendek lama sakit.

Efek sedasi atau anoreksia yang ditimbulkan akan mengurangi keberhasilan terapi

rehidrasi oral.1

Penggunaan antibiotik tidak efektif pada infeksi virus dan hanya terindikasi

pada keadaan tertentu antara lain : (1)patogen telah teridentifikasi, (2)bayi atau

28

Page 29: Preskes Diare an.akbaR- Copy

anak dengan defek imun, (3)terapi terhadap kolera, (4)bayi kurang dari 3 bulan

dengan biakan tinja positif.1

Mikronutrien

Dasar pemikiran pengunaan mikronutrien dalam pengobatan diare akut

didasarkan kepada efeknya terhadap fungsi imun atau terhadap struktur dan fungsi

saluran cerna dan terhadap proses perbaikan epitel seluran cerna selama diare.

Seng telah dikenali berperan di dalam metallo – enzymes, polyribosomes , selaput

sel, dan fungsi sel, juga berperan penting di dalam pertumbuhan sel dan fungsi

kekebalan . Sazawal S dkk melaporkan pada bayi dan anak lebih kecil dengan

diare akut, suplementasi seng secara klinis penting dalam menurunkan lama dan

beratnya diare.1,2,9,10

H. Pencegahan dan Edukasi

Ada beberapa kiat pencegahan terjadinya diare antara lain : (1)pemberian ASI

eksklusif 4-6 bulan, (2)sterilisasi botol setiap sebelum penberian susu formula,

(3)persiapan dan penyimpanan makanan bayi/anak secara bersih, (4)gunakan air

bersih dan matang untuk minum, (5)kebiasaan mencuci tangan, (6)membuang

tinja di jamban, (7)pemberian makanan seimbang untuk menjaga status gizi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudigdo, Sastroasmoro. 2007. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : RSUP Nasional DR.Cipto Mangunkusumo.

2. Satriya, Deddy. 2012. Diare Akut Pada Anak. http://www.scribd.com/doc/58519752/45323927-Diare-Akut-Pada-Anak. (Diakses 31 Juli 2012).

3. Behrman, Kliegman, Jenson. Nelson Textbook of Pediatrics. 16th ed. Philadelphia: W.B Saunders Company, 2000. p.765-768.

4. Christopher D, Mathurasn S, Consultants RC, W.B Greenough III, Ronald K, William JK, et al. The Management of Acute Diarrhea in Children:

29

Page 30: Preskes Diare an.akbaR- Copy

Oral Rehydration, Maintenance, and Nutritional Therapy. MMWR 1992; 41

5. Partawihardja, I.B. 1994. Tinjauan Terapi Nutrisi Pada Diare Anak. Dibacakan dalam pidato pengukuhan Guru Besar Universitas Diponegoro Semarang.

6. Juffrie, M., Kadim, M., Mulyani, N.S, Damayanti, W.,dan Widowati, T. 2010. Diare Akut. Dalam : Pudjiadi, A.H., Hegar, B., dan Handryastuti, S. (eds). Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta : Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia.

7. Zvi Weizman, Ghaleb A, Akmed A. Effect of A Probiotic, Infant Formula on Infection in Child Care Centers: Comparison of Two Probiotic Agents. Pediatrics 2005; 115; 5-9

8. Erika I, Tarja R, Marketta J, Pekka S, Timo K. A Human Lactobacillus Strain (Lactobacillus Casei sp Strain GG) Promotes Recovery From Acute Diarrhea in Children. Pediatrics 1991; 88; 90-97

9. IGN Sanjaya, Sudaryat S, I Ketut NA. Effect of Probiotic Supplementation on Acute Diarrhea in Infants: A Randomized double blind clinical trial. Paediatrica Indonesiana ed July 2007. Vol.47. p.172-177

10. Oliver Fontaine. Departement of Child and Adolescent Health and Development, World Health Organization. Evidence for The Safety and Efficacy of Zinc Supplementation in The Management of Diarrhea. Presenting in Konika XIV 14, Surabaya. Sari Pediatri edisi Juni 2008. Vol.10. hal.14-20

30