PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - peraturan.bkpm.go.id filepresiden republik indonesia instruksi...
Transcript of PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - peraturan.bkpm.go.id filepresiden republik indonesia instruksi...
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2008
TENTANG
FOKUS PROGRAM EKONOMI TAHUN 2008 - 2009
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Dalam upaya pelaksanaan program ekonomi Tahun 2008 - 2009 dari Kabinet
Indonesia Bersatu yang bersifat prioritas dan memerlukan koordinasi serta sebagai
kelanjutan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan
Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
dengan ini menginstruksikan:
Kepada : 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Perdagangan;
4. Menteri Dalam Negeri;
5. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;
6. Menteri Perhubungan;
7. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
8. Menteri Perindustrian;
9. Menteri Pekerjaan Umum;
10. Menteri Komunikasi dan Informatika;
11. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
12. Menteri Pendidikan Nasional;
13. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata;
14. Menteri Pertanian;
15. Menteri Kehutanan;
16. Menteri Kelautan dan Perikanan;
17. Menteri ...
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
- 2 -
17. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;
18. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
19. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara;
20. Menteri Negara Perumahan Rakyat;
21. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal;
22. Menteri Sekretaris Negara;
23. Sekretaris Kabinet;
24. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;
25. Kepala Badan Pertanahan Nasional;
26. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
27. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan;
28. Para Gubernur;
29. Para Bupati/Walikota.
Untuk :
PERTAMA : Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan
kewenangan masing-masing, dalam rangka pelaksanaan Fokus
Program Ekonomi Tahun 2008-2009 guna meningkatkan
pertumbuhan ekonomi nasional, kelestarian sumber daya alam,
peningkatan ketahanan energi dan kualitas lingkungan, dan untuk
pelaksanaan berbagai komitmen Masyarakat Ekonomi Association of
Southeast Asian Nations (ASEAN).
KEDUA …
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
- 3 -
KEDUA : Dalam mengambil langkah-langkah sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA, berpedoman kepada program yang meliputi
perbaikan iklim investasi, ekonomi makro dan keuangan, ketahanan
energi, sumber daya alam, lingkungan dan pertanian, pemberdayaan
usaha mikro, kecil dan menengah, pelaksanaan komitmen Masyarakat
Ekonomi ASEAN, infrastruktur, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Instruksi Presiden ini.
KETIGA : a. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengkoordinasikan
kegiatan yang dilaksanakan oleh para Menteri, Kepala Lembaga,
dan Gubernur.
b. Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden ini sepanjang
terdapat program yang berkaitan dengan kewenangan Bank
Indonesia, Menteri/Kepala Lembaga yang terkait agar
berkoordinasi dengan Gubernur Bank Indonesia.
KEEMPAT : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian :
1. Memantau pelaksanaan Instruksi Presiden ini dan melaporkan
secara berkala kepada Presiden;
2. Membentuk Tim Pemantau dan menetapkan tugas, susunan
organisasi, keanggotaan, tata kerja dan kesekretariatan Tim
Pemantau.
KELIMA : Para Menteri, Kepala Lembaga, Gubernur dan Bupati/Walikota
memantau pelaksanaan Instruksi Presiden ini sesuai dengan tugas,
fungsi dan kewenangan masing-masing dan menunjuk seorang
pejabat di lingkungan masing-masing untuk membantu pelaksanaan
tugas Tim Pemantau sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT
Instruksi Presiden ini.
KEENAM : Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh tanggung jawab.
Instruksi ...
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
- 4 -
Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.
Dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 22 Mei 2008
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.ttdttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum,
Dr. M. Iman Santoso
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
C:\Central Data\ADMINISTRASI DAN SIPUU\SOFTCOPY PUU\VERSI RTF\PUU 2008 RTF\INSTRUKSI PRESIDEN 2008 RTF\INPRES0052008 (Lampiran1).rtf
LAMPIRAN
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 5 TAHUN 2008
TANGGAL : 22 MEI 2008A. PERBAIKAN IKLIM INVESTASI
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
I. KELEMBAGAAN, PENYEDERHANAAN PERIZINAN USAHA DAN PENDAFTARAN TANAH
A. MemperkuatKelembagaanPelayananPenanamanmodal
1. Penyusunanperaturan yangterkait denganpenanamanmodal.
a. Menyusun Tata Cara danPelaksanaan PelayananTerpadu Satu Pintu
Peraturan Presidententang Tata caradan PelaksanaanPelayanan TerpaduSatu Pintu
Juni 2008 Tata cara penanamanmodal yang jelas dansederhana bagipenanaman modal.
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
b. Menyelesaikan aturantentang norma danstandar sesuai Tata CaraPenanaman Modal danPelayanan Terpadu SatuPintu.
Peraturan KepalaBKPM
Juni 2008 Kejelasan mengenainorma dan standardalam tatacara danPelayanan TerpaduSatu Pintu untukpenanaman modal.
Kepala BKPM
c. Menyusun ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 2 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
c. Menyusun KebijakanUmum PenanamanModal.
Kebijakan UmumPenanaman Modal
Juli 2008 Rencana umumpenanaman modalyang jelas danterarah.
Kepala BKPM
2. Fasilitas non-fiskalbagi penanamanmodal
a. Merumuskan fasilitaskeimigrasian
Peraturan MenteriHukum dan HakAzasi Manusia
Juli 2008 Tersedianya fasilitaskeimigrasian yangmemudahkan bagipenanam modal.
Menteri Hukumdan HAM
b. Merumuskan kebijakanuntuk mempermudahimpor barang modal danbahan baku proyek-proyek penanaman modal
Peraturan MenteriPerdagangan
Juli 2008 Kemudahan imporbarang modal danbahan baku proyek-proyek penanamanmodal
MenteriPerdagangan
3. Fasilitas FiskalBagi PenanamanModal
MenyempurnakanPeraturan PemerintahNomor 1 Tahun 2007tentang Fasilitas PajakPenghasilan (PPh) UntukPenanaman Modal diBidang-Bidang UsahaTertentu dan/atau diDaerah-Daerah Tertentu.
Revisi PeraturanPemerintah Nomor 1Tahun 2007
Juni 2008 Penambahan bidangusaha dan daerahtertentu yangmendapatkan fasilitaskeringanan PPh bagipenanam modal.
MenteriKeuangan
4. Percepatan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 3 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
4. PercepatanPelaksanaanPengembanganKawasanEkonomi
a. Merumuskan KebijakanPenanaman Modal padaKawasan Ekonomi Khusus(KEK).
PenyampaianRancangan Undang-Undang (RUU)Kawasan EkonomiKhusus ke DewanPerwakilan Rakyat(DPR).
Juni 2008 Tersedianya insentiffiskal dan non fiskalpada penanamanmodal di KawasanEkonomi Khusus
Kepala BKPM
b. Menetapkan DewanNasional KawasanPerdagangan Bebas danPelabuhan Bebas.
Peraturan Presiden Juni 2008
c. Menetapkan keanggotaanDewan Kawasan Batam,Dewan Kawasan Bintan,dan Dewan KawasanKarimun
Keputusan Presiden Juni 2008
Tersedianyaperangkatkelembagaan danmeningkatkankepastian usaha diKawasanPerdagangan Bebasdan PelabuhanBebas (KPBPB).
EfektifitaspelaksanaanpengembanganKawasanPerdagangan Bebasdan PelabuhanBebas.
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
5. Pemantauan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 4 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
5. Pemantauanpendirianperusahaan
Memonitor pelaksanaanpendirian perusahaan
Diseminasi informasiberkala triwulananmengenai waktupendirianperusahaan dimulaidari pengecekannama sampai denganPengesahanpendirian PT
Juni 2008 -berlanjut
Tercapainya waktupengesahanpendirian PTmaksimal 7 hari
Menteri Hukumdan HAM
6. PembangunanSistem PelayananInformasi danPerizinanInvestasi SecaraElektronika(SPIPISE)
a. Menyusun databaseinformasi penanamanmodal nasional, daftarNegatif Penanamanmodal, jenis perizinan danpersyaratan penanamanmodal dan peraturanyang berkaitan denganpenanaman modal
Database informasi Juni 2008 danberlanjut
Tersedianyainformasiperkembanganpenanaman modaldan potensipenanaman modalpersektor, daerah,dan nasional;penanaman modalyang tertutup danterbuka bersyarat,jenis perizinan danpelayananpenanaman modal
Kepala BKPM
b. Menyusun ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 5 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
b. Menyusun cetak birupembangunankelembagaan, SDM,business process danteknologi informasi dankomunikasi SPIPISE
Cetak biru SPIPISE Agustus 2008 Adanya desainpembangunanSPIPISE
Kepala BKPM
c. Membangun PortalSistem PelayananInformasi dan PerizinanInvestasi secaraElektronika
Terbangunnya PortalSPIPISE
November2008 danberlanjut
Adanya portal SPIPISE Kepala BKPM
d. Menerapkan SistemPelayanan Informasi danPerizinan Investasi secaraElektronika
Beroperasinya pilotproject Tahap Kesatu
Desember 2008dan berlanjut
BeroperasinyaSPIPISE di 3 lokasiuntuk subsektorprioritas nasional
Beroperasinya pilotproject tahap kedua
Maret 2009Dan berlanjut
BeroperasinyaSPIPISE di 5 lokasiuntuk subsektorprioritas nasional
Kepala BKPM
Beroperasinya ...
Beroperasinya November Adanya kemudahan Kepala BKPM
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 6 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
SPIPISE secaranasional
2009 danberlanjut
pelayanan informasidan perijinanpenanaman modal diIndonesia
B. PenyederhanaanPerizinan Usaha
1. Penyederhanaanperizinan ditingkat nasional
a. Melakukan pemetaan danrekomendasi perizinanusaha pada sektor-sektorekonomi kunci olehTimnas PeningkatanEkspor dan PeningkatanInvestasi (PEPI) danSPIPISE
Rumusan kebijakanpenyederhanaanizin–izin usaha
Desember2008 danberlanjut
Dihasilkannyarumusan Kebijakanuntuk mengurangiizin-izin usaha yangtumpang tindih danmembebani duniausaha
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
b. Penyederhanaan izin-izinuntuk melakukan usahayang diterbitkandepartemen
Peraturan Menteriterkait
Juni 2009 &berlanjut
Izin-izin usaha yangmembebani duniausaha serta waktudan biayapengurusan menjadiberkurang
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
2. Penyederhanaan ...
2. Penyederhanaanperizinan di
a. Pengurangan jumlah hariuntuk memulai usaha
Instruksi GubernurDKI Jakarta tentang
Juni 2008 Berkurangnya waktuuntuk memperoleh
Gubernur DKIJakarta
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 7 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
daerah. melalui pilot project diProvinsi DKI Jakarta
penyederhanaanprosedur danpengurangan waktuuntuk memulaiusaha di Jakarta
perizinan usaha diDKI Jakarta menjadi38 hari.
b. Pemetaan danpenyampaian kebijakanpenyederhanaanperizinan melalui pilotproject di Provinsi DKIJakarta
Rumusan kebijakanuntukpenyederhanaanizin-izin usaha
Desember 2008 Rumusan kebijakanuntuk mengurangiizin-izin usaha yangtumpang tindih danmembebani duniausaha di DKI Jakarta
Gubernur DKIJakarta
c. Penyederhanaan izin-izinusaha melalui pilotproject di Provinsi DKIJakarta
Peraturan DaerahProvinsi DKI Jakartauntukpenyederhanaan izinusaha
Mei 2009 danberlanjut
Izin-izin usaha yangtumpang tindih danmembebani duniausaha menjadiberkurang di DKIJakarta
Gubernur DKIJakarta
C. Pendaftaran ...
C. PendaftaranTanah
1. PenyederhanaanProses pelayananPajak Bumi danBangunan (PBB)
a. Percepatan prosespelayanan PBB dan BPHTB
i) Peraturan DirjenPajak tentangStandar PenelitianSurat Setoran Bea
Juni 2008 Penyelesaianpermohonan WajibPajak atas penelitian SSBmenjadi 1 hari kerja
MenteriKeuangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 8 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
dan Bea PerolehanHak Atas Tanahdan Bangunan(BPHTB)
Perolehan Hakatas Tanah danBangunan (SSB-BPHTB)
dari sebelumnya 2 harikerja, dalam hal tidakmemerlukan penelitianlapangan
ii) SE Dirjen Pajaktentang StandarPenerbitan SuratKeterangan NJOP
Juni 2008 PercepatanpenerbitaninformasiBJOPdanpenyelesaianpermohonanWajibPajakataspenerbitansuratketeranganNJOPmenjadi1harikerjadarisebelumnya3harikerja,dalamhalobjekPBBsudahterdaftar.
iii) SE Dirjen Pajakpenegasan bah-wa hanya SSBNihil yang di-ketahui/ditandatangani oleh PPAT
Juni 2008 Menegaskan bahwahanya SSB nihil yangdiketahui/ditandatangani oleh PPAT
iv) SE ...
iv) SE Dirjen Pajaktentang standarpenerbitansalinan SPPT
Juni 2008 Penyelesaianpermohonan WajibPajak atas penerbitansalinan SPPT dalam 1hari kerja
MenteriKeuangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 9 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
2. Peningkatan pela-yanan informasidan pendaftaransertifikat tanahsecara on-line.
a. Membentuk Timmengenai pengembangansistem pelayananinformasi danpendaftaran sertifikattanah secara on-line.
Sura KeputusanMenteri KoordinatorBidang Perekono-mian tentang Timpelayanan informasidan pendaftaransertifikat tanahsecara on-line.
Juni 2008 Kejelasan tentangpembagian kerjadalam penyusunansistem pelayananinformasi danpendaftaran sertifikattanah secara on-line.
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
b. Menyusun ProgramAplikasi Sistem PelayananInformasi danpendaftaran sertifikattanah secara on-line.
Program AplikasiSistem PelayananInformasi danpendaftaransertifikat tanahsecara on-line.
November2008
Dimilikinya suatuprogam aplikasi yangdapat menjaminpelayanan informasidan pendaftaransertifikat tanah secaraon-line, sehinggamenjadi mudah, cepatdan efisien.
Kepala BPN
c. Mengoperasikan ...
c. Mengoperasikan pilotproject Sistem PelayananInformasi danpendaftaran sertifikattanah secara on-line diJakarta
Keputusan KepalaBPN tentang pilotproject SistemPelayanan Informasidan pendaftaransertifikat tanah secara
Desember 2008 Penerapan PelayananInformasi danpendaftaran sertifikattanah secara on-Linedi Jakarta sebagaipilot project.
Kepala BPN
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 10 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
on-line di Jakarta
d. Pengoperasian secarabertahap pada tingkatnasional Sistem PelayananInformasi pendaftaransertifikat tanah secara on-line
Sistem PelayananInformasipendaftaransertifikat tanahsecara on-line ditingkat nasional
Februari 2009dan berlanjut
Pelayanan informasidan pendaftaransertifikat tanah yanglebih mudah, cepatdan berbiaya rendah
Kepala BPN
II. KELANCARAN ARUS BARANG & KEPABEANAN
A. Kelancaran arusbarang ekspordan impor
1. Penataanpelabuhan yangterbuka untkekspor danimpor.
Menyusun kebijakan umumpelabuhan yang terbukauntuk ekspor dan impor.
Penetapanpelabuhan yangterbuka untuk ekspordan impor.
Juni 2008 Tertatanyapelabuhan yangterbuka untuk ekspordan impor.
MenteriPerhubungan
2. Percepatan ...
a. Menyempurnakanmanajemen resikokepabeanan
Profil Importirberdasarkan NegaraAsal untukPenetapan JalurDalam PelayananImpor.
Juli 2008 Penetapan jalurpelayanan secaracepat dan tepat sertameningkatkanefektivitas pelayanandan pengawasankepabeanan.
MenteriKeuangan
2. Percepatan prosespengeluaranbarang impor danekspor (CustomsClearance)
b. Perbaikan akses i) Peningkatan jalan Desember 2008 Peningkatan kualitas Menteri
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 11 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
nasional (Bekasi-Cikarang)
akses transportasidari kawasan industrimenuju pelabuhan
PekerjaanUmum
ii) Peningkatan/pelebaran jalanraya Cibarusah(Lemahabang-Mekamukti)
Desember 2008
iii)Peningkatan/Pelebaran JalanCakung-Cilincing
Juni 2008
transportasi dari kawasanindustri ke pelabuhan
iv)Pembangunan FlyOver Cikarang
Desember 2008
v) Penambahan ...
v) Penambahan lajurjalan tolCikarang-Cikarang Timur
Juni 2009 MenteriPekerjaanUmum
B. PengembanganFasilitasKepabeanan(CustomsFacilities)
PenyempurnaanKetentuan TempatPenimbunan Berikat(TPB)
Menyusun peraturantentang TPB untukmengakomodasi tambahanjenis TPB baru.
Peraturan MenteriKeuangan
Juli 2008 Pengguna danpenanaman modal diTPB meningkat
MenteriKeuangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 12 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
C. PenguatanPelayanan PublikuntukMendorongPerdaganganLuar Negeri
1. MelanjutkanPembangunan,Pengembangandan PenerapanSistem NSW(National SingleWindow)
a. Implementasi TahapKedua penerapan sistemNSW
i) Beroperasinyasistem NSW Imporuntuk Importirkelompok risikorendah (MITAPrioritas, MITANon Prioritas,Low-RiskImporter) diTanjung Priok
ii) Jumlah instansiyang terlibatbertambahmenjadi 15
Juni 2008 Kemudahanpengurusanpenyelesaian imporoleh seluruhimportir & PPJK
Interkoneksi daninteroperabilitasantar sistem disemua GA dalampelayanan impor
Peningkatan kinerjapelayanan danpengawasan arusbarang impor diTanjung Priok
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
iii) Terbangunnya ...
iii)TerbangunnyaDesain Teknis danModel untukSistem NSWEkspor.
iv)Sistem NSW SeaPort diuji coba
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 13 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
integrasi ke dalamportal NSW diTanjung Priok
v) TerbangunnyaDesain Teknis danmodel sistem NSWAir Port
b. Implementasi ...
b. Implementasi TahapKetiga penerapan sistemNSW
i) Sistem NSW Impordterapkan secarapenuh untukseluruh Importirdi 5 pelabuhanutama
ii) Semua instansiyang terkaitterlibat
Desember 2008 Kemudahanpengurusanpenyelesaian impor& ekspor
Interkoneksi daninteroperabilitasantar sistem disemua GA dalampelayanan impordan ekspor
Peningkatan kinerja
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 14 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
iii) Sistem NSWEkspor sudahmulai diterapkandi Tanjung Priok
iv) Sistem NSW SeaPort diterapkansecara mandatorydi PelabuhanTanjung Priok
pelayanan danpengawasan arusbarang ekspor diTanjung Priok danimpor di 5pelabuhan utama
v) Sistem ...
v) Sistem NSW Air-Port diterapkansecara mandatorydi BandaraSoekarno-Hatta
vi) Interkoneksimelalui PortalNSW sudahmenerapkansistem pelayanansecara SSO (Single
Desember 2008 MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 15 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Sign On)
c. Implementasi TahapNasional sistem NSWImpor dan sistem NSWEkspor
Sistem NSW Impordan NSW Eksporditerapkan secarapenuh di 5pelabuhan utama,NSW Sea Port di 4pelabuhan utamadan sistem NSW AirPort diterapkan diBandara Soekarno-Hatta
April 2009 Kemudahanpengurusanpenyelesaian impor& Ekspor
Interkoneksi daninteroperabilitasantar sistem disemua GA dalampelayanan impordan ekspor
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
Peningkatan ...
Peningkatan kinerjapelayanan danpengawasan arusbarang ekspor danimpor di 5pelabuhan utama
d. Menyiapkan PeraturanPelaksanaan PenggunaanSistem Elektronik dalamkerangka INSW
Peraturan Menteri/Kepala Badan/Lembaga terkait
Juni -Desember 2008
Adanya dasar hukumbagi pengoperasianSistem NSW
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 16 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
e. Menyiapkan bentukkelembagaan bagipengoperasian sistemNSW
Terbentuknyalembaga pelaksanaoperasional INSW
Desember 2008 Pengelolaanpelayanan publikmelalui sistem INSWyang profesional
f. Mempersiapkan Integrasisistem NSW ke dalamsistem ASEAN SingleWindow (ASW)
Sistem INSWterintegrasi dengansistem ASW
Juni 2009 Terintegrasinyasistem INSW kedalam Sistem ASW
2. Sinkronisasi ...
2. SinkronisasiKebijakan Logistik
Penyusunan cetak biru danpenyusunan peraturan-peraturan mengenai jasalogistik nasional.
i) KeputusanMenteriKoordinatorBidangPerekonomiantentang TimNasional JasaLogistik
Juni 2008
ii) Cetak biru jasalogistik nasional
November2008
iii) Penyempurnaan Desember 2008
Terkoordinasinyakebijakan di bidangjasa logistik demimeningkatnyaefisiensi penyediaanjasa logistik nasional.
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 17 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
peraturan-peraturan yangmenyangkut jasalogistik
- berlanjut
D. PengamananPasar
1. PengawasanPerkembanganImpor Ekspor
Meningkatkan pemantauandan mengidentifikasi secaraintensif perkembanganpeningkatan impor danpenurunan ekspor sebagaidasar pengamanan pasarjangka pendek
i) PembentukanForumKomunikasiPerlindunganUsaha danKonsumen
Juni 2008 –berlanjut
Mengawasi danmenyelesaikangangguan imporekspor
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
ii) Rekomendasi ...
ii) Rekomendasipermintaan tindaklanjut dalamupayapeningkatanekspor danpenurunan impor
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
2. PenguatanInstrumenPerlindunganGangguan Ekspordan Impor
Peningkatan pengawasanIllegal Transhipment,circumvention, labelling,Standard and Conformance.
i) Implementasiotomasipenerbitan SuratKeterangan Asal(SKA) di 28Instansi PenerbitSKA (IPSKA)
Desember 2008 Tercegahnya kegiatanillegal transhipment/circumvention
MenteriPerdagangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 18 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
ii) Pengoperasiansistem aplikasidata entry di 57IPSKA
Oktober 2008 Tersedianya saranakomunikasi on-lineantara IPSKA danDepartemenPerdagangan
iii)Peraturan MenteriPerdagangantentang SKAImpor
Juni 2008 Remedi(Penyembuhan/Pemulihan) terhadapindustri di dalamnegeri
iv) Pedoman ...
iv) Pedoman bagidaerah tentangpengawasanillegal trading,kepatuhanketentuanpenggunaan label,dan StandarNasionalIndonesia (SNI)
Agustus 2008 Meningkatkanpartisipasi aktifDaerah dalampemberatasan illegaltrading
MenteriPerdagangan
Menteri
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 19 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
3. PenanggulanganHambatan Ekspor
a. Memberikan pedomantindakan bagi perwakilanLuar negeri, Pemda, danpelaku usaha dalammenghadapi masalahekspor yang menyangkutkebijakan negara lain
PenerbitanSOP/Mannualpenanggulanganhambatan ekspor diluar negeri
Juli 2008 Adanya peganganstandar dalammengatasipermasalahan ekspordi LN, seperti AD,CVD, SM, SPS, TBT.
Perdagangan
b. menginventarisir ...
b. menginventarisir danmengidentifikasikankebijakan-kebijakan danpraktek Negara lain yangmenghambat eksporIndonesia untukmendapatkanpenyelesaian secarabilateral
Daftar BerkalaKebijakan danPraktek-praktek dinegara lain yangmenghambat eksporIndonesia
Juni 2008 –berlanjut
Adanya acuan yanglebih akurat dalampertemuan danperundingan bilateraldengan negara mitradagang
MenteriPerdagangan
4. Pengembangan Menyusunan database Indonesian Exporters Oktober 2008 – Meluasnya informasi MenteriPerdagangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 20 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
pelaku ekspor pelaku ekspor Indonesiayang kredibel
Profile berlanjut tentang pelakuekspor Indonesia
III. PERPAJAKAN ...
III. PERPAJAKAN
MeningkatkanPelayananPerpajakan
1. Percepatan prosespelayanan ataupenyelesaianpermohonanrestitusi pajakpertambahannilai (PPN) bagiWajib Pajak (WP)persyaratantertentu
Memperluas kelompokWajib Pajak yang memenuhipersyaratan tertentu yangberhak memperolehpengembalian pendahuluan
Peraturan MenteriKeuangan
Agustus 2008 Penambahan jumlahWajib Pajak yangmemperoleh restitusiPPN dalam jangkawaktu 7 hari
MenteriKeuangan
2. Penyediaanlayanan primabagi Wajib Pajak
Membentuk 128 KPPPratama di luar Pulau Jawa& Bali yang berbasis sistem
KEP Dirjen Pajak Desember 2008 Pelayanan yang lebihbaik dan terintegrasiuntuk semua Wajib
MenteriKeuangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 21 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
pada KantorPelayanan Pajak(KPP) Pratamadan peningkatanBuilt-in ControlSystem
administrasi modern Pajak.
3. Penyederhanaan ...
3. Penyederhanaanmekanismepelaporan SPTMasa PPh Pasal25, bagi WajibPajak (WP) yangmelakukanpembayaransecara on-line.
Menyederhanakan prosespelaporan SPT Masa PPhPasal 25 bagi WP yangmelakukan pembayaransecara on-line
Peraturan DirjenPajak
Juni 2008 Wajib Pajak yangmelakukanpembayaran PPhPasal 25 secara online tidak perlumeyampaikan SPTMasa ke KPP
MenteriKeuangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 22 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
B. KEBIJAKAN ...
B. KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
I. STABILITAS SISTEM KEUANGAN
A. MemperkuatMekanismeKoordinasiSektorKeuangan
1. Penyusunanregulasipenanganankrisis keuangan
a.Penyelesaian RUU JaringPengaman SektorKeuangan (JPSK)
Penyampaian draffinal RUU JaringPengaman SektorKeuangan kepadaDPR
Agustus 2008 Kepastian landasanhukum PenangananKrisis SektorKeuangan
b. Penyiapan ProtokolManajemen KrisisKeuangan
Protokol ManajemenKrisis Keuangan
Juli 2008 Kepastian TataCara/ProtokolpelaksanaanManajemen KrisisKeuangan
MenteriKeuanganberkoordinasiGubernurBankIndonesia.
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 23 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
2. OperasionalisasiForum StabilitasSistem Keuangan(FSSK)
a. Penguatan ForumStabilitas Sistem Keuangan
Revisi SKB MenteriKeuangan danGubernur BankIndonesia
Agustus 2008 Peningkatanefektivitas FSSK
MenteriKeuanganberkoordinasiGubernurBank Indonesia
b. Penyusunan...
b. Penyusunan ASKI(Arsitektur SistemKeuangan Indonesia)
ASKI Oktober 2008 Sektor keuangansemakin sehat danberkembang
MenteriKeuanganberkoordinasidenganGubernurBankIndonesia.
c. Pengembangan danpenerapan Early WarningSystem (EWS) sektorkeuangan
Penerbitan hasilModel Macro EWSsecara teratur
Desember 2008 Macro EWS telahdigunakan secaraefektif
MenteriKeuanganberkoordinasidenganGubernurBankIndonesia.
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 24 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
B. HarmonisasiKebijakan SektorKeuangan
1. Pengembanganperaturan danpengawasanproduk offshoredi pasarkeuangandomestik
Melakukan koordinasidengan instansi terkaitdalam rangkapenyempurnaan regulasidan pengembangan sistemmonitor terkait produkpasar keuangan offshore
Regulasi dan UsulanSistem Pelaporanyang terkait denganproduk pasarkeuangan offshore
Juni 2008 -berlanjut
Terwujudnya sistemmonitorperkembanganoffshore product dipasar keuangandomestik
MenteriKeuanganberkoordinasidenganGubernurBank Indonesia
2. Penyempurnaan ...
2. Penyempurnaanpengaturan danpengawasan pasarsurat utang(obligasi)
a. Pengkajian tentangkonsolidasi dan integrasisistem kliring dansettlement transaksi suratutang (obligasi)
Hasil kajian tentangsistem kliring dansettlement suratutang (obligasi)
Desember 2008
b. Penyusunan pengaturansistem kliring dansettlement transaksi suratutang
Peraturan sistemkliring dansettlement transaksisurat utang
Juni 2009
Sistem kliring dansettlement yanglebih efisien, kredibeldan transparan
MenteriKeuanganberkoordinasidenganGubernurBank Indonesia
3. Penguatanpengawasanterhadap bank
Penyusunan ketentuanpengawasan bank yangmemiliki perjanjian
Peraturan BankIndonesia
Agustus 2008 Terbentuknya sistempengawasan bankyang semakin efektif
MenteriKeuanganberkoordinasi
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 25 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
yang menjadiselling agentuntuk produkasuransi dan reksadana.
bancassurance, dan agenreksa dana
denganGubernurBank Indonesia
C. Memperkuat ...
C. Memperkuatsistem keuangan
Perluasan cakupanSistem InformasiDebitur (SID)
Meningkatkan cakupaninformasi Biro InformasiKredit (BIK)
Tercakupnya dataperusahaanpelayanan umum(perusahaan utilitas)pada SID
Desember 2008 Peningkatanpelayanan BiroInformasi Kredit
MenteriKoordinatorBidangPerkonomianberkoordinasidenganGubernurBank Indonesia
II. LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN
Memperkuatlembaga keuanganperbankan
Penguatan BankPerkreditan Rakyat(BPR)
Menyusun arah kebijakanpengembangan BPR di masamendatang melaluipeningkatan peran dankontribusi BPR dalammendukung pengembangan
Cetak Biru strategipengembangan BPR
Desember 2008 Terdapatnya strategipengembangan BPRyang mendukungperkembanganekonomi lokal
MenteriKoordinatorBidangPerekonomianberkoordinasidengan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 26 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
ekonomi lokal GubernurBank Indonesia
III. LEMBAGA ...
III. LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
A. MemperkuatSektor IndustriAsuransi
Meningkatkanperlindunganterhadap pemegangpolis asuransi
a)Melakukan kajianmengenai urgensi dan prakondisi untuk programperlindungan pemegangpolis asuransi
Kajian akademikmengenai urgensidan prakondisi untukprogramperlindunganpemegang polisasuransi
November2009
b)Pengembangan databaseprofil risiko untuk usahaasuransi, kendaraanbermotor dan pemberianakses kepada industri
Database profil resikoyang digunakanperusahaan asuransidalam menetapkantarif preminya
November2009
Menyehatkanindustri asuransi danperlindunganterhadap pesertaasuransi semakinbaik
MenteriKeuangan
B. Memperkuatsektor IndustriDana Pensiun
1. Pengembanganpengawasan danapensiun berbasisresiko
Memperkuat pengawasandana pensiun denganpenerapan SistemPemeringkatan Resiko
Revisi ManualPemeriksaan DanaPensiun
September2008
Peningkatankesehatan industridana pensiun
MenteriKeuangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 27 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
(SPERIS) dan SistemPengawasan Berbasis Risiko(SANBERRIS)
2. Pengembangan ...
2. PengembanganPortofolioPenanaman ModalDana Pensiun
Melakukan revisi atasKeputusan MenteriKeuangan Nomor511/KM.06/2002 tentangPenanaman modal DanaPensiun
Keputusan MenteriKeuangan
November2008
Peningkatankesempatanpenanaman modaldan penyebaranresiko penanamanmodal Dana Pensiun
MenteriKeuangan
Perubahan PeraturanMenteri KeuanganNo. 1251/KMK.013/1988 tentangKetentuan dan TataCara PelaksanaanLembaga Pembiayaan
Juli 2008C. Memperkuatsektor IndustriPerusahaanPembiayaan
1. Penguatanperusahan modalventura
Perubahan regulasi yangmengatur 1) perluasanproduk modal ventura darihanya penyertaan modalmenjadi penempatan modal,obligasi konversi danpembiayaan bagi hasil, 2)peningkatan ketentuanmodal disetor minimumperusahaan modal ventura
Perubahan KeputusanPresiden Nomor 61
November2009
Pengembanganpotensi UKM melaluiperusahaan modalventura sehinggaIndustri modalventura makinberkembang
MenteriKeuangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 28 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Tahun 1988 tentangLembaga Pembiayaan
2. Penguatan ...
2. PenguatanPengawasanPerusahaanPembiayaan
Menyusun PedomanPemeriksaan PerusahaanPembiayaan
Peraturan MenteriKeuangan tentangPedoman Pemerik-saan PerusahaanPembiayaan
Juni 2008 Peningkatankesehatanperusahaanpembiayaan
MenteriKeuangan
3. Pendirianlembagapembiayaanpembangunan
Pengkajian pendirianlembaga pembiayaanpembangunan
Rekomendasi tentangpendirian lembagapembiayaanpembangunan
Desember 2008 Berkembangnyasumber dana jangkapanjang
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
D. PengembanganUsaha JasaGadai
Penyiapan RUUtentang Usaha JasaGadai
Pembahasan dalam PanitiaAntar Departemen RUUtentang Usaha Jasa Gadai
Draf RUU tentangUsaha Jasa Gadai disampaikan kepadaPresiden
Desember 2008 Meningkatkan jasalayanan gadaidengan membukapersaingan pasar
MenteriKeuangan
E. PengembanganLembagaPenjamin Kredit
1. PengembanganPerusahaanPenjaminanKredit termasukpenjaminanuntuk UKM
Pengaturan pendirian danoperasi perusahaanpenjaminan kredit
Peraturan MenteriKeuangan tentangPerusahaanPenjaminan Kreditdan PerusahaanPenjaminan Ulang
Juli 2008 Lembaga PenjaminKredit berkembang
MenteriKeuangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 29 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Kredit
2. Penguatan ...
2. PenguatanPengawasanPerusahaanPenjaminanKredit
Penyusunan pedomanpemeriksaan perusahaanpenjaminan kredit
Peraturan KetuaBapepam-LK
Desember 2008 Lembaga PenjaminKredit berkembang
MenteriKeuangan
IV. PASAR MODAL
A. Peningkatanperan pasarmodal dalamperekonomiannasional
1. Pengembanganpasar SuratBerharga Negara
PengembanganInfrastruktur Kuotasi DealerUtama
Sistem Kuotasi DealerUtama
Oktober 2008
2. Peningkatanefisiensi transaksiobligasi danefektifitasperlakuan pajaktransaksi obligasi
Melakukan kajian perlakuanpajak atas transaksi obligasi
Hasil kajianperlakuan pajak atastransaksi obligasi.
Agustus 2008
Memperluas danmemperdalam basisinvestor
MenteriKeuangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 30 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
3. Peningkatan ...
3. Peningkatanefisiensi danefektivitaspenerapan danpengawasanmargin tradingdan short selling
Menyusun perubahanperaturan Bapepam-LKterkait margin trading danshort selling
Perubahan peraturanBapepam-LK terkaitmargin trading danshort selling
Juni 2008 Meningkatkandisiplin pelaku pasar
B.Mengembangkanproduk syariah
1. PengembanganProduk SuratBerharga SyariahNegara (SBSN)
a. Melaksanakan danmenyusun peraturanpelaksanaan Undang-Undang Surat BerhargaSyariah Negara
i) PeraturanPemerintahmengenaiperusahaanpenerbit SBSN
Juni 2008
ii) Peraturan MenteriKeuanganmengenai tata carapenerbitan SBSN
Juli 2008
Produk SuratBerharga SyariahNegara semakinberkembang
MenteriKeuangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 31 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
iii) Peraturan ...
iii)Peraturan MenteriKeuanganmengenai BarangMilik Negara yangdapat digunakansebagai aset SBSN
Juli 2008
iv)Penerbitan SBSNIjarah Sale danLease Back
Juli 2008
Produk SuratBerharga SyariahNegara semakinberkembang
MenteriKeuangan
v) Fatwa DewanSyariah NasionalMajelis UlamaIndonesia (DSN-MUI) mengenaidesain instrumendan metodepenerbitan SBSNIjarah Sale danLease Back
Juni 2008 Produk SuratBerharga SyariahNegara semakinberkembang
MenteriKeuanganberkooordinasidengan DewanSyariahNasionalMajelis UlamaIndonesia
b. Pengembangan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 32 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
b. Pengembangan ProdukSBSN
Hasil kajianmengenai desaininstrumen SBSNuntuk pembiayaanproyek infrastruktur
Desember 2008 Terlaksananyapenerbitan SBSNkhusus untukpembiayaan proyekinfrastruktur
MenteriKeuangan
V. PENINGKATAN KINERJA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)
Peningkatankinerja BUMN
1. Restrukturisasidan PrivatisasiBUMN
a. Optimalisasi BUMNmelalui penggabungan,peleburan,pengambilalihan danperubahan bentuk BUMN
Pengurangan jumlahBUMN dari 139menjadi 87.
Oktober 2008 -berlanjut
b. Penyebaran kepemilikansaham BUMN melaluiIPO dan Strategic Sale
Privatisasi terhadap44 BUMN danperusahaan minoritasbaik divestasi sahamnegara maupunpenerbitan sahambaru.
November2008 -berlanjut
Peningkatan efisiensi,daya saing,pelayananmasyarakat dankinerja BUMN
MenteriNegara BUMN
2. Harmonisasi ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 33 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
2. Harmonisasiperaturanperundanganterkait BUMN
a. Evaluasi peraturanperundangan sektor yangterkait dengan BUMN
Rekomendasipenyempurnaanperaturan yangterkait dengan BUMN
Desember 2008- berlanjut
Tercapainyakeselarasanperaturan yangterkait denganBUMN
MenteriNegara BUMNberkordinasidenganMenteriKoordinatorBidangPerekonomiandan MenteriKeuangan
b. Perubahan Undang-Undang Nomor 49 PrpTahun 1960 tentangPanitya Urusan PiutangNegara
Penyampaian draftRancangan Undang-Undang Piutang yangmemuat perubahanUndang-UndangNomor 49 Prp Tahun1960 tentang PanityaUrusan PiutangNegara, kepadaPresiden
Juni 2009 Tersusunnyaketentuan piutangBUMN yangharmonis
MenteriKeuangan
VI. PENCEGAHAN...
VI. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 34 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
i) Modul e-learning untukindustriperbankan
Agustus 2008
ii) Modul e-learning untukPJK Pasar Modal
Oktober 2008
iii) Modul e-learning untukIndustriasuransi dandana pensiun
Januari 2009
Meningkatkanperan efektifindustrikeuangansebagai linidepanpencegahan danpemberantasantindak pidanapencucian uang
Peningkatan ketaatanPenyedia JasaKeuangan (PJK) atasPrinsip MengenalNasabah (PMN) dankewajiban pelaporankepada PPATK
a. Mengembangkan modul-modul e-learningmengenai PMN dansistem anti pencucianuang
iv) Modul e-learning untuklembagapembiayaandan perusahaanmodal ventura
November 2008
Tersedianya bahanpelatihan yang dapatdiakses oleh PJKuntuk meningkatkanpemahaman danketerampilan PJKdalam menerapkanPMN danmelaksanakankewajiban pelaporan
Kepala PPATKberkoordinasidenganMenteriKeuangan danGubernurBank Indonesia
b. Menyiapkan ...
b. Menyiapkan pedoman Pedoman PPATK Desember 2008 Berkurangnya beban Kepala PPATK
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 35 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
kebijakan berbasis risiko mengenai penerapankebijakan anti-pencucian uangberbasis risiko
administrasi bagi PJKdalam menerapkanPMN danmelaksanakankewajibanpelaporan, sertabeban pengawasanregulator dan PPATK
berkoordinasidenganMenteriKeuangan danGubernurBank Indonesia
c. Melakukan kegiatanpelatihan dan sosialisasibekerjasaama denganasosiasi industri/sektorterkait
Pelatihan dansosialisasi di berbagaikota di Indonesia
Juni 2008 danberlanjut
Peningkatan yangsignifikan jumlahpegawai PJK yangmemahami danterlatih dalam halPMN dan sistemanti-pencucian uang
Kepala PPATKberkoordinasidenganMenteriKeuangan danGubernurBank Indonesia
C. KETAHANAN ...
C. KETAHANAN ENERGI
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 36 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
A. PeningkatanProduksi SektorMigas danPertambanganNon Migas
Penyederhanaanprosedur danperbaikan iklimusaha sektor migasdan pertambangannon migas
a. Menyusun RancanganPeraturan Menteri tentangHarga Gas
Peraturan MenteriEnergi dan SumberDaya Mineral(ESDM) tentangHarga Gas danPengusahaan Migas
Menteri ESDM
b. Melakukan revisiPeraturan Menterimengenai pengusahaanMigas (a.l.: kewajibanpemenuhan kebutuhanminyak DN; costrecovery; perlindungankonsumen)
Revisi PeraturanMenteri ESDMtentangPengusahaan Migas
c. Melakukan RevisiPeraturan PemerintahNomor 35 Tahun 2004tentang hulu migas
Revisi PeraturanPemerintah Nomor35 Tahun 2004tentang hulu migas
Desember 2008 Meningkatnyapenanaman modalmigas danpertambangan
d. Menyusun ...
d. Menyusun danmenyempurnakan
Peraturan MenteriESDM tentang
Agustus 2009 Meningkatkanpenanaman modal
Menteri ESDM
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 37 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
peraturan Pengolahan danPemurnian Mineral
Pengolahan danPemurnian Mineral
sektorpertambangan
e. Menyusun Cetak Biru: Pembangunan kilang,
jaringan pipa danreceiving terminal LNGdan LPG
Pembangunan jaringaninfrastrukturpenyimpanan danpendistribusian BBMdan kilang BBM (kilangmini)
Cetak Birupengembanganinfrastruktur migas
Desember 2008 Meningkatkaninfrastruktur migas
Menteri ESDM
B. Peningkatanproduksi sektorkelistrikan
1. Penyederhanaanprosedur iklimusaha sektorkelistrikan
Menyederhanakan prosedurPembangunan Listrik Swasta(Independent PowerProducer (IPP))
Peraturan MenteriESDM tentangprosedur IPP
Desember 2008 Memperpendekjumlah haripenyelesaian PowerPurchasingAgreement (PPA)dari 445 harimenjadi 355 hari
Menteri ESDM
2. Perluasan ...2. Perluasan akses
listrik pedesaana. Membuat kerangka
kebijakan listrikpedesaan
Cetak biruPengembanganListrik Pedesaan(antara lain: sasaran,
Desember 2008 Tersedianya listrikdi daerah terpencil
Menteri ESDM
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 38 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
kebijakan, strategi,rencana tindak)
b. Penyediaan APBN untuklistrik pedesaan
2008Pembangkit ListrikTenaga Mikro Hidro(PLTMH) : 745 kW;Pembangkit ListrikTenaga Surya (PLTS):19.555 unit; PLTSTerpusat: 10 unit;Pembangkit ListrikTenaga Bayu (PLTB):151 unit:Pembangkit ListrikTenaga HybridSurya: 2 unit.2009PLTMH: 2.680 kW;PLTB: 6 unit; PLTS:77.440 unit
2008 - 2009 Tersedianya listrikdi daerah terpencil
Menteri ESDM
c. Penyederhanaan ...
c. PenyederhanaanPerizinan listrik skalakecil (<1MW)
Peraturan MenteriESDM tentangperijinan listrik skalakecil
Agustus 2008 Prosedur lebihsederhana;Usaha pembangkitskala kecil
Menteri ESDM
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 39 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
berkembang
C. Perbaikan tatakelola sektormigas danpertambangan
Peningkatantransparansi dalampengelolaan migasdan pertambangan
a. Menyusun KesepakatanBersama antara MenteriESDM dan MenteriKeuangan dalampengelolaan migas danpertambangan
MoU antara MenteriESDM dan MenteriKeuangan
Juni 2008 Makin transparanpengelolaan fiskalsektor migas danpertambangan
Menteri ESDMdan MenteriKeuangan
b. Menyusun peraturanbersama antara MenteriKeuangan denganMenteri ESDM dalamkerangka Peningkatantransparasi dalampengelolaan migas danpertambangan
Peraturan bersamaMenteri Keuangandan Menteri ESDM
Juni 2009
D. Diversifikasi ...
D. Diversifikasienergi
1. ProgrampercepatanpengembanganEnergi Alternatif
Percepatan Produksi danPemanfaatan energialternatif
Cetak BiruPengelolaan EnergiNasional 2006-2025
Desember 2008 Tersedianya energialternatifTerjadinyakonversi energi
Menteri ESDM
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 40 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
2. PengembanganBahan Bakarnabati (BBN)
Penetapan kebijakanpenggunaan BBN kepadaindustri
Peraturan MenteriPerindustrian
September 2009 Peningkatanpenggunaan BBN
MenteriPerindustrian
3. PengembanganDesa MandiriEnergi (DME)
Penyusunan rencanastrategis pengembanganDME
Rencana strategispengembangan DME
Desember 2008 Tersedianya energialternatif dipedesaan
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
D. SUMBER ...
D. SUMBER DAYA ALAM , LINGKUNGAN DAN PERTANIAN
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
A. Peningkatankualitas
Percepatanpengurangan emisi
Melaksanakan REDD(Reducing Emissions from
Peraturan BersamaMenteri Kehutanan
Desember 2008 TerjadinyaPenurunan emisi
MenteriKehutanan dan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 41 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
lingkungan Deforestation andDegradation)
dan Menteri NegaraLingkungan Hidupmengenai Programdan mekanisme kerjapengurangan emisidari deforestation
Menteri NegaraLingkunganHidup
Melaksanakan DNS (Debtfor Nature Swap)
PenyusunanPerjanjian denganPemerintah AmerikaSerikat mengenaiDNS-TFCA (TropicalForest ConservationAct)
September 2008 Peningkatankualitas hutan danPenurunan hutang
MenteriKehutanan,MenteriKeuangan, danMenteriKoordinatorBidangPerekonomian
Mendorong pelaksanaanCDM (Clean DevelopmentMechanism) untukpembiayaan Carbon Credit
Peraturan BersamaMenteri ESDM danMenteri NegaraLingkungan Hiduptentang KetentuanCDM sektor energi
Desember 2008 Penurunan biayaperbaikanlingkungan
Menteri ESDMdan MenteriNegaraLingkunganHidup
Pemanfaatan ...
Pemanfaatan Energi PanasBumi untuk listrik
Peraturan Menterimengenai pedomanharga jual listrik dariPembangkit Listrik
Agustus 2008 Keandalan pasokanlistrik meningkat
Menteri ESDM
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 42 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Tenaga Panas Bumi
B. RehabilitasiLahan
Rehabilitasi DaerahAliran Sungai (DAS)
a. Rehabilitasi danPengelolaan DAS untukmengurangi banjir,kekeringan, danpencemaran air
Kerangka KerjaPengelolaan DAS
Desember 2008 Berkurangnyabencana banjir,kekeringan, danpencemaran air
MenteriKehutanan
b. Pelaksanaan Pilot Projectpenanganan DAS Terpadudi Sub-DAS Keduang,Kabupaten Wonogiri
Cetak Biru PolaPenanganan DASTerpadu
Desember 2008 Meningkatnyaketerpaduanpenanganan DASdalam rangkaadaptasi terhadapperubahan iklimglobal
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
Rehabilitasi ...
Rehabilitasi LahanKritis
Percepatan rehabilitasilahan kritis
Rancangan PeraturanPemerintah tentangRehabilitasi &Reklamasi Hutan
Desember 2008 Perbaikan KawasanHutan
MenteriKehutanan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 43 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Rehabilitasi &reklamasi
Percepatan perlindunganterhadap abrasi tsunami &intrusi air laut
Rancangan PeraturanPresiden tentangStrategi NasionalPengelolaanMangrove
Desember 2008 Mengurangidampak abrasi &intrusi air laut
MenteriKehutanan
Pemanfaatan Arealyang telah dilepasdari kawasan tetapitidak aktif
Penyusunan PeraturanMenteri Pertanian tentangTata Cara PemanfaatanAreal yang telah Dilepasdari Kawasan
Peraturan MenteriPertanian
Desember 2008 Pemanfaatan arealyang telah dilepasdari kawasan lebihoptimal
MenteriPertanian
C. PengendalianSubsidi
Subsidi PertanianTerpadu
Sinkronisasi dan monitoringevaluasi Subsidi PertanianTahun 2008
Keputusan MenteriKeuangan mengenaiSubsidi PertanianTerpadu
Desember 2008 Terlaksananyapemberian subsidipertanian secaraefektif dan efisien
MenteriKeuangan
D. Rehabilitasi ...
D. Rehabilitasiinfrastruktur
1. Rehabilitasi IrigasiPertanian
Rehabilitasi 500 ribu hektardaerah irigasi sentaproduksi pangan utama.
OptimalisasiInfrastruktur Irigasidi daerah sentraproduksi panganutama
April 2009 PeningkatanProduktivitasLahan irigasi
MenteriPekerjaanUmum
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 44 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
2. Penetapan tataruang kawasanMerauke
Penyusunan dan penetapantata ruang kawasan
Rekomendasi BadanKoordinasi TataRuang Nasional danPerda Propinsitentang Tata RuangMerauke
Desember 2008 Peningkataninvestasi pertaniandan penyediaanlahan pangan
MenteriPekerjaanUmum danGubernurPapua
E. Peningkataninvestasipangan
Fasilitasi investasipangan
Penyusunan kebijakan foodestate
Keputusan MenteriPertanian berkaitandengan food estate
Oktober 2008 Peningkataninvestasi pertanianpangan
MenteriPertanian
E. USAHA ...
E. USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 45 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
A. Perluasan AksesPembiayaan
1. RestrukturisasiDana Bergulir
Penyelesaian Permenkeutentang OptimalisasiPengelolaan DanaBergulir.
Peraturan MenteriKeuangan
Juni 2008 Tertib pengelolaananggaran danefektifitas programpembiayaanUMKM
MenteriKeuangan
2. PeningkatanpenerbitanSertifikasi Tanahuntuk PenjaminanKredit UMKM
Memberikan kejelasan danKecepatan Alokasi Dana,dan SimplifikasiMekanisme dan ProsedurSertifikasi, sertaPengawasan danPengendalian
Pedoman BPNtentang PercepatanSertifikasi TanahUMKM
Juni 2008 Percepatanpenerbitansertifikasi tanahUMKM
Kepala BadanPertanahanNasional (BPN)
3. Penguatan LembagaKeuangan Mikro
a. Memperkuat peranKomnas PemberdayaanKeuangan MikroIndonesia (PKMI)
Surat KeputusanMenteri KoordinatorBidangPerekonomiantentang KomiteNasionalPemberdayaanKeuangan MikroIndonesia
Juli 2008 Optimalisasipembiayaan mikrobagi UMKM
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
b. Mempercepat ...
b. Mempercepat prosesperolehan pembiayaan
Proses pembiayaankeuangan mikro
Agustus 2008 –berlanjut
Kemudahanmemperoleh kredit
MenteriKoordinator
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 46 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
keuangan mikro melalui Portal PusatInovasi-UMKM
mikro BidangPerekonomian
c. Menetapkan StrategiPengembanganKeuangan Mikro
SKB MenteriKeuangan, MenteriDalam Negeri danGubernur BankIndonesia tentangStrategiPengembanganKeuangan Mikro
Desember 2008 Terintegrasinyapembiayaan mikrodalam sistemkeuangan nasional
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
4. MeningkatkanEfektifitasPelaksanaan KreditUsaha Rakyat(KUR)
a. Evaluasi pelaksanaanKUR
b. Perluasan bankpelaksana
c. Penyaluran KUR melaluiLembaga KeuanganMikro (linkage)
PenyempurnaanPelaksanaan KURkhusus kredit mikrodi bawah Rp. 5 juta
Juli 2008 KUR yang tersalurdari perbankansemakin meningkatsebagai alternatifsumberpembiayaanUMKM
MenteriKoordinatorBidangPerekonomianberkoordinasidenganGubernur BI
5. Linkage ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 47 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
i) Pedoman Umumlinkage programKUR
5. Linkage programantara bank umumpeserta KURdengan KoperasiSimpanPinjam/UsahaSimpan Pinjam,Koperasi JasaKeuanganSyariah/Usaha JasaKeuangan SyariahKoperasi
Mendorong sinerji bankumum dan koperasi dalampenyediaan kredit UMKM
ii) InventarisasiKoperasi calonpeserta linkageprogram
September 2008 Terwujudnyapeningkatan aksespermodalan bagikoperasi UMK,terwujudnyapenyaluran kreditdan danaperbankan kepadausaha mikro skalarumah tanggadibawah Rp.10 juta,dan mempercepatpelaksanaanprogrampenjaminan kreditbagi UMKK
Menteri NegaraKoperasi danUKM
6. Peningkatan PeranKoperasi SimpanPinjam, UsahaSimpan Pinjam,Koperasi JasaKeuangan Syariah(KJKS), Usaha JasaKeuangan Syariah(UJKS)
a. Penyusunan SOPManajemen danProsedur bagiKJKS/UJKS Koperasi
Peraturan MenteriNegara Koperasi danUKM
Juni 2008 TerwujudnyaPengelolaKJKS/UJKSKoperasi yangsehat dan mantapsesuai denganjatidiri koperasidan prinsip syariah
Menteri NegaraKoperasi danUKM
b. Pengawasan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 48 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
b. Pengawasan KJKS/UJKSKoperasi
Peraturan MenteriNegara Koperasi danUKM tentangPengawasanKJKS/UJKS Koperasi
Juni 2008 Terlaksananyapengawasanpengendalianinternal KJKS/UJKSKoperasi sesuaidengan ketentuanyang berlaku
Menteri NegaraKoperasi danUKM
c. Pengawasan KSP/USPKoperasi
Peraturan MenteriNegara Koperasi danUKM tentangPengawasanKSP/USP Koperasi
Juni 2008 Terlaksananyapengawasanpengendalianinternal KSP/UKSKoperasi sesuaidengan ketentuanyang berlaku
Menteri NegaraKoperasi danUKM
d. Penilaian kesehatanKJKS/UJKS Koperasi
Peraturan MenteriNegara Koperasi danUKM tentangPenilaian kesehatanKJKS/UJKS Koperasi
Juni 2008 TerwujudnyapengelolaKJKS/UJKSKoperasi yangsehat dan mantap,efektif, efisien, danprofesional
Menteri NegaraKoperasi danUKM
e. Penilaian ...
e. Penilaian kesehatan Peraturan Menteri Juni 2008 Terwujudnya Menteri Negara
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 49 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
KSP/USP Koperasi Negara Koperasi danUKM tentangPenilaian kesehatanKSP/USP Koperasi
pengelola KSP/USPKoperasi yangsehat dan mantap,efektif, efisien, danprofesional
Koperasi danUKM
f. Peningkatan mutu SDMdan Manajemen melaluidan sertifikasipengelolaan jasakeuangan
Peraturan MenteriNegara Koperasi danUKM tentangPeningkatan MutuSDM Pengelola JasaKeuangan
Juli 2008 Terwujudnya SDMpengelola jasakeuangan yangprofesional, danmeningkatnyakualitasmanajemenkoperasi jasakeuangan
Menteri NegaraKoperasi danUKM
B. Perluasan ...
B. Perluasan AksesPasar Bagi
1. Peningkatanpelayanan ekspor
a. Menata dan mendesignkembali sistem dan tata
i) Design dantatalaksana SAP
Desember 2008 Tersedianya sistemyang efektif untuk
MenteriKeuangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 50 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
UMKM produk UMKMmelaluipenyempurnaanprosedurPemberitahuanKonsoilidasi BarangEkspor (PKBE)
laksana Sistem AplikasiPelayanan (SAP) Eksporuntuk barangkonsolidasi.
ekspor khususuntuk barangkonsolidasi (SAP-PKBE) yang sesuaistandarinternasional danmemenuhikebutuhan UMKM
pelayanan dokumenkepabenanan bagieksportir barangkonsolidasitermasuk UMKMkarena pelakuUMKM mendapatkejelasan prosedur,biaya, dan waktuyang terkaitpelayanan dokumenbarang yangterkondolidasi
ii) Sistem ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 51 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
ii) Sistem pelayananPKBE online yangterintegrasi kedalam sistem NSW
Desember 2008 Tersedianya sistemyang efektif untukpelayanan dokumenkepabenanan bagieksportir barangkonsolidasitermasuk UMKMkarena pelakuUMKM mendapatkejelasan prosedur,biaya, dan waktuyang terkaitpelayanan dokumenbarang yangterkondolidasi
MenteriKeuangan
b. Merevisi PeraturanMenteri Keuangan yangmengatur tentang TataCara PenyelesaianDokumen PKBE
Peraturan MenteriKeuangan tentangPKBE
Desember 2008 Tersedianyaperaturan yanglebih jelasmengenai prosedurpenyelesaiandokumenpemberitahuanpabean berupaPKBE
MenteriKeuangan
c. Penyederhanaan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 52 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
c. Penyederhanaanprosedur PKBE untukproduk UMKM
Peraturan MenteriKeuangan tentangTata Laksana EksporKhusus untukProduk UMKM
Desember 2008 Terwujudnyatransparansi dankeakuratan datadalam penyelesaiandokumenkepabeanan untukekspor barangkonsolidasitermasuk UMKM
MenteriKeuangan
2. Peningkatan peluangpasar bagi UMKMdalampengembanganpenanaman modaldan ekspor
Pendirian KawasanUMKM di dalam KawasanEkonomi
Pilot Project KawasanUMKM di Batam
Desember 2008 Terbukanyapeluang bagiUMKM untukmemanfaatkanKawasan Ekonomisebagai tempatpengembanganusaha berbasisoutsourching
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
3. Perluasan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 53 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
3. Perluasan pasarekspor produkUMKM
a. Membuat database on-line mitra dagang danpenanaman modalUMKM
Database mitradagang danpenanaman modalUMKM secara on-line
Agustus 2008 –berlanjut
Tersedianyainformasimengenai mitradagang danpenanaman modaldi luar negeriuntuk memperluaspasar danpengembanganUMKM
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
b. Mendorong efektifitasPengembangan OneVillage One Product(OVOP)
KebijakanPengembanganOVOP 2008 – 2009
Oktober 2008 Berkembangnyasinerji produksidan pasar
MenteriPerindustrian
c. Meningkatkan pasarekspor UMKM melaluiperdagangan lintasbatas.
Peningkatankelembagaanmarketing point diwilayah perbatasan
Agustus 2008 –berlanjut
Meningkatkanakses pasar UMKMdalamperdagangan lintasbatas.
MenteriPerdagangan
d. Meningkatkan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 54 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
d. Meningkatkankeikutsertaan UMKMdalam Promosi TourismTrade and Investment(TTI) di luar negeri
Diseminasi DaftarRencana Pemeran/Promosi TTI danPersyaratanKeikutsertaanUMKM
Juni 2008 -berlanjut
MeningkatnyakeikutsertaanUMKM dalam TTI
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
4. Peluang UMKMdalam KegiatanMeeting IncentiveConvention andExhibition (MICE)
MeningkatkanPenggunaan ProdukUMKM dalam KegiatanMICE
Peraturan MenteriKebudayaan danPariwisata tentangPenggunaan Jasa danProduk UMKMdalam KegiatanMICE
Juni 2008 Sinerji antaraproduksi UMKMdan kegiatankepariwisataan
MenteriKebudayaandan Pariwisata
C. PeningkatanKapasitas SDM/Kewirausahaan
1. Peningkatanpenggunaanteknologi
Peningkatan Peran PusatInovasi - UMKM
Membangun PortalGateway UMKM,IntermediasiTeknologi danInnovative Findings,Klinik HKI
Oktober 2008berlanjut
Meningkatnyaproduktivitas,diversifikasiproduk, nilaitambah, dan dayasaing UMKM
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
Kajian ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 55 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Kajian TechnologyForesight
Desember 2008 Tersusunnyaskenario kebijakanpengembanganteknologi untukUMKM dantersedianyadatabase currentand futuretechnology
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
2. Meningkatkankapasitaspengembanganindustri kreatif
Paket-paket pelatihankewirusahaan (produksi,keuangan, danpemasaran)
Paket pelatihanpengembanganindustri kreatiftertentu (TIK, industrikerajinan dan barangseni) danpengembanganindustri kecil danmenengah tertentu(batu mulia danperhiasan, gerabahdan keramik hias,serta makanan/minuman ringan)
Juli 2008 –berlanjut
Meningkatnyaproduksi industrikreatif
MenteriPerindustrian
3. Peningkatan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 56 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
3. PeningkatanKewirausahaanUMKM di DaerahTertentu
Sinkronisasi programpengembanganperekonomian rakyat didaerah tertentu(tertinggal, transmigrasi,pariwisata, danoptimalisasi potensiperempuan di suatudaerah)
Pengembanganproduksi UMKM danpasar tradisional didaerah tertentu
Agustus 2008 danberlanjut
Meningkatnyaperan UMKMdalampembangunanekonomi Daerah
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
4. Pengembanganmodel Kemitraan
Kajian pengembanganmodel kemitraan
Konsep modelkemitraan
Desember 2008 Terwujudnyakonsep modelkemitraan
Menteri NegaraBUMN
D.ReformasiRegulasi
1. Penyederhanaanperizinan untukUsaha Kecil danMenengah sertaregistrasi bagi UsahaMikro
a. Meningkatkanpengawasanpelaksanaanpenyederhanaanperizinan Usaha Kecildan Menengah dalamPermendagri tentangPelayanan Satu Pintu
Laporan berkalatentangperkembangan Perdadan penyelesaianpermasalahanperizinan UsahaKecil Menengah
Juli 2008 -berlanjut
Adanyakemudahanperizinan untukkegiatan UsahaKecil danMenengah.
Menteri DalamNegeri
b. Penetapan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 57 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
b. Penetapan mekanismedan sistem registrasibagi Usaha Mikro didaerah
Standard OperatingProcedure (SOP),Administrasi Publikuntuk usaha mikro
Agustus 2008 Kemudahan dalamregistrasi UsahaMikro
Menteri DalamNegeri
2. PelaksanaanUndang-Undangtentang UMKM
Mempersiapkanperaturan pelaksanaanyang dibutuhkan untukpelaksanaan Undang-Undang tentang UMKM
PeraturanpelaksanaanUndang-Undangtentang UMKM
Setelah Undang-Undang tentangUMKMdiundangkan
EfektivitaspemberdayaanUMKM
Menteri NegaraKoperasi danUKM
3. Pengembangan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 58 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
i) Cetak Birupengembanganekonomi kreatif
Juni 20083. Pengembanganekonomi kreatif
Mempersiapkan kerangkadasar dan kebijakan untukPengembangan ekonomikreatif
ii) Rencana aksipengembanganekonomi kreatif(per departemen)
September 2008
Mendorongpengembangan 14industri kreatifsecara sinergistissebagai sumbanganke pertumbuhanekspor, lapangankerja dan UKM
MenteriPerdagangan
F. PELAKSANAAN ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 59 -
F. PELAKSANAAN KOMITMEN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (ASEAN ECONOMIC COMMUNITY – AEC)
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
PelaksanaanKomitmenMasyarakatEkonomi ASEAN(ASEAN EconomicCommunity - AEC)
1. Komitmen AECuntuk Arus BarangSecara Bebas
a. Penurunan danPenghapusan TarifImpor dari ASEAN
i) Peraturan MenteriKeuangan tentangpenghapusan tarifBea Masuk (BM)untuk produk-produk dalamPriorityIntegration Sectors(PIS) sesuaiketentuan ASEANFramework(Amendment)Agreement for theIntegration ofPriority Sectors(2007)
Desember 2008 -berlanjut
Pemenuhankomitmen AECuntukpenghapusan BMproduk-produkdalam PIS danmendorongpeningkatan dayasaing PIS danhilirnya
MenteriKeuangan
ii) Kesiapan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 60 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
ii) Kesiapanpemindahanproduk SensitiveList (SL) ke dalamskema CommonEffectivePreferential Tariff(CEPT) padaDesember 2010
Desember 2009 Pemenuhankomitmen AEC danpeningkatan dayasaing nasional
MenteriPerdagangan
iii)Kesiapanpenurunan taripproduk SL yangmenjadi CEPTmenjadi 0% – 5%pada Desember2010
Desember 2009 Pemenuhankomitmen AEC danpeningkatan dayasaing nasional
MenteriKeuangan
iv)Peraturan MenteriPerdagangantentangPenghapusanproduk GeneralException (GE)List sesuai denganPerjanjian CEPT
Desember 2009 Pemenuhankomitmen AEC danpeningkatan dayasaing nasional
MenteriPerdagangan
b. Penghilangan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 61 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
b. Penghilangan Non-Tariff Barriers
i) Peraturan MenteriPerdagangantentangPeningkatanTransparansiMengikutiProtocol onNotificationProcedure andSurveillanceMechanism(2007)
Desember 2009 Pemenuhankomitmen AEC danpeningkatan dayasaing nasional
ii) Peraturan MenteriPerdagangantentang Standstilland Rollback(2007)
Desember 2009 Pemenuhankomitmen AEC danpeningkatan dayasaing nasional
MenteriPerdagangan
iii) Peraturan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 62 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
iii)Peraturan MenteriPerdagangantentangDeregulasi Non-Tariff Bariers(NTBs) untukimpor dariNegara-negaraAnggota ASEANsesuai denganWork Programmeon NTBsEliminations(2007)
Desember 2009 Pemenuhankomitmen AEC danpeningkatan dayasaing nasional
MenteriPerdagangan
iv)Peraturan MenteriPerdagangantentangTransparansiNon-TariffMeasures (NTMs)
Desember 2009 Pemenuhankomitmen AEC danpeningkatan dayasaing nasional
c. Rules...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 63 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
c. Rules of Origin (ROO) i) Peraturan MenteriPerdagangantentang Reformasidan PerluasanRules of Origin(ROO) CEPT
Desember 2009 HarmonisasiPeraturan ROOIndonesia denganperluasan ROOCEPT
ii) Peraturan MenteriPerdagangantentangPenyederhanaanProsedurSertifikasiOperasional untukROO CEPT (2007)
Desember 2009 Kelancaran dankemudahanpengawasan arusbarang
MenteriPerdagangan
d. Fasilitasi Perdagangan Peraturan MenteriPerdagangan tentangMekanismeKerjasamaPerdaganganRegional
Desember 2009 Tersedianyapedomankerjasamaperdaganganregional
MenteriPerdagangan
e. Customs...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 64 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
e. Customs Integration KesiapanImplementasi ASEANe-customs padaDesember 2011
Desember 2009 Pemenuhankomitmen AEC
MenteriKeuangan
f. Standards and TechnicalBarriers to Trade
Peraturan Presidenyang berkaitandengan pedomanpelaksanaanharmonisasi standarsesuai ASEAN PolicyGuidelines onStandard andConformance
Desember 2008 Tersedianya acuanuntuk prosesproduksi, impordan ekspor
MenteriPerdagangan
2. Komitmen AECuntuk Arus JasaSecara Bebas
Melakukan koordinasipenerbitan peraturanuntuk liberalisasi bidangjasa
Koordinasipenerbitan peraturanuntuk liberalisasibidang jasa
April 2008 –berlanjut
Memberikankesatuan sikap dankonsistensi dalamperdaganganinternasional dibidang jasa
MenteriPerdagangan
3. Komitmen ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 65 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
3. Komitmen AECuntuk ArusPenanaman modalSecara Bebas
Menerbitkan Cetak BiruStrategi PengembanganPenanaman Modal dalamMenghadapi ASEANComprehensiveInvestment (ACIA) 2015
Cetak Biru StrategiPengembanganPenanaman modalDalam MenghadapiASEANComprehensiveInvestmentAgreement (ACIA)2015
Desember 2009 Memberikanpedoman dalampelaksanaankomitmen dibidang penanamanmodal
Kepala BKPM
4. Komitmen AECuntuk Arus ModalSecara Bebas
Melakukan kajianHarmonisasi Standar PasarModal ASEAN di BidangOffering Rules for DebtSecurities, DisclosureRequirements andDistribution Rules
Kajian HarmonisasiStandar Pasar ModalASEAN di BidangOffering Rules forDebt Securities,DisclosureRequirements andDistribution Rules
Desember 2009 Meningkatkandaya saing PasarModal Nasional
MenteriKeuangan
5. Komitmen ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 66 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
5. Komitmen AECuntuk Arus TenagaKerja TerampilSecara Bebas
Menyusun PeraturanMenteri Tenaga Kerja danTransmigrasi tentangKompetensi danKualifikasi Keahlian untukPekerjaan dan Pelatihanyang Dibutuhkan Sektor
Peraturan MenteriTenaga Kerja danTransmigrasi tentangKompetensi danKualifikasi Keahlianuntuk Pekerjaan danPelatihan yangDibutuhkan Sektor
Desember 2009 Meningkatkankualifikasi TenagaKerja Indonesia
Menteri TenagaKerja danTransmigrasi
6. Komitmen AECuntuk PerdaganganMakanan,Pertanian, danKehutanan
Melakukan HarmonisasiKetentuan PenggunaanBahan Kimia untukAquaculture SesuaiStandar Internasional
Peraturan MenteriKelautan danPerikanan tentangHarmonisasiketentuanPenggunaan BahanKimia untukAquaculture SesuaiStandar Internasional
Desember 2009 Meningkatkanmutu ekspor dibidang perikanan
MenteriKelautan danPerikanan
7. Komitmen ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 67 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
7. Komitmen AECuntuk MenujuKawasan EkonomiYang Kompetitif
Menerbitkan peraturandalam rangkamelaksanakan KomitmenMenuju Kawasan EkonomiYang Kompetitif
i) Peraturan MenteriPerhubungantentangImplementasiMultilateralAgreement on theFull Liberalisationof Air FreightServices
Desember 2008 Pemenuhankomitmen AEC
MenteriPerhubungan
ii) Peraturan MenteriESDM berkaitandengan RatifikasiMoU on ASEANPower Grid
Desember 2008 Pemenuhankomitmen AEC
Menteri ESDM
iii)PeraturanPresiden tentangRatifikasi Protocolto Implement theThird Package ofCommitments onFinancial Servicesunder the ASEANFrameworkAgreement onServices (AFAS)
Desember 2008 Pemenuhankomitmen AEC
MenteriKeuangan
iv) Peraturan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 68 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
iv) PeraturanPresiden tentangRatifikasi Protocolto Implement theFourth Package ofCommitmentunder the ASEANFrameworkAgreement onServices (AFAS)
Desember 2008 Pemenuhankomitmen AEC
v) Peraturan Presidententang RatifikasiProtocol toImplement theFifth Package ofCommitmentunder the ASEANFrameworkAgreement onServices (AFAS)
Desember 2008 Pemenuhankomitmen AEC
MenteriKeuangan
vi) Peraturan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 69 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
vi) PeraturanPresiden tentangRatifikasiFrameworkAgreement for theIntegration ofPriority Sectors
Desember 2008 Pemenuhankomitmen AEC
MenteriPerdagangan
8. SosialisasiPelaksanaanKomitmenMasyarakatEkonomi ASEAN2015
Koordinasi PelaksanaanCetak Biru MasyarakatEkonomi ASEAN 2015
Laporan 6 bulanan Juni 2008 -berlanjut
Mewujudkanintegrasi regionaldalam rangkameningkatkan dayasaing global danmemudahkanbisnis dankonsumenmemanfaatkanpeluang pasar
MenteriPerdagangan
G. INFRASTRUKTUR …
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 70 -
G. INFRASTRUKTUR
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
I. TARGET-TARGET PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
A. DukunganInfrastrukturterhadapPerekonomian(EconomicInfrastructure)
1. PembangunanJaringan JalanNasional danJembatan
a. Meningkatkankapasitas jalan danjaringan jalannasional/ jalan tolpada jalur ekonomiutama
i) Tersedianya 4lajur jalan antaraJakarta –Semarang
Februari 2009 Meningkatnyaefisiensitransportasi/angkutan barang &penumpang dijalur Pantura
ii) Terselesaikannyapembangunan204 km jalan dipantai timur PulauSumatera:Bakaheuni–Sukadana –Menggala
Agustus 2009 Mantapnya jalurlintas TimurSumatera sehinggadapat menurunkanbiaya transportasidarat di jalurekonomi utamaPulau Sumatera
Menteri PekerjaanUmum
iii) Berfungsinya ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 71 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
iii)Berfungsinya jalurLintas SelatanPulau Kalimantan: Pontianak-
Tayan. Tayan-
Palangkaraya-Balikpapan-Samarinda
DimulainyapembangunanJembatanTayan
Desember 2009 Menurunnya biayatransportasi daratdi jalur ekonomiutama PulauKalimantan
iv) Berfungsinyajalur Lintas BaratPulau Sulawesi :Makassar-Manado
Desember 2009 Menurunnya biayatransportasi daratdi jalur ekonomiutama PulauSulawesi
Menteri PekerjaanUmum
v) Terbangunnya ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 72 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
v) Terbangunnya 641km Jalan Tol diPulau Jawa danProvinsi SulawesiSelatan
Desember 2009 Meningkatnyaefisiensitransportasi/angkutan barang &penumpang
b. Mempercepatpembangunan jembatanSuramadu
TerselesaikannyapembangunanJembatan Suramadu
Maret 2009 Bertumbuhnyaekonomi diWilayah Jawa-Madura
Menteri PekerjaanUmum
c. Melaksanakan pilotproject” pemeliharaanjalan dengan prinsip”performance basedcontract”
i) Pelaksanaanextendedwarranty perioddi 10 ruas jalannasional
Desember 2008 Meningkatnyakualitas pelayananjalan nasional
ii) Peraturan MenteriPekerjaan Umumtentang kebijakanpemeliharaanjalan danjembatan
Desember 2009
Menteri PekerjaanUmum
2. Pembangunan ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 73 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
2. PembangunanSarana danPrasaranaPerkeretaapian
a. Merevitalisasiperkeretaapian nasionalberdasarkan Undang-Undang Nomor 23Tahun 2007 tentangPerkeretaapian
i) Pemisahan operasisarana danprasaranaperkeretaapian
Desember 2008 Meningkatnyakualitas pelayanankereta api nasional
MenteriPerhubungan
ii) Pemisahan operasimanajemen keretaapi Jabodetabek
Desember 2008
iii) Pemisahanoperasimanajemen keretaapi SumateraSelatan
Desember 2008
Menteri NegaraBUMN
b. Pembangunan danoperasionalisasi JalurKereta Api Bandara
i) Diselesaikannyapembangunankereta api keBandaraSoekarno-Hatta
Desember 2009 Meningkatkanaksesibilitasmenuju Bandara
MenteriPerhubungan
ii) Diselesaikannya ...ii) Diselesaikannya Oktober 2009 Menteri
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 74 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
pembangunankereta api keBandaraKualanamu –Medan sepanjang26 km
iii)BeroperasinyaKereta ApiYogyakarta –Bandara AdiSucipto
Agustus 2008
Perhubungan
PeraturanPemerintahpelaksanaan dariUndang-UndangNomor 23 Tahun2007:i) Peraturan
Pemerintahtentang PrasaranaPerkeretaapian;
c. Menyusun PeraturanPemerintah pelaksanaanUndang-Undang Nomor23 Tahun 2007 tentangPerkeretaapian
ii) PeraturanPemerintahtentang SaranaPerkeretaapian;
Juni 2008 Meningkatnyamutu pelayanan,keamanan, dankeselamatan
Meningkatnyaperan sertamasyarakat,pemerintahdaerah danswasta
MenteriPerhubungan
iii) Peraturan ...
iii)Peraturan Menteri
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 75 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Pemerintahtentang LaluLintas & AngkutanKereta Api;
Perhubungan
iv)PeraturanPemerintahtentangPembinaan danPenyelenggaraanPerkeretaapian.
3. PembangunanSarana dan PrasaranaBandara
Memperbaiki aksesibilitastransportasi udara diIndonesia
i) PenuntasanpembangunanpengembanganBandaraHasanudin –Makassar
Desember 2009 Meningkatnyapelayanan bandararegional
ii) BeroperasinyabandaraKualanamusebagai penggantibandara Polonia,Medan
Oktober 2009 Meningkatnyapelayanan dankeselamatanpenerbangan
MenteriPerhubungan
4. Pembangunan ...
4. PembangunanSarana dan
Pengembangan pelabuhandi Indonesia
i) Terselesaikannyapengembangan
Desember 2009 Meningkatnyakapasitas
MenteriPerhubungan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 76 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
PrasaranaPelabuhan
fasilitas pelabuhanTanjung Priokdenganpeningkatankapasitas alur/kolam pelabuhan
pelayanantransportasi laut
Meningkatnyakelancaran arusbarang ekspordan impor
ii) TerselesaikannyapembangunanpelabuhanBojonegara untukdapatdioperasikansecara terbatas
September 2009
B. Peningkatan ...
B. PeningkatanDaya SaingGlobal
1. PercepatanPenyediaanInfrastruktur
Mengembangkan TIKmelalui percepatanprogram-program flagship
i) JaringanPendidikanNasional
November 2008 Meningkatnyakemampuan iptek& keahlian SDM
MenteriPendidikanNasional
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 77 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Teknologi Informasidan Komunikasi(TIK)
DeTIKNasa. E-Pendidikan
Mengembangkankonten denganmelibatkan pengajarserta jaringan intranet
(Jardiknas) yangmenghubungkan24.015 kantorDiknas tingkatprovinsi dankabupaten,sekolah danPerguruan Tinggi(PT) di seluruhIndonesia
ii) PengembanganJardiknas hinggamencapai total39.715 kantorDiknas tingkatprovinsi dankabupaten,sekolah dan PT diseluruh Indonesia
Desember 2009
yang siap pakai
b. e-Procurement ..
b. e-ProcurementMenyempurnakanmodel e-tendering danpengembangan model
i) Beroperasinya E-Procurement diBappenas (2007)dan Departemen
Desember 2008dan berlanjut
Meningkatnyatransparansi prosespengadaan barangdan jasa di Kantor-
Menteri NegaraPerencanaanPembangunanNasional/Kepala
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 78 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
e-procurement lainnya Keuangan (2008),serta secaraberkelanjutanditerapkan dikantor – kantorPemerintah.
kantor Pemerintah BAPPENAS
ii) Penerapan e-procurement pada5 provinsi: JawaBarat, SumateraBarat, Jawa Timur,KalimantanTengah, Gorontalo(2008).
Desember 2008
c. Palapa...
c. Palapa RingMembangun jaringanback-bone serat optik
Jaringan back-boneserat optik diIndonesia bagiantimur yangmenjangkau 11
Phase 1 : siapberoperasiTriwulan- I 2009
Phase VI (tahap
Terhubungnyaseluruhkota/kabupaten diKawasan TimurIndonesia dengan
MenteriKomunikasi danInformatika
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 79 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Provinsi yangmeliputi 30Kabupaten/Kota
akhir) : siapberoperasiTriwulan-III2010
serat optik
d. MenyelesaikanPeraturan Pemerintahsebagai turunanUndang-UndangInformatika danTransasaksi Elektronik
i) PeraturanPemerintahtentangPenyelenggaraanSertifikasiElektronik danTransaksiElektronik
September 2009 Terciptanyakepastian hukumdi bidang informasidan TransaksiElektronik
MenteriKomunikasi danInformatika
ii) Peraturan ...ii) Peraturan
PemerintahtentangPenyelenggaraanSistem Elektronikdan TransaksiElektronik
September 2009 Terciptanyakepastian hukumdi bidang informasidan TransaksiElektronik
MenteriKomunikasi danInformatika
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 80 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
iii)PeraturanPemerintahtentang PengelolaNama Domain
iv)PeraturanPemerintahtentang LawfulInterception
v) PeraturanPemerintahtentang LembagaData Strategi
2. Internet gratisuntuk SMU sederajatdiseluruh Indonesia
Membangun prasaranainternet
Pelayanan internetgratis pada 7000SMU dan sederajatdan brlanjut hinggamencapai 17000SMU dan sederajat
Desember 2008dan berlanjut
Mempercepatpenyediaan aksesinternet gratis diseluruh SMU dansederajat
MenteriPendidikanNasional
3. Pembangunan ...
3. PembangunanTelekomunikasiPedesaan
Mempercepat pelaksanaankebijakan Desa Berderingdan Desa Pintar melaluipembangunan Teleponbaik inisiatif Pemdamaupun APBN (USO);
i) Tersedianya aksestelepon di 32Provinsi yangmencakup 38.471desa (DesaBerdering).
September 2009 Terwujudnyaaksesibilitastelekomunikasibagi wilayah yangbelum terjangkaujaringan dan jasatelekomunikasi
MenteriKomunikasi danInformatika
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 81 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
ii) Penyediaan jasainternet pada 10kecamatan terpilihsebagai pilotproject(percontohan) dansecaraberkelanjutanakan mencakup43.825 desa padatahun 2013 (DesaPintar).
September 2009- berlanjut
C. Pemenuhan ...
C. PemenuhanKebutuhanDasar (BasicNeeds)
1. Pengendalian Banjir Mempercepatpenyelesaianpembangunan drainasekota untuk pengendalianbanjir, perbaikan tangguldan normalisasi sungai diwilayah rawan banjir
i) Terselesaikannyasaluran BanjirKanal Timur &Banjir KanalBarat, dannormalisasisungai-sungai diJakarta.
Desember 2009 Menurunnyadampak banjirterhadap kegiatanperekonomian diwilayah tersebut
Menteri PekerjaanUmum
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 82 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
ii) Perbaikan tangguldan normalisasiSungai BengawanSolo, SungaiBrantas danSungai PemaliJuana
Desember 2008dan berlanjut
iii)Saluran penyalurbanjir Sungai Delike Sungai Percut
Desember 2008
2. Penyediaan ...
2. Penyediaan saranadan prasarana AirMinum
Mengembangkankapasitas air minum dikawasan rawan air diperkotaan dan pedesaanserta meningkatkankinerja PerusahaanDaerah Air Minum(PDAM)
i) Peningkatankapasitas produksi5.700 l/dt untukmendukungpeningkatancakupan airminum bagi 2,2juta jiwa.
Desember 2008 Meningkatnyaderajat kesehatanmasyarakat melaluipersediaanprasarana dansarana air minum
Menteri PekerjaanUmum
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 83 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
ii) Peningkatankapasitas produksi6.600 l/dt untukmendukungpeningkatancakupan airminum bagi 2,97juta jiwa.
Desember 2009
iii) Peningkatanjumlah PDAMdengan kategorisehat sebanyak 24PDAM
Desember 2008 Meningkatnyakinerjapengelolaan SistemPengelolaan AirMinum (SPAM)oleh PDAM
Menteri PekerjaanUmum
iv) Peningkatan ...
iv) Peningkatanjumlah PDAMdengan kategorisehat sebanyak 36PDAM
Desember 2009 Menteri PekerjaanUmum
3. Pengelolaan AirLimbah
a. Membangun Prasaranadan Sarana Air LimbahTerpusat dan
i) Tersedianyapengelolaan airlimbah terpusat di
Oktober 2008 Meningkatkancakupan pelayananpengelolaan air
Menteri PekerjaanUmum
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 84 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Peningkatan PelayananAir Limbah BagiMasyarakat
Denpasar dengankapasitas pelayan250.000 jiwa dandikota-kotaMedan, Cirebon,dan Surakartadengan totalkapasitaspelayanan bagi27.370 jiwa
limbah sertamendorong Pemdamenurunkanpembuangan airlimbah secaraterbuka
ii) Peningkatan ...
ii) Peningkatancakupanpelayanan airlimbah terpusat diBandung danYogyakarta bagi93.086 jiwa.
Desember 2009 Menteri PekerjaanUmum
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 85 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
b. Menstimulasi Prasaranadan Sarana SanitasiKomunal
PembangunanSanitasi BerbasisMasyarakat(Sanimas) di 130kawasan dengancakupan pelayanan66.000 jiwa
Desember 2008
4. Pengelolaan ...
4. PengelolaanPersampahan
Membangun TempatPembuangan Akhir (TPA)regional
i) Tersedianya TPAsampah Bangliuntuk pelayanansecara regional dikawasan Sarbagita(Kota Denpasar,Kab. Bangli, danKab. Klungkung),dengan cakupanpelayanan513.114 Jiwa
Desember 2008 Meningkatnyacakupan pelayananpengelolaanpersampahan
Menteri PekerjaanUmum
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 86 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
ii) Tersedianya TPAsampah Gorontalountuk pelayanansecara regional diKota Gorontalodan Kab.Gorontalo dengancakupanpelayanan295.714 Jiwa
Desember 2009
5. Penyediaan ...
5. PenyediaanAngkutan Umum didaerah teriosalasi,belum berkembangdan perbatasan
Menunjang angkutankeperintisan pada sektorperhubungan laut,perhubungan darat danperhubungan udara
i) Terselenggaranyapelayananangkutan udaraperintis di 93rute
Desember 2008 Mengurangiketerisolasiandaerah
MenteriPerhubungan
ii) TerselengaranyaAngkutan Daratperintis pada 128trayek
iii)Terselenggaranyapenyeberanganperintis pada 73
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 87 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
rute
iv)Terselenggaranyapelayananangkutan udaraperintis di 93 rute
Desember 2009
v) TerselengaranyaAngkutan Daratperintis pada 160trayek
vi) Terselenggaranya ...
vi)Terselenggaranyapenyeberanganperintis pada 75rute
Desember 2009 Mengurangiketerisolasiandaerah
MenteriPerhubungan
6. ProgramPengembanganInfrastrukturPedesaan (PPIP)
Peningkatan InfrastrukturPedesaan di desatertinggal/ desa miskin
i) Terbangunnyainfrastrukturpedesaan di 1.800desa tertinggal
Desember 2008 Meningkatnyaakses masyarakatterhadapinfrastruktur dasardi desa tertinggal/desa miskin
ii) Terbangunnyainfrastrukturpedesaan di 3.250
Desember 2009
Menteri PekerjaanUmum
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 88 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
desa tertinggal
7. PercepatanPembangunanDaerah Tertinggaldan Khusus (P2DTK)
Percepatan PembangunanSosial Ekonomi masyarakatmelalui pemberdayaanmasyarakat di daerahtertinggal dan perbatasan
Peningkatan sosialekonomi masyarakatdi 1.044 desatertinggal danperbatasan
Desember 2009 Meningkatkanperekonomianlokal di daerahtertinggal danperbatasan
Menteri NegaraPembangunanDaerah Tertinggal
8. Pembangunan ...
i) 78 tower rusunayang merupakanlanjutan program2007,
November 2008
ii) 68 tower rusunayang merupakanprogram tahun2008 dan
Desember 2009
8. PembangunanPerumahan
a. Pembangunan program1.000 tower rumahsusun sederhana
iii)219 tower rusunayang merupakanprogram tahun
Desember 2010
Tersedianyarusuna bagimasyarakatberpenghasilanmenengahbawah (MBM)khususnya MBR
Berkembangnyasektor konstruksidan pendukungmelaluipenciptaanlapangan kerjadanpengurangantingkat
Menteri NegaraPerumahanRakyat
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 89 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
2008/2009; kemiskinan Tertatanya
lingkunganperkotaandengan konseppembangunanpemukiman yangberkelanjutan
b. Evaluasi ...
b. Evaluasi prosesperijinan pembangunanperumahan
i) Hasil kajian November 2008 Terjadinyapercepatan dalampembangunanperumahanrakyat/rumahsusun
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian
ii) Peraturan daerahprovinsi maupunkabupaten/kotasebagai tindaklanjut PeraturanMenteri DalamNegeri Nomor 74Tahun 2007mengenaiPedoman Pem-berian Kemudahan
Oktober 2008dan berlanjut
Menteri DalamNegeri
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 90 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Perijinan daninsentif dalamrangka PercepatanPembangunanRusuna/Aparte-men Rakyat diKawasan Perkotaan
II. PEMBANGUNAN ...
II. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DENGAN POLA KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA (KPS)
Mendorongpartisipasi swastadalampembangunaninfrastruktur
Mempercepatpembangunaninfrastruktur denganpola KPS
a. Menyusun tata carapelaksanaan KPS dalampenyediaaninfrastruktur
i) Peraturan MenteriPekerjaan Umumtentang tata carapelaksanaan KPSdalam penyediaaninfrastruktur(sektor air)
Desember 2008 Prosedur dan tatacara yang jelasuntuk mengetahuidurasi Proyek KPS
Menteri PekerjaanUmum
ii) Peraturan MenteriPerhubungantentang tata carapelaksanaan KPSdalam penyediaaninfrastruktur
Desember 2008 Prosedur dan tatacara yang jelasuntuk mengetahuidurasi Proyek KPS
MenteriPerhubungan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 91 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
(sektor kereta api)
b. Mempercepat ...
b. Mempercepatpembangunan ModelProyek KPS di Indonesia
i) DimulainyapembangunanPLTU JawaTengah,Pemalang.
Desember 2009 Mendukungpasokan listrik diJawa
Menteri ESDM,Menteri NegaraPerencanaanPembangunanNasional/KepalaBAPPENAS .
ii) BeroperasinyaTangerang WaterSupply
Desember 2009 Perluasan layananair minum diTangerang
Menteri PekerjaanUmum
c. Meningkatkan kualitasproyek-proyek KPS dipusat maupun daerahdengan memanfaatkanfasilitas ProjectDevelopment Facility
TersedianyaFeasibility Study dandokumen tender KPS
Desember 2008dan berlanjut
Meningkatnyajumlah proyek KPSyang diprosessesuai denganperaturan yangberlaku
Menteri NegaraPerencanaanPembangunanNasional/KepalaBAPPENAS
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 92 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
(PDF)
d. Menyusun ...
d. Menyusun daftarproyek KPS - PPP book(KPS Book)
Tersedianya PPP bookyang dapatdigunakan sebagaiacuan dalampembangunaninfrastruktur
Desember 2008 Meningkatnyaproyek kerjasamaPemerintah danSwasta dalampenyediaaninfrastruktur
Menteri NegaraPerencanaanPembangunanNasional/KepalaBAPPENAS
III. DUKUNGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
A. Mempercepatpenyediaantanah danpembiayaan
1. PercepatanPengadaan danPencadanganTanah
Menyusun Prosedur Tetap(Protap) proses Pengadaandan Pencadangan Tanahuntuk pembangunaninfrastruktur
Protap Pengadaandan PencadanganTanah untukpembangunaninfrastruktur
Oktober 2009 Kejelasan dalamproses Pengadaandan PencadanganTanah
Kepala BadanPertanahanNasional
2. PembentukanKelembagaanKeuangan non
Menyusun Peraturan danmempersiapkan fasilitaspendukung kelembagaan
i) PeraturanPemerintahtentang
Desember 2008 Meningkatnyaproyek kerjasamaPemerintah dan
MenteriKeuangan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 93 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Bank untukInfrastruktur
keuangan non Bank untukInfrastruktur
pembentukanInstitusiGuarantee Fund
Swasta dalampenyediaaninfrastruktur
ii) Beroperasinya ...
ii) BeroperasinyaInfrastructureFund untukmendukungpembangunaninfrastruktur diIndonesia
Desember 2008 Meningkatnyaproyek kerjasamaPemerintah danSwasta dalampenyediaaninfrastruktur
MenteriKeuangan
B. Memperjelaskebijakanpemerintahdalam PSO
Merumuskankebijakan PSO
Menyusun peraturantentang kebijakanpelayanan umum (PSO) dibidang infrastruktur
Peraturanperundang-undangan yangberkaitan dengankebijakan PSO
Desember 2008 Terwujudnyaefektivitas danefisiensi PSO dalamrangka pelayananmasyarakat yanglebih baik
Menteri NegaraPerencanaanPembangunanNasional/KepalaBAPPENAS
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 94 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
H. BIDANG ...
H. BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
i) Revisi KeputusanMenteri TenagaKerja danTransmigrasiNomor255/MEN/2003tentang Tata CaraPembentukan LKSBipartit
A. MelanjutkanPenciptaanHubunganIndustrial yangkondusif
Revitalisasi HubunganIndustrial
a. Mendorongpembentukan danPeningkatan Peran LKSBipartit sebagai ForumMusyawarah danKonsultasi antaraPekerja dan Pengusaha
ii) PenyusunanPedomanPenyuluhanPembentukan LKS
November 2008 Meningkatnyahubungan yangharmonis antarapekerja danpengusaha diperusahaan-perusahaan.
Menteri TenagaKerja danTransmigrasi
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 95 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Bipartit diPerusahaan
b. Mendorong
b. MendorongPenyelesaianPerselisihan(PerselisihanKepentingan,Perselisihan antarSP/SB, Perselisihan Hak,dan Perselisihan PHK)melalui perundingan Bi-partit
Peraturan MenteriTenaga Kerja danTransmigrasi tentangPedoman PenyelesaianPerselisihan MelaluiPerundingan Bipartit
November 2008 Mempercepatpenyelesaianperselisihan antarpekerja danpengusaha sertaantar SP/SB.
Menteri TenagaKerja danTransmigrasi
c. Mengoptimalkan PeranLKS Tripartit sebagaiforum musyawarah dankonsultasi antaraPemerintah, Pengusahadan Pekerja
Peraturan BersamaMenteri Tenaga Kerjadan Transmigrasi danMenteri Dalam Negeritentang PeningkatanPeran LKS TripartitProvinsi dan
November 2008 Terwujudnyakebijakan di bidangKetenagakerjaanyang dapatmendukung iklimhubunganindustrial yang
Menteri TenagaKerja danTransmigrasi
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 96 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Kabupaten/Kota harmonis
B. Memperkuat ....
B. Memperkuatkelembagaanpelatihan danproduktivitas
MelanjutkanRevitalisasi LembagaPelatihan Kerja/BLK.
Meningkatkan kerja-samaLembaga Pelatihan Kerja/BLK dengan lembagapelatihan Perusahaan/swasta.
i) Peraturan MenteriTenaga Kerja danTransmigrasitentang KerjasamaPenggunaan BalaiLatihan Kerjadengan Swasta
Agustus 2008 10 LPK berbasiskompetensi danterakreditasi sesuaidengan kejuruanunggulan untukbidang/kejuruan:
(1) Otomotif (BLKI
ii) 4 buah KontrakKerjasama antaraPemerintah danSwasta
Desember 2008
iii)6 buah KontrakKerjasama antaraPemerintah danSwasta.
Desember 2009
Semarang/BBPLKDNBandung/BBPLKLNCEVEST/BBLKISurakarta/BLKIMakassar)
(2) Pengelasan(BLK Condet/BBLKI Serang/BBLKI Medan/BBPLKLN-CEVEST/BLKI
Menteri TenagaKerja danTransmigrasi,MenteriPerindustrian,Menteri Pertanian,Menteri Kelautandan Perikanan,Menteri PekerjaanUmum, danMenteri Kehutanan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 97 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Makassar)
3) Logam ....
(3) Logam/mesin(BBLKI Serang/BBPLKLNCEVEST/BBLKIMedan/BBPLKDNBandung/ BLKISamarinda)
(4)Listrik(BBPLKLNCEVEST/BBLKISerang/BBPLKDNBandung/BLKIMakassar/BBLKIMedan/BBLKI
Menteri TenagaKerja danTransmigrasi,MenteriPerindustrian,Menteri Pertanian,Menteri Kelautandan Perikanan,Menteri PekerjaanUmum, danMenteri Kehutanan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 98 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Surakarta/BLKISemarang/BLKITernate/BLKISorong).IT(BBPLKLNCEVEST/BBPLKDNBandung)
(5) Elektronika ....
(5) Elektronika(BBPLKDNBandung/BBPLKLNCEVEST/BBLKIMedan/BLKIMakassar/BBLKISurakarta)
(6) Konstruksi(Balai PelatihanJasaKonstruksi/PeralatanJakarta)
(7) Perikanan/budidaya (BPPPAmbon/Tegal/
Menteri TenagaKerja danTrasmigrasi,MenteriPerindustrian,Menteri Pertanian,Menteri Kelautandan Perikanan,Menteri PekerjaanUmum, danMenteri Kehutanan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 99 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
Medan)(8) Hortikultura
(BPPPLembang)
(9) Peternakan ....
(9) Peternakan (BBDiklatAgribisnisPeternakan danKeseahatanHewan(BBDAPKH)Cinagara,Bogor)
(10)Agribisnis/Perkebunan(BDAPTPS)Binuang,Kalsel/Kepindang,Malang)
Menteri TenagaKerja danTransmigrasi,MenteriPerindustrian,Menteri Pertanian,Menteri Kelautandan Perikanan,Menteri PekerjaanUmum, danMenteri Kehutanan
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 100 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
C. Pengembangan ....
C. PengembanganWilayah/TransmigrasiTertinggal
Revitalisasi wilayahtertinggal yang diin-tegrasikan denganwilayah sekitar dalamlingkup strukturruang/wilayah/kawasan
Pengembangan komoditasunggulan sesuai potensiwilayah/kawasan yangmempunyai skalaekonomis regional.
i) Peraturan Daerahtentang BadanPengelola PusatPertumbuhanEkonomi Baru/Kawasan TerpaduMandiri (KTM).
Desember 2009 a. Tahun 2008terbentuk 4KTM di 4kabupatenBerbasisKomoditasUnggulanWilayah (Kab.Ogan KomeringUlu Timur, Kab.Ogan Ilir, Kab.Banyu Asin,dan Kab.TulangBawang).
Menteri TenagaKerja danTransmigrasi,Menteri DalamNegeri, MenteriNegaraPembangunanDaerah Tertinggal,dan Bupati
ii) KomoditasUnggulan yangdihasilkan berbasis
Desember 2009 b. Tahun 2009terbentuk 14KTM di 14
Menteri TenagaKerja danTransmigrasi,
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 101 -
KEBIJAKAN PROGRAM TINDAKAN KELUARANTARGET
PENYELESAIANSASARAN
PENANGGUNGJAWAB
sawit, karet, agung,tebu dan jagung.
Kabupaten. Menteri NegaraPembangunanDaerah Tertinggal,Gubernur, danBupatiiii) Terciptanya ....
iii)Terciptanyalapangan kerjabaru
iv)Terbentuknyaforum ekonomimasyarakat lokal.
c. Tahun 2009terbentuk 14KTM di 14Kabupaten.
Menteri TenagaKerja danTransmigrasi,Menteri NegaraPembangunanDaerah Tertinggal,Gubernur, danBupati
D. PerkuatanSistem DataBase TenagaKerja Indonesia(TKI)
Integrasi Data Base TKI Pembentukan on-linesystem dengan meng-integrasikan sisteminformasi lintas instansi(sistem informasi ke-pendudukan, Job Order,Paspor, Bursa Kerja)tentang TKI.
Terbentuknya dataBased TKI secara on-line system
Desember 2008 Diperoleh datayang valid tentangjumlah TKI sesuaidengan kompetensiyang dimiliki
MenteriKomunikasi danInformatika
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Salinan sesuai dengan aslinya ttd.
Deputi Sekretaris Kabinet DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
- 102 -
Bidang Hukum,
Dr. M. Iman Santoso