Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

42

Click here to load reader

Transcript of Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

Page 1: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. A

Umur : 9 bulan

Jenis Kelamin : Laki - laki

Pekerjaan Ayah : Wiraswasta

Pekerjaan Ibu : Buruh

Agama : Islam

Alamat : Gremet 06/11 Manahan, Banjarsari, Surakarta

Tanggal masuk : 27 januari 2012

Tanggal Pemeriksaan : 27 januari 2012

No. CM : 01109571

II. ANAMNESIS

Alloanamnesis diperoleh dari keluarga penderita tanggal 27 januari 2012

A. Keluhan Utama : Mencret

B. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan mencret sejak 2 hari sebelum

masuk rumah sakit, pasien BAB mencret 6-8 kali dalam sehari cairan

> ampas, banyaknya kurang lebih @1/8 gelas belimbing, lendir (-),

darah (-), bau busuk(-). Kadang disertai muntah, masing – masing

sebanyak ¼ - ½ gelas belimbing, isinya makanan dan minuman yang

dimakan, lendir (-), darah (-).

Keadaan umum pasien rewel, nafsu makan menurun, pasien masih

mau minum dengan lahap (tampak kehausan). Pasien tidak

mengeluhkan panas, batuk,maupun pilek.

Buang air kecil terakhir di IGD dengan jumlah sedikit dan warna

kuning pekat. Pasien BAB terakhir 3 jam sebelum masuk rumah sakit

dengan konsistensi cair, komposisi air lebih banyak daripada ampas,

sebanyak ¼ gelas belimbing, warna kuning, tidak disertai lendir dan

Page 2: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

darah. Di IGD pasien muntah 3 kali. , masing – masing sebanyak ¼ -

½ gelas belimbing, isinya setiap cairan yang diminum, muntah

dirasakakan setiap pasien minum susu formula. Riwayat ganti

makanan (-), riwayat ganti susu (-).

C. Riwayat Penyakit Dahulu :

- Riwayat sakit serupa : diare pada usia 4 bulan (tidak mondok)

- Riwayat mondok : disangkal

- Riwayat alergi : disangkal

- Riwayat demam : disangkal

- Riwayat kejang : disangkal

D. Riwayat Penyakit Keluarga

- Riwayat sakit serupa : disangkal

- Riwayat asma : disangkal

- Riwayat kesehatan lingkungan : tetangga diare (+)

Pemeliharaan Kehamilan dan Prenatal

Pemeriksaan di : Bidan

Frekuensi : Trimester I : 1x/ 1 bulan

Trimester II : 2x/ 1 bulan

Trimester III : 4x/ 1 minggu

Keluhan selama kehamilan : disangkal

Obat-obatan yang diminum selama kehamilan : vitamin dan obat

tambah darah.

E. Riwayat Kelahiran :

Pasien lahir di RSDM ditolong oleh dokter dengan berat badan lahir

2500 gram dan panjang lahir ibu lupa, lahir spontan normal, langsung

menangis kuat dan minum ASI, tidak biru.

Page 3: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

H. Riwayat Postnatal

Pasien rutin periksa dan memantau perkembangan serta pertumbuhan

anak di posyandu dan bidan. setelah lahir tiap minggu periksa ke bidan

dan posyandu tiap bulan

I. Status Imunisasi sesuai KMS

J. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

- Mulai senyum : 0 bulan

- Mulai mengoceh : 3 bulan

- Mulai miring : 4 bulan

K. Riwayat Makan Minum Anak

1. ASI di berikan dari lahir, hanya 1 bulan karena ibu bekerja,

lalu ibu menyusui tapi pasien tidak mau lagi dan sampai

Sekarang berselingan dengan susu formula jika ASI tidak

keluar.

Jenis I II III IV

1. BCG

2. DPT

3. Polio

4. Campak

5. Hepatiti

s B

2 bulan

2 bulan

0 bulan

-

Lahir

-

3 bulan

2 bulan

-

1 bulan

-

-

4 bulan

-

3 bulan

-

-

-

-

-

Page 4: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

2. Susu formula (Bendera) sampai sekarang cara membuat ibu

menggunakan air hangat, sehari lebih dari 6 kali

3. Buah dan Sayur diberikan jenis pisang dan pepaya sejak umur

9 bulan, seminggu 3kali

4. Bubur tim diberikan sejak usia 6 bulan,sehari 3 kali.

5. Makanan yang di konsumsi saat ini nasi dengan laukpauk telur,

tahu ayam sehari 3 kali sejak umur 9 bulan.

L. Riwayat Keluarga Berencana :

Tidak memakai KB apapun

M. Pohon Keluarga

Pasien merupakan anak ke 2 dari ayah dan ibu pasien. Kedua orang

tua pasien sudah bercerai, dan pasien sekarang diasuh oleh ibunya. Ibu

pasien merupakan anak ke 4 dari 6 bersaudara.

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum

Keadaan umum : Rewel, tampak kehausan

Derajat kesadaran : Compos Mentis

I

II

III

↑ An.A (9bln)

Page 5: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

Status gizi : kesan gizi kurang

B. Tanda vital

BB : 7,5 kg

TB : 69 cm

Nadi : 120 x/menit x, reguler, isi tegangan cukup

Pernafasan : 30 x/menit, tipe thorakoabdominal

Suhu : 36,8º C (per axiler)

C. Kulit

Warna sawo matang, kelembaban baik, ujud kelainan kulit (-)

D. Kepala

Bentuk mesosefal, rambut hitam, sukar dicabut, UUB cekung (-)

E. Mata

Bulu mata rontok (-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

palpebra odem (-/-), cowong (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil isokor

(3mm/3mm), refleks cahaya (+/+), air mata (+/+) normal, mata

cekung (+/+)

F. Hidung

Bentuk normal, nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), darah (-/-)

G. Mulut

Bibir sianosis (-), Mukosa basah (+), Sariawan (-)

H. Telinga

Bentuk normal, serumen (-), tragus pain (-), mastoid pain (-).

I. Tenggorok

Uvula ditengah, tonsil T1-T1 , faring hiperemis (-)

J. Leher

Bentuk normocolli, trakea di tengah, kelenjar getah bening tidak

membesar.

K. Lymphonodi

Retroaurikuler : tidak membesar

Submandibuler : tidak membesar

Page 6: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

L. Thorax

Bentuk : normochest, retraksi (-), gerakan simetris kanan kiri

Pulmo : Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri

Palpasi : Fremitus raba sde

Perkusi : Sonor / Sonor di semua lapang paru

Auskultasi : SD bronchovesikuler (+/+), RBK (-/-),

RBH (-/-), wheezing (-/-)

Cor : Inspeksi : iktus kordis tidak tampak

Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat

Perkusi : batas jantung sde

Auskultasi : bunyi jantung I- II intensitas Normal,

regular, Bising (-)

M. Abdomen

Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada , spasme (-)

Auskultasi : peristaltik (+) meningkat

Perkusi : tympani

Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, turgor

kulit kembali lambat

N. Urogenital : edema skrotum (-), phymosis(-)

O. Anorektal : dalam batas normal

P. Ekstremitas

akral dingin - - oedem - -

- - - -

Capillary Refill Time < 2 detik

Q. Pemeriksaan Neurologis

Reflek Fisiologis : R. Biseps : (+2/+2)

R. Triseps : (+2/+2)

R. Patella : (+2/+2)

R. Archilles : (+2/+2)

Reflek Patologis : R. Babinsky : (+/+)

Page 7: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

R. Chaddock : (-/-)

R. Oppeinheim : (-/-)

Meningeal Sign : Kaku kuduk : (-)

Brudzinsky I : (-)

Brudzinsky II : (-)

Kernig sign : (-)

R. Perhitungan Status Gizi

1. Secara klinis

Nafsu makan : menurun

Kepala : rambut jagung (-), susah dicabut (+)

Mata : edema palpebra(-/-), CA(-/-), cekung (+/+)

Mulut : Mukosa basah (+) & pecah-pecah (-)

Status gizi secara klinis : gizi kesan cukup

BB Sebelum sakit = 8kg

BB Setelah sakit = 7,5kg

Kehilangan cairan = 6,25%

2 .Secara Antropometris

BB : 7,5 kg

Umur : 9 bulan

TB : 69 cm

BB : 7,5 x 100% = 83,6% P3rd <BB<P 15thU 9 U

TB : 69 x 100% = 95,80 % P3rd<TB.<P15thU 72 U

BB : 7,5 x 100% = 91 % P15th< BB < P50th TB 8,2 TB

Status gizi secara antropometri : gizi baik

Page 8: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

ASSESMENT I

1. Diare Akut dengan dehidrasi sedang

PLANNING I

Darah Lengkap

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium

Pemeriksaan Laboratorium darah tanggal 28 januari 2012

Hemoglobin : 13,1 g/dl

Hematokrit : 41 %

Eritrosit : 5,36 X 106 /μL

Leukosit : 7,1 X 103 /μL

Trombosit : 372 X 103 /μL

V. RESUME

Keluhan mencret sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien

BAB mencret 6-8 kali dalam sehari cairan > ampas, banyaknya

kurang lebih @1/8 gelas belimbing, lendir (-), darah (-), bau busuk(-).

Kadang disertai muntah, masing – masing sebanyak ¼ - ½ gelas

belimbing. Keadaan umum pasien rewel, nafsu makan menurun,

pasien masih mau minum dengan lahap (tampak kehausan). Pasien

tidak mengeluhkan panas, batuk,maupun pilek. mengeluhkan panas,

batuk,maupun pilek. Buang air kecil terakhir di IGD dengan jumlah

sedikit dan warna kuning pekat. Pasien BAB terakhir 3 jam sebelum

masuk rumah sakit dengan konsistensi cair, komposisi air lebih banyak

daripada ampas, sebanyak ¼ gelas belimbing, warna kuning, tidak

disertai lendir dan darah. Di IGD pasien muntah 3 kali. , masing –

masing sebanyak ¼ - ½ gelas belimbing,

Page 9: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

Pasien sudah pernah mondok pada usia 4 bulan dikarenakan diare.

Saat ini ada tetangga yang terkena diare. Pasien lahir di RSDM

ditolong oleh dokter dengan berat badan lahir 2500 gram dan panjang

lahir ibu lupa, lahir spontan normal, langsung menangis kuat dan

minum ASI, tidak biru.

Pada pemeriksaan fisik di IGD di dapatkan keadaan umum rewel,

tampak kehausan, mata cekung (+/+),dan abdomen peristaltik usus (+)

meningkat, turgor kulit kembali lambat. Status gizi secara klinis dan

antropometri gizi baik.

Pada pemeriksaan laboratorium darah tanggal 28 januari 2012

hemoglobin : 13,1 g/dl, hematokrit: 41 %, eritrosit : 5,36 X 106 /μL,

leukosit : 7,1 X 103 /μL, trombosit : 372 X 103 /μL .

VI. DAFTAR MASALAH

- BAB 6-8 kali dalam sejak 2 hari yang lalu

- Turgor kembali lambat

- Nafsu makan berkurang

- Pasien Rewel

- Pasien tampak kehausan

- Bising usus (+) meningkat

VII. DIAGNOSIS BANDING

Diare akut dengan dehidrasi sedang e/c DD : virus

Non-virus

Gizi baik

VIII. ASSESMENT II

Diare Akut dengan Dehidrasi Sedang

IX. PENATALAKSANAAN

- Mondok bangsal

Page 10: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

- Diet bubur 750 kkal/ hari + ASI/ASB on demand

- IVFD RL 200 cc/kgBB/hari = 1500cc /hari = 16 tpm

- Probiotik 2 x 1sachet p.o

- Zinckid 1x 20mg p.o

- Oralit 75cc bila diare, 40 cc bila muntah

X. PLANNING II

- Urin dan Feses Rutin

- DL2

XI. MONITORING

- Keadaan umum dan tanda vital per 4 jam

- Balance cairan dan diuresis per 8 jam

- Status Hidrasi per jam selama rehidrasi, setelah terhidrasi status

hidrasi per 8 jam

XII. EDUKASI

- Edukasi kepada keluarga pasien mengenai penyakitnya

- Edukasi tentang Rehidrasi pasien

- Cara pemberian oralit, banyak minum

- Cuci tangan setelah membersihkan kotoran anak

- Anak tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit-sedikit

tapi sering,

XIII. PROGNOSIS

Ad vitam : baik

Ad sanam : baik

Ad fungsionam : baik

Page 11: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

XIV. FOLLOW UP

Vital Sign / 4 jam

28 januari 2012 29 januari 2012

02.00 06.00 10.00 14.00 18.00 22.00 02.00 06.00

HR 124x/1’ 132x/1’ 108x/1’ 110x/1’ 106x/1’ 108x/1’ 110x/1’ 112x/1’

RR 32x/1’ 40 x/1’ 30 x/1’ 32 x/1’ 28 x/1’ 28 x/1’ 26 x/1’ 30 x/1’

t 37,40c 37,70c 36,70c 36,80c 36,70c 36,30c 36,70c 37,00c

Balance Cairan Diuresis / 8 jam

28 Januari 2012 29 Januari 2012

s/d 06.00 14.00 22.00 06.00

Makan - - - -

Minum 500 400 600 100

Infus 250 300 300 -

BAK 275 500 400 200

BAB 90 10 20 50

IWL 62,5 62,5 62,5 62,5

BC +122,5 +107,5 +17,5 +12,5

D 7,3 8,3 6,67 3,33

Status Hidrasi Selama Rehidrasi

PENILAIAN 28 Januari 201201.00 02.00 03.00 04.00 05.00 06.00 07.00 08.00

Kesadaran CM CM CM CM CM CM CM CM

Page 12: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

UUB cekung - - - - - - - -

Mata cekung +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+

Air mata +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+

Mukosa basah + + + + + + + +

Turgor Agaklambat

Agaklambat

Agaklambat

Agaklambat

Agaklambat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

CRT < 2” < 2” < 2” < 2” < 2” < 2” < 2” < 2”

ADP Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

BAB / BAK Pampers Pampers Pampers Pampers Pampers Pampers Pampers Pampers

PENILAIAN 28 Januari 201209.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00

Kesadaran CM CM CM CM CM CM CM CMUUB cekung - - - - - - - -

Mata cekung +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+

Air mata +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+

Mukosa basah + + + + + + + +

Turgor Agaklambat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

CRT < 2” < 2” < 2” < 2” < 2” < 2” < 2” < 2”

ADP Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

BAB / BAK Pampers +/+ +/+ -/+ -/+ +/+ -/+ +/+

PENILAIAN 28 Januari 201217.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 00.00

Kesadaran CM CM CM CM CM CM CM CMUUB cekung - - - - - - - -

Mata cekung +/+ -/- -/- -/- -/- -/- -/- -/-

Air mata +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+

Mukosa basah + + + + + + + +

Turgor Agaklambat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

CRT < 2” < 2” < 2” < 2” < 2” < 2” < 2” < 2”

ADP Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

BAB / BAK -/+ -/+ -/+ -/+ -/+ -/+ -/+ -/+

PENILAIAN 29 Januari 201201.00 02.00 03.00 04.00 05.00 06.00

Kesadaran CM CM CM CM CM CMUUB cekung - - - - - -

Page 13: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

Mata cekung -/- -/- -/- -/- -/- -/-

Air mata +/+ +/+ +/+ +/+ +/+ +/+

Mukosa basah + + + + + +

Turgor Agaklambat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

Kembali cepat

CRT < 2” < 2” < 2” < 2” < 2” < 2”

ADP Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

Teraba kuat

BAB / BAK -/+ -/+ +/+ +/+ -/+ -/+

28 Januari 2012 29 Januari 2012Subyektif BAB (-) muntah (+) panas (+),

batuk pilek (-), nafsu makan menurun (+)

BAB (+) 2x lembek, darah (-) lendir (-) muntah (+) setelah minum, panas (-), batuk pilek (-), nafsu makan menurun (-)

obyektif KU: tampak sakit sedang, CM, Gizi kesan cukupVS : HR: 142x/mnt RR: 40x/mnt T : 37,7\0CKepala: mesocephal, UUB cekung (-)Mata: CA (-/-) mata cekung (+/+), air mata (+/+)Mulut : MB (+/+), sianosis (-/-)Pulmo : I : Pengembangan dada kanan= dada kiriP : Fremitus raba kanan =kiriP : sonor/sonorA: SDV (+/+) ST (-/-)Cor :I : ictus cordis tdk tampakP : IC tidak kuat angkatP : Batas jantung kesan normalA : BJ I-II intens normal bising (-)Abdomen : I : dinding dada//ddng perutA : BU (+) meningkatP : tymphani.P : supel, NT (-) H/L tdk teraba, turgor kembali cepatExtremitas :

KU: baik, CM, KU lemah, Gizi kesan cukupVS : HR: 112x/mnt RR: 30x/mnt T : 37,00CKepala: mesocephal, UUB cekung (-)Mata: CA (-/-) mata cekung (-/-), air mata (+/+)Mulut : MB (+/+), sianosis (-/-)Pulmo : I : Pengembangan dada kanan= dada kiriP : Fremitus raba kanan =kiriP : sonor/sonorA: SDV (+/+) ST (-/-)Cor :I : ictus cordis tdk tampakP : IC tidak kuat angkatP : Batas jantung kesan normalA : BJ I-II intens normal bising (-)Abdomen : I : dinding dada//ddng perutA : BU (+) meningkatP : tymphani.P : supel, NT (-) H/L tdk teraba, turgor kulit kembali lambat.Extremitas :

Page 14: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

Akral dingin

Sianosis

CRT < 2’’ADP teraba kuat

Akral dingin

Sianosis

CRT < 2’’ ADP teraba kuat

Assessment Diare akut dehidrasi sedang Diare akut dehidrasi sedang

(Terrehidrasi)

Terapi : 1. Diet bubur 750 kkal/ hari + ASI/ASB on demand

2. IVFD RL 200 cc/kgBB = 1500cc /hari = 16 tpm

3. Probiotik 2 x 1sachet p.o4. Zinckid 1x 20mg p.o5. Oralit 75cc bila diare, 40 cc bila

muntah

1. Diet bubur 750 kkal/ hari + ASI/ASB on demand

2. Probiotik 2 x 1sachet p.o3. Zinckid 1x 20mg p.o4. Oralit 75cc bila diare, 40 cc bila

muntah

Planing : DL 2Urine rutin

Monitoring KU/VS tiap 4jamBCD/8 jamSt.dehidrasi/ jam

KU/VS tiap 4jamBCD/8 jamSt.dehidrasi/8 jam

Edukasi Banyak minumJaga kebersihanCara pemberian oralit yang benarASI dilanjutkan

Banyak minumJaga kebersihanCara pemberian oralit yang benarASI dilanjutkan

21.00 infus di aff dikarenakan sudah tidak didapatkan tanda-tanda dehidrasi

Laboratorium tanggal 28 Januari 2012

Darah Lengkap Feses28/1 Satuan Makroskopis Mikroskopis

Hb 11,3 g/dl Warna : kuning Sel epitel : +HCT 32 % Konsistensi : cair Eritrosit : -AL 9,0 106 /μL Pus : - Lekosit : +AT 341 103 /μL Darah : - Protozoa: -AE 4,64 103 /μL Lendir : - Telur cacing:-MCV 69,8 /mm Lain-lain: -MCH 24,3 pg Sisa lemak : -MCHC 34,8 g/dl Kuman : ++RDW 16,1 %

- ---

- ---

- ---

- ---

Page 15: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

HDW 3,4 g/dl

MPV 5,4 fl

PDW 4,6 %

Eosinofil 0,2 %

Basofil 1,2 %

Neutrofil 23,60 %

Limfosit 67,30 %

Monosit 7,80 %

LUC 14,10 %

Na 137 mmol/L

K 2,9 mmol/L

Cl 112 mmol/L

KEPUSTAKAAN

A. DEFINISI

Diare akut pada anak adalah diare yang terjadi secara mendadak dan

berlangsung kurang dari 14 hari (kebanyakan kurang dari 7 hari) pada bayi

atau anak yang sebelumnya sehat (Ditjen PPM & PLP, 1999). Ada juga yang

memberi batasan diare akut pada anak yaitu buang air besar lebih dari 3 kali

dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu

(IDAI, 2004).

B. EPIDEMIOLOGI

Diare akut merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas

anak-anak di berbagai negara berkembang termasuk di Indonesia. Terdapat 60

juta episode diare akut setiap tahunnya di Indonesia dimana 1-5 %

daripadanya akan menjadi diare kronik dan bila sampai terjadi dehidrasi berat

yang tidak segera ditolong, 50-60% diantaranya dapat meninggal dunia (Ditjen

PPM & PLP, 1999).

Berbagai faktor yang mempengaruhi kejadian diare antara lain :

Faktor lingkungan

Gizi

Kependudukan

Page 16: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

Pendidikan

Keadaan sosial ekonomi

Perilaku masyarakat

Faktor lingkungan yang dimaksud adalah kebersihan lingkungan dan

perorangan seperti kebersihan puting susu, kebersihan botol dan dot susu,

maupun kebersihan air yang digunakan untuk mengolah susu dan makanan.

Faktor gizi misalnya adalah tidak diberikannya makanan tambahan meskipun

anak telah berusia 4-6 bulan. Faktor pendidikan yang utama adalah

pengetahuan ibu tentang masalah kesehatan. Faktor kependudukan

menunjukkan bahwa insiden diare lebih tinggi pada penduduk perkotaan yang

padat dan miskin atau kumuh. Sedangkan faktor perilaku orangtua dan

masyarakat misalnya adalah kebiasaan ibu yang tidak mencuci tangan sebelum

menyiapkan makanan, setelah buang air besar atau membuang tinja anak.

Kesemua faktor di atas terkait erat dengan faktor ekonomi masing-masing

keluarga (Irwanto, dkk, 2002).

C. ETIOLOGI

Penyebab diare akut antara lain yaitu virus, bakteri, parasit, alergi susu

sapi, laktose defisiensi primer dan obat-obatan tertentu . Penyebab utama oleh

virus adalah Rotavirus (40-60%) sedangkan virus lainnya yaitu virus Norwalk,

Astrovirus, Calcivirus, Coronavirus, Minirotavirus dan virus bulat kecil.

Bakter-bakteri yang dapat menyebabkan diare adalah Aeromonas

hydrophyla, Escherichia coli enteroaggregatife, E. coli enteroinvansife, E. coli

halemortagik, Plesiomonas shigelloides, Vibrio cholerae non-01, V.

Parahemolyticus, Yersina enterocolotica.

Sedangkan penyebab diare oleh parasit adalah Giardia lamblia, Entamoeba

histolytica, Isospora belli, Balantidium coli, Cryptosporodium, Capillaria

philipinensis, Fasiolopsis buski, Sarcocystis suihominis, Strongiloides

strecoralis, dan Trichuris trichiura (Irwanto, dkk, 2002).

Page 17: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

D. PATOGENESIS

Virus

Beberapa jenis virus seperti Rotavirus, berkembang biak dalam epitel vili

usus halus, menyebabkan kerusakan sel epitel dan pemendekan vili.

Hilangnya sel-sel vili yang secara normal mempunyai fungsi absorbsi dan

penggantian sementara oleh sel epitel berbentuk kripta yang belum

matang, menyebabkan usus mensekresi air dan elekrolit. Kerusakan vili

dapat juga dihubungkan dengan hilangnya enzim disakaridase terutama

laktase. Penyembuhan terjadi bila vili mengalami regenerasi dan epitel

vilinya menjadi matang.

Bakteri

Penempelan di mukosa. Bakteri yang berkembang biak dalam usus halus

pertama-tama harus menempel mukosa untuk menghindarkan diri dari

penyapuan. Penempelan terjadi melalui antigen yang menyerupai rambut

getar, disebut pili atau fimbria yang melekat pada reseptor di permukaan

usus. Hal ini terjadi misalnya pada E. coli enterotoksigenik dan V. Cholera

01. Pada beberapa keadaan, penempelan di mukosa dihubungkan dengan

perubahan epitel usus yang menyebabkan pengurangan kapasitas

penyerapan atau menyebabkan sekresi cairan (misalnya infeksi E. coli

enteropatogenik atau enteroaggrerasi).

Toksin yang menyebabkan sekresi. E. coli enterotoksigenik, V. cholerae 01

dan beberapa bakteri lain mengeluarkan toksin yang menghambat fungsi

sel epitel. Toksin ini mengurangi absorbsi natrium melalui vili dan

mungkin meningkatkan sekresi chlorida dari kripta, yang menyebabkan

sekresi air dan elektrolit. Penyembuhan terjadi bila sel yang sakit diganti

dengan sel yang sehat setelah 2-4 hari.

Page 18: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

Invasi mukosa. Shigella, C. Jejuni, E. coli enteroinvasife dan Salmonella

dapat menyebabkan diare berdarah melalui invasi dan perusakan sel epitel

mukosa. Ini terjadi sebagian besar di colon dan bagian distal ileum. Invasi

mungkin diikuti dengan pembentukan mikroabses dan ulkus superfisial

yang menyebabkan adanya sel darah merah dan sel darah putih atau

terlihat adanya darah dalam tinja. Toksin yang dihasilkan oleh kuman ini

menyebabkan kerusakan jaringan dan kemungkinan juga sekresi air dan

elektrolit dari mukosa (Ditjen PPM & PLP, 1999).

Parasit

Penempelan mukosa. G. Lamblia dan Cryptosporodium menempel

pada epitel usus halus dan menyebabkan pemendekan vili yang

kemungkinan menyebabkan diare.

Invasi mukosa. E. histolytica menyebabkan diare dengan cara

menginvasi epitel mukosa di kolon atau ileum yang menyebabkan

mikroabses dan ulkus. Namun hal ini baru terjadi bila strainnya sangat

ganas.

Obat-obatan

Beberapa macam obat terutama antibiotika dapat juga menjadi

penyebab diare. Antibiotika agaknya membunuh flora normal usus sehigga

organisme yang tidak biasa atau yang kebal terhadap antibiotik itu sendiri

akan berkembang bebas. Disamping itu sifat farmakokinetika dari

antibiotika itu sendiri juga memegang peran penting. Sebagai contoh

ampisilin dan klindamisin adalah antibiotik yang dikeluarkan di dalam

empedu yang merubah flora flora tinja secara intesif walaupun diberikan

secara parental. Antibiotik juga bisa menyebabkan malabsorbsi, misalnya

tetrasiklin, kanamisin, basitrasi, polmiksi, dan neomisin (Irwanto, dkk,

2002).

E. PATOFISIOLOGI

Page 19: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

Ada 2 prinsip mekanisme terjadinya diare yaitu sekretorik dan osmotik.

Diare sekretorik

Diare sekretorik disebabkan karena sekresi air dan elektrolit ke dalam usus

halus. Hal ini terjadi bila absorbsi natrium oleh vili gagal sedangkan sekresi

chlorida di sel epitel berlangsung terus atau meningkat. Hasil akhirnya adalah

sekresi cairan yang menebabkan kehilangan air dan elektrolit dari tubuh

sebagai tinja cair yang dapat menyebabkan dehidrasi. Pada diare infeksi

perubahan ini terjadi karena adanya rangsangan pada mukosa usus oleh toksin

bakteri seperti toksin E.coli dan V. cholerae 01 atau virus (Rotavirus).

Diare osmotik

Diare osmotik terjadi bila suatu bahan yang secara osmotik aktif dan sulit

diserap. Jika bahan semacam itu berupa larutan isotonik, air dan bahan yang

larut di dalamnya akan lewat tanpa diabsorbsi sehingga terjadi diare. Bila

substansi yang diabsorbsi dengan jelek berupa larutan hiprtonik, air dan

beberapa elektrolit akan pindah dari cairan ekstraseluler ke dalam lumen usus

sampai osmolaritas dari isi usus sama dengan cairan eksreaseluler dan darah.

Hal in meningkatkan volume tinja dan menyebabkan dehidrasi karena

kehilangan cairan tubuh (Ditjen PPM & PLP, 1999).

Pada diare akan terjadi kekurangan air (dehidrasi), gangguan keseimbangan

asam basa (asidosis metabolik), yang secara klinis berupa pernafasan kusmaull,

hipoglikemia, gangguan gizi, dan gangguan sirkulasi (Aswitha, dkk, 2000).

F. MANIFESTASI KLINIS

Awalnya anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan meningkat, nafsu

makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Gejala muntah dapat

terjadi sebelum dan/ sesudah diare. Bila telah banyak kehilangan air dan

elektrolit terjadilah dehidrasi. Berat badan turun. Pada bayi, ubun-ubun besar

cekung. Tonus dan turgor kulit berkurang. Selaput lendir bibir dan mulut

kering (Aswitha, dkk, 2000).

Page 20: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

Cara praktis penatalaksanaan diare yaitu berdasarkan tipe klinis diare itu

sendiri. Terdapat 4 macam tipe klinis diare, dimana tiap macam

menggambarkan kelainan yang mendasari dan perubahan fisiologi yang

berbeda-beda :

Diare cair akut (termasuk kolera) yang berlangsung beberapa jam

sampai dengan beberapa hari. Pada diare ini perlu diwaspadai bahaya

terjadinya dehidrasi, juga dapat terjadi penurunan berat badan apabila

intake makanan kurang.

Diare akut dengan pendarahan (disentri) , dimana pada diare ini bahaya

utamanya adalah kerusakan usus, sepsis, dan malnutrisi serta dehidrasi.

Diare persisten (berlangsung selama 14 hari atau lebih), dimana

bahaya utamanya adalah malnutrisi dan infeksi non intestinal berat

serta dehidrasi.

Diare dengan malnutisi berat (marasmus atau kwashiorkor) dengan

bahaya utamanya antara lain infeksi sistemik berat, dehidrasi, gagal

jantung, dan defisiensi mineral dan vitamin (WHO, 2004).

G. PENCEGAHAN

Diare dapat dicegah dengan memperbaiki usaha multisektoral antara lain

sebagai berikut :

- Meningkatkan sarana air besih dan sanitasi umum

- Promosi pendidikan higiene

- Pemberian ASI eksklusif

- Meningkatkan ketrampilan mengasuh anak

- Imunisasi pada anak : khususnya untuk membasmi campak

- Menggunakan jamban /wc

- Menjaga kebersihan makanan dan minuman

- Mencuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh makanan

- Mencuci peralatan makan (WHO, 2004).

Page 21: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

H. DIAGNOSIS

1. Anamnesis

a. Riwayat diare sekarang :

- Sudah berapa lama diare berlangsung

- Total diare dalam 24 jam, diperkirakan dari frekuensi diare dan

jumlah tinja

- Keadaan klinis tinja (warna, konsistensi, ada lendir atau darah

tidak)

- Muntah (frekuensi dan jumlah)

- Demam

- Buang air kecil terakhir

- Anak lemah, rewel, rasa haus, kesadaran menurun

- Jumlah cairan yang masuk selama diare

- Tindakan yang telah diambil (diberi cairan, ASI, makanan, obat,

oralit)

- Apakah ada yang menderita diare di sekitarnya (IDAI, 2004).

- Riwayat bepergian ke daerah yang sedang terkena wabah diare

- Kontak dengan orang yang sakit

- Penggunaan antibiotik (Randy P Prescilla,2006)

b. Riwayat diare sebelumnya : kapan, berapa lama

c. Riwayat penyakit penyerta saat ini

d. Riwayat imunisasi : lengkap atau tidak.

e. Riwayat makanan sebelum diare : ASI, susu formula, makan makanan

yang tidak biasa (Subagyo, 2004).

2. Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik harus diperhatikan tanda utama yaitu,

kesadaran, rasa haus, turgor kulit abdomen. Perhatikan juga tanda

tambahan, yaitu ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata cekung atau

tidak, ada atau tidaknya air mata, kering atau tidaknya mukosa mulut, bibir

Page 22: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

dan lidah. Jangan lupa menimbang berat badan. Perhatikan pula ada

tidaknya pernafasan cuping hidung, retraksi interkostal, akral dingin,

perfusi jaringan serta derajat dehidrasinya.

Penilaian derajat dehidrasi dilakukan sesuai dengan kriteria berikut :

a. Tanpa dehidrasi (kehilangan caiaran < 5% berat badan)

- Tidak ditemukan tanda utama dan tanda tambahan

- Keadaan umum baik baik dan sadar

- Tanda vital dalam batas normal

- Ubun-ubun besar tidak cekung, mata tidak cekung, air mata ada,

mukosa mulut dan bibir basah

- Turgor abdomen baik, bising usus normal

- Akral hangat

Pasien dapat dirawat di rumah, kecuali apabila terdapat komplikasi lain

(tidak mau minum, muntah terus menerus, diare yang frekuen).

b. Dehidarasi ringan sedang (kehilangan cairan 5-10% berat badan)

- Apabila di dapatkan dua tanda utama ditambah dua atau lebih

tanda tambahan

- Keadaan umum gelisah dan cengeng

- Ubun-ubun besar sedikit cekung, mata sedikit cekung, air mata

kurang, mukosa mulut dan bibir sedikit kering

- Turgor kurang

- Akral hangat

- Pasien harus rawat inap.

c. Dehidrasi berat (kehilangan cairan > 10% berat badan)

- Apabila didapatkan dua tanda utama ditambah dua atau lebih tanda

tambahan

Page 23: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

- Keadaan umum lemah, letargi tau koma

- Ubun-ubun besar sangat cekung, mata sangat cekung, air mata

tidak ada, mukosa mulut dan bibir sangat kering

- Turgor buruk

- Akral dingin

- Pasien harus rawat inap (IDAI, 2004).

Penilaian dehidrasi menurut MTBS

Terdapat 2 atau lebih dari tanda-tanda berikut ini : Letargis atau tidak sadar Mata cekung Tidak bisa minum atau malas

minum Cubitan kulit perut kembalinya

sangat lambat

Dehidrasi berat

Terdapat 2 atau lebih tanda-tanda berikut ini: Gelisah, rewel Mata cekung Haus, minum dengan lahap Cubitan kulit perut kembalinya

lambat

Dehidrasi ringan/sedang

Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan dehidrasi berat atau ringan/sedang

Tanpa dehidrasi

(Ditjen PPM & PLP, 1999)

1. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaaan tinja

- Makroskopis : bau, warna, lendir, darah , konsistensi

- Mikroskopis: eritrosit, lekosit, bakteri, parasit

- Kimia : PH, clinitest, elektrolit (Na, K, HCO3)

- Biakan dan uji sensitivitas

Page 24: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

b. Pemeriksaan darah : Darah lengkap, analisis gas darah dan elektrolit

(terutama Na, K, Ca, dan P serum pada diare

yang disertai kejang), kadar uerum dan kreatinin

darah.

c. Pemeriksaan urin : urin rutin (Aswitha, dkk, 2001)

I. PENATALAKSANAAN

1. Atasi dehidrasi

Tanpa dehidrasi

Cairan rumah tangga dan ASI diberikan semaunya, oralit

diberikan sesuai usia setiap kali buang air besar atau muntah

dengan dosis:

- < 1 tahun: 50-100 cc

- 1-5 tahun : 100-200 cc

- 5 tahun : semaunya.

Dehidrasi ringan sedang

Rehidrasi dengan oralit 75 cc/kgBB dalam 3 jam pertama

dilanjutkan pemberian kehilangan cairan yang sedang

berlangsung sesuai umur seperti di atas setiap kali buang air

besar.

Dehidrasi berat

Rehidrasi parenteral dengan cairan ringer laktat atau ringer asetat

100 cc/kgBB. Cara pemberian :

- < 1 tahun 30cc/kgBB dalam 1 jam pertama dilanjutkan 70

cc/kgBB dalam 5 jam berikutnya.

- 1 tahun : 30 cc/kgBB dalam ½ jam pertama dilanjutkan 70

cc/kgBB dalam 2 ½ jam berikutnya.

Page 25: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

Minum diberikan jika pasien sudah mau minum 5 cc/kgBB

selama proses rehidrasi.

2. Pemakaian antibiotik

Bila ada indikasi seperti pada Shigella dan Cholera. Antibiotik

sesuai dengan hasil pemeriksaan penunjang. Sebagai pilihan adalah

kotrimoksazol, amoksisilin dan atau sesuai hasil uji sensitivitas.\

3. Diet

Anak tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit-sedikit

tapi sering, rendah serat, buah-buahan diberikan terutama pisang.

4. Jangan mengunakan spasmolitika

5. Koreksi elektrolit : koreksi bila terjadi hipernatremia, hiponatremia,

hiperkalemia atau hipokalemia.

6. Vitamin A

- 6 bulan – 1 tahun : 100.000 IU

- >1 tahun : 200.000 IU

7. Pendidikan orangtua : penyuluhan tentang penanganan diare dan cara-cara

pencegahan diare (IDAI, 2004).

Indikasi rawat inap :

Diare akut dengan dehidrasi berat

Diare akut dehidrasi ringan sedang dengan komplikasi

Usia < 6 bulan (usia yang mempunyai resiko tinggi mengalami

dehidrasi), buang air besar cair > dari 8 kali dalam 24 jam dan muntah

> dari 4 kali sehari (Armon, 2001).

Page 26: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

J. PEMANTAUAN

1) Terapi

Setelah pemberian caiaran rehidrasi harus dinilai ulang derajat

dehidrasi, berat badan, gejala dan tanda dehidrasi. Jika masuh dehidrasi

maka dilakukan rehidrasi ulang sesuai dengan derajat dehidrasinya.Jika

setelah 3 hari pemberian antibiotik klinis dan laboratorium tidak ada

perubahan maka dipikirkan penggantian antibiotik sesuai hasil uji

sensitivitas.

2) Tumbuh kembang

3) Timbang berat badan sebelum dan sesudah rehidrasi, 2 minggu setelah

sembuh dan seterusnya secara periodik sesuai umur. Jika anak mengalami

gizi buruk maka dikelola sesuai dengan SPM gizi buruk

Penderita dapat dipulangkan bila penderita tidak dehidrasi, keadaaan umum

dan tanda vital baik, sudah bisa makan dan minum (IDAI, 2004).

Page 27: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

DAFTAR PUSTAKA

1. Armon, 2001. An evidence and consensus based guideline for acute diarrhoea

management. [email protected]

2. Aswitha, dkk, 2000. Kapita Selekta Kedokteran; Gastroenterologi Anak. Media

Aesculapius. Jakarta, hal : 470 –471.

3. Ditjen PPM & PLP, 1999. Buku Ajar Diare. Jakarta, hal : 8-10.

4. IDAI, 2004. Standar Pelayanan Medis. Badan Penerbit IDAI. Jakarta, hal : 49-52.

5. Irwanto, 2002. Ilmu Penyalit Anak; Diagnosa dan Penatalaksanaan. Salemba

Medika. Jakarta, hal : 73 – 79.

6. Randy P Prescilla, MD, FAAP, 2006. Gastroenteritis. www.emedicinehealth.com

7. Subagyo, 2004. Standar Pelayanan Medis Kelompok Staf Medis Fungsional Anak

RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta, hal : 58-63.

8. WHO, 2004. Diarrhoea : Water, Sanitation and Hygiene Links to

Health .www.wikipedia.com.

Page 28: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

Tugas Kepaniteraan Klinik

Diare Akut Dehidrasi Sedang

Oleh :Fadly G0005092/A-20-2012Suryo Wahyu G0007229/A-16-2012

Pembimbing :

Page 29: Preskes ANAK - Diare Akut Dehidrasi Sedang

Pudjiastuti, dr., Sp.A(K)

KEPANITERAAN KLINIK LAB / UPF ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2012