Preskes Asma Pneumonia

26
Laporan Kasus SEORANG LAKI-LAKI USIA 79 TAHUN DENGAN ASMA AKUT BERAT PADA ASMA TIDAK TERKONTROL DAN PNEUMONIA KOMUNITI KELAS RISIKO V DENGAN PORT 159 Oleh: Alam Anshori G0003038 Candra Bayu Sena G0006… Annisa Nur Fadlilah G0007187 Vijayendran Swaminathan G00075…. Pembimbing dr. Jatu Aphridasari, Sp. P KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT PARU FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI

Transcript of Preskes Asma Pneumonia

Page 1: Preskes Asma Pneumonia

Laporan Kasus

SEORANG LAKI-LAKI USIA 79 TAHUN DENGAN ASMA AKUT BERAT

PADA ASMA TIDAK TERKONTROL DAN PNEUMONIA KOMUNITI KELAS

RISIKO V DENGAN PORT 159

Oleh:

Alam Anshori G0003038

Candra Bayu Sena G0006…

Annisa Nur Fadlilah G0007187

Vijayendran Swaminathan G00075….

Pembimbing

dr. Jatu Aphridasari, Sp. P

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT PARUFAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA2012

Page 2: Preskes Asma Pneumonia

STATUS PASIEN

A. ANAMNESIS

Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 5 Mei 2012 di bangsal Anggrek I kamar 3C.

Identitas Penderita

Nama : Tn. P

Umur : 79 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Pensiunan TNI AD

Alamat : Turisari RT 8/31 Mangkubumen, Banjarsari, Surakarta

No. RM : 928458

Masuk RS : 3 Mei 2012

1. Keluhan Utama

Sesak Nafas

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan ± 2 hari

sebelum masuk rumak sakit (SMRS). Pada saat datang pasien tidak dapat

berjalan sendiri. Pasien hanya mampu berbicara dalam beberapa kata. Sesak

dirasakan terus menerus, bertambah saat pasien dalam posisi berbaring dan

berkurang dengan posisi duduk membungkuk. Sesak muncul dipicu oleh udara

dingin. Saat sesak disertai suara ngik-ngik. Sesak sudah terjadi lebih dari empat

kali dalam seminggu. Sesak sangat mengganggu aktifitas dan sering membuat

pasien terbangun pada malam hari. Sesak sudah terjadi sejak kecil dan sering

kambuh, sesak sempat menghilang saat pasien berusia 20 tahun dan mulai

muncul kembali saat pasien berusia 53 tahun sampai sekarang.

Pasien mengaku rutin kontrol ke poli paru RSDM tiap 3 bulan. Dan oleh

dokter diberikan Bricasma inhaler, dan membaik. Saat terjadi serangan, pasien

merasa dadanya seperti terikat.

1

Page 3: Preskes Asma Pneumonia

Pasien juga mengeluhkan adanya batuk yang sudah dirasakan sejak 5

hari SMRS disertai dahak berwarna kuning kehijauan. Batuk dirasakan terus

menerus, tidak berkurang dengan pemberian obat. Batuk disertai demam sejak 1

minggu SMRS, demam dirasakan terus menerus dan berkurang dengan

pemberian obat demam yang pasien beli di warung, namun beberapa waktu

kemudian demam lagi. Pasien merasa nafsu makan berkurang. Mual (-), muntah

(-), buang air besar dan buang air kecil dirasakan tidak ada keluhan.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

a. Riwayat hipertensi : disangkal

b. Riwayat DM : disangkal

c. Riwayat asma : (+) sejak kecil, menghilang saat usia 20 tahun

dan muncul lagi saat usia 73 tahun

d. Riwayat sakit jantung : disangkal

e. Riwayat mondok : 4 x di RS DKT Surakarta, 1x di RS Kasih Ibu,

tanggal 11 Agustus 2011 di RSDM

f. Riwayat alergi : (+) alergi udara dingin, ikan kakap, obat

Antalgin

4. Riwayat Kebiasaan

a. Riwayat merokok : (+) saat usia 20 tahun 12 batang/ hari dan

berhenti pada usia 73 tahun karena mulai

sesak. IB: 12x53= 636 (berat)

b. Riwayat konsumsi alkohol : disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga

a. Riwayat hipertensi : disangkal

b. Riwayat DM : disangkal

a. Riwayat asma/alergi : (+) bapak pasien menderita asma

b. Riwayat sakit jantung : disangkal

2

Page 4: Preskes Asma Pneumonia

6. Riwayat Gizi

Sebelum sesak pasien sehari – hari makan dengan nasi sayur tiga kali

sehari @ ½- ¾ piring dengan lauk tahu tempe, kadang telur, jarang makan buah

dan tidak minum susu.

7. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien adalah seorang pensiunan TNI AD. Saat ini, biaya perawatan

pasien ditanggung ASKES.

8. Anamnesis Sistem

a. Sistem saraf pusat : sakit kepala (-), kejang (-), kaku kuduk (-).

b. Sistem Indera

- Mata : berkunang-kunang (-), penglihatan kabur (-),

kuning (-),pandangan ganda (-), pandangan

berputar (-).

- Hidung : mimisan (-), pilek (-).

- Telinga : pendengaran berkurang (-), berdenging (-)

keluar cairan (-), darah (-).

c. Mulut : sariawan (-), luka pada sudut bibir (-), gusi

berdarah (-), mulut kering (-).

d. Tenggorokan : sakit menelan (-), suara serak (-), gatal (-)

e. Sistem respirasi : sesak nafas malam hari (+), batuk (+),mengi

(+), batuk darah (-), ,tidur mendengkur (-).

f. Sistem kardiovaskuler : sesak nafas saat beraktivitas (-), nyeri dada (-),

berdebar-debar (-) kadang-kadang.

g. Sistem gastrointestinal : mual (-), nafsu makan berkurang (+), muntah

(-), sakit perut (-), susah berak (-), perut sebah

(-), mbeseseg (-), kembung (-), BAB 1-2 kali

per 2 hari, tinja lunak, warna kuning, lendir (-),

darah (-).

h. Sistem muskuloskeletal : badan lemas (-), nyeri sendi (-), kaku (-),.

3

Page 5: Preskes Asma Pneumonia

i. Sistem genitourinaria : sering kencing (-), BAK 5 – 6 kali sehari, warna

kuning jernih (+) @ ½ - 1 gelas belimbing,

anyang – anyangan (-), nyeri saat BAK (-), ,

BAK merah (-), nyeri pinggang (-).

j. Ekstremitas atas : luka (-/-), kesemutan (-/-), tremor (-/-), ujung

jari terasa dingin (-/-), bengkak (-/-)

k. Ekstremitas bawah : luka (-/-), kesemutan (-/-), tremor (-/-), ujung

jari terasa dingin (-/-), bengkak (-/-)

l. Sistem neuropsikiatri : kejang (-), gelisah (-), mengigau (-), emosi tidak

stabil (-)

m. Sistem Integumentum : Kulit kuning (-), pucat (-), gatal (-), bercak

merah kehitaman dibagian dada, punggung,

tangan dan kaki (-).

B. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 5 Mei 2012.

1. Keadaan Umum

Sakit sedang, compos mentis, gizi kesan cukup.

2. Tanda Vital

Tensi : 140 / 90 mmHg

Nadi : 120 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup.

Frekuensi nafas : 36 x/menit, kussmaul (-), Cheyne Stokes (-)

Suhu : 37,8 °C per axiler

3. Status Gizi

BB = 60 kg

TB = 170 cm

BMI = = 20,7 kg/m2 (harga normal = 18,5-22,5 kg/m2)

Kesan : normoweight

4

Page 6: Preskes Asma Pneumonia

4. Kulit

Ikterik (-), ekhimosis di kaki (-), turgor menurun (-), kulit kering (-).

5. Kepala

bentuk mesocephal, rambut warna hitam, sukar dicabut, luka (-)

6. Wajah

Simetris, eritema (-)

7. Mata

Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), perdarahan subkonjungtiva (-/-),

pupil isokor dengan diameter 3 mm/3 mm, reflek cahaya (+/+) normal, oedem

palpebra (-/-), strabismus (-/-), cowong (-/-)

8. Telinga

Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-) gangguan fungsi pendengaran (-)

9. Hidung

Deviasi septum nasi (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (-), sekret (-),

fungsi pembau baik, foetor ex nasal (-)

10. Mulut

Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), stomatitis (-), pucat (-), lidah tifoid (-),

papil lidah atropi (-), luka pada sudut bibir (-).

11. Leher

JVP (R+2) cm, trakea di tengah, simetris, pembesaran tiroid (-), pembesaran

kelenjar getah bening (-).

12. Thoraks

Bentuk normochest, simetris, retraksi intercostalis (+), spider nevi (-),

pernafasan thorakoabdominal, sela iga melebar (-), pembesaran kelenjar getah

bening aksilla (-), rambut ketiak rontok (-)

Jantung :

Inspeksi : ictus cordis tidak tampak, pulsasi precardial, epigastrium dan

parasternal tidak tampak

Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat.

Perkusi : batas jantung kiri atas : spatium intercostale II, linea

sternalis sinistra

5

Page 7: Preskes Asma Pneumonia

batas jantung kiri bawah : spatium intercostale V, 1 cm

medial linea medio clavicularis

sinistra

batas jantung kanan atas : spatium intercostale II, linea

sternalis dextra

batas jantung kanan bawah : spatium intercostale IV, linea

sternalis dextra

pinggang jantung : spatium intercostale III, linea

parasternalis sinistra

Kesan : batas jantung kesan tidak melebar

Auskultasi : HR 120 x/menit, bunyi jantung I-II intensitas normal, regular,

bising (-), gallop (-)

Pulmo

Depan

Inspeksi

Statis : simetris, sela iga tidak melebar, iga tidak mendatar.

Dinamis : pengembangan dada simetris kanan = kiri, sela iga tidak

melebar, retraksi intercostal (+).

Palpasi

Statis : simetris

Dinamis : pergerakan kanan = kiri, fremitus raba kanan = kiri.

Perkusi

Kanan : sonor

Kiri : sonor.

Auskultasi

Kanan : Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan (+),

Wheezing (+) saat ekspirasi dan inspirasi diffus, RBK (+).

Kiri : Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan (+),

Wheezing (+) saat ekspirasi dan inspirasi diffus, RBK (+).

6

Page 8: Preskes Asma Pneumonia

Belakang

Inspeksi :

Statis : punggung kanan kiri simetris

Dinamis : pengembangan dada simetris

Palpasi : fremitus raba simetris

Perkusi : paru kanan sonor, paru kiri sonor

Batas paru kanan bawah setinggi vertebre thoraks VI

Batas paru kiri bawah setinggi vertebre thoraks VII

Penanjakan diafragma : 5 cm kanan sama dengan kiri

Auskultasi: Kanan: SDV (+), ST (+), Wheezing (+) inspirasi dan ekspirasi

difus, RBK (+)

Kiri: SDV (+), ST (+), Wheezing (+) inspirasi dan ekspirasi

difus, RBK (+)

13. Punggung

Kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), nyeri ketok kostovertebra (-/-)

14. Abdomen

Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada, distended (-), venektasi

(-), sikatrik (-).

Auskultasi : peristaltik (+) normal.

Perkusi : tympani, pekak alih (-), ascites (-), undulasi (-)

Palpasi : supel (-), nyeri tekan (-), Ballotement (-), Hepar dan lien

tidak teraba

15. Genitourinaria

Ulkus (-), secret (-), tanda-tanda radang (-)

16. Kelenjar getah bening inguinal

tidak membesar

17. Ekstremitas

Extremitas superior Extremitas inferiorDextra Sinistra Dextra Sinistra

Edema - - - -

7

Page 9: Preskes Asma Pneumonia

Sianosis - - - -Pucat - - - -Akral dingin - - - -Fungsi motorik 5 5 5 5Fungsi sensorik Normal Normal Normal NormalReflek fisiologis +2 +2 +2 +2Reflek patologis - - - -

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium

Pemeriksaan 3 Mei 2012 Satuan Nilai RujukanHb 14,5 Gr/dl Lk : 13,5-18.,00

Pr : 12,0-16,0Hct 44 % Lk : 40-54

Pr: 38-47Jumlah Eritrosit

5,11 106/uL Lk : 4,6-6,2Pr : 4,2-5,4

Jumlah Lekosit

10 103/uL 4,5-11

Jumlah Trombosit

219 103/uL 150-440

Gol darah OGDS 141 Mg/dL 80-140

Ureum 39 Mg/dL 10-50Kreatinin 0,9 Mg/dL 0,7-1,3Elektrolit

NaKCl

1382,999

mmol/Lmmol/Lmmol/L

136-1463,5-5,198-106

HbsAg Negatif Negatif

2. Analisa Gas Darah

Pemeriksaan 3 Mei 2012 Satuan Nilai RujukanPH 7.400 7.310 – 7.420BE 4.4 Mmol/L -2 - +3

PCO2 51.0 mmHg 27.0 – 41.0

PO2 94.0 mmHG 70 – 1000.0

8

Page 10: Preskes Asma Pneumonia

hematokrit 39 % 37 - 50HCO3 30.3 Mmol/L 21.0 – 28.0

Total CO2 31.9 Mmol/L 19.0 – 24.0O2 saturasi 97.0 % 94.0 – 98.0

Kesan: Alkalosis metabolic terkompensasi sempurna

3. Foto Thorax 3 Mei 2012

Hasil pemeriksaan foto thorax PA :

Cor : CTR <50%

Pulmo : Tampak infiltrate. Corakan bronkovaskular meningkat.

Sinus costophrenicus kanan kiri tajam

Kesan : Pneumonia

C. RESUME

Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan ± 2 hari

sebelum masuk rumak sakit (SMRS). Pada saat datang pasien dapat berjalan

9

Page 11: Preskes Asma Pneumonia

sendiri, hanya mampu berbicara dalam beberapa kata. Sesak dirasakan terus

menerus, bertambah saat pasien dalam posisi berbaring dan berkurang dengan

posisi duduk membungkuk. Sesak muncul dipicu oleh udara dingin. Saat sesak

disertai suara ngik-ngik. Sesak sudah terjadi lebih dari empat kali dalam

seminggu. Sesak sangat mengganggu aktifitas dan sering membuat pasien

terbangun pada malam hari. Sesak sudah terjadi sejak kecil dan sering kambuh,

sesak sempat menghilang saat pasien berusia 20 tahun dan mulai muncul

kembali saat pasien berusia 53 tahun sampai sekarang.

Pasien mengaku rutin kontrol ke poli paru RSDM tiap 3 bulan. Dan oleh

dokter diberikan Bricasma inhaler, dan membaik. Saat terjadi serangan, pasien

merasa dadanya seperti terikat.

Pasien juga mengeluhkan adanya batuk yang sudah dirasakan sejak 5

hari SMRS disertai dahak berwarna kuning kehijauan. Batuk dirasakan terus

menerus, tidak berkurang dengan pemberian obat. Batuk disertai demam sejak 1

minggu SMRS, demam dirasakan terus menerus dan berkurang dengan

pemberian obat demam yang pasien beli di warung, namun beberapa waktu

kemudian demam lagi. Pasien merasa nafsu makan berkurang.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi

120 x/menit, frekuensi nafas 36 x/menit, suhu 37,8 °C. Pada pemeriksaan thorak

inspeksi didapatkan retraksi intercostalis, auskultasi pulmo kanan dan kiri terdapat

suara dasar vesikuler normal, suara tambahan (+), Wheezing (+) saat ekspirasi

diffus, dan ronki basah kasar.

Pada pemeriksaan Laboratorium 3 Mei 2012 : Kalium 2,9 mmol/L,

analisa gas darah didapatkan simpulan alkalosis metabolic terkompensasi

sempurna. Foto Thorax 3 Mei 2012: Tampak infiltrate di kedua lapang paru,

corakan bronkovaskuler meningkat, kesan pneumonia.

D. DAFTAR ABNORMALITAS

Anamnesis :

1. Sesak sejak 2 hari SMRS

10

Page 12: Preskes Asma Pneumonia

2. Hanya mampu berbicara dalam beberapa kata

3. Sesak bertambah saat berbaring, dan berkurang dengan duduk membungkuk

4. Sesak dipicu oleh udara dingin

5. Sesak disertai suara ngik-ngik

6. Dalam satu minggu sesak terjadi lebih dari 4 kali

7. Batuk sejak 5 hari SMRS

8. Batuk disertai dahak kuning kehijauan

9. Demam sejak 1 minggu SMRS

10. Nafsu makan berkurang

Pemeriksaan Fisik :

11. Tensi 140/90 mmHg

12. RR 36x/menit

13. Inspeksi pulmo: retraksi interkostalis

14. Auskultasi pulmo kanan dan kiri terdapat suara dasar vesikuler normal, suara

tambahan (+), Wheezing (+) saat ekspirasi diffus, RBK (+).

Hasil laboratorium :

15. Kalium 2,9 mmol/L

E. ANALISIS DAN SINTESIS

Abnormalitas 1,2,3,4,5,6,12,13,14 Asma akut berat pada asma tidak terkontrol

Abnormalitas 7,8,9,10 Pneumonia komuniti

Abnormalitas 11 Hipertensi stage I

Abnormalitas 15 Hiperkalemia

F. DIAGNOSIS KERJA

Asma akut berat pada asma tidak terkontrol dan pneumonia komuniti PORT 159

kelas risiko V.

G. TERAPI

Oksigen 2-3 lpm

Infuse RL 20 tpm

11

Page 13: Preskes Asma Pneumonia

Nebulizer Berotec : Atrovent = 0,8 cc : 0,2 cc / 4 jam

Infus Ciprofloxacin 200 mg/ 12 jam

Injeksi methyl prednisolon 6,35 mg/ 8 jam

Injeksi Bricasma 0,3 cc/ 8 jam

Injeksi ranitidine 1 ampul / 12 jam

OBH syrup 3x1

KSR 2x1

Paracetamol 3x500 mg

Antacid syrup 3x1

H. PLANNING

Spirometri bila stabil

APE harian

Kultur Sputum MO/GR/KR

Konsul Jantung untuk hipertensinya

Jawaban: diagnosis jantung hipoksia, omi anteroseptal, compensated cordis

Terapi: ISDN 3x5 mg, Clopidogrel 1x1, Valsartan 1x1

I. PROGNOSIS

Ad vitam : dubia ad bonam

Ad sanam : dubia ad bonam

Ad fungsionam : dubia ad bonam

12

Page 14: Preskes Asma Pneumonia

ANALISA KASUS

Pada kasus ini pasien didiagnosis sebagai Asma akut berat pada asma tidak

terkontrol dan pneumonia komuniti Adapun dasar diagnosis pasien ini adalah :

Anamnesis :

Pasien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan sesak nafas.

Pasien tidak bisa berjalan sendiri, berbicara beberapa kata dengan posisi duduk

membungkuk.

Pasien mempunyai riwayat sesak sejak kecil.

Pasien mengalami sesak, lebih dari empat kali seminggu, sering terbangun malam

hari, aktifitas sehari-hari terganggu.

Pasien mempunyai riwayat alergi udara dingin.

Ada anggota keluarga pasien (bapak pasien) yang menderita asma.

Batuk sejak 2 hari SMRS

Demam sejak 1 minggu SMRS

Pemeriksaan Fisik :

Pulmo : pada inspeksi terdapat retraksi intercostals, auskultasi didapatkan suara dasar

vesikuler (+/+), suara tambahan, yaitu wheezing (+/+) saat inspirasi dan ekspirasi

difus, RBK (+).

Pemeriksaan Penunjang :

Pemeriksaan rontgen thorax :

Hasil pemeriksaan foto thorax PA :

Cor : CTR <50%

Pulmo : Tampak infiltrat

Corakan bronkovaskular meningkat

Sinus costophrenicus kanan kiri tajam

Kesan : pneumonia

Dikatakan asma akut karena pada saat datang, pasien dalam keadaan sesak nafas.

Dari riwayat sebelumnya, pasien sering mengalami sesak nafas sejak kecil, didapatkan

wheezing pada pemeriksaan auskultasi paru, sehingga bisa dikatakan saat itu pasien

13

Page 15: Preskes Asma Pneumonia

sedang mengalami serangan asma atau asma akut. Pada pasien ini, derajat asmanya

adalah berat, karena pada saat datang, pasien sudah tidak bisa berjalan sendiri dan bisa

berbicara beberapa kata. Pasien merasa nyaman dengan posisi duduk membungkuk.

Pasien ini termasuk dalam asma tidak terkontrol, karena sering mengalami sesak nafas

(> 4 kali/seminggu), sering terbangun malam hari, dan aktifitas sehari-hari terganggu.

Pasien ini, pasien mempunyai riwayat atopi dan riwayat keluarga yang menderita

asma (bapak pasien). Hal ini berarti bahwa pasien mempunyai bakat terjadinya asma.

Asma merupakan penyakit yang diturunkan. Pada pasien dengan riwayat keluarga atopi,

biasanya keturunannya juga mempunyai kondisi atopi tersebut. Namun kondisi atopi

tersebut dapat bermacam-macam, tidak selalu berupa asma. Terkadang kondisi tersebut

dapat hanya berupa alergi saja. Namun pada pasien ini, kondisi atopi tersebut muncul

berupa asma. Pada pasien dengan asma, gambaran radiologis thorax pasien biasanya

normal. Berbeda halnya dengan penyakit paru lainnya.

Pasien juga didiagnosis pneumonia komuniti, sebab dating sudah mengeluh batuk

dan demam sejak sebelum masuk rumah sakit. Pada auskultasi pulmo juga terdapat

ronki basah kasar di kedua lapang paru. Gambaran radiologis menunjukkan infiltrate

dan peningkatan corakan bronkovaskuler.

Pada pasien ini diberikan terapi nebulisasi berupa berotec dan atrovent. Berotec

merupakan golongan obat β2 agonis sedangkan atrovent merupakan golongan

antikolinergik. Keduanya merupakan bronkodilator, namun berbeda tempat kerjanya.

Berotec bekerja dengan memodulasi terbentuknya cAMP sehingga terjadi

bronkodilatasi, sedangkan atrovent bekerja dengan mencegah terbentuknya cGMP

sehingga bronkokonstriksi tidak terjadi.

Penanganan paling penting, pada pasien dengan sesak nafas adalah terapi O2.

Karena pada pasien sesak nafas, biasanya terjadi kekurangan oksigen akibat konstriksi

dari bronkusnya, sehingga terapi O2 masih dibutuhkan selain daripada terapi nebulisasi.

Selain itu, pada pasien ini diberikan kortikosteroid (deksamethason) untuk mengurangi

inflamasi, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan pada pasien tersebut.

Pemberian ambroxol pada pasien ini, untuk mengurangi dahak dan membantu

pengeluaran dahak, sehingga jalan nafas menjadi lebih longgar. Salah satu gejala pada

asma adalah pembentukan mukus yang berlebihan. Mukus yang berlebihan dapat

14

Page 16: Preskes Asma Pneumonia

menyebabkan obstruksi pada saluran nafas. Hal ini dapat memperberat sesak nafas pada

pasien asma, selain daripada bronkokonstriksinya.

Untuk terapi pneumonianya diberikan antibiotic Ciprofloxacin 200 mg, OBH

sirup, dan paracetamol 3x500 mg untuk mengatasi demam.

PROGRESS REPORT

4 Mei 2012 5 Mei 2012Subjektif Sesak (+) Sesak (+) berkurangObjektif KU sedang, CM, gizi kesan cukup

T = 150/90 mmHgN = 98 x/mRr = 28 x/mS = 37oCMata: CP (-/-) SI(-/-)Mulut: mukosa basah (+), papil lidah atrofi(-)Leher: KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat(R+2)cmThorak: Retraksi(-), simetrisCor: BJ I-II murni, intensitas normal, bising(-)Pulmo:I: PD ka=kiP:FR ka=kiP: sonor/sonorA: SDV(+/+) Wheezing(+/+), RBK (+/+)Abdomen :Tympani, Supel, NT(-), H/L tidak terabaExt : ad oed - - - - - - - -

KU sedang, CM, gizi kesan cukupT = 162/92 mmHgN = 92 x/mRr = 24 x/mS = 36,5oCMata: CP (-/-) SI(-/-)Mulut: mukosa basah (+), papil lidah atrofi(-)Leher: KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat(R+2)cmThorak: Retraksi(-), simetrisCor: BJ I-II murni, intensitas normal, bising(-)Pulmo:I: PD ka=kiP:FR ka=kiP: sonor/sonorA: SDV(+/+) Wheezing(+/+) akhir ekspirasiAbdomen :Tympani, Supel, NT(-), H/L tidak terabaExt : ad oed - - - - - - - -

Diagnosa Kerja

Asma akut berat pada asma tidak terkontrol, pneumonia komuniti PORT 159 kelas risiko V, hipertensi, hipokalemia

Asma akut berat pada asma tidak terkontrol, pneumonia komuniti PORT 159 kelas risiko V, hipertensi, hipokalemia teratasi

Terapi Oksigen 1-2 lpm Inf. RL 20tpm Nebulizer Berotec : Atrovent =

0,8 cc : 0,2 cc /6 jam Injeksi methyl prednisolon 6,25

mg/ 8 jam

Oksigen 1-2 lpm Inf. RL 20tpm Nebulizer Berotec : Atrovent = 0,8

cc : 0,2 cc /6 jam Injeksi methyl prednisolon 6,25 mg/

8 jam

15

Page 17: Preskes Asma Pneumonia

Injeksi ranitidine 1 amp/12 jam Infuse Ciprofloxacin 200mg/ 12

jam Ambroxol 3x30 mg OBH syrup 3x1 KSR 2x1 Antacid syrup 3x1 ISDN 3x1 Clopidogrel 1x1 Valsartan 1x1

Injeksi ranitidine 1 amp/12 jam Infuse Ciprofloxacin 200mg/ 12 jam Ambroxol 3x30 mg OBH syrup 3x1 Antacid syrup 3x1 ISDN 3x1 Clopidogrel 1x1 Valsartan 1x1

Planning Spirometri bila stabilAPE harianSputum mo/gr/KR

Spirometri bila stabil APE harian

7 Mei 2012Subjektif -Objektif KU sedang, CM, gizi kesan cukup

T = 164/93 mmHgN = 91 x/mRr = 22 x/mS = 36,5oCMata: CP (-/-) SI(-/-)Mulut: mukosa basah (+), papil lidah atrofi(-)Leher: KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat(R+2)cmThorak: Retraksi(-), simetrisCor: BJ I-II murni, intensitas normal, bising(-)Pulmo:I: PD ka=kiP:FR ka=kiP: sonor/sonorA: SDV(+/+) Wheezing(-/-), RBK (+/+)Abdomen :Tympani, Supel, NT(-), H/L tidak terabaExt : ad oed - - - - - - - -

Assesment Asma akut berat pada asma tidak terkontrol, pneumonia komuniti PORT 159 kelas risiko V, hipertensi,

16

Page 18: Preskes Asma Pneumonia

hipokalemia teratasiTerapi Oksigen 2 lpm

Inf. NaCl 20tpm Injeksi methyl prednisolon 62,5

mg/ 12 jam Injeksi ranitidine 1 amp/12 jam Infus Ciprofloxacin 200mg/ 12jam Antacid syrup 3x1

Planning APE harianSpirometri bila stabil

17