Presentation Pkn Riris
-
Upload
sarman-p-sagala -
Category
Documents
-
view
240 -
download
8
description
Transcript of Presentation Pkn Riris
LAPORAN PKN
STUDY KASUS PEMERIKSAAN MRI KNEE DENGAN KASUS OSTEOARTHITIS DI RUMAH SAKIT MEDISTRA
Di Susun Oleh :
Riris Tamara
P2.31.30.4.12.050
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tulang dan sendi merupakan sistem gerak pada tubuh yang mempunyai banyak fungsi untuk menunjang kehidupan manusia. Tanpa keduanya, manusia akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sendi lutut manusia pada dasarnya terdiri dari empat tulang yang dilekatkan oleh lingkar jaringan besar yang disebut ligamen. Struktur kompleks sendi lutut ini bekerja secara bersamaan untuk memberikan keluwesan dan dukungan pada tubuh, serta pergerakan yang lebih luas. Sendi lutut juga merupakan bagian tubuh yang terus- menerus mengalami tekanan saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Maka jika tidak dirawat serta mendapatkan nutrisi yang tepat dapat menimbulkan nyeri, rasa tidak nyaman, dan terbatasnya gerakan.
Selain itu, faktor struktural juga merupakan penyebab cedera pada sendi lutut. Misalnya, orang yang memiliki satu kaki lebih pendek dari yang lain, lutut tidak sejajar, dan kaki datar, cenderung lebih banyak terkena masalah lutut. Trauma yang disebabkan oleh kecelakaan, jatuh, atau pukulan langsung pada lutut bisa menyebabkan cedera pada ligamen di berbagai lokasi pada bagian atas lutut, bagian luar lutut atau di dalam lutut itu sendiri.
Kondisi diatas mengakibatkan rasa sakit, kelemahan pada otot, dan berkurang fungsinya. Inilah yang menyebabkan munculnya Osteoarthritis yang merupakan penyakit degeneratif kronis, yang mengakibatkan rasa nyeri pada sendi akibat rusaknya jaringan tulang rawan yang terletak di antara tulang dan sendi. Sedikitnya terdapat 360 juta orang di seluruh dunia yang menderita arthritis jenis ini.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat penulis merumuskan masalah yaitu “bagaimana penatalaksanaan pada pemeriksaan MRI Knee dengan kasus osteoarthritis di Rumah Sakit Medistra?”
C. Tujuan Penulisan
1. Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana teknik penatalaksanaan MRI knee pada kasus osteoarthritis di Rumah Sakit Medistra.
2. Khusus
a. Untuk mengetahui teknik yang digunakan pada pemeriksaan MRI Knee pada kasus osteoarthritis di Rumah Sakit Medistra.
b. Untuk mengetahui hasil citra MRI Knee di Rumah Sakit Medistra
D. Manfaat Penulisan
1. Keilmuan
Diharapkan dapat menambah wawasan, referensi,ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang ilmu radiologi khususnya pada pemeriksaan MRI Knee pada kasus osteoarthritis
BAB II
KAJIAN TEORI
A. ANATOMI
1. Art. Tibiofemoralis
Dibentuk oleh condylus femoralis lateralis dan medialis (convexicembung) dan tibia plateu (concaf/cekung). Selain itu juga tibia plateu mempunyai bentuk permukaan yang berbeda, yang mana bagian medial pcrmukaan anterior posterior dalam arah medio lateral concaf. Namun bagian lateral permukaan anterior-posterior sedikit convex dan arah medio lateral relatif datar.
2. Art. Patellofemoralis
Facet sendi ini terdiri dan tiga perrnukaan pada bagian lateral pada satu permukaan pada bagian medial. M. vastus lateralis menarik patella ke arah proximal sedangkan m. vastus medialis menarik patella ke medial, sehingga posisi patella stabil
3. Art. Tibiofibularis
Hubungan tulang tibia dan fibula merupakan syndesmosis yang ikut memperkuat beban yang diterima sendi lutut sebesar l/l6 dari berat badan.
4. Ligamentum
Ligamentum merupakan bagian dari stabilitas pasif sendi, yang mana stabilitas sendi lutut sangat dipengaruhi oleh kekuatan dan ligamentum collateral, lig. cruciatum, capsul sendi, meniscus dan tendon
5. Otot-otot
Otot disekitar sendi tutut mempunyai fungsi sebagai stabilitas aktif sekaligus sebagai penggerak dalam aktiftas sendi lutut, otot tersebut antara lain mm. quadriceps femoris (vastus medialis, vastus lateralis, vatus intermedius dan rectus fernoris)
Anatomi Knee
B. Patologi
Osteoarthritis
Apa itu Osteoartritis?
Osteoarthritis adalah bentuk arthritis yang memiliki rincian dan akhirnya kehilangan tulang rawan sendi yang satu atau lebih. Tulang rawan adalah bahan protein yang berfungsi sebagai "bantal" antara tulang-tulang sendi. Antara atas 100 jenis kondisi arthritis, osteoarthritis adalah yang paling umum, mempengaruhi lebih dari 25 juta orang di Amerika Serikat. Osteoartritis terjadi lebih sering seperti yang kita usia. Sebelum usia 45, Osteoartritis lebih sering terjadi pada laki-laki. Setelah usia 55 tahun, hal ini lebih sering terjadi pada wanita.
Ada dua jenis osteoarthritis yaitu:
Osteoartritis primer selalu, osteoarthritis tidak dihasilkan dari cedera atau penyakit, adalah sebagian besar hasil alami penuaan sendi. Dengan penuaan, kandungan air tulang rawan meningkat dan komposisi protein tulang rawan bergerak. Akhirnya, tulang rawan bermula merosot melalui mengelupas atau membentuk ceruk kecil. Osteoartritis lanjutan, ada kusyen tulang rawan menghilang di antara tulang-tulang sendi. Penggunaan sendi dipakai selama bertahun-tahun dapat mengiritasi dan mengobarkan tulang rawan, menyebabkan sendi sakit dan bengkak.
• Osteoartritis sekunder adalah bentuk Osteoartritis yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain. Kondisi yang dapat menyebabkan Osteoartritis sekunder termasuk obesitas, trauma berulang atau pembedahan struktur-struktur sendi, sendi-sendi di kelahiran (kelainan kongenital), gout, diabetes, dan gangguan hormon lain.
• Beberapa orang dilahirkan dengan abnormal terbentuk sendi (kelainan kongenital) yang rentan terhadap keausan mekanis, menyebabkan degenerasi awal dan hilangnya tulang rawan sendi. Osteoartritis sendi pinggul biasanya berhubungan dengan kelainan struktural ini sendi yang telah hadir sejak lahir.
C. Tehnik Pemeriksaan
1. Persiapan Pasien
Sebelum dilakukan pemeriksaan pasien diminta untuk melakukan pemeriksaan fungsi ginjal berupa ureum dan creatinin dan puasa minimal 4 jam (apabila menggunakan kontras media)
2. Persiapan Alat
a. Pesawat Mri 1,5 Tesla dengan Knee Coil
b. Earphone / Earplug
3. Posisi Pasien
- Pasien diberi penjelasan tentang lama waktu pemeriksaan dan hal-hal yang berkaitan dengan pemeriksaan (suara bising dari mesin, tidak boleh bergerak selama pemeriksaan, dll)
- Pasien dipasang earplug / earphone untuk mengurangi suara bising dari alat.
- Pasien diminta tiduran dengan posisi kaki masuk kedalam gantry lebih dulu (feet first)
- Dipasangkan coil Knee pada kaki pasien yang akan diperiksa
- Di pasang alat fiksasi pada di kedua sisi bahu dan (apabila pasien bersedia), pasien di selimuti agar tidak kedinginan, badan pasien di ikat untuk mengurangi pergerakan dan di berikan bel agar pasien dapat memberikan tanda kepada operator MRI apabila mengalami hal-hal yang dapat mengganggu jalannya pemeriksaan (gatal, batuk, sesak nafas, dll)-Centrasi diletakkan di pertengahan Knee
4. Protokol MRI Knee
Protokol yang di gunakan pada pemeriksaan MRI Knee dengan kasus Osteoatritis. adalah dengan parameter pemeriksaan sebagai berikut:
Lokalizer 3 plane : Axial, Coronal, Sagital
1. Axial T1
2. Axial PD FATSAT
3. Sagital PD FATSAT
4. Sagital T2*GRE
5. Sagital PD
6. Coronal T1
7. Coronal PD FATSAT
BAB IIIMETODE PENULISAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif karena mendeskripsikan tentang penatalaksanaan pemeriksaan MRI Knee di Unit Radiologi RS Medistra.
2. Tempat dan Waktu Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Unit Radiologi RS Medistra pada tanggal 24 juni 2013 sampai dengan tanggal 27 juli 2013 dengan menggunakan MRI GE Hde 1,5 Tesla.
3. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian inidilakukan oleh seluruh pasien knee di Rumah Sakit Medistra. Serta sampel pada penelitian ini adalah pemeriksaan Mri Knee dengan kasus Osteoathritis.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian di Rumah Sakit Medistra mengenai penatalaksanaan Mri Genu dengan prosedur pemeriksaan dan data pasien sebagai berikut:
Nama Tn. X,
Umur 61 Thn,
Jenis Kelamin Laki-laki,
Klinis Osteoarthritis
Dokter pengirim dr. Jeffry Jonathan
B. Persiapan Pasien
- Pasien menyerahkan permintaan dan hasil laboratorium berupa ureum creatinin, jika hasil ureum dan creatinin dalam batas normal maka pemeriksaan dapat dilanjutkan
- Pasien mengisi formulir cek list pasien safety ( riwayat operasi dan pemasangan implant dalam tubuh yang bersifat metal)
- Pasien mengisi formulir inform consent sebagai persetujuan tindakan medis dengan penggunaan kontras media ( apabila dibutuhkan )
- Pasien mengganti baju dengan baju yang telah disediakan serta melepaskan semua aksesoris yang di pakai ( jam tangan, anting, cincin, dll)
- Pasien diminta untuk buang air kecil dahulu sebelum pemeriksaan
3. Persiapan Alat dan Bahan
a. Persiapan Alat
- Pesawat Mri 1,5 Tesla dengan Knee Coil- Earphone / Earplug
4. Citra Mri knee
Sequence T1 Axial Sequence Pd Fat Sat axial
Sequence Pd FatSat Sagital Sequence T2*GRE Sagital
Sequence Pd Sagital Sequence T1 Coronal
Sequence Pd Fatsat Coronal
BAB VPENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan mengatur parameter TR, TE dan TI didapatkan pembobotan T1, pembobotan Pd, pembobotan Pd Fatsat, dimana:
Pembobotan T1 dengan TR dan TE yang pendek adalah untuk menunjukkan perbedaan sinyal dari interaksi spin kisi atau spin lattice dan disebut pembobotan untuk menunjukkan anatomi.
Pembobotan Pd dengan TR yang panjangdan TE yang pendek adalah untuk memperlihatkan meniscus dengan sangat baik serta memberikan gambaran dengan scanning yang cepat.
Pembobotan pd FatSat dengan TR yang panjang adalah untuk digunakan pada organ yang banyak mengandung lemak yang berguna untuk menghilangkan sinyal lemak, Sequence ini cukup baik dalam menampilkan Acl, Pcl, cartilage dan kelainan, serta berguna untuk melihat cairan.
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka ada beberapa hal yang perlu disarankan :
Penelitian ini hanya membahas tentang teknik pemeriksaan saja, perlu di lakukan penelitian lebih lanjut untuk dapat menjelaskan tentang parameter intrinsik dan ekstrinsik.
Untuk pemeriksaan MRI Knee sebaiknya selalu menambahkan sequence Pd Fatsat dan T2*GRE, dikarenakan sequence Pd FatSat dan T2*GRE baik untuk melihat Acl, Pcl, dan Cartilage serta memperlihatkan dengan jelas kelainan dalam tubuh pasien.